ANALISIS PENGGUNAAN ALAT EVALUASI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 16 SURABAYA
Bella Yolanda Canta Putri Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA Luqman Hakim Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNESA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alat evaluasi yang digunakan dan alasan guru menggunakan alat evaluasi di kelas XI IPS SMA Negeri 16 Surabaya. Tujuan penelitian yang kedua adalah untuk mengetahui kelayakan alat evaluasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian adalah alat evaluasi yang digunakan berupa jenis tes tertulis bentuk pilihan ganda maupun uraian. Alasan penggunaan adalah untuk mengukur tingkat kepahaman siswa dan menyesuaikan jenis materi yang telah disampaikan baik teori maupun analisa. Sedangkan untuk hasil kelayakan alat evaluasi berdasarkan telaah ahli bahwa alat evaluasi yang digunakan di SMA Negeri 16 Surabaya keseluruhan layak. Kata kunci : Penggunaan, Alat, Evaluasi, Akuntansi, SMA
ABSTRACT The study aims to determine the evaluation tools used and the reasons teachers use evaluation tools in class XI IPS SMA Negeri 16 Surabaya. The second study objective was to determine the feasibility of the evaluation tool. This research is quantitative descriptive research approach. Results of the study is an evaluation tool that is used in the form of type written test multiple choice or description. The rationale is to measure the level of understanding of students and adjust the type of material that has been presented both theory and analysis. As for the results of the feasibility study is based on an expert evaluation tool that the evaluation tool used in SMA Negeri 16 Surabaya overall decent. Keywords: Using, Tool, Evaluation, Accounting, SMA
SDM yang berdaya saing tinggi (qualified)
Pendahuluan Era globalisasi mempunyai pengaruh
untuk menghadapi kemajuan dinamika era
besar dalam berbagai bidang kehidupan di
globalisasi. Dengan demikian, era globalisasi
Indonesia. Pengaruh itu tidak hanya dalam
merupakan
bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya,
pendidikan.
tantangan
besar
bagi
dunia
pendidikan.
Pelaksanaan dari tujuan pendidikan
Faktanya pendidikan adalah bidang yang harus
tidak mudah. Dalam mewujudkan tujuan
ditingkatkan dalam menghadapi era global
pendidikan nasional tidak lepas dari
(Kurniawan, 2001). Hal tersebut dilihat dari
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20
pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat (1) tentang
industri yang menuntut setiap Sumber Daya
sistem pendidikan Nasional yang menyatakan
Manusia
diri
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
menghadapi persaingan di era tersebut. Jadi,
terencana yang artinya, pendidikan harus
peran pendidikan harus mampu menghasilkan
disusun dalam suatu program yang dilakukan
namun
juga
dalam
(SDM)
bidang
untuk
berbenah
1
pada
secara terencana dan komprehensif. Menurut
berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
(Arifin, 2012) Proses pembuatan program
Jadi
pendidikan, perencanaanya harus dibuat secara
pembelajaran
komprehensif yang melibatkan komponen-
pengumpulan informasi dari peserta didik
komponen pendidikan. Komponen-komponen
untuk mendapatkan sesuatu yang berarti,
pendidikan terdiri dari tujuan pendidikan,
sehingga mempunyai pengaruh dalam hal
kurikulum, pendidik atau tenaga kependidikan,
pengambilan keputusan akhir.
peserta didik, fasilitas, dana atau biaya pendidikan,
manajemen
pendidikan,
sesuai
salah
evaluasi
suatu
proses
adalah
standar
Informasi
pendidikan.
yang
diperoleh
Berdasarkan dari
Kasubag
satu
Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pendidikan
komponen yang sering luput dari pengawasan.
Kota Yogyakarta, selama ini tim pembuat soal
Evaluasi mempunyai kontribusi besar dalam
kendali mutu belum pernah melakukan analisis
pencapaian
Evaluasi
butir soal yang telah disusun. Hal ini
pendidikan merupakan kegiatan penetapan dan
disebabkan kurang handalnya dan keterbatasan
penjaminan
pembuat
tujuan
adalah
bahwa
belum semua pendidik menerapkan evaluasi
Berdasarkan komponen pendidikan, pendidikan
disimpulkan
Faktanya dalam dunia pendidikan,
masyarakat dan evaluasi pendidikan.
evaluasi
dapat
pendidikan.
mutu,
dan
pengendalian
soal
untuk
melakukan
analisis
pendidikan terhadap komponen pendidikan
terhadap soal. Selama ini tim pembuat soal
seperti yang tertera pada Undang-Undang
mengetahui baik atau tidaknya suatu soal
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
hanya berdasarkan pilihan jawaban terbanyak
Pasal 57 ayat (1) dan pasal 58 ayat (2) tentang
yang dipilih oleh peserta didik. Adanya hal
sistem pendidikan nasional. Landasan yuridis
tersebut membuat tes yang dibuat oleh tim
tersebut
pembuat soal tes belum diketahui kehandalan
menjelaskan
bahwa
evaluasi
dilakukan sebagai akuntabilitas penyelenggara
dan keterpercayaanya ( Amalia dkk, 2012).
pendidikan kepada pihak yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil wawancara, guru
Evaluasi pendidikan dilakukan oleh lembaga
hanya menerapkan alat evaluasi yang sudah
mandiri secara transparan dan berkala untuk
ada
mencapai standar pendidikan
berbentuk tes yang hanya terpaku pada tes
Evaluasi
alat
evaluasi
ulangan harian, ulangan tengah semester dan
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
ulangan akhir semester tanpa mengetahui
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut
apakah tes yang diberikan sesuai dengan
digunakan untuk menentukan alternatif yang
kompetensi dasar yang telah diajarkan. Baik
tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi
atau tidaknya jenis tes yang diberikan dapat
utama
ini
adalah
diketahui hanya melalui jawaban siswa yang
informasi-informasi
yang
telah mengerjakan. Selain itu guru tidak ingin
berguna bagi pihak decision maker untuk
mencoba menerapkan jenis alat evaluasi yang
menyediakan
dalam
kegiatan
misalnya
untuk
evaluasi
adalah
sebelumnya
hal
menentukan kebijakan yang akan diambil 2
lain sesuai dengan kompetensi dasar yang akan
didalamnya terdapat berbagai pertanyaan,
dipelajari.
pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus
Dari permasalahan tersebut, peneliti ingin meneliti
dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik
lebih lanjut dalam hal
untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.
penggunaan alat evaluasi dan kelayakan alat
a. Jenis Tes
evaluasi yang digunakan pada kelas XI IPS di
Menurut Arikunto (2010) yang tergolong
SMA
Mengetahui
teknik tes ditinjau dari segi kegunaan untuk
kelayakan alat evaluasi yang digunakan oleh
mengukur peserta didik adalah sebagai berikut,
guru akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 16
pertama tes diagnostik adalah tes yang
Surabaya
digunakan
Negeri
16
Surabaya.
Tujuan dari penelitian ini sesuai
untuk
mengetahui
kelemahan-
kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan
dengan rumusan adalah untuk mengetahui alat
kelemahan-kelemahan
evaluasi yang digunakan oleh guru akuntansi
dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
pada kelas XI IPS SMAN 16 Surabaya dan
Kedua, tes formatif adalah berasal dari kata
untuk mengetahui alasan guru akuntansi kelas
form yang merupakan dasar dari istilah
XI
formatif maka evaluasi formatif dimaksudkan
IPS
SMA
Negeri
16
Surabaya
tersebut
dapat
menggunakan alat evaluasi.
untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
Alat Evaluasi
telah
terbentuk
setelah
mengikuti
suatu
program tertentu. Dalam kedudukannya seperti
Menurut Arifin (2012) alat evaluasi evaluasi.
ini tes formatif dapat juga dipandang sebagai
Penggunaan alat evaluasi ini adalah untuk
tes diagnotik pada akhir pelajaran. Evaluasi
mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai
formatif atau tes formatif diberikan pada akhir
kenyataan yang di evaluasi Jenis alat evaluasi
setiap program. Tes ini merupakan post-test
yang digunakan secara umum adalah berupa
atau tes akhir proses. Dalam pengalaman
tes dan non tes. Keduanya juga dapat
disekolah,
digolongkan sebagai teknik evaluasi.
dengan ulangan harian. Ketiga
Teknik tes
adalah evaluatif atau tes sumatif dilaksanakan
dikenal
dengan
instrumen
tes
formatif dapat
disamakan tes sumatif
Istilah “tes” berasal dari bahasa
setelah berakhirnya pemberian sekelompok
perancis, yaitu “testum”, berarti piring yang
program atau sebuah program yang lebih
digunakan untuk memilih logam mulia dari
besar. Tes sumatif ini dapat disamakan dengn
benda-benda lain, seperti pasir, batu, tanah,
ulangan umum yang biasanya dilaksanakan
dan sebagainya.
pada akhir semester.
Dalam perkembanganya, psikologi
Menurut Arifin (2012) tes diatas
pendidikan. Tes merupakan suatu teknik atau
adalah jenis tes buatan guru. Tes buatan guru
cara
rangka
adalah tes yang disusun oleh guru yang akan
melaksanakan kegiatan pengukuran yang
mempergunakan tes tersebut. Tes buatan guru
istilah
tes
yang
diadopsi
digunakan
dalam
dalam
3
dimaksudkan
untuk
mengukur
tingkat
Teknik Non Tes :
penguasaan peserta didik terhadap mata
Menurut Arifin (2012) teknik nontes
pelajaran yang sudah disampaikan. Untuk itu
dapat digunakan jika kita inin mengetahui
guru harus membuat soal secara logis dan
kualitas
rasional mengenai pokok-pokok materi apa
pekerjaan yang berkenaan dengan domain
saja yang patut dan seharusnya ditanyakan
afektif seperti sikap, minat dan bakat. Adapun
sebagai bahan pengetahuan penting untuk
jenis
diketahui dan dipahami oleh peserta didik.
wawancara, skala sikap dan daftar check.
Jenis tes yang ditinjau dari aspek pengetahuan
Observasi merupakan suatu proses
dan keterampilan, maka tes dibagi menjadi 2
yang alami, bahkan mungkin kita sering
yaitu tes kemampuan
( power test) : Tes
melakukannya, baik secara sadar maupun tidak
yang digunakan untuk mengukur kemampuan
sadar didalam kehidupan sehari-hari. Didalam
peserta didik, dengan menilai seberapa banyak
kelas, guru sering melihat, mengamati, dan
jawaban benar yang dikerjakan. Tes Kecepatan
melakukan interpretasi. Pentingnya observasi
(speed test) : Tes yang digunakan untuk
dalam
mengukur kecepatan peserta didik dalam
mengharuskan guru untuk memahami lebih
mengerjakan sesuatu dengan periode waktu
jauh tentang judgement, bertindak secara
yang telah ditentukan.
reflektif, dan menggunakan komentar orang
b. Bentuk Tes :
lain
Menurut Arifin (2012) bentuk tes
proses
non
dan
tes
kegiatan
sebagai
produk
terdiri
dari
evaluasi
informasi
dari
suatu
Observasi,
pembelajaran
untuk
membuat
judgement yang lebih reliabel.
dapat digolongkan menurut jawabanya yaitu
Wawancara merupakan salah satu
tes tertulis, dimana tes tertulis berdasarkan
bentuk alat evaluasi jenis non tes yang
jawabanya dibagi menjadi 2 macam yaitu
dilakukan melalui percakapan dan tanya
uraian dan objektif.
jawab, baik langsung maupun tidak langsung
Uraian adalah bentuk tes tertulis yang
dengan peserta didik. Pengertian wawancara
digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan
langsung adalah wawancara yang dilakukan
belajar yang sulit diukur oleh bentuk objektif ,
secara
dimana
peserta
antara
pewawancara
dituntut
untuk
(interviewer) atau pendidik dengan orang yang
mengorganisasikan,
dan
diwawancarai (interviewer) atau peserta didik
menyatakan jawaban dengan kata-katanya
tanpa melalui perantara, sedangkan wawancara
sendiri. Bentuk uraian dibagi menjadi 2 yaitu
tidak langsung artinya pewawancara atau
uraian terbatas dan uraian bebas.
pendidik menanyakan sesuatu kepada peserta
menguraikan,
didik
langsung
Bentuk soal objektif adalah bentuk tes
didik melalui perantaraan orang lain atau
yang mengharuskan peserta didik memilih
media. Jadi tidak menemui langsung kepada
jawaban yang ada, biasanya tes tersebut
sumbernya. Tujuan wawancara adalah sebagai
berbentuk
berikut : untuk memperoleh informasi secara
pilihan
ganda,
benar-salah,
menjodohkan dan melengkapi.
langsung guna menjelaskan suatu hal atau 4
situasi dan konidisi tertentu, untuk melengkapi
Febuari sampai dengan selesai pada tahun
suatu
ajaran 2013/2014.
penyelidikan
ilmiah,
serta
untuk
memperoleh data agar dapat mempengaruhi
Dalam
situasi atau orang tertentu. Skala
sikap
penelitian
ini
teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah merupakan
suatu
menggunakan
metode
wawancara
dan
kecenderungan tingkah laku untuk berbuat
dokumentasi. Langkah yang dilakukan peneliti
sesuatu, dengan cara, metode, teknik, dan pola
ketika data yang diperlukan dalam penelitian
tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa
telah terkumpul adalah melakukan analisis
orang-orang meupun objek-objek tertentu.
data. Tekhnik analisis data yang digunakan
Dalam mengukur sikap guru hendaknya
adalah analisis deskriptif. Unsur data yang
memperhatikan tiga komponen sikap, yaitu
akan
kognisi, afeksi, dan konasi.
masalah dalam penelitian ini adalah :
Daftar cek adalah suatu daftar yang
dianalisis
sesuai
Rumusan
dengan
masalah
rumusan
mengenai
alat
berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
evaluasi apa yang digunakan dan alasan
diamati. Daftar cek dapat memungkinkan
menggunakan
pendidik sebagai penilai mencatat tiap-tiap
pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA negeri
kejadian yang betapa pun kecilnya, tetapi
16 Surabaya. Tekhnik analisa data yang
dianggap penting.
digunakan
Ada bermacam-macam
alat
adalah
evaluasi
pada
wawancara
aspek perbuatan yang biasanya dicantumkan
terstruktur
dalam
menggunakan analisis deskriptif
daftar
cek,
kemudian
tinggal
memberikan tanda centang (√) pada tiap-tiap aspek
tersebut
sesuai
dengan
kemudiaan
Rumusan
hasil
kelayakan
alat
tidak
dianalisis
masalah evaluasi
mata
akan
mengenai dianalisa
penilaiannya.
menggunakan lembar telaah yang berpedoman
Metode
dari juknis direktorat PSMA, oleh ahli evaluasi
Penelitian penelitian
ini
deskriptif
merupakan dengan
jenis
kemudian dianalisa menggunakan analisis
pendekatan
deskriptif.
kuantitatif. Tahapan dalam penelitian ini
Hasil Penelitian
adalah studi pendahuluan, studi lapangan dan
1) Alat evaluasi yang digunakan dan
analisis data. Subyek pada penelitian ini hanya
alasan guru menggunakan alat evaluasi.
guru akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 16
Penelitian ini terdiri dari 1 responden
Surabaya. Sedangkan, Obyek Penelitian ini
yaitu guru mata pelajaran akuntansi kelas XI
adalah alat evaluasi yang digunakan di SMA Negeri
16
Surabaya.
Lokasi
IPS di SMA Negeri 16 Surabaya.
penelitian
Drs.
Sumanto adalah guru yang mengajar mata
dilaksanakan di SMA Negeri 16 Surabaya
pelajaran akuntansi di kelas XI IPS yaitu kelas
yang bertempat di Jalan raya prapen Surabaya
XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2. Pemilihan
pada kelas XI IPS mata pelajaran akuntansi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 5
tersebut dilihat dari banyaknya jam mengajar
Sedangkan aspek Bahasa dan Budaya
responden dan pengalaman mengajarnya.
berada pada kategori keseluruhan sangat
Wawancara dilakukan diluar jam mata
layak. Ditinjau dari ketiga aspek yaitu
pelajaran akuntansi atau pada saat narasumber
materi, konstruksi, dan bahasa/ budaya
tidak memiliki jadwal mengajar. Berikut
butir soal nomor 1 sampai dengan 10 layak
adalah hasil wawancara :
untuk diujikan kepada siswa. Maka dari
Tabel 1.Rekapitulasi Hasil Wawancara
ketiga aspek tersebut diperoleh rata-rata untuk 10 butir soal bentuk uraian pada
No
KD
Bentuk Alat evaluasi
Alasan
1
1 dan
Ulangan Harian 1 ( uraian)
Materi
2 2
berbentuk
ulangan
3
Ulangan Tengah Semester
(pilian
Materi
diperoleh
penilaian
ganda dan uraian) dan Ulangan
analisa
kelayakan dari 2 penelaah yaitu Layak
berbentuk
dengan prosentase sebesar 77,08%.
Harian I) 3
harian
teori pemahaman
1-6
Ulangan Akhir Semester ( pilihan
Materi
terdiri
ganda dan uraian)
teori dan analisa
Tabel 2.Rekapitulasi Telaah Ahli
dari
No.
Soal Ulangan
Sumber : Data diolah tahun (2013)
Prosentase
Kategori
Kelayakan
Alat evaluasi yang digunakan
pada
1.
Soal Ulangan Harian I
77,08%
Layak
2.
Soal Ulangan Tengah
97,16%
Sangat
mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA
Semester bentuk
Negeri 16 Surabaya adalah alat evaluasi jenis
Pilihan ganda 3.
tes tertulis. Adapun macamnya terdiri dari
Soal Ulangan Tengah
Layak
82,5%
Semester bentuk uraian
ulangan harian 1 ( uraian), ulangan tengah
4.
semester (pilihan ganda dan uraian), ulangan
Soal Ulangan Harian II
layak 87,5%
Ganjil 5.
harian II (uraian) dan ulangan akhir semester
6.
Soal Ulangan Akhir
98,22%
Soal Ulangan akhir
Sangat layak
86,67%
semester bentuk uraian
wawancara kepada guru akuntansi, alasan
Sangat Layak
bentuk pilihan ganda
(pilihan ganda dan uraian). Berdasarkan
Sangat
Sangat Layak
Sumber : Data diolah tahun (2013)
penggunaan alat evaluasi tersebut adalah disesuaikan dengan jenis materi yang terdapat
Pada ulangan tengah semester yang
pada setiap kompetensi dasar dan untuk
terdiri dari 5 butir soal ditinjau dari ketiga
mengukur kemampuan siswa terhadap materi
aspek
yang telah disampaikan.
bahasa/budaya dari butir soal nomor 1
2)
Kelayaan
alat
evaluasi
yang
yaitu
materi,
konstrusi
dan
sampai dengan nomor 5 memperoleh
digunakan oleh guru
kategori penilaian kelayakan yang sama
Ulangan harian 1 ditinjau dari aspek
yaitu sangat layak. Ditinjau dari aspek
materi butir soal nomor 1 sampai dengan
materi butir soal 1-5 memperoleh skor
nomor 10 berada pada kategori layak
487,5. Dari aspek konstruksi memperoleh
dengan prosentase 84%. Untuk aspek
skor nilai dari 2 telaah ahli yaitu sebesar
konstruksi, butir soal nomor 1 sampai
470, sedangkan untuk aspek bahasa dan
625.
budaya untuk soal ulangan tengah
dengan
10
memperoleh
skor
6
semester bentuk pilihan ganda memperoleh
Ditinjau
skor utuh yaitu 500. Dari ketiga aspek pada
bahasa/budaya dari butir soal nomor 1
ulangan tengah semester bentuk pilihan
sampai dengan nomor 2b memperoleh
ganda aspek konstruksi memperoleh skor
kategori penilaian kelayakan yang sama
paling rendah dibanding 3 aspek yang lain
yaitu
dari 5 butir soal yang ada. Hasil dari skor
memperoleh
skor
utuh tersebut diperoleh dari pemberian nilai
Sedangkan
untuk
penuh pada setiap butir soal. Dari 5 butir
memperoleh
rata- rata penilaian dengan
soal
ganda
kategori layak untuk keseluruhan nomor
prosentase
dengan skor 200. Dari keseluruhan ulangan
sebesar 97,16 % dengan kategori sangat
harian 2 diperoleh penilaian kelayakan
layak.
sebesar 78,75% dengan kategori layak.
yang
diperoleh
berbentuk rata-rata
pilihan
dengan
Pada ulangan tengah semester yang
dari
sangat
Ujian
aspek
layak
akhir
materi
dan
masing-masing
287,5 aspek
semester
dan
300.
konstruksi
merupakan
berbentuk uraian yang terdiri dari 3 butir
ulangan akhir semester di semester 1 yang
soal. Ditinjau dari
dan
terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda
bahasa/budaya dari butir soal nomor 1
(objektif). Dari hasil telaah kedua penelaah
sampai dengan nomor 3
memperoleh
dapat dilihat bahwa ulangan akhir semester
kategori penilaian kelayakan yang sama
mencapai kriteria penilaian sangat layak
yaitu sangat layak. Sedangkan untuk aspek
sebesar 98,22%. Pencapaian tersebut dapat
konstruksi memperoleh rata- rata penilaian
dilihat dari ketiga aspek yaitu materi,
yang variatif, yaitu untuk butir soal nomor
konstruksi, bahasa/ budaya. Dari aspek
1 memperoleh rata-rata, 54,17% dengan
materi memperoleh prosentase 100% dari
kategori cukup layak, sedangkan untuk
keseluruhan
butir soal nomor 2 dan 3 memperoleh rata-
konstruksi meperoleh skor 2.840 dari
rata masing-masing 50% yang masuk
keseluruhan butir soal. Aspek Bahasa dan
dalam kategori cukup layak sehingga
budaya memperoleh prosentase sebesar
diperoleh
dari
100% dengan kategori sangat layak. Dari
keseluruhan butir soal. Aspek bahasa dan
ketiga aspek diatas aspek materi dan
budaya memperoleh skor yaitu 280 dari
bahasa/budaya mencapai skor maksimal
keseluruhan butir soal. Dari 3 butir soal
dengan keseluruhan kategori sangat layak.
ulangan tengah semester yang berbentuk
Jadi dapat disimpulkan guru membuat soal
uraian diperoleh rata-rata sebesar 82,5%
pilihan ganda pada ulangan akhir semester
dengan kategori sangat layak.
sesuai dengan kriteria penilain kelayakan.
skor
aspek materi
sebesar
162,5
butir
soal.
Untuk
apek
Ulangan harian 2 terdiri dari 3 butir
Bentuk soal pilihan ganda pada soal
soal. Namun pada butir soal nomor 2 butir
ulangan akhir semester dengan jumlah 30
soal menjadi butir soal nomor 2a dan butir
butir soal dari keseluruhan kompetensi
soal nomor 3 menjadi butir soal 2b.
dasar layak diujikan kepada siswa. 7
Pembahasan
ditanyakan untuk dipahami peserta didik.
1) Alat evaluasi yang Digunakan dan
Dan bentuk soal yang diberikan oleh guru
Alasan Guru Menggunakan Alat
adalah
evaluasi
yang guru serahkan kepada peneliti.
Surabaya. hasil
wawancara
Berdasarkan wawancara pada guru
yang
Akuntansi SMA Negeri 16 Surabaya,
dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata
alasan guru menggunakan evaluasi secara
pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA
umum adalah untuk mengukur tingkat
Negeri 16 Surabaya menunjukkan bahwa
kepahaman siswa terhadap materi yang
alat evaluasi merupakan hal yang penting bagi
guru
untuk
mengukur
telah disampaikan. Kemudian alasan secara
tingkat
khusus guru memilih alat evaluasi sesuai
kepahaman siswa terhadap materi yang
dengan kompetensi dasar yang diambil
telah diberikan oleh guru sesuai dengan
antara lain; pertama, untuk kompetensi
kompetensi dasar yang telah dibebankan.
dasar 1-2 guru menggunakan ulangan
Hal ini sesuai dengan makna evaluasi pembelajaran dimana
menurut
evaluasi
Arifin
(2012)
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban
guru
harian berbentuk uraian, karena materi yang
evaluasi
sangat
penting
diajarkan
berupa
teori
yang
memerlukan pemahaman secara utuh. Jadi
dalam
apabila
melaksanakan pembelajaran. Mengingat alat
pilihan ganda
(objektif) dan uraian (subjektif) seperti
di SMA Negeri 16
Berdasarkan
bentuk soal
menggunakan
pilihan
ganda
(objektif), siswa tidak dapat menjelaskan
untuk
sesuai dengan apa yang telah ada pada
mengetahui perkembangan siswa. Guru
pemahaman siswa tanpa keluar dari pokok-
akuntansi di SMA Negeri 16 Surabaya
pokok jawaban. Hal ini sesuai dengan
menggunakan alat evaluasi berbentuk tes.
pernyataan (Depdiknas, 2008) tes bentuk
Tes yang digunakan adalah tes tertulis.
uraian
Jenis tes tertulis yang digunakan guru
mempunyai
menuntut
dalam rangka mengevaluasi siswa antara
peserta
keunggulan
yaitu
didik
untuk
mengorganisasikan gagasan dengan cara
lain Ulangan Harian, Ulangan Tengah
mengemukakan
Semester, dan Ulangan Akhir Semester
gagasan
baik yang berbentuk pilihan ganda maupun
atau
secara
mengekspresikan tertulis
dengan
menggunakan kata katanya sendiri.
uraian. Menurut Arifin (2012) bentuk tes
Selain itu, didalam pemilihan soal
seperti ini masuk kedalam tes buatan guru,
berbentuk uraian, pada kompetensi dasar
karena berdasarkan penyusunannya disusun
mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem
sendiri oleh guru dan akan diujikan kepada
informasi
siswa. Untuk itu guru membuat soal secara
hukum
logis dan rasioanal mengenai pokok-pokok
dan
dan
mendeskripsikan
dasar
laporan keuangan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan (SAK),
materi apa saja yang patut dan seharusnya
guru 8
menginginkan
peserta
didik
mengemukakan
jawaban
menurut
disyaratkan
sesuai
dengan
target
pemahamanya tanpa meninggalkan pokok-
kompetensi dalam silabus atau kurikulum
pokok jawaban yang benar. Dengan alasan
dan dapat memberikan informasi mengenai
guru yang seperti ini, menurut Arifin
apa dan seberapa banyak materi yang telah
(2012) bahwa bentuk soal uraian yang
dipelajari oleh peserta didik. Selain itu
digunakan adalah uraian terbatas yang
pemilihan bentuk pilihan ganda dan uraian
dilihat dari segi luas sempitnya materi yang
pada ulangan tengah semester adalah
ditanyakan.
adalah untuk mengecek sejauh mana siswa terkecoh dengan jawaban yang lain. Untuk
Kedua, alasan guru menggunakan
soal uraian, digunakan untuk melihat
ulangan tengah semester dan ulangan
kepahaman siswa terhadap soal yang
harian
berbentuk analisis. Dengan menggunakan
dpilih
karena
berdasarkan
kompetensi dasar yang diajarkan dan waktu
tes
penilaian
dilaksanakan.
menyesuaikan dengan model soal yang
Misalnya, setelah guru menyampaikan
mendominasi pelajaran akuntansi, yaitu
kompetensi dasar 1 dan 2 yang terdapat
menghitung dan menganalisa. Siswa harus
pada rencana pelaksanaan pembelajaran,
mempraktikan soal yang diberikan yaitu
guru segera melakukan penilaian terhadap
menjawab pada lembar jawaban
anak didik melalui ulangan harian 1, untuk
menghitung soal yang telah disediakan.
yang
harus
waktu selanjutnya, ketika pembelajaran telah sampai pada
batas
tertulis
Ketiga,
pertengahan
dengan
bentuk
ulangan
bentuk
uraian,
akhir
soal
guru
dengan
semester
pilihan
ganda
semester, guru menerapkan ulangan tengah
diterapakan
semester dimana materi yang disampaikan
kompetensi dasar 1-6 secara keseluruhan,
adalah sebagian dari kompetensi dasar 3
sehingga siswa terfokus dengan jawaban
yaitu
yang sudah ada dan untuk mempersingkat
tentang
menafsirkan
persamaan
akuntansi. Kemudian ulangan harian
agar
dapat
mencakup
2
waktu pengujian keseluruhan kompetensi
diterapkan ketika seluruh kompetensi dasar
dasar di semester 1 tahun ajaran 2012/2013.
3 tentang menafsirkan persamaan akuntansi
Sehingga
telah disampaikan guru. Hal ini sesuai
memperhitungkan waktu pengerjaan. Hal
dengan salah satu kriteria tes yang baik,
ini sesuai yang dikemukakan Arifin (2012)
menurut
Adanya
bentuk tes seperti ini dapat dikatakan
kesesuaian materi yang diujikan dan target
sebagai tes kemampuan (power test) dan tes
kompetensi yang dicapai melalui materi
kecepatan (speed test)
yang
dapat
waktu yang sudah ditentukan, peserta didik
atau
harus memperhitungkan ketepatan dalam
peserta didik mana yang telah mencapai
menjawab. Maka dari itu guru harus
tingkat
menghitung waktu yang logis, rasional dan
Depdiknas
diajarkan.
menginformasikan
(2008)
Hal
ini
tentang
pengetahuan
siapa
tertentu
yang 9
melatih
siswa
dalam
karena didalam
proporsional. Disamping itu, kelebihan tes
akuntansi sebagai sistem informasi dan
tertulis bentuk pilihan ganda adalah dapat
mendeskripsikan dasar hukum dan laporan
mengukur kemampuan siswa secara nyata.
keuangan
Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008)
keuangan (SAK). Berdasarkan hasil telaah
Keunggulan soal bentuk pilihan ganda
ahli untuk soal ulangan harian1 dinyatakan
salah satunya
layak,
adalah dapat mengukur
kemampuan/perilaku
karena
standar
akuntansi
menghasilkan
rata-rata
objektif.
kelayakan sebesar 77,08%. Berdasarkan
Selain itu didalam ulangan akhir semester
prinsip evaluasi yang baik menurut Arifin
terdapat bentuk soal uraian yang digunakan
(2012) ulangan harian 1 bentuk uraian telah
untuk
sesuai dengan prinsip alat evaluasi yaitu
mengukur
secara
sesuai
kepahaman
sebagian
materi yang telah disampaikan di semester
relevan, yang
1.
digunakan kompetensi,
2) Kelayakan Alat Evaluasi Pada Mata
artinya instrumen yang sesuai
dengan
kompetensi
standar
dasar
dan
Indikator yang ada.
Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di
Ditinjau dari aspek materi, butir soal
SMA Negeri 16 Surabaya
nomor 1 sampai dengan nomor 10 berada Kelayakan berdasarkan dari
pada
hasil
kategori
layak
dengan
skor
telaah ahli tentang alat evaluasi yang
keseluruhan 824. Untuk aspek konstruksi,
digunakan di SMA Negeri 16 Surabaya
butir soal nomor 1 sampai dengan 10
Kelas XI IPS untuk mata pelajaran
memperoleh rata-rata 82,5%. Sedangkan
akuntansi terdapat jenis tes alat evaluasi
aspek Bahasa dan Budaya berada pada
yang berbentuk soal uraian (subjektif) dan
kategori keseluruhan sangat layak. Aspek
soal pilihan ganda (objektif). Dari soal
yang telah terdapat pada soal ulangan
tersebut
harian
terbagi
dalam beberapa
soal
1 bentuk uraian sesuai dengan
ulangan yaitu soal ulangan harian, soal
kriteria tes yang baik yang dikemukakan
ulangan tengah semester, soal ulangan
oleh
akhir semester. Berdasarkan hasil telaah
validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai
ahli alat evaluasi untuk mata pelajaran
dengan
akuntansi pada tiap – tiap soal, kelayakan
kesejajaran antara tes yang digunakan dan
alat evaluasi diperoleh hasil sebagai berikut
kriteria penilaian yang telah disediakan.
:
Aspek rata-rata tertinggi per butir soal dari
Arikunto
kriteria,
(2010)
Tes
dalam
arti
memiliki
memiliki
Sesuai data yang telah tersaji dalam
ulangan harian 1 semester ganjil ini
penjabaran alat evaluasi yang pertama
diperoleh dari aspek ketepatan Bahasa atau
berjenis tes tertulis dalam bentuk uraian
Budaya. Dimana kesesuaian sub aspek
(subyektif) yang didalamnya terdapat 10
bahasa/budaya dapat dilihat dari Direktorat
butir soal. Dimana kompetensi dasar pada
Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2010)
ulangan harian 1 adalah mendeskripsikan
terdiri dari sub aspek 10
rumusan kalimat,
penggunaan bahasa
penggunaan
Perolehan hasil kelayakan diperoleh dari
ungkapan, dan penggunaan ungkapan yang
aspek materi, konstruksi dan budaya per
tidak menyinggung perasaan mendapatkan
keseluruhan
prosentase rata-rata kelayakan teringgi
kategori sangat layak. Ditinjau dari aspek
yaitu mencapai 90%. Hal ini membuktikan
materi butir soal 1-5 memperoleh skor
bahwa
menerapkan aspek
487,5. Dari aspek konstruksi memperoleh
bahasa/budaya sangat baik pada ulangan
skor nilai dari 2 telaah ahli yaitu sebesar
harian. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal
470 sedangkan untuk aspek bahasa dan
ulangan harian 1 layak diujikan kepada
budaya untuk soal ulangan tengah semester
peserta didik.
bentuk pilihan ganda memperoleh skor
guru
Berbeda
baku,
telah
mendapatkan
utuh yaitu 500. Dari ketiga aspek pada
ulangan tengah semester ini berbentuk
ulangan tengah semester bentuk pilihan
pilhan
uraian
ganda aspek konstruksi memperoleh skor
(objektif) yang terdiri masing-masing 5
paling rendah dibanding 3 aspek yang lain
butir soal dan 3 butir soal. Dimana
dari 5 butir soal yang ada. Hasil dari skor
kompetensi dasar yang diujikan pada kedua
utuh tersebut diperoleh dari pemberian nilai
alat evaluasi ini sama yaitu menafsirkan
penuh pada setiap butir soal. Hal ini dapat
persamaan akuntansi. Berdasarkan hasil
disimpulkan bahwa sub aspek yang ada,
telaah ahli untuk soal ulangan tengah
pada ketiga aspek materi, konstruksi dan
semester
bahsa/budaya sesuai dengan kriteria yang
dinyatakan
ulangan
soal
harian,
ganda
dengan
butir
(subjektif)
bentuk
dan
pilihan
sangat
ganda
layak,
ini
karena
terdapat
menghasilkan rata-rata kelayakan sebesar
pada
Direktorat
Pembinaan
Sekolah Menengah Atas (2010).
97,16%. Perolehan kategori kelayakan pada
Pada ujian tengah semester bentuk
soal bentuk pilihan ganda lebih tinggi
uraian mencapai kriteria penilaian sangat
dibanding uraian, dipengaruhi oleh faktor
layak dengan rata-rata sebesar 82,5%.
yang telah disebutkan oleh Suprananto
Penilaian tersebut bukan hanya diperoleh
(2012) yaitu semakin banyak jumlah soal,
kriteria penilaian yang sama pada setiap
semakin tepat suatu tes dan
semakin
butir soal ditinjau dari aspek yang ada. Hal
objektif pemberian skor akan semakin baik
ini dapat dilihat dari aspek konstruksi, dari
suatu tes. Hal ini dapat dibuktikan pada
3 butir soal yang terdapat pada uraian
soal ujian tengah semester, pada bagian
dalam ulangan tengah semester bentuk
pilihan ganda butir soal yang diujikan lebih
uraian, kedua penelaah memberikan kriteria
banyak dibanding bentuk uraian sehingga
penilaian yang rata-rata
berpengaruh pada kategori kelayakan dan
sebesar 50% untuk setiap butir soal.
skor setiap butir soal pilihan ganda bersifat
Ditinjau dari 4 sub aspek pada aspek
stabil dibandingkan soal uraian yang
konstruksi yang terdapat pada Direktorat
berbeda setiap butir soalnya.
Pemibinaan Sekolah Menengah Atas yang 11
cukup
layak
terdiri penggunaan kata tanya atau perintah,
memperoleh kriteria penilaian kelayakan
petunjuk pengerjaan, pedoman penskoran
sangat layak yang mencapai rata-rata
dan keterbacaan tabel, gambar, grafik
78,75%. Aspek yang telah terdapat pada
dengan jelas. Didalam ulangan tengah
soal ulangan harian 1 bentuk uraian sesuai
semester bentuk uraian ini guru belum
dengan
menerapkan sub aspek yang ada pada aspek
dikemukakan oleh Arikunto (2010) Tes
konstruksi dengan maksimal dibandingkan
memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya
dengan aspek materi dan bahasa/budaya.
sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki
Ditinjau
dan
kesejajaran antara tes yang digunakan dan
bahasa/budaya dari butir soal nomor 1
kriteria penilaian yang telah disediakan.
sampai dengan nomor 3 memperoleh
Hal tersebut dapat dibuktikan pada rata-rata
kategori penilaian kelayakan yang sama
tes yang diperoleh pada ulangan harian 2.
yaitu sangat layak dari keseluruhan butir
Dari ketiga aspek yang ada pada hasil
soal.
lembar telaah, aspek materi dan bahasa /
dari
Aspek
memperoleh
aspek
bahasa skor
materi
dan
yaitu
budaya
tes
yang baik
yang
dari
budaya dari 3 butir soal yaitu nomor butir
Namun secara
soal 1, 2a dan 2b memperoleh kriteria
keseluruhan sesuai dengan rata-rata skor
sangat layak. Sedangkan untuk aspek
yang diberikan oleh 2 penelaah bahwa soal
konstruksi kedua penelaah memberikan
ulangan tengah semester bentuk uraian
kriteria layak untuk masing-masing butir
sangat layak untuk diujikan kepada siswa.
soal. Pemberian skor 0 oleh kedua penelaah
Hal ini telah sesuai dengan tujuan analisis
pada salah satu sub aspek konstruksi yaitu
alat evaluasi yaitu tujuan analisis untuk
dikarenakan
membantu meningkatkan tes melalui revisi
dalam soal. Hal ini tentu mengurangi skor
atau membuang soal yang tidak efektif,
pada sub aspek konstruksi yang tercantum
serta
pada
keseluruhan butir soal.
untuk
280
kriteria
mengetahui
informasi
belum
Direktorat
adanya
penskoran
Pembinaan
Sekolah
diagnostik pada siswa apakah mereka
Menengah Atas. Ditinjau dari aspek materi
sudah/belum memahami materi yang telah
dan bahasa/budaya dari butir soal nomor 1
diajarkan (Depdiknas, 2008)
sampai dengan nomor 2b memperoleh
Berdasarkan hasil data yang tersaji
kategori penilaian kelayakan yang sama
pada ulangan harian 2 bentuk uraian
yaitu
dengan
memperoleh
kompetensi
dasar
3,
dimana
sangat
layak
masing-masing
skor
287,5 aspek
dan
300.
kompetensi dasar yang digunakan sama
Sedangkan
untuk
dengan ulangan tengah semester. Pada
memperoleh
rata- rata penilaian dengan
ulangan harian 2 butir soal yang diujikan
kategori layak untuk keseluruhan nomor
terdiri dari
2 butir soal dimana soal
dengan skor 200. Tetapi secara keseluruhan
tersebut tersusun dari no 1, 2a dan 2b. Dari
butir soal yang terdapat pada ulangan
keseluruhan butir soal, ulangan harian 2
harian 2 sangat layak diujikan kepada 12
konstruksi
siswa,
karena
interprestasi
berada
pada ≥
penilaian
61%
kriteria
bahasa/budaya.
sesuai
Dari
aspek
materi
memperoleh skor 3.000 dari keseluruhan
interpretasi yang dikemukakan ( Riduwan,
butir
soal.
Untuk
apek
konstruksi
2011)
meperoleh skor 2.840 dari keseluruhan
Berdasarkan data yang tersaji pada
butir soal. Aspek Bahasa dan budaya
ulangan akhir semester yang berbentuk
memperoleh skor 3.000. Dari ketiga aspek
pilihan
diatas aspek materi dan bahasa/ budaya
ganda
(objektif)
dan
uraian
(subjektif). Pada ulangan akhir semester
mencapai
guru mengujikan semua kompetensi dasar
keseluruhan kategori sangat layak. Bentuk
yang ada pada semester 1 yaitu dari
soal pilihan ganda paling sesuai dengan Hal
kompetensi dasar 1 sampai dengan 6. Pada
ini dapat dilihat pada Direktorat Pembinaan
soal
kriteria
Sekolah
sebesar
analisisnya
pilihan
penilaian
ganda
sangat
mencapai
layak
yaitu
skor
maksimal
Menengah
Atas
mencakup
diamana
pertimbangan
98,22%. Pencapaian kriteria sangat layak
validitas
diperoleh dari pemberian skor maksimal
bahasa/budaya.
pada ketiga aspek yaitu aspek materi,
Sedangkan
konstruksi dan bahasa/budaya sehingga
semester bentuk uraian yang terdiri dari 5
keseluruhan
soal
butir soal memeperoleh kriteria penilaian
memeperoleh kategori penilaian sangat
sebesar 86,67% dengan tafsiran sangat
layak. Perolehan kategori kelayakan pada
layak. Pada ulangan akhir semester bentuk
soal bentuk pilihan ganda cenderung lebih
uraian skor maksimal diperoleh dari aspek
tinggi dibanding uraian, hal ini dipengaruhi
bahasa / budaya yang mencapai rata-rata
oleh faktor yang telah disebutkan oleh
100% dari 4 sub aspek yang ada. Kedua
Suprananto (2012) yaitu semakin banyak
penelaah memberikan skor penuh pada
jumlah soal, semakin tepat suatu tes dan
aspek bahasa/budaya. Dapat disimpulkan
semakin objektif pemberian skor akan
bahwa pada ulangan akhir semester bentuk
semakin baik suatu tes. Hal ini dapat
uraian, guru telah menerapkan sub aspek
dibuktikan
yang ada dalam aspek bahasa/budaya yang
dari
pada
setiap
soal
butir
ulangan
akhir
materi,
dengan
pada
soal
ulangan
akhir
tercantum
soal yang diujikan lebih banyak dibanding
Sekolah
bentuk uraian sehingga berpengaruh pada
rumusan kalimat, penggunaan bahasa baku,
kategori kelayakan dan skor setiap butir
penggunaan ungkapan, dan penggunaan
soal
ungkapan
ganda
bersifat
stabil
Direktorat
dan
semester, pada bagian pilihan ganda butir
pilihan
pada
konstruksi
Menengah
yang
Atas
tidak
Pembinaan antara
lain
menyinggung
dibandingkan soal uraian yang berbeda
perasaan. Hal ini telah sesuai dengan tujuan
setiap butir soalnya.
analisis alat evaluasi yaitu tujuan analisis
Pencapaian tersebut dapat dilihat dari
untuk membantu meningkatkan tes melalui
ketiga aspek yaitu materi, konstruksi,
revisi atau membuang soal yang tidak 13
efektif, serta untuk mengetahui informasi
layak diujikan oleh guru pada mata
diagnostik pada siswa apakah mereka
pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA
sudah/belum memahami materi yang telah
Negeri 16 Surabaya.
diajarkan (Depdiknas, 2008).
Saran
Simpulan dan Saran
Terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh penelititi
Simpulan
berdasarkan
dan
penelitian yang telah dilaksanakan, pertama
pembahasan dapat di simpulkan, jenis alat
penggunaan alat evaluasi yang diterapkan
evaluasi
oleh guru hanya terbatas pada jenis tes
Berdasarkan
yang
hasil
penelitian
digunakan
pada
mata
pelajaran akuntansi kelas XI IPS pada SMA
tertulis
Negeri 16 Surabaya adalah alat evaluasi
selanjutnya dilakukan pada alat evaluasi
jenis tes. Adapun
yang
non tes yang dapat diterapkan pada
digunakan adalah tes tertulis. Bentuk tes
pelajaran akuntansi. Sehingga penelitian
tertulis
selanjutnya
yang
bentuk
tes
diterapkan
pada
materi
akuntansi adalah bentuk pilihan ganda
diketahui
(Objektif) dan Uraian (Subjektif). Alasan
maksimal.
diharapkan
Kedua,
guru memilih menerapkan jenis tes adalah
lebih hasil
pada
lengkap
penelitian
dan
kelayaakannya
Pelaksanaan
dapat secara
evaluasi
untuk mengukur sejauh mana kepahaman
seharusnya dilakukan sesuai dengan jumlah
belajar siswa terhadap materi yang telah
kompetensi dasar yang sudah ada. Dan
menyesuaikan
penelitian ini hanya membahas tentang
dengan jenis materi yang telah disampaikan
kelayakan alat evaluasi diharapkan pada
baik bentuk teori maupun analisa.
penelitian selanjutnya perlu ditambahkan
Hasil kelayakan alat evaluasi yaitu
bagaimana respon siswa, agar penilaian
untuk soal ulangan harian 1 bentuk urain
terhadap penggunaan alat evaluasi lebih
disampaikan
dan
maksimal.
kompetensi dasar 1 dan 2 dinyatakan layak, kelayakan untuk soal ulangan tengah
Daftar Rujukan
semester kompetensi dasar 3 bentuk pilihan
Amalia A. N., dan Widayati, A. 2012. Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,(Online), Vol. X, No. 1. 2012. Yogyakarta.(http//www.journal.uny.ac .id, diakses 24 April 2013). Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar
ganda dinyatakan sangat layak dan uraian dinyatakan
sangat
layak.
Sedangkan
ulangan harian 2 dengan kompetensi dasar 3 dinyatakan layak, kelayakan soal ulangan akhir semester kompetensi dasar 1–6 bentuk pilihan ganda dinyatakan sangat layak dan untuk soal ulangan akhir
Evaluasi Pendidikan (cetakan 11).
semester bentuk uraian dinyatakan layak.
Jakarta: Bumi Aksara
Dapat disimpulkan bahwa soal tersebut
14
Arifin, Zaenal. 2012. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Direktorat Pembinaan SMA 2010 tentang Juknis Analisis Butir Soal di SMA (Online). (http://suaidinmath.files.wordpress.c om) diakses 24 April 2013. Fauchy, Ahmad. 2012. Sistem Pendidikan Indonesia. Edukasi kompasiana (Online). (http//Edukasi Kompasiana.com) diakses 29 Maret 2013. Kurniawan. 2001. Arah Pendidikan Nasional Memasuki Milenium Ketiga. Suara Pembaharuan, (Online). (http://umj.ac.id) diakses 28 Februari 2013. Riduwan. 2011. Dasar- dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Jakarta : Graha Ilmu. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem Pendidikan Nasional :dikti.go.id Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional : dikti.go.id
15
16