PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMBERDAYAAN SISWA POTENSIAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX C SMP NEGERI 2 WONOSARI PADA MATERI KEMAGNETAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh : Gati Miranti 131424031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Pendidikan merupakan senjata yang paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan mampu mengubah dunia” – Nelson Mandela
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Gati Miranti Nim
: 131424031
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Februari 2017 Penulis
Gati Miranti
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Gati Miranti
NIM
: 131424031 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PEMBERDAYAAN SISWA POTENSIAL MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX C SMP NEGERI 2 WONOSARI PADA MATERI KEMAGNETAN. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti saya selam tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 22 Februari 2017 Yang menyatakan,
Gati Miranti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Gati Miranti “Pemberdayaan Siswa Potensial Melalui Pembelajaran Kooperatif Untuk Peningkatan Kualitas Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Di Kelas IX C SMP Negeri 2 Wonosari Pada Materi Kemagnetan”. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017. Tujuan penelitian ini untuk (1) Meningkatkan kualitas belajar siswa (2) Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Data penelitian diperoleh dari pengamatan pembelajaran kooperatif, aktivitas belajar siswa dan prestasi hasil belajar siswa. Pengamatan dilakukan tiga tahap yaitu tahap pra tindakan, tindakan 1 dan tindakan 2. Analisis data dilakukan dengan deskripsi kualitatif yang menghasilkan kesimpulan sebagai hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan peran siswa potensial melalui pembelajaran kooperatif untuk peningkatan kualitas belajar dan prestasi siswa di kelas IX C SMP Negeri 2 Wonosari pada materi kemagnetan dapat meningkatkan rata-rata aktivitas siswa dari 4,4 pada pra tindakan menjadi 9,55 pada tindakan 1 menjadi 16,41 pada tindakan 2. Sedangkan nilai prestasi hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 66, 37 pada pra tindakan naik menjadi 74 pada tindakan 1 dan naik menjadi 83,3 pada tindakan 2. Berdasar hasil penelitian ini guru dapat dapat memberikan peran kepada siswa potensial dalam pembelajaran kooperatif guna meningkatkan aktivitas belajar kualitas belajar dan prestasi belajar siswa. Kata kunci: pembelajaran kooperatif, peran siswa potensial
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Gati Miranti "Empowerment Student Potential Through Cooperative Learning For Improving The Quality Of Learning And Student Achievement In Class Ix C Smp Negeri 2 Wonosari In The Matter Magnetism". Physics Education Study Program Department of Mathematics and Natural Sciences Faculty of Teacher Training and Education Sanata Dharma University in Yogyakarta in 2017. The purpose of this study to (1) improve the quality of student learning (2) Improve student achievement of learning outcomes. Data were obtained from observations of cooperative learning, student learning activities and achievement of learning outcomes student. Observations were made three phases: pre-action, action 1 and action 2. Data analysis was performed with a qualitative description that lead to the conclusion as a result of research. Results showed that increasing the role of potential students through cooperative learning to improve the quality of learning and achievement of students in class IX C SMP Negeri 2 Wonosari the magnetic material can increase the average student activity of 4,4 at 9,55 on a pre-action into action 1 to 16,41 on the actions 2. Average value of achievement of learning outcomes of students has increased from 66,37 at the pre-action rose to 74 in actions 1 and rose to 83.3 in the second act. Based on the results of this study can teachers can assign roles to potential students in cooperative learning activities in order to improve the quality belajarm learning and student achievement. Keywords: cooperative learning, the role of potential students
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pemberdayaan Siswa Potensial Melalui Metode Kooperatif Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IX C Smp Negeri 2 Wonosari Pada Materi Kemagnetan.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan tulisan ini peneliti telah banyak mendapatkan bantuan baik moral dan dukungan yang berupa bimbingan, dorongan, sarana maupun fasilitas dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M. Ed., Ph. D selaku dosen pembimbing terimakasih atas bimbingan, bantuan, dan pengarahan, dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas waktu yang bapak berikan untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, juga atas perhatian dan masukan, dukungan serta semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, S. J., M. S. T. selaku dosen program studi Pendidikan Fisika yang membantu penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
3.
Bapak Drs. Suparto selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Wonosari atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SMP N 2 Wonosari.
4.
Bapak Wahadi, S. Pd selaku guru mata pelajaran IPA kelas IX SMP N 2 Wonosari atas penerimaan, saran, nasihat dan semangat yang telah diberikan kepada penulis, serta seluruh siswa kelas IX C terimakasih atas waktu dan keterlibatannya sebagai subyek penelitian.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Teman-teman Pendidikan Fisika 2013 terima kasih atas kebersamaan dan kerja samanya selama menimba ilmu di kampus Universitas Sanata Dharma.
6.
Terima kasih kepada kedua orang tuaku yang telah memberikan dukungan, nasihat, fasilitas, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Demikian tulisan ini dapat diselesaikan. Peneliti memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan tulisan ini. Tulisan ini jauh dari sempurna, oleh karenaa itu peneliti mengharapkan kritik dan saran demi pengembangan tulisan ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
Gati Miranti
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..........…………………………………………...... iii MOTTO .................................................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... vi ABSTRAK .............................................................................................................. vii ABSTRACT ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix DAFTAR ISI
....................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
........................................................
1
B. Rumusan Masalah
......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian
.....................................................................
4
D. Manfaat Penelitian
.....................................................................
5
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori
..........................................................................
7
B. Kerangka Berpikir
..........................................................................
33
.......................................................................................
34
C. Hipotesa
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian....…………………………………………………..
35
B. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................
35
C. Subyek dan Obyek Penelitian ..........................................................
35
………………………………….....................
36
E. Instrumen Penelitian ................................................…………..........
39
D. Rencana Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian
…………...................………………………… 55
B. Pembahasan ……………………………...............…………..…….. 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................ 95 B. Saran ..................…………………………………………………… 96 DAFTAR PUSTAKA …………………………………....……………………. 98 LAMPIRAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat ijin penelitian skripsi dari Universitas .....................
99
Lampiran 2 Surat ijin penelitian skripsi dari BAPPEDA ........................ 100 Lampiran 3 Surat pernyataan telah selesai penelitian dari SMP Negeri 2 Wonosari
........................................................................................ 101
Lampiran 4 Jadwal penelitian
…............................................. 102
Lampiran 5 LO pra observasi
................................................. 103
Lampiran 6 LO tindakan 1
.............................................................. 104
Lampiran 7 LO tindakan 2
.............................................................. 105
Lampiran 8 Catatan pengamatan pra tindakan
.................................... 106
Lampiran 9 Catatan pengamatan tindakan 1
.................................... 107
Lampiran 10 Catatan pengamatan tindakan 2
.................................... 108
Lampiran 11 Daftar kelompok tindakan 1
.................................... 110
Lampiran 12 Daftar kelompok tindakan 2
...................................
111
Lampiran 12 Rekap skor angket ...........................................................
112
Lampiran 13 Angket aktivitas siswa
................................................. 114
Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................... 115 Lampiran 15 Lembar Kerja Siswa............................................................. 121 Lampiran 15 Materi pembelajaran kemagnetan dan induksi elektromagnetik ......................................................................................... 123 Lampiran 16 Soal tindakan 1
................................................................. 133
Lampiran 17 Soal tindakan 2
................................................................. 134
Lampiran 18 Kunci jawaban soal tindakan 1 dan tindakan 2 Lampiran 19 Lembar jawab siswa tindakan 1
xiii
............ 135
...................................... 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20 Lembar jawab siswa tindakan 2
...................................
144
Lampiran 21 Rekap nilai siswa pra tindakan, tindakan 1, tindakan 2 ....
146
Lampiran 22 Distribusi tingkat kesukaran soal
xiv
...................................... 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Presentase Pencapaian KKM
.......................................................
Tabel 2. Lembar observasi aktivitas siswa
..........................................
2 40
Tabel 3. Format kisi-kisi soal untuk siklus 1 dan siklus 2 ...............................
43
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Tindakan 1
...............................
50
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Tindakan 2 ...............................
51
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Soal Tindakan 1 ...........................................
51
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Soal Tindakan 2 ...........................................
51
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Instrumen Angket
52
Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Angket
.........................................
........................................................
Tabel 10. Data Prestasi Belajar Siswa Pra Observasi
53
...............................
56
Tabel 11. Data Aktivitas Belajar Siswa ........................................................
60
Tabel 12. Data Aktifitas Belajar Siswa ........................................................
69
Tabel 13. Data Prestasi Belajar Siswa
........................................................
74
Tabel 14. Data Aktifitas Belajar Siswa ........................................................
82
Tabel 15. Data Prestasi Belajar Siswa
87
........................................................
Tabel 16. Perbandingan Aktivitas Dan Nilai Tiap Tindakan
xv
..................
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kualitas belajar siswa dalam proses pembelajaran menentukan keberhasilan belajar siswa. Kualitas belajar siswa adalah berupa aktivitas membaca, bertanya, menjawab, berpendapat, menyanggah, memperhatikan, mengamati, menulis jawaban, meringkas, menulis hasil belajar, melakukan percobaan, melaporkan hasil percobaan, menganalisa, menyimpulkan, antusias, berani, dan suasana gembira. Berdasarkan pengamatan kualitas belajar siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Wonosari masih rendah. Hasil pengamatan sebelum penelitian dari 29 siswa anggota kelas baru 10 siswa yang menunjukkan aktivitas belajar sementara 19 siswa masih pada kondisi pasif aktivitas belajar. Kondisi aktivitas belajar siswa belum maksimal disebabkan penerapan metode pengajaran yang diterapkan belum mendukung aktivitas belajar siswa serta menimbulkan motivasi belajar siswa. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai batas minimal nilai mata pelajaran IPA kelas IX SMP negeri 2 Wonosari yang ditentukan adalah 75. Ketentuan nilai minimal bersifat mengikat setiap siswa sebagai batas minimal nilai hasil belajarnya. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM mengalami perbaikan dan siswa yang sudah mencapai atau melampaui KKM mengalami pengayaan. Prestasi hasil belajar siswa kelas IXC masih rendah dan perlu ditingkatkan. Berdasarkan nilai hasil test pra penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
dilaksanakan pada kelas IX C dengan jumlah 29 siswa nilai rata-rata kelas 55,67 masih dibawah nilai KKM yang ditentukan dengan perincian 10 siswa memenuhi KKM dan 19 siswa memperoleh nilai dibawah KKM. Tabel 1. Presentase Pencapaian KKM
No.
1.
Rentang
Jumlah
Nilai
siswa
≥75
10
34,48%
< 75
19
65,51%
Predikat
Memenuhi KKM
Presentase
Belum memenuhi 2. KKM
Untuk meningkatkan interaksi antar siswa dalam komunitas masyarakat belajar dalam proses pembelajaran dikelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif yang akan memudahkan siswa mengkonstruksi pengetahuan hasil belajarnya sesuai teori kontruktivisme sosial Vygotsky. “Vygotsky’s theory rests on his belief that cognitive processes are the result of social and cultural interaction, and that all higher mental functioning in the individual has its origins in the social” (Harry Daniels, 1994: 156). Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa secara bertahap diharapkan mengalami peningkatan dari siklus ke siklus berikutnya. Adapun nilai rata-rata pada siklus 1 diharapkan siswa memenuhi KKM mencapai 50 % sedangkan pada siklus 2 siswa memenuhi KKM meningkat menjadi 95%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Berdasarkan latar belakang keadaan kualitas belajar siswa dan prestasi hasil belajar siswa yang masih rendah serta model pembelajaran yang masih konvensional
maka
perlu
dilakukan
penelitian
yang
mengaitkan
pemberdayaan siswa potensial. Pemberdayaan siswa potensial berupa peningkatan peran siswa potensial dalam kelompok. Adapun penelitian ini mengambil judul “Pemberdayaan Siswa Potensial Melalui Pembelajaran Kooperatif Untuk Peningkatan Kualitas Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Di Kelas IX C SMP Negeri 2 Wonosari Pada Materi Kemagnetan.“
B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang terkait dengan latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Prestasi hasil belajar siswa masih rendah ditandai nilai rata kelas masih dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan. 2. Hanya siswa yang memiliki nilai tinggi saja yang melakukan aktivitas belajar tinggi di dalam kelas. 3. Model pembelajaran masih cenderung konvensional, belum membiasakan menggunakan pembelajaran kooperatif. 4. Guru belum memberdayakan siswa potensial dalam proses pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh pemberdayaan siswa potensial terhadap kualitas belajar siswa dalam pembelajaran di kelas ? 2. Bagaimana pengaruh pemberdayaan siswa potensial terhadap prestasi belajar siswa di kelas?
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Meningkatkan aktivitas belajar.
2.
Meningkatkan kualitas belajar siswa.
3.
Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
E. Pembatasan Masalah 1. Pemberdayaan siswa potensial adalah peningkatan peran siswa potensial. Peningkatan peran siswa potensial adalah usaha untuk memberikan kesempatan kepada anak yang lebih pandai untuk membantu teman lain dalam kelompok mengatasi kesulitan proses belajarnya. Siswa potensial adalah siswa yang memiliki kemampuan lebih unggul dibanding siswa di kelas khususnya pada akademiknya. 2. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang yang bersifat heterogen, siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok menguasai materi pelajaran. 3. Kualitas belajar siswa adalah kemampuan siswa mendemostrasikan pengetahuannya. 4. Prestasi belajar adalah ukuran kualitas dari hasil proses belajar setelah seseorang menempuh kegiatan belajar.
F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian bagi guru, siswa dan sekolah dapat diuraikan sebagai berikut : Manfaat penelitian bagi guru: a. Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas b. Guru
terampil
mengidentifikasi
masalah
yang
dihadapi
dalam
pembelajaran dan menentukan cara pemecahan masalah secara ilmiah.
Manfaat penelitian bagi siswa : a. Siswa potensial merasa diakui kelebihanya, dihargai dan diberdayakan dalam proses kegiatan pembelajaran oleh guru. b. Siswa potensial merasa diberi kesempatan mengembangkan kemampuan dan ketrampilan membimbing kawannya. c. Siswa yang kurang berprestasi merasa terbantu oleh kawan sendiri karena berada dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
d. Secara kelompok tumbuh semangat kebersamaan untuk menunjukkan bahwa kelompoknya yang paling baik sehingga terjadi kompetisi sehat.
Manfaat penelitian bagi sekolah a. Meningkatnya kualitas pelayanan pembelajaran b. Memberikan alternatif pemecahan masalah bagi guru yang menghadapi permasalahan yang sama seperti masalah dalam penelitian ini. c. Tercipta budaya pemecahan masalah secara ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Konstruktivisme Sosial Pembelajaran adalah suatu
proses, cara, perbuatan yang
menjadikan orang belajar. Ketika seseorang sudah melalui proses belajar maka seseorang akan mengalami perubahan dalam belajar. Perubahan dalam belajar akan dialami seseorang dengan cara berinteraksi sosial dengan orang lain, sehingga seseorang akan mendapat suatu pengetahuan yang baru dari orang lain maka akan mengakibatkan seseorang dapat mengkontruksi pengetahuan dalam diri pribadi masing-masing. Teori yang mendukung bahwa interaksi sosial dapat membantu seseorang mengkontruksi pengetahuan adalah teori kontruktivisme sosial Vygotsky. Every function in the cultural development of the child comes on the stage twice, in two respects: first in the social, later in the psychological,
first
in
relations
between
people
as
an
interpsychological category, afterwards within the child as an intrapsychological category. (Vygotsky 1978)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Advanced human psychological processes have their origins in collaborative activity which is mediated by verbal interaction. Thus the child is introduced to new concepts through social activity (particulary instructional activity by an adult) and through a process of internalization, s/he is enabled to learn the new concept and take it on as her own. Vygotsky emphasizes the role of semiotic mediation, particulary language, in effecting the internalization of activity. It is through this mediation that a child is able to transform external activity into internal activity and therefore understanding (Harry Daniels, 1994: 156). (Proses psikologis manusia asal muasalnya adalah aktivitas kolaboratif yang dijembatani oleh interaksi verbal. Dengan demikian anak diperkenalkan dengan konsep baru melalui kegiatan sosial (aktivitas instruksional khususnya oleh orang dewasa) dan melalui proses internalisasi, dia diaktifkan untuk mempelajari konsep baru dan menerimanya sendiri. Vygotsky menekankan peran mediasi semiotik, terutama bahasa, dalam mengefektifkan internalisasi kegiatan. Melalui mediasi ini bahwa seorang anak mampu mengubah aktivitas eksternal ke dalam kegiatan internal dan cepat mengerti) (Harry Daniels, 1994: 156). Konstruktivisme Vygotsky memandang bahwa pengetahuan dikonstruksi secara kolaboratif antar individual dan keadaan tersebut dapat disesuaikan oleh setiap individu. Proses dalam kognitif diarahkan melalui adaptasi intelektual dalam konteks sosial budaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Proses penyesuaian itu sama dengan mengkonstruksi pengetahuan secara intra individual yakni melalui proses regulasi diri internal. Maka makna konstruktivisme sosial Vygotsky lebih menekankan pada penerapan saling tukar gagasan antar individual.
2. Aktivitas Belajar Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau suatu tujuan (Oemar Hamalik, 2001: 27). Proses belajar siswa berlangsung dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru sehingga kualitas pembelajaran perlu diupayakan perbaikan oleh guru. Kualitas pembelajaran sebagai itensitas keterkaitan sistemik dan sinergi
guru,
murid,
kurikulum,
bahan
ajar,
media
dalam
menghasilkan proses dan hasil belajar sesuai tuntutan kurikulum. Kualitas belajar merupakan derajad atau taraf usaha siswa dalam memperoleh kepandaian atau ilmu oleh siswa. Kualitas belajar siswa dapat diamati dari tingkat keaktifan siswa, pengorganisasian dan penemuan informasi sehingga memperjelas apa yang sebenarnya dicapai oleh siswa selama pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas akan meningkatkan minat siswa. Pengaruh minat siswa terhadap pembelajaran sangat besar, siswa akan aktif dan bertanggung jawab terhadap peran yang diberikan. Mereka terdorong dengan sukarela dan atas kemauan sendiri untuk menemukan pengetahuan dan informasi baru, mereka semakin senang karena merasa tertantang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
terhadap materi yang diberikan. Berdasar pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas belajar berhubungan dengan aktivitas siswa selama proses belajar di kelas. Aktivitas belajar adalah kegiatan siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Adapun kegiatan fisik berupa keterampilan-keterampilan dasar, sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar antara lain mengobservasi,
mengklarifikasi,
memprediksi,
mengukur,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan terintegrasi antara lain terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel eksperimen. Seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari situasi dalam proses belajar, situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar. Menurut Paul D. Dierich (dalam Oemar Hamalik, 2001: 172-173) membagi aktivitas belajar menjadi 8 kelompok, sebagai berikut: a.
Kegiatan-kegiatan visual (Visual activities): misalnya membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
b.
Kegiatan-kegiatan lisan (Oral activities): seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan,
memberi
saran,
mengemukakan
pendapat, berwawancara, diskusi bertanya, memberi sesuatu, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi. c.
Kegiatan-kegiatan mendengarkan (Listening activities): sebagai contoh
mendengarkan
penyajian,
bahan,
mendengarkan
percakapan atau diskusi kelompok. d.
Kegiatan-kegiatan menulis (Writing activities): misalnya menulis cerita, karangan, menulis laporan, memeriksa karangan, bahanbahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.
e.
Kegiatan-kegiatan menggambar (Drawing activities): yang termasuk didalamnya antara lain menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola.
f.
Kegiatan-kegiatan
metrik
(Motor
activities):
melakukan
percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi). g.
Kegiatan-kegiatan emosional (Emotional activities): minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua kegiatan tersebut di atas, dan bersifat tumpang tindih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Belajar perlu ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat
“learning
by doing”.
memperhatikan
pengembangan
aspek
Kegiatan
yang selalu
kognitif,
afektif
dan
psikomotorik yang diwujudkan dalam beberapa aktivitas belajar.
3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Sehingga prestasi belajar dapat diartikan
sebagai
kecakapan
nyata
yang
dapat
diukur
berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar. Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sumadi Suryabrata (1998: 233) dan Shertzer dan Stone (Winkle, 1997: 591), secara garis beras faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
1) Faktor fisiologis Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera. a) Kesehatan badan Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya
memelihara
kesehatan
fisiknya,
siswa
perlu
memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.
b) Pancaindera Berfungsinya
pancaindera
merupakan
syarat
dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui pengelihatan dan pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
memiliki cacat fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat
dirinya
didalam
menangkap
pelajaran,
sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.
2)
Faktor Psikologis Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain adalah: a)
Intelegensi Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (Winkle, 1997: 529) hakikat intelegensi
adalah
mempertahankan
kemampuan
suatu
tujuan,
untuk untuk
menetapkan mengadakan
dan suatu
penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf intelegensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf intelegensi tinggi mempunyai peluan lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf intelegensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf intelegensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
b) Sikap Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wiriawan (1997: 233) sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah.
c) Motivasi Menurut Irwanto (1997: 193) motivasi adalah penggerak perilaku. Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhankebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut Winkle (2004: 39) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b. Faktor Eksternal Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah: 1) Faktor lingkungan keluarga a) Sosial ekonomi keluarga Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari bukun alat tulis hingga pemilihan sekolah. b) Pendidikan orang tua Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang kebih rendah. c.) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berprestasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubungan keluarga tidak harmonis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2) Faktor lingkungan sekolah a) Sarana dan prasaranan Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.
b) Kompetensi guru dan siswa Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan saran dan prasaranan tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sisa-sia belaka. Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas, yang dapat memenuhi rasa ingintahuannya, hubungan dengan guru dan temantemannya berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
c) Kurikulum dan metode mengajar Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada siswa. Metode pembelajaran yang
lebih
interaktif
sangat
diperlukan
untuk
menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan (1997: 122) mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor guru. Jika guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membat siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi, paling tidak siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.
3) Faktor lingkungan masyarakat a) Sosial budaya Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru/pengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
b) Partisipasi terhadap pendidikan Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
3. Pembelajaran Kooperatif Beberapa ahli mengemukakan tentang teori pembelajaran, salah satu teori yang dikemukakan adalah pembelajaran kooperatif. Berkait dengan judul penelitian dikaji teori pembelajaran kooperatif untuk mendukung keberhasilan penelitian yang dilakukan. Roger, dkk (1992) menyatakan cooperative learning is group learning activity organized in such a way that learning is based on the socially structured change of information between learners in group in which each learner is held accountable for his or her own learning and is motivated to increase the learning of others. (Pembelajaran kooperatif
merupakan
aktivitas
pembelajaran
kelompok
yang
diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan di dorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain). (Miftahul Huda, 2011: 29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Cooperative learning adalah teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut (Johnson dalam Hasan, 1996). (Miftahul Huda, 2011: 204) Pentingnya pembelajaran kooperatif dalam proses belajar di sekolah karena di dalam kelas masih ada permasalahan seperti sifat individualistis siswa. Siswa cenderung berkompetisi secara individual, bersikap tertutup terhadap teman, kurang memberi perhatian keteman sekelas, bergaul hanya dengan orang tertentu, ingin menang sendiri, dan sebagainya (Rusman, 2010: 205). Akibatnya, karena kemampuan siswa di kelas berbeda-beda dan memiliki sifat yang kurang peduli atau kurang dekat dengan teman satu dengan yang lain maka akan menimbulkan prestasi belajar siswa rendah karena di kelas hanya siswa yang memiliki kemampuan lebih saja yang mendominasi. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan yang kurang terkadang tidak mendapat perhatian dari teman yang lain. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banya digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin (1995) dinyatakan bahwa: (1) penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain. (2) Pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berfikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Dengan alasan tersebut, strategi pembelajaran kooperatif diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. (Rusman, 2010: 205-206) Menurut Roger dan David Johnson (Lie, 2008) ada lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning), yaitu sebagai berikut: (Rusman, 2010: 212) 1. Prinsip kebergantungan positif (positive interdependence), yaitu dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas kelompok tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling ketergantungan. 2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut. 3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain. 4. Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu, melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran. 5. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Pada suatu pembelajaran perlu persiapan dalam menyusun langkah-langkah supaya saat proses belajar mengajar berlangsung dapat berjalan dengan baik. Ketika seorang guru menggunakan model pembelajaran kooperatif sangat penting untuk memperhatikan langkah-langkah dalam menerapkannya di dalam kelas. Berdarkan pendapat para ahli diatas pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dirancang sebagai berikut : Pertama dilakukan identifikaasi adanya siswa potensial berdasar observasi dan melihat data nilai prestasi belajar siswa. Kedua membagi siswa dalam kelompok dengan menempatkan siswa potensial pada setiap kelompok belajar. Ketiga pemberian peran dan tugas dalam kelompok belajar. Keempat peningkatan peran siswa potensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
4. Siswa Potensial Siswa adalah individu yang memiliki kemampuan beraneka ragam potensi yang hidup dan sedang berkembang. Didalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkahlaku siswa. Pendidikan perlu mengarahkan tingkahlaku dan perbuatan itu menuju ketingkat perkembangan yang diharapkan. Potensi yang hidup itu perlu mendapat kesempatan yang luas untuk berkembang, tanpa pengarahan dikawatirkan terjadi penyimpangan perkembangan dari tujuan yang telah
ditentukan.
Jika
terjadi
penyimpangan
maka
berakibat
terganggunya bahkan rusaknya perkembangan siswa, dengan kata lain para siswa tidak menjadi manusia sebagaimana dicita-citakan oleh masyarakat (Oemar Hamalik, 2001:171). Faktor intelegensi murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajarnya karena lebih mudah mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan mudah berpikir kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan siswa yang kurang cerdas, para siswa yang lamban. (Oemar Hamalik, 2001:33) Balitbang Depdikbud (1982), secara rinci mengidentifikasi ciri-ciri siswa berbakat sebagai berikut: (http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._psikologi_pend_dan_bimbingan/1 95903271986011dedi_herdiana_hafid/anak_berbakat_%5bcompatibilit y_mode%5d.pdf)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
a. Mempunyai ingatan yang baik, memiliki ciri-ciri belajar antara lain mudah menangkap pelajaran, perbendaharaan kata luas, penalaran tajam, berpikir kritis, logis sering mambaca buku bermutu dan mempunyai rasa ingin tahu yang bersifat intelektual. b. Memiliki ciri-ciri tanggung jawab terhadap tugas antara lain tekun menghadapi tugas ulet menghadapi kesulitan mampu bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain, ingin berprestasi sebaik mungkin, senang dan rajin belajar, penuh semangat dan bosan dengan tugastugas yang rutin. c. Memiliki kreatifitas antara lain
bersifat ingin tahu, sering
mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul-usul terhadap suatau masalah. d. Memiliki ciri kepribadian antara lain disenangi oleh teman sekolah dipilih menjadi pemimpin dapat bekerjasama, dapat mempengaruhi teman, banyak inisiatif dan percaya pada diri sendiri. Dari
beberapa
uraian
tersebut
dapat
disimpulkan
karakteristik siswa potensial antara lain: 1. Kemauan belajar tinggi dan berpikir kritis 2. Kreatif dan aktif dalam kegiatan pembelajaran 3. Bertanggungjawab dalam tugas dan mampu bekerja mandiri 4. Prestasi belajar tinggi 5. Berkepribadian baik dan percaya diri
tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Beberapa potensi diatas dapat menimbulkan akibat negatif dalam kegiatan pembelajaran, antara lain siswa potensial akan mendominasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga kurang memberi kesempatan siswa yang lain. Siswa yang potensinya rendah semakin kurang mendapat kesempatan dan peran dalam kegiatan pembelajaran bahkan dapat menurunkan kepercayaan diri. Akan tetapi, apabila siswa potensial diposisikan pada posisi yang tepat merupakan modal yang baik untuk terlaksananya pembelajaran yang dapat mengaktifkan seluruh siswa. Berdasarkan pernyataan diatas maka siswa potensial perlu diberdayakan dalam bentuk pemberian peningkatan peran pada proses pembelajaran. Pemberdayaan siswa potensial dalam proses belajar untuk membantu meningkatkan kualitas belajar dan prestasi belajar temantemannya di kelas. Dalam perencanaan pembelajaran guru sebagai inisiator bagaimana faktor-faktor yang
terkait
dengan proses pembelajaran diberdayakan
misalnya kelompok belajar dan juga keberadaan siswa potensial semua diberdayakan untuk mengoptimalkan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru sebagai fasilitator yang setiap saat memfasilitasi dinamika proses pembelajaran yang berlangsung. Apabila siswa terlibat langsung dalam aktivitas bersama teman yang lebih pandai dalam kelompok maka interaksi antar teman semakin menambah pengetahuan dan pengalaman. Setiap siswa tidak merasa takut apabila menanyakan halhal yang tidak dimengerti kepada teman dalam kelompok dibanding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
menanyakan pada guru. Siswa saling bertukar pikiran dalam kelompok sangat mungkin terjadi perbedaan pendapat antar siswa sehingga timbul ketidakkonsistenan jawaban maka kelompok akan berpikir secara bersama-sama
untuk
mendapatkan
jawaban
dan
mengkontruksi
pengetahuan dalam kelompok . Peningkatan peran siswa potensial adalah usaha untuk memberikan kesempatan kepada anak yang lebih pandai untuk membantu teman lain dalam kelompok mengatasi kesulitan proses belajarnya. Pemberian kesempatan peran siswa potensial oleh guru akan memiliki dampak kepada diri siswa potensial maupun siswa yang prestasi belajarnya masih rendah. Pengaruh meningkatkan
pemberian kemampuan
peran
pada
memimpin,
siswa
percaya
potensial diri,
akan
pengakuan
kemampuan oleh teman, keterampilan komunikasi, tumbuhnya rasa ikhlas berbagi, peduli kepada teman, kebiasaan belajar lebih awal karena akan membantu teman-temannya, serta sikap bertanggung jawab. Sedangkan pengaruh pemberian peran siswa potensial pada siswa yang prestasinya masih rendah antara lain mudah memahami isi bacaan, terbantu menganalisis permasalahan, terbantu dalam melaksanakan kegiatan percobaan atau eksperiemen, berlatih menarik kesimpulan, berani dan terampil bertanya, berani mempresentasikan hasil belajar, berani berpendapat, dan berani menyanggah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Aktivitas membantu yang dapat dilakukan oleh siswa potensial kepada anggota kelompok adalah membantu memahami isi bacaan, menganalisis permasalahan, membantu dalam kegiatan percobaan atau eksperiemen, membantu menarik kesimpulan hasil belajar, membantu keterampilan
bertanya,
mempresentasikan
hasil
membantu belajar,
kemampuan membantu
dan
keberanian
kemampuan
berani
berpendapat, dan membantu kemampuan berani menyanggah. Berdasarkan kenyataan kemampuan siswa di setiap kelas beragam artinya ada siswa yang potensinya tinggi dan ada siswa yang potensinya rendah. Secara umum siswa yang memiliki prestasi tinggi jumlahnya sedikit dibanding siswa yang memiliki potensi yang rendah. Berdasarkan hasil pengamatan pra penelitian jumlah siswa potensial di kelas IX C SMP Negeri 2 Wonosari berjumlah 10 siswa dari jumlah siswa anggota kelas sebanyak 29 orang. Siswa potensial yang berjumlah 10 orang akan ditempatkan pada kelompok–kelompok kegiatan dalam proses pembelajaran. Pada siklus 1 guru membentuk kelompok dengan anggota terdiri 4 sampai 5 orang yang didalam kelompok diantaranya adalah siswa potensial. Karena jumlah siswa dikelas berjumlah 29 orang maka dibentuk 5 sampai 6 kelompok kegiatan dengan anggota kelompok secara acak. Kelompok yang terbentuk diberlakukan pada proses pembelajaran pada siklus 1. Pada proses pembelajaran siklus 1 dilakukan pegamatan aktivitas siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
kelompok dan dilakukan tes hasil belajar
untuk mengetahui prestasi
belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran pada siklus 1. Hasil prestasi belajar siklus 1 digunakan sebagai dasar membentuk kelompok baru yang akan diberlakukan pada proses pembelajaran pada siklus 2. Pada siklus 2 siswa potensial diberikan pembekalan tersendiri sebelum proses pembelajaran siklus 2 berlangsung. Materi pembekalan kepada siswa potensial meliputi: materi ajar yang akan dipelajari, cara memimpin kelompok, cara memberdayakan anggota, cara membagi tugas dalam kelompok serta cara memberi kepercayaan kepada anggota kelompok. Proses pembelajaran siklus 2 laksanakan dan dilakukan pengamatan aktivitas serta dilakukan tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan prestasi hasil belajar.
5. Kemagnetan Materi ajar dalam penelitian ini adalah kemagnetan dan induksi elektromagnetik. membedakan
Tujuan
benda
mempelajari
magnet
dengan
materi benda
kemagnetan bukan
adalah
magnet
dan
mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan. Adapun materi kemagnetan adalah sebagai berikut: a.
Gaya tarik magnet yang paling kuat berada pada ujung-ujungnya. Ujung magnet disebut kutub magnet.
b.
Ada tiga cara membuat magnet yaitu menggosok dengan magnet tetap, induksi, dan menggunakan arus listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
c.
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang masih memiliki pengaruh gaya tarik atau gaya tolak magnet.
d.
Garis gaya magnet adalah garis-garis lengkung yang menggambarkan pola medan magnet. Garis gaya magnet keluar dari kutub utara menuju kutub selatan.
e.
Kutub
magnet
sejenis
berdekatan
saling
tolak-menolak
dan
berlawanan jenis tarik-menarik. f.
Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub selatan geografis. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub utara geografis.
g.
Sudut yang dibentuk kutub utara jarum kompas dengan arah utara selatan geografis disebut deklinasi. Adapun, sudut yang dibentuk kutub utara jarum kompas dengan arah horizontal disebut inklinasi.
h.
Menurut Oersted di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet.
i.
Elektromagnet adalah kumparan berarus listrik yang di dalamnya terdapat inti besi. Kekuatan elektromagnet tergantung pada kuat arus, jumlah lilitan, dan inti besi.
j.
Gaya Lorentz gaya interaksi antara medan magnet dari arus listrik dan medan magnet tetap. Besarnya dapat ditulis dalam bentuk rumus: F=Bxixl F = Gaya Lorentz (N) B = Medan magnet (T)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
i
= Kuat arus listrik (A)
l
= panjang penghantar (m) Tujuan mempelajari materi induksi elektromagnetik adalah
menjelaskan hubungan antara pergerakan garis medan magnetik dengan terjadinya GGL induksi melalui percobaan, menjelaskan prinsip kerja dinamo/generator, menjelaskan prinsip sederhana cara kerja transformator, menunjukkan hubungan antara pergeseran garis medan magnetik dengan terjadinya GGL induksi. Adapun materi induksi elektromagnetik adalah sebagai berikut: a. Menurut Faraday, adanya perubahan medan magnet pada suatu kumparan dapat menimbulkan gaya gerak listrik. b. Besar GGL induksi bergantung pada tiga faktor, yaitu: - Kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet - Jumlah lilitan - Kuat medan magnet c. Induksi elektromagnetik diterapkan pada generator, dinamo dan trafo. d. Fungsi generator atau dinamo adalah untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. e. Fungsi generator atau tafo adalah menaikkan atau menurunkan tegangan AC. Untuk menaikkan tegangan listrik digunakan trafo stepup, sedangkan untuk menurunkan tegangan listrik digunakan trafo step-down. f. Pada transformator ideal berlaku rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
VP I S N P VS I P N S
g. Untuk transformator yang tidak ideal berlaku rumus efisiensi
WS 100% WP
PS 100% PP
NS IS 100% NP IP
NS IS 100% VP I P
Vp
= tegangan primer (V)
Vs
= tegangan sekunder (V)
Np
= jumlah lilitan primer
Ns
= jumlah lilitan sekunder
Ip
= arus primer (A)
Is
= arus sekunder (A)
η
= efisiensi trafo (%)
Wp
= energi primer (J)
Ws
= energi sekunder (J)
h. Transformator digunakan pada catu daya, adaptor, dan instalasi transmisi daya listrik jarak jauh. i. Transmisi daya jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan yang besar dan arus yang kecil. Dengan cara ini akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
B. Kerangka Berfikir Berdasarkan analisis teori diatas dapat disajikan dalam bentuk kerangka berpikir sebagai berikut : KONDISIAWAL
SISWA POTENSIAL
- Mendominasi aktivitas belajar - Prestasi tinggi - Jumlah siswa sedikit
SISWA POTENSI RENDAH
- Aktivits belajar rendah - Prestasi rendah - Jumlah siswa banyak
KUALITAS BELAJAR RENDAH PRESTASI HASIL BELAJAR RENDAH
PEMBELAJARAN KOOPERATIF o Pemberdayaan siswa potensial o Siswa potensial membantu anggota kelompok
Tindakan Siklus 1
Refleksi PEMBELAJARAN KOOPERATIF o Peningkatan peran siswa potensial o Siswa potensial bertanggungjawab keberhasilan anggota kelompok
Refleksi
SISWA POTENSIAL
KONDISI AKHIR SISWA POTENSIAL
- Memberdayakan anggota kelompok - Prestasi tinggi - Jumlah siswa sedikit
- Aktivitas belajar meningkat - Prestasi meningkat - Jumlah siswa banyak
KUALITAS BELAJAR TINGGI PRESTASI HASIL BELAJAR TINGGI
Tindakan Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
C. Hipotesa Berdasarkan kerangka berpikir tersebut diatas diajukan hipotesa sebagai berikut : 1. Model pembelajaran kooperatif dapat memberdayakan siswa potensial dalam pembelajaran. 2. Peningkatan peran siswa potensial dalam pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. 3. Peningkatan peran siswa potensial dalam pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan model penelitian tindakan kelas.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian : Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Wonosari Waktu penelitian : Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember tahun pelajaran 2016.
C. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian : Subyek penelitian adalah siswa kelas IX tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 18 siswa perempuan dan 11 siswa lakilaki. Obyek penelitian : Obyek penelitian adalah kualitas belajar dan prestasi belajar siswa pada materi pelajaran kemagnetan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
C. Rencana Tindakan 1. Observasi pra tindakan Observasi pra tindakan merupakan proses pengamatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi awal meliputi metode pembelajaran, aktivitas belajar siswa, prestasi siswa dan potensi siswa. Informasi awal diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pra tindakan. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui metode pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan pengamatan langsung, aktivitas belajar siswa adalah lembar observasi dan angket, sedangkan untuk mengetahui prestasi dan potensi siswa dapat diketahui dari nilai yang di dapatkan dari guru mata pelajaran IPA yang bersangkutan.
2. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Tindakan pada siklus 1 dilakukan pembelajaran kooperatif dengan
kelompok
belajar
yang
ditentukan
dengan
mempertimbangkan siswa yang prestasinya tinggi tersebar pada setiap kelompok. Pembelajaran dilakukan satu pertemuan (3x40 menit). Pengumpulan
data
menggunakan
instrumen
lembar
observasi pra tindakan yang dapat menjaring informasi tentang metode pembelajaran, aktivitas belajar siswa dan prestasi siswa. Adapun langkah pelaksanaan tindakan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 4 - 6 siswa. Pembagian kelompok ditentukan mempertimbangkan prestasi atau kemampuan siswa yang diperoleh dari observasi pra tindakan. 2) Tiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa yang berkaitan dengan pembelajaran yang direncanakan. 3) Guru melaksanakan pembelajaran. 4) Guru membimbing siswa melakukan kegiatan sesuai petunjuk kegiatan. 5) Guru melaksanakan tes hasil belajar. b. Observasi 1)
Mengamati pelaksanaan pembelajaran kooperatif
2)
Mengamati aktivitas siswa
3)
Mengamati prestasi hasil belajar siswa
c. Refleksi I Peneliti dan guru mendiskusikan data hasil observasi dari tindakan yang sudah dilaksanakan. Hasil diskusi digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
3. Siklus II Tindakan pada siklus II, pembelajaran kooperatif dengan kelompok belajar mempertimbangkan siswa yang prestasinya tinggi tersebar pada setiap kelompok. Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, ketua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
kelompok dan siswa yang prestasinya tinggi diberikan pembekalan khusus tentang materi ajar dan cara memberdayakan anggota kelompok. Disisi lain harus diperhatikan siswa yang prestasinya belum baik dengan membangun pengertian bahwa pembekalan khusus yang diberikan kepada temannya untuk menciptakan partner untuk mempermudah dalam belajar. Dan semuanya bisa mengalami peningkatan prestasi. Tindakan pada siklus 2 dilakukan pembelajaran satu pertemuan (3x 40 menit). Adapun langkah pelaksanaan tindakan pada siklus 2 sebagai berikut : 1)
Guru melakukan pembekalan kepada ketua kelompok tentang materi ajar dan cara pemberdayaan anggota kelompok diluar jam pelajaran
2)
Guru melaksanakan pembelajaran kooperatif dengan kelompok belajar seperti siklus 1 namun guru memberikan peran siswa potensial memberi kesempatan dan memberdayakan anggota kelompoknya.
3)
Tiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa yang berkaitan dengan pembelajaran yang direncanakan.
4)
Guru melaksanakan pembelajaran.
5)
Guru membimbing siswa melakukan kegiatan sesuai petunjuk kegiatan.
6)
Guru melaksanakan tes hasil belajar.
b. Observasi 1) Mengamati pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
2) Mengamati aktivitas siswa 3) Mengamati prestasi belajar siswa
c. Refleksi Peneliti dan guru mendiskusikan data hasil observasi dari tindakan yang sudah dilaksanakan. Hasil diskusi digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
D. Instrumen Penelitian Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
instrumen
pengambilan data sebagai berikut: 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan dalam penelitian ini sebagai pedoman dalam proses pembelajaran yang sudah di rancang sesuai dengan rencana penelitian. Adapun RPP yang telah dirancang terlampir.
2. Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk menganalisis dan mengadakan pencatatan sistematis mengenai tingkah laku atau aktivitas siswa dengan mengamati dan melihat individu atau kelompok secara langsung. Lembar observasi aktivitas belajar siswa digunakan pada pratindakan dan pada pembelajaran kooperatif. Pada penelitian ini, peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
kemagnetan. Adapun lembar obsevasi aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel 2. Lembar observasi aktivitas siswa
Jenis
Aktivitas
Nomor absen siswa 1
Bertanya Oral/ Lisan
Menjawab Berpendapat Menyanggah
Visual
Membaca Memperhatikan Mengamati
Menulis
Menulis Jawaban Meringkas Menulis Hasil Belajar Melakukan Percobaan
Motorik Melaporkan Percobaan Mental
Menduga
Hasil
2
3
4
5
Ket. 6
7
8
9
10
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Jenis
Aktivitas
Nomor absen siswa 1
2
3
4
5
Ket. 6
7
8
9
10
Dst
Menganalisa Menyimpulkan Emosi
Antusias Berani Gembira
Jumlah
3. Angket Angket dalam penelitian ini digunakan sebagai instrumen pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh siswa. Angket merupakan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang belum diketahui. (http://id.m.wikipedia.org) Pada penelitian ini angket sebagai instrumen pengumpul data untuk mengetahui kondisi siswa saat mengikuti proses pembelajaran di kelas contohnya mendengarkan, membaca, dan aktivitas siswa di rumah contohnya seperti kebiasaan membaca. Untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas tersebut digunakan instrumen berupa angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Penilaian untuk tiap pilihan jawabaan yang disediakan adalah sebagai berikut:
4.
4
= Sangat Setuju
2
= Tidak Setuju
3
= Setuju
1
= Sangat Tidak Setuju
Perangkat tes Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pembelajaran yang telah diberikan oleh guru. Perangkat tes ini terbagi menjadi dua yaitu tes yang digunakan pada siklus 1 dan siklus 2. Perangkat tes yang digunakan berbentuk soal uraian. Pedoman penilaian untuk soal tindakan 1 dan soal tindakan 2 adalah sebagai berikut: nilai
skor total jawaban benar x100% skor total butir soal
Adapun kisi-kisi soal yang digunakan pada soal siklus 1 dan siklus 2 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Tabel 3. Format kisi-kisi soal untuk siklus 1 dan siklus 2
No
Materi
Indikator
Sub bab yang dipelajari
Kisi Soal
No. Soal
1.
Kemagnetan
1. Menjelaskan
konsep
induksi
elektromagnetik 3. Penggunaan elektromagnetik produk teknologi
Bahan magnet
medan magnet 2. Menjelaskan
a. Sifat kutub magnet
dalam
cara
menyimpan
magnet tetap secara benar
1
Bentuk magnet dan sifat kutub magnet
induksi
Ditanyakan
Membuat dan
Diketahui ada seseorang tersesat di hutan dan membawa silet.
menghilangkan sifat
Ditanyakan
kemagnetan benda
arah utara-selatan
Bumi sebagai magnet
cara
2
mengetahui
Diketahui 2 buah magnet satu kuat dan satunya lagi lemah. Tanpa alat bantu bagaimana mengetahui magnet yang kuat dan yang lemah
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
No
Materi
Indikator
Sub bab yang dipelajari
Kisi Soal
No. Soal
Ditanyakan mudah
mengapa dijadikan
besi magnet
4
sementara plastik tidak b. Medan magnet di sekitar
Ditanyakan mengapa
magnet
arus listrik
jarum kompas yang didekatkan
Magnet dan listrik
pada penghantar berarus listrik
Elektromagnet
akan menyimpang
Gaya lorentz
Ditanyakan
mengapa
jumlah
lilitan makin banyak medan magnet
yang
5
6
ditimbukan
semakin besar
Disajikan dua batang besi dililit kawat berarus listrik, ditanyakan kutub-kutub magnet yang terjadi
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
No
Materi
Indikator
Sub bab yang dipelajari
Kisi Soal
No. Soal
Kawat kumparan panjangnya 5 m dialiri arus listrik sebesar 500 mA
berada
dalam
medan
8
magnet, ternyata besar gaya Lorentz
yang
ditimbulkan
sebesar 20 N. Tentukan kuat medan magnetnya!
2.
Induksi
a. Konsep induksi
magnet
Ditanyakan cara yang dapat
elektromagnet
dilakukan untuk memberi tenaga
Gaya gerak listrik
mekanik dari luar agar rotor
(GGL Induksi)
pada
dynamo
berputar
generator
AC
dapat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
No
Materi
Indikator
Sub bab yang dipelajari
Kisi Soal
No. Soal
b. Transformator (Trafo)
Disajikan data trafo A dan B
Mengenal trafo
dengan nilai efisiensi berbeda.
Penggunaan trafo
Ditanyakan trafo mana yang
2
lebih bagus kualitasnya dan memberi penjelasannya
Diketahui jumlah lilitan primer dan sekunder, daya pada primer dan
arus
pada
3
primer.
Ditanyakan tegangan dan arus sekunder
Ditanyakan mengapa efisiensi trafo selalu kurang dari 100%
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
No
Materi
Indikator
Sub bab yang dipelajari
Kisi Soal
No. Soal
Diketahui tegangan primer dan
5
sekunder, kuat arus primer dan sekunder
pada
trafo.
Ditanyakan efisiensi trafo Diketahui efisiensi trafo dan energi output trafo. Ditanyakan
6
energi input pada trafo Ditanyakan daya sekunder dan arus
sekunder,
apabila
7
diketahui kuat arus primer, tegangan primer, dan tegangan sekunder.
Ditanyakan pengertian: - Arus induksi
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
No
Materi
Indikator
Sub bab yang dipelajari
Kisi Soal
No. Soal
- ggl induksi
Diketahui
kumparan
jumlah
lilitan
kumparan perubahan
dengan tertentu,
9
mengalami kenaikan
fluk
magnet dari nilai ke nilai tertentu dalam waktu tertentu. Ditanyakan ggl induksi yang ditimbulkan.
Ditanyakan
mengapa
dalam
proses transmisi energi listrik yang jarak jauh menggunakan trafo
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
5. Validitas dan reliabilitas instumen Validitas dapat menentukan apakah suatu tes dapat mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, berguna kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Paul Suparno, 2006). Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat
dipercaya
apabila
dalam
beberapa
kali
pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Azwar (2005: 176) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Sudjana (2004: 16) menyatakan bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran di kelas sedangkan instrumen tes digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa dibuat berdasarkan kisi-kisi pada pokok bahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
kemagnetan. Soal yang digunakan pada siklus 1 terdiri dari 8 soal uraian dan soal yang digunakan pada siklus 2 terdiri dari 10 soal uraian. Instrumen angket aktivitas kebiasaan belajar, soal tes prestasi belajar sebelum di gunakan dilakukan validasi dan dianalisis menggunakan program SPSS untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
a.
Validasi dan reliabilitas intrumen soal Jika hasil α hitung dibandingkan dengan α acuan = 0,05 yakni 0,632 maka item soal tersebut dinyatakan valid. Hasil uji validitas instrumen test dapat dilihat pada tabel. Tabel 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Tindakan 1 No. soal
α Hitung
α Acuan
Keterangan
1
0,778
0,632
Valid
2
0,865
0,632
Valid
3
0,558
0,632
Tidak valid
4
0,512
0,632
Tidak valid
5
0,706
0,632
Valid
6
0,896
0,632
Valid
7
0,845
0,632
Valid
8
0,815
0,632
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Tindakan 2 No. soal
α Hitung
α Acuan
Keterangan
1
0,656
0,632
Valid
2
0,776
0,632
Valid
3
0,806
0,632
Valid
4
0,591
0,632
Tidak valid
5
0,846
0,632
Valid
6
0,818
0,632
Valid
7
0,733
0,632
Valid
8
0,794
0,632
Valid
9
0,376
0,632
Tidak valid
10
0,569
0,632
Tidak valid
Hasil uji reliabiltas soal tindakan 1 dan soal tindakan 2 adalah sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Soal Tindakan 1
Cronbach's Alpha
N of Items
,782
9
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Soal Tindakan 2
Cronbach's Alpha
N of Items
,763
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diketahui nilai Alpha Cronbach instrumen soal tindakan 1 adalah 0,782 dan soal tindakan 2 adalah 0,763. Nilai ini lebih besar dari nilai kritikal pearson untuk α = 0,05 yakni 0,632. Maka instrumen soal tindakan 1 ini dinyatakan reliabel.
b. Validasi dan reliabilitas intrumen soal Jika hasil α hitung dibandingkan dengan α acuan = 0,05 yakni 0,632 maka item soal tersebut dinyatakan valid. Hasil uji validitas instrumen test dapat dilihat pada tabel. Tabel 8. Hasil Uji Validitas Instrumen Angket No. soal
α Hitung
α Acuan
Keterangan
1
0,350
0,632
Tidak valid
2
-0,021
0,632
Tidak valid
3
0,958
0,632
Valid
4
0,657
0,632
Valid
5
0,958
0,632
Valid
6
0,851
0,632
Valid
7
0,876
0,632
Valid
8
0,878
0,632
Valid
9
0,496
0,632
Tidak valid
10
0,848
0,632
Valid
11
0,857
0,632
Valid
12
0,872
0,632
Valid
13
0,860
0,632
Valid
14
-0,364
0,632
Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
No. soal
α Hitung
α Acuan
Keterangan
15
0,663
0,632
Valid
16
0,804
0,632
Valid
17
0,880
0,632
Valid
18
0,675
0,632
Valid
19
0,898
0,632
Valid
20
0,843
0,632
Valid
Hasil uji reliabilitas instrumen angket adalah sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Angket
Cronbach's Alpha
N of Items
,762
21
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diketahui nilai Alpha Cronbach instrumen angket adalah 0,762. Nilai ini lebih besar dari nilai kritikal pearson untuk α = 0,05 yakni 0,632. Maka instrumen angket ini dinyatakan reliabel.
6. Metode Analisis Data Langkah-langkah dalam menganalisis data dapat dilakukan sebagai berikut: a.
Analisis lembar observasi aktivitas Lembar observasi di analisis menggunakan deskripsi kualitatif
yaitu dengan cara menganalisis peningkatan aktivitas belajar dari setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
pertemuan pada proses pembelajaran. Aktivitas yang dianalisis terdiri dari 7 kegiatan yaitu oral/lisan, visual, menulis, motorik, mental, dan emosi.
b.
Analisis peningkatan prestasi belajar siswa Menurut Yosephin Rudaranta (dalam Sudjana, 1987: 119) data
hasil tes menggunakan teknik weight system, yaitu pemberian angka untuk setiap nomor soal tidaklah sama, bergantung pada tingkat kesukaran yang dimiliki oleh setiap soal. Data nilai yang menggambarkan prestasi belajar siswa dianalisis dengan cara sebagi berikut: 1.
Rata-rata hasil tes seluruh siswa
f x f
Keterangan :
2.
μ
= Presentase ketuntasan
Ʃf . x
= Jumlah nilai seluruh siswa
Ʃf
= Jumlah seluruh siswa
Presentase siswa yang telah memenuhi target KKM
T 100 % N
Keterangan : μ
= Presentase ketuntasan
ƩT = Jumlah siswa yang tuntas Ʃf = Jumlah seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian dalam penelitian berupa informasi bersifat uraian keadaan dan data berupa angka-angka, karena data berupa informasi keadaan diperoleh dengan cara pengamatan sedangkan
data berupa
angka-angka diperoleh dengan cara pengukuran. Data hasil penelitian diperoleh pada tiga tahapan yaitu tahap pra tindakan, tahap tindakan 1 dan tahap tindakan 2. Pembahasan hasil penelitian dilakukan terhadap informasi keadaan dan data yang diperoleh pada setiap tahap tindakan. Hasil pembahasan dari masing-masing tahapan dianalisis dan dihubungkan untuk mendapatkan kesimpulan diharapkan menghasilkan kesimpulan akhir sebagai hasil penelitian. Data hasil penelitian pada penelitian ini terdiri dari data observasi pra tindakan, data hasil tindakan 1 dan data hasil tindakan 2. Sedangkan menurut jenis data terdiri data prestasi siswa, data pembelajaran kooperatif, data aktivitas siswa serta dan data aktivitas berkait kebiasaan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
B. Pembahasan a. Kegiatan Pra Tindakan 1. Data Prestasi Pra Tindakan Data prestasi belajar siswa berupa nilai rata-rata ulangan harian yang diperoleh dari guru mata pelajaran. Adapun data prestasi hasil belajar yang dimaksud disajikan pada tabel dibawah. Tabel 10. Data Prestasi Belajar Siswa Pra Observasi No
Nama Peserta Didik
Jenis kelamin
Nilai
1
Aditya Ananda Admasaputra
L
50
2
Agus Deni Setyawan
L
65
3
Ahyar Hilmi
L
40
4
Anggi Happy Pratama
P
75
5
Anggi Novita Wahyuningsih
P
60
6
Arlita Waranindya Apriliani
P
60
7
Bima Aisyi'a Nursahid
L
75
8
Candra Pradika
L
55
9
Dea Ayu Nindya Asyifa
P
65
10
Dise Byakti Bagaswari Apriana
P
80
11
Dzaky Fauzan Abid
L
65
12
Eka Putri Ayuningtyas
P
70
13
Elvanda Adi Putra
L
60
14
Fakhriul Musyaffa'
L
85
15
Fendya Ahsani Wirawan
L
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
No
Nama Peserta Didik
Jenis kelamin
Nilai
16
Is Mia Andina
P
70
17
Kuncoro Bayu Aji
L
85
18
Maynanda Putri Rahmawati
P
50
19
Onny Adhela Putri
P
75
20
Pramita Indah Widiastuti
P
60
21
Risma Rahayu
P
65
22
Riyandika Aji Giyandar
L
75
23
Rizky Wahyu Aji
P
55
24
Setiyo Pujonggo
L
75
25
Simba Eka Perfekta
L
55
26
Sukma Mahardhika Parmanta P
P
90
27
Suryadi
L
50
28
Syahrul Efendi
L
70
29
Yuliana Wulandari
P
70
Rata-rata
66,37
Berdasarkan observasi hasil prestasi belajar siswa pada tahap pra tindakan
diperoleh data bahwa nilai siswa kelas IX C yang
mencapai nilai KKM ada 10 siswa dan nilai siswa yang belum mencapai KKM 19 siswa dari jumlah keseluruhan 29 siswa. Dari hasil analisis data prestasi nilai siswa pada tahap pra tindakan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
dikatakan prestasi siswa kelas IX C masih dibawah ketentuan ketuntasan yang ditentukan.
2. Data metode pembelajaran Pengamatan pembelajaran dilakukan dengan pengamatan langsung dengan membuat catatan lapangan meliputi metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Dari observasi yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut : -
Metode pembelajaran ceramah
-
Diperagakan oleh guru, interaksi penggaris mika menarik potongan-potongan kertas kecil
-
Tidak ada pembagian kelompok
-
Ada beberapa siswa aktif berupa kegiatan menjawab, bertanya, berpendapat, menyanggah yaitu siswa nomor absen 4, 7, 10, 14, 15, 17, 19, 22, dan 24
-
Ada siswa dominan dalam proses pembelajaran siswa nomor absen 17, sementara masih lebih banyak siswa yang pasif dalam pembelajaran
-
Siswa yang aktif bersifat individu
-
Ketika ditanyakan mengapa anak-anak tidak menjawab muncul beberapa jawaban antara lain ragu-ragu, takut salah, tidak mengerti , tidak biasa, mendengarkan saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Dari informasi hasil pengamatan proses pembelajaran dapat ditarik kesimpulan bahwa dikelas terdapat potensi kekuatan : -
Ada 10 siswa yang aktif dalam kegiatan tanya jawab dalam proses pembelajaran
-
Berdasar pengamatan motivasi belajar, sebenarnya siswa tidak malas tetapi ada keraguan, takut salah dan tidak terbiasa
-
Siswa kurang mendapat kesempatan peran dalam proses pembelajaran
3. Data aktivitas siswa pra tindakan Observaasi
aktivitas
siswa
dilakukan
dalam
proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi meliputi aktivitas lisan, mengamati, menulis dan antusiasme siswa selama pembelajaran. Adapun hasil observasi dapat disajikan sebagai berikut:
Berani Gembira Jumlah aktivitas
siswa Antusias
Urut
1 1 1 1 4
2 1 1 1 1 4
3 1 1 1 1 4
4 1 1 1 1 5
5 1 1 1 1 4
6 1 1 1 1 4
7 1 1 1 1 5
1
1
1
Menyimpulkan
Menganalisa
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Tabel 11. Data Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar
No
Berani Gembira Jumlah aktivitas
siswa
Antusias
Urut
8 1 1 1 1 4
9 1 1 1 1 4
10 1 1 1 1 5
11 1 1 1 1 4
12 1 1 1 1 4
13 1 1 1 1 4
14 1 1 1 1 5
1
1
Menyimpulkan
Menganalisa
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Aktivitas belajar
No
Berani Gembira Jumlah aktivitas
siswa
Antusias
Urut
1 1 1 1 5
1 1 1 1 4
17 1 1 1 1 7
1 1 1 1 4
19 1 1 1 1 5
20 1 1 1 1 4
21 1 1 1 1 4
1
18
1
15
1 1
16
1
Menyimpulkan
Menganalisa
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Aktivitas belajar
No
Berani Gembira Jumlah aktivitas
siswa
Antusias
Urut
1 1 1 1 5
1 1 1 1 4
24 1 1 1 1 6
1 1 1 1 4
26 1 1 1 1 5
27 1 1 1 1 4
28 1 1 1 1 4
22
1 1
23
1
25
1
Menyimpulkan
Menganalisa
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Aktivitas belajar
No
Urut
siswa
29
Rata-rata
belajar
Berani Gembira Jumlah aktivitas
Menyimpulkan
Menganalisa
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
Antusias
1
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Aktivitas belajar
No
1 1 1 4
4,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Berdasarkan data hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terlihat aktivitas paling banyak 7 aktivitas meliputi menjawab, berpendapat, menyanggah, menulis jawaban, antusias, berani, gembira. Aktivitas paling sedikit 4 aktivitas meliputi menulis jawaban, antusias, berani, gembira. Rata-rata aktivitas 4,4 atau 25,88%. Selain
pengamatan
aktivitas
siswa
secara
langsung
menggunakan lembar observasi, peneliti menggali kebiasaan aktivitas siswa sehari-hari mengenai kebiasaan
siswa beraktivitas belajar
dengan menggunakan instrumen angket. (Angket terlampir). Siswa menjawab angket dengan memilih jawaban SS (Sangat Setuju) dengan bobot 4, S (Setuju) dengan bobot 3, KS (Kurang Setuju) dengan bobot 2, TS (Tidak Setuju) dengan bobot 1. Selanjutnya tingkat aktivitas belajar sehari-hari dikelompokkan menjadi 3 tingkatan yaitu tinggi, sedang dan rendah. Aktivitas siswa tinggi pada rentang (65% -100%), aktivitas sedang pada rentang (32,5% - 64,5%), dan aktivitas siswa rendah pada rentang
(0% - 31,5%). Pembagian kategori aktivitas siswa
berdasarkan dari rekap skor yang diperoleh siswa kemudian dianalisis skor angket paling tinggi, rendah, dan rendah. Berdasarkan hasil analisis hasil angket diperoleh kesimpulan bahwa tingkat belajar siswa sehari-hari adalah 64,39% pada tingkatan aktivitas belajar sedang. (Rekap hasil angket terlampir).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
4.
Pembahasan Berdasarkan analisa data hasil observasi pra tindakan meliputi prestasi hasil belajar siswa , metode pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas IXC siswa SMP Negeri 2 Wonosari dapat disimpulkan sebagai berikut : -
Nilai KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 75, nilai rata-rata hasil ulangan siswa
66,37. Siswa yang nilai rata-ratanya
memenuhi KKM sebanyak 10 siswa dan yang belum mencapai KKM ada 19 siswa. Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40. -
Metode pembelajaran ceramah sehingga belum memberikan peran siswa lebih beraktivitas dalam proses belajar, belum membagi siswa berupa kelompok-kelompok belajar dan belum meberdayakan
kekuatan
memaksimalkan
kualitas
siswa belajar
potensial siswa
dalam
berperan proses
pembelajaran. -
Ada 10 siswa yang cukup aktif dalam interaksi pembelajaran namun bersifat individual. Berdasarkan jenis aktivitasnya siswa paling banyak melakukan 7 aktivitas dan paling sedikit 4 aktivitas, sedang rata-rata aktivitas siswa secara keseluruhan 4,4 atau 25,88%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
5. Refleksi pra tindakan Berdasarkan data pengamatan pada tahap pra tindakan peneliti dan guru mengadakan refleksi diskusi tentang hal berkait layanan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran serta prestasi hasil belajar siswa. Guru dan peneliti mempunyai pendapat sama bahwa perlu ada usaha berupa tindakan yang perlu dilakukan yaitu : -
Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
-
Menerapkan kelompok
pembelajaran –kelompok
kooperatif
belajar
dengan
dengan
membentuk
menempatkan
dan
memberdayakan siswa-siswa yang memiliki prestasi tinggi pada kelompok-kelompok secara merata. Hasil refleksi pada tahap pra tindakan dijadikan dasar merancang tindakan 1, yaitu pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dengan memberdayakan siswa potensial. . b. Kegiatan Tindakan 1 Tindakan 1 pada penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan pembelajaran kooperatif dengan 5 kelompok belajar dengan menempatkan dan memberdayakan siswa potensial nomor absen 4, 7, 10, 14, 15, 17, 19, 22, 24, dan 26 pada 5 kelompok belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
1. Data hasil pengamatan metode pembelajaran Pengamatan menggunakan
lembar
kegiatan observasi
pembelajaran pembelajaran
dilakukan
dengan
kooperatif.
Dari
pengamatan yang dilakukan diperoleh data informasi sebagai berikut : -
Ada pembagian kelompok
-
Guru memberikan penjelasan kegiatan yang akan dilakukan
-
Ada penempatan siswa potensial pada setiap kelompok
-
Anggota kelompok bersifat heterogen
-
Ada kerjasama antar siswa dalam kelompok
-
Ada penghargaan oleh guru berupa ungkapan pujian dan motivasi atas keberhasilan kelompok
2. Data aktivitas siswa Pada tindakan 1 dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran sebagai berikut:
Menyimpulkan Antusias Berani Gembira
siswa Menganalisa
Urut
1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6 1 1 1 1 1 1 1 1 8
1
1
1
1 1
3 1
Jumlah aktivitas
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 12. Data Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar
No
Urut
siswa
10 7
1
8
1
1 1
1
11 1
9
1
12 1 1
13 1 1
1
1 1 1
1 1
1
1
Melakukan
1 1 1 1 1 12
1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 12
1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 9
1 1 1 1 1 1 9
1
Jumlah aktivitas
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Gembira
1
Berani
1
Antusias
1 Menyimpulkan
1
Menganalisa
1
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
1
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Aktivitas belajar
No
Urut
siswa
17
19
14 1
15 1
1
18
1
Berpendapat
Menjawab
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
1 1 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 1 1 1 12
1 1 1 1 1 1 1 9
1 1
1 1
1 1
1
Jumlah aktivitas
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Gembira
1
Berani
1
Antusias
16
Menyimpulkan
1
Menganalisa
20
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Aktivitas belajar
No
Urut
siswa
22
24 1
1
1
21
1
23
25
26 1 1
27 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1 1 1 9
1 1 1 1 1 12
1 1 1 7
1 1 1 1 12
1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 10
1 1 1 7
Jumlah aktivitas
Gembira
Menganalisa
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Berani
1
Antusias
1
Menyimpulkan
1
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Aktivitas belajar
No
Urut
siswa
Rata-rata
28 1 1 1 1
29 1 1 1 1
Berani Gembira
1 1 1
Jumlah aktivitas
Antusias
1
Menyimpulkan
Menganalisa
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Meringkas
Menulis jawaban
Mengamati
Memperhatikan
Membaca
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Aktivitas belajar
No
8
4
9,55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas pada tindakan 1 dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dari rata-rata 4,4
menjadi 9,55 berarti ada kenaikan
aktivitas atau 30,29%.
3. Data prestasi siswa Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan tes hasil belajar dengan bentuk soal uraian. Hasil tes prestasi belajar siswa pada tindakan 1 sebagai berikut : Tabel 13. Data Prestasi Belajar Siswa
No
Nama Peserta Didik
Jenis kelamin
Nilai
1
Aditya Ananda Admasaputra
L
46.6
2
Agus Deni Setyawan
L
76.6
3
Ahyar Hilmi
L
60
4
Anggi Happy Pratama
P
93.3
5
Anggi Novita Wahyuningsih
P
73.3
6
Arlita Waranindya Apriliani
P
60
7
Bima Aisyi'a Nursahid
L
100
8
Candra Pradika
L
73.3
9
Dea Ayu Nindya Asyifa
P
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
No
Nama Peserta Didik
Jenis kelamin
Nilai
10
Dise Byakti Bagaswari Apriana
P
80
11
Dzaky Fauzan Abid
L
66.6
12
Eka Putri Ayuningtyas
P
73.3
13
Elvanda Adi Putra
L
60
14
Fakhriul Musyaffa'
L
93.3
15
Fendya Ahsani Wirawan
L
86.6
16
Is Mia Andina
P
73.3
17
Kuncoro Bayu Aji
L
100
18
Maynanda Putri Rahmawati
P
60
19
Onny Adhela Putri
P
80
20
Pramita Indah Widiastuti
P
73.3
21
Risma Rahayu
P
73.3
22
Riyandika Aji Giyandar
L
80
23
Rizky Wahyu Aji
P
53.3
24
Setiyo Pujonggo
L
86.6
25
Simba Eka Perfekta
L
76.6
26
Sukma Mahardhika P. P
P
93.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
No
Nama Peserta Didik
Jenis kelamin
Nilai
27
Suryadi
L
66.6
28
Syahrul Efendi
L
76.6
29
Yuliana Wulandari
P
76.6
Rata-Rata
74
4. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan tindakan 1, guru menerapkan metode pembelajaran koopertif dengan membentuk 5 kelompok belajar dengan anggota kelompok 1 dan kelompok 2, kelompok 4 dan kelompok 5 masing-masing beranggotakan 6 siswa sedangkan kelompok 3 beranggota 5 siswa. Pada setiap kelompok terdapat 1 siswa sebagai ketua kelompok. Anggota kelompok mulai tampak kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan. Ketua kelompok tidak memberikan kesempatan
kepada anggota kelompok dalam menyelesaikan
pekerjaan, bahkan terkesan menunjukkan kemampuannya. Berdasar data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa, siswa yang mengalami peningkatan aktivitas adalah siswa nomor absen 2, 25, dan 28. Rata-rata aktivitas 9,55 atau 56,17%. Sedangkan secara klasikal aktivitas siswa mengalami perubahan dari rata-rata 4,4 menjadi 9,55 atau 30,29%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Berdasarkan hasil tes hasil belajar diperoleh rata-rata nilai 74 dengan nilai terendah 46,6 dan nilai tertinggi 100, hasil belajar ini lebih tinggi bila dibandingkan rata-rata nilai pada tahap pra tindakan yaitu 66,37 dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 90. Nilai siswa pada tindakan 1 yang mencapai nilai KKM maupun melampaui KKM sebanyak 14 siswa sedangkan keadaan awal 10 siswa mencapai nilai KKM pada observasi pra penelitian. Siswa yang mendapat nilai memenuhi bahkan melampaui KKM mengalami kenaikan dari 34,48% pada pra tindakan, naik menjadi 48,27% pada tindakan 1.
5. Refleksi Tindakan 1 Pembelajaran kooperatif telah dilakukan dengan 5 kelompok belajar dengan menempatkan 2 siswa potensial pada setiap kelompok belajar, sedangkan anggota lain dibagi menurut ranking nilai secara adil sehingga anggota kelompok bersifat heterogen. Kerja kelompokpun mulai nampak tetapi siswa potensial masih mendominasi dan kurang memberi kesempatan aktivitas bagi anggota dalam kelompok. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari 4,4 menjadi 9,55 menandakan bahwa sebenarnya siswa memiliki semangat belajar namun belum mendapat suasana yang mendukung. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menentukan kualitas belajar siswa, maka kenaikan aktivitas menunjukan kualitas belajar siwa meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Sedangkan mengenai prestasi hasil belajar pada tindakan 1 beberapa siswa mengalami kenaikan nilai hasil tes yaitu siswa nomor 3, 5, 8, 11, 12, 16, 18, 20, 21, 25, 27, 28, 29 dan bahkan melampaui KKM yaitu siswa nomor 2, 25, 28, dan 29. Berdasarkan adanya kenaikan tingkat aktivitas belajar dan nilai hasil ulangan, maka perlu dilakukan tindakan lanjut
dengan
pembelajaran kooperatif dengan menambahkan siswa-siswa yang nilai hasil tes mencapai KKM merata pada kelompok-kelompok belajar. Siswa potensial perlu ditingkatkan perannya membantu aktivitas belajar teman dalam kelompok, namun siswa potensial perlu di bekali materi ajar dan cara membelajarkan teman oleh guru sebelum dilakukan proses pembelajaran selanjutnya. Tindakan siklus 2 dilakukan pembelajaran kooperatif dengan meningkatkan peran siswa potensial membantu memahami materi ajar, memberi kesempatan teman kelompok lebih beraktivitas belajar dan memberdayakan teman dalam mengkomunikasikan hasil belajar baik dalam kelompok maupun antar kelompok.
c. Kegiatan Tindakan 2 Tindakan
2
pada
penelitian
ini
adalah
pelaksanaan
pembelajaran kooperatif dengan membagi siswa dalam 5 kelompok dengan menempatkan siswa potensial nomor absen 4, 7, 10, 14, 15, 17, 19, 22, 24, dan 26 pada pada kelompok pada tindakan 1 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
menambahkan siswa yang mencapai KKM pada tindakan 1 yaitu nomor absen 2, 25, 28, dan 29. Proses pembelajaran pada tindakan 2 berbeda dengan tindakan 1 karena pada tindakan 2 siswa potensial diberikan peran membantu memahami isi bacaan, menganalisis permasalahan, membantu dalam kegiatan percobaan atau eksperimen, membantu menarik kesimpulan hasil belajar, membantu keterampilan bertanya, membantu kemampuan dan keberanian mempresentasikan hasil belajar, membantu kemampuan berani berpendapat, dan membantu kemampuan berani menyanggah. Pembekalan siswa potensial dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA di luar jam pelajaran, adapan pembekalan materi ajar dan cara pemberdyaan anggota kelompok sebagai berikut : Materi pelajaran yang dibekalkan adalah : -
Cara memahami adanya medan magnet
-
Cara membuat magnet
-
Cara mengenal sifat magnet
-
Contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari
-
Menggambar medan magnet sekitar arus listrik
-
Menentukan kutub magnet listrik
-
Komponen, cara kerja, fungsi dan efisiensi trafo
-
Gaya lorentz
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Materi cara memberdayakan teman anggota kelompok antara lain : -
Membagi tugas mulai dari tugas menemani presentasi, mencatat pendapat dari kelompok lain kemudian ketahap tugas yang lebih berbobot, agar setiap anggota terbiasa mengambil peran dalam proses belajar
-
Memberikan kesempatan berperan membacakan hasil kegiatan kelompok tapi belum memberi tanggapan bila disanggah regu lain, memperagakan dibantu penjelasan oleh anggota yang disepakati lebih mampu
-
Membagi kesempatan agar setiap anggota kelompok, anggota akan mendapat giliran tugas dapat berganti hari sehingga semua mendapat pengalaman
-
Memberi ucapan terimakasih atas peran setiap anggota
a. Data hasil pengamatan metode pembelajaran Pengamatan menggunakan
lembar
kegiatan observasi
pembelajaran pembelajaran
dilakukan
dengan
kooperatif.
Dari
pengamatan yang dilakukan diperoleh data berupa informasi sebagai berikut : -
Pembelajaran kooperatif terdiri 5 kelompok belajar
-
Guru memberikan penjelasan kegiatan yang akan dilakukan
-
Ada pembagian kelompok dengan anggota bersifat heterogen
-
Ada penambahan penempatan siswa potensial pada kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
-
Dalam proses pemebelajaran ada kegiatan informasi, praktik dan diskusi
-
Ada kerjasama antar anggota kelompok
-
Ada penghargaan terhadap keberhasilan kelompok
-
Ada pembagian tugas kerja di dalam kelompok
b. Data aktivitas siswa pada tindakan 2 Pada tindakan 2 dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tabel 14. Data Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar
Antusias
Berani
Gembira
1
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
3
1
1
4
1
5
1
7
1
1
Jumlah aktivitas
Menyimpulkan 1
Menganalisa
1
percobaan
1
percobaan
Meringkas
1
2
6
Melaporkan hasil
Menulis jawaban
1
belajar
Mengamati
1
1
Melakukan
Memperhatikan
1
1
Menulis hasil
Membaca
1
1
1
Menyanggah
1
Berpendapat
siswa
Menjawab
Urut
Bertanya
No
Urut
siswa
1 1
1 1
12 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
Berpendapat
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
Jumlah aktivitas
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Gembira
1
Berani
10
Antusias
1
Menyimpulkan
1
Menganalisa
1
Meringkas
9
Menulis jawaban
1
Mengamati
1
Memperhatikan
1
Membaca
8
Menyanggah
11
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Aktivitas belajar
No
Membaca Memperhatikan Mengamati Menulis jawaban Meringkas
siswa
Menyanggah
Urut
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
19 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
Berani Gembira
1 1 1 1 1 1 1 1 17
1 1 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
Jumlah aktivitas
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Antusias
Berpendapat
Menyimpulkan
1
Menganalisa
18
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Aktivitas belajar
No
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Aktivitas belajar
Menyimpulkan
Antusias
Berani
Gembira
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
23
1
1
1
24
1
1
1
25
1
1
1
26
1
1
1
27
1
1
28
1
1
1
Jumlah aktivitas
Menganalisa
1
percobaan
Meringkas
1
1
percobaan
Menulis jawaban
Melaporkan hasil
Mengamati 1
1
belajar
Memperhatikan 1
1
Melakukan
Membaca 1
22
Menulis hasil
Menyanggah 1
Berpendapat
siswa
Menjawab
Urut
Bertanya
No
Urut
siswa
29 1
Memperhatikan Mengamati Menulis jawaban Meringkas
1 1 1 1 1 1
Rata-rata
1 1
Antusias Berani Gembira
1 1 1 1 1
Jumlah aktivitas
Menyimpulkan
1 Menganalisa
percobaan
Melaporkan hasil
percobaan
Melakukan
belajar
Menulis hasil
Membaca
1
Menyanggah
Berpendapat
Menjawab
Bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Aktivitas belajar
No
16
16,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada tindakan 2 terlihat ada peningkatan dibandingkan aktivitas belajar siswa pada tindakan 1. Pada tindakan 1 sebesar 9,55 dan 16,41 pada tindakan 2. Kenaikan dari tindakan 1 ke tindakan 2 adalah 6,86 atau sebesar 40,35% kenaikkan aktivitas siswa ini disebabkan adanya peran siswa potensial dalam kelompok yang mempunyai peran penting dalam membantu memahami konsep atau dalam membantu mengerjakan permasalahan yang belum dimengerti pada saat pembelajaran di kelas.
c. Data prestasi siswa Setelah pembelajaran dilakukan tes hasil belajar dengan bentuk soal uraian sebanyak 10 butir soal. Data hasil tes hasil belajar siswa sebagai berikut : Tabel 15. Data Prestasi Belajar Siswa No
Nama Peserta Didik
Jenis kelamin
Nilai
1
Aditya Ananda Admasaputra
L
70.6
2
Agus Deni Setyawan
L
84.4
3
Ahyar Hilmi
L
70.6
4
Anggi Happy Pratama
P
84.4
5
Anggi Novita Wahyuningsih
P
87.9
6
Arlita Waranindya Apriliani
P
72.4
7
Bima Aisyi'a Nursahid
L
89.6
8
Candra Pradika
L
72.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
No
Nama Peserta Didik
Jenis kelamin
Nilai
9
Dea Ayu Nindya Asyifa
P
72.4
10
Dise Byakti Bagaswari A
P
96.5
11
Dzaky Fauzan Abid
L
79.3
12
Eka Putri Ayuningtyas
P
79.3
13
Elvanda Adi Putra
L
79.3
14
Fakhriul Musyaffa'
L
96.5
15
Fendya Ahsani Wirawan
L
93.1
16
Is Mia Andina
P
79.3
17
Kuncoro Bayu Aji
L
100
18
Maynanda Putri Rahmawati
P
70.6
19
Onny Adhela Putri
P
89.6
20
Pramita Indah Widiastuti
P
84.4
21
Risma Rahayu
P
79.3
22
Riyandika Aji Giyandar
L
100
23
Rizky Wahyu Aji
P
50
24
Setiyo Pujonggo
L
96.5
25
Simba Eka Perfekta
L
82.7
26
Sukma Mahardhika P.P
P
94.8
27
Suryadi
L
79.3
28
Syahrul Efendi
L
96.5
29
Yuliana Wulandari
P
82.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
No
Nama Peserta Didik
Jenis kelamin
Rata-rata
d.
Nilai 83,3
Pembahasan Proses
pembelajaran
pada
tindakan
2
berbeda
dengan
pembelajaran pada tindakan 1 karena siswa potensial diberikan peran dalam proses pembelajaran. Maka sebelum proses pembelajaran siswa potensial dibekali oleh guru tentang materi ajar yang akan dipelajari dan bagaiman cara memberdayakan teman. Hasil pengamatan tindakan 2, guru menerapkan metode pembelajaran koopertif dengan membentuk 5 kelompok belajar dengan anggota kelompok 1 beranggotakan 4 siswa, kelompok 2 dan kelompok 3, kelompok 4 dan kelompok 5 masing-masing beranggotakan 6 siswa. Pada setiap kelompok terdapat 1 siswa sebagai ketua kelompok. Anggota kelompok mulai tampak kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan. Ketua kelompok memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dalam menyelesaikan pekerjaan, bahkan ketua kelompok memberikan
kesempatan
untuk
anggota
kelompoknya
untuk
mengungkapkan pendapat, bertanya, dan menyampaikan hasil diskusi. Berdasar data hasil pengamatan aktivitas belajar, siswa yang mengalami peningkatan aktivitas adalah siswa nomor absen 5, 13, 21, dan 22. Rata-rata aktivitas 16,41 atau 96,52%. Sedangkan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
klasikal aktivitas siswa mengalami perubahan dari rata-rata 9,55 menjadi 16,41. Berdasarkan hasil tes hasil belajar diperoleh rata-rata nilai 83,33 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100, hasil belajar ini lebih tinggi bila dibandingkan rata-rata nilai pada tahap tindakan 1 yaitu 74 dengan nilai terendah 46,6 dan nilai tertinggi 100. Nilai siswa pada tindakan 2 yang mencapai nilai KKM maupun melampaui KKM sebanyak 18 siswa yang awalnya hanya 14 siswa yang dapat mencapai nilai KKM pada tindakan 1. Siswa yang mendapat nilai memenuhi bahkan melampaui KKM mengalami kenaikan
dari 48,27% pada
tindakan 1 menjadi 62,06% pada tindakan 2.
e. Refleksi Tindakan II Pembelajaran kooperatif telah dilakukan dengan 5 kelompok belajar dengan menempatkan 2 siswa potensial pada setiap kelompok sedangkan anggota lain dibagi menurut ranking secara adil sehingga anggota kelompok bersifat heterogen. Kerja kelompok sudah nampak dan siswa potensial juga sudah berperan dan bertugas sesuai dengan pembekalan yang dilakukan oleh guru. Siswa potensial juga sudah memberikan kesempatan kepada teman dalam kelompok untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari 9,55 menjadi 16,41 menandakan bahwa sebenarnya siswa memiliki semangat belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
kuat, apabila siswa diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran maka siswa akan ikut serta dalam kegiatan seperti berpendapat,
bertanya,
menyampaikan
hasil
percobaan,
dan
menyimpulkan hasil belajar. Sedangkan mengenai prestasi hasil belajar pada tindakan 2 beberapa siswa mengalami kenaikan nilai hasil tes yaitu siswa nomor 1, 3, 6, 9, 11, 13, 18, 21, 25, 27, 28, 29 dan bahkan melampaui KKM yaitu siswa nomor 2, 4, 5, 7, 10, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, dan 29. Siswa potensial apabila diberikan tugas dan peran dengan dibekali oleh guru sebelum proses pembelajaran berlangsung ternyata dapat meningkatkan aktivitas dan kualitas belajar siswa pada kelompoknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi siswa yang dapat mencapai nilai KKM yang ditentukan dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran juga meningkat. Berdasarkan pembahasan di atas data mengenai aktivitas belajar dan prestasi hasil belajar siswa dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Tabel 16. Perbandingan aktivitas dan nilai tiap tindakan Pra tindakan No.
Jumlah
Tindakan 1 Jumlah
Nilai aktivitas
Tindakan 2 Jumlah
Nilai aktivitas
Nilai aktivitas
1.
4
50
9
46.6
16
70.6
2.
4
65
11
76.6
16
84.4
3.
4
40
9
60
16
70,4
4.
5
75
12
93.3
17
84.4
5.
4
60
10
73.3
15
87.9
6.
4
60
8
60
16
72.4
7.
5
75
12
100
17
89.6
8.
4
55
7
73.3
17
72.4
9.
4
65
8
60
16
72.4
10.
5
80
12
80
12
80
11.
4
65
8
66.6
16
79.3
12.
4
70
9
73.3
16
79.3
13.
4
60
9
60
17
79.3
14.
5
85
12
93.3
17
96.5
15.
5
75
13
86.6
17
93.1
16.
4
70
9
73.3
16
79.3
17.
7
85
14
73.3
17
100
18.
4
50
7
100
15
70.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Jumlah No.
Jumlah Nilai
aktivitas
Jumlah Nilai
aktivitas
Nilai aktivitas
19.
5
75
12
60
17
89.6
20.
4
60
9
80
16
84.4
21.
4
65
9
73.3
16
79.3
22.
5
75
12
80
17
100
23.
4
55
7
80
16
50
24.
6
75
12
53,3
17
96,5
25.
4
55
8
86.6
16
82.7
26.
5
90
10
93,3
17
79,3
27.
4
50
7
93.3
17
79.3
28.
4
70
8
66.6
17
96.5
29.
4
70
4
76.6
16
82.7
Rata-rata
4.4
66.37
9.55
74
16.41
83.3
Dari data pada tabel diatas dapat dilihat adanya kenaikan rata-rata aktivitas belajar maupun prestasi hasil belajar siswa dari pra tindakan ke tindakan 1 maupun tindakan 2. Adapun kenaikan aktivitas adalah 4,4 pada pra tindakan menjadi 9,55 pada tindakan 1 atau 30,29%. Aktivitas siswa naik menjadi 16,41 atau 40,35% pada tindakan 2. Sedangkan prestasi hasil belajar mengalami kenaikan dari 66,37 pada pra tindakan menjadi 74 pada tindakan 1 atau mengalami kenaikan prestasi 34,48%. Prestasi belajar siswa naik menjadi 83,3 pada tindakan 2 atau mengalami kenaikan 48,27%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Maka aktivitas siswa dari pra tindakan, tindakan siklus 1, dan tindakan siklus 2 dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu aktivitas rendah, sedang, dan tinggi. Aktivitas rendah jika rentang (0%-31,5%), aktivitas sedang pada rentang (32,5%-64,5%), dan aktivitas tinggi pada rentang (65%-100%). Rata-rata aktivitas siswa pada pra tindakan yaitu 4,4 atau 25,88% termasuk kategori rendah. Rata-rata aktivitas siswa pada tindakan siklus 1 yaitu 9,55 atau 56,17% termasuk kategori sedang, dan aktivitas siswa pada tindakan siklus 2 yaitu 16,41 atau 96,52% termasuk kategori tinggi. Tingkat kesulitan materi ajar ditinjau dari kompleksitas materi ajar yang dipelajari oleh siswa yaitu materi kemagnetan dan induksi elektromagnetik. Tingkat kesulitan materi ajar pada materi kemagnetan terletak pada materi menentukan kutub magnet dan gaya Lorentz. Sedangkan pada materi induksi elektromagnetik tingkat kesulitan terletak pada menjelaskan perbedaan generator AC dan generator DC, menjelaskan trafo ideal, dan penerapan rumus transformator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN Berdasar hasil analisa data berupa informasi pembelajaran kooperatif, aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dan nilai prestasi hasil belajar siswa pada tahap pra tindakan, tindakan 1 dan tindakan 2 diperoleh 4 hal penting sebagai berikut: 1.
Peningkatan peran siswa potensial dalam pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa proses pembelajaran
2.
Peningkatan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran meningkatkan kualitas belajar siswa .
3.
Pemberdayaan
siswa
potensial
melalui
pembelajaran
kooperatif dapat meningkatkan kualitas belajar siswa di kelas
Maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai hasil penelitian yaitu: 1.
Merujuk hipotesa yang diajukan dalam penelitian ialah 1) Model pembelajaran kooperatif dapat memberdayakan siswa potensial dalam pembelajaran, terbukti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
2) Peningkatan peran siswa potensial dalam pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kualitas belajar siswa, terbukti. 3) Peningkatan kualitas belajar dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, terbukti. 2.
Peningkatan peran siswa potensial melalui pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kualitas dan prestasi hasil belajar siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Wonosari pada materi kemagnetan, terbukti.
3.
B.
Penelitian berhasil
SARAN Saran bagi guru 1.
Guru
dapat
memilih
menerapkan
model
pembelajaran
kooperatif menjadi salah satu pilihan karena dapat efektif memberdayakan siswa dalam proses pembelajaran. 2.
Guru perlu mengetahui siswa potensial sebagai kekuatan di kelas
untuk
diperankan
dalam
pembelajaran
yang
direncanakannya. 3.
Guru memahami siswa potensial sebagai modal yang dapat diberdayakan
dalam
kegiatan
pembelajaran
untuk
meningkatkan aktivitas belajar, kualitas belajar maupun prestasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
4.
Guru membangun pemahaman kepada siswa bahwa berperan membantu belajar teman dan memberdayakan teman memiliki dua keuntungan yaitu belajar lebih awal dibanding teman dan belajar kepemimpinan
Saran bagi murid 1.
Siswa yang mempunyai prestasi lebih baik tidak perlu kuatir terkalahkan prestasinya oleh kawan yang dibantu belajarnya karena siapa memberikan ilmu tak akan berkurang tapi justru bertambah.
2.
Meningkatnya
prestasi
belajar
tingkat
kelas
meningkatkan prestasi sekolah 3.
Mulailah berperan untuk mewujudkan kebaikan bersama
akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daniels, Harry. 1994. Educational activity after Vygotsky. London: Routledge. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suparno, Paul. 2006. Diktat Statistika Untuk Mahasiswa Pendidikan Fisika. Yogyakarta: USD. Suryabrata, Sumadi. 1998. Pengembangan Tes Hasil Belajar. Jakarta: Rajawali Press. Winkles, W.S. 1997. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia. Tim Tim Laboratorium Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan. http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._psikologi_pend_dan_bimbingan/19590 3271986011dedi_herdiana_hafid/anak_berbakat_%5bcompatibility_mode %5d.pdf (diakses pada 14 Desember 2016) http://id.m.wikipedia.org (diakses pada 2 Desember 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
JADWAL PENELITIAN
No.
Hari/tanggal
Kegiatan
1.
Senin, 15 November 2016
Observasi pra tindakan
2.
Jumat, 9 Desember 2016
Penelitian tindakan I
3.
Sabtu, 10 Desember 2016
Penelitian tindakan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK TINDAKAN 1
KELOMPOK
I
17
II
11
III
16
IV
V
14
15
KUNCORO BAYU AJI DZAKY FAUZAN ABID
1
ADITYA ANANDA ADMASAPUTRA
4
ANGGI HAPPY PRATAMA
9
DEA AYU NINDYA ASYIFA
25
SIMBA EKA PERFEKTA
27
SURYADI
21
RISMA RAHAYU
29
YULIANA WULANDARI
26
SUKMA MAHARDHIKA PARMANTA PUTRI
3
AHYAR HILMI
19
ONNY ADHELA PUTRI
IS MIA ANDINA
7
BIMA AISYI'A NURSAHID
10
DISE BYAKTI BAGASWARI APRIANA
28
SYAHRUL EFENDI
18
MAYNANDA PUTRI RAHMAWATI
FAKHRIUL MUSYAFFA
2
AGUS DENI SETYAWAN
6
ARLITA WARANINDYA APRILIANI
13
ELVANDA ADI PUTRA
20
PRAMITA INDAH WIDIASTUTI
24
SETIYO PUJONGGO
FENDYA AHSANI WIRAWAN
5
ANGGI NOVITA WAHYUNINGSIH
8
CANDRA PRADIKA
12
EKA PUTRI AYUNINGTYAS
22
RIYANDIKA AJI GIYANDAR
23
RIZKY WAHYU AJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK TINDAKAN 2
I
KELOMPOK
II
III
IV
V
24
SETIYO PUJONGGO
16
IS MIA ANDINA
19
22
23
ONNY ADHELA PUTRI RIYANDIKA AJI GIYANDAR
RIZKY WAHYU AJI
6
ARLITA WARANINDYA APRILIANI
14
FAKHRIUL MUSYAFFA DISE BYAKTI BAGASWARI APRIANA
4
ANGGI HAPPY PRATAMA
10
2
AGUS DENI SETYAWAN
5
ANGGI NOVITA WAHYUNINGSIH
8
CANDRA PRADIKA
12
EKA PUTRI AYUNINGTYAS
7
BIMA AISYI'A NURSAHID
3
AHYAR HILMI
20
18
13
15
9
PRAMITA INDAH WIDIASTUTI MAYNANDA PUTRI RAHMAWATI ELVANDA ADI PUTRA FENDYA AHSANI WIRAWAN DEA AYU NINDYA ASYIFA
27
1
SURYADI
ADITYA ANANDA ADMASAPUTRA
28
SYAHRUL EFENDI
17
KUNCORO BAYU AJI
25
SIMBA EKA PERFEKTA
21
RISMA RAHAYU
29
YULIANA WULANDARI
11
DZAKY FAUZAN ABID
26
SUKMA MAHARDHIKA PARMANTA PUTRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
REKAP SKOR ANGKET KELAS IX C SMP N 2 WONOSARI Nomor Soal Angket No.absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 1 1 1 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2
4 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 1 1 1 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2
6 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 4 4 2 4 2 3 2 2
7 2 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 4 2 4 2 3 2 2
8 2 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 3
Jumlah Skor 38 38 36 63 49 49 57 49 49 67 38 49 50 62 62 49 69 49 59 49 51
Persentase skor (%) 47,5 47,5 45 78,75 61,25 61,25 71,25 61,25 61,25 83,75 47,5 61,25 62,5 77,5 77,5 61,25 86,25 61,25 73,75 61,25 63,75
Keterangan Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
22 23 24 25 26 27 28 29
3 3 3 3 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 2 3 2 2 2
Kategori aktivitas % Skor Kategori 0-31,5 Rendah 32,5-64,5 Sedang 65-100 Tinggi
2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 2 3 2 2 2
3 2 3 2 4 2 2 2
3 2 3 2 4 2 2 2
3 2 3 2 4 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Rata-rata
3 2 3 2 4 2 2 2
2 1 2 1 2 1 1 1
2 3 2 3 2 3 3 3
3 3 3 3 4 3 2 3
3 3 3 3 3 3 2 3
3 2 3 2 4 2 2 2
3 3 3 3 3 3 2 2
4 2 4 2 3 2 2 2
4 3 4 3 4 3 2 2
59 73,75 49 61,25 59 73,75 49 61,25 67 83,75 50 62,5 45 56,25 47 58,75 51,965517 64,95689655
Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP Negeri 2 Wonosari
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IX / 2
Alokasi Waktu
: 3 JP
A. Kompetensi Inti KI 3
:
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4
:
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar 3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet, induksi elektromagnetik,dan penggunaannya dalam produk teknologi, serta pemanfaatan medan magnet dalam pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi 4.6 Membuat karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnetik dan/ atau induksi elektromagnetik
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan konsep medan magnet 2. Menjelaskan induksi elektromagnetik 3. Penggunaan induksi elektromagnetik dalam produk teknologi
D. Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa dapat Menjelaskan konsep medan magnet 2. Siswa dapat Menjelaskan induksi elektromagnetik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
3. Siswa dapat Penggunaan induksi elektromagnetik dalam produk teknologi
E. Materi
: Medan Magnet
F. Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit (1 kali pertemuan )
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (3 JP)
Kegiatan Pendahuluan
Aktivitas Pembelajaran Informasi
Alokasi
Deskripsi
Waktu
Kegiatan pendahuluan, guru: -
menyiapkan
peserta
didik
untuk
mengikuti proses pembelajaran; -
menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu tentang materi medan magnet
-
menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
-
peragaan dan pengamatan langsung adanya medan magnet (menggunakan serbuk besi)
Kegiatan Inti
Diskusi
siswa mendiskusikan dalam kelompok: -
kutub magnet
-
sifat magnet
-
cara
menimbulkan
dan
menghilangkan magnet -
pengertian medan magnet
-
arah garis gaya magnet
-
pemanfaatan
magnet
dalam
kehidupan sehari-hari Praktik
-
Siswa membuat magnet listrik
-
Informasi-Diskusi:
Medan magnet disekitar arus listrik
Gaya Lorentz
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Aktivitas
Kegiatan
Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran -
Waktu
Diskusi menentukan kutub magnet listrik
Penutup
Informasi
-
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri
membuat
rangkuman/simpulan pelajaran. -
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
H. Penilaian Penilaian yang dilakukan menggunakan: a. Teknik penilaian
: tes terlulis
b. Bentuk instrumen
: soal esay
I. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media Papan tulis, komputer, LCD 2. Alat dan Bahan Baterai, kawat tembaga berimail, paku, magnet, serbuk besi 3. Sumber Belajar 1.
Buku Guru IPA Kurikulum 2013 Kelas IX
2.
Buku Siswa IPA Kurikulum 2013 Kelas IX Semester I
3.
Buku IPA SMP Kelas IX yang relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP Negeri 2 Wonosari
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: IX / 2
Alokasi Waktu
: 2 JP
A. Kompetensi Inti KI 3
:
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4
:
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar 3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet, induksi elektromagnetik,dan penggunaannya dalam produk teknologi, serta pemanfaatan medan magnet dalam pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi 4.6 Membuat karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnetik dan/ atau induksi elektromagnetik
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan konsep medan magnet 2. Menjelaskan induksi elektromagnetik 3. Penggunaan induksi elektromagnetik dalam produk teknologi
D. Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa dapat Menjelaskan konsep medan magnet 2. Siswa dapat Menjelaskan induksi elektromagnetik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
3. Siswa dapat Penggunaan induksi elektromagnetik dalam produk teknologi
H. Materi
: Induksi elektromagnetik
I. Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit (1 kali pertemuan )
J. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama (3 JP)
Kegiatan Pendahuluan
Aktivitas Pembelajaran Informasi
Alokasi
Deskripsi
Waktu
Kegiatan pendahuluan, guru: -
menyiapkan
peserta
didik
untuk
mengikuti proses pembelajaran; -
menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu tentang
materi
induksi
elektromagnetik -
menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Prasyarat
Apakah kumparan yang dialiri arus listrik
pengetahuan
akan bersifat magnet?
Motivasi
Peragaan pengukuran tegangan pada trafo oleh guru dan salah satu siswa
Kegiatan Inti
Praktik
-
menimbulkan GGL induksi
-
pengukuran tegangan dan arus
-
diskusi
dan
informasi
tentang
fungsi trafo -
diskusi dan informasi hubungan jumlah lilitan dan tegangan
-
diskusi dan informasi tentang daya dan efisiensi trafo
Penutup
Informasi
-
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri
membuat
rangkuman/simpulan pelajaran. -
Memberikan umpan balik terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Kegiatan
Aktivitas
Deskripsi
Pembelajaran
Alokasi Waktu
proses dan hasil pembelajaran.
K. Penilaian Penilaian yang dilakukan menggunakan: a. Teknik penilaian
: tes terlulis
b. Bentuk instrumen
: soal esay
L. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media Papan tulis, komputer, LCD 2. Alat dan Bahan Kumparan, magnet batang, basic meter, multimeter, kumpuran dengan jumlah lilitan berbeda 3. Sumber Belajar a. Buku Guru IPA Kurikulum 2013 Kelas IX b. Buku Siswa IPA Kurikulum 2013 Kelas IX Semester I c. Buku IPA SMP Kelas IX yang relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Materi Kemagnetan
1. Bahan magnetik dan non magnetik Bahan
Bahan magnetik contoh: besi, baja, nikel, kobalt
Bahan non magnetik: tembaga,alumunium, plastik
Magnet keras 1. 2.
Sulit dibuat magnet Sulit kehilangan sifat magnetiknya
Magnet lunak 1. 2.
Mudah dibuat magnet Mudah kehilangan sifat magnetiknya
2. Teori dasar magnet a. Magnet tersusun oleh magnet kecil yang disebut magnet elementer b. Bahan bersifat magnet jika magnet elementernya teratur dan menghadap arah yang sama
3. Cara membuat magnet a. Menggosok -
Menggosok dengan arah yang sama (satu arah)
-
Magnet yang dihasilkan mempunyai kutub yang berlawanan dengan magnet penggosok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
b. Induksi Menempelkan bahan magnetik pada salah satu kutub magnet atau meletakkan bahan magnetik dalam medan magnet -
Magnet yang dihasilkan bersifat sementara
-
Kutub magnet yang dihasilkan berlawanan dengan magnet penginduksi
c. Elektromagnet -
Menggunakan DC
-
Kekuatan magnetnya dapat diatur, dengan mengatur besar arus dan jumlah lilitan
-
Kutub magnetnya dapat dibalik, dengan membalik arah arus listrik
-
Sifat magnetnya dapat ditimbulkan dan dihilangkan dengan mudah, dengan menyambung dan memutus arus
-
Cara memperkuat elektromagnet 1. Memperbesar arus listrik 2. Memperbanyak jumlah lilitan
-
Pemanfaatan elektromagnet: bel listrik, pesawat telefon, relai, dll
4. Cara menyimpan magnet a. Menjauhkan magnet dari medan listrik b. Menjauhkan magnet dari sumber panas c. Menyimpan magnet secara berpasangan
5. Cara menghilangkan sifat magnet a.
Memanaskan
b.
Memukul atau menempa
c.
Menempatkan dalam kumparan yang dialiri arus listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
6. Medan magnet dan garis gaya magnet Yaitu daerah dimana pengaruh magnet masih dapat dirasakan oleh benda lain. Garis gaya magnet yaitu:
Garis khayal yang merupakan lintasan kutub utara magnet elementer jika dapat bergerak bebas
Keluar kutub utara dan masuk kutub selatan
Tidak pernah saling berpotongan
Makin rapat garis gaya magnet makin kuat medan magnet di daerah tersebut.
7. Magnet bumi
Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub selatan geografis bumi
Sudut deklinasi: sudut yang terbentuk antara kutub utara selatan kompas dengan kutub utara selatan geografis bumi
Sudut inklinasi: sudut yang terbentuk antara kutub utara selatan kompas dengan garis mendatar
8. Magnet – Listrik
Pendapat Oersted
Disekitar kawat berarus terdapat medan magnet
Semakin besar kuat arus semakin besar medan magnet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Semakin dekat dengan kawat berarus semakin kuat medan magnet
Arah garis gaya magnet yang dihasilkan berbentuk melingkar
Arah garis gaya magnet dapat ditentukan dengan kaidah genggaman tangan kanan, ibu jari arah arus, empat jari arah garis gaya magnet
9. Gaya magnet pada penghantar berarus (Lorentz) tergantung pada:
Kuat arus, semakin besar kuat arus semakin besar gaya magnet
Panjang penghantar, semakin panjang penghantar semakin besar gaya magnet
Kuat medan magnet, semakin kuat medan magnet semakin besar gaya magnet
Arah gaya magnet dapat ditentukan dengan kaidah telapak tangan kanan
Ibu jari arah arus listrik
Empat jari arah medan (dari utara magnet ke selatan magnet)
Telapak tangan arah gaya
Pemanfaatan gaya magnet: motor listrik
Menghitung besarnya gaya lorentz dapat menggunakan rumus sebagai berikut: FL = B x ί x l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Induksi Elektromagnetik 1. Terjadinya GGL Induksi Michael Faraday (1991-1867), seorang ilmuwan dari Jerman mengacu pada penemuan Oersted bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Karena termotivasi oleh gagasan tersebut kemudian pada tahun 1822, Faraday memulai melakukan percobaa-percobaan. Pada tahun 1831 Faraday berhasil membangkitkan arus listrik dengan menggunakan medan magnet. Hasil percobaan Faraday adalah sebagai berikut. a.
Arus listrik terjadi ketika magnet bergerak mendekat atau menjauh dan tidak terjadi ketika magnet dalam keadaan diam.
b.
Gerakan magnet mendekat dan menjauh menimbulkan perubahan medan magnet. Dengan demikian arus listrik yang terjadi karena adanya perubahan medan magnet.
c.
Semakin cepat perubahan medan magnet terjadi, arus yang timbul semakin besar. Ini artinya kecepatan peruabahan fluks magnetik mempengaruhi besar kecil arus listrik.
d.
Arus dan beda potensial akibat perubahan fluks magnetik dinamakan arus dan tegangan induksi.
e.
Gejala timbulnya arus dan tegangan akibat perubahan fluks magnetik dikenal dengan induksi elektromagnetik.
2. Prinsip Kerja Dinamo dan Generator Terjadinya arus induksi dan GGL induksi antara lain dengan cara kutub magnet digerakkan di dekat kumparan atau kumparan digerakkan di dekat kutub magnet. Karena kita menggerakkan kutub magnet berarti terdapat energi gerak atau energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
kinetik. Jadi, dalam proses terjadinya arus induksi terdapat perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Akibat gerakan magnet di dalam suatu kumparan menimbulkan arus induksi yang secara langsung adanya energi listrik yang ditimbulkan. Dalam kehidupan sehari-hari berikut ini adalah peralatan yang menerapkan prinsip GGL induksi. a.
Dinamo Sepeda
Gambar 1. Dinamo Sepeda Dinamo sepeda ada yang menerapkan magnet sebagai stator (bagian yang diam) dan kumparan sebagai rotor (bagian yang berputar), tetapi pada umumnya menggunakan magnet sebagai rotor. Magnet berputar dekat kumparan yang berinti besi sebagai stator. Akibat perputaran magnet, garis gaya magnet yang memotong kumparan berubah-ubah akibatnya timbul GGL induksi pada ujungujung kumparan. Arus induksi akan mengalir sehingga lampu menyala, semakin cepat perputaran roda sepeda semakin terang nyala lampu. b.
Generator Arus Bolak-balik
Gambar 2. Generator Arus Bolak-balik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Generator merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, generator terbagi menjadi generator arus bolak-balik dan generator arus searah. Generator arus bolak-balik disebut juga alternator terdiri dari magnet, kumparan yang berinti besi, cincin luncur dan sikat karbon. Pada PLTA, generator dihubungkan dengan sudu-sudu yang diputar oleh air terjun, putaran sudu-sudu menyebabkan kumparan berputar. Ketika kumparan berputar terjadi perubahan fluks magnet yang dilingkup oleh kumparan tersebut, akibatnya pada kumparan akan mengalir arus induksi. GGL induksi dari kumparan dihubungkan dengan cincin sikat karbon ke rangkaian di luar generator. selanjutnya listrik yang dihasilkan generator bisa ditransmisikan ke rumah-rumah. c. Generator Arus Searah
Gambar 3. Generator Arus Searah Generator arus searah (DC) memiliki satu cincin yang dibelah sehingga dinamakan cincin belah atau komutator. Kedua sikat karbon bersentuhan dengan kedua cincin belah secara bergantian, sehingga salah satu sikat karbon selalu berpolaritas positif dan yang lain berpolaritas negatif. Hal ini menyebabkan arus listrik induksi yang mengalir ke luar generator adalah searah (DC). 3. Prinsip Kerja Transformator (Trafo) Transformator adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolak-balik. Transformator sering disebut trafo. Sebuah transformator terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
atas sebuah inti besi. Pada inti besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Gambar 4. Transformator Prinsip kerja transformator adalah sebagai berikut: a. Kumparan primer dihubungkan kepada sumber tegangan yang hendak diubah besarnya. Karena tegangan primer itu tegangan bolak-balik, maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah. b. Dalam inti besi timbul medan magnet yang magnet yang besar dan arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi tegangan bolak-balik pada kumparan sekunder. Dari sebuah percobaan dapat ditunjukkan, bahwa: a. Perbandingan antara tegangan primer Vp dengan tegangan sekunder Vs sama dengan perbandingan antara jumlah lilitan primer Np dan lilitan sekunder Ns. b. Perbandingan antara kuat arus primer Ip dengan kuat arus sekunder Is sama dengan perbandingan jumlah lilitan sekunder dengan lilitan primer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Dari kedua pernyataan tersebut dapat dituliskan secara singkat dengan persamaan sebagai berikut: Vp : Vs = Np : Ns Ip : Is = Vs : Vp Ip : Is = Ns : Np Atau dapat ditulis:
Vp Vs
Np
Vp
Ns
Vs
Is Ip
Np Ns
Is Ip
Ada dua hal perlu dipahami untuk transformator ini, yaitu: a. Transformator
hanya
digunakan
untuk
menaikkan
atau
menurunkan tegangan arus bola-balik (AC), tidak untuk arus searah (DC). b. Transformator tidak dapat memperbesar daya listrik yaitu tidak dapat memperbesar banyaknya daya yang masuk kedalam transformator tersebut.
4.
Efisiensi Transformator Efisiensi transformator adalah presentase harga perbandingan antara besar energi yang dilepas transformator tiap sekon pada kumparan sekunder dengan energi yang diterima transformator setiap sekon pada kumparan primer. Energi tiap sekon disebut daya. Oleh karena itu, efisiensi dapat dinyatakan dalam perbandingan daya sekunder, Ps dan Pp, kali 100% dan dapat ditulis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Efisiensi
daya sekunder x100% daya primer
Ps x100% Pp
karena P VI maka : VI s s x100% Vp I p
5.
Karakteristik Transformator Dan Penerapannya a.
Transformator Step-Up (Penaik tegangan) i.
Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder, (Np
ii.
Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder (Vp
iii.
Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder (Ip>Is)
b.
Trafo step-down i.
Jumlah lilitan kumparan primer selalu besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder (Ip>Ns)
ii.
Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (Vp>Vs)
iii.
Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder (Ip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Soal Siklus 1
1.
Jelaskan cara menyimpan magnet tetap yang benar!
2.
Suatu ketika ada seseorang yang tersesat di dalam hutan. Kebetulan orang tersebut membawa silet. Bagaimana cara mengetahui arah utara-selatan?
3.
Misalkan gurumu memberimu dua buah magnet batang dan mengatakan bahwa satu batang mempunyai kemagnetan yang kuat dan batang lain telah kehilangan kemagnetannya. Tanpa menggunakan alat lain, bagaimana kamu menentukan batang mana yang kuat dan batang mana yang telah kehilangan kemagnetannya?
4.
Mengapa besi mudah dijadikan magnet sementara plastik tidak?
5.
Mengapa magnet jarum kompas yang didekatkan pada penghantar berarus listrik akan menyimpang? Jelaskan!
6.
Mengapa semakin banyak lilitan pada kumparan, medan magnet yang ditimbulkan akan semakin besar?
7.
Dua batang baja dililiti kawat yang dialiri arus dengan arah arus seperti pada gambar.
Kutub-kutub magnet yang benar adalah... 8.
Kawat kumparan panjangnya 5 m dialiri arus listrik sebesar 500 mA berada dalam medan magnet, ternyata besar gaya Lorentz yang ditimbulkan sebesar 20 N. Tentukan kuat medan magnetnya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Soal Siklus 2
1. Apa yang dimaksud dengan generator? Apa perbedaan generator AC dan generator DC? Jelaskan. 2. Apa yang dimaksud dengan transformator ideal, dan mengapa di dalam praktek tidak pernah ada transformator yang ideal? Jelaskan. 3. Apabila sebuah trafo memiliki kumparan primer dan sekunder berturut-turut 250 lilitan dan 500 lilitan. Jika daya primer 40 watt dan arus primer 1 A. Berapakah tegangan dan arus sekundernya? 4. Bagaimana prinsip kerja transformator? Jelaskan. 5. Sebuah trafo arus primer dan arus sekundernya masing-masing 0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah lilitan primer dan sekunder masing-masing 1000 dan 800, berapakah efisiensi trafo? (dengan tegangan primer 200 Volt) 6. Efisiensi sebuah trafo 60 %. Jika energi listrik yang dikeluarkan 300 J, maka berapakah energi listrik yang masuk trafo? 7. Apabila sebuah transformator memiliki data sebagai berikut: Kuat arus primer
=3A
Tegangan primer
= 220 Volt
Tegangan Sekunder
= 55 Volt
Jika efisiensi transformator
= 95 %
Maka coba hitunglah: a. Daya sekundernya b.Arus sekundernya 8. Apa yang dimaksud dengan arus induksi dan ggl induksi? 9. Sebuah kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks magnetik dari 3 x 10−5 Wb menjadi 5 x 10− 5 Wb dalam selang waktu 10 ms. Tentukan ggl induksi yang timbul! 10. Mengapa dalam proses transmisi energi listrik yang jarak jauh menggunakan trafo? Jelaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
KUNCI JAWABAN DAN SKOR TEST TINDAKAN 1 NO. 1.
SOAL
KUNCI JAWABAN
Jelaskan cara menyimpan magnet tetap yang benar! -
Menjauhkan magnet dari medan listrik
SKOR/ SOAL 4
SKOR TOTAL 4
5
5
2
2
2
2
Menjauhkan magnet dari sumber panas
-
Menyimpan magnet secara berpasangan
-
Meletakkan besi sebagai angker pada kutub-kutub magnet batang secara berpasangan
2.
3.
4.
Suatu ketika ada seseorang yang tersesat di dalam hutan. Kebetulan orang tersebut membawa silet. Bagaimana cara mengetahui arah utara-selatan?
Mengetahui arah mata angin menggunakan silet sebagai pengganti kompas caranya : silet diletakkan pada gabus tipis (benda ringan yang bisa mengapung) kemudian diletakkan dipermukaan air, pada posisi diam silet akan menunjuk arah utara selatan. Maka arah angin yang lain pun dapat ditentukan. Misalkan gurumu memberimu dua buah Cara yang dilakukan letakkan kedua magnet berdekatan diatas papan, yang magnet batang dan mengatakan bahwa bergerak mendekat adalah magnet yang kemagnetanya hilang, sesuai sifat satu batang mempunyai kemagnetan magnet akan menarik benda feromagnetik di sekitarnya. yang kuat dan batang lain telah kehilangan kemagnetannya. Tanpa menggunakan alat lain, bagaimana kamu menentukan batang mana yang kuat dan batang mana yang telah kehilangan kemagnetannya? Mengapa besi mudah dijadikan magnet Karena besi bersifat feromagnetik sedangkan plastik tidak bersifat feromagnet, sementara plastik tidak? sehingga ketika didekati magnet maka magnet elementer pada besi akan teratur sehingga menjadi bersifat magnet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
NO. 5.
6.
7.
8.
SOAL Mengapa magnet jarum kompas yang didekatkan pada penghantar berarus listrik akan menyimpang? Jelaskan! Mengapa semakin banyak lilitan pada kumparan, medan magnet yang ditimbulkan akan semakin besar? Dua batang baja dililiti kawat yang dialiri arus dengan arah arus seperti pada gambar
Kutub-kutub magnet yang benar adalah... Kawat kumparan panjangnya 5 m dialiri arus listrik sebesar 500 mA berada dalam medan magnet, ternyata besar gaya Lorentz yang ditimbulkan sebesar 20 N. Tentukan kuat medan magnetnya!
Pedoman penilaian:
KUNCI JAWABAN
SKOR/ SOAL Karena pada penghantar berarus listrik disekitar penghantar timbul medan 4 magnet, sehinga terjadi interaksi medan magnet antara medan magnet pada kumparan dengan magnet jarum kompas sehingga jarum kompas menyimpang Karena setiap lilitan menghasilkan medan magnet, maka semakin banyak 4 jumlah lilitan menyebakan medan magnet yang ditimbulkan kumparan semakin besar pula Kutub E sebagai kutub U dan kutub F sebagai kutub S 4 Kutub G sebagai kutub S dan kutub H sebagai kutub U
F BIl 20 B 0,5 5
2 2
20 2,5B B 8 Tesla
1
SKOR TOTAL 4
4
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
KUNCI JAWABAN DAN SKOR TEST TINDAKAN 2 NO.
1.
SOAL
Apa yang dimaksud dengan generator? Apa perbedaan
KUNCI JAWABAN
-
generator AC dan generator DC? Jelaskan.
SKOR/
SKOR
SOAL
TOTAL
Generator adalah alat yang digunakan untuk 5
5
merubah energi gerak (kinetik) menjadi energi listrik. Generator dibedakan menjadi generator AC dan generator DC. -
Generator
AC
atau
alternator
dapat
menghasilkan arus listrik bolak-balik dengan cara menggunakan cincin ganda, sedangkan generator DC dapat menghasilkan arus liatrik searah dengan cara menggunakan komutator (cincin belah) 2.
Apa yang dimaksud dengan transformator ideal, dan
-
Transformator ideal adalah energi pada 5
mengapa di dalam praktek tidak pernah ada transformator
kumparan primer sama dengan energi pada
yang ideal? Jelaskan.
kumparan sekunder (tidak ada energi yang hilang pada saat pemindahan energi dari kumparan primer ke kumparan sekunder). -
Dalam praktek tidak pernah ada trafo ideal
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
NO.
SOAL
KUNCI JAWABAN
SKOR/
SKOR
SOAL
TOTAL
I s ( N p / N s ) I p (250 / 500) 1 0,5 A
2
10
daya primer 40 watt dan arus primer 1 A. Berapakah
Pp V p I p
2
tegangan dan arus sekundernya?
40 V p 1
disebabkan energi output berubah menjadi energi panas sehingga energi outputnya berkurang. Maka karena energi output yang berubah menjadi energi panas lebih kecil dibanding energi inputnya maka trafo menjadi tidak ideal dan efisiensinya kurang dari 100% 3.
Apabila sebuah trafo memiliki kumparan primer dan sekunder berturut-turut 250 lilitan dan 500 lilitan. Jika
V p 40Volt Np Ns
Vp Vs
250 40 500 V s
1
2
2
250V s 20000 Vs
4.
Bagaimana prinsip kerja transformator? Jelaskan.
80Volt
1
Prinsip kerja trafo adalah arus bolak-balik yang 5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
NO.
SOAL
KUNCI JAWABAN
mengalir pada kumparan primer transformator menimbulkan arus yang berubah-ubah sehingga fluks magnetik akan mengalir melalui inti besi dan melewati kumparan sekunder. Akibat dari induksi magnetik yang berubah-ubah maka akan timbul fluks magnetik yang berubah-ubah juga. Dari fluks magnetik yang berubah-ubah iniakan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) induksi. Jika arus yang dialirkan melalui kumparan primer semakin
besar,
maka
medan
magnet
yang
dihasilkan juga akan semakin besar yang dialirkan ke kumparan sekunder. Pada kumparan sekunder terjadi perubahan gaya gerak listrik yang akan berpengaruh pada nilai tegangan dan arus yang dihasilkan tergantung dari banyaknya perbandingan antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Maka akan terjadi perubahan arus dan tegangan yang lebih tinggi atau lebih rendah dari sebuah transformator.
SKOR/
SKOR
SOAL
TOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
NO.
5.
SOAL
Sebuah trafo arus primer dan arus sekundernya masing-
KUNCI JAWABAN
Pp Ps
SKOR/
SKOR
SOAL
TOTAL
2
5
masing 0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah lilitan primer dan V p I p V s I s
6.
sekunder masing-masing 1000 dan 800, berapakah
200 0,5 V s 0,8
efisiensi trafo? (dengan tegangan primer 200 Volt)
100
0,8V s
Vs
52,5Volt
Efisiensi sebuah trafo 60 %. Jika energi listrik yang
dikeluarkan 300 J, maka berapakah energi listrik yang masuk trafo?
Pm 100% Pk
Wm t 100% Wk t Wp 100% Wk 60% 0,6 Wp
7.
Apabila sebuah transformator memiliki data sebagai berikut:
a)
Wp 300 Wp
2
1 2
2
100%
300 180 J
1
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
NO.
SOAL
Kuat arus primer
=3A
Tegangan primer
= 220 Volt
Tegangan Sekunder
= 55 Volt
Jika efisiensi transformator
= 95 %
Maka coba hitunglah: a. Daya sekundernya
KUNCI JAWABAN
Pp
Vp I p
Ps
Ps
95% 0,5
100%
100%
SKOR
SOAL
TOTAL
2 2
10
220 3 100 % Ps 660 Ps
0,5 Ps 660 Ps
SKOR/
1320 Watt
1
b.Arus sekundernya
b)
Ps V s I s 1320 55 I s
2
24 A
1
Is 8.
Apa yang dimaksud dengan arus induksi dan ggl induksi?
2
-
Arus induksi adalah arus listrik yang timbul 2 karena peristiwa induksi magnet
-
GGL induksi adalah beda potensial listrik yang 2 timbul karena adanya perubahan jumlah garis gaya magnetik yang terkurung dalam kumparan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
NO.
9.
SOAL
Sebuah kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks magnetik dari 3 x 10−5 Wb
KUNCI JAWABAN
t 5 10 5 3 10 5 1000 10 2 2 Volt
Ei N
menjadi 5 x 10− 5 Wb dalam selang waktu 10 ms. Tentukan ggl induksi yang timbul! 10.
Mengapa dalam proses transmisi energi listrik yang jarak jauh menggunakan trafo? Jelaskan.
-
SKOR
SOAL
TOTAL
2
5
2 1
Karena penggunaan tegangan tinggi dalam 4 transmisi tenaga listrik jarak jauh akan lebih menguntungkan, sebab dengan menggunakan tegangan tinggi energi listrik tersebut akan mengalir dengan kuat arus yang relatif lebih kecil, sehingga: a. Kawat yang digunakan dalam jaringan transmisi tidak perlu yang terlalu besar b. Kehilangan energi dalam bentuk panas diperjalanan, akan menjadi lebih kecil
Pedoman penilaian:
SKOR/
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS 9C No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Peserta Didik ADITYA ANANDA ADMASAPUTRA AGUS DENI SETYAWAN AHYAR HILMI ANGGI HAPPY PRATAMA ANGGI NOVITA WAHYUNINGSIH ARLITA WARANINDYA APRILIANI BIMA AISYI'A NURSAHID CANDRA PRADIKA DEA AYU NINDYA ASYIFA DISE BYAKTI BAGASWARI APRIANA DZAKY FAUZAN ABID EKA PUTRI AYUNINGTYAS ELVANDA ADI PUTRA FAKHRIUL MUSYAFFA' FENDYA AHSANI WIRAWAN IS MIA ANDINA KUNCORO BAYU AJI MAYNANDA PUTRI RAHMAWATI ONNY ADHELA PUTRI PRAMITA INDAH WIDIASTUTI RISMA RAHAYU RIYANDIKA AJI GIYANDAR RIZKY WAHYU AJI SETIYO PUJONGGO SIMBA EKA PERFEKTA SUKMA MAHARDHIKA PARMANTA SURYADI SYAHRUL EFENDI YULIANA WULANDARI Rata-rata
P/L PRA.OBS L 50 L 65 L 40 P 75 P 60 P 60 L 75 L 55 P 65 P 80 L 65 P 70 L 60 L 85 L 75 P 70 L 85 P 50 P 75 P 60 P 65 L 75 P 55 L 75 L 55 P 90 L 50 L 70 P 70 66,37931
SIKLUS 1 46.6 76.6 60 93.3 73.3 60 100 73.3 60 80 66.6 73.3 60 93.3 86.6 73.3 100 60 80 73.3 73.3 80 53.3 86.6 76.6 93.3 66.6 76.6 76.6 74
SIKLUS 2 70.6 84.4 70.6 84.4 87.9 72.4 89.6 72.4 72.4 96.5 79.3 79.3 79.3 96.5 93.1 79.3 100 70.6 89.6 84.4 79.3 100 50 96.5 82.7 94.8 79.3 96.5 82.7 83,33333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Rekap Skor Per Item Soal Tindakan 2
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Aditya Ananda Admasaputra Agus Deni Setyawan Ahyar Hilmi Anggi Happy Pratama Anggi Novita Wahyuningsih Arlita Waranindya Apriliani Bima Aisyi'a Nursahid Candra Pradika Dea Ayu Nindya Asyifa Dise Byakti Bagaswari Apriana Dzaky Fauzan Abid Eka Putri Ayuningtyas Elvanda Adi Putra Fakhriul Musyaffa' Fendya Ahsani Wirawan Is Mia Andina Kuncoro Bayu Aji Maynanda Putri Rahmawati Onny Adhela Putri Pramita Indah Widiastuti
1 1 4 1 4 5 2 5 2 2 5 0 4 4 5 5 4 5 1 5 4
2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 2 4 3
3 8 10 8 10 8 5 10 5 5 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 10
4 2 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 2 5 2 5 5
Skor per item soal 5 6 7 5 5 5 4 4 8 5 5 5 4 4 8 5 5 10 5 2 10 5 5 10 5 2 10 5 2 10 5 5 10 5 5 5 4 4 8 4 4 8 5 5 10 5 3 10 4 4 8 5 5 10 5 5 5 5 5 10 4 4 8
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 5 5 5 5 5 2 0 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5
10 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2
Skor total 70.6 84.4 70.6 84.4 87.9 72.4 89.6 72.4 72.4 96.5 79.3 79.3 79.3 96.5 93.1 79.3 100 70.6 89.6 84.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
21 22 23 24 25 26 27 28 29
Risma Rahayu Riyandika Aji Giyandar Rizky Wahyu Aji Setiyo Pujonggo Simba Eka Perfekta Sukma Mahardhika Parmanta Suryadi Syahrul Efendi Yuliana Wulandari Jml Skor Siswa Jml Skor Maksimal
4 5 2 5 2 2 0 5 2 95 145
3 5 3 3 4 5 3 3 4 94 145
10 10 5 10 10 10 10 10 10 262 290
2 5 2 5 5 5 5 5 5 118 145
4 5 2 5 5 5 5 5 5 135 145
4 5 1 5 5 5 5 5 5 123 145
8 10 5 10 8 10 5 10 8 242 290
4 4 2 4 2 4 4 4 2 110 116
5 5 5 5 5 5 5 5 5 126 145
2 4 2 4 2 4 4 4 2 96 116
79.3 100 50 96.5 82.7 94.8 79.3 96.5 82.7