PEMERINTAH KOTA KUPANG
DINAS
KESEHATAN
Jalan S. K. Lerik – Kelapa Lima - Kupang Telp. (0380) 825796 Faks. (0380) 825730 Website : www.dinkes-kotakupang.web.id
RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG 2007 - 2012
DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG KUPANG 2010
RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG 2007 - 2012
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Hierarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu, RPJM Daerah merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. Sehingga RPJM Daerah harus sinkron dan sinergi antar daerah, antar waktu, antar ruang dan antar fungsi pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
RPJM Daerah Kota Kupang dalam penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah Kota Kupang dan memperhatikan RPJM Nasional serta RPJM Daerah/Rencana Strategis (RENSTRA) Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu RPJM Daerah Kota Kupang juga digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).
Dengan
selesainya
tahap
pencapaian
Rencana
Strategis
Dinas
Kesehatan Kota Kupang Tahun 2002 – 2007, maka perlu disusun kembali Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Kupang periode Tahun 2007 – 2012 yang disesuaikan dengan RPJM Daerah Kota Kupang Tahun 2007 –2012 yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota Kupang yang akan dilaksanakan dan ingin diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan.
Di samping itu, dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Kupang periode Tahun 2007 – 2012 adalah dengan memperhatikan sumberdaya dan potensi yang dimiliki, faktor – faktor keberhasilan dan evaluasi pembangunan kesehatan 5 (lima) tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2007 – 2012. merupakan sebuah dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat
1
program – program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang dan dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2007 – 2012.
B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2007 – 2012 ini adalah tersedianya dokumen perencanaan kesehatan lima tahunan. Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2007 – 2012 adalah tersedianya suatu dokumen perencanaan strategik dan komperhensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan masalah daerah, perencanaan arah kebijakan dan strategi, hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang kesehatan. Dokumen ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas Kesehatan Kota Kupang serta penyelenggara Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugastugas pemerintahan dan pembangunan.
C. LANDASAN HUKUM Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kupang, didasarkan pada landasan hukum sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan derivatnya khususnya Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang memberi ruang bagi partisipasi para pemangku kepentingan;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional;
5. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2005-2009;
2
6. Peraturan Pemerintah
Nomor.7/2008 tentang Dana Dekon dan Tugas
Pembantuan;
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1202 / MENKES / SK / VIII / 2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman
Penetapan
Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat;
8. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/MENKES/SK/II Tahun 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN);
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
D. SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2008 – 2012 ini disusun dalam sitematika sebagai berikut : Bab I
: Pendahuluan
Bab II
: Gambaran Pelayanan Kesehatan dan Isu Strategis
Bab III
: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bab IV
: Strategi dan Kebijakan
Bab V
: Program Prioritas, Kegiatan indikatif dan Penyelenggaraan serta Penilaian
Bab VI
: Penutup
3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN DAN ISU STRATEGIS
A. PENGORGANISASIAN DAN PENGGERAKAN PELAKSANAAN
Dalam rangka menunjang pelaksanaan pembangunan kesehatan, upayaupaya kesehatan perlu dilaksanaan melalui pola – pola struktur organisasi yang telah ditentukan berdasarkan Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Kupang sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Kupang Nomor: 6 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Otonomi daerah dibidang Kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota Kupang melalui Sekretaris Daerah.
Kepala
Dinas
Kesehatan
mempunyai
tugas
melaksariakan
urusan
Pemerintahan Daerah dibidang Kesehatan berdasarkan azas otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Kepala Dinas Kesehatan mempunyai fungsi : 1.
Perumusan kebijakan teknis sesuai kewenangan Daerah dibidang kesehatan yang meliputi kebijakan teknis Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Keluarga, Pengendahan dan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan clan Promosi Kesehatan;
2.
Koordinasi Penyeienggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Kesehatan, yang meliputi Pelayanan Kesehatan Dasar, Kesehatan Keluarga, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan clan Promosi Kesehatan;
3.
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas dibidang
Pelayanan
Kesehatan
Dasar,
Kesehatan
Keluarga,
Pengendalian clan Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan; 4.
Pelaksanaan tugas-tugas lain dibidang Kesehatan yang diberikan oleh Walikota
SEKRETARIAT DINAS
4
Sekretariat Dinas adalah Unsur staf/pembantu pimpinan yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Sekretaris
Dinas
merumuskan
mempunyai
kebijakan
tugas
teknis
membantu
clan
kepala
kebijakan
dinas
dalam
pelaksanaan
serta
mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program, dan Anggaran Dinas Kesehatan, secara terpadu, serta mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Umum clan Kepegawaian, urusan Keuangan dan Perlengkapan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretaris dinas mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan koordinasi penyelenggaraan
penyusunan
program
dan
anggaran
Dinas
Kesehatan, serta penyusunan laporan, evalusai pelaksanaan program Dinas Kesehatan;
2. Penysunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan koordinasi pelaksanaan urusan umum dan Kepegawaian yang meliputi, urusan rumah
tangga,
organisasi,
hukum,
hubungan
masyarakat,
kepegawaian, Akreditasi dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Tenaga Kesehatan. 3. Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan koordinasi pelaksanaan administrasi keuangan dan perlengkapan, yang meliputi administrasi perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak
lanjut
Laporan
Hasil
Pemeriksaan,
serta
Pembinaan,
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan administrasi pengadaan, pendistribusian., pemeliharaan dan administrasi inventarisasi barang lingkup Dinas Kesehatan.
Sekretariat Dinas terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan, evaluasi dan pelaporan b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan
5
Sub Bagian Perencanaan, evaluasi dan pelaparan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam: 1. melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyusunan program/perencanaan dinas kesehatan; 2. melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi
yang
diperlukan
guna
penyusunan
anggaran
Dinas
Kesehatan, 3. melakukan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan
guna
penyusunan
laporan
Dinas
Kesehatan,
termasuk laporan realisasi keuangan. 4. melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna evaluasi pelaksanaan program Dinas Kesehatan.
Sub
Bagian
Umum
dan
Kepegawaian
mempunyai tugas membantu
Sekretaris dalam: 1. melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna penyelenggaraan urusan umum, yang meliputi, urusan rumah tangga, Hukum, Humas dan Protokoler; 2. melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahzn bahan, data dan informasi yang diperlukan guna pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, 3. melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang diperlukan guna pelaksanan urusan administrasi akreditasi tenaga fungsional kesehatan dan pengembangan SDM tenaga Kesehatan;
Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan rnempunyai tugas, membantu Sekretaris dalam: 1. melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi
yang
diperlukan
guna
penyelenggaraan
administrasi
keuangan yang meliputi perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rug) dan tindak lanjut LHP, 2. melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi
yang
perlengkapan
diperlukan
yang
guna
meliputi
penyelenggaraan
perencanaan
6
pertgadaan
urusan barang,
pendisribusian,
pemeliharaan
dan
pengadministrasian
inventaris
barang.
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
Bidang Pelayanan Kesehatan adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin
oleh
seorang
kepala
bidang,
yang
berada
dibawah
dart
bertanggunwawab kepada Kepala Dinas.
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membaritu Kepala Dinas dalam dalam merumuskan kebijakan teknis dart kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan penyediaan sarana dan prasarana Kesehatan, pelaksanaan registrasi dan akreditasi sarana kesehatan, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan
kebijakan
teknis
dart
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukan Pembinaan; pengawasan dart pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan
penyediaan
sarana
dart
prasaranalperalatan
kesehatan, termasuk penyelenggaraan kefarmasian, yang meliputi perencanaan
pengadaan,
pemanfaatan
sarana
dart
per
kesehatan, di Puskesmas dart jaringannya, perencanaan pengadaan, pengelolaan dart pengawasan obat, dart kosmetika; 2. Penyusunan
kebijakan
teknis
dart
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukan Pembinaan, pengawasan dart pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan registrasi dart akreditasi sarana dart peralatan Kesehatan swasta, dart pelayanan Kesehatan Swasta; 3. Penyusunan
kebijakan
teknis dart
kebijakan
pelaks
melakukan Pembinaan, pengawasan dart pengendalian pelaksanaan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dasar, yang meliputi pembinaan teknis
pelayanan
Kesehatan
di
Puskesmas
dart
Jaringannya,
penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan, penyelenggaraan kesehatan khusus, dan penyelenggaraan jaminan kesehatan.
Bidang Pelayanan Kesehatan Terdidi dari : a. Seksi Sarana dan Prasarana Pelayanan b. Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana Kesehatan
7
c.
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Seksi Sarana dan Prasarana Pelayanan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. Menyusun
rencana
kebutuhan,
pengadaan,
pendistribusian,
pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan bagi Puskesmas dan Jaringannya sesuai ketentuan yang berlaku; 2. Menyusun
rencana
kebutuhan,
pengadaan,
pendistribusian
dan
pemanfaatan dan pemeliharaan obat Puskesmas dan Jaringannya, 3. melakukan pengawasan peredaran obat, Napza dan Kosmetika, 4. melakukan bimbingan dan pengendalian peredaran dan penggunaan narkoba, serta melakukan bimbingan dan pengendalian penyehatan makanan dart minuman
Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana Kesehatan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. melakukan registrasi, akreditasi tenaga medis, dan perijinan bagi tenaga para medis/tradisional terlatih dan tenaga non medis, 2. melakukan kegiatan penertiban perijinan dan, registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan swasta.
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dalam: 1. melakukan
upaya
pembinaan
penyelenggaraan
kesehatan
dasar
termasuk kesehatan komunitas; 2. melakukan upaya penyelenggaraan kesehatan rujukan, yang meliputi kesehatan rujukan spesialistik, dan sistim rujukan; 3. Melakukan upaya penyelenggaraan Kesehatan Khusus yang meliputi, Kesehatan Jiwa, kesehatan mata, kesehatan gigi dan mulut; 4. melakukan kegiatan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang meliputi, kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan.
BIDANG PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKTT (P2P)
Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
8
Bidang pengendallan dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pengendalian, Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dan penanggulangan masalah kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan Pemberantasan Penyakit, yang meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberanta.san Penyakit. 2. melakukan Pembinaan, pengawasa.n dan pengendallan terhadap Penyelenggaraan pengamatan penyakit (Suveilans) dan pembinaan, pengawasan dan pengendallan laboratorium dinas kesehatan dan puskesmas; 3. Penyusunan
rencana
dan
kebijakan
teknis
pelaksanaan
serta
Pembinaan, pengawasan dan pengendallan pelaksanaan pengendallan dan pemberantasan penyakit, yang meliputi surveilans, epidemilogi, pengendallan
penyakit
menular
langsung,
pengendallan
penyakit
bersumber binatang, pengendallan penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra; 4. Penyusunan Pembinaan,
rencana
dan
kebijakan
pengawasan
dan
teknis
pelaksanaan
pengendallan
serta
pelaksanaan
penanggulangan masalah kesehatan, yang meliputi penyiapan tenaga, peralatan, bahan dan obat dalam rangka pelaksanaan P3K, penanganan KLB, penanggulangan bencana dan imunisasi
Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) terdiri dari : a. Seksi Pengamatan Penyakit b. Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit c.
Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan
Seksi Pengamatan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepata Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : 1. melaksanakan pengamatan penyakit melalui surveilans terpadu, sentinel dan surveilans khusus,
9
2. melaksanakan pengamatan vector penyakit menular langsung dan pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan haji dan kesehatan dan kesehatan transmigrasi, melaksanakan survey khusus bidang kesehatan, 3. melaksanakan pengamatan laboratorium penunjang diagnosa penyakit yang ada pada dinas kesehatan dan puskesmas, termasuk perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana, tenaga dan regensia untuk menunjang kualitas laboratorium Dinas Kesehatan, serta melaksanakan bimbingan dan pengendalian terhadap laboratorium Dinas Kesehatan. 4. melaksanakan pembinaan SKD (Sistim Kewaspadaan din] ) dan investigasi KLB.
Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : 1. Melakukan upaya pengendalian, dan pemberantasan penyakit yang meliputi
surveillance
epidemilogi,
pengendalian
penyakit
menular
langsung, penyakit menular bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra. 2. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa, hasil kegiatan pemberantasan / penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, serta menyebarluaskan informasi cara pemberantasannya, 3. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa hasil kegiatan pemberantasan / penanggulangan penyakit menular langsung dan tida.k langsung, serta menyebarluaskan informasi cara pemberantasannya, 4. Melakukan upaya mengumpulkan dan menganalisa data, monitoring, evaluasi dan pelaksanaan pelaksanaan vaksinasi rutin dan incidental pada unit pelaksana (Posyandu, Puskesmas dan unit pelaksana lainnya) serta menganalisa hasil penelitian pemyakit yang disebabkan oleh imunisasi (KIPI).
Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit dalam : 1. melakukan upaya pengendalian wabah dan bencana, yang meliputi, kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan; 2. melaksanakan kegiatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang meliputi perencanaan, pengorganisasian serta bimbingan dan pelaksanaan kegiatan P3K termasuk penyediaan obat dan alat kesehatan serta tenaga kesehatan yang dibutuhkan pada P3K,
10
3. melakukan analisis terhadap penyebab masalah kesehatan serta penanggulangannya. 4. melaksanakan
perencanaan,
pengorganisasian
bimbingan
dan
pelaksanaan masalah kesehatan dan KLB penyakit yang meliputi managemen informasi, dana dan sarana.
BIDANG KESEHATAN KELUARGA
Bidang Kesehatan Keluarga adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin
oleh
seorang
kepala
bidang,
yang
berada
dibawah
dan
bertanggunwawab kepada Kepala Dinas.
Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu, dan pelayanan kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan anak, remaja dan usila serta pembinaan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, bidang kesehatan keluarga mempunyai fungsi : 1. Penyusunan
kebijakan
teknis
dan
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan kontrasepsi KB; 2. Penyusunan
kebijakan
teknis
dan
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebiatan peningkatan kesehatan Anak dan Remaja, penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan peningkatan kesehatan usia lanjut, 3. Penyusunan
kebijakan
teknis
dan
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan peningkatan gizi keluarga dan masyarakat. Bidang Kesehatan Keluarga Terdidi dari : a. Seksi Kesehatan lbu dan Keluarga b. Seksi Anak, Remaja dan Usila c.
Seksi Gizi
Seksi kesehatan lbu dan Keluarga mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam:
11
1. menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesf;hatan ibu, keluarga dan pelayanan KB, 2. melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan kesehatan lbu dan KB, 3. melakukan pembinaan kemitraan dari kerjasamu lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan KB. Seksi Anak, Remaja dan Usila mempunyai tugas tugas membantu Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dalam: 1. menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan kesehatan anak, Remaja Usaha Kesehatan Sekolah dan usila, 2. menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesehatan anak, remaja dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), melakukan bimbingan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan anak, Remaia, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan usila, 3. melakukan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam upaya peningkatan kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan usila, 4. melakukan identifikasi masalah kesehatan anak, Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan usila, 5. melakukan pembinaan teknis program kesehatan anak., Remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan usila
Seksi Gizi mempunyai tugas tugas membantu Kepala Bidang dalam: 1. menyiapkan bahan penyusunan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat; 2. menyelenggarakan kegiatan program peningkatan gizi keluarga dan masyarakat, 3. melaksanakan
bimbingan;
pengawasan
penyelenggaraan kegiatan upaya peningkatan
dan
pengendalian
gizi keluarga dan
masyarakat; 4. melaksanakan pembinaan kemitraan dan kerjasama lintas sektor dalam rangka upaya peningkatan gizi keluarga dan masyarakat;
BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PROMOSI KESEHATAN
Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan adalah unsur pelaksana dinas dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dihawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
12
Bidang Penyehatan Lingkungan dan Protnosi Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan
lelaksanaan
Penyehatan
Tempat
serta
mengkoordinasikan
Pengolahan
makanan,
pelaksanaan
Pengawasan
kegiatan Kesehatan
lingkungan dan Promosi Kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan
kebijakan
teknis
da.n
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tempat pengolahan makanan dan minuman balk pada tempat-tempat industri pengolahan makanan maupun pada rumah-rumah makan dan restoran. 2. Penyusunan
kebijakan
teknis
dan
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pencegahan keracunan pada makanan dan minuman serta Pembinaan dan pengawasan dalam rangka peningkatan kebersihan tempattempat umum
dan
melakukan
pengawasan,
pemantaiuan
pencemaran
lingkungan tempattempat umum. 3. Penyusunan melakukan
kebijakan Pembinaan,
teknis
dan
pengawasan
kebijakan dan
pelaksanaan
pengendalian
serta
terhadap
kualitas air se:rta pencegahan terhadap pencemaran air,perbaikan kualitas air dan kesehatan Iingkungan. 4. Penyusunan melakukan
kebijakan Pembinaan,
teknis
dan
pengawasan
kebijakan dan
pelaksanaan
pengendalian
serta
terhadap
kualitas lingkungan perumahan, lingkungan pemukiman, pembinaan pengelolaan sampah dan pemantauan pencemara.n di lingkungan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 5. Penyusunan
kebijakan
teknis
dan
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukanPembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan masyarakat pekerja serta pencegahan dan perlindungan terhadap kecelakaan kerja. 6. Penyusunan
kebijakan
teknis
dan
kebijakan
pelaksanaan
serta
melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Pengendalian dan pemberantasan vector penyakit berbasis lingkungan
13
serta pelaksanaan kegiatan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL).
Penyusunan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan promosi kesehatan masyarakat, pembinaan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam upaya promiosi kesehatan serta peningkatan sistem informasi kesehatan.
Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan terdidi dari : a. Seksi Penyehatan dan Tempat Pengolahan Makanan b. Seksi Pengawasan Kesehatan Lingkungan c.
Seksi Promosi Kesehatan
Seksi Penyehatan dan Tempat Pengolahan Makanan mempunyai tugas membantu kepala bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan dalam : 1. Melakukan upaya pengumpulan bahan, pembinaan dan pengawasan terhadap tempat pengolahan makanan (Industri makanan dan minuman, rumah makan dan restoran) 2. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan pencegahan keracunan makanan dan minuman 3. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan peningkatan kebersihan tempat-tempat umum. 4. Melakukan upaya pengumpulan dan pengestimasian bahan guna pelaksanaan kegiatan pemantauan pencemaran makanan.
Seksi Pengawasan Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan : 1. Melakukan pembinaan dan petunjuk cara pengawasa.n kualitas air, mengumpulkan
dan
mengestimasi
bahan
guna
pencegahan,
pencemaran dan perbaikan kualitas air serta kesehatan 1 ingkungan 2. Mengumpulkan bahan perencanaan peningkatan kebersihan lingkungan pemukiman
serta
melakukan
koordinasi
kegiatan
peningkatan
kebersihan lingkungan 3. Mengumpulkan dan melakukan estimasi bahan guna pelaksanaan kegiatan pengawasan kualitas lingkungan perumahan serta pencegahan pencemaran lingkungan
14
4. Melakukan melakukan
koordinasi
pelaksanaan
pemantauan
pengelolaan
pencemaran
sampah
dilingkungan.
serta
(Tempat
pembuangan sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA) 5. Melakukan
koordinasi
pelaksanaan
kegiatan
pengendalian
dan
pemberantasan vektor penyakit berbasis lingkungan serta pelaksanaan kegiatan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL).
Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan dalam : 1. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan dengan menggunakan metode dan media penyampaian promosi kesehatan yang dapat menjangkau masyarakat luas. 2. Melakukan pembinaan dan pengembangan kemitraan dan peran serta masyarakat guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan 3. Melaksanakan peningkatan sistem informasi kesehatan.
B. PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN
perubahan yang positif, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator keberhasilan bidang kesehatan. Perubahan derajat kesehatan masyarakat antara lain didukung oleh tingkat ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan serta variabel primer lainnya seperti ketersediaan tenaga medis dan paramedis, manajemen, kualitas pelayanan, dan kesadaran masyarakat serta aspek lain yang bersifat sebagai penunjang terhadap kesehatan. Angka Harapan Hidup Kota Kupang di atas angka harapan hidup tingkat Nasional sebesar 65 tahun. Pada tahun 2003 Angka Harapan Hidup mencapai 69 tahun,
pada tahun 2004 naik menjadi 70 tahun, pada tahun 2005 turun
menjadi 69,9 tahun dan pada tahun 2006 kembali menjadi 70 tahun. Dalam periode yang sama angka kematian bayi mengalami penurunan rata-rata sebesar 1,75% setiap tahun. Indikator lainnya adalah jumlah kasus gizi buruk,pada tahun 2003 turun sebanyak 40 kasus, dan pada tahun 2004 sampai dengan 2006 tidak mengalami perubahan yakni 40 kasus.
15
Tabel 2.16. Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi dan Gizi Buruk Tahun 2003 – 2006 Angka Harapan
Angka Kematian
Gizi
Hidup
Bayi
Buruk
2003
69
42/1000
1,7
2004
70
33,45/1000
1,6
2005
69,9
79,2/1000
3,3
2006
70
79/1000
4,9
Tahun
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Kupang Berdasarkan perhitungan IPM oleh BPS tahun 2006, nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat 70,9. Dengan angka tersebut Kota Kupang menduduki urutan ke 53 dari 341 kota di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tingkat Provinsi NTT menduduki urutan pertama. Kondisi tersebut merupakan salah satu indikator terhadap kualitas pembangunan manusia di Kota Kupang.
C. NILAI DASAR 1. Kesehatan baik jasmani maupun rohani adalah hak azasi manusia dan karunia Tuhan, sehingga semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat, keluarga maupun perorangan, berkewajiban untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Kesehatan adalah investasi. Derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dapat
meningkatkan
produktivitas
kesehatan masyarakat terutama
masyarakat.
Perbaikan
derajat
generasi muda, merupakan investasi
berharga dalam menyiapkan angkatan kerja baru, sebagai pelaksana pembangunan di masa datang, yang siap bersaing dalam masa globalisasi.
3. Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama, oleh sebab itu perlu adanya jaringan kerja dalam mengemban tugas-tugas pembangunan kesehatan, harus dibina
16
kerja tim yang utuh dan kompak, dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergisme.
4. Masalah kesehatan yang dihadapi makin bertambah kompleks dan berubah dengan cepat, bahkan kadang-kadang tidak terduga, yang dapat menimbulkan masalah darurat kesehatan. Dalam mengatasi masalah kesehatan seperti demikian, apalagi yang bersifat darurat, harus dilakukan tindakan secara cepat, pertimbangan yang cermat, bersifat inovatif dan kreatif.
C. ISU STRATEGIS Mengacu pada perkembangan dan permasalahan kesehatan di Kota Kupang, maka isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang pada saat ini dan lima tahun mendatang adalah: a. Derajat kesehatan masyarakat Kota Kupang masih rendah. Angka kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu masih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata nasional. Meningkatnya kembali beberapa penyakit menular (re-emerging diseases) seperti Malaria, TB Paru, HIV/AIDS, Kusta, ISPA dan Diare. Selain itu penyakit tidak menular juga menunjukkan kecenderungan meningkat seperti hipertensi, diabetes, kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Beban ganda (burden desaese) tersebut semakin berat dengan timbulnya berbagai penyakit baru (newemerging diseases) seperti Flu Burung, Flu Babi dan SARS.
b. Dampak desentralisasi terhadap anggaran pembangunan kesehatan. Dengan
desentralisasi terjadi perubahan sistem administrasi dan
pembiayaan pembangunan daerah, termasuk untuk pembangunan kesehatan. Tiap sektor harus mampu bersaing mendapatkan kue anggaran yang terbatas yang ada di daerah, untuk membiayai pembangunan, dengan memiliki perencanaan yang baik dan kemampuan meyakinkan pembuat keputusan anggaran tentang pentingnya suatu program.
17
c. Revitalisasi Sistem Kesehatan. Dengan otonomi yang luas pada tingkat kota, revitalisasi Sistem Kesehatan menjadi sangat penting, mengingat sistem kesehatan yang yang selama ini dijalankan masih belum berjalan dengan optimal. d. Peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat, termasuk sektor swasta dan LSM akan semakin penting, karena sangat dibutuhkan sebagai mitra dalam melaksanakan pelayanan dan pembiayaan pembangunan kesehatan tidak saja pada tahap pengobatan dan rahabilitasi tetapi juga akan lebih berperan pada tahap promosi dan pencegahan.
18
BAB III VISI DAN MISI
A. VISI Dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Kupang harus dengan seksama memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, yaitu: a. Perikemanusiaan: Setiap upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; b. Pemberdayaan dan Kemandirian: Setiap orang dan juga masyarakat bersama dengan pemerintah berperan, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya; c. Adil dan Merata: Dalam pembangunan kesehatan, setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan
status
sosial
ekonominya;
dan
d.
Pengutamaan
dan
Manfaat:
Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Upaya kesehatan diarahkan agar memberikan
manfaat
yang
sebesar-besarnya
bagi
peningkatan
derajat
kesehatan masyarakat, serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan tersebut diatas dan Rumusan Visi Kota Kupang Tahun 2007 – 2012 yaitu : “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KOTA
YANG
CERDAS,
BERADAB,
BERBUDAYA, SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING” dengan dilandasi oleh semangat reformasi yang melahirkan tuntutan baru masyarakat terhadap reformulasi tugas dan fungsi kepemerintahan agar lebih mengedepankan kualitas pelayanan publik yang bermartabat, tidak diskriminatif, demokratis, transparan dan akuntabel, maka Visi Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2008 – 2012 adalah: “MENJADI INSTITUSI PENGGERAK PEMBANGUNAN KESEHATAN GUNA TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG SEHAT DAN MANDIRI MELALUI PELAYANAN KESEHATAN KOMPREHENSIF DAN PROFESIONAL’’
19
Masyarakat kota yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Kota Kupang menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
B. MISI
1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan memantapkan sistem pelayanan kesehatan yang. Untuk mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas maka perlu peningkatan kinerja dan mutu upaya Kesehatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kota Kupang beserta jajarannya yaitu
melalui
pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan, yang meliputi kebijakan teknis dan pengembangan standard serta pedoman berbagai upaya kesehatan termasuk penangan bencana serta peningkatan fungsi koordinasi. Terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di lingkungan Dinas Kesehatan
diharapkan
fungsi-fungsi
administrasi
kesehatan
dapat
terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi, IPTEK serta hukum kesehatan. Melalui penyelenggaraan manajemen
kesehatan
yang
akuntabel
dengan
menerapkan
tata
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), diharapkan upaya pembangunan kesehatan dapat dipertanggung-jawabkan dan dipertanggung-gugatkan kepada semua lapisan masyarakat, serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan SD Kesehatan. Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasilguna dan berdaya-guna, Dinas Kesehatan Kota Kupang mengupayakan pemerataan sumberdaya kesehatan yang diperlukan oleh semua pelaku pembangunan kesehatan. Sumberdaya kesehatan dimaksud meliputi sumberdaya pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan.
20
3. Meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
dengan
memberdayakan masyarakat melalui peningkatan pertisipasi aktif dalam upaya promotif dan preventif. Keberhasilan
meningkatkan
derajat
kesehatan
tidak
semata-mata
ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif dari berbagai sektor pembangunan lainnya. Dinas Kesehatan Kota Kupang berperan sebagai pelaku utama dan memfasilitasi sektor – sektor lain agar segala upayanya memberikan kontribusi yang positif terhadap perwujudan pembangunan wilayah Kota Kupang yang berwawasan kesehatan. Kemitraan dengan lintas sektor, lintas wilayah, dunia usaha, masyarakat, dan berbagai lembaga internasional perlu harus di mantapkan.
21
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
A. TUJUAN Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Visi Dinas Kesehatan Kota Kupang, maka tujuan yang akan dicapai adalah : a. Meningkatkan upaya revitalisasi sistem kesehatan.
b. Meningkatkan Jumlah dan Kemampuan Tenaga Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Termasuk Peningkatan Penyediaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan serta Pembiayaan, dan
c. Mengembangkan Potensi dan Pemberdayaan Masyarakat Termasuk Swasta Dalam Bentuk Jaringan Kerja Yang Dinamis Melalui Upaya Promotif dan Preventif
Untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat.
B. SASARAN Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasilguna dan berdayaguna, maka sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang sampai akhir tahun 2012 adalah: a. Meningkatnya upaya revitalisasi sistem kesehatan.
b. Meningkatnya Jumlah dan Kemampuan Tenaga Kesehatan Dalam Pelayanan Kesehatan Termasuk Meningkatnya Penyediaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan serta Pembiayaan.
c. Berkembangnya Potensi dan Pemberdayaan
Masyarakat Termasuk
Swasta Dalam Bentuk Jaringan Kerja Yang Dinamis Melalui Upaya Promotif dan Preventif
Untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat.
Agar sasaran yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang tersebut bisa tercapai secara terencana, simultan dan terukur, maka perlu dirumuskan target kinerja berdasarkan indikator pembangunan kesehatan
22
yang terdiri dari indikator input, indikator proses dan output, indikator outcome dan benefit serta indikator impact (terlampir).
23
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. STRATEGI Untuk mencapai dan mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kota Kupang dan sesuai misi yang telah ditetapkan, maka strategi yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan dan Membina sistem kesehatan.
Agar masyarakat dan swasta dapat berperan aktif dalam pembangunan kesehatan, maka perlu dilakukan upaya sosialisasi mengenai berbagai permasalahan dan pembangunan kesehatan. Di samping itu, juga perlu dilaksanakan upaya advokasi kepada para pengambil keputusan di kalangan penyelenggara negara dan pembangunan, guna terwujudnya komitmen, dukungan, dan sinergisme pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan.
Untuk kesinambungan dan percepatan pembangunan kesehatan, maka revitalisasi system kesehatan dasar dan rujukannya adalah dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien, serta peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar yang ditetapkan.
2. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi dalam rangka pemenuhan SD kesehatan serta peningkatan kapasitas SD Kesehatan. Dalam menjamin ketersediaan sumberdaya kesehatan, adalah melakukan advokasi dan sosialisasi kepada semua pengambil keputusan, baik pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta. Didalam penyediaan pembiayaan
kesehatan,
secara
bertahap
pembiayaan
kesehatan
bersumber pemerintah dapat diupayakan sebesar 15% dari APBN dan APBD dengan proporsi yang rasional (promotif = ...%, preventif = ... %, kuratif = ...., rehabilitatif = ...).
24
3. Meningkatkan
kemitraan
lintas
program,
lintas
sektor
dan
masyarakat serta peningkatan upaya promosi dan pendidikan kesehatan secara intensif
B. KEBIJAKAN Pembanguan
kesehatan
Kota
Kupang
dimaksudkan
untuk
mempercepat penurunan angka kematian bayi, angka kematian ibu, angka kematian balita dan memperpanjang umur harapan hidup guna mewujutkan derajat kesehatan Masyarakat yang optimal melalui pendekatan paradigma Sehat ( upaya peningkatan Promosi Kesehatan dan Pencegahan yang utama setelah itu baru pendekatan pengobatan dan rehabilitasi kesehatan) dengan Kebijakan penyelenggaraan sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas koordinasi lintas program, lintas sektor, dan lintas wilayah, Peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesehatan dan simtem informasi manajemen kesehatan serta Pengembangan kegiatan penelitian sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program.
2. Pemenuhan dan pengembangan Sumber Daya Kesehatan dalam rangka memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara aktif dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama untuk menjangkau kelompok keluarga berpenghasilan rendah, masyarakat miskin dan pemukiman baru.
3. Peningkatan kemampuan dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan mengoptimalkan lingkungan yang bebas dari risiko
penyakit
yang
berbasis
lingkungan,
memberdayakan
serta
mendorong pengembangan dan kemandirian institusi masyarakat, peran serta lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi termasuk swasta dalam upaya pelayanan kesehatan.
25
BAB VI PROGRAM – PROGRAM Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi serta kebijakan maka disusun program – program strategis sebagai berikut :
1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program
ini
bertujuan
memberdayakan
individu,
keluarga,
dan
masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
2. Program Lingkungan Sehat Program ini bertujuan mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pembangunan berwawasan kesehatan.
3. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Program ini bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular.
4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program ini bertujuan meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita, serta usia produktif melalui peningkatan kesadaran gizi keluarga.
5. Program Kesehatan Ibu dan Anak Program ini bertujuan meningkatkan status kesehatan ibu, bayi, balita, anak dan remaja serta usila dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu dan bayi.
6. Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya. Sub program ini bertujuan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin yang bermutu.
7. Program peningkatan manajemen Rumah Sakit, Puskesmas dan Jaringannya.
26
8. Program peningkatan Sistem Rujukan Rumah Sakit, Puskesmas dan Jaringannya.
9. Program perencanaan dan pengembangan tenaga kesehatan.
10. Program pembinaan tenaga kesehatan dan profesi kesehatan.
11. Program pengadaan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya.
12. Program pengadaan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana RS. 13. Program pengadaan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan bagi Puskesmas dan jaringannya serta Rumah Sakit
14. Program pengadaan, ketersedian, distribusi obat, bahan habis pakai/linen dan reagen bagi Puskesmas dan jaringannya serta Rumah Sakit
15. Program Pembinaan dan Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman, Kosmetika, Obat Tradisional serta zat aditif.
16. Program pengembangan sistem informasi kesehatan
17. Program sistem perencanaan dan penganggaran
18. Program penelitian dan pengembangan kesehatan
27
BAB VII PENUTUP
Demikian Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Kupang ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan, dalam melaksanakan kegiatan dan penilaian upaya Dinas Kesehatan Kota Kupang. Selain itu Rencana Strategis ini diharapkan dapat digunakan juga untuk perbaikan dalam hal pengorganisasian dan pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Kupang.
Rencana Strategis ini disusun dengan mengutamakan pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up) dan pendekatan Partisipatif, yang melibatkan berbagai semua staf dan sektor terkait serta pelaku pembanguan kesehatan lainnya.
Selama kurun waktu berlakunya rencana strategis ini bila dipandang penting dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya.
Rencana Strategis ini hanya dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dengan dedikasi dan kerja keras oleh para pelaku pembangunan kesehatan terutama semua aparatur kesehatan dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Kupang.
28
TARGET KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG & PUSKESMAS SE - WILAYAH KOTA KUPANG INDIKATOR WAJIB, PENGEMBANGAN DAN PENUNJANG BIDANG KESEHATAN TAHUN 2007 - 2012 No I
Indikator Kinerja
Target 2012
Realisasi 2007
2008
2009
Target 2010
2011
2012
Indikator Kinerja Sumber Daya Kesehatan Kota Kupang (Input) a. Ketersediaan sarana kesehatan (Rasio sarana kesehatan per penduduk) 1 Rasio Puskesmas rawat Inap 2 Rasio Puskesmas dan Puskesmas Rawat Inap per penduduk 3 Rasio Pustu per penduduk atau rasio Pustu per Kelurahan 4 Rasio Posyandu per balita 5 Rasio Klinik Bersalin per penduduk 6 Rasio Tempat Tidur Rumah Sakit Type C 7 Rasio Tempat Tidur Puskesmas Rawat Inap
1 per Kecamatan 1 per 20.000 penduduk 1 per 10.000 penduduk atau 1 per kel 1 per 50 balita 1 per 5.000 penduduk 200 TT 10 TT
1 1 1 1 1 0 10
1 1 1 1 1 0 10
1 1 1 1 1 0 10
1 1 1 1 1 100 10
1 1 1 1 1 100 10
1 1 1 1 1 200 10
b. Ketersediaan tenaga kesehatan (Rasio tenaga kesehatan per penduduk) 1 Rasio Dokter 2 Rasio Dokter Gigi 3 Rasio Apoteker 4 Rasio Asisten Apoteker 5 Rasio Analis 6 Rasio Bidan 7 Rasio Perawat 8 Rasio Perawat gigi 9 Rasio Ahli Gizi 10 Rasio Ahli Sanitasi 11 Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat 12 Rasio Tenaga Kesehatan Rumah Sakit terhadap Tempat Tidur Rumah sakit 13 Rasio Tenaga Non kesehatan Terlatih (Kader, Jumantik, dll)
1 per 10.000 penduduk 1 per 10.000 penduduk 1 per 10.000 penduduk 2 per 10.000 penduduk 2 per 10.000 penduduk 1 per 1.000 penduduk 1 per 1.000 penduduk 2 per 10.000 penduduk 1 per 5.000 penduduk atau 1 per kel 1 per 5.000 penduduk 1 per 10.000 penduduk 1 per TT 5 orang per posyandu
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 5
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 5
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 5
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 5
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 5
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 5
50 %
50 %
75 %
80 %
100 %
100 %
8% Rp. 5.000
10 % Rp. 5.000
12 % Rp. 5.000
14 % Rp. 5.000
15 % Rp. 5.000
c. Ketersediaan Anggaran Kesehatan 1 Persentase Penduduk Yang Menjadi Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPKM/Askes/Dana Sehat) 2 Rata – Rata Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD 3 Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah Per-Kapita Per-Tahun (Dalam Ribuan Rupiah) d. Manajemen Kesehatan 1 Dokumen Yankes (RKA-SKPD, DPA-SKPD, Profil Kesehatan, LAKIP,
80 % 15 % (DAU) Rp. 5.000 perkapita
6 Dokumen
6% Rp. 5.000
6
6
6
6
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
6
6
No
Indikator Kinerja Renstra, Laporan Tahunan) 2 Persentase Bimtek/Monev (15 unit kerja) 3 Persentase Surkesda 4 Persentase SIK On Line (SIK Terpadu)
II
Realisasi 2007
Target 2012
2008
2009
Target 2010
2011
2012
100 % 2 x per tahun 100 %
100 % 2 0%
100 % 2 60 %
100 % 2 70 %
100 % 2 80 %
100 % 2 90 %
100 % 2 100 %
100 % 95 %
100 % 58,5 %
100 % 88 %
100 % 90 %
100 % 92 %
100 % 94 %
100 % 95 %
20 % 80 %
53,69 % 15,01 %
20 % 40 %
20 % 50 %
20 % 60 %
20 % 70 %
20 % 80 %
100 % 80 %
68 % 28,8 %
100 % 72 %
100 % 74 %
100 % 76 %
100 % 78 %
100 % 80 %
90 % 10 %
77,51 % 15,01 %
85 10
% %
86 10
% %
88 10
% %
89 10
% %
90 10
% %
6,49 100 57,1 17,98
75 0 0 31 100 65 <10
% % % % % % %
80 0 0 32 100 66 <10
% % % % % % %
85 80 80 33 100 68 <10
% % % % % % %
90 90 85 34 100 69 <10
% % % % % % %
100 100 90 35 100 70 <10
% % % % % % %
80 85 0
% % %
85 86 0
% % %
90 88 70
% % %
95 89 75
% % %
100 90 80
% % %
100 40 100 100
% % % %
100 50 100 100
% % % %
100 60 100 100
% % % %
100 70 100 100
% % % %
100 80 100 100
% % % %
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Kota Kupang (Proses & Output) a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil ke 1 2 Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil ke 4 3 Cakupan Deteksi Bumil Resti oleh : a. Nakes b. Masyarakat 4 Cakupan Ibu Hamil Risti : a. Yang ditangani b. Yang dirujuk 5 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh : a. Nakes b. Non Nakes 6 Cakupan Kunjungan Nifas a. KF 1 b. KF 2 c. KF 3 Cakupan pemeriksaan Bumil dengan Anemia 7 Cakupan Bumil dengan Anemia yang ditangani 8 Cakupan peserta KB Aktif 9 Cakupan Bumil KEK 10 Cakupan Kunjungan Bayi a. KN 1 b. KN 2 c. KN 3 11 Cakupan BBLR a. Yang ditanggani (sesuai kemampuan) b. Yang dirujuk (sesuai indikasi) 12 Cakupan Neonatal Resti yang Ditanggani (sesuai kemampuan) 13 Rujukan kasus Resti Neonatal
100 100 90 35 100 70 <10
% % % % % % %
100 % 90 % 80 % 80 100 100 100
% % % %
% % % % % % %
86,27 % 80,17 % - % 1,9 -
% % % %
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
No
Indikator Kinerja 14 Cakupan kunjungan bayi b. Pelayanan Obstetri & Neonatal Emergensi Dasar (PONED) 1 Cakupan penanganan komplikasi : a. Obstetri b. Neonatal c. Pelayanan Gizi 1 Cakupan Balita Mendapat kapsul Vit. A 2 Cakupan Bufas mendapat kapsul Vit A 3 Cakupan Bumil yg mendapat 90 tablet Fe 4 Bayi yg mendapat ASI Eksklusif 5 Cakupan pemberian MPASI anak Usia 6 - 24 bln kelg. Miskin 6 Cakupan Balita gizi buruk yg mendapat perawatan 7 Desa dengan garam beryodium baik 8 Kecamatan bebas rawan gizi d. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah & Usia Sekolah 1 Cakupan DDTK anak Balita & Prasekolah 2 Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/TK, SMP dan SMA oleh nakes 3 Cakupan pelayanan kesehatan remaja a. Jalur dalam sekolah b. Jalur Luar sekolah 4 Prevalensi anemia pada remaja
e. Pelayanan Usia Lanjut 1 Cakupan pelayanan kesehatan usila f.
Pelayanan Imunisasi 1 Cakupan bumil mendapat : a. TT 1
Target 2012 90 %
80 % 80 %
Realisasi 2007 90 %
2008 82 %
2009 84 %
Target 2010 86 %
2011 88 %
2012 90 %
-
% %
40 40
% %
50 50
% %
60 60
% %
70 70
% %
80 80
% %
91,1 79,09 58,33 21,54 100
% % % % %
80 70 85 80 100
% % % % %
80 70 85 80 100
% % % % %
85 70 85 80 100
% % % % %
85 80 90 80 100
% % % % %
90 90 90 80 100
% % % % %
100 %
100 %
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
90 % 80 %
0 % 50 %
90 50
% %
90 50
% %
90 60
% %
90 70
% %
90 80
% %
90 % 80 %
80 % 50 %
82 60
% %
86 65
% %
86 70
% %
88 75
% %
90 80
% %
80 % 20 % 20 %
70 % 10 % 10 %
72 12 12
% % %
74 14 14
% % %
76 16 16
% % %
78 18 18
% % %
80 20 20
% % %
80 %
60 %
60
%
65
%
70
%
75
%
80
%
90 %
48 %
90 90 90 80 100
% % % % %
90 %
90 %
90 %
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
90 %
90 %
No
80 %
Realisasi 2007 80 %
95 90 95 85 80 90 95 90 85 80
% % % % % % % % % %
88 79 100 95 87 76 95 87 85 80
% % % % % % % % % %
80 75 90 5
% % % %
100 67,79 38,9 7,5
% % % %
Indikator Kinerja b. TT 2 Plus 2 Cakupan Bayi mendapat : a. BCG b. HB. 0 c. DPT - HB 1 DPT - HB 2 DPT - HB 3 d. Campak e. Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4 g. Pemantauan Pertumbuhan Balita 1 Cakupan Balita dgn KMS 2 Cakupan Balita ditimbang 3 Cakupan Balita yang naik BB 4 Cakupan Balita dgn BGM d. Pelayanan Imunisasi 1 Persentase Kelurahan UCI (DPT - HB 1, DPT - HB3, Polio 4, BCG, Campak, HB 0)
j.
2008 80 % 95 90 90 85 80 90 95 90 85 80
70 65 82 5
2009 80 %
% % % % % % % % % %
% % % %
95 90 90 85 80 90 95 90 85 80
75 70 84 5
Target 2010 80 %
% % % % % % % % % %
% % % %
95 90 90 85 80 90 95 90 85 80
75 70 86 5
2011 80 %
2012 80 %
95 90 90 85 80 90 95 90 85 80
95 90 90 85 80 90 95 90 85 80
% % % % % % % % % %
% % % %
75 75 88 5
% % % % % % % % % %
% % % %
80 75 90 5
% % % % % % % % % %
% % % %
100 %
14,3 %
31,4 %
48,6 %
65,7 %
82,9 %
100 %
15 % 100 %
0% 0%
15 % 100 %
15 % 100 %
15 % 100 %
15 % 100 %
15 % 100 %
Pelayanan Gawat Darurat 1 Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Yang Dapat Diakses Masyarakat
50 %
10 %
10 %
20 %
30 %
40 %
50 %
Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB dan Gizi Buruk Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Berpotensi Wabah pada 1 saat peningkatan kasus, KLB dan wabah
100 %
35 %
48 %
61 %
74 %
87 %
100 %
e. Pelayanan Kesehatan Jiwa a. Pelayanan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum b. Pelayanan Gangguan Jiwa dirujuk
i.
Target 2012
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
No
Indikator Kinerja 2 Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani < 24 Jam 3 Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi Penyakit PD3I dan AFP 4 Penemuan kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun sebesar ≥ 2 k. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru 1 Angka Penemuan Penderita (CDR = Case Detection Rate) 2 Angka Kesembuhan (CR = Cure Rate) 3 Angka Konversi (Conversion Rate) 4 Angka Kesalahan Laboratorium (ER = Error Rate) 5 Angka Proporsi Suspek Yang Diperiksa Dahaknya 6 Angka Proporsi Penderita BTA Positif Diantara Suspek 7 Angka Proporsi Penderita BTA Positif Diantara Semua Penderita TB Paru Tercatat l.
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA 1 Cakupan Penemuan Pneumonia pada Balita dan yang ditangani
Target 2012 100 % 100 % >2/100.000 penduduk < 15 thn
70 >85 80 <5 100 10 <65
% % % % % % %
Realisasi 2007 100 % 10 % 2/100000 penduduk < 15 thn
58 71 81 3,4 100 10,9 40
% % % % % % %
2008 100 % 28 %
2009 100 % 46 %
Target 2010 100 % 64 %
2011 100 % 82 %
2/100000 penduduk 2/100000 penduduk 2/100000 penduduk 2/100000 penduduk < 15 thn < 15 thn < 15 thn < 15 thn
60,4 >85 80 <5 100 10 <65
% % % % % % %
62,8 >85 80 <5 100 10 <65
% % % % % % %
65,2 >85 80 <5 100 10 <65
% % % % % % %
67,6 >85 80 <5 100 10 <65
% % % % % % %
2012 100 % 100 % 2/100000 penduduk < 15 thn
70 >85 80 <5 100 10 <65
% % % % % % %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 % 100 %
100 % 100 %
100 % 100 %
100 % 100 %
100 % 100 %
100 % 100 %
100 % 100 %
80 %
80 %
80 %
80 %
80 %
80 %
80 %
o. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria 1 Angka Penderita Malaria Yang Diobati 2 Annual Parasite Insidens (API) 3 Slide Positive Rate (SPR)
100 % <1 ‰ 90 %
77,2 % 2,57 ‰ 7,7 %
100 % 2,3 ‰ 24,16 %
100 % 2,1 ‰ 40,62 %
100 % 2‰ 57,08 %
100 % 1,9 ‰ 73,54 %
100 % <1 ‰ 90 %
p. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta 1 Penderita Kusta Yang Selesai Berobat/RFT 2 Cakupan penemuan penderita kusta (CDR) 3 Prevalensi penemuan kusta
>90 % <10 /100.000 pddk <1 /10.000 pddk
48,6 % 27 3
53,47 % 22 2,5
60 % 20 2,3
75 % 18 2,2
85 % 15 2
>90 % <10 <1
m. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV - AIDS 1 Klien Yang Mendapat Penanganan HIV – AIDS 2 Infeksi Menular Seksual Yang Diobati n. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD 1 Penderita DBD Yang Ditangani
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
No
Indikator Kinerja q. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare 1 Balita Dengan Diare Yang Ditangani r.
Pengendalian Vektor 1 Angka Bebas Jentik 2 Cakupan Kelurahan dilakukan abatesasi 3 Cakupan Kelurahan dilakukan fogging fokus (sesuai kasus dan hasil PE)
s. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 1 Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan 2 Penyediaan Obat Esensial 3 Penyediaan Obat Generik Berlogo 4 Penulisan Resep Obat Generik Penyelenggaraan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan KK Miskin 1 Cakupan JPKM KK Miskin u. Angka Cakupan Pelayanan Medik 1 Angka Perawatan di Puskesmas (BOR) 2 Angka Kematian Netto Puskesmas RI Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR = Ded Occupacy Rate) di Puskesmas 3 RRI Frekuensi Penggunaan Tempat Tidur (BTO = Bed Turn Over) di Puskesmas 4 RRI Angka Rata - Rata Lama Perawatan (LOS = Average Length Of Stay) di 5 Puskesmas RRI Angka Interval Penggunanaan Tempat Tidur (TOI = Turn Over Interval) di 6 puskesmas RRI v. Angka Sarana Kemitraan (Pemberdayaan Masyarakat) 1 Pembinaan LSM Kesehatan per Kota 2 Posyandu Aktif 3 Kemandirian Posyandu a. Persentase Posyandu Pratama b. Persentase Posyandu Madya c. Persentase Posyandu Purnama d. Persentase Posyandu Mandiri
Target 2012
Realisasi 2007
2008
2009
Target 2010
2011
2012
100 %
92,4 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
>95 % 100 % 100 %
49 % 30 % 15 %
70 % 44 % 32 %
70 % 58 % 49 %
75 % 72 % 66 %
80 % 86 % 83 %
95 % 100 % 100 %
90 100 100 100
% % % %
100 100 100
% % % %
90 100 100 100
% % % %
90 100 100 100
% % % %
90 100 100 100
% % % %
90 100 100 100
% % % %
90 100 100 100
% % % %
t.
100 %
50 %
50 %
75 %
100 %
100 %
100 %
75 % TT 1 % Penderita
75 % 1%
75 % 1%
75 % 1%
75 % 1%
75 % 1%
70 %
50 %
50 %
50 %
50 %
50 %
25 kali
25
kali
25
kali
25
kali
25
kali
25
kali
6 hari
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
2 hari
80 % 100 % 50 25 15 10
% % % %
-% 100 % 100 0 0 0
% % % %
30 % 100 %
30 % 100 %
40 % 100 %
60 % 100 %
80 % 100 %
80 10 5 5
75 10 10 5
70 15 15 5
60 20 15 5
50 25 15 10
% % % %
% % % %
% % % %
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
% % % %
% % % %
No
Indikator Kinerja
Target 2012
4 Kelurahan Siaga Aktif w. Angka Cakupan Pelayanan Kesehatan Lingkungan 1 Cakupan inspeksi sanitasi sarana air bersih 2 Cakupan pemeriksaan kualitas air bersih 3 Cakupan penyuluhan air bersih 4 Cakupan rumah yang di inspeksi sanitasi 5 Cakupan inspeksi sanitasi jamban keluarga 6 Cakupan inspeksi sanitasi Rumah dan lingkungan 7 Cakupan inspeksi sanitasi SPAL 8 Cakupan inspeksi sanitasi TPS 9 Cakupan inspeksi sanitasi TSK 10 Cakupan TPM yang terdaftar 11 Cakupan inspeksi sanitasi TPM 12 Cakupan TTU yang terdaftar 13 Cakupan inspeksi sanitasi TTU 14 Cakupan TP2 yang terdaftar 15 Cakupan inspeksi sanitasi TP2 16 Cakupan industri kecil dan rumah tangga yang terdaftar 17 Cakupan inspeksi sanitasi industri kecil dan rumah tangga 18 Cakupan inspeksi sanitasi kawasan/lingkungan industri/permukiman 19 Cakupan RS/Klinik/Tempat praktek Kesehatan yang terdaftar 20 Cakupan inspeksi sanitasi RS/Klinik/Tempat praktek Kesehatan
60 %
90 25 90 90 90 90 90 75 75 95 95 80 75 100 90 65 95 60 90 75
x. Kontribusi Sektor Terkait 1 Kontribusi Keluarga Yang Memiliki Akses Terhadap Air Bersih 2 Persentase Pasangan Usia Subur / PUS Yang Menjadi Akseptor KB 3
Indikator Hasil Antara (Outcome & Benefit) a. Kualitas Lingkungan 1 Cakupan akses keluarga terhadap air bersih 2 Cakupan kualitas air bersih (ms) 3 Cakupan keluarga yang menggunakan jamban keluarga sehat 4 Cakupan keluarga yang menempati rumah sehat 5 Cakupan keluarga yang mempunyai SPAL sehat
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
85 % 70 %
90 75 75 85 75
% % % % %
Realisasi 2007 10,2 %
9,1 40,4 17,6 13,6 13,6 47,6 7,1 76,4 13,6 76 76 70 70 0 0 22 22 0 0 0
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
2008 20 %
85 22 85 85 85 85 85 60 60 87,5 87,5 72,5
60 100 85 62,5 87,5
55 85 60
43 % -%
68,4 3,23 67,2 1,62
% % % % %
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
50 % 30 %
85 60 65 80 60
% % % % %
2009 30 %
85 22 85 85 85 85 85 60 60 87,5 87,5 72,5
60 100 85 62,5 87,5
55 85 60
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Target 2010 40 %
85 23 85 85 85 85 85 65 65 90 90 75 65 100 85 62,5
90 55 85 65
60 % 40 %
85 60 65 80 60
% % % % %
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
2011 50 %
85 24 85 85 85 85 85 70 70 92,5 92,5
65 % 50 %
85 65 70 80 65
% % % % %
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
77,5
70 100 85 65 92,5
60 85 70
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
70 % 60 %
85 70 70 80 70
% % % % %
2012 60 %
90 25 90 90 90 90 90 75 75 95 95 80 75 100 90 65 95 60 90 75
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
75 % 70 %
90 75 75 85 75
% % % % %
No
% % % % % %
Realisasi 2007 15,8 % 0% 9,3 % 49 % 0% 0%
65 % RT
40 % RT
Indikator Kinerja 6 7 8 9 10 11
Cakupan keluraga yang mempunyai TSK sehat Cakupan kawasan/lingkungan industri dan permukiman sehat Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan Cakupan TP2 yang memenuhi syarat kesehatan Cakupan RS/Klinik/Tempat praktek Kesehatan memenuhi syarat kesehatan
b. Promosi Kesehatan Masyarakat 1 Persentase Rumah Tangga PHBS c. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 1 Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Puskesmas : - Cakupan Kunjungan Puskesmas/Cakupan Rawat Jalan - Cakupan Rawat Inap 2 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan (puskesmas) 3 Persentase Perawatan dan Pengobatan/Tata Laksana Kasus Sesuai Protap 4 Indikator Derajat Kesehatan (Impact): a. Angka Kematian 1 Angka Kematian Kasar 2 Angka Kematian Bayi 3 Angka Kematian Balita 4 Angka Kematian Ibu 5 Angka Usia Harapan Hidup a. Laki - Laki b. Perempuan 6 Angka Kematian Di Puskesmas (GDR = Gross Death Rate) 7 Angka Kematian Netto Di puskesmas (NDR = Netto Death Rate) b. Angka Kesakitan 1 Angka Gizi Buruk Balita 2 Angka Balita Dibawah Garis Merah (BGM) 3 Angka Gizi Kurang Balita 4 Angka Gizi Lebih Balita
Target 2012 75 75 75 65 75 80
2008 60 % 60 % 60 % 62,5 % 60 % 70 %
40 % RT
2009 60 % 60 % 60 % 62,5 % 60 % 70 %
50 % RT
Target 2010 65 % 65 % 65 % 62,5 % 65 % 75 %
60 % RT
2011 70 % 70 % 70 % 65 % 70 % 75 %
70 % RT
2012 75 % 75 % 75 % 65 % 75 % 80 %
80 % RT
15 % < 1,5 % 100 %
0% 0% 100 %
15 % 1,5 % 100 %
15 % 1,5 % 100 %
15 % 1,5 % 100 %
15 % 1,5 % 100 %
15 % 1,5 % 100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
2,1 1,8 70,3 70 70 70
40 40 350 70 70 70 3,1 1,2
30 35 340 68 68 68 3,1 1,2
35 30 330 67 67 67 3,1 1,2
30 25 320 66 66 66 3,1 1,2
25 20 300 65 65 65 3,1 1,2
7,2 per 10.000 penduduk 25 per 1000 kel. hidup 20 per 1000 kel. Hidup 300 per 100.000 kel. Hidup 65 tahun 65 tahun 65 tahun 3,1 ‰ 1,2 ‰
<1 <5 <25 <1
% % % %
/1000 KH /1000 KH tahun tahun tahun
4,1 % 7,5 21,1 -%
1 5 25 1
tahun tahun tahun ‰ ‰
% % % %
1 5 25 1
tahun tahun tahun ‰ ‰
% % % %
1 5 25 1
tahun tahun tahun ‰ ‰
% % % %
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
1 5 25 1
tahun tahun tahun ‰ ‰
% % % %
1 5 25 1
tahun tahun tahun ‰ ‰
% % % %
No
Indikator Kinerja 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Angka Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Angka Kesakitan Tetanus Neonatorum Angka Kesakitan Difteri Angka Kesakitan Pertusis Angka Kesakitan Campak Angka Kesakitan TB Paru Angka Kesakitan AFP Angka Kesakitan DBD Angka Kesakitan Diare Angka Kesakitan Kusta Angka Kesakitan Kasar
Target 2012 <11 ‰ 0 kasus 0 kasus 0 kasus 0 kasus 224 per 100.000 penduduk 0 kasus 51 per 100.000 penduduk 285 per 1.000 penduduk 1 per 100.000 penduduk 1 per 1.000 Penduduk
Realisasi 2007 18,9 ‰ 0 Kss 0 Kss 0 Kss 23 Kss 151 0 Kss 61,3 10,6 /1000 pddk 3
2008 20 ‰ 0 Kss 0 Kss 0 Kss 0 Kss 250 0 Kss 65 350 3
2009 18 ‰ 0 Kss 0 Kss 0 Kss 0 Kss 245 0 Kss 62 340 2,5
Target 2010 15 ‰ 0 Kss 0 Kss 0 Kss 0 Kss 235 0 Kss 60 320 2,5
D:\Wem Data Kantor\Renstra\Renstra 2007-2012\Renstra 2008 - 2012 Final, hasil diskusi,6-10-2010\Renstra Dinkes Kota Kupang 2007-2012\c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls c - Indikator Kinerja Dinkes 2007 - 2012.final.3.xls INDK PENUNJANG
2011 13 ‰ 0 Kss 0 Kss 0 Kss 0 Kss 230 0 Kss 55 300 2
2012 <11 ‰ 0 Kss 0 Kss 0 Kss 0 Kss 224 0 Kss 51 285 1