PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MI UNWANUL HUDA JAKARTA SELATAN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Z. MUTTAQIN NIM 18090183000048
PROGRAM STUDI PGMI DUAL MODE SISTEM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
Z. MUTTAQIN (NIM: 18090183000048) Penggunaan Metode Tanya Jawab dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan Penelitian ini berdasarkan permasalahan: Apakah penggunaan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Unwanul Huda? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengungkapkan penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di MI Unwanul Huda kelas IV. 2. mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembelajaran IPS setelah diterapkannya metode tanya jawab pada siswa kelas IV MI Unwanul Huda Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, kegiatan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah kelas IV MI Unwanul Huda. Data yang diperoleh berupa Pre Test dan Post Test. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 81 dengan dengan N-Gain 0,59 (kategori sedang) pada siklus II lebih besar dari hasil siklus I dengan N-Gain 0,48. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmatNya yang telah memberikan kepada hambaNya yang tidak terhingga. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Shollallohu „Alaihi Wasallam beserta para sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Penulis merasa bersukur kepada Allah dengan izinNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode Tanya Jawab dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada pelajaran IPS kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan”. Ini merupakan salah satu syarat yanh harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana pendidikan Dual Mode System Strata I Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN “Syarif Hidayatullah” Jakarta. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini berguna, terutama pada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari tanpa bantuan dan semangat yang diberikan dari pihak lain baik moril atau pun materil penulisan skripsi ini sulit untuk diselesaikan. Oleh karena itu penulis ucapakan terima kasih dan penghargaan yang besar kepada: 1. Dra. Nurlena Rifai, MA Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitan Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; 2. Rusydi Zakaria, M.Ed, M.Phil selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; 3. Dr. Fauzan, MA selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, beserta stafnya yang telah memberikan rekomendasi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian; 4. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Pembimbing yang telah mengoreksi skripsi ini dengan tekun; 5. Sopyan Ahmad, S.Pdi selaku Kepala Sekolah MI Unwanul Huda yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah; 6. Ayahanda dan bunda tercinta yang selalu mendoakan penulis; 7. Istri tercinta serta putra dan putri tersayang yang setia membantu baik moril maupun materil hingga selesainya skripsi ini;
8. Semua teman-teman guru di MI Unwanul Huda dan teman-teman di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak penulis sebutkan satu persatu semoga tidak mengurangi rasa hormat penulis kepad mereka semua yang telah banyak membantu baik moril maupun materil hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya bisa berharap dan berdoa semoga Allah SWT memberikan balasa yang baik kepada mereka semua atas segala bantuannya selama ini. Amin!
Jakarta, 2 Desember 2014 Penulis,
Z. Muttaqin
ABSTRAK
Z. MUTTAQIN (NIM: 18090183000048) Penggunaan Metode Tanya Jawab dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan Penelitian ini berdasarkan permasalahan: Apakah penggunaan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Unwanul Huda? Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengungkapkan penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di MI Unwanul Huda kelas IV. 2. mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembelajaran IPS setelah diterapkannya metode tanya jawab pada siswa kelas IV MI Unwanul Huda Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, kegiatan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah kelas IV MI Unwanul Huda. Data yang diperoleh berupa Pre Test dan Post Test. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 81 dengan dengan N-Gain 0,59 (kategori sedang) pada siklus II lebih besar dari hasil siklus I dengan N-Gain 0,48. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS.
DAFTAR ISI
Halaman PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK................................................................................................................................ i KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii DAFTAR ISI........................................................................................................................... iv DAFTAR TABEL.................................................................................................................. vi DAFTAR BAGAN................................................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah...................................................................................................... 3 C. Pembatasan Masalah..................................................................................................... 4 D. Rumusan Masalah......................................................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian........................................................................................................... 4 F. Manfaat Penelitian......................................................................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar.................................................................................................................. 6 B. Metode Tanya Jawab................................................................................................... 15 C. Penelitian yang Relevan.............................................................................................. 20 D. Kerangka Berpikir....................................................................................................... 21 E. Hipotesis Penelitian.................................................................................................... 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................................... 23 B. Metode dan Desain Penelitian..................................................................................... 23 C. Subyek Penelitian........................................................................................................ 27 D. Peran dan Posisi Peneliti............................................................................................. 27 E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan............................................................... 28
F. Data dan Sumber Data................................................................................................ 28 G. Tehnik Pengumpulan Data.......................................................................................... 28 H. Instrumen Penelitian.................................................................................................... 29 I. Tehnik Pemeriksaan Keterpercayaan.......................................................................... 31 J. Tehnik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis................................................. 32 K. Tindak Lanjut.............................................................................................................. 32 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah Unwanul Huda.............................................................. 33 B. Deskripsi Data............................................................................................................. 37 C. Pembahasan................................................................................................................. 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan................................................................................................................. 49 B. Saran........................................................................................................................... 49 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 50
DAFTAR TABEL Halaman TABEL 1 Keadaan Guru.........................................................................................................35 TABEL 2 Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2013-2014.............................................................36 TABEL 3 Sarana/Ruang Penunjang........................................................................................37 TABEL 4 Prasarana.................................................................................................................37 TABEL 5 Aktivitas Siswa Siklus I..........................................................................................39 TABEL 6 Hasil Belajar Siklus I..............................................................................................40 TABEL 7 Aktivitas Siswa siklus II.........................................................................................44 TABEL 8 Hasil Belajar Siklus II.............................................................................................45 TABEL 9 Perbandingan Hasil Belajar Siswa..........................................................................47
DAFTAR BAGAN Halaman Model Penelitian......................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswin Zain. 2010, Strategi Belajar Mengajar, (jakarta: Rineka Cipta) Rozak, Abd, Fauzan dan Ali Nurdin. 2010, Kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: UIN FITK Press) Ibrahim, R dan Nana Syaodih. 2010, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta) Nugroho, M Noviadi, Modul Kajian Pembelajaran IPS WS, Indrawan, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Lintas Media) Kunandar. 2007, Guru Propesional Implementasi Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo) Daryanto. 2013, Strategi dan Tahapan Mengajar, (Bandung: YRAMADA WIDYA) Ahmadi, Abu dan Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia) Sanjaya, Wina. 2010, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana) Arifin, Zainal. 2011, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Purwanto, Ngalim. 2006, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya) Yamin, Martinis. 2009, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press) NK, Roestiyah. 2012, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta) Ghofur, Abdul dan Djemari Mardapi. 2003, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, (Departemen Pendidikan Nasional) Abdurahman Mulyono, Pendidikan Bagi Anak yang Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Renika Cipta. 1999 Arikunto Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. 2010 Usman Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010 Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Dwitagama Dedi dan Kusuma Wijaya, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta PT Indeks. 2009 Sayuti Wahdi dan Zurinal, Ilmu Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada. 2006 http:indramunawar.blog spot.com/April/2014/hasil belajar-pengertian dan defenisi http:/laisa-azkia.blogspot.com/2004/04/macam-macam tehnik penilaian
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode Tanya Jawab dalam Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada tanggal, 15 Desember 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S. Pd.) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Jakarta, 15 Desember 2014 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua sidang (Ka Prodi PGMI)
Tanggal
Dr. Fauzan, MA . NIP. 197611072007011013
Tanda Tangan
.............................
..................................
............................
..................................
Sekretaris Asep Ediana Latif, M.Pd . NIP. 19810623200912100
Penguji I Dr. Fauzan, MA . NIP.197611072007011013
............................
.................................
Penguji II Dr. M. Arif, M.Pd NIP. 1970060619970210
. ..............................
................................
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dra. Nurlena Rifa‟i, MA, Ph.D NIP. 195910201986032001
1
BAB I A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa “ pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1 Bahkan di dalam undang-undang yang sama yaitu pada bab II pasal 3 disebutkan lebih rinci lagi tentang dasar, fungsi dan tujuannya yaitu: “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.2 Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis dan melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga yang cinta damai. Agar terwujud harapan di atas tadi perlu adanya penanaman pemahaman tentang materi pelajaran sejak sedini mungkin dan peningkatan pembelajaran, karena usia dini lebih mudah untuk dididik disebabkan belum adanya banyak faktor luar yang mempengaruhi pola pikirnya. Usaha meningkatkan keberhasilan pembelajaran, merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap guru. Banyak usaha yang telah dilakukan, banyak pula
1
Abd. Rozak, Fauzan, dan Ali Nurdin, Kompilasi Undang-Undang & Peraturan bidang Pendidikan (Jakarta: FITK Press, 2010), h. 4 2 Ibid, h. 6
2
keberhasilan yang telah dicapai, meskipun disadari bahwa apa yang telah dicapai belum sepenuhnya memberikan kepuasan sehingga menuntut renungan, pemikiran dan kerja keras untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Menganalisa usaha meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran, pada intinya tertumpu pada suatu persoalan, yaitu bagaimana guru memberikan pembelajaran yang memungkinkan bagi siswa terjadi proses belajar yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Untuk melaksanakan proses pembelajaran suatu materi pembelajaran perlu dipikirkan media dan metode pembelajaran yang tepat. Efektifitas penggunaan media dan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor, yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu. Berkaitan dengan hal yang dimaksud di atas, penulis menyadari kurangnya tingkat pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang diharapkan pada saat kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan penulis di MI Unwanul Huda Jakarta kelas IV pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang materi Aktivitas dan Potensi Ekonomi Daerah. Hal ini terlihat dari ketercapaian nilai ideal hanya 16 orang dari 30 siswa yang diajarkan.
Secara khusus ditemukan beberapa masalah yang
menyebabkan hal ini terjadi yaitu siswa lebih banyak pasif dan tidak aktif, serta kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran yang diajarkan hal ini yang penulis anggap sebagai salah satu penyebab kuarangnya nilai yang diharapkan. Rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran terlihat ketika pelajaran berlangsung seperti berisik, melakukan kegiatan lain diluar agenda pelajaran seperti mencoret-coret kertas begitu pula disaat diajukan kesempatan bertanya mereka hanya diam. Dari cara belajar seperti ini karenanya berimbas pada mutu nilai yang rendah sebab apa yang disampaikan dalam pelajaran tidak diterima dengan baik. Metode ceramah yang selama ini digunakan memang sangat monoton dan membosankan siswa hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Syaiful Bahri Djamarah tentang beberapa hal yang menjadi kelemahan ceramah yaitu: mudah menjadi verbalisme, yang visual menjadi rugi, bila dilakukan terlalu lama
3
membosankan, sulit menyimpulkan apakah siswa tertarik dan mengerti ceramah yang disampaikan dan menyebabkan siswa menjadi pasif. Karenanya penulis ingin mencoba dengan cara metode tanya jawab dengan beberapa pertimbangan yaitu: pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya, merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya ingatan dan mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Syaiful Bahri Djamarah tentang kelebihan dari metode tanya jawab tersebut.3 Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud untuk meneliti “Penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan”.
B. Identifikasi Masalah Dalam mengidentifikasi masalah dari prasiklus pada proses pembelajaran, penulis menemukan masalah dari pembelajaran yang dilaksanakan yang berdampak pada kurangnya tingkat pencapaian nilai dalam proses belajar siswa. Masalah-masalah yang timbul yaitu: 1. Metode pengajaran masih mengandalkan ceramah sementara siswa hanya menjadi pendengar pasif 2.
Kurang serius dalam menangkap pelajaran terlihat dari sikap yang ditunjukan siswa seperti bercanda saat pelajaran dijelaskan.
3.
Kurang rasa ingin tahu siswa yang terlihat dari sikapnya yang tidak mau bertanya bila diberi kesempatan bertanya
4.
Masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.
5. Kurangnya percaya diri bila diberi tugas maju ke depan karena kurang terbiasa belajar secara aktif.
3
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 95
4
C. Pembatasan Masalah. Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasikan di atas, maka tidak semua permasalahan dapat diteliti dalam waktu yang bersamaan. Untuk keperluan praktis karena keterbatasan peneliti dalam hal dana, tenaga, dan waktu, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini difokuskan pada masalah: Rendahnya nilai yang diperoleh siswa yaitu dari 30 siswa yang memperoleh nilai ideal di atas KKM 70 hanya berjumlah 16 orang.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah metode tanya jawab yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Unwanul Huda Jakarta Selatan. E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Tanya Jawab adalah suatu teknik untuk memberi motivasi pada siswa agar berkembang pemikirannya untuk bertanya juga agar siswa dapat mengerti atau mengingat tentang fakta yang dipelajari, didengar atau dibaca sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang pengertian itu. Adapun manfaat dari segi teoritis adalah ditemukannya strategi pembelajaran yang tepat dan bervariasi, hasil pelajaran siswa pada pelajaran IPS meningkat dan membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru dan mendapat tambahan wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelajaran.
5
2. Manfaat Praktis a.
Bagi siswa: dengan metode tanya jawab diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan metode tanya jawab siswa lebih aktif
b.
Bagi guru: dengan menggunakan metode tanya jawab diharapkan guru dapat memperbaiki proses pembelajaran dan mengaktifkan siswa
c.
Bagi sekolah: sebagai sumbangan positif terhadap kemajuan sekolah dalam perbaikan proses dan hasil belajar siswa, perubahan menyeluruh, serta kondusifnyaiklim pendidikan di sekolah
d.
Bagi peneliti: memperkaya pengetahuan dan kemampuan dalam mengembangkan model-model pembelajaran inovatif di Madrasah Ibtidaiyah
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian belajar Belajar adalah “proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputu segenap aspek organisme atau pribadi.
Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi
pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses, dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan”.4 Menurut Gestalt dalam “R. Ibrahim dan Nana Syaodih” belajar merupakan upaya mencari dan menemukan Pragnanz (teratur, seimbang atau harmonis) dari suatu yang dipelajari5 Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih dalam Perencanaan Pengajaran: “belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa, sedang mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru. Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru sangat mempengaruhi kegiatan siswa. Apabila guru mengajar dengan pendekatan yang bersifat menyajikan atau ekspositori, maka para siswa akan belajar dengan cara menerima, dan apabila guru mengajar dengan pendekatan yang lebih mengaktifkan siswa, seperti pendekatan diskaveri/inkuiri, maka para siswa akan belajar dengan cara yang aktif pula”.6 Menurut Gagne dalam „R. Ibrahim danNana Syaodih” ia membedakan macam-macam belajar dari keterampilan intelektual yang terkandung di dalamnya. Ia mengemukakan delapan tipe keterampilan intelektual dalam belajar. Kedelapan tipe ini menunjukkan suatu hierarki kecakapan atau keterampilan dari yangpaling rendah atau sederhana sampai dengan yang paling tinggi atau kompleks dalam belajar, yaitu: 1) belajar tanda-tanda atau signal learning, 2) belajar hubungan stimulus-respons atau stimulus response learning, 3) belajar menguasai rangkaian hal, atau chaining learning, 4) belajar hubungan verbal atau verbal association learning, 5) belajar membedakan atau discrimination learning, 6) belajar konse-konsep 4
Syaipul Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta,2010), h. 10 5 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 21 6 Ibid, h. 31
7
atau concept learning, 7) belajar aturan atau hukum-hukum atau rule learning, dan 8) belajar memecahkan masalah atau problem solving learning.7 Menurut M. Noviadi Nugroho dalam Modul Kajian Pembelajaran IPS mengungkapkan beberapa pendapat ahli tentang definisi belajar yaitu: ” 1) Witting belajar adalah perubahan yang relatif menetap terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman 2) Hilgard dan Brower dalam Oemar Hamalik adalah perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan pengalaman 3) Morgan dan Ngalim Purwanto, belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman 4) Abdul Rachman Shaleh proses pembelajaran adalah interaksi yang bernilai positif antara siswa dan pendidik yang bertujuan adanya perubahan ke arah peningkatan kemampuan siswa 5) Dengeng, pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara inplisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan, serta didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada, kegiatan ini merupakan inti dari perencanaan pembelajaran 6) Uno, pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa”.8 Menurut Muhibbin Syah “Belajar adalah kegiatan yang berperoses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan”.9 Menurut Moh. User Usman mengatakan “Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya”.10 2.
Pengertian Hasil Belajar Pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku bahwa “proses pembelajaran
dinyatakan berhasil bila apabila tujuan instruksionalnya dinyatakan berhasil.
7
Ibid, h. 35 M. Noviadi Nugroho, Modul Kajian Pembelajaran IPS. 9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 104 10 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h.5 8
8
Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya perlu diadakan tes formatif setiap selesai pembahasan terhadap siswa”.11 Menurut Indrawan WS dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia belajar adalah “menuntut ilmu (kepandaian), melatih diri, berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”.12 Menurut Kunandar hasil belajar yakni”kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar, hasil belajar bisa membentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap”.13 Pengertian hasil belajar menurut Dimyati dan Mujiono adalah, “hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi peserta didik dan dari sisi guru. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar”.14 Menurut Mulyono Abdurahman mengatakan bahwa”Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.15 3.
Faktor pendorong hasil belajar.
a.
Tujuan Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tercapainya tujuan sama halnya keberhasilan pengajaran. Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru, dan secara langsung guru mempengaruhi kegiatan belajar anak didik. Guru dengan sengaja menciptakan lingkungan belajar guna mencapai tujuan. Jika kegiatan belajar anak didik bertentangan dan kegiatan 11
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), h. 105. 12 Indrawan WS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jombang: Lintas Media) 13 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapai Sertifikasi Guru (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 229 14 Indra Munawar.”Hasil Belajar” artikel diakses pada Jumat 7 Oktober 2014 dari http:indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil belajar-pengertian dan definisi. 15 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak yang Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Renika Cipta, 1999), h. 28
9
mengajar guru bertentangan, dengan sendirinya tujuan pengajaran pun gagal untuk dicapai. b. Guru Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam menjadi orang yang cerdas. Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru. Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan anak didik menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkepribadian. Dari kepribadian itulah mempengaruhi pola kepemimpinan yang guru perlihatkan ketika melaksanakan tugas mengajar di kelas. c.
Anak Didik
Anak didik adalah orang yang sengaja datang ke sekolah. Orang tuanya yang memasukkannya untuk dididik agar menjadi orang yang berilmu. Keercayaan orang tua diterima oleh guru dengan kesadaran maka jadilah guru sebagai pengemban tanggung jawab yang diserahkan itu. d. Kegiatan Pengajaran Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan anak didiknya dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar dan anak didik sebaliknya. Maka guru menciptakan lingkungan belajar sedangkan anak didik adalah objek yang digiring ke dalam lingkungan belajar yang telah diciptakan oleh guru. Gaya mengajar guru berubah mempengaruhi gaya belajar anak didik. Tetapi di sini gaya mengajar guru lebih dominan mempengaruhi gaya belajar anak didik. e. Bahan dan Alat Evaluasi Bahan evaluasi adalah bahan yang terdapat dalam kurikulum yang sudah dipelajari anak didik guna kepentingan ulangan. Biasanya bahan tersebut sudah ada pada buku paket yang setiap guru dan anak didik harus mempunyainya untuk kepentingan pembelajaran.
10
Bila tiba masa ulangan, semua bahan yang telah diprogramkan dan harus selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan item-item soal evaluasi.
Gurulah yang membuat dengan perencanaan yang
sistematis dan dengan penggunaan alat evaluasi.
Alat-alat evaluasi yang
umumnya digunakan tidak hanya benar-salah dan pilihan ganda, tapi juga menjodohkan, melengkapi, dan essay. f. Suasana Evaluasi Selain faktor-faktor di atas suasana evaluasi juga menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Teknik sistem silang adalah cara untuk mendapatkan hasil yang objektif. Karena sikap mental anak didik belum semuanya siap untuk berlaku jujur, maka dihadirkanlah satu atau dua orang pengawas atau guru yang ditugaskan untuk mengawasinya.
Selama pelaksanaan evaluasi, selama itu juga seorang
pengawas mengamati semua sikap, gerak-gerik yang dilakukan anak didik. Pengawasan yang dilakukan itu hanya duduk berlama-lama di kursi, tetapi dapat berjalan dari muka ke belakang sewaktu-waktu, sesuai keadaan. 4.
Pengukuran Hasil Belajar Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap
berhasil adalah hal-hal sebagai berikut: a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok. b. Perilaku
yang
digariskan
dalam
tujuan
pengajaran/instruksional
khusus(TIK) telah dicapai oleh siswa baik individual atau kelompok. 5.
Penilaian Keberhasilan Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut:
a.
Tes Formatif Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan
tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa
11
terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu. b. Tes Subsumatif Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rafor. c.
Tes Sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-
pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu priode belajar tertentu.
Hasil dari tes sumatif ini
dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat atau sebagai ukuran mutu sekolah. d. Metode penilaian Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tanggal 11 Juni 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran atau tes kinerja. Sedangkan Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan atau proyek.
12
Macam-macam bentuk tes16 a.
Tes
Bentuk tes yang digunakan di sekolah dapat dikatagorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan non objektif. Ada beberapa bentuk soal yang digunakan dalam sitem penilaian berbasis kompetensi dasar, seperti: 1. Pilihan ganda: bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran dan bisa dikoreksi dengan komputer. Namun membuat soal yang berkualitas baik sangat sulit dan peluang kerja sama peserta sangat besar sehingga memnuntut pengawas lebih teliti dalam pengawasannya. 2. Uraian objektif : bentuk ini sangat cocok untuk mata pelajaran yang batasannya jelas seperti Matematika dan IPA 3. Uraian bebas : bentuk ini cocok untuk bidang studi ilmu-ilmu sosial 4. Isian singkat : bentuk ini cocok digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta didik. 5. Menjodohkan : bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang fakta dan konsef. 6. Performans : bentuk ini cocok untuk mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktek di laboratorium. 7. Portofolio : bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta didik, dengan menilai karya-karya, atau tugas-tugas yang dilakukan peserta didik. b. Observasi Observasi adalah suatu teknik penilaian hasil belajar dengan jalan observasi hasil belajar peserta didik. Teknik penilaian observasi sangat baik dari segi validitas data, namun sulit dilakukan apabila jumlah peserta didiknya banyak. Tujuan observasi adalah untuk merekam atau mengumpulkan informasi gejala-gejala, baik yang berupa fakta maupun perlakuan dalam situasi yang sesungguhnya. Dilihat dari kerangka kerjanya, obervasi dibedakan menjadi 2, yakni: 1. Observasi berstruktur 16
Abdul Ghofur, Djemari Mardapi, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian (Departemen Pendidikan Nasional: 2003), hal. 21
13
Semua aktivitas petugas observasi telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya. 2. Observasi tak berstruktur Semua aktivitas petugas obervasi hanya dibatasi oleh tujuan observasi itu sendiri. Bila dilihat dari pelaksanaannya, observasi dapat ditempuh melalui 3 cara : 1. Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diukur atau diselidiki 2.
Obervasi tidak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara,
baik mengenai teknik penilaian maupun alat ukurnya. 3. Observasi partisipan, yaitu, observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran atau tes kinerja. c.
Penugasan
Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan atau proyek. Penilaian melalui penugasan dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data. Teknik penilaian penugasan dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan siswa dalam bidang tertentu, mengetahui kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan itu dalam penyelidikan tertentu, dan mengetahui kemampuan siswa dalam menginformasikan subjek tertentu secara jelas. 6.
Tingkat Keberhasilan Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah
yang dihadapai adalah sampai di tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut: a.
Istimewa/maksimal: Apabila seluru bahan pelajaran yang diajarakan
14
itu dapat dilakukan siswa b. Baik Sekali/optimal: Apabila sebagaian besar (76% s.d 99%) bahan Pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa c. Baik/minimal: Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d 75 % saja dikuasai oleh siswa. d.
Kurang: Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.17
e.
Program Perbaikan
Taraf atau tingkatan keberhasilan proses belajar mengajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai upaya. Salah satunya adalah sehubungan dengan kelangsungan proses belajar belajar itu sendiri yang antara lain adalah: Apakah proses belajar mengajar berikut pokok bahasan baru, mengulang seluruh pokok bahasan yang baru saja diajarkan, atau mengulang sebagaian pokok bahasan yang baru saja diajarkan, atau bagaimana? Jawaban terhadap pertanyaan tersebut hendaknya didasarkan pada taraf atau tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang baru saja dilaksanakan. a.
Apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal, atau bahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru.
b.
Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan. Pengukuran tentang taraf atau tingkatan keberhasilan proses belajar mengajar
ini ternyata berperan penting. Karena itu pengukurannya harus betul-betul syahih (valid), andal (reliabel), dan lugas (objektive). Hal ini mungkin tercapai bila alat ukuranya disusun berdasarkan kaidah, aturan, hukum atau ketentuan penyusunan butir tes. Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 17
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 107
15
1. Mengulang pokok bahasan seluruhnya. 2. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai. 3. Memecahkan masalah atau menyelesaikan masalah-masalah bersamasama. 4. Memberikan tugas-tugas khusus.
B. Metode Tanya Jawab. 1.
Pengertian Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyampaian suatu pelajaran melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau siswa. Dalam metode tanya jawab, guru dan siswa sama-sama aktif. Siswa dituntut untuk aktif agar mereka tidak tergantung pada keaktifan guru.18 Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam Strategi Belajar Mengajar tanya jawab adalah “cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama oleh guru kepada siswa dan sebaliknya”.19 Menurut Daryanto dalam Strategi dan Tahapan Mengajar metode tanya jawab “adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari penyaji kepada peserta, tetapi dapat pula dari peserta kepada penyaji”.20 Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih dalam Perencanaan Pengajaran Metode Tanya Jawab adalah “metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa
bertanya guru menjawab”.21 Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam Straregi Belajar Mengajar metode tanya jawab adalah “suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran di
18
M. Noviadi Nugroho, Modul Strategi Pembelajaran UIN. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 94 20 Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar (Bandung: YRAMA WIDYA, 2013), h. 6 21 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 106 19
16
mana guru bertanya sedangkan murid-murid menjawab tentang bahan materi yang ingin diperolehnya”.22 2.
Karakteristik Metode Tanya Jawab Di dalam pembuatan RPP memuat banyak karakter yang diharapkan tercipta
di dalam proses pembelajaran berlangsung diantaranya rasa ingin tahu, disiplin, jujur, perhatian, tekun, ketelitian, dan lain-lain. Karakteristik atau ciri khas yang dimiliki metode tanya jawab adalah menumbuhkan rasa ingin tahu siswa di mana siswa akan berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan menyimak soal atau melihat soal yang diajukan. Dari kesemuanya itu menimbulkan sifat atau karakter yang disebutkan di atas. 3.
Kelebihan dan kekurangannya
a.Kelebihan metode tanya jawab 1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. 2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatannya. 3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. b. Kekurangan metode tanya jawab 1) Siswa merasa takut 2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan kemampuan siswa 3) Waktu banyak terbuang apabila siswa tidak dapat menjawab 4) Tidak cukup waktu bila siswa terlalu banyak 4.
Langkah-langkah Pembelajaran23
a.
Persiapan Berikut ini hal yang harus dipersiapkan dalam tanya jawab. 1) Adanya pertanyaan yang berorientasi pada tujian yang direncanakan.
22 23
Abu Ahmadi dan Joko Prasetya,Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 56 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta, 2010)
17
2) Kesiapan pengajar dalam menguasai materi (sehubungan dengan lingkup pertanyaan). 3) Pengajar memikirkan makna dan fungsi dari setiap pertanyaan yang akan diajukan. 4) Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tahap pengajaran. b. Susunan pertanyaan 1) Berhubungan dengan materi yang akan dibahas 2) Berisi satu pokok pikiran. 3) Sesuai dengan tarap berfikir siswa. 4) Hindarkan pertanyaan dengan jawaban ya/tidak.
c.
Tehnik Mengajukan Pertanyaan 1) Ajukan pertanyaan ke seluruh siswa. 2) Berikan kesempatan sesaat untuk berpikir. 3) Tunjuk salah satu siswa untuk menjawabnya. 4) Berikan ketegasan terhadap jawaban siswa.
d. Jawaban Salah 1) Menghargai siswa atas peran sertanya. 2) Mengoreksi jawaban yang salah. 3) Meminta siswa lain untuk menjawab. 4) Mengimformasikan bahwa materi tersebut bila perlu akan dijelaskan lagi pada kesempatan lain. 5) Tidak mengkritik siswa. e.
Tidak Ada Jawaban 1) Mengulang pertanyaan dengan kalimat lain yang lebih sederhana. 2) Menggunakan peragaan/visualisasi untuk memperjelas pertanyaan, kemudian mengulangi pertanyaan. 3) Menerangkan kembali materi pelajaran. 4) Meminta siswa untuk menemukan jawaban dalam buku.
18
f.
Penilaian Tanya Jawab 1) Sejauh mana metode tanya jawab dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk ikut aktif berpikir sehingga menciptakan interaksi di kelas. 2) Sejauh mana jawaban siswa mengarah pada tema yang dibahas, terutama pada tujuan yang direncanakan. 3) Seberapa cepat siswa dalam menanggapi pertanyaan yang ada. 4) Seberapa sering respons yang timbul terhadap setiap jawaban yang ada. 5) Sikap penanya dalam memberikan kesempatan.
g.
Tindak Lanjut Metode Tanya Jawab 1) Guru sebaiknya menjelaskan kembali pokok materi yang dibahas, terutama bagian penting yang perlu penekanan. 2) Meberi tugas lebih lanjut pada siswa agar memperoleh pengayaan dan pendalaman materi yang dibahas.
5.
Langkah Pelaksanaan Metode Tanya Jawab.
a.
Persiapan Apakah penyaji melakukan hal berikut ini? 1) Menyiapkan
pertanyaan
yang
berorientasi
pada
tujuan
yang
direncanakan. 2) Menyiapkan pertanyaan sesuai dengan tingkat dan tahap pengajaran yang dikehendaki. b. Pelaksanaan Apakah penyaji melakukan hal berikut ini? 1) Menggunakan teknik bertanya denga tepat 2) Menyusun pertanyaan. a) Berhubungan dengan materi yang akan dibahas; b) Berisi satu pokok pikiran; c) Sesuai dengan tarap berpikir peserta; d) Yang tidak memancing jawaban secara serempak. 3) Memberikan penguatan pada peserta sesuai kualitas jawaban. 4) Melibatkan siswa lain untuk melengkapi/memperbaiki sebagian jawaban yang salah.
19
5) Menanggapi jawaban yang salah. 6) Bersedia menanggapi jawaban yang belum tuntas dibahas. 7) Mengulang pertanyaan dengan kalimat lain yang lebih sederhana jika tidak ada jawaban dari siswa. 8) Menggunakan visualisasi untuk memperjelas pertanyaan yang diberikan. 9) Mengarahkan siswa untuk mencari jawaban yang tepat. c.
Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tujuan diadakannya evaluasi pendidikan adalah untuk mendapatkan data pembukutian yang akan menunjukkan sampai di mana tingkat kekmampuan dan keberhasilan murid dalam pencapaian tujuan kurikuler24. Ada tiga fungsi pokok yang penting dalam evaluasi yaitu: 1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan anak didik setelah mengalami kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. 2. Untuk mengetahui sampai di mana keberhasilan suatu metode sistem pengajaran yang dipergunakan. 3. Dengan mengetahui kekurangan serta keburukan yang diperoleh dari hasil evaluasi itu, selanjutnya kita dapat berusaha mencari perbaikan. Apakah penyaji melakukan hal berikut ini? Mengadakan evaluasi terhadap pertanyaan yang diajukan kepada siswa, anatara lain berikut ini: 1) Apakah pertanyaan dan jawaban telah terarah sesuai materi yang dibahas? 2) Apakah suasana merangsang siswa untuk berpikir? 3) Apakah berlangsung dalam suasana yang menyenangkan? 4) Apakah tanya jawab dapat memupuk keberanian dan keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat? Tujuannya dari metode tanya jawab menurut Daryanto adalah menciptakan suasana yang hidup (setiap peserta ikut aktif), menggali ide-ide peserta, memberikan rangsangan kepada siswa untuk merumuskan ide sendiri, mengetahui posisi pemahaman siswa terhadap tema yang dibahas, memberikan siswa dapat 24
M Ngalim Purwanto, Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Karya , 1986), hal. 3
20
mengkonsolidasaikan pemahamannya, dan memberikan kesempatan siswa berani berkomentar. Sedangkan menurut Roestiyah N.K tujuan metode tanya jawab adalah agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta itu. Diharapkan pula dengan tanya jawab itu mampu menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan soal/masalah; sehingga jalan pikiran anak tidak meloncat-loncat; yang akan merugikan siswa sendiri dalam menangkap suatu masalah untuk dipecahkan. Dengan demikian mungkin siswa menemukan pemecahan masalah dengan cepat dan tepat. Penggunaan tehnik tanya jawab biasanya baik untuk maksud-maksud yang diperlukan untuk menyimpulkan atau mengikhtisarkan pelajaran atau apa yang dibaca, dengan dibantu tanya jawab siswa akan terssusun jalan pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.
Tanya jawab dapat
membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran, serta mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuannya dan pengalamannya; sehingga pengetahuannya menjadi fungsional. Dalam tanya jawab itu pula guru bermaksud meneliti kemampuan/daya tangkap siswa untuk dapat memahami bacaan, apa mereka paham apa yang dibacanya itu?
Apakah siswa dapat mengambil kesimpulan dari apa yang
dibacanya?. Guru dengan tanya jawab bisa mengetahui juga apakah siswa mendengarkan dengan baik, misalnya dengan menanyakan judul ceramah, pokok-pokok isi ceramah itu apa? Dan bagaimana kesimpulan dari ceramah itu? Atau apak siswa mampu menceritakan kembali dengan bahasa mereka sendiri? Dapat juga tehnik tanya jawab itu digunakan untuk mengamati suatu demonstrasi atau eksperimen, pertanyaan dapat ditujukan pada bagaimana langkah-langkah atau prosedur demonstrasi atau eksperimen itu? Dapatkah mereka melakukan demonstrasi itu sendiri? Apakah siswa dapat mengerti apa yang sedang diekperimenkan? Kemudian apa dan bagaimana hasil eksperimen itu? Hal tersebut dapat diungkapkan dengan tanya jawab. Dari jawaban siswa guru dapat mengetahui penguasaan siswa pada pelajaran yang sedang diberikan.
21
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, terlihat jelas bahwa pembelajaran dengan metode tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Pembelajaran dengan metode ini masuk ke dalam pembelajaran kooperatif tentu saja akan membawa dampak bagi proses pembelajaran. Mengingat begitu besarnya manfaat dan keuntungan dari metode tanya jawab, alangkah baiknya jika guru dapat menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran
C. Penelitian yang Relevan Hasil penelitian tindakan kelas kelompok Bogormenyatakan bahwa penerapan metode tanya jawab pembelajaran IPSdengan objek siswa kelas IV SD Negeri Cipicung 03 di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor pada semester gasal 2011 mata pelajaran IPS terlihat bahwa metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam KBM di kelas, di mana ditunjukkan lebih dari 85% dari siswanya telah tuntas dalam pembelajaran. Selain itu yang paling penting adalahpencapaian hasil belajar siswa dari rata-rata skor sebelum perbaikan 60,74 setelah perbaikan skor rata-rata 71,11 dari 27 siswa. 25 Hasil penelitian yang dilakukan Syamsiyah mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim tahun 2008 menunjukkan bahwa, penggunaan metode diskusi dan tanya jawab dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa pada mata pelajaran AlQur‟an-Hadits kelas 2 B di MTs Surya Buana Malang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan yaitu dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab. peningkatan efektifitas yang semula nilai rata-rata pada pre tes sebesar 1,8, pada siklus 1 sebesar 2,3 meningkat 27%, siklus II sebesar 2,6 meningkat 44%, dari siklus III sebesar 3,2 meningkat 77%.26 Hasil penelitian yang dilakukan Sari Nani Puspita mahasiswi Universitas Negeri Malang program studi S1 PGSD tahun 2011 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN Bareng 5 Kecamatan Klojen Kabupaten Malang mengalami peningkatan dari siklus I menjadi 58,82 dan pada siklus II 83,27 dari hasil siklus I ke siklus II mengalami peningkatan setelah menggunakan metode 25 26
Kelompok9bogor.wordpress.com (https://www.google.com) Iib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id...
22
tanya jawab (Question answer). Peningkatan hasil belajar siswa SDN Bareng 5 Kecamatan Klojen Kabupaten Malang pada mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
perlu
peningkatan
lagi
melalui
upaya-upaya
yang
berkesinambungan. Saran untuk guru yaitu agar guru dapat menerapkan model pembelajaran tanya jawab (Question answer) pada mata pelajaran PKn. Model pembelajaran ini dapat digunakan dalam penelitian-penelitian lain sebagai bahan perbandingan sehingga dapat menjadi lebih baik.27
D. Kerangka Berpikir Motivasi dan minat belajar IPS masih rendah diantaranya disebabkan suasana belajar yang kurang menyenangkan sehingga membuat pelajaran IPS dirasa membosankan dan siswa malas untuk mempelajarinya. Minat belajar yang rendah tentunya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, jika minat belajar rendah maka hasil belajar siswa juga rendah. Untuk itu diperlukan strategi pembelajaran yang tepat dan mendukung. Salah satu metode yang peneliti lakukan adalah metode tanya jawab sebagai salah satu cara membangkitkan keberanian siswa dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada proses pembelajarannya siswa diajukan beberapa pertanyaan baik ditentukan siapa yang menjawab ataupun diperebutkan dengan mengacungkan tangan.
Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa
ditugaskan membaca materi yang akan ditanyakan. Akhirnya seluruh siswa dikenai pertanyaan
tentang materi itu dengan catatan, saat pertanyaan
berlangsung mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah yang peneliti terapkan dalam pembelajaran IPS di kelas IV MI Unwanul Huda Jakarta Selatan.Dengan pembelajaran metode tanya jawab diharapkan minat belajar siswa meningkat minimal menjadi 75% dari siswa yang berjumlah 30 dan memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS yakni meningkatnya aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
27
Library-um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id...
23
E. Hipotesis Penelitian Pembelajaran IPS di kelas IV dengan metode tanya jawab cukup efektif di dalam meningkatkan hasil belajar siswa sementara metode ceramah yang selama ini digunakan kurang efektif di dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah diharapkan dengan metode tanya jawab hasil belajar siswa lebih meningkat dibandingkan dengan metode ceramah.
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun 2013/2014. Penentuan
waktu mengacu pada kalender akademik sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. Adapun waktu penelitian akan dijelaskan sebagai berikut: No
Tanggal
Kegiatan
1.
26 Maret 2014
Membuat surat permohonan izin penelitian
2.
27 Maret 2014
Menyerahkan surat izin penelitian kepada kepala sekolah MI Unwanul Huda Jakarta Selatan
3.
2 April dan 9 april
Pelaksanaan Siklus I tahap 1 dan 2
2014 4.
16 April 2014
2.
Tempat penelitian
Penyusunan laporan penelitian
Tempat penelitian adalah di MI Unwanul Huda yang beralamat di Jalan Warung Jati Timur I kelurahan Kalibata Kecamatan Pancoran Kodya Jakarta Selatan. Tempat ini diambil karena tempat penulis bertugas agar mutu pendidikan Semakin meningkat dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tidak monoton yaitu ceramah saja, juga sebagai cara untuk mempermudah penelitian yang waktunya relatif sangat singkat sebab sedikit banyak penulis telah banyak mengenal situasi dan kondisi sekolah serta siswa yang ada di dalamnya sebagai objek penelitian dan tentunya sebagai sumbangan positif penulis kepada upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.
25
B. Metode dan Desain Penelitian Metode peneliitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Menurut Wina Sanjaya, “penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisifatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat”.28 Menurut Kemmis, “penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka”.29 Menurut Lewin dalam Zainal Arifin “ PTK merupakan cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain”.30 Menurut Dave Ebbutt “penelitian tindakan adalah suatu studi percobaan yang sistematis untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan melibatkan kelompok partisipan (guru) melalui tindakan pembelajaran dan refleksi mereka sebagai akibat dari tindakan mereka”.31 Menurut Rapoport “ PTK digunakan untuk membantu sesorang mengatasi masalah-masalah praktis dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan social science secara kolaboratif sesuai dengan norma atau aturan yang disepakati”.32 Menurut Hopkins “ PTK adalah penelitian untuk perubahan dan perbaikan yang dilakukan diruang kelas”.33 Ada beberapa model tindakan kelas yang dikemukakan para ahli dengan bentuk bagan yang berbeda-beda, namun pada garis besarnya terdapat empat tahapan
28
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 9 Ibid, hal. 24 30 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 96 31 Ibid, h. 97 32 Ibid. 33 Ibid. 29
26
yang biasa dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat34
a.
Tahap I : Menyusun Rencana Tindakan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Dalam penyusunan
rancangan ini peneliti menentukan fokus yang perlu perhatian khusus yang perlu diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. b. Tahap II : Pelaksanaan Tindakan Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan perwujudan atau penerapan isi rancangan tindakan kelas. Pada tahap ke-2 ini yang perlu dingat oleh guru sebagai pelaksana harus menaati segala yang telah dirumuskan pada rancangan dan berlaku wajar tanpa direkayasa. c.
Tahap III: Pengamatan Tahap ke-3 yaitu pengamatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dengan
cara mencatat setiap kegiatan yang sedang berlangsung sedikit demi sedikit agar 34
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010) h. 16
27
data yang diperoleh mempunyai akurasi yang baik, karenanya dalam pengamatan ini perlu persiapan yang matang dan perlengkapan yang cukup juga kesehatan yang prima. d. Tahap IV: Refleksi Tahap ke-4 adalah kegiatan mengungkapkan kembali apa
yang sudah
dilakukan bila telah selesai melakukan tindakan kelas sebagai evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai untuk menemukan hasil yang memuaskan sesuai dengan rancangan yang dibuat dan berusaha mengenali hal-hal yang perlu mendapat perbaikan selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan No
Langkah
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1
Persiapan
1. Menciptakan kondisi belajar siswa
2.
Pelaksanaan
2. Penyajian,
guru
menyampaikan
bahan
pelajaran 3. Memberi
kesempatan
membandingkan
materi
pada
siswa
ceramah
yang
diterimanya melalui tanya jawab 3.
Evaluasi/Tindak lanjut
4. Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa dengan bahan yang telah diterimanya, melalui tes tertulis
Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian ini adalah penggunaan Metode Tanya Jawab yang bertujun untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran IPS Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut: 1.
Fokus masalah
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya Metode Tanya Jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS dengan materi “Aktivitas dan Potensi Ekonomi Daerah”. 2.
Hasil yang diharapkan
28
Diharapkan dengan Metode Tanya Jawab peningkatan hasil belajar siswa pada materi :Aktivitas dan Potensi Ekonomi Daerah” tercapai dengan baik. 3.
Solusi masalah Dengan penerapan Metode Tanya Jawab dapat meningkatkan hasil belajar
siswa 4.
Indikator penelitian Indikator yang dijadikan patokan keberhasilan penelitian adalah:
a.
Penelitian dinyatakan berhasil bila materi yang disampaikan memperoleh nilai minimum 70 atau sesuai dengan KKM dengan perolehan nilai siswa 100%
b.
Aktivitas pembelajaran siswa meningkat di mana guru hanya berfungsi sebagai fasilitator yang membimbing siswa agar lebih aktif.
C. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI Unwanul Huda Jakarta dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang.
Pertimbangan pengambilan subjek
penelitian ini di kelas IV A adalah pertimbangan hasil siswa rendah, selain itu peneliti adalah salah seorang wali kelas di kelas tersebut yang sedikit banyak mengenal kondisi siswa yang dihadapi dan memudahkan proses penelitian karena siswa merespon dengan baik dari penelitian tersebut untuk meningkatkan mutu pelajaran juga membiasakan proses belajar mengajar dengan berbagai macam metode agar siswa tidak jemu. Dengan metode tanya jawab ini diharapkan hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan metode yang selama ini digunakan yaitu metode ceramah.
D. Peran dan Posisi Peneliti Pada penelitian tindakan kelas peneliti berperan sebagai pelaku penelitian. Penelitian ini dilakukan secara individu untuk bahan perbandingan antara metode yang selama ini peneliti lakukan dengan metode yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode tanya jawab, melakuakn refleksi, serta menentukan tindakan-tindakan pada siklus
29
berikutnya. Sebagai observer meberikan penilaian terhadap hasil yang peneliti lakukan sendiri dengan menilai hasil yang didapat siswa dalam pembelajaran dengan memberikan PreTest dan PostTest di setiap siklus.
E. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan Hasil
yang
diharapkan
dari
penelitian
ini
adalah
meningkatkan hasil belajar dengan Metode Tanya Jawab.
dapat
Penelitian
ini akan dihentikan jika hasil belajar seluruh siswa sudah tercapai 85% dengan nilaiKKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 70.
F. Data dan Sumber Data Data dan sumber data ini ada dua macam, yaitu: 1.
Data kualitatif
: hasil observasi guru dalam proses belajar mengajar, hasil
observasi aktivitas siswa, dan catatan lapangan. 2.
Data kuantitatif nilai tes siswa (Pre Test dan Post Test)
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan peneliti
G. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar tes. 1.
Lembar observasi digunakan untuk observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi digunakan untuk mengevaluasi kegiatan
mengajar peneliti dan kegiatan siswa dalam pembelajaran IPS selama tindakan kelas berlangsung 2.
Tes (Pre Test dan Post Test) Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam peroses pembelajaran dengan Metode Tanya Jawab untuk mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Tes tertulis berupa Pre Test dan Post Test. Pre Test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan
30
bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan.
Sedangkan Post Test yaitu tes yang
diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran, tujuan Post Test adalah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan pembelajaran.35 Tes tersebut dilakukan dalam bentuk tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 10 soal. Tes ini diberikan kepada siswa kelas IV A MI Unwanul Huda Jakarta Selatan sebelum dan sesudah aktifitas pembelajaran dengan
menggunakan
metode Tanya Jawab.
H. Instrumen Penelitian 1.
Instrumen Tes Tes adalah suatu tehnik pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden. Salah satu bentuktes yang banyak digunakan dalam penelitian adalah tes objektif atau sering disebut tes dikotomi karena jawabannya benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapa pun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti.
Tes objektif sangat cocok untuk menilai
kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan prinsip-prinsip. Tes objektif ada beberapa bentuk, yaitu benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi atau jawaban singkat.36 Siklus I dan siklus II terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Alasan peneliti memilih tes tersebut sebagai acuan dalam penelitian tertulis, karena waktu jam pelajaran yang terbatas, sedangkan tes awal dan tes akhir dilakukan pada setiap
35
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Tehnik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 28 36 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 227
31
siklus, selain itu untuk mempermudah siswa dalam menemukan jawaban, karena terdiri dari bermacam alternatif jawaban. Tes tertulis ini berupa tes awal (Pre Test), yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai, dan bertujuan untuk mengetahui sampai di mana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan dan tes akhir (Post Test), yaitu tes yang diberikan setiap akhir program satuan pengajaran. Tujuan Post Test ialah untuk mengetahui sampai di mana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan mengajar.37 Tes awal adalah tes yang dilakukan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa, karena itu butir soalnya dibuat yang mudah-mudah. Sedangkan tes akhir adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada para siswa dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal. Tes tersebut dalam bentuk tes objektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 10 soal setiap siklusnya. Jika benar mendapat poin 10, dan jika salah mendapat poin 0. Soal terdiri dari beberapa kognitif yang terdiri dari: “Pengetahuan (C1), jenjang hafalan meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang lebih dipelajarinya. Pemahaman (C2), meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima.
Aplikasi atau penerapan (C3), adalah kemampuan menggunakan
prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau konkret.”38 Tes tertulis ini digunakan dengan pertimbangan sisi positifnya yaitu: Kelompok dapat dinilai dalam waktu singkat, bagi siswa ada kebebasan memilih, dan karena pertanyaannya sama maka scope dan isi pengetahuan yang dinilai tiaptiap orang pun sama pula.
37
M Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, (PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 28 38 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2009), hal. 28
32
33
2.
Instrumen Non Test. Dalam instrumen non test yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Lembar Observasi “Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisi dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.”39 Lembar Observasi yang digunakan terdiri dari tes perbuatan berupa penilaian. Observasi dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas. A NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
39
NAMA SISWA Achmad Rifa’i Aditya Muhammad Ahmad Faiz Muqtasid Ahmad Iqbal Hablana Ahmad Maulana Ahmad Siddiq Fauzi Aliya Pratiwi Burhanuddin Bambang Saifulloh Chairunisah Chika Juliana Putri Halimah Mutiarahmi Layla Az-Zahra Melia Sapitri Muhammad Farhan Muhammad Faza Adzimi Muhammad Naufal Muhammad Rizik Muhammad Yasin Al Bana Nadia Rosa Amelia Najibah Nashwa Zuhaira Nathania Kaminina Nazwah Zahrani Al Hafiz Nita Aulia Adha Rafli Ahmad Fahlevi Ryan Nandra Fitrah
YA
B TIDAK
YA
C TIDAK
YA
TIDAK
M Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 149
34
28 29 30
Septianti Gita Cahyani Tio Ramadhan Suroso Wanda Khumairoh
Keterangan: 1. A= Bercanda 2. B= Menjawab Pertanyaan 3. C= Mencontek
b) Lembar Catatan Lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.
Berbagai hasil pengamatan tentang aspek
pembelajaran dikelas,suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan murid, dan aspek lainnya yang perlu dicatat.
I. Tehnik Pemeriksaan Keterpercayaan 1. a.
Uji Validitas Uji Validitas untuk Hasil Belajar Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya
apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur.40 Validitas yang peneliti lakukan adalah validitas isi. digunakan dalam pengukuran hasil belajar.
Validitas isi sering
Tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu. Jika dilihat dari segi penggunannya dalam penilaian hasil belajar, maka validitas isi sering disebut juga validitas kurikuler dan validitas perumusan. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat kosistensi instrumen
yang bersangkutan.
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen dapat 40
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 245
35
dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.41 c.
Skor N-Gain Gain adalah selisih antara nilai Post Test dan Pre Test, gain menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus Meltzer Skor post test – skor pre test N Gain = Skor ideal – skor pre test Dengan kategori : g tinggi : nilai (g)>0.70 g sedang : 0.70>(g)>0.3 g rendah : nilai (g)<0.3
J. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis Data yang diperoleh dari instrumen penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dan dengan menggunakan N–Gain untuk melihat selisih antara Pre Test dengan Post Test pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan hasil belajar pada setiap siklus. Penelitian ini dianggap berhasil jika ada peningkatan hasil belajar setelah adanya tindakan yang dapat dilihat dari KKM yang ditentukan di MI Unwanul Huda Jakarta Gain adalah selisih antara nilai post test dan pre test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus Meltzer Skor post test – skor pre test N Gain =
Skor ideal – skor pre test Dengan kategori : g tinggi : nilai (g)>0.70 g sedang : 0.70>(g)>0.3
41
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 248
36
g rendah : nilai (g)<0.3
K. Tindak Lanjut Setelah penelitian selesai dan hasil nilai sesuai KKM yang diharapkan untuk seluruh siswa tercapai, maka penelitian akan dihentikan. Penelitian dilakukan dengan perencanaan yang matang, sehingga sangat diharapkan penelitian ini hanya dilakukan pada kelas yang diteliti saja. Peneliti berharap agar pembaca dan juga guru dapat melanjutkan penelitian ini dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sehingga meningkatkan hasil pembelajaran yang diharapkan.
Data Hasil Pre test dan post test Hasil Pre Test NO
NILAI
BANYAKNYA SISWA
1
30
1
2
40
6
3
50
4
4
60
13
5
70
4
6
80
2
JUMLAH
30
Hasil Post Test NO
NILAI
BANYAKNYA SISWA
1
70
8
2
80
10
3
90
12
JUMLAH
30
37
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Madrasah Unwanul Huda 1.
Letak Geografis Madrasah Unwanul Huda terletak di kelurahan Kalibata, kecamatan Pancoran
Jakarta Selatan.Dilihat pada letak wilayah termasuk wilayah yang padat penduduknya. Dari sudut peta sekolah termasuk sangat strategis karena letak sekolah merupakan satu-satunya sekolah Madrasah Ibtidaiyah Unwanul Huda. Dari sudut lingkungan penduduk termasuk di wilayah yang padat penduduknya, sehingga sejak berdirinya Madrasah Unwanul Huda ini mempunyai cukup banyak siswasiswi. Letak gedung sekolah ini, sebelah utara, timur dan selatan dibatasi dengan pemukiman penduduk, diperbatasan antara kelurahan Kalibata dan Pejaten Barat. Walaupun letak sekolah ini di pinggir jalan raya dekat dengan keramaian namun tidak mengganggu berlangsungnya proses belajar mengajar. 2.
Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Unwanul Huda Sebelum terjadinya Madrasah Ibtidaiyah Unwanul Huda di sekitar wilayah
Kalibata Jakarta Selatan sudah berdiri Madrasah Guru Din dalam bentuk pengajian anak-anak pada tahun 1952 yang berada di sekitar pemukiman penduduk yang jauh dari keramaian dan mudah dijangkau. Pada tahun 1965, Madrasah Guru Din ini banyak muridnya karena masih jarang sekolah di Kalibata Selatan, pada saat itu kepala sekolahnya Bapak KH Ahmad. Gedung Madrasah ini dibangun oleh bapak Mukhsin Ahmad diatas tanah wakaf seluas lebih kurang 200 m. Pada tahun 1996 gedung sekolah mendapat bantuan dari berbagai tempat untuk memugar kembali Madrasah ini. Hingga sekarang sekolah ini menjadi sekolah yang permanen berlantai tiga yang dipimpin oleh bapak Sofyan Achmad, S.Pdi.
38
Sejak berdirinya sekolah ini sudah mengalamai 4 kali pergantian kepala sekolah yaitu: 1. Pada tahun 1952-1965 oleh Bapak KH A Zainuddin 2. Pada tahun 1965-1977 oleh Bapak KH Ahmad Muhayyar 3. Pada tahun 1977-2012 oleh Bapak H Muhsin Achmad 4. Pada tahun 2012-sekarang oleh Bapak Sofyan Achmad, S.Pdi 3.
Keadaan Guru Pada umumnya di sekolah Madrasah gurunya terdiri dari masing-masing
bidang pelajaran seperti: guru Bahasa Arab, guru Aqidah Akhlaq, guru Fiqih, guru Sejarah Kebudayaan Islam, guru Al Qur‟an Hadis dan pelajaran umum, semua dipegang oleh satu guru, dan sebagai kepala sekolah tidak ada jabatan wakil kepala sekolah dan biasanya ditambah satu orang pesuruh sekolah yang tetap. Keadaan jumlah di Madrasah Unwanul Huda terdiri dari satu kepala sekolah 19 orang guru. Tabel. 1 Keadaan guru Madrasah Unwanul Huda tahun pelajaran 2013-2014 No
Nama
Pedidikan
Jabatan
1
Sofyan Achmad, S.Pdi
S1
Kepala Sekolah
2
Rozikun
PGAN
Guru
3
M Ridwan, S.Hi
S1
Guru
4
A Muzakir, S.Pdi
S1
Guru
5
Saeful Anwar, S.Pd
S1
Guru
6.
Eni Supriani, S.Pd
S1
Guru
7
Suhaenah, S.Pdi
S1
Guru
8
Ulpiyah, S.Pd
S1
Guru
9
Muniroh, S.Pdi
S1
Guru
10
Neneng Saidah, S.Pdi
S1
Guru
11
Siti Zulfah, M.Ag
S2
Guru
12
Ade Yunianthie, S.Pd
S1
Guru
13
Yuni Fauziah, S.Pdi
S1
Guru
39
14.
Uswatun Hasanah, S.Pdi
S1
Guru
15
Raoudatul Aulia, S.Pdi
S1
Guru
16
Mujirah, S.Pd
S1
Guru
17
Neneng Salmiah, S.Pd
S1
Guru
18
Siti Hajar, S.Pd
S1
Guru
19
Istianah, S.Pdi
S1
Guru
20
Asmanah, S.Pdi
S1
Guru
21
Z. Muttaqin
MAN
Guru
4.
Keadaan siswa Siswa mengadakan kegiatan belajarnya pada hari Senin-Jum‟at dimulai dari
pukul 06.30. secara keseluruhan jumlah siswa dari kelas I sampai kelas VI pada tahun ajaran 2013-2014 di MI Unwanul Huda berjumlah 212 orang. Tabel. 2 Jumlah siswa pada tahun 2013-2014 No
Kelas
Perempuan
Laki-laki
Jumlah
1
I
18
22
40
2
II
18
16
34
3
III
17
20
37
4
IV
17
19
36
5
V
18
12
30
6
VI
20
15
35
Jumlah
108
104
212
5.
Sarana dan Prasarana Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dengan maksimal, saat ini MI
Unwanul Huda memfasilitasi berbagai hal, diantaranya 1.
Fasilitas Sekolah
a.
Sarana/Ruang penunjang
40
Tabel. 3 Sarana/Ruang Penunjang MI Unwanul Huda No
Jenis Sarana
Ada, kondisi
Tidak Ada
Keterangan
Baik Kurang 1
Ruang Kepala Sekolah
Baik
-
-
Jumlah= 1
2
Ruang Guru
Baik
-
-
Jumlah= 1
3
Mushollah
Baik
-
-
Jumlah= 1
4
Lab Komputer
Baik
-
-
Jumlah= 1
5
Perpustakaan
Baik
-
-
Jumlah= 1
6
Ruang UKS
Baik
-
-
Jumlah= 1
7
WC Guru
Baik
-
-
Jumlah= 2
8
WC Murid
Baik
-
-
Jumlah= 3
9
Kantin
Baik
-
-
Jumlah= 1
10
Lapangan Upacara
Baik
-
-
Jumlah= 1
b. Prasarana Tabel. 4 Prasarana MI Unwanul Huda No
Jenis
Keberadaan
Fungsi
Keterangan
Ada
Tidak
Baik
Tidak
1
Instalasi Air
Ada
-
Baik
-
2
Jaringan Listrik
Ada
-
Baik
-
3
Jaringan Telepon
Ada
-
Baik
-
4
Internet
Ada
-
Baik
-
B. Deskripsi Data 1. Penelitian pendahuluan
41
Penelitian dimulai dengan melakukan observasi terhadap perolehan nilai hasil tes pada semester ganjil. Dari hasil yang diperoleh dari 30 siswa didapati hanya 16 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu 70. Kesimpulan awal adalah metode pengajaran yang selama ini digunakan adalah hanya berupa penjelasan dari guru sementara siswa hanya menjadi pendengar setia saja yang berakibat pada rasa jenuh siswa yang terlihat dari sikap yang tidak serius dalam menghadapi pelajaran yang selama ini dilakukan sehingga berakibat pada perolehan nilai yang diperoleh pun menjadi kurang maksimal. Berdasarkan pada masalah tersebut peneliti berusaha menggunakan metode baru yang peneliti dapati saat belajar di UIN Syarif Hidayatulloh yaitu dengan metode tanya jawab yang berakibat siswa menjadi aktif dan tertantang untuk mengetahui jawaban yang dilontarkan guru kepada mereka. 2.
Tindakan Pembelajaran Siklus I Siklus I dilakukan pada tanggal 2 dan 9 April 2014 yaitu tentang materi
aktivitas dan potensi ekonomi daerah. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 2 April 2014 yaitu membahas tentang bentuk aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam. Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 9 April 2014 membahas tentang potensi ekonomi daerah. a.
Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri
dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) I, soal tes formatif I dan alat-alat pengajaran yang mendudukng untuk kelas IV pada materi Aktivitas dan Potensi Ekonomi Daerah, RPP difokuskan pada metode tanya jawab.
Setelah
mengembangkan RPP selanjutnya membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi materi yang akan dibahas dan pertanyaan yang harus di dikerjakan siswa. b. Tahap Tindakan Tahap selanjutnya pada siklus I adalah tindakan. Tindakan ini dilakukan pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 30 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Sebelum memasuki materi siswa terlebih dahulu melaksanakan Pre Test yaitu untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
42
terhadap materi yang belum diajarkan. Setelah Pre Test selesai guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang diambil dari kelompok piket kerja, yaitu kelompok Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Setelah kelompok terbentuk guru mengadakan pengajaran dengan metode tanya jawab. Tahapan pertama adalah siswa diminta memperhatikan judul dan topik utama, membaca tinjauan umum.
Setelah itu memberikan penjelasan secara singkat
tentang materi aktivitas dan potensi daerah. Tahap kedua setiap kelompok diberi beberapa pertanyaan secara lisan dan memberikan kesempatan kepada mereka berlomba menjawab pertanyaan dan bila salah satu dari kelompok itu tidak dapat menjawab dapat dibantu teman satu kelompok dan bila dalam satu kelompok itu tidak dapat menjawab mereka tetap berada pada posisi berdiri sampai ada salah satu yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Begitu seterusnya kepada kelompok yang lainnya. Tahap berikutnya guru bersama murid menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari dan diakhiri dengan melaksanakan PostTestyaitu dalam bentuk soal pilihan ganda.
PostTest digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah dipergunakan metode Tanya Jawab. c.
Tahap Observasi/Pengamatan
1) Catatan Lapangan Berdasarkan hasil pengamatan berdasarkan pengamatan pada siklus I dengan metode Tanya Jawab diperoleh beberapa catatan lapangan sebagaiberikut: Pada saat pertanyaan dilakukan kepada setiap kelompok masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dikelompoknya hanya siswa yang mampu saja yang aktif menjawab. Pada saat guru memberikan kesempatan siswa membaca ada beberapa siswa yang yang kurang fokus terhadap bacaannya terlihat dari cari membaca yang sesekali diiringi dengan bercanda dengan teman sebangkunya. Pada saat mengerjakan Lembar Kerja Siswa masih ada beberapa siswa yang mencontek kepada temannya yang mempunyai kemammpuan lebih. Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus I tindakan yang diberikan dengan metode Tanya Jawab belum berjalan sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Karena siswa belum terbiasa dengan metode baru ini
43
2) Lembar Observasi Observasi dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa yang dianalisis pada setiap siklus. Adapun hasil observasi sebagai berikut: Petunjuk Berikut ini diberikan satu aspek pengelolahan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru di dalam kelas. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda. Keterangan skala penelitian Tidak baik :1 Kurang baik : 2 Cukup baik : 3 Baik :4
No I
Kategori penilaian total Kurang baik : 21 40 Cukup : 41 60 Baik : 61 80
Aspek Yang Diamati
Nilai 1
2
3
Membuka Pelajaran 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang
terdahulu
2. Apersepsi 3. Menyiapkan tujuan pembelajaran
4. Memotivasi siswa II
4
Kegiatan Inti 5. Penguasaan materi
6. Menjelaskan materi pelajaran
7. Keterampilan menyajikan materi
8. Mengorganisasikan siswa dalam kelompokkelompok belajar 9. Menggunakan alat atau media
10. Memancing pendapat atau ide siswa 11. Kualitas interaksi pembelajaran
44
12. Kualitas pengelolaan kelas 13. Kontrol emosi
14. Sikap guru terhadap pendapat siswa
15. Situasi kelas III
Menutup Kelas 16. Membimbing siswa merangkum pelajaran
17. Memberi kesimpulan
Tabel 5 Aktivitas Siswa Siklus I No
Aspek yang diobservasi
Keterangan Ada Tidak SB
1
Nilai B
C
K
SK
Melaksanakan tes awal (Pre Test)
2
Mempelajari materi yang telah diajarkan
3
Membaca selintas materi yang akan dipelajari
4
Mendengarkan materi
yang
dijelaskan oleh guru 5
Menjawab pertanyaan berkelompok secara lisan
6
Aktif mengungkapkan jawaban
7
Melaksanakan tes akhir (Post Test)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran IPS masih perlu ditingkatkan karena masih ada beberapa siswa yang belum antusias dalam mengikuti proses pembelajaran IPS
45
3) Hasil Belajar Berdasarkan hasilPre Test dan Post Test yang diperoleh pada siklus I yang dilakukan kepada 30 orang siswa dalam satu kelas dengan menggunakan metode Tanya Jawab sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Belajar Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Achmad Rifa’i Aditya Muhammad Ahmad Faiz Muqtasid Ahmad Iqbal Hablana Ahmad Maulana Ahmad Siddiq Fauzi Aliya Pratiwi Burhanuddin Bambang Saifulloh Chairunisah Chika Juliana Putri Halimah Mutiarahmi Layla Az-Zahra Melia Sapitri Muhammad Farhan Muhammad Faza Adzimi Muhammad Naufal Muhammad Rizik Muhammad Yasin Al Bana Nadia Rosa Amelia Najibah Nashwa Zuhaira Nathania Kaminina Nazwah Zahrani Al Hafiz Nita Aulia Adha Rafli Ahmad Fahlevi Ryan Nandra Fitrah Septianti Gita Cahyani Tio Ramadhan Suroso Wanda Khumairoh Jumlah Rata-Rata Terbesar Terkecil
Siklus I Pre Test 30 10 70 50 50 30 50 30 40 20 50 70 60 50 40 40 40 50 60 60 50 60 60 60 60 10 70 40 70 30 1410 47 80 10
Post Test 60 90 90 90 80 70 70 60 60 60 80 90 90 60 90 70 60 80 80 90 60 80 90 70 70 40 90 50 90 60 2210 73,6 90 50
N-Gain
Kategori
0,4 0,8 0,6 0,8 0,6 0,5 0,4 0,4 0,3 0,5 0,6 0,6 0,7 0,2 0,8 0,5 0,3 0,6 0,5 0,7 0,2 0,5 0,7 0,2 0,2 0,2 0,6 0,1 0,6 0,4 14,5 0,48
Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang
46
Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre Test nilai terbesar 80 dan nilai terkecil 10 dengan jumlah 1410 dan rata-rata 47. Sedangkan Post Test nilai terbesar adalah 90 dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 2210 dan rata-rata 73,6. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil posttest minimum nilai KKM yaitu 70 yang diperoleh pada siklus I adalah 73,6 yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode Tanya Jawab ini meningkat. Jika diukur dengan N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,48 kategori sedang. Namun penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II karena belum mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu seluruh siswa harus mencapai nilai minimum 70 yang sesuai dari indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. 4). Refleksi Pada tahap refleksi pada siklus I masih ada ditemukan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 70 yaitu 26 siswa pada saat Pre Testdari 30 siswa yang diteliti, sedangkan pada Post Test nilai siswa yang di bawah KKM yaitu 9 orang dari 30 siswa yang diteliti, sehingga perlu diadakan perbaikan hal ini disebabkan masih adanya siswa yang kurang aktif meresfon pembelajaran, suka bercanda saat pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti merasa perlu lebih giat lagi memotivasi anak didik agar semangat dalam belajar dan mengubah strategi bertanya kepada siswa agar siswa lebih terpacu dalam pembelajaran tersebut, karena itu peneliti merasa perlu mengadakan penelitian ulang pada siklus berikutnya. 3.
Siklus I Pada siklus I tahap kedua yang dilakukan tanggal 9 April 2014 yang
membahas tentang potensi ekonomi daerah dengan rincian sebagai berikut: a.
Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri
dari rencana pelaksanaan pembelajaran 2, soal Pre Test dan Post Test dan alat-alat pengajaran yang mendukung b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
47
Pada tahap tindakan yaitu melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
yang
telah
dibuat
pada
tahapperencanaan. Sebelum memasuki materi seperti biasa diadakan Pre Test yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang belum diajarkan. Setelah pretest selesai guru membagi kelompok seperti pada siklus I agar siswa lebih paham dan ingat cara metode Tanya Jawab yang pernah dilakukan pada siklus I tersebut yaitu membagi siswa menjadi 5 kelompok sesuai dengan regu piket kerja. Langkah yang diambil adalah meminta siswa membaca materi ajar yang akan dipelajari yang berisi tentang Potensi Ekonomi Daerah, kemudian guru menerangkan tentang materi pelajaran secara singkat dan memberikan kesempatan siswa bertanya tentang materi yang sedang berlangsung dan beberapa siswa merespon kesempatan tersebut dan menanyakan beberapa hal yang ada pada pelajaran yang mereka belum pahami dan guru menjelaskan pengertian yang mereka tanyakan.
Setelah itu guru memberikan beberapa pertanyaan kepada
setiap kelompok dengan pertanyaan yang berbeda dan memerintahkan kelompok lain menyimak setiap pertanyaan yang guru ajukan.
Setiap kelompok yang
diberikan pertanyaan diberikan kesempatan berdiri ditempat mereka duduk agar guru mengetahui posisi mereka, sebab pengelompokan siswa dengan mengambil dari regu piket tidak seperti mengelompokkan siswa pada umumnya dimana setiap kelompok duduk bergerombol pada satu tempat. Hal ini diambil untuk mengetahui respon pertama mereka setelah mereka mendengar nama hari yang disebutkan guru dengan serta merta mereka berdiri, dari sini guru telah dapat menilai bahwa mereka meperhatikan apa yang diajukan guru dan diharapkan mereka fokus terhadap pertanyaan yang ditanyakan kepada mereka. Hal lain yang untuk mensiasati agar siswa aktif adalah dengan cara memberikan kesempatan menjawab secara lisan untuk melatih keberanian dan juga dengan cara memperebutkan menjawab soal kepada setiap kelompok untuk menjawab untuk menimbulkan suasana perlombaan yang positif. Dan bagi siswa yang terlambat menjawab dipersilahkan menjawab apa yang telah dijawab oleh temannya terdahulu untuk mengetahui apakah ada pemahaman berbeda terhadap
48
pertanyaan yang mereka dengar. Dari cara pengelompokan dengan mengambil dari regu piket dengan posisi duduk siswa yang saling berpencar itu diharapkan kemungkinan siswa mengandalkan jawaban kepada teman yang lebih pandai semakin berkurang dengan demikian akan timbul tanggung jawab individu untuk membela kelompoknya, sebab bila mereka tidak dapat menjawab sanksinya adalah satu kelompok tersebut harus tetap berdiri. Pertanyaan demi pertanyaan terus dilakukan kepada setiap kelompok sampai seluruh kelompok menjawab pertanyaan secara lisan dan menjawab secara lisan pula. Pada akhir pelajaran guru bersama murid menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut, kemudian diakhiri dengan melaksanakan Post Test dalam bentuk pilihan ganda secara tertulis. Post Test ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman murid terhadap materi yang telah diajarkan dengan metode Tanya Jawab. c.
Tahap Observasi/Pengamatan
1) Catatan Lapangan Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I tahap kedua dengan metode Tanya Jawab diperoleh catatan sebagai berikut: Pada siklus kedua siswa sudah lebih aktif karena telah paham dan terbiasa dengan metode ini.
Hal tersebut terlihat dari antusias mereka menjawab pertanyaan
sehingga guru agak kerepotan menunjuk siapa yang terlebih dahulu untuk menjawab. Pada saat diberikan tugas secara tertulis
mereka sudah lebih objektif
menjawab terlihat dari posisi duduk yang agak berjauhan dan menutupi soal yang mereka jawab agar tidak saling mencontek. Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa telah terbiasa dengan metode Tanya Jawab tersebut dan suasan belajarpun sudah efektif tidak ada lagi siswa yang tidak paham dan mengobrol bahkan mereka cenderung lebih serius dalam belajar. 2) Lembar Observasi Observasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan data tesebut dianalisis pada setiap siklus. Adapun hasil observasi sebagai berikut:
49
Berikut ini diberikan satu aspek pengelolahan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru di dalam kelas. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai menurut pilihan anda. Keterangan skala penelitian Tidak baik :1 Kurang baik : 2 Cukup baik : 3 Baik :4
No I
Kategori penilaian total Kurang baik : 21 40 Cukup : 41 60 Baik : 61 80
Aspek Yang Diamati
Nilai 1
2
3
Membuka Pelajaran 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan yang
terdahulu
II
2. Apersepsi
3. Menyiapkan tujuan pembelajaran
4. Memotivasi siswa
Kegiatan Inti
5. Penguasaan materi 6. Menjelaskan materi pelajaran
7. Keterampilan menyajikan materi
8. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar 9. Menggunakan alat atau media
10. Memancing pendapat atau ide siswa 11. Kualitas interaksi pembelajaran
12. Kualitas pengelolaan kelas 13. Sikap guru terhadap pendapat siswa 14. Situasi kelas III
4
Menutup Kelas 15. Membimbing siswa merangkum pelajaran
50
16. Memberi kesimpulan
Tabel 6 Aktivitas Siswa Siklus I tahap dua No
Aspek yang diobservasi
Keterangan Ada Tidak SB
1
Nilai B
C
K
SK
Melaksanakan tes awal (Pre Test)
2
Mempelajari materi yang telah diajarkan
3
Membaca selintas materi yang akan dipelajari
4
Mendengarkan materi
yang
dijelaskan oleh guru 5
Menjawab pertanyaan berkelompok secara lisan
6
Aktif mengungkapkan jawaban
7
Melaksanakan tes akhir (Post Test)
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat semua siswa telah berpartisipasi menjawab pertanyaan dengan penuh rasa percaya diri dan berani dalam menjawab pertanyaan. Dengan kesimpulan ini dapat dinyatakan proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. 3) Hasil Belajar Berdasarkan hasil PreTest dan Post Test yang diperoleh pada siklus I tahap kedua yang dilakukan terhadap 30 siswa pada satu kelas dengan metode Tanya Jawab sebagai berikut:
51
Tabel 7 Hasil Belajar Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Achmad Rifa’i Aditya Muhammad Ahmad Faiz Muqtasid Ahmad Iqbal Hablana Ahmad Maulana Ahmad Siddiq Fauzi Aliya Pratiwi Burhanuddin Bambang Saifulloh Chairunisah Chika Juliana Putri Halimah Mutiarahmi Layla Az-Zahra Melia Sapitri Muhammad Farhan Muhammad Faza Adzimi Muhammad Naufal Muhammad Rizik Muhammad Yasin Al Bana Nadia Rosa Amelia Najibah Nashwa Zuhaira Nathania Kaminina Nazwah Zahrani Al Hafiz Nita Aulia Adha Rafli Ahmad Fahlevi Ryan Nandra Fitrah Septianti Gita Cahyani Tio Ramadhan Suroso Wanda Khumairoh Jumlah Rata-Rata Terbesar Terkecil
Siklus II PreTest 60 50 80 70 60 40 50 50 40 40 60 60 80 60 60 30 60 40 70 60 60 70 60 60 60 40 60 40 50 70 1490 49,6 80 30
PostTest 80 70 90 90 80 70 70 70 70 70 80 90 90 80 80 70 80 80 90 90 80 90 90 90 80 70 90 80 90 90 2430 81 90 70
N-Gain
Kategori
0,5 0,4 0,5 0,7 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,5 0,5 0,7 0,5 0,5 0,5 0,6 0,5 0,6 0,7 0,7 0,5 0,7 0,7 0,7 0,5 0,5 0,7 0,6 0,8 0,7 17,8 0,59
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang
Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar PreTest, nilai terbesar 80 dan nilai terkecil 30 dengan jumlah 1490 dan rata-rata 49,6.
52
Sedangkan PostTest, nilai terbesar adalah 90 dan nilai terkecil adalah 70 dengan jumlah 2430 dan rata-rata senesar 81. Dengan edemikian ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil PostTest minimum nilai KKM yaitu 70 yang diperoleh pada siklus II adalah 81 yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Tanya Jawab ini meningkat. Jika diukur dengan N-Gain, kemampuan siswa sebesar 0,59 kategori sedang. Penelitian pada siklus II ini seluruh siswa telah mencapai nilai minimum 70, dengan begitu tindakan sudah dapat dihentikan dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4). Refleksi Pada tahap refleksi pada siklus I bagian dua banyak ditemukan peningkatan selama pembelajaran. Semua kekurangan pada siklus I sudah teratasi pada siklus tahapan kedua.
Adapun hasil belajar siswa yang telah mencapai indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu ketuntasan belajar seluruh siswa telah mencapai KKM yang diharapkan. Dilihat dari hasil Pre Test dan posttest siklus I dan siklus tahapan kedua yang telah mengalami peningkatan hasil belajar IPS yang sudah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian dihentikan pada siklus I tahap dua. Oleh karena itu tidak perlu dilanjutkan lagi pada siklus II. Tabel 8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Nilai Rata-Rata Siklus I tahap 1
Siklus I tahap 2
Pre Test
PostTest
Pre Test
Post Test
47
73,6
49,6
81
C. Pembahasan Penggunaan metode Tanya Jawab pada Aktivitas dan Potensi Ekonomi Daerah mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari dari hasil perolehan nilai siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus IPreTest
53
nilai terbesar 80 dan terkecil 10 dengan jumlah 1410 dan rata-rata 47 masih dibawah KKM ini menunjukkan kemampuan siswa pada PreTest masih rendah. Sedangkan PostTest nilai terbesar adalah 90 dan terkecil 50 dengan jumlah 2210 dan rata-rata 73,6. Nilai rata-rata tersebut sudah diatas KKM hal ini menunjukkan kemampuan siswa telah mengalami peningkatan dan pada pengukuran nilai dengan N-Gain, kemampuan siswa sebesar 0,48 kategori sedang. Namun pada nilai PostTest siklus I belum semua siswa mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan, maka dilakukankembali penelitian pada siklus I tahap kedua. Belajar pada siklus I maka pada siklus tahap dua proses belajar mengajarpun lebih ditingkatkan lagi untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Dan pada siklus I tahap dua ini semangat siswa menghadapi pelajaran pun semakin aktif dibandingkan sebelumnya. Siswa semakin aktif dan antusias dalam pembelajaran. Hal ini berpengaruh pada hasil yang dicapai. Pada siklus I tahap duaPreTest, nilai terbesar 80 dan terkecil 30 dengan jumlah 1490 dan rata-rata 49,6. SedangkanPostTest, nilai terbesar adalah 90 dan terkecil 70 dengan jumlah 2430 dan rata-rata 81. Dengan begitu ketuntasa hasil belajar dapat dilihat dari hasil PostTestminimum sesuai nilai KKM yaitu 70 yang di dapat pada siklus I tahap dua yaitu 81 ini menunjukkan hasil pembelajaran meningkat dengan metode Tanya Jawab. Jika diukur dengan N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,59 kategori sedang. Pada siklus I tahap dua ini seluruh siswa telah mencapai nilai 70, dengan demikian tindakan sudah dapat dihentikan dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dengan demikian metode Tanya Jawab bisa dijadikan solusi sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kelebihan yang dimiliki metode Tanya Jawab, yaitu: 1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. 2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatannya. 3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
54
Begitu pula tujuan tanya jawab yang diungkapkan beberapa para ahli seperti: Tujuannya dari metode tanya jawab menurut Daryanto adalah menciptakan suasana yang hidup (setiap peserta ikut aktif), menggali ide-ide peserta, memberikan rangsangan kepada siswa untuk merumuskan ide sendiri, mengetahui posisi pemahaman siswa terhadap tema yang dibahas, memberikan siswa dapat mengkonsolidasaikan pemahamannya, dan memberikan kesempatan siswa berani berkomentar. Sedangkan menurut Roestiyah N.K tujuan metode tanya jawab adalah agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta itu. Diharapkan pula dengan tanya jawab itu mampu menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan soal/masalah; sehingga jalan pikiran anak tidak meloncat-loncat; yang akan merugikan siswa sendiri dalam menangkap suatu masalah untuk dipecahkan. Dengan demikian mungkin siswa menemukan pemecahan masalah dengan cepat dan tepat.
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MI Unwanul Huda kelas IV mengenai penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS, menunjukkan bahwa metode tersebut dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa yang dapat dilihat dari peningkatan hasil pada setiap siklus. Pada siklus I Pre Test rata-rata nilai 47 meningkat menjadi 73,6 pada nilai PostTest, 20 siswa sudah mencapai KKM sedangkan 10 siswa masih dibawah KKM. Sedangkan pada siklus I tahap dua rata-rata nilai Pre Test49,6 meningkat menjadi 81 pada nilai Post Test. Pada siklus I tahap dua seluruh siswa telah mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Tanya Jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang dapat dikemukanan, yaitu: 1.
Diharapkan setiap proses pembelajaran siswa aktif dan perhatian, sebab hal itu merupakan kunci keberhasilan ketercapaian indikator
2.
Guru diharapkan dapat menggunakan metode Tanya Jawab dalam pembelajarannya karena dapat mengaktifkan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa
3.
Kepada pihak sekolah diharapkan dukungannya didalam pengembangan metode ini dalam proses pembelajaran agar pemebalajaran dapat berjalan dengan baik.
56
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswin Zain. 2010, Strategi Belajar Mengajar, (jakarta: Rineka
Cipta)
Rozak, Abd, Fauzan dan Ali Nurdin. 2010, Kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: UIN FITK Press) Ibrahim, R dan Nana Syaodih. 2010, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta) Nugroho, M Noviadi, Modul Kajian Pembelajaran IPS WS, Indrawan, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Lintas Media) Kunandar. 2007, Guru Propesional Implementasi Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo) Daryanto. 2013, Strategi dan Tahapan Mengajar, (Bandung: YRAMADA WIDYA) Ahmadi, Abu dan Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia) Sanjaya, Wina. 2010, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana) Arifin, Zainal. 2011, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) Purwanto, Ngalim. 2006, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya) Yamin, Martinis. 2009, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press) NK, Roestiyah. 2012, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta) Ghofur, Abdul dan Djemari Mardapi. 2003, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian,
(Departemen Pendidikan Nasional)
Abdurahman Mulyono, Pendidikan Bagi Anak yang Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Renika Cipta. 1999 Arikunto Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. 2010
57
Usman Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010 Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Dwitagama Dedi dan Kusuma Wijaya, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta PT Indeks. 2009 Sayuti Wahdi dan Zurinal, Ilmu Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada. 2006 http:indramunawar.blog spot.com/April/2014/hasil belajar-pengertian dan defenisi http:/laisa-azkia.blogspot.com/2004/04/macam-macam tehnik penilaian
UJI REFERENSI Seluruh refensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul Penggunaan Metode Tanya Jawab dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan. Z. Muttaqin NIM:18090183000048 Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 14 September 2014
Jakarta, 14 September 2014 Dosen Pembimbing Skripsi
Dr Iwan Purwanto, M.Pd NIP.197304242008011012
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
: Z. Muttaqin
NIM
: 18090183000048
Jurusan
: PGMI Dual Mode
Judul
: Penggunaan Metode Tanya Jawab dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan
No 1
2 3 4 5 7
8
9 10 11 12 13
14
Buku Abd.Rozak, Fauzan, Ali Nurdin, Kompilasi UndangUndang dan Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: UIN FITK Press, 2010), cet. 1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) M Noviadi Nugroho, Modul Kajian Pembelajaran IPS Indrawan WS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jombang: Lintas Media) Kunandar, Guru Propesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) Indra Munawar, http:indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil belajar-pengertian dan defenisi Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar (Bandung: YRAMA WIDYA, 2013) Abu Ahmadi dan Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia) Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010) Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2006) Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis
Halaman Hlm. 4
Hlm. 95 Hlm. 21
Hlm. 229
Hlm. 6 Hlm. 56 Hlm. 9 Hlm. 96 Hlm. 28
Hlm. 28
Paraf Dosen Pembimbing
Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009) 15 16 17 18
http:/laisa-azkia.blogspot.com/2012/04/macammacam-tehnik penilaian. Kelompok9bogor.wordpress.com (https://www.google.com) Iib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id... Library-um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id...
1 LATIHAN
Nama
:.............................................................
Kelas
:............................................................
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d yang kamu anggap benar! 1. Tanaman perkebunan dibedakan menjadi tanaman semusim dan tanaman... a. Bulanan
b. mingguan
c. tahunan
d. 2 mingguan
c. perikanan
c. peternakan
2. Sistem pertanian lahan kering adalah.... a. Persawahan
b. perkebunan
3. Dilihat dari lama penanamannya pertanian dapat dibedakan menjadi... a. 2 macam
b. 3 macam
c. 4 macam
d. 1 macam
4. Berikut tanaman yang dapat dipanen dalam waktu kurang dari setahun, kecuali... a. Padi
b. jagung
c. jeruk
d. melon
c. kerajinan
d. lahan
5. Modal utama aktivitas pertanian adalah... a. Cangkul
b. pupuk
6. Usaha untuk mengembang biakkan hewan ternak adalah... a. Peternakan
b. kerajinan
c. pertambangan
c. pertanian
7. Berdasarkan jenis hewan peternakan dapat dibedakan menjadi... a. 1 macam
b. 2 macam
c. 3 macam
d. 4 macam
8. Peternakan yang banyak dilakukan orang adalah peternakan... a. Sapi
b. kambing
c. burung
d. ayam
c. dewasa
d. pejantan
9. Sapi yang diambil susunya disebut sapi... a. Betina
b. perah
10. Celengan adalah contoh hasil aktivitas ekonomi dibidang... a. Pertanian
b. peternakan
Jawaban 1. C
6. A
2. B
7. C
3. A
8. D
4. C
9. B
5. D
10. C
c. kerajinan
d. pertambangan
2 LATIHAN
Nama
:
Kelas
:
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d yang kamu anggap paling benar! 1. Tanaman yang dapat dipanen dalam jangka waktu 3 sampai 6 bulan seperti a. Beras, jagung, jeruk
b, kacang, melon
c, cengkeh, jagung d, jeruk, cengkeh
2. Contoh tanaman berumur panjang, kecuali... a. Beras, cengkeh
b. kacang, beras
c. jeruk, kopi
d. cabe, kopi
c. ayam, kambing
d. kerbau, itik
3. Berikut termasuk peternakan hewan besar a. Sapi, kuda
b. sapi, kambing
4. Berikut termasuk peternakan hewan kecil yaitu... a. Sapi, itik
b. kambing, domba c. kuda, sapi
d. itik, ayam
5. Jawa Tengah terkenal sebagai penghasil hewan... a. Kambing
b. sapi perah
c. itik
d. ayam
c. Madura
d. Aceh
c. Gedhe
d. Bandung
6. Sabana (padang rumput) banyak terdapat di... a. Nusa Tenggara
b. Bali
7. Kerajinan perak dapt dijumpai di kota... a. Jakarta 8.
b. Medan
Jenis penambangan yang sering dijumpai di masyarakat adalah penambangan... a. Pasir
b. emas
c. timah
d. minyak
c. sungai
d. tambak
c. celengan
d. ukiran, batu kapur
9. Penambangan pasir dapat diperoleh dari... a. Hutan
b. sawah
10. Yang termasuk barang tambang adalah... a. Emas, rotan Jawaban
b, timah, pasir
1. D
6. A
2. C
7. C
3. A
8. A
4. D
9. C
5. B
10. B
1 LATIHAN
Nama
:
Kelas
:
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d yang kamu anggap benar! 1. Usaha perikanan dapat dibedakan menjadi... a. Dua
b. tiga
c. tiga
d. empat
c. tambak
d. empang
c. jeruk
d. umbian
2. Budi daya ikan di air payau dilakukan di... a. Sungai
b. danau
3. Yang termasuk potensi daerah pantai.. a. Perikanan, perdagangan b. Perdagangan,pariwisata c. Perikanan,jasa d. Perikanan, perkebunan kelapa 4. Kopra dapat diperoleh dari buah... a. Padi
b. kelapa
5. Dataran rendah berada pada ketinggian ........di atas permukaan laut a. 0-600 m
b. 600-1500 m
c. 1500-1600 m
d. 1600 m lebih
c. sedang
d. luas
c. jasa
d. pariwisata
6. Perdagangan banyak dilakukan di dataran ... a. Rendah
b. tinggi
7. Hotel merupakan contoh aktivitas ekonomi di bidang... a. Pertanian
b. peternakan
8. Perdagangan yang dibeli di warung termasuk perdagangan... a. Asongan
b. eceran
c. kaki lima
d. grosir
c. perikanan,asongan
d. perikanan,jasa
c. pertanian
d. perdagangan
9. Yang merupakan potensi ekonomi dataran tinggi... a. Pertanian,pariwisata
b. jasa,perdagangan
10. Agrowisata adalah jenis wisata dibidang.... a. Perikanan
b. penambangan
Jawaban 1. A
6. A
2. C
7. C
3. D
8. B
4. B
9. A
5. A
10. C
2 LATIHAN
Nama
:
Kelas
:
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d yang kamu anggap benar! 1. Yang termasuk bidang perdagangan antara lain... a. Pariwisata,jasa
b. perhotelan
c. transportasi
d. grosir
c. asongan
d. petani garam
c. berpasir
d. lembab
2. Yang termasuk usaha dibidang jasa adalah... a. Foto copy
b. kaki lima
3. Pertanian sayur-sayuran dilakukan di dataran... a. Tinggi
b. rendah
4. Daerah penghasil sayuran dan buahan diantaranya Kopeng dan Tawang Mangu berada di... a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. Jawa Timur
d. Aceh
c. kopi
d. cengkeh
c. perdagangan
d. perikanan
c. agrowisata
d. TMII
c. gunung leuser
d. gunung mas
b. NTB
c. NTT
d. Bandung
b. NTB
c. Sulawesi
d. Aceh
5. Sayuran yang dihasilkan di Tawangmangu seperti... a. Tomat
b. kelapa
6. Wartel termasuk aktivitas ekonomi dibidang... a. Jasa
b. pariwisata
7. Termasuk objek wisata pegunungan... a. Buntu Matabing
b. ancol
8. Perkebunan jati dapat ditemui di daerah... a. Gunung merapi
b. gunung kidul
9. Taman Nasional Gunung Rinjani terdapat di daerah... a. Aceh 10. Penghasil kopra terbesar adalah... a. NTT
Jawaban 1. D
6. A
2. A
7. A
3. A
8. B
4. B
9. B
5. A
10. C
hasil test 1
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NAMA SISWA
2
3
4
5
6
7
8
9
10
NILAI
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
C
1
100
Achmad Rifa’i
C
0
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
C
0
B
1
B
1
C
1
80
Aditya Muhammad
D
1
A
1
A
1
B
1
D
0
A
1
C
0
B
1
B
1
B
0
70
Ahmad Faiz Muqtasid
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
B
0
90
Ahmad Iqbal Hablana
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
C
0
B
1
B
1
C
1
90
Ahmad Maulana
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
A
0
B
0
80
Ahmad Siddiq Fauzi
D
1
A
1
A
1
D
0
A
1
C
0
A
1
B
1
B
1
B
0
70
Aliya Pratiwi
D
1
A
1
A
1
C
0
A
1
C
0
C
0
B
1
B
1
C
1
70
Burhanuddin
D
1
A
1
B
0
A
0
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
C
1
70
Bambang Saifulloh
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
C
0
C
O
B
1
B
1
B
0
70
Chairunisah
D
1
A
1
A
1
C
0
D
0
C
0
A
1
B
1
B
1
C
1
70
Chika Juliana Putri
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
C
0
B
0
B
1
B
1
C
1
80
Halimah Mutiarahmi
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
C
0
B
1
C
1
90
Layla Az-Zahra
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
D
0
90
Melia Sapitri
D
1
A
1
A
1
C
0
A
1
A
1
B
0
B
1
B
1
C
1
80
Muhammad Farhan
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
C
0
B
1
B
1
D
0
80
D
1
A
1
A
1
A
0
B
0
C
0
C
0
B
1
B
1
C
1
70
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
B
0
B
1
B
1
A
0
80
D
1
A
1
A
1
C
0
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
D
0
80
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
C
0
B
1
B
1
C
1
90
Nadia Rosa Amelia
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
A
0
90
Najibah
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
C
0
C
0
B
1
B
1
C
1
80
Nashwa Zuhaira
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
D
0
90
Nathania Kaminina
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
C
0
B
1
C
1
90
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
A
0
90
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
A
0
A
0
80
D
1
A
1
A
1
B
1
B
0
B
0
B
0
B
1
B
1
C
1
70
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
D
0
90
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
C
0
C
0
B
1
C
1
80
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
B
0
90
D
1
A
1
A
1
B
1
A
1
A
1
A
1
B
1
B
1
D
0
90
Muhammad Faza Adzimi
16 17 Muhammad Naufal 18 Muhammad Rizik 19 20 21 22 23
Muhammad Yasin Al Bana
Nazwah Zahrani Al Hafiz
24 25 Nita Aulia Adha 26 Rafli Ahmad Fahlevi 27 Ryan Nandra Fitrah
Septianti Gita Cahyani
28 29 Tio Ramadhan Suroso 30 Wanda Khumairoh
hasil test