HUBUNGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH SOSIOLOGI ANTROPOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS FITK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Deli Wani Utami NIM : 1110015000111
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK DELI WANI UTAMI. Hubungan Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar pada Mata Kuliah Sosiologi Antropologi di Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di jurusan pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan IPS dengan konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejumlah 67 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner, wawancara dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengungkap variabel minat belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi, wawancara digunakan untuk memperkuat metode angket dalam mengetahui jawaban mahasiswa mengenai minat belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya, dan metode dokumentasi untuk mengungkap data hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi Product Moment, dan uji reliabilitas mengunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan jumlah responden N=59 pada mahasiswa konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi angkatan 2011 dan 2012. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas. Uji hipotesis terdiri dari korelasi Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan minat belajar terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di jurusan pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan = 0,570; r2 = 0,3249 dan sebesar 5,237 lebih besar dari sebesar 1,672 dengan signifikansi sebesar 0,000. Kata kunci : Minat belajar, hasil belajar, dan sosiologi antropologi.
iv
ABSTRACT DELI WANI UTAMI. The Relationship of Interests Learning Against Learning Outcomes in Subjects Sociology Anthropology in Department of Education Social Sciences FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Minithesis. Jakarta: Department of Education Social Sciences Faculty of Tarbiyah and Teaching State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014. This study aims to determine the relationship Interests Learning Against Learning Outcomes in Subjects Sociology Anthropology in Department of Education Social Sciences FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The population of this research is the student of social education subject sociology anthropology at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta FITK number of 67 students. Techniques of data collection using questionnaires, interview and documentation methods. Questionnaire method is used to reveal the variable interest on student learning courses sociology anthropology, interview questionnaire method is used to strengthen the interest of the student to know the answers of the student learning course sociology anthropology in accordance with the actual conditions, and methods of documentation for the data reveal learning outcomes in sociology anthropology lecture. The instrument of test validity using Product Moment correlation, and reliability testing using Cronbach's alpha formula by the number of respondents N = 59 college students majoring in sociology anthropology class of 2011 and 2012 consisted of the analysis of test preconditions normality test, homogeneity test. Hypothesis testing consists of Product Moment Correlation. The results of this study indicate that there is a significant relationship between students interest in the learning outcomes of the courses in sociology anthropology Department of Education Social Sciences FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, with r_hitung = 0.570; r2 = 0.3249 and 5.237 t-value greater than 1,672 ttable with significance of 0.000. Keywords: Student Interest in learning, Learning Outcomes, and the sociology anthropology.
v
KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji serta syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT dan Rasulullah SAW beserta keluarganya. Saya sebagai penulis berucap syukur telah diberi nikmat iman, islam dan kesehatan dalam menyelesaikan skripsi sebagai syarat kelulusan pada semester akhir. Dalam hal ini penulis telah secara maksimal mencurahkan segala pikiran dan daya upaya dalam penyusunan skripsi ini. Penulis telah melakukan penelitian terkait Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar pada Mata Kuliah Sosiologi Antropologi di Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil, maka penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Nurlena Rifa’i, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Drs. H. Nurochim, M.M, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran dalam pembuatan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis. 6. Ungkapan terimakasih penulis haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada ibunda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan doa dengan segala pengorbanannya yang telah diberikan untuk ananda.
vi
Semua merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan studi penulis sampai saat ini. 7. Seluruh civitas akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Teman-teman konsentrasi pendidikan sosiologi antropologi 2011 dan 2012 yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam penelitian yang dilakukan penulis. 10. Ardi Muhamad Arsyad yang senantiasa memanjatkan doa untuk kesuksesan penulis, memberikan motivasi, serta senantiasa menemani penulis dalam setiap kondisi baik suka maupun duka. 11. Kakak-kakak tercinta Siti Nur Aisah, Neneng Suwartini, Arif Rahman Hakim, dan Ahmad Nashrullah yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 12. Sahabat-sahabat terbaik Delimaniti (Aulia, Mawar, Jenni, dan Putri) yang selalu memberikan bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika merasa tidak mampu dalam menyelesaikan berbagai tugas dan semoga persahabatan dan persaudaraan kita tak lekang oleh waktu. 13. Teman-teman
seperjuangan
pendidikan
IPS,
terlebih
khusus
untuk
Pendidikan Sosiologi Antropologi 2010 kalian semua telah memberikan motivasi dan warna dalam hidup penulis. 14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun semua yang kalian berikan sangat berarti bagi penulis. Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan kepada-Nya, Amin.
vii
Harapan penulis, semoga penyusunan Skripsi ini akan dapat membantu mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester akhir dan menjadi acuan pula bagi adik – adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi. Wassalmualaikum wr. Wb Jakarta, 07 September 2014 Penulis
Deli Wani Utami
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. i LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ........................................ ii LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................... iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv ABSTRACT .................................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 8 C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 8 D. Perumusan Masalah ........................................................................ 9 E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9 F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9 BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 11 A. Landasan Teori ................................................................................ 11 1. Minat......................................................................................... 11 a. Pengertian Minat ................................................................ 11 b. Fungsi Minat ..................................................................... 15 c. Macam-macam Minat ....................................................... 17 d. Unsur-unsur Minat ............................................................. 18 e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat .......................... 20 2. Hasil Belajar ............................................................................. 25 a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 25 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............. 27 3. Pengertian Sosiologi dan Antropologi ..................................... 28
ix
B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 30 C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 32 D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 34 A. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................... 34 B. Metode Penelitian ............................................................................ 34 C. Desain Penelitian ............................................................................. 35 D. Populasi dan Sampel........................................................................ 36 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 38 F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 39 G. Definisi Konseptual dan Operasional .............................................. 41 1. Definisi Konseptual .................................................................. 41 2. Definisi Operasional ................................................................. 42 H. Uji Coba Instrumen ......................................................................... 42 I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 44 1. Uji Prasyarat Analisis Data ...................................................... 44 2. Analisis Pengujian Hipotesis . .................................................. 45 J. Hipotesis Statistik ............................................................................ 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 48 A. Deskripsi Data ................................................................................ 48 1. Gambaran Umum Pendidikan IPS ............................................ 48 2. Data Mahasiswa ........................................................................ 48 3. Data Sarana dan Prasarana ....................................................... 49 B. Perhitungan Uji Coba Instrumen .................................................... 50 1.
Uji Validitas ............................................................................. 50
2.
Uji Realibilitas ......................................................................... 51
C. Teknik Analisi Data ......................................................................... 51 1.
Minat belajar mahasiswa (Variabel X) ..................................... 51
2.
Hasil belajar (Variabel Y) ....................................................... 52
D. Uji Prasayarat ................................................................................. 54 E. Uji Hipotesis .................................................................................... 56
x
F. Hasil Wawancara ............................................................................. 59 G. Pembahasan Penelitian .................................................................... 64 H. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 65 BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP .................................................... 66 A. Kesimpulan ...................................................................................... 66 B. Implikasi .......................................................................................... 66 C. Saran ... . ........................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 34 Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian ............................................................ 36 Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument angket penelitian ........................................... 40 Tabel 3.4 Pedoman wawancara ...................................................................... 41 Tabel 3.5 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien ..................... 43 Tabel 3.6 Angka indeks korelasi product momen t........................................ 45 Tabel 4.1 Data Mahasiswa Pendidikan IPS ................................................... 49 Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana Program studi pendidikan IPS.................... 50 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar ............................... ..51 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar ........ ......................... 53 Tabel 4.5 Hasil perhitungan uji normalitas .................................................. 55 Tabel 4.6 Hasil perhitungan uji homogenitas variable (Y) berdasarkan variabel (X) ...................................................................... ........... 56 Tabel 4.7 Rangkuman hasil analisis korelasi X-Y......................................... 56
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir ......................................................................33 Gambar 3.1 Desain penelitian ..................................................................................35 Gambar 4.1 Grafik data minat belajar mahasiswa ..................................................52 Gambar 4.2 Grafik data hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi ........54
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Angket Penelitian........................................................................... 71 Lampiran 2 Instrumen Wawancara .................................................................... 73 Lampiran 3 Hasil Wawancara ............................................................................ 74 Lampiran 4 Tabel Krejcie dan Morgan .............................................................. 85 Lampiran 5 Perhitungan Uji Validitas dan Realitibilitas Angket...................... 86 Lampiran 6 Tabulasi Data Minat Belajar Mahasiswa. ....................................... 87 Lampiran 7 Tabulasi Data Pokok ....................................................................... 89 Lampiran 8 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Mahasiswa .............................. 91 Lampiran 9 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Mahasiswa ............................. 92 Lampiran 10 Uji Prasyarat Analisis ................................................................... 93 Lampiran 11 Analisis Data .................................................................................. 94 Lampiran 12 Perhitungan pengujian hipotesis korelasi product moment........... 95 Lampiran 13 Tabel r (Pearson Product Moment)............................................... 98 Lampiran 14 Tabel t..........................................................................................100 Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 16
Lembar Uji referensi
Lampiran 17 Biodata Penulis
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tugas bangsa Indonesia setelah merdeka dan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, salah satunya adalah mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional, yaitu turut mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini jelas bahwa bangsa Indonesia menginginkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas memiliki pengetahuan luas serta keterampilan untuk menjalankan tujuan pembangunan tersebut. Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan tersebut adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Karena dengan pendidikan sebuah bangsa akan mencapai kemajuan, baik dalam pengembangan sumber daya manusia maupun pada pengelolaan sumber daya alam. Begitu juga dengan bangsa Indonesia menginginkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas memiliki pengetahuan luas serta keterampilan untuk menjalankan tujuan pembangunan tersebut. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan pendidikan. Karena pendidikan merupakan hal terpenting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Wujud pendidikan ini ditegaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.1
1
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, h. 2.
1
2
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar peserta didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, serta potensi yang dimiliki dapat digunakan untuk berperan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga penerapan pendidikan harus diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 20 tahun 2003. Menurut Muhibbin Syah pendidikan adalah “proses dengan metodemetode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan”.2 Berdasarkan definisi tersebut, pendidikan merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada seseorang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki. Proses pendidikan diawali ketika individu dilahirkan dalam lingkungan keluarga kemudian dilanjutkan dan dikembangkan melalui jenjang pendidikan formal, terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Di lingkungan kampus terjadi interaksi secara langsung antara mahasiswa sebagai peserta didik dan dosen sebagai pendidik dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perguruan tinggi, mahasiswa tidak hanya diberikan pemahaman tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga pemahaman moral dan keagamaan. Namun pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah ataupun perguruan tinggi, akan tetapi keluarga dan masyarakat juga ikut bertanggung jawab. Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas maka sebagai penyelenggara dalam jajaran tertinggi pendidikan formal dalam hal ini adalah perguruan tinggi dengan peserta didik yaitu mahasiswa dan tenaga pengajar yaitu dosen merupakan tempat pembentukkan sumber daya manusia yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memadai dalam penguasaan,
pengembangan
serta
menemukan
terobosan
di
bidang
pengetahuan dan teknologi.
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2009), h. 10.
3
Namun berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tersebut banyak bergantung kepada keberhasilan proses pembelajaran salah satu tolak ukurnya yang digunakan adalah hasil belajar yang mengacu pada pencapaian taksonomi pendidikan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Terkait dengan hasil belajar, bahwa hasil belajar merupakan perolehan nilai yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal sehingga dapat mencetak lulusan yang berkualitas. Lulusan yang berkualitas juga menentukan kualitas perguruan itu sendiri, sebab tidak hanya memperbanyak sarjana, namun juga sarjana yang berkualitas, sarjana yang mampu bertahan hidup, dalam arti memiliki penghasilan yang dapat digunakan untuk menghidupi dirinya dan keluarganya, sesuai dengan keahlian yang diperoleh pada masa kuliah. Dalam hal ini kualitas seorang mahasiswa ketika lulus terlihat dari pencapaian hasil belajar yang diperolehnya semasa kuliah. Namun faktanya tidak semua mahasiswa dapat menjadi lulusan yang berkualitas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagaimana yang diungkap oleh Farida Sarimaya, kemampuan pedagogik dan profesional dosen sebagai pengajar juga menjadi faktor penentu keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Farida Sarimaya, kemampuan pedagogik meliputi “pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi prestasi belajar”.3 Salah satu kompetensi pedagogik pengajar adalah mengelola proses pembelajaran. Beberapa dosen yang kurang mampu mengelola proses pembelajaran, sehingga proses perkuliahan menjadi tidak menarik. Sejalan dengan hal tersebut faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagaimana yang diungkap oleh Muhibbin tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar berikut ini :
3
Farida Sarimaya, Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa, dan Bagaimana, (Bandung: Yrama Widya 2008), h. 19.
4
Hasil belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal diantaranya latar belakang keluarga, sekolah dan masyarakat, sedangkan faktor internal yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis merupakan kondisi umum jasmani seseorang, dan faktor psikologis merupakan faktor internal yang berpengaruh dari dalam diri mahasiswa dalam proses belajar diantaranya adalah minat.4 Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa minat menjadi salah satu aspek penting dalam belajar dan aspek yang perlu diperhatikan pula saat memilih program studi oleh mahasiswa, sebab minat berasal dari dalam individu sendiri. Jika individu sudah memiliki minat terhadap sesuatu hal, dalam hal ini adalah pemilihan program studi, maka mahasiswa akan memiliki ketertarikan (interesting) awal terhadap bidang studi yang berkaitan dengan program studinya, minat sebagai motivasi awal dalam mendalami bidang studi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan Elizabeth, bahwa “minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan mendatangkan kepuasaan”.5 Berdasarkan pendapat Elizabeth tersebut dapat dipahami bahwa jika individu memiliki minat maka akan melaksanakan apa yang diminati tersebut sehingga merasa bangga akan hal yang dicapainya tersebut sesuai minat, dan tidak terpaksa. Beberapa fenomena yang terjadi saat ini adalah mahasiswa dalam memilih program studi yang ditempuh tidak selalu dari minatnya sendiri tetapi karena ada faktor lain seperti adanya paksaan dari orang tua atau pengaruh dari teman. Setelah dilakukan studi awal wawancara mahasiswa program studi pendidikan IPS dengan konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi dari 10 mahasiswa didapatkan, 5 orang mahasiswa mengatakan memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena pengaruh teman, 2 orang mahasiswa karena mengikuti anjuran orang tua, dan 3 orang mahasiswa atas keinginan sendiri.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. XV, h. 130-132. 5 Meitasari Tjandrasa, Buku Perkembangan Anak Jilid 2, Terj. dari Child Development Sixth Edition oleh Elizabeth B. Hurlock, (Jakarta: Erlangga, 1999), Cet. V, h.115.
5
Mahasiswa dengan minat yang kurang untuk masuk pada konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi akibat tuntutan orang tua dan lingkungan, akan mengalami kesulitan dalam belajar dibandingkan dengan mahasiswa yang memang berminat pada konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi, karena mahasiswa akan mengalami proses penyesuaian diri seperti perbedaan situasi dan kebiasaan, selain itu juga sikap yang bertentangan dengan keluarga, persaingan akademik yang lebih ketat, keadaan tersebut akan mempengaruhi cara belajar karena disiplin diri belum tertanam dengan baik, mudah terpengaruh teman-teman, masih bersantai-santai akibatnya studi akan terhambat dan akhirnya hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan. Memilih konsentrasi bidang studi yang tidak sesuai minat memiliki beberapa dampak pada aktivitas belajar. Hal ini sebagaimana diungkap oleh Haryanto sebagai berikut: Pertama dalam problem psikologi seperti mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi dan kemungkinan akan berusaha setengah hati. Kedua, problem akademis. Ketiga, problem relasional.6 Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa mahasiswa yang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai minat, cenderung terpaksa belajar, biasanya belajar yang terpaksa akan sulit dicerna oleh otak. Dari pendapat tersebut problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil pilihan, seperti hasil belajar yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan
memahami
materi,
kesulitan
memecahkan
persoalan,
ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, hal-hal tersebut berdampak pada rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih program studi atau konsentrasi bidang studi dapat mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran, semakin sering tidak masuk kuliah, maka semakin sulit memahami materi, pada akhirnya semakin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya 6
Haryanto, 2013, Dampak Salah Memilih Jurusan, (www.belajarpsikologi.com/tips-memilihjurusan-kuliah/).
6
makin sering absen dalam perkuliahan. Berkaitan dengan hal tersebut menurut Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (AAK) Drs. Abd Shomad sebagaimana dikutip oleh Elly Afriani menyebutkan: Belasan mahasiswa UIN Jakarta sepanjang tahun 2008 ini terancam Drop Out alias DO, dan bahkan sudah ada yang di-DO. Mereka yang terancam DO dikarenakan di antaranya menyangkut administrasi seperti nilai IP rendah serta pelanggaran Kode Etik Mahasiswa, seperti kasus narkoba dan tindakan asusila sebelum pada drop out (DO) atau dikeluarkannya seorang mahasiswa/i karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya. Mahasiswa lain yang terancam DO dikarenakan kadaluarsa atau sudah habis masa studinya.7 Data tersebut memperlihatkan jumlah mahasiswa yang terancam drop out cukup tinggi. Terkait dengan problem relasional, salah memilih program studi, membuat mahasiswa cenderung tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, hingga ia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui. Dan pada akhirnya ketiga problem tersebut dapat menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan. Hal ini menunjukkan bahwa memilih konsentrasi bidang studi bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sepele. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa program studi yang diambil tidak sesuai dengan minatnya. Maka dari itu pemilihan program studi atau konsentrasi bidang studi sedini mungkin harus mulai dipertimbangkan. Salah pilih merupakan bencana dan kerugian yang besar bagi masa depan.
7
Elly Afriani, Belasan Mahasiswa teramncam Drop Out, 2013, (www.uinjkt.ac.id/index.php/component/content/article/315-belasan-mahasiswa-terancamdo.html).
7
Dalam penelitian ini, penulis hanya akan membahas faktor internalpsikologis mahasiswa yaitu minat. Menurut Mahmud dalam buku Psikologi Pendidikan Mutakhir disebutkan bahwa, “minat dapat mempengaruhi kualitas belajar seseorang”.8 Ini dapat diartikan bahwa mahasiswa yang menaruh minat besar terhadap konsentrasi bidang studi yang dikehendakinya akan banyak memusatkan perhatiannya pada mata kuliah yang berkaitan dengan konsentrasi bidang studi tersebut. Dengan pemusatan perhatian yang itensif dapat yang memungkinkan ia belajar lebih giat sehingga tujuan pembelajaran pun akan tercapai secara maksimal yang kemudian akan mempengaruhi kualitas belajarnya. Dalam sebuah penelitian terkait minat belajar yang dilakukan oleh Abdul Rohim, bahwa “minat menjadi sebuah motivasi peserta didik dalam belajar sehingga seluruh perhatiannya akan tercurahkan pada kegiatan yang ia lakukan”.9 Minat sangat besar perannya dalam kegiatan pembelajaran, sebab minat akan berperan sebagai pemuncul motivasi yakni sebagai kekuatan yang akan mendorong seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, jika mahasiswa memiliki minat yang kuat untuk mempelajari sesuatu dengan sungguh-sungguh dan akan mengerahkan pikiran, tenaga dan waktu untuk mempelajarinya tanpa ada yang menyuruh dan paksaan dari orang lain. Adanya minat belajar yang tinggi yang dimiliki mahasiswa maka akan banyak memusatkan perhatiannya pada mata kuliah yang diminatinya daripada mata kuliah lainnya. Pemusatan perhatian yang itensif terhadap materi itulah memungkinkan ia belajar lebih giat dan berprestasi pada bidang tersebut. Minat yang dimiliki tersebut merupakan langkah awal dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan. Dengan demikian, mahasiswa yang mempunyai minat belajar yang besar cenderung akan menghasilkan hasil belajar yang memuaskan dan sebaliknya mahasiswa yang mempunyai minat kurang akan menghasilkan hasil belajar yang rendah. 8
Mahmud, Psikologi Pendidikan Mutakhir, (Bandung: Sahifa, 2005), h. 95. Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Pendidikan Agama Islam”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 2, tidak dipublikasikan. 9
8
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dirancang untuk mengkaji bagaimana hubungan minat belajar mahasiswa khususnya terhadap konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi dengan hasil belajar mahasiswa dalam sebuah karya ilmiah dengan bentuk sebuah skripsi yang berjudul, “Hubungan Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Kuliah Sosiologi Antropologi di Program Studi Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1.
Belum diketahui hubungan minat belajar terhadap hasil belajar mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Belum diketahui hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Belum diketahui hubungan kompetensi pedagogis pengajar dalam hal ini dosen terhadap hasil belajar mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Belum diketahui tinggi rendahnya hasil belajar mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dalam skripsi ini, melihat luasnya ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, membutuhkan spesifikasi kajian hal-hal yang dilakukan agar pembahasan lebih terfokus, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut: 1.
Minat dan hasil belajar. Minat yang dimaksud adalah minat belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi. Sedangkan hasil
9
belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh mahasiswa dalam mata kuliah sosiologi antropologi.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah serta pembatasan masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
E. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1.
Manfaat Teoritis a. Hasil
penelitian
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
dan
pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan minat belajar terhadap hasil belajar. b. Memberikan informasi terkait dengan apakah minat belajar dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan terkait. 2.
Manfaat Akademis a. Bagi peserta didik (mahasiswa) Dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa/i dalam menentukan kejuruan atau konsentrasi yang diminatinya sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.
10
b. Bagi lembaga pendidikan Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi yang diharapkan dapat mengupayakan cara-cara untuk lebih meningkatkan keterampilan mahasiswa sebagai bekal masa depan nanti.
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Minat a. Pengertian Minat Minat merupakan faktor psikologis yang terdapat pada setiap orang. Minat
menurut Muhibbin Syah, berarti “kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.1 Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa minat diindikasikan rasa semangat yang tinggi terhadap suatu pekerjaan, rasa semangat tersebut diiringi oleh kesungguhan, sehingga tercapai kebahagiaan, sebab yang dilakukan tersebut tanpa rasa terpaksa. Hal senada juga diungkapkan oleh Slameto, minat adalah “suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.2 Jadi bila seseorang itu berminat pada sesuatu ia akan tertarik atau menyenangi sesuatu itu. Kalau sesuatu benda atau keadaan menarik perhatian pasti akan menimbulkan minat. Hal di atas juga seirama dengan apa yang dimaksud Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib tentang minat bahwa, minat adalah “suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang”.3 Dapat dipahami di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha untuk mendekati, mengetahui, atau menguasai dari subyek yang dilakukan dengan perasaan senang.
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 136. 2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta,2010) edisi revisi, h. 180. 3 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab , Psikologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 263.
11
12
Menurut Witherington sebagaimana dikutip oleh Buchori berpendapat bahwa, “minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya. Selanjutnya minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran itu disusul dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek”. 4 Dari pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan adanya pemusatan perhatian atau meningkatnya perhatian terhadap sesuatu, perhatian yang penuh dapat memperoleh hasil pekerjaan yang maksimal, sesuai dengan keinginan. Sementara itu, menurut Djaali dalam buku Psikologi Pendidikan menerangkan bahwa, minat adalah “rasa lebih suka dan ketertarikan pada satu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.5 Jadi dapat dikatakan bahwa minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar penerimaannya. Segala hal yang dilakukan adalah kendali dari individu itu sendiri. Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, minat adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil
dari pengalaman individu
dalam interaksi
dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendapat lain yang dikemukan oleh W.S. Winkel yang dikutip oleh Yeti bahwa minat diartikan sebagai “kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasa tertentu dan merasa senang untuk mempelajari materi itu”.6 Dengan kata lain segala aktivitas atau kegiatan bila dilakukan dengan minat maka akan mendatangkan perasaan senang dan tidak mudah bosan, karena aktivitas
4
M. Buchori, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Aksara Baru, 1978), h. 124. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 121. 6 Yeti Budiyarti, “Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Studi Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 9, tidak dipublikasikan. 5
13
tersebut tidak bertentangan dengan keinginan seseorang sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang tinggi. Sejalan dengan hal itu, Muhibbin juga mengatakan bahwa “minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar individu dalam bidangbidang studi tertentu”.7 Artinya minat merupakan faktor yang sangat penting bagi individu untuk melakukan sesuatu yang disenangi, dengan adanya minat maka individu akan belajar dengan sungguh-sungguh demi tujuan yang ingin dicapainya. Minat yang dikemukakan oleh Abdul Rohim pada dasarnya merupakan “suatu kecenderungan yang erat kaitannya dengan perasaan individu terutama perasaan senang terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga dan memberi kepuasaan kepadanya”.8 Jadi dapat diartikan bahwa minat adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaanya dalam belajar. Jika mahasiswa senang dengan kegiatan belajar yang dipilih maka akan bergairah untuk menekuni kegiatan belajarnya tersebut. Seseorang yang berminat besar dalam belajar maka akan secara senang hati melakukan kegiatan belajar tersebut. Hal ini juga diungkapkan oleh Mahmud bahwa, minat adalah “kecenderungan dan gairah yang tinggi terhadap
suatu
kegiatan
atau
pekerjaan
sehingga
minat
dapat
mempengaruhi kualitas belajar orang tersebut”.9 Pendapat tersebut dapat dipahami dengan contoh, dalam belajar misalnya seseorang yang menaruh minat besar terhadap mata kuliah sosiologi antropologi akan banyak memusatkan perhatiannya pada mata kuliah ini daripada mata kuliah lainnya. Dengan demikian minat dapat dikatakan sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan tindakan seseorang.
7
Muhibbin Syah, loc.cit. Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang Pendidikan Agama Islam”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 7, tidak dipublikasikan. 9 Mahmud, Psikologi Pendidikan Mutakhir, (Bandung: Sahifa, 2005), h. 95. 8
14
Hal tersebut juga diperkuat oleh Kurt Singer yang dikutip oleh Lilis Komariah dalam penelitiannya terkait Minat Belajar Sosiologi Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode STAD menjelaskan, bahwa “minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar”.10 Berdasarkan pernyataan di atas minat dapat dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi intrinsik yang mendorong orang untuk terus berusaha dalam belajar sehingga dapat tercapainya keberhasilan yang diharapkan dalam proses belajar. Berdasarkan uraian pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan individu dalam hal ini adalah mahasiswa, untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi tertentu dalam hal ini adalah belajar mata kuliah sosiologi antropologi. Minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diingikan, tanpa dengan minat tujuan belajar tidak akan tercapai. Pada dasarnya jika mahasiswa menaruh minat pada sesuatu, berarti mahasiswa akan menyambut baik dan bersikap positif dalam berhubungan dengan objek tersebut. Sikap positif itu ditunjukkan denga rasa sungguh-sungguh dan semangat dalam belajar sehingga mencapai hasil yang baik. Membicarakan masalah minat harus memperhatikan aspek-aspek minat. Menurut Hurlock sebagaimana dikutip oleh Mitasari Tjandrasa membedakan aspek minat menjadi dua yaitu: 1) Aspek kognitif, aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan. 2) Aspek afektif, aspek ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang
10
Lilis Komariah, Minat Belajar Sosiologi Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode STAD, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 12, tidak dipublikasikan.
15
menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam memotivasikan tindakan seseorang.11 Dengan kata lain minat belajar mahasiswa yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Artinya jika proses penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat. Dengan demikian, konsentrasi
mahasiswa
bidang studi
sosiologi
yang menaruh minat antropologi
terhadap
akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak dalam kegiatan belajar daripada mahasiswa lainnya yang tidak memiliki minat yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya perasaan senang dan penuh perhatian untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Begitu juga dengan pemusatan perhatian yang sedemikian itensif yang memungkinkan mahasiswa tersebut untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai hasil belajar yang maksimal.
b. Fungsi Minat Minat merupakan faktor internal psikologis yang sangat berperan dalam proses belajar. Seseorang akan mau dan tekun dalam belajar atau tidak sangat tergantung pada minat yang ada pada dirinya. Menurut Alisuf Sabri sebagaimana dikutip oleh Abdul Rohim minat memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai kekuatan yang akan mendorong seseorang untuk belajar. Mahasiswa yang berminat terhadap konsentrasi pendidikan sosiologi antropologi akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar. Pendorong seseorang untuk berbuat dalam mencapai tujuan. 2) Penentu arah perbuatan seseorang yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. 3) Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan seseorang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.12 11
Meitasari Tjandrasa, Buku Perkembangan Anak Jilid 2, Terj. dari Child Development Sixth Edition oleh Elizabeth B. Hurlock, (Jakarta: Erlangga, 1999), Cet.V, h. 116. 12 Abdul Rohim, op. cit., h. 9.
16
Hal serupa juga diungkapkan oleh E Elizabeth yang ditulis oleh Meitasari Tjandrasa tentang fungsi minat bagi kehidupan anak, yaitu: 1) Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. 2) Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat.13 Terkait fungsi minat di atas dapat dipahami bahwa minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. Sebagai contoh, anak yang berminat pada olahraga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya, maka cita-citanya menjadi dokter. Selanjutnya terkait fungsi minat yang kedua yaitu sebagai tenaga pendorong yang kuat sebagai contoh minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas. Minat seseorang meskipun diajar oleh pengajar yang sama dan diberi pelajaran yang sama, antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas mereka. Minat yang terbentuk sejak kecil atau masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan. Minat menjadi guru yang telah terbentuk sejak kecil sebagai misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat mahasiswa, maka ,mahasiswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat mahasiswa, maka pelajaran itu akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah ketertarikan dalam kegiatan belajar. 13
Meitasari Tjandrasa, Buku Perkembangan Anak Jilid 2, Terj. dari Child Development Sixth Edition oleh Elizabeth B. Hurlock, loc. cit.
17
Dengan adanya minat proses belajar akan berjalan lancar dan tujuan pendidikan akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan karena minat mempunyai andil yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan belajar. Seseorang akan memetik hasil belajarnya ketika berminat terhadap yang pelajari dan dengan sendirinya akan menunjukkan keaktifan dalam mengikuti pelajaran.
c. Macam-macam Minat Minat dapat digolongkan menjadi beberapa, ini sangat tergantung pada sudut pandang dan cara penggolongannya diantaranya berdasarkan timbulnya minat dan berdasarkan arahnya minat, sebagaimana dikatakan Abdul Rahman, yaitu: “1) Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a). Minat primitif; b) Minat sosial. 2) Berdasarkan arahnya, minat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a) Minat intrinsik; b) Minat ekstrinsik”. 14 Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan nyaman. Minat sosial adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. Misalnya, minat belajar individu mempunyai pengalaman bahwa lingkungan akan lebih menghargai orangorang terpelajar dan pendidikan tinggi sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu untuk belajar dan berprestasi agar mendapat penghargaan dari lingkungannya tersebut. Minat intrinsik adalah minat yang berlangsung dengan aktivitas itu sendiri. Misalnya, seseorang belajar karena memang senang membaca bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain. Minat esktrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut akan hilang. Misalnya, seseorang yang belajar dengan tujuan agar lulus ujian
14
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, op. cit., h. 265-267.
18
masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri), setelah lulus ujian tersebut maka minat belajarnya menjadi turun.
d. Unsur-unsur Minat Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut memiliki beberapa unsur, antara lain: 1. Perasaan Senang Menurut Wasty, “Perasaan senang dapat diartikan sebagai suasana psikis dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan dalam diri”.15 Jadi dapat dikatakan bahwa perasaan senang dapat timbul karena mengamati, mengingat atau memikirkan sesuatu. Mahasiswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi biasanya akan memiliki perasaan senang dengan hal-hal yang berkaitan dengan program studi tersebut tentunya mata kuliah sosiologi antropologi yang diajarkan, misalnya saja maka ia terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan mata kuliah sosiologi antropologi dengan sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut. 2. Perhatian dalam Belajar Perhatian merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar. Dalam kajian psikologi yang dikutip oleh Fadilah Suraga dkk bahwa, perhatian merupakan “pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek tertentu”.16 Dengan kata lain seseorang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali. Mahasiswa yang menaruh minat pada konsentrasi bidang studi yang dikehendakinya maka secara langsung akan menaruh perhatian 15
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet.V, h. 37. Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 113. 16
19
yang besar pada mata kuliah atau bidang studi tesrsebut dan cenderung untuk memperhatikannya. Selanjutnya apabila seseorang menaruh perhatian secara continue baik secara sadar maupun tidak pada obyek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada obyek tersebut. Jadi dapat dikatakan mahasiswa mempunyai minat pada mata kuliah tertentu dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya jika mahasiswa tidak berminat, maka perhatian pada mata kuliah atau bidang studi yang sedang diajarkan cenderung malas untuk mengerjakannya. Dengan demikian mahasiswa yang tidak menaruh perhatian pada mata kuliah atau bidang studi yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan mahasiswa tersebut dapat belajar dengan baik. 3. Ketertarikan Minat menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Abdul Rohim bahwa, “minat bisa berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau rasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan apapun bisa berupa pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan tersebut”.17 Hal ini menunjukkan ada yang mengembangkan minatnya terhadap mata kuliah atau bidang studi tersebut karena pengaruh dari pengajar dan bahan ajar yang menarik. Dengan adanya ketertarikan maka lama-kelamaan mahasiswa mampu mengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata kuliah tersebut niscaya ia bisa memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong mahasiswa yang berkemampuan rata-rata. Menurut Slameto bahwa, “pengajar yang kurang berinteraksi dengan peserta didik secara akrab menyebabkan proses belajarmengajar itu kurang lancar. Begitu juga peserta didik merasa jauh dari pengajar, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar”.18 Dengan kata lain, dosen juga harus mampu membangun suasana belajar 17 18
Abdul Rohim, op. cit., h. 11. Slameto, op. cit., h. 66.
20
yang menarik artinya tidak mendominasi kegiatan belajar, ada komunikasi dua arah yang dapat membangkitkan suasana interaktif dalam kegiatan belajar. Hal ini diperkuat oleh pendapat Dimyati dan Mudjiono terkait peranan pengajar dalam proses belajar, menurut mereka “pengajar yang profesional tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik yang dapat membangkitkan minat belajar peserta didik dalam hal ini mahasiswa”.19 Artinya dalam hal ini seorang pengajar baik dosen maupun guru mempunyai peranan penting dalam menemukan minat atau bahkan dapat membangkitan minat belajar para peserta didik. 4. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan perasaan tertarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran (dalam hal ini mata kuliah atau bidang studi sosiologi antropologi) juga merupakan salah satu indikator minat. Seorang mahasiswa harus mengetahui informasi terkait apa yang mereka pelajari, termasuk manfaat dari apa yang mereka pelajari, sehingga mereka tidak asal-asalan dalam menentukan minatnya dalam belajar. e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Minat menjadi salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar. Minat
itu tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang antara lain: 1. Motivasi Motivasi sangat erat kaitannya dengan minat. Minat dapat timbul dengan adanya motivasi yang kuat. Seseorang yang mempunyai keinginan atau kepentingan terhadap sesuatu maka akan merangsang
19
248.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Cet. IV, h.
21
timbulnya ketertarikan atau minat untuk melakukan kegiatan tersebut sehingga motivasinya dapat terwujud. Menurut
Hamzah
motivasi
adalah
“dorongan
dasar
yang
menggerakan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya”.20 Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan definisi motivasi menurut Syaiful Bahri dalam Psikologi Belajar bahwa “motivasi merupakan suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan”.21 Sehingga minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Motivasi sangat diperlukan dalam berbagai bidang, termasuk belajar. Dengan adanya motivasi mahasiswa menjadi tekun dalam belajar. Mahasiswa yang dalam proses belajarnya mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil belajar yang baik sesuai dengan yang diharapkan. 2. Bakat Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto bahwa bakat atau aptitude adalah: “The capacity to learn”.22 Dengan kata lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Sejalan dengan hal di atas menurut Bigham yang dikutip oleh Sunarto bahwa, bakat adalah ”seperangkat sifat-sifat yang dianggap
20
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. III,
h. 1. 21 22
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Ed. 2, h. 148. Slameto, op. cit., h. 57.
22
sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan seperti kemampuan berbahasa, musik dan sebagainya”.23 Berdasarkan definisi di atas bakat akan membentuk minat seseorang sehingga dapat mengetahui kemampuan seseorang. Memilih konsentrasi bidang studi yang sesuai dengan bakat, dan minat akan membuat mahasiswa nyaman untuk belajar. Bakat itu mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan suatu kegiatan termasuk dalam belajar. Jika bahan pelajaran atau mata kuliah yang dipelajari sesuai dengan bakatnya akan menimbulkan sebuah ketertarikan dengan kata lain yaitu minat. Dengan demikian diharapkan akan mampu memperoleh hasil belajar yang lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajar. 3. Belajar Menurut Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G yang dikutip oleh Nurhidayati dalam penelitiannya bahwa, “minat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu semakin banyak belajar semakin luas pula bidang minat”.24 Jadi dengan kata lain minat dapat diperoleh melalui belajar, karena dengan belajar mahasiswa yang semula tidak menyenangi suatu mata kuliah atau bidang studi tertentu, lama kelamaan lantaran bertambahnya pengetahuan mengenai pelajaran tersebut, minat pun tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari bidang studi tersebut. 4. Bahan Pelajaran dan Metode Mengajar Adapun minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan pelajaran atau mata kuliah dan bagaimana metode mengajar yang dapat menarik mahasiswa dalam belajar. Hal ini diperkuat oleh pendapat Ign. S. Ulih yang dikutip Slameto bahwa menyajikan bahan 23
Sunarto Haji, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.117. Nurhidayati, “Hubungan Antara Minat dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah Nurussalam Pondok Pinang”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2006, h. 18, tidak dipublikasikan. 24
23
pelajaran kepada mahasiswa agar mahasiswa dalam proses belajar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara-cara mengajar atau metode mengajar haruslah setepattepatnya dan seefisien serta seefektif mungkin.25 Dengan demikian apabila mahasiswa tidak berminat kepada bahan pelajaran dan metode mengajar yang dipakai dosen, maka dipastikan mahasiswa tidak akan memberikan perhatiannya dalam belajar. Oleh karena itu apabila mahasiswa tidak berminat sebaiknya dibangkitkan sikap positif (sikap menerima) kepada bahan pelajaran melalui metode pengajaran yang menarik agar mahasiswa tertarik perhatiannya untuk memperhatikan pelajaran yang disampaikan. 5. Keluarga M. Alisuf Sabri mengatakan, “keluarga sebagai lingkungan pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbingan”.26 Perhatian, peran, dan dukungan orang tua memiliki pengaruh yang besar karena keluarga juga merupakan pendidikan dasar dan lembaga pendidikan alamiah yang memiliki fungsi edukatif yang sangat besar. Berkaitan dengan minat,
orang tua menjadi penentu atas
terbentuknya minat pada anak karena proses pendidikan pertama adalah lingkungan keluarga, sehingga orang tua harus proaktif menciptakan iklim yang mendukung terbentuknya minat, menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang. Sebab minat itu sendiri bukanlah sesuatu yang dimiliki anak begitu saja, melainkan sesuatu yang dapat dikembangkan sehingga orang tua harus mampu memotivator bagi anak.
25 26
Slameto, op. cit., h. 65. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. I, h. 15.
24
6. Lingkungan Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Menurut Muhibbin, “Lingkungan dibedakan menjadi 2 (dua) yang dapat mempengaruhi minat seseorang, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non sosial”.27 Lingkungan sosial meliputi kepribadian guru atau pengajar yang menarik dan teman pergaulan. Kepribadian dosen menjadi salah satu obyek yang dapat merangsang dan membangkitkan minat belajar pada mahasiswa. Sedangkan melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minatnya oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan aktifitas bersama-sama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami. Dapat dikatakan masa dimana mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan bergaulnya. Lingkungan pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang sebagaimana lingkungan keluarga. Bahkan terkadang teman bermain atau sepergaulan mempunyai pengaruh
yang lebih besar dalam
menanam benih minat atau cita-cita. Adapun terkait dengan lingkungan non sosial ialah fasilitas gedung, perpustakaan, laboratorium, alat peraga dan lain-lain. Dengan menggunakan media pengajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif mahasiswa sehingga dapat menimbulkan minat mahasiswa pada bidang tersebut.
27
Muhibbin syah, op. cit., h. 137.
25
2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Fadillah dan Solicha, hasil belajar merupakan “taraf keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil test mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.28 Jadi dapat dijelaskan bahwa skor yang diperoleh mahasiswa dalam kegiatan belajar merupakan hasil yang didapat dalam proses kegiatan belajar tersebut. Menurut Benjamin S. Bloom yang dikutip oleh Nana Sudjana bahwa, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi 3 (tiga) aspek yaitu: 1. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap 3. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.29 Hal senada juga dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono yang mengatakan hasil belajar merupakan “tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar adapun tingkat perkembangan mental tersebut terkait dengan bahan pelajaran dan terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotorik”.30
28
Fadilah Suralaga dan Solicha, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet. I, h. 95. 29 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989), Cet.I, h. 22. 30 Dimyati dan Mudjiono, op. cit., h. 251.
26
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Namun biasanya ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para pengajar karena berkaitan dengan kemampuan para mahasiswa dalam menguasai isi bidang studi. Pendapat lain diungkapkan Gagne yang dikutip oleh Thobroni dan Ari Mustofa mengatakan bahwa perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk: 1.
2.
3.
4.
5.
Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun lisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan pengertian tentang suatu konsep. Kecakapan intelektual yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan, memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah. Strategi kognitif yaitu kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara–cara berpikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran. Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, di dalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak. Kecakapan motorik ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.31 Berdasarkan konsepsi di atas, pengertian hasil belajar dapat
disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki mahasiswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai,
31
Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran : Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2011), h. 23.
27
inovasi verbal, serta hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Dengan kata lain hasil belajar
adalah
hasil
yang
diraih
oleh
mahasiswa dari aktivitas belajarnya dalam hal kemampuannya baik perubahan perilaku, pemahaman dan pengetahuan yang bermanfaat setelah melaksanakan
proses
kegiatan
pembelajaran.
Hasil
belajar
dapat
mendorong mahasiswa untuk berperilaku lebih baik sehingga dalam kegiatan proses pembelajaran ini tujuan pembelajaran menjadi terarah. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut: 1. Faktor Internal Secara garis besar faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri, seperti aspek fisiologi dan psikologis, sebagaimana yang dikatan Syaiful Bahri bahwa aspek fisiologis ini “meliputi kondisi tubuh peserta didik termasuk organ tubuh dan kondisi alat indera, sedangkan aspek psikologis mencakup intelegensi (kecerdasan), sikap, bakat, minat dan motivasi”.32 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri individu itu sendiri yang terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Menurut M. Alisuf Sabri bahwa “faktor lingkungan itu sendiri meliputi lingkungan alam (non sosial) dan lingkungan sosial”.33 Lingkungan alam meliputi: keadaan suhu, kelembaban udara, waktu, kondisi dan letak gedung belajar, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar. Selanjutnya 32
Syaiful Bahri, op. cit., h. 191. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. III, h. 59. 33
28
faktor instrumental terdiri dari sarana dan prasarana atau alat pengajaran, media pengajaran, guru, bahan pelajaran, serta strategi belajar menagajar yang digunakan akan mempengaruhi hasil belajar.
3. Pengertian Sosiologi dan Antropologi Secara harfiah atau etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin; Socius yaitu teman, kawan, sahabat dan Logis yaitu ilmu pengetahuan. Definisi sosiologi menurut Ary, sosiologi adalah “ilmu tentang cara berteman, berkawan, dan bersahabat yang baik, atau cara bergaul yang baik dalam masyarakat”.34 Menurut Hassan Shadily dalam bukunya Sosiologi masyarakat Indoneisa menyebutkan bahwa sosiologi adalah “ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antarmanusia yang menguasai kehidupan itu”.35 Hal di atas seirama dengan pendapat Syahrial Syarbani yang mengatakan, sosiologi merupakan “cabang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia”.36 Jadi dengan mempelajari sosiologi individu di informasikan serta diajar mengenai norma atau kaidah sosial dalam lapisan masyakat sehingga individu bisa bersikap sesuai dengan norma yang berlaku. Jika tidak, maka individu tersebut akan dikucilkan di lingkungan masyarakat. Melalui proses pendidikan semua itu dapat tertransfer dengan baik pada setiap individu yang mengenyam pendidikan. Pendapat lain diungkapkan Selo Soemardjan dan Solaeman Soemardi yang dikutip oleh Narwoko dan Bagong mengatakan bahwa sosiologi sebagai berikut: ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jaringan antar unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan 34
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 3. Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), Cet. IV, h. 6. 36 Syahrial Syarbani, Dasar-dasar Sosiologi, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 1. 35
29
sosial, sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik antar berbagai segala kehidupan bersama, misalnya antara kehidupan ekonomi dan politik.37 Maka sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat yang mencakup hubungan antara seseorang dengan seseorang, antara perseorangan dengan kelompok, dan hubungan antara kelompok dengan kelompok. Menurut Abdulsyani, “Obyek studi sosiologi adalah masyarakat, yaitu dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan-hubungan antarmanusia tersebut”.38 Dengan kata lain kajian sosiologi adalah perilaku manusia yang dilihat dalam kaitannya dengan struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimiliki. Dengan mempelajari sosiologi diharapkan mahasiswa mampu memberikan penjelasan yang relevan dengan kondisi kekinian masyarakat, sehingga setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakatnya. Seperti dikatakan Peter L. Berger yang dikutip Narwoko dan Bagong bahwa produk sosiologi adalah “para pemikir yang senantiasa peka dan kritis terhadap realitas sosial”.39 Jadi dengan kata lain, mahasiswa sebagai agen of change dengan mempelajari sosiologi diharapkan dapat mengatasi segala implikasi yang bersifat buruk dari berkembangnya fenomena tersebut sekaligus memelihara implikasi dari berbagai fenomena yang ada. Tidak jauh berbeda dengan sosiologi, objek dari antropologi itu sendiri adalah manusia serta kebudayaannya. Menurut Koentjaraningrat, “Ilmu antropologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari mahluk anthropos atau manusia, merupakan suatu integrasi dari beberapa ilmu yang masing-masing mempelajari suatu kompleks masalah-masalah khusus mengenai makhluk
37
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. III, h. 4. 38 Abdulsyani, op. cit., h. 14. 39 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, op. cit., h. 2.
30
manusia”.40 Ilmu antropologi gabungan terbagi menjadi antropologi fisik dan antropologi budaya. Menurut Koentjaraningrat, Antropologi fisik dalam arti khusus adalah “bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya beragam manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuh baik yang lahir (fenotipe) maupun ciri-ciri tubuh yang dalam (genotipe)”.41 Hal senada juga diungkapkan Farid Wajidi dan S. Menno terkait antropologi fisik dan antropologi budaya sebagai berikut: Antropologi fisik memusatkan dirinya kepada upaya memahami perjalanan evolusi biologis manusia dengan memanfaatkan catatan tentang sisa-sisa kehidupan manusia purbakala yang sudah memfosil. Sedangkan antropologi budaya mengkaji sifat dan formasi berbagai bahasa manusia dan hubungan antara berbagai bahasa dan pola kehidupan sosial ini.42 Dengan demikian tujuan dari ilmu antropologi dan sosiologi itu sendiri adalah untuk mencapai pengertian tentang asas-asas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya. Kedua ilmu ini memiliki peranan sangat penting dalam pembentukan pribadi seseorang dalam hubungannya dengan masyarakat, keadaan masyarakat yang perilakunya sesuai dengan norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat tersebut sehingga dapat menciptakan suatu integrasi dan dalam masyarakat tidak akan kehilangan identitas kebangsaan yang mungkin dapat terkikis oleh banyaknya pengaruh kebudayaan asing yang belum tentu sesuai dengan budaya suatu bangsa. B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Abdul Rohim, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Dwi Putra Ciputat”. Hasil Penelitian adalah terdapat korelasi yang signifikan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PAI di SMP Dwi Putra 40
Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I, (Jakarta: UI Press,1980), h. 1. Ibid. 42 Farid Wajidi dan S. Menno (eds.), Makro Sosiologi: Sebuah Pendekatan terhadap Realitas Sosiologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Ed. 2, h. 3. 41
31
Ciputat. Hal ini diperkuat dengan pada taraf signifikan 5% dengan rhitung sebesar 0,523 lebih besar dari rtabel sebesar 0,404. Dan pada taraf signifikan 1% rtabel sebesar 0,515. Dari perhitungan ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Dwi Putra Ciputat.43 2. Penelitian yang telah dilakukan Dwi Wayoto S.M, Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul “Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMAN 1 Paninggaran Pekalongan”. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah ada hubungan yang positif antara minat belajar dengan prestasi mata pelajaran akuntansi kelas XI SMAN 1 Paninggaran Pekalongan. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh rhitung ≥ rtabel yaitu 0,32868 ≥0,294, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara lingkungan belajar dan minat belajar siswa dengan hasil belajar mata akuntansi kelas XI SMAN 1 Paninggaran Pekalongan.44 3. Penelitian yang telah dilakukan Sriana Wasty, Universitas Negeri Padang dengan judul “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang”. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah terdapat Koefisien korelasi (rxy) yaitu sebesar 0,552 dengan arah hubungan positif (+). Artinya, semakin baik minat belajar (X) maka semakin tinggi hasil belajar siswa (Y). Nilai t hitung (4,078) > dari t tabel (1,686) yang berarti terdapat pengaruh yang
43
Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Dwi Putra Ciputat”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011. 44 Dwi Wayoto S.M, “Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMAN 1 Paninggaran Pekalongan ”, Tesis pada Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2008, (http://eprints.uns.ac.id).
32
signifikan dari minat belajar terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran tata busana di MAN 2 Padang.45
C. Kerangka Berpikir Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. Hasil belajar dinilai dari segi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi (kecerdasan), sikap, bakat, minat dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu, yaitu: faktor lingkungan alam (non sosial), lingkungan sosial, dan faktor instrumental. Terkait dengan kualitas hasil belajar yang maksimal salah satu faktor pentingnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah minat. Dengan adanya minat akan mendorong individu untuk mencurahkan perhatiannya terhadap kegiatan belajar tersebut. Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan dalam diri mahasiswa untuk merasa tertarik terhadap konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi yang mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar. Dengan adanya minat hal ini dijadikan sebagai dorongan yang kuat yang timbul dari dalam diri untuk mengerjakan segala sesuatu dengan hasil yang baik. Begitu juga dalam kegiatan belajar, jika individu memiliki minat dalam belajar maka ia akan merasa bahwa belajar itu merupakan hal yang sangat penting sehingga ia berusaha memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar dan dengan senang hati melakukannya. Jadi apabila seorang menaruh minat terhadap sesuatu kegiatan berarti pada diri individu tersebut terdapat suatu motivasi yang menyebabkannya secara aktif dengan hal yang menarik perhatiannya. Menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran adalah perlu sehingga minat terhadap bidang 45
Sriana Wasty, “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang”, Skripsi pada Universitas Negeri Padang, 2013, (http://ejournal.unp.ac.id).
33
studi adalah menjadi perasaan senang, memiliki perhatian, ketertarikan, serta mengetahui manfaat dari pelajaran tersebut yang diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang baik. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar, minat sangat diperlukan sebab jika tidak memiliki minat tidak ada keinginan untuk belajar. Dan minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar mahasiswa. Berikut bagan kerangka berpikir dari penelitian ini tentang hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi.
Perasaan senang Minat adalah pemusatan perhatian terhadap suatu objek yang didasari oleh perasaan senang.
Dengan mahasiswa Perhatian
memiliki aspek-aspek minat tersebut sehingga
Ketertarikan
hasil belajar mahasiswa mencapai nilai yang baik.
Manfaat/ fungsi mata pelajaran Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: Ha: Ada hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah Program Studi Pendidikan Ilmu Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap persiapan penelitian sejak Februari 2014 sampai pada tahap penyusunan laporan penelitian pada bulan Agustus 2014. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tahun 2014
Jenis Kegiatan Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
a. Persiapan Penelitian 1. Pengajuan Judul 2. Penyusunan Proposal 3. Izin Penelitian 4. Penyusunan Angket b. Pelaksanaan Penelitian 1. Pengumpulan Data 2. Pengolahan Data 3. Analisis Data 4. Penyususnan Laporan Penelitian
B. Metode Penelitian Dilihat dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah hasil penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Sedangkan kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang tugasnya menganalisis data berupa angka dari hasil gambaran mengenai suatu gejala atau peristiwa dalam penelitian sehingga dapat ditarik pengertian atau maknanya.
34
35
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional. Menurut Anas Sudijono pendekatan korelasional adalah “pendekatan dalam penelitian yang pada pelaksanaannya menggunakan teknik analisis statistik mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih”. 1 Teknik ini digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan minat dengan hasil belajar. Hal senada juga diungkapkan oleh Emzir, bahwa “penelitian dengan menggunakan studi korelasi (correlation study) karena dimaksudkan untuk menjawab serta menentukan hubungan antara variabel untuk membuat sebuah prediksi”.2 Hubungan antar variabel tersebut diukur secara statistik dengan menghitung koefisien korelasi. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa program studi pendidikan IPS konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi angkatan 2011 dan 2012 yang diberikan kuesioner dan wawancara untuk mengetahui minat belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi.
C. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel dimana satu variabel bebas (Independent Variabel) yaitu minat belajar mahasiswa dan variabel terikat (Dependent Variabel) yaitu hasil belajar untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
X
Y Gambar 3.1: Desain Penelitian
1
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), Cet. VIII, h. 175. 2 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 38.
36
Keterangan: X : Minat belajar mahasiswa Y : Hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono mengatakan bahwa populasi adalah ”wilayah generaliasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.3 Adapun menurut Zinal Arifin populasi adalah “keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, maupun hal-hal yang terjadi”.4 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i program studi pendidikan IPS konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi angkatan 2011 dan 2012 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan jumlah populasi 67 terdiri dari : Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian (Sumber: Dokumen Prodi IPS) No. 1. 2.
Kelas konsentrasi bidang studi Sosiologi Antropologi 2011 konsentrasi bidang studi Sosiologi Antropologi 2012 Jumlah
3
Jumlah Siswa 27 40 67
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 61. Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 215. 4
37
2. Sampel Menurut Sugioyono bahwa, sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.5 Hal yang sama diungkapkan oleh Zainal Arifin, bahwa sampel merupakan “sebagaian dari populasi yang diselidiki”.6 Artinya sampel merupakan sebagian dari populasi yang dijadikan data. Adapun definisi sampel menurut Cholid dan Abu Achmadi menyebutkan sampel adalah “sebagain individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian”.7 Pada penelitian ini cara menentukan ukuran sampel yaitu dengan tabel Krejcie dan Morgan. Dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%, jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Untuk penggunaan tabel Krejcie dan Morgan terdapat pada lampiran 4. Dari tabel itu terlihat bila jumlah populasi sebanyak 70 maka didapatkan sampelnya sebanyak 59, karena populasi penelitian ini sebanyak 67 yaitu angka yang mendekati nilai 70 maka banyak sampel ditetapkan 59 mahasiswa/i konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi pada angkatan 2011 dan 2012, sebagaimana yang dikutip oleh Uma Sekaran “dalam tabel Krejcie dan Morgan populasi (N) = 67, didapati sampel (n) = 59 sampel”.8 Berdasarkan hasil perhitungan untuk menentukan ukuran sampel di dapati jumlah populasi (N) = 67, taraf signifikansi = 5%. Maka : n = N/(1 + Ne^2) = 67/(1 + 67 × 0,05 × 0,05) = 57,387. Angka yang terdapat koma dibulatkan ke atas sehingga jumlah sampelnya lebih akurat mendekati angka 59 secara keseluruhan. Peneliti mengambil jumlah sampel dengan menggunakan teknik random sampling. Karena teknik pengambilan sampel 5
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. VII. h. 81. 6 Zainal Arifin, loc. cit. 7 Cholid Narbuka dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 107. 8 Uma Sekaran, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, (Jakarta : Salemba Empat, 2006.), h. 159.
38
adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian hingga mencukupi 59 responden. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner), wawancara dan teknik dokumentansi. 1.
Menurut Cholid dan Abu Achmadi, “Angket (Kuesioner) adalah suatu daftar pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti”.9 Dalam penelitian ini angket diberikan kepada responden dengan tujuan untuk mengetahui minat belajar mahasiswa.
2.
Selanjutnya terkait dengan interview (wawancara), Cholid dan Abu Achmadi menerangkan bahwa interview (wawancara) adalah “proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi”.10 Sependapat dengan hal tersebut menurut Nurul Zuriah, interview (wawancara) merupakan “alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula”.11 Penelitian ini menggunakan wawancara untuk lebih menguatkan sejauh mana minat belajar mahasiswa konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi tersebut.
3.
Terkait teknik dokumentasi, menurut Suharsimi Arikunto yaitu “dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”.12 Penelitian ini menggunakan dokumentasi untuk mengetahui data hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi. Dalam penelitian ini peneliti menghimpun data berupa dokumen-dokumen
9
Cholid Narbuka dan Abu Achmadi, op.cit., h. 76. Ibid., h. 83. 11 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian dan Sosial Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 179. 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), edisi revisi, Cet. XIV h. 194. 10
39
dari pihak program studi pendidikan IPS terkait hasil belajar mahasiswa konsentrasi
bidang
sosiologi
antropologi
pada
nilai-nilai
yang
berhubungan dengan mata kuliah sosiologi antropologi seperti: sosiologi pedesaan, sosiologi perkotaan, antropologi agama, antropologi kesehatan dan sosiologi antropologi pembangunan. Nilai yang dijadikan data penelitian adalah nilai-nilai yang diperoleh pada semester 3, hal ini dikarenakan peminatan konsentrasi bidang studi dimulai pada saat semester 3.
F. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono, “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.13 Instrumen penelitian ini menggunakan angket dan wawancara untuk mengetahui hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Untuk hasil belajar mahasiswa peneliti mengambil nilai-nilai pada mata kuliah yang berkaitan dengan konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi. Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup yaitu ”jenis angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.14 Angket tertutup ini menggunakan skala Likert. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yang bersifat positif dengan skor 4,3,2,1 dan negatif dengan skor 1,2,3,4. Sehingga responden hanya memberikan tanda checklist pada jawaban. Berikut ini kisi-kisi instrumen angket dari indikator variabel minat belajar mahasiswa :
13 14
Sugiyono, op. cit., h. 148. Suharsimi Arikunto, op. cit.,h. 195.
40
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen penelitian angket Minat belajar mahasiswa Variabel
Sub Variabel
Minat terhadap konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
1. Perasaan Senang
Indikator
Nomor Butir Soal 1, 2
Jumlah
3, 4
2
5, 6, 7
3
8
1
9, 10, 11, 12
4
materi yang disampaikan
13, 14, 15
3
c. Keaktifan dalam
16
1
17, 18
2
a. Mengikuti perkuliah dengan senang hati b. Terus-menerus belajar c. Tidak ada paksaan dalam belajar d. Dosen yang menyenangkan
2. Perhatian
a. Mendengarkan dan memperhatikan saat penjelasaan dari dosen
2
b. Pemahaman terhadap
mengikuti perkuliahan
d. Kesiapan dalam belajar 3. Ketertarikan
a.
Meriview kembali bahan pelajaran
19, 20
2
b.
Bahan pelajaran yang menarik
21, 22
2
c.
Mengerjakan tugas
23
1
24, 25
2
4. Manfaat belajar a. Mengetahui manfaat mata kuliah belajar sosiologi sosiologi antropologi antropologi Jumlah Butir Soal
25
41
Selain menggunakan instrumen angket dalam penelitian untuk menguatkan hasil penelitian tentang minat maka peneliti menggunakan instrumen interview atau wawancara. Dalam hal ini peneliti menggunakan interview atau wawancara terbuka yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan berdasarkan kriteria prestasi mahasiswa/i tersebut dengan membandingkan hasil belajar mahasiswa/i yang memiliki hasil belajar yang tinggi, sedang, dan hasil belajar yang rendah. Pedoman wawancara jenis ini hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Tabel 3.4 Pedoman wawancara terbuka Minat belajar mahasiswa No.
Indikator
1.
Perhatian
2.
Ketertarikan
3.
4.
Sub Indikator -
Perasaan senang Manfaat belajar sosiologi antropologi
-
Memperhatikan Hasil belajar Faktor minat memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi kehadiran manfaat bagi kehidupan sehari-hari
Jumlah butir soal
Nomor Butir Soal 1 2 3
Jumlah 1 1 1
4
1
5
1
5
G. Definisi Konseptual dan Operasional 1. Definisi Konseptual Dari variabel yang telah ditentukan yakni minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar. Minat adalah kecenderungan individu (mahasiswa) untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi tertentu dalam hal ini adalah belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diraih oleh mahasiswa dari aktivitas belajarnya dalam hal kemampuannya baik perubahan perilaku, pemahaman dan pengetahuan yang bermanfaat setelah melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.
42
2. Definisi Operasional a.
Variabel bebasnya (X) adalah minat belajar mahasiswa yaitu perasaan senang, perhatian, ketertarikan, manfaat belajar mata kuliah sosiologi antropologi.
b.
Variabel terikatnya (Y) adalah hasil belajar mahasiswa yang diperoleh dari nilai-nilai yang berkaitan dengan bidang studi (mata kuliah) sosiologi antropologi dengan melihat hasil nilai akhir mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi. Sehingga akan menyimpulkan hubungan minat belajar mahasiswa terhadap dengan hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi.
H. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Menurut Nana Syaodih, “validitas instrument menunjukkan hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur”.15 Jadi dengan kata lain pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana data yang terdapat dalam angket dapat mengukur tingkat kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner mampu mengunggapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner
tersebut.
Perhitungan
validitas
dilakukan
dengan
menggunakan rumus product moment sebagai berikut16 : (∑ √[ (∑
) (∑ )(∑ )
) (∑ ) ][ (∑
) (∑ ) ]
Keterangan : = koefisien korelasi n = banyaknya subyek ∑ = jumlah nilai setiap butir soal ∑ = jumlah nilai total ∑ = jumlah hasil perkalian tiap – tiap skor asli dari x dan y
15
Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2006), Cet. II, h. 228. 16 Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), Cet. X, h. 72.
43
Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila dari pada
dan sebaliknya apabila
lebih besar
lebih kecil dari pada
maka instrumen dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) untuk membantu dalam perhitungan uji validitas instrumen.
2. Uji Realibilitas Menurut Nana Syaodih, “realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran”.17 Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat realibitas instrumen dengan tes pernyataan, rumus yang digunakan adalah rumus Alpha (alpha cronbach) sebagai berikut18: [
][
∑
]
Keterangan : = realibilitas yang dicari = banyaknya butir soal yang valid ∑ = jumlah varian skor tiap–tiap item = varian total Hasil penelitian dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan dalam pedoman interperetasi koefisien korelasi menurut Sugiyono sebagai berikut : Tabel 3.5 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (sumber: Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif & R&D)) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,00 17 18
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 229. Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 109.
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
44
Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600 berarti tidak reliabel. I. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Data Sebelum pada tahap pengujian hipotesis untuk memenuhi persyaratan perlu adanya uji prasyarat, yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah populasi dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Alat yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data sangat banyak modelnya. Salah satunya dengan menggunakan statistik KolmogrovSmirnov. Untuk menguji normalitas data peneliti mengunakan program SPSS 20. Kriteria penilaian data yang mempunyai distribusi normal jika nilai signifikansi ≥ 0,05 pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dan sebaliknya jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka data tersebut dikatakan tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas data, digunakan uji ANOVA dalam program SPSS 20.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.
45
2. Analisis Pengujian Hipotesis Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis korelasi. Analisis digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat belajar mahasiswa (variabel X) terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi (variabel Y), maka peneliti menggunakan rumus dari Pearson sebagai teknik analisanya. Adapun rumus Product Moment sebagai berikut19: ( √[
(
)(
) ][
) (
) ]
Keterangan : = koefisien korelasi N
= banyaknya subyek
∑ = jumlah nilai prediktor ∑ = jumlah nilai kriterium ∑
= jumlah hasil perkalian tiap – tiap nilai dari x dan y
Selanjutnya dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment (
), pada umumnya
dipergunakan pedoman sebagai berikut20 :
Interval Koefisien 0,00-0,20
0,20-0,40 0,40-0,70 0,70-0,90 0,90-1,00
19 20
Tabel 3.6 Angka indeks korelasi product moment Interpretasi Antara variabel X dan variable Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y). Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Anas Sudijono, op. cit., h. 206. Anas Sudijono, op. cit., h. 193.
46
Setelah mengetahui koefisien korelasi tahap berikutnya memberikan interpretasi terhadap hasil analisis data tersebut dengan cara sebagai berikut: 1) Memberikan interpretasi secara kasar atau sederhana dengan jalan berkonsultasi pada nilai “r” product moment. Hal ini dilakukan guna menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment tercantum pada
dengan “r” yang
, pada taraf signifikansi 5%, namun terlebih
dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degree of freedom (df) dengan rumus sebagai berikut: df=N-2 Keterangan : df : degree of freedom N : Jumlah subjek penelitian (sampel) 2 : Angka konstan Apabila
lebih besar dari pada
,
maka penelitian ini akan
memperoleh korelasi, yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Akan tetapi sebaliknya, jika dalam penelitian ini pada
,
lebih kecil dari
maka Ha ditolak dan Ho diterima sehingga tidak terdapat
korelasi antar vaiabel. 2) Menentukan keberartian dari koefisien korelasi (uji t) Uji koefisien korelasi digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
t=
√ √
47
Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ha :
Ada hubungan secara signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kemudian nilai
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga
pada taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujian jika signifikansi ≥ 0,05 maka Ha diterima sebaliknya jika signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak. 3) Mencari kontribusi variabel X dengan Y Mencari kontribusi variabel X dengan Y untuk mengetahui seberapa persentase minat belajar mempengaruhi hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi dengan menggunkan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100 %
J. Hipotesis Statistik Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah: a.
Tidak ada hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b.
Ada hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Pendidikan (IPS) Program studi pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang secara historis didirikan pada tahun 1980. Pada saat itu, program studi pendidikan IPS masuk dalam kelompok Jurusan Tadris, yang secara keseluruhan terdiri dari bidang Ilmu Pengetahuan Sosial,
Ilmu Pengetahuan Alam,
Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Berdasarkan informasi terkait sejarah program studi pendidikan IPS bahwa, Jurusan Tadris Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial ini pernah mengalami stagnasi penerimaan mahasiswa, sampai kemudian diaktifkan kembali pada tahun 2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor E/47A/2001 tentang Penyelenggaraan Program Studi Pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan nama Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.1 Konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi merupakan bagian dari konsentrasi peminatan yang ada di program studi pendidikan IPS. Hal ini tidak dapat terpisahkan karena program studi IPS merupakan sampul dari konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi. Sampai detik ini program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sudah memiliki tiga peminatan konsentrasi bidang studi, yaitu pendidikan ekonomi, pendidikan sosiologi antropologi dan pendidikan geografi.
2. Data Mahasiswa Pada tahun 2013/2014, jumlah kelas pendidikan IPS secara keseluruhan terdiri dari 3 (tiga) peminatan bidang studi yang meliputi konsentrasi bidang studi sosiologi aantropologi, konsentrasi bidang studi ekonomi dan konsentrasi bidang studi geografi. Data yang didapatkan 1
Profil Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2014, (http://pips.fitkuinjkt.ac.id/profil/sejarah-fakultas.html).
48
49
terkait jumlah mahasiswa jurusan pendidikan IPS, yaitu “secara keseluruhan mahasiswa berjumlah 350 mahasiswa”.2 Berikut data mahasiswa pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013/2014: Tabel. 4.1 Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS (sumber: Dokumen Program Studi IPS)
No
Tahun
Program Studi
Jumlah
2010
2011
2012
1
Sosiologi Antropologi
32
27
40
99
2
Ekonomi
45
38
40
123
3
Geografi
43
40
35
118
Jumlah
340
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jumlah mahasiswa program studi pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2010-2012 sebanyak 340 mahasiswa yang terdiri dari 99 mahasiswa konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi, 123 konsentrasi bidang studi ekonomi dan 122 mahasiswa konsentrasi bidang studi geografi. Konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi merupakan salah satu peminatan yang banyak diminati oleh mahasiswa/i setahun terakhir ini, hal ini terbukti dengan jumlah mahasiswa yang mengalami peningkatan pada tahun berikutnya.
3. Data Sarana dan Prasarana Program studi pendidikan IPS memiliki beberapa sarana dan prasarana sebagai fasilitas untuk mendukung aktivitas belajar dan mengajar diantaranya, “ruang kantor program studi IPS, ruang kerja dosen, ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang HMJ, mushola, kamar mandi, dan lab
2
Borang Akreditasi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 53.
50
komputer”.3 Berikut data sarana dan prasarana yang dimiliki Program studi pendidikan IPS: Table 4.2 Sarana dan Prasarana Program studi pendidikan IPS. (Sumber : Dokumen Program Studi IPS)
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Sarana dan Prasarana Ruang kantor program studi Ruang kerja dosen Ruang kelas Ruang perpustakaan Ruang HMJ Mushola Kamar Mandi Ruang lab komputer
Jumlah unit 1 1 5 1 1 1 2 1
B. Perhitungan uji coba instrumen 1. Uji Validitas Perhitungan validitas dibantu dengan menggunakan program SPSS 20. Setelah diperoleh harga
kemudian dikonsultasikan dengan
product moment dengan taraf α = 5%, jika
maka
soal dikatakan valid. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi sebanyak 25 butir soal yang diperoleh 19 butir soal valid yaitu nomor 2, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Hal ini dibuktikan dengan perolehan soal
masing-masing
0.312. Sedangkan terdapat 6 butir soal dinyatakan tidak
valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 10, dan 17 soal-soal tersebut didrop. Hal ini dibuktikan dengan perolehan
3
masing-masing soal
0.312.
Borang Akreditasi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, op. cit., h. 114-115.
51
2. Uji Reabililitas Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 untuk perhitungan uji reliabilitas. Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600 berarti tidak reliabel. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa instrumen minat belajar mahasiswa menunjukkan koefisien Alpha sebesar 0,845 ≥ 0,600 artinya, data tersebut termasuk dalam kategori kuat maka dapat dikatakan reliabel.
C. Teknik Analisis Data 1. Minat belajar mahasiswa (Variabel X) Data minat belajar diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi mahasiswa konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui data minat belajar diperoleh dengan nilai tertinggi adalah 71, dan nilai terendah minat belajar adalah 45. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K = 1+ 3,3 log 59, hasilnya adalah 6,84 dibulatkan menjadi 7. Rentang data (71 - 45) = 26, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah (26/7 = 3,7) dibulatkan menjadi 4. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar Mahasiwa Interval Skor
Frekuensi
Persen %
45-48
1
1,69
49-52
2
3,38
53-56
15
25,42
57-60
15
25,42
61-64
18
30,5
65-68
5
8,47
69-72
3
5,08
Rata-rata minat belajar
59,61
52
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah siswa yang memiliki skor minat antara 45-48 sebesar 1,69%, yang memiliki nilai antara 49-52 sebesar 3,38%, yang memiliki nilai antara 53-56 sebesar 25,42%, yang memiliki nilai antara 57-60 sebesar 25,42%, yang memiliki nilai antara 61-64 sebesar 30,5%, yang memiliki nilai antara 65-68 sebesar 8,47%, dan yang memiliki nilai antara 69-72 sebesar 5,08%. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 59,61 dengan standar deviasi 4,97. Median 58,5 dan modus 61,25. Data distribusi frekuensi minat belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut: Minat belajar 18 18
15
16
15
Frekuensi
14 12 10 8 5
6 4
1
3
2
2 0 45-48
49-52
53-56
57-60 61-64 Interval
65-68
69-72
Gambar 4.1 Grafik data minat belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi (Sumber : terlampir)
2. Hasil belajar (Variabel Y) Data tentang hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi diperoleh melalui dokumentasi yang berupa indeks prestasi yang berisi nilai-nilai mata kuliah yang berhubungan dengan bidang studi sosiologi antropologi. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui data interval dan data hasil belajar diperoleh dengan nilai tertinggi adalah 83,
53
dan nilai terendah hasil belajar adalah 65. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K=1+ 3,3 log 59, hasilnya adalah 6,84 dibulatkan menjadi 7.
Rentang data (85-69) = 16, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah (16/7= 2,28) dibulatkan menjadi 2. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Interval Skor
Frekuensi
Persen %
69-70
1
1,69
71-72
2
3,38
73-74
4
6,78
75-76
15
25,42
77-78
10
16,95
79-80
13
22,03
81-82
9
15,25
83-84
2
3,38
85-86
3
5,08
Rata-rata hasil belajar
78,05
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah mahasiswa yang memiliki nilai antara 69-70 sebesar 1,69%, yang memiliki nilai antara 71-72 sebesar 3,38%, yang memiliki nilai antara 73-74 sebesar 6,78%, yang memiliki nilai antara 75-76 sebesar 25,42%, yang memiliki nilai antara 77-78 sebesar 16,95%, yang memiliki nilai antara 79-80 sebesar 22,03%, yang memiliki nilai 81-82 sebesar 15,25%, begitu juga yang memiliki nilai 83-84 sebesar 3,38%, dan yang memiliki nilai 85-86 sebesar 5,08%. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 78,05 dengan standar deviasi 3,45, untuk median adalah 78, dan modus 75,87. Data distribusi frekuensi hasil belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
54
Hasil belajar 15
16
13
14
Frekuensi
12
10
10
9
8 6
4
4
2 1
2
2
3
0 69-70 71-72 73-74 75-76 77-78 79-80 81-82 83-84 85-86 Interval kelas Gambar 4.2 Grafik Data hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi (Sumber : terlampir)
D. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan alat bantu program SPSS 20. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, begitu pun sebaliknya apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Berikut hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 20 :
55
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas (Sumber: terlampir) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N
59
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
0E-7 ,99134183
Absolute
,081
Positive
,081
Negative
-,062
Kolmogorov-Smirnov Z
,622
Asymp. Sig. (2-tailed)
,834
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas variabel Y atas X di atas, bahwa data tersebut berdistribusi normal, hal ini dibuktikan dengan perolehan taraf signifikansi 0,834 ≥ 0,05.
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansivariansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas data, digunakan uji ANOVA dalam program SPSS 20.
Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Sebaliknya jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka data tersebut tidak sama atau tidak homogen. Berikut hasil perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan program SPSS 20 :
56
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar (Y) Berdasarkan Variabel Minat Belajar (X) Hasil Belajar Levene Statistic
df1
1,739
df2
Sig.
12
37
,098
Berdasarkan output SPSS di atas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Hasil Belajar (Y) berdasarkan variabel Minat Belajar (X) = 0,98 ≥ 0,05, artinya data varibel Hasil Belajar (Y) berdasarkan variabel Minat Belajar (X) mempuyai varian yang sama.
E. Uji Hipotesis 1. Mencari korelasi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) Hipotesis dalam penelitian ini adalah minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis korelasi dengan perhitungan program SPSS 20. Berikut hasil analisis korelasi variabel X dengan variabel Y: Tabel 4.7 Rangkuman hasil analisis korelasi X-Y (Sumber: terlampir) Correlations MINAT
HASIL
BELAJAR
BELAJAR
Pearson Correlation MINAT BELAJAR
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
HASIL BELAJAR
1
Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
,570
,000 59
59
**
1
,570
,000 59
59
57
Berdasarkan tabel di atas, maka hasil yang didapatkan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi, diperoleh indeks korelasi “r” product moment sebesar 0,570. Hal ini menunjukkan ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y, hubungan tersebut dalam kategori sedang atau cukup pada rentang (0,400,70). Selanjutnya, untuk mengetahui apakah hubungan kedua variabel tersebut signifikan atau tidak, maka nilai
dibandingkan dengan
. Sebelum membandingkannya terlebih dahulu dihitung derajat kebebasannya (degree of freedom) df = N-nr = 59-2 = 57. Dari df sebesar 57 maka diperoleh
pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,261. Kriteria
pengujian hipotesis adalah jika sebaliknya Ternyata
maka Ho yang diterima,
maka Ha yang diterima. besarnya 0,570 adalah ≥
pada taraf signifikansi
5%, dengan demikian Hipotesis Nol (Ho) ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatifnya (Ha) diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidatayullah Jakarta.
2. Untuk menentukan keberartian dari koefisien korelasi Untuk menentukan keberartian dari koefisien korelasi digunakan uji-t. Diperoleh harga thitung sebesar 5,237 dengan signifikansi sebesar 0.000 yang sesuai dengan persyaratan signifikansi lebih kecil dari 0.050. Jika dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,672 pada taraf signifikansi 5% maka thitung lebih besar dari ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidatayullah Jakarta.
58
Berikut hasil perhitungan yang diperoleh : t
= √√
=
√ √
= 5,237
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidatayullah Jakarta. 3. Koefesien determinansi (r2) Selanjutnya guna mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi dari variabel minat belajar terhadap hasil belajar dicari koefisien determinasinya. Koefisien determinasi ini ditentukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasinya dan dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase sumbangannya. Berdasarkan hasil perhitungan adalah sebagai berikut : KD = r2 x 100 % = 0,5702 × 100 % = 0,3249 × 100 % = 32,49 % Dari perhitungan didapatkan determinasi (r2) dari minat belajar mahasiswa (X) terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi (Y) adalah sebesar 0,3249 sehingga kontribusi variabel X terhadap Y sebesar 32,49 %. Artinya bahwa 32,49 % variasi skor hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi ditentukan oleh minat belajar mahasiswa. Adapun sisanya 67,51% dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi.
59
F. Hasil Wawancara Peneliti melakukan wawancara kepada mahasiswa/i guna mendapatkan informasi mendalam terkait dengan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Wawancara dilakukan berdasarkan kriteria prestasi mahasiswa/i tersebut dengan membandingkan hasil belajar mahasiswa/i yang memiliki hasil belajar yang tinggi, sedang, dan hasil belajar yang rendah. Wawancara ini dilakukan bersamaan dengan penyebaran angket kepada mahasiswa/i pada 21 Juni 2014, berikut hasil wawancara dengan mahasiswa secara komprehensif. Dari beberapa mahasiswa/i yang telah peneliti wawancarai dapat disimpulkan berdasarkan indikator pedoman wawancara. 1. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan hasil belajarnya pun akan lebih tinggi. Jadi dengan kata lain mahasiswa yang menaruh minat pada suatu mata kuliah akan memberikan perhatian yang besar, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam memahaminya dan diharapkan dapat memperoleh nilai yang tinggi pada mata kuliah tersebut.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Winda Agnes mengenai pemahaman terhadap materi yang disampaikan bahwa dia mengatakan, “ya saya dapat memahami materi mata kuliah sosiologi antropologi dengan baik jika dosennya dapat menyampaikan materi kuliah dengan menarik”.4 Lanjut yang dikatakan Winda mengenai hasil belajar bahwa menurutnya “sejauh ini, saya memperoleh nilai secara keseluruhan dengan rata-rata A (amat baik)”. Hal serupa juga diungkapkan oleh Emil Dwi Febria bahwa dia mengatakan, “ya, saya sangat memahaminya karena materi sosiologi antropologi mudah dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah lainnya”.
4
Winda Agnes, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014
60
Pada hasil belajar pun dia juga mengatakan bahwa, “saya sering mendapat nilai A pada mata kuliah sosiologi antropologi”.5 Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh Fari Agung, dia mengatakan bahwa, “Tidak semua materi mata kuliah sosiologi antropologi yang dapat saya pahami apalagi saya kuasai, karena saya lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan IT”.6 Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataanya bahwa nilai yang diperoleh pada mata kuliah sosiologi antropologi kurang memuaskan. Demikian dapat
disimpulkan bahwa dengan perhatian dapat
memahami secara baik materi pembelajaran yang terjadi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. 2. Ketertarikan Ketertarikan merupakan awal dari individu menaruh minat, sehingga seseorang yang menaruh minat akan tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu. Ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan terhadap minat memilih
program studi sosiologi antropologi. Sehingga ketertarikan merupakan indikator yang menunjukkan minat seseorang. Hal ini diungkapkan oleh Maleh Bari, “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi atas dasar kemauan sendiri“.7 Lebih lanjut Maleh menambahkan bahwa sejauh ini nilainya sering mendapatkan nilai B (baik) pada mata kuliah sosiologi antropologi. Lain hal dikatakan oleh Via Oktaviani, “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena materi mata kuliah yang menarik untuk dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah pada bidang studi lainnya seperti ekonomi atau geografi”.8
5
Emil Dwi Febria, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014 6 Fari Agung, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014 7 Maleh Bari, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014 8 Via Oktaviani, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014
61
Berbeda dengan Maleh dan Via, Abidiliah memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena hasil rayuan teman-teman. “Saya sih masuk konsentrasi bidang studi ini karena gak enak sama temen, lagi pula kebanyakan teman saya masuk sosiologi antropologi”,9 ujar Abi panggilan akrabnya. Lebih lanjutnya ia mengungkapkan bahwa nilai yang diperolehnya tidak maksimal, ia mengakui akibat ketidakseriusannya dalam mengikuti perkuliahan. Kesimpulan dari wawancara ini bahwa ketertarikan yang menjadi salah satu indikator minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi mempengaruhi hasil belajar mahasiswa tersebut. 3. Perasaan Senang Menurut Wasty, perasaan senang dapat diartikan sebagai “suasana psikis dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan dalam diri”.10 Senang merupakan salah satu indikator minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif yang dapat dilihat dengan adanya motivasi untuk hadir pada setiap pertemuan mata kuliah sosiologi antropologi. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar, karena tidak memiliki motivasi untuk hadir setiap pertemuan mata kuliah sosiologi antropologi. Menurut Inayati Ma’rifah, “Saya selalu hadir pada setiap pertemuan mata kuliah sosiologi antropologi dan dipastikan tidak pernah absen”.11 Inayati juga menambahkan bahwa dia merasa senang dalam mengikuti pembelajaran di setiap mata kuliah sosiologi antropologi sehingga hal ini yang membuatnya dia selalu hadir pada setiap pertemuan mata kuliah sosiologi antropologi. Inayati Ma’rifah memperoleh nilai yang bagus dalam mata kuliah sosiologi antropologi, dibuktikan dengan nilai A dalam setiap mata kuliah sosiologi antropologi. 9
Abidilah, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014 10 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet.V, h. 37. 11 Inayati, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014
62
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dendy Harmadi, “Dalam satu semester saya selalu hadir mengikuti perkuliahan pada mata kuliah sosiologi antropologi. Tidak hadir dalam perkuliahan karena sakit aja”.12 Dalam perbincangannya Dendy menambahkan bahwa dia tidak ingin melewatkan setiap waktu dalam proses pembelajaran khususnya pada mata kuliah sosiologi antropologi, menurutnya mata kuliah tersebut merupakan ilmu yang menarik untuk dipelajari sehingga menimbulkan perasaan senang dalam belajar. Berdasarkan pernyataan Dendy Harmadi, dengan memiliki rasa senang untuk hadir dalam perkuliahan, nilai yang diperoleh dalam setiap mata kuliah sosiologi antropologi adalah baik. Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh Rahmat, dia mengatakan bahwa “kehadirannya selama proses perkuliahan kurang lebih 80%”.13 Hal ini dikarenakan kurang nyamannya dengan situasi belajar sehingga tidak menimbulkan perasaan senang dalam dirinya. Dia juga menerangkan bahwa nilai yang diperoleh hanya bernilai cukup saja, bahkan data yang peneliti temukan terkait nilai yang diperoleh responden ini pada mata kuliah sosiologi antropologi pembangunan pada semester 3 bernilai cukup (C). Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perasaan senang dalam belajar menjadi motivasi mahasiswa untuk hadir di setiap pertemuan khususnya pada mata kuliah sosiologi antropologi. Dengan kehadiran mahasiswa dalam belajar menunjukkan adanya minat belajar dalam diri mahasiwa, sehingga hasil belajar yang diperolehnyanya pun akan baik. 4. Manfaat belajar sosiologi antropologi Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan ketertarikan pada materi pelajaran. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran juga merupakan salah satu indikator minat. Karena setiap mata kuliah (pelajaran) mempunyai manfaat dan fungsinya. Seorang mahasiswa harus 12
Dendy Harmadi, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014. 13 Rahmat, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014.
63
mengetahui informasi terkait apa yang mereka pelajari, termasuk manfaat dari apa yang mereka pelajari, sehingga mereka tidak asal-asalan dalam menentukan minatnya dalam belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Robiatul Adawiyah, “Mata kuliah sosiologi antropologi memberikan manfaat penting yang dapat saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimana sebagai makhluk sosial kita harus peka terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mengatasi masalah-masalah sosial di lingkungan tempat kita tinggal”.14 Robiatul juga menambahkan alasannya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi, “karena dengan mempelajari mata kuliah tersebut dapat menjadi peneliti yang membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di masyarakat”. Selanjutnya menurut Nur Aini, “Mata kuliah sosiologi antropologi sangat penting memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari kita, artinya dengan belajar sosiologi antropologi kita bisa berinteraksi dengan baik di masyarakat dan bisa menempatkan bagaimana seharusnya kita bersikap di dalam masyarakat”. Nur Aini juga menambahkan alasannya dalam memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi, “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena menurut saya hal ini sangat sesuai dengan apa yang harus dimiliki oleh seorang guru, sebagai seorang guru kita wajib mempunyai bekal dari mata kuliah sosiologi antropologi yang objek kajiannya tersebut adalah masyarakat, sehingga kita dapat mendidik siswa untuk dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya”. Dari wawancara ini dapat disimpulkan bahwa dengan mengetahui manfaat yang diperoleh dalam belajar, mahasiswa akan memiliki semangat untuk mengikuti perkuliahan sehingga memperoleh hasil belajar yang baik dan diharapkan dapat sesuai dengan apa yang diinginkannya.
14
Robiatul Adawiyah, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014
64
G. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut: Penelitian berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada beberapa mahasiswa menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki minat belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi yang dicirikan lebih senang mempelajari mata kuliah sosiologi antropologi, lebih tertarik untuk mempelajari materi perkuliahan, lebih perhatian dengan mata kuliah, dan merasakan manfaat yang positif ketika mempelajari mata kuliah sosiologi antropologi memperoleh ratarata nilai baik yaitu nilai A dan B pada mata kuliah sosiologi antropologi. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adalah 0,570. Setelah itu hasil perhitungan ternyata
dikonsultasikan dengan ≥
pada taraf signifikansi 5%,
(0,261) dengan degree of freedom (df) = N-nr = 59-2 =
57. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakata, akan tetapi hubungan tersebut masih berada pada interpretasi sedang atau cukup. Dalam penelitian ini dikemukakan pula besarnya kontribusi yang diberikan variabel X (Minat belajar mahasiswa) terhadap variabel Y (Hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi) sebesar 32,49 %. Sedangkan 67,51% turut didukung oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi pada hasil belajar seperti halnya perhatian orang tua, kondisi lingkungan belajar dan lain-lain.
65
H. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain: 1. Disadari bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sementara ini peneliti hanya melibatkan satu variabel saja yaitu minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar. 2. Meskipun variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan, dan memiliki sumbangan sebesar 32,49 %, tetapi masih terdapat sumbangan sebesar 67,51% dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang diteliti belum dapat menjelaskan secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. 3. Hasil penelitian merupakan interpretasi sepenuhnya, sehingga ada kemungkinan perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Hal ini ditujukkan dengan koefisien korelasi r sebesar 0,570 dan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,3249, dan uji signifikansi koefisien korelasi thitung ≥ ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 5,237 ≥ 1,672 (sig. 0.000 < 0.050). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatifnya (Ha) diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidatayullah Jakarta. Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi (positif) minat belajar mahasiswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi.
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian, maka terbukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiwa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidatayullah Jakarta. Namun demikian, variabel minat belajar bukan satusatunya faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa, tetapi terdapat faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi diantaranya faktor lingkungan, baik lingkungan non sosial maupun sosial, dan faktor instumental. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pegangan dan gambaran bagi perguruan tinggi khususnya para pengajar agar mampu menimbulkan minat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan khususnya pada mata kuliah sosiologi antropologi.
66
67
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran dari penulis sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa/i Sebaiknya dalam memilih konsentrasi bidang studi diawali dengan minat terlebih dahulu. Dengan adanya minat dalam memilih konsentrasi bidang studi maka akan menimbulkan pula minat dalam belajar sehingga belajar pun menjadi terarah untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. 2. Bagi pengajar Walaupun mahasiwa yang dituntut untuk belajar secara mandiri. Namun sebagai seorang pengajar (dosen) tetap berkewajiban mengarahkan untuk kemajuan mahasiswa. Sehingga diharapkan para pengajar juga mampu menimbulkan dan membangun minat mahasiwa dalam belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya dalam mengembangkan materi ajar yang dipadukan dengan metode pengajaran yang menarik untuk dapat meningkatkan minat belajar mahasiwa sehingga diharapkan hasil belajar pun meningkat. 3. Bagi orang tua Bagi orang tua harus menyadari bahwa anak membutuhkan perhatian dan support
dalam
belajar.
Para
orang tua
disarankan
untuk
mau
mendengarkan apa yang diminati oleh anak, Tidak berprasangka buruk terhadap keinginan anak, sehingga orang tua bisa memberikan arahan positif bagi kemajuan anak dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. IV, 2012. Afriani,
Elly.
“Belasan
Mahasiswa
teramncam
Drop
Out,
2013”,
www.uinjkt.ac.id/index.php/component/content/article/315-belasanmahasiswa-terancam-do.html, 25 Juli 2014. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, edisi revisi, 2010. -----, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara, Cet. X, 2009. Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Buchori, M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Aksara Baru, 1978. Budiyarti, Yeti “Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Studi Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. IV, 2009. Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. II, 2008. Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008. Gunawan, Ary H. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000. Haji, Sunarto. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Haryanto. “Dampak Salah Memilih Jurusan”, www.belajarpsikologi.com/tips memilih-jurusan-kuliah/, 15 Juni 2014. Koentjaraningrat. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press,1980. Komariah, Lilis. “Minat Belajar Sosiologi Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode STAD”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011. Mahmud. Psikologi Pendidikan Mutakhir. Bandung: Sahifa, 2005.
68
69
Narbuko, Cholid., dan Achmad Abu. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2002. Narwoko, J. Dwi., dan Bagong Suryanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana, Cet. III, 2007. Nurhidayati, “Hubungan Antara Minat dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah Nurussalam Pondok Pinang”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2006. tidak dipublikasikan. Rahman Shaleh, Abdul., dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana, 2004. Rohim, Abdul. “Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Dwi Putra Ciputat”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011. Sabri, Alisuf. Ilmu Pendidikan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, Cet. I, 1999. -----, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. III, 2007. Sarimaya, Farida. Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Bandung: Yrama Widya, 2008. Sekaran, Uma. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat, 2006. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, edisi revisi, 2010. Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. V, 2006. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. VIII, 1997. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.I, 1989. Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. VII, 2012. -----, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2006.
70
Suralaga Fadilah dan Solicha, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2005. -----, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. I, 2010. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2009. -----, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, Cet. XV, 2010. Syarbani, Syahrial. Dasar-dasr Sosiologi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. Thobroni, Muhammad., dan Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional, Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2011. Tjandrasa, Meitasari. Buku Perkembangan Anak Jilid 2, Terj. dari Child Development Sixth Edition oleh Elizabeth B. Hurlock, Jakarta: Erlangga, Cet. V, 1999. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. III, 2008. Wajidi, Farid., dan S. Menno (eds.). Makro Sosiologi: Sebuah Pendekatan terhadap Realitas Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers, Cet. II, 2011. Wasty, Sriana. “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang”, Skripsi pada Universitas Negeri Padang, 2013, http://ejournal.unp.ac.id. Wayoto, Dwi S.M. “Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMAN 1 Paninggaran Pekalongan”, Tesis pada Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2008, , http://eprints.uns.ac.id. Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian dan Sosial Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
71
71 Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Petunjuk Pengisian 1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang telah disediakan. 2.
Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan seksama dan hubungkan dengan aktivitas keseharian anda sebelum menentukan jawaban.
3.
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda check (√) atau silang (X) pada alternatif jawaban yang tersedia.
Identitas Responden Nama : …………………………………………………………………… No. Telp : …………………………………………………………………… Kelas : …………………………………………………………………… ANGKET HUBUNGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH SOSIOLOGI ANTROPOLOGI Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pernyataan Saya selalu hadir mengikuti perkuliahan mata kuliah sosiologi antropologi Saya datang tepat waktu ke kelas saat mata kuliah sosiologi antropologi Saya tetap belajar walaupun tidak ada dosen Saya tetap belajar walau tidak sedang ada ujian Saya senang mendapat pekerjaan rumah yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi Saya mengikuti mata kuliah sosiologi antropologi dengan kemauan sendiri Saya mengikuti perkuliahan dengan senang hati Menurut saya, para pengajar (dosen) mata kuliah sosiologi antropologi menyenangkan Saya duduk di depan ketika mata kuliah yang berkaitan dengan sosiologi antropologi
Kriteria Jawaban SS S TS STS
72 10. Menurut saya, mata kuliah sosiologi antropologi sangat membosankan 11. Saya mencatat materi-materi yang disampaikan dosen 12. Saya konsentrasi mendengarkan dan memperhatikan penjelasaan dosen 13. Menurut saya, penjelasan terkait mata kuliah sosiologi antrpologi disampaikan dosen dengan jelas 14. Saya dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan dosen terkait mata kuliah sosiologi antropologi 15. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dimengerti terkait materi sosiologi antropologi 16. Saya aktif dalam kegiatan diskusi dalam kelas saat mata kuliah sosiologi antropologi 17. Saya menyiapkan materi sebelum perkuliahan dimulai 18. Saya memiliki lebih dari satu buku-buku sosiologi antropologi 19. Dirumah, saya senang mengulang kembali materi yang berkaitan dengan sosiologi antropologi 20. Saya rutin membaca buku-buku tentang sosiologi antropologi untuk menambah ilmu pengetahuan 21. Menurut saya, mata kuliah sosiologi antropologi lebih mudah daripada mata kuliah yang lain 22. Menurut saya, bahan pelajaran menantang untuk dikaji 23. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu 24. Dengan mempelajari sosiologi antropologi membuat saya dapat menjalin hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitar 25. Dengan mempelajari sosiologi antropologi membuat saya lebih peka terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat
73
Lampiran 2 Instrumen Wawancara
Subjek
:
Hari, Tanggal/Tahun : Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ .................................... 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab:.................................................................................................................. ............................................................................................................................. ................................. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ .................................... 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ .................................... 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab:............................................................................................................. ........................................................................................................................ ....................................
74
Lampiran 3 Hasil Wawancara
Subjek
: Winda Agnes
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: Ya saya dapat memahami materi mata kuliah sosiologi antropologi dengan baik jika dosennya dapat menyampaikan materi kuliah dengan menarik ka. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: Sejauh ini, saya memperoleh nilai secara keseluruhan dengan ratarata A (amat baik)..hehe jadi malu ka 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: “Sebenarnya saya memilih konsentrasi ini karena saya memang menginginkan atas kemauan sendiri. Ehm.. lebih tepatnya sih karena saya suka bersosialisasi dengan masyarakat dan ingin mengetahui tentang ragam gejala sosial di masyarakat”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Alhamdulillah yah selalu hadir diperkuliahan, pernah 1 kali tidak hadir itu juga karena sakit ka”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Sangat bermanfaat, karena dengan mempelajari mata kuliah ini kita jadi mengetahui bagaimana kehidupan di masyarakat. Karena passion kita adalah guru semoga dapat membantu mengatasi masalah-masalah sosial di bidang pendidikan”.
75
Hasil Wawancara
Subjek
: Emil Dwi Febria
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: “iya dong, saya sangat memahaminya karena materi sosiologi antropologi mudah dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah lainnya”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “dapat dikategorikan sering mendapat nilai A pada mata kuliah sosiologi antropologi”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: “Karena saya senang membaca buku-buku sosiologi, dan sosiologi sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita dalam hidup saya”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab:”Full....pastinya, alhamdulillah di semester 6 ini saya tidak penah absein”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Selama saya mempelajari mata kulaih tersebut, saya merasa banyak manfaat yang dirasakan. Salah satunya kita dapat memahami gejala-gejala sosial di masyarakat dan diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasalahan di masyarakat. Jadi menurut saya sangat penting”.
76
Hasil Wawancara
Subjek
: Fari Agung
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: ”Tidak semua materi mata kuliah sosiologi antropologi yang dapat saya pahami apalagi saya kuasai, karena saya lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan IT”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “Kurang memuaskan ka, IPK terakhir saya aja baru sampe 3,00 ka sedangkan teman saya udah lebih kayanya”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: ”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena saya ikut-ikut temen aja, saya gak tahu harus pilih yang mana, sebenarnya kurang minat untuk jadi guru”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Lupa ka, tapi saya jarang sih full hadir terus di kelas, ada aja gak masuknya”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Ya, lumayan manfaatnya bisa bersosialisasi dengan lingkungan mungkin, dan mengetahui kebudayaan di masyarakat”.
77
Hasil Wawancara
Subjek
: Maleh Bari
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: “Alhamdulillah dapat memahaminya, soalnya saya menyukai pelajaran ini”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “hehehe..alhamdulillah yang pasti belum pernah dapet C. B lah minimalnya”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi atas dasar kemauan sendiri”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Sepertinya saya hadir terus kok mba”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Menurut saya ya mba, sosiologi antropologi itu sangat penting bagi kehidupan kita, dimana kita mengetahui bagaimana cara menempatkan diri di masyarakat, karena di dalam sosiologi mengajarkan bagaimana cara kita berinteraksi, bersosialisai kepada individu atau kelompok lainnya, jadi kita tidak akan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat, bahkan kita mengetahui tentang kebudayaan/kebiasaan dari suatu kelompok/daerah”.
78
Hasil Wawancara
Subjek
: Via Oktaviani
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: ”Ya dong, saya memahaminya dengan baik ko ka, coba aja liat niali via hehe”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “Hemm kalo untuk sosiologi antropologi siih bagus ka, dapet B minimal, alhamdulillah sih ga ada yang C”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: ”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena materi mata kuliah yang menarik untuk dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah pada bidang studi lainnya seperti ekonomi atau geografi”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Jarang banget ga masuknya, kayanya sih masuk terus saya”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Manfaatnya sebagai mahasiswi konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi yang nantinya akan menjadi seorang pendidik atau guru, sosiolog berperan dalam mengajarkan dengan memberikan contoh-contoh yang terdapat di masyarakat”.
79
Hasil Wawancara
Subjek
: Abidilah
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: ”Saya sih ngerti ka, tapi mungkin kurang belajar aja jadi kalau pas ujian suka lupa”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “Hahaha, ya gitu deh, malu ah ka, gak sempurna, gak maksimal deh”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: “Saya sih masuk konsentrasi bidang studi ini karena gak enak sama temen, lagi pula kebanyakan teman saya masuk sosiologi antropologi”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Berapa ya lupa, tapi kehadiran belom pernah 100 % sih, ada aja gak masuknya”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Awalnya sih gatau gunanya apa tapi setelah belajar jadi sedikit tahu. Ya, sebenernya manfaatnya banyak, setiap belajar kan pasti ada manfaatnya tergantung dari dirinya sendiri bagaimana memanfaatkannya, pokoknya selama saya belajar mata kuliah sosiologi-antropologi saya menjadi tahu kebudayaan-kebudayaan suatu daerah”.
80
Hasil Wawancara
Subjek
: Inayati Ma’rifah
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: ”Sejauh ini sih ga merasa kesulitan ka dalam belajar mata kuliah sosiologi antropologi”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “Untuk nilai sosiologi antropologi bagus dalam setiap mata kuliah sosiologi antropologi. Nilainya A sampai B. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: ”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena kayanya lebih gampang daripada ekonomi, soalnya saya lemah dihitung-hitungan dan paling males gambar hehehe”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Saya selalu hadir pada setiap pertemuan mata kuliah sosiologi antropologi dan dipastikan tidak pernah absein, soalnya senang belajar sosiologi antropologi daripada yang pusing-pusing”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Intinya karena sosiologi antropologi menurut saya memberikan pelajaran tentang tata kehidupan bermasyarakat dunia”.
81
Hasil Wawancara
Subjek
: Dendy
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: ”Iya dapat dipahami dengan baik”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “Baik menurut saya memuaskan, tapi saya belum puas dan sedang berusaha biar dapat yang sangat memuaskan hehehe...”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab:”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena saya senang dan tertarik dengan mata kuliah ini, menurut saya mata kuliah ini adalah ilmu yang menarik untuk dipelajari”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Dalam satu semester saya selalu hadir mengikuti perkuliahan pada mata kuliah sosiologi antropologi. Tidak hadir dalam perkuliahan karena sakit aja”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Menurut saya manfaatnya penting karena kita makhluk sosial jadi harus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial salah satunya adalah mata kuliah sosiologi antropologi”.
82
Hasil Wawancara
Subjek
: Rahmat
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: ”Terkadang saya memahami tapi ada juga yang tidak”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “Untuk nilai menurut saya hanya bernilai cukup saja”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab:”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena memang kebanyakan teman saya memilih konsentrasi bidang studi ini dan memamng tidak ada lagi yang saya senangi dan tertarik”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Kehadirannya selama proses perkuliahan kurang lebih 80%”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Manfaatnya adalah saya belajar melihat manusia bukan dari tampilan saja melainkan bisa melihat lebih spesifik dan lebih peka terhadap lingkungan sosial”.
83
Hasil Wawancara
Subjek
: Robiatul Adawiyah
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: “Ya karena saya selalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh dosen atau teman-teman saat presentasi”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “Selama ini nilai saya yang berkaitan dengan sosiolog antropologi mendapatkan nilai yang baik”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: “Karena saya suka mempelajari sosiologi bagi saya ilmu sosiologi mudah dipahami karena berkaitan dengan kehidupan manusia dan bermasyarakat yang baik dilingkungan”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab:”Terakhir di semester 6 saya 3 kali ga masuk karena ada urusan keluarga yang penting”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Mata kuliah sosiologi antropologi memberikan manfaat penting yang dapat saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimana sebagai makhluk sosial kita harus peka terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mengatasi masalah-masalah sosial di lingkungan tempat kita tinggal”.
84
Hasil Wawancara
Subjek
: Nur Aini
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014 Pertanyaan 1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan dengan mata kuliah sosiologi antropologi? Jawab: ”Saya dapat memahami dengan baik materi-materi sosiologi antropologi ketika dosennya menyenangkan dalam belajar”. 2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai yang ditetapkan? Jawab: “eeee, nilai yang saya peroleh cukup memuaskan, ya di atas standard minimal deh”. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan sosiologi-antropologi? Jawab: “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena menurut saya hal ini sangat sesuai dengan apa yang harus dimiliki oleh seorang guru, sebagai seorang guru kita wajib mempunyai bekal dari mata kuliah sosiologi antropologi yang objek kajiannya tersebut adalah masyarakat, sehingga kita dapat mendidik siswa untuk dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya”. 4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda? Jawab: “Sampai saat ini saya selalu hadir terus”. 5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi antropologi bagi kehidupan sehari-hari? Jawab: “Mata kuliah sosiologi antropologi sangat penting memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari kita, artinya dengan belajar sosiologi antropologi kita bisa berinteraksi dengan baik di masyarakat dan bisa menempatkan bagaimana seharusnya kita bersikap di dalam masyarakat”.
85
Lampiran 4 Tabel Krejcie dan Morgan jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi Populasi (N) 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
Sampel (n) 10 14 19 24 28 32 36 40 44 48 52 56 59 63 66 70 73 76 80 86 92 97 103 108 113 118 123 127 132 136
Populasi (N) 220 230 240 250 260 270 280 290 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1100
Sampel (n) 140 144 148 152 155 159 162 165 169 175 181 186 191 196 201 205 210 214 217 226 234 242 248 254 260 265 269 274 278 285
Populasi (N) 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3500 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 1000000
Sampel (n) 291 297 302 306 310 313 317 320 322 327 331 335 338 341 346 351 354 357 361 364 367 368 370 375 377 379 380 381 382 384
86
Lampiran 5 Perhitungan Uji Validitas dan Realibitas Angket Item No
r hitung
r
tabel
Kesimpulan
1
0.231
0.312
Tidak Valid
2
0.331
0.312
Valid
3
0.198
0.312
Tidak Valid
4
0.119
0.312
Tidak Valid
5
0.070
0.312
Tidak Valid
6
0.488
0.312
Valid
7
0.679
0.312
Valid
8
0.437
0.312
Valid
9
0.384
0.312
Valid
10
0.206
0.312
Tidak Valid
11
0.539
0.312
Valid
12
0.319
0.312
Valid
13
0.395
0.312
Valid
14
0.551
0.312
Valid
15
0.528
0.312
Valid
16
0.458
0.312
Valid
17
0.183
0.312
Tidak Valid
18
0.314
0.312
Valid
19
0.563
0.312
Valid
20
0.360
0.312
Valid
21
0.403
0.312
Valid
22
0.518
0.312
Valid
23
0.526
0312
Valid
24
0.495
0.312
Valid
25
0.458
0.312
Valid
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,845
N of Items 25
87
Lampiran 6 Tabulasi Data Minat Belajar Mahasiswa Nama S22 S27 S36 S8 S40 S10 S32 S1 S24 S30 S35 S13 S16 S19 S29 S31 S34 S37 S2 S9 S18 S25 S45 S44 S57 S12 S38 S47
2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
6 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3
7 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
8 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
9 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4
11 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
13 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Skor untuk butir pertanyaan 14 15 16 18 19 20 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
21 1 2 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
23 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
24 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3
25 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3
Jumlah 45 51 52 53 53 54 54 55 55 55 55 56 56 56 56 56 56 56 57 57 57 57 57 58 58 59 59 59
88
S56 S7 S11 S52 S58 S26 S28 S42 S48 S14 S15 S17 S20 S51 S59 S5 S6 S33 S3 S41 S50 S53 S54 S46 S49 S21 S23 S4 S43 S55 S39
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4
3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4
3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4
3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3
3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59 60 60 60 60 61 61 61 61 62 62 62 62 62 62 63 63 63 64 64 64 64 64 65 65 66 67 68 69 70 71
89
Lampiran 7 Tabulasi Data Pokok Nama
Minat belajar (X)
Hasil belajar (Y)
S22
45
69
S27
51
72
S36
52
72
S8
53
75
S40
53
77
S10
54
76
S32
54
76
S1
55
77
S24
55
80
S30
55
75
S35
55
78
S13
56
78
S16
56
76
S19
56
83
S29
56
82
S31
56
78
S34
56
75
S37
56
82
S2
57
79
S9
57
81
S18
57
80
S25
57
75
S45
57
75
S44
58
75
S57
58
74
S12
59
75
S38
59
74
S47
59
80
S56
59
75
S7
60
81
S11
60
76
S52
60
80
S58
60
81
S26
61
75
S28
61
83
S42
61
80
S48
61
80
90
S14
62
78
S15
62
80
S17
62
77
S20
62
79
S51
62
77
S59
62
80
S5
63
75
S6
63
79
S33
63
77
S3
64
78
S41
64
74
S50
64
74
S53
64
82
S54
64
80
S46
65
75
S49
65
75
S21
66
70
S23
67
75
S4
68
82
S43
69
78
S55
70
83
S39
71
85
91
Lampiran 8 Distribusi Frekuensi Angket Minat Belajar a. Mean Xi (µxi )
Xi = =
= 59,61 Keterangan : : Jumlah skor angket minat Σfi
: Jumlah data
b. Modus (MO) Mo = b + P ( = 60,25 + 4 ( = 60,25 + 0,75 = 61,25 Keterangan : b : Batas kelas modus P : Panjang kelas : Frek kelas modus-Frek kelas sebelumnya : Frek kelas modus- Frek kelas berikutnya c. Median (Me) Me = b + P ( = 56,5 + 4 ( = 56,5 + 2 = 58,5 Keterangan : N : Banyaknya data b : Batas bawah kelas median F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f : Frekeunsi kelas median
92
Lampiran 9 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar pada Mata Kuliah Sosiologi Antropologi a. Mean Xi (µxi )
Xi = = = 78,05 Keterangan : : Jumlah skor hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi Σfi
: Jumlah data
b. Modus (MO) Mo = b + P ( = 74,5 + 2 ( = 74,5 + 1,37 = 75,87 Keterangan : b : Batas kelas modus P : Panjang kelas : Frek kelas modus-Frek kelas sebelumnya : Frek kelas modus- Frek kelas berikutnya c. Median (Me) Me = b + P ( = 76,5 + 2 ( = 76,5 + 1,5 = 78 Keterangan : N : Banyaknya data b : Batas bawah kelas median F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f : Frekeunsi kelas median
93
Lampiran 10 Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N 59 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. ,99134183 Deviation Absolute ,081 Most Extreme Positive ,081 Differences Negative -,062 Kolmogorov-Smirnov Z ,622 Asymp. Sig. (2-tailed) ,834 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. Uji Homogenitas
Hasil Perhitungan Uji homogenitas variabel hasil belajar (Y) berdasarkan variabel minat belajar (X) Hasil Belajar
Levene Statistic 1,739
df1
df2 12
Sig. 37
,098
94
Lampiran 11 Analisis Data
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation MINAT BELAJAR HASIL BELAJAR
N
59,6102
4,97586
59
78,0508
3,45625
59
Correlations MINAT BELAJAR MINAT BELAJAR
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
HASIL BELAJAR 1
N 59 Pearson ,570** Correlation HASIL BELAJAR Sig. (2-tailed) ,000 N 59 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,570** ,000 59 1
59
95
Lampiran 12 Perhitungan Pengujian Hipotesis Korelasi Product Moment No 1
Nama R S22
X
Y
XY
X2
Y2
2
S27
45 51
69
3105
2025
4761
72
3672
2601
5184
3
S36
52
72
3744
2704
5184
4
S8
53
75
3975
2809
5625
5
S40
53
77
4081
2809
5929
6
S10
54
76
4104
2916
5776
7
S32
54
76
4104
2916
5776
8
S1
55
77
4235
3025
5929
9
S24
55
80
4400
3025
6400
10
S30
55
75
4125
3025
5625
11
S35
55
78
4290
3025
6084
12
S13
56
78
4368
3136
6084
13
S16
56
76
4256
3136
5776
14
S19
56
83
4648
3136
6889
15
S29
56
82
4592
3136
6724
16
S31
56
78
4368
3136
6084
17
S34
56
75
4200
3136
5625
18
S37
56
82
4592
3136
6724
19
S2
57
79
4503
3249
6241
20
S9
57
81
4617
3249
6561
21
S18
57
80
4560
3249
6400
22
S25
57
75
4275
3249
5625
23
S45
57
75
4275
3249
5625
24
S44
58
75
4350
3364
5625
25
S57
58
74
4292
3364
5476
26
S12
59
75
4425
3481
5625
27
S38
59
74
4366
3481
5476
28
S47
59
80
4720
3481
6400
29
S56
59
75
4425
3481
5625
30
S7
60
81
4860
3600
6561
31
S11
60
76
4560
3600
5776
32
S52
60
80
4800
3600
6400
33
S58
60
81
4860
3600
6561
96
34
S26
61
75
4575
3721
5625
35
S28
61
83
5063
3721
6889
36
S42
61
80
4880
3721
6400
37
S48
61
80
4880
3721
6400
38
S14
62
78
4836
3844
6084
39
S15
62
80
4960
3844
6400
40
S17
62
77
4774
3844
5929
41
S20
62
79
4898
3844
6241
42
S51
62
77
4774
3844
5929
43
S59
62
80
4960
3844
6400
44
S5
63
75
4725
3969
5625
45
S6
63
79
4977
3969
6241
46
S33
63
77
4851
3969
5929
47
S3
64
78
4992
4096
6084
48
S41
64
74
4736
4096
5476
49
S50
64
74
4736
4096
5476
50
S53
64
82
5248
4096
6724
51
S54
64
80
5120
4096
6400
52
S46
65
80
5200
4225
6400
53
S49
65
75
4875
4225
5625
54
S21
66
81
5346
4356
6561
55
S23
67
82
5494
4489
6724
56
S4
68
82
5576
4624
6724
57
S43
69
85
5865
4761
7225
58
S55
70
85
5950
4900
7225
59
S39
71
85
6035
5041
7225
3517
4605
275073
211085
360117
Σ
N = 59
ΣX2 = 211085
ΣX = 3517
ΣY2 = 360117
ΣY = 4605
ΣXY = 275073
97
Perhitungan korelasi
√
√
√
√ ≥
(0,261).
98
Lampiran 13 Tabel r (Pearson Product Moment) Uji 1 sisi dan 2 sisi pada taraf signifikansi 0,05
Taraf Signif N
Taraf Signif N
5%
1%
3
0.997
0.999
4
0.950
5
Taraf Signif N
5%
1%
5%
1%
27
0.381
0.487
55
0.265
0.224
0.990
28
0.374
0.478
56
0.263
0.222
0.878
0.959
29
0.367
0.470
57
0.261
0.220
6
0.811
0.917
30
0.361
0.463
58
0.258
0.218
7
0.754
0.874
31
0.355
0.456
59
0.256
0.216
8
0.707
0.834
32
0.349
0.449
9
0.666
0.798
33
0.344
0.442
10
0.632
0.765
34
0.339
0.436
11
0.602
0.735
35
0.334
0.430
12
0.576
0.708
36
0.329
0.424
13
0.553
0.684
37
0.325
0.418
14
0.532
0.661
38
0.320
0.413
15
0.514
0.641
39
0.316
0.408
16
0.497
0.623
40
0.312
0.403
17
0.482
0.606
41
0.308
0.398
18
0.468
0.590
42
0.304
0.393
19
0.456
0.575
43
0.301
0.389
20
0.444
0.561
44
0.297
0.384
21
0.433
0.549
45
0.294
0.380
22
0.423
0.537
46
0.291
0.376
23
0.413
0.526
47
0.288
0.372
99
24
0.404
0.515
48
0.284
0.368
25
0.396
0.505
49
0.281
0.364
26
0.388
0.496
50
0.279
0.361
100
Lampiran 14 Tabel t (Pada taraf signifikansi 0,05) 1 sisi (0,05) dan 2 sisi (0,025) Df
0,05
0,025
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,696 1,694 1,692 1,691 1,690 1,688 1,687 1,686
12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,040 2,037 2,035 2,032 2,030 2,028 2,026 2,024
39
1,685
2,023
101
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
1,684 1,683 1,682 1,681 1,680 1,679 1,679 1,678 1,677 1,677 1,676 1,675 1,675 1,674 1,674 1,673 1,673 1,672 1,672 1,671 1,671 1,670 1,670 1,669 1,669 1,669 1,668 1,668 1,668 1,667 1,667 1,667 1,666 1,666 1,666 1,665 1,665 1,665 1,665 1,664 1,664 1,664 1,664
2,021 2,020 2,018 2,017 2,015 2,014 2,013 2,012 2,011 2,010 2,009 2,008 2,007 2,006 2,005 2,004 2,003 2,002 2,002 2,001 2,000 2,000 1,999 1,998 1,998 1,997 1,997 1,996 1,995 1,995 1,994 1,994 1,993 1,993 1,993 1,992 1,992 1,991 1,991 1,990 1,990 1,990 1,989
Lampiran 17 BIODATA PENULIS
Deli Wani Utami, NIM 1110015000111, Jurusan Pendidikan IPS, Program studi sosiologi antropologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Penulis lahir di Tangerang, 01 Januari 1992, bertempat tinggal di Rempoat rt/rw 02/09 Kel. Rempoa, Kec. Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Riwayat pendidikan; SDN Rempoa Gintung I (Rempoa III), SMPN 178 Jakarta, SMAN 87 Jakarta, dan Perguruan Tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengalaman organisasi: Menteri Pemberdayaan Perempuan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS 2012-2013. Anggota Departemen Sosial Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS 2013-2014, Anggota Forum Kegiatan Masyarakat Betawi (FKMB, dan Kader HMI Komisariat Tarbiyah. Motto : Lakukan kebaikan sekecil apapun untuk sebuah perubahan yang baik. Skripsi ini penulis dedikasikan untuk kedua orang tua dan para kerabat tercinta. Semoga bermanfaat untuk sesama, Aamin Ya Rabbal Alaamin.