421/Teknik sipil
USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA PADA PEMBUATAN BETON MUTU RENDAH DI KOTA PALANGKA RAYA
Peneliti Utama Hendra Cahyadi, ST, MT NIDN 0011107701
Anggota Nirwana Puspasari, ST, MT NIDN 1102057301
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA APRIL 2015
i
ii
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
BAB 3
HALAMAN SAMPUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
1
RINGKASAN
2
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………...
3
1.2 Tujuan Khusus Penelitian……………………………………..
4
1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian………………………………
4
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori……………….………………………………..
5
2.2 Jenis-Jenis Beton…………….………………………………...
5
2.3 Sifat-Sifat Beton……………………………………………….
5
2.3.1 Kemudahan Pengerjaan (workability)……………………….
5
2.3.2 Pemisahan Kerikil……………………………………………
6
2.3.3 Pemisahan Air………………………………………………..
6
2.3.4 Kekuatan Tekan……………………………………………...
6
2.3.5 Kekuatan Tarik………………………………………………
7
2.3.6 Kekuatan Geser………………………………………………
7
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Beton……………………………..
7
2.4.1 Kelebihan Beton……………………………………………..
7
2.4.2 Kekurangan Beton…………………………………………...
7
2.5 Mutu Beton dan Penggunaannya...............................................
8
2.6 Material Penyusun Beton………………………………………
9
2.6.1 Semen Portland………………………………………………
9
2.6.2 Agregat……………………………………………………….
9
2.6.3 Air……………………………………………………………
10
2.7 Tempurung Kelapa.....................................................................
10
2.8 Studi Pustaka…………………………………………………..
11
2.9 Peta Jalan Penelitian…………………………………………...
12
METODE PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja………..……………………………………....
13
3.2 Tahap Uji Material Penyusun Beton………………………….
14
3.2.1 Menguji Kadar Air Agregat ……………………………………
14
3.2.2 Menguji Berat Jenis Air Agregat Kasar …………………….
14
3.2.3 Menguji Berat Jenis Agregat Halus………………………….
14
1
3.2.4 Analisa Saringan Agregat Halus Dan Kasar…………………
15
3.2.5 Menguji Kadar Lumpur Agregat Halus Lewat Saringan No.200………………………………………………………..
15
3.2.6 Menguji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angles
15
3.3 Perencanaan Rancangan Campuran Beton (Mix Design)……..
15
3.4 Pembuatan Benda Uji………………………………………….
16
3.4.1 Pembuatan Campuran Beton Normal………………………..
16
3.4.2
BAB 4
Pembuatan
Campuran
Beton
Dengan
Tempurung
Kelapa………………………………………………………
16
3.5 Tahap Pengujian Benda Uji …………………………………..
16
3.5.1 Uji Slump……………………………………………………
16
3.5.2 Uji Kuat Tekan………………………………………………
17
3.6 Tahap Analisis dan Pembahasan ……………………………..
17
3.7 Tahapan Pengambilan Kesimpulan Dan Saran………………..
17
3.8 Lokasi Penelitian……………………………………………….
17
3.9 Hasil Yang Diharapkan………………………………………...
17
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya……………………………………………….
18
4.2 Jadwal Penelitian......................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..
20
LAMPIRAN………………………………………………………...
21
2
Ringkasan Penelitian tentang pemanfaatan tempurung kelapa terutama dalam bidang teknik sipil belum begitu banyak dilakukan di Palangka Raya. Hal ini menyebabkan penggunaan tempurung kelapa di Palangka Raya masih sebatas sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar atau bahkan menjadi sampah anorganik yang sulit terurai dan akan merusak lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian agar tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan bangunan teknik sipil dalam hal ini sebagai bahan campuran beton mutu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk beton mutu rendah di Kota Palangka Raya dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kuat tekan beton mutu rendah. Penelitian ini menggunakan metode percobaan di laboratorium. Mutu beton yang direncanakan adalah K 225 yang termasuk klasifikasi beton mutu rendah. Pengujian dilakukan dalam 7, 14, dan 28 hari. Variasi kadar tempurung kelapa yang digunakan untuk tahun pertama ini adalah 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% terhadap berat agregat kasar (kerikil). Jumlah sampel untuk masing-masing kondisi adalah 3 buah sampel, sehingga total sampel yang digunakan adalah sebanyak 36 buah.
Kata kunci : Beton Mutu Rendah , Tempurung Kelapa, Kuat Tekan Beton
2
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian mengenai kuat tekan beton dengan menggunakan material non konvensional telah banyak dilakukan di Kota Palangka Raya. Sebagai contoh adalah pengguaan abu sekam dalam campuran beton yang sudah diteliti di Palangka Raya. Campuran beton dengan bahan non konvensional tersebut, tentunya harus melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (DPU). Sebagai salah satu kota yang sedang berkembang di Indonesia, Palangka Raya banyak melakukan pekerjaan fisik seperti pembangunan hotel, gedung perkantoran pemerintah, perumahan dan lain sebagainya. Pekerjaan tersebut tentu memerlukan jumlah material penyusun beton yang relatif banyak dan memakan biaya relatif tinggi. Salah satu material yang banyak digunakan adalah agregat kasar atau kerikil. Untuk mengurangi penggunaan kerikil sebagai bahan campuran beton, maka perlu dicari material pengganti yang lebih murah dan memenuhi syarat. Salah satu material yang patut dipertimbangkan adalah tempurung kelapa. Penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan campuran beton akan sangat bermanfaat dari segi ekonomi karena harganya yang jauh lebih murah dibanding kerikil. Selama ini pemanfaatan tempurung kelapa di Palangka Raya masih sebatas sebagai bahan bakar pengganti kayu, bahan kerajinan tangan, mainan atau bahkan terbuang menjadi sampah anorganik yang sulit terurai dan akan merusak lingkungan. Padahal mungkin saja ada potensi lebih yang bisa dimanfaatkan dari tempurung kelapa. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah tempurung kelapa dapat memenuhi syarat sebagai bahan pembuatan beton dengan kondisi agregat di Palangka Raya? Apakah kuat tekan beton yang direncanakan akan memenuhi ketentuan bila tempurung kelapa digunakan untuk mengurangi penggunaan kerikil? Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka dilakukanlah penelitian berjudul “Pemanfaatan Tempurung Kelapa Pada Pembuatan Beton Mutu Rendah di Kota Palangka Raya”. Penelitian ini akan menggunakan Semen Portland, air bersih dari
3
PDAM, agregat lokal yang berasal dari Bukit Rawi dan Bukit Batu serta tempurung kelapa yang berasal dari perkebunan kelapa di sekitar Kota Palangka Raya.
1.2 Tujuan Khusus Penelitian Tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1.
Untuk mengetahui sejauh mana kualitas tempurung kelapa sebagai bahan campuran beton mutu rendah di Kota Palangka Raya berdasarkan standar yang berlaku.
2.
Untuk mengetahui apakah kuat tekan beton yang direncanakan dapat memenuhi ketentuan dengan penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan pengurang kerikil dengan kondisi agregat di Palangka Raya.
1.3 Urgensi (Keutamaan) Penelitian Di Palangka Raya pemanfaatan tempurung kelapa masih sangat terbatas. Sebagian tempurung kelapa dimanfaatkan sebagai bahan pengganti kayu bakar, bahan kerajinan tangan, mainan dan sebagian lainnya terbuang sebagai sampah. Hal ini bisa menimbulkan pencemaran lingkungan karena tempurung kelapa termasuk sampah anorganik yang sulit untuk terurai kembali. Untuk mengurangi sampah tempurung kelapa, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kegunaan tempurung kelapa. Salah satunya adalah kemungkinan penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan campuran beton mutu rendah. Selain itu penggunaan tempurung kelapa diharapkan akan memberikan dampak ekonomis yang cukup signifikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan saran bagi pemerintah, konsultan, kontraktor dan pihak terkait lainnya untuk bisa lebih memanfaatkan tempurung kelapa dalam pekerjaan beton sehingga bisa didapatkan keuntungan dari aspek ekonomi dan lingkungan.
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, Semen Portland dan air. Untuk pekerjaan pembuatan beton diperlukan ketelitian dalam proses pembuatan sampai beton inti mencapai umur kering, yaitu mulai dari pemilihan dan pemeriksaan bahan-bahan dasar, rancangan campuran yang sesuai sampai cara pelaksanaan pekerjaan dan perawatan beton itu. Beton memiliki sifat ketahanan terhadap pengaruh temperatur tinggi yang mungkin timbul, bahan beton juga memiliki ketahanan terhadap pengaruh radiasi yang lebih baik, dalam hal pemeliharaan beton dapat diklasifikasikan sebagai jenis bahan yang hampir tidak memerlukan tindakan pemeliharaan dan mudah digabungkan dengan bahan lainnya.
2.1 Jenis-Jenis Beton Ada bermacam-macam jenis beton, yaitu: a. Beton Ringan b. Beton Massa c. Ferrosemen d. Beton Serat (Fiber Concrete) e. Beton Non Pasir (No-Fines Concrete) f. Beton Siklop g. Beton Hampa h. Beton Mortar
2.2 Sifat-Sifat Beton Sifat-sifat beton antara lain: 2.2.1
Kemudahan Pengerjaan (workability) Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk diaduk,
diangkut, dituang dan dipadatkan.
5
2.2.2
Pemisahan Kerikil Kecenderungan butir-butir kerikil untuk memisahkan diri dari campuran
adukan beton disebut segregation. Kecenderungan pemisahan kerikil dapat diperbesar dengan cara: 1.
Mengurang semen pada campuran adukan beton;
2.
Menambah jumlah air;
3.
Memperbesar butir kerikil;
4.
Memperkasar permukaan kerikil. Pemisahan kerikil dari adukan beton kurang baik setelah beton mengeras.
Untuk mengurangi kecenderungan pemisahan kerikil tersebut maka diusahakan halhal sebagai berikut: 1.
Memberikan air secukupnya (sesuai dengan kebutuhan);
2.
Adukan beton jangan dijatuhkan dengan ketinggian terlalu tinggi;
3.
Cara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus mengikuti cara yang betul.
2.2.3
Pemisahan Air Kecenderungan air untuk naik ke atas (memisahkan diri) pada beton segar
yang baru saja dipadatkan disebut bleeding. Pemisahan air dapat dikurangi dengan cara-cara berikut: 4
Memberi lebih banyak semen;
5
Menggunakan air sesedikit mungkin;
6
Menggunakan pasir lebih banyak.
2.2.4
Kekuatan Tekan Kuat tekan beton dipengaruhi oleh:
1.
Perbandingan air semen dan tingkat pemadatannya;
2.
Jenis semen dan kualitasnya;
3.
Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat;
4.
Umur (pada keadaan normal kekuatan bertambah sesuai dengan umurnya);
5.
Suhu (kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu);
6.
Efisiensi dan perawatan.
6
2.2.5
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik beton berkisar seperdelapanbelas kuat desak beton pada waktu umurnya masih muda dan berkisar seperduapuluh sesudahnya. Kekuatan tarik biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan bangunan beton. Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu. 2.2.6
Kekuatan Geser
Di dalam praktek, kekuatan geser beton selalu diikuti oleh kekuatan desak dan tarik oleh lenturan bahkan di dalam pengujian tidak mungkin menghilangkan elemen lentur.
2.3
Kelebihan dan Kekurangan Beton
2.4.1 Kelebihan Beton Kelebihan beton dibanding dengan bahan bangunan lain adalah: 1.
Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland;
2.
Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya perawatannya rendah;
3.
Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi dan mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan;
4.
Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu;
5.
Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan.
2.4.2
Kekurangan Beton Kekurangan beton dibanding dengan bahan bangunan lain adalah:
1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan atau tulangan kasa; 2. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang berdimensi besar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton;
7
3. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu; 4. Beton tidak kedap air sehingga air yang membawa kandungan garam dapat masuk dan merusak beton. 5. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail terutama pada struktur tahan gempa.
2.5 Mutu Beton dan Penggunaannya Berdasarkan spesifikasi umum yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia Tahun 2012 mutu beton dan penggunaannya diklasifikasikan sebagaimana tercantum pada Tabel berikut ini Tabel 2.1 Mutu Beton dan Penggunaannya Jenis Beton
Fc” (Mpa)
σbk" (kg/cm2)
Uraian
Mutu tinggi
x≥45
x≥K500
Mutu sedang
20≤x<45
K250≤x
15≤x<20
K175≤x
10≤x<15
K125≤x<175
Umumnya digunakan untuk beton prategang seperti tiang pancang beton prategang, pelat beton prategang dan semacamnya Umumnya digunakan untuk beton bertulang seperti pelat lantai jembatan, gelagar beton bertulang, diafragma, kerb beton pracetak, gorong gorong beton bertulang, bangunan bawah jembatan, perkerasan beton semen Umumnya digunakan untuk struktur beton tanpa tulangan seperti beton siklop, trotoar, dan pasangan batu kosong yang diisi adukan, pasangan batu Digunakan sebagai lantai kerja, penimbunan kembali dengan beton
Mutu rendah
8
2.6 Material Penyusun Beton Pada umumnya, beton mengandung rongga udara sekitar 1%-2%, pasta semen (semen dan air) sekitar 25%-40% dan agregat (agregat halus dan agregat kasar) sekitar 60%-75%. Untuk mendapatkan kekuatan yang baik, sifat dan karakteristik dari masing-masing bahan penyusun tersebut perlu dipelajari (Tri Mulyono, 2003). Ada pun bahan penyusun beton antara lain sebagai berikut:
2.6.1 Semen Portland Semen portland didefinisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan, yang digiling bersama-sama bahan utamanya. Bahan utama penyusun semen adalah kapur, silica, dan alumina. (ASTM C-150) Fungsi utama semen pada beton adalah mengikat butir-butir agregat sehingga membentuk suatu massa padat. Selain itu juga untuk mengisi ronggarongga udara diantara butir-butir agregat.
2.6.2 Agregat Agregat merupakan salah satu material yang dijadikan sebagai bahan penyusun beton. Umumnya, agregat dibagi dua yaitu agregat kasar (kerikil/koral) dan agregat halus (pasir). Fungsi agregat kasar adalah komponen utama yang paling banyak memberikan sumbangan kekuatan kepada calon beton nantinya. Secara umum, kekuatan beton tergantung pada kekuatan agregat kasarnya dan kualitas agregat kasar dan halus juga berpengaruh terhadap kekuatannya. Sedangkan fungsi agregat halus pada beton adalah sebagai bahan pengisi (filler) yang akan mengurangi bahkan menutupi rongga-rongga udara atau rongga kosong diantara agregat kasar dan mortar. Semakin padat struktur beton maka semakin tinggi kuat tekan yang dihasilkan. Hal inilah yang membuat pemilihan agregat kasar yang baik menjadi faktor yang penting dalam pembuatan atau perencanaan beton. Syarat-syarat agregat kasar menurut SNI adalah sebagai berikut: 1.
Susunan besar butiran mempunyai modulus kehalusan antara 6,00 dan 7,10
2.
Kadar lumpur atau bagian butir yang lebih kecil dari 70 mikro, maksimum 1 %.
9
3.
Kadar bagian lemah di uji dengan geseran batang tembaga, maksimum 5 %. Syarat-syarat agregat halus (pasir) menurut SNI adalah sebagai berikut:
1.
Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan keras. Butiran-butiran harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
2.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka pasir harus dicuci.
3.
Pasir tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan warna.
4.
Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya dan melewati saringan 4,75 mm.
5.
Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu beton.
2.6.3 Air Air diperlukan pada pembuatan beton untuk memicu proses kimiawi beton, membasahi agregat, dan memberikan kemudahan dalam pengerjaan beton. Air yang dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan beton. Air yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar garam, minyak, gula, atau bahan-bahan kimia lainnya, bila dipakai dalam campuran beton akan menurunkan kualitas beton, bahkan dapat mengubah sifat-sifat beton yang dihasilkan.
2.7 Tempurung Kelapa Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15~19 % dari berat keseluruhan buah kelapa (Putra dan Karolina). Di Palangka Raya sebagian tempurung kelapa digunakan sebagai sebagai pengganti kayu bakar, di beberapa tempat menjadi bahan kerajinan tangan dan bahan
10
untuk membuat mainan. Namun sebagian besar tempurung kelapa terbuang sebagai sampah anorganik yang sulit untuk diurai kembali. Berikut ini adalah tabel perbandingan perubahan komponen dan kandungan bahan tempurung kelapa dan arang tempurung kelapa. Tabel 2.2 Komponen dan Kandungan Tempurung Kelapa dan Arang Tempurung Kelapa Bahan
Komponen
Kandungan (%)
Tempurung Kelapa
Moisture
10,46
Volatile
67,67
Karbon
18,29
Abu
3,58
Arang
Tempurung Volatile
10,60
Karbon
76,32
Abu
13,08
Kelapa
Sumber Daniel Tamado dkk (2013)
2.8 Studi Pustaka Beberapa peneliti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan tempurung kelapa yang bisa bermanfaat bagi penelitian ini. Beberapa penelitian tersebut antara lain: 1.
Dedial Eka Putra dan Rahmi Karolina, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Subtitusi Tempurung Kelapa (Endocarp) Pada Campuran Beton Sebagai Material Serat Peredam Suara” menggunakan variasi tempurung kelapa yang digunakan sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat kerikil. Hasil penelitian didapat bahwa penambahan serat tempurung kelapa pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tarik beton sebesar 12,39%, 19,18% dan 27,96% dari beton normal dan meningkatkan nilai peredaman suara beton.
2. Adi Prayitno (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pemanfaatan Pecahan Tempurung Kelapa Sebagai Fiber Dalam Campuran Adukan Beton” menggunakan variasi tempurung kelapa sebesar 0%, 5%, 10% 15%, 20% dari berat kerikil. Hasil penelitian didapat bahwa bahwa penambahan pecahan tempurung kelapa ke dalam campuran beton dapat meningkatkan nilai kuat
11
tekan dan tarik belah beton dari kondisi normal sampai kondisi maksimum pada persentase 5%.
2.9 Peta Jalan Penelitian Peta jalan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini
Tahun I
Tahun II
Pemanfaatan tempurung kelapa masih terbatas. Sampah tempurung kelapa menjadi permasalahan lingkungan
Analisis data hasil penelitian tahun pertama
Penelitian tentang pemanfaatan tempurung kelapa masih minim di Palangka Raya
Peningkatan persentase penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan pengurang kerikil. Persentase yang ingin dicapai adalah dari 10% sampai >15%
Tujuan yang ingin dicapai yaitu pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan pembuat beton mutu rendah
Pengujian kuat tekan beton mutu rendah dengan menggunakan tempurung kelapa sebagai bahan pengurang kerikil dengan komposisi TK mencapai >15%
Pengujian kuat tekan beton mutu rendah dengan menggunakan tempurung kelapa (TK) sebagai bahan pengurang Kerikil dengan komposisi 0% TK dan 100% Kerikil 2,5% TK dan 97,5% Kerikil 5% TK dan 95% Kerikil 7,5%TK dan 92,5% Kerikil
Tempurung kelapa dapat dijadikan bahan pengurang kerikil dalam campuran beton mutu rendah dengan komposisi tertentu
Sasaran yang ingin dicapai adalah tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan pengurang kerikil dalam beton mutu rendah. Indikatornya adalah nilai kuat tekan beton memenuhi persyaratan yang ditentukan
Poster Publikasi Bahan Ajar
Gambar 2.2 Peta Jalan Penelitian
12
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja Bagan alir penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.1, yang merupakan urutan pekerjaan. Seluruh pengujian dalam penelitian ini mengacu pada Standar Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Mulai Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan
Semen
Agregat
Air
Tempurung Kelapa Tidak Memenuhi
Syarat Bahan Dasar Memenuhi Perhitungan Rencana Campuran (Mix Design) Pembuatan Adukan Beton Tidak Memenuhi Pengujian Adukan Beton Memenuhi Tahun Pertama Pembuatan Benda Uji Dengan Variasi Tempurung Kelapa (TK)
Tahun Kedua Pembuatan Benda Uji Dengan Variasi Tempurung Kelapa (TK)
0% TK dan 100% Kerikil 2,5% TK dan 97,5% Kerikil 5% TK dan 95% Kerikil 7,5% TK dan 92,5% Kerikil
10% TK dan 90% Kerikil 12,5% TK dan 87,5% Kerikil 15% TK dan 85% Kerikil > 15% TK dan <85% Kerikil
A
13
A Pengujian Benda Uji Berupa Uji Kuat Tekan Data Hasil Penelitian Analisis Data dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
Selesai Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
3.2 Tahap Uji Material Penyusun Beton Tahapan pengujian material penyusun beton adalah sebagai berikut: 3.2.1
Menguji Kadar Air Agregat
Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah SNI 03-1971-1990. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh angka persentase dari kadar air yang dikandung oleh agregat. Material yang diuji adalah agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu pecah). Material berasal dari Bukit Rawi dan Bukit Batu Kota Palangka Raya.
3.2.2
Menguji Berat Jenis Air Agregat Kasar Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah SNI 03-1969-2008. Tujuan
dari pengujian ini adalah untuk memperoleh angka berat jenis curah, berat jenis kering permukaan dan berat jenis semu serta besarnya angka penyerapan. Material yang diuji adalah agregat kasar (batu pecah).
3.2.3 Menguji Berat Jenis Agregat Halus Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah SNI 03-1970-2008. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan berat jenis dan penyerapan pasir pada
14
kondisi saturated surface dry (SSD) dan pada keadaan jenuh. Material yang diuji adalah agregat halus (pasir).
3.2.4
Analisa Saringan Agregat Halus Dan Kasar Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah SNI 03-1968-1990. Tujuan
dari pengujian ini adalah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus maupun agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel atau grafik. Material yang diuji adalah agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu pecah).
3.2.5 Menguji Kadar Lumpur Agregat Halus Lewat Saringan No.200 Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar lumpur yang terdapat dalam agregat halus lewat saringan no.200 dengan cara pencucian. Material yang diuji adalah pasir.
3.2.6
Menguji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angles Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah SNI 03-2417-2008. Tujuan
dari pengujian ini adalah untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan yang terjadi dengan menggunakan Mesin Abrasi Los Angles. Material yang diuji adalah agregat kasar (batu pecah).
3.3
Perencanaan Rancangan Campuran Beton (Mix Design) Perencanaan campuran beton dilakukan untuk mengetahui komposisi yang
tepat antara berat semen, berat masing-masing agregat dan berat air yang diperlukan untuk mencapai suatu kekuatan yang diinginkan. Dalam teori teknologi beton dijelaskan bahwa faktor-faktor yang sangat mempengaruhi kekuatan beton ialah : 1. Faktor air semen (water-cement ratio) dan kepadatan. 2. Umur beton. 3. Jenis semen. 4. Jumlah semen. 5. Sifat agregat.
15
Perencanaan campuran beton dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain: perancangan dengan model “Rote Note No. 4” yang diteliti oleh Glanville dkk, (1990) perancangan model Amerika berdasarkan American Concrete Institute (ACI) dan perancangan model Inggris yang berdasarkan British Standard (BS) dan dikenal dengan Metode DOE (Departemen of Environment).
3.4 Pembuatan Benda Uji Tahapan ini meliputi: 3.4.1
Pembuatan Campuran Beton Normal Merencanakan adukan campuran beton yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode campuran yang dimuat dalam buku standar SNI 03-2834-1993 dengan judul buku „‟Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal‟‟.dengan perencanaan mutu beton yang direncanakan pada umur 28 hari adalah (K-225) dengan kubus beton sebagai benda uji berukuran 15cmx15cmx15cm berjumlah tiga sampel. 3.4.2
Pembuatan Campuran Beton Dengan Tempurung Kelapa Dalam penelitian ini beton dengan campuran tempurung kelapa sebagai
pengganti agregat kasar (kerikil) direncanakan dengan mutu beton K-225 (beton mutu rendah). Mix design beton berdasarkan SNI 03-2834-1993 dengan target kuat tekan 225 kg/cm2 , dengan variasi campuran di tahun pertama adalah 0%, 2,5%, 5% dan 7,5% dari berat agregat kasar. Digunakan kubus beton sebagai benda uji dengan ukuran 15cm x 15cm x 15cm dengan masing-masing sampel tiga buah dari setiap persentase.
3.5 Tahap Pengujian Benda Uji Menguji kuat tekan untuk beton mutu K-225 dilakukan pada umur beton 7, 14 dan 28 hari dengan menggunakan 3 sampel setiap variasinya.
3.5.1
Uji Slump Uji ini dimaksudkan untuk mengukur nilai slump adukan beton segar
sehingga dapat diketahui kemudahan untuk mengerjakan (workability).
16
3.5.2
Uji Kuat Tekan Standar yang dipakai dalam uji ini adalah SNI 03-1974-1990. Tujuan
pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai kuat tekan dengan prosedur yang benar.
3.6 Tahap Analisis dan Pembahasan Data yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium akan di analisis pada tahapan ini. Pada tahapan ini akan diketahui apakah penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan pengurang kerikil dalam campuran beton masih memenuhi ketentuan. Dengan kata lain bisa menjawab pertanyaan apakah penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan pengurang kerikil dalam campuran beton bisa dilakukan.
3.7 Tahapan Pengambilan Kesimpulan Dan Saran Pada tahapan ini akan diambil kesimpulan mengenai penggunaan tempurung kelapa sebagai bahan pengurang kerikil dalam campuran beton. Pemberian saran untuk penyempurnaan penelitian berikutnya juga terdapat pada tahapan ini.
3.8 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
3.9 Hasil Yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah bisa diterapkannya penggunaan tempurung kelapa dalam bahan campuran beton. Tempurung kelapa ini berfungsi untuk mengurangi penggunaan kerikil. Diharapkan dengan pengurangan kerikil bisa dihasilkan teknologi pembuatan beton yang ekonomis dan ramah lingkungan. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal lokal Kota Palangka Raya dan akan menjadi bahan ajar untuk mata kuliah bahan konstruksi bangunan dan struktur beton.
17
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Anggaran biaya pelaksanaan penelitian tercantum pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Anggaran Biaya Penelitian No
Jenis Pengeluaran
1
Gaji dan Upah
2
Bahan Habis Pakai dan Peralatan
3
Perjalanan
4
Lain-Lain
Jumlah
Biaya yang Diusulkan (Rp) Tahun I Tahun II 21,600,000.00
21,600,000.00
24,287,500.00
24,287,500.00
18,000,000.00
18,000,000.00
10,525,000.00
10,525,000.00
74,412,500.00
74,412,500.00
4.2 Jadwal Penelitian Pelaksanaan penelitian direncanakan dilakukan dalam 2 (dua) tahun. Secara umum jadwal pelaksanaan penelitian tergambar pada Gambar 4.1 berikut ini
18
NO
JENIS KEGIATAN
1
I
PERSIAPAN
1
Peninjauan Lokasi
2
Perijinan
3
Persiapan Peralatan
II
PELAKSANAAN
1
Pengumpulan Material
2
Pengujian Agregat
3
Perhitungan Rencana Campuran (Mix Design) Pembuatan Benda Uji Tanpa Tempurung Kelapa Pembuatan Benda Uji Dengan Beberapa Variasi Persentase Tempurung Kelapa Pengujian Benda Uji
4 5 6 III
3
8
9
10
PEMBUATAN LAPORAN
1
Analisis Data
2
Pembuatan draft laporan
3
Pembuatan laporan lengkap
IV
2
Tahun I 4 5 6 7
PENGGANDAAN LAPORAN Gambar 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
19
1
2
3
Tahun II 4 5 6 7
8
9
10
DAFTAR PUSTAKA Alfredo, Marchin. 2012. Studi Kuat Tekan Beton Mutu Sedang Dengan Campuran Abu Sekam Padi (RHA) dan Limbah Adukan Beton (CSW). Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Anonim, Buku 3 Spesifikasi PU, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Antono, A. 1995. Teknologi Beton. Universitas Admajaya Yogyakarta. Direktorat Jenderal Bina Marga. Kementerian Pekerjaan Umum. Republik Indonesia. 2010. Spesifikasi Umum. Edisi 2010 (Revisi 2). Direktorat Jenderal Cipta Karya. Departemen Pekerjaan Umum. 1971 Peraturan Beton Bertuang Indonesia. N.I-2 Jakarta. Hasan, Hajani. 2006. Pengaruh Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Tekan Mortar. Jurnal SMARTek Vol.4 No.4 Nopember 2006: 211 – 223. Jaya, Hendra Putra. 2013. Analisa Kuat Tekan Beton Fiber. Skripsi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Prayitno, Andi. 2013. Pemanfaatan Pecahan Tempurung Kelapa Sebagai Fiber Dalam Campuran Adukan Beton. Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Putra, Dedial Eka; Karolina, Rahmi. ?. Pengaruh Subtitusi Tempurung Kelapa (Endocarp) Pada Campuran Beton Sebagai Material Serat Peredam Suara. Standard Nasional Indonesia. Tata Cara Campuran Beton Normal. PustajatanBalitbang Pekerjaan Umum. Bandung. Tamado, Daniel., Budi, Esmar., Wirawan, Riza., Dwi, Haryo., Tiyaswuri, Anggie., Sulistiani, Erlinda., Asma, Esti. 2013. Sifat Termal Karbon Aktif Berbahan Tempurung Kelapa. Seminar Nasional Fisika Universitas Negeri Jakarta. 1 Juni 2013 Wijoyo, Joko Hadinoto. 2013. Kuat Tekan Dan Tarik Belah Beton Menggunakan Bahan Dengan Prinsip 3 R (Reduce, Reuse, And Recycle). Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret. Vol 1 No 1 Oktober 2013. Zulfikar. Saleh, Sofyan. Anggraini, Renni. 2014. Tinjauan Penggunaan Serbuk Tempurung Kelapa Sebagai Filler Terhadap Karakteristik Laston Lapis Aus (AC-WC). Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitah Syiah Kuala Volume 3 No 2 Mei 2014. 147-157.
20
LAMPIRAN
Lampiran 1 Justifikasi anggaran penelitian 1. Honor Honor
Waktu (Jam/Minggu)
Minggu
25,000.00
12
40
20,000.00
12
40
Honor/Jam (Rp)
Ketua Anggota
SUB TOTAL (Rp)
Honor (Rp) Tahun I Tahun II 12,000,000.00
12,000,000.00
9,600,000.00
9,600,000.00
21,600,000.00
21,600,000.00
2. Peralatan Penunjang Material Timbangan Elektronik Timbangan Manual
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Mengukur berat sampel
1
Buah
500,000.00
Mengukur berat sampel
1
Buah
400,000.00
Kerucut Slump
Mengukur nilai slump adukan beton
4
Kali
750,000.00
Kerucut Abraham'S
Mengukur keadaan SSD (saturated surface dry), jenuh kering dari muka agregat halus (pasir)
2
Kali
1,000,000.00
1
Set
1,000,000.00
Gelas ukur
Menguji kandungan bahan-bahan organik agregat halus
21
Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun I Tahun II 500,000.00
500,000.00
400,000.00
400,000.00
3,000,000.00
3,000,000.00
2,000,000.00
2,000,000.00
1,000,000.00
1,000,000.00
Mencetak benda uji berbentuk kubus
Kubus Beton
Mengaduk campuran semen, Mesin Beton
Pencampur pasir, kerikil, tempurung
Mesin Uji Tekan Beton
4
Kali
750,000.00
4
Kali
750,000.00
4
Kali
1,000,000.00
3,000,000.00
3,000,000.00
3,000,000.00
3,000,000.00
4,000,000.00
4,000,000.00
500,000.00
500,000.00
200,000.00
200,000.00
2,000,000.00
2,000,000.00
300,000.00
300,000.00
200,000.00
200,000.00
500,000.00
500,000.00
kelapa dan air Kuat Menguji kuat tekan sample beton uji.
Los Angeles Abrasion Machine
Menguji ketahanan agregat terhadap keausan
1
Buah
500,000.00
Saringan untuk Sieve Analysis
Menentukan distribusi ukuran agregat
1
Set
200,000.00
Mesin Penggetar Saringan
Menggetarkan saringan dalam penentuan distribusi ukuran butir
1
Buah
2,000,000.00
Oven
Memanaskan benda uji
1
Buah
300,000.00
Container
Menguji agregat
1
Set
200,000.00
Picnometer
Mengukur volume dan berat jenis agregat
1
Set
500,000.00
SUB TOTAL (Rp)
20,600,000.00
20,600,000.00
3. Bahan Habis Pakai Material Semen
Justifikasi Pemakaian Material campuran Beton
Kuantitas 5
zak 22
Harga Satuan (Rp) 75,000.00
Harga Bahan Habis Pakai (Rp) Tahun I Tahun II 375,000.00
375,000.00
Aggregat Kasar
Material campuran Beton
75
Kg
2,500.00
Agregat Halus
Material campuran Beton
50
Kg
2,500.00
187,500.00
187,500.00
125,000.00
125,000.00 -
Kertas
Pembuatan laporan, pencatatan data
Flash Disk
Penyimpanan data
Tinta
Cetak data, laporan
Alat Tulis
Administrasi penelitian
Cartridge
Cetak data, laporan
Fotocopy
Administrasi penelitian
15
Rim
30,000.00
1
Buah
150,000.00
4
Btl
50,000.00
1
Set
300,000.00
4
Buah
350,000.00
1
Ls
500,000.00
SUB TOTAL (Rp)
450,000.00
450,000.00
150,000.00
150,000.00
200,000.00
200,000.00
300,000.00
300,000.00
1,400,000.00
1,400,000.00
500,000.00
500,000.00
3,687,500.00
3,687,500.00
4. Perjalanan Material
Justifikasi Pemakaian
Perjalanan Ke Bukit Rawi
Survei dan Pengambilan Sampel
Perjalanan Ke Bukit Batu
Survei dan Pengambilan Sampel
Komunikasi
Komunikasi Tim
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
2
Kali
2,000,000.00
2
Kali
1,500,000.00
10
Bulan
23
500,000.00
Harga Perjalanan (Rp) Tahun I Tahun II 4,000,000.00
4,000,000.00
3,000,000.00
3,000,000.00
5,000,000.00
5,000,000.00
Perjalanan Dalam Kota
Pengambilan Sampel dan Pengujian Lab
10
Bulan
600,000.00
SUB TOTAL (Rp)
6,000,000.00
18,000,000.00
6,000,000.00
18,000,000.00
5. Lain-Lain Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Administrasi Seminar
Undangan Seminar, ATK Peserta Seminar, Penyediaan Ruang Seminar
1
Kali
2,000,000.00
Promosi Acara Seminar Konsumsi Seminar Penggandaan laporan
Pembuatan Baliho, Spanduk dan Iklan Seminar
1
Ls
1,500,000.00
75
Org
75,000.00
7
Eks
200,000.00
Konsumsi Pesrta Seminar Penggandaan Laporan Hasil Seminar
SUB TOTAL (Rp)
Harga Lain-Lain (Rp) Tahun I Tahun I 2,000,000.00
2,000,000.00
1,500,000.00
1,500,000.00
5,625,000.00
5,625,000.00
1,400,000.00
1,400,000.00
10,525,000.00
24
10,525,000.00
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian Penelitian ini didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup. Laboratorium Struktur Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang akan digunakan sebagai sarana melakukan proses penelitian dengan peralatan yang cukup memadai. Peralatan utama yang tersedia seperti tabel berikut : No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Peralatan
Justifikasi Pemakaian
Lokasi
Lab. Struktur UM Palangkaraya Lab. Struktur Timbangan Manual Mengukur berat sampel UM Palangkaraya Lab. Struktur Mengukur nilai slump Kerucut Slump UM adukan beton Palangkaraya Mengukur keadaan SSD Lab. Struktur (saturated surface dry), UM Kerucut Abraham‟s jenuh kering dari muka Palangkaraya agregat halus (pasir) Menguji kandungan Lab. Struktur Gelas ukur bahan-bahan organik UM agregat halus Palangkaraya Lab. Struktur Mencetak benda uji Kubus Beton UM berbentuk kubus Palangkaraya Mengaduk campuran Lab. Struktur semen, pasir batu pecah, UM Mesin Pencampur Beton tempurung kelapa dan Palangkaraya air Lab. Struktur Mesin Uji Kuat Tekan Menguji kuat tekan sample UM Beton beton uji. Palangkaraya Menguji ketahanan Lab. Struktur Los Angeles agregat terhadap UM Abrasion Machine keausan Palangkaraya Lab. Struktur Saringan untuk Sieve Menentukan distribusi UM Analysis ukuran agregat Palangkaraya Timbangan Elektronik
Mengukur berat sampel
25
Kondisi Peralatan Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
11
Mesin Penggetar Saringan
Menggetarkan saringan dalam penentuan distribusi ukuran butir
12
Oven
Memanaskan benda uji
13
Container
Menguji agregat
14
Picnometer
Mengukur volume dan berat jenis agregat
26
Lab. Struktur UM Palangkaraya Lab. Struktur UM Palangkaraya Lab. Struktur UM Palangkaraya Lab. Struktur UM Palangkaraya
Baik
Baik Baik
Baik
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas
No
Nama/NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
1
Hendra Cahyadi, MT 0011107701
Fakultas Teknik, UM Palangkaraya
Manajemen Rekayasa Konstruksi
2
Nirwana Puspasari, MT 1102057301
Fakultas Teknik, UM Palangkaraya
Manajemen Rekayasa Transportasi
27
Alokasi Waktu Uraian tugas (Jam/Minggu) Ketua Tim, Koordinator 12 pelaksanaan penelitian, surveyor Anggota tim, 12 surveyor, pengolah data
Lampiran 5 Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti Biodata Ketua Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap
Hendra Cahyadi, ST, MT
2
Jenis Kelamin
Laki-Laki
3
Jabatan Fungsional
Lektor
4
NIP
197710112005011001
5
NIDN
0011107701
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Banjarmasin 11 Oktober 1977
7
Email
[email protected]
8
Nomor Telepon/HP
0511 – 3363694 / 08125027541
9
Alamat Kantor
Jl. RTA Milono Km. 1,5 Palangkaraya
10 Nomor Telepon/Faks
0536-3222184, faks 0356-3222184
11 Lulusan yang telah dihasilkan
S1 = 194 orang ; S2 = - orang ; S3=- orang
12 Mata Kuliah yang Diampu
Struktur Bangunan Metode Pelaksanaan Konstruksi Ilmu Ukur Tanah Teknologi Bahan Konstruksi
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
S-3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Lambung Mangkurat
Universitas Lambung Mangkurat
-
Bidang Ilmu
Teknik Sipil
Teknik Sipil
-
Tahun Masuk-Lulus
1996 - 2002
2006-2009
-
Hubungan Tahanan Ujung Konus (qc) dan California Bearing Ratio (CBR) Untuk
Desain Rusunawa Kelayan Selatan Berdasarkan Kelayak Hunian dan Harga Sewa
-
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
28
Tanah Banjarmasin Nama Pembimbing/Promotor
di
Ir. Rustam Effendi, M.A.Sc
Dr. Rusdi, HA
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No
Tahun
1
2009
2
2010
3
2011
4
2013
5
2014
6
2014
Judul Penelitian Penggunaan Variabel Intrinsik, Lingkungan dan Jarak Dalam Penilaian Properti Oleh Pembeli Rumah Kelas Menengah di Palangka Raya Persepsi Penghuni Terhadap Rumah Sederhana Sehat (Studi Kasus Perumahan RSS di Palangka Raya) Hubungan Tahanan Ujung Konus dengan California Bearing Ratio (CBR) Untuk Tanah di Banjarbaru Pengaruh Pasang Surut Terhadap Endapan Pada Aliran Sungai Kahayan Di Palangka Raya Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas Pada Warm Mix Asphalt (WMA) Untuk Lapis Perkerasan Jalan Di Kota Palangka Raya Korelasi Harga California Bearing Ratio (CBR) dan Tahanan Ujung Konus Untuk Tanah Di Palangka Raya
Sumber
Jml (juta Rp)
Mandiri
2,5
Mandiri
3
Kopertis XI
3
Universitas
4
Dikti
50
Dikti
13,5
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Sumber Jml (juta Rp) Mewujudkan Rumah yang Sehat dan 1 2009 Mandiri 1 Hemat Energi Pemanfaatan Pekan Untuk 2 2010 Universitas 3 Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Mewujudkan Lingkungan yang Sehat 3 2011 Universitas 4 Wujud Menanamkan Budaya Bersih 4 2012 Pada Lingkungan Masyarakat Dengan Universitas 3 Membuang Sampah Pada Tempatnya
29
5
2012
6
2013
7
2013
Pemanfaatan Lumpur Dari Saluran Drainase Untuk Pembuatan Pupuk Universitas Organik Sosialisasi Rumah Sederhana Sehat Universitas Sosialisasi Membuang Sampah Pada Universitas Tempatnya
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir Volume/Nomor/Tahu No Judul Artikel Ilmiah n Volume 9 Nomor 2 Desain Rusunawa Berdasarkan 1 Juni 2010 Hal 47 - 58. Kelayak Hunian 2
Pentingnya Evaluasi Pascahuni Pada Rusunawa Kelayan Selatan di Kota Banjarmasin
Persepsi Penghuni Terhadap Rumah Kelas Menengah (Studi Kasus Perumahan di Palangka Raya)” Pengaruh Pasang Surut Terhadap 4 Endapan Pada Aliran Sungai Kahayan di Palangka Raya Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas Pada Warm Mix Asphalt (WMA) 5 Untuk Lapis Perkerasan Jalan Di Kota Palangka Raya Korelasi Harga California Bearing Ratio (CBR) dan Tahanan Ujung 6 Konus Untuk Tanah Di Palangka Raya Semua data yang saya isikan dan tercantum 3
2 5 5
Nama Jurnal Anterior Jurnal
Volume 10 Nomor 2 Juni 2011 Hal 48 - 55.
Anterior Jurnal
Volume 11 Nomor 2 Juni 2012 Hal 47 - 53.
Anterior Jurnal
Volume 2 Nomor 1 Desember 2013
Media Ilmiah Teknik Sipil
Volume 2 Nomor 2 Juni 2014
Media Ilmiah Teknik Sipil
Volume 2 Nomor 2 Juni 2014
Media Ilmiah Teknik Sipil
dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing. Palangka Raya, 30 Maret 2015 Pengusul
Hendra Cahyadi, ST, MT 30
Biodata Anggota Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap
Nirwana Puspasari, ST, MT
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Jabatan Fungsional
Asisten Ahli
4
NIK
98.000.024
5
NIDN
1102057301
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Kandangan, 2 Mei 1973
7
Email
[email protected]
8
Nomor Telepon/HP
Hp. 081349083088
9
Alamat Kantor
Jl. RTA Milono Km. 1,5 Palangkaraya
10 Nomor Telepon/Faks
0536-3222184, faks 0356-3222184
11 Lulusan yang telah dihasilkan
S1 = 194 orang ; S2 = - orang ; S3=- orang
12 Mata Kuliah yang Diampu
Kalkulus Sistem Transportasi Rekayasa Lalu Lintas Struktur Baja Struktur Kayu
B. Riwayat Pendidikan S-1
S-2
S-3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Lambung Mangkurat
Institut 10 November Surabaya
-
Bidang Ilmu
Teknik Sipil
Teknik Sipil
-
1992-1998
2001-2003
-
Pengaruh Penggunaan Filler Abu Batu Pecah Terhadap Stabilitas HRS Dengan Marshall Test
Pengaruh Ukuran Sampel Terhadap Model Bangkitan dan Hasil Bangkitan Perjalanan di Kota Palangka Raya
-
Ir. Luther
Ir. Dudung
-
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor
31
Mangalik, MT
Purwadi, M.Sc Ir. Hitapria S, M.Sc
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No
Tahun
1
2009
Judul Penelitian
Sumber
Jml (juta Rp)
Mandiri
3
Universitas
4
Kopertis XI
3,5
Universitas
5
Dikti
50
Dikti
13,5
Pemodelan Bangkitan Perjalanan di
2
2011
3
2012
4
2013
5
2014
6
2014
Kota Palangka Raya Analisis Pengaruh Penggunaan Portland Cement Type I Terhadap Daya Dukung Tanah Untuk Jalan Raya Pengaruh Dari Berhentinya Angkutan Kota di Semb Tempat Pada Arus Padat lalu Lintas Pemanfaatan Kapur Padam Sebagai Bahan Perkerasan Jalan Aspal Beton Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas Pada Warm Mix Asphalt (WMA) Untuk Lapis Perkerasan Jalan Di Kota Palangka Raya Korelasi Harga California Bearing Ratio (CBR) dan Tahanan Ujung Konus Untuk Tanah Di Palangka Raya
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Jml (juta Sumber Rp) Pembuatan Pupuk Kompos Takakura di 1 2011 Universitas 4 Kelurahan Sabaru Wujud Menanamkan Budaya Bersih 2 2012 Pada Lingkungan Masyarakat Dengan Universitas 3 Membuang Sampah Pada Tempatnya Sosialisasi Rumah Sederhana Sehat 3 2013 Universitas 5 Sosialisasi Membuang Sampah Pada 4 2013 Universitas 5 Tempatnya
32
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal Volume 12 Nomor 1 Stabilisasi Tanah Palangka Raya 1 Desember 2012 Anterior Jurnal Dengan Campuran Semen Pengaruh Penggunaan Abu Batu Pecah dan Portland Cement Sebagai 2 Filler Terhadap Stabilitas Dengan Metode Marshall Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas Pada Warm Mix Asphalt (WMA) 5 Untuk Lapis Perkerasan Jalan Di Kota Palangka Raya Korelasi Harga California Bearing Ratio (CBR) dan Tahanan Ujung 6 Konus Untuk Tanah Di Palangka Raya Semua data yang saya isikan dan tercantum
Volume 2 Nomor 1 Desember 2013
Media Ilmiah Teknik Sipil
Volume 2 Nomor 2 Juni 2014
Media Ilmiah Teknik Sipil
Volume 2 Nomor 2 Juni 2014
Media Ilmiah Teknik Sipil
dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing. Palangka Raya, 30 Maret 2015 Pengusul
Nirwana Puspasari, ST, MT
33
34