IDENTIFIKASI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 LAMONGAN
JURNAL ILMIAH
Oleh : THORIDA NUR ASIH 098554279
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI 2013
IDENTIFIKASI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 LAMONGAN Thorida Nur Asih Hartojo Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA ABSTRACT The role of teaching material in the learning process among other things help teachers deliver the material, being the main reference, a good selection of learning materials is a rigorous selection process so that the proper materials are used. Because not all teaching material that is worth used. So this research aims to find out what types of materials are used, along with the reason as well as to determine the feasibility of teaching material of economic subjects accounting material used in SMA Negeri 2 Lamongan based on criteria that includes four components BSNP feasibility feasibility component, is the content preparation, language and graph. The results of the research note that the teaching material used in SMA Negeri 2 Lamongan is a textbook and LKS, textbook selected by reason of partnership between publishers with the school while LKS were selected to complement the existing deficiencies in the textbook, as well as component results can be seen after the eligibility and it is known all textbook got a percentage amounting to 91,45%, LKS 57,04%, which it does very decent textbook and LKS worthy.
Keyword : Identification, teaching materials, materials accounting
Pendidikan
hakekatnya
memperhatikan akan dunia pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana agar
karena dengan pendidikan yang baik
tercipta
mengajar
akan melahirkan tunas-tunas bangsa
sehingga peserta didik secara aktif
yang berkualitas yang nantinya dapat
kekuatan
proses
pengendalian kecerdasan,
pada
belajar
spiritual
keagamaan,
bersaing dan menyesuaikan diri untuk
diri,
kepribadian,
hidup bermasyarakat, berbangsa dan
akhlak
baik
serta
bernegara. Upaya pemerintah dalam
keterampilan yang diperlukan dirinya,
pemperhatikan pendidikan antara lain
orang lain, masyarakat, bangsa dan
terbukti
Negara dapat dikembangkan secara
kurikulum dari tahun ketahun hingga
optimal. Pemerintah Indonesia sangat
saat ini kurikulum yang berlaku di
dengan
disempurnakannya
Indonesia adalah Kurikulum Tingkat
juga melihat apa yang sebenarnya guru
satuan pendidikan (KTSP).
tersebut sampaikan.
Berdasarkan SNP pasal 1, ayat 15
Bahan ajar pada setiap mata
(dalam Mulyasa 2010: 19), “menyatakan
pelajaran memiliki berbagai macam
bahwa
bahan ajar sehingga para guru diberi
KTSP
operasional
adalah
yang
kurikulum dan
kesempatan memilih bahan ajar yang
dilaksanakan oleh masing-masing satuan
mereka anggap paling sesuai, tepat,
pendidikan. Oleh karenanya menurut
mudah dipaham dan dipelajari untuk
beberapa
peserta didiknya. Pemilihan bahan ajar
ahli
disusun
KTSP
kurikulum
yang
berdasarkan
hasil
merupakan dikembangkan
baik
adalah
dengan
cara
dan
penyeleksian yang ketat agar tidak ada
pengkajian ulang kurikulum sebelumnya
kesalahan yang terdapat dalam bahan
(KBK)
ajar yang nantinya bisa berakibat fatal
yang
pemikiran
yang
dikembangkan
yang
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
pada siswa antara lain bahan ajar belum
Bukan hanya disempurnakannya
dapat membantu proses pencerdasan
kurikulum, ketersediaan bahan ajar yang
peserta didik bahkan menjadi sumber
berkualitas
mendukung
pembodohan.
tercpainya keberhasilan dalam proses
Bahan
juga
akan
ajar
dapat
membantu
belajar mengajar, bahan ajar merupakan
tercapainya tujuan pembelajaran secara
sumber belajar siswa yang berisi uraian
optimal,
penjelasan materi pokok dan kurikulum
pemahaman dan prestasi siswa. Hal ini
yang berkaitan dengan bidang ilmu
juga didukung oleh penelitian yang
pengetahuan tertentu merupakan salah
dilakukan oleh Wahyu Wulansari yang
satu faktor penunjang yang berperan
berjudul tentang Pengaruh Penggunaan
penting dalam proses pembelajaran
Bahan Ajar Modul Terhadap Prestasi
dengan adanya bahan ajar dalam proses
Belajar
belajar mengajar penyampaian materi
Akuntansi Kelas X1 IPS Negeri 6
dalam
akan
Malang . Dalam penelitian ini ditujukan
mengalami hambatan dan materi akan
hasil bahwa siswa yang menggunakan
tersampaikan dengan baik. Sehingga
bahan ajar modul lebih memiliki prestasi
peserta didik paham dengan materi yang
yang baik daripada siswa yang belajar
disampaikan oleh guru karena peserta
tanpa modul. Dan juga penelitian yang
didik tidak hanya mendengarkan tetapi
dilakukan oleh Endang Sunarsih yang
proses
tersebut
tidak
dapat
Siswa
Pada
meningkatkan
Pembelajaran
berjudul Pengaruh Penggunaan Bahan
Ajar Modul Terhadap Prestasi Belajar
Sementara fungsi bahan ajar bagi
Siswa Pada Pembelajaran Akuntansi
peserta didik antara lain adalah: (1)
Kelas
1.
Kegiatan belajar siswa dapat berjalan
Penelitian ini menunjukan hasil bahwa
tanpa harus ada pendidik atau teman
diperoleh rata-rata skor prestasi secara
peserta didik yang lain, (2) Kapan saja
berturut-turut
untuk
kelas
yang
dan dimana saja siswa dapat belajar
menggunakan
modul
adalah
75,65
sesuai kehendak, (3) Peserta didik
yang
tidak
mampu belajar sesuai kecepatannya
XI
IPS
sementara
MAN
kelas
Malang
menggunakan modul sebesar 61,45.
masing-masing,
Berdasarkan rata-rata skor prestasi di
urutan belajar sesuai dengan yang di
atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
inginkan siswa , (5) Peserta didik untuk
belajar siswa yang belajar dengan bahan
menjadi lebih berpotensi untuk mandiri,
ajar modul lebih baik dibandingkan
dan (6) Sebagai tuntunan bagi siswa
dengan siswa yang belajar dengan
yang mengarahkan semua aktivitasnya
pembelajaran tanpa modul.
dalam
Karena bahan ajar pada dasarnya memiliki peran yang penting bagi
(4)
proses
Dapat
memilih
pembelajaran
dan
merupakan substansi kompetensi yang harus dipelajari atau dikuasai siswa.
pendidik ataupun bagi peserta didik
SMAN 2 Lamongan adalah salah
antara lain adalah sebagai berikut:
satu sekolah favorit yang ada di
menurut Prastowo (2011: 27), bahan ajar
kabupaten
bagi pendidik berperan untuk: (1)
terkenal banyak berprestasi dalam segala
Pengajaran menjadi lebih singkat , (2)
hal
Pendidik dari peran pengajar menjadi
paskribaka, agama, kesenian pramuka,
fasilitator,
pembelajaran
olahraga, TIK, karya ilmiah, astronomi,
efektif dan
geografi, ekonomi dan lain-lain jadi
interaktif, (4) Sebagai pedoman bagi
tidak jarang lulusan dari sekolah ini
pengajar yang akan menuntun semua
diterima diperguruan tinggi negeri yang
aktivitasnya
terkenal seperti Unair, ITS, Unesa dan
(3)
Proses
menjadi meningkat lebih
mengajar
dalam kegiatan
dan
merupakan
belajar substansi
Lamongan,
antara
lain
sekolah
prestasi
ini
dalam
lain-lain.
kompetensi yang semestinya diajarkan
Berdasarkan studi pendahuluan di
kepada peserta didik, serta (5) Dengan
SMAN 2 Lamongan peneliti melakukan
bahan ajar pencapaian atau penguasaan
wawancara kepada guru mata pelajaran
hasil pembelajaran dapat di evaluasi.
ekonomi
materi
akuntansi
yang
mengajar kelas XI IPS, mengatakan
bahwa siswa menggunakan bahan ajar
ekonomi yang ada diseluruh kabupaten
berupa buku ajar dan lembar kerja siswa
Lamongan, dalam LKS MGMP guru
(LKS) namun beliau mengatakan “buku
mengatakan materi yang disajikan sudah
ajar akuntansi kelas XI dengan materi
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
siklus akuntansi perusahaan jasa untuk
Selain pernyataan dari guru, siswa
kelas XI SMA yang digunakan oleh
juga berpendapat tentang “kurangnya
siswa SMA Negeri 2 Lamongan sebagai
bahan
referensi yang diwajibkan kepada siswa
mengenai materi yang diajarkan guru di
karena adanya kerjasama antara pihak
kelas
sekolah dengan pihak penerbit, sehingga
sehingga siswa banyak yang kesulitan
beliau mengatakan “kenyataan yang
serta lebih pasif.
ajar
dan
yang
digunakan
kurangnya
latihan
yaitu
soal
ditemui dalam buku tersebut masih
Berdasarkan pernyataan guru serta
terdapat kekurangan, terhadap penyajian
siswa di SMA Negeri 2 Lamongan
materi, latihan soal yang terdapat dalam
tesebut
buku tersebut juga kurang sesuai dengan
Identifikasi Tentang Penggunaan Bahan
materi yang ada seharusnya, sehingga
Ajar Mata Pelajaran Ekonomi Materi
membuat guru mata pelajaran harus
Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri
mencari referensi lain agar kekurangan
2 Lamongan.
yang
terdapat
dalam
buku
yang
maka
peneliti
Berdasarkan
melakukan
latar
belakang
digunakan siswa dapat teratasi. Beliau
masalah di atas, maka masalah yang
juga menegaskan bahwa yang dimaksud
akan dibahas dan dicari jawabannya
kurangnya buku yang digunakan disini
dalam penelitian ini adalah (1) Bahan
adalah materi yang ada dalam bahan ajar
ajar
ini kadang terlalu singkat kadang juga
akuntansi apa saja yang digunakan pada
terlalu padat, apalagi latihan soal-
kelas XI IPS di SMA Negeri 2
soalnya kurang sesuai dengan materi
Lamongan dan alasan guru mengapa
yang diajarkan kepada siswa. Sehingga
menggunakan
untuk mengatasi hal ini guru mata
(2)Bagaimana kelayakan bahan ajar
pelajaran mewajibkan adanya dua bahan
mata
ajar yang digunakan yaitu buku ajar dan
akuntansi yang digunakan pada kelas XI
lembar kerja siswa (LKS) MGMP
IPS di SMA Negeri 2 Lamongan?
Ekonomi kabupaten Lamongan. LKS MGMP disusun berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran
mata pelajaran ekonomi materi
bahan
pelajaran
ajar
tersebut,
ekonomi
materi
Kurikulum
Tingkat
Satuan
menampilkan
sosok
utuh
dari
kompetensi yang akan dikuasai peserta
Pendidikan (KTSP)
didik dan digunakan dalam proses Menurut Mulyasa (2010: 22),
pembelajaran
dengan
tujuan
KTSP merupakan nama pendek dari
perencanaan implementasi
kurikulum tingkat satuan pendidikan,
pembelajaran. Beberapa hal yang perlu
yang
dengan
ada dalam hal pembuatan bahan ajar
potensi
yang baik agar dapat membantu siswa
karakteristik
dalam proses pembelajaran mandiri
budaya
antara lain adalah: terdapat contoh-
masyarakat setempat dan karakteristik
contoh dan ilustrasi yang sesuai dengan
siswa. Enam komponen penting pada
materi
KTSP adalah: visi dan misi satuan
memberikan umpan balik atau dapat
pendidikan, tujuan pendidikan satuan
menjadi tolok ukur tercapainya materi
pendidikan,
yang diserap siswa, kontekstual, serta
dikembangkan
satuan
sesuai
pendidikan,
daerah/sekolah, sekolah/daerah,
sosial
kalender
pendidikan,
yang
struktur muatan KTSP, silabus dan
menggunakan
rencana
dipahami.
pelaksanaan
pembelajaran
dibahas,
bahasa
yang
mampu
mudah
(RPP). Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar Fungsi bahan ajar antara lain
Bahan Ajar Menurut Majid (2008: 173),
adalah: dapat membantu guru dalam
bahan ajar adalah segala bentuk bahan
menyampaikan
yang digunakan untuk membantu guru
menjadi rujukan peserta didik dalam
atau instruktur dalam melaksanakan
proses
proses pembelajaran di kelas. Bahan
tuntunan guru tentang materi yang
yang dimaksud bisa berupa bahan
seharusnya diajarkan pada siswanya,
tertulis maupun
dan
disusun
secara
tak tertulis yang sistematis,
sehingga
tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan
materi
pembelajaran
juga
menjadi
pembelajaran,
dan
pedoman
menjadi
siswa
tentang materi yang seharusnya dikuasai siswa.
peserta didik untuk
Manfaat bahan ajar antara lain
belajar, sementara menurut Prastowo
adalah: proses pembelajaran lebih hidup
(2011), bahan ajar adalah segala bahan
dan menarik, siswa dapat belajar sendiri
(baik informasi, alat, maupun
teks)
kapanpun dan dimanapun serta dapat
yang disusun secara sistematis, yang
membantu guru menyampaikan materi
seperti halnya dapat mengantikan guru
Keunggulan Bahan Ajar
ketika tidak bisa mengajar langsung
Keunggulan adanya bahn ajar
namun, dengan adanya bahan ajar siswa
dalam proses belajar mengajar antara
tetap bisa belajar sendiri tentang materi
lain adalah: setiap individu peserta didik
yang seharusnya dipelajari pada hari itu
dapt
juga.
dengan
Jenis Bahan Ajar
dengan adanya bahan ajar pendidik
belajar
kemampuan
dapat Menurut Majid (2008: 174), Jenis bahan ajar secara umum ada empat yaitu: (1) bahan ajar cetak contohnya: handout, buku, modul, LKS, Leaflet, brosur, model atau market serta . (2)
sendiri-sendiri
sesuai
masing-masing,
mengevaluasi
hasil
dari
pemahaman materi yang dipelajari setra denga adanya bahan ajar peserta didik dapat mengetahui keterkaitan antara hasil belajar yang diperoleh dengan proses belajar mengajar.
bahan ajar dengar contohnya: kaset, radio, compact disk audio, serta piringan
Memilih Bahan Ajar
hitam. (3) bahan ajar pandang dengar contohnya: video compact disk dan
film, serta (4) bahan ajar interaktif.
lain adalah: membutuhkan manajemen khusus agar semua pengguna bahan ajar memahami pesan yang tersimpan dalam tersebut
serta
ajar
maksimal
Keterbatasan bahan ajar antara
ajar
salah satu contoh dari bahan ajar. Agar buku
Keterbatasan Bahan Ajar
bahan
Buku ajar atau buku teks adalah
dengan
penggunaan bahan ajar pendidik akan sulit menyesuaiakan jadwal evaluasi karena peserta didik memiliki ketidak samaan tentang materi yang telah
atau dapat
buku
teks
secara
digunakan
untuk
membantu dalam proses tercapainya tujuan pembelajaran maka bahan ajat tersebut harus dipilih dengan kriteria tertentu. Menurut BSNP buku teks yang baik memiliki 4 komponen kelayakan yang
harus
ada
yaitu
komponen
kelayakan isi, komponen kelayakan penyajian, komponen kelayakan bahasa, dan komponen kelayakan kegrafikan.
dikuasai dan dengan materi yang belum dikuasai
antar
siswa.
Serta
membutuhkan dana yang cukup mahal.
Komponen Kelayakan Isi Komponen isi dalam bahan ajar dikatakan layak jika dalam bahan ajar paling tidak materi yang disampaikan mengacu pada standar kompetensi dan
kompetensi
dasar
yang
seharusnya
istilah
dan
simbol/lambang
diajarkan oleh guru dan yang harus
konsisten.
didapat
Komponen Kelayakan Penyajian
oleh
siswa.
Komponen
kelayakan isi mencakup beberapa aspek di
dalamnya
yaitu
meliputi
aspek
yang
Bahan ajar berupa buku teks atau buku ajar dikatakan layak jika
cakupan materi, akurasi materi (akurasi
materi
fakta, kebenaran konsep/teori/prinsip/
disajikan
prosedur),
(materi,
menarik, interaktif, dan dapat membuat
rujukan),
peserta didik berpikir secara kritis,
kemuktakhiran
contoh-contoh
serta
mengandung
wawasan
merangsang
produktif,
keingintahuan,
mengembangkan
kecakapan
hidup,
kreatif
yang terdapat di dengan
serta
penyajian
inovatif.
mencakup
aspek:
serta
penyajian pembelajaran.
wawasan
konseptual.
Komponen
teknik
pendukung
mengandung
yang
kelayakan penyajian dalam bahan ajar
mengembangkan wawasan kebhinekaan, aspek
dalamnya
penyajian
penyajian,
materi
serta
Komponen Kelayakan Kegrafikan Bahan ajar berupa buku teks
Komponen Kelayakan Bahasa Komponen bahasa dalam bahan
atau buku ajar dikatakan layak dalam hal
ajar yang berupa buku ajar atau buku
kegrafikan jika bahan ajar secara kasat
teks dikatakan layak jika materi yang
mata tersaji dengan tampilan yang dapat
disampaikan di dalamnya menggunakan
menggambarkan
bahasa tertulis yang mudah dipahami,
pelajaran tersebut serta tersaji dengan
mudah dicermati, mudah diterima oleh
tampilan dengan menarik. Komponen
peserta
pesan,
kelayakan kegrafikan mencakup aspek:
pengetahuan, dan informasi yang ada
ukuran buku, desain bagian kulit, tata
pada materi dalam bahan ajar dapat
letak bagian kulit, tipografi bagian kulit,
diserap
Komponen
ilustrasi bagian kulit, tata letak bagian
kelayakan bahasa mencakup beberapa
isi, tipografi bagian isi serta ilustrasi
aspek
bagian isi.
didik
secara
yaitu:
perkembangan
sehingga
optimal.
sesuai
dengan
peserta
didik,
ciri
khusus
buku
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
komunikatif, dialogis dan interaktif,
Menurut
kamus
akuntansi,
lugas, koherensi dan keruntutan alur
akuntansi adalah aktifitas-aktiftas yang
pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa
menyediakan informasi biaya bersifat
Indonesia yang benar serta penggunaan
kuantitatif disajikan dalam satuan uang untuk
pengambilan
keputusan,
perencanaan, pengendalian sumber dan
Tahap Pencatatan Siklus Akuntansi
operasi
Perusahaan Jasa
mengevaluasi
prestasi
yang
berwenang serta masyarakat.
Jumlah harta perusahaan pada dasarnya
Empat karakteristik laporan keuangan
sama
dapat
dengan
jumlah
dikatakan
berkualitas
yaitu:
(hutang).
Bentuk
dapat
dipahami,
dapat
akuntansi
(1)
relevan,
kewajiban
persamaan
dasar
keseimbangan
antara
diandalkan, serta dapat dibandingkan.
aktiva dan modal, (2) aktiva sama
Konsep dasar akuntansi meliputi dasar
dengan kewajiban ditambah ekuitas, (3)
akrual, dasar tunai, kesatuan usaha,
aktiva sama dengan kewajiban ditambah
kesinambungan,
akuntansi,
ekuitas ditambah pendapatan dikurangi
harga pertukaran, penetapan beban dan
beban. Ketentuan aturan Debet dan
pendapatan,
harga
Kredit antara lain adalah : (1) akun
perolehan. Pemakai informasi akuntansi
harta: jika bertambah sebelah debet dan
ada pihak dalam (Intern) dan pihak luar
jika berkurang sebelah kredit, (2) akun
(Ekstern).
dalam
utang: jika bertambah sebelah kredit dan
akuntansi yaitu akuntansi umum, serta
jika berkurang sebelah debet, (3) akun
akuntansi khusus. Prosfesi akuntansi
modal: jika bertambah sebelah kredit
meliputi
dan jika berkurang sebelah debet, (4)
periode
serta
penetapan
Bidang-bidang
akuntan
publik,
akuntan
manajemen, akuntan pemerintah serta
akun
akuntan pendidik. Prinsip etika profesi
sebelah
akuntansi
sebelah debet, serta (5) akun beban: jika
antara
bertanggungjawab, kepentingan
publik,
objektivitas
dan
lain:
pendapatan: kredit
mengutamakan
bertambah
integritas,
berkurang
independensi,
dan
sebelah sebelah
jika jika
bertambah berkurang
debet
dan
kredit.
jika Bukti
transaksi keuangan ada 2 yaitu bukti
kecermatan dan keseksamaan, serta
intern
lingkup dan sifat jasa. Prinsip-prinsip
(kuitansi, cek, bilyat giro, faktur, nota
dalam akuntansi meliputi: harga historis,
debet, nota kredit, bukti memorial).
pengakuan pendapatan, mempertemukan
Menurut Sukardi (2007: 122) bentuk
biaya dan pendapatan, pengungkapan
jurnal secara umum ada dua yaitu jurnal
yang memadai, objektifitas, konsistensi,
umum dan jurnal khusus. Bentuk-bentuk
material,
buku besar ada bentuk T, bentuk dua
konservatif,
dapat dimengerti.
lengkap
serta
(memo)
dan
bukti
ekstern
kolom, bentuk bersaldo/bentuk bersisa, bentuk lajur tunggal untuk saldo serta bentuk lajur rangkap untuk saldo.
Tahap
Pengikhtisaran
Siklus
peneliti melakukan studi pendahuluan dan melakukan studi kepustakaan. (2)
Akuntansi Perusahaan Jasa Tahap-tahap
dalam
Tahap
pelaksanaan,
dalam
tahap
pengikhtisaran
siklus
akuntansi
pelaksanaan peneliti melakukan studi
perusahaan
adalah:
menyusun
lapangan dan menganalisis data yang
neraca sisa, membuat kertas kerja,
diperoleh selama penelitian, dan (3)
menyusun jurnal penyesuaian, serta
tahap terakhir penelitian yaitu peneliti
jurnal penutup.
melakukan penulisan laporan tentang
Tahap Pelaporan Siklus Akuntansi
hasil
Perusahaan Jasa
penggunaan bahan ajar mata pelajaran
jasa
Menurut kardiman (2006:120), laporan
keuangan
meliputi
selama
penelitian
tentang
ekonomi materi akuntansi kelas XI IPS.
neraca,
perhitungan laba rugi, laporan posisi
Lokasi penelitian
keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Lokasi penelitian ini adalah di SMA
Negeri
2
Lamongan
yang
beralamat di Jalan Veteran no. 01 Lamongan.
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
penelitian
deskriptif.
deskriptif
adalah
ini
adalah
Penelitian
penelitian
yang
Subjek dan Objek Penelitian. Subjek penelitian adalah orang atau sasaran
dimaksudkan hanya menyelediki, hanya
yang
memaparkan keadaan yang sebenarnya
penelitian ini adalah guru mata pelajaran
terjadi jadi peneliti tidak melakukan
ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2
manipulasi,
mengubah
menambah,
Lamongan. Sementara objek dalam
mengurangi
hanya
menggambarkan
penelitian ini adalah bahan ajar mata
mengenai penggunaan bahan ajar yang
pelajaran ekonomi materi akuntansi
digunakan
yang digunakan selama proses belajar
dalam
proses
belajar
mengajar.
akan
diteliti.
Subjek
dalam
mengajar yang digunakan di SMA Negeri 2 Lamongan kelas XI IPS.
Tahapan Penelitian. Adapun langkahlangkah yang dilakukan peneliti dalam
Instrumen penelitian. Instrumen yang
penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
digunakan dalam penelitian ini ada 2
Tahap persiapan, dalam tahap persiapan
instrumen yaitu wawancara dan lembar
ini ada dua kegiatan penelitian yaitu
telaah
ahli.
Dengan
menggunakan
instrumen
wawancara
diharapkan
mengambarkan, memaparkan tentang
peneliti mendapatkan informasi lebih
informasi nyata yang didapat selama
lanjut
melakukan wawancara dengan guru
mengenai
bahan
ajar
yang
digunakan di kelas XI IPS SMA Negeri
mata pelajaran yang bersangkutan.
2
proses
Sementara untuk analisis data secara
pembelajaran sehari-hari. Dan untuk
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
instrumen lembar telaah ahli digunakan
dilakukan peneliti untuk menyelesaikan
dalam penelitian ini guna mendapatkan
rumusan masalah yang kedua yaitu
pendapat para ahli bahan ajar mengenai
bagaimana kelayakan bahan ajar yang
bahan ajar yang digunakan selama
digunakan selama proses pembelajaran.
proses belajar mengajar di kelas XI IPS
Dengan analisis data deskriptif dengan
di SMA Negeri 2 Lamongan, sehingga
pendekatan
nantinya dapat diketahui apakah bahan
diketahui hasil kelayakan bahan ajar
ajar yang digunakan dalam proses
mata
belajar mengajar selama ini layak atau
akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 2
tidak layak.
Lamongan,
Teknik Pengumpulan data, beberapa
diketahui dengan cara lembar telaah ahli
teknik
yang
bahan ajar yang telah diisi oleh ahli
digunakan peneliti dalam penelitian ada
dengan menggunakan rumus sebagai
tiga yaitu teknik wawancara, teknik
berikut:
Lamongan
selama
pengumpulan
data
kuantitatif
pelajaran
hasil
ini
ekonomi
akan
materi
kelayakan
dapat
dokumentasi serta teknik pengumpulan data berupa lembar telaah ahli bahan ajar.
Dengan ketentuan:
Teknik Analisis Data. Teknik analisis
K = Persentase kriteria kelayakan
data dilakukan peneliti dalam penelitian
F=
ini
guna
menyelesaikan
rumusan
Jumlah
keseluruhan
jawaban
responden
masalah mengenai bahan ajar apa yang
N = Skor tertinggi dalam lembar telaah
digunakan
I = Jumlah pertanyaan dalam lembar
menggunakan
serta
alasan
bahan
ajar
guru tersebut
selama proses belajar mengajar dalam mata
pelajaran
ekonomi
telaah R = Jumlah responden
materi
akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri
Dari rumus berikut tadi maka akan
2 Lamongan dengan teknik analisis
diketahui tingkat kelayakan bahan ajar
deskriptif,
dengan melihat kriteria interprestasi
Yaitu
peneliti
telaah ahli dibawah ini yang diadaptasi
relatif
peneliti dari Widoyoko, 2012:
kelengkapan
Jika nilai yang di dapat antara 0% - 25%
karena dalam pemilihan bahan ajar guru
itu berarti bahan ajar yang digunakan
mengakui nomor satu yang dilihat
selama sangat tidak layak digunakan.
adalah harga yang kedua baru kualitas
Untuk 26 % - 50 % bahan ajar yang
karena untuk kualitas bisa diimbangi
digunakan digunakan.
selama
ini
Sehingga
murah
jika
dilihat
materi
yang
penyampaian
dari
disajikan
tidak
layak
dengan
untuk
dapat
diberikan guru. Selain buku ajar terbitan bahan
materi
ajar
cetak
yang
dikatakan bahan ajar layak digunakan
Yudhistira
yang
selama proses pembelajaran jika nilai
digunakan dalam proses pembelajaran
yang didapatkan 51 % - 75 %. Dan
materi akuntansi sehari-hari adalah LKS
dapat dikatakan bahan ajar tersebut
MGMP dengan judul LKS Ekonomi
sangat layak digunakan jika nilai yang
untuk SMA, penerbit CV Cipta Sikan
didapat 76 % - 100%.
Kentjaya, LKS MGMP adalah LKS yang dibuat secara musyawarah antar guru
HASIL DAN PEMBAHASAN
mata
pelajaran
sekabupaten
Lamongan, LKS MGMP dipilih sebagai Bahan Ajar yang Digunakan pada
bahan ajar cetak selain telah diwajibkan
Mata
oleh
Pelajaran
Ekonomi
Materi
Dinas
Pendidikan
Akuntansi Kelas XI IPS di SMA
Lamongan
Negeri 2 Lamongan dan Alasan Guru
kekurangan yang ada pada buku ajar.
Menggunakan Bahan Ajar tersebut
Dengan digunakannya 2 bahan ajar
Bahan ajar adalah salah satu
cetak
juga
yaitu
untuk
Kabupaten
buku
ajar
melengkapi
dan
LKS
sumber belajar yang digunakan dalam
diharapkan dapat membantu tercapainya
proses pembelajaran sehari-hari dengan
tujuan
tujuan agar dapat membantu proses
dilihat dari teori (Prastowo 2011: 24 ),
belajar mengajar. Bahan ajar cetak yang
bahwa fungsi adanya bahan ajar untuk
digunakan di SMA Negeri 2 Lamongan
siswa adalah bahan ajar akan menuntun
ada 2 yaitu buku ajar dan LKS. Buku
siswa tentang substansi kompetensi yang
ajar terbitan Yudhistira dengan nama
harus dipelajari dan dikuasai, dengan
buku “Prinsip-prinsip akuntansi 1 SMA
bahan ajar kapan saja dan dimana saja
kelas XI dengan tim penulis Kardiman,
siswa dapat belajar sesuai kehendak
Agus Suranto, Sudibyo AP dan Maksum
secara mandiri maupun berkelompok.
Habibi dipilih dengan alasan harga yang
Oleh karena melihat pentingnya bahan
proses
pembelajaran
karena
ajar tersebut dalam proses pembelajaran,
23 kesalahan yang berhubungan dengan
maka
penilaian
fakta, 4 kesalahan yang berhubungan
kelayakan bahan ajar karena belum tentu
dengan konsep, dan 3 kesalahan yang
semua bahan ajar yang ada tidak
berhubungan dengan prinsip. Penelitian
terdapat kesalahan. Hal itu sejalan
serupa juga dilakukan oleh Resky
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pramudya Wardani (2008) dari hasil
Hud
penelitiannya terdapat kesalahan konsep
perlu
Umar
diadakannya
Ardhanareswara
(2012)
dimana dalam penelitiannya, didapatkan
sebesar 8,77%.
KELAYAKAN BAHAN AJAR Berikut ini hasil telaah ahli
Diagram 2 Kesesuaian LKS Mata
mengenai buku ajar dan LKS yang
Pelajaran Ekonomi Materi Akuntansi
tersaji dalam diagram.
Kelas XI IPS dengan Kriteria BSNP
Diagram 1 Kesesuaian Buku Ajar K
Mata
Pelajaran
Ekonomi
Materi
Kegrafikan
57,04%
Bahasa
83,33%
R
Akuntansi Kelas XI IPS dengan I
Kriteria BSNP T E K 97,22%
R
I Bahasa
91,67%
Isi
51,18%
A 0,0% 25% 50% 75% 100%
T E
50,13%
R Kegrafikan
I
Penyajian
B Penyajian
88,39%
S PERSEN KELAYAKAN
R I
N Isi
88,49%
P
Sumber: Data Diolah Peneliti A 0,0% 25% 50% 75% 100% B
Dari diagram kelayakan bahan ajar di S PERSEN KELAYAKAN N P
Sumber: Data Diolah Peneliti
atas
dapat
dilihat
bahwa
persen
kelayakan untuk bahan ajar berupa buku ajar komponen kelayakan isi secara keseluruhan
mendapatkan
persentase
sebesar 88,49%. Sementara untuk buku
ajar komponen penyajian persentase
yang di dapat adalah 88,39%, komponen
kelayakan
yang
dapat dikatakan layak digunakan sebagai
didapat sebesar 91,67% dan untuk
bahan ajar dengan besar persentase yang
komponen
diperoleh sebesar 57,04 %.
bahasa
persentase
kelayakan
kegrafikan
mendapatkan persentase sebesar 97,22% yang itu artinya secara keseluruhan buku
SIMPULAN DAN SARAN
ajar sangat layak digunakan dalam
SIMPULAN. (1) Bahan ajar yang
proses pembelajaran sehari-hari karena
digunakan di SMA Negeri 2 Lamongan
telah memenuhi kriteria BSNP yang
adalah bahan ajar beruba buku ajar dan
meliputi empat komponen di atas.
LKS . Buku ajar dipilih dengan alasan
Berikut ini rincian dari masing-masing
harga yang relatif murah jika dilihat dari
komponen kelayakan LKS: komponen
kelengkapan materi yang tersaji dalam
kelayakan isi LKS persentase yang di
buku ajar tersebut sehingga dilakukan
dapat 51,18% yang itu artinya layak
kerjasama antara pihak sekolah dengan
digunakan,
kelayakan
pihak penerbit. Sementara LKS dipilih
penyajian 50,13% yang berarti tidak
selain telah diwajibkan oleh Dinas
layak
bahasa
Pendidikan Kabupaten Lamongan juga
83,33% yang menandakan sangat layak
guna melengkapi kekurangan yang ada
digunakan dan kelayakan kegrafikan
di buku ajar. (2) Berdasarkan hasil
43,52%
penilaian kesesuaian buku ajar dan LKS
sementara
digunakan,
yang
kelayakan
artinya
tidak
layak
digunakan.
mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS
Persentase kelayakan bahan ajar
yang digunakan di SMA Negeri 2
yang berupa buku ajar dan LKS setelah
Lamongan
di rata-rata maka keempat penilaian
dengan menggunakan lembar telaah
komponen kelayakan yang meliputi
yang
komponen kelayakan isi, kelayakan
penilaian buku teks pelajaran dapat
penyajian,
dan
disimpulkan bahwa buku ajar sangat
kelayakan kegrafikan secara keseluruhan
layak digunakan sementara LKS layak
dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
digunakan
akuntansi yang digunakan di kelas XI
kriteria BSNP yang meliputi komponen
IPS SMA Negeri 2 Lamongan yang
kelayakan isi, komponen kelayakan
berupa buku ajar sangat layak digunakan
penyajian, komponen kelayakan bahasa,
sebagai bahan ajar dengan persentase
dan komponen kelayakan kegrafikan.
kelayakan
bahasa
sebesar 91,45 %, sedangkan untuk LKS
terhadap
diadaptasi
karena
kriteria
dari
telah
BSNP,
instrument
memenuhi
SARAN. (1) Guru harus selektif, dan
Arikunto, Suharsimi.
2010.
kritis dalam memilih bahan ajar yang
Prosedur
sekiranya cocok dan sesuai dengan yang
Pendekatan Praktik. Jakarta:
diperlukan dan dibutuhkan siswa dalam
PT. Rineka Cipta.
proses pembelajaran sehari-hari.
(2)
BSNP.
2006.
Penelitian
Instrumen
Suatu
Penilaian
Penelitian ini masih terbatas dengan
Tahap II Buku Teks Pelajaran
menggambarkan saja penggunaan bahan
Pendidikan
ajar materi akuntansi yang digunakan
Menengah. Jakarta: BSNP.
dalam proses belajar mengajar, untuk penelitian
selanjutnya
BSNP.
perlu
2006.
Dasar
Naskah
Instrumen
dan
Akademik
Penilaian
Buku
dikembangkan bahan ajar pembelajaran
Teks Pelajaran Pendidikan
yang lebih inovatif, menarik, sesuai
Dasar
kebutuhan siswa dan cocok dengan
Jakarta: BSNP.
karakteristik siswa agar tujuan proses
dan
Menengah.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan
belajar mengajar dapat dicapai secara
Kurikulum
optimal. (3) Instrumen telaah yang
Pendidikan
digunakan dalam penelitian ini hanya
Pendidikan
sesuai untuk telaah bahan ajar yang
Menengah. Jakarta: BSNP.
berupa buku teks sedangkan untuk
Akuntansi
pengembangan instrumen telaah lain
Yudhistira.
2012.
Analisis
Kesalahan
dan
Perbaikan
Penyajian
Pada
Teks
Lestari,
Ika.
1.
Jakarta:
Bahan
Matematika
Pendidikan.
Matematika,
(http://library.um.ac.id diakses 07 Maret 2013).
Berbasis
Tingkat
Satuan Padang:
Akademia Permata. Majid,
,
Pengembangan
Kompetensi: Sesuai Dengan
Jurnal
(online).
Jakarta:
Ajar
(SMK)
X.
1.
2013.
Kurikulum
Pendidikan
dan
Yudhistira.
Sekolah Menengah Kejuruan Kelas
Dasar
Akuntansi
Umar.
Buku
Hud
Jenjang
Kardiman, dkk. 2009. Prinsip-Prinsip
DAFTAR RUJUKAN Ardhanareswara,
Satuan
Kardiman, dkk. 2006 . Prinsip-Prinsip
bahan ajar yang berupa LKS perlu
pada penelitian selanjutnya.
Tingkat
Abdul.
2008.
Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan
Standar
Kompetensi Guru. Bandung:
Tim Penyusun. 2010. Suplemen Buku
PT. Remaja Rosdakarya.
Pedoman Jurusan Pendidikan
Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat
Ekonomi. Surabaya: Fakultas
Satuan Pendidikan. Bandung:
Ekonomi Universitas Negeri
PT. Remaja Rosdakarya.
Surabaya.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat
Ekonomi
untuk
Sekolah
Inovatif: Menciptakan Metode
Menengah
Atas.
Surabaya:
Pembelajaran Yang Menarik
CV Cipta Sikan Kentjana.
Dan
Bahan
Ajar
Menyenangkan.
Jogjakarta: Diva Press.
Menyusun
Tesis.
Bandung:
Alfabeta. Syofian.
Wardana,
Resky
Pramudya.
Kelas X Pada Kompetensi Dasar
Hidrosfer
Dampaknya
Dan Terhadap
Statistika
Kehidupan di muka bumi.
Deskriptif Untuk Penelitian:
Jurnal Pendidikan, (online).
Dilengkapi
Perhitungan
(http://library.um.ac.id,
Manual dan Aplikasi SPSS
diakses 07 Maret 2013)
Versi
2010.
2008.
Analisis Bahan Ajar Geografi
Riduwan. 2006. Metode Dan Teknik
Siregar,
Tim penyusun. 2006. Forum MGMP
17.
Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Penyusunan Instrumen Penelitian.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif,
Pendekatan Kualitatif,
dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Bahan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wulansari, Wahyu. 2011. Pengaruh penggunaan modul terhadap prestasi belajar siswa mata
Sunarsih, Endang . 2009. Pengaruh Penggunaan
Widoyoko, S. Eko Putro. 2012. Teknik
pelajaran akuntansi kelas XI
Ajar
IPS SMA Negeri 6 Malang.
Modul
TerhadapPrestasi
Jurnal Pendidikan Akuntansi,
Belajar
Siswa
(online).
Pada
Pembelajaran Akuntansi Kelas
(http://library.um.ac.id,
X1 IPS
diakses 05 Maret 2013).
MAN Malang 1. (online). (http://library.um.ac.id, diakses 07 Maret 2013).