ANALISIS PENGGUNAAN ALAT EVALUASI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 SURABAYA Vista Deciana Barliani Susanti S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Abstrak Permasalahan yang sering dihadapi guru dalam proses evaluasi yakni guru kurang mempersiapkan dengan baik alat evaluasi dan terkesan asal-asalan tanpa memperhatikan ketercapaian indikator dari tiap kompetensi dasarnya. Hal ini terjadi di SMA Negeri 4 Surabaya, guru tidak melakukan analisis butir soal terhadap tes yang diberikan terlebih dahulu. Untuk mengetahui alat evaluasi dan kelayakan alat evaluasi yang digunakan oleh guru maka perlu dilakukan analisis penggunaan alat evaluasi pada mata pelajaran ekonomi materi akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 4 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan alat evaluasi yang digunakan guru dan kelayakannya. Subyek penelitian adalah guru mata pelajaran ekonomi materi akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surabaya. Sedangkan obyek penelitian adalah alat evaluasi. Hasil penelitian ini adalah alat evaluasi yang digunakan di kelas XI IPS adalah alat evaluasi berupa tes tertulis berbentuk uraian. Tes tertulis berbentuk uraian digunakan untuk ulangan harian karena lebih sesuai dengan indikator di setiap kompetensi dasar pada mata pelajaran ekonomi materi akuntansi dan guru lebih mudah dalam membuat tes tertulis berbentuk uraian. Alat evaluasi sudah memenuhi kriteria kelayakan yang telah ditetapkan Direktorat PSMA 2010 yaitu sebesar 91,67% (sangat layak) namun harus ada upaya perbaikan.
Kata kunci : Penggunaan alat evaluasi, bentuk alat evaluasi, kelayakan
Abstract Problems that are often encountered by teachers are less prepared well evaluation tools and impressed carelessly without regard to the achievement indicator of each basic competency. Based on interviews with the teacher partners, in implementing the evaluation without doing the analysis of the test items given in advance. To determine the feasibility of the evaluation tool used by the teacher it is necessary to analyze the use of evaluation tools in economic subjects the accounting materials in class XI IPS SMA Negeri 4 Surabaya. This research is descriptive research that is used to explain and describe the evaluation tool used by teachers and feasibility. Subjects were teachers economic subjects the accounting material class XI IPS SMA Negeri 4 Surabaya. While the object of the study is an evaluation tool. Results of this study are evaluation tools used in class XI IPS is a written test evaluation tool shaped test description. The written test is used to form the test description daily tests because it is more in accordance with the indicators in each basic competence in economic subjects the accounting materials and teachers make tests easier in the form of a written description. Evaluation tool has met the eligibility criteria established Directorate PSMA 2010 of 91.67% (very decent) however there should be efforts to improve.
Key words : The use of evaluation tools, form of evaluation tools, feasibility
1
Permasalahan yang sering dihadapi guru
A. Pendahuluan Empat
komponen
harus
dalam melakukan evaluasi adalah kurang
dipenuhi di dalam proses pengajaran, yaitu
tersedianya alat evaluasi yang dapat dicontoh
tujuan, materi, atau bahan, metode dan alat,
di lapangan. Meskipun ada, biasanya bentuk
serta penilaian (Sudjana, 2008:30). Keempat
atau format dan isinya hampir seragam. Jika
komponen tersebut satu sama lain tidak dapat
guru ingin mengambil langsung, kadang-
terpisahkan, saling berhubungan dan memiliki
kadang kurang sesuai dengan kondisi dan
pengaruh satu sama lain. Untuk mendukung
karakteristik
kegiatan pembelajaran diperlukan adanya suatu
mengadaptasi, guru relatif belum memiliki
alat atau perangkat, sehingga dapat dikatakan
bekal
bahwa alat atau perangkat berperan penting
terkadang guru juga kurang mempersiapkan
yaitu untuk mendukung tercapai atau tidaknya
dengan baik alat evaluasi tersebut dan terkesan
tujuan
asal-asalan tanpa memperhatikan ketercapaian
pengajaran.
utama
Ibrahim,
yang
(2001:01)
mengatakan bahwa :
cukup
indikator
Seorang guru yang akan “bertempur” di dalam kelaspun memerlukan sejumlah perangkat/piranti pembelajaran yang akan membantu dan memudahkan PBMnya dan memberikan variasi pengalaman kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Perangkat pembelajaran yang diperlukan oleh seorang guru meliputi antara lain: Buku Siswa,Lembar Kegiatan Siswa, Rencana Pembelajaran, Evaluasi, serta Media Pembelajaran atau tergantung pada kebutuhan masingmasing orang. Perangkat itu akan digunakan oleh guru dalam mengelola proses belajar mengajarnya.
peserta
dari
untuk
tiap
didik,
namun
melakukannya,
kompetensi
jika
dan
dasarnya
(Salirawati, 2011). Padahal hasil evaluasi merupakan informasi penting bagi guru sebagai umpan balik terhadap berhasil atau tidaknya dalam mengajar maupun bagi peserta didik terhadap tingkat penguasaan materi yang telah dicapai. Hal ini terjadi di SMA Negeri 4 Surabaya, peneliti mendapatkan informasi dari guru akuntansi (guru mitra) di SMA Negeri 4 Surabaya
bahwa
melaksanakan
guru
evaluasi
mitra
dalam
tersebut
tanpa
melakukan analisis butir soal terhadap tes yang diberikan terlebih dahulu, padahal menurut Arikunto (2009:57), sebuah
Evaluasi merupakan bagian penting dan tak
tes yang dapat
dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini.
memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki:
Dapat diketahui bahwa evaluasi memiliki peran
Validitas,
yang penting yaitu sebagai alat ukur tercapai
Reliabilitas,
Objektivitas,
Praktikabilitas, Ekonomis.
atau tidaknya tujuan pengajaran. Di dalam
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang
kurikulum KTSP, tujuan pengajaran tidak
dilakukan Ata Nayla Amalia dan Ani Widayati
hanya untuk mengembangkan aspek kognitif
dimana dalam penelitiannya tentang analisis
saja melainkan aspek afektif dan psikomotorik
butir soal tes kendali mutu kelas XII SMA
siswa.
mata pelajaran ekonomi akuntansi di Kota 2
Yogyakarta Tahun 2012. Penelitian tersebut
Pengertian Evaluasi
menyatakan bahwa dalam melaksanakan tes
Memang tidak semua orang menyadari
kendali mutu dibutuhkan instrumen butir soal
bahwa setiap hari kita selalu melakukan
yang berkualitas sehingga dapat menjamin
pekerjaan evaluasi, baik terhadap diri sendiri,
kualitas tes yang disajikan kepada peserta
terhadap lingkungan sosial atau lingkungan
didik. Untuk mendapatkan soal yang bermutu
fisik. Definisi evaluasi menurut para ahli sangat
maka sebelum soal digunakan setiap butir soal
beragam.
perlu dianalisis terlebih dahulu. Hal ini
Menurut Arikunto (2009:3), evaluasi adalah
bertujuan untuk membantu meningkatkan tes
suatu
melalui revisi atau membuang soal yang tidak
(membandingkan sesuatu dengan satu ukuran
efektif, serta untuk mengetahui informasi
dan
apakah peserta didik telah menguasai materi
(mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
yang diajarkan oleh guru.
dengan
Materi akuntansi yang diajarkan di Sekolah
tindakan
bersifat
atau
langkah
kuantitatif)
mengukur
dan
menilai
ukuran baik buruk dan bersifat
kualitatif).
Menurut
Sudijono
(2009:1),
Menengah Atas kelas XI IPS selama semester
evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu
genap adalah materi siklus perusahaan jasa.
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Berdasarkan informasi dari guru mitra, peneliti
Berdasarkan
memperoleh informasi bahwa sebagian besar
dimaksud
guru
menyampaikan
memberi
rumus,
materi
memberi
uaraian diatas maka yang
evaluasi
adalah
suatu
proses
dengan
cara
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan
contoh
soal,
informasi
yang
sangat
diperlukan
untuk
kemudian memberi latihan soal, dan evaluasi
membuat alternatif – alternatif
hasil belajar dilakukan dengan tidak terkonsep.
yakni suatu proses yang sengaja direncanakan
Sehingga kemungkinan besar, kemampuan
untuk memperoleh informasi atau data , dan
yang diukur tidak menyeluruh meliputi aspek
berdasarkan data tersebut kemudiakan akan
kognitif, afektif dan psikomotorik.
dibuat suatu keputusan.
keputusan
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui alat
Pengertian Evaluasi Pendidikan
evaluasi yang digunakan oleh guru pada mata
Dalam
hubungan
dengan
kegiatan
pelajaran ekonomi materi akuntansi kelas XI
pengajaran, sebagai usaha yang memungkinkan
IPS di SMA Negeri 4 dan alasan guru
seorang
siswa
menggunakan alat evaluasi tersebut dan (2)
melalui
proses
Mengetahui kelayakan alat evaluasi yang
dilaksanakanlah evaluasi pendidikan. Definisi
digunakan oleh guru pada mata pelajaran
evaluasi pendidikan menurut para ahli sangat
Ekonomi Materi Akuntansi Kelas XI IPS di
beragam.
mengalami belajar
perkembangan
mengajar
yakni
Wrightstone dan kawan – kawan (dalam
SMA Negeri Surabaya.
3
Purwanto
2010)
mengemukakan
evaluasi
pendidikan
sebagai
rumusan berikut:
“Educational evaluation is the estiamtion of
Dengan demikian maka alat evaluasi juga
the growth ang progress of pupils toward
dikenal dengan isnstrumen evaluasi. Dengan
objectives or values in the curriculum.”
pengertian
(Evaluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap
dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi
pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah
sesuatu yang dievaluasi dengan hasil seperti
tujuan – tujuan atau nilai- nilai yang telah
keadaan yang dievaluasi. Ada dua teknik
ditetapkan di dalam kurikulum).
evaluasi yaitu teknik nontes dan teknik tes.
Menurut
Sudijono
(2009:2),
Proses
alat
evaluasi
Pengertian Tes
atau
kegiatan
untuk
Istilah tes diambil dari kata testum suatu
menentukan
kemajuan
pengertian dalam bahasa Perancis kuno yang
pendidikan,
dibandingkan
berarti piring untuk menyisihkan logam –
dengan
yang
logam mulia, maksudnya dengan menggunakan
tujuan
telah
alat berupa piring itu akan diperoleh jenis –
ditentukan; 2)
maka
Evaluasi
pendidikan adalah: 1)
tersebut
Usaha
untuk
memperoleh
jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi.
informasi berrupa umpan balik
Definisi belajar menurut para ahli sangat
(feed back) bagi penyempurnaan
beragam. Arikunto (2009:52) menyatakan bahwa “
pendidikan.
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang Berdasarkan
uraian diatas maka yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur
dimaksud Evaluasi Pendidikan adalah suatu
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan
tindakan atau suatu proses untuk menentukan
– yang sudah ditentukan”.
nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan
Sudijono (2009:67) menyatakan bahwa “
atau segala sesuatu yang ada hubungannya
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau
dengan duania pendidikan dan
prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka
merupakan
upaya penaksiran terhadap pertumbuhan dan
pengukuran
kemajuan siswa ke arah tujuan – tujuan atau
pendidikan”.
nilai – nilai yang telah ditetapkan dalam
instrumen
pengumpulan
serangkaian
pertanyaan
digunakan
Alat Evaluasi Menurut Arikunto (2009:25), alat adalah yang
dapat
digunakan
penilaian
di
bidang
Menurut Riduwan ( 2006: 37) Tes sebagai
kurikulum.
sesuatu
dan
untuk
data /
mengukur
latihan
adalah yang
ketrampilan
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau
untuk
bakat yang dimiliki individu / kelompok.
mempermudah sesorang untuk melaksanakan
Berdasarkan uaraian diatas maka yang
tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif
dimaksud tes adalah alat atau instrumen dari
dan efisien. Kata alat biasa disebut juga dengan
pengukuran yang digunakan untuk memperoleh
istilah instrument. 4
data tentang suatu karakteristik atau ciri yang
maupun
spesifik dari individu atau kelompok.
kelemahan satu dengan yang lain.
Tes Tertulis sebagai Salah Satu Teknik
Tes Hasil Belajar Bentuk Subyektif
memiliki
kelebihan
dan
Menurut Arikunto (2009:162) tes subyektif
Evaluasi Ada beberapa teknik dan alat evaluasi yang dapat
uraian
digunakan
sebagai
sarana
yang pada umunya berbentuk esai atau uraian
untuk
adalah sejenis tes kemajuan belajar yang
memperoleh informasi tentang keadaan peserta
memerlukan
didik. Penggunaan berbagai teknik dan alat
pembahasan atau uraian kata – kata. Ciri – ciri
disesuaikan dengan tujuan evaluasi, waktu
pertanyaannya didahului dengan kata – kata
yang tersedia, sifat tugas yang dilakukan
seperti: uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana,
peserta didik, dan banyaknya atau jumlah
bandingkan, simpulkan, dan sebagainya.
materi pembelajaran yang sudah disampaikan (Depdiknas,
bersifat
Sudijono (2009:99) menyatakan bahwa tes uraian yang juga sering dikenal dengan istilah
menyatakan bahwa teknik evaluasi merupakan
tes subyektif adalah salah satu jenis tes hasil
metode
belajar
cara
Depdiknas
yang
(2008:5)
atau
2008:3).
jawaban
penilaian
yang
dapat
yang
berbentuk
pertanyaan
yang
digunakan guru untuk mendapatkan informasi.
menghendaki jawaban berupa uraian, dan
Teknik evaluasi yang mungkin dan dapat
menuntut kepada testee untuk memberikan
dipergunakan
penjelasan,
dengan
mudah
oleh
guru,
komentar,
penafsiran,
misalnya: (1) tes (tertulis, lisan, perbuatan), (2)
membandingkan, membedakan dan sebagainya,
observasi atau pengataman, dan (3) wawancara.
dan juga butir soalnya terbatas.
Tes tertulis adalah tes yang soal-soalnya harus
dijawab
peserta
didik
Berdasarkan uaraian diatas maka yang
dengan
dimaksud
tes
uraian
adalah
soal
yang
menuntut
peserta
tes
untuk
memberikan jawaban tertulis. Penulisan tes
jawabannya
tertulis
paling
mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang
penting dalam menyiapkan bahan ujian. Setiap
telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan
butir soal yag ditulis harus berdasarkan
gagasan atau pokok pikiran
rumusan indikator yang sudah disusun dalam
bentuk tulisan.
merupakan
kegiatan
yang
tersebut dalam
kisi-kisi. Penggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes tertulis, sangat tergantung pada
Tes Hasil Belajar Bentuk Obyektif
perilaku atau kompetensi yang akan diukur.
Menurut Arikunto (2009:164) tes obyektif
Ada kompetensi yang lebih tepat diukur atau
adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat
ditanyakan dengan menggunakan tes tertulis
dilakukan secara objektif. Hal ini memang
dengan
dimaksudkan
bentuk
soal
uraian,
ada
pula
kompetensi yang lebih tepat diukur dengan
untuk
mengatasi
kelemahan
kelamahan dari tes bentuk esai.
menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal
Menurut Sudijono (2009:106) tes obyektif
objektif. Bentuk tes tertulis pilihan ganda
adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang
5
terdiri dari butir – butir soal yang dapat
hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah
dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah
itulah yang harus dijadikan sasaran dalam
satu diantara beberapa kemungkinan jawaban
setiap kegiatan evaluasi hasil belajar.
yang telah dipasangkan pada masing – masing
Sudijono (2009:49) menyatakan bahwa
items.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental
(otak).
Ranah
kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir,
Taksonomi Tujuan Pengajaran Menurut Slameto (1988:145) menyatakan
termasuk didalamnya kemampuan menghafal,
bahwa berdasarkan analisis operasional, tujuan
memahami,
mengaplikasi,
menganalisis,
pendidikan dibedakan menjadi tiga aspek yaitu:
mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
aspek kognitif, aspek afektif, dan psikomotorik.
Sudijono (2009:54) menyatakan bahwa
Secara operasional telah diusahakan untuk
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan
merinci masing – masing aspek itu dengan
dengan
menyusun taksonomi tujuan – tujuan tersebut.
mencakup watak perilaku seperti perasaan,
Taksonomi itu secara jelas merumuskan tujuan
minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar
– tujuan khusus serta taraf kompleksitas
mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
pengetahuan dan ketrampilan yang ingin
diramalkan perubahannya bila seseorang telah
dicapai pendidikan. Itu sangat berguna bagi
memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
evaluasi pendidikan.
sikap
dan
nilai.
Ranah
afektif
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke
Sudijono (2009:49) menyatakan bahwa
dalam
lima
jenjang,
yaitu:
beberapa orang pakar pendidikan di Amerika
(1)receiving (2)responding (3)valuing (4)organ
Serikat
ization (5)characterization by evalue or calue
yaitu
Benjamin
S.Bloom,
M.D
Englehart, E. Frust, W.H. Hill, Daniel R.
complex.
Karthwohl dan didukung pula oleh Ralph E. Tylor,
mengembangkan
pengklasifikasian
tujuan
suatu
Sudijono (2009:57) menyatakan bahwa
metode
Ranah psikomotor merupakan ranah yang
yang
berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
pendidikan
disebut taxonomy. Judulnya adalah Taxonomy
kemampuan
of Educational Objectives (1965).
menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah
Benjamin S. Bloom dan kawan – kawannya itu
berpendapat
bahwa
taksonomi
bertindak
setelah
seseorang
psikomotor adalah ranah yang berhubungan
atau
dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat,
pengelompokan tujuan pendidikan itu harus
melukis, menari, memukul, dan sebagainya.
senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain
Hasil
belajar
ranah
psikomotor
(daerah binaan atau ranah) yang melekat pada
dikemukakan oleh Simpson (1956) yang
diri peserta didik, yaitu (1) ranah proses
menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini
berfikir (cognitive domain), (2) ranah nilai atau
tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
sikap (affective domain), dan ranah ketrampilan
kemampuan bertindak individu. Hasil belajar
(psychomotor domain). Dalam konteks evaluasi
psikomotor 6
ini
sebenarnya
merupakan
kelanjutan
dari
hasil
belajar
kognitif
Sedangkan
(memahami sesuatu) dan dan hasil belajar
penelitian
adalah
alat
evaluasi.
afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan
obyek
Teknik pengumpulan data yang digunakan
berperilaku).
untuk melakukan penelitian ini adalah teknik
Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif
wawancara, wawancara dilakukan kepada guru
akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila
mata pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
peserta didik telah menunjukkan perilaku atau
kelas XI IPS di SMA Negeri 4 Surabaya
perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang
dengan tujuan untuk mengetahui jenis alat
terkandung dalam ranah kognitif dan ranah
evaluasi dan alasan guru menggunakan alat
afektif.
evaluasi dalam proses pembelajaran akuntansi untuk tiap kompetensi dasar dalam pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa dan
Pengertian Akuntansi Kieso, et al. (dalam Martani, dkk 2012:4-5)
metode
dokumentasi,
dokumentasi
yang
mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem
dilakukan peneliti adalah melakukan kajian-
dengan input data/informasi dan output berupa
kajian terhadap dokumen untuk memperoleh
berupa informasi dan laporan keuangan yang
data berupa; (1) Profil SMA Negeri 4
bermanfaat bagi pengguna internal maupun
Surabaya, (2) Data mengenai visi dan misi
eksternal entitas. Sebagai sistem, akuntansi
SMA Negeri 4 Surabaya, (3) Data mengenai
terdiri atas input yaitu transaksi, proses yaitu
perangkat
kegiatan untuk merangkum transaksi, dan
Ekonomi Materi Akuntansi kelas XI IPS, (4)
output berupa laporan keuangan.
Data mengenai sarana dan prasarana yang ada
pembelajaran
mata
pelajaran
di SMA Negeri 4 Surabaya, (5) Data mengenai B.
alat
Metode Penelitian Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian
menggambarkan
pada
Negeri 4 Surabaya. Instrumen penelitian terdiri dari lembar
digunakan guru dan kelayakannya. Tahapan
wawancara, Instrumen wawancara ini ditujukan
penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu
kepada guru mata pelajaran Ekonomi Materi
tahap
studi
Akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 4
kepustakaan, tahap studi lapangan, dan tahap
Surabaya dengan tujuan untuk mengetahui
analisis
jenis
data.
evaluasi
digunakan
yang
studi
alat
yang
pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA
deskriptif yang digunakan untuk menjelaskan dan
evaluasi
pendahuluan,
Penelitian
tahap
yang
dilakukan
alat
evaluasi
dan
alasan
guru
mengambil lokasi di SMA Negeri 4 Surabaya
menggunakan alat evaluasi dalam proses
yang berada di Jalan Mayjen Prof DR.
pembelajaran akuntansi untuk tiap kompetensi
Moestopo No 4 Surabaya dimulai pada bulan
dasar dalam pokok bahasan siklus akuntansi
Februari hingga Mei. Subyek penelitian adalah
perusahaan jasa. dan lembar telaah analisis
guru mata pelajaran ekonomi materi akuntansi
butir soal, Lembar telaah kelayakan butir soal
kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surabaya.
yang bersumber dari Petunjuk teknik analisa
7
butir
soal
(Direktorat
PSMA
2010)
ini
dari hasil jawaban pada lembar telaah
ditujukan kepada ahli alat evaluasi dengan
dengan memberikan skor
tujuan untuk mengetahui kelayakan butir soal
Skor
alat evaluasi yang digunakan oleh guru dalam
adalah sebagai berikut:
pada jawaban.
untuk masing masing item tersebut
proses pembelajaran akuntansi untuk tiap Tabel 1 Pedoman Penskoran
kompetensi dasar dalam pokok bahasan siklus akuntansi perusahaan jasa.
Jawaban
Teknik analisis data dalam penelitian ini merupakan
kegiatan
setelah
responden
terkumpul,
data
dari
itu
juga
selain
Skor Jawaban
Ya
1
Tidak
0 Sumber: Sugiono (2010)
dimaksudkan untuk mengetahui hasil dari serangkaian penelitian yang telah dilakukan.
Data hasil telaah dianalisis dengan cara :
Dalam menganalisis atau mengolah data pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis
deskriptif
yaitu
peneliti
mendeskriptifkan atau membuat gambaran
Keterangan :
mengenai situasi kejadian yang sekarang
K = Persentase kriteria kelayakan
terjadi.
F = Jumlah keseluruhan jawaban responden N = Skor tertinggi dalam lembar observasi
Adapun unsur yang akan dianalisis dalam
I= Jumlah pernyataan dalam lembar
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan
alat
evaluasi
pada
observasi
mata
R = Jumlah responden
pelajaran akuntansi. Teknik analisis datanya adalah dengan cara mengumpulkan data yang
diperoleh
maupun
baik
dokumentasi
dibandingkan
dengan
berhubungan
dengan
kemudian
peneliti
dari
akan
Penilaian
Kriteria Interpretasi
yang
0 % - 20 %
Sangat Tidak Layak
evaluasi,
21 %- 40 %
Tidak Layak
41 %- 60 %
Cukup Layak
61 % - 80 %
Layak
80 % - 100 %
Sangat layak
yang teori-teori alat
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi
wawancara
menyimpulkan
dan
memberikan saran. 2. Kelayakan alat evaluasi pada mata pelajaran
(Diadaptasi dari Riduwan, 2011)
akuntansi. Teknik analisis datanya adalah dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh
dari
dokumentasi
dianalisis
menggunakan
kemudian
lembar
telaah
kelayakan butir soal secara kualitatif oleh ahli alat evaluasi kemudian dianalisis dengan menggunakan skala Guttman yaitu 8
mana
C. Hasil Penelitian
pengetahuan
siswa
dalam
Alat Evaluasi yang Digunakan oleh Guru
memahami materi yang diajarkan oleh
pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi
guru siswa cukup mengerjakan lembar
Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 4
kerja siswa saja. Guru juga menjelaskan
Surabaya dan Alasan Guru Menggunakan
bahwa guru sangat mempertimbangkan
Alat Evaluasi Tersebut
keterbatasan waktu untuk menjelaskan
Berdasarkan wawancara yang dilakukan
materi berikutnya.
peneliti pada guru mata pelajaran ekonomi
2) Kompetensi Dasar 2 : Menafsirkan
materi akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 4 Surabaya
dan sumber dokumentasi
Persamaan Akuntansi
yang
Berdasarkan hasil wawancara peneliti
diperoleh, alat evaluasi yang digunakan oleh
kepada guru
guru pada proses pembelajaran akuntansi kelas
materi akuntansi kelas XI IPS SMA
XI IPS di SMA Negeri 4 Surabaya adalah
Negeri 4 Surabaya pada kompetensi
sebagai berikut:
dasar
a. Standar
Kompetensi:
Memahami
2,
mata pelajaran ekonomi
menafsirkan
persamaan
akuntansi, guru melaksanakan evaluasi
Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan
berupa
Jasa
menggunakan tes tulis berbentuk uraian
1) Kompetensi Dasar 1 : Mendeskripsikan
karena menurut guru pada kompetensi
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi Pada
kompetensi
2
harian
menafsirkan
dengan
persamaan
1
akuntansi guru lebih mudah dalam
sebagai
menyusun butir soal, soal tersebut hanya
sistem informasi, siswa telah dijelaskan
berasal dari beberapa transaksi suatu
bagaimana suatu pencatatan akuntansi
perusahaan jasa yang dilakukan secara
sebagai sistem informasi oleh guru,
historis atau urut disamping itu tes
namun dari hasil wawancara peneliti
tertulis bentuk uraian lebih memudahkan
pada guru mata pelajaran ekonomi
siswa
materi akuntansi kelas XI IPS SMA
melakukan
Negeri
akhir
dalam persamaan dasar akuntansi dan
ini guru tidak
membuat laporan keuangan berdasarkan
mendeskripsikan
4
dasar
dasar
ulangan
akuntansi
Surabaya,
kompetensi dasar
pada
melaksanakan evaluasi yakni ulangan
kompetensi
mendeskripsikan
dasar
akuntansi
3) Kompetensi
1
guru hanya cukup
memperkenalkan
akuntansi
pencatatan
indikator
transaksi
ke
Dasar
3
:
Mencatat
Transaksi Berdasarkan Mekanisme Debit
sebagai
sistem informasi,
mencapai
persamaan dasar akuntansi.
harian, dikarenanakan guru menganggap pada
dalam
dan Kredit 4) Kompetensi Dasar
sebagai
4 : Mencatat
Transaksi /Dokumen ke Dalam Jurnal
sistem informasi dengan singkat dan
Umum
jelas kemudian untuk mengukur sejauh
9
5) Kompetensi
Dasar
5
:
guru lebih memusatkan pada latihan –
Melakukan
Posting dari Jurnal ke Buku Besar
latihan soal untuk siswa.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada guru
7) Kompetensi
mata pelajaran ekonomi
Dasar
7
:
Menyusun
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
materi akuntansi kelas XI IPS SMA
Berdasarkan hasil wawancara peneliti
Negeri 4 Surabaya, pada 3 kompetensi
kepada guru mata pelajaran ekonomi
dasar
melaksanakan
materi akuntansi kelas XI IPS SMA
evaluasi berupa ulangan harian dengan
Negeri 4 Surabaya, pada kompetensi
menggunakan tes tulis berbentuk uraian.
dasar 7
Alasan yang sama dijelaskan oleh guru
perusahaan jasa, guru melaksanakan
yakni guru menggunakan ulangan harian
evaluasi dengan menggabungkan materi
dengan menggunakan tes tulis berbentuk
kompetensi dasar 6 membuat ikhtisar
uraian
siklus akuntansi perusahaan jasa didalam
diatas,
karena
guru
menurut
guru
pada
menyusun laporan keuangan
kompetensi dasar 3, 4, dan 5 guru lebih
butir
mudah dalam menyusun butir soal yang
digunakan berupa ulangan harian dengan
hanya berasal dari beberapa transaksi
menggunakan tes tulis berbentuk uraian.
suatu perusahaan jasa yang dilakukan
alasan yang sama dijelaskan oleh guru
secara historis atau urut disamping itu tes
yakni
uraian lebih memudahkan siswa dalam
berbentuk uraian karena menurut guru
mencapai
pada kompetensi dasar 6
indikator
menganalisis
soalnya.
guru
Alat
evaluasi
menggunakan
tes
yang
tulis
membuat
transaksi ke dalam jurnal umum dan
ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
memposting jurnal umum ke dalam buku
dan kompetensi dasar 7 menyusun
besar.
laporan keuangan perusahaan jasa, guru
6) Kompetensi Dasar 6 : Membuat Ikhtisar
lebih mudah dalam menyusun butir soal
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
yang
hanya berasal dari beberapa
Berdasarkan hasil wawancara peneliti
transaksi suatu perusahaan jasa yang
kepada guru mata pelajaran ekonomi
dilakukan secara historis atau urut
materi akuntansi kelas XI IPS SMA
disamping
Negeri 4 Surabaya, pada
memudahkan siswa dalam mencapai
dasar
6
tes
uraian
lebih
ikhtisar
siklus
indikator menyusun jurnal penyesuaian,
jasa,
guru
neraca lajur dan laporan keuangan
melakukan evaluasi gabungan dengan
perusahaan jasa. Melalui tes tertulis
kompetensi dasar 7 menyusun laporan
berbentuk
keuangan
mengharapkan siswa lebih kreatif, teliti
akuntansi
membuat
kompetensi
itu
perusahaan
perusahaan
jasa
yang
dilakukan pada akhir kompetensi dasar 7
dan mandiri.
menyusun laporan keuangan perusahaan jasa karena pada kompetensi dasar ini 10
uraian
guru
juga
Kelayakan Alat Evaluasi yang Digunakan
perbaikan karena alat evaluasi hanya mencakup
oleh Guru pada Mata Pelajaran Ekonomi
soal praktek, tidak ada teori dan penguasaan
Materi Akuntansi Kelas XI IPS di SMA
konsep.
Negeri 4 Surabaya Hasil
telaah
kelayakan
alat
evaluasi
D. Pembahasan
mengenai butir soal tes yang digunakan oleh
Alat Evaluasi yang Digunakan oleh Guru
guru pada mata pelajaran ekonomi materi
pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi
akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 4
Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 4
Surabaya telah dilakukan oleh dua dosen ahli
Surabaya dan Alasan Guru Menggunakan
dari Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri
Alat Evaluasi Tersebut
Surabaya dengan penelaah pertama adalah Drs.
Guru
mata
pelajaran
ekonomi
materi
Eko Wahjudi, M.Si dan penelaah kedua adalah
akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 4
Drs. H. Hartojo, M.M. Berikut adalah hasil
Surabaya telah melakukan evaluasi
rekapitulasi telaah alat evaluasi yang dilakukan
ulangan harian
oleh dua dosen ahli:
dasarnya dengan menggunakan tes tertulis
pada
berupa
setiap kompetensi
Tabel 3 Hasil Rekapitulasi Telaah Kelayakan
berbentuk uraian. Seperti yang dijelaskan
Butir Soal pada Standar Kompetensi
Arikunto dalam bukunya terdapat beberapa
Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi
macam alat evaluasi yang biasa digunakan guru
Perusahaan
dalam mengadakan evaluasi. Jenis alat evaluasi tersebut tergantung pada teknik evaluasi yang digunakan. Terdapat teknik tes dan non tes dalam evaluasi. Tes sendiri dibagi menjadi tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan. Untuk teknik tes yang terdiri dari tes tertulis, lisan dan perbuatan masing-masing mempuyai alat evaluasi yang bermacam-macam. Untuk tes tertulis terdiri dari tes objektif dan tes subyektif. Dalam
Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa
menyusun
tes
objektif
harus
mengikuti
alat evaluasi yang berupa tes tulis bentuk
petunjuk dan prosedurnya, begitu juga dalam
uraian layak digunakan dengan persentase rata-
menyusun
rata 91,67% dengan kriteria sangat layak untuk
prinsip – prinsip pengukuran yang baik dan
tiap kompetensi dasar pada standar kompetensi
benar. Karena tes digunakan dalam dunia
memahami
akuntansi
pendidikan, maka ada baiknya seorang guru
perusahaan jasa. Dosen ahli juga memberikan
sebagai salah satu pihak yang berwenang
keterangan bahwa secara keseluruhan alat
menyusun
penyusunan
siklus
evaluasi layak digunakan namun harus dengan
11
tes subyektif harus
tes
hasil
belajar,
mengikuti
hendaknya
mengetahui karakteristik berbagai bentuk tes
membentuk perilaku siswa
teliti, kreatif,
sebagai alat ukur hasil belajar.
mandiri, disiplin, kerja keras, jujur, dan saling
Guru menjelaskan alasan yang hampir sama
menghargai. Begitu juga dari segi penilaian
dalam menggunakan alat evaluasi pada setiap
psikomotorik, alat evaluasi guru juga sudah
kompetensi dasarnya yaitu yang pertama guru
menuntut siswa untuk menyiapkan setiap alat
menganggap bahwa tes tertulis berbentuk
atau bahan secara mandiri untuk mengerjakan
uraian
setiap tes tertulis pada setiap kompetensi
lebih
memudahkan
siswa
untuk
mencapai indikator pada setiap kompetensi
dasarnya.
dasarnya dan yang kedua guru juga lebih
Guru
juga
menjelaskan
salah
satu
mudah dalam membuat tes uraian. Tes tertulis
keunggulan dari tes bentuk uraian sebagai salah
berbentuk uraian juga akan melatih siswa untuk
satu alasan membuat alat evaluasi, yaitu guru
lebih kreatif, teliti, dan mandiri.
lebih mudah dalam menyusun tes tertulis
Guru memberikan alasan yang sesuai
berbentuk uraian seperti yang dikemukakan
mengenai penggunaan alat evaluasi dalam
oleh Arikunto dalam bukunya bahwa tes uraian
setiap kompetensi dasarnya karena dapat
mudah disiapkan dan disusun. Kalimat –
diketahui bahwa evaluasi memiliki peran yang
kalimat soal pada tes uraian cukup pendek,
penting yaitu sebagai alat ukur tercapai atau
sehingga dalam penyusunannya tidak terlalu
tidaknya tujuan pembelajaran. Ditinjau dari
sulit dan tidak terlalu banyak memakan waktu,
tujuan pembelajaran dalam kurikulum KTSP
tenaga, pikiran, peralatan dan biaya
alat
tetap
evaluasi
sudah
cukup
mampu
saja
guru
namun
diharapkan
dapat
mengembangkan kemampuan kognitif siswa,
mempertimbangkan penggunaan salah satu
kemampuan psikomotor dan afektif siswa.
bentuk tes, baik tes subyektif atau tes objektif,
Seperti yang dikemukakan oleh Sudijono
yaitu
dalam bukunya bahwa pada ranah penilaian
keunggulan dan kelemahan bentuk tes tersebut.
kognitif siswa diharapkan mampu menghafal,
Jika
memahami,
menganalisis,
menggunakan salah satu bentuk tes tersebut
mensisntesis, dan mengevaluasi setiap butir
maka guru harus memaksimalkan keunggulan
soal yang telah dibuat oleh guru, namun disini
tes tersebut dengan menganalisis setiap butir
guru melupakan untuk memberikan soal teori
soal
walaupun menghafal atau mengingat seperti
kelemahan-kelemahan
mengenali kembali tentang nama, istilah, ide,
tersebut.
rumus-rumus,
mengaplikasi
dan
sebagainya
adalah
merupakan proses berfikir yang paling rendah tetapi siswa juga harus mampu menguasai konsep suatu materi pelajaran. Melihat dari segi penilaian afektif, alat evaluasi yang dibuat oleh guru bertujuan 12
dengan
telah
dan
terlebih
dulu
menentukan
menekan
pilihan
seminimal dari
memahami
untuk
mungkin
bentuk
soal
Kelayakan Alat Evaluasi yang Digunakan
guru pada mata pelajaran ekonomi materi
Oleh Guru pada Mata Pelajaran Ekonomi
akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 4
Materi Akuntansi Kelas XI IPS di SMA
Surabaya, untuk masing-masing kompetensi
Negeri 4 Surabaya
dasar
pada
aspek
penilaian
substansi
Setelah membuat sebuah alat evaluasi
memperoleh rata – rata persentase sebesar
seharusnya guru harus menganalisis atau
100% dengan kriteria sangat layak , aspek
menelaah setiap butir soal terlebih dahulu.
penilaian kontruksi memperoleh rata – rata
Tujuannya adalah untuk melihat dan mengkaji
persentase sebesar 75% dengan kriteria layak,
setiap butir soal agar menghasilkan soal dengan
dan aspek penilaian bahasa atau budaya butir
kualitas yang baik, sebelum soal tersebut
memperoleh rata – rata persentase sebesar
digunakan dalam suatu perangkat tes guru
100% dengan kriteria sangat layak. Jadi
hendaknya
presentase keseluruhan hasil telaah kelayakan
menyesuaikan butir soal dengan
kisi-kisi tes, kurikulum, atau buku sumber.
butir
Langkah ini juga dimaksudkan untuk menjaga
kompetensi memahami
validitas isi tes.
akuntansi perusahaan jasa adalah sebesar
soal
bentuk
uraian
pada
standar
penyusunan siklus
Telaah soal yang dilakukan berupa telaah
91,67% dengan kriteria kelayakan sangat layak.
substansi, telaah kontruksi dan telaah bahasa.
Dari keseluruhan alat evaluasi masing-
Telaah substansi dimaksudkan untuk melihat
masing kompetensi dasar diperoleh masukan
kesesuaian antara materi yang telah diajarkan
dari dosen ahli, yakni pada aspek penilaian
yang tertera dalam kisi-kisi, dengan soal yang
kontruksi diharapkan guru dapat memberikan
ditulis. Telaah konstruksi dimaksudkan untuk
pedoman penskoran pada setiap butir soal
melihat ketepatan penulisan soal . Sedangkan
seperti yang dijelaskan dalam petunjuk teknis
telaah bahasa atau budaya maksudnya untuk
analisis butir soal Direktorat PSMA 2010
melihat kejelasan, kebenaran, dan ketepatan
bahwa analisis kualitatif harus mencakup
bahasa yang digunakan agar soal yang ditulis
pertimbangan validitas isi dan konstruk, jadi
dapat dipahami oleh peserta didik sebagaimana
guru harus melengkapi setiap aspek penilaian
dimaksudkan oleh pembuat soal. Kegiatan
kelayakan secara kualitatif dalam membuat alat
penelaahan soal ini dapat dilakukan oleh
evaluasi
penulis soal sendiri yaitu guru mitra maupun
validitas isi dan konstruk.
dilakukan
oleh
orang
lain
yang
bukan
mencakup
pertimbangan
Dalam mempertimbangan validitas isi dan
penulisnya. Analisis
yakni
konstruk disini guru juga tidak mempunyai telaah kelayakan alat evaluasi
kisi-kisi sebagai pedoman dalam penyusunan
yang telah dilakukan oleh dua dosen ahli dari
alat evaluasi padahal sebelum membuat alat
Pendidikan
Negeri
evaluasi seharusnya guru membuat kisi – kisi
Surabaya. Drs. Eko Wahjudi, M.Si dan
untuk dapat melihat kesesuaian antara materi
penelaah kedua adalah Drs. H. Hartojo, M.M.
yang telah diajarkan yang tertera dalam kisi-
mengenai butir soal tes yang digunakan oleh
kisi, dengan soal yang ditulis sehingga alat
Akuntansi
Universitas
13
evaluasi yang dibuat mampu mencakup seluruh
E.
indikator dalam kompetensi dasar yang harus
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
dicapai oleh siswa. Seperti yang dijelaskan
Berdasarkan hasil dari proses penelitian
pada petunjuk teknis penulisan butir soal
tentang
Direktorat PSMA 2010 bahwa kisi-kisi yang
pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri
baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
4 Surabaya, maka dapat disimpulkan sebagai
berbentuk
Alasan
guru
untuk evaluasi karena lebih sesuai dengan indikator di setiap kompetensi dasar pada mata pelajaran akuntansi dan guru lebih mudah
dalam
membuat
tes
tertulis
berbentuk uraian. 2. Tes
yang
tertulis
berbentuk
uraian
layak
digunakan sebagai alat evaluasi pada mata
dikemukakan oleh Sudijono dalam bukunya
pelajaran akuntansi di kelas XI IPS karena
bahwa pada ranah penilaian kognitif siswa diharapkan mampu
uraian.
menggunakan tes tertulis berbentuk uraian
dikarenakan soal teori kurang sehingga tidak Seperti
mata
IPS adalah alat evaluasi berupa tes tertulis
bahwa soal belum mencakup semua indikator
konsep.
evaluasi
1. Alat evaluasi yang digunakan di kelas XI
Dosen ahli juga memberikan keterangan
penguasaan
alat
berikut:
a. Mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional; b. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami; c. Kompetensi yang mau diukur atau materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.
ada
penggunaan
sudah memenuhi kriteria kelayakan yang
menghafal, memahami,
telah ditetapkan Direktorat PSMA 2010
mengaplikasi menganalisis, mensisntesis, dan
namun harus ada upaya perbaikan.
mengevaluasi setiap butir soal yang telah dibuat oleh guru, namun walaupun menghafal
Saran
atau mengingat seperti mengenali kembali
1. Didalam proses pembelajaran sebaiknya
tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan
guru tidak menghilangkan evaluasi dalam
sebagainya adalah merupakan proses berfikir
setiap kompetensi dasarnya guna mengukur
yang paling rendah tetapi siswa juga harus mampu
menguasai
konsep
suatu
kemampuan
materi
siswa
dalam
menacapai
indikator pencapaian kompetensi.
pelajaran.
2. Dalam
Jadi dapat disimpulkan bahwa alat evaluasi
membuat sebuah alat evaluasi
seharusnya guru menganalisis setiap butir
berupa tes subyektif layak digunakan sebagai
soal dan membuat kisi – kisi dalam
alat evaluasi pada mata pelajaran ekonomi
pengembangan butir soal terlebih dahulu
materi akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 4
agar indikator dalam setiap kompetensi
Surabaya dengan kriteria sangat layak.
dasarnya dapat dicapai oleh peserta didik. 3. Dalam membuat sebuah alat evaluasi selain menggunakan tes subyektif seharusnya guru 14
juga menggunakan tes obyektif karena tes
Haryati, Mimin. 2009. Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta
obyektif lebih representatif mewakili isi dan luas bahan yang diajarkan.
Daftar Pustaka
Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E. Kemp & Thiagarajan. Surabaya: Unesa
Amalia, Ata Nayla dan Ani Widayati. 2012. Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonpmi Akuntansi di Kota Yogyakarta tahun 2012. (online). (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpaku n/article/view/919 , diakses 10 Maret 2013)
Kusaeri dan Suprianto. 2012. Pengukuran dan penilaian pendidikan.. Yogyakarta :Graha Ilmu Kusumawardani, Dewi. Jakarta: CV. Teguh Karya
2009.
Ekonomi.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran (Edisi Revisi).Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama
Mardalis. 2008. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Martani, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah: Berbasis PSAK. Jakart: PT Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara
Mulyadi, Ajang. 2006. Akuntansi untuk SMA Kelas II. Bandung: Grafindo Media Pratama
Departemen Pendidikan Nasional. Rancangan Penilaian Hasil Belajar. (online). (http://www.scribd.com/doc/8721286/15 -Rancangan-Penilaian-HasilBelajar?autodown=pdf , diakses 10 Maret 2013)
Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung : Remaja Rosdakarya Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Direktorat pembinaan SMA. 2010. Juknis Analisis Butir Soal di SMA. (online). (http://www.4shared.com/office/4tGda WiV/34_Juknis_Analisis_Butir_Soal_.h tml , diakses 10 Maret 2013)
Permana, dkk. 2009. Ekonomi: untuk Sekolah Menengah atas/Madrasah Aliyah Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasioanl
Direktorat pembinaan SMA. 2010. Juknis Penulisan Butir Soal di SMA. (online). (http://www.4shared.com/office/FCmTb bek/33_Juknis_Penulisan_Butir_Soal.ht ml , diakses 10 Maret 2013)
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Riduwan. 2012. Skala Pengukuran VariabelVariabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
15
Salirawati, das. 2011.Pengenalan dan Pengembangan Berbagai Alat Evaluasi. Makalah disampaikan pada Workshop Peningkatan Mutu Pembelajaran di SD, SD Negeri 3 Pengasih, Kulon Progo. 16 Februari 2011.(online), (http://pengenalan-dan-pengembanganberbagai-alat-evaluasi.html, diakses 10 Maret 2013) Sasongko, Purwo. 2010. Perbandingan Keefektifan Bentuk Tes Uraian dan Teslet dengan Penerapan Graded Response Model (GRM). (online). (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/ article/view/1082 , diakses 10 Maret 2013)
Tim
Penyusun, 2009. Strategi Belajar Mengajar: Materi Perkulihan Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa University Press
Tim
Penyusun, 2010. Suplemen Buku Pedoman: Jurusan Pendidikan Ekonomi. Surabaya: Fakultas Ekonomi
Tim Penyusun Kamus. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2012. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Siswanto. 2009. Penerapan Model Evaluasi Stake (Countenance) untuk Mengevaluasi Pembelajaran Dasar – Dasar Akuntansi. (online). (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpaku n/article/view/940 , diakses 10 Maret 2013)
Widjajanta, dkk. 2009. Ekonomi 2: untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Suryanto, dkk. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Tim Penyusun, 2006. Panduan Penulisan Dan Penilaian Skripsi. Surabaya UNESA 16