FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA DALAM MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN ROROTAN KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Disusun Oleh : Indah Jamiatun Hasanah 1111101000001
PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
0
i
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT Skripsi, 14 Agustus 2015 Indah Jamiatun Hasanah, NIM : 1111101000001 Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Tahun 2015 107 halaman, 25 tabel, 3 bagan, 35 lampiran
ABSTRAK Posyandu merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang memudahkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya, terutama pada ibu hamil dan anak balita. Penimbangan balita setiap bulan sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya dalam memantau status gizi anak. Di Kelurahan Rorotan persentase cakupan penimbangan balita pada tahun 2014 sebanyak 77,7% balita yang ditimbang ke Posyandu, sedangkan dilihat dari indikator cakupan penimbangan balita ke Posyandu yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 85% (Kemenkes RI, 2014). Jenis penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional dengan tujuan untuk menganalisis hubungan faktor predisposisi, enabling dan reinforcing berdasarkan teori yang dikeluarkan oleh Lawrence W Green 1980 yaitu sebagai faktor-faktor untuk seseorang berperilaku. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita yang memiliki anak usia 6-59 bulan tinggal di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan tahun 2015, sedangkan sampel nya yaitu ibu yang mempunyai anak usia 6-59 bulan tinggal di Kelurahan Rorotan saat penelitian ini dilakukan. Analisis data melalui tahapan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel pengetahuan, sikap, jarak, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat dan dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu, dengan nilai Pvlue = (0,460), Pvlue = (0,868), Pvlue = (0,269), Pvlue = (0,937), Pvlue = (0,468), Pvlue = (0,061), Pvlue = (0,990), Pvlue = (0,443). Disarankan kepada Puskesmas Kelurahan Rorotan untuk lebih memberikan informasi seperti penyuluhan tentang tumbuh kembang anak, penimbangan dan cara membaca buku (KMS) Kartu Menuju Sehat, memberi pelatihan public speaking serta materimateri penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat dan memberikannya bekal, diharapkan dapat melakukan penyuluhan di masingmasing Posyandu yang kelolanya, dilakukannya advokasi untuk menambahkan penjelasan tentang makna garis ijo, kuning dan merah pada buku KMS. Referensi : 60 (1980-2015) Kata Kunci : Posyandu, Penimbangan, Balita ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM Undergraduate Thesis, 14 Agustus 2015 Indah Jamiatun Hasanah, NIM : 1111101000001 Factors relating to the behavior of mothers in their children to Posyandu weigh in Puskesmas Village Rorotan 2015 107 pages, 25 tables, 3 charts, 35 attachments
ABSTRACT Posyandu is one of healthcare unit that allows all people to check their health, include for pregnant woman and children under five. Weighings children under five is very important to do, because it‟s one way for monitoring children nutritional status. In 2014, child‟s weight percentage in Rorotan Village is 77,7%, whereas child‟s weight indicator Posyandu from government as much as 85% (Kemenkes RI, 2014). The research apply cross sectional research aims to analyze relationship between predisposing, enabling, and reinforcing factor based on Lawrence W. Green Theory in 1980 about person behave. The population is all mother who lives around region Puskesmas Rorotan and have children age 6-59 months. The amount of the sample is mother who have children age 6-59 month and lives around region Puskesmas Rorotan when this survey was conducted. Data analysis using univariate and bivariate with Chi-square test Results shows that there is a not significant relation between the variables of knowledge, attitude, distance, support from health provider, family support, friends support, teacher support, and cadre support with mother behavior for bring her children to posyandu, with Pvlue = (0,460), Pvlue = (0,868), Pvlue = (0,269), Pvlue = (0,937), Pvlue = (0,468), Pvlue = (0,061), Pvlue = (0,990), Pvlue = (0,443). For the next, Puskesmas Rorotan recommended to give more information especially about child development counseling, weighing, and how to read KMS, public speaking training and more lesson to empower cadres, so they can do counseling session for every mom who come in their Posyandu, and advocacy to explain definition line green, red, and yellow in KMS book. Reference : 60 (1980-2015) Keyword : IHC, Weighing, Toddler
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONAL DATA Nama
: Indah Jamiatun Hasanah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 26 November 1993
Agama
: Islam
Email
:
[email protected]
Alamat
: Dian Asri 2 Blok D 12 No 12 Cibinong, Bogor
PENDIDIKAN FORMAL 1998-1999
: TK Al-Mugni
1999-2005
: SDN Pabuaran I
2005-2008
: SMP Pest. Putri As-Syafi‟iyah 04
2008-2011
: MAN Cibinong
2011-2015
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, barang siapa yang bersungguh sungguh pasti akan mendapatkan nya. Alhamdulillah terimakasih banyak atas semua yang telah membantu saya dalam menyelesaikan SKRIPSI ini, SKRIPSI ini saya persembahkan untuk orang-orang yang SPECIAL terutama untuk kedua orang tua saya. Banyak pengalaman yang sudah saya dapatkan dalam menyusun SKRIPSI ini semoga semua dapat dijadikan pembelajaran khusus nya untuk saya pribadi dan temanteman yang akan membaca tulisan ini. -TERIMA KASIH-
vii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu” Alhamdulillahirobbil alamin, puji sukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan nikmat yang berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015”. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kebenaran agama Islam, dan telah menjadi suri tauladan bagi kita umatnya. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Amin. Dengan bekal pengetahuan, pengarahan serta bimbingan yang diperoleh selama perkuliahan penulis mencoba menyusun skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan terimakasih yang setulusnya kepada : 1. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus dosen pembimbing akademik. 2. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes selaku Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat. 3. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M. Si sebagai pembimbing I yang telah banyak memberikan masukan dan saran perbaikan terhadap skripsi ini.
viii
4. Ibu Dr. Ela Laelasari, SKM, M.Kes sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan saran perbaikan terhadap skripsi ini. 5. Para dosen-dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat dan dosen-dosen Peminatan Promosi Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat. 6. Bapak H. Turmudzi, Ibu Hj. Siti Salsiah selaku orang tuaku, Kepada kakaku Siti Aminah, dan adik-adiku Ilham Achmad Turmudzi dan Salma Al-fauziah yang selalu memberi dukungan nya hingga saya bisa mencapai jenjang pendidikan tingkat strata-1, nasehat serta doa yang selalu dipanjatkan demi kelancaran penyusunan skripsi ini. 7. Kak Ida Farida yang telah memberikan dukungan serta masukannya dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Kak Ami, dan Kak Septi yang telah memberikan dukungan dan bantuan nya untuk memperlancar dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Betti, Ayu, Ismi dzalva, Yourike aliya, dan April yang telah membantu saya saat pengambilan data skripsi ini. 10. Ka Arga yang udah bantu untuk membantu memeriksa penulisan dalam skripsi ini. 11. Bidan Iis, dan keluarga besar Gerai Sehat Rorotan LKC Dompet Dhuafa yang telah memberikan tempat, izin dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. 12. Kepala Puskesmas dr. Siti Maimunah, dan keluarga besar Puskesmas Kelurahan Rorotan yang telah mengizinkan saya untuk dapat melakukan penelitian diwilayah Rorotan.
ix
13. Ibu-ibu kader (bu Rina, bu dedeh, bu Pur, bu Vero dan bu Jueni) yang telah membantu saat pengambilan data mencari balita. 14. Warga Rorotan yang telah membantu saya dalam melakukan pengambilan data penelitian ini. 15. Temen-temen Kost Tulip indah n, miftah, mba jupe, sukma yang selalu memberikan dukungannya. 16. Temen-temen Promkes 2011 (nadra, iput, nurul, firna, rahma, uniq, farah, deis, karin, sugi, amri, munir, bakar, andam, fera, fuji). 17. Temanku Safira Hilwa terimakasih juga untuk dukungannya selama ini. Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT, penulis berharap semua kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran perbaikan dari pembaca. “Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu” Jakarta, 14 Agustus 2015
Penulis
x
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... i ABSTRAK ..................................................................................................... ii PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................... iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A.
Latar Belakang ............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C.
Pertanyaan Penelitian ................................................................... 7
D.
Tujuan Penelitian .......................................................................... 9
E.
F.
1.
Tujuan Umum ....................................................................... 9
2.
Tujuan Khusus ...................................................................... 10
Manfaat Penelitian ........................................................................ 12 1.
Peneliti selanjutnya ............................................................... 12
2.
Untuk Puskesmas Kelurahan Rorotan ................................... 12
3.
Untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat ....................... 13
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 14 A.
Posyandu ...................................................................................... 14
B.
Balita ............................................................................................ 22
C.
Kartu Menuju Sehat (KMS) ......................................................... 24
xi
D.
Penimbangan Balita ...................................................................... 25
E.
Tumbuh Kembang Anak .............................................................. 27
F.
Perilaku ......................................................................................... 30
G.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita ke Posyandu .................................................................................. 36
H.
Kerangka Teori ............................................................................. 42
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...... 43 A.
Kerangka Konsep ......................................................................... 43
B.
Definisi Operasional ..................................................................... 48
C.
Hipotesis ....................................................................................... 51
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 53 A.
Desain Penelitian .......................................................................... 53
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 53
C.
Populasi dan Sampel .................................................................... 54
D.
Instrumen Penelitian ..................................................................... 56
E.
Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................................. 57
F.
1.
Pengumpulan Data ................................................................ 57
2.
Pengolahan Data .................................................................... 58
Analisis Data ................................................................................ 59
BAB V HASIL ............................................................................................... 60 A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 60
B.
Analisis Univariat ......................................................................... 64
C.
Analisis Bivariat ........................................................................... 69
BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 78
xii
A.
Keterbatasan Penelitian ................................................................ 78
B.
Gambaran perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ...................................................................................... 78
C.
Hubungan Pengetahuan ibu balita dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 81
D.
Hubungan Sikap ibu balita dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 84
E.
Hubungan Jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 87
F.
Hubungan pembinaan dari tenaga kesehatan dengan Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................... 88
G.
Hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 90
H.
Hubungan dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ..................................... 91
I.
Hubungan dukungan toma dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu ............................................... 93
J.
Hubungan dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbangkan anaknya ke Posyandu .......................................... 94
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 98 A.
Simpulan ....................................................................................... 98
B.
Saran ............................................................................................. 99 1.
Bagi Masyarakat..................................................................... 99
2.
Bagi Puskesmas Kelurahan Rorotan ..................................... 100
xiii
3.
Bagi Peneliti Lain .................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 101 DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sistim Lima Meja di Posyandu ........................................................17 Tabel 4.1 Perhitungan Jumlah Sampel .............................................................55 Tabel 4.2 Kode .................................................................................................57 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan umur di Kelurahan Rorotan ..............................................................................................................61 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kelurahan Rorotan ............................................................................................62 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di Kelurahan Rorotan ............................................................................................62 Tabel 5.4 Nama Posyandu di Kelurahan Rorotan ..............................................63 Tabel 5.5 Sistem Kewaspadaan Dini Nasional Kecamatan Cilincing tahun 2014 .............................................................................................................................64 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 .............................................................................................................................65 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ...................................................................................................................65 Tabel 5.8 Distribusi frekuensi sikap ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 .............................................................................................................................66 Tabel 5.9 Distribusi frekuensi Jarak ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................66 Tabel 5.10 Distribusi frekuensi pembinaan dari tenaga kesehatan dalam penimbangan balita ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 .................................................................................67 Tabel 5.11 Distribusi frekuensi keluarga dalam penimbangan balita ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ...........67
xv
Tabel 5.12 Distribusi frekuensi dukungan teman dalam penimbangan balita ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 .............................................................................................................................68 Tabel 5.13 Distribusi frekuensi dukungan toma dalam penimbangan balita ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 .............................................................................................................................68 Tabel 5.14 Distribusi frekuensi dukungan kader dalam penimbangan balita ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 .............................................................................................................................69 Tabel 5.15 Hubungan antara Pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................70 Tabel 5.16 Hubungan antara Sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................71 Tabel 5.17 Hubungan antara Jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................72 Tabel 5.18 Hubungan antara pembinaan oleh tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ...............73 Tabel 5.19 Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................74 Tabel 5.20 Hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................75 Tabel 5.21 Hubungan antara dukungan toma dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................76 Tabel 5.22 Hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 ..............................................77
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.2 Kerangka Teori ...............................................................................42 Bagan 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .....................................................................1 Lampiran 2 Output data spss ............................................................................7 Lampiran 3 Register Posyandu Balita ...............................................................27 Lampiran 4 Foto Pengambilan Data dan Kegiatan Posyandu ............................35 Lampiran 5 Surat Izin Penelitian ........................................................................36
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang seorang anak dapat dikontrol sejak dini, pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan sejak awal untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) (Syafrudin dkk, 2009). Pertumbuhan pada balita dapat dipantau melalui penimbangan berat badan anak setiap bulan (Kemenkes RI, 2013). Pemantauan pertumbuhan balita yang dilakukan setiap bulan menunjukkan bahwa persentase balita umur 6-59 bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir cenderung meningkat dari 25,5% (2007), 23,8 % (2010) menjadi 34,3 % (2013) (Kemenkes RI,2013). Jumlah anak balita yang berstatus gizi baik masuk kepada posisi rawan terus meningkat mengikuti pertambahan usia, 21,3% anak balita masuk kedalam kategori rawan dan dari 21,3% balita tersebut ada 10% balita sangat rawan untuk menjadi status rendah (gizi kurang) oleh karena itulah sangat diperlukan perbaikan gizi yang bersifat preventif (Basuri, 2011) . Menurut Kemenkes tahun 2015 terdapat hubungan antara balita yang ditimbang dengan status gizi buruk dan kurang. Balita yang ditimbang tidak teratur memiliki resiko 1,5 kali mengalami gagal tumbuh dibandingkan yang ditimbang teratur (Ramadini, 2013). Pelaksanaan penimbangan pada balita dapat dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu merupakan salah satu bentuk 1
2
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari,
oleh,
untuk,
bersama
masyarakat
dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memiliki tujuan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBA) (Kemenkes RI, 2013). AKBA di Indonesia mengalami penurunan yaitu antara tahun 2003 sampai 2012 dari 46/1.000 menjadi 40/1.000 kelahiran hidup (BPS, 2012). Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKBA yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140 per 1.000 kelahiran hidup, tinggi dengan nilai 71-140 per 1.000 kelahiran hidup, sedang dengan nilai 20-70 per 1.000 kelahiran hidup, dan rendah dengan nilai < 20 per 1.000 kelahiran hidup. Artinya untuk Indonesia sendiri masuk kedalam kategori sedang (BPS, 2012). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah menetapkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu 1) Meningkatkan Umur Harapan Hidup menjadi 72 tahun, 2) Menurunkan AKB menjadi 24 per 1000 Kelahiran Hidup (KH), 3) Menurunkan AKI menjadi 118 per 100 ribu KH dan 4) Menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek menjadi 32% (Kemenkes RI, 2010). Untuk mencapai sasaran RPJMN 2010-2014 bidang kesehatan, pemerintah telah menetapkan rencana strategi
2010-2014 yang dibuat
oleh Kementrian Kesehatan yaitu dengan menetapkan indikator 1) Balita
3
ditimbang berat badannya (D/S), 2) Balita gizi buruk mendapat perawatan (Kemenkes RI, 2010). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Nigeria tahun 2011 yaitu menunjukkan bahwa 23,6% anak stunting, dan 22,0% anak gizi kurang. Analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor penentu signifikan dari gizi buruk adalah jenis kelamin dan usia anak, pendidikan dan indeks massa tubuh ibu, asupan kalori dari rumah tangga, akses ke air dan keberadaan toilet rumah tangga (Olanrewaju dkk, 2011). Penelitian di daerah kumuh perkotaan Bhubaneswar Odisha India, melibatkan anak-anak dari kelompok usia (3-9 tahun) selama tahun 20132014, hasil penelitiannya yaitu 57,4% anak stanting, dan 45,4% anak gizi kurang. Faktor-faktor penentu ini disebabkan dari urutan kelahiran anak, periode inisiasi menyusui, pendidikan ibu, dan fasilitas toilet di rumah tangga (Panigrahi dkk, 2014). Selain itu berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Darussalam kecamatan Medan tahun 2013 untuk partisipasi ibu menimbang balita ke Posyandu masih rendah 39,7% (Hindu dkk, 2013). Terdapat juga penelitian yang dilakukan di Kabupaten Sragen yaitu untuk keaktifan ibu menimbangkan balita ke Posyandu sebagian besar tidak aktif sebanyak 52,4%. DKI Jakarta estimasi jumlah balita pada tahun 2013 sebanyak 863,999 dari jumlah tersebut hanya 179,887 balita ditimbang, terdapat selisih 684,112 balita yang memiliki kemungkinan untuk tidak terdeteksi, terdapat balita gizi buruk atau gizi kurang. Selain itu di tahun 2014 dari
4
jumlah balita 836.594 tersebut, balita yang ditimbang sebanyak 556.267 (66,5%) (Kemenkes RI, 2015). Balita yang ditimbang masih belum mencapai target pemerintah 85% (Kemenkes RI, 2014). Menurut data Riskesdas Provinsi DKI Jakarta 2013 salah satu indikator yang dapat digunakan untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sesuai dengan kriteria PHBS yang ditetapkan oleh Pusat Promkes pada tahun 2011, yaitu penimbangan balita. Proporsi PHBS di Jakarta Utara 49,9% merupakan terendah kedua dari Kepulauan Seribu 38,8% (Kemenkes RI, 2013). Secara umum dapat dikatakan bahwa masalah gizi pada anak berusia balita di DKI Jakarta adalah akut masalah tersebut terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Proporsi gizi buruk anak berusia kurang dari lima tahun (balita) di DKI Jakarta mengalami stagnan pada angka sekitar 2,8 persen (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan hasil Proporsi status gizi balita BB/U menurut Kabupaten/Kota, pada Riskesdas di Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 yaitu didapatkan Jakarta Utara 3,5% untuk status gizi buruk balitanya yang artinya bahwa tertinggi kedua setelah Jakarta Barat 4,3%. Selain itu status gizi baik Jakarta Utara 75,0% merupakan terendah pertama dibandingkan Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu yang memiliki status tertinggi 83,9% (Kemenkes RI, 2013). Jakarta Utara memiliki enam kecamatan, salah satunya yaitu kecamatan Cilincing. Kecamatan Cilincing merupakan kecamatan yang memiliki Kelurahan terbanyak dibandingkan kecamatan yang lain.
5
Berdasarkan hasil sensus penduduk kecamatan Cilincing memiliki jumlah penduduk tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya dengan jumlah 391.544 penduduk (BPS, 2013). Wilayah kerja Puskesmas kecamatan Cilincing membawahi 10 Kelurahan yaitu Semper Timur, Semper Barat I, Semper Barat II, Semper Barat III, Kalibaru, Sukapura, Rorotan, Marunda, Cilincing I dan Cilincing II. Kelurahan Rorotan pada tahun 2014 untuk cakupan penimbangan merupakan terendah dari kelurahan-kelurahan lain sebanyak 64,07% dengan cakupan tertinggi yaitu Kelurahan Semper barat I sebanyak 98,23% (Puskesmas Kecamatan Cilincing, 2014) . Perilaku adalah suatu tindakan yang mempunyai frekuensi, lama dan tujuan khusus baik yang dilakukan secara sadar maupun tanpa sadar (Green, 1980). Perilaku kadarzi pada keluarga yang memiliki balita 6-59 bulan adalah salah satunya menimbang balita secara teratur (Kemenkes RI, 2007). Cakupan penimbangan balita dapat diukur dengan frekuensi kunjungan balita untuk menimbang berat badan secara rutin enam bulan terakhir (Kemenkes RI, 2015). Ibu merupakan bagian dari keluarga balita berperan sebagai orang yang mengandung, melahirkan, menyusui, dan mengasuh memberikan pengaruh besar terhadap tumbuh kembang balita (Rahmadini dkk, 2013). Puskesmas kelurahan Rorotan merupakan satu-satunya Puskesmas yang ada di wilayah kelurahan Rorotan. Kelurahan Rorotan memiliki jumlah penduduk 44.360 jiwa. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, di
6
Kelurahan Rorotan hanya 76,9% balita yang mau menimbang berat badan ke Posyandu. Hal ini masih belum memenuhi indikator cakupan penimbangan di Posyandu pada tahun 2014 yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 85% (Kemenkes RI, 2014). Balita yang ditimbang tersebut, dapat dilihat juga bahwa balita yang naik timbangannya sebanyak 1336 artinya, hanya 55,4% balita yang memiliki peningkatan pada cakupan penimbangannya. Terkait hal tersebut maka pengaruh dari permasalahan yang ada apabila setiap balita tidak diperhatikan pemantauan tumbuh kembangnya akan berdampak kepada permasalahan gizi. Pada tahun 2014 di wilayah Rorotan didapatkan bahwa terdapat 19 balita yang memiliki hasil penimbangan dibawah garis merah, atau dapat disebut dengan balita BGM dan terdapat 1 balita mengalami gizi buruk. Hal inilah yang membawa peneliti untuk tertarik mengangkat topik penelitian yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.
B. Rumusan Masalah Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, di Kelurahan Rorotan hanya 76,9% balita yang mau menimbang berat badannya ke Posyandu. Ini masih belum memenuhi indikator cakupan penimbangan pada tahun 2014 yaitu 85% (Kemenkes RI, 2014). Di Rorotan pada tahun 2014 juga
7
didapatkan bahwa terdapat 19 balita yang memiliki hasil penimbangannya dibawah garis merah (BGM) dan terdapat 1 balita mengalami gizi buruk. Hal inilah yang membawa peneliti untuk tertarik mengangkat topik penelitian yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.
C. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana gambaran perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 2. Bagaimana gambaran pengetahuan pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 3. Bagaimana gambaran sikap pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 4. Bagaimana gambaran jarak Posyandu pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 5. Bagaimana gambaran pembinaan dari tenaga kesehatan pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja
8
Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 6. Bagaimana gambaran dukungan keluarga pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 7. Bagaimana gambaran dukungan teman pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 8. Bagaimana gambaran dukungan tokoh masyarakat pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 9. Bagaimana gambaran dukungan kader pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 10. Bagaimana hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 11. Bagaimana hubungan sikap dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 12. Bagaimana hubungan jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?
9
13. Bagaimana hubungan pembinaan dari tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 14. Bagaimana hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 15. Bagaimana hubungan dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 16. Bagaimana hubungan dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015? 17. Bagaimana hubungan dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015?
D. Tujuan 1. Tujuan Umum Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.
10
2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya gambaran perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 b. Diketahuinya gambaran pengetahuan pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 c. Diketahuinya gambaran sikap pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 d. Diketahuinya gambaran jarak Posyandu pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 e. Diketahuinya gambaran pembinaan dari tenaga kesehatan pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 f. Diketahuinya gambaran dukungan keluarga pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 g. Diketahuinya gambaran dukungan teman pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015
11
h. Diketahuinya gambaran dukungan tokoh masyarakat pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 i. Diketahuinya gambaran dukungan kader pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 j. Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 k. Diketahuinya hubungan sikap dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 l. Diketahuinya hubungan jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 m. Diketahuinya hubungan pembinaan dari tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 n. Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja
12
Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 o. Diketahuinya hubungan dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 p. Diketahuinya hubungan dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 q. Diketahuinya hubungan dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.
E. Manfaat Penelitian 1. Peneliti selanjutnya Sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan data pembanding pada penelitian dengan topik yang sama. 2. Untuk Puskesmas Kelurahan Rorotan Sebagai bahan masukan kepada pihak Puskesmas agar data dan hasil yang didapatkan sebagai bahan pertimbangan perencanaan program selanjutnya.
13
3. Untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat Sebagai pengembangan keilmuan Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.
F. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini
yaitu
untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
berhubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015. Dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Mei-Agustus 2015 Penelitian sifatnya kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu ibu rumah tangga yang memiliki anak usia 6-59 bulan tinggal di wilayah Kelurahan Rorotan Jakarta Utara tahun 2015.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Posyandu memiliki kegiatan-kegiatan didalamnya yaitu terbagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan (Kemenkes RI, 2012). 1. Kegiatan utama Kegiatan utama yang dilakukan oleh masing-masing Posyandu diantaranya yaitu Keluarga
pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan
Berencana,
pelayanan
Imunisasi,
pelayanan
dan
pemeriksaan gizi, pencegahan dan penanggulangan diare. 2. Kegiatan pengembangan/pilihan, Masing-masing
Posyandu
dapat
menambah
kegiatan
baru
disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan oleh pemerintah. hal ini apabila dilaksanakan pada masing-masing Posyandu maka Posyandu tersebut dinamakan dengan Posyandu Terintegrasi. Berikut adalah contoh-contoh kegiatan tambahan yang dilakukan oleh Posyandu Terintegrasi. a. Bina Keluarga Balita (BKB) b. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
14
15
c. Bina Keluarga Lansia (BKL) d. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) e. berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya. Keberadaan Posyandu memang sangat penting terutama bagi masyarakat. Disini dijelaskan bahwa terdapat 2 (dua) manfaat yang dapat dirasakan dengan keberadaan Posyandu sendiri yang dilihat dari sisi Masyarakat dan dari sisi kader kesehatan (Kemenkes RI, 2012). 1. Manfaat Posyandu bagi Masyarakat a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita. b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk. c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A. d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap. e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT). f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe). Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak. g. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas. h. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan anak balita.
16
2. Manfaat Posyandu bagi Kader Kesehatan a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap. b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu. c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan. d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu (Kemenkes, 2012).
Posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh kader Posyandu. Posyandu buka satu kali dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan. Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut dapat di salah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RW/RT/ dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan digerakan oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan Posyandu minimal jumlah kader adalah 5 orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh
17
Posyandu, yakni yang mengacu pada sistim 5 langkah. Kegiatan yang dilaksanakan pada setiap langkah serta para penanggung jawab pelaksanaannya secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut.
Tabel 2.1 Sistim Lima Meja di Posyandu Meja/ Langkah Pertama Kedua Ketiga
Keempat Kelima
Pelayanan
Pelaksanaan
Pendaftaran Penimbangan Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) Penyuluhan Pelayanan Kesehatan
Kader Kader Kader
Kader Petugas kesehatan dan sektor terkait bersama kader
Kader Posyandu adalah anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela (Kemenkes RI, 2011). Fasilitasi Penyelenggaraan Posyandu (Tugas kader Posyandu) sebagai berikut (Kemenkes RI, 2012).
1. Sebelum hari buka Posyandu, antara lain: a. Memastikan data sasaran seperti jumlah bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, PUS, dan WUS. b. Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui pertemuan warga setempat, sarana ibadah, dan lainlain. c. Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu. d. Mempersiapkan sarana dan prasarana Posyandu. e. Melakukan pembagian tugas antar kader.
18
f. Berkoordinasi dengan petugas kesehatan, tim penggerak PKK Desa, dan petugas lainnya. g. Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan dan PMT pemulihan jika diperlukan.
2. Pada hari buka Posyandu, antara lain: a. Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu. b. Melaksanakan
penimbangan
balita
dan
ibu
hamil
yang
berkunjung ke Posyandu. c. Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS. d. Mencatat hasil penimbangan dan pengukuran di buku KIA atau KMS dan mengisi buku register Posyandu. e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan serta hasil rujukan kasus balita dan ibu hamil berisiko. f. Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dan KB sesuai kewenangannya. g. Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas kesehatan melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut (Kemenkes RI, 2012).
3. Di luar hari buka Posyandu, antara lain: a. Mengadakan pemutakhiran data sasaran Posyandu: ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui, serta bayi dan anak balita.
19
b. Membuat diagram batang (balok) SKDN tentang jumlah semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku KIA, jumlah balita yang datang pada hari buka Posyandu, dan jumlah balita yang timbangan berat badannya naik. c. Melakukan tindak lanjut terhadap 1) Sasaran yang tidak datang. 2) Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan. d. Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke Posyandu saat hari buka. e. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan (Kemenkes RI, 2012).
Sebagai fasilitator Posyandu, fasilitasi yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan Posyandu. 2. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan Posyandu (Kemenkes RI, 2012).
a. Melakukan analisis masalah pelaksanaan program berdasarkan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa/kelurahan
20
b. Meningkatkan
kapasitas
kader
agar
terampil
menyelenggarakan Posyandu. c. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu. d. Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
dan
Keluarga
Berencana di langkah 5 hanya diselenggarakan satu kali sebulan.
Menyelenggarakan
penyuluhan
dan
konseling
kesehatan, KB, dan gizi kepada pengunjung Posyandu dan masyarakat luas. e. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi,
gotong
royong, dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan Posyandu. f. Melakukan bimbingan dan pembinaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan dan kinerja kader Posyandu secara berkesinambungan. g. Menganalisis hasil kegiatan Posyandu, melaporkan hasilnya kepada Puskesmas, Pokjanal Posyandu, menginformasikan kepada Lurah/Kepala Desa serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan kebutuhan Posyandu (Kemenkes RI, 2012).
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama. Dengan demikian, pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, telah dikembangkan metode dan alat telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama telaah kemandirian Posyandu. Tujuan telaahan
21
adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu yang secara umum dibedakan atas 4 (empat) tingkatan sebagai berikut :
1. Posyandu Pratama Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang.
2. Posyandu Madya Posyandu
Madya
adalah
Posyandu
yang
sudah
dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari 50%.
3. Posyandu Purnama Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
4. Posyandu Mandiri Posyandu Mandiri
adalah Posyandu
yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
22
jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu (Kemenkes RI, 2006).
B. Balita Balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih populer dengan anak usia dibawah lima tahun (Muaris, 2006). Pada anak balita usia 6-59 bulan, masa ini adalah masa dimana anak mulai bisa melakukkan
penyesuaian
sepanjang
rentan
hidup
yaitu
dengan
mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis, berhitung, mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata nilai belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya, membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum, dan mencapai kebebasan pribadi (Syafrudin „dkk‟, 2009). Mengacu dari berbagai hasil penelitian, pemilihan intervensi gizi didasarkan pada intervensi yang telah terbukti “cost effective”. Terdapat 3 kelompok kegiatan gizi, yaitu kegiatan peningkatan (promotif) yang bertumpu pada kegiatan pemberdayaan dan pendidikan gizi masyarakat, kegiatan pencegahan (preventif) agar anak gizi kurang tidak menjadi gizi buruk, dan kegiatan pemulihan (kuratif) yaitu tatalaksana kasus gizi buruk.
23
Kegiatan promotif adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di tingkat masyarakat oleh masyarakat dan petugas. Kegiatannya meliputi pemantauan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling tentang pemberian makanan bayi adan anak, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan, pemberian tablet tambah darah kepada ibu hamil, promosi garam beriodium, pelacakan dan tindak lanjut kasus gizi buruk (Kemenkes RI, 2013). 1. Promosi kesehatan pada anak balita a. Pemeriksaan dan penimbangan anak dilaksanakan setiap bulan untuk menjamin kesehatan, perkembangan termasuk kecerdasan dan pertumbuhan anak. b. Berikan anak balita satu kapsul vitamin A takaran tinggi setiap 6 bulan untuk mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A. c. Berikan anak balita sayuran dan buah-buahan berwarna untuk mencegah kebutaan. d. Berikan oralit pada anak balita yang terkena penyakit mencret atau diare. e. Anak yang menderita diare tetap memerlukan makanan, oleh karena itu jangan dipuasakan. f. Berbicara, bermain dan memperlihatkan kasih sayang penting bagi pertumbuhan jasmani, mental dan emosi anak. g. Anak balita yang tumbuh dan berkembang yang baik akan menjamin kelangsungan hidup yang lebih besar sehingga
24
menimbulkan rasa tentram pada peserta KB testari (Syafrudin dkk, 2009).
C. Kartu Menuju Sehat (KMS) Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya, KMS harus disimpan oleh ibu balita dirumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas kesehatan, termasuk bidan dan dokter. KMS-Balita menjadi alat yang bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan anak. Penggunaan KMS balita yaitu sebagai bahan penunjang petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya. Isi dari KMS sendiri adalah catatan penting
tentang
pertumbuhan,
perkembangan
anak,
imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI Eksklusif, makanan pendamping ASI, pemberian makanan dan rujukan ke Puskesmas atau Rumah Sakit (RS) (Prasetyawati, 2012). 1. Manfaat KMS Balita a. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi pertumbuhan, perkembangan,
25
pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan, pemberian ASI Eksklusif, dan makanan pendamping ASI. b. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak. c. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan layanan kesehatan dan gizi. 2. KMS balita dapat berguna apabila memperhatikan syarat berikut. a. Penimbangan dan deteksi tumbuh kembang balita dilakukan tiap bulan. b. Semua kolom isian dengan benar. c. Semua keadaan kesehatan dan gizi anak dicatat dalam KMS balita. d. Kader dan petugas kesehatan selalu memperhatikan hasil penimbangan (Prasetyawati, 2012).
D. Penimbangan Balita Penimbangan bulanan anak balita merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan di setiap pelaksanaan Posyandu. Hasil penimbangan ini merupakan suatu indikator bagi ibu-ibu dalam mengetahui apakah anaknya ini sehat atau tidak, dan ini pun dapat mempengaruhi perilaku ibu-ibu dalam penimbangan berikutnya.
26
Komisi teknik perbaikan menu makanan rakyat mengemukakan bahwa tujuan dari penimbangan bulanan adalah : 1. Untuk mengetahui keadaan gizi anak balita dengan memeperhatikan berat badan anak tetap, naik atau menurun dengan memperhatikan berat badan anak tetap, naik atau menurun dengan melakukan penimbangan berat badan melalui perbandingan terhadap tabel berat badan dan umur. 2. Untuk lebih meyakinkan ibu-ibu mengerti pentingnya hubungan makanan dengan kesehatan anak (Depkes RI, 1978) dalam (Hutanggalung, 1992) Penimbangan balita setiap bulan sangat diperlukan. Pada Riskesdas 2013, informasi tentang pemantauan pertumbuhan anak diperoleh dari frekuensi penimbangan anak umur 6-59 bulan selama enam bulan terakhir. Idealnya dalam enam bulan anak balita ditimbang minimal enam kali (Kemenkes RI, 2015). Frekuensi penimbangan ≥ 4 kali sedikit menurun pada tahun 2013 (44,6%) dibanding tahun 2007 (45,4%). Anak umur 6-59 bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir meningkat dari 25,5 persen (2007) menjadi 34,3 persen (2013). Sementara itu menurut Purnawan Junadi dan kawan-kawan dalam bukunya program usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) di dalam Posyandu
mengemukakan
bahwa
dilihat
dari
sudut
pelaksanaan
programnya, tujuan UPGK adalah untuk tercapainya keadaan gizi yang baik, melaui tujuan antara lain yaitu perubahan perilaku. Ada 2 perilaku penting yang menjadi sasaran pertama yaitu perilaku membawa anaknya
27
ke Posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang anaknya melalui penimbangan, tempat memperoleh informasi serta pertolongan yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan gizi dan kesehatan nya, dan yang kedua adalah perilaku pemberian penggunaan makanan bergizi yang akan menjamin gizi tetap baik (Junaedi, Purnawan dkk ) dalam (Hutanggalung, 1992).
E. Tumbuh Kembang Anak 1. Definisi Tumbuh Kembang Anak Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan anak dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu : a. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
28
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Syafrudin dkk, 2009). 2. Proses Tumbuh Kembang Anak Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terdiri atas dua proses yang tidak bisa dipisahkan karena saling mempengaruhi yaitu proses pertumbuhan ditandai dengan semakin besarnya ukuran tubuh (berat, tinggi badan, lingkaran lengan atas, dan lainnya) dan proses yang ditandai dengan bertambahnya kemampuan anak (koordinasi gerakan, bicara, kecerdasan, pengendalian perasaan, interaksi dengan orang lain, dan sebagainya). Kedua proses ini perlu diikuti secara teratur agar dapat mengetaui pertumbuhan dan perkembangan anak (Syafrudin dkk, 2009). 3. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak a. Pertumbuhan Anak Terdapat berbagai cara untuk mengikuti pertumbuhan anak secara teratur. Salah satu yang dapat dilakukan secara mudah adalah dengan memantau berat badan anak menurut tinggi badannya, pengukuran ini adalah salah satu cara untuk mengetahui status gizi anak. b. Perkembangan Anak Perkembangan seorang anak menurut kemampuannya dapat dikelompokan dalam 4 aspek, yaitu :
29
1) Kemampuan gerak dasar : yaitu kemampuan melakukkan gerakan yang tampak jelas, misalnya berjalan, berlari, melompat. 2) Kemampuan gerak halus : yaitu kemampuan melakukan gerakan halus yang memerlukan kecermatan dan koordinasi gerakan
otot
kecil,
misalnya
mengkancingkan
baju,
mengedipkan mata. 3) Kemampuan berbicara, berbahasa dan kecerdasan : yaitu kemampuan
mengungkapkan
perasaan,
keinginan
dan
pendapat melalui kata-kata, mengerti dan memahami perkataan orang lain, serta kemampuan berfikir. 4) Kemampuan bergaul dan mandiri : yaitu kemampuan berteman, mengenal sopan santun, mengikuti peraturan, dan memenuhi kebutuhan sendiri (Syafrudin dkk, 2009). 4. Penilaian Keadaan Tumbuh Kembang Anak Keadaan tumbuh kembang dapat dinilai dalam empat macam aspek yaitu : a. Penilaian pola tumbuh kembang dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik, yaitu corak normal atau corak yang tidak normal misalnya kelainan kepala. b. Penilaian proses tumbuh kembang dilakukan dengan cara pemeriksaan antropometri secara berkala. Anak yang normal akan mengikuti kurva tumbuh kembang secara mantap dalam persentil yang kira-kira sama, terutama tinggi badan. Suatu penyimpangan
30
dari kurva normal adalah suatu indikator terhadap adanya kelainan atau sakit atau kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi. Penyimpangan menjurus kebawah merupakan lintas sentil kebawah untuk berat merupakan indikator yang disebut tumbuh terlambat, terlambat, dan berhenti. c. Penilaian posisi anak yaitu normal atau tidak. Untuk tinggi dan berat badan diperoleh dari hasil tumbuh kembang pada suatu waktu. d. Keadaan gizi merupakan bagian dari tumbuh kembang (Syafrudin dkk, 2009).
F. Perilaku Terdapat dua pandangan terkait definisi perilaku itu sendiri yaitu dapat dilihat dari sudut biologis, dan psikologis. Dari segi biologis definisi perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organsime (makhluk hidup) yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia berperilaku, karena punya aktifitas masing-masing. Perilaku (manusia) adalah semua tindakan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung dan yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Dari segi psikologis menurut Skiner (1938) dalam (Maulana, 2009), perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Definisi perilaku kesehatan adalah respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berhubungan dengan sakit dan penyakit,
31
sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respon sangat bergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku (Maulana, 2009). Dalam ilmu perilaku kesehatan, terdapat beberapa teori tentang faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku seseorang salah satunya yaitu teori Lawrence W Green. Menurut Lawrence W. Green Pendidikan merupakan bagian tak terpisahkan dari penentuan terbaik untuk proses perubahan perilaku. Definisi perilaku menurut Lawrence Green adalah suatu tindakan yang mempunyai frekuensi, lama dan tujuan khusus baik yang dilakukan secara sadar maupun tanpa sadar. Agar lebih mudah, disini penulis mencoba untuk menjelaskan faktor-faktor penyebab perilaku menurut Lawrence W. Green, 1980. Menurutnya terdapat tiga jenis yang berbeda penyebab seseorang atau individu berperilaku yaitu dari faktor (Predisposing) predisposisi, (Enabling) pemungkin, dan (Reinforcing) penguat. Faktor predisposisi merupakan faktor utama pembentuk perilaku berdasarkan motivasi seperti pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan nilainilai. Faktor pendukung merupakan faktor pembentuk perilaku yang membuat
motivasi
untuk
melakukan
perubahan
perilaku
seperti
keterampilan pribadi, dan sumber informasi. Faktor penguat adalah faktor
32
selanjutnya dalam pembentuk perilaku yang menyediakan hadiah, dorongan, dan hukuman untuk membentuk perilaku, apakah perilaku tersebut dapat terbentuk atau tidak seperti keuntungan mendapatkan hadiah. Teori yang telah dicetuskan oleh Lawrence W. Green pada tahun 1980 memiliki konsep terkait perencanaan program-program pendidikan kesehatan yang mengarah kepada upaya pragmatik mengubah perilaku kesehatan dibandingkan dengan pengembangan teoritis. Teori ini menganalisa kebutuhan-kebutuhan kesehatan masyarakat dengan lima analisa yang berbeda yaitu secara sosial, epidemiologi, perilaku, pendidikan, dan administrasi. Kelima analisa tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan penilaian terhadap individu. Dikatakan juga bahwa menurut Lawrence W. Green terdapat dua faktor penentu masalah kesehatan yang dapat dilihat dari faktor lingkungan dan bukan faktor lingkungan (Nadra, 2012). Adapun faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan untuk seseorang berperilaku sebagai berikut : 1. Predisposisi (Predisposing) Pada faktor ini terdapat beberapa variabel untuk mendukung adanya perilaku yaitu ilmu pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilainilai dan persepsi yang berhubungan dengan motivasi individu atau kelompok dalam bereaksi atau bertindak. Pada umumnya kita berfikiran bahwa faktor predisposisi sebagai faktor personal yang setiap individu atau kelompok membawa pengalaman edukasinya.
33
Namun dalam hal tersebut memiliki pengaruh juga terhadap perilaku yang berdampak kepada kesehatannya. Selain itu terdapat faktor demografi seperti status sosial ekonomi, usia, jenis kelamin, dan ukuran keluarga. Pada faktor tersebut juga merupakan bagian dari faktor predisposisi yang secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap program pendidikan kesehatan. 2. Pemungkin (Enabling) Pada faktor ini variabel yang berperan untuk seseorang memungkinkan dapat berperilaku yaitu dengan adanya sumber daya. Sumberdaya disini diantaranya yaitu terdapatnya fasilitas pelayanan kesehatan, adanya tenaga kesehatan yang memadai, sarana pendidikan seperti sekolah, klinik atau yang lainnya. Selain itu faktor pendukung untuk adanya kemungkinan perilaku itu berjalan dengan baik yaitu dengan adanya akses yang mudah untuk masyarakat mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan dari sumber biaya yang terjangkau, terdapatnya transportasi untuk ke pelayanan kesehatan, jam buka fasilitas yang hingga mencapai 24 jam, dan lain sebagainya. 3. Penguat (Reinforcing) Faktor penguat merupakan faktor dimana pada setiap individu mendapatkan dukungan dari lingkungannya untuk berperilaku. Seperti contohnya pada perilaku ibu memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya apakah hal tersebut sang ibu mendapatkan dukungan penuh
34
dari kelauarga atau suami. Sumber dukungan ini tentu saja bervariasi tergantung pada tujuan dan jenis programnya.
Faktor predisposisi : Pengetahuan Kepercayaan Nilai Sikap (variabel demografi terpilih)
6
1
Faktor pemungkin : Ketersediaan sarana kesehatan
2
Akses menuju kesarana kesehatan Komitmen dan prioritas pemerintah/masyarakat
5
Permasalah perilaku yang spesifik
Kemampuan tenaga kesehatan 3 4
Faktor penguat : Keluarga Teman Guru Pengusaha Tenaga kesehatan
(Bagan 2.1 Teori Lawrence W. Green, 1980)
35
Menururt Lawrence Green dalam buku “Health Education Planning a diagnostic Aprproach” tahun 1980 dijelaskan bahwa maksud dari faktorfaktor penentu untuk seseorang berperilaku sesuai pada bagan 2.1 yaitu berawal dari faktor predisposing (predisposisi) seperti (pengetahuan, kepercayaan, nilai, sikap dan variabel demogafi) dan untuk faktor keduanya dari faktor pemungkin (Enabling) (ketersediaan pelayanan kesehatan, ketersediaan akses ke pelayanan kesehatan, prioritas dan komitmen pemerintah/masyarakat, kemampuan tenaga kesehatan) kedua faktor tersebut dapat menjadi penentu faktor-faktor perilaku yang menyebabkan timbulnya masalah perilaku kesehatan. Permasalahan perilaku kesehatan dapat juga mempengaruhi timbulnya faktor ketiga yaitu Reinforcing (Penguat) (keluarga, teman, guru, employer, tenaga kesehatan) begitu sebaliknya faktor penguat ini juga dapat mempengaruhi tentang permasalahan perilaku kesehatan untuk tetap berperilaku sehat atau sakit. Selanjutnya, faktor penguat juga memiliki hubungan tidak langsung dengan faktor predisposisi yang mana pada faktor
penguat
contohnya
keberadaan
keluarga
dapat
memiliki
kemungkinan untuk tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh responden bisa
jadi
responden
tersebut
memiliki
pengetahuan
berdasarkan
pengalaman dari keluarganya. Untuk yang terakhir yaitu faktor pemungkin yang memiliki hubungan tidak langsung kepada faktor predisposisi dengan contoh keberadaan akses menuju pelayanan kesehatan apabila jauh maka kemungkinan dapat berpengaruh juga dengan niat responden untuk pergi ke pelayanan kesehatan.
36
G. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Balita ke Posyandu 1. Pengetahuan Ibu Berdasarkan teori dari Lawrence W. Green tahun 1980 telah dijelaskan bahwa peningkatan pengetahuan tidak selalu menjadi penyebab dari perubahan perilaku seseorang, tetapi sangat berkaitan dengan penentu awal untuk seseorang berperilaku. Pengetahuan kesehatan adalah suatu kemungkinan baik yang sangat penting sebelum perilaku sehat seseorang terbentuk, tetapi perilaku kesehatan yang diinginkan berkemungkinan untuk tidak terjadi, kecuali jika seseorang menerima suatu isyarat yang cukup kuat untuk memotivasi mereka untuk tidak dalam pengetahuannya. Sesuai penelitian yang telah dilakukan oleh Reihana dkk tahun 2014 yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan partisipasi ibu untuk menimbang balita ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Heriani tahun 2010 yaitu tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan frekuensi kunjungan balita ke Posyandu. 2. Sikap Ibu Sikap adalah salah satu kata samar namun yang paling sering digunakan dalam ilmu perilaku (Green, 1980). Untuk singkatnya, terdapat dua definisi yang dikombinasikan menutupi elemen pokok sikap. Mucchielli mendefinisikan “sikap yaitu sebagai kecenderungan fikiran atau perasaan yang stabil terhadap suatu objek tertentu, seseorang atau situasi”. Sedangkan menurut Kirscht “menunjukan
37
bahwa sikap merupakan kumpulan keyakinan yang selalu meliputi aspek evaluatif, yaitu, sikap selalu dapat dinilai dari segi baik dan buruk atau positif dan negatif”. Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya. Pengertian sikap berdasarkan unsur kepribadian adalah berkaitan dengan motif yang mendasari tingkah laku seseorang berdasarkan keyakinan, kebiasaan, pendapat dan konsep (Wirawan, 2002). Sikap memiliki unsur penilaian dan reaksi afektif yang tidak sama dengan motif, akan tetapi menghasilkan motif tertentu yang dapat menghasilkan perilaku. Penilaian individu tentang objek diperoleh melalui pengalaman langsung berdasarkan interaksi. Penilaian ini menghasilkan reaksi afektif yang berupa dimensi positif atau negatif terhadap objek sikap (Mar‟at, 1981). Nilai adalah sikap juga yang didasarkan oleh pengetahuan dan kepercayaan (Wirawan, 2002). Penelitian yang dilakukan oleh Jannah tahun 2012 yaitu terdapatnya hubungan antara variabel sikap dengan kunjungan ibu ke posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Yunidar tahun 2012 yaitu tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan tingkat kunjungan ke Posyandu. 3. Jarak Posyandu Menurut teori Green, 1980 dalam faktor pemungkin untuk seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan fasilitas tenaga kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang
38
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti Posyandu (Permenkes RI, 2013). Sesuai yang telah dijelaskan tersebut bahwa setiap masing-masing daerah sudah memiliki pelayanan kesehatan dasar seperti Posyandu, namun berbagai macam alasan kenapa faktor ini diteliti yaitu sesuai teori Lawrence W Green 1980 menyatakan bahwa faktor enabling atau memungkinkan untuk seseorang berperilaku dilihat dari akses menuju tempat pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu terdapat hubungan antara jarak ke Posyandu dengan Perilaku kunjungan ibu bayi dan balita ke Posyandu. Terdapat juga penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Pancoran Mas Depok yaitu tidak adanya hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku kunjungan ke Posyandu (Hairunida, 2012). 4. Pembinaan dari tenaga kesehatan Menurut teori Green, 1980 dalam faktor pemungkin untuk seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan kemampuan tenaga kesehatan. Sebagai tenaga kesehatan yang terampil sudah seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup serta melakukan pemberian pelayanan
kesehatan
kepada
masyarakat
dengan
memberikan
39
informasi dalam bentuk penyuluhan. Kemampuan tenaga kesehatan ini dilihat dari kemampuan petugas Puskesmas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Reihana dkk tahun 2014 yaitu terdapatnya hubungan antara kehadiran tenaga kesehatan dengan partisipasi ibu untuk menimbang anaknya ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Hairunida tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan antara pelayanan imunisasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas dengan perilaku kunjungan ke Posyandu. 5. Dukungan Keluarga Faktor
penguat
untuk
seseorang
berperilaku
sehat
yaitu
berdasarkan dukungan keluarga (Green, 1980). Ibu akan aktif ke Posyandu jika ada dorongan dari orang terdekat termasuk keluarga. Dukungan
keluarga
sangat
berperan
dalam
memelihara
dan
mempertahankan status gizi balita yang optimal. Keluarga merupakan sistem dasar dimana perilaku sehat dan perawatan kesehatan diatur, dilakukan, dan diamankan keluarga memberikan perawatan kesehatan bersifat preventif dan bersama-sama merawat anggota keluarga. Keluarga memiliki tanggung jawab utama untuk memulai dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan (Azzahy, 2011) dalam (Nofianti, 2012). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Reihana dkk tahun 2014 yaitu terdapatnya hubungan antara dukungan keluarga dengan partisipasi ibu untuk menimbangkan anaknya ke Posyandu.
40
Namun berbeda dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hairunida pada tahun 2012 yaitu tidak adanya hubungan dukungan keluarga dengan perilaku kunjungan ke Posyandu. 6. Dukungan Teman Menurut teori Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan peers atau teman dalam penelitian ini dukungan teman dilihat dari ajakan tetangga atau sesama ibu balita yang mengajak responden untuk berkunjung ke Posyandu. Berdasarkah hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rohman dkk tahun 2013 yaitu terdapatnya hubungan antara teman sebaya dengan frekuensi kunjungan ibu ke Posyandu. Selain itu terdapat junga penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Keboan Ngusikan Jombang yaitu tidak terdapat hubungan antara dukungan teman sebaya dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu (Purnamasari, 2011). 7. Dukungan Tokoh Masyarakat Faktor
penguat
untuk
seseorang
berperilaku
sehat
yaitu
berdasarkan dukungan guru, disini guru dalam masyarakat dapat dikatakan
serbagai
tokoh
masyarakat
(Green,
1980).
Tokoh
masyarakat memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi perilaku masyarakat didalam pengambilan keputusan termasuk keputusan dalam perilaku kesehatan, seperti perilaku membawa balita ke Posyandu (Nofianti, 2012).
41
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Depok yaitu tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku kunjungan ke Posyandu (Hairunida, 2012). Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan di Jombang bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu (Purnamasari dkk, 2011). 8. Dukungan Kader Faktor
penguat
untuk
seseorang
berperilaku
sehat
yaitu
berdasarkan dukungan tenaga kesehatan seperti perawat, dokter, bidan dan kader kesehatan (Green, 1980). Penelitian ini melihat dukungan yang diberikan kader Posyandu kepada ibu balita untuk membawa anaknya ke Posyandu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ari dkk yaitu terdapatnya hubungan antara peran serta kader dengan keaktifan ibu membawa balita ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningrum tahun 2015 yaitu terdapatnya hubungan peran serta kader dengan keaktifan ibu balita dalam kegiatan Posyandu. Terdapat juga penelitian yang dilakukan di Jombang tidak terdapatnya hubungan antara dukungan kader dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu (Purnamasari dkk, 2011).
42
H. Kerangka Teori Dalam penelitian ini mengembangkan teori dari Lawrence W. Green. Berikut adalah kerangka teori yang digambarkan oleh Lawrence W. Green terhadap tiga faktor variabel untuk mendukung seseorang berperilaku.
Predisposisi Pengetahuan Ibu Kepercayaan Ibu Nilai Ibu Sikap Ibu
Pemungkin Ketersediaan Posyandu Jarak Posyandu
Pembinaan dari tenaga kesehatan Komitmen prioritas pemerintah
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu
Penguat Dukungan Keluarga Dukungan Teman Dukungan Tokoh Masyarakat Dukungan Kader
Bagan 2.2 Kerangka Teori (Lawrence W. Green, 1980) dan (Hutanggalung, 1992)
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Berdasarkan teori Lawrence W Green 1980 dengan faktorfaktornya, maka disini peneliti ingin mengambil variabel-variabel penelitian ini berdasarkan teori tesebut. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini yaitu (perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu) dan untuk variabel independennya yaitu (pengetahuan ibu, sikap ibu, jarak Posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat, dan dukungan kader). 1. Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Perilaku pada penelitian ini yaitu jumlah tindakan ibu dalam membawa anaknya yang memiliki usia 6-59 bulan ke Posyandu untuk melakukan penimbangan dalam 6 bulan terakhir saat penelitian ini dilakukan. Perilaku ibu dianggap penting untuk diteliti dikarenakan ibu merupakan orang terdekat dengan anak balitanya yang dapat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap balitanya. 2. Pengetahuan Pengetahuan disini yang diambil yaitu pengetahuan ibu yang memiliki balita usia 6-59 bulan, pemilihan variabel pengetahuan karena dianggap penting, seseorang untuk berperilaku sebagian besar dapat didasarkan dari pengetahuan yang didapatkannya.
43
44
3. Sikap Sikap disini yang diambil yaitu sikap ibu yang memiliki balita usia 6-59 bulan, pemilihan variabel sikap karena dianggap penting, seseorang untuk berperilaku sebagian besar dapat didasarkan dari pengetahuan yang membentuk sikap. 4. Jarak Posyandu Jarak disini yaitu jarak rumah ibu ke Posyandu, jarak dihitung dengan satuan kilometer. Variabel jarak dianggap penting untuk diteliti dikarenakan perilaku seseorang baik jika mendapatkan pelayanan kesesehatan mudah didapatkan. 5. Pembinaan dari tenaga kesehatan Pembinaan dari tenaga kesehatan dilihat dari kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas ke Posyandu serta memberikan pelayanan kesehatan dan materi penyuluhan di Posyandu. Pembinaan ini dianggap penting dikarenakan petugas kesehatan di Puskesmas dianggap sebagai orang terdekat dengan masyarakat yang dipercaya masyarakat untuk bisa mengkonsultasikan masalah kesehatannya. 6. Dukungan keluarga Dukungan keluarga dilihat dari pernahnya anggota keluarga mengingatkan ibu untuk membawa anaknya ke Posyandu dan bentuk tindakan seperti motivasi keluarga kepada responden. Variabel ini dianggap penting dikarenakan seseorang untuk berperilaku dapat diperkuat dari dukungan lingkungan sekitarnya seperti keluarga.
45
7. Dukungan teman Dukungan teman dilihat dari pernahnya teman-teman sesama ibu yang memiliki balita mengingatkan responden untuk membawa anaknya ke Posyandu. Variabel ini dianggap penting dikarenakan seseorang untuk berperilaku dapat diperkuat dari dukungan lingkungan sekitarnya seperti teman. 8. Dukungan tokoh masyarakat Dukungan tokoh masyarakat dilihat dari tindakan yang diberikan tokoh masyarakat seperti ketua RT atau RW kepada warganya ibu-ibu yang memiliki balita untuk datang ke Posyandu. Variabel ini dianggap penting dikarenakan seseorang untuk berperilaku dapat diperkuat dari dukungan tokoh masyarakatnya yang memang memberikan contoh untuk berperan aktif dalam kegiatan Posyandu. 9. Dukungan kader Dukungan tenaga kesehatan disini dilihat dari tindakan yang diberikan kader untuk membawa ibu yang memiliki balita menimbang anaknya ke Posyandu. Variabel ini dianggap penting dikarenakan kader dianggap orang terdekat dengan masyarakat. Terdapat beberapa variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini namun terdapat beberapa alasan peneliti untuk tidak meneliti variabelvariabel tersebut seperti pada penjelasan berikut. Variabel Kepercayaan dan Nilai seseorang tidak diteliti dikarenakan, Kepercayaan dan nilai seseorang dianggap sudah mewakili dengan melihat variabel sikap yang akan diteliti. Seperti yang dijelaskan oleh Nirawan tahun 2002 bahwa
46
Nilai adalah sikap juga, dan sikap didasarkan oleh pengetahuan serta kepercayaan. Variabel demografi tidak diteliti dikarenakan, Menurut Lawrence Green, dikatakan bahwa “meskipun variabel demografi seperti status ekonomi, umur, jenis kelamin, jumlah keluarga penting juga, tetapi sulit untuk melihat dampak langsung dalam program pendidikan kesehatan”. Variabel Ketersediaan tempat pelayanan Posyandu tidak diteliti dikarenakan keterbatasan waktu peneliti untuk dapat memasukan variabel ini, jika variabel ini diteliti maka peneliti harus memastikan jawaban responden dengan mendatangi seluruh posyandu satu persatu sehingga keterbatasan tersebut peneliti tidak memasukan variabel ini dalam penelitian. Variabel Komitmen dan prioritas pemerintah atau masyarakat tidak diteliti dikarenakan definisi komitmen sendiri menurut KBBI adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu kontrak. Didalam perjanjian yang telah dijelaskan dalam no 19 tahun 2011 bahwa Posyandu merupakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini melalui layanan sosial dasar masyarakat untuk menunjang pembangunan. Pemerintah memang telah memiliki keterkaitan terhadap pelaksanaan Posyandu sendiri dan komitmen telah dilaksanakan bahwa didaerah Rorotan sudah adanya pelaksanaan Posyandu sesuai dalam permen no 19 tahun 2011 tersebut. Variabel dukungan employer tidak diteliti dikarenakan Responden penelitian ini yaitu ibu-ibu rumah tangga yang memiliki anak usia 6-59
47
bulan sehingga kemungkinan untuk variabel mendapatkan dukungan employer tidak ada, yang akan menyebabkan data homogen.
Predisposisi Pengetahuan
Sikap Pemungkin Jarak Posyandu
Pembinaan dari tenaga kesehatan
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu
Penguat Dukungan keluarga
Dukungan teman
Dukungan tokoh masyarakat
Dukungan Kader
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
48
B. Definisi Operasional Variabel Dependen Variabel Perilaku balita
Definisi Operasional ibu
Jumlah kunjungan ibu balita
dalam untuk
menimbang anaknya Posyandu
Alat ukur
ke
menimbangkan
Kuesioner
Cara ukur Wawancara
Skala Ordinal
Posyandu
Hasil ukur 1. Buruk : ≤ 3 2. Baik : > 3
anaknya
(Kemenkes RI, 2015)
ke secara rutin sebulan sekali dalam 6 bulan terakhir dari waktu penelitian berlangsung. Variable Independen
Pengetahuan
Jawaban yang diketahui ibu tentang
tujuan,
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
manfaat
1. Buruk ≤ 9 2. Baik > 9
penimbangan dan hubungan nya dengan keadaan gizi anak. Sikap
Pendapat
atau
pandangan
responden yang terlihat dalam jawaban
dari
pertanyaan
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
1. Buruk ≤ 12 2. Baik > 12
49
kuesioner terhadap pentingnya penimbangan. Jarak Posyandu
Persepsi
responden tentang
pemikiran
jauh
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
dekatnya
1. Buruk ≤ 0,05 KM 2. Baik > 0,05 KM
rumah reponden (ibu) dengan perhitungan
meter
yang
diterjemahkan kedalam satuan kilometer,
dan
divalidasi
dengan alat penghitung jarak. Pembinaan
dari Adanya
Tenaga
diberikan
Kesehatan
kesehatan
kegiatan oleh dari
yang
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
tenaga
1. Buruk ≤ 5 2. Baik > 5
puskesmas
kepada responden. Dukungan
Sikap dan tindakan keluarga
Keluarga
terhadap ibu
balita
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
dalam
1. Buruk ≤ 7 2. Baik > 7
menimbangkan anaknya ke Posyandu. Dukungan Teman
Tindakan
yang
diberikan
ibu-ibu
pernah yang
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
1. Buruk ≤ 8 2. Baik > 8
50
memiliki
balita
kepada
responden yang merupakan teman
responden
membawa
untuk
anaknya
ke
Posyandu. Dukungan Tokoh Tindakan Masyarakat
tokoh
yang
diberikan
masyarakat
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
kepada
1. Buruk ≤ 3 2. Baik > 3
responden untuk mengikuti program
penimbangan
di
posyandu. Dukungan Kader
Adanya
kegiatan
diberikan
kader
yang meliputi
anjuran atau ajakan kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk menimbangkan anaknya ke Posyandu.
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
1. Buruk ≤ 5 2. Baik > 5
51
C. Hipotesis 1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015. 2. Ada hubungan antara sikap dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015. 3. Ada hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015. 4. Ada hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015. 5. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015. 6. Ada hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015. 7. Ada hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.
52
8. Ada hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang mana pengambilan data variabel independen dan variabel dependen dilakukan dalam waktu bersamaan. Sifat penelitian ini analitik yaitu akan melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel dependen yang diteliti pada penelitian ini yaitu perilaku ibu balita yang menimbang anaknya ke Posyandu dan untuk variabel independen pada penelitian ini yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, jarak Posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat, dukungan kader.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2015.
53
54
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki anak usia 6-59 bulan tinggal di wilayah Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara pada saat penelitian dilakukan. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 6-59 bulan tinggal di wilayah Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara pada saat penelitian dilakukan. Pemilihan sempel hanya ibu yang memiliki balita 6-59 bulan dikarenakan pengukuran cakupan penimbangan balita dilihat dari jumlah penimbangan 6 bulan terakhir (Kemenkes RI, 2015). Kerangka pengambilan sampel (sampling frame) pada penelitian ini menggunakan metode Proporsional Random Sampling. Adapun tahap pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut : a. Tahap 1 : pemilihan Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan dengan total keseluruhan terdapat 25 Posyandu, didalam Posyandu terdapat empat tingkatan yaitu Posyandu kategori Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Untuk kategori pratama terdapat 6 Posyandu, madya 18 Posyandu, purnama 1 Posyandu dan mandiri tidak ada. Peneliti memilih untuk masing-masing kategori Posyandu menjadi perwakilan untuk diteliti oleh karena itu berdasarkan hasil kocokan yang didapatkan dari masing-masing kategori tersebut didapatkan
55
Posyandu Anggrek 3 menjadi perwakilan Posyandu pratama, Kamboja 2 menjadi perwakilan Posyandu madya dan kemuning menjadi perwakilan Posyandu purnama. b. Tahap 2 : pada tahap kedua ini peneliti mengkocok nama-nama balita yang akan dijadikan sampel pada sampling frame yang didapatkan dari kader masing-masing Posyandu. Adapun jumlah kocokan untuk masing-masing Posyandu (kemuning 25 sampel, kamboja 56, dan anggrek III 23). Setelah itu peneliti mendatangi rumah-rumah
balita
yang
sudah
dijadikan
sampel
lalu
mewawancarai ibu balita yang merupakan responden dalam penelitian ini. Apabila terdapat dua balita atau lebih didalam satu rumah maka balita yang dipilih adalah balita termuda. Penelitian ini menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Penggunaan rumus uji beda dua proporsi pada penelitian ini dikarenakan adanya dua kelompok proporsi yang telah dikategorikan dalam penelitian ini yaitu melihatnya perilaku kunjungan ibu balita ke Posyandu dengan kategori baik atau kurang baik.
Variabel Pengetahuan Ibu Sikap Ibu Jarak Posyandu Dukungan Toma
Tabel 4.1 Perhitungan Jumlah Sampel P1 P2 Jumlah Sumber Sampel 53,0% 23.5% 42 (Ayu, 2014) 53,6% 53,1%
19,4% 33,3%
30 98
(Ayu, 2014) (Ayu, 2014)
73,2%
39,3%
33
(Nofianti, 2012
56
Populasi dan sampel
Keterangan n : jumlah sampel p1 : 53,1% p2 : 33,3% P : p1+p2 2 Z 1-α/2 : derajat kepercayaan 95% = 1,64 Z 1-β : Power 80% = 0,8 Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel minimal sebanyak 98 sampel, kemudian untuk menjaga apabila ada kesalahan atau ketidak lengkapan data, maka besar sampel ditambah 10% sehingga besar sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 103 orang ibu balita.
D. Instrumen Penelitian Instrumen
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
pengembangan instrument yang pernah dikembangkan dari penelitian (Suryaningsih, 2012), (Suharti, 2012), (Ayu, 2014), (Saragih, 2008), dan (Hindu, 2013). Untuk mengumpulkan data perilaku ibu balita berkunjung ke Posyandu di wilayah Kelurahan Rorotan tahun 2015. Pertanyaan yang
57
menjadi variabel independen dalam penelitian ini yaitu variabel (sikap ibu, pengetahuan ibu, jarak Posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat, dukungan kader). Adapun pengukuran data dari setiap variabel dalam penelitian ini sebagai berikut : Tabel 4.2 Kode Variabel Kode Perilaku ibu balita A2. dalam menimbang anaknya ke Posyandu Pengetahuan C1- C11. Sikap
D1-D4.
Jarak Posyandu
E1
Item 1. Buruk : ≤ 3 2. Baik : > 3 Kemenkes RI, 2015 1. 2. 1. 2. 1. 2.
Buruk ≤ 9 Baik > 9 Buruk ≤ 12 Baik > 12 Buruk ≤ 0,05 KM Baik > 0,05 KM
Pembinaan dari F1-F3. tenaga kesehatan
1. Buruk ≤ 5,5 2. Baik > 5,5
Dukungan keluarga
G1-G4.
1. Buruk ≤ 7 2. Baik > 7
Dukungan teman
H1-H4.
1. Buruk ≤ 8 2. Baik > 8
Dukungan tokoh I1-I4. masyarakat Dukungan kader J1-J3.
1. 2. 1. 2.
Buruk ≤ 3 Baik > 3 Buruk ≤ 5 Baik > 5
E. Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Pengumpulan Data Data yang dukumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer untuk data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner
58
perilaku ibu balita yang berkunjung ke Posyandu di wilayah Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara pada saat penelitian dilakukan. 2. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan menggunakan program komputerisasi statistik dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a.
Editing Mencek data dari kelengkapan data tersebut yang dilakukan di lapangan setelah responden mengumpulkan kuesioner.
b.
Coding Biasanya setelah di edit maka data di beri kode agar bisa dimasukan ke dalam software. Tetapi dalam penelitian ini sudah langsung mengcoding pada saat penyusunan kuesioner yang akan di sebarkan ke responden.
c. Entry Memasukan data yang sudah di koding di ketik langsung ke software. d. Cleaning Mencek ulang data yang sudah dimasukan ke dalam software agar sepurna dan tidak ada yang salah dalam meng enty data-data tersebut.
59
F. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis univariat dan bivariat. 1. Analisis Univariat Analisis ini digunakan untuk mendapatkan distribusi frekuensi masing-masing variabel penelitian yang meliputi variabel dependen perilaku ibu balita berkunjung ke Posyandu dan untuk variabel independen pada penelitian ini yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, Jarak Posyandu, pembinaan dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat, dan dukungan kader. Hasil analisis univariat akan disajikan dalam bentuk tabel. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji statistik uji chi-square untuk menguji hipotesis melihat hubungan antara variabel kategorik independen dan kategorik dependen. Tingkat kepercayaan pada penelitian ini sebesar 95% dan nilai α 0,05. Dikatakan memiliki hubungan signifikan apabila nilai p < 0,05 dan tidak memiliki hubungan signifikan jika nilai p ≥ 0,05.
BAB V HASIL A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis Kelurahan Rorotan merupakan hasil pemecahan dari kelurahan Sukapura kecamatan Cilincing Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta. Kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing adalah kelurahan yang letaknya paling ujung Timur wilayah kotamadya Jakarta Utara yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten tingkat II Bekasi Provinsi Jawa Barat berasal dari Pemecahan Provinsi Jawa Barat, sebelah Timur dengan Desa Pusaka Rakyat Bekasi Kabupaten Bekasi Jawa Barat, sebelah Selatan dengan wilayah kelurahan Cakung Timur. Luas wilayah Kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing kurang lebih 1063,70 Ha, terdiri dari tanah darat sebagian tanah sawah ditanami padi termasuk palawija dibagi habis menjadi 12 RW terdiri dari 136 RT hasil pemekaran pengurus peremajaan RT/RW pada tahun 20072012 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kali Gendong Gubuk Genteng serta saluran dan batas patok Pal.Kel.Rorotan b. Sebelah Timur : Ujung Timur Desa Pusaka Rakyat dan Patok Batas Wilayah DKI Jakarta c. Sebelah Selatan : Kali Rawa Rorotan kelurahan Cakung Timur d. Sebelah Barat : Jalan Raya Cakung Cilincing
60
61
2. Keadaan Demografi Jumlah penduduk kelurahan Rorotan tahun 2014 sebanyak 41.733 penduduk. Adapun distribusi penduduk berdasarkan umur di kelurahan Rorotan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.1 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan umur di kelurahan Rorotan Usia Laki-laki Perempuan Jumlah Presentase 0-14 2394 2419 3250 7,7 15-29 5816 6833 12649 30,3 30-44 10073 10130 20203 48,4 45-59 2588 887 3475 8,3 60-74 319 244 563 1,3 >75 21 9 30 0,07 Total 212211 20522 41733 100 Sumber : Profil kelurahan Rorotan tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.1, diketahui bahwa sebagian besar penduduk berada pada rentang umur 30-44 tahun yaitu sebesar 48,4% jiwa. Mayoritas agama yang dianut oleh penduduk kelurahan Rorotan adalah Islam yaitu sebesar 74,5%. Adapun tingkat pendidikan penduduk kelurahan Rorotan sebagian besar adalah tidak sekolah yaitu sebesar 22,2% penduduk, bagaimana terlihat pada tabel berikut ini :
62
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kelurahan Rorotan Pendidikan Jumlah Persentase Tidak Sekolah 9.283 22,2 Tidak Tamat SD 7.468 17,8 Tamat SD 6.793 16,2 Tamat SLTP/ 6.765 16,2 Sederajat Tamat SLTA/ 6.786 16,2 Sederajat Tamat Akademi/ 4.660 11,1 Perguruan Tinggi Jumlah 41.755 100 Sumber : Profil kelurahan Rorotan tahun 2014
Adapun gambaran mata pencaharian penduduk kelurahan Rorotan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.3 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di kelurahan Rorotan Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Petani 1.232 4,6 Karyawan Swasta/ 10.300 39,1 Pemerintah dan TNI Dagang 4.790 18,1 Nelayan 65 0,2 Buruh Tani 980 3,7 Pensiunan 1.709 6,4 Pertukangan 2.145 8,1 Pengangguran 3.405 12,9 Fakir Miskin 1.720 6,5 Total 26.346 100 Sumber : Profil kelurahan Rorotan tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.3, diketahui bahwa jenis pekerjaan penduduk kelurahan
Rorotan
paling
banyak
adalah
Karyawan
swasta/
Pemerintah dan TNI yaitu sebesar 39,1% penduduk dan jenis pekerjaan penduduk Kelurahan Rorotan paling sedikit adalah nalayan yaitu sebesar 0,2% penduduk.
63
Tabel 5.4 Nama Posyandu di kelurahan Rorotan No RW Nama Posyandu 1 01 Cempaka 2 02 Sedap malam 3 03 Kemuning 4 04 Seruni 1 Seruni 2 5 05 Anggrek 1 Anggrek 2 Anggrek 3 6 06 Mawar 1 Mawar 2 Mawar 3 7 07 Teratai 1 Teratai 2 Kemala Asoka 8 08 Mawar putih Mawar merah 9 09 Melati 10 010 Kamboja 1 Kamboja 2 11 011 Bougenvil 12 012 Dahlia 1 Dahlia 2 Sumber : Profil Puskesmas kelurahan Rorotan tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa jumlah seluruh Posyandu yang ada diwilayah kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2014 yaitu sebanyak 23 Posyandu.
64
Tabel 5.5 Sistem Kewaspadaan Dini Nasional (SKDN) kecamatan Cilincing tahun 2014 No Kelurahan Data Cakupan %D/S S K D N D‟ 1 Semper 2667 2667 2094 1351 1796 78.51 Timur 2 Semper 1695 1695 1318 918 1153 98.23 Barat I 3 Semper 2747 2747 2501 1615 1960 91.04 Barat II 4 Semper 633 633 594 407 475 93.84 Barat III 5 Kalibaru 4378 4378 3438 2524 2971 78.53 6 Sukapura 4213 4213 3875 2991 3442 91.98 7 Rorotan 4300 4300 2784 2755 2765 64.74 8 Marunda 1707 1707 1432 826 1234 83.89 9 Cilincing I 1547 1547 1148 789 937 74.21 10 Cilincing II 1091 1091 747 421 626 68.47 Sumber : Laporan LB3 Gizi data riil Puskesmas Kecamatan Cilincing tahun 2014. Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa cakupan penimbangan di kecamatan Cilincing tahun 2014 untuk kelurahan terendah yang memiliki cakupan penimbangannya yaitu kelurahan Rorotan 64.74% dibandingkan dengan kelurahan Semper barat I memiliki cakupan penimbangan tertinggi sebanyak 98.23%.
B. Analisis Univariat Pada analisis univariat ini akan digambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun variabel dependen. 1. Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbangkan Anaknya ke Posyandu Distribusi perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
65
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Perilaku Jumlah (n) Persentase (%) Penimbangan Ibu Balita Buruk 23 22,3 Baik 80 77,7 Total 103 100 Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa dari 103 ibu balita, ibu yang memiliki perilaku buruk sebesar 23 (22,3%) dan perilaku baik 80 (77,7%). 2. Pengetahuan Distribusi pengetahuan ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.7 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu balita dalam menimbangkan anaknya ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Pengetahuan Ibu Jumlah (n) Persentase (%) Buruk 45 43,7 Baik 58 56,3 Total 103 100 Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa dari 103 ibu balita yang memiliki pengetahuan buruk sebesar 45 (43,7%) dan yang memiliki pengetahuan baik sebesar 58 (56,3%).
66
3. Sikap Distribusi sikap ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.8 Distribusi frekuensi sikap ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Sikap Jumlah (n) Persentase (%) Buruk 41 39,8 Baik 62 60,2 Total 103 100 Berdasarkan tabel 5.8 dari 103 ibu balita, diketahui bahwa sikap ibu balita yang buruk terhadap penimbangan balita di Posyandu yaitu 41 (39,8%) dan baik 62 (60,2%). 4. Jarak Posyandu Distribusi Jarak Posyandu dari rumah ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.9 Distribusi frekuensi Jarak ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Jarak Posyandu Jumlah (n) Persentase (%) Jauh 50 48,5 Dekat 53 51,5 Total 103 100
Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa dari 100 ibu balita, jarak dari rumah ibu balita ke Posyandu yang dikategorikan jauh yaitu 50 (48,5%) dan yang masuk kategori dekat 53 (51,5%).
67
5. Pembinaan dari Tenaga Kesehatan Distribusi pembinaan dari tenaga kesehatan terhadap perilaku ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.10 Distribusi frekuensi pembinaan dari tenaga kesehatan dalam penimbangan balita ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Pembinaan dari Jumlah (n) Persentase (%) Petugas Kesehatan Buruk 24 23,3 Baik 79 76,6 Total 103 100
Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa distribusi bimbingan dari petugas kesehatan kepada ibu balita untuk menimbangkan anaknya ke posyandu yaitu buruk 24 (23,3%) dan baik 79 (76,6%). 6. Dukungan Keluarga Distribusi dukungan keluarga terhadap perilaku ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.11 Distribusi frekuensi dukungan keluarga dalam penimbangan balita ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Dukungan Keluarga Jumlah (n) Persentase (%) Buruk 36 35,0 Baik 67 65,0 Total 103 100
68
Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa distribusi dukungan keluarga kepada ibu balita untuk menimbang anaknya yaitu buruk 36 (35,0%) dan baik 67 (65,0%). 7. Dukungan Teman Distribusi dukungan teman terhadap perilaku ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.12 Distribusi frekuensi dukungan teman dalam penimbangan balita ke Posyandu di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Dukungan teman Jumlah (n) Persentase (%) Buruk 43 41,7 Baik 60 58,3 Total 103 100 Berdasarkan tabel 5.12 diketahui bahwa distribusi dukungan teman kepada ibu balita dalam menimbangkan anaknya ke Posyandu yaitu buruk 43 (41,7%) dan baik 60 (58,3%). 8. Dukungan Toma Distribusi dukungan toma terhadap perilaku ibu balita untuk menimbangkan anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.13 Distribusi frekuensi dukungan toma dalam penimbangan balita ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Dukungan toma Jumlah (n) Persentase (%) Buruk 29 28,2 Baik 74 71,8 Total 103 100
69
Berdasarkan tabel 5.13 diketahui bahwa distribusi dukungan toma kepada ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu yaitu buruk 29 (28,2%) dan baik 74 (71,8%). 9. Dukungan Kader Distribusi dukungan kader terhadap perilaku ibu balita untuk menimbangkan anaknya ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.14 Distribusi frekuensi dukungan kader dalam penimbangan balita ke Posyandu di kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Dukungan tenaga kesehatan Jumlah (n) Persentase (%) Buruk 19 18,4 Baik 84 81,6 Total 103 100 Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa distribusi dukungan kader kepada ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu yaitu buruk 19 (18,4%) dan baik 84 (81,6%). C. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan dependen yang dianalisis melalui uji Chi Square. Dikatakan bermakna jika nilai p < 0,05 dan tidak bermakna jika mempunyai nilai p ≥ 0,05.
70
1. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Hasil analisis bivariat antara pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut ini : Tabel 5.15 Hubungan antara Pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Pengetahuan
Buruk Baik Total
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Buruk Baik n % n % 8 17,8 37 82,2 15 25,9 43 74,1 23 22,3 80 77,7
Total
n 45 58 103
% 100 100 100
Pvalue
0,460
Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang memiliki pengetahuan buruk dan perilaku buruk 8 (17,8%). Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan baik ada 15 dari 58 orang (25,9%) yang perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,460 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.
71
2. Hubungan Antara Sikap Ibu dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Hasil analisis bivariat antara sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut ini : Tabel 5.16 Hubungan antara Sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Sikap
Buruk Baik Total
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Buruk Baik n % n % 10 24,4 31 75,6 13 21,0 49 79,0 23 22,3 80 77,7
Total
n 41 62 103
% 100 100 100
Pvalue
0,868
Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang memiliki sikap buruk dan perilaku buruk 10 (24,4%). Sedangkan responden yang memiliki sikap baik 13 dari 62 orang (21,0%) yang memiliki perilaku buruk. Dari
hasil
uji statistik diperoleh nilai
probabilitas (Pvalue) 0,868 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. 3. Hubungan Antara Jarak Posyandu dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu. Hasil analisis bivariat antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.17 berikut ini :
72
Tabel 5.17 Hubungan antara Jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Jarak Posyandu
Jauh Dekat Total
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Buruk Baik n % n % 14 28,0 36 72,0 9 17,0 44 83,0 23 22,3 80 77,7
Total
n 50 53 103
% 100 100 100
Pvalue
0.269
Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang memiliki jarak rumah jauh dengan Posyandu dan perilakunya buruk 14 (28,0%). Sedangkan responden yang memiliki jarak dekat 9 dari 53 orang (17,0%) yang memiliki perilaku buruk. Dari
hasil
uji
statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,269 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. 4. Hubungan Antara Pembinaan dari Tenaga Kesehatan dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Hasil analisis bivariat antara pembinaan dari tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.18 berikut ini :
73
Tabel 5.18 Hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Pembinaan petugas kesehatan
Buruk Baik Total
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Buruk Baik n % n % 6 25,0 18 75,0 17 21,5 62 78,5 23 22,3 80 77,7
Total
n 24 79 103
% 100 100 100
Pvalue
0,937
Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang buruk mendapatkan pembinaan dari petugas kesehatan dan perilaku buruk 6 (25,0%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan pembinaan dari petugas kesehatan 17 dari 79 orang (21,5%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,937 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara pembinaan tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. 5. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Hasil analisis bivariat antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.19 berikut ini :
74
Tabel 5.19 Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Dukungan keluarga
Buruk Baik Total
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Buruk Baik n % n % 10 27,8 26 72,2 13 19,4 54 80,6 23 22,3 80 77,7
Total
n 36 67 103
% 100 100 100
Pvalue
0,468
Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui bahwa responden yang buruk mendapatkan dukungan dari keluarga dan perilaku buruk 10 (27,8%). Sedangkan dukungan keluarga yang baik 13 dari 67 orang (19,4%) yang memiliki perilaku buruk. Dari
hasil
uji statistik
diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,468 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. 6. Hubungan Antara Dukungan Teman dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Hasil analisis bivariat antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.20 berikut ini :
75
Tabel 5.20 Hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Dukungan teman
Buruk Baik Total
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Buruk Baik n % n % 14 32,6 29 67,4 9 15,0 51 85,0 23 22,3 80 77,7
Total
n 43 60 103
% 100 100 100
Pvalue
0,061
Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang buruk mendapatkan dukungan teman dan perilaku buruk 14 (32,6%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan 9 dari 60 orang (15,0%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,061 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. 7. Hubungan Antara dukungan Toma Dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu. Hasil analisis bivariat antara dukungan toma dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.21 berikut ini :
76
Tabel 5.21 Hubungan antara dukungan toma dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Dukungan tokoh masyarakat
Buruk Baik Total
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Buruk Baik n % n % 7 24,1 22 75,9 16 21,6 58 78,4 23 22,3 80 77,7
Total
n 29 74 103
% 100 100 100
Pvalue
0,990
Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui responden yang buruk mendapatkan dukungan dari toma dan perilaku buruk 7 (24,1%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan dari toma 16 dari 74 orang (21,6%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,990 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. 8. Hubungan Antara Dukungan Kader dengan Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Hasil analisis bivariat antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya dapat dilihat pada tabel 5.22 berikut ini :
77
Tabel 5.22 Hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kelurahan Rorotan kecamatan Cilincing Jakarta Utara Tahun 2015 Dukungan kader
Buruk Baik Total
Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu Buruk Baik n % n % 6 31,6 13 68,4 17 20,2 67 79,8 23 22,3 80 77,7
Total
n 19 84 103
% 100 100 100
Pvalue
0,443
Berdasarkan tabel analisis diatas diketahui bahwa responden yang buruk mendapatkan dukungan dari kader dan perilaku buruk 6 (31,6%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan dari kader 17 dari 84 orang (20,2%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,443 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.
BAB VI PEMBAHASAN A. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu : 1. Pada saat pengambilan data, kemungkinan beberapa responden menjawab baik pada pertanyaan variabel dukungan kader disebabkan kader yang ikut keliling saat peneliti mewawancari sehingga tidak adanya kesesuaian informasi yang diberikan responden dengan kenyataannya. Untuk mengatasi bias ini maka peneliti mewawancarai variabel ini pada saat kader tidak memperhatikan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. 2. Beberapa responden pada saat diwawancarai kurang fokus karena disibukan dengan anaknya, sehingga membuat ketidak sesuaian jawaban yang diberikan responden pada peneliti melalui wawancara. Dalam mengatasi bias ini peneliti mewawancarai setiap pertanyaan secara berulang dan anak yang sedang menangis dibantu oleh rekan peneliti untuk diajak main dan diberi susu sebagai alat untuk menenangkan anaknya.
B. Gambaran Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Posyandu
merupakan
salah
satu
bentuk
Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan
78
79
bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Kemenkes, 2014). Perilaku adalah faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, pembahasan tentang perilaku itu sendiri terdapat pada teori perilaku kesehatan masyarakat. Teori perilaku kesehatan
masyarakat
merupakan
gabungan
dari
berbagai
ilmu
pengetahuan yaitu psikologi, psikologi sosial, ekologi, sosiologi, antropologi, dan lainnya (Edberg, 2007). Definisi perilaku dapat dilihat dari dua sudut yaitu biologis, dan psikologis. Dari segi biologis definisi perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organsime (makhluk hidup) yang bersangkutan. Dari segi psikologis menurut Skiner (1938) dalam (Maulana, 2009), perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Pada psikologi perilaku dikatakan bahwa perilaku dapat dipelajari atau dikondisikan melalui kegiatan dengan mekanisme stimulus respon, dengan contoh yang dilakukan oleh ahli perilaku pertama Ivan Pavlov (1849-1936) berasal dari Rusia yaitu dengan menyembunyikan lonceng bersamaan dengan meletakan daging di lidah anjing yang membuat anjing berliur, beberapa lama ia lakukan setelah itu ia lakukan loceng tetap berbunyi namun tidak ada daging dan anjing tersebut tetap berliur. Hal ini menunjukan bahwa efek stimulus dikondisikan oleh lonceng tersebut (Edberg, 2007).
80
Perilaku kesehatan sendiri yaitu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berhubungan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan (Maulana, 2009). Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya disini dilihat dari frekuensi kehadiran ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu 6 bulan terakhir dari penelitian ini dilakukan yaitu terhitung pada bulan maret hingga september 2015 dengan stimulus dalam perilaku ini yaitu adanya program kegiatan Posyandu. Hal ini sesuai menurut Riskesdas 2013 yaitu informasi tentang pemantauan pertumbuhan anak diperoleh dari frekuensi penimbangan anak umur 6-59 bulan selama enam bulan terakhir (Kemenkes RI, 2013). Idealnya dalam enam bulan anak balita ditimbang minimal enam kali (Kemenkes RI, 2015). Untuk melihat gambaran perilaku ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu peneliti menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan instrumen kuesioner, selain itu di validasi dengan melihat buku KMS responden. Teknik wawancara sendiri merupakan alat recheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya (Noor, 2011). Berdasarkan hasil yang didapatkan perilaku ibu untuk menimbang anaknya ke Posyandu sebagian besar 77,7% angka tersebut tidaklah sedikit yaitu cukup banyak namun belum mencapai target pemerintah 85% (Kemenkes RI, 2015). Kemungkinan terdapat angka tersebut peneliti menduga dikarenakan pengukuran kunjungan ibu ke Posyandu hanya
81
dilihat dalam frekuensi kehadiran di Posyandu 6 bulan terakhir, sehingga terlihat sebagian besar kunjungannya baik. Sesuai dari penelitian sebelumnya bahwa 54,8% ibu memiliki partisipasi baik untuk datang ke Posyandu (Reihana dkk, 2014), selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Nuraini tahun 2013 yaitu 75,3% balita ditimbang secara teratur dan terdapat juga penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok dengan hasil 60,1% perilaku kunjungan ibu ke Posyandu masih kurang (Hairunida, 2012). Terdapatnya hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Heriani tahun 2010 yaitu penyebab ibu-ibu tidak puas terhadap Posyandu dikarenakan jadwal Posyandu tidak jelas, acara yang membosankan, tempat yang jauh dari rumah, pelayanan kurang, tempat tidak menyenangkan dll. Berdasarkan hal ini peneliti tidak menelitinya kecuali jarak dan pembinaan tenaga kesehatan yang salah satu pengukurannya melihat pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan dari puskesmas di Posyandu.
C. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Perilaku Ibu Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Pengetahuan adalah kesan didalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang mengharuskan untuk berbuat (Iqbal, 2007).
82
Pada penelitian ini didapatkan hasil 43,7% ibu memiliki pengetahuan buruk dan 56,3% ibu memiliki pengetahuan baik. Hasil tersebut lebih banyak responden memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di kota Lampung terdapat 63, 9% ibu memiliki pengetahuan baik terdahap penimbangan dan 36,1% ibu memiliki pengetahuan yang buruk (Reihana dkk, 2012). Hasil analisis bivariat pada penelitian ini didapatkan ibu yang memiliki pengetahuan buruk dan perilaku buruk 8 (17,8%), sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan baik ada 15 dari 58 orang (25,9%) dengan perilaku buruk. Dari
hasil
uji statistik diperoleh nilai probabilitas
(Pvalue) 0,460 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Terlihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik dengan perilaku nya buruk lebih tinggi yaitu 25,9% dibandingkan responden yang memiliki pengetahuan buruk dengan perilaku buruk 17,8%, dengan hasil tersebut maka terlihat jelas bahwa tidak terdapat hubungan antara ibu yang memiliki pengetahuan baik dengan perilaku yang tentunya akan baik juga. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku kunjungan ibu ke Posyandu. Selain itu terdapat pula penelitian yang dilakukan oleh Hendriani tahun 2010 bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan frekuensi kunjungan balita ke Posyandu.
83
Terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Hindu tahun 2013 pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh La Ode tahun 2013 yaitu terdapatnya hubungan antara pengetahuan ibu dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu. Dalam
teori
WHO,
dijelaskan
bahwa
pengetahuan
individu
dipengaruhi oleh pengalaman seseorang, faktor-faktor di luar orang tersebut seperti lingkungan, baik lingkungan fisik maupun nonfisik dan sosial
budaya
yang
kemudian
pengalaman
tersebut
diketahui,
dipersepsikan, diyakini sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak dan akhirnya menjadi perilaku (Marimbi H, 2009). Namun teori WHO tersebut tidak selamanya berhubungan dengan kenyataan bahwa dengan pengetahuan yang baik tentang kesehatan, belum tentu memberikan perilaku yang baik pada ibu balita untuk melakukan penimbangan
di
Posyandu.
Setiap
pengetahuan
seseorang
dapat
dipengaruhi beberapa faktor yaitu seperti pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi. Informasi yang dimaksud yaitu kemudahan untuk memperoleh suatu informasi
sehingga
dapat
mempercepat
seseorang
memperoleh
pengetahuan baru (Iqbal, 2007). Pada penelitian ini tidak melihat faktor-faktor lain seperti pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar untuk responden berkunjung ke Posyandu, serta sarana informasi yang
84
mudah didapatkan responden untuk memperoleh pengetahuan yang baru terkait Posyandu dan penimbangan balita. Menurut Green tahun 1980 dikatakan bahwa peningkatan pengetahuan individu tidak selalu menjadi penyebab untuk seseorang memiliki perubahan perilaku, namun Green juga menambahkan bahwa pengetahuan tertentu tentang kesehatan juga memiliki kemungkinan yang penting sebelum tindakan kesehatan terjadi, akan tetapi perilaku kesehatan mungkin tidak terjadi jika kurang mendapat dukungan dari pengetahuan yang dimiliki.
D. Hubungan Sikap Ibu Balita dengan Perilaku Ibu Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Sikap adalah salah satu kata samar namun yang paling sering digunakan dalam ilmu perilaku. Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya (Green, 1980). Sikap merupakan organisasi pendapat keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai dengan adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dengan cara tertentu yang dipilihnya (Bimo Walgito, 2001) dalam (Sunaryo, 2002). Pengertian sikap berdasarkan unsur kepribadian adalah berkaitan dengan motif yang mendasari tingkah laku seseorang berdasarkan keyakinan, kebiasaan, pendapat dan konsep (Wirawan, 2002). Sikap memiliki unsur penilaian dan reaksi afektif namun tidak sama dengan
85
motif, akan tetapi menghasilkan motif tertentu yang dapat mewujudkan perilaku (Mar‟at, 1981). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan yaitu 39,8% responden memiliki sikap buruk dan 60,2% responden memiliki perilaku baik. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Lamongan 58,6% ibu memiliki sikap baik terhadap frekuensi kunjungan ke Posyandu (Jannah, 2012). Hasil analisis statistik pada penelitian ini responden yang memiliki sikap buruk dan perilaku buruk 10 (24,4%). Sedangkan responden yang memiliki sikap baik 13 dari 62 orang (21.0%) dengan memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik chi square diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,868 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk merealisasikan
menjadi
suatu perbuatan
nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas (Iqbal, 2007). Menurut Suryaningsih tahun 2012 yaitu hal yang dapat membuat sikap ibu berhubungan dengan perilaku kunjungan ke Posyandu dapat dilihat dari keaktifan kader yang memberikan pendekatan cukup baik secara persuasif dilakukan penyuluhan terkait isu-isu positif terkait keuntungan ke Posyandu dan kewajiban hadir ke Posyandu untuk mendapatkan pelayanan imunisasi, pemberian vitamin A dll. Sesuai pendapat yang diberikan oleh Iqbal tahun 2007 adalah menurutnya sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan apabila
86
tidak didukung dengan adanya fasilitas. Fasilitas untuk ibu berkunjung ke Posyandu juga dapat dilihat dengan informasi yang didapatkan oleh ibu untuk memiliki keinginan berkunjung ke Posyandu. Pada penelitian ini diukur juga variabel dukungan kader seperti ditanyakan apakah kader memberikan informasi tentang pentingnya membawa anak balita ke Posyandu, namun disini tidak melihat informasi apa saja yang diberikan oleh kader kepada ibu yang membuat ibu ingin berkunjung ke Posyandu, sehingga kemungkinan hal tersebut juga dapat mempengaruhi variabel sikap dan dukungan kader tidak berhubungan dengan perilaku ibu untuk berkunjung ke Posyandu. Selain itu kemungkinan lain terdapat pada variabel lain seperti motif seseorang diwujudkan dari kebiasaan dan keyakinan yang dapat memperkuat sikap individu tersebut terwujud keperilaku yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunidar tahun 2012 yaitu tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan tingkat kunjungan ke Posyandu. Terdapat juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Nofianti tahun 2012 yaitu tidak memiliki hubungan yang antara sikap dengan perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita. Namun hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jannah tahun 2012 yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan frekuensi kunjungan ibu ke Posyandu. Selain itu juga ada penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu memiliki
87
hubungan antara sikap dengan perilaku kunjungan ibu dan balita ke Posyandu.
E. Hubungan Jarak Posyandu dengan Perilaku Ibu Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Jarak merupakan faktor enabling atau pemungkin untuk seseorang berperilaku yang dilihat dari akses menuju tempat pelayanan kesehatan (Green, 1980). Akses responden untuk menuju ke tempat pelayanan kesehatan disini dilihat dari jarak rumah responden menuju ke Posyandu. Sebagian besar responden memiliki jarak dekat dengan Posyandu 51,5%. Pada penelitian ini diperlihatkan bahwa jarak rumah responden ke Posyandu jauh 48,5% dan dekat 51,5%. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Reihana dkk tahun 2014 diketahui bahwa jarak rumah responden yang jauh sebanyak 27,6% dan yang dekat 73,6%. Hasil analisis uji statistik pada penelitian ini yaitu jarak rumah jauh dengan Posyandu dan perilakunya buruk 14 (28,0%). Sedangkan responden yang memiliki jarak dekat 9 dari 53 orang (17,0%) dengan memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,269 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Dugaan tidak ada hubungan antara jarak rumah ibu untuk ke Posyandu berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan sebagian besar ibu tidak mengetahui jarak tempuh rumahnya ke Posyandu, sehingga dengan ketidak tahuan tersebut bisa jadi ibu tidak memiliki kepedulian
88
untuk jarak jauh atau dekat ibu tetap datang ke Posyandu, hal ini juga diperkuat sesuai hasil didapatkan 72,0% ibu yang memiliki jarak rumah jauh dengan Posyandu maka perilakunya tetap baik. Dalam pengukuran variabel ini peneliti memvalidasi pertanyaan dengan menggunakan aplikasi pengukur jarak melalui handphone. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nofianti tahun 2012 yaitu tidak adanya hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita. Selain itu terdapat juga penelitian yang sejalan tidak adanya hubungan yang bermakna antara jarak Posyandu dengan perilaku Ibu ke Posyandu (Suryaningsih, 2012). Terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Reihana dkk tahun 2012 tidak terdapat hubungan antara jarak rumah ke Posyandu dengan partisipasi ibu untuk menimbang balitanya ke Posyandu. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widystuti tahun 2013 yaitu terdapat hubungan antara keterjangkauan Posyandu dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu di desa Jambangan Grombongan. Juga penelitian yang dilakukan di kota Sabang terdapat hubungan antara jarak tempat tinggal dengan kunjungan balita ke Posyandu (Rinawati, 2014).
F. Hubungan Pembinaan dari Tenaga Kesehatan dengan Perilaku Ibu Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Menurut teori Green, 1980 Faktor pemungkin untuk seseorang berperilaku dipengaruhi oleh kemampuan tenaga kesehatan. Ibu akan aktif ke Posyandu jika memiliki kepuasan pada pelayanan yang diberikan
89
tenaga kesehatan. Hasil penelitian pada variabel ini didapatkan responden yang mendapat dukungan dari tenaga kesehatan Puskesmas baik 76,7% dan buruk 23,2%. Berdasarkan hasil analisis uji statistik didapatkan responden yang buruk mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan dan perilaku buruk 6 (25,0%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan pembinaan dari petugas kesehatan 17 dari 79 orang (21,5%) yang memiliki perilaku buruk. Dari
hasil
uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas
(Pvalue) 0,937 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara pembinaan tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Berdasarkan sampel yang diambil pada penelitian ini diketahui tidak ada hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita menimbang ke Posyandu. Kemungkinan tidak ada hubungan pada variabel ini yaitu kepuasan pelayanan tergantung pada ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di Posyandu. Ketersediaan sarana yang dibutuhkan oleh Posyandu menjadi faktor pendorong ibu untuk membawa balitanya ke Posyandu (Fitriani, 2010). Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan tidak diteliti pada penelitian ini, oleh karena itulah kemungkinan tidak ada hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan terkait kepuasan pelayanan juga karena tidak melihat adanya ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di Posyandu. Selain itu dari hasil juga menunjukan bahwa ibu yang mendapat pembinaan dari tenaga kesehatan buruk perilakunya tetap baik sebanyak 75%, dengan penjelasan tersebut maka memang ibu yang mendapat
90
pembinaan buruk tidak mempengaruhi ibu untuk tetap berkunjung ke Posyandu, sehingga tidak ada hubungan antara variabel pembinaan dari tenaga kesehatan dengan perilaku ibu dalam menimbang ke Posyandu. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu tidak terdapat hubungan antara pelayanan imunisasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas dengan perilaku kunjungan ke Posyandu (Huraida, 2012). Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu terdapatnya hubungan antara bimbingan dari petugas kesehatan dengan perilaku kunjungan ibu balita ke Posyandu.
G. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Ibu Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Menurut teori Green, 1980 Faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan keluarga. Ibu akan aktif ke Posyandu jika ada dorongan dari orang terdekat termasuk keluarga. Dukungan
keluarga
sangat
berperan
dalam
memelihara
dan
mempertahankan status gizi balita yang optimal. Hasil analisis diketahui bahwa responden yang mendapatkan dukungan keluarga untuk menimbang anak ke Posyandu baik 65% dan buruk 35%. Berdasarkan hasil pada penelitian sebelumnya 80,3% ibu mendapat dukungan dari keluarga untuk menimbang balita ke Posyandu dan 19,7% ibu tidak mendapatkan dukungan untuk ke Posyandu (Reihana dkk, 2014).
91
Diketahui bahwa responden yang buruk mendapatkan dukungan dari keluarga dan perilaku buruk 10 (27.8%). Sedangkan keluarga yang baik dalam mendukung responden 13 dari 67 orang (19.4%) yang memiliki perilaku buruk. Dari
hasil
uji statistik Chi square diperoleh nilai
probabilitas (Pvalue) 0,468 artinya pada alpha 5%
tidak terdapat
hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat kelurahan Rorotan untuk variabel ini dukungan keluarga tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan baik dari keluarganya untuk menimbang anaknya ke Posyandu ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini mengindikasikan bahwa dukungan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku ibu menimbang ke Posyandu. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu, dan juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hairunida tahun 2012 yang mana dari hasil penelitiannya dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu.
H. Hubungan Dukungan Teman dengan Perilaku Ibu Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Menurut teori Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan peers atau teman dalam
92
penelitian ini dukungan teman dilihat dari ajakan tetangga atau sesama ibu balita yang mengajak responden untuk berkunjung ke Posyandu. Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu pelaksanaan aktifitasnya, baik lingkungan fisik psikososial biologis maupun budaya. Lingkungan psikososial seperti keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat (Kusumandari, 2010). Variabel teman disini yaitu sesama masyarakat yang mana ibu-ibu yang memiliki anak usia 6-59 bulan. Diperoleh hasil penelitian pada variabel ini yaitu ibu yang mendapat dukungan dari temannya untuk berkunjung ke Posyandu baik 58,3% dan buruk 41,7%. Hasil analisis statistik pada penelitian ini yaitu responden yang tidak mendapatkan dukungan teman dan perilaku buruk 14 (32,6%). Sedangkan responden yang mendapatkan dukungan 9 dari 60 orang (15,0%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,061 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat kelurahan Rorotan untuk variabel ini dukungan teman tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan baik dari teman untuk menimbang anaknya ke Posyandu ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini mengindikasikan bahwa dukungan teman tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu menimbang ke Posyandu.
93
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Keboan Ngusikan Jombang yaitu tidak terdapat hubungan antara dukungan teman sebaya dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu (Purnamasari, 2011). Namun tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rohman dkk tahun 2013 yaitu terdapatnya hubungan antara teman sebaya dengan frekuensi kunjungan ibu ke Posyandu.
I. Hubungan Dukungan Toma dengan Perilaku Ibu Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Menurut Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan guru, disini guru dalam masyarakat dapat dikatakan serbagai tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi perilaku masyarakat didalam pengambilan keputusan termasuk keputusan dalam perilaku kesehatan, seperti perilaku membawa balita ke Posyandu (Nofianti, 2012). Didapatkan berdasarkan hasil penelitian yaitu responden mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat buruk 28,2% dan baik 71,8%. Untuk hasil analisis uji statistik pada penelitian ini responden yang buruk mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat dan perilaku buruk 7 (24,1%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat 16 dari 74 orang (21,6%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,990 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan
94
tokoh masyarakat dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat Kelurahan Rorotan untuk variabel ini dukungan tokoh masyarakat tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan baik dari tokoh masyarakat untuk menimbang anaknya ke Posyandu ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini mengindikasikan bahwa dukungan tokoh masyarakat tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu menimbang ke Posyandu. Terkait itu juga, dipengaruhi oleh 52% dari responden merasa tidak mendapatkan penjelasan dari pamong tokoh masyarakat tentang pentingnya penimbangan. Kemungkinan ini disebabkan oleh kesadaran dari
tokoh
masyarakatnya
sendiri
rendah
terhadap
pentingnya
penimbangan balita. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hairunida tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku kunjungan ibu yang mempunyai balita ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Nofianti tahun 2012 tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita.
J. Hubungan Dukungan Kader dengan Perilaku Ibu Balita dalam Menimbang Anaknya ke Posyandu Menurut teori Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan tenaga kesehatan seperti
95
perawat, dokter, bidan dan kader kesehatan. Dalam penelitian ini dukungan yang diberikan kader Posyandu kepada ibu balita untuk membawa anaknya ke Posyandu. Sudah menjadi tugas kader untuk memberikan informasi kesehatan terkait tumbuh kembang anak, sesuai tugasnya yang di tempatkan di meja keempat adanya 1 kader yang memberikan perwakilan untuk menyuluh (Kemenkes, 2012). Berdasarkan hasil didapatkan bahwa responden yang mendapatkan dukungan kader untuk menimbang anaknya ke Posyandu baik 81,6% dan buruk 18,4%. Berdasarkan hasil analisis uji statistik diperoleh responden yang buruk mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan dan perilaku buruk 6 (31,6%). Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan 17 dari 84 orang (84%) yang memiliki perilaku buruk. Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas (Pvalue) 0,443 artinya pada alpha 5% tidak terdapat hubungan antara dukungan
tenaga
kesehatan
dengan
perilaku
ibu
balita
dalam
menimbangkan anaknya ke Posyandu. Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat Kelurahan Rorotan untuk variabel ini dukungan kader tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan baik dari kader untuk menimbangkan anaknya ke Posyandu ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini mengindikasikan bahwa dukungan kader tidak berpengaruh terhadap perilaku ibu menimbang ke Posyandu.
96
Selain itu, dipengaruhi oleh kader kesehatan yang tidak berkunjung ke rumah responden, dikarenakan sebagian besar dari ibu-ibu tidak pernah tidak hadir terlihat dengan jumlah kunjungan ibu ke Posyandu baik 77,7%. Dugaan lain tidak ada hubungan pada variabel ini yaitu, untuk mewakili responden mendapat dukungan baik atau buruk dari kader dilihat dari pertanyaan seperti hal nya apakah kader memberikan informasi tentang pentingnya membawa anak balita ke Posyandu, namun disini tidak melihat informasi apa saja yang diberikan oleh kader kepada ibu sehingga ibu ingin berkunjung ke Posyandu. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Jombang yaitu tidak terdapatnya hubungan antara dukungan kader dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu (Purnamasari dkk, 2011). Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari dkk yaitu terdapatnya hubungan antara peran serta kader dengan keaktifan ibu membawa balita ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningrum tahun 2015 yaitu terdapatnya hubungan peran serta kader dengan keaktifan ibu balita dalam kegiatan Posyandu. Kesimpulan dari pembahasan semua variabel diatas yaitu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat Kelurahan Rorotan tentang perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu didapatkan hasil bahwa delapan variabel tidak berhubungan dengan perilaku ibu dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Variabel tersebut adalah pengetahuan, sikap, jarak, pembinaan dari tenaga kesehatan,
97
dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat dan dukungan kader. Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan mengapa variabel tersebut tidak berhubungan dengan perilaku menimbang ke Posyandu. Faktor pertama adalah karakteristik masyarakat yaitu hasil observasi yang dilakukan peneliti didapatkan cukup banyak urbanisasi kewilayah Rorotan, sehingga sangat mempengaruhi pola hidup maupun budaya masyarakat tersebut yang berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, tentunya dapat mempengaruhi hasil dari penelitian. Faktor kedua yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian adalah karakteristik daerah, letak daerah berada di dekat pesisir pantai utara, selain itu Rorotan juga merupakan salah satu kawasan berikat industri terpadu nasional.
Faktor ketiga yaitu demografi seperti
pendidikan yang sebagian besar masyarakat tidak sekolah sebanyak 22,2%, status sosial ekonomi yang berbeda sehingga memungkinkan untuk mempengaruhi
hasil
penelitian.
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Distribusi frekuensi perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 77,7% dan buruk 22,3%. 2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 56,3% dan buruk 43,7%. 3. Distribusi frekuensi sikap ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 60,2% dan buruk 39,8%. 4. Distribusi frekuensi jarak Posyandu dari rumah ibu dekat 48,5% dan jauh 51,5%. 5. Distribusi frekuensi pembinaan dari tenaga kesehatan pada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 76,7% dan buruk 23,3%. 6. Distribusi frekuensi dukungan keluarga kepada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 65,0% dan buruk 35,0%. 7. Distribusi frekuensi dukungan teman kepada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 58,3% dan tidak mendukung 41,7%. 8. Distribusi frekuensi dukungan tokoh masyarakat kepada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 71,8% dan buruk 28,2%. 9. Distribusi frekuensi dukungan kader kepada ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu baik 81,6% dan buruk 18,4%. 10. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,460.
98
99
11. Tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,868. 12. Tidak ada hubungan antara jarak Posyandu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,269. 13. Tidak ada hubungan antara pembinaan dari tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,937. 14. Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,468. 15. Tidak ada hubungan antara dukungan teman dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,061. 16. Tidak ada hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,990. 17. Tidak ada hubungan antara dukungan kader dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu dengan Pvalue : 0,443.
B. Saran 1. Bagi Masyarakat Agar masyarakat lebih terbuka untuk menerima informasi dan arahan dari petugas kesehatan, tokoh masyarakat, dan kader kesehatan terhadap pentingnya penimbangan balita.
100
2. Bagi Puskesmas Kelurahan Rorotan Lebih memberikan informasi seperti penyuluhan tentang tumbuh kembang anak, penimbangan dan cara membaca buku (KMS) Kartu Menuju Sehat, memberi pelatihan public speaking serta materi-materi penyuluhan sebagai upaya untuk dapat memberdayakan kader setempat dan memberikannya bekal, diharapkan dapat melakukan penyuluhan
di
masing-masing
Posyandu
yang
kelolanya,
dilakukannya advokasi untuk menambahkan penjelasan tentang makna garis ijo, kuning dan merah pada buku KMS. 3. Bagi Peneliti Lain Diharapkan peneliti yang ingin mengangkat topik yang sama dianjurkan untuk meneliti variabel motivasi ibu, variabel ketersediaan sarana kesehatan dan lainnya, agar dapat terlihat seberapa besarnya motivasi dari masing-masing ibu-ibu selain sikapnya yang baik terhadap Posyandu. Selain itu diharapkan untuk melakukan penelitian lebih mendalam untuk dapat menjabarkan variabel sikap yang dapat digali secara mendalam.
101
DAFTAR PUSTAKA Ayu, Licha Rizki. 2014. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2013. FKM Universitas Sumatera Utara Ari, Elizabeth Setyarini Santo, Stikes Boromeus. Hubungan peran serta kader dalam memotivasi keaktifan ibu membawa balita ke Posyandu terhadap status kesehatan balita di RW 07 Kelurahan pasir biru Cibiru. Stikes Santoso Borromeus Bandung. Basuni, Abas Jahari. 2011. Kecenderungan masalah gizi buruk di Indonesia. Pusat penelitian dan pengembangan gizi dan makanan. Bajuri, Pungkas Ali „dkk‟. 2005. Kajian Kebijakan Perencanaan Tenaga Kesehatan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BPS.2013. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2013 dapat diakses di http://jakutkota.bps.go.id/LinkTabelStatis/view/id/11 pada 8 september 2015. Edberg, Mark. 2007. Buku ajar kesehatan masyarakat. Jakarta ; Kedokteran EGC Fitriani, S. 2010. Analisis Faktor yang Mempengaruhi rendahnya kunjungan ibu balita ke Posyandu di kecamatan Karangjaya kabupaten Tasikmalaya tahun 2009. FKM UNSIL. Green, Lawrence W „dkk‟. 1980. Health Education Planning A Diagnostic Approach. California; Mayfield publishing company. Heriani, Farida. 2010. Hubungan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan kepuasan ibu terhadap Posyandu dengan frekuensi kunjungan balita ke Posyandu. Lampung ; FKM UNLAM. International Health Conference.1948. Preamble to the Constitution of the World
Health
Organization;
New
York.
http://www.who.int/about/definition/en/print.html
Dapat pada
diakses
tanggal
20
maret 2015 Iqbal, Wahid Mubarak „dkk‟. 2007. Promosi kesehatan sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta ; Graha Ilmu.
102
Jannah, Musrifatul. 2012. Pengaruh tingkat pendidikan pengetahuan jarak tempat tinggal dan sikap ibu kepada pelayanan petugas puskesmas terhadap frekuensi kunjungan ibu ke Posyandu di Kabupaten Lamongan. Universitas Negeri Surabaya. Hendriani, Farida.2010. Hubungan pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan kepuasan ibu terhadap Posyandu dengan frekuensi kunjungan balita ke Posyandu di Puskesmas. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Mangkurat. Hutagalung, Sihol P. 1992. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam menimbangkan anaknya di Posyandu Kotip Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Tesis Universitas Indonesia. Hairunida, Elida BR Purba. 2012. Faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke Posyandu pada Ibu Balita di wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2012. FKM UI Hindu, S Mathi. 2013. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Penimbangan Balita Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2013. FKM USU Imelda, Erman. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun ke Posyandu di kelurahan Lubuk Tanjung wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Lubuk Linggau tahun 2010. Poltekes Palembang. Kemenkes RI. 2011. Panduan penyelenggaraan pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi kurang (BOK). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. 2012. Ayo ke Posyandu Setiap Bulan. Jakarta. Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. ________ . 2012. Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator Pemberdayaan Kader Posyandu. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI. ________ . 2014. Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI.
103
________ . 2015. Pedoman teknis pemantauan status gizi. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI. ________ . Rencana aksi pembinaan gizi masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. ________ . 2014. Pedoman pelayanan gizi di Puskesmas. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi dan KIA. ________ . 2013. Buku 2 pedoman paket gizi masyarakat. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi dan KIA. ________ . 2011. Panduan penyelenggaraan pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi kurang (Bantuan Operasional Kesehatan). Jakarta; Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi dan KIA. ________ . 2011. Pedoman umum pengelolaan Posyandu. Kementrian Kesehatan., Kelompok Kerja Operasional Posyandu. ________ . 2013. Buku panduan kader Posyandu menuju keluarga sadar gizi. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI. ________ . 2007. Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor : 747/Menkes/SK/VI/2007 tentang pedoman operasional keluarga sadar gizi di desa siaga. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Kusuma, Indah Wati. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan minat Ibu terhadap kunjungan ke Posyandu di Kelurahan Kembangarum Kota Semarang tahun 2014. Program Studi Diploma Iv Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran Kusumandari, winda. 2010. Bidan pendekatan midwifery of knowledge. Yogyakarta; Nuha medika. KBBI. Definisi Umur. Dapat diakses http://kbbi.web.id/umur pada tanggal 24 april 2015. La Ode, Muhammad Syahir. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu yang mempunyai balita ke Posyandu wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea Makassar. STIKES Nani Hasanuddin Makassar (Vol. 2. No.)
104
Lia, Pamungkas. 2008. Hubungan antara faktor pengetahuan, sikap, dan kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Minarto. 2014. Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat (RAPGM) Tahun 2010
-2014.
Dapat
diakses
http://www.gizikia.depkes.go.id/terbitan/rencana-aksi-pembinaan-gizimasyarakat-rapgm-tahun-2010-2014/?print=print pada tanggal 1 April 2015 Muaris, Hindah. 2006. Sarapan sehat untuk anak balita .Jakarta; PT Gramedia
Pustaka
Utama.
(online)
dapat
diakses
dari
https://books.google.co.id/books?id=IP2HH41gfLsC&pg=PT5&lpg=P T5&dq=balita+adalah&source=bl&ots=nHvsrwi0Vp&sig=lzk7UXZRB zFNtfdJrjNaFdzMqk&hl=id&sa=X&ei=ZX3tVP73KIOouQTB9YG4BQ&sqi=2&redir_esc =y#v=onepage&q=balita%20adalah&f=false pada 21 februari 2015 Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC Mar‟at.1981. Sikap manusia perubahan serta pengukurannya. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ; Bandung. Ghalia Indonesia Marimbi, H. (2009). Sosiologi dan Antropologi Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Nuha Medika Nadra, Raihana Alkaff., Minsarnawati. 2012. Psikologi kesehatan bagi praktisi kesehatan masyarakat. Jakarta; FKIK UIN Jakarta. Nofianti, Susi. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Maek kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. Nurena „dkk‟.2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Posyandu di Suku Bajo Desa Mola Selatan Kabupaten Wakatobi. STIKES Nani Hasanuddin Makassa. Val.1 no.3 Nur, Halimah. 2012. Hubungan tingkat pendidikan ibu dan jarak tempat tinggal balita ke Posyandu dengan tingkat kehadiran balita di posyandu Desa Karang Tengah Kecamatan karang Tengah Kabupaten Wonogiri. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
105
Nur, siti lailia sukbaniyah‟dkk‟. Hubungan pengetahuan ibu balita dengan kepatuhan kunjungan balita ke Posyandu di desa Sumberejo kecamatan Meranggen kabupaten Demak. Universitas Muhammadiyah Semarang. Olanrewajhu, Raphael Babatunde dkk. 2011. Prevalence and Determinants of Malnutrition among Under-five Children of Farming Households in Kwara State, Nigeria. Journal of Agricultural Science. Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak dalam Milenium Development Goals (MDGs).yogyakarta ; Nuha Medika. Panigrahi, Ansuman dkk. 2014. Undernutrition and Its Correlates among Children of 3–9 Years of Age Residing in Slum Areas of Bhubaneswar, India. Department of Community Medicine, Kalinga Institute of Medical Sciences, KIIT University Bhubaneswar, Odisha 751024, India. Petunjuk pelaksanaan dana dekonsentrasi program bina gizi dan KIA. 2014. Direktorat Jenderal bina gizi dan KIA Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pengertian
umur
dan
kategori
menurut
Depkes
dapat
diakses
http://www.scribd.com/doc/162685921/usia-menurut-depkes#scribd pada tanggal 25 april 2015. Permenkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia. Dapat diakses http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd =1&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.depkes.go.id%2F resources%2Fdownload%2Fgeneral%2FPMK%252019%2520th%2520 2014.pdf&ei=rTg_Ve6WKoqVuASX4DoDw&usg=AFQjCNGlhpasznTH4UY8tdWSybD9R_Q8VQ
pada
tanggal 28 april 2015. Permenkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia. Dapat diakses http://ropeg.kemkes.go.id/documents/PMK%20No%206%20Thn%202 013%20ttg%20Kriteria%20Fasyankes.pdf pada tanggal 24 april 2015. Ramadini, Nuani‟dkk‟. 2013. Status gizi balita berdasarkan composite index of anthropometric failure. Jurnal kesmas nasional vol.7 no.12.
106
Riskesdas.2013.
Riset
Kesehatan
Dasar.
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Rinawati. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya kunjungan balita ke Posyandu diwilayah kerja Puskesmas Sukakarya kota Sabang. Stikes Ubudiyah Banda Aceh. Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat. 2013. Direktorat Bina Gizi Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI Reihana., Budi, artha susila duarsa. 2014. Factor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu untuk menimbang balita ke Posyandu. Jurnal Kedokteran Yarsi. Rohman, Hidayatur. 2013. Determinan niat masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk kabupaten Jember Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Sadjaja‟dkk‟. 2005. Cakupan penimbangan balita di Indonesia. Litbangkes Depkes RI. Saragi, Griseli. 2008. Motivasi ibu dalam memanfaatkan Posyandy bayi di Desa Bangun Tobing kecamatan STM Hilir kabupaten Deli Serbang Program D-IV Kebidanan Universitas Sumatera Utara. SDKI.2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Badan Pusat Statistik Kementrian Kesehatan Suryaningsih, Hestri. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu bayi dan balita ke Posyandu di Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok tahun 2012. FKM Universitas Indonesia Suharti, Erni. 2012. Hubungan faktor pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dengan perilaku kunjungan ke Posyandu pada ibu bekerja di Banjanegara Jawa Tengah. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Sudinkes.
2014.
Situasi
Upaya
Kesehatan.
Dapat
diakses
di
http://www.sudinkes-jakpus.net/profil-kesehatan-jakpus/situasi-upayakesehatan
pada 5 Agustus 2015. Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Pusat.
107
Sulistiyanti, Anik‟dkk‟. 2013. Hubungan status pekerjaan dengan keaktifan ibu menimbangkan balita di Posyandu Puriwaluyo desa gembang kecamatan masaran kabupaten Sragen. INFOKES vol.3 no.2. AKBID Citra Medika Surakarta. Santrock, John W. 2003. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta ; Erlangga.
(online)
dapat
diakses
https://books.google.co.id/books?id=Z3LWSxbTv4C&pg=PA203&dq=pekerjaan+Ibu&hl=id&sa=X&ei=bLU5VZO KOYji8AX6nYDYBg&ved=0CCUQ6AEwAg#v=onepage&q=pekerja an%20Ibu&f=false pada tanggal 24 april 2015. Sri, Budi Widyastuti „dkk‟. 2013. Hubungan antara beberapa faktor dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu di Kelurahan Jambangan Wilayah Kerja Puskesmas Geyer I Kabupaten Brobogan tahun 2013. UDINUS Syafrudin., Fatidhina, Yudhia. 2009. Promosi Kesehatan untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta Timut; CV Trans Info Medika. Truwahyuningsih, Indra. 2009. Hubungan antara sikap ibu balita terhadap keaktifan dalam kegiatan Posyandu III dusun Boto Kabupaten Tulung Agung. Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Wirawan, Sarlito Sarwono. 2002. Psikologi Sosial Individu dan teori-teori psikologi sosial. Jakarta ; Balai Pustaka. Yunidar. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kunjungan ibu ke Posyandu Sinar M keluarga Gampong IE meulee kecamatan Sukajaya kota Sabang. STIKES Kebidanan Universitas Budyah Banda Aceh.
1
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN TENTANG PERILAKU IBU BALITA DALAM MENIMBANGKAN ANAKNYA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN ROROTAN KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA TAHUN 2015. Assalammualaikum Wr. Wb. Saya Indah Jamiatun Hasanah salah seorang mahasiswi kesehatan masyarakat semester 8 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan penelitian mengenai perilaku ibu balita berkunjung ke Posyandu. Pengisian kuesioner ini akan menghabiskan waktu ± 15 menit. Informasi yang Anda berikan akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan ditunjukkan kepada orang lain atau siapapun. Saya berharap Anda dapat berpartisipasi karena pendapat Anda sangat penting bagi peningkatan kualitas di Puskesmas Kelurahan Rorotan dan Posyandu-Posyandu yang ada di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Saat ini apakah Anda bersedia menjadi responden untuk mengisi kuesioner ini? Apakah saya dapat memberikan kuesioner ini kepada Anda?
Tanda Tangan
: (_______________________________)
Tanggal
: (_______________________________)
Nama Enumerator
: (_______________________________)
Alamat lengkap enumerator :
Apakah ibu adalah ibu kandung dari balita : a). ya b). tidak
2
Identitas Responden A1
Nama Responden
A2
B1
Berapa kalikah anak balita ibu yang terkecil ditimbang dalam 6 bulan terakhir ini? (cek lagi di buku KMS) Identitas Balita Nama Balita
B2
Umur Balita ………. Bulan
........ kali
Pengetahuan Ibu Balita tentang Posyandu C1
C2
C3
C4
C5
C6
Menurut ibu, apa tujuan dari penimbangan pada anak balita? (boleh isi lebih dari satu) 1. mengetahui perkembangan anak (1) 2. mengetahui berat badan anak (1) 3. mengetahui apakah anak sehat (1) 4. tidak tahu (0) Menurut ibu anak umur berapakah yang perlu ditimbang? 1. anak balita 0-5 tahun (1) 2. bayi saja 0-1 tahun (0) 3. semua anak (0) 4. tidak tahu (0) Menurut ibu kapankah seharusnya anak pertama kali ditimbang? 1. sejak lahir (1) 2. kapan saja (0) 3. tidak tahu (0) 4. lain nya, sebutkan ......... (0) Menurut ibu, selanjutnya kapan sajakah anak balita harus ditimbang? 1. setiap bulan secara teratur (1) 2. kapan saja sesempatnya (0) 3. tidak tahu (0) 4. lainnya, sebutkan ........ (0) Setelah anak berumur 5 tahun, menurut ibu apakah anak tersebut masih harus ditimbang? 1. ya (1) 2. tidak (0) 3. tidak tahu (0) Bila anak ibu sehat, menurut ibu apakah masih perlu ditimbang? 1. ya (1) 2. tidak (0)
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
3
C7
C8
C9
C10
C11
3. tidak tahu (0) (tunjukan KMS yang menunjukan status gizi baik) menurut ibu, bagaimanakah keadaan anak yang memiliki KMS ini? 1. status gizi buruk (0) 2. status gizi kurang (0) 3. status gizi baik (1) 4. lainnya, sebutkan ....... (0) 5. tidak tahu (0) (tunjukan KMS yang menunjukan status gizi kurang) menurut ibu, bagaimanakah keadaan anak yang memiliki KMS ini? 1. status gizi buruk (0) 2. status gizi kurang (1) 3. status gizi baik (0) 4. lainnya, sebutkan ....... (0) 5. tidak tahu (0) Bila keadaan anak ibu demikian, apa yang akan ibu lakukan? 1. diberi makanan yang lebih banyak dan bergizi (1) 2. dibawa kedokter/puskesmas (0) 3. dibiarkan saja (0) 4. lainnya, sebutkan ..... (0) 5. tidak tahu (0) (tunjukan KMS yang menunjukan status gizi buruk) menurut ibu, bagaimanakah keadaan anak yang memiliki KMS ini? 1. Status gizi buruk (1) 2. Status gizi kurang (0) 3. Status gizi baik (0) 4. Lainnya, sebutkan...... (0) 5. Tidak tahu (0) Bila keadaan anak ibu demikian, apa yang akan ibu lakukan? 1. diberi makanan yang lebih banyak dan bergizi (0) 2. dibawa kedokter/puskesmas (1) 3. dibiarkan saja (0) 4. lainnya, sebutkan ..... (0) 5. tidak tahu (0)
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
4
D1
D2
D3
D4
E1
F1
F3
F4
Sikap ibu tentang Posyandu Menurut ibu, apakah penimbangan di Posyandu bermanfaat bagi anak ibu? 1. Sangat bermanfaat (3) 2. Cukup bermanfaat (2) 3. Kurang bermanfaat (1) Bila ada anak tetangga ibu yang baru mempunyai anak balita, merencanakan untuk menimbangkan anaknya setiap bulan di Posyandu bagaimana pendapat ibu? 1. Ragu (2) 2. Setuju (3) 3. Tidak setuju (1) Bila ada tetangga ibu yang memiliki anak balita sehat, lalu menolak ajakan/ anjuran kader untuk menimbang anaknya. Bagaimana pendapat ibu? 1. Setuju (1) 2. Ragu (2) 3. Tidak setuju (3) Bila ada tetangga ibu yang memiliki anak balita mengatakan bahwa, tanpa menimbangkan anaknya setiap bulan, ibu tetap tahu kesehatan anaknya. Bagaimana pendapat ibu? 1. Setuju (1) 2. Ragu (2) 3. Tidak setuju (3) Jarak Posyandu Menurut ibu berapa jarak tempuh dari rumah ke Posyandu? ………… meter Pembinaan dari tenaga kesehatan Apakah tenaga kesehatan dari puskesmas mengajak ibu yang mempunyai balita untuk datang ke Posyandu? 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah tenaga kesehatan dari puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat saat posyandu berlangsung seperti imunisasi pada balita? 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah tenaga kesehatan dari puskesmas menjelaskan pengertian kegiatan serta
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
5
G1
G2
G3
G4
H1
H2
H3
H4
I1
I2
manfaat posyandu bagi balita? 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Dukungan Keluarga Apakah keluarga selalu mengingatkan tentang jadwal Posyandu ? 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah ibu pernah mendapat informasi tentang manfaat posyandu dari keluarga? 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah keluarga memberi motivasi pada ibu untuk membawa balita ke Posyandu 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Bila ibu berhalangan untuk ke Posyandu, ada anggota keluarga yang membantu membawa balita ke Posyandu 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Dukungan Teman Apakah tetangga ibu mengajak ibu agar membawa bayi/balita ke Posyandu 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah tetangga ibu mengingatkan ibu pada saat ada kegiatan Posyandu. 1. Tidak (1) 2. Ya(2) Apakah tetangga ibu memberikan informasi setiap akan dilaksanakan kegiatan Posyandu 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah tetangga ibu menjelaskan manfaat membawa bayibalita ke Posyandu 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Dukungan Tokoh Masyarakat Apa ibu pernah mendapat ajakan dari tokoh masyarakat untuk datang ke Posyandu? 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah ibu pernah mendapatkan penjelasan dari pamong tokoh masyarakat tentang pentingnya penimbangan 1. Tidak (1) 2. Ya (2)
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
6
J1
J2
J3
Dukungan Kader Apakah kader Posyandu pernah memberikan informasi bahwa penting membawa anak balita ke Posyandu untuk penimbangan hingga balita usia 5 tahun untuk memantau tumbuh kembang anak ? 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah kader Posyandu selalu menanyakan alasan ibu apabila tidak datang menimbangkan anak ke Posyandu? 1. Tidak (1) 2. Ya (2) Apakah kader Posyandu mengunjungi rumah ibu jika ibu yang memiliki balita tidak hadir 3 kali berturut turut dalam penimbangan balita? 1. Tidak (1) 2. Ya (2)
[
]
[
]
[
]
7
LAMPIRAN 2 UJI NORMALITAS VALIDITAS INSTRUMEN Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.689
11
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11
6.90 8.12 8.05 8.08 8.40 8.08 8.60 8.62 8.58 8.70 8.38
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.497 .133 .000 -.060 .218 -.125 .649 .714 .510 .563 .157
.649 .692 .696 .702 .688 .705 .607 .594 .635 .626 .697
3.785 5.958 6.203 6.225 5.477 6.276 4.554 4.446 4.815 4.779 5.625
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.377
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted D1 D2 D3 D4
8.35 8.12 8.30 8.30
1.413 1.548 1.036 1.087
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.018 .305 .327 .280
.532 .289 .150 .214
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted E1
5.15
.900
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
-.067
.494
8
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.494
3
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted F1 F2 F3
3.63 3.25 3.43
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.207 .262 .506
.599 .472 .025
.497 .603 .404
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.691
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted G1 G2 G3 G4
5.02 5.12 4.95 5.22
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.528 .522 .620 .287
.593 .594 .551 .754
1.051 .984 1.074 1.153
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.647
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted H1 H2 H3 H4
5.60 5.60 5.58 5.80
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.222 .687 .677 .355
.696 .422 .474 .724
.605 .451 .507 .369
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.519
5
9
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted I1 I2 J1 J2 J3
6.58 6.85 6.35 6.38 6.85
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.411 .527 .251 .192 .113
.374 .272 .489 .514 .587
.969 .849 1.310 1.317 1.208
UJI NORMALITAS Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
PERILAKU
.265
103
.000
.791
103
.000
PENGETAHUAN
.127
103
.000
.935
103
.000
SIKAP
.353
103
.000
.708
103
.000
BIMBINGAN_NAKES
.285
103
.000
.791
103
.000
D.KELUARGA
.244
103
.000
.826
103
.000
D.TEMAN
.326
103
.000
.679
103
.000
D.TOMA
.280
103
.000
.770
103
.000
D.KADER
.263
103
.000
.817
103
.000
JARAK.KM
.215
103
.000
.845
103
.000
Statistic
Std. Error
a. Lilliefors Significance Correction Descriptives
PERILAKU
Mean
4.40
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
4.04
5% Trimmed Mean
4.50
Median
5.00
4.76
Variance
3.379
Std. Deviation
1.838
Minimum
1
Maximum
6
Range
5
Interquartile Range
3
.181
10
Skewness Kurtosis PENGETAHUAN
-1.071
.472
9.06
.213
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
8.64
5% Trimmed Mean
9.09
Median
9.00
9.48
Variance
4.663
Std. Deviation
2.159
Minimum
5
Maximum
13
Range
8
Interquartile Range
4
Kurtosis
.054
.238
-1.095
.472
Mean
11.19
.117
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
10.96
5% Trimmed Mean
11.33
Median
12.00
Variance
1.413
Std. Deviation
1.189
11.43
Minimum
8
Maximum
12
Range
4
Interquartile Range
1
Skewness BIMBINGAN_NAKES
.238
Mean
Skewness SIKAP
-.694
-1.350
.238
Kurtosis
.740
.472
Mean
5.17
.093
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
4.99
5% Trimmed Mean
5.25
Median
5.00
Variance
.891
Std. Deviation
.944
5.36
Minimum
3
Maximum
6
Range
3
Interquartile Range
1
11
D.KELUARGA
D.TEMAN
Skewness
-.858
.238
Kurtosis
-.316
.472
Mean
6.68
.133
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
6.42
5% Trimmed Mean
6.76
Median
7.00
Variance
1.828
Std. Deviation
1.352
Minimum
4
Maximum
8
Range
4
Interquartile Range
2
Skewness
-.827
.238
Kurtosis
-.478
.472
Mean
7.23
.116
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
7.00
5% Trimmed Mean
7.37
Median
8.00
7.46
Variance
1.377
Std. Deviation
1.173
Minimum
4
Maximum
8
Range
4
Interquartile Range
1
Skewness Kurtosis D.TOMA
6.94
-1.619
.238
1.627
.472
Mean
3.16
.083
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
2.99
5% Trimmed Mean
3.17
Median
3.00
Variance
.701
Std. Deviation
.837
3.32
Minimum
2
Maximum
4
Range
2
Interquartile Range
2
12
Skewness
-.302
.238
-1.512
.472
Mean
5.11
.080
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
4.95
5% Trimmed Mean
5.17
Median
5.00
Variance
.665
Std. Deviation
.815
Kurtosis D.KADER
Minimum
3
Maximum
6
Range
3
Interquartile Range
1
Skewness
-.753
.238
.244
.472
Mean
.1040
.01011
95% Confidence Interval for Lower Bound Mean Upper Bound
.0840
5% Trimmed Mean
.0949
Median
.0500
Kurtosis JARAK.KM
5.27
Variance Std. Deviation
.1241
.011 .10260
Minimum
.00
Maximum
.50
Range
.50
Interquartile Range
.15
Skewness
1.365
.238
Kurtosis
2.538
.472
13
UNIVARIAT Statistics
KATEGORI PERILAKU N
Valid Missing
Std. Deviation Minimum
Maximum
KATEGORI KATEGORI PENGETAHUAN SIKAP
KATEGORI KATEGIRI KATEGORI KATEGORI KATEGORI JARAK B.NAKES D.KELUARGA D.TEMAN D.TOMA
KATEGORI D.KADER
103
103
103
103
103
103
103
103
103
0
0
0
0
0
0
0
0
0
.418
.498
.492
.502
.425
.479
.496
.452
.390
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
KATEGORI PENGETAHUAN Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
BURUK
45
43.7
43.7
43.7
BAIK
58
56.3
56.3
100.0
Total
103
100.0
100.0
KATEGORI SIKAP Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
BURUK
41
39.8
39.8
39.8
BAIK
62
60.2
60.2
100.0
Total
103
100.0
100.0
KATEGORI JARAK Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
JAUH
50
48.5
48.5
48.5
DEKAT
53
51.5
51.5
100.0
103
100.0
100.0
Total
KATEGORI PERILAKU Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
BURUK
23
22.3
22.3
22.3
BAIK
80
77.7
77.7
100.0
Total
103
100.0
100.0
14
KATEGIRI B.NAKES Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
BURUK
24
23.3
23.3
23.3
BAIK
79
76.7
76.7
100.0
Total
103
100.0
100.0
KATEGORI D.KELUARGA Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
BURUK
36
35.0
35.0
35.0
BAIK
67
65.0
65.0
100.0
Total
103
100.0
100.0
KATEGORI D.TEMAN Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
BURUK
43
41.7
41.7
41.7
BAIK
60
58.3
58.3
100.0
Total
103
100.0
100.0
KATEGORI D.TOMA Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
BURUK
29
28.2
28.2
28.2
BAIK
74
71.8
71.8
100.0
Total
103
100.0
100.0
KATEGORI D.KADER Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
BURUK
19
18.4
18.4
18.4
BAIK
84
81.6
81.6
100.0
Total
103
100.0
100.0
15
BIVARIAT PENGETAHUAN Case Processing Summary Cases Valid N KATEGORI PENGETAHUAN * KATEGORI PERILAKU
Missing
Percent 103
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 103
100.0%
Crosstab KATEGORI PERILAKU BURUK KATEGORI PENGETAHUAN
BURUK
Count % within KATEGORI PENGETAHUAN
BAIK
Count % within KATEGORI PENGETAHUAN
Total
Count % within KATEGORI PENGETAHUAN
BAIK
Total
8
37
45
17.8%
82.2%
100.0%
15
43
58
25.9%
74.1%
100.0%
23
80
103
22.3%
77.7%
100.0%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
a
1
.328
.546
1
.460
.970
1
.325
.955 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
Df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
Exact Sig. (2sided)
.353 .946
1
.331
103
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.05. b. Computed only for a 2x2 table
Exact Sig. (1sided)
.231
16
Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for KATEGORI PENGETAHUAN (BURUK / BAIK) For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK N of Valid Cases
Lower
Upper
.620
.236
1.625
.687
.320
1.477
1.109
.905
1.360
103
SIKAP Case Processing Summary Cases Valid N KATEGORI SIKAP * KATEGORI PERILAKU
Missing
Percent 103
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 103
100.0%
Crosstab KATEGORI PERILAKU BURUK KATEGORI SIKAP
BURUK
Count % within KATEGORI SIKAP
BAIK
Count % within KATEGORI SIKAP
Total
Count % within KATEGORI SIKAP
BAIK
Total
10
31
41
24.4%
75.6%
100.0%
13
49
62
21.0%
79.0%
100.0%
23
80
103
22.3%
77.7%
100.0%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
a
1
.683
.028
1
.868
.166
1
.684
.167 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
Exact Sig. (2sided)
.810 .165
1
.685
103
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.16. b. Computed only for a 2x2 table
Exact Sig. (1sided)
.430
17
Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for KATEGORI SIKAP (BURUK / BAIK) For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK N of Valid Cases
Lower
Upper
1.216
.475
3.110
1.163
.564
2.399
.957
.771
1.187
103
JARAK Case Processing Summary Cases Valid N KATEGORI JARAK * KATEGORI PERILAKU
Missing
Percent 103
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 103
100.0%
Crosstab KATEGORI PERILAKU BURUK KATEGORI JARAK
JAUH
Count % within KATEGORI JARAK
DEKAT
Count % within KATEGORI JARAK
Total
Count % within KATEGORI JARAK
BAIK
Total
14
36
50
28.0%
72.0%
100.0%
9
44
53
17.0%
83.0%
100.0%
23
80
103
22.3%
77.7%
100.0%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
a
1
.180
1.222
1
.269
1.810
1
.179
1.801 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
Exact Sig. (2sided)
.238 1.784
1
.182
103
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.17. b. Computed only for a 2x2 table
Exact Sig. (1sided)
.134
18
Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for KATEGORI JARAK (JAUH / DEKAT) For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK N of Valid Cases
Lower
Upper
1.901
.738
4.897
1.649
.784
3.466
.867
.702
1.071
103
PEMBINAAN DARI NAKES Case Processing Summary Cases Valid N KATEGIRI B.NAKES * KATEGORI PERILAKU
Missing
Percent 103
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 103
100.0%
Crosstab KATEGORI PERILAKU BURUK KATEGIRI B.NAKES
BURUK
Count % within KATEGIRI B.NAKES
BAIK
Count % within KATEGIRI B.NAKES
Total
Count % within KATEGIRI B.NAKES
BAIK
Total
6
18
24
25.0%
75.0%
100.0%
17
62
79
21.5%
78.5%
100.0%
23
80
103
22.3%
77.7%
100.0%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
a
1
.720
.006
1
.937
.126
1
.722
.129 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
Exact Sig. (2sided)
.781 .127
1
.721
103
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.36. b. Computed only for a 2x2 table
Exact Sig. (1sided)
.458
19
Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for KATEGIRI B.NAKES (BURUK / BAIK) For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK N of Valid Cases
Lower
Upper
1.216
.418
3.539
1.162
.516
2.614
.956
.738
1.237
103
DUKUNGAN KELUARGA Case Processing Summary Cases Valid N KATEGORI D.KELUARGA * KATEGORI PERILAKU
Missing
Percent 103
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 103
100.0%
Crosstab KATEGORI PERILAKU BURUK KATEGORI D.KELUARGA
BURUK
Count % within KATEGORI D.KELUARGA
BAIK
Count % within KATEGORI D.KELUARGA
Total
Count % within KATEGORI D.KELUARGA
BAIK
Total
10
26
36
27.8%
72.2%
100.0%
13
54
67
19.4%
80.6%
100.0%
23
80
103
22.3%
77.7%
100.0%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
a
1
.330
.526
1
.468
.927
1
.336
.947 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
Exact Sig. (2sided)
.334 .938
1
.333
103
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.04. b. Computed only for a 2x2 table
Exact Sig. (1sided)
.232
20
Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for KATEGORI D.KELUARGA (BURUK / BAIK) For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK N of Valid Cases
Lower
Upper
1.598
.619
4.122
1.432
.698
2.935
.896
.709
1.133
103
DUKUNGAN TEMAN Case Processing Summary Cases Valid N KATEGORI D.TEMAN * KATEGORI PERILAKU
Missing
Percent 103
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 103
100.0%
Crosstab KATEGORI PERILAKU BURUK KATEGORI D.TEMAN
BURUK
Count % within KATEGORI D.TEMAN
BAIK
Count % within KATEGORI D.TEMAN
Total
Count % within KATEGORI D.TEMAN
BAIK
Total
14
29
43
32.6%
67.4%
100.0%
9
51
60
15.0%
85.0%
100.0%
23
80
103
22.3%
77.7%
100.0%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
a
1
.035
3.498
1
.061
4.406
1
.036
4.452 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
Exact Sig. (2sided)
.054 4.409 103
1
.036
Exact Sig. (1sided)
.031
21
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.60. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for KATEGORI D.TEMAN (BURUK / BAIK) For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK N of Valid Cases
Lower
Upper
2.736
1.054
7.098
2.171
1.035
4.550
.793
.628
1.002
103
DUKUNGAN TOMA Case Processing Summary Cases Valid N KATEGORI D.TOMA * KATEGORI PERILAKU
Missing
Percent 103
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 103
100.0%
Crosstab KATEGORI PERILAKU BURUK KATEGORI D.TOMA
BURUK
Count % within KATEGORI D.TOMA
BAIK
Count % within KATEGORI D.TOMA
Total
Count % within KATEGORI D.TOMA
BAIK
Total
7
22
29
24.1%
75.9%
100.0%
16
58
74
21.6%
78.4%
100.0%
23
80
103
22.3%
77.7%
100.0%
22
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio
Exact Sig. (2sided)
a
1
.783
.000
1
.990
.075
1
.784
.076 b
Asymp. Sig. (2sided)
df
Fisher's Exact Test
Exact Sig. (1sided)
.796
Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
.075
1
.486
.784
103
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.48. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for KATEGORI D.TOMA (BURUK / BAIK) For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK N of Valid Cases
Lower
Upper
1.153
.418
3.182
1.116
.513
2.429
.968
.763
1.228
103
DUKUNGAN KADER Case Processing Summary Cases Valid N KATEGORI D.KADER * KATEGORI PERILAKU
Missing
Percent 103
100.0%
N
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 103
100.0%
Crosstab KATEGORI PERILAKU BURUK KATEGORI D.KADER
BURUK
Count % within KATEGORI D.KADER
BAIK
Count % within KATEGORI D.KADER
Total
Count % within KATEGORI D.KADER
BAIK
Total
6
13
19
31.6%
68.4%
100.0%
17
67
84
20.2%
79.8%
100.0%
23
80
103
22.3%
77.7%
100.0%
23
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
a
1
.284
.588
1
.443
1.079
1
.299
1.149 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
df
Exact Sig. (2sided)
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association b
N of Valid Cases
.360 1.138
1
.286
103
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.24. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for KATEGORI D.KADER (BURUK / BAIK) For cohort KATEGORI PERILAKU = BURUK For cohort KATEGORI PERILAKU = BAIK N of Valid Cases
Lower
Upper
1.819
.603
5.487
1.560
.711
3.425
.858
.620
1.186
103
Exact Sig. (1sided)
.217
24
LAMPIRAN 3 REGISTER POSYANDU BALITA KEMUNING 03 KELURAHAN ROROTAN TAHUN 2015 NO
NAMA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Raka Alvis Adiel Rizky Ardi Andi Gebi Ghaizan Luwi Mukni Gisela Nazwa Melvin Yoshua Adhi Daya Nasya Adly Al Akbar Arsenio Kenzie Mutafaqih Muariffa Fauzan Cato Louis Lionel Haffa Nuno Ahnaf Fais Fahrizal Aska Nathanael Novalina Nada Haekal Yemimma Rafa Aryo Kusumo Michael
TANGGAL LAHIR 27/11/2010 5/12/2012 13/07/2011 3/7/2012 26/02/2014 18/04/2014 13/06/2015 30/06/2011 2/5/2011 7/12/2011 26/07/2012 16/07/2012 23/12/2013 8/1/2014 16/07/2015 25/09/2011 10/2/2011 8/9/2012 12/12/2012 18/07/2012 7/5/2013 17/10/2013 21/09/2013 15/07/2014 27/08/2014 19/12/2014 11/11/2011 7/1/2012 22/11/2012 6/11/2010 31/08/2011 16/09/2011 13/12/2011 1/10/2011 22/04/2012 5/5/2013
NAMA ORANG TUA IBU BAPAK Reina Dwi Fitri Indra Sherly Lendra Erni Dwi Neng Taufik Dede. H Ahmud Rani Fafa Maria Sulanto Hamidah Agus Tri Dwi Irma Andarias Sherly Amin Sherly Amin Rini Agus Sherly Amin Olvi Yudi Prasetio Retno Dr Insan AN Retno Dr Insan AN Nunung Herry Indah Didit Olla Nico Ika Saud Anita Wiwit Ana Jaka Retno Dr Insan AN Neneng Heri. R Reini H. Andi Sri Ridwan Dorenci Luat Sugiarti Selohadi Ira Deni Yuli Sarbidi Conny Yose Ida Zamsari Rina Eko Yani Engbi
ALAMAT
JENIS KELAMIN
RT 001 RT 001 RT 001 RT 001 RT 001 RT 001 RT 001 RT 002 RT 002 RT 002 RT 002 RT 002 RT 002 RT 002 RT 002 RT 003 RT 003 RT 003 RT 003 RT 003 RT 003 RT 003 RT 003 RT 003 RT 003 RT 003 RT 004 RT 004 RT 004 RT 005 RT 005 RT 005 RT 005 RT 005 RT 005 RT 005
L L L L P L L L P L L L P L L L L P L L L L L L L L L P L P P L P L L L
25
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Bunga Alifa Clara Nurqisya Bian Nadif Zuhairry Abinaya Farid M. Syamil Affan Dinar Talita M. Alif Afika Achmad Diah Reza Rizky Shinta Dimas Sofie Fauzan Faiza
20/11/2013 23/02/2013 18/12/2013 27/01/2011 26/01/2011 6/12/2013 23/08/2013 30/05/2013 26/01/2013 10/6/2013 17/06/2013 28/04/2014 15/10/2012 17/10/2012 5/9/2012
3/9/2013 21/05/2013 6/12/2011
Aghnes Tita Rina Fifi Nanan Nanan Pipit Santy Yetty Fifi Mariaty Lilik Wiwin Tatik Siti Danikem Dewi Katicem Yeni Eni Ferlani Tuti
Slamet Agustinus Indra Basri Cipto Cipto Budi Budiono Mappa Basri Supareng Sony Ayo Jabib Nazarudin Ujang Dani Rocmat Muklis Badari Yayat Rizal
RT 005 RT 005 RT 005 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 006 RT 003 RT 001
P P P P L L L L L L L P L P L P L L P L P L P
REGISTER POSYANDU BALITA KAMBOJA 02 KELURAHAN ROROTAN TAHUN 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
NAMA BALITA Airin Napizha Azahiran Asipah Alena Y Zahra A Aqillah Azkana Najuah Rani S Nisa Nur Alfia L Lia Nurazizah Zian
TANGGAL LAHIR 11/1/2013 6/2/2012 19/8/2011 20/1/2012 4/2/2013 15/12/2014 7/7/2013 9/7/2012 22/5/2015 26/12/2013 10/10/2012 16/7/2014 28/8/2014
NAMA ORANG TUA BAPAK IBU Riyan Diyan Suryana Murni Mulyadi Faizah Mulyadi Ayu Didip Siti Rohmah Asmari Nuraini Suripto Puji Poniman Yunawah Toni Rani Bajuri Suhanah Arip Dede Budi Deti Najmudin Mila
ALAMAT
JENIS KELAMIN
RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02
P P P P P P P P P P P P P
26
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Human Zada Nur Afilaila Raka Ita Dea Nur Fitri Putra Tangguh ayudi Saputra Hafiz Hekta G Gian S Hamka Hasbih M. Daffa Ibnu Parel Z M. Rafa Chio Dafa Rendi Tasya Dinda Riska A Muthia F Amira Zahra A Pipik Safira Priska Ika Nopiyana Sovia Alia Lativa Dian Salendra Alia Indri Yani Antoni Alfaro Lutfi Rendi S Rahul Johon M Dani Reno Syaputra Darrel R Mubarok Alpiyan H
13/1/2014 10/10/2012 30/7/2013 28/6/2011 20/10/2011 20/8/2014 4/2/2013 26/9/2014 23/8/2014 24/2/2011 27/4/2013 28/11/2013 17/11/2014 1/7/2012 9/6/2014 1/1/2015 28/12/2014 22/3/2015 18/10/2013 26/6/2014 3/6/2015 2/8/2015 24/4/2014 5/4/2013 4/8/2013 17/7/2013 30/4/2014 17/11/2013 2/7/2013 31/3/2013 3/12/2012 7/3/2014 29/12/2012 29/12/2012 19/11/2012 22/3/2015 28/11/2012 24/2/2013 25/9/2011 8/4/2013 19/7/2012 5/11/2014 16/5/2011
Yudi Arif Sabri Tri Rohman Basri Indri Parcoyo Mulyadi Solehah A. Gani Hari Surnata Tokidin Amin Umar Nurcholis Andri Jarolah Fitri Dedi Warsito Pardi HabiAllah Endi Iwan Ahyudin Neneng Ali Japar Gian Rotuwa Rotuwa Rotuwa Ahmad Rifai Mustangrang Demarson Husni Dede J Wahyudi Mustad
Laila Ade Hermawati Nurhasanah Niko Titi Ayu Rusnia Nurholis Paufi Inunh Muawanah Ani Rosmawati A. Goni Indah Ahmad Rifai Dede Puspita Sri H Mariatul Q Yanti Umamah Wiwin Lilis Mursinah Heri Santosa Istiqomah Neneng H Siti Renta Renta Renta
Zuriah Indah Siska P Rosmawati Preti Tuti
RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 02 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03
P P P P P P L L L L L L L L L L L L P P P P P P P P P P P P P P L L L L L L L L L L L
27
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
Devandra Athallah Ali Rosidin Eka Saputra Ulum M. Asyhuri Fahri Rakhi Ari Al Fatih Ahmad R Zahra Fauziyah Haninda Aulia Bintang P Nayla Hanan Alika Siti Hujanah Kirana Khairiya Najwa Olifia Rosiana Imeida Umay Selfia Sakira Nadia Syakira Rani S Adinda Vricilla M. Habsyi Rasit Abijar Bagas Al Abib Rafa Padlih Alif Agung Ibnu Daffa Noupal M. Fatih M. Hilmi Dwi Cahyo Ega
18/11/2014 28/10/2013 2/7/2012 27/8/2014 18/10/2012 7/8/2015 14/5/2014 3/3/2015 5/8/2012
Dede J Setianto Didik Widodo Nanang K Nanang K Abdul R Agus Dudung Saripudin
28/1/2013 28/11/2014 4/5/2015 13/3/2011 4/1/2013 22/2/2014 21/12/2013 9/8/2011 10/6/2011 17/5/2013 28/12/2011 2/9/2012 15/3/2015 7/11/2013 22/9/2012 4/3/2013 18/8/2013 17/8/2011 5/3/2014 14/12/2010 22/5/2012 14/10/2013 4/2/2011 7/4/2014 7/5/2011 12/3/2012 22/09/2014 7/10/2014 19/11/2011 18/11/2011 9/4/2015 31/11/2011
Padly Badri rasmi Ropiudin Samilah Karsiman Jajang agung Irpan Sarjoko Robiatun Agus Yayan Syakur Ardi Hergiawan Somad Somad Baihaki Mujiarti suharno Tanto Adnan Y Afif Dadang Kardi Ismail Nuri Rahmat Sugianti Sofiat Nurima Ahmad E
Rosmawati Etik Hety Maswiroh Maswiroh Ani Imah Susi Ulin Yoyok Siti Sumiyati Kholilah Sunir Suryani Yuni W Masenah Dedeh Nur Apriyanti Fedriyanti Jamil Meli Mulyadi Nia Mae Sugiarti Mutmainah Mutmainah Muinah Abdullah Mulyani Rofiqoh Suratmi Tuti Triutami Munah Liya Ipit Piky Muhajirin Nofita Triutami
RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 03 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04 RT 04
L L L L L L L L L P P P P P P P P P P P P P P P P P L L L L L L L L L L L L L L L L
28
99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135
Khoirunisa Ineke Nabilah Arsyilla Najuah Najila Zulfa Chika Sella Zulia Indriani Nurvita Sahla M. Dzaka Rasid M. Jaelani Deva Rayhan Lutfi Rifki Alyudistira Fadil M. Nur Ulinnuha Abdul Hanif Al Gierra R Alfath Jailah Aulia Nabila Siti Fatimah Vasyah Dwi Oktalia Al Ghazali Iksan Afif Avecienna Rafa Fahruroji M. Malik Ahmad Shaka Farraz Rafki Aliftran Rahmat
6/6/2012 24/9/2012 11/12/2012 9/7/2013 13/3/2014 12/11/2010 5/4/2014 4/10/2012 28/7/2011 14/8/2012 25/1/2011 11/11/2013 9/10/2014 10/4/2012 12/5/2014 22/2/2015 31/3/2015
Djunaidi Eko Suroso Slamet Solihin Mustopa Nur Ahmad Dedy Parange Anwar Nahroji Syarif sukandar Mardani Suryadi Heriyanto Casnuri Angga
Warsinah Dita Aspiana Ika Catih Maesaroh Ismi Ronge Saidah Dasini Royhana Saodah Aminah Endang Indriyani Dewi Puput
RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09 RT 09
P P P P P P P P P P P L L L L L L
6/3/2015 15/8/2014 3/4/2014 22/7/2013 17/4/2011 4/8/2014 12/9/2014 30/8/2012 21/10/2013 25/12/2014 31/7/2013 17/6/2011 5/12/2011 29/1/2014 12/12/2011 6/11/2011 23/4/2012 16/8/2011 24/11/2010 25/4/2015
Nuriman Arif Cahyo Mursali Bani Edy P Maswah Fikri M. Hasan Byafriandi Sahim Aat Cahyo Amat Tuti Aidil Wiwan Zainal Fikri Susanto
Rini Umi Nastati Husnul Fitra Sulastri Madali Elma Sumarni Hana Indra Nani Nuraini Nastati Cici Toni Lina Ati Siti Ema Aenah
RT 09 RT 09 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10 RT 10
L L P P P P P P P L L L L L L L L L L L
29
REGISTER POSYANDU BALITA ANGGREK 03 RW 05 KELURAHAN ROROTAN TAHUN 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA BALITA Hanifah Patriana Askia Nur Almi Rizki Desnal Syafa F Ashar A Fauziah S M. Fauzi Al Asmi M. Zain Rofifah Nayla Haykal M. Rafa Aditya M. Fahru Hendi Gusfino Ahmad Mursalin Dani Dwi S Riva Toti Ninda Nur F Munawir Al Asam M Arsad Abel Hausar Faiq Fardan Nabila Jasirah A. Jaki Rizki Dwi Alfito M. Putra Gilang Andika Chrischie Nabila Jasirah Kanza Nabilah Pramesti Marsya Pedia Bulan Sahfira Auliya Agustinus Haykal
TANGGAL LAHIR 26/03/2011 4/4/2011 25/5/2011 31/5/2011 5/12/2011 10/8/2011 29/12/2011 13/4/2012 8/3/2012 31/12/2012 26/7/2010 24/6/2012 30/4/2012 6/9/2012 23/8/2012 1/1/2012 18/11/2013 3/1/2013 3/1/2013 12/4/2011 8/10/2012 26/4/2011 4/3/2012 4/12/2012 15/4/2013 7/2/2013 12/5/2013 29 bulan 49 bulan 3/10/2013 17/5/2012 22/10/2013 27/11/2013 22/8/2012 21/2/2014 26/7/12 48 bulan 5/8/2012
NAMA ORANG TUA IBU BAPAK Nuraeni Hasan Basri Riana Simanjuntak Maysaroh Nanang Ningsih Solehudin Sari Budi Umi Hayulqoyum Indri Lukman Hasanah Budiman Nurhasanah M.Fauzi Nurbayni Heri Mizkawati Deni Yuyun Aris R Superyati Asrofi Nur Asiyah Nandam Retno Rustam Poniati Habibi Ningsih Narzi Budiarti Priyanto Rasmiyati Hadi Nasiha M. Jubir Neng Yanti Rian H Rina Rizal Yuli Sihono Saroja Samsul Bahri Silvia R Imam P Yanti Edi Rojulah Sudaryanto Esih Raswanto Ani Widiono Ririn Kristian Jumini Mahmudin Diana Sukri Sukinah Pujiana Edah Sri Astuti Nur Ali Eti Heru Anastasya Bambang Mutia Matalih
ALAMAT RT 12 RT 06 RT 06 RT 06 RT 12 RT 06 RT 02 RT 12 RT 06 RT 05 RT 02 RT 03 RT 01 RT 06 RT 06 RT 02 RT 12 RT 02 RT 06 RT 02 RT 02 RT 12 RT 12 RT 02 RT 06 RT 01 RT 02 RT 06 RT 03 RT 12 RT 02 RT 06 RT 01 RT 03 RT 02 RT 12 RT 01
JENIS KELAMIN P P P P L P L P L L P L L L L L L P P L L P L L P L L L L L P P P P P P L L
30
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Dava Alhusairi Nur Afifah Aska Sauhi Nur Chelsie Sania Ariqa Fatimah Putri Salsabila Wisnu Ali Naufal Nazwa Khaina Ismawati Dewi Khairunisa Shafira fatih Fajrin Tahsya Krisna Rusidan
21 bulan 3/12/2013 17/4/2014 22/4/2013 10/6/2013 4/11/2014 31/10/2012 11 bulan 8 bulan 1/11/2014 28/10/2015 13/02/2015 21/10/2014 17/2/2015 27/4/2015 19/4/2012 13/4/2015
Nurhasanah Retno Nurul Maiya Ulfa Kurniyawati Robana Sulastri Eis Daryanti Neng
Marni
Rustiah
Amaludin Riswan Budirahman Saripudin Winarko Sutrisno Sahrul Nanang Edika Rian Sutarman Matalih Paroni Muhajir Nasrul Zeni Yatin
RT 02 RT 03 RT 12 RT 03 RT 03
RT 06 RT 02 RT 02 RT 11 RT 02 RT 05 RT 06 RT 02 RT 11 RT 03
L P L P P P P L L L L P P P P L L
31
LAMPIRAN 4
FOTO PENGAMBILAN DATA
KEGIATAN POSYANDU
32
33