KODE/NAMA RUMPUN ILMU*: 787/PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2013
MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN TERINTEGRASI WIRAUSAHA PRODUK IKAN DI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL DIY
Tim pengusul: Nama Yuriani, M. Pd Dr. Siti Hamidah, M.Pd Marwanti, M. Pd
NIDN 0006025405 0020085302 0013035707
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BULAN MARET TAHUN 2013
i
ii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................ LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................................. RINGKASAN ..........................................................................................
i ii iii 1
BAB I PENDAHULUAN A. .............................................................................................. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 2 B. .............................................................................................. Permasalahan ........................................................................................................ 3 C. .............................................................................................. Tujuan Khusus ........................................................................................... 3 D. .............................................................................................. Urgensi (Keutamaan) Penelitian ................................................................. 4 E................................................................................................ Gambaran Produk Yang Dihasilkan .............................................................. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyelenggaraan pendidikan formal ............................................. B. Andragogi ...................................................................................... C. Pemberdayaan masyarakat miskin ................................................. D. Kewirausahaan .............................................................................. E. Model Yang Telah Dikembangkan ................................................ F. Roadmap Penelitian........................................................................
5 9 9 11 13 14
BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian ........................................................................ B. Jalannya Penelitian ......................................................................... C. Lokasi Penelitian ........................................................................... D. Metode dan Teknik pengolahan data ............................................ E. Teknik Analisis Data ...................................................................... F. Indikator keberhasilan ...................................................................
15 16 17 18 19 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... LAMPIRAN iii
20
MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN TERINTEGRASI WIRAUSAHA PRODUK IKAN DI KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL DIY Ringkasan Penelitian Hibah ini dilakukan selama 2 tahun mempunyai tujuan: menemukan model Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Miskin Terintegrasi yang cukup efektif untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur produk ikan di Kecamatan Kretek Kabupeten Bantul DIY. Tujuan secara khusus tahun pertama: menemukan: (1) menemukan model pemberdayaan ekonomi terintegrasi keluarga miskin untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur produk ikan dengan tetap mempehatikan permasalahan setempat. (2) menghasikan perangkat model pemberdayaan ekonomi terintegrasi keluarga miskin degan kewirausahaan produk ikan yang efektif di daerah pantai selatan Kabupaten Bantul. Tahun kedua: (1) menguji model pada kelompok sasaran dan (2) sosialisasi ke pemerintah dan pengguna lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif Pengembangan model menggunakan pendekatan R & D dari Borg and Gall yang diringkas menjadi 3 kontruk model: studi pendahuluan, pengembangan model, pengujian model, yang tertata dalam 2 tahapa tahun. Tahap I, menemukan permasalahan ekonomi dan non ekonomi yang menjadi kendala keluarga nelayan miskin, menemukan kurikulum terintegrasi, menmukan rumusan model dan perangkat model. Tahap II, implementasi model melalui pelatihan dan sosialisasi model dalam lingkup yang lebih luas. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan non formal guna meningkatkan motivasi dan semangat masyarakat miskin agar lebih berdaya, lebih mandiri dan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Kata kunci: pemberdayaan ekonomi terintegrasi, keluarga miskin, produk ikan
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masalah kemiskinan merupakan masalah sosial laten yang memerlukan penanganan yang berkelanjutan
Hal ini terkait
dengan
upaya pengentasan
kemiskinan yang telah dilakukan selama ini belum mampu mengurai secara tuntas bahkan gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis multidemensional yang masih di hadapai bangsa Indonesia saat ini. (Alfian, dalam Hendra Wahyudi dan Sismudjito: 2007:1). Angka kemiskinan di DIY semakin tinggi dibandingkan angka kemiskinan tingkat nasional, menurut susenas tahun 2012, angka kemiskinan DIY sebesar 15,588%, angka ini berada di atas angka rata-rata kemiskinan tingkat nasional yakni 11,66 %. Dengan sendirinya mengatasi masalah kemiskinan tidak hanya memberdayakan ekonomi keluarga namun tetap memperhatkan dimensi lain yang bersifat non ekonomi. Seperti aspek soft skills antara lain menghilangkan rasa apatis dan rasa tak berdaya, menumbuhkan semangat kewirausahaan, komitmen, membangun tim kerja sebagai net working. Indonesia adalah negara yang kaya dengan segala sumber daya alam yang tersedia secara melimpah termasuk sumber daya laut.
Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki pantai yang cukup potensial sebagai sumber daya penghidupan bagi keluarga di sekitarnya. Pantai berada di sepanjang laut selatan mulai dari Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Gunung Kidul dengan sumber daya laut yang sangat melimpah
dan belum dimanfaatkan secara maksimal.
Daerah Bantul sendiri menyumbang hasil laut sebesar 14,99% dari hasil laut Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinas kelautan, Bantul 2012). Angka tersebut walaupun kecil perlu dimanfaatkan dengan maksimal agar bernilai lebih. Nilai lebih ini bila dikelola dengan benar akan berdampak pada peningkatan hasil laut dan peningkatan kemampuan keluarga nelayan mengatasi hambatan-hambatan menuju keluarga yang berdaya. Harapannya sumber daya laut dapat memberi sumbangan pada pengembangan potensi keluarga Nelayan sebagai aset negara. Kretek merupakan salah satu kecamatan di Bantul dengan potensi laut, seperti Parangtritis, Pundong, Samas. Secara alami potensi ini dapat menjadi aset ketika penduduk pesisir memiliki kemampuan yang memadai. Pendidikan non 2
formal dipandang mampu menggerakan partisipasi aktif dari keluarga nelayan dengan penekanan pada kekuatan dan potensi lokal. Bantul 14,27%, maka program ketiga mengatasi kemiskinan. miskin
Dengan angka kemiskinan
pemerintah kecamatan Kretek adalah
Keluarga nelayan dapat dipandang sebagai keluarga
yang harus diberdayakan melalui program yang dicanangkan oleh
pemerintah dengan pemanfaatan potensi lokal. Keluarga Nelayan sebagai keluarga miskin, Kusnadi dalam Sudarso (tth:4), menjelaskan faktor penyebab kemiskinan, antara lain: (1) keterbatasan kualitas sumber daya manusia nelayan; (2) kesulitan melakukan diversifikasi usaha penangkapan; (5) ketergantungan yang tinggi terhadap okupasi melaut; dan (6) gaya hidup yang dipandang boros, sehingga kurang berorientasi ke masa depan. Keadaan tersebut perlu penanganan yang holistik melalui pendidikan non formal untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai aset atau modal bagi keluarga dan masyarakat. SDM adalah aset yang tidak bernilai, dapat dilipat gandakan, dikembangkan, bukan sebagai beban atau biaya. Dalam pandangan pendekatan pengembangan SDM: it assummes that expanded capabilities and opportunities for peaple will directly to improvements in operating effectiveness. That better people achive better result. Hal ini diilustrasikan: Give a porson a fish and you feed that person for a day. Teach a person to fish, and you feed that person for life (Newstrom, 2007: 12-13) Karenanya keluarga nelayan secara ekonomi dikembangkan potensinya agar pendapatannya meningkat dan secara mental harus dikuatkan soft skillsnya agar muncul jiwa wirausaha yang tangguh. Langkah-langkah tersebut meliputi pengembangan
kemampuan
ataupun
peningkatan keterampilan usaha
mendorong
produktifitas
melalui
yang secara terintegrasi dikembangkan soft
skillsnya agar menjadi pendorong atau kekuatan diri meraih kemajuan yang berkelanjutan. Mereka harus dilibatkan dalam keseluruhan proses penanggulangan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengambilan keputusan. Dengan cara ini partisipasi aktif secara self direction akan sangat menentukan keberhasilan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin kecamatan Kretek Bantul Yogyakarta.
Secara aktif mereka berusaha menolong dirinya 3
sendiri dan secara berkelanjutan akan berusaha meningkatkan diri secara lebih baik (empowering), dan berubah sebagai agen pembaharuan komunitasnya. Melihat begitu luasnya permasalahan kemiskinan yang dihadapi oleh keluarga
nelayan
maka
menjadi
tantangan
bagi
tiap
keluarga
untuk
mengembangkan potensi lokal yang relevan dengan kebutuhan setiap karakter lokal pantai, bagaimana mengiplementasikan secara terpadu antara teknologi produktivitas perikanan dengan soft skills, maka diperlukan kajian rumusan dan implementasi pola pelatihan dan strateginya. Oleh karenanya langkah awal diperlukan identifikasi permasalahan penguatan ekonomi yang relevan untuk komunitas keluarga miskin di Kretek kemudian dikembangkan bagaimana model pelatihan yang integratif. Penelitian ini bermaksud menemukan pola pendidikan non formal integrasi untuk komunitas keluarga nelayan di Kretek yang terbukti efektif. B. Permasalahan Dari uraian latar belakang di atas permasalahan utama dari penelitian ini adalah angka kemiskinan Bantul 14,27%, maka program ketiga kecamatan Kretek adalah mengatasi kemiskinan. dipandang sebagai keluarga miskin
pemerintah
Keluarga nelayan dapat
yang harus diberdayakan melalui program
yang dicanangkan oleh pemerintah dengan pemanfaatan potensi lokal. Keluarga Nelayan sebagai keluarga miskin, Kusnadi dalam Sudarso (tth:4), menjelaskan faktor penyebab kemiskinan, antara lain: (1) keterbatasan kualitas sumber daya manusia nelayan; (2) kesulitan melakukan diversifikasi usaha penangkapan; (5) ketergantungan yang tinggi terhadap okupasi melaut; dan (6) gaya hidup yang dipandang boros, sehingga kurang berorientasi ke masa depan. Sedangkan kec.Kretek merupakan daerah pesisir yang sangat berpotensi dari SDA nya khususnya pada hasil perikanannya. Keadaan tersebut perlu penanganan yang holistik melalui pendidikan non formal untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai aset atau modal bagi keluarga dan masyarakat.
C. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :
4
1. Dihasilkannya rumusan
permasalahan ekonomi dan non ekonomi yang
menjadi kendala keluarga nelayan miskin di wilayah Kretek Bantul Yogyakarta. 2. Dihasilkannya kurikulum yang mampu mengintegasikan soft skill terutama jiwa wirausaha dan teknologi produksi dalam proses pembelajaran.
3. Dihasilkannya rumusan model pemberdayaan ekonomi terintegrasi dalam pendidikan non formal dalam meningkatkan keluarga nelayan miskin 4. Tersusunnya perangkat pelatihan dalam pembelajarannya. 5. Dihasilkannya model pemberdayaan ekonomi terintegrasi dalam pelatihan di keluarga nelayan miskin Kretek Bantul yang terbukti efektif. 6. Meningkatnya keaktifan dan partisipasi peserta pelatihan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pengambilan keputusan dalam dalam pelatihan 7. Meningkatnya kualitas keluarga nelayan miskin di kawasan pantai Kretek Bantul.
C. Urgensi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan secara praktis, khususnya bagi pendidikan masyarakat guna meningkatkan motivasi serta semangat masyarakat miskin sebagai peserta program pemberdayaan ekonomi terintegrasi keluarga miskin melalui wirausaha produk ikan. Produk yang dihasilkan dari wirausaha penduduk ini adalah produk olahan ikan yang awet dan layak jual, sehingga berpotensi menjadi oleh-oleh dari tempat wisata yang banyak terdapat di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Selanjutnya mayarakat, khususnya masyarakat miskin menjadi lebih berdaya, lebih mandiri, dan dapat meningkatkan pendapatan menuju kesejahteraan keluarga. D. Gambaran Produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan model pemberdayan ekonomi terintegrasi dilakukan dengan beberapa tahapan dengan format 2 tahun : (dapat diluhat pada tabel 1 di bawah ini. 5
Tabel 1. Gambaran Produk Tahun pertama a. Dihasilkan rumusan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY b. Dihasilkannya perangkat model pemberdayaan ekonomi yang praktis dan efektif masyarakat kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY c. Dihasilkan panduan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY d. Dihasilkan perangkat pembelajaran wirausaha untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY
6
Tahun kedua Diterapkannya model pemberdayaan ekonomi masyarakat kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY
BAB II KAJIAN TEORI A. Penyelenggaraan Pendidikan Nonformal Dasar penyelenggaraan pendidikan non formal adalah pendidikan berbasis masyarakat (community-based education) yang merupakan tahapan pemberian peluang bagi setiap orang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pembelajaran seumur hidup. Munculnya paradigma pendidikan berbasis masyarakat dipicu oleh arus
modernisasi yang menghendaki terciptanya
demokratisasi dalam segala dimensi kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Sebagai implikasinya, pendidikan menjadi usaha kolaboratif yang melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya. Partisipasi pada konteks tersebut berupa kerja sama antara warga dengan pemerintah dalam merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan aktivitas pendidikaan. Pendidikan berbasis masyarakat merupakan perwujudan demokratisasi pendidikan
melalui
perluasan
pelayanan
pendidikan
untuk
kepentingan
masyarakat. Pendidikan berbasis masyarakat menjadi sebuah gerakan penyadaran masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat dalam mengisi tantangan kehidupan yang dinamis. Secara konseptual, pendidikan berbasis masyarakat adalah model penyelenggaraan pendidikan yang bertumpu pada prinsip “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat”. Pendidikan dari masyarakat artinya pendidik memberikan jawaban atas kebutuhan masyarakat.
Pendidikan oleh masyarakat
artinya masyarakat
ditempatkan sebagai subyek atau pelaku pendidikan, bukan objek pendidikan. Adapun
pengertian
pendidikan
untuk
masyarakat
artinya
masyarakat
diikutsertakan dalam semua program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan mereka. Secara singkat dikatakan, masyarakat perlu diberdayakan, diberi peluang dan kebebasan untuk mendesain, membiayai, mengelola dan menilai sendiri apa yang diperlukan secara spesifik. Di dalam Undang-undang no: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 16,
pendidikan berbasis
masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Pendekatan pendidikan berbasis masyarakat adalah salah satu pendekatan yang menganggap masyarakat sebagai agen 7
sekaligus tujuan, melihat pendidikan sebagai proses dan menganggap masyarakat sebagai fasilitator yang dapat menyebabkan perubahan menjadi lebih baik. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan pengertian tiga jalur pendidikan, yakni ; Pendidikan formal, pendidikan informal, Pendidikan non formal. Penjelasan tentang pendidikan nonformal menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003): (1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. (2) Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. (3) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. (4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Pendidikan non formal dalam birokrasi pendidikan nasional sekarang ini dikelompokkan ke dalam PNFI (pendidikan non formal informal) sebelumnya disebut dengan PLS (pendidikan luar sekolah) yang menampung mereka yang tidak berkesempatan mengikuti pendidikan di sekolah formal. Kegiatan pendidikan tersebut diselenggarakan oleh masyarakat dalam PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat). Pendidikan non formal merupakan salah satu dari sekian banyak istilah yang muncul dalam studi kependidikan pada akhir tahun tujuh puluhan. Istilahistilah pendidikan yang berkembang di tingkat internasional mulai saat itu adalah : pendidikan sepanjang hayat (life long education), pendidikan pembaharuan (recurrent education), pendidikan abadi (permananent education), pendidikan informal (informal education), pendidikan masyarakat (community education), pendidikan massa (mass education), pendidikan perluasan (extension education),
8
pendidikan social (social education), pendidikan orang dewasa (adult education), dan pendidikan berkelanjutan (continuing education). Dalam
rangka
mengarahkan
diri
sendiri,
orang
menggunakan
pengalaman belajarnya, menetapkan sendiri kesiapan untuk belajar, dan mengorganisasikan kegiatan belajarnya (self directedlearning) (Knowles, 1985). Proses itu berkembang lamban dari anak-anak sampai praremaja dan selanjutnya berkembang cepat dalam masa remaja sampai dewasa. Selain pedagogi dan andragogi ada konsep pendidikan seumur hidup (life long education). Implikasi konsep tersebut ialah bahwa pendidikan tidak hanya merupakan proses yang terjadi disekolah, melainkan juga di dalam keluarga dan masyarakat, serta berlangsung sepanjang hidup manusia. Berdasarkan konsep pendidikan yang diuraikan di atas, dapat ditarik pengertian bahwa proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup (sepanjang hayat), tetapi konteksnya berbeda-beda. Pendidikan untuk orang yang belum dewasa (anak-anak, praremaja) menekankan pada pembimbingan untuk mencapai kedewasaan pada sekolah formal, sedangkan untuk orang dewasa (juga remaja) menekankan pada proses pembelajaran untuk mencapai tujuan di luar sistem sekolah formal, melainkan di dalam sistem belajar masyarakat. Satuan Pendidikan Luar Sekolah yang sudah berkembang dan dikenal oleh masyarakat yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan atau pelengkap pendidikan formal dalam mendukung pendidikan sepanjang hayat. Adapun macamnya adalah sebagai berikut: a. Kursus Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga
(Kepdirjen
Diklusepora)
Nomor:
KEP-105/E/L/1990
kursus
didefinisikan sebagai satuan pendidikan luar sekolah yang menyediakan berbagai jenis pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental bagi warga belajar yang memerlukan bekal dalam mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kursus dilaksanakan oleh dan untuk masyarakat dengan swadaya dan swadana masyarakat.
9
b. Lembaga Pelatihan Lembaga
pelatihan
adalah
lembaga
atau
organisasi
yang
mengembangkan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) baik lembaga pemerintahan ataupun swasta yang menyelenggarakan kegiatan pelatihan. Pelatihan sendiri merupakan suatu proses pembelajaran yang memungkinkan seseorang melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan standar. Pelatihan diperlukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Lebih lanjut Craig (Hanurani, 2003) menyatakan bahwa pelatihan adalah kegiatan yang disengaja untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh orang-orang atau lembaga dalam upaya membina dan meningkatkan produktivitas. Pelatihan tidak dapat dilakukan begitu saja, tetapi pelaksanaan pelatihan harus melalui beberapa tahapan. Setiap pelaksanaan pelatihan tidak harus sama tahapannya, tetapi disesuaikan dengan jenis pelatihannya, kesiapan panitia, dana, dan sarana yang tersedia. Tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam suatu pelatihan adalah: (1) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, (2) merumuskan tujuan pelatihan, (3) merancang kurikulum pelatihan, (4) mengembangkan metode pelatihan, (5) menentukan pola evaluasi pelatihan, (6) melaksanakan program pelatihan dan (7) mengukur hasil pelatihan. c. Kelompok Belajar Satuan kelompok belajar (Kejar) diselenggarakan bagi sekumpulan peserta didik dengan saling membelajarkan untuk mengembangkan diri dan melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Kelompok belajar meliputi Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara SMP, Kejar Paket C setara SMA, Keaksaraan Fungsional (KF), dan Kelompok Belajar Usaha (KBU). Kejar diselenggarakan oleh instansi pemerintah seperti Muslimat, Nasyatul Aisyiah, Pondok pesantren dan lembaga kemasyarakatan seperti PKK, LKMD. d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) PKBM merupakan suatu tempat kegiatan pembelajaran masyarakat yang
diarahkan
untuk
pemberdayaan
potensi
desa,
menggerakkan
pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. PKBM berperan untuk memberikan wahana bagi masyarakat yang memenuhi kebutuhan berupa pengetahuan dan keterampilan yang bermakna bagi kehidupannya. Azas 10
PKBM adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat. Pada Panduan Pelatihan Kewirausahaan Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional (2010: 5), dikatakan bahwa sebagai salah satu unit Utama Departemen Pendidikan Nasional, dalam menindak lanjuti bidang pembinaan kursus
dan
kelembagaan,
mengembangkan
program
Pendidikan
Kewirausahaan Masyarakat (PKM) yang terintegrasi dengan program kecakapan hidup (PKH) selama ini dianggap mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap upaya penanggulangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan akan terus menjadi prioritas.
B. Andragogi Halim Maliki (2011:3) mengatakan bahwa andragogi adalah suatu model proses pembelajaran peserta didik yang terdiri atas orang dewasa. Andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan orang dewasa dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dapat terjadi dengan baik apabila metode dan teknik pembelajaran melibatkan peserta didik. Keterlibatan diri (ego peserta didik) adalah kunci keberhasilan dalam pembelajaran orang dewasa. Untuk itu pendidik hendaknya mampu membantu peserta didik untuk: (a) mendefinisikan kebutuhan belajarnya, (b) merumuskan tujuan belajar, (c) ikut serta memikul tanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar, dan (d) berpartisipasi dalam mengevaluasi proses dan hasil kegiatan belajar. Dengan demikian, setiap pendidik harus melibatkan peserta didik seoptimal mungkin dalam kegiatan pembelajaran.
C. Pemberdayaan Masyarakat Miskin Suharto (2005:57) menjelaskan bahwa pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata „power ‟ (kekuasaan atau keberdayaan). Melalui pemberdayaan, masyarakat akan memperoleh pemahaman dan memiliki kendali terhadap kekuatan ekonomi, politik dan sosial agar meningkatkan posisi mereka di tengah masyarakat (Kindervater 1979:13). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pemberdayaan merupakan upaya untuk meningkatkan potensi diri kelompok masyarakat sehingga mereka memiliki kekuatan dan 11
selanjutnya memiliki posisi tawar di lingkup masyarakat yang lebih luas. Pemberdayaan masyarakat juga dapat diartikan sebagai proses di
mana
masyarakat khususnya mereka yang kurang memiliki akses kepada sumber daya pembangunan didorong untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan perikehidupan mereka. Menurut Wulandari (2011: 63), kelompok masyarakat yang perlu memperoleh prioritas pemberdayaan adalah: a) Kelompok lemah secara struktural (primary structural disadvantaged groups) meliputi kaum miskin, penganggur, pekerja berupah rendah, jender dan ras/etnis atau penduduk pribumi yang minoritas; b) Kelompok lemah khusus (other disadvantaged groups), seperti manula, anak dan remaja, penyandang cacat, gay, lesbian dan masyarakat terasing; c) Kelompok lemah secara personal (the personally disadvantaged groups), yaitu mereka yang mengalami masalah pribadi dan/ atau keluarga. Kelompok-kelompok di atas merupakan kelompok masyarakat yang dipandang lemah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Lebih jauh dikatakan oleh Suharto (2006: 58) bahwa tujuan pemberdayaan mengacu pada kemampuan kelompok masyarakat khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam menjalani kehidupan. Beberapa tujuan tersebut adalah a.
Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memilki kebebasan (freedom) dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, dan bebas dari kesakitan;
b.
Masyarakat dapat menjangkau sumber-sumber yang bersifat produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan.
c.
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang mempengaruhi mereka. Untuk dapat memahami konsep pemberdayaan masyarakat kita pelu
memahami coraknya. Beberapa corak pemberdayaan adalah (Taruna, 2001) (1) Human dignity, mengembangkan martabat, potensi, dan energi manusia; (2) 12
Empowerment, memberdayakan baik perseorangan maupun kelompok; (3) Partisipatoris, dan (4) Adil. Sedang filosofi pemberdayaan masyarakat mencakup (1) menolong diri sendiri (mandiri), (2) senantiasa mencari dan menemukan solusi bersama, (3) ada pendampingan (secara teknis maupun praktis), (4) demokratis, dan (5) menyuburkan munculnya kepemimpinan lokal. Slamet Margono menjelaskan bahwa indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat mencakup : a. Jumlah warga yang secara nyata tertarik untuk hadir dalam tiap kegiatan yang dilaksanakan. b. Frekuensi kehadiran warga pada pelaksanaan tiap jenis kegiatan. c. Tingkat kemudahan penyelenggaraan program untuk memperoleh pertimbangan atau persetujuan warga atas ide baru yang dikemukakan. d. Jumlah dan jenis ide yang dikemukakan oleh masyarakat yang ditujukan untuk pelanaran pelaksanaan program pengendalian. e. Jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk menunjang pelaksanaan program kegiatan. f. Intensitas kegiatan petugas dalam pengendalian masalah. g. Meningkat kapasitas skala partisipasi masyarakat. h. Meningkatnya kepedulian dan respon terhadap perlunya peningkatan kehidupan. i. Meningkatnya
kemandirian.
http://www.google.co.id/#q=empowerment
diakses
12
Desember
2012.
D. Kewirausahaan. Meredith (2005:14) menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha serta mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan. Para wirausaha merupakan pengambil risiko yang telah diperhitungkan. Mereka bergairah mengahadapi tantangan. Wirausaha menghindari situasi risiko rendah
13
karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka menyukai tantangan yang dapat dicapai. Kewirausahaan menurut Kristanto (2009) yaitu seni, perilaku, sifat, ciri, watak seseorang, yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (creative a new and different). Jadi, terdapat tiga indikator kewirausahaan, yaitu berpikir sesuatu yang baru (creatif), bertindak melakukan sesuatu yang baru (inovatif), dan berkeinginan menciptakan nilai tambah (value added). Oleh karena itu, seseorang disebut “wirausahawan” harus memiliki kemampuan untuk selalu berpikir sesuatu yang baru, melakukan sesuatu yang baru dan berkeinginan menciptakan nilai tambah. Kewirausaha menyangkut tiga dimensi penting, yakni inovasi, pengambilan risiko dan proaktif. Keinovatifan mengacu pada pengembangan produk, jasa atau proses yang unik. Keinovatifan meliputi upaya sadar untuk menciptakan tujuan tertentu, memfokuskan perubahan pada potensi sosial ekonomi perusahaan yang berdasarkan pada kreativitas dan intuisi individu (Quen 1986 dalam Meredith 1992). Dari pengertian kewirausahaan di atas dapat disimpulkan bahwa jiwa dan perilaku kewirausahaan tidak hanya dijumpai dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam
bidang kehidupan dan profesi seperti: pendidikan, kesehatan,
penelitian, hukum, arsitektur, teknik, dan pekerjaan sosial. Hal yang demikian dapat dicapai melalui proses pendidikan kewirausahaan. Ciputra (2008: 60) memandang pendidikan kewirausahaan dari sisi ekonomi, bahwa pembelajaran kewirausahaan akan memberikan tiga manfaat berarti, yakni: (1) akan menghasilkan manusia-manusia masa depan yang sanggup tidak miskin; (2) para intrepreneur yang tumbuh adalah sumbersumber pendapatan negara yang dapat diandalkan; dan (3) para entrepreneur akan ikut membukakan lapangan pekerjaan baru, ikut membangun kota-kota baru, mengembangkan pertanian, menggairahkan produk-produk kebutuhan masyarakat dan menyediakan layanan publik yang berkualitas. Dari pengertian tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa wirausaha adalah usaha yang dilakukan oleh orang yang berani mengambil risiko dan berani berdiri sendiri untuk lapangan pekerjaaan atau nafkah untuk hidupnya 14
sendiri serta orang lain yang dapat ditampungnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan jurus yang hebat untuk mengatasi salah satu permasalahan di masyarakat yakni mengurangi jumlah kemiskinan dan pengangguran. Selain itu, kewirausahaan mendidik masyarakat menuju kesejahteraan, kemandirian, yang selanjutnya meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa. Sikap mental tersebut menurut beberapa sumber dapat diklasifikasi sebagai berikut: (1) kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya, (2) memiliki keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada pada dirinya, (3) Tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup, (4) memiliki keinginan untuk lebih maju mencapai prestasi yang lebih baik dari yang telah dicapai, (5) ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras, dan (6) pemikiran yang konstruktif dan kreatif. Wirausaha selalu memiliki komitmen atau bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaanya. Tindakan yang dilakukan (1) bukan spekulasi, melainkan berdasarkan perhitungan yang matang, (2) selalu memanfaatkan peluang yang ada semaksimal mungkin, (3) melakukan pengamatan secara nyata untuk memperoleh kejelasan, (3) menganalisis data kinerja waktu untuk memandu kegiatan, (4) menunjukkan kepercayaan diri yang besar walaupun berada dalam situasi berat, (5) melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan tujuan akhir, dan (6) mengelola berdasarkan perencanaan masa depan E. Model atau Penelitian yang telah dilakukan Pengembangan model pemberdayaan ekonomi
terintegrasi pada
kewirausaha masyarakat miskin ini dibuat berdasarkan beberapa hasil penelitian pengembangan model yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian pertama tahun 2010 oleh yuriani, tentang evaluasi program kewirausahaan kota dan desa (KWD dan KWK) dalam mengentaskan pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hasil penelitian yang di dapatkan adalah berdasarkan kondisi konteks, input proses dan output, maka pelaksanaan KWD/KWK secara umum sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh standar yang ditentukan secara umum program dianggap baik. Penelitian selanjutnya tahun 2011 oleh Yuriani, melanjutkan tentang pengembangan
model
kursus
kewirausahaan 15
melalui
DU/DI
dalam
mengentaskan pengangguran yang menghasilkan model empirik pembelajaran kursus kewirausahaan dan panduan pembelajaran. Model empirik yang dihasilkan sebagai berikut :
Kesiapan Berwirausaha
Need Analisis
Lulusan yang siap berwirausaha dan berwawasan industri
Pembelajaran berbasis Kerjasama
Pedoman model Perangkat model (RPP, Stimulation Learning, Pedoman Observasi)
Brain storming
Job Shadowing
Latihan
Pendampingan
Tutor: - Instruktur dari
Evaluasi Respon
lembaga - Instruktur dari industri
Evaluasi Implementasi
-
Berpikir Kreatif Mempunyai gagasan usaha - Berorientasi pada tindakan - Pengetahuan tentang pemasaran - Siap memulai usaha baru
Berwawasan industri - Kecepatan Kerja - Ketepatan Kerja - Berorientasi Mutu
Gambar 4 : Model empirik pembelajaran kewirausahaan kerjasama dengan DU/DI Dilihat dari hasil penerapan pada pelatihan di masyarakat model empirik dan panduan yang dihasilkan digunakan secara efisien, praktis dan dapat diaplikansikan dengan mudah oleh masyarakat, ini terlihat dari partisipasi dan hasil masyarakat pada pembelajaran. F. Roadmap Penelitian Penelitian model pemberdayaan ekonomi terintegrasi keluarga miskin melalui wirausaha produk ikan di kecamatan Kretek Kabupaten Bantul ini dikembangkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian pengembangan model pembelajaran kursus kewirausahaan
melalui
kerjasama
DU/DI
dalam
mengentaskan
pengangguran di DIY. Penelitian ini dilakukan secara bertahap dengan format 2 tahun, desain tahapan penelitian dapat dilihat sebagai berikut :
16
Evaluasi program kursus kewirausahaan desa dan kota (KWD dan KWK) dalam mengentaskan pengangguran di DIY
Evaluasi pembelajaran komperensif mata kuliah MUB di Prodi Pend. Teknik Boga (PTBB) FT UNY
2010
2012
Dihasilkannya model pembelajaran terintegrasi dalam pelatihan yang efektif Aplikasi hasil model pembelajaran Evaluasi model pemberdayaan ekonomi terintegrasi melalui wirausaha
2014 Model pemberdayaan ekonomi terintegrasi keluarga miskin melalui wirausaha produk ikan di Kecamatan Kretek
2011
2013
Pengembangan model pembelajaran kursus kewirausahaan kerjasama Du/Di mengentaskan pengangguran Panduan model pembelajaran kursus berwirausaha kerjasama Du/Di
Menyusun rumusan permasalahan ekonomi dan non ekonomi Menyusun kurikulum terintegrasi soft skill untuk wirausaha dan teknologi produksi Menyusun model
Kabupaten Bantul DIY
pemberdayaan ekonomi terintegrasi dalam pendidikan non formal
Gambar 5. Roadmap penelitian.
17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pentahapan Penelitian Penelitian ini menggunakan prosedur Research and Development (R&D) (Borg,R.W & Goll, 2003) dengan target terumuskannya model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan. Penelitian ini diawali dengan mengkaji berbagai literatur, peraturan, pedoman penyelenggaraan pembelajaran dan survey. Kunjungan ke lokasi, Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul dan PKBM. Diskusi dengan pelaksanan program, tutor, praktisi maupun masyarakat dilakukan untuk mengamati pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat miskin yang dilakukan selama ini. Hasil dari dua kegiatan pada tahap pertama merupakan bahan kajian untuk membuat perencanaan kegiatan. Berbagai masukan tersebut diseminarkan dengan melibatkan para pakar dan praktisi untuk mendapatkan tanggapan tentang model yang akan dikembangakan. Tahapan selanjutnya adalah mengadakan work shop dan Focus Group Discussion (FGD) untuk merancang model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan. Hasil perumusan model kemudian divalidasi oleh kelompok ahli. Setelah validasi, tahap selanjutnya adalah revisi yang menghasilkan model pemberdayaan masyarakat. Tahap-tahap penelitian tersebut secara rinci terlihat dalam bagan pada Gambar 2. Tahap-tahapan penelitian
18
STUDI PENDAHULUAN Studi Pendahuluan
Studi Pemberdayaan
Perumusan model pemberdayaan
masyarakat miskin
masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan
yang sudah dilakukan
PENGEMBANGAN MODEL PEMBERDAYAAN Ujicoba Terbatas
Penyusunan model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan
Evaluasi dan Revisi
Validasi
Model
Isi
Evaluasi dan Penyempurnaan
Model Hipotesis
Model
Perangkat model
VALIDASI
MODEL FINAL
Implementasi Model
Rancangan program yang direncanakan dalam penelitian ini adalah memberdayakan masyarakat miskin melalui pendidikan kewirausahaan produk ikan. Peserta pelatihan selain diajarkan teori kewirausahaan yang mencakup; sikap personal dan sosial wirausaha, manajerial usaha kecil, kemampuan berfikir logis, keterampilan berwirausaha dan keterampilan produksi olahan makanan berbasis ikan. Selanjutnya
berdampak pada peningkatan penghasilan warga.
Setelah pelatihan, peserta dibimbing untuk menjalankan usaha produktif yang dikehendakinya serta dilakukan pendampingan sosial yang mencakup; 1) melalui stimulasi permodalan, 2) membentuk kelompok sebagai
mekanisme
kelembagaan untuk mengorganisir dan melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat di desa atau kelurahannya. 3) kelompok dimotivasi untuk terlibat dalam kegiatan peningkatan pendapatan, serta kerjasama. 19
4)
pengembangan jaringan
B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Bantul. Tempat yang dipilih berdasarkan karakteristik penelitian adalah daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Daerah tersebut adalah Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul. C. Sumber Data Penelitian Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kajian-kajian literatur, kajian peraturan, dan informasi dari lapangan (pelaksanaan program). Selanjutnya untuk mematangkan konsep model pemberdayaan masyarakat miskin melalui wirausaha produk ikan dilakukan Focus Group Discussion (FGD). Dalam kegiatan ini peneliti mendatangkan pakar dan mitra sebagai nara sumber yang dapat memberi tanggapan tentang model pemberdayaan masyarakat miskin melalui wirausaha produk ikan. Dalam upaya menghasilkan rancangan model pemberdayaan masyarakat miskin melalui wirausaha produk ikan.dan parangkatnya, dilakukan seminar dan workshop yang melibatkan komponen-komponen nara sumber: praktisi, ahli pendidikan dan sosial, Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten, tutor kewirausahaan, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), dan PKBM. Hasil rancangan tersebut divalidasi dengan melibatkan para pakar terkait sebelum model tersebut siap diujicobakan. Sumber data dalam penelitian ini serta informasi yang diharapkan dapat disajikan dalam Tabel 2 berikut:
20
Tabel 2. Sumber Data dan Informasi yang Diharapkan No 1.
Kegiatan Analisis Kebutuhan dan Perencanaan
Sumber Data Dinas Pendidikan Provinsi DIY, Kabupaten Bantul, tutor kewirausahaan, SKB, PKBM Dinas Pendidikan provinsi DIY, Kabupaten Bantul, tutor kewirausahaan, SKB, PKBM, praktisi, ahli
Informasi yang Diharapkan Data implementasi pemberdayaan masyarakat miskin dan hamatanhambatannya Masukan terhadap rancangan model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan.
2.
Focus Group Discussion
3.
Workshop
Dinas Pendidikan provinsi, Kabupaten, tutor, SKB, PKBM, praktisi, ahli
Menghasilkan model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan.
4.
Validasi
Ahli pendidikan non formal dan sosial
Penyempurnaan rancangan model pemberdayaan masyarakat miskin terinegrasi wirausaha produk ikan.
5.
Revisi
Tim Peneliti dan ahli
7.
Implementasi (Uji Tim peneliti, Tutor, SKB, kelayakan dan PKBM, praktisi efektifitas)
8.
Validasi dan Pakar Perumusan Model Akhir
9.
Deseminasi, dan Publikasi
Merumuskan model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan yang siap diujicoba 1.Tanggapan terhadap model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan. 2.Pengujian hasil implementasi model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan. Penyempurnaan model model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan dan saran tindak lanjut Tanggapan terhadap model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan.
Dinas Pendidikan provinsi, Kabupaten Bantul, tutor kewirausahaan, SKB, PKBM, praktisi, ahli
21
D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian ini dibagi menjadi dua bagian.
Data
kualitatif dikumpulkan dengan menggunakan dokumentasi, observasi, wawancara mendalam pada berbagai responden. Untuk mengumpulkan data kuantitatif digunakan lembar isian, observasi dan wawancara. Lembar observasi juga digunakan untuk mengamati penerapan model. Wawancara digunakan untuk menggali informasi tentang kemanfaatan, kesulitan, efektifitas dan upaya mengatasi hambatan untuk perbaikan model. Untuk melengkapi data kualitatif pada saat seminar atau workshop dilakukan brainstorming dengan pakar.
E. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini data dianalisis dengan cara kuantitatif. Sedangkan data hasil penelitian kualitatif secara terus menerus dikumpulkan dan diklasifikasi berdasarkan tujuannya. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif naturalistik dan deskriptif analitik.
F. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini antara lain: (1) terumuskannya potensi daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan, (2) tersusunnya model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi kewirausahaan produk ikan, (3) meningkatnya tingkat pendapatan keluarga dari masyarakat miskin, (4) dihasilkan pola penanggulangan kemiskinan yang efektif.
22
Daftar Pustaka
Borg, R. W, & Goll, D.M. (2003). Education research : an introduction seventh edition. New york : Logman inc. Ciputra. (2008). Ciputra quantum lead: Entrepreneurship mengubah masa depan bangsa dan masa depan anda. Jakarta: PT Alex Media Kompeteindo. Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI No 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas. (2010). Rencana strategis kementrian Pendidikan Nasional 2010 2014. Jakarta: Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Sekretariat Jendral Kementrian Pendidikan Nasional. Drucker, F. Peter. (1998). Innovation and entrepreneurship: practice and principles (Diterjemahkan oleh Rusdi Naib). Jakarta: Gelora Akasara Pratama. Halim Maliki. (2011). Teori Belajar Andragogi dan Penerapannya. http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/23/teori-belajar-andragogi-danpenerapannya diunduh 15 Agustus 2011. Histrich, R. D., & Peters, M. P. (1998). Entrepreneurship: starting, development, and managing a new entreprise, 5th ed. USA: Richard D. Irwin, Inc. Knowles, Malcolm. (1979). The adult learning (Third Edition), London: Gulf Publishing Company. Meredith, G. G. (2005). The practice of entreprenership. Geneva: International Labor Organization. Petunjuk Teknis., (2012). Pendidikan kewirausahaan masyarakat. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional. Petunjuk Teknis., (2013). Pendidikan kewirausahaan masyarakat. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional. Suryana. (2009). Kewirausahaan. Pedoman praktis: kiat dan proses menuju sukses. Jakarta: Salemba Empat. Sunyoto, D., & Wahyuningsih, A. (2009). Panduan kewirausahaan : teori, evaluasi & wirausaha mandiri. Bogor: Jelajah Nusa. Subejo dan Supriyanto. (2004). Harmonisasi pemberdayaan masyarakat pedesaan dengan pembangunan berkelanjutan. Ekstensia, Deptan RI Vol 19/ Th XI/ 2004. Slamet Margono Pemberdayaan Masyarakat. http://www.google.co.id/#q=empowerment diakses 12 Desember 2012. Taruna, JC Tukiman. (2001). “Pendidikan nonformal dalam perspektif pemberdayaan masyarakat.” Makalah, disampaikan pada pertemuan tahunan IV SPPM, Solo, 25 – 28 September 2001. www.balaidesa.or.id\ tukiman.htm diakses 12-10-2011 Wulandari (2011). Pendidikan kewirausahaan masyarakat. Jurnal Pendidikan Non Formal. Edisi 8, p.67. Yunus Suryana & Kartib Bayu. (2010). Kewirausahaan pendekatan karakteristik wirausahawan sukses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 23
1 Lampiran. Justifikasi Anggaran penelitian (untuk tahun Berjalan). Pertimbangan alokasi biaya Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 tahun : Tahun Pertama : Luarannya adalah ditemukannya model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi
wirausaha produk ikan. Adapun kegiatannya adalah; Studi
pendahuluan yang mencakup study literatur, survey ke lokasi, wawancara dengan beberapa sumber, diskusi, menyusun model pembelajaran, melakukan FGD, validasi model, implementasi model pada sasaran terbatas dan revisi model.
Jumlaah masyarakat sasaran sebanyak 25 peserta pelatihan.
Berdasarkan hal tersebut dapat dihasilkan model pemberdayaan masyarakat miskin yang praktis dan efektif untuk diterapkan. Untuk itu diperlukan dana yang cukup untuk mencapai luaran tersebut. Anggaran pada tahun pertama diperlukan untuk penyusunan model pemberdayaan yang terdiri : study literatur, survey ke lokasi, wawancara dan diskusi dengan nara pembelajaran,
melakukan
FGD,
sumber, menyusun model
validasi
model,
workshop,
implementasi model pada sasaran terbatas dan revisi model. Pengadaan bahan praktik pengolahan produk ikan. Stimulan modal usaha kelompok Pegadaan peralatan praktek Dana diperlukan untuk honorarium peneliti, perjalanan, publikasi internasional, sewa laboratorium berikut peralatannya dan penelusuran bahan pustaka. Tahun kedua : Luarannya adalah model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha produk ikan yang praktis dan efektif diterapkan pada berbagai jenis potensi pangan lokal. Oleh karena itu diperlukan dana untuk mencapai luaran tahun kedua tersebut. Anggaran diperlukan untuk implementasi model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi
wirausaha bidang boga yang
disesuaikan dengan potensi sumber daya setempat.
24
Dana diperlukan untuk honorarium peneliti, tutor, pembelian bahan praktik, biaya perjalanan, publikasi internasional, sewa laboratorium berikut peralatannya dan penelusuran bahan pustaka. Dana yang diajukan selama dua
tahun tersebut merupakan satu
kesatuan langkah dalam menghasilkan suatu informasi yang lengkap mengenai model pemberdayaan masyarakat miskin terintegrasi wirausaha bidang boga. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung program
pemerintah
dalam
upaya
mengentaskan
kemiskinan
dan
pengangguran berbasis potensi sumberdaya lokal terutama pangan lokal yang terdapat disemua daerah di Indonesia.
25
PEMBIAYAAN POS-POS PENELITIAN TAHAP I TAHUN PERTAMA No.
Jenis Pengeluaran Kegiatan/Sub Kegiatan
Tahun I
Volume
Biaya
Jumlah
Honorarium dan Upah (maks 30%) 1. Ketua Peneliti x8 2. Anggota Peneliti I 6 A.
5 x15 500 jam 5x7x 210 jam
3. Anggota Peneliti II x6
5x7 210 jam
5. Tenaga pembantu penelitian x4
5x5 100 jam
8. Narasumber
2 org x 4 TM
Rp
15.000
Rp
15.000
Rp
15.000
Rp 3.150.000
Rp
10.000
Rp 1.000.000
Rp
500.000
Rp 4.000.000
Bahan Perangkat/ Penunjang (3040%) 1. Dokumentasi
Paket 1 TM
3. penyusunan model 4. penyusunan perangkat model 5. uji coba model (terbatas)
B
6. konsumsi uji coba model (terbatas) 7. Bahan Habis Pakai a) Alat tulis/bolpoint b) Tanda pengenal Peserta c) Stop map d) Note book/Blook Note e) Modem f) CD g) Flashdisk h) Kertas
Rp 3.150.000
Rp 18.800.000
Jumlah
2. konsumsi pelaksanaan survey
Rp 7.500.000
1 paket 1 paket 3 tm 10 org x 3 tm 50 box 50 lembar 50 map 5 pax 2 buah 20 keping 4 buah 20 rim
i) Amplop
2 box
j) Printer warna
1unit
k) Tinta printer hitam L) Tinta printer warna 8. Lain-lain
4 box 2 tube
a) Upah pengetikan data
1 org 26
Rp
500.000
Rp 500.000
Rp
500.000
Rp 500.000
Rp 2.500.000 Rp 2.780.000 Rp 830.000
Rp 2.500.000 Rp 2.780.000 Rp 2.490.000
Rp
10.000
Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12.000 7.000 11.000 9.000 75.000 3.000 75.000 40.000
Rp Rp Rp Rp Rp
300.000
Rp 600.000 Rp 350.000 Rp 550.000 Rp 450.000 Rp 150.000 Rp 60.000 Rp 300.000 Rp 800.000 Rp 10.000 20.000 Rp 1.200.000 1.200.000 Rp 185.000 740.000 230.000 Rp 460.000 500.000
Rp 500.000
c) Materai
5 lembar
d) Foto copy rancangan proposal
4 bandel e) Foto copy proposal
6 bandel
f) Jilid laporan
6 buah
8. Uji ahli
3 org
9.Penyususnan instrument
3 set
10. Penulisan draft seminar instrumen
1 laporan
11 Penggadaan draft seminar instrumen 12. Revisi instrumen
150 eks 1 laporan
Rp
8.000
Rp
50.000
Rp
15.000
Rp
60.000
Rp Rp Rp Rp
Rp 90.000 Rp 5.000 30.000 Rp 1.000.000 3.000.000 Rp 750.000 2.250.000 15.000
Rp
1.500.000
Rp
250.000
Rp
1.000.000
Jumlah
Rp 1.500.000 Rp 3.750.000 Rp 1.000.000 Rp 26.980.000
Perjalanan (15-25%) 1. Perjalanan seminar proposal
2 org x2hari
2. Observasi lapangan
2 org x 2 hari
3. Perjalanan pengambilan data C
5. Perjalanan seminar hasil (Jakarta) 6. Transport Peserta ujicoba model
2 org x 3 hari 1 org x 3 hari 50 org x 2 hri
7. Transport Narasumber
4org x 4 kl
8. Dana Stimulan
5 klpk
Rp
175.000
Rp
700.000
Rp
175.000
Rp
700.000
Rp
175.000
Rp 1.050.000
Rp 4.500.000
Rp 4.500.000
Rp
50.000
Rp 5.000.000
Rp
100.000
Rp
500.000
Jumlah Pengolahan data, Laporan, Publikasi Seminar, Pendaftaran HKI dan lain-lain (Maks. 15%) 1. Seminar Proposal dan Rp 1.000.000 seminar hasil penelitian 2 x TM D
2. Penyusunan Laporan penelitian dan penggandaan 3.
Publikasi hasil penelitian
4.
Pembuatan kurikulum
1 x TM 1 x TM
Rp
750.000
Rp 1.150.000 Rp 1.500.000
27
Rp 4.000.000 Rp 2.500.000 Rp 18.450.000
Rp 2.000.000 Rp
750.000
Rp 1.550.000 Rp 1.500.000
5. Validasi pembuatan kurikulum 6. Uji model di kec.kretek
Rp 1.000.000 Rp 3.970.000
jumlah Total
Rp 1.000.000 Rp 3.970.000 Rp 10.770.000 Rp 75.000.000
PEMBIAYAAN POS-POS PENELITIAN TAHAP II TAHUN KEDUA No. Jenis Pengeluaran Kegiatan/Sub Kegiatan Honorarium dan Upah (maks 30%)
A.
1. Ketua Peneliti x8
5 x15
2. Anggota Peneliti I x6
5x7
3. Anggota Peneliti II x6
5x7
Volume
500jam 210 jam 210 jam
4. Tenaga pembantu penelitian 5x4
5x
5. Tenaga pembantu penelitian 5x4
5x
100 jam
6. Narasumber untuk penerapan model
Tahun II Biaya
100 jam 2 org x 4 TM
Rp
15.000
Rp 7.500.000
Rp
15.000
Rp 3.150.000
Rp
15.000
Rp 3.150.000
Rp
10.000
Rp 1.000.000
Rp
10.000
Rp
700.000
1. Dokumentasi
Paket 50 lbr
2. angket survey kondisi awal
B
5. konsumsi peserta dan pemateri 6. Bahan Habis Pakai a) Alat tulis/bolpoint b) Tanda pengenal Peserta c) Stop map d) Note book/Blook Note e) Modem f) CD
Rp 1.000.000 Rp 5.600.000 Rp21.400.000
Jumlah Bahan Perangkat/ Penunjang (30-40%)
3. pembuatan instrument penerapan model 4. penerapan model secara luas
Jumlah
3 paket 5 TM 5 TM x 60 org 50 box 50 lembar 50 map 5 pax 2 buah 20 keping
h) Kertas i) Amplop
10 rim 2 box 28
Rp Rp
500.000 5.000
Rp Rp
500.000 250.000
Rp
755.000
Rp 2.265.000
Rp 2.000.000
Rp10.000.000
Rp
15.000
Rp 4.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12.000 7.000 11.000 9.000 75.000 3.000
Rp
40.000
Rp
10.000
Rp 600.000 Rp 350.000 Rp 550.000 Rp 450.000 Rp 150.000 Rp 60.000 Rp 400.000 Rp
k) Tinta printer hitam
4 box
L) Tinta printer warna
2 tube
20.000 Rp 740.000 Rp 460.000
Rp
185.000
Rp
230.000
Rp Rp
800.000 8.000
Rp Rp
800.000 50.000
Rp
15.000
Rp
90.000
10. Lain-lain a) Upah pengetikan data c) Materai
1 org 5 lembar
d) Foto copy proposal tahun ke 2
C
6 bandel 6 buah 1 laporan 150 eks 1 kali
e) Jilid laporan 12. Penulisan draft seminar hasil 13 Penggadaan draft seminar hasil 1. Publikasi Jumlah Perjalanan (15-25%) 1. Perjalanan seminar proposal
2 org x2hari
2. Observasi lapangan
2 org x 2 hari
3. Perjalanan pengambilan data
2 org x 3 hari
5. Perjalanan seminar hasil (Jakarta)
1 org x 3 hari
6. Transport Peserta (penduduk Kec. Kretek)
50org x 3 hri
7. Transport Narasumber
2 org x 4 kl
Rp 4.000 Rp 1.541.000 Rp 250.000 Rp 2.000.000
Rp 24.000 Rp 1.541.000 Rp 3.750.000 Rp 2.000.000 Rp29.550.000
Rp 225.000
Rp
Rp
250.000
Rp 1.000.000
Rp
150.000
Rp 3.700.000
Rp 4.500.000
Rp 4.500.000
Rp
25.000
Rp 3.750.000
Rp
300.000
Rp 2.400.000
900.000
Rp16.250.000 Jumlah Pengolahan data, Laporan, Publikasi Seminar, Pendaftaran HKI dan lain-lain (Maks. 15%) 1. Seminar Proposal dan seminar hasil penelitian D
2 x TM
2. Penyusunan Laporan penelitian dan penggandaan 3. Publikasi hasil penelitian 4. pengolahan data penelitian Jumlah Total
1 x TM 1 x TM 2paket
29
Rp 1.000.000
Rp2.000.000
Rp
Rp 750.000
750.000
Rp 1.150.000 Rp 1.750.000
Rp 1.550.000 Rp 3.500.000 Rp 7.800.000 Rp 75.000.000
A. Rekapitulasi Anggaran Penelitian N
Jenis Pengeluaran
o 1. 2.
Gaji dan upah (Maks 30%) Baham perangkat/penunjang (3040%)
3. 4.
Biaya Yang Diusulkan Tahun Tahun I II 18.800 21.400 .000 .000 26.980 29.550 .000 .000 18.450 16.250 .000 .000
Perjalanan (15-25%) Lain-lain/ Administrasi , Publikasi, lokakarya, seminar, laporan dan lain-lain (mak 25%)
10.770 .000 75.000 .000
JUMLAH
7.800.000 75.000 .000
Lampiran 3. Data Diri Ketua Dan Anggota Peneliti No.
1.
Nama /NIDN
Institusi
Bidang
Alokasi waktu
asal
Ilmu
(jam/minggu)
Uraian tugas
Yuriani,M.Pd.
Manajemen
Bertanggung jawab dan
NIDN.
Usaha Boga
mengoordinir pelaksanaan
0006025405
UNY
Dan PTK
15 jam/minggu
kegiatan Menganalisis model pembelajaran untuk tahun I, dan II dan interpretasi data
2.
Dr. Siti
Bertanggungjawab dalam
Hamidah NIDN. 0020085302
Soft skill UNY
dan PTK
melaksanakan kegiatan tahun 10 jam/minggu
I dan ke II. Menganalisis mode pembelajaran untuk tahun I, dan II dan interpretasi data
3.
Marwanti. Mpd NIDN 0013035707
Bertanggungjawab dalam UNY
Tatalaksana makanan dan PTK
30
10 jam/minggu
melaksanakan kegiatan tahun I dan ke II. Menganalisis kurikulum DIKLAT.
Biodata Anggota Ketua Peneliti. A. Identitas Diri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks
Yuriani MPd Perempuan Lektor kepala 19540206 1 9820032001 0006023405
Purworejo, 06 Februari 1954
[email protected] 08156801785 Karangmalang, Yogyakarta (0274)565583,568168 Psw 278. Fax (0274)586734
11
Lulusan yang Telah Dihasilkan
12 .
Mata kuliah yang diampu
Fax (0274)586734 S-1 = 50 orang; S2 = … orang; S-3 = … orang 1. Menejemen usaha boga 2. Pemberdayaan kesejahteraan masyarakat 3. Pengolahan makanan kontinental 4. Gastronomi 5. Menejemen dapur
B. Riwayat Pendidikan
S-1 Nama Perguruan
S-2
UNY
UNY
PKK
PTK
1974 - 1980
1996 – 1999
Hubungan Tingkat
Hubungan Media Massa,
Tinggi Bidang ilmu Tahun masuk-lulus Judul
skipsi/Tesis/Disertasi Pendidikan Ibu
Status Sosial Ekonomi 31
S-3
Dengan Pendidikan
Dengan Perilaku
Anaknya Dalam
Konsumsi Makanan
Keluarga Bagi Anak
Tradisional Pada Siswa
Berusia Bawah 5
SMU Di DIY
Tahun Di Taman Kanak-Kanak Teladan YHT Yogyakarta Nama pembimbing
Prof.Dr. Sutari Imam Prof.Dr.Nurfina Aznam, Barnadib
SU, Apt
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No
Tahun
1.
2008
Judul Penelitian Evaluasi Pelaksanaan KKN-
Pendanaan Sumber
Jml (Juta Rp)
DIPA BLU
5
DIKTI
100
DIKTI
100
PPL Terpadu bagi Mahasiswa Fakultas Teknik UNY 2.
2010
Evaluasi Program Kewirausahaan Desa dan Kewirausahaan Kota (KWD dan KWK) dalam Mengentaskan Pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta
3.
2011
Pengembangan Model Pembelajaran Kursus Kewirausahaan Melalui Kerja sama Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam Mengatasi Pengangguran 32
4.
2012
Evaluasi Pembelajaran
5
DIPA BLU
Komperehensif Mata Kuliah Manajemen Usaha Boga Di Program Studi Pendidikan Teknik Boga PTBB FT UNY
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No
Tahun
Judul Penelitian
1.
2008
Implementasi Kecakapan Hidup (Life Skill) bagi Remaja Putus Sekolah di daerah Pasca Gempa dalam Bidang Home Industri dengan Pemanfaatan Potensi Lokal Berbasis Kewirausahaan
2.
2008
Peningkatan Kompetensi
Sumber
Jml (Juta Rp) 50
PNFI
PPM UNY
6
DIKTI
30
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Melalui Penerapan Pembelajaran Keterampilan Wirausaha Bidang Boga Sebagai Bekal Kecakapan Hidup (Life Skill) 3.
2009
Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Jahe Sebagai Pengayaan Keterampilan Guru SMK Dalam Upaya Pengembangan Kewirausahaan Sekolah 33
4.
2010
50 Pengembangan Program Wirausaha Makanan Bagi Kelompok Penduduk Usia Produktif di Kecamatan Godean dan Sekitarnya Kabupaten Sleman DIY
5.
2010
Peningkatan keterampilan
Dinas Pendidikan Propinsi DIY
LPM UNY
6
PNFI
45
PNFI
50
PNFI
50
LPPM
10
mengolah hidangan penutup melalui rekayasa proses dan diversifikasi produk menuju pasar wisata. 6.
2010
Pelatihan Pembuatan aneka snack
7.
2010
Makanan Tradisional Berselera Modern Untuk Bekal Wirausaha Bagi Penduduk Usia Produktif Desa Taman Martani kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman DIY
8.
2010
Pemberdayaan Perempuan Berbasis Potensi Lokal di Desa Butuh Bantul DIY
9.
2012
Optimalisasi peran wanita produktif melalui
Yogyakarta
keterampilan bidang boga untuk membangkitkan ekonomi pasca merapi
34
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam jurnal 5 Tahun Terakhir
No
Judul Artikel
Nama Jurnal
Vol/Nomor/Tahun
Ilmiah 1.
2008
Kesiapan Kerja Sebagai Tenaga Kependidikan Mahasiswa
Pascasarjana
Pendidikan Teknik Boga
Universitas Sebelas
Universitas Negeri Yogyakarta 2.
2009
Teknodika Program
Pendidikan Kecakapan Hidup Bagi remaja Putus Sekolah dengan pemanfaatan Potensi Lokal
Maret Surakarta Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
berbasis Kewirausahaan 3.
2009
Pemberdayaan wanita Petani Ikan Berbasis
Kewirausahaan
Untuk
Meningkatkan Pendapatan
Teknodika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
4.
2010
Evaluasi Program Kewirausahaan
LPPM UNY
Desa dan Kewirausahaan Kota (KWD dan KWK) dalam Mengentaskan Pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta 5.
2012
Pemakalah. Fish gordon blue sebagai alternatif makanan kesehatan.
35
Prosiding PTBB UNY
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun terakhir No
Nama Pertemuan Ilmiah
Judul Artikel Ilmiah
1.
Seminar Nasional
Evaluasi Pembelajaran
Waktu dan Tempat 2012 KPLT UNY
Komperehensif Mata Kuliah Manajemen Usaha Boga Di Program Studi Pendidikan Teknik Boga PTBB FT UNY 2.
Seminar Nasional
Evaluasi
Program 2012. LPPM UNY
Kewirausahaan
Desa
dan Kewirausahaan Kota (KWD
dan
KWK)
dalam
Mengentaskan
Pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta
G. Karya buku dalam 5 tahun terakhir No
Judul Buku
Tahun
Jumlah halaman
Penerbit
H. Perolehan HKI dalam 5-10 tahun terakhir No
Judul /Tema
Tahun
36
Jenis
No P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial dalam 5 tahun terakhir No Judul/Tema/Jenis Tahun Tempat Respon Rekayasa sosial lain yang
Penerapan
Masyarakat
Baik
telah diterapkan 1.
Anggota Tim PPL KKN
2009-
Mahasiswa
2009 s/d sekarang
skrng
pendidikan teknik
boga
UNY 2.
Nara sumber Tutor SKB
2011
SKB Sleman
Baik
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis penghargaan
Institusi pemberi
Tahun
penghargaan 1.
Satpa Lancana Karya satpa Kepres RI No. 014
2003
20 Tahun 2.
Satpa Lancana Karya satpa Kepres RI No. 74
2011
XX Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal penelitian hibah bersaing tahun 2013 dengan Judul Model Pemberdayaan Ekonomi Terintegrasi Keluarga Miskin Melalui Wirausaha Produk Ikan di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Yogyakarta Yogyakarta, 22 Maret 2013 Ketua TIM Pengusul
Yuriani MPd NIP. 19540206 1 9820032001 37
BIO DATA ANGGOTA PENELITI 1. Nama Lengkap (dengan gelar) 2. Jenis kelamin 3. Jabatan Fungsional 4. NIP 5. NIDN 6. Tempat dan Tanggal Lahir 7. Alamat Rumah 8. E-mail 9. Nomor Telepon/HP 10. Alamat Kantor 11. Nomor Telepon/Fax 12. Lulusan yang telah dihasilkan 13. Mata Kuliah Yang diampu
: Dr. Siti Hamidah. M.Pd : Wanita : Lektor kepala : 19532008 197903 2 001 : 0020085302 : Yogyakarta, 30 Agustus 1953 : Jl. Kemasan 66 Kotagede Yogyakarta :
[email protected] : (0274) 4437435 : Karangmalang Depok Sleman :(0275) 586168 /( 0274)584727 atau 586734 : 50 mahasiswa : 1. Patiseri : 2. Manajemen Pendidikan : 3. Pendidikan Teknologi Kejuruan
1. RIWAYAT PENDIDIKAN Program S1 Nama PT IKIP Yogyakarta Bidang Ilmu Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tahun Masuk – lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor
S2 UNY
Pendidikan dan Teknologi Kejuruan 1977 2001-2004 Manajemen Profil makanan ibu Kompetensi melahirkandi Lulusan D3 Klinik Tata Boga Bersalin Pura UNY Raharja Yogyakarta
S3 UNY Pendidikan dan Teknologi Kejuruan
2007-2011 Pengembangan Model Pembelajaran soft skills terintegrasi siswa SMK program studi keahlian Tata Boga Kompetensi Keahlian Jasa Boga Dra. Eandang Prof Prof Sukamto. Dharmayekti Sukamto. Ph. Ph.D D Prof. Parjono. Ph.D
2. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR Pendanaan No. Tahun Judul Penelitian Jumlah Sumber (juta Rp) 1 2006 Pendapat tentang PHK A 3 PKK 15 kompetensi kerja sebagai FT UNY manajer 2 2008 Identifikai Kebutuhan DIPA - UNY 10 kompetensi guru profesional bidang Boga dan 38
3
2011
4
2011
5
2012
6
2012
7
2012
18
2012
Busana masa depan Implementasi pembelajaran soft skills tangung Jawab dan disiplin pada mata kuliah patiseri Pengembangan model pembelajaran soft skills terintegrasi siswa SMK Jasa Boga Profil Soft Skills mahasiswa PTB UNY Pengembangan media Pembelajaran Multi Media Patiseri Pembelajaran Soft skills terintegrasi untuk peningkatan karakter profesional pekerja boga Model Sekolah Efektif Berbasis Pendidikan Karakter Di SMK Negeri 1 Bantul
3. PENGABDIAN TERAKHIR No.
Tahun
1.
2006
2.
2006
3.
2007
4. 5.
2007 2012
6
2012
PADA
MASYARAKAT
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan meningkatkan mutu tahu Pelatihan metode pembelajaran ktreatif produktif dengan pemanfaatan bahan pangan lokal Pelatihan difersifikasi produk tahu di dusun sentolo Pelatihan peningkatan mutu tahu Peningkatan produksi dan diversifikasi produk tahu Peningkatan keterampilan pengolahan ikan pada anak Difabel di Nurul Haq
DIPA- UNY
10
Hibah Doktor
37.500
DIPA - UNY
5
DIPA- UNY
15
Puslit UNY
15
LPPM-UNY
25
DALAM
LIMA
TAHUN
Pendanaan Jumlah Sumber (juta Rp) Sibermas 15 DIKS
8
DIKS
8
DIKTI UNY
10 10
UNY
10
4. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol./Nomor Peningkatan Soft Skills 1. 2011 Jurnal Tahun ke II, no Tanggung Jawab Dan Pendidikan 2, 2012 Disiplin Karakter Terintegrasi Melalui UNY 39
2.
2012
3.
2012
Pembelajaran Praktik Patiseri Model Pembelajaran Soft Skills Terintegrasi Pada Siswa Smk Program Studi Keahlian Tata Boga Profil Soft skills mahasiswa Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik UNY
Jurnal PendidikanV okasi. Pasca UNY 3Jurnal Pendidikan vokasi pasca UNY
Vol.2/nomer1
Vol2. /nomer 2
5. PENYAMPAIAN MAKALAH SECARA ORAL PADA PERTEMUAN/SEMINAR DALAM 5 TAHUN TERAKHIR No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Ilmiah/ Seminar tempat 1 Makalah nasional Pembelajaran soft skill dengan Agustus 2008, metode simulasi (Proseding Jur PTBB FT Seminar PHK A 3 PKK UNY UNY tahun 2008) 2 Makalah Nasional Upaya pengembangan potensi Februari 2010 mahasiswa boga dengan Jur PTBB FT pembelajaran berbasis kreatifitas UNY 3 Makalah Nasional Pendidikan Karakter melalui Desember pembelajaran berbasis produk dan 2010 Jur PTBB jasa yang accountable bagi siswa FT UNY SMK Boga 4 Makalah Nasional Dasar-dasar pembelajaran soft Desember skills terintegrasi. 2011 Jur PTBB FT UNY 5 Makalah Nasional Profesionalitas guru dan Desember pembelajaran soft skills 2011 Jur PTBB FT UNY 6 Makalah Nasional Pembelajaran soft skills Februari 2012 terintegrasi dan pembentukan FT UNY karakter pekerja profesional bidang boga 7 Makalah Implementation of an Integrated May 2012 International Soft Skills Learning Model for Universitas APTEKONDO Vocational High School Students makasar UNM MAKASAR of Study Program of Competency Skills for Catering Services. 8 International Class-Base Integrated soft skills Juni 2012 Conference learning model (CISL) for UNY Vocational vocational high school students Education and Training, Indo Jerman
40
41
Biodata Anggota TIM Peneliti. B. Identitas Diri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks
Marwanti MPd Perempuan Lektor kepala 1957031319832001 0013035707 Sleman, 13 Maret 1957
[email protected] 08122765767 Karangmalang, Yogyakarta (0274)565583,568168 Psw 278. Fax (0274)586734
11
12
Lulusan yang Telah Dihasilkan
Mata kuliah yang diampu
.
S-1 = 44 orang; S2 = … orang; S-3 = … orang 6. Pengembangan kurikulum 7. Pengolahan masakan Indonesia 8. Kudapan 9. Perencanaan menu resep 10. Seni penyajian makanan
B. Riwayat Pendidikan S-1 Nama Perguruan
S-2
S-3
IKIP Yogyakarta
IKIP Jakarta
IKIP Yogyakarta
PKK
PTK
PTK
1976 - 1981
1990 - 1993
2010
Tinggi Bidang ilmu Tahun masuk-lulus Judul
Peran
petugas Sikap
skipsi/Tesis/Disertasi lapangan
anak
terhadap
keluarga
pekerjaan rumah
berencana
tangga 42
Pengembangan model pembelajaran kewirausaan pada pendidikan non
formal untuk pemberdayaan perempuan Nama pembimbing
Prof.
Sutari Prof.
Imam Barnadib
Sutari
Prof. Aliah Alganis
Imam Barnadib Prof. Zamroni
E. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan No
Tahun
Judul Penelitian
Sumber
Jml (Juta Rp)
1.
2008
Relevansi Pelaksanaan
Lembaga
10
Pembelajaran Produktif
Penelitian UNY
Dengan Substansi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Oleh Guru SMK di Kota Yogyakarta 2.
2008
Identifikasi Kebutuhan Guru
Program
Profesional Bidang Boga
Jurusan
Dan Busana Untuk Masa
FT UNY
A-3. 30 PTBB
Depan 3.
2009
Relevansi Spektrum Pasar
Lembaga
Kerja Dengan Program Studi
Penelitian UNY
10
yang ada di SMK se Kabupaten Bantul. 4.
2009
Pemberdayaan Masyarakat
Lembaga
Miskin Melalui Program Life
Penelitian UNY
Skills Berbasis Potensi Daerah Terintegrasi Dengan Pemberantasan Buta Aksara 43
100
Berwawasan Gender di Kabupaten Bantul 5.
2009
Kesiapan Pemerintah DIY
DIKTI
50
Terhadap Kebijakan Perluasan SMK 6.
Implementasi Model 2010
100
Pendidikan Keaksaraan
DIKTI
Terintegrasi dengan Life Skills Berbasis Poteni Pangan Lokal Sebagai Usaha Pemberantasan Buta aksara dan Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Gunung Kidul DIY, 7.
2011
Pengembangan Model
DIKTI
100
Pembelajaran Kursus Kewirausahaan melalui Kerjasama Dunia Usaha Dunia Industri dalam Mengatasi Pengangguran
F. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No
Tahun
Judul Penelitian
Sumber
Jml (Juta Rp)
1.
2008
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Diversifikasi Pengolahan Singkong pada Masyarakat sekitar Pasar Telo Karangkajen Yogyakarta 44
LPM UNY
7
2.
2008
Peningkatan Kompetensi
LPM UNY
6
DIKTI
30
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Melalui Penerapan Pembelajaran Keterampilan Wirausaha Bidang Boga Sebagai Bekal Kecakapan Hidup (Life Skills) 3.
2008
Kuliah Kewirausahaan (Program Pengembangan Budaya Kewiraushaan UNY)
4.
2009
Sebagai Nara Sumber
Mandiri
Workshop Pembuatan Administrasi Guru SMK Muhammadiyah I Moyudan Sleman Yogyakarta 5.
2009
Pengembangan Mutu Produk
LPM UNY
10
Makanan Kudapan Melalui Diversifikasi Pengolahan Untuk Meningkatkan Pendapatan Produsen 6.
2010
4 Pengembangan Program Wirausaha Makanan Bagi Kelompok Penduduk Usia Produktif di Kecamatan Godean dan Sekitarnya Kabupaten Sleman DIY
7.
2010
Peningkatan keterampilan
Dinas Pendidikan Propinsi DIY
LPM UNY
6
Kecamatan
4
mengolah hidangan penutup melalui rekayasa proses dan diversifikasi produk menuju pasar wisata. 8.
2010
Pemberdayaan Masyarakat 45
Melalui Program Life Skills Berbasis Potensi Daerah
Wonosari Gunung Kidul,
untuk Meningkatkan
Yogyakarta
Produktivitas Keluarga
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam jurnal 5 Tahun Terakhir
No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Vol/Nomor/Tahun
1.
Studi Tentang Soft Skill Dan
Jurnal Pendidikan Volume 3, Nomor 2,
Kesiapan Kerja Sebagai Tenaga
Teknologi
Kerja Profesioanl Bidang Boga
Kejuruan
Agustus 2010
Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga 2.
Peningkatan Nilai Ekonomi
INOTEK
Singkong dan Ubi Jalar Melalui
Volume 12, Nomor 1, Februari 2008
Diversifikasi Pengolahan pada Pedagang Umbi-umbian di Pasar Telo, Karangkajen Yogyakarta. 3.
Peningkatan Kompetensi Siswa
INOTEK
SMK Melalui Penerapan
Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009
Pembelajaran Keterampilan Wirausaha Bidang Boga Sebagai Bekal Kecakapan Hidup (Life Skill)
I.
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun terakhir
No
Nama Pertemuan Ilmiah
1.
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Nasional Peran Guru Profesional 2010. Jurusan T.I. 46
Mindset Revolution
Dalam Mengubah Pola Fakultas Teknik Pikir Peserta Didik
Universitas Negeri Malang
2.
Seminar
Character Pendidikan Karakter di
Building for Vocational balik Bencana Merapi
2010. Jurusan PTBB FT UNY
Education 3.
International conference The Empowerment of
2012.
on vocational education Vocational High
State Univercity
and
4.
5.
J.
training
(ICVET Schools (SMK) Based
2012)
Total Quality Concept
Seminar Nasional
Pemetaan
Peningkatan kompetensi
melalui uji kompetensi FT UNY
guru menghadapi UKG
guru tahun 2012
Seminar Nasional
Kepemimpinan
Kepemimpinan wanita
dalam kependidikan
Karya buku dalam 5 tahun terakhir No Judul Buku Tahun 1.
Yogyakarta
Teknologi Pengolahan
2008
kompetensi 2012. Jurusan PTBB
wanita 2012.
wanita UNY
Jumlah halaman 234
Pusat
Penerbit DIRJEN DIKDASMEN
Bahan Pangan Dengan
DIREKTORAT
Teknik Penggulaan
PENDIDIKAN
(Buku Teks Pelajaran
LANJUTAN
SMP Kelas 7)
PERTAMA
47
studi
48
49
Lampiran 6.3 Formulir Desk Evaluasi Proposal Penelitian Hibah Bersaing FORMULIR DESK EVALUASI PROPOSAL PENELITIAN HIBAH BERSAING
Judul Penelitian Bidang Penelitian Perguruan Tinggi Program Studi Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional Anggota Peneliti Lama Penelitian Keseluruhan Biaya Penelitian Tahun ke 1 a. Diusulkan ke Dikti b. Direkomendasikan c. Dana dari instansi lain
No 1
2
3 4
5
: Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin terintegrasi Wirausaha Produk ikan di kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga / 787 : Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) : Pendidikan Teknik Boga : Yuriani M.Pd : 0006025405 : Lektor Kepala : 2 orang : 2 tahun : Rp. 75.000.000 : Rp. 75.000.000 : Rp. .........................
/ in kind : ........................................
Kriteria Penilaian
Bobot (%)
Perumusan masalah, tujuan, dan peta jalan Penelitian
Skor
Nilai
15
Luaran (proses dan produk): a. produk , kebijakan, model, rekayasa sosial, dan teknologi tepat guna b. HKI c. publikasi Tinjauan pustaka (Studi pustaka/ kemajuan yang telah dicapai dan studi pendahuluan) Metode penelitian (Desain dan ketepatan metode penelitian) Kelayakan : a. Jadwal b. Personalia c. Biaya (Rincian anggaran) d. Dukungan sarana dan prasarana Jumlah
35
15 20
15
100
Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor
Komentar Penilai : ..................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................ ............. , Penilai, (
50
)
Lampiran 6.4 Formulir Evaluasi Pembahasan Proposal Penelitian Hibah Bersaing FORMULIR EVALUASI PEMBAHASAN PROPOSAL PENELITIAN HIBAH BERSAING Judul Penelitian Bidang Penelitian Perguruan Tinggi Program Studi Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional Anggota Peneliti Lama Penelitian Keseluruhan Biaya Penelitian Tahun ke 1 a. Diusulkan ke Dikti b. Direkomendasikan c. Dana dari instansi lain
: Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin terintegrasi Wirausaha Produk ikan di kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga / 787 : Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) : Pendidikan Teknik Boga : Yuriani M.Pd : 0006025405 : Lektor Kepala : 2 orang : 2 tahun : Rp. 75.000.000 : Rp. 75.000.000 : Rp. ...................... / in kind : ..................................................
No
Kriteria Penilaian
Bobot (%)
1.
Kemampuan presentasi dan penguasaan materi Perumusan masalah: a. Ketajaman perumusan masalah b. Tujuan Penelitian c. Kontribusi pada pembangunan dan pengembangan Ipteks-Sosbud Mutu penelitian: a. Relevansi dan kemutakhiran pustaka b. Peta jalan penelitian c. Desain dan ketepatan metode d. Inovasi baru Potensi tercapainya luaran penelitian: a. Produk Ipteks-Sosbud (metode, TTG, blue print, prototip, kebijakan, model, rekayasa sosial) b. Publikasi ilmiah, HKI, dll. Kelayakan: a. Jadwal penelitian b. Tim peneliti c. Rencana Biaya d. Sarana dan prasarana Jumlah
10
2.
3.
4.
5
Skor
Nilai
20
25
35
10
100
Keterangan : Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 5 = Cukup; 6 = Baik; 7 = Sangat baik); Nilai = Bobot x Skor
Komentar Penilai: ................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................... , Penilai, ( 51
)
Lampiran 6.5 Borang Monitoring dan Evaluasi Lapangan Penelitian Hibah Bersaing BORANG MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Judul Penelitian
: Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin terintegrasi Wirausaha Produk ikan di kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY
Peneliti Utama NIDN Perguruan Tinggi Tahun Pelaksanaan Penelitian Biaya yang diusulkan ke Dikti Biaya yang disetujui Dikti
No 1
2
: Yuriani M.Pd : 0006025405 : Universitas Negeri Yogyakarta : Tahun ke 1 dari rencana 2 : Rp. 75.000.000 : Rp. 75.000.000
Komponen Penilaian Capaian penelitian
Publikasi Ilmiah
tahun
Bobot
Keterangan < 25 %
25 – 50 %
51 – 75 %
>75 %
Draft
Submitted
Accepted
Published
Internasional
Skor Nilai
25
20
Nasional Terakreditasi Lokal Draft
3
Sebagai pemakalah dalam
Internasional
pertemuan ilmiah
Nasional
Terdaftar
Sudah Dilaksanakan 10
Lokal
4
Hak Kekayaan Intelektual: paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia dagang, desain produk industri, indikasi geografis, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi sirkuit terpadu
5
Teknologi Tepat Guna
6
Produk/Model/Prototip/Desain/ Karya seni/ Rekayasa Sosial
Draft
Terdaftar
Granted 5
Draft
Produk
Penerapan
Draft
Produk
Penerapan
10
30 100
Jumlah
70 52
Komentar Pemantau: ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... , Penilai,
(
)
Keterangan: Skor: 1, 2, 4, 5 (1 = kurang, 2 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik) 1. Capaian penelitian: Skor 5 = > 75 %, 4 = 51-75 %, 2 = 25-50 %, 1 = < 25 %. 2. Publikasi ilmiah dalam jurnal internasional/nasional terakreditasi: Skor 5 = published/accepted, 4 = submitted, 2 = draft. Untuk jurnal lokal : Skor 2 = published/accepted, 1 = submitted/draft. 3. Pemakalah pada pertemuan ilmiah internasional/nasional: Skor 5 = sudah dilaksanakan/terdaftar, 4 = draft, 2 = belum ada. Untuk pertemuan ilmiah lokal : Skor 2 = sudah dilaksanakan, 1 = terdaftar/draft. 4. HKI: Skor 5 = granted/terdaftar, 4 = draft, 2 = belum/tidak ada. 5. TTG: Skor 5 = penerapan/produk, 4 = draft, 2 = belum/tidak ada. 6. Produk/Model/Prototip/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial: Skor 5 = penerapan/produk, 4 = draft, 2 = belum/tidak ada. 7. Sertakan barang bukti dari luaran dimaksud.
53
Lampiran 6.6 Formulir Evaluasi Kelayakan dan Monev Terpusat Penelitian Hibah Bersaing FORMULIR EVALUASI KELAYAKAN DAN MONEV TERPUSAT PENELITIAN HIBAH BERSAING Judul Penelitian
: Pengembangan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin terintegrasi Wirausaha Produk ikan di kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga / 787 : Universitas Negeri Yogyakarta
Bidang Penelitian Perguruan Tinggi Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Yuriani MP.d b. NIDN : Lektor Kepala c. Jabatan Fungsional : 0006025405 Penyaji : Yuriani MPd Jumlah Anggota Peneliti :2 orang Waktu Penelitian Biaya disetujui tahun berjalan dari Dikti Biaya tahun berikutnya diusulkan ke Dikti Biaya yang direkomendasikan
: Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun : Rp. 75.000.000 : Rp. 75.000.000 : Rp.
Biaya keseluruhan yang diusulkan
: Rp.................................
No 1. 2. 3. 4. 5.
KRITERIA Tingkat realisasi/capaian pelaksanaan penelitian Produk/luaran hasil penelitian Usulan tahun berikutnya Metode penelitian Kelayakan dana, keahlian, waktu penelitian Total
Bobot (%) 20 30 20 15 15 100
Nilai
Skor
Skor : 1, 2, 3, 5, 6, 7 (1 = buruk, 2 = sangat kurang, 3 = kurang, 5 = cukup, 6 = baik, 7 = sangat baik) Nilai : bobot x skor
Saran dan Komentar: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ , Pembahas I,
(
Pembahas II,
)
(
54
)