ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 LAMONGAN Viky Andika Wigianto Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya, Email:
[email protected]
Rochmawati S.Pd, M.Ak Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya,
Abstrak SMA Negeri 2 Lamongan merupakan sekolah faforit yang banyak peminatnya, sehingga sekolah ini perlu menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya adalah melalui penggunaan media pembelajaran yang layak, menarik dan sesuai dengan kriteria dalam proses pembelajaran. Pada kenyataanya media pembelajaran digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu dan mempermudah proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media pembelajaran yang digunakan oleh guru serta mengetahui alasan guru memilih media pembelajaran tersebut dan mengetahui tingkat kelayakanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran akuntansi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar telaah ahli yang disebar peneliti kepada dua ahli media pembelajaran, dokumentasi yang didapat dari sekolah, dan teknik wawancara langsung kepada guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS. Dalam penelitian ini data yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif. Nilai prosentase kelayakan media diperoleh berdasarkan rumus perhitungan menurut skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS menggunakan media visual proyeksi, berupa program microsoft office powerpoint yang dibantu dengan alat LCD proyektor. Hasil perhitungan telaah kelayakan media pembelajaran menunjukan bahwa prosentase kelayakan untuk SK-I/KD-I sebesar 78,57%, SK-I/KD-II sebesar 72,14%, SK-I/KD-III sebesar 63,21%, SK-I/KD-IV sebesar 73,93%, SK-I/KD-V sebesar 76,79%, SK-II/KD-I sebesar 64,29%, SK-II/KD-II sebesar 71,43%. Skor rata – rata prosentase kelayakan keseluruhan sebesar 71,48% dengan kategori layak. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Kelayakan, Akuntansi
Abstract SMA Negeri 2 Lamongan is a favorite school that much demand, so that this school needs to maintain and improve the quality of education. One is through the use of appropriate learning media, engaging and in accordance with the criteria in the learning process. In reality the use of learning media to assist in the learning process and facilitate the learning process. This research aims to determine the learning media that is used by the teacher, and to know the reasons that teachers choose learning media and determine the feasibility of the media. This research is a descriptive, the research subject were accounting subject teacher. Data collection techniques in this research using experts examine sheet, are distributed to the two researchers medium of learning expert, documentation obtained from the school, and interview techniques directly to the accounting subject teacher XI social class. In this research material information that had been obtained were analyzed descriptively. The percentage feasibility of learning media obtained by calculation according to the formula Likert scale. Research results show that accounting subject teacher XI social class using visual media projections a microsoft office powerpoint program that assisted with tools LCD Projector. The results of the feasibility examine calculations showed that the learning media percentage of the feasibility for SK-I/KD-I by 78,57%, SK-I/KD-II by 72,14%, SK-I/KD-III by 63,21%, SK-I/KD-IV by 73,93%, SK-I/KD-V by 76,79%, SK-II/KD-I by 64,29%, SK-II/KD-II by 71,43%. Average percentage of the overall the feasibility score amounted to 71.48%. with decent category. Keywords: Learning Media, Feasibility, Accounting
1
Kenaikan nominal rupiah tersebut tidak
PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses usaha
berimbas pada kualitas pendidikan Indonesia di
manusia dengan penuh tanggung jawab untuk
tingkat
membimbing anak didik menuju kedewasaan. Proses
Indonesia masih berada di tingkat medium ke
pendidikan yang diselenggarakan secara formal
bawah. Dapat dibuktikan menurut hasil survey dunia
disekolah dimulai dari pendidikan formal yang
menurut
paling dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi,
pendidikan dalam NRMnews (2013) menyatakan
dan tidak lepas dari kegiatan belajar yang merupakan
bahwa pendidikan di Indonesia menempati posisi ke-
salah satu kegiatan pokok, dimana guru sebagai
110 dari
pemegang peranan utama. Dalam keseluruhan proses
berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
firma pendidikan Pearson dalam situs Kompas.com
kegiatan yang paling pokok. Kegiatan belajar di
(2012), posisi sistem pendidikan di Indonesia berada
sekolah diarahkan agar siswa mampu menerima dan
di kelompok peringkat terendah bersama dengan
memahami pengetahuan yang diberikan oleh guru di
Meksiko dan Brasil. Urutan pertama dan kedua
dalam proses belajar mengajar.
adalah Finlandia dan Korea Selatan. Hasil dari tabel
melalui mengembangkan pendidikan
pendidikan potensi
siswa
ketrampilan
menjadikan
siswa
internasional.
Human
menurut
pemerintah
situs
resmi
memberikan
Development
180 negara
di
pendidikan
Indeks
dunia.
di
bidang
Selanjutnya
dapat
tersebut diperoleh dari hasil tes internasional dan
sehingga
data, seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan
memperoleh
2010.
pemahaman yang objektif dan prestasi. Oleh sebab itu,
Kualitas
Dikti.go.id
(2012)
perhatian
kepada
Tabel 1. Liga Global No
List of Countries
pendidikan dengan mengalokasikan anggaran dana
Overall Cognitive Educational Index Skills Attainment Score Score Score
APBN. Besaran anggaran dana untuk pendidikan
1.
Finland
1.26
1.50
0.79
adalah 20% dari total APBN. Prosentase tersebut
2.
South Korea
1.23
1.24
1.21
muncul pada tahun 2003 dan diimplementasikan
…
…………
……
…….
…….
pada tahun 2009 sampai tahun 2013 sekarang.
38.
Mexico
-1.60
-1.53
-1.74
Walaupun presentase tetap di angka 20%, nominal
39.
Brazil
-1.65
-2.01
-0.94
40.
Indonesia
-2.03
-2.04
-2.01
rupiah justru meningkat. Informasi dari dikti menjelaskan bahwa dua tahun ini nominal rupiah
(Sumber: thelearningcurve.pearson.com)
anggaran pendidikan mengalami peningkatan. Tahun Perkembangan
2011, anggaran pendidikan bernilai 266,9 triliun
mempengaruhi
rupiah. Tahun 2012, anggaran pendidikan bernilai
pembelajaran.
286,6 triliun rupiah. Untuk tahun 2013 sekarang,
teknologi
pembuatan Materi
produk
pembelajaran
internet media yang
disampaikan melalui blog ataupun informasi yang
anggaran pendidikan bernilai 310,8 triliun rupiah.
disampaikan melalui media sosial menjadikan
Nilai rupiah ini diharapkan mampu merealisasikan
produk media pembelajaran semakin bervariasi.
peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan di
Media pembelajaran berbasis internet ini sering
Indonesia. 2
disebut dengan e-learning. Menurut Daryanto (2013)
tujuan pengajaran. Penggunaan media pembelajaran
E-Learning merupakan sistem pembelajaran yang
dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
memanfaatkan media elektronik (teknologi computer
yang mungkin tidak dapat disampaikan hanya
dan internet). Siswa tidak dibatasi oleh ruang dan
dengan
waktu dalam menggunakan media internet ini. Hal
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan
ini berbanding terbalik dengan data penerapan
guru. Penggunaan media pembelajaran haruslah
teknologi
disesuaikan dengan efektivitas dan efisiensi media,
informasi
dan
komunikasi
dalam
pembelajaran di sekolah masih sedikit.
lisan,
sehingga
dapat
meningkatkan
kualitas media, sesuai dengan minat, kebutuhan dan
Menurut Kompas.com (2013), “Berdasarkan
kondisi
siswa,
dan
kemampuan
guru
dalam
data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
mengoperasikan. Oleh karena itu, untuk dapat
hingga tahun lalu, baru tercatat 24 persen jenjang SD
meningkatkan prestasi belajar siswa dibutuhkan
sederajat
penggunaan media pembelajaran yang baik.
yang
menerapkan
TIK
dalam
pembelajaran, sedangkan di jenjang SMP sebanyak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
40 persen. Di jenjang pendidikan menengah,
media pembelajaran yang digunakan oleh guru serta
penerapan TIK/E-Pembelajaran baru sebanyak 36,79
mengetahui
persen”. Dari data tersebut, di Sekolah Menengah
pembelajaran tersebut dan mengetahui tingkat
Atas yang mendapat dukungan dari TIK hanya 36,79
kelayakanya.
alasan
guru
memilih
media
persen. Sisanya sebanyak 63,21 persen guru tidak mendapat
dukungan
TIK
dalam
Pengertian Media Pembelajaran
proses
Sadiman (2010:6) menyebutkan bahwa “kata
pembelajaran. Guru hanya memanfaatkan media
media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
pembelajaran sederhana.
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah
Penggunaan media pembelajaran berdampak
berarti perantara atau pengantar”.
positif. Hal ini diperkuat oleh dari Jurnal Pendidikan
Selanjutnya menurut Hamidjojo dalam
Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Dan
Arsyad (2009), memberikan pengertian tentang
Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi
media yaitu semua bentuk perantara yang digunakan
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Sma Negeri 2
oleh manusia untuk menyampaikan/menyebarkan
Bantul Tahun Ajaran 2011/2012
ide,
yang
berjudul
Pengaruh
Cara
Belajar
oleh Esti Dwi
sehingga
ide
atau
pendapat
yang
dikemukakan/disampaikan itu bisa sampai kepada
Rohmawati & Sukanti. Menurut Esti (2012), prestasi belajar sangat
penerima yang dituju. Sedangkan menurut Miarso
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
(2007), Pengertian lain dari media pembelajaran
faktor eksternal. Media pembelajaran merupakan
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
prestasi belajar. Penggunaan media pembelajaran
kemanusiaan siswa sehingga dapat mendorong
adalah
terjadinya suatu proses belajar pada diri siswa.
cara
guru
dalam
menggunakan
alat proses
Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis
pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian
simpulkan bahwa pengertian media pembelajaran
pengajaran
sebagai
perantara
dalam
3
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
pembelajaran dapat ditingkatkan; (h) Peran guru
menyalurkan pesan dan informasi yang terkait
berubah kearah yang positif dan poduktif.
pengajaran (bahan pembelajaran), sehingga dapat
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
penulis
peserta
pembelajaran itu adalah sebagai alat yang berfungsi
didik
dalam
kegiatan
belajar
untuk
simpulkan
bahwa
memperjelas
bahan
peranan
media
memahami suatu materi guna mencapai tujuan
untuk
pengajaran,
dapat
belajar.
dijadikan stimulus bagi siswa, bahkan peranan media itu sangat penting terutama dalam penyampaian
Peranan,
Fungsi,
dan
Manfaat
Media
informasi kepada siswa yang lebih interaktif dan
Pembelajaran
lebih menarik perhatian siswa.
Menurut Sudjana (2010), Peranan media
Fungsi
media
pembelajaran
khususnya
yang pertama dalam pengajaran adalah sebagai alat
media visual menurut Levied dalam Arsyad (2009)
untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat guru
adalah sebagai berikut: (a) Fungsi atensi, media
menyampaikan materi pelajaran, dalam hal ini
visual
media digunakan guru sebagai variasi penjelasan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
verbal mengenai bahan pengajaran. Peranan yang
dalam isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
kedua, digunakan sebagai alat untuk mengangkat
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
pelajaran; (b) Fungsi afektif, media visual dapat
lanjut dan dipecahkan oleh siswa dalam proses
mempengaruhi emosi serta mempengaruhi siswa
belajarnya, paling tidak guru dapat menempatkan
dalam
media sebagai sumber pertanyaan atau stimulus bagi
dinikmati oleh siswa yang merasa nyaman dengan
siswa. Ketiga, digunakan sebagai sumber belajar
tampilan visual; (c) Fungsi
bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-
informasi yang dilambangkan dalam media visual
bahan yang harus dipelajari para siswa baik individu
dapat dipahami dan diingat oleh siswa dengan
maupun kelompok.
mudah.
Sedangkan menurut pendapat Dayton dalam
merupakan
inti,
mengambil
Hal
pencapaian
ini
yaitu
keputusan.
berdampak
tujuan
menarik
Proses
belajar
kognitif,
positif
pembelajaran;
dan
Pesan
terhadap
(d)
Fungsi
Arsyad (2009) menyatakan bahwa kontribusi media
kompensatoris, media visual berfungsi untuk
pembelajaran adalah : (a) Penyampaian pesan
membantu siswa yang lemah dan lambat menerima
pembelajaran menjadi lebih baku dan dapat
dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan
diseragamkan; (b) Pembelajaran dapat menjadi lebih
teks atau disajikan secara verbal.
menarik; (c) Proses belajar siswa menjadi lebih
Selanjutnya menurut pendapat dari Nurseto
interaktif; (d) Jumlah waktu proses pembelajaran
(2011) dalam jurnalnya, menyatakan bahwa fungsi
dapat diperpendek; (e) Kualitas pembelajaran dapat
media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal
ditingkatkan; (f) Proses pembelajaran dapat terjadi
berikut ini : (a) Sebagai sarana bantu untuk
dimanapun dan kapan saja; (g) Sikap positif siswa
mewujudkan
terhadap
efektif; (b) Sebagai salah satu komponen yang
materi
pembelajaran,
serta
proses
situasi
pembelajaran
yang
lebih
saling berhubungan dengan komponen lainnya 4
dalam rangka menciptakan situasi belajar yang
memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya
diharapkan;
belajar;
anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan.
(d)Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar;
Demikian juga gerakan-gerakan yang terlalu lambat
(e)Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat
seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga
mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.
dan lain-lain.
(c)
Mempercepat
proses
Sedangkan menurut Hamalik dalam Arsyad
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat
(2009), menyebutkan bahwa pemanfaatan media
penulis simpulkan bahwa fungsi dan manfaat media
dalam pembelajaran dapat membangkitkan suatu
pembelajaran adalah sebagai suatu sarana dalam
keinginan dan minat yang baru, meningkatkan
pembelajaran yang berfungsi untuk mempermudah
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
dan memperjelas penyajian pesan dan informasi
bahkan juga dapat berpengaruh secara psikologis
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan
kepada siswa.
proses
Sedangkan menurut Nurseto (2011) dalam jurnalnya
yang
berjudul
“Membuat
dan
hasil
belajara,
selain
itu
media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
Media
perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan
Pembelajaran yang Menarik” menyebutkan bahwa
motivasi belajar.
manfaat media pembelajaran adalah sbagai berikut : Ciri-ciri Media Pembelajaran
(a) Menyamakan persepsi siswa, dengan melihat objek yang sama dan konsisten maka siswa akan
Menurut Gerlach (1971) sepeti yang dikutip
memiliki persepsi yang sama terhadap objek
oleh Arsyad (2009) mengemukakan tiga ciri media
tersebut; (b) Mengkonkritkan konsep-konsep yang
yang
abstrak. Misalnya untuk menjelaskan tentang sistem
digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh
pemerintahan, perekonomian dengan menggunakan
media yang mungkin guru tidak mampu (atau
media gambar, grafik atau bagan sederhana;
kurang efisien) melakukanya. Tiga ciri-ciri tersebut
(c)Menghadirkan
terlalu
adalah sebagai berikut : (a) Ciri Fiksatif (Fixative
berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan
Property), Ciri ini menggambarkan kemampuan
belajar.
dengan
media merekam, menyimpan, melestarikan, dan
menggunakan gambar atau film tentang binatang
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu
buas, gunung meletus, lautan, kutup utara, dan
peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun
sebagainya; (d) Menampilkan objek yang terlalu
kembali dengan media seperti fotografi, video tape,
besar atau kecil. Misalnya guru akan menyampaikan
audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek
gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat
yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan
udara,
Atau
kamera atau video kamera, maka dapat dengan
menampilkan objek-objek yang terlalu kecil seperti
mudah untuk diproduksi dan digunakan kapan saja
bakteri, virus, semut, nyamuk, dan benda kecil
pada saat yang diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini,
lainnya; (e) Memperlihatkan gerakan yang terlalu
media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau
cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik
objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu untuk
gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa
ditransportasikan kembali diwaktu yang akan
objek-objek
Misalnya
pasar,
guru
candi,
yang
menjelaskan
dan
sebagainya.
5
merupakan
petunjuk
mengapa
media
datang. Ciri ini amat penting bagi guru karena
seberapa kali pun dan siap digunakan secara
kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam
bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara
atau disimpan dengan format media yang ada dapat
berulang-ulang di suatu tempat.
digunakan setiap saat; (b) Ciri Manipulatif (Manipulative
suatu
(2011) ciri-ciri umum media pembelajaran adalah
kejadian atau objek dimungkinkan karena media
sebagai berikut : (a) Sesuatu yang menjadi
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan
penekanan dalam media pembelajaran adalah
waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa
keperagaan dari yang dapat di indrakan, yaitu
dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
penglihatan
pengambilan
recording.
pembelajaran merupakan bentuk komunikasi antara
menjadi
guru dengan murid; (c) Media pembelajaran
kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat
merupakan alat bantu utama dalam mengajar di
dipercepat
dalam kelas atau di luar kelas; (d) Media
Misalnya,
Property),
gambar bagaimana
dengan
tersebut.
Disamping
kejadian
dapat
Transformasi
Sedangkan menurut pendapat dari Indriana
time-lapse proses
teknik dapat
pula
larva
rekaman
fotografi
dipercepat,
diperlambat,
pada
suatu
dan
pendengaran;
(b)
Media
pembelajaran itu sangat berkaitan dengan metode
saat
mengajar.
menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat
Ciri ini lebih efisien bagi guru karena kejadian-
penulis
kejadian atau objek yang telah direkam atau
pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu yang
disimpan
pertama
dengan
format
media
ini
dapat
simpulkan
fiksatif, media
bahwa
artinya yang
ciri-ciri
media
menggambarkan
dimanipulasi dengan cara mengedit hasil rekaman
kemampuan
dapat
merekam,
yang berasal dari proses durasi waktu panjang
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu
menjadi rekaman video pendek yang diambil point
peristiwa atau objek. Ciri yang kedua adalah ciri
pentingnya saja, sehingga dapat menghemat waktu;
manipulatif, artinya adalah kemampuan media untuk
(c) Ciri Distributif (Distributive Property), Ciri
mengedit suatu rekaman dengan tujuan untuk
distributif dari media memungkinkan suatu objek
efisiensi waktu rekaman, dan juga dapat berfungsi
atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan
sebaliknya (memperlambat waktu). Selanjutnya ciri
secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
yang ketiga adalah ciri distributif, artinya adalah
sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman
kemampuan media untuk meredistributif, membuat
yang relatif sama mengenai kejadian itu. Distribusi
salinan baru yang sama sehingga dapat menjadi
media tidak hanya terbatas pada suatu kelas atau
banyak, dan dapat disebar di tempat lain yang
beberapa kelas pada sekolah-sekolah dalam suatu
diinginkan.
wilayah tertentu, tetapi distribusi media itu dapat Jenis Media Pembelajaran
disebar keseluruh penjuru tempat dengan waktu kapan saja yang diinnginkan, misalnya adalah
Menurut pendapat dari Sudjana (2010)
rekaman video, audio, disket komputer , flaskdisk
bahwa ada beberapa jenis media pembelajaran yang
dan lain-lain. Sekali informasi direkam dalam
biasa digunakan dalam proses belajar mengajar.
format media apa saja, maka dapat direproduksi
Jenis media pembelajaran yang pertama yaitu : 6
media grafis seperti gambar, foto, grafik bagan atau
majalah ilmiah berkala, lembaran lepas (hand-out);
diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media
(g) Permainan, media yang termasuk dalam jenis
grafis ini sering juga disebut media dua dimensi,
media ini adalah teka-teki, simulasi dan permainan
yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan
papan, dan lain-lain; (h) Realita, media yang
lebar. Jenis media pembelajran yang kedua adalah
termasuk dalam jenis media ini adalah model
media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model
specimen (contoh) dan manipulatif (peta, boneka).
seperti
model
padat
(solid
model),
model
Pilihan Media Teknologi Mutakhir, media
penampang, model susun, model kerja, mock-up,
yang termasuk ke dalam kategori pilihan media
diorama dan lain-lain. Selanjutnya jenis media
tekhnologi mutakhir antara lain: (a) Media berbasis
pembelajaran yang ketiga, media proyeksi seperti
telekomunikasi, media yang termasuk dalam jenis
slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-
media
lain. Selanjutnya yang terakhir adalah jenis media
telekomunikasi dan komputer. Contoh media ini
pembelajaran keempat, penggunaan lingkungan
adalah telekonferen dan kuliah jarak jauh; (b) Media
sebagai media pengajaran.
berbasis mikroprosesor, media jenis ini semakin
Sedangkan menurut pendapat Glasgow
ini
berkembang
menggunakan
dengan
peralatan
adanya
berbasis
kebutuhan
yang
dalam Arsyad (2009), pengelompokan jenis media
semakin bertambah dan piranti lunak. Media yang
diliat dari segi perkembangan teknologi dibagi
termasuk jenis media ini adalah computer-assisted
dalam dua katagori, yaitu :
instruction
Pilihan Media Tradisional, tedapat delapan
permainan
komputer, sistem tutor
inteljen, interaktif, hypermedia, compact (video)
jenis media yang masuk dalam kategori media
disc.
tradisional. Media yang termasuk ke dalam kategori Penelitian Terdahulu
pilihan media tradisional antara lain : (a) Visual diam yang diproyeksikan, media yang termasuk
Penelitian oleh Kurnia Sinta Dewi
dalam jenis media ini adalah proyeksi opaque (tak-
(2011) dengan judul Efektifitas E-Learning
tembus
slides,
Sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran
filmstrips; (b) Visual yang tak diproyeksikan, media
TIK Kelas XI di SMA Negeri Depok. Hasil
yang termasuk dalam jenis media ini adalah gambar,
penelitian
poster, foto, charts, grafik, diagram dan papan info;
adanya e-learning terdapat perbedaan dan
(c) Audio, Media yang termasuk dalam jenis media
peningkatan prestasi pada kelas eksperimen.
pandang),
proyeksi,
overhead,
menunjukkan
bahwa
dengan
ini adalah rekaman, piringan, pita kaset, reel dan
Penelitian oleh Esti Dwi Rohmawati
catridge; (d) Penyajian Multimedia, media yang
& Sukanti (2012) dengan judul Pengaruh Cara
termasuk dalam jenis media ini adalah slide dengan
Belajar Dan Penggunaan Media Pembelajaran
suara (tape) dan multi-image ; (e) Visual dinamis
Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
yang diproyeksikan, media yang termasuk dalam
Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun
jenis media ini adalah film, televisi dan radio; (f)
Ajaran
Cetak, media yang termasuk dalam jenis media ini
menunjukan
bahwa
adalah buku teks, modul, teks terprogam, workbook,
Penggunaan
Media
7
2011/2012.
Hasil Cara
penelitian Belajar
Pembelajaran
dan secara
bersama-sama
berpengaruh
positif
dan
Berdasarkan jenis pendekatan penelitian
signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
deskriptif
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul.
mendeskripsikan tentang kondisi mengenai media
Penelitian
oleh
Veryana
ini,
maka
penulis
akan
mencoba
Verona
pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 2
Mufida (2010) dengan judul Pemanfaatan
Lamongan kelas XI IPS pada mata pelajaran
Media Pembelajaran Oleh Guru Dalam
akuntansi.
Pembelajaran Akuntansi di SMA Negeri 5 Tahapan Penelitian
Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan
Media
Penyusunan
Pembelajaran
tahapan
penelitian
dapat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
diibaratkan dengan kegiatan menggambar pola
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Negeri
dalam sebuah proses pembuatan pakaian. Agar
5 Malang.
dalam
pelaksanaan
penelitian
nantinya
dapat
Penelitian oleh Lusi Risky Wulansari
berjalan sebagaimana yang diharapkan maka harus
(2009) dengan judul Pengaruh Pengelolaan
dibuat terlebih dahulu beberapa tahapan-tahapan
Kelas dan Pemanfaatan Media Pembelajaran
yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah
Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa di
yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini
Sma
adalah sebagai berikut:
Negeri se-kabupaten Kediri. Hasil
Studi
penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan
Pendahuluan,
Studi
pendahuluan
Kelas dan Pemanfaatan Media Pembelajaran
merupakan langkah awal yang dilakukan oleh
secara bersama-sama berpengaruh positif dan
peneliti dengan tujuan untuk mengetahui secara
signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa.
umum
kondisi
sekolah
yang
menjadi
objek
penelitian untuk mencari hubungan permasalahan METODE PENELITIAN Jenis
penelititan
yang akan dibahas dalam penelitian ini. Adapun penelitian
langkah awal yang dilakukan penulis adalah
deskriptif. Metode penelitian deskriptif merupakan
membuat surat ijin penelitian. Setelah itu melakukan
metode
dan
wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi
menggambarkan objek sesuai dengan kondisi yang
dan beberapa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2
sebenarnya. Menurut Martono (2010), metode
Lamongan mengenai media pembelajaran yang
penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang
digunakan dalam proses pembelajaran akuntansi di
bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu
kelas XI.
penelitian
yang
ini
adalah
mendeskripsikan
variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi di
Studi
Kepustakaan,
Setelah
peneliti
masyarakat. Jenis penelitian ini menggunakan
melakukan studi pendahuluan, langkah berikutnya
metode penelitian deskriptif, karena penelitian ini
yang dilakukan adalah mencari dan mempelajari
bertujuan
maupun
literatur-literatur yang sesuai dengan judul skripsi
fenomena yang ada. Data-data yang diperoleh
dan yang sesuai dengan permasalahan yang
nantinya akan dianalisis dengan menggunakan
diangkat dalam penelitian ini. Literatur tersebut
analisis deskriptif.
dapat beupa jurnal yang telah diterbitkan dan
untuk menjelaskan
kondisi
8
sumber buku yang relevan. Literatur tersebut
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester
dijadikan pedoman pembahasan dalam penelitian
genap tahun ajaran 2012-2013, yaitu mulai dari
ini.
bulan Februari hingga selesai, terhitung dari Studi lapangan merupakan langkah yang
pengurusan
surat
ijin hingga
lebih mendetail untuk mengetahui secara umum
pengambilan data.
kondisi sekolah dengan cara melakukan wawancara,
Subyek dan Objek Penelitian
penelitian
dan
dan dokumentasi untuk memperoleh data yang
Subyek penelitian ini adalah seorang guru
dibutuhkan dalam penelitian dan guna untuk
yang mengajar di SMA Negeri 2 Lamongan untuk
pedoman pembahasan. Pada tahap ini, penulis
mata pelajaran akuntansi.
mengumpulkan data dengan cara terjun langsung ke
Objek
penelitian
ini
adalah
media
objek penelitian untuk mengetahui keadaan sekolah
pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 2
secara langsung. Dalam studi lapangan ini penulis
Lamongan.
bertemu langsung kepada guru akuntansi untuk Sumber Data
mengetahui penggunaan media pembelajaran pada
Menurut Sanusi (2011), adapun sumber data
mata pelajaran akuntansi. diperoleh
cenderung pada pengertian dari mana (sumbernya)
kemudian diolah dan dianalisis serta dilakukan
data itu berasal. Berdasarkan hal itu, data tergolong
perbandingan
dari
menjadi dua bagian yaitu : (a) Data primer, Menurut
permasalahan dengan data yang didapat dari hasil
Sanusi (2011), mengemukakan bahwa data primer
studi pustaka. Analisis data dalam penelitian ini
adalah
antara lain pengolahan terhadap data yang diperoleh
dikumpulkan oleh peneliti. Sumber data primer ini
dari
untuk
berupa hasil wawancara kepada guru dan hasil
menganalisis penggunaan media pembelajaran pada
validasi dari ahli media. Tujuanya adalah untuk
mata
mengetahui jawaban responden atas pernyataan
Analisis
sekolah
Data,
antara
data
secara
pelajaran
setelah
data
yang
didapat
deskriptif,
akuntansi
yaitu
dengan
cara
data
yang pertama
kemudian
sekolah
pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi di
untuk
kelas. Adapun data primer yang akan disajikan
dibandingkan
dengan
teori
yang
dari ada
adalah
sebagai
penggunaan
dan
yang
didapatkan
mengenai
dicatat
mendeskripsikan data-data yang telah terkumpul, data-data
diberikan
kali
berikut
:
media
mendukung pengambilan kesimpulan akhir serta
penulis
Pedoman
memberikan saran.
wawancara kepada pihak sekolah (guru mata pelajaran akuntansi) tentang media pembelajaran, Pedoman lembar validasi yang ditujukan kepada
Lokasi dan Waktu Penelitian
penelaah validasi ahli media (dosen ahli media);
Lokasi penelititan ini adalah lokasi yang data
(b)Data sekunder, menurut pendapat Sanusi (2011),
penelititan. Adapun lokasi penelitian yang dimaksud
data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan
adalah SMA Negeri 2 Lamongan. Sekolah ini
dikumpulkan oleh pihak lain. Terkait dengan data
terletak di jalan Veteran No.1 Lamongan.
sekunder, peneliti tinggal memanfaatkan data
dijadikan
peneliti
untuk
memperoleh
tersebut 9
menurut
kebutuhanya.
Adapun
data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Lembar Telaah
penelitian terdahulu, buku-buku, internet jurnal
Ahli Media
online, arsip atau data dokumentasi dari pihak
Sub Variabel
sekolah yaitu Guru SMA Negeri 2 Lamongan yang berhubungan
dengan
penggunaan
Indikator a. Cakupan materi
media
pembelajaran di SMA Negeri 2 Lamongan. INSTRUMENT PENELITIAN Menurut
pendapat
Sanusi
b. Akurasi materi c. Kemutakhiran
Kelayakan Isi
(2011),
d. Mengandung Wawasan Kontektual e. Mengembangkan wawasan kontekstual a. Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. b. Komunikatif
mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur fenomena alam maupun fenomena sosial. Instrumen tersebut ada yang sudah tersedia dan ada yang belum tersedia (dibuat sendiri oleh peneliti). Kebanyakan instrument yang telah tersedia sudah
c. Lugas d. Koherensi keruntutan alur pikir.
Kelayakan Kebahasaan
teruji validitas dan reabilitasnya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrument penelitian berupa pedoman wawancara
e. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. f. Penggunaan istilah. a. Teknik penyajian b. Pendukung penyajian materi c. Penyajian pembelajaran d. Penyajian Ilustrasi Teks dan Gambar
kepada guru, dan lembar telaah ahli media yang hasilnya
nanti
akan
digunakan
untuk
mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi. Pengukuran yang
Kelayakan Penyajian
digunakan penulis untuk penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2010:134), “skala likert
Sumber: Dikembangkan peneliti dengan adaptasi dari Purwo Susilowati (2013) dengan acuan format BSNP (2006) untuk keperluan penelitian.
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial”.
instrument
untuk
Penulis
membuat
membantu
penulis
kisi-kisi
Teknik Pengumpulan Data
dalam
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
mengumpulkan data. Adapun kisi-kisi penyusunan
adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti
instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
untuk mencari, mendapatkan, dan mengumpulkan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
data yang diperoleh dari SMA Negeri 2 Lamongan sesuai
Tabel 2. Kisi-kisi Wawancara Kepada Guru No SUB VARIABEL Media yang digunakan dalam proses 1 pembelajaran akuntansi Alasan memilih media yang 2 digunakan dalam proses pembelajaran akuntansi
dengan
pengumpulan
tujuan
data
yang
penelitian. digunakan
Teknik dalam
penelititian ini meliputi metode wawancara, dan dokumentasi. Penjelasan dari dua metode dalam pengumpulan data ini adalah sebagai berikut : (a) Wawancara, menurut pendapat dari Sugiyono
Sumber: Walker&Hess dalam Arsyad, 2006: 175-176
10
(2008), wawancara digunakan
sebagai teknik
dokumen dari sekolah yang erat hubungannya
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini metode
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
berupa: (a) Profil SMA Negeri 2 Lamongan dan
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
sejarah berdirinya SMA Negeri 2 Lamongan; (b)
mendalam dengan jumlah respondennya adalah
Data mengenai visi dan misi SMA Negeri 2
sedikit.
Lamongan; (c) Data mengenai jumlah guru dan
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan
siswa SMA Negeri 2 Lamongan; (d) Data mengenai
wawancara tidak terstruktur atau terbuka. Dalam
Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan
wawancara tidak terstruktur atau terbuka ini penulis
RPP mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS.
tidak menggunakan pedoman wawancara yang
Teknik Analisis Data
tersusun
rapi
secara
lengkap
Teknik analisis data ini merupakan kegiatan
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
setelah data dari seluruh responden terkumpul,
digunakan
besar
selain itu juga dimaksudkan untuk mengetahui hasil
permasalahan-permasalahan yang akan ditanyakan
dari rangkaian penelitian yang telah dilakukan.
kepada responden. Data yang diperoleh dari teknik
Dalam penelitian ini Data yang telah diperoleh akan
wawancara yaitu dengan mengajukan beberapa
dianalisis secara deskriptif. Teknik ini dilakukan
pertanyaan yang berhubungan dengan penggunaan
dengan memberikan pernyataan tentang penggunaan
media pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA
media pembelajaran akuntansi dan menggambarkan
Negeri 2 Lamongan secara rinci.
secara sistematis tentang keadaan yang sebenarnya
hanya
sistematis
berupa
dan
garis-garis
Penulis melakukan wawancara dengan guru
Dalam
penelitian
untuk
rumusan
informasi mengenai media pembelajaran apa saja
pembelajaran,
yang dipakai dalam pembelajaran akuntansi dan
pembelajaran, dan kelayakan penggunaan media
alasan mengapa menggunakan media pembelajaran
pembelajaran di SMA Negeri 2 lamongan, yaitu
tersebut; (b) Dokumentasi, menurut pendapat Sanusi
sebagai berikut : (a) Untuk menjawab rumusan
(2011) mengemukakan bahwa, cara dokumentasi ini
pertama mengenai jenis media pembelajaran yang
biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data
digunakan oleh guru SMA Negeri 2 lamongan
sekunder dari berbagai sumber data, baik secara
adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi.
pribadi maupun kelembagaan. Pada umumnya data
Sedangkan untuk menjawab mengenai alasan
yang diperoleh dengan cara dokumentasi masih
digunakan
sangat mentah karena informasi yang satu dengan
tersebut menggunakan teknik wawancara. Hasil dari
yang lainnya tercerai-berai, bahkan kadang sulit
dokumentasi dan wawancara akan dianalisis dengan
untuk dipahami apa maksud yang terkandung dalam
analisis deskriptif; (b) Untuk menjawab rumusan
data tersebut.
yang
mengumpulkan
data
yang
berupa
alasan
media
kedua
mengenai
menjawab
mata pelajaran akuntansi yang dapat memberikan
Terkait dalam hal ini, maka penulis akan
masalah
ini,
penggunaan
pembelajaran
mengenai
jenis
yang
kelayakan
media media
dipakai
media
pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 2
dokumen-
Lamongan pada mata pelajaran akuntansi digunakan 11
teknik dokumentasi. Kemudian ditelaah oleh ahli
merupakan suatu hal yang penting bagi siswa
media dengan berpedoman pada petunjuk teknis
maupun guru karena sangat diperlukan dalam proses
analisis. Hasil telaah akan dianalisis dengan analisis
belajar mengajar. Adanya media pembelajaran
deskriptif.
siswa tidak hanya belajar secara audio dari penjelasan guru namun juga secara visual dengan
Dari hasil analisis deskriptif maka akan
adanya media pembelajaran yang mereka punya.
diperoleh kesimpulan tentang kelayakan media
Baik siswa dan guru disana menggunakan media
menggunakan skala Likert dengan kriteria yang
pembelajaran yang paling sering digunakan oleh
dapat dilihat pada tabel berikut :
guru adalah jenis media visual proyeksi berupa Tabel 4. Kriteria Interpretasi
media Microsoft Office Powerpoint, Microsoft
Penilaian Kriteria Interpretasi 0 % - 25 % Sangat Tidak Layak 26 % - 50 % Tidak Layak 51 % - 75 % Layak 76 % - 100 % Sangat Layak (Sumber : Riduwan, 2011:15)
Office
Words,
dan
terkadang
juga
pernah
menampilkan program Microsoft Office Excel yang dibantu dengan alat LCD proyektor yang fungsinya untuk memperbesar tampilan slide materi agar semua
Untuk menghitung presentase kelayakan dari
siswa
dapat
melihat
dengan
jelas.
Penggunaan media visual proyeksi berupa progam
setiap indikator, rumus yang digunakan adalah
Microsoft Office Powerpoint dengan bantuan alat
sebagai berikut :
LCD proyektor selalu dominan digunakan oleh guru dalam semua kompetensi dasar saat pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran selanjutnya yang
Keterangan : F= skor total
terkadang digunakan oleh guru adalah media objek
I = jumlah pertanyaan
benda-benda realita yang berhubungan dengan
N= nilai tertinggi R= jumlah responden
pelajaran akuntansi seperti buku tabungan, nota
(Riduwan, 2011)
bukti transaksi dan lain-lain, dengan dasar metode
Hasil yang diperoleh akan dipadukan dengan teori
pembelajaran
dalam kajian pustaka sehingga dapat ditarik
yang
digunakan
adalah
metode
pembelajaran demonstrasi, dimana media ini adalah
kesimpulan dan diharapkan dapat membuktikan
termasuk jenis media interaktif (sifat dalam media
teori yang ada serta diberikan saran dan perbaikan.
ini yang terpenting adalah bahwa siswa tidak hanya PEMBAHASAN
memperhatikan media atau objek saja, melainkan
Jenis Media Pembelajaran yang Digunakan dan
juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti
Alasan
pelajaran).
Guru
Menggunakan
Media
Pemilihan media pembelajaran berhungan erat
Pembelajaran Tersebut di SMA Negeri 2
dalam penggunaan metode pembelajaran oleh guru.
Lamongan.
Berdasarkan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
hasil
dokumentasi,
metode
oleh penulis kepada guru Akuntansi SMA Negeri 2
pembelajaran akuntansi yang digunakan di SMA
Lamongan Henik Yulia S.Pd (14 Mei 2013),
Negeri 2 Lamongan ini cukup bervariasi dan tidak
menunjukkan
hanya menggunakan metode ceramah saja akan
bahwa
media
pembelajaran 12
tetapi dipadukan dengan metode pembelajaran yang
wawancara mengenai alasan menggunakan
lainya. Pemilihan media pembelajaran di SMA
media
Negeri 2 lamongan sudah cukup sesuai dan cocok
dengan prinsip-prinsip media pembelajaran
dengan metode yang digunakan oleh guru. Hal
menurut Sanjaya dalam Esti (2012) yang
tersebut sesuai dengan teori menurut Daryanto
menyebutkan bahwa prinsip penggunaan media
(2013)
metode
pembelajaran yang harus diperhatikan, yaitu: (a)
merupakan suatu prosedur yang membantu siswa
Media yang digunakan oleh guru harus sesuai
dalam menerima dan mengolah informasi untuk
dan
mencapai tujuan pembelajaran.
pembelajaran; (b) Media yang digunakan harus
yang
Alasan
menjelaskan
pengajar
bahwa,
menggunakan
media
pembelajaran
diarahkan
adalah sangat
untuk
mencapai
sesuai
tujuan
sesuai dengan materi pembelajaran; (c) Media
pembelajaran powerpoint adalah karena powerpoint
pembelajaran
merupakan salah satu program berbasis multimedia
kebutuhan, dan kondisi siswa; (d) Media yang
yang
akan
dirancang
khusus
unuk
menyampaikan
harus
digunakan
sesuai
dengan
harus
minat,
memperhatikan
presentasi, yang mampu menjadikannya sebagai
efektivitas dan efisiensi; (e) Media yang
media komunikasi yang menarik sehingga dapat
digunakan harus sesuai dengan kemampuan
menunjang anak, agar lebih cepat mengerti dan
guru yang mengoperasikannya.
memudahkan anak untuk memahami suatu materi
Serta berkaitan dengan fungsi media
yang disampaikan. Alasan yang menjadikan media
pembelajaran visual menurut Levied dalam
ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi
Arsyad (2009), yang menyebutkan beberapa
adalah berbagai kemampuan pengolahan teks,
fungsi media pembelajaran visual yaitu sebagai
warna dan gambar serta animasi-animasi yang bisa
fungsi atensi (dimana media tersebut dapat
diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Media
menarik dan mengarahkan perhatian siswa
ini menarik untuk digunakan karena dapat secara
untuk berkonsentrasi dalam isi materi pelajaran
langsung menggambarkan materi secara jelas dan
yang berkaitan), fungsi afektif (dimana media
ringkas sehingga siswa dapat menerima materi
pembelajaran
dengan cepat tanpa mengabaikan pemahaman
mempengaruhi emosi dan cara berfikir siswa,
tentang inti materi itu sendiri. Pembelajaran akan
sehingga
menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya
dinikmati oleh siswa dengan perasaan yang
metode pembelajaran yang efektif dan didukung
nyaman dengan tampilan media pembelajaran
dengan media pembelajaran tersebut serta dapat
visual tersebut), fungsi kognitif (dimana pesan
meningkatkan
informasi yang dilambangkan dalam media
motivasi
dan
kualitas
hasil
pembelajaran.
proses
tersebut
belajar
mengajar
dapat
dapat
visual dapat dipahami dan diingat oleh siswa
Pernyataan wawancara mengenai jenis
dengan mudah. Hal ini berdampak positif
media pembelajaran diatas adalah sesuai dengan
terhadap
pendapat Susilana (2007) yang mengemukakan
peserta didik).
tentang
visual
jenis
pembelajaran.
dan
klasifikasi
Selanjutnya
pencapaian
tujuan
pembelajaran
media
Hal ini didukung dengan jurnal penelitian
pernyataan
terdahulu dari Esti Dwi Rochmawati (2012), 13
“Pengaruh Cara Belajar Dan Penggunaan Media
penyajian dengan persentase 63,46%. Dari hasil
Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
diatas diperoleh hasil rata – rata dengan persentase
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun
72,14% kategori layak.
Ajaran 2011/2012”
Diperoleh hasil penelitian
Pembahasan pada SKI/KDIII berdasarkan
berdasarkan kesimpulan bahwa Penggunaan Media
hasil telaah ahli media pembelajaran powerpoint ini
Pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan
untuk komponen kelayakan isi memiliki persentase
terhadap hasil Prestasi Belajar Akuntansi Siswa.
sebesar 55%. Untuk komponen kebahasaan dengan persentase
Kelayakan Media Pembelajaran di SMA Negeri
71,88%.
Selanjutnya
komponen
penyajian dengan persentase 61,54%. Dari hasil
2 Lamongan
diatas diperoleh hasil rata – rata dengan persentase
Kelayakan media pembelajaran ini diperoleh
63,21% kategori layak.
dari hasil validasi ahli media pembelajaran.
Pembahasan pada SK I/KD IV berdasar-kan
Sehubungan dengan media pembelajaran Akuntansi
hasil telaah ahli media pembelajaran powerpoint ini
yang digunakan di SMA Negeri 2 Lamongan adalah
untuk komponen kelayakan isi memiliki persentase
dominan menggunakan jenis media pembelajaran
sebesar 73,75%. Untuk komponen kebahasaan
yang berupa media Ms Powerpoint, maka terdapat
dengan persentase 76,04%. Selanjutnya komponen
satu telaah media pembelajaran Akuntansi yang
penyajian dengan persentase 72,12%. Dari hasil
telah di uji validasinya oleh dua ahli media
diatas diperoleh hasil rata – rata dengan persentase
pembelajaran. Validasi ahli media dilakukan pada
73,93% kategori layak.
tanggal 26 juni 2013 oleh Ibu Susanti, S.Pd, M.Si.
Pembahasan pada SK I/KD V berdasar-kan
dan Drs.H. Hartojo, M.M. Berdasarkan hasil telaah
hasil telaah ahli media pembelajaran powerpoint ini
ahli media pembelajaran Akuntansi di setiap
untuk komponen kelayakan isi memiliki persentase
komponen kelayakan media pembelajaran diperoleh
sebesar 76,25%. Untuk komponen kebahasaan
hasil sebagai berikut.
dengan persentase 81,25%. Selanjutnya komponen
Pembahasan pada SK I/KD I berdasarkan
penyajian dengan persentase 73,08%. Dari hasil
hasil telaah ahli media pembelajaran powerpoint ini
diatas diperoleh hasil rata – rata dengan persentase
untuk komponen kelayakan isi memiliki persentase
76,79% kategori sangat layak.
sebesar 80%. Untuk komponen kebahasaan dengan persentase
82,29%.
Selanjutnya
Pembahasan pada SK II/KD I berdasarkan
komponen
hasil telaah ahli media pembelajaran powerpoint ini
penyajian dengan persentase 74,04%. Dari hasil
untuk komponen kelayakan isi memiliki persentase
diatas diperoleh hasil rata – rata dengan persentase
sebesar 67,5%. Untuk komponen
78,57% kategori sangat layak.
dengan persentase 65,63%. Selanjutnya komponen
kebahasaan
Pembahasan pada SK I/KD II berdasarkan
penyajian dengan persentase 60,58%. Dari hasil
hasil telaah ahli media pembelajaran powerpoint ini
diatas diperoleh hasil rata – rata dengan persentase
untuk komponen kelayakan isi memiliki persentase
64,29% kategori layak.
sebesar 73,75%. Untuk komponen kebahasaan
Pembahasan pada SK II/KD II berdasar-kan
dengan persentase 80,21%. Selanjutnya komponen
hasil telaah ahli media pembelajaran powerpoint ini 14
untuk komponen kelayakan isi memiliki persentase
pembelajaran tersebut karena merupakan media
sebesar 73,75%. Untuk komponen kebahasaan
komunikasi
dengan persentase 73,96%. Selanjutnya komponen
menunjang anak, agar lebih cepat mengerti dan
penyajian dengan persentase 67,31%. Dari hasil
memudahkan anak untuk memahami suatu materi
diatas diperoleh hasil rata – rata dengan persentase
yang disampaikan.
71,43% kategori layak.
untuk
menarik
sehingga
dapat
Kelayakan media pembelajaran akuntansi
Jadi penilaian kelayakan media pembelajaran powerpoint
yang
dari
kelayakan isi, penyajian, dan bahasa menunjukkan
kompetansi dasar awal sampai dengan kompetensi
hasil nilai rata-rata keseluruan validasi uji kelayakan
dasar akhir adalah sebesar 71,48% dengan kategori
dengan
layak. Kriteria komponen ini sesuai dengan kriteria
mengindikasikan
bahwa
kelayakan menurut Riduwan (2011) mendapatkan
tersebut
dianjurkan
persentase
pembelajaran
sebesar
rata-rata
keseluruhan
yang digunakan sudah memenuhi tiga kriteria yaitu,
lebih dari
50%
sehingga
kategori
dapat
layak.
Hal
media
tersebut
pembelajaran
sebagai
media
guru
untuk
pendamping
interprestasi dari media pembelajaran ini dapat
menyampaikan pesan/materi pembelajaran kepada
dikatakan layak. Hal tersebut mengindikasikan
siswa di SMA Negeri 2 Lamongan.
bahwa media pembelajaran jenis visual diam yang Saran
diproyeksikan yang berupa “slide powerpoint” ini
Guru lebih meningkatkan keterampilan dasar
layak digunakan oleh guru maupun siswa dan dapat untuk
dianjurkan sebagai media pembelajaran pendamping guru
untuk
menyampaikan
menggunakan
media
pembelajaran
Powerpoint agar materi yang disajikan lebih up to
pesan/materi
date, kratif dan inovatif agar peserta didik lebih
pembelajaran kepada siswa di SMA Negeri 2
tertarik dan tetap semangat pada saat jam pelajaran
Lamongan.
berlangsung. Alangkah
PENUTUP
baiknya
sekolah
dapat
menyediakan media pembelajaran dengan jenis
Kesimpulan Hasil penelitian serta pembahasan yang telah
yang lainya, yang sama-sama bertujuan untuk
dilakukan oleh penulis telah dijelaskan pada bab
menunjang proses pembelajaran, agar siswa tidak
sebelumnya
jenuh menghadapi media yang terlalu sering setiap
tentang
penggunaan
media
harinya.
pembelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Lamongan, dapat diambil beberapa
DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan yaitu : Anwar Sanusi. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Media pembelajaran yang sering digunakan adalah media visual proyeksi berupa program Ms. Powerpoint
yang
dibantu
dengan
alat
Arif S. Sadiman. dkk. Media Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
LCD
Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Proyektor. Pemilihan media pembelajaran cukup sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan
BSNP. 2006 Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BP. Dharma Bakti.
oleh guru. Alasan pengajar menggunakan media 15
Damanik, Caroline (Ed). 27 November 2012. Sistem Pendidikan Indonesia Terendah di Dunia (Online), (http://www.kompas.com , diakses 20 Maret 2013).
Napitupulu, Ester. 15 Februari 2013. Pemanfaatan TIK di Sekolah Minim (Online), (http://www.kompas.com , diakses 20 Maret 2013).
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Riduwan. 2011. Skala Pengukuran VariabelVariabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sudjana & Rivai. 2010. Media Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Esti Dwi Rohmawati & Sukanti. 2012. Pengaruh Cara Belajar dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012. http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/ view/ 918. diakses pada tanggal 28 Februari 2013 pukul 20.11.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susilana & Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. UNESA. 2008. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya.
Indriana & Ani. 2012. Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi Untuk Siswa SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012. http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/ view/914. diakses pada 26 Februari 2013 pukul 17.44.
. 16 Agustus 2011. Tahun 2012, Pemerintah Utamakan Alokasi Anggaran Pendidikan, (Online), (http://www.presidenri.go.id, diakses 28 Maret 2013). . 21 Agustus 2012. Tahun 2013, Anggaran Pendidikan Rp 331,8 Triliun, (Online), (http://www.dikti.go.id , diakses 25 Maret 2013).
Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Nanang Martono. 2010. Metode Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Pengajaran,
. 29 Maret 2013 . Pendidikan di Indonesia Menempati Peringkat ke-110 di Dunia, (Online), (http://www.nrmnews , diakses 5 April 2013).
Penelitian
16