REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
SELASA, 14 DESEMBER 2010
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8580 TERBIT 32 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
13 Desember 2010
KURS TENGAH VALAS
IHSG
IHSG 3,692.23 Nikkei 10,293.89 ▼ 55.48 (1.48%) ▲ 81.94 (0.80%) BISNIS-27 324.66 STI 3,182.32 ▼ 7.57 (2.28%) ▼ 3.10 (0.10%) Hang Seng 23,317.61 DJIA*) 11,410.32 ▲ 154.70 (0.67%) ▲ 40.26 (0.35%) KLSE 1,509.79 FTSE*) 5,812.95 ▲ 2.51 (0.17%) ▲ 4.99 (0.09%) *) Posisi tanggal 10 Desember 2010
12.030,29 31.841,74
3.722,35 LQ45
3.692,23 BISNIS-27
676,36
662,16 324,66
330,35 6/12
8/12
Euro/Rp US$/Rp
13 Desember 2010
32.964,10
9/12
10/12
13/12
EUR 11,899.77 ▼ 28.03 (0.24%) GBP 14,237.50 ▲ 27.05 (0.19%) HKD 1,159.75 ▼ 0.34 (0.03%) JPY (100) 10,735.70 ▼ 29.31 (0.27%)
SGD 6,897.15 ▲ 19.62 (0.29%) USD 9,019.00 ▲ 4.00 (0.04%) AUD 8,881.31 ▲ 20.32 (0.23%) THB 299.84 ▲ 0.12 (0.04%)
11.899,77
9.019,00 9.008,00 6/12 8/12
9/12
10/12 13/12
Kurs Bea Masuk 13 -9 Des 2010, Rp9.015,00/US$
Komisioner pangkal deadlock ari ini, Bisnis Indonesia genap berusia 25 tahun menjadi referensi bisnis utama di Indonesia. Bermula dari tagline Dari Swasta Oleh Swasta Untuk Pembangunan, kini Bisnis Indonesia menjadi Referensi Bisnis Terpercaya di Tanah Air. Dalam rangka mensyukuri hari jadi ke-25 harian ini, redaksi menurunkan catatan khusus tentang perjalanan Bisnis Indonesia selama 25 tahun, yang merupakan rangkuman dari buku Bisnis Indonesia: 25 Tahun Menjadi Referensi Bisnis. Laporan tersebut tersaji di Hal. B1-B6 pada edisi hari ini. Selamat membaca.
Pemerintah berkeras miliki wakil di OJK dengan hak suara
H
• Redaksi
NAVIGASI TAJUK alam mengatasi kepadatan penumpang di hampir semua bandara, pemerintah dan pengelola bandara ataupun lembaga independen yang akan dibentuk, hendaknya dapat mengatur slot time penerbangan secara bijak dan transparan. (Hal. 7)
D
Mekanisme antikrisis: Para pemimpin negaranegara Uni Eropa menargetkan mekanisme antikrisis permanen. (Hal. 3)
Cari dana: Bank Danamon Indonesia dan anak usahanya Adira Dinamika Multi Finance mencari dana Rp5 triliun pada tahun depan. (Hal. 4)
Bakrie Plantations: Bakrie Sumatera Plantations menargetkan pendapatan pada tahun depan bisa tembus minimal Rp4 triliun. (Hal. f2)
Pembatasan BBM: Kebijakan pembatasan BBM bersubsidi diperkirakan mundur 3 minggu dari rencana per awal Januari 2011. (Hal. i2)
OLEH HENDRI T. ASWORO & RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Mekanisme penetapan dewan komisioner berujung jalan buntu sehingga mengancam pengesahan RUU Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tepat waktu. Pemerintah dan DPR berebut kuasa sebagai penentu jabatan strategis lembaga baru itu. Hingga tadi malam, menurut anggota Pansus RUU OJK dari Fraksi Golkar Harry Azhar Azis, pemerintah bersikukuh skema pemilihan dewan komisioner OJK sebanyak empat orang ditetapkan langsung oleh presiden, tiga komisioner diseleksi seperti pemilihan dewan gubenur Bank Indonesia (BI), sedangkan dua ex-officio pemerintah dan BI. Adapun, kubu legislatif berkeras tugas komisioner ditetapkan DPR seperti pemilihan dewan gubernur BI, dua ex-officio pemerintah dan BI serta empat komisioner dipilih seperti seleksi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Semua sepakat ada sembilan anggota komisioner OJK. Sebagai catatan pemilihan dewan gubernur BI ditentukan oleh DPR berdasarkan usulan presiden, sedangkan konsep pemilihan anggota BPK murni diseleksi dan ditetapkan oleh legislatif tanpa ada campur tangan eksekutif. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) A. Fuad Rahmany membenarkan pemerintah menginginkan dua ex-officio dari perwakilan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia memiliki hak suara. “Pemerintah menganggap no voting rights tidak layak. Artinya, ya sepantasnya kalau ada wakil di situ, ya punya voting rights,” ujarnya, kemarin. Fuad menambahkan perbedaan interpretasi antara pemerintah dengan parlemen membuat pelaksanaan konsinyering belum berujung pada titik temu. “Ini masalah interpretasi saja. Pemerintah dan BI masuk supaya ada harmonisasi dan koordinasi yang baik antara kebijakan moneter,
Buntu di pasal komisioner Kisruh pembahasan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan ternyata justru bermuara pada adu kepentingan untuk menentukan para anggota Dewan Komisioner. Sudah 2 pekan terakhir, isu ini tak kunjung mendapat titik temu. Jelas, eksekutif berkepentingan pada pengisian jabatan ini, kendati semua dibungkus pada rasionalitasnya masingmasing. Pemerintah ingin memastikan bahwa OJK punya garis koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia selaku otoritas fiskal dan moneter. Adapun, DPR merasa perlu terlibat pada proses pemilihan Dewan Komisioner baik sebagian maupun seluruhnya. Namun, tadi malam, masing-masing pihak mulai menunjukkan tanda-tanda kompromi. Berikut beberapa poinnya:
Dewan Komisioner
Versi pemerintah:
Versi DPR: 4 Dipilih dan diseleksi DPR 3 Dipilih DPR melalui pengajuan presiden 2 Ex-officio BI & Kemenkeu Punya hak suara
3 Dipilih DPR 4 Ditunjuk presiden 2 Ex-officio BI & Kemenkeu Punya hak suara Sumber: Diolah
BISNIS/HTR/HUSIN PARAPAT
fiskal, dan aktivitas jasa keuangan.” Dia enggan menanggapi pertanyaan kelanjutan pembahasan jika kesepakatan antara pemerintah dan DPR tidak terwujud. “Kita lihat nanti saja”. Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VII DPR yang membahas pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi menolak berkomentar. Sesuai dengan amanat Undang -Undang Bank Indonesia, batas akhir pembentukan OJK adalah 31 Desember 2010. Harry mengatakan peluang pengesahan RUU OJK menjadi UU sangat kecil pada tahun ini, karena hingga Senin malam belum ada titik temu antara pemerintah dan DPR. “Saya kira begitu [batal disah-
kan]. Mau gimana lagi? Sampai malam ini belum ada perubahan [sikap]. Kalau batal dan dilanjutkan masa reses [Januari 2011] bisa tidak ada titik temu kalau seperti ini terus,” ujarnya kepada Bisnis, tadi malam.
Independensi Menurut dia, DPR sebenarnya masih mempersoalkan masalah independensi OJK jika pemerintah dan bank sentral memiliki ex -officio yang mempunyai hak suara. Hal itu, sambungnya, bisa mengikis objektifitas lembaga pengawasan. Namun, paparnya, parlemen sudah mengalah asalkan penetapan komisioner memakai versi DPR di atas. “Tetapi, pemerintah tidak mau. Mereka meminta pola 4, 3, 2 [versi pemerintah]. Ya kami tidak bisa mempertaruhkan
independensi,” katanya. Anggota Pansus RUU OJK dari Fraksi Demokrat Achsanul Qosasih mengatakan masih ada waktu pengesahan RUU OJK dalam 2-3 hari ini jika ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR, karena masa reses pada 17 Desember 2010. Dia menyampaikan pandangan fraksi sudah mengerucut terhadap penetapan sembilan komisioner OJK, hanya masalah penetapan dan hak suara ex-officio yang masih mewarnai lobi kedua belah pihak. “Dua ex-officio harus voting right. Jangan hanya melihat presidennya SBY dalam memilih komisioner OJK. Ini didesain jangka waktu lama. Bisa saja nanti presidennya Pak Ical [Aburizal Bakrie], Megawati, Prabowo atau Wiranto. Jadi untuk selamanya,”
paparnya. Namun, dia optimistis dengan waktu yang tersisa ini masih bisa untuk dipakai lobi untuk menyelesaikan RUU OJK menjadi UU, meskipun kubu Golkar tak yakin aturan itu bakal disahkan pada tahun ini. Pendapat berbeda disampaikan oleh Legislator Demokrrat Vera Febrianti. Menurut dia, RUU OJK batal disahkan tahun ini, karena alotnya proses politik. “RUU OJK dibatal disahkan, sudah bekerja keras secara optimal tetapi itulah proses politik,” tulisnya di akun Twitter. Nusron Wahid, Ketua Pansus RUU OJK, mengatakan waktu pembahasan yang semula direncanakan dapat tuntas pada 17 Desember diperpanjang. Dia mengungkapkan masih terbukanya peluang undang-undang itu dapat terbentuk tepat waktu. “Kami minta perpanjangan waktu untuk membahas OJK ini yang semula kami jadwalkan pada 17 Desember kemungkinan bisa molor bahkan melewati batas waktu yang ditentukan undang-undang,” katanya. Apabila pembentukan OJK ini nantinya mundur dari waktu yang ditentukan undangundang, jelasnya, maka sesuai dengan Pasal 35 UU BI fungsi pengawasan sistem keuangan akan tetap pada lembaga existing, yaitu pada BI dan BapepamLK. Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan merupakan amanat pasal 34 UU No. 23/2004 tentang Bank Indonesia. Sejatinya, upaya pembentukan otoritas ini sudah dirintis sejak 1999, tak lama setelah krisis moneter melanda Indonesia. OJK tak lain bertugas mengawasi bank, pasar modal, asuransi, multifinance, serta dana pensiun. Kelimanya berada pada satu regulator bukan tanpa maksud, memudahkan pengawasan antara satu dengan yang lain, setelah industri keuangan babak belur dihantam krisis pada 1998. Penyelesaian RUU OJK akan mengakhiri polemik berkepanjangan atas perlu tidaknya pengawasan perbankan dipisahkan dari Bank Indonesia. Bank sentral selama ini memang keberatan dengan ide otoritas baru ini dan berkali-kali ‘berhasil’ mengulur pembentukannya. (07/AGUST SUPRIADI/HERY TRIANTO) (hendri.
[email protected]/ratna.ariyanti@ bisnis.co.id)
Layanan WiMax: Pemerintah menyiapkan dua opsi baru agar pemenang tender WiMax memulai layanan komersial. (Hal. i3)
Menembus Batas dengan Senyum Indonesia
Bursa tertua Indikator perdagangan di Bursa Efek Indonesia terus melejit hingga mendekati 3.800. Pada 5 abad silam gairah bursa yang sama muncul sebagai ‘bayi’ bursa yang lahir di pelabuhan Amsterdam. Itulah cikal bakal bursa saham dunia. Lebih jauh tentang kisah bursa tertua itu silakan baca selengkapnya di www.bisnis.com
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
OLEH HERRY SUHENDRA Wartawan Bisnis Indonesia
uara tiupan serunai dari ranah Minangkabau itu terdengar nyaring menyalak-nyalak. Gendang Sunda, Sulawesi, dan Bali menimpalinya dengan hentakanhentakan irama cepat. Gamelan Bali dan Jawa (pelog dan slendro) menghiasi dengan warna yang khas. Inilah instrumen Nusantara yang mengiringi lagu Manuk Dadali, lagu Sunda yang meriah. Manuk Dadali memang burung yang paling gagah tiada
S
banding. Paling tidak, itulah yang dipertunjukkan oleh Djaduk Ferianto lewat gubahan musiknya dengan menggunakan berbagai macam instrumen musik dari berbagai daerah di Indonesia dan dimainkan oleh kelompok Kua Etnika. Djaduk mengaransemen musik untuk mengiringi karya koreografi Bagong Kussudiardja berjudul Senyum Indonesia yang dimainkan 14 penari dari Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Senyum Indonesia tidak hanya berisi lagu Manuk Dadali dari tanah Pasundan, tetapi juga ada warna Aceh lewat gerakan tari
Saman, Minangkabau, Betawi, Sunda, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan lainnya lewat tarian dan musik yang menggambarkan Indonesia. Senyum Indonesia sengaja dipilih oleh Djaduk karena gemerlap, penuh kegembiraan, dan keriangan sebagai acara pembuka menyambut ulang tahun ke25 Harian Bisnis Indonesia pada malam ini di Puri Agung Hotel Sahid Jaya Jakarta. Unsur kedaerahan diramu menjadi penuh warna, dan jadilah Senyum Indonesia. Inilah karya kreatif untuk kembali menafsir dan memaknai apa yang
dulu kerap digembar-gemborkan sebagai Wawasan Nusantara. Djaduk mencoba membunyikan semangat ke-Nusa-an atau ke-Indonesia-an melalui karya seninya. “Bagaimanapun juga Bisnis Indonesia mewakili wajah Indonesia. Pasti begitu. Ketika bicara bisnis di Indonesia, kita tidak bisa lepas dari local content yang ada walaupun kita berada dalam pasar global. Saya menerjemahkan dalam bentuk seni, selalu mengangkat warna lokal tetapi bisa berdampingan dengan warna yang lain.” Dalam acara perayaan ulang
tahun perak Bisnis Indonesia ini, Djaduk berperan sebagai Ketua Tim Kreatif secara keseluruhan dan music director dengan menata acara dan mengaransemen musik yang ditampilkan selama kurang lebih 1,5 jam. Sebanyak 40 orang, 12 musisi, 14 penari, vokalis Silir dan Anita serta tim teknik akan membantu Djaduk. Djaduk bersama Butet Kartaredjasa, sebagai sutradara, memang mempunyai tugas membuat heboh ulang tahun Bisnis Indonesia yang bertema Menembus Batas, Menyongsong Masa Depan Emas. • Bersambung ke Hal. 8
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
DINAMIKA Setoran cukai lampaui target JAKARTA: Ditjen Bea dan Cukai melaporkan realisasi penerimaan dari sumber kepabeanan dan cukai hingga 9 Desember mencapai Rp84,72 triliun lebih tinggi dari target APBN Perubahan 2010 sebesar Rp81,82 triliun. Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai, berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sekitar 70,85% di antaranya disumbang oleh penerimaan cukai yang mencapai Rp60,03 triliun. Realisasi penerimaan cukai tersebut mencapai 101,3% dari target APBN Perubahan 2010 sebesar Rp59,26 triliun. Sementara itu realisasi penerimaan bea masuk juga sudah melebihi target yakni 106,92% dari target APBN Perubahan 2010 yakni sebesar Rp18,29 triliun dari target Rp17,10 triliun. Adapun, realisasi penerimaan bea keluar sebesar Rp6,39 triliun atau 117,31% dari target APBN-P 2010 yang dipatok sebesar Rp5,45 triliun. Khusus untuk cukai, pemerintah memutuskan menaikkan tarif cukai empat jenis hasil tembakau rata-rata 6% per 1 Januari 2011 yang disesuaikan dengan asumsi inflasi pada tahun depan yang dipatok 5,3%. Kenaikan tarif tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dari cukai hingga Rp2 triliun. (BISNIS/14)
Kurs bea masuk Rp9.015,00/US$ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kurs rupiah sebagai dasar pelunasan bea masuk yang berlaku untuk periode 13-19 Desember 2010 ditetapkan sebesar Rp9.015,00/US$ atau menguat dibandingkan dengan pekan sebelumnya Rp9.020,20/ US$.
Penetapan kurs rupiah ini berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1.107/KM.01/2010 tertanggal 13 Desember dan berlaku sebagai dasar pelunasan bea masuk, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak penjualan atas barang mewah, pajak ekspor, dan pajak penghasilan. (LUZ)
Pelunasan bea masuk (13 –19 Des. 2010) Mata uang
13 —19 Des.
Dolar AS 9.015,00 Dolar Australia 8.871,66 Dolar Brunei 6.883,78 Dolar Kanada 8.924,20 Yuan China 1.355,00 Kroner Denmark 1.603,71 Euro 11.955,02 Dolar Hong Kong 1.160,97 Rupee India 200,44 Poundsterling Inggris 14.206,06 Yen Jepang (100) 10.789,62 Won Korea 7,93 Dinar Kuwait 31.968,37 Ringgit Malaysia 2.869,12 Kyat Myanmar 1.404,21 Kroner Norwegia 1.500,11 Rupee Pakistan 105,15 Peso Filipina 206,33 Riyal Saudi Arabia 2.403,64 Dolar Selandia Baru 6.792,13 Dolar Singapura 6.878,79 Rupee Sri Lanka 81,14 Kroner Swedia 1.309,86 Franc Swiss 9.145,09 Baht Thailand 299,65 Sumber: Kementerian Keuangan
6-12 Des.
(- / +)
9.020,20 -5,20 8.737,69 133,97 6.870,33 13,45 8.899,17 25,03 1.353,95 1,05 1.589,56 14,15 11.846,95 108,07 1.161,41 -0,44 197,71 2,73 14.062,49 143,57 10.744,98 44,64 7,83 0,10 31.925,39 42,98 2.860,78 8,34 1.405,02 -0,81 1.470,53 29,58 105,18 -0,03 205,30 1,03 2.405,16 -1,52 6.761,90 30,23 6.870,86 7,93 81,03 0,11 1.295,92 13,94 9.035,02 110,07 299,61 0,04
SESUAI ASUMSI:
Seorang pengendara sepeda melintas di depan logo Bank Indonesia, di Jakarta, belum lama ini. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menilai proyeksi inflasi 2010 oleh Bank Indonesia di kisaran 6,5% masih sesuai dengan asumsinya sekitar 5 plus/minus 1%. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Apindo desak 5 masalah dibenahi RUU Pertanahan dijanjikan masuk DPR besok OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
Komposisi PDB berdasarkan sektor pada kuartal III/2010 (%)
JAKARTA: Kalangan pengusaha meminta pemerintah segera membenahi lima masalah utama guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi 6,7% dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Jasa-jasa Keuangan, real estat dan jasa perusahaan
Pengangkutan dan komunikasi
6,9 6,3
9,9
Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
16,5 10,9
14 10,3
24,4
Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan
Perdagangan, hotel dan restoran
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan pemerintah sebaiknya memprioritaskan penyelesaian lima masalah utama untuk menggenjot laju perekonomian nasional. “Kalau bisa diselesaikan, tentu akan mendorong investasi. Kompetisi kita global, bukan di antara kita sendiri, apalagi impor makin meningkat,” katanya dalam CEO/Owners Gathering Apindo dengan Menteri Perindustrian M.S. Hidayat dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan di Jakarta, kemarin. Menurut dia, target pertumbuhan ekonomi 6,4% pada APBN 2011 belum cukup untuk menyerap peningkatan jumlah angkatan kerja. Perekonomian Indonesia, kata Sofjan, setidaknya butuh 6,7% agar bisa menyediakan lapangan kerja lebih banyak. Dia melanjutkan pemerintah dan pengusaha semestinya bahu membahu menggerakkan roda ekonomi nasional. Pengambil kebijakan, sambungnya, perlu me-
Konstruksi Sumber: Badan Pusat Statistik
nerapkan kebijakan insentif dan disinsentif untuk mendorong industri pengolahan bernilai tambah. Sofjan menjelaskan kelima poin yang perlu segera dibenahi pemerintah, yakni pertama, kepastian hukum dan keamanan bagi investasi. Aksi demo yang semakin marak, ujarnya, membuat investor asing khawatir. Kedua, masalah infrastruktur. “Sejak lama ketika Pak Hidayat [Menperin] memimpin Kadin Indonesia telah diadakan Infrastructure Summit, tetapi sampai sekarang tidak ada jalan. Ini tentu akan memperlambat rencana investasi, belum lagi biaya logistik sudah naik,” katanya. Ketiga, pelaku usaha menginginkan pemerintah menyelesaikan masalah tata ruang dan persoalan pembebasan tanah yang menghambat pembangunan infrastruktur. Pemerintah, menurut Sofjan, sudah menjanjikan penerbitan Undang-Undang Perta-
0,8 Listrik, gas dan air bersih BISNIS/ILHAM NESABANA
nahan untuk infrastruktur selesai pada tahun ini. “Rancangan UU-nya pun belum masuk [DPR] sampai akhir tahun ini. Dari dulu kami usulkan kepada pemerintah, dibuat perppu [peraturan pemerintah pengganti UU] saja daripada menunggu di parlemen. Membebaskan tanah tidak gampang di republik ini.” Keempat, Apindo mengharapkan fleksibilitas dalam UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Apindo mengharapkan UU itu masuk ke dalam program legislasi nasional pada tahun depan, sehingga ada perbaikan terhadap empat pasal yang erat kaitannya dengan masalah tenaga kerja. “Sejak krisis, sedikit investasi yang masuk ke sektor padat karya. Banyak yang keluar karena kekakuan UU. Kami sudah sepakat dari tiga konfederasi dan federasi untuk diperbaiki, sedang dibuat studi oleh LIPI,” tuturnya.
Kelima, terkait dengan masalah birokrasi. Apindo berharap ada kesatuan komando antara keputusan/kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat dengan pemerintah di daerah. Pelaku usaha mengeluhkan dengan berbagai peraturan daerah yang kurang kondusif bagi iklim investasi.
Hasil minim Menanggapi permintaan Apindo tersebut, Menperin menegaskan pada setiap kesempatan rapat kabinet, pihaknya bersama Kepala BKPM Gita Wirjawan selalu memperjuangkan kepastian hukum di dalam negeri. Adapun, mengenai UU Pertanahan bagi infrastruktur, dia mengakui pembahasan mengenai hal itu sudah dilakukan 10 kali kendati hingga saat ini hasilnya masih minim. “Kami akan sampaikan RUU tentang pertanahan ini ke parlemen pada 15 Desember. Fraksifraksi sudah menjaga akan mendahulukannya. Mudah-mudahan dalam 6 bulan sesuai dengan janji parlemen UU itu bisa diketok. Saya usulkan agar pembahasan di parlemen paralel dengan rancangan peraturan pemerintah,” ujarnya. Terkait dengan masalah infrastruktur, Hidayat mengakui hal ini masih menjadi tantangan besar yang dihadapi dalam mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi nasional. Peraturan yang kontradiksi antarsektor dan lemahnya koordinasi antarkementerian menjadi faktor yang menghambat pembangunan infrastruktur. “Sekarang ini sudah tidak per-
lu buat Infrastructure Summit karena masalahnya sudah di luar kepala. Investor yang kami undang pada Infrastructure Summit II menunda investasi karena begitu banyak kepastian hukum yang harus diperbaiki,” katanya. Apindo mengusulkan kepada pemerintah agar dibentuk tim kecil yang melibatkan pelaku usaha dan Kemenperin beserta BKPM, guna menindaklanjuti permasalahan yang berkembang begitu cepat di dunia usaha saat ini. Hidayat melanjutkan kebijakan insentif dan disinsentif untuk pengembangan industri pengolahan berbasis agribisnis yakni karet, kakao dan kelapa sawit diharapkan efektif berlaku pada Januari 2011. “Januari, insentif dan disinsentif untuk tax allowance industri diharapkan sudah keluar. Untuk industri pionir ada tax holiday, dengan perhitungan akan membuat industri hilir berjalan,” ujarnya. Kepala BKPM menambahkan insentif dan disinsentif untuk pengembangan industri hilir ini akan dimasukkan ke dalam revisi PP No. 62/2008. Indonesia, kata Gita, harus realistis dan cermat untuk memanfaatkan atau menarik investasi dari sumber mana pun. “Kalau tidak ada penyikapan fiskal, kita tidak akan bisa melangkah lebih jauh. Kami berupaya menangkap duit yang gampang masuk ke Indonesia. Sementara itu, kalau proyek public private partnership berjalan, pertumbuhan ekonomi kita akan di atas 7%,” ujarnya. (
[email protected])
Harga beras tetap jadi ancaman utama inflasi 2011 OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia mengingatkan pasokan beras tetap menjadi penggerak utama angka inflasi tahun depan yang ditargetkan sekitar 5,3% pada APBN 2011. Deputi Gubenur BI Hartadi A Sarwono mengatakan inflasi tinggi yang terjadi sepanjang tahun ini juga disebabkan kenaikan harga sejumlah bahan pangan terutama beras dan bumbu makanan yang terganggu perubahan cuaca. Dia melanjutkan jika cuaca ekstrem masih mengganggu suplai beras, pemerintah melalui Perum Bulog sebaiknya segera melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. “Tidak mungkin pemerintah bisa menekan permintaan masyarakat terhadap beras,” katanya di Jakarta, kemarin.
Pemerintah, ujar Hartadi, juga harus memilih waktu dan volume impor yang tepat agar tidak terjadi kelebihan permintaan yang berakibat pada peningkatan harga beras di pasar dunia. Deputi Gubernur BI itu menjelaskan aksi pada 2007, kegiatan impor Indonesia bertepatan dengan aksi negara lain sehingga terjadi lonjakan permintaan yang memicu kenaikan harga beras. Pendapat serupa dilontarkan ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan. Dia mengatakan tidak terlalu sulit menekan inflasi yang disebabkan kenaikan harga beras dengan syarat harga komoditas pangan utama itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan level dunia. “Selama harga beras Indonesia masih di atas harga beras luar negeri, inflasi bisa ditekan dengan impor beras,” kata Fauzi.
Hartadi melanjutkan perkembangan harga beras juga menjadi penggerak indeks harga konsumen pada 2010 dan diperkirakan mencapai 6,5% untuk keseluruhan tahun ini. Pada kesempatan berbeda, Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menilai proyeksi inflasi BI tersebut masih sesuai dengan asumsi yang dilontarkan bank sentral yaitu 5% plus/minus 1%. Menkeu menuturkan tantangan bagi pemerintah dan Bank Indonesia pada pengujung tahun ini adalah mengendalikan laju inflasi sesuai dengan asumsi 5 plus/minus 1%. Namun, perkiraan absolutnya kemungkinan berkisar 6,16,4%. “Kalau BI mengatakan [inflasi 2010] sebesar 6,5% kami juga melihat itu bukan suatu yang berbeda,” katanya. Sementara untuk tahun depan,
ujar Agus, jika kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jadi diterapkan, akan sedikit memberi tekanan terhadap angka inflasi. Kendati demikian, pemerintah dan Bank Indonesia akan berusaha untuk menjaga laju inflasi sesuai dengan asumsi di APBN 2011 sebesar 5,3%. “Kami juga sudah memperhatikan tren kenaikan harga-harga komoditas, kami sudah bicarakan ekonomi makro maupun global dan kami sudah sepakat dengan asumsi-asumsi yang lainnya,” tegas dia. Terkait dengan tren peningkatan harga minyak, Menkeu melihat perkembangan itu baru pergerakan awal yang masih bisa berubah. Namun, pemerintah akan memberikan perhatian khusus untuk harga komoditas tersebut secara ketat. (20)
Produk hijau juga butuh standar kualifikasi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) diharapkan segera merumuskan standar kualifikasi produk hijau untuk mewujudkan pengadaan barang dan jasa yang berkelanjutan. Ketua Indonesia Green Purchasing Network Handito Joewono menilai pada saat ini belum ada standar green product di Indonesia, sehingga mengakibatkan acuan untuk penggunaan komoditas itu masih beragam. “Di Indonesia belum ada satu pun standar produk yang green itu yang seperti apa? Kalau kita mau mempercepat ini kita harus membuat standar Indonesia. Mestinya SNI untuk green product bisa
dipercepat, saya rasa BSN bisa memprioritaskan itu,” kata Handito dalam seminar Pengadaan Barang/Jasa yang Berkelanjutan di Jakarta, kemarin. Menurut dia, BSN perlu segera memprioritaskan hal ini agar Indonesia memiliki satu referensi yang jelas terkait dengan produk hijau. Selain itu, standar produk tersebut diharapkan dapat melindungi perusahaan lokal yang berpacu dengan perusahaan asing yang mengusung komoditas yang sama. Standar nasional untuk produk hijau, kata Handito, juga bisa melindungi konsumen dari komoditas sejenis yang ditawarkan perusahaan asing. “Jangan sampai konsumen di Indonesia dirugikan oleh perusahaan dari luar negeri yang nga-
ku-ngaku memproduksi green product. Jadi di satu sisi bisa mempercepat perusahaan di Indonesia untuk punya daya saing dan di sisi lain untuk melindungi konsumen Indonesia juga,” katanya. Kepala LKPP Agus Rahardjo mengatakan secara umum standar produk di Indonesia memang masih longgar dalam penerapan ketentuan tersebut. Menurut dia, barang yang tidak memenuhi standar sepatutnya tidak diperbolehkan beredar di masyarakat. Dia melanjutkan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian juga perlu meningkatkan pengawasan barang beredar, termasuk untuk standar produk hijau jika diputuskan dibuat. “Kita akan bikin standar green product, tetapi standar barang
yang sudah ada sekarang pun [barang biasa] tolong law enforcement-nya di lapangan harus kuat,” katanya. Handito melanjutkan dalam kurun 2–3 tahun pertama, pemerintah juga harus menjadi pendorong utama pengembangan komoditas tersebut. Dalam jangka panjang, ujarnya, baru dunia usaha yang mengambil alih kepemimpinan. Insentif yang dibutuhkan dalam pengembangan produk hijau, katanya, di antaranya dengan mengalokasikan dana kepada beberapa perusahaan untuk melakukan penelitian dan pembangunan komoditas tersebut. Menurut dia, pemanfaatan insentif fiskal tersebut dapat memacu perusahaan di Tanah Air untuk memulai riset dan membeli teknologi yang ramah lingkungan. (14)
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
3
Eropa susun mekanisme antikrisis
KANAL Insentif pajak diperpanjang TOKYO: Pemerintah Jepang memberikan sinyal memperpanjang insentif pajak (tax break) atas laba investasi selama 1 tahun guna membantu mendorong perekonomian negara itu. Pada bulan lalu, Wakil Menteri Keuangan Fumihiko Igarashi mengatakan akan mengakhiri pengurangan pajak sebesar 10% atas laba investasi dan dividen pada tahun ini. Namun, pada saat yang sama, regulator perbankan Jepang (Financial Services Agency/ FSA) menolak rencana itu karena dapat berdampak terhadap pasar saham. “Kami minta tax break diperpanjang karena khawatir dengan prospek ekonomi dan keuangan yang masih parah, sehingga insentif masih dibutuhkan,” jelasnya Toshiharu Mashita, juru bicara FSA, kemarin. Pemerintah Jepang menghadapi dilema antara menerapkan insentif pajak untuk mendorong pergerakan ekonomi, tetapi di sisi lain, defisit anggaran dan utang negara terus meningkat dan memberikan pengaruh buruk bagi peringkat kredit yang diterbitkan pemerintah. (BLOOMBERG/DEA)
Citigroup tambah nasabah HONG KONG: Citigroup Inc menargetkan jumlah nasabah pada unit perbankan konsumer meningkat sebanyak dua kali lipat di Hong Kong guna menyaingi HSBC Holdings Plc dan Standard Chartered Plc. “Hong Kong merupakan pasar yang menarik. Kami targetkan 2 juta nasabah dalam 3-4 tahun mendatang. Kami yakin bisa mencapainya,” tutur Jonathan Larsen, Kepala Consumer Banking Citigroup untuk Asia Pasifik dalam sebuah wawancara pada pekan lalu. Bank yang berbasis di New York, AS itu hampir melipatgandakan jumlah cabang di Hong Kong sebanyak 43 unit pada tahun ini dan juga menambah lebih dari 60 ATM. Jumlah cabang akan diperbanyak menjadi lebih dari 1.000 unit dalam 3-4 tahun dari saat ini 710 cabang. Perbankan global berupaya melakukan perluasan usaha di negara-negara berkembang untuk meraih keuntungan dari pelemahan pertumbuhan penjualan kredit di negara-negara maju. Bahkan banyak bank yang menjual aset di negara maju dan menggunakan hasil penjualan untuk berinvestasi di negara berkembang. (BLOOMBERG/DEA)
Bank lepas surat utang Yunani, Irlandia, Portugal, dan Spanyol BLOOMBERG
PARIS: Para pemimpin negara-negara Uni Eropa menargetkan mekanisme antikrisis permanen untuk menyelamatkan negara pengutang terbesar di kawasan itu dapat disusun pada pekan ini. Penyusunan mekanisme antikrisis permanen akan dilakukan dalam pertemuan 27 negara UE yang digelar di Brussel pada 16 Desember dan 17 Desember 2010 guna melawan sikap skeptis investor mengenai kesiapan mengatasi krisis surat utang. Pasalnya, krisis anggaran telah memaksa Yunani dan Irlandia meminta dana pinjaman darurat (bailout) dari UE dan International Monetary Fund (IMF). Investor juga telah telanjur mengkhawatirkan krisis di kedua negara itu akan menyebar ke negara lain. Akibatnya, imbal hasil surat utang pemerintah Spanyol bertenor 10 tahun menurun selama lima sesi terakhir, tetapi pemerintah setempat berencana terus menguji ketertarikan investor atas obligasi negara melalui lelang pada pekan ini. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble, sewaktu diwawancarai TV ARD, mengatakan pihaknya berharap ada kesepakatan mengenai mekanisme antikrisis secara permanen, sehingga upaya penanganan krisis cepat dilakukan dengan cepat dan efektif. Dua anggota Dewan Gubernur UE Mario Draghi dan Yves Mersch mengungkapkan para pejabat
bank sentral Eropa (EuroUS$107 miliar menjadi Uni Eropa perkuat penanganan krisis pean Central Bank/ ECB) seUS$2,28 triliun. Hampir seUni Eropa memperkuat penanganan krisis, menyusul krisis anggaran diperkirakan dang fokus mengurangi kemua bank besar mengurangi merambah ke beberapa negara pengguna euro, setelah Yunani. Hampir semua tergantungan bank terhadap kepemilikan surat utang Yunegara, kecuali Jerman, mengalami defisit di atas persyaratan penggunaan mata bantuan pinjaman darurat. nani selama periode itu. uang bersama, yaitu maksimal 3% dari produk domestik bruto (PDB). Berikut data “Menurut saya, sebuah keObligasi Irlandia mendapat defisit anggaran 16 negara pengguna euro selama tahun fiskal 2009: sepakatan untuk menormaltekanan paling besar, tetapi Belanda Jerman kan situasi tidak bisa dicapai tekanan juga menyebar hingBelgia (% dari PDB) seketika itu juga dalam KTT ga Yunani, Portugal, Spanyol, Finlandia 5,4 3,0 Brussel,” ujar David Owen, Irlandia disusul Belgia dan Italia juga 6,0 Kepala Ekonom Jefferies Interkena dampak krisis. Selisih 2,5 Austria Swedia: ternational Ltd untuk wilaimbal hasil obligasi pemerindefisit yah UE, di London. tah negara-negara tersebut te3,5 14,4 terendah di Slovakia Owen justru meyakini krirus merefleksikan kekhawaInggris: defisit luar tertinggi luar sis akan terus berlanjut. Betiran atas kondisi anggaran kawasan 7,9 kawasan euro, berapa pekan pertama pada negara jika dibandingkan deeuro, yaitu 0,9 2011 diperkirakan menjadi Luxemburg yaitu 11,5% ngan obligasi Jerman. 0,7 periode krusial karena bia“Bailout Irlandia sebesar sanya banyak pemerintah US$112 miliar (85 miliar dan bank mencari pendanaeuro) dari UE dan IMF yang an di pasar. diumumkan pada bulan lalu Kemarin, IMF menunda gagal meyakinkan investor pencairan bailout untuk Irmengenai kekuatan anggaran Kawasan Euro landia sebesar US$30 miliar pemerintah di kawasan itu,” Pengguna euro (22,5 miliar euro) sampai tulis BIS dalam laporan kuaryang memiliki proposal bantuan gabungan talannya. pinjaman di atas 90% dari PDB Uni Eropa-IMF mendapatBank-bank asal Prancis pakan persetujuan parlemen ling berisiko terhadap obligasi negara itu. Yunani karena mengantongi Dalam keterangan tertulis, kepemilikan sebesar US$83,1 5,8 IMF mengatakan Pemerinmiliar, sedangkan bank Jertah Irlandia akan mengajuman US$65,4 miliar. Bank kan proposal program bailInggris memegang US$187,5 Slovenia 9,3 out kepada parlemen. Pemiliar surat utang Irlandia mungutan suara (voting) dan Jerman US$186,4 miliar. 6,0 parlemen atas proposal itu Pelepasan surat utang ini 11,1 dijadwalkan dilakukan pada Portugal dilakukan karena berbagai Cyprus pekan ini. kalangan hingga saat ini ma15,4 7,5 Meskipun persetujuan sih khawatir krisis Eropa be5,3 3,8 Spanyol parlemen atas paket bantulum akan berakhir, meskipun an UE dan IMF secara hukedua negara itu mendapatYunani Prancis Malta Italia kum tidak diperlukan, otori- Sumber: Eurostat kan bantuan. Krisis bahkan GRAPHICNEWS/ESU/ILHAM NESABANA tas setempat mengajukan diperkirakan bisa menjalar ke proposal kepada parlemen untuk kan bailout dari IMF. Spanyol pada kuartal II/2010 aki- beberapa negara Eropa lain, sememperkuat dukungan politik bat krisis surat utang pemerintah perti Spanyol dan Portugal. atas kesepakatan yang telah dica- Kurangi kepemilikan Untuk mengantisipasi dampak yang merusak pasar kredit. pai dengan IMF dan UE. Berdasarkan data Bank for In- lebih buruk, ECB meningkatkan Secara terpisah, perbankan diSementara itu, Perdana Menteri laporkan telah mengurangi kepe- ternational Settlements (BIS), pembelian obligasi dari negara bePortugal Jose Socrates menegas- milikannya pada surat utang bank-bank mengurangi surat rasio utang terbesar di kawasan kan pihaknya tidak membutuh- Yunani, Irlandia, Portugal, dan utang pemerintah sebanyak euro. (DEA) (
[email protected])
General Electric beli Wellstream
ConocoPhillips incar Qatar DOHA: ConocoPhillips, produsen energi terbesar ketiga di Amerika Serikat, menyebut Qatar sebagai salah satu negara yang paling diincar untuk tujuan investasi perusahaan. Chief Executive Officer ConocoPhillips James Mulva, dalam keterangan tertulis yang dikirim melalui surat elektronik, kemarin, mengungkapkan perusahaan terus mencari berbagai peluang bekerja sama di Qatar untuk bidang petrokimia, infrastruktur minyak, dan gas. Pada tahun ini, perusahaan yang berbasis di Houston, AS itu menghentikan dua proyeknya di kawasan Teluk, yaitu satu proyek masing-masing di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Pada 2007, ConocoPhillips menarik diri dari proyek penyulingan minyak di UAE. ConocoPhillips sedang melaksanakan strategi bisnis untuk memperluas usaha di luar negeri seiring dengan semakin terbatasnya penerimaan dari dalam negeri. (BLOOMBERG/DEA)
BLOOMBERG
BLOOMBERG/ NELSON CHING
PENGETATAN MONETER: Sejumlah mobil melintas di depan bank sentral China (People’s Bank of China/PBOC) di Beijing, China, belum lama ini. Pengetatan moneter secara
mendadak diperkirakan menjadi sikap PBOC pada 2011 setelah menghindari penaikan suku bunga sejak Oktober meski inflasi terakselerasi ke level tertinggi selama hampir 2 tahun.
China akan perketat kebijakan moneter BLOOMBERG
BEIJING: Bank sentral China diperkirakan memperketat kebijakan moneter pada 2011 setelah menghindari penaikan suku bunga sejak Oktober meski laju inflasi mencapai level tertinggi selama hampir 2 tahun. Inflasi pada November melaju 5,1%. Indikator harga grosir melonjak hingga 6,1%, melampaui estimasi 28 ekonom yang disurvei Bloomberg, tetapi People’s Bank of China (PBOC) malah menunda kenaikan suku bunga dalam pertemuan pada akhir pekan lalu. Kebijakan ini di luar proyeksi
kalangan analis termasuk dari UBS AG dan Mizuho Securities Asia Ltd. Keengganan otoritas moneter memperketat kebijakan kemungkinan sebagian karena ingin membiarkan yuan melemah. Pasalnya, jika bunga deposito dan kredit lebih tinggi, bank sentral khawatir aliran masuk modal (capital inflow) meningkat dan dapat memberikan tekanan pada nilai tukar, sehingga peningkatan biaya pinjaman diperkirakan dilakukan pada tahun depan. Namun, China harus mewaspadai langkah menaikkan suku bunga secara terburu-buru pada
tahun depan karena dapat mengguncang ekspansi perekonomian. Shen Jianguang, ekonom Mizuho yang pernah bekerja di IMF dan bank sentral Eropa (ECB), mengatakan satu-satunya alasan PBOC menunda kenaikan suku bunga adalah persoalan dana jangka pendek (hot money). “Jika mereka diliputi kekhawatiran itu dan menolak menaikkan suku bunga, inflasi akan menjadi risiko besar pada tahun depan, dan akhirnya mereka akan terburu-buru dalam melakukan pengetatan,” jelas Mizuho kemarin. Pada bagian lain, regulator
mata uang di China (State Administration of Foreign Exhange) diperkirakan akan memperbolehkan transaksi yuan options untuk membantu bank dan perusahaan melindungi laba dari gejolak nilai tukar. Sumber Bloomberg mengungkapkan pihak regulator telah meminta opini dari sejumlah bank mengenai isu itu.
Transaksi yuan Transaksi yuan (yuan options) kemungkinan diperbolehkan dalam 2 bulan ke depan. Yuan options adalah transaksi yang memberikan hak kepada setiap pembeli untuk membeli atau
menjual yuan pada harga dan tanggal tertentu. PBOC juga diketahui akan memasang target kredit baru untuk 2011 sedikitnya US$1,1 triliun (7 triliun yuan). Inflasi ditargetkan sebesar 4%, pertumbuhan ekonomi 8%, dan pertumbuhan uang beredar sebesar 16%. China sedang berupaya mengerem pertumbuhan kredit pada tahun ini setelah mencapai rekor selama 2009 karena memicu akselerasi inflasi dan lonjakan harga rumah. Target pencairan kredit pada 2010 sebesar 7,5 triliun yuan dan hampir tercapai dalam 11 bulan pertama pada tahun ini. (DEA)
BOSTON: General Electric Co menyetujui pembelian Wellstream Holdings Plc, penyedia jasa perlengkapan operasi di ladang minyak yang fokus di Brasil, dengan nilai transaksi US$1,3 miliar (800 juta pound). “Transaksi ini merupakan pembelian usaha kedua yang dilakukan oleh General Electric [GE] selama 2010. Pemegang saham Wellstream akan menerima 786 pence per saham, termasuk 6 pence per saham dalam bentuk tunai dari deviden,” tulis pernyataan pers GE tertanggal kemarin. Nilai penjualan yang diterima dalam bentuk tunai itu merupakan daya tarik baru dari penawaran yang ditolak pada Oktober senilai 755 pence per saham. Pence setara dengan 1 sen euro. Nilai penawaran itu lebih tinggi 29,1% dibandingkan dengan harga penutupan Wellstream pada 20 September, atau 1 hari setelah perusahaan Inggris ini mengumumkan menerima penawaran dari GE. Pembelian Wellstream dilakukan untuk mendukung strategi Chief Executive Officer GE Jeffrey Immelt membangun usaha industrial GE yang sedang mengalami penurunan sumber penjualan dan keuntungan. Pada Oktober, dia mengatakan GE memiliki se-
kitar US$20 miliar dana dalam bentuk tunai untuk dibelanjakan. Dana itu telah dikumpulkan selama lebih dari dari 2 tahun.
Tambah unit usaha Lebih jauh, pernyataan perusahaan menerangkan akuisisi akan menambah unit usaha GE di bidang minyak dan gas (GE Oil & Gas). GE sepakat membeli produsen perlengkapan operasional di ladang minyak Dresser Inc seharga US$3 miliar pada Oktober. Unit usaha gas dan minyak ini adalah bagian dari segmen GE Energy Infrastructure. GE Energy Infrastructure menyediakan US$37 miliar dari Fairfield, berbasis di Connecticut, senilai US$157 miliar dari penjualan 2009. Data yang dikumpulkan Bloomberg menyebutkan Wellstream, berbasis di Newcastle Upon Tyne, Inggris, melaporkan penjualan senilai 386,1 juta pound pada 2009. Sebelumnya, General Electric berencana menanamkan investasi lebih dari US$2 miliar di China untuk membangun usaha patungan di bidang teknologi, jasa keuangan, dan penelitian, dengan perkiraan menyerap 1.000 tenaga kerja. GE mengatakan akan mengeluarkan dana lebih dari US$1,5 miliar untuk usaha patungan dengan sejumlah BUMN China. (ESU)
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
PROTEKSI
ASURANSI & PEMBIAYAAN
Kartu kredit multifinance melempem
Kontrak pembiayaan tumbuh JAKARTA: Jumlah kontrak perjanjian industri pembiayaan naik menjadi 14,3 juta kontrak per 30 September 2010 dibandingkan dengan kontrak pada periode yang sama tahun lalu, yaitu 12,5 juta kontrak. Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia per 30 September, outstanding kontrak perjanjian tersebut naik 14,4% dari akhir tahun lalu. Pertumbuhan tersebut seiring dengan peningkatan penetrasi bisnis pembiayaan. “Outstanding kontrak multifinance per September 2010 naik 14,4% dari akhir tahun lalu,” kata Ketua APPI Wiwie Kurnia di Jakarta, kemarin. Dia mengatakan nilai kontrak tersebut merupakan akumulasi dari empat segmen bisnis pembiayaan yang dijalankan multifinance yakni pembiayaan konsumen, sewa guna usaha (leasing), kartu kredit, dan anjak piutang. Adapun, pembiayaan konsumen mendominasi keempat segmen tersebut melalui penyaluran kredit kendaraan bermotor baru dan bekas. (BISNIS/MTS)
Agen dongkrak premi Allianz JAKARTA: PT Asuransi Allianz Utama Indonesia mencatat premi bruto Rp156,74 miliar per 30 November 2010 dari jalur distribusi keagenan. CEO Allianz Utama Indonesia Don Nguyen mengatakan pencapaian tersebut mengalami kenaikan 4,84% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu Rp149,5 miliar. Menurut dia, kenaikan premi tersebut didukung oleh kinerja lebih dari 1.500 agen aktif yang melayani lebih dari 53.000 pemegang polis. “Kami terus mengupayakan pengembangan jalur distribusi keagenan yang sejalan dengan strategi Allianz Utama untuk mengembangkan bisnis ritel,” ujarnya kemarin. (BISNIS/04)
Generali bidik premi naik 30% JAKARTA: PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia membidik pertumbuhan premi sebesar 30% pada 2011 melalui pengembangan produk bancassurance yang telah digarap dengan dua bank pada tahun ini. Presiden Direktur Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan pendapatan premi per 30 September 2010 mencapai Rp100 miliar. Adapun, sebesar 50% dari perolehan itu berasal dari kerja sama bancassurance dengan PT Bank DBS Indonesia. Menurut dia, Generali membidik pertumbuhan premi lewat penjualan dari jalur distribusi bancassurance tumbuh mencapai 500% pada 2011 setelah bekerja sama dengan PT ANZ Panin Bank. “Premi tahun depan mungkin bisa naik sekitar 30% dari tahun ini. Ke depan, kami akan mengembangkan produk bancassurance dengan mengincar nasabah perbankan kelas menengah dan bawah yang jumlahnya jauh lebih besar,” ujarnya, barubaru ini. Kontribusi bancassurance Generali tercatat sebesar 50% atau Rp50 miliar dari total premi yang diperoleh per 30 September 2010 sebesar Rp100 miliar, sedangkan sisanya melalui kerja sama kesejahteraan karyawan dengan korporasi. (BISNIS/04)
5
Regulator berencana kurangi segmen bisnis OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pertumbuhan bisnis kartu kredit multifinance kian melempem seiring dengan terkoreksinya kontribusi segmen itu terhadap total pembiayaan multifinance hingga 31 Oktober 2010. Kontribusi bisnis kartu kredit merosot menjadi 0,48% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 0,67%. Segmen ini menyumbangkan porsi terkecil dibandingkan dengan tiga segmen usaha lainnya, yaitu pembiayaan konsumen, sewa guna usaha (leasing), dan anjak piutang. Berdasarkan data Bank Indonesia per 31 Oktober 2010, kartu kredit hanya menyumbang sebesar 0,48% atau Rp869 miliar dari total outstanding pembiayaan multifinance sebesar Rp180,37 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, nilai kartu kredit mencapai Rp947 miliar atau 0,67% dari
total outstanding Rp139,34 triliun. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Wiwie Kurnia mengatakan penurunan pembiayaan kartu kredit itu disebabkan oleh kurangnya ketertarikan multifinance. Selain itu, sektor perbankan dinilai masih mendominasi bisnis kartu kredit di Tanah Air, sehingga segmen ini tidak berkembang digarap oleh multifinance. “Bank lebih dominan menggarap kartu kredit. Selain itu, pelaku industri multifinance segmen kartu kredit cuma satu, yaitu GE Finance,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, akhir pekan lalu. Wiwie mengatakan segmen pembiayaan konsumen masih mendominasi pembiayaan multifinance, khususnya kredit kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil, disusul oleh bisnis leasing, terutama pada alat berat. Data BI itu juga menyebutkan kontribusi pembiayaan konsumen sangat menonjol, yaitu hingga 69,36% atau Rp125,12 triliun dari total outstanding. Adapun, leasing dan anjak piutang masing-masing sebesar Rp52,50 triliun (29,10%) dan Rp1,87 triliun (1,03%) dari total outstanding.
Regulator dorong spin off asuransi syariah BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mendorong seluruh perusahaan asuransi dan reasuransi yang memiliki unit usaha syariah untuk melakukan pemisahan usaha. Dorongan terhadap pemisahan usaha (spin off) tersebut menyusul penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Keuangan tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah. Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan rancangan peraturan itu menggambarkan adanya potensi masalah apabila tidak dilakukan spin off antara asuransi konvensional dan syariah. Menurut dia, kesulitan yang mungkin timbul a.l.
proses pencatatan keuangan perusahaan dan berjalannya aktivitas usaha. “Ke depan, kami akan terus mendorong pemisahan usaha dan pengembangan usaha berprinsip syariah ke arah aktivitas usaha mandiri,” ujarnya, kemarin. Isa menuturkan simulasi yang dilakukan terkait dengan dorongan spin off perusahaan asuransi dan reasuransi menunjukkan banyak perusahaan belum menerapkan pemisahan pencatatan keuangan. Dia memaparkan hingga saat ini baru lima perusahaan yang sudah melaporkan laporan keuangan perusahaan asuransi konvensional dan unit syariah secara terpisah. Sebagian dari pelaporan itu menunjukkan adanya penurunan tingkat kesehatan keuangan perusahaan. (04)
PT Bank Permata Tbk akhirnya mendapat restu dari Bank Indonesia terkait dengan akuisisi saham mayoritas GE Finance Indonesia. Dengan demikian, akuisisi tersebut secara efektif akan meningkatkan portofolio bisnis kartu kredit Bank Permata.
Posisi (oustanding) pembiayaan multifinance per 31 Oktober (Rp triliun) Segmen
2009
2010
Pembiayaan konsumen
89,83
125,12
Sewa guna usaha
46,58
52,50
Anjak piutang
1,97
1,87
Kartu kredit
0,94
0,87
139,34
180,37
Total Sumber: Bank Indonesia
Segmen bisnis
BISNIS/ILHAM NESABANA
Segmen leasing cenderung meningkat jika diperhatikan sejak awal tahun ini. Pada Januari tahun ini, jumlah kredit leasing sebesar Rp47,02 triliun, sedangkan anjak piutang justru turun pada Oktober terkait dengan pencapaian per Januari 2010 senilai Rp2 triliun. Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK Kementerian Keuangan M Ihsanuddin sempat mengatakan pihaknya berencana mengurangi segmen bisnis pembiayaan dari empat segmen menjadi tiga segmen tanpa kartu kredit.
Meski demikian, pihaknya hingga kini masih mempertimbangkan rencana itu mengingat kurangnya minat multifinance menggarap segmen itu. PT GE Finance Indonesia adalah satu-satunya penerbit kartu kredit nonbank di Indonesia dan menguasai 6% dari pangsa pasar. “Pemainnya tinggal satu yakni GE Finance dan kini sudah diakuisisi. Ke depan, segmen itu akan dihilangkan dan biar bank yang melakukan itu [kartu kredit],” kata Ihsanuddin. Pada pekan lalu, manajemen
Berdasarkan Pasal 2 PMK No.84/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, empat segmen tersebut adalah leasing, pembiayaan konsumen, anjak piutang (factoring), dan kartu kredit. Factoring merupakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan dan pengurusan atas piutang tersebut. Hingga 31 Oktober 2010, aset industri pembiayaan naik 33,9% menjadi Rp226,37 triliun dibandingkan dengan aset multifinance pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp168,97 triliun. Kenaikan aset tersebut a.l. didorong oleh pertumbuhan outstanding pembiayaan multifinance per Oktober tahun ini menjadi Rp180,37 triliun dari Oktober tahun lalu Rp139,34 triliun. (
[email protected])
Trihamas siapkan dana ekspansi Rp750 miliar OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Trihamas Finance menyiapkan dana cadangan sebesar Rp750 miliar guna ekspansi pembiayaan pada tahun depan. Dana tersebut disiapkan dari sisa plafon pinjaman sejumlah bank yang menyokong pendanaan perseroan pada tahun ini. Direktur Utama Trihamas Finance Ronny Effendy mengungkapkan sepanjang tahun ini beberapa bank yang sudah bekerja sama tetap memiliki komitmen guna menopang pendanaan perseroan. Secara garis besar, katanya, total plafon yang diterima perseroan dari sejumlah bank yang bekerja sama per 31 Oktober 2010 sebesar Rp3,44 triliun. “Kami masih memiliki sisa plafon dana Rp750 miliar, sehingga dana ekspansi tahun depan sudah siap,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Ronny mengatakan bank-bank
yang selama ini mendukung pembiayaan perseroan a.l. Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Negara Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank DBS, dan Bank Danamon Indonesia. Selain itu, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mega, Bank INA, Bank Index, dan Bank Mutiara. Perseroan juga disokong oleh bank asing yang pernah memercayakan pengelolaan aset kepada Trihamas Finance di antaranya Citibank dan Standard Chartered. Pada pembiayaan syariah, perseroan juga mendapatkan dukungan pendanaan dari Bank Permata Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Mega Syariah dan Bank Danamon Syariah. Tahun depan, Trihamas Finance yang bergerak pada pembiayaan mobil bekas ini menargetkan pertumbuhan bisnis naik sekitar 20% dari pencapaian tahun ini atau mencapai Rp2,2 triliun seiring dengan proyeksi
maroekonomi yang positif. Menurut Ronny, target pembiayaan baru (booking) tersebut dipatok cukup tinggi, karena pencapaian perseroan hingga Oktober 2010 sudah melebihi target yang ditetapkan pada awal tahun. Tahun lalu, pembiayaan baru Trihamas Finance mencapai hingga Rp1,1 triliun mengingat pengaruh krisis ekonomi tidak begitu besar. Per 31 Oktober 2010, pembiayaan perseroan yang didirikan pada 29 Maret 1993 itu mencapai Rp1,57 triliun atau sudah terealisasi 110% dari target pembiayaan tahun ini sebesar Rp1,43 triliun. Nilai pembiayaan hingga Oktober tersebut juga meningkat 57,8% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp998 miliar. Dia menuturkan pertumbuhan ekonomi akan mendorong kenaikan pendapatan masyarakat yang berimbas pada sektor rill.
KEUANGAN
4 BBNI
BMRI
4.000
BBTN
25 4.300 6/12
8/12
1.740 200
6.800 9/12
10/12
BBRI
6.500
13/12
6/12
8/12
10/12
MEDIASI Bunga penjaminan tetap JAKARTA: Rapat Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan tingkat suku bunga wajar penjaminan tetap untuk semua jenis bank, sejalan dengan tak ada perubahan signifikan pada kondisi perekonomian. “Kami menetapkan tingkat suku bunga wajar periode 15 Desember 2010-14 Januari 2011 tetap,” papar Sekretaris LPS Ahmad Fajarprana dalam pesan singkat, kemarin Mengacu ketetapan itu, paparnya, suku bunga wajar denominasi rupiah untuk bank umum 7%, valuta asing 2,75% dan BPR berdenominasi rupiah sebesar 10,25%. (BISNIS/HTA)
Bank diminta biayai tekstil JAKARTA : Bank Indonesia (BI) meminta agar perbankan untuk mendukung pembiayaan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia. “Saat ini perbankan sudah mulai meninggalkan tekstil dan produk tekstil untuk memberikan kredit. Padahal saya menilai industri ini masih berpotensi cukup besar,” kata Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono kemarin. Dia menjelaskan pendapatnya itu berdasarkan kondisi industri tekstil di Cina yang saat ini mengalami gangguan. Selain itu, sambung dia, Vietnam yang menjadi saingan Indonesia untuk merebut pasar ekspor tekstil juga menghadapi masalah struktural. (BISNIS/20)
Syariah Bukopin pacu kredit JAKARTA: PT Bank Syariah Bukopin mengincar kredit sebesar Rp150 miliar pada bulan ini. Guna meraih target itu, perseroan mengincar sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dinilai masih mempunyai permintaan yang tinggi pada akhir tahun. Direktur Utama Bank Bukopin Riyanto meuturkan realisasi pembiayaan hingga Oktober 2010 telah mencapai Rp1,5 triliun. Sebesar 60% dari pembiayaan tersebut masih disumbang oleh sektor UMKM. Sisanya, ditopang oleh sektor konsumer dan komersial. “Pada bulan ini, pertumbuhan pembiayaan perseroan diproyeksikan akan bertambah Rp150 miliar. Pertumbuhan hingga akhir tahun ini memang kurang dari yang kami targetkan, tetapi hal itu wajar mengingat beberapa rencana belum dapat terealisasi,” ujarnya belum lama ini. (BISNIS/07)
‘BI Rate bisa naik’ JAKARTA : Suku bunga Bank Indonesia diproyeksikan tumbuh hingga 100 basis poin pada kuartal II/2011. “Proyeksi Standard Chartered menyebutkan bahwa pada kuartal I/2011 BI Rate akan meningkat 25 basis poin, kenaikan terus berlanjut hingga 100 basis poin pada kuartal II/2011,” kata Ekonom senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan, kemarin. Fauzi mengatakan peningkatan BI Rate disebabkan oleh tingginya inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pangan. Meski demikian, BI Rate mungkin akan tetap dipertahankan pada level 6,5% bila rupiah dan inflasi stabil. (BISNIS/20)
13/12
AMAG 10.850
50
6/12
9/12
10/12
CFIN 580
24/ 12 30/ 6/1212 26/ 8/12 9/1212
13/12
148 5/ 1 10/12
6/ 1 13/12
WOMF 730
10
11.500
8/12
PNIN
150
150
1.800 9/12
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
6/12
20
580
8/12
9/12
10/12
13/12
6/12
8/12
640
620 9/12
10/12
13/12
6/12
8/12
10 640
9/12
10/12
13/12
6/12
8/12
9/12
10/12
13/12
Danamon cari dana Rp5 triliun Tiga opsi aksi korporasi dipersiapkan OLEH M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan anak usahanya PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk mencari dana Rp3 triliun hingga Rp5 triliun pada tahun depan. Pencarian dana tersebut ditempuh melalui penerbitan obligasi, private placement (pengalihan saham secara langsung), dan kredit sindikasi. Direktur Treasury Bank Danamon Pradip Chhadva mengungkapkan perseroan akan menggelar aksi korporasi tersebut setelah kuartal I tahun depan. “Kami mengamati kondisi pasar dulu sebelum memilih opsi yang terbaik atau mengombinasi tiga aksi korporasi tersebut. Pencarian dana Rp3 triliun hingga Rp5 triliun dilakukan oleh Bank Danamon dan anak usahanya, Adira Finance,” ujarnya kemarin. Namun, dia memastikan perseroan belum berencana untuk menggelar penerbitan obligasi subordinasi untuk menambah rasio kecukupan modal. Berdasarkan aturan Bank Indonesia, 50% dari hasil penerbitan obligasi subordinasi bisa diperhitungkan dalam tier II modal bank. “Opsi yang kami pertimbangkan adalah obligasi senior.” Pradip mengungkapkan perseroan mematok target pertumbuhan kredit melampaui 20% pada tahun depan. Sampai dengan akhir September tahun ini, Bank Danamon mencatat pertumbuhan kredit sebesar 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Per 30 September 2010, 67,42% saham Danamon dimiliki oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. dan sebesar 32,58% oleh publik (dengan besar kepemilikan saham
di bawah 5%). Adapun Bank Danamon menguasai 95% saham Adira Finance. Dia juga mengungkapkan sebanyak 39% dari pembeli obligasi Bank Danamon senilai Rp2,8 triliun berasal dari investor offshore. Pradip mengungkapkan investor offshore menguasai Rp1,1 triliun dari obligasi senilai Rp2,8 triliun yang baru diterbitkan oleh perseroan. Sisanya sebesar Rp1,7 triliun, lanjut dia, diserap oleh investor lokal. “Kami menaikkan jumlah obligasi yang diterbitkan dari semula Rp2 triliun menjadi Rp2,8 triliun. Kalau kami mau menaikkan tingkat kuponnya misalnya menjadi 10%, penawaran yang masuk bisa mencapai Rp5 triliun,” ujarnya.
Kupon obligasi Dia mengakui perseroan menetapkan tingkat kupon obligasi pada batas maksimal. Bank Danamon menawarkan kupon obligasi II/2010 perseroan pada level 8,25%—9% yang ditawarkan sebesar Rp2 triliun. Semula, Bank Danamon menawarkan indikasi kupon untuk obligasi tranche A bertenor 3 tahun sebesar 8,25%—8,75%. Selanjutnya, untuk tranche B yang bertenor 5 tahun indikasi kuponnya sebesar 8,5%—9%. Bank Danamon menetapkan tingkat kupon obligasi bertenor 3 tahun pada level 8,75% sedangkan obligasi bertenor 5 tahun pada level 9%. “Komposisinya, jumlah obligasi yang bertenor 3 tahun diterbitkan sebesar Rp1.879 miliar dan surat utang bertenor 5 tahun diterbitkan sebesar Rp921 miliar.” Analis PT Indo Premier Securities Chichen TN melalui risetnya mengenai Bank Danamon pada 9 November mengungkapkan profil kredit perseroan terkonsentrasi pada aset dengan tenor jangka panjang, yakni dengan waktu di atas 1 tahun. (
[email protected]) 109,7
Perkembangan & Proyeksi Kredit Bank Danamon (Rp triliun) 36,8
2005
94,2 77,8 66,9
63,3
53,3 43
2006
2007
2008
2009
2010*
Keterangan: *) Prediksi Sumber: Bank Danamon & riset PT Indo Premier Securities pada 9 November 2010
2011*
2012*
BISNIS/HUSIN PARAPAT
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PENCATATAN SAHAM PERDANA: Direktur PT Bursa Efek Indonesia Eddy Sugito (kiri) berdiskusi dengan Direktur Utama PT Bank Sinarmas Tbk Freenyan Liwang (tengah) dan Direktur Hadi Christianto Wijaya seusai pencatatan perdana saham bank tersebut di Jakarta, kemarin. Bank Sinarmas meraup dana segar senilai Rp240 miliar dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 1,6 miliar lembar.
Bank Sinarmas incar pertumbuhan 22% BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Sinarmas Tbk memproyeksikan pertumbuhan kredit mencapai 22% pada 2011 menyusul tercatatnya perseroan di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Direktur Utama Bank Sinarmas Freenyan Liwang menilai tercatatnya perseroan di bursa memberikan nilai tambah dan mampu mendorong ekspansi kredit. “Dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian rencana ekspansi kredit pada 2011 akan tumbuh sekurang-kurangnya 22%,” katanya, seusai pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia, kemarin. Dia mengatakan hingga akhir tahun ini, perseroan mematok penyaluran kredit sebesar Rp6,8 triliun sehingga pada tahun depan diperkirakan ekspansi kredit mencapi Rp8,29 triliun. Menurut dia, hingga November perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp6,7 triliun. “Untuk memenuhi target hingga akhir tahun, kami akan menyalurkan kredit sebesar Rp100 miliar [pada bulan ini] dengan ditopang sektor komersial yang persentasenya mencapai 60%,” ujarnya. Freenyan menjelaskan ekspansi kredit pada tahun depan sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia yang mematok rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) pada level 78%-100%. “LDR kami saat ini masih pada posisi 68%. Harapannya sebelum ketentuan itu berlaku [Maret 2011] LDR perseroan bisa mencapai level 78%,” katanya. Dia menuturkan perseroan meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp9,5 triliun hingga Oktober, tumbuh 39,7% di-
bandingkan dengan perolehan sepanjang 2009 yang senilai Rp6,8 triliun. Freenyan mengatakan sebanyak 60% dari DPK yang setara dengan Rp6,5 triliun berasal dari deposito sedangkan sisanya ditopang oleh dana murah dengan komposisi giro sebanyak Rp1,6 triliun dan tabungan senilai Rp1,3 triliun. “Tahun depan kami ingin menggenjot komposisi perolehan dana murah pada level 50%.” Dia juga mengungkapkan pada tahun depan perseroan berencana menambah 50 kantor cabang dan dua kantor cabang syariah. “Kami akan membuka 50 kantor cabang pada tahun depan, dengan nilai investasi mencapai Rp3 miliar per kantor.” Direktur Unit Usaha Syariah Bank Sinar Mas Heru Agus Wuryanto menambahkan perseroan berencana melakukan spin off unit usaha syariah paling cepat pada 3 tahun ke depan. Saat ini, lanjut dia, perseroan masih dalam tahap persiapan untuk dapat merealisasikan rencana tersebut. Terkait rencana spin off, perseroan fokus meningkatkan aset dan pembiayaan. Dia mengungkapkan hingga November, UUS Bank Sinarmas telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp370 miliar sehingga akhir tahun target sebesar Rp400 miliar diprediksi dapat tercapai. Pada tahun depan, Heru mengaku optimis pembiayaan perseroan dapat meningkat 100% karena potensi pasarnya yang besar. Harga saham emiten yang berkode BSIM kemarin menguat 70% menjadi Rp255 dibandingkan dengan penetapan harga perdana senilai Rp150 yang menjadikannya berkapitalisasi pasar Rp1,87 triliun. (07/09)
Bank Mutiara incar hasil restrukturisasi Rp1 triliun OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
ANTARA/HO-HANIF WIBISONO
MENINGKATKAN PORSI RITEL: (Dari kiri) Manajer Bank Muamalat Area Sumatera Bagian Selatan Chairil Noor, Bupati Belitung Darmansyah Husein, Direktur Bank Muamalat Adrian A. Gunadi, Wakil Gubernur Propinsi Bangka Belitung Syamsuddin Basari, Pemimpin Bank Muamalat Pangkal Pinang Agung Hartanto
berbincang selepas peresmian kantor Bank Muamalat di Tanjung Pandan, Belitung, kemarin. Bank Muamalat berupaya meningkatkan porsi ritel dalam portofolio penghimpunan dana maupun pembiayaannya melalui pembukaan 300 kantor layanan di Indonesia serta aliansi dengan 4.000 jaringan kantor pos.
Grup Bakrie garap pembiayaan mikro OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kelompok usaha Bakrie merambah bisnis pembiayaan mikro dengan mendirikan Bakrie Micro Finance Indonesia. Untuk mengembangkan usaha ini, Bakrie Grup menggelontorkan dana Rp1 triliun hingga tahun 2015. Presiden Direktur Bakrie Micro Finance (BMF) Indonesia, B. Irawan Massie mengatakan rencana pendirian pembiayaan mikro tersebut digagas langsung oleh Aburizal Bakrie bersama keluarga be-
sarnya. “Rencananya akan di-launching pada 15 Desember di Karawang. Kenapa di Karawang, karena tempat itu pertama kali kami membuka kantor cabang,” ujarnya, kemarin. Dia menepis jika pendirian BMF ini sebagai pintu masuk Bakrie Group pada sektor industri keuangan. Pasalnya, kata dia, tidak ada rencana dari kelompok usaha itu untuk meningkatkan status BMF menjadi sebuah bank, meskipun memiliki konsep perkreditan. “Andaikata berminat, bisa saja
mengambilalih BMT atau lembaga sejenis agar besar. Kami tidak berminat ke sana. Kami memberikan kredit maksimal Rp1 juta karena ini untuk membantu pengentasan kemiskinan. Kalau status [nasabah] meningkat, biar mereka mencari kredit dari bank. Masih banyak yang harus dibantu,” katanya. Bakrie Group pernah memiliki sebuah bank dengan nama Bank Nusa Nasional. Bank itu diambilalih pemerintah saat rekapitulasi 1999 bersama dengan 38 bank lain. Aburizal Bakrie dan Nirwan
Bakrie masing-masing sempat menjabat komisaris utama dan komisaris di bank itu. Irawan juga membantah bahwa pendirian BMF sebagai ‘kendaraan politik’ untuk pertarungan pemilihan presiden pada 2014 sejalan dengan target waktu yang diberikan untuk mengembangkan usaha tersebut hingga 2015. Dia berdalih rencana bisnis hingga 2015 sejalan dengan tujuan pertama konsep delapan elemen MDG’s (Millennium Development Goals) untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan yang ditargetkan oleh PBB.
JAKARTA: PT Bank Mutiara Tbk mengincar hasil restrukturisasi aset sebesar Rp1 triliun hingga akhir tahun ini guna mendorong perbaikan neraca perseroan. Sampai dengan November, program restrukturisasi aset perseroan baru menghasilkan dana Rp880 miliar. Manajemen Bank Mutiara memproyeksikan pada tahun depan program restrukturisasi aset bisa menghasilkan dana mencapai Rp835 miliar. Direktur Utama Bank Mutiara Maryono mengatakan program restrukturisasi aset akan dilakukan mulai dari sisi pelunasan dan penjualan agunan, sehingga diharapkan pada tahun ini bisa mencapai Rp1 triliun. “Sampai November recovery asset memang baru mencapai Rp880 miliar, kami yakin sampai Desember bisa mencapai Rp1 triliun. Kami akan dorong restrukturisasi dari sisi pelunasan, rescheduling, reconditioning dan penjualan agunan,” ujarnya akhir pekan lalu. Menurut dia, perseroan akan mempercepat program restrukturisasi aset guna melakukan pemulihan neraca keuangan. “Pada tahun ini restrukturisasi Rp1triliun, pada 2011 Rp835 miliar." Berdasarkan data Bank Mutiara, hingga 30 September 2010, recovery sejumlah aset bermasalah peninggalan manajemen lama mencapai Rp1,6 triliun. Restrukturisasi sebagian besar berasal dari L/C bermasalah sebesar Rp779,35 miliar. Selain itu, penyelesaian kredit bermasalah sebesar Rp341,4 miliar, sedangkan sisanya bersumber dari penjualan
surat berharga dan aset yang diambil alih (AYDA) masing-masing sebesar Rp294,4 miliar dan Rp62,8 miliar. Dengan adanya restrukturisasi itu rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) hingga akhir November sebesar 4,33% secara nett, turun jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang berada di level 9,55%. Demikian pula dengan posisi devisa neto yang membaik dari 131,63% pada 2009 menjadi 7,15% pada akhir November 2010. Maryono juga memproyeksikan pada tahun ini laba perseroan hanya mencapai Rp193 miliar, lebih rendah jika dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp265,5 miliar. Dia menuturkan hingga November 2010 perseroan membukukan laba sebesar Rp141,6 miliar, sehingga diperkirakan laba pada tahun ini hanya akan mencapai Rp193 miliar. “Tapi laba tahun ini akan lebih berkualitas jika dibandingkan dengan tahun lalu, karena murni dari pendapatan bunga bersih dan operasional perseroan.” Berdasarkan laporan Bank Mutiara per November, bank yang saham mayoritasnya dikendalikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu membukukan pendapatan bunga sebesar Rp647 miliar, naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp556,8 miliar. Adapun beban bunga naik tipis dari Rp475,7 miliar menjadi Rp515 miliar, sehingga pendapatan bunga bersih naik menjadi Rp132 miliar dari Rp81,1 miliar. Dia mengungkapkan Bank Mutiara pada 2011 akan memperbaiki struktur neraca keuangan dengan konsentrasi pada pengkucuran kredit.
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
6 Kementerian Pertanian terus sosialisasikan perubahan iklim JAKARTA: Kementerian Pertanian terus menyosialisasikan perubahan iklim global kepada para petani agar mereka bisa mengantisipasi kemungkinan gagal panen. Dalam hal ini, ujar Menteri Pertanian Suswono, penggunaan benih tanaman yang bisa beradaptasi dengan perubahan iklim perlu dilakukan oleh petani, selain penggunaan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan. Dia menjelaskan revitalisasi perbenihan
dan pembibitan merupakan salah satu dari tujuh gema revitalisasi yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Program revitalisasi lainnya adalah lahan, infrastruktur dan sarana, sumber daya manusia, pembiayaan petani, kelembagaan, serta teknologi dan industri hilir.
Penyaluran benih bersubsidi Padi nonhibrida
26.479
62.500
Jagung hibrida
613
3.000
Jagung komposit
577
2.000
Kedelai
649
2.000
Rencana Realisasi
Sumber: Kementerian Pertanian, Nov. 2010
BISNIS/BAS/ILHAM NESABANA
BUDI DAYA Potensi genetik tak tergarap JAKARTA: Kementerian Pertanian mengungkapkan saat ini sumber daya genetik pertanian Indonesia masih bergantung pada negara lain meskipun di dalam negeri kaya keanekaragaman hayati. Karden Mulya, Kepala Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, mengatakan di Indonesia sumber pangan pokok terbatas pada padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan sagu. “Indonesia hanya menjadi pusat dari sebagian kecil sumber daya genetik tanaman padi, pisang, dan sukun. Untuk sumber daya genetik tanaman, seperti jagung, kedelai, bahkan kopi, kakao, karet, dan sawit semua dari negara lain,” ujarnya kemarin. (ANTARA)
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Roadmap & cetak biru kelapa sawit dipadukan Blue print pertanian jangka panjang diharapkan jadi acuan OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Roadmap komoditas perkebunan kelapa sawit akan disinkronisasikan dengan cetak biru (blue print) pertanian jangka panjang. “Blue print pertanian khusus untuk perkebunan, utamanya sawit akan disinkronisasikan dengan road map yang sedang dibentuk oleh Kementerian Perdagangan,” ungkap Menteri Pertanian Suswono kemarin. Menurut dia, setiap kebijakan yang akan dikeluarkan antarkementerian mesti disinkronisasikan, sehingga menjadi pedoman yang jelas pada para pemangku kepentingan. Dia menjelaskan cetak biru yang merupakan strategi komprehensif pembangunan pertanian itu segera disusun oleh tim perumus. Cetak biru pembangunan pertanian jangka panjang yang tim perumusnya segera dibentuk melalui surat keputusan (SK) Menteri Pertanian pada Desember 2010 akan merumuskan kebijakan pembangunan. Di dalamnya termasuk juga soal perkebunan. Dia menjelaskan pada cetak biru yang akan disusun oleh tim perumus dengan ketua oleh Bomer Pasaribu itu akan memberikan pedoman yang jelas mengenai arah dari sektor sawit ke depan. “Salah satu kelemahan dari cetak biru yang selama ini dibuat adalah tidak memiliki data yang akurat untuk memprediksikan dan tidak bisa dijadikan pedoman pengambilan kebijakan dalam jangka panjang,” tegas Suswono. Oleh karena itu, sambungnya, selain berdasarkan data yang akurat yang akan didapat dari para stakeholder sawit, cetak biru pembangunan pertanian jangka panjang itu juga akan memetakan sejumlah kendala yang dihadapi oleh industri sawit nasional.
Kendala ini, katanya, tidak hanya menyangkut masalah teknis perkebunan a.l. upaya peningkatan produktivitas lahan, kebutuhan lahan, pupuk, dan lainnya, tetapi juga akan dipetakan mengenai kendala nonteknis, seperti perizinan dan masalah lainnya. Suswono menambahkan nantinya para pemangku kepentingan di sektor sawit baik pelaku usaha, peneliti, akademisi maupun para pihak yang terlibat akan dimintakan masukan dan data. “Yang jelas, cetak biru pembangunan pertanian jangka panjang ini akan menjadi pedoman untuk para menteri pertanian ke depan. Dengan demikian, arah dari pembangunan pertanian akan terus berkelanjutan dan tidak terputus hingga 25 tahun mendatang,” tegasnya.
itu tidak adil karena negara pemasok dibiarkan sendirian untuk menanggung biaya penyelamatan lingkungan,” tegasnya. Menurut Mari, roadmap harus segera diselesaikan karena setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda. Dia mencontohkan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan memiliki kepentingan dan tujuan berbeda. Adapun, dari sisi pemerintah memiliki tujuan untuk kelestarian dan pembangunan, sedangkan dari sisi pengusaha memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan atas investasinya. “Semua ini harus dapat disinkronisasikan. Jika tidak, hal itu akan menambah biaya dalam berusaha, dan banyak pihak yang dirugikan. Belum lagi, masalah perlakuan yang tidak adil dalam perdagangan.” Peta detail Deputi Menko Perekonomian biMenteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam satu kesempatan dang Pertanian dan Kelautan Diah acara Indonesia Palm Oil Conferen- Maulida menjelaskan saat ini kebice 2010 di Nusa Dua, Bali mengung- jakan tentang hilirisasi industri sakapkan pemerintah segera membuat wit sudah dibuat. “Roadmap itu nantinya pasti roadmap yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan kelapa sa- mengakomodasikan kebijakan yang sudah ada, seperti wit yang akan mehilirisasi industri metakan detail “Selama ini setiap sawit tersebut,” kondisi hulu hingga hilir. stakeholder kelapa ujarnya singkat. Suswono menje“Selama ini setiap stakeholder kela- sawit memiliki kepen- laskan ketua pelaksana adalah Bomer pa sawit memiliki tingan tersendiri. Pasaribu. Dewan kepentingan tersendiri. Kami akan Kami akan membuat pengarahnya adamembuat road map lah Menteri Pertaniroadmap yang yang menyeluruh an, dan anggota damenyeluruh dan mengakomori tim itu terdiri dari dasikan seluruh kepara mantan menpentingan, sehingga tidak tumpang- teri pertanian. Tim akan melibatkan tindih,” ujarnya. para pakar dari perguruan tinggi, Dia menjelaskan pembuatan road- dan para stakeholder. map itu perlu dilakukan agar perbeMentan menambahkan secara daan standar yang diberlakukan umum, cetak biru pembangunan baik negara maupun lembaga dan pertanian jangka panjang akan menonlembaga internasional tidak me- metakan semua hal dari masalah rugikan kepentingan nasional. Indo- swasembada beras, swasembada kenesia saat ini menjadi produsen sa- delai, swasembada daging, dan kowit terbesar di dunia. moditas lain di perkebunan. Mari mengungkapkan kampanye Dia mencontohkan masalah yang hijau yang dilakukan oleh pihak menghambat seperti belum berkonsumen untuk melindungi ling- jalannya program food estate di Mekungan sangat baik. rauke, Papua. (diena.lestari@bis“Tapi dalam opini saya, jelas hal nis.co.id)
Nelayan jadi buruh tani LEBAK: Nelayan di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Lebak selama sepekan terakhir beralih menjadi buruh tani karena cuaca buruk yang melanda perairan Banten Selatan hingga tangkapan ikan sepi dan membahayakan keselamatan. Suryadi, nelayan TPI Suka Hujan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak mengaku sebanyak 200 nelayan menjadi buruh tani di perkebunan atau sawah milik warga. "Tangkapan ikan akhir-akhir ini sepi dan merugi jika melaut, karena pendapatan tidak sebanding dengan biaya operasional. Selain itu juga gelombang cukup tinggi," ujarnya kemarin. (ANTARA)
Pengembangan bisnis KUKM dilanjutkan OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah tahun depan akan melanjutkan program pengembangan bisnis koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM) melalui penyerahan perangkat telecenter di berbagai daerah yang dinilai memiliki dampak strategis bagi perkembangan usaha sektor riil. Endah Srinarni, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Bisnis Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan fasilitas telecenter menjadi vital bagi KUKM, karena bisa menjadi sarana sharing bagi peningkatan bisnis masing-masing. “Mereka akan mendapat kemudahan dalam arus informasi, sekaligus memperluas kerja sama bisnis dengan pihak terkait. Paling tidak, bisa membangun aktivitas usaha komunitasnya sendiri,” tuturnya, kemarin. Pada tahun ini Kemen-
kop dan UKM telah mendirikan sedikitnya 10 fasilitas telecenter yang dikelola koperasi. “Tahun depan, mungkin tidak lebih dari 10 unit, karena harus menyesuaikan kondisi anggaran.” Untuk meneruskan program tersebut, pihaknya menggandeng Bank Indonesia guna bersinergi membangun sarana telecenter. Konteks kerja sama ini untuk memberdayakan KUKM melalui jasa Internet. Kerja sama ini terutama untuk mengintegrasikan komoditas yang akan dimasukkan ke dalam jaringan telecenter. Sedikitnya ada 52 jenis produk yang akan dikerja samakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Papua. Di samping itu Kemenkop dan UKM bersinergi dengan PT Telkomsel, Kementerian Informasi dan Komunikasi, dan Kementerian Riset dan Teknologi dalam mengembangkan telecenter bagi KUKM.
BISNIS/RAHMATULLAH
HIASAN NATAL: Seorang pedagang menata sejumlah pohon Kastuba yang di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (12/12). Menjelang perayaan Natal tahun ini, tanaman terse-
but banyak diburu oleh sejumlah konsumen dengan harga Rp35.000 hingga Rp75.000 per pohon.
BISNIS/LUKMAN GUSMANTO
UKM GRUP ASTRA: Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra Aminuddin (kedua kanan) meninjau pelatihan Total Productive Maintenance didampingi Manajer Bidang Pembinaan UKM Otomotif, Perbengkelan, dan Alat Berat M. Kosasih (ketiga kanan), Sekretaris Pengurus Sri Kuntjoro (kanan), dan Ketua UPT Lembaga Industri Kecil (LIK) Bandung Agus Rahman di Gedung LIK, Jalan Gedebage Bandung, kemarin. Hingga kuartal III/2010, jumlah UKM manufaktur yang merupakan subkontrak Grup Astra berjumlah 432 UKM.
IBL latih kewirausahaan perempuan OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indonesia Business Link (IBL) memberikan pelatihan kewirausahaan bagi kalangan perempuan untuk mendorong tumbuhnya kemandirian usaha dan kesempatan kerja. Direktur Eksekutif IBL Yanti T. Koestoer mengatakan selama ini eksistensi kewirausahaan kaum perempuan masih sangat rendah dibandingkan dengan pria. Situasi ini lantaran kesadaran untuk menumbuhkan semangat entrepreneur lewat pelatihan atau forum bisnis yang belum terakomodasi dengan baik. Padahal, potensi kewirausahaan dari perempuan justru dinilai sangat besar yang perlu ditumbuhkan dengan memperbanyak kegiatan pelatihan dan forum bisnis yang bisa merangsang untuk berwirausaha. “Kami memiliki program untuk mendorong kewirausahaan bagi wanita dan kaum muda sebagai salah satu opsi karier,” katanya dalam Lokakarya IBL & Indonesia Power, kemarin. Upaya tersebut tentunya ditunjang dengan pelatihan, pemberian informasi dan kiat-kiat menjalankan dan mengelola bisnis yang baik Menurut Yanti, melalui
pelatihan kewirausahaan diharapkan kaum perempuan bisa memahami panduan dan sikap dalam berbisnis, menghadapi tantangan dan masalahnya. Selain itu, pelatihan mampu menciptakan peluang untuk mendorong profit walaupun dalam keterbatasan. Untuk merangsang semangat kewirausahaan itu, katanya, diperlukan juga motivasi dan berbagi pengalaman dengan kaum perempuan yang sukses menjalankan bisnis. Sebagai inspirasi kewirausahaan, IBL menghadirkan pengusaha kerajinan sukses dari Surabaya, Titik Winarti, untuk berbagi pengalaman. Pelatihan ini akan dihadiri para karyawan, eksekutif. anggota asosiasi dan perempuan calon pengusaha agar memiliki spirit entrepreneur yang semakin kuat. Yanti menambahkan pada lokakarya itu diberikan juga berbagai pelatihan dan kiat berbisnis yang benar. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan profit sesuai dengan target yang ditetapkan. Untuk memudahkan peserta memahami kiat tersebut maka dihadirkan pembicara Herman Susanto sebagai Master License dari Action Coach.
DPR setuju perubahan UU Koperasi OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi VI DPR menyetujui pembahasan draf perubahan RUU tentang Koperasi yang selama 18 tahun menggunakan UU Koperasi No. 25/1992. Persetujuan itu disampaikan Ketua Komisi VI Airlangga Hartarto kepada Menkop dan UKM Sjarifuddin Hasan saat raker di Senayan, kemarin. Sementara itu, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FKB) menyatakan abstain dalam menentukan sikap untuk membahas perubahan RUU tersebut, sedangkan Fraksi Gerindra dengan tegas mengatakan belum perlu perubahan UU Koperasi. Adapun, tujuh fraksi lain yang setuju pembahasan draf perubahan itu adalah Fraksi Golkar, Demokrat, PDI-P, Hanura, PAN, PKS, dan PPP. Kendati sepakat untuk membahas draf RUU dalam waktu sesingkat-singkatnya, Airlangga Hartarto belum menetapkan jadwal terperinci. Dia juga sempat minta penjelasan sistem saham
yang dipakai dalam rancangan baru sebab saham lebih dikenal dalam skala usaha perseroan. Atte Sugandi dari Fraksi FD juga menyoroti draf UU yang lebih banyak membahas keberadaaan koperasi simpan pinjam (KSP). Ada kesan KSP mendapat prioritas dalam pembahasan tersebut. ”Seharusnya perlakuan sama diberikan juga kepada koperasi lain seperti konsumen maupun yang lainn. Porsi pembahasannya harus dilakukan merata, jangan lebih banyak pada pembahasan KSP,” ujar Atte. Sebelumnya Sjarifuddin Hasan menjelaskan perubahan UU koperasi menjadi penting dalam upaya perkuatan secara kelembagaan maupun status badan hukumnya. Pada kesempatan itu Menkop juga meminta anggota dewan memberi masukan agar UU koperasi ke depan semakin memperkuat posisi koperasi dalam perekonomian nasional. “Alasan lainnya, perubahan untuk pemantapan dan pengembangan akses permodalan koperasi, kepastian hukum kepada
koperasi sebagai lembaga otonom seusai defenisi dan prinsip koperasi juga harus diperjelas,” ujarnya. Sebelumnya Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki mengingatkan bahwa eksistensi lembaga keuangan mikro atau KSP masih diperlukan dalam pertumbuhan usaha, mikro, kecil, dan menengah meski masih banyak ditemukan penyimpangan operasionalnya. “KSP maupun unit simpan pinjam koperasi (USP) masih menjadi alternatif pembiayaan bagi pelaku usaha, khususnya sektor mikro dan kecil.” Karena itu, KSP/USP menjadi salah satu komponen yang disertakan dalam draf RUU, terutama untuk memperkuat status hukumnya dalam sistem sumber pembiayaan bagi sektor UMK. ”Draf RUU saat ini sudah masuk program legislasi nasional 2010. Kami berharap DPR bisa menyelesaikan prosesnya menjadi UU," ujarnya. Ketua Hubungan Luar Negeri Dewan Koperasi Indonesia (De-
kopin) Ilham Nasai menilai, prioritas yang diberikan Kementerian Koperasi dan UKM kepada KSP/USP dalam draf RUU sebagai sesuatu yang luar biasa.
Unit terdepan KSP/USP sepertinya hendak dijadikan sebagai unit terdepan dalam sistem perkoperasian nasional untuk memberdayakan UMKM. Intinya, pemerintah ingin menempatkan KSP/USP secara istimewa dalam rancangan itu. “Seharusnya perlakuan tetap sama seperti selama ini dengan unit koperasi lainnya. Langkah ini menciptakan kecurigaan bagi masyarakat koperasi. Ada apa di balik ini, kami juga belum memahaminya.” Mengenai hal ini Untung menegaskan bahwa perlakuan sama tetap diberikan kepada unit-unit koperasi lain. “Tidak ada yang lebih istimewa dalam sistem lembaga koperasi. Yang pasti, KSP/USP memang masih diperlukan UMKM, sehingga payung hukum dan kinerjanya harus diperkuat melalui UU.” Terkait penyimpangan yang di-
lakukan sebagian KSP/USP, karena menarik dana dari individu yang bukan berstatus anggota. Jika itu yang dilakukan, koperasi bersangkutan didorong untuk meningkatkan statusnya menjadi Bank Perkreditan Rakyat maupun menjadi bank umum. Itu sangat memungkinkan, karena ke depan melalui RUU Koperasi, struktur permodalan akan diperkuat serta beberapa peraturan lain memastikan tidak akan ada lagi penarikan terhadap simpanan pokok. ”Jika seorang anggota hendak keluar, saham atau simpanan pokoknya tidak boleh ditarik. Dana itu hanya bisa dijual kepada anggota, dengan demikian struktur permodalan koperasi secara umum akan tetap kokoh, dan memberi peluang pada peningkatan status,” ujar Untung. Sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada KSP/USP yang diketahui melakukan penarikan dana terhadap nonanggota, Untuk mengatakan, diawali demean teguran. “Jika masih melakukan tindakan sama, akan diakhiri dengan pencabuatn izin.”
OPINI
Selasa, 14 Desember 2010
Masa depan demokrasi DI Yogyakarta
Mengurai kepadatan bandara
P
ersoalan kebandaraan seolah tidak ada habisnya. Setelah beberapa waktu lalu sistem kelistrikan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng mengalami kekacauan yang membuat penerbangan terganggu, kini muncul lagi masalah baru yakni kepadatan bandara yang melebihi kapasitas tampung. Tidak ada cara lain untuk mengatasi kepadatan penumpang selain membangun bandara baru atau memekarkan bandara yang ada untuk menambah kapasitas. Padahal untuk memekarkan atau membangun bandara baru ada sejumlah kendala terutama menyangkut pengadaan lahan di samping tentu saja dana investasi yang cukup besar. Dalam berbagai proyek infrastruktur, masalah pengadaan lahan dan pendanaan merupakan hambatan yang paling sering muncul. Itulah mengapa kepadatan penumpang yang terjadi di hampir semua bandara berpotensi menjadi masalah yang makin serius dan kian pelik di masa mendatang jika tidak segera dituntaskan. Soekarno-Hatta, Banten dan Ngurah Rai, Bali menjadi contoh paling pas untuk mengilustrasikan betapa pertumbuhan arus penumpang yang pesat tidak pernah diantisipasi oleh pengelola bandara dan kini justru berbuah masalah. Di Bandara Soekarno-Hatta, arus penumpang pada tahun ini diperkirakan mencapai 40 juta orang, padahal kapasitas tampung terminal hanya sekitar 22 juta orang per tahun. Begitu pula Bandara Ngurah Rai yang berkapasitas hanya 1,5 juta orang, tentu semakin sulit melayani arus penumpang yang ratarata mencapai 9,5 juta orang per tahun. Kondisi serupa juga dialami Bandara Polonia (Medan), Juanda (Surabaya) dan bandara lainnya. Ini memang fenomena aneh. Pertumbuhan jumlah penumpang sekitar 15%-20% per tahun yang semestinya menjadi berkah bagi maskapai dan perekonomian nasional, justru memicu masalah gara-gara bandara dikelola secara tidak profesional dan tanpa visi. Untuk mengatasi problem tersebut, pemerintah sedang menyusun skenario jangka pendek yakni menata ulang jadwal keberangkatan dan kedatangan (slot time) pesawat untuk mengurangi kepadatan penumpang di bandara, terutama pada pukul 05.00—09.00 dan 16.00—20.00 waktu setempat, yang merupakan golden time (waktu favorit) bagi maskapai. Opsi ini tampaknya menjadi satu-satunya solusi sementara yang dapat ditempuh hingga dilakukan peningkatan kapasitas bandara sebagai jalan keluar jangka panjang. Kita berharap, pemerintah dan pengelola bandara ataupun lembaga independen yang nanti dibentuk, dapat mengatur slot time secara bijak, adil, netral dan transparan. Jangan sampai kondisi ini malah menjadi ajang korupsi dan kolusi yang melahirkan raja-raja kecil baru di bandara sehingga makin memperburuk wajah sektor kebandaraan kita. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, kepadatan bandara saat ini haruslah menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan Angkasa Pura selaku operator, bahwa setiap infrastruktur mesti dikelola profesional dan visioner. Pengembangannya pun dilakukan secara linier mengikuti pertumbuhan ekonomi.
TAJUK UTAMA
Akhiri polemik monarki vs demokrasi yang membingungkan OLEH ARVIE DWI PURNOMO Analis ekonomi politik pada Mahkamah Konstitusi
Perdebatan negara demokrasi versus negara monarki menyeruak ke publik usai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pernyataan soal Rancangan UndangUndang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (RUUK DIY).
M
enurut presiden, Indonesia pada hakikatnya adalah negara hukum dan demokrasi di mana nilai-nilai demokrasi tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, tidak boleh ada sistem monarki yang bisa bertabrakan dengan konstitusi maupun nilai-nilai demokrasi. Pernyataan presiden sontak mendapatkan tanggapan dari pelbagai pihak. Gagasan yang kemudian muncul adalah wacana penetapan yakni menetapkan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Paku Alam IX sebagai gubernur dan wakil Gubernur DIY. Presiden pun segera mengklarifikasinya dengan menyatakan bahwa jabatan gubernur DIY paling tepat untuk 5 tahun mendatang dipangku oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Pernyataan presiden berkaitan dengan RUUK DIY cukup menarik. Pertama, menyiratkan keinginan pemerintah untuk menyelesaikan RUUK yang selama ini
“
VERBATIM
”
I
TAJUK TAMU
• International Herald Tribune, 12 Desember
Sanksi pendidikan tidak tepat
K
orea Utara terus mengancam stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea. Mereka bahkan terkesan mencari-cari alasan dalam menanggapi insiden penyerangan Pulau Daeyeonpyeongdo di Korea Selatan. Menanggapi serangan itu, Perdana Menteri Naoto Kan memberikan perintah untuk membekukan seleksi aplikasi bagi 10 siswa dari sekolah menengah pro-Pyongyang di Jepang yang mengajukan program pembebasan biaya. Pemerintah Jepang sepatutnya tidak menjadikan masalah diplomatik dan politik menjadi pertimbangan utama bagi program bantuan pendidikan. Aksi Pyongyang memang pantas mendapat kecaman. Namun, para siswa dari Pyongyang sama sekali tidak bersalah. Mereka dilahirkan dan dibesarkan di Jepang dan mereka akan menjadi warga yang bertanggung jawab. • The Asahi Shimbun, 13 Desember
berlarut-larut. Kedua, “teguran” presiden kepada kepala Pemeritah Provinsi DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, membuka celah demokrasi konstitusional yang kontekstual yang diinginkan publik dewasa ini. Meminjam istilah sosiolog UI, Thamrin Amal Tamagola, Pemerintah DIY mengalami “kekagokan” dalam menjalankan demokrasi. DIY tentu berbeda dengan daerah istimewa yang lain seperti DKI Jakarta, Nanggroe Aceh Darussalam maupun Papua. Di satu sisi DIY merupakan daerah istimewa yang menempatkan keistimewaannya pada Keraton Yogyakarta Hadiningrat, di mana raja sebagai kepala kerajaan sebagaimana kekuasaan monarki. Di sisi lain, DIY menjadi wilayah administratif yang dipimpin oleh gubernur. Kekagokan muncul ketika raja sebagai pemimpin tradisional keraton sekaligus menjabat gubernur. Kewenangan yang sedemikian besarnya ini dikhawatirkan akan memunculkan sebuah kekuasaan yang absolut. Namun, jabatan Gubernur DIY selama ini ditetapkan oleh DPRD selama 5 tahun. Pantas saja Sultan pernah menyangkal bahwa DIY tidak menganut sistem monarki absolut demikian juga monarki konstitusional karena ada
celah demokrasi yaitu dengan kehadiran DPRD dalam penetapan jabatan gubernur. Namun, kesan yang tertangkap di mata publik selama ini adalah tidak adanya ruang demokrasi dalam penentuan Guber-
maupun Malaysia, bila perdebatan ada monarki dalam demokrasi. Persoalannya adalah bagaimana sistem tersebut dijalankan bersama dengan pintu kekuasaan lain melalui perdana menteri dan parlemen—yang telah memilah kekuasaan pada aspek pemerintahan—secara adil dan efisien. Pasal 18B UUD 1945 Amendemen IV Ayat (1) disebutkan bahwa negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Dengan demikian, sudah selayaknya pemerintah mengejawantahkan konstitusi kita sebagai legitimasi keberadaan BISNIS/ILHAM NESABANA Daerah Istimewa sebagaimana halnur DIY. Sebagian masyarakat nya dengan DIY. ingin melihat suksesi kepemimpinan yang demokratis seperti Melihat sejarah budaya dan lazimnya pemilihan gubernur di perjuangan DIY, predikat sebagai negeri ini. daerah istimewa pantas diberiDi sisi lain, tidak sedikit pula kan kepada daerah ini, di mana masyarakat Yogyakarta yang me- di daerah ini berlaku pemerinnginginkan penetapan Sultan se- tahan kerajaan yang dipimpin bagai gubernur sebagai bentuk oleh raja. keistimewaan Yogyakarta itu Setelah dikeluarkannya Maksendiri. lumat 5 September 1945, barulah Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat tergabung dalam NKRI, Masa depan tetapi tetap dengan keistimewaTak ada yang salah dengan annya. Pemerintah lokal yang pemerintahan yang menganut mengakui keberadaan pemerinsistem monarki konstitusional tah pusat dan menjadi sebuah sebagaimana Inggris, Jepang
“Membaik, tapi belum kembali normal.” Kepala PSEKP UGM Tony Prasetiantono mengenai proyeksi ekonomi global tahun depan.
“Harus ada rencana yang disampaikan.” Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata soal dispensasi pemenuhan modal asuransi.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Waspadai ancaman bom malam Natal Aksi teror masih menjadi ancaman yang membayakan masyarakat. Oleh karena itu, aparat keamanan dan masyarakat harus selalu waspada terhadap pihak yang akan melakukan aksi peledakan bom, terutama menghadapi momentum hari Natal dan tahun baru. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Iskandar Hasan ketika menggelar jumpa pers di Jakarta belum lama ini mengatakan Polri akan meningkatkan keamanan menjelang Natal dan tahun baru lewat Operasi Lilin, seperti yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya. Ancaman teror bom malam Natal pun diantisipasi dengan kerja sama antara Densus 88 Mabes Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN). Kadiv Humas Mabes Polri menjelaskan bahwa masing-masing Polda pun punya pasukan khusus untuk mengamankan tempat ibadah. Gereja-gereja umum yang besar akan dijaga dan disterilkan. Tetapi kan tidak mungkin rumah ibadah kecil dijaga intel dan reserse? Oleh karena itu, penyiapan data tempat ibadah berikut jam kebaktiannya menjadi penting dipersiapkan. Sejauh ini memang sudah ada kerja sama antara Polda, Persatuan Gereja Indonesia (PGI), TNI dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi ancaman teror bom. Tetapi kerja sama tersebut perlu ditingkatkan karena modus operandi teror bom boleh jadi berbeda dibandingkan tahun-tahun silam. Berdasarkan data Operasi Lilin yang akan dimulai 23-24 Desember 2010, ada 13 daerah yang menjadi prioritas Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk dijaga. Prioritasnya,
kesatuan dalam NKRI. Kesepakatan yang dituangkan dalam maklumat tersebut menjadi sebuah titik terang bahwa keistimewaan Yogyakarta diletakkan dalam bingkai negara Indonesia, dengan tetap mengakomodasi aspirasi dan menghormati nilai-nilai budaya yang telah mengakar bersama berdirinya Keraton Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang saat itu menjadi saksi penyatuan DIY bersama Presiden Soekarno pada dasarnya telah menghimpun kebinekaan dalam sebuah kesatuan tanpa menghilangkan kebinekaan dan kekhasan budaya tradisional yang melekat dalam Keraton Yogyakarta. RUUK DIY yang akan dibahas di DPR merupakan upaya strategis untuk menentukan landasan konstitusional atas pelaksanaan pemerintahan lokal dan masa depannya dengan ciri keistemewaannya yang tidak ditemui di tempat lain, sebagaimana DIY dan beberapa wilayah di Indonesia. Sehingga diharapkan tidak akan muncul lagi “kekagokan” maupun kevakuman landasan hukum tentang keistimewaan Yogyakarta, termasuk aspek pemerintahan di dalamnya. Namun, pilihan terbaik dari berbagai alternatif solusi yang mengemuka adalah tidak mencampuradukkan antara wilayah sosial budaya dan wilayah politik/pemerintahan dan ekonomi dalam kepemimpinan lokal di Yogyakarta. Sehingga kearifan lokal harus dipertahankan tanpa harus menanggalkan demokrasi. Ketika wilayah sosial budaya dan ekonomi politik dipisahkan dalam artian raja adalah pemegang kekuasaan tradisional kerajaan yang di dalamnya terdapat aspek sosial budaya, sedangkan gubernur adalah pemegang kekuasaan eksekutif pemerintah lokal, dapat dihindarkan percampuran kepentingan sebagaimana terjadi saat ini. Naif rasanya bila para pembuat kebijakan publik di tataran elite terlalu lama membiarkan publik dibingungkan dengan perdebatan persoalan monarki versus demokrasi di DIY. Kita tentu berharap DPR bersama presiden dapat segera membahasnya dan mencari solusi yang mengakomodasi kepentingan rakyat Yogyakarta.
Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan
Industri migas tak mau belajar ndustri migas di AS--baik pelobi maupun aliansi mereka di Kongres--marah dengan pemerintahan Barack Obama karena keputusan tidak mengizinkan eksplorasi minyak di bagian timur Teluk Meksiko dan pesisir laut Atlantik. Pemerintahan Obama telah menyatakan bahwa permasalahan pada industri minyak harus segera diselesaikan sebelum kegiatan eksplorasi diizinkan kembali, Keputusan yang dibuat Obama ini tak diragukan lagi merupakan keputusan yang tepat. Dengan terjadinya insiden tumpahan minyak terburuk di bagian tengah teluk serta kegagalan industri minyak AS untuk mengatasi dampak lingkungan akibat insiden ini, sepatutnya para pelaku industri ini sadar mengenai hal apa yang harus mereka lakukan. Industri minyak di AS seharusnya berfokus untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mencegah dan mengatasi insiden pada masa mendatang, daripada terus-menerus melakukan lobi demi eksplorasi yang berisiko tinggi.
7
PEMBACA MENULIS
Medan, Jakarta, Manado, Papua dan Maluku karena daerah-daerah tersebut merupakan daerah rawan. Selain ke 13 daerah, akan ada juga daerah lain yang menjadi operasi imbangan Polri. Teror menjelang Natal belakangan ini kembali muncul. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta ditemukan beberapa paket bom, walaupun masih berupa bom rangkaian bom molotov yang tidak berdaya ledak tinggi. Untuk itu, Polri harus waspada menjaga tempat-tempat ibadah sambil terus mengejar pelaku. Bom tadi memang belum berbahaya, tetapi kalau didiamkan bisa berbahaya. Selain penjagaan keamanan, Operasi Lilin akan mengantisipasi kemacetan, kecelakaan, dan permasalahan lalu lintas lainnya yang kerap terjadi di pengujung tahun. Saya juga berharap aparat keamanan terkait dan masyarakat agar waspada terhadap orang yang belum dikenal, karena tidak menutup kemungkinan merupakan anggota jaringan teroris. Aparat keamanan harus sering melakukan patroli di wilayahnya masing-masing. Pada saat yang bersamaan, masyarakat harus meningkatkan siskamling di lingkungannya. Jangan diberi ruang gerak pelaku teror. Andi Fachrudin Jl. Kebahagiaan Utara 14, Makassar, Sulsel 90245
Solusi jabatan Gubernur DIY Sebenarnya polemik soal jabatan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tidak perlu hiruk-pikuk seperti sekarang. Ada
dua opsi yang bisa ditawarkan sekaligus di dalam Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY. Pertama, penetapan langsung. Apabila dari pihak kraton ada yang memenuhi syarat untuk menjadi gubernur/wakil gubernur, jabatan gubernur otomatis dipegang oleh Sultan dan jabatan wakil gubernur otomatis dipegang Paku Alam. Dasar hukumnya UUD 1945 Pasal 18B (Ayat 1). Kedua, pemilihan langsung. Apabila dari pihak keraton tidak ada yang memenuhi syarat untuk menjadi gubernur/wakil gubernur, jabatan gubernur dan jabatan wakil gubernur otomatis berdasarkan pemilihan langsung oleh rakyat. Dasar hukumnya UUD 1945 Pasal 18 (Ayat 4) Melihat kedua opsi tersebut ada dasar hukumnya dan harus dimuat di dalam RUUK DIY, maka aspirasi pemerintah dan aspirasi rakyat DIY bisa terakomodasi sesuai situasi dan kondisi yang objektif. Dasar pemikirannya, walaupun di UUD 1945 Pasal 18 (Ayat 4) dikatakan bahwa gubernur, bupati, wali kota dipilih langsung, tetapi kenyataannya wali kota-wali kota di Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta diangkat berdasarkan penetapan. Begitu pula bupati-bupati di Provinsi DIY diangkat berdasarkan penetapan. Jadi, jika sebuah daerah berstatus istimewa, pengecualian-pengecualian harus dihargai sejauh tidak bertentangan dengan UUD 1945. Hariyanto Imadha BSD Nusaloka Sektor XIV-5 Jl.Bintan 2 Blok S1-11 Tangerang 15318
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erna Sari Ulina Girsang, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Andry T. Kurniady, Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp33.500/mm kolom, berwarna Rp50.500/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp20.000/mm kolom, berwarna Rp33.500/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
PREDIKSI
Indeks cenderung menguat tipis OLEH ANTON HERMANSYAH Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA : Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini diprediksi bergerak mix dengan potensi kenaikan terbatas. Analis Water Front Securities Isfan Helmy Asad memprediksi indeks akan bergerak pada kisaran 3.675-3.710. “IHSG akan bergerak mix dengan kecenderungan menguat tipis,” ujarnya. Dia mengatakan membaiknya perekonomian di Amerika menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks hari ini. Selain itu, rencana Pemerintah China menentukan besaran suku bunga menjadi sentimen yang berpengaruh pada bursa regional termasuk IHSG hari ini. Sementara itu, untuk sentimen dari dalam negeri, investor masih menunggu pengumuman inflasi tahunan. Adapun sektor saham yang diperkirakan menopang pergerakan indeks pada pekan ini adalah dari sektor komoditas dan perbankan. IHSG kemarin terkoreksi 1,48% ke level 3.692,232. Dipicu oleh ambruknya saham perbankan dan konsumer, indeks sektor keuangan dan barang konsumsi masing-masing terkoreksi sebesar 3,35% dan 2,41%. Keadaan ini kontradiktif dengan indeks regional yang meningkat menyusul kebijakan China yang menunda menaikkan tingkat suku bunga meski inflasi di negara itu mencapai tingkat tertinggi dalam 28 bulan. Pemerintah China saat ini lebih memilih pengaturan rasio kecukupan modal dibandingkan dengan kebijakan moneter. Indeks Hang Seng dan Nikkei masing-masing menguat sebesar 0,67% dan 0,8%, sedangkan Dow Jones Shanghai meningkat 2,82% yang merupakan kenaikan terbesar dalam 2 bulan. Sementara itu, mata uang regional Asia melemah termasuk rupiah yang turun 0,056% ke level 9.022,5 per dolar AS. Akan tetapi kemerosotan ini tidak sebesar yang dialami yen Jepang sebesar 0,374% ke level 84,26 per dolar AS. (05)
EKSPOSE Ancora siapkan aksi akuisisi JAKARTA: PT Ancora Indonesia Resources Tbk akan mengambil alih 50,6% saham PT Raja Kutai Baru Makmur, perusahaan batu bara, seharga Rp100 miliar hingga Rp210 miliar. Presiden Direktur Ancora Resources Dharma Djojonegoro mengatakan pembelian tambang batu bara itu ditujukan sebagai diversifikasi bisnis. Akuisisi sebagian besar akan didanai dari kas internal dan sisanya dari eksternal. “Untuk kas internal, kami menginginkan bisa memenuhi 80% dan sisanya akan dipenuhi dari eksternal. Ini ditujukan agar gearing ratio kami tidak terlalu tinggi,” ujarnya kemarin. (BISNIS/BPJ)
Pefindo ‘bebaskan’ status Medco JAKARTA: PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menghapus status Creditwatch with developing implications terhadap peringkat PT Medco Energi Internasional Tbk. Analis Pefindo Ronald Hertanto dan Vonny Widjaja, dalam siaran pers tertulis kemarin, menyebutkan penghapusan itu dilakukan sehubungan dengan pembatalan rencana akuisisi saham Encore Energy Pte Ltd, pemegang saham utama Medco oleh PT Pertamina. Peringkat untuk Obligasi II/2009 dan MTN I-III/2009-2010 yang diterbitkan Medco adalah idAA-/Negative Outlook. (BISNIS/RAR)
PROYEKSI PENDAPATAN : Presiden Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk Ambono Janurianto (tengah) saat akan menyampaikan kinerja perseroan, didampingi para direktur (dari kiri) Rudi Sarwono, Howard J. Sargeant, Harry M. Nadir dan M. Iqbal Zainuddin, di Jakarta, kemarin. Perseroan memprediksi pendapatan pada akhir 2010 dapat mencapai Rp3 triliun.
ANTARA/AUDY ALWI
Bakrie Plantations bidik pendapatan Rp4 triliun Belanja modal 2011 ditetapkan US$65 juta
First Media cari dana US$100 juta BISNIS INDONESIA
OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk menargetkan pendapatan pada tahun depan bisa mencapai minimal Rp4 triliun, naik 33,33% dibandingkan dengan pendapatan tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp3 triliun. Adapun, hingga akhir kuartal III/ 2010, pendapatan emiten perkebunan di bawah Grup Bakrie tersebut baru mencapai Rp1,89 triliun. “Peningkatan 30% untuk tahun depan itu sekurangnya saja [target minimal], kami yakin bisa di atas angka itu. Untuk EBITDA juga kira-kira sebesar itu [peningkatannya],” ujar Direktur Utama Bakrie Plantations Ambono Janurianto kemarin. Dia mengatakan perseroan akan mendapatkan tambahan pemasukan dari bisnis oleokimia dan penjualan bibit sawit pada tahun depan. Bisnis oleokimia, produk turunan dari sawit untuk memproduksi asam lemak (fatty acid) dan alkohol lemak (fatty alcohol), diperoleh setelah perseroan mengakuisisi Grup Dombamas senilai total US$279 juta. Sebagian dari akuisisi itu rampung pada kuartal III tahun ini. Perseroan sudah menyelesaikan akuisisi pada empat perusahaan dari Grup Dombamas yakni PT Domas Agrointi Perkasa, PT Domas Sawitinti Perdana, PT Flora Sawita Chemindo, dan PT Sarana Industama Perkasa. Perusahaan yang akuisisinya akan dirampungkan pada akhir tahun ini adalah PT Domas Agrointi Prima dan PT Sawitmas Agro Perkasa. Penjualan bibit yang berencana dimulai perusahaan baru digagas melalui kerja sama dengan ASD, perusahaan pengembang genetika dan pengkloningan benih sawit dari Kosta Rika. Untuk penjualan tahun depan, per-
Jumlah lahan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (hektare) Lahan tertanam Sawit inti (non-Agri R.*) Menghasilkan Belum menghasilkan Sawit Agri R.* Menghasilkan Belum menghasilkan Sawit Plasma Menghasilkan Belum menghasilkan Karet Menghasilkan Belum menghasilkan Total Menghasilkan Belum menghasilkan
September 2010
September 2009
66.894 34.736 32.158 32.103 27.642 4.461 14.858 12.757 2.101 19.236 14.290 4.945 133.090 89.425 43.665
53.684 30.946 22.738 30.814 25.217 5.597 14.657 12.328 2.329 17.964 14.528 3.436 117.118 83.018 34.100
Sumber: Bakrie Plantations Ket: *) Agri Resources BV, anak usaha perusahaan melalui Agri International Resources Pte Ltd
usahaan baru memproyeksi mampu menjual sebanyak 500.000 benih dan berharap dapat tumbuh hingga mencapai 20 juta benih pada 2016. Ambono mengatakan pihaknya optimistis perseroan masih ditunjang oleh harga jual minyak sawit mentah (CPO) dan karet, salah satu produk lain dari perusahaan, yang masih memiliki potensi peningkatan harga jual. Direktur Bakrie Plantations Howard J. Sargeant mengatakan untuk tahun depan, penjualan CPO perusahaan diprediksi mencapai 300.000 ton, meningkat 50% dibandingkan dengan target akhir tahun ini 200.000 ton. Target akhir 2010 itu merupakan peningkatan 14,66% dibandingkan dengan penjualan per kuartal III/2010 yang sudah mencapai 174.417 ton.
Penjualan karet Perseroan juga mematok proyeksi penjualan karet pada tahun depan akan meningkat 5%. Untuk mendukung proyeksi itu, perusahaan menganggarkan dana US$65 juta pada tahun depan sebagai belanja modal. Anggaran belanja modal, yang ber-
asal dari kas internal dan hasil penawaran umum terbatas (rights issue) yang baru dilakukan pada awal tahun ini, terbagi ke dalam US$15 juta untuk bisnis oleokimia dan sisanya untuk perkebunan. Selain itu, perseroan berniat menambah kepemilikannya pada salah satu anak usahanya yakni Agri International Resources Pte Ltd menjadi 100% pada tahun depan. Penambahan kepemilikan itu membutuhkan tambahan investasi US$30 juta–US$40 juta. Menurut rencana, pendanaan akan diambil dari kas internal perseroan. Hingga Agustus lalu, kepemilikan perseroan di anak usahanya itu 75,27%. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham emiten yang ditransaksikan dengan kode UNSP itu stagnan di level Rp385. Harga itu membentuk kapitalisasi pasarnya sebesar Rp5,21 triliun dan rasio harga saham terhadap labanya (PER) sebesar 14,36 kali. Namun, saham perseroan masih memberikan imbal hasil negatif bagi investornya sebesar 43,18% sejak akhir tahun lalu. (
[email protected])
JAKARTA: PT First Media Tbk berencana mencari pendanaan dari instrumen pasar modal selain pinjaman perbankan dan vendor untuk belanja modal bagi kepentingan pengembangan akses nirkabel pita lebar (wimax) senilai US$100 juta selama 3 tahun. Dirut First Media Hengkie Liwanto mengemukakan rencana pengembangan wimax itu mencakup perluasan jaringan, terutama daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau jaringan perusahaan teknologi informasi tersebut. “Yang jelas, kami akan mencari dana itu. Bisa dana dari internal, pembiayaan vendor, pinjaman bank atau dari pasar modal,” ujarnya kemarin. Dengan adanya perluasan jaringan itu, lanjutnya, perseroan tengah melakukan negosiasi dengan vendor asal Amerika Serikat. Tujuan perluasan jaringan itu sesuai dengan misi perusahaan untuk bisa meraih 1 juta pelanggan pada 2013. Hingga kuartal III 2010, pelanggan First Media mencapai 309.000 pelanggan dan diharapkan naik menjadi
450.000 pelanggan pada 2011. Berkaitan dengan kinerja, Direktur Keuangan First Media Irwan Djaja menjelaskan perseroan mengalami penurunan laba bersih sebesar 63% pada kuartal III/2010 sebesar Rp27,2 miliar dibaningkan dengan kuartal III/ 2009 sebesar Rp44,6 miliar. Sebenarnya, dia menjelaskan, pendapatan perseroan mengalami kenaikan sebesar 12% atau sebesar Rp605 miliar pada kuartal III/2010 dibandingkan dengan Rp531miliar pada kuartal III/2009. Namun, lanjutnya, adanya beban layanan menyebabkan terjadinya penurunan laba bersih. “Penurunan beban layanan ini salah satunya berasal dari content cost untuk TV kabel sebesar Rp69 miliar. Namun, kami tetap optimistis perolehan pendapatan bisa mencapai Rp825 miliar pada akhir tahun,” ujarnya. Dari sisi EBITDA (laba sebelum dikurangi beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi), Irwan menjelaskan mengalami peningkatan 24% sebesar Rp182 miliar pada kuartal III/2010 dibandingkan dengan Rp138 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. (16)
Humpuss mulai lepas aset kapal BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk berencana menjual tiga kapal tanker berkapasitas 3.500 ton milik sejumlah anak usahanya sebagai salah satu strategi menekan kerugian perseroan yang hingga kuartal III/2010 tercatat Rp48,23 miliar. Direktur Utama Humpuss Intermoda Transportasi Bagoes Krisnamoerti mengatakan penjualan ketiga kapal angkutan minyak tersebut rencananya mulai dilakukan tahun depan. “Ada satu kapal yang saat ini kita proses negosiasi dengan pembeli dari dalam negeri. Penjualan kapal-kapal ini sebagai upaya kita untuk melakukan pembenahan internal, melihat kinerja kita sampai saat ini yang rugi,” ujarnya kemarin. Dia belum bersedia menjelaskan secara terperinci harga jual kapal dan jumlah dana yang akan diperoleh dari penjualan kapal itu. Sepanjang Januari-September 2010, perseroan dengan kode saham HITS ini mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp371,36 miliar, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp856,14 miliar. Turunnya pendapatan
perseroan tersebut berujung pada kerugian yang diderita perseroan sebesar Rp48,23 miliar pada kuartal III/2010 dibandingkan dengan laba bersih Rp10,33 miliar periode yang sama tahun sebelumnya. “Sampai akhir tahun ini kemungkinan nilai kerugian kita mendekati Rp50 miliar,” jelasnya. Di tengah upaya memperbaiki kinerja usahanya, perseroan yang 64% sahamnya dikendalikan PT Humpuss ini tengah mencari pinjaman dana dari bank lokal senilai Rp150 miliar untuk mengembangkan kapal pengangkut batu bara. Sejauh ini, lanjutnya perseroan telah membeli enam unit mesin kapal jenis tug boat barges. “Mesinnya sudah kita datangkan, saat ini sudah ada di Batam. Kami mencari pendanaan untuk membangun kapalnya,” ungkap Bagoes. Analis PT Eko Capital Securities Cece Ridwan menyatakan keputusan Humpuss menyediakan kapal angkutan batu bara seiring dengan proyeksi produksi batu bara tahun depan yang meningkat. “Produksi batu bara 2011 diperkirakan naik, harga komoditas pun juga terkerek. Cukup prospektif bagi perusahaan yang memutuskan mengembangkan bisnis batu bara,” katanya. (09)
8
Varia
Selasa, 14 Desember 2010
Dua Istana, dua suara
KRONIKA KPK tahan Wali Kota Bekasi
Amanat Presiden belum ditandatangani
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Wali Kota Kota Bekasi Mochtar Mohammad di rumah tahanan Salemba, Jakarta Pusat, terkait dengan kasus dugaan korupsi dalam penerimaan hadiah Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan penggunaan APBD. Pemeriksaan terhadap Mochtar dilakukan selama 8 jam yakni dari pukul 09.30-17.30 di kantor KPK, Rasuna Said Jakarta Selatan. Ketika ingin memasuki mobil khusus tahanan, Mochtar tak memberikan komentar kepada pers saat ditanya tentang penahanannya. Namun, penasihat hukum Mochtar, Sirra Prayuna, mengatakan kliennya justru tidak diperiksa karena belum menunjuk secara resmi tim pengacara dalam kasus tersebut. “Tetapi, saya mendapat kabar dari keluarganya yang mengatakan klien saya akan ditahan. Pihak keluarga meminta saya untuk menjadi pengacara Mochtar," ujar dia kepada pers seusai mendampingi kliennya kemarin. KPK menjerat Mochtar dengan sejumlah pasal yakni Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 3 jo Pasal 5 Ayat (1), Pasal 5 Ayat (2) atau Pasal 12 UU No.31/1999 sebagaimana diubah menjadi UU No.20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (BISNIS/ASA)
OLEH SUTAN ERIES ADLIN Bisnis Indonesia
Yogyakarta dan Jakarta memanas. Ribuan orang yang hadir mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD kemarin berketetapan hati bahwa Yogyakarta tetap harus istimewa. alu, Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam IX, menurut mereka, menjadi gubernur tanpa harus melewati mekanisme pemilihan. Seluruh fraksi di DPRD Yogyakarta, kecuali Fraksi Partai Demokrat sebagai pendukung utama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga sepakat dengan klausul penetapan Sultan dan Paku Alam sebagai gubernur tanpa melalui proses pemilihan. Dan bendera setengah tiang pun berkibar di berbagai tempat di provinsi itu setelah sebelumnya spanduk berbunyi tuntutan referendum bermunculan. Di Jakarta, pemerintah bergeming atas suara rakyat itu. Lewat Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, pemerintah tidak
L
Baasyir ditahan di Bareskrim JAKARTA: Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan menitipkan tersangka tindak pidana terorisme Abubakar Baasyir ke Bareskrim untuk menjalani penahanan. “Ustaz [Ba'asyir] ditahan di Bareskrim [dititipkan Kejari Jakarta Selatan],” ujar kuasa hukum Baasyir, Achmad Michdan kemarin. Masa penahanan Ba'asyir, lanjutnya, diperpanjang 60 hari karena masa penahanan pertama telah berakhir kemarin (13 Desember). Sementara itu, mantan Ketua Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu saat memasuki Bareskrim mengatakan mengenal tersangka teroris Abu Tholut. “Ya saya kenal [Abu Tholut], dia itu pejuang.” Abu Tholut alias Mustofa telah ditangkap di Kudus, Jawa Tengah, oleh Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88). Dia merupakan pimpinan terorisme Indonesia, terlibat dalam pelatihan militer teroris di Aceh dan juga terlibat dalam perencanaan perampokan Bank CIMB Niaga cabang Medan, Agustus lalu. (BISNIS/01)
akan surut langkah dan berketetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Yogyakarta harus dipilih. “Konsep kami, [gubernur] dipilih DPRD. Kalau Sultan mencalonkan diri dan tunggal, ya kan bisa kukuhkan saja. Ini kan sekadar menggeser mekanisme." Akan tetapi, jika Sultan mencalonkan diri dan ada calon lainnya maka dilakukan pemilihan oleh DPRD. “Pemilihan lewat DPRD juga demokratis.” Mendagri juga membantah kalau pemerintah disebut plin-plan. Sebelumnya, pemerintah menghendaki gubernur dipilih secara langsung. Namun belakangan, pemerintah menyerahkan keputusan itu ke tangan DPRD. Menurut Gamawan, Kementerian Dalam Negeri hanya akan membuka pintu dialog dan semuanya bergantung pada penggodokan di DPR. “Rakyat Yogya itu 3,5 juta, yang demo berapa?” Meski begitu, Istana Presiden enggan mengomentari sidang paripurna DPRD termasuk unjuk rasa rakyat Yogyakarta. Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden SBY sempat sebentar menyaksikan tayangan televisi yang menyiarkan langsung sidang terbuka DPRD Yogyakarta. Namun, menurut Julian, Presiden tidak memberikan komen-
tar atas sidang paripurna terseini terjadi karena pemerintah terbut. “Belum ada arahan dari Balalu memaksa dan seolah-olah pak Presiden. Kami masih metidak mempunyai alternatif lagi nunggu perkembangan.” selain opsi pemilihan langsung Presiden bersama Ani Yudho- untuk gubernur. yono pada 13-16 Desember 2010 “Persoalan ini menjadi lebih tidak berada di Jakarta karena me- rumit ketika penyelesaian yang lakukan kunjungan kerja ke Jawa dilakukan oleh pemerintah dan Timur dan Jawa Tengah. juga lingkaran yang ada dalam Pemerintah, menurut Julian, kekuasaan itu, seakan-akan timasih menunggu proses pembadak mempunyai alternatif lain hasan RUU DIY yang akan dibakecuali hal itu.” has bersama dengan DPR. “NanPolitisi PDI Perjuangan itu meti akan kami lihat bagaimana ha- nambahkan pembahasan untuk sil akhirnya. penetapan subSekarang kan “Rakyat Yogya itu stansi RUU Keismasih akan Yogya3,5 juta, yang demo timewaan dibahas DPR.” karta bukan doberapa?” Menteri main sepenuhSekretaris Negara nya pemerintah. Sudi Silalahi mengatakan draf Polemik menjadi berkepanRUU itu yang dikirim oleh jangan karena substansi draf Kemendagri sudah diterima oleh RUU Keistimewaan Yogyakarta Sekretariat Negara. Namun, terlanjur disosialisasikan di luar Presiden belum menandatangi DPR. Padahal, seharusnya kalau Amanat Presiden (Ampres) draf mau membahas itu, tempatnya RUU tersebut untuk dikirimkan ada di lembaga parlemen yang kepada DPR. mempunyai hak untuk membaSudi mengatakan Presiden has legislasi. akan secepatnya menandata“Ini kan menjadi heboh, enerngani ampres itu sehingga RUU gi menjadi terbuang percuma DIY bisa segera dibahas bersama karena terlalu banyak disosialisaoleh pemerintah dan DPR. sikan di luar. Apalagi sekarang ini dikaitkan lagi dengan rencana pemerintah mendorong Terlalu memaksa agar pemilihan gubernur lewat Wakil Ketua DPR Pramono DPRD tingkat provinsi.” Anung menilai polemik panjang Forum Masyarakat Peduli Parseputar keistimewaan Yogyakarta
lemen Indonesia (Formappi) meyakini pembahasan RUU Keistimewaan Yogyakarta di DPR mengarah kepada penetapan Sultan dan Paku Alam sebagai gubernur dan wakil gubernur karena adanya hitungan politik. “Kepentingan politik masingmasing partai untuk Yogyakarta besar. Kalau ada fraksi yang berani melawan keinginan masyarakat Yogyakarta, akan kehilangan basis di sana,” ujar peneliti Formappi, Yurist Oloan, ketika dihubungi Bisnis, kemarin. Lepas dari hitung-hitungan politik praktis itu, polemik yang terasa makin panas antara Jakarta dan Yogyakarta tentulah tidak boleh dibiarkan dan mesti disudahi agar persoalan tidak malah menjadi lebih besar. Presiden SBY sudah selayaknya berbicara ke publik untuk menenangkan suasana yang bukan tidak mungkin akan makin tidak terkendali. Apalagi, polemik tentang keistimewaan Yogyakarta dimulai ketika SBY menyebut istilah monarki yang akhirnya memunculkan keriuhan politik seperti yang sekarang ini terjadi. (
[email protected])
Reportase: 12/IRSAD SATI/JOHN ANDHI OKTAVERI/ LINDA T. SILITONGA
Menembus Batas dengan Senyum Indonesia (Sambungan dari Hal. 1) Bagi Butet, Menembus Batas, Menyongsong Masa Depan Emas punya makna khusus. “Bisnis Indonesia harus kita maknai sesuai namanya yang mengandung kata Indonesia. Untuk itu kita harus memaknainya dalam konteks kebangsaan.” Sejak awal, warna etnik sebagai ciri khas garapan Djaduk dari beberapa lagu akan mengisi kemeriahan. Sinten Remen, orkes keroncong yang juga dipimpin Djaduk, menjadi pengantar sebelum pergelaran
Senyum Indonesia. Nuansa global ditandai dengan penampilan Syaharani yang mempersembahkan lagu I Will Survive. Edo Kondologit, penyanyi asal Papua, turut tampil dengan menyanyikan lagu Matahari. Sherina memilih mendendangkan lagu Geregetan diiringi Kua Etnika. Hiburan lainnya adalah tampilnya Butet dalam monolog. Warna Nusantara tidak hanya terasa dari penampilan Edo
Kondologit yang memang kelahiran Papua. Lagu yang dipilih pun terasa mengindonesia. Zamrud Khatulistiwa misalnya. Ada juga lagu Sayang-Sayang dengan warna Melayu dengan beat-nya dangdut tetapi bukan murni dangdut. “Aransemen aslinya dari album Syaharani saya ubah, begitu lagu aransemen Geregetan dari Sherina dengan gaya samba. Aslinya tak begitu. Karena ini sebuah pesta hingga saya garap lebih wah karena
dapat diubah-ubah dan penyanyinya bisa menyesuaikan dengan aransemen musik. “ Dalam kaidah kesenian memang seni harus tumbuh dan tidak seperti kaset. “Saya kalau dapat pekerjaan saya selalu mencoba mencari hal baru supaya tidak sama dengan kaset. Kalau sama dengan kaset, mendingan karaoke saja gitu, ya,” kata Djaduk terkekeh. Ke-Indonesia-an tentu bukan penghalang bagi sesuatu untuk mendunia. Itu juga yang muncul
dari semangat Bisnis Indonesia yang berupaya menjelajahi dunia dengan meluncurkan ulang Bisnis.com pada perayaan ulang tahun ini. “Peluncuran [kembali] Bisnis.com ini menunjukkan bagaimana kita bisa bersandingan dengan negara lain dan berbicara tentang dunia. Ini berarti mewakili Indonesia. Semangat itulah yang saya coba interpretasikan dalam garapan aransemen musik di perhelatan ini,” kata Djaduk. (
[email protected])
LENSA ULANG TAHUN BISNIS INDONESIA
Kesaksian perjalanan 25 tahun eberapa pengunjung menikmati satu persatu suguhan yang tertempel di partisi putih. Nyaris melingkar memenuhi salah satu sisi Hotel Sahid Jakarta, kemarin. Perjalanan panjang sejarah bangsa ini, yang terekam lewat kamera fotografer Bisnis Indonesia, tersaji dalam pameran 100 foto bertajuk Perjalanan Mata dan Hati, 25 tahun Bisnis Indonesia menembus batas, menyongsong masa depan emas, yang akan berlangsung hingga 15 Desember. Pameran foto yang diselenggarakan dalam rangka 25 tahun HUT Bisnis Indonesia itu, menggambarkan berbagai situasi dan kondisi yang terjadi sepanjang perjalanan 25 tahun. Dari keterpurukan kerusuhan di tahun 1998 hingga masa-masa era industri bangkit kembali. Dari tangisan korban berbagai bencana yang melanda, hingga
B
senyum anak-anak yang tengah asik bermain di belahan tempat yang lain. Dari suasana pembangunan Jakarta pada 1988, hingga periode booming bursa di era 1990-an serta masa penutupan trading floor pada 2010. Semua terekam dan seakan terjalin menjadi sebuah cerita yang panjang mengenai perjalanan bangsa ini. Inilah kesaksian mata dan hati dalam 25 tahun perjalanan. Abadilah kesuksesan yang telah menjadi sebuah gambar dengan 1.000 makna. Biarkan cerita duka yang sempat terekam dalam perjalanan 25 tahun ini, menjadi pelajaran berharga untuk bersama-sama menuju masa depan emas. (FIRMAN WIBOWO)
BISNIS/DEDI GUNAWAN
Ketua Umum Hipmi Erwin Aksa (kanan), disaksikan Pemimpin Umum Harian Bisnis Indonesia Sukamdani S. Gitosardjono (kedua kanan) beserta Juliah Sukamdani (tengah), SVP Head, Corporate Affair Permata Bank Leila Djafar (ketiga kanan) Dirut PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto (kedua kiri), dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Arief Budisusilo membubuhkan tanda tangan sebagai tanda pembukaan pameran foto .
Pengunjung menikmati seratus foto yang dipamerkan.
Sukamdani S. Gitosardjono menyerahkan cenderamata kepada Senior Vice President Head, Corporate Affair Permata Bank Leila Djafar.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO BISNIS/DEDI GUNAWAN
BISNIS/RAHMATULLAH
Mutiara Diah Asmara dari Bank Permata bersama pendiri Bisnis Indonesia Juliah Sukamdani
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Diar Prima Lembana dari PT Sinar Mas bersama Yudha P.E.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Menikmati karya fotografer Bisnis Indonesia dari 1988 hingga terkini.
BISNIS/RAHMATULLAH
Direktur PT JAG Endy Subiantoro berbincang dengan Febriati Nadira dari XL Axiata dan Alfianto Domi Aji dari Bank Permata. Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
DATA EMITEN
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
f3
BURSA EFEK INDONESIA, 13 DESEMBER 201 Nama saham Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PERTANIAN m
W
W
M
m M
m m
m W
M
M
m m
m
m
m PERTAMBANGAN m m M
m
W
m
M
M
M
M m
m
m
M
m
m m
m
M
m m
M
M
M
m m M m
m
M
M
m M
m
m
M INDUSTRI DASAR DAN KIMIA m
M M
m
m
M
M
m m m
M
m
m
m
m
m M
m
M
m
W
m
M m
m W
M m
M
M
M
W m
m
W
m
M
m
m W
m m
m
m
m
m
m
M
m
M m m
M
m
M m
m
M
m
W
W m
M M
m
m ANEKA INDUSTRI
m
m
M M
m M M
M
m m m
M M M
m m
m
W
M M M
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham Sbl.
Volume
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
m m
M
M M
M MM
m
M
M
W W
M m
m m MW
m M
m
W W
M
M
m
M
m M M M M M
M
M
M M M M
M
m
m
m
m m
INDUSTRI BARANG KONSUMSI M
M m
m
W
m M
m
M M
M m M m
M M
M W M
m M
M M M M
M M M M
M M M
M m
m M
M
m
M
m
m m
m
M m
m
MM
m
M M
m M
m m
m M M
m
m m
m
M
M
M
M
m M
m
M M
m M
M
m PROPERTI DAN REAL ESTAT
m m m
m
M M
M
m
M m
m m
M M
m
m
M m
m
M
m m
M M
M
m
m
m
M m
m
W
m m
Jenis transaksi
Volume m
m M M
M
M
m
M
m m m
m
m
m
w w w
M
M
Volume
MKPI...............Metropolitan Kentjana Tbk................................................2.800..........................-......................-............2.800 ....................- ...............................-.............................................-...............10,99 ........................- ...............................- ....................- ............................OMRE.............Indonesia Prima Property Tbk ...............................................170..........................-......................-.................170 ....................- ...............................-.............................................- ................5,47...................225......................2.000................136 ................25.000 PTRA..............New Century Development Tbk ..............................................50..........................-......................-..................50 ....................- ...............................-.............................................-............-775,19 ........................- ...............................- ....................- ............................PUDP..............Pudjiadi Prestige Limited Tbk ..............................................320 ...................340................325................325 ...................5...................80.000.........................26.225.000 ..............20,73...................330......................5.000...............320..............500.000 PWON.............Pakuwon Jati Tbk.....................................................................910....................930 ................910 ................910 ....................- .............4.072.500 ...................3.743.060.000...............31,54 ...................910....................37.000 ..............900..............993.000 PWSI...............Panca Wiratama Sakti Tbk ......................................................52..........................-......................-..................52 ....................- ...............................-.............................................-...............-0,35.....................62 .....................4.000.................53...................5.000 RBMS .............Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk ..........................................84......................87..................84..................86 ...................2 ..............2.315.500........................197.305.000.............165,99.....................87 ....................41.000.................86 ......................500 RDTX..............Roda Vivatex Tbk..................................................................1.850..........................-......................-.............1.850 ....................- ...............................-.............................................-................2,68 ........................- ...............................-...........2.000...................2.500 SIIP.................Suryainti Permata Tbk..............................................................89..........................-......................-..................89 ....................- ...............................-.............................................- .............-77,28 ........................- ...............................- ....................- ............................SMDM.............Suryamas Dutamakmur Tbk....................................................90..........................-......................-..................90 ....................- ...............................-.............................................-...............44,19.....................96 ....................10.000.................90..............500.000 SMRA.............Summarecon Agung Tbk ......................................................1.140 ..................1.180 ..............1.120 ..............1.140 ....................-.............14.518.500..................16.730.960.000 ..............33,93 .................1.140...................43.000 .............1.130..............362.000 2.Konstruksi Bangunan ADHI...............Adhi Karya (Persero) Tbk .....................................................880 ...................900 ...............850 ...............860................-20...............4.931.500 ..................4.264.085.000 ...............15,35 ..................860 ...................53.500 ..............850..............305.500 DGIK...............Duta Graha Indah Tbk..............................................................109......................119 ................108..................119..................10 .........122.988.500 ..................14.026.910.000 ................11,94.....................119 .............3.558.000.................118..............1.137.000 JKON..............Jaya Konstruksi Manggala Prata Tbk..................................700..........................-......................-................700 ....................- ...............................-.............................................- ..............35,03...................700 .....................4.500 ..............600...................2.500 PTPP ..............PP (Persero) Tbk.....................................................................830 ...................840 ...............820 ...............830 ....................-.............4.200.000 ....................3.447.140.000 ...............64,71 ..................830..................421.500 ..............820 ................49.000 SCBD..............Danayasa Arthatama Tbk......................................................500..........................-......................- ...............500 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ..................500 ....................14.000 ....................- ............................SSIA ...............Surya Semesta Internusa Tbk ..............................................820 ...................840 ................810 ...............840.................20 .............8.959.000 ....................7.386.015.000.................17,18..................840 ................348.000 ..............830...............227.500 TOTL...............Total Bangun Persada Tbk ....................................................245 ...................250................240 ...............250 ...................5.............11.442.500 ..................2.828.360.000................12,51 ..................250.................246.500...............245 ...........1.683.000 WIKA ..............Wijaya Karya (Persero) Tbk...................................................690.....................710 ...............680.................710.................20............28.541.500.................19.862.840.000 .................15,4....................710..............5.473.000...............700..............445.000 INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI 1.Energi LAPD..............Leyand International Tbk ......................................................235..........................-......................-................235 ....................- ...............................-.............................................-.............152,87...................235......................2.500................177 .................10.000 PGAS..............Perusahaan Gas Negara Tbk..............................................4.475 ................4.475 ............4.375............4.400................-75............13.509.000..................59.433.012.500................17,05...............4.400 ..............1.248.500 ...........4.375 ..........2.063.500 2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya CMNP.............Citra Marga Nushapala Persada Tbk. ...............................1.430.................1.500 .............1.430.............1.480.................50...........49.889.500.................73.652.455.000 ................4,62................1.480.................985.000 ............1.470..............253.500 JSMR .............Jasa Marga (Persero) Tbk .................................................3.500 ................3.525.............3.475............3.500 ....................-...............5.737.000 ...................19.971.487.500...............18,58...............3.500 .................627.500 ...........3.475............2.128.500 META..............Nusantara Infrastructure Tbk ...............................................285....................345................285................335.................50..........139.478.000 .................45.219.062.500 ...........-152,95...................335...............1.672.000...............330..........2.084.500 3.Telekomunikasi BTEL ..............Bakrie Telecom Tbk ................................................................240....................240................230................240 ....................-...........33.908.000....................7.973.345.000 ................34,5 ..................240 ............18.073.000...............235...........2.693.000 EXCL ..............XL Axiata Tbk.......................................................................5.350................5.400 ............5.250 ............5.250..............-100...............1.278.000 ...................6.725.200.000...............16,09...............5.300 .....................8.500...........5.250.................27.000 FREN..............Mobile-8 Telecom Tbk...............................................................50..........................-......................-..................50 ....................- ...............................-.............................................-...............-2,45 ........................- ...............................- ....................- ............................INVS ...............Inovisi Infracom Tbk............................................................5.850................5.800 ............5.700.............5.750..............-100...................88.500.......................506.150.000.............251,06...............5.800.........................500 ...........5.700...................2.500 ISAT................Indosat Tbk ...........................................................................5.700 ................5.700............5.450............5.550 ..............-150 ..............1.303.000....................7.242.475.000 ................42,6...............5.550...................98.500...........5.450...............163.500 TLKM..............Telekomunikasi Indonesia Tbk ...........................................7.850.................7.900 .............7.750 ............7.800 ...............-50...........38.429.000 ..............300.245.275.000..................13,2 ...............7.800.................822.000............7.750 ...........6.377.500 4.Transportasi APOL..............Arpeni Pratama Ocean Line Tbk ............................................119......................119..................117..................118 ...................-1..................261.500.........................30.708.000 ................0,45.....................119 ...............1.186.500.................118...............150.000 BLTA...............Berlian Laju Tanker Tbk..........................................................325....................335................320................320..................-5...........35.809.500...................11.705.585.000...............-8,58...................325 ..............4.851.500...............320............5.661.500 CMPP .............Centris Multi Persada P. Tbk ..................................................165..........................-......................-.................165 ....................- ...............................-.............................................-...............-3,48 ..................220......................5.000 ...............166..............500.000 HITS ...............Humpuss Intermoda Trans. Tbk............................................320..........................-......................-................320 ....................- ...............................-.............................................- ...............-23,2...................375.......................1.000...............335....................1.000 IATA................Indonesia Air Transport Tbk....................................................50......................50..................50..................50 ....................-..................100.000...........................5.000.000...............-6,02.....................50 ..............5.146.000 ....................- ............................INDX ...............Indoexchange Tbk....................................................................120.....................120.................120.................120 ....................- ....................12.000............................1.440.000 .................27,7 ...................120......................2.500.................112...................5.000 MIRA ..............Mitra International Resources Tbk.......................................260....................270 ...............250................265 ...................5 ..........48.248.000...................12.610.887.500...............-0,88...................265 ...............1.601.000 ..............260...........15.159.000 RAJA..............Rukun Raharja Tbk..................................................................870....................930................870 ...............880..................10..............1.842.000....................1.676.600.000..........1042,04..................880 .....................8.000...............870...................2.500 RIGS ...............Rig Tenders Tbk.......................................................................750....................740................740................740.................-10...................38.500 ........................28.490.000 .................9,76...................750...................110.000...............740.................75.000 SAFE ..............Steady Safe Tbk.........................................................................115..........................-......................-..................115 ....................- ...............................-.............................................-.................1,88....................152......................2.000 ....................- ............................SMDR .............Samudera Indonesia Tbk....................................................4.200..........................-......................-............4.200 ....................- ...............................-.............................................-................14,76...............4.300 ....................12.500 ............4.125....................1.000 TMAS .............Pelayaran Tempuran Emas Tbk..............................................167.....................179.................172.................179..................12.......................1.000................................175.500 ................-1,49....................179.........................500 ...............168 ................55.000 TRAM .............Trada Maritime Tbk..................................................................610....................620.................610.................610 ....................- .............2.545.500 .....................1.577.760.000 ...............59,01 ..................620..............2.932.500 ...............610...........5.049.500 WEHA.............Panorama Transportasi Tbk ...................................................197.....................197.................196.................197 ....................-.................985.000........................193.370.000.............-22,35....................197 .................547.500................196 ...............135.000 WINS ..............Wintermar Offshore Marine Tbk ...........................................315....................320 ...............300.................315 ....................-............16.308.000....................5.079.097.500...............21,83....................315 .................657.500................310 ..........4.550.500 ZBRA .............Zebra Nusantara Tbk ...............................................................50..........................-......................-..................50 ....................- ...............................-.............................................- ................-1,87.....................50 ...................25.000 ....................- ............................5.Konstruksi non bangunan INDY...............Indika Energy Tbk................................................................4.525 ................4.575............4.425............4.500................-25............10.302.000 .................46.154.825.000..............22,66...............4.500...................115.000...........4.450 ...............107.500 RINA...............Katarina Utama Tbk..................................................................64..........................-......................-..................64 ....................- ...............................-.............................................-...............-4,54 ........................- ...............................- ....................- ............................TBIG ...............Tower Bersama Infrastructure Tbk ..................................2.600................2.600 ............2.575............2.600 ....................- .................1.117.000....................2.901.962.500 ..............49,23...............2.600..................120.500 ...........2.575 ...............231.500 TOWR.............Sarana Menara Nusantara Tbk ........................................12.300................13.100...........12.300...........13.000...............700.................629.500 ..................8.202.850.000 ............140,63...............13.100 ...................32.500..........13.000...................2.500 TRUB..............Truba Alam Manunggal E. Tbk ................................................84......................87..................83..................83 ...................-1 ...........49.923.500...................4.236.690.000...............37,24.....................84 .............2.685.500.................83 ..........3.646.000 KEUANGAN 1.Bank AGRO .............Bank Agroniaga Tbk. ...............................................................169.....................172.................166.................168 ...................-1 ..................761.000........................128.067.000 ...............51,27 ...................168...................82.500 ...............166.................87.000 BABP..............Bank ICB Bumiputera Tbk.........................................................111......................121..................121..................121..................10.........................500.................................60.500...............21,49.....................131.........................500.................87 ................30.000 BACA..............Bank Capital Indonesia Tbk....................................................105.....................105.................105.................105 ....................- .............3.358.500......................352.642.500...............13,85....................107..................100.000 ...............104...................5.000 BAEK..............Bank Ekonomi Raharja Tbk................................................2.300..........................-......................-............2.300 ....................- ...............................-.............................................-................17,27 ........................- ...............................-...........2.500....................1.000 BBCA..............Bank Central Asia Tbk ........................................................6.550................6.600............6.300............6.400 ..............-150............13.852.500 ................88.638.575.000 ................19,18...............6.400 ..............1.322.000...........6.350................157.000 BBKP..............Bank Bukopin Tbk...................................................................680 ...................680 ...............660 ...............680 ....................-..............9.996.000....................6.701.430.000.................9,24 ..................680...............1.929.000 ..............660 ...........4.927.500 BBNI...............Bank Negara Indonesia Tbk................................................3.975................4.050 ............3.900............4.000.................25...........68.532.000 .................271.874.187.500...............15,38...............4.000..............3.657.000............3.975..............306.500 BBNP .............Bank Nusantara Parahyangan Tbk.....................................1.230..........................-......................- .............1.230 ....................- ...............................-.............................................- ...............10,96 ........................- ...............................- ....................- ............................BBRI...............Bank Rakyat Indonesia Tbk ...............................................11.000................11.050...........10.700...........10.850 ..............-150 ............14.847.000...............160.606.325.000 ...............14,93..............10.900.................452.500 .........10.800..............945.500 BBTN..............Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ..............................1.790..................1.790..............1.730..............1.740 ...............-50............16.532.000.................28.947.340.000 ..............18,84.................1.740 ....................31.500.............1.730............1.932.500 BCIC ...............Bank Mutiara Tbk ......................................................................50..........................-......................-..................50 ....................- ...............................-.............................................- ................5,29 ........................- ...............................- ....................- ............................BDMN.............Bank Danamon Tbk .............................................................6.600................6.550............6.300............6.350 .............-250 .............3.596.500..................22.947.725.000................18,01...............6.400 ...................29.500...........6.350.............1.150.000 BEKS..............Bank Pundi Indonesia Tbk. .....................................................160.....................167.................155.................159 ...................-1.................392.500.........................62.956.000 ...............-3,06....................159 ....................14.000................157...................3.500 BJBR..............Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B Tbk .......1.620 .................1.630.............1.580 .............1.590................-30.............10.614.000..................16.965.955.000...............14,47................1.590..................851.000............1.580 ...........1.288.000 BKSW .............Bank Kesawan Tbk..................................................................900..........................-......................- ...............900 ....................- ...............................-.............................................- ............142,63 ..................900 ......................7.500 ....................- ............................BMRI ..............Bank Mandiri (Persero) Tbk................................................6.700.................6.750............6.450............6.500.............-200 ...........21.488.500...............140.582.425.000...............15,86...............6.500..............3.375.500...........6.450 ...........4.041.500 BNBA .............Bank Bumi Arta Tbk.................................................................162.....................162.................162.................162 ....................-......................9.500 ............................1.539.000...............13,83....................163...................101.000................162 ......................500 BNGA .............Bank CIMB Niaga Tbk ........................................................2.425................2.400............2.000 ............2.075 .............-350 .............6.263.000 ...................13.383.187.500..............20,55 ...............2.075 ...................93.500...........2.050 ................63.500 BNII ................Bank International Ind. Tbk..................................................1.010.................1.000 ...............850................870..............-140............31.094.000 .................28.338.180.000...............87,57..................880...................137.000...............870...............164.500 BNLI ...............Bank Permata Tbk................................................................1.900 .................1.900..............1.790.............1.860 ...............-40 .............2.280.000....................4.218.325.000 .......................-................1.860 ...................92.500............1.850...............142.000 *BSIM.............Bank Sinarmas Tbk..................................................................150....................255 ................180................255 ...............105...........64.666.500..................15.273.625.000 .......................- ........................- ...............................-...............255 ........35.492.500 BSWD .............Bank Swadesi Tbk...................................................................600..........................-......................- ...............600 ....................- ...............................-.............................................-...............13,82 ........................- ...............................- ....................- ............................BTPN..............Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. ......................14.900 ..............14.850 ..........14.000 ..........14.000.............-900..................146.500 .....................2.100.125.000...............16,99 .............14.200......................2.500 .........14.000...................4.000 BVIC ...............Bank Victoria Int’l. Tbk ...........................................................167 ....................180.................165..................171 ...................4 .............3.960.500 ........................697.731.500 .................6,51....................174 ...................33.000.................171.................39.000 INPC...............Bank Artha Graha Internasional Tbk....................................104.....................102 ................100.................102 ..................-2 ...............1.601.000..........................162.110.000.................9,72....................103 ....................10.000 ...............102...............188.500 MAYA..............Bank Mayapada Tbk ...............................................................900 ...................990 ...............860 ...............860 ...............-40 .....................8.500............................7.780.000 ................16,15 ..................960.......................1.500 ..............860....................1.500 MCOR.............Bank Windu Kentjana International Tbk...............................155.....................155.................154.................154 ...................-1 .....................11.000 ............................1.704.500.................22,9....................155 ...................52.000 ...............154 ..............249.500 MEGA .............Bank Mega Tbk.....................................................................3.000..........................-......................-............3.000 ....................- ...............................-.............................................- ................11,23 ................3.125.......................1.500 ...........2.925 ...................7.500 NISP ...............Bank OCBC NISP Tbk............................................................1.740..................1.750..............1.720..............1.720................-20 ...................29.500..........................51.220.000..............20,05.................1.730......................5.500 ............1.700 ................34.500 PNBN .............Bank Pan Indonesia Tbk .......................................................1.100 ..................1.120 ..............1.100 ..............1.100 ....................- ..............1.860.500....................2.067.270.000...............16,68 .................1.100 .................207.000............1.090...............661.000 SDRA..............Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk......................................285 ...................300................285 ...............290 ...................5..............6.874.000 ...................2.005.877.500 .................11,16 ..................290.................432.000 ..............285............1.569.000 2.Lembaga Pembiayaan ADMF .............Adira Dinamika Multi Finance Tbk...................................12.300 ..............12.500...........12.350 ..........12.500 ..............200 .....................11.500........................143.675.000 ................8,65..............12.700......................3.500 .........12.400 ......................500 BBLD..............Buana Finance Tbk .................................................................405 ...................405 ...............400 ...............405 ....................-...................50.500 ........................20.202.500......................11 ...................415 ...................49.500..............400 ................60.000 BFIN ...............BFI FinanceIndonesia Tbk...................................................3.675................3.800.............3.675............3.800................125....................77.500.......................292.587.500 .................8,15...............3.800 ....................10.000............3.775...................6.000 BPFI ...............Batavia Prosperindo Finance Tbk..........................................197..........................-......................-.................197 ....................- ...............................-.............................................-.................7,35....................193.........................500 ...............180 ................50.000 CFIN ...............Clipan Finance Indonesia Tbk................................................750....................760................720................730................-20..............9.942.000....................7.365.470.000 ................9,48...................740.................244.500...............730..............338.000 DEFI................Danasupra Erapacific Tbk .....................................................630..........................-......................-................630 ....................- ...............................-.............................................-..............20,08 ........................- ...............................- ....................- ............................INCF ...............Indo Citra Finance Tbk........................................................3.200................2.900............2.900............2.900.............-300 ....................15.500 ........................44.950.000 ...............-2,95...............3.000.......................1.000............2.775 ......................500 MFIN...............Mandala Multifinance Tbk ....................................................580....................590................570 ...............580 ....................-..................100.500 .........................57.690.000 ................6,55 ..................590 ...................35.500...............570 ................38.000 TRUS..............Trust Finance Indonesia Tbk .................................................360..........................-......................-................360 ....................- ...............................-.............................................- ...................7,4 ........................- ...............................- ....................- ............................VRNA .............Verena Oto Finance Tbk...........................................................131.....................133.................125.................126..................-5..............3.527.500 ........................455.911.500...................4,9....................127...................88.000................126.................37.000 WOMF.............Wahana Ottomitra Multiartha Tbk .......................................650 ...................660 ...............640 ...............640.................-10................2.112.000 ....................1.375.295.000.................7,49 ..................650 ...............1.198.000 ..............640 ...........1.436.500 3.Perusahaan Efek AKSI ...............Majapahit Securities Tbk .......................................................105 ....................104.................103.................103 ..................-2......................3.500...............................363.000................87,18 ...................105......................5.000................103...................4.000 HADE .............HD Capital Tbk ..........................................................................50......................50..................50..................50 ....................-.................238.000...........................11.900.000..............43,25.....................50...............8.716.500 ....................- ............................KREN..............Kresna Graha Sekurindo Tbk ................................................530....................530................520................520.................-10.................396.000......................208.630.000...............16,56 ..................530.................229.000 ..............520..............203.000 OCAP .............JJ NAB Capital Tbk ................................................................290..........................-......................- ...............290 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ........................- ...............................- ....................- ............................PANS..............Panin Sekuritas Tbk ..............................................................1.130 ..................1.190 ..............1.140 ..............1.190.................60 ..................751.000 ......................876.290.000..................3,18 .................1.190....................76.000 .............1.180 ......................500 PEGE ..............Panca Global Securities Tbk ..................................................150..........................-......................-.................150 ....................- ...............................-.............................................-.................5,74....................175 ....................10.000 ...............150...............125.000 RELI ...............Reliance Securities Tbk .........................................................500..........................-......................- ...............500 ....................- ...............................-.............................................-................11,84 ..................520 ...................43.500 ..............500...............821.500 TRIM...............Trimegah Securities Tbk ..........................................................117......................115...................111..................114 ..................-3...................50.000...........................5.630.500..............25,98.....................115......................5.000.................113 ......................500 YULE..............Yulie Sekurindo Tbk .................................................................65..........................-......................-..................65 ....................- ...............................-.............................................-..............72,86 ........................- ...............................-.................63 ................36.000 4.Asuransi ABDA .............Asuransi Bina Dana Arta Tbk................................................550.....................510.................510.................510 ...............-40.......................1.500...............................765.000 ................2,47 ..................530 ...................36.000 ...............510 ................24.000 AHAP .............Asuransi Harta Aman P Tbk...................................................107..........................-......................-.................107 ....................- ...............................-.............................................-.................9,97.....................117.........................500 ...............106 ......................500 AMAG.............Asuransi Multi Artha Guna Tbk ............................................150.....................153.................146.................150 ....................-.............4.444.500........................663.761.000.................3,32.....................151..................130.000 ...............150 ................96.000 ASBI ...............Asuransi Bintang Tbk .............................................................255..........................-......................-................255 ....................- ...............................-.............................................-...............-4,37 ..................305 .....................4.000 ....................- ............................ASDM .............Asuransi Dayin Mitra Tbk ......................................................620....................620................620................620 ....................-...................50.000..........................31.000.000...............10,84 ..................620...................50.500 ...............610 ................50.000 ASJT ..............Asuransi Jasa Tania Tbk........................................................420..........................-......................- ...............420 ....................- ...............................-.............................................-.................7,66 ........................- ...............................- ....................- ............................ASRM.............Asuransi Ramayana Tbk......................................................1.040..........................-......................-.............1.040 ....................- ...............................-.............................................- ................6,59................1.050 ....................10.000 ....................- ............................LPGI ...............Lippo General Insurance Tbk..............................................1.200.................1.200...............1.170.............1.200 ....................- ....................14.000 ..........................16.755.000.................3,78................1.220.......................1.500............1.200 ...................7.000 MREI...............Maskapai Reasuransi Ind. Tbk ..............................................650..........................-......................- ...............650 ....................- ...............................-.............................................- ................5,87...................740 ................500.500 ..............660 ......................500 PNIN...............Panin Insurance Tbk ..............................................................590 ...................600................570 ...............580.................-10 .............3.658.500....................2.125.290.000 ................4,27 ..................580 ...................92.500...............570 ...............231.500 PNLF ..............Panin Financial Tbk .................................................................210.....................210 ...............205.................210 ....................- ...........23.788.000....................4.923.627.500 .................6,91 ...................210..............4.970.000 ..............205 ...........4.421.500 5.Lainnya APIC...............Pan Pacific International Tbk ...............................................290 ...................290................270 ...............280.................-10 ..................175.500 ........................48.202.500...................1,21 ..................280 ...................22.500...............275 ................82.500 ARTA..............Arthavest Tbk..........................................................................365..........................-......................-................365 ....................- ...............................-.............................................-..............80,62 ........................- ...............................- ....................- ............................BCAP..............Bhakti Capital Indonesia Tbk .................................................610..........................-......................-.................610 ....................- ...............................-.............................................- .................27,9...................670 .....................4.500 ....................- ............................GSMF..............Equity Development Investment Tbk.....................................90..........................-......................-..................90 ....................- ...............................-.............................................-.............240,13 ...................100..................100.000 ....................- ............................LPPF ..............Matahari Department Store Tbk ......................................2.550..........................-......................-............2.550 ....................- ...............................-.............................................- ................11,07 ...............2.700.......................1.500 ....................- ............................LPPS ..............Lippo Securities Tbk..................................................................111......................113.................105.................106..................-5............41.629.000....................4.559.753.500 ................2,02 ...................106.................363.500 ...............105.............1.109.500 MTFN..............Capitalinc Investment Tbk ..................................................1.200.................1.280.............1.200.............1.200 ....................-...................28.500.........................34.870.000.............162,87 ................1.270.......................1.500............1.200...................5.000 RODA .............Royal Oak Development Asia Tbk...........................................50 ......................53 ...................51 ...................51 ....................1 .............2.556.500........................133.395.500................-7,69.....................52 ...................52.500..................51................118.000 SMMA.............Sinar Mas Multiartha Tbk ...................................................1.900 ................2.075 .............1.900 ..............1.910..................10....................73.500 .......................145.065.000 ................11,87 ................1.920.......................1.500............1.850 ......................500 PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI 1.Perdagangan Besar Barang Produksi AIMS...............Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ............................................130..........................-......................-.................130 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ........................- ...............................- ....................- ............................AKRA .............AKR Corporindo Tbk.............................................................1.790.................1.800..............1.770.............1.800..................10 .............6.659.000..................11.886.800.000 ..............22,72................1.800 ..............1.205.000 ............1.790....................1.500 BMSR .............Bintang Mitra Semestaraya Tbk ..........................................200..........................-......................- ...............200 ....................- ...............................-.............................................-................-7,45...................270 ...................25.000 ....................- ............................CLPI ...............Colorpak Indonesia Tbk .........................................................400 ....................410 ...............400 ...............400 ....................- ................204.500 ........................82.000.000..................5,12 ..................405 ...................72.500..............400 ................98.500 DSSA..............Dian Swastika Sentosa Tbk...............................................13.000 ..............14.500...........13.550 ..........14.500............1.500 ....................15.500........................211.500.000.............193,07 .............14.500.........................500..........13.650...................3.000 EPMT..............Enseval Putra Megatrading Tbk ........................................1.240..........................-......................- .............1.240 ....................- ...............................-.............................................-...............14,82 ................1.230.........................500 ..............980 ................45.000 FISH ...............FKS Multi Agro Tbk.................................................................900 ...................900 ...............900 ...............900 ....................-.....................17.500 ..........................15.750.000..................6,12 ..................940.......................1.000 ..............900...................5.000 GEMA .............Gema Grahasarana Tbk..........................................................260 ...................290................265................265 ...................5..................122.500..........................34.767.500 ................2,64 ..................280 ...................35.500...............265...................4.500 GREN..............Evergreen Invesco Tbk ............................................................124.....................126.................122.................122 ..................-2.............10.198.500 ....................1.263.870.500 ...........568,23....................122...................90.000.................121............1.036.000 HEXA..............Hexindo Adiperkasa Tbk.....................................................6.900................6.900.............6.750.............6.750 ..............-150.................255.000......................1.746.175.000 ..............24,99...............6.850.......................1.000...........6.800....................1.000 INTA ...............Intraco Penta Tbk.................................................................2.675 ................2.700 ............2.625............2.650................-25..................441.500.......................1.171.700.000...................18,1...............2.650 ...................36.000...........2.625.................75.500 INTD ...............Inter Delta Tbk.........................................................................420..........................-......................- ...............420 ....................- ...............................-.............................................-................17,45 ........................- ...............................- ....................- ............................KARK .............Dayaindo Resources International Tbk..................................50......................50..................50..................50 ....................-..............7.354.500........................367.725.000...............10,35.....................50..........178.993.500 ....................- ............................KONI...............Perdana Bangun Pusaka Tbk...................................................90..........................-......................-..................90 ....................- ...............................-.............................................- .................2,18 ........................- ...............................-.................90...................4.000 LTLS ...............Lautan Luas Tbk .....................................................................800 ...................800 ...............800 ...............800 ....................- ....................91.000 ........................72.800.000.................8,77 ...................810 ...................23.000..............800 ................42.500 MDRN.............Modern Internasional Tbk ..................................................2.275................2.250............2.200 ............2.225 ...............-50...................44.000.........................98.075.000..............34,94...............2.250...................40.000...........2.225.................77.500 MICE...............Multi Indocitra Tbk ..................................................................415.....................415 ................410.................415 ....................- ..............1.026.000.......................422.772.500.................7,08 ...................415...................38.000 ...............410 ................38.000 OKAS .............Ancora Indonesia Resources Tbk.........................................385 ....................410................385 ...............400..................15..............9.750.500....................3.831.655.000... M m m M M m
m
m
PER
m
Jumlah
Frekuensi
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.289,81
3.106,55
394,35
-8,08 2.281,50
-13,51 3.075,26
6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
Aneka industri 950,49
-1,34 946,99
6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
1.107,42
-12,27
397,93
6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
Industri konsumsi
6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
203,87
-27,36 1.149,78 6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
Infrastruktur
Properti
Keuangan
812,23
-0,31 204,00 6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
Perdagangan
478,78
-5,97 828,75 6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
Manufaktur
464,25
-16,59 487,40 6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
827,08
1,80 448,28
-12,44 841,42
6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
6/12 8/12 9/12 10/12 13/12
‘Kami bersandar pada fakta’ Restrukturisasi utang Bumi tuntas 2014 BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Nama Nathaniel Rothschild menjadi terkenal dalam semalam di Ibu kota karena ‘membawa’ Grup Bakrie ke Bursa Efek London melalui ‘akuisisi’ senilai US$3 miliar. Chairman Vallar Plc ini kemarin datang ke Jakarta untuk ‘memperkenalkan’ dirinya. Tanpa ada satu pun wakil Grup Bakrie yang mendampingi, Nat—panggilan akrabnya—menggelar dialog dengan sejumlah wartawan termasuk Bisnis Indonesia. Petikannya: Anda menukar 67,9% saham Vallar dengan 25% saham PT Bumi Resources Tbk dan 75% saham PT Berau Coal Energy Tbk plus dana US$739 juta. Apa yang terjadi sebenarnya? Sejak kami memutuskan masuk ke Bursa Efek London pertengahan tahun lalu, kami sudah berniat menjadi salah satu pemain global di komoditas batu bara. Grup Bakrie dan Recapital adalah salah satu mitra kami dalam membangun strategi untuk mencapai misi itu. Ini adalah transaksi yang saling menguntungkan. Di satu
sisi, kami memperoleh akses ke produksi batu bara. Di sisi lain Grup Bakrie meraih akses ke pasar global. Kami sinergikan ini dengan mengubah Vallar menjadi Bumi Plc. Sebelum ‘akuisisi’ itu, semua orang di pasar percaya ada ‘hubungan’ antara Bakrie dan Berau. Kini, Berau jadi anak usaha Bakrie via Bumi Plc. Anda tahu ‘hubungan’ itu? Saya percaya tidak ada ‘hubungan’ di antara mereka. Keduanya adalah entitas yang berbeda. Negosiasi yang kami jalankan dengan Bakrie dan
juga dengan Berau adalah negosiasi yang terpisah. Sebelum negosiasi itu, kami mengkaji Bumi dan Berau cukup lama. Asal Anda tahu, kami berhasil mendapatkan Berau setelah bersaing dengan belasan pemain batu bara global lainnya seperti Essar India. Situasi ini berbeda dengan ketika kami berhasil mencapai kesepakatan dengan Bakrie. Pasar juga percaya PT Delta Dunia Makmur Tbk ‘terkoneksi’ dengan Bakrie, dan karena itu hendak dilibatkan dalam ‘akuisisi’ itu meski batal. Anda punya rencana ke Delta Dunia? Sejak awal, misi kami adalah menjadi salah satu pemain global batu bara. Kami tidak tertarik masuk ke bisnis lain seperti kontraktor. Investor memberikan respons berbeda atas
REKOMENDASI Panin Sekuritas
Trimegah Securities
ndeks diperkirakan bergerak flukHSG diprediksi bergerak di tuatif (mixed) hari ini di kisaran kisaran 3.665-3.711 pada hari ini, I3.671-3.702. I dengan saham pilihan PGAS dan Pada perdagangan TLKM. Mengingat pasar domestik yang masih didominasi sentimen negatif, potensi indeks untuk kembali tertekan akan tetap terbuka.
kemarin, IHSG melemah 1,48% atau 55,48 poin ke level 3.692,23, dipicu aksi jual investor asing.
e-Trading Securities ada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 3.674–3.751. Saham yang dapat diperhatikan adalah saham lapis kedua dan saham-saham unggulan (blue chip) yang akan melakukan pembalikan arah (reversal). Pada perdagangan kemarin, asing mencatat nilai penjualan bersih Rp459 miliar, yang sebagian besar berasal dari saham sektor telekomunikasi dan perbankan.
P
Reliance Securities ecara teknikal, IHSG hari ini masih akan melanS jutkan penurunan dan bergerak dalam kisaran 3.685–3.706. Saham-saham pilihan antara lain: INTP, BBRI, SGRO, dan KLBF. Pada perdagangan kemarin, IHSG menurun di tengah pergerakan naik mayoritas indeks saham di kawasan Asia.
Sinarmas Sekuritas ndeks diperkirakan bergerak I3.743 mixed dengan kisaran 3.655pada perdagangan hari ini. Investor disarankan berhati-hati dan mengambil posisi wait and see karena adanya ancaman inflasi, terutama di sektor pangan dan faktor pasar obligasi pemerintah yang sedang dalam tahap koreksi. Saham-saham berbasis komoditas seperti pertambangan dan perkebunan dapat menjadi pilihan seperti AALI, LSIP, dan PTBA.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
Bapepam: 5 Sekuritas lakukan pelanggaran OLEH RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menemukan lima perusahaan efek (sekuritas) terbukti melakukan pelanggaran dalam proses pelepasan saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel karena sebagai pihak terafiliasi tidak berhak melakukan pemesanan. Ketua Bapepam-LK A. Fuad Rahmany mengatakan temuan pelanggaran itu merupakan hasil audit dari satu kantor akuntan publik (KAP) dan telah disampaikan kepada otoritas pasar modal pada pekan lalu. “Hasil audit sudah disampaikan. Mereka [KAP] sudah melaksanakan tugas dan hasilnya tidak ada kepentingan, benar-benar independen,” ujarnya kemarin. Menurut Fuad mengutip hasil audit satu KAP itu, kelima sekuritas itu telah melakukan pemesanan sebanyak 980.000 lembar saham, atau setara dengan 0,03% dari total saham yang ditawarkan sebanyak 3,155 miliar lembar. Inisial lima sekuritas itu adalah PT MPI Sekuritas, PT S Sekuritas, PT UKH Securities, PT BB Sekuritas, dan PT MA Sekuritas. "Berdasarkan peraturan dalam 9.A.7 tentang materiel dan benturan kepentingan, sebanyak lima perusahaan efek terafiliasi yang membeli," tandas Fuad dengan
hanya menyebutkan inisial sekuritas itu. Di tempat yang sama, Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam Anis Baridwan mengatakan siap memberikan sanksi tegas terhadap pihak-pihak terafiliasi yang berbukti membeli saham IPO KS. Khusus lima perusahaan efek (sekuritas), Bapepam telah melakukan proses pemeriksaan pekan lalu. "Kita sudah lakukan pemeriksaan minggu kemarin," kata Anis. Menurut Fuad, pihaknya akan melakukan penyelidikan intensif terkait pihak-pihak terafiliasi yang terbukti membeli saham IPO KS. Padahal dalam peraturan 9.A.7 disebutkan, pihak terafiliasi dilarang membeli saham IPO perusahaan. Berbeda dengan Bapepam-LK yang telah menemukan adanya indikasi pelanggaran, Tim Evaluasi Independen Pelaksanaan Privatisasi KS menyatakan proses pelepasan saham perdana BUMN baja itu sudah sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal dan best practice. “Berdasarkan informasi dan dokumen yang kami peroleh, proses IPO KS ini sudah sesuai dengan UU dan best practice yang ada,” ujar Ketua Tim Evaluasi Independen Pelaksanaan Privatisasi KS Mas Achmad Daniri kemarin. Tim itu juga merekomendasikan perlunya code of conduct dari internal Kementerian BUMN dan perlu ditingkatkan edukasi dan sosialisasi dalam setiap IPO dan aksi korporasi BUMN lainnya. (05)
aliansi Bakrie dan Vallar. Saham Berau bergerak datar, saham Bumi naik ke level tertinggi dalam 10 bulan. Komentar Anda? Ini respons yang sangat wajar. Di satu pihak, aliansi kami dengan Recapital di Berau mengharuskan adanya tender offer, yang menurut jadwal akan dilaksanakan pada April tahun depan. Investor mengantisipasi harga tender
offer yang kami patok Rp540 per lembar. Sebaliknya, pada saham Bumi, investor mulai merevaluasi harganya, karena faktanya, harga saham Bumi memang masih di bawah nilai sebenarnya. Apalagi, kinerjanya juga meyakinkan, jadi investor melakukan aksi beli. Sekadar informasi, baru-baru ini kami menggelar roadshow ke Amerika dan Eropa, bertemu dengan sejumlah manajer investasi global. Saya tahu sendiri, semua manajer yang saya temui merekomendasikan beli untuk Bumi. Laporan keuangan Bumi menunjukkan laba bersih turun 37% dan laba Nathaniel Rothschild usahanya
hanya naik 10%. Bagaimana Anda bisa seoptimistis itu? Coba hilangkan beban bunga utang dan pajak, tapi pada saat bersamaan lihat potensi bisnisnya serta kinerja produksinya di tengah hujan deras yang menurunkan produksi tambang batu bara di Indonesia. Perusahaan ini sangat prospektif. Bumi dan Berau praktis punya masalah utang dan uang kas. Anda punya rencana khusus untuk ini? Perlu saya tekankan, isunya di sini bukan berapa jumlah utang atau berapa jumlah uang kas di tangan. Tak hanya pada Bumi atau Berau, dengan mengingat kebutuhan pembiayaan investasi yang memang besar, banyak perusahaan tambang global yang kondisinya sama. Jadi, isunya di sini adalah soal beban bunga yang terlalu tinggi, bukan jumlah. Bunga itulah isu pokoknya. Karena itu, saat ini kami menyiapkan rencana restrukturisasi. Kami
targetkan sampai 2014 program tersebut tuntas. Bakrie adalah salah satu keluarga terkuat di Indonesia. Apa latar ini juga memengaruhi putusan Anda beraliansi dengan Bakrie? Itu sebetulnya fakta yang jamak dijumpai di berbagai negara, termasuk di Eropa dan Amerika. Saya sudah bertemu dengan Aburizal Bakrie dan kami bicara banyak hal. Yang pasti, dalam aliansi ini saya bersandar pada fakta menyangkut perusahaan, bukan kekuatan keluarga. Bisa Anda bercerita tentang bisnis keluarga Anda? Well.. keluarga kami punya tradisi yang panjang di bisnis keuangan. Sejak ratusan tahun silam. Saya dan sepupu-sepupu saya yang menjalankan bisnis sekarang adalah generasi ke lima. Kami tersebar di beberapa kota di Eropa dan Amerika. Pewawancara: ARIF GUNAWAN S. & BASTANUL SIREGAR
f5
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
DATA EMITEN & FINANSIAL INDEKS BISNIS-27 Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 13 Desember 2010 No.
Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI..............Astra Agro Lestari Tbk .............................................26,750..................26,700 .......................-50 ....................-0.19 ..................385.............................801,500.................21,370,675,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk........................................................2,600 ....................2,575........................-25...................-0.96 ...................901 ......................22,359,500................57,897,225,000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk...................................2,475....................2,425 .......................-50 ...................-2.02...................755.........................7,904,500.................19,222,975,000 4........ASII ...............Astra International Tbk............................................53,900 .................53,000.....................-900 ....................-1.67.................1,341 .........................3,014,000 .............160,302,475,000 5 ........BBCA............Bank Central Asia Tbk ................................................6,550....................6,400 ......................-150 ...................-2.29................1,945.......................13,852,500...............88,638,575,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk........................................3,975....................4,000.........................25 ....................0.63................1,863......................68,532,000................271,874,187,500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk.......................................11,000 ..................10,850 ......................-150 ....................-1.36 .................1,716 .......................14,847,000 .............160,606,325,000 8........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................6,600....................6,350 .....................-250....................-3.79..................690.........................3,596,500................22,947,725,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk........................................6,700....................6,500.....................-200 ...................-2.99 ................1,678.......................21,488,500.............140,582,425,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk..................................................2,425 ....................2,075 .....................-350..................-14.43..................886.........................6,263,000..................13,383,187,500 11........BNII...............Bank International Ind. Tbk..........................................1,010........................870......................-140..................-13.86 ...............1,684.......................31,094,000................28,338,180,000 12.......EXCL.............XL Axiata Tbk...............................................................5,350....................5,250......................-100 ....................-1.87 ...................214..........................1,278,000..................6,725,200,000 13.......GGRM ...........Gudang Garam Tbk...................................................44,000 ..................41,850....................-2150...................-4.89................1,225..........................1,569,500...............65,824,200,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk...........................4,700....................4,600......................-100.....................-2.13.................1,010........................8,685,000................39,990,762,500 15.......INDY .............Indika Energy Tbk........................................................4,525....................4,500........................-25...................-0.55..................680.......................10,302,000................46,154,825,000 16.......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ...........................15,950...................15,950 ...........................0 ..........................0.................1,615..........................6,419,000 ..............103,041,225,000 17.......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ................................52,350 ..................51,450.....................-900.....................-1.72 ..................832..........................1,266,000................65,158,250,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk..........................................3,500....................3,500 ...........................0 ..........................0 ..................285..........................5,737,000..................19,971,487,500 19.......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ...........................................................3,775 ....................3,625 ......................-150....................-3.97..................908 .......................14,807,000...............55,057,400,000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ........................12,200 ..................12,000.....................-200....................-1.64 ..................435..........................1,243,500................14,952,625,000 21.......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1,100 ......................1,100 ...........................0 ..........................0......................71 .........................1,860,500 ..................2,067,270,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk .......................22,000 .................22,200 ......................200......................0.91...................679..........................1,956,500 .................43,181,750,000 23......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,400....................2,400 ...........................0 ..........................0...................273..........................2,331,000 ..................5,565,912,500 24......SMGR............Semen Gresik (Persero) Tbk ......................................9,350....................9,400.........................50 ....................0.53 ...................691...........................3,181,000...............30,069,400,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk. ..................................................2,800 ....................2,750 .......................-50.....................-1.79..................846.......................19,050,500.................53,179,325,000 26......TLKM............Telekomunikasi Indonesia Tbk...................................7,850 ....................7,800 .......................-50...................-0.64 ...............2,779......................38,429,000.............300,245,275,000 27......UNTR............United Tractors Tbk...................................................23,750..................23,700 .......................-50....................-0.21..................664............................1,611,000................38,237,950,000
Sumber: BEI
Stock
Value
Prev Close
Volume
Code
Value
RICY..............186.........188......142,277,500......29,868,952,000 MLPL............350........365......416,783,500.....145,643,807,500 META............285 ........335......139,478,000.......45,219,062,500 BHIT...............177..........173....396,302,000......70,056,052,000 TLKM.........7,850.....7,800.......38,429,000....300,245,275,000 CMNP.........1,430......1,480.......49,889,500 ......73,652,455,000 NIKL.............425........465.......70,544,500........31,508,910,000 MIRA ............260........265......48,248,000.........12,610,887,500 BBCA........6,550 ....6,400........13,852,500......88,638,575,000 BBNI ..........3,975 ....4,000.......68,532,000 .......271,874,187,500
SQMI..............136............111...............28,500..................3,163,500 BNGA........2,425.....2,075.........6,263,000 .........13,383,187,500 BNII..............1,010........870........31,094,000.......28,338,180,000 ANTA............200.........180...............55,000.................9,900,000 INCF..........3,200.....2,900................15,500..............44,950,000 INDS.........13,000....11,800.................8,000...............93,275,000 ABDA...........550.........510 ..................1,500.....................765,000 INAI...............390........365............584,500 .............210,702,500 BTPN.......14,900...14,000 .............146,500...........2,100,125,000 BRAM.......2,500.....2,350.................8,000................18,750,000
10 SAHAM PENCETAK GAIN
10 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Volume
Value
Code Freq
BSIM..............150........255......64,666,500........15,273,625,000 AKKU..............101 .........136 ..................1,000.....................136,000 META............285 ........335......139,478,000.......45,219,062,500 PNSE ............760........870...............79,000...............68,745,000 DSSA.......13,000...14,500................15,500..............211,500,000 AISA.............630........690.......22,599,000.......15,098,930,000 NIKL.............425........465.......70,544,500........31,508,910,000 DGIK..............109...........119.....122,988,500 ........14,026,910,000 BABP...............111...........121.....................500 ......................60,500 POLY.............230........250 ......28,809,000............7,571,797,500
Volume
Value
CS...........11,780............296,370,000.........867,360,884,000 AK...........4,074..............180,779,500.........484,902,645,000 BK..........4,425............242,852,500..........484,703,249,500 ML.........10,302...............162,173,494 .........458,202,060,780 RX...........5,427................165,116,500.........444,873,628,500 ZP ..........8,624..............258,521,926..............441,313,081,100 YU...........7,857.............455,021,000............413,133,455,500 PD.........20,891...............561,145,200 ..........372,459,476,500 KZ...........2,372 ...............89,743,500..........367,435,904,500 YP.........27,964.............723,725,600............316,768,881,200
Close ▲ / ▼
Date
Value
Code
AGRO-W..............25/05/2011............37...........-1...............96,223,000 AMAG-W...............17/12/2010............49...........2 ..............82,684,000 BABP-W..............28/12/2010 ...........40...........0...................................0 BACA-W ................11/07/2012............30...........0...................................0 BAPA-W.................11/01/2013............70...........2 .................3,450,000 BCIP-W.................10/12/2012 ..........128...........0...................................0 BIPI-W...................11/02/2013............29...........0............228,456,500 BMSR-W................15/11/2013................1...........0...................................0 BNBR-W...............01/04/2011 ..............5...........0...............20,563,500 BRMS-W ..............07/12/2012............95..........17.......24,250,333,000 BSIM-W ................14/12/2015.........205 .....204 ......55,359,448,500 BUDI-W ................10/07/2012 ..........102...........0...................................0 BVIC-W.................21/06/2011............69...........0...................................0 BVIC-W2 ..............10/07/2013............98...........0...................................0 CKRA-W ..............26/01/2013............33...........0...................................0 DILD-W................12/04/2012.............71............1...............73,450,000 ELTY-W................25/01/2012............32...........0.............752,575,000 ENRG-W ...............14/01/2013............29..........-2...............210,918,000 GREN-W...............15/07/2013.............16...........0...............82,954,500 INDX-W................15/06/2012................1...........0...................................0 INVS-W ..............08/05/2015 ..............5...........0...................................0
Close ▲ / ▼
Date
Value
IPOL-W..................10/07/2013............82...........0................76,227,000 KARK-W ...............13/04/2011............33...........0...................................0 KBLV-W2 ...........03/05/2013 ...........80...........0...................................0 KBRI-W ................02/07/2011 ..............7...........-1 ................15,635,500 KBRI-W2.............05/12/2013................1...........0...................................0 KOIN-W...............08/04/2011.............17............1..................4,039,000 LAPD-W..............08/04/2011.............51...........0...................................0 META-W...............26/07/2013.........260.........72.........6,955,940,000 MIRA-W2...............25/11/2011................1...........0...................................0 MLPL-W...............12/04/2013..........168 ........23.......26,809,637,500 POOL-W.................11/07/2014................1...........0...................................0 RODA-W ..............26/01/2013............85...........0...................................0 SMMA-W4...........09/07/2013............1,5...........0...................................0 TBLA-W.................13/07/2011 .........330...........0...................................0 TMPI-W..................17/03/2011............52...........-1...............42,823,500 TRAM-W..............09/09/2011.........485...........0...................................0 UNSP-W2............12/02/2013.............111...........2.................13,575,000 WEHA-W ............28/05/2012 ...........40...........0...................................0 WINS-W................30/11/2012............50...........6............654,568,000 Jumlah ............................................................................115,733,501,500
Sumber: BEI
INDEKS SAHAM
KURS VALUTA
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 13 Desember 2010.
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 13 Desember 2010.
INDEKS BURSA GLOBAL Perkembangan indeks bursa global hingga 13 Desember 2010. Indeks
Volume
TRANSAKSI WARAN 13 DESEMBER 2010
10 SAHAM PENCETAK LOSS
10 SAHAM TERAKTIF
9-12-10 10-12-10
13-12-10
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG).............3,786.10 .........3,747.71 ......3,692.23 Kuala Lumpur Composite Index...............1,521.29 .......1,507.28 .......1,509.79 Strait Times Index (Singapura) ...............3,210.20 .......3,185.42 .......3,182.32 SET (Bangkok) .........................................1,035.85 .......1,035.85 .......1,033.32 PSEi (Manila)...........................................4,209.42 ........4,135.75 ........4,115.38
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo)................................10,285.88 .......10,211.95 ....10,293.89 Hang Seng (Hong Kong).........................23,171.80 ......23,162.91 ......23,317.61 Kospi (Seoul)............................................1,988.96 ........1,986.14 .......1,996.59 Shanghai..................................................2,810.95 ......2,841.04 ......2,922.95 Taipei .......................................................8,753.84 .......8,718.83 ......8,736.59 BSE Sensex-30 (Mumbay).....................19,242.36 ....19,508.89 ......19,691.78 All Ordinary.............................................4,827.50 .....4,830.00 ......4,841.20 NZX 50 (Wellington)...............................3,280.56 ......3,272.92 .......3,291.29
Amerika DJIA.........................................................11,370.06 .......11,410.32 ....................-
Indeks
7-12-10
8-12-10
9-12-10
S&P 500 Index.........................................1,233.00 .......1,240.40 ....................Nasdaq Composite Index.........................2,616.67 ......2,637.54 ....................S&P/TSX Comp (Toronto).......................13,166.94 .....13,239.47 ....................Meksiko Bolsa Index ..............................37,567.39 ......37,677.78 ....................Brazil Bovespa Index.............................67,879.46 ....68,341.83 ....................-
Eropa FTSE-100 (London)..................................5,807.96 .......5,812.95 ....................CAC-40 (Paris)........................................3,858.05 ......3,857.35 ....................DAX Index (Frankfurt)..............................6,964.16 .......7,006.17 ....................IBEX-35 (Spanyol)...................................10,185.50 .......10,121.90 ....................FTSE MIB Index (Milan) ........................20,533.56 ....20,487.34 ....................AEX-Index (Amsterdam)............................349.38 ..........350.21 ....................OMX-30 (Stockholm).................................1,133.52 ..........1,139.16 ....................Micex Index (Moskow) .............................1,660.62 .......1,656.34 ....................-
Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai) .....................1,692.83 .......1,687.03 ....................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg)........28,173.79 ...28,050.46 ....................-
Sumber: Bloomberg
Sektor
9/12
10/12
Gabungan................3.786,097........3.747,714.....3.692,232 Pertanian.................2.327,769.....2.297,894.......2.289,811 Pertambangan.........3.141,528......3.120,065......3.106,552 Industri Dasar ..........403,000........395,685........394,349 Aneka Industri...........972,292.........962,758........950,490 Ind Konsumsi............1.139,228........1.134,775.........1.107,415 Properti.......................206,109.........204,185..........203,871 Infrastruktur...............831,622...........818,199 .........812,230 Keuangan...................502,623.........495,372.........478,778 Perdagangan .............458,319........462,453........464,250 Manufaktur.................847,790..........839,521.........827,077 LQ 45...........................679,736..........671,509...........662,161 JII..................................539,744..........533,441........528,225 MBX..........................1.085,558.......1.074,074 ......1.055,672 DBX..............................543,249.........539,574...........541,164 Kompas 100..............886,066 ........876,050.........859,764 Bisnis-27 .....................337,028.........332,223.........324,655 Pefindo25 Index........369,773..........367,970 .........368,616 Sri-Kehati Index..........197,367..........194,783.........192,066
Mata uang
Kurs Transaksi Nilai
Beli Rp
Jual Rp
Kurs uang kertas asing Beli Rp
Jual Rp
Dolar Australia ..............................1...........8,831.31 .........8,930.76 ............8,383.55 .........9,379.07 Dolar Brunei...................................1...........6,861.91 ..........6,932.31..............6,513.99 ..........7,280.31 Dolar Kanada .................................1 .........8,885.15 .........8,976.92 ............8,434.65 .........9,427.55 Franc Swiss ....................................1 ..........9,122.70 .........9,223.57 .............8,660.16 ........9,686.58 Yuan Cina .......................................1 .........1,346.84..........1,360.35............................-........................Kronor Denmark............................1 .........1,588.07..........1,605.07 ..............1,507.55 .........1,685.64 Euro .................................................1........11,838.50 ........11,960.85 ............11,238.26 ........12,561.27 Pound Inggris ................................1 ........14,164.56.........14,130.24 ...........13,446.39 .......15,028.60 Dolar Hongkong.............................1 ...........1,153.95...........1,165.55 .............1,095.44..........1,224.06 Yen Jepang ...............................100 .......10,680.79 .......10,790.48.............10,139.25..........11,332.14 Won Korea ......................................1 .................7.84..................7.92............................-........................Ringgit Malaysia............................1 ........2,863.43.........2,894.92............................-........................Kronor Norwegia...........................1............1,491.19..........1,506.70...............1,415.59..........1,582.33 Dolar Selandia ..............................1 ..........6,715.24 ..........6,785.31..............6,374.77...........7,125.92 Kina Papua Nugini.........................1 ........3,405.63..........3,621.07 .............3,232.96 ........3,802.84 Peso Philipina ................................1............205.38 ............207.58............................-........................Kronor Swedia ...............................1..........1,294.45...........1,310.32...............1,228.81 ...........1,376.10 Dolar Singapura ............................1...........6,861.91 ..........6,932.31..............6,513.99 ..........7,280.31 Baht Thailand ................................1 ............298.24 .............301.43 .................283.12 .............316.56 Dolar AS .........................................1.........8,974.00 ........9,064.00 .............8,519.00..........9,519.00
Base rate rata-rata tertimbang
Premi Swap tertinggi
Premi Swap terendah
Volume
Bank dalam negeri: Swap O/N....................................................9.021,00..........9.015,00...........9.018,57...............1,40..................1,34 ...296.000,00 Tom/Next...................................................9.020,00..........9.015,00 ...........9.017,52 ..............2,72.................2,65......95.000,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........9.022,00..........9.015,00...........9.019,25 ..............9,70 .................9,36......20.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ....................9.017,00 ..........9.017,00 ...........9.017,00 .........140,00.............140,00 .....42.044,34 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................27/01/10 Bank BTPN........................................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00.................01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................21/05/10 Bank Bumi Arta.......................................................................7,00/1,00 ...................7,00/1,00.................7,00/1,00 ..................7,00/1,00 ................14/07/10 Bank Central Asia Tbk..........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20..................5,75/0,35................01/09/10 Bank Century..........................................................................7,00/2,00 ..................7,00/2,00................7,00/2,00 .................7,00/2,00................13/07/09 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00...................5,00/1,00 ................5,00/1,00..................5,00/1,00 ...............14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk .............................................................5,75/1,75 ...................6,00/1,75 ...............6,25/2,00.................6,50/2,00................20/11/09 Bank Danamon Tbk ...............................................................5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25................01/03/10 Bank DKI..................................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................28/01/10 Bank ICB Bumiputera ............................................................7,00/1,00 ...................7,00/1,00.................7,00/1,00 ..................7,00/1,00.................15/11/09 Bank Int'l Indonesia Tbk........................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75...............22/02/10 Bank Jabar Banten................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................01/09/10 Bank Jasa Jakarta ..........................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00...............07/09/09 Bank Jateng .....................................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00.................09/11/10 Bank Kesawan.........................................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................17/06/10 Bank Mandiri ..........................................................................5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25.................6,00/0,50.................01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 ..................7,00/6,00................7,00/6,00..................7,00/6,00..................11/01/10 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................25/01/10 Bank Mayora ....................................................................................6,00............................6,00 .........................6,00...........................6,00..............04/09/09 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00............................6,00 .........................6,00............................5,75...............21/06/09 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 ..................6,50/0,75................6,50/0,75..................6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank OCBC NISP....................................................................5,75/0,60 ..................5,75/0,40................5,75/0,40..................5,75/0,20................20/11/09 Bank Panin Tbk.......................................................................6,50/1,25...................6,50/1,25.................6,50/1,75 ..................6,50/1,75................15/07/09 Bank Permata..........................................................................5,75/1,25....................5,75/1,25 .................5,75/1,25...................5,75/1,25 ..............22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50.................6,00/0,50 ...............01/08/10 Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25...................7,00/0,25 ................7,00/0,25..................7,00/0,25..................14/11/10 Bank Sinarmas .......................................................................7,00/2,50 ..................7,00/2,50................7,00/2,50 .................7,00/2,50................01/03/10 Bank Swadesi Tbk..................................................................6,75/2,50 ..................7,00/2,50................7,25/2,50..................7,25/2,50.................19/01/10 Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25............................6,25 .........................6,25...........................6,25...............29/07/09 Bank Yudha Bhakti ..........................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00...............15/08/09
TOD............................................9.020,00 .................9.016,00....................9.017,82.................46.939,00 TOM ............................................9.018,00 .................9.015,00 ....................9.017,70 ....................2.221,85 SPOT .........................................9.022,00 .................9.015,00 ...................9.019,68 ..............226.300,00
Bank luar negeri : TOD............................................9.025,00 .................9.010,00.....................9.013,41...................8.485,35 TOM.............................................9.019,20 .................9.015,65.....................9.019,14......................5.116,49 SPOT...........................................9.021,00 ..................9.011,00....................9.019,52..................57.474,82
Nasabah dalam negeri asing: TOD.............................................9.015,00.................8.912,00..................8.995,44 .......................556,76 TOM...........................................8.940,00................8.940,00..................8.940,00....................1.500,00 SPOT .........................................0.000,00................0.000,00..................0.000,00 ...........................0,00
Nasabah dalam negeri lainnya: TOD............................................9.230,00 ................8.700,00....................9.015,07 ..................50.758,81 TOM.............................................9.120,00 ................9.003,00....................9.021,67 .....................3.174,33 SPOT..........................................9.023,00................9.002,00 ...................9.015,09 ...................3.880,87
Nasabah luar negeri: TOD............................................9.035,00................8.900,00 ....................8.910,10 .....................2.719,77 TOM ...........................................9.020,00 .................9.015,00 ...................9.019,38 ...................12.175,00 SPOT..........................................9.025,00 ................8.993,00 ...................9.010,00 .......................625,37
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV.............................................5,6000 ............5,9000 ...........6,3000............7,0000.............7,4000...........7,6000 The Bank of America NT & SA ......................................5,8000 ............6,0000 ............6,1500............6,7000.............7,0000...........7,2500 Citibank NA .......................................................................5,5600.............5,7000 ...........6,0000...........6,5400 ............6,8500...........7,0600 JP Morgan Chase Bank ...................................................5,7000 ............5,9000 ...........6,2000...........6,6000 ..............7,1000...........7,5000 PT.Bank CIMB Niaga Tbk ................................................5,5500 ............5,6000 ...........6,5000............6,7500.............7,0500...........7,5000 PT.Bank Central Asia Tbk ...............................................5,7000 ............5,8000 ...........6,5000............6,7500 .............7,2500...........7,5000 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk .................................5,6000.............5,7000 ............6,1500...........6,4000.............6,7000...........7,0000 PT.Bank Int'l Indonesia Tbk............................................5,5500 ............5,6500 ............6,1500...........6,6000 ............6,9000...........7,0000 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk......................................5,6000.............5,7000 ............6,1500...........6,5000.............6,7500...........7,0000 PT.Bank Negara Indonesia 1946 ...................................5,5500 ............5,6500 ............6,1000 ...........6,3500 ............6,8500...........7,0000 PT.Bank Permata Tbk......................................................5,5500 ............5,6000 ...........6,2000...........6,4000.............6,7000 ..........6,9500 PT.Bank Rakyat Indonesia..............................................5,6000.............5,7000 ...........6,2500............6,7500.............7,0000...........7,2000 PT.Bank Tabungan Negara .............................................6,2500 ............6,2800 ...........6,4300...........6,8000.............7,0000............7,1000 PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk.....................................5,5500 ............5,6000 ...........6,2000............6,7500 ............6,8000..........6,8000 Standard Chartered Bank...............................................5,6500.............5,7500 ............6,1000...........6,5000.............7,0000...........7,2000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi .......................................5,7500 ............6,0000 ...........6,2500............6,7500.............7,0000...........7,5500 The Hongkong & Shanghai BC .......................................5,7000 ............6,0000 ...........6,5000............7,0000 ..............7,1000...........7,2500
JIBOR Tertinggi ............................................................................6,2500 ............6,2800 ...........6,5000............7,0000.............7,4000...........7,6000 Terandah ............................................................................5,5500 ............5,6000 ...........6,0000 ...........6,3500.............6,7000..........6,8000 Rata-rata............................................................................5,6623 .............5,7958............6,2429 ...........6,6552 .............6,9676 ...........7,2035
Suku Bunga Bank Bank Bank Bank Bank Tabungan Asing Campuran Pemerintah Daerah Pemerintah Swasta Nasional Tertinggi....................................................8,0000 .......7,7500.................8,0000....................5,0000 ................10,0000 Terendah.....................................................0,0100 ......0,2500 .................0,2500.....................0,0100..................0,0500 Rata-rata....................................................3,5637........3,2916 ..................3,3750 ....................2,7200 ..................3,5688 PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %) Rupiah .....................................................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS ..................................................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp)................................................................................................................................................................................................................10,25 US$ (09 Des'10).............................................................0,26806 ..........0,28679.........0,30438.........0,46389..........0,62000..........0,78717 SIN$ (09 Des'10).............................................................0,31334 ..........0,37784.........0,43890 .........0,56667 ..........0,68695..........0,79361 SWAP (Sin$, 09 Des'10).................................................0,29515..........0,30846.........0,32086 ........0,48889 ..........0,66946 .......0,84425 Libor ($ 09 Des'10).........................................................0,26219...........0,28188 ..........0,30219 ..........0,45719.............0,61531 ........0,78250
EURO 6.00
6.00
6.00
6.00
01/10/2010
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Nasabah dalam negeri lainnya:
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Volume
SIBOR
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Nasabah luar negeri:
Rata-rata tertimbang
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 13 Desember 2010
Nasabah dalam negeri asing:
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Terendah
SUKU BUNGA ANTARBANK
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 13 Desember 2010 (% per tahun). Nama bank
Base rate terendah
Tertinggi
Bank dalam negeri:
SUKU BUNGA DEPOSITO
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 13 Desember 2010 (US$.000). Base rate tertinggi
Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 13 Desember 2010 (US$.000). Jangka waktu
Sumber: PIPU BI
Sumber: Bank Indonesia
KURS SWAP
Jangka waktu
13/12
KURS BANK DEVISA
Nama bank
Valas
1 Bulan
Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$............................0,05 ...........................0,10 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25 ..........................0,25 .......................0,35 ............................0,45 Aus$...........................3,00..........................3,00 .......................3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD..............................1,25 ...........................1,25.........................1,25..............................1,25 EUR .............................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00 .......................0,00 ............................0,00 AUD............................2,50..........................2,50 .......................2,50 ............................2,50 GBP .............................1,50...........................1,50 ........................1,50 .............................1,50 Bank Int’l Indonesia......................................................................Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,50 ............................2,50 Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mutiara .................................................................................Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Aus$...........................2,25 ..........................2,25 .......................2,25 ............................2,25 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen...............................0,01..........................0,02 .......................0,05 ............................0,05
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (23 Nov'10) ........0,760.......0,811.......0,921 ........1,035 .........1,170 ........1,263 ......1,351 .......1,403 ........1,443 ..........1,536 Euribor (24 Nov'10).........0,747 ....0,804.......0,917 ........1,030 .........1,167........1,260.....1,348........1,399 ........1,439 ...........1,531 Euribor (25 Nov'10) ........0,739 .....0,799.......0,916 .........1,031 .........1,167 ........1,262 .....1,350 ........1,401 ........1,440 ..........1,533 Euribor (26 Nov'10) .........0,731 .....0,796.......0,914 ........1,028 .........1,165........1,260.....1,348 .......1,400 ........1,439 ...........1,531 Euribor (29 Nov'10) ........0,730 ....0,808.......0,912 ........1,027 .........1,163........1,260 .....1,347 .......1,400 ........1,439 ..........1,532 Euribor (30 Nov'10) ........0,733 .....0,810.......0,914 ........1,028 .........1,163........1,260.....1,346........1,399 ........1,438..........1,530 Euribor (01 Des'10)..........0,735......0,812.......0,915 ........1,026 .........1,162........1,258 .....1,345 .......1,398 ........1,436..........1,528 Euribor (02 Des'10).........0,745......0,815.......0,916 ........1,027 .........1,163........1,258.....1,344........1,397.........1,437..........1,528 Euribor (03 Des'10).........0,752......0,816.......0,916 ........1,027 ..........1,161........1,256.....1,340........1,394 ........1,434 ..........1,526 Euribor (06 Des'10) ........0,754......0,819.......0,917 ........1,028 .........1,162........1,256 ......1,341........1,392 ........1,432 ..........1,524 Euribor (07 Des'10).........0,762......0,821.......0,918 ........1,029 .........1,163........1,258 ......1,341........1,394 ........1,434..........1,525 Euribor (08 Des'10) ........0,764.....0,822.......0,918 ........1,030 .........1,165........1,260 .....1,343........1,396 ........1,435 ..........1,527 Euribor (09 Des'10).........0,766.....0,822.......0,917 ........1,029 .........1,162 ........1,259 .....1,343 .......1,398 ........1,438..........1,528 Euribor (10 Des'10)..........0,763.....0,822.......0,917 ........1,028 .........1,162 ........1,257.....1,344 .......1,400 ........1,440..........1,530 AGREGAT DEPOSITO 1 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln 24 Bln
RUPIAH: Tertinggi....................................................................19,0000 .......20,0000 ........14,5000 .........14,5000.............13,2500 Terendah .....................................................................1,0000 ...........1,0000...........1,0000............1,0000...............1,0000 Rata-rata .....................................................................6,6441 ............6,7317..........6,8256 ...........6,8228..............6,5465 DOLAR AS: Tertinggi .....................................................................4,2500 ..........3,0000..........4,2500...........5,0000 ..............3,7500 Terendah......................................................................0,1000..........0,0400...........0,1000 ............0,1000 ...............0,1000 Rata-rata ................................................................................-.............1,1022......................- .......................- ..............0,9302 JENIS KREDIT Dasar kredit KMK Flat KI Flat KK Flat Rata-rata seluruh bank (Rp) .......................................11,9275 ...................9,8960...................10,0643 ......................10,7216 Rata-rata seluruh bank (US$) ....................................5,0234...................4,2840 ....................5,3806.......................8,3416
f4
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nama /jenis Reksadana
(%)
Campuran
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
N Nm
n
R
n
(%)
Terproteksi
Saham Campuran
Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
• KUSTODIAN BNI
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
Pasar Uang
Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
Big Dana Likuid Satu..................................................................................................1.487,68...................0,79.................10,11.................10,11 Big Dana Muamalah....................................................................................................1.663,61....................1,32................14,16................14,16 Nikko Kalbar Fund........................................................................................................993,31..................-0,99................8,73................8,73
(%)
AAA Bond Fund 2......................................................................................................1.243,24 ..................0,86...............10,65 ................7,36 Bahana Dana Arjuna....................................................................................................1.817,21...................-1,24................14,15................11,89 BNI Dana Syariah........................................................................................................1.876,19...................0,39................9,45................8,36 Brent Dana Tetap........................................................................................................1.611,06...................0,74................4,07................3,04 Danamas Pasti.........................................................................................................2.263,94 ..................0,60..................9,11................6,94 Danamas Stabil.........................................................................................................1.862,37...................0,79...............10,29................7,56 Danareksa Pendapatan Prima Plus ..............................................................................1.062,60 .................-0,84....................--....................-I - Hajj Syariah Fund ...................................................................................................1.936,29...................0,97................11,92...............10,26 Jisawi Pendapatan Tetap.............................................................................................1.231,44 ..................0,80................11,05................9,94 Lautandhana Fixed Income.........................................................................................1.806,70....................0,71..............23,93..............22,09 Mega Dana Ori Dua ....................................................................................................1.381,08 ..................0,82................14,18................11,92 Mega Dana Pendapatan Tetap......................................................................................1.231,43....................0,14................15,91...............12,50 Pacific Fixed Fund ......................................................................................................1.086,15...................0,95 ...............8,85................5,65 Paramitra Platinum B..................................................................................................1.009,91 ..................0,50................2,35................2,35 Pavillion Dana Anugrah ...............................................................................................1.182,05...................0,53................6,66................4,29 Prospera Obligasi .....................................................................................................2.023,28 ..................-0,21...............12,55...............10,33 Prospera Obligasi Plus ...............................................................................................2.474,70 ...................1,66................16,41................11,85 Reksa Pg Sejahtera ...................................................................................................1.890,34 ..................0,38................12,10................9,88 Reksadana Dana Berbunga Tiga....................................................................................1.337,76....................0,19................12,31.................11,19 Reksadana Ori ..........................................................................................................1.396,02 ...................1,34...............10,72................8,53 Reksadana Rido Dua..................................................................................................1.908,06...................0,26..............20,50................18,12 Reksadana Syariah Batasa Sukuk .................................................................................1.136,40 ..................0,64................5,75.................4,18 Riau Income Fund.......................................................................................................1.516,53...................0,49................6,35................4,24 Sam Sukuk Syariah Sejahtera......................................................................................1.093,30..................-0,27....................--....................-Simas Danamas Instrumen Negara...............................................................................1.278,42...................0,65.................7,72.................7,72 Simas Danamas Mantap Plus........................................................................................1.412,18 ..................0,85...............10,97................8,77 Tiga Pilar Dana Tetap.................................................................................................2.108,03 ..................0,40................21,19...............19,39 Trim Dana Tetap 2......................................................................................................1.337,96...................0,75................9,90 ................8,81
Saham Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (30/11/10)....................................................................1.000,99.......................--....................--....................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (30/11/10)....................................................................1.001,05.......................--....................--....................-AIM TRUST MONARCH (30/11/10)................................................................................1.096,23...................0,74..................9,11..................9,11 Gani Proteksi 1 (30/11/10)............................................................................................1.096,64...................0,76.................9,14.................9,14 Gani Proteksi 2 (30/11/10) ............................................................................................1.094,19...................0,76................9,27................9,27 Gani Proteksi 3 (30/11/10)............................................................................................1.050,93...................0,69....................--....................-HPAM Proteksi Dollar-1 (30/11/10) ...................................................................................1,0067...................0,33....................--....................-Lautandhana Proteksi Dollar (30/11/10) ...........................................................................1,0085...................0,27....................--....................-Lautandhana Proteksi VII (30/11/10)..............................................................................1.005,67 ..................0,50....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia XI (30/11/10).............................................................................1.121,50...................0,77................9,23................9,23 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/11/10)............................................................................1.115,85...................0,75................8,96................8,96 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/11/10).........................................................................1,0782....................0,51.................6,21.................6,21 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/11/10)........................................................................1,0837 ..................0,54.................6,61.................6,61 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/11/10)....................................................................1.252,24....................1,33................13,14................13,14
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/11/10) .............................................5.679.316.444,19 .................-0,08....................--....................--
• KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap ITB-Niaga .................................................................................................................1.875,12..................-0,47...............12,37................9,87
Saham
Saham AAA Blue Chip Value Fund ............................................................................................1.525,11..................-0,96..............28,02...............26,12 AAA Equity Fund ........................................................................................................990,63 .................-0,46....................--....................-BNI Dana Berkembang...............................................................................................2.187,53 ..................0,85 ................27,11..............25,86 Dana Ekuitas Andalan..................................................................................................3.467,11..................-0,78..............30,97...............15,57 Jisawi Saham............................................................................................................1.778,32..................-0,36..............36,99...............31,62 Lautandhana Equity ...................................................................................................1.508,91..................-0,90..............22,35..............20,53 Lautandhana Equity Progresif .......................................................................................625,75....................3,01.............-34,59.............-35,56 Makinta Growth Fund..................................................................................................1.095,75 ...................8,19..............38,30..............38,30 Makinta Mantap.........................................................................................................4.271,01...................9,20...............27,47..............24,35 Mega Dana Ekuitas.......................................................................................................923,91 ..................-4,01...............12,48.................9,18 Mega Dana Saham Syariah .........................................................................................2.105,86 ..................0,50...............24,71...............18,66 Reksa Dana Bahana Equity Smart.................................................................................1.310,24 .................-0,89..............28,93 ..............27,02 Reksa Dana Millenium Equity........................................................................................1.515,98..................-2,28................6,67................6,67 Reksa Dana Pratama Equity.........................................................................................1.323,19 ..................2,68....................--....................-Simas Danamas Saham ..............................................................................................1.657,36 ..................2,54..............23,88..............23,88 Trim Kapital.............................................................................................................6.243,59...................3,98..............36,97..............32,24 Trim Kapital Plus.......................................................................................................2.365,10 ..................4,05...............39,01...............34,21
Terproteksi
Nikko Saham Nusantara..............................................................................................1.589,74 .................-0,82................13,12................13,12
Pasar Uang
BIG Bhakti Ekuitas....................................................................................................2.376,80...................9,27...............58,51...............58,51 HPAM Ultima Ekuitas 1................................................................................................1.247,08....................1,70...............24,71...............24,71
Campuran
Terproteksi
Reksadana Kresna Optimus........................................................................................2.847,67...................2,02...............95,41...............95,41 IPB Syariah ..............................................................................................................2.196,35 ..................-1,04..............25,32..............25,32 BIG Bhakti Kombinasi................................................................................................1.444,00...................7,07 ..............37,04 ..............37,04 HPAM Premium-1......................................................................................................1.045,56....................3,61...............21,59...............19,49
Pasar Uang DPLK BRI Pasar Uang ...............................................................................................1.683,49...................0,70................9,60................9,64 DPLK BRI Fix ............................................................................................................1.314,58 ..................0,82................11,55................11,55
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap
Saham
Campuran AAA Amanah Syariah Fund..........................................................................................1.950,71..................-0,63..............23,23...............21,40 AAA Balanced Fund ...................................................................................................3.162,27....................-1,15..............25,69...............23,21 Bahana Kombinasi Arjuna..........................................................................................2.622,52 .................-0,54...............25,31..............22,22 BNI Dana Plus Syariah................................................................................................1.298,98 .................-0,38...............13,08................11,96 Brent Dana Fleksi.....................................................................................................2.380,47 .................37,55...............77,78 ..............74,29 Capital Syariah Fleksi..................................................................................................1.297,87 .................-0,60...............12,64................11,52 Cipta Dinamika..........................................................................................................1.093,38..................-0,36....................--....................-Danamas Fleksi........................................................................................................2.095,09....................1,02...............12,82...............10,03 Harvestindo Maxima(**).............................................................................................1.000,00.......................--....................--....................-Jakarta Flexi Plus........................................................................................................557,40 .................-0,44................-8,12..............-10,85 Jisawi Flexi ...............................................................................................................2.115,40 ..................0,04...............31,29...............26,14 Lautandhana Balanced Fund.......................................................................................1.835,86..................-0,49...............14,98................12,71 Lautandhana Ugm Fund................................................................................................668,13.................-19,67.............-30,82..............-31,85 Mega Dana Kombinasi Dua ...........................................................................................976,58....................-1,15...............43,21..............38,99 Mega Dana Kombinasi ..................................................................................................990,17 ...............144,50 .............-39,93..............-41,70 Phillip Rupiah Balanced Fund.......................................................................................1.572,53...................-1,02...............21,63...............16,83 Prospera Balance .....................................................................................................4.072,98..................4,88..............40,25..............34,75 Reksa Dana Bahana Balance Smart..............................................................................1.594,59 ..................-0,61...............23,19...............21,36 Reksa Dana Falcon Asia Optima Plus............................................................................1.449,34 ....................1,41 ................7,37.................3,16 Reksa Dana Tfi [X]-Tra Dinamis .....................................................................................2.551,12...................-0,12 ...............17,27...............13,83 Reksadana Gani Flexi Fund..........................................................................................1.925,60....................8,13...............43,91..............42,48 Reksadana Mega Dana Syariah....................................................................................1.695,07 ..................-1,84 ...............17,87...............15,53 Reksadana Mega Sri Kehati Harmoni..............................................................................1.137,43...................-1,20....................--....................-Sam Dana Berkembang ..............................................................................................11.015,73...................7,53..............32,27..............32,27 Sam Syariah Berimbang.............................................................................................1.223,34 ...................0,21....................--....................-Simas Satu................................................................................................................3.611,97....................1,24..............28,26..............23,86 Star Balanced..........................................................................................................2.586,53...................0,94..............28,47..............26,54 Valbury Inklusi ..........................................................................................................1.239,45....................2,71..............29,90...............27,96
Indeks
Campuran
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN BANK DANAMON Saham Pasar Uang Campu an
• KUSTODIAN CITIBANK
Exchange Traded Fund (ETF) Terproteksi
Pendapatan Tetap Terproteksi
m m
Pasar Uang
m
AAA Money Market Fund............................................................................................1.000,00 ..................0,60................8,06................8,06 Danamas Rupiah.......................................................................................................1.000,00...................0,32 ................4,74 ................4,74 Danamas Rupiah Plus................................................................................................1.000,00 ..................0,45................5,68................5,68 Lautandhana Liquid...................................................................................................1.000,00 ..................0,64....................--....................-Mega Dana Kas.........................................................................................................1.000,00...................0,53 ................7,07 ................7,07 Phillip Money Market Fund..........................................................................................1.000,00 ...................0,41....................--....................-Riau Liquid Fund.......................................................................................................1.000,00...................0,32.................4,01.................4,01 Trim Kas 2...............................................................................................................1.000,00 ..................0,58................7,56................7,56
• KUSTODIAN DBS INDONESIA Campu an m Pasa Uang
Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi II...................................................................................1.033,95....................0,16................3,39................-1,78 AAA Reksa Premium Proteksi III (30/04/10)..................................................................1.022,07 ...................1,42 ....................— ....................— Batavia Proteksi Pajajaran ..........................................................................................1.024,06 ...................1,00................0,59................-1,39 BNIS Proteksi V (30/11/10)............................................................................................1.259,13...................0,62................7,44................7,44 HPAM Proteksi- 1 (31/03/10) ........................................................................................1.230,70...................0,24 ..............18,54 ..............18,54 Lautandhana Iyakkapi Proteksi I (30/11/10) ....................................................................1.028,30 ..................0,89...............-0,58...............-2,06 Lautandhana Proteksi Dinamis (30/11/10).......................................................................1.018,37...................0,52................2,72.................1,20 Lautandhana Proteksi Dinamis II (30/11/10) ....................................................................1.015,68 .................-0,06.....................–.....................– Lautandhana Proteksi I (30/11/10).................................................................................1.182,40....................0,14.................1,20...............-0,30 Lautandhana Proteksi II (30/11/10) ................................................................................1.184,50...................0,90...............10,97................9,32 Lautandhana Proteksi III (30/11/10)...............................................................................1.059,83....................1,22................0,42................-1,07 Lautandhana Proteksi IV (30/11/10)...............................................................................1.025,73...................0,96.................1,73................0,22 Lautandhana Proteksi V (30/11/10)...............................................................................1.032,90 ..................0,85.................0,21................-1,28 Mandiri Capital Protected Income Fund 2 (25/11/10)........................................................1.045,29....................0,14................3,06................3,06 Mandiri Capital Protected Income Fund 12 (30/11/10)........................................................1.064,72....................0,13.................5,31.................5,31 Mandiri Dana Protected Berkala Seri 3 (30/11/10) ............................................................1.040,01....................1,02................0,58................0,58 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 3 (30/11/10)................................................1.015,02.....................1,16................3,09................3,09 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 11 (30/11/10) ..............................................1.056,82....................0,18................5,94................5,94 RDT Danareksa Proteksi Melati Optima XXI (30/11/10).......................................................999,93 .................-0,05.....................–.....................– RDT Danareksa Proteksi Melati Optima XXII (30/11/10) ......................................................989,78..................-0,02.....................–.....................– RDT Danareksa Proteksi Melati Optima XXIII (30/11/10).....................................................999,39........................–.....................–.....................– RDT Danareksa Proteksi Maxima I (30/11/10) ..................................................................1.002,01........................–.....................–.....................– RDT Danareksa Proteksi Maxima II (30/11/10)..................................................................1.002,01........................–.....................–.....................– Reksa Dana Mega Dana Terproteksi III (30/11/10)..............................................................1.029,71 ...................1,04.................0,14...............-3,33 Reksa Dana Mega Dana Terproteksi IV (30/11/10) ..............................................................996,41 .................-0,30................-1,73................-5,14 Reksa Dana Mega Dana Terproteksi VI (30/11/10)............................................................1.008,26....................0,14.....................–.....................– Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi I (30/11/10)..........................................................1.304,85...................0,73.................8,61.................8,61 Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi II (30/11/10)..........................................................1.309,67...................0,77................9,98................9,98 Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IV (30/11/10) ........................................................1.020,98 ..................0,83................0,39................0,39 Reksa Dana Terproteksi BNIs Proteksi IX (31/05/10)........................................................1.233,04...................0,79................11,35................11,35 Reksadana Terproteksi Recapital Proteksi III-Seri 1(29/04/10) ..........................................1.000,00.......................— ....................— ....................— Reksadana Terproteksi Recapital Proteksi III....................................................................996,33....................1,07 ....................— ....................— Reksa Dana Terproteksi Mega Dana Terproteksi VII (30/11/10) ............................................1.019,73...................0,63.....................–.....................– Reksadana Capital Proteksi-I (30/11/10).........................................................................1.502,07 ..................0,85................3,45................3,45 Reksadana Danamas Terproteksi I (30/11/10) ..................................................................1.547,73...................0,43................9,02................6,29 Reksadana Mega Dana Terproteksi I (30/11/10)...............................................................1.608,94 ...................1,04...............13,07.................9,15 Reksadana Mega Dana Terproteksi II (30/11/10)..............................................................1.262,88...................0,95................11,63.................7,76 Reksadana Terproteksi Recapital Proteksi III (30/11/10)......................................................975,63..................-2,03.....................–.....................– Sidana Proteksi Batavia Div. VI (12/03/10)......................................................................1.009,33...................0,55...
Te p o eks mm m m m m
Saham
• KUSTODIAN BII m m
Pendapatan Tetap Campuran m Campuran
• KUSTODIAN BANK MEGA
Terproteksi
Saham
Pasar Uang
Terproteksi
m Campu an
• KUSTODIAN BANK PERMATA Pendapatan Tetap
Te p o eks
Batavia Obligasi USD (US$) ..........................................................................................0,9659...................-1,26................0,08................0,08
Saham Reksa Dana MNCapital Nusantara Saham.......................................................................1.513,49..................-0,79................10,51................8,77 Schroder Indo Equity Fund..........................................................................................1.456,25 ..................-1,60..............42,53..............42,53
Campuran Nikko BUMN Plus......................................................................................................1.458,59..................-0,70..............23,28..............23,28 Ins Dana Kombinasi ...................................................................................................1.246,26 ..................0,84................11,92................11,92
Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/11/10) ..............................................................1,0070..................-5,39................0,08................0,08 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (24/11/10) .................................................................1.037,20...................-0,13................6,52................6,52 Batavia Proteksi Sriwijaya (29/11/10)................................................................................1.119,81....................-0,11................7,06................7,06 Batavia Proteksi Utama 1 (30/11/10)..............................................................................1.008,22...................0,73....................--....................-Batavia Proteksi Utama 5 (30/11/10).............................................................................1.004,54....................-1,15....................--....................-Lautandhana Proteksi Syariah 1 (30/11/10)........................................................................1.151,71...................0,95................11,46................11,46 NISP Proteksi Income Plus I (30/11/10) .........................................................................1.250,87......................1,11...............13,03...............13,03 NISP Proteksi Income Plus VIII .....................................................................................1.012,27....................1,03....................--....................-RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (13/12/10)(*) ..............................................1.037,44...................0,26................3,02................3,02 Si Dana Proteksi Batavia XVII......................................................................................1.008,36 ..................0,09....................--....................--
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap Bahana Investasi Abadi...............................................................................................1.376,68..................-0,78...............12,68................9,37 BNP Paribas Rupiah Plus( D/H Fortis Rupiah Plus)...........................................................1.487,95 .................-0,06................5,92................5,92 First State Ind. Bond Fund..........................................................................................2.039,33...................-0,17...............15,40 ..............10,88 GMT Dana Obligasi Plus...............................................................................................1.879,14....................1,33..............22,96..............22,96 GMT Dana Pasti 2 ......................................................................................................1.343,74 ..................0,85...............12,90...............12,90 Maestrodollar..............................................................................................................1,3495...................-1,03.................7,18................4,03 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II................................................................................979,31...................0,27...............15,59...............15,59 Mandiri Investa Dana Syariah......................................................................................1.548,38 .................-0,34.................11,71................9,23 Mandiri Investa Dana Utama ........................................................................................1.150,52....................0,12...............12,49...............10,27 Mandiri Investa Keluarga.............................................................................................1.100,80 ..................-1,08................7,86................5,72 Manulife Obligasi Negara Indonesia II............................................................................1.347,22 ...................0,21...............14,22...............12,79 Manulife Obligasi Unggulan.........................................................................................1.573,46 ..................0,08..................9,11.................7,75 Manulife Pendapatan BulananII ....................................................................................1.098,12..................-0,76................9,07..................7,71 Mr Dollar (USD)............................................................................................................1,9636..................-0,02 ...............4,64................2,56 Panin Dana Utama Plus 2............................................................................................1.486,01...................0,03...............15,44...............15,44 PNM Dana Sejahtera II ................................................................................................1.216,87..................-0,67.................8,01.................8,01 Reksa Dana PNM Amanah Syariah...............................................................................1.509,83...................0,72................9,32 .................7,15 Schroder Dana Andalan II............................................................................................1.051,08 .................-0,28.................4,71.................4,19 Schroder Dana Mantap Plus........................................................................................2.559,10 ...................0,01..............20,62...............18,23 Schroder Dana Mantap Plus II.......................................................................................1.577,18....................0,18...............19,62 ...............17,25 Schroder Dana Obligasi Ekstra ....................................................................................1.246,85...................0,66 ................7,92................5,79 Schroder USD Bond Fund (USD) .....................................................................................1,2632...................-1,98..................9,11..................9,11
Saham Bahana Dana Prima ..................................................................................................11.764,02...................-1,06..............30,46...............26,61 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ).....................................................................13.714,08...................-1,09..............38,57...............33,19 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ) ........................................................1.343,51...................-1,24....................--....................-Batavia Dana Saham ................................................................................................39.019,37...................-1,43..............33,99...............31,35 Batavia Dana Saham Agro ...........................................................................................1.196,92...................-1,05 ..............34,76..............28,84 Batavia Dana Saham Optimal........................................................................................1.775,17..................-0,24...............38,10..............32,66 Batavia Dana Saham Syariah.......................................................................................1.499,94....................-1,17..............24,85..............22,38 CIMB-Principal Equity Aggressive .................................................................................2.819,71..................-2,45..............26,08..............23,28 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah.................................................................1.391,03 ..................-1,40..............23,89..............23,89 Cipta Syariah Equity...................................................................................................1.376,23...................0,35..............32,26..............32,26 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham )...............................................................5.973,91...................2,43...............31,99..............30,02 First State Indoequity Sectoral Fund..............................................................................4.142,71...................-1,49..............32,28 ...............27,10 First State Indoequity Value Select Fund........................................................................1.235,73..................-2,08 ..............25,73..............20,80 GMT Dana Ekuitas.....................................................................................................2.493,79...................0,23...............31,87...............31,87 Mandiri Investa Atraktif Syariah...................................................................................1.229,30 ..................-1,00...............25,31..............22,52 Mandiri Investa UGM.................................................................................................2.240,63 .................-0,44..............36,54...............33,51 Manulife Dana Saham.................................................................................................9.312,53 ..................-1,64 ..............33,92..............32,25 Panin Dana Maksima.................................................................................................49.161,69 .................-0,66.............102,08..............98,07 Phinisi Dana Saham.................................................................................................16.500,54...................-2,01 ..............32,73...............31,07 Pratama Saham.......................................................................................................3.905,58...................2,95..............35,30..............32,62 Reksa DanaAxa Citradinamis......................................................................................3.594,54 ..................-1,60..............26,43..............24,86 Reksa Dana Grow-2-Prosper........................................................................................2.130,79 ...................1,34 ..............38,74..............33,27 Reksa Dana Osk Nusadana Alpha Sector Rotation...........................................................1.069,74...................-1,37....................--....................-Rencana Cerdas......................................................................................................10.278,46....................0,51...............41,04..............35,56 Schroder Dana Prestasi Plus......................................................................................20.715,72 .................-0,28..............33,32..............30,05 Syailendra Equity Opportunity Fund ............................................................................2.558,69 ..................2,05..............55,98...............51,35 Trim Syariah Saham...................................................................................................1.099,37....................1,69...............27,07...............27,07
m m Penye aan Te ba as mm
• KUSTODIAN BANK MANDIRI
m m
Pendapatan Tetap
m m
Mega Dana Rido Tiga .................................................................................................1.423,57..................-0,35..............20,79..............20,79
m
Campuran AIM Trust Imperial.....................................................................................................1.330,85...................0,25..............-10,02..............-10,02 Kharisma Dana Kombinasi...........................................................................................1.180,64 ...................-1,01...................---...................---
m
Terproteksi
Exchange Traded Fund (ETF) Indeks
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap Danareksa Gebyar Indonesia II .................................................................................... 1,443.16 ..................-1.34 ................11.74 ...............10.74 Panin Gebyar Indonesia II .......................................................................................... 1,420.56 .................-0.55................9.30 ................7.96 NET Dana Gemilang ................................................................................................. 1,092.36 ..................0.89................0.00................0.00 Nikko Tron Dua ........................................................................................................ 1,308.09 ..................0.87..................9.11................8.57 Dana Obligasi Stabil .................................................................................................. 2,130.75 .................-0.02...............14.28................12.13 Nikko Gebyar Indonesia Dua ........................................................................................ 1,414.91 .................-0.26................14.41................13.01 Prestasi Gebyar Indonesia II ....................................................................................... 1,562.32 ..................0.26..............20.46...............18.25 Nikko Indah Nusantara Dua ........................................................................................ 1,410.92 ..................0.26...............19.58 ..............18.48
Campuran NET Dana Flexi ......................................................................................................... 1,142.34 .................-2.48...............16.46...............15.46 Optima Fleksi .......................................................................................................... 1,067.64 .................-0.07...............13.67.................10.4 Optima Seimbang 03/06/2010.......................................................................................136.63 ..................0.00.............-86.05 .............-87.33 Panin Dana Unggulan ............................................................................................... 4,196.30 .................-2.03...............69.18..............66.49
Saham Panin Dana Prima ................................................................................................... 2,330.53 ...................-1.19..............64.02..............60.38
Pasar uang BIG Dana Lancar ..................................................................................................... 1,000.00 ..................0.66................8.66................8.66 Danareksa Gebyar Dana Likuid .................................................................................. 1,000.00 ..................0.48................5.75................5.75
AIM Trust Sovereign (30/11/10).......................................................................................841,02 .................-0,45.................0,01.................0,01 Batavia Proteksi Prima 1 (30/11/10)...............................................................................1.020,37 ..................0,68...................---...................--Batavia Proteksi Prima 2 (30/11/10)..............................................................................1.023,38 ....................1,10...................---...................--Batavia Proteksi Utama 3 (30/11/10)..............................................................................1.001,97 ..................0,20...................---...................--BNP Paribas Selaras (30/11/10)....................................................................................1.000,84...................-1,06...................---...................--BNP Paribas Selaras II (30/11/10) ..................................................................................1.006,19...................0,55...................---...................--Lautandhana Proteksi Dinamis III (30/11/10) ...................................................................1.035,78....................1,03...................---...................--Lautandhana Proteksi VI (30/11/10)..............................................................................1.042,06....................1,03...................---...................--Mega Dana Terproteksi V (30/11/10)................................................................................1.011,99...................0,26...................---...................--Panin Berdividen (30/11/10).........................................................................................1.036,55....................1,25 ................1,40 ................1,40 Recapital Proteksi IV - Seri 1 (30/11/10)...........................................................................998,88 ..................0,04...................---...................--Schroder Regular Income Plan X (25/11/10)...................................................................1.000,00...................-1,06...................---...................--Schroder Regular Income Plan XI (25/11/10)....................................................................1.005,14....................0,51...................---...................--Schroder Regular Income Plan XII (25/11/10)...................................................................1.010,23...................0,55...................---...................--Si Dana Batavia Proteksi Parahyangan (30/11/10) ...........................................................1.080,40 ...................1,00...................---...................--Si Dana Batavia X (30/11/10) ........................................................................................1.001,34...................-1,42.................1,39.................1,39 Si Dana Proteksi Batavia XVIII (30/11/10).......................................................................1.054,48....................0,91...................---...................---
m
m m m
m m m m m m m m m
• KUSTODIAN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Bahana Endowment Fund ...........................................................................................1.754,44 .................-0,28...............12,65................8,23 Batavia Dana Obligasi Ultima ( d/h Si DanaObligasi Ultima )..............................................1.458,73....................0,71...............10,08...............10,08 BNI Dana Merah Putih ..............................................................................................2.026,44 ..................-0,01 ..............37,65...............37,52 CIMB Principal Dollar Bond (RP) .................................................................................8.918,69...................-1,47....................--....................-CIMB Principal Dollar Bond (US$) ............................................................................0,9888777...................-1,47....................--....................-Dana Pasti.................................................................................................................2.339,11 ..................0,86................10,51.................7,76 Dana Premier ...........................................................................................................1.477,60...................0,52...............15,05...............15,05 Ganesha Abadi...........................................................................................................2.100,15 .................-0,08...............20,17................17,21 Investa Dana Dolar Mandiri ........................................................................................1,182999...................-1,72................8,20................8,20 Kehati Lestari ..........................................................................................................1.420,07..................-0,75.................13,11...............10,32 Kresna Olympus.........................................................................................................1.817,49 .................-0,45..............85,07 ..............70,97 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal ......................................................................1.710,12...................0,49..............22,79..............22,79 Medali Dua ..............................................................................................................1.259,44....................1,62...............15,69...............13,40 Medali Syariah .........................................................................................................1.306,40.....................0,11................12,61................9,26 NISP Dana Idola US Dollar...........................................................................................1,127925..................-0,49.................9,16 ...............4,88 NISP Dana Tetap II.....................................................................................................1.235,83 ..................0,45...............10,02...............10,02 NISP Dana Tetap Likuid .............................................................................................1.254,40...................0,22...............10,38...............10,38 NISP Obligasi Negara Extra ........................................................................................1.200,29...................0,37...............13,52...............13,52 Optima Pendapatan Abadi ..........................................................................................1.785,82 ..................0,46...............17,40................14,51
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
30 h h
Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 13 Desember 2010
Nama /jenis
H h un
n
m hun R h
h h
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 13 Desember 2010
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE T
95
0
9
2 3 4 5 6 7 8 9 0
85
Y ELD
%
8 75 7 65 6
2 3 4 5
55 5
Y % T 3D 0 0D 0 6 6 3462 6 3382 7 5 6276 5 40 0 8 5 8230 5 6833 9 6 456 6 005 6 4 58 6 4202 20 6 6396 6 6596 2 6 8447 6 8627 22 7 0473 7 0556 23 7 25 9 7 2483 24 25 7 4563 7 44 7 6563 7 6308 26 7 8477 7 8 34 27 8 0272 7 9858 28 8 927 8 457 29 8 3430 8 29 9 30 8 478 8 4238
Y 3D 0 8 5982 8 704 8 7968 8 8775 8 9474 9 0076 9 0593 9 035 9 43 9 733 9 2005 9 2235 9 2430 9 2593 9 273
Pre Trade Seri
4
0
5
0
5
20
25
T 45 9 93 4 77 9 68 27 6
30
T 3D
0
0D
0
S FR0027 FR003 FR0040 FR0052 FR0050
% 49 25 0050 9 5000 4 439 3 5033
YTM % 6 533 7 3969 8 634 8 9265 9 485
K % 9 5000 0000 0000 0 5000 0 5000
Ob gas Nega a R e & Sukuk Nega a R e K
K
J %
OR 003 OR 004 OR 005 OR 006 OR 007 SR00 SR002
9 4000 9 5000 4500 9 3500 79500 2 0000 8 7000
H P W % 3D 0 0D 0 C 02 7 79 02 9 42 9 64 03 434 03 58 6 4 75 2 5660 2 5279 38 04 0232 04 474 2 42 03 040 03 2276 2 35 06 27 5 06 7780 50 66 03 6479 04 079 46 0
TTM
m 2S 2M 5S 5A 5A 25 0
0 75 25 2 76 2 67 3 2 67 2 20 3 2 6 2 3
YTM % 0D 0 C % 5 4540 0 2224 6 52 2 0 025 6 4865 0 0269 6 7328 0 065 6 6323 0 046 6 642 0 3867 6 6587 0 2 79
3D 0 5 6764 6 6236 6 4596 6 7979 6 6784 6 5509 6 8766
m
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Da a se u uh ansaks Ob gas Ko po as yang d apo kan me a u BE pada 3 Desembe 20 0 Bond Name
O
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
A m
O A M O O O A A A A A A A A O O O O A
AA AA
A M N M
R
N
AA AAA AA AA AA AA A AA AA AA AA AA AA AA AA
A A
A A m m m m m m m m
M M M M M M M M
A
A A A
A
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Da a se u uh ansaks Ob gas Peme n ah yang d apo kan me a u BE pada 3 Desembe 20 0 Bond Name
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
N N N N N N N N N N N N N N N N N N
Trade Date
R R R R R R
Value *) (Bio) IDR
Yield
Coupon
N N N N
R R N N N N N N N N N N N N N N N
N N
R R R R R R R R R R R R R
O
Harga per unit PT Prudential Life Assurance
13/12/10
10/12/10
M M m m M
Ha ga pe un 0/ 2/ 0 9/ 2/ 0
Commonwea h L e
O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O
m
M
10/12/10
9/12/10
M
13/12/10
AJ Manu e ndones a
N N N N N N N N N N N N N N N N N N
10/12/10
Beli
Jual
Beli
m m
PT Av s Assu ance
0/ 2/ 0
9/ 2/ 0
R
N
DR
B
Y
R R R R R R
C
Da a R
m m
A R R R R R
AA
OR OR OR OR OR AA
R R
N N R R
N N N N N
R R R R A
N N N N
AA
R R R A m m m m m m m m
R
M M M M M M M M
A AA AA AA AA AA AA AA AA
A
A A
A A A
m m
A
A O A O A
A A
A
9/12/10
13/12/10
10/12/10
10/12/10
Beli
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
Jual
Beli
10/12/10
Jual
m
9/12/10
10/12/10
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
10/12/10
m m
A A N N
3/12/10
10/12/10
10/12/10 Allianz Life Indonesia
Jual
Beli
9/12/10
Jual
Beli
Smartlink Rupiah Money Market Fund..................................................2.021,29...............1.920,23.............2.020,95 ..............1.919,90 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund....................................................2.519,77..............2.393,78..............2.515,33............2.389,56 Smartlink Rupiah Balanced Fund..........................................................2.560,12................2.432,11..............2.577,92............2.449,02 Smartlink Rupiah Equity Fund .................................................................1.917,74...............1.821,85 ..............1.929,98.............1.833,48 Smartlink Dollar Managed Fund...............................................................1,6784 .................1,5945.................1,6788................1,5949 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund...................................................1.429,78 ..............1.358,29................1.442,11.............1.370,00 Smartlink Rupiah Deposit Fund ............................................................1.006,64 .................956,31..............1.006,55...............956,22 Allisya Money Market Fund.....................................................................1.241,86.................1.179,77 ...............1.241,67 ..............1.179,58 Allisya Rupiah Fixed Income Fund.........................................................1.439,43...............1.367,45..............1.473,40..............1.399,73 Allisya Rupiah Balance Fund ..................................................................1.691,56 ..............1.606,99.................1.710,91.............1.625,36 Allisya Rupiah Equity Fund.......................................................................1.357,11...............1.289,25 ..............1.372,98.............1.304,34 SmartWealth Equity Performa Fund .....................................................1.306,70................1.241,37...............1.318,04..............1.252,14
10/12/10
9/12/10
SmartWealth Money Market Fund..............................................................................1.152,41...................................................1.152,27 SmartWealth Fixed Income Fund.............................................................................1.205,40..................................................1.205,45 SmartWealth Balanced Fund.....................................................................................1.416,32 ..................................................1.429,73 SmartWealth Equity Fund.........................................................................................1.807,27..................................................1.828,22 SmartWealth Sectoral Equity Fund...........................................................................1.216,94 ..................................................1.227,63 GroupLink Corporate Fund A......................................................................................1.166,10...................................................1.165,86 GroupLink Money Market Fund..................................................................................1.021,41...................................................1.021,26 GroupLink Fixed Income Fund..................................................................................1.045,97..................................................1.049,02 GroupLink Equity Fund ...............................................................................................1.154,12...................................................1.163,07 Allianz Protected Fund A.........................................................................................1.485,38..................................................1.485,57 Allianz Protected Fund B..........................................................................................1.329,89....................................................1.331,91 Allianz Protected Fund C...........................................................................................1.017,58 ..................................................1.018,38 Global Investa Protected Fund A................................................................................1.314,71 ...................................................1.332,71 Global Investa Protected Fund B..............................................................................1.029,32..................................................1.030,46 Global Investa Protected Fund C Rupiah...................................................................1.019,90...................................................1.019,68 Global Investa Protected Fund C Dollar........................................................................1,0341.....................................................1,0343 Primavest Protected Fund A.....................................................................................1.056,81 ...................................................1.059,17
Jual
Beli
Hasil investasi (%) 30 Hari terakhir
1 Tahun terakhir
13/12/10
Jual
Beli
10/12/10
Jual
Beli
Signature Link Adventurous.................................................................10.517,37 ..............9.991,50.............10.613,85............10.083,16 Signature Link Balanced.......................................................................5.881,03.............5.586,98.............5.905,99.............5.610,69 Signature Link Cautious.........................................................................1.847,94...............1.755,54..............1.843,97...............1.751,77
M
PT AXA Financial Indonesia
10/12/10
9/12/10
MaestroLink/MaestroLink Plus:
m
10/12/10
10/12/10 10/12/10
M
Stable Fund Rupiah .............................................................................................1.464,9045.............................................1.464,4253 Stable Fund Dollar.....................................................................................................1,28900..................................................1,28860
PT Asuransi Jiwa John Hancock
M m
M
9/12/10
Jual m
(Bio) IDR
A M O
9/12/10
6/12/10
WM
m
M
Tot. Val.*)
A
Equity Stable Link(Rp).........................................................................3.364,192...........3.330,550...................0,015.................13,001 Equity Safe Link Plus(Rp).....................................................................1.338,182 .............1.338,182..................0,252.................12,071 Flexi Safe Steady(Rp)...........................................................................2.381,142.............2.381,142..................0,008................12,540 Flexi Safe Steady(US$)...........................................................................0,15577................0,15577.................-0,549.................5,988 Flexi Managed Fund(Rp)......................................................................1.858,639............1.858,639..................-1,408................21,640 Flexi Safe Equity Fund(US$)...................................................................1.157,421...............1.157,421 ..................-1,962...............26,949
JS LINK JIWASRAYA
Tot. Vol. (Bio) IDR
M
Beli
9/12/10
9/12/10
Jual
Beli
AXA Mandiri Financial Services
Fixed Income Plus(USD)..............................................................................................1,2859.....................................................1,2864 Fixed Income Plus(IDR)........................................................................................1.726,0509..............................................1.724,6244 Cash Plus(IDR).....................................................................................................1.522,2444 ..............................................1.522,0132 Equity Plus(IDR)...................................................................................................4.342,9061............................................4.393,2488 Balanced (IDR).....................................................................................................2.198,8305..............................................2.214,5319 Dynamic (IDR).........................................................................................................1.162,1570...............................................1.173,5635 Dollar Protection Plus Fixed Income 03.....................................................................1,2884.....................................................1,2882 Maestropiece Platinum(USD)........................................................................................1,1915.......................................................1,1913 Maestropiece Platinum 02(USD)..................................................................................1,1833.......................................................1,1831 Maestro Equity Syariah Rupiah............................................................................1.586,9337..............................................1.603,2874 Maestro Balanced Syariah Rupiah.......................................................................1.298,7505..............................................1.310,4066
10/12/10
Beli
Jual
9/12/10
Beli
Jual
Mandiri Secure Money US$....................................................................11,8480...............12,4404................11,8665..............12,4598 Mandiri Fixed Money...............................................................................159,1120..............167,0676 .............158,9103...........166,8558 Mandiri Secure Money..........................................................................196,6415............206,4736.............196,3497............206,1672 Mandiri Progressive Money................................................................440,5347.............462,5614...........443,4024...........465,5725 Mandiri Dynamic Money .......................................................................717,3397.............753,2067 ............723,6778............759,8617 Mandiri Attractive Money .....................................................................141,6354 ..............148,7172..............141,9702............149,0687 Mandiri Active Money...........................................................................133,8267..............140,5180.............133,9333...........140,6300 Mandiri Money Market............................................................................115,6771...............121,4610..............115,6596 ............121,4426 Mandiri Attractive Money Syariah.......................................................159,3098..............167,2753.............160,9530............169,0007 Mandiri Active Money Syariah...............................................................136,1626 .............142,9707.............137,3588............144,2267
PT A.J. Central Asia Raya
10/12/10
9/12/10
CARLink Pro-Fixed...............................................................................................1.872,9390 .............................................1.872,4780 CARLink Pro-Mixed..............................................................................................2.118,8800.............................................2.126,8540 CARLink Pro-Safe ................................................................................................1.537,8590..............................................1.537,5750 Century Pro-Fixed ...............................................................................................1.307,8480..............................................1.307,5240 Century Pro-Mixed................................................................................................1.520,1630 .............................................1.533,9490
BPPI Plus Fund-1.....................................................................................................897,3585................................................897,3585 BPPI Plus Fund-2...................................................................................................770,0000...............................................770,0000
9/12/10
M m m m
m m
Freq.
M N
Ekalink Aggressive....................................................................................................1.776,87...................................................1.792,92 Ekalink Dynamic.........................................................................................................1.467,15..................................................1.476,35 Ekalink Fixed Income................................................................................................1.208,53...................................................1.206,71
10/12/10
M
AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)
Last
O O
9/12/10
13/12/10
9/12/10
10/12/10
10/12/10
Equity Life Indonesia
Harga per unit 13/12/10 10/12/10
Low
A
Arthalink-Aggressive............................................................................................1.154,8459 ..............................................1.165,2889 Arthalink-Dynamic................................................................................................1.635,9441..............................................1.646,7835......... Arthalink-Fixed Income.........................................................................................1.041,6748.............................................1.040,0555 EKALINK SUPER AGGRESSIVE...........................................................................1.417,3450.............................................1.433,8840 EKALINK SUPER DYNAMIC................................................................................1.278,2640 .............................................1.286,6720 Excellink-Aggressive Fund...................................................................................3.010,0060.............................................3.041,2230 Excellink-Dynamic..............................................................................................2.988,5240............................................3.008,6240 Excellink-Dynamic Dollar Fund .....................................................................................1,1497......................................................1,1497 Excellink-Fixed Income Fund ...............................................................................2.081,2690 ............................................2.080,8140 Excellink-Secure Dollar Income Fund............................................................................1,0411......................................................1,0410 Excellink-Aggressive Syariah ...............................................................................1.368,7690 ..............................................1.383,5341 Excellink-Dynamic Syariah....................................................................................1.409,4135...............................................1.421,0247 Excellink-Fixed Income Syariah...........................................................................1.024,8354.............................................1.024,8354
9/12/10
m
m m
High
N
M
m m m
Terendah
AA
Brilliance Aggressive.................................................................................................9.973,19 ...............................................10.063,55 Brilliance Moderate..................................................................................................5.561,85.................................................5.598,32 Brilliance Conservative............................................................................................2.270,23.................................................2.270,54 Brilliance Xtra Aggressive.........................................................................................1.414,66....................................................1.431,21 Brilliance Xtra Dynamic............................................................................................1.469,42 ....................................................1.475,11 Brilliance Xtra Prima ................................................................................................1.553,03...................................................1.550,15 Brilliance Xtra Progressive .........................................................................................1.213,71....................................................1.212,91 Brilliance USD Managed Fund....................................................................................2,2458....................................................2,2486 Optima Pricipal Value................................................................................................1.126,80....................................................1.127,69 Brilliance Aggressive Multi Plus Fund......................................................................1.864,05..................................................1.875,83 Brilliance Hasanah Balanced Fund............................................................................1.081,43..................................................1.087,66 Brilliance Hasanah Equity Fund................................................................................1.316,88..................................................1.332,56 Salam Equity Fund...................................................................................................1.000,00 .................................................1.000,00 Salam Balanced Fund...............................................................................................1.000,00 .................................................1.000,00
WM
Tertinggi
O
MN A N A M A R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R M R N R A A M A OR OR OR OR OR N N N N R R
R N N N N N
Maturity
A
R R
Sequis Life Rupiah Equity Fund.............................................................................20.905,75 ...............................................21.093,54 Sequis Life Rupiah Managed Fund..........................................................................2.422,23.................................................2.438,27 Sequis Life Rupiah Stable Fund................................................................................1.580,23 ..................................................1.577,68 Sequis Life Rupiah Cash Fund.................................................................
m m m m
Harga
Total volume terakhir
ngkasan ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 3 Desembe 20 0
Bond ID
R R R R R R
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
PT BNI Life Insurance
Volume transaksi terakhir
DR
A
Secure Money US$...................................................................................13,1414................13,7985................13,1465..............13,8038 Secure Money.......................................................................................198,5766...........208,5054 ............198,2596............208,1726 Progressive Money...............................................................................539,9172..............566,9131...........543,5055..........570,6808 Dynamic Money ...................................................................................958,5213...........1006,4474 .............967,1549 ...........1015,5126 Money Market Rp..................................................................................115,2260 .............120,9873 .............115,2086............120,9690 Syariah Progressive Rp..........................................................................145,1017.............152,3568............146,3894............153,7089 Syariah Dynamic Rp ............................................................................164,8990..............173,1440............166,6309 ............174,9624
PT AJ Sequis Life
V
AA AA AA AAA AA
MAA Equity Fund.....................................................................................................2.559,06..................................................2.581,22 MAA Cash Fund........................................................................................................1.982,94..................................................1.982,69 MAA Managed Fund....................................................................................................1.714,13 ..................................................1.730,95 MAA Income Fund.....................................................................................................1.537,94...................................................1.537,67 MAA USD Managed Fund .......................................................................................1,095493................................................1,095545
K
V B
R R R R R R R R R R R R
10/12/10
Sun Life Financial Indonesia Jual M M M M M M M M M M M
A M N M
Panin Rp Cash Fund ..................................................................................................1.735,33....................................................1.735,17 Panin USD Cash Fund................................................................................................0,13445 ..................................................0,13446 Panin Rp Managed Fund.........................................................................................4.656,82.................................................4.687,69 Panin USD Managed Fund.........................................................................................0,18323....................................................0,18321 Panin Rp Equity Fund.............................................................................................12.494,02...............................................12.602,42 Panin Rp Fixed Income Fund....................................................................................1.395,24..................................................1.393,08 Panin Syariah Rp Cash Fund.....................................................................................1.367,48...................................................1.367,25 Panin Syariah Rp Managed Fund.............................................................................1.658,58..................................................1.672,89 Panin Syariah USD Manage Fund.............................................................................0,01068..................................................0,01068 Panin Syariah Rp Equity Fund.................................................................................2.065,68................................................2.088,40 Panin MUL Rp Conservative Fund ............................................................................1.752,24..................................................1.753,40 Panin MUL Rp Moderate Fund ................................................................................2.263,58 ................................................2.284,03 Panin MUL Rp Aggressive Fund................................................................................2.746,19...................................................2.775,13 Panin MUL USD Aggressive Fund............................................................................11,73340..................................................11,76650
PT AXA Life-Indonesia
m
Transaksi terakhir
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
A m
PT MAA Life Assurance
mm mm mm
P
O
PT Panin Life
INSURANCE LINKED
M
Nm D
O O O O O O O O O O O A A A A A A A A O O O O A A O O O
R R
R
B
N N
OR OR OR OR OR
Jual
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 3 Desembe 20 0
N N
R R R R R R
N N N N N
Da a se u uh
NR
R R R R R R
Beli
Harga transaksi terakhir
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
M O O O O O O
R R
NR
O O O O O O O O O O O O O O O
Volume (Bio) IDR
R R R R R R R R R R R R
m m
O O O O O
Price
Jatuh Tempo
Yield penutupan
Sumber: HIMDASUN
A
A A A
m
Kupon
Harga penutupan
ZC3 ........................................0......................11/20/2012...............89.254.............89.416..............89.335 ...........................6.004 .................................64.50 .............................29-Feb-08.............................105....................................140.............................64.50 ................64.50 ZC5 ........................................0 ......................2/20/2013 ................87.770 ............87.950..............87.860 ...........................6.099....................................0.00 .............................29-Feb-08................................. - ..................................... - ............................0.00...................0.00 FR15 ..................................13.4 ........................2/15/2011................101.198 ............101.215.............101.206.............................5.910 ................................104.30 ...............................2-Sep-08 ...............................10 ......................................10 ...........................104.30...............104.30 FR16................................13.45 ........................8/15/2011................105.121 ...........105.189 .............105.155 ...........................5.460..................................93.94 ..............................31-Oct-08.................................5 ......................................10 .............................93.94 .................93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 ..............107.829 ...........107.939 ............107.884 ...........................5.550..................................94.97 ............................26-Nov-08 ................................8........................................8 .............................94.97 ................94.00 FR18...............................13.175........................7/15/2012...............110.945..............111.106 ..............111.025............................5.780 ................................104.90 ...............................2-Sep-08.................................9........................................9 ...........................104.90 ...............104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ..............118.828 ...........119.084 .............118.956............................5.970 .................................115.05 ................................1-Sep-09 ...............................10 .....................................20.............................115.05 ................115.00 FR20 ............................14.275......................12/15/2013 ...............121.793 ...........122.100 .............121.946.............................6.150 .................................119.80 .................................7-Apr-10 ...............................10 .....................................20.............................119.80 .................119.75 FR21 ...............................14 1/2......................12/15/2010..............100.027 ..........100.027 ............100.027 ...........................4.300 ..................................95.75 .............................21-Nov-08 ...............................10 .....................................20..............................95.75 .................95.70 FR22.....................................12 ........................9/15/2011...............104.715 ..........104.790 ............104.753 ...........................5.409 ................................106.35 ...............................19-Apr-10.................................3........................................6............................106.35...............106.00 FR23......................................11......................12/15/2012..............109.537...........109.734 ............109.636 ...........................5.826................................108.50 ...............................19-Apr-10.................................7 ......................................14 ...........................108.50...............108.45 FR25.....................................10.......................10/15/2011..............103.627............103.710............103.668.............................5.416 .................................104.10 ...............................21-Jun-10.................................2........................................4.............................104.10...............104.00 FR26......................................11......................10/15/2014...............115.565............115.932 ..............115.749 ...........................6.305..................................93.60...............................11-Mar-09.................................3........................................6 .............................93.60.................93.57 FR27................................9 1/2 .......................6/15/2015................111.299.............111.699 ..............111.499..............................6.511 ................................104.45 ................................3-Mar-10 ................................4........................................9 ...........................104.45...............104.40 FR28 ....................................10 ........................7/15/2017...............115.339............115.839 .............115.589............................7.002 ................................106.25 ................................5-Mar-10 ...............................10 .....................................20 ...........................106.25 ...............106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016................117.748 ............118.148..............117.948............................6.738 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ...............................10 .....................................20.............................110.28 ................110.20 FR31 .......................................11......................11/15/2020 ...............125.173 ...........125.673 ............125.423............................7.344 .................................112.85.................................6-Apr-10 ...............................10 .....................................20.............................112.85 ................112.80 FR32.....................................15........................7/15/2018 .............144.847 ..........145.347 ............145.097 ..............................7.181.................................135.25..............................25-Mar-10.................................5 ......................................10............................135.25 ...............135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 ................113.716............113.942 .............113.829 ...........................5.838 ...................................111.78.................................9-Jun-10.................................9 .....................................20 ..............................111.78 ..................111.75 FR34.................................12.8 .......................6/15/2021...............137.673 ............138.173 .............137.923 .............................7.514 ................................126.25.................................8-Apr-10 ..............................50....................................100............................126.25 ...............126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022...............137.760 ..........138.260.............138.010 ............................7.827 .................................90.50 ...............................3-Mar-09 ..............................20 .....................................80.............................90.50 ................90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ...............126.197...........126.697 ............126.447............................7.345 ................................103.80.............................27-May-09 ...............................10 .....................................20 ...........................103.80................103.75 FR37 .....................................12 ......................9/15/2026 .............129.000 ..........129.500 ............129.250............................8.576..................................114.70 ..............................14-Sep-07 ...............................10 ......................................10 .............................114.70.................114.70 FR38 ..................................11.6.......................8/15/2018 .............124.858 ..........125.358 .............125.108 ............................7.268 .................................115.00................................12-Jan-10 ..............................20 .....................................20.............................115.00 ................115.00 FR39...............................11 3/4 ......................8/15/2023 ..............127.075 ...........127.575.............127.325............................8.233..................................95.00 ...............................4-Sep-08.................................2........................................4.............................95.00.................94.90 FR40 .....................................11 ......................9/15/2025...............119.824...........120.324.............120.074............................8.573 ................................103.45 .............................23-Oct-09 ..............................20 .....................................40............................103.45 ...............103.40 FR42 ..............................10 1/4 .......................7/15/2027 ...............113.567............114.067 ..............113.817 ...........................8.663 ................................103.65................................12-Apr-10 ...............................10 ......................................10............................103.65 ...............103.65 FR43 ..............................10 1/4.......................7/15/2022 ..............116.494............116.994..............116.744...........................8.004.................................107.05 .................................7-Apr-10 ...............................15 .....................................30 ............................107.05................107.00 FR44 ....................................10 ......................9/15/2024................112.122............112.622..............112.372 ...........................8.458 ................................100.05 ................................9-Mar-10 ...............................15 .....................................50 ...........................100.05 .................99.75 FR45...............................9 3/4 ......................5/15/2037..............106.027 ..........106.527 ............106.277 ..............................9.116 ..................................97.50................................13-Apr-10 ...............................10 .....................................35 ............................107.50 .................97.50 FR46 ...............................9 1/2 .......................7/15/2023 .............109.885 ...........110.385...............110.135.............................8.193 .................................82.00 ..............................24-Jul-08 ...............................10 .....................................20.............................82.00 .................81.50 FR47.....................................10 ......................2/15/2028..............109.996 ...........110.496 .............110.246 ...........................8.827 ................................103.95 ...............................21-Jun-10 ................................4........................................8............................103.95................103.92 FR48......................................9 .......................9/15/2018 ..............110.000 ...........110.500 .............110.250 ............................7.245 .................................101.00 .................................7-Apr-10..................................1........................................3 ............................101.00 ...............100.90 FR49......................................9 .......................9/15/2013 ...............107.231 ...........107.492.............107.362 ...........................6.046 .................................95.80 ..............................18-Jun-09 ...............................10 .....................................20.............................95.80 .................95.75 FR50..............................10 1/2.......................7/15/2038................113.010.............113.510 .............113.260 .............................9.170 ..................................97.05...............................22-Feb-10 ..............................50....................................100 .............................97.05 .................97.00 FR51.................................11 1/4 .......................5/15/2014 ..............115.000............115.332 ..............115.166............................6.249 .................................94.50 .............................26-Feb-09 ................................8 ......................................12.............................94.50 .................93.70 FR52 ..............................10 1/2......................8/15/2030...............114.262 ............114.762 ..............114.512 ............................8.919 ................................102.50................................5-May-10 ...............................10 .....................................40 ...........................104.80 ...............102.45 FR53................................8 1/4 ........................7/15/2021 .............104.666............105.166 .............104.916 ............................7.565 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR54 ...............................9 1/2 ........................7/15/2031 .............105.643 ...........106.143 ............105.893 ............................8.871 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR55...............................7 3/8 .......................9/15/2016...............101.798 ...........102.198 .............101.998 ...........................6.944 ...........................................- ...............................................-..................................-.........................................- ......................................- ..........................FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 ................99.371 .............99.871...............99.621 ............................8.416 ................................106.85.................................11-Oct-10.................................5 ......................................10 ...........................106.85................106.75 VR17........................................- .......................6/25/2011...............99.853 ..........100.847............100.350 ............................6.614..................................99.87..............................17-Mar-08 ..............................39 .....................................39 .............................99.87.................99.87 VR18........................................-.....................10/25/2012 ...............99.325 ..........100.300...............99.813 ...........................6.382........................................99.............................22-Aug-07 ..............................30 .....................................30.............................99.00.................99.00 VR19........................................-.....................12/25/2014................101.221 ...........101.504 .............101.363 ...........................6.548 ....................................99.8 .............................14-Mar-08 ...............................91 ......................................91.............................99.80 ................99.80 VR20.......................................- ......................4/25/2015...............101.708.............102.117 ..............101.912 ...........................6.250..................................99.33 ..............................18-Feb-08.............................198 ...................................396 .............................99.33.................99.27 VR21........................................-......................11/25/2015..............100.992............101.224 ..............101.108 ...........................6.300 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR22.......................................- ......................3/25/2016...............101.022..............101.311...............101.167 ...........................6.560 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR23.......................................-.....................10/25/2016 ..............101.082 ...........101.480 ..............101.281 ...........................6.289 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR24.......................................- ......................2/25/2017 ..............101.064............101.373 ..............101.219............................6.293 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR25.......................................-.......................9/25/2017 ..............101.046............101.267 ..............101.156.............................6.561 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR26.......................................- .......................1/25/2018 ..............101.064............101.373 ..............101.219............................6.293 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR27.......................................-.......................7/25/2018...............99.950 ..........100.825............100.388 ...........................6.345 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR28.......................................- ......................8/25/2018...............101.073............101.427.............101.250.............................6.291 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR29.......................................- ......................8/25/2019...............101.073............101.427.............101.250.............................6.291 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................VR30.......................................-.....................12/25/2019...............101.073............101.427.............101.250 ...........................6.555 .......................................... - ..............................................-................................. - ....................................... - .....................................- ..........................-
Benchma k Sun
45
Post Trade
Kuotasi
% 0D 0 8 54 8 8 6463 8 7383 8 8 87 8 8887 8 9492 9 00 5 9 0464 9 0848 9 77 9 456 9 694 9 896 9 2067 9 22
10/12/10
9/12/10
Carlisya Pro Safe..................................................................................................1.023,4976..............................................1.023,3180 Carlisya Pro Mixed.................................................................................................1.049,3921..............................................1.049,8916 Carlisya Pro Fixed..................................................................................................1.030,7361 .............................................1.030,5437
PT Asuransi Takaful Keluarga
10/12/10
9/12/10
Takafulink Ahsan ..................................................................................................1.081,4634..............................................1.087,3030 Takafulink Alia......................................................................................................1.445,6697 ..............................................1.463,1930 Takafulink Istiqomah............................................................................................1.478,0085 ..............................................1.477,7869 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link...............................................................1.784,3360..............................................1.789,4287
PT Great Eastern Life Indonesia
10/12/10
9/12/10
GreatLink Bond Fund (IDR)....................................................................................1.537,5301..............................................1.535,0702 GreatLink Equity Fund (IDR)................................................................................2.459,0212..............................................2.481,1460 GreatLink Optimum Fund (IDR) ............................................................................1.981,3629 ..............................................1.994,5135 GreatLink Cash Fund (IDR)...................................................................................1.253,9357..............................................1.253,9387 GreatLink Fixed Income Fund (IDR).......................................................................1.513,5185 ................................................1.511,0991 GreatLink Dynamic Fund (IDR)............................................................................2.323,9372............................................2.344,8636 GreatLink Balance Fund (IDR)..............................................................................1.924,7980..............................................1.937,5867
PT Asuransi Mega Life
13/12/10
10/12/10
Wealth Maxima Fixed...........................................................................................1.256,2258.............................................1.254,8556 Wealth Maxima Mixed............................................................................................1.365,7571 .............................................1.365,6653
10/12/10
9/12/10
Mega Link Agressive Fund....................................................................................1.303,8717...............................................1.314,2514 Mega Link Balance Fund........................................................................................1.514,7797..............................................1.526,5812 Mega Link Protected Fund.....................................................................................1.424,9741..............................................1.427,6666
PT Asuransi Jiwa Recapital
10/12/10
Jual
Beli
9/12/10
Jual
Beli
Relife Investlink Fixed Fund....................................................................1.472,4039............1.398,7837 ............1.471,0357 ..........1.397,4839 Relife Primelink Balanced Fund................................................................1.507,5471.............1.432,1697 ............1.519,4877...........1.443,5133 Relife Primelink Equity Fund...................................................................1.745,4635 ............1.658,1903 .............1.757,1867...........1.669,3274 Relife Primelink Fixed Fund.....................................................................1.207,5746 ..............1.147,1959 ...........1.206,7007...........1.146,3657
PT AJ Bumi Asih Jaya
10/12/10
9/12/10
Asih Fixed Income...................................................................................................2.894,54.................................................2.893,93 Asih Mixed Fund ........................................................................................................3.155,76..................................................3.120,89 Asih Equity Fund.......................................................................................................2.859,01..................................................2.875,13 Asih Student Fund ...................................................................................................2.947,45..................................................2.912,58
PT Asuransi CIGNA
10/12/10
9/12/10
CIGNA Money Market ...............................................................................................1.339,72...................................................1.338,61 CIGNA Fixed Income ................................................................................................1.484,77...................................................1.481,98 CIGNA Equity.............................................................................................................2.104,14..................................................2.128,82 CIGNA Structure Fund ...............................................................................................1.211,04...................................................1.210,82
PT ACE Life Assurance
10/12/10
9/12/10
ACE Rupiah Equity Fund.....................................................................................2.201,8608..............................................2.221,6739 ACE Rupiah Managed Fund..................................................................................1.729,0077..............................................1.740,4834 ACE Rupiah Stable Fund.......................................................................................1.245,1609...............................................1.243,1682
Generali Indonesia
10/12/10
9/12/10
Generali Equity..........................................................................................................1.315,48..................................................1.330,90 Generali Fixed Income...............................................................................................1.091,96..................................................1.089,93 Generali Money Market ............................................................................................1.024,62..................................................1.025,56 Generali Equity I..........................................................................................................1.141,36 ...................................................1.154,72 Generali Fixed Income I............................................................................................1.030,29..................................................1.028,42 Generali Money Market I............................................................................................1.013,59...................................................1.013,46 Generali Equity II.......................................................................................................1.018,56..................................................1.030,47 Generali Fixed Income II............................................................................................1.005,18..................................................1.003,43 Generali Money Market II ............................................................................................999,41..................................................1.000,29
CIMB Sun Life
10/12/10
9/12/10
CSL Link Ekuitas........................................................................................................1.198,75..................................................1.208,53 CSL Link Berimbang ..................................................................................................1.120,77 ....................................................1.125,13 CSL Link Pasar Uang................................................................................................1.024,53..................................................1.024,35 CSL Link Ekuitas Syariah...........................................................................................1.162,83...................................................1.178,30 Keterangan: (*) penawaran hari perdana per 10 Desember 2010
f8 Yen(100)/Rp
14.237,50
29,31
8/12
11.899,77
27,05
10.875,36
14.186,33 9/12
10/12
13/12
6/12
8/12
28,03
10/12
13/12
6/12
8/12
10/12
CHICAGO: Harga kacang kedelai, jagung, dan gandum menanjak setelah China menahan peningkatan suku bunga dan berkembangnya optimisme pemulihan ekonomi di AS akan terakselerasi. Kenyataan itu berhasil meningkatkan permintaan komoditas. menyatakan bahwa China tidak akan meningkatkan suku bunga karena langkah itu akan mendorong aliran dana luar negeri dan mempertajam tingkat inflasi. Impor kacang kedelai China bereli 46% menjadi 5,48 juta metrik ton pada November, kenaikan pertama dalam 5 bulan. Menurut kalkulasi Bloomberg News, pengiriman pada Oktober jatuh pada level terendah dalam 8 bulan. Perhitungan didasarkan pada data General Administration of Customs yang dirilis pada 10 Desember.
US$12,83 13
11 Nov.
US$13,39
12
6 Jun. 11
US$9,08 Pergerakan harga kedelai (US$/bushel) 30 Jun.
30 Jul.
31 Agt.
30 Sept. 29 Okt.
10 9
6/12
8/12
3.695,00
7,80
9/12
10/12
13/12
7/12
8/12
87,79
65,00
1.408,30 10/12
13/12
6/12
8/12
10.100,00
0,58
3.611,00 9/12
Olein BBJ (Rp/kg)
160,00
88,69 9/12
10/12
13/12
7/12
9.825,00
8/12
9/12
10/12
13/12
6/12
8/12
9/12
10/12
13/12
CPO naik dari 3,050 ringgit Malaysia per ton menjadi 3,750 ringgit BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Harga komoditas terutama sektor energi diperkirakan akan terus naik sampai akhir tahun depan seiring derasnya aliran masuk dana asing (capital inflow) ke negara-negara berkembang. Ekonom senior Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan mengemukakan rendahnya suku bunga global memicu aliran dana ke pasar saham dan pasar surat utang baik surat utang negara (SUN) maupun obligasi korporasi. Namun, lanjutnya, dengan semakin disangsikannya aset kertas saat ini, otomatis komoditas menjadi instrumen investasi yang menarik. “Spekulator melihat komoditas sebagai instrument menarik, ti-
tungkan neraca pembadak hanya untuk investasi Pergerakan yaran dan pertumbuhan tetapi juga spekulasi. Capi3800 3.726 ekonomi Indonesia. tal inflow akan masuk ke harga CPO Apa lagi sek tor tersebut saham, obligasi dan komo(ringgit/ton) 3600 menyumbang lebih dari ditas sehingga menaikkan harga ketiganya,” ujarnya 3400 50% dari total ekspor Indonesia. kemarin. 24 Agt. “Saya melihat harga Dia menjelaskan tren ke3200 komoditas akan naik lenaikan harga terutama ter2.461 jadi pada komoditas energi 3000 bih tajam dari rupiah”. antara lain minyak bumi, 2800 Menguat batubara, dan minyak kelapa sawit mentah (crude Dia menjelaskan sela2600 palm oil/CPO). in komoditas sektor Harga minyak bumi akan energi, harga baja, dan 2400 emas juga diperkirakan naik dari kisaran US$85 per barel pada kuartal IV/2010 30Agt. akan menguat. Harga 30Sept. 29 Okt. 30 Nov. menjadi US$93 per barel Sumber: Bloomberg komoditas baja dapat BISNIS/AGUS TAUFIK pada akhir 2011, atau tummenyentuh level US$659 buh 9,41%. per ton pada akhir 2011, “Pemicu kenaikan tersebut teru- pada kuartal IV/2010 menjadi tumbuh dari US$623 per ton pada tama berasal dari aksi spekulator. US$106 per ton pada akhir 2011. kuartal IV/2010. Sementara itu, harga emas juga Pada periode Maret-April 2009, Kemudian harga CPO tumbuh harga minyak di kisaran US$35 per 22,95% dari 3,050 ringgit Malay- dapat naik sebesar 7,4% dari barel. Aktivitas sektor riil tidak sia per ton pada kuartal IV/2010 US$1,350 per ounce menjadi mungkin dapat memacu harga mi- menjadi 3,750 ringgit Malaysia US$1,450 per ounce pada akhir per ton pada akhir 2011. 2011. nyak setajam itu,” katanya. Ichsan menilai kenaikan harga “Bank sentral di dunia mulai Harga batu bara diperkirakan naik 11,57% dari US$95 per ton komoditas global dapat mengun- mendorong emas. Otomatis spe-
kulan pun terdorong membeli emas yang menyebabkan harga emas naik,” jelasnya. Sementara itu, Saudi Arabia akan memimpin Organisasi Negara Pengekspor Minyak Mentah (OPEC) untuk meningkatkan produksi pada tahun depan guna mencegah lonjakan harga minyak yang berpotensi mengganggu pemulihan ekonomi global. Francisco Blanch, Kepala Riset Komoditas Global Merryl Lynch Bank of America seperti dikutip Bloomberg kemarin mengatakan kenaikan harga minyak menempatkan OPEC pada posisi untuk memilih antara kenaikan lebih lanjut atau menjaga harga tetap stabil. Perdagangan minyak mentah di New York bertahan di atas US$100 per barel selama 6 bulan pada 2008 sebelum ekonomi dunia kolaps ke dalam krisis terburuk sejak 1930. Pada pekan lalu, harga minyak naik ke level tertinggi sejak Oktober 2008. (02) (
[email protected])
30 Nov.
BISNIS/T02/AGUS TAUFIK
Sumber: Bloomberg
13/12
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
Harga komoditas terus naik
Kacang kedelai menguat
Harga kontrak kacang kedelai untuk pengiriman Januari menguat 0,8% menjadi US$12,83 per bushel di bursa komoditas Chicago Board of Trade setelah sebelumnya menyentuh level US$12,795 pada pukul 13:35 waktu Tokyo. Sebelumnya, harga sempat melemah 1,3%. He Zen, general manager di Shanghai Huili Asset Management yang mengelola aset sebesar US$301 juta
0,34 1.159,89
9/12
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.384,30
1.159,75
12.030,29 9/12
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.735,70
6/12
Komoditas
Selasa, 14 Desember 2010
Tahun depan pasok karet defisit
PORTOFOLIO Rupiah kembali melemah JAKARTA: Rupiah kembali melemah tipis seiring koreksi di bursa saham domestik dan depresiasi mata uang di kawasan Asia menyusul menanjaknya dolar AS akibat aksi ambil untung investor. Meski begitu, rupiah diprediksi akan kembali menguat berkat dorongan dari optimisme pelaku pasar dari meningkatnya peringkat Indonesia sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap perekonomian nasional. Setelah pada pekan lalu ditutup melemah, rupiah kembali terdepresiasi 0,05% menjadi Rp9.022 per dolar AS. Tekanan atas rupiah masih terjadi di tengah aksi ambil untung (profit taking) yang melanda Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga memangkas indeks harga saham gabungan (IHSG) minus 1,09% menjadi 3.706 saat penutupan perdagangan sesi pertama siang kemarin. Head of Treasury Bank Negara Indonesia, Nurul Eti Nurbaeti mengatakan berlangsungnya supremasi dolar AS cenderung membebani rupiah di tengah pergerakan mixed bursa-bursa regional yang melakukan aksi menungggu atas sinyal positif ekonomi global. “Hari ini rupiah bergerak dengan kecenderungan konsolidasi hingga melemah. Dominasi dolar AS atas major currency berpotensi menambah tekanan atas pergerakan rupiah di tengah eskalasi permintaan dolar akhir tahun,” katanya. (BISNIS/BES)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Defisit pasokan karet diperkirakan terjadi tahun depan akibat anomali curah hujan sehingga berdampak mendongkrak harga komoditas tersebut. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Suharto Honggokusumo memperkirakan pasokan komoditas karet global pada tahun depan masih terganggu oleh tingkat curah hujan yang diperkirakan tetap tinggi. “Untuk harga karet tahun depan, kita masih sulit memprediksi karena sampai kini kita belum tahu bagaimana negaranegara penghasil karet karena anomali cuaca yang terjadi beberapa waktu terakhir. Saat ini harga karet internasional di kisaran US$4,4 per kg,” katanya kepada Bisnis akhir pekan lalu. Dia menambahkan permintaan karet diperkirakan tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi di negara maju seperti AS dan Jepang serta kondisi ekonomi yang relatif stabil di dua negara konsumen karet terbesar dunia yakni China dan India. Hal itu akan mendorong kelangsungan tren peningkatan harga karet dunia seperti yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.
“Pasokan karet secara global masih terganggu curah hujan yang lebih tinggi dari normal. Saya memperkirakan kondisi permintaan karet pada tahun depan lebih besar dibandingkan penawaran. Bahkan ada kemungkinan terjadi defisit suplai,” katanya. Di sisi lain, dia memperkirakan produksi karet di dalam negeri dapat tumbuh 8%-11% pada tahun depan. Pertumbuhan tersebut kemungkinan didorong oleh kondisi cuaca menjelang semester dua 2011. “Namun, kita belum tahu bagaimana kondisi curah di provinsi-provinsi penghasil karet seperti Sumatra Selatan, Sumatra Utara, dan Kalimantan Timur,” ujarnya. Namun, mengacu prakiraan cuaca oleh BMKG tentang kondisi curah hujan sampai dengan Maret-April diperkirakan masih tinggi. Dampaknya belum bisa diprediksi dengan tepat berapa harga karet pada 2011. Adapun pada tahun ini, lanjutnya, diperkirakan sama dengan produksi komoditas tersebut pada 2 tahun lalu. “Produksi karet Indonesia pada 2008 sebesar 2,7 juta ton, turun menjadi 2,4 juta ton pada 2009, diperkirakan naik lagi menjadi 2,7 juta ton tahun ini,” jelasnya. (02)
BISNIS/KELIK TARYONO
FOKUS MENTAWAI: (Dari kiri) Direktur PT Asia Trade Point Futures Handoyo dan Chief Trainer Kelvin Han serta Vincent secara simbolis menyerahkan bantuan sebesar Rp50 juta yang diterima Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Arief Budisusilo di Jakarta, kemarin. Dana Kemanusiaan Pembaca Bisnis Indonesiatersebut akan fokus disalurkan untuk para korban tsunami di Kepulauan Mentawai.
HARGA KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
HARGA EMAS & PERAK
LONDON
TOKYO
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 13 Desember 2010 (beli/jual):
Hargaberbagaikomoditasenergipadapenutupan 10 Desember 2010 diNewYorkMercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan 10 Desember2010 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 13 Desember 2010 sebagai berikut:
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Des10..................3.695 ,00...........+65 ,00............3.720 ,00..........3.660 ,00...............251........3.630 ,00 Jan11....................3.770 ,00..........+100 ,00.............3.774 ,00..........3.680 ,00 .............843........3.670 ,00 Feb11 ....................3.722 ,00...........+89 ,00............3.736 ,00..........3.640 ,00 ..........11.793........3.633 ,00 Mar11...................3.660 ,00............+77 ,00............3.677 ,00..........3.595 ,00.............9.113........3.583 ,00 Apr11.....................3.610 ,00.............+71 ,00............3.625 ,00..........3.549 ,00..........2.383........3.539 ,00
SINGAPURA
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Jan’11..................4.417 ............-0,018 ...........4.479 ...........4.344...........127.311 .............4.435 Feb’11.................4.428 ............-0,012...........4.482 ...........4.354.........45.560.............4.440 Mar’11................4.409 ...........-0,004...........4.454............4.333.........45.005 ..............4.413 Apr’11.................4.375 ...........-0,004 ..........4.408 ...........4.304 ..........23.214 .............4.379
Jan11...........................470,00 Feb11...........................469,00 Mar11..........................469,00 Apr11 ..........................469,00
.................+9,00 .............470,00..............461,00................30..............461,00 .................+9,00...........................- .........................- ...................- ...........460,00 .................+9,00...........................- .........................- ...................- ...........460,00 .................+9,00...........................- .........................- ...................- ...........460,00
TSR20 (US$cent/kg):
Des’10 ..........1.384,30 ..............-7,80 ......1.392,00 ........1.373,10 ...............457..........1.392,10 Jan’11 ...........1.384,50...............-7,90 ......1.392,50.......1.372,40.............1.063 ........1.392,40 Feb’11............1.384,90...............-7,90 ......1.393,00 .......1.372,70 ........126.093 ........1.392,80 Apr’11 ...........1.386,90..............-8,00......1.394,80 .......1.374,90.............4.710 ........1.394,90
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 13 Desember 2010
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
Sumber: Bloomberg
ASIA Harga lada di pasar Asia pada 10 Desember 2010 sebagai berikut:
Bln
Ttp
Harga Penyelesaian
OLE ........................DEC 10................................................10100 OLE ........................JAN 11................................................10065 OLE ........................FEB 11...................................................9935 OLE ........................MAR 11.................................................9770 OLE ........................APR 11..................................................9635 OLE ........................MAY 11.................................................9500 OLE10 ....................DEC 10................................................10100 OLE10 ....................JAN 11................................................10065
Produk
Jan11..........................464,00 ................+15,00.............464,00 ............449,00...............132 ............449,00 Feb11...........................460,00 .................+11,30.............460,00 ............450,00 .................61.............448,70 Mar11...........................461,00 .................+11,50 ..............461,00 ............450,00................54 ............449,50 Apr11..........................460,00 ................+12,00.............458,00 ............452,00.................18............448,00
Bulan
Transaksi OTC Melalui SPA
Sumber: Bloomberg
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Bln
Ttp
Bln
Prb
Bulan
HKJ50 ..................DEC 10...................................................1610 HKJ5U ..................DEC 10.....................................................103 KRJ35 ...................MAR 11 ...................................................563 KRJ5U ..................MAR 11 ......................................................23 HKK50...................-..............................................................4135
Des’10 .............................9.033,00 .......................+45,50 Jan’11................................9.015,00.......................+42,50 Feb’11...............................8.999,00.......................+40,50 Mar’11..............................8.985,00.........................+37,50 Apr’11...............................8.970,00........................+36,50 Mei’11...............................8.955,00........................+36,50
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 10 Desember 2010 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Produk
Spot.................21.612,50.............-481,25........21.773,33 ............21.612,50 .......................- ..........22.093,75 Des’10 .............21.531,00...........-460,00......22.035,00 ...........21.475,00.............6.377............21.991,00 Jan’11.............21.865,00..............-411,00.......22.315,00............21.812,00.............6.375..........22.276,00 Feb’11 .............22.097,00.............-341,00.....22.540,00..........22.050,00.................399.........22.438,00
Jagung (US$c/bushel): Des’10...................560,25................unch..............565,25................553,75...................8.727...........560,25 Mar’11.....................574,25................unch..............579,25................567,25...............102.374............574,25 Mei’11.....................583,00................unch..............587,50 ...............576,00.................18.495...........583,00 Jul’11 .....................588,00 ..............+0,75 .............592,00 ..............580,50................20.052............587,25
TCFJFX ..................NOV 11 .........................................................4
Kedelai (US$c/bushel): Jan’11...................1.273,00 ..............-8,50...........1.288,50..............1.267,75..................88.011 .........1.281,50 Mar’11..................1.282,50 ..............-8,00.............1.297,75..............1.276,75................55.896........1.290,50 Mei’11...................1.287,00................-7,00............1.301,00..............1.281,00.................10.363........1.294,00 Jul’11...................1.288,50...............-6,25 ............1.301,25.............1.282,75...................11.087.........1.294,75
Bungkil Kedelai (US$/ton): Des’10.....................339,10...............-0,80...............341,40...............335,50....................1.070 ...........339,90 Jan’11......................337,60.................-3,10 .............343,00...............334,60................25.095...........340,70 Mar’11 .....................340,10...............-2,90...............345,10...............336,90....................15.101...........343,00 Mei’11.....................339,80...............-2,50.............344,20................336,70 ...................3.796...........342,30
Sumber: Bloomberg
LONDON
ICDX Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 13 Desember 2010
Bulan Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Des’10 ........................1.899................-91,00...............1.987.................1.895...................7.311 ...................1.990 Mar’11..........................1.899...............-93,00...............1.990.................1.892..............18.633....................1.992 Mei’11............................1.915................-91,00.............2.002....................1.911.................1.838..................2.006
Gula Putih (US$/ton): Mar’11......................722,50..................-4,70...........740,00................715,10...................1.731 ................727,20 Mei’11.......................680,70 .................-5,50...........697,60.............675,30 ....................421...............686,20 Ags’11 .....................620,80...................-1,60 ..........636,30..............614,90 ...................325...............622,40 Okt’11 ......................569,00 .................-2,40...........585,70.............567,40......................26.................571,40 Des’11......................552,90..................-2,90...........569,70.............552,70......................28...............555,80
Sumber: Bloomberg
Pntp Sbl
Emas (yen/kg):
Alumunium (US$/metric ton): Des’10.............................2.289,05..........................-31,20 Jan’11 ..............................2.298,30..........................-30,70 Feb’11...............................2.303,55.........................-30,95 Mar’11 ..............................2.309,25.........................-30,25 Apr’11.................................2.315,75..........................-29,75 Mei’11...............................2.320,25.........................-29,25
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Perak (yen/kg): Des10..........................78,00 .................+0,9.....................78,00....................78,00 .......................10.........................77,10 Feb11.............................77,80 .................+0,6...............................- ............................- .........................- ......................77,20 Apr11............................78,40 .................+0,6.....................78,50......................77,10......................80.......................77,80 Sumber: Bloomberg
Des’10..............................2.267,00...........................-9,50 Jan’11...............................2.259,00...........................-9,50 Feb’11 ...............................2.239,00...........................-9,50 Mar’11..............................2.223,00...........................-9,50 Apr’11..............................2.208,00...........................-9,50 Mei’11 ................................2.193,50...........................-9,50
Bln
Ttp
Prb
Nikel (US$/metric ton): Des’10............................23.919,00......................+370,00 Jan’11.............................23.947,00......................+372,00 Feb’11.............................23.965,00......................+374,00 Mar’11............................23.980,00......................+375,00 Apr’11............................23.980,00......................+375,00
Des’10..............................2.273,75...........................-19,75 Jan’11 ...............................2.263,75.........................-25,25 Feb’11................................2.268,75.........................-26,50 Mar’11...............................2.275,50.........................-26,25 Apr’11 ..............................2.282,50..........................-26,75 Mei’11...............................2.289,00..........................-27,25
Timah Hitam (US$/metric ton): Des’10..............................2.375,25...........................-14,75 Jan’11...............................2.386,75..........................-16,25
Bln
Ttp
Prb
Feb’11...............................2.388,25..........................-15,25 Mar’11...............................2.390,75...........................-14,75 Apr’11..............................2.388,25..........................-14,25
Timah (US$/metric ton): Des’10............................25.797,00........................-88,00 Jan’11.............................25.812,00.........................-93,00 Feb’11............................25.802,00.........................-93,00 Mar’11...........................25.800,00.........................-95,00 Apr’11............................25.800,00.........................-95,00 Mei’11.............................25.775,00.........................-95,00
Pntp
Vol.
CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Desember, 2010 .....................10.550......................0 Januari, 2011 ...........................10.845......................0 Februari, 2011..........................10.680.................632 Maret, 2011...............................10.580..............1.632 April, 2011.................................10.580......................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) : Desember, 2010 .................405.700......................4 January, 2011......................408.300......................2 Febuary, 2011......................408.400......................8 Maret, 2011..........................408.500......................4 April, 2011 ............................408.800......................5
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
• Astra Agro Lestari 13 Desember 2010 Penjual
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 10 Desember 2010 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln
Vol
Volume
Gandum (US$c/bushel): Des’10 ...................735,50..............-12,75...............751,00................738,75.........................80...........748,25 Mar’11.....................775,50..............-13,00 .............798,00................774,00................43.938...........788,50 Mei’11......................801,25..............-12,75.............822,00...............799,50..................8.082............814,00 Jul’11......................804,75...............-9,25..............822,75 ..............802,00.....................7.791............814,00
Trd
TENDER CPO
Bulan
Sumber: BBJ
Sumber: Bloomberg
Ttg
Des10...........................3.755 ...................+10 .....................3.756.....................3.710.....................105 .......................3.745 Feb11.............................3.755 ....................+9 .....................3.759.....................3.710...................848 .......................3.746 Apr11.............................3.757 ....................+8.......................3.761 ....................3.722.................1.043........................3.749
Transaksi PALN Lada (Rupee India/Kuintal):
CHICAGO
Prb (%)
Des10 .......................385,90 .............+13,00..................385,90 .................375,00......................44 ....................372,90 Jan11 .........................387,00 .............+13,20...................387,00..................374,50....................452....................373,80 Feb11...........................390,10 .............+14,00..................390,80..................376,70....................228......................376,10
Seng (US$/metric ton): Volume
Ttp
Karet (yen/kg) :
Tembaga (US$/metric ton): Sumber: Antam
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): RSS3 (US$cent/kg):
PT Aneka Tambang Emas Murni (13 Desember).........................Rp406.000/gram Perak Murni (13 Desember)..........................Rp8.350.000/kg
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 13 Desember 2010 sebagai berikut: Ttp
Jan’11 .................87,79..............-0,58...........89,00 .............87,10........281.630 .............88,37 Feb’11..................88,31 ..............-0,57...........89,48............87,62 ........103.032 ............88,88 Mar’11 ................88,79..............-0,55 ...........89,89 .............88,11.........45.486 .............89,34 Apr’11..................89,17 ...............-0,51 ............90,16 ...........88,43 ..........15.986 .............89,68 Jan’11...............245,75 ..............-0,93 ........248,30 .........243,83 ..........36.021...........246,68 Feb’11 ................247,21 ................-1,10.........249,69 .........245,46 ..........16.983............248,31 Mar’11 ..............247,52 ................-1,16 ........250,06 .........245,55 ...........10.219 ..........248,68 Apr’11 ..............246,27..................-1,11 ........248,02..........244,76 ............3.780 ...........247,38
Sumber: Bloomberg
Bln
Bln
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau TPP.........................Inhu........................................FFA Max 5%........1.000.................CPO...................Withdrawn.....9.750,00 ..................Loco Pabrik Penjual...................29 Des. 2010 Dumai (Paket-1) ...Dumai....................................FFA Max 5%........2.000................CPO...................VAL .................9.975,00 ..................FOB Dumai.....................................16 Des. 2010 Dumai (Paket-2)..Dumai....................................FFA Max 5%........2.000................CPO...................VAL .................9.975,00 ..................FOB Dumai.....................................17 Des. 2010 Paket Jambi SAL (Paket-1)........Bungo Tebo/Bangko.........FFA Max 5%........1.500.................CPO...................Withdrawn....9.685,00 ..................Franco Tangki Timbun................29 Des 2010 ...........................................................................................................................................................................................................................................Pembeli Teluk Bayur SAL (Paket-2) ......Bungo Tebo/Bangko.........FFA Max 5%........1.500.................CPO...................Withdrawn....9.685,00 ..................Franco Tangki Timbun................29 Des 2010 Total Paket Jambi.................................................................................3.000...........................................................................................................Pembeli Teluk Bayur Paket Timur SRL.........................Mamuju.................................FFA Max 5%........2.000................CPO...................Withdrawn....9.495,00 ..................FOB Cenoki...................................28 Des. 2010 Kumai.....................Kotawaringin.......................FFA Max 5%........2.000................CPO...................Withdrawn....9.585,00 ..................FOB Bumiharjo............................24 Des. 2010 Grand Total CPO ...................................................................................12.000
• KPB Nusantara 13 Desember 2010 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I.............................................1.000 ..............................Max 5%........................................Franco P. Pemb Medan..................................WD.....................................................9.968,00 PTPN II ..............................................500 ..............................Max 5%........................................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn ..................................WD.....................................................9.968,00 PTPN III...........................................1.000 ..............................Max 5%........................................Franco PT SAN Dumai...................................VAL ...................................................9.968,00 PTPN IV ..........................................1.000 ..............................Max 5%........................................Franco PT SAN Blwn .....................................WD.....................................................9.968,00 PTPN IV ..........................................1.500 ..............................Max 5%........................................Fr PP Sktr Mdn /Blwn/KT.............................WD.....................................................9.968,00 PTPN IV.............................................500 ..............................Max 5%........................................Fr P P Sosa/Dumai ........................................WD.....................................................9.968,00 PTPN V ..........................................2.000 ..............................Max 5%........................................Franco PT SAN Dumai...................................WD.....................................................9.968,00 PTPN V............................................1.000 ..............................Max 5%........................................Fob Siak...........................................................WD......................................................9.891,00
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
CNKO
BUMI
165 2 159 6/12
BORN
3.000 25 3.075
8/12
9/12
10/12
13/12
BRAU 1.320
6/12
8/12
10
10/12
PONDASI
13/12
6/12
9/12
10/12
13/12
2.475
24/ 26/ 12 30/ 5/ 1 6/1212 8/12 9/1212 10/12
Pendapatan GMTD naik 79,6% MAKASSAR: PT Gowa Tourism Development Tbk (GMTD) membukukan penjualan rumah sebesar Rp164,4 miliar sepanjang tahun ini, melesat 79,6% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu seiring meningkatnya permintaan hunian di kota itu. Direktur dan Corporate Secretary PT GMTD Tbk Tri Laksono mengatakan nilai penjualan itu diperoleh dari transaksi 515 unit rumah sampai dengan periode Oktober. “Peningkatan ini terjadi seiring semakin berkembangnya kawasan Tanjung Bunga,” ujar Tri dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin. Menurut Tri, GMTD mencatat penjualan bersih Rp150,3 miliar dan laba bersih sekitar Rp14,86 miliar. Pada tahun lalu, perseroan menikmati laba bersih Rp13,48 miliar. (BISNIS/K46)
Intercon KVR terjual 90% JAKARTA: PT Lippo Karawaci mengklaim mampu menjual 90% unit menara apartemen keenam yakni The Intercon KVR yang berada di Kemang Village dalam grand preview yang dilaksanakan akhir pekan lalu. Direktur Lippo Karawaci Jopy Rusli mengatakan minat luar biasa terhadap tower itu dikarenakan para pembeli dapat melihat potensi keuntungan dari The Intercon KVR yakni kenyamanan sebagai tempat tinggal dan keuntungan sebagai investasi properti. Para pembeli The Intercon KVR, tuturnya, akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu high capital appreciation dan high rental return di daerah yang memang sudah dikenal sebagai lokasi hunian kalangan ekspatriat. “Capital appreciation di Kemang Village mencapai 15%–20% per tahun dan rental dapat mencapai 11–12% per tahun,” ujar Jopy dalam dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin. (BISNIS/ZUF)
6/12
8/12
1 76
9/12
10/12
13/12
6/12
JAKARTA: PT Intiland Development Tbk siap memasarkan proyek Graha Natura, perumahan baru di kawasan Surabaya Barat pada awal 2011 dengan nilai investasi tahap pertama sebesar Rp160 miliar. Sinarto Darmawan, Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland menyatakan Graha Natura akan dikembangkan pada lahan seluas 100 hektare dengan pengembangan tahap awal seluas 32 hektare
330 50
20
2.775 8/12
9/12
10/12
13/12
6/12
8/12
325 9/12
10/12
13/12
6/12
8/12
9/12
10/12
13/12
Pembebasan lahan tol Bocimi diprioritaskan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) berharap pemerintah mengikutsertakan elemen masyarakat dan pemerintah dalam tim penilai (appraisal) harga tanah agar lebih independen. Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat Gapensi Soeharsojo mengatakan tim penilai harga tanah hendaknya dari lembaga yang benar-benar independen dan terdiri dari unsur masyarakat terkait, untuk mencegah adanya kemungkinan permainan harga yang akan merugikan salah satu pihak. Jì a di selain terdiri dari tenaga ahli penilai harga tanah, tim penilai tersebut harus benarbenar mewakili unsur masyarakat dan pemerintah agar besaran harga ganti rugi lahan lebih adil,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Rancangan Undang-Undang
Pengadaan Lahan untuk Kepentingan Umum mengatur tentang pembentukan tim penilai harga tanah yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pembayaran ganti rugi atau pembelian tanah untuk pembangunan infrastruktur. Dia menilai tim penilai harga tanah tersebut memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembebasan lahan karena menyangkut kesepakatan harga ganti rugi lahan. Pasalnya, sejumlah persoalan yang menghambat proses investasi saat ini adalah karena tidak tercapainya kesepakatan harga tanah. Ketua Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman menilai appraisal public harga tanah itu harus terdiri dari tenaga yang ahli di bidangnya seperti halnya akuntan publik yang memiliki keahlian khusus yang diperoleh dari pendidikan formal dan bersertifikat, sehingga tidak diragukan lagi hasil penilaiannya. Menurut dia, penempatan tenaga ahli tersebut dalam tim penilai harga tanah justru dinilai lebih independen karena penentuan harga tanah sebagai ganti rugi dihitung dengan sejumlah
metode untuk menilainya. Dia menilai jika tim tersebut melibatkan unsur masyarakat dan pemerintah justru akan sarat dengan kepentingan politik, sehingga tidak independen. “Jadi benar-benar ahli di bidangnya, justru kalau melibatkan unsur masyarakat dan pemerintah malah akan menjadi bias dalam penghitungannya.” Fatchur mengatakan dalam RUU Lahan itu, tim penilai harga tanah nantinya akan menghitung keseluruhan kerugian materiel dan nonmateriel yang diakibatkan oleh pelaksanaan pembangunan proyek infrastruktur, termasuk kerugian karena penutupan usaha akibat proyek itu. Dia menuturkan dalam peraturan yang berlaku saat ini, tim penilai hanya menghitung besaran harga tanah, sementara untuk ganti rugi bangunan atau harta benda yang berada di atasnya dihitung oleh lurah setempat. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan draf RUU Pengadaan Lahan Untuk Kepentingan Umum itu intinya mengenai kepastian batas waktu pembebasan lahan, mulai dari penyampaian pengajuan
keberatan atau menerima hasil negosiasi, serta ketentuan harga tanah yang ditentukan oleh tim tertentu. Dia menjelaskan dalam pembentukan tim penilai tersebut tentunya melibatkan dukungan dari berbagai pihak terkait khususnya dalam penentuan harga yang wajar yang diatur oleh undangundang, selain itu juga memberikan pilihan antara mengganti kerugian dengan uang atau dengan merelokasi lahan.
Jalan tol Bocimi Sementara itu, untuk mendorong percepatan pembangunan proyek jalan tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi), pemerintah akan memprioritaskan masalah pembebasan lahan untuk megurangi kemacetan ruas jalan yang menghubungkan wilayah sentral di Provinsi Jawa Barat tersebut. Hermanto menuturkan pihaknya tengah menyiapkan dana dan mengumpulkan dokumen untuk pembebasan lahan seluas 18 hektare untuk proyek tersebut. “Pertimbangan kami untuk memprioritaskan proyek tersebut mengingat ruas tersebut merupakan bagian dari jalan nasional
Bunga pembiayaan FLPP terbuka direvisi OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
SURABAYA: Kalangan bank pelaksana kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi memberi sinyal bahwa patokan suku bunga kredit dalam pola baru pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masih terbuka untuk direvisi. Pertimbangan para bankir tersebut berdasarkan atas proyeksi makroekonomi nasional pada kuartal I/2011 (Januari – Maret) yang dihubungkan dengan fluktuasi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) Irman A. Zahiruddin menjelaskan peluang untuk merevisi bunga FLPP masih sangat terbuka mengingat bank pelaksana yang terlibat dalam penyaluran FLPP juga akan diperluas. Saat ini, jelasnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) juga sudah
terlibat dalam menyalurkan FLPP dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), sedangkan PT Bank Sumut masih dalam proses pengkajian. “Dalam minggu ketiga Desember 2010, akan ada diskusi di kalangan bank pelaksana [yang terlibat] untuk menetapkan suku bunga FLPP. Nanti akan dilihat dari sisi makroekonomi pada Januari hingga Maret 2011. Dari situ akan disepakati apakah bunga FLPP ditetapkan naik, turun atau tetap,” katanya seusai diskusi Sosialisasi Kebijakan Bantuan FLPP, kemarin. Saat ini, pemerintah dan bank pelaksana memberlakukan bunga FLPP untuk KPR bersubsidi sekitar 8,15%9,95% atau lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga komersial antara 12%-14%. Hal itu didasarkan pada penetapan BI Rate yang stabil di posisi 6,5% sepanjang 2010 dan pertimbangan daya
dukung APBN serta dana perbankan. Pada saat mematok suku bunga FLPP pada September 2010, ungkapnya, bank pelaksana memprediksi suku bunga kredit berpotensi meningkat dalam waktu 3 bulan mendatang. “Ternyata tetap stabil. Ini sangat bagus. Nah, kami akan mengkaji apakah posisi BI Rate di angka 6,5% ini sudah bottom atau bisa turun lagi [pada 2011]? Kalau bisa turun lagi, suku bunga FLPP tentu akan berubah,” jelasnya. Dia menjamin apabila terjadi perubahan bunga FLPP yang ditetapkan bank pelaksana, konsumen yang telah mengeksekusi FLPP pada periode sebelumnya tetap dikenakan bunga FLPP pada skema awal serta berlaku konsisten (fix) selama tenor kredit. Demikian pula jika terjadi perubahan bunga FLPP. Persentase bunga baru FLPP akan berlaku tetap selama tenor.
Intiland siap penetrasi di Surabaya Barat BISNIS INDONESIA
ELSA 2.750
Tim penilai harga tanah independen
Lippo Cikarang rilis klaster baru JAKARTA: PT Lippo Cikarang Tbk mulai memasarkan tahap awal klaster Florencia yang dibangun sebanyak 105 unit di kawasan seluas 11 hektare dengan total nilai investasi Rp70 miliar. Syukurman Larosa, Marketing & Sales Division Head PT Lippo Cikarang Tbk menyatakan harga rumah tiap unitnya sekitar Rp400 jutaan dengan sasaran penjualan untuk keluarga muda. Sampai saat ini 60% rumah telah terjual dari total 105 unit tahap pertama yang di-launching. “Klaster ini akan dikembangkan dalam beberapa tahapan dengan total 471 unit rumah, dan ditargetkan rampung pada akhir semester I/2011," ujarnya dalam siaran pers, kemarin. (BISNIS/17)
6/ 1 13/12
TINS
74 25
520
8/12
DEWA 2.575
10
1.340 9/12
ADRO 520
dengan investasi Rp160 miliar. Dana itu berasal dari kas internal perusahaan dan hasil presales Graha Natura sendiri. “Tahap awal pembangunan akan dikembangkan untuk 492 kaveling rumah yang terbagi menjadi empat cluster. Kami targetkan dalam waktu 2 tahun penjualan akan sold out, mengingat penjualan sampai saat ini saja sudah terjual 150 unit,” ujarnya pada acara diskusi Tren dan Konsep Baru Proyek Spazio dan Graha Natura Surabaya, kemarin. Pihaknya sangat optimistis ka-
rena pasar bagi segmen kelas menengah atas di Surabaya Barat masih sangat terbuka luas, khususnya untuk kawasan residensial. Apalagi kawasan ini juga bebas banjir karena letaknya yang agak tinggi. Dia menambahkan pasar yang dibidik merupakan segmen kelas menengah atas dengan kisaran harga jual mulai dari Rp1,8 miliar. Rencananya, Intiland juga akan membangun sekitar 1.000 unit rumah dalam jangka waktu 6 tahun ke depan di kawasan ini.
Konsep yang ditawarkan oleh proyek ini diyakini Sinarto juga akan berbeda dan sangat mengedepankan aspek kesehatan dan teknologi. Pengembang akan menerapkan inovasi dan konsep rumah sehat sebagai sebuah keunggulan utama. Sebagai catatan, pengembang menempatkan pengolahan septic tank secara terpadu untuk semua kawasan. Infrastruktur septic tank tidak akan ada di tiap rumah, tetapi disalurkan ke pusat pengolahan terpadu. Sementara untuk penerapan
teknologinya, sambung Sinarto, di seluruh kawasan proyek ini akan dibangun jaringan fiber optic yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan teknologi dan komunikasi para penghuni. Pemanfaatannya dapat digunakan untuk CCTV, Internet kecepatan tinggi, teleconference, dan Voice Over Internet Protocol. Dia menjelaskan Kawasan Graha Natura akan dikembangkan secara keseluruhan dalam jangka waktu 6–10 tahun, di mana tiap tahunnya akan dikembangkan hingga 10–15 hektare. (17)
menuju wilayah sentral perekonomian seperti Ciawi dan Sukabumi,” ujarnya. Dalam kesempatan terpisah Kepala Badan Pangatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Gazali mengungkapkan ruas jalan tol sepanjang 54 kilometer yang dikelola oleh PT Trans Jabar Tol ini termasuk dalam satu dari 24 ruas jalan tol yang tengah dievaluasi oleh pemerintah. Pihaknya tengah mengkaji ulang pembangunan simpang susun Caringin pada ruas tol tersebut untuk meningkatkan kelayakan proyek, terkait dengan dampaknya terhadap rencana bisnis dari sisi biaya maupun trafiknya. Sementara itu, Direktur Utama Bakrie Toll Road Harya Mitra Hidayat membenarkan perusahaannya berminat untuk bergabung dalam ruas tol yang menghubungi Bogor–Ciawi–Sukabumi. Mengenai sikap BPJT yang akan mengkaji ulang pembangunan simpang susun Caringin, dia mengatakan prosedur yang diambil pemerintah harus tidak mengurangi kelayakan investasi proyek tersebut. (06) (
[email protected])
Tender tol dalam kota tahun depan OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
Proyek jalan tol dalam kota Ruas tol
Panjang (km)
JAKARTA: Peme9,65 rintah berharap agar Kemayoran-Kampung Melayu 11,38 pelaksanaan tender Duri Pulo-Kampung Melayu Sunter-Semanan 17,88 proyek pembangun- Sunter-Bekasi 11 an enam ruas tol da- Pasar Minggu-Casablanca 9,56 lam kota Jakarta bisa Ulujami-Tanah Abang 8,27 67,74 segera dilakukan Total pada 2011 untuk da- Sumber: BPJT pat mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta Abang sepanjang 8,27 km. Dia mengatakan pelakyang makin tinggi. Apalagi, sebelumnya sanaan proyek enam ruas lelang proyek tersebut di- jalan tol dalam kota itu sebut akan dilaksanakan telah diserahkan pada pada akhir tahun ini. Pemprov DKI sesuai deKepala Badan Pengatur ngan keputusan Menteri Jalan Tol (BPJT) Ahmad Pekerjaan Umum yang Ghani Gazali mengatakan menyebutkan proyek terpelaksanaan enam ruas sebut ditetapkan sebagai tol dalam kota itu merupa- proyek inisiatif murni kan inisiatif dari Pemprov dari DKI, sehingga mereDKI dan pelaksanaannya ka diberikan right to diserahkan pada pemerin- match untuk inisiator tah daerah, dengan penga- atau preferensi. Untuk pelaksanaan wasan dari BPJT. “Kami harapkan lelang- lelangnya, katanya, sudah nya sudah bisa dilaksana- ditetapkan dalam PP No. kan tahun depan, sehing- 33/2010 tentang Pelelangga pelaksanaan kontruksi- an, yang menyebutkan nya bisa dipercepat,” ujar badan usaha milik daerah (BUMD) dapat bertindak Gani, kemarin. Keenam ruas tol itu yak- sebagai pemrakarsa peni Kemayoran-Kampung laksanaan proyek dan Melayu (9,65 km), Duri mempersiapkan lelang. Pulo–Kampung Melayu Sementara itu, Wakil (11,38 km), Sunter–Se- Menteri Pekerjaan Umum manan (17,88 km), Sun- Hermanto Dardak juga ter–Bekasi (11 km), Pasar berharap agar rencana Minggu–Casablanca (9,56 pembangunan tol tersebut km), dan Ulujami–Tanah bisa segera direalisasikan.
ENERGI
i2
JAKARTA: PT Freeport Indonesia menyatakan telah membayar kewajiban kepada Pemerintah Indonesia sebesar US$418 juta, atau sekitar Rp3,8 triliun untuk periode Juli hingga September 2010. Juru Bicara Freeport Indonesia Ramdani Sirait mengatakan jumlah kewajiban itu terdiri dari pajak penghasilan badan US$343 juta, pajak penghasilan karyawan, pajak daerah serta pajak-pajak lainnya sebesar US$41 juta, dan royalti US$34 juta. “Total pembayaran yang telah dilakukan Freeport selama 2010 sampai dengan September mencapai US$1,3 miliar atau sekitar Rp11,8 triliun dengan kurs saat ini,” katanya dalam siaran pers kemarin. Dia menyebutkan jumlah total pembayaran itu terdiri dari PPh badan US$925 juta, PPh
karyawan, pajak daerah serta pajak-pajak lainnya sebesar US$178 juta, royalti US$139 juta, dan dividen bagian pemerintah US$75 juta. Total kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan yang mengacu pada Kontrak Karya 1991 yang telah dibayarkan Freeport Indonesia kepada Pemerintah Indonesia sejak 1992 sampai September 2010 adalah US$10,8 miliar. Jumlah itu terdiri dari pembayaran PPh badan US$6,6 miliar, PPh karyawan, pajak daerah, serta pajak- pajak lainnya US$2 miliar, royalti US$1,1 miliar dan dividen sebesar US$1 miliar.
Kewajiban Freeport 2010
Pembatasan BBM pekan ketiga Januari Kebutuhan investasi sarana capai Rp84,5 miliar OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah memperkirakan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan mundur 3 minggu dari rencana per awal Januari 2011 yang akan diterapkan di wilayah Jabodetabek.
Jadwal pembatasan BBM subsidi: Januari 2011 : Jabodetabek I Juli 2011 : Jabodetabek II, Jawa-Bali I Oktober 2011 : Jawa Bali II Januari 2012 : Sumatra Kota Besar Juli 2012 : Seluruh Sumatra, Kalimantan Kota Besar Januari 2013 : Seluruh Kalimantan, Sulawesi Kota Besar Juli 2013 : Seluruh Sulawesi
(Rp triliun) AprilJuni JuliSeptember
5,7
3,8
JanuariSeptember
11,8
Sumber: Freeportt IIndonesia d i BISNIS/APH/T. PURNAMA
EKSPLORASI Pelanggan PLN Jabar ditambah BANDUNG: PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) optimistis mampu menyambungkan sebanyak 1.000 pelanggan bisnis dan industri terkait dengan program sehari sambungan baru 1.000 MW pada 15 Desember 2010. Program sehari sambungan 1.000 MW tersebut menargetkan sebanyak 6.000 pelanggan dari delapan wilayah, yaitu Jakarta, Bogor, Banten Utara, Tangerang, Depok, Gunung Putri, Bekasi, dan Karawang. Adang Zarkasih, Deputi Manajer Komunikasi PLN DJBB, menjelaskan pihaknya memprioritaskan pelanggan bisnis dan industri yang sudah masuk ke daftar tunggu, sebelum program sehari sambungan baru itu ada. “Jumlah pelanggan yang sudah masuk ke daftar tunggu ada 1.200, sebagian sudah membayar, sebagian lagi belum. Saat ini yang belum bayar sekitar 760 calon pelanggan,” katanya kepada Bisnis kemarin. Dia menjelaskan pada Senin pekan ini sudah ada sedikitnya 217 pelanggan yang mendaftar (di luar daftar tunggu) selama program sehari sambungan baru 1.000 digulirkan. (BISNIS/K38)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan PT Pertamina (Persero) sudah menyatakan kesiapannya untuk menerapkan kebijakan pembatasan premium bersubsidi di Jabodetabek pada 15 Januari 2011. Sementara untuk pembatasan solar bersubsidi baru bisa mulai Juli 2011. “Pembatasan BBM subsidi itu minggu ketiga Januari,” tegasnya di sela-sela rapat kerja pemerintah dengan Komisi VII DPR, kemarin. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menjelaskan rencana pembatasan premium itu sebenarnya seminggu lebih awal dari yang diharapkan oleh kementeriannya. Untuk wilayah Jawa-Bali, lanjut dia, pembatasan premium bersubsidi baru bisa dilaksanakan pada Juli 2011, sedangkan pembatasan solarnya baru bisa dilakukan Oktober 2011. Sementara itu, untuk pembatasan BBM bersubsidi di wilayah lainnya, seperti Sumatra dan Kalimantan baru dapat dilaksanakan pada 2012 dan Sulawesi 2013. Pada bagian lain, Hatta menyebutkan kebijakan pembatasan BBM jika bisa dilakukan bertahap sesuai dengan jadwal akan dapat menghemat anggaran subsidi hingga Rp3,8 triliun setahun. Sementara itu, jika kebijakan tersebut ditunda, tambahan subsidi per bulannya dapat mencapai Rp316 miliar. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo memperhitungkan beban anggaran subsidi BBM berpotensi membengkak hingga Rp7 triliun pada 2011 jika kebijakan pembatasan tidak diterapkan. Pada dasarnya, kata dia, semangat pembatasan penggunaan BBM bersubsidi adalah menjaga agar realisasi volume konsumsi tidak melampaui kuota 38,5 juta kiloliter. Untuk itu, dialokasikan anggaran
Sumber: Laporan BPH Migas kepada Komisi VII DPR BISNIS/T. PURNAMA
untuk subsidi BBM sebesar Rp95,9 triliun dalam APBN 2011. “Kalau sampai 42 juta kiloliter, itu mungkin kira-kira kombinasi subsidi premium dan solar ada tambahan Rp7 triliun.” Menkeu berharap dukungan dari DPR untuk bisa mengelola kebijakan subsidi secara lebih berkeadilan. Dalam kesempatan itu, dia juga menegaskan pemerintah sama sekali tidak ada berniat untuk menjadikan kenaikan harga BBM bersubsidi sebagai solusi. “Kami tak ada niat naikkan harga BBM.”
Persiapan sarana Darwin memperhitungkan total investasi sarana dan fasilitas depot BBM yang dibutuhkan untuk rencana pembatasan mulai 2011 mencapai Rp84,5 miliar. Nilai investasi yang diperlukan guna mendukung rencana pembatasan BBM mulai 2011 terdiri atas investasi untuk penyediaan sarana dan fasilitas depot di wilayah Jabodetabek. Investasi yang diperlukan mencapai Rp1,5 miliar untuk periode Desember 2010. Kemudian wilayah Jawa Bali sebesar Rp23,5 miliar untuk Januari 2011, Sumatra kota besar Rp10 miliar (Juli 2011), seluruh Sumatra Rp21 miliar (Oktober 2011), Kalimantan kota besar Rp9 miliar (Januari 2012), seluruh Kalimantan dan Sulawesi kota Rp4,5 miliar (Januari 2012), serta seluruh Sulawesi, Maluku, dan Papua Rp15 miliar (Juli 2012). (10) (agust.
[email protected])
Rencana akuisisi Bukit Asam sulit terealisasi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Rencana PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk mengakuisisi sejumlah tambang batu bara pada tahun ini dinilai sulit untuk terealisasi karena kenaikan harga batu bara yang ikut mendorong nilai jual proyek. Direktur Utama Bukit Asam Sukrisno mengatakan dengan harga batu bara yang semakin meningkat maka harga untuk akuisisi tambang itu juga ikut naik. Berdasarkan hasil due diligence saat ini, akuisisi tersebut dinilai sulit untuk direalisasikan. “Kan harga batu bara semakin baik, harga [akuisisi tambang] juga akan ikut meningkat. Kita lihat saja, kalau tidak jadi ya sudah cari yang lain,” ujarnya kemarin. Akuisisi tambang merupakan
salah satu rencana ekspansi yang dilakukan perseroan tahun ini PTBA sebelumnya berencana merampungkan proses akuisisi dua tambang batu bara. Rencana itu diharapkan dapat dituntaskan sebelum akhir tahun. PTBA telah menganggarkan dana belanja modal 2010 sebesar Rp1,44 triliun yang sebagian besar akan digunakan untuk akuisisi. Bila dana untuk akuisisi ternyata besar, perusahaan telah menyiapkan cadangan kas internal yang mencapai Rp4,8 triliun. Tambahan tambang baru itu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produksi PTBA hingga 50 juta ton pada 2014. Menurut Sukrisno, harga tertimbang batu bara pada saat ini berada pada kisaran US$61,5 ton per tahun. Untuk tahun depan diperki-
PT TUNAS RIDEAN TBK SUMBANG KORBAN BENCANA ALAM WASIOR, MERAPI DAN MENTAWAI
Tampak pada gambar dari kiri ke kanan Muhammad Thoriq - Head of Resource Development Division Kantor Pusat PMI, Tenny Halim - Direktur PT TUNAS RIDEAN Tbk dan Adityawati Asyari - Group Head Corpcom & CR Dept PT TUNAS RIDEAN Tbk.
T TUNAS RIDEAN Tbk melalui program tanggung jawab sosial p e r us a h a an T U NAS C are memberikan sumbangan bagi korban bencana alam Wasior, Merapi dan
P
Mentawai. Bantuan sebesar Rp. 30.000.000,- ini diberikan melalui Kantor Pusat Palang Merah Indonesia pada hari Kamis tanggal 2 Desember 2010. (*)
rakan harga meningkat hingga kisaran US$75-US$80 ton per tahun. Sementara itu, volume penjualan perseroan hingga akhir tahun diprediksi hanya mencapai 13,3 juta ton dari akhir tahun lalu sebesar 12,5 juta ton. Pada tahun depan diharapkan naik menjadi 15 juta ton. Selain akuisisi, PT BA juga tengah menyiapkan pengembangan gasifikasi batu bara yang kini telah masuk pada tahap feasibility study. Untuk proyek ini, Bukit Asam menggandeng Lurgi, perusahaan asal Jerman. Diharapkan kajian studi itu dapat selesai pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Jika dari hasil studi tersebut memutuskan untuk bekerja sama, dibutuhkan waktu 2 tahun—3 tahun untuk penyelesaian proyek
tersebut. “Rencananya studi itu selesai akhir Desember 2010 atau awal Januari 2011. Kalau selesai dan jadi kerja sama maka butuh waktu 2-3 tahun untuk penyelesaian proyek,” jelasnya. Sukrisno menjelaskan Lurgi akan memasok batu bara sebanyak 6 juta ton per tahun dan menghasilkan produk gasifikasi batu bara sekitar 800.000 ton per tahun. Adapun, offtaker proyek ini adalah PT Pertamina (Persero). “Belum tahu berapa komposisinya, tetapi Lurgi ingin menjadi mayoritas dalam kerja sama ini.” Untuk perolehan pendapatan dan laba 2011, Sukrisno mengatakan pihaknya belum bisa memprediksi hal tersebut karena sangat bergantung kepada harga rata-rata batu bara. (05)
DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA & INTI COLLEGE LUNCURKAN IBM SERVICE GRANT
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
SARANA PENDUKUNG: Sejumlah mobil memasuki area SPBU di jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta, belum lama ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengatakan rencana pembatasan BBM bersubsidi mulai 2011 membutuhkan tambahan investasi untuk penyediaan sarana dan fasilitas depot di wilayah Jabodetabek.
Pertamina EP garap proyek pengembangan gas Jawa BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Pertamina EP siap menjalankan proyek pengembangan gas Jawa (PPGJ) karena telah mendapat perjanjian pemanfaatan bersama tanah kas Desa Samber, Blora, Jawa Tengah. Manajer Humas Pertamina EP Agus Amperianto mengatakan sudah melakukan penandatanganan perjanjian pemanfaatan bersama tanah kas Desa Samber pekan lalu. Dengan didapatnya persetujuan tersebut, persiapan pembangunan CPP (Central Processing Gas Plant) dan Pipeline untuk PPGJ sudah tidak ada kendala lagi. "Nantinya, pasok gas dari CPP Gundih yang dihasilkan dari sumur pengeboran gas PPGJ diharapkan dapat on-stream pada 2013 sehingga menunjang pasokan gas untuk kegiatan pembangkitan listrik di daerah Blora dan sekitarnya," ujar Agus kepada Bisnis kemarin. Sesuai dengan Permendagri No.4/2007, tanah kas desa yang dikerjasamakan ini memiliki luas 2.064 m2. Dengan adanya kesepakatan ini, kata Agus, diharapkan bisa mendorong kegiatan pertumbuhan perekonomian masyarakat di desa sekitar dan diharapkan bisa ikut berpartisipasi pada kegiatan pengeboran pengembangan sumur gas PPGJ pada masa mendatang. “Komitmen eksplorasi Pertamina EP ini, sebagaimana kegiatan di PPGJ adalah untuk mendukung perolehan cadangan baru,” kata Agus Amperianto, Manager Humas Pertamina EP.
Dengan begitu, setiap barel minyak maupun setiap kubik gas yang yang diproduksikan harus dapat digantikan dengan temuan baru ekplorasi dalam jumlah yang sama atau melebihi. Kinerja produksi minyak Pertamina EP hingga akhir 2010 ini diperkirakan mencapai 130.345 BOPD, atau mencapai 99,5% dari target awal yang dibidik 131.000 BOPD. Adapun untuk produksi gasnya diperkirakan mencapai 1063,21 MMscfd atau mencapai target 96% dari target yang sebesar 1096,10 MMscfd. Agus menyebutkan langkah yang akan ditempuh untuk memenuhi target kinerja 2010, di antaranya dengan melakukan kegiatan pengeboran sejumlah delapan sumur, masing-masing di wilayah Unit Bisnis EP Jambi, Limau, Sanga-sanga Tarakan, serta Tanjung, dan Region Jawa. Kemudian, anak usaha dari Pertamina juga terus mengintensifkan kegiatan Optimasi Produksi, Well Service dan Work Over. Selain itu, juga terus mengejar finalisasi proses perizinan dari KLH untuk pelaksanaan pengeboran hingga akhir 2010 ini. Pertamina EP terpaksa menunda pengembangan 21 sumur yang dijadwalkan tahun ini karena terkendala izin. Dari rencana pengerjaan 21 sumur yang tertunda ke 2011 terdiri atas 18 sumur eksploitasi dan tiga sumur eksplorasi. Tahun ini, Pertamina EP merencanakan pengeboran 29 sumur eskplorasi. Dari angka tersebut yang sudah terealisasi sebanyak 20 sumur, on going enam sumur, sisanya tertunda tahun depan. (10)
PENYERAHAN INDIGO AWARD 2010 Bisnis/Yayus Yuswoprihanto
Kewajiban Freeport triwulan III capai Rp3,8 triliun
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Dari kiri-kanan: Dr. H. Taufik Yudi Mulyanto (Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta), Hartini Haris (Direktur Marketing PT IBM Indonesia), Margani M Mustar(Deputi bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman), Eko Djatmiko (Director of Corporate Affairs, INTI Education Indonesia), Sudino Lim (President Director INTI Education Indonesia), Dr. Mohammad Givy Efgivia, M.Kom (Kepala, Relawan mahasiswa)
ebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, pada tanggal 8 Desember 2010, bertempat di Balaikota, PT IBM Indonesia bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jakarta, Dinas Pendidikan DKI Jakarta
S
dan Inti College meluncurkan program IBM SERVICE GRANT berupa pelatihan Teknologi Informasi untuk 1500 guruguru Sekolah Dasar DKI Jakarta. Pelatihan dilakukan oleh para relawan IBM dan mahasiswa bertempat di Inti College. (*)
irektur PT Telkom Arief Yahya (kedua kanan) didampingi Direktur Utama Rinaldi Firmansyah menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada pemenang
D
Ruang ini terbit setiap Selasa, disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 523, 525 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected]
indigo award 2010 di Jakarta, Rabu (09/12) malam. penghargaan tersebut diserahkan sebagai wujud apresiasi bagi industri musik digitalyang bermanfaat bagi lingkungan. (*)
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Arus peti kemas impor kian tinggi JAKARTA: Tingkat isian lapangan penumpukan atau yard occupancy ratio (YOR) peti kemas impor di Pelabuhan Tanjung Priok terus melonjak. Kondisi ini menyebabkan kepadatan menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Rachmat Subagio mengatakan sebetulnya tidak terjadi lonjakan signifikan terhadap kegiatan impor selama periode Desember tahun ini melalui Pelabuhan Tanjung Priok. ”Jumlah dokumen PIB yang diajukan importir tersebut masih sama dengan November,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. YOR di terminal peti kemas terutama di JICT bisa ditekan, apalagi di terminal ini volume peti kemas impor yang masuk banyak didominasi oleh impor jalur prioritas dan jalur hijau yang bisa langsung keluar pelabuhan.
Tingkat isian lapangan penumpukan peti kemas impor Jakarta International Container Terminal (JICT)
121%
TPK Koja
97%
Sumber: Diolah BISNIS/K1/ADI PURDIYANTO Keterangan:* yard occupancy ratio, posisi 13 Desember 2010
TRANSIT Pelayanan bunker terganggu JAKARTA: Kegiatan penambatan kapal tongkang pengangkut bahan bakar minyak (BBM) untuk kegiatan bunker di Pelabuhan Tanjung Priok terganggu karena fasilitas penahan gelombang (breakwater) terbatas dan tidak layak. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Bunker Indonesia (APBI) Jojok Moedjijo mengharapkan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Tanjung Priok segera memperbaiki breakwater dan menambah sarana tambat tongkang di pelabuhan itu. “Saat kondisi cuaca ekstrem seperti ini, breakwater yang ada tidak mampu menahan tingginya gelombang sehingga dikhawatirkan kapal tongkang yang tambat saling berbenturan,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Setiap harinya, sekitar 60 kapal tongkang parkir di Bouy Timur Pelabuhan Tanjung Priok. “Kondisi bouy sudah tidak memenuhi syarat karena banyak pengait tali yang sudah patah,” tambah Jojok. APBI selain mengusulkan perbaikan breakwater, juga agar disiapkan lokasi baru untuk penambatan di Bouy Timur. (BISNIS/K1)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i5
Nasib kapal asing belum diputuskan Operator diancam denda Rp600 juta OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perhubungan mendesak kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mengoperasikan 11 kapal dengan dugaan dokumen palsu segera menentukan sikap. Sejumlah kapal tersebut belum lama ini tersangkut dugaan berizin pemberitahuan pengoperasian kapal asing (PPKA) yang palsu. Sebagai konsekuensi kapal itu harus kembali ke negaranya dan digantikan dengan kapal berbendera nasional. Namun demikian, jika belum tersedia armada nasional, operator kapal dapat mengajukan perubahan bendera sehingga tetap dapat beroperasi di dalam negeri. Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunggu operator migas pengguna kapal itu yaitu PT Total E&P Indonesie, PT Chevron Pacific Indonesia di Balikpapan, Conoco Phillips Indonesia Inc. Ltd di Natuna, Salamander Energy Indonesia, ENI Indonesia Ltd, dan PT Premier Oil Indonesia. Leon Muhamad, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, mengatakan pihaknya masih menunggu sikap yang diambil oleh KKKS terhadap kapal-kapal yang diduga menggunakan dokumen PPKA palsu itu. Menurut dia, kapal asing itu seharusnya kembali ke negara asalnya dan digantikan oleh kapal yang berbendera Indonesia jika sudah tersedia di Indonesia. “Jika tetap beroperasi, aturan pidana sesuai UU Pelayaran akan berlaku,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Leon mamaparkan jika kapal-kapal tersebut tetap beroperasi di Indonesia, sedangkan kapal sejenis sudah tersedia yang berbendera Merah Putih, instansinya akan menjatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan UU No.17/2008 tentang Pelayaran.
Ancaman denda Ketentuan yang dimaksud adalah pasal 284 yang menyebutkan setiap orang yang mengoperasikan kapal asing untuk mengangkut penumpang/barang antarpulau atau antarpelabuhan di Indonesia dipidana penjara 5 tahun dan denda Rp600 juta. Seperti diketahui, pada Oktober 2010, terungkap kasus penggunaan dokumen PPKA palsu yang diduga dilakukan oleh PT Swasti Bahari Utama (SBU), salah satu operator pelayaran offshore di Indonesia. Ke-11 kapal asing itu dioperasikan enam
11 Kapal asing bermasalah dengan PPKA Nama kapal
Kontraktor
Pelican Vision Support Station Falcon Fighter Jaya Seal Pelican Glory Setia Mas Sea Witch Sea Turbot Tide Santo Bride Support 4
Chevron Chevron Chevron Chevron ConocoPhillips ConocoPhillips ENI Indonesia ENI Indonesia Premier Oil Salamander Energy Total Indonesie
Sumber: Ditjen Perhubungan Laut, Kemenhub (diolah)
perusahaan migas yaitu PT Total E&P Indonesie, PT Chevron Pacific Indonesia di Balikpapan, Conoco Phillips Indonesia Inc. Ltd. di Natuna, Salamander Energy Indonesia, ENI Indonesia Ltd, dan PT Premier Oil Indonesia. Sementara itu, PT Chevron Pacifik Indonesia diketahui memberikan kesempatan kepada PT Baruna Raya Logistic untuk mengurus dokumen PPKA atas dua kapal yang tersandung dokumen PPKA bermasalah tersebut ke Kemenhub. Leon menjelaskan instansinya memprioritaskan kapal-kapal berbendera Merah Putih untuk menggantikan kapal berbendera asing yang tersangkut kasus PPKA palsu itu. “Kapal nasional harus diprioritaskan,” tegasnya. Sebelumnya, Sekretaris Masyarakat Pemerhati Pelayaran dan Lingkungan Maritim (Mappel) Maman Permana menilai tipe kapal yang serupa dengan 11 kapal asing yang diduga beroperasi dengan dokumen PPKA palsu sudah ada di dalam negeri. Seharusnya, tegas dia, sesuai dengan roadmap asas cabotage di Indonesia, PPKA atas kapal asing itu tidak diterbitkan lagi karena kapal sejenis sudah ada di Indonesia dan berbendera Merah Putih. Mengutip data World Shipping Register, portal informasi tentang pelayaran dunia, sejumlah kapal asing yang dioperasikan Swasti menggunakan dokumen palsu itu a.l. bertipe crew boat, ponton, kapan tunda (tug boat), supply ship, offshore construction ship, dan kapal riset (oceanographic research). Kapal-kapal tersebut a.l. berbendera Panama, Singapura, Malaysia, Siprus, dan Jerman dengan tahun pembuatan bervariasi antara 1973 hingga yang terbaru kapal buatan 2008 yaitu Sea Turbot dan Sea Witch yang bertipe supply ship berbendera Siprus. (
[email protected])
BISNIS/RAHMATULLAH
BANDARA PENDUKUNG: Ratusan penumpang memadati terminal kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, belum lama ini. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko mengatakan pemerintah harus cepat memutuskan bandara pendukung untuk operasional penerbangan di kawasan Jabodetabek, jika tidak ingin terjadi stagnasi pada masa mendatang.
DHL Express dan 7-Eleven dongkrak pasar ritel BISNIS INDONESIA
JAKARTA: DHL Express Indonesia, perusahaan layanan ekspres multinasional, memperluas pasar ritelnya di dalam negeri dengan membuka 20 gerai pelayanan (service point) baru sepanjang 2011. Pembukaan gerai itu dikerjasamakan dengan salah satu pemain ritel, PT Modern Internasional Tbk, yang mengoperasikan convenient store 7-Eleven. Penasihat Teknis Senior DHL Indonesia Ahmad Mohamad mengatakan selama ini pasar ritel di Indonesia menyumbang kontribusi omzet yang besar bagi DHL Indonesia dengan pertumbuhan cukup signifikan dari tahun ke tahun. “Sejak 2006, demand dari pasar ritel kita semakin meningkat dengan angka yang cukup fantastis,” katanya pada Bisnis kemarin. Ahmad memperkirakan pada 2011, kontribusi omzet dari pasar ritel bisa mencapai 30%. Ia optimistis target tersebut akan tercapai setelah DHL Indonesia resmi menandatangani nota kesepahaman dengan PT Modern Internasional Tbk kemarin. Menurut Ahmad, kerja sama antara
DHL dan PT Modern Internasional Tbk ini merupakan peluang yang sangat baik bagi DHL untuk dapat memperluas pasar ritelnya. Kerja sama ini akan berlangsung hingga 2012. “Kami akan melihat dulu bagaimana animo pasar hingga 3 bulan sampai 6 bulan ke depan, setelah itu kerja sama ini mungkin akan diperpanjang,” ujarnya. Menurut Direktur PT Modern Internasional Tbk Lim Djwe Khian, pihaknya optimistis kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Namun demikian, ia mengakui 7Eleven sendiri belum menargetkan pertambahan omzet yang dapat dikantongi setelah adanya kerja sama tersebut. “Yang kita utamakan saat ini kenyamanan pelanggan, bagaimana mereka bisa menaruh barang di gerai kami sambil bersantai,” katanya. Khian mengatakan dengan adanya kerja sama ini, kemungkinan 7-Eleven akan membuka gerainya di luar Jakarta. Saat ini gerai 7-Eleven memang hanya tersedia di Jakarta. “Jika hasil kerja sama ini nantinya bagus, mungkin kita juga akan membuka gerai di luar Jakarta.” (18)
MANUFAKTUR
i6 Produksi logam China catat rekor
Insentif proyek kilang akan ditambah
BEIJING: Produksi tembaga dan timah di China, konsumen terbesar kedua logam itu, mencatat rekor pada November menyusul peningkatan produksi seiring dengan kenaikan harga.
Pertamina & Kuwait Petroleum matangkan rencana investasi
Produksi tembaga olahan naik menjadi 443.000 ton bulan lalu atau naik 4,5% dari bulan sebelumnya, sementara timah olahan melonjak 29,5% menjadi 448.000 tons, ungkap biro statistik kemarin. Sementara itu, produksi alumunium China turun untuk bulan ketiga pada November setelah negara produsen terbesar dunia itu memperketat penggunaan listrik untuk memenuhi target penghematan energi yang berakhir tahun ini. Produksi alumunium turun 14% menjadi 1,18 juta ton, sementara produksi selama 11 bulan pertama tahun ini naik 23% menjadi 14,35 juta ton. Tembaga
443 Alumunium
1.178 Timah hitam
448
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Produksi logam China November 2010 (ribu ton)
Seng
468 Timah
15 Nikel
20,4 Alumina
OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan menambah paket insentif untuk proyek kilang petrokimia karena tiga paket insentif yang disediakan dinilai masih kurang menarik bagi investor. Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Herawati Legowo mengatakan pihaknya membahas kembali insentif kilang tersebut dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian. Menurut dia, pemerintah sebenarnya telah mengalokasikan insentif sesuai dengan PP No.62/2008 ditambah dengan tiga paket insentif yang diusulkan Kemen-
terian ESDM sebelumnya. Namun, lanjutnya, investor menilai insentif tersebut belum memadai sehingga diperlukan tambahan insentif baru. Dia mengatakan kemungkinan penambahan insentif tidak dilakukan di luar tujuh paket yang sebelumnya diusulkan pada tahap pertama. “Kita kan sudah punya PP No.62/2008, lalu sudah mengusulkan tiga usulan insentif tambahan. Namun, ternyata investor menilai itu masih kurang sehingga perlu ditambah. Namun, tambahannya tidak di luar dari tujuh paket insentif yang awalnya kami usulkan. Kami sudah bicara lagi dengan Kemenkeu dan Kemenperin, tetapi belum tuntas,” ungkapnya kemarin. Tiga usulan sebelumnya telah disampaikan kepada Kemenkeu pada 1 Juni 2009 dengan pertimbangan usulan insentif fiskal memerlukan persetujuan dari kementerian itu. Ketiga usulan tersebut meliputi
Beberapa kerja sama proyek kilang Pertamina Proyek
Mitra kerja sama
Kilang Balongan Kuwait Petroleum Kilang Dumai SK Energy Kilang Tuban Saudi Aramco Sumber: PT Pertamina
pembebasan bea masuk atas impor barang modal, pembebasan 100% PPN katalis dan suku cadang untuk keperluan operasional kilang minyak, dan jaminan pinjaman dari pemerintah. Evita menjelaskan pada rapat pleno pertama pada 30 April 2009 dihasilkan tujuh usulan tambahan insentif kilang untuk dikaji lebih lanjut. Di luar ketiga usulan tersebut, a.l. dimungkinkannya menjual produk kilang ke dalam negeri dengan harga pasar, penyediaan dan pembebasan lahan oleh pemerintah, insentif pajak sebagai-
mana PP No. 62/2008 tetapi selama jangka waktu 20 tahun, dan pembebasan pajak atas dividen. Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan menuntut keseriusan pemerintah untuk menyiapkan paket insentif bagi proyek kilang. Ketidakjelasan mengenai insentif tersebut telah menjadi ganjalan serius bagi rencana pembangunan kilang baru di Tanah Air. BUMN migas tersebut sudah bekerja sama dengan Kuwait Petroleum untuk pembangunan kilang baru di Balongan. Perusahaan itu pekan lalu juga bergandengan dengan SK Energy untuk pengembangan kilang Dumai. Selain itu, Pertamina mempersiapkan kerangka kerja sama dengan Saudi Aramco untuk menggarap proyek kilang BBM dan petrokimia di Tuban, Jawa Timur.
Komitmen pemerintah Di tempat terpisah, Menperin M.S. Hidayat mengungkapkan
pemerintah berkomitmen memberikan insentif dan kemudahan untuk proyek kilang di Tanah Air, khususnya kilang Balongan yang diperkirakan menelan investasi US$6 miliar. Menurut rencana, petinggi Kuwait Petroleum akan bertemu dengan Menperin dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan pada hari ini. “Besok [hari ini], saya dan Gita akan bertemu dengan mereka. Kami belum tahu permintaan mereka, tetapi kami berupaya akan memberi kepastian [jaminan investasi]. Saya berharap, maksimal pada 2012 kilang ini sudah mulai dibangun,” kata Hidayat di sela-sela CEO/Owners Gathering yang digelar Asosiasi Pengusaha Indonesia kemarin. Menurut Gita, Kuwait Petroleum dan Pertamina akan mematangkan rencana pembangunan kilang, khususnya soal studi kelayakan. (SITI MUNAWAROH) (rudi.
[email protected])
2.331
4 BUMN bantu hidupkan KKA
BISNIS/HL/ADI PURDIYANTO
Sumber: Biro Statistik Nasional China
AKSELERASI
BISNIS INDONESIA
DPR siapkan panja tembakau JAKARTA: Dewan Perwakilan Rakyat akan membentuk panitia kerja (panja) prakondisi persiapan konversi tanaman tembakau atau industri hasil tembakau, setelah klaster industri tembakau mengutamakan aspek kesehatan, tenaga kerja, dan penerimaan negara pada 2015. “Kita kembali ke klaster. Saya kira untuk menempatkan klaster industri tembakau [rokok] pada aspek kesehatan kemudian tenaga kerja dan penerimaan negara itu baru 2015, tidak bisa sekarang. Kalau kita lihat di UU Cukai, pernah dibahas soal itu,” kata Aria Bima, anggota Komisi VI DPR belum lama ini. Sesuai dengan arah kebijakan pengembangan industri rokok nasional, selama 2007—2010, pemerintah akan memprioritaskan aspek tenaga kerja, lalu penerimaan negara dan kesehatan. (BISNIS/SMU)
ANTARA/WAHYU PUTRO A
BANTUAN KEMANUSIAAN: Presiden Direktur Barito Pacific Loeki S. Putera (kedua kanan) didampingi Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu (kanan) memeriksa bantuan yang akan diserahkan kepada warga korban bencana Gunung Merapi
di Tritis, Sleman, Yogyakarta, kemarin. Bantuan kemanusiaan berupa barang tepat guna dan tepat sasaran senilai Rp1 miliar itu diserahkan kepada 531 kepala keluarga di lima dusun berjarak 6 km dari puncak Merapi.
Lonjakan harga kapas picu kenaikan harga katun 30% OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Lonjakan harga kapas di pasar dunia menyebabkan harga katun naik 30% sejak September. Pelaku industri memproyeksikan harga bahan baku katun akan terus menanjak hingga September 2011. Presiden Direktur Citrus Departement Store Budi Salim mengatakan kenaikan harga katun hingga 30% merupakan kali pertama sepanjang sejarah. Kenaikan harga ini terjadi seiring dengan lonjakan harga kapas dunia yang menguat hingga 20% pada Oktober.
Kondisi tersebut disebabkan oleh suplai yang ketat, seiring dengan masalah panen yang dihadapi oleh negara-negara produsen kapas terbesar dunia, seperti India dan Australia. “Seluruh dunia berebut kapas, otomatis harga naik. Kita mengimpor kapas, sedangkan negara-negara penghasil kapas lebih mengutamakan pasar domestiknya, sehingga kita yang terkena dampak,” kata Budi kemarin. Dia menjelaskan kenaikan harga katun cukup bervariasi untuk setiap jenisnya. Makin tebal jenis katun, harganya kian mahal. Sebagai contoh, tutur Budi,
harga kaus katun saat ini mencapai Rp70.000—Rp90.000 per kg. Kondisi ini, menurut dia, mendesak produsen garmen untuk beralih menggunakan bahan poliester karena harganya yang relatif murah kulit. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengakui kenaikan harga katun saat ini tidak terelakkan sehingga para produsen berpandangan kenaikan tersebut bersifat jangka panjang. “Mungkin tren kenaikan sampai dengan panen kapas pada September 2011. Harga kapas per hari ini [kemarin] sudah US$2,9 per kg, sebelumnya US$1,4 per
kg, itu untuk future. Kalau di spot market US$3,4 per kg,” ujar Ade.
Hambat daya saing Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan kenaikan harga katun saat ini memang banyak dikeluhkan oleh produsen garmen di dalam negeri. Hidayat mengakui kenaikan harga bahan baku itu menjadi salah satu penghambat peningkatan daya saing industri tekstil dan produk tekstil nasional. Kondisi ini, kata Menperin, jangan sampai memicu kebangkrutan mengingat industri TPT menjadi salah satu sektor yang diandalkan untuk menyerap ba-
JAKARTA
FILTER AIR
ABSENSI SIDIK JARI
AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911 - 70756166 - 0812 80288179 - 41257559
Bth Kary P/W Pos: Op.Produksi, Sopir, Las, Adm, Satpam, OB,Cl. Service. SMP/ SMA/ Sdrjat. Ulet, Rajin, Lembur,Krj Shift. PT .TWO WIN INDONESIA. Bp.Aryo 021-59401283 / 0881 2304657
(OI/676/12/2010)
(OI/734/12/2010)
KAMERA INTERNET
Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000, Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari 2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 02163875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 . (OI/474/07/2010)
ANTENA
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010) AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir. (OI/505/11/2010)
KARTU KREDIT
PAGAR OTOMATIS
LOWONGAN
MESIN-MESIN
HEWAN QURBAN Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 /
[email protected]
nyak tenaga kerja. “Hal-hal yang kemudian membuat daya saing berkurang harus sikapi, kalau berjangka panjang, kita bantu. Nanti saya akan bicarakan dengan Menteri Keuangan agar katun mendapatkan fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah karena ini force majeure,” ujarnya. Benny Soetrisno, Staf Khusus Menteri Perindustrian, sebelumnya mengatakan harga kapas sebagai bahan baku kain saat ini melonjak dua kali lipat. Kenaikan harga kapas mengerek kenaikan harga benang 60%, kain sekitar 30% dan produk jadi 20%.
Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 (OI/029/10/2010)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
OTOMOTIF MOBIL DIJUAL
PAKAIAN
(OI/476/07/2010)
KEAMANAN CCTV SPECIALIST. CCTV Specialist. CCTV Specialist. Distributor system keamanan 24jam. Sistem packet. Garansi hub. Shootcam (Henry) 0815 8855971 - 021 98912043 (OI/479/11/2010)
KUNCI OTOMATIS
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/580/04/2010)
Mazda 2HB & SDN, M6, RX8, CX7, CX9 READY STOCK!! CHRISTMAS AND YEAR END PROMO!!! Info Hub: 0857 15390772 (OI/796/12/2010)
MOBIL DISEWAKAN "AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2-10Tv Lbr Bk Se (OI/238/11/2010) Jabodetabek
BIRO BANGUNAN
Anda b'mslh dg krtu krdt / KTA? mau byr ssuai kmmpuan / bnt tu2p CC / KTA Anda (PEMUTIHAN) Legal.STC senayan LYNA 95749722 / RACHMA 40990356 (OI/735/12/2010)
MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771.
Anda b'mslh dgn CC/KTA? mau byr ssuai kmmpuan/disc bsr (PEMUTIHAN) legal STC Senayan DEWI 94986428 - 08211 1044728
(OI/454/04/2010)
(OI/736/12/2010)
MAHARATNA TRANSPORT. Jasa Antr Jmpt Krywn Dr Rmh, Kntr Anda (PP) Fas mbl, TV, MP3 & DVD. Mlai Dr 15.000 Antr Jmpt Bndra. Djmn Amn, Nymn & Trprcya. Doni 93891816 - 0856 93639591 (OI/461/11/2010) H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763 / 70226695 /
[email protected] Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/277/03/2010)
PAMERAN PARFUM: Rp.29,900! Smart Collection (Promosi agen resmi) VersaceArmani-CK-Boss-Zegna-Chanel-KenzoAigner-dll! Di: Italia Auctions, Hotel Sahid Jaya - Jakarta, Lobby Level. Buka 10-20 WIB. (OI/272/11/2010)
P a m e r a n J a s I t a l y ! R p 2 9 9,9 0 0 Rp999,900 (Biasa 3Jt-8Jt)! 100% Branded/Made In Italy/18Warna/Koleksi Mewah! Di:Hotel Kar tika Chandra, Shopping Arcade 014 (StockJunction), Jak Sel. Sebelah Planet Hollywood. Buka 10-20WIB. Tlp. 5 2 6 4 9 7 6 .
MOBIL KREDIT Hanya dgn 5 Juta sudah punya isuzu Elf 4/6 ban + pu gratis box/bak, Berhadiah Hp: BB, Laptob, Camera, dll Hub: Darmanto (021) 99671644 / (021) 6240410 (OI/609/11/2010)
PELUANG BISNIS
PROPERTI
New!!! Join Free/Mdl 1.5Jt dpt Produk Asli Jepang, Bns Spnsr:250rb,Psgn:500rb,Bns Titik: 500rb bs lebih/hari,Bns dibyr Stiap hari. Hub: PT. MASKOT 0813 9830 8179, 9897 1924
INDEKOS
(OI/321/11/2010)
Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404
(OI/278/03/2010)
JAKARTA: Empat badan usaha milik negara menyiapkan Rp850 miliar untuk menghidupkan kembali PT Kertas Kraft Aceh (KKA) yang berhenti beroperasi sejak Desember 2007. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan dana itu akan diperoleh dari empat BUMN yang telah menyepakati untuk membantu KKA, yakni PT Semen Gresik Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Perum Perhutani, dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). “Mereka nanti membantu pendanaan. KKA butuh Rp850 miliar untuk menggerakkan kembali perusahaan, untuk menggerakkan peralatan, dan semacamnya. Pendanaan itu bisa dari swasta atau saling sharing, apakah nanti anak usaha Semen Gresik atau PTBA. Nanti diserahkan kepada masing-masing BUMN,” ujarnya kemarin. Komitmen bantuan dana tersebut dituangkan dalam letter of intent (LoI) reoperasionalisasi KKA yang ditandatangani kemarin. Dalam LoI juga disebutkan Semen Gresik bersedia menjadi offtaker produk kertas kraft KKA. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dana yang mendesak bagi KKA, se-
T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500. Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja, Jaket, Topi, Celana,Dll.Telp/Fax: 6017381 - 96244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12 (OI/642/12/2010)
mentara kondisi perusahaan belum memungkinkan memeroleh pinjaman dari bank. BUMN semen itu juga telah bersedia menjajaki kemungkinan untuk membantu alternatif pendanaan bagi pengoperasian kembali KKA, baik secara sendiri maupun melalui anak perusahaannya. Sementara itu, PTBA berkomitmen sebagai pemasok batu bara untuk pabrik KKA dan PPA akan mengupayakan restrukturisasi dan revitalisasi KKA serta mengupayakan perolehan kontrol terhadap pasokan bahan baku kayu pinus. Pengontrolan terhadap pasokan bahan baku pinus juga disanggupi oleh Perum Perhutani, baik secara sendiri maupun bersama dengan PPA. KKA merupakan BUMN yang bergerak di bidang pembuatan kertas kraft di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. KKA berkapasitas produksi terpasang 135.000 ton per tahun dan menghasilkan kertas kantong semen (kertas kraft) dengan bahan baku utama berupa kayu pinus. Selama 2005—2009, operasi pabrik KKA mengalami pasang surut akibat gangguan produksi sehingga pabrik tersebut harus berhenti operasi sejak akhir Desember 2007. (05)
BTH P/W 26 - 65thn jalankan hak usaha haji & umroh, pensiunan, PNS, pelaut, IRT, kywn, eks PHK, ustd/ah. Guntur 0813 99315899 - 0857 80753537 - 95347688. (OI/563/11/2010)
Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265 (OI/515/09/2010)
INDEKOS DIJUAL
P e l u a n g U s a h a Menjadi Travel Agent, GRATIS System Reservasi Online Untuk Ticketing, Hub 0 8 1 2 7 0 2 6 1 5 6 2 http://travelsakura.com (OI/830/12/2010)
PENERJEMAH K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PENGEMUDI Menyediakan DRIVER, Handal & Loyal, dr Jawa, Data & Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/bl Personl G.Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021 53653841 / 32037623 - 0812 10907510 . (OI/698/12/2010)
PERHIASAN L E L A N G A R L O J I M E W A H : Rp.299,900Rp.2,999,900 (biasa Rp.7jt-Rp.35jt)! Wohler-Patek.P-Jacot-Panerai-L.Paciotti Corum-Goer-Vacheron-dll! Asli/Ex lelang Swiss/Warranty/Sertifikat! Di: I t a l i a A u c t i o n s , Hotel Sahid Jaya - Jakarta, Lobby Level. Buka 10-20 WIB. (OI/273/11/2010)
Dijual Segera KOS2AN, Strategis blkg BRI II jln kaki 5 mnt, LT. 400 LB. 1000, 3 tkt, 26 km + 2 VVIP, Jl. Bendungan Jatiluhur 43. Hub Sonny 0811 109777 (OI/619/11/2010)
RUANG USAHA Disewakan R.Kantor bebas 3 in 1, dikuningan. luas 40,45,80,105,130,140,145,325m2, free parking, strategis, Jl.HR. Rasuna Said kav. B7 Kuningan Call: 522 4888
VILLA SEWA VILLA Lokasi Cipanas Kap 22 Orang, Fas Kolam Renang, jkz , R Kel Besar , Hub 34314201 - 0858 11227711 (OI/834/12/2010)
TAILOR Dapatkan F R E E 1 celana / 1 kemeja di HARIOM'S TAILOR u/pembuatan 1 stel jas. Telp: 021-3457403, 3859999, 0812 1053811, Vanessa. (OI/024/11/2010)
i7
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
BAHAN BANGUNAN
TEKNIK
TEKNIK OTOMOTIF
PERANTI KERJA
RUPA-RUPA
PERJALANAN
PERANTI KERJA
OTOMOTIF
i8
Otomotif
Selasa, 14 Desember 2010
ATPM agresif garap mobil kecil
Penjualan mobil di Serbia terus turun BELGRADE: Berbeda dengan Indonesia, penjualan mobil di Serbia dari tahun ke tahun terus mengalami trend penurunan.
Sumber: Bloomberg
periode 2010: 35.000*
*)Proyeksi
OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
periode 2009: 44.700
Penjualan mobil di Serbia (unit)
Segmen Rp200 jutaan tumbuh pesat
periode 2008: 55.460
Tahun ini, asosiasi retailer mobil di negara tersebut memperkirakan penjualan kendaraan bermotor di Serbia turun 22% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu menjadi 35.000 unit. Proyeksi itu dibuat setelah pada 10 bulan pertama di tahun ini realisasi penjualan mobil di Serbia hanya sebanyak 32.790 unit, turun 4.570 unit dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu. Tidak dijelaskan penyebab menyusutnya pasar mobil di negara Eropa Timur tersebut.
BLOOMBERG/TRD/ADI PURDIYANTO
TRANSMISI Proton beli saham F1 Renault KUALA LUMPUR: Proton Holdings mengungkapkan anak perusahaannya, Lotus Plc. akan membeli saham kepemilikan tim balap F1 Renault melalui perjanjian sebagai sponsor. Tim tersebut akan dinamakan sebagai Lotus Renault GP dan akan berpartisipasi dalam kompetisi Formula 1 tahun depan. Perjanjian tersebut berlaku selama 7 tahun, biayanya diambil dari anggaran pemasaran Lotus yang berjumlah sekitar 15-20 juta pound sterling per tahun. Proton menargetkan belanja modal hingga 480 juta poundsterling untuk membuat Lotus, produsen mobil sport Inggris, kembali menguntungkan. (BLOOMBERG/11)
JAKARTA: Kalangan agen tunggal pemegang merek kendaraan bermotor di Indonesia semakin agresif menggarap pasar mobil kecil seiring dengan meningkatnya tuntutan atas mobil hemat bahan bakar. Sebagian ATPM belakangan mulai membanjiri pasar otomotif di Tanah Air dengan mobil kecil, seperti Nissan dengan March, Mercedes Benz dengan Smart, dan Ford dengan Fiesta. PT Nissan Motor Indonesia (NMI), produsen dan pemasar merek Nissan di Tanah Air menargetkan mampu menjual sebanyak 10.000 unit per tahun model kendaraan terbarunya, Nissan March, seiring dengan peluncuran produk anyar tersebut di pasar domestik pada awal bulan ini. March, mobil pertama pabrikan Nissan yang menggunakan platform terbaru, Vplatform. Model ini dibuat dan dipersiapkan khusus untuk pasar global. Di Indonesia, Nissan March dirakit secara terurai (completely knocked-down/CKD) di pabrik NMI di Purwakarta, Jawa Barat. Presdir NMI Takayuki Kimura mengatakan selain di Indonesia, Nissan March juga dipasarkan di lebih 160 negara di dunia. Thailand menjadi negara pertama yang memasarkan New Nissan March. “Kendaraan jenis hatchback 5 penumpang ini merupakan salah satu model terpenting bagi kami dalam upaya mengukuhkan diri sebagai salah satu pemain utama di industri otomotif Indonesia. Kami berharap dapat memasarkan sebanyak 10.000 unit Nissan March per tahun,” ujarnya awal pekan ini. Di Indonesia, New Nissan March dipasarkan dalam empat varian dengan harga mulai Rp138,8 juta hingga Rp158,8 juta. Dia mengatakan masuknya Nissan ke segmen hatchback dengan harga sangat kompetitif ini menambah variasi produk Nissan serta memperluas penetrasi Nissan di pasar otomotif Indonesia.
Nissan March didesain dengan mesin HR12DE DOHC, 1200 CC. NMI membidik kalangan muda yang aktif, dinamis, dan senang mengekspresikan diri sebagai target pelanggan kendaraan tersebut.
Cukup puas Sementara itu, PT Mercedes Benz Indonesia (MBI) dan PT Ford Motor Indonesia (FMI) juga mulai agresif menggarap pasar mobil kecil di Indonesia meski pada segmen yang berbeda. Kedua ATPM itu mengaku puas dengan penjualan dua mobil yang baru mereka luncurkan bulan lalu. MBI baru saja merilis mobil kecil berkapasitas dua penumpang ‘Smart’ di Indonesia. Sementara FMI yang selama ini dikenal sebagai ATPM mobil sport utility vehicle (SUV) juga masuk ke segmen mobil kecil melalui Ford Fiesta. Direktur Pemasaran MBI Yuniadi Hartono memperkirakan penjualan Smart, mobil yang baru diluncurkan penghujung November lalu, dapat melebihi 50 unit. “Karena November cuma beberapa hari kita belum punya angka pasti hari per hari, tetapi penjualan di Bali saja sudah mencapai 20 unit,” ungkap Yuniadi pada pembukaan ruang pamer Smart di EX, pekan lalu. Direktur Komunikasi FMI Lea Kartika mengatakan penjualan Fiesta sampai November telah mencapai 425 unit dari total penjualan sebanyak 700 unit. “Penjualannya bagus, bahkan sebelum peluncuran telah banyak dikirim ke pelanggan,” ujar Lea. Fiesta dan Smart adalah mobil kecil yang dijual pada kisaran harga di atas Rp200 juta. Fiesta diluncukan pada awal November sedangkan Smart baru diluncurkan pada akhir bulan lalu. Yuniadi mengungkapkan pertumbuhan segmen mobil dengan harga di antara Rp200 juta-Rp300 juta sangat tinggi, hal tersebut yang mendorong penjualan Smart di Indonesia. “Sebagian besar perusahaan sekarang meluncurkan mobil baru pada segmen harga tersebut, pertumbuhannya sangat bagus,” jelas Yuniadi. (11/TRI D. PAMENAN) (
[email protected])
BISNIS/RAHMATULLAH
PENJUALAN TERKOREKSI: Ratusan sepeda motor siap dimasukkan ke dalam kapal untuk dikirim ke sejumlah daerah, di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, belum lama ini. Penjualan kendaraan bermotor roda dua di pasar domestik pada November diperkirakan sebesar 652.966 unit, terkoreksi 6,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni 698.385 unit, dipengaruhi oleh hari kerja yang pendek.
Produsen motor Eropa genjot pangsa pasar BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pabrikan sepeda motor Eropa optimistis dapat meningkatkan pangsa pasar di Indonesia kendati hingga saat ini volume penjualannya masih jauh di bawah pangsa pasar ATPM Jepang. Presiden Direktur PT Sentra Kreasi Niaga (SKN)—agen tunggal pemegang merek Piaggio dan Vespa di Indonesia—Nugroho Tjandrakusuma, mengatakan kinerja penjualan Piaggio pada tahun ini tumbuh pesat dibandingkan dengan pada 2009. “Penjualan kami lancar, persediaan juga sangat cukup. Kami tidak menemui masalah apa pun mendatangkan sepeda motor dari Italia,” ujarnya belum lama ini. Penjualan SKN sampai November, ATPM Piaggio dan Vespa, mencapai 619 unit, tumbuh 70% dari periode yang sama pada 2009. Selama bulan lalu, perusahaan tersebut menjual 105 unit dengan kontribusi terbesar dari penjualan Piaggio Zip sebanyak 50 unit. ATPM sepeda motor sport Jerman, PT Minerva Motor Indonesia (MMI), juga mengalami peningkatan penjualan selama November. Motor produksi perusahaan tersebut laris 4.873 unit, tumbuh dibandingkan November 2009 (4.376 unit). Presiden Direktur MMI Kristianto Goe-
nadi berpendapat kualitas sepeda motor Eropa memiliki pasar tersendiri yang terus berkembang. “Motor produksi kami mengikuti standar Eropa, terutama untuk standar yang berkaitan dengan lingkungan,” jelas Kristianto. Menurut data AISI penjualan sepeda motor pada November adalah 652.966 unit, lebih rendah 6,5% dari penjualan Oktober yang sebesar 698.385 unit. Data sementara penjualan motor nasional yang diperoleh Bisnis pekan ini menunjukkan Honda masih memimpin pasar roda dua dengan mencetak distribusi sebanyak 306.113 unit, diikuti Yamaha 295.731, Suzuki 43.271 dan Kawasaki 7.851. Sigit Kumala, Senior GM Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan kondisi penjualan memang menurun pada November karena pengaruh bencana di Jawa Tengah dan Yogyakarta, hari kerja yang pendek dan banjir di beberapa lokasi yang mengganggu panen. “Bulan lalu, kami memasarkan sebanyak 306.113 unit dengan komposisi model skutik sebanyak 160.000 unit, model bebek 130.000 unit dan sisanya tipe sport,” ujarnya baru-baru ini. (11/SITI MUNAWAROH)
B1
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar ketiga di Asia dan terbesar kelima di dunia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan perekonomian dunia. Akan tetapi, sebagian besar penduduk Indonesia masih belum dapat memanfaatkan potensi tersebut salah satunya disebabkan oleh financial literacy (tingkat melek keuangan) yang masih rendah. Adanya tingkat melek keuangan yang masih rendah di Indonesia, dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya kontribusi terhadap efisiensi alokasi sumber daya keuangan yang dimiliki dan pencapaian stabilitas keuangan. OLEH ROFIKOH ROKHIM Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit dan Staf Pengajar FEUI
agaimanapun, perkembangan sektor keuangan merupakan salah satu penentu penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara. Faktor pendorong dan penghambat atas berkembangnya sektor keuangan dapat dilihat dari sisi permintaan dan penawaran akan berbagai jenis produk keuangan. Dengan demikian pengetahuan produk keuangan dan pengembangan riset keuangan menjadi hal penting dalam mendorong maju
B
Pengolahan Investasi dan Jumlah Nasabah di Bursa Efek Indonesia 48,066
78,678
132,280
122,791
180,980
142,716
960
2.022
3.591
3 303.300 03.300
304.177
291.429
2005
2006
2007
2008
2009
Dana (Rp Triliun) Nasabah
Sep-10
Sumber: Bapepam-LK (2010)
Kinerja Reksadana di Indonesia Jumlah Produk 473
403
328 2005
2006
2007
Penyertaan NAB (Rp Triliun) 92,19 51,62 29,405 2005
2006
2007
567
2008
610
558
2009
Sep-10
133,403 112,983 74,065 2008
2009
Peran nyata Bisnis Indonesia dalam financial literacy
Bisnis dan financial literacy 325.224 254.660 2005
2006
2007
Sumber: Bapepam-LK (2010)
BISNIS INDONESIA
isnis Indonesia sebagai harian bisnis terkemuka yang memiliki fokus pada perkembangan pasar modal Indonesia merasa penting untuk melakukan penyempurnaan pemberian informasi dan alternatif acuan investasi di pasar saham melalui peluncuran Indeks BISNIS-27. Indeks tersebut merupakan penyempurnaan dari Indeks BI-40 yang sebelumnya telah dikenalkan ke masyarakat sejak 1994. Indeks BISNIS-27 merupakan indeks harga saham yang anggotanya terdiri dari 27 jenis saham perusahaan tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pengelolaan hariannya terintegrasi dengan sistem perdagangan online yang dikenal dengan Jakarta Automatic Trading System (JATS). Indeks BISNIS-27 dibuat dan dikelola oleh Bisnis Indonesia Intelligence Unit (BIIU) yang merupakan unit riset dan pengembangan di Bisnis Indonesia. Pengelolaan Indeks BISNIS-27 bersifat independen di mana pemilihan konstituen indeks berdasarkan kinerja emiten dengan kriteria seleksi secara fundamental, teknikal (historikal data perdagangan/transaksi harian) serta aspek tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance-GCG), terutama dari sisi akuntabilitas pengelolaan manajemen emiten maupun kondisi perdagangan sahamnya di bursa. Tak pelak, sampai kini masih terdapat emiten yang menerabas ketentuan GCG maupun perusahaan sekuritas/pemodal yang melakukan aksi penggorengan saham. Indeks BISNIS-27 disesain untuk memitigasi adanya pelanggaran asas kepatutan dan GCG. Indeks BISNIS-27 memiliki keunikan dengan adanya komite yang memberikan opini terhadap konstituennya. Komite Indeks yang terdiri dari akademisi dan praktisi dibentuk untuk memberikan opini dari
B
352.429
357.192
360.809
202.991 2008
2009
Sep-10 BISNIS/AGUS TAUFIK
Pakistan Nepal Filipina Bangladesh China
dan mundurnya perekonomian satu negara. Penelitian Cole, Sampson dan Zia (2009) serta Hermanto (2009) menunjukkan bahwa financial literacy tingkat perdesaan dan masyarakat perkotaan menjadi faktor penentu terhadap permintaan produk dan layanan institusi keuangan. Edukasi dan sosialisasi produk keuangan merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan dalam meningkatkan financial literacy baik bagi masyarakat perdesaan maupun masyarakat urban. Di sinilah peran Bisnis Indonesia, sebagai surat kabar yang menggeluti pemberitaan ekonomi dan keuangan, sangat mengemuka baik itu melalui edukasi dan sosialisasi melalui pemberitaan, penerbitan buku, maupun seminar dan ajang lomba yang terkait keuangan dalam rangka mendorong financial literacy. Dalam perkembangannya financial literacy menjadi concern banyak pihak, mulai dari Bank Indonesia, Kantor Menteri Keuangan, BapepamLK, Bursa Efek Indonesia sampai para pelaku industri keuangan maupun asosiasi dalam bidang keuangan. Tingkat melek keuangan yang baik disinyalir akan memberikan benefit bagi masyarakat. Misalnya dengan kemampuan individu untuk menabung dan pengelolaan risiko (Mathew dan Thaler, 2001). Bahkan tingkat melek keuangan akan mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap produk dan layanan sektor keuangan, yang pada akhirnya meningkatkan fungsi intermediasi lembaga keuangan dan secara umum bisa mempercepat pertumbuhan sektor keuangan (Beck, DemirgucKunt dan Peria, 2007).
Sep-10
Pemegang Unit
Perbandingan akses masyarakat terhadap jasa keuangan
Adalah Bisnis Indonesia surat kabar pertama yang tidak hanya memuat berita-berita dan ulasan finansial tetapi juga memuat data perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. Pada saat belum ada fasilitas Internet dan
wifi yang memadai, Bisnis Indonesia secara rutin melakukan tabulasi manual atas kondisi perdagangan saham maupun pengumuman aksi korporasi. Jikalau sekarang kondisi perdagangan dan kabar aksi korporasi dapat diakses dengan mudah via Internet melalui situs Bursa Efek Indonesia atau situs emiten maka pada era 1990an hingga 2000-an, setiap petang awak Bisnis Indonesia selalu menunggu hasil rekap manual kondisi perdagangan harian dan bahkan hingga larut malam untuk menunggu hasil pengumuman aksi korporasi mengingat aksi korporasi ditunggu pembaca keesokan harinya sebagai petunjuk investasi mereka. Di sinilah peran Bisnis Indonesia dalam memberikan akses informasi yang sama pada semua investor, hal ini dapat mengurangi asymmetric information. Perkembangan berlanjut dengan produk reksa dana dan unitlinked. Selain itu harga obligasi korporasi dan pemerintah, harga komoditas hingga jadwal kapal untuk keperluan angkutan ekspor/impor. Tidak kalah penting adalah data suku bunga dan menyusul segera posisi prime lending rate pinjaman di perbankan. Bisnis Indonesia juga meramaikan penyediaan acuan indeks perdagangan saham melengkapi beberapa indeks yang sudah ada. Menjawab kegalauan pemodal akan tidak mudahnya menelusuri tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), akuntabilitas perusahaan publik berikut perdagangannya, maka Bisnis Indonesia berinisiatif membuat Indeks BISNIS-27 yang merupakan indeks acuan perdagangan saham yang terdiri dari 27 jenis saham yang telah lolos kriteria fundamental dan teknikal serta GCG. Kriteria GCG menjadi mengemuka mengingat masih banyak terdapat investor awam yang perlu diberikan acuan indeks dengan kriteria penilaiannya sudah mencoba memitigasi unsur-unsur risiko terutama dari sisi GCG (lihat boks).
Sampai sekarang tampak bahwa Bisnis Indonesia menjadi surat kabar terlengkap yang menyediakan informasi seputar perekonomian baik dunia keuangan maupun sektor riil. Menilik hasil riset Cole, Sampson dan Zia (2009) serta Lusardi dan Mitchel (2006) maka apa yang dilakukan Bisnis Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kemampuan cognitive yang rendah dan tingkat melek keuangan. Jika seseorang tidak kenal dan atau tidak nyaman dengan produk keuangan yang ditawarkan maka akan semakin rendah permintaan terhadap produk dan layanan institusi keuangan secara formal. Sebaliknya semakin kenal dan nyaman melalui penyajian informasi produk keuangan maka penetrasi produk keuangan dan pemerataan pendapatan masyarakat akan semakin meluas sesuai dengan tujuan mulai pembangunan ekonomi.
Gudang data keuangan Dapat dikatakan sampai saat ini Bisnis Indonesia adalah gudangnya data keuangan di Indonesia. Ruangan perpustakaan Bisnis Indonesia tiada hentinya menerima telepon permintaan data dikunjungi oleh mahasiswa strata satu, strata dua dan strata tiga dari berbagai perguruan tinggi untuk mengumpulkan data secara manual maupun elektronik. Kalangan akademisi membutuhkan data keuangan secara historis dikarenakan seringkali lembaga formal dan regulator tidak menyediakan data historis secara lengkap. Perjuangan Bisnis Indonesia dalam mengumpulkan data memiliki kontribusi besar bagi perkembangan riset keuangan baik terkait produk, sistem maupun risiko. Permintaan data dari kalangan pebisnis juga semakin banyak untuk dipergunakan dalam menentukan keputusan strategis perusahaan. Bahkan tidak jarang Bisnis Indonesia menerima telepon dari masyarakat yang hanya sekadar menanyakan produk keuangan dan panduan investasi.
India Indonesia Sri Lanka Thailand Malaysia Korea Singapura
20 40 60 Sumber: World Bank, 2010
80
100%
BISNIS/ADI PURDIYANTO
Bisnis Indonesia juga mengolah data menjadi semacam direktori dalam bidang pasar modal, asuransi, perbankan dan ekonomi. Direktori tersebut dalam perkembangannya tidak diminati masyarakat lokal tetapi juga komunitas internasional. Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia dan masuknya Indonesia dalam investment grade maka investor asing makin mencari informasi peluang bisnis di Indonesia. Sekali lagi, di sini Bisnis Indonesia juga memberi peran dalam memberikan data dan informasi yang akuratif dan komprehensif. Ke depan peran Bisnis Indonesia dalam financial literacy melalui publikasi berita, penerbitan buku, dan seminar akan terus dikembangkan. Siapa lagi yang mendorong keberadaan investor lokal dan inovasi produk keuangan jika tidak dari kita oleh kita untuk kita semua. Disinilah sustainability Bisnis Indonesia dalam financial literacy sungguh akan dikembangkan hingga pelosok daerah dan berbagai kalangan jenis masyarakat. Dirgahayu Bisnis Indonesia. Semoga peran dalam perekonomian makin nyata!
Indeks BISNIS-27 sebagai alternatif acuan investasi sisi GCG emiten dan juga kinerja sahamnya guna menambah kepuguhan Indeks BISNIS-27.
Seleksi konstituen Sejumlah 27 saham yang masuk ke jajaran Indeks BISNIS-27 diseleksi secara ketat. Hasilnya terdapat 213 emiten nonbank yang lolos seleksi secara fundamental yang kemudian dapat diikutsertakan pada tahapan seleksi berikutnya. Untuk saham-saham dari emiten bank (per 30 Juni 2010 sebanyak 30 emiten) dipilih apabila memenuhi kriteria laba bersih, ROA dan ROE yang positif serta nilai rasio kredit terhadap dana pihak ketiga yang lebih dari 50% dan juga nilai kecukupan modal (capital adequacy ratio) lebih dari 8% sesuai dengan ketentuan Basel II. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tidak dipergunakan sebagai kriteria seleksi karena berdasarkan hasil analisis korelasi atas data historis memperlihatkan bahwa NPL tidak berhubungan (tidak berkorelasi) dengan LDR, akan tetapi tinggi rendahnya NPL mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kondisi ekonomi makro dan kinerja bagian penagihan dari masing-masing emiten. Penilaian fundamental atas saham-saham perbankan mendapat perhatian khusus karena fungsi bank yang unik, yaitu sebagai lembaga intermediasi yang memiliki peraturan ketat yang mengacu kepada pakem internasional dalam Basel Accord. Hasilnya terdapat 28 emiten bank yang lolos seleksi untuk dapat diikutsertakan pada tahapan seleksi berikutnya. Tahap penyeleksian berdasarkan data historis transaksi (perdagangan harian), dari 241 emiten yang tersisa (213 emiten nonbank ditambah
28 emiten bank) kemudian dilakukan seleksi tahap selanjutnya berdasarkan kriteria-kriteria dan hasil sebagai berikut: a. Saham-saham dari emiten yang belum genap 3 bulan tercatat di BEI akan dikeluarkan atau tidak diikutsertakan pada tahapan seleksi selanjutnya. Sebanyak 19 emiten tereliminasi. b. Saham-saham dengan jumlah hari terdapat transaksi kurang dari 40% selama periode pengamatan (rasionya terhadap trading day atau jumlah hari bursa
selama setahun) akan dikeluarkan atau tidak diikutsertakan pada tahapan seleksi selanjutnya. Tidak ada emiten yang tereliminasi. c. Saham-saham yang memiliki posisi di bawah nilai median atau nilai tengah (berada pada nilai terendah atau terbawah dari 50% sebaran data) atas kriteria total frekuensi transaksi, total volume transaksi dan total nilai transaksi selama periode pengamatan (sela-
ma tahun 2010) serta persentase rata-rata nilai transaksi harian terhadap rata-rata nilai kapitalisasi pasar akan dikeluarkan atau tidak diikutsertakan pada tahapan seleksi selanjutnya. Penilaian berdasarkan data historis transaksi atau data historis perdagangan harian ini sangat bermanfaat guna melihat sejauh mana saham-saham dari masing-
masing emiten benar-benar aktif dan likuid dengan jumlah nilai transaksi yang juga signifikan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya saham-saham berkapitalisasi besar dari emiten yang memiliki kinerja keuangan/fundamental bagus tetapi ternyata jumlah saham yang beredar sedikit dan tidak terjaga likuiditasnya di pasar saham. Begitupula sebaliknya ada beberapa saham yang memiliki fundamental tidak bagus tetapi ternyata memiliki likuiditas yang tinggi di
pasar. Selain itu, penyeleksian pada tahapan ini juga untuk meredam masuknya saham-saham ‘gorengan’, sehingga aksi goreng-menggoreng saham yang dilakukan oleh oknum pialang atau investor tertentu diharapkan tidak akan terjadi pada saham-saham yang masuk ke dalam komponen (konstituen) indeks BISNIS-27. Dari hasil seleksi berdasarkan kedua tahapan di atas (fundamental dan data historis perdagangan harian) tersisa 115 saham yang lolos seleksi. Ke 115 saham tersebut kemudian diurutkan berdasarkan total nilai kapitalisasi pasar (tertinggi ke terendah) yang merupakan refleksi dari sokongan saham terhadap kondisi perdagangan saham secara keseluruhan. Pada tahap penyeleksian berdasarkan akuntabilitas dan tata kelola, adanya kriteria akuntabilitas dirasa sangat mendesak guna memberikan petunjuk bagi masyarakat akan saham-saham yang pemiliknya, pengelolanya (komisaris dan direksi), maupun kondisinya di pasar sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola, iktikad baik dan jauh dari aksi goreng-menggoreng saham yang sangat riskan bagi pemodal. Adapun tinjauan ulang dari sisi akuntabilitas dan tata kelola adalah: a. Untuk saham-saham yang pemiliknya ditengarai melakukan pelanggaran hukum dan sosial atau sedang bermasalah dengan masyarakat maka tidak dapat diikutsertakan menjadi konstituen indeks. b. Untuk saham-saham yang pengelolanya (komisaris/direksi) melakukan trik-trik finansial yang dapat menimbulkan bahaya bagi perusahaan atau tidak transparan dalam melakukan aksi korporasi maka tidak dapat diikutsertakan menjadi konstituen indeks.
c. Untuk saham-saham yang berdasarkan data historis perdagangan harian mengalami gejolak harga tanpa alasan yang jelas dari pemilik maupun manajemen perusahaan maka tidak dapat diikutsertakan menjadi konstituen indeks. Untuk memasukkan suatu saham menjadi konstituen indeks BISNIS-27 berdasarkan sahamsaham yang telah lolos seleksi secara fundamental dan berdasarkan data historis perdagangan harian, serta lolos dari seleksi secara akuntabilitas dan tata kelola perusahaan yang baik, maka selanjutnya anggota komite memberikan opini dan pendapat atas 115 saham yang telah diurutkan/diperingkat berdasarkan total nilai kapitalisasi pasar untuk kemudian diputuskan 27 saham apa saja yang benarbenar layak menjadi konstituen Indeks BISNIS-27. Dengan menggunakan hari dasar 28 Desember 2004 di mana indeks pada hari dasar bernilai 100, maka berdasarkan evaluasi setiap 6 bulan, yang berarti sudah 10 kali evaluasi yang disimulasikan hingga periode evaluasi terakhir (berdasarkan fundamental per-30 Juni 2010), konstituen indeks BISNIS-27 secara rata-rata mewakili sekitar 50% dari total nilai kapitalisasi pasar. Bahkan, konstituen indeks BISNIS-27 periode sekarang mewakili sebesar 61,3% dari total nilai kapitalisasi pasar. Angka persentase tersebut sangatlah besar mengingat 27 saham terbaik yang menjadi konstituen indeks BISNIS-27 mewakili 402 saham yang tercatat di BEI (di mana 27 dibagi 402 = 0,0673 atau sekitar 6,73%). Atas Indeks BISNIS-27 dilakukan evaluasi dua kali setahun yaitu pada Mei dan November, dengan berdasarkan data pengamatan terbaru dari sisi fundamental. (ROFIKOH ROKHIM)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bandara pendamping diputuskan 2011
MULTIMODA Penumpang KA naik 3,6% YOGYAKARTA: Manajemen Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta PT Kereta Api (KA) memperkirakan lonjakan jumlah penumpang libur Natal dan tahun baru terjadi pada 22 Desember 2010 sampai 5 Januari 2011. Eko Budiyanto, Manajer Humas Daop VI PT KA, memprediksikan jumlah penumpangnya mencapai 190.000 orang atau naik 3,6% dibandingkan penumpang tahun lalu yang mencapai 183.366 orang. “Kami tidak akan mengoperasikan kereta tambahan, kami hanya akan menambah rangkaian gerbong dengan meminjam gerbong dari Daops lain, karena kami tidak lagi memiliki gerbong cadangan” ujarnya kemarin. (ANTARA)
Proyek KA bandara tarancam molor OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pelabuhan udara pendamping Bandara Soekarno—Hatta (Jakarta) baru akan ditentukan pada Juni tahun depan, seiring dengan tuntasnya studi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.
Organda cermati tiket pesawat JAMBI: Organisasi Angkutan Darat Provinsi Jambi mengharapkan harga tiket pesawat tetap tinggi, minimal Rp700.000 untuk rute Jambi—Jakarta seperti saat ini, supaya dapat mengimbangi ongkos bus, terutama antarkota antarprovinsi. Syafriadi, Ketua DPD Organda Provinsi Jambi, menilai harga tiket pesawat di atas Rp700.000 untuk rute Jambi—Jakarta saat ini memberi peluang bagi perusahaan bus untuk meningkatkan pendapatan, terutama di rute Jambi dan sejumlah kota di Pulau Jawa. “Kami berharap harga tiket pesawat dapat mengimbangi ongkos bus, supaya bus AKAP [antarkota antarprovinsi] juga bisa menikmati lonjakan penumpang menyambut libur Natal dan tahun baru,” katanya kemarin. (ANTARA)
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
PENGEMBANGAN GALANGAN KAPAL: Sebuah kapal pengangkut peti kemas bersandar di dermaga internasional Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, belum lama ini. Ikatan Pengusaha Industri Dok dan Perkapalan serta Sarana Lepas Pantai Indonesia Jawa Timur mendesak pemerintah untuk mendorong pengembangan industri penunjang bagi sektor usaha galangan kapal.
Sriwijaya siapkan ekspansi ke timur Indonesia OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sriwijaya Air tahun depan memfokuskan ekspansi bisnis ke kawasan timur Indonesia menyusul pasar yang masih cukup besar dan belum tergarap dengan baik. Juru bicara Sriwijaya Ruth Hanna mengatakan pihaknya pada 2011 berencana membuka jaringan di Sorong (Papua Barat), serta Jayapura dan Timika (Papua). “Di kawasan timur, saat ini kami baru mempunyai jaringan di Ambon [Maluku], Ternate [Maluku Utara], dan kota-kota lain di Sulawesi. Potensi di KTI [kawasan timur Indonesia] sangat bagus, tarif penerbangan menuju ke sana bagus sekali,” jelasnya kemarin.
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Selain itu, kata dia, jumlah penerbangan dari dan ke KTI volumenya masih sedikit karena alam yang kurang bersahabat sehingga masih sedikit maskapai yang mau dan mampu melayani penerbangan ke kawasan itu. Sriwijaya, yang dikendalikan oleh pengusaha Chandra Lie, saat ini sudah mengoperasikan penerbangan di KTI. Selain Ambon, Ternate, kota lainnya a.l. adalah Kupang, Kendari, Makassar, Gorontalo, Manado. Adapun, maskapai lain yang juga sudah mempunyai jaringan cukup banyak di KTI adalah Lion Air, Wings Air, serta Garuda Indonesia. Hanna mengatakan pada tahun depan pihaknya juga berencana untuk membuka rute dari dan ke
regional Asia, tetapi dia masih belum mau memberitahu ke kota mana saja yang pasti diterbangi. “Fokus kami memang ke dua pasar itu, yakni KTI dan Asia. Pada tahun depan akan datang pesawat Boeing 737-800 Next Generation sehingga menambah jumlah armada kami. Sementara, pada bulan ini datang Boeing 737-300 yang kami beli,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Niaga Sriwijaya Toto Nursatyo memaparkan pihaknya juga akan membuka penerbangan ke Australia, kemungkinan besar setelah Agustus tahun depan. “Tiga unit pesawat Boeing 737800 NG akan mulai datang pada Agustus tahun depan. Rencananya pesawat itu digunakan untuk penerbangan ke Australia,” ung-
kapnya. Pada tahun depan, maskapai yang dikendalikan oleh pengusaha Chandra Lie itu menargetkan jumlah penumpang sebanyak 9 juta orang atau meningkat 28,%7% dibandingkan dengan realisasi 2010 yang diprediksi sebanyak 7 juta orang. Sriwijaya Air saat ini memiliki jaringan domestik di sebanyak 32 kota, serta dua kota luar negeri yakni Singapura dan Penang (Malaysia). Pada 2012, Sriwijaya juga mulai mengoperasikan pesawat Embraer buatan Brasil, untuk dioperasikan di rute domestik di kota kecil yang memiliki bandara dengan landasan pacu sepanjang minimal 1.400 meter, guna lebih meningkatkan pangsa pasar.
Sebaran bandara di sekitar Jabodetabek Bandara Budiarto (Curug, Tangerang) Pondok Cabe (Tangerang) Halim Perdanakusuma (Jakarta) Soekarno—Hatta (Jakarta)
Landasan 1.800 m x 30 m 1.986 m x 45 m 3.000 m x 45 m 3.660 m x 60 m 3.600 m x 60 m
Sumber: Ditjen Perhubungan Udara & Worldaerodata.com, diolah
Direktur Bandara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Bambang Tjahjono mengatakan studi itu termasuk di dalamnya adalah keputusan mengenai perlu atau tidaknya pembangunan bandara baru. Yang jelas, kata dia, jika keputusannya adalah pembangunan bandara baru hal tersebut tidak langsung bisa direalisasikan dalam 1 atau 2 tahun, karena dibutuhkan hal secara mendetail, misalnya soal letak dan kapasitas terminal. “Studi yang dilakukan sekarang mendapat bantuan JICA [Japan International Cooperation Agency]. Kami harapkan pada Juni 2011 sudah ada hasilnya. Apakah butuh bandara baru atau cukup dengan yang sudah ada [Bandara Halim Perdanakusuma atau Pondok Cabe],” jelasnya kemarin. Dia menuturkan pihaknya juga belum bisa menentukan kapasitas minimal terminal penumpang yang dibutuhkan untuk mendukung Bandara Soekarno—Hatta. “Bandara Soekarno—Hatta itu masih bisa dikembangkan hingga kapasitas terminal penumpang sebanyak 65 juta orang, lalu penambahan satu runway [landasan pacu] sehingga memiliki tiga runway. Nanti akan dilihat berapa banyak kapasitas yang dibutuhkan,” paparnya. Di tempat terpisah, Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Parta Keadilan Sejahtera Abdul Hakim mengatakan operator bandara harus bisa mempersingkat administrasi penumpang sebagai upaya jangka pendek mengurai kepadatan. “Kalau tidak ada studi yang jelas, sulit juga bisa menentukan standar pelayanan minimum,” katanya. Robert D. Waloni, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I, pernah mengatakan waktu penum-
pang untuk mengurus segala macam administrasi di bandara adalah 40 menit. Menurut dia, waktu tersebut terlalu lama sehingga bisa juga berdampak pada tidak maksimalnya pendapatan yang bisa diraup operator bandara dari sisi nonaeronautika.
KA Bandara Terkait dengan pengembangan infrastruktur penunjang bandara, pelaksanaan tender proyek kereta api Bandara Soekarno—Hatta dikhawatirkan molor hingga 3 tahun jika proses pembebasan lahan tidak lancar. Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan mengatakan proyek yang memiliki rute Stasiun Manggarai ke dan dari Bandara Soekarno—Hatta itu membutuhkan dukungan undang-undang pembebasan lahan. “Target tender memang pada pertengahan tahun depan. Namun, investor akan lebih tertarik kalau semuanya jelas, termasuk soal pembebasan lahan. Alokasi dana dari pemerintah sendiri untuk pembebasan lahan itu sebesar Rp1,5 triliun hingga 3 tahun atau sampai 2013,” jelasnya, Minggu. Dia menjabarkan pada 2011 dana dukungan dari pemerintah untuk membebaskan lahan di sepanjang Angke-Pluit adalah Rp450 miliar, lalu pada 2012 Rp600 miliar, dan 2013 Rp450 miliar. “Kalau UU pembebasan lahan sudah selesai, mungkin saja prosesnya bisa lebih cepat dari 3 tahun karena lahan yang dibutuhkan bisa dikategorikan sebagai kepentingan umum,” paparnya. Nilai investasi dari proyek KA Bandara Soekarno—Hatta itu membengkak hingga Rp10 triliun dari perkiraan awal Rp4,6Rp4,7 triliun. (
[email protected])
B2 Waktu berjalan sedemikian cepat, seperempat abad sudah Bisnis Indonesia mengiringi perjalanan ekonomi dan bisnis di negeri ini. Dalam berbagai peristiwa ekonomi, sosial, politik, dan budaya yang secara fundamental turut mengubah arah dan gerak bangsa ini, Bisnis Indonesia selalu hadir menjadi media yang memberikan informasi dan referensi untuk mengarahkan pelaku bisnis dan pengambil kebijakan. Dengan laporan jurnalistik dari wartawan yang terlatih—untuk mengenali berbagai persoalan ekonomi dan bisnis dengan berbagai konteksnya serta terdidik untuk menguasai medan kerja—maupun tulisan para pakar di bidangnya, Bisnis Indonesia turut berperan di dalam merangsang dinamika kehidupan ekonomi di Indonesia. Namun, kurang pas rasanya bila klaim bahwa kehadiran Bisnis Indonesia selama seperempat abad—yang dianggap telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan perekonomian nasional—hanya berupa klaim semata. Lalu, apa komentar pembaca dan mitra kerja terhadap koran bisnis yang kini berusia seperempat abad itu? Berikut pengakuan itu:
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Mereka bicara Bisnis Indonesia Indonesia yang bertahan dengan banyak persaingan dan konsisten dengan spesialisasi di berita bisnis dan ekonomi. Saya juga memberi apresiasi beberapa hal yang diangkat secara konsisten seperti UKM, ekonomi kreatif, Anugerah Produk Asli Indonesia, dan entrepreneurship. Yang saya harapkan adalah selalu profesional dan menjaga objektivitas. Saya juga sarankan agar lebih banyak melakukan liputan in-depth mengenai isu atau hal yang penting.
Kepala Badan Standardisasi Nasional Sudah lama sekali saya membaca Bisnis Indonesia. Saya kira Bisnis berhasil membuat ciri yang sangat khusus, baik dari aspek tata wajah, isi, maupun misi. Mirip Wall Street Journal. Tetapi, Bisnis kurang memiliki beragam analisis yang mendalam. Semua analisisnya sekilas. Misalnya, pada kasus [penawaran perdana] saham KS [PT Krakatau Steel], harusnya semua orang mencari referensi ke Bisnis, bukan ke Amien Rais. Peringatan dari saya yang perlu diperhatikan adalah akan tiba saatnya kalau analisanya kurang tajam, maka orang lebih memilih menuju e-newspaper seperti Wall Street Journal.
Wakil Presiden Republik Indonesia
Hatta Rajasa Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II Sudah sejak lama sekali saya baca Bisnis Indonesia. Seingat saya, sebelum aktif di panggung politik, yakni saat masih menjadi pengusaha. Harapan saya, Bisnis dapat menampilkan tidak hanya berita-berita sekitar perekonomian yang sudah sangat bagus, tapi juga penting menampilkan informasi mengenai berbagai peluang usaha bagi start-up company atau pengusaha pemula. Juga, saya mengharapkan Bisnis Indonesia menjadi media yang dapat menjadi ajang bertemunya pengusaha pemula, pemodal, dan inventor yang biasanya banyak bermunculan di perguruan tinggi atau lembaga-lembaga riset .
Agus Martowadojo Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II Saya membaca koran Bisnis itu sudah sejak lama sekali. Bisa dikatakan membaca dan berlangganan Bisnis sejak pertama kali saya melanggani koran pada pertengahan tahun 1980-an dan itu berlangsung sampai sekarang. Bisnis Indonesia itu kaya dengan informasi yang penting perihal pasar, baik pasar modal, pasar uang, maupun pasar komoditas. Demikian pula dengan informasi lain berkaitan ekonomi dan bisnis. Harapan saya, supaya Bisnis Indonesia lebih informatif, lebih terpercaya, dan lebih profesional.
Sofjan Wanandi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia
M.S. Hidayat Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu II Saya selalu membaca Bisnis Indonesia, bahkan sejak awal penerbitan sampai sekarang. Bagi saya, Bisnis Indonesia sebagai rujukan yang selalu up-to-date untuk isu ekonomi dan keuangan. Saya selalu baca tajuk dan opini, selain halaman lainnya. Sebagai pejabat pemerintah dan juga pengusaha, Bisnis Indonesia sangat membantu saya dalam pengambilan keputusan untuk membuat kebijakan. Saya berharap Bisnis memperbanyak analisa dari para pakar nasional dan internasional terutama untuk analisis tren ekonomi dan bisnis yang akan datang. Selamat ulang tahun ke-25 Bisnis Indonesia, terus ikut berperan dalam memberikan informasi rujukan perekonomian nasional.
Mustafa Abubakar Menteri Badan Usaha Milik Negara Kabinet Indonesia Bersatu II Sudah lama sekali saya membaca Bisnis Indonesia. Bagi saya, Bisnis sangat membantu memberikan latar belakang informasi dalam pengambilan kuputusan, terutama saat saya menangani komoditas strategis di Bulog dan Kementerian BUMN. Ada seratus lebih perusahaan BUMN di Indonesia dan Bisnis selalu menginformasikan kinerja dan berbagai persoalan yang melingkupi perusahaan milik negara tersebut, sehingga memudahkan saya untuk mengetahui dari sudut pandang media. Ke depan, saya berharap Bisnis menempatkan ruang lebih banyak lagi bagi BUMN di Indonesia maupun BUMN di negara lain yang memiliki industri dan komoditas yang lebih kurang sama dengan kita. Maju terus Bisnis Indonesia, selamat ulang tahun ke-25.
Bambang Susantono Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II Sejak awal saya mengikuti dan membaca Bisnis Indonesia. Kurang lebih saat saya baru kembali dari sekolah di luar negeri pada 1986. Selamat kepada Bisnis
Bahkan, di tahun 2000-an, Bisnis Indonesia sangat membantu dalam pemberitaan program privatisasi oleh pemerintah. Terasa sekali peran Bisnis sebagai media menjadi penting dalam mensosialisasi dan mengedukasi masyarakat. Kritik saya untuk Bisnis, kayaknya jarang me-re-layout format koran. Di satu sisi, investor sangat familiar dalam mencari rubrik yang sesuai bidang industrinya. Di sisi lain, tampilan yang statis tampak membosankan bagi pembaca. Adanya rubrik tersendiri untuk Finansial dan Bursa yang menjadi headline cover, itu sangat bagus.
Bambang Setiadi
Boediono Saya mengikuti pemberitaan Bisnis Indonesia sejak lama, baik ketika masih sebagai akademisi, di Bappenas, di Depkeu, dan di Bank Indonesia. Informasi yang dihasilkan Bisnis menjadi pegangan dan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. Sebagai media yang melayani publik, Bisnis hendaknya tetap melakukan pemberitaan secara objektif yang didasarkan fakta serta menghindari sensasi. Apa yang dilakukan Bisnis Indonesia dalam melakukan pemberitaan secara objektif sudah betul, sehingga mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan di Indonesia. Persaingan bisnis media saat ini semakin ketat, sehingga perusahaan koran dan penerbit harus bersiap menghadapi setiap perkembangan dan kompetisi ini. Bisnis Indonesia dengan pengalamannya selama 25 tahun menjadi bekal dalam menghadapi persaingan ke depan. Ini merupakan competitive advantage bagi Bisnis Indonesia.
akurat, dan independen telah menjadi ciri liputan Bisnis Indonesia.” Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa Bisnis telah menjadi leader dalam pewartaan bisnis dan ekonomi di Indonesia. Ke depan diharapkan agar Bisnis tetap konsisten dalam gaya pewartaannya, sambil tak lupa selalu mengikuti tren pewartaan masa depan yang akan sangat bergantung pada kemajuan IT. Jayalah Bisnis Indonesia dan tetap menjadi lampu suar bagi pelaku bisnis di Tanah Air
Wakil Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu II Di tengah perkembangan global ekonomi bisnis yang sangat cepat, Bisnis Indonesia telah menjadi referensi tetap para pemangku kepentingan ekonomi di Indonesia, dan para pelaku bisnis pada khususnya. Berita yang up-to-date,
Saya baca Bisnis Indonesia sejak pertama terbit pada 1985. Hal yang paling penting buat pembaca seperti saya adalah berita hendaknya selalu up-to-date, mampu mengawal dan menagih peraturan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang dikeluarkan, terutama yang bersifat ‘menganggu’ kegiatan pengusaha maupun dunia usaha. Juga perkembangan ekonomi negara yang menjadi pesaing Indonesia, agar kita mengetahui serta mampu meningkatkan daya saing. Selain itu, perlu juga lebih banyak disajikan tulisan yang cukup mendalam mengenai ekonomi dan bisnis dalam negeri. Tidak perlu janji-janji pemerintah untuk diberitakan, tapi bagaimana menagih janji-janji tersebut, apalagi jika tidak kunjung dijalankan.
Sandiaga Salahudin Uno CEO Saratoga Investment Bisnis Indonesia saya baca sejak SMA. Mama kenalkan saya dengan wartawan Bisnis ketika itu Pak Dhanie. Dulu awalnya saya rajin baca berita sport, sekarang saya baca semuanya. Saya suka membaca konten Bisnis karena akurat dan analisanya mendalam. Walaupun pernah saya tidak concern membaca berita Bisnis yang agak spekulatif dan kurang riset, tapi dalam dua tahun terakhir Bisnis kembali ’moncer’ dan mantap. Selamat ulang tahun ke-25 Bisnis Indonesia, semoga mampu menjadi Wall Street Journal-nya Indonesia. Hendaknya pula lebih informatif, provocative, dan jelas positioning-nya pada isu-isu yang menyentuh dunia usaha serta jangan lupa meng-cover terus UMKM [usaha menengah, koperasi, dan mikro] beserta geliatnya.
Insan Budi Maulana Konsultan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Sejak berkecimpung di dunia hak cipta, paten, dan merek, saya selalu membaca Bisnis Indonesia. Saya berharap Bisnis Indonesia menjadi harian bisnis yang merakyat, yang mudah didapat, dan mensosialisasikan jiwa kewirausahaan yang mudah dicerna oleh orang awam. Sebagai pembaca, saya berharap info dan kasus HaKI [Hak atas Kekayaan Intelektual] lebih akurat dan obyektif. Bisnis hendanya menyampaikan info HaKI yang dapat membangun kesadaran masyarakat bahwa masalah HaKI merupakan bagian dari strategi bisnis untuk memenangi persaingan dalam perdagangan internasional yang makin kompetitif.
Erwin Aksa Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bisnis Indonesia selama 25 tahun adalah sebuah inspirasi yang mencerdaskan bangsa. Lugas, tegas dan edukatif, serta informatif. Keberadaan Bisnis Indonesia harus terus dipertahankan agar pilar demokrasi akan semakin kuat. Selamat dan terus menjadi jendela informasi ekonomi bangsa. Saya yakin Bisnis di usianya yang 25 tahun telah dan akan selalu menjadi mitra produktif pengusaha.
Zulkifli Zaini Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Sudah lama saya membaca Bisnis Indonesia, tepatnya sekitar 10 tahun. Saya berharap agar Bisnis lebih banyak memuat artikel tentang manajemen, baik itu strategi marketing, leadership, finance serta wawancara dengan CEO perusahaan-perusahaan di Indonesia dan Asia, seperti yang dilakukan Finacial Times. Untuk edisi Sabtu dan Minggu, perlu terus ditingkatkan terutama artikel yang menarik seperti tentang realestate, lukisan, buku-buku baru, restoran, tempat liburan, alat-alat elektronik baru, kesehatan dan lainnya.
Ito Warsito Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Bisnis Indonesia menjadi sumber referensi berita binsis pertama saya. Sebagai pionir koran bisnis-ekonomi, Bisnis hendaknya selalu bisa mempertahankan posisinya sebagai koran bisnis yang utama. Sejak awal 1990-an saya berkarir di pasar modal dan Bisnis selalu menjadi referensi.
M. Jusuf Kalla Ketua Umum Palang Merah Indonesia, mantan Wakil Presiden RI 2004-2009 Bisnis Indonesia telah memberikan informasi tentang ekonomi dan bisnis selama 25 kepada kita,pengusahadan pemeritah, terutama dalammengambil keputusan penting yang strategis. Selain itu, informasi yang in-depth seperti analisis dari para pakar juga sangat membantu pemahaman bagi yang berkepentingan, baik itu mengenai perekonomian nasional dan internasional. Hal itusangat membantu para pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan dari laporan analisis yang ada di Bisnis Indonesia baik bagi pengusaha lokal, maupun mancanegara. BagiPalang Merah Indonesia, kehadiran Bisnis Indonesia juga sangat penting terutama dalam menjaga harmoni hubungan kemanusiaan antara orang yang membutuhkan dengandunia usaha, pemerintah dan lembaga sejenis di mancanegara. Ke depan, Bisnis Indonesia telah mempunyai modal keahlian, jaringan, serta orang-orang yang mempunyai kemampuan dalam memberikan informasi tentang ekonomi dan bisnis pun harus dapat secara instan dan cepat, sehingga perlu dilengkapi dengan multimedia.
Sri Mulyani Indrawati, Direktur Pelaksana Bank Dunia, mantan Menteri Keuangan RI Saya rasa Bisnis Indonesia sebagai media makin menunjukkan kualitas, baik dari sisi relevansi,maupun isi, profesionalisme dalam membahas suatu isu, serta mampu melihat dari tolok ukur profesi. Artinya, tidak hanya membahas dari kepentingan aspek bisnis, ekonomi, keuangan, tapi juga ada aspek social-politiknya secara proper. Itu adalah tantangan untuk media seperti Bisnis Indonesia dan selama ini di bawah
manajemen, di bawah editor, maupun pemilik saham, Bisnis Indonesia mencoba menjalankan kesemuanya itu secara proper dan profesional. Jadi, saya ingin menyampaikan selamat, moga-moga Bisnis Indonesia tetap dapat dijaga dalam koridor ini, karena negara yang besar, demokratis, dan open seperti Indonesia membutuhkan media yang sehat, bertanggung jawab, dan media yang bermutu. Selamat untuk Bisnis Indonesia. Congratulations!
Anies Baswedan Rektor Universitas Paramadina Media massa saat ini selalu menginformasikan berita yang pesimistis dan kritis, cenderung sulit membedakan dengan berita yang optimistis dan kritis. Seolah-olah, bila berita optimistis menjadi propemerintah. Kondisi ini cukup memprihatinkan. Padahal, saat republik ini merdeka dan baru berdiri punya syarat pesimistis, tapi kita semua memilih optimistis. Sekarang kita punya syarat optimistis, tetapi media malah cenderung memilih pesimistis. Bisnis Indonesia harus dapat memunculkan berita dan artikel yang bernada optimistis. Jangan dibalik. Tetapi hendaknya tetap kritis. Bila berita ekonomi dan bisnis positif, maka hal itu akan berdampak positif, dan kita semua dapat meraih kesejahteraan.
Budiman Sujatmiko Anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP Koran Bisnis Indonesia adalah koran yang bisa menjembatani antara dunia bisnis dengan dunia publik dan negara. Sebuah peran yang kadang pelik untuk diungkapkan, namun berhasil disampaikan oleh koran Bisnis Indonesia dengan bahasa jurnalistik yang ramah tapi tidak murahan, mudah tapi tidak gampangan. Ini sangat penting karena hanya koran yang bahasa dan isinya mudah dicerna oleh berbagai kalangan lah yang bisa menjadi perekat atau jembatan di antara stakeholders Indonesia, yaitu dunia bisnis, dunia publik dan dunia politik.” Dalam 25 tahun terakhir, koran Bisnis Indonesia mampu merekam proses tersebut.
Arif Budimanta Anggota DPR-RI dari Fraksi PDI-P Bisnis Indonesia adalah koran pelopor dan pejuang. Karena berani melakukan diferensiasi sejak awal masa terbitnya, ketika koran umum menguasai pasar Indonesia. Langkah jitu kepeloporan tersebut, telah mendapatkan pengakuan saat ini. Bisnis Indonesia telah menjadi referensi bagi siapa saja yang membutuhkan informasi tentang berita ekonomi dan bisnis. Buat saya, Bisnis Indonesia adalah kamus harian terhadap perkembangan ekonomi maupun bisnis. Fakta, data, dan analisis bersintesis dalam berita. Saya berharap Bisnis Indonesia terus menempuh upaya inovatif dan senantiasa mengedepankan semangat untuk mengedukasi masyarakat.
Suryopratomo Direktur Pemberitaan Metro TV Bisnis Indonesia merupakan surat kabar yang menerapkan konsep blue ocean strategy dengan sebenarnya. Fokus pada persoalan ekonomi dan bisnis, tanpa pernah tergoda oleh isu-isu besar seputar persoalan politik dan sosial. Dengan pilihan posisi seperti itu, Bisnis Indonesia mampu mengukuhkan dirinya sebagai referensi persoalan ekonomi dan bisnis nasional maupun internasional. Apalagi wartawannya selalu terus meningkatkan kemampuan profesional di tengah isu ekonomi dan bisnis yang semakin berkembang. Kekritisan Bisnis Indonesia dalam melihat persoalan ekonomi dan bisnis sama tajamnya dengan media pada umumnya. Hanya saja kelebihan dari Bisnis Indonesia kekritisan itu tidak harus menyakitkan. Selamat Ulang Tahun Bisnis Indonesia!
Ahmad Mukhlis Yusuf Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Bisnis Indonesia, sejak saya mulai membacanya pada awal tahun 1990-an, telah menjadi referensi terpercaya tentang informasi bisnis dan lingkungan strategisnya yang kredibel dan independen. Saya menikmati opini dan analisisnya, termasuk rubrik ‘santainya’ pada terbitan akhir pekan. Saya melihat pengelola koran ini mengenal betul siapa pembacanya. Harapan saya, Bisnis Indonesia bisa memperkuat informasi sektor riil, ulasan mendalam strategi menyiasati kemajuan teknologi informasi untuk kepentingan bisnis, menampilkan lebih banyak kisah-kisah inspiratif pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang mampu membangun merek lokal dan membuat komunitas pembacanya.
* Tim Bisnis BISNIS/BUDI PRAKARSA
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
INOVASI
Chip LED bikin ponsel lebih terang
K
Juniper rilis pengaman iPad JAKARTA: Juniper Networks memperluas platform Junos Pulse yang diklaim mampu mengamankan data atau informasi pengguna korporasi di peranti iPad. Sanjay Beri, Vice President Service Layer Technologies Business Group Juniper Networks, mengatakan pelanggan korporasi sudah mulai menggunakan iPad untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja bergerak mereka. “Kami mengembangkan aplikasi Junos Pulse untuk iPad dengan memberikan tingkatan keamanan yang diinginkan oleh pengguna,” ujarnya kemarin. Korporasi, papar Sanjay, sekarang dapat merasa tenang karena mengetahui tenaga kerja mobile mereka selalu aman dalam menggunakan laptop, smartphone, ataupun personal computer (PC) tablet. (BISNIS/ROY)
OLEH FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
YOGYAKARTA: Pemerintah menyiapkan dua opsi baru agar pemenang tender broadband wireless access (BWA/WiMax) membangun infrastruktur dan memulai layanan komersial. Opsi itu sebagai jalan keluar karena Keputusan Dirjen Postel Kementerian Komunikasi dan Informartika No.94, 95, dan 96/2008 mengenai batasan kanalisasi tidak dapat direvisi. Plt. Dirjen Postel M. Budi Setiawan menegaskan pihaknya tidak mungkin melakukan revisi aturan mengenai batasan kanalisasi seperti yang diajukan oleh sebagian besar operator pemenang tender BWA 2,3GHz tahun lalu. ”Perubahan aturan sama saja dengan mengubah lelang dan hal itu merupakan pelanggaran hukum. Saat ini, kami memiliki dua opsi agar layanan menggunakan teknologi WiMax bisa berjalan, tidak lagi stagnan seperti sepanjang tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis di Yogyakarta, Minggu. Dia menjelaskan opsi pertama yang disiapkan adalah skema lelang price taking, yakni pemenang tender BWA 2,3GHz teknologi WiMax 16d tahun lalu bisa mengambil kembali daerah yang dimenanginya pada tender WiMax 16e pada lelang yang akan diselenggarakan awal tahun depan. Budi memaparkan skema pengambilan itu mirip dengan 5 GHz dual carrier yang ditawarkan oleh regula-
Alasan operator meminta revisi Kepdirjen Postel soal batasan kanalisasi • Alokasi kanal sebesar 3,5 MHz atau 7 MHz membuat frekuensi yang dimenangkan oleh operator menjadi tidak seimbang, karena regulator memberikan pemenang 15 MHz per slot atau 30 MHz per zona. • Terbatasnya vendor yang bisa memproduksi perangkat sesuai aturan dengan TKDN. • Chipset kanalisasi 3,5 MHz dan 7 MHz sudah tidak diproduksi massal sehingga barang terus berkurang di pasar sehingga harga menjadi lebih mahal. • Harga perangkat 7 MHz dan 10 MHz hampir sama, tetapi penggunaannya lebih efisien dengan perangkat 5 MHz untuk operator dengan alokasi frekuensi 15 MHz dan perangkat 10 MHz bagi operator yang memenangkan alokasi 30 MHz. • Harga perangkat bagi pengguna dari vendor perangkat 16d yang telah memenuhi syarat TKDN sebesar US$280—US$300 per unit, jauh lebih mahal dibandingkan dengan riset harga yang terjangkau oleh pasar, yakni di bawah US$50 per unit. Sumber: Operator, diolah
tor kepada para operator telekomunikasi pemegang lisensi (pemenang tender) 3G. “Tentu saja harga yang diberikan tidak lebih rendah daripada harga pemenang tender tahun lalu. Regulator akan memberikan alokasi frekuensi yang sama dengan rentang yang sama sambil menata ulang penggunaan frekuensi 2,3GHz dan frekuensi lainnya,” ujarnya.
JAKARTA: Pasar komputer pada tahun depan yang diproyeksikan mencapai 5,3 juta unit diperkirakan didominasi jenis portabel atau mobile internet devices (MID), terutama jika ketersediaan infrastruktur broadband semakin baik. Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Suhanda Wijaya mengatakan pertumbuhan pasar komputer pada tahun depan yang mencapai 37% tersebut didorong oleh produk komputer portabel yang akan semakin diminati konsumen. “Produk MID ini kan baru ramai pada Q4 [kuartal IV/2010], tahun depan dipastikan akan semakin banyak karena vendor lain [lokal dan China] mulai memproduksi produk sejenis [komputer portabel] dengan harga bersaing,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, proyeksi pasar komputer yang mencapai 5,3 juta pada tahun depan meliputi seluruh jenis, yakni dekstop, notebook, netbook, dan personal computer (PC) tablet. Dia enggan menyebutkan secara pasti pasar perangkat mobile pada tahun ini dan tahun depan, tetapi organisasinya me-
Pemenang tender WiMax tahun lalu adalah PT First Media Tbk, PT Indosat Mega Media, PT Telkom Tbk, PT Jasnita Telekomindo, dan PT Berca Hardayaperkasa. Sebagai gambaran, dengan menggunakan opsi yang baru, First Media sebagai pemenang di wilayah Jabodetabek yang berkewajiban menyelenggarakan WiMax 16d juga bisa melayani WiMax 16e dengan harga sama ketika memenangi tender di zona yang sama dengan tahun lalu.
Fatwa BPK Budi menambahkan opsi lainnya adalah frekuensi swap. Sistem ini juga melalui mekanisme tender, tetapi regulator akan mencari frekuensi yang tidak digunakan (idle). ”Konsep dasarnya sama seperti metode swap di industri perbankan. Kedua opsi ini sedang dikaji, kami juga akan meminta fatwa dari Badan Pemeriksa Keuangan [BPK] agar aman. Jangan sampai malah berpotensi merugikan negara,” tegasnya. Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengakui pihaknya sedang membicarakan kedua opsi itu dan hasilnya akan dilaporkan kepada Dirjen Postel sebelum diputuskan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring. “Benar, BRTI sedang mengevaluasi perkembangan hasil lelang 2,3GHz, tapi nanti kebijakan di tangan menteri [Menkominfo],” ujarnya. Anggota BRTI Nonot Harsono menambahkan pada era konvergensi seperti saat ini BWA dan long term evolution (LTE) merupakan pilihan teknologi akses bagi operator di Indonesia. (
[email protected])
mastikan pertumbuhan MID pada tahun depan cukup tinggi jika didukung dengan ketersediaan infrastruktur jaringan pita lebar (broadband). “MID kan cenderung dengan Internet, jadi harus ada ketersediaan infrastruktur broadband yang bagus,” tutur Suhanda. Dia menambahkan penjualan komputer portabel yang berbentuk buku dengan teknologi digital dan layar sentuh pada 2011 akan meningkat tajam dibandingkan dengan tahun ini. Menurut Suhanda, penjualan produk MID, seperti komputer tablet, ponsel pintar (smartphone), dan perangkat portabel lainnya pada tahun depan sangat menjanjikan, karena ada kebutuhan perangkat yang dapat memenuhi kebutuhan dan gaya hidup terhadap produk tersebut. “Ada kebutuhan dan gaya hidup terhadap produk yang bersifat mobile, sehingga kinerja baterai dan aplikasi menjadi salah satu kunci penting perkembangan MID,” ujarnya. Selain kekuatan baterai dan aplikasi dalam perangkat portabel, kualitas infrastruktur akses Internet broadband memengaruhi peningkatan pasar MID pada tahun depan.
‘Kami sangat serius berbisnis di Indonesia’ MACAU: Avaya, perusahaan penyedia sistem komunikasi bagi korporasi kelas dunia, kini fokus penetrasi ke pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Untuk mengetahui lebih jauh strategi perusahaan ini, Bisnis mewancarai Presiden Avaya Aspas Francois Lancon di sela-sela Konferensi New Avaya Asia Pacific di Hotel Venetian Macau, pekan lalu. Berikut petikannya. Setelah mengakuisisi Nortel, bagaimana Anda melihat pasar Indonesia? Setelah membeli Nortel, kami memproklamasikan konsep baru yaitu The New Avaya. Sebab, akuisisi itu otomatis menjadikan kami perusahaan di bidang solusi enterprise terbesar di Asia, karena dari Nortel kami mendapatkan lebih banyak pangsa pasar. Begitu pula dengan sumber daya manusia, kantor, produk baru, dan basis pelanggan yang kami miliki kini menjadi lebih banyak. Bagi kami, saat ini kawasan Asia Pasifik merupakan pasar yang sangat menarik, terutama China, India, dan Asean yang memiliki prospek cerah. Tentu Anda melihat, perekonomian
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang berkantor dan bertempat tinggal di sekitar Jakarta S e l at an , k hu s u s ny a Kebayoran. Kawasan Kebayoran merupakan daerah hunian elite menjadi pePeresmian Kantor Cabang Pembantu Kebayoran dilakukan oleh Direktur luang yang akan digarap Dana & Layanan, Bpk. Wahju Hidajat (paling kanan), didampingi oleh Komisaris, Bpk. Jusuf Amiruddin (paling kiri), dan Pemimpin Capem oleh Bank Kesejahteraan Kebayoran, Ibu Lusi Lusmiati (Tengah). untuk menjaring nasabah ritel (individu). ank Kesejahteraan memperluas Dengan menjual produk Tabungan jaringan dengan membuka MESRA berasuransi rawat inap dan Kantor Cabang Pembantu Tabungan rencana PINTAR, Bank Kebayoran di Jl. Wolter Monginsidi Kesejahteraan optimis dapat bersama 86 – Kebayoran Baru Jakarta Selatan. berkembang. (*)
mereka mengalami Saya percaya pertumbuhan pesat Indonesia pada 2011 dalam waktu yang masih akan tumbuh debersama. ngan bagus. Adapun, Indonesia Perusahaan-perusahaan merupakan bagian mengalami pertumAsean yang paling buhan yang mengmenarik di kawasan gairahkan, seperti pertersebut, selain pasar bankan, properti, yang sangat besar perdagangan, dan dan relatif tidak usaha-usaha service. terkena dampak kriKebijakan sis 2008—2009 Pemerintah Indonesia Francois Lancon sehingga tahun ini juga kami lihat sangat memiliki pertumbuhan ekonomi kooperatif terhadap dunia usaha yang bagus. dari luar negeri. Tentu kami juga Selain Indonesia, sebenarnya akan membuka diri terhadap keThailand cukup bagus, tetapi sebutuhan pelaku usaha di pasar cara politik tidak stabil. Vietnam Indonesia. pada 2010 ekonominya juga Berapa banyak investasi membaik, sayangnya diganggu yang disiapkan Avaya untuk inflasi yang tinggi. Singapura, penetrasi pasar di Indonesia? meskipun ekonominya baik teSecara jumlah [investasi] saya tapi relatif kecil. Filipina juga belum bisa katakan saat ini. menjadi target kami. Yang pasti, sekarang kami Apa rencana Avaya di pasar sedang menyiapkan investasi yang ditujukan ke pasar InIndonesia dalam waktu dekat donesia pada tahun depan. Nanti ini? sekitar Mei 2011 kami akan lebih Anda lihat sendiri bisnis ini fokus dalam program pengemterus tumbuh tiap tahunnya, kecuali pada 2009 akibat terganggu bangan pasar di Indonesia dengan investasi yang lebih besar. krisis. Pada dasarnya, Indonesia tidak Tahun ini bisnis kami di kawasan Asia Pasifik mengalami menghambat masuknya invespemulihan dengan pertumbuhan tasi. Ini yang membuat Indonesia lebih menarik sehingga belebih dari 50% dibandingkan lakangan ini banyak investasi dengan tahun lalu sehingga kini besar masuk ke Indonesia. kami memperoleh momentum Jika pun ada isu kebijakan yang sangat bagus untuk melakenaikan tarif listrik dan rencana kukan penetrasi pada 2011.
pembatasan BBM, itu pun tidak masalah karena bisnis kami tidak terpengaruh tingkat konsumsi. Selama ada perusahaan yang berinvestasi, bisnis kami tetap berjalan. Saya melihat sektor perbankan di Indonesia dan service provider terus berkembang. Pemerintah Indonesia masih berinvestasi dan terus membangun, swasta juga demikian. Hotel-hotel baru berdiri dan perusahaan multinasional berdatangan. Semua ini menunjukkan bahwa pasar Indonesia bagus bagi kami. Kami sangat serius berbisnis di Indonesia. Bahkan, tahun ini pun kami sudah memulai membelanjakan investasi untuk merekrut orang, menyelenggarakan pelatihan tidak saja untuk karyawan, tetapi juga melatih mitra kami. Belanja investasi lainnya yaitu di pemasaran, terutama melakukan road show soal contact center ke beberapa tempat di Indonesia. Apakah Avaya menyiapkan produk khusus yang cocok untuk pasar Indonesia? Kami sudah siapkan produk dan solusi yang cocok untuk pasar Asia, terutama India, China, dan tentu saja Indonesia. Produk itu di antaranya untuk usaha kecil dan menengah yang di Indonesia tengah berkembang pesat. Salah satu produk yang kami siapkan adalah solusi phone set
JASA MARGA KEMBALI RAIH PREDIKAT ‘THE MOST TRUSTED COMPANY”
PT. BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI KINI HADIR DI KEBAYORAN
B
OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
Pemerintah siapkan dua opsi baru
BISNIS INDONESIA
KLIK
Perangkat portabel diprediksi kuasai pasar PC 2011
Batasan kanalisasi WiMax tak bisa direvisi
OLEH GOMBANG NAN CENGKA Kontributor Bisnis Indonesia
amera sudah lama menjadi bagian dari ponsel kelas menengah ke atas. Namun, peranti optik ini tidak akan dapat berfungsi dengan baik bila gambar yang hendak diambil kurang pencahayaan. Oleh karena itu, ponsel kamera kini selalu dilengkapi dengan lampu blitz agar dapat bekerja dengan baik pada saat dan tempat yang remang-remang atau gelap. Karena tempat dan ukurannya terbatas, pembuat ponsel kamera tentunya tidak dapat sembarangan memasang lampu blitz. Dengan ukuran mini sekali pun, lampu blitz pada ponsel harus tetap dapat memberikan pencahayaan yang cukup. Lampu yang disertakan pada ponsel tidak selalu berhasil mencapai tujuan ini. Para periset dari Osram Opto Semiconductors telah mencoba mengatasi masalah yang dihadapi para pembuat ponsel ini. Mereka telah mengembangkan chip LED (light emitting diode), yang disebut dengan nama Oslux LED, yang memungkinkan proyektor saku dan ponsel kamera yang lebih kompak. Pada umumnya ketika mengambil foto pada malam hari dengan ponsel kamera, lampu blitz yang digunakan mampu menerangi bagian tengah gambar, tetapi sudutsudut foto akan tetap terlihat agak gelap. Ini disebabkan oleh luminositas LED yang digunakan rendah. Dengan kata lain, cahaya yang diproduksi LED tidak cukup terang. Selain masalah luminositas LED, lensa lampu blitz juga tidak mendistribusikan cahaya dengan merata. Lampu seperti ini menciptakan gambar dengan lingkaran terang di pusat, tetapi dengan sudut-sudut yang lebih gelap. Efek ini tentu lebih terlihat pada keadaan dengan cahaya kurang. Untuk mengatasi masalah ini, para periset di Osram mengatur ulang penataan internal chip LED. Chip ini terdiri dari kisi metalik dan dua lapisan semikonduktor. Dalam siaran pers Osram disebutkan pengaturan seperti ini telah berhasil menciptakan lampu blitz yang menerangi area berdiagonal 90 cm pada jarak 1 meter. Ini memungkinkan gambar berkualitas lebih tinggi dari ponsel kamera.
i3
T Jasa Marga (Persero) Tbk kembali memperoleh penghargaan sebagai perusahaan terpercaya dalam acara penghargaan Good Corporate Governance Award 2010 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan Majalah SWA. Tidak hanya itu, Jasa Marga pun memperoleh
P
penghargaan sebagai Most Trusted Company 2010 berdasarkan hasil survey oleh Investor dan Analys. Penghargaan diterima o leh Direktur Keuangan Jasa Marg a , R e y n a l d i Hermansjah. Acara penganu gerahan yang di se lenggarakan pada hari Kamis (9/12) malam di Hotel Shangri-La Jakarta tersebut, dihadiri oleh perusahaan swasta dan publik yang termasuk dalam daftar emiten (26 perusahaan). Penghargaan ini diterima Jasa Marga untuk kedua kalinya, setelah tahun lalu Jasa Marga mendapatkan penghargaan serupa dari lembaga ini. (*)
dengan harga yang murah. Ini cocok untuk pasar yang sensitif terhadap harga. Kami sangat yakin dengan prospek bisnis kami di Indonesia sehingga kami berani menargetkan pertumbuhan bisnis kami di Indonesia mencapai 100%— 200% dalam 3—5 tahun mendatang. Untuk produk, pada dasarnya Avaya bergerak di bidang kolaborasi perusahaan serta komunikasi perusahaan. Intinya, kami membantu perusahaan dengan menyediakan semua infrastruktur yang memungkinkan perusahaan bisa berkomunikasi dengan baik. Ini menuntut orang-orang yang terlibat bisa bekerja sama dengan baik. Kami juga menyiapkan infrastruktur solusi untuk data, phone system, contact center, serta aplikasinya (software), video, dan hal lain yang bisa menunjang kolaborasi sebuah perusahaan. Dua produk terbesar kami adalah solusi contact center dan unified communication, yaitu solusi untuk komunikasi berbasis suara, seperti Internet protocol telephone, instant messaging, dan conference. Kami juga memberi pelayanan untuk pelaku bisnis data yang belakangan juga berkembang pesat. Pewawancara: EDY BARLIANTO
PERTAMINA GALAKKAN EDUKASI ANTIKORUPSI SEJAK DINI T. Per t amina (Persero) konsisten dalam prog r a m k a mp a ny e antikorupsi, tidak hanya ditujukan pekerja namun juga ling kungan keluarga pekerja. Salah satu kegiatan HUT PT. Pertamina (Persero) yang ke-53 yang ditujukan kepada pekerja di lingkungan Pertamina dan orang tua mereka. Beberapa Deputi Pencegahan KPK Eko Soesamto Tjiptadi bersama anak-anak pekerja kegiatan yang positif Pertamina mengampanyekan antikorupsi dalam kegiatan sehari-hari. b e r up a m e w a r n a i untuk anak, diskusi interaktif untuk siswa korupsi. Acara ini merupakan bagian SMP dan SMA hingga hiburan angklung dalam upaya meningkatkan rating Good bersama. Pendidikan antikorupsi bagi Corporate Governance (GCG) pada 2010 anak sejak dini merupakan aktivitas yang yang diharapkan menembus skor 84 dari ditujukan untuk mengingatkan orang tua tahun sebelumnya (2009) yang telah mereka untuk menjauhi tindakan mencapai 83,56. (*)
P
Ruang ini disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 523, 525 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected]
B3
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Sungguh membanggakan jika Bisnis Indonesia dapat melayani dunia usaha secara konsisten selama 25 tahun terakhir. Eksistensi Bisnis Indonesia sebagai penyedia informasi bisnis dan ekonomi utama di negeri ini dapat terjaga hingga hari-hari ini. Kepercayaan pasar maupun pelanggan terhadap informasi berbasis bisnis dan ekonomi yang disajikan Bisnis Indonesia tentu saja merupakan modal yang tak ternilai harganya.
ksistensi Bisnis Indonesia dalam persaingan antarmedia—terlebih antarmedia berbasis bisnis-ekonomi—menjadi bukti bahwa model jurnalisme yang kami terapkan ternyata diterima pasar. Prinsip konten berbasis informasi ramah pasar dan ramah bisnis, meski tetap kritis dan independen, dapat diterima pembaca. Memasuki usia ke-25 pada 2010, Bisnis Indonesia mengembangkan strategi printed-media oriented menjadi new-media oriented, dengan membangun penyedia informasi bisnis online, yang diharapkan memperkuat khasanah sebaran informasi bisnis dan aktivitas investasi serta dunia usaha di Indonesia. Sekadar kilas balik, sejak September 1996, koran ini membuka cakrawala baru dengan kehadiran situs berita www.bisnis.com. Pesatnya perkembangan Internet di dunia, yang ber-
E
Dari multiplatform ke multimedia pengaruh langsung di Tanah Air, ternyata membawa dampak sekaligus berkah bagi bisnis pers nasional. Bisnis media ternyata justru mendapatkan berkah bahwa koran dan situs berita berbasis media Internet tidak saling mematikan. Kedua media itu justru bisa mampu hidup berdampingan, bahkan saling menopang. Kehadiran bisnis.com menjadi tonggak bagi Bisnis Indonesia memasuki era digital. Dengan kehadiran bisnis.com, pembaca setia Bisnis Indonesia, pembaca baru, dan dunia usaha di Tanah Air maupun global mempunyai banyak alternatif untuk menyimak berita. Setelah melalui serangkaian perubahan dan modifikasi aplikasi, sejalan dengan perkembangan teknologi dan penetrasi Internet yang kian kencang, mulai 2010 Bisnis Indonesia kian mantap melakukan pembenahan pembe-
ritaan online, dengan memperkuat edisi koran melalui e-paper, serta mengintensifkan breaking news melalui integrasi newsroom. Melalui ruang berita terintegrasi, wartawan Bisnis Indonesia bekerja berdasarkan prinsip online first, artinya semua liputan langsung dilaporkan seketika melalui saluran bisnis.com. Baru kemudian koran menjadi penyedia informasi yang bersifat konteks esok hari (tomorrow context). Pada tahun ini pula, Bisnis Indonesia mencanangkan layanan digital sebagai salah satu backbone dengan model bisnis berbayar, yang akan menjadi platform diversifikasi layanan media ke depan. Kekayaan data, publikasi dalam bentuk jurnal, buku maupun direktori, akan menjadi salah satu pilar layanan digital yang dikembangkan ke depan melalui Bisnis Indonesia Intelligence Unit. Sejalan dengan itu, Bisnis Indonesia mengelola basis data informasi ke dalam Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, yang kemudian ditransformasikan ke dalam layanan digital oleh Pusat Data dan Analisa Bisnis
Indonesia. Keseriusan menggarap situs bisnis.com dilandasi keyakinan bahwa industri media telah mengalami evolusi, antara lain terdorong lonjakan populasi pengguna Internet. Populasi pengguna Internet di Indonesia hingga akhir tahun 2010 mencapai sekitar 30 juta atau 9,1% dari total jumlah penduduk. • Bisnis Indonesia Digital Services/BIDS
BIDS
Bisnis Indonesia Digital Services
• Koran digital Bisnis Indonesia (epaper.bisnis.com) • Website Bisnis Indonesia (www.bisnis.com) • Bisnis Indonesia Mobile (BB, Android, iPhone, iPad)
Gambaran itu meyakinkan manajemen Bisnis Indonesia untuk bergerak menjadi media berbasis digital (lihat tabel). Langkah pertama adalah mengubah proses kerja (business process), dari semula berbasis cetak menjadi berbasis digital (www.bisnis.com); dengan cara mengintegrasikan newsroom untuk cetak dan online. Pada awalnya, perubahan ini dirasakan teramat drastis. Kalangan redaktur maupun reporter menganggapnya sebagai perubahan yang menyakitkan, karena mengubah cara kerja yang sudah nyaman selama lebih dari dua dekade usia Bisnis Indonesia, sekaligus mengubah mindset awak redaksi dan pengelola newsroom. Proses menuju ke arah itu tidak mudah dan panjang, yang disiapkan sejak 2007. Manajemen redaksi mengirimkan sejumlah awak redaksi mengikuti berbagai pelatihan new media termasuk manajemen new media, serta menugaskan redaktur ke beberapa pelatihan pengelolaan media digital, termasuk Wisnu Wijaya, Redaktur Bursa, yang ditu-
gaskan melihat langsung dapur Financial Times di London pada akhir 2009. Berbagai pengetahuan dan pengalaman praktis yang diperoleh itu kemudian disinergikan menjadi sebuah konsep integrated newsroom berbasis online first yang sejak 8 Februari 2010 dijalankan di ruang redaksi Bisnis Indonesia. Sejak 8 Februari 2010 itu, wartawan bekerja secara mobile. Sejak diterapkan proses kerja terintegrasi itu, jumlah pengunjung (visitors) www.bisnis.com, merujuk Google-analytics, melonjak hampir dua kali lipat (sekitar 100%) dari Januari 2010 hingga Oktober 2010. Ini berkat perubahan konten yang luar biasa di bisnis.com dari semula sekitar 50 item berita segar sehari, menjadi sedikitnya 200 item berita segar sehari. Hampir setiap 3 menit terdapat berita baru di www.bisnis.com. Konten bisnis.com bahkan diakses oleh pengunjung dari 180 negara di dunia. Sejalan dengan perubahan proses bisnis, model bisnis juga ditengok ulang. Bisnis Indonesia memulai upaya membangun revenue stream berdasarkan “monetisasi konten” selain pendapatan iklan dan sirkulasi yang akan saling memperkuat secara simultan. Dalam kamus para pengelola media komersial, pendekatan ini umumnya disebut sebagai “the law of AND”. Bisnis Indonesia menggeser pendekatan the law of AND ini bukan semata-mata konvergensi media (cetak, online, audio dan video), sebuah praktik bisnis media yang berkembang selama dekade terakhir, tetapi lebih mengedepankan ‘aspek komersial’ dari konvergensi media itu ketimbang ‘aspek produksi’ semata. Dengan demikian, koran ini harus menjadikan media digital sebagai sumber pendapatan baru, selain tentu saja, sebagai kanal penyebaran informasi yang lebih cepat dan meluas tak hanya lintas kota, tetapi juga lintas generasi dan lintas jagad. (TIM BISNIS)
B4
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
25 Tahun menjadi referensi bisnis te 1985
1987 1988 Kerukunan Warga Karyawan (KWK) PT Jurnalindo Aksara Grafika didirikan. Kepengurusan awal wadah karyawan itu diketuai oleh Banjar Chaerudin.
14 Des. 1985
Harian Bisnis Indonesia edisi komersial terbit untuk pertama kalinya. Tampil sebanyak 12 halaman, Bisnis edisi perdana menyajikan headline berita berjudul Inggris abaikan kerjasama dengan OPEC soal harga. Sebelum terbit komersial, koran edisi percobaan sudah diluncurkan sejak 19 November. Sekitar 70 karyawan yang mulai bekerja per 1 Agustus mempersiapkan penerbitan koran ini.
18 April 1990
Dari rumah sewaan di Kramat V/8, Jakarta Pusat, Bisnis boyongan ke Wisma Bisnis Indonesia di Slipi, Jakarta Barat. Gedung yang di bawah pengelolaan PT Wisma Jaya Artek ini merupakan patungan PT Jurnalindo Aksara Grafika dengan PT Jaya Land.
17 Des. 1989
PT Jurnalindo Aksara Grafika dilengkapi dengan koperasi karyawan bernama Koperasi Karyawan PT JAG (Kopkarjag). Kopkarjag pernah memiliki saham di PT JAG sebagaimana diamanatkan UU Pokok Pers. Pada 2007, kepemilikan saham tersebut dilepas kembali ke PT JAG.
Bisnis Indonesia Minggu (BIM) terbit pertama kali. Dengan terbitnya BIM, Bisnis hadir 7 kali dalam seminggu
1992 Bisnis Indonesia melahirkan majalah berita ekonomi berbahasa inggris Indonesia Business Weekly, namun bertahan hingga awal 1996 dan sempat menjadi rujukan bagi komunitas asing di Indonesia.
26 Des. 2006
1993
Anugerah Produk A diselenggarakan d Adiproduk Asli Ind tertinggi di seluruh
1 Agt. 1994 10 Mar 1997
Peluncuran buku Indonesia Economic Almanac c edisi perdana. Penandatanganan member subscribers dilakukan oleh Mar’ie Muhammad (menteri keuangan saat itu), Emil Salim yang mewakili kalangan intelektual, dan James T. Riady yang mewakili masyarakat pengusaha.
Sep. 1994 Untuk pertama kalinya, kantor perwakilan dijabat oleh kepala perwakilan yang membawahi redaksi dan pemasaran. Dimulai dengan 3 kantor perwakilan yaitu Surabaya, Bandung, dan Medan. Sebelumnya Bisnis telah memiliki kantor perwakilan namun dengan pengelolaan yang terpisah antara redaksi dan pemasaran. Pada 1988, perwakilan Surabaya sudah dirintis, pada 1991 menyusul Semarang, lalu Bandung (1992) dan Makassar (1994). Saat ini, Bisnis memiliki 6 kantor perwakilan yaitu Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Batam.
1995
19 Sep. 1997
2 Sep.1996 Website http://www.bisnis.com sebagai media digitalisasi berita yang dimuat di edisi cetak Bisnis Indonesia pertama kali diluncurkan oleh Presiden Komisaris PT JAG Sukamdani Sahid Gitosardjono.
9 Jan. 2 2006 Pertama kali laporan khusus diterbitkan, masih dalam ben diterbitka Mulai 115 Januari 2007, lapo setiap awal tahun ini dic seti
1991
Mulai edisi ini Bisnis menampilkan suplemen dengan berbagai topik yaitu Finansial (Senin), Agribisnis (Selasa), Manufaktur (Rabu), Transportasi (Kamis), Properti (Jumat), dan Pariwisata (Sabtu).
1989
18 Feb. 1992
bisnis .com
PT Jurnalindo Aksara Grafika melebarkan sayap ke Solo dengan menerbitkan harian umum Solopos di bawah payung PT Aksara Solopos. Saat ini Solopos sudah berkembang menjadi kelompok usaha sendiri a.l. percetakan PT Solo Grafika Utama (9 Juli 2002), PT Radio Solo Audio Utama yang mengelola Radio Solopos FM (12 April 2003))
1997
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
erpercaya
14 Jun. 2010
B5
1 Sep. 2010
Town Hall Meeting Budaya Perusahaan. Tim Budaya perusahaan merumuskan 6 nilai budaya perusahaan yang mengacu kepada huruf-huruf BISNIS yaitu Balance (B), Integrity (I), Service Execellence (S), Networking (N), Innovation (I), dan Stive for Success (S).
Bisnis dalam format e-paper diluncurkan. Bi
1 Des. 2010 W Website bisnis.com, bisnis-jatim.com, bi bisnis-jateng.com, bisnis-kti.com dan Bi Bisnis-jabar.com diluncurkan.
4 Juli 2008
2009
Nama Litbang berubah menjadi Bisnis Indonesia Intelligence Unit. Divisi ini selain menerbitkan buku, juga melakukan riset untuk internal dan eksternal.
Des. 2008
Buku Insurance Directory pertama kali terbit. Terbitan berkala berisi analisa kinerja keuangan serta profil perusahaan industri asuransi yang ada di Indonesia.
Banking Efficiency Award untuk pertama kali digelar. Penghargaan ini diberikan bagi bank yang mempunyai kinerja paling efisien.
25 Juni 2007
Young Entrepreneur Award (YEA) pertama kali diadakan. YEA merupakan event khusus untuk para entrepreneur muda yang potensial.
Bisnis kembali berubah menjadi lebih ramping yaitu menjadi 7 kolom (32,5 cm x 54 cm).
27 Jan. 2009 2 Mei 2005
2007
30 April 2007
5 Jan.2009
Edisi perdana sisipan Jatim & KTI diluncurkan. Edisi sisipan sebanyak empat halaman yang dibuat oleh tim redaksi dan pemasaran di Perwakilan Surabaya didukung oleh tim Perwakilan Makassar dan Balikpapan. Format sisipan per wilayah ini diikuti oleh kantor perwakilan lainnya seperti Jawa Tenggah dan Jawa Barat. Saat ini, sisipan daerah berkurang menjadi hanya 1 halaman.
20 Mei 2009
Bersama dengan Solopos, membuat koran Harian Jogja yang ngetop dengan sebutan Harjo. Koran ini melayani kebutuhan informasi warga di wilayah daerah istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Saat ini, Harjo juga sudah mengembangkan Radio Star FM Jogya.
1 Agt 2005
Bisnis kembali berubah menjadi ramping, dari format 9 kolom (40,2 cm x 54,5 cm ) menjadi 8 kolom (35,7 cm x 54,5 cm) atau dikenal dengan format compact. Selain itu, mulai edisi ini redaksi menggunakan cara penulisan dengan mencantumkan by line untuk berita yaitu mencantumkan nama reporter penulis berita beserta alamat emailnya.
1 Jan. 2005
Bisnis kembali pindah. Kali ini dari Slipi ke K.H. Mas Mansyur. Wisma Bisnis Indonesia berlantai 8 ini dikelola oleh PT Jaya Jurnalindo Utama yang merupakan usaha patungan PT JAG dengan PT Jaya Land. Selain Bisnis, tenant lain pun meramaikan gedung tersebut. Pada 8 Maret, Wisma Bisnis Indonesia, Jl. KH Mas Mansyur No.12A diresmikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan A. Djalil
2 Nov. 2007,
Gagas Award pertama kali digelar. Acara ini merupakan ajang kreativitas tahunan untuk insan kreatif dalam membuat iklan layanan masyarakat.
Indeks BISNIS-27 diluncurkan dan dicatatkan di JATS (Jakarta Automated Trading System). Bisnis bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia membuat Indeks BISNIS-27 yaitu indeks yang konstituennya terdiri dari 27 jenis saham pilihan dengan acuan penilaian secara kuantitatif dan kualitatif, termasuk persepsi pasar dan good corporate governance (GCG). Penilaian tersebut dilakukan oleh Komite Indeks yang terdiri dari kalangan akademi, pengamat pasar modal, dan komite GCG. Indeks BISNIS-27 dievaluasi setiap enam bulan sekali yaitu awal Mei dan awal November. Sebelum indeks BISNIS-27, Bisnis memiliki indeks Bisnis-40, namun tidak tercatat di JATS. Saat ini indeks tersebut menjelma menjadi Indeks BISNIS-27.
19 Okt. 2009 Kickoff meeting Budaya Perusahaan sebagai penanda Tim Budaya Perusahaan mulai bekerja untuk merumuskan kembali budaya perusahaan di Bisnis yang pernah ada sebelumnya.
5 Agt 2004
26 Des. 2004
Bermitra dengan pengusaha lainnya, Bisnis menerbitkan Tabloid Bisnis Uang. Namun pada Juli 2006, tabloid ini dibekukan.
Dana Kemanusiaan Pembaca Bisnis Indonesia (DKPBI) dibentuk. Bantuan pertama yang digalang adalah untuk membantu korban tsunami Aceh.
Dana Kemanusiaan Pembaca Bisnis Indonesia
2 Jan. 2004 Untuk meningkatkan pelayanan kepada pembaca, khususnya di wilayah Jawa Timur dan kawasan timur, Bisnis melakukan Cetak Jarak Jauh (CJJ) perdana di Surabaya. Dengan CJJ ini, para pelanggan di kawasan tersebut mendapatkan koran Bisnis lebih pagi. Dengan cetak jarak jauh ini, pelanggan sudah bisa membaca Bisnis sekitar pk. 6.00. Setelah Surabaya, CJJ juga dilaksanakan di Semarang, Makasar, kas dan Medan
2005
18 Des. 2007
Investment Award pertama kali digelar. Bisnis bekerjasama dengan BKPM memberikan penghargaan untuk perusahaan dan Pemda (Pemerintah daerah) yang berprestasi.
(Lapsus) Arah dan politik ntuk sisipan sebanyak 60 halaman. poran khusus yang diterbitkan cetak dalam format majalah.
7 Juli 2003
Tabloid Trendigitall terbit pertama kali. Tabloid ini membahas seluk beluk piranti digital dengan penonjolan topik bahasan telepon selular. Setelah beberapa tahun, Trendigital tidak lagi diterbitkan dalam format tabloid, tetapi menjadi rubrik di Bisnis setiap Sabtu.
Maret 2003
Edisi perdana buku Bank Directory y terbit. Buku ini memaparkan mengenai kinerja perbankan Indonesia. Setelah vakum beberapa lama, buku tersebut kembali terbit pada 2007 dengan nama Indonesia Banking Directory (IBD), dan pada 2011 kembali ganti nama menjadi Indonesia Banking Watch (IBW).
1998
Buku JSX Watch edisi perdana terbit. Buku ini berisi analisa kinerja keuangan perusahaan go public c yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia). Mengikuti perubahan nama JSX (Jakarta Stock Exchange) menjadi IDX (Indonesia Stock Exchange) pada 1 Desember 2007. Mulai edisi kesembilan, nama buku pun berubah dari JSX Watch berubah nama menjadi IDX Watch (2009-2010)
13 Sep.2002 PT Jurnalindo Aksara Grafika melebarkan sayap ke usaha percetakan melalui PT Aksara Grafika Pratama (AGP), yang berlokasi di Rawa Gelam, Pulogadung, Jakarta Timur. Selain mencetak koran, PT AGP juga mencetak produk lain seperti tabloid, majalah, buku, dll.
19 Des. 2002
17 April 2000 Melalui PT Aksara Warta Mandarin, lahirlah harian berbahasa mandarin Indonesia Shang Bao. Namun akhirnya, PT Jurnalindo Aksara Grafika melepas mayoritas kepemilikan saham di koran ini.
1999
1 Sep.2000 Bisnis Indonesia Minggu (BIM) pertama kali terbit Jumat, dari sebelumnya terbit setiap Minggu. Sejak 17 Desember 2006 BIM terbit dalam format tabloid.
Bisnis Indonesia bekerja sama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta meluncurkan indeks JFX-Bisnis-Average-25 atau JBA-25. Indeks ini beranggotakan 25 emiten unggulan. JBA-25 menggunakan perhitungan atas dasar harga saham, bukan kapitalisasi pasar. Anggota indeks ini dievaluasi setahun sekali
2001
2 Jan. 2002 Format halaman 1 berubah. Icon-iconnya dan foto tampil berwarna.
14 Agt. 2002
Bisnis terbit dalam 3 seksi: Koran inti, Bursa & Uang, dan Teknologi Informasi. Mulai edisi ini halaman depan dilengkapi dengan barkode
14 Agt. 2002,
Bisnis Indonesia Award d (BI Award) pertama kali dilaksanakan. Sebagai CEO of the Yearr pada waktu itu adalah Dedi Aditya Sumanagara, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk.
2003
Asli Indonesia (APAI) pertama kali di Jakarta. Polytron keluar sebagai donesia, sebagai penghargaan h kategori.
B8
Regional
Selasa, 14 Desember 2010
DGIK
APLN
ELTY
WIKA
TRUB
CMNP
710
119 108
META
405
10
161
156
5
1
660
MIRA 1.480
20
335
265
83
80
50
-1
1.360
50
395 06/12
08/12
09/12
10/12
13/12
06/12
08/12
09/12
10/12
NUSANTARA
13/12
06/12
08/12
09/12
10/12
13/12
24/ 12 26/ 12 30/ 12 06/12 08/12 09/12
Pengesahan APBD DKI ditunda JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta menjadwal ulang pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2011 dengan pagu sementara sebesar Rp27,9 triliun pada sidang paripurna, 17 Desember 2010. Penundaan itu menyusul ketidaksesuaian pagu anggaran dalam laporan Rancangan APBD 2011. “Namun ternyata dari laporan legislatif perlu adanya penyesuaian,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, kemarin. (BISNIS/TDW)
6/ 1 13/12
06/12
08/12
09/12
10/12
13/12
06/12
08/12
09/12
10/12
13/12
06/12
08/12
09/12
10/12
13/12
06/12
08/12
09/12
10/12
5
13/12
Jakarta wacanakan parkir langganan Polda Metro Jaya khawatirkan kemacetan makin parah
Aceh perlu dekati pemodal BANDA ACEH: Pemerintah Provinsi Aceh diminta bekerja keras memperbaiki iklim usaha yang lebih ramah terhadap pemodal guna mempercepat realisasi investasi baru. Konsulat Jenderal AS di Medan Stanley Harsha mengatakan sampai dengan saat ini investasi baru di Aceh masih minim kendati provinsi itu telah memperbaiki sisi keamanan yang lebih kondusif. “Seperti konferensi ekonomi [Aceh International Business Summit] yang kemarin di Aceh, sedikit mendapat perhatian dari pengusaha Amerika,” ujarnya, dalam diskusi Aceh Recovery Forum (ARF), kemarin. (BISNIS/K33)
5/ 1 10/12
265 240
OLEH TH. D. WULANDARI & NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana mengubah konsep parkir di pinggir jalan (on street) dengan model berlangganan untuk mendongkrak pendapatan retribusi parkir di Ibu Kota. Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan konsep parkir berlangganan diharapkan menambah pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp356 miliar per tahun. "Saya mengusulkan besaran tarif parkir berlangganan itu untuk roda dua Rp35.000 per tahun dan Rp75.000 per tahun untuk kendaraan roda empat," ujarnya seusai
Retribusi parkir DKI Jakarta (Rp miliar) 17,6
19,4
19,44
19,2
10,7
2006
2007
Sumber: BP Perparkiran, 2010
2008
2009
seminar sosialisasi parkir berlangganan, kemarin. Dia menjelaskan besaran tarif itu mengacu asumsi frekuensi parkir seseorang di tepi jalan sebanyak sembilan kali per bulan dengan rata-rata kendaraan yang dimiliki sebanyak dua unit dan jumlah kendaraan yang digunakan juga dua unit per pengguna. Nantinya, menurut dia, kartu parkir berlangganan bisa diperoleh melalui Samsat DKI Jakarta
2010* BISNIS/ILHAM NESABANA
Keterangan: *) Semester I/2010
pada saat pengurusan perpanjangan masa berlaku STNK kendaraan bernomor polisi B dan sistem prabayar yang dilakukan di kios gardu parkir. Menurut Benjamin, penetapan sistem parkir berlangganan bertujuan meningkatkan pengutipan retribusi parkir oleh 2.500 juru parkir di 410 area milik DKI. Benjamin menegaskan implementasi parkir berlangganan bukan semata-mata untuk mening-
katkan PAD, melainkan lebih terfokus menata pengutipan retribusi parkir lebih transparan. Kunci parkir berlangganan itu ada pada gedung parkir off-street sehingga pembangunan gedung parkir sebanyak mungkin akan mengurangi parkir on-street. "Kami berharap dengan transisi 8 tahun ke depan, parkir onstreet sudah bisa dihapuskan semua," jelas dia. Namun, Benjamin mengungkapkan sistem parkir berlangganan masih wacana karena menunggu respons dari Pemprov DKI Jakarta yang tengah merevisi Peraturan Daerah (Perda) No. 1/2006 tentang Retribusi Parkir dan Perda No. 5/1999 tentang Perparkiran.
Sulit berhasil Sementara itu, Kasubdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Yakub Dedy Karyawan menyangsikan wacana parkir berlangganan berhasil karena UPT Perparkiran Dinas Per-
hubungan DKI Jakarta hanya mengelola lahan parkir on-street. Sistem parkir berlangganan justru bertolak belakang dengan konsep penataan manajemen lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang ditimbulkan dari menjamurnya zona parkir on-street. "Kalau belum ada [lahan parkir] mereka memilih area parkir on-street yang ada, tentu ini justru jadi titik kemacetan baru," ujar Yakub. Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan menilai penetapan tarif parkir berlangganan yang disampaikan UPT Perparkiran sangat murah dan dikhawatirkan menambah peluang penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta. "Tarif parkir berlangganan itu sangat murah, sama dengan memanjakan pemilik kendaraan yang bisa parkir seharian tanpa beban pertambahan biaya terkait dengan lama waktunya parkir," kata Tigor. (
[email protected]/
[email protected])
PT KAI kurangi perjalanan kereta Jabodetabek OLEH HENDRA WIBAWA Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Kereta Api Indonesia (KAI) terpaksa membatalkan sejumlah perjalanan kereta rute Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), menyusul program penarikan sarana guna menjalani perbaikan. Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi I Jakarta Mateta Rijalulhaq mengatakan program penarikan sarana dimulai sejak 12 Desember lalu dengan target kereta rel listrik (KRL) kelas ekonomi, gerbong hingga lokomotif tua. Kemarin, menurut dia, pihaknya membatalkan sebanyak lima loop KRL Jabodetabek yang menyebabkan sebanyak 43 perjalanan tidak beroperasi dengan rute terbanyak Bogor-Jakarta. Akibatnya, ribuan penumpang KRL rute Bogor-Jakarta menumpuk di sejumlah stasiun dengan jumlah terbanyak di Stasiun Bogor, Bojonggede, dan Depok. Untuk pembatalan perjalanan pada hari selanjutnya, lanjut dia, akan disesuaikan dengan keadaan atau
kondisi sarana yang laik operasi. ”PT KAI memohon maaf kepada pengguna jasa khususnya KRL karena adanya pembatalan sejumlah perjalanan. Kami imbau untuk tidak memaksakan diri naik KRL dan sebaiknya menggunakan moda transportasi lain,” katanya, kemarin. Mateta menjelaskan penarikan sarana bertujuan meningkatkan keselamatan operasi sekaligus rasa nyaman kepada pengguna jasa. Sarana yang ditarik akan menjalani penelitian, pemeriksaan secara menyeluruh kereta, gerbong, lokomotif dan KRL. ”Kami akan melakukan pemeriksaan dari sisi usia maupun teknis sehingga untuk memenuhi hal tersebut kami lakukan pembatalan beberapa perjalanan kereta,” ujar dia. Saat ini, PT KAI Daop I Jakarta memiliki 55 rangkaian KRL terdiri dari 38 rangkaian kelas satu (ekspres) dan 17 rangkaian kelas tiga (ekonomi) dengan jumlah KRL yang siap operasi sebanyak 414 unit melayani 438 perjalanan per hari. Makmur Syaheran, Corporate Secretary PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), menjelaskan pihaknya te-
lah mendatangkan 118 unit KRL dari Jepang pada tahun ini yang akan ditambah sebanyak 130 KRL pada 2011. ”Saat ini, kami memang belum menambah loop atau perjalanan baru tetapi hanyak menggantikan loop atau perjalanan yang armadanya mengalami kerusakan,” ujar Makmur.
Kurang sosialisasi Makmur menambahkan saat ini seluruh kepala stasiun yang melayani perjalanan KRL diperintahkan untuk memberikan informasi pembatalan perjalanan KRL dalam setiap kesempatan dan secara berulangulang. Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan meminta PT KAI dan KCJ mengumumkan secara luas rencana pembatalan perjalanan KRL untuk mengurangi kekacauan saat pelaksanaan pembatalan. “Selama ini, pengumuman hanya di stasiun. Harusnya diumumkan secara terbuka ke media massa,” kata Bambang.
Sibolga layak jadi pelabuhan ekspor BISNIS INDONESIA
MEDAN: Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sumatra Utara mengusulkan kepada pemerintah menjadikan Pelabuhan Sibolga sebagai pelabuhan tujuan ekspor di provinsi itu. Kepala Litbang GPEI Sumut Suhairil Latif mengatakan pelabuhan usulan itu mengacu besarnya kebutuhan pelabuhan ekspor di wilayah barat Sumut guna mendongkrak aktivitas perdagangan di wilayah itu. Selama ini, menurut dia, pengusaha harus mengeluarkan biaya cukup tinggi untuk membawa komoditas ekspor dari wilayah barat Sumut ke Pelabuhan Belawan yang ditetapkan sebagai pelabuhan internasional. “Contohnya wilayah barat Sumut sebagai salah satu wilayah potensi sawit harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk mencapai Balawan. Jika Sibolga dapat dikembangkan, tentu biaya itu bisa ditekan,” katanya, kemarin.
Dia mengungkapkan Pelabuhan Belawan pada tahun lalu menguasai pangsa pasar ekspor hingga 83,11% dibandingkan dengan 12 pelabuhan lain seperti Tanjung Balai dan Sibolga. Nilai ekspor melalui Belawan sepanjang tahun lalu mencapai US$ 7,9 juta dengan volume 6,3 juta ton. Suhairil menambahkan Pelabuhan Sibolga berpotensi berkembang besar kendati masih terkendala infrastruktur yang belum memadai. Untuk itu, dia mengharapkan pemerintah memperbaiki infrastruktur dasar di pelabuhan itu seperti pengerukan alur, perbaikan pemecah gelombang guna mendorong pertumbuhan ekspor. “Wilayah Sibolga sangat potensial untuk dikembangan dengan tujuan ekspor seperti CPO,” ujar dia. Suhairil mengungkapkan Pelabuhan Sibolga layak dikembangkan menjadi pelabuhan ekspor alternatif ketimbang Pelabuhan Tanjung
Balai. “Meski Tanjung Balai yang sudah menyumbang 0,24% kegiatan ekspor Sumut pada tahun ini dengan nilai US$9.000 dan volume 9 ton tetapi Sibolga layak menjadi pelabuhan ekspor komoditas sawit,” tegas dia. Pelabuhan Sibolga merupakan pelabuhan alam yang terletak di teluk Tapian Nauli pantai barat Pulau Sumatra. Secara administratif, pelabuhan itu berada di daerah tingkat II Kabupaten Tapanuli Tengah. Kegiatan utama pelabuhan ini melayani angkutan komoditas di hinterland-nya seperti karet, sawit, plywood serta bungkil. Pelabuhan itu juga melayani angkutan penumpang ke daerah kunjungan wisata pulau Nias. Kementerian Perhubungan menetapkan status Pelabuhan Sibolga sebagai pelabuhan umum kelas III yang diusahakan untuk perdagangan luar negeri dengan status tidak wajib pandu. (K34)
NIAGA & JASA
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
B7
7,63
Ekspor udang Lampung (US$ juta) 3,3 1,96 0,12
0,41
Kanada
Prancis
Jepang
PENGANGKATAN PNS: Sejumlah karyawan Inggris
AS
Ekspor udang Lampung Oktober ini capai US$13 juta JAKARTA: Nilai ekspor udang beku Lampung pada Oktober 2010 sebesar US$13,44 juta dengan volume 1.697,41 ton. “Ekspor udang beku itu menembus lima negara,” kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Lampung Achmad Adji Purwanto di Bandar Lampung, kemarin. Kelima negara itu yakni Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Prancis dan Kanada. Adji menjelaskan ekspor terbesar komoditas itu ke Amerika Serikat US$7,63 juta dengan volume 1.034,80 ton. Ekspor ke Inggris US$3,308 juta (362,760 ton), ke Jepang US$1,969 juta (volume 243,513 ton). Sementara, volume ekspor pasta udang Provinsi Lampung sebanyak 722,260 ton setara dengan US$6,06 juta selama Oktober 2010. Ekspor komoditas itu ditujukan ke enam negara yakni Australia, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. "Amerika Serikat merupakan tujuan ekspor terbesar komoditas itu dengan volume 335,176 ton setara US$2,9 juta," kata Achmad Adji Purwanto. ANTARA/MSB/HUSIN PARAPAT
Sumber: Koperindag
KUOTA Frisian Flag ubah logo JAKARTA: PT Frisian Flag Indonesia menganggap perubahan logo tidak akan membawa pertumbuhan penjualan yang signifikan pada tahun-tahun yang akan datang. Cees Rygrok, President Director Frisian Flag mengatakan dirinya optimistis dapat menjaga pertumbuhan Frisian Flag tetap berada di level double digit, salah satunya karena dukungan rejuvenasi brand melalui logo baru itu. “Logo baru tidak diharapkan membawa perubahan signifikan pada angka penjualan. Kami telah bertumbuh dengan baik, dengan bantuan logo baru ini kami dapat terus bertumbuh dengan baik, bahkan diharapkan lebih,” tutur Cees usai acara peluncuran logo terbaru Frisian Flag, pekan lalu. Cees menjelaskan perubahan logo secara berkala harus dilakukan agar selalu relevan dengan masyarakat di setiap masa. (BISNIS/13)
honorer membersihkan mobil yang melintas dengan menggunakan baju seragamnya di depan kantor Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, kemarin. Aksi yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia itu menuntut pemerintah memberikan kejelasan nasib mereka terkait dengan pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil. BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Shopping center jadi pusat rekreasi Empat peritel kelas dunia incar Hypermart di Indonesia OLEH MARTIN SIHOMBING Wartawan Bisnis Indonesia
Kehadiran mal menggerus pengunjung Taman Mini Indonesia Indah, Kebun Binatang Ragunan, dan Taman Impian Jaya Ancol? Bisa ya, bisa juga tidak. Namun, yang pasti, kini fungsi mal mulai mengalami ‘revolusi’. hopping center tidak lagi dilihat sebagai pusat belanja, tetapi telah menjadi pusat rekreasi bagi keluarga, anak-anak dan masyarakat Indonesia,” demikian kata Direktur AC Nielsen Yongky S Susilo pada seminar Shopping Center and Retail Challenges 2011 yang diadakan oleh GMT Institute dan Retail di Jakarta, Minggu. Bayangkan, jika masyarakat Eropa pada akhir pekan lebih suka melakukan petualangan, sedangkan masyarakat Indonesia lebih suka ke mal atau shopping
“S
Perlindungan bagi TKI dipertanyakan OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan anggota Komisi I DPR mempertanyakan perlindungan tenaga kerja Indonesia oleh kantor perwakilan di luar negeri dan perlindungan melalui pemberian asuransi. Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan permasalahan perlindungan TKI di luar negeri setiap tahun selalu muncul, dan pemerintah tidak pernah tuntas menyelesaikannya. “Perusahaan asuransi jangan hanya menarik premi ketika TKI hendak bekerja di luar negeri tetapi saat mereka bermasalah tidak mau memberi perlindungan,” katanya saat rapat dengar pendapat Komisi I DPR dengan Kemenlu, Kemenakertrans dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), kemarin. Sementara itu, perlindungan bagi TKI di luar negeri oleh staf diplomatik di kantor perwakilan juga tidak optimal, sehingga masih banyak kasus yang tidak diselesaikan dengan tuntas. Menjawab hal itu, Menakertrans Muhaimin Iskandar menyatakan saat ini pemerintah membuat ketentuan untuk mengatur asuransi perlindungan, a.l. dengan peningkatan nilai manfaat Rp5 juta hingga Rp10 juta dengan premi Rp400.000 per TKI.
“Pemerintah memastikan pihak asuransi bertanggung jawab atas klaim dengan adanya jaminan deposito Rp500 juta bagi anggota konsorsium asuransi dan Rp2 miliar bagi ketua konsorsium,” tuturnya. Menlu Marty Natalegawa mengatakan perbandingan jumlah WNI dengan staf diplomatik di kantor perwakilan di luar negeri belum memadai, sehingga menyulitkan pengawasan apabila ada permasalahan. Kondisi geografi negara penempatan juga menjadi masalah tersendiri. Faktanya, staf diplomatik kantor perwakilan Indonesia di luar negeri sangat terbatas. Akibatnya, pembagian rasio beban tugas tidak seimbang dengan ketersediaan sumber daya manusia di lebih dari 100 kantor perwakilan luar negeri, sehingga memengaruhi penyelesaian sejumlah masalah. Menlu mencontohkan di Malaysia ada lebih dari 1,41 juta orang WNI, tetapi pejabat konsuler di kantor perwakilan hanya 15 orang. Demikian juga di Arab Saudi yang terdapat 641.000 orang WNI tetapi hanya dilayani oleh 44 orang pejabat diplomatik dan 7 orang staf konsuler. Muhaimin menambahkan Kementrans berupa menguatkan atase ketenagakerjaan dengan menempatkannya di negara yang mempekerjakan sedikitnya 200 orang TKI.
center. Tujuannya adalah melakukan rekreasi bersama keluarga atau kenalan mereka. Riset yang dilakukan oleh AC Nielsen menunjukkan masyarakat Indonesia memiliki karakteristik yang kuat untuk berbelanja dibandingkan dengan masyarakat dari berbagai negara lainnya. Indonesia menempati urutan kedua dalam hal berbelanja setelah Singapura,” katanya. Presiden of Indonesian Shopping Center Association (APPBI) A Stefanus Ridwan menilai ini menjadi momentum bagi Indonesia guna meningkatkan daya saing shopping center sehingga bisa mengundang wisatawan ke Indonesia untuk berbelanja. “Indonesia memiliki peluang dan semua kemungkinan untuk menjadi pusat belanja yang diminati para turis,” harapnya. Di Singapura pendapatan mal bisa mencapai hingga 60% berasal dari belanja para turis termasuk dari masyarakat Indonesia, sementara Indonesia justru masih lebih suka berbelanja ke Singapura ketimbang di negara sendiri. Karena itu, menurut dia, semua pelaku bisnis shopping center harus bekerja sama untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik mal-mal di Indonesia.
Hong Kong Indonesia Singapura
Pasar utama yang menganggap belanja sebagai rekreasi (%)*
93 90 89
Korea Selatan Filipina
88
Malaysia
88
Thailand
86
Uni Emirat Arab
84
China
84
Taiwan
93
83
Keterangan: *) Persentase dikombinasikan dari jumlah responden yang berbelanja untuk “mencari kegiatan” sebanyak dua kali seminggu atau lebih dari satu kali dalam seminggu, sekali dalam sebulan, atau kurang dari satu kali dalam sebulan. Sumber: Nielsen
Presiden Direktur GMT Property Management Janti Rusly memprediksi prospek shopping center 2011 akan lebih bergairah. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. “Saya yakin industri retail pada 2011 akan menjadi lebih baik ketimbang tahun ini,” tuturnya.
Industri mal Hal ini disebabkan oleh membaiknya daya beli masya-
BISNIS/HUSIN PARAPAT
rakat dan membaiknya tingkat kepercayaan masyarakat akan masa depan bangsa ini. Industri mal akan bergerak ke arah yang sama dengan keinginan belanja yang terus menguat dari masyarakat Indonesia itu sendiri. “Masyarakat Indonesia senang ke mal. Mereka pasti berbelanja. Dan food and beverage menempati posisi tertinggi yang dikunjungi oleh keluargakeluarga Indonesia pada akhir pekan atau pada hari libur,” kata
pengusaha yang saat ini mengelola lebih dari 20 mal di seluruh Indonesia ini. Andreas Kartawinata, Ketua APPBI DKI Jakarta, menjelaskan pasar Indonesia yang besar dan memiliki daya belanja yang kuat mendorong para peritel asing dunia untuk memasuki pasar ritel Indonesia. Saat ini ada tiga atau empat peritel kelas dunia yang sedang mengincar dengan kuat Hypermart Indonesia. “Ini menunjukkan pasar ritel Indonesia memiliki prospek dan daya tarik yang hebat sehingga memberikan ruang bagi profitabilitas yang tinggi di masa depan,” katanya. Andreas menjelaskan lebih dari 50% penduduk Indonesia menghabiskan dananya untuk berbelanja. Kecenderungan orang Indonesia untuk menghabiskan waktu di mal disambut hangat industri mal nasional. Ekspansi mal terus dilakukan oleh berbagai perusahaan. “Industri mal akan terus melebar ke daerah-daerah. Ini harus dilihat secara positif karena akan memberikan dampak berantai yang kuat bagi perekonomian daerah,” ujar Frumens Da Gomez, Direktur GMT Institute, Jakarta. (13) (
[email protected])
B6 Pada bulan lalu saya berdiskusi dengan Atmakusumah Astraatmadja, mantan Ketua Dewan Pers dan pemenang Ramon Magsaysay Award for Journalism. Pak Atma wartawan terhormat. Pada 1960-an, dia bekerja sebagai wartawan harian Indonesia Raya hingga diberedel Orde Baru pada 1974. Dia lalu bekerja di United States Information Service, Jakarta. Pada 1990-an, sebagai reporter kurcaci, saya mulai mengenalnya sebagai instruktur di Lembaga Pers Dr. Soetomo. Tugasnya, mengajar hukum dan etika pers untuk wartawan. Sesudah Presiden Soeharto mundur pada Mei 1998, Astraatmadja jadi Ketua Dewan Pers (2000—2003).
Bisnis Indonesia, Selasa, 14 Desember 2010
Kebebasan pers pasca-Soeharto, adakah? OLEH ANDREAS HARSONO Ketua Yayasan Pantau, penulis buku Agama saya adalah jurnalisme
ema diskusi kami sederhana saja. Bagaimana menilai mutu jurnalisme di Pulau Jawa satu dekade sesudah Soeharto mundur? Banyak orang bilang sekarang media di Indonesia sudah bebas. Sudah tidak ada pemberedelan surat kabar. Pada zaman Soeharto, to be fair juga zaman Soekarno, banyak suratkabar diberedel. Banyak wartawan diancam. Mutu jurnalisme sulit dibilang baik. Wartawan tak bisa bekerja bila mereka berada dalam ketakutan. Ada dua acuan dalam diskusi tersebut. Astraaatmadja mengacu pada Press Freedom Index dari Reporters Sans Frontieres, organisasi kebebasan pers berpusat di Paris. Setiap tahun, sejak 2002, mereka mengeluarkan indeks kebebasan pers internasional. Pada 2002, Indonesia masuk peringkat 57 dari 139 negara. Pada 2006, peringkat Indonesia turun menjadi 103 dari 168 negara. Tahun ini, peringkat kebebasan pers di Indonesia turun lagi menjadi 117 dari 178. Artinya, sejenak sesudah kejatuhan Soeharto kebebasan pers naik kencang, tapi ia turun, terus-menerus turun, dalam 8 tahun terakhir. Makin banyak wartawan diancam, dipukul dan beberapa dibunuh. Makin banyak jerat hukum kepada media. Saya mengacu pada laporan Human Rights Watch berjudul, Turning Critics Into Criminals: The Human Rights Consequences of Criminal Defamation Law in Indonesia, terbitan Mei 2010. Lembaga itu cemas melihat tren penggunaan pasal-pasal pencemaran nama baik oleh pejabat pemerintah maupun perusahaan besar guna menjerat orang kritis, termasuk wartawan, aktivis maupun warga negara biasa.
T
Ibu rumah tangga Prita Mulyasari ditahan 3 minggu, terpisah dengan anaknya, dan menghadapi tuntutan penjara 6 tahun, hanya karena mengirim e-mail dan mengeluh layanan medis rumah sakit Omni International. Bersihar Lubis, kolumnis Koran Tempo, divonis pencemaran nama baik dan dijatuhi hukuman percobaan karena mengkritik keputusan Kejaksaan Agung melarang buku pelajaran sejarah diedarkan ke sekolah-sekolah. Lubis memakai istilah “jaksa dungu” dan kena vonis 6 bulan percobaan di pengadilan Depok. Astraatmadja mengatakan dari segi desain, kerapian ejaan, jumlah wartawan maupun teknologi media banyak kemajuan dijangkau dalam 50 tahun terakhir. Dulu tak bisa dibayangkan desain surat kabar serapi majalah Tempo atau Gatra, harian Kompas, Media Indonesia, Bisnis Indonesia dan sebagainya. Dia bercerita bagaimana pada 1950an, ketika masih muda, dia acapkali mengetik surat untuk bapaknya, seorang pejabat di daerah Bekasi. “Dulu ejaan itu minta ampun!” Parameter lain adalah perangkat hukum. Pada 1918, parlemen Kerajaan Belanda di Den Haag meloloskan, Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch Indies. Dalam kitab itu ada 35 pasal, yang bisa dipakai untuk mengekang kebebasan berpendapat, termasuk kebebasan pers. Hukumannya, maksimal penjara 7 tahun. Korbannya, cukup banyak, termasuk politikus macam Soekarno, Mohammad Hatta maupun wartawan seperti Kwee Thiam Tjing alias si Tjamboek Berdoeri. Benedict Anderson dari Universitas Cornell, dalam pengantar buku Indonesia Dalem Bara dan Api, menulis bahwa pada awal abad XX, mutu jurnalisme lebih bagus. Kerajaan Belanda memang menjatuhkan hukuman, terutama penjara dan pengasingan, tapi
BISNIS/KELIK TARYONO
Presiden Soeharto saat mengumumkan pengunduran diri, Mei 1998
tak ada kabar aktivis anti-Belanda disetrum, dipukul dan diberi makan arsenik. Pada 1949, ketika negara Indonesia menggantikan Hindia Belanda, Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch Indies menjadi Kitab Undang-undang Hukum Pidana di Indonesia. Pada zaman Soeharto, KUHP direvisi, pasalpasal soal kebebasan berpendapat dinaikkan jumlahnya dari 35 pasal menjadi 42 pasal. Hukuman maksimal naik dari 7 tahun menjadi seumur hidup. Ada pasal-pasal anti-Pancasila, Marxisme dan Leninisme. Soeharto turun Mei 1998. Perubahan muncul lagi ketika Yusril Ihza Mahendra, mantan penulis pidato Soeharto, menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pasal-pasal kebebasan berpendapat direvisi. Hukumannya, turun dari seumur hidup jadi 20 tahun. Pasalnya tambah dari 42 jadi 49 pasal. Ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden, dia mengangkat Hamid Awaluddin, seorang sarjana hu-
kum asal Makassar, menggantikan Mahendra. Awaluddin pernah jadi koresponden majalah Gatra. Kali ini KUHP direvisi lagi. Pasal-pasal kebebasan berpendapat, yang bisa dipakai menjerat wartawan macam Bersihar Lubis, ternyata naik lagi. “Saya belum menghitung sendiri. Dalam diskusi-diskusi sering disebut 60-an,” kata Astraatmadja. “Bagaimana para pemimpin kita, makin ke sini kok makin mengerikan? Makin tidak berorientasi pada rakyat?” Dalam indeks Reporters Sans Frontieres, peringkat kebebasan pers Indonesia jauh di bawah Kerajaan Belanda, negara yang sering disebut sebagai penjajah Belanda. Ironisnya, peringkat Indonesia juga kalah dari Timor Leste.
Gaya lama Selama satu dekade ini, kerajaankerajaan media di Pulau Jawa, beserta anak-anak perusahaan mereka di luar Jawa, tetap menjalankan bisnis dengan gaya lama. Janet Steele dari Uni-
versitas George Washington, yang menulis buku Wars Within soal majalah Tempo, mengatakan bahwa kerajaankerajaan ini tumbuh besar dan kaya pada zaman Soeharto. Buat apa mereka sekarang harus berubah? Self-censorship, salah satu gaya lama zaman Soekarno dan Soeharto, juga dijalankan terus. Saya pernah menegur Maluku Media Center di Ambon, karena anggota-anggota mereka tak mau memberitakan berbagai kegiatan aktivis Republik Maluku Selatan di Ambon, Saparua dan sekitarnya yang jauh dari kekerasan seperti menari cakalele, angkat bendera RMS, dan menaikkan balon. Media mainstream di Jawa, dan keturunan mereka di Maluku, tak memberitakan karena ketidaksenangan mereka terhadap RMS. Mereka baru kaget ketika Presiden Yudhoyono tibatiba digugat RMS di Den Haag, lantas batal ke Belanda. Bukankah ini bias, self-censorship? Filep Karma, seorang tapol di penjara Abepura, Papua, sering mengeluh bias media Indonesia dalam meliput Papua. Sering terjadi ketidakakuratan, tidak cover both sides. Warga Papua diberitakan seolah-olah bangsa primitif, bodoh dan miskin. Praktis tak ada satu pun media Indonesia yang menulis serius soal kekerasan terhadap orang Papua. Karma dihukum 15 tahun penjara karena pidato 1 Desember 2004 soal kemungkinan rakyat Papua kehilangan kebudayaan dan identitas mereka. “Saya prihatin kalau baca berita soal Papua. Gimana ya?” tanya Astraatmadja. Saya tak tahu harus menjawab apa. Hukum Hindia Belanda ternyata lebih murah hati daripada hukum Indonesia menghadapi pers. Saya bergurau dengan mengatakan jangan-jangan Indonesia bergerak mundur ke zaman Majapahit, pada abad XII, ketika tak ada jurnalisme.