KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA PENYERAPAN ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana
NI LUH PUTU LESTARI DEWI NIM 1491662054
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016
ii
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 25 NOPEMBER 2016
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. A.A.N.B. Dwirandra, SE., M.Si., Ak. NIP. 19641223 199303 1 001
Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak. NIP. 19651122 199203 1 004
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si., Ak. NIP. 19550910 198403 1 001
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K) NIP. 19590215 198510 2 001
iv
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 25 Nopember 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, Nomor : 5917/UN14.4/HK/2016, Tanggal 23 Nopember 2016
Ketua : Dr. A.A.N.B. Dwirandra, SE., M.Si., Ak. Anggota: 1. Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak. 2. Prof. Dr. I Wayan Suartana, SE., M.Si., Ak. 3. Dr. I Ketut Budiartha, SE., M.Si., Ak., CPA. 4. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak.
v
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Mahasiswa
: Ni Luh Putu Lestari Dewi
NIM
: 1491662054
Program Studi
: Magister Akuntansi
Judul Tesis
: Kemampuan Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Perencanaan Anggaran dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pada Penyerapan Anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis tesis saya merupakan hasil karya sendiri dan bebas dari plagiasi. Apabila kelak di kemudian hari terbukti terdapat plagiasi dalam karya tulis tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 17 tahun 2010 dan peraturan undang-undang yang berlaku.
Denpasar, 25 Nopember 2016 Yang Membuat Pernyataan,
Ni Luh Putu Lestari Dewi NIM. 1491662054
vi
UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. A.A.N.B. Dwirandra, SE., M.Si., Ak., Pembimbing Utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak., Pembimbing Pendamping yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)., atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Program Magister. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan
vii
rasa terima kasih kepada Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah banyak membantu selama proses penyelesaian tesis ini sekaligus sebagai penguji tesis dan Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si., Ak., Ketua Program Studi Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu Prof. Dr. I Wayan Suartana, SE., M.Si., Ak., Dr. I Ketut Budiartha, SE., M.Si., Ak., CPA., yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia c.q, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Bali yang telah memberikan bantuan finansial dalam bentuk beasiswa penuh melalui program STAR-BPKP sehingga meringankan beban penulis dalam menyelesaikan studi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus disertai penghargaan kepada seluruh dosen yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan dan Pemerintah Kabupaten Tabanan Khususnya Bagian Humas dan Protokol, atas pemberian tugas belajar, dan fasilitasi dalam penelitian ini. Juga penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman Star Angkatan IV, yang selalu kompak dan saling support selama mengikuti program beasiswa ini dan keluarga tercinta (Ayah I Made Sukada, Ibu Ni Made Sukerti, adik-adik, Ni Made Duhita Dewi dan Komang Sukma Ariawan) atas doa dan dukungannya dalam menyelesaikan studi ini dengan baik.
viii
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat dan semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kebahagiaan kepada semua pihak yang telah membantu penelitian dan penyelesaian tesis ini.
Denpasar, 25 Nopember 2016
Penulis
ix
ABSTRAK KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA PENYERAPAN ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan triwulan III di sebagian besar Kementerian/Departemen/Lembaga/Instansi (K/D/L/I) dijadikan sebagai salah satu tolok ukur dalam menilai kinerja suatu Kementerian/Lembaga. Penyerapan anggaran yang rendah menunjukkan adanya permasalahan yang serius di kalangan pengguna anggaran, yang selalu saja terulang setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komitmen organisasi memoderasi pengaruh perencanaan anggaran dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode probability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Jumlah responden sebanyak 251 pengelola anggaran, diantaranya Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan Bendahara Pengeluaran. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu persentase penyerapan anggaran SKPD Kabupaten Tabanan 2013-2016, dan data primer dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi moderasi (Moderated Regression Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan anggaran berpengaruh positif, dan kompetensi berpengaruh negatif pada penyerapan anggaran serta komitmen organisasi tidak memperkuat perencanaan anggaran dan memperkuat kompetensi SDM pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Kata Kunci: Perencanaan, Kompetensi SDM, Komitmen Organisasi, Penyerapan Anggaran.
x
ABSTRACT EFFECT OF CAPABILITIES COMMITMENT MODERATING BUDGET ORGANIZATION AND COMPETENCE OF HUMAN RESOURCES (HR) ABSORPTION IN DISTRICT GOVERNMENT BUDGET TABANAN
Low absorption of the budget until the third quarter in most of the Ministries/Departments/Agencies/Institutions) used as one measure in assessing the performance of a ministry/agency. Low budget absorption indicate a serious problem among users of the budget, which is always repeated every year. This study aims to determine the ability of the organization's commitment to moderate the effects of budget planning and competence of human resources (HR) in Tabanan District Government budget absorption. The method of determining the sample used in this study is the method of probability sampling with technique proportionate stratified random sampling. Total respondents 251 managers of the budget, including the Budget User, Financial Administration Officer, the Technical Activities Executive Officer, and Treasurer Expenditure. Data used in the form of secondary data, the percentage of budget spending on education 2013-2016 Tabanan regency, and primary data using questionnaires. The analysis technique used is regression analysis moderation(Moderated Regression Analysis). The results showed that the budget planning significant positive effect, and competence negative effect on the absorption of the budget and the commitment of the organization is not able to moderate budget planning and able to moderate the competence of human resources in the budget absorption County Government Tabanan. Keywords: Planning, Competence HR, Organizational Commitment, Budget Absorption.
xi
RINGKASAN KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA PENYERAPAN ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
Penyerapan anggaran menjadi isu yang sering dibicarakan setiap mendekati akhir tahun anggaran. Instansi pemerintah baik pusat maupun daerah berlomba untuk bisa melaporkan penyerapan anggaran yang paling besar. Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan triwulan III di sebagian besar Kementerian/Departemen/Lembaga/Instansi (K/D/L/I) dijadikan sebagai salah satu tolok ukur dalam menilai kinerja suatu Kementerian/Lembaga. Penyerapan anggaran yang rendah menunjukkan adanya permasalahan yang serius di kalangan pengguna anggaran, yang selalu saja terulang setiap tahun. Kegagalan target penyerapan anggaran memang berakibat hilangnya manfaat belanja, karena dana yang dialokasikan ternyata tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Kondisi serupa juga terjadi di daerah, khususnya Kabupaten Tabanan. Meskipun realisasi serapan anggaran SKPD Kabupaten Tabanan triwulan II tahun 2013-2016 mengalami peningkatan dari 27,77 persen, 31,97 persen dan 39,58 persen, namun persentase ini jumlahnya jauh lebih kecil dari target yang telah ditetapkan sebelumnya. Kondisi serupa juga terjadi pada akhir tahun. Realisasi serapan anggaran masih di bawah target yang ditetapkan, yakni 100 persen. Rendahnya dan lambannya penyerapan anggaran memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Semakin awal pelaksanaan kegiatannya, akan memberikan manfaat dan efek stimulus yang besar bagi kepentingan masyarakat. Jika pelaksanaannya mundur ke akhir tahun padahal seharusnya bisa dilaksanakan lebih awal, maka yang dirugikan adalah masyarakat banyak, karena tertunda menerima manfaat. Beberapa faktor yang memengaruhi penyerapan anggaran adalah perencanaan dan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Komitmen organisasi digunakan sebagai variabel moderasi karena dengan adanya komitmen pegawai terhadap organisasi maka akan memengaruhi tingkat penyerapan anggaran. Selain itu, adanya perbedaan hasil penelitian-penelitian sebelumnya sehingga penulis menggunakan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komitmen organisasi memoderasi pengaruh perencanaan anggaran dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode probability sampling dengan teknik proportionate stratified random sampling. Jumlah responden sebanyak 251 pengelola anggaran di Kabupaten Tabanan, diantaranya Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan Bendahara Pengeluaran. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu persentase penyerapan anggaran SKPD Kabupaten Tabanan 2013-2016, dan data primer
xii
dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi moderasi (Moderated Regression Analysis). Sebelum melakukan uji interaksi, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik untuk mengetahui hasil estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari gejala multikolonieritas, heteroskedastisitas, serta distribusi data yang normal. Selanjutnya dilakukan goodness of fit, yaitu melalui nilai statistik F, nilai adjusted R 2 , dan nilai statistik t. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan instrumen penelitian valid dan reliabel. Uji asumsi klasik menunjukkan data berdistribusi normal, tidak terjadi multikolonieritas dan heteroskedastisitas sehingga persamaan regresi penelitian ini dapat dikatakan memenuhi syarat uji asumsi klasik. Uji F memperoleh p-value (Sig. F) sebesar 0,000 dan Adjusted R Square, sebesar 0,459 (45,9 %) yang berarti bahwa penyerapan anggaran dijelaskan oleh variabel perencanaan anggaran dan kompetensi SDM sebesar 45,9% sedangkan sisanya 54,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Berdasarkan hasil analisis moderasi, pengujian hipotesis pertama (H₁) didapat β = 1,004 dengan tingkat signifikansi 0,007 yang lebih lebih keci dari α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa H₁ diterima yang berarti perencanaan anggaran berpengaruh positif pada penyerapan anggaran. Ini berarti bahwa semakin matang pengelola anggaran dalam merencanakan, maka program kerja/kegiatan dalam satu tahun anggaran akan berjalan dengan baik, sehingga target penyerapan anggaran dapat tercapai. Hipotesis kedua (H₂) memiliki koefisien β = -0,772 dengan tingkat signifikan 0,011. Ini berarti bahwa kompetensi SDM berpengaruh negatif pada penyerapan anggaran. Kondisi ini disebabkan karena pengetahuan yang dimiliki pengelola anggaran di masing-masing SKPD belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan dalam mengelola anggaran daerah. Hipotesis ketiga (H₃) memiliki koefisien β sebesar -0,018 dengan tingkat signifikansi 0,068 yang lebih besar dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak memoderasi pengaruh perencanaan anggaran pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan sehingga hipotesis tiga (H₃) ditolak. Hipotesis keempat (H₄) memiliki koefisien β sebesar 0,023 dengan tingkat signifikansi 0,003 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi memoderasi pengaruh kompetensi SDM pada penyerapan anggaran sehingga hipotesis keempat (H₄) diterima.
xiii
DAFTAR ISI
PRASYARAT GELAR ............................................................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ...................................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................................. ix ABSTRACT ............................................................................................................... x RINGKASAN ............................................................................................................ xi DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xviii BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
Latar Belakang ..................................................................................... Rumusan Masalah ................................................................................ Tujuan Penelitian .................................................................................. Manfaat Penelitian ................................................................................
1 10 11 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 13 2.1. Landasan Teori ..................................................................................... 2.1.1. Goal Setting Theory .................................................................. 2.1.2. Theory of Reasoned Action (TRA) ........................................... 2.1.3. Pendekatan Kontinjensi ............................................................ 2.1.4. Anggaran .................................................................................. 2.1.5. Tingkat Penyerapan Anggaran ................................................. 2.1.6. Perencanaan .............................................................................. 2.1.7. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) ............................. 2.1.8. Komitmen Organisasi ............................................................... 2.2. Penelitian Sebelumnya .........................................................................
13 13 14 15 16 17 18 20 21 22
xiv
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN............................................................................................... 25 3.1. Kerangka Berpikir ................................................................................ 3.2. Konsep Penelitian ................................................................................. 3.3. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 3.3.1. Pengaruh Perencanaan Anggaran pada Penyerapan Anggaran .................................................................................. 3.3.2. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pada Penyerapan Anggaran .............................................................. 3.3.3. Kemampuan Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Perencanaan Anggaran pada Penyerapan Anggaran ................ 3.3.4. Kemampuan Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pada Penyerapan Anggaran ..............................................................
25 27 27 27 29 31
32
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................... 35 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7 4.8.
Rancangan Penelitian ........................................................................... Lokasi, Waktu dan Ruang Lingkup Penelitian ..................................... Penentuan Sumber Data ....................................................................... Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................ Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................... Instrumen Penelitian ............................................................................. Prosedur Penelitian ............................................................................... Teknik Analisis Data ............................................................................ 4.8.1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 4.8.2. Uji Kelayakan Model (goodness of Fit) dan Analisis Koefisien Adjusted R 2 ............................................................. 4.8.3. Analisis Regresi Moderasi dan Uji Hipotesis ...........................
35 36 37 40 41 46 47 47 47 49 51
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 53 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. 5.6.
Gambaran Umum Responden .............................................................. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ......... Pengujian Asumsi Klasik ..................................................................... Analisis Deskriptif Statistik ................................................................. Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis) ............. Pembahasan Hasil Hipotesis ................................................................ 5.6.1. Pengaruh Perencanaan Anggaran pada Penyerapan Anggaran .................................................................................. 5.6.2. Pengaruh Kompetensi SDM pada Penyerapan Anggaran ........ 5.6.3. Peran Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Perencanaan Anggaran pada Penyerapan Anggaran ................
53 57 59 62 68 71 71 73 75
xv
5.6.4. Peran Komitmen Organisasi dalam Memoderasi Kompetensi SDM pada Penyerapan Anggaran ........................ 77
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 79 6.1. Simpulan............................................................................................... 79 6.2. Saran .................................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 82 LAMPIRAN -LAMPIRAN ....................................................................................... 89
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman 1.1
Persentase Penyerapan Anggaran SKPD Kabupaten Tabanan 2013-2016 ........................................................................................................
4
4.1
Jumlah Populasi ...............................................................................................
38
4.2
Jumlah Anggota Sampel .................................................................................
39
4.3
Indikator Penilaian Variabel ...........................................................................
45
5.1
Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner.......................................................
54
5.2
Profil Responden .............................................................................................
55
5.3
Hasil Uji Validitas ...........................................................................................
58
5.4
Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................................
59
5.5
Hasil Uji Normalitas ........................................................................................
60
5.6
Hasil Uji Multikolonieritas ..............................................................................
61
5.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas ...........................................................................
62
5.8
Statistik Deskriptif Data Uji ............................................................................
63
5.9
Interval Data ....................................................................................................
63
5.10 Panjang Interval Kelas ....................................................................................
64
5.11 Klasifikasi Variabel Penyerapan Anggaran.....................................................
65
5.12 Klasifikasi Variabel Perencanaan Anggaran ...................................................
66
5.13 Klasifikasi Variabel Kompetensi SDM ...........................................................
67
5.14 Klasifikasi Variabel Komitmen Organisasi ....................................................
67
5.15 Hasil Analisis Moderasi Uji Interaksi .............................................................
68
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman 3.1
Kerangka Berpikir ............................................................................................
26
3.2
Konsep Penelitian ............................................................................................
27
4.1
Rancangan Penelitian .......................................................................................
36
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1.
Kuesioner Penelitian ...........................................................................................
89
2.
Pengelola Anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan Tahun 2015 ...................
96
3.
Validitas Instrumen ............................................................................................
97
4.
Reliabilitas Instrumen .........................................................................................
101
5.
Deskripsi Data Penelitian ...................................................................................
109
6.
Frekuensi Jawaban Responden ...........................................................................
112
7.
Statistik Deskriptif Data Uji ...............................................................................
125
8.
Uji Asumsi Klasik ..............................................................................................
126
9.
Regresi Moderasi ................................................................................................
129
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bagian 1.1 menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, Bagian 1.2 menjelaskan mengenai rumusan masalah, Bagian 1.3 menjelaskan mengenai manfaat penelitian. Penjelasan terperinci untuk masing-masing bagian tersebut dijelaskan dalam subbab-subbab berikut ini.
1.1
Latar Belakang Salah satu tolok ukur kinerja pemerintah dalam menggerakkan
perekonomian adalah penyerapan anggaran. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia mengungkapkan hingga 25 September 2015, dari total pagu anggaran seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) yang mencapai Rp. 795,5 triliun baru terealisasi sebesar Rp. 374,18 triliun atau 47,04 persen. Terkait dengan penyerapan anggaran yang baru mencapai 47,04 persen, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi Pelaporan dan Keuangan Pemerintah Tahun 2015, di Jakarta, Presiden Joko Widodo mengintruksikan kepada seluruh menteri, pimpinan lembaga serta gubernur, bupati, dan walikota untuk: Pertama, mengambil
langkah-langkah
yang
diperlukan
untuk
percepatan
dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam koridor peraturan perundangan yang ada sebagaimana Inpres Nomor 1 Tahun 2015. Kedua, segera memproses pencairan seluruh belanja yang sudah dapat diajukan tagihannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Ketiga, selalu berkoordinasi
1
2
dengan pihak terkait apabila menemukan permasalahan yang menghambat pelaksanaan dari penyerapan anggaran. Keempat, menjadikan aparat pengawas internal pemerintah atau APIP sebagai mitra kerja untuk menyelesaikan permasalahan,
baik
dalam
proses
perencanaan,
pelaksanaan,
maupun
pertanggungjawaban anggaran. Berdasarkan uraian di atas, Presiden sangat menekankan pentingnya penyerapan anggaran yang optimal dan sesuai dengan perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga penyerapannya tidak menumpuk di akhir tahun. Kegagalan target penyerapan anggaran memang berakibat hilangnya manfaat belanja, karena dana yang dialokasikan ternyata tidak semuanya dapat dimanfaatkan, yang artinya terjadi iddle money. Pengalokasian anggaran yang efisien, mengakibatkan keterbatasan sumber dana yang dimiliki negara dapat dioptimalkan untuk mendanai kegiatan strategis. Sumber-sumber penerimaan negara yang terbatas mengharuskan pemerintah menyusun prioritas kegiatan dan pengalokasian anggaran yang efektif dan efisien. Kegagalan target penyerapan anggaran, mengindikasikan telah terjadinya inefisiensi dan inefektivitas pengalokasian anggaran (Carsidiawan, 2009). Belanja pemerintah menjadi pendorong utama laju pertumbuhan ekonomi. Semakin awal pelaksanaan kegiatannya, akan memberikan manfaat dan efek stimulus yang besar bagi kepentingan masyarakat. Jika pelaksanaannya mundur ke akhir tahun padahal seharusnya bisa dilaksanakan lebih awal, maka yang dirugikan adalah masyarakat banyak, karena tertunda menerima manfaat.
3
Kondisi serupa juga terjadi di daerah, khususnya Kabupaten Tabanan. Tahun 2015, dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tabanan yang mencapai Rp. 2,859.84 milyar, hampir setengah anggaran yang mencapai Rp. 1,429.92 milyar digunakan untuk belanja. Rinciannya adalah, belanja tidak langsung Rp. 1,045 milyar dan belanja langsung sebesar Rp. 385 milyar. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tabanan, hingga triwulan II Tahun anggaran 2015 serapan anggaran masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebesar 39,58 persen. Realisasi ini lebih kecil bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yang mencapai 50,68 persen. Terkait pengadaan barang/jasa, dari 16 SKPD dengan total 79 paket yang bernilai pagu Rp. 67,252 juta, 12 paket masih dalam proses lelang, 42 paket ada pemenang dan sisanya 24 paket belum lelang. Berikut persentase Serapan Anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan Tahun Anggaran 2013-2016 pada Tabel 1.1.
4
Tabel 1.1 Persentase Penyerapan Anggaran Belanja SKPD Kabupaten Tabanan 2013-2016 Tahun
2013
2014
2015
2016
Triwulan
Target (Rp.)
%
Realisasi (Rp.)
%
I II III IV
72,738,297,483.15 179,782,388,044.87 290,446,015,654.31 411,323,614,753.39
20,09 49.65 80,21 100
22,296,596,725.00 100,561,527,163.24 193,426,067,206.94 389,365,823,073.45
6,16 27,77 53,42 94,66
I II III IV
99,685,475,287.89 399,095,826,870.50 450,934,467,250.00 460,702,795,100.00
24,98 35,36 67,34 100
36,807,978,055.30 127,594,288,349.56 205,587,374,790.00 425,918,056,190.00
9,22 31,97 45,59 92,45
I II III IV
85,548,785.10 203,283,155.58 384,603,948.15 570,354,043.29
25,38 50,68 75,33 100
49,665,626.41 137,482,837.91 221,619,496.53 537,075,557.90
12,46 39,58 59,94 94,79
I
152,902,327,952.98
23,97
45,712,098,964.00
7,17
Sumber: Bappeda Tabanan, 2016
Berdasarkan Tabel 1.1, meskipun realisasi serapan anggaran SKPD Kabupaten Tabanan triwulan II Tahun 2013-2015 mengalami peningkatan dari 27,77 persen, 31,97 persen dan 39,58 persen, namun persentase ini jumlahnya jauh lebih kecil dari target yang telah ditetapkan sebelumnya. Kondisi serupa juga terjadi pada akhir tahun. Realisasi serapan anggaran masih di bawah target yang ditetapkan, yakni 100 persen. Rendahnya penyerapan anggaran menimbulkan risiko ekonomi makro dan melemahnya target pertumbuhan ekonomi. Lambannya penyerapan anggaran atau penumpukan di triwulan akhir juga menimbulkan risiko akuntabilitas keuangan Negara, seperti memaksakan pelaksanaan kegiatan yang tidak perlu, lemahnya
5
perencanaan kegiatan, dan menurunnya kualitas pelaksanaan kegiatan (BPKP, 2012). Tidak tercapainya target anggaran yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Tabanan, mengakibatkan terjadinya sisa lebih perhitungan anggaran (silpa). Tahun 2014 silpa Tabanan nilaianya mencapai Rp. 24,7 Milyar. Kelebihan anggaran inilah yang seharusnya mampu dimanfaatkan pemerintah untuk kegiatan-kegiatan dengan skala prioritas. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur, yakni pemeliharaan dan perbaikan jalan. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabanan Tahun 2014, dari 860,948 km jalan yang ada, hanya 34,67 persen atau 298,46 km dalam kondisi baik sementara 65,33 persen dalam kondisi sedang, rusak dan rusak berat. Darma (2014) mengungkapkan, pemerintah daerah harus berperan lebih baik terhadap peningkatan daya serapan anggarannya dengan melakukan peningkatan kualitas perencanaan dan sumber daya manusia. Perencanaan memiliki peranan yang penting dalam menyuseskan suatu kegiatan atau program. Idealnya, kegiatan yang direncanakan merupakan kegiatan yang benar-benar dibutuhkan baik jenis maupun jumlahnya dalam rangka memenuhi tugas pokok dan fungsi organisasi. Proses perencanaan yang baik diharapkan dapat meminimalisir deviasi antara kebutuhan dengan jenis dan jumlah kegiatan yang dicantumkan dalam rencana kegiatan dan anggaran (RKAK/L), (Yunarto, 2011). Yunarto (2011) menyatakan, perencanaan anggaran yang tidak baik sering menimbulkan hambatan dalam pelaksanaannya, sehingga harus direvisi atau
6
bahkan tidak dapat direalisasi sama sekali. Pernyataan ini sesuai dengan yang diungkapkan Muchsin dan Noor (2011) bahwa penyebab rendahnya penyerapan yang disebabkan pada tahap perencanaan anggaran biasanya karena masih menunggu pengesahan APBD yang terlambat diterima SKPD. Permasalahan dalam perencanaan anggaran lebih disebabkan karena masih adanya anggapan pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bahwa anggaran yang diusulkan nantinya tidak akan disetujui semua. Mereka akan mengusulkan anggaran yang lebih besar
dari yang dibutuhkan tanpa
memerhatikan faktor kemudahan implementasi dan kebutuhan riil di lapangan. Perencanaan anggaran yang tidak matang ini akan berdampak terhadap Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA). Daftar Pelaksanaan Anggaran sendiri merupakan hasil dari perencanaan anggaran yang tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA). Perencanaan anggaran yang buruk ini akan menyebabkan anggaran belanja yang tertuang dalam DPA harus direvisi, sehingga berakibat proses penyerapan belanja terhambat. Lebih parah lagi apabila revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dilakukan beberapa kali, sehingga berakibat proses penyerapan belanja terhambat (Seftianova, 2013). Selain perencanaan anggaran, kompetensi sumber daya manusia dalam hal ini pegawai negeri sipil sebagai aparat pengelola keuangan juga menjadi faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyerapan anggaran. Untuk mempercepat proses penyerapan anggaran, pemerintah telah menetapkan pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan pengelolaan keuangan di SKPD, yang terdiri dari Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat
7
Penatausahaan Keuangan (PPK), Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Herriyanto (2012) menyatakan bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan penyerapan anggaran. Belum maksimalnya penyerapan penggunaan anggaran APBD oleh beberapa
SKPD
menunjukkan
bahwa
SKPD
tersebut
belum
mampu
memaksimalkan sumber daya manusianya (Maulana, 2011). Penyerapan anggaran ini merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti, berkaitan dengan adanya dua hasil penelitian yang kontradiktif. Beberapa penelitian terdahulu terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyerapan anggaran antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Adrianus Dwi Siswanto dan Sri Lestari Rahayu (2010). Ada empat faktor penyebab utama rendahnya penyerapan belanja yaitu permasalahan terkait: (1) internal K/L, (2) mekanisme pengadaan barang dan jasa, (3) dokumen pelaksanaan anggaran dan mekanisme revisi, dan (4) permasalahan lainnya. Iwan Dwi Kuswoyo (2011) menyatakan, empat faktor penyebab terjadinya penumpukan penyerapan anggaran belanja di akhir tahun, diantaranya (1) faktor perencanaan anggaran, (2) faktor pelaksanaan anggaran, (3) faktor pengadaan barang/jasa, dan (4) faktor internal satker. Hendris Herriyanto (2012), mengungkapkan, ada 5 faktor penyebab keterlambatan penyerapan anggaran, diantaranya (1) faktor perencanaan, (2) faktor administrasi, (3) faktor sumber daya manusia, (4) faktor dokumen pengadaan, dan (5) faktor ganti uang (GU) persediaan. Dari ketiga penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan penyerapan
8
anggaran di masing-masing K/L/D/I, adalah
internal satker, mekanisme
pengadaan barang dan jasa, dokumen pelaksanaan anggaran dan mekanisme revisi, faktor perencanaan anggaran, faktor pelaksanaan anggaran,
faktor
administrasi, faktor sumber daya manusia, faktor dokumen pengadaan, faktor ganti uang (GU) persediaan. Hasil penelitian yang menyatakan bahwa faktor perencanaan berpengaruh pada penyerapan anggaran ternyata tidak didukung oleh hasil penelitian Ratih Seftianova & Helmy Adam (2013) yang menunjukkan akurasi perencanaan kas tidak berpengaruh terhadap kualitas penyerapan anggaran baik dari segi tingkat penyerapan anggaran maupun proporsionalitas penyerapan anggaran antar periode. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Ahmad Rifai (2016) yang menyatakan bahwa perencanaan tidak berpengaruh terhadap penyerapan anggaran. Hal senada juga diungkapkan Prasetyo Adi Priatno (2013). Dari beberapa faktor yang memengaruhi penyerapan anggaran pada Satuan Kerja Lingkup Pembayaran KPPN Blitar, faktor sumber daya manusia mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap penyerapan anggaran. Berdasarkan ulasan-ulasan hasil penelitian sebelumnya, bahwa ada kontroversi hasil yang memengaruhi variabel perencanaan dan kompetensi sumber daya manusia pada penyerapan anggaran. Govindarajan (1986) mengemukakan bahwa, untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai hasil penelitian, dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontinjensi (contingency approach). Berdasarkan pada pendekatan kontinjensi maka ada
9
dugaan bahwa terdapat faktor situasional lainnya yang mungkin akan saling berinteraksi di dalam memengaruhi situasi tertentu. Faktor lain yang diduga memengaruhi hubungan tersebut adalah variabel komitmen organisasi. Komitmen organisasi dapat tercipta jika organisasi/perusahaan memberi dorongan, respek, menghargai kontribusi dan memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaannya. Hal ini berarti, jika organisasi peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan personal anggota/pegawai dan juga menghargai kontribusinya, maka anggota/pegawai akan meningkatkan komitmennya terhadap organisasi. Komitmen organisasi secara umum dapat diartikan sebagai keterikatan pegawai pada organisasi dimana pegawai itu bekerja. Komitmen dibutuhkan organisasi agar sumber daya manusia yang kompeten dalam organisasi dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Hal ini disebabkan pegawai dengan komitmen organisasi yang tinggi akan mampu mencapai kinerja yang tinggi serta menunjukkan dedikasi dan dukungan yang kuat dalam pencapaian tujuan organisasi. Rendahnya komitmen para pegawai akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan, akibatnya terjadi ketidakdisiplinan pegawai, selanjutnya tidak adanya keinginan dan kesiapan individu dalam organisasi untuk menerima berbagai tantangan dan tanggung jawab pekerjaan hal ini menyebabkan pengembangan diri dan kreativitas pegawai menjadi menurun. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana penelitian ini diteliti di tempat yang berbeda, yaitu di Kabupaten Tabanan. Alasan peneliti untuk mengambil penelitian dengan judul ini adalah karena adanya fenomena yang terjadi di Kabupaten Tabanan mengenai beberapa SKPD yang mengalami
10
penyerapan anggaran yang masih rendah, sehingga peneliti ingin mengetahui penyebab rendahnya serapan anggaran di awal tahun dan menumpuk di akhir tahun. Kondisi ini juga didukung dengan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah (AKIP) dalam tiga tahun terakhir sejak Tahun 2012, dimana Pemerintah Kabupaten Tabanan hanya berhasil meraih nilai dengan predikat CC (cukup baik/memadai). Predikat ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tabanan diharapkan melakukan perbaikan-perbaikan secara sistematis dan berkelanjutan mengenai aspek perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, capaian kinerja output dan outcome serta kinerja lainnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai penyerapan anggaran pada satuan kerja perangkat daerah, dengan judul “Kemampuan
Komitmen
Organisasi
Memoderasi
Pengaruh
Perencanaan
Anggaran dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pada Penyerapan Anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.”
1.2
Rumusan Masalah Usaha-usaha
yang
telah
dilakukan
Pemerintah
untuk
mengatasi
keterlambatan penyerapan anggaran dari tahun ke tahun hasilnya masih belum memuaskan. Arahan demi arahan terus diberikan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti kepada seluruh SKPD. Kenyataannya, penyerapan anggaran di Kabupaten Tabanan tidak sesuai dengan harapan.
11
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1) Apakah perencanaan anggaran berpengaruh pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan? 2) Apakah kompetensi sumber daya manusia (SDM) berpengaruh pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan? 3) Apakah komitmen organisasi mampu memoderasi pengaruh perencanaan anggaran pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan? 4) Apakah komitmen organisasi mampu memoderasi pengaruh kompetensi sumber daya manusia pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh perencanaan anggaran pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan. 2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kompetensi sumber daya manusia (SDM) pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan. 3) Untuk mendapatkan bukti empiris kemampuan komitmen organisasi memoderasi pengaruh perencanaan anggaran pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.
12
4) Untuk mendapatkan bukti empiris kemampuan komitmen organisasi memoderasi pengaruh kompetensi sumber daya manusia pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.
1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mendukung goal setting theory dan theory of reasoned action dalam memengaruhi penyerapan anggaran serta dijadikan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan proses perencanaan hingga pelaksanaan yang berkaitan dengan penyerapan anggaran pada organisasi sektor publik. 2) Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangsih dalam rangka mengevaluasi kinerja pemerintah daerah Kabupaten Tabanan, terutama kaitannya dengan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam rangka memaksimalkan penyerapan anggaran.
13