UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA SISWA KELAS 4 DI SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANGTAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : NURUL MAUNAH NIM 11412001
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI SALATIGA 2015 i
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara Pelajar no 2 telp (02988) 323706, 323433 Salatiga, 50721 Website: www.iainsalatiga.ac.id,Email:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksidandiperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama
: NurulMaunah
NIM
: 11412001
Fakultas
: TarbiyahdanIlmuKeguruan
ProgamStudi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul
: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Akhlak Terpuji Melalui Penerapan Model Pembelajaran Reading Guide Pada Siswa Kelas 4 Di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab.Magelang Tahun Ajaran 2014/2015.
Telah kami setujuiuntukdimunaqosahkan.
iii
SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA SISWA KELAS 4 DI SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB.MAGELANG TAHUN AJARAN 2014/2015 DISUSUN OLEH NURUL MAUNAH NIM: 114 12 001 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyahdan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29Agustus 2015dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam xx
iv
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
:NurulMaunah
NIM
: 114 12 001
Fakultas
: TarbiyahdanIlmuKeguruan
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam (PAI)Ekstensi
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Manfaatkan waktu untuk kebaikan”
PERSEMBAHAN
Kepada suamiku yang mendukungku untuk mencari ilmu Kepada
kedua
orang
tuaku
yang
selalu
mendoakan setiap langkahku Kepada sahabat-sahabat
dan teman-teman
ekstensi 2012/2013 semuanya Kepada Sekolah
Bapak
Sariyo,
SDN
S.Pd.,selaku
Baleagung
Kepala
yang
memberikan bantuannya kepada peneliti
vi
telah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Upaya MeningkatkanPrestasiBelajar PAI Materi Akhlak Terpuji Melalui Penerapan Model Pembelajaran Reading Guide Kelas 4 Di SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab.MagelangTahunAjaran 2014/2015”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FakultasTarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Ruhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). 4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 6. Bapak Sariyo, S.Pd, selaku kepala sekolah di SDN Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang yang telah membantu dalam penelitian ini. 7. Kedua orang tuaku, suamiku, anakku, telah memberikan dukungan moril dan materil dalam penyusunan skripsi ini. 8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 9. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini. vii
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasn dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 31 Agustus2015 Penulis
NurulMaunah
viii
ABSTRAK Maunah, Nurul. 2015. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Akhlak Terpuji Melalui Penerapan Model Pembelajaran Reading Guide Kelas 4 Di SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab.MagelangTahun Ajaran 2014/2015. Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Progam Ekstensi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd. Kata kunci : Prestasi Belajar PAI, Model Pembelajaran Reading Guide Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide pada siswa kelas 4 SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang Tahun Ajaran 2014/2015. Subyek penelitian sebanyak 15 orang, terdiri dari 8 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 sampai 30 Maret 2015. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiridari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes tertulis dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini yaitu dengan membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II diperoleh data seperti berikut: KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah 70, sebelum menggunakan model pembelajaran reading guide hanya ada40 % (6 siswa) yang tuntas, sedangkan 60% (9 siswa) belum memenuhi KKM. Setelah penggunaan model pembelajaran reading guide dalam pelajaran PAIpadasiklus I diperoleh data 73% (11 siswa) tuntasdan 27% (4siswa) tidak tuntas, sehingga terjadi peningkatan sebesar 33% dibandingkan pada prasiklus. Setelah itu dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan prestasi belajar pada siklus II yaitu sebesar 93% (14siswa) tuntas dan 27% (4 siswa) belum memenuhi KKM. Dengan demikian dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 20 %. Prosentase Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus II ini mencapai 93% dengan nilai rata-rata 75.33. Dengan kata lain sudah memenuhi indicator keberhasilan yang ditentukan yaitu prosentase Kriteria Ketuntasan Klasikal sebesar 85% dengan standar KKM 70.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ...................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
iv
DEKLARASI .....................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................
vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii ABSTRAK .........................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1 B. RumusanMasalah............................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5 D. Hipotesis PenelitiandanIndikatorKeberhasilan............................
5
E. KegunaanPenelitian.......................................................................
5
F. DefinisiOperasional.......................................................................
6
G. Metode Penelitian..........................................................................
8
x
1.
RancanganPenelitian ............................................................
8
2.
SubyekPenelitian ..................................................................
9
3.
Langkah-langkah Penelitian .................................................
9
4.
InstrumenPenelitian .............................................................. 12
5.
PengumpulanData ................................................................ 13
6.
Analisis Data ........................................................................ 14
H. Sistematika Penulisan..................................................................... 15 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. PrestasiBelajar ................................................................................ 17 1. Pengertian PrestasiBelajar ........................................................ 17 2. Faktor-faktor yang MempengaruhiPrestasiBelajar................... 18 3. TipePrestasiBelajar ................................................................... 22 4. Alat-alatuntukMengukurPrestasiBelajar .................................. 27 B. Mata Pelajaran PAI ......................................................................... 29 1. PengertianPendidikan Agama Islam (PAI)............................... 29 2. TujuandanFungsiPendidikan Agama Islam .............................. 30 3. RuangLingkupPendidikan Agama Islam .................................. 32 4. StandarKompetensidanKompetensiDasar Mata PelajaranPAI SD Kelas IV .................................................................................... 33 C. MateriAkhlakTerpuji ...................................................................... 35 1. MeneladaniKisahNabi Ibrahim a.s. .......................................... 35 2. MeneladaniKisahNabi Ismail a.s .............................................. 38 xi
D. Model Pembelajaran Reading Guide .............................................. 40 1. Pengertian Model Pembelajaran Reading Guide ...................... 40 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Reading Guide ........... 41 3. Kelebihan Reading Guide ......................................................... 41 4. Kekurangan Reading Guide ..................................................... 42 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.DeskripsiAwal (PraSiklus) .............................................................. 43 B.DeskripsiPelaksanaanSiklus I .......................................................... 45 C.DeskripsiPelaksanaanSiklus II ......................................................... 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN A. DeskripsiHasilPenelitian .............................................................. 52 B. Pembahasan .................................................................................. 54 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................. 60 B. Saran ............................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel3.1.Nilai Ulangan Harian .......................................................................... 43 Tabel 3.2. Hasil Evaluasi Pra Siklus .................................................................. 44 Tabel 3.3. Daftar Nama Siswa Kelas 4 SD Negeri Baleagung Tahun Ajaran 2014/2015 .......................................................................................... 44 Tabel4.1. Nilai Ulangan Harian Pra Siklus ........................................................ 52 Tabel4.2. Nilai Evaluasi I................................................................................... 53 Tabel4.3. Nilai Evaluasi II ................................................................................. 54 Tabel4.4. Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus .............................................. 55 Tabel4.5. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan ................................................... 59
xiii
DAFTAR GAMBAR
Bagan 1.1.Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral ..........................
9
Gambar 4.1.Prosentase Nilai Evaluasi Siklus I .................................................. 56 Gambar 4.2.Prosentase Nilai Evaluasi Siklus II ............................................... 58
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan PembelajaranSiklus II
Lampiran 3
Data Nilai Ulangan PAI Pra Siklus
Lampiran 4
Dokumentasi
Lampiran 5
Profil SD Negeri Baleagung
Lampiran 6
Surat-surat
Lampiran 7
Daftar Riwayat Hidup
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 12 ayat 1 butir a yang menyatakan bahwa “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama” (UU No 20/2003, Sisdiknas:9).
Dengan kata lain, apabila dalam satuan
lembaga pendidikan ada peserta didik yang beragama Islam maka mereka berhak mendapatkan pendidikan agama Islam dan diajarkan oleh guru yang beragama Islam. Islam dengan tegas telah mewajibkan agar umatnya melakukan pendidikan, sebagaimana firman Allah, dalam surat At-Taubah ayat 122 :
Artinya : Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(Q.S. At Taubah : 122) Sasaran Pendidikan Agama Islam tertuju pada pembentukan sikap, 1
akhlak atau mental anak didik dalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat dan alam atau sesama makhluk. Anak adalah cerminan masa xvi
depan, pendidikan anak harus benar-benar diperhatikan agar bakat mereka tersalurkan dalam kegiatan yang positif, yaitu di antaranya
dengan
memasukkan anak ke dalam jenjang pendidikan yang formal ataupun yang non formal. Penanaman nilai agama Islam kepada mereka merupakan syarat mutlak untuk mencapai nilai keharmonisan dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Nilai-nilai tersebut dapat dijadikan pondasi agar mereka tidak keluar dari ajaran-ajaran agama. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama tidaklah mudah, jika dilihat sekilas materi yang disampaikan terlihat mudah untuk dipahami, akan tetapi fakta yang ditemukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar Pendidikan Agama Islam, bahkan ada siswa yang sampai malas untuk mengikuti pelajaran Agama Islam, ini dikarenakan kurang termotivasinya siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut. Dengan demikian dalam pembelajaran Agama di tingkat Sekolah Dasar perlu adanya modifikasi dalam penyampaian materi. Penggunaaan strategi belajar yang tepat diharapkan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran. Ketika siswa sudah termotivasi secara otomatis prestasi/hasil belajar mereka juga akan menjadi lebih baik dan mampu mencapai KKM. Prinsip utama dari proses pembelajaran adalah adanya proses keterlibatan seluruh atau sebagian potensi siswa dan kebermaknaannya bagi diri sendiri dan kehidupannya saat ini dan masa mendatang (Kusnandar, 2011:293). Menurut Kusnandar (2011:329) bahwa melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan menggunakan cara atau metode dan media mengajar yang bervariasi diyakini dapat membangkitkan motivasi belajar xvii
siswa, sehingga akan membantu peningkatan prestasi belajar. Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode, strategi, dan media pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi/hasil belajar siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus guru PAI di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang, diperoleh prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah. Rendahnya hasil belajar ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM. Dari seluruh siswa yang berjumlah 15 siswa, hanya 6 siswa yang sudah mencapai KKM. Pada penelitian ini, nilai Ketuntasan PAI yaitu 70 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 85%. Dengan demikian, diperlukan langkah solutif untuk memecahkan permasalahan tersebut. Disini guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas suatu materi pembelajaran. Bahkan jika diperlukan guru mengadakan atau membuat alat peraga atau media untuk memperjelas penyampaian materi yang akan disampaikan di kelas. Berdasarkan telaah guru dan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi perilaku akhlak terpuji, peneliti mencoba mencari satu solusi dalam pembelajaran yang nantinya akan mengatasi kesulitan belajar, yaitu dengan menggunakan model yang lebih menyenangkan dan siswa dituntut aktif dalam proses KBM. Banyak model ditemukan guna mengoptimalkan hasil belajar, salah satunya adalah model pembelajaran reading guide.
Model pembelajaran
reading guide diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif xviii
dan memudahkan peserta didik untuk fokus dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Model pembelajaran reading guide akan membantu siswa untuk menghilangkan sifat malas membaca, karena metode ini menuntun siswa untuk membaca materi yang diberikan. Melalui langkah setiap peserta didik mendapatkan bacaan, yang mana bacaan tersebut membimbing jawaban pertanyaan atau kisi-kisi yang ada maka peserta didik akan lebih terfokus dalam memahami pelajaran. Dengan menuntun dan mengarahkan bahan bacaan, diharapkan akan merangsang daya ingat dan konsentrasi peserta didik terhadap pelajaran yang disampaikan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Akhlak Terpuji Melalui Penerapan Model Pembelajaran Reading Guide Pada Siswa Kelas 4 di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: Apakah penggunaan model pembelajaran reading guide dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji pada siswa kelas 4 di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
xix
Untuk meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji melalui model pembelajaran reading guide pada siswa kelas 4 di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Penggunaan metode reading guide dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji pada siswa kelas 4 di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Indikator Keberhasilan Penerapan metode reading guide ini dikatakan efektif, apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut: Prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji setelah menggunakan model pembelajaran reading guide mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70,
dan banyaknya siswa yang
memperoleh nilai 70 ke atas minimal 85 %. E. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Menambah khazanah pengetahuan akademik dan wawasan bagi para mahasiswa dan guru. b. Memberi perspektif baru dalam dunia pendidikan, terutama media pembelajaran dan sumber belajar dalam mata pelajaran PAI. c. Dapat dijadikan masukan bagi peneliti-peneliti lain yang melakukan penelitian serupa di masa yang akan datang. d. Dapat memberikan wawasan dan pengalaman bagi penulis sebagai pendidikan dan pembelajaran, khususnya mata pelajaran PAI. xx
2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa 1) Siswa lebih mudah memahami konsep materi 2) Memotivasi siswa untuk semangat belajar PAI b. Manfaat bagi guru 1) Sebagai masukan untuk menguatkan kemampuannya dalam menyampaikan materi pelajaran melalui model reading guide. 2) Memberikan
variasi
baru
dalam
menggunakan
model
3) Sebagai salah satu pertimbangan dalam menerapkan
model
pembelajaran
pembelajaran. F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prostate” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Arifin, 1991:2-3). Sedangkan kata belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 1995:2). Dengan demikian, yang dimaksud prestasi belajar pada penelitian ini adalah hasil belajar berupa tes tertulis dalam hal ini mapel PAI materi akhlak terpuji yang dicapai oleh
peserta didik setelah melakukan
aktivitas belajar dengan menggunakan model pembelajaran reading guide. Sehingga apabila nilai ulangan siswa minimal mencapai 70 dan
xxi
siswa yang mencapai KKM minimal 85% dari jumlah seluruh siswa di kelas. 2. Materi PAI Materi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar mencakup 4 aspek yaitu Al Qur‟an, Aqidah, Tarikh, Akhlak, dan Fiqh. Pada penelitian ini, penulis mengambil materi akhlak terpuji dengan sub materi meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. 3. Model Pembelajaran Reading Guide Model pembelajaran Reading guide adalah salah satu strategi pembelajaran aktif (active learning) yang memandu peserta didik untuk membaca panduan yang disiapkan oleh guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan waktu yang sudah ditentukan, disisi lain guru juga akan memberi pertanyaan yang membahas seputar materi yang telah dibaca peserta didik (Ismail, 2008:80). Karakteristik utama dari model pembelajaran reading guide ini adalah siswa lebih terfokus dalam memahami suatu materi pokok. Adapun langkah-langkah model pembelajaran reading guide adalah sebagai berikut: a. Tentukan bacaan yang akan dipelajari. b. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih. c. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada peserta didik.
xxii
d. Tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan dan kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan, e. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. f. Pada akhir pembelajaran, berilah ulasan dan penjelasan secukupnya. g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan (action research). Sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-menerus, dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada
upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat
(Arikunto, 2007:2). Sementara itu, menurut Suyanto dalam Basrowi dan Suwandi (2008:26) Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional. Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam
bentuk
spiral
yang
menyangkut
perencanaan,
tindakan,
pengamatan, dan refleksi (Kemmis & McTaggart dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:26). xxiii
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Bagan 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model spiral (Arikunto, dkk., 2006:16) 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab. Magelang Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 15 orang siswa terdiri dari 7 putra dan 8 putri. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 sampai 30 Maret 2015. 3. Langkah-langkah Penelitian Penelitian tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan siklus pertama tadi, guru akan mengetahui letak keberhasilan dan kegagalan atau hambatan yang dijumpai pada siklus pertama tersebut. Oleh karena itu, guru merumuskan kembali rancangan xxiv
tindakan unruk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua ini dapat berupa kegiatan sebagaimana yang dilakukan pada siklus pertama, tapi sudah dilakukan perbaikan-perbaikan atau tambahan-tambahan berdasarkan hambatan atau kegagalan yang dijumpai pada siklus pertama. a. Siklus I 1) Perencanaan Tindakan a) Merencanakan materi pembelajaran akhlak terpuji yaitu meneladani Nabi Ibrahim a.s. dengan menerapkan model pembelajaran Reading Guide b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c) Menyusun lembar pengamat aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. d) Menyiapkan tes dengan materi akhlak terpuji dengan sub materi meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario Reading Guide, adapun kegiatannya: a) Guru
memberikan
informasi
awal
tentang
jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas. b) Guru menyajikan materi pelajaran c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan model Reading Guide. d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas. xxv
e) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus I. 3) Pengamatan Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan model Reading Guide, serta mengetahui kendala yang dihadapi
dalam
menerapkan
pembelajaran
yang
sedang
berlangsung. 4) Refleksi Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II. b. Siklus II Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti melakukan tindakan II. Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu : 1) Perencanaan a) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I. b) Menyusun RPP. c) Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan yang meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
xxvi
d) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif yang diberikan pada akhir siklus. 2) Pelaksanaan Tindakan a) Guru
memberikan
informasi
awal
tentang
jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas. b) Guru menyajikan materi pelajaran c) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP . menggunakan model Reading Guide. d) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas. e) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus II. 3) Pengamatan Pengamatan
terhadap
pembelajaran
yang
sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya. 4) Refleksi. Semua data-data dari observasi tindakan dikumpulkan dan dianalisis. Setelah akhir siklus II ini diharapkan model pembelajaran dengan Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akhlak terpuji. 4. Instrumen Penelitian a. Tes tertulis Tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model reading guide dalam xxvii
materi akhlak terpuji. Soal tes berisi pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan sub materi meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang sudah disampaikan atau diajarkan. b. Pedoman dokumentasi Dokumentasi pada penelitian ini berisi peristiwa dan momentum yang mengambarkan perilaku dan aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada setiap siklus dimulai dari awal sampai akhir tindakan siklus. Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut: a. Tes Tertulis Tes tertulis dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan untuk memperoleh data kuantitatif dari siswa dalam materi akhlak terpuji. Tes ini terdiri dari tes obyektif dan tes subyektif. b. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh data yang berupa foto atau gambar. Dokumentasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa selama pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi akhlak terpuji terekam dalam foto. xxviii
6. Analisis Data Menurut Tripp dalam Basrowi dan Suwandi (2008:131) analisis data merupakan proses mengurai (memecah) sesuatu ke dalam bagianbagiannya. Terdapat tiga langkah penting dalam analisis data, yaitu (1) identifikasi apa yang ada dalam data, (2) melihat pola-pola, (3) membuat interpretasi. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut: a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peneliti membandingkan pencapaian nilai dengan KKM pada setiap siklusnya dengan ketentuan jika nilai siswa
dari batas
KKM, yakni 70, maka siswa tersebut telah mencapai KKM. Apabila nilai siswa kurang dari 70, maka siswa tersebut tidak mencapai KKM. b. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2009:241) setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masingmasing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu:
xxix
kemampuan peserta didik berbeda-beda; fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, yaitu apabila siswa telah mencapai criteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah seluruh siswa dengan nilai KKM 70. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana rumus :
(Aqib, dkk., 2009:40) H. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: 1.
BAB I : PENDAHULUAN Pada bab I pendahuluan ini berisi tentang Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode penelitian yang dimana mencakup: Rancangan penelitian, Subjek peneliti, Langkah-langkah
penelitian,
Instrumen
Pengumpulan data, Analisis Data penulisan.
xxx
penelitian,
dan Sistematika
2.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab II kajian pustaka ini diuraikan sebagai pembahasan
teori
yang
menjadi
landasan
teoritik
penelitian tentang: Prestasi belajar meliputi Pengertian prestasi belajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, Tipe Prestasi Belajar, dan Alat-alat untuk Mengukur
Prestasi
Belajar.
Selanjutnya
membahas
mengenai materi akhlak terpuji, Kemudian membahas mengenai Model Pembelajaran Reading Guide yang meliputi Pengertian Model Pembelajaran Reading Guide, Langkah-langkah Reading Guide, Kelebihan Reading Guide, dan Kelemahan Reading Guide. 3.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN Pada bab III berisi: Deskripsi pelaksanaan siklus I, Deskripsi
pelaksanaan
siklus
II,
dan
Deskripsi
pelaksanaan siklus III. 4.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV membahas deskripsi hasil penelitian dan pembahasan.
5.
BAB V : PENUTUP Pada bab V merupakan bagian akhir penulisan skripsi, akan diuraikan mengenai kesimpulan akhir. Saransaran yang berhubungan dengan penelitian dari pihakpihak terkait dari subjek penelitian. xxxi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang
dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan atau pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sedangkan
prestasi belajar adalah sebagai hasil apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar (Thohirin, 2008:51). Prestasi belajar juga dapat sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, serta
sebagai lambang
pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan kepada asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (Arifin, 1988:3). Secara sederhana prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan, keterampilan, atau capaian yang diperoleh peserta didik untuk bidang studi tertentu. Prestasi belajar seperti itu diukur melalui tes. Tes semacam itu bukan hanya utnuk mengukur kemampuan individual melainkan juga untuk mengevaluasi keefektifan suatu progam pembelajaran. Dari skor tersebut dapat diperoleh informasi ketrampilan yang telah diperoleh siswa. Dengan demikian, prestasi belajar memiliki fungsi untuk memperlihatkan fungsi untuk memperlihatkan sejauh mana peserta didik mampu menampilkan keterampilan tertentu atau dengan kata lain xxxii 17
memiliki fungsi untuk mengukur capaian kompetensi tertentu. Prestasi belajar juga dapat berfungsi untuk memberikan rangsangan belajar, di samping fungsi yang lain lagi yakni untuk dijadikan petunjuk, seberapa jauh telah terjadi peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya. Hasil belajar siswa harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian standar kompetensi yang telah ditetapkan secara nasional. Penilaian pencapaian kompetensi siswa harus dilakukan secara komprehensif selama
proses
pembelajaran
berlangsung
antara
lain
melalui
ujian/ulangan harian, mingguan, bulanan, atau akhir semester. Hasil pencapaian kompetensi siswa perlu dianalisis secara berkesinambungan, yng hasilnya digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan progam tindak lanjut berupa progam pembelajaran remedial atau progam pengayaan. Penggunaan
system
penilaian
berkelanjutan
diharapkan
dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap peserta didik harus belajar tuntas untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Yamin, 2005:127). Dari beberapa pengertian di atas yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai peserta didik setelah melakukan aktivitas belajar. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang efektif. Para pakar bidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, faktor tersebut yaitu faktor internal dan eksternal (Anitah, 2008:27). xxxiii
Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi investasi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang eksternal. a. Faktor Internal 1) Fisiologis dan Psikologis Yang dimaksud faktor psikologis yaitu, kondisi jasmani dan keadaan
fungs-fungsi
fisiologis.
Faktor
fisiologis
sangat
menunjang atau melatarbelakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani sehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah. 2) Minat Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat terhadap objek masalah, maka dapat diharapkan hasilnya baik. Permasalahannya adalah bagaimana seorang pendidik harus selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa, misalnya menggunakan media yang menarik. Oleh karena itu, pendidik/pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain. 3) Kecerdasan Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang. Orang cerdas pada umumnya lebih xxxiv
mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekolah. 4) Bakat Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud. Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan, bakat merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan untuk berhasil. 5) Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang kuat pada diri anak untuk melakukan sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi. Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya
angka, ijazah, tingkatatan, hadiah, persaingan,
pertentangan, sindiran, cemoohan, dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. xxxv
b. Faktor Eksternal Faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat. 1) Faktor yang berasal dari orang tua Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagai cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis, pseudo demokratis, otoriter. Cara atau tipe mendidik yang demikian masing-masing mempunyai kebaikannya dan ada pula kekurangannya. Menurut hemat penulis, tipe mendidik sesuai dengan Al Qur‟an lebih baik dibandingkan tipe-tipe di atas. Karena orang tua dalam mencampuri belajar anak tidak akan masuk terlalu dalam. Prinsip kependidikan dalam Al Qur‟an sangat manusiawi, karena peran orang tua bisa sebagai teladan, pendamping, ataupun pendorong bagi proses pendidikan anaknya. Dalam pendidikan menurut Al Qur‟an ini berarti orang tua melakukan kebiasaankebiasaan yang positif kepada anak untuk dapat diteladani. Orang tua juga selalu memperhatikan anak selama belajar, baik langsung maupun
tidak
langsung.,
dan
memberikan
arahan-arahan
manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam belajar.
xxxvi
Dalam kaitan dengan hal ini, pergaulan lingkungan keluarga hendaknya berubah menjadi situasi pendidikan, yaitu orang tua memperhatikan anak, misalnya anak ditegur dan diberi pujian. 2) Faktor yang berasal dari sekolah Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh dan media yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut
kepribadian
guru,
kemampuan
mengajarnya.
Kebanyakan anak memusatkan perhatiannya kepada mata pelajaran yang diminati saja, sehingga mengakibatkab nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketrampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dan pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu, menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar. 3) Faktor yang berasal dari masyarakat Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Lingkungan masyarakat memberikan pengaruh yang sangat besar kepada anak. Lingkungan masyarakat di sekolah, misalnya guru, staf sekolah, dan teman sekelas juga dapat mempengaruhi prestasi belajar anak. 3. Tipe Prestasi Belajar Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional rumusan tujuan pendidikan, menggunakan klasifikasi tujuan dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni kognitif, afektif dan psikomotoris (Sudjana, 1991:22): xxxvii
a. Ranah Kognitif Istilah
cognitive
berasal
dari
kata
cognition
yang
padanannya knowing, berarti mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagaisalah satu dominan atau wilayah/ ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan keyakinan. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 1) Pengetahuan. Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual di samping pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh, ataupun nama-nama kota. Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasainya materi sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman konsep-konsep lainnya.
xxxviii
2) Pemahaman. Tipe hasil belajar lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. 3) Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. 4) Analisis. Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang
kompleks,
yang memanfaatkan kecakapan dari tiga tipe sebelumnya. 5) Sintesis. Pernyataan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh disebut sintesis. Sintesis merupakan lawan dari analisis. 6) Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil dan lain-lain. b. Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku xxxix
seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar sampai tingkat yang kompleks. 1) Reciving/ attending (memperhatikan). Reciving/ attending
yaitu semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. 2) Responding atau jawaban. Responding adalah reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. 3) Valuing (penilaian) Valuing berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai, latar belakang dan kesepakatan terhadap nilai.
xl
4) Organisasi. Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam suatu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan nilai ysng telah dimilikinya. 5) Karakteristik Karakreristik nilai yakni keterpaduan semua sistem nilainilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadiandan tingkah lakunya. c. Ranah Psikomotoris Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Tipe hasil belajar psikomotoris berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. Ada enam tingkatan keterampilan, yaitu: Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar). 1)
Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
2)
Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif dan motoris.
3)
Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan.
4)
Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks.
5)
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
xli
4. Alat-alat untuk Mengukur Prestasi Belajar Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan) dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Sungguhpun demikian, dalam batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik (Sodjana, 1991:35 ). Saifudin Azwar berpendapat bahwa tes sebagai pengukur prestasi. Sebagaimana ditunjukkan oleh namanya, tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar (Azwar, 200:13). Penilaian atau tes itu berfungsi untuk melihat sejauh mana kemajuan belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dalam suatu program pengajaran. Maka penilaian itu disebut penilaian formatif. Tes ini biasanya diselenggarakan di tengah jangka waktu suatu program yang sedang berjalan. Dan hasil tes formatif dapat menyebabkan perubahan kebijaksanaan mengajar atau belajar. Tetapi jika penilaian itu berfungsi untuk memperoleh informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu program pelajaran maka penilaian itu disebut penilaian sumatif. Tes ini merupakan pengukuran akhir dalam suatu program dan xlii
hasilnya dipakai untuk menentukan apakah peserta didik dapat dinyatakan lulus dalam program pendidikan, atau peserta didik dapat melanjutkan ke jenjang program yang lebih tinggi (Azwar, 2000:1112). Jika dilihat dari segi alatnya penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Tes ini ada yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan) dan ada tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif ada juga yang dalam bentuk esai dan uraian. Sedangkan yang termasuk non tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala sosiometri dan studi kasus (Sodjana, 1991:5). Gronland
dalam Azwar (2000:18)
merumuskan beberapa
prinsip dasar dalam pengukuran hasil belajar sebagai berikut: a. Tes prestasi belajar harus mengukur
hasil belajar yang telah
dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan instruksional. b. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau pengajaran. c.
Tes prestasi harus berisi item-item dan tipe yang cocok guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.
d. Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaan hasilnya. xliii
e.
Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan sedini mungkin dan hasil ukurannya harus ditafsirkan dengan hati-hati.
f. Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Demikianlah uraian mengenai prinsip dasar dalam pengukuran tes prestasi dan hasil belajar. Dengan pengertian dan pemahaman ini kita memandang bahwa tes prestasi dan hasil belajar diharapkan memberikan hasil yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. B. Mata Pelajaran PAI 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term at-Tarbiyah, at-Ta’dib dan at-Ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang paling populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term at-tarbiyah, sedangkan term at-ta’dib dan at-ta’lim jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam (Samsul Nizar, 2002 : 25). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: “Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan”. Achmadi dalam Ismail (2008:35) mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam adalah segala usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta sumber daya insani yang ada padanya menuju xliv
terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam. Sedangkan menurut Muhaimin, pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati
dan mengamalkan agama
Islam
melalui
kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/ atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2004:75-76). Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam menyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan Agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan agar terbentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan anak didik berdasarkan pada hukum-hukum agama Islam. 2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam a. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam, secara etimologi, tujuan adalah arah, maksud atau sasaran (W. J. S. Poerwadarminta, 1985, cet. ke-8: 1094). Sedangkan secara terminologi, tujuan berarti sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 pada pasal 2 ayat 2 menyatakan bahwa: “Pendidikan agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, xlv
menghayati,
dan
mengamalkan
nilai-nilai
agama
yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni”. Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak
mulia
berbangsa, dan
dalam
kehidupan
pribadi,
bermasyarakat,
bernegara serta untuk untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (Siregar dalam Chabib dan Mu‟ti, 1998:181). Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah diharapkan peserta didik dapat meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman tentang nilainilai agama Islam sehingga dapat menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara. b.
Fungsi Pendidikan Agama Islam 1) Pengembangan Yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Dalam hal ini sekolah bertugas untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. xlvi
2) Penyaluran Yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat khusus di bidang agama, agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat untuk orang lain. 3) Perbaikan Yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangankekurangan, dan kelemahan-kelemahan dalam keyakinan, pemahaman, dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. 4) Pencegahan Yaitu untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungan peserta didik atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dan menghambat perkembangan dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya. 5) Penyesuaian Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam. 6) Sumber Nilai Yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 7) Pengajaran Yaitu untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan yang fungsional. (Siregar dalam Chabib Thoha dan Abdul Mu‟ti, 1998:181) xlvii
3. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara: a. Hubungan manusia dengan Allah SWT. b. Hubungan manusia dengan sesama manusia. c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri. d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi tujuh unsur pokok, yaitu: a. Keimanan b. Ibadah c. Al Qur‟an d. Akhlak e. Muamalah f. Syari‟ah g. Tarikh Pada tingkat Sekolah Dasar
penekanan diberikan kepada lima
unsure pokok yaitu Al Qur‟an, Aqidah, Tarikh, Akhlak, dan Fiqh. (Siregar dalam Chabib Thoha dan Abdul Mu‟ti, 1998:183) 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar Mata Pelajaran PAI SD Kelas IV Kelas IV, Semester 1 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
xlviii
Al Qur’an 1. Membaca surat-surat Al Qur‟an
1.1 Membaca QS Al-Fatihah dengan lancar 1.2 Membaca QS Al-Ikhlas dengan lancar
Aqidah 2. Mengenal sifat jaiz Allah SWT
2.1 Menyebutkan sifat jaiz Allah SWT 2.2 Mengartikan sifat jaiz Allah SWT
Tarikh 3. Menceritakan kisah Nabi
3.1 Menceritakan kisah Nabi Adam AS 3.2 Menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW 3.3 Menceritakan perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
Akhlak 4. Membiasakan perilaku terpuji
4.1 Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam AS 4.2 Meneladani perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
Fiqih 5. Mengenal ketentuanketentuan shalat
5.1 Menyebutkan rukun shalat 5.2 Menyebutkan sunnat shalat 5.3 Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib shalat 5.4 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur ( fairnes ), Kelas IV, Semester 2 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
xlix
Al Qur’an 6. Membaca surat-surat Al Qur‟an
6.1 Membaca QS Al-Kautsar dengan lancar 6.2 Membaca QS An-Nashr dengan lancar 6.3 Membaca QS Al-„Ashr dengan lancar
Aqidah 7. Mengenal Malaikat dan tugasnya
7.1 Menjelaskan pengertian Malaikat 7.2 Menyebutkan nama-nama Malaikat 7.3 Menyebutkan tugas-tugas Malaikat
Tarikh 8. Menceritakan kisah Nabi
8.1 Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS 8.2 Menceritakan kisah Nabi Ismail AS
Akhlak 9. Membiasakan perilaku terpuji
9.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS 9.2 Meneladani Nabi Ismail AS
Fiqih 10. Melaksanakan dzikir dan do‟a
10.1
Melakukan dzikir setelah shalat
10.2
Membaca do‟a setelah shalat
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur ( fairnes ),
C. Materi Akhlak Terpuji Materi akhlak terpuji yang diajarkan yaitu meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang diambil buku Pendidikan Agama Islam kelas 4 SD. Secara rinci penulis paparkan sebagi berikut: 1. Meneladani kisah Nabi Ibrahim a.s. a. Kisah Nabi Ibrahim a.s.
l
Nabi Ibrahim a.s. dilahirkan di Babilonia (sekarang Irak). Pada saat Ia lahir, Babilonia diperintah oleh seorang raja yang bernama Namrud. Ayah Nabi Ibrahim a.s. bernama Azar. Azar merupakan orang yang dicintai Raja Namrud karena pandai membuat patung atau berhala. Patung-patung karya Azar disembah oleh Raja Namrud dan pengikutnya. Namrud merupakan raja yang zalim dan kejam. Ibrahim diutus Allah SWT menjadi nabi dan rasul untuk meluruskan perbuatan Namrud dan pengikutnya. Orang yang pertama diajak Nabi Ibrahim a.s. ke jalan yang benar adalah ayahnya, tetapi sang ayah tetap ingkar kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim a.s. juga berdakwah kepada kaumnya dengan cara membuktikan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah tidak bias melindungi mereka. b. Teladan Nabi Ibrahim a.s. 1) Nabi Ibrahim a.s. merupakan seorang nabi yang senantiasa takwa kepada Allah SWT. Anak muslim meneladani ketakwaan Nabi Ibrahim a.s. dengan senantiasa melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan Allah SWT. 2) Sejak kecil Nabi Ibrahim a.s. tidak pernah menyekutukan Allah SWT.
Anak
muslim meneladaninya dengan senantiasa
meningkatkan iman kepada Allah SWT dengan cara rajin mendirikan salat, puasa, dan taat pada orang tua. 3) Pada usia muda, Nabi Ibrahim a.s. mulai berdakwah yaitu menyampaikan kebenaran kepada umat manusia. Sebagai anak muslim bisa meneladaninya dengan cara mengingatkan teman kita yang berbuat tidak baik untuk senantiasa berbuat kebaikan. li
4) Nabi Ibrahim a.s. merupakan seorang pekerja keras dan tidak mudah putus asa. Saat Nabi Ibrahim a.s. mencarikan tempat tinggal untuk istrinya (Hajar) dan anaknya (Ismail a.s.), Nabi Ibrahim a.s. tidak berputus asa walau harus menempuh jalan jauh dan berhari-hari. Sebagai anak muslim bisa meneladani semangat dan ketidakputusasaan Nabi Ibrahim a.s. Anak muslim tidak boleh putus asa dalam belajar. Walaupun ada pelajaran sulit, anak muslim harus senantiasa berusaha belajar terus-menerus agar bias memahami pelajaran tersebut. 5) Nabi Ibrahim a.s. pernah mendapat ujian yang sangat berat, yaitu diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anak yang dicintainya. Perintah tersebt dimusyawarahkan Nabi Ibrahim a.s. dengan anaknya, Nabi Ismail a.s. Dari hasil musyawarah tersebut Nabi Ibrahim a.s. dan Ismail a.s memperoleh keputusan, bahwa setiap umat harus melaksanakan perintah Allah SWT. Tanpa raguragu Allah SWT, tidak akan berbuat aniaya kepada hamba-Nya. Keputusan tersebut kemudian dilaksanakan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. dengan tulus ikhlas. Hal tersebut bisa diteladani umat muslim, sebagai berikut: a) Jika
ada
masalah
yang
sulit,
sebaiknya
dicarikan
penyelesainnya dengan musyawarah. Hasil musyawarah yang telah disepakati kemudian dilaksanakan bersama-sama. b) Keteguhan hati dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Sebagai muslim tidak boleh ragu-ragu dalam melaksanakan lii
perintah Allah SWT. Umat muslim senantiasa yakin dalam melaksanakan semua perintah Allah SWT. c) Sebagai umat muslim dianjuran untuk berkurban, bersedekah, dan beramal. Dengan berkurban, bersedekah. Dan beramal sebaiknya dengan sesuatu yang berharga dan ia sukai. Umat muslim hendaknya harus yakin bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan amal seseorang yang ikhlas, Allah akan membalas amal seseorang akan dibalas dengan setimpal. 2. Meneladani kisah Nabi Ismail a.s. a. Kisah Nabi Ismail a.s. Nabi Ismail a.s. putra sulung Nabi Ibrahim a.s. dari istrinya yang bernama Hajar. Nabi Ibrahim a.s. mengajak Hajar dan Nabi Ismail a.s. (ketika masih bayi) ke tengah padang pasir di Mekkah, dekat sebuah bangunan suci yang kemudian meninggalkan keduanya di tempat yang kering itu Karena harus pergi ke Palestina. Dalam perjalanannya itu tidak henti-hentinya Nabi Ibrahim a.s. memanjatkan do‟a memohon keselamatan bagi istri dan putra yang ditinggalkannya. Ketika Nabi Ismail a.s. dan Hajar hidup di lembah tandus Mekkah, lama kelamaan persediaan air mereka habis. Nabi Ismail a.s yang saat itu masih bayi menangis karena kehausan. Ibunya bingung mencari air, untuk menghentikan has dan tangis Ismail. Ia berlari-lari kecil bolak-balik dari Bukit Safa ke Bukit Marwah untuk mencari air. Usaha Hajar sia-sia. Setelah Hajar berlari-lari kecil bolak-balik dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali, akhirnya Allah SWT memberi liii
pertolongan kepada Hajar melalui Malaikat Jibril. Tiba-tiba di dekat Ismail muncul sebuah mata air yang jernih dan bening. Mata air itu melimpah kemana-mana. Malaikat Jibril
kemudian berteriak,
“Zamzam, zamzam!” yang artinya berkumpullah. Akhirnya mata air itu berkumpul dan diberi nama Zamzam. Hajar senang sekali kemudian bersyukur kepada Allah SWT atas pertolongan tersebut. Ismail tumbuh menjadi anak yang saleh, cerdas, rajin, jujur, dan patuh. Ismail menaati semua perintah Allah SWT dan orang tuanya. Ketika Ismail a.s. beranjak remaja, Nabi Ibrahim a.s. menerima perintah Allah SWT melalui mimpinya yang memintanya untuk menyembelih Ismail, Nabi Ibrahim a.s. terkejut sehingga terjaga dari tidurnya. Nabi
Ibrahim
a.s.
merenungkan
mimpinya
kemudian
menceritakan kepada anaknya, Ismail. “Wahai Anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Ismail pun menjawab,”Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu, InsyaAllah Engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar!” Nabi Ibrahim a.s. sangat terharu mendengar jawaban putranya. Beliau memeluk Ismail a.s. yang sangat berbakti kepada orang tuanya dan bersedia memenuhi perintah Allah SWT dengan ikhlas. Nabi Ibrahim a.s. segera melaksanakan perintah penyembelihan Ismail di sebuah bukit Mina. Ketika keduanya telah berserah diri, Nabi Ibrahim liv
a.s. membaringkan Ismail, tiba-tiba turunlah wahyu Allah SWT, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh demikianlah kami member balasan kepada orang-orang yang berbuat baik”. Atas Izin Allah SWT, ketika hendak disembelih, Ismail ganti dengan seekor sembelihan (Kambing/domba) yang besar. Peristiwa itu merupakan awal diperintahkannya berkurban bagi umat Islam setiap hari raya Idhul Adha. b. Teladan Nabi Ismail a,s. Dari kisah Nabi Ismail a.s. banyak hal yang bisa diteladani diantaranya sebagai berikut: 1) Nabi Ismail a.s. sangat taat pada Allah SWT. Sebagai anak muslim harus senantiasa menaati perintah Allah dengan tanpa ragu-ragu sedikitpun. Umat muslim menyakini bahwa salat, belajar, bersedekah, dan melaksanakan semua diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarang Allah SWT pasti ada hikmah yang tersimpan dalam perintah Allah SWT tersebut. 2) Nabi Ismail a.s. sangat taat pada orang tuanya. Sebagai anak muslim harus senantiasa menaati orang tua, selama perintah orang tua tidak bertentangan dengan agama. Anak muslim tidak diperbolehkan bermalas-malasan jika disuruh membantu orang tua. Apabila perintah orang tua itu bertentangan dengan agama, seorang anak boleh menolaknya, tapi harus dilakukan dengan sopan.
lv
Walaupun demikian anak wajib menghormat orang tua.dan tidak boleh berbuat kasar kepada orang tua. D. Model Pembelajaran Reading Guide 1. Pengertian Model Pembelajaran Reading Guide Model pembelajaran reading guide adalah model pembelajaran yang
memandu peserta didik untuk membaca panduan yang disiapkan
oleh guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan waktu yang sudah ditentukan, disisi lain guru juga akan memberi pertanyaan yang membahas seputar materi yang telah dibaca peserta didik (Ismail, 2008:80). Dengan model pembelajaran reading guide, diharapkan dapat tercipta pembelajaran yang kondusif. Model pembelajaran reading guide bertujuan untuk membantu peserta didik lebih terfokus dan mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. 2. Langkah-langkah model pembelajaran reading guide Langkah-langkah penerapan model reading guide (Ismail, 2008:80) yaitu sebagai berikut: h. Tentukan bacaan yang akan dipelajari. i. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih. j. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada peserta didik.
lvi
k. Tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan dan kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan, l. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. m. Pada akhir pembelajaran, berilah ulasan dan penjelasan secukupnya. n. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. 3. Kelebihan reading guide a. Dengan model pembelajaran reading guide, guru dapat menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. b. Peserta didik lebih berperan aktif. c. Membangkitkan minat baca peserta didik. d. Guru mudah mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam membaca e. Model pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. f. Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas/pekerjaan, sebab dalam
strategi
reading
guide
anak-anak
mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan. 4. Kekurangan reading guide a. Kurang efektif dalam membaca karena singkatnya waktu. b. Terkadang membuat siswa menjadi jenuh.
lvii
harus
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) 1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran PAI Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata pelajaran PAI untuk memperoleh kemampuan siswa kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Berikut ini hasil nilai ulangan harian sebelum diberikan tindakan berupa model pembelajaran reading guide. Tabel 3.1 Nilai Ulangan Harian
No
Nama Siswa
Nilai
Ketuntasan
1
Riyan Febri Pratama
50
Tidak Tuntas
2
Kholifatul Mukrifah
62
Tidak Tuntas
3
M. Tafdilul Baihaqi
80
Tuntas
4
Erna Sari
62
Tidak Tuntas
5
Sofiyan Ridho
72
Tuntas
6
Agus Cahyo Saputro
45
Tidak Tuntas
7
Ahmad Basori
50
Tidak Tuntas
8
Ahmad Iqbal
51
Tidak Tuntas
9
Bakti Firmansyah
55
Tidak Tuntas
10
Dina Fanisa
50
Tidak Tuntas
lviii43
11
Nadila Nur Azalina
70
Tuntas
12
Nurul Jamilah
73
Tuntas
13
Syeva Raissa A.
70
Tuntas
14
Dewi Irawati
44
Tidak Tuntas
15
Bunga Silih Sari
70
Tuntas
Tabel 3.2 Hasil Evaluasi Pra Siklus
Indikator
Pra Siklus
Banyak peserta didik memperoleh nilai
6
70
Banyak peserta didik yang memperoleh nilai < 70
9
Nilai rata-rata
60.26
Ketuntasan belajar
40 %
2. Data Keadaan Siswa Penelitian ini dilakukan di ruang kelas IV di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang. Sedangkan subjek penelitian tersebut adalah seluruh anak kelas IV di SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab.Magelang yang berjumlah 15 anak yang terdiri dari 7 laki-laki dan 8 perempuan. Adapun data selengkapnya sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri Baleagung Tahun Ajaran 2014/2015
lix
No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
Riyan Febri Pratama
Laki-Laki
2
Kholifatul Mukrifah
Perempuan
3
M. Tafdilul Baihaqi
Laki-laki
4
Erna Sari
Perempuan
5
Sofiyan Ridho
Laki-laki
6
Agus Cahyo Saputro
Laki-laki
7
Ahmad Basori
Laki-laki
8
Ahmad Iqbal
Laki-laki
9
Bakti Firmansyah
Laki-laki
10
Dina Fanisa
Perempuan
11
Nadila Nur Azalina
Perempuan
12
Nurul Jamilah
Perempuan
13
Syeva Raissa A.
Perempuan
14
Dewi Irawati
Perempuan
15
Bunga Silih Sari
Perempuan
3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi akhlak terpuji. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Reading Guide yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun waktu penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada 17 Maret 2015 lx
b. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada 24 Maret 2015 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I yaitu sebagai berikut: Hari/Tanggal
: Selasa,17 Maret 2015
Waktu
: Jam ke I dan II (07.15-08.25)
Tempat
: Ruang Kelas IV di SDN Baleagung
Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut: Mata Pelajaran
: PAI (Akhlak)
Kelas/Semester
: IV/2
Standar Kompetensi
: Membiasakan akhlak terpuji
Kompetensi Dasar
: Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa dapat menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. 2. Siswa dapat menyebutkan perilaku yang meneladani Nabi Ibrahim a.s.
Materi Pembelajaran
: 1. Kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. 2. Perilaku meneladani Nabi Ibrahim a.s.
Metode Pembelajaran
: Tanya jawab, Reading Guide, Penugasan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan a.
Guru merencanakan materi pembelajaran akhlak terpuji yaitu meneladani Nabi Ibrahim a.s., dengan menerapkan model pembelajaran Reading Guide
lxi
b.
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c.
Menyusun
lembar
pengamatan
peserta
dalam
kegiatan
pembelajaran. d.
Menyiapkan tes dengan materi akhlak terpuji.
2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini dapat dijabarkan, sebagai berikut: a. Kegiatan Awal 1) Guru memberi salam 2) Guru memimpin doa 3) Guru mengabsensi siswa 4) Guru memberikan apersepsi b. Kegiatan Inti 1) Guru mengawali dan mengajukan beberapa pertanyaan. 2) Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan. 3) Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan tentang kisah dan keteladanan Nabi Ibrahim a.s. 4) Guru memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan bahan bacaan berkompetisi dalam kebaikan. 5) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. c. Kegiatan Akhir 1) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik. 2) Guru menutup pertemuan dengan salam penutup. 3. Pengamatan lxii
Pengamatan
terhadap
proses
pembelajaran
yang
sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan model Reading Guide, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung. 4. Refleksi Pada siklus II, hasil pengamatan dan refleksi menunjukkan siswa dalam kategori kurang paham sudah berkurang jika dibandingkan dengan siklus I. Selain itu bimbingan guru terhadap siswa serta motivasi yang diberikan cukup
membuat anak mengerti pentingnya materi
pendidikan. Dari prestasi belajar siswa juga terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Terbukti dari tingkat ketuntasan belajar klasikal pra siklus sebesar 40% dengan nilai rata-rata 60.26, pada siklus I menjadi 73.33% dengan nilai rata-rata 70.67. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa. Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis dan digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus kedua yaitu sebagai berikut: Hari/Tanggal
: Selasa,24 Maret 2015
Waktu
: Jam ke I dan II (07.15-08.25) lxiii
Tempat
: Ruang Kelas IV di SDN Baleagung
Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut: Mata Pelajaran
: PAI (Akhlak)
Kelas/Semester
: IV/2
Standar Kompetensi
: Membiasakan akhlak terpuji
Kompetensi Dasar
: 1. Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa dapat menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ismail a.s. 2. Siswa dapat menyebutkan perilaku yang meneladani Nabi Ismail a.s.
Materi Pembelajaran
: 1. Kisah keteladanan Nabi Ismail a.s. 2. Perilaku meneladani Nabi Ismail a.s.
Metode Pembelajaran
: Tanya jawab, Reading Guide,dan Penugasan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan a. Guru merencanakan materi pembelajaran akhlak terpuji yaitu meneladani
Nabi
Ismail
a.s..,
dengan
menerapkan
model
pembelajaran Reading Guide b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. c. Menyusun lembar pengamat aktivitas peserta dalam kegiatan pembelajaran. d. Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif. lxiv
2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini dapat dijabarkan, sebagai berikut: a. Kegiatan Awal 1) Guru memberi salam 2) Guru memimpin doa 3) Guru mengabsensi siswa 4) Guru memberikan apersepsi b. Kegiatan Inti 1) Guru mengawali dan mengajukan beberapa pertanyaan. 2) Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan. 3) Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan tentang kisah dan keteladanan Nabi Ismail a.s. 4) Guru memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan bahan bacaan berkompetisi dalam kebaikan. 5) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. c. Kegiatan Akhir 1) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik. 2) Guru menutup pertemuan dengan salam penutup. 3. Pengamatan Pengamatan
terhadap
proses
pembelajaran
yang
sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan model pembelajaran Reading Guide, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung. lxv
4. Refleksi Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Dalam kegiatan pada siklus II didapatkan, sebagai berikut: a. Proses belajar mengajar dengan metode reading guide ini berjalan lancar , semua siswa telah memahami dan berjalan sendiri tanpa harus diperintah oleh guru. b. Suasana kelas dalam pembelajaran sudah aktif, sebagian besar siswa sudah memperhatikan dengan baik. Suasana kelas terlihat kondusif sebagaimana proses belajar mengajar pada umumnya. c. Pelaksanaan
siklus II berlangsung dengan baik, kondusif, serta
aktivitas belajar siswa meningkat. Sedangkan hasil belajar siswa telah mencapai nilai rata-rata 75.33 sehingga meningkat lebih baik dari siklus sebelumnya. Tingkat ketuntasan klasikal sudah memenuhi indikator keberhasilan 85% dengan prosentase mencapai 85%. Dengan demikian, dapat
dikatakan
pelaksanaan siklus II ini berhasil, karena ada peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini terbukti dari daya serap yang dicapai berturut-turut, sehingga peneliti dapat mengatakan siklus II telah berhasil dengan baik.
lxvi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran reading guide. Model pembelajaran reading guide bukanlah model pembelajaran baru di dunia pendidikan Indonesia, namun model pembelajaran yang baru bagi SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Acuan penilaian pada penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria ketuntasan Klasikal 85% dari jumlah sluruh siswa yang berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran PAI diperoleh kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran PAI adalah 70. Adapun dibawah ini dipaparkan hasil nilai ulangan harian mata pelajaran PAI pra siklus, siklus I, dan siklus II: Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Pra Siklus
No
Nama Siswa
Nilai
Ketuntasan
1
Riyan Febri Pratama
50
Tidak Tuntas
2
Kholifatul Mukrifah
62
Tidak Tuntas
3
M. Tafdilul Baihaqi
80
Tuntas
4
Erna Sari
62
Tidak Tuntas
5
Sofiyan Ridho
72
Tuntas
6
Agus Cahyo Saputro
45
Tidak Tuntas
7
Ahmad Basori
50
Tidak Tuntas
8
Ahmad Iqbal
51
Tidak Tuntas
lxvii lxvii
9
Bakti Firmansyah
55
Tidak Tuntas
10
Dina Fanisa
50
Tidak Tuntas
11
Nadila Nur Azalina
70
Tuntas
12
Nurul Jamilah
73
Tuntas
13
Syeva Raissa A.
70
Tuntas
14
Dewi Irawati
44
Tidak Tuntas
15
Bunga Silih Sari
70
Tuntas
Rata-rata
60.26
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I
No
Nama Siswa
Nilai
Ketuntasan
1
Riyan Febri Pratama
70
Tuntas
2
Kholifatul Mukrifah
75
Tuntas
3
M. Tafdilul Baihaqi
85
Tuntas
4
Erna Sari
75
Tuntas
5
Sofiyan Ridho
75
Tuntas
6
Agus Cahyo Saputro
65
Tidak Tuntas
7
Ahmad Basori
60
Tidak Tuntas
8
Ahmad Iqbal
70
Tuntas
9
Bakti Firmansyah
60
Tidak Tuntas
10
Dina Fanisa
65
Tidak Tuntas
11
Nadila Nur Azalina
70
Tuntas
12
Nurul Jamilah
75
Tuntas
13
Syeva Raissa A.
70
Tuntas
14
Dewi Irawati
70
Tuntas
15
Bunga Silih Sari
75
Tuntas
Rata-rata
70.67
lxviii
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II
No
Nama Siswa
Nilai
Ketuntasan
1
Riyan Febri Pratama
75
Tuntas
2
Kholifatul Mukrifah
80
Tuntas
3
M. Tafdilul Baihaqi
90
Tuntas
4
Erna Sari
70
Tuntas
5
Sofiyan Ridho
75
Tuntas
6
Agus Cahyo Saputro
60
Tidak Tuntas
7
Ahmad Basori
70
Tuntas
8
Ahmad Iqbal
80
Tuntas
9
Bakti Firmansyah
70
Tuntas
10
Dina Fanisa
70
Tuntas
11
Nadila Nur Azalina
80
Tuntas
12
Nurul Jamilah
85
Tuntas
13
Syeva Raissa A.
70
Tuntas
14
Dewi Irawati
80
Tuntas
15
Bunga Silih Sari
75
Tuntas
Rata-rata
75.33
B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai siswa yang cukup baik. Selain itu ansias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat tinggi. Dengan demikian, apabila dipadukan dengan menggunakan model pembelajaran reading guide dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag
lxix
Kabupaten Magelang. Hal ini dapat dilihat tabel gabungan nilai evaluasi dari siklus ke siklus sebagai berikut Tabel 4.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus
No
Nama Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1
Riyan Febri Pratama
50
70
75
2
Kholifatul Mukrifah
62
75
80
3
M. Tafdilul Baihaqi
80
85
90
4
Erna Sari
62
75
70
5
Sofiyan Ridho
72
75
75
6
Agus Cahyo Saputro
45
65
60
7
Ahmad Basori
50
60
70
8
Ahmad Iqbal
51
70
80
9
Bakti Firmansyah
55
60
70
10
Dina Fanisa
50
65
70
11
Nadila Nur Azalina
70
70
80
12
Nurul Jamilah
73
75
85
13
Syeva Raissa A.
70
70
70
14
Dewi Irawati
44
70
80
15
Bunga Silih Sari
70
75
75
Rata-rata
60.62
70.67
75.33
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai pada siklus I meningkat dibandingkan pada pra siklus, yaitu dari 60.26 menjadi 70.67. Pada siklus II juga mengalami peningkatan secara signifikan yaitu dengan nilai rata-rata mencapai 75.33 dari siklus sebelumnya 70.67. Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan menggunakan model pembelajaran lxx
reading guide berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. berikut penjabaran dari hasil penelitian dari siklus ke siklus: 1. Siklus I Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan model pembelajaran reading guide. Adapun dalam penelitian mencakup 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan observasi ke SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Pada tahap ini hasil tes evaluasi siklus I adalah 73% siswa tuntas (11 siswa) dan yang tidak tuntas 27% (4 siswa). Dengan demikian siklus I mengalami peningkatan dibanding pra siklus sebesar 33%. Untuk perolehan hasil tes evaluasi pada siklus satu dapat dilihat di bawah ini: Gambar 4.1 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I
Nilai Evaluasi Siklus I Tidak Tuntas (27%)
0
0
Tuntas (73%)
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh mitra peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Kehadiran Siswa
lxxi
Pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015, 100% dari seluruh siswa kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dapat hadir di kelas. b. Pemahaman siswa terhadap Materi Pada siklus I, 73% (11 siswa) telah memahami materi yang disampaikan guru, sedangkan 27% (4 siswa) kurang memahami materi. Terdapat 4 siswa yang tidak tuntas, nilai yang mereka peroleh belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Dengan demikian, pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan
sebesar
85%,
sehingga
diperlukan
langkah
selanjutnya melalui siklus 2. 2. Siklus II Pada
siklus
II
tindakan
penelitian
mempertimbangkan
kekurangan dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses pembelajaran masih sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan model pembelajaran reading guide. Pada siklus II ini persentase ketuntasan klasikal siswa meningkat sebesar 20%.
Dari siklus
sebelumnya sebesar 73% menjadi 93% siswa tuntas. Dari data ini, diperoleh data siswa yang tidak tuntas sebesar 7 %. Dengan demikian, presentase nilai yang diperoleh pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan tingkat ketuntasan sebesar 85% siswa mencapai KKM. Perolehan presentase nilai tes evaluasi pada siklus III sebagai berikut:
lxxii
Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II
Nilai Evaluasi Siklus II 0Tidak
Tuntas (7%) Tuntas (93%)
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh mitra peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Kehadiran Siswa Pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015, 100% dari seluruh siswa kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dapat hadir di kelas. b. Pemahaman Siswa terhadap Materi Pada siklus II, 93% (14 siswa) telah memahami materi yang disampaikan guru, sedangkan 7% (1 siswa) kurang memahami materi.. Dengan demikian, pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan sebesar 85%.
lxxiii
3. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Tabel 4.5 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
No Kategori
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Frek %
Frek %
Frek %
1
Tuntas
6
40%
11
73%
14
93%
2
Tidak
9
60%
4
27%
1
7%
15
100%
15
100%
15
100%
Tuntas Jumlah
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa kelas IV SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang meningkat. Dari pra siklus, presentase ketuntasan klasikal sebesar 40 % menjadi 73% pada siklus I. kemudian meningkat lagi pada siklus II sebesar 93%. Dan pada siklus II meningkat sebesar 20% dengan presentase ketuntasan klasikal mencapai 93%. Artinya pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan dengan presentase yang ditentukan 85% .
lxxiv
BAB V PENUTUP
I. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran reading guide dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak terpuji di kelas IV SD Negeri Baleagung Kec.Grabag Kab. Magelang. Siswa mencapai KKM ditandai dengan peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus 1 sebesar 73% dan siklus II sebesar 93%. J.Saran 1. Guru a. Sebaiknya guru lebih variatif dalam menggunakan strategi pembelajaran, termasuk menggunakan metode reading guide. Hal ini akan menghilangkan kebosanan dari para siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. b. Para guru hendaknya tidak takut-takut dalam mencoba strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar anak serta meningkatkan hasil pembelajaran. c. Sebelum
melaksanakan
strategi
pembelajaran
jenis
baru,
hendaknya guru melakukan persiapan sebaik-baiknya dengan mempertimbangkan materi yang sesuai. lxxv
2. Sekolah a. Pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan serta himbauan 60 kepada para guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas. b. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang bagi penerapan strategi pengajaran yang lebih baik.
lxxvi
DAFTAR PUSTAKA Al Qur‟an dan Terjemahannya 30 Juz. 2007. Solo: PT Qomari Prima Publisher Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Anitah., Sri dkk. 2008.Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: UT Aqib, Zainal, dkk.2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK, Bandung:Rama Widya Arikunto, Suharsimi dkk.2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara Azwar, Saifudin.2000.Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Basrowi dan Suwandi.2008.Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia Kusnandar.2011. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press Muhaimin, dkk..2004.Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Nizar, Samsul, 2002, Filsafat Pendidikan Islam, pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, cet. ke-1, Jakarta: Ciputat Pers. Poerwadarminta, W. J. S.. 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. PP Nomor 55 Tahun 2007 Sudjana, Nana.1991.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sukmadinata, Nana Syaodih.2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya UU No 20 Tahun 2003.2003. Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur Koperasi Primer Praja Mukti I dan bekerjasama dengan Departemen dalam Negeri ______.2008.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Slameto.1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
lxxvii
SM, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group Thohirin.2008. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Usman, Uzer.1996.Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Yamin, Martinis.2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: GP Press Zainal, Arifin.1991. Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur . Bandung: Remaja Rosdakarya
lxxviii
LAMPIRAN
lxxix
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SD/MI
:
SDN Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang
Mata Pelajaran
:
Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
:
IV / 2
Standar Kompetensi
:
Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar
:
Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s
Alokasi Waktu
:
2 35 menit (1 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. 2. Siswa dapat menyebutkan perilaku yang meneladani Nabi Ibrahim a.s. B. Indikator Keberhasilan : 1. Menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. 2. Menyebutkan perilaku yang meneladani Nabi Ibrahim a.s. C. Materi Pembelajaran 1.
Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi dan rasul yang diutus Allah Swt. Nabi Ibrahim dilahirkan di daerah Babylonia yang sekarang dikenal dengan Irak. Daerah tersebut merupakan daerah yang makmur, namun rakyatnya tidak mengenal Tuhan yang sesungguhnya. Nabi Ibrahim hidup di bawah kekuasan Raja yang sangat zalim yaitu Raja Namrud. Nabi Ibrahim pernah dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud namun tidak lxxx
terbakar. Hal itu disebabkan keikhlasan dan keimanan Nabi Ibrahim yang berserah diri kepada Allah. Nabi Ibrahim menerima ujian yang bertubi-tubi, namun tetap dalam tabah dan sabar karena Allah semata. Oleh Karena itu,Nabi Ibrahim termasuk kedalam rasul Ulul Azmi. Nabi Ibrahim mempunyai dua orang anak, yaitu Ismail dan Ishaq. Nabi Ibrahim pernah diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Atas keikhlasan Ibrahim dan Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan hewan sejenis kambing untuk disembelih. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendirikan Ka'bah.
2.
Perilaku yang Meneladani Nabi Ibrahim a.s. 6) Senantiasa melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan Allah SWT. 7) Senantiasa meningkatkan iman kepada Allah SWT dengan cara rajin mendirikan salat, puasa, dan taat pada orang tua. 8) Mengingatkan teman kita yang berbuat tidak baik untuk senantiasa berbuat kebaikan. 9) Tidak boleh putus asa dalam belajar. Walaupun ada pelajaran sulit harus senantiasa berusaha belajar terus-menerus agar bias memahami pelajaran tersebut. 10) Musyawarah untuk menyelesaikan suatu permasalahan. 11) Berkurban, bersedekah, dan beramal dengan ikhlas.
D. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Reading Guide, Penugasan
E. Sumber Belajar
: 1. Uay Zoharudin dkk.2011.Pendidikan Agama
Islam untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. 2.
Achmad
Farichi
Pendidikan Agama Islam Kelas 4 SD.Bogor : Yudistira.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran lxxxi
dkk.2007.Khazanah
No Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1
10 menit
Pendahuluan a. Salam b. Doa c. Mengabsensi siswa d. Apersepsi
2
Kegiatan Inti
50 menit
a. Eksplorasi Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya : 1) Siapa yang tahu tentang kisah Nabi Ibrahim a.s? 2) Sebutkan teladan dari Nabi Ibrahim a.s! b. Elaborasi Setelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan peserta didik. 1) Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan. 2) Guru
membagi
bahan
bacaan
dengan
pertanyaan kepada peserta didik. 3) Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan tentang kisah dan keteladanan Nabi Ibrahim a.s. 4) Guru memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan
bahan bacaan
berkompetisi dalam kebaikan. 5) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. c. Konfirmasi Setelah guru melakukan explorasi dan elaborasi, guru membuka pertanyaan bagi siswa yang kurang paham dengan materi dan menyimpulkan materi lxxxii
yang baru dipelajari. 3
Kegiatan Penutup
30 menit
a. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik. b. Salam penutup
G. Penilaian Teknin Penilaian : Tes Tertulis Bentuk Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Tes Subyektif
Lembar Penilaian No 1.
Soal
Kunci Jawaban
Jelaskan secara singkat
Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi dan rasul yang
tentang kisah keteladanan
diutus Allah Swt. Nabi Ibrahim dilahirkan di daerah
Nabi Ibrahim a.s. !
Babylonia yang sekarang dikenal dengan Irak. Nabi Ibrahim hidup di bawah kekuasan Raja yang sangat zalim yaitu Raja Namrud dan pernah dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud namun tidak terbakar. Hal itu disebabkan keikhlasan dan keimanan Nabi Ibrahim yang berserah diri kepada Allah. Nabi Ibrahim menerima ujian yang bertubi-tubi, namun tetap dalam tabah dan sabar karena Allah semata. Nabi Ibrahim pernah diperintahkan oleh Allah
untuk
menyembelih
anaknya,
Ismail.
Atas
keikhlasan Ibrahim dan Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan hewan sejenis kambing untuk disembelih. 2.
Sebutkan 4 perilaku yang meneladani Nabi Ibrahim a.s !
a) Senantiasa melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan Allah SWT. b) Senantiasa meningkatkan iman kepada Allah SWT dengan cara rajin mendirikan salat, puasa, dan taat pada orang tua. c) Musyawarah
untuk
menyelesaikan
suatu
permasalahan. d) Berkurban, bersedekah, dan beramal dengan ikhlas. lxxxiii
lxxxiv
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SD/MI
:
SDN Baleagung Kec.Grabag Kab.Magelang
Mata Pelajaran
:
Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester
:
IV / 2
Standar Kompetensi
:
Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar
:
Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s.
Alokasi Waktu
:
2 35 menit (1 pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ismail a.s. 2. Siswa dapat menyebutkan perilaku yang meneladani Nabi Ismail a.s. B. Indikator Keberhasilan : 1. Menjelaskan kisah keteladanan Nabi Ismail a.s. 2. Menyebutkan perilaku yang meneladani Nabi Ismail a.s. C. Materi Pembelajaran 1. Kisah Keteladanan Nabi Ismail a.s. Nabi Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim. Nabi Ismail sejak kecil ditinggalkan oleh ayahnya atas perintah Allah. Nabi Ismail baru bertemu kembali dengan ayahnya ketika sudah besar. Namun, Nabi Ismail tidak pernah lupa kepada ayahnya. Nabi Ismail tidak marah karena ditinggalkan oleh ayahnya ketika kecil. Nabi Ismail tahu itu semua karena kehendak Allah. Nabi Ismail hidup bersama ibunya, Siti Hajar sejak kecil. Sudah barang tentu, Nabi Ismail selalu membantu ibunya sehari-hari. Nabi Ismail besar atas asuhan ibunda yang salehah. Nabi Ismail pun tumbuh menjadi orang yang saleh. Setelah besar, Nabi Ismail berkumpul kembali dengan ayahnya, Nabi Ibrahim. Begitu bertemu, Nabi Ismail langsung mengenali bahwa lxxxv
yang beliau temui adalah ayahnya. Tidak ada lupa sedikitpun dalam hati Nabi Ismail terhadap ayah yang sangat dicintainya.
Setelah Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail dengan tulus dan rela menerima perintah itu. Nabi Ismail rela karena ia tahu itu adalah perintah Allah. Nabi Ismail tidak mau melanggar perintah Allah.Perilaku yang Meneladani Nabi Ismail a.s. 2. Di antara perilaku terpuji Nabi Ismail yang wajib kita teladani adalah sebagai berikut. 1. Sabar dan tabah menghadapi cobaan. 2. Tumbuh sebagai anak yang selalu membantu ibunya. 3. Menyayangi kedua orangtuanya. 4. Teguh dalam menjalankan ajaran Allah. Salah satu contohnya adalah rela disembelih.
D. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab, Reading Guide, dan Penugasan
E. Sumber Belajar
:
1. Uay Zoharudin dkk.2011.Pendidikan Agama
Islam untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. 2.
Achmad
Farichi
dkk.2007.Khazanah
Pendidikan Agama Islam Kelas 4 SD.Bogor : Yudistira.
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1
10 menit
Pendahuluan a. Salam b. Doa c. Mengabsensi siswa d. Apersepsi
2
Kegiatan Inti
50 menit lxxxvi
a. Eksplorasi Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya : 1) Siapa yang tahu tentang kisah Nabi Ismail a.s ? 2) Sebutkan teladan dari Nabi Ismail a.s ! b. Elaborasi Setelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan peserta didik. 1) Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan. 2) Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan kepada peserta didik. 3) Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan tentang kisah dan keteladanan Nabi Ismail a.s. 4) Guru memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan bahan bacaan berkompetisi dalam kebaikan. 5) Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. c. Konfirmasi Setelah guru melakukan explorasi dan elaborasi, guru membuka pertanyaan bagi siswa yang kurang paham dengan materi dan menyimpulkan materi yang baru dipelajari. 3
Kegiatan Penutup
30 menit
a. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik. b. Salam penutup
G. Penilaian Teknin Penilaian : Tes Tertulis Bentuk Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Tes Subyektif lxxxvii
Lembar Penilaian No 1.
Soal
Kunci Jawaban
Jelaskan secara
Nabi Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim. Nabi Ismail sejak
singkat tentang kisah
kecil ditinggalkan oleh ayahnya atas perintah Allah. Nabi
keteladanan Nabi
Ismail baru bertemu kembali dengan ayahnya ketika sudah
Ismail a.s. !
besar. Namun, Nabi Ismail tidak pernah lupa kepada ayahnya. Nabi Ismail tidak marah karena ditinggalkan oleh ayahnya ketika kecil. Nabi Ismail tahu itu semua karena kehendak Allah. Setelah besar, Nabi Ismail berkumpul kembali dengan ayahnya, Nabi Ibrahim. Begitu bertemu, Nabi Ismail langsung mengenali bahwa yang beliau temui adalah ayahnya. Tidak ada lupa sedikitpun dalam hati Nabi Ismail terhadap ayah yang sangat dicintainya. Setelah Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail dengan tulus dan rela menerima perintah itu. Nabi Ismail rela karena ia tahu itu adalah perintah Allah. Nabi Ismail tidak mau melanggar perintah Allah.Perilaku yang Meneladani Nabi Ismail a.s.
2.
Sebutkan 4 perilaku
a. Sabar dan tabah menghadapi cobaan.
yang meneladani Nabi
b. Tumbuh sebagai anak yang selalu membantu ibunya.
Ismail a.s !
c. Menyayangi kedua orangtuanya. d. Teguh dalam menjalankan ajaran Allah. Salah satu contohnya adalah rela disembelih.
lxxxviii
lxxxix
Lampiran 3
Lampiran 4 Dokumentasi
xc Proses Pembelajaran dengan Model Reading Guide
xci
xcii
xciii
Lampiran 5 PROFIL SD NEGERI BALEAGUNG KEC.GRABAG KAB. MAGELANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Sekolah NIS NPSN NSS NSB Alamat Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi Kode Pos Telepon Daerah Status Gugus Sekolah Terakreditasi Surat Keputusan/IMB Kepemilikan Tahun Operasional Kegiatan Belajar Mengajar Status Bangunan Sekolah Luas Bangunan Lokasi Sekolah
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
SD Negeri Baleagung 20307856 101030818029 010111780616001 Dusun Baleagung Baleagung Grabag Magelang Jawa Tengah 56196 081392612146 Pedesaan Negeri Diponegoro/Kartini B MIlik Kas Desa 1976 Pagi Milik Pemerintah 1.516 m2 Desa Baleagung
A. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH 1. Visi SD Negeri Baleagung Pendidikan dasar yang berkualitas dan bermutu akan menjamin terbentuknya insane yang berdaya guna, berbudi luhur, dan berhasil guna sesuai IMTAK dan IPTEK. 2. Misi SD Negeri Baleagung a. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Terampil di segala bidang yang positif. c. Cerdas dalam berfikir. d. Mandiri. 3. Tujuan Umum Pendidikan SD Negeri Baleagung a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. b. Siswa sehat jasmani dan rohani.
xciv
c. Siswa memilih dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. d. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya. e. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus-menerus.
4. Jumlah Siswa dalam 3 Tahun Terakhir Tahun Pelajaran
Tahun Pelajaran
2012/2013
2013/2014
Kelas
Jml Rombel
Jml Siswa
Jml Rombel
Tahun Pelajaran 2014/2015
Jml Siswa
Jml Rombel
Jml Siswa
I
1
27
1
22
1
24
II
1
15
1
16
1
19
III
1
16
1
18
1
17
IV
1
17
1
12
1
15
V
1
15
1
18
1
11
VI
1
10
1
15
1
18
Jml
6
100
6
101
6
104
5. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
No
Jumlah Guru
Tingkat Pendidikan
GT
GTT
DPK
Jumlah
Keterangan TU
Penjaga
1
S1
6
1
-
7
-
-
2
D2
-
2
-
2
-
-
3
D3
-
-
-
-
1
-
4
SLTA
-
-
-
-
-
1
Jumlah
6
3
-
9
1
1
xcv
6. Sarana Prasarana Pendidikan
No
Jenis Barang
Jml
Kondisi Baik Rusak ringan
Ket Rusak Berat
1
Ruang Kelas
6
3
-
3
2
Ruang Guru
1
-
-
1
3
Ruang Kepsek
1
-
-
1
4
Ruang Tamu
-
-
-
-
5
Ruang Perpustakaan
-
-
-
-
6
Ruang UKS
-
-
-
-
7
Ruang KM/WC
3
3
-
-
8
Ruang Komputer
-
-
-
-
9
Ruang Kesenian
-
-
-
-
-
-
-
-
73
33
21
19
Ruang Koperasi 10
Sekolah
11
Bangku belajar siswa
7. Daftar nama guru dan karyawan a. Sariyo, S.Pd
: Kepala Sekolah
b. Marmiyati, S.Pd.SD
: Guru kelas III
c. Luchtar Fachruddin, S.Pd.
: Guru kelas II
d. A. Indrawati, S.Pd.
: Guru kelas V
e. Dwi Lestiyo Rini, S.Pd.
: Guru kelas IV
f. Lina Dewi K. W.
: Guru kelas VI
g. R. Setyaningtyas, S.Pd.
: Guru kelas I
h. Subiyati, A.Md.
: Guru Penjaskes
i. Nur Cahyo
: Penjaga xcvi
j. Munawaroh, A.Md.
: Operator
k. H. Zubaedi
: Guru Penjaskes
l. Nurul Maunah
: Guru Pendidikan Agama Islam
Lampiran 6
(SURAT-SURAT)
xcvii
xcviii
xcix
c
Lampiran 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ci
Nama
:
Nurul Maunah
Tempat, Tanggal Lahir
:
Magelang, 20 September 1985
Alamat
:
Nglarangan RT :015/RW 007 Ngipik Pringsurat Temanggung
Pendidikan
:
1. SD Citrososno 1 lulus tahun 1998 2. MTsN Grabag lulus tahun 2001 3. MAN 1 Payaman Magelang lulus tahun 2004 4. D2 STAIN Salatiga lulus tahun 2006 5. Masuk IAIN Salatiga tahun 2012
cii