Kode/Bidang Ilmu: 571 /Ilmu Manajemen
USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
OPTIMALISASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KERAMIK SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DAN ICON KOTA MALANG (Studi Kasus pada Sentra Keramik Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)
TIM PENGUSUL Dr. YARNEST, S.E., M.M / 0025125604 DRS. PRIYO SUDIBYO, M.S / 0728105902
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG APRIL 2013
i
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. RINGKASAN ………………………………………………………………….. BAB 1. PENDAHULUAN ……………………………………………. ……….. 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1.2.Tujuan Khusus ……………………………………………………………….. 1.3. Keutamaan Penelitian ……………………………………………………….. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………… 2.1. Teori yang Relevan ………………………………………………………….. a. Teori Tentang Keramik …………………………………………………... b. Proses Pembuatan Keramik ….…………………………………. ………. c. Analisa SWOT Industri Keramik ………………………………………… 2.1. Penelitian yang Relevan …………………………………………………….. a. Strategi Pemasaran ……………………………………………………….. b. Strategi Pengembangan Usaha Kecil …………………………………….. BAB 3. METODE DAN DESAIN PENELITIAN ……………………………… 3.1. Metode Penelitian ……………………………………………………………. 3.2. Populasi Penelitian ………………………………………………………….. 3.3. Teknik Analisis Data ……………………………………………………….. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ……………………………….. 4.1. Anggaran Biaya ……………………………………………………………... 4.2. Jadwal Penelitian ……………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………... LAMPIRAN………………………………………………………………………
ii
i ii iii 1 1 2 2 4 4 4 5 5 7 9 9 10 10 14 14 14 14 15 15 18
Ringkasan Kondisi dan pengembangan usaha kerajinan keramik masih memerlukan perhatian khusus dalam hal Strategi Pengembangan untuk menjadikannya sebagai produk unggulan dan icon kota Malang. Keadaan demikian menuntut optimalisasi peran serta pelaku usaha kerajinan Keramik untuk lebih meningkatkan upaya dan strategi dalam mempertahankan, memajukan dan memperkuat daya saing usaha krajinan keramik yang dijalankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persoalan yang dihadapi oleh pengelola usaha kerajinan keramik di sentra industri keramik di kelurahan Dinoyo Kota Malang, faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan industri keramik sebagai produk unggulan dan icon kota Malang dan mengoptimalkan strategi pengembangan usaha kerajinan Keramik berdasarkan sudut pandang pengrajin keramik, serta untuk menjabarkan bagaimana peran intensif pemerintah dalam mengembangkan industri keramik di kota Malang dan untuk mengetahui prospek kedepan dan keberlanjutan industri keramik dilihat dari sisi pengrajin keramik. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian menggunakan metode kuantitatif, analisis data memakai analisa deskriptif dan regresi linear berganda serta pendekatan action research, dimana kegiatan penelitian berikutnya dilanjutkan dengan aksi/implementasi dari penyusunan strategi pengembangan yang tepat untuk perkembangan dan kemajuan industri keramik sebagai produk unggulan dan icon kota Malang yang memiliki daya saing yang tinggi dengan produk-produk dari luar.
Kata kunci: Kerajinan keramik, Strategi Pengembangan, Sentra Industri, Malang.
iii
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Kota Malang memiliki motto Tri Bina Cita, yaitu sebagai kota pendidikan, pariwisata dan industri. Dari Tri Bina Cita itu, potensi terbesar yang dimiliki Kota Malang adalah Malang sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata. Malang merupakan salah satu daerah yang cocok dan kondusif untuk dijadikan daerah industri. Hal ini dikarenakan letak geografis Kota Malang yang berada pada posisi stategis serta sarana angkutan yang mendukung. Namun demikian keberadaannya tidak mengganggu kelestarian lingkungan dan sangat mendukung perkembangan usaha industri keramik di daerah Jawa Timur. Perkembangan sentra-sentra industri kecil dan kerajinan di Kota Malang sangat pesat, menurut jenis usahanya ada sejumlah 1308 unit usaha kecil. Dalam satu area desa terdapat kurang lebih 50 unit usaha dan tersebar diwilayah Kota Malang (Ardianto, 2007), diantaranya termasuk adalah industri kecil kerajinan keramik yang terdapat di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Pada awal mulanya usaha industri keramik merupakan usaha kecil-kecilan yang dirintis sejak tahun 1950-an. Industri kerajinan keramik ini membawa pengaruh bagi masyarakat pengrajin terutama dibidang ekonomi. Keramik Malang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas yang hanya bermula dari industri rumah tangga (home industry) yang dikelola secara sederhana oleh pengrajin. Karena banyaknya bahan baku yang tersedia dengan
kualitas yang baik seperti kaolin, felspard, kuarsa,
ballclay, dan didukung oleh peningkatan keterampilan yang dimiliki para pengrajin, maka industri kecil keramik Malang dapat berkembang dengan pesat dan lebih dikenal dengan “Keramik Dinoyo”. Sentra Keramik Dinoyo merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang industri keramik yang memiliki ciri khas dan menjadi salah satu icon Kota Malang. Malang sebagai kota terbesar kedua setelah Surabaya di Jawa Timur, memiliki produk unggulan berupa Keramik, Gerabah, Kripik Tempe, Mebel, Rotan, Emping Jagung, Saniter, Kompor dan Industri Makanan. Menurut Tambunan (2000), disebutkan bahwa di Indonesia, UKM dilihat dari jumlah unit usahanya yang sangat banyak yang terdapat di semua sektor ekonomi dan kontribusinya yang besar terhadap kesempatan kerja dan pendapatan, khususnya di daerah perdesaan dan bagi keluarga berpendapatan rendah, tidak dapat diingkari betapa pentingnya UKM bagi pembangunan ekonomi nasional. Selain itu, selama ini kelompok usaha tersebut juga 1
berperan sebagai suatu motor penggerak yang sangat krusial bagi pembangunan ekonomi dan komunitas lokal. Berangkat dari hal di atas, keberadaan industri kecil kerajinan keramik mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan hasil pendapatan masyarakat, terutama yang memilki usaha kecil ataupun para pengrajinnya yang berada di kelurahan Dinoyo terebut. Selain itu keberadaannya mampu menyerap banyak tenaga kerja, dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat baik fisik (sandang, pangan, papan), kesehatan dan juga pendidikan. 1.2. Tujuan Khusus Berdasar uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah : (a) Mengidentifikasi persoalan yang dihadapi oleh pengelola usaha kerajinan keramik di sentra industri keramik di kelurahan Dinoyo Kota Malang, (b) fator-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan industry keramik
sebagai produk unggulan dan icon kota Malang, (c)
mengoptimalkan strategi pengembangan usaha kerajinan Keramik berdasarkan sudut pandang pengrajin keramik, (d). untuk menjabarkan bagaimana peran intensif pemerintah dalam mengembangkan industri keramik di Dinoyo, dan (e) untuk mengetahui prospek kedepan dan keberlanjutan industri keramik dilihat dari sisi pengrajin keramik. 1.3. Keutamaan Penelitian Usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peranan yang penting dalam perekonomian suatu negara, memiliki posisi sentral dalam penciptaan sistem industri yang kokoh, serta menjadi tulang punggung perekonomian yang kuat. Tiga alasan utama tentang pentingnya UKM adalah: (a) kemampuannya dalam penyerapan tenaga kerja, (b) sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB), serta (b) kecepatannya dalam melakukan perubahan dan inovasi. Seacara nasional data BPS menunjukkan, pada tahun 2009, kompisisi PDB tersusun dari UKM sebesar 53,32%, usaha besar 41,00% dan sektor pemerintah sebesar 5,68% (Media Indonesia, 2012) dan terhadap lapangan pekerjaan UKM dapat menyerap sekitar 98% tenaga kerja sektor industri (BPS, 2006). Jumlah pelaku UKM pada tahun 2012 diprediksi mencapai 4.479.132 unit dan estimasi pertumbuhan pelaku usaha tersebut mencerminkan bahwa setiap pertumbuhan 1 % PDB akan menciptakan 42.797 pelaku usaha baru di Indonesia.
2
Sementara itu, Hardono (2003) mengemukakan bahwa pada dasarnya UKM memiliki hambatan yang bersifat klasik, yakni hambatan yang berkaitan dengan rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM), lemahnya manajemen usaha, rendahnya akses terhadap sumber pembiayaan dan pasar, serta rendahnya informasi dan teknologi yang dimilikinya. UKM yang memiliki hambatan dan kendala usaha berkaitan dengan ekspor diklasifikasikan menjadi dua, yakni internal dan eksternal. Hambatan internal adalah hambatan yang disebabkan kekurangan atau kelemahan yang melekat pada UKM itu sendiri. Hambatan eksternal adalah hambatan yang disebabkan adanya faktor luar yang tidak melekat pada UKM.
Setiap usaha dalam perjalanannya selalu dihadapkan pada berbagai hambatan atau kendala, baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar. Kendala ini tidak hanya dialami oleh mereka yang bergerak dalam usaha berskala besar tetapi juga dialami oleh usaha kecil dan menengah. Pada industri keramik terdapat beberapa kendala yang dihadapi antara lain adalah 1). membanjirnya keramik impor khususnya dari China, meskipun pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan dalam menahan lajunya impor keramik; 2).
industri
pengolah bahan baku keramik sangat sedikit, sehingga untuk bahan baku dengan kualitas tertentu masih banyak yang diimpor; 3). Penguasaan Research and Developmen masih lemah; 4). Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang desain masih sangat lemah; dan 5). daya saing industri keramik lokal masih rendah karena minimnya pemanfaatan teknologi untuk menjawab berbagai tantangan permasalahan di industri keramik. Di samping kendala-kendala yang diungkapkan di atas masih ada kendala lain yang dihadapi oleh usaha kecil kerajinan keramik, yaitu antara lain : 1). Kendala permodalan. Untuk kebanyakan usaha kecil dan menengah, modal merupakan kendala utama untuk mengembangkan usahanya, 2). Kendala teknis. Karena dilakukan hanya oleh beberapa orang saja, usaha kecil dan menengah terbatas dengan sumber daya manusia yang melakukan teknis produksi. Sehinga produk yang dihasilkan tidak ada inovasi baru dan terkesan monoton, 3). Kendala pemasaran. Pemasaran hanya menjakau daerah sekitarnya saja, padahal produk yang dihasilkan usaha kecil dapat dipasarkan ke berbagai daerah bahkan bisa untuk exsport; 4). Kendala manajemen. Pengaturan jalannya usaha masih menggunakan cara yang sederhana, hasil dari pengalaman pribadi seorang pemilik usaha kecil tersebut. Berkaitan dengan berbagai kendala yang dihadapai UKM, maka diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasinya sebagai model pengembangan usaha kerajinan keramik di kota Malang dan Jawa Timur pada khususnya..
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Teori yang Relevan a. Teori tentang Keramik Menurut Depperin (2009). Keramik adalah berbagai produk industri kimia yang dihasilkan dari pengolahan tambang seperti clay, feldspar, pasir silika dan kaolin melalui tahapan pembakaran dengan suhu tinggi. Industri keramik yang terdiri dari ubin (tile), saniter, perangkat rumah tangga (tableware),
genteng telah memberikan
kontribusi
signifikan
dalam
mendukung
pembangunan nasional melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Industri keramik meliputi industri bahan baku, industri bahan penolong dan industri bahan setengah jadi serta produk keramik seperti tile, saniter dan tableware dan alat laboratorium meliputi KBLI 26201 s/d 26209 atau HS 6901 s/d 6914. Keramik adalah berbagai produk industri kimia yang dihasilkan dari pengolahan bahan tambang seperti kaolin, feldspar, pasir silika dan tanah liat (clay) melalui tahapan o
pembakaran dengan suhu tinggi (sekitar 1.300 C). Adapun karakteristik industri keramik meliputi : Padat energy, Padat karya dan Penggunaan bahan baku tambang yang tidak dapat diperbaharui. Keramik termasuk dalam katagori thermoset yaitu suatu benda yang setelah mengalami pemanasan dan pendinginan kembali tidak dapat berubah lagi kebentuk asalnya. Berdasarkan fungsi dan strukturnya produk keramik dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu keramik konvensional dan keramik maju. 1). Keramik Konvensional Keramik konvensional menggunakan bahan – bahan alam fas amorf (dengan atau tanpa diolah). Keramik konvensional dapat dibagi dalam 2 (dua) golongan masing-masing : • Industri keramik berat terdiri dari refraktori, mortar, abrasive dan industri semen. • Industri keramik halus yang terdiri dari industri gerabah/keramik hias, porselen lantai dan dinding (tile), saniter, tableware dan isolator listrik. 2). Keramik Maju Keramik maju dikenal juga advanced ceramics menggunakan bahan baku artifikal murni yang memepunyai fasa kristalin. 4
Beberapa jenis industri keramik maju anatara lain : • Zirkonia dan silikon, seperti untuk kebutuhan otomotif (blok mesin, gear, mata pisau dan gunting • Barium titanat untuk industri elektronika (kapasitor dan gunting) • Keramik nitrid oksida (zirkon nitride, magnesium nitride, cilikon karbida) digunakan untuk high technologi, cutting tools, komponen mesin, alat ekstraksi dan pengolahan logam • Fiber optic di industri telekomunikasi, penerangan, gedung pencakar langit dan tenaga surya (direktorat jenderal industri agro dan kimia departemen perindustrian Jakarta, 2009) b. Proses Pembuatan Keramik Bahan dasar keramik adalah pasir kwarsa, kaolin,tanah liat, ball Clay dan Veldspaad, diayak, dicampur, digiling diberi air, dicetak (cetakan dibuat sendiri dari bahan gips). Setelah dikeluarkan dari cetakan, dilukis, baik bentuk datar maupun cekung dan timbul serta diwamai. Untuk keramik setinggi ±70 cm melukis/mewamai membutuhkan waktu ±5 hari lalu dimasukkan ke open pembakaran dengan suhu 800-950°C selama ±21 jam. Setelah pemanas dimatikan sampai suhu didalam open dingin baru keramik dikeluarkan lalu diwarnai untuk disempurnakan kembali. Kemudian dimasukkan kedalam open pembakaran dengan suhu 1200-1300°C. Setelah suhu dimatikan dan dingin keramik dikeluarkan dan siap dipasarkan. c. Analisa SWOT Industri Keramik Dalam rangka pengembangan usaha industri Keramik perlu dirumuskan strategi pengembangan yang tepat sesuai dengan posisi strategis industri Keramik saat ini dan kondisi idealnya dengan mengkaji faktor internal dan eksternal industri Keramik. Hal ini untuk memetakan dengan baik strategi dan arah pengembangan yang akan dicapai serta tahapan-tahapan untuk mencapai kondisi tersebut. Dalam rangka mengidentifikasi posisi strategis industri Keramik dengan lebih akurat dilakukan analisa SWOT. Indikator internal sistem digambarkan melalui kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weaknessess) sedangkan indikator eksternal sistem digambarkan melalui peluang (Opportunity) dan ancaman (Threats). 5
1). Kekuatan (Strength) • Tersedianya Sumber Daya Alam. - Bahan baku : clay, kaolim, pasir silika dan feldspar. - Energi : bahan bakar gas, minyak dan batubara. • Kemampuan memproduksi keramik “high quality”. • Penguasaan desain. • Dukungan LITBANG internal perusahaan dan Balai Besar Keramik Bandung, Unit Pelayanan Teknis (UPT) di daerah, Perguruan Tinggi (ITB dan Universitas Muhamadiyah Jakarta), LIPI, BPPT. • Adanya dukungan Asosiasi dan Pemerintah Daerah. 2). Kelemahan (Weaknessess) • Belum adanya fasilitasi penyiapan (pemurnian dan pencampuran) bahan baku. • Bahan glazur dan pigmen yang mempunyai nilai tinggi masih diimpor. • Pasokan gas bumi tidak stabil dan harga jual dalam US Dollar, sedangkan penjualan dalam negeri menggunakan Rupiah. • Sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik sedikit. • Jarak antara pusat industri keramik dan sumber bahan baku cukup jauh dan jalur distribusi belum efisien. 3). Peluang (Opportunity) • Potensi pasar dalam negeri tetap terbuka, karena konsumsi perkapita untuk ubin masih rendah yaitu 1,0 m/tahun, sedangkan Thailand sudah mencapai 1,7 m/tahun. Malaysia sebesar 2,0 m/tahun dan Negara-negara maju berkisar antara 7-12 m/tahun. • Potensi pasar ke negara-negara tujuan ekspor seperti Amerika, Uni Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Negara-negara ASEAN cukup besar. • Dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri. 4). Ancaman (Threats) • Beberapa negara tujuan ekspor seperti Philippina, Meksiko menerapkan hambatan tarif dan non-tarif. • Maraknya impor dari China dengan harga murah. • Beberapa negara tertentu menjadi tujuan ekspor China dan Indonesia. • Persaingan terhadap produk keramik di pasar global baik di bidang kualitas maupun harga.
6
• Adanya tuntutan Negara tujuan ekspor yang makin tinggi terutama masalah mutu dan desain. •Belum diberlakukannya SNI Wajib produk keramik khususnya ubin lantai.
2.2. Penelitian yang Relevan Menurut Priyono (2004), pemberdayaan masyarakat pada sektor ekonomi adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Dalam kerangka pikiran itu, upaya memberdayakan masyarakat, dapat dilihat dari tiga sisi. Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia atau
masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada
masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena kalau demikian akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan mendorong memotivasikan dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perbuatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang (opportunities), sehingga masyarakat menjadi makin berdaya. Untuk itu, perlu ada program khusus bagi masyarakat yang kurang berdaya, karena programprogram umum yang berlaku untuk semua, tidak selalu dapat menyentuh lapisan masyarakat ini. Ketiga,
memberdayakan
mengandung
arti
melindungi.
Dalam
proses
pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
7
Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity) karena pada dasarnya setiap apa yang dinikmati, harus dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain. Dengan demikian, tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat, memampukan, dan membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan. Permberdayaan ekonomi rakyat adalah tanggung jawab pemerintah. Akan tetapi, juga merupakan tanggung jawab masyarakat, terutama mereka yang telah lebih maju, karena telah terlebih dahulu memperoleh kesempatan bahkan mungkin memperoleh fasilitas yang tidak diperoleh kelompok masyarakat lain. Studi yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO) seperti dikemukakan dalam Sethuraman (1993), dijelaskan bahwa aktivitas-aktivitas UKM tidak terbatas pada pekerjaan-pekerjaan tertentu, tetapi bahkan juga meliputi berbagai aktivitas ekonomi yang antara lain ditandai dengan: mudah untuk dimasuki, bersandar pada sumberdaya lokal, usaha milik sendiri, opersinya dalam skala kecil, padat karya dan teknologinya bersifat adaptif, ketrampilan dapat diperoleh di luar sistem sekolah formal, dan tidak terkena langsung oleh regulasi dan pasarnya bersifat kompetitif. Studi yang dilakukan ILO ini menyebutkan sektor UKM punya ciri: ukuran usaha kecil, kepemilikan keluarga, intensif tenaga kerja, status usaha individu, tanpa promosi, dan tidak ada hambatan masuk. Menurut Manning, dkk (1991) sektor UKM adalah bagian dari sistem ekonomi kota dan desa yang belum mendapatkan bantuan ekonomi dari pemerintah secara optimal atau belum mampu menggunakan bantuan yang telah disediakan atau telah menerima bantuan tetapi belum sanggup dikembangkan. Sektor UKM di Indonesia, umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Kegiatan usaha tidak terorganisasikan secara baik, karena timbulnya unit usaha tidak mempergunakan fasilitas/kelembagaan yang tersedia, tidak nmempunyai izin usaha, pola kegiatan usaha tidak teratur baik dalam arti lokasi maupun jam kerja, pada umumnya kebijakan pemerintah untuk membantu golongan ekonomi lemah tidak sampai ke sektor ini dan pada umumnya UKM di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai hambatan dan kendala. a. Strategi Pemasaran 8
Abidin (2010). Di banyak daerah, masalah strategi pemasaran menjadi perhatian utama, khususnya untuk produk budaya lokal. Industri budaya lokal yang tradisional mungkin masih menggunakan metode pemasaran kadaluarsa. Ini bisa membuat industri ini mengalami penurunan. Tetapi, upaya mengembangkan industri budaya lokal dengan pemasaran inovatif dan modern bisa membantu meraih kembali keuntungan pasar. Kebijakan seperti ini dapat mencegah hilangnya nilai budaya dan sejarah karena dampak globalisasi. Produk dari industri budaya lokal merupakan ekspresi budaya dan seni, yang biasanya banyak menarik bagi pembeli asing dan memiliki potensi ekspor tinggi. Walaupun secara umum, sebagian dari industri ini adalah usaha mikro yang kesulitan pemasaran di luar negeri. Pengembangan e-commerce merupakan strategi yang dapat membantu memasarkan produknya keluar negeri dengan biaya yang murah. Sebelum itu, memperkecil kesenjangan digital perlu dilakukan dan sekaligus pembangunan infrastruktur internet.Untuk mengatasi keterbatasan ukuran dan sumber daya, pebisnis budaya lokal dapat menerapkan strategi pembangunan kerjasama, seperti kerja sama
pemasaran
dengan pebisnis di industri budaya lokal dan bisnis lain yang saling menguntungkan. Para pasangan bisnis ini dapat bekerja sama untuk membangun asosiasi atau jejaring untuk mempromosikan produk. b. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menurut Kartasasmita ( 1966), untuk pengembangan usaha kecil diperlukan adanya strategi yang tepat, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut ini. Pertama, peningkatan akses kepada aset produktif, terutama modal, di samping juga teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang penting. Hal ini telah banyak dibahas dalam berbagai forum, seminar, kepustaka an dan sebagainya, Kedua, peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas, mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar, bantuan produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran. Khususnya, bagi usaha kecil di perdesaan, prasarana ekonomi yang dasar dan akan sangat membantu adalah prasarana perhubungan, Ketiga, kewirausahaan, seperti yang telah dikemukakan di atas. Dalam hal ini pelatihanpelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha teramat penting. Namun, bersamaan dengan atau dalam pelatihan itu penting pula ditanamkan semangat wirausaha. Bahkan hal ini harus diperluas
9
dan dimulai sejak dini, dalam sistem pendidikan kita, dalam rangka membangun bangsa Indonesia yang mandiri, yakni bangsa niaga yang maju dan bangsa industri yang tangguh. Upaya ini akan memperkuat proses transformasi ekonomi yang sedang berlangsung karena didorong oleh transformasi budaya, yakni modernisasi sistem nilai dalam masyarakat, Keempat, kelembagaan. Kelembagaan ekonomi dalam arti luas adalah pasar. Maka memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan. Untuk itu diperlukan intervensi-intervensi yang tepat, yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah yang mendasar dalam suatu ekonomi bebas, tetapi tetap menjamin tercapainya pemerataan sosial (social equity). Kelima, kemitraan usaha. Kemitraan usaha merupakan jalur yang penting dan strategis bagi pengembangan usaha ekonomi rakyat. Kemitraan telah terbukti berhasil diterapkan di negara-negara lain, sepeti keempat macan Asia, yaitu Taiwan, Hongkong, Singapore, dan Korea Selatan, dan menguntungkan pada perkembangan ekonomi dan industrialisasi mereka yang teramat cepat itu. Dengan pola backward linkages akan terkait erat usaha besar dengan usaha menengah dan kecil, serta usaha asing (PMA) dengan usaha kecil lokal. Salah satu pola kemitraan yang juga akan besar artinya bagi pengembangan usaha kecil jika diterapkan secara meluas adalah pola subkontrak (sub-contracting), yang memberikan kepada industri kecil dan menengah peran sebagai pemasok bahan baku dan komponen, serta peran dalam pendistribusian produk usaha besar.
BAB 3 . METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis atau tipe penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penyajian data kualitatif yang kemudian dikonversi ke data kuantitatif dengan menggunakan skala likert. Sedangkan
teknik
pengumpulan
data
menggunakan observasi,
interview,
dan
dokumentasi. Lokasi penelitian ini berada di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur dan lebih difokuskan pada masyarakat sekitar dan pemilik industri kecil kerajinan keramik. Kemudian yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah pemilik usaha keramik dan pekerja, masyarakat sekitar, dan aparat Kelurahan Dinoyo. Tahapan Penelitian 10
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan dari topik penelitian tentang Optimalisasi Strategi Pengembangan Usaha Keramik Sebagai Produk Unggulan dan Icon Kota Malang (Studi Kasus pada Sentra Keramik Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Data primer dari hasil survey kepada para pelaku usaha kerajinan keramik
yang berlokasi di Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Kajian ini
dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
Tahap Inventarisasi Masalah
Tahap Survei Lapangan
Proses Analisis Statistik
Implementasi Strategi Pengembangan
Rekomendasi Strategi Pengembangan
Perumusan Strategi Pengembangan
Gambar 1. Tahap Penelitian
Berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu penyusunan Strategi pengembangan usaha kerajinan Keramik dan kemudian mengoptimalkan aplikasinya, maka penelitian ini menggunakan metode action research. Metode ini dipilih karena pada tahap pertama akan dilakukan kajian (research) terhadap strategi-strategi pengembangan yang sudah dilaksanakan dan kemudian berdasarkan hasil kajian itu merumuskan satu strategi pengembangan yang tepat. Kemudian pada tahun kedua akan dilaksanakan implementasi/tindakan (action) untuk menerapkan strategi diperoleh pada tahap pertama dan
yang sudah
diikuti dengan perbaikan-perbaikan untuk
menghasilkan strategi yang bisa untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh pengelola usaha kerajinan keramik di daerah kota Malang. Secara keseluruhan kegiatan penelitian akan diselesaikan dalam dua tahapan (dua tahun), dengan rincian kegiatan pada masing-masing tahapan sebagai berikut: Tahap Pertama: Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan pada tahapan pertama adalah untuk menghasilkan satu strategi pengembangan yang tepat. Untuk mewujudkan hasil tersebut maka kegiatan utama akan dilaksanakan dalam dua langkah yaitu; 1) mengidentifikasi strategi pengembangan yang sudah ada, dan 2) menyusun strategi pengembangan yang tepat. Pada langkah pertama, kegiatan yang akan dilaksanakan 11
adalah untuk mengumpulkan informasi awal tentang strategi pengembangan usaha kerajinan keramik di sentra yang sudah ada. Metode yang digunakan adalah field research, untuk mengumpulkan data-data primer, dengan metode survei yang menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Sebelum dilakukan survei, dilaksanakan kegiatan penyusunan kuesioner dan pra-survei akan dilakukan tryout untuk pemantapan kuesioner. Sesudah kuesioner disempurnakan, kemudian dilakukan kegiatan pengumpulan data primer pada sentra-sentra keramik yang ada dengan pengamatan langsung ke lapangan dan wawancara dengan responden. Di samping data primer di perlukan juga data sekunder. sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Koperasi dan UKM, baik tingkat kota maupun kabupaten, instansi terkait, dan dari peguyuban pengrajin keramik serta laporan/monitoring perkembangan industri keramik dari Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian serta Kementerian Koperasi dan UKM. Untuk mendapatkan data yang lebih kongrit, dalam hal untuk mengetahui permasalah-permasalahan yang dihadapi oleh pengelola usaha kerajinan keramik, digunakan metode diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode desk analysis menggunakan teknik analisis regresi linear berganda melalui program SPSS.(Gujarati, 1995). Dari hasil analisis dengan model regresi linear tersebut kemudian disusun ’pra-strategi’ sebagai langkah awal, kemudian dimantapkan dengan metode diskusi terarah (focus group discusion/FGD) yang akan melibatkan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dan kepedulian (stakeholders) dalam pengembangan usaha kerajinan keramik. Hasil FGD akan dipergunakan untuk melakukan finalisasi strategi sehingga dihasilkan strategi pengembangan yang tepat sebagai output kegiatan tahap pertama. Tahap Kedua: Tahap kedua adalah kegiatan lanjutan dari tahap pertama dan ditujukan untuk mengimplemantasikan strategi pengembangan usaha kerajinan keramik yang telah dihasilkan dari kegiatan tahap pertama. Kegiatan pada tahap kedua ini juga akan dilaksanakan dalam dua langkah sebagai kelanjutan langkah satu dan dua, meliputi langkah: 1) implementasi strategi pengembangan usaha kerajinan keramik, dan 2) melakukan verifikasi terhadap strategi pengembangan usaha kerajinan keramik. Pada langkah ketiga akan dilaksanakan sosialisasi strategi, persiapan dan implementasi strategi, dengan metode aksi dan pendampingan. Setelah strategi diaplikasikan, kemudian akan dilaksanakan langkah keempat yakni verifikasi strategi dan penyempurnaan strategi, 12
melalui diskusi terarah (FGD). Dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada tahap kedua ini akan dihasilkan strategi pengembangan usaha kerajinan keramik yang tepat. Secara ringkas, langkah dan target dari masing-masing tahapan dan setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dapat digambarkan dengan diagram berikut: MASALAH PENELITIAN
Langkah 1 Identifikasi kondisi/ keadaan sentral industri keramik
Langkah 2 Perumusan dan penyusunan strategi pengembangan usaha kerajinan keramik
Studi Pustaka Penyusunan Kuesioner Pra Survei
Survei Desk Analysis FGD Pra Strategi
Analisis Data Penyusunan Strategi FGD Strategi Awal Finalisasi Strategi TAHUN PERTAMA
Langkah 3 Implementasi strategi pengembangan usaha kerajinan keramik
Sosialisasi Strategi Persiapan Implementasi Strategi
Langkah 4 Verifikasi strategi pengembangan usaha kerajinan keramik
* Industri keramik memiliki peranan yang strategis. * Pengembangan industri keramik masih bersifat parsial. * Basis klaster dapat menyatupadukan upaya pengembangan dari setiap pihak yang terlibat. * Belum adanya strategi yang tepat dlm mengoptimalkan industri keramik LUARAN PENELITIAN * Peta strategi pengembangan usaha kerajinan keramik * Faktor-faktor pendorong optimalisasi keberhasilan pengembangan usaha kerajinan keramik * Strategi pengembangan usaha kerajinan keramik.
LUARAN PENELITIAN * Faktor-faktor penghambat dan pendorong implementasi straetgi pengembangan usaha kerajinan keramik. * Strategi pengembangan yang tepat (sebagai produk)
Verifikasi (FGD) Penyempurnaan Strategi
TAHUN KEDUA
Gambar 2. Bagan Alir Penelitian Strategi Pengembangan Usaha Kerajinan Keramik 3.2. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola usaha kerajinan keramik yang ada di sentrasentra industri keramik di kota Malang. Pertimbangan peneliti mengambil obyek usaha industri 13
kerajianan keramik adalah karena: (1) industri kerajinan keramik merupakan salah porduk unggulan kota Malang, (2) keramik Malang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas yang hanya bermula dari industri rumah tangga (home industry) dan dikelola secara sederhana oleh pengrajin, (3) kota Malang adalah sebagai kota pendidikan, pariwisata dan industri, (4) industri kerajianan keramik kota Malang mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan, dan (5) dapat menyerap tenaga kerja karena sifat industrinya adalah padat kerja. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuesioner dan wawancara dengan responden dan pihak-pihak terkait dan sampel diambil secara purposive sampling.
3.3. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekuantitatif, yaitu:
(a)
Metode
pengukuran
skala
dengan
Likert
Summated
Rating;
(b)
Pengujianreliabilitas dan validitas instrumen penelitian; (c) Pengujian asumsi penelitian yang meliputi sifatdistribusi sampel, multikolinieritas, dan otokorelasi; (d) Analisis Regresi Linear berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian. BAB IV . BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Anggaran Biaya Biaya yang Diusulkan (dalam Rp)
Jenis Pengeluaran
Tahun 1
Tahun 2
Gaji Upah
22.400.000
22.400.000
Bahan habis pakai dan peralatan
26.224.500
26.224.500
Perjalanan
18.000.000
18.000.000
Lain-lain
8.300.000
8.300.000
74.924.500
74.924.500
Total
14
4.2. Jadwal Penelitian
No
Keterangan
1
Persiapan, Perijinan, Penyusunan instrument
2 3 4 5 6
Pengumpulan data Pengelolaan data Analisis Data Penyusunan laporan Seminasi
1
2
3
4
5
Bulan 6 7 8
9
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Abidin Abdullah, 2010. Pengembangan Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai Kekuatan Strategis dalam Mempercepat Pembangunan Daerah. Jurnal Publikasi, BPS, 2006. Statistik Indonesia 2005. Badan Pusat Statistik, Jakarta. Depperin, 2009. Roadmap Industri Keramik. Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian,Jakarta. Hardono, 2004. Faktor-Faktor yang Menghambat Bisnis Ekspor UKM. Makalah dalam Diskusi Panel Pengembangan UKM dalam Kegiatan Ekspor, 21 September 2004, Hotel Bumi Karsa, Jakarta. Kartasasmita, Ginandjar, 1966. Strategi Pengembangan Usaha Kecil : Kesempatan dan Tantangan dalam Proses Transformasi Global dan Nasional. Seminar Nasional dalam rangka HUT ke-20 HIPPI 26 September 1996. Jakarta. Manning, Chris .Tadjuddin Noer Effendi, Penyunting, 1991. Urbanisasi, Pengangguran dan Sektor Informal di Kota, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Priyono, Edy, 2004. Usaha Kecil Sebagai Strategi Pembangunan Ekonomi : Berkaca Dari Pengalaman Taiwan, dalam Jurnal Analisis Sosial Volume 9 No. 2 Agustus 2004. Sethuraman., S.U., (1993). The Urban Informal Sector in Developing Countries, International Labor Organization, Jenewa. Tambunan, Tulus, 2000. Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia. Penerbit PT Mutiara Sumber Widya. Jakarta http://cessee.com/2011/07/15/dinoyo-sentra-industri-keramik-di-kota-malang.html 15
http://agro.kemenperin.go.id/e-klaster/file/roadmap/KIKKALBAR_1.pdf http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/viewFile/3776/2586 http://bimakab.go.id/files/USAHA%20MICRO%20KECIL%20DAN%20MENENGAH%20(jurnal).doc
16
Lampiran 1 : Justifikasi Anggaran Penelitian Justifikasi Anggaran Tahun Ke 1 Biaya Gaji dan Upah No
Gaji dan Upah
Jumlah Jumlah Pelaksana Jam/Minggu Honor/Jam
Biaya
1
Ketua Peneliti
1
10
30000
12000000
2
Anggota Peneliti
1
7
20000
5600000
3
Surveyor
2
5
15000
3600000
4
Tenaga Administrasi
1
5
10000
1200000
Jumlah
22400000
Biaya Bahan Habis Pakai dan Peralatan No
Nama Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Volume
Biaya Satuan
Biaya
1
Kertas
6
rim
35000
210000
2
CD
12
keping
5000
60000
3
Spidol boardmarker
5
buah
7500
37500
4
Kertas karton
20
lembar
5000
100000
5
Map untuk peserta FGD
30
lembar
2000
60000
6
Ballpoint untuk peserta FGD
30
buah
3000
90000
7
Sewa tempat dan peralatan FGD
1
paket
5000000
5000000
9
Konsumsi FGD (peserta + panitia)
35
orang
35000
1225000
10
Penyusunan data base
1
paket
19442000
19442000
Jumlah
26224500
17
Biaya Perjalanan No
Kota/Tempat Tujuan
Volume
Biaya Satuan
Biaya
1
Transportasi Koordinasi Ke Dinas Tenaga Kerja
5
kali
200000
1000000
2
Transportasi Koordinasi Ke Disperin dan Diskop &UKM (10 PT @ 3kali)
30
kali
200000
6000000
3
Transportasi FGD (30 orang peserta)
30
orang
100000
3000000
4
Transportasi surveyor
2
orang
1000000
2000000
5
Transportasi presentasi ke Jakarta (pp)
2
orang
3000000
6000000
Jumlah
18000000
Biaya Lain-lain No
Volume
Uraian Kegiatan
Biaya Satuan
Biaya
Penggandaan Laporan (Laporan 1 pendahuluan, awal dan akhir)
4
paket
500000
2000000
2 Publikasi ilmiah
1
paket
2000000
2000000
3 Diseminasi laporan
1
paket
3000000
3000000
4 Fotocopy kuesioner
100
paket
10000
1000000
5 Fotocopy materi FGD
30
paket
10000
300000
Jumlah
8300000
18
Justifikasi Anggaran Tahun Ke-2 Biaya Gaji dan Upah No
Gaji dan Upah
Jumlah Pelaksana
Jumlah Jam/Minggu
Honor/Jam
Biaya
1
Ketua Peneliti
1
10
30000
12000000
2
Anggota Peneliti
1
7
20000
5600000
3
Surveyor
2
5
15000
3600000
4
Tenaga Administrasi
1
5
10000
1200000
Jumlah
22400000
Biaya Bahan Habis Pakai dan Peralatan No
Nama Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Volume
Biaya Satuan
Biaya
1
Kertas
6
rim
35000
210000
2
CD
12
keping
5000
60000
3
Spidol boardmarker
5
buah
7500
37500
4
Kertas karton
20
lembar
5000
100000
5
Map untuk peserta FGD
30
lembar
2000
60000
6
Ballpoint untuk peserta FGD
30
buah
3000
90000
7
Sewa tempat dan peralatan FGD
1
paket
5000000
5000000
9
Konsumsi FGD (peserta + panitia)
35
orang
35000
1225000
10
Hardware SIM
1
paket
19442000
19442000
Jumlah
26224500
19
Biaya Perjalanan No
Kota/Tempat Tujuan
Volume
Biaya Satuan
Biaya
1
Transportasi Koordinasi Ke Dinas Tenaga Kerja
5
kali
200000
1000000
2
Transportasi Koordinasi Ke Disperin dan Diskop &UKM (10 PT @ 3kali)
30
kali
200000
6000000
3
Transportasi FGD (30 orang peserta)
30
orang
100000
3000000
4
Transportasi surveyor
2
orang
1000000
2000000
5
Transportasi presentasi ke Jakarta (pp)
2
orang
3000000
6000000
Jumlah
18000000
Biaya Lain-lain No
Uraian Kegiatan
Volume
Biaya Satuan
Biaya
Penggandaan Laporan (Laporan 1 pendahuluan, awal dan akhir)
4
paket
500000
2000000
2 Publikasi ilmiah
1
paket
2000000
2000000
3 Diseminasi laporan
1
paket
3000000
3000000
4 Fotocopy kuesioner
100
paket
10000
1000000
5 Fotocopy materi FGD
30
paket
10000
300000
Jumlah
8300000
20
Lampiran 2 : Biodata Ketua dan Anggota BIODATA KETUA PENELITI A. Identiras Diri 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan tanggal Lahir Alamat Rumah
Dr. Yarnest, S.E., M.M L Lektor Kepala 19561256 198601 1 001 0025125604 Cupak-Solok, 25 Desember 1956 Jln. Bukit Tanggul P2/09 Kel. Karangbesuki Kec. Sukun Kota Malang 8 Nomor Telepon/HP 0341-560058 / 081334157285 9 Alamat Kantor Jln. Terusan Raya Dieng 62-64 Malang 65146 10 Nomor Telepon/Faks 0341-568395 / 0341-564994 11 Alamat E-mail
[email protected] 12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 105 orang, S-2 = 25 orang, S-3 = 3 orang 1. Operation Research 2. Managerial Economics 13 Mata Kuliah yang Diampu 3. Evaluasi Proyek 4. Statistika 5. Analisa Laporan Keuangan B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu Tahun Masuk - Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor
S-1 Universitas Merdeka Malang Manajemen Perusahaan 1979 – 1984
S-2 Universitas Merdeka Malang Magister Manajemen 1999 - 2001
Pentingnya Pelaksanaan Channel of Disribution dan Advertising pada Perusahaan Tegel PT. Lantai Indah Malang
Analisa Pengaruh Variabel Kinerja Kuangan Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi di Bursa Efek Surabaya)
Drs. Tanthawi As, M.S
Prof. Drs. Wilson Sitinjak; Drs. Harmono, M.Si
21
S-3 Universitas Negeri Malang Pendidikan Ekonomi 2007-2011 Analisis Rasio Keuangan Pengukur Kinerja Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham dan Ekspektasi return Saham sebagai Pengambilan Keputusan Bagi Investor ( Studi pada Perusahaan BUMNdi BEI) Prof. Dr. J.G. Nirbito, M.Pd;Dr. Hari Wayono, M.Pd; Dr. Sunaryanto, M.Ed.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No.
1.
Tahun
Judul Penelitian
2011
Struktur Modal dan faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Studipada Perusahaan Foods and Beverages yang Listing di Bursa Efek Indonesia)
Sumber*
Jml (Juta Rp)
Mandiri
8
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
1.
2012
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendampingan Pos Pemberdayaan Keluarga di Desa Ngadireso Kec.
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) Univ. Merdeka 5 Malang
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No.
1
2
Judal Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Struktur Modal dan faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Studipada Perusahaan Foods and Beverages yang Listing di Bursa Efek Indonesia) Rasio Keuangan Pengukur Kinerja Perusahaan dan dampaknya Terhadap Ekspektasi Return Saham ( Studi pada perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia)
Jurnal Ekonomi FE Unmer Malang, ISSN:1693-1726.
Volume/ Nomor/Tahun Volume 16, Nomor 1, Februari 2011
Jurnal Terakreditasi, Volume 16, Nomor Jurnal Keuangan dan 1, Januari 2012 Perbankan Unmer Malang, ISSN:14108089.
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir NIHIL G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
1
Operation Research
2008
126 Hal
2
Buku Pratikum Statistik Deskriptif
2012
110 Hal
22
Penerbit Bhiga Print Univ. Merdeka Malang. ISBN 978-979-322027-7 Bhiga Print Univ. Merdeka Malang. ISBN 978-979-322026-0
H. Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir NIHIL I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir NIHIL J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
1
2
Institusi Pemberi Penghargaan
Jenis Penghargaan Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia, Satyalancana Karya Sapta 20 Tahun Dosen terbaik Dalam Pelaksanaan Tugas PBM.
Pemerintah Republik Indonesia
Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Malang
Tahun
2008
2007
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Hibah Bersaing.
Malang, 20 April 2013 Pengusul,
(Dr.Yarnest,S.E.,M.M)
23
BIODATA ANGGOTA PENELITI A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah
8 9 10 11 12 13
Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yg Diampu
Drs Priyo Sudibyo,MS L Lektor 162/FE 0728105902 Purwokerto, 26 Oktober 1959 Jln. Kavaleri H-76 Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing Kota Malang 0341-7305702 / 082131908999 Jln. Terusan Raya Dieng 62-64 Malang 65146 0341-568395 / 0341-564994
[email protected] S-1 = 124 orang 1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Study Kelayakan Bisnis
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun MasukLulus JudulSkripsi/ Thesis/Disertasi
Nama Pembimbing/ Promotor
S-1 Universitas Brawijaya Malang Manajemen Perusahaan 1979 – 1984
S-2 Universitas Airlangga Surabaya Ilmu Manajemen 1990 – 1992
--
Pengaruh FaktorFaktor Marketing Mix terhadap Volume Penjualan pada Perusahaan Genting Karangpilang Surabaya Drs. Soemarsono,MA
Peranan Motivasi terhadap Tingkat Produktivitas Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Malang Drs. Ec. Budiman,MA.,PhD
--
24
S-3 ---
--
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No Tahun
1
2013
2
2012
3
2011
4
2010
Judul Penelitian Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap Efektifitas Pengendalian Manajemen pada Industri Percetakan di Jawa Timur Evaluasi Studi Kelayakan pada Industri Keramik Dinoyo Malang Strategi Bisnis Melalui Diferensiasi Produk (Studi Kasus pada Industri Lokal Minuman Ringan di Kotamadya dan Kabupaten Malang) Pengaruh Kredit Modal Kerja TRI terhadap Tingkat Pendapatan Petani Tebu di Kecamatan Bululawang Kab.Malang
Sumber
jml (Juta Rp)
Mandiri
2,5
Mandiri
2,5
Mandiri
2
Mandiri
2
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No Tahun
1
2009 s/d 2014 2013
2 2013 3 4
2008 s/d 2013
Jenis/Nama Kegiatan
Sumber
Sekretaris Pusat Pembinaan Mental Karate MUSHIKAWA Karate-Do Indonesia Pusat di Malang Sebagai Dosen Pendamping Desa Ngadirejo Kec.Kromengan Kab.Malang Melalui Program POSDAYA Universitas Merdeka Malang Sebagai Kader Lingkungan Kelurahan Kesatrian Kec.Blimbing Kota Malang
Mandiri
Sebagai Bendahara merangkap Sekretaris RT01/RW04 Kel.Kesatrian Kec.Blimbing Kota Malang
--
Unmer Malang
Swadaya Masyarakat
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir NIHIL F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir NIHIL G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir NIHIL 25
jml (Juta Rp) 5
12
3 --
H. Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir NIHIL I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir NIHIL J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
1
2 3
Institusi Pemberi Penghargaan
Jenis Penghargaan Piagam Penghargaan Restrukturisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Operasional Piagam Penghargaan Metodologi Penelitian Piagam Penghargaan Bimbingan Akademik
Universitas Merdeka Malang
Universitas Merdeka Malang Universitas Merdeka Malang
Tahun
2007
2009 2010
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Hibah Bersaing.
Malang, 20 April 2013 Pengusul,
( Drs.Priyo Sudibyo,MS)
26
Lampiran 3 : Surat Pernyataan Ketua Peneliti
27