BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Sumber Data Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain: a. Data literatur berupa data elektronik maupun non-elektronik yang berasal dari website dan buku. b. Wawancara dengan dokter spesialis ginekologi, Dr. Karina Susanto, Sp. Og c. Survei melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat wanita ruang lingkup Jakarta dengan umur sekitaran 17 – 25 tahun melalui jaringan sosial.
2.2
Data Umum 2.2.1 Definisi Keputihan Keputihan atau Fluor Albus adalah suatu mekanisme keluarnya cairan dari vagina selain menstruasi. Keputihan memberikan informasi adanya penyakit dan juga kesehatan organ intim. Cairan yang dikeluarkan dari dalam organ reproduksi ini berguna untuk membawa sel-sel mati dan juga bakteri. Proses ini juga menjadi cara alami organ intim membersihkan dirinya sendiri dan membantu mencegah infeksi. Kesehatan tubuh dan organ intim kewanitaan juga bisa dilihat dari warna, bau, tekstur, dan banyaknya cairan yang keluar saat keputihan. Keputihan ini biasanya dianggap normal ketika memiliki ciri dan muncul pada suatu waktu tertentu. Keputihan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu keputihan normal (Fisiologis) dan keputihan abnormal (Patologis).
2.2.1.1 Keputihan Fisiologis Keputihan normal disebabkan oleh faktor-faktor fisiologis. Biasanya banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal. Biasanya keputihan terjadi pada saat keadaan stress yang berlebihan, sebelum 5
6 atau sesudah menstruasi, hamil, dan bergairah seksual. Banyak atau sedikitnya cairan vagina ini sangat bergantung pada siklus bulanan menstruasi dan stress yang dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri. Keputihan Fisiologis ini juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Ciri-ciri yang dimiliki keputihan fisiologis atau juga banyak disebut dengan keputihan normal adalah sebagai berikut: a.
Cairan keputihan bersifat encer atau tidak kental
b.
Umumnya cairan berwarna bening hingga putih susu atau krem
c.
Cairan yang keluar tidak berbau
d.
Tidak menyebabkan gatal
e.
Jumlah cairan yang keluar tidak berlebihan dan terbilang sedikit.
2.2.1.2 Keputihan Patologis Keputihan abnormal disebabkan oleh faktor-faktor patologis. Keputihan yang tidak normal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi jamur, bakteri, virus atau parasit, iritasi vagina, infeksi panggul hingga kanker serviks atau kanker leher rahim. Jika tidak segera ditangani, infeksi tersebut dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat buang air kecil. Perubahan warna serta jumlah cairan yang dikeluarkan dari vagina bisa dijadikan salah satu tanda adanya proses infeksi. Adapun ciri-ciri pengeluaran cairan keputihan yang abnormal adalah sebagai berikut: a.
Cairan keputihan bersifat kental
b.
Warna cairan berubah menjadi kuning, kehijauan, kemerahan, keabuan atau berbuih
c.
Cairan memiliki bau yang tidak sedap
d.
Pengeluaran cairan dari vagina disertai gatal dan peradangan
e.
Cairan terus menerus keluar dan meningkat jumlahnya
f.
Ada sensasi panas pada vagina saat buang air kecil.
7 2.2.2 Keputihan pada Wanita Menurut WHO (2006), masalah kesehatan mengenai reproduksi wanita yang buruk telah mencapai 33% dari jumlah total beban penyakit yang menyerang pada wanita di seluruh dunia. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan masalah reproduksi pada kaum laki-laki yang hanya mencapai 12,3% pada usia yang sama dengan kaum wanita. Data tersebut menunjukkan bahwa keputihan pada wanita di dunia, Eropa dan Indonesia merupakan yang cukup tinggi. Menurut data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009), di Indonesia, keputihan terjadi pada hampir 90% wanita, dan 75-80% di antaranya adalah wanita pada usia produktif. Wanita usia remaja yang dimulai pada umur 17 – 25 tahun rentan mengalami keputihan, dan banyak keputihan yang terjadi karena disebabkan oleh bakteri Candiadosis vulvagenitis di daerah Jakarta. Hal tersebut juga terjadi karena banyak wanita yang tidak mengetahui cara membersihkan daerah intim kewanitaannya, dan kebiasaan yang diterapkan sejak remaja dalam menjaga kebersihan organ reproduksinya belum sepenuhnya benar dilakukan. Menurut Survey Demografi Depkes (2010), ada 200 kasus keputihan tetapi hanya sekitar 95 kasus yang mengalami gejala keputihan dengan rasa gatal. Masalah keputihan ini sering kali tidak diperhatikan oleh wanita yang menderitanya, akan tetapi jika tidak segera diatasi bisa menyebabkan masalah yang serius.
2.2.2.1 Penyebab Keputihan Ada beberapa hal yang menjadikan keputihan normal pada wanita menjadi masalah keputihan yang abnormal atau berbahaya, antara lain adalah tidak menjaga kebersihan organ intim wanita, tubuh dalam keadaan letih serta stress, terkena infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri, dan lain sebagainya. Penting bagi kaum wanita untuk menjaga kesehatan organ kewanitaannya dari keputihan yang tidak normal. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa organ intim wanita merupakan masa depan dalam mengarungi sebuah bahtera rumah tangga, sehingga penting bagi kita untuk mengetahui faktor apa saja
8 yang menjadi penyebab keputihan pada kaum wanita, terutama wanita muda berusia 17 – 25 tahun. Berikut adalah faktor-faktornya: a.
Kurangnya kesadaran pada kaum wanita muda Seorang wanita dengan berbagai macam kesibukan seperti belajar, bekerja, bermain dan segala macam aktivitas biasanya akan lebih sering menyepelekan hal yang sebenarnya sangat penting. Tidak sedikit kaum wanita muda yang hanya menjaga penampilan luarnya saja tanpa memperdulikan kesehatan organ intim kewanitaannya. Akibatnya, banyak dari kaum wanita yang justru menderita masalah keputihan. Berdasarkan hasil survei, hampir 40% dari kaum wanita muda kurang peduli dengan kesehatan organ intim mereka. Salah satu yang sering terjadi adalah kurangnya kesadaran kaum wanita muda untuk menjaga kebersihan organ intimnya.
b. Penggunaan pakaian dalam yang kurang tepat Salah satu faktor penyebab keputihan pada kaum wanita muda adalah jenis bahan pakaian dalam dan penggunaan celana dalam yang terlalu ketat. Sirkulasi udara yang tidak lancar dapat mengakibatkan organ intim wanita menjadi lembab. Hal tersebut dapat memudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang, dan menyebabkan keputihan abnormal.
c.
Pengkonsumsian makanan dan minuman yang tidak sehat Masalah keputihan pada kaum wanita juga dapat terjadi karena asupan makanan yang tidak sehat. Misalnya, minuman dan makanan yang terlalu banyak mengandung gula. Selain itu, makanan mengandung lemak dan minyak terlalu banyak juga dapat mendatangkan masalah keputihan.
9 d. Infeksi akibat bakteri Perubahan dalam keseimbangan bakteri dalam organ intim kewanitaan dapat mempengaruhi warna, bau, dan juga tekstur dari keputihan, dan menyebabkan keputihan abnormal. Berikut ini ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan perubahan keseimbangan bakteri maupun kadar (pH) asam vagina: • Penggunaan antibiotik maupun streoid cukup lama sehingga menyebabkan bakteri “baik” penjaga pH vagina mati dan jamur tumbuh subur. • Vaginosis bakterial, merupakan infeksi bakteri yang sering terjadi pada wanita hamil ataupun pada wanita yang memiliki banyak pasangan seksual. • Pemakaian pil KB karena keseimbangan hormon terpengaruh dan terjadi ketidakseimbangan pH. • Kanker serviks. • Klamidia dan Gonorea, yang merupakan infeksi menular seksual. • Diabetes tidak terkontrol sehingga kadar gula yang tinggi menyebabkan adanya gula dalam urin dan darah dan mengakibatkan bakteri tumbuh subur. • Penggunaan sabun pencuci vagina karena mengganggu keseimbangan pH vagina. • Infeksi panggul setelah operasi. • Penyakit radang panggul. • Trikomoniasis, infeksi parasit yang biasanya dikarenakan hubungan seks yang tidak aman. • Vaginitis, merupakan kondisi peradangan dan iritasi sekitar vagina. • Infeksi jamur.
10 2.2.2.2 Mencegah Keputihan Keputihan yang terjadi pada kaum wanita muda umumnya adalah hal yang normal, dan disebabkan karena adanya perubahan hormon dalam tubuh pada saat remaja. Cairan yang keluar tersebut bermanfaat untuk membantu menjaga organ intim wanita agar tetap sehat. Namun, saat seorang wanita mengalami keputihan, kita harus menangani dan selalu menjaga kebersihan organ intim kewanitaan agar keputihan yang normal tidak berubah menjadi keputihan yang abnormal dan berbahaya. Untuk mencegah keputihan berbahaya terjadi pada wanita muda, berikut ini adalah tips mencegah keputihan pada kaum dengan mudah dan sehat, antara lain: a.
Penggunaan pakaian dalam dari bahan katun Jangan menggunakan celana dalam yang ketat dengan bahan satin atau sintetis. Sebaiknya gunakan celana dalam yang berbahan katun, sehingga dapat menyerap keringat dan kelembaban organ intim wanita tetap terjaga.
b. Ganti pakaian dalam setiap hari Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal dua kali dalam sehari. Biasakanlah untuk mengganti celana dalam yang sudah kotor atau basah karena keringat dengan yang baru dan kering. Celana dalam yang basah dan lembab adalah tempat yang mudah untuk bakteri berkembangbiak.
c.
Bilas dengan benar organ kewanitaan menggunakan air bersih, lalu keringkan Bersihkan organ intim wanita dengan menggunakan air bersih, dan jangan menggunakan sabun mandi saat membilas organ intim wanita, karena dapat mengganggu flora pada organ tersebut. Selain itu, kita harus mengetahui mengenai cara membersihkan yang aman dan sehat demi menjaga kesehatan organ kewanitaan, yaitu sebaiknya dilakukan dari arah depan ke belakang. Jika terbalik dapat menyebabkan bakteri yang ada
11 di sekitar anus dapat terbawa masuk ke dalam organ intim wanita. Setelah organ kewanitaan dibilas dengan benar dan bersih, keringkan dengan handuk atau tissue agar organ kewanitaan selalu dalam keadaan kering dan tidak lembab. Keadaan lembab akan menimbulkan jamur yang dapat menyebabkan keputihan.
d. Waspada penggunaan sabun khusus organ kewanitaan Sebagai bahan pembersih, gunakan pembersih khusus organ kewanitaan yang tidak mengandung parfum. Dapat dipilih jenis pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu untuk mendapatkan kestabilan pH di daerah sekitar vagina. Namun, pemakaian pembersih ini jangan digunakan setiap hari karena dapat
menyebabkan
kelembaban
yang
berkurang
atau
menjadikannya terlalu kering. Ada baiknya jika menggunakan sabun khusus untuk organ kewanitaan dengan rekomendasi dokter, karena dapat menimbulkan iritasi dan berbahaya bagi kesehatan organ intim wanita jika penggunaannya tidak sesuai dengan kebutuhan.
e.
Jangan taburi bedak pada organ kewanitaan Hindari penggunaan bedak dengan tujuan untuk membuat organ intim wanita kering dan harum. Partikel halus dalam bedak akan dengan mudah masuk ke dalam lipatan-lipatan organ intim wanita, sehingga dapat menyebabkan jamur dan bakteri tumbuh serta berkembang.
f.
Rajin mengganti pembalut saat menstruasi dan pantyliner Pada saat seorang wanita mengalami menstruasi, disarankan untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan secara rutin. Salah satu caranya adalah dengan selalu mengganti pembalut minimal dua hingga tiga kali dalam sehari, karena penggunaan pembalut yang terlalu lama pada saat menstruasi dapat
12 mengundang bakteri tumbuh subur di organ intim wanita. Jika ingin memakai pantyliner jangan dipakai terlalu lama.
g.
Tidak menggunakan pakaian dalam saat tidur Pada saat tidur, para wanita disarankan untuk tidak menggunakan celana dalam agar sirkulasi darah dapat masuk dan mengalir lebih lancar.
h. Menjalani pola hidup yang sehat Menjalani gaya hidup yang sehat dengan menjaga berat badan yang ideal. Hal ini secara langsung akan terkait pada pengelolaan pola makan, mengkonsumsi makanan dan minuman sehat, dan melakukan kegiatan fisik atau olahraga yang cukup, serta menghindari berbagai macam kegiatan dan konsumsi yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan diri kita serta
organ
intim
kewanitaan,
seperti
merokok
dan
mengkonsumsi obat terlarang, serta melakukan hubungan intim yang aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan.
i.
Cek dan konsultasi tentang kesehatan organ kewanitaan ke dokter Apabila keputihan sudah dirasa tidak normal, sebaiknya langsung cek ke dokter agar ditangani dan diobati sesuai dengan jenis keputihan yang dideritanya. Para wanita juga dianjurkan untuk secara teratur mengunjungi dokter dan melakukan pemeriksaan ginekologi.
2.2.3 Data Event Berikut adalah program-program yang akan dilaksanakan pada kampanye sosial tentang mengenali keputihan pada wanita muda:
13 Pre-Event
Event
After Event
• Pre-Event - Pemberitahuan informasi seputar event dan keputihan di website dan media sosial, yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram.
• Event - Mini booth di mal di Jakarta dengan menampilkan poster seri. - Pembagian goodie bag yang berisi booklet, kaos, pin, stiker, notes, tentang keputihan.
• After Event - Aktif posting tentang kampanye keputihan dan info seputar keputihan di media sosial. - Konten website selalu update.
2.3 a.
Target Market Demografi Jenis Kelamin : Wanita Usia
: 12 – 25 tahun
SES
:B
b. Geografi Di daerah perkotaan dan sekitarnya yang padat akan pemukiman.
c.
Psikografi
• Remaja, remaja – dewasa, dan dewasa • Keseharian yang aktif • Peduli kebersihan dan kesehatan diri • Bergaya hidup sehat dan teratur
14 2.4
Survei Penulis membuat beberapa daftar pertanyaan untuk disebarkan dalam bentuk
kuisioner kepada wanita muda antara usia 17 – 25 tahun. Berdasarkan hasil survei dari 125 responden, 107 wanita muda (85.6%) pernah mendapatkan informasi tentang keputihan, dan 92 (73.6%) dari mereka mengetahui adanya jenis keputihan yang berbahaya atau tidak normal/abnormal. Namun, 49 wanita muda (39.2%) masih tidak dapat mengenali jenis keputihan seperti apa yang pernah atau sedang dialami, dan 39 (31.2%) dari mereka masih ragu-ragu.
2.5
Data Pembanding Website atau blog tertentu yang secara spesifik memberikan informasi-
informasi seputar keputihan menjadi bentuk media serupa. Namun, beberapa dari website atau blog tersebut merupakan alat jualan untuk obat-obat yang dapat menyembuhkan keputihan. Kampanye tentang kesehatan organ reproduksi wanita, terutama yang membahas tentang keputihan, belum banyak ditemukan di Jakarta dan sekitarnya. Berikut salah satu kampanye yang mengangkat isu kesehatan organ kewanitaan di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, yaitu kampanye #AntiBechek.
Gambar 1. Logo Kampanye #AntiBechek
Sumber: https://pbs.twimg.com/profile_images/534393749791449089/osOnoME7.jpeg
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan kampanye #AntiBechek di bawah tangga parkiran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip.
15 Gambar 2. Lokasi Kampanye #AntiBechek
Sumber: https://twitter.com/AntiBechek/status/552507703562870784/photo/1
Kampanye #AntiBechek merupakan kampanye sosial yang mengangkat isu tentang kesehatan organ kewanitaan, yang biasa disebut dengan “Miss V”. Mereka mengadakan kampanye #AntiBechek ini karena dilatarbelakangi oleh pengamatan mengenai keruhnya air di kamar mandi FISIP Undip. Setelah melakukan tes laboratorium, ditemukan bahwa kandungan air di kamar mandi FISIP Undip itu tidak layak pakai. “Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan ‘Miss V’ karena dapat menyebabkan keputihan, dan bila dibiarkan akan beresiko kanker serviks. Untuk itu kami merasa perlu mengadakan kampanye ini di FISIP agar para mahasiswi FISIP semakin peduli dengan kesehatan ‘Miss V-nya’.” Kebanyakan lebih sering ditemukan kampanye sosial gerakan anti kanker serviks atau kista, mengingat semakin meningkatnya penderita kanker serviks atau kista setiap tahunnya di Indonesia.
2.6
Analisa SWOT Berikut hasil analisa terhadap konten keputihan: 2.6.1 Strength • Keputihan sebagai indikator kesehatan organ intim kewanitaan • Kesehatan tubuh dan organ intim kewanitaan juga bisa dilihat dari warna, bau, tekstur, dan banyaknya cairan yang keluar saat keputihan. • Keputihan adalah masalah kesehatan yang spesifik pada wanita.
16 • Jenis keputihan yang tidak normal, apabila tidak segera ditangani dengan benar akan menyebabkan penyakit yang berbahaya, yaitu kanker serviks.
2.6.2 Weakness • Perbedaan antara jenis keputihan normal dan tidak normal yang kurang dipahami oleh para wanita. • Penyebab-penyebab keputihan abnormal yang beragam. • Tips mencegah keputihan yang mudah, namun masih belum diketahui oleh para wanita.
2.6.3 Opportunity • Banyak kegiatan oleh dinas kesehatan atau Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM perempuan yang akan mendukung. • Keputihan yang abnormal dan berbahaya dapat mengganggu kesuburan hingga memicu kanker serviks atau kanker mulut rahim • Keputihan memberikan informasi kesehatan organ intim kewanitaan dan adanya penyakit. • Membantu para wanita untuk menjaga kesehatan organ intim kewanitaannya.
2.6.4 Threat • Masih banyaknya wanita muda yang meremehkan dan tidak memperdulikan masalah keputihan yang tergolong berbahaya, dan juga tidak langsung menindaklanjutinya untuk kepentingan kesehatan organ intim kewanitaannya. • Para wanita muda masih tertutup dan tabu untuk membahas soal keputihan secara terbuka. • Karena membahas keputihan secara publik masih terdengar tabu, para wanita muda menjadi tidak peduli akan informasi maupun kegiatan yang mengedukasi tentang keputihan pada wanita.
17 2.7
Landasan Teori Dalam pembuatan kampanye sosial ini dibutuhkan beberapa teori penting
seputar desain yang akan diterapkan di dalam media kampanye. Teori-teori yang mendukung desain secara visual antara lain, teori layout, teori ilustrasi, teori tipografi (Serif dan Sans Serif), teori warna, teori logo, dan teori komunikasi. Teori-teori tersebut merupakan teori yang relevan dengan projek kampanye sosial ini, dimana banyak mengandalkan ilustrasi serta tipografi dalam media utama maupun media pendukung.
2.7.1 Teori Kampanye Sosial Kampanye sosial merupakan suatu proses kegiatan komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga. Kampanye sosial juga mengkomunikasikan
pesan-pesan
yang berisi tentang masalah sosial
kemasyarakatan, dan bersifat non-komersil. Tujuan dari kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi. dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.” Kampanye sosial merupakan upaya yang terencana oleh pihak yang jelas dengan maksud mengubah perilaku anggota masyarakat melalui pengembangan wacana tentang sesuatu yang dianggap penting bagi masyarakat tersebut. Pada dasarnya, isu sosial dianggap penting bagi komunikator, tetapi belum tentu penting bagi khalayak, tergantung masing-masing kebutuhan dan keperluan yang berbeda satu sama lain. Tujuan dari kampanye sosial adalah menyampaikan gagasan-gagasan mengenai perbaikan bagi masyarakat, dan memberikan pemahaman akan pentingnya perubahan dalam masyarakat. Kampanye sosial mengharapkan adanya sebuah dampak atau efek tertentu. Tidak terhitung berapa banyak komunitas yang peduli untuk berperan dalam perbaikan kehidupan masyarakat.
18 2.7.2 Teori Komunikasi Komunikasi mengandung arti memberitahukan dan menyebarkan informasi, pesan, pengetahuan, pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi orang lain agar hal-hal yang diberitahukan menjadi milik bersama, antara orang yang menyampaikan informasi (komunikator) dan orang yang menerima komunikasi (komunikan).
2.7.3 Teori Layout Dalam membuat desain layout, dibutuhkan kemampuan untuk menggabungkan seluruh elemen desain yaitu warna, bentuk, ilustrasi, tipografi menjadi sebuah layout yang harmonis. Untuk menarik perhatian audiens kepada sebuah desain, lebih diutamakan untuk memilih tiga elemen desain untuk difokuskan. Jika kita sudah menarik perhatian pembaca, informasi lain akan disampaikan dengan lebih mudah: Ada pun prinsip dalam layout yang juga prinsip dasar desain grafis yaitu: a. Sequence (urutan) Disebut juga hirarki atau alur dari buku tersebut. Merupakan urutan prioritas di buku untuk memastikan si pembaca melihat elemen-elemen dari pertama sampai terakhir. Jika semua informasi ditampilkan sama kuat, akan menjadikan si pembaca bingung dan infomasi tidak tersampaikan dengan baik.
b. Emphasis (penekanan) Disebut juga vocal point atau point of interest. Emphasis diciptakan dengan cara memberi ukuran yang lebih besar dibanding elemen layout lainnya, memberi warna yang kontras dari background atau elemen lainnya, meletakkan pada posisi yang paling menarik perhatian si pembaca, menggunakan style yang berbeda dari sekitarnya.
c. Balance (keseimbangan) Balance adalah pembagian kolom yang merata pada suatu bidang layout sehingga menghasilkan kesan seimbang. Ada dua macam
19 balance yang bisa diterapkan pada layout yaitu symmetrical balance (simetris) dan asymmetrical balance (tidak simetris).
d. Unity (kesatuan) Unity adalah prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout dalam mencakup keseluruhan buku. Untuk menciptakan unity, desainer harus menselaraskan elemen-elemen yang digunakan dengan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.
2.7.4 Teori Tipografi Menurut Sihombing (2001:58) legibility dalam tipografi adalah suatu kualitas huruf dalam tingkat kemudahannya untuk bisa dibaca dalam suatu rangkaian kalimat. Keterbacaan tersebut tergantung dari tampilan fisik, ukuran, dan penataan dalam sebuah kalimat
2.7.5 Teori Ilustrasi Ilustrasi artinya menjelaskan atau menerangkan sesuatu yakni cerita atau artikel dengan gambar. Keefektifan ilustrasi dalam penyampaian suatu pesan terhadap pembaca harus memenuhi berbagai kriteria sebagai berikut: • Mempunyai daya tarik • Jelas • Sederhana • Mudah dimengerti • Representatif (Mewakili isi cerita yang terkandung di dalam gambar)
2.7.6 Teori Warna Warna adalah salah satu elemen penting dalam desain, karena warna membentuk persepsi dan pikiran subyektif. Dengan adanya warna yang tepat, pesan dan komunikasi yang kita ingin sampaikan kepada khalayak akan lebih mudah tersampaikan. Warna adalah refleksi dari cahaya. Sesuatu yang menampung, memantulkan cahaya, serta yang memiliki energi. Pada dasarnya, warna dibagi
20 menjadi tiga, yaitu warna primer, sekunder, dan tersier. Warna primer adalah warna merah, kuning, dan biru. Warna sekunder adalah campuran dua warna primer, orange, hijau, dan ungu. Sedangkan warna tersier adalah warna yang terdapat di antara warna sekunder dan primer dalam lingkaran warna. Misalnya, campuran merah dan oranye, oranye dan kuning, kuning dan hijau, dan selanjutnya. Hitam dan putih tidak termasuk, karena bila dicampur dengan warna lain hanya akan menimbulkan gradasi atau turunan warna, bukan warna baru. Warna juga memiliki value dan intensitas. Value adalah teranggelapnya warna, yang terdiri dari Tint dan Shade. Tint adalah penambahan unsur putih ke dalam warna, agar warna menjadi terang. Putih mempunyai value tertinggi. Lalu, Shade yaitu menambahkan hitam ke dalam warna agar warna menjadi gelap. Hitam mengandung value terendah. Sementara itu, intensitas dalam warna dikenal juga sebagai chroma, yaitu kekuatan suatu warna. Dalam skala intensitas warna, yang dimaksud sebagai warna lemah (kurang intens) adalah yang mengarah ke warna abu-abu, sedangkan warna kuat lebih mengarah ke warna murni. Warna yang akan digunakan dalam kampanye sosial ini adalah skema warna yang memiliki sisi feminin, sensitif, aktif, menyenangkan, namun masih ada sisi sensitif dari peran wanitanya, karena warna-warna tersebut mewakili sifat target audiens dan isi kampanye ini.
2.7.7 Teori Warna dalam Website Warna bisa menjadi desain elemen terkuat jika kita menggunakannya secara efektif. Jika kita memahami teori warna, maka akan dengan mudah memilih kombinasi warna yang sesuai dengan nuansa website yang diinginkan. Mengkoordinasikan warna antara layout dengan fotografi atau ilustrasi adalah cara yang bagus untuk menciptakan suatu kesatuan. Suatu koordinasi itu membuat semuanya terlihat seperti bagaimana mestinya.
2.7.8 Teori Logo Logo mungkin adalah suatu elemen yang paling banyak digunakan dalam keseluruhan desain. Kriteria logo yang baik antara lain adalah harus
21 orisinil dan khas, mudah dibaca dan diingat, sederhana, sesuai dengan kriteria produk dan mudah diterapkan dalam media grafis. Logo akan menjadi mudah diingat bila memiliki keunikan sendiri yang membuat logo tersebut berkesan berbeda dengan logo lain, namun keunikan logo tersebut juga harus mampu memberikan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan. Pembagian logo secara sederhana terbagi menjadi dua bagian, yakni nama brand (logotype) dan lambang (logogram). Pada logotype, nama perusahaan digunakan sebagai logo utama dimana logo tersebut dibuat dari huruf khususnya bergaya tipografi yang digunakan secara konsisten. Sedangkan logogram merupakan simbol visual yang dapat merepresentasikan suatu perusahaan secara konsisten. Selain sebagai logotype dan logogram, sebuah logo dapat pula terdiri dari gabungan keduanya.
2.7.9 Teori Semiotika Menurut Hemberee (2006:16), semiotika adalah studi tentang tandatanda dan simbol-simbol, serta dampaknya terhadap komunikasi dan bahasa. Tanda dan simbol membantu desainer menyampaikan pesan yang unik melalui suatu pengalaman, dan berbagi makna, serta merupakan salah satu alat yang paling efektif digunakan dalam komunikasi.
22