PENGARUH KUALIFIKASI KONTRAKTOR TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROPINSI SUMATERA BARAT
ARTIKEL
Diajukan untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister
MARASATU 13 100 1831 2062
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2016
PENGARUH KUALIFIKASI KONTRAKTOR TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROPINSI SUMATERA BARAT Marasatu1, Alizar Hasan2, Nursyaifi Yulius1 1
Program Studi Teknik Sipil Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta 2 program Studi Teknik Sipil Universitas Andalas Email :
[email protected]
Abstrack: According to regulation of ministery PU number 9 in 2011 Procurement and Construction Works Consultancy Services that meet the values and competitive procurement indispensable for the availability of quality infrastructure so that public services can benefit optimally, to it in evaluating the supervision must be guided by the working procedures/ criteria set out in the procurement documents, Unit Price Analysis The main job of the technical requirements/ specifications so that no irregularities which affect the scope, quality, and results/ performance and are believed to be able to complete the work in accordance with the requirements set. The purpose of this study was to determine factors that influence the quality of work the contractor in executing the project and to determine the relationship of qualifying contractors to control the quality of construction work on the implementation plan Implementing Agency Region II National Road West Sumatra Province. The research data was obtained from respondents through questionnaires and interviews were analyzed with SPSS, showed that the main factors affecting the quality of the contractor's work there is the factor of human resources and capital contractors. Keywords: Qualifications, Contractors, Quality Work. Abstrak: Menurut Permen PU nomor 9 tahun 2011 Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi yang memenuhi tata nilai pengadaan dan kompetitif sangat diperlukan bagi ketersediaan infrastruktur yang berkualitas agar pelayanan publik dapat bermanfaat optimal, untuk itu dalam melakukan evaluasi penawasan harus berpedoman pada tata kerja/kriteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan, Analisa Harga Satuan Pekerjaan utama terhadap syarat teknis/spesifikasi sehingga tidak terjadi penyimpangan yang mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja serta diyakini dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor dalam melaksanakan proyek dan untuk mengetahui hubungan kualifikasi kontraktor terhadap pengendalian kualitas rencana pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Data penelitian ini diperoleh dari responden melalui kuesioner dan hasil wawancara dianalisis dengan program SPSS, didapatkan hasil bahwa Faktor utama yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor terdapat pada faktor sumber daya manusia dan modal kontraktor. Kata Kunci : Kualifikasi, Kontraktor, Kualitas Pekerjaan.
PENDAHULUAN isi pokok dari proyek adalah : Menurut Permen PU nomor 9 tahun 2011 Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi yang memenuhi tata nilai pengadaan dan kompetitif sangat diperlukan bagi ketersediaan infrastruktur yang berkualitas agar pelayanan publik dapat bermanfaat optimal, untuk itu dalam melakukan evaluasi penawasan harus berpedoman pada tata kerja/kriteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan; khusus untuk harga penawaran peserta pengadaan yang dibawah 80% HPS/OE wajib dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan meneliti dan menilai konsistensi rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan utama terhadap syarat teknis/spesifikasi sehingga tidak terjadi penyimpangan yang mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja serta diyakini dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Dari uraian diatas maka kualifikasi kontraktor sangat berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan proyek konstruksi, oleh karena itu maka penulis ingin mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor dalam melaksanakan proyek dan hubungan kualifikasi kontraktor terhadap pengendalian kualitas rencana pelaksanaan pekerjaan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. KAJIAN KEPUSTAKAAN Pendahuluan W.Edwards Deming mengutarakan bahwa kualitas berarti pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus menerus. Seluruh komponen yang terlihat dalam pencapaian kualitas merupakan suatu komuniti yang saling memberi dukungan atau Bottom-Up (Rudi Suarrdi : 2003), proses ini sering disebut siklus Deming yaitu Plan (Perencanaan), Do (Pelaksanaan), Check (Pemeriksaan) dan Action ( Tindakan ). Manajemen Proyek
1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. 2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan yang telah ditentukan. 3. Bersifat sementara, dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya tugas dari awal dan akhis ditentukan dengan jelas. 4. Non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. Pemilihan Kontraktor Menurut Soeharto (1990) garis besar langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan kontraktor adalah : 1. Mempersiapkan paket lelang sesuai dengan macam kontrak yang akan diinginkan. 2. Melakukan praseleksi terhadap kontraktor yang akan diberi paket lelang. Hal ini dilakukan bila akan ditempuh cara lelang terbatas. 3. Pemberian paket lelang diikuti dengan kunjungan ke lokasi proyek dan rapat klasifikasi. 4. Pembukaan penawaran dilanjutkan dengan pengkajian isi penawaran oleh pihak pemilik, kemudian hasilnya diajukan kepada pimpinan perusahaan pemilik untuk mendapatkan persetujuan. 5. Rapat penjelasan akhir antara calon kontraktor utama dan pemilik dalam rangka mencapai kebulatan pengertian sebelum kontrak EPK ditandatangani.
Fungsi Perencanaan Menurut Soeharto (1999) suatu perencanaan yag tepat yang disusun secara sistematis dan memperhatikan faktor objektif akan dapat berfungsi sebagai berikut :
1. 2. 3.
4.
Sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara proyek. Dasar pengaturan alokasi sumber daya. Alat untuk mendorong perencana dan pelaksana melihat ke depan dan menyadari pentingnya unsur waktu. Pegangan dan tolak ukur fungsi pengendalian.
Pengendalian Proyek Konstruksi Menurut soeharto (1999) proses pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah berikut :
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor: 43/PRT/M/2007 Tentang standar dan pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi, memberi pengaturan rinci Proses Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi dengan mengeluarkan 7 (tujuh) Pedoman yang terdiri 4 (empat) pendoman untuk Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan ) dan 3 (tiga) untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi. METODE PENELITIAN
1. Menentukan sasaran. 2. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran. 3. Merancang atau menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan. 4. Mengumpulkan data dan info hasil implementasi. 5. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang ditentukan. 6. Mengadakan tindakan pembetulan.
Sumber data dalam penelitian adalah subyek asal data dapat diperoleh. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode penulisan data. Sumber data merupakan sumber yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Ada beberapa macam sumber data, yaitu masyarakat, instansi, perorangan, arsip, perpustakaan dan sebagainya. Rancangan Penelitian
Karakteristik Kontraktor Penggolongan kualifikasi usaha konstruksi dibagi dalam gred, yaitu: 1. Karakteristik kontraktor kualifikasi gred 4. 2. Karakteristik kontraktor kualifaksi gred 5. 3. Karakteristik kontraktor kualifaksi gred 6. 4. Karakteristik kontraktor kualifaksi gred 7.
Pendahuluan
jasa dengan dengan dengan dengan
penelitian yang dilakukan adalah kualifikasi kontraktor serta hubungan kualifikasi kontraktor terhadap kualitas pekerjaan proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Disamping itu latar belakang kualifikasi kontraktor juga memiliki kaitan yang erat dangan keuangan, sumber daya manusial, peralatan serta pengalaman perusahaan yang dibuat dalam tabel merupakan data hasil kuesioner.
Penilaian Kualifikasi Kontraktor Tempat penelitian Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 339/KPTS/M/2003 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi, yang isinya adalah faktor-faktor yang dinilai bagi jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi (Pemborongan) dalam mengikuti proses tender yang diselenggarakan oleh panitia pengadaan barang dan jasa baik dengan sistem prakualifikasi dan pascakualifikasi
Penelitian ini bertempat di Propinsi Sumatera Barat, khususnya untuk Kontraktor yang melaksanakan proyek pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Pendekatan Penelitian Penelitian ini lebih menitikberatkan pada penelitian lapangan (field research), untuk
mengetahui permasalahan serta untuk mendapatkan informasi dan data yang ada di lokasi penelitian. Disamping itu, penelitian ini juga menggunakan paradigma rasionalistik, yaitu mengedepankan pemikiran terlebih dahulu dalam bentuk konsep atau teori, sebagai landasan untuk menelaah gejala yang terjadi dan melakukan suatu tindakan. Penelitian ini juga akan ditunjang dengan data sekunder dan penelaahan pustaka (literature study), terutama pada awal penyusunan kerangka pemikiran dan landasan teori. Populasi dan Sampel Populasi Populasi penelitian adalah kontraktor yang berada di Propinsi Sumatera Barat mulai dari kualifikasi menengah sampai besar yang mengerjakan proyek pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Sampel Arikunto (2006:134) mengemukakan bahwa banyaknya sampel yang dikerjakan tergantung dari ukuran populasi dari subyek yang diteliti, apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyeknya besar, banyak sampel dapat diambil anatara 10 – 15% atau 20 - 25% atau lebih. Teknik Pengumpulan Data Metode mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan metode sensus dari 20 kontraktor yang mengerjakan proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Alat yang digunakan adalah kuesioner yang diberikan kepada kontraktor untuk mendapatkan jawaban tentang kualifikasi dan kualitas pekerjaan, dan kuesioner diberikan kepada direksi proyek pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat untuk mendapatkan jawaban tentang tanggapan atas hasil kualitas pekerjaan kontraktor yang mengerjakan proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat.
Instrumen Penelitian Dalam penyusunan instrumen penelitian, ada beberapa faktor yang menunjang dalam pengumpulan data yaitu Bentuk kuesioner. Untuk mengefektifkan tingkat pengambilan data dibutuhkan bentuk kuesioner yang sesuai dengan instrumen penelitian dan mudah dipahami oleh responden yaitu : 1) Bentuk kuesioner Kualifikasi, hal ini untuk memudahkan dalam mendiskripsikan kualifikasi kontraktor yang menangani proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. 2) Bentuk kuesioner kulitas pekerjaan, hal ini untuk memudahkan pengukuran kualitas pekerjaan pada pelaksanaan proyek konstruksi pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. 3) Bentuk kuesioner penilaian kualitas pekerjaan, hal ini mengukur sejauh mana hasil yang dikerjakan kontraktor dan untuk menganalisa hubungan kualifikasi kontraktor terhadap kualitas pekerjaan pada pelaksanaan proyek pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. 4) Ada lima alternatif pengukuran yang digunakan yaitu tipe skala Likert dengan skor : 5 = Selalu. 4 = Sering. 3 = Kadang-kadang. 2 = Jarang. 1 = Tidak Pernah. (Sumber: Sugiyono, 2009:86) Analisis Faktor Tahapan dalam analisa faktor (Santoso,2001) urutan sebagai berikut: 1) Memilih variabel yang layak untuk analisis faktor Beberapa pengukuran yang dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan, nilai KMO dan nilai MSA.
2) Susun ekstraksi variabel 3) Rotasi Kelompok Faktor 4) Manamakan Kelompok Faktor Korelasi Kualifikasi Kontraktor dengan Kualitas Pekerjaan Korelasi karakteristik kontraktor dengan kualitas pekerjaan merupakan korelasi dua variabel yang saling terkait dan saling mempengaruhi, oleh karena itu untuk mengetahui korelasi antar dua variabel dilakukan dengan menggunakan SPSS . Uji Validitas, Reabilitas dan Interprestasi Hasil Penelitian
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nomor 11a Tahun 2008. Sedangkan modal kerja kontraktor baik yang bersumber dari modal sendiri, modal uang muka, maupun modal pinjaman bank, semuanya sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 257/KPTS/M/2004 tentang Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi, mengenai penilaian dukungan keuangan. Analisis Kualifikasi kontraktor Tentang Kualitas Pekerjaan Analisis Aspek Legal Tentang Kualitas Pekerjaan
Validitas Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi yaitu mengkorelasikan skor setiap butir dengan total variabel tersebut dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2006:168), dalam (Riduwan 2006:110)
No
Skala
1 2 3 4 5
Tidak Pernah Jarang Kadang-Kadang Sering Selalu Total
Aspek Legal Kualifikasi Kontraktor Gred 7 Gred 6 Gred 5 Gred 4 Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % 0 0 0 0 3 8 4 20 0 0 4 11 5 13 3 15 0 0 9 26 9 23 6 30 2 40 15 43 16 40 6 30 3 60 7 20 7 18 1 5 5 100 35 100 40 100 20 100
Reliabilitas
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS
Reabilitas adalah menunjukkan pada tingkat keterhandalan sesuatu yang dapat dipercaya dan dapat dihandalkan dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s, rumus reliabilitas dengan metode Alpha adalah (Arikunto,2002) :
Analisis Aspek Teknis Tentang Kualitas Pekerjaan
Analisis korelasi SPSS ( Statistical Package for the Social Sciences) Analisis korelasi adalah ukuran hubungan antara dua variabel terutama untuk variabel kuantitatif. Dalam SPSS, pembahasan tentang korelasi ditempatkan pada menu correlate PEMBAHASAN Aspek Modal Kontraktor kontraktor memiliki kekayaan bersih dan menangani pekerjaan proyek sesuai dengan nilai paket pekerjaan berdasarakan ketentuan
Aspek Teknis Kualifikasi Kontraktor No Skala Gred 7 Gred 6 Gred 5 Gred 4 Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % 1 Tidak Pernah 0 0 0 0 5 13 6 30 2 Jarang 0 0 5 14 7 18 0 0 3 Kadang-Kadang 0 0 5 14 6 15 9 45 4 Sering 3 60 16 46 13 33 5 25 5 Selalu 2 40 9 26 9 23 0 0 Total 5 100 35 100 40 100 20 100 Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Analisis Aspek Administrasi Tentang Kualitas Pekerjaan
No
Skala
1 2 3 4 5
Tidak Pernah Jarang Kadang-Kadang Sering Selalu Total
Gred 7 Nilai % 0 0 0 0 1 20 3 60 1 20 5 100
Aspek Teknis Kualifikasi Kontraktor Gred 6 Gred 5 Gred 4 Nilai % Nilai % Nilai % 0 0 7 18 4 20 3 9 5 13 6 30 13 37 8 20 5 25 16 46 18 45 5 25 3 9 2 5 0 0 35 100 40 100 20 100
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Hasil Uji Validitas Instrumen
Koefisien Keterangan Korelasi Aspek Legal Apakah Kontraktor mematuhi persyaratan 0,996 Valid proses tender pada saat pemasukan penawaran Faktor
Variabel
Apakah Kontraktor diminta oleh panitia lelang menunjukkan dokumen asli pada waktu tender Apakah Kontraktor menunjukkan bukti pelunasan pajakyang diminta panitia pada saat tender Pernahkah Kontraktor menerapkan sistem manajemen mutu pada pelaksanaan yang dikerjakan Apakah panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku Aspek Teknik Apakah Kontraktor memiliki sendiri peralatan pada pelaksanaan proyek yang dikerjakan Aspek Apakah Kontraktor memiliki modal yang cukup Administrasi pada proyek yang dikerjakan Apakah Kontraktor mengajukan uang muka sebagai modal awal pada pelaksanaan proyek yang dikerjakan Pernahkah Kontraktor mendapatkan pinjaman Bank untuk membiayai proyek yang dikerjakan
0,996
Valid
0,898
Valid
0,933
Valid
0,988
Valid
0,980
Valid
0,978
Valid
0,942
Valid
0,915
Valid
Pernahkah Kontraktor mengalami kesulitan uang dalam pelaksanaan proyek yang dikerjakan Apakah Kontraktor mengalami kesulitan dalam pengajuan termin Apakah Kontraktor mendapatkan tenaga teknik penuh waktu pada pelaksanaan proyek yang dikerjakan Apakah Kontraktor menempatkan tenaga teknik pada pelaksanaan proyek sama dengan yang tertera pada dokumen kontrak Apakah Kontraktor merasa ada kesulitan dalam hal menempatkan tenaga teknik yang berpendidikan STM, D3 dan bersetifikat keterampilan dalam pelaksanaan proyek Apakah Kontraktor merasa ada kesulitan dalam hal menempatkan tenaga teknik yang berpendidikan S1 dan bersetifikat keahlian dalam pelaksanaan proyek Apakah Kontraktor memiliki tenaga teknik yang memahami dalam hal pembuatan laporan kemajuan pekerjaan tepat waktu Apakah Kontraktor pernah memiliki tenaga teknik yang kesulitan memahami spesifikasi teknis, gambar kerja dalam pelaksanaan proyek
0,92
Valid
0,967
Valid
0,931
Valid
0,920
Valid
0,786
Valid
0,928
Valid
0,996
Valid
0,913
Valid
Pernahkah Kontraktor mengasuransikan tenaga 0,963 kerja pada proyek yang dikerjakan Apakah Kontraktor kesulitan menempatkan 0,910 tenaga Administrasi dalam pelaksanaan proyek
Valid
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
Valid
Jumlah Item Pertanyaan
Nilai Cronbach's Alpha Hitung
Nilai Cronbach's Alpha Minimal
Keterangan
27
0,995
0,60
Reliabel
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Analisa Korelasi Karateristik kontraktor Gred 4 terhadap Kualitas Pekerjaan Faktor (X) Status Perusahaan (X1) Kepemilikan Sertifikat (X2) Jenis Proyek yang dilakukan (X3) Cara memperoleh pekerjaan (X4) Lama pengalaman dibidang konstruksi (X5) Waktu dalam penyelesaian proyek (X6) Cara Pelaksanaan Pekerjaan (X7) Teknologi peralatan yang digunakan dalam proyek (X8) Kepemilikan peralatan pada proyek (X9) Kekayaan perusahaan (X10) Keuangan untuk proyek (X11) Nilai paket yang dikerjakan (X12) PJBU (X13) PJB (X14) PJT (X 15) Pelaksana lapangan (X16) Pengalaman tenaga kerja (X17) Sertifikat yang dimiliki tenaga kerja (X18)
Kualitas (Y) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed)
Keterangan Tidak ada nilai korelasi 0,002 Tidak berkorelasi 0,993 Tidak signifikan > 0,05 0,219 Berkorelasi 0,035 Signifikan < 0,05
0,336 Tidak berkorelasi 0,240 Tidak signifikan > 0,05 Tidak ada nilai korelasi Tidak ada nilai korelasi -0,263 Tidak berkorelasi 0,363 Tidak signifikan > 0,05 -0,181 Tidak berkorelasi 0,537 Tidak signifikan > 0,05 0,317 Tidak berkorelasi 0,270 Tidak signifikan > 0,05 0,189 Tidak berkorelasi 0,518 Tidak signifikan > 0,05 Tidak ada nilai korelasi 0,242 Berkorelasi 0,041 Signifikan < 0,05 -0,121 Tidak berkorelasi 0,681 Tidak signifikan > 0,05 0,000 Tidak berkorelasi 0,999 Tidak signifikan > 0,05 0,223 Tidak berkorelasi 0,444 Tidak signifikan > 0,05 0,263 Berkorelasi 0,036 Signifikan < 0,05 Tidak ada nilai korelasi
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Analisa Korelasi Karateristik kontraktor Gred 5 terhadap Kualitas Pekerjaan
Faktor (X) Status Perusahaan (X1)
Kualitas (Y)
Keterangan
Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Kepemilikan Sertifikat (X2) Korelasi 0,241 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,021 Signifikan < 0,05 Jenis Proyek yang dilakukan (X3) Korelasi 0,834 Berkorelasi positif Sig. (2 Tailed) 0,020 Signifikan < 0,05 Cara memperoleh pekerjaan Korelasi Tidak ada nilai korelasi (X4) Sig. (2 Tailed) Lama pengalaman dibidang Korelasi 0,605 Berkorelasi positif konstruksi (X5) Sig. (2 Tailed) 0,034 Signifikan < 0,05 Waktu dalam penyelesaian Korelasi 0,361 Berkorelasi proyek (X6) Sig. (2 Tailed) 0,022 Signifikan < 0,05 Cara Pelaksanaan Pekerjaan (X7) Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Teknologi peralatan yang Korelasi Tidak ada nilai korelasi digunakan dalam proyek (X8) Sig. (2 Tailed) Kepemilikan peralatan pada Korelasi -0,450 Tidak berkorelasi proyek (X9) Sig. (2 Tailed) 0,310 Tidak signifikan > 0,05 Kekayaan perusahaan (X10) Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Keuangan untuk proyek (X11) Korelasi -0,055 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,907 Tidak signifikan > 0,05 Nilai paket yang dikerjakan (X12) Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) PJBU (X13) Korelasi -0,512 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,240 Tidak signifikan > 0,05 PJB (X14) Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) PJT (X 15) Korelasi Tidak ada nilai korelasi Sig. (2 Tailed) Pelaksana lapangan (X16) Korelasi -0,479 Tidak berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,276 Tidak signifikan Pengalaman tenaga kerja (X17) Korelasi 0,546 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,023 Signifikan < 0,05 Sertifikat yang dimiliki tenaga Korelasi Tidak ada nilai korelasi kerja (X18) Sig. (2 Tailed) Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Analisa Korelasi Karateristik Kontraktor Gred 6 terhadap Kualitas Pekerjaan
Faktor (X) Status Perusahaan (X1) Kepemilikan Sertifikat (X2) Jenis Proyek yang dilakukan (X3) Cara memperoleh pekerjaan (X4) Lama pengalaman dibidang konstruksi (X5) Waktu dalam penyelesaian proyek (X6) Cara Pelaksanaan Pekerjaan (X7) Teknologi peralatan yang digunakan dalam proyek (X8) Kepemilikan peralatan pada proyek (X9) Kekayaan perusahaan (X10) Keuangan untuk proyek (X11) Nilai paket yang dikerjakan (X12) PJBU (X13) PJB (X14) PJT (X 15) Pelaksana lapangan (X16) Pengalaman tenaga kerja (X17) Sertifikat yang dimiliki tenaga kerja (X18)
Kualitas (Y) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed) Korelasi Sig. (2 Tailed)
Keterangan 0,654 Berkorelasi 0,045 Signifikan < 0,05 0,783 Berkorelasi 0,044 Signifikan < 0,05 0,793 Berkorelasi 0,035 Signifikan < 0,05 0,845 Berkorelasi 0,025 Signifikan < 0,05 0,654 Berkorelasi 0,054 Tidak signifikan > 0,05 0,897 Berkorelasi 0,033 Signifikan < 0,05 0,556 Berkorelasi 0,021 Signifikan < 0,05 0,643 Berkorelasi 0,032 Signifikan < 0,05 0,633 Berkorelasi 0,075 Tidak signifikan > 0,05 0,586 Berkorelasi 0,097 Tidak signifikan > 0,05 0,673 Berkorelasi 0,255 Tidak signifikan > 0,05 0,778 Berkorelasi 0,042 Signifikan < 0,05 0,742 Berkorelasi 0,041 Signifikan < 0,05 0,651 Berkorelasi 0,039 Signifikan < 0,05 0,587 Berkorelasi 0,047 Signifikan < 0,05 0,446 Tidak berkorelasi 0,045 Signifikan < 0,05 0,608 Berkorelasi 0,038 Signifikan < 0,05 0,446 Tidak ada nilai korelasi 0,076 Tidak signifikan > 0,05
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Analisa Korelasi Karateristik Kontraktor Gred 7 terhadap Kualitas Pekerjaan
Faktor (X)
Kualitas (Y)
Keterangan
Status Perusahaan (X1)
Korelasi 0,687 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,034 Signifikan < 0,05 Kepemilikan Sertifikat (X2) Korelasi 0,891 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,036 Signifikan < 0,05 Jenis Proyek yang dilakukan (X3) Korelasi 0,881 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,047 Signifikan < 0,05 Cara memperoleh pekerjaan Korelasi 0,845 Berkorelasi (X4) Sig. (2 Tailed) 0,046 Signifikan < 0,05 Lama pengalaman dibidang Korelasi 0,912 Berkorelasi konstruksi (X5) Sig. (2 Tailed) 0,022 Signifikan < 0,05 Waktu dalam penyelesaian Korelasi 0,932 Berkorelasi proyek (X6) Sig. (2 Tailed) 0,041 Signifikan < 0,05 Cara Pelaksanaan Pekerjaan (X7) Korelasi 0,067 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,046 Signifikan < 0,05 Teknologi peralatan yang Korelasi 0,778 Berkorelasi digunakan dalam proyek (X8) Sig. (2 Tailed) 0,033 Signifikan < 0,05 Kepemilikan peralatan pada Korelasi 0,588 Berkorelasi proyek (X9) Sig. (2 Tailed) 0,012 Signifikan < 0,05 Kekayaan perusahaan (X10) Korelasi 0,746 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,083 Tidak signifikan > 0,05 Keuangan untuk proyek (X11) Korelasi 0,776 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,051 Tidak signifikan > 0,05 Nilai paket yang dikerjakan (X12) Korelasi 0,893 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,033 Signifikan < 0,05 PJBU (X13) Korelasi 0,669 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,043 Signifikan < 0,05 PJB (X14) Korelasi 0,798 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,012 Signifikan < 0,05 PJT (X 15) Korelasi 0,654 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,054 Signifikan < 0,05 Pelaksana lapangan (X16) Korelasi 0,345 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,036 Signifikan < 0,05 Pengalaman tenaga kerja (X17) Korelasi 0,562 Berkorelasi Sig. (2 Tailed) 0,045 Signifikan < 0,05 Sertifikat yang dimiliki tenaga Korelasi 0,565 Berkorelasi kerja (X18) Sig. (2 Tailed) 0,022 Signifikan < 0,05 Sumber : Hasil Analisis Data SPSS
Hasil tes KMO dan Barlett’s Tahap I KMO and Bartlett’s Test
Nilai Anti Image Correlation Tahap I
Variabel
MSA
No
Variabel
MSA
1 Mematuhi persyaratan proses tender (X1)
0,884
1 Mematuhi persyaratan proses tender (X1)
0,928
2 Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2)
0,914
2 Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2)
0,909
3 Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3)
0,829
3 Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3)
0,845
4 Menerapkan manajemen mutu pada pelaksanaan proyek (X4)
0,434
4 Menerapkan manajemen mutu pada pelaksanaan proyek (X4)
0,423
5 Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X5)
0,890
5 Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X5)
0,885
6 Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X6)
0,856
6 Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X6)
0,837
7 Menyewa alat waktu pelaksanaan proyek (X7)
0,145
7 Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X7)
0,564
No
8 Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X8) 0,603 Meminta bimbingan dari pihak direksi proyek terhadap gambar kerja, 9 0,652 spek teknis (X9) 10 Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X10) 0,724
8
Meminta bimbingan dari pihak direksi proyek terhadap gambar kerja, 0,718 spek teknis (X8)
9 Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X9)
0,742
10 Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X10)
0,940
11 Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X11)
0,904
11 Memulai pekerjaan tepat waktu (X11)
0,929
12 Memulai pekerjaan tepat waktu (X12)
0,930
12 Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X12)
0,834
13 Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X13)
0,813
13 Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X13) 0,847
14 Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X14) 0,848
14 Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X14)
15 Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X15) 0,864 Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan 16 0,898 proyek (X16) 17 Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X17) 0,956
15
18 Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X18)
0,854
19 Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X19) Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan 20 proyek (X20) Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak 21 (X21) 22 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X22)
0,964
23 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X23)
0,912
24 Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X24)
0,844
25 Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X25)
0,925
26 Mengasuransikan tenaga kerja (X26)
0,840
27 Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X27) Sumber : Hasil Analisis Data SPSS
0,979
0,877 0,927 0,969
Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan 0,890 proyek (X15)
16 Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X16)
0,953
17 Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X17)
0,866
18 Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X18)
0,962
Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan 19 0,907 proyek (X19) Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak 20 0,924 (X20) 21 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X21)
0,966
22 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X22)
0,931
23 Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X23)
0,864
24 Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X24)
0,934
25 Mengasuransikan tenaga kerja (X25)
0,850
26 Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X26)
0,978
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Hasil tes KMO dan Barlett’s Tahap III
Hasil tes KMO dan Barlett’s Tahap II
Nilai Anti Image Correlation Tahap II
0,880
Nilai Anti Image Correlation Tahap III
No
Variabel
MSA
1 Mematuhi persyaratan proses tender (X1)
0,925
2 Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2)
0,917
3 Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3)
0,846
4 Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X4)
0,899
5 Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X5)
0,836
6 Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X6) Meminta bimbingan dari pihak direksi proyek terhadap gambar kerja, 7 spek teknis (X7) 8 Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X8)
0,552 0,752 0,768
9 Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X9)
0,938
10 Memulai pekerjaan tepat waktu (X10)
0,926
11 Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X11)
0,833
12 Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X12)
0,866
13 Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X13) 0,878 Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan 14 0,893 proyek (X14) 15 Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X15) 0,948 16 Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X16)
0,866
17 Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X17) Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan 18 proyek (X18) Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak 19 (X19) 20 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X20)
0,960
21 Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X21)
0,931
22 Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X22)
0,856
23 Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X23)
0,931
24 Mengasuransikan tenaga kerja (X24)
0,857
25 Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X25)
0,978
0,901 0,950 0,963
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Nilai Komunalitas No
Variabel
MSA
1
Mematuhi persyaratan proses tender (X1)
0,918
2
Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2)
0,885
3
Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3)
0,810
4
Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X4)
0,744
5
Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X5)
0,617
6
0,386
8
Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X6) Meminta bimbingan dari pihak direksi proyek terhadap gambar kerja, spek teknis (X7) Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X8)
9
Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X9)
0,839
10
Memulai pekerjaan tepat waktu (X10)
0,874
11
Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X11)
0,784
12
Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X12)
0,768
13
0,976
15
Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X13) Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan proyek (X14) pinjaman bank untuk membiayai proyek (X15) Mendapatkan
16
Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X16)
0,960
17
0,939
20
Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X17) Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan proyek (X18) Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak (X19) Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X20)
21
Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X21)
0,896
22
Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X22)
0,899
23
Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X23)
0,986
24
Mengasuransikan tenaga kerja (X24)
0,852
25
Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X25)
0,974
7
14
18 19
Sumber : Hasil Analisis Data SPSS Hasil Ekstrasi Faktor
0,391 0,669
0,910 0,933
Faktor Nilai Eigen 1
17,708
Keragaman Keragaman Total Total (%) Komulatif (%) 70,832
70,832
Keterangan Digunakan
Hasil Loading Faktor Variabel Kualitas Pekerjaan Kelompok Faktor
Variabel Tenaga teknik kesulitan memahami spesifikasi teknis (X25) Memiliki modal yang cukup pada proyek yang dikerjakan (X15) Mengalami kesulitan keuangan dalam pelaksanaan proyek (X18)
Kontraktor kesulitan mempekerjkan tenaga administrasi (X27) Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik S1 (X23) Mengalami kesulitan dalam proses pengajuan termin (X19) Mendapatkan pinjaman bank untuk membiayai proyek (X17) I Menyediakan uang muka sebagai modal awal dalam melaksanakan proyek (X16) Tenaga teknik memahami pembuatan laporan (X24) Kesulitan mempekerjakan tenaga teknik STM dan D3 (X22) Mengasuransikan tenaga kerja (X26) Selalu menempatkan tenaga teknik penuh pada waktu pelaksanaan proyek (X20) Tenaga teknis yang ditempatkan sama seperti dalam dokumen kontrak (X21) Menunjukkan bukti pelunasan pajak pada saat tender (X3) Panitia melakukan proses tender dengan benar sesuai peraturan (X5) Mematuhi persyaratan proses tender (X1) Mengikuti spesifikasi teknis dalam pelaksanaan proyek (X10) II Menunjukkan dokumen asli pada waktu tender (X2) Menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai kontrak (X11) Memulai pekerjaan tepat waktu (X12) Membuat shop drawing setiap item pekerjaan (X8) Menyediakan peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja(X14) Memiliki peralatan sendiri pada pelaksanaan proyek (X6) III Melakukan pengetesan material yang digunakan di proyek (X13) Sumber : Hasil Analisis Data SPSS
Loading Faktor 0,943 0,942 0,937 0,936 0,933 0,927 0,905 0,893 0,874 0,857 0,845 0,839 0,827 0,755 0,742 0,738 0,710 0,710 0,701 0,680 0,669 0,649 0,648 0,574
KESIMPULAN DAN SARAN
0,882 0,805
Kesimpulan
0,766
1. Faktor utama yang mempengaruhi kualitas pekerjaan kontraktor terdapat pada kelompok I (faktor sumber daya manusia dan modal kontraktor) karena kelompok faktor ini sebagai penyumbang terbesar terhadap seluruh varian (Eigenvalues
sebesar 7,708 dan nilai keragaman total sebesar 57,138 %). 2. Korelasi kualifikasi kontraktor dengan kualitas pekerjaan diuraikan sebagai berikut: - Pada kontraktor gred 4 variabel jenis proyek yang dilakukan dengan nilai korelasi sebesar 0,219, variabel penanggung jawab badan usaha dengan nilai korelasi sebesar 0,242, variabel pengalaman tenaga kerja (X17) dengan nilai korelasi sebesar 0,263 memiliki hubungan dengan kualitas pekerjaan. - Pada gred 5 variabel pengalaman jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor dengan nilai korelasi sebesar 0,834, variabel pengalaman tenaga kerja dengan nilai korelasi sebesar 0,546 berpengaruh signifikan terhadap kualitas pekerjaan. Sedangkan tingkat hubungan yang terjadi adalah positif. - Pada kontraktor gred 6 variabel jenis proyek yang dilakukan dengan nilai korelasi sebesar 0,793, variabel penanggung jawab badan usaha dengan nilai korelasi sebesar 0,742, variabel pengalaman tenaga kerja (X17) dengan nilai korelasi sebesar 0,608 memiliki hubungan dengan kualitas pekerjaan. - Pada gred 7 variabel pengalaman jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor dengan nilai korelasi sebesar 0,881, variabel pengalaman tenaga kerja dengan nilai korelasi sebesar 0,669 berpengaruh signifikan terhadap kualitas pekerjaan. Sedangkan tingkat hubungan yang terjadi adalah positif.
Saran 1) Untuk meningkat daya saing kontraktor gred 5 kebawah perlu meningkatkan kualifikasi pendidikan dan pengalaman tenaga kerjanya. 2) Untuk meningkatkan kualitas pekerjaan kontraktor perlu ditingkatkan faktor kualitas sumber daya manusia dan modal kontraktor yang mempengaruhi kualitas pekerjaan.
3) Penelitian ini dapat dikembangkan lagi untuk mengetahui karakteristik seluruh kontraktor di lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Barat. DAFTAR PUSTAKA Alwi, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif, Edisi Pertama.Yogyakarta: Penerbit PPE. Arikunto, S. 2005.Manajemen Penelitian. Cetakan ketujuh.Jakarta:PT.Asdi ahasatya Anonim. 2006. Kepres RI No. 80 Tahun 2003, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pemerintah. Beserta Penjelasannya.Bandung: Penerbit Citra Umbara. Ervianto, W. I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Penerbit ANDI Gaspersz, V. 2005. Total Quality Management. Jakarta: Penerbit PT gramedia Pustaka Utama. Imam Soeharto,I. 1995. Manajemen Proyek Konstruksi. Dari Konseptual sampai Operasional. Erlangga Jakarta.13740 Juran,J.M.1996.Merancang mutu. Ancangan Baru Mewujudkan Mutu kedalam Barang dan Jasa. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Kirana, A. 1996. Etika Bisnis Konstruksi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Kerzner, H. 1994. Project Management. Van Nostrand Reinhold Kristoforus, JE. 2008. “ Korelasi Karakteristik Kontraktor terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi pada Dinas Kimpraswil Kabupaten Ende”.(Tesis). Denpasar. Universitas Udayana Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV.Alfabeta Tjiptono, F. 2003. Total Quality Management.Yogyakarta: Penerbit Andi
Tika, P. M. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara Wibisono, D. 2006. Manajemen Kinerja. Jakarta: Penerbit Erlangga.