IDENTIFIKASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAMAN Rieke Indriati Suci Rohayati Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT Teaching materials represent important study appliance in course of learning to teach specially to a educator. But in reality still many used teaching materials a educator without considering feasibility the standard of National Education Standards Agency (BSNP). This study aims to determine what teaching materials are used and the reasons teachers using it, the feasibility of the teaching materials used assessed the feasibility of the component based on the content, presentation, language, and graph to teaching materials used in teaching accounting SMAN 1 Taman. Tecniques of data collection using interview and documentation. The results of this study indicate that use teaching materials are text books and worksheets. Feasibility of text book is 87,02% or included in the criteria is very feasible, while the feasibility of teaching materials worksheets is 80,94% or included in the criteria very feasible. Keywords : teaching materials, feasibility.
Pendidikan
negara
KTSP 2006 yang digunakan pada saat
merupakan salah satu komponen yang
ini. Menurut Lestari (2013) Komponen
harus dimiliki oleh setiap individu.
penting dalam kurikulum KTSP ada 6
Pendidikan
yaitu
juga
bagi
sebagai
perantara
(1)
misi
dan
visi
satuan
pembangunan sumber daya manusia
pendidikan; (2) tujuan pendidikan; (3)
yang berperan dalam pembentukan
menyusun kalender
peserta didik agar menjadi aset bangsa
struktur muatan KTSP; (5) silabus, dan
yang diharapkan dan supaya menjadi
(6) Rencana pelaksanaan pembelajaran.
manusia yang produktif bagi negara.
Kurikulum KTSP 2006 memberikan
Berbagai
otonomi
usaha
telah
dilakukan
kepada
pendidikan;
(4)
sekolah
untuk
pendidikan
yang
pemerintah untuk meningkatkan mutu
menyelenggarakan
pendidikan nasional, misalnya dengan
puncaknya tugas itu akan dibebankan
pengembangan kurikulum.
oleh masing – masing guru mata
Pengembangan
di
pelajaran. Implementasi dari KTSP 2006
pergantian
yaitu guru dapat memahami substansi
kurikulum KBK menjadi kurikulum
bahan ajar. Bahan ajar merupakan
Indonesia
terbukti
kurikulum dari
rancangan materi yang terstruktur yang
dengan
membantu siswa
Kompetensi Dasar dan komponen yang
dalam pencapaian
Standar
tujuan pembelajaran. Kedudukan bahan
terdapat
ajar merupakan sangat penting dalam
laporan Direktorat Jenderal Pendidikan
proses pembelajaran. Pentingnya bahan
Dasar dan Menengah Depdiknas (dalam
ajar
jurnal
Gunansyah, 2010) dikemukakan bahwa
berjudul
masalah penting yang sering dihadapi
dikemukakan
Adisendjaja
dalam
(2007)
yang
pada
Kompentensi,
guru
Literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk
adalah memilih atau menentukan materi
Memilih
pembelajaran atau bahan ajar yang tepat
Ajar
Sains.
Hasil
kegiatan
Berdasarkan
Analisis Buku Ajar Sains Berdasarkan
Buku
dalam
silabus.
penelitiannya mengatakan bahwa buku
dalam
ajar atau buku teks siswa memegang
mencapai
peranan
Gunansyah (2010) bahwa secara umum
penting
di
dalam
proses
pembelajaran.
rangka
pembelajaran
masalah
Pemilihan bahan ajar merupakan
membantu
kompetensi.
yang
siswa Menurut
berkenaan
dengan
pemilihan bahan ajar ajar meliputi cara
langkah awal seorang pendidik sebelum
penentuan
menggunakan bahan ajar tersebut dalam
ruang
proses pembelajaran. Kesalahan dalam
perlakuan (treatment) terhadap materi
memilih bahan ajar akan mengakibatkan
pembelajaran.
adanya
tidak
keseimbangan
jenis
materi,
kedalaman,
lingkup,
urutan
penyajian,
dalam
Penggunaan bahan ajar dilakukan
proses pembelajaran. Hasilnya akan
oleh semua tingkat satuan pendidikan.
berakibat pada tidak tercapainya tujuan
Bahan ajar juga digunakan di sekolah
pembelajaran. Keadaan yang sering
SMA Negeri 1 Taman. Berdasarkan
ditemui oleh seorang pendidik dalam
uraian tersebut, maka dari itu peneliti
pemilihan
pemilihan
tertarik untuk melakukan penelitian
didasarkan pada materi yang sesuai
dengan judul “ Identifikasi Penggunaan
dengan
Bahan
bahan
ajar,
kompetensi
dasar
tanpa
Ajar
Pada
Mata
Pelajaran
memperhatikan kelayakan yang sesuai
Ekonomi Materi Akuntansi Kelas XI
dengan BSNP.
IPS di SMA Negeri 1 Taman”.
Menurut
BSNP
(2006)
segi
kelayakan bahan ajar tediri empat
Kurikulum
kelayakan mutu standar yaitu: kelayakan
Pendidikan (KTSP)
isi,
kelayakan
bahasa,
Tingkat
Satuan
kelayakan,
Kurikulum merupakan perangkat
penyajian, dan kelayakan kegrafikan.
mata pelajaran dan program pendidikan
Bahan ajar juga di gunakan harus sesuai
yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi
dan cara mengevaluasi yang di desain
rancangan pelajaran yang akan diberikan
secara sistematis dan menarik dalam
kepada peserta pelajaran dalam satu
rangka
periode jenjang pendidikan. Kurikulum
diharapkan, yaitu mencapai kompetensi
Tingkat
atau sub kompetensi dengan segala
Satuan Pendidikan (KTSP)
2006 merupakan pengembangan dari
mencapai
tujuan
yang
kompleksitasnya.
kurikulum 2004 atau sering disebut
Sanjaya (2008) menyatakan bahan
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
ajar merupakan segala sesuatu yang
(KBK). Mulyasa (2007) menjelaskan
menjadi isi kurikulum yang harus
bahwa penyusunan KTSP dilakukan
dikuasai oleh siswa sesuai dengan
oleh
kompetensi
satuan
pendidikan
dengan
dasar
dalam
rangka
memperhatikan dan berdasarkan standar
pencapaian standar kompetensi setiap
kompetensi serta kompetensi dasar yang
mata pelajaran dalam satuan pendidikan
dikembangkan
tertentu. Sedangkan menurut Prastowo
oleh
Badan
Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Secara
garis
besar,
(2012) bahan ajar merupakan segala KTSP
memiliki enam komponen yang telah diungkapkan
dalam
yang disusun secara sistematis.
(2013)
Bahan ajar mempunyai berbagai
antara lain sebagai berikut: (1) visi dan
fungsi, menurut Prastowo (2012) fungsi
misi satuan pendidikan merupakan tolak
bahan ajar dapat dibedakan menjadi tiga
ukur
macam,
untuk
Lestari
bahan (baik informasi, alat maupun teks)
mewujudkan
suatu
yaitu
pendidikan yang berdasarkan , (2) tujuan
pembelajaran
pendidikan
satuan
fungsi
klasikal,
dalam
pembelajaran
pendidikan,
(3)
individual, dan pembelajaran kelompok.
pendidikan,
(4)
Bahan ajar dalam pembelajaran klasikal
struktur muatan KTSP, (5) silabus, dan
berfungsi sebagai satu-satunya sumber
(6) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
informasi
(RPP).
pengendali proses pembelajaran (dalam
menyusun kalender
serta
pengawas
dan
hal ini, siswa bersifat pasif dan belajar sesuai kecepatan siswa dalam belajar)
Bahan Ajar Menurut Jasmadi
Widodo
(dalam
menjelaskan
bahan
seperangkat
sarana
&
Jasmadi
Lestari,
2013)
pembelajaran
ajar
adalah
Bahan
atau
alat
dan sebagai bahan pendukung proses
ajar
individual
yang
diselenggarakan.
dalam
berfungsi
pembelajaran sebagai
media
pembelajaran yang berisikan materi
utama dalam pembelajaran, alat yang
pembelajaran, metode, batasan–batasan,
digunakan
untuk
menyusun
dan
mengawasi proses peserta didik dalam
disusun
memperoleh informasi, dan penunjang
menarik, dilengkapi gambar, keterangan,
media pembelajaran individual lainnya.
isi buku dan daftar pusaka. Buku akan
Bahan
pembelajaran
sangat membantu guru dan siswa dalam
kelompok berfungsi sebagai bahan yang
mendalami ilmu pengetahuan sesuai
terintegrasi
belajar
dengan mata pelajaran. Pemilihan buku
kelompok, dengan cara memberikan
teks pelajaran sebagai bahan ajar perlu
informasi tentang latar belakang materi,
memperhatikan substansi materi relevan
informasi tentang peran orang-orang
dengan KD yang harus dicapai siswa,
yang terlibat dalam belajar kelompok,
penjelasan
serta
ajar
dalam
dengan
petunjuk
pembelajaran
proses
dengan
bahasa
dalam
sederhana,
materi
lengkap
tentang
proses
(definisi, klasifikasi, rangkuman dan
kelompoknya
sendiri,
sebagainya), kalimat jelas dan singkat,
sebagai bahan pendukung bahan belajar
padat
utama,
dirancang
sekuensi yang jelas secara keilmuan,
dapat
kebenaran materi bisa dipertanggung
dan
sedemikian
apabila rupa,
maka
meningkatkan motivasi belajar siswa. Bahan ajar mempunyai beragam bentuk
dan
runtut
dan
memilki
sistematis,
penampilan fisik buku menarik dan menimbulkan motivasi dalam membaca,
dikemukakan oleh Prastowo (2012),
buku dapat diperoleh di toko-toko buku
bahan ajar diklasifikasikan berdasarkan
dengan
bentuknya, cara kerjanya, dan sifatnya.
terdapat bahan ajar berupa Lembar Kerja
Menurut bentuknya menyebutkan bahan
Siswa (LKS), menurut Prastowo (2012)
ajar dapat berupa bahan ajar cetak,
LKS adalah materi yang dikemas secara
contohnya handout, modul, buku ajar,
singkat, padat dan jelas agar siswa dapat
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, foto
belajar dengan mandiri. Lembar Kerja
atau
Siswa (LKS) berisi materi, ringkasan
model
yang
jawabkan,
dan
telah
gambar,
jenisnya
pengetahuan
atau
maket.
Menurut Lestari (2013) buku merupakan
mudah.
Selain
buku
teks
dan tugas.
bahan tertulis berupa lembaran dan
Karakteristik bahan ajar yang baik
dijilid yang berisi ilmu pengetahuan
menurut Lestari (2013) harus mencakup
yang diturunkan dari kompetensi dasar
antara lain: petunjuk belajar (petunjuk
yang ada dalam kurikulum yang berlaku
guru dan siswa), kompetensi yang akan
yang kemudian akan digunakan oleh
dicapai, informasi pendukung, latihan –
siswa. Contohnya: buku teks pelajaran
latihan, petunjuk kerja, dapat berupa
karena
disusun
lembar kerja, dan evaluasi. Bahan ajar
berdasarkan kurikulum berlaku. Buku
yang baik harus memenuhi kriteria
buku
pelajaran
kelayakan yang telah ditetapkan oleh
merupakan
seni
pencatatan,
Badan Standar Nasional Pendidikan.
penggolongan,
dan
pengikhtisaran
Menurut
dengan cara tertentu dan dalam ukuran
Badan
Standar
Nasional
Pendidikan (2006) antara lain meliputi:
moneter,
transaksi,
(1) komponen kelayakan isi seperti
kejadian
yang
kesesuaian uraian materi dengan SK dan
keuangan dan termasuk menafsirkan
KD, keakuratan materi, kemutakhiran
hasil-hasilnya. Jadi dapat disimpulkan
materi,
bahwa akuntansi merupakan sebuah
(curiosity)
mendorong dan
keingintahuan
kejadian-
umumnya
bersifat
wawasan
proses pengidentifikasian, pencatatan,
dengan butir materi lain yang relevan;
pengikhtisaran dan pelaporan suatu
(2)
transaksi
komponen
perluasan
dan
kelayakan
penyajian
keuangan
dalam
satuan
seperti teknik penyajian, pendukung
moneter hingga menghasilkan suatu
penyajian, penyajian pembelajaran dan
laporan keuangan yang dapat berguna
koherensi dan runtutan alur pikir; (3)
bagi beberapa pihak yang memerlukan.
komponen kelayakan bahasa seperti kesesuaian
dengan
perkembangan
peserta
Pengguna
informasi
akuntansi
tingkat
memiliki berbagai karakteristik dan cara
dan
pandang yang berbeda pula. Menurut
komunikatif; (4) komponen kelayakan
Ismawanto (2009) pengguna informasi
kegrafikan seperti ukuran buku, desain
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bagian kulit buku, desain bagian isi, dan
pengguna
kualitas kertas.
eksternal. Pengguna
didik
internal
dan
pengguna
internal adalah
mereka yang menghasilkan keputusan yang
Tinjauan Materi Akuntansi Sukardi (2009) mendefinisikan akuntansi
dari
berbagai
sumber.
berakibat
operasional dewan
langsung
perusahaan.
komisaris,
kepada Misalnya:
dewan
direksi,
American Accounting Association(AAA)
manajer, dan karyawan perusahaan.
mendefinisikan akuntansi adalah proses
Sedangkan pengguna Eksternal adalah
mengidentifikasikan, mengukuran, dan
mereka yang menghasilkan keputusan
melaporkan informasi ekonomi, untuk
terkait
memungkinkan adanya penilaian dan
perusahaan. Misalnya: investor, kreditor,
keputusan yang jelas dan tegas bagi
pemerintah,
mereka yang menggunakan informasi
peneliti, dan komunitas terkait. Sebagai
tersebut. Sedangkan akuntansi menurut
sumber informasi yang diperlukan oleh
American Institute of Certified Publik
berbagai
Accounting (AICPA) adalah akuntansi
menyajikan berbagai jenis yang hasilnya
secara
langsung
pemasok,
pihak,
dengan
pelanggan,
akuntansi
mampu
sesuai dengan kebutuhan pemakai. Oleh
mencatat semua bukti-bukti transaksi
karena itu, menurut Sa’diyah (2009)
yang telah dianalisis ke dalam jurnal
akuntansi
umum. Setelah selesai, tahap berikutnya
beberapa
dikelompokkan bidang
dalam
sesuai
dengan
adalah
tahap
penggolongan
yaitu
kebutuhan pemakai yaitu: (1) Akuntansi
menggolongkan dan memposting pos-
Keuangan; (2) Akuntansi Biaya; (3)
pos jurnal ke akun masing-masing dalam
Akuntansi Anggaran; (4) Auditing; (5)
buku besar untuk menghitung jumlah
Akuntansi Manajemen; (6) Akuntansi
atau nilai dari tiap-tiap jenis akun. Pada
Pajak; (7) Akuntansi Pemerintahan dan
akhir
(8) Sistem Akuntansi.
pengikhtisaran, saldo akun-akun dalam
periode,
memasuki
tahap
Dilihat dari jenis usahanya, maka
buku besar disusun dalam suatu daftar
perusahaan dapat dibedakan menjadi
yang disebut neraca saldo yang mana
tiga, yaitu perusahaan jasa, perusahaan
fungsi
dagang, dan perusahaan manufaktur.
memeriksa keseimbangan antara jumlah
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang
saldo debet dan saldo kredit akun-akun
didirikan seseorang atau sekelompok
buku besar. Neraca saldo ini merupakan
orang yang kegiatan pokoknya bergerak
tahap awal dari penyusunan neraca lajur.
dalam bidang pelayanan jasa
Saldo-saldo akun yang disusun dalam
atau
dari
perusahaan
utamanya
sementara, karena belum mnunjukkan
membeli barang dan dijual kembali
saldo yang sesungguhnya. Agar saldo
kepada pihak lain melalui transaksi yang
menunjukkan saldo sesungguhnya, maka
bertujuan
laba.
perlu penyesuaian dengan berdasarkan
adalah
pada informasi pada akhir periode.
Perusahaan
untuk
mendapatkan
manufaktur
perusahaan yang
masih
untuk
neraca
usaha
tadi
saldo
menjual jasa. Perusahaan dagang adalah yang
saldo
neraca
mengubah barang
Berdasarkan
neraca
mentah menjadi produk jadi melalui
penyesuaian
tersebut,
proses produksi kemudian dijual kepada
neraca lajur yang merupakan konsep
pelanggan. Adapun proses akuntansi
untuk
yang terjadi pada perusahaan jasa dapat
penyusunan laporan keuangan.
dijabarkan
sebagai
berikut:
saldo
bersifat
membantu
dan
diselesaikan
mempermudah
tahap
pertama adalah tahap pengidentifikasian yaitu mengidentifkasi transaksi-transaksi
Metode Penelitian Jenis
penelitian
ini
adalah
yang mengakibatkan perubahan posisi
penelitian deskriptif
yang digunakan
keuangan perusahaan. Selanjutnya tahap
untuk menganalisis data dengan cara
kedua adalah tahap pencatatan yaitu
mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana
yang dilakukan dengan menggunakan
adanya mengenai penggunaan bahan
instrumen pedoman wawancara; (2)
ajar pada mata pelajaran ekonomi materi
Teknik analisis data yang digunakan
akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1
untuk
Taman. Penelitian ini mengambil lokasi
kedua mengenai kelayakan bahan ajar
di SMA Negeri 1 Taman yang beralamat
dianalisis dengan menggunakan teknik
di Jalan Sawunggaling No 02 Jemundo
analisis deskriptif dengan pendekatan
Taman
dalam
kuantitatif yang diperoleh setelah ahli
penelitian ini adalah guru akuntansi
mengisi lembar telah diberikan oleh
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Taman
peneliti. Data hasil tentang kelayakan
dan objek Penelitian ini adalah bahan
bahan
ajar mata pelajaran akuntansi yang
memberikan skor pada hasil jawaban.
digunakan kelas XI IPS SMA Negeri 1
Skor pada lembar angket telaah ahli
Taman.
menggunakan Skala Likert skala 4
Sidoarjo.
Instrumen
Subjek
ajar
rumusan
akan
dinilai
masalah
dengan
data
dengan kriteria skor 4 jika dinilai sangat
yang digunakan dalam penelitian ini
layak, skor 3 jika dinilai layak, skor 2
adalah pedoman wawancara dan lembar
jika dinilai tidak layak dan skor 1 jika
telaah ahli. Teknik yang diperlukan
dinilai sangat tidak layak. Hasil angket
untuk memperoleh data yang diperlukan
yang menggunakan skala likert di atas
dalam
dapat dianalisis dengan cara:
penelitian
pengumpulan
menjawab
ini
antara
lain
dokumentasi dan wawancara. Teknik
=
100 %
analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini antara lain: (1) teknik analisis data yang
digunakan
untuk
menjawab
rumusan masalah yang pertama adalah teknik deskriptif yaitu mendeskripsikan atau menggambaran terhadap hal yang diteliti mengenai bahan ajar apa saja yang digunakan dan alasan mengapa memakai bahan ajar tersebut dalam proses pembelajaran ekonomi materi akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Taman. Hasil tersebut diperoleh dari proses wawancara maupun dokumentasi
Dari hasil analisis di atas akan diperoleh kesimpulan tentang kelayakan bahan ajar menggunakan Skala Likert dengan kriteria berikut : Tabel 1.Kriteria Interpretasi Telaah Ahli Penilaian Kriteria Interpretasi 0 % - 25 % Sangat Tidak Layak 26 % - 50 % Tidak Layak 51 % - 75 % Layak 76 % - 100 % Sangat Layak Sumber: Diolah oleh Peneliti (dengan adaptasi dari Widoyoko, 2012)
substansi materi relevan dengan KD
Hasil Penelitian Berdasarkan
hasil
wawancara
yang harus dicapai siswa, penjelasan
dengan guru mata pelajaran ekonomi
dalam
materi
materi akuntansi kelas XI IPS SMA
klasifikasi, rangkuman dan sebagainya),
Negeri 1 Taman bernama Dra. Suciwati,
kalimat
bahan ajar yang digunakan guru dalam
pengetahuan dan memilki sekuensi yang
proses pembelajaran ekonomi materi
jelas secara keilmuan, kebenaran materi
akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1
bisa dipertanggungjawabkan, runtut dan
Taman berbentuk bahan ajar cetak yaitu
sistematis,
bahan ajar berupa buku teks dan lembar
menarik dan menimbulkan motivasi
kerja siswa (LKS). Bahan ajar berupa
dalam membaca.
jelas
lengkap
dan
(definisi,
singkat,
Penampilan
fisik
padat
buku
buku teks merupakan karangan Dewi
Bahan ajar berupa buku teks yang
Kusumawardhani dengan judul buku
digunakan kelas XI IPS materi akuntansi
EKONOMI
yang
sudah relevan dengan kompetensi dasar
diterbitkan pada tahun 2009 yang telah
yang akan dicapai siswa, namun guru
digunakan selama satu tahun ajaran
tidak memperhatikan kelayakan bahan
berlangsung. Bahan ajar berupa Lembar
ajar yang telah distandarkan oleh BSNP.
Kerja Siswa (LKS) penerbit Hayati
Sehingga guru hanya memperhatikan
Tumbuh Subur (HTS) merupakan LKS
materi yang ada didalam buku teks
yang dipilih oleh forum Musyawaroh
tersebut tanpa memperhatikan kelayakan
Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi
BSNP yang terdiri dari kelayakan isi,
Kabupaten
kelayakan penyajian, kelayakan bahasa
Untuk
SMA/MA
Sidoarjo
yang
telah
digunakan pihak sekolah SMA Negeri 1 Taman
selama
satu
tahun
ajaran
berlangsung. Alasan
dan kelayakan kegrafikan. Alasan
menggunakan
dan
memilih bahan ajar yang berupa LKS menggunakan
dan
penerbit HTS merupakan kebijakan dari
memilih bahan ajar yang digunakan
pihak sekolah yang mengacu pada forum
pada materi akuntansi berupa buku teks
MGMP Ekonomi Kabupaten Sidoarjo.
karangan Dewi Kusumawardhani karena
Pemilihan bahan ajar berupa LKS
adanya materi akuntansi yang sesuai
dikemukakan oleh Prastowo (2012)
dengan
yang
sebagai berikut: substansi materi relevan
berdasarkan pada kompetensi dasar yang
dengan KD yang harus dicapai siswa
dicapai oleh siswa. Pemilihan bahan ajar
sesuai
berupa buku teks juga dikemukakan oleh
pernyataan tentang kompetensi dasar
Prastowo
siswa yang harus dicapai, dilengkapi
tujuan
(2012)
pembelajaran
sebagai
berikut:
dengan
kurikulum,
terdapat
petunjuk bagi pendidik, memiliki daya
laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam
pikat terutama dari segi penyajian,
kertas
tulisan, tugas – tugas. Lembar Kerja
perubahan modal berdasarkan saldo
Siswa (LKS) harus bisa memanfaatkan
akun dalam kertas kerja, menyusun
lingkungan
sumber
neraca berdasarkan saldo akun dalam
belajar, kalimat singkat dan jelas, runtut
kertas kerja. Sehingga pemahaman siswa
dan sistematis. Bahan ajar berupa LKS
terhadap
masih terdapat beberapa kekurangan
tersebut menggunkan bahan ajar berupa
dari
teks yang mana buku teks hanya
soal
bervariasi
sekitar
yang dan
sebagai
disajikan
masih
kurang
menggunakan
kerja,
menyusun
kompetensi
laporan
dasar
(KD)
sebagian siswa yang memilikinya.
contoh yang kurang sesuai dengan
Kelayakan bahan ajar dinilai dari
keadaan terkini sehingga masih perlu
dua Ahli Telaah Bahan Ajar yaitu dua
perbaikan. Ada beberapa indikator yang
Dosen dari bidang pendidikan akuntansi.
materi pembelajarannya serta contoh
Sebagai Penelaah I yaitu Dr. Luqman
soal tidak ada dalam LKS tersebut,
Hakim, S.Pd., M.SA. dan Penelaah II
seperti
Dasar
yaitu Drs. H. Hartojo, M.M. Kelayakan
pada
bahan ajar buku teks dapat dilihat
menyusun
pada
Kompetensi
laporan
keuangan
indikator pencapaian menyusun laporan
melalui tabel di bawah ini.
Tabel 2. Rekapitulasi Kelayakan Bahan Ajar Buku Teks Komponen Kelayakan KD Isi Penyajian Bahasa Kegrafikan 1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai 90,18 90,18 95,83 87,96 sistem informasi 2. Menafsirkan persamaan 82,64 85,71 91,67 87,96 akuntansi 3. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme 82,64 89,29 95,83 87,96 debit dan kredit 4. Mencatat transaksi/dokumen ke 82,64 85,71 83,33 87,96 dalam jurnal umum 5. Melakukan posting dari 82,64 88,39 95,83 87,96 jurnal ke buku besar 6. Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan 82,64 85,71 83,33 87,96 jasa 7. Menyusun laporan keuangan perusahaan 84,03 88,39 87,5 87,96 jasa Jumlah 83,13 87,63 90,48 87,96 Sangat Sangat Sangat Sangat Kriteria Layak Layak Layak Layak Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti
Jumlah 87,29 86,65 87,36
86,38 87,22 86,38
87,22 87,02 Sangat Layak
Berdasarkan dapat
diketahui
tabel
rekapitulasi
penyajian
diperoleh
seluruh
persentase sebesar 89,29%, komponen
Kompetensi Dasar dalam buku teks
kelayakan bahasa diperoleh persentase
tersebut mempunyai kriteria kelayakan
95,83%
yang sama yaitu sangat layak dari
kegrafikan diperoleh persentase 87,96%.
keseluruhan KD1 hingga KD7. Analisis
Sehingga KD 3 diperoleh rata – rata
KD1 mendeskripsikan akuntansi sebagai
persentase
sistem informasi dapat diketahui dari
kriteria sangat layak.
komponen
bahwa
kelayakan
kelayakan
isi
diperoleh
dan
komponen
sebesar
Kelayakan
kelayakan
87,36%
KD
mencatat
persentase sebesar 90,18%, komponen
transaksi/dokumen
kelayakan
umum dapat diketahui dari komponen
penyajian
diperoleh
dalam
kelayakan
kelayakan bahasa diperoleh persentase
82,64%, komponen kelayakan penyajian
sebesar kelayakan
diperoleh
jurnal
persentase sebesar 90,18%, komponen
95,83%
isi
ke
4
dengan
persentase
dan
komponen
diperoleh persentase 85,71%, komponen
kegrafikan
diperoleh
kelayakan bahasa diperoleh persentase
persentase sebesar 87,96%. Sehingga
83,33%
dan
komponen
KD 1 diperoleh rata – rata persentase
kegrafikan diperoleh persentase 87,96%.
sebesar 87,29% dengan kriteria sangat
Sehingga KD 4 diperoleh rata – rata
layak.
persentase
sebesar
kelayakan
86,38%
dengan
Kelayakan KD 2 menafsirkan
kriteria sangat layak. Kelayakan KD 5
persamaan akuntansi dapat diketahui
melakukan posting dari jurnal ke buku
dari komponen kelayakan isi diperoleh
besar dapat diketahui dari komponen
persentase sebesar 82,64%, komponen
kelayakan
kelayakan
diperoleh
82,64%, komponen kelayakan penyajian
persentase sebesar 85,71%, komponen
diperoleh persentase 85,71%, komponen
kelayakan bahasa diperoleh persentase
kelayakan bahasa diperoleh persentase
91,67%
95,83%
penyajian
dan
komponen
kelayakan
isi
dan
diperoleh
komponen
persentase
kelayakan
kegrafikan diperoleh persentase sebesar
kegrafikan diperoleh persentase 87,96%.
87,96%. Sehingga KD 2 diperoleh rata –
Sehingga KD 5 diperoleh rata – rata
rata persentase sebesar 86,65% dengan
persentase
kriteria sangat layak. Kelayakan KD3
kriteria sangat layak.
mencatat
transaksi
sebesar
87,22%
dengan
berdasarkan
Kelayakan KD6 Membuat ikhtisar
mekanisme debit dan kredit dapat
siklus akuntansi perusahaan jasa dapat
diketahui dari komponen kelayakan isi
diketahui dari komponen kelayakan isi
diperoleh persentase 82,64%, komponen
diperoleh persentase 82,64%, komponen
kelayakan
penyajian
diperoleh
2013) bahan ajar memiliki beberapa
persentase
85,71%,
komponen
karakteristik yaitu self instructional, self
kelayakan bahasa diperoleh persentase
contained, stand alone, adaptive dan
83,33%
kelayakan
user frindley. Jika dilihat dari kriteria
kegrafikan diperoleh persentase 87,96%.
tersebut buku teks yang digunakan siswa
Sehingga KD 6 diperoleh rata – rata
belum mampu membuat siswa untuk
persentase
membelajarkan
dan
komponen
sebesar
86,38%
dengan
diri
sendiri.
Tanpa
kriteria sangat layak. Kelayakan KD7
adanya penjelasan dari seorang guru,
menyusun laporan keuangan perusahaan
siswa sulit untuk memahami isi yang
jasa dapat diketahui dari komponen
ada dalam buku teks tersebut. Hal ini
kelayakan
persentase
juga sesuai dengan hasil penelitian Dr.
84,03%, komponen kelayakan penyajian
B.P. Sitepu, M.A (2005) dengan judul
diperoleh persentase 88,39%, komponen
“Memilih
kelayakan bahasa diperoleh persentase
menyatakan Buku yang layak apabila
87,5%
dipakai
isi
dan
diperoleh
komponen
kelayakan
Buku
oleh
Pelajaran”
guru
dalam
yang
proses
kegrafikan diperoleh persentase 87,96%.
pembelajaran akan menghadirkan proses
Sehingga KD 7 diperoleh rata – rata
dan hasil pembelajaran yang baik. Buku
persentase
yang layak apabila dipergunakan oleh
sebesar
87,22%
dengan
kriteria sangat layak. Sehingga
dapat
guru yang
profesional pula akan
disimpulkan
menciptakan suasana, proses, dan hasil
kelayakan bahan ajar berupa buku teks
pembelajaran yang jauh lebih bermutu.
karangan Dewi Kusumawardhani dari
Dan didukung pula dari penelitian
Kompetensi Dasar 1 (KD1) sampai
Wulansari (2012) yang mengemukakan
dengan Kompetensi Dasar 7 (KD7)
adanya pengaruh penggunaan modul
dapat dikatakan sangat layak karena
terhadap prestasi siswa. Bahan ajar yang
keseluruhan dari KD 1 sampai KD 7
lainnya adalah Lembar Kerja Siswa
telah memenuhi empat kelayakan dari
(LKS). Kelayakan tiap KD dari Lembar
standar BSNP yaitu kelayakan isi,
Kerja Siswa (LKS) Hayati Tumbuh
kelayakan penyajian, kelayakan bahasa
Subur. Kelayakan bahan ajar buku teks
dan kelayakan kegrafikan. Menurut
dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Widodo & Jasmine (dalam Lestari, Tabel 3. Rekapitulasi Kelayakan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa Komponen Kelayakan KD Jumlah Isi Penyajian Bahasa Kegrafikan 1. Mendeskripsikan 80,36 100 80,09 80,76 akuntansi sebagai 79,86 sistem informasi
2. Menafsirkan persamaan akuntansi 3. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit 4. Mencatat transaksi/ dokumen ke dalam jurnal umum 5. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar 6. Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa 7. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Jumlah
82,64
80,36
100
80,09
81,32
79,86
80,36
100
80,09
80,76
80,56
80,36
100
80,09
80,90
81,94
79,46
100
80,09
81,04
79,86
80,36
100
80,09
80,76
81,94
79,46
100
80,09
81,04
80,10 Sangat Layak
100 Sangat Layak
80,09 Sangat Layak
80,94 Sangat Layak
80,95 Sangat Kriteria Layak Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti Berdasarkan
rekapitulasi
kelayakan
penyajian
diperoleh
dapat dilihat bahwa seluruh KD dalam
persentase
80,36%,
komponen
LKS
kelayakan bahasa diperoleh persentase
tersebut
tabel
mempunyai
kriteria
kelayakan yang sama yaitu Sangat
100%
Layak. Kelayakan Kompetensi Dasar 1
kegrafikan diperoleh persentase sebesar
mendeskripsikan
sebagai
80.09%. Sehingga KD 2 diperoleh rata –
sistem informasi dapat diketahui dari
rata persentase sebesar 81,32% dengan
komponen
kriteria sangat layak.
akuntansi
kelayakan
isi
diperoleh
persentase sebesar 79,86%, komponen kelayakan
penyajian
diperoleh
dan
komponen
kelayakan
Kelayakan Kompetensi Dasar 3 mencatat
transaksi
berdasarkan
persentase sebesar 80,36%, komponen
mekanisme debit dan kredit dapat
kelayakan bahasa diperoleh persentase
diketahui dari komponen kelayakan isi
100%
diperoleh persentase 79,86%, komponen
dan
komponen
kelayakan
kegrafikan diperoleh persentase 80,09%.
kelayakan
Sehingga KD 1 diperoleh rata – rata
persentase sebesar 80,36%, komponen
persentase
kelayakan bahasa diperoleh persentase
sebesar
80,76%
dengan
dan
penyajian
komponen
diperoleh
kriteria sangat layak. Kelayakan KD 2
100%
menafsirkan persamaan akuntansi dapat
kegrafikan diperoleh persentase 80,09%.
diketahui dari komponen kelayakan isi
Sehingga KD 1 diperoleh rata – rata
diperoleh persentase 82,64%, komponen
persentase
sebesar
kelayakan
80,76%
dengan
kriteria sangat layak. Kelayakan KD 4
kriteria sangat layak. Kelayakan KD 7
mencatat transaksi/dokumen ke dalam
menyusun laporan keuangan perusahaan
jurnal
jasa dapat diketahui dari komponen
umum
komponen
dapat
diketahui
kelayakan
isi
dari
diperoleh
kelayakan
isi
diperoleh
persentase
persentase sebesar 80,56%, komponen
81,94%, komponen kelayakan penyajian
kelayakan
diperoleh
diperoleh persentase 79,46%, komponen
persentase sebesar 80,36%, komponen
kelayakan bahasa diperoleh persentase
kelayakan bahasa diperoleh persentase
100%
100%
kelayakan
kegrafikan diperoleh persentase 80,09%.
kegrafikan diperoleh persentase 80,09%.
Sehingga KD 7 diperoleh rata – rata
Sehingga KD 1 diperoleh rata – rata
persentase
persentase
kriteria sangat layak.
penyajian
dan
komponen
sebesar
80,90%
dengan
kriteria sangat layak. Kelayakan KD 5
dan
komponen
sebesar
Sehingga
kelayakan
81,04%
dapat
dengan
disimpulkan
melakukan posting dari jurnal ke buku
kelayakan bahan ajar berupa LKS
besar dapat diketahui dari komponen
penerbit HTS dari Kompetensi Dasar 1
kelayakan
(KD1)
isi
diperoleh
persentase
sampai
dengan
Kompetensi
81,94%, komponen kelayakan penyajian
Dasar 7 (KD7) dapat dikatakan sangat
diperoleh persentase 79.46%, komponen
layak karena keseluruhan dari KD 1
kelayakan bahasa diperoleh persentase
sampai KD 7 telah memenuhi empat
100%
kelayakan dari standar BSNP yaitu
dan
komponen
kelayakan
kegrafikan diperoleh persentase 80,09%.
kelayakan isi,
Sehingga KD 1 diperoleh rata – rata
kelayakan
persentase
kegrafikan. Menurut Widodo & Jasmine
sebesar
81,04%
dengan
kriteria sangat layak. Kelayakan
(dalam
KD
bahasa
Lestari,
dan
2013)
kelayakan
bahan
ajar
Membuat
memiliki beberapa karakteristik yaitu
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
self instructional, self contained, stand
dapat
komponen
alone, adaptive dan user frindley. Jika
persentase
dilihat dari kriteria tersebut buku teks
79,86%, komponen kelayakan penyajian
yang digunakan siswa belum mampu
diperoleh persentase 80,36%, komponen
membuat siswa untuk membelajarkan
kelayakan bahasa diperoleh persentase
diri sendiri. Tanpa adanya penjelasan
100%
kelayakan
dari seorang guru, siswa sulit untuk
kegrafikan diperoleh persentase 80,09%.
memahami isi yang ada dalam LKS
Sehingga KD 6 diperoleh rata – rata
tersebut.
persentase
dinyatakan
diketahui
kelayakan
isi
dan
6
kelayakan penyajian,
dari
diperoleh
komponen
sebesar
80,76%
dengan
Meskipun sangat
LKS layak
tersebut digunakan
dalam pembelajaran, namun perlu juga
Siswa (LKS) dari penerbit HTS dan
diperhatikan bahwa LKS tersebut masih
buku teks dari penerbit Pusat Perbukuan
banyak kekurangan, diantaranya adalah
Departemen
perluasan materi dalam LKS masih
Alasan menggunakan bahan ajar berupa
kurang mendalam dan contoh soal yang
LKS
tidak sesuai dengan perkembangan saat
forum MGMP Ekonomi Kabupaten
ini. Komponen penyajian, LKS perlu
Sidoarjo,
adanya
pada
menggunakan bahan ajar buku teks
tidak
berdasarkan adanya materi yang sesuai
perbaikan
pendukung
terutama
penyajian
yang
Pendidikan
berdasarkan
Nasional.
kesepakatan
sedangkan
alasan
terdapat adanya daftar indeks dalam
tujuan
LKS.
komponen
kompotensi. Hasil telaah kelayakan
kegrafikan dalam LKS tersebut juga
bahan ajar berupa LKS dan buku teks
perlu adanya perbaikan pada desain kulit
secara
buku
kelayakan isi,
Selain
itu
yang
juga
kurang
adanya
pembelajaran
dari
keseluruhan
dalam
dari
standar
komponen
kelayakan penyajian,
menggambarkan ilustrasi materi atau isi
kelayakan kebahasaan dan kelayakan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
kegrafikan dari KD 1 sampai KD 7
Hal ini juga sesuai dengan hasil
diperoleh
kriteria
penelitian Ramdani (2005) dengan judul
digunakan.
“Pengembangan Instrumen Dan Bahan
Saran
Ajar Untuk Meningkatkan Kemampuan
Beberapa
sangat
saran
peneliti
Matematis
Integral
penelitian ini adalah sebagai berikut :
yang
Alangkah baiknya pendidik membuat
Memilih menyatakan
Buku
Konsep Pelajaran”
adanya
pengembangan
bahan
ajar
berdasarkan
dapat
Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Dalam
berikan
yang
layak
berupa
modul
hasil
untuk
bahan ajar sesuai dengan kelayakan
digunakan dalam proses pembelajaran,
standar BSNP sehingga bahan ajar
agar pendidik mengetahui kebutuhan
tersebut mampu memberikan stimulus
materi yang diinginkannya. Penelitian
yang baik kepada siswa.
ini hanya terbatas pada bahan ajar yang digunakan oleh guru ekonomi materi
SIMPULAN DAN SARAN
akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 1
Simpulan
Taman, bahan ajar tersebut berupa LKS
Bahan ajar yang digunakan dalam
dan buku teks sehingga perlu dilakukan
proses pembelajaran ekonomi materi
penelitian lebih lanjut mengenai bahan
akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1
ajar
Taman antara lain adalah Lembar Kerja
penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti
lain
yang
digunakan.
Untuk
mengembangkan digunakan,
agar
bahan ajar yang bahan
ajar
yang
Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
digunakan lebih bervariasi.
DAFTAR RUJUKAN Adisendjaja, Yusuf. 2007. Analisis Buku Ajar Sains Berdasarkan literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk Memilih Buku Ajar Sains, (online), http://file.upi.edu/Direktori/FPMI PA/JUR._PEND._BIOLOGI/1955 12191980021YUSUF_HILMI_A DISENDJAJA/ANALISIS_BUK U_AJAR_SAINS_BERDASARK AN_LITERASI_ILMIAH_SEBA GAI_DASAR_UNTUK_ MEMILIH_BUKU_AJAR_SAIN S.pdf (diakses 27 Februari 2013 ) Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. BSNP
(Badan Standar Nasional Pendidikan). 2006. http://bsnpindonesia.org (diakses pada tanggal 25 Maret 2013).
Gunansyah, Ganes. 2010. Analisis Bahan Ajar Ips. Artikel pendidikan, (online), http://ganes77.wordpress.com/201 0/06/28/analisis-bahan-ajar-ips-disekolah-dasar-4/, (diakses tanggal 25 februari 2013)
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta : DIVA Press. Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : ALFABETA. Ramdani, Yani. 2012. Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan, (online), Vol. 13, No 1. (http://jurnal.upi.edu/file/6yani_ramdhana-edi.pdf , diakses 25 Februari 2013 ) Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Bandung : Prenada Media Group Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : ALFABETA. Sukardi. 2009. Ekonomi 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Ismawanto. 2009. Ekonomi 2 untuk kelas XI SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sitepu. 2005. Memilih Buku Pelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur, (online),vol4,(http://www.bpkpen abur.or.id/files/Hal.113126%20M emilih%20Buku%20Pelajaran.pdf , (diakses 25 Februari 2013 )
Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang : Akademia.
Widoyoko, E.Putro. 2012 . Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Wulansari, Wahyu. 2012. Penggunaan Modul Prestasi Belajar Siswa Pelajaran Akuntansi
Pengaruh Terhadap Pada Mata Kelas XI
IPS. Jurnal Pendidikan Akuntansi, (Online), Vol.1, No.1, (http://jurnal-online.um.ac.id, diakses 25 Februari 2013).