BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1. Teori Pendukung Motion Graphic merupakan hasil pengembangan dari Graphic design, elemen elemen yang terkandung dalam Motion Graphic ini sendiri antara lain : tipografi, komposisi, warna, style frame, audio visual dan juga elemen elemen grafis lainnya. Motion graphic sendiri dapat diartikan sebagai sebuah karya seni yang dibuat guna menghasilkan gerakan, dan juga dalam pembuatannya juga digabungkan dengan suara guna memenuhi suatu kebutuhan visual. Proses pembuatan dari motion graphic ini sendiri dilakukan dengan metode atau cara frame per frame dan point yang memegang dari frame – frame ini biasa disebut dengan keyframe. Dalam proses pembuatannya motion graphic menggunakan beberapa elemen – elemen yang telah disebutkan diatas dan digerakan atau dianimasikan dengan cara frame per frame. Motion graphic sendiri tidak terbatas dalam hasil akhirnya, hasil akhir yang dimaksud dapat berupa Animasi 3d ataupun 2d, hal ini dapat disesuakan berdasarkan kebutuhan masingmasing. Motion graphic merupakan kata yang dipopulerkan oleh buku karya Trish dan Chris Meyer dengan judul “Creating Motion Graphic with After Effects”
yang membahas tentang fungsi dari Adobe After Effects, sebuah
applikasi yang digunakan untuk menambahkan special effect, pengaturan warna, compositing, dan secara garis besar merupakan aplikasi editing. Dalam perkembangannya aplikasi yang digunakan untuk membuat sebuah karya motion graphic menjadi sangat banyak dan makin berkembang dari masa ke masa. Walaupun dalam proses pembuatan animasi edukasi motion graphic Jakarta kita ini menggunakan 2d animation / flat animation, tetapi dalam proses pembuatannya masih terdapat juga atau masih digunakan juga prinsip – prinsip yang digunakan dalam animasi 3d atau yang biasa dikenal dengan 12 prinsip animasi. 12 prinsip animasi yang dibuat oleh dua animator kawakan Walt Disney yaitu Frank Thomas dan Ollie Johnston. Berikut adalah 12 prinsip
3
4 animasi yang dibuat oleh Frank Thomas dan Ollie Johnston yang digunakan dalam pembuatan animasi edukasi Jakarta Kita : •
Timing and Spacing Timing adalah menentukan waktu akan sebuah gerakan harusdilakukan, sementara spacing adalah percepatan ataupun perlambatan dari berbagai macam gerakan yang terjadi.
Gambar 2.1 : ilustrasi tentang timing and spacing (Sumber:http://2.bp.blogspot.com/v70vSi9aoGQ/T00HI3G020I/AAAAAAAAARA/pxBqN6IcatQ/s 1600/timing-and-spacing.png ) •
Anticipation Anticipation adalah persiapan dalam suatu awal gerakan.
Gambar 2.2 : ilustrasi anticipation (Sumber: http://www.allcgtutorials.com/wpcontent/uploads/2012/03/10.jpg)
5 •
Appeal Beberapa orang beranggapan bahwa appeal adalah tentang penokohan terhadap karakter. Appeal
juga berkaitan dengan
penampilan atau gaya visual dalam suatu karya. •
Secondary Action Secondary Action merupakan suatu gerakan tambahan yang bertujuan untuk mendukung gerakan utama agar sebuah karya terlihat lebih hidup.
Gambar 2.3 : ilustrasi secondary action (Sumber : http://courses.cs.washington.edu/courses/cse459/13au/exercises/i mages/animation_principles/lt_dan_walk_planning_sheet.jpg) •
Straight Ahead Action and Pose to Pose Straight Ahead Action merupakan gerakan linear atau langsung dan tanpa menggunakan teknik Pose to Pose, sedangkan Straight Ahead
Action
merupakan
teknik
yang
digunakan
untuk
menentukan key animation dan in between animation yang berfungsi membantu animator menentukan posisi gerak awal dan juga gerak akhir suatu objek atau karakter.
6
Gambar 2.4 : ilustrasi straight ahead action and pose to pose (Sumber: https://www.animdesk.com/wpcontent/uploads/straightaheadanimation.jpg) •
Follow Through and Overlapping Action Follow Through merupakan suatu kejadian dimana objek sudah berhenti bergerak tetapi masih ada bagian yang tetap bergerak, sedangkan Overlappin Action adalah gerakan objek yang berubah arah ketika objek melanjutkan gerak awal. Tujuan dari penggunaan Follow Through and Overlapping Action adalah agar gerakan yang dihasilkan terlihat alamiah
Gambar 2.5 : Ilustrasi follow through and overlapping action (Sumber : http://animation2012.weebly.com/uploads/1/4/9/1/14912410/135 5098499.jpg)
7
•
Staging Staging memiliki tujuan memperjelas penonton apa yang jadi daya tarik pada suatu adegan, dan juga mendukung suasana atau mood dari suatu adegan.
Gambar 2.6 : Ilustrasi staging (Sumber : http://idearocketanimation.com/wpcontent/uploads/2013/10/Principles-of-Animation-Staging.jpg) •
Arcs Arcs digunakan pada objek yang memiliki gerakan memutar atau benda
yang
dilempar
bergerak
sepanjang
lintasan
yang
membentuk parabola. •
Solid Drawing Animator harus benar – benar mengerti tentang sifat dasar dari sebuah objek tiga dimensi, termasuk di dalamnya antara lain : anatomi, berat, cahaya, bayangan, dan hal – hal lainnya.
8
Gambar 2.7 : Ilustrasi solid drawing (Sumber : http://mnmtanimation.weebly.com/uploads/9/7/5/3/9753703/5204 398.jpg?399 •
Exaggeration Exaggeration adalah tentang, membuat suatu gerakan dengan melebih – lebihkan dengan tujuan action dari objek ataupun karakter tersebut menjadi lebih lucu.
9
Gambar 2.8 : Ilustrasi exaggeration (Sumber : http://www.bluepony.com/wpcontent/uploads/2014/11/080104_eyes.jpg)
Faktor – faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil dari suatu motion graphic antara lain adalah: timing, transisi, sound, pergerakan, dan juga warna.
2.2. Teori Motion Graphic Seperti yang telah dijelaskan diatas, motion graphic dapat diartikan sebagai sebuah karya seni yang dibuat guna menghasilkan gerakan, dan juga dalam pembuatannya juga digabungkan dengan suara guna memenuhi suatu kebutuhan visual. Dalam motion graphic juga terdapat tipografi, elemenelemen grafis, komposisi, warna, style frame dan juga audio visual. Berikut adalah dasar dari motion graphic : •
Timing Timing yang baik harus memenuhi aspek - aspek seperti memiliki weight, force, gravity, dynamics, friction.
•
Trasnsitions Transisi digunakan untuk beralih dari adegan satu ke yang lain.
•
Sounds Dengan menggunakan suara kita dapat membuat suatu mood yang berbeda dari scene satu dengan yang lain, dan juga dengan menggunakan suara kita dapat mempermudah penyampaian ide dari suatu karya visual.
10 •
Motion / Pergerakan Dalam motion graphic selalu ada objek yang secara terus menerus bergerak, hal inilah yang membedakan antara motion graphic dengan sebuah karya cetak, jadi dalam motion graphic kita akan selalu ada pergerakan.
•
Cartooning Hal ini dilakukan agar pergerakan yang terjadi dalam sebuah frame menjadi lebih dinamis, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rotation, stretching, ataupun squashing.
•
Colors Warna merupakan salah satu aspek yang dapat kita gunakan untuk membantu menyampaikan suatu ide atau maksud dari karya tersebut, dan dapat membuat mata penonton tetap tertarik dengan komposisi yang tepat.
•
Motion blur Penggunaan motion Blur dalam motion graphic memiliki tujuan untuk menciptakan ilusi untuk gerakan yang menghasilkan pergerakan yang lebih smooth dengan interpolanting dua atau lebih frames kedalam satu blurred frame.
•
Movement Movement merupakan suatu perpindahan ataupun pergerakan. Movement dan motion memiliki kesamaan tetapi keduanya memiliki perbedaan.
•
Information and Time Aspek ini mempengaruhi tersampai atau tidaknya pesan ataupun maksud dari suatu karya, hal ini dikarenakan dalam motion graphic terdapat permainan huruf yang bergerak dan beberapa objek yang digerakan berdasarkan waktu tertentu. Jika dalam satu scene terdapat terlalu banyak teks dan memiliki waktu yang sangat cepat maka dapat dipastikan penonton tidak akan menangkap maksud dari scene tersebut. Maka dari itu dalam satu karya motion graphic harus pastikan agar tiap komponen yang tertampil dapat terbaca dengan jelas, dan dengan pemanfaatan
11 waktu maka akan lebih mudah bagi penonton untuk membacanya.
2.3. Teori Warna Warna merupakan bagian terpenting dari suatu karya visual, hal ini disebabkan karena warna dapat menunjang dan memperlihatkan mood dari karya visual tersebut, selain itu warna juga mengatur emosi dari penonton. Dengan menggunakan warna yang tepat maka karya visual yang dihasilkanpun akan menjadi bagus dan memiliki style tersendiri. Selain itu warna merupakan suatu pelengkap penting dalam suatu karya visual, karena dengan tidak digunakannya warna akan menimbulkan karya yang monoton, dan akan terdapat kesulitan penyampaian mood dari suatu karya terhadap penonton. Dalam buku karya Adams Morioka yang berjudul Color Design WorkBook, dijelaskan bahwa warna dapat digunakan untuk menciptakan keharmonisan dalam penyusunan komposisi warna. Warna yang dipilih dapat diartikan berbeda – beda oleh audiens.
2.4. Prinsip Komposisi Dalam buku “Desain Komunikasi Visual, Dasar – Dasar Panduan Untuk Pemula” karya Lia Anggraini S. dan Kiran Nathalia ditulis tentang pentingnya komposisi, dan berikut ini adalah beberapa prinsip dari komposisi yang akan digunakan dalam film pendek edukasi ini antara lain : •
Unity : Prinsip yang dipakai agar semua komponen yang digunakan memiliki kesatuan.
•
Balance : pembagian berat yang sama, baik secara visual maupun optic.
•
Rhythm pengulangan gerak atau penyusunan bentuk secara berulang – ulang.
•
Emphasis : penggunaan penekanan yang berfungsi untuk membangun visual sebagai pusat perhatian yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian.
•
Size and Scale: Pengaturan ukuran dari elemen visual yang akan digunakan dalam motion graphic .
12
2.5. Teori Narasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) narasi adalah pengisahan suatu cerita atau kejadian dengan menggunakan deskripsi. Narasi sendiri berasal dari bahasa latin nerre, yang berarti “untuk membuat di kenal”. Narasi sendiri merupakan komunikasi dua pihak antara pemberi narasi dan juga penerima narasi, jadi penggunaan narasi untuk pembuatan film pendek edukasi tentang penyebab, akibat, dan penanggulangan banjir tahunan Jakarta dengan menggunakan motion graphic akan sangat mendukung. Dalam proses pembuatannya narasi ini akan dirangkai sebagai cerita yang disusun menggunakan rumusan 5W + 1H: •
What : apa yang akan diceritakan.
•
When : kapan peristiwa tersebut terjadi.
•
Where : dimana kejadian tersebut berlangsung.
•
Why : mengapa hal tersebut bisa terjadi.
•
Who : siapa oknum pelaku.
•
How : bagaimana kejadian tersebut dapat terjadi.
2.6. Teori Tipografi Dalam buku karya Lia Anggraini S. dan Kirana Nathalia yang berjudul “Desain Komunikasi Visual. Dasar – Dasar Panduan untuk Pemula”, dalam menggunakan tipografi kita harus memperhatikan syarat - syarat utama suatu tipografi tersebut antara lain “readability” (dapat dibaca), “legability” (mudah dibaca), dan juga “clarity” (jelas). Berikut adalah beberapa jenis huruf yang diklarifikasikan oleh James Craig antara lain adalah Serif, Sanserif, Script, dan Dekoratif, dalam pembuatan Animasi edukasi Jakarta Kita jenis yang digunakan adalah jenis huruf Serif:: •
Serif Huruf ini memiliki sirip yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf serif memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis – garis hurufnya, sehingga memiliki kemudahan baca (readableity) yang cukup tinggi. Kaki- kaki pada serif berfungsi untuk memudahkan membaca teks – teks kecil (tapi tidak terlalu
13 kecil), dan juga teks yang memiliki baris yang sempit. Kesan yang ditimbulkan dari huruf serif ini adalah klasik, resmi, dan juga elegan.
Gambar 2.9 : contoh huruf serif (Sumber : http://vanimg.s3.amazonaws.com/serif-fonts-5.jpg)
2.7. Teori Taksonomi Bloom Teori Taksonomi Bloom merupakan teori yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom sejak tahun 1957. Taksonomi sendiri berarti klasifikasi hirarki dari suatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Konsep ini sendiri mengklasifikasikan tujuan dalam tiga domain, antara lain : cognitive domain, affective domain, psychomotor. Dari ketiga teori taksonomi bloom, teori yang akan digunakan dalam pembuatan animasi edukasi banjir Jakarta ini adalah cognitive domain. Cognitive domain merupakan ranah yang memiliki fungsi sebagai proses informasi, pengetahuan, dan juga keahlian mentalitas, selain itu domain ini juga berisi perilaku – perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian dan juga keterampilan berpikir. Cognitive domain terbagi dalam enam tingkatan, dan juga dua bagian. Bagian pertama pengetahuan dan yang kedua kemampuan keterampilan intelektual. Keenam tingkatan cognitive domain antara lain : •
Knowledge Bagian ini berisikan kemampuan untuk mengenali dan juga mengingat peristilahan, definisi, fakta – fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, dan prinsip dasar.
14
•
Comprehension Kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, dan peraturan.
•
Application Kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, dan teori
•
Analysis Kemampuan untuk menganalisa informasi yang masuk dan menstrukturkan informasi kedalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali polanya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah scenario yang rumit.
•
Synthesis Kemampuan untuk menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.
•
Evaluation Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
(Sumber : http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/766_1Taksonomi%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima.pdf)
2.8. Teori Komunikasi Dalam pembuatan animasi edukasi banjir Jakarta diperlukan komunikasi yang efektif, hal ini dikarenakan dengan media yang akan digunakan, proses komunikasi yang terjadi hanyalah proses komunikasi satu arah. E-learning sebagai komuikator dan para audience sebagai komunikan, sehingga kita tidak akan tahu apakah penonton mengerti apa yang kita maksud atau bicarakan, maka dari itu komunikasi yang efektif sangatlah dibutuhkan walaupun media
15 yang digunakan bersifat satu arah, beberapa hal yang harus diperhatikan agar komunikasi yang kita lakukan efektif : •
Respect Dalam mengembangkan komunikasi yang efektif hal terpenting adalah menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hal penting.
•
Empathy Kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
•
Audible Memiliki makna bahwa pesan harus disampaikan melalui media hingga dapat diterima baik oleh penerima pesan.
•
Clarity Merupakan kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
•
Humble Berfungsi untuk membangun rasa menghargai oranglain yang didasari oleh sikap rendah hati.
(Sumber : https://books.google.co.id/books?id=RCnRQ4lpRKYC&pg=PA82 &lpg=PA82&dq=the+5+inevitable+laws+of+effective+communication&sourc e=bl&ots=zsdZmIbtaR&sig=dZFstY8iY4Z_e-yhWmsIprKi0ww&hl=en&sa= X&ved=0CFcQ6AEwCGoVChMItvOEsuKqxwIVwyOOCh2y7gSd#v=onepag e&q=the%205%20inevitable%20laws%20of%20effective%20communication &f=false)
2.9. Infografis Infografis berasal dari kata Infographics yang dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari Information + Graphics. Infografis memiliki artian sebagai bentuk visual dari data yang berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada para audiens agar. Penggunaan Infografis memiliki tujuan agar
16 informasi kompleks yang disampaikan kepada para audiens dapat diterima atau dapat dipahami dengan lebih mudah dan lebih cepat. Penggunaan infografis sebagai media penyampaian informasi edukasi memiliki banyak keuntungan. Hal ini dikarenakan informasi yang disajikan terkesan menarik sehingga menimbulkan ketertarikan untuk menerima informasi yang akan disampaikan. Infografis sendiri tidak hanya digunakan di media cetak tetapi juga digunakan pada animasi baik 2d maupun 3d. Hal ini juga mendukung penyampaian informasi yang juga didukung oleh gerakan dan juga audio yang dapat memperkuat informasi yang ingin disampaikan. (Sumber : http://houseofinfographics.com/apa-itu-infografis/)
2.10. E-Learning E-learning adalah sebuah sistem pembelajaran dengan menggunakan peralatan tambahan atau media bantuan untuk dapat menggunakannya, dalam hal ini yang digunakan adalah komputer serta software penunjang seperti , Adobe photoshop, Adobe After Effect, dll. E-Learning dalam dunia pendidikan sudah sangat sering digunakan, dengan bantuan sistem komputer, komputer atau laptop dan peralatan pintar lainnya, yang terkoneksi ke internet. Dalam dunia pendidikan saat ini sudah banyak yang menerapkan sistem pertemuan kelas langsung dan juga sistem pertemuan via internet. E-learning pertama kali menggunakan sistem berbasis komputer dan juga komputer benama PLATO, dan sejak saat itu e-learning mengalami perkembangan secara terus menerus, e- learning sendiri memiliki tahapan – tahapan perkembangan seperti berikut : •
Tahun 1990 era CBT (Computer Based Training) pada era ini banyak bermunculan applikasi – aplikasi e-learning dalam bentuk CD.
•
Tahun 1994, sejak tahun ini CBT mulai banyak diproduksi, bersamaan dengan diterimanya CBT oleh masyarakat.
•
Tahun 1997 era LMS (Learning Management System) pada era ini teknologi internet mulai berkembang, dimana sebagian besar masyarakat dunia mulai tersambung dengan internet. Pada masa ini informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai menjadi kebutuhan yang diinginkan oleh banyak orang, dari sini lah LMS
17 muncul dan berkembang pesat, dan menimbulkan pemikiran untuk mengatasi masalah antar LMS yang satu dengan yang lainnya. •
Tahun 1999 merupakan era aplikasi e-learning berbasis web. LMS mulai berkembang secara total, baik untuk pihak learner ataupun pihak pengajar. Pada perkembangannya LMS mulai digabungkan dengan berbagai majalah ataupun situs – situs informasi, dan konten yang dikandung juga makin kaya akan perpaduan dengan multimedia, tampilan yang lebih interaktif bahkan video streaming dan juga dalam ukuran yang lebih kecil. Hingga masa sekarang dimana hampir semua institut pendidikan memiliki situs web, walaupun tidak semuanya menyediakan elearning. Pada masa ini internet bukanlah hal yang asing bagi banyak orang dan pada masa ini pembuatan blog sangatlah mudah. Bahkan sekarang media e-learning merupakan media yang sangat mudah digunakan untuk membagikan materi antara guru dengan murid.
(Sumber : http://elearning.psb-sman6malang.sch.id/)
2.11. Referensi Visual Dalam pembuatan animasi edukasi motion graphic “Jakarta Kita”, faktor yang paling ditonjolkan adalah penggunaan typografi. Hal ini bertujuan agar pesan yang akan disampaikan dapat tersampaikan secara utuh, dengan menggunakan media audio dan juga menggunakan visual berupa typo yang digerakan dengan animasi 2D. Hal ini digunakan dikarenakan agar para audiens dapat fokus terhadap pesan yang akan disampaikan, walaupun juga terdapat beberapa objek bergerak yang menunjang dari audio dan juga visual typo. Kinetik typografi sendiri memiliki artian teks yang bergerak, dimana teks menjadi objek utama dalam penyampaian pesan, dengan menggunakan kinetik typografi sendiri kita juga dapat menyampaikan makna dibalik gerakan animasi teks itu sendiri. Berikut referensi visual yang digunakan:
18
Gambar 2.10 : Penggunaan kinetik typografi (Sumber : http://motiongraphicstutorials.com/wpcontent/uploads/2013/04/kinetic-typography-After-Effectstutorial_thumb.jpg)
Dalam
animasi
edukasi
motion
graphic
“Jakarta
Kita”
yang
menggunakan teknik kinetik typografi, dalam satu frame akan terdapat beberapa tulisan yang harus ditata, agar menunjukan suatu komposisi yang nyaman dilihat oleh para audiens, sehingga mempermudah penyampaian informasi yang akan disampaikan dikarenakan perhatian audiens tetap fokus. Berikut adalah contoh komposisi pengaturan font dalam kinetik typografi :
Gambar 2.11 Pengaturan komposisi dalam kinetik typografi (Sumber : http://iwansfactory.com/wpcontent/uploads/2013/11/typo_project_after_effects_template_videohive.jpg)
19
Gambar 2.12 : Komposisi kinetik Typografi (Sumber : http://i.ytimg.com/vi/F_SkwxX8i0s/maxresdefault.jpg)
Gambar 2.13 : Komposisi dalam kinetik typografi (Sumber : https://mir-s3-cdncf.behance.net/projects/404/9471299.547cb885673d8.png)
20
Gambar 2.14 : Komposisi dengan menggunakan line (Sumber : http://i.ytimg.com/vi/ZQ1CA9F5eLM/hqdefault.jpg)
Selain menggunakan font, dalam animasi edukasi motion graphic “Jakarta Kita” juga menggunakan objek – objek tambahan yang berfungsi menambah daya tarik dari karya visual. Berikut adalah contoh penggunaan objek dalam motion graphic :
Gmabar 2.15 : Penggunaan objek sebagai penunjang (Sumber : http://www.reelseo.com/wp-content/uploads/2013/10/whatare-motion-graphics..jpg)
21
Gambar 2.16 : Penambahan objek sebagai penunjang (Sumber : http://blog.fidmdigitalarts.com/wpcontent/uploads/2011/08/chris-kelly-motion-graphics-designer-reel-2.jpg)
2.12. Data dan Analisa Menurut BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah) Jakarta, DKI Jakarta memiliki luas sebesar 662.3
dimana sebesar 40
persennya adalah dataran rendah, yang ketinggiannya berada di bawah muka air laut pasang 1 sampai dengan 1,5 meter. Provinsi DKI Jakarta juga mengalir 13 aliran sungai menuju laut diantaranya adalah : Kali Mookervart, Kali Ciliwung, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Kali buaran, Kali Grogol, Kali Cipinang, Kali Jatikramat, Kali Cakung, dan Kali Sunte. Sungai – sungai tersebut terus mengalami pendangkalan dan juga penyempitan yang diakibatkan oleh tumpukan sampah dan juga bangunan liar di sepanjang sungai. Hal ini diperparah dengan pembangunan yang sangat pesat di Jabotabek dan terjadinya perubahan tataguna lahan di hulu sungai, yang menjadi penyebab penambahan debit air pada musim penghujan yang melebihi batas masksimum, sedangkan saat ini daerah tangkapan hujan yang mempengaruhi Jakarta meliputi BOPUNJUR (Bogor, Puncak, Cianjur) hanya seluas 85.000 Ha. Berdasarkan catatan terakhir BPLHD Jakarta pada tahun 2013 kerugian yang di akibatkan karena bencana banjir mencapai Rp.117.000.000.000,00 (Sumber: http://bplhd.jakarta.go.id/SLHD2013/Docs/Lap_SLHD/Lap_2G.htm)
22
Gambar 2.17 : peta letak sungai Jakarta (Sumber : http://www.serverjakarta.com/images/peta.jpg)
Penyebab dari banjir di ibu kota Indonesia yaitu Jakarta sangatlah banyak, beberapa diantaranya dikarenakan curah hujan yang tinggi dan tidak disertai drainase yang bagus Kota administrasi Jakarta barat melaporkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta pada bulan ini disebabkan oleh hujan deras yang terjadi sejak tanggal 8 Februari 2015 hingga 9 Februari 2015 disejumlah daerah di Jakarta barat. Berdasarkan data yang didapat dari Pusat Pegendalian Operasi BPBD DKI Jakarta, terdapat 18 titik banjir lainnya. Salah satu penyebab banjir di Jakarta pada Februari 2015 ini dikarenakan pompa yang disediakan tidak dapat berfungsi secara maksimal yang disebabkan oleh pemutusan daya listrik oleh pihak PLN. Menurut PLN pemutusan daya listrik harus dilakukan hal ini dikarenakan gardu yang digunakan terendam air dan harus dimatikan jika tidak akan menimbulkan bahaya sengatan listrik. (sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabeknasional/15/02/11/njlqmh-dituding-penyebab-banjir-oleh-ahok-ini-tanggapanpln)
23 Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Kepala BMKG) Curah hujan termasuk dalam salah satu faktor pemicu banjir di Jakarta yang dipengaruhi oleh dua hal yakni penguapan, dan aktivitas samudra Pasifik. Mengapa aktivitas samudra Pasifik berpengaruh hal ini dikarenakan perbedaan suhu yang ada antara Indonesia dan samudra Pasifik. Jika suhu di Indonesia lebih hangat maka suhu di samudra Pasifik lebih dingin, suhu yang dingin membuat tekanan lebih tinggi. Angin akan bergerak ke Indonesia, sesuai dengan hukum bahwa udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Angin akan memicu pembentukan massa uap air di udara, yang akan berdampak pada potensi naiknya curah hujan. Walau demikian menurut Sri Woro selaku Kepala BMKG curah hujan bukanlah satu – satunya penyebab terjadinya banjir. Sebab lain yang menyebabkan terjadinya banjir adalah pengendapan sungai, kondisi daerah aliran sungai, daerah resapan, dan sebagainya. Hal – hal inilah yang perlu dijadikan perhatian. (Sumber:http://sains.kompas.com/read/2011/12/12/20281896/BMKG.Tak.Ada. Siklus.Banjir.Lima.Tahunan)
Dalam data terakhir, dengan banyaknya jumlah penduduk total yang ada di wilayah DKI Jakarta yang mencapai 7.575.438 jiwa, maka jumlah sampah yang dapat dihasilkan oleh seluruh warga DKI Jakarta sangatlah banyak. Data terakhir yang didapat dari dinas kebersihan kota Jakarta, menunjukan bahwa jumlah sampah yang dapat dihasilkan oleh Jakarta
27.966
perhari,
sedangkan kemampuan untuk mengangkut sampah tersebut sekitar 25.925 yang diangkut menggunakan 757 truk sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), itu artinya sekitar 2041
sampah masih belum terangkut.
(Sumber : http://akuinginhijau.org/2008/03/06/fakta-sampah-jakartamembangun-candi-borobudur-setiap-2-hari/)
Dari data – data yang berhasil diperoleh dari berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa kemampuan dan hasil sampah yang dihasilkan tidaklah sebanding, ditambah lagi beberapa saluran pipa air sudah tua dan tidak layak guna, sungai – sungai mengalami pendangkalan dan juga penyempitan akibat bangunan liar dan
24 juga sampah – sampah yang dibuang terendap di sungai, dan fakotr yang tidak dapat dikontrol yaitu curah hujan yang tidak dapat diprediksi tiap tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari bank data Jakarta selama bulan januari 2014, Jakarta telah terendam banjir sebanyak 14 kali, berikut tabel data banjir Jakarta Januari 2014 :
Tabel 2.1 Tabel Data Banjir Jakarta Januari 2014 Tanggal
Kec.
Kel.
RW
RT
KK
K.jiwa ketinggian
29Jan’14 5
8
24
91
3.565
0
0-200cm
28Jan’14 5
8
24
91
3.565
23
0-200cm
25Jan’14 18
41
201
1.005 43.813 22
0-350cm
24Jan’14 27
57
272
1.106 39.176 22
0-400cm
23Jan’14 33
73
325
1.269 36.839 18
20-500cm
22Jan’14 33
83
352
1.237 33.225 12
20-500cm
21Jan’14 34
100
444
1.227 38.672 12
20-350cm
20Jan’14 34
100
444
1.227 38.672 12
20-350cm
18Jan’14 27
48
172
267
6.952
6
0-200cm
17Jan’14 8
14
58
94
2.714
2
0-100cm
16Jan’14 8
14
58
94
2.714
2
0-100cm
15Jan’14 7
13
45
132
2.047
5
0-100cm
13Jan’14 18
31
75
276
7.367
1
10-200cm
12Jan’14 18
31
75
276
7.367
1
10-200cm
Pada bulan januari 2014, Jakarta telah terendam banjir sebanyak 14 x dan merendam begitu banyaj wilayah di Jakarta. Berikut tabel wilayah yang tergenang banjir selama bulan Januari 2014 :
25 Tabel 2.2 Tabel wilayah kecamatan yang terkena banjir Januari 2014 Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Jakarta Pusat
Jakarta Barat
Jakarta Utara
Jatinegara
Pancoran
Tanah Abang
Cengkareng
Penjaringan
Kramat Jati
Tebet
Kemayoran
Grogol
Pademangar
Pentamburan Cipayung
Pesanggrahan
Tambora Kelapa Gading
Pasar Rebo
Mampang
Kembangan
Tanjung Priok
Makasar
Jaga Karsa
Taman Sari
Kupa
Duren Sawit
Kebayoran
Palmerah
Cilincing
Lama Cakung Pulo Gadung
Kebun Jeruk Kebaryoran
Kali Deres
Baru Matraman Ciracas
Pasar Minggu
Tambora