PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X MADRASAH ALIYAH (MA) DAARUL FALAHIYYAH KAMPUNG PANGGANG, KECAMATAN CISOKA, KABUPATEN TANGERANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh SITI MUNAWAROH NIM : 1811013000024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
ABSTRAK SITI MUNAWAROH NIM, 1811013000024. Judul skripsi “ Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X” ( Studi di Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Tangerang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode random sampling (acak), yaitu dengan cara mengumpulkan data atau informasi tentang keadaan yang apa adanya ketika penelitian dilakukan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket, wawancara dan observasi. Sedangkan yang menjadi populasi penelitian ini sebanyak 49 siswa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa (variable X) maka X2 hitung (2,95) < X2 tabel (7,81) berasal dari populasi normal (baik), sedangkan pembelajaran bahasa Indonesia (Variabel Y) X2 hitung (5,35) lebih kecil X2 tabel (7,81) berasal dari populasi normal (baik). Jadi hasil pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikategorikan pada korelasi yang lemah / rendah , karena pada interval 0,00 sampai 0,20 artinya tidak ada korelasi antara dua variable penelitian. Berdasarkan hasil uji thitung lebih kecil dari ttabel dengan demikian memiliki pengaruh 17,64% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain 83,36%, baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat diketahui lebih lanjut.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi allah SWT yang memberikan taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman. Dengan pertolongan Allah SWT dan usaha yang sungguh-sungguh penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Lingkkungan Sekolah Terhadap Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah, Panggang, Cisoka, Tangerang “. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Dra. Nurlela Rifa’I MA.Ph.D. Selaku Dekan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dra. Hindun, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dona Aji Kurnia Putra, MA Selaku Sekretaris Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd, sebagai pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sepenuh hati, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. H. A. Uwes Al-Qurni S.Ag,M.Si, selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Tangerang, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 7. Guru-guru Daarul Falahiyyah yang selalu memberikan motovasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 8. H. Mamik Sutrisna, suami tersayang yang telah memberikan dorongan dan doa yang tulus sepenuh hati kepada sang istri untuk menyelesaikan skripsi ini.
ii
9. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik, dan memberikan doa yang tulus dalam setiap helaan nafasnya. 10. Keluarga Besar Pondok pesantren Daarul Falahiyyah yang telah memberikan dukungan moral untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Tangerang, yang telah membantu dalam penelitian penulis.
Akhirnya, penulis hanya bisa berharap semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan skripsi ini. Jakarta, Juli 2014 Peneliti/penulis
Siti Munawaroh
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYTAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK
..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iv DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5 C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5 D. Perumusan Masalah ......................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6 F. Manfaat Penelitisn............................................................................ 6 BAB II. KAJIAN TEORI A. Lingkungan Sekolah................................. ....................................... 7 1. Pengertian Lingkungan Sekolah .................................................. 7 2. Tujuan Lingkungan Sekolah........................................................ 8 3. Fungsi Lingkungan Sekolah ....................................................... 9 4. Jenis – Jenis Lingkungan Belajar ................................................ 10 5. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................ 13 6. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ...................................... 14 7 Fungsi Guru dala Pembelajaran Bahasa Indonesia...................... 15 8. Pokok – Pokok Pikiran Untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia . 17
iv
9. Kedudukan Bahasa Indonesia ...................................................... 18 B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 23 B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 23 C. Metodw Penelitian ........................................................................... 24 D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 24 1. Angket dan Daftar Pertanyaan (Variabel X) ............................... 24 2. Observasi ..................................................................................... 25 3. Wawancara .................................................................................. 25 E. Teknik Analisis Data (Variabel X dan Veriabel Y) ......................... 26 F. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 27 BAB IV. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. Analisis Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa Bahasa Indonesia ............................................................................ 28 B. Analisis Data Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia .................... 35 C. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ........................................... 41
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 47 B. Saran ................................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
v
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
41 Tabel 1. Distribusi frekuensi Variabel X .................................................... 30 4.2 Grafik 1 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa ........................ 30 4.3 Tabel 2 Distribusi Frekuensi untuk mencapai Mean, Median dan Modus 31 4.4 Tabel 3 Perhitungan Standar Deviasi ........................................................ 33 4.5 Tabel 4 Distribuusi Ekspektasi Observasi dan Ekspektasi ........................ 34 4.6 Tabel 5 Daftar frekuensi variabel X .......................................................... 36 4.7 Grafik 2 Histogram dan polygon dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia . 37 4.8 Tabel 6 Distribusi frekuensi untuk mencari Mean , Median dan Modus ... 37 4.9 Tabel 7 Perhitungan standar devisi ............................................................ 38 4.10 Tabel 8 Distribusi Frekuensi Observasi Dan Ekspektasi ........................ 39 4.11 Tabel 9 Uji Korelasi Antara Variabel X Dan Variabel Y ........................ 41
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Di Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Tangerang. 2. Struktur Organisasi Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Tangerang. 3. Angket Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa 4. Angket Pembelajaran Bahasa Indonesia 5. Skor Pembelajaran Bahasa Indonesia (Variabel Y) 6. Sebaran Angket 7. Tabel Distribusi Normal
vii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak mungkin terlepas dari pengaruh lingkungan, sementara lingkungan terdiri dari gejala-gejala yang saling mempengaruhi. Dalam psikologi field theory (teori medan)diasumsikan bahwa tingkah laku dan atau proses-proses kognitif adalah suatu fungsi banyak variabel yang adanya secara simulasi (serempak) dan suatu perubahan sesuatu dari dalam mereka akan berakibat mengubah hasil keseluruhan. Pendapat ini memfokuskan pada lingkungan yang memiliki daya kemampuan memengaruhi individu manusia yang pada gilirannya akan memengaruhi dalam tingkah laku dan atau proses-proses kognitif dalam pendidikan. Pendidikan
adalah
upaya
yang
sengaja
untuk
membantu
pertumbuhan dan perkembangan murid. Untuk mewujudkan upaya itu, proses belajar menjadi hal yang penting. Dalam pengertian ini merupakan proses aktif belajar mengonstruksi baik teks, pengalaman fisis, dan lainlain. Belajar juga proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Proses ini sangat membutuhkan lingkungan pendidikan yang mendukung peserta didik
untuk
mengontruksi,
mengasimilasi,
dan
menghubungkan
pengalaman. Lingkungan pendidikan merupakan tempat manusia berinteraksi timbal balik sehingga kemampuannya dapat terus dikembangkan kearah yang lebih baik lagi. Terdapat tiga, yang paling utama, jenis lingkungan pendidikan yang paling besar memberikan pengaruh terhadap kemampuan dan pengalaman manusia, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat (biasa disebut sebagai tri pusat pendidikan). Ketiganya merupakan media bagi manusia untuk melakukan sosialisasi. Dalam sosialisasi individu manusia
1
2
mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola-pola nilai dan tingkah laku, dan standar tingkah laku dalam keluarga, sekolah dan masyarakat1 Seiring dengan perkembangan teknologi yang maju pesat dan era globalisasi yang melanda seluruh dunia, sangat erat kaitannya antara sumber daya manusia yang dihasilkan dengan kualitas yang diharapkan, terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk salah satu diantaranya negara Indondesia. Untuk meningkatkan sumber daya manusia terutama di Indonesia, maka perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan terus dilaksanakan. Dengan adanya perubahan-perubahan dibidang ekonomi, sosial, budaya dan politik, maka dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Hal seperti yang dimaksudkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal3, menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab2. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 tersebut, maka pendidikan menekankan pada pengembangan sumber daya manusia yang menguasai ilmu dan teknologi sebagai dasar dan merupakan
faktor
utama
penentu
keberhasilan
pendidikan
yang
berkesinambungan, salah satu komponen keberhasilan pendidikan adalah guru atau tenaga pendidik yang diharapkan dapat membantu dan meningkatkan motivasi belajar siswa, dan lebih kreatif lagi dalam komunikasi antar siswa dengan guru agar siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menyiapkan diri menghadapi masa depan yang serba berubah. Sebagai konsekuensi dari kemajuan ilmu dan perkembangan tekonologi, seperti apa yang dikemukakan oleh Ridwan bahwa: 1
Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014) UU No. 20, Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003).
2
3
Sekolah sebagai suatu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peranan yang amat penting dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. Sekolah turut pula bertanggung jawab atas anggota masyarakat yang dihasilkan3. Disekolah yang merupakan sebuah lembaga pendidikan mempunyai tujuan institusional yang tidak lain adalah rumusan tingkah laku yang dimiliki siswa, setelah menyelesaikan program pendidikan di lembaga pendidikan tersebut. Tingkah laku inilah
(pengetahuan, nilai dan sikap serta
keterampilan) pada hakikatnya adalah hasil belajar yang diharapkan. Sumber daya manusia mulai berkembang kepribadiannya, perilakunya ataupun nalarnya suatu sekolah dengan tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu di Sekolah Dasar (SD) kemudian ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kemudian Perguruan Tinggi (PT), begitu juga dengan keadaan lingkungan sosialnya. Dewasa ini bahasaIndonesia mengalami kemajuan yang sangat cepat, baik didalam dunia pendidikan maupun diluar dunia pendidikan. Sejalan dengan itu sekolah-sekolah juga mengalami hal yang sama. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari bahasa, sebab dengan bahasalah manusia dapat menyampaikan pikiran, perasaan dan kehendaknya, baik secara lisan maupun tulisan, karena tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Sebagaimana tercantum dalam kurikulum 1994 bahwa bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (komunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan untuk meningkatkan intelektual. Dengan bahasa manusia bisa mengembangkan kepribadian, kecerdasan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sosial budaya ketingkat yang lebih tinggi dari yang dimilikinya. Kemajuan yang dicapai tampak baik sekali, terutama dalam perbendaharaan kata dan penggunaan struktur kalimat. Dengan adanya 3
Ridwan, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 2011), h. 8
4
kemajuan tersebut, bahasa Indonesiatelah mampu menjadi alat komunikasi, dari komunikasi sehari-hari sampai pada komunikasi ilmiah. Selain itu bahasaIndonesia pun telah mampu mengimbangi kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan tekonologi. Namun pada kenyataannya masalah pelajaran bahasaIndonesiakurang mendapat perhatian. Sehingga, memotivasi penulis untuk mengadakan penelitian. Sedangkan menurut Sudarno dan Eman A. Rahmat berpendapat bahwa: Masyarakat mengetahui bahwa pada waktu manusia dilahirkan tidak langsung bisa berbahasa. Manusia bisa berbahasakarena belajar. Hal itu dapat dibedakan dengan manusia bisa bernafas. Orang yang sejak dilahirkan tidak pernah diajar berbahasa. Tetapi ia akan dapat bernafas sekalipun tidak diajari4. Selama manusia hidup dan kebudayaan berkembang, selama itu pula manuasia harus belajar bahasa. Jika tidak, manusia tertinggal oleh kebudayaan. Tiap waktu muncul hal–hal baru yang tidak manusia ketahui sebelumnya. Disadari bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis. Masyarakat harus dikuasai dan dikembangkannya supaya bahasa dapat memenuhi fungsinya dalam arti yang luas. Orang yang bangga karena sudah mahir berbahasa asing, walau tidak mampu ber bahasa nasional, adalah salah satu warisan penjajah yang tidak menyatukan bangsa. Ingatlah pada masa Indonesia dibelenggu penjajah! Orang berusaha dapat semahir – mahirnya berbahasa Belanda. Sebab kalau tidak, ia akan termasuk orang yang tidak berhargadi dalam masyarakat. Siapa yang tidak mampu berbahasa Belanda. Akan termasuk kelompok inlander, golongan budak yang tidak bernilai. Sekarang Indonesia/negara sudah merdeka. Sepatutnya sikap tidak menghargai bahasa sendiri harus dibuang sejauh–jauhnya. Dan sekarang boleh bangga kalau Indonesia mahir berbahasa nasional sekurang–kurangnya 4
Sudarno. Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia (Jakarta: Hikmah Syahid Indah, 1986) h. 1
5
Indonesia sejajarkan dengan semangat untuk mampu berbahasa Arab, bahasa Inggris, atau bahasa asing lainnya. Kemampuan berbahasa hanya bisa diperoleh dengan cara belajar dan berlatih. Karena itu hendaknya Indonesia selalu belajar dan berlatih menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan anjuran pemerintah, baik melalui radio, TV-RI, ataupun media lainya. Hal itu pun dilakukan sebagai tanda terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa5. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk dapat meneliti dan mengkaji sejauh mana pengaplikasian hasil belajar siswa para siswa Madrasah Aliyah Daarul Falahiyyah dalam pelajaran bahasa Indonesia melalui lingkungan siswa yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Di Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah Panggang Cisoka Kabupaten Tangerang”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian dapat diidentifikasikan sabagai berikut: 1. Siswa kurang mengenal lingkungan sekolah 2. Siswa menganggap mudah pelajaran bahasa Indonesia C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas maka agar dalam pembahasan masalah tidak meluas, perlu adanya pembatasan lingkup masalah. Dalam hal ini penulis membatasi lingkup masalah pada “Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Siswa dalam Pembelajaran bahasa Indonesia Kelas X Semester Genap 2013/2014 di Madrasah Aliyah Daarul Falahiyyah, Kp. Panggang, Cisoka, Tangerang”.
5
Ibid., h.2
6
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dibawah ini adalah “Bagaimana Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X di Madrasah Aliyah Daarul Falahiyyah Panggang Cisoka Kabupaten Tangerang?”.
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X di Madrasah Aliyah Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Kabupaten Tangerang”. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah: 1.
Manfaat Bagi Penulis a. Dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang penulis miliki dan memperoleh gambaran tentang hasil yang diteliti. b. Dapat memberikan pengalaman yang cukup baik bagi penulis
2.
Manfaat Bagi Siswa a. Sebagai upaya memotifasi belajar siswa mengenai lingkungan sekolah b. Sebagai bahan pemicu siswa untuk meningkatkan minat dan menumbuhkan sikap yang positif terhadap lingkungan sekolah dalam pembelajaran bahasa Indonesia
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Lingkungan Sekolah 1. Pengertian Lingkungan Sekolah Pengertian lingkungan sekolah adalah sebagai pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia menjadi individu, warga masyarakat , negara dan dunia
masa
depan.
Lingkungan
sekolah
diharapkan
mampu
mengembangkan potensi anak, meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia dalam mencapai tujuan nasional. Salah satu lembaga pendidikan yang memegang peranan penting dalam proses sosialisasi anak setelah memiliki pengalaman hidup di keluarga. Anak mengalami perubahan dan perkembangan dalam perilaku sosialnya setelah masuk ke sekolah. Sekolah merupakan tempat atau institusi/ lembaga secara khusus didirikan untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar atau pendidikan. Sekolah sebagai komponen fungsi merupakan tempat untuk mengajar para siswa, tempat untuk melatih dan memberi instruksi – instruksi tentang suatu lapangan keilmuan dan keterampilan tertentu kepada siswa. Sekolah sebagai komponen fisik merupakan satu kompleks bangunan, laboratorium, fasilitas fisik yang disediakan sebagai pusat kegiatan belajar dan mengajar6. Teguh Triwiyanto menyatakan bahwa: “sekolah diharapkan memberikan seperangkat pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Namun pengetahuan dan keterampilan tersebut akan terbentuk perilaku-perilaku terdidik. Perilaku terdidik akan memberikan koridor bagaimana bersikap dan bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Manakala setiap individu dapat bersikap dan bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang ada, intergasi sosial yang didambakan akan terjadi”7 6 7
Nanang Purwanto,Pengantar Pendidikan,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 77 Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan,(Jakarta: PT. Bumi Aksara), h. 77
7
8
2. Tujuan Lingkungan Sekolah Tujuan lingkungan sekolah adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Cita-cita tersebut didasarkan pada landasan sosial dan budaya masyarakat. Tujuan pendidikan terbagi atas 2 fungsi, yaitu: a. Memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan. Pemberian arah sama halnya dengan tujuan yang dicanangkan di dalam pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk dasar masyarakat. Hal ini berkaitan dalam pertumbuhan ekonomi, sosial, politik dan perkembangan masyarakat pada umumnya. Pendidikan menanamkan pengetahuan yang memungkinkan untuk penemuan dan menerapkannya untuk kemajuan masyarakat, sehingga pertumbuhan masyarakat juga tergantung pada kualitas pendidikan yang disampaikan. b. Sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Globalisasi merupakan perubahan yang terjadi, tidak ada pembatasan untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini memungkinkan untuk mengetahui tentang budaya dan peristiwa yang terjadi dan berbeda-beda di berbagai tempat. Melalui pendidikan membuat manusia memiliki wawasan yang luas tentang peristiwa apapun.pendidikan telah memperluas pemikiran manusia (pebelajar). Sehingga manusia tidak terbatas pada lingkungannya. Manusia mulai mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru yang di dunia. Pendidikan tidak hanya berarti pengetahuan atau hanya mengenal buku dan tulisan atau hal-hal belajar dengan hafalan dan juga berhitung, tapi memegang makna yang jauh lebih dalam. Ini berarti membuka pikiran untuk mempelajari hal-hal baru dan mengejar pilihan yang berbeda. Pendidikan yang tinggi menyediakan visi yang lebih jelas dari segala hal, membuat tujuan seseorang lebih jelas dan membuat orang lebih mudah menerima
9
perubahan. Itu membuat orang rasional, menanamkan dalam dirinya kemampuan untuk berpikir dan bertanya8. 3. Fungsi Lingkungan Sekolah Sekolah selain meneruskan pembinaanyang telah di lakukan oleh keluarga,juga mengembangkan potensi anak.lebih detail tentang pungsipungsi sekolah di paparkan sebagai berikut: 1) Mengembangkan kecerdasan otak dan memberikan pengetahuan fungsi sekolah dalam pendidikan intelektual dapat di samakan dengan fungsi
keluarga
dalam
pendidikan
moral.peningkatan
kecerdasan,keterampilan dan sikap sebagai modal penting untuk pembangunan.selain itu dengan pengalaman belajar,segala tindakan yang di lakukan akan berdasarkan ilmu.hal ini yang akan dapat membuat hidup lebih bermutu. 2) Spesialisasi Penerapan
system
sekolah
di
maksudkan
untuk
memberikan
kompetensi-kompetensi jenis keahlian dalam lahan pekerjaan yang terbentang luas kompleksitasnya.siswa menamatkan sekolah di harapkan sanggup melakukan pekerjaan sesuai dengan spesialisnya dan kebutuhan dunia pekerjaan atau setidaknya mempunyai modal untuk mencari nafkah. 3) Efisiensi Menjelaskan bahwa sekolah sebagai lembaga social yang berspesialisasi di bidang pendidikan dan pengajaran,maka pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih efisien,sebab: (1) apabila tidak ada sekolah dan pekerjaan mendidik hanya harus di pikul oleh keluarga,maka hal ini tidak akan efisien,karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya,serta banyak orang tua tidak mampu melaksanakan pendidikan di maksud, (2) karena pendidikan sekolah di laksanakan dalam program yang tertentu dan sistematis, dan (3) di sekolah dapat dididik sejumlah besar anak secara sekaligus. 8
Ibid., h.67
10
4) Sosialisasi Proses sosialisasi,yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi makhluk social,makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat.proses
sosialisasi
di
dalam
masyarakatyang
bersifat
heterogen dan prularistik,merupakan fungsi yang cukup penting karena tugas
pendidikan
sekolah
adalah
mensosialisasikan
pentingnya
persatuan melalui beberapa macam mata pelajaran. 5) Konservasi dan transmisi cultural Menjelaskan tentang fungsi lain dari sekolah adalah memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan
kebudayaan
tadi
(transmisi
cultural)
kepada
generasi
muda,dalam hal ini tentunya adalah anak didik. 6) Transisi dari rumah ke masyarakat Ketika berada di keluarga,kehidupan anak serba menggantungkan diri pada orang tua,maka memasuki sekolah ia mendapat kesempatan untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab sebagai persiapan sebelum ke masyarakat. 7) Kontrol sosial pendidikan System pengendalian social tercakup segala proses ,baik yang di rencanakan maupun tidak,yang bersifat mendidik,mengajak atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat (warga sekolah) agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai social yang berlaku.secara mendasar pengendalian social bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas denga perubahan - perubahan dalam masyarakat atau suatu system pengendalian bertujuan untuk mencapai keadaan damai melalui keserasian antara kepastian dengan keadilan. 4. Jenis – Jenis Lingkungan Belajar Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat di pergunakan dalam proses pendidikan dan pembelajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
11
a. Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama yang membeikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga9. Ada sejumlah faktor dari dalam keluarga yang sangat dibutuhkan oleh anak dalam proses perkembangan sosialnya, yaitu kebutuhan akan rasa aman, dihargai, disayangi, diterima, dan kebebasan untuk menyatakan diri. Rasa aman meliputi perasaan aman secara material dan secara mental. Perasaan aman secara material berarti pemenuhan oleh orang tua tentang pakaian, makanan, mainan, dan sarana lain yang di perlukan sejauh tidak berlebihan dan tidak berada diluar kemampuan orang tua berupa perlindungan emosional, menjauhkan ketegangan, membantu dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, dan memberikan bantuan untuk kestabilan emosionalnya10. b. Lingkungan Sekolah Sekolah merupakan sebuah lambaga pendidikan yang mempunyai tujuan institusional yang lain adalah rumusan tingkah laku yang dimiliki siswa, setelah menyelesaikan program pendidikan dilembaga pendidikan tersebut. Tingkah laku inilah (pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan) pada hakikatnya adalah hasil belajar yang diharapkan. 9
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: Rineka Cipta, 1995)
h.131 10
Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran ( Bandung:Cv Wacana Prima , 2008) h.
113
12
Sebagai konsekuensi dari kemajuan ilmu dan perkembangan teknologi, seperti apa yang di kemukakan oleh Mohammad Asrori bahwa: “Kehadiran di sekolah merupakan perluasan lingkungan sosial individu dalam rangka perkembangan kemampuan hubungan sosialnya dan sekaligus merupakan faktor lingkungan baru yang sangat menantang atau bahkan mencemaskan bagi dirinya. Para guru daan teman-teman sekelas membentuk suatu sistem yang kemudian menjadi semacam lingkungan norma baru11. c. Lingkungan masyarakat Salah satu yang dialami oleh remaja dalam proses pengembangan hubungan sosialnya adalah bahwa tidak jarang masyarakat bersikap tidak konsisten terhadap remaja. Di satu sisi remaja dianggap sudah besar, tetapi kenyataannya di sisi lain mereka tidak diberikan kesempatan atau peran sebagaimana orang yang sudah dewasa. Untuk masalah-masalah yang dipandang penting dan menentukan,remaja masih sering dianggap anak kecil atau dianggap belum mampu sehingga sering menimbulkan kekecewaan atau kejengkelan pada remaja. Keadaan semacam ini seringkali menjadi penghambat perkembangan hubungan sosial remaja. Sebagaimana dalam lingkugan keluarga dan sekolah, maka iklim kehidupan dalam masyarakat yang kondusif juga sangat diharapkan kemunculannya bagi perkembangan hubungan sosial remaja. Remaja tengah mengarungi perjalanan masa mencari jati diri sehingga faktor keteledanan dan kekonsistenan sistem nilai dan norma dalam masyarakat juga menjadi sesuatu yang amat penting. Masa remaja adalah masa untuk menentukan identitas dan arah kehidupan yang jelas dan kokoh sehingga seringkali penuh kesulitan. Namun demikian, masa yang sulit ini akan menjadi bertambah sulit oleh adanya kontradiksi-kontradiksi dalam masyarakat. Justru dalam periode remaja yang sedang mencari 11
Ibid., h. 115
13
identitas dan penuh kesulitan inilah diperlukan norma dan pegangan yang jelas dan sederhana. Kebudayaan kita indonesia menyimpan potensi melegitimasi anggota masyarakat untuk menampilkan perilaku sosial yang kurang baik dengan berbagai dalih, yang Syah maupun yang tak terelakan’’. Dengan demikian, iklim kehidupan masyarakat memberikan sumbaangan penting bagi variasi perkembangan hubungan sosial remaja. Apabila, remaja senantiasa ingin selalu seiring sejalan dengan trend yang sedang berkembang dalam masyarakat agar tetap selalu merasa dipandang trendy’’12. 5. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia Kehadiran
pembelajaran
bahasa
Indonesia
di
tengah-tengah
masyarakat Indonesia pada dasarnya berwajah ganda, yaitu sebagian/alat pendidikan nasional disatu pihak dan sebagai salah satu media pembelajaran bahasa Indonesia dipihak lain. Sebagai bagian/alat pendidikan
nasional,
pembelajaran
bahasa
Indonesia
bertugas
membimbing siswa belajar bahasa Indonesia agar mereka (1) memiliki pengetahuan yang benar tentang bahasa Indonesia; (2) terampil menggunakan bahasa Indonesia; dan (3) memiliki sikaf mental positif (bangga, hormat, setia dan perihatin) terhadap bahasa Indonesia. Adapun sebagai salah satu media pembina yang lain-lainnya berkewajiban (1) mempertahankan keutamaan kepribadian bahasa Indonesia sebagai satu bahasa; (2) menyebarlulaskan bahasa Indonesia ke dalam berbagai bidang kegiatan
hidup;
(3)
ikut
serta
mematangkan
dan
mengarahkan
pertumbuhan/perkembangan bahasa Indonesisa. Hal ini dipertegas oleh Muslich Mansyur bahwa membimbing terampil menggunakan bahasa Indonesia. Ruang lingkup jangkauan tugas pembelajaran bahasa Indonesia seperti yang digambarkan diatas ternyata mencakup masalah yang sangat luas.Pembelajaran bahasa Indonesia bukan hanya berurusan dengan masalah-masalah siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia, melainkan 12
Ibid., h. 116
14
juga ikut menangani kerumitan masalah bahasa Indonesia sendiri
dan
pemakaiannya dalam berbagai kegiatan hidup. Dalam penggarapan masalahmasalah ini, pembelajaran bahasa indonesia harus pula mempertimbangkan ketentuan-ketentuan politik pembangunan nasional.Singkatnya, masalahmasalah yang dihadapi pembelajaran bahasa Indonesia beraneka ragam dan rumit pula keadaannya. 6. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Tujuan pembelajaran adalah sejumlah hasil belajar yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,ketrampilan dan sikap-sikap yang baru.Tujuan merupakan komponen yang penting dalam pembelajaran. Semua aktivitas guru dan siswa diarahkan untuk pencapaian tujuan tersebut dan menjadi pedoman dalam mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran.Untuk itu,langkah awal dalam merancang pembelajaran adalah merumuskan tujuan dengan jelas,tepat dan mudah dipahami. Menurut Helmiati adalah perumusan tujuan yang jelas dalam pembelajaran menjadi sangat penting disebabkan beberapa alasan,antara lain13: a. Rumusan tujuan dapat digunakan untuk melakukan kegiatan evaluasi terhadap epektifitas keberhasilan kegiatan pembelajaran.Suatu proses dikatakan berhasil apabila siswa dapat mencapai tujuan secara optimal. b. Tujuan pembelajaran dapat dijadikan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa. Guru dapat merancang tindakan-tindakan yang dapat membantu siswa belajar. c. Tujuan
pembelajaran
dapat
membantu
guru
mendisain
sistem
pembelajaran,seperti menentukan materi, metode, strategi, alat, media dan sumber belajar, juga merancang alat evaluasi. d. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran serta menentukan daya serasp siswa dan kualitas institusi itu sendiri14. 13
Helmiati, Micro Teaching, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013) h.7
15
Sedangkan menurut Ninik M. Kuntoro adalah bahasa Indonesia sebagai sarana pembangunan
keperibadian,diharapkan pembelajaran bahasa
Indonesia ini dapat dijadikan salah satu sarana pengembangan keperibadian siswa menuju terbentuknya insane terpelajar yang mahir berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang santun15. 7. Fungsi Guru Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Diatas telah dibicarakan tentang pembelajaran bahasa Indonesia dan pengembangan bahasa Indonesia. Pada bagian ini akan dibicarakan tentang fungsi guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam pembicaraan ini,sebagaimana dimaksud di atas, akan lebih ditekankan pada pembelajaran bahasa Indonesia dari pada pengembangan bahasa Indonesia. Tetapi meskipun demikian dalam pembelajaran ini pengembangan bahasa Indonesia tidak di singgung pula karena pada dasarnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia16. Guru atau seorang guru pada dasarnya pada umumnya adalah seorang pengajar yang mengajarkan sesuatu ilmu pada orang lain,sedang pengertian guru dalam pembicaraan ini meliputi:(1)guru formal, (2)guru informal, dan (3) guru nonformal. Ketiga pengertian tersebut diatas diberikan batasan sebagai berikut. 1) Guru formal adalah guru atau pengajar (yang mengajarkan suatu ilmu) yang diangkat secara resmi baik oleh pemerintah maupun lembaga swasta dari tingkat yang terendah sampai tingkat tertinggi. Guru formal ini selanjutnya dapat dipilah sbb: 1. Guru bahasa : a) guru bahasa Indonesia b) guru bahasa daerah c) guru bahasa asing 2. Guru non bahasa
14
Ibid., h.7 Niknik M. Kuntoro, Cermat dalam Berbahasa Tertib dalam Berfikir, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), h. 16 M. Aspandi Adul, Bahasa Indonesia Baku dan Fungsi Guru dalam Pembinaan Bahasa Indonesia, (Surabaya: Bina Ilmu, 1981) h. 77 15
16
2) Guru informal adalah para pemimpin formal dan pejabat dalam pemerintah (departmen
dan
non
departmen)
dari
tingkat
rendah
(kepala
kampung/desa) sampai mentri-mentri, kepala negara dan dalam hal ini termasauk anggota dan ketua MPR dan DPR . 3) Guru nonformal adalah para pemimpin partai,organisasi,lembaga sosial, pemuka masyarakat dipusat dan di daerah,di kota dan kampung/desa diseluruh negara17. Dalam pelaksanaan fungsi dan peranan tersebut perlu sikap yang positif, dan tidak seorangpun yang boleh menghindarkan tugas yang di bebankan kepadanya. Peranan guru ini sangat penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa ini perlu usaha dalam menanggulangi tiga macam kebutaan yang membahayakan kelangsungan kehidupan bangsa. ketiga macam kebutaan yang dimaksud adalah: (1) buta aksara latin (2)buta bahasa Indonesia (3) buta pengetahuan umum. Ketiga macam kebutuhan ini saling berhubungan, dan diantara ketiga macam kebutaan tersebut kebutaan yang pertama dan kedua harus lebih dahulu ditanggulangi sebelum dapat menanggulangi kebutaan yang ketiga. Kebutaan yang pertama dan kedua lebih mendasar dari kebutaan yang ketiga18. Sebagaimana dikemukaan di atas, jelas bahwa pembelajaran
bahasa
Indonesia bukanlah kewajiban atau tugas para ahli bahasa, penulis tata bahasa atau guru bahasa Indonesia saja, melainkan adalah kewajiban atau tugas setiap warga negara. Kewajiban atau tugas setiap warga negara dalam pembinaan bahasa Indonesia tentu berbeda-beda, dapat berjenjang naik atau benjenjang turun, sesuai dengan kedudukan jabatan atau kedudukan sosialnya dalam ruang lingkup pemerintahan dan masyarakat. Kedudukan yang dimiliki seseorang dikehendaki pula sesuai dengan fungsi dan peranannya. Dengan demikian makin tinggi atau makin besar kedudukan seseorang makin besar pula tanggung jawab dan peranannya dalam 17
Ibid., h. 78 Ibid., h. 79
18
17
pembinaan bahasa Indonesia. Dalam hubungan ini hendaknya disadari bahwa bahasa Indonesia bukanlah bahasa golongan elite atau bahasa golongan terpelajar dan ilmuwan saja, tetapi adalah bahasa seluruh warga negara atau rakyat yang mengantarkannya ke alam demokrasi, yang sesuai dengan yang dikehendaki dalam “Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam Batang Tubuhnya (pasal 36)”, yang kemudian dijabarkan dalam “politik bahasa nasional”19. 8. Pokok –Pokok Pikiran Untuk Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya bertolak dari dua landasan, yaitu(1) landasan institusional dan (2) landasan akademis. Setiap landasan berupa ketentuan-ketentuan yang kaitberkait mewarnai keseluruhan proses pembelajaran bahasa Indonesia itu. Landasan institusional termasuk: 1) Undang-undang Dasar1945 Republik Indosesia, terutama pasal 36 menyatakan: “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”.Istilah bahasa Negara dalam hubungan ini dapat diartikan bahasa Nasional dan bahasa Resmi.Sebagai
bahasa
Nasional,bahasa
Indonesia
berfungsi
mempersatukan bangsa Indonesia dalam satu mewadahi seluruh kegiatan pemerintah (legislatif,eksekutif,dan yudikatif) dan kegiatan-kegiatan yanga lain bersipat resmi. 2) Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), terutama yang tersurat dalam Iia, IIb,dan IIe telah menggariskan bentuk,isi,dan tujuan pendidikan nasional dalam era pembangunan kedalam pendidikan nasional ini termasuk kedalam pengajaran bahasa nasional,sebagai bagain dan alat pendidikan nasional tersebut. 3) Politik Bahasa Nasional yang berupa kebijaksanaan dalam bidang kebahasaan
dibidang
kebahasaan
bagi
kepentingan
keseluruhan
pembangunan nasional (Politik Bahasa Nasional),laporan praseminar 2931 oktober 1974, termasuk kedalam jangkauan Politik Bahasa Nasional ini adalah kebijaksanaan dibidang pembelajaran bahasa Indonesia. 19
Ibid., h. 79
18
Landasan institusional seperti tersebut diatas ini tidak perlu dipersoalkan lagi, karena landasan ini telah memberikan dasar-dasar dan pengarahan yng kokoh kepada pembelajaran bahasa Indonesia20. 9. Kedudukan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional; kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa darah. Selain itu, didalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah Bahasa Indonesia. Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua, Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 194521. Menuut E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar didalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk kedalam kegiatan-kegiatan itu adalah penulisan dokumen-dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat
20
Masnur Muslich, Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 2 21 E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademik Pressindo, 2010), h. 12
19
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan22. Didalam kedudukannya, sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah, Bahasa
Indonesia berperan sangat penting. Beberapa kosakata bahasa
Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep. Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional23. 10. Fungsi bahasa indonesia Dalam hidup sehari-hari masyarakat senantiasa berbahasa. Dengan bahasa, masyarakat menyatakan pikiran, perasaan, dan kemauan. Jika tidak ada bahasa, sulit masyarakat mengemukakan kesan-kesan batin sendiri, mengetahui isi batin orang lian, dan mengadakan hubungan dalam masyarakat. Bahasa mula-mula timbul sebagai alat pelahir kesan batin. Kemudian terasa sekali pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan alat untuk berpikir. Bahasa memungkinkan manusia hidup bermasyarakat dan melahirkan kebudayaan. Orang menyadari bahwa hubungan timbal balik dan sgala kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.24 Menurut Sudarno dan Eman A. Rahman didalam kedudukannya seabgai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antarwarga, antar daerah, dan antar budaya, dan (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia. 22
Ibid., h. 14 Ibid., h. 15 24 Sudarno dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Hikmat Syahid Indah, 1989), h. 1 23
20
Sebagai
lambang
kebanggaan
kebangsaan,
bahasa
Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan Indonesia. Atas dasar kebangsaan ini, bahasa Indonesia harus dipelihara dan dikembangkan serta rasa kebanggaan pemakainya.25 Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia dijunjung disamping bendera dan lambang negara Indonesia. Didalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan negara yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain. Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga, sebagai bahasa nasional adalah sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarsuku bangsa. Berkat adanya bahasa nasional masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan. Kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi. Fungsi bahasa Indonesia yang keempat kedudukannya sebagai bahasa nasional, adalah sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai-bagai suku bangsa yang memiliki latar balakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat. Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai-bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu kita
25
Ibid., h. 12
21
dapat meletakan kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan26. Akhirnya, didalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sheingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia digunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional negara Indonesia. Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa. Media massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, mapun radio visual harus memakai Bahasa Indonsia. Media masa menjadi tumpuan kita didalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
B. Penelitian yang Relevan Suryani. 2013. Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang yang skripsinya berjudul’’ Pangaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tanjung pinang Tahun Pelajaran 2012/2013’’. Hasil yang di dapat adalah melakukan Analisis data dengan menggunakan koefisien product moment, hal ini berarti bahwa pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia bisa meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X Menengah Atas Negeri 4 Tanjung Pinang.
26
Ibid., h. 13
22
Riris Purnowati (2006) meneliti tentang Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMK Teuku Umar Semarang tahun ajaran 2005/2006. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMK Teuku Umar Semarang tahun ajaran 2005/2006 termasuk dalam kategori baik, motivasi belajar siswa dalam kategori baik. Nurul Aini (2001) dengan judul Pengaruh lngkungan sekolah terhadap siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas dua catur wulan satu SMU Negeri 3 Klaten tahun pelajaran 2000/2001. Relevansi penelitian yang di lakukan yaitu sama-sama meneliti lingkungan sekolah dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk memudahkan dalam pencarian data dan pengelolaan data yang objektif. Langkah langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah kampung Panggang, kecamatan Cisoka, kabupaten Tangerang. Beralamatkan di Jl. Raya Cangkudu - Cisoka No. 55 Kampung Panggang RT. 03/03 Ds. Selapajang Kec. Cisoka Kab. Tangerang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni tahun 2014, dari mulai observasi sampai selesai untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian pada penelitian ini populasinya adalah siswa Kelas X yang berada di Madrasah Aliyah (MA)Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, kabupaten Tangerang 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, kabupaten Tangerang yang berjumlah 49 siswa. Teknik penetapan sampel yang penulis gunakan adalah teknik Random Sampling (sampel acak) yaitu: “Menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dengan memberikan data secara maksimal”.
23
24
Menyikapi pendapat di atas dapat diartikan bahwa sumber data mempunyai inti dari sebuah penelitian dan mempunyai peranan yang sangat pentingdalam kaitannya berhasil tidaknya penelitian. Sugiyono yang menyatakan bahwa: “Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam menggunakan datanya, maka sumber data disebut responden27 C. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data peneliti untuk mngumpulkan data penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif, karena untuk mengangkat fakta dan pemecahan masalah yang terjadi pada saat sekarang ini, dan menyajikannya sesuai dengan data secara statistik deskriftif kuantitatif infrensial yang diperoleh dari tempat penelitian. D. Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian atau alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi dan wawancara. 1. Angket dan Daftar Pertanyaan (Variabel X) Angket adalah alat pengumpul data, untuk memperoleh data yang akurat dan jumlahnya cukup banyak dari siswa yang beragam. Sugiyono menyatakan bahwa angket adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya28 Sedangkan Darwyan Syah, Djazimi, dan Supardi menyatakan bahwa angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden)29.
27
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, CV1 2012), h. 20 28 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, CV1 2012), h. 20 29 Darwyan, Dzazimi dan Supardi,Pengembangan Evaluasi Sistem Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Diadit Media, 2009), h. 64
25
Dalam pengumpulan data Variabel X peneliti melakukan penyebaran angket dengan 20 item (soal) kepada 49 responden (siswa). Selanjutnya jawab angket tersebut penulis beri skor dengan menggunakan skala likert, yaitu masing masing pertanyaan di beri alternatif 5(lima) jawaban yang bernilai a=5, b=4, c=3, d=2 dan e=1. 2. Observasi Maksud dan tujuan diadakan observasi atau pengamatan adalah penulis
ingin
mengetahui
tentang
pengaruh
lingkungan
sekolah
pembelajaran bahasa Indonesia dalam pencegahan kenakalan siswa kelas X di Madrasah Aliyah (MA) Daarul Falahiyyah, Panggang, Cisoka, kabupaten Tangerang,yang dalam pengamatan penulis memfokuskan pada pengambilan tentang keadaan sekolah, lingkungan sekolah, fasilitas yang ada, yang kesemuanya sangat erat hubungannya dengan pembentukan jawaban siswa di sekolah. Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa observasi adalah suatu tehnik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis30. Hasil observasi secara keseluruhan, merupakan data yang dapat melengkapi data yang didapat dari angket. 3. Wawancara Wawancara adalah alat pengumpul data yang sangat praktis dan sistematis karena wawancara sebelumnya telah direncanakan dan dipersiapkan sebelum wawancara dilakukan. Wawancara merupakan dua pihak yang menempati kedudukan yang berbeda, yang satu sebagai pengejar berita sedangkang pihak yang lain pemberi informasi dan berkomunikasi secara berhadapan secara fisik langsung. Darwyan Syah, Djazimi dan Supardi, wawancara adalah sebagai berikut:
30
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Penididikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997)
h. 27
26
“Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapat jawaban dari responden (peserta didik) dengan jalan tanya jawab sepihak”31. E. Teknik Analisis Data (Variabel X dan Veriabel Y) Teknik data yang dibutuhkan terkumpul, maka data tersebut diolah menjadi suatu jawaban bagi permasalahan yang diteliti. Pengelolaan data tersebut menggunakan statistik. Adapun langka langkahnya sebagai berikut: a. Mengurutkan data nilai hasil angket kerjasama Wali Kelas dengan guru Bimbingan Konseling (X) dengan problem emosional anak (Y). b. Menentukan rentang skor (R) dengan rumus: R = (H-L) + 132 H = Nilai Terbesar L = Nilai Terkecil c. Menentukan kelas dengan rumus : K = l + (3,3) log n N = Number banyaknya hal yang dipersoalkan d. Menentukan panjang kelas Interval (P) dengan rumus :
e. Membuat tabel distribusi frekuensi dan rata – rata masing – masing variabel. f. Menentukan ukuran gejala pusat atau analisis tendensi sentral dengan cara : 1. Menghitung Mean, dengan rumus : ∑
31
33
Darwyan Syah, Djazimi dan Supardi, Pengembangan Evaluasi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Diadit Media, 2009) h. 67 32 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan.(Jakarta: Grafindo Persada, 2011), h. 52 33 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet ke-1 h. 68
27
2. Menghitung Median, dengan rumus : Md =
{
}
34
3. Menghitung Modus, dengan rumus : {
}
g. Menentukan Standar devisi dengan rumus: √ h. Makalah uji normalisilitas. a. Menentukan nilai Z dengan, rumus : b. Menghitung regresi linear dengan rumus : Y = a + bX i. Menghitung regresi linear, dengan rumus : Y = a + bX j. Analisis korelasi (produk moment) dengan rumus : ∑ √{ ∑
∑ ∑
∑
35
} {∑ }
k. menetapkan penafsiran korelasi sebagai berikut: l. menguji hipotesis dengan rumus t, dengan rumus : √ m. menghitung besarnya kontribusi variabel X terhadap Y (Cofesien Determinasi) dengan rumus:
F. Hipotesis Penelitian Penelitian ini diarahkan kepada analisa terhadap dua variabel, yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa (Variabel X) dalam pembelajaran bahasa Indonesia (Variabel Y), maka secara statistik hubungan kedua variabel dapat di ajukan hipotesisnya dengan sebagai berikut: 34 35
Anas Sudjana, OP-Cit, h. 99 Sudjana, Op. cit, h.106
28
Ha : rxy = 0 tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap Siwa dalam pembelajaran bahasa Indonesia Ho : rxy > 0 terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia
29
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Analisis Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa Bahasa Indonesia
Untuk mengetahui tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, penulis menyebarkan angket kepada 49 orang responden. Selanjutnya jawaban angket tersebut beri skor dengan menggunakan “Skala Likers”, masing - masing pernyataan diberi alternative 5 jawaban, jawaban tersebut bernilai masing masing a = 5, b=4, c=3, d = 2, e = 1. Dari hasil perhitungan jawaban angket variabel X, maka dibuat tabulasi data (tabulasi data terlampir), maka diperoleh nilai yang bervariasi, yang mana nilai tersebut penulis urutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi sebagai berikut. Mengurutkan data dari nilai yang terendah sampai nilai yang tertinggi. 58
60
60
60
62
62
62
645
64
64
64
64
66
66
66
66
66
67
67
68
68
68
68
68
68
68
70
70
70
70
70
70
70
73
73
73
73
73
73
73
76
76
76
76
76
76
81
81
81
Berdasarkan data di atas dapat diindentifikasikan bahwa nilai terendah adalah 58 dan nilai yang tertinggi 81, maka selanjutnya disusun distribusi frekuensi dengan langkah - langkah sebagai berikut : 1. Menentukan Rentangan Nilai (R), dengan rumus :
29
30
2. Menentukan banyaknya kelas (K) dengan rumus:
(diambil 6) 3. Menentukan panjang kelas (interval) dengan rumus:
4. Menentukan Distribusi Frekuensi Variabel X. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Variabel X Skor
F
FXi
58-61
4
59
62-65
8
63
66-69
13
67
70-73
11
71
74-77
8
75
78-81
5
79
∑
5. Membuat Grafik Histogram Dan Polygon Grafik 1 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa
31
14 12
Histogram
10 8 Polygon
6 4 2 0 59.5
63.5
67.5
71.5
75.5
79.5
Dari grafik histogram dan polygon diatas, dapat diketahui bahwa pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa termasuk dalam kategori sedang atau cukup. Hal ini berdasarkan nilai angket pengaruh lingkungan terhadap siswa (variabel X) yang telah penulis lakukan pada 49 siswa dan hasilnya terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai antara 59, 5 – 61,5, 8 siswa dengan nilai 63,5-65,5, 13 siswa dengan nilai 67,5-69,5 , 11 siswa dengan nilai 71,5-73,5 , 8 siswa dengan nilai 75,5-77,5 dan 5 siswa dengan nilai 79,5-81,5. Jadi frekuensi terbesar berada pada kisaran nilai 67,5-69,5. Tabel 2 Distribusi Frekuensi untuk mencapai Mean, Median dan Modus.
Skor
F
X
FX
Fkb
58-61
4
59
236
4
62-65
8
63
504
12
66-69
13
67
871
25
70-73
11
71
781
36
74-77
8
75
600
44
78-81
5
79
395
49
3387
32
a. Menghitung Mean , dengan rumus : _ X
∑
b. Menghitung Median, dengan rumus : {
} {
}
c. Menentukan modus , dengan rumus: {
} {
}
Jadi hasil perhitungan angket mengenai pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia , dengan masing - masing skor yang ternyata memiliki nilai mean 69,12 median 65,42 dan modus 64,78 dengan demikian distribusi frekuensi data variabel X adalah positif.
33
Tabel 3 Perhitungan Standar Deviasi Skor
F
X
X2
FX
FX2
58-61
4
59
3418
236
11924
62-65
8
63
3969
504
31752
66-69
13
67
4489
871
58357
70-73
11
71
5041
781
55451
74-77
8
75
5625
600
45000
78-81
5
79
6241
395
31205
3387
233689
Selanjutnya menentukan standar deviasi, dengan rumus : ∑ √
√
{
∑
{
}
}
√ √
Selanjutnya untuk menguji normalitas dilakukan langkah langkah sebagai berikut: a. Mencari harga Z, dengan rumus :
34
b. Membuat tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi variabel x Tabel 4 Distribusi ekspektasi observasi dan ekspektasi Batas Skor
Kelas
Z Hitung
Z Tabel
-3,43
0,4997
Li
Ei
Oi
0,0027
0,2
4
0,9207
94,1
8
2,4017
7,6
13
0,3889
-19,0
11
0,0913
-4,5
8
0,00377
-0,1
5
(X) 57,5 58-61 61,5
-2,75
0,4970
62-65 65,5
-1,39
0,4177
66-69 69,5
0,04
0,0160
70-73 73,5
1,31
0,4049
74-77 77,5
2,67
0,4962
78-81 81,5
4,02
0,49997
c. Menghitung Chi kuadra (X2) dengan rumus : ∑
d. Menghitung derajat kebenaran (Dk), dengan rumus :
= 6-3 =3 e. Menentukan Chi kuadrat dengan taraf signifikansi 5% DK 3 X2 tabel = (1-5%)(dk)
35
= (1-0,05)(3) = (0,95)(3) =7,81 Berdasarkan perhitungan diatas bahwa uji normalitas untuk mengetahui data dalam sebaran normal atau tidak, maka diperlukan pengujian normalitas terhadap pengaruh lingkungan siswa (variabel X) kepada 49 siswa dengan menggunakan rumus X2 (chi kuadrat). Untuk menguji normalitas data dengan rumus X2 diketahui X2hitung = 2,95 dari tabel harga kritik X2 diketahui dk = k-3 jadi (6-3 = 3), harga X2 dalam taraf signifikasi 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa X2hitung = (2.95)) < X2tabel = 70,81, dengan demikian bahwa data kerjasama wali kelas dengan guru bimbingan konseling (variabel X) pada sampel penelitian berasal dan populasi berdistribusi normal. B. Analisis Data Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Skor yang diperoleh mengenai problem emosional anak (variabel Y) dengan jumlah responden 49 siswa. Data problem emosional anak (variabel Y) besar nilai responden , jika diurutkan mulai dari nilai terendah sampai nilai terbesar. Hasil dari persentasi data distribusi variabel Y dari semua angket pada setiap itemnya, penulis melakukan analisis pada variabel Y sehingga dapat diketahui skor terendah 28 sampai skor yang tertinggi adalah 43. 28
30
31
32
32
32
32
32
31
33
36
36
36
36
36
36
36
37
37
37
38
38
38
39
39
38
39
39
39
39
40
40
41
41
41
41
42
42
42
42
42
42
43
43
43
43
43
43
43
1. Mencari Rentangan Nilai ( R) , dengan rumus: R= (H – L) +1 = (43 – 28) +1
36
= 15+1 =16 2. Menentukan banyak nya kelas (K) dengan rumus : K = 1 + 3,3 (log n) = 1 + 3,3 (log 49) = 1 + 3,3 (1,69) = 1 + 5,77 = 6,577 (diambil 6) 3. Menentukan interval (i) dengan rumus:
(dibulatkan 3) Jadi, diketahui Range (Rentangan nilai)= 16, banyaknya kelas = 6, dan panjang kelas (Interval) = 3. 4. Menentukan tabel distribusi frekuensi Tabel 5 Daftar frekuensi variabel X Skor
F
X
28 – 30
2
2
31 – 33
5
7
34 - 36
9
16
37 - 39
4
20
38 – 42
10
30
43 - 45
7
37
37
5. Membuat grafik histogram dan polygon Grafik 2 Histogram dan polygon dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 14 12 10
Polygon
8 6
Histogram
4 2 0 29.5
32.5
35.5
38.5
41.5
44.5
Langkah berikutnya menghitung mean, median dan modus. Tabel 6 Distribusi frekuensi untuk mencari Mean , Median dan Modus Skor
F
X
FY
Fkb
28 – 30
2
29
58
1
31 – 33
7
32
224
7
34 - 36
8
35
280
17
37 – 39
12
38
456
35
38 – 42
13
41
533
42
43 - 45
7
41
308
49
1859
a. Menghitung mean , dengan rumus : ∑
38
b. Menghitung median, dengan rumus : {
} {
}
c. Menghitung modus, dengan rumus: {
} {
}
Jadi hasil dari perhitungan rumus Mean 37,93, Median 37,37 dan Modus 38,33 Tabel 7 Perhitungan standar devisi Skor
F
Y
X2
FY
FX2
28 – 30
2
29
841
58
1682
31 – 33
7
32
1024
224
7168
34 - 36
8
35
1225
280
9800
37 – 39
12
38
1444
456
17328
38 – 42
13
41
1681
533
21853
43 - 45
7
41
1936
308
13552
1859
71383
Selanjutnya menentukan standar devisi, dengan rumus :
39
∑ √
∑
√ √ √
Selanjutnya untuk menguji normalitas dilakukan langkah langkah sebagai berikut : a. Mencari harga Z dengan rumus:
b. Membuat tabel distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi variabel X Tabel 8 Distribusi Frekuensi Observasi Dan Ekspektasi Batas Skor
Kelas
Z Hitung
Z Tabel
2,50
0,4938
Li
Ei
Oi
0,0313
1,6
2
0,4386
21,5
7
0,1092
5,35
8
0,2774
13,5
12
(X) 27,5 28 – 30 30,5
1,78
0,4625
31 – 33 33,5
0,06
0,0239
34 – 36 36,5
0,34
0,1331
37 – 39 39,5
0,37
0,1443
40
38 – 42 42,5
1,09
1,81
4,2
13
0,2178
10,7
7
0,3621
43 - 45 45,5
0,0848
0,4649
c. Menghitung Chi kuadrat (x2) dengan rumus: ∑
d. Menghitung derajat kebenaran (Dk) dengan rumus: Dk = k – 3 =6–3 =3 e. Menghitung Chi kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5% DK – 3 X2 tabel = (1-5%)(dk) = (1-0,05)(3) = (0,95)(3) =7,81 Berdasarkan perhitungan diatas, bahwa uji normalitas untuk mengetahui data tersebut sebaran normal atau tidak. Maka diperlukan pengujian normalitas dalam pembelajaran bahasa indonesia (variabel Y) kepada 49 siswa dengan menggunakan rumus X2 (Chi kuadrat). Untuk menguji normalitas data dengan rumus X2 diperlukan tabel perhitungan (terlampir). Setelah diadakan perhitungan dengan rumus X2 diketahui dk = k -3 jadi (6-3=3), harga X2 dalam taraf signifikasi 5% .
41
Jadi dapat disimpulkan bahwa X2 7,81
menentukan
uji
hitung
normalitas
= 5,35 dan X2
data
variabel
tabel
=
yang
berdistribusi normal. C. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Analisis ini dimaksud untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhapad siswa (variabel X) dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ( variabel Y) adapun langkah langkah penulis tempuh ialah sebagai berikut : 1. Menyusun Data Variabel X dan Y Tabel 9 Uji Korelasi Antara Variabel X Dan Variabel Y
No
X
Y
X2
Y2
XY
1
81
30
6561
900
2430
2
70
40
4900
1600
2800
3
70
28
4900
784
1960
4
76
31
5776
961
2356
5
70
32
4900
1024
2240
6
68
32
4624
1024
2176
7
66
39
4356
1521
2574
8
58
32
3364
1024
1856
9
66
43
4356
1849
2838
10
66
4
4356
16
264
11
81
43
6561
1849
3483
12
81
43
6561
1849
3483
13
76
35
5776
1225
2660
14
78
41
6084
1681
3198
42
15
78
39
6084
1521
3042
16
73
36
5329
1296
2628
17
73
40
5329
1600
2920
18
70
41
4900
1681
2870
19
70
39
4900
1521
2730
20
76
36
5776
1296
2736
21
66
36
4356
1296
2376
22
76
39
5776
1521
2964
23
64
36
4096
1296
2304
24
68
32
4624
1024
2176
25
68
39
4624
1521
2652
26
73
36
5329
1296
2628
27
64
42
4096
1764
2688
28
64
39
4096
1521
2496
29
64
42
4096
1764
2688
30
68
36
4624
1296
2448
31
62
38
3844
1444
2356
32
64
42
4096
1764
2688
33
74
32
5476
1024
2368
34
74
39
5476
1521
2886
35
68
37
4624
1369
2516
36
60
33
3600
1089
1980
37
67
36
4489
1296
2412
38
67
42
4489
1764
2814
43
39
66
43
4356
1849
2838
40
68
38
4624
1444
2584
41
68
37
4624
1369
2516
42
62
42
3844
1764
2604
43
62
53
3844
2809
3286
44
73
42
5329
1764
3066
45
70
37
4900
1369
2590
46
74
43
5476
1849
3182
47
66
41
4356
1681
2706
48
66
43
4356
1849
2838
49
70
41
4900
1681
2870
Jml
Dari data diatas diperoleh : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ 2. Analisi regresi A.
(∑
) ∑ ∑
∑ ∑
∑
44
∑
B.
∑ ∑
∑ ∑
Jadi, persamaan regresinya adalah y = 33,8 + 0,06 x, artinya apabila terjadi perubahan setiap satu pada variabel dari x 0,06, maka akan terjadi perubahan pada pariabel y sebesar 33,8 . 3. Menentukan koefisien korelasi, dengan rumus : ∑ √{ ∑ √{
∑ ∑
∑
}{ ∑
∑
}
}{
}
}{
√{
}
√ √ Setelah di ketahui regresinya tidak linear dan signifikan maka untuk menghitung korelasinya menggunakan product moment adapun perhitungannya sebagai berikut: Untuk
menginterpretasikan
nilai
tersebut,
maka
menggunakan interprestasi “r” product moment sebagai berikut:
penulis
45
Interprestasi nilai koefesien korelasi “r” product moment Besar “r”
Interpretasi
Product Moment Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
0,0 – 0,20
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu di abaikan ( dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
0,20 – 0,40
yang rendah atau lemah Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
0,40 – 0,70
yang sedang atau cukup Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
0,70 – 0,90
yang sangat kuat atau sangat tinggi Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
0,90 – 1,00
yang sangat kuat atau sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan diatas , maka diperoleh rxy = 0,06 dengan ini dapat dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikasi 5% dan db 47, rtabel 0,433 jadi thitung < rtabel 0,433 4. Menentukan uji signifikansi korelasi a. Menentukan thitung dengan rumus : √ √ √ √ √ √
√
46
b. Menentukan derajat kebebasan Db = n – 2 = 49-2 = 47 c. Menentukan distribusi t tabel dengan taraf signifikasi 5% sab db 47
Oleh karena itu thitung = 0,35 dan ttabel =2,01 dimana thitung < ttabel, maka dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima sedangkan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Kesimpulannya terdapat korelasi positif yang signifikan antara pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa ( Variabel X) dalam pembelajaran bahasa indonesia (Variabel Y) d. Menentukan besarnyakontribusi variabel x terhadap variabel y dengan menggunakan koefesien deternimasi.
Berdasarkan mencari persentasi hubungan antara variabel x dan variabel y, penulis menggunakan koefesien determinasi dan diperoleh nilai sebesar 17,64% yang berarti pengaruh lingkungan sekolah terhadap
siswa
dalam
pembelajaran
bahasa
indonesia
dapat
dipengaruhi faktor faktor lain sebesar 83,36% sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut.
47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab IV, maka dapat di simpulkan sebagai berikut: 1. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Madrasah Aliyah Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Tangerang berada pada kategori baik, dari hasil perhitungan x2 hitung (2,95) < X2tabel (7,81) dan X2hitung (5,35) <X2tabel (7,81) yang didukung oleh hasil perolehan angket. 2. Adapun pengaruh lingkungan sekolah terhadap siswa (variabel X) dalam pembelajaran bahasa Indonesia (variabel Y) tersebut dikategorikan pada korelasi yang sangat rendah / lemah, artinya tidak ada keterkaitan antara dua variabel penelitian. Sedangkan bentuk Korelasi Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa (variabel X) dalam pembelajaran bahasa indonesia (variabel Y) tidak memiliki pengaruh 17,64 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain 83,36% baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat diketahui lebih lanjut. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penelitian menunjukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Hasil angket berada pada kategori baik dan rendah, maka penelitian menyarankan untuk menambah tenaga pengajar dalam bidang bahasa Indonesia. 2. Sebaiknya guru bahasa Indonesia meningkatkan kompetensi keilmuan dan mengenalkan lingkungan sekolah.
47
DAFTAR PUSTAKA Adul, M. Apandi. Bahasa Indonesia Baku dan Fungsi Guru dalam Pembinaan Bahasa Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu, 1981. Arifin E. Zaenal, S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademik Prasindo, 2010. Arikunto Suharsini.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1997. Asori, Mohammad, Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, 2008 Darwyan, Djazimi, dan Sunardi. Pengembangan Evakuasi Sistem Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Diadit media, 2009. Helmiati, Micro Teaching. Yogyakarta: Aswaja Pressindo,2013. Kuntoro, Ninik M.Cermat dalam Berbahasa tertib dalam berpikir. Jakarta: Mitra wacana media, 2010. Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta: Grafindo Persada, 2011 Muslich, Mansur.Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2012. Purwanto, Nanang. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014 Ridwan.Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: CV Ilmu, 2011. Sudarno, Eman A. Rahman. Kemampuan Berbahasa Indonesia, Jakarta: Hikanah Syahid Indah, 1986. Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cv-1,2012. Sudiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Grafindo Persada, 2011 Sunarto, Agung Hartono. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Triwiyanto, Teguh. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara UU No. 20. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2003 48
Uji Referensi Judul Buku
No. I
Pengarang
Psikologi pembelaj aran
Ahmad Asrori
Metodologi penelitia
kualitatif Pengembangan Evaluasi
J.
Sistem Pendidikan
Darwyan,D I azimi, dan Sunardi
4.
Media Pembelajarn
Diana Sudjana, Ahmad Rivai
5.
Belaj ar dan Pembelajaran
Dimiyati,lVlujiono
6.
Cermat Berbahasa Indonesia
E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai
7.
Micro Teaching
Helmiati
Bahasa Indonesia Baku 8.
ry
Burhan Bungin
2.
a
Tanda Tangan
danFungsi Guru
%_ %/-
fr1
%
M. Aspandi Adul
Pembinaan Bahasa lndonesia
Bahasa Indonesia pada Era 9.
Globalisasi 10.
Psikologi Pendidikan
Mansur Muclich
Muhibbin Syah
e,4
Penelitian Hasil Belajar Nana Sudjana
11
Mengajar Cermat dalam Berbahasa 12.
Tertib dalam Berpikir Bimbingan dan konseling di 13.
Ninik M. Kuntoro
Ridwan
Sekoiah Kemanpuan Berbahasa 14.
Sudarno, Eman A. Rahman
Indonesia
Metode Penelitian Kuantitatif 15.
Sugiono
KualitatifdanR&D Dasar-dasar Evaluasr
Suharsimi Arikunto
16.
Pendidikan 17,
Perkembangan Peserta
Didik
Sunarto, Agung Hartono
2^L
*W
18.
'$istem PErdldikan' Nasional
UU No.20
.$[$F# 19.
Artinaryqneara
dikutip
cribd:.comldac/974449.3
P
{
ilfib-d{a Pernbelajaran
i.E
%.
a hari Selasa,Z2 JuIi
2014 Pukul 8:$5.WIB
20.
jr::.
6rrfqiY,J9:rj,
ru
Yudhi Mffiadi
NrP: 19ff$212
997CI32$01
B :
i
!Y iL a
i l
,.i r
'i
.l
i
'a
rii
,j
i i
\,
,.
.->:
-. ,.ii | _.4
KISI
- KISI ANGIGT PENGARUH LINGI(UNGAN SEKQLAH
lingkungan sekolah terhadap
siswa
(Variabel X)
Pembelajaran bahasa
indonesia
TERIIADAP SISWA DALAM PEMBEI"AJA.RAI{ BAHASA II\DONESIA
l.
Cinta
2. Senang 3. Suka 4. Malas
5. Biasa 6. Bosan 7. Benci 1.
Menulis puisi
2. Menulis dialog J.
(Variabel Y) 4.
Menyampaikan hasil observasi
Ikhtisar tata tertib sekolah
6,13,14 l1214rgrl2 5,10
3
f, 2 2
5,10 16, 1g
l6,Ig 7rlgr20
13,14
l14rgrl2
3rllrlT
20
7rl9
3
3,11
9,15
t7
9,15
3 2
4, IIr15, 1g
4rl5
g116rlT
11,19 g116rlT
4
3
5,lgr20
I9
5r20
3
lr2r316r7rgrl0,
617rl3,
l1213rgrl0
t0
12rl3,l4
12,14
dh
SEBARANANGKET PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERIIADAP SISWA
Butir Soal / Item
NAMA
NO
{di
)
4
5
6
7
8
9
l0 1l
12
l3 t4 l5
16
l7 l8
19
20
Jml
3
3
J
4
J
J
4
J
2
5
5
2
4
2
4
4
4
4
4
4
81
2
{bdul Aziz
3
3
J
3
4 4
4
2
4
2
5
J
4
4
4
3
J
4
4
4
70
J
A.fira Nurmala Sari
4
J
4
5
5
5
2
J
3
J
J
5
J
J
4
3
4
J
3
70
4
A.hmad
4
J
3
5
4
5
2
4
5
5
2 4
5
2
5
3
J
4
4
2
76
3
70
Putra Pratama
5
{ina Diana
4
4
4
4
4
4
J
J
J
J
J
4
5
2
4
2
J
4
4 4
6
Alif Yusoli
3
5
J
4
3
4
J
4
3
J
J
4
4
4
J
J
3
J
J
3
68
7
A,nita Ayu Nurhikmah Wati
3
3
3
.,
3
3
5
J
3
3
J
J
2
J
4
4
4
3
4
4
66
Alfian
8
{nrillia
5
4
4
5
2
2
J
J
J
3
3
2
J
2
2
3
3
2
J
2
58
9
Aw Prihatin Ninerum
3
4
J
J
4
3
2
5
5
2
4
2
4
J
J
4
J
4
J
J
66
Sayu Ismail
3
3
4
4
2
4
2
5
3
4
4
4
5
J
5
4
4
4
2
66
lindy Mianli nnisa
4
5
5
5
4 2
J
3
J
2
3
5
3
3
2
4
2
3
4
4
J
81
4 4
5
2
4
5
5
4
5
2
5
3
4
J
3
J
3
J
J
81
4
3
3
J
3
3
4
5
4
J
4
4
4
J
4
4
3
4
3
J
J
4
4
2 4
J
2
2
J
J
2
3
4 2
78
0
2 )estia Mandasari J Devi Anssraeni
J
5
4
4
4
)hea Rizmi Fitriani
J
4
5
Eva Yulia lvlawarni Faiar Romadhon
3
J
3
3
5
3
3
3
3
3
2
3
4
5
-t
3
3
3
3
2
7A
J
3
4
3
4
3
J
5
4
5
2
4
5
5
4
5
2
5
5
4
73
6
7 Fauziah Aulia Sari
l8
Fenti Yola Novita Sari
l9
:urqon
20
Sita Rahmawati
2t Hikmah Fauziah N 22 Hilda Listiani Dewi 23 Iis Isiqomah
24 Leni Nrrfadilah
76
3
J
4
4
4
2
4
4
4
J
J
J
J
J
4
5
J
J
3
73
4
2
J
4
4
J
4
J
4
J
4
3
3
3
4
4
J
3
5
70
4
3
3
3
3
3
J
J
J
J
5
3
3
3
j
3
2
J
3
3
7A
J
4
4
4
3
4
4
5
2
I
3
J
3
J
",
J
J
2
3
J
2
J
2
3
J
5
5
2
4
2
4
J
4
4
3
2
3
5
3
2
5
3
4
4
4 4
2
)
2 4
4 4
76
2
2 4
J
4
J
76
3
J
J
3
5
4
5
2
5
J
3
J
2
3
5
J
3
3
3
J
64
4
4
3
4
t
3
4
5
2
4
5
5
4
5
2
5
J
5
2
58
5
.,
)
75
25
M. Agas
J
J
2
-)
J
3
4
4
4
3
3
J
J
4
5
2
4
4 2
J
4
68
26 27 28 29 30
vfahroii
4
J
4
3
J
3
J
t
3
4
J
J
J
4
4
J
5
5
J
73
![eli ]vfaroani
3
5
3
3
J
J
3
5
3
J
5
3
J
J
4
5
2
5
64
\,Iisbahul Anam
5
4
5
2
4
5
5
2 4
)
4
5
2
5
4
5
2
4
5
5
4
5
2
64
!4uhamad Aldiansyah
4
4
4
J
J
J
J
J
4
5
J
J
J
5
4
J
J
J
J
J
64
tduhamad Fahmi
4
J
4
J
4
3
J
J
4
4
5
2
3
4
J
4
J
J
J
68
3l
ltluhamad Irfansyah
3
J
3
5
3
3
3
3
3
2
J
2 4
J
2
3
5
3
J
J
J
62
32
Vluhamad Svihabudin
5
2
2
3
J
3
J
3
2
3
4
2
4
3
J
3
5
J
3
64
3
4
J
2
5
5
2
4
2
4
5
4 2
3
J
5
2
2
J
4
3
74
4
4
2
4
2
5
J
4
4
4
5
2
4
5
3
4
J
3
5
5
3
J
3
5
3
3
3
J
3
5
5
3
J
J
5
68
4
5
5
2 4
J
5
2 ')
)
74
5
5
2
5
3
5
2
)
J
4
5
2
4
J
2
50
4
J
J
J
J
4
5
4
J
4
J
2
4
3
5
4
67
3
4
J
3
4
4
J
4
4
2
4
J
4 4
3
4
2 4
J
3
3
57
J
4
56
4
5
68
JJ Muhammad Elafidz Muslim 34 \lenens Ainur Rosdiah 35 lJuralam 36 )durmalasari 37 Rahinawati 38 Ratu Nurul Nuraviani 39 Sandi Maulana 40 entrivanti'Affillah 41 Siti Fhdlatul Adawiyah 42 Siti Hidavatul Umah
3
5
J
3
3
J
J
2
3
4
5
z
3
3
3
J
3
4 2
3
J
J
5
3
J
J
3
4
5
5
2
4
3
J
3
J
5
2
2
3
4
J
3
.,
4
5
2
3
4
J
J
J
4
4 4
3 1
2 4
J
J
3
J
3
J
4
3
2
J
3
J
3
J
4 2
68
3
4 2
)
5
J
J
J
3
2
3
4
4
2
4
3
3
3
J
2
3
62
2
4
5
3
3
5
5
2
4
2
4
73
4
4
3
J
5
5
2
5
.,
4
4
4
70
5
3
3
74
3
43
Siti Luthfiah
4
44 45
liti
5
)
3
3
5
5
)
Siti Novi Humaeroh
5
2
4
5
2
5
J
4 4
46 Siti Robivatul Adawiyah 47 Suhendah 48 Sunenti 49 Tamara Anindita A F
5
5
4
5
J
3
5
3
J
2
2
3
5
J
2
-)
Musnivah
.,
62
t
J
J
4
5
2 4
5
2
5
3
2
J
3
J
4
5
J
4
66
J
3
4
3
3
4
5
2
4
4 4
3
3
2
4
J
J
3
4
4
3
5
66
3
J
3
J
2
3
3
J
3
J
2
J
J
5
2
4
5
2
3
4
70
3r qs Dl 6 "tr
. rrl ,(C
E o
? t
d
o)
tr,
s
t
o.
?
s D
P
? t U
F
a
Lrr
sLE x a a a
E)
g
rr,
r<
,, >r, tr o-p ;p U)
X
z o
a
e
rn r<
i
rl
U
V)
*
F
{o
o. n
ad
o,
F.
!
HHE c>i
zfrt
BPo
6trx ;EE o=z
5 ,rt !2
FA
?
gq
F a F'
F
?
U o
xo
o
t Fl
a
E
5.
A'
?
D
F
a ?
F'
ln
F cX q?
p
{ ^o.
z
ts
{
P (n
u
ts
o
F
N
t, o 3 E o CL = 5 = o o C = ? o-o o- I o 3
-23.
-{
o
(o
@
{
(n
o
z.
Io
c
o
-{ o
3 o o o
3
g c T c
ln !,
o 3
€ o
o
o
{ -o o , n 't, *
c 3 c
f,.
-
J c _o5
? !
I
c
f. c
c
:, o f oo :r
c 5 o J
? 'r,
CL
o
0
o .J
=.
-d
=
CL
€
'9
o
-o
s+
?
=.
o
'v
I
-'? 'o
E
(,
N
:t 3 o
m
o 5 o f. 3
o-
T I
CL
o
?
o
q
CL
o
E.
o
? !
r g
Ur
c = o
o o
? xo
CL
= 3 c x oo o{ f
oq
zc
?
5
3
o o c
o o
?
!
qa
3
=
H (o
{ut
@
6 o o Ol
o ut
o N N o o
F o N o o \l ts o N o o 5
!
ts
o N o o 5 e c o c
{ra
2\
(D
==
xo= o
x
6}
o f tloo qq
ffi o9. !{i! &rrl j_!tq
=:-::
N
N
4 P
I 1o
o 3. j o o oo 3 o
9. = { oco oo 6 f =
9.
t
= o q. o
d.
o
P
-oo i
c}
o
-9o-
{o o
tr,
-{
=
f
z
ot crl N 6 6)
o.
o o o o ,q
o o
l
n n
3 o o
N
^
rx
N
-
!,
o o
o o o :, 3 o o 3.
o
=
=:
o
ET
C
F
c
=e nEi EHT
=
o
x f.x il o o
o ^f tfo o o o
-o7(
-
3
ot or Ol
E
:= o=
o r og o I x @ o o 3 = t,E o o o
c
it$air!$
z
'9
€ g = ox oI xtr E xo a. o C -c x@ o = o
z
:
-o
0)
o
o
! c -o
9. _f
:,
z
ts
9. 9.
6'
E.
o
o
n.
-o
;IE
E=f E=6 ;r> zoz
!
7<
g P ln
-t C 0
HEE
@FD
Ei= FEE -D = 4
!
P
il
D
-o *,
4 ? D F
F
x-{ (DO t,f o@ -O p@ oo o
a
<3
5
,..
N
N
N
N
A
N
N
N
N
s o
N
@
N
N
lJsl
x
iJ!!
===
=:
=: lal 5
=
=::
:' B
t:{
N
N
5
N
N
N
N
N
x
s) E
:.-
-O E:H o@ c T o d J
::
5
o 5
5
u
u
O|
::::
=
N
N
N
tJ, +t .::
N
N
N
{/J }I.
==
i; 5
N
N
5
N
5
lJ1
N
N
N
N
5
N
5
(.F
N
N
=
:.
E
@
-=
N
N
N
o
@ co
co
@
o
5
5
N
o
N
N
N
o
@ N
P
o
N
@
N
ol
{
H N
t b xI
.
5
x x m
5
N
N
5
oo
@
x-i!
F
--l
u No N&
@
N N
N 5
!
N
N
co
N o
N
o
N
o
N
N
N
m 5
o --{
-
a'.b
'i''"\$lil I)
(
Is?'rli 5 t.rs I tYoliM.{ L (Sanrbrrngan)
(^) Z .0,70 (t,71
0,72 ct,73
0,74
anlnra
(() l*"s rli
r{(:t rkn Z
ltler Z
llns
0]) r
0,2580 0,2611 0,2642 u,2673
0,?327
0,271ul
0,n96
0,2,120 0,239g 0,2359
0,75 0,2734 0,226 0,76 0,2761 -O,2X6 0,77 0,2794 0,2206
.q7s' o2nl
0,79 0.80 o,8l 0,82 q$ 0,84
0,85
0,2t77
0,28-'r: 0,214g q2s8t 02trs 0,2910 0,2090 0,2939 0,?06t 0,v)67 03033 0:995 0,2005
0)a3
0,86 0,3051 q87 0.3078 0,88 0,3!Gi 0,99 0,3133 0,90 0,3t59 o,9t $.tsg o,y2 u,3212 0,93 q3r8 0,94 0,32(4 0,,)5 0,32g9 0,96 0,33 t5 o,97 {,31..10 0,98 c1,336.s q99 0J389 1,00 0,yt3 l,0l 0,3438 1.02 0,j},kil ,.0.1 0.t,tt{.1 1.04 0,350U
0,1977
0,t949 0;1922 0,1867
o,
lsi
r
q
0, I 7gg
0,1762
0.r736
0,t7t
I
0.t68.5
0,,c{0 0. l6:,15
0,t6lt 0, I _{67 0,1_s62 0.
t539
t5t5 o,t4y2 0.
Stotktih Penelidi\can
.
rI
l'tarZ 1,05
0.1.{31
0,1469
1,06
01.5.s4
C.l,{46
r.07
0.3577
aJ4?3
1,08
0.3599
0,1401
l,0g
0,3621
0,1379
l,l0 I,il l,l? l,t3 l.l4 l,l5 l,t6l;t7 l, [g I,l9
0,3910
0,1
lg0
0.3830
t2o
0. I
r70
0,3&t9
0,115l
0.386e
0.1t3t
t?t 1,22
0,3643
0,1357
43665
0,t335
.
0,3696
0,1314
03ZOa
0,12n
03n9.
0,12?l
0,374g
o,r*r
0.370
0.tzjo
0,3790
0,1210
o,lgsg
O,T
t24
a3w
0,1093
0,3925
lus
0,1075
0,3944
0,1056
123
0, I 894
o;rac
(c) Lrrrc
Qi' 0,3962 1,27 0 3ggo t,28 0.3997 1,29 0,40.t5 t,3o 0,4032 t,3i 0,4*19 1,32 o,4il(rt r.33 0,4032 1,34 O,W<) 1,35 0,41I.5 1,36 0,4131 t.37 1,414,t l.ls 0,,t t(,1 r,l9 2,4t77
I 12
0,1039 0.1@0 0,1003
t
opgs
0,090s 0,0951
0,0934
qwlg 0,0901
0,0995
0,0869 0,0951
0,(,8t9 q0823
I
. TABEL 1. ' DISTRIBUSI NORN{AL (Snmbungnn)
()'L
(n)
(q
Lurr attrra llm d ratr'elgn L ' luarlL
llo
0i192
0,0909
l,4l
oAzO't
0,0793
!,42
4i222
0,0?79
t13
0,4736
0.079t
t!4
.0,4251
0,0749
tAs
0,4265
0,0i35
1,46
a,4ng
0,0721
'r$l
'0A292
0,0709
l,4g
0,4306
0,0694
1,49
0,4'rl9
0,ff)gl
!,50' 0,4332 0,0568 l.sl 01345 ,? 0.0655 t52 0,,1357 0,fft3 r.53 0/t310 0,0630 1,54. 0,4392 0,0613 l,J5 156 1,57
0,441.q
0,0582
4,449
0,0571
4,4141
0,055e
1,60
0,4.152
0,0548
l,6l
1,64
0,4463 0,1474 0,4484 0,4495
1,65 -
1,62 1,63
1,66
t,6i' l,6g 1,69 1,70
t,7l t,T2 .,j
,t
.c
!1
,i
,]
I
0,fin$ 0.0594
i.-{s r,59
x
0,439-t
4,14X)
1,73
1,74
,.
0,0537 0,0526
(A)
(B)
7"
I.uas autare
t?s
t,76
l,tzr'il
\n
4,45C5
o,OtgJ
0,4515
Lw
0,04$5
2,01
0,4525
.0,04.75
2,U2
0,45&1 0,G{36 0,4573 0,M27
01582 0,4591
0,ol0l
q4608 .
0,0392
2-01
0,0381 0,0375 .
0,0367 0,0359 0,0.351
0,4656
t.83 0,4(fi4 .::1,84 0,4671 1,85 0),467g ','1,g6 0,4696 . t,87 0,4693 l,gg 0,469) 1,89 0,47A5 . 1,90 0,4713 l,9t 0,47t1) 1,92 A:tT26 1,93 0,1732 1,94 0y'738 [,95 gliu 'I,96' 0,4750 !,98 |,99
0,4535 0,0.+6J 0,4r{5 0,N5J 0,45y o,$us
0,4599
1,77 0,4616 . l,7q 0,1625 . 1,79 94633 I,80 0,4641 l,8l .0,4619
0,0505
0,05i6
(c)
Lurs cX ruta'dsn Z' lrrnr Z
90344 c,0336 0,0329
0,0322 0,0314 0,0307
.
0,0301
a,a294 0,0287
o,ozsr 0,0274 0,026E
0,v262 0,0256 0,0250
0,47s6
0,0244 q023e
.0,4761 0,4767
0,4233
o,4Tn .0;4Tn
0,gng o,vaz
037E3
agzn
... 0.478E
.
0,0212
2,0{
alCIt
c,vzm
2,05
0,4798
0,0?g2
2,W'
0,4903
0,01n
2,07
0,490t
0,0in
b,o4t8
2,08
0,4EI3
0,0lgg
0,010,
2,09
048t7
0,0183
TABEL I DISTRIBUSI NORIT{AL (Sambungan)
(^)
(R)
(c)
L Luas rn{nra Luas tli _ rata'4Ur.L. luarZ 2.10 0,4s2r 0,0179 2,ll 0,4826 0,0174 2,12 0J830 o,ol70 2,13 014$34 0P166 ?,14 0;4838 0,0162
els 0qsr2 0,015E -2,t9 0y'846 0,0154
2,17 0,485.0 0p150 2,18 0,4854 0,0146 ?-19 0/85',' 0.0143 z2o 0,4861 $ o.ol39 221 0,486'. 0,0136 222 0d868 0.0132 L?3 0.4871 o,ol29 221 0,4875 o,ol25 225 0,4778 0.0122 46 0JS81 - 0.0119 0I8S4 0,0116 zfi ' 0,488? 0,0113 228 229 0,4890 0,0110 230 01893 0,0107 L3l 0,4894 0,0104 2,32 0JS98 0;0102 2,33 0,4901 0,0099 23:4 0J9O{ 0,0096 735 0,4906 0,009'1 2,16 0,4909'" o,0o9l 2,37 0,4911 0,0089 2,38 0,491J 0,008? 2,39 0,4916 0,0084 2,40 0,4918 0,0082 ?-41 a4yzo 0,0080 2,,n2 0,4922 0,0078 2,.43 0,4925 0,m75 2,M 0,4y27 0,0073
(^) Z
(c)
(B) Luns autara
d luarZ
Luas
rrttr.'tfuaZ
0,0071 2,45 0,4929 0,0069 2,46 0,4931 q0068 2,47 0,4932 0,0066 2,48 0,4934 2A9 0,4936 9,0061. 0,0C6,2' 2,50 0,4938 '0,000J 0,4940 2,51 0,0059 2,52 0,4941 0,005? ?-53 0t943 2,y 0,4945 . 0,0055 0,0054. 2,55 0,4946 0,0052 0,4948 \56 0,m51 z.s't 0A919 2,58 0,4951 .. 0,0049 0,00'18 2.59 0,4952 0,0047 2"60 0,4953 L6L 04955 o;0045 0,@14 L62 0J956 .0,4957 0,0043 2.63 o,qTr 2,64 01959 0,0040 2,65 0,4960 0,0039 0,4961 2,66 0,0038 2,67 0,4962 0,0037 2,68 0,4963 0,0036 7,69 0.49(A .0,0035 2,70 0,4965 0,0034 2,71 0,49(S 0,0033 z,T2 0,4967 . 0,0032 2,13 0,4968 0,0031 7,74 0,4969 0,0030 2,75 0,4970 oN29 2,16 0,4971 0,w28 2,71 0,4972 0,w2.7 ?.75 0,4n3 0,0026 479 0,4n4
.
.
.
,IhBEL
I
DIS]'RIBUSI NORMAL (Snrnbungan)
(.A) (B) Z .
(c) Lurr anlerr l,ttas d
2.81
t dgnZ' luarZ 0,4974 0.0026 0,4975' 0,(125
Lsz
0,49't6
2,83
0,49n
2,80
2,84
2,85
e86. 2.S7 2,8S
2.89
\x) L9t \s2
rsta
.
0.0024 0,0023
0,4977 0,0023 0,4979 0,0022 0,4979 0.002t 0,4979 0.m21 0,1980 0,0020 0,4981 q00i9 0,4981 q0019 0,4982 0.00 t8
(A) Z
(B)
(c)
Luas nntnra Luas
d
reh'N,nZ luarZ
l5
0,4997.
0,000.8
3,16
*.g,4gg
0,0009
l,l7
.or4W
0,0008
3,
'0,4993
0 0007
3, 19
0,4993
.0,0007
3,20
0,4993
0,0007.
3,21
0,'1993
0,0007
3,?2
0,4994
0,0006
3,23
0,4994
0,m06
3,21
0,4y)4
0,0006
3,1&
0.49.82
0.00rE
:3'30
0,4995
o0005
0.00t7
3.40
0.00 t6
3,5ff
0,499'l '0,4999
0,0003
\%,
0,4983 0,4984
?,95
0.49&4
0.0015
3,61
0,4998
Q00oz
2,96
0,4985
0,00t5
i.70
0,4999
0,0001
L9-t
0,4995
0,0015
2,98
0,4966
0,0014
2,99
0,4186
0,0014
2,93
3,1 t
0,4987 0,0013 0,4997 0,00t3 0,4987 0,m13 0.4988 q00r2 0,4988 0,m13 0,4989 0,001I 0,49E9 0,@12 0,4989 0.001I 0,4990 0,0010 0,4990 0,0010 0,4990 0.00t0 0,4991 0,0009
3,12
0,4,991
l3
0,4991 0,4992
3,00 3,01 3,C2
3,03
3,Ol 3,05
3,fri '.3,01 3,09 3,09 3,
3,
l0
3,14
0;0009 o,o00g 0,0008
0,mm
o,4ggg3 0,49995 0,49997
'
0,00007 0,00005 .0,00003
fu.E,csu e.E...^g\g.e.. 0,05 tcrce.tq$ '-- -,:--li di.!Prfs3ta{ !-r.r$un tingkattignifikhnsi :' :.I-:--; ri U.ntuk --:-: .' baris !uy*i di tercctak tercctat d,Ot tingkat sigriifikansi sigriilikansi 0,01 :;r :::r luyut l.,Untuf ;r":1r:*:'i: .:
,,i :..I .:
-i"-'i'-
'l
...i.
:..:.'': ' ... '-.. :-. .: . .'.
ffi,
il.
.
-., '.1 )-... -l' :-.-
ffi
f 1'*,ii
ffij
ii',:i'.,
il.ri
F ii 'a:'
i -!
:
De
irjit
ti,ii
.:7.71' 6.91'..e,59.'.6,39 6,26 6,16 .:t.20 !t.00 16.69 t5.52 15.21 11.98
I
ffi'J
ffii
" :"'
:'
'
IGbahis nn Nu
.
.
ilbietor
1 -'8 9':. to":- il 'X3s
2{l
242 '213' .244 245 '2{{:.1i1 6112 .6169.,-g s625, 5764 5.859' 5923.5981 6922 :605Q 6082 6105 1052 19gg s'403 !" -ri . !: ! . .'i,. .t "" ":' .19.1r:l.l 19.42 t9,,ll t9,40' 19.39 tg'r: t936 t3.37-r9gt .1.E.5-t .lepo -!i;16. l9'zs 'tc'lo ' cc;rl cg:e 99.36 99.40 gg,4l .gg,12 9f.13J9.ii. 99.e3 99rr.e9.30 iri.lg cs.oo 99.[? '.E,E4 '{. :': .1. t.8l 8,?8 E.76 E.7{ '8,71.' t,69.' " t,88 q"zl 9,12 9J5 :!9.t1-. .9.01 -t:,1 '27,67 27,1g 2734 27,21 27.13 27,05 26,92 26,q zaJt itaq' zt,gt s6.az
"
.,-
-'ri:.iri.
2 :.tr..4 5'i ( .iret . z6o "ztet izs: zto 234
ffi ffi
.4..i
'":
231
'r,0,
.
6,04 5.00.5.96 5.g1 5.91.s,Ei
t4,8..1,t,66
l4.r{
!,itii!: - -:.
14./15 11.51 11,37 t1.24 14.lt'l{'0,2.
/t,E8 4,E2 4.7E 1,7 4,70 4.68- 1.64 4.60 {''6 g,t:9 8,77 '9,6t ),55 l'626 13,27 t2,06 11.39 11.39 ..?l.oJ3 10.4J 1027 lo.li 10.05 9,96. :r' '.3,99 5.14 4,76 4.53 4.39 4,78 4.21 4,iJ 4.lO {.05 4.03 4.00 3.96 392,.3-!1: '7.t7 7.79 1.72 7.60 752- i39.. r3.i4 !0.e2 9,?8 9.15 8.7J 8,47 8.26 8.10 8 JJ.59 4,47 1,35' 4.12 3,91 3.87 7',79 -1.73 3.7 3,63 3.60 3'5i 3.52 3'49'3.{{ t,1' 7.85 7.46 . ..7-ts ?,00 6.t4 5,1 6.62 6,51 6.11 6.35 6.?? 6.15 12.2s .9,55 3,15' 5,32 4..4.6 1,07.- 3,E4 3,69 l,5E 3-50 3.4d 1.39 -1.34 3.-1t 1.29 3.2-.,32A J.{S 5'55 5.61 5.74 6,19 6,03 -(.91 J.82 ilfI 1.26 8.65.- 7.59 ?.01 6,63 6,37 '5.t2' 4,26 3.86 3,63 3.48 1-77 3,29 1,73 l,lt 3.ll 3.10 3.0? 3.02 2'96'2'9 9. 5,62 5.11 5.35 5,26 J,lt. ,.1t 5.00 {.92 {;tQ 10.56: E,oz .6,99-' 6,12 6.oG 5.t0 ' 2,gl 2,E6 2,52.2;17.-t0 4.96 - 4,10 3.7.1 3.48 ?.33 3,22 :'.H 3.07 3,02 2,g7' 2,g4 '4.78 1,71 4.60 1,52 -1,1.1; 5.61 5.39 5,2t S,\e l,gs 1'.85 ?,59 6,?5 -q,61. 5.79
j
I' ,:
!0,40
5,{t
5.19
5.05 4.95'
'.99
4,84 '3.98- 3.59 3.36 329 3'09 9.65 7.20 6,22 5,67 '5,32 1,07 '4.7
5 l;88 3,19 3.76 3.1 I
9.13 6,93 5,95 5.4t 5.06
3.00
1,t2
3.0I 2.9J 2,90 l.se ;,74 *:!, 7,g2 2,8J 2.tC 4,65 4,50 4.(
2,t6 .2.E2 2.7g 2,71 -2.70 . ?-67 4.i4 4.46 4.40 4,2g {.21'{.16'-l 2,76 2.72 2,69 2.61 2'60' u.'.{' 1.30 4,22 1.16 {.0' 3.9t' 3.t5
-
_l
atBEt
_.
DISTRTBUST- F
icnjerlcm
&rorr 3r7 5,rr lr-, ,,s6 s,t6 ,.jr 1,y_ 2rs ,'r, s,oj .4,6e ,:;; ;;;
ii, ::;;
LlL
16
20
:; ::: ::: T :; ;;::: 3,t0 !.?0 3,62 t,t
': ;s iii l* i:lij i.il i,,:: :,,i: ::fr ::; i* i:: ::: ?:: 1t? rr3 {re 3,6i 3rt ,oj i:: ;:;;;; s,si 4Js ...r 1,1 oJo ipi # i_ l:: :: ::;r;::; !; ,,r, i,78 iso rr; 3,sj j,ts j)t {.r4 r,o: ;;
6.23'
::;;:jl ;fl ::; :::: :i:
:::i ?:; ?:::{j
:{i 11;::: 2,s u3
;:; ':,;; :: itiiii;;;.i i; l;::: il ,:: ,.sz ,': 2,s5',irt 8 j.er r.or t.so rro ,.ro ;,.;; ::, ::r: i:r, ii I,.I ,,0, 3,r2 ,.., ;:;; e
i:lt,:;: i;; 1,:1
E.r
3Js
3,r3
1,t7
2.63
-1.30 j.r {.lJ J.t9 -1.t0 2,g 2.71 3.,2 3,00 2,60 2.55 7,45 2,40 2.s5 2,-1t 2,28 2,2) 2t,t 2,12 :j; ;j; ::, ::, :j: :;l ;',;; i,,o i,,,5 3.37 3ro 3.23 j.,, ,.0s zsi t.02 s,,s 1,t7 tJ, t,ot ,ii l:li tJo 3,11 3.0i 2.8 2.66 2.sj il; 3,j.r 3,40 ,J, l,i, 3.rz 3,07 2.ss 2,rr 7,e. s.72 1,62 .r._1r !,ee 3'.76 2.q7 I:l: ?.r, 2'.30 ;;, z't z.re .z.r: .z.oi ;:;; l.1j .r.15 3,,26 ;:;, -r.r2 r,o2 12E l,{2 t.03 ,,ro- 2,61 2.?1 z,!l .2,s3 2,45 2.32 j.66 2:28 7,6t 22t 220 2,t1 4,76 1,26 3,e 3-Jr;.;; 13' 3j4r 3,30 irr ri. 3,07 2,e12.t0 2,01. 2is 2,7e ili ::i ?:: :,:: :.:: ?.,, 2.4s 2,36 2.r0 2.26 222 2rf ,,r ,_ .^-
;;:;;
il
:';
.
TABEL
.
'imiiusl:r Untuk lignililonsi 0,05 tcrcctak di baris atas Untuksignifikansi 0,0t tcrcctak di.barisbswah.
d 25
: 26 ..
.
I
2
3
4
121" 3,38 2,99' 2J6 1.7'7 5.57 1,6E 4,lE
122 3)7 3pt 7.?2
5,53
l.u
5 2,60 3.,t6
2,7.4 2,59 4,11 3,t2
Eht - Nurocrror 6 '7 '8 g l0 tt tt l4 16 ro 3,{6
z)4 2) 224 224 2,16 2,lI 2pG ,37 3:l 3.13 3,05 299 2,t9 .2.u
2,39
2J2 227 222
2A9 3,63 2,47
2,4t
359
3:42
J
:
2,lE
2,15 2,lo
2.oJ
,4 4.13 3,2t 2.8t 2,65 7.44 5,29 4,42 1.93
ie
2.49
2.38
2,30
3,61
3,tr
l.2
2.2) 7,t7 2,lZ' 2,1 2.0J 2.OO IBJ l.or 2,97 2,t9 2,t2 2,76 2,6 25t
I 126 2,t6 2,6t 2Jr 236 22s 2:r 2.15 2.10 2.06 73e 525 13t 3,t9 3,5t l)5 3,1t 3.O1 2.91 2,t6 2,7t
4,r
3t 4,10 325 2,t5 Z,eZ
2,46
134 3,S 3,51 {o 4.Ot tzt 2.t4 2,61 2,15 7)t J,l8 431 3.t3 l,5t 12 1,97 3l,? 2.t3 2,5e 231 7J7 5.15 429 3.60 ',49 44 4,Q5 3'2l 2,t2 25E 2,4' 7-24 5.t2 126 3,7E 3,46 {6 a,o5 3.20 2.rr 2,t1 2,47 72t r.t0 421 ),76 1.44 a'
r
735
521
z)s
)32 z)1
?J6 3,t5
2,o(l 2,?o
tre
,29 3,17 3,09 3p2 2p6 2,t6 2:t1 2,66 7)o 22s 220 2,16 2,13 2.06 2p3 tE 3?6 3,14 3.06 2,9t 2,93 2,t) 2:r1 2,6' 229 224 22 2.to 2,t7 2{1 1o2 t,9.6 123 3,t I 3,03 -2,9' 2,90 2,t0 zll z,Gb 22t 2,22 z,lt 2,14 2,lo 2,05 2r0o 1,9{
12r t)5 1,96 2,7t 2,57 2,15 ?,t1 7,6t 519 1,GO 4.il '3.?9 3J6 3Je is 12f 33{ 295 2,71 256 2!4 2)6 7.U 5,15 1.57 1p7 3,76 3,53 3J6 : 2,93 2J0 2,54 2,4 2,35 22 4,1t 3,3 7,60 SA2 1r4 4,O1 3,73 3,50 lJ3 120 3,0E 3.00 2,92 2,t7 2,17 2,6t '1,17 132 zp2 '2.6s i,st irz 2.14 22i 2,2t'2,16 2,12 2,09 2,04 1,99 30 ?,56 t)9 tlt 4,02 :,zo 1,47 3Jo !.17 3.06 2,9E 2,90 2,U 2,74 2,65 32 1.t5 3.30 2,go z,el z,lt 2,40 232 2,25 2,19 7,14 2.10 2,07 2,02 1,97 750 S.t4 4,46 3,97 3,66 3,42 3-25 3.r2 :pr 2,94 2,E6 2,80 2,70 2,62 27
t
r!
Ihrqf rt Ift
|.
I
.
2,57
1.9, 2,SS
i.gf
2,il t.t9 2,47
2.OJ l.9t 1,97 l,l? 2,72 2,62 2-j4 2,4'
2,19 2,14 2,O9 2,O5 2,O2 t.96 tgl !,t, 3.O2 23t 2,t2 2,7t 2,69 2,59 251 2.19
2.ls 7,12 2,O7 2,O4 3,29 3,12 2,99, 2,9 2,t0 2,73 2)2 7,71 2.11 2,t 2.06 2.O2 126 l.lo 2,% 2,9 2,77 2,70 2)t 223 2.16 2.lo 2,ot 2.ol 2,94 2,U 2,7.5 Z,6E 321 22t
2.oo tB, lro 2,66 2,56 2.19 1,99 1,94 l,t9 2,U 2,54 2,16 t,9t 1,97 l,tt
t.t{ 2)1 l.t2
2)t l,t4
2,ta
',0?
2J2
2.t1 2,09 2,M
2.OO
2,6 252 2,11 232 I ,g7 t ,9 t l.t7 t.t0
322
3,0'
2,97 2,E2 2,73
2,65
2,60 2,50
2,42 2.t0
TABEL I'ISTRIBUSI- F (Sembungan) :Unnrtc tinglot signifikansi 0,0J tfic€fak di baris atss
.
i U. ntuk tingkat signifikansi 0,01 tcrcctak di baris bawah.
tot t,t9 .2,t0 2t6 2.{t '7:tc- .t,b8' a.!2' ,,2{ t,12 2,re 2,{o .i;or t.tg : :4i9 ...:'r.72 .r.06 4J0 'r,{l ut
2J0 221 2,[.t 2.08 .2 1.99 1.96 t.90 l.t6 rJ9 ,.20 r.o{ 2,90 2to' 2,?l 2.6r :2'Sc L1E 2.40 2:e tt98 t.9J t.90 l.ri. l.?t 229 l2o 2.13 .107 t\zo '.L7e ',02 z.s'6 z.te : zlg 2.26 z.g 3.02 ttz !,t8 ; '! .1,92. 3;17 2,18 2)e '221 2.lE 2.n 2"oJ 2,oo 1.9r. t.93 .l.tt t,t3 . l,?6 2,3j ut t,68. ,J7 ,.15 2,98 l.t' 2,7t 2,& !J9 lJl .i'u f,ot (tl6 ',A t '.1!. {.o0 ,,1, zit6 2,t2 237 225 :,t? 2.to 2.0{ t.9, t.9J l,l1 . 1.t6. l,l[ !rf 7,08 {,98 a.lt.. t.6J 3J{ 3,12 2,95 2.82 . \72 2,63 2.t6 1.J0 '2.40 232 210 : ; 'rl . t.t{ \75' 2,51 116 2.21 1.tS 2.08 aOe t.9t t.94 t,go . I,ts " t.to-- !.73 a:v {.95 {,t-0 ,,62 3Jr 3p9. 2"9' 2.79 7.70. 2.6t 2,t1 .2.17 2.37 239 arl -3.9r 3.13 : 2.?4 2,r0 235 2.23 efu z,o7 -2,0r t,gt t.93 l.t9 t.t{ 1,7? l"\ . ?,01 1,92 i1,08 J.60 l2? 3,07 2,91 2.77 2.67 ,\59 2,,I 2,15 7,3.5 228. 1rl 3,96 3.1I 2.72 2,{8 233 2.2t Llz 2,O5 1,99 1.95 l,9l l.tt l.t2-' 1,17. .1,?0 .
6,96
1.e{ 6.90 3.92
6.r{ 3.91
6.si 3t?e
6.16
l.t6 6.?O
3,04 2.87 2.74 2,61' ,2,5, r.og r.zo 1ro 230 219 2.t0 2.O3 1.97 1,92 1.t2 3.98 3.r t 3.20 2.99 2,82 2,6e 2.s9 2,51 1.07 158 2.{{ 2.2? 1.t7 2.08 2.Ol l.9J t.90 1.7t 3,9{ 3.{7 3.17 2,95 2.79 2.65 256 2,17 3.06 2.67 2.13 2.27 2.t6 2.07 z,Oa l,gl t.t9 1.75 3.91 1,11 3.t{ 2.92 2.76 2,62 2,53 2.11 3.0{ 165 2.11 2.26 2.t I 2.05 - t.98 1,92 -!,t7 1.71 3.St r.r r 3. t t 2.90 2.73 2,60 2,50 2,1I : 3.02 \62 zje 223 2,t2 2,03. 1.96 1,90 -1.3' a.ec 3.s3 3J6 3.06 2.r5 2.69 2,55 2,16 2)7 4.88 4.04 3.56
3.25
2,18 2,11 2,32 221
I,t8 t.r5 1,79 r,r 2,1.3
2.t6 2.26
2.2
2,t t.
t,6r 2.06
1,86 l,t3 1,77 1.72 t,6J 2.40 7,j3 7,23 1,1{ LG
r.ti 1.82 I,gr 1.7[ 237 230 Z,ZO Z.t2
l,t3 t,to 1,71 1.62. 234 2Jt 2,t7 2,01 : t.r 1.78 1,7 1,61 2J9 t,2t 7.12 101 1,95 l.t9 l,t{ I,l0 l,?6 1,70 l,6t
u61 2.00 t.6. 1.91
t.60
l,9i :
l.Jg :1.!l ,.00 2,61 238 2.22 2,t0 2.02 2,09 1.62. 1,80 3)1 3.0{ 2.82 2.66 2.33 2,43 2J1 226 220 4Ol r.? ;!,1, 3.t 29e 2,60 t)7 221 2.09 2.Ot t.9,1 t,t8 l,t3 1,79 1,75 1,69 1,6.1 1,57 e.ri 4.60 2.32 2.r0 2.u 2.51 2,11 2,32 221 2.lt 2.07 1.99 1,4 .1
'.7t
'.02 :
]
>*
Laarlima
Lamplran
,
Nukllan Tabel l{llat Koeflslen Koretasi ot, product *loment darl Pearson untuk Berbagal df." df.
lj
I
t
(degrees of treedom) alau: db. (derajat bebas)
Banyak variabel yang diko relas*an:
Harga'r' pada taraf slgnitikansi: l0,6
l I
1
0,997
.1,000
2
0,950
3
0,979
0,(l90 0,95(,
4
0,gl l
0,91:'
5
0,874
12
4,754 0,7a7 0,666 0,632 0,602 0,576 0,553 0,532
13
0,5'14
14
0,6r'
0,497
0,623
;
6 7 B
I 10 11
0,934 0,7frg 0,7f;5 0,735 c 7t]3
0 684 c,6(;1 1
15
0,482
0,606
16
0,469
17
0,45S
c,590 0,575
18
0,444,
19
0,5{;
0,433 0,423
0,549
20
'Dinukjl cl;tri: Henr1, E. Garrctr, .ftatktict in
1
0,537
Pycbotog;t a,t/ Education, York: Lorrgmans, Grccn ancl co.), hlnr. 437-439, dcngan t,en),esuaian scpcrlunl'a; scs.rrai dcngan kcbutuhan variabcl yang dikorcia;i[:an hanl,a dibatasi 2 buah.
(lrJcw.
$ambungan
dari Lamptran
dt. (degrees of freedom) alau: db"
(derajat bebas) t)1
5%
ioti
0,413
0,526
22
0,404
23
0,396
0,515 0,505
24
0,3s8
0,4!f6
25
0,39.|
0,4tt7
26
0,{78 0,l..lg
35
0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,s25
4A
0,304'
45
90
0,298 0,273 0,250 0,232 0,217 0,205
0,:267
100
0,1 95
A,:254
125
0,174
rJ,'2-28
150
0,159
0,r108
200
0,1 3g
0,'lB
300
0,113
0,148
400
0,099 0,098
0,128
500
0,115
000
0,062
0,r)81
2.8
29 30
50 60
70. 80
1
Harga'r' pada taral signilikar.si.
-l
27
.
.Banyak vadabel yang dikorenslkan:
0,'r:li3 (r,.156
0,'l'19
0,419 0,393 c,372 0,:154
0,:]25 0,:J02
0,;lg3
1
ql $
t i
f
E
Ibmpimn
V
I F
I
Nukilnn iabot Nil&i Kd ?(rrrd6r (x2l Untut Bertrgai'df.
i
dt
:
clcu i
i
.r
llorlo f,ritit f,oi f,r,oclmt Ib& feru/$ifnIftorui..
db.
t*
JT,
:
I
3.S{ I
1
6.636
5.991
t,? l0
.3
?.6
{
l5
!)
9.( 66 i 1.070
0
I 1.59
I
: (.067
I
t 5.507
t6.9rI
9
l0
!L t2
l? l6
18.{?$ 20.090
3r.665 23.209
r
9.8? 5
:{.2?5
23.686
2{.996 r:a
t.???
15.08 6 l6.s r ?
8.30?
:2.3 62
l5
t
r
31.026
It l{
16
2
Ir.3{t
26.296
2't,387
?6.2t7 2?.686 29.1 { I 30.s? t, 32.C00
33.a09
2C
2S.8 69 30.1 { { 31.1 l0
.21
32.61?
22 23
33.92{
40.28 9
35.1 ? 2 36.1 { 5
41,630 12.980
t9
21
,,(
37.65
2
,t
38.66s
?7
{0.1I3
:8 ,o
30'
{ 1.3 3?
3
{.905
36.r
9l
3?.566 38.9
32
{4.3I { {5,6,( 2 { 6.963 18,27 8
{ 2.5 S?
(9.688
{3.??3
t,0.gg 2
'Dioutil dri: !lcnry E. Grrrctt. ib.id.. {28. dcagr-n crLrtro brlt.'r ,.rirg Cinuki! di sini huydr} t{rrgrhlro. }iritik !(d Kur&rr rudr Tr-rrf Signililanr: 6E dru lS a{;.
ffi
PON DOK PESANTREN ASSALAFIYYAH FALAH IYYAH
MADNASAII AI.IYAH DAARUI. FAIAHIIIYAH Jl. Raya Cangkundu - Cisoka No. 55
Kp. Panggang RT. 03/03 Ds. Selapanjang Kec. Cisoka Kab. Tangerang Prop.Banten Telp. (021) 5953085 I (ozl) 5951269
SURAT KETERANGAN No. 231 / MA - DF / C. 30.17 lVll I 2014
Yang bertanda tangan di bawah Tangerang, menerangkan
b
1111,
Kepala Madrasah Aliyah Daarul Falahiyyah Kab.
ahwa
Nama
: SITI MI.INAWAROH
NIM
:1811013000024
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (
Program Studi
: PBSI
Jenjang
:(S. 1)StarataSatu
FITK )
Benar nama tersebut telah melaksanakan observasi dan penelitian di sekolah kami pada tanggal 07 Mei 2014 sebagai bahan dalam penyusunan skripsi yang berjudul
" Pengaruh Linglarngan Sekolah Terhadap Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Madrasah Aliyah ( MA ) Daarul Falahiyyah Kampung Panggang, Kecamatan Cisolra, Kabupaten Tangerang "
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Cisoka, 2l Jnli2014 Kepala Madrasah Aliyah Daatul Falahiyyah
H. A. UWES AL
-
OURNI.
S. Ae.
M. Si
RIWAYAT PENULIS
SITI MUNAWAROH lahir di Pasir Muncang, Jayanti, Tangerang, Banten merupakan anak pertama dari orang tua yaitu Ayah bernama Sanusi dan ibu bernama Ina. Penulis telah menyelesaikan beberapa pendidikan formal yaitu di SDN Pasir Muncang lulus pada tahun 1995, MTs. N Tiga Raksa lulus pada tahun 1998, SMU Darul Ishlah Jayanti lulus pada tahun 2001. Kemudian penulis melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Dual Mode System Jurusan PBSI lulus tahun 2014. Sebelum kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis pernah kuliah di STKIP Siliwangi Bandung pada tahun 2001 sampai 2003. Namun, kuliahnya tidak sampai selesai. Pada bulan Februari 2003 penulis menjalankan bahtera rumah tangga dan Alhamdulillah sudah di karuniai 2 putra yang bernama Muhamad Iqbal Fadhilah dan Andhika prasetia. Selama ini penulis mengabdi pada MA Daarul Falahiyyah Panggang, Cisoka, Tangerang
dari tahun 2003 sampai sekarang. Selanjutnya untuk
memperoleh gelar S-1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Madrasah Aliah Daarul Falahiyyah Kampung Panggang, Kecamatan Cisoka, Tahun Pelajaran 2013/2014” .
Kabupaten Tangerang