PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP (Penelitian Kuasi Eksperimen di MI Raudlatul Jannah)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh
Maulidiyah NIM 109018300029
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
MAULIDIYAH (109018300029). ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup”. Skripsi Jurusan PGMI, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tipeMake A Match terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup di MI Raudlatul Jannah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Sampel yang pertama berjumlah 28 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Sampel yang kedua berjumlah 28 siswa untuk kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Instrumen penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa 25 soal berbentuk pilihan ganda.Teknik analisis pada penelitian ini adalah uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung = 2,12 dan ttabel = 1,706 dengan taraf signifikan 5 % yang berarti thitung > ttabel (2,12 < 1,706 ), Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup.
Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, Hasil Belajar.
i
ABSTRACT MAULIDIYAH (109018300029). The effect of Cooperative Learning Model Make A Match Type to Student Learning Outcome in Adaptation of Living Things Concept. Thesis. Jakarta: Elementary School Teacher Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. The purpose of this research is to know the effect of Make A Match type learning to student learning outcome in adaptation of living things concept in MI Raudlatul Jannah. The method of this research was a quasi-experimental research with pretest posttest control group design. The first sample was 28 students as experiment class that used Make A Match cooperative learning method. The second sample was 28 students as control class that used speech method. The instruments of this research wasobjective learning outcomes test with 25 questions. The technique of analysis data was t-test. Based on the calculation, tscore showed that t-count was 2,12 and t-table was 1,706 at the significance level of 5% which means t-count > t-table (2,12 > 1,706), so Ho was rejected and Ha was accepted. It can be concluded that cooperative learning make a match type has positive influence to student learning outcome in adaptation of living things concept.
Keywords: Cooperative Learning ModelTypeMake A Match, Learning Outcomes
ii
KATA PENGANTAR
Biamillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah. Disadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka adanya bimbingan, pengarahan, dukungan serta motivasi dari berbagai pihak dan orang-orang terdekat penulis sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril maupun materil, sehingga yang skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Dra. Nurlena Rifai, M.A., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Fauzan, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Tonih Feronika, M.Pd, dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan arahan, semangat dan meluangkan waktu untuk membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. M. Subur Husein, S.Pd.I, Kepala MI Raudlatul Jannah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam pembuatan skripsi ini. iii
5. M. Anton Timur, S.Pd, guru pembimbing MI Raudlatul Jannah, serta seluruh guru, staff dan siswa-siswi MI Raudlatul Jannah yang memberikan banyak pengetahuan selama peneliti menjalankan penelitian. 6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ali Hanapi dan Ibunda Hj. Djumiati yang tiada hentinya memberikan kasih sayang, selalu mendoakan, selalu menjadi motivasi dan inspirasi serta memberikan banyak dukungan moril dan materiil kepada penulis. 7. Adik tersayang Irma Selviana, Keponakan-keponakan tersayang, yang menjadi motivasi, serta memberikan canda tawa mengisi hari-hari selama penyusunan skripsi kepada penulis. 8. Sahabat-sahabat seperjuanganku semasa kuliah Dewi Anjani, S.Pd, Sinta Anggraeni S,Pd, Ciptanti Ayu Safitri, S.Pd dan seluruh teman-teman PGMI angkatan 2009. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan selama ini, serta bantuan, dorongan moril dan canda tawa yang menghiasi hari-hari penulis. 9. Sahabat-sahabatku tersayang yang telah memberikan banyak motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulis di masa yang akan datang. Mudah-mudahan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan dapat memberikan kontribusi bagi peninggkatan kualitas pendidikan. Amin ya rabbal alamin.
Jakarta, Mei 2014
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI ABSTRAK .......................................................................................................... i ABSTRACT ......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 4 D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4 F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teoretik 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar ........................................................................... 6 b. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................................ 7 c. Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 7 d. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................................... 8 2. Model Pembelajaran Kooperatif Metode Make A Match a. Model Pembelajaran 1) Pengertian Model Pembelajaran ............................................... 10 2) Ciri-Ciri Model Pembelajaran .................................................. 11 b. Model Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif ........................................ 12 2) Prosedur Pembelajaran ............................................................. 12
v
3) Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif .................................. 14 4) Unsur-Unsur Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 14 5) Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 16 6) Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif................. 16 7) Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 17 c. Tipe Make A Match 1) Sejarah Singkat Make A Match ................................................ 19 2) Langkah-Langkah Pembelajaran Make A Match ...................... 19 d. Materi Adaptasi Makhluk Hidup ..................................................... 21 3. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 29 B. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 31 C. Pengajuan Hipotesis ....................................................................................... 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat danWaktu Penelitian ......................................................................... 33 B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 33 C. MetodedanDesainPenelitian........................................................................... 33 D. Variabel Penelitian ......................................................................................... 34 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 35 F. InstrumenPenelitian ....................................................................................... 35 1. Uji Validitas ............................................................................................ 38 2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 39 3. Uji Taraf Kesukaran ................................................................................ 40 4. Uji Daya Beda ......................................................................................... 41 G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas ........................................................................................ 42 2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 42 3. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 43 H. Hipotesis Statistik ......................................................................................... 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 45 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................................................. 50
vi
C. Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 54 D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 55 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan .................................................................................................... 60 B. Saran
....................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 61
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Bagan Peta Konsep Materi Adaptasi Makhluk Hidup .................... 21 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................ 31
viii
DAFTAR TABEL Table 2.1. Langkah Pembelajaran Model Kooperatif ......................................... 17 Tabel 3.1. Desain Penelitian ................................................................................ 34 Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen yang Valid ......................................................... 36 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ..................................................... 39 Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas ............................................................................ 40 Tabel 3.3. Kriteria Kesukaran ............................................................................ 41 Tabel 3.5. Kriteria Daya Beda ............................................................................. 42 Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 46 Tabel 4.2. Perbandingan Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 47 Tabel 4.3. Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Sesuai Indikator ................... 48 Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Pretest .............................................................. 50 Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Pretest ........................................................... 51 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji T ..................................................................... 52 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest .............................................................. 53 Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Postest .......................................................... 53 Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ........................................................ 54
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................... 63
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .......................... 93
Lampiran 3.
Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen ............................... 110
Lampiran 4.
Hasil Wawancara .............................................................................. 113
Lampiran 5.
Analisis Materi .................................................................................. 114
Lampiran 6.
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ............................................... 124
Lampiran 7.
Penyebaran Soal Valid Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ......... 134
Lampiran 8.
Soal Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar ...................................... 136
Lampiran 9.
Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen ......................................... 145
Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal .............................................. 146 Lampiran 11. Soal Pretest Hasil Belajar ................................................................. 149 Lampiran 12. Soal Posttest Hasil Belajar ................................................................ 153 Lampiran 13. Nilai Pretest dan Postest Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................................................................. 157 Lampiran 14. Perhitungan Prosentase Nilai Pretest-Postest Sesuai Indikator Pencapaian Hasil Belajar Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup ... 158 Lampiran 15. Rekapitulasi Prosentase Nilai Pretest dan Postest Sesuai Indikator Pencapaian Hasil Belajar .................................................................. 164 Lampiran 16. Distribusi Data Pretest dan Postest Siswa Kelas Eksperimen ......... 166 Lampiran 17. Distribusi Data Pretest dan Postest Siswa Kelas Kontrol................. 171 Lampiran 18. Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................................... 176 Lampiran 19. Uji Normalitas Kelas Kontrol ........................................................... 178 Lampiran 20. Uji Homogenitas Data Pretest ......................................................... 180 Lampiran 21. Uji Homogenitas Data Postest .......................................................... 181 Lampiran 22. Uji Hipotesis Data Pretest................................................................. 182 Lampiran 23. Uji Hipotesis Data Postest ................................................................ 184 Lampiran 24. Uji Referensi ..................................................................................... 186 Lampiran 25. Perhitungan Anates ........................................................................... 193
x
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang digunakan untuk mewujudkan masyarakat
madani
yang
mampu
menguasai,
mengembangkan,
mengendalikan serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan zaman. Keadaan ini bukan saja menjadi tantangan bagi para pendidik tetapi juga bagi peserta didiknya dalam menghadapi masa depan. Namun dari kenyataan sehari-hari, siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya. Penyelenggaraan pendidikan di sekolahsekolah pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkemampuan lebih atau berkemampuan kurang terabaikan.1Dengan demikian, siswa yang berkategori di luar rata-rata itu tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari hal inilah kemudian timbul kesulitan belajar.2 Kesulitan belajar dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan ratarata (normal) disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik yang sesuai dengan harapan.3 Salah satu cara mengatasi kesulitan belajar ini adalah dengan menciptakan inovasi-inovasi baru yang dilakukan dan digunakan para guru dalam proses pengajaran. Salah satu aspek yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah model pembelajaran yang sesuai.
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 169-170. 2 Ibid, h. 170. 3 Ibid, h. 170.
1
2
Guru dapat menciptakan inovasi mengajar dengan metode pembelajaran yang bervariasi. Metode mengajar merupakan suatu jalan atau cara dalam pembelajaran. Agar siswa dapat menerima, menguasai, dan selalu mengingat materi pelajaran, maka cara mengajar guru harus efektif dan efisien. Di dalam kegiatan belajar mengajar biasanya guru menggunakan pembelajaran konvensional yang hanya memakai metode ceramah dan penugasan. Hal ini terlalu sering dilakukan sehingga membuat siswa merasa bosan dan cepat lupa isi materi yang disampaikan atau bahkan tidak mengerti sama sekali dengan materi yang disampaikan. Hal ini dapat berdampak kepada hasil belajar siswa yang rendah. Mata
pelajaran
Ilmu
Pengetahuan
Alam
pada
hakekatnya
mengandung tiga hal, yaitu produk, proses, dan penerapan. Karakteristik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada aspek kognitif, karena sebagian besar dalam materinya membutuhkan hafalan. Untuk memudahkan siswa dalam menghafal maka dibutuhkan metode-metode yang bervariasi ketika guru menyampaikan materi pelajaran di sekolah. Sekolah merupakan salah satu arena persaingan. Mulai dari awal masa pendidikan formal, seorang anak belajar dalam suasana kompetisi dan harus berjuang keras memenangkan kompetisi untuk bisa naik kelas atau lulus. Sebenarnya, kompetisi bukanlah satu-satunya model pembelajaran yang bisa dan harus dipakai. Ada tiga pilihan model, yaitu kompetisi, individual, dan cooperative learning.4 Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ialah model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.5 Pembelajaran kooperatif ini memberikan banyak tipe yang dapat 4
Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di RuangRuangKelas, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 22. 5 Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, RisetdanPraktik, (Bandung: Nusa Media, 2005), h. 4
3
menciptakan semangat atau gairah siswa dalam belajar yang kemudian akan memunculkan keaktifan siswa dengan sendirinya.Dengan penggunaan metode dan teknik yang bervariasi akan membuat siswa termotivasi dalam mengikuti setiap pelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.6 Model pembelajaran kooperatif merupakan teknik pengelompokkan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang.7 Pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat menjadi salah satu upaya pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tipe make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorn Curran. Keunggulan make a match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai topik dalam suasana yang menyenangkan. Tipe ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.8 Penerapan tipe make a match ini sederhana dan sistematis. Pembelajaran dimulai dari siswa untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktu yang telah ditetapkan. Guru mempersiapkan kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dan kartu yang berisi jawaban-jawaban, kemudian siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu dan berusaha menjawabnya. Bagi siswa yang mampu mencocokkan kartu jawaban dengan kartu pertanyaan akan mendapatkan reward. Melalui kegiatan tersebut, siswa akan mudah mengingat isi materi yang diajarkan oleh guru, sehingga dapat melekat lebih lama dalam ingatan siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V MI Raudlatul Jannah”. 6
AgusSuprijono, Cooperative Learning: TeoridanAplikasiPaikem, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2009), h. 54. 7 Rusman, Model-Model Pembelajaran: MengembangkanProfesionalismeGuru, EdisiKedua, (Jakarta: Grafindo, CetakanKelima, 2012), h. 204. 8 Anita Lie, Cooperative Learning: MempraktikkanCoopearative Learning di RuangruangKelas, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 54.
4
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut: 1. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah pada umumnya hanya ditujukan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata. 2. Dalam kegiatan belajar, guru menggunakan pembelajaran konvensional metode ceramah. 3. Rendahnya hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah pada hasil belajar siswa, model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, masalah yang dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipemake a match berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V MI Raudlatul Jannah?”
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipemake a match terhadap hasil belajar Siswa Kelas V MI Raudlatul Jannah.
F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang berharga. 2. Bagi Siswa Dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.
5
3. Bagi Guru Dapat menjadi masukan bagi guru dalam memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui tipe make a match. 4. Bagi Sekolah Menjadi masukan bagi sekolah dalam peningkatan proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
6
BAB II LANDASAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teoretik 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.1 Menurut Nana Syaodih, belajar adalah segala perubahan tingkah laku baik yang berbentuk kognitif, afektif maupun psikomotor dan terjadi melalui proses pengalaman.2 Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dengan keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan sementara dari organisme.3 Secara sederhana, Anthony Robbins menyatakan bahwa belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.4 Slameto mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
1
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Rosda, 2011), h. 5. 2 Masitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2009), h.3. 3 Iskandar, Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru, (Jakarta: Referensi, 2012), h. 102. 4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010), h. 15.
6
7
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.5 Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan banyak cara yang disengaja ataupun yang tidak disengaja yang berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri individu.
b. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku siswa, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam:6 a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut maka muncullah siswasiswa
yang
high-achievers
(berprestasi
tinggi)
dan
under-achievers
(berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.7
c. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.8 Hasil belajar merupakan pola-
5
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 139-140. 6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 129. 7 Ibid, h. 129.
8
pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.9 Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris.10 Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.11 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, diantaranya adalah pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, diantaranya adalah penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Sedangkan aspek ranah psikomotorik antara lain adalah gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.12
d. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah:13 1) Faktor internal (dari dalam), yakni: a) Kondisi fisiologis Kondisi fisiologis anak misalnya badan dalam kondisi sehat, tidak dalam keadaan lelah, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Selain itu, yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kondisi pancaindera, terutama indera penglihatan dan indera pendengaran.
8
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989), h. 22. 9 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h. 5 10 Nana Sudjana, op.cit., h. 22. 11 AgusSuprijono, op.cit., h. 6. 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, ….., h. 22-23. 13 Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya, SBM Strategi Belajar Mengajar Cet. II, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 105-110.
9
b) Kondisi psikologis Setiap siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berbeda-beda,
sehingga
perbedaan-perbedaan
itu
yang
dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, minat, bakat, motivasi, dan kemampuankemampuan kognitif.
2) Faktor eksternal (dari luar), yakni: a) Faktor environmental input (lingkungan) Kondisi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam dam lingkungan sosial. Lingkungan
fisik/alami
di
dalamnya
ialah
seperti
suhu,
kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Belajar dalam keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap. Lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar, baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lain. Lingkungan sosial berwujud manusia misalnya ialah ada orang yang mondar-mandir di dekatnya, keluar masuk kamarnya, atau berbicara dengan suara cukup keras di dekatnya. Lingkungan sosial dalan hal lain misalnya ialah suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan sebagainya.
b) Faktor-faktor instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dengan berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah dirancangkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor-faktor keras (hardware) dan faktor-faktor lunak (software). Faktor-faktor keras (hardware) yang termasuk di dalamnya seperti gedung perlengkapan
10
belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan, dan sebagainya. Sedangkan yang
termasuk
faktor-faktor
lunak
(software)
ialah
kurikulum,
bahan/program yang harus dipelajari, dan pedoman-pedoman belajar dan sebagainya.
2. Model Pembelajaran Kooperatif a. Model Pembelajaran 1) Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.14 Sedangkan Joyce & Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.15 Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dam pengelolaan kelas.16 Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.17 Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi
perancang
pengajaran
dan
para
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran.18
14
Triyanto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 51. 15 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi Kedua, (Jakarta: Grafindo, CetakanKelima, 2012), h. 133. 16 Trianto, op.cit., h. 51. 17 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h. 46. 18 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, … , h. 52.
11
2) Ciri-ciri Model Pembelajaran Model pembelajaran dapat dijadikan sebagai pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:19 1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. 2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif. 3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas, misalnya model synetic dirancang untuk memperbaiki kreativias dalam pelajaran mengarang. 4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan urutan langkah-langkah pembelajaran, adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran. 5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut berupa dampak pembelajaran (hasil belajar yang dapat diukur) dan dampak pengiring (hasil belajar jangka panjang). 6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Istilah model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:20 1) Rasional
teoretis
logis
yang
disusun
oleh
para
pencipta
atau
pengembangnya. 2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai). 3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. 19
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi Kedua, … h. 136. 20 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, h. 54-55.
12
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
b. Model Pembelajaran Kooperatif 1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari sebuah perubahan paradigma yang lebih luas yang terjadi dalam bidang pengajaran.21 Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga teman sesama siswa.22 Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang di dalamnya mengkondisikan para siswa untuk bekerja bersama-sama di dalam kelompokkelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar.23 Tom V. Savage mengemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu pendekatan yang menekankan kerjasama dalam kelompok.24 Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran kelompok yang terarah dan terstruktur melalui proses kerjasama dan saling membantu sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif.
2) Prosedur Pembelajaran Kooperatif Menurut Ditnaga Dikti, pada dasarnya kegiatan pembelajaran kooperatif dipilahkan menjadi empat langkah, yaitu orientasi, bekerja kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan.25 21
David W. Johnson, dkk, Colaborative Learning: Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama, diterjemahkan oleh Narulita Yusron dengan judul The Ne Circle of Learning, (Bandung: Nusa Media, 2010), h. 178. 22 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 189. 23 Masitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2009), h. 232. 24 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi Kedua, (Jakarta: Grafindo, Cetakan Kelima, 2012), h. 203. 25 Tukiran Taniredja, dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 60-61.
13
a) Orientasi Sebagaimana dalam setiap pembelajaran, kegiatan diawali dengan orientasi untuk memahami dan melakukan kesepakatan bersama tentang apa yang akan dipelajari serta bagaimana strategi pembelajaran. guru mengkomunikasikan tujuan, materi, waktu, langkah-langkah serta hasil akhir yang diharapkan dikuasai oleh mahasiswa, serta system penilainnya. Pada kesempatan ini siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Namun pada akhir dari orientasi ini didapatkan kesepakatan antara guru dan siswa. b) Kerja kelompok Pada tahap ini siswa melakukan kerja kelompok sebagai inti kegiatan pembelajaran. Kerja kelompok dapat dilakukan dengan berdiskusi, observasi, eksperimen, dan sebagainya. Waktu untuk bekerja kelompok disesuaikan dengan materi yang harus dikerjakan. Agar kegiatan terarah, guru memberikan panduan kepada siswa sebagai pedoman kegiatan pembelajaran. Panduan harus memuat tujuan, materi, waktu, cara kerja kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, serta hasil akhir yang diharapkan dapat tercapai. Dalam kegiatan kerja kelompok ini guru berperan sebagai fasilitator dan dinamisator bagi masing-masing kelompok, dengan cara melakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar siswa, mengarahkan keterampilan kerjasama, dan memberikan bantuan pada saat diperlukan. c) Tes/Kuis Pada akhir kegiatan kelompok, diharapkan semua siswa mampu memahami topik/masalah yang sudah dikaji bersama. Kemudian masing-masing siswa menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep/topik/masalah
yang
dikaji.
Penilaian
individu
ini
mencakup
penguasaan ranah kognitif, afektif, dan keterampilan. d) Penghargaan kelompok Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. Kenaikan skor dihitung dari selisih antara skor dasar dengan skor tes individual. Menghitung skor yang diperoleh masing-masing kelompok dengan cara menjumlahkan
14
skor yang diperoleh siswa di dalam kelompok kemudian dihitung rata-ratanya. Lalu skor rata-rata tersebut ditentukan penghargaan masing-masing kelompok. Misalnya, bagi kelompok yang mendapat rata-rata kenaikan skor sampai dengan 15 mendapat penghargaan sebagai “Good Team”. Kenaikan skor lebih dari 15 hingga 20 mendapat penghargaan “Great Team”. Sedangkan kenaikan skor lebih dari 20 sampai 30 mendapat penghargaan sebagai “Super Team”. Di akhir pembelajaran, guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah dibahas, sehingga terdapat kesamaan pemahaman pada semua siswa.26
3) Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Depdiknas, tujuan pertama pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Sedangkan tujuan kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Tujuan pembelajaran kooperatif yang ketiga ialah untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud ialah berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan sebagainya.27
4) Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Ada lima unsur dasar pembelajaran
26
Ibid, h. 61-63. Ibid, h. 60.
27
15
kooperatif agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Lima unsur pembelajaran kooperatif tersebut adalah:28 a) Saling ketergantungan positif (Positive interdependence) Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan. b) Tanggung jawab perseorangan (Personal responsibility) Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan
kelompok.
Tujuan
pembelajaran
kooperatif
adalah
membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. c) Interaksi promotif (Face to face promotive interaction) Unsur ini merupakan kemampuan berinteraksi dan bekerja sama yang biasa digunakan dalam aktivitas kelompok. Ciri-ciri interaksi promotif diantaranya ialah saling membantu secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan saran yang diperlukan, serta saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. d) Komunikasi antar anggota (Interpersonal skill) Komunikasi ini sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok. Kelompok tidak berfungsi secara efektif jika tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang dibutuhkan. e) Pemrosesan kelompok (Group processing) Pemrosesan mengandung nilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan anggota kelompok. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. 28
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h.58-61.
16
Melalui pembelajaran kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain.
5) Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah:29 a) Pembelajaran secara tim. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap belajar. Setiap anggota
tim
harus
saling
membantu
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran. b) Didasarkan pada manajemen kooperatif. Manajemen mampunyai tiga fungsi, yaitu sebagai perencanaan pelaksanaan, sebagai organisasi, dan sebagai kontrol. c) Kemauan untuk bekerjasama. Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerjasama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerjasama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. d) Keterampilan bekerjasama. Kemampuan bekerjasama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
6) Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Langkah-langkah pembelajaran di kelas dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:30 29
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi Kedua, (Jakarta: Grafindo, Cetakan Kelima, 2012), h. 207-208.
17
Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Model Kooperatif Tahap 1
Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
Menyampaikan
tujuan akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan
dan memotivasi siswa
menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2
Guru menyajikan informasi atau materi
Menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan.
Tahap 3
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar dan ke
dalam
kelompok- membimbing
setiap
kelompok
agar
kelompok belajar
melakukan transisi secara efektif dan efisien.
Tahap 4
Guru
membimbing
kelompok-kelompok
Membimbing kelompok belajar pada saaat mereka mengerjakan tugas bekerja anak belajar
mereka.
Tahap 5
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
Evaluasi
materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6
Guru mencari cara-cara untuk menghargai
Memberikan
baik upaya maupun hasil belajar individu dan
penghargaan
kelompok.
7) Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif:31 a) Pembelajaran
kooperatif
dapat
mengembangkan
kemampuan
mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
30
Ibid, h. 211. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. II, h. 249-250. 31
18
b) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. c) Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. d) Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. e) Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. f) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. g) Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil). h) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif:32 a) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. 32
Masitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2009), h.249.
19
b) Dapat terjadi siswa yang hanya menyalin pekerjaan temannya yang pandai tanpa memiliki pemahamaan yang memadai. c) Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.
c. Tipe Make a Match 1) Sejarah Singkat Make A Match Tipe mencari dan membuat pasangan (make a match) dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).33 Tipe make a match ini adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan. Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru menyuruh siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang mencocokkan kartunya diberi poin.34 Tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan
kemampuan
siswa.
Pembelajaran
di
kelas
dengan
menggunakan make a match ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik. Salah satu keunggulan metode ini adalah anak didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.35
2) Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Make A Match Langkah-langkah pembelajaran metode make a match adalah:36
33
Anita Lie, Cooperative Learning, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 54. Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, h.223. 35 Anita Lie, op.cit., h. 54. 36 Rusman, op.cit.., h.223. 34
20
a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban). b) Setiap siswa mendapat satu buah kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. c) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal atau kartu jawaban). d) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. e) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. f) Kesimpulan. Pada aturan main di atas dapat juga dilakukan secara bervariasi, misalkan metode make a match tersebut bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan, sehingga siswa tidak merasa bosan dan pembelajaran kooperatif metode make a match ini akan tetap menarik minat, motivasi, dan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
d. Materi Adaptasi Makhluk Hidup Adaptasi Makhluk Hidup terbagi menjadi
Morfologi
Fisiologi
Tingkah Laku
Hewan
Tumbuhan
melakukan adaptasi untuk
Melindungi Diri dari Musuh
a. Bentuk paruh burung b. Bentuk kaki burung c. Tipe mulut serangga
a. Bunglon mengubah warna kulitnya b. Cecak memutuskan ekornya c. Cumicumimengeluark antintahitam
Memperoleh Makanan
Kelangsungan Hidup
Melindungi Diri dari Musuh
Kantong semar yang mempunyai kantong untuk memakan serangga
a. Pohon jati merangggas saat musim kemarau b. Bunga teratai memiliki rongga c. Daun kaktus berupa duri
a. Batang mawar berduri b. Buah nangka bergetah
Gambar 2.1 Bagan Peta Konsep Materi Adaptasi Makhluk Hidup
21
Memperoleh Makanan
melakukan adaptasi untuk
22
Makhluk hidup dengan segala kemampuannya dapat membuat dan mencari segala sesuatu yang dibutuhkannya. Manusia dapat mengambil bahan makanan dari tumbuhan dan hewan. Manusia dapat membuat berbagai alat untuk mempermudah pengolahan bahan makanan hingga makanan itu dapat dinikmati. Manusia juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Bahkan jika keadaan lingkungannya berubah, manusia juga dapat mengubah cara hidupnya. Begitupula dengan hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan dapat menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya. Berikut adalah penjelasannya. A. Adaptasi Hewan dengan Lingkungan Adaptasi
adalah
penyesuaian
diri
makhluk
hidup
dengan
lingkungannya. Adapun tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah untuk mempertahankan hidup dan melestarikan jenisnya.37 Karena lingkungan makhluk hidup itu berbeda-beda, maka cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri pun berbeda-beda. Seperti bentuk alat tubuhnya, cara mendapatkan makanannya, tingkah lakunya berbeda-beda sesuai dengan lingkungannya.38 Cara hewan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya ada tiga cara, yaitu: 1. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi merupakan jenis adaptasi yang paling mudah untuk diamati.39 2. Adaptasi Fisiologi Adaptasi fisiologi merupakan bentuk penyesuaian fungsi alat-alat dalam tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.40 Contoh: a. Kotoran unta kering dan urinenya pekat.
37
Indriati SCP, Ilmu Pengetahuan Alam 5, (Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional, 2010), h. 54. 38 Ibid, h. 54 39 Ibid, h. 54. 40 Ibid, h. 61.
23
b. Manusia akan berkeringat jika berada pada suhu tinggi. c. Herbivora (hewan pemakan tumbuhan) mempunyai enzim selulosa untuk mencerna makanannya. d. Cacing tanah memiliki kelenjar zat kapur untuk menetralkan zat makanannya yang berupa daun yang telah busuk. 3. Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi
tingkah
laku
merupakan
lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.
penyesuaian
diri
terhadap
41
Hewan membutuhkan makanan agar tetap hidup. Setiap jenis hewan memiliki cara tersendiri dalam memperoleh makanan. Makhluk hidup menggunakan alat-alat tubuhnya untuk memperoleh makanan.42 Hewan melakukan adaptasi untuk memperoleh makanannya dan melindungi diri dari musuh. 1. Hewan Beradaptasi untuk Memperoleh Makanan Untuk bertahan hidup, memperoleh makanan, dan melestarikan keturunannya, setiap makhluk hidup harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Contoh adaptasi hewan untuk memperoleh makanan ialah: a. Burung Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung juga berbeda-beda.43 1) Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini sesuai untuk memakan jenis biji-bijian. Paruh ini berfungsi menghancurkan biji tersebut. 2) Burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mencabik mangsanya.
41
Ibid, h. 61. Choiril Azmiyawati, dkk, IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 48. 43 Ibid, h. 49. 42
24
3) Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk paruh seperti ini sesuai untuk mencari makanan di tempat becek, berlumpur, atau di air. 4) Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk. 5) Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar. 6) Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.44 Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa ada kesesuaian antara bentuk paruh burung dan jenis makanannya. Selain bentuk paruh, kaki pada berbagai burung juga mempunyai bentuk bermacam-macam. Berbagai bentuk kaki burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh makanan. 1) Kaki burung kakatua untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegang makanan. 2) Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan. 3) Burung elang mempunyai kaki kuat dengan kuku tajam. Kaki ini untuk mencengkeram mangsanya. 4) Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger. 5) Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air. 6) Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat.45
b. Serangga Serangga mempunyai cara khusus untuk memperoleh makanan. Misalnya, mulut kupu-kupu mempunyai alat pengisap. Oleh karena itu, mulutnya dinamakan mulut pengisap. Kupu-kupu menggunakan mulut ini 44
Ibid, h. 49. Ibid, h. 49-50.
45
25
untuk mengisap sari madu (nektar) pada bunga. Bentuk alat pengisap itu menyerupai belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap. Mulut ini dapat menghisap makanan berupa darah manusia atau hewan. Mulut nyamuk berbentuk tabung panjang dan tajam (runcing). Bentuk mulut seperti ini untuk menusuk kulit manusia atau hewan. Jangkrik mempunyai bentuk mulut penggigit dan pengunyah. Mulut ini mempunyai gigi-gigi kecil untuk mengunyah makanan yang berupa daun. Lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya. Alat penyerap ini mirip spons (gabus). Alat ini untuk menyerap makanan terutama yang berupa cairan.46 c. Unta Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas. Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang pasir. Pada saat minum unta mampu meneguk air dalam jumlah banyak. Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh. Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan cadangan. Makanan cadangan tersebut berupa lemak. Jika tidak memperoleh makanan, unta akan menggunakan makanan cadangan tersebut. Sehingga unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan.47 Selain itu, masih ada beberapa hal yang menyebabkan unta cocok hidup di padang pasir, antara lain adalah: 1) bulu matanya panjang sehingga dapat melindungi mata dari debu yang berterbangan; 2) telapak kakinya lebar dan tebal sehingga dapat berjalan tegak di atas pasir; dan 3) lubang hidungnya dapat ditutup menjadi celah-celah kecil sehingga debu yang beterbangan tidak dapat masuk.48
46
Ibid, h. 50. Ibid, h. 51. 48 Priyono dan Titik Sayekti, Ilmu Pengetahuan Alam 5, (Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional, 2010), h. 73. 47
26
2. Hewan Beradaptasi untuk Melindungi Diri dari Musuh. Setiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan melindungi diri dengan tingkah laku.49 a. Bunglon Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungannya. Misalnya di daun yang berwarna hijau, bunglon berwarna hijau. Ketika berada di batang pohon berwarna cokelat, bunglon akan berubah menjadi cokelat. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri dinamakan mimikri. b. Cecak dan Kadal Cecak dan kadal memutuskan ekornya jika diserang oleh musuh. Tindakan hewan memutus bagian tubuhnya disebut autotomi. Hal ini dilakukan untuk mengelabui musuhnya. Bagian ekor yang putus dapat bergerakgerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah kadal atau cecak melarikan diri. Ekor yang telah putus pada hewan-hewan itu dapat tumbuh kembali. c. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau pemangsanya. d. Landak Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi bahaya, landak mengembangkan durinya. Selain itu, landak juga berusaha membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk duri. Walaupun duri landak ini tidak beracun, tetapi dapat membuat lawannya terluka.
49
Choiril Azmiyawati, dkk, IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 51.
27
e. Trenggiling dan Luing Trenggiling dan luing akan menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras.
B. Adaptasi Tumbuhan dengan Lingkungannya 1. Tumbuhan Beradaptasi untuk Memperoleh Makanan Ada beberapa tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan baik di tanah yang kurang subur, salah satunya adalah kantong semar. Tumbuhan kantong semar dapat memperoleh makanannya dan memenuhi kebutuhan akan zat hara dengan cara menangkap serangga. Tumbuhan kantong semar mempunyai daun berbentuk kantong. Di dalam kantong itu terdapat cairan. Bau yang dikeluarkan tumbuhan ini mengundang serangga agar mendekat serangga yang hinggap di tepi kantong akan jatuh tergelincir dan terperangkap oleh cairan di dalam kantong. Serangga terperangkap menjadi sumber zat hara bagi kantong semar. Tumbuhan pemakan serangga seperti kantong semar disebut tumbuhan insektivor.50 2. Tumbuhan Beradaptasi untuk Kelangsungan Hidup a. Tumbuhan yang Hidup di Air Teratai, Eceng Gondok, dan Kangkung Teratai, eceng gondok, dan kangkung adalah jenis tumbuhan yang hidup di air. Tumbuh-tumbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara berbeda-beda. Teratai akarnya berada di dasar perairan dan batangnya berada di dalam air. Sementara itu, daunnya menyembul di permukaan. Daun tumbuhan teratai lebar dan tipis. Bentuk daunnya yang seperti ini dapat memudahkan terjadinya penguapan. Tumbuhan eceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan. Akar tumbuhan ini sangat lebat dan berguna untuk menjaga keseimbangan 50
Haryanto, Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 66.
28
agar tidak terbalik. Tumbuhan eceng gondok dapat mengapung di air karena di seluruh batangnya
b. Tumbuhan yang Hidup di Daerah Kering Tumbuhan yang hidup di daerah kering harus berhemat dalam menggunakan air. Ada berbagai cara menghemat air salah satunya dengan mengurangi penguapan. Dengan demikian, air yang keluar dari tumbuhan melalui daun bisa berkurang. Beberapa tumbuhan mempunyai cara tersendiri dalam mengurangi penguapan. Ada yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Misalnya pohon jati dan pohon mahoni. Akan tetapi, ada tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri dengan baik di tanah yang kurang subur, misalnya kantong semar. Tumbuhan ini mampu memenuhi kebutuhan akan zat hara dengan cara menangkap serangga. Sementara itu, kaktus menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui dua cara. Pertama, mengubah bentuk daunnya menjadi duri. Kedua, batangnya berdaging dan berkulit tebal. Batang yang seperti ini untuk menyimpan air. Dengan demikian, kaktus dapat mengurangi penguapan dan tidak kekeringan. Pada saat musim hujan, kaktus menyerap air sebanyakbanyaknya. Air tersebut disimpan di dalam batang. Cadangan air ini digunakan ketika musim kering tiba.51
3. Tumbuhan beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh Tumbuhan memiliki bagian tubuh yang berguna untuk melindungi diri. Bagian tubuh setiap tumbuhan tersebut berbeda-beda. Berikut adalah beberapa tumbuhan dan caranya beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh.52
51
Choiril Azmiyawati, dkk, …h. 56. Choiril Azmiyawati, dkk… h. 54.
52
29
a. Bunga Mawar Tumbuhan mawar atau bunga mawar memiliki duri. Duri itu berguna untuk melindungi diri dari gangguan hewan dan manusia. Selain mawar, tumbuhan yang melindungi diri dengan duri antara lain, tumbuhan jeruk, durian, dan salak. Duri tersebut dapat melukai musuh yang hendak mengganggunya.53 b. Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan demikian, tumbuhan tersebut terhindardari gangguan hewan.54 c. Buah Durian Kulit buah durian memiliki duri yang sangat tajam.Duri ini sebagai alat pertahanan diri dari musuhnya.Adanya kulit berduri ini membuat biji yang berada didalam buah terlindung. Biji pada buah durian dapatdigunakan sebagai alat perkembangbiakan.55 Itulah beberapa cara tumbuhan melindungi diri dari musuhnya. Tumbuhan melindungi diri menggunakan bagian-bagian tubuhnya.
3. Hasil Penelitian yang Relevan a. Hasil penelitian Arbangatun Fitria Ningrum. 2012.
yang berjudul
“Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik Make a Match Terhadap Hasil Belajar IPS (Kelas IV SD Negeri Limbasari Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah)” diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil Post Test mata pelajaran IPS pada siswa yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) sebesar 78,4992 dengan model Cooperative Learning teknik Make a Match dengan siswa yang tidak diberi perlakuan (kelas kontrol) sebesar 69,4993. Untuk mengetahui perbedaan yang nyata maka dilakukan analisis statistik dengan 53
Priyono dan Titik Sayekti, Ilmu Pengetahuan Alam 5,…. h. 74. Choiril Azmiyawati, dkk, …h. 54. 55 Choiril Azmiyawati, dkk,… h. 55. 54
30
uji-t yang didapatkan harga t sebesar 2,209. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model Cooperative Learning teknik Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV. b. Hasil penelitian Tunggul Siswo Utomo. 2010. yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Make a Match dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Wuryantoro Tahun Pelajaran 2009/2010) diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Persepsi siswa tentang metode pembelajaran make a match berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Wuryantorotahun pelajaran 2009/2010. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh nilai thitung sebesar 7,561 diterima pada taraf signifikansi 5%; (2) Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Wuryantorotahun pelajaran 2009/2010. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh nilai thitung sebesar 6,749 diterima pada taraf signifikansi 5%; (3) Persepsi siswa tentang metode pembelajaran make a match dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Wuryantorotahun pelajaran 2009/2010. Hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh nilai Fhitung sebesar 88,801 diterima pada taraf signifikansi 5%; (4) Persepsi siswa tentang metode pembelajaran make a match memberikan sumbangan efektif sebesar 32,6%, dan motivasi belajar siswa memberikan sumbangan efektif sebesar 27,7% terhadap hasil belajar ekonomi. Secara keseluruhan persepsi siswa tentang metode pembelajaran make a match, dan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi sebesar 60,3%.
31
B. Kerangka Berpikir
Materi IPA
Proses
Guru
Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Siswa
Metode Ceramah
Tipe Make A Match
Tes Hasil Belajar
Hasil Belajar
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Di dalam proses pembelajaran di sekolah terkadang memberikan hasil yang tidak memuaskan, yakni tidak sesuai seperti apa yang diharapkan pada awal pembelajaran, khususnya pada pelajaran IPA yang disebabkan karena siswa merasa tidak senang dan mereka menganggap bahwa IPA adalah pelajaran yang membosankan, selain itu juga cara pendidik memberi materi dengan cara sama secara terus menerus. Penggunaan model pembelajaran yang tidak bervariasi dapat mengakibatkan kurang optimalnya hasil yang diperoleh setelah proses belajar mengajar. Hal ini terjadi karena guru tidak menyesuaikan dengan tingkahlakusiswa atau karakterisitik kelas yang diajar. Masih banyak guru
32
menggunakan pembelajaran konvensional dengan ceramah yang dianggap sebagai cara tepat dalam menyampaikan materi kepada siswa. Dengan pembelajaran seperti membuat siswa tidak nyaman bahkan bosan untuk belajar IPA dan ingin mencoba dengan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Melalui pembelajaran kooperatif metode make a match ini memberi gambaran bahwa pembelajaran dapat dilakukan secara aktif dengan menggunakan kartu dan proses ini dapat dijadikan salah satu alternatif metode pengajaran oleh para pendidik. Dengan make a match, pembelajaran dapat membangkitkan keaktifan siswa, juga melibatkan pertukaran ide atau gagasan atau pengetahuan. Make a match akan memberi keuntungan, selain membangkitkan keaktifan peserta didik, mereka mendapat kebebasan dalam mengajukan ideide dari pengetahuan yang dimiliki serta berdiskusi terkait pembelajaran tanpa takut untuk berargumentasi. Selain itu, make a match ini akan menciptakan pembelajaran IPA yang lebih bermakna, karena cara pendidik menyajikan pembelajaran dengan cara yang berbeda dari yang biasa digunakan. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas maka dapat diharapkan pembelajaran kooperatif tipe make a match ini dapat mempengaruhi hasil belajar. Singkatnya, dengan penggunaan make a match ini hasil belajar peserta didik akan meningkat dan lebih baik dalam memahami materi IPA yang diberikan
serta
mampu
untuk
meggunakannya
dalam
memecahkan
permasalahan.
C. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir di atas,
maka
hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar IPA siswa pada materi adaptasi makluk hidup.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian adalah MI Raudlatul Jannah yang beralamat di Jalan Palmerah Utara II RT 02 RW 005 No. 10, Palmerah, Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil pada tahun ajaran 2013/2014.
B. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang berfungsi sebagai sumber data.1 Dalam penelitian ini, populasi yang penulis ambil sebagai objek penelitian adalah siswa MI Raudlatul Jannah. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.2 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling ialah sampel yang dipilih dengan pertimbangan karakteristik tertentu.3 Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A sebagai kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe make a match. Kelompok kontrolnya adalah kelasV B yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
C. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen (quasi-experiment research) karena kelompok-kelompok yang terpilih masih dapat berhubungan dan berada pada keadaan apa adanya, sehingga peneliti tidak dapat mengatur sendiri variabel bebasnya. Penelitian 1
Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h. 67. Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009), h. 88. 3 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.51. 2
33
34
quasi eksperimen merupakan metode yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap variabel dan kondisi-kondisi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara mengajar di sekolah tersebut. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control Group Pre-Test and Post-Test Design. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, akan tetapi keduanya dilakukan pretest dan posttest. Tes yang diberikan ditujukan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa pada aspek kognitif. Desain penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Kelompok Eksperimen Kontrol
Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest Perlakuan T1 XE T2 XK
Postest T2 T2
Keterangan: T1
= Tes awal (Pretest)
T2
= Tes akhir (Postest)
XE
= Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan make a
Xk
= Perlakuan pada kelas kontrol menggunakan ceramah
match
D. Variabel Penelitian Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar IPA.
35
E. Teknik Pengumpulan Data Adapun tahapan pengumpulan data yang dilakukan penulis sebagai berikut: 1. Dilakukan observasi untuk menentukan kelas yang akan dijadikan obyek penelitian serta menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Siswa diberikan perlakuan,
bagi kelas eksperimen diajarkan dengan
model pembelajaran tipe make a match dan kelas kontrol yang diajarkan dengan metode ceramah. 3. Siswa diberikan tes berupa pretest dan postest. Pretest digunakan untuk menentukan uji normalitas dan homogenitas soal IPA pada kedua kelas dengan soal yang sama. Dan postest untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. 4. Siswa dinilai dari hasil tes yang diperoleh dari kedua kelompok di atas, yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap hasil belajar IPA.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari empat opsi. Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketetapan alat penelitian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya dinilai. Uji yang digunakan ialah pretest dan postest. Pretest untuk mengetahui kehomogenitasan dan kenormalitasan data. Postest digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe make a match dan siswa yang tidak menggunakanmetode pembelajaran kooperatif tipe make a match. Agar penulisan soal sesuai dengan materi dan standar kompetensi, maka peneliti membuat kisi-kisi instrumen tes sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup Tingkatan Kognitif Kompetensi Dasar
Konsep
Indikator Pembelajaran
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup
Pengertian adaptasi
1. Menjelaskan definisi adaptasi
Pengertian habitat
2. Menjelaskan pengertian habitat
Macammacam adaptasi (morfologi, fisiologi, tingkah laku)
3. Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) 4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) 5. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
C1
C2
*1
*2, 3
C3
Jumlah Soal 3
*4
1
*5
1 *6, 7, 8
3
11, 14
8
9, 10, 12, *13, *15, *16
6. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi 3
*17, *18, *19 7. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
*21, 22, 23, 20, 24 *25, *26
7
36
Tingkatan Kognitif Kompetensi Dasar
Konsep
Indikator Pembelajaran
Jumlah Soal C1
Istilah mimikri dan autotomi
8. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku 9. Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
3.2 Mengidentifikasi
Adaptasi
penyesuaian diri
pada
tumbuhan dengan
tumbuhan
lingkungan
C2 *27, *28
2
*29
1
1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi
*30, 31, *32,
untuk memperoleh makanan
*33
2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
hidup
4
*34, 35, 36, 38, *39,
*37, *40, 41,
tertentu untuk mempertahankan
C3
9
*42 3. Menentukan tumbuhan yag beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh Jumlah Soal
19
12
*43, *44, *45
3
14
45
Ket. * = Soal valid
37
38
Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan uji homogenitas.
1. Uji Validitas Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya.4 Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan
butir-butir
dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan
dalam
mendefiniskan suatu variabel.5 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas instrumen ini menggunakan product moment, yaitu:6 rxy =
N∑XY − ∑X (∑Y) 𝑁∑𝑋 2 −
∑𝑋 2 {𝑁∑𝑌 2 − ∑𝑌 2 }
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X
= Skor item ke-i dimana i = 1,2,3,4, … k
Y
= Skor total
N
= Jumlah butir soal
Hasil yang didapat kemudian disesuaikan dengan rtabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika rhitung ˃ rtabel maka butir soal tersebut valid dan jika rhitung ˂ rtabel maka butir soal tersebut tidak valid. Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan program anates yang dapat dilihat dari tabel berikut ini :
4
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009), h. 114. 5 Ibid, h. 114 6 Lilik Nofijanti, dkk, Evaluasi Pembelajaran Edisi Pertama Paket 8-14, (Bandung: LAPIS PGMI, 2008), h. 9-10.
39
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Statistik
Butir Soal
Jumlah Soal
45
Jumlah Siswa
28 1, 2, 4, 5, 6, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 25, 26,
Nomor Soal Valid
27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 37, 39, 40, 42, 43, 44, 45
Nomor Soal Tidak Valid Jumlah Soal Valid
3, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 20, 22, 23, 24, 31, 35, 36, 38, 41 28
Berdasarkan hasil perhitungan anates dari 45 soal yang diberikan terdapat 27 soal yang valid. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 18 soal. Sebanyak 2 soal dibuang atau tidak digunakan karena indikator pembelajaran dalam kedua soal tersebut sudah terwakili. Dengan demikian, jumlah soal yang digunakan dalam pretest dan posttest adalah sebanyak 25 butir soal.
2. Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas. Realibilitas juga dapat diartikan sama dengan konsistensi atau
keajegan.7
Reliabilitas diartikan dengan kestabilan (stability), bilamana tes itu diujikan dan hasilnya diadakan analisis reliabilitas dengan menggunakan kriteria internal dalam tes tersebut.8 Suatu alat evaluasi atau tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat dipercaya, konsisten, atau stabil produktif, jadi yang diperhitungkan adalah ketelitiannya.
7
Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya Edisi 1 Cetakan 5, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 43. 8 Lilik Nofijanti, dkk, Evaluasi Pembelajaran Edisi Pertama Paket 8-14, (Bandung: LAPIS PGMI, 2008), h. 10-8.
40
Uji realibitas ini menggunakan rumus Kuder Richardson atau KR-20, yaitu:
9
r11=
𝑘 𝑘−1
(
𝑠 2 −∑ 𝑝𝑞 𝑠2
)
Keterangan: r11
=
Koefisien realibitas internal seluruh item
p
= Proporsi subjek yang menjawab dengan benar
q
= Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 - p)
∑pq
= Jumlah hasil perkalian p dan q
K
= Banyaknya item
S
= Standar deviasi dari tes
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Koefisien korelasi Kriteria 0,00 ≤ r < 0,20 Sangat rendah 0,20 ≤ r < 0,40 Rendah 0,40 ≤ r < 0,60 Sedang 0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi 0,80 ≤ r < 1,00 Sangat tinggi 3. Uji Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang baik tidak hanya didasarkan pada validitas dan reliabilitasnya saja tetapi juga perlu dilakukan tes taraf kesukaran. Untuk menghitung taraf kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:10 TK =
𝐵 𝑁 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan:
9
Ibid, h. 10-12. Ibid. h. 11-8.
10
TK
= Tingkat kesukaran
B
= Jumlah skor siswa yang menjawab dengan benar
N
= Jumlah seluruh
41
Tabel 3.5 Kriteria kesukaran Rentang nilai Tingkat kesukaran 0,0 Sangat sukar 0,01 – 0,39 Sukar 0,40 – 0,80 Sedang (Baik) 0,81 – 0,99 Mudah 1,00 Sangat mudah 4. Uji Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Seluruh peserta tes dibagi menjadi dua bagian yaitu upper group (siswa berkemampuan tinggi) dan lower group (siswa berkemampuan rendah). Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menganalisis daya pembeda butir tes adalah mengurutkan jawaban siswa siswi mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Kemudian membagi kelompok atas dan kelompok bawah masing-masing 25% atau 30% atau 40%. Langkah selanjutnya ialah memberi skor 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah pada tes pilihan ganda, sedangakn pada tes essay diberikan skor sesuai dengan rentangan yang ditentukan. Terakhir, Menghitung daya beda dengan rumus yang telah ditentukan, yakni:11 DB = 𝑁
𝑈−𝐿
𝑢𝑝 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan:
11
Ibid, h. 11-10.
DB
= Daya beda
U
= Kelompok tinggi
L
= Kelompok rendah
Nup
= Jumlah siswa Upper atau Lower
42
Tabel 3.6 Kriteria Daya Beda Rentang nilai Kriteria 0,70 – 1,00 Baik sekali 0,40 – 0,69 Baik 0,20 – 0,39 Cukup 0,00 – 0,19 Jelek -1,00 – 0,00 Jelek sekali D. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian.12 Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji lilifors. Data sampel diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Nilai Zi ditentukan dengan rumus Zi=
Xi − X̄ 𝑆
. Dengan keterangan Zi =Skor baku, X̄ = Nilai
rata-rata, Xi = Skor data, dan S= Simpangan baku. Kemudian besar peluang ditentukan untuk masing-masing nilai Zi jika berdasarkan tabel Zi dan disebut dengan F (Zi) dengan rumus F (Zi) = P (z ≤ zi). Z1, Z2, Z3, … Zn dihitung dengan rumus S(Zi) =
∑𝑖 𝑛
. Kemudian selisih hasil
kedua dan ketiga dihitung dan ditentukan harga mutlaknya dengan rumus L = F (Zi) - S(Zi). Lalu diambil nilai terbesar antara harga mutlak dari selisih tersebut yang dinamakan Lo atau Lhitung. Langkah terakhir ialah menyusun kesimpulan, yaitu pertama, jika Lhitung ≤ Ltabel, maka terima Ho, berarti berdistribusi normal, atau jika Lhitung ≥ Ltabel, maka tolak Ho, berarti tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak.
12
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009), h. 123.
43
Dalam melakukan uji homogenitas, pertama menentukan hipotesis. Setelah hipotesis ditentukan, data dibagi menjadi dua kelompok. Kemudian dari data tersebut dihitung simpangan baku masing-masing kelompok serta Fhitung 𝑆2
𝑛Ʃ𝑋 2 − (Ʃ𝑋)2
2
𝑛 𝑛−1
dengan rumus: Fhitung = 𝑆12 , dimana S2 =
.
Setelah Fhitung diperoleh, selanjutnya ialah menentukan taraf nyata, db pembilang (varians terbesar), serta db penyebut (varians terkecil). Langkah terakhir ialah menguji homogen dengan pertimbangan jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima atau jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak. 3. Pengujian Hipotesis Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus ttest untuk menguji hipotesis. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan siswa yang tidak diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Langkah-langkah pengujian hipotesis: Merumuskan hipotesis Menentukan uji statistik
thitung = 𝑆
ˉ𝑋1 −𝑋̄2 1 𝑛1
+
1 𝑛2
Keterangan: X1
= Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
X2
= Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
n1
= Jumlah sampel kelompok eksperimen
n2
= Jumlah sampel kelompok kontrol
S
= Standar deviasi
Jika dari pengujian homogenitas diperoleh hasil bahwa kedua simpangan baku tidak sama (varians tidak homogen), maka uji statistik yang digunakan adalah: tt =
𝑋̄1 −𝑋̄2 (𝑆 1 ²) ( 𝑆 2 ²) + 𝑛ˡ 𝑛²
44
Menentukan kriteria pengujian. Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan antara thitung dan ttabel. Membuat kesimpulan: Jika thitung < ttabel, maka terima Ho Jika thitung > ttabel, maka tolak Ho
E. Hipotesis Statistik Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Ho
: µ1 = µ2
Ha
: µ 1 > µ2
Keterangan: µ1
=
Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen menggunakan make a
=
Nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol menggunakan ceramah
match µ2
45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil belajar. Kelas yang digunakan sebanyak dua kelas dan subyek sebanyak 56 siswa dengan masing-masing kelas V A berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas V B berjumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen. Pengambilan data diperoleh menggunakan instrumen hasil belajar yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda. Sebelum soal tersebut dibagikan pada kelas eksperimen dan kontrol, soal-soal tersebut terlebih dahulu diujikan di kelas yang lebih tinggi, yakni di kelas VI. Tujuannya ialah untuk memenuhi persyaratan tes, yaitu uji validitas, uji reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda. Penelitian ini dilakukan selama lima pertemuan. Tiga pertemuan dilakukan untuk pembelajaran dan dua pertemuan dilakukan untuk melakukan pretest dan posttest. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi Adaptasi Makhluk Hidup. Proses pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan perlakuan berbeda. Kelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, sedangkan kelas kontrol diajarkan menggunakan ceramah.
1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil dari penelitian ini diambil dari nilai pretest dan posttest kedua kelas. Sebelum proses pembelajaran, kedua kelas masing-masing diberi pretest. Pretest bertujuan untuk mengukur pengetahuan awal siswa tentang materi adaptasi makhluk hidup. Adapun perbandingan hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol adalah sebagai berikut:
45
46
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Nilai Maksimum Nilai Minimum Mean Median Modus Rentang Kelas (R) Interval (I) Standar Deviasi (SD)
Kelas Eksperimen 52 32 43,14 45,50 49,50 20 4 6,80
Kelas Kontrol 52 32 42,57 45,10 49,10 20 4 6,80
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa nilai tertinggi dan terendah pada kelas eksperimen dan kontrol memiliki kesamaan, yaitu masing-masing 52 dan 32.Nilai rata-rata (mean) 43,14 pada kelas eksperimen dan 42,57 pada kelas kontrol. Nilai tengah (median) 45,50 pada kelas ekperimen dan 45,20 pada kelas kontrol. Nilai yang sering muncul (modus) 49,50 pada kelas eksperimen dan 49,10 pada kelas kontrol. Sedangkan standar deviasi (SD) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kesamaan, yaitu 6,80 dengan jumlah subyek 28 siswa. Hal ini menunjukkan kelas yang akan diajarkan tentang materi adaptasi makhluk hidup dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match (kelas eksperimen) kemampuan awalnya sama dengan kelas yang akan diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional menggunakan ceramah (kelas kontrol).
2. Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, selanjutnya dilakukan posttest. Posttest bertujuan untuk kemampuan dan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Adapun perbandingan hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol adalah sebagai berikut:
47
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Nilai Maksimum Nilai Minimum Mean Median Modus Rentang Kelas (R) Interval (I) Standar Deviasi (SD)
Kelas Eksperimen 92 64 79,71 80,50 86,35 28 5 8,88
Kelas Kontrol 92 60 76,14 75,70 74,73 32 6 8,80
Setelah diberi perlakuan, diketahui bahwa berdasarkan tabel 4.2, nilai tertinggi posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 92. Nilai terendah pada kelas eksperimen 64 dan kelas kontrol adalah 60. Nilai rata-rata (mean) pada kelas eksperimen 79,71 dan pada kelas kontrol 76,14. Nilai tengah (median) pada kelas eksperimen 80,50 dan pada kelas kontrol 75,70. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas eksperimen 86,35 dan kelas kontrol 74,73. Sedangkan standar deviasi (SD) pada kelas eksperimen 8,88 dan pada kelas kontrol 8,80. 3. Data Hasil Belajar Sesuai Indikator Pencapaian Setelah mengumpulkan data dari pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian peneliti melakukan penghitungan pencapaian hasil belajar sesuai indikator. Adapun hasil belajar sesuai indikator pencapaian hasil belajar adalah sebagai berikut:
48
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Sesuai Indikator Pencapaian Hasil Belajar No. 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Eksp
Kontrol
Posttest Kontrol Eksp
1
53,6%
46,4%
71,4%
78,6%
2
78,6%
64,3%
92,9%
71,4%
3
35,7%
64,3%
60,7%
67,9%
4
64,3%
35,7%
78,6%
67,9%
5, 6, 7
39,3%
39,3%
79,8%
60,7%
8, 9
53,6%
44,6%
67,9%
80,4%
63,1%
39,3%
75%
50,1%
37,5%
62,5%
62,5%
73,2%
Indikator
No. Soal
Menjelaskan definisi adaptasi Menjelaskan pengertian habitat Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi
Pretest
10, 11, 12
13, 14
49
9.
10.
11.
12.
tingkah laku Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomidan mimikri Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
15
39,3%
53,6%
82,1%
67,9%
51,2%
48,8%
70,2%
54,8%
46,4%
49,3%
68,6%
65,7%
51,8%
41,1%
69,6%
58,9%
16, 17, 18
19, 20, 21, 22, 23
24, 25
Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan pencapaian hasil belajar pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas, persentase nilai posttest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua, yakni sebesar 92,9%, sedangkan nilai posttest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator empat, yakni sebesar 62,5%. Persentase nilai posttest tertinggi kelas kontrol ialah pada indikator enam, yakni sebesar 80,4%, sedangkan nilai posttest terendah kelas kontrol ialah pada indikator tujuh, yakni sebesar 50,1%. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua, yakni sebesar 78,6%, sedangkan nilai pretest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga, yakni sebesar 35,7%. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas kontrol ialah sebesar 64,3%, sedangkan nilai pretest terendah kelas kontrol ialah 39,3%.
50
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Uji Prasyarat Sampel a. Uji Normalitas Pretest Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal jika memenuhi kriteria Lo
kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal karena
memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel. = 0,1509 < 0,161.
b. Uji Homogenitas Pretest Setelah
sampel
dinyatakan
berdistribusi
normal,
selanjutnya
adalah
menghitung nilai homogenitas. Dalam penelitian ini homogenitas didapat dengan
51
menggunakan uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel diukur pada taraf signifikansi 95%. Hasil uji homogenitas pretest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest Pretest Statistik Eksperimen Kontrol 2 S 46,65 41,86 Fhitung 1,05 Ftabel 1,77 Kesimpulan Homogen Berdasarkan tabel 4.5, diketahui hasil uji homogenitas untuk data pretest didapat Fhitung = 1,05 dan data posttest didapat Fhitung = 1,12. Dengan taraf signifikan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk1) = 28 dan (dk2) = 28 didapat Ftabel = 1,77. Dari kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen karena memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel= 1,12 < 1,77.
c. Uji T Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji T dengan kriteria pengujian yaitu jika thitung< ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, Ha diterima. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis penelitian data pretest:
52
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji T Pretest Statistik Eksperimen Kontrol 28 28 N 43,14 41,86 Mean 𝑺𝒈𝒂𝒃 6,75 1,01 thitung 1,706 ttabel thitung < ttabel = H0 diterima Kesimpulan Dari tabel 4.6 hasil perhitungan uji T di atas, nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung pretest sebesar 1,01 dengan ttabel 0,684, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung pretest lebih kecil dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan dapat dinyatakan bahwa terdapat tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, kedua kelas tersebut layak dijadikan sampel penelitian.
2. Uji Prasyarat Hipotesis a. Uji Normalitas Postest Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal jika memenuhi kriteria Lo
53
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Postest Posttest Statistik Eksperimen Kontrol n 28 28 Lhitung 0,0935 0,0909 Ltabel 0,161 0,161 Kesimpulan Berdistribusi Normal Berdasarkan tabel 4.7, hasil uji normalitas untuk data pretest dan posttest dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 28 adalah 0,161 untuk kedua sampel penelitian. Nilai posttest pada kelas eksperimen memiliki Lhitung 0,0935, nilai Lhitung pada kelas kontrol adalah 0,0909 sedangkan nilai Ltabel adalah 0,161. Jadi berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung< Ltabel. = 0,1509<0,161.
b. Uji Homogenitas Postest Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas.Dalam penelitian ini homogenitas didapat dengan menggunakan uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel diukur pada taraf signifikansi 95%, hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat deperti pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Posttest Posttest Statistik Eksperimen Kontrol 2 S 82,88 74,05 Fhitung 1,12 Ftabel 1,77 Kesimpulan Homogen
54
Berdasarkan tabel 4.8, diketahui hasil uji homogenitas untuk data postest didapat Fhitung = 1,12. Dengan taraf signifikan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk1) = 28 dan (dk2) = 28 didapat Ftabel = 1,77. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen karena memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel = 1,12< 1,77.
C. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji prasyarat sampel dan hipotesis, diketahui bahwa data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji T dengan kriteria pengujian yaitu jika thitung< ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak, Ha diterima. Perhitungan lengkap hasil pengujian hipotesis data postest kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis penelitian dataposttest. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Statistik N Mean 𝑺𝒈𝒂𝒃 thitung ttabel Kesimpulan
Posttest Eksperimen 28 79,71
Kontrol 28 76,14
8,86 2,12 1,706 thitung >ttabel = H0 ditolak
Dari tabel 4.9, rata-rata hasil belajar nilai posttest siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Untuk nilai posttest kelas
55
eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung posttest sebesar 2,12 dengan ttabel 0,684, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung posttest lebih besar dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika thitung > ttabel, maka Ho diterima, dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif metode make a match terhadap hasil belajar siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.1 Slameto mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.3 Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan perlakuan pada kedua kelas tersebut, maka peneliti mengambil data pretest untuk mengetahui kecocokan kelas tersebut untuk dijadikan sampel penelitian. Hasil pretest yang sudah didapat digunakan sebagai data untuk dihitung normalitasnya dan homogenitasnya, selanjutnya diujikan pada uji hipotesis pengambilan sampel. Data tersebut berdistribusi normal, terbukti pada hasil uji prasyarat menyatakan bahwa hasil uji pretest Lhit< Ltabdengan Lhit kelas ekperimen 0,1509, Lhit kelas kontrol 0,1577 dengan Ltab 0,161 dan pada taraf signifikan 95%. 1
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Rosda, 2011), h. 5. 2 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 139-140. 3 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989), h. 22.
56
Selain itu, data bersifat homogen karena Fhit< Ftab, terbukti berdasarkan hasil uji pretest bahwa pada Fhit1,05 sedangkan Ftab1,77 pada taraf signifikan 95%. Setelah berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan uji hipotesis pengambilan sampel dengan menggunakan Uji-T, pada taraf signifikan 95%. Tabel 4.3 menunjukkan adanya perbedaan pencapaian hasil belajar pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas, persentase nilai posttest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua, yakni sebesar 92,9%, sedangkan nilai posttest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator empat, yakni sebesar 62,5%. Persentase nilai posttest tertinggi kelas kontrol ialah pada indikator enam, yakni sebesar 80,4%, sedangkan nilai posttest terendah kelas kontrol ialah pada indikator tujuh, yakni sebesar 50,1%. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua, yakni sebesar 78,6%, sedangkan nilai pretest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga, yakni sebesar 35,7%. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas kontrol ialah sebesar 64,3%, sedangkan nilai pretest terendah kelas kontrol ialah 39,3%. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung persentase nilai berdasarkan indikator pembelajaran. Tujuannya ialah untuk mengetahui persentase pencapaian siswa setiap indikatornya. Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua yang berisi pengertian habitat, yakni sebesar 78,6%, sedangkan nilai pretest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga yang berbunyi siswa harus mampu menyebutkan macam-macam adaptasi, yakni sebesar 35,7%.
Persentase nilai pretest tertinggi pada kelas kontrol ialah sebesar 64,3%, sedangkan nilai pretest terendah kelas kontrol ialah sebesar 39,3%. Nilai posttest tertinggi pada kelas eksperimen ialah pada indikator dua yang berisi tentang menjelaskan pengertian habitat, yakni sebesar 92,9%, sedangkan nilai posttest terendah pada kelas eksperimen ialah pada indikator tiga yang berisi tentang menyebutkan macam-macam adaptasi, yakni sebesar 60,7%. Persentase nilai posttest
57
tertinggi kelas kontrol ialah pada indikator enam, yakni sebesar 80,4%, sedangkan nilai posttest terendah kelas kontrol ialah pada indikator tujuh, yakni sebesar 50,1%. Setelah mengetahui bahwa data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya data dihitung menggunakan uji hipotesis menggunakan uji T. Dari hasil perhitungan pretest yang dilakukan, diperoleh nilai thit = 1,01 dan ttab = 1,706. Menunjukkan thit< ttab atau 1,01<1,706 dengan demikian bahwa Ho diterima danHa ditolak dapat disimpulkan kedua kelas tersebut tidak berbeda nyata. Dari kedua sampel yang sudah dihitung baik normalitas, homogenitas dan uji hipotesisi atau uji-T, bahwa sampel tersebut dapat digunakan sebagai sampel penelitian dan dapat diberi perlakuan, karena kedua sampel memiliki kemampuan yang sama dan mewakili populasi sampel. Setelah dilakukan perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Kedua kelas diujikan dengan posttest, data posttest yang sudah ada dihitung normalitasnya dan homogenitasnya, barulah pada uji hipotesis. Data posttest yang didapat pada kedua kelas baik kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal, karena memenuhi Lhit< Ltab pada taraf signifikan 95%, setelah data tersebut bersifat normalitas dan homogenitas, maka data tersebut dapat dilanjutkan pada uji hipotesis dengan uji-T. Data postest yang diperoleh pada kedua kelas tersebut yaitu thit = 2,12 dan ttab = 1,706 menunjukkan bahwa thit> ttab atau 2,12 > 1,706. Dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada kelas eksperimen dibanding kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar IPA siswa pada materi adaptasi makhluk hidup. Kelas eksperimen ialah kelas yang diberikan perlakuan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan kelas kontrol ialah kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional yang biasa guru lakukan dalam kegiatan pembelajaran. Setelah diberi
58
perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan tes keterampilan hasil belajar. Pembelajaran dilakukan dalam lima pertemuan yaitu tiga pertemuan untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan dua pertemuan untuk melakukan pretest dan posttest. Pembelajaran kooperatif tipe make a matchyang telah dilakukan dapat dijadikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa dengan tidak hanya datang, duduk, mencatat materi, dan mengerjakan soal saja, melainkan belajar dilakukan dengan permainan memasangkan kartu yang dimilikinya kemudian dipasangkan dengan kartu yang dimiliki oleh temannya yang lain. Permainan dalam pembelajaran seperti ini tentu saja tujuan awalnya ialah menyampaikan materi yang sedang diajarkan. Dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini siswa juga dilatih untuk dapat menguasai materi secara cepat, berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik, misalnya ketika masing-masing siswa mendapat kartu soal atau jawaban yang diberikan oleh guru, siswa akan mengingat-ingat materi yang dimaksud dalam kartu tersebut, sehingga ketika berkomunikasi dengan teman lainnya untuk mencari pasangan atas soal atau jawaban dari kartu yang dimilikinya akan lebih mudah dan cepat. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan semangat belajar dengan menerapkan model pembelajaran yang baru, siswa tidak merasa jenuh sehingga dapat memotivasi dan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam mata pelajaran IPA materi adaptasi makhluk hidup. Pada pembelajaran model kooperatif tipe make a match ini, peneliti menggunakan media kartu yang dibuat dari kertas karton. Kartu-kartu ini digunakan
59
untuk menuliskan soal dan jawaban terkait materi yang kemudianakan diberikan ke siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran tipe make a match menuntut keaktifan siswa. Keaktifan siswa tidak saja dalam menerima informasi tetapi juga dalam memproses informasi tersebut secara efektif, mulai mencari pasangan, berdiskusi, menyajikan, bertanya dan menjawab pertanyaan. Make a match biasanya digunakan untuk menjelaskan konsep yang memiliki bahasan yang banyak. Secara umum dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match memberikan peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, menjadikan siswa untuk dapat saling menghargai pendapat orang lain, bergotong royong dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebut dapat terbentuk karena adanya kooperatif atau kerja sama antar siswa selama proses pembelajaran.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup di kelas V MI Raudlatul Jannah, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa pada materi adaptasi makhluk hidup. Hal ini ditunjukkan oleh hasil perhitungan uji-T diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 2,12 > 1,706. Jadi dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup kelas V MI Raudlatul Jannah.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1.
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a match, ada baiknya guru mempersiapkan dan mengelola waktu selama KBM berlangsung agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
2.
Ciptakan suasana yang menyenangkan dengan menghindari suasana yang tidak membosankan.
3.
Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya pembelajaran model kooperatif tipe make a match untuk perbaikan selanjutnya.
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. SBM Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Azmiyawati, Choiril, dkk, 2008. IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA Salingtemas untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional. B. Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. E. Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Hadeli. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Ciputat: Quantum Teaching. Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Referensi. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo. Masitoh dan Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI. Nofijanti, Lilik, dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran Edisi Pertama Paket 8-14. Bandung: LAPIS PGMI. Nuraida dan Halid Alkaf. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ciputat: Islamic Research Publishing. Priyono, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
62
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi Kedua. Jakarta: Grafindo. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. SCP, Indriati, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya Edisi 1 Cetakan 5. Jakarta: Bumi Aksara. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Triyanto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. W. Johnson, David, dkk. 2010. Colaborative Learning: Strategi Pembelajaran untuk Sukses Bersama. Diterjemahkan oleh Narulita Yusron dengan judul The Ne Circle of Learning. Bandung: Nusa Media. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
63
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah
: MI Raudlatul Jannah
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas
: V (Lima)
Semester
: I (Satu)
Pertemuan ke-
: 1 (Satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. StandarKompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan B. KompetensiDasar : 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup C. Indikator : 3.1.1 Menjelaskan definisi adaptasi 3.1.2 Menjelaskan pengertian habitat 3.1.3 Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) 3.1.4 Menjelaskan pengertian dari macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) D. Tujuan Pembelajaran : Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan definisi adaptasi 2. Menjelaskan pengertian habitat 3. Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) 4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
64
E. Materi a. Materi Pokok : Adaptasi Makhluk Hidup b. Materi Ajar : Adaptasi Hewan dengan Lingkungan Adaptasi adalah penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungannya. Adapun tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah untuk mempertahankan hidup dan melestarikan jenisnya. Karena lingkungan makhluk hidup itu berbeda-beda, maka cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri pun berbeda-beda. Seperti bentuk alat tubuhnya, cara mendapatkan makanannya, tingkah lakunya berbeda-beda sesuai dengan lingkungannya. Makhluk hidup memiliki tempat tinggal. Tempat tinggal makhluk hidup disebut habitat. Habitat makhluk hidup ada di darat, di laut dan di udara. Macam-macam adaptasi ada tiga, yaitu: 1. Adaptasi Morfologi 2. AdaptasiFisiologi 3. AdaptasiTingkahLaku F. Metode/Strategi Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Make a Match G. Langkah-langkah Kegiatan : Kegiatan awal (10 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter 1. Guru mengucapkan salam Menjawab salam dan berdoa Religius dan berdoa bersama bersama 2. Guru mengkondisikan Mempersiapkan diri, duduk Komunikatif dengan memperhatikan sikap rapi Motivasi dan tempat duduk siswa untuk memulai pelajaran 3. Guru menyampaikan pokok Mendengarkan pokok Menghargai bahasan yang akan dipelajari bahasan yang disampaikan Disiplin dan tujuan pembelajaran guru 4. Guru menjelaskan tata cara Mendengarkan penjelasan Menghargai belajar dengan tipe make a guru, bertanya tentang Disiplin match, kemudian penggunaan make a match memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang cara penggunaan
65
make a match sebelum kegiatan dilakukan 5. Melakukan pre test dengan menanyakan contoh-contoh adaptasi makhluk hidup yang ada di sekitar
Menjawab pre test dari guru
Komunikatif Rasa ingin tahu
Kegiatan Inti (50 menit) Kegiatan Guru Menerapkan metode make a match, yakni: a. Membagi siswa menjadi dua kelompok, kelompok pemegang kartu soal dan kelompok pemegang kartu jawaban. b. Mempersiapkan kartu yang berisi beberapa konsep (kartu soal dan satu kartu jawaban). c. Setiap siswa mendapat satu kartu dan guru memberikan kesempatan untuk siswa memikirkan pasangan dari kartu yang dipegang. d. Siswa mencari pasangan dari kartu yang didapat dan mencocokkannya dengan waktu yang sudah disepakati dan akan diberi poin. e. Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda, demikian seterusnya sampai waktu yang ditentukan
Kegiatan Siswa Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan metode make a match dengan aktif
Nilai Karakter Komunikasi Menghargai Jujur Disiplin Kerjasama
66
Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan Guru 1. Bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 2. Memberikan soal latihan. 3. Mengucapkan berdoa.
KegiatanSiswa Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
NilaiKarakter Komunikatif
Tanggung jawab dan Membaca doa bersama-sama. Religius
salam
Mengerjakan soal latihan.
H. Media dan Sumber Belajar: a. Sumber Belajar
:
Haryanto. 2006. Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Media
: Papan tulis, Media kartu make a match
c. Alat Bantu
: Spidol dan Penghapus
I. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar: Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan definisi adaptasi
Penilaian Teknik
Instrumen
Tes tertulis
Pilihan ganda
Instrumen Soal
Kunci
1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan disebut …. a. Ekologi b. Ekosistem c. Evolusi d. Adaptasi
D
Skor
10
67
Menjelaskan pengertian habitat
Tes tertulis
Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
Tes tertulis
Pilihan ganda
Pilihan ganda
2. Makhluk hidup beradaptasi untuk menyesuaikan diridengan …. a. Lingkungannya b. Hidupnya c. Tubuhnya d. Musuhnya
A
10
3. Adaptasi pada makhluk hidup berfungsi untuk …. a. mendapat ruang hidup yang lebih luas b. dapat berkembang biak dengan baik c. mempertahankan hidupnya lebih lama d. mendapatkan cukup makanan yang sesuai
C
10
D
10
A
10
D
10
4. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, makhluk hidup menyesuaikan diri dengan …. a. Air b. Darat c. Udara d. Lingkungan 5. Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut …. a. Habitat b. Komunitas c. Populasi d. Adaptasi 6. Di bawah ini merupakan macam-macam adaptasi, kecuali …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah
68
Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
7. Macam-macam adaptasi ada tiga, yaitu …. a. Morfologi, fisiologi, alami b. Fisiologi, alami, tingkah laku c. Morfologi, tingkah laku, alami d. Morfologi, fisiologi, tingkah laku 8. Penyesuaian bentukbentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut adaptasi …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah 9. Penyesuaian makhluk hidup mengggunakan fungsi alat-alat dalam tubuh terhadap lingkungannya merupakan adaptasi …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah 10. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berhubungan dengan …. a. Perubahan bentuk alat-alat tubuhnya b. Fungsi alat-alat tubuh c. Kebiasaan tingkah laku yang dilakukan d. Perubahan bentuk
D
10
A
10
B
10
C
10
69
tubuhnya
Jakarta, 25 November 2013
Mengetahui, Guru BidangStudi
Peneliti
70
Media Kegiatan Inti Pertemuan 1 Kelas Eksperimen
71
MEDIA KARTU MAKE A MATCH PERTEMUAN 1
MACAM- MACAM ADAPTASI
MACAM- MACAM ADAPTASI
MACAM- MACAM ADAPTASI
PENGERTIAN ADAPTASI
TEMPAT TINGGAL MAKHLUK HIDUP DINAMAKAN ….
TUJUAN MAKHLUK HIDUP BERADAPTASI
PENGERTIAN ADAPTASI MORFOLOGI
ADAPTASI MORFOLOGI
ADAPTASI FISIOLOGI
ADAPTASI TINGKAH LAKU
PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA
HABITAT
UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP DAN MELESTARIKAN JENISNYA PENYESUAIAN BENTUK TUBUH MAKHLUK HIDUP ATAU ALATALAT TUBUH MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA
72
PENGERTIAN ADAPTASI FISIOLOGI
BENTUK PENYESUAIAN FUNGSI ALAT-ALAT DALAM TUBUH MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA
PENGERTIAN ADAPTASI TINGKAH LAKU
PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHINDARKAN DIRI DARI SERANGAN MUSUH DENGAN MENGUBAH TINGKAH LAKUNYA
MACAM-MACAM ADAPTASI
ADAPTASI MORFOLOGI, ADAPTASI FISIOLOGI, ADAPTASI TINGKAH LAKU
73
Evaluasi Pertemuan 1 Nama : ……………………………… Kelas : ……………………………… 1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan disebut …. a. Ekologi b. Ekosistem c. Evolusi d. Adaptasi 2. Makhluk hidup beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan …. a. Lingkungannya b. Hidupnya c. Tubuhnya d. Musuhnya 3. Adaptasi pada makhluk hidup berfungsi untuk …. a. mendapat ruang hidup yang lebih luas b. dapat berkembang biak dengan baik c. mempertahankan hidupnya lebih lama d. mendapatkan cukup makanan yang sesuai 4. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, makhluk hidup menyesuaikan diri dengan …. a. Air b. Darat c. Udara d. Lingkungan 5. Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut …. a. Habitat b. Komunitas c. Populasi d. Adaptasi 6. Di bawah ini merupakan macammacam adaptasi, kecuali …. a. Morfologi
Hari/Tanggal Pelajaran
7.
8.
9.
10.
:…………………………… : …………………………...
b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah Macam-macam adaptasi ada tiga, yaitu …. a. Morfologi, fisiologi, alami b. Fisiologi, alami, tingkah laku c. Morfologi, tingkah laku, alami d. Morfologi, fisiologi, tingkah laku Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut adaptasi …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah Penyesuaian makhluk hidup mengggunakan fungsi alat-alat dalam tubuh terhadap lingkungannya merupakan adaptasi …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berhubungan dengan …. a. Perubahan bentuk alat-alat tubuhnya b. Fungsi alat-alat tubuh c. Kebiasaan tingkah laku yang dilakukan d. Perubahan bentuk tubuhnya
74
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: MI Raudlatul Jannah
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas
: V (Lima)
Semester
: I (Satu)
Pertemuan ke-
: 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan B. Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup C. Indikator : 3.1.5 Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi 3.1.6 Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi 3.1.7 Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku 3.1.8 Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku 3.1.9 Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri D. Tujuan Pembelajaran : Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat: 1. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi 2. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi 3. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku 4. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku 5. Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri E. Materi a. Materi Pokok : Adaptasi Makhluk Hidup
75
b. Materi Ajar
: Adaptasi
Adaptasi Morfologi
1. Paruh burung.
Adaptasi Fisiologi
1. Kotoran unta kering dan urinenya pekat.
2. Bentuk kaki burung.
2. Manusia akan berkeringat jika berada pada suhu
3. Tipe mulut
tinggi.
serangga.
3. Cacing tanah memiliki kelenjar zat kapur untuk menetralkan zat makanan
Adaptasi Tingkah Laku
1. Cicak memutuskan ekornya. 2. Bunglon mengubah warna tubuh. 3. Putri malu mengatupkan daun jika disentuh.
berupa daun yang busuk.
F. Metode Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif Make a Match
G. Langkah-langkah Kegiatan : Kegiatan awal (10 menit) Kegiatan Guru 1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama 2. Guru mengkondisikan dengan memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa untuk memulai pelajaran 3. Guru menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Siswa Menjawab salam berdoa bersama Mempersiapkan duduk rapi
Nilai Karakter dan Religius
diri, Komunikatif Motivasi
Mendengarkan pokok Menghargai bahasan yang disampaikan Disiplin guru
76
4. Guru menjelaskan tata cara belajar dengan tipe make a match, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang cara penggunaan make a match sebelum kegiatan dilakukan 5. Melakukan apersepsi dengan menanyakan materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
Mendengarkanpenjelasan guru, bertanyatentangpenggunaa nmake a match
Menjawab guru
Menghargai Disiplin
Komunikatif pertanyaan Rasa ingin tahu
Kegiatan Inti (50 menit) Kegiatan Guru Menerapkan metode make a match, yakni: a. Membagi siswa menjadi dua kelompok, kelompok pemegang kartu soal dan kelompok pemegang kartu jawaban. b. Mempersiapkan kartu yang berisi beberapa konsep (kartu soal dan satu kartu jawaban). c. Setiap siswa mendapat satu kartu dan guru memberikan kesempatan untuk siswa memikirkan pasangan dari kartu yang dipegang. d. Siswa mencari pasangan dari kartu yang didapat
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Melakukan kegiatan Komunikasi pembelajaran Menghargai menggunakan metode Jujur make a match dengan Disiplin aktif. Kerjasama
77
dan mencocokkannya dengan waktu yang sudah disepakati dan akan diberi poin. e. Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda, demikian seterusnya sampai waktu yang ditentukan Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan Guru 1. Bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 2. Memberikan soal latihan.
KegiatanSiswa Menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Nilai Karakter Komuni katif
Mengerjakansoallatihan.
Tanggung jawab 3. Guru mengucapkan salam Membaca doa bersama- Religius dan berdoa. sama.
H. Media dan Sumber Belajar: a. Sumber Belajar : Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Media : Papantulis, Media kartu make a match c. Alat Bantu : Spidol dan Penghapus d. Alat Bantu : SpidoldanPenghapus
78
I. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar: Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Bentuk Instrumen
Instrumen Soal
Jawaban
Skor
Teknik
Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
Tes tertulis
Menjodohkan
1. Bentuk paruh burung, tipe mulut serangga, bentuk kaki burung 2. Bentuk kaki burung elang
Adaptasi morfologi
10
Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
Tes tertulis
Menjodohkan
3. Manusia berkeringat suhu tinggi
Tes tertulis
Menjodohkan
4. Daun putrid malu menguncup bila disentuh 5. Cara landak melindungi diri dari musuh 6. Cumi-cumi melindungi diri
Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku
Tes tertulis
Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
Tes tertulis
Menjodohkan
Menjodohkan
Mencengkeram mangsa akan Adaptasi dalam fisiologi
10
10
Adaptasi tingkah laku Mengembangkan duri Menyemprotkan tinta 7. Peristiwa memutuskan Autotomi ekor untuk melindungi diri dari musuh 8. Berubahnya warna Mimikri tubuh pada bunglon untuk mengelabui musuh
10
9. Hewan yang Cicak beradaptasi dengan autotomi 10. Hewan yang Bunglon melakukan mimikri
10
10
10
10
10
10
79
Jakarta, 26 November 2013 Mengetahui, Guru BidangStudi
Peneliti
80
Media Kegiatan Inti Pertemuan 2 Kelas Eksperimen
81
MEDIA KARTU MAKE A MATCH PERTEMUAN 2
CONTOH ADAPTASI MORFOLOGI
PARUH BURUNG, MULUT SERANGGA, BENTUK KAKI BURUNG BURUNG PELATUK MEMPUNYAI PARUH YANG PANJANG, KUAT, DAN RUNCING. MENCARI SERANGGA DI DALAM LUBANG ATUA BATANG POHON.
SALAH SATU CONTOH ADAPTASI TINGKAH LAKU
CICAK MEMUTUSKAN EKORNYA
SALAH SATU CONTOH ADAPTASI FISIOLOGI
MANUSIA BERKERINGAT JIKA BERADA PADA SUHU PANAS
BENTUK KAKI ELANG
UNTUK MENCENGKERAM MANGSANYA
BURUNG PIPIT. MEMAKAN BIJI-BIJIAN
FUNGSI KAKI AYAM
MENGAIS DI TANAH UNTUK MENCARI MAKAN
82
TIPE MULUT NYAMUK
TIPE PENUSUK DAN PENGISAP
DAUN PUTRI MALU YANG MENGUNCUP KETIKA DISENTUH
SALAH SATU CONTOH ADAPTASI TINGKAH LAKU
PENGERTIAN MIMIKRI
PERISTIWA MENGUBAH WARNA TUBUH UNTUK MENGELABUI MUSUH
PENGERTIAN AUTOTOMI
PERISTIWA MEMUTUSKAN EKOR PADA CICAK UNTUK MENGHIDAR DARI MUSUH
HEWAN YANG BERADAPTASI DENGAN MIMIKRI
BUNGLON
HEWAN YANG BERADAPTASI DENGAN AUTOTOMI
CICAK DAN KADAL
83
Pertemuan 2
NAMA
: ……………………………… HARI/TANGGAL
: …………………..
KELAS
: ……………………………… MATA PELAJARAN : …………………..
ISILAH SOAL DI BAWAH INI DENGAN MENJODOHKAN PERNYATAAN DAN JAWABAN YANG ADA DI DALAM KOTAK
1. Bentuk paruh burung, tipe mulut serangga, bentuk kaki burung (…………….) 2. Bentuk kaki burung elang (…………….) 3. Manusia akan berkeringat dalam suhu tinggi (…………….) 4. Daun putri malu menguncup bila disentuh (…………….) 5. Cara landak melindungi diri dari musuh (…………….) 6. Cumi-cumi melindungi diri (…………….) 7. Peristiwa memutuskan ekor untuk melindungi diri dari musuh (…………….) 8. Berubahnya warna tubuh pada bunglon untuk mengelabui musuh (…………….) 9. Hewan yang beradaptasi dengan autotomi (…………….) 10. Hewan yang melakukan mimikri (…………….)
a. Mimikri
b. Bunglon
c. Adaptasi morfologi
d. Adaptasi fisiologi
e. Adaptasi tingkah laku
f. Mengembangkan durinya
g. Menggulung badannya
h. Autotomi
k. Mencengkeram mangsa
l. Menyemprotkantinta
i. Cicak
j. Burung pipit
m. Mempunyai tentakel
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: MI Raudlatul Jannah
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas
: V (Lima)
Semester
: I (Satu)
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan B. Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup C. Indikator : 3.2.1 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan 3.2.2 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup 3.2.3 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh D. Tujuan Pembelajaran : Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan 2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup 3. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh E. Materi a. Materi Pokok : Adaptasi Makhluk Hidup
85
b. Materi Ajar
: Adaptasi Tumbuhan
Untuk Memperoleh Makanan
Kantong semar yang mempunyai kantong untuk memakan serangga
F. Metode Pembelajaran G. Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan awal (10 menit)
Untuk Kelangsungan Hidup
a. Pohon jati merangggas saat musim kemarau b. Bunga teratai memiliki rongga c. Daun kaktus berupa duri
Untuk Melindungi Diri dari Musuh
a. Batang mawar berduri b. Buah nangka bergetah c. Daun putri malu
: Pembelajaran Kooperatif Make a Match :
Kegiatan Guru 1. Mengucap salam dan berdoa bersama. 2. Mengkondisikan dengan memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa untuk memulai pelajaran. 3. Menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran. 4. Menjelaskan tata cara belajar dengan tipe make a match, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang cara penggunaan make a match
Kegiatan Siswa Menjawab salam dan berdoa Mendengarkan guru
Mendengarkan guru
Nilai Karakter Religius Komunikatif Motivasi
Menghargai Disiplin
Mendengarkan penjelasan Menghargai yang disampaikan guru Disiplin
86
sebelum kegiatan dilakukan. 5. Melakukan apersepsi dengan Menjawabpertanyaan yang menanyakan materi yang telah diberikan guru diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
Komunikatif Rasa ingin tahu
Kegiatan Inti (50 menit) Kegiatan Guru Menerapkan metode make a match, yakni: a. Membagi siswa menjadi dua kelompok, kelompok pemegang kartu soal dan kelompok pemegang kartu jawaban. b. Mempersiapkan kartu yang berisi beberapa konsep (kartu soal dan satu kartu jawaban). c. Setiap siswa mendapat satu kartu dan guru memberikan kesempatan untuk siswa memikirkan pasangan dari kartu yang dipegang. d. Siswa mencari pasangan dari kartu yang didapat dan mencocokkannya dengan waktu yang sudah disepakati dan akan diberi poin. e. Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda, demikian seterusnya sampai waktu yang ditentukan
KegiatanSiswa Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan penerapan make a match
NilaiKarakter Menghargai Kerjasama Komunikasi Disiplin
87
Kegiatan Akhir (10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. 2. Memberikan soal latihan. 3. Mengucapkan berdoa.
salam
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Mengerjakan soal latihan.
dan Membaca doa bersama-sama.
Nilai Karakter Komunikatif
Tanggung jawab Religius
H. Media dan Sumber Belajar: a. Sumber Belajar
:
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Media
: Papan tulis, Kartu make a match
c. irAlat Bantu
: Spidol dan Penghapus
I. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar: Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk Instrumen
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
Tes tertulis
Menjodohkan
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
Tes tertulis
Menjodohkan
Instrumen Soal
Jawaban
Skor
1. Tumbuhan yang beradaptasi Kantong untuk memperoleh makanan semar adalah …. 2. Tumbuhan kantong semar Kantong mempunyai daun berbentuk ….
10
3. Teratai merupakan tumbuhan Air yang menyesuaikan diri dengan lingkungan …. 4. Kaktus merupakan tumbuhan Kering yang menyesuaikan diri dengan lingkungan …. Untuk 5. Tujuan pohon meranggas
10
10
10
10
88
6.
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
Tes tertulis
Menjodohkan
7. 8.
9. 10.
pada musim kemarau adalah …. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering adalah …. Fungsi duri pada tumbuhan mawar adalah .... Saat menebang bambu harus berhati-hati karena dapat menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh … Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah …. Tumbuhan yang menguncup ketika terkena sentuhan adalah ….
kelangsungan hidup Kaktus
Melindungi diri
10
Bulu-bulu halus
10
Durian
10
Putri malu
10
Jakarta, 27 November 2013 Mengetahui, Guru BidangStudi
Peneliti
10
89
Media Kegiatan IntiPertemuan 3 Kelompok Eksperimen
90
MEDIA KARTU MAKE A MATCH PERTEMUAN 3 TUMBUHAN KANTONG SEMAR. PEMAKAN SERANGGA
TUJUAN ADAPTASI PADA TUMBUHAN TUJUAN DURI PADA MAWAR TUMBUHAN YANG MENGUNCUP KETIKA TERKENA SENTUHAN
MEMPEROLEH MAKANAN, KELANGSUNGAN HIDUP DAN MELINDUNGI DIRI DARI MUSUH UNTUK MELINDUNGI DIRI DARI MUSUH
TUMBUHAN PUTRI MALU
BENTUK DAUN PADA TUMBUHAN KAKTUS
DURI
TUMBUHAN YANG MELINDUNGI DIRI DENGAN ADANYA DURI PADA BUAHNYA
SALAK DAN DURIAN
BENTUK DAUN PADA TUMBUHAN KANTONG SEMAR
MENYERUPAI KANTONG
91
MAKANAN TUMBUHAN KANTONG SEMAR TUMBUHAN YANG MAMPU BERTAHAN HIDUP DI LIGKUNGAN GURUN
SERANGGA
KAKTUS
HABITAT BUNGA TERATAI UNTUK HIDUP
DI LINGKUNGAN AIR
BULU-BULU HALUS YANG DIMILIKI OLEH POHON BAMBU
UNTUK MELINDUNGI DIRI DARI MUSUH
TUJUAN POHON JATI MERANGGAS PADA MUSIM KEMARAU
UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP
TUMBUHAN YANG BERADAPTASI UNTUK MEMPEROLEH MAKANAN
KANTONG SEMAR
92
Pertemuan 3 Nama : …………………………
Mata Pelajaran
: ………………………
Kelas : …………………………
Hari/Tanggal
: ………………………
Isilah titik-titik di bawah ini dengan memasangkan jawaban yang tersedia di dalam kotak sebelah kanan! 1. Tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan A. Melindungi diri adalah …. 2. Tumbuhan kantong semar mempunyai daun berbentuk ….
B. Kantong C. Terompet
3. Teratai merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan D. Kantong semar lingkungan ….
E. Kering
4. Kaktus merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan F. Kaktus lingkungan …. 5. Tujuan pohon meranggas pada musim kemarau adalah ….
G. Bulu-bulu halus H. Durian
6. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering I. adalah …. 7. Fungsi duri pada tumbuhan mawar adalah ....
Putri malu
J. Untuk kelangsungan hidup
8. Saat menebang bambu harus berhati-hati karena dapat K. Air menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh … 9. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah …. 10. Tumbuhan yang menguncup ketika terkena sentuhan adalah ….
L. Jambu
93
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Kontrol
NamaSekolah
: MI Raudlatul Jannah
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/1
Pertemuan ke-
: 1 (Satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35menit
A. Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan B. Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup C. Indikator : 3.1.1 Menjelaskan definisi adaptasi 3.1.2 Menjelaskan pengertian habitat 3.1.3 Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) 3.1.4 Menjelaskan pengertian dari macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) D. Tujuan Pembelajaran : Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan definisi adaptasi 2. Menjelaskan pengertian habitat 3. Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) 4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
94
E. Materi Ajar 1. Pengertian adaptasi 2. Pengertian habitat 3. Macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) 4. Pengertian dari macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) F. Metode Pembelajaran: Metode ceramah G. Langkah-langkah Kegiatan : Kegiatan Kegiatan Guru Pembelajaran a. Mengucapkan salam dan berdoa b. Melakukan KegiatanAwal apersepsi dan (10 menit) motivasi c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Mengucapkan salam dan berdoa Mendengarkan guru
Nilai Karakter Religius Komunikatif Motivasi
Mendengarkan tujuan yang disampaikan guru
Menghargai Disiplin
Mendengarkan penjelasan guru Mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru 3) Menyebutkan Memperhatikan materi macam-macam yang disampaikan dan adaptasi dan menyebutkan macampengertiannya. macam habitat
Komunikasi Menghargai
a. Eksplorasi 1) Menjelaskan pengertian adaptasi. 2) Menjelaskan pengertian habitat.
KegiatanInti (50 menit)
KegiatanSiswa
Menghargai
Disiplin Komunikasi
b. Elaborasi 1) Memberi tugas Mengerjakan tugas yang Menghargai siswa untuk diberikan Disiplin mengerjakan tugas terkait dengan materi yang disampaikan 2) Memfasilitasi siswa Menyelesaikan tugas Disiplin
95
mengerjakan tugas dan bertanya tertait yang diperintahkan. tugas yang diberikan c. Konfirmasi 1) Secara klasikal melakukan bertanya jawab tentang materi yang telah disampaikan. 2) Memberikan penguatan tentang materi yang disampaikan. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Memberikan kesimpulan tentang materi yang telah (10 m dipelajari. e b. Mengucapkan n salam dan berdoa.
Tanggung jawab Komunikasi
Menjawab pertanyaan guru terkait materi yang telah dipelajari
Komunikasi Kerjasama Disiplin
Memahami penjelasan yang disampaikan guru
Menghargai Komunikasi
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama guru
Komunikasi Jujur Disiplin
Membaca doa dan mengucap salam
Religius
i t )
H. Media dan Sumber Belajar: a. Sumber Belajar
:
Haryanto. 2006. Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Media
: Papantulis
c.
: Spidol dan Penghapus
Alat Bantu
96
I. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan definisi adaptasi
Penilaian Teknik Tes tertulis
Instrumen Isian
Instrumen Soal
1. Penyesuaian diri
Kunci Jawaban
Skor
Adaptasi 10
terhadap lingkungan disebut ….
2. Makhluk hidup
Lingku-
beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan …. 3. Adaptasi pada makhluk hidup berfungsi untuk ….
ngannya
10
Mempertahankan hidupnya lebih lama
10
menjaga Lingkukelangsungan hidupnya, ngan makhluk hidup menyesuaikan diri dengan …. 5. Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut Habitat …. 6. Di bawah ini merupakan macamAlamiah macam adaptasi, kecuali …. 7. Macam-macam Morfologi adaptasi ada tiga, yaitu , fisiologi, …. tingkah laku
4. Untuk
Menjelaskan pengertian habitat
Tes tertulis
Pilihan ganda
Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
Tes tertulis
Pilihan ganda
Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
Tes Tertulis
Pilihan Ganda
10
10
10
10
8. Penyesuaian
bentukbentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut adaptasi ….
Morfologi
10
97
9. Penyesuaian
makhluk hidup mengggunakan fungsi alat-alat dalam tubuh terhadap lingkungannya merupakan adaptasi ….
Fisiologi
10
10. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berhubungan dengan ….
Kebiasaan tingkah laku yang dilakukan
10
Jakarta, 25 November 2013
Mengetahui, Guru BidangStudi
Peneliti
98
Evaluasi Nama : …………………… Kelas : ……………………
Hari/Tanggal :……………… Pelajaran : ………………
1. Penyesuaian diri terhadap lingkungan disebut …. 2. Makhluk hidup beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan …. 3. Adaptasi pada makhluk hidup berfungsi untuk …. 4. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, makhluk hidup menyesuaikan diri dengan …. 5. Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut …. 6. Di bawah ini merupakan macam-macam adaptasi, kecuali …. 7. Macam-macam adaptasi ada tiga, yaitu …. 8. Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut adaptasi …. 9. Penyesuaian makhluk hidup mengggunakan fungsi alat-alat dalam tubuh terhadap lingkungannya merupakan adaptasi …. 10. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berhubungan dengan ….
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Kontrol NamaSekolah
: MI Raudlatul Jannah
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/1
Pertemuan ke-
: 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan B. Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup C. Indikator : 3.1.5 Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi 3.1.6 Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi 3.1.7 Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku 3.1.8 Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku 3.1.9 Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri D. Tujuan Pembelajaran : Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat: 1. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi 2. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi 3. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku 4. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku 5. Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri E. Materi Ajar : 1. Contoh adaptasi morfologi 2. Contoh adaptasi fisiologi 3. Contoh adaptasi tingkah laku 4. Pengertian mimikri dan autotomi 5. Hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri F. Metode Pembelajaran : Metode ceramah G. Langkah-langkah Kegiatan :
100
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru
Kegiatan Awal (10 menit)
a. Mengucapkan salam dan berdoa b. Melakukan apersepsi dan motivasi c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
KegiatanInti (50 menit)
a. Eksplorasi 1) Memberikan penjelasan contoh adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. 2) Menjelaskan pengertian mimikri dan autotomi 3) Menjelaskan hewan yang beradaptasi dengan mimikri dan autotomi. b. Elaborasi 1) Memberi tugas siswa untuk mengerjakan tugas terkait dengan materi yang disampaikan 2) Memfasilitasi siswa mengerjakan tugas yang disampaikan. c. Konfirmasi 1) Secara klasikal melakukan tanya jawab tentang materi yang telah
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Mengucapkan salam dan Religius berdoa Mendengarkan guru Komunikatif Motivasi Mendengarkan tujuan Menghargai yang disampaikan guru Disiplin
Mendengarkan pejelasan Menghargai yang disampaikan guru Disiplin Komunikasi
Mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru Mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru
Disiplin Komunikasi Menghargai Disiplin Komunikasi Menghargai
Mengerjakan tugas yang di perintahkan
Kerjasama Komunikasi Jujur Disiplin
Menyelesaikan tugas yang diperintahkan guru
Kerjasama Disiplin Tanggung jawab
Menjawab pertanyaan bersama guru tentang materi yang telah dipelajari
Disiplin Kerjasama
101
disampaikan. 2) Memberikan Mendengarkan penguatan tentang penjelasan yang materi yang disampaikan guru disampaikan.
Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. b. Mengucapkan salam dan berdoa.
Kerjasama Jujur Disiplin
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama guru
Komunikasi Jujur Disiplin
Membaca doa dan mengucap salam
Religius
H. Media dan Sumber Belajar: a. Sumber Belajar
:
Haryanto. 2006. Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Media
: Papan tulis
c.
: Spidol dan Penghapus
Alat Bantu
I. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
Penilaian Teknik Tes tertulis
Tes tertulis
Bentuk Instrumen
Instrumen Soal
Menjodohkan
1. Bentuk paruh burung, tipe mulut serangga, bentuk kaki burung 2. Bentuk kaki burung elang
Menjodohkan
Jawaban Adaptasi morfologi
Mencengkeram mangsa 3. Manusia akan Adaptasi berkeringat dalam fisiologi suhu tinggi
Skor
10 10
10
102
Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
Tes tertulis
Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku
Tes tertulis
Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
Tes tertulis
Menjodohkan
Menjodohkan
Menjodohkan
4. Daun putrid malu menguncup bila disentuh 5. Cara landak melindungi diri dari musuh 6. Cumi-cumi melindungi diri
Adaptasi tingkah laku Mengembangkan duri Menyemprotkan tinta Autotomi
7. Peristiwa memutuskan ekor untuk melindungi diri dari musuh 8. Berubahnya Mimikri warna tubuh pada bunglon untuk mengelabuimusuh 9. Hewan yang Cicak beradaptasi dengan autotomi 10. Hewan yang Bunglon melakukan mimikri
10
10
10
10
10
10
10
Jakarta, 26 November 2013 Mengetahui, Guru BidangStudi
Peneliti
103
Evaluasi NAMA KELAS
: …………………… : ……………………
HARI/TANGGAL : ……… MATA PELAJARAN : ………
ISILAH SOAL DI BAWAH INI DENGAN MENJODOHKAN PERNYATAAN DAN JAWABAN YANG ADA DI DALAM KOTAK 1. Bentuk paruh burung, tipe mulut serangga, bentuk kaki burung (…………….) 2. Bentuk kaki burung elang (…………….) 3. Manusia akan berkeringat dalam suhu tinggi (…………….) 4. Daun putri malu menguncup bila disentuh (…………….) 5. Cara landak melindungi diri dari musuh (…………….) 6. Cumi-cumi melindungi diri (…………….) 7. Peristiwa memutuskan ekor untuk melindungi diri dari musuh (…………….) 8. Berubahnya warna tubuh pada bunglon untuk mengelabui musuh (…………….) 9. Hewan yang beradaptasi dengan autotomi (…………….) 10. Hewan yang melakukan mimikri (…………….)
a. Mimikri
b. Bunglon
c. Adaptasi morfologi
d. Adaptasi fisiologi
e. Adaptasi tingkah laku
g. Menggulung badannya
h. Autotomi
i. Cicak
k. Mencengkeram mangsa
l. Menyemprotkan tinta
f. Mengembangkan durinya j. Burung pipit m. Mempunyai tentakel
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Kontrol Sekolah
: MI Raudlatul Jannah
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/1
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan B. Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup C. Indikator : 3.2.1 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan 3.2.2 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup 3.2.3 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh D. Tujuan Pembelajaran : Melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan 2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup 3. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh E. Materi Ajar 1) Tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan 2) Tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup 3) Tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh F. Metode Pembelajaran : Metode ceramah G. Langkah-langkah Kegiatan : Kegiatan Nilai Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pembelajaran Karakter Kegiatan Awal a. Mengucapkan Mengucapkan salam Religius (10 menit) salam dan berdoa dan berdoa Mendengarkan guru Komunikatif b. Melakukan Motivasi apersepsi dan
105
Kegiatan Inti (50 menit)
motivasi c. Menyampaikan Mendengarkan tujuan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru a. Eksplorasi 1) Menjelaskan Mendengarkan tumbuhan yang penjelasan yang beradaptasi untuk disampaikan guru memperoleh makanan. 2) Menjelaskan Mendengarkan tumbuhan yang penjelasan yang beradaptasi untuk disampaikan guru kelangsungan hidup. 3) Menjelaskan Mendengarkan tumbuhan yang penjelasan yang beradaptasi untuk disampaikan guru melindungi diri dari musuh. (50 m e b. Elaborasi n 1) Memberi tugas Mengerjakantugas i siswa untuk yang diberikan guru t mengerjakan) tugas terkait dengan materi yang disampaikan 2) Guru memfasilitasi Menyelesaikan tugas siwa mengerjakan yang disampaikan tugas yang disampaikan. c. Konfirmasi 1) Secara klasikal Melakukan tanya melakukan bertanya jawab dengan guru jawab tentang terkait materi yang materi yang telah telah dipelajari disampaikan.
Menghargai Disiplin
Komunikasi Menghargai Disiplin
Komunikasi Menghargai Disiplin
Komunikasi Menghargai Disiplin
Tanggung jawab Kerjasama
Kerjasama Tanggung jawab
Jujur Menghargai Komunikasi
106
Kegiatan Akhir (10 menit)
2) Memberikan penguatan tentang materi yang disampaikan. a. Memberikan kesimpulan tentangmateri yang telah dipelajari. b. Mengucapkan salam dan berdoa.
Mendengarkan penjelasan guru
Menghargai Disiplin
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama guru Membaca doa dan mengucapsalam
Komunikasi Jujur Disiplin Religius
H. Media dan Sumber Belajar: a. Sumber Belajar
:
Haryanto. 2006. Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Media
: Papan tulis
c.
: Spidol dan Penghapus
Alat Bantu
I. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
Penilaian Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Tes tertulis
Menjodohkan
Instrumen Soal
Jawaban
1. Tumbuhan yang Kantongs
beradaptasi emar untuk memperoleh makanan adalah …. 2. Tumbuhan Kantong kantong semar mempunyai daun berbentuk ….
Skor 10
10
107
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
Tes tertulis
Menjodohkan
3. Teratai
4.
5.
6.
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
Tes tertulis
Menjodohkan
7.
8.
9.
10.
merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan …. Kaktus merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan …. Tujuan pohon meranggas pada musim kemarau adalah …. Tumbuhan yang menyesuaikanb diri dengan kondisi kering adalah …. Fungsi duri pada tumbuhan mawar adalah .... Saat menebang bambu harus berhati-hati karena dapat menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh … Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah …. Tumbuhan yang menguncup ketika terkena sentuhan adalah
Air
10
10
Kering
10
10
Untuk kelangsungan hidup Kaktus
Melindungi diri
10
Bulubulu halus
10
Durian
10
Putri malu
10
108
….
Jakarta, 27 November 2013 Mengetahui, Guru Bidang Studi
Peneliti
109
Pertemuan 3 Nama : ………………………… Kelas : …………………………
Mata Pelajaran Hari/Tanggal
: ……………………… : ………………………
Isilah titik-titik di bawah ini dengan memasangkan jawaban yang tersedia di dalam kotak sebelah kanan! 1. Tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan A. Melindungi diri adalah …. 2. Tumbuhan kantong semar mempunyai daun berbentuk ….
B. Kantong C. Terompet
3. Teratai merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan D. Kantong semar lingkungan ….
E. Kering
4. Kaktus merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan F. Kaktus lingkungan …. 5. Tujuan pohon meranggas pada musim kemarau adalah ….
G. Bulu-bulu halus H. Durian
6. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering I. adalah …. 7. Fungsi duri pada tumbuhan mawar adalah ....
Putri malu
J. Untuk kelangsungan hidup
8. Saat menebang bambu harus berhati-hati karena dapat K. Air menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh … 9. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah …. 10. Tumbuhan yang menguncup ketika terkena sentuhan adalah ….
L. Jambu
114
Lampiran 3 Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen
115
Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen
116
Foto Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen
117
Lampiran 4
Hasil Wawancara
1. Pertanyaan
: Bagaimana karakteristik siswa kelas V, Bu? Apakah mudah untuk menerima materi yang Ibu ajarkan?
Jawaban
:Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang cepat menerima materi yang Saya berikan, ada pula yang agak lambat menerima materi.
2. Pertanyaan Jawaban 3. Pertanyaan
: Metode apa yang biasa Ibu gunakan untuk mengajar di kelas V? : Saya menggunakan metode ceramah saat mengajar. : Bagaimana dengan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA dengan penggunaan metode ceramah, Bu?
Jawaban
:Nilai hasil belajar siswa pada pelajaran IPA sifatnya fluktuatif, karena nilai siswa antara materi selalu berubah, kadang nilainya tinggi, kadang pula nilainya rendah.
4. Pertanyaan Jawaban
: Apakah Ibu pernah mengajarkan dengan metode lain selain ceramah? : Tidak. Saya tidak pernah mengajarkan dengan metode lain selain berceramah.
Lampiran 5 ANALISIS MATERI Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/1
Materi Pokok: Adaptasi Makhluk Hidup Standar Kompetensi: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup
Indikator 3.1.1 Menjelaskan definisi adaptasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1. Menunjukkan 1. Memperhatikan gambar bunglon gambar yang berwarna hijau ditunjukkan guru. yang hinggap di 2. Menjawab daun. pertanyaan guru 2. Menunjukkan terkait pertanyaan gambar bunglon guru. berwana cokelat 3. Mendengarkan yang hinggap di penjelasan guru batang pohon. tentang pengertian 3. Mengajukan adaptasi. pertanyaan pada siswa “Mengapa kedua bunglon bisa berbeda warna?”. 4. Memberikan penjelasan tentang
Media 1. Gambar bunglon berwarna hijau yang hinggap di daun. 2. Gambar bunglon berwarna cokelat yang hinggap di batang pohon.
114
3.1.2 Menjelaskan pengertian habitat
pengertian adaptasi dengan bantuan kedua gambar bunglon. Menjelaskan pengertian habitat
Mendengarkan penjelasan guru
Pengertian Habitat
Tempat tinggal makhluk hidup
3.1.3 Menyebutkan macammacam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
1. Memberikan penjelasan tentang macam-macam adaptasi 2. Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait materi adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. 3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memikirkan jawaban atas kartu yang didapatinya. 4. Memerintahkan
1. Mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. 2. Memperhatikan kartu yang didapat terkait macam-macam adaptasi.
Adaptasi Morfologi
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Tingkah Laku
Macammacam Adaptasi
3. Mencari tahu jawaban atau pasangan dari kartu yang didapat dengan mengingat materi. 4. Memasangkan kartu
115
3.1.4 Menjelaskan 1. pengertian dari macammacam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan 2. tingkah laku)
3.
4.
siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya dengan kartu yang dimiliki teman tentang materi terkait Menyebutkan macammacamadaptasi (morfologi, fisiologi, tingkah laku) Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait materi adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memikirkan jawaban atas kartu yang didapatinya. Memerintahkan
yang didapat dengan kartu teman yang merupakan pasangannya.
1. Mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru.
2. Memperhatikan kartu yang didapat terkait jenis-jenis adaptasi.
3. Mencari tahu jawaban atau pasangan dari kartu yang didapat dengan mengingat materi.
Penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya
Penyesuaian fungsi alat-alat dalam tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya
Penyesuaian diri untuk menghindar dari serangan musuh
Adaptasi Morfologi
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Tingkah Laku
4. Memasangkan kartu
116
3.1.5 Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
1.
2.
3.
4.
siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya dengan kartu yang dimiliki teman tentang materi terkait Menjelaskan contoh adaptasi morfologi Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait contoh adaptasi morfologi Memberikan kesempatan pada siswa untuk memikirkan jawaban atas kartu yang didapatinya. Memerintahkan siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya dengan kartu yang dimiliki teman
yang didapat dengan kartu teman yang merupakan pasangannya.
1. Mendengarkan penjelasan guru 2. Memperhatikan kartu yang didapat terkait contoh adaptasi morfologi 3. Mencari tahu jawaban atau pasangan dari kartu yang didapat dengan mengingat materi. 4. Memasangkan kartu yang didapat dengan kartu teman yang merupakan pasangannya.
Paruh Burung Elang Pemakan daging
Paruh Burung Pelikan Paruh burung pemakan ikan
117
3.1.6 Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
1.
2.
3.
4.
3.1.7 Menyebutkan contoh dari adaptasi
1.
tentang materi terkait Menjelaskan contoh adaptasi fisiologi Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait contoh adaptasi fisiologi Memberikan kesempatan pada siswa untuk memikirkan jawaban atas kartu yang didapatinya. Memerintahkan siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya dengan kartu yang dimiliki teman tentang materi terkait Menjelaskan contoh adaptasi tingkah laku
1. Mendengarkan penjelasan guru 2. Memperhatikan kartu yang didapat terkait contoh adaptasi fisiologi
Manusia berkeringat pada suhu udara yang sangat panas
Contoh adaptasi fisiologi
3. Mencari tahu jawaban atau pasangan dari kartu yang didapat dengan mengingat materi. 4. Memasangkan kartu yang didapat dengan kartu teman yang merupakan pasangannya.
1. Mendengarkan penjelasan guru
Bunglon mengubah warna kulitnya
118
tingkah laku
3.1.8 Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku
2. Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait contoh adaptasi tingkah laku 3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memikirkan jawaban atas kartu yang didapatinya. 4. Memerintahkan siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya dengan kartu yang dimiliki teman tentang materi terkait 1. Menjelaskanistilah mimikridanautoto mi 2. Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkaitmateri 3. Memberikan
2. Memperhatikan kartu yang didapat terkait contoh adaptasi tingkah laku 3. Mencari tahu jawaban atau pasangan dari kartu yang didapat dengan mengingat materi.
Contoh adaptasi tingkah laku
Cicak memutuskan ekornya untuk mengelabui musuh
Contoh adaptasi tingkah laku
4. Memasangkan kartu yang didapat dengan kartu teman yang merupakan pasangannya.
1. Mendengarkanpenjel asan guru
Mimikri
2. Memperhatikan kartu yang didapat terkait materi
Peristiwa berubahnya warna kulit pada bunglon
3. Mencari tahu
119
4.
3.19 Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
1.
2.
3.
kesempatan pada siswa untuk memikirkan jawaban atas kartu yang didapatinya. Memerintahkan siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya dengan kartu yang dimiliki teman tentang materi terkait Menyebutkan hewan-hewan yang beradaptasi dengan mimikri dan autotomi Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait materi Memberikan kesempatan pada siswa untuk memikirkan jawaban atas kartu
jawaban atau pasangan dari kartu yang didapat dengan mengingat materi. 4. Memasangkan kartu yang didapat dengan kartu teman yang merupakan pasangannya.
1. Mendengarkan penjelasan guru
2. Memperhatikan kartu yang didapat terkait materi
Autotomi
Peristiwa putusnya ekor pada cicak
Cicak
Hewan yang beradaptasi dengan autotomi
3. Mencari tahu jawaban atau pasangan dari kartu yang didapat dengan mengingat materi.
120
4.
3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup
3.2.1 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
1.
2.
3.
4.
yang didapatinya. Memerintahkan siswa untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya dengan kartu yang dimiliki teman tentang materi terkait Menjelaskan cara tumbuhan melakukan adaptasi atau penyesuaian diri. Menyebutkan tumbuhan yang melakukan adapatasi untuk memperoleh makanan. Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait materi adaptasi untuk memperoleh makanan. Memasangkan
4. Memasangkan kartu yang didapat dengan kartu teman yang merupakan pasangannya.
Bunglon
Hewan yang beradaptasi dengan mimikri
1. Mendengarkan penjelasan dari guru.
2. Bersama guru menyebutkan tumbuhan yang melakukan adaptasi untuk memperoleh makanan. 3. Mencocokkan kartu yang dimiliki teman terkait materi adaptasi tumbuhan untuk memperoleh makanan.
Tumbuhan venus Memakan serangga yang hingga ketika kantongnya terbuka Tumbuhan kantong semar Memakan serangga untuk mendapat asupan makanan
121
3.2.2 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
kartu soal dan jawaban terkait materi adaptasi tumbuhan untuk memperoleh makan. 1. Menyebutkan tumbuhan yang melakukan adaptasi untuk kelangsungan hidup. 2. Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait adaptasi tumbuhan untuk kelangsuungan hidup. 3. Memasangkan kartu soal dan jawaban terkait materi adaptasi tumbuhan untuk kelangsungan hidup.
1. Bersama guru menyebutkan tumbuhan yang melakukan adaptasi untuk kelangsungan hidup. 2. Mencocokkan kartu yang dimiliki teman terkait materi adaptasi tumbuhan untuk kelangsungan hidup.
Bunga teratai Hidup di air. mempunyai daun yang lebar dan memudahkan terjadinya penguapan
Eceng gondok Tumbuhan eceng gondok dapat mengapung di air karena memiliki rongga udara. Memiliki akar yang lebat sebagai penyeimbang agar tidak terbalik
122
3.2.3 Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
1. Menyebutkan hewan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh. 2. Membagikan kartu soal dan kartu jawaban terkait materi adaptasi hewan untuk melindungi diri dari musuh. 3. Meminta siswa untuk memasangkan kartu soal dan jawaban terkait materi adaptasi hewan untuk memperoleh makanan.
1. Memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru.
2. Bersama guru menyebutkan hewan yang melakukan adaptasi untuk melindungi diri dari musuh. 3. Mencari pasangan kartu yang dimilikinya dengan kartu yang dimiliki teman terkait dengan adaptasi hewan untuk melindungi diri dari musuh.
Bunglon Melindungi diri dari musuhnya dengan mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya (mimikri)
Landak Melindungi diri dari musuhnya dengan menegakkan duri yang ada di tubuhnya
123
Lampiran 6 KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Satuan Pendidikan
: MI. Raudlatul Jannah
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Jumlah Soal
: 45 soal
Kelas/Semester
: V (Lima) / I (Satu)
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Standar Kompetensi
: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup
Konsep Pengertian adaptasi
Indikator Pembelajaran
Jenjang Kognitif Naskah Soal C1
C2
1. Menjelaskan definisi adaptasi
C3
Kunci Jawaban
No. Soal
B
1
D
2
B
3
Cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut …. x a. Mimikri b. Adaptasi
c. Habitat d. Autotomi
Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, makhluk hidup menyesuaikan diri dengan …. x a. Air b. Darat x
c. Udara d. Lingkungan
Tujuan makhluk hidup melakukan adaptasi adalah …. a. Memenuhi makanan
124
Pengertian habitat
2. Menjelaskan pengertian habitat
Macam3. Menyebutkan macam macam-macam adaptasi adaptasi (morfologi (morfologi, , fisiologi, fisiologi, dan tingkah tingkah laku) laku) 4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
b. Mempertahankan hidup c. Berkembang biak d. Mendapatkan mangsa Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut …. a. Habitat c. Populasi b. Komunitas d. Adaptasi Di bawah ini merupakan macam-macam adaptasi, kecuali ….
x
x
a. Morfologi b. Fisiologi
x
x
x
c. Tingkah laku d. Alamiah
Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut adaptasi …. a. Morfologi c. Tingkah laku b. Fisiologi d. Alamiah Penyesuaian makhluk hidup mengggunakan fungsi alat-alat dalam tubuh terhadap lingkungannya merupakan adaptasi …. a. Morfologi c. Tingkah laku b. Fisiologi d. Alamiah Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berhubungan dengan... a. Perubahan bentuk alat-alat tubuhnya b. Fungsi alat-alat tubuh c. Kebiasaan tingkah laku yang dilakukan d. Perubahan bentuk tubuhnya
A
4
D
5
A
6
B
7
C
8
125
5. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi pada serangga dapat dilihat pada …. a. Bentuk sayapnya b. Jumlah bagian tubuhnya c. Jumlah kakinya d. Tipe mulutnya
x
x
x
x
x
Lebah memiliki lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar pada bunga. Oleh karena itu lebah mempunyai tipe mulut .... a. Pencium b. Penjilat c. Penusuk d. Penghisap Burung elang memiliki kaki yang kokoh untuk mencengkeram mangsanya, kaki burung elang ditunjukkan oleh gambar .... a. b. c. d.
Burung kolibri mempunyai paruh panjang, runcing, kecil, dan melengkung. Bentuk paruh tersebut sesuai dengan makanannya berupa …. a. Madu c. Daging b. Biji-bijian d. Tunas muda Adanya gelembung udara pada enceng gondok adalah contoh dari adaptasi ....
D
9
B
10
C
11
A
12
B
13
126
a. b. c. d.
x
x
x
6. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
x
Fisiologi Morfologi Tingkah laku Penyesuaian dengan lingkungan air
Di antara serangga berikut ini yang mempunyai tipe mulut penggigit adalah …. a. Lalat c. Kecoa b. Nyamuk d. Kupu-kupu Gambar paruh burung di bawah ini, menunjukkan burung pemakan …. a. Ikan b. Sayuran c. Biji-bijian d. Daging Bentuk paruh pelikan yang panjang sesuai untuk .... a. Memakanbiji-bijian b. Menangkap ikan c. Menghisap nektar d. Mencari serangga Di bawah ini yang termasuk ke dalam contoh adaptasi fisiologi adalah …. a. Manusia akan berkeringat jika berada pada suhu tinggi b. Daun putri malu akan menguncup jika disentuh
C
14
C
15
B
16
A
17
127
x
x
7. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
x
x
x
c. Kadal dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya d. Kaktus memiliki daun yang serupa dengan duri Alat yang dimiliki kerbau untuk melindungi dirinya adalah …. a. Cula c. Duri b. Tanduk d. Sengat berbisa Bentuk kaki seperti gambar di samping digunakan untuk .... a. Mengais makanan b. Memanjat c. Berlari d. Berenang Hewan yang melindungi dirinya dengan mengeluarkan bau busuk yaitu …. a. Walang sangit c. Cumi-cumi b. Belalang daun d. Landak Bunglon akan sulit diamati jika berada di pohon karena …. a. Ukurannya sama dengan pohon b. Bentuknya sama dengan pohon c. Ekornya menyerupai batang pohon d. Warna tubuhnya sama dengan warna pohon Menguncupnya daun putri malu bila disentuh adalah contoh adaptasi... a. Fisiologi b. Tingkah laku
B
18
D
19
A
20
D
21
B
22
128
x
x
x
x
8. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam
x
c. Morfologi d. Makhluk hidup Di bawah ini yang merupakan contoh adaptasi tingkah laku adalah .... a. Urine yang pekat pada ikan air laut b. Rayap memerlukan enzim selulosa c. Cicak memutuskan ekornya d. Kaktus mempunyai batang yang tebal Ikan paus sering muncul ke permukaan air laut, untuk .... a. Menghirup CO2 b. Melakukan atraksi c. Menghirup O2 d. Menyemburkan air laut Landak melindungi diri dari musuhnya dengan cara …. a. Mengembangkan durinya b. Mengeluarkan bisa c. Menegakkan bulunya d. Menyemprotkan tinta Bunglon menghindari musuhnya dengan cara …. a. Mengubah warna kulitnya b. Mengeluarkan bau busuk c. Memutuskan ekornya d. Mengeluarkan cairan tinta Peristiwa putusnya ekor pada cicak dan kadal untuk menghindar dari musuhnya disebut .... a. Mimikri c. Autotomi
C
23
C
24
A
25
A
26
C
27
129
adaptasi tingkah laku
b. Habitat d. Evolusi Bunglon selalu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya untuk berkamufulase agar tidak dikenali oleh musuhnya. Peristiwa ini dikenal dengan istilah …. a. Mimikri c. Autotomi b. Habitat d. Evolusi Perhatikan nama-nama hewan berikut: 1. Musang 2. Cicak 3. Landak 4. Bunglon Hewan yang menyesuaikan diri dengan melakukan autotomi dan mimikri ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 b. 2 dan 3 d. 2 dan 4
x
9. Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
Kompetensi Dasar
Konsep
3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan
Adaptasi pada tumbuhan
Indikator Pembelajaran 1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
x
Jenjang Kognitif C1
C2
Naskah Soal
C3
x
x
Tumbuhan kantong semar memiliki cairan yang dapat digunakan untuk menyerap … dari serangga. a. Nitrogen c. Karbondioksida b. Oksigen d. Gas Contoh tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan adalah ….
A
28
D
29
Kunci Jawaban
No. Soal
A
30
D
31
130
hidup
x
x
2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
x
x
x
a. Kaktus c. Mawar b. Teratai d. Kantong semar Tumbuhan kantong semar memiliki daun yang membentuk seperti …. a. Terompet c. Kantung b. Plastik d. Bunga Kantong semar termasuk dalam golongan tumbuhan insektivora, yang artinya adalah …. a. Tumbuhan yang memakan serangga b. Tumbuhan yang hidup di air c. Tumbuhan yang menempel d. Tumbuhan yang memakan tumbuhan Bentuk adaptasi kaktus terhadap habitatnya adalah… a. Menggugurkan daunnya b. Memiliki daun yang lebar c. Memiliki daun kecil berbentuk duri d. Memiliki daun yang tebal Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan basah adalah …. a. Teratai c. Rambutan b. Kaktus d. Durian Eceng gondok menyesuaikan diri dengan cara …. a. Memiliki batang berongga udara b. Memiliki akar pembandul c. Jawaban a dan b benar d. Jawaban a dan b salah
C
32
A
33
C
34
A
35
C
36
131
x
x
x
x
x
Pohon randu selalu menggugurkan daun pada musim kemarau yang panjang dengan tujuan untuk …. a. Memperlancar penguapan air b. Mengurangi penguapan air c. Memperlancar penyerapan air d. Mengurangi produksi makanan Teratai dapat berdiri tegak dan tidak terbalik meski diterjang ombak karena tumbuhan ini memiliki …. a. Batang berongga udara b. Daun lebar yang dapat mengapung c. Akar pembandul d. Akar serabut Tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau …. a. Rambutan c. Mangga b. Mahoni d. Teratai Tujuan pohon jati menggugurkan daunnya di musim kemarau adalah… a. Memperlambat penuaan b. Mempercepat pertumbuhan c. Mempercepat penguapan d. Mengurangi penguapan Untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan air, teratai mempunyai …. a. Akar tunjang
B
37
A
38
B
39
D
40
D
41
132
x 3. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
x
x
x
b. Akar jangkar c. Akar gantung d. Batang yang berongga Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering adalah …. a. Kaktus c. Rambutan b. Teratai d. Durian Duri pada batang mawar berfungsi untuk …. a. Mengikat serangga b. Melindungi dari musuh c. Mengurangi penguapan d. Membawa oksigen ke batang dan akar Ketika menebang bambu, kita harus berhati-hati karena dapat menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh … a. Buahnya c. Durinya b. Bulu-bulu halusnya d. Baunya Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah …. a. Jambu dan durian b. Belimbing dan salak c. Mangga dan salak d. Durian dan salak
A
42
B
43
B
D
44
45
133
Lampiran 7 PENYEBARAN SOAL VALID KISI-KISI INSTRUMEN UJI COBA TES HASIL BELAJAR Satuan Pendidikan Kelas/Semester
: MI. Raudlatul Jannah : V (Lima) / I (Satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Jumlah Soal : 45 soal
Alokasi Waktu : 2x35 menit Bentuk Soal : PG
Standar Kompetensi
: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan Tingkatan Kognitif
Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup
Konsep
Indikator Pembelajaran
C1
C2 *2, 3
C3
Jumlah Soal
Pengertian adaptasi
1. Menjelaskan definisi adaptasi
*1
Pengertian habitat
2. Menjelaskan pengertian habitat
*4
1
3. Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) 4. Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
*5
1
Macammacam adaptasi (morfologi, fisiologi, tingkah laku)
3
*6, 7, 8
3
11, 14
8
9, 10, 12,
5. Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
*13, *15, *16
6. Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
*17, *18, *19
3
134
Kompetensi Dasar
Tingkatan Kognitif
Konsep Indikator Pembelajaran C1 7. Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
dalam adaptasi tingkah laku
dengan autotomi dan mimikri
penyesuaian diri
Adaptasi pada tumbuhan
tumbuhan dengan lingkungan
20, 24
7
*27, *28
2
*29
1
*25, *26
9. Menunjukkan hewan yang beradaptasi
3.2 Mengidentifikasi
1. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi
*30, 31,
untuk memperoleh makanan
*32, *33
2. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
hidup
4
*34, 35, 36, 38, *39,
*37, *40,
tertentu untuk mempertahankan
C3
*21, 22, 23,
Istilah mimikri 8. Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dan autotomi
C2
Jumlah Soal
9
41, *42 3. Menentukan tumbuhan yang beradaptasi
*43, *44,
untuk melindungi diri dari musuh Jumlah Soal
*45 19
12
14
3 45
Ket. * = Soal yang sudah valid
135
136
Lampiran 8 SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Nama
: …………
Kelas
: V (Lima)
Hari/Tanggal
: ..............
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar! 6. Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh 1. Cara makhluk hidup menyesuaikan diri
2.
3.
4.
5.
dengan lingkungan disebut …. a. Mimikri b. Adaptasi c. Habitat d. Autotomi Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, makhluk hidup menyesuaikan diri dengan …. a. Air b. Darat c. Udara d. Lingkungan Tujuan makhluk hidup melakukan adaptasi adalah …. a. Memenuhi makanan b. Mempertahankan hidup c. Berkembang biak d. Mendapatkan mangsa Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut …. a. Habitat b. Komunitas c. Populasi d. Adaptasi Di bawah ini merupakan macam-macam adaptasi, kecuali …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah
makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut adaptasi …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkahlaku d. Alamiah 7. Penyesuaian makhluk hidup mengggunakan fungsi alat-alat dalam tubuh terhadap lingkungannya merupakan adaptasi …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah 8. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berhubungan dengan …. a. Perubahan bentuk alat-alat tubuhnya b. Fungsi alat-alat tubuh c. Kebiasaan tingkah laku yang dilakukan d. Perubahan bentuk tubuhnya 9. Adaptasi morfologi pada serangga dapat dilihat pada …. a. Bentuk sayapnya b. Jumlah bagian tubuhnya c. Jumlah kakinya d. Tipe mulutnya 10. Lebah memiliki lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa
142 nektar pada bunga. Oleh karena itu lebah mempunyai tipe mulut .... a. Pencium b. Penjilat c. Penusuk d. Penghisap 11. Burung elang memiliki kaki yang kokoh untuk mencengkeram mangsanya, kaki burung elang ditunjukkan oleh gambar ....
a.
b.
c.
d.
12. Burung kolibri mempunyai paruh panjang, runcing, kecil, dan melengkung. Bentuk paruh tersebut sesuai dengan makanannya berupa …. a. Madu b. Biji-bijian c. Daging d. Tunas muda 13. Adanya gelembung udara pada enceng gondok adalah contoh dari adaptasi .... a. Fisiologi b. Morfologi c. Tingkah laku d. Penyesuaian dengan lingkungan air 14. Di antara serangga berikut ini yang mempunyai tipe mulut penggigit adalah …. a. Lalat b. Nyamuk c. Kecoa d. Kupu-kupu 15. Gambar paruh burung di bawah ini, menunjukkan burung pemakan …. a. Ikan b. Sayuran c. Biji-bijian d. Daging 16. Bentuk paruh pelikan yang panjang sesuai untuk .... a. Memakan biji-bijian b. Menangkap ikan
c. Menghisap nektar d. Mencari serangga 17. Di bawah ini yang termasuk ke dalam contoh adaptasi fisiologi adalah …. a. Manusia akan berkeringat jika berada pada suhu tinggi b. Daun putri malu akan menguncup jika disentuh c. Kadal dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya d. Kaktus memiliki daun yang serupa dengan duri 18. Alat yang dimiliki kerbau untuk melindungi dirinya adalah …. a. Cula b. Tanduk c. Duri d. Sengat berbisa 19. Bentuk kaki seperti gambar di samping digunakan untuk .... a. Mengais makanan b. Memanjat c. Berlari d. Berenang 20. Hewan yang melindungi dirinya dengan mengeluarkan bau busuk yaitu …. a. Walang sangit b. Belalang daun c. Cumi-cumi d. Landak 21. Bunglon akan sulit diamati jika berada di pohon karena …. a. Ukurannya sama dengan pohon b. Bentuknya sama dengan pohon c. Ekornya menyerupai batang pohon d. Warna tubuhnya sama dengan warna pohon 22. Menguncupnya daun putri malu bila disentuh adalah contoh adaptasi …. a. Fisiologi b. Tingkah laku c. Morfologi d. Makhluk hidup 23. Di bawah ini yang merupakan contoh adaptasi tingkah laku adalah .... a. Urine yang pekat pada ikan air laut b. Rayap memerlukan enzim selulosa
143 c. Cicak memutuskan ekornya d. Kaktus mempunyai batang yang tebal 24. Ikan paus sering muncul ke permukaan air laut, untuk .... a. Menghirup CO2 b. Melakukan atraksi c. Menghirup O2 d. Menyemburkan air laut 25. Landak melindungi diri dari musuhnya dengan cara …. a. Mengembangkan durinya b. Mengeluarkan bisa c. Menegakkan bulunya d. Menyemprotkan tinta 26. Bunglon menghindari musuhnya dengan cara …. a. Mengubah warna kulitnya b. Mengeluarkan bau busuk c. Memutuskan ekornya d. Mengeluarkan cairan tinta 27. Peristiwa putusnya ekor pada cicak dan kadal untuk menghindar dari musuhnya disebut .... a. Mimikri b. Habitat c. Autotomi d. Evolusi 28. Bunglon selalu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya untuk berkamufulase agar tidak dikenali oleh musuhnya. Peristiwa ini dikenal dengan istilah …. a. Mimikri b. Habitat c. Autotomi d. Evolusi 29. Perhatikan nama-nama hewan berikut: 1. Musang 2. Cicak 3. Landak 4. Bunglon Hewan yang menyesuaikan diri dengan melakukan autotomi dan mimikri ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 2 dan 4
30. Tumbuhan kantong semar memiliki cairan yang dapat digunakan untuk menyerap … dari serangga. a. Nitrogen b. Oksigen c. Karbondioksida d. Gas 31. Contoh tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan adalah …. a. Kaktus b. Teratai c. Mawar d. Kantung semar 32. Tumbuhan kantong semar memiliki daun yang membentuk seperti …. a. Terompet b. Plastik c. Kantung d. Bunga 33. Kantong semar termasuk dalam golongan tumbuhan insektivora, yang artinya adalah …. a. Tumbuhan yang memakan serangga b. Tumbuhan yang hidup di air c. Tumbuhan yang menempel d. Tumbuhan yang memakan tumbuhan 34. Bentuk adaptasi kaktus terhadap habitatnya adalah… a. Menggugurkan daunnya b. Memilikidaun yang lebar c. Memiliki daun kecil berbentuk duri d. Memiliki daun yang tebal 35. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan basah adalah …. a. Teratai b. Kaktus c. Rambutan d. Durian 36. Eceng gondok menyesuaikan diri dengan cara …. a. Memiliki batang berongga udara b. Memiliki akar pembandul c. Jawaban a dan b benar d. Jawaban a dan b salah 37. Pohon randu selalu menggugurkan daun pada musim kemarau yang panjang dengan tujuan untuk …. a. Memperlancar penguapan air
144 b. Mengurangi penguapan air c. Memeperlancar penyerapan air d. Mengurangi produksi makanan 38. Teratai dapat berdiri tegak dan tidak terbalik meski diterjang ombak karena tumbuhan ini memiliki …. a. Batang berongga udara b. Daun lebar yang dapat mengapung c. Akar pembandul d. Akar serabut 39. Tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau …. a. Rambutan b. Mahoni c. Mangga d. Teratai 40. Tujuan pohon jati menggugurkan daunnya di musim kemarau adalah .... a. Memperlambat penuaan b. Mempercepat pertumbuhan c. Mempercepat penguapan d. Mengurangi penguapan 41. Untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan air, teratai mempunyai …. a. Akar tunjang b. Akar jangkar c. Akar gantung d. Batang yang berongga 42. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering adalah …. a. Kaktus b. Teratai c. Rambutan d. Durian 43. Duri pada batang mawar berfungsi untuk …. a. Mengikat serangga b. Melindungi dari musuh c. Mengurangi penguapan d. Membawa oksigen ke batang dan akar 44. Ketika menebang bambu, kita harus berhati-hati karena dapat menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh … a. Buahnya b. Bulu-bulu halusnya c. Durinya d. Baunya
45. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah …. a. Jambu dan durian b. Belimbing dan salak c. Mangga dan salak d. Durian dan salak
145
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN UJI VALIDITAS TES HASIL BELAJAR MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP 1. B
16. B
31. D
2. D
17. A
32. C
3. B
18. B
33. A
4. A
19. D
34. C
5. D
20. A
35. A
6. A
21. D
36. C
7. B
22. B
37. B
8. C
23. C
38. A
9. D
24. C
39. B
10. B
25. A
40. D
11. C
26. A
41. D
12. A
27. C
42. A
13. B
28. A
43. B
14. C
29. D
44. B
15. C
30. A
45. D
146
Lampiran 10 REKAPITULASI HASIL ANALISIS BUTIR SOAL UJI COBA INSTRUMEN Rata-rata = 29,96 Simpang Baku = 6,74 KorelasiXY = 0,77 Reliabilitas Tes = 0,87 Butir Soal = 45 Jumlah Subyek= 25
1
No. Butir Asli 1
Daya Pembeda (%) 42,86
Tingkat Kesukaran Mudah
2
2
42,86
Sangat Mudah
0,613
3
3
28,57
Sedang
0,214
4
4
42,86
Mudah
0,351
5
5
42,86
Sedang
0,358
6
6
85,71
Sedang
0,576
7
7
42,86
Sedang
0,201
Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
8
8
28,57
Mudah
0,167
-
9
9
42,86
Sedang
0,205
-
10
10
-28,57
Sedang
-0,200
-
11
11
14,29
Mudah
0,262
-
12
12
0,00
Sedang
0,134
-
13
13
-42,86
Sangat Sukar
0,594
Signifikan
14
14
0,00
Sedang
0,147
15
15
28,57
Sangat Mudah
0,557
16
16
42,86
Mudah
0,421
17
17
28,57
Mudah
0,374
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat
No.
Korelasi 0,295
Signifikansi Korelasi Signifikan Sangat Signifikan -
147
Signifikan Sangat Signifikan Signifikan
18
18
28,57
Sangat Mudah
0,464
19
19
14,29
Sangat Mudah
0,308
20
20
57,14
Sedang
0,213
21
21
42,86
Sangat Mudah
0,613
22
22
14,29
Sedang
0,121
Sangat Signifikan -
23
23
14,29
Sangat Mudah
0,259
-
24
24
57,14
Sedang
0,160
-
25
25
14,29
Sedang
0,212
26
26
42,86
Sangat Mudah
0,613
27
27
28,57
Sangat Mudah
0,426
28
28
42,86
Mudah
0,443
29
29
42,86
Mudah
0,526
30
30
71,43
Sedang
0,626
31
31
42,86
Mudah
0,127
Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
32
32
28,57
Sedang
0,324
33
33
42,86
Mudah
0,592
34
34
0,00
Sedang
0,242
Signifikan Sangat Signifikan Signifikan
35
35
28,57
Mudah
-0,367
-
36
36
42,86
Sedang
0,210
37
37
71,43
Sedang
0,619
38
38
0,00
Sedang
-0,046
Sangat Signifikan -
39
39
14,29
Sedang
0,249
40
40
85,71
Sedang
0,724
41
41
85,71
Sedang
0,614
42
42
57,14
Mudah
0,563
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat
148
Signifikan 43
43
28,57
Mudah
0,266
44
44
71,43
Sedang
0,749
45
45
14,29
Mudah
0,064
Signifikan Sangat Signifikan Signifikan
149
Lampiran 11 SOAL PRE TEST HASIL BELAJAR IPA TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Nama
: ………………………
Hari/Tanggal
: …………………………
Kelas
: V (LIMA)
I.
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar! 1. Cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut …. a. Mimikri b. Adaptasi c. Habitat d. Autotomi 2. Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut …. a. Habitat b. Komunitas c. Populasi d. Adaptasi 3. Di bawah ini merupakan macam-macam adaptasi, kecuali …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah 4. Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut adaptasi …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah 5. Adanya gelembung udara pada enceng gondok adalah contoh dari adaptasi .... a. Fisiologi
b. Morfologi c. Tingkah laku d. Penyesuaian dengan lingkungan air 6. Gambar paruh burung di bawah ini, menunjukkan burung pemakan …. a. Ikan b. Sayuran c. Biji-bijian d. Daging 7. Bentuk paruh pelikan yang panjang sesuai untuk .... a. Memakan biji-bijian b. Menangkap ikan c. Menghisap nectar d. Mencari serangga 8. Di bawah ini yang termasuk ke dalam contoh adaptasi fisiologi adalah …. a. Manusia akan berkeringat jika berada pada suhu tinggi b. Daun putri malu akan menguncup jika disentuh c. Kadal dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya d. Kaktus memiliki daun yang serupa dengan duri
150 9. Bentuk kaki seperti gambar di samping digunakan untuk .... a. Mengais makanan b. Memanjat c. Berlari d. Berenang 10. Bunglon akan sulit diamati jika berada di pohon karena …. a. Ukurannya sama dengan pohon b. Bentuknya sama dengan pohon c. Ekornya menyerupai batang pohon d. Warna tubuhnya sama dengan warna pohon 11. Landak melindungi diri dari musuhnya dengan cara …. a. Mengembangkan durinya b. Mengeluarkan bisa c. Menegakkan bulunya d. Menyemprotkan tinta 12. Bunglon menghindari musuhnya dengan cara …. a. Mengubah warna kulitnya b. Mengeluarkan bau busuk c. Memutuskan ekornya d. Mengeluarkan cairan tinta 13. Peristiwa putusnya ekor pada cicak dan kadal untuk menghindar dari musuhnya disebut .... a. Mimikri b. Habitat c. Autotomi d. Evolusi 14. Bunglon selalu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya untuk berkamuflase agar tidak dikenali oleh musuhnya. Peristiwa ini dikenal dengan istilah …. a. Mimikri b. Habitat c. Autotomi d. Evolusi
15. Perhatikan nama-nama hewan berikut: 1. Musang 2. Cicak 3. Landak 4. Bunglon Hewan yang menyesuaikan diri dengan melakukan autotomi dan mimikri ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 b. 2 dan 3 d. 2 dan 4 16. Tumbuhan kantong semar memiliki cairan yang dapat digunakan untuk menyerap ……… dari serangga. a. Nitrogen b. Oksigen c. Karbondioksida d. Gas 17. Tumbuhan kantong semar memiliki daun yang membentuk seperti …. a. Terompet b. Plastik c. Kantung d. Bunga 18. Kantong semar termasuk dalam golongan tumbuhan insektivora, yang artinya adalah …. a. Tumbuhan yang memakan serangga b. Tumbuhan yang hidup di air c. Tumbuhan yang menempel d. Tumbuhan yang memakan tumbuhan 19. Bentuk adaptasi kaktus terhadap habitatnya adalah …. a. Menggugurkan daunnya b. Memiliki daun yang lebar c. Memiliki daun kecil berbentuk duri d. Memiliki daun yang tebal 20. Pohon randu selalu menggugurkan daun pada musim kemarau yang panjang dengan tujuan untuk …. a. Memperlancar penguapan air b. Mengurangi penguapan air c. Memperlancar penyerapan air d. Mengurangi produksi makanan
151 21. Tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau …. a. Rambutan b. Mahoni c. Mangga d. Teratai 22. Tujuan pohon jati menggugurkan daunnya di musim kemarau adalah …. a. Memperlambat penuaan b. Mempercepat pertumbuhan c. Mempercepat penguapan d. Mengurangi penguapan 23. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering adalah …. a. Kaktus
b. Teratai c. Rambutan d. Durian 24. Ketika menebang bambu, kita harus berhati-hati karena dapat menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh …. a. Buahnya b. Bulu-bulu halusnya c. Durinya d. Baunya 25. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah …. a. Jambu dan durian b. Belimbing dan salak c. Mangga dan salak d. Durian dan salak
152
KUNCI JAWABAN PRE TEST HASIL BELAJAR IPA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP
1. B
6. C
11. A
16. A
21. B
2. A
7. B
12. A
17. C
22. D
3. D
8. A
13. C
18. A
23. A
4. A
9. D
14. A
19. C
24. B
5. B
10. D
15. D
20. B
25. D
153
Lampiran 12 SOAL POST TEST HASIL BELAJAR IPA TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Nama
: ………………………
Hari/Tanggal
: …………………………
Kelas
: V (LIMA)
I.
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar! 1. Cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut …. a. Mimikri b. Adaptasi c. Habitat d. Autotomi 2. Tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut …. a. Habitat b. Komunitas c. Populasi d. Adaptasi 3. Di bawah ini merupakan macam-macam adaptasi, kecuali …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah 4. Penyesuaian bentuk-bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut adaptasi …. a. Morfologi b. Fisiologi c. Tingkah laku d. Alamiah 5. Adanya gelembung udara pada enceng gondok adalah contoh dari adaptasi .... a. Fisiologi
6.
7.
8.
9.
b. Morfologi c. Tingkah laku d. Penyesuaian dengan lingkungan air Gambar paruh burung di bawah ini, menunjukkan burung pemakan …. a. Ikan b. Sayuran c. Biji-bijian d. Daging Bentuk paruh pelikan yang panjang sesuai untuk .... a. Memakan biji-bijian b. Menangkap ikan c. Menghisap nectar d. Mencari serangga Di bawah ini yang termasuk ke dalam contoh adaptasi fisiologi adalah …. a. Manusia akan berkeringat jika berada pada suhu tinggi b. Daun putri malu akan menguncup jika disentuh c. Kadal dapat mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya d. Kaktus memiliki daun yang serupa dengan duri Bentuk kaki seperti gambar di samping digunakan untuk .... a. Mengais makanan b. Memanjat c. Berlari
154
10.
11.
12.
13.
14.
15.
d. Berenang Bunglon akan sulit diamati jika berada di pohon karena …. a. Ukurannya sama dengan pohon b. Bentuknya sama dengan pohon c. Ekornya menyerupai batang pohon d. Warna tubuhnya sama dengan warna pohon Landak melindungi diri dari musuhnya dengan cara …. a. Mengembangkan durinya b. Mengeluarkan bisa c. Menegakkan bulunya d. Menyemprotkan tinta Bunglon menghindari musuhnya dengan cara …. a. Mengubah warna kulitnya b. Mengeluarkan bau busuk c. Memutuskan ekornya d. Mengeluarkan cairan tinta Peristiwa putusnya ekor pada cicak dan kadal untuk menghindar dari musuhnya disebut .... a. Mimikri b. Habitat c. Autotomi d. Evolusi Bunglon selalu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya untuk berkamuflase agar tidak dikenali oleh musuhnya. Peristiwa ini dikenal dengan istilah …. a. Mimikri b. Habitat c. Autotomi d. Evolusi Perhatikan nama-nama hewan berikut: 1. Musang 2. Cicak 3. Landak 4. Bunglon
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Hewan yang menyesuaikan diri dengan melakukan autotomi dan mimikri ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 b. 2 dan 3 d. 2 dan 4 Tumbuhan kantong semar memiliki cairan yang dapat digunakan untuk menyerap ……… dari serangga. a. Nitrogen b. Oksigen c. Karbondioksida d. Gas Tumbuhan kantong semar memiliki daun yang membentuk seperti …. a. Terompet b. Plastik c. Kantung d. Bunga Kantong semar termasuk dalam golongan tumbuhan insektivora, yang artinya adalah …. a. Tumbuhan yang memakan serangga b. Tumbuhan yang hidup di air c. Tumbuhan yang menempel d. Tumbuhan yang memakan tumbuhan Bentuk adaptasi kaktus terhadap habitatnya adalah …. a. Menggugurkan daunnya b. Memiliki daun yang lebar c. Memiliki daun kecil berbentuk duri d. Memiliki daun yang tebal Pohon randu selalu menggugurkan daun pada musim kemarau yang panjang dengan tujuan untuk …. a. Memperlancar penguapan air b. Mengurangi penguapan air c. Memperlancar penyerapan air d. Mengurangi produksi makanan Tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau …. a. Rambutan b. Mahoni c. Mangga d. Teratai
155 22. Tujuan pohon jati menggugurkan daunnya di musim kemarau adalah …. a. Memperlambat penuaan b. Mempercepat pertumbuhan c. Mempercepat penguapan d. Mengurangi penguapan 23. Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan kondisi kering adalah …. a. Kaktus b. Teratai c. Rambutan d. Durian
24. Ketika menebang bambu, kita harus berhati-hati karena dapat menyebabkan gatal yang diakibatkan oleh …. a. Buahnya b. Bulu-bulu halusnya c. Durinya d. Baunya 25. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada buah adalah …. a. Jambu dan durian b. Belimbing dan salak c. Mangga dan salak d. Durian dan salak
149 156
KUNCI JAWABAN POST TEST HASIL BELAJAR IPA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP
1. B
6. C
11. A
16. A
21. B
2. A
7. B
12. A
17. C
22. D
3. D
8. A
13. C
18. A
23. A
4. A
9. D
14. A
19. C
24. B
5. B
10. D
15. D
20. B
25. D
157
Lampiran 13
NILAI PRETEST DAN POSTTEST HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Pretest Eksperimen Kontrol 48 32 40 44 32 40 48 36 52 40 40 52 48 48 44 32 48 48 52 52 32 40 40 44 52 52 44 36 48 48 32 48 40 44 32 32 48 52 36 48 44 40 32 48 44 36 48 52 40 44 48 48 44 40 36 32
Posttest Eksperimen Kontrol 72 84 68 68 60 64 64 72 76 92 80 84 72 88 68 76 76 80 64 88 88 76 84 88 64 84 84 84 68 68 92 64 76 76 80 72 72 92 80 80 72 76 76 88 80 92 76 84 88 64 92 92 84 84 76 72
Lampiran 14 PERHITUNGAN PROSENTASE NILAI PRETEST DAN POSTEST SESUAI INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP Jumlah Siswa yang Menjawab Benar
No.
Indikator
No. Soal
1.
Menjelaskan definisi adaptasi
1
15
13
20
22
2.
Menjelaskan pengertian habitat
2
22
18
26
20
3
10
18
17
19
4
18
10
22
19
5
9
16
18
19
6
5
8
24
15
7
19
9
25
17
8
15
17
20
22
15
8
18
23
3. 4.
5.
6.
Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
Pretest Eksperimen Kontrol
Posttest Eksperimen Kontrol
Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
9
158
7.
8.
9.
10.
11.
Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
10
17
11
17
11
11
18
12
24
18
12
18
10
22
13
13
10
18
17
22
14
11
17
18
19
15
11
15
23
19
16
12
16
20
18
17
18
10
21
12
18
13
15
18
16
19
12
10
18
19
20
13
15
16
25
21
15
13
22
15
22
13
15
20
19
23
12
16
20
17
159
12.
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
24
11
13
16
18
25
18
10
23
15
Prosentase Setiap Nomor
No.
Indikator
No. Soal
1.
Menjelaskan definisi adaptasi
1
2.
Menjelaskan pengertian habitat
2
78,57
64,29
92,86
71,43
3
35,71
64,29
60,71
67,86
4
64,29
35,71
78,57
67,86
5
32,14
57,14
64,29
67,86
6
53,57
46,43
71,43
78,57
7
78,57
64,29
92,86
71,43
8
17,86
28,57
85,71
53,57
9
67,86
32,14
89,29
60,71
3. 4.
5.
6.
Menyebutkan macam-macam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
Pretest Eksperimen Kontrol 53,57 46,43
Posttest Eksperimen Kontrol 71,43 78,57
160
7.
8.
9.
10.
11.
Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku
Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
10
53,57
60,71
71,43
78,57
11
53,57
28,57
64,29
82,14
12
60,71
39,29
60,71
39,29
13
64,29
42,86
85,71
64,29
14
64,29
35,71
78,57
46,43
15
35,71
64,29
60,71
78,57
16
39,29
60,71
64,29
67,86
17
39,29
53,57
82,14
67,86
18
42,86
57,14
71,43
64,29
19
64,29
35,71
75
42,86
20
46,43
53,57
64,29
57,14
21
42,86
35,71
64,29
67,86
22
46,43
53,57
57,14
89,29
23
53,57
46,43
78,57
53,57
161
12.
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
24
46,43
53,57
71,43
67,86
25
42,86
57,14
71,43
60,71
REKAPITULASI PROSENTASE NILAI PRETEST DAN POSTEST SESUAI INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP Posttest
Pretest No.
Indikator
No. Soal Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
1.
Menjelaskan definisi adaptasi
1
53,6%
46,4%
71,4%
78,6%
2.
Menjelaskan pengertian habitat
2
78,6%
64,3%
92,9%
71,4%
3
35,7%
64,3%
60,7%
67,9%
4
64,3%
35,7%
78,6%
67,9%
5, 6, 7
39,3%
39,3%
79,8%
60,7%
8, 9
53,6%
44,6%
67,9%
80,4%
3.
4.
Menyebutkan
macam-macam
adaptasi
(morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) Menjelaskan pengertian dari jenis-jenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku)
5.
Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi
6.
Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi
162
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku Menjelaskan
istilah mimikri dan autotomi
dalam adaptasi tingkah laku Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
10, 11, 12
63,1%
39,3%
75%
50,1%
13, 14
37,5%
62,5%
62,5%
73,2%
15
39,3%
53,6%
82,1%
67,9%
16, 17, 18
51,2%
48,8%
70,2%
54,8%
46,4%
49,3%
68,6%
65,7%
51,8%
41,1%
69,6%
58,9%
19, 20, 21, 22, 23 24, 25
163
164
Lampiran 15 REKAPITULASI PERSENTASE NILAI PRETEST DAN POSTEST SESUAI INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATERI ADAPTASI MAKHLUK HIDUP
No. 1. 2.
3.
4.
5. 6. 7.
8.
9.
10.
Indikator
Pretest
No. Soal
Eksperimen
Kontrol
1
53,6%
46,4%
71,4%
78,6%
2
78,6%
64,3%
92,9%
71,4%
3
35,7%
64,3%
60,7%
67,9%
Posttest Eksperimen Kontrol
Menjelaskan definisi adaptasi Menjelaskan pengertian habitat Menyebutkan macammacam adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) Menjelaskan pengertian dari jenisjenis adaptasi (morfologi, fisiologi, dan tingkah laku) Menyebutkan contoh dari adaptasi morfologi Menyebutkan contoh dari adaptasi fisiologi Menyebutkan contoh dari adaptasi tingkah laku Menjelaskan istilah mimikri dan autotomi dalam adaptasi tingkah laku Menunjukkan hewan yang beradaptasi dengan autotomi dan mimikri
4
64,3%
35,7%
78,6%
67,9%
5, 6, 7
39,3%
39,3%
79,8%
60,7%
8, 9
53,6%
44,6%
67,9%
80,4%
10, 11, 12
63,1%
39,3%
75%
50,1%
13, 14
37,5%
62,5%
62,5%
73,2%
15
39,3%
53,6%
82,1%
67,9%
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk memperoleh makanan
16, 17, 18
51,2%
48,8%
70,2%
54,8%
165
11.
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk kelangsungan hidup
19, 20, 21, 22, 23
46,4%
49,3%
68,6%
65,7%
12.
Menentukan tumbuhan yang beradaptasi untuk melindungi diri dari musuh
24, 25
51,8%
41,1%
69,6%
58,9%
166
Lampiran 16 DISTRIBUSI DATA PRETEST DAN POSTTEST SISWA KELAS EKSPERIMEN No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB
Nilai Pretest 32 44 40 36 40 52 48 32 48 52 40 44 52 36 48 48 44 32 52 48 40 48 36 52 44 48 40 32
Nilai Posttest 84 68 64 72 92 84 88 76 80 88 76 88 84 84 68 64 76 72 92 80 76 88 92 84 64 92 84 72
167
Perhitungan Distribusi Data Pretest Dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen A. Pretest Kelas Eksperimen Diketahui data nilai pretest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut: 32 44 40 36 40 52 48 32 48 52 40
44
52
36
48
48
44
32
40
48
36
52
44
48
40
32
52
Rentang Kelas (R)
= nilai terbesar – nilai terkecil = 52 – 32 = 20
Banyak Kelas Interval (K)
= 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 Log 28 = 1 + (3,3) (1,45) = 5,8 ≈ 6
Panjang Kelas (P)
=
=
48
= 3,33≈ 4
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas No. Interval 1. 32-35 2. 36-39 3. 40-43 4. 44-47 5. 48-51 6. 52-55 Jumlah
Fi 4 3 4 5 7 5 28
Xi 33,5 37,5 41,5 45,5 49,5 53,5
Xi2 1122,25 1406,25 1722,25 2070,25 2450,25 2862,25 11633,5
FiXi 134 112,5 166 227,5 346,5 267,5 1254
Menghitung Mean ( ̅), Median, Modus, dan Standar Deviasi ∑
Mean ( ̅)
=
Median
=b+p(
∑
=
= 44,78 )
FiXi2 4489 4218,75 6889 10351,25 17151,75 14311,25 57411
168
=43,5 + 4 (
)
= 43,5 + 4 (
)
= 45,5 Modus
=b+p(
)
= 47,5 + 4(
)
= 49,5
StandarDeviasi (S) = √
∑
∑
=√ =√ =√ =√ Varians (S2)
= 6,80
= 46,2857 = 46,29
B. Posttest Kelas Eksperimen Diketahui data nilai posttest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut: 84 68 64 72 92 84 88 76 80 88 76
88
84
84
68
64
76
72
92
80
76
88
92
80
76
88
92
84
64
92
84
72
Rentang Kelas (R)
= nilai terbesar – nilai terkecil = 92 – 64 = 28
169
Banyak Kelas Interval (K)
= 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 Log 34 = 1 + (3,3) (1,45) = 5,8 ≈ 6
Panjang Kelas (P)
=
= 4,67≈ 5
=
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas No. Interval 1. 64-68 2. 69-73 3. 74-78 4. 79-83 5. 84-88 6. 89-93 Jumlah
Fi 5 3 4 2 10 4 28
Xi2 4356 5041 5776 6561 7396 8281 37411
Xi 66 71 76 81 86 91
FiXi 330 213 304 162 860 364 2233
Menghitung Mean ( ̅), Median, Modus, dan Standar Deviasi ∑
Mean ( ̅)
=
Median
=b+p(
∑
= 79,75
=
)
=78,5 + 5 (
)
= 78,5 + 5 (
)
= 80,50
Modus
=b+p(
)
= 83,5+ 5(
)
= 87,5 + 5 ( ) = 86,35
FiXi2 21780 15123 23104 13122 73960 33124 180213
170
StandarDeviasi (S)
=√
∑
∑
=√ =√ =√ =√ Varians (S2)
= 78,94
= 8,88
171
Lampiran 17 DISTRIBUSI DATA PRETEST DAN POSTTEST SISWA KELAS KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Siswa AA BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV WW XX YY ZZ AAA BBB
Nilai Pretest 48 40 32 48 52 40 48 44 48 52 32 40 52 44 48 32 40 32 48 36 44 32 44 48 40 48 44 36
Nilai Postest 72 68 60 64 76 80 72 68 76 64 88 84 64 84 68 92 76 80 72 80 72 76 80 76 88 92 84 76
172
Perhitungan Distribusi Data Pretest Dan Posttest Siswa Kelas Kontrol A. Pretest Kelas Kontrol Diketahui data nilai pretest pada kelas kontrol adalah sebagai berikut: 48 40 32 48 52 40 48 44 48 52 32
40
52
44
48
32
40
32
44
32
44
48
40
48
44
36
48
Rentang Kelas (R)
= nilai terbesar – nilai terkecil = 52 – 32 = 20
Banyak Kelas Interval (K)
= 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 Log 28 = 1 + (3,3) (1,45) = 5,8 ≈ 6
Panjang Kelas (P)
=
= 3,33 ≈ 4
=
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas No Interval 1 32-35 2 36-39 3 40-43 4 44-47 5 48-51 6 52-55 Jumlah
Fi 5 2 5 5 7 4 28
Xi 33,5 37,5 41,5 45,5 49,5 53,5
Xi2 1122,25 1406,25 1722,25 2070,25 2450,25 2862,25 11633,5
FiXi 167,5 75 207,5 227,5 346,5 214 1238
FiXi2 5611,25 2812,5 8611,25 10351,25 17151,75 11449 55987
Menghitung Mean ( ̅), Median, Modus, dan Standar Deviasi ∑
Mean ( ̅)
=
Median
=b+p(
∑
=
= 44,21 )
36
173
=43,5 + 4 (
)
= 43,5 + 4 (
)
= 45,10
Modus
=b+p(
)
= 47,5 + 4(
)
=49,1 Standar Deviasi (S) = √
∑
∑
=√ =√ =√ =√ Varians (S2)
= 6,80
= 46,2857 = 46,29
B. Posttest Kelas Kontrol Diketahui data nilai posttest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut: 72 68 60 64 76 80 72 68 76 64 88
84
64
84
68
92
76
80
72
76
80
76
88
92
84
76
Rentang Kelas (R)
72
= nilai terbesar – nilai terkecil = 92 – 60 = 32
80
174
Banyak Kelas Interval (K)
= 1 + 3,3 Log n = 1 + 3,3 Log 34 = 1 + (3,3) (1,45) = 5,8 ≈ 6
Panjang Kelas (P)
=
= 5,67≈ 6
=
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas No. Interval 1. 60-65 2. 66-71 3. 72-77 4. 78-83 5. 84-89 6. 90-95 Jumlah
Fi 4 3 10 4 5 2 28
Xi2 3906,25 4692,25 5550,25 6480,25 7482,25 8556,25 36667,5
Xi 62,5 68,5 74,5 80,5 86,5 92,5
FiXi 250 205,5 745 322 432,5 185 2140
Menghitung Mean ( ̅), Median, Modus, dan Standar Deviasi ∑
Mean ( ̅)
=
Median
=b+p(
∑
=
= 79,42 )
=71,5 + 6(
)
= 71,5 + 6(
)
= 75,70
Modus
=b+p(
)
= 71,5+ 6(
)
= 71,5 + 6( ) = 74,73
FiXi2 15625 14076,75 55502,5 25921 37411,25 17112,5 165649
175
Standar Deviasi (S)
=√
∑
∑
=√ =√ =√ =√
Varians (S2)
= 77,48
= 8,80
176
Lampiran 18
UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN A. Pretest Kelas Eksperimen Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen No.
Xi
F
Zn
Xi-X
Zi
Zt
F(z)
S(z)
F(z) – S(z)
1.
32
4
4
-12,79
-1,88
0,4678
0,0322
0,142857
0,1107
2.
36
3
7
-8,79
-1,29
0,3980
0,102
0,25
0,1480
3.
40
4
11
-4,79
-0,70
0,2580
0,242
0,392857
0,1509
4.
44
5
16
-0,79
-0,12
0,0478
0,4522
0,571429
0,1192
5.
48
7
23
3,21
0,47
0,1808
0,6808
0,821429
0,1406
6.
52
5
28
7,21
1,06
0,3554
0,8554
1
0,1446
Jumlah
28
Lhitung = 0,1509
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data pretest dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai kritis uji Liliefors, yaitunilai Ltabel dengan n = 28adalah 0,161 dan Lhitung = 0,1509. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kelas eksperimen berdistribusi normal karena memenuhi kriteria, yaitu Lhitung < Ltabel (0,1509 < 0,161) .
177
B. Posttest Kelas Eksperimen Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen
No.
Xi
F
Zn
Xi-X
Zi
Zt
F(z)
S(z)
F(z) – S(z)
1.
64
3
3
-15,75
-1,77
0,4616
0,0384
0,107143
0,0687
2.
68
2
5
-11,75
-1,32
0,4066
0,0934
0,178571
0,0852
3.
72
3
8
-7,75
-0,87
0,3078
0,1922
0,285714
0,0935
4.
76
4
12
-3,75
-0,42
0,1628
0,3372
0,428571
0,0914
5.
80
2
14
0,25
0,03
0,012
0,512
0,5
0,0120
6.
84
6
20
4,25
0,48
0,1844
0,6844
0,714286
0,0299
7.
88
4
24
8,25
0,93
0,3238
0,8238
0,857143
0,0333
8.
92
4
28
12,25
1,38
0,4162
0,9162
1
0,0838
Jumlah
28
Lhitung = 0,0935
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data posttest dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai kritis uji Liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 28adalah 0,161dan Lhitung = 0,0935. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil nilai posttest kelas eksperimen berdistribusi normal karena memenuhi kriteria, yaitu Lhitung < Ltabel (0,0935 < 0,161).
178
Lampiran 19
UJI NORMALITAS KELAS KONTROL A. Pretest Kelas Kontrol Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Kontrol No.
Xi
F
Zn
Xi-X
Zi
Zt
F(z)
S(z)
F(z) – S(z)
1.
32
5
5
-12,21
-1,80
0,4616
0,0367
0,178571
0,1419
2.
36
2
7
-8,21
-1,21
0,377
0,123
0,25
0,1270
3.
40
5
12
-4,21
-0,62
0,2291
0,2709
0,428571
0,1577
4.
44
5
17
-0,21
-0,03
0,0040
0,4960
0,607143
0,1111
5.
48
7
24
3,79
0,56
0,2224
0,7224
0,857143
0,1347
6.
52
4
28
7,79
1,14
0,3729
0,8729
1
0,1271
Jumlah
28
Lhitung = 0,1577
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data pretest kelas kontrol dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai kritis uji Liliefors, yaitunilai Ltabel dengan n = 28 adalah 0,161 dan Lhitung = 0,1577. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kelas kontrol berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,1577 < 0,161) .
179
B. Posttest Kelas Kontrol Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Kontrol No.
Xi
F
Zn
Xi-X
Zi
Zt
F(z)
S(z)
F(z) – S(z)
1.
60
1
1
-16,43
-1,87
0,4693
0,0307
0,035714
0,0050
2.
64
3
4
-12,43
-1,41
0,4207
0,0793
0,142857
0,0636
3.
68
3
7
-8,43
-0,96
0,3315
0,1685
0,25
0,0815
4.
72
4
11
-4,43
-0,50
0,1915
0,3085
0,392857
0,0844
5.
76
6
17
-0,43
-0,05
0,0199
0,5199
0,607143
0,0872
6.
80
4
21
3,57
0,41
0,1591
0,6591
0,75
0,0909
7.
84
3
24
7,57
0,86
0,3051
0,8051
0,857143
0,0520
8.
88
2
26
11,57
1,31
0,4049
0,9049
0,928571
0,0237
9.
92
2
28
15,57
1,77
0,4616
0,9616
1
0,0384
Jumlah
28
Lhitung = 0,0909
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data posttest kelas kontrol dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai kritis uji Liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 28 adalah 0,161 dan Lhitung = 0,0909. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil posttest kelas kontrol berdistribusi normal karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,0909 < 0,161).
180
Lampiran 20 UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST Data Pretest Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus: F=
Keterangan: F
= Homogen
S
= Varians Terbesar
S
= Varians Terkecil
Dengan =
∑
– ∑
Adapun kriteria pengujiannya adalah: Ho diterima jika Fhitung< Ftabel, di mana Ho memiliki varian yang homogen Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel, di mana Ho memiliki varian tidak homogen
Berdasarkan rumus di atas diperoleh S
= 46,65 dan S
= 44,42
sehingga: Fhitung=
=
= 1,05
Dengan demikian, diperoleh Fhitung= 1,05 sedangkan Ftabel= 1,77 dengan db pembilang = 28-1 = 27, dan db penyebut = 28 – 1 = 27 (dengan derajat signifikan 95%). Sehingga diperoleh Fhitung< Ftabel(1,05 < 1,77), maka dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.
181
Lampiran 21
UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST
Data Posttest Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus: F= Keterangan: F
= Homogen
S
= Varians Terbesar
S
= Varians Terkecil
Dengan =
∑
– ∑
Adapun kriteria pengujiannya adalah: Ho diterima jika Fhitung< Ftabel, di mana Ho memiliki varian yang homogen Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel, di mana Ho memiliki varian tidak homogen
Berdasarkan rumus di atas diperoleh S
= 58,88 dan S
= 49,91
sehingga: Fhitung=
=
= 1,12
Dengan demikian, diperoleh Fhitung= 1,12 sedangkan Ftabel= 1,77 dengan db pembilang = 28 – 1 = 27, dan db penyebut = 28 – 1 = 27 (dengan derajat signifikan 95%). Sehingga diperoleh Fhitung< Ftabel(1,12 < 1,77), maka dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.
182
Lampiran 22
UJI HIPOTESIS DATA PRETEST
Perhitungan Uji T Nilai Pretest Eksperimen = 28 43,14 (varian) 46,65
̅
Kontrol = 28 ̅
41,86
(varian)
44,42
Penyelesaian: =√
(
)
(
=√
(
)
)
(
)
=√ =√
= 6,75
̅
thitung
̅
= √
=
– √
= √
=
=
√
=
= 1,01
Dari hasil perhitungan uji hipotesis di atas,nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung pretest sebesar 1,01 dengan ttabel 1,706, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung < ttabel = 1,01 < 1,706.
183
Jadi dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa.
184
Lampiran 23
UJI HIPOTESIS DATA POSTEST Perhitungan Uji T Nilai Posttest Eksperimen = 28 79,71 (varian) 82,88
̅
Kontrol = 28 ̅ (varian)
76,14 74,05
penyelesaian: =√
(
)
=√
(
(
)
)
(
)
=√ =√ ̅
thitung
= 8,86
̅
= √
=
– √
= √
=
=
√
=
= 2,12
Dari hasil perhitungan uji hipotesis di atas, nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung posttest sebesar 2,12 dengan ttabel 1,706, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung > ttabel= 2,12 > 1,706.
185
Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa.
186
Lampiran 24
187
188
189
190
191
192
193
Lampiran 25
194
195
196
197
198
199
200
201