BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1. Tinjauan Data Rancangan komunikasi visual animasi film pendek dengan judul "Penari Hujan" ini mengacu pada data pendukung serta sumber-sumber referensi konsep dan visual yang sesuai. Metode referensi yang digunakan oleh Penulis dalam merancang film pendek ini adalah literatur buku, literatur internet, dan video referensi. Semua sumber merupakan bahan-bahan yang membantu memperkuat data teori dan data visual mengenai pembuatan film animasi pendek ini.
2.1.1. Literatur Buku 1. The Animator's Survival Kit oleh Richard William, 2002. 2. The Illusion of Life Disney Animation oleh Frank Thomas dan Ollie Johnston, 1981. 3. Understanding Comics The Invisible Art oleh Scott McCloud, 1993. 4. Creating Characters with Personality oleh Tom Bancroft, 2006. 5. Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone, 2008.
2.1.2. Literatur Internet Selain buku, sumber lain yang dipakai oleh penulis untuk memperkuat data dalam perancangan film pendek ini adalah internet. Penulis mengambil data yang berupa artikel, maupun ulasan mengenai materi yang berhubungan dengan konsep perancangan ini.
2.1.3. Referensi Video 1. The Invention of Love 3D Animation Short Movie, 2010 2. Megamind 3D Animation Movie, 2010 3. Wolf Among Us 3D Animation Games, 2013 4. Caldera 3D Animation Short Movie, 2012 5. Thought Of You 2D Animation Short Movie, 2010 6. Up 3D Animation Movie, 2009
3
4
2.1.4. Desain Karakter Hal yang paling utama dalam membuat sebuah karakter adalah mengetahui tingkatan atau hirarki dari karakter itu sendiri. Hirarki Karakter (Bancroft, 2005 : 18 18-20) dibagi menjadi 6, yaitu : 1. Iconic Sangat sederhana, hampir seperti gambaran tangan. Tidak terlalu ekspresif. Biasanya matanya berupa bulatan latan hitam saja. (sebagai contoh Mickey Mouse awal dan Hello Kitty)
Gambar 2.1 Iconic Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality. Personality.(2005: 18)
2. Simple Lebih ekspresif di bagian wajah daripada karakter Iconic.. Gaya gambar yang seperti ini sering dipakai di televisi dan web. (Fred Fred Flinston, Sonic the Hedgehog, Dexter's Lab sebagai contoh)
Gamba Gambar 2.2 Simple Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality. Personality.(2005: 18)
5
3. Broad Jauh lebih ekspresif dibandingkan 2 gaya yang sebelumnya. Tidak dirancang untuk akting yang halus atau biasa - biasa saja. Karakter dengan gaya seperti ini biasanya memiliki mulut dan mata yang besar, karena ekspresinya yang berlebihan untuk tujuan humor. (The The Wolf in Tex Avery Cartoons, Roger Rabbit) Rabbit
Gambar 2.3 Broad Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.(2005: (2005: 19)
4. Comedy Relief Tidak menunjukkan humor seperti karakter Broad,, tetapi gaya gambar ini menyampaikan humornya melalui akting dan dialognya. Anatomi wajah mereka tidak seluas karakter Broad juga. Kebanyakan peran pembantu Disney ada di tahapan ini. (Nemo, Nemo, Mushu, Kronk Kronk)
Gambar 2.4 Comedy Relief
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality.(2005: (2005: 19)
6
5. Lead Character Bersifat realistis di bagian ekspresi wajah, akting, dan anatomi. Penonton harus memahami karakter-karakter karakter ini, jadi karakter ini harus bisa beremosi seperti kita. Untuk melakukan hal itu,, mereka harus memiliki proporsi dan ekspresi wajah yang realistic. (Sleepingg Beauty, Cinderella, Moses from Prince of Egypt) Egypt
Gambar 2.5 Lead Character
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality. Personality.(2005: 20)
6. Realistic Tingkatan tertinggi didalam skala realism. Film monster yang kuat, karakter komik, dan beberapa karakter animasi komputer ada di tahapan yang ini. ((Fiona Fiona Shrek,, kebanyakan karakter komik)
Gambar 2.6 Realistic
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality. Personality.(2005: 20)
7
Adapun hal lain yang diperhatikan dalam pembuatan karakter, yaitu bentuk awal dari karakter. Bentuk sederhana akan membantu memvisualkan isyarat yang dibutuhkan untuk menjelaskan sebuah karakter. Bentuk - bentuk yang sederhana menjadi fondasi atau awal dari kepribadian dan sifat dari karakter. Bentuk - bentuk tersebut adalah (Bancroft, 2005 : 18-20), sebagai berikut : 1. Lingkaran Memiliki kepribadian menarik, karakter yang baik dan dikonotasikan sebagai lucu, dan friendly. Contohnya seperti Santa Clause, binatang yang berbulu tebal dan halus, kemudian perempuan juga biasanya menggunakan banyak lekukan dan lingkaran. 2. Persegi Biasanya karakter dengan bentuk ini adalah teguh atau kuat, berat. Rancangan dari banyak karakter superhero berawal dari bentuk persegi. 3. Segitiga Lebih mengarah kepada karakter yang jahat, tipe yang mencurigakan dana biasanya mewakili penjahat dalam perancangan karakter. Kemudian dalam hal menjadikan karakter kita kedalam bentuk 3 dimensi yang harus diingat pertama kali adalah, jika gambar tampak depan dari karakter kita dirancang dengan baik, begitu pula seharusnya untuk tampak samping, 3/4, dan belakang. Untuk membantu pembuatan konsep 3D, diperlukan garis bantu horizontal di beberapa titik kunci dari karakter. (Bancroft, 2005 : 55-57)
8
Sumber : Tom Bancroft, Creating Character with Personality. Personality.(2005: 55- 57)
2.1.5. Film Pendek Menurut artikel yang diterbitkan oleh International Design School,, film pendek memiliki pengertian ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Di awal perkembangannya film ppendek endek sempat dipopulerkan oleh komedian Charlie Chaplin.. Film pendek ialah film fiksi termasuk sebuah karya animasi yang memiliki durasi tayang tidak lebih dari 60 menit. Film ilm pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film pendek memiliki emiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa uuntuk para pemainnya. Sumber : http://www.idseducation.com/articles/pengertian-film-pendek-fiksi-naratif/ http://www.idseducation.com/articles/pengertian naratif/
9
2.1.6. Tarian Waltz Waltz adalah sebuah tari halus dan penuh dengan aturan-aturan. Berbeda dengan tari ballroom yang lain, waltz termasuk modern ballroom dance. Waltz berasal dari tari rakyat di Wina. Jaman dahulu, pada setiap hari raya di Wina ada pertunjukan tari rakyat di lapangan yang besar (seperti alun-alun di Yogyakarta). Lama-kelamaan keluarga kerajaan sangat tertarik dengan tari rakyat tersebut. Tari tersebut kemudian dibawa masuk ke kerajaan, tetapi orang-orang di luar kerajaan, termasuk rakyat tidak diperkenankan menarikan waltz. Pada akhirnya tari waltz tersebut hanya ditarikan pada saat hari-hari besar kerajaan atau pada acara perkawinan dan perayaan-perayaan lain. Untuk memulai tari ini, penari putra melangkah maju menggunakan kaki kiri, sedangkan penari putri menggunakan kaki kanan dan melangkah mundur. Langkah seperti ini dilakukan berulang-ulang sehingga terjadilah gerakan dasar dari tari waltz. 1. Kepala Untuk penari putra : kepala menghadap ke depan lurus, akan tetapi kalau sudah memasuki variasi, kepala bisa bergerak ke kiri atau ke kanan Untuk penari putri : kepala berpaling ke kiri, dan setelah memasuki variasi kepala bisa bergerak ke kiri dan ke kanan seperti halnya pada gerakan kepala penari putra. 2. Pundak ( bahu ) Tangan bagian atas sampai dengan bahu pada dasarnya tidak boleh bergerak. Bahu bergerak hanya karena body-swing atau body language. 3. Tangan Tangan kanan penari putra (bagian telapak) berada di bawah tulang belikat penari putri (sebagai setir), sedangkan tangan kiri penari putra berpegangan dengan tangan kanan penari putri dan tangan kiri penari putri memegang bahu lengan kanan penari putra. 4. Badan Badan penari putra lurus ke depan dan tegap, sedangkan penari putri melenting ke belakang agak ke kiri. 5. Panggul / Pinggul Saat menari, panggul/pinggul tidak boleh bergerak. Panggul atau pinggul terpaksa bergerak karena langkah kaki atau tebawa oleh tubuh. Badan penari putra dan putri saling membentuk huruf V. Sumber : Dra. Lilin Candrawati Sukmaningsih, M.Sn , Mengenal Tari Waltz. (2012)
10
2.2. Tinjauan Teori 2.2.1. Teori Prinsip Dasar Animasi Dua belas Prinsip Dasar Animasi adalah seperangkat prinsip-prinsip animasi dan usaha untuk menghasilkan animasi yang lebih realistis. Tujuan utama dari prinsip-prinsip adalah untuk menghasilkan ilusi karakter berpegang pada dasar hukum fisika , tetapi mereka juga berurusan dengan isu-isu yang lebih abstrak, seperti waktu emosional dan daya tarik karakter. Berikut ini adalah 12 Prinsip Dasar Animasi (Thomas, Johnston, 1981 : 47-70) 1. Squash and Stretch Prinsip yang paling penting adalah "squash dan stretch", tujuan yaitu untuk memberikan rasa berat dan fleksibilitas untuk objek yang digambar. Hal ini dapat diterapkan untuk benda-benda sederhana, seperti bola memantul, atau konstruksi yang lebih kompleks, seperti otot-otot wajah manusia. Dibawa ke titik ekstrim, sosok diregangkan atau tergencet ke tingkat yang berlebihan dapat memiliki efek lucu. Dalam animasi yang realistis, bagaimanapun, aspek yang paling penting dari prinsip ini adalah kenyataan bahwa volume yang obyek tidak berubah ketika terjepit atau diregangkan. Jika panjang bola ditarik secara vertikal, lebarnya (dalam tiga dimensi, juga kedalaman) perlu kontrak sejalan dengan horizontal. 2. Anticipations Anticipations atau antisipasi digunakan untuk mempersiapkan penonton untuk sebuah tindakan, dan membuat tindakan terlihat lebih realistis. Contohnya adalah seorang penari melompat dari lantai harus menekuk lutut pertama. Teknik ini juga dapat digunakan untuk tindakan fisik kurang, seperti karakter mencari keluar dari layar untuk mengantisipasi kedatangan seseorang, atau perhatian fokus pada objek yang karakter adalah tentang untuk mengambil. Untuk efek khusus, antisipasi juga dapat dihilangkan dalam kasus di mana diharapkan. Rasa yang dihasilkan dari antiklimaks akan menghasilkan perasaan kejutan di penampil, dan sering dapat menambahkan komedi untuk sebuah adegan. 3. Staging Prinsip ini mirip dengan pementasan seperti yang dikenal dalam teater dan film. Tujuannya adalah untuk mengarahkan perhatian penonton, dan membuat jelas apa yang sangat penting terbesar dalam sebuah adegan, Johnston dan Thomas didefinisikan sebagai "penyajian ide sehingga benar-benar dan sangat jelas", apakah ide itu adalah suatu tindakan, kepribadian, ekspresi atau suasana hati. Hal ini dapat
11
dilakukan dengan berbagai cara, seperti penempatan tokoh dalam frame, penggunaan cahaya dan bayangan, dan sudut dan posisi kamera. Inti dari prinsip ini adalah menjaga fokus pada apa yang relevan, dan menghindari detail yang tidak perlu. 4. Straight Ahead and Pose to Pose Ini adalah dua pendekatan yang berbeda untuk proses menggambar yang sebenarnya. "Straight Ahead" berarti menarik keluar bingkai adegan demi bingkai dari awal sampai akhir, sementara "Pose to Pose" melibatkan dimulai dengan menggambar frame kunci, dan kemudian mengisi interval kemudian. "Straight Ahead" menciptakan cairan lebih, ilusi dinamis gerakan, dan lebih baik untuk menghasilkan urutan tindakan yang realistis. Di sisi lain, sulit untuk mempertahankan proporsi, dan untuk menciptakan tepat, meyakinkan pose sepanjang jalan. " Pose to Pose " bekerja lebih baik untuk adegan dramatis atau emosional, di mana komposisi dan kaitannya dengan lingkungan lebih penting. Sebuah kombinasi dari dua teknik yang sering digunakan. 5. Follow Through and Overlapping Action Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah melompat. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Contoh : Kelinci yang melompat. Sesaat setelah melompat telinganya masih bergerak-gerak meskipun gerakan utama melompat telah dilakukan. 6. Slow In and Slow Out Gerakan manusia itu tidak ada yang linear atau rata. Dalam setiap gerakan nyaris ada akselerasi atau percepatan dan perlambatan saat akan berhenti. Prinsip slow in dan slow out ini membuat gerakan animasi lebih natural dan realistik terutama di awal dan di bagian akhir sebuah gerakan. 7. Archs Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Sebagai contoh, Arcs ditunjukkan pada lintasan tangan saat melempar bola dan lintasan gerak bola di udara.
12
8. Secondary Action Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama. Contoh: Ketika seseorang sedang berjalan, gerakan utamanya tentu adalah melangkahkan kaki sebagaimana berjalan seharusnya. Namun sambil berjalan ‘seorang’ figur atau karakter animasi dapat sambil mengayun-ayunkan tangannya. Gerakan mengayun-ayunkan tangan inilah yang disebut secondary action untuk gerakan berjalan. 9. Timing Grim Natwick seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan. 10. Exaggeration Exaggeration merupakan upaya mendramatisir animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat sebagai bentuk ekstrimitas ekspresi tertentu dan biasanya digunakan untuk keperluan komedik. Seringkali ditemui pada film-film animasi anak-anak (segala usia) seperti Tom & Jery, Donald Duck, Mickey Mouse, Sinchan, dan sebagainya. Contoh : Tubuh Donald Duck melayang mengikuti sumber asap saat hidung Donald Duck mencium aroma masakan atau makanan lezat. 11. Solid Drawing Kemampuan menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang menentukan “baik proses maupun hasil” sebuah animasi, terutama animasi klasik. Meskipun kini peran gambar yang dihasilkan sketsa manual sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’. Sebuah obyek atau gambar dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik sebuah obyek (volume, pencahayaan dan konsistensi kualitas gambar, bentuk ataupun karakter) 12. Appeal Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Kita bisa dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya
13
melihatnya
sekilas.
Kita
juga
bisa
melihat gaya animasi
buatan Disney
atau Dreamworks cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.
2.2.2. Teori Warna (Morioka, 2008) dalam bukunya color design workbook menyatakan, bahwa teori warna adalah seperangkat prinsip - prinsip yang dapat digunakan untuk membuat kombinasi warna yang harmonis. Hal tersebut dapat berupa diagram lingkaran warna, segitiga warna, atau grafik yang memudahkan para desainer dalam memahami interaksi warna, memilih warna, dan mengkombinasikannya secara efektif. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warnawarna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna adalah sebagai berikut, warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacammacam benda. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Warna juga mendefinisikan karakter seseorang secara umum, seperti warnawarna berikut : 1. Hitam Sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi). 2. Putih Sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
14
3. Abu-abu Merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. 4. Merah Bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup), panas membara, peringatan, penyerangan, cinta. 5. Kuning Dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan kebahagiaan, keceriaan dan hati-hati 6. Biru Sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu, sifat yang tak terhingga dan transendence, disamping itu memiliki sifat tantangan. 7. Hijau Mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru, identik dengan pertumbuhan dalam lingkungan, pasukan perdamaian, kepuasan. 8. Pink Warna yang identik dengan wanita, menarik atau cantik, lemah gemulai. 9. Orange Warna yang identik dengan musim gugur, penuh kehangatan, halloween. 10. Coklat Warna yang mengesankan hangat, identik dengan musim gugur, kotor, bumi. 11. Ungu Warna yang identik dengan kesetiaan, kepuasan. Sumber : http://www.satriamultimedia.com/artikel_teori_warna.html
2.2.3. Teori Sinematografi Theory of Cinematography menurut Brown (2011:4). Menjabarkan alat yang dapat mengembangkan konsep dalam cinematography dengan penerapan yang berbeda-beda, yaitu: 1. The Frame, memaksimalkan dengan baik space yang ada di dalam sebuah frame. Sehingga mampu mengatur titik perhatian penonton dengan baik.
15
2. Light and color, merupakan salah satu yang paling berpengaruh, juga dapat membawa mood penonton. 3. Texture, memanfaatkan tekstur untuk menyampaikan pesan dengan extreme close up untuk menunjukkan setiap detailnya. 4. Movement,
pergerakan kameran juga
dianggap
penting,
karena
dapat
mempengaruhi pesan yang ada di dalam shot tersebut. 5. Establishing, kemampuan kamera bagaimana bisa menyampaikan segala informasi. Dalam penerapannya, jenis shot (Brown, 2011:17) yang banyak digunakan dalam film animasi pendek “Karma” antara lain: 1. Wide Shot atau Long Shot, menampilkan karakter dan apa yang dilakukannya di lingkungan tersebut dengan menunjukkan dimana tempat adegan tersebut terjadi. 2. Full Shot, menampilkan karakter dari kepala sampai kaki. Memperkenalkan sosok karakter dalam film pendek animasi ini. 3. Medium Shot, menampilkan karakter dari pinggang ke atas. Memperlihatkan gesture dan ekspresi namun tidak terlalu dekat. 4. Close Up,
lebih dekat dari medium shot. Menampilkan ekspresi apa yang
dirasakan atau dipikirkan karakter. 5. Extreme Close Up, menampilkan objek dengan sangat dekat. Bisa juga menampilkan detail dan teksture.
2.3. Data dan Analisa 2.3.1. Data Cerita Asli ”Aku akan selalu ingat kamu saat hujan.” ”Kenapa?” ”Karena kita sering menari bersama hujan.” ”Hanya itu alasanmu?” ”Bukan, karena kamu perempuan hujan.” ”Maksudmu?” ”Hujan dan kamu adalah cintaku…” Lelaki itu datang dari kabut di satu sore yang mendung. Di antara detik suara gerimis dan leleh keringat yang bercampur dengan sengau napas yang mengeluarkan asap seperti naga yang kelelahan. Lelaki itu menyimpan mata yang aneh. Mata yang selalu murung meski urat-urat di sekitar mulutnya tertarik ke atas untuk mengukir
16
sepenggal tawa. Mata itu membutuhkan kemampuan ekstra jenius untuk mengurai satu per satu sel-sel makna di dalamnya. Aku melihat Siwa sedang tidak menari di mata itu. Mata yang marah. Mata yang diam. Mata itu membutuhkan istirahat dari pertanyaan. ”Aku belum pernah ke tempat ini.” ”Aku juga. Eh tapi orangtua kamu tinggal di kota itu kan?” Percakapan biasa dari sebuah pertemuan tampak biasa. Kami tidak begitu mengenal satu sama lain pada awalnya. Tapi aku merasa lelaki itu telah ada dalam tubuhku beratus-ratus tahun yang lalu. Aku tahu sekali pertemuan itu akan terjadi dan entah kenapa aku percaya sejak awal bahwa dia selalu mencariku selama ini. Mata itu bicara. Mata itu merindukan kedatanganku. Mata itu tertawa memandangku. ”Kamu seperti orang patah hati deh…” ” Memang. Kamu juga seperti orang marah…” ”Memang. Jadi kita sama- sama orang cacat neh?” ”Cacat?” ” Iya, cacat emosi.” Hujan sering turun dalam di gelap atau di pagi dengan kabut menghebat. Kami bicara banyak dalam kata, tapi juga kami bicara banyak antara mata. Kami sering tertawa melihat hujan yang menari seperti tarian Siwa. Kami melihat hujan yang riang. Hujan yang tertawa. Aku sangat suka hujan karena lelaki itu selalu tertawa saat hujan. Kami bermain air seperti kanak-kanak yang melihat dewi rembulan. Tangan kami menengadah ke langit sambil tubuh kami berputar mengikuti irama hujan. Kami menyebutnya tarian hujan dan aku memanggil lelaki itu si Penari Hujan. Aku dan Penari Hujan pun bercinta di bawah hujan. ” Hujan itu indah.” ” Kupu-kupu juga indah, kamu tahu kan aku suka kupu-kupu?” ” Hujan itu ajaib.” ” Cinta juga ajaib.” ” Hujan itu tarian semesta.” ” Kamu hadiah semesta.” ” Aku mencintaimu…” Cinta itu seperti hujan. Sering meruah tiba-tiba. Menyisakan warna-warna di langit bernama pelangi. Penari Hujan sering berdiri di depan pintu menatap hujan. Bibirnya terkatup rapat. Mata kecilnya berkejap-kejap menghalau air yang mendesak keluar.
17
Aneh, mengapa tidak ditumpahkan saja air di matanya sehingga berbaur bersama air hujan yang dicintainya itu? Mata itu ketakutan akan kesendirian. Sunyi yang mengentak dan merongga ke sudut hitam hatinya. Sunyi itu dia sebut hantu. Ah, bukankan hantu itu hanya ada di kepala Sayangku? Penari Hujan takut hantu bernama Sunyi. ”Perempuan, kamu mencintaiku?” ” Mengapa kamu tanya itu? Kita sering menari bersama hujan kan?” ”Kamu mencintaiku?” ” Seperti katamu, hujan dan kamu adalah cinta.” ”Cinta… Sejatikah cintamu?” ”Pertanyaan yang aneh. Cinta sejati, cinta murni, Cinta palsu, Cinta bohongbohongan? Apa bedanya?” Selalu pertanyaan tentang cinta tidak pernah selesai. Semua selalu mencari dan bertanya tentang cinta sejati. Adakah cinta sejati itu? Ah, Penari Hujan cinta bagiku selalu sejati dan pertama. Karena setiap cinta yang kubuat selalu satu-satunya dan pertama kali kuberikan ke lelaki yang kujatuhcintai. Satu cinta dan cinta lainnya tidak pernah sama. Mungkin mirip-mirip tapi tidak ada satu pun yang sama persis. Cinta yang kupunya bagiku selalu adi busana, cinta yang dibuat tangan oleh perancangnya. Bukan cinta pakaian jadi buatan pabrik konveksi. Massal dan seragam. Cinta itu selalu sejati karena tidak pernah dirancang kapan jatuhnya dan kapan hilangnya. Aku selalu merenda cintaku dengan hati dan jiwaku untuk semua lelaki yang beruntung membuatku mau merenda cinta itu. Cinta untukku selalu menyanyikan keindahan, jika ada tangis dan air mata itu hanya para ego yang terluka. Egoku selalu terluka karena sekarang aku selalu menangis. ”Kamu mau tinggal bersamaku selamanya di sini?” ” …” ”Mengapa kamu diam?” ”Aku ingin mengejar asal pelangi itu. Mau ikut?” ”Kamu tidak mencintaiku? Mengapa ingin pergi?” ”Mengejar pelangi dan cintaku tidak ada hubungannya.” ”Tapi kamu akan meninggalkanku.” ”Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kamu sudah ada dalam hatiku, dalam tubuhku.” ”Kamu jahat. Kamu akan pergi meninggalkanku.”
18
”Maksudmu kamu mau tubuhku selalu ada bersamamu? Mana yang kamu inginkan dariku: tubuh ini bersamamu atau hatiku bersamamu?” ”Huh, kamu lebih mencintai negeri pelangimu daripada aku” Lelaki itu tidak pernah tahu, aku hidup dari pecahan-pecahan puzzle mimpiku. Udara setiap pagi yang kuhirup mengembuskan satu puzzle baru yang harus kutata agar menjadi mimpi utuh. Mungkin mimpi itu tidak akan pernah menjadi kenyataan tapi dengan membuat keping-keping puzzle paling tidak aku punya semangat menyusunnya. Kamu tidak pernah mengerti di setiap keping puzzle itu ada kamu, Sayangku. Tidakkah itu cukup bagimu? Kita sudah ada sejak beratus tahun lalu dan apa yang kita punya itu tidak akan pernah hilang dan mati. Selalu ada di tempatnya. Selalu ada di sana. ”Datanglah lebaran nanti, aku ingin mengenalkanmu ke keluargaku. Aku ingin menikahimu.” ”Haruskah?” ”Bukankah kamu mencintaiku. Kamu bilang kamu mau jadi istriku. Gimana sih?” ”Aku kan sudah bilang aku ingin ke negeri pelangi dulu. Bukankah kita sudah bicarakan hal ini?” ”Aku benar-benar ingin kamu datang Lebaran nanti. Aku tunggu kamu. Ibuku sayang kamu” ”Aku juga sayang ibumu” … … … Lelaki itu terus menunggu. Hingga dia tahu bahwa perempuan hujannya telah pergi ke Negeri Pelangi. Saat itu juga dia berhenti menari dan membenci hujan. Setiap hujan tiba dia selalu memaki langit yang memberi warna abu-abu yang pernah sangat dia suka. Air hujan membuat kaki dan tangannya membeku. Tak lagi mampu menarikan tarian semesta seperti ketika Tamino bertemu Pamina, sepasang kekasih di Magic Flute, opera terakhir Mozart. Derap kaki menari di atas bumi telah disimpannya, dengan satu warna merah di dada. … Waktu menyimpan misterinya sendiri. Waktu seperti pendulum, yang selalu kembali ke tempat di mana kita mengayunkannya. Kita pun akan selalu bertemu di tempat di mana kita akan mulai
19
… Dear Penari Hujan kekasihku… Saat kamu membaca suratku, aku sudah tidak lagi di Negeri Pelangi. Ternyata Negeri Cahaya lebih memikatku. Negeri di mana waktu seolah berhenti berdetak. Waktu yang seperti bunyi jantung kita sendiri. Bunyi itu merenda mimpi, harapan dan juga cinta. Sungguh, kamu mungkin tidak akan pernah mengerti aku dan mungkin tidak akan pernah mengerti selama hidupmu tentang semua mimpiku. Tetapi kekasihku kamu harus mengerti bahwa dalam setiap langkahku dan napasku selalu ada tarian-tarian hujanmu. Tarian yang berdentam dengan irama terindah. Bunyi itu begitu merdu, para pemetik harpa di surga pun akan iri mendengarnya. Karena tarian hujanmu adalah gerak semesta yang berasal dari jiwamu. Kamu masih sering menari ketika hujan tiba bukan sayangku? Tarian hujan itu bukan untukku atau bukan untuk orang-orang yang kamu cintai. Tetapi tarian itu untuk dirimu sendiri. Kamu hidup dari tarian itu. Gerakkan kaki dan tanganmu lagi sayangku. Menarilah. Ikuti bunyi terindah dari hatimu. Kelak, pada satu hujan di satu senja, di mana langit begitu jingga dengan semburat keputihan, aku berjanji akan selalu datang. Jangan pernah bertanya lagi tentang cintaku. Karena cintaku itu seperti angin. Tidak ada warna dan bentuknya tetapi kamu selalu akan bisa merasakannya. Jaga dirimu selalu baik-baik sayangku. Hujan selalu musik terindah dalam tarian-tarian kita. Ada pelukan dan ciumanku dari tempat tersepi di dunia…di hatiku… Selalu mencintaimu dengan hidupku Perempuan Hujanmu … Surat itu diterimanya sehari setelah kelahiran anak pertamanya. Bayi perempuan yang cantik. Perempuan kecil itu lahir di sebuah hujan yang aneh di akhir bulan Juli. Hujan seperti tanpa henti. Hujan itu seperti pukulan-pukulan tabla dan sitar para pemusik Siwa ketika dia mulai menggerakkan tangan dan kakinya di atas semesta. Lelaki sejenak ragu. Tetapi tangan dan kakinya seperti tanpa tuan terus bergerak. Tanpa peduli teriakan istrinya dan tangis bayinya, lelaki itu berlari keluar. Ditengadahkannya kedua tangannya ke langit abu-abu dengan sedikit semburat putih. Air hujan sangat deras mengguyur bumi, bau tanah kering yang meranggas begitu kental ketika air itu menyentuhnya. Petir pun berkilat seperti suara perkusi para pemusik samba seolah tertawa riang menyambut kembalinya lelaki penyuka hujan
20
itu. Bumi pun bersorak ketika kaki lelaki itu menjejakkan kembali di atas tubuhnya dan meliukkan kembali tarian-tarian semestanya. … … Sebuah sore yang indah. …. Perempuan Hujanku Terima kasih untuk suratmu. Kamu benar, tarian hujan itu adalah hidupku. Aku begitu mencintai tarian itu lebih dari apa pun di dunia ini. Ketika anak perempuanku lahir, aku melihat matanya seperti matamu. Mata yang mampu membuatku kembali menari. Aku begitu bahagia bisa menari lagi. Hujan ternyata adalah diriku dan tarian adalah napasku. Perempuanku, aku akan selalu mengingat setiap langit memerah saat menjelang gelap. Senja selalu seperti bisikanmu di saat aku begitu lelah. Aku akan selalu tahu kamu mencintaiku setiap angin menerpa wajahku. Kamu benar, cinta itu selalu ada di sana, bersama waktu yang melahirkannya. Perempuanku, kamu harus janji selalu bahagia ya? Sungguh, aku berjanji akan selalu menari lagi. Mencintaimu dalam diamku Lelaki Hujanmu … … Kebahagiaan itu ternyata seperti sebuah ciuman. Akan begitu menyenangkan ketika kita membaginya. Hujan dan lelaki itu adalah bahagia.
2.3.2. Data Wawancara Data yang didapat Penulis melalui metode wawancara dengan Ibu Noviana Kusumawardhani selaku pengarang Cerita Pendek berjudul "Penari Hujan" adalah sebagai berikut : Cerita Pendek "Penari Hujan" adalah tribut untuk keluarga besar Ibu Noviana Kusumawardhani, yang juga dipakai sebagai inspirasi atau ide dari cerita pendek ini. Kemudian karakter pria dari cerita pendek ini, digambarkan dengan seorang lelaki yang memiliki sifat introvert, pendiam, tetapi didalam dirinya memiliki semangat terhadap hidup yang keluar ketika dia bersama dengan karakter perempuan dari
21
cerita ini. Untuk karakter perempuan di cerita pendek ini bersifat periang, optimis, dan penuh semangat dalam hidup. Lingkungan atau environment yang berada dalam bayangan Ibu Noviana Kusumawardhani dari cerita pendek ini adalah di daerah pegunungan Dieng dengan banyak Candi. Pesan Moral yang ingin disampaikan oleh beliau kepada para pembaca adalah sebagai berikut, "Hidup ini adalah tarian maha semesta, hujan adalah musik kehidupan, menari bersama hujan itu seperti cara manusia berkoneksi terhadap alam semesta melalui cinta."
2.4. Studi Existing Selain data-data diatas, penulis juga mengambil beberapa studi untuk menjadi referensi dalam pengerjaan short animation movie ini. Studi yang dilakukan adalah studi bentuk, studi warna, studi gerak, dan studi cerita sebagai referensi.
2.4.1. Studi Bentuk Di dalam studi ini, penulis mengambil Lead Character didalam tahapan hirarki karakter. Pesan dan cerita dibawakan melalui ekspresi wajah, dialog, dan gerakan dari karakter yang terdapat didalam film ini. Penulis mengambil segitiga sebagai bentuk awal dari pembuatan karakter lelaki hujan.
Gambar 2.7 Triangle Shape Characters
Sumber : Tom Bancroft, Creating Characters with Personality. (2005 : 35)
22
Karakter lelaki hujan didalam cerita ini adalah pendiam, misterius pada mulanya, kemudian berubah menjadi bersemangat terhadap hidup ketika bertemu perempuan hujan. Sedangkan untuk karakter perempuan hujan, penulis akan memulai dari bentuk lingkaran.
Gambar 2.8 Circle Shape Characters
Sumber : Tom Bancroft, Creating Characters with Personality. (2005 : 33)
Karakter yang dimulai dengan bentuk lingkaran, cenderung memiliki kepribadian yang bersemangat, baik, dan menarik perhatian. Begitu pula dengan karakter dari perempuan hujan di cerita pendek ini.
2.4.2. Studi Warna Di dalam studi ini, penulis menganalisa tone warna dan render style dari game animasi Wolf Among Us.
Gambar 2.9 Wolf Amoung Us
Sumber
:
http://www.pcworld.com/article/2452551/the-wolf-among-us-review-agritty-noir-murder-mystery-with-fairy-tales.html
23
Gambar 2.10 Wolf Amoung Us
Sumber
:
http://www.pcworld.com/article/2452551/the-wolf-among-us-review-agritty-noir-murder-mystery-with-fairy-tales.html
Dari render style diatas, terdapat outline yang terdapat ditepi atau pinggir karakter maupun objek yang ada disekitarnya. Penggunaan dari outline ini ada untuk mempertegas dan memperjelas karakter dengan pewarnaan dan pencahayaan yang sederhana.
2.4.3. Studi Cerita Dalam studi ini, penulis mengambil beberapa referensi mengenai genre romance.
Gambar 2.11 Wall-E
Sumber : http://pixar.wikia.com/wiki/File:Eve_and_Wall-E_Holding_Hands.jpg
24
Salah satunya adalah film Wall-e, kisah romance yang tidak biasa ini memiliki alur dan plot yang membuat penonton ingin melanjutkan kisah ini sampai habis. Pembawaan cerita ini kebanyakan diwakili oleh ekspresi mata sang robot putih, dan sedikit gerakan yang menyentuh, seperti berpegangan tangan. Penulis juga mengambil referensi kisah cinta lain, yaitu UP "Love Story Scene".
Gambar 2.12 Up
Sumber : http://hypefeeds.com/movies/these-pixar-movie-moments-are-guaranteedto-make-you-sob/ Scene yang saya ambil dalam film ini adalah ketika scene pembukaan mengenai cerita sepasang kekasih ini bertumbuh bersama dari kecil sampai menjadi suami istri. Diceritakan bahwa sang istri tidak bisa memiliki keturunan dan hal itu membuatnya sedih, namun sang suami selalu menyemangati sang istri. Hingga kemudian mereka bertambah usia dan akhirnya sang istri mengidap penyakit lalu meninggal. Hal ini membuat sang suami sedih dan menjadi pria yang murung.
2.5.
Analisa Penyampaian yang digunakan didalam sebuah cerita pendek adalah melalui
ungkapan atau kata-kata. Hal ini dapat menyebabkan keambiguan didalam sebuah kalimat. Terdapat sebuah kalimat : “Lelaki itu datang dari kabut di satu sore yang mendung. Di antara detik suara gerimis dan leleh keringat yang bercampur dengan sengau napas yang mengeluarkan asap seperti naga yang kelelahan…”. Yang menjadi masalah adalah ketika pembaca satu dan pembaca yang lain memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda terhadap kalimat tersebut. Maksudnya adalah
25
ketika pembaca satu memiliki persepsi bahwa pria itu tua, dan pembaca kedua berpendapat bahwa pria itu muda. Kemudian masalah yang berikutnya adalah menemukan style atau gaya animasi yang cocok untuk mengangkat cerita pendek ini, tentang bentuk karakter, lingkungan, dan pencahayaan. Kemudian ada bagian dari cerpen tersebut yang mungkin akan dikurangkan atau ditambahkan karena harus menyesuaikan dengan pembawaan dari visual short ini.
2.5.1.Analisa Pendukung a. Cerita ini sudah matang dan diterbitkan
2.5.2.Analisa Penghambat a. Tidak semua kalangan bisa menikmati film pendek ini
26