Kode / Rumpun Ilmu : 123/Ilmu Komputer
USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
DESAIN MODEL PROTOTYPE DATA WAREHOUSE SEBAGI INTEGRASI DATA TERSEBAR UNTUK MENDUKUNG SISTEM MONITORING DAN ANALISA DATA SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN GROBOGAN
TIM PENGUSUL
Fikri Budiman, M.Kom (0604047201) Muslih, M.Kom (0604057501)
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG APRIL - 2014
i
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Ringkasan
i ii iii iv 1
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Khusus Penelitian 1.3. Urgensi Penelitian 1.4. Target Utama Penelitian
2 2 3 4 5
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Sinkronisasi 2.1.1. Pengertian Sinkronisasi 2.1.2. Protokol Sinkronisasi 2.2. Replikasi 2.2.1. Pengertian Replikasi 2.2.2. Jenis Replikasi 2.2.3. Teknik Replikasi 2.3. Basis Data Distribusi 2.3.1. Definisi Basis Data Distribusi 2.3.2. Desain Soistem Basis Data Distribusi 2.3.3. Fragmentasi Sistem Basis Data Distribusi 2.4. Gudang Data (Data Warehouse) 2.5. Beberapa Penelitian Yang Sudah Dicapai 2.6. Studi Pendahuluan Yang Sudah Dicapai
6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 11 12 12
Bab 3 3.1. 3.2. 3.3.
13 13 15 16
Metode Penelitian Rancangan Penelitian Bagan Penelitian Diagram Tulang Ikan
Bab 4 Biaya Dan Jadwal Penelitian 4.1. Anggaran Biaya 4.2. Jadwal Penelitian
17 17 17
Daftar Pustaka Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian Lampiran 2. Dukungan Saran dan Prasarana Penelitian Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas Tim Peneliti Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
ii 0
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Framework Sistem Tersebar
8
Gambar 2. Perancangan Secara Top Down
8
Gambar 3. Perancangan Bottom Up
9
Gambar 4. Arsitektur Data Warehouse
11
Gambar 5. Diagram Alir Penelitian
13
Gambar 6. Diagram Tulang Ikan
16
iii 0
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Bagan Penelitian
12
Tabel 2. Rekapitulasi Anggaran Penelitian
17
Tabel 3. Jadwal Penelitian
17
iv 0
RINGKASAN Keberhasilan pengendalian dan pemberantasan penyakit memerlukan pengelolaan data kesehatan dalam bentuk surveilans epidemiologi yang baik. Kegiatan surveilans epidemiologi meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data epidemiologi serta penyajian informasi. Untuk itu diperlukan data dan informasi epidemiologi kesehatan yang akurat, lengkap dan tepat waktu sebagai dasar pengambilan keputusan. Yang menjadi permasalahan sistem surveilans epidemiologi kesehatan saat ini adalah tidak tersedianya sistem manajemen database yang dapat digunakan sebagai sarana koleksi dan integrasi data kesehatan. Data yang dikirim dari unit surveilanssebagai pengelola data kesehatan (puskesmas,laboratorium dan rumah sakit) ke tingkat kabupaten/kota (dinas kesehatan) tidak lengkap, tidak akurat dan tidak tepat waktu. Selain permasalahan tersebut, data yang dikirim tidak memiliki standar yang sama dan bersumber dari sistem file dan database yang berbeda (heterogen). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan data, sumber data, mekanisme koleksi data (replikasi), desain model integrasi database dalam bentuk prototype data wrehouse (gudang data) untuk mendukung sistem monitoring dan analisa data kesehatan. Pada desain model integrasi database dalam bentuk prototype data wrehouse, pengelolaan sumber koleksi data yang berasal dari unit pengelola data kesehatan pada suatu wilayah kabupaten/kota. sangat mempengaruhi keberhasilan sistem surveilans epidemiologi. Mekanisme koleksi data antar unit surveilans memerlukan proses strukturisasi, sinkronisasi dan replikasi secara langsung. Dengan demikian data kesehatan akan selalu tersedia secara up to date, lengkap dan terintegrasi pada data warehouse. Ketersediaan data surveilans ini akan memudahkan sistem monitoring dan analisa kesehatan dalam rangka pengendalian dan pemberantasan penyakit. Dengan demikian penelitian ini memiliki urgensi dalam mendesain prototype data wrehouse sehingga memiliki kontribusi langsung terhadap proses pengendalian pemberantasan penyakit melalui mekanisme penyedian data untuk mempermudah monitoring dan analisa data kesehatan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode action research. Penelitian dimulai dari studi pendahuluan, analisa kebutuhan, identifikasi masalah dan informasi yang dibutuhkan, merumuskan hipotesis tindakan, perancangan sistem integrasi basis data, desain model prototype data warehouse, uji coba dan simulasi prototype data warehouse. Hasil dari penelitian yang diperoleh merupakan desain level konseptual dan model prototype data warehouse yang dapat digunakan untuk mendukung monitoring dan analisa data kesehatan. Data surveilans epidemiologi dari masing-masing puskesmas dan rumah sakit akan terkumpul dan terintegrasi dalam suatu model prototype data warehouse. Prototype data ware house ini akan dapat digunakan untuk melakukan monitoring dan analisa data kesehatan baik melalui sistem informasi ataupun dengan model data mining. . Kata Kunci : surveilans, replikasi, sinkronisasi, prototype, data warehouse, monitoring, data mining.
1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajad kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Seiring dengan sistem otonomi daerah maka penjabaran tujuan pembangunan nasional yang sesuai dengan amanat UUD 1945 tersebut menjadi tugas pokok pemerintah daerah, dimana parameter keberhasialan pembangunan daerah dapat dilihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Komponen penting yang mempengaruhi IPM adalah indikator kesehatan per kapita. Dengan indikator pencapaian derajad kesehatan perkapita menjadi upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga secara tidak langsung akan mendukung percepatan pembangunan nasional. Indikator kesehatan masyarakat sangat erat kaitanya dengan epidemiologi suatu kasus pada suatu daerah tertentu. Epidemiologi adalah wabah penyakit terutama yang menular secara cepat dan tak terduga pada suatu wilayah tertentu. Agar wabah tidak meluas ekskalasinya maka diperlukan sistem monitoring untuk mengembangkan suatu metode dalam menganalisis secara sistematis keadaan dan keberadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi dan menaggulangi secara cepat dan terintegrasi. Untuk itu Departemen Kesehatan telah mengeluarkan keputusan menteri No. 1479/MENKES/SK/X/2003 tentang : Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular Terpadu. Dalam pedoman surveilans tersebut menegaskan diperlukannya suatu Sistem Surveilans Terpadu (SST) dengan dukungan basis data yang setandar dimana sistem pengawasan utama epidemiologi meliputi semua unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Laboraturium, Rumah Sakit) di semua Pemerintah Daerah Propinsi
dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan model : Sistem Pencatatan Pelaporan Puskesmas Terpadu (SP2PT) dan Sistem Pelaporan Rumah Sakit
(SPRS). Di tingkat
pemerintah daerah pelaksanaan operasional SST tersebut sepenuhnya diserahkan kepada dinas kesehatan daerah untuk bisa menjadi sistem informasi epidemiologi dalam rangka
2
mendukung pemberantasan penyakit menular dan tidak menular secara nasional. Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PPM & PL Departemen Kesehatan) sebagai lembaga pemerintah pusat yang mendapat tugas dan bertanggung jawab dalam bidang pengendalian maupun pemberantasan penyakit secara nasional. Namun dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan sistem surveilans terpadu (SST) tersebut ditingkat kabupaten/kota menghadapi suatu kendala dalam melakukan pengiriman data kesehatan ke dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai penanggung jawab kesehatan di tingkat pemerintah daerah. Kendala ini disebabkan karena sumber data unit surveilans (puskesmas, laboratorium, rumahsakit) terletak secara geografis tersebar dan diperoleh dari beragam aplikasi dan database manajemen sistem (DBMS) yang beragam (hetrogen). Sinkronisasi dan integrasi
data antara unit surveilans (puskesmas, laboratorium,
rumahsakit) dengan dinas kesehatan kabupaten/kota menjadi masalah utamanya. Hal ini disebabkan karakter masing-masing unit surveilans memiliki ketidak seragaman platform aplikasi dan database (heterogen). Untuk itu dibutuhkan suatu manajemen sistem basis data yang memiliki pola strukturisasi, sinkronisasi dan integrasi data antar
unit surveilans
(skema local) dengan dinas kesehatan sebagai “Data Center” (skema global) dalam model data warehouse (gudang data). Model data warehouse ini akan dapat menjadi inovasi dan modal teknis dalam pengembangan sistem monitoring dan analisis data kesehatan dalam rangka pengendalian dan pemberantasan penyakit secara cepat dan tepat. Dalam jangka panjang model integrasi data dalam bentuk model prototype data warehouse ini dapat ditingkatkan dan dikembangkan menjadi sinergi basis data terdistribusi bertingkat untuk mendukung sistem informasi terpadu epidemiologi sebagai pelaksanaan sistem surveilans terpadu (SST) secara nasional, mulai dari unit surveilans puskesmas, rumah sakit, kabupaten/kota, propinsi sampai tingkatan nasional.
1.2. Tujuan Khusus Penelitian Prinsip sinkronisasi dan integrasi data dalam penelitian ini tidak memerlukan keseragaman basis data dan aplikasi antar unit surveilans dalam mengelola data epidemiologi antar unit surveilans. Akan tetapi yang menjadi perhatian adalah bagaimana data kesehatan hasil dari transaksi masing - masing unit surveilans yang beragam bisa di sinkronkan dan selanjutnaya diintegrasikan menjadi pusat data epidemiologi pada data
3
warehouse epidemiologi dinas kesehatan untuk kepentingan sistem informasi surveilans epidemiologi. Untuk itu tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : a. Mengidentifikasi masalah dan peluang pengembangan model prototype data warehouse melalui desain proses sinkronisasi, integrasi dan replikasi data antar
DBMS unit
surveilans yang tersebar dan beragam. . b. Mendapatkan gambaran tentang kebutuhan data, sumber data, mekanisme koleksi data (replikasi), mekanisme sinkronisasi, model integrasi data yang dapat di upayakan untuk mengembangkan model „data center‟ antar unit survielans dalam model prototype data warehouse. c. Tersusunnya arsitektur data warehouse yang dapat digunakan sebagai „data center’ dari berbagai unit surveilans sehingga dapat diguanakan untuk monitoring analisis data kesehatan secara terpadu. d. Diperoleh desain model prototype data warehouse sebagai pola model sinkronisasi dan integrasi data yang terdistribusi secara heterogen untuk mendukung pelaksanaan sistem surveilans terpadu (SST ) pada dinas kesehatan. e. Diperoleh diskripsi pola dan model integrasi data yang terdistribusi dari sumber skema local pada DBMS tersebar dan beragam dengan satu target skema global pada DBMS dinas kesehatan sebagai „data center‟ sehingga dapat mendukung pelaksanaan sistem surveilans terpadu (SST). f. Tersusunnya berbagai model analisa dan kebutuhan informasi yang yang melibatkan beberapa entitas unit surveilans dalam mendukung sistem informasi monitoring dan analisa data kesehatan secara terintegrasi dan terpadu.
1.3. Urgensi Penelitian Dengan dukungan pola model sinkronisasi dan integrasi data antar unit surveilans dalam prototype data warehouse, maka peneliti akan membuat pola sinkronisasi dan integrasi sistem surveilans terpadu (SST) yang paling sesuai dengan kondisi sitem distribusi data unit surveilans dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Sehingga urgensi atau
keutamaan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : a. Memberikan model yang efektif dengan mendesaian model data warehouse untuk dapat dimanfaatkan sebagai sarana teknologi untuk menghasilkan informasi epidemiologi yang berkualitas, tepat waktu dan berguna dalam mengambil keputusan
4
menuju pembangunan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan yang sesuai dengan misi Millennium Development Goals (MDGs). b. Memberikan diskripsi model sinkronisasi dan integrasi data replikasi antar database unit-unit survilans yang tersebar dan beragam sehingga tersedia data surveilans yang lengkap dan up to date dalam model prototype data warehouse (gudang data) untuk dapat dimanfaatkan oleh dinas kesehatan dalam pelaksanaan penyelenggaraan sistem surveilans terpadu (SST) untuk monitoring dan analisa data kesehatan. c. Memberikan masukan kepada unit pengelola sistem surveilans terpadu (SST) dinas kesehatan tentang pemanfaatan pola kaidah sinkronisasi dan integrasi dalam mengatasi masalah replikasi data antar unit surveilans sehingga bisa mendapatkan data yang sinkron dan sesuai untuk kepentingan sistem informasi epidemiologi secara bertingkat. d. Meningkatkan kultur dan atmosfir akademik lewat penelitian dalam rangka memanfaatkan ilmu atau teori yang bersifat akademik dalam membatu meningkatkan pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi lingkungan atau masyarakat.
1.4. Target Temuan Pola sinkronisasi dan model integrasi data ini ditargetkan akan menjadi model dalam melakukan sinkronisasi dan integrasi antara data unit surveilans ( puskesmas, laboratorium, rumah sakit) sebagai sumber data epidemiologi (source local schema) dengan server surveilans dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai database target (target global schema) sebagai „data center‟ dalam bentuk model prototype datawarehouse. Sehingga dengan tersusunya desain model prototype data warehouse ini bisa menjadi inovasi dan modal teknis dalam membangun sistem monitoring dan analisa data kesehatan dalam mendukung sistem informasi terpadu epidemiologi sebagai pelaksanaan sistem surveilans terpadu (SST). Pola kaidah dan model ini nantinya dapat dipakai sebagai model rujukan atau penunjang bagi pengembangan sistem informasi epidemiologi pada daerah kabupaten/kota lain yang memiliki karakteristik yang sama, yaitu unit surveilans yang tersebar serta memiliki sistem aplikasi dan database yang beragam. Dengan demikian pola sinkronisasi dan integrasi ini ditargetkan dipublikasikan dalam jurnal yang terakreditasi agar mendapat apresiasi dan penyempurnaanya sehingga bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat atau peneliti lainnya dalam mengembangkan teknologi sistem manajemen basis data
5
distribusi dalam mendukung sistem survelilans terpadu (SST) sebagai program pemerintah dalam monitoring dan pengendalian penyakit. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sinkronisasi 2.1.1. Pengertian Sinkronisasi Sinkronisasi adalah proses penyesuaian data terhadap skala waktu dari proses osilasi yang terjadi antara proses osilasi tersebut (Balanov, 2010). Pada dasarnya sinkronisasi terdiri dari dua jenis yaitu one-way file syncrhronization ( sinkronisasi satu arah) dimana file-file
yang telah mengalami perubahan pada bagian pusat (source) akan dibuat
salinannya dan dipindah ke lokasi targetnya. Pada one-way file synchronization ini, tidak ada file dari target yang akan menuju ke bagian source. Sedangkan pada jenis yang kedua, two-way file syncrhonization (sinkronisasi 2 arah) proses pembuiatan salinan dan pemindahannya dapat berjalan 2 arah baik dari source ke target maupun sebaliknya.
2.1.2. Protokol Sinkronisasi Dalam teknik sinkronisasi dibutuhkan beberapa protokol yang digunakan mendukung komunikasi dan replikasi. Beberapa teknik sinkronisasi adalah HotSyn, Intellisync, SyncML, CPISync.
2.2. Replikasi 2.2.1. Pengertian Replikasi Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin (Dollimore, 2012). Dengan menggunakan teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet.
2.2.2. Jenis Replikasi Terdapat beberapa jenis replikasi diantaranya adalah : 1. Snapshot Replication : Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat tertentu tanpa melakukan update. 2. Transactional Replication : Jenis replikasi ini lebih mementingkan dan memelihara kekonsistenan transaksi yang terjadi.
6
3. Merge Replication : Memungkinkan pengguna bekerja dan merubah data sesuai dengan wewenagnya. Pada saat server tidak dikoneksikan keseluruh lokasi dalam topologi, replikasi merubah data ke nilai yang sama.
2.2.3. Teknik Replikasi Cara replikasi dalam DBMS terdistribusi dapat dikelompok dalam 2 teknik replikasi www.learning.unl.ac.uk/csp003n/lectures/w021-ddb-arch.pdf : 1. Teknik Single Master Replicated : Dengan metode ini, salah satu komputer berfungsi sebagai master dan yang lainnya berfungsi sebagai slave. Pada prosesnya, komputer digunakan sebagai server akan dapat read dan write kedalam database. Sedangkan komputer yang berfungsi sebagai slave, hanya akan read saja kedalam basis data tersebut. Apabila kita melakukan perubahan data pada master, maka otomatis data pada slave akan berubah. Tetapi jika kita melakukan perubahan data pada slave , basi data pada master tidak akan berubah. 2. Teknik Multi Master Replicated Dengan metode ini, salah satu komputer berfungsi sebagi master server dan yang lainnya berfungsi sebagi master server juga. Pada prosesnya, setiap komputer akan dapat write dan read data dalam database. Apabila kita melakukan perubahan data pada master server 1, maka otomatis data pada master server 2 akan berubah. Begitu juga jika kita melakukan perubahan data pada master server 2, maka basis data pada basis data pada master server 1 akan berubah.
2.3. Basis Data Distribusi 2.3.1. Definisi Basis Data Distribusi Basis data terdistribusi adalah basis data yang disebarkan pada sejumlah lokasi (A.Silberschatz, 2005). Setiap lokasi tersebut memiliki kewenagan sendiri dalam mengelola basis data. Masing-masing lokasi bisa melakukan transaksi lokal dan transaksi global. Basis 1 data terdistribusi memiliki beberapa keuntungan seperti : meningkatkan performance, reliabilitas, ketersediaan data, memudahkan perluasan, dan meningkatkan Otonomi.
2.3.2. Desain Sistem Basis Data Distribusi Desain sistem basis data terdistribusi meliputi bagaimana letak data dan program dalam suatu jaringan komputer. Dalam kasus sistem database tersebar, distribusi aplikasi meliputi 2 hal, yaitu distribusi software DBMS dan distribusi program aplikasi program aplikasi.
7 1
Organisasi dari sitem tersebar dapat meliputi (Date C.J,2005) : Level Sharing, Pola Akses, Level Pengetahuan Pola Akses.
Gambar 1. : Framework Sistem Tersebar Dalam strategi perancangan system database terdistribusi terdapat 2 pendekatan yaitu : a. Proses Perancangan Top Down dengan ciri – ciri pendekatan : Merancang system database dari awal, DBMS bersifat seragam (homogen)
Gambar 2. : Perancangan Secara Top Down
b. Perancangan Button Up Titik awal dari dari perancangan secara button upadalah individual local conceptual schema. Proses perancangan berupa proses integrasi local schema menjadi global 8
conceptual schema. Ciri-ciri pendekatan ini adalah : database sudah ada dalam suatu situs, mengintegrasikan beberapa database heterogen menjadi satu database utama.
Gambar 3. : Perancangan Secara Button Up
2.3.3. Fragmentasi Sistem Multi Basis Data Distribusi Fragmentasi data merupakan proses dimana basis data akan dipecah-pecah kedalam unitunit logic yang disebut fragment yang kemudian akan disimpan dalam site yang berbeda (A. Tannenbaum, 2008). Suatu sistem basis data terdistribusi adakalanya dibentuk dari beberapa basis data yang berlainan. Sistem seperti ini disebut multidatabase, yang pembentukannya dilakukan dengan integrasi basis data. Dalam melakukan integrasi ini, boleh jadi ada ketidakseragaman antara basis data-basis data yang membentuknya dan mengakibatkan konflik, baik konflik skema (akibat ketidakseragaman skema relasi) maupun konflik data (akibat ketidakakuratan isi, misalnya presisi, besaran dan satuan, juga data yang tidak tepat atau sudah tidak berlaku [obsolete]). Oleh karena itu, perlu diperhatikan metode penyelesaian konflik sebelum terjadi integrasi, hal ini disebut restrukturisasi. Baik restruktrukturisasi table maupun antribut, proses ini
jika diakaitkan dengan schema
mapping dan shema matching disebut dengan schema generator. 1. Fragmentasi Horizontal : Fragmentasi berdasarkan tupel. Setiap fragment memiliki subset dari tupel relasi, Relasi r dibagi kedalam sejumlah subset r1, r2, r3....rn, masing-masing 9 1
berisi dari sejumlah tupel relasi r. Masing-masing tupel relasi r harus merupakan satu dari fragment-fragment tersebut sehingga relasi awalnya dapat
dibentuk kembali. Suatu
fragment didefinisikan sebagai seleksi pada relasi global r. Sebuah predikat Pi digunakan untuk menyusun fragmen ri : Ri = σ Pi (r) Pembentukan kembali dilakukan dengamn mengembalikan seluruh fragment : n
R = U ri I=1
2. Fragmentasi Vertikal : Fragmentasi vertikal dari r (R) melibatkan beberapa subset R1, R2, ...Rn dari sedemikian sehingga : n
U Ri=R i =1
Setiap fragment ri dari r didefinisikan sebagai : ri = Ri (r) Pembentukan kembali dengan menggunakan natiral join r = r1 |X| r2 |X| .....|X| rn. Fragmentasi vertikal dibuat dengan menambahkan atribut khusus yaitu tuple-id yang merupakan alamat fisik atau logika untuk tupel dan menjadi kunci untuk skema. a. Derajat Fragmentasi: Performansi eksekusi suatu query sangat tergantung dari database yang mana dan seberapa besar dari database tersebut didekomposisi dan dialokasikan ke beberapa site. Derajat fragmentasi bisa noll (tidak terfragmentasi sama sekali), fragmentasi horisontal dan fragmentasi vertikal. b. Aturan dalam Fragmentasi (sama dengan prinsip normalisasi) : Komplit : Dekomposisi relation/table R menjadi beberapa fragmen R 1 , R 2 , ..., R n dikatakan komplit kalau setiap item data pada R dapat juga ditemukan di beberapa R i. Rekonstruksi : Kalau ada suatu relation/table R didekomposisi menjadi beberapa fragment R 1 , R 2 , ..., R n , maka harus ada operator yang dapat mengembalikan fragmen-fragmen tersebut ke R. (R= Ri , Ri FR ) Disjointness : Kalau ada suatu relation/table R didekomposisi menjadi beberapa fragment R 1 , R 2 , ..., R n , dan item data d i ada di R j , maka d i harus tidak boleh ada di fragment R k ( k j ) c. Teknik Alokasi fragmen ke beberapa site (Reliability & Efisiensi Query): Non-replicated (Partitioned Database): Setiap fragmen hanya diletakkan di satu site. 10
Replicated: Fully Replicated: setiap fragmen ada di setiap site dan Partially Replicated: setiap fragmen ada di beberapa site.
2.4.
Gudang Data (Data Warehouse) Data warehouse merupakan suatu kumpulan data yang bersifat subject-oriented,
terintegrasi, terus menerus dan time variant yang membantu enterprise atau organisasi dalam membuat keputusan. Sebagai pembuat keputusan maka dibutuhkan query beberapa nilai dari suatu subjek untuk melakukan proses analisis secara real time. Data warehouse dengan model multidimensi biasanya diimplementasikan dalam bentuk star schema agar memenuhi persyaratan. Pada model multi dimensional, data warehouse biasanya menyimpan data dalam bentuk database relasional (Efrem G, 2008). Data warehouse didefinisikan sebagai sekumpulan data yang bersifat subjectoriented, terintegrasi, time variant, nonvolatile yang melayani sebagai implementasi fisik dari sebuah model data untuk mengambil keputusan dan menyimpan informasi untuk kebutuhan enterprise atas keputusan yang bersifat sstrategis. Teknologi dalam data warehouse meliputi data cleaning, integrasi data, dan OLAP sebagai teknik analisis dengan fungsi seperti menyimpulkan, konsolidasi dan agregasi sebaik kemampuan memandang informasi dari berbagai sudut (Reddy, dkk,2010).
Gambar 4. : Arsitektur Data Warehouse
11
2.5. Beberapa Penelitian Yang Sudah Dicapai Penelitian yang sudah dilakukan baik yang berkaitan dengan masalah epidemiologi maupun yang berkaitan dengan integrasi, sinkronisasi dan distribusi data adalah : Perbandingan Strategi Replikasi Pada Sistem Basisdata Terdistribusi, Eddy Purwanto, S.Kom, Jurnal Vol 5 N0. X, 2012, Universitas Bina Darma Palembang . Sistem Replikasi Basisdata Terdistribusi Untuk Data Center, Armin Lawai, Teknik Elektro, Universitas Hasanudin,
2011.
Perbedaan
Kode
Dalam
Rancangan
Database
Dan
Strategi
Penyelesaiannya Untuk Sinkronisasi Data, Retantyo Wardoyo, Program S3 Ilmu Komputer, FMIPA, UGM, Jurnal IPTE-KOM, Vol. 14. No. 2, Desember 2012. Sistem Monitoring Dan Notifikasi Cepat Wabah Penyakit (EPIDEMI) Berbasis Webgis Untuk Kota Banda Aceh, Sayed Tossy Messas, Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syah Kuala, Jurnal KITEKTRO Vo. 1 No.11 2012. Perancangan MySql Cluster Untuk Mengatasi Kegagalan Sistem Basis Data Pada Sisi Server, Maman Sumantri, Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Undip, 2011. Sistem Telemedika Berbasis Teknologi Informasi & Komunikasi Untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Soegiardjo Soegijoko, STEI, Institut Teknologi Bandung, Prosiding Konferensi Nasional TIK-ITB 2008. 2.6. Studi Pendahuluan Yang Sudah Dilaksanakan Proposal penelitian ini merupakan rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan dari penelitian sebelumnya baik sebagai peneliti maupun keterlibatan sebagai anggota peneliti. Dimana dalam penelitian sebelumnya berkaitan dengan pengelolaan data kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan pada suatu rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya. Statate of the art (SOTA) dari studi ini berangkat dari kelemahan studi penelitian yang sudah ada serta adanya peluang dalam memperbaikinya. Dari studi ini peneliti mengenali permasalahan sinkronisasi data antar unit surveilans dengan dinas kesehatan karena data epidemiologi tidak bisa langsung di proses menjadi sistem informasi tetapi perlu dikoreksi terlebih dahulu secara manual. Hal ini akan memakan waktu yang relatif lama dan kemungkinan terjadi distorsi data karena proses manual tersebut sangat mungkin terjadi. Masalah ini jika tidak di carikan solusi maka sistem pelaporan tersebut mengalami hambatan dalam mengolah menjadi sistem informasi epidemiologi. Untuk memahami lebih dalam dan detail tentang masalah tersebut maka peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui situasi dan kondisi yang menyebabkan permasalahan sinkronisasi tersebut dengan observasi. Dengan mengumpulkan informasi mengenai kendala pelaksanaan sistem surveilans terpadu dan usaha pemecahan 12 0
masalahnya terutama lewat penelitian dan seminar yang mendukung pemecahan masalah tersebut.
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1.
Rancangan Penelitian Pada penelitian ini digunakan pendekatan metode studi literatur (library research)
dan studi lapangan (field research) untuk mendesain pola sinkronisasi. Adapaun tahapan penelitain dapat dijelaskan dalam diagram dibawah ini : MULAI
Studi Pendahuluan
Observasi & Studi Pustaka
Perumusan, Analisa & Identifikasi Masalah
Desain Pola Integrasi & Desain Data Warehouse
Uji Coba Sinkronisasi & Integrasi
Tidak Diterima ?
Ya Model Data Warehouse
Selesai
Gambar 5. : Diagram Alir Penelitian
13 0
1. Sutdi Pendahuluan : Pada tahapan ini merupakan kegiatan untuk mengenali lebih lanjut tentang obyek penelitian beserta lingkungan yang terkait dalam rangka mendalami situasi dan kondisi dari sinkronisasi dan integrasi yang akan dikembangkan. Studi pendahuluan dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai pengelolaan sistem surveilans terpadu (SST). 2. Observasi dan Studi Pustaka : Pada tahapan ini akan dilakukan analisis kebutuhan dengan analisa diskriptif dengan cara melakukan
kajian pustaka yang terkait
dengan konsep sinkronisasi dan integrasi data dan keberadaan data dan database kesehatan yang digunakan untuk surveilans kesehatan pada masing-masing unit surveilans dengan dinas kesehatan sebagai pusat data (data center) . 3. Perumusan, Analisa dan Identifikasi Masalah : Tahap selanjutnya setelah mendapatkan permasalahan utama dari obyek penelitian dan dilengakapi dasar teori dari studi pustaka yang mendukung, adalah merumuskan permasalahan, menganalisa dan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan obyek yang akan dieksplorasi dalam rangka menemukan pola baru dalam sinkronisasi dan integrasi data antar unit surveilans dengan database surveilans epidemiologi dinas kesehatan dalam bentuk data warehouse sebagai data center. 4. Desain Pola Integrasi dan Desain Data Warehouse: Pada tahapan ini dilakukan desain pola integrasi, sinkronisasi dan desain data warehouse sebagai model integrasi data berdasarakan kebutuhan dan identifakasi masalah yang ada kaitanya dengan sistem monitoring dan analisa data kesehatan. Pada tahap desain ini akan dihasilkan desain produk baik dari sisi konsep teori (conceptual design) dan desain produk teknis (data warehouse design) yang siap implementasi dalam bentuk model prototype data ware house untuk sinkronisasi dan integrasi data sistem distribusi antar unit surveilans. 5. Pengujian : Pada tahap pengujian ini dilakukan evaluasi terhadap hasil desain prototype data warehouse yang memiliki proses sinkronisasi dan integrasi dengan aturan yang sesuai sehingga nantinya pola sinkronisasi database dapat digunakan secara maksimal dan sesuai (diterima) sebagai suatu pola baru untuk mendukung pengembangan system informasi epidemilogi kesahatan dari lingkungan database distribusi yang heterogen. 6. Hasil Pola Sinkronisasi dan Integrasi (prototype data warehouse) : Hasil dari pola model relasional sinkronisasi dan integrasi data ini merupakan sistem manajemen
14 0
database yang menunjang proses sinkronisasi database berbasis proses replikasi data
dari
masing-masing
unit
surveilans
yang
heterogen
(puskesmas,
laboratorium, rumah sakit) menuju database epidemiologi dinas kesehatan sebagai data center kesehatan dalam bentuk prototype data warehouse. Sehingga model ini dapat mempermudah dan mendukung ketersediaan data dan akses data untuk digunakan sebagai sistem monitoring dan analisa data kesehatan maupun untuk diolah menjadi system informasi epidemiologi kesehatan kabupaten/kota.
3.2.
Bagan Penelitian Tabel 1. : Bagan Penelitian
Tahap
Kegiatan Studi Pendahuluan
Luaran Daftar Identifikasi Informasi dan data yang berkaitan dengan surveilans data epidemiologi kesehatan
Indikator Pencapaian Identifiukasi permasalahan dan usaha yang sedang berjalan baik secara teori maupun teknis.
Tersusunya rumusan masalah atas dasar teori-teori pendukung untuk proses sisnkronisasi dan replikasi database distribusi pada data epidemiologi kesehatan. Analisa Kebutuhan Tersusunnya process requirement dan Sinkronisai & performa requirement dalam Integrasi sinkronisasi dan replikasi data distribusi.
Pengumpulan data primer dan data pendukung yang berkaitan dengan proses sinkronisasi database antar unit surveilans dengan database epidemiologi spesifikasi teori dasar dan indikator requirement dalam kualitas sinkronisasi, kualitas replikasi, kemudahan penggunan dalam model prototype simulasi distribusi. Diskripsi dasar database konsep model yang baik untuk masingmasing fungsi sinkronisasi dan replikasi yang sudah didefiinisikan dalam schema local dan schema global
Tahun Ke 1 Observasi Dan Studi Literatur
Konseptual Desain Pola Distribusi dan Sinkronisasi Database
Tahun Ke 2
Detail Desain Pola Distribusi dan Pembuatan Dimensi Data
Detail Desain Pola Sinkronisasi & Integrasi
Detail Desain Schema Data Warehouse
Tersusunnya alternatif model arsitektur database distribusi antar unit surveilans data kesehatan. Tersusunya fungsi pola integrasi antar database terdistribusi. Laporan dokumentasi desain arsitektur pola sinkronisasi dalam Prosiding/Jurnal Tersusunnya pola arsitektur database distribusi homogen. Tersusunnya pola arsitektur database distribusi heterogen. Tersusunnya pola kolaborasi distribusi database heterogen dan homogen sebagai format data center pada prototype data warehouse. - Tersusunnya pola arsitektur sinkronisasi database homogen. Tersusunnya pola arsitektur sinkronisasi database heterogen. Tersusunnya pola kolaborasi sinkronisasi database heterogen dan homogen sebagai format data center . Diskripsi fungsi sinkronisasi yang sesuai dengan atribut dan batasan parameter database epidemiologi.
Pola distribusi bisa digunakan simulasi distribusi data dari masingmasing unit surveilans ke server database epidemiologi dengan baik dan benar.
Pola sinkronisasi dan integrasi bisa digunakan simulasi sinkronisasi data dari masing-masing unit surveilans ke server database epidemiologi dengan baik dan benar.
Memastikan bahwa model sinkronisasi dan replikasi distribusi dari sumber ke target dapat digunakan untuk sistem surveilans secara terpadu.
15 0
Uji Prototype Datawarehouse untuk Sinkronisasi dan Replikasi Data Kesehatan Menyususn model data warehouse dan membandingkan antar alternatif pola integrasi Pemilihan Pola Integrasi & Sinkronisasi Data Hasil Penerimaan Model Data Warehouse dan Pola Integrasi
Implementasi sistem sinkronisasi yang sesuai dengan spesifikasi fungsi sinkronisasi dan spesifikasi fungsi replikasi yang sesuai dengan kebutuhan distribusi. Nilai evaluasi ujicoba sebagai dasar refisi pemilihan pola integrasi dan sinkronisasi data.
Didapat pilihan pola sinkronisasidan integrasi yang paling tepat sebagai bagian dari proses data warehouse Kesimpulan penerimaan dalam bentuk jurnal. Pengajuan pengakuan model dalam HKI
Model yang bisa digunakan dengan mudah untuk simulasi surveilans. Data sinkronisasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan user. Terdapat selisih nilai antara nilai ujicoba dari beberapa alternatif pola sinkronisasi.
Diskripsi performansi masing-masing alternatif pola sinkronisasi pada model prototype data warehouse. Dokumentasi dalam Jurnal, pengajuan HKI, pola sinkronisasi yang bisa diapakai untuk mengelola distribusi data kesehatan.
3.3. Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram) Sistem Replikasi Basisdata Terdistribusi Data Center Kesehatan (2012) Database statistik informasi kesehatan di sarana kesehatan Puskesmas ( 2011 )
Model pengelolaan data rekam medis multimedia ( SELANJUTNYA )
Rekam medis on line untuk menunjang layanan medis antar rumah sakit (SELANJUTNYA)
Konsistensi Data Kesehatan Antar Database Heterogen Secara Terpadu
Sistem Surveilans Penyakit Secara Terpadu ( 2010 ) Pengembangan Model Database Terdistribusi RS Sejenis ( 2011 )
Perancangan prototype SIMRS rawat jalan dengan frame TAM ( 2012 )
Pola Sinkronisasi Data Replikasi Antar Database Heterogen ( USULAN ) Perancangan model data warehouse rumah sakit untuk analisa dan startegi pelayanan medis ( SELANJUTNYA )
Gambar 6. : Diagram Tulang Ikan (Fishbone Duagram)
16 0
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Anggaran Biaya
Tabel 2. :Rekapitulasi Anggaran Penelitian Jenis
Baya Yang Diusulkan (Rp)
Pengeluaran
Tahun I
Tahun II
A. HONOR TIM PENELITI
22.000.000
22.000.000
B. PERALATAN PENUNJANG
12.712.600
11.500.000
C. BAHAN HAPIS PAKAI
15.757.300
16.100.000
D. BIAYA PERJALANAN
13.375.000
13.550.000
E. BIAYA LAINNYA
10.025.800
10.100.000
Jumlah
73.870.700
73.250.000
4.2. Jadwal Penelitian Tabel 3. Jadwal Penelitian No
Jenis Kegiatan
Tri Wulan I
Tahun I II III
IV
I
Tahun II II III
IV
Studi Pendahuluan & Studi Eksplorasi Observasi & Studi Litelatur Analisa Kebutuhan Kaidah Sinkronisasi & Integrasi Konseptual Desain Arsitektur Data warehouse, Distribusi dan Sinkronisasi Database Desain Schema Model Integrasi Datbase Heterogen & Publikasi Jurnal Laporan Tahun I Detail Desain Model Prototypen Data Warehouse Sinkronisasi & Integrasi
17 0
Validasi Pola dan Model Integrasi dan Persiapan Jurnal Publikasi Ujicoba dan Simulasi Model Data Warehouse dan membandingkan antar alternatif pola integrasi Evaluasi dan Pemilihan Pola Integrasi & Publikasi Jurnal Laporan Akhir
18
0
DAFTAR PUSTAKA
A. Silberschatz, H.F. Korth, S. Sudarshan, 2005, Database System Concept, 5th ed., McGraw-Hill Publishing Company, Boston 2005. A. Tannenbaum, Marten van Steen, 2008, Distributed System : Principles and Paradigms, 5th ed., Prentice Hall, 2008. Balanov Alexander and Natalia Janson, 2010, Shyncronization : From Simple To Complex, Springer Series in Synergetics Ser, Dewey edition, Springer, ISBN 9783642091285, 2010. C.J. Date,2005, An Introduction and Database System, Pearson Education, AddisionWesley, Boston, USA, 2005. Dollimore Jean, 2012, Jose Coulourise and Tim Kindberg, Distributed System, Concept and Design. Fifth Edition. Parason Education, Addison-Wesley,Boston, USA, ISBN 9780132143011, 2012. Eddy Purwanto, 2012, Perbandingan Strategi Replikasi Pada Sistem Basisdata Terdistribusi, Jurnal Universitas Bina Darma Palembang Vol 5. No. X, 2012. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menulir Dan Penyakit Tidak Menular Terpadu. K. Rajendran, T.Venugupal, Rama Mohan Reddy, Comprehensive Analysis of Complex Data Structure For Data Warehouse. Intenational Journal of Computer Science and Network Scurity (IJCSNS), Vol. 8, No. 10, pp. 219-223, Oktober 2010. Mallach, Efrem G., 2008. Decision Support and Data Warehouse System. Singapore : Irwin McGraw Hill. Retantyo Wardoyo, 2012, Perbedaan Kode dalam rancangan Database Dan Strategi Penyelesaiannya Untuk Sinkronisasi Data, Jurnal IPTE-KOM, UGM, Vol. 14. No. 2, 2012. Sayed Tossy Messas, 2012, Sistem Monitoring Dan Notifikasi Epidemi berbasis Webgis, Jurnal KITEKTRO. Universitas Syah Kuala, Aceh Vol. 1. No. 11, 2012. www.learning.unl.ac.uk/csp003n/lectures/w021-ddb-arch.pdf, diakses : 07-02-2013.
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian. 1. Honor Honor/Jam (Rp)
Honor Ketua Anggota 1 Tim Teknis
Rp. 40.000; Rp. 35.000; Rp. 35.000;
Waktu (jam/mingg u) 8 6 6
Honor Minggu
Tahun I
32 28 28 SUB TOTAL (Rp)
10.240.000 5.880.000 5.880.000 22.000.000 Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun I 2.379.600
2. Peralatan penunjang
Untuk Upgrade Server Distribusi
1 Pcs
Harga Satuan (Rp) 2.379.600
Untuk Upgrade Client Replikasi
2 Pcs
1.604.000
3.208.000
Untuk Nambah Memory Server
1 Pcs
495.000
495.000
Untuk Nambah Memory Client
2 Pcs
495.000
990.000
Untuk Media Pengiriman Replikasi Data dari 2 client ke 1 server Untuk Penyimpanan Data Server Integrasi Untuk Penyimpanan Data Client Replikasi
3 Pcs
880.000
2.640.000
1 Pcs
1.200.000
1.200.000
2 Pcs
900.000
1.800.000
SUB TOTAL (Rp)
12.712.600
Justifikasi Pemakaian
Material Upgrade Processor i5-3570K(3.4 Ghz Chace 6MB) LGA 1155 Upgrade Processor i3-2120(3.3 Ghz Chace 3MB) LGA 1155 Upgrade Memory Corsair VS2GSDS800D2 2Gb Upgrade Memory Corsair VS2GSDS800D2 2Gb Modem Mobile Wifi Huawei E5331
Hardisk Internal Hitachi SATA II 1 TB 32 Mb 3.5 inch Hardisk Internal Hitachi SATA II 250 Gb 3.5 inch
Kuantitas
3. Bahan Habis Pakai Material Kertas A4 S 80 G
Justifikasi Pemakaian Untuk Kegiatan survey, kuisioner
Kuantitas 12 Rim
Harga Satuan (Rp) 34.000
Biaya (Rp) Tahun I 408.000
Sewa Printer Laser
Sewa Scaner Cannon Sewa Kamera SLR
Pulsa Internet Kertas F4 70 G
Kertas Buram Plano CDRW USB Flas disk 2 GB
MMC Camera 2GB
Stop Map Buffalo
Stop Map Plastik Kantong Folder File Blocknote A4
Bulpoint Penggaris Catridge Printer Deskjet
dan Penyusunan pelaporan awal Untuk mencetak kuisioner dan kegiatanadministrasi penelitian Untuk Pengelolaan File penelitian Untuk Mendukung survey, sampling dan dan dokumentasi untuk publikasi Untuk Mendukung Materi Penelitian Untuk Menunjang dokumen survey dan laporan awal Untuk Menunjang laporan awal Untuk Dokumentasi dan Distribusi Untuk mendukung Survei dan Sampling Untuk backup Dokumentasi dan laporan Untuk adminsitrasi dan dokumentasi internal dan souvenir pesertaq publikasi Untuk Administrasi dan Souvenir Peserta diskusi Untuk administrasi Internal Untuk Administrasi Souvenir Peserta sosialisai dan diskusi Untuk souvenir peserta diskusi Untuk adminstrasi pelaporan Untuk mendukung pelaporan dan publikasi
2 ulan
1.000.000
2.000.000
1 Bulan
850.000
850.000
1 Bulan
800.000
800.000
9 Bulan
105.555
950.000
8 Rim
37.000
222.000
1 Rim
175.000
175.000
1 Box
150.000
150.000
6 Pcs
250.000
2.000.000
1 Pcs
275.000
275.000
100 Pcs
3.000
150.000
100 Pcs
7.500
375.000
10 Pcs
25.000
250.000
100 Pcs
6.500
325.000
10 Lusin
15.000
75.000
6 Buah
10.000
60.000
3 Buah
626.500
1.879.500
Toner Printer laserjet Pulpen souvenir
Spidol White Board Clip, Staples, dll. HDD A-Data-750 Gb Ch11
Untuk publikasi dan dokumentasi Untuk souvenir diskusi dan publikasi Untuk diskusi internal Untuk administrasi internal Untuk Backup Data Penelitian
2 Buah
800.000
1.600.000
100 Buah
10.000
500.000
2 Lusin
85.000
170.000
1 Set
201.000
201.300
1.170.750
2.341.500
SUB TOTAL (Rp)
15.757.300
2 Buah
4. Perjalanan Material Perjalanan Dalam Kota Semarang Untuk Survei dan Sampling tiap puskesmas, Rs, Din. Kesehatan Perjalan Luar Kota Perjalanan Luar Kota Semarang Untuk Sampling/Survei di RS/Puskesmas dan Din. Kesehatan Luar Kota Semarang Perjalanan Seminar
Transport Monev Eksternal
Justifikasi Pemakaian Untuk 3 Orang Surveiyor Pada Unit Surveilans Dalam Kota
Pembelian Buku/ Referensi Untuk 3 Orang Surveiyor, membandingkan Masalah Integrasi Antar Unit Surveilans Dengan Din. Kes Setempat Seminar Prosiding / Jurnal Pemakalah maupun Peserta Monev Ekternal
15
Harga Satuan (Rp) 50.000
2 Orang X 2
500.000
2.000.000
3 Orang X 4
500.000
6.000.000
2 Orang X 2
500.000
2.000.000
2 Orang X 1
562.500
1.125.000
Kuantitas
SUB TOTAL (Rp)
Biaya (Rp) Tahun I 2.250.000
13.375.000
5. Lain-lain Kegiatan Sosialisasi Penelitian
Group Discussion Topik Penelitian Administrasi Survei Lapangan
Justifikasi Pemakaian Sosialisai Internal Kompus dan Internal Unit Surveilans Diskusi dengan Kelompok Bidang Kajian Administrasi Survei di unit surveilans dan Dinas
Biaya (Rp) Tahun I 1.900.000
2
Harga Satuan (Rp) 950.000
2
1.221.000
2.442.000
4
300.000
1.200.000
Kuantitas
Publikasi Dan Dokumentasi Biaya Seminar
Uji dan Analisa Pola Integrasi Pembuatan Laporan
Kesehatan Publikasi Kegiatan yg bekaitan dengan penelitian Biaya mengikuti seminar dan pembelian jurnal Biaya Uji Analias model/pola integrasi Pembuatan proposal kemajuan dan laporan akhir tahun
3
495.300
1.485.900
2
750.000
1.500.000
3
249.300
747.900
3
250.000
750.000
SUB TOTAL (Rp) Total Anggaran yang Diperlukan SetiapTahun (Rp) Total Anggaran yang Diperlukan Tahun I (Rp)
10.025.800 Tahun I 73.846.700
Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana.
A. Dukungan Aktif Sedang Berjalan 1. Upaya peningkatan kualitas pendidikan pada Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang 2. Infrastruktur teknologi informasi UDINUS di Laboratorium Jaringan sudah tersedia, server, jaringan intranet dan internet yang memadai, mahasiswa sebagian besar memiliki laptop sendiri, serta hardware dan sofware yang dibutuhkan diupayakan dapat dilengkapi. Namun demikian diperlukan jaringan lokal sendiri untuk sarana praktek replikasi dan distribusi ddata melalui prototype jaringan sustem tersebar. Selain itu diperlukan upgrade memori di 8 komputer client, sehingga bisa meningkatkan performa kinerjanya 3. Hot Spot Area tersedia di setiap area kampus Fak. Ilmu Komputer.
B. Dukungan dalam Tahap Pertimbangan Menyiapkan dan Meningkatkan Kelengkapan Sarana dan Prasarana di Laboratorium Basis Datas akan ditingkatkan menjadi Laboratorium Basis Data Besar untuk Enterprise. Diperlukan pembuatan jaringan lokal (LAN) dengan 5 sampai 10 PC client, 1 server dengan memory 4 GB
C. Usulan yang Sedang Direncanakan 1. Meningkatkan Kapasitas Bandwith Internet di UDINUS, sehingga lebih memadai 2. Peningkatan Kualitas Server khususnya untuk Laboratorium Basis data & Jaringan. 3. Kebijakan universitas untuk mengembangan model laboratorium biang kajian basis data untuk semua dosen dan mahasiswa Fasilkom UDINUS. .
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Tim Peneliti.
No
Nama/NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam / minggu) 8 jam
1.
Fikri Budiman M.Kom/0604047201
Fak. Ilmu Komputer UDINUS Semarang
Sistem Informasi
2.
Muslih, M.kom /0604057501
Fak. Kesehatan Masyarakat UDINUS Semarang
Kesehatan Masyarakat/ SIMKES
6 jam
3.
Tim Teknis M-Elkaf
Laboratorium
Program ming dan Jaringan
6 jam
Uraian Tugas
Ketua Peneliti 1. Mengkoordinir tugas anggota peneliti 2. Mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan dengan Obyek penelitian dan pihak eksternal yang terkait 3. Menetukan metode penilitian 4. Menentukan Pola Kaidah Integrasi Schema Local dan Schema Global Pada Data Warehouse 4. Menentukan Analisis, Identifikasi dan desain pola kaidah terhadap masalah integrasi data heterogen 5. Merumuskan Hipotesa 6. Menguji, Memantau dan mengendalikan pelaksanaan penelitian 7. Melaporkan hasil penelitian 8. Mempublikasikan Anggota 1 1. Bendahara dan administrasi 2. Menyusun Kerangka Sinkronisasi Kebutuhan Data Surveilans dengan Epidemiologi. 3. Menyusun Sinkronisasi data Kesehatan masyarakat. 4. Melakukan Evaluasi Kebutuhan Data Warehouse. 5. Menyususn Skenario Implementasi Ujicoba dan Simulasi Data Warehouse. Tim teknis 1. Menyusun Database
komputer
2. Mengkoordinasikan Jaringan dengan Tim mahasiswa 3. Hitung dan analisa pola kaaidah sinkronisasi dan integrasi 4. Evaluasi dan Refisi Fungsi sinkronisasi dan untegrasi database heterogen. 5. Menyusun Pemrograman sesuai requirement spesifikasi fungsi dan sinkronisasi data epidemiologi.
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota. 1. Biodata Ketua Peneliti A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/No. identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Lulusan yg telah dihasilkan
12 Mata Kuliah yg diampu
Fikri Budiman, M.Kom Laki-laki Lektor Kepala 0686.11.1995.070 0604047201 Yogyakarta , 04 April 1972
[email protected] 08122804229 Jl. Nakuka I No. 5-11 Semarang 024-3569196/024-3569684 S-1= 84.orang; S-2=....orang; S-3=...orang 1. Kecerdasan Buatan A. Basis Data Terdistribusi B. Rekayasa Perangkat Lunak
B. Riwayat Pendidikan Program: Nama PT
Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbingan/Promotor
S-1 Universitas Gunadarma Jakarta Manajemen Informatika 1990 - 1995 Sistem Informasi Pembagian SHU Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) Cut Asiana, S.Kom, MMSI.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian
S-2 Sekolah Tinggi Teknologi Informasi Benarif Jakarta Teknik Informatika 1999 - 2001 Workflow Inference Engine Forward Chaining Untuk Deteksi Penyakit Anak Dr. Kudang Boro Seminar, M.Sc, Ph.D
Pendanaan
S-3
1
2008
2
2009
3
2010
4
2010
5
2011
”Desain Virtual Gamelan Jawa Menuju Industri Kreatif Modern Serta Sebagai Media Pembelajaran Dalam Rangka Keunggulan Lokal di Era Global”, Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional ”Budaya Warak Ngendog dalam Perspektif Seni, Budaya dan Teknologi Sebagai Salah Satu Ikon Kota Semarang”, Program Revitalisasi Pendidikan Seni Melalui Promosi Seni Budaya dan Pengembangan Industri Kreatif Untuk Perguruan Tinggi Non Seni ”Pagelaran Seni dan Gamelan Virtual Pusaka Keraton Surakarta Sebagai Bagian dari Memperkenalkan budaya local di kancah Internasional”, Program Revitalisasi Pendidikan Seni Melalui Promosi Seni Budaya dan Pengembangan Industri Kreatif Untuk Perguruan Tinggi Non Seni ”Rancangan Gamelan Single User Sebagai Media Pembelajaran Mandiri Seni Gamelan Jawa”, Hibah Penelitian Terapan Rekayasa E-Super Museum Batik Nusantara untuk Mempopulerkan Warisan Budaya
Sumber* DP2M DIKTI
Jml (Juta Rp) 37.500.000
DP2M DIKTI
90.000.000
DP2M DIKTI
85.000.000
Dinas P & K Provinsi Jawa Tengah DP2M DIKTI
16.000.000
90.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp) 1
2008
2
2009
Exsternal Assesor pada Ujian Praktik Kejuruan Animasi Juri pada Lomba Pemilihan Guru Berprestasi Dalam Pembuatan Bahan Ajar Mandiri Berbasis Multimedia
Dinas P & K
6.000.000
Dinas P & K
7.000.000
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
1
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi dan Informasi (SNATI)
Jurnal Artikel Ilmiah DeainVirtual Gamelan Jawa Sebagai Media Pembelajaran”
Waktu dan Tempat 2010 UII Yogyakarta
No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
2
International Scientific Conference, Indonesian Students Association
3
Seminar Nasional “Trend Penelitian Administrasi Bisnis & Manajemen”
Konferensi Nasional Sistem Informasi,
Seminar Nasional KOMMIT
Jurnal Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
“Design of Virtual Javanese Gamelan as Learning Media” “Model Supermuseum Batik Online Untuk Mengenalkan dan Meningkatkan Pemasaran Produk Usaha Kecil dan Home Industry” “Rekayasa Model Museum Batik Online Untuk Mempopulerkan Warisan Budaya Motif Batik Tradisional” “Desain Database e-supermuseum Batik Indonesia”
2011 Universiti Kebangsaan Malaysia 2011 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
2012 STIKOM Bali
2012 Universitas Gunadarma Depok Jawa Barat
F. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
1
Hak Cipta : “Aplikasi Multimedia : eGamelanKU Hak Cipta :” “e-supermuseum Batik Indonesia
2012
Program Komputer Desain Aplikasi Berbasis Web
2
2013
Nomor P/ID C09201 200010 C00201 205095
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. 1
Judul Buku e-GamelanKU : Multimedia Pembelajaran Seni Gamelan Jawa
Tahun
Jumlah Halaman
2012
132
Penerbit UDINUS Press, ISBN : 979-26-0261-5
H. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
Biodata Anggota Peneliti 1 A. IdentitasDiri 1
NamaLengkap (denganjelas)
Muslih, M.Kom.
2
JabatanFungsional
Asisten Ahli
3
JabatanStruktural
-
4
NPP
0686.11.1996.082
5
NIDN
0604057501
6
TempatdanTanggalLahir
Semarang, 04 Mei 1975
7
AlamatRumah
Patemon RT.01 RW.III Gunungpati Semarang
8
NomorTelepon/Fax/HP
HP. 08122565798
9
Alamat Kantor
Jl. Nakula I No. 5 – 11 Semarang 50131
10 NomorTelepon/Faks
(024) 351761
11 Alamat E-mail
[email protected]
12 Lulusan yang TelahDihasilkan
D3 = 50 orang S1 = orang; S2 = orang; S3=
13 Mata Kuliah yang Diampu
1.Jaringan Komputer Tersebar 2.Media Interaktif 3.Pemrograman Website I 4. Interaksi Manusia dan Komputer
B. RiwayatPendidikan S1 NamaPerguruanTinggi
UniversitasDian Nuswantoro
S2 UniversitasDian Nuswantoro
BidangIlmu
Tekik Informatika
Tekik Informatika
TahunMasuk – Lulus
2000-2004
2008-2013
JudulSkripsi/Thesis
Sistem Pencarian Alamat
Pengenalan Aksara Jawa
Rumah Pada Real Estate
Miring Dengan Hopfield Neural Network
NamaPembimbing/Promotor
DIAN RETNO SAWITRI,Ir.
Dr.- Eng. Vincent
MT
Suhartono
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No.
Tahun
1
2013
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) 12.500.000 DESAIN ARSITEKTUR DATABASE DP2M SECARA REAL-TIME ANTAR DIKTI DATABASE HETEROGEN UNTUK MENGELOLA INTEGRASI DATA ANTARDATABASE EPIDEMIOLOGI Judul Penelitian