571/Manajemen USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
MODEL ANTISIPATIF MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL BANK MELALUI PENDEKATAN KONTINJENSI
Ketua: Sari Yuniarti, SE.,MM. NIDN: 0702066901
Anggota: Sunarjo, SH.,MHum. NIDN: 0709117101
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG APRIL 2013
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................................................. Halaman Pengesahan ......................................................................................... Daftar Isi .......................................................................................................... Daftar Tabel ......................................................................................................... Daftar Gambar .................................................................................................... Ringkasan Penelitian............................................................................................. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1.3 Tujuan Khusus .................................................................................. 1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian ....................................................... BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko ............................................................................ 2.2 Risiko Operasional dan Manajemen Risiko Operasional ................ 2.3 Teori Kontinjensi .............................................................................. 2.4 Pendekatan Kontinjensi dalam Sistem Pengendalian Manajemen .... BAB 3 METODE PENELITIAN …………………………………………….. BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya ……………………………………………………. 4.2 Jadwal Penelitian ..................………………………………………. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................
i ii iii iv v 1
2 3 4 4 4 6 10 11 12 16 16 17 20
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel Kontinjensi …………………………………. 13
Tabel 4.1
Format Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun… 16
Tabel 4.2
Jadwal Penelitian …………………………………………………… 16
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
The ―4-Cause Definition‖ of Operational Risk According to Basel……………………………………………………………..
Gambar 2
Peta Jalan Penelitian Model Antisipatif Sistem Manajemen Risiko Operasional Bank melalui Pendekatan Kontinjensi ………………
Gambar 3
7
12
Fishbone Diagram Model Antisipatif Sistem Manajemen Risiko Operasional Bank melalui Pendekatan Kontinjensi ………
15
v
RINGKASAN Seiring dengan meningkatkan kemajuan teknologi dan kompleksitas produk dan jasa bank, maka risiko operasional bank seperti fraud yang disebabkan oleh orang, sistem atau kondisi eksternal semakin bertambah, yang apabila tidak dilakukan pengendalian/mitigasi menciptakan potensi kerugian bagi bank. Salah satu upaya untuk mengantisipasi pemasalahan tersebut adalah perlunya dilakukan penelitian yang dapat menciptakan model antisipatif manajemen risiko operasional yang diharapkan dapat diaplikasikan di perbankan Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh variabel-variabel kontinjensi (lingkungan eksternal, struktur organisasi, budaya organisasi, dan teknologi) terhadap sistem manajemen risiko operasional bank, dan untuk membangun model antisipatif manajemen risiko operasional dengan pendekatan kontinjensi dapat berperan dalam proses mitigasi risiko operasional bank. Penelitian ini dilakukan terhadap bank umum yang telah menerapkan manajemen risiko berdasarkan kriteria Basel II dan telah dirumuskan dalam kebijakan manajemen risiko operasional pada BI sejak tahun 2008. Subyek penelitian adalah Satuan Kerja Manajemen Risiko yang ada di bank-bank umum di Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank pemerintah dan bank umum swasta di Malang yang berjumlah 28 bank. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, indepth-interview. observasi, dan dokumentasi. Peneliti akan melakukan penelitian pendahuluan melalui kuesioner yang ditujukan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko yang ada di masing-masing bank sampel, kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk mengetahui gambaran kondisi data yang sebenarnya. Penelitian tahap pertama menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan kuesioner dan interview. Sedangkan penelitian tahap kedua untuk analisis risiko operasional dan pembentukan model antisipatif sistem manajemen risiko operasional digunakan indepth interview, observasi dan dokumentasi. Tahapan dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Tahap pertama melakukan identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya risiko operasional sehingga terjadi situasi kurangnya bank dalam mengantisipasi risiko tersebut. Kemudian dilakukan penelitian yang mencari pengaruh faktor lingkungan eksternal, budaya organisasi, struktur organisasi, dan teknologi sebagai variabel kontinjensi untuk membentuk model fit sistem pengendalian atau mitigasi risiko operasional bank yang terdiri dari tindakan preventif sampai dengan tahap monitoring. Tahap pertama penelitian ini menghasilkan output model fit hubungan antara keseluruhan variabel-variabel kontinjensi terhadap sistem manajemen risiko operasional bank. Tahap kedua melakukan proses deteksi dan investigasi terhadap tejadinya risiko melalui analisis loss event guna mengetahui kekuatan atau kelemahan bank dalam mengantisipasi terjadinya risiko-risiko operasional, melakukan pemetaan tipe risiko, dan menentukan indikator risiko berdasarkan posisi risiko bank. Mengindentifikasi sistem kontrol risiko dengan melakukan kuantifikasi eksposure risiko operasional dengan pendekatan kontinjensi dalam membangun model sistem pengendalian yang efektif dan tindakan mitigasi yang tepat dalam mengantisipasi risiko operasional. Target khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dapat menciptakan model antisipatif manajemen risiko operasional yang diharapkan dapat dijadikan standar untuk diaplikasikan pada perbankan di Indonesia, memberikan kontribusi intelektual kepada Bank Indonesia dalam rangka mendukung keberlanjutan implementasi Basel II khususnya berkaitan dengan risiko operasional, serta menciptakan kondisi perbankan nasional yang lebih kondusif, karena meningkatnya kemampuan bank dalam mencegah risiko operasional. Dalam rangka sosialisasi model, maka dilakukan penyusunan modul pelatihan yang dapat digunakan sebagai pedoman bank-bank umum maupun BPR, sedangkan untuk penyebarluasan informasi, dilakukan publikasi pada jurnal ilmiah terakreditasi nasional. 1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ancaman yang muncul dari dan terhadap kegiatan operasional bank dapat dipicu oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Peristiwa potensial seperti
penyalahgunaan wewenang (fraud), kegagalan sistem teknologi informasi, standar proses operasi yang belum sesuai dengan peraturan/regulasi yang berlaku, dan kejahatan pihak eksternal terhadap bank jika tidak diidentifikasi dan dikelola dengan baik dapat menimbulkan permasalahan yang berat bahkan bencana bagi bank. Dengan semakin maraknya kejahatan operasional perbankan akhir-akhir ini, telah menyadarkan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan perbankan, mulai dari pihak bank, regulator, pemerintah dan nasabah. Selama ini ketentuan terkait kegiatan operasional perbankan sudah dianggap sangat ketat dan rigid. Dengan beberapa kejadian, menyadarkan semua pihak bahwa masih ada celah-celah (loop hole) yang masih harus ditutup dan terus disempurnakan, khususnya oleh internal bank dan Bank Indonesia (BI) sebagai pengawas bank. Sejalan dengan perubahan lingkungan tersebut, bank sebagai lembaga perantara keuangan saat ini, semakin dilihat sebagai salah satu media translasi dan transformasi risiko. Kemampuan bank dalam mengelola risiko semakin menjadi perhatian sejalan dengan peningkatan volume dan kompleksitas operasional bisnis. Risiko dalam konteks perbankan diartikan sebagai suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak dapat diperkirakan (unanticipated) yang berdampak negatif bagi terhadap pendapatan dan permodalan bank (Bank Indonesia, 2003). Risiko yang terkait dengan sejumlah masalah yang berasal dari kegagalan suatu proses atau prosedur disebut risiko operasional. Risiko operasional sebenarnya lazim dihadapi berbagai lembaga keuangan termasuk bank, namun jenis risiko ini baru mendapatkan perhatian luas setelah dimasukan ke dalam kerangka regulasi Basel II. Manajemen risiko yang terkait dengan risiko operasional ini dikenal sebagai manajemen risiko operasional. Seiring dengan itu, terdapat kebutuhan akan pemahaman yang memadai dan komprehensif mengenai manajemen risiko operasional. Risiko operasional merupakan risiko yang memengaruhi semua kegiatan usaha karena merupakan suatu hal yang inherent dalam pelaksanaan suatu proses atau aktivitas operasional (Bhatia, 2002). Risiko operasional didefinisikan oleh Basel Committee on Banking Supervision (2006) sebagai risiko kerugian akibat kurang memadainya atau gagalnya proses internal, yang disebabkan oleh orang dan sistem atau kejadian eksternal, yang termasuk di dalamnya risiko hukum, di luar risiko strategis dan reputasi. 2
Beberapa penelitian terdahulu telah menguji sejumlah faktor kontinjensi yang dapat memengaruhi sistem pengendalian atas manajemen perusahaan (Govindarajan & Fisher, 1990; Fisher 1995 dan 1998; Yasukata & Kobayashi, 2001; Hendricks, et al., 2004; Sawitri, 2006). Riset-riset terdahulu menunjukkan bahwa penerapan sistem kontrol organisasi secara efektif akan memberi dampak yang signifikan terhadap peningkatan kinerja. Namun, hubungan tersebut tidak secara langsung demikian, tetapi terdapat faktor kontekstual, misalnya ketidakpastian lingkungan (perceived environmental uncertainty) yang ada dalam hubungan antara sistem kontrol dengan kinerja organisasi tersebut (Chong, 1996). Argumentasi yang mendukung proposisi tersebut adalah adanya kenyataan bahwa lingkungan merupakan faktor kontekstual penting yang mempunyai dampak kuat terhadap kinerja perusahaan.
Lebih jauh, dalam terminologi kontinjensi dinyatakan bahwa efektivitas
organisasi merupakan fungsi dari fit (kesesuaian) antara struktur organisasi dan lingkungan dimana organisasi tersebut beroperasi (Duncan & Ken Moores, 1989). Perumusan model manajemen risiko operasional melalui pendekatan variabel-variabel kontekstual terhadap sistem manajemen risiko operasional pada bank perlu dilakukan, yang secara intrinsik menjelaskan tentang: (1) tindakan preventif; (2) tahap deteksi; (3) tahap investigasi; (4) tahap monitoring. Dari penjelasan tersebut diharapkan manajemen risiko operasional mempunyai peran serta dan kontribusi dalam upaya mitigasi dan atau meminimalisasi risiko operasional bank. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori kontinjensi (Otley, 1980), proposisi umum dalam teori ini adalah bahwa kinerja organisasi merupakan konsekuensi fit atau match antara dua atau lebih faktor-faktor. Faktor-faktor ini meliputi faktor eksternal (lingkungan), faktor struktur organisasi, faktor budaya perusahaan, dan faktor teknologi. Semakin fit hubungan sistem pada manajemen dengan faktor kontekstual, semakin tinggi kinerja yang dicapai oleh suatu organisasi. Fokus penelitian ini pada Market & Operational Risk Group (MORG) sebagai Satuan Kerja Manajemen Risiko, dimana salah satunya memiliki fungsi melakukan pengelolaan risiko operasional secara bank wide mempunyai peran sangat penting dalam hal pencegahan (mitigasi) terjadinya risiko operasional di bank, yang belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah 1.
Apakah variabel-variabel kontinjensi (lingkungan eksternal, struktur organisasi, budaya organisasi, dan teknologi) berpengaruh terhadap sistem manajemen risiko operasional bank? 3
2.
Bagaimana model antisipatif manajemen risiko operasional bank melalui pendekatan variabel-variabel kontinjensi dapat berperan dalam proses mitigasi risiko operasional bank?
1.3 Tujuan Khusus 1.
Untuk menguji pengaruh variabel-variabel kontinjensi (lingkungan eksternal, struktur organisasi, budaya organisasi, dan teknologi) terhadap sistem manajemen risiko operasional bank.
2.
Untuk membangun model antisipatif manajemen risiko operasional dengan pendekatan kontinjensi dapat berperan dalam proses mitigasi risiko operasional bank.
1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian 1.
Penelitian ini dapat menciptakan model antisipatif manajemen risiko operasional yang diharapkan dapat dijadikan standar untuk diaplikasikan pada perbankan di Indonesia.
2.
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi intelektual kepada Bank Indonesia dalam rangka mendukung keberlanjutan implementasi Basel II khususnya berkaitan dengan risiko operasional.
3.
Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan kondisi perbankan nasional yang lebih kondusif, karena meningkatnya kemampuan bank dalam mencegah risiko operasional.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Manajemen risiko dalam operasional bank meliputi identifikasi risiko, pengukuran dan penilaian, dan tujuannya adalah untuk meminimalkan efek negatif risiko terhadap hasil keuangan dan modal bank. Bank wajib membentuk unit organisasi khusus untuk tujuan manajemen risiko. Risiko bank yang terbesar dalam operasinya adalah risiko pasar (risiko suku bunga, risiko valuta asing, risiko dari perubahan harga pasar sekuritas, derivatif keuangan dan komoditas), risiko kredit, risiko likuiditas, risiko eksposur, risiko investasi, risiko operasional, risiko hukum, risiko strategis. Risiko ini sangat interindependen, peristiwa yang memengaruhi satu area risiko dapat memiliki konsekuensi untuk berbagai kategori risiko lainnya. (Stulz, 1984: Smith, Smithson & Wolford, 1990; Froot, Sharfstein & Stein, 1993). 4
Bank Indonesia melalui PBI 5/8/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, menjelaskan definisi risiko-risiko yang harus dihadapi bank dalam aktivitas bisnisnya, walaupun mengadopsi Basel II namun terdapat perbedaan mengenai definisi tersebut. Adapun jenis risiko yang wajib dikelola bank adalah: 1.
Risiko Kredit Risiko kredit diartikan sebagai risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya (PBI) atau risiko kerugian yang berhubungan dengan kemungkinan bahwa suatu counterparty akan gagal untuk memenuhi kewajibankewajibannya ketika jatuh tempo (Basel II).
2.
Risiko Pasar Risiko yang muncul yang disebabkan oleh adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan bank. Variabel pasar dalam hal ini adalah suku bunga dan nilai tukar serta termasuk perubahan harga option. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana, dan kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan.
3.
Risiko Operasional. Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang memengaruhi operasional bank. Risiko operasional melekat pada setiap aktivitas fungsional bank, seperti kegiatan perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen dan pengelolaan sumber daya manusia.
4.
Risiko Likuiditas Risiko yang antara lain disebabkan karena bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Risiko likuiditas dikategorikan menjadi: a.
Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau gangguan pasar (market disruption).
b.
Risiko likuiditas pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.
5.
Risiko Hukum 5
Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan oleh adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. 6.
Risiko Reputasi Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank.
7.
Risiko Strategik. Risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
8.
Risiko Kepatuhan Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Didalam praktiknya risiko kepatuhan melekat pada risiko bank yang terkait dengan peraturan perundang-undangan seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan KPMM, KAP, PPAP, BMPK. Risiko Pasar terkait dengan Posisi Devisa Neto (PDN), risiko strategik terkait dengan ketentuan rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) Bank dan risiko lainnya yang terkai dengan ketentuan tertentu.
2.2 Risiko Operasional dan Manajemen Risiko Operasional Risiko dan bank adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, tanpa adanya keberanian untuk mengambil risiko maka tidak akan pernah ada bank, dalam artian bahwa bank muncul karena keberanian untuk berisiko dan bahkan bank mampu bertahan karena berani mengambil risiko. Namun jika risiko tersebut tidak dikelola dengan baik, bank dapat mengalami kegagalan bahkan pada akhirnya mengalami kebangkrutan. Risiko, khususnya di dalam konteks bisnis (bank dan lembaga keuangan), tidaklah selalu mewakili sesuatu hal yang buruk. Kenyataannya risiko bisa mengandung di dalamnya suatu peluang yang sangat besar bagi mereka yang mampu mengelolanya dengan baik. Secara sederhana Morgan (1997) mengartikan risiko sebagai suatu ketidakpastian dari net return yang terjadi, atau secara komprehensif risiko merupakan suatu potensi terjadinya peristiwa (event) yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap nilai suatu portofolio aset yang dapat diukur dengan probabilitas tertentu dalam rentang waktu yang diketahui. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa risiko hari ini bisa diterjemahkan 6
sebagai potensi kerugian esok hari, akan tetapi malangnya, risiko tidaklah bisa diukur seperti menghitung pendapatan dan biaya yang harus dikeluarkan bank karena risiko tidaklah bersifat tangible. 1.
Risiko Operasional Risiko operasional menurut Basel Committee on Banking Supervision (2006) sebagai risiko kerugian akibat kurang memadainya atau gagalnya proses internal, yang disebabkan oleh orang dan sistem atau kejadian eksternal, yang termasuk di dalamnya risiko hukum, di luar risiko strategis dan reputasi.
Internal Causes People
Processes
External Causes System
External Events
Legal Risk Gambar 1.The ―4-Cause Definition‖ of Operational Risk According to Basel
Secara umum, risiko operasional terkait dengan sejumlah masalah yang berasal dari kegagalan suatu proses atau prosedur. Oleh karena itu, risiko operasional sebenarnya bukan merupakan suatu risiko yang baru dan tidak hanya dihadapi oleh bank, walaupun semua bank akan menghadapi kegagalan dan harus memiliki proses untuk mengatasinya. Risiko operasional merupakan risiko yang memengaruhi semua kegiatan usaha karena merupakan suatu hal yang inherent dalam pelaksanaan suatu proses atau aktivitas operasional, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber daya manusia. a.
Risiko proses internal Risiko proses internal terkait dengan kegagalan proses dan prosedur bank. Penyebab kegagalan tersebut antara lain disebabkan oleh: (1) proses terlalu rumit; (2) prosedur tidak terorganisir dengan baik; (3) mudah untuk dilakukan manipulasi; dan (4) praktek bisnis yang tidak efisien.
b. Risiko SDM (people risk) Risiko SDM terkait langsung dengan karyawan bank itu sendiri, yang disebabkan oleh aktivitas yang disengaja dan tidak disengaja dan tidak terbatas pada bagian 7
tertentu dari organisasi. Risiko SDM antara lain disebabkan: (1) masalah kesehatan dan keamanan (health and safety issues); (2) perputaran karyawan yang tinggi; (3) internal fraud; (4) perselisihan perburuhan (labour disputes); (5) pelaksanaan manajemen yang kurang baik (poor management practices); (6) kurangnya pelatihan karyawan; (7) terlalu mengandalkan karyawan kunci (one man show); dan (8) trader yang tidak bertanggung jawab (rogue trader) c.
Risiko sistem (system risk) Risiko sistem merupakan risiko yang terkait dengan penggunaan sistem dan teknologi. Risiko sistem antara lain disebabkan: (1) kerusakan data (data corruption); (2) kesalahan data entry; (3) kurang pengawasan terhadap perubahan; (4) kesalahan program; (5) terlalu tergantung pada teknologi “black box”; (6) keamanan sistem (virus and hacking); (7) kesesuaian sistem; dan (8) penggunaan sistem baru yang belum diuji coba.
d. Risiko eksternal Risiko eksternal ini terkait dengan kejadian-kejadian yang berada di luar kemampuan kontrol secara langsung dari bank. Risiko ini juga berdampak sangat fatal bila tidak dicermati atau tidak dilakukan pencegahan/antisipasi dari awal. Beberapa penyebab risiko eksternal diantaranya: (1) kejadian pada bank lain yang berdampak luas pada industri perbankan; (2) kebakaran; (3) bencana alam; (4) kegagalan dalam perjanjian outsourcing; (5) implementasi dari regulasi baru; (5) huru hara dan demonstrasi massa; (7) terorisme; (8) gangguan transportasi, listrik, komunikasi, dan lain-lain. e.
Risiko hukum (law risk) Ketidakpastian hukum dapat menjadikan penyebab kerugian operasional perbankan. Ketidakpastian ini lebih kepada berubahnya peraturan-peraturan yang mengatur mengenai perbankan.
2.
Manajemen Risiko Operasional Manajemen risiko operasional merupakan serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko operasional yang timbul dari kegiatan usaha bank (Lenzmann, et al., 2005). Bagi perbankan, penerapan manajemen risiko operasional dapat meningkatkan peran shareholder dalam memberikan gambaran kepada pengelola bank adanya kemungkinan kerugian bank secara operasional di masa datang, meningkatkan metode 8
dan proses pengambilan keputusan yang sistematis, yang didasarkan pada ketersediaan informasi yang digunakan untuk menilai risiko. Sehubungan terjadinya risiko operasional yang semakin meningkat, BI juga menetapkan
pedoman
anti-fraud yang terdiri
dari
empat
tahapan,
yaitu:
(1)
Tindakan preventif mencakup penguatan tata kelola perusahaan, pengawasan aktif manajemen dan prinsip mengenal karyawan. (2) Tahap deteksi termasuk whistleblowing system data pembobolan dan pelaporan. (3) Tahap investigasi yang meliputi standar investigasi,
evaluasi
kelemahan
sistem
dan
pengenaan
sanksi.
(4)
Tahap monitoring yang meliputi evaluasi mengenai assesment dan perhitungan risiko fraud yang terjadi di bank. Berbagai perangkat yang mungkin digunakan untuk melakukan identifikasi dan penilaian risiko operasional, antara lain: a. Self- or Risk Assessment: bank menilai operasi dan aktivitasnya terhadap serangkaian menu potensial risiko operasional yang terbuka/lemah. Proses ini digerakkan dari internal dan seringkali dalam bentuk checklist (daftar pertanyaan) dan/atau lokakarya (workshop) untuk melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan lingkungan risiko operasional. b. Risk Mapping: dalam proses ini, berbagai unit bisnis, fungsi organisasi atau alur proses dipetakan dalam type risiko. Latihan ini dapat mengungkapkan area-area yang lemah dan menolong membuat prioritas tindakan manajemen selanjutnya. c. Risk Indicators: indikator risiko adalah statistik dan atau metrik, seringkali berhubungan dengan finansial, yang dapat menyediakan pengertian tentang posisi risiko bank. Indikator-indikator ini cenderung dikaji berkala (mungkin bulanan atau kuartalan) untuk mengingatkan bank pada perubahan indikasi yang menjadi perhatian risiko. Indikator-indikator ini mungkin termasuk jumlah kegagalan perdagangan, tingkat perputaran karyawan dan frekwensi dan/atau dampak kesalahan dan kelalaian.
3.
Pengukuran Risiko Operasional Pengukuran risiko operasional bank oleh BIS (Bank for International Settlement)
berdasarkan Basel capital Accord, memberikan beberapa pilihan metode, yaitu: basic indicator approach, standardized approach, internal measurement approach. a. Basic Indicator Approach Dalam Basic Indicator Approach, total pendapatan kotor (gross income) digunakan sebagai indikator eksposur. Pendapatan kotor ini diasumsikan sebagai 9
indikator skala operasional bisnis keseluruhan bank, yang merupakan risiko operasional yang melekat (inherent risk) di bank. Persentase untuk alpha berdasarkan Basel II adalah 15% namun demikian untuk perbankan Indonesia berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia. Dengan pendekatan ini, modal yang dipersyaratkan untuk tahun tertentu adalah pendapatan kotor dikalikan dengan alpha. Modal yang dipersyaratkan untuk risiko operasional secara keseluruhan yang harus disediakan oleh bank menurut Basic Indicator Approach adalah rata-rata selama tiga tahun terakhir dari 15% dikalikan dengan pendapatan kotor/gross income. b. Standardized Approach Tidak seperti the BIA, the Standardized Approach menggunakan Gross Income pada tiap busines lines pada bank, karena dapat mencerminkan volume operasional pada tiap jenis business liness. Di samping itu, pendapatan kotor juga mengkaitkan volume usaha tiap business lines dengan tingkat risiko operasional yang melekat pada bisnis. Pada tiap business lines, kebutuhan modal yang dipersyaratkan dihitung dengan cara yang sama dengan yang dihitung pada the Basic Indicator Approach. Pendapatan kotor untuk suatu business lines dikalikan dengan suatu faktor business lines, yang disebut ―beta‖. Jadi, jika bank mengelola sebagian besar usahanya dalam bidang Trading and Sales, maka bank tersebut memerlukan lebih banyak modal untuk risiko operasional dibanding dengan bank yang sebagian usahanya di bidang Asset Management, meskipun keduanya memiliki jumlah pendapatan kotor yang sama. c.
Advanced Measurement Approach Advanced Measurement Approach adalah yang paling kompleks yang dapat
digunakan oleh bank. Pendekatan ini memungkinkan bank memakai model internalnya sendiri dalam menghitung modal untuk mengcover risiko operasional. Namun, hal ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia sebagai regulator. Terdapat sejumlah metodologi yang dipakai saat ini antara lain: internal measurement approach, loss distribution approach, risk drivers and controls approach (scorecards).
2.3 Teori Kontinjensi Teori kontinjensi menyatakan bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen yang dapat diterapkan secara universal. Keefektifan penerapan sebuah sistem bergantung kepada kesesuaian antara sistem tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut diterapkan (Otley, 1980). Lebih lanjut, Otley (1980) menekankan bahwa desain sistem pengendalian dan perencanaan adalah keadaan khusus; tidak ada ketentuan umum mengenai apa yang 10
seharusnya dilakukan dalam situasi khusus tersebut; dan ada ketidakpastian atau kontinjensi (contingency) dari aktivitas dan teknik yang membangun sistem pengendalian dan sistem perencanaan suatu organisasi. Para peneliti telah menerapkan teori ini pada berbagai aspek dari sistem akuntansi manajemen. Misalnya, Max (1989) dan Chong dan Chong (1997) menggunakan
variabel
ketidakpastian
lingkungan sebagai variabel kontinjensi yang
berpengaruh terhadap perancangan sistem akuntansi manajemen dan kinerja perusahaan. Sedangkan Fisher (1998) menggunakan teknologi, ketidakpastian lingkungan, strategi dan kompetensi sebagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi kinerja.
2.4 Pendekatan Kontinjensi dalam Sistem Pengendalian Manajemen Di dalam menelaah hubungan antara sistem pengendalian dengan hasil kerja (work outcomes), Kenis (1979) menyarankan untuk melibatkan variabel situasional (seperti personalitas, sasaran yang sesuai, reward expectancy, organisasional dan variabel lingkungan) sebagai variabel mediasi yang mempengaruhi hubungan antara sistem pengendalian manajemen dan work outcomes. Sedangkan menurut pertimbangan Otley (1995) bahwa variabel yang berpengaruh dalam menentukan sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan, teknologi, ukuran organisasi, dan strategi perusahaan. Berangkat dari kenyataan ini, maka sebuah teori kontinjensi dalam pengendalian manajemen terletak di antara dua ekstrim (Chenhall, 2003). Ekstrim yang pertama, berdasarkan teori kontinjensi maka pengendalian manajemen akan bersifat situation specific model atau sebuah model pengendalian yang tepat akan sangat dipengaruhi oleh situasi yang dihadapi. Ekstrim kedua adalah adanya kenyataan bahwa sebuah sistem pengendalian manajemen masih dapat digeneralisir untuk dapat diterapkan pada beberapa perusahaan yang berbeda-beda. Para peneliti di bidang akuntansi (Anthony dan Govindarajan, 2005; Fisher, 1998)
menggunakan
teori
kontinjensi
saat
mereka
menelaah
hubungan
antara
faktor organisatoris dan pembentukan sistem pengendalian manajemen. Berdasarkan pada teori kontinjensi, maka sistem pengendalian manajemen (sistem pengukuran kinerja dan proses sosialisasi) perlu digeneralisasi dengan mempertimbangkan faktor organisatoris dan situasional seperti perilaku individu (kerjasama) atau disesuaikan dengan kondisi (teknologi, ukuran organisasi, dan strategi perusahaan) agar dapat diterapkan secara efektif pada perusahaan (Govindarajan & Fisher, 1990; Fisher 1995 dan 1998; Yasukata & Kobayashi, 2001; Hendricks, et al., 2004; Sawitri, 2006, dan Oswari, 2009). Berdasarkan tinjauan terhadap penelitian terdahulu yang telah dilakukan, dibuat peta jalan penelitian seperti Gambar 1 berikut ini: 11
Gambar 2. Peta Jalan Penelitian Model Antisipatif Sistem Manajemen Risiko Operasional Bank melalui Pendekatan Kontinjensi
BAB 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian manajemen risiko yang pada umumnya merupakan penelitian multidimensi dan berjenjang, sehingga dibutuhkan model yang 12
sekaligus sebagai alat analisis yang mampu mengakomodasi penelitian ini menjadi sebuah standar penilaian. Penelitian ini dilakukan terhadap bank umum yang telah menerapkan manajemen risiko berdasarkan kriteria Basel II dan telah dirumuskan dalam kebijakan manajemen risiko operasional pada BI sejak tahun 2008. Subyek penelitian adalah Satuan Kerja Manajemen Risiko yang ada di bank-bank umum di Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank pemerintah dan bank umum swasta di Malang yang berjumlah 28 bank (Laporan Bank Indonesia Malang, 2012). Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, indepth-interview. observasi, dan dokumentasi. Peneliti akan melakukan penelitian pendahuluan melalui kuesioner yang ditujukan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko yang ada di masing-masing bank sampel, kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk mengetahui gambaran kondisi data yang sebenarnya. Penelitian tahap pertama menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan kuesioner dan interview. Sedangkan penelitian tahap kedua untuk analisis risiko operasional dan pembentukan model antisipatif sistem manajemen risiko operasional digunakan indepth interview, observasi dan dokumentasi. Ukuran-ukuran setiap variabel kontinjensi yang diteliti dan rangkuman pengukuran variabel diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.1. Pengukuran Variabel Kontinjensi Variabel Lingkungan Eksternal
Dinamika Keragaman
Ancaman
Struktur Organisasi Budaya Organisasi
Teknologi
Formalisasi Sentralisasi Kompleksitas Dimensi budaya 1 Dimensi budaya 2 Dimensi budaya 3 Dimensi budaya 4 Dimensi budaya 5 Dimensi budaya 6 Ketergantungan teknologi Tingkat adopsi teknologi
Konstruk Jumlah perubahan atas produk dan jasa, fasilitas, pelayanan, dan teknologi Aneka variasi produk dan jasa, tipe nasabah, jenis persaingan, dinamika pasar Tantangan persaingan teknologi, pelayanan, harga, kualitas, SDM, dan peraturan pemerintah. Deskripsi kerja, prosedur, dan peraturan Pelimpahan wewenang Depertementalisasi dan spesialisasi Orientasi pada hasil/proses Orientasi pada pekerjaan/SDM Bersifat professional /parochial Sistem terbuka/tertutup Kontrol longgar/ketat Pragmatis/normatif Pooled/sequential/timbal balik Kemampuan menciptakan teknologi baru, menyerap teknologi secara cepat, kemampuan TI sebagai proteksi data
Sumber Referensi Miller & Friesen (1982)
Brownell (1983): Govidarajan (1986); Murray (1990) Hofstede et al. (1990)
Meyer & Goes (1988); Youseff, 1993; Mechling, et al., 1995; dan McGregor & 13
Sistem Manajemen Risiko Operasional
Ketersediaan SDM
Jumlah user, kualitas user, dan tingkat aksesibilitas user
Tahap preventif
Mencakup penguatan tata kelola perusahaan, pengawasan aktif manajemen dan prinsip mengenal karyawan Meliputi whistleblowing system data pembobolan dan pelaporan Mencakup standar investigasi, evaluasi kelemahan system dan pengenaan sanksi Meliputi evaluasi mengenai assesment dan perhitungan risiko fraud yang terjadi di bank.
Tahap deteksi Tahap investigasi
Tahap monitoring
Gomes, 1999); Schroeder & Sohal (2000) Basel Committee on Banking Supervision, 2001; David & Sidler, 2001, Hawke, 2002)
Tahapan dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Tahap pertama melakukan identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya risiko operasional sehingga terjadi situasi kurangnya bank dalam mengantisipasi risiko tersebut. Kemudian dilakukan penelitian yang mencari pengaruh faktor lingkungan eksternal, budaya organisasi, struktur organisasi, dan teknologi sebagai variabel kontinjensi untuk membentuk model fit sistem pengendalian atau mitigasi risiko operasional bank yang terdiri dari tindakan preventif sampai dengan tahap monitoring. Tahap pertama penelitian ini menghasilkan output model fit hubungan antara keseluruhan variabel-variabel kontinjensi terhadap sistem manajemen risiko operasional bank. Tahap kedua melakukan proses deteksi dan investigasi terhadap terjadinya risiko melalui analisis loss event guna mengetahui kekuatan atau kelemahan bank dalam mengantisipasi terjadinya risiko-risiko operasional, melakukan pemetaan tipe risiko, dan menentukan indikator risiko berdasarkan posisi risiko bank. Mengindentifikasi sistem kontrol risiko dengan melakukan kuantifikasi eksposure risiko operasional dengan pendekatan kontinjensi dalam membangun model sistem pengendalian yang efektif dan tindakan mitigasi yang tepat dalam mengantisipasi risiko operasional. Faktor-faktor penilaian risiko didasarkan pada sistem yang tersedia untuk memastikan kepatuhan pada serangkaian kebijakan internal tentang sistem manajemen risiko yang terdokumentasi. Model antisipatif yang telah dirumuskan dituangkan dalam modul pelatihan. Adapun tahapan penelitian yang dimulai dari sebab terjadinya risiko operasional bank dapat dijelaskan dalam fishbone diagram pada Gambar 1.
14
Gambar 3. Fishbone Diagram Model Antisipatif Sistem Manajemen Risiko Operasional Bank melalui Pendekatan Kontinjensi
15
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Penelitian ini merupakan penelitian multi tahun yang pelaksanaannya direncanakan selama 2 tahun dengan kebutuhan total anggaran sebesar Rp131.530.600. Secara rinci format ringkasan anggaran biaya yang diajukan setiap tahun ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun No 1 2 3 4
Biaya yang Diusulkan (Rp) Tahun I Tahun II 19.000.000 21.000.000 21.143.300 22.687.300 14.500.000 15.100.000 7.900.000 10.200.000 62.543.300 68.987.300
Jenis Pengeluaran Gaji dan upah Bahan habis pakai dan peralatan Perjalanan Perijinan, administrasi, publikasi, dan seminar laporan Jumlah
4.2 Jadwal Penelitian Dalam rangka mempermudah pelaksanaan penelitian, maka disusun jadwal agar dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditelah direncanakan. Adapun jadwal penelitian selama waktu penelitian 2 tahun tersusun sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Jenis Kegiatan
Tahun I 1
2
3
4
5
6
7
8
Tahun II 9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pra-survei dan perizinan Uji coba instrumen penelitian Penyebaran kuesioner Pengambilan data dan informasi di lapangan Entry dan tabulasi data Analisis data Umpan balik ke lapangan Verifikasi data dengan para pakar Focus group discussion Analisis kualitatif Seminar laporan Penyusunan laporan akhir Persiapan ujicoba instrumen Curah pendapat dengan para pakar Draft model Revisi model Uji coba model empiris
16
12
No
Jenis Kegiatan
18 19
Diagnosa Monitoring indikator capaian Evaluasi model Penyempurnaan model Sosialisasi model Penyusunan laporan dan diseminasi Penyusunan dan penyebaran modul pelatihan Publikasi pada jurnal terakreditasi
20 21 22 23 24
25
Tahun I 1
2
3
4
5
6
7
8
Tahun II 9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
DAFTAR PUSTAKA Anthony, R. N. & Govindarajan, V. 1998. Management Control Systems. Ninth Edition, Mc. GrawHill. Basel Committee on Banking Supervision, 2003. Sound Practices for the Management and Supervision of Operational Risk. Bank for International Settlements, Basel. Basel Committee on Banking Supervision. 2004. Basel II: International Convergence of Capital Measurement and Capital Standards – A Revised Framework. Basel Committee Publications No.107. Bank for International Settlements. Basel Committee on Banking Supervision. 2001. Operational Risk–Consultative Document. Issued for Comment. Bank for International Settlement. Bhatia, M. 2002. New Basel Accord: Operational Risk Management—Emerging Frontiers for the Profession. ISACA Journal, 1. Brownell, P. 1981. Participation in the Budgeting Process, Locus of Control and Organizational Effectiveness. The Accounting Review, 844-860. Chenhall, R.H. & Morris, D. 1986. The Impact of Structure, Environment and Interdependence on the Perceived Usefulness of Management Accounting Systems. The Accounting Review, 16-35. Chong, V.K. & Chong, K.M. 1997. Strategic Choices, Environmental Uncertainty and SBU Performance: A Note of Intervening Role of Management Accounting Systems. Accounting and Business Research, 27(4): 268-276. David, G., & Sidler, C. 2001. The New Basel Capital Accord – An Overview and Initial Comments. EDS White Paper, (April). Duncan, K. & Moores, K. 1989. Residual Analysis: A Better Methodology for Contingency Studies in Management Accounting. Journal of Management Accounting Research, 1(Fall). Ebnöther, S., Vanini, P., Mc Neil, A., & Antolinez-Fehr, P. 2001. Modelling Operational Risk. Journal of Risk, 5(3): 1-16. 17
12
Fisher, J.G. 1995. Contingency Based Research on Management Control System: Categorization by Level of Complexity. Journal of Accounting Literature, 14: 24-53. Fisher, J.G. 1998. Contingency Theory, Management Control Systems and Firm Outcomes: Behavioral Research in Accounting. Froot, K., Scharfstein, D., & Stein, J. 1993. Risk Management: Coordinating Investment and Financing Policies. Journal of Finance, (December). Govindarajan, V. & Fisher, J.G. 1990. Strategy, Control System and Resource Sharing: Effects on Business Unit Performance. Academy of Management Journal, 33(2): 259-285. Govindarajan, V. 1986. Impact of Participation in the budgetary Process on Attitudes and Performance. Universalistic and Contingency Perspectives. Decisions Sciences, 496-516 (Fall). Hawke, J.D. Jr. 2002. The New Basel Capital Accord: A Status Report. Institute of International Bankers, Washington, D.C. Hofstede, G.B, N., Ohayv, D.D., & Sanders, G. 1990. Measuring Organizational Cultures: A Qualitative and Quantitative Study across Twenty Cases. Administrative Science Quarterly, 35: 286-316. Kenis, I. 1979. Effect of Budgetary Goal Characteristics on Manajerial Attitudes and Performance. The Accounting Review, 6: 707-721. Lenzmann, B., Ritchie, M., Nardin, D., & Law, C. 2005. Managing Operational Risk – Beyond Basel II. KMPG International Swiss. Mechling, G.W. Pearce, J.W. & Busbin, J.W. 1995. Exploiting AMT in Small Manufacturing Firms for Global Competitiveness. International Journal of Operation and Production Management, 2: 61-76. McGregor, J & Gomes, C. 1999. Technology Uptake in Small and Medium-sized Enterprises: Some Evidence from New Zealand. Journal of Small Business, Management, 37(3): 94-103. Meyer, A. & Goes, J. 1988. Organizational Assimilation of Innovation: a Multilevel Contextual Analysis. Academy of Management Journal, 31: 879-923. Miller, D. & Friesen, P. 1982. Innovation in Conservative and Entrepreneurial Firm: Two Models of Strategic Momentum. Strategic Management Journal, 3: 1-25. Murray, D. 1990. The performance Effect of Participative Budgeting: an Integration of Intervening and Moderating Variables. Behavioral in Accounting, 2: 104-113. Sawitri, P. 2006. Pengaruh Interaksi Variabel Kontinjensi dengan Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Unit Bisnis Strategi. Disertasi. Universitas Gunadarma Jakarta. Schroeder, R. & Sohal, A, 1999. Organizational Characteristics Associated with AMT Adoption: Toward a Contingency Framework. International Journal of Operation & Production Management, 19(12): 1270-1291. Smith, C., Smithson, C., & Wilford, D. 1990. Strategic Risk Management (Institutional Investor Series in Finance). Harper and Row, New York. 18
Sohal, A.S. & Terziovsky, M. 2000. TQM in Australian Manufacturing: Factor Critical to Success. International Journal of Quality and Reliability Management, 17(2): 158-167. Oswari, T. 2008. Model Antisipatif Manajemen Risiko Kredit: Pengaruh Variabel Kontinjensi terhadap Sistem Manajemen Risiko Kredit. Disertasi. Universitas Gunadarma. Otley, D.T. 1980. The Contingency Theory of Management Accounting: Achievement and Prognosis. Accounting Organization and Society, 5: 413-428. Pyle, D.H. 1997. Bank Risk Management: Theory. Working Paper. Research Program in Finance. UC Berkeley. Yasukata, K. & Kobayashi, T. 2001. Performance Measurement and Evaluation System in View of Strategic Management Control: A Survey of Management Accounting Practice in Japan. Asia Pacific Management Review, 6(1): 53-72. Youseff, M.A. 1993. Computer based Technology and Their Impact on Manufacturing Flexibility. International Journal of Technology Management, 8: 355-370.
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian 1. Honor Honor Ketua Anggota
Honor/jam (Rp) 15.000 10.000
2. Peralatan Penunjang Material
Waktu Minggu (Jam/Minggu) 20 80 20 80 SUB TOTAL (Rp)
Justifikasi Pemakaian
Komputer (PC)
Penyusunan proposal penelitian sampai pelaporan penelitian Laptop Entry data di lapangan, verifikasi data, focus group discussion, pembuatan model, diagnose model Printer Penyusunan proposal penelitian sampai pelaporan penelitian Sewa kamera digital Pembuatan dan handycam dokumentasi seluruh kegiatan Sewa Projector LCD Seminar laporan, uji coba model, sosialisasi model Sewa Ruangan Seminar laporan, uji coba model, sosialisasi model 3. Bahan Habis Pakai Material
Kertas
Bolpoint
Spidol
Tinta printer Staples
Justifikasi Pemakaian Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Presentasi seminar, sosialisasi, diskusi dengan pakar Cetak/print proposal sampai publikasi Pembuatan proposal penelitian sampai
Kuantitas
Honor per Tahun (Rp) Tahun I Tahun II 11.400.000 12.600.000 7.600.000 8.400.000 19.000.000 21.000.000
1
Harga Satuan (Rp) 4.750.000
1
4.480.000
4.480.000
-
1
965.000
965.000
-
5
90.000
200.000
250.000
5
350.000
350.000
1.400.000
5
2.500.000
2.500.000
10.000.000
SUB TOTAL (Rp)
13.245.000
11.650.000
Kuantitas
6
Harga Satuan (Rp) 32.000
4
Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun I Tahun II 4.750.000 -
Biaya per Tahun (Rp) Tahun I Tahun II 128.000
64.000
2.000
4.000
4.000
6
5.000
15.000
15.000
3
250.000
500.000
250.000
4
12.500
25.000
25.000 20
Isi Taples
Map plastik
Map Ordner Lem kertas
Penjepit kertas
CD
Flashdisk
Modem USB
Modul Pelatihan Souvenir
4. Perjalanan Material
Perjalanan ke lembaga terkait dengan perizinan bank (Kanwil bank responden) Perjalanan ke kantor cabang bank responden (28 bank)
Perjalanan ke konsultan/para pakar di Bank Indonesia dan para praktisi bank
publikasi jurnal Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Penyimpanan data penelitian Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Pembuatan proposal penelitian sampai publikasi jurnal Sosialisasi model Pemberian cindera mata untuk bankbank responden
Justifikasi Pemakaian
3
3.000
3.000
6.000
10
3.000
15.000
15.000
10
6.000
30.000
30.000
2
3.000
3.000
3.000
2
2.800
2.800
2.800
10
4.500
22.500
22.500
2
100.000
100.000
100.000
1
350.000
350.000
-
100 28
60.000 400.000
2.500.000 4.200.000
3.500.000 7.000.000
SUB TOTAL (Rp)
7.898.300
11.037.300
Kuantitas
Perizinan penelitian, uji instrumen
28
Harga Satuan (Rp) 350.000
Pra survei, penyebaran kuesioner, pengambilan data, umpan balik lapangan, monitoring indikator capaian, dan sosialisasi model Verifikasi data dengan pakar, FDG, curah pendapat dengan para pakar, dan diseminasi
28
12
Biaya per Tahun (Rp) Tahun I Tahun II 4.900.000
4.900.000
600.000
8.400.000
8.400.000
250.000
1.200.000
1.800.000
SUB TOTAL (Rp)
14.500.000
15.100.000 21
5. Lain-lain Kegiatan
Administrasi Konsultasi
Konsumsi Publikasi Pemeliharaan
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Pra survei, perizinan, sosialisasi model Verifikasi dan konsultasi dengan para pakar dan praktisi Seminar laporan dan sosialisasi model Publikasi ke jurnal akreditasi Pemeliharaan peralatan, ruangan seminar/pertemuan
6
Harga Satuan (Rp) 200.000
12
Biaya per Tahun (Rp) Tahun I Tahun II 800.000
400.000
500.000
2.400.000
3.600.000
100
75.000
3.000.000
4.500.000
2
1.000.000
1.000.000
1.000.000
4
350.000
700.000
700.000
SUB TOTAL (Rp)
7.900.000
10.200.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp)
Tahun I 62.543.300
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp)
Tahun II 68.987.300 131.530.600
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas No
Nama/NIDN
1
Sari Yuniarti,SE,MM 0702066901
2
Sunarjo, SH.,MHum 0709117101
Instansi asal Universitas Merdeka Malang
Bidang Ilmu Manajemen
Universitas Merdeka Malang
Hukum
Alokasi Waktu (jam/minggu) 20
20
Uraian Tugas Penanggung jawab seluruh kegiatan Pembuatan dan pengembangan instrumen Analisis data Verifikasi data Konsultasi dengan pakar Seminar penelitian Uji coba instrumen Pengembangan model Monitoring dan evaluasi Sosialisasi model Laporan dan diseminasi Penyusunan modul Publikasi jurnal Survey Penyebaran instrumen penelitian Pengambilan data/informasi (interview) Pengolahan data Analisis data Uji coba instrumen Draft dan revisi model Sosialisasi model 22
Lampiran 3a. Biodata Ketua Tim Peneliti
A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu
Sari Yuniarti,SE.,MM Perempuan Lektor 665/FE 0702066901 Sorong, 2 Juni 1969
[email protected] 0341-557 893 / 081 2332 1664 Jl.Terusan Raya Dieng No.62-64 Malang 0341- 568 395 (Ext.544)/ 0341- 580 588 D3: 2.853 orang 1. Praktikum Bank 2. Manajemen Pemasaran Bank 3. Service Excellent 4. Manajemen Operasional Jasa
B. Riwayat Pendidikan S1 Universitas Merdeka Malang Manajemen
S2 Universitas Brawijaya Malang Manajemen
Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
1987-1991 Peranan Pengendalian Mutu pada Produksi Poros Kaliber di PT.PINDAD (Persero) Turen-Malang
Nama Pembimbing/Promotor
Prof.Dr.Djumiati,MS.
1999-2003 Analisis Persepsi Nasabah terhadap Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Nasabah pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Malang Prof. Iwan Triyuwono, M.Ec, Ak.,Ph.D
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu
S3 Universitas Merdeka Malang Ilmu Ekonomi/ Manajemen 2013- sekarang -
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Tahun 2008
2012
Judul Penelitian Analisis Kuantitatif Kinerja Bank Berstratifikasi Sesuai dengan Visi Arsitektur Perbankan Indonesia Faktor-faktor yang Menghambat Minat Masyarakat Menggunakan Produk dan Jasa Bank Syariah di Malang (Studi pada Bank-bank yang Menggunakan Dual Banking System)
Pendanaan Sumber Jumlah (Rp) Penelitian 7.186.750 Dosen Muda Dikti Universitas 6.000.000 Merdeka Malang
23
D. Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
2009
Instruktur Pelatihan Sistem dan Operasional Bank Syariah (Pekan Orientasi Perbankan Syariah Bagi Siswasiswa SMA/SMK Se-Malang Raya). Moderator dalam Seminar Orientasi Perbankan Berbasis Syariah (Pekan Orientasi Perbankan Syariah Bagi Siswasiswa SMA/SMK Se-Malang Raya. Moderator dalam Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah oleh DP2M Dikti bekerjasama dengan Unmer Mlg Instruktur Pelatihan dan Workshop Perbankan Konvensional dan Syariah bagi SMA/SMK se Jawa Timur Instruktur Pelatihan Sistem dan Operasional Bank bagi UPN ‖Veteran‖ Yogyakarta Pemateri Pelatihan Sistem dan Prosedur Operasional Perbankan Berbasis Syariah bagi Ikatan Mahasiswa Perbankan Syariah Pendamping UMKM Penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat) di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Instruktur Pelatihan Sistem dan Operasional Bank bagi Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Instruktur Pelatihan Sistem dan Operasional Bank bagi Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta
2009
2009
2010
2010
2010
2010
2011
2012
Pendanaan Sumber Jumlah (Rp) Unmer Malang 300.000
Unmer Malang
350.000
Dikti
250.000
Unmer Malang
250.000
Unmer Malang
250.000
Unmer Malang
150.000
Unmer Malang
1.000.000
Unmer Malang
250.000
Unmer Malang
300.000
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
1
Kinerja Efisiensi Bank Berstratifikasi Sesuai dengan Visi Arsitektur Perbankan Indonesia Pembentukan Portofolio Optimal Sahamsaham Perbankan dengan Menggunakan Single Index Model Strategi Adaptif Bank Perkreditan Rakyat dalam menghadapi Ekspansi Kredit UMKM Bank Umum di Malang
Jurnal Keuangan dan Perbankan (Terakreditasi)
Volume/Nomor/ Tahun Vol.12 Nomor 3 September 2008
Jurnal Keuangan dan Perbankan (Terakreditasi)
Vol.14 Nomor 3 September 2010
Jurnal Keuangan dan Perbankan (Terakreditasi)
Vol.15 Nomor 3 September 2011
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya 24
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing. Malang, 20 April 2013
Sari Yuniarti,SE.,MM.
25
Lampiran 3b. Biodata Anggota Tim Peneliti
A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu
Sunarjo, SH. MHum Laki-laki Lektor Kepala 655/FH 0709117101 Banyuwangi, 9 Nopember 1971
[email protected] 0341 557893 / 08113606364 Jl. Ters. Raya Dieng 62-64 Malang 0341 580161 / 0341 580161 S1= 14.554 orang 1. Hukum Perbankan Syariah. 2. Hak Atas Kekayaan Intelektual. 3. Hukum Bisnis. 4. Hukum Perlindungan Konsumen
F. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu
S1 Unibraw Malang Hukum Perdata
Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
1989 -1993 Pemutusan Hubungan Kerja Dalam Kaitannya Dengan Pemberian Uang Pesangon
Nama Pembimbing/Promotor
1. Agus Susanto, SH. 2. Dr. Rahmad Budiono, SH MH
S2 Undip Semarang Hukum Ekonomi dan Teknologi 1998 – 2003 Pelaksanaan Ketentuan Tentang Upah Minimum Regional Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan dan Produktivitas Pekerja 1. Prof. Dr. Esmi Warasih, SH. MS
S3 -
-
-
G. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
1.
2009
2.
2011
3.
2012
Judul Penelitian Perlindungan Hukum terhadap Nasabah Pengguna Transaksi E-Banking melalui Automatic Teller Machine (ATM) (Studi Kasus pada Bank BNI Cabang Malang) Perlindungan Hukum bagi Pemilik Merek Terkenal yang Dilanggar oleh Pihak Lain. Perlindungan Hukum terhadap Tanah Aset Negara yang Dikuasai oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan.
Pendanaan Sumber Jumlah (Rp) DIKTI 7.800.000,-
Mandiri
6.500.000,-
DIKTI
62.000.000,-
26
H. Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
1.
2009
2.
2009
3.
2009
4.
2010
5.
2010
6.
2011
7.
2011
8.
2011
9.
2011
10.
2011
11.
2012
12.
2012
13.
2012
14.
2013
15.
2013
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pemateri pada Pendidikan Khusus Profesi Advokat ( PKPA) Angkatan IV Kerjasama Fakultas Hukum dengan DPN PERADI. Pemateri pada Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan V Kerjasama Fakultas Hukum dengan DPN PERADI. Kuasa Hukum Neni Irawati (kasus Waris Islam). Pemateri pada Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan VI kerjasama Fakultas Hukum dengan DPN PERADI. Kuasa Hukum H. Saifudin Zuhri Bin Abd. Somad (kasus korupsi) PN Kepanjen. Konsultan Hukum Djamaludin Zaini (kasus perceraian) Kuasa Hukum Wahyu Ramadhan (kasus pencemaran nama baik) Kuasa Hukum Apni Setia Wayuti (kasus gelar/ijasah palsu sebagaimana pasal 69 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas) Kuasa Hukum Dony Ifnu Fajar (kasus penganiayaan dan atau pengeroyokan sebagaimana pasal 351 ke-2 KUHP dan atau pasal 170 KUHP) Kuasa Hukum Edy Susanto (kasus perbuatan tidak menyenangkan dan atau dengan melawan hak masuk ke dalam rumah atau ruangan tertutup tanpa ijin sebagaimana pasal 335 KUHP dan atau pasal 167 KUHP) Pemateri pada Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) angkatan ke-10 kerjasama FH Unmer Malang dengan DPN PERADI Kuasa Hukum Shepta Rahardian (pasal 111 ayat 1 UU Narkotika) Pemateri pada Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) angkatan ke-11 kerjasama FH Unmer Malang dengan DPN PERADI Pemateri pada Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) angkatan ke-12 kerjasama FH Unmer Malang dengan DPN PERADI Kuasa Hukum Kristin Erlina (kasus cerai gugat)
Pendanaan Sumber Jumlah (Rp) FH Unmer 600.000,Malang
FH Unmer Malang Klien FH Unmer Malang
600.000,-
5.000.000,600.000,-
Klien
10.000.000,-
Klien
Prodeo (Gratis)
Klien
Prodeo (Gratis)
Klien
25.000.000,-
Klien
Prodeo (Gratis)
Klien
5.000.000,-
FH Unmer Malang
Klien
600.000,-
20.000.000,-
FH Unmer Malang
600.000,-
FH Unmer Malang
600.000,-
Klien
5.000.000,-
27
I.
Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal
No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
1.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Penegakan Hukum tentang Upah Minimum Regional Penyelesaian Hukum bagi Nasabah yang Dirugikan Akibat Transaksi E-Banking Melalui ATM Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Hak Merek yang Dilanggar Pihak Lain
Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unmer Malang Pandecta. Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unmer Malang Pandecta. Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unmer Malang Pandecta. Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unmer Malang Pandecta.
2.
3.
4.
Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pemakai Obat Pelangsing
Volume/Nomor/ Tahun Edisi 2, Desember 2008 Edisi 2, Desember 2011 Edisi 1, Juni 2012
Edisi 2, Desember 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing.
Malang, 20 April 2013
Sunarjo,SH.,MHum..
28
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
29