Studi Tentang Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
STUDI TENTANG PENGGUNAAN ALAT EVALUASI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BABAT LAMONGAN Novi Wulansari S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi, UNESA,
[email protected] Abstrak Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal No. 41 tahun 2007 tentang penilaian hasil pembelajaran dijelaskan bahwa untuk melakukan penilaian atau evaluasi, hendaknya dilakukan dengan konsisten, sisitematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian di suatu sekolah tidak hanya kecakapan akademik saja yang dinilai tetapi juga harus memperhatikan kecakapan personal maupun kecakapan sosial. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Sumber data di dapat dari sumber primer dan sekunder. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket telaah para ahli. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi. Peresentase kelayakan diperoleh dengan berdasarkan perhitungan skala Guttman. Hasil wawancara menyatakan bahwa pengevaluasian dilakukan melalui tes tertulis saja. Dari keempat soal yaitu pada soal KD 4, 5, 6, dan 7, dapat dikategorikan bahwa soal yang digunakan guru akuntansi di SMA Negeri 1 Babat Lamongan layak diberikan pada siswa. Kata Kunci: Alat Evaluasi, Kelayakan, Akuntansi
Abstract In the Ministerial Regulation No. Nasioanal Education. 41 of 2007 on the assessment of learning outcomes explained that in order to make an assessment or evaluation, should be done consistently, sisitematik, and programmed using tests and nontes in the form of written or verbal, performance observation, measurement of attitudes, valuation the work in the form of assignments, projects and or products, portfolios, and self-assessment. This suggests that assessment in a school not only academic skills are assessed but also should pay attention to personal skills and social skills. This descriptive type of research. Sources of data obtained from primary and secondary sources. Data collection instruments used in this research is the study of sheet questionnaire to experts. The technique used to obtain the necessary data in this study are interviews and documentation. Feasibility Peresentase obtained by calculations based on Guttman scale. The results of the interview stated that the evaluation is done through a written test only. Of the four questions on a matter that is KD 4, 5, 6, and 7, can be categorized that questions used accounting teacher at SMAN 1 Lamongan tripe deserves to students. Keyword: Evaluation Instrument, Feasibility, Accounting
1
Jurnal Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0-87
Tabel 1 Hasil Survei World Competitiveness
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat
Year Book Tahun 1997-2007
penting bagi kehidupan. Hal ini berarti bahwa
Jumlah Peringkat Negara 1997 47 39 1999 47 46 2002 49 47 2007 55 53 (Sumber: Kompas.com) Tahun
setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan pertama kali kita dapatkan di lingkungan keluarga, kemudian di lingkungan sekolah, dan terakhir di lingkungan masyarakat.
Sedangkan menurut koran kompas, indeks
Pendidikan merupakan suatu proses dimana
pendidikan Indonesia semakin menurun yaitu
kehidupan dalam mengembangkan diri tiap
jika tahun 2010 lalu Indonesia berada di
individu untuk dapat hidup dan melangsungkan
peringkat 65, sedangkan tahun ini merosot pada
kehidupannya masing-masing.
perinkat 69.
Di era globaliasasi ini, perubahan
Oleh
karena
itu,
berbagai
upaya
kehidupan masyarakat terjadi begitu cepat.
dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan
Salah
hal
satunya
yaitu
perubahan
ilmu
tersebut.
Pendidik
adalah
tenaga
pengetahuan dan teknologi informasi. Untuk
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dapat
tersebut,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
masyarakat dituntut untuk memiliki pendidikan
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang
yang sesuai dengan kekhususannya,
mengikuti
cukup
perkembangan
agar
dapat
menguasai
ilmu
serta
pengetahuan dan teknologi informasi yang
berpartisipasi
sangat berkembang dengan cepat. Di sini
pendidikan. Oleh karena itu guru diharapkan
pendidikan sangat diperlukan, mengingat tujuan
mampu mengembangkan sistem penilaian, baik
pendidikan adalah menjadikan manusia yang
untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat.
(UU nomor 20 tahun 2003 - Sisdiknas)
Namun, zaman,
seiring
Pendidikan
dengan
Indonesia
kemajuan tidak
dalam
Evaluasi
bisa
komponen
menyelenggarakan
merupakan
penting
dalam
salah proses
satu belajar
mengikuti irama kemajuan pendidikan global
mengajar. Melalui evaluasi hasil belajar, guru
dalam kiprahnya pada beberapa dekade tarakhir
dapat mengetahui informasi untuk mengambil
ini. Dimana kualitas pendidikannya semakin
keputusan
hari
melanjutakan
justru
semakin
terpuruk
dan
apakah
perlu
proses
mengulang
pembelajaran
atau pada
menempatkannya jauh berada di bawah rata-rata
kompetensi dasar berikutnya. Sementara itu
negara
tersebut
bagi siswa, evaluasi berguna untuk mengetahui
berdasarkan hasil survei World Competitiveness
apakah kompetensi dasar telah dikuasai setelah
Year Book tahun 1997-2007 yang ditunjukkan
mengikuti serangkaian proses pembelajaran.
pada tabel berikut:
Informasi ini berguna bagi siswa untuk dapat
berkembang
lainnya.
Hal
memperbaiki belajarnya. Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dijelaskan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau
2
Studi Tentang Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
menyusunnya dengan baik. alat evaluasi yang
siswa
baik
secara
berkesibambungan.
(Diknas,
2003:29)
adalah
evaluasi
yang
mempunyai
kesahehan dan keandalan sebagai alat evaluasi
Evaluasi harus dilaksanakan dengan
yang
akan
digunakan
untuk
mengukur
baik agar hasil yang diperoleh dapat menjadi
keberhasilan hasil belajar siswa. Evaluasi atau
bahan pertimbangan pengampilan keputusan
tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus
yang tepat dan akurat, baik guru maupun
dijawab, atau pertanyaan-pertanyaan yang harus
sekolah sebagai pelaksana kegiatan belajar
dipilih / ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus
mengajar. Sebagai pelaksana evaluasi hasil
dilakukan oleh orang yang akan di tes dengan
belajar, guru dituntut memiliki kemampuan
tujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu dari
yang baik dalam membuat tes hasil belajar atau
orang yang di tes. (Depdikbud 2000:11)
alat evaluasi. Peranan guru untuk menyusun alat evaluasi
yang
berkualitas
sangat
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
penting,
Nasioanal No. 41 tahun 2007 tentang penilaian
mengingat keputusan yang diambil nantinya
hasil pembelajaran dijelaskan bahwa untuk
berdampak pada siswa.
melakukan penilaian atau evaluasi, hendaknya
Kualitas peserta didik tergantung pada
dilakukan dengan konsisten, sisitematik, dan
kualitas pada kualitas pendidiknya. Jika kualitas
terprogram dengan menggunakan tes dan nontes
guru kurang baik, kualitas siswa juga kurang
dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
memuaskan. Tes yang dibuat guru untuk siswa
kinerja, pengukuran sikap, penialaian hasil
haruslah juga berkualitas, agar peserta didik
karya berupa tugas, proyek dan atau produk,
menjadi berkualitas juga. Ada banyak faktor,
portofolio,
yang erat kaitannya dengan kualitas tes buatan
menunjukkan bahwa penilaian di suatu sekolah
guru, antara lain latar belakang pendidikan guru,
tidak hanya kecakapan akademik saja yang
motivasi guru untuk berprestasi, pengetahuan
dinilai
guru
kecakapan personal maupun kecakapan sosial.
tentang
evaluasi.
Penguasaan
guru
dan
tetapi
penilaian
juga
harus
diri.
Hal
ini
memperhatikan
terhadap materi pelajaran, kepuasan kerja guru,
Di dalam teori evaluasi pembelajaran,
pengalaman mengajar guru, kepemimpinan
alat penilaian dibagi menjadi dua, yaitu tes dan
kepala sekolah, dan kesiapan siswa mengikuti
nontes. Alat penilaian yang berupa tes, bisa
tes. Dalam penelitian Ramly (2005) dengan
dibedakan menjadi tiga macam yaitu tes lisan,
judul Peningkatan Kualitas Tes Buatan Guru
tes tertulis, dan tes perbuatan. Tes lisan bisa
SMU, menyatakan bahwa tes buatan guru dapat
diselenggarakan
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
kelompok. Tes tertulis bisa berbentuk essay
dengan cara peningkatan motivasi berprestasi,
(uraian) atau obyektif. Sedangkan tes perbuatan
peningkatan
bisa dilakukan secara individual atau juga
penguasaan
evaluasi
dan
secara
Alat
evaluasi
individual
berupa
atau
peningkatan penguasaan materi pelajaran yang
kelompok.
nontes,
diajarkan.
biasanya dilakukan pada saat proses belajar
Mengingat pentingnya evaluasi, maka
mengajar. Jenis alat penilaian nontes ini yaitu
seorang guru yang profesional harus mampu
observasi (baik dengan cara langsung, tak
memilih jenis dan bentuk alat evaluasi serta
langsung,
3
maupun
partisipasi),
wawancara
Jurnal Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0-87
(terstruktur atau bebas), angket (tertutup atau
dan efisien. Kata “alat” biasa disebut juga
terbuka),
dengan istilah “instrument”. Dengan demikian
sosiometri,
portofolio,
checklis,
student
journal,
concept, pertanyaan-
maka
pertanyaan, dan sebagainya.
alat
evaluasi
juga
dikenal dengan
instrument evaluasi. Dalam kegiatan evaluasi,
Tetapi pada kenyataannya masih ada
fungsi alat juga untuk memperoleh hasil yang
sekolah yang belum paham tentang alat evaluasi
lebih sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi.
khususnya non tes. Karena itu sekolah hanya
(Arikunto, 2010:25)
mementingkan kecakapan akademik saja dan
Selain pengertian di atas, terdapat
kurang memperhatikan keafektifan seorang
beberapa
siswa.
evaluasi, yaitu:
Berdasarkan
observasi
awal
yang
pendapat
mengenai
pengertaian
dilakukan peneliti pada tahun 2013 melalui a.
wawancara di SMA Negeri 1 Babat Lamongan
terhadap
Padahal seharusnya seorang guru mengetahui b.
penting.
keputusan
terhadap
Menurut Tyler (dalam Arikunto, 2008:3), evaluasi
penggunaan
merupakan
pengumpulan
berbagai alat evaluasi yaitu tes dan nontes,
data
sebuah untuk
proses
menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian
sebenarnya terdapat permasalahan terhadap tes
mana tujuan pendidikan, sudah tercapai.
yang dibuat oleh guru, khususnya pada tes
Jika belum, bagian mana yang belum dan
tertulis atau pembuatan soal. Di sini guru
apa sebabnya.
dituntut membuat soal yang kreatif tetapi juga c.
berkualitas. Sehingga guru dapat melahirkan
Menurut Brinkerhoff (dalam Widoyoko, 2012:4 ) menjelaskan bahwa evaluasi
siswa menjadi manusia yang berkualitas juga. belakang
sesuatu
sesuatu dengan ukuran baik buruk.
bahwa kedua alat penilaian tersebut sama-sama
latar
evaluasi
kemudian mengambil suatu keputusan
terfokus pada alat evaluasi tes dari pada nontes.
Berdasarkan
(2008:3),
ukuran yang bersifat kuantitatif untuk
murid, menyatakan bahwa penilaian siswa lebih
pentingnya
Arikunto
berarti membandingkan suatu dengan satu
dengan dua orang guru pengajar dan beberapa
Selain
Menurut
merupakan
yang
proses
yang
sejauh mana tujuan
dikemukakan di atas, maka dirumuskan masalah
menentukan
pendidikan yang
dicapai.
sebagai berikut: (1) Alat evaluasi apa saja yang d.
digunakan di SMA Negeri 1 Babat Lamongan?
Menurut
Sudirman (dalam Djamarah,
2000:207)
(2) Bagaimana kelayakan alat evaluasi yang
mengemukakan
rumusan,
bahwa penilaian atau evaluasi (evaluation)
digunakan di SMA Negeri 1 Babat Lamongan?
berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu.
Pengertian alat evaluasi
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu
yang
dapat
digunakan
disimpulkan bahwa evaluasi diartikan sebagai
untuk
suatu
mempermudah seseorang untuk melaksanakan
kegiatan
yang
terencana
untuk
mengetahui keadaan suatu obyek dengan
tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif
mengguanakan
4
instrumen
dan
hasilnya
Studi Tentang Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk
Dari tujuan-tujuan tersebut, terdapat
memperoleh suatu kesimpulan atau keputusan
pula manfaat dari evaluasi proses dan hasil
serta tujuan yang akan dicapai.
pembelajaran, yaitu: a.
Tujuan, manfaat, dan fungsi
memperoleh pemahaman pelaksanaan hasil belajar
dilaksanakan oleh guru,
Tujuan dilaksanakanya evaluasi proses dan
hasil
pembelajaran
mengetahui
keefektifan
pembelajaran
dan
adalah
b.
untuk
c.
hasil
gilirannya
sebagai
masukan
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
pembelajaran oleh setiap siswa. Informasi ini pada
membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran, dan
pelaksanaan
pencapaian
yang telah berlangsung yang
dalam
rangka
upaya
meningkatkan kualitas keluaran.
untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
Evaluasi juga mempunyai beberapa
Sedangkan menurut Depdiknas yang
fungsi. Fungsi evaluasi di dalam pendidikan
dikutip Arifin (2009) mengemukakan tujuan
tidak adapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu
evaluasi pembelajaran adalah untuk:
sendiri. Di dlam batasan tentang evaluasi
a.
melihat
produktivitas
dan
pendidikan yang telah dikemukankan di muka
efektivitas
tersirat bahwa tujuan evaluasi pendidikan
kegiatan belajar mengajar, b.
memperbaiki
dan
adalah untuk mendapatkan data pembuktian
menyempurnakan
yang akan menunjukkan sampai di mana
kegiatan guru, c.
memperbaiki,
menyempurnakan,
mengembangkan
tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa
dan
program
dalam pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran.
belajar
Disamping itu, juga dapat digunakan oleh guru-
mengajar, d.
guru dan para pengawas pendidikan untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang
mengukur atau menilai sampai di mana
dihadapi oleh siswa selama kegiatan
keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar,
belajar dan mencarikan jalan keluarnya,
kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode
dan e.
mengajar yang digunakan. Dengan demikian
menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar
yang
tepat
sesuai
dapat dikatakan betapa penting peranan dan
dengan
fungsi evaluasi dalam proses belajar mengajar.
kemampuannya.
Di bawah ini terdapat beberapa fungsi Menurut
Djamarah (2000
:
208)
evaluasi pembelajaran menurut Putri (2010:8),
evaluasi yang dilakukan guru bertujuan untuk
yaitu:
mengetahui bahan – bahan pelajaran yang
a.
sebagai alat guna mengetahui apakah
disampaikannya sudah dikuasai atau belum
peserta
oleh
pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan
anak
didik,
dan
apakah
kegiatan
pengajaran yang telah dilaksanakan sesuai
didik
telah
yang telah diberikan oleh guru,
dengan yang diharapkan.
5
menguasai
Jurnal Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0-87
b.
c.
untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan
mempertimbangkan
peserta didik dalam melakukan kegiatan
Menurut
belajar,
evaluasi yaitu: a.
prinsip-prinsip
sebagai
alat
untuk
mengetahui
dilakukan secara komprehensif
c.
dilakukan dalam proses yang kooperatif antara guru dengan peserta didik,
d.
sebagai materi utama untuk laporan hasil
dilaksanakan dalam proses yang kontinu (terus menerus),
belajar kepada orang tua siswa. e. Sedangakan menurut Djamarah (2000 : 211)
evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja
b.
perkembangan belajar siswa, f.
10)
tujuan yang telah ditentukan,
sebagai sarana umpan balik bagi guru yang bersumber dari siswa,
e.
(2010:
evaluasi.
mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar,
d.
Putri
prinsip-prinsip
peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku.
mengemukakan bahwa fungsi evaluasi Menurut Arikunto (2009: 24) prinsip
adalah:
umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, a.
Memberikan umpan balik kepada guru
yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga
sebagai dasar untuk memperbaiki cara
komponen,
belajar mengajar, mengadakan perbaikan
belajar mengajar, dan evaluasi. Triangulasi
bagi siswa, serta menempatkan pada
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
situasi belajar mengajar yang lebih tepat
yakni antara tujuan, kegiatan
TUJUAN
sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa. b.
Menentukan nilai hasil belajar siswa yang
KBM
EVALUASI
antara lain diperlukan untuk pemberian laporan pada orang tua sebagai penentuan
Gambar 1 Triangulasi dalam Pembelajaran
kenaikan kelas dan penentuan kelulusan
c.
Dari gambar di atas dapat dilihat
siswa.
bahwa antara tujuan, KBM, dan evaluasi saling
Menjadi bahan untuk menyusun laporan
berhubungan satu sama lain. Kegiatan belajar
dalam rangka penyempurnaan program
mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana
belajar mengajar yang sedang berlaku.
mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan
Prinsip-prinsip evaluasi
demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah pada
Evaluasi merupakan kegiatan yang
tujuan dengan makna bahwa KBM mengacu
dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu
pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke
yang relatif tidak singkat. Ada beberapa tahapan
KBM. Hal ini menunjukkan langkah dari tujuan
yang aharus dilalui sebelum melakukannya.
dilanjutkan ke KBM. Evaluasi adalah kegiatan
Agar proses yang dilakukan tersebut berjalan
pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana
secara efektif, maka dalam pelaksanaanya harus
tujuan tercapai. Dengan makna itu, maka anak
6
Studi Tentang Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
panah berasal dari evaluasi menuju ke tujuan.
4. Sosiometri
-
Di lain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam
5. Studi Kasus
-
menyusun alat evaluasi ia mengacu pada tujuan
6. Checklist (Sumber: Arikunto, 2012:40)
-
yang sudah dirumuskan. Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau
Semua alat penilaian sangatlah penting,
disesuaikan dengan KBM yang dilaksaakan.
baik dengan menggunakan tes maupun dengan
Misalnya, jika kegiatan belajar mengajar yang
non tes. Sehingga guru dapat memilih alat
dilakukan oleh guru menitikberatkan pada
evaluasi yang tepat untuk mengevaluasi peserta
keterampilan, maka evaluasinya juga harus
didiknya. Oleh karena itu, seorang pendidik
mengukur tingkat keterampilan siswa, bukan
diharuskan
mengukur tingkat pengetahuannya.
mengelola alat evaluasi.
memiliki
kreatifitasnya
untuk
Selain terdapat bentuk-bentuk tes di atas, terdapat pula jenis tes yang ditinjau dari
Jenis-jenis alat evaluasi/penilaian
segi penyusunnya, yaitu tes standart dan tes Alat evaluasi dikatakan baik apabila
buatan guru. Tes standart yaitu tes yang disusun
mampu mengevaluasi sesuatu dengan hasil
oleh suatu tim ahli, atau disusun oleh lembaga
seperti keadaan dievaluasi (Arikunto, 2012:40).
yang
Untuk dapat menunjang hal tersebut, seorang
profesional. Tes ini dapat digunakan dalam
guru sebagai evaluator mengguankan berbagai
waktu yang relatif lama dan dapat diterapkan
teknik atau jenis alat evaluasi. Jenis-jenis alat
pada beberapa obyek mancakup wilayah yang
evaluasi biasanya terdiri dari tes dan non tes.
luas. Sedangkan tes buatan guru adalah tes yang
Untuk lebih jelasnya tentang jenis-jenis alat
dibuat oleh seorang guru untuk merumuskan
evaluasi, dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
bahan dan tujuan khusus untuk kelasnya sendiri
khusus
menyelenggarakan
secara
dan masih dalam ruang lingkup sekolah tempat dia mengajar.
Tabel 2 Jenis-Jenis Alat Evaluasi
1. Lisan
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan
ALAT EVALUASI Individual
Tes 2. Tulisan 3. Tindakan
disajikan perbedaan antara tes standart dengan
Kelompok
tes buatan guru.
Uraian/Essay Tabel 3 Perbedaan Tes Standart dan Tes
Objektif
Buatan Guru
Individual Kelompok Langsung
1. Observasi
No 1.
Tes Standart Di dasarkan atas bahan dan tujuan umun dari sekolah-sekolah di seluruh negara.
2.
Mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya
Tak Langsung Partisipasi
Berstruktur Non 2. Kuesioner/ Wawancara/Angket Tak Berstruktur Tes Penilaian 3. Skala
Sikap Minat
7
Tes Buatan Guru Didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri. Dapat terjadi hanya mencakup pengetahuan atau keterampilan yang sempit.
Jurnal Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0-87
3.
sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topik. Disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, editor, butir tes.
4.
Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran
Ekonomi
Yogyakarta. Biasanya disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain. Tidak sering menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi.
Hasil
Akuntansi penelitian
di
Kota
menunjukkan
bahwa secara keseluruhan soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran ekonomi akuntansi di Yogyakarta tahun 2012 baik seri A, B, C, D, maupun E termasuk soal dengan
Menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan (try out), dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes. 5. Mempunyai Mempunyai realibilitas yang realibilitas sedang tinggi. atau rendah. 6. Dimungkinkan Norma kelompok menggunakan terbatas kelas norma untuk tertentu. seluruh negara. (Sumber: Arikunto, 2012:160)
kualitas baik.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2010:3), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki suatu keadaan, kondisi,
atau
hal-hal
lain
yang
sudah
disebutkan, yang hasilnya akan dijabarkan dalam
bentuk
laporan penelitian.
Peneliti
menggunakan jenis penelitian ini karena dalam Penelitian Terdahulu
penelitian ini tidak ada perlakuan dan tindakan dan hanya mendeskripsikan mengenai alat
Penelitian oleh Ramly (2005) dengan
evaluasi serta seberapa jauh guru menguasai
judul Kualitas Tes Buatan Guru SMU. Hasil
tentang
penelitian menunjukkan bahwa tes buatan guru
pelajaran akuntansi pada standar kompetensi
dapat dilakukan melalui peningkatan motivasi
siklus akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS
berprestasi, peningkatan penguasaan evaluasi,
SMA Negeri 1 Babat Lamongan.
pengevaluasian
siswa
pada
mata
dan peningkatan penguasaan materi pelajaran Tahapan Penelitian
yang diajarkan. Penelitian oleh M. Ali Satiran (2008)
Untuk melakukan penelitian, peneliti
dengan judul Peningkatan Kemampuan Guru dalam
Menyusun
Alat
Evaluasi
melakukan beberapa tahapan. Adapun tahap-
Melalui
tahap yang dilakukan oleh penelitian ini adalah
Bimbingan Teknik Berkelanjutan Bagi Guru
sebagai berikut:
SMP N 2 Brangsong Kabupaten Kendal. Hasil 1.
penelitian menunjukan bahwa imbingan teknik
Tahap Persiapan a.
berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan
Studi Pendahuluan
guru-guru SMP Negeri 2 Brangsong dalam
Studi pendahuluan adalah langkah
menyusun alat evaluasi.
awal yang dilakukan oleh peneliti
Penelitian oleh Ata Nayla dan Ani
dengan tujuan untuk mengetahui
Widayati (2012) dengan judul Analisis Butir
secara umum kondisi sekolah yang
8
Studi Tentang Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
menjadi objek penelitian ini adapun
alasan digunakannya alat evaluasi
langkah awal yang dilakukan penulis
tersebut serta kelayakan alat evaluasi
yaitu membuat surat izin penelitian.
yang digunakan.
Setelah itu melakukan wawancara Sumber Data
dengan guru mata pelajaran akuntansi dan beberapa siswa kelas XI IPS
Sumber data di dapat dari sumber
SMA Negeri 1 Babat Lamongan mengenai
alat
yangdigunakan
b.
dalam
1.
proses
Sumber Primer Sumber primer adalah sumber data yang
pembelajaran akuntansi kelas XI.
diperoleh dari pihak yang diteliti. Sumber
Studi Kepustakaan
primer
Setelah peneliti melakukan studi
informasi dari hasil wawancara dengan
pendahuluan,
guru
langkah
berikutnya
dalam
dan
penelitian
beberapa
ini
siswa
adalah
dalam
yang dilakukan adalah mencari dan
pelaksanaan penggunaan alat evaluasi pada
mempelajarai literatur-literatur yang
pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA
sesuai dengan judul penelitian dan
Negeri 1 Babat Lamongan.
sesuai dengan permasalaha diangkat
dalam
yang
Sumber Sekunder Sumber sekunder adalah sumber data yang
Literatur tersebut dapat berupa jurnal
diperoleh dari pihak di luar sasaran
yang diterbitkan dan sumber buku
penelitian. Sumber data dapat berupa buku,
yang
tersebut
dokumen, informasi, populasi, sampel atau
pembahasan
subjek penelitian. Dalam penelitian ini,
relevan.
penelitian
2.
ini.
dijadikan
c.
primer dan sekunder, yaitu :
evaluasi
Literatur
reverensi
dalam penelitian ini.
sumber sekunder yang di dapat peneliti
Studi Lapangan
adalah dokumen berupa silabus dan alat
Pada tahap studi lapangan, peneliti
evaluasi.
mencari data mengenai informasi yang
berhubungan
dengan
Lokasi dan Waktu Penelitian
permasalahan yang akan dibahas Lokasi dalam penenlitian ini adalah di
yaitu dengan cara wawancara dan
d.
dokumentasi.
SMA Negeri 1 Babat Lamongan yang beralamat
Analisis Data
di Jalan Sumowiharjo No. 01 Babat Lamongan.
Pada tahap analisis data, analisis yang
Sedangkan waktu penelitian yang digunakan
digunakan dalam penelitian ini antara
yaitu mulai dari bulan Februari hingga selesai,
lain pengolahan terhadap data yang
terhitung dari pengurusan surat izin hingga
diperoleh
penelitian dan pengambilan data.
dari
sekolah
secara
deskriptif yaitu untuk jenis alat evaluasi yang digunakan guru untuk mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 19 Surabaya,
9
Jurnal Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0-87
Subyek dan Obyek Penelitian 1.
yang menuntut jawaban uraian
Subyek
6
Subyek penelitian adalah orang atau sasaran
yang
akan
diteliti.
7
Subyek
8
yaitu guru akuntansi kelas XI SMA Negeri
Ada pedoman penskorannya
sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca
1 Babat, Lamongan. C.
Obyek
Bahasa/Budaya 9
Obyek dalam penelitian ini adalah alat evalausi yang digunakan dalam pelajaran
10
Rumusan kalimat soal komunikatif Butir soal menggunakan bahasa
akuntansi kelas XI SMA Negeri 1 Babat,
Indonesia yang baku
Lamongan.
Tidak menggunakan kata/ungkapan yang 11
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1.
mengerjakan soal
Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
penelitian dalam penelitian ini adalah guru,
2.
Ada petunjuk yang jelas tentang cara
menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian
Instrumen Data
12
Adapun instrumen pengumpulan
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu Rumusan soal Tidak mengandung
data yang digunakan dalam penelitian ini 13
adalah lembar angket telaah para ahli.
kata/ungkapan yang dapat menyinggung perasaan peserta didik
Instrumen ini diisi oleh ahli yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan alat evaluasi
(Sumber : Petunjuk teknik analisa butir soal
yang digunakan.
(Direktorat PSMA 2010)
Tabel 4 Kisi-Kisi Lembar Validasi atau
2.
Teknik Pengumpulan Data
Angket Telaah No A.
Teknik
Aspek yang dinilai
2
3
4 B. 5
digunakan
untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam
Substansi 1
yang
penelitian ini yaitu:
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
a.
Wawancara
tertulis untuk bentuk Uraian)
Data yang diperoleh dari
Batasan pertanyaan dan jawaban yang
teknik
diharapkan sudah sesuai
mengajukan
Materi yang ditanyakan sesuai dengan
yang
kompetensi (urgensi,
penggunaan
relevasi,kontinuitas,keterpakaian sehari-
dilakukan
hari tinggi)
akuntansi di kelas XI IPS SMA
Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
Negeri 1 Babat Lamongan. Dalam
jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas
penenlitian ini, penulis menggunakan
Kontruksi
teknik wawancara tidak terstruktur,
Menggunakan kata tanya atau perintah
yaitu wawancara yang bebas dimana
10
wawancara
yaitu
dengan
beberapa
pertanyaan
berhubungan
dengan
alat pada
evaluasi mata
yang
pelajaran
Studi Tentang Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
peneliti tidak menggunakan pedoman
Teknik Analisis Data
wawancara yang tersusun secara Setelah data terkumpul, langkah yang
sistematis melainkan hanya berupa
dilakaukan oleh peneliti selanjutnya yaitu
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan Penulis
(Sugiyono, melakukan
menganalisis data yang telah diperoleh. Teknik
2010:197).
analisis data digunakan dengan tujuan untuk
wawancara
menyederhanakan data sehingga lebih dapat
dengan guru mata pelajaran akuntansi
dimengerti oleh siapa saja yang membutuhkan.
yang dapat memberikan informasi mengenai
alat
evaluasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam
yang
penelitian
digunakan dalam pelajaran akuntansi
mendeskripsikan
dan untuk mengetahui kemampuan
atau
deskriptif, memberi
yaitu
gambaran
pelajaran akuntansi terhadap siswa kelas XI IPS
serta wawancara dengan beberapa
SMA Negeri 1 Babat Lamongan. Berikut unsur
siswa kelas XI IPS sekolah tersebut.
yang akan diteliti dalam penelitian ini:
Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi
dilakukan
1.
untuk
akuntansi dianalisis dengan menggunakan
1) Profil SMA Negeri 1 Babat Lamongan
Rumusan masalah mengenai jenis alat evaluasi yang digunakan dalam pelajaran
memperoleh data berupa:
dan
teknik analisis deskriptif yang diperoleh
sejarah
setelah melakukan penelitian.
berdirinya SMA Negeri 1 Babat
2.
Lamongan.
Sedangkan rumusan masalah mengenai kelayakan alat evaluasi dalam pelajaran
2) Data mengenai visi dan misi SMA
adalah
terhadap hal yang diteliti yaitu alat evaluasi
guru tentang alat evaluasi pendidikan
b.
ini
Negeri
1
akuntansi dianalaisis dengan menggunakan
Babat
deskriptif
Lamongan.
kuantitatif
yang
diperoleh
setelah melakukan penelitian juga.
3) Data mengenai jumlah guru dan Angket telaah para ahli dianalisis
siswa SMA Negeri 1 Babat
secara deskriptif kuantitatif. Untuk menentukan
Lamongan. 4) Data
mengenai
tahunan,
program
peresentase
program
kelayakan,
diperoleh
berdasarkan perhitungan skala Guttman pada
semester,
tabel berikut :
silabus dan RPP mata pelajaran
Tabel 5 Kriteria Skala Guttman
akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Babat Lamongan.
Kriteria
Nilai/Skor
5) Data mengenai alat evaluasi
√
Ya
X
Tidak
yang
digunakan
dengan
dalam
pembelajaran akuntansi kelas XI
(Sumber : Diadaptasi dari Sugiyono,
IPS SMA Negeri 1 Babat
2010:139)
Lamongan.
11
Jurnal Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0-87
Data hasil angket telaah tersebut di atas
lebih sering dipakai dalam tes tertulis ini adalah
dianalisis dengan cara :
menggunakan tes subyektif. Alasannya karena
Skor kriteria = Skor tertinggi tiap aspek x
materi akuntansi lebih cocok menggunakan tes
Jumlah aspek x Jumlah validator
subyektif dari pada obyektif. Di SMA Negeri 1 Babat Lamongan ini, guru menggunakan alat evaluasi tes karena
Dari
hasil
analisis
diatas
dianggap bahwa tes sangat berperan penting
akan
dalam kemajuan pengetahuan siswa. Dengan
diperoleh kesimpulan tentang kelayakan alat
menggunakan tes, guru dapat mengetahui
evaluasi menggunakan skala guttman dengan
tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya
kriteria yang dapat dilihat pada tabel berikut :
dalam proses belajar mengajar.
Tabel 6 Kriteria Interpretasi Penilaian Kriteria Interpretasi 0 % - 20 % Sangat Tidak Layak 21 % - 40 % Tidak Layak 41 % - 60 % Cukup Layak 61 % - 80 % Layak 81 % - 100 % Sangat Layak (Sumber: Diadaptasi dari Riduwan,
Kelayakan Alat Evaluasi yang Digunakan di SMA Negeri 1 Babat Lamongan
Penelitian mengenai kelayakan alat evaluasi yang digunakan di SMA Negeri 1
2006: 88 )
Babat Lamongan didapat dari soal-soal ulangan yang diberikan oleh guru SMA Negeri 1 Babat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lamongan. Soal yang didapat peneliti adalah
Hasil Penelitian
KD 4, KD 5, KD 6, dan KD 7. Sedangkan untuk
Alat Evaluasi yang Digunakan di SMA
soal KD 1, KD 2, dan KD 3, peneliti tidak bisa
Negeri 1 Babat Lamongan
mendapatkannya karena soal tersebut sulit didapatkan.
Penelitian mengenai alat evaluasi yang
Soal-soal
digunakan dalam mata pelajaran akuntansi
Negeri
1
Babat
Lamongan.
yang
menyatakan
yaitu Ibu Susanti, S.Pd, M.Si dan Ibu Irin Widayati, S.Pd, M.Pd. Hasil validasi yang
bahwa
dilakukan menghasilkan data yaitu pada KD 4
pengevaluasian dilakukan melalui tes tertulis
yang terdiri dari 4 butir soal yaitu pada butir
saja. Tes tertulis yang diberikan seperti ulangan
soal 1 pada aspek substansi jumlah skor yang
harian, ulangan umum, dan lain-lain. Tes ini digunakan
guru
untuk
didapat,
dosen akuntansi Universitas Negeri Surabaya
Hasil
wawancara kemudian akan dianalisis secara deskriptif
sudah
kemudian dilakukan validasi yang dibantu oleh
dilakukan melalui wawancara dengan guru SMA
yang
dihasilkan sebesar 5, pada aspek kontruksi
mengetahui
sebesar 2, dan pada aspek bahasa/budaya
perkembangan siswa dalam menerima pelajaran
sebesar 8. Pada butir soal 2, 3, dan 4, jumlah
yang telah diajarkan.
skor yang dihasilakan sama yaitu pada aspek
Tes tertulis yang digunakan guru SMA
substansi dan kontruksi skor yang dihasilkan
Negeri 1 Babat Lamongan biasanya dalam
masing-masing sebesar 2, sedangkan pada aspek
bentuk subyektif dan obyektif. Namun yang
12
Studi Tentang Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
bahasa/budaya jumlah skor yang dihasilkan
menggunakan tes yang berupa subyektif
sebesar 8.
dari pada tes yang berupa obyektif.
Pada KD 5 yang terdiri dari 2 butir soal
Tindakan yang dilakukan guru akuntansi di
yaitu pada aspek substansi jumlah skor yang
SMA Negeri 1 Babat Lamongan sangatlah
dihasilkan sebesar 6, pada aspek konstruksi
tepat karena pada prinsip-prinsip evaluasi
sebesar 4, dan pada aspek bahasa/budaya
yang
sebesar 8. Pada butir soal yang ke 2 yaitu pada
(2009:24) menyatakan bahwa evaluasi
aspek substansi skor yang dihasilkan sebesar 5,
harus disesuaikan dengan KBM (Kegiatan
pada aspek kontruksi sebesar 3, dan pada aspek
Belajar Mengajar) yang dilaksanakan. Jika
bahasa/budaya sebesar 8.
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
Pada KD 6 yang terdiri dari 2 butir
oleh
dikemukakan
guru
oleh
Arikunto
menitikberatkan
pada
soal, jumlah skor yang dihasilkan antara butir
keterampilan, maka evaluasi juga harus
soal 1 dan 2 sama. Jumlah skor yang dihasilkan
mengukur tingkat keterampilan siswa.
masing-masing butir soal 1 dan 2 yaitu pada
Sebaliknya, jika kegiatan belajar mengajar
aspek substansi sebesar 6, pada aspek kontruksi
yang dilakukan oleh guru menitikberatkan
sebesar 5, dan pada aspek bahasa/budaya
pada pengetahuan, maka evaluasi juga
sebesar 9.
harus
Pada KD 7 yang terdiri dari 3 butir
mengukur
tingkat
pengetahuan
siswa.
soal, jumlah skor yang dihasilkan antara butir
2.
Kelayakan Alat Evaluasi yang Digunakan
soal 1, 2, dan 3 sama. Jumlah skor yang
di SMA Negeri 1 Babat Lamongan
dihasilkan masing-masing pada butir soal 1, 2,
Dalam menentukan kelayakan alat evaluasi
dan 3 yaitu pada aspek substansi sebesar 8, pada
yang digunakan, peneliti telah melakukan
aspek kontruksi sebesar 4, dan pada aspek
validasi soal-soal yang digunakan guru
bahasa/budaya sebesar 9.
akuntansi di SMA Negeri 1
Babat
Lamongan yang menghasilkan beberapa data. Dari data tersebut, untuk mengetahui
Pembahasan
persentase kelayakan alat evaluasi yang 1.
Alat Evaluasi yang Digunakan di SMA
digunakan, data tersebut dimasukkan ke
Negeri 1 Babat Lamongan
dalam rumus:
Alat evaluasi yang digunkakan di SMA Negeri 1 Babat Lamongan adalah alat evaluasi tes yaitu tes yang berupa tes tulis.
Pada KD 4 yang terdiri dari 4 butir soal
Tes tulis yang dilkaukan oleh guru SMA
persentase kelayakan yang dihasilakan
Negeri 1 Babat Lamongan adalah tes tulis
butir soal 1 yaitu pada aspek substansi
yang berupa subyektif dan obyektif. Tetapi
sebesar 62,5%, pada aspek kontruksi
dalam
hal
ini
guru
lebih
sering
sebesar
menggunkan
tes
tulis
yang
berupa
bahasa/budaya sebesar 80%. Sehingga
subyektif. Alasannya yaitu pada mata
pada butir soal 1 dapat dihasilkan rata-rata
pelajaran
persentase sebesar 55,8%. Sedangkan pada
akuntansi
lebih
cocok
13
25%,
dan
pada
aspek
Jurnal Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0-87
butir soal 2, 3, dan 4, karena jumlah skor
dapat
yang dihasilakan sama sehingga persentase
kelayakan sebesar
kelayakan yang dihasilkan yaitu pada
tersebut dapat diketahui bahwa pada soal
aspek substansi dan kontruksi masing-
KD
masing sebesar 25%, sedangkan pada
dihasilkan sebesar 75,8%.
aspek bahasa/budaya jumlah skor yang
Pada KD 7 yang terdiri dari 3 butir soal,
dihasilkan sebesar 80%. Dari data tersebut
jumlah skor yang dihasilkan antara butir
yaitu antara butir soal 2, 3, dan 4 dapat
soal 1, 2, dan 3 sama. Sehingga persentase
dihasilkan rata-rata persentase sebesar
kelayakan yang dihasilkan juga sama,
43,3%. Dari data yang dihasilkan dapat
yaitu masing-masing pada butir soal 1, 2,
diketahui
4
dan 3, pada aspek substansi sebesar 100%,
dihasilkan
pada aspek kontruksi sebesar 50%, dan
persentase
bahwa
pada
kelayakan
soal
yang
KD
dihasilkan
6
rata-rata
persentase
75,8%.
Dari data
persentase
kelayakan
yang
sebesar 46,4% .
pada aspek bahasa/budaya sebesar 90%.
Pada KD 5 yang terdiri dari 2 butir soal,
Sehingga
persentase kelayakan yang dihasilakan
persentase kelayakannya sebesar 80%.
butir soal 1 yaitu pada aspek substansi
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
persentase kelayakan sebesar 75%, pada
pada soal KD 7 persentase kelayakan yang
aspek konstruksi sebesar 50%, dan pada
dihasilakan sebesar 80%.
aspek
Pada
bahasa/budaya
Sehingga
dapat
sebesar
dihasilkan
80%.
dapat
dihasilkan
persentase
rata-rata
kelayakan
yang
rata-rata
dihasilakan dapat diketahui bahwa pada
persentase kelayakan sebesar 68,3%. Pada
KD 4 sebesar 46,4%, KD 5 sebesar 64,2%,
butir soal yang ke 2 yaitu pada aspek
KD 6 sebesar 75,8%, dan KD 7 sebesar
substansi
80%.
persentase
kelayakan
yang
Dari
data
tersebut
kemudian
dihasilkan sebesar 62,5%, pada aspek
dibandingkan dengan kriteria interpretasi
kontruksi sebesar 37,5%, dan pada aspek
yang diadaptasi dari Riduwan (2006:88)
bahasa/budaya sebesar 80%. Sehingga
yaitu bahwa pada soal KD 4 menunjukkan
dapat
bahwa
dihasilkan
rata-rata
persentase
kelayakannya
termasuk
dalam
kelayakan sebesar 60%. Dari data tersebut
kategori cukup layak digunakan karena
dapat diketahui bahwa pada soal KD 5
pada kriteria interpretasi menunjukkan
persentase
bahwa rentang antara 41% - 60% termasuk
kelayakan
yang
dihasilkan
sebesar 64,2%.
dalam kategori cukup layak digunakan.
Pada KD 6 yang terdiri dari 2 butir soal,
Pada soal KD 5 dan KD 6 menunjukkan
persentase
bahwa
kelayakan
yang
dihasilkan
kelayakannya
termasuk
dalam
antara butir soal 1 dan 2 sama. Sehingga
kategori layak digunakan karena pada
persentase kelayakan yang dihasilkan butir
kriteria interpretasi menunjukkan bahwa
soal 1 dan 2 juga sama, yaitu pada aspek
rentang antara 61% - 80% termasuk dalam
substansi
aspek
kategori layak digunakan. Dan pada soal
kontruksi sebesar 62,5%, dan pada aspek
KD 7 menunjukkan bahwa kelayakannya
bahasa/budaya sebesar 90%. Sehingga
termasuk dalam kategori sangat layak
sebesar
75%,
pada
14
Studi Tentang Penggunaan Alat Evaluasi pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
digunakan karena pada kriteria interpretasi
SIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan bahwa rentang antara 81% -
Simpulan
100% termasuk dalam kategori sangat layak digunakan. Dari keempat soal yaitu
Dari hasil penelitian dan pembahasan
pada soal KD 4, 5, 6, dan 7, dapat
yang telah diperoleh dari studi tentang
dikategorikan bahwa soal yang digunakan
penggunaan alat evaluasi pada mata pelajaran
guru akuntansi di SMA Negeri 1 Babat
ekonomi materi akuntansi pada kelas XI IPS di
Lamongan layak diberikan pada siswa.
SMA Negeri 1 Babat Lamongan dapat
Dalam menyusun suatu alat evaluasi, harus
disimpulkan bahwa:
sesuai
dengan
fungsinya.
Hal
ini
1.
dikemukakan oleh Putri (2010:8) yaitu: a.
akuntansi di SMA Negeri 1
Lamongan menggunakan alat evaluasi tes,
peserta
yaitu bentuk tes tertulis. Tes tertulis yang
didik
telah
menguasai dan
sering digunkan adalah tes tulis yang
keterampilan yang telah diberikan
berupa subyektif. Dalam hal ini guru
oleh guru,
menggunakan tes tulis yang berupa soal
untuk
nilai-nilai
mengetahui
kelemahan
peserta
aspek-aspek didik
subyektif karena guru berpendapat soal
dalam
subyektif lebih cocok digunkan dalam
melakukan kegiatan belajar, c.
d.
e.
Babat
sebagai alat guna mengetahui apakah
pengetahuan,
b.
Alat evaluasi yang digunakan pada guru
mengetahui
tingkat
materi pelajaran akuntansi.
ketercapaian
2.
Kelayakan alat evalausi yang digunakan
siswa dalam kegiatan belajar,
guru akuntansi di SMA Negeri 1 Babat
sebagai sarana umpan balik bagi guru
Lamongan termasuk layak digunakan. Hal
yang bersumber dari siswa,
ini diketahui setelah dilakukan perhitungan
sebagai
melalui validasi dari masing-masing soal.
alat
untuk
mengetahui
perkembangan belajar siswa, f.
sebagai materi utama untuk laporan
Saran
hasil belajar kepada orang tua siswa. Berdasarkan Untuk memenuhi fungsi tersebut, alat
berkualitas
yaitu
ini,
yaitu:
sembarangan. Karena itu diperlukan alat yang
penelitian
terdapat beberapa saran yang dapat disarankan,
evaluasi yang digunakan guru tidaklah
evaluasi
hasil
1.
alat
Alat
evaluasi
sebaikanya
evaluasi tersebut layak diberikan kepada
yang
tidak
digunakan
guru
menggunakan
alat
evaluasi tes tertulis saja. Sebaiknya guru
siswa atau tidak, dalam hal ini khususnya
mencoba menggunakan alat evaluasi yang
pada alat evaluasi tes yang berupa tes tulis.
lain seperti tes tindakan, karena tes tersebut masih bisa digunakan dalam mata pelajaran akuntansi. Hal ini juga akan dapat
15
memberikan
pemahaman
yang
Jurnal Pendidikan. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 0-87
mudah
bagi
siswa
jika
langsung
Ramly. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 054, Tahun Ke-11. Mei 2005. Kualitas Tes Buatan Guru, (Online), (http://lipi.com.html), diakses 17 Februari 2013).
dipraktekkan. 2.
Sebaiknya guru terus mengembangkan alat evaluasi agar kualitas alat evaluasi yang digunakan terus
meningkat.
Sehingga
Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta.
kelayakan alat evaluasi dapat mencapai kategori sangat layak digunakan. Hal ini
Satiran, Ali. 2008. Peningkatan Kemampuan Guri dalam Menyusun Alat Evaluasi Melalui Bimbingan Teknik Berkelanjutan Bagi Guru SMP N 2 Brangsong Kabupaten Kendal, (Online), (http://lipi.com.html), diakses 17 Februari 2013.
dapat berpengaruh pada siswa, jika alat evalausi yang digunakan termasuk sangat layak, tingkat kualitas pendidikan siswa juga akan berkembang menjadi lebih baik.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA Amalia, Ata Nayla dan Ani Widayati. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No.1, Tahun 2012.Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntai di Kota Yogyakarta, (Online), (http://lipi.com.html), diakses 17 Februari 2013.
Siregar, Syofyan. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penenlitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sukardi. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas 2. Surakarta : JP Books. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya : Unipress University.
Djamarah,Bahri,S 2000. Interaksi Guru dan Anak Didik. Jakarta : Rineka Cipta
Tim Penyusun. 2010. Suplemen Buku Pedoman Jurusan Pendidikan Ekonomi. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
Kardiman, dkk. 2006. Prinsip-Prinsip Aku8ntansi 1. Jakarta : Yudhistira. Petunjuk Teknik Analisis Butir Soal, Direktorat PSMA 2010
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Purwanto, Ngalim. 1984. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Widoyoko,Putro,Eko.2012. Evaluasi Program Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putri, Ratu II, (2010), Assessment Mathemathics Education, Palembang : Unit Perpustakaan PPS Universitas Sriwijaya.
16