KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Tinjauan Ekonomi &
Keuangan Daerah Provinsi
SULAWESI Selatan
Peta Sulawesi Selatan
2
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Daftar Isi Peta Sulawesi Selatan................................................................. 2 Daftar Isi...................................................................................... 3 Kata Pengantar............................................................................ 4 Selayang Pandang...................................................................... 5 Geografis dan Demografis.......................................................... 6 Kondisi Pelayanan Publik............................................................ 8 Kondisi Perekonomian............................................................... 19 Kesejahteraan Masyarakat........................................................ 28 Gambaran Umum Keuangan Daerah ....................................... 32 Kondisi Keuangan Daerah......................................................... 45 Ucapan Terima Kasih................................................................. 51 Sumber Data............................................................................. 52
Daftar Isi
3
Kata Pengantar Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbedabeda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. Selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. Inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah. Setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang. Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Selatan ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Sulawesi Selatan. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Dr. Marwanto Harjowiryono.
4
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Selayang Pandang
Prov. Sulawesi Selatan secara resmi terpisah dengan Sulawesi Tenggara
sejak tahun 1964 berdasarkan UU Nomor 13 Tahun
1964. Pada tahun 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004, Pemerintah Pusat mengeluarkan 5 kabupaten di Sulawesi Selatan (Kab. Majene, Kab. Mamasa, kab. Mamuju, Kab. Mamuju Utara, dan Kab. Polewali Mandar) dan membentuknya menjadi provinsi baru yaitu Sulawesi Barat. Prov. Sulawesi Selatan yang beribukota Makasar memiliki 4 suku daerah yaitu suku Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Sektor unggulan di Prov. Sulawesi Selatan yaitu pertanian,
kehutanan,
perindustrian, perdagangan, dan perikanan.
S e la y a n g Pandang
5
Geografis dan Demografis
Letak geografis Prov. Sulawesi Selatan adalah di antara 0°12’ - 8° Lintang Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur. Batas wilayah Prov. Selawesi Selatan adalah bagian utara berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, di bagian timur berbatasan dengan Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara, sedangkan di bagian barat berbatasan dengan Selat Makasar, dan bagian selatan berbatasan dengan Laut Flores. Luas wilayah Sulawesi Selatan mencapai 45.764,53 km2 yang terbagi menjadi 21 kabupaten dan 3 kotamadya dan terdiri dari 304 kecamatan dan 2.953 desa/kelurahan. Kab. Luwu Utara merupakan kabupaten terluas di Sulawesi Selatan. Wilayah provinsi ini dilalui oleh 67 sungai, dan juga terdapat 7 gunung, serta 4 danau.
6
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
No
Daerah
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah (Km2)
Kepadatan Penduduk (Per Km2)
Jumlah Penduduk, Kecamatan, Kelurahan dan Persentase
1
Kab. Kep Selayar
122.055
903,50
135,09
Penduduk se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010
2
Kab. Bulukumba
394.560
1.154,67
341,71
3
Kab. Bantaeng
176.699
395,83
446,40
4
Kab. Jeneponto
342.700
903,35
379,37
5
269.603
566,51
475,90
652.941
1.883,32
346,70
Luas wilayah Prov. Sulawesi Selatan mencapai 45.764,53 km2. Kab. Luwu Utara memiliki wilayah paling luas yaitu 7.502,68 km2.
6
Kab. Takalar Kab. Gowa
Sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Pare-
7
Kab. Sinjai
228.879
819,96
279,13
Pare yang luasnya hanya 99,33 km .
8
Kab. Maros
319.002
1.619,12
197,02
9
Kab. Pangkep
305.737
1.112,29
274,87
Dari sisi demografi, total jumlah penduduk pada tahun 2010
10
Kab. Barru
165.983
1.174,71
141,30
sebanyak 8.034.776 jiwa. Kota Makassar memiliki populasi tertinggi
11
Kab. Bone
717.682
4.559,00
157,42
12
Kab. Soppeng
223.826
1.359,44
164,65
13
Kab. Wajo
385.109
2.506,20
153,66
14
Kab. Sidrap
271.911
1.883,25
144,38
15
Kab. Pinrang
351.118
1.961,17
179,03
16
Kab. Enrekang
190.248
1.786,01
106,52
17
Kab. Luwu
332.482
3.000,25
110,82
km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah dengan
18
Kab. Tana Toraja
221.081
2.054,30
107,62
kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kota Makassar dengan
19
Kab. Luwu Utara
287.472
7.502,68
38,32
kepadatan penduduk sebesar 7.615,99 jiwa/km .
20
Kab. Luwu Timur
243.069
6.944,88
35,00
21
Kab. Toraja Utara
216.762
1.151,47
188,25
2
dengan jumlah penduduk 1.338.663 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi terendah adalah Kab. Kep. Selayar dengan jumlah penduduk 122.055 jiwa. Kepadatan penduduk Prov. Sulawesi Selatan yaitu 175,57 jiwa/
2
Kab. Luwu Utara dengan luas wilayah terbesar di Prov. Sulawesi
22
Kota Makassar
1.338.663
175,77
7.615,99
Selatan hanya memiliki tingkat kepadatan penduduk 38,32 jiwa/km
23
Kota Pare Pare
129.262
99,33
1.301,34
24
Kota Palopo
147.932
247,52
597,66
45.764,53
175,57
2
dan kepadatan penduduk terendah berada pada Kab. Luwu Timur yaitu 35 jiwa/km2.
Jumlah / Kota
8.034.776
Ge o g ra f is da n De m og rafis
7
Kondisi Pelayanan Publik 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Infrastruktur
8
4.
Perusahaan Air Minum
5.
Sumber Daya Listrik
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, Rasio Murid terhadap Guru dan Sekolah SD se-Provinsi Sulawesi Selatan
No.
Kabupaten/Kota
Sekolah
Murid
Guru
Rasio Murid/Guru
Rasio Murid/ Sekolah
Tahun 2010/2011
1
Kab. Kep Selayar
138
15.271
1.087
14,05
110,66
2
Kab. Bulukumba
346
49.063
4.001
12,26
141,80
Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar khususnya sekolah dasar di Prov. Sulawesi Selatan secara total mencapai 6.271 sekolah. Kab. Bone memiliki jumlah sekolah dasar terbanyak yaitu 669 sekolah sedangkan Kota Palopo hanya memiliki sekolah dasar sebanyak 74 sekolah.
3
Kab. Bantaeng
131
25.737
2.337
11,01
196,47
4
Kab. Jeneponto
284
52.446
3.010
17,42
184,67
5
Kab. Takalar
234
35.543
3.270
10,87
151,89
6
Kab. Gowa
405
80.357
4.802
16,73
198,41
7
Kab. Sinjai
242
33.086
2.794
11,84
136,72
8
Kab. Maros
253
42.659
2.952
14,45
168,61
9
Kab. Pangkep
308
42.402
3.290
12,89
137,67
21.002
1.998
10,51
105,54
Berdasarkan jumlah murid, Kota Makasar memiliki jumlah murid terbanyak yaitu 124.515 murid dan jumlah murid tersedikit berada di Kab. Kep. Selayar yaitu 15.271 orang. Jumlah guru SD terbanyak terdapat di Kab. Bone yaitu sebanyak 6.547 orang guru, sedangkan yang tersedikit terdapat di Kab. Kep. Selayar yaitu 1.087 orang guru. Bila dilihat daya tampung sekolah dasar maka rasio murid per sekolah di Kota Makasar yang paling tinggi yaitu 263,8 murid per sekolah. Sedangkan rasio yang paling rendah adalah di Kab. Soppeng yaitu 104,51 murid per sekolah.
Salah satu indikator kualitas pembelajaran yang bisa diterima murid SD adalah perbandingan banyaknya murid yang bisa diampu/diajar oleh setiap guru. Rasio murid per guru yang
10 Kab. Barru
199
11 Kab. Bone
669
92.532
6.547
14,13
138,31
12 Kab. Soppeng
257
26.859
3.029
8,87
104,51
13 Kab. Wajo
396
42.082
2.596
16,21
106,27
14 Kab. Sidrap
232
51.669
2.599
19,88
222,71
15 Kab. Pinrang
319
48.833
3.525
13,85
153,08
16 Kab. Enrekang
211
30.600
2.051
14,92
145,02
17 Kab. Luwu
240
49.098
2.941
16,69
204,58
18 Kab. Tana Toraja
211
35.379
2.242
15,78
167,67
19 Kab. Luwu Utara
226
43.397
2.744
15,82
192,02
20 Kab. Luwu Timur
146
32.898
1.546
21,28
225,33
21 Kab. Toraja Utara
188
39.200
2.200
17,82
208,51
22 Kota Makassar
472
124.515
4.503
27,65
263,80
23 Kota Pare Pare
tertinggi adalah 24 Kota Palopo Kota Makasar yaitu Jumlah / Total 27,65 murid per guru. Sedangkan yang terendah adalah di Kab. Barru yaitu hanya 10,51 murid per guru.
16.981
1.351
12,57
188,68
74
90
18.637
1.196
15,58
251,85
6.271
1.050.246
68.611
15,13
Pe la y a n a n P u b lik
171,03
9
Kab/Kota
Sekolah
Murid
Guru
Rasio Murid/Guru
Rasio Murid/Sekolah
1
Kab. Kep Selayar
35
4.682
592
7,91
133,77
2
Kab. Bulukumba
63
13.828
1.168
11,84
219,49
3
Kab. Bantaeng
20
6.131
507
12,09
306,55
4
Kab. Jeneponto
64
12.840
851
15,09
200,63
5
Kab. Takalar
42
11.748
1.080
10,88
279,71
6
Kab. Gowa
100
23.425
2.095
11,18
234,25
7
Kab. Sinjai
44
10.473
919
11,40
238,02
8
Kab. Maros
54
13.469
1.221
11,03
249,43
9
Kab. Pangkep
66
16.528
1.600
10,33
250,42
10 Kab. Barru
39
8.634
899
9,60
221,38
11 Kab. Bone
120
27.911
2.335
11,95
232,59 251,29
12 Kab. Soppeng
38
9.549
981
9,73
13 Kab. Wajo
55
15.197
1.426
10,66
276,31
14 Kab. Sidrap
41
11.734
1.045
11,23
286,20
15 Kab. Pinrang
60
20.352
1.281
15,89
339,20
16 Kab. Enrekang
38
9.575
1.160
8,25
251,97
17 Kab. Luwu
82
19.106
1.661
18 Kab. Tana Toraja
65
12.429
1.208
19 Kab. Luwu Utara
69
16.208
834
20 Kab. Luwu Timur
35
11.029
735
52
12.168
636
196
56.104
4.076
21 Kab. Toraja Utara 22 Kota Makassar 23 Kota Pare Pare 24 Kota Palopo Jumlah / Total
6.825
640
21
21
7.970
673
1.420
357.915
29.623
Sarana dan prasarana pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) di Prov. Sulawesi Selatan secara total mencapai 1.420 sekolah. Jumlah sekolah menengah
10
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, Rasio Murid terhadap Guru dan Sekolah SMP se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010/2011 pertama terbanyak berada di Kota Makasar yaitu 196 sekolah dan yang paling sedikit yaitu di Kab. Bantaeng dengan 20 sekolah .
Berdasarkan jumlah murid SMP, 19,43 234,90 Kota Makasar 15,01 315,11 19,13 234,00 memiliki jumlah 13,76 286,24 murid terbanyak 10,66 325,00 yaitu 56.104 murid 11,84 379,52 dan jumlah murid 12,11 257,09 tersedikit berada di Kab. Kep. Selayar yaitu 4.682 orang. 11,50
233,00
10,29
191,22
Jumlah guru SMP terbanyak terdapat di
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Kota Makasar yaitu sebanyak 4.076 orang guru, sedangkan yang tersedikit terdapat di Kab. Kep. Selayar yaitu 592 orang guru. Bila dilihat daya tampung sekolah menengah pertama, maka rasio murid per sekolah di Kota Palopo merupakan yang paling tinggi yaitu 379,52 murid per sekolah. Sedangkan rasio yang paling rendah adalah di Kab. Kep. Selayar yaitu 133,77 murid per sekolah. Kualitas pembelajaran yang diterima murid SMP dapat dilihat dari perbandingan banyaknya murid yang diajar oleh setiap guru. Rasio murid SMP per guru yang tertinggi adalah Kab. Luwu Utara yaitu 19,43 murid per guru. Sedangkan yang terendah adalah di Kab. Kep. Selayar yaitu 7,91 murid per guru.
No
Kabupaten/Kota
Angka Melek Huruf (Persen) 2009 2010
Angka Melek Huruf (AMH) se-Provinsi
1
Kab. Selayar
89,23
89,23
Sulawesi Selatan Tahun 2009-2010
2
Kab. Bulukumba
85,35
85,35
3
Kab. Bantaeng
77,51
78,98
4
Kab. Jeneponto
77,20
77,27
Indikator keberhasilan pendidikan di Prov.
5
Kab. Takalar
80,75
81,80
Sulawesi Selatan dapat dilihat berdasarkan
6
Kab. Gowa
80,27
81,92
Angka Melek Huruf (AMH) dari masingmasing kab./kota. AMH Prov. Sulawesi
7
Kab. Sinjai
86,45
86,45
8
Kab. Maros
82,90
82,97
9
Kab. Pangkajene Kepulauan
Selatan pada tahun 2010 adalah 87,75
86,86
87,55
10 Kab. Barru
88,48
89,23
persen atau mengalami kenaikan 0,73% dari
11 Kab. Bone
84,85
84,86
tahun 2009 yang hanya sebesar 87,02%.
12 Kab. Soppeng
85,08
86,67
13 Kab. Wajo
82,69
83,53
Dari 24 kab/kota di Sulawesi Selatan
14 Kab. Sidenreng Rappang
89,57
89,63
terdapat 11 daerah yang nilai AMH-nya di
15 Kab. Pinrang
89,74
89,90
atas AMH provinsi. Kota Palopo merupakan
16 Kab. Enrekang
90,44
90,44
17 Kab. Luwu
91,48
91,48
18 Kab. Tana Toraja
85,45
86,28
19 Kab. Luwu Utara
92,05
92,36
20 Kab. Luwu Timur
93,24
93,24
21 Kab. Toraja Utara
83,03
83,80
22 Kota Makasar
96,68
96,79
23 Kota Pare-Pare
97,06
97,16
24 Kota Palopo
97,32
97,33
daerah dengan AMH tertinggi sedangkan daerah yang AMH-nya paling rendah adalah Kab. Jeneponto.
Jumlah / Total
87,02
87,75
Pe la y a n a n P u b lik
11
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009/2010
No.
Kabupaten / Kota
Angka Partisipasi Kasar (APK) 118,23
Angka Partisipasi Murni (APM) 96,44
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009/2010
No.
Kabupaten / Kota
Angka Partisipasi Kasar (APK) 87,47
Angka Partisipasi Murni (APM) 65,37
1
Kab. Bantaeng
1
Kab. Bantaeng
2
Kab. Barru
112,50
91,77
2
Kab. Barru
101,15
74,87
3
Kab. Bone
115,04
93,84
3
Kab. Bone
95,35
72,82
4
Kab. Bulukumba
117,97
96,23
4
Kab. Bulukumba
85,88
64,68
Salah satu indikator keberhasilan pendidikan
5
Kab. Enrekang
117,26
95,65
5
Kab. Enrekang
109,76
82,63
dasar di daerah adalah dengan melihat
6
Kab. Gowa
118,52
96,68
6
Kab. Gowa
90,62
69,68
seberapa besar tingkat Angka Partisipasi
7
Kab. Jeneponto
117,58
95,91
7
Kab. Jeneponto
83,91
63,06
Murni (APM) anak usia sekolah SD dan SMP.
8
Kab. Luwu
119,33
97,34
8
Kab. Luwu
110,58
84,14
Tingkat APM SD Tahun 2009/2010 tertinggi
9
Kab. Luwu Timur
114,70
93,56
9
Kab. Luwu Timur
111,48
84,96
10
Kab. Luwu Utara
115,22
93,98
10
Kab. Luwu Utara
87,71
67,38
terdapat di Kab. Luwu dan Kab. Tana Toraja
11
Kab. Maros
115,62
94,31
11
Kab. Maros
103,10
78,32
yaitu 97,34 dan yang terendah terdapat di
12
Kab. Pangkajene Kepulauan
117,59
95,92
12
Kab. Pangkajene Kepulauan
110,76
84,78
Kab. Wajo yaitu 89,50.
13
Kab. Pinrang
117,06
95,48
13
Kab. Pinrang
91,70
69,78
14
Kab. Selayar
116,32
94,89
14
Kab. Selayar
91,75
66,50
15
Kab. Sidenreng Rappang
116,56
95,08
15
Kab. Sidenreng Rappang
95,08
71,59
Tingkat APM SMP Tahun 2009/2010 yang
16
Kab. Sinjai
116,86
95,33
16
Kab. Sinjai
101,28
74,97
tertinggi terdapat di Kota Palopo yaitu 96,29
17
Kab. Soppeng
114,86
93,70
17
Kab. Soppeng
100,58
76,95
sedangkan APM terendah terdapat di Kab.
18
Kab. Takalar
118,79
96,90
18
Kab. Takalar
94,19
72,09
Jeneponto yaitu sebesar 63,06.
19
Kab. Tana Toraja
20
Kab. Toraja Utara
119,33 -
97,34 -
19
Kab. Tana Toraja
108,41
82,22
20
Kab. Toraja Utara
94,27
71,53
21
Kab. Wajo
109,72
89,50
21
Kab. Wajo
90,75
69,80
22
Kota Makassar
119,27
97,29
22
Kota Makassar
99,07
75,16
23
Kota Palopo
118,31
96,51
23
Kota Palopo
132,41
96,29
24
Kota Pare-Pare
114,52
93,42
24
Kota Pare-Pare
107,88
80,95
12
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Kesehatan
1
Kab. Kep Selayar
Tahun 2010
2
Kab. Bulukumba
Sarana kesehatan bagi seluruh
1
142
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
61
13
248
17
-
-
482
Posyandu Paripurna
Puskesmas Keliling
Jumlah Sarana
Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Khusus RSU Pusat Pemerintah Swasta ABRI Pemerintah Swasta Tempat Tempat Tempat Tempat Tempat Tempat Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Tidur Tidur Tidur Tidur Tidur Tidur 1 57 -
Puskesmas Pembantu
Kabupaten/Kota
Puskesmas
No.
3
Kab. Bantaeng
1
85
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12
22
12
230
4
Kab. Jeneponto
1
33
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
55
17
413
5
Kab. Takalar
1
175
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
45
14
409
6
Kab. Gowa
1
117
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23
123
22
671
7
Kab. Sinjai
1
110
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
15
63
15
316
Selatan meliputi Rumah Sakit (RS),
8
Kab. Maros
1
107
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
-
-
392
9
Kab. Pangkep
Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
10 Kab. Barru
penduduk yang berada di Sulawesi
1
158
1
32
-
-
-
-
-
-
1
-
19
63
15
346
1
77
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
33
11
238
Puskesmas Keliling, dan Posyandu
11 Kab. Bone
1
168
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
36
78
36
915
Paripurna.
12 Kab. Soppeng
1
89
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17
45
17
313
Secara
keseluruhan
di Sulawesi Selatan terdapat 72
13 Kab. Wajo
1
138
1
26
-
-
-
-
-
-
-
-
22
54
22
432
rumah sakit dengan jumlah kamar
14 Kab. Sidrap
2
171
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
14
41
14
315
-
sebanyak 6.065 kamar baik yang dikelola
baik
oleh
Pemerintah
15 Kab. Pinrang
1
142
-
-
-
-
16 Kab. Enrekang
1
180
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
52
15
350
-
-
-
-
-
13
70
13
266
17 Kab. Luwu
1
77
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21
104
20
377
18 Kab. Tana Toraja
1
145
1
53
-
-
-
-
1
-
-
-
20
68
25
255
50 Rumah Sakit Umum dan 22
19 Kab. Luwu Utara
1
140
1
150
-
-
-
-
-
-
-
-
12
65
9
322
RS Khusus. Jumlah Puskesmas
20 Kab. Luwu Timur
-
-
1
102
-
-
-
-
-
-
-
-
14
58
-
246 210
maupun swasta yang terdiri dari
di
Sulawesi
Selatan
sebanyak
21 Kab. Toraja Utara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22
24
13
413, Puskesmas Pembantu 1210,
22 Kota Makassar
5
512
8
1.017
4
861
-
-
-
-
12
-
37
47
36
953
Puskesmas
23 Kota Pare Pare
1
-
1
100
1
60
1
659
4
-
-
-
6
17
-
115
Keliling
348,
dan
Posyandu Paripurna 8.944.
24 Kota Palopo 2010
1
122
1
-
1
40
-
-
1
20
1
-
10
22
9
130
27
2.945
15
1.480
7
961
1
659
6
20
16
-
413
1.210
348
8.944
Daerah yang memiliki rumah sakit terbanyak adalah di Kota Makasar,
Puskesmas Pembantu paling banyak terdapat Kab. Gowa
Timur belum memiliki puskesmas keliling. Semua daerah di
sedangkan Kab. Tanah Toraja sama sekali belum memiliki
yang jumlahnya mencapai 123 pustu sedangkan Kab. Maros
Sulawesi Selatan memiliki posyandu paripurna, daerah yang
rumah sakit. Puskesmas terbanyak juga berada di Kota
tidak memiliki pustu. Jumlah puskesmas keliling terbanyak
paling banyak memiliki posyandu yaitu Kota Makasar dan
Makasar yaitu sebanyak 37 puskesmas dan yang paling
terdapat di Kota Makasar dan Kab. Bone yaitu sebanyak
yang paling sedikit yaitu Kota Palopo dengan 130 posyandu.
sedikit berada di Kota Pare Pare yaitu 6 puskesmas. Untuk
36 buah, sementara itu Kab. Pare Pare dan Kab. Luwu
Pe la y a n a n P u b lik
13
No.
Kabupaten/Kota
Tenaga Kesehatan Dokter
Bidan
Perawat
1 Kab. Kep Selayar
34
45
186
Jumlah Tenaga Kesehatan se-Provinsi
2 Kab. Bulukumba
61
102
270
Sulawesi Selatan
3 Kab. Bantaeng
36
60
89
4 Kab. Jeneponto
38
78
192
5 Kab. Takalar
Tahun 2010
224
68
139
6 Kab. Gowa
89
174
286
7 Kab. Sinjai
52
97
147
Tenaga kesehatan untuk melayani seluruh penduduk
8 Kab. Maros
80
131
129
di Sulawesi Selatan pada tahun 2010 sebanyak 13.130
9 Kab. Pangkep
97
132
337
orang yang terdiri dari 2.613 dokter, 2.821 bidan, dan
10 Kab. Barru
45
75
162
7.696 perawat. Jumlah tenaga dokter yang terbanyak
11 Kab. Bone
56
148
271
berada Kota Makasar yaitu 1.229 orang dan yang paling
12 Kab. Soppeng
44
82
147
13 Kab. Wajo
58
104
299
sedikit berada di Kab. Luwu yaitu hanya 26 orang.Untuk
14 Kab. Sidrap
53
96
240
15 Kab. Pinrang
41
117
155
Makassar dengan jumlah 387 orang, sedangkan daerah
16 Kab. Enrekang
38
102
162
yang tenaga bidannya hanya sedikit yaitu Kab. Kep.
17 Kab. Luwu
26
160
281
Selayar sebanyak 45 orang. Kota Makassar juga memiliki
18 Kab. Tana Toraja
46
107
177
perawat terbanyak dibandingkan daerah lain yaitu
19 Kab. Luwu Utara
38
132
282
20 Kab. Luwu Timur
60
152
232
sejumlah 2.702 orang dan Kab. Bantaeng merupakan
21 Kab. Toraja Utara
46
97
132
22 Kota Makassar
1.229
387
2.702
23 Kota Pare Pare
65
89
400
24 Kota Palopo
57
86
279
2010
2.613
2.821
7.696
14
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
tenaga bidan yang paling banyak juga terdapat di Kota
daerah dengan jumlah perawat paling sedikit yaitu 89 orang.
No
Kabupaten/Kota
Angka Harapan Hidup (Tahun) 2009
2010
1
Kab. Selayar
67,61
67,74
2
Kab. Bulukumba
71,62
71,94
Angka Harapan Hidup (AHH) se-Provinsi
3
Kab. Bantaeng
73,12
73,6
Sulawesi Selatan
4
Kab. Jeneponto
64,85
65
Tahun 2009-2010
5
Kab. Takalar
69,17
69,52
6
Kab. Gowa
71,43
71,61
7
Kab. Sinjai
71,61
71,99
8
Kab. Maros
71,71
72,3
9
Kab. Pangkajene Kepulauan
68,62
68,79
Angka Harapan Hidup di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 mencapai 69,40 tahun dan tahun 2010 meningkat menjadi
10 Kab. Barru
68,54
68,85
69,8 tahun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 70 tahun.
11 Kab. Bone
69,35
69,73
Bila dilihat per daerah maka angka harapan hidup yang
12 Kab. Soppeng
71,52
71,63
tertinggi pada tahun 2010 terdapat di Kab. Enrenkang yaitu
13 Kab. Wajo
70,4
70,94
74,99 tahun dan angka harapan hidup yang terendah terdapat
14 Kab. Sidenreng Rappang
72,07
72,5
15 Kab. Pinrang
71,72
72,06 74,99
di Kab. Jeneponto yaitu 65 tahun.
16 Kab. Enrekang
74,66
17 Kab. Luwu
73,25
73,7
18 Kab. Tana Toraja
74,13
74,17
19 Kab. Luwu Utara
71,34
71,56
20 Kab. Luwu Timur
70,84
70,95
21 Kab. Toraja Utara
73,49
73,54
22 Kota Makasar
73,24
73,59
23 Kota Pare-Pare
73,92
74,27
24 Kota Palopo
72,25
72,47
69,8
70
Jumlah / Total
Pe la y a n a n P u b lik
15
Panjang Jalan
1
Kab. Kep Selayar
0
105
689
528
69
197
0
506
Kondisi Jalan Rusak Ringan 80 107
2
Kab. Bulukumba
37
109
1343
1067
389
33
0
756
216
46
471
3
Kab. Bantaeng
36
19
556
475
43
93
0
376
65
63
107
No.
Kab/Kota
Negara
Provinsi
Jenis Permukaan
Kabupaten
Aspal
Kerikil
Tanah
Tak terinci
Baik
Sedang
Rusak Berat 101
4
Kab. Jeneponto
53
41
1447
1495
8
10
28
1495
28
18
0
5
Kab. Takalar
30
0
856
769
51
66
0
390
334
122
40
6
Kab. Gowa
17
194
2469
1314
492
874
0
1010
97
260
1313
7
Kab. Sinjai
45
72
1318
896
346
133
60
701
399
197
138
Panjang Jalan Negara seProvinsi Sulawesi Selatan
8
Kab. Maros
86
0
1392
427
114
877
60
558
126
290
504
9
Kab. Pangkep
84
0
790
644
109
77
44
660
104
58
52
10 Kab. Barru
65
33
851
504
13
189
243
518
122
89
220
11 Kab. Bone
208
166
2504
1373
804
701
0
1201
219
480
978
0
121
819
592
178
166
4
382
142
174
242
12 Kab. Soppeng 13 Kab. Wajo
138
75
1380
824
494
63
212
827
190
336
240
14 Kab. Sidrap
65
40
1395
418
509
158
415
497
294
196
513
Tahun 2010 (Km)
15 Kab. Pinrang
70
51
740
568
202
80
11
239
256
305
61
jalan yang masih berupa kerikil
16 Kab. Enrekang
83
33
1033
662
278
209
0
593
325
140
91
118
0
1454
534
686
352
0
547
373
470
182
sepanjang 7.282 km, dan jalan
18 Kab. Tana Toraja
90
55
1424
455
247
699
168
215
151
263
940
yang permukaannya masih tanah
19 Kab. Luwu Utara
111
146
2560
657
1055
1083
22
2110
443
192
72
20 Kab. Luwu Timur
143
0
2366
731
1032
715
34
2512
0
0
0
17 Kab. Luwu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22 Kota Makassar
21 Kab. Toraja Utara
49
0
1593
1273
49
76
244
726
148
171
597
23 Kota Pare Pare
18
0
311
197
27
12
93
197
39
93
0
24 Kota Palopo Jumlah / Total
7 1.553
0 1.260
326 29.616
224 16.627
87 7.282
17 6.880
5 1.643
225 17.241
92 4.243
11 4.081
5 6.867
sepanjang 6.880 km. Dari total panjang jalan yang ada di Sulawesi Selatan,
sebanyak 17.241 km
dalam kondisi baik. Daerah yang memiliki jalan dengan kondisi baik
Sarana penunjang transportasi darat antar daerah di wilayah
paling banyak terdapat di Kab.
Sulawesi Selatan meliputi jalan negara, jalan provinsi, dan
Luwu Timur yaitu sepanjang 2.512 km. Sedangkan Kab. Gowa
jalan kabupaten dengan total 32.429 km. Kondisi jalan yang
merupakan daerah yang paling banyak memiliki jalan dengan
sudah diaspal pada tahun 2010 adalah sepanjang 16.627 km,
kondisi rusak berat yaitu 1.313 km.
16
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
No.
Kabupaten / Kota
Pelanggan
Daya Tersambung (VA)
Terjual (KWH)
1
Kab. Kep Selayar
11.760
11.009.900
17.110.123
Penjualan Tenaga listrik se-
2
Kab. Bulukumba
58.422
48.108.100
74.637.429
Provinsi Sulawesi Selatan
3
Kab. Bantaeng
20.838
15.912.170
26.810.428
4
Kab. Jeneponto
38.861
30.390.000
47.215.961
5
Kab. Takalar
45.541
34.859.175
48.844.970
Jumlah pelanggan listrik di Sulawesi Selatan pada
6
Kab. Gowa
101.407
93.512.060
146.310.606
tahun 2010 mencapai 1.276.722, dengan pelanggan
7
Kab. Sinjai
25.970
22.264.650
34.841.891
8
Kab. Maros
49.706
94.552.734
299.322.867
9
Kab. Pangkep
213.425.957
Tahun 2010
terbanyak terdapat di Kota Makassar yaitu 260.098 pelanggan dan yang paling sedikit yaitu kab. Kep.
45.543
90.198.050
10 Kab. Barru
28.478
23.270.700
34.171.139
Selayar
11 Kab. Bone
120.865
101.203.060
137.172.814
sebanyak
11.760
pelanggan,
sedangkan
jumlah pelanggan di Kab. Toraja Timur belum terdata.
12 Kab. Soppeng
46.683
35.167.510
47.875.323
Daya yang tersambung di Sulawesi Selatan sebesar
13 Kab. Wajo
67.339
53.568.100
74.532.318
1.573.101.950 VA, dengan daya tersambung terbesar di
14 Kab. Sidrap
51.092
41.457.950
70.212.826
15 Kab. Pinrang
69.873
56.354.010
85.029.722
16 Kab. Enrekang
33.790
26.064.150
29.740.453
17 Kab. Luwu
40.777
30.856.050
48.960.028
VA. Sementara itu, tenaga listrik yang terjual pada tahun
18 Kab. Tana Toraja
47.179
40.088.700
47.348.523
2010 mencapai 2.990.446.124 KWH.
19 Kab. Luwu Utara
32.888
27.342.600
38.059.886
20 Kab. Luwu Timur
29.534
28.815.166
48.345.893
21 Kab. Toraja Utara
-
Kota Makassar yaitu 605.872.775 VA dan yang paling kecil yaitu di Kab. Kep. Selayar sebanyak 11.009.900
-
-
22 Kota Makassar
260.098
605.872.775
1.299.399.765
23 Kota Pare Pare
26.440
33.070.010
67.178.796
24 Kota Palopo
23.638
29.164.330
53.898.406
1.276.722
1.573.101.950
2.990.446.124
Jumlah / Total
Pe la y a n a n P u b lik
17
Jumlah Perusahaan Air Minum, Status Perushaan, Kapasitas Produksi, Sumber Air Baku dan tenaga Kerja Perusahaan Air Minum di Provinsi Sulawesi Selatan Kab/Kota
Pelanggan
Rumah Tangga Air Disalurkan Nilai (000) (m3) 531.807 1.501.123
26
Rumah Tangga Badan sosial Lainnya Air Air Air Pelangg Pelangg Disalurkan Nilai (000) Disalurkan Nilai (000) Disalurkan Nilai (000) Pelanggan an an (m3) (m3) (m3) 14.316 57.239 183 48.152 128.013 1 4.389 26.394 4.680
Total Air Disalurkan (m3) 629.557
Nilai (000)
1
kab. Kep Selayar
4.386
2
kab. Bulukumba
5.623
591.397
1.861.505
153
21.812
155.403
261
41.719
141.902
2
5.069
16.209
6.124
667.755
2.230.252
3
kab. Bantaeng
6.596
1.182.347
2.388.154
187
44.098
255.954
159
107.942
107.820
1
46
840
7.045
1.404.563
2.957.014
1.834.172
4
kab. Jeneponto
5.450
793.690
3.121.443
9
1.993
25.314
83
16.985
45.568
63
11.308
40.290
5.708
864.045
3.508.676
5
kab. Takalar
4.880
875.097
632.937
127
54.943
242.861
100
52.883
107.500
1
2.989
72.888
5.217
1.079.723
1.359.918
-
-
14.832
4.449.600
9.499.195
15
47.390
75.626
5.567
1.347.169
1.979.649
5
184.315
1.786.566
6
kab. Gowa
13.615
4.084.500
8.195.418
836
250.800
892.634
134
40.200
73.589
7
kab. Sinjai
4.944
1.081.178
1.440.112
395
101.603
256.371
85
24.106
28.375
8
kab. Maros
8.811
1.439.103
4.661.589
701
254.179
1.147.526
181
61.985
164.165
9
kab. Pangkep
6.631
1.008.881
3.379.751
79
538.981
2.371.516
103
25.459
112.020
-
-
-
-
9.803
2.039.301
8.122.644
6.933
1.661.476
6.158.607
10
kab. Barru
5.822
658.434
2.891.721
134
19.973
250.418
43
30.726
92.683
-
-
-
6.144
752.051
3.578.481
11
kab. Bone
9.889
1.575.609
5.499
664
150.796
886.180
273
105.953
194.501
-
-
-
10.947
1.898.807
7.002.921
-
12
kab. Soppeng
6.439
884.355
2.185
148
32.432
198.236
142
36.114
70.444
13
kab. Wajo
5.533
950.957
1.877
521
95.040
417.580
39
16.390
52.443
14
kab. Sidrap
4.802
1.056.364
1.649.335
492
125.647
217.942
176
69.138
67.569
15
kab. Pinrang
6.218
750.886
2.093.743
10
4.878
16.486
55
17.496
45.548
-
-
6.838
997.916
2.644.723
26
8.051
13.568
6.239
1.113.919
2.474.155
1
7.751
350.851
1
731
-
-
-
5.514
1.270.133
1.964.405
6.455
819.154
2.629.923 2.291.177
16
kab. Enrekang
5.017
1.219.364
1.907.871
42
53.647
130.065
130
63.192
55.778
2.366
5.271
1.436.564
17
kab. Luwu
1.674
341.753
719.722
182
45.615
128.348
55
39.063
31.678
-
-
-
1.941
437.786
912.926
18
kab. Tana Toraja
11.631
1.516.142
6.004.506
515
120.540
1.040.792
521
165.721
517.138
-
-
-
12.750
1.832.210
7.705.424
19
kab. Luwu Utara
1.007
277.990
551.900
158
57.701
193.949
82
67.713
67.291
-
20
kab. Luwu Timur
994
29.705
58.421
159
5.786
15.002
67
6.362
6.080
1.681
1.567.046
21
kab. Toraja Utara
22
Kota Makassar
130.835
30.570.942
0 67.627.391
10.565
2.985.447
0 33.367.237
-
-
1.659.086
-
-
1.268
417.244
853.514
1
1.628
24.440
1.250
45.587
108.146
10
1.011.367
8.479.423
-
-
-
146.687
38.825.666
126.856.764
23
Kota Pare Pare
15.901
2.989.889
8.691.915
313
257.580
694.343
87
30.523
37.100
3
98.800
845.922
16.452
3.549.775
10.690.963
24
Kota Palopo
12.665
3.464.283
11.849.598
1.806
676.361
3.537.206
306
388.147
671.578
1
1.927
48.575
14.898
4.693.084
16.881.349
2010
279.363
57.874.673
131.237.716
18.222
5.914.168
46.498.602
4.946
3.023.015
4.477.869
131
1.385.761
11.783.958
308.563
72.233.085
224.244.998
Total air minum yang disalurkan ke seluruh kab/kota di di Prov. Sulawesi Selatan pada tahun 2010 sebanyak 72.233.085 m3 atau senilai Rp 224.244.998.000. Jumlah pelanggan air minum di Sulawesi Selatan baik Rumah
18
Pelanggan
Tangga, Perusahaan, Badan Sosial, dan lainnya mencapai 308.563. Pelanggan terbanyak tentu berada di Kota Makassar yaitu 146.687 pelanggan dengan total volume air yang disalurkan sebanyak 38.825.666 m3.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Pelanggan yang paling sedikit terdapat di Kab. Luwu Timur yaitu 1.250 pelanggan dengan volume air yang disalurkan sebanyak 45.587 m3.
Kondisi Perekonomian 1.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2.
Tingkat Inflasi
3.
Produksi Tanaman Pangan
4.
Produksi Perkebunan
5.
Produksi Ternak
6.
Produksi Perikanan
7. Industri 8. Perhotelan
Pe r e k onomian
19
Perdagangan, Hotel dan Restoran 17%
Produk Domestik Regional
Industri Pengolahan 12%
Other 28%
Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7%
Pertambangan 6% Bangunan dan Konstruksi 6%
Usaha (2010)
Besarnya PDRB Sulawesi Selatan didominasi oleh empat sektor usaha, yaitu pertanian; jasa; perdagangan, Listrik, Gas hotel, dan restoran; dan industri dan Air pengolahan. Sektor yang paling Pertanian Pengangkutan banyak memberikan kontribusi adalah Minum 26% dan Komunikasi sektor pertanian yaitu sebesar 26%, 1% 8% diikuti dengan sektor jasa 17%, sektor perdagangan, hotel, dan restoran 17%, dan industri pengolahan 12%. Sektor lainnya jika di total memberikan kontribusi sebesar 27% dengan Kinerja ekonomi Prov. Sulawesi Selatan terus menguat setiap rician sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 8%, tahunnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh besarnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 7%, sektor PDRB Prov. Sulawesi Selatan yang terus meningkat. Pada tahun pertambangan 6%, sektor bangunan dan konstruksi 6%, dan 2010 PDRB Sulawesi Selatan mencapai 117.830,27. listrik, gas, dan air minum 1%.
Jasa-Jasa 17%
20
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Padi No.
Kab/Kota
Luas Panen (ha)
Palawija
Produksi (ton)
Luas Panen (ha)
Produksi (ton)
Luas Panen Tanaman Bahan Makanan se-Provinsi
1
Kab. Kep Selayar
3.999
17.279
5.509
19.623
Sulawesi Selatan Tahun 2010
2
Kab. Bulukumba
41.699
199.053
38.900
178.071
3
Kab. Bantaeng
15.271
72.299
27.893
147.390
4
Kab. Jeneponto
20.081
113.482
62.421
352.818
5
27.420
134.943
6.726
40.309
6
Kab. Takalar Kab. Gowa
51.998
267.744
55.879
497.945
7
Kab. Sinjai
23.005
129.427
11.351
43.866
8
Kab. Maros
44.571
250.280
10.401
71.496
9
Kab. Pangkep
24.551
130.777
2.863
14.389
10 Kab. Barru
18.480
100.168
3.236
11.860
Lima kabupaten di Sulawesi Selatan sebagai penghasil
11 Kab. Bone
141.656
688.871
71.497
207.872
produksi padi terbesar yaitu kab. Bone, Kab. Pinrang, Kab.
12 Kab. Soppeng
43.796
252.565
10.220
51.340
Wajo, Kab. Sidrap, dan Kab. Gowa.
13 Kab. Wajo
96.219
423.084
25.197
51.830
14 Kab. Sidrap
69.013
327.281
17.597
94.606
15 Kab. Pinrang
90.355
498.770
14.636
90.667
16 Kab. Enrekang
12.422
54.141
13.956
69.690
17 Kab. Luwu
58.238
261.753
3.374
13.711
18 Kab. Tana Toraja
17.730
79.736
3.443
28.502
19 Kab. Luwu Utara
32.889
140.190
17.187
78.647
20 Kab. Luwu Timur
27.206
117.649
4.477
24.904
21 Kab. Toraja Utara
16.629
83.409
535
6.476
22 Kota Makassar
3.113
13.492
328
4.428
23 Kota Pare Pare
892
4.243
292
1.330
5.121
21.807
703
4.285
886.354
4.382.443
408.621
2.106.055
Pada tahun 2010 luas panen sektor pertanian di Sulawesi Selatan menghasilkan produk padi sebanyak 4.382.443 ton dan palawija sebanyak 2.106.055 ton.
Sedangkan lima kabupaten yang menghasilkan produksi tanaman palawija terbesar di Sulawesi Selatan yaitu Kab. Gowa, Kab. Jeneponto, Kab. Bone, Kab. Bulukumba, dan Kab. Bantaeng.
24 Kota Palopo Jumlah / Total
Pe r e k onomian
21
No.
Kabupaten / Kota
1 Kab. Kep Selayar 2 Kab. Bulukumba
Unggas
95.470
235.324
142.707
964.472
3 Kab. Bantaeng
70.548
1.139.398
4 Kab. Jeneponto
163.744
1.297.630
5 Kab. Takalar 6 Kab. Gowa
59.028
1.179.435
102.154
2.175.509
Jumlah Ternak menurut Jenisnya se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 (Ekor)
7 Kab. Sinjai
68.894
792.386
Pada tahun 2010 jumlah populasi ternak di Prov.
8 Kab. Maros
56.530
9.394.532
9 Kab. Pangkep
Sulawesi Selatan mencapai 2.200.288 ekor. Sementara
83.640
1.090.317
10 Kab. Barru
57.607
1.525.638
itu populasi unggas mencapai 42.323.686 ekor.
11 Kab. Bone
220.910
1.607.942
12 Kab. Soppeng
38.589
947.878
13 Kab. Wajo
64.239
1.143.891
14 Kab. Sidrap
50.322
6.992.370
sedangkan daerah dengan populasi ternak paling
15 Kab. Pinrang
74.556
2.994.532
sedikit yaitu Kota Palopo sebanyak 7.425 ekor.
16 Kab. Enrekang
73.746
788.080
Daerah dengan populasi ternak terbanyak yaitu Kab. Toraja Utara dengan jumlah ternak 307.726 ekor
45.947
2.867.758
Populasi unggas terbanyak terdapat di Kab. Maros
18 Kab. Tana Toraja
301.522
486.968
yaitu sebanyak 9.394.532 ekor dan yang paling sedikit
19 Kab. Luwu Utara
53.029
985.021
terdapat di Kab. Kep. Selayar yaitu hanya 235.324 ekor.
20 Kab. Luwu Timur
37.228
387.677
21 Kab. Toraja Utara
17 Kab. Luwu
307.726
354.481
22 Kota Makassar
9.573
644.314
23 Kota Pare Pare
15.154
1.399.712
7.425
928.421
2.200.288
42.323.686
24 Kota Palopo Jumlah / Total
22
Ternak
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Produksi (ton)
Produksi dan Nilai Produksi Ikan Darat dan Ikan Laut seProvinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010
Secara keseluruhan produksi ikan di Sulawesi Selatan baik dari perikanan
No.
Kab/Kota
Perikanan Laut
Produksi (Ribu Rupiah)
Perikanan Darat
Perikanan Laut
Perikanan Darat
1
Kab. Kep Selayar
15.696
11.153
179.827.350
44.711.000
2
Kab. Bulukumba
31.575
77.359
202.513.140
265.622.000
3
Kab. Bantaeng
1.673
69.139
12.795.450
107.866.000
4
Kab. Jeneponto
16.142
152.811
108.953.100
293.886.150
5
7.692
452.586
63.583.200
755.027.075
6
Kab. Takalar Kab. Gowa
7
Kab. Sinjai
25.485
12.712
277.460.800
30.721.950
8
Kab. Maros
14.124
10.179
76.255.900
229.426.500 421.605.350
-
800
-
10.001.100
darat maupun laut pada tahun 2010
9
Kab. Pangkep
7.270
81.269
107.514.050
berjumlah 1.911.764 ton.
Produksi
10
Kab. Barru
17.435
3.164
110.451.400
66.291.000
Selatan
11
Kab. Bone
18.578
157.627
102.437.450
473.863.300
perikanan
di
Sulawesi
didominasi oleh perikanan darat yang
12
Kab. Soppeng
13
Kab. Wajo
-
2.701
15.289
33.300
jumlahnya mencapai 1.696.667 ton.
14
Kab. Sidrap
Kab. Takalar merupakan penghasil
-
1.221
15
Kab. Pinrang
11.368
25.480
perikanan darat terbesar di Sulawesi
16
Kab. Enrekang
Selatan dengan total produksi 452.586
17
Kab. Luwu
ton atau senilai Rp 755.027.075.000. Produksi
perikanan
laut
terbesar
terdapat di Kab. Bulukumba dengan total produksi 31.575 ton atau senilai Rp 202.513.140.000.
1.123
560 383.304
74.490.125 81.792.700 14.715.800
47.905.581 343.057.570 28.748.372 513.126.840 8.181.800 618.056.900
18
Kab. Tana Toraja
-
19
Kab. Luwu Utara
4.657
38.476
50.105.300
121.394.628
20
Kab. Luwu Timur
7.699
126.608
69.462.350
300.408.000
21
Kab. Toraja Utara
-
340
22
Kota Makassar
11.435
587
335
-
116.307.855
4.786.900
5.065.000 12.096.250
23
Kota Pare Pare
3.135
64
31.738.800
2.171.125
24
Kota Palopo
4.721
54.892
97.028.240
66.706.005
215.097
1.696.667
1.777.433.010
4.770.726.396
Jumlah / Total
Pe r e k onomian
23
Nilai Output Perusahaan Industri Besar dan Sedang menurut Golongan Pokok Industri se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Kode Gol. Pokok Industri 15
13.127.869
Tenaga Listrik yg Dijual
Pendapatan dari Jasa Industri
Selisih Nilai Stock Barang Setengah Jadi
Penerimaan Lainnya
-
310.532
97.166
18.297
Jumlah 13.553.864
Nilai
output
perusahaan
16
2.220
-
-
-
2.178
industri besar dan sedang
17
23.876
-
268.174
88
1.425
293.563
18/19
11.922
-
-
2
-
11.924
di Sulawesi Selatan tahun
30.317
3.425
1.265.619
2010 mencapai 20.099.129.
35
67.302
3.077
87.005
Total barang yang dihasilkan
(42)
20
1.227.340
-
4.537
21
67.302
-
53
22
48.268
-
34.892
23
31.682
-
-
-
30.937
dari semua bidang industri
24
333.036
-
26.306
488
283
360.113
yaitu sebesar 19.089.473,
25
3.724.825
-
114.793
65.026
13.821
3.918.465
pendapatan dari jasa industri
(88) 768 (745)
26
205.387
-
35
3.580
208.796
27
68.080
-
-
387
93
68.560
28
11.481
-
233
49
5.000
16.763
31/34
56.862
-
903
100
100
57.965
35
149.323
-
2.995
2.148
1.609
156.075
36
-
-
-
-
-
-
19.089.473
-
763.453
195.458
50.745
20.099.129
Jumlah / Total
15 16/17/23/24 20 21 22 25 26 35 36
24
Barang yang Dihasilkan
(206)
Industri Makanan dan Minuman Industri Pengolahan Tembakau/ Industri Tekstil/Industri Barang-barang dari Batu bara, Pengilangan Minyak Bumi Industri kayu, barang-barang dari kayu(tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan Industri Kertas, barang-barang dari kertas dan sejenisnya Industri Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman Industri Karet, barang dari karet dan barang plastik Industri Barang Galian bukan Logam Industri alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih Industri Furnitur dan Industri Pengolahan lainya
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
sebesar
763.453,
selisih
stock barang setengah jadi mencapai
195.458,
dan
penerimaan lainnya sebesar 50.745.
Nilai Tambah Industri Besar dan Sedang menurut Golongan
Nilai Tambah Bruto
Kode Gol. Pokok Industri
Nilai Output
Biaya Input
(1)
(2)
(3)
(Harga Pasar)
Pokok Industri se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010
Nilai tambah atas biaya Faktor
Pajak tak langsung
(2)-(3) 15
13.553.865
(4)-(5)
(4)
10.925.664
(5)
2.628.201
(6)
13.641
2.614.560
16
2.177
1.080
1.097
1
1.096
Total nilai output perusahaan industri
17
24.235
13.070
11.165
43
11.122
besar dan sedang seluruh sektor
18/19
industri di Sulawesi Selatan pada
20
tahun 2010 mencapai 19.829.812 dan total biaya input sebesar 14.046.583. Setelah dikurangi dengan pajak tak
11.924
5.870
6.054
104
5.950
1.265.621
846.891
418.730
4.387
414.343 11.083
21
67.302
51.305
15.997
4.914
22
87.007
33.796
53.211
386
52.825
23
30.936
14.094
16.842
63
16.779
langsung maka total nilai tambah
24
360.115
231.722
128.393
482
127.911
25
3.918.466
1.613.647
2.304.819
281
2.304.538
seluruh sektor industri besar dan
26
208.797
154.519
54.278
3.218
51.060 13.274
sedang di Sulawesi Selatan mencapai
27
68.562
55.214
13.348
74
5.755.065.
28
16.763
8.069
8.694
18
8.676
31/34
57.965
12.293
45.672
133
45.539
35
156.077
79.349
76.728
419
76.309
-
-
14.046.583
5.783.229
36 Jumlah/Total
19.829.812
28.164
5.755.065
Pe r e k onomian
25
No.
Kabupaten/Kota
Hotel
Kamar
Tempat Tidur
1
Kab. Kep Selayar
8
14
193
2
Kab. Bulukumba
45
473
733
Jumlah akomodasi, Kamar dan Tempat
3
Kab. Bantaeng
5
131
243
Tidur Hotel se-Provinsi Sulawesi Selatan
4
Kab. Jeneponto
10
112
180
Tahun 2010
5
Kab. Takalar
2
36
62
6
Kab. Gowa
20
366
651
7
Kab. Sinjai
26
259
428
8
Kab. Maros
11
208
295
9
Kab. Pangkep
8
88
112
10
Kab. Barru
10
88
180
dengan jumlah kamar sebanyak 7.726 kamar,
11
Kab. Bone
22
356
677
dan 17.551 tempat tidur. Sebagian besar hotel
12
Kab. Soppeng
16
98
374
justru beroperasi di Kota Pare Pare yaitu sebanyak
13
Kab. Wajo
20
324
692
156 hotel dengan kapasitas kamar sebanyak
14
Kab. Sidrap
8
81
169
2.148 kamar, sedangkan di Kota Makassar
15
Kab. Pinrang
10
156
285
hanya terdapat 45 hotel dengan kapasitas kamar
16
Kab. Enrekang
12
113
206
sebanyak 900 kamar. Daerah yang akomodasi
17
Kab. Luwu
10
150
236
18
Kab. Tana Toraja
13
263
534
hotelnya terbatas yaitu Kab. Takalar dengan 2
19
Kab. Luwu Utara
9
172
275
20
Kab. Luwu Timur
29
584
884
22
Kota Makassar
45
900
1.651
23
Kota Pare Pare
156
2.148
7.488
24
Kota Palopo
26
606
1.003
521
7.726
17.551
Jumlah / Total
26
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Fasilitas akomodasi berupa hotel di Sulawesi Selatan secara keseluruhan berjumlah 521 hotel
hotel dan kapasitas kamar hanya 36 kamar.
Laju Inflasi Empat Daerah di Sulawesi Selatan, Tahun 2010
Laju inflasi di Sulawesi Selatan pada
No.
Kota
Laju Inflasi
tahun 2010 dilihat dari tingkat inflasi di 4 daerah yaitu Kota Makassar,
1 Makassar
6,82
Kab. Bone, Kota Palopo, dan Kota
2 Bone
5,79
3 Palopo
6,74
4 Pare Pare
3,99
Prov. Sulawesi Selatan
6,56
Pare Pare maka yang paling tinggi laju inflasinya yaitu Kota Makassar sebesar 6,82% atau lebih tinggi dari laju inflasi Prov. Sulawesi Selatan yaitu sebesar 6,56%. Kota dengan laju inflasi terendah yaitu Kota Pare Pare (3,99%).
Pe r e k onomian
27
Kesejahteraan Masyarakat
28
1.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2.
Tingkat Pengangguran Terbuka
3.
Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
No
Kabupaten/Kota
IPM 2009
2010
1 Kab. Selayar
68,86
69,34
2 Kab. Bulukumba
70,55
71,19
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se-Provinsi
3 Kab. Bantaeng
69,40
70,10
Sulawesi Selatan Tahun 2009-2010
4 Kab. Jeneponto
64,54
64,92
5 Kab. Takalar
68,04
68,62
6 Kab. Gowa
70,00
70,67
7 Kab. Sinjai
69,21
69,53
8 Kab. Maros
70,55
71,12
9 Kab. Pangkajene Kepulauan
69,07
69,43
10 Kab. Barru
70,30
70,86
Keberhasilan pembangunan di Sulawesi Selatan dapat dilihat dari tingkat IPM. Nilai IPM di Sulawesi Selatan terus mengalami
11 Kab. Bone
69,63
70,17
peningkatan sejak tahun 2009. Pada tahun 2010 tingkat IPM Prov.
12 Kab. Soppeng
71,26
71,89
Sulawesi Selatan mencapai 71,62. Dari 24 kab/kota di Sulawesi Selatan hanya 11 daerah yang tingkat
13 Kab. Wajo
69,44
70,22
14 Kab. Sidenreng Rappang
72,06
72,37
15 Kab. Pinrang
72,61
73,21
IPM-nya lebih tinggi dari IPM Provinsi, yaitu Kota Palopo, Kota Pare
16 Kab. Enrekang
74,19
74,55
Pare, Kota Makasar, Kab. Luwu Timur, Kab. Luwu Utara, Kab. Tana
17 Kab. Luwu
73,59
73,98
Toraja, Kab. Luwu, Kab. Enrekang, Kab. Pinrang, Kab. Sidenreng Rappang, dan Kab. Soppeng. Kota Makasar merupakan daerah dengan tingkat IPM tertinggi yaitu
18 Kab. Tana Toraja
71,39
71,84
19 Kab. Luwu Utara
73,65
74,32
20 Kab. Luwu Timur
72,29
72,79
21 Kab. Toraja Utara
68,92
69,56
sebesar 78,79. Sementara itu, daerah dengan tingkat IPM paling
22 Kota Makasar
78,24
78,79
23 Kota Pare-Pare
77,45
77,78
rendah yaitu Kab. Jeneponto dengan tingkat IPM 64,92.
24 Kota Palopo
76,11
76,55
Jumlah / Total
70,94
71,62
Ke s e ja h t e ra a n M a sy arak at
29
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 22 25 26 71 72 73
Kabupaten/Kota
Kab. Kep. Selayar Kab. Bulukumba Kab. Bantaeng Kab. Jeneponto Kab. Takalar Kab. Gowa Kab. Sinjai Kab. Maros Kab. Pangkajene Kepulauan Kab. Barru Kab. Bone Kab. Soppeng Kab. Wajo Kab. Sidenreng Rappang Kab. Pinrang Kab. Enrekang Kab. Luwu Kab. Tana Toraja Kab. Luwu Utara Kab. Luwu Timur Kab. Toraja Utara Kota Makassar Kota Pare-Pare Kota Palopo Jumlah / Total
30
Agustus 2009 Pengangguran TPT (%) (Orang)
Agustus 2010 Pengangguran TPT (%) (Orang)
Agustus 2011 Pengangguran TPT (%) (Orang)
5.518 11.178 6.470 12.177 10.275 25.734 4.970 13.965 14.251 5.228 18.069 9.688 10.828 8.272 13.930 5.597 10.576 10.506 8.882 16.149 77.143 7.470 7.788
10,03 5,71 7,15 8,10 9,24 9,55 4,79 11,55 11,43 8,61 5,57 9,22 5,79 8,01 9,34 6,00 8,56 4,95 6,69 15,20 12,87 13,63 12,23
4.663 13.686 5.317 10.061 8.615 22.623 3.926 13.665 12.332 5.894 21.578 7.907 8.656 9.749 10.918 3.755 9.432 3.802 6.399 16.139 8.191 78.216 6.935 6.493
8,20 7,45 5,51 6,33 7,57 7,75 3,81 9,74 9,65 8,94 6,64 8,32 4,79 8,76 7,79 4,12 6,81 3,88 4,90 13,22 8,79 13,34 11,85 10,52
2.565 9.796 4.503 7.890 6.846 21.029 5.663 9.990 8.379 4.288 19.603 5.461 14.036 5.960 10.269 5.467 10.792 5.257 5.663 8.005 5.314 49.668 4.401 6.081
4,68 5,46 5,54 5,06 5,54 7,05 5,59 6,94 6,09 5,75 5,98 5,16 7,45 4,78 6,55 6,66 7,41 5,56 4,47 7,16 6,05 8,41 7,97 9,47
314.664
8,90
298.952
8,37
236.926
6,56
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) se-Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2011
Tingkat pengangguran di Sulawesi Selatan secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai dengan 2011 Pada tahun 2011 jumlah pengangguran di Sulawesi Selatan mencapai 236.926 orang dengan 6,56% nya merupakan pengangguran terbuka. Kota Makasar merupakan daerah dengan jumlah pengangguran tertinggi yaitu sebesar 49.668 orang dan jumlah pengangguran terendah terdapat di Kab. Kep. Selayar yaitu sebesar 2.565 orang. Dari sisi persentase tingkat pengangguran terbuka, Kota Palopo memiliki tingkat pengangguran terbuka tertinggi yaitu 9,47% dan yang terendah yaitu Kab. Luwu Utara yaitu sebesar 4,47%.
2009
Jumlah Penduduk Miskin dan Garis
No. Kabupaten/Kota Garis Kemiskinan
Kemiskinan se-Provinsi Sulawesi
2010
Penduduk Miskin
(Rp/kap/bulan) Jumlah (000) 180.355 19,8
% 16,4
Garis Kemiskinan
Penduduk Miskin
(Rp/kap/bulan) Jumlah (000) 203.726 18,3
% 15,0
Selatan Tahun 2009-2010
1 Kab. Kep Selayar
Keberhasilan pembangunan di Sulawesi Selatan diharapkan dapat berdampak pada berkurangnya tingkat kemiskinan di wilayah provinsi tersebut. Pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan sebanyak 917.000 orang. Jumlah penduduk miskin terbesar terdapat di Kab. Bone yaitu 101.100 orang atau 14,1% dan yang paling sedikit terdapat di Kota Pare Pare yaitu sebanyak 8.500 orang atau 6,5%.
2 Kab. Bulukumba
177.859
41,1
10,5
20.057
35,6
9,0
3 Kab. Bantaeng
142.972
17,2
10,0
161.499
18,1
10,3
4 Kab. Jeneponto
188.731
68,2
20,6
213.188
65,4
19,1
5 Kab. Takalar
179.994
28,3
11,1
203.319
30,1
11,2
6 Kab. Gowa
195.452
67,0
10,9
220.780
62,1
9,5
7 Kab. Sinjai
169.415
25,8
11,4
189.004
24,5
10,7
8 Kab. Maros
212.544
49,8
16,4
237.119
46,6
14,6
9 Kab. Pangkep
185.923
57,4
19,4
207.420
59,0
19,3
10 Kab. Barru
194.138
18,5
11,4
216.585
17,7
10,7
11 Kab. Bone
167.601
107,3
15,2
189.320
101,1
14,1
12 Kab. Soppeng
170.178
22,8
10,0
180.352
23,3
10,4
13 Kab. Wajo
209.582
69,7
5,5
208.293
34,5
9,0
14 Kab. Sidrap
185.330
16,9
6,7
196.410
19,0
7,0
15 Kab. Pinrang
176.376
30,3
8,7
15.920
31,7
9,0
16 Kab. Enrekang
190.151
34,2
18,1
204.861
32,0
16,9 15,4
Garis kemiskinan tertinggi terdapat di Kota Makasar yaitu sebesar Rp249.111/kapita/bulan dan yang terendah terdapat di Kota Pare Pare yaitu sebesar Rp15.796/kapita/bulan.
17 Kab. Luwu
184.095
55,2
17,0
198.336
51,4
18 Kab. Tana Toraja
172.445
75,2
16,1
18.575
32,4
14,6
19 Kab. Luwu Utara
192.085
52,5
16,4
206.944
46,8
16,3
20 Kab. Luwu Timur
184.242
21,0
8,9
198.494
22,4
9,2
21 Kab. Toraja Utara
196.543
33,8
8,9
249.111
41,1
19,1
22 Kota Makassar
185.464
17,3
11,9
233.815
78,7
5,9
23 Kota Pare Pare
187.108
9,4
11,9
15.796
8,5
6,5
24 Kota Palopo
188.525
7,7
6,5
199.811
16,7
11,3
Ke s e ja h t e ra a n M a sy arak at
31
Gambaran Umum Keuangan Daerah
32
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Komposisi APBD Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota
Miliar Rupiah
25.000,00 20.000,00 15.000,00 10.000,00 5.000,00 (5.000,00)
2008
2009
2010
2011
2012
Pendapatan
13.143,0 13.681,7 15.490,4 18.800,1 20.207,5
Belanja
13.606,8 14.433,4 14.858,2 18.142,0 20.821,2
Surplus/Defisit (463,79) (751,64) Pembiayaan 1.782,63 1.543,73
632,25
658,11
(613,71)
467,03
622,82
159,57
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
Ke u a n g a n Daerah
33
Komposisi Pendapatan APBD Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab.,dan Kota 16.000,00 14.000,00 Miliar Rupiah
12.000,00 10.000,00 8.000,00 6.000,00 4.000,00 2.000,00 -
2008
2009
2010
2011
2012
PAD
1.927,95
1.991,51
2.327,10
3.025,82
3.561,28
Daper
10.444,89
10.641,78
11.044,83
12.313,99
14.469,81
L2PyS
770,23
1.048,48
2.118,56
3.460,37
2.176,50
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
34
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Komposisi Belanja APBD Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab.,dan Kota 12.000,00
Miliar Rupiah
10.000,00 8.000,00 6.000,00 4.000,00 2.000,00 -
2008
2009
2010
2011
2012
B. Pegawai
6.009,05
6.796,33
8.123,18
9.648,27
10.724,56
B. Barang Jasa
2.175,61
2.481,21
2.590,79
3.471,35
3.856,27
B. Modal
3.910,23
3.941,03
2.895,16
3.737,24
3.753,29
B. Lain2
1.511,98
1.214,85
1.249,12
1.285,22
2.487,17
Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran
Ke u a n g a n Daerah
35
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota (Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2011) Komposisi PAD Kab/Kota
Komposisi PAD Prov.
Pajak daerah
19,7% 8,1%
6,6%
3,8%
3,1%
Retribusi daerah
35,9%
86,5%
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
36,2%
Lain-lain PAD yang sah (Dalam Juta Rupiah)
Uraian Kab./Kota Prov.
36
PAD
Pajak daerah
daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
821.456
295.181
297.498
66.759
162.019
1.496.641
1.294.244
98.441
57.025
46.930
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Sulawesi Selatan (Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011) 50,0 40,0 %
30,0 20,0 10,0 0,0
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Air Pajak Pajak Bahan Pajak Air Permukaan Bawah Tanah Kendaraan Bakar Diatas air Kendaraan Bermotor
rata-rata 2008-2010
2011 (Dalam Juta Rupiah)
Bea Balik Nama Pajak Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Pajak Air Permukaan
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Kendaraan Diatas air
rata-rata 2008-2010
39,560
32,404
21,312
6,706
0,017
0,001
2011
45,348
31,895
17,683
5,074
0,000
0,000
Ke u a n g a n Daerah
37
Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Sulawesi Selatan (Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011) 50,0
%
40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 1
2
3
4
5
6
7
rata-rata 2008-2010
8
9
10
11
12
2011 (Dalam Juta Rupiah)
38
1
2
3
Pajak Penerangan Jalan
BPHTB
rata-rata 2008-2010
40,84
0,00
21,76
2011
28,28
23,86
19,81
4
5
6
7
Pajak Pengambilan dan Pengolahan Pajak Pajak Pajak Bahan Galian Restoran Hotel Reklame Golongan C
Pajak Hiburan
13,97 12,16 9,86
8,44
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
8
9
10
11
12
Pajak Pajak Pajak Air Sarang Parkir Bawah Burung Tanah Walet
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
4,90
4,19
1,19
0,00
0,00
0,00
0,00
4,19
3,19
1,69
0,66
0,01
0,00
0,00
Tren Simpanan Pemda se-Prov. Sulawesi Selatan di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota
Miliar Rupiah
4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 0 Jan
feb
Mar
Apr
Mei 2009
Jun 2010
Jul 2011
Agt
sep
Okt
Nov
Des
2012
Ke u a n g a n Daerah
39
Potret Dana Simpanan Pemda di Perbankan Prov. Sulawesi Selatan Dalam bentuk Tabungan, Simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota 90.000.000 70.000.000 50.000.000 30.000.000 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 0 2008
2009
2010
SULSEL
40
2011
Nasional
2008
2009
2010
2011
SULSEL
1.330.686
887.722
1.059.071
1.244.471
Nasional
71.601.901
59.812.944
62.088.098
80.445.845
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Trend Persentase Dana Idle Terhadap Realisasi Belanja Daerah Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota 18,00% 16,00%
16,15%
15,35%
+ Trend
14,64%
persentase
dana
idle
terhadap realisasi belanja daerah
14,00%
di wilayah Prov. Sulawesi Selatan
12,00%
mengalami penurunan pada tahun
10,00%
anggaran
8,00%
2011
dibandingkan
tahun sebelumnya 2010
6,15%
+ Hal
6,00%
6,86%
7,13%
4,00%
ini
menunjukkan
bahwa
penyerapan belanja semakin baik di wilayah Prov. Sulawesi Selatan
2,00% 0,00% 2009
2010 SULSEL
2011
Nasional 2009
Belanja
2010
2011
NAS
SULSEL
NAS
SULSEL
NAS
SULSEL
389,7
14,43
424
14,86
498,1
18,14
Idle
59,8
,89
62,1
1,06
80,5
1,24
% Idle/Blj
15,35%
6,15%
14,65%
7,13%
16,16%
6,86% Ke u a n g a n Daerah
41
Estimasi Realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota Sampai Dengan Bulan September 2012 (Persentase) 100
98.840
90 80
76.116
70 60 %
40 30 20
14.016
20.283 13.265
8.450 10 4.766 8.247 4.890 0 Jan Feb Mar
26.774 20.141
42.777
42.448 34.541
33.085 26.240
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
2011
4.766
8.450
14.016
20.283
26.774
33.085
42.448
54.399
58.753
67.065
76.116
98.840
2012
4.890
8.247
13.265
20.141
26.240
34.541
42.777
50.794
57.773
2011
Secara
persentase,
estimasi
realisasi
belanja
daerah
2012
sampai
dengan bulan September 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.
42
58.753 50.794
54.399
50
67.065 57.773
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Estimasi Realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. Sulawesi Selatan Sampai Dengan Bulan September 2012 (Persentase) 80 70
57,8
60 50 40 30 20 10 Sulut
Malut
Sulsel
Gorontalo
Jatim
Lampung
Maluku
NTB
Sulteng
NTT
Sulbar
Sultra
Aceh
Jateng
Kepri
Sumsel
DIY
Kalteng
Jabar
Jambi
Sumbar
Kalbar
Sumut
Banten
Bengkulu
Bali
Kalsel
Papbar
Babel
Papua
DKI
Riau
Kaltim
00
+ Rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan September 2012 agregat per provinsi adalah sebesar 57,8%. + Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai realisasi belanja di atas rata-rata. + Realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
Ke u a n g a n Daerah
43
Opini BPK atas LKPD Pemda Se-Provinsi Sulawesi Selatan
Nama Daerah
44
OPINI BPK 2008
2009
2010
Prov. Sulawesi Selatan
TMP
WDP
WTP
Kab. Bantaeng
WDP
WDP
Nama Daerah
OPINI BPK 2008
2009
2010
Kab. Pangkajene dan Kepulauan
WDP
WDP
WDP
Kab. Pinrang
WDP
WDP
WDP WDP
Kab. Barru
WDP
WDP
Kab. Sidenreng Rappang
WDP
WDP
Kab. Bone
WDP
WDP
WDP
Kab. Sinjai
WDP
WDP
Kab. Bulukumba
WDP
WDP
WDP
Kab. Soppeng
WDP
WDP
Kab. Enrekang
WDP
WDP
WDP
Kab. Takalar
WDP
WDP
WDP
Kab. Tana Toraja
WDP
Kab. Gowa
WDP
WDP
Kab. Jeneponto
TMP
WDP
Kab. Toraja Utara
Kab. Kep. Selayar
TMP
WDP
Kab. Wajo
Kab. Luwu
WDP
WDP
Kab. Luwu Timur
WDP
WDP
Kab. Luwu Utara
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
Kota Makassar
WDP
WDP
Kota Palopo
WDP
TMP
Kota Pare~Pare
WDP
WDP
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
TMP
Kondisi Keuangan Daerah Indikator Kondisi Keuangan Daerah 1.
Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
2.
Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah
3.
Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
4.
Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB
5.
Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah
6.
Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah
7.
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
8.
Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah
9.
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah
Ko n dis i Ke u a n g a n Daerah
45
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
Ribuan
2.500
2.217,44
2.000 1.500
1.462,69 1.520,68
1.601,20
1.640,40
1.683,92
1.730,00
1.823,58
2.339,85
1.927,93
0,25 0,20 0,15
1.000
0,10
500
0,05
0,16 0,14
0,18
0,18
0,19
0,21
0,15
0,15
0,15
0,16
2008
2009
2010
2011
-
0 2007
2008
Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Selatan
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani per satu orang penduduknya + Rasio pendapatan daerah per kapita prov. Sulawesi Selatan memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per kapita nasional. Namun demikian, pendapatan per kapita Prov. Sulawesi Selatan lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan per kapita nasional
46
PAD / Total Pendapatan Daerah
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
2007
Nasional
prov. Sulawesi Selatan
+ Rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli daerah (PAD) + Rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Prov. Sulawesi Selatan memiliki tren yang meningkat seperti tren secara nasional. Namun demikian, rasio PAD per total Pendapatan Daerah Prov. Sulawesi Selatan lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
0,60 0,40
0,55 0,48
0,49 0,42
0,20
Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB 2,00%
0,44 0,36
0,41
0,40
0,26
1,85%
1,67%
1,73%
1,50% 1,00%
0,31
1,87%
1,34%
1,42%
1,27%
1,33%
1,90% 1,58%
0,50% 0,00%
2007
2008 Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Selatan
2007
2008 Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Selatan
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam + Rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai + Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Prov. Sulawesi Selatan memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara nasional. Rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Prov. Sulawesi Selatan lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional
menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya + Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Prov. Sulawesi Selatan memiliki tren meningkat dengan slope yang sama dengan tren nasional. Pada tahun 2011, rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Prov. Sulawesi Selatan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara nasional.
Ko n dis i Ke u a n g a n Daerah
47
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Total Pendapatan Daerah /
Belanja Modal / Total Belanja
Total Belanja Daerah
40,00% 30,00% 20,00%
110,00%
28,95%
28,74%
27,55%
27,46%
27,30%
22,17%
21,67%
26,19% 19,49%
20,60%
10,00%
105,00% 100,00% 95,00%
103,64%
105,70% 102,66%
102,22% 97,04%
100,52% 96,59%
90,00%
104,26%
103,63%
2010
2011
94,79%
85,00%
0,00% 2007
2008
Nasional
2009
2010
2007
2011
2008 Nasional
prov. Sulawesi Selatan
2009
prov. Sulawesi Selatan
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah + Rasio
48
ini
mengukur
seberapa
besar
daerah
dalam mendanai belanja daerah
mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya
+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Prov. Sulawesi
di Prov. Sulawesi Selatan cenderung fluktuatif mengalami
Selatan cenderung menurun seperti tren rasio secara
penurunan pada tahun 2009 kemudian naik pada tahun 2010,
nasional, namun sedikit meningkat di tahun 2011. Namun
dan turun lagi pada tahun 2011. Pada tahun 2011, rasio total
demikian, rasio belanja modal per total belanja Sulawesi
pendapatan daerah per total belanja daerah Prov. Sulawesi
Selatan lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara
Selatan lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara
nasional
nasional.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah 50,0% 40,0%
42,7% 35,6%
30,0% 20,0%
30,4% 35,9%
35,5% 39,4%
40,6%
38,3% 40,2%
Rasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah 25,00% 20,00%
10,00%
10,0%
5,00%
0,0%
0,00%
2008 Nasional
2009
2010
2011
prov. Sulawesi Selatan
+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya + Rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Prov. Sulawesi Selatan cenderung meningkat pada tahun 2009 dan 2010 kemudian menurun pada tahun 2011. Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Prov. Sulawesi Selatan lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional.
17,07%
17,56%
15,00%
28,4%
2007
20,06%
11,68%
12,29%
11,47%
5,29%
6,02%
2010
2011
13,76% 9,14%
2007
2008 Nasional
2009
prov. Sulawesi Selatan
+ Rasio ini mengukur proporsi SiLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan + Rasio SiLPA terhadap belanja daerah Prov. Sulawesi Selatan cenderung menurun sama dengan rasio secara nasional yang juga cenderung turun, namun untuk Prov. Sulawesi Selatan ini sedikit naik pada tahun 2011. Namun demikian, pada tahun 2011 rasio SiLPA terhadap belanja Prov. Sulawesi Selatan lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional. Ko n dis i Ke u a n g a n Daerah
49
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah + Rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga 2,70%
3,00%
yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.
2,50%
+ Rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan
2,00%
daerah di Prov. Sulawesi Selatan memiliki tren yang fluktuatif.
1,50%
1,18%
1,00%
0,59%
0,50%
Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan bunga 0,75% 0,45%
0,00% 2007
2008
Nasional
50
2,65%
0,97%
0,78%
0,70%
per total pendapatan daerah Prov. Sulawesi Selatan lebih tinggi dibandingkan rasio secara nasional.
0,68% 2009
2010
2011
prov. Sulawesi Selatan
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
Ucapan Terima Kasih Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah” dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat
yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.
terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan
+ Selanjutnya terima kasih kepada tim dari Subdirektorat
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Oleh karena itu
Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah
apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan
yang terdiri dari Putut Hari Satyaka, SE. MPP; Krisnandar,
dalam rangkaian kata berikut ini:
SE; Prasetyo Indro S.,SE, ME; Aris Soedjatmiko, S.Sos,
+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal
MM; Wahyu Widjayanto, SE, MM; Edi Soeprijono, S.Sos;
Perimbangan Keuangan DR. Marwanto Harjowiryono – dan
Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, SH;
Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah
Chrisliana Tri Ferayanti, SE, ME; Lukman Adi Santoso, SE.,
Drs. Yusrizal Ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan
ME.; Mauliate H. Silitonga, SE; Nanag Garendra Timur, S.Si;
bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.
Rizki Anggunani, S.Si; Shinta Theresia Purba; dan Virgin
+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Subdirektorat
Marthalia yang telah melakukan input dan pengolahan data
Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan
sekaligus mendukung penulisan dan melakukan editing buku
Informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data
ini.
ringkasan APBD 2012 dan Realisasi APBD 2011 melalui Sistem Informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian Umum,
Sekretariat
Jenderal
Perimbangan
Terima kasih atas kerja kerasnya.
Keuangan
Uc a p a n Te rima K asih
51
Sumber Data
SIKD, Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka 2007 – 2011, BPS Potensi Investasi di Provinsi Sulawesi Selatan, BKPM www.sulsel.go.id
52
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan
53
54
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi SULAWESI selatan