STUDI PENGGUNAAN ALAT EVALUASI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 22 SURABAYA Simon Pamungkas Prodi Pendidikan Akuntansi, FE, Universitas Negeri Surabaya, Jl.Banyu Urip Kidul 6 h / 7b, Surabasya 60254, Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis alat evaluasi di SMA Negeri 22 Surabaya serta alasan guru memilih alat evaluasi tersebut, dan mengetahui kelayakan alat evaluasi yang digunakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat evaluasi yang digunakan di SMA Negeri 22 Surabaya adalah jenis Tes,seperti Tes Tertulis dan Tes lisan. Dari hasil telaah ahli alat evaluasi diperoleh hasil bahwa alat evaluasi yang digunakan di SMA Negeri 22 Surabaya memiliki kategori sangat layak. Kata Kunci : evaluasi, akuntansi, IPS, SMA.
Abstract
This research aims to know the types of evaluation tools in SMA Negeri Surabaya teachers and 22 reasons for selecting the evaluation tool, and find out the feasibility of the evaluation tools used. This research is descriptive research type with quantitative approach. The results showed that the evaluation tools used in SMA Negeri 22 Surabaya is kind of a test, such as a written Test and an oral Test. From the results of the study the evaluation tool experts retrieved the results that the evaluation tools used in SMA Negeri 22 Surabaya has a very worthy category Keyword: evaluation, accounting, social science , high school Pendahuluan Perkembangan
terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan pengetahuan
itu sendiri. Pendidikan merupakan salah satu
dan teknologi telah membawa perubahan
sektor penting dalam pembangunan di setiap
yang besar dalam kehidupan manusia serta
Negara. Menurut Undang-Undang Nomor 20
membawa
persaingan
Tahun 2003, pendidikan merupakan usaha
perkembangan
sadar dan terencana untuk mengembangkan
pendidikan di Indonesia pada saat ini dan
segala potensi yang dimiliki peserta didik
masa yang akan datang akan semakin besar
melalui proses pembelajaran.
global.
manusia
Tantangan
ilmu
kepada dan
dan kompleks. Hal ini disebabkan antara lain
Pendidikan
adanya perubahan tuntutan masyarakat
mempunyai
peranan
penting dalam kemajuan bangsa dan Negara, 1
baik
Negara
Negara
perubahan kurikulum menjadi Kurikulum
berkembang seperti layaknya Indonesia.
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka
Perkembangan dan kemajuan suatu Negara
bermunculan teknik maupun alat evaluasi
dapat terlihat dari bagaimana pendidikan
yang disesuaikan dengan perkembangan
mampu membentuk Sumber Daya Manusia
dunia pendidikan saat ini. Adanya keharusan
(SDM) bergantung pada kualitas pendidikan
menilai peserta didik pada ketiga aspek tentu
suatu bangsa. Pemerintah telah melakukan
saja menambah beban tugas guru semakin
berbagai upaya dalam memperbaiki dan
besar. Namun demikian, hal itu harus tetap
meningkatkan
Daya
dilakukan, meski dengan segala keterbatasan
kualitas
waktu, tenaga, dan mungkin juga biaya.
tersebut
Kendala yang sering dihadapi guru
pengembangan
dalam melakukan evaluasi adalah kurang
Manusia
maju
kualitas
melalui
pendidikan
Sumber
peningkatan
nasional.
diantaranya Kurikulum
maupun
Perbaikan
dengan Tingkat
Satuan
Pendidikan
tersedianya alat evaluasi yang dapat dicontoh
(KTSP) sebagai pedoman penyelenggaraan
di
kegiatan pembelajaran (Mulyasa, 2006).
bentuk/format dan isinya hampir seragam.
Seorang tombak
guru
dalam
merupakan
meningkatkan
ujung
Jika
lapangan.
guru
Meskipun
ingin
ada,
mengadopsi
biasanya
langsung,
kualitas
kadang-kadang kurang sesuai dengan kondisi
pendidikan, dimana guru akan melakukan
dan karakteristik peserta didik, namun jika
interaksi langsung dengan peserta didik
mengadaptasi guru relatif belum memiliki
dalam pembelajaran di ruang kelas. Melalui
bekal cukup untuk melakukannya.Siapapun
proses
yang melakukan tugas mengajar, perlu
belajar
dan
mengajar
inilah
berawalnya kualitas pendidikan. Artinya, secara
keseluruhan
kualitas
mengetahui akibat dari pekerjaan-nya.
pendidikan
Sebagian
ahli
pendidikan
berawal dari kualitas pembelajaran yang
menyamakan arti evaluasi dengan penilaian,
dilaksanakan oleh guru di ruang kelas Secara
tetapi sesungguhnya evaluasi memiliki arti
kuantitas, jumlah guru di Indonesia cukup
yang lebih luas, yaitu penggunaan hasil
memadai.
penilaian
Guru
mengembangkan untuk
aspek
diharapkan sistem
mampu
untuk
penilaian,
baik
seperti
afektif,
dan
penempatan,
kognitif,
untuk
mengambil
keputusan,
menentukan
kelulusan,
penjurusan,
dan
perbaikan
psikomotor. Jika di saat KBK diberlakukan,
program. Evaluasi hasil belajar merupakan
guru
hal
serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
penilaian, ternyata kesulitan ini terbawa
menganalisis, dan menafsirkan data tentang
sampai berlakunya KTSP. Dengan terjadinya
proses dan hasil belajar peserta didik yang
mengalami
kesulitan
dalam
2
dilakukan
secara
sistematis
berkesinambungan,
sehingga
informasi
bermakna
yang
pengambilan
menggunakan alat evaluasi tersebut
menjadi
mata pelajaran ekonomi materi akuntansi
dalam
kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Surabaya. (2) bagaimana kelayakan alat evaluasi yang
mencakup penilaian sekaligus pengukuran,
digunakan oleh guru pada mata pelajaran
namun alat evaluasi sering disebut juga alat
ekonomi materi akuntansi kelas XI IPS di
penilaian.
SMA Negeri 22 Surabaya.
Dengan yang
menggunakan
baik
meningkatkan
Jadi,
pada
evaluasi
evaluasi
keputusan.
dan
diharapkan
kualitas
belajar
alat dapat
Alat Evaluasi
dan
Dalam pengertian umum, alat adalah
mempertinggi nilai belajar siswa. sesuatu
yang
dapat
digunakan
untuk
yang telah dilakukan peneliti di kelas XI IPS
mempermudah
SMA Negeri 22 Surabaya, ada beberapa
melaksanakan tugas atau mencapai tujuan
kondisi
dalam
secara lebih efektif dan efisien. Kata “alat”
penggunaan alat evaluasi yang digunakan
biasa disebut juga dengan istilah “instrumen”.
guru dalam penilaian pada peserta didiknya,
Dengan demikian, alat evaluasi juga dikenal
berikut kondisi nyata yang ada di kelas : (1)
dengan instrument evalausi. (Arikunto, 2012 :
Alat evaluasi yang digunakan guru tersebut
40)
nyata
yang
muncul
hanya jenis alat evaluasi tes saja, sedangkan
Menurut
seseorang
dalam
Brinkerhoff
(dalam
jenis yang nontes tidak di berikan pada
Widoyoko 2012 : 4 ) menjelaskan bahwa
peserta
evaluasi merupakan proses yang menentukan
didiknya.
Sehingga
penilaiannya
masih belum maksimal, (2)
Guru
merasa
sejauh mana tujuan pendidikan yang dicapai. dalam
Pandangan dari ahli lainnya mengatakan
mengevaluasi peserta didiknya, khususnya
bahwa alat evaluasi sebagai alat penilaian
dalam pengumpulan tugas–tugas, seringkali
hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran,
peserta
dalam
evaluasi harus dilakukan secara terus –
mengumpulkan tugas - tugas. Sehingga
menerus. Evaluasi tidak hanya sekedar
penilaiannya pun juga tertunda.
menentukan
didiknya
Berdasarkan
kesulitan
terlambat
paparan
hasil
angka
keberhasilan
belajar.
studi
Tetapi yang lebih penting adalah sebagai
pendahuluan dan teori penunjang tentang alat
dasar untuk umpan balik dari proses interaksi
evaluasi maka masalah yang akan dibahas
edukatif yang dilaksanakan.
dalam penelitian ini adalah (1) Jenis alat
Djamarah, 2000 : 207).
evaluasi apa yang digunakan dan alasan guru 3
Ali (dalam
Dari beberapa pandangan mengenai
sebab dibuat oleh guru untuk tujuan tertentu
pengertian alat evaluasi tersebut, dapat
dan untuk siswa tertentu pula. Meskipun
dipahami bahwa alat evaluasi adalah sesuatu
demikian,
yang digunakan untuk mempermudah dalam
mempertimbangkan
menilai atau mengukur suatu tujuan dalam
reliabilitasnya.
pendidikan secara efisien dan efektif.
untuk
tes buatan guru harus
menilai
faktor
Tes,
validitas
terutama
kemampuan
pula dan
digunakan siswa
yang
mencakup pengetahuan dan keterampilan Jenis – Jenis Alat Evaluasi
sebagai hasil kegiatan belajar mengajar.
Menurut Djamarah (2000 : 218)
Pada
Ditinjau dari pelaksanaan, tes terdiri dari :
umumnya alat evaluasi dibedakan menjadi 2
(1) Tes tertulis merupakan alat penilaian yang
jenis, yaitu tes dan nontes. Kedua jenis ini
dijawab oleh siswa meliputi : (a) Tes bentuk
dapat digunakan untuk menilai sasaran –
uraian,
sasaran penilaian.
pertanyaannya membutuhkan jawaban dalam
Jenis tes
yaitu
semua
bentuk
tes
yang
menurut pelaksanaannya
bentuk uraian. Tes bentuk uraian menuntut
terdiri atas Tes tertulis, Tes lisan, dan tes
kemampuan siswa untuk mengorganisasi dan
perbuatan. Tes tertulis menurut bentuknya
merumuskan jawaban dengan kata –kata
terdiri atas Tes bentuk uraian dan tes bentuk
sendiri. Penilaian pada setiap satuan program
pilihan ganda.
di
Tes
menggunakan tes bentuk uraian karena dapat
sekolah
hendaknya
lebih
banyak
Tes sebagai alat evaluasi adalah
lebih mengungkapkan proses berpikir siswa.
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
Menurut Arifin (2012 : 1250) mengatakan
siswa untuk mendapat jawaban dari siswa
bahwa bentuk uraian dapat digunakan untuk
(Sudjana 2012:35).
mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang
Menurut
Djamarah
(2000
:218)
sulit diukur oleh bentuk objektif. Disebut
bahwa Tes yang sudah distandardisasi ialah
bentuk uraian , karena menuntut peserta didik
tes yang telah mengalami proses validitas
untuk menguraikan, mengorganisasikan dan
(ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan) untuk
menyatakan jawaban dengan kata-katanya
suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok
sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang
siswa tertentu. Sebagai contoh penyusunan
berbeda satu dengan lainnya. Dan salah satu
THB (tes hasil belajar) merupakan usaha
bentuknya yaitu bentuk uraian terbatas,
penyusunan tes yang sudah distandardisasi.
dimana dalam menjawab soal bentuk uraian
Tetapi dalam kenyataan terdapat tes buatan
terbatas
guru sendiri. Tes ini belum distandardisasi,
mengemukakan 4
ini,
peserta hal-hal
didik
harus
tertentu
sebagai
batas-batasannya.
kalimat
yang dicapai. Untuk mempersiapkan tes
jawaban peserta didik itu beranekaragam,
perbuatan perlu dipersiapkan dua jenis alat,
tetap harus ada pokok-pokok penting yang
yaitu :
terdapat dalam sistematika jawabannya sesuai
(a)Lembaran
dengan batas-batas yang telah ditentukan dan
deskripsi mengenai instruksi (petunjuk) yang
dikehendaki. (b)Tes bentuk objektif, yaitu
jelas sehingga siswa mengetahui secara tepat
semua bentuk tes yang mengharuskan siswa
apa yang harus dilakukannya. Berdasarkan
memilih
Walaupun
diantara
kemungkinan
–
lembaran
tugas
kerja
(kerja)
ini
yang
dilakukan
berisi
penilaian
kemungkinan jawaban yang telah disediakan,
terhadap persiapan yang dikerjakan oleh
memberi jawaban singkat, atau mengisi
siswa.
jawaban pada kolom titik – titik yang
(b)Lembaran pengamatan yang digunakan
disediakan. (2) Tes lisan Ditinjau dari jenis
untuk menilai tingkah laku siswa selama
pertanyaan yang akan diajukan, tes lisan
proses pelaksanaan tugas sampai kepada hasil
dapat berbentuk pertanyaan tertutup dan
yang dicapai.
pertanyaan terbuka. Ditinjau dari
jawaban
yang diinginkan, dapat berbentuk pertanyaan berupa
hapalan,
pemahaman,
Non Tes
analisis,
Menurut
Djamarah (2000 : 221)
sintesis, dan evaluasi. Tes lisan dapat
mengatakan bahwa untuk menilai aspek
dilaksanakan dengan satu penguji menilai
tingkah laku, jenis nontes lebih sesuai
satu anak didik,
digunakan sebagai alat evaluasi. Seperti
satu penguji
menilai
sekelompok anak didik, kelompok penguji
menilai
menilai satu anak didik, dan kelompok
karakteristik, dan lainnya yang mencakup
penguji menilai sekelompok anak didik. (3)
segi afektif
Tes perbuatan adalah tes yang diberikan
Ditinjau dari segi pelaksanaannya, nontes
dalam bentuk tugas– tugas. Pelaksanaannya
berupa : (1) Wawancara adalah komunikasi
dalam
atau
langsung antara yang mewawancarai dengan
lapangan,
yang diwawancarai. Untuk memudahkan
praktek kerja lapangan, praktek olahraga,
pelaksanaannya perlu disediakan pedoman
praktek laboratorium, praktek kesenian, dan
wawancara berupa pokok– pokok yang akan
lain – lain). Penilaian tes perbuatan dapat
ditanyakan. (2) Pengamatan merupakan suatu
dilakukan
maupun
cara yang tepat untuk menilai perilaku. Untuk
perorangan. Penilaian tes perbuatan dilakukan
menilai perilaku itu diperlukan lembaran
pada persiapan, pelaksanaan tugas dan hasil
pengamatan yang berisi hal – hal yang
bentuk
perbuata(praktek
secara
penampilan pengalaman
kelompok
5
aspek
sikap,
minat,
perhatian,
menjabarkan tingkah laku siswa yang dapat
Menurut Sudjana (2012:67), Nontes sering
ditempatkan
dapat
digunakan
dapat
pengamatan untuk mengukur tingkah laku
dilaksanakan secara sistematik, yaitu dengan
individu ataupun proses terjadinya suatu
menggunakan pedoman observasi dan bisa
kegiatan yang dapat diamat, baik dalam
pula tidak atau tanpa pedoman.
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi
diamati
dalam tindakan
oleh
guru.
dan
Observasi
Dalam menentukan segi –segi yang diamati, ada
beberapa hal
antara
lain:
(1)
Observasi:
buatan. (2) Wawancara: alat evaluasi yang
yang perlu
digunakan
untuk
mengetahui
pendapat,
harapan,
prestasi,
keinginan,
diperhatikan, yaitu : (a) Segi–segi yang
aspirasi,
diamati harus mewakili keseluruhan perilaku
keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajr
yang akan dinilai. (b) Segi–segi yang diamati
siswa. (3) Skala penilaian: alat untuk
harus disepakati bersama sehingga siapapun
mengukur nilai, sikap, minat, dan perhatian,
yang menggunakan lembaran ini tidak akan
yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk
mengalami kesulitan.
(c)
dinilai oleh responden dan hasilnya dalam
Walaupun segi yang diamati harus mewakili
bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria
keseluruhan perilaku, namun perlu diadakan
yang ditentukan. (4) Sosiometri: untuk
pembatasan sehingga jumlahnya tidak terlalu
mengetahui
banyak
dirinya, terutama hubungan social siswa
Fungsi Alat Evaluasi
dengan teman sekelasnya. (5) Studi kasus:
Fungsi alat evaluasi adalah (1)
siswa
dalam
menyesuaikan
mempelajari individu dalam periode tertentu
sebagai alat pengukur terhadap peserta
secara
didik.Dalam hubungan ini tes berfungsi
perkembangannya. (6) Checklist: hampir
mengukur
atau
menyerupai rating scale hanya pada checklist
kemajuan yang telah dicapai oleh peserta
tidak disusun kriterium dari yang positif ke
didik setelah mereka menempuh proses
negative cukup kemungkinan-kemungkinan
belajar
jawaban yang akan kita minta dari yang
tingkat
mengajar
perkembangan
dalam
jangka
waktu
terus
menerus
tertentu.
dinilai.
(2) Sebagai alat pengukur keberhasilan
Karakteristik Alat Evaluasi
untuk
melihat
program pengajaran, sebab melaluin tes
Menurut Arifin (2012 : 69 ) adapun
tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa
karakteristik instrumen evaluasi yang baik
jauh
adalah (1) Valid, artinya suatu instrumen
program
pengajaran
yang
telah
dapat dikatakan valid jika betul – betul
ditentukan, telah dapat dicapai.
mengukur apa yang hendak di ukur secara 6
tepat, (2) Reliabel, artinya suatu instrumen
tersebut
dapat dikatakan reliabel atau handal jika ia
kualitatif mencakup pertimbangan validitas
mempunyai hasil yang taat asas (consistent).
isi
(3)
Sedangkan
Relevan,
artinya
instrumen
yang
digunakan/diujikan.
(substansi),
konstruksi, analisis
Analisis
dan
bahasa.
kuantitatif
adalah
digunakan harus sesuai dengan standar
analisis/penelaahan butir soal (tes tertulis,
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
perbuatan,sikap)
yang telah ditetapkan, (4) Representatif,
digunakan/diujikan.
artinya materi instrumen harus betul–betul
mencakup pengukuran kesulitan butir soal
mewakili seluruh materi yang disampaikan.
dan diskriminasi soal yang termasuk validitas
Hal ini dapat dilakukan bila penyusunan
soal dan reliabilitasnya.
instrumen
Jenis Soal
acuan
menggunakan pemilihan
silabus
soal
Analisis
tersebut kuantitatif
tes.,
(5)
Menurur Direktorat PSMA, 2010
digunakan,
(6)
bahwa jenis soal terdiri atas soal uraian dan
Deskriminatif, artinya instrumen itu harus
soal pilihan ganda. Soal uraian (essay) adalah
disusun sedemikian rupa, sehingga dapat
pertanyaan yang menuntut peserta didik
menunjukan
menjawabnya dalam bentuk menguraikan,
Praktis,artinya
materi
sebagai
setelah
mudah
perbedaan–perbedaan
yang
sekecil apapun, (7) Spesifik, artinya \]uatu
menjelaskan,
instrumen disusun dan digunakan khusus untuk
objek
yang
dievaluasi,
mendiskusikan,
membandingkan,
(8)
memberikan alasan, dan bentuk lain yang
Proporsional, artinya suatu instrumen harus
sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan
memiliki tingkat yang proporsional antara
dengan menggunakan kata-kata dan bahasa
sulit , sedang , dan mudah
sendiri. Sedangkan Soal pilihan ganda adalah
Analisis Soal
soal yang menyediakan sejumlah pilihan jawaban dengan hanya ada satu pilihan
Menurut Direktorat PSMA, 2010
jawaban yang benar.
bahwa analisis soal terdiri atas analisis
Kelayakan Alat Evaluasi
kualitatif dan analsisis kuantitatif. Analisis
Kelayakan alat evaluasi menurut (Direktorat
secara kualitatif berkaitan dengan isi dan
PSMA), kelayakannya dinilai dari segi (1)
bentuk soal. Analisis kuantitatif berkaitan dengan butir soal dan ciri-ciri statistiknya. Analisis
kualitatif
analisis/penelaahan tertulis,perbuatan,sikap)
butir
adalah soal
(tes
sebelum
soal
komponen
kelayakan
(Substansi),
(2)
komponen
kelayakan
Konstreuksi,
(3)
komponen
kelayakan
bahasa.
7
validitas
isi
Metode
Hasil Penelitian 1) Jenis alat evaluasi yang Digunakan di
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian
deskriptif
dengan
SMA Negeri 22 Surabaya dan Alasan
pendekatan
Guru
kuantitatif. Tahapan dalam penelitian ini
berupa silabus mata pelajaran ekonomi materi
adalah guru akuntansi kelas XI IPS SMA
akuntansi kelas XI IPS SMAN 22 Surabaya
Negeri 22 Surabaya. Obyek dalam penelitian
serta
ini adalah alat evaluasi yang digunakan guru
wawancara
dengan
guru
yang
bersangkutan dapat diketahui bahwa guru
akuntansi kelas XI IPS Negeri 22 Surabaya.
menggunakan alat evaluasi jenis tes, dimana
Teknik pengumpulan data dalam
memakai tes tertulis dan tes lisan serta
penelitian ini dengan menggunakan teknik
bentuk soalnya memakai soal uraian untuk tes
wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini deskriptif
evaluasi
Berdasarkan data hasil dokumentasi
analisis data. Subyek dalam penelitian ini
penelitian
alat
Tersebut.
yaitu studi pendahuluan, studi lapangan dan
termasuk
Menggunakan
tertulis.
dengan
Alasan guru menggunakan jenis alat
tabulasi prosentase dengan rumus :
evaluasi tersebut karena jenis ini dapat Persentase (%) =
mengukur
Sumber : Riduwan (2008)
tingkat
perkembangan
atau
kemajuan yang telah dicapai oleh peserta
Setelah diketahui jumlah persentase
didik akan materi akuntansi ini. Serta juga
dari hasil telaah ahli alat evaluasi kemudian
dapat menuntut siswa untuk lebih bisa
ditentukan
menguraikan, menganalisis dan menyatakan
Penentuan
kriterian kriteria
pencapaiannya. pencapaian
jawabannya.
hasil
2) Kelayakan Alat
persentase yaitu :
Evaluasi
di
SMA
Negeri 22 Surabaya. Dari hasil teknik dokumentasi yang
Tabel 1 Kriteria Pencapaian Kelayakan
dilakukan peneliti, didapatkan bahwa alat Prosentase Kriteria 0% - 25% Sangat Tidak Layak 26% - 50% Tidak Layak 51% - 75% Layak 76% - 100% Sangat Layak Sumber : diadaptasi dari Riduwan (2008)
evaluasi yang digunakan oleh guru di SMA Negeri 22 Surabaya adalah jenis Tes. Jenis alat evaluasi tersebut kemudian ditelaah oleh ahli alat evaluasi. Berikut ini merupakan rekapitulasi dari hasil telaah ahli alat evaluasi.
8
Tabel 2 Rekapitulasi Kelayakan Alat Evaluasi No
1
2 3
4 5 6
Alat Evaluasi
Persentase Kelayakan (%) 70,83 %
Ulangan Harian Pertama (KD 1 dan KD 2) Ulangan Harian Kedua (KD 3) Ulangan Harian Ketiga (KD 4 dan KD 5) Ulangan Harian Keempat (KD 6) Ulangan Harian Kelima (KD 7) Ulangan Tengah Semester
dan nontes. Dimana tes, terutama digunakan
Kategori
untuk
menilai
68,61 %
Layak
91,67 %
Sangat Layak
91,67 %
Sedangkan nontes untuk menilai aspek tingkah laku, jenis nontes lebih sesuai digunakan sebagai alat evaluasi. Seperti menilai
Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
91,67 % 91,67 %
84,35 %
aspek
Agar para guru mengetahui, memahami, dan terampil dalam mengadakan penilaian. Selain
Sangat Layak
itu juga dalam pelaksanaannya tes terdiri dari tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan. Tes
Menggunakan
alat
merupakan
alat
penilaian
yang
dijawab oleh siswa, dimana meliputi soal
SMA Negeri 22 Surabaya dan Alasan
uraian dan soal obyektif.
evaluasi
Sedangkan tes lisan merupakan alat
Tersebut.
penilaian yang pelaksanaannya dilakukan penelitian,
menunjukkan
dengan mengadakan tanya jawab secara
bahwa jenis alat evaluasi yang digunakan
langsung
oleh guru pada mata pelajaran
berupa
ekonomi
akuntansi kelas XI IPS di SMA
untuk mengetahui proses
memecahkan
berpikir
suatu
Negeri 22 Surabaya adalah jenis alat evaluasi
perbuatan merupakan
tes saja dan dalam pelaksanaannya guru
dalam bentuk tugas.
menggunakan tes tertulis dan tes lisan. Hal ini sesuai
perhatian,
untuk menilai sasaran–sasaran penilaian.
1) Jenis alat evaluasi yang Digunakan di
tidak
minat,
segi afektif. Kedua jenis ini dapat digunakan
tertulis
materi
sikap,
karakteristik, dan lainnya yang mencakup
Pembahasan
hasil
yang
mencakup pengetahuan dan keterampilan
Layak
Sumber : data diolah (2013)
Dari
siswa
sebagai hasil kegiatan belajar mengajar.
Rata – rata
Guru
kemampuan
dengan
pernyataan
kemampuan
siswa
masalah.
dalam
Dan
tes
tes yang diberikan
Dengan kurangnya penggunaan jenis
yang
alat evaluasi tersebut. Maka diharapkan guru
dikemukakan oleh Djamarah, (2000) yang
dapat menambah lagi jenis alat evaluasi.
menyebutkan bahwa pada umumnya alat
Sehingga dapat maksimal dalam melakukan
evaluasi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tes
penilaian. 9
Alasan evaluasi
guru menggunakan alat
tersebut
pada
alasan
menggunaan
tes
pelajaran
tertulis dan tes lisan serta memakai bentuk
ekonomi materi akuntansi adalah pada jenis
soal uraian untuk tes tertulis, maka bisa
tes tertulis dan tes lisan tersebut dapat
dikatakan bahwa itu dapat menuntut siswa
mengukur
atau
lebih aktif dan lebih termotivasi, serta lebih
kemajuan yang telah dicapai oleh peserta
bisa menganalisis jawabannya pada soal
didik akan materi akuntansi ini. Hal ini
uraian. Sehingga guru dapat mengetahui
menunjukkan
tingkat
tingkat
mata
Dengan
perkembangan
selaras
dengan
Sudijono,
kemajuan
dan
kemunduran
(2005) mengatakan bahwa tes berfungsi
pemahaman siswa.
mengukur
2) Kelayakan Alat Evaluasi yang digunakan di SMA Negeri 22 Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian terhadap
tingkat
perkembangan
atau
kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar
mengajar
tertentu. Dan
dalam
jangka
waktu
alat evaluasi soal ulangan harian dan soal
guru memilih bentuk soal
ulangan tengah semester
uraian untuk tes tertulis, karena dapat menuntut
siswa
untuk
lebih
umum menunjukkan bahwa hanya memuat
bisa
beberapa
menguraikan, menganalisis dan menyatakan
harian
untuk menguraikan, mengorganisasikan dan
akuntansi
sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang
1
dan
bahwa alat evaluasi soal ulangan harian
(2005) dengan judul “Kualitas Tes Buatan
pertama sudah layak, karena telah mencapai
Guru SMA” dengan hasil penelitian bahwa
motivasi
dasar
hasil rata-rata persentase ini dapat dinyatakan
sesuai dengan hasil penelitian dari Ramly
antara
(kompetensi
kompetensi dasar 2) adalah 70,83 %. Dari
berbeda satu dengan lainnya. Hal ini juga
signifikan
pertama pada materi akuntansi
sebagai sistem informasi dan persamaan
menyatakan jawaban dengan kata-katanya
dan
diantaranya
rerata hasil telaah alat evaluasi soal ulangan
bentuk uraian, karena menuntut peserta didik
positif
dasar,
Dapat diketahui bahwa presentase
Arifin, 2012 mengatakan bahwa disebut
hubungan
kompetensi
pertama yaitu :
jawabannya. Hal ini sesuai dengan pendapat
terdapat
tersebut secara
kriteria interpretasi
51 % .
sangat Penilaian
berprestasi,
tertinggi
pada
ulangan
pengetahuan evaluasi, dan penguasaan materi
harian pertama terdapat pada komponen
dengan kualitas tes buatan guru, baik secara
bahasa/budaya sebesar 100 %. Hal ini dapat
sendiri maupun bersama.
ditinjau dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, dimana soal bentuk uraian 10
pada komponen bahasa/budaya menyatakan
soal ulangan harian kedua pada materi
bahwa sudah sesuai dengan beberapa aspek
transaksi berdasarkan mekanisme debit dan
yaitu
kredit (kompetensi dasar 3) adalah 68,61 %.
rumusan
kalimat soal komunikatif,
butir soal menggunakan bahasa Indonesia
Berdasarkan hasil rerata persentase
yang
menggunakan
dinyatakan bahwa alat evaluasi soal ulangan
kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran
harian kedua sudah layak, karena telah
ganda
mencapai kriteria interpretasi
baku,
atau
salah
menggunakan
pengertian,
bahasa
setempat/tabu, mengandung
tidak
tidak
yang
rumusan kata/ungkapan
berlaku
soal
tidak
yang
dapat
harian
Ketiga yaitu penilaian terendah pada ulangan
sudah layak digunakan oleh guru akuntansi
kurang sesuai dengan beberapa aspek yaitu menggunakan kata tanya atau perintah yang
Sekolah Menengah Atas, dimana rendahnya
menuntut jawaban uraian, ada petunjuk yang
pada komponen substansi ini disebabkan
jelas tentang cara mengerjakan soal, ada
kurang sesuai dengan beberapa aspek yaitu
pedoman
soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
Hasil ulangan
relevasi,
telaah harian
transaksi/dokumen
kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi),
gambar,
alat ketiga
evaluasi pada
soal materi
ke dalam jurnal umum
dan posting dari jurnal ke buku besar
isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau
tabel,
dengan jelas dan terbaca.
sudah sesuai, materi yang ditanyakan sesuai (urgensi,
penskorannya,
grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan
batasan
pertanyaan dan jawaban yang diharapkan
kompetensi
pada
pada komponen konstruksi ini disebabkan
dapat ditinjau dari Direktorat Pembinaan
dengan
terdapat
Sekolah Menengah Atas, dimana rendahnya
pada
komponen substansi sebesar 37,5 %. Hal ini
Uraian),
ketiga
dapat ditinjau dari Direktorat Pembinaan
Kedua yaitu penilaian terendah pada
bentuk
harian
komponen konstrusi sebesar 75 %. Hal ini
kelas XI IPS di SMA negeri 22 Surabaya.
untuk
transaksi
negeri 22 Surabaya.
(kompetensi dasar 1 dan kompetensi dasar 2)
tertulis
materi
oleh guru akuntansi kelas XI IPS di SMA
sistem informasi dan persamaan akuntansi
terdapat
pada
(kompetensi dasar 3) sudah layak digunakan
harian pertama pada materi akuntansi sebagai
kedua
kedua
berdasarkan mekanisme debit dan kredit
menunjukan bahwa alat evaluasi soal ulangan
harian
51 Hal ini
menunjukan bahwa alat evaluasi soal ulangan
menyinggung perasaan peserta didik. Hal ini
ulangan
dapat
(kompetensi dasar 4 dan kompetensi dasar 5 )
tingkat kelas.
menunjukkan
Persentase rata-rata hasil telaah alat evaluasi 11
persentase rata-rata
sebesar
91,67
%.
Berdasarkan
hasil
rata-rata
Uraian), batasan pertanyaan dan jawaban
persentase dapat dinyatakan bahwa alat
yang diharapkan sudah sesuai, materi yang
evaluasi soal ulangan harian ketiga sudah
ditanyakan
sangat layak, karena telah mencapai kriteria
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian
interpretasi
sehari-hari tinggi), isi materi yang ditanyakan
76 %. Dengan demikian hal ini
tingkat
harian ketiga pada materi transaksi / dokumen
kalimat
kompetensi dasar 5 ) sudah sangat layak
tidak
di SMA Negeri 22 Surabaya.
hasil
butir
soal
kata/ungkapan
yang
kata/ungkapan
yang
dapat
menyinggung perasaan peserta didik. Dengan
rata-rata
menunjukkan
persentase dapat dinyatakan bahwa alat
demikian bahwa
alat
hal evaluasi
ini soal
ulangan harian keempat pada materi membuat
evaluasi soal ulangan harian keempat pada
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
materi membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
menggunakan
mengandung
6)
menunjukkan persentase rata-rata sebesar Berdasarkan
komunikatif,
berlaku setempat/tabu, rumusan soal tidak
materi membuat ikhtisar siklus akuntansi
%.
soal
pengertian, tidak menggunakan bahasa yang
evaluasi soal ulangan harian keempat pada
91,67
komponen
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
hasil telaah alat
dasar
Sedangkan
menggunakan bahasa Indonesia yang baku,
digunakan oleh guru akuntansi kelas XI IPS
(kompetensi
kelas.
sesuai dengan beberapa aspek yaitu rumusan
ke buku besar (kompetensi dasar 4 dan
jasa
kompetensi
bahasa/budaya menyatakan bahwa sudah
ke dalam jurnal umum dan posting dari jurnal
perusahaan
dengan
sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau
menunjukan bahwa alat evaluasi soal ulangan
Keempat yaitu
sesuai
(kompetensi dasar 6) sudah sangat layak
(KD 6) sudah sangat layak,
digunakan oleh guru akuntansi kelas XI IPS
karena telah mencapai kriteria interpretasi
di SMA Negeri 22 Surabaya.
76 %. Penilaian tertinggi pada ulangan harian
Kelima yaitu penilaian terendah pada
keempat terdapat pada komponen substansi
ulangan
dan bahasa/budaya sebesar 100 %. Hal ini
komponen konstrusi sebesar 75 %. Hal ini
dapat ditinjau dari Direktorat Pembinaan
dapat ditinjau dari Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas, dimana soal bentuk
Sekolah Menengah Atas, dimana rendahnya
uraian
substansi
pada komponen konstruksi ini disebabkan
menyatakan bahwa sudah sesuai dengan
kurang sesuai dengan beberapa aspek yaitu
beberapa aspek yaitu
soal sesuai dengan
menggunakan kata tanya atau perintah yang
indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk
menuntut jawaban uraian, ada petunjuk yang
pada
komponen
12
harian
kelima
terdapat
pada
jelas tentang cara mengerjakan soal, ada
soal bentuk uraian pada komponen substansi
pedoman
menyatakan bahwa sudah sesuai dengan
penskorannya,
tabel,
gambar,
grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan
beberapa aspek yaitu
dengan jelas dan terbaca.
indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk
Hasil telaah alat evaluasi soal ulangan harian
Uraian), batasan pertanyaan dan jawaban
kelima
yang diharapkan sudah sesuai, materi yang
pada
keuangan
materi
perusahaan
menyusun jasa
laporan
(kompetensi
ditanyakan
sesuai
soal sesuai dengan
dengan
kompetensi
dasar 7) menunjukkan persentase rata-rata
(urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian
sebesar 91,67 %. Berdasarkan hasil rata-rata
sehari-hari tinggi), isi materi yang ditanyakan
persentase dapat dinyatakan bahwa alat
sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau
evaluasi soal ulangan harian kelima sudah
tingkat
sangat layak, karena telah mencapai kriteria
bahasa/budaya menyatakan bahwa sudah
interpretasi
sesuai dengan beberapa aspek yaitu rumusan
76 %. Dengan demikian hal ini
kalimat
menunjukan bahwa alat evaluasi soal ulangan
perusahaan
jasa
tidak
(kompetensi
soal
ulangan
mengandung
hasil telaah alat tengah
Berdasarkan
hasil
kata/ungkapan
yang
rumusan soal tidak
kata/ungkapan
Dengan menunjukkan
rata-rata
yang
dapat
demikian bahwa
alat
hal evaluasi
ini soal
ulangan tengah semester sudah sangat layak
persentase dapat dinyatakan bahwa alat
digunakan oleh guru akuntansi kelas XI IPS
evaluasi soal ulangan tengah semester sudah
di SMA Negeri 22 Surabaya.
sangat layak, karena telah mencapai kriteria interpretasi
soal
menyinggung perasaan peserta didik.
semester
menunjukkan persentase rata-rata sebesar %.
menggunakan
berlaku setempat/tabu,
22 Surabaya. Keenam yaitu
butir
pengertian, tidak menggunakan bahasa yang
guru akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri
91,67
komunikatif,
komponen
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
dasar 7) sudah sangat layak digunakan oleh
evaluasi
soal
Sedangkan
menggunakan bahasa Indonesia yang baku,
harian kelima pada materi menyusun laporan keuangan
kelas.
76 %. Simpulan dan Saran
Penilaian
tertinggi
pada
ulangan
Simpulan
tengah semester terdapat pada komponen
Berdasarkan
hasil penelitian dan
substansi dan bahasa/budaya sebesar 100 %.
pembahasan dapat dikemukakan beberapa
Hal
Direktorat
simpulan yaitu : (1) Jenis alat evaluasi yang
Pembinaan Sekolah Menengah Atas, dimana
digunakan guru pada mata pelajaran ekonomi
ini
dapat
ditinjau
dari
13
materi akuntansi
kelas XI IPS di SMA
perlu adanya tambahan bpentuk soal pilihan
Negeri 22 Surabaya adalah jenis tes, dimana
ganda (obyektif). (3) Dalam penelitian ini,
memakai bentuk tes tertulis dan tes lisan serta bentuk soalnnya soal uraian
penggunaan alat evaluasi yang digunakan
untuk tes
tertulis. Alasan guru menggunakan jenis alat evaluasi tersebut, karena dapat
hanya terbatas pada standar kompetensi siklus
mengukur
akuntansi perusahaan jasa, diharapkan untuk
tingkat perkembangan atau kemajuan yang penelitian selanjutnya perlu dikembangkan
telah dicapai oleh peserta didik akan materi akuntansi ini dan dapat menuntut siswa untuk lebih bisa menguraikan, menganalisis dan menyatakan
jawabannya.
(2)
tentang
penggunaan alat evaluasi pada
standar
kompetensi
siklus
akuntansi
Kelayakan perusahaan dagang. (4) Dalam penelitian ini,
penggunaan alat evaluasi pada mata pelajaran ekonomi materi akuntansi kelas XI IPS di
kelayakan penggunaan alat evaluasi hanya
SMA Negeri 22 Surabaya dinilai sangat layak
terbatas pada soal ulangan harian dan soal
digunakan sebagai penilaian, berdasarkan ulangan tengah semster, diharapkan untuk
hasil telaah dosen ahli alat evaluasi yang meliputi komponen kelayakan substansi, komponen
kelayakan
konstruksi,
penelitian selanjutnya perlu ditambahkan
dan
kelayakan penggunaan alat evaluasi pada soal
komponen kelayakan bahasa / budaya. uas. Saran
DAFTAR RUJUKAN Beberapa
dikemukakan
saran oleh
yang
peneliti
dapat
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.
berdasarkan
penelitian yang telah dilaksanakan yaitu : (1)
Djamarah,Saiful,Bahri 2000. Interaksi Guru dan Anak Didik. Jakarta : Rineka Cipta.
Jenis alat evaluasi yang digunakan guru hanya terbatas tes tertulis dan tes lisan,
Mulyasa.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
sehingga perlu adanya tambahan lagi jenis alat evaluasi pada tes perbuatan. (2) Bentuk
Petunjuk soal yang digunakan guru hanya terbatas pada bentuk soal uraian (Subyektif) saja, sehingga 14
Teknik Analisis Butir Soal, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2010
Ramly. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 054, Tahun Ke-11. Mei 2005. Kualitas Tes Buatan Guru, (Online), (http://lipi.com.html, diakses pada tanggal 17 Februari 2013). Riduwan,2008.SkalaVariabel Penelitian.Bandung : Remaja Rosda Karya.
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Widoyoko.2012.Evaluasi Program Pembelajaran.Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
15