PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH :
REGINA RISA DEWI NIM : (121424010)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH :
REGINA RISA DEWI NIM : (121424010)
PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
Oleh : Regina Risa Dewi NIM : 121424010
Telah disetujui oleh Pembimbing
Ir. Sri Agustini Sulandari,M.Si
13 Juni 2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Ku persembahkan karya tulis ini teruntuk :
1. Bapak Nanang Setia Karno dan Ibu Sulastri tercinta sebagai kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan motivasi terbaiknya untuk penulis. 2. Adik saya Pius Febrian Rahman Agung yang selalu memberikan semangatnya. 3. Simbah putri Kamsiyah yang selalu memanjatkan doa – doa terbaiknya. 4. Seluruh keluarga besar Gombong dan Cilacap. 5. Teman – teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“ Bertaqwalah pada Allah, maka Allah akan mengajarimu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al- Baqarah ayat 282)
“Barang siapa bersungguh – sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri” (QS. An-Ankabut ayat 6)
“ Hidup adalah perjuangan”
“Tidak ada apapun di dunia ini yang bisa mengalahkan ketekunan (Calvin Coolidge)”
“Harapan adalah semangat untuk mewujudkan keinginan Anda”
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Juni 2016 Penulis
Regina Risa Dewi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Regina Risa Dewi
NIM
: 121424010
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016” Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Dibuat di
: Yogyakarta
Pada tanggal :13 Juni 2016 Yang menyatakan
Regina Risa Dewi
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN BERBAGAI GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Regina Risa Dewi Universitas Sanata Dharma 2016 Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi belajar dan berbagai gaya belajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisa korelasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa memiliki tingkat konsentrasi yang sangat baik yakni 37,2% dengan klasifikasi tinggi dan 60,4% dengan klasifikasi sedang. Dari hasil analisa yang telah dilakukan disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara konsentrasi belajar siswa dengan hasil belajar IPA siswa kelas VIII. Sedangkan untuk gaya belajar, terbagi menjadi 4 yakni gaya belajar diverger, assimilator, konverger dan akomodator. Siswa yang memiliki gaya belajar tipe diverger sebanyak 11 orang, tipe assimilator sebanyak 13 orang, tipe konverger sebanyak 5 orang dan tipe akomodator sebanyak 14 orang. Tiap gaya belajar ini memiliki tingkatan yang berbeda – beda. Hasil analisa yang telah dilakukan menunjukkan tidak ada pengaruh antara gaya belajar diverger, assimilator, konverger ataupun akomodator dengan hasil belajar IPA siswa. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah cara mengajar guru, gangguan konsentrasi yang dialami oleh siswa dan keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar di luar sekolah. Kata kunci : konsentrasi belajar, gaya belajar, pengaruh gaya belajar.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EFFECT OF VARIOUS CONCENTRATION STUDY AND LEARNING STYLES TO THE LEARNING OUTCOMES OF CLASS VIII FOR SCIENT SUBJECT IN SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016 Regina Risa Dewi Sanata Dharma University 2016
Research was conducted to determine the effect of concentration of student learning and learning styles to the students learning scienct outcomes of class VIII, VIII E,F for scient subject in SMP Negeri 1 Yogyakarta in the 2nd half of the school year 2015/2016. This study design in descriptive quantitative research with correlation analysis. Based on the research that has been done shows that students have very good concentration level that is 37,2% with a high classification and 60,4% with moderate classification. From the analysis that has been done is concluded that there is no correlation between the concentration of student learning outcomes in class VIII. As for the learning style, which is divided into four they are learning styles diverger, assimilator, konverger, and akomodator. Students who have a learning style types diverger are 11 people, the type assimilator are 13 people, 5 people konverger types and types akomodator are 14 people. Each of these learning styleshave different levels. The result of the analysis have shown no correlation between learning styles diverger, assimilator, konverger or akomodator with student learning outcomes scient subject. This is likely caused by many factors, incluiding the way teachers teach, concentration problem experienced by student and student participation in tutoring outside of school. Keywords : concentration of learning, learning styles, learning styles influence.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsentrasi Belajar Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Pelajaran IPA Di SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini adalah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari jika skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan dan dukungan dari beberapa pihak yang berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah swt. yang telah memberikan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 4. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika. 5. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari,M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik yang sabar dan penuh pengertian dan memberikan semangat,motivasi pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen program studi Pendidikan Fisika dan karyawan JPMIPA yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Bapak Drs. Siswanto,M.Pd selaku guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Yogyakarta yang telah membimbing penulis dengan memberikan kritik dan saran dalam upaya pelaksanaan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi. 8. Siswa kelas VIII E dan VIII F SMP Negeri 1 Yogyakarta atas partisipasi dan kerjasama dalam pelaksanaan peneltian. 9. Keluarga tercinta Bapak Nanang Setia Karno, Ibu Sulastri, Pius Febrian Rahman Agung yang selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan dan doa dalam penyelesaian penelitian dan skripsi. 10. Sahabat – sahabat terbaikku Fidelia Destyari D.I, Adventa Eklesiawati, Ririn Meilita, Mariati Daeli, Francisca Mei, dan Selpha Wiwit, Bartolomeus Delfian, Paskalis yang membantu, memberikan dukungan pada peneliti. 11. Serta semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan penelitian dan skripsi ini. Penulis menyadari jika dalam penulisan skripsi ini masih ada beberapa kesalahan ataupun kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun terhadap skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca. Yogyakarta, 13 Juni 2016 Penulis
Regina Risa Dewi
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING…………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………….
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………
iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………………………
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………………………..
vii
ABSTRAK………………………………………………………………………….
viii
ABSTRACT…………………………………………………………………………
ix
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
x
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….
xiv
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………………...
xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….
xvi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….
2
C. Batasan Masalah …………………………………………………………...
3
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………………..
3
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hipotesa Penelitian ………………………………………………………...
3
F. Manfaat Penelitian …………………………………………………………
4
BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar …………...…………………………………………………………
5
B. Konsentrasi Belajar ………………………………………………………...
6
C. Gaya Belajar ……………………………………………………………….
12
D. Hasil Belajar ……………………………………………………………….
17
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian …………………………………………………………..
21
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………..
21
C. Sampel ……………………………………………………………………..
22
D. Instrumen Penelitian ……………………………………………………….
22
E. Validitas Instrumen ………………………………………………………..
27
F. Metode Analisis Data ……………………………………………………...
27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………
34
B. Data Hasil Penelitian ……………………………………………………..
37
C. Analisa Data dan Pembahasan ……………………………………………
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…………………………………………………………………
66
B. Saran………………………………………………………………………..
66
DAFTAR PUSTAKA …..…………………………………………………………
68
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Kisi – kisi Kuisioner Konsentrasi Belajar …………………………... Tabel 2. Kisi – kisi Angket Gaya Belajar ……………………………………. Tabel 3. Kisi – kisi Pertanyaan Wawancara ………………………………….. Tabel 4. Klasifikasi Konsentrasi Belajar ……………………………………... Tabel 5. Klasifikasi Gaya Belajar ……………………………………………. Tabel 6. Distribusi Gaya Belajar Siswa Kelas VIII E dan VIII F …………… Tabel 7. Distribusi Gaya Belajar Diverger, Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa …………………………………………………………………………. Tabel 8. Distribusi Gaya Belajar Asimilator, Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa …………………………………………………………………………. Tabel 9. Distribusi Gaya Belajar Konverrger, Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa …………………………………………………………………………. Tabel 10. Distribusi Gaya Belajar Akomodator, Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa …………………………………………………………………. Tabel 11. Skor Konsentrasi Belajar ………………………………………….. Tabel 12. Skor Gaya Belajar Diverger ………………………………………. Tabel 13. Skor Gaya Belajar Asimilator …………………………………….. Tabel 14. Skor Gaya Belajar Akomodator …………………………………... Tabel 15. Skor Gaya Belajar Konverger …………………………………….. Tabel 16. Skor Hasil Belajar ………………………………………………… Tabel 17. Uji Normalitas Gaya Belajar Diverger …………………………… Tabel 18. Uji Normalitas Gaya Belajar Asimilator …………………………. Tabel 19. Uji Normalitas Gaya Belajar Konverger …………………………. Tabel 20. Uji Normalitas Gaya Belajar Akomodator ……………………….. Tabel 21. Uji Normalitas Gaya Konsentrasi Belajar …………………………. Tabel 22. Uji Normalitas Hasil Belajar (UTS) ………………………………. Tabel 23. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Diverger ……………… Tabel 24. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Asimilator …………… Tabel 25. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Konverger ………….. Tabel 26. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Akomodator ………… Tabel 27. Uji F Dependent ………………………………………………….. Tabel 28. Uji Anova Dependent Gaya Belajar …………………………….. Tabel 29. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Diverger dan Hasil Belajar…. Tabel 30. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Asimilator dan Hasil Belajar………………………………………………………………………… Tabel 31. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Konverger dan Hasil Belajar……………………………………………………………………….. Tabel 32. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Akomodator dan Hasil Belajar ………………………………………………………………………. Tabel 33. Uji Korelasi Spearman Konsentrasi dan Hasil Belajar ……………
xiv
23 24 26 29 30 37 38 39 39 39 41 42 44 45 46 47 48 49 49 50 50 50 51 51 51 52 52 53 53 54 55 55 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Distribusi Persentase Konsentrasi Belajar …………………………. Grafik 2. Distribusi Persentase Gaya Belajar Diverger ……………………… Grafik 3. Distribusi Persentase Gaya Belajar Asimilator …………………….. Grafik 4. Distribusi Persentase Gaya Belajar Akomodator ………………….. Grafik 5. Distribusi Persentase Gaya Belajar Konverger …………………….. Grafik 6. Distribusi Persentase Hasil Belajar …………………………………
xv
41 43 44 45 46 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Dimensi Struktur Model Proses Pembelajaran …………………
xvi
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Permohonan Penelitian ……………………………… Lampiran 2. Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian ……………………………… Lampiran 3. Kisi – kisi Kuisioner Gaya Belajar dan Konsentrasi Belajar …. Lampiran 4. Kuisioner Konsentrasi Belajar ………………………………….. Lampiran 5. Angket Gaya Belajar Siswa …………………………………..... Lampiran 6. Daftar Pertanyaan Wawancara ………………………………… Lampiran 7. Validasi Instrumen ……………………………………………… Lampiran 8. Data Gaya Belajar Siswa ………………………………………. Lampiran 9. Data Konsentrasi Belajar Siswa ……………………………….. Lampiran 10. Data Nilai UTS Siswa ………………………………………... Lampiran 11. Soal UTS ……………………………………………………… Lampiran 12. Rekapan Hasil Wawancara ……………………………………. Lampiran 13. Data Analisa Video ……………………………………………. Lampiran 14. Sampel Angket Gaya Belajar dan Konsentrasi Belajar………. Lampiran 15. Screenshoot Video ……………………………………………. Lampiran 16. Soal tes …………………………………………………………
xvii
70 71 72 75 76 78 79 115 123 125 127 134 147 156 168 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan, sedangkan mengajar adalah suatu proses menstransfer ilmu pengetahuan kepada orang lain untuk mengembangkan kemampuan berpikir orang tersebut. Di sekolah kegiatan belajar mengajar dilakukan sesuai dengan aturan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dari dinas pendidikan. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator belajar siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar siswa, di kegiatan belajar ini guru juga menyampaikan materi pelajaran pada siswa agar siswa mampu mengembangkan pengetahuannya. Sedangkan siswa adalah orang yang melaksanakan kegiatan belajar untuk dirinya sendiri agar kemampuannya berkembang. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dilaksanakan secara bersama – sama oleh sejumlah siswa di kelas, sehingga di kelas membentuk suatu komunitas kelas. Komunitas siswa di kelas inilah yang juga menentukan kondisi di kelas tersebut, apabila di kelas itu di tempati oleh mayoritas siswa yang rajin belajar maka akan membentuk kondisi dan warna kelas yang fokus terhadap materi pelajaran dan belajar dengan sungguh – sungguh. Sebaliknya apabila di kelas tersebut di tempati oleh siswa yang mayoritas kurang rajin dan malas maka akan membentuk
warna
dan
kondisi
1
kelas
yang
kurang
kondusif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
saat pelajaran berlangsung, sehingga akan mempengaruhi konsentrasi dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Pengalaman yang diperoleh peneliti dalam kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mengetahui kondisi di kelas karena proses pengamatan dan observasi yang dilakukan sebelum mengajar. Setelah melakukan observasi ini peneliti memperhatikan gaya belajar dan konsentrasi siswa yang berbeda - beda saat pelajaran IPA. Peneliti telah melakukan observasi di kelas VIII E dan VIII F. Di kelas tersebut memiliki kondisi kelas yang berbeda saat pelajaran IPA berlangsung. Di kelas VIII E cenderung memiliki kondisi kelas yang kurang tenang dan ramai daripada kelas VIII F. Setiap siswa di kelas memiliki gaya belajar yang berbeda – beda bergantung dengan kecenderungan yang dia miliki untuk belajar. Sedangkan konsentrasi belajarnya pun berbeda – beda tergantung juga dengan kemampuan yang dimiliki siswa untuk memusatkan perhatian terhadap materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Hal inilah yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian untuk mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh masing – masing siswa, konsentrasi belajar siswa di kelas dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Kemudian setelah mengetahui hal ini peneliti ingin mengetahui pengaruh konsentrasi dan berbagai gaya belajar siswa terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
2. Bagaimanakah pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta ? C. Batasan Masalah Agar pengkajian masalah dalam penelitian tidak terlalu luas, maka diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta pada semester II, tahun ajaran 2015/2016. 2. Obyek penelitiannya yaitu : a. Pengaruh konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa b. Pengaruh gaya belajar dan hasil belajar siswa. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh i gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta. E. Hipotesa Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian ini yaitu tentang pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa dan konsentrasi belajar siswa terhadap hasil prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA yang diukur melalui nilai hasil belajar siswa. Ada dua hipotesis yang berlaku dalam penelitian ini, yaitu: 1. Ho : tidak ada pengaruh antara gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
H1 : ada pengaruh antara gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. 2. Ho : tidak ada pengaruh antara konsentrasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. H1 : ada pengaruh antara konsentrasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru dan siswa a. Mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. b. Mengetahui tingkat konsentrasi siswa selama pelajaran berlangsung. c. Mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa dan konsentrasi terhadap hasil belajar siswa. 2. Bagi peneliti a. Mengetahui kondisi dan pengaruh gaya belajar belajar siswa di kelas. b. Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar Belajar atau learning merupakan fokus utama dalam psikologi pendidikan. Suryabrata (1984) dan Masrun dan Martinah (1972) mengemukakan bahwa pada dasarnya belajar merupakan sebuah proses untuk melakukan perubahan perilaku seseorang, baik lahiriah maupun batiniah. Perubahan menuju kebaikan, dari yang jelek menjadi baik. Proses perubahan tersebut sifatnya relatif permanen dalam artian bahwa kebaikan yang diperoleh berlangsung lama dan proses perubahan tersebut dilakukan secara adaptif, tidak mengabaikan kondisi lingkungannya. Perubahan tersebut terjadi karena adanya akumulasi pengalaman seseorang ketika melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. (Ghufron, 2013: 4) Menurut Cronbach “learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. (Suprijono, 2015 : 2) Alsa (2005) berpendapat bahwa belajar adalah tahapan perubahan perilaku yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi individu dan lingkungannya. Upaya perubahan aspek lahiriah dan batinian dalam proses belajar tersebut menurut Bloom (1956) meliputi tiga komponen;kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada aspek kognitif, potensi yang perlu dikembangkan adalah potensi berpikir para peserta didik dengan melatih mereka untuk memahami secara benar, menganalisis secara tepat,
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
mengevaluasi berbagai masalah yang ada di sekitarnya. Pada aspek afektif, peserta didik perlu dilatih untuk peka dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Sedangkan pada aspek psikomotorik, peserta didik perlu dilatih untuk mengimplementasikan perubahan – perubahan yang terjadi dalam aspek kognitif dan afektif dalam perilaku nyata dalam kehidupan sehari – hari. (Ghufron, 2013: 4 – 5) Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1958) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku , pada saat orang belajar , maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Jadi belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon. (Sagala, 2014 : 14) Proses belajar IPA ditandai dengan adanya perubahan pada individu yang belajar, baik berupa sikap, perilaku, pengetahuan, pola pikir, dan konsep nilai yang dianut. (Wisudawati & Sulistyowati, 2013 : 31) Pembelajaran
IPA
adalah
interaksi
antara
komponen
–
komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang ditetapkan. (Wisudawati & Sulistyowati, 2013 : 26) B. Konsentrasi Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konsentrasi merupakan pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal. Konsentrasi belajar berasal dari kata konsentrasi dan belajar. Hornby dan Siswoyo (1993:69) mendefinisikan konsentrasi adalah pemusatan atau pengarahan (perhatiannya ke pekerjaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
atau aktivitasnya). Konsentrasi belajar juga dapat disimpulkan sebagai pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai – nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi. Konsentrasi adalah pemusatan perhatian dan kesadaran sepenuhnya kepada materi pelajaran yang sedang dipelajari dengan mengeyampingkan semua hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut. Bila seseorang tidak bisa berkonsentrasi, proses tersebut tidak berjalan dengan baik sehingga kemungkinan besar tidak dapat menyerap, menyimpan, dan mengingat kembali informasi dengan baik. (Olivia, 2010). Sedangkan menurut The Liang Gie (1983) konsentrasi
adalah
pemusatan
pikiran
terhadap
suatu
hal
dengan
mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran tersebut. Blerkom (2008) juga menjelaskan jika konsentrasi adalah memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan. Ciri – ciri siswa yang dapat berkonsentrasi belajar berkaitan dengan perilaku belajar yang meliputi perilaku kognitif, perilaku afektif dan perilaku psikomotorik. Karena belajar merupakan aktivitas yang berbeda – beda pada berbagai bahan pelajaran, maka perilaku konsentrasi belajar tidak sama pada perilaku belajar tersebut. Engkoswara dalam Tabrani (1989:10) menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
klasifikasi perilaku belajar yang digunakan untuk mengetahui ciri – ciri siswa yang dapat berkonsentrasi belajar sebagai berikut. 1. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan: a. kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan b. komprehensif dalam penafsiran informasi c. mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh d. mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh. 2. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai : a. Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu b. Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan c. Mengemukakan suatu pendangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide dan sikap seseorang. 3. Perilaku psikomotor, pada perilaku ini siswa yang berkonsentrasi dapat ditengarai dengan: a. Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru b. Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan – gerakan yang penuh arti. 4. Perilaku berbahasa, pada perilaku ini siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar. (Yon, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Surya (2009) menyebutkan jika konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari. Rendahnya kualitas prestasi belajar seseorang, sebagian besar disebabkan oleh lemahnya kemampuan siswa untuk melakukan konsentrasi belajar. Konsentrasi adalah suatu proses pemusatan pikiran kepada suatu objek tertentu. Dengan adanya pengertian tersebut, timbullah suatu pengertian lain bahwa di dalam melakukan konsentrasi, orang harus berusaha keras agar segenap perhatian panca indera dan pikirannya hanya boleh terfokus pada satu objek saja. (Hakim,2005:1) Gangguan konsentrasi belajar dapat disebabkan oleh hal – hal berikut ini: a. Faktor internal Faktor internal merupakan faktor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal ini terbagi menjadi dua, yaitu : 1) Faktor jasmaniah Faktor penyebab gangguan konsentrasi ini bersumber pada dari kondisi jasmani seseorang yang tidak dalam kondisi normal atau mengalami gangguan kesehatan, misalnya mengantuk, lapar, haus, gangguan panca indera, gangguan pencernaan, gangguan jantung, gangguan pernafasan, gangguan syaraf, dan otak, tidak betah diam dan hiperaktif, kondisi kesehatan yang menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
2) Faktor rohaniah Faktor penyebab gangguan konsentrasi berawal dari mental seseorang yang sedang mengalami berbagai macam gangguan, mulai dari gangguan mental ringan (saat pribadi seseorang masih berada dalam batas normal) sampai pada gangguan mental berat (saat pribadi orang tersebut sudah berada dalam kondisi abnormal). Berikut beberapa gangguan mental yang dapat menimbulkan gangguan konsentrasi seseorang, yaitu: i. tidak tenang dan tidak betah diam yang bersumber dari pembawaan atau masalah tertentu. ii. Ada kecenderungan mudah gugup. iii. Emosional, tidak sabar, dan selalu sering bersikap terburu – buru. iv. Mudah tergoda pada sesuatu yang terlihat dan terdengar di sekitar lingkungan. v. Ada kecenderungan untuk mudah cemas setiap kali mengerjakan sesuatu yang penting. vi. Mudah grogi di tengah lingkungan orang banyak, seperti di kampus atau kantor. vii. Tidak dapat mengendalikan khayalan, ingatan masa lalu, dan pikiran – pikiran yang muncul saat mengerjakan sesuatu. viii. Tidak percaya diri yang mengakibatkan timbulnya bayangan takut gagal dan yang mencemaskan. ix. Sedang mengalami gangguan mental tertentu, seperti stress, trauma, frustasi psikosomatis, neurosis, dan depresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
b. Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan factor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal dari luar diri seseorang, yaitu dari lingkungan di sekitar orang tersebut berada. Faktor gangguan eksternal yang sering dialami adalah adanya rasa tidak nyaman dalam melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan konsentrasi penuh, seperti belajar, bekerja, dan beribadah. Contoh – contoh gangguan tersebut adalah: 1) Ruangan kerja yang terlalu sempit 2) Tata letak barang yang tidak teratur 3) Adanya aroma yang tidak sedap 4) Suhu udara yang terlalu panas 5) Hubungan yang kurang harmonis dengan orang – orang yang sering berada dalam lingkungan yang sama. (Hakim, 2005: 10) Guru yang setiap harinya berinteraksi dengan peserta didik, tentunya memiliki pengalaman yang sangat unik dari masing – masing peserta didik. Ada peserta didik yang memiliki kemampuan bernalar dengan baik yang ditunjukkan oleh kemampuannya berargumentasi dan menjawab pertanyaan secara runtut dan mudah dipahami, ada peserta didik yang kurang mampu mengungkapkan pendapatnya dengan baik sekalipun sebenarnya peserta didik tersebut memahami isi dan makna persoalannya, serta ada pula yang sulit mengungkapkan pendapatnya. Di pihak lain, ada peserta didik yang memiliki cara belajar sambil mendengarkan radio atau mendengarkan lagu/music dan ada juga yang belajar dengan menyepi jauh dari kebisingan, belajar sambil tiduran, belajar sendiri, belajar kelompok, membuat catatan ringkas dari hasil bacaan yang dipelajari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
belajar dengan cara membaca keras, bahkan ada yang hanya diam saja sambil menyimak bahan bacaan atau pun bentuk – bentuk belajar lainnya sesuai dengan gaya belajar masing – masing. Gaya berpikir dan belajar adalah cara menggunakan kemampuan yang dimiliki peserta didik. ( Surna & Panderiot, 2014 : 191) C. Gaya Belajar Gunawan menyebutkan jika gaya belajar adalah cara – cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi. (Ghufron, 2010: 11) Sedangkan Kolb (dalam Ridding dan Rayner, 2002) mengatakan bahwa gaya belajar merupakan metode yang dimiliki individu untuk mendapatkan informasi, sehingga pada prinsipnya gaya belajar merupakan bagian integral dalam siklus belajar aktif. Menurut Kolb (1981) bahwa perbedaan gaya belajar yang dipilih individu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu dalam upaya menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. (Ghufron, 2010: 43-44) David Kolb mengemukakan adanya 4 kuadran (a-d) kecenderungan seseorang dalam proses belajar, yaitu : 1. Kuadran perasaan/pengalaman konkret Individu belajar melalui perasaan, dengan menekankan segi – segi pengalaman konkret, lebih mementingkan relasi dengan sesama dan sensivitasnya terhadap perasaan yang lain. Individu pada kuadran ini cenderung suka dengan hal – hal atau pengalaman – pengalaman baru dan ingin segera mengalaminya. Individu ini juga tidak takut mencoba, suka berkumpul dengan orang lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
berusaha keras memecahkan permasalahan yang dihadapinya dengan bertukar pikiran dengan teman – temannya, tetapi akan merasa bosan jika masalah itu membutuhkan waktu yang lama. 2. Kuadran Pengamatan/Refleksi Pengamatan Individu belajar melalui pengamatan, penekanannya mengamati sebelum menilai, menyimak suatu perkara dari berbagai perspektif, dan selalu menyimak makna dari hal – hal yang diamati. Dalam proses belajar individu akan menggunakan pikiran dan perasaannya untuk membentuk opini atau pendapat. Individu yang berada pada kuadran ini melihat masalah dari berbagai perspektif, mengumpulkan sebanyak – banyaknya data yang berhubungan dengan permasalahan dari berbagai sumber, sehingga terkadang terlihat suka menunda – nunda menyelesaikan masalah. Namun, sebenarnya hati – hati, sebelum membuat keputusan atau melakukan sebuah langkah. Suka melihat atau mengamati perilaku orang lain. Berpikiran apa yang dilakukan saat ini harus minimal sama atau lebih baik dari apa yang dilakukan sebelumnya. 3. Kuadran pemikiran/Konseptual Abstrak Individu belajar melalui pemikiran dan lebih terfokus pada analisis logis dari ide – ide, merencanakan secara sistematis, dan pemahaman intelektual dari situasi atau perkara yang dihadapi. Dalam proses belajar, individu akan mengandalkan perencanaan sistematis serta mengembangkan teori dan ide untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dalam berpikir cenderung objektif dengan pendekatan yang analitis, pendekatan terhadap masalah dengan logika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
4. Kuadran Tindakan/Eksperimen Aktif Individu belajar melalui tindakan, cenderung kuat dalam segi kemampuan melaksanakan tugas, berani mengambil resiko dan mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya. Dalam proses belajar, individu akan menghargai keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan, pengaruhnya pada orang lain, dan prestasinya. Individu ini merespon sesuatu sebuah tantangan sebagai suatu kesempatan. Menurut Kolb, tidak ada individu yang gaya belajarnya secara mutlak didominasi oleh salah satu saja dari kuadran tadi. Yang biasanya terjadi adalah kombinasi dari dua kuadran membentuk kecenderungan atau orientasi belajar. Empat kuadran di atas membentuk 4 kombinasi gaya belajar seperti pada gambar 1 berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Pengalaman Konkret
Pemahaman dengan apprehension Pengetahuan
Pengetahuan
akomodatif
diverger
Eksperimen Aktif
Refleksi Pengamatan Pengetahuan
Pengetahuan
konverger
asimilasi
Pemahaman dengan comprehension
Konseptualisasi Abstrak Gambar 1. Dimensi Struktur Model Proses Pembelajaran Dikutip dari : Kolb,D. A. 1984. Penjelasan pada model gaya belajar di atas adalah sebagai berikut : a. Gaya Diverger Gaya belajar merupakan kombinasi dari perasaan dan pengamatan. Individu dengan tipe dirverger unggul dalam melihat situasi dari banyak sudut pandang yang berbeda. Pendekatan pada setiap situasi adalah mengamati dan bukan bertindak, termasuk perilaku orang lain, diskusi dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b. Gaya Assimilator Gaya belajar assimilator merupakan kombinasi dari berpikir dan mengamati. Individu dengan tipe assimilator memiliki kelebihan dalam memahami berbagai sajian informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, dan di pandang dari berbagai perspektif dirangkum dalam suatu format yang logis, singkat dan jelas. c. Gaya Konverger Gaya belajar konverger merupakan kombinasi dari berpikir dan berbuat. Individu dengan tipe konverger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka juga cenderung untuk menyukai tugas – tugas teknis (aplikatif) daripada masalah social. Merespon suatu tantangan sebagai sebuah kesempatan apa yang akan diperbuatnya tetap melalui suatu pemikiran yang logis, runtut, matang, objektif, analitis. d. Gaya Akomodator Gaya belajar akomodator merupakan kombinasi dari perasaan dan tindakan. Individu dengan tipe ini memiliki kemampuan belajar baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Dalam usaha memecahkan masalah, mereka biasanya mempertimbangkan factor – factor manusia daripada analisis teknis, namun tetap berusahan keras memecahkan masalahnya dengan lebih memilih cara bertukar pikiran dengan orang – orang di sekitarnya, atau orang – orang lebih tahu, dan tidak takut mencoba hal yang baru. (Ghufron, 2010: 93-100)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Setiap orang memiliki dan mengembangkan gaya belajar tersendiri yang dipengaruhi oleh tipe kepribadian, kebiasaan atau habit, serta berkembang sejalan dengan waktu dan pengalaman. (Ghufron, 2010: 101) D. Hasil Belajar Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar dan hasil belajar. (Sudjana,1989 : 2) Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan , baik tujuan kurikuler maupun tujuan intstruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan inernalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) ketrampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan ketrampilan kompleks dan (f) gerakan ekspresif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
interpretative. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai peajaran. Dalam ranah kognitif ada lima tipe hasil belajar, yaitu : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis. 1. Tipe hasil belajar : pengetahuan Tipe hasil belajar pengetahuan ini termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasyarat bagi pemahaman. Misalnya hafal suatu rumus akan menyebabkan paham bagaimana menggunakan rumus tersebut; hafal kata – kata akan memudahkan membuat kalimat. 2. Tipe hasil belajar : pemahaman Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang pernah di baca ataupun di dengarnya, memberi contoh lain dari yang telah di contohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yakni tingkat terendahnya adalah pemahaman terjemahan, tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, dan pemahaman yang ketiga adalah pemahaman ekstrapolasi. 3. Tipe hasil belajar : aplikasi Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4. Tipe hasil belajar : analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur – unsur atau bagian – bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Anlisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian yang terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara bekerjanya dan untuk yang lain lagi memahami sistematikanya. 5. Tipe hasil belajar : sintesis Penyatuan unsur – unsur atau bagian – bagian ke dalam bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasar pengetahuan hafalan, berpikir pemahaman, berpikir aplikasi, dan berpikir analisis dapat dipandang sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah daripada berpikir devergen. Dalam berpikir konvergen, pemecahan atau jawabannya akan sudah diketahui berdasarkan yang sudah dikenalnya. 6. Tipe hasil belajar : evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil. Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya suatu kriteria atau standar tertentu. (Sudjana, 2004 : 22-28) Hasil belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai – nilai, pengertian – pengertian, sikap – sikap, apresiasi dan ketrampilan. Sedangkan menurut Bloom,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
hasil belajar mencakup kemampuan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dan yang harus diingat hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. (Supriyono,2015:7) E. Nilai Hasil Belajar Nilai hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas VIII E dan VIII F rencananya diambil dari nilai tes yang dilakukan peneliti, tetapi karena terbatasnya waktu kemudian menggunakan nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif karena pada penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh konsentrasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa melalui analisis dan deskripsi. Dalam penelitian ini satu kelas terdiri dari 35 siswa. Tiap siswa memiliki tingkat konsentrasi belajar yang berbeda – beda sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar.
Untuk melihat pengaruh
konsentrasi dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa dilakukan dengan melalui angket dan tes yang dijadikan sebagai parameter penilaian yang dikerjakan oleh siswa. Sedangkan untuk memperkuat data kuantitatif yang diperoleh maka dilakukan wawancara dan merekam video. Penelitian ini merupakan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar siswa dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat melaksanakan penelitian ini adalah di SMP Negeri 1 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini adalah awal bulan Maret sampai bulan April 2016 semester genap tahun ajaran 2015/2016.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
C. Sampel 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian yang dilakukan adalah siswa kelas VIII E dan VIII F SMP Negeri 1 Yogyakarta. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan adalah konsentrasi belajar siswa, gaya belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas VIII E dan VIII F SMP Negeri 1 Yogyakarta. D. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan ini menggunakan 4 teknik pengambilan data, dan 4 instrumen yakni : 1. Survei Survei adalah kumpulan pertanyaan yang disusun dengan jelas untuk mendapatkan jawaban dari subjek tentang hal, kegiatan, pendapat, kebiasaan yang ingin diketahui oleh peneliti. Model survei sering disebut model angket atau kuesioner. Survei dapat dilakukan langsung pada subjek dan menyebarkan survei; atau dapat juga dilakukan secara tidak langsung melalui orang lain, telepon, faksimili, email ataupun online via komputer. Biasanya dibedakan dua bentuk survei berdasarkan pertanyaannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
a. Pertanyaan pilihan ganda atau tertutup. Siswa hanya harus memilih jawaban yang sudah disediakan. Model pertanyaan ini akan memudahkan dalam menganalisis. b. Pertanyaan terbuka. Siswa dapat leluasa menjelaskan jawabannya. Model pertanyaan ini lebih sulit menganalisisnya karena jawabannya dapat bermacam – macam dan alasannya juga sangat terbuka. (Suparno, 2008: 54) Instrumen yang digunakan dalam teknik pengambilan data survey adalah kuisioner dan angket. Kuisioner dan angket ini di buat untuk mengetahui dan mengukur konsentrasi belajar siswa dan gaya belajar yang dimiliki oleh masing – masing siswa. Indikator gaya belajar berkaitan dengan jenis – jenis gaya belajar yang ada. Kuisioner dan angket ini dibuat dengan model tertutup, yakni siswa memilih sendiri jawaban yang telah disediakan yang sesuai dengan kondisi yang mereka alami. Kisi – kisi kuisioner konsentrasi belajar dapat dilihat pada tabel 1 dan angket gaya belajar siswa pada tabel 2,sedangkan untuk kisi – kisi secara lengkap kuisioner konsentrasi belajar dan gaya belajar ditunjukkan pada lampiran 3. Tabel 1. Kisi – Kisi Kuisioner Konsentrasi Belajar Dimensi
Indikator
Konsentrasi belajar
Perhatian yang fokus. Berpikir yang fokus.
Nomor item 4,5,6
7,8,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Menjaga sikap untuk tetap fokus pada pelajaran.
1,2,3,9,11,12,13
Pada angket konsentrasi hasil belajar skor maksimal untuk tiap indikator adalah 4, sedangkan skor minimal untuk tiap indikator adalah 1. Apabila siswa berkonsentrasi penuh selama pelajaran berlangsung maka skor maksimal yang diperoleh siswa dalam kuisioner tersebut adalah 52 dan apabila tidak berkonsentrasi sama sekali , memperoleh skor minimal 13. Tabel 2. Kisi – Kisi Angket Gaya Belajar Dimens i
Gaya Belajar
Model Gaya Belajar Gaya diverger Gaya assimilator Gaya konverger Gaya akomodato r
Nomor item 1,2,3,4,5,6,7, 8, 9,10,11,12, 13, 14,15,16 17,18,19,2021,22,23,2 4 25,26,27,28,29,30,31,3 2
Sedangkan untuk angket gaya belajar siswa, setiap pernyataan memiliki kriteria penskoran yang sama dengan konsentrasi. Skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian , fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai varibel penelitian. Dengan skala Likert ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak dalam penyusunan item – item instrumen dalam bentuk penrnyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. (Sugiyono, 2013:93) Untuk keterangan SS (Sangat Setuju) memiliki skor yang bernilai 4, S(Setuju) skornnya adalah 3, untuk TS (Tidak Setuju) skornya 2 dan STS ( Sangat Tidak Setuju) skornya 1. Skor tertinggi dalam tiap indikator angket ini untuk masing – masing gaya belajar adalah 32 dan skor terendahnya adalah 8. Dalam hal ini ada 4 macam gaya belajar, yang mana tiap gaya belajar terdiri dari 8 item. 2. Observasi Langsung Dalam observasi langsung, peneliti langsung mengamati subyek atau hal yang mau diteliti, terjun langsung dengan melihat, merasakan, mendengarkan, berpikir tentang subyek atau hal yang diteliti. Observasi langsung adalah cara yang sangat baik untuk mendapatkan data karena peneliti langsung tahu situasi nyata yang diteliti. Menurut Milis ada tiga macam pengamatan langsung, yaitu : a. Pengamat sebagai partisipan aktif. b. Peneliti menjadi pengamat aktif c. Menjadi pengamat pasif. (Suparno, 2008: 45)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menjadi pengamat pasif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas. Observasi ini bertujuan untuk menguatkan hasil pengisian kuisioner konsentrasi belajar siswa. Pengamatan yang diperoleh oleh peneliti diperoleh melalui pengamatan langsung selama mengamati kegiatan belajar di kelas dan video yang berisi rekaman kegiatan belajar di kelas. 3. Wawancara Wawancara atau interview adalah kegiatan yang menuntut peneliti mengadakan pembicaraan terencana terhadap siswa atau subyek yang diteliti, dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan untuk mendapatkan data yang diinginkan. Subyek atau siswa diharapkan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan. Dalam menyusun materi interview untuk siswa guna menggali suatu persoalan, diharapkan dibuat secara singkat, jelas dan tidak membosankan. (Suparno,2008:50) Wawancara ini bertujuan untuk menguatkan hasil angket dan kuisioner yang didapatkan mengenai gaya belajar dan konsentrasi belajar siswa di kelas pada mata pelajaran IPA. Tabel 3. Kisi – Kisi Pertanyaan Wawancara Dimensi Konsentrasi belajar
Gaya Belajar
Indikator Gangguan yang dialami Perhatian yang fokus. Perasaan yang dirasakan ketika pelajaran berlangsung
Nomor item 3 2,4
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Cara belajar IPA dan menanggapi persoalan Sikap yang dilakukan apabila mendapatkan tugas yang sulit. Sikap terhadap teman lain
5
6
7
4. Testing Peneliti dapat juga menggunakan metode tes untuk mendapatkan data dari subjek atau siswa kalau memang itu sesuai dengan topik persoalan yang hendak diteliti. Misalnya, untuk mengukur kemampuan siswa berpikir nalar dalam mempelajari Biologi, penenliti dapat membuat tes penalaran yang sesuai
dengan
materi
pelajaran
Biologi
yang
hendak
di
teliti.
(Suparno,2008:60) Tes ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang telah di capai oleh siswa dan seberapa paham siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dipahami selama kegiatan belajar IPA berlangsung. Soal tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa ada pada lampiran 16. E. Validitas Instrumen Validitas menunjukkan bahwa data yang kita ambil sungguh mengukur yang memang ingin diukur. Menurut McNiff, mengungkapkan bahwa validitas akan menentukan apakah hasil penelitian dapat diterima sebagai pengetahuan atau tidak. (Suparno, 2008) Validitas isi mengukur apakah isi instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah item tes sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
merepresentasikan isi yang mau dites. Untuk melihat apakah tes kita itu valid secara isi dapat ditentukan minimal dengan dua cara, yaitu : 1. Dengan minta penilaian ahli, apakah memang tes itu sungguh sesuai dengan isi yang mau dites. 2. Dengan menggunakan kisi – kisi yang menunjukkan bahwa instrumen itu memang memuat semua isi yang mau diteskan, bukan hanya sebagian saja. (Suparno,2014: 65) F. Metode Analisis Data Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif, Data kuantitatif diperoleh dari survey angket dan kuisioner di kelas dan tes hasil belajar siswa. Untuk data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan analisa video yang diperoleh selama melakukan observasi. Hasil wawancara dan analisa video ini digunakan untuk memperkuat data kuantitatif dari hasil observasi keseriusan belajar siswa di kelas. Analisis data kuantitatif untuk angket/kuisioner, yaitu : 1. Angket/Kuisioner ( )=
∑
ℎ
100
2. Klasifikasi Konsentrasi, Gaya Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa Untuk melihat tingkat konsentrasi, gaya belajar dan hasil belajar siswa yang dimiliki oleh siswa maka dilakukan dengan menganalisa hasil yang diperoleh sebagai berikut (Suparno,2014:72) : a. Konsentrasi Belajar Dalam kuisioner konsentrasi belajar terdiri dari 13 indikator, sehingga :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Skor maksimal
: 13 x 4
= 52
Skor minimal
: 13 x 1
= 13
Range
: 52-13
= 39
Pembagian interval Skor tersebut diklasifikasikan menjadi 5 interval, maka lebar intervalnya adalah 39 : 5 = 7,8 atau jika dibulatkan menjadi 8. Tabel 4. Klasifikasi Konsentrasi Belajar Interval Skor Variabel Konsentrasi
Klasifikasi
49 – 57
Sangat Tinggi
40 – 48
Tinggi
31 – 39
Sedang
22 – 30
Rendah
13 – 21
Sangat Rendah
b. Gaya Belajar Dalam kuisioner gaya belajar tiap gaya belajar terdiri dari 8 indikator, sehingga : Skor maksimal
:8x4
= 32
Skor minimal
:8x1
=8
Range
: 32 - 8
= 24
Pembagian interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Skor tersebut diklasifikasikan menjadi 5 interval, maka lebar intervalnya adalah 24 : 5 = 4,8 atau jika dibulatkan menjadi 5. Tabel 5. Klasifikasi Gaya Belajar Interval Skor Variabel Gaya Belajar Klasifikasi 32 – 37
Sangat Tinggi
26 – 31
Tinggi
20 – 25
Sedang
14 – 19
Rendah
8 – 13
Sangat Rendah
3. Pengelompokkan Statistika Berdasarkan Bentuk Parameternya a. Statistika Parametrik Statistika parametric adalah statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi normal dan memiliki varians homogen. Uji statistic yang dapat digunakan pada statistic parametric, yaitu : uji z, uji t, korelasi pearson, one or two way anova test, analisis regresi, dll. b. Statistika Nonparametrik Statistik nonparametric adalah bagian statistic yang parameter populasinya atau datanya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan dan variansnya tidak perlu homogeny. Uji statistic yang dapat digunakan pada statistic nonparametric, yaitu : uji tanda peringkat Wilcoxon, uji U Mann-Withney(untuk 1-2 kelompok), uji Kruskal-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Wallis, Uji Korelasi Rank Spearman, Kendall Tau, Uji Chi Kuadrat, dll. (Sofyan, 2014: 3) 4. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi data yang kita peroleh. Uji normalitas data dengan X2 dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan kurva normal. Dalam hal ini uji yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Uji ini digunakan untuk menguji ‘goodness of fit’ antardistribusi sampel dan distribusi lainnya. Uji ini membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi yang sama. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi. (Siregar, 2014: 245) Uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 20, dengan analisis dan kaidah pengujian adalah sebagai berikut : a. Jika probabilitas (sig) >0,05 maka signifikan. b. Membandingkan (sig) dengan taraf signifikansi (α), jika nilai sig>0,05 maka signifikan. c. Kesimpulan maka data terdistribusi normal. (Siregar, 2014: 256) 5. Uji ANOVA Tujuan dilakukan One Way Anova test untuk mengukur apakah ada perbedaan nilai rata – rata dari ketiga sampel. a. Hipotesis dalam kasus ini : Ho : tidak ada perbedaan antara nilai rata – rata dari ketiga sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Hi : ada perbedaan nilai rata – rata dari ketiga sampel. b. Pengambilan keputusan 1) Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima. 2) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas.
Jika probabilitas (sig) ≥ α maka Ho diterima.
Jika probabilitas (sig) ≤ α maka Ho ditolak (Siregar,2014:214)
6. Menghitung Koefisien Korelasi a. Korelasi Pearson Untuk dapat mengetahui adanya pengaruh antara konsentrasi belajar siswa dan hasil belajar, gaya belajar dan hasil belajar dapat dilakukan dengan menganalisa menggunakan program SPSS 20 atau menghitung secara manual koefisien korelasi Pearson. Apabila hasil rcrit < rxy perhitungan,
maka ada korelasi antara konsentrasi belajar siswa dengan
hasil belajar siswa. =
∑( ∑(
− ̅ )( − ̅ ) ∑(
− ) − )
Cara menghitung korelasi : 1)
Ho:Pxy=0 (hipotesis nol)
2)
Hi:Pxy≠0 (hipotesis alternatif)
3)
Signifikan level α=0,05
4)
Df = derajat kebebasan = N-2 (N= jumlah pasangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
5)
rcrit(koefisien critical) dicari dari table korelasi. Dan dari daerah rejeksi.
6)
Menghitung koefisien korelasi (robs) dengan perhitungan di atas.
7)
Kesimpulan : jika robs (koefisien korelasi perhitungan) jatuh dalam daerah rejeksi, maka hipotesa nol ditolak. Bila tidak maka diterima.
Bila /robs/>/rcrit/ maka signifikan. b. Korelasi Spearman Rank Untukmengetahui pengaruh antar variabel untuk data yang tidak normal dilakukan dengan analisa korelasi Spearman Rank. Secara perhitungan rumusnya adalah sebagai berikut : =1−
6∑ ( − 1)
dengan : ρ = rho n = jumlah sampel bi = pengurangan rangking X1 dengan rangking X2 Kriteria : Jika ρ hitung> ρ tabel (lihat tabel rho) maka Ho ditolak. Jika ρ hitung< ρ tabel (lihat tabel rho) maka Ho diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII E dan VIII F di SMP Negeri 1 Yogyakarta pada tanggal 8 Maret 2016 – 20 April 2016. Jumlah siswa di kelas VIII E terdiri dari 35 siswa dan untuk kelas VIIIF terdiri dari 34 siswa. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh siswa serta pengaruh antara gaya belajar, konsentrasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Berikut adalah tabel proses pelaksanaan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Yogyakarta. No
Hari,tanggal
Waktu
Kegiatan
1.
Jumat,5 Maret 2016
10.10 – 11.30
Mengamati kegiatan
situasi belajar
konsentrasi
dan
siswa
di
kelas VIII F. Membagikan
angket
gaya belajar siswa. 2.
Selasa,8 Maret 2016
08.50 – 10.10
Mengamati kegiatan
situasi belajar
konsentrasi
dan
siswa
di
kelas VIII E. Membagikan
angket
gaya belajar siswa.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
3.
Jumat,11 Maret 2016
10.10 – 11.30
Mengamati belajar
siswa
membagikan
situasi dan angket
konsentrasi belajar di kelas VIII F. Mewawancarai yang belajar
siswa
memiliki
gaya
tunggal.
(jam
istrirahat) 4.
Selasa,22 Maret 2016
08.50 – 10.10
Mengamati belajar
siswa
membagikan
situasi dan angket
konsentrasi belajar di kelas VIII F. Mewawancarai yang
siswa
memiliki
gaya
belajar
tunggal.
(jam
istirahat
dan
setelah
selesai pelajaran) 5.
Selasa,29 Maret 2016
10.10
Mewawancarai yang
memiliki
belajar tunggal.
siswa gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
6.
Selasa, 12 April 2016
08.50-10.10
Rencana melakukan tes
Jumat, 15 April 2016
10.10-11.30
untuk mengukur hasil belajar
siswa
pada
materi cahaya. 7.
Selasa, 19 April 2016
10.00
Mengambil nilai UTS IPA
siswa
untuk
menggantikan tes yang tidak jadi dilaksanakan karena adanya kegiatan sekolah. Mewawancarai
siswa
kelas VIII E dan VIII F.
1. Pelaksanaan penelitian di kelas VIII E Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VIII E, peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi belajar IPA siswa kelas VIIE yang nampak kurang tenang saat pelajaran berlangsung. Tetapi, sebagian besar siswa nampak memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran berlangsung. Ada beberapa siswa yang duduk di lantai dan maju di depan papan tulis karena merasa kurang jelas dalam melihat tulisan di papan tulis. Siswa di kelas ini nampak juga antusias memperhatikan penjelasan guru dan bertanya ketika mereka kurang memahami materi yang disampaikan guru. Pada penelitian pertama di kelas VIII E, peneliti membagikan angket gaya belajar kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
siswa di kelas tersebut saat jam pelajaran akan berakhir. Sedangkan pada penelitian kedua di kelas tersebut, peneliti membagikan kuisioner konsentrasi belajar siswa setelah pelajaran IPA berlangsung. Kuisioner konsentrasi belajar ditunjukkan pada lampiran 4 dan untuk angket gaya belajar ditunjukkan pada lampiran 5. 2. Pelaksanaan penelitian di kelas VIII F Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas VIII F, nampak jika di kelas ini kondisi kegiatan belajar mengajar siswa di kelas nampak lebih tenang. Siswa di kelas VIII F cenderung aktif bertanya apabila ada hal – hal yang masih belum mereka pahami. Pertanyaan – pertanyaan inilah yang mengindikatorkan juga jika siswa di kelas tersebut berkonsentrasi selama guru menjelaskan. Penelitian pertama dilakukan dengan mengamati kondisi kegiatan belajar IPA, kemudian membagikan angket gaya belajar pada siswa setelah pelajaran selesai. Dan pada penelitian yang kedua dilakukan juga hal yang sama yakni mengamati kegiatan belajar siswa, kemudian di akhir pelajaran membagikan kuisioner konsentrasi belajar siswa. Kuisioner konsentrasi belajar ditunjukkan pada lampiran 4 dan untuk angket gaya belajar ditunjukkan pada lampiran 5. B. Data Hasil Penelitian 1. Gaya Belajar Pada tabel berikut merupakan data mengenai gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas VIII E dan kelas VIII F.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Tabel 6. Distribusi Gaya Belajar Siswa Kelas VIII E dan VIII F Gaya Belajar Jumlah siswa Diverger
11 orang
Asimilator
13 orang
Konverger
5 orang
Akomodator
14 orang
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan gaya belajar tunggal yang dimiliki oleh siswa kelas VIII E dan VIII F tersebar dalam tabel di atas. Gaya belajar yang terbanyak dimiliki oleh siswa adalah gaya belajar akomodator, sedangkan gaya belajar yang paling sedikit dimiliki oleh siswa adalah gaya belajar konverger. Jumlah seluruh siswa yang memiliki gaya belajar tunggal adalah 43 siswa dari jumlah siswa keseluruhan 69 siswa. 2. Konsentrasi Belajar Berdasarkan data gaya belajar tunggal yang dimiliki oleh siswa kelas VIII E dan VIII F maka data konsentrasi belajar yang diambil dalam penelitian ini mengikuti gaya belajar tunggal yang dimiliki oleh siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara gaya belajar, konsentrasi dan hasil belajar yang dimiliki oleh siswa. Berikut ini merupakan tabel skor konsentrasi dan hasil belajar yang dimiliki oleh masing – masing siswa dengan distribusi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Tes hasil belajar diambil melalui nilai ulangan tengah semester yang diselenggarakan oleh pihak sekolah karena terbatasnya waktu penelitian, sementara berdasarkan rencana penelitian yang dilakukan tes hasil belajar diambil sendiri oleh peneliti. Karena kurangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
waktu dalam pengambilan tes hasil belajar, maka peneliti kemudian menggunakan nilai UTS untuk mengukur hasil belajar siswa.
Tabel 7. Distribusi Gaya Belajar Diverger, Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa Skor Skor Skor Hasil No Subyek Gaya Konsentrasi Belajar 75 1 A01 78 67 75 2 A25 91 92 75 3 A29 81 85 78 4 B01 72 71 75 5 B02 72 71 65 6 B03 75 62 65 7 B04 75 73 78 8 B12 66 67 83 9 B14 91 88 78 10 B16 69 71 65 11 B28 81 83
Tabel 8. Distribusi Gaya Belajar Asimilator ,Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa Skor Skor Skor Hasil No Subyek Gaya Konsentrasi Belajar 75 1 A11 69 65 68 2 A13 75 67 75 3 A14 75 71 95 4 A18 84 69 73 5 A26 88 90 75 6 A30 91 67 80 7 B06 91 85 68 8 B08 81 81 70 9 B10 81 87 83 10 B15 88 81 90 11 B24 72 63 70 12 B25 75 69 75 13 B26 91 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Tabel 9. Distribusi Gaya Belajar Konverger, Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa Skor Skor Skor Hasil No Subyek Gaya Konsentrasi Belajar 75 1 A21 84 77 63 2 A27 84 90 65 3 B09 72 58 78 4 B19 66 73 60 5 B31 88 71
Tabel 10. Distribusi Gaya Belajar Akomodator, Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa Skor Skor Skor Hasil No Subyek Gaya Konsentrasi Belajar 70 1 A02 75 75 70 2 A03 78 71 75 3 A09 78 63 70 4 A10 78 63 90 5 A20 72 69 83 6 A22 100 77 68 7 A23 84 85 70 8 A28 75 71 80 9 A31 75 75 83 10 A32 75 83 83 11 B05 100 83 75 12 B21 78 69 83 13 B23 78 69 73 14 B29 72 83
C. Analisa Data dan Pembahasan 1. Klasifikasi Skor Konsentrasi Belajar Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, klasifikasi mengenai konsentrasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 11. Skor Konsentrasi Belajar Interval Skor Variabel Klasifikasi Frekuensi Konsentrasi
%
49 – 57
Sangat Tinggi
0
0%
40 – 48
Tinggi
16
37,2%
31 – 39
Sedang
26
60,4%
22 – 30
Rendah
1
2,32%
13 – 21
Sangat
0
0%
Rendah
Grafik Distribusi Persentase Konsentrasi Belajar 2,32% 37,2%
49 – 57 40 – 48
60,4%
31 – 39 22 – 30 13 – 21
Grafik 1. Distribusi Persentase Konsentrasi Belajar Dari hasil tersebut diketahui jika persentase skor terbanyak untuk konsentrasi belajar adalah 60,4% terletak pada tingkatan sedang yakni pada interval 31-39 dengan jumlah frekuensinya 26 siswa. Dan untuk persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
skor
pada tingkatan tinggi dengan interval 40-48 sebesar 37,2% dengan
jumlah frekuensi 16 siswa. Sementara untuk persentase skor pada tingkat rendah dengan interval 22-30 adalah 2,32% dengan frekuensi siswa 1 orang. 2. Klasifikasi Skor Gaya Belajar Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, klasifikasi mengenai gaya belajar siswa adalah sebagai berikut : a. Gaya Diverger Tabel 12. Skor Gaya Belajar Diverger Interval Skor Variabel Klasifikasi Frekuensi Gaya Belajar
%
32 – 37
Sangat Tinggi
0
0%
26 – 31
Tinggi
3
27,27%
20 – 25
Sedang
8
72,72%
14 – 19
Rendah
0
0%
8 – 13
Sangat
0
0%
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Grafik Distribusi Persentase Gaya Belajar Diverger
32 – 37
27,27%
26 – 31 20 – 25 14 – 19
72,72%
8 – 13
Grafik 2. Distribusi Persentase Gaya Belajar Diverger
Dari hasil tersebut diketahui jika persentase skor terbanyak untuk gaya belajar diverger adalah 72,72% terletak pada tingkatan sedang yakni pada interval 20-25 dengan jumlah frekuensinya 8 siswa. Dan untuk persentase skor pada tingkatan tinggi dengan interval 26-31 sebesar 27,27% dengan jumlah frekuensi 3 siswa. b. Gaya Asimilator Tabel 13. Skor Gaya Belajar Asimilator Interval Skor Variabel Klasifikasi Frekuensi Gaya Belajar
%
32 – 37
Sangat Tinggi
0
0%
26 – 31
Tinggi
8
61,53%
20 – 25
Sedang
5
38,46%
14 – 19
Rendah
0
0%
8 – 13
Sangat
0
0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Rendah
Grafik Distribusi Persentase Gaya Belajar Asimilator 32 – 37 26 – 31
38,46%
20 – 25
61,53%
14 – 19 8 – 13
Grafik 3. Distribusi Persentase Gaya Belajar Asimilator Dari hasil tersebut diketahui jika persentase skor terbanyak untuk gaya belajar assimilator adalah 61,53% terletak pada tingkatan tinggi yakni pada interval 26-31 dengan jumlah frekuensinya 8 siswa. Dan untuk persentase skor
pada tingkatan sedang dengan interval 20-25 sebesar
38,46% dengan jumlah frekuensi 5 siswa. c. Gaya Akomodator Tabel 14. Skor Gaya Belajar Akomodator Interval Skor Variabel Klasifikasi Frekuensi Gaya Belajar
%
32 – 37
Sangat Tinggi
0
0%
26 – 31
Tinggi
3
60%
20 – 25
Sedang
2
40%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
14 – 19
Rendah
0
0%
8 – 13
Sangat
0
0%
Rendah
Grafik Distribusi Persentase Gaya Belajar Akomodator 32 – 37 26 – 31
40%
20 – 25
60%
14 – 19 8 – 13
Grafik 4. Distribusi Persentase Gaya Belajar Akomodator Dari hasil tersebut diketahui jika persentase skor terbanyak untuk konsentrasi belajar adalah 60% terletak pada tingkatan tinggi yakni pada interval 26-31 dengan jumlah frekuensinya 3 siswa. Dan untuk persentase skor pada tingkatan sedang dengan interval 20-25 sebesar 40% dengan jumlah frekuensi 2 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
d. Gaya Konverger Tabel 15. Skor Gaya Belajar Konverger Interval Skor Variabel Klasifikasi Frekuensi Gaya Belajar
%
32 – 37
Sangat Tinggi
2
14,28%
26 – 31
Tinggi
1
7,14%
20 – 25
Sedang
11
78,5%
14 – 19
Rendah
0
0%
8 – 13
Sangat
0
0%
Rendah
Grafik Distribusi Persentase Gaya Belajar Konverger 14,28% 7,14%
32 – 37 26 – 31 20 – 25
78,5%
14 – 19 8 – 13
Grafik 5. Distribusi Persentase Gaya Belajar Konverger
Dari hasil tersebut diketahui jika persentase skor terbanyak untuk gaya belajar konverger adalah 78,5% terletak pada tingkatan sedang yakni pada interval 20-25 dengan jumlah frekuensinya 11 siswa. Dan untuk persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
skor pada tingkatan tinggi dengan interval 26-31 sebesar 7,14% dengan jumlah frekuensi 1 siswa. Sementara untuk persentase skor pada tingkatan sangat tinggi dengan interval 32-37 sebesar 14,28% dengan jumlah frekuensi 2 siswa.
3. Klasifikasi Skor Hasil Belajar Tabel 16. Skor Hasil Belajar Interval Skor Variabel Klasifikasi Frekuensi Tes Hasil Belajar
%
81 – 100
Sangat Tinggi
9
20,93%
61 – 80
Tinggi
34
79,07%
41 – 60
Sedang
0
0%
21 – 40
Rendah
0
0%
0 – 20
Sangat
0
0%
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Grafik Distribusi Persentase Hasil Belajar 20,93%
81 – 100 61 – 80 41 – 60
79,07%
21 – 40 0 – 20
Grafik 6. Distribusi Persentase Hasil Belajar Dari hasil tersebut menunjukkan jika persentase terbanyak untuk hasil belajar siswa terletak pada tingkatan tinggi dengan interval 61-80 yakni sebesar 79,07%. Frekuensi hasil belajar pada tingkatan tinggi sebanyak 34 siswa. Sementara untuk hasil belajar pada tingkatan sangat tinggi terdapat 9 siswa, dengan persentase 20,93% dan terletak pada interval 81 – 100. 4. Uji Normalitas Data a. Gaya Belajar 1) Diverger Tabel 17. Uji Normalitas Gaya Belajar Diverger Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Statistik skordiverger
0,159
df 11
a
Sig. 0,200*
Shapiro-Wilk Statistik 0,925
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
df
Sig. 11
0,360
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Berdasarkan tabel 17 menunjukkan jika skor gaya belajar diverger terdistribusi dengan normal. 2) Asimilator Tabel 18. Uji Normalitas Gaya Belajar Asimilator Uji Normalitas a
Kolmogorov-Smirnov Statistik skorasimilato r
df
0,186
Sig.
Shapiro-Wilk Statistik
0,200*
13
df
0,904
Sig.
13
0,151
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 18 menunjukkan jika skor gaya belajar diverger terdistribusi dengan normal.
3) Konverger Tabel 19. Uji Normalitas Gaya Belajar Konverger Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnova Statistik skorkonverger
df
0,311
Sig. 5
0,128
Shapiro-Wilk Statistik 0,880
df
Sig. 5
0,309
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 19 menunjukkan jika skor gaya belajar konverger terdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
4) Akomodator Tabel 20. Uji Normalitas Gaya Belajar Akomodator Uji Normalitas a
Kolmogorov-Smirnov Statistik Skorakomodato
0,367
r
df
Sig.
14
0,000
Shapiro-Wilk Statistik
df
0,703
Sig.
14
0,000
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 20
menujukkan jika skor gaya belajar
akomodator terdistribusi tidak normal. b. Konsentrasi Belajar Tabel 21. Uji Normalitas Konsentrasi Belajar Uji Normalitas a
Kolmogorov-Smirnov Statistik konsentrasi
0,166
df
Sig.
43
0,004
Shapiro-Wilk Statistik
df
0,949
43
Sig. 0,057
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan grafik 21 menujukkan jika skor konsentrasi belajar terdistribusi tidak normal. c. Tes Hasil Belajar 1) UTS Tabel 22. Uji Normalitas Hasil Belajar (UTS) Uji Normalitas a
Kolmogorov-Smirnov Statistik
df
Sig.
UTS 0,149 43 0,018 a. Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk Statistik 0,966
df 43
Sig. 0,225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Berdasarkan tabel 22 menujukkan jika hasil belajar (UTS) terdistribusi tidak normal. 2) UTS Gaya Diverger Tabel 23. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Diverger Uji Normalitas a
Kolmogorov-Smirnov Statistik UTSdiverger
df
0,304
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistik
11 0,005
0,839
df
Sig.
11
0,031
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 23 menujukkan jika hasil belajar (UTS) pada gaya belajar diverger terdistribusi tidak normal. 3) UTS Gaya Asimilator Tabel 24. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Asimilator Uji Normalitas a
Kolmogorov-Smirnov Statistik UTSasimilator
df
0,273
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistik
13 0,009
0,870
Df
Sig.
13
0,052
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 24 menujukkan jika hasil belajar (UTS) pada gaya belajar asimilator terdistribusi tidak normal. 4) UTS Gaya Konverger Tabel 25. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Konverger Uji Normalitas a
Kolmogorov-Smirnov Statistik UTSkonverger
0,258
df 5
Sig.
Shapiro-Wilk Statistik
*
0,200
0,895
Df
Sig. 5
0,381
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 25 menujukkan jika hasil belajar (UTS)pada gaya belajar konverger terdistribusi normal. 5) UTS Gaya Akomodator Tabel 26. Uji Normalitas Hasil Belajar Gaya Belajar Akomodator Uji Normalitas a
Kolmogorov-Smirnov Statistik UTSakomodator
0,189
Df
Sig.
14 0,190
Shapiro-Wilk Statistik 0,891
Df 14
Sig. 0,084
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 26 menujukkan jika hasil belajar (UTS) pada gaya belajar akomodator terdistribusi normal.
5. Uji F Dependent Tabel 27. Uji ANOVA Gaya Belajar ANOVA Skorgayabelajar (Σ) Between Groups
2
Df
Rerata kuadrat
111.910
3
37.303
Within Groups
2814.137
39
72.157
Total
2926.047
42
F
Sig.
.517
.673
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 28. Uji Anova Dependent Gaya Belajar Deskriptif Skorgayabelajar N
Rerata
Std.
Std.
95% Nilai interval
Deviasi
Error
dari populasi Skor
Skor
Min
Max
Min
Max
Diverger
11
77,364
8,1642 2,4616
71,879
82,848
66
91
Asimilator
13
81,615
7,8266 2,1707
76,886
86,345
69
91
Konverger
5
78,800
9,3381 4,1761
67,205
90,395
66
88
Akomodator
14
79,857
9,0457 2,4176
74,634
85,080
72
100
Total
43
79,628
8,3467 1,2729
77,059
82,197
66
100
Tabel 27. menunjukkan jika signifikansi yang diperoleh adalah 0,673, yang mana nilai ini > 0,05 sehingga dapat disimpulkan Ho diterima dan tidak ada perbedaan skor rata – rata yang signifikan antara gaya belajar diverger, assimilator, konverger dan akomodator. Sedangkan dari tabel 28. menunjukkan jika ada perbedaan gaya belajar dan gaya belajar yang paling dominan dimiliki siswa adalah gaya belajar assimilator. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai rata – ratanya.
6. Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa a. Gaya Belajar Diverger terhadap Hasil Belajar Siswa Tabel 29. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Diverger dan Hasil Belajar Korelasi skordiverger Spearman skordiverger
Koefisien Korelasi
1,000
UTSdiverger -0,199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
's rho
Sig. (2-ekor) N Koefisien Korelasi UTSdiverger Sig. (2-ekor) N
.
0,558
11
11
-0,199
1,000
0,558
.
11
11
Dari tabel di dapatkan jika : nilai korelasi Spearman antara gaya belajar akomodator dengan nilai UTS sebagai hasil belajar siswa adalah 0,199 dan nilai signifikansinya adalah 0,558. Taraf signifikasi yang digunakan adalah 0,05, karena p>0,05 maka tidak signifikan. Sehingga tidak ada pengaruh antara gaya belajar diverger terhadap hasil belajar siswa b. Gaya Belajar Asimilator terhadap Hasil Belajar Siswa Tabel 30. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Asimilator dan Hasil Belajar Korelasi skorasimila UTSasimila tor Koefisien Korelasi skorasimilator Sig. (2-ekor) Spearman'
N
s rho
Koefisien Korelasi UTSasimilator Sig. (2-ekor) N
tor
1,000
0,187
.
0,541
13
13
0,187
1,000
0,541
.
13
13
Dari tabel di dapatkan jika : nilai korelasi Spearman antara gaya belajar assimilator dengan nilai UTS sebagai hasil belajar siswa adalah 0,187 dan nilai signifikansinya adalah 0,541. Taraf signifikasi yang digunakan adalah 0,05, karena p>0,05 maka tidak signifikan. Sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
tidak ada pengaruh antara gaya belajar assimilator terhadap hasil belajar siswa. c. Gaya Belajar Konverger terhadap Hasil Belajar Siswa Tabel 31. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Konverger dan Hasil Belajar Korelasi skorkonverger UTSkonverg er Koefisien Korelasi
1,000
-0,821
Sig. (2-ekor)
.
0,089
Spearman
N
5
5
's rho
Koefisien Korelasi
-.821
1,000
Sig. (2-ekor)
0,089
.
5
5
skorkonverger
UTSkonverger
N
Dari tabel di dapatkan jika : nilai korelasi Spearman antara gaya belajar konverger dengan nilai UTS sebagai hasil belajar siswa adalah 0,821 dan nilai signifikansinya adalah 0,089. Taraf signifikasi yang digunakan adalah 0,05, karena p>0,05 maka tidak signifikan. Sehingga tidak ada pengaruh antara gaya belajar konverger terhadap hasil belajar siswa
d. Gaya Belajar Akomodator terhadap Hasil Belajar Siswa Tabel 32. Uji Korelasi Spearman Gaya Belajar Akomodator dan Hasil Belajar Korelasi
Spearman' s rho
Koefisien Korelasi
skorakomod
UTSakom
ator
odator
1,000
-0,046
.
0,877
skorakomodator Sig. (2-ekor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
N Koefisien Korelasi UTSakomodator
Sig. (2-ekor) N
14
14
-0,046
1,000
0,877
.
14
14
Dari tabel di dapatkan jika : nilai korelasi Spearman antara gaya belajar akomodator dengan nilai UTS sebagai hasil belajar siswa adalah 0,46 dan nilai signifikansinya adalah 0,877. Taraf signifikasi yang digunakan adalah 0,05, karena p>0,05 maka tidak signifikan. Sehingga tidak ada pengaruh antara gaya belajar akomodator terhadap hasil belajar siswa. 7. Pengaruh Konsentrasi terhadap Hasil Belajar Siswa Tabel 33. Uji Korelasi Spearman Konsentrasi dan Hasil Belajar Korelasi konsentrasi Koefisien Korelasi konsentrasi
UTS
1,000
0,002
.
0,992
43
43
Koefisien Korelasi
0,002
1,000
Sig. (2-ekor)
0,992
.
43
43
Sig. (2-ekor) N
Spearman's rho UTS
N
Dari tabel di dapatkan jika : nilai korelasi Spearman antara konsentrasi belajar dengan nilai UTS sebagai hasil belajar siswa adalah 0,02 dan nilai signifikansinya adalah 0,992. Taraf signifikasi yang digunakan adalah 0,05, karena p>0,05 maka tidak signifikan. Sehingga tidak ada pengaruh antara konsentrasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
8. Pembahasan Umum Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan menujukkan jika dari kelas VIII E dan VIII F dengan jumlah sampel sebanyak 69 siswa, terdapat 43 siswa yang memiliki gaya belajar tunggal yang terdistribusi pada tabel 6. Setiap gaya belajar tunggal tersebut terdiri dari gaya belajar diverger, asimilasi, konverger dan akomodator yang masing – masing gaya belajar memiliki skor yang terdistribusi dalam tabel 7,8,9 dan 10. Hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa pada saat penelitian berlangsung adalah instrumen tes hasil belajar pada lampiran 16. Akan tetatpi karena terhambat oleh berbagai kegiatan sekolah maka peneliti terpaksa menggunakan nilai UTS semester 2 pada lampiran 10 sebagai hasil belajar siswa. Gaya belajar diverger merupakan gaya belajar kombinasi dari perasaan dan pengamatan. Orang yang memiliki gaya belajar ini lebih mendahulukan pengamatan dalam menanggapi suatu persoalan setelah itu barulah ia menanggapi permasalahan. Hanya saja kekuranggannya ia cenderung gampang bosan dalam menyelesaikan persoalan. Siswa yang memiliki gaya belajar diverger ini ada 11 orang siswa dengan tingkatan yang berbeda - beda. Berdasarkan hasil korelasi Spearman’s yang telah dilakukan menunjukkan tidak adanya korelasi antara gaya belajar tipe diverger dengan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara gaya belajar tipe diverger dengan hasil belajar IPA siswa. Sementara cara guru mengajar di kelas menggunakan model ceramah aktif dan diskusi dengan variasi simulasi pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan yang justru menunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
siswa yang memiliki gaya belajar yang di dominasi oleh pengamatan. Tetapi hal ini tidak mendukung adanya pengaruh antara gaya belajar tipe diverger dan hasil belajar yang dicapai siswa. Banyak faktor yang bisa berpengaruh selama proses belajar mengajar diantaranya adalah hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kemampuan yang diserap siswa selama pelajaran berlangsung kurang sesuai dengan kondisi. Hal ini di karenakan hasil belajar yang digunakan adalah nilai UTS siswa, siswa tidak atau kurang memahami penjelasan yang di sampaikan oleh guru, merasa bosan dengan materi yang diajarkan sehingga menjadi malas memperhatikan. Sementara gaya belajar yang diukur adalah saat pelajaran IPA dengan pokok bahasan yang berbeda dengan UTS. Gaya belajar assimilator adalah tipe gaya belajar kombinasi dari berpikir dan mengamati. Orang yang memiliki gaya belajar ini memiliki pemikiran yang logis, singkat, jelas dan teoritis. Namun kekurangannya adalah individu pada tipe ini kurang perhatian terhadap orang lain. Siswa yang memiliki gaya belajar assimilator ini ada 13 orang dengan tingkatan yang berbeda - beda. Berdasarkan hasil korelasi Spearman yang telah dilakukan tidak ada korelasi antara gaya belajar assimilator dengan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara gaya belajar tipe assimilator dengan hasil belajar IPA siswa. Sedangkan guru menjelaskan dengan metode ceramah aktif, dan diskusi bersama dengan siswa. proses pembelajaran diselingi oleh simulasi mengenai materi yang diajarkan. Simulasi ini bertujuan untuk mendukung materi yang dijelaskan. Siswa yang memiliki gaya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
assimilator mestinya mampu menangkap materi yang dijelaskan oleh guru, apalagi guru memberikan simulasi mengenai materi yang diajarkan untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan. Tetapi hasil yang diperoleh menunjukkan jika tidak ada korelasi antara gaya belajar assimilator dengan hasil belajarnya. Faktor – faktor yang mungkin berpengaruh adalah sikap kurang perhatian siswa terhadap guru ketika materi yang dijelaskan oleh guru tidak runtut sehingga membuat siswa binggung, dan ketidaksesuaian hasil belajar yang diukur. Ketidaksesuaian ini disebabkan karena semestinya hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar saat kegiatan belajar tersebut berlangsung, tetapi karena keterpaksaan akibat terbatasnya waktu akhirnya peneliti menggunakan nilai UTS dari sekolah sebagai parameter untuk mengukur hasil belajar. Gaya belajar konverger adalah tipe gaya belajar kombinasi dari berpikir dan bertindak/berbuat. Individu pada tipe ini memiliki pemikiran yang logis, runtut, matang, obyektif, analitis. Siswa yang memiliki gaya belajar tipe konverger ini lebih sedikit dibandingkan dengan gaya belajar tipe diverger dan assimilator, yakni 5 orang dengan tingkatan yang berbeda - beda. Berdasarkan korelasi Spearman’s menujukkan jika tidak ada korelasi antara gaya belajar tipe konverger dan hasil belajar siswa, yang artinya tidak ada pengaruh antara gaya belajar tipe konverger dan hasil belajar IPA siswa. Cara belajar siswa yang memiliki gaya belajar konverger ini adalah dengan bertindak/melakukan suatu hal. Sedangkan cara mengajar guru dilakukan dengan model ceramah aktif, dan diskusi bersama yang mana siswa hanya mengamati, mendengarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
dan berdiskusi mengenai penjelasan guru. Dalam hal ini sebenarnya siswa telah diajak untuk berpikir mengenai materi pelajaran yang dijelaskan, tetapi pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dimungkinkan kurang tertanam dengan baik karena siswa tidak melakukan suatu tindakan untuk menmperkuat pemahaman yang dimilikinya, seperti misalnya melakukan praktikum atau demonstrasi. Faktor lain yang berpengaruh adalah nilai hasil belajar yang menggunakan nilai UTS, semestinya peneliti menggunakan nilai yang diukur sendiri melalui tes. Gaya belajar akomodator adalah tipe gaya belajar dengan kombinasi antara perasaan dan tindakan. Individu pada tipe ini memiliki kemampuan belajar yang baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Siswa yang memiliki gaya belajar pada tipe ini terdiri dari 14 orang siswa dengan tingkatan yang berbeda - beda. Tipe gaya belajar ini di dominasi oleh perasaan dan tindakan yakni mereka lebih menyukai dan merasa puas jika dalam mempelajari sesuatu itu dilakukan dengan mencoba seperti misalnya dengan praktikum, eksperimen ataupun demonstrasi. Hal ini berbeda dengan tipe belajar diverger yang menyukai suatu pembelajran dengan pengamatan, sperti misalnya memperhatikan penjelasan guru saja tanpa mencoba. Setelah dilakukan analisis data dan korelasi menunjukkan jika tidak ada korelasi antara gaya belajar tipe akomodator dengan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Sehingga tidak ada pengaruh antara gaya belajar akomodator terhadap hasil belajar IPA siswa. Tidak adanya pengaruh antara gaya belajar ini dan hasil belajar mungkin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
guru mengajar dilakukan dengan metode ceramah aktif, sedangkan siswa dengan gaya belajar akomodator memiliki kecenderungan untuk belajar melalui pengalaman nyata misalnya seperti praktikum. Sehingga bila siswa hanya dijelaskan saja oleh guru tanpa pengalaman konkret yang di alami oleh siswa maka siswa kurang memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Selain itu adalah tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, semestinya sesuai dengan yang direncanakan peneliti. Tetapi karena terbatasnya waktu, maka peneliti akhirnya terpaksa menggunakan nilai hasil UTS sebagai nilai hasil belajar. Hal inilah yang mungkin menyebabkan tidak adanya pengaruh antara gaya belajar akomodator dengan hasil belajar siswa. Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal. Dalam penelitian ini titik fokusnya adalah konsentrasi yang dimiliki siswa ketika pelajaran IPA berlangsung. Berdasarkan data yang telah diperoleh pada tabel 11 dan grafik 1 menujukkan sebaran konsentrasi belajar yang dimilliki siswa yang memiliki gaya belajar tunggal terletak pada tingkat sedang 60,4% dan tinggi 16%. Hal ini menunjukkan tingkat konsentrasi yang dimiliki siswa cukuplah baik. Sedangkan untuk hasil belajar siswa terletak pada tingkat tinggi dan sangat tinggi, dapat di lihat pada tabel 16 dan grafik 6 yang menunjukkan jika siswanya memiliki output yang sangat baik dari proses belajar yang dilakukan. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap hasil belajar siswa maka dilakukan uji korelasi Spearman. Hasil uji korelasi tersebut menyebutkan jika tidak ada korelasi antara konsentrasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Hal ini menunjukkan jika konsentrasi belajar tidak ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa, jadi meskipun siswa berkonsentrasi selama pelajaran tidak menjamin hasil belajarnya baik, begitu pun sebaliknya. Faktor yang berperan sangat penting yakni hasil belajar yang digunakan tidak sesuai dengan rencana peneliti. Peneliti merencanakan mengukur hasil belajar siswa melalui tes tentang materi yang diajarkan oleh guru saat penelitian berlangsung yaitu materi cahaya karena terkendala waktu, terpaksa menggunakan nilai UTS yang mengevaluasi tentang getaran dan bunyi sebagai hasil belajar siswa. Ini merupakan nilai yang diperoleh oleh siswa, tetapi dalam kondisi ini kurang sesuai untuk mengukur kemampuan yang telah diperoleh siswa selama penelitian berlangsung. Disamping itu selama proses belajar di sekolah siswa mengalami gangguan – gangguan yakni seperti teman – temannya yang berbicara dan sebagian ada yang bercanda ketika pelajaran berlangsung. Faktor inilah yang mungkin menyebabkan gangguan konsentrasi yang dialami oleh siswa. Hal ini diperkuat melalui hasil wawancara pada lampiran 12 dan analisa video pada lampiran 13 yang dilakukan di kelas VIII E dan VIII F berikut ini :
P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Suasana kelas ramai, sehingga sulit menangkap materi yang
dijelaskan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Gangguan dari teman – teman yang berbicara sendiri sehingga
suasana kelas menjadi ramai. Sehingga saya menjadi sulit untuk berkonsentrasi.
Kelas VIII F 20 menit
Ketika guru menjelaskan ada beberapa siswa yang masih ‘nyeletuk’ sehingga memicu perhatian teman lain untuk tertawa.
Suasana belajar kembali kondusif dan tenang, siswa nampak memperhatikan dan mencatat penjelasan guru.
Siswa kembali ramai dan berbicara dengan teman – teman yang lainnya.
Guru menjelaskan mengenai pemantulan baur.
Siswa mencatat penjelasan guru dan memperhatikan proses terjadinya pemantulan baur.
Kelas VIII E 20 menit
Guru menjelaskan jika cahaya dapat dipantulkan, jenis pemantulan dan definisi pemantulan teratur dan pemantulan baur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Siswa mencatat penjelasan guru, ada beberapa siswa yang masih nampak bercanda dengan temannya dan satu orang siswa yang duduk dibelakang berpindah tempat duduk.
Satu orang siswa yang duduk di barisan tepi kiri berjalan ke bangku temannya.
Dari hasil analisa yang telah dilakukan
untuk gaya belajar siswa
seluruhnya menunjukkan tidak ada pengaruh antara gaya belajar, baik tipe diverger, assimilator, konverger, ataupun akomodator terhadap hasil belajar siswa. Sementara jika di lihat dari nilai hasil belajar IPA siswa menujukkan jika siswa memiliki nilai yang cukup baik pula, bahkan nilai mereka terletak pada tingkat tinggi dan sangat tinggi. Faktor bimbingan belajar untuk saat ini memiliki peranan yang cukup besar juga bagi siswa, karena bila siswa kurang memahami materi yang diajarkan guru di sekolah maka ia dapat bertanya saat bimbingan belajar/les atau searching di internet. Hal ini diperkuat dengan adanya hasil jawaban wawancara yang dilakukan pada siswa. Pada wawancara untuk sebagian responden menjawab jika mereka kurang memahami materi maka ia bertanya pada guru lesnya.
P : Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari gurumu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
N : Bertanya ke teman, jika masih belum memahaminya maka bertanya kepada orangtua, guru les atau bahkan searching di internet.
P : Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan oleh guru? N : Bertanya pada teman atau guru les.
Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tetap baik meskipun konsentrasinya agak rendah di kelas sewaktu pelajaran IPA berlangsung. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kebiasaan dan kepribadian yang dimiliki oleh siswa yang juga mempengaruhi siswa dalam berkonsentrasi ketika pelajaran IPA berlangsung. Peneliti menyadari adanya kelemahan yang dimiliki dalam melaksanakan penelitian ini, diantaranya : variabel hasil belajar IPA sesaat yang tidak di kontrol oleh peneliti karena peneliti hanya mengambil nilai UTS siswa pada semester genap karena terbatasnya waktu. Hal inilah yang mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Menurut Surya(2009) menyebutkan jika konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannyadengan obyek yang dipelajari. Rendahnya kualitas prestasi belajar seseorang, sebagian besar disebabkan oleh lemahnya kemampuan siswa untuk melakukan konsentrasi. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa : 1. Tidak ada pengaruh antara konsentrasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa. 2. Tidak ada pengaruh berbagai gaya belajar (tipe diverger, tipe assimilator, tipe konverger dan tipe akomodator) terhadap hasil belajar IPA siswa. 3. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan penelitian yang dialami oleh peneliti, yakni pengunaan nilai UTS sebagai parameter mengukur hasil belajar siswa tidak sesuai dengan proses belajar siswa ketika penelitian berlangsung. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan waktu dengan lebih baik lagi dalam melaksanakan penelitian.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
2. Dalam melakukan penelitian menggunakan teknik dan parameter yang sesuai dengan kondisi. 3. Meneliti lebih lanjut mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar dan gaya belajar yang dimilliki oleh siswa seperti cara guru mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Blerkom,D.L. Van. 2012. College Study Skill : Becoming a Strategic Leaner. Ed.7. Canada : Nelson Education. Gie, The Liang. 1983. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hakim,Thursan. 2005. Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta: Puspa Swara. Karim, Syaiful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII. Jakarta: Penerbit Adi Perkasa. Olivia, Femi. 2010. Mendampingi Anak Belajar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta. Siregar, Sofyan. 2014. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Slavin, Robert E. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabeta. Sujarweni, V.Wiratna dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Suparno, Paul. 2008. Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta: Penerbit Grasindo. Suparno, Paul. 2010. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Surna, I Nyoman dan Olga D. Pandeirot. 2014. Psikologi Pendidikan 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Surya, Mohamad. 2015. Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta. Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA. Yogyakarta: Penerbit Bumi Aksara. Yon.
2010.
Pengertian
dan
Ciri-
Ciri
Konsentrasi
Belajar.
http://abudaud2010.blogspot.co.id/2010/11/pengertian-dan-ciri-cirikonsentrasi.html?m=1 diunduh tanggal 27 Oktober 2015 pukul 10:27
Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Lampiran 1. Surat Ijin Permohonan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Lampiran 2. Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Lampiran 3. Kisi – kisi Kuisioner Gaya Belajar dan Konsentrasi Belajar Kisi – Kisi Kuisioner Konsentrasi Belajar Dimensi Konsentrasi belajar
Indikator
Nomor indikator
Perhatian yang fokus. Berpikir yang fokus. Menjaga sikap untuk tetap fokus pada pelajaran.
4,5,6 7,8,10 1,2,3,9,11,12,13
Kisi – Kisi Angket Gaya Belajar Dimensi
Model Gaya Belajar
Gaya Belajar
Gaya diverger Gaya belajar merupakan kombinasi dari perasaan dan pengamatan Melihat situasi dari banyak sudut pandang yang berbeda. Pendekatan pada setiap situasi adalah mengamati dan bukan bertindak Gaya assimilator Gaya belajar assimilator merupakan kombinasi dari berpikir dan mengamati. Individu dengan tipe assimilator memiliki kelebihan dalam memahami berbagai sajian informasi yang dikumpulkan dari
Nomor indikator
1,2,3,4,5,6,7,8
9,10,11,12,13,14,15,16
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
berbagai sumber Perspektif dan dapat merangkum suatu hal dengan logis dan jelas. Gaya konverger Individu dengan tipe konverger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Punya kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Menyukai tugas – tugas teknis (aplikatif) daripada masalah sosial. Merespon dengan pemikiran yang logis, runtut, matang, objektif, analitis. Gaya akomodator
Individu dengan tipe ini memiliki kemampuan belajar baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Dalam menyelesaikan masalah mempertimbangka n faktor – faktor manusia daripada analisis teknis.
17,18,19,20,21,22,23,24
25,26,28,29,30,31,32
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Berusaha keras memecahkan masalahnya dengan lebih memilih cara bertukar pikiran. Tidak takut mencoba hal yang baru.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Lampiran 4. Kuisioner Konsentrasi Belajar Kuesioner Konsentrasi Belajar Siswa Di Kelas Nama : Kelas : Petunjuk Amati kegiatan yang Anda lakukan di kelas dan lingkari skor pada indikator berikut sesuai keadaaan yang ada. Isilah indikator ini dengan jujur dan obyektif, karena kejujuran Anda sangat berarti untuk data ini. Interval skor dalam angket ini memiliki ketentuan sebagai berikut : 1 : tidak pernah 2 : kadang - kadang 3 : sering 4 : selalu Pedoman pengisian : Indikator : Saya duduk di kursi saya sendiri. (dalam kenyataannya selama pelajaran tersebut, kadang saya duduk di kursi teman sebanyak 1 x, maka skornya yang dilingkari adalah angka 3) No Indikator 1 Saya duduk di kursi saya sendiri dengan tenang. 2 Saya menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis ketika pelajaran akan di mulai. 3 Ketika guru memasuki ruangan kelas, saya bersikap tenang dan siap menerima materi pelajaran. 4 Saya memperhatikan penjelasan guru dengan baik selama pelajaran berlangsung. 5 Saya tidak berbicara sendiri dengan teman sebangku saya di luar topik pembelajaran. 6 Saya bertanya pada guru apabila tidak memahami materi yang dijelaskan oleh guru. 7 Saya mau menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru. 8 Saya mencatat penjelasan guru dan beberapa hal penting. 9 Saya tidak bermain dengan teman atau mengganggu teman saat pelajaran berlangsung. 10 Saya mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru dan menyelesaikan tepat waktu. 11 Saya tidak jalan – jalan di kelas ataupun keluar masuk ruangan kelas. 12 Saya tidak melamun saat pelajaran berlangsung. 13 Saya tidak merasa bosan saat pelajaran berlangsung. Jumlah
Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Lampiran 5. Angket Gaya Belajar Siswa Angket Gaya Belajar Nama : Kelas : Petunjuk : Lingkarilah pada salah satu jawaban yang paling di anggap sesuai dengan kondisi Anda untuk setiap pernyataan berikut ini. Keterangan : 1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju No. 1 2 3 4 5
6
7 8 9 10 11 12 13
14
3 4
: Setuju : Sangat Setuju
Pernyataan Saya merasa lebih mudah mempelajari IPA dengan cara melihat/mengamati. Saya mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman baru dari hal – hal yang saya amati. Ketika mempelajari IPA, saya menyimak dengan berbagai sudut pandang. Saya merasa senang apabila mendapatkan tugas dari guru IPA. Dalam kegiatan diskusi yang dilakukan hal pertama yang saya lakukan adalah mengamati terlebih dahulu jalannya kegiatan diskusi. Saat mempelajari IPA, dan ketika mendapat persoalan saya ingin segera memecahkan persoalan tersebut dan mencari solusinya. Saya tidak merasa bosan jika menyelesaikan persoalan yang membutuhkan waktu lama. Saya menyukai pelajaran dengan materi – materi yang baru dan cara penyampaian yang menarik. Saya merasa mudah mempelajari IPA melalui pengamatan dan kemampuan berpikir saya untuk memahaminya. Saya menjelaskan hal yang saya ketahui dengan bahasa saya sendiri yang mudah dipahami. Saya memperhatikan apakah teman saya dapat memahami materi IPA dengan baik atau tidak. Saya menyukai materi IPA yang abstrak (agak sulit dipahami) dan membutuhkan berpikir kritis. Saya selalu menggabungkan fakta yang saya peroleh ke dalam teori IPA yang saya pelajari dengan kehidupan sehari hari. Saya memiliki cara berpikir yang objektif, cermat, dan
Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
15 16 17 18
19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
berurutan(runtut) dalam belajar IPA. Saya menyelesaikan persoalan IPA dengan penalaran (jalan pikiran) saya. Saya menginginkan hal yang saya lakukan minimal sama atau lebih baik dari yang pernah dilakukan sebelumnya. Dalam mempelajari IPA saya terlebih dahulu memikirkan masalah yang saya hadapi lalu mengambil tindakan. Saya mampu menemukan jalan pintas dalam pemikiran saya untuk menyelesaikan persoalan terkait IPA dan jawaban tersebut benar. Saya selalu mempunyai ide untuk menyelesaikan persoalan terkait mata pelajaran IPA. Saya cenderung menyukai tugas yang dalam pengerjaannya hanya tinggal memasukkan angka ke dalam rumus. Saya suka mengerjakan latian soal sendirian tanpa ada teman yang menemani. Saya merespon sebuah tantangan untuk mengerjakan soal latihan di depan kelas dengan tujuan untuk mendapat nilai tambahan. Saya memandang suatu persoalan IPA dengan secara menyeluruh kemudian barulah saya menganalisisnya . Saya berusaha memahami suatu persoalan IPA berdasarkan teori yang benar. Saya mempelajari IPA melalui hal – hal atau pengalaman nyata yang saya rasakan lalu saya mulai menyikapinya. Saya suka mengerjakan persoalan IPA yang menantang. Saya tidak mengerjakan sesuatu lebih berdasarkan pada dorongan perasaan daripada analisis logis. Dalam menyelesaikan persoalan, saya meminta pendapat kepada teman yang lebih paham mengenai materi tersebut. Saya berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan yang saya hadapi. Saya memiliki kemampuan belajar yang cukup baik, yang saya peroleh dari pengalaman yang saya dapatkan. Saya suka membuat suatu rencana baru untuk mencari pengalaman baru yang menantang. Saya menyukai kegiatan eksperimen.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
~~~~~~~~~~OOO~~~ Terima Kasih ~~~OOO~~~~~~~~~~
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Lampiran 6. Daftar Pertanyaan Wawancara Pertanyaan Wawancara Daftar Pertanyaan Wawancara
Jawaban
1. Apa yang kamu rasakan selama pelajaran IPA tersebut berlangsung ?
2. Apakah kamu memahami materi yang di jelaskan oleh gurumu ?
3. Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang memperhatikan penjelasan guru?
4. Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh gurumu ?
5. Bagaimana cara kamu mempelajari IPA ? Ceritakan dari awal kamu mulai belajar IPA dan cara kamu menanggapi persoalan
6. Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari gurumu ?
7. Apa yang kamu lakukan jika dalam belajar IPA ada teman kamu yang melakukan kesulitan ?
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Lampiran 7. Validasi Instrumen
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Data Gaya Belajar Siswa Kelas VIII E Kode
A01 A02 A03 A04 A05 A06 A07 A08 A09 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23
Item 1
2
3
4
5
6
7
8
Skor
%
9
10
11
12
13
14
15
16
Skor
%
17
18
19
20
21
22
23
24
Skor
%
4
3
3
3
4
3
2
3
25
78
3
4
3
1
2
2
3
3
21
66
3
2
2
3
3
3
3
3
22
69
3
3
3
2
3
3
2
3
22
69
3
3
3
2
3
2
3
3
22
69
3
2
2
3
2
3
3
3
21
66
3
3
3
2
3
3
2
3
22
69
3
3
2
2
3
3
3
3
22
69
3
3
3
3
2
2
3
3
22
69
3
4
3
2
3
3
3
4
25
78
3
3
3
3
3
3
4
4
26
81
3
3
3
2
1
3
3
3
21
66
3
3
3
3
4
3
3
4
26
81
3
4
3
2
3
3
3
4
25
78
3
3
3
4
2
3
2
3
23
72
3
3
3
2
3
3
2
3
22
69
3
3
3
2
3
2
3
3
22
69
3
2
3
3
2
3
3
3
22
69
3
4
3
2
3
3
3
4
25
78
3
3
3
3
3
3
4
3
25
78
3
3
3
2
2
3
3
3
22
69
2
3
3
3
3
3
2
3
22
69
3
3
3
2
3
3
3
4
24
75
4
3
3
3
2
3
3
3
24
75
2
4
3
2
3
4
2
3
23
72
3
4
3
1
3
3
3
4
24
75
4
3
3
3
1
2
4
4
24
75
2
4
3
2
3
4
2
3
23
72
2
4
3
1
3
3
3
4
23
72
4
3
3
3
2
2
4
3
24
75
3
3
3
2
2
3
2
3
21
66
3
3
2
2
3
3
3
3
22
69
2
2
3
3
3
2
2
3
20
63
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
2
3
3
4
3
24
75
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
2
3
3
3
3
23
72
3
3
3
2
3
3
3
4
24
75
3
3
3
3
2
3
3
3
23
72
3
3
3
2
3
3
2
3
22
69
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
3
3
2
3
3
23
72
3
4
3
3
3
3
2
3
24
75
3
3
3
3
3
3
3
4
25
78
3
3
3
4
2
3
3
3
24
75
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
3
2
2
3
3
22
69
3
3
3
3
2
3
2
2
21
66
2
3
2
2
3
2
3
3
20
63
3
3
2
3
2
2
2
3
20
63
3
4
4
3
3
3
2
4
26
81
4
4
3
2
3
4
3
4
27
84
3
3
3
2
2
3
3
3
22
69
4
4
4
4
4
3
3
4
30
94
4
4
4
3
4
4
4
4
31
97
4
3
3
4
2
4
4
4
28
88
3
3
3
3
3
2
2
3
22
69
2
2
3
2
2
3
2
4
20
63
3
3
2
3
2
3
2
3
21
66
3
4
4
3
3
3
2
4
26
81
3
3
2
2
4
3
3
3
23
72
3
3
3
4
2
4
4
4
27
84
3
4
4
3
4
4
4
4
30
94
4
4
3
4
4
4
4
4
31
97
4
4
3
4
3
3
4
4
29
91
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
2
3
3
4
3
24
75
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32
Item 1
2
3
4
5
6
7
8
Skor
%
9
10
11
12
13
14
15
16
Skor
%
17
18
19
20
21
22
23
24
Skor
%
3
4
4
3
4
3
3
4
28
88
4
4
4
3
3
3
4
3
28
88
3
3
4
2
2
4
3
3
24
75
4
4
3
3
4
4
3
4
29
91
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
3
2
3
3
4
24
75
2
3
3
3
4
3
3
4
25
78
3
4
3
3
4
3
4
4
28
88
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
4
4
3
2
3
3
2
4
25
78
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
4
4
3
3
4
3
3
27
84
3
3
3
2
3
3
2
3
22
69
3
3
3
2
3
3
3
3
23
72
3
3
2
3
3
2
3
3
22
69
3
4
4
3
3
3
2
4
26
81
3
3
2
2
4
3
3
4
24
75
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
4
4
2
4
3
4
4
4
29
91
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
3
3
3
2
3
23
72
3
3
2
2
3
3
3
3
22
69
3
3
2
3
2
3
3
3
22
69
3
3
3
3
3
3
2
3
23
72
3
3
3
2
3
3
2
3
22
69
3
3
3
3
3
2
3
3
23
72
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
A01 A02 A03 A04 A05 A06 A07 A08 A09 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28
Item
Ket.
25
26
27
28
29
30
31
32
Skor
%
3
2
2
3
3
3
4
3
23
72
diverger
3
2
3
3
3
3
3
4
24
75
akomodator
3
2
3
4
3
3
3
4
25
78
akomodator
3
3
3
3
3
3
4
4
26
81
asimilator,akomodator
3
3
3
4
3
3
3
4
26
81
diverger,akomodator
3
2
2
3
3
3
3
3
22
69
diverger,asimilator,konverger,akomodator
3
2
3
3
3
3
3
3
23
72
diverger,asimilator
3
3
2
3
3
3
3
3
23
72
asimilator,konverger
4
2
3
3
3
3
3
4
25
78
akomodator
4
1
3
4
3
3
3
4
25
78
akomodator
3
2
2
3
3
3
2
2
20
63
asimilator
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
diverger,asimilator,konverger,akomodator
3
2
3
3
3
3
3
3
23
72
asimilator
3
2
3
2
3
2
3
3
21
66
asimilator
3
3
2
4
3
3
3
4
25
78
asimilator, akomodator
3
3
2
3
3
3
3
3
23
72
dirverger,asimilator
3
2
2
3
3
2
3
3
21
66
dirverger,akomodator
3
3
2
3
3
4
4
4
26
81
asimilator
4
4
4
4
4
3
4
4
31
97
asimilator,akomodator
2
3
3
3
3
3
3
3
23
72
akomodator
3
3
2
3
3
3
3
3
23
72
konverger
4
4
4
4
4
4
4
4
32
100
akomodator
3
3
3
3
3
4
4
4
27
84
akomodator
3
4
2
4
3
3
3
4
26
81
diverger,asimilator
4
3
3
3
3
3
3
3
25
78
diverger
3
4
2
3
3
3
3
3
24
75
asimilator
3
2
3
3
3
3
4
3
24
75
konverger
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
akomodator
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item
Kode
A29 A30 A31 A32
Ket.
25
26
27
28
29
30
31
32
Skor
%
3
4
3
3
3
3
3
3
25
78
diverger
3
4
3
3
4
3
3
4
27
84
asimilator
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
akomodator
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
akomodator
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelas VIII F Kode
B01 B02 B03 B04 B05 B06 B07 B08 B09 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23
Item %
Skor
%
Skor
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
3
3
3
2
3
3
3
4
24
75
3
3
2
2
3
2
3
2
20
63
2
3
3
3
3
2
3
3
Skor 22
69
4
3
3
3
3
3
2
3
24
75
3
3
2
2
3
3
3
3
22
69
3
3
3
3
3
2
3
3
23
72
4
4
3
2
3
3
3
3
25
78
3
3
2
2
2
3
3
3
21
66
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
4
4
3
2
3
3
3
3
25
78
3
2
2
2
3
3
3
3
21
66
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
2
4
3
2
4
3
4
3
25
78
3
3
3
4
3
4
4
4
28
88
4
4
4
4
1
4
4
4
29
91
3
3
4
4
2
4
4
4
28
88
4
4
3
4
4
3
4
3
29
91
3
4
4
2
2
4
3
3
25
78
4
4
4
4
4
4
4
4
32
100
4
4
4
4
4
4
4
4
32
100
4
4
4
4
4
4
4
4
32
100
3
4
3
2
4
3
2
4
25
78
3
3
3
3
3
3
4
4
26
81
2
3
3
2
3
3
3
4
23
72
2
3
2
2
3
3
2
2
19
59
2
3
3
2
3
2
3
3
21
66
2
3
3
3
3
3
3
3
23
72
2
3
3
3
2
4
3
4
24
75
3
3
3
3
4
3
3
4
26
81
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
2
3
3
3
2
3
3
3
22
69
3
3
3
2
3
3
3
3
23
72
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
2
1
3
3
2
4
21
66
2
3
2
2
3
2
2
3
19
59
2
2
2
3
2
2
3
3
19
59
3
3
2
2
3
3
2
3
21
66
3
3
3
2
2
2
3
3
21
66
2
2
2
3
3
2
2
3
19
59
3
3
4
4
4
3
4
4
29
91
3
4
3
4
3
3
3
3
26
81
2
3
3
4
2
3
3
4
24
75
3
4
3
3
3
4
3
4
27
84
3
4
3
3
4
3
4
4
28
88
3
3
3
3
2
4
3
3
24
75
3
3
3
2
3
3
2
3
22
69
3
3
3
2
2
2
2
3
20
63
3
3
3
3
2
2
2
3
21
66
3
3
3
2
3
3
2
3
22
69
3
3
2
2
3
3
3
3
22
69
3
2
3
3
2
2
3
3
21
66
3
3
3
3
4
3
2
3
24
75
3
4
3
2
2
3
3
3
23
72
4
3
2
3
1
3
4
4
24
75
2
2
3
1
2
3
3
4
20
63
2
3
1
2
1
2
3
3
17
53
2
2
2
3
4
3
2
3
21
66
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
2
3
3
3
3
3
23
72
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
2
2
3
3
4
4
24
75
3
2
2
4
3
4
3
3
24
75
4
4
4
3
3
4
4
4
30
94
4
4
4
2
4
2
4
4
28
88
4
4
4
4
3
4
4
4
31
97
3
4
3
2
3
3
3
3
24
75
3
4
3
2
3
3
3
3
24
75
3
3
3
3
2
3
3
4
24
75
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
Item 1
2
3
4
5
6
7
8
Skor
%
9
10
11
12
13
14
15
B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30
2
3
3
1
3
3
2
3
20
16
17
18
19
20
21
22
23
24
63
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
4
4
3
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
B31
3
4
3
Skor 23
% 72
3
3
2
2
3
2
3
3
Skor 21
% 66
21
66
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
3
3
2
3
3
2
3
3
22
69
4
28
88
4
4
4
2
3
4
4
4
29
91
4
3
4
3
1
3
3
3
24
75
3
3
24
75
3
3
3
2
3
3
3
3
23
72
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
4
2
4
26
81
3
3
3
2
3
2
3
3
22
69
3
3
3
3
2
2
3
3
22
69
2
2
2
4
22
69
3
3
3
2
3
2
3
3
22
69
3
2
2
3
2
2
3
3
20
63
4
3
4
3
3
27
84
3
3
3
3
4
3
3
4
26
81
4
3
3
4
3
3
3
4
27
84
3
3
4
3
4
27
84
4
3
3
3
3
4
4
3
27
84
3
4
4
3
3
3
4
4
28
88
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
Item
Ket. Skor
%
25
26
27
28
29
30
31
32
B01 B02 B03 B04 B05 B06
3
2
3
2
4
3
3
3
23
72
Diverger
3
3
3
3
3
3
3
2
23
72
Diverger
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
Diverger
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
Diverger
4
4
4
4
4
4
4
4
32
100
3
4
2
3
4
4
4
4
28
88
B07 B08 B09 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27
4
4
4
4
4
4
4
4
32
100
3
4
3
3
3
3
3
3
25
78
Assimilator
3
2
2
2
2
3
2
3
19
59
Konverger
3
3
4
3
3
3
3
3
25
78
Assimilator
3
3
3
3
3
3
3
3
24
75
Konverger,akomodator
2
2
2
3
3
2
3
3
20
63
Diverger
2
2
2
3
2
2
2
3
18
56
Diverger,asimilator
3
3
2
2
3
3
3
3
21
66
Diverger
4
3
2
3
3
3
3
4
25
78
Assimilator
2
2
3
2
3
3
2
3
20
63
Diverger
3
2
3
3
3
3
2
2
21
66
Diverger, asimilator
2
2
2
4
4
3
2
3
22
69
Diverger,konverger
1
3
3
2
4
1
1
2
17
53
Konverger
3
3
2
4
3
3
3
3
24
75
Diverger,konverger,akomodator
3
2
2
4
4
3
3
4
25
78
Akomodator
4
4
3
4
4
4
4
4
31
97
Konverger,akomodator
4
2
3
3
3
3
3
4
25
78
Akomodator
3
3
2
3
3
2
3
3
22
69
Assimilator
3
3
2
3
3
3
3
3
23
72
Assimilator
3
3
3
3
4
4
4
4
28
88
Assimilator
3
2
3
3
3
3
3
3
23
72
Diverger,konverger
Akomodator Assimilator Diverger,asimilator,akomodator, konverger
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B28 B29 B30
3
2
3
3
3
3
3
4
24
75
Diverger
3
2
3
4
3
3
2
3
23
72
Akomodator
3
4
2
3
4
3
3
3
25
78
Diverger,konverger
B31
3
3
3
3
4
4
3
4
27
84
Konverger
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Lampiran 9. Data Konsentrasi Belajar Siswa Kelas VIII E Indikator
Kode
Skor
%
2
35
67
3
2
39
75
4
2
37
71
3
3
2
35
67
4
3
3
3
41
79
3
3
2
2
34
65
3
3
3
3
3
37
71
4
4
4
4
4
4
46
88
3
2
3
4
3
2
33
63
2
3
2
3
4
3
2
33
63
2
2
3
3
3
4
2
2
34
65
4
4
3
3
3
2
3
3
40
77
2
3
2
4
2
3
2
1
2
35
67
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
37
71
4
3
4
4
4
3
3
4
4
3
44
85
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
2
35
67
3
2
3
3
2
2
3
3
3
4
3
2
36
69
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
36
69
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
50
96
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
4
3
2
36
69
A21
2
3
4
3
2
3
3
3
4
3
4
4
2
40
77
A22
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
40
77
A23
2
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
44
85
A24
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
45
87
A25
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
48
92
A26
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
47
90
A27
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
47
90
A28
3
4
2
3
3
2
2
3
3
3
4
2
3
37
71
A29
2
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
44
85
A30
3
3
3
4
2
3
3
3
2
3
2
2
2
35
67
A31
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
4
3
39
75
A32
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
43
83
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
A01
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
4
3
A02
4
4
3
4
2
3
2
3
3
2
4
A03
3
4
3
3
2
2
2
4
2
3
3
A04
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
A05
3
4
3
3
2
3
3
4
3
A06
3
3
3
3
2
2
2
3
3
A07
3
3
3
2
2
3
3
3
A08
3
4
4
4
2
3
2
A09
3
3
2
2
2
2
2
A10
3
3
2
2
2
2
A11
3
3
3
2
2
A12
2
4
3
3
3
A13
4
3
3
4
A14
4
4
3
A15
2
3
3
A16
3
4
A17
3
A18
2
A19 A20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Kelas VIII F Indikator
Kode
Skor
%
3
37
71
3
2
37
71
3
2
32
62
3
3
3
38
73
3
4
3
4
43
83
4
4
3
3
44
85
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
B01
3
4
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
B02
3
3
4
2
2
2
2
3
3
4
4
B03
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
B04
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
B05
4
3
3
4
3
3
3
3
3
B06
3
3
3
3
3
4
4
4
3
B07 B08
3
4
3
3
3
4
4
3
2
3
3
4
3
42
81
B09
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
1
30
58
B10
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
45
87
B11
3
4
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
2
35
67
B12
2
3
3
3
2
2
2
4
2
3
3
4
2
35
67
B13
3
4
2
3
2
2
2
2
4
3
2
3
2
34
65
B14
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
2
46
88
B15
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
42
81
B16
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
4
2
37
71
B17
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
37
71
B18
2
3
3
4
3
4
3
4
2
3
3
1
2
37
71
B19
4
3
3
3
4
2
3
3
4
2
3
2
2
38
73
B20
4
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
2
39
75
B21
3
4
3
3
2
2
2
4
2
3
3
3
2
36
69
B22
2
2
2
3
2
4
4
4
2
4
2
1
4
36
69
B23
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
36
69
B24
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
2
33
63
B25
3
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
2
36
69
B26
4
4
4
3
2
3
3
4
2
3
2
2
2
38
73
B27
3
4
3
3
3
4
4
3
2
3
3
4
3
42
81
B28
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
43
83
B29
3
4
3
4
3
2
3
4
3
4
3
4
3
43
83
B30
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
48
92
B31
2
3
3
4
3
4
3
4
2
3
3
1
2
37
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran 10. Data Nilai UTS Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Lampiran 11. Soal UTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lampiran 12. Rekapan Hasil Wawancara Rekap Hasil Wawancara Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara tentang gaya belajar diverger dan konsentrasi belajar siswa P
: Pewawancara
N
: Narasumber
Responden 1 P
: Kita mulai wawancaranya ya dek ?
N
: Iya mbak
P
: Apa yang kamu rasakan ketika pelajaran IPA berlangsung?
N
: Saya merasa senang dengan pelajaran IPA, tetapi kadang merasa bosan
saat di tengah – tengah pelajaran bila materinya terkait rumus – rumus yang sulit dipahami atau mengerjakan soal yang sulit. P
: Apakah kamu memahami materi yang dijelaskan guru?
N
: Ya, memahami karena saya memperhatikan penjelasan guru.
P
: Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan
oleh guru? N
: Bertanya pada teman lainnya yang memahaminya.
P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Ya ada, gangguan yang saya alami adalah kelasnya ramai dan siswa di
kelas banyak yang mengobrol ketika pelajaran berlangsung, terutama mereka yang duduk di belakang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
P
: Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
gurumu? N
: Kebanyakan bisa mengerjakan, tetapi ada sebagian yang tidak bisa
mengerjakan karena kadang binggung dalam memahami makna soal, apalagi jika belum di beri contoh oleh guru. P
: Bagaimana cara kamu mempelajari IPA?
N
: Cara belajar IPA saya adalah dengan memperhatikan dan mengamati
penjelasan guru, kemudian mencatat dan mengerjakan latihan soal yang ada di rumah. P
: Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari
gurumu? N
: Bertanya ke teman, jika masih belum memahaminya maka bertanya
kepada orangtua, guru les atau bahkan searching di internet. P
: Apa yang kamu lakukan jika teman kamu melakukan kesulitan dalam
belajar IPA ? N
: Cenderung mengamati terlebih dahulu, apabila nampak kesulitan barulah
saya membantunya.
Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara tentang gaya belajar asimilator dan konsentrasi belajar siswa P
: Pewawancara
N
: Narasumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Responden 2 P
: Kita mulai wawancaranya ya dek ?
N
: Iya mbak
P
: Apa yang kamu rasakan ketika pelajaran IPA berlangsung?
N
: Saya merasa senang dengan pelajaran IPA, meskipun awalnya saya
merasa IPA itu sulit karena ada rumus – rumusnya juga tetapi karena pembawaan guru menyenangkan maka saya merasa senang. P
: Apakah kamu memahami materi yang dijelaskan guru?
N
: Ya, memahami karena saya memperhatikan penjelasan guru.
P
: Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan
oleh guru? N
: Bila saya tidak memahami maka saya akan menanyakan langsung pada
guru pada saat itu juga. P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Kadang – kadang iya, karena teman – teman berisik sehingga saya sulit
berkonsnetrasi dan pikiran saya kemana – mana. Tetapi faktor yang paling utama adalah teman – teman. P
: Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
gurumu? N
: Bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru, karena saya
memperhatikan penjelasan guru sehingga saya tahu cara pengerjaannya. P
: Bagaimana cara kamu mempelajari IPA?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
N
: Cara belajar IPA dengan membaca buku paket, catatan dan memahami
alur materi yang dijelaskan dan rumus – rumus yang digunakan. P
: Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari
gurumu? N
: Bertanya ke guru atau berdiskusi dengan teman –teman.
P
: Apa yang kamu lakukan jika teman kamu melakukan kesulitan dalam
belajar IPA ? N
: Apabila saya bisa mengerjakan maka saya akan membantu, jika tidak
maka ya sudah.
Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara tentang gaya belajar konverger dan konsentrasi belajar siswa P
: Pewawancara
N
: Narasumber
Responden 3 P
: Kita mulai wawancaranya ya dek ?
N
: Iya mbak
P
: Apa yang kamu rasakan ketika pelajaran IPA berlangsung?
N
: Saya merasa bingung dan tidak mudeng karena sulit memperhatikan
penjelasan guru yang kadang muter – muter. P
: Apakah kamu memahami materi yang dijelaskan guru?
N
: Kadang – kadang memahami, kadang – kadang kurang memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
P
: Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan
oleh guru? N
: Jika saya tidak paham maka saya tanya pada teman atau guru les.
P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Ada gangguan dari teman yang mengajak berbicara dan keinginan diri
sendiri untuk mengajak teman – teman berbicara. P
: Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
gurumu? N
: Kadang tidak bisa karena tidak memperhatikan penjelasan guru.
P
: Bagaimana cara kamu mempelajari IPA?
N
: Cara belajar IPA dengan membaca buku paket, catatan dari awal sampai
selesai kemudian mencoba – coba mengerjakan latihan soal. P
: Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari
gurumu? N
: Jika sulit dan saya tidak bisa mengerjakan maka saya bertanya pada
teman. P
: Apa yang kamu lakukan jika teman kamu melakukan kesulitan dalam
belajar IPA ? N
: Kalau saya mudeng ya saya jelaskan, jika tidak ya di biarkan.
Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara tentang gaya belajar akomodator dan konsentrasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
P
: Pewawancara
N
: Narasumber
Responden 4 P
: Kita mulai wawancaranya ya dek ?
N
: Iya mbak
P
: Apa yang kamu rasakan ketika pelajaran IPA berlangsung?
N
: Merasa suka dengan pelajaran IPA, tetapi kadang juga merasa bosan
karena yang menjelaskan itu muter – muter.Merasa senang karena guru menjelaskan dengan slideshow yang menarik. P
: Apakah kamu memahami materi yang dijelaskan guru?
N
: Ya, saya memahami materi yang dijelaskan oleh guru, karena
memperhatikan penjelasan guru dan dengan mengerjakan latihan soal. P
: Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan
oleh guru? N
: Bila saya tidak memahami maka saya akan menanyakan pada teman atau
guru. P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Mengalami gangguan dari teman – teman, karena ada teman yang
mengajak berbicara saat pelajaran berlangsung, bahkan ada yang menanyakan pelajaran lain. P
: Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
gurumu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
N
: Ya, bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru, karena saya
memperhatikan penjelasan guru. P
: Bagaimana cara kamu mempelajari IPA?
N
: Cara belajar IPA dengan membaca buku paket, catatan kemudian
mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. P
: Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari
gurumu? N
: Saya akan bertanya ke guru atau berdiskusi dengan teman –teman.
P
: Apa yang kamu lakukan jika teman kamu melakukan kesulitan dalam
belajar IPA ? N
: Inisiatif membantu teman, kadang juga menunggu teman minta tolong.
Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara tentang gaya belajar diverger dan konsentrasi belajar siswa P
: Pewawancara
N
: Narasumber
Responden 5 P
: Kita mulai wawancaranya ya dek ?
N
: Iya mbak
P
: Apa yang kamu rasakan ketika pelajaran IPA berlangsung?
N
: Saya merasa senang karena saya menyukai pelajaran IPA.
P
: Apakah kamu memahami materi yang dijelaskan guru?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
N
: Kadang memahami, kadang juga merasa bingung karena cara
penyampaian materi oleh guru di sekolah berseberangan dengan cara penyampaian materi oleh guru les. P
: Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan
oleh guru? N
: Bertanya pada teman atau guru les.
P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Teman – teman di kelas berisik sehingga mengganggu saya ketika
menmperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. P
: Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
gurumu? N
: Ada yang bisa ada pula yang tidak bisa saya kerjakan.
P
: Bagaimana cara kamu mempelajari IPA?
N
:
Cara
belajar
IPA
saya
adalah
dengan
membaca/mengamati,
mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru di kelas ataupun di tempat les. P
: Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari
gurumu? N
: Bertanya ke teman, jika masih belum memahaminya maka bertanya
kepada orangtua, jika masih belum bisa memahaminya dan menyelesaikan tugas tersebut maka saya bertanya pada guru les. P
: Apa yang kamu lakukan jika teman kamu melakukan kesulitan dalam
belajar IPA ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
N
: Cenderung mengamati terlebih dahulu, jika teman tersebut minta tolong
pada saya untuk menjelaskan dan saya bisa maka saya akan membantu, jika tidak bisa ya saya akan bilang tidak bisa.
Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara tentang gaya belajar asimilator dan konsentrasi belajar siswa P
: Pewawancara
N
: Narasumber
Responden 6 P
: Kita mulai wawancaranya ya dek ?
N
: Iya mbak
P
: Apa yang kamu rasakan ketika pelajaran IPA berlangsung?
N
: Awal – awal merasa senang dan semangat, kemudian merasa sedikit
bosan dengan materi terkait rumus – rumus . P
: Apakah kamu memahami materi yang dijelaskan guru?
N
: Ya, memamahami materi yang dijelaskan oleh guru di depan kelas.
P
: Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan
oleh guru? N
: Minta penjelasan dari teman lain yang menjelaskan.
P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Gangguan dari teman – teman yang berbicara sendiri sehingga suasana
kelas menjadi ramai. Sehingga saya menjadi sulit untuk berkonsentrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
P
: Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
gurumu? N
: Sebagian besar bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
P
: Bagaimana cara kamu mempelajari IPA?
N
: Cara belajar IPA saya adalah dengan memperhatikan dan mengamati
penjelasan guru, kemudian mencatat dan membaca catatan tersebut di rumah serta dengan mengerjakan latihan soal yang ada di rumah. P
: Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari
gurumu? N
: Menanyakan pada teman kemudian diskusi, jika masih belum
menemukan jawabannya maka saya menanyakan tugas tersebut pada guru les. P
: Apa yang kamu lakukan jika teman kamu melakukan kesulitan dalam
belajar IPA ? N
: Melihat situasi terlebih dahulu, barulah bertanya dan mengajari teman
yang kesulitan.
Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara tentang gaya belajar konverger dan konsentrasi belajar siswa P
: Pewawancara
N
: Narasumber
Responden 7 P
: Kita mulai wawancaranya ya dek ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
N
: Iya mbak
P
: Apa yang kamu rasakan ketika pelajaran IPA berlangsung?
N
: Saya merasa senang dengan penjelasan IPA tentang hal – hal yang baru.
P
: Apakah kamu memahami materi yang dijelaskan guru?
N
: Memahami tetapi kadang agak lamban untuk memahami pada bagian
rumus – rumus. P
: Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan
oleh guru? N
: Menanyakan pada teman lain yang memahami.
P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Tidak, karena saya cuek dengan lingkungan sekitar.
P
: Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
gurumu? N
: Kadang bisa mengerjakan, kadang juga tidak bisa mengerjakan.
Tergantung pada jenis soalnnya. P
: Bagaimana cara kamu mempelajari IPA?
N
: Cara belajar IPA saya adalah dengan mendengrakan, mengamati dan
mencatat penjelasan guru di kelas. P
: Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari
gurumu? N
: Berdiskusi dengan teman lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
P
: Apa yang kamu lakukan jika teman kamu melakukan kesulitan dalam
belajar IPA ? N
: Langsung menjelaskan jika sudah memahaminya, jika belum
memahaminya maka saya akan meminta teman lain untuk menjelaskan.
Hasil Wawancara Siswa Hasil wawancara tentang gaya belajar akomodator dan konsentrasi belajar siswa P
: Pewawancara
N
: Narasumber
Responden 8 P
: Kita mulai wawancaranya ya dek ?
N
: Iya mbak
P
: Apa yang kamu rasakan ketika pelajaran IPA berlangsung?
N
: Saya merasa suka dengan penjelasan guru karena guru dapat
menyampaikan materi dengan menarik. P
: Apakah kamu memahami materi yang dijelaskan guru?
N
: Kadang memahami, kadang juga tidak memahami penjelasan materi guru
karena bahasa yang digunakan oleh guru sulitsaya mengerti. P
: Apa yang kamu lakukan jika tidak memahami materi yang dijelaskan
oleh guru? N
: Bertanya pada teman lainnya yang memahaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
P
: Adakah gangguan – gangguan yang kamu alami ketika sedang
memperhatikan penjelasan guru di kelas ? N
: Suasana kelas ramai, sehingga sulit menangkap materi yang dijelaskan
oleh guru. P
: Apakah kamu bisa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh
gurumu? N
: Bisa mengerjakan soal – soal yang tergolong mudah hingga agak sulit,
tetapi untuk soal – soal yang sulit tidak bisa mengerjakan. P
: Bagaimana cara kamu mempelajari IPA?
N
: Cara belajar IPA saya adalah dengan mengerjakan soal.
P
: Apa yang kamu lakukan jika kamu mendapatkan tugas yang sulit dari
gurumu? N
: Bertanya pada teman, jika masih belum memahaminya maka bertanya
kepada orangtua atau guru les. P
: Apa yang kamu lakukan jika teman kamu melakukan kesulitan dalam
belajar IPA ? N
: Menyuruh teman yang lebih memahami IPA untuk menjelaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Lampiran 13. Data Analisa Video Data Hasil Pengamatan Kelas VIII F 5 menit
Pertama guru memasuki ruang kelas VIII F kemudian siswa mengucapkan salam dan bersiap mengikuti pelajaran. Siswa masih nampak ramai dan asyik berbicara dengan teman lainnya sambil meyiapkan buku pelajaran.
Guru meminta siswa untuk tenang dan memulai kegiatan belajar dengan berdoa.
Guru memberikan apersepsi untuk materi awal cahaya dan mengajak siswa untuk berperan aktif dalam menjawab pertanyaan guru.
Siswa nampak aktif menjawab pertanyaan guru sambil memperhatikan penjelasan guru, beberapa siswa yang duduk di belakang nampak masih kurang memperhatikan penjelasan guru.
10 menit
Guru menjelaskan mengenai pengertian sinar, jenis – jenis sinar dan siswa pada bagian depan nampak memperhatikan penjelasan guru dengan mencatat. Ketika guru bertanya, ada siswa yang berperan aktif menjawab pertanyaan guru mengenai sinar konvergen.
Siswa nampak mengajak bercanda guru yang mengajar dengan gurauan kecil saat pelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
15 menit
Guru menjelaskan mengenai penerapan sinar konvergen, divergen tetapi siswa nampak ada yang memperhatikan da nada pula yang berbicara sendiri.
Ada siswa yang pindah tempat duduk dan bergabung dengan teman lainnya.
Siswa yang duduk di depan nampak bersendau gurauketika pelajaran berlangsung.
Siswa mengkritisi jawaban yang dilontarkan oleh teman – teman mereka sehingga menimbulkan tawa di tengah pelajaran.
20 menit
Ketika guru menjelaskan ada beberapa siswa yang masih ‘nyeletuk’ sehingga memicu perhatian teman lain untuk tertawa.
Suasana
belajar
kembali
kondusif
dan
tenang,
siswa
nampak
memperhatikan dan mencatat penjelasan guru.
Siswa kembali ramai dan berbicara dengan teman – teman yang lainnya.
Guru menjelaskan mengenai pemantulan baur.
Siswa mencatat penjelasan guru dan memperhatikan proses terjadinya pemantulan baur.
25 menit
Siswa yang duduk di depan pojok kanan kamera nampak bermain – main penggaris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Siswa meminta guru mengulangi penjelasannya secara singkat tentang pemantulan.
Guru berjalan – jalan memeriksa hasil catatan siswa. Siswa ada yang nampak serius memperhatikan penjelasan guru, tetapi yang duduk di belakang nampak ada yang kurang memperhatikan dan berbicara dengan teman lainnya.
Siswa yang duduk di depan berpindah tempat duduk ke belakang karena teman yang duduk di bangku tersebut datang.
30 menit
Guru menjelaskan mengenai arah sinar datang dan sinar pantul serta garis normal. Bel pelajaran 1 berbunyi, menandakan pelajaran IPA tinggal 1 jam pelajaran lagi.
Siswa
nampak
sebagian
mencatat
penjelasan
guru
dan
serius
memperhatikan, namun kemudian datang 2 siswa yang datang terlambat yang agak memecah perhatian siswa pada pelajaran. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, hanya sebentar saja.
Bel pengumuman berbunyi, dan siswa nampak tenang memperhatikan isi pengumuman.
35 menit
Siswa serius memperhatikan contoh latihan soal yang diberikan oleg guru.
Siswa laki – laki yang duduk di depan nampak bertanya ke teman yang duduk di belakangnya.
Siswa menanyakan hasil nilai UTS pada guru IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Guru melanjutkan penjelasan mengenai sudut pantul dan aplikasi pemantulan. Siswa nampak berkonsentrasi.
40 menit
Sebagian siswa mencoba memahami soal yang diberikan oleh guru dan sebagian siswa lainnya nampak mengobrol dengan teman lainnya.
Guru berkeliling mengecek pemahaman siswa terkait latihan soal yang dijelaskan.
Ada 2 orang siswa yang meninggalkan ruangan kelas.
Siswa yang duduk di depan nampak berdiskusi terkait soal tersebut.
Siswa nampak bersendaugurau dengan guru.
45 menit
Beberapa siswa nampak ada yang berdiskusi dengan temannya.
Ada siswa yang maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
Siswa laki – laki yang duduk di depan bercanda dengan teman lainnya di kelas dan mengobrol saat teman lainnya.
Guru menjawab pertanyaan siswa yang masih kebingungan dalam memahami soal yang diberikan guru.
Ada siswa yang masih mengalami kesulitan sehingga siswa tersebut bertanya ke teman lainnya dan berdiskusi dengan teman lainnya.
Guru menjelaskan ulang konsep yang harus di pahami dalam mengerjakan soal terkait pemantulan.
Siswa dan guru nampak bercanda dalam menanggapi pertanyaan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Guru menjelaskan sifat – sifat bayangan.
Siswa mulai nampak kurang berkonsentrasi memperhatikan penjelasan guru, beberapa siswa masih tetap mencatat penjelasan guru.
55 – 60 menit
Siswa mengisi angket gaya belajar dan mengumpulkan angket tersebut.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dan siswa mengucapkan salam pada guru.
Kelas VIII E 5 menit
Guru memasuki ruangan kelas dan siswa mulai bersiap – siap menerima pelajaran dengan mengeluarkan buku pelajaran dan duduk di kursinya masing-masing.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini yakni bab tentang cahaya.
Siswa nampak tenang membaca buku paketnya masing – masing mengenai materi cahaya.
Ada satu siswa laki – laki yang nampak masih makan di kelas.
Guru mulai memberikan apersepsi terkait materi cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Guru menjelaskan materi cahaya, siswa yang duduk di depan nampak dengan sungguh – sungguh memperhatikan penjelasan guru tetapi siswa yang duduk di belakang masih ada yang sibuk sendiri.
10 menit
3 orang siswa (2 perempuan&1 laki-laki) nampak maju ke depan kelas dan duduk di lantai pada barisan paling depan membawa buku catatannya.
Suasana belajar di kelas nampak kondusif dan tenang.
Guru menjelaskan arah rambat cahaya dan jenis – jenis sinar.
Siswa yang duduk di belakang ada yang memperhatikan penjelasan guru sambil berkipas – kipas dan siswa yang duduk di bangku nomor dua di tengah ada yang masih nampak mengunyah makanan.
Guru menjelaskan mengenai sinar divergen dan siswa mencatat penjelasan guru.
15 menit
Guru menyebutkan contoh aplikasi sinar merambat lurus, sinar menyebar dan proses terjadinya gerhana matahari.
Siswa nampak memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.
Guru menjelaskan mengenai benda tembus cahaya, benda bening dan benda tak tembus cahaya.
Siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan guru.
20 menit
Guru menjelaskan jika cahaya dapat dipantulkan, jenis pemantulan dan definisi pemantulan teratur dan pemantulan baur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Siswa mencatat penjelasan guru, ada beberapa siswa yang masih nampak bercanda dengan temannya dan satu orang siswa yang duduk dibelakang berpindah tempat duduk.
Satu orang siswa yang duduk di barisan tepi kiri berjalan ke bangku temannya.
25 menit
Guru menjelaskan contoh terjadinya pemantulan teratur dan pemantulan baur dari kehidupan sehari – hari.
Guru merangkum hal – hal yang sudah dipelajari.
Siswa yang duduk di depan nampak memperhatikan dan mencatat penjelasan guru, tetapi siswa yang duduk di belakang ada sebagian yang kurang memperhatikan.
Guru meminta siswa membuka buku untuk membaca hukum snellius.
30 menit
Siswa yang duduk di lantai berdiri dan mengambil buku paketnya di dalam tas dan kemudian kembali duduk di lantai.
Guru menjelaskan mengenai sinar datang, garis normal, sinar pantul.
Siswa nampak begitu seksama memperhatikan penjelasan guru dan mencatat penjelasan guru.
35 menit
Siswa nampak berdiskusi dengan teman-temannya mengenai soal yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Siswa dan guru menyelesaikan bersama soal tersebut dan berdiskusi bersama.
Siswa mencoba memahami penjelasan guru dan mengerjakan soal lain yang diberikan guru terkait pemantulan.
40 menit
Siswa mengerjakan soal yang di berikan guru, dan beberapa siswa yang sudah selesai mengerjakan mulai saling menyebutkan jawaban mereka masing – masing.
Siswa yang masih bingung bertanya pada teman lainnya.
Guru berkeliling ke tempat duduk siswa untuk mengecek jawaban siswa dan pemahaman siswa.
Guru membahas soal yang diberikan dan cara penyelesaian soal tersebut.
45 menit
Guru menjelaskan kembali konsep hukum pemantulan.
Siswa nampak memperhatikan penjelasan guru, namun ada beberapa siswa yang masih nampak binggung dengan penjelasan guru mengenai pemantulan pada cermin datar.
Siswa nampak berdiskusi dengan teman sebangkunya.
4 siswa yang duduk di belakang nampak mulai bersebdau gurau, bahkan berdiri dari bangkunya masing – masing.
50 menit – 70 menit
Guru memberikan latihan soal terkait pemantulan pada cermin datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Siswa memperhtikan soal yang diberikan guru dan menjawab soal tersebut secara lisan.
Siswa yang masih bingung nampak bertanya kepada teman yang duduk dekat dengannya.
2 siswa perempuan yang duduk di belakang kembali duduk di lantai depan kelas untuk mencatat penjelasan guru.
Guru menjelaskan mengenai sifat – sifat bayangan nyata dan maya.
Siswa memperhatikan penjelasan guru. Siswa mencatat penjelasan guru.
Guru menjelaskan proses pembentukan bayangan pada cermin datar.
Siswa dengan seksama memperhatikan penjelasan guru, tetapi 3 siswa yang duduk di belakang justru bermain sendiri dan berdiri dari tempat duduknya.
Guru mengajak siswa berdiskusi dalam proses terjadinya pembentukan bayangan pada cermin datar.
Ada siswa yang bertanya mengenai sifat bayangan nyata dan proses pembentukan sinar tersebut.
Guru meminta siswa membuka buku paket halaman 282 mengenai pembentukan bayangan pada cermin datar untuk cermin datar, dan menanyakan apakah ada siswa yang ingin bertanya.
Guru memberikan tugas pada siswa.
Guru mengakhiri kegiatan belajar, dan siswa mengucapkan salam pada guru.
Siswa mengisi angket gaya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Lampiran 14. Sampel Konsentrasi dan Gaya Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Lampiran 15. Screenshoot Video Pembelajaran Kelas VIII E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Kelas VIII F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Lampiran 16. Soal Tes A. Kerjakan soal – soal di bawah ini dengan memilih jawaban yang kalian anggap paling benar. Silanglah jawaban yang kamu anggap paling benar pada lembar jawab ! 1. Perhatikan pernyataan tentang cahaya berikut! (1) Cahaya merambat lurus (2) Benda bening dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya. (3) Benda gelap dapat meneruskan seluruh cahaya yang diterimanya. Pernyataan yang benar adalah … a. (1), (2), dan 3 b. (1) c. (1) dan (2) d. (1) dan (3) 2. Pemantulan yang terjadi pada permukaan kasar adalah … a. Pemantulan sempurna b. Pemantulan teratur c. Pemantulan baur d. Pemantulan terarah 3. Dalam hukum pemantulan disebutkan jika besar sudut pantul adalah … a. Sama dengan sudut datang b. Lebih kecil dari sudut datang c. Lebih besar dari sudut datang d. Tidak sama besar dengan sudut datang 4. Cermin yang biasa digunakan untuk bercermin pada umumnya adalah cermin … a. Cekung b. Cembung c. Datar d. Ganda 5. Gambar berikut ini yang menunjukkan sinar konvergen adalah … a.
b.
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
d. 6. Sebuah benda yang tingginya 20 cm diletakkan 15 cm di depan cermin cekung yang jarak fokusnya 10 cm. Jarak bayangan benda ke cermin adalah .... a. 15 cm b. 20 cm c. 25 cm d. 30 cm 7. Apabila jari-jari kelengkungan sebuah cermin cekung 20 cm, maka jarak fokus cermin tersebut adalah … a. 5 cm b. 7,5 cm c. 10 cm d. 40 cm 8. Benda terletak di depan cermin cekung dengan jarak 60 cm dan memiliki fokus 20 cm. Perbesaran bayangan yang terbentuk adalah … a. 3 kali b. 2 kali c. 1 kali d. ½ kali 9. Jalannya sinar pada cermin cekung adalah … a. F
b. O F
c.
F
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
d. F
O
10. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung jika benda berada di antara pusat dan fokus cermin adalah .... a. nyata, terbalik, diperbesar b. nyata, terbalik, sama besar c. maya, terbalik, diperbesar d. nyata, tegak, diperbesar 11. Sebuah benda yang berada di depan sebuah cermin, menghasilkan bayangan yang sifatnya maya, tegak, dan diperbesar 2 kali. Maka jenis cermin yang digunakan serta letak benda tersebut secara berturut-turut adalah … a. Cermin cembung ruang 4 b. Cermin cekung ruang 1 c. Cermin cekung ruang 2 d. Cermin cekung ruang 3 12. Bayangan yang terbentuk dari cermin datar adalah … a. Nyata, terbalik, sama besar b. Maya, tegak, sama besar c. Maya, terbalik, sama besar d. Nyata, tegak, sama besar 13. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung jika benda berada di antara pusat dan fokus cermin adalah .... a. nyata, terbalik, diperbesar b. nyata, terbalik, sama besar c. maya, terbalik, diperbesar d. nyata, tegak, diperbesar 14. Cermin cekung mempunyai fokus 12 cm. Jika perbesaran bayangan 4 kali lebih besar, maka jarak benda terhadap cermin adalah … a. 30 cm b. 20 cm c. 15 cm d. 10 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
15 Gambar berikut ini yang menunjukkan pemantulan baur yang sesuai adalah … a.
b.
c.
d.
B. Jawablah dengan singkat dan jelas soal – soal berikut ini ! 1. Apabila perbesaran sebuah cermin cekung 3 kali. Sebuah benda ditempatkan antara F dan pusat kelengkungan cermin. Jarak titik fokus cermin 30cm maka berapakah jarak bayangan benda ke permukaan cermin ? 2. Gambarkan bayangan yang dibentuk oleh lilin terhadap cermin datar berikut ini !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Kunci Jawaban A. Pilihan ganda 1. C
6. D
11. B
2. C
7. C
12. B
3. A
8. D
13. A
4. C
9. B
14. C
5. A
10. A
15. C
B. Essay 1.Diketahui : M = 3 kali ;f = 30 cm ; Ditanya : jarak bayangan (s’) Jawab :
M= s s s = 3s 1 1 1 = + f s s 1 1 1 = + 30 s 3s 1 3+1 = 30 3s 1 4 = 30 3s
3=
s = 40 cm s’ = 3s = 3x40 cm s’ = 120 cm 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177