REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
SENIN, 4 APRIL 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8686 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
1 April 2011
IHSG 3,707.49 ▲ 28.81 (0.78%) BISNIS-27 324.75 ▲ 3.35 (1.04%) Hang Seng 23,801.90 ▲ 274.38 (1.17%) KLSE 1,555.38 ▲ 10.25 (0.66%)
Nikkei 9,708.39 ▼ 46.71 (0.48%) STI 3,120.47 14.62 (0.47%) DJIA 12,376.72 ▲ 56.99 (0.46%) FTSE 6,009.92 ▲ 101.16 (1.71%)
KURS TENGAH VALAS
IHSG
1 April 2011
30.440,35
29.980,87
3.707,49 3.602,86 LQ45
BISNIS-27
645,31
665,01 324,75
314,35
28/03 29/03 30/03 31/03 01/04
EUR 12,318.29 ▲ 1.56 (0.01%) GBP 13,946.34 ▼ 80.02 (0.57%) HKD 1,118.07 ▼ 0.37 (0.03%) JPY (100) 10,401.33 ▼ 112.46 (1.07%)
SGD 6,895.92 ▼ 10.12 (0.15%) USD 8,699.00 ▼ 10.00 (0.12%) AUD 8,987.91 ▼ 12.89 (0.14%) THB 287.35 ▲ 0.05 (0.02%)
Euro/Rp US$/Rp
12.318,29 12.254,94
8.718,00 8.699,00 28/03 29/03 30/03 31/03 01/04
Kurs Bea Masuk 28 Maret–3 April 2011, Rp8.720,20/US$
Laba emiten melejit Bumi Resources Mineral raih kenaikan tertinggi OLEH GITA ARWANA C., ACHMAD ARIS & ARIF GUNAWAN Bisnis Indonesia
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PENDAPATAN NONBUNGA: Wakil Dirut Bank
Pan Indonesia Roosniati Salihin memberikan keterangan belum lama ini. Bank Panin meraup kenaikan pendapatan nonbunga sehingga laba melonjak 37,4% menjadi Rp1,26 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
• Panin raup untung Hal. 4
NAVIGASI Tingkat kepatuhan: Pemerintah mengklaim tingkat kepatuhan wajib pajak pada tahun ini meningkat. (Hal. 2)
Dana bencana: Pemerintah Jepang diperkirakan perlu anggaran tambahan sedikitnya US$119 miliar (10 triliun yen) untuk rekonstruksi pascabencana gempa dan tsunami. (Hal. 3) Trihamas cari dana: PT Trihamas Finance
TAJUK
D
alam kasus KRL Jabodetabek, banyak sekali perbaikan yang harus dilakukan secepatnya, dan semestinya Kemenhub mendukung jika hal itu untuk meningkatkan servis bagi pelanggan. (Hal. 11)
mengincar pendanaan Rp800 miliar guna mendukung ekspansi. (Hal. 5)
Tata niaga: Kebijakan tata niaga untuk berbagai produk oleh sebagian besar anggota Kadin di daerah dinilai tidak adil, cenderung monopoli. (Hal. 6)
Emiten telko: Laba lima emiten telekomunikasi pada 2010 turun 2,12% menjadi Rp13,68 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. (Hal. f1)
Laba Matahari: Sebanyak 11 emiten ritel—dari
13 emiten yang merilis laporan keuangan 2010— panen laba bersih Rp2,16 triliun. (Hal. f2)
Proyek infrastruktur: Pemerintah melakukan validasi proyek infrastruktur, yang akan dimasukkan dalam masterplan percepatan pembangunan ekonomi. (Hal. i1)
Cegah kebakaran: PT Pertamina (Persero)
terus berupaya mendinginkan tangki 32 T-104 di kilang Refinery Unit IV Cilacap. (Hal. i2)
JAKARTA: Sebanyak 358 emiten—dari 420 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia— berhasil mengumpulkan total laba sebesar Rp169,89 triliun selama 2010, atau naik 34,41% dari perolehan laba selama 2009 sebesar Rp126,39 triliun. Menariknya, nama emiten yang menempati lima teratas peraih laba tertinggi pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya tidak berubah. Posisi pertama yang biasanya ditempati PT Telekomunikasi Indonesia Tbk kini digeser oleh PT Astra International Tbk. Perusahaan yang didirikan oleh William Soeryadjaya itu berhasil menempati posisi pertama dalam meraih laba tertinggi, yakni mencapai laba bersih sebesar Rp14,37 triliun atau 43,09% dari tahun sebelumnya sebesar Rp10,04 triliun. Akibat hanya mencatat kenaikan tipis laba bersih, tepat 1,21% pada 2010, BUMN telekomunikasi itu tergeser ke posisi kedua. Laba bersih emiten dengan kode TLKM itu hanya mencapai Rp11,54 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp11,39 triliun. Sementara itu, peringkat tiga, empat, dan lima untuk peraih laba tertinggi tidak berubah dan ditempati emiten perbankan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. Net profit BRI selama 2010 naik 56,98% menjadi Rp11,47 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp7,31 triliun. Bank pemerintah lainnya yakni Bank Mandiri berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp9,37 triliun atau naik 30,16% dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,19 triliun. Peraih laba tertinggi kelima ditempati oleh BCA dengan perolehan laba bersih sebesar Rp8,48 triliun atau naik 24,56% dari tahun sebelumnya sebesar Rp6,81 triliun.
Sumbangan Newmont Bila dilihat besaran kenaikan laba bersih, PT Bumi Resources Mineral Tbk—perusahaan yang tergabung dalam Grup Bakrie— menempati posisi pertama dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 365.564,97% menjadi Rp764,6 miliar hingga akhir 2010 dari sebelumnya merugi Rp209,21 juta pada 2009. “Lonjakan kinerja emiten yang baru berumur 3 bulan di bursa
Izin seluler BTEL: BRTI merekomendasikan PT Bakrie Telecom Tbk memperoleh lisensi layanan seluler. (Hal. i3) Peti kemas kosong: Kalangan pelaku usaha logistik menyesalkan maraknya kegiatan penimbunan peti kemas kosong. (Hal. i5)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
Akankah kinerja emiten pada 2011 tetap kinclong? Penyerahan laporan kinerja keuangan emiten 2010 telah berakhir pada 31 Marer 2011. Sebanyak 358 emiten yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia menyerahkan laporan kinerjanya kepada otoritas bursa. Hasilnya tidak mengecewakan. Dari sisi laba bersih, rata-rata laba bersih emiten tumbuh 34,41%. Akankah kinerja yang cukup baik terus berlanjut pada 2011?
Lima besar emiten dengan tingkat pertumbuhan kinerja tertinggi 2010 (Rp juta)
Laba (rugi) bersih Emiten
Kode
Bumi Resources M
BRMS
BII Matahari Dept Store
Nilai Pertumbuhan (%) 764.603,89
365.564,97
BNII
531.126,00
5.086,16
LPPF
624.537,00
3.510,16
Sentul City
BKSL
65.489,23
2.565,23
Central Korporindo
CNKO
70.726,00
2.469,98
474.541,71
34,04
Rata-rata
Lima emiten dengan pendapatan & laba bersih 2010 tertinggi (Rp triliun)
Pendapatan bersih Astra International
129,991 Telekomunikasi Indonesia
68,629 Bank Rakyat Indonesia
50,178 Hanjaya Mandala Sampoerna
43,381
Laba (rugi) usaha
Bank Mandiri
Bumi Resources M
BRMS
08.199,33
88.330,66
Rukun Raharja
RAJA
94.134,58
39.372,79
Matahari Dept Store
LPPF
1,093.336,00
5.931,44
Inovisi Infracom
INVS
101.426,90
4.730,42
Krakatau Steel
KRAS
992.929,00
3.727,79
487.996,39
(10,55)
Rata-rata
42,873 Laba bersih Astra International
14,37 Telekomunikasi Indonesia
11,57 Bank Rakyat Indonesia
11,47
Pendapatan Rukun Raharja
RAJA
792.801,88
4.556,62
Lippo Securities
LPPS
2.311.90
2.594,05
Sanex Qianjing
SQMI
Borneo Lumbung
BORN
Bumi Resources
BRMS
Rata-rata
40.824,15
1.431,62
2.751.793,00
1.272,27
148.509,14
730,35
3.923.483,37
14,39
Sumber: Laporan keuangan, Bisnis Indonesia Intelligence Unit, diolah
ini terutama disumbang PT Newmont Nusa Tenggara yang merupakan perusahaan asosiasi Bumi Minerals. Saat ini sebagian besar pendapatan dan arus kas perusahaan masih didominasi investasi kami di BRJ [Bumi Resources Japan Company Ltd] dan NNT,” papar Direktur Utama Bumi Minerals Kenneth Farrel. Lompatan kinerja anak usaha Grup Bakrie ini berujung pada menguatnya margin laba bersih dari -1,17% menjadi 514,85%. Margin laba bersih menggambarkan kemampuan perusahaan mencetak laba bersih, yang ditelisik dari angka penjualan dikurangi biaya dan pajak. Sementara itu, dari 358 emiten yang telah merilis laporan keuangan 2010, sebanyak 43 emiten masih dalam posisi rugi, atau berkurang 13 emiten dibandingkan dengan tahun sebelum-
nya sebanyak 56 emiten. Sebagai catatan, BPD Jawa Barat & Banten pada 2009 belum tercatat sebagai emiten. Bila Bumi Resources Mineral meraih peringkat pertama dalam kenaikan laba bersih, perusahaan dari konglomerasi Bakrie lainnya—PT Bakrie & Brothers— menempati posisi buncit dari seluruh emiten yang menderita kerugian selama 2010, yakni mencapai Rp7,64 triliun. Padahal, pada 2009, perusahaan dengan kode BNBR itu hanya menderita rugi Rp1,73 triliun. Penyelesaian pelunasan pinjaman sejumlah kreditur melalui mekanisme debt buyback menjadi penyebab rugi tersebut. Setelah BNBR, dua emiten yang masuk tiga besar dalam posisi kerugian terbesar adalah PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) dan PT Mobile-8 Telecom Tbk.
Bank Mandiri
9,37 Bank Central Asia
8,48
BISNIS/FH/MAHER/ILHAM NESABANA
Dengan telah dilirisnya sebagian besar laporan keuangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan lalu ikut terdongkrak 0,78% ke posisi 3.707,49. Kenaikan indeks itu ditopang oleh penguatan sektor keuangan, salah satunya saham Bank Central Asia. Dari 422 saham yang dikalkulasi oleh IHSG, sebanyak 118 saham harganya naik, 90 saham menurun, dan 214 saham stagnan.
Sinyal positif Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartanto menilai kinerja emiten pada 2010 yang cukup bagus itu tentunya memberikan sinyal positif pada penguatan indeks selanjutnya. “Bila dilihat lebih jauh, fundamental emiten cukup baik. Kondisi ini tentunya akan mem-
berikan sinyal yang positif untuk penguatan indek selanjutnya,” ujarnya optimistis. Pendapat senada juga diungkapkan Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Billy Budiman. Menurut dia, penguatan akan terus berlanjut. Penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang kembali menembus level di atas 3.700 dipicu oleh sentimen dalam negeri. “Saya lihat sentimen ini sudah priced in karena sejak beberapa hari lalu harga saham perbankan udah naik untuk antisipasi sentimen ini.” Berkaitan dengan pencapaian Astra International sebagai emiten dengan perolehan laba tertinggi, Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai tergesernya posisi Telkom oleh Astra Internasional dalam perolehan laba bersih sepanjang 2010 merupakan kondisi yang wajar mengingat tahun lalu merupakan tahun rekor bagi Astra. “Tahun lalu itu memang tahun terbaiknya Astra. Penjualan mereka mencapai rekor baik car sale maupun motor sale. Sebaliknya, di sektor telekomunikasi kini semakin ketat persaingannya. Ini yang menyebabkan Telkom tergusur.” Ke depan, Satrio memprediksi kedua emiten itu sama-sama memiliki tantangan besar bagi keberlangsungan kinerja keuangan mereka khususnya tahun ini. “Tahun 2011 adalah tahun berat bagi mereka berdua.” Tantangan yang dihadapi Astra adalah faktor internal sebagai ekses dari bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Jepang awal bulan lalu. “Ada pernyataan direkturnya kalau cuma sampai akhir April produksi oke, namun setelah April apakah bisa normal? itu belum diketahui,” tuturnya. Berkaitan dengan emiten yang belum melaporkan kinerja 2010, Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Eddy Sugito mengatakan otoritas bursa masih merekap beberapa emiten yang terlambat menyampaikan laporan keuangan 2010. “Kita masih merekap. Kemungkinan Senin [hari ini] baru bisa diumumkan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, akhir pekan lalu. Dia juga belum bersedia menyebutkan apa sanksi bagi emiten yang terlambat melaporkan kinerja keuangannya. Namun, perseroan yang masuk ke bursa tentunya sudah mengetahui risiko bila terlambat menyerahkan laporan keuangannya sesuai dengan ketentuan II.6.4. Peraturan Nomor I-H tentang sanksi Bapepam-LK. (15) (gita.cakti@bisnis. co.id/
[email protected]/arif.
[email protected])
• Laba emiten Hal. f1 • Matahari raih laba Hal. f2
Lonjakan harga minyak berbahayakah?
D
i tengah gejolak harga minyak dunia yang meningkat, harus ada kebijakan konkret untuk mengelola segala risiko yang bisa menghadang perekonomian nasional. Bila pemerintah mempertahankan status quo pada subsidi BBM, risiko inflasi justru bisa melejit. Seiring dengan memanasnya konflik militer di Libia, harga minyak mentah kembali meningkat dan belakangan ini masih bertengger di atas US$110 per barel. Dengan mulai meluasnya ketegangan politik ke Yaman dan Suriah, risiko terjadi kenaikan lagi ke depannya masih terbuka lebar. Sebenarnya banyak pelajaran yang bisa kita petik dari penga-
CATATAN AWAL PEKAN OLEH HELMI ARMAN Ekonom Bank Danamon Indonesia
laman yang sudah-sudah, yakni terakhir pada 2008 di mana harga minyak mendekati US$150 per barel. Dari sana terlihat pengaruh harga minyak pada perekonomian Indonesia setidaknya ada melalui tiga jalur utama, yakni melalui neraca perdagangan luar negeri, neraca anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta tingkat kenaikan harga-harga barang konsumen
(inflasi). Memang, dari sisi neraca perdagangan dan APBN, kondisi kita sekarang sudah relatif lebih baik. Indonesia masih merupakan negara importir minyak tetapi selama 2 tahun terakhir ini ekspor komoditas-komoditas mentah seperti batu bara, karet dan bijih besi ke China dan Korea Selatan mengalami peningkatan pesat. Alhasil, ini menjadi bumper kita terhadap lonjakan impor minyak (baik dari sisi volume maupun nilai) yang biasanya terjadi jika harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan. Jadi selama ada kesamaan pergerakan harga di antara komoditas-komoditas sumber daya alam (SDA), pembengkakan defisit
neraca perdagangan minyak akan sedikit banyak terimbangi oleh membaiknya surplus perdagangan SDA nonminyak. Dengan demikian dari sisi neraca perdagangan secara umum, boleh dikatakan bahwa Indonesia terlihat lebih kuat menghadapi lonjakan harga minyak dibandingkan dengan 2008. Dari sisi APBN, gambarannya juga terlihat lebih baik. Anggaran subsidi memang bisa saja membengkak dan bila asumsi harga minyak APBN dinaikkan maka proyeksi defisit APBN juga akan otomatis meningkat. Hal ini antara lain karena pemerintah harus menjaga porsi anggaran pendidikan minimal 20% dari total belanja. Namun kekhawatiran terjadinya
peningkatan rasio utang atau ketidaksinambungan kebijakan fiskal—yang berpotensi mengganggu kestabilan pasar keuangan domestik—tampaknya tidak terlalu besar sekarang. Buktinya di pasar obligasi, harga-harga obligasi masih relatif stabil. Hal ini sangat berbeda dengan situasi pada 2008 di mana harga-harga berjatuhan ketika harga minyak naik. Sepertinya pelaku pasar sudah mulai membedakan antara proyeksi dan realisasi APBN. Sebab selama 5 tahun terakhir ini, realisasi defisit APBN selalu jauh lebih rendah dibandingkan proyeksinya, antara lain karena belanja pembangunan yang cenderung lambat. • Bersambung ke Hal. 2
EKONOMI & GLOBAL
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
KANAL Manufaktur China membaik BEIJING: Sektor manufaktur China membaik untuk pertama kali sejak 4 bulan terakhir, sehingga mengurangi kekhawatiran bahwa pengetatan moneter akan memicu pelemahan ekonomi negara pemilik produk domestik bruto terbesar kedua di dunia itu. Data China Federation of Logistics and Purchasing menunjukkan Purchasing Managers’ Index meningkat ke posisi 53,4 pada Maret dari Februari yang sebesar 52,2. Data ini mengindikasikan Perdana Menteri Wen Jiabao berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi sambil menjaga inflasi. “Ekonomi masih ekspansi dengan laju yang bagus. Moneter perlu diperketat lebih lanjut untuk mengatasi tekanan inflasi,” ujar Shen Jianguang, ekonom Mizuho Securities Asia Ltd yang berbasis di Hong Kong. Shanghai Composite Index menguat 0,4% pada Jumat lalu. (BLOOMBERG/DEA)
Bank Irlandia butuh modal DUBLIN: Hasil stress-test perbankan Irlandia menunjukkan biaya untuk menyelamatkan bank-bank di negara itu mencapai US$141,5 miliar (100 miliar euro), meskipun telah menerima bailout 85 miliar euro pada November 2010. Bank sentral Irlandia langsung memerintahkan empat bank, termasuk bank terbesar yaitu Bank of Ireland Plc, untuk menambah modal sebanyak 24 miliar euro. Stress-test dilakukan untuk menguji ketahanan perbankan terhadap krisis. “Irlandia dapat menjaga tingkat utang yang membengkak bila bisa memperbaiki bank-bank dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi,” tutur Menteri Keuangan Irlandia Michael Noonan, akhir pekan lalu. (BLOOMBERG/DEA)
Ekonomi Rusia tumbuh 4,5% MOSKWA: Ekonomi Rusia tumbuh dengan cepat pada kuartal IV/2010, seiring dengan lonjakan harga komoditas dan nilai investasi perusahaan untuk memenuhi peningkatan permintaan domestik. “Produk domestik bruto [PDB] tumbuh 4,5% year-on-year, lebih tinggi dari 3,1% pada kuartal sebelumnya,” tulis data Federal Statistics Service Rusia melalui surat elektronik, akhir pekan lalu. Untuk keseluruhan 2010, pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 4%. Presiden Dmitry Medvedev menetapkan target pertumbuhan sebesar 10% untuk 5 tahun agar bisa sejajar dengan negara berkembang lain, seperti China, Brasil, dan India. (BLOOMBERG/DEA)
3
Jepang tambah dana bencana Pemerintah diminta terbitkan surat utang tanpa bunga BLOOMBERG
TOKYO: Pemerintah Jepang diperkirakan perlu anggaran tambahan sedikitnya US$119 miliar (10 triliun yen) untuk rekonstruksi pascabencana gempa dan tsunami yang terjadi pada 11 Maret 2011. Masamitsu Sakurai, Chairperson Asosiasi Eksekutif Korporasi Jepang (Keizai Doyukai), mengatakan pemerintah harus mencari dana dengan menerbitkan surat utang negara tanpa bunga kepada investor individu. “Pemerintah harus mempertimbangkan untuk mengembangkan aset rumah tangga yang bernilai 1.400 triliun yen,” ujarnya ketika diwawancarai di Tokyo, Jumat. Peningkatan pajak juga disarankan untuk dijadikan salah satu opsi. Seruan Sakura muncul di tengah persiapan Perdana Menteri Naoto Kan menyusun anggaran tambahan pada bulan ini, setelah gempa berkekuatan 9 skala Richter yang memicu tsunami telah menelan lebih dari 27.000 nyawa manusia. Pada Februari, otoritas Negeri Sakura memperkirakan kerugian langsung akibat bencana mencapai 25 triliun yen, atau sekitar 5% dari produk domestik bruto (PDB) Jepang dan juga lebih dari dua kali lipatnya kerugian gempa Kobe 1995 “Yang paling dibutuhkan Jepang adalah sebuah visi yang menunjukkan anggaran tidak hanya akan dibelanjakan untuk merekonstruksi bangunandanjalan.Kamimemerlukan sebuah visi bahwa bangsa baru, kawasan baru akan lahir.” Sebelumnya, Pemerintah Negeri Sakura berencana menggunakan US$12 miliar dari anggaran belanja tahun ini untuk rekonstruksi kawasan bencana, di luar dana segar yang disuntikkan bank sentral untuk memastikan kelangsungan kegiatan
Gempa Jepang bencana termahal di dunia Bank Dunia mengestimasikan pembangunan kembali wilayah Utara Jepang membutuhkan biaya sekitar US$235 miliar dan waktu perbaikan selama 5 tahun, di luar biaya asuransi swasta senilai US$33 miliar. Pemerintah Negeri Sakura berencana menggunakan US$12 miliar dari anggaran belanja tahun ini, dan dana itu diperkirakan akan ditambah. Berikut 13 besar bencana termahal di dunia.
Bencana
Tahun
Biaya perbaikan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
2011 2008 1995 2005 1980 1994 2010 1992 1998 2004 2008 1999
235 147 145 137 52 43 43 41 40 32 30 26
2004
24,4*
(US$ miliar)
Gempa dan tsunami Jepang Gempa Sichuan, China Gempa Kobe, Jepang Badai Topan Katrina, AS Gempa Irpinia, Italia Gempa Northridge, Los Angeles, AS Banjir Pakistan Badai Topan Andrew, AS Banjir Yangtse, China Gempa Chuetsu, Jepang Badai Topan Karibia, AS Gempa Izmit, Turki Tsunami Samudra Hindia, dari Indonesia sampai Afrika
Ket: *jauh dari biaya pasti, hanya memperhitungkan bantuan lembaga internasional. Sumber: Graphicnews
perbankan. Bank Dunia mengestimasikan pembangunan kembali wilayah Utara Jepang membutuhkan biaya sekitar US$235 miliar, di luar biaya asuransi swasta yang diperkirakan mencapai US$33 miliar, sedangkan masa perbaikan butuh waktu 5 tahun. Dengan begitu, gempa Jepang menjadi bencana termahal di dunia, di susul gempa Sichuan, China pada 2008 yang menelan biaya rekonstruksi US$147 miliar.
Disiplin fiskal Sakurai, yang juga menjabat Chairperson Ricoh Co, menambahkan partai penguasa pemerintah harus mempertahankan target pencapaian neraca primer yang seimbang pada 2020. Dengan begitu, negara-negara di dunia percaya bahwa Jepang bisa menjaga disiplin fiskal. “Penundaan dalam perbaikan pembiayaan anggaran jangan ditoleransi.” Sebelumnya, Pemerintah Jepang
BISNIS/MAHER
menyatakan mulai menyiapkan roadmap pemulihan ekonomi dari bencana terparah sejak Perang Dunia II pada bulan depan. Kalangan analis berspekulasi, peta dan skenario itu menjadi proses yang akan menentukan apakah Negeri Sakura bakal menelurkan warisan bubble ekonomi era 1980an, atau ‘lost decade’ untuk ketiga kali yang memunculkan stagnasi pertumbuhan dan deflasi. Kunci jawabannya akan bergantung pada apakah kalangan perusahaan Jepang akan mengakhiri keengganannya pada pinjaman, dengan mengambil utang untuk mendorong investasi domestik dan meningkatkan upah. Selain itu, akan diketahui apakah para pembuat kebijakan bisa memberikan stimulus yang didanai bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ). Dari sisi fiskal, Naoto Kan akan menyusun anggaran tambahan pada April. (DEA) (
[email protected])
Asia dianjurkan naikkan biaya pinjaman OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
HONG KONG: UBS mengingatkan negara-negara di Asia untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penggelembungan aset dengan mulai meninggalkan kebijakan suku bunga rendah. Chi Won Yoon, Co-Chairman & Co-CEO UBS Asia Pacific, mengakui bahwa kebijakan suku bunga rendah di Asia selama ini berhasil menjaga kinerja ekspor negara-negara kawasan tersebut tetap positif. Namun, implikasinya adalah telah terjadi kelebihan likuiditas di sistem keuangan, tecermin dari total cadangan devisa Asia yang mencapai US$4,8 triliun atau hampir 50% dari PDB Asia. Dia menilai meski berpengaruh positif pada neraca pembayaran, kondisi ini berisiko tinggi. “Berisiko terjadinya asset bubble [penggelembungan nilai aset] dan lonjakan inflasi, seperti yang terjadi saat ini di Asia. Ini bisa memengaruhi setiap negara dan bisa menjadi resesi berikutnya,” ujarnya sewaktu membuka acara UBS Asia Pacific (APAC) Journalist Forum, pekan lalu. Menurut dia, untuk pertama kali dalam sejarah setelah 2008, pertumbuhan ekonomi Asia secara prinsip tidak lagi didorong oleh ekonomi AS. Pasalnya, meski AS mengalami krisis, ekonomi Asia justru menguat dengan kombinasi pertumbuhan permintaan domestik dan ekspor. “Faktanya, tahun lalu, Asia memimpin pemulihan ekonomi dunia. Sekarang tumbuh 2-3 kali lipat lebih cepat daripada negara
maju di barat. Ekonomi Asia esensinya adalah sehat. Kami proyeksi pertumbuhan tahun ini di Asia mencapai 8%,” terangnya. Dia menambahkan persoalan di kawasan Asia pada saat ini adalah penggelembungan aset, sehingga memerlukan pengetatan kebijakan moneter dengan mulai meningkatkan suku bunga pinjaman, bukan memperlonggar kebijakan moneter. Sebelum 2008, lanjutnya, selama hampir 50 tahun penyokong utama pertumbuhan ekonomi negara-negara sejumlah negara yang dijuluki Macan Asia, seperti Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan, adalah eksportir ke Negeri Paman Sam.
Acuan kebijakan Hal itu membuat otoritas moneter di Asia menjadikan kebijakan moneter AS dan mata uangnya sebagai acuan, dengan membiarkan kursnya terdepresiasi untuk menjaga daya saing ekspornya. “Tapi kemudian hal lucu terjadi. Sebelum krisis 2008, ada ungkapan, bila AS bersin, maka Asia akan pilek. Tetapi setelah krisis, itu tidak terjadi. Saat ini waktunya melepaskan diri dari kebijakan moneter AS. Itu adalah tantangan bagi Asia,” tegasnya. Saat ini yang dikhawatirkan UBS, lanjut Yoon, adalah upaya pemulihan ekonomi Jepang pascabencana justru dijadikan pembenaran oleh berbagai negara di Asia untuk mempertahankankebijakan pelonggaran moneter. Kebijakan tersebut memang dinilai berhasil memulihkan ekonomi.
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
DINAMIKA Pengadaan mata uang dibahas JAKARTA: DPR akan membahas lembaga yang berhak membeli bahan baku uang dan redenominasi pada rapat kerja bersama Menteri Keuangan dan Menteri Hukum dan HAM terkait dengan RUU Mata Uang pada hari ini. Wakil Ketua Komisi 11 Harry Azhar Azis mengatakan DPR menginginkan transparansi terkait dengan pembelian bahan baku untuk mata uang. Bank Indonesia yang selama ini memiliki kewenangan tersebut dinilai tidak pernah transparan. “Tugas BI mengawasi dan mengendalikan inflasi bukan membeli bahan kertas untuk uang. Sebaiknya fungsi [pembelian bahan baku uang] itu diserahkan ke BUMN. Saya tidak sependapat kalau BUMN tidak mampu,” ujar Harry di Jakarta, pekan lalu. Menurut dia, wewenang untuk membuat kriteria bahan uang, daya tahan uang kertas tetap dipegang BI. Akan tetapi fungsi pembelian bahan uang sesuai kriteria tersebut, kata Harry, sebaiknya diserahkan kepada BUMN. (BISNIS/10)
MASYARAKAT PESISIR: Guru Besar
Institut Pertanian Bogor Rokhmin Dahuri (kiri) berbincang dengan Indoyacht Support Cilian Budarlaigh di sela- sela acara seminar di Jakarta, Jumat. Seminar tersebut membahas tentang potensi sumber daya pesisir dan kelautan Indonesia serta peluang investasi dalam rangka percepatan pengembangan kawasan itu. BISNIS/RAHMATULLAH
Cap bensin miskin tak masalah JAKARTA: Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tak mempermasalahkan pemberian label ‘bensin miskin’ untuk bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dimaksudkan agar masyarakat mampu enggan mengonsumsi BBM tersebut. Hatta mengaku dirinya masih belum mengetahui akan adanya rencana penggunaan label bensin miskin untuk premium. Dia pun tidak yakin kalau banyak mobil mewah yang menggunakan BBM subsidi jenis premium sebagai bahan bakarnya. “Buat saya bukan soal namanya [bensin miskin]. Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat kita menyadari bahwa premium itu diperuntukkan untuk masyarakat yang tidak mampu dan untuk angkutan umum. Sedangkan yang sudah mampu pakailah pertamax,” ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu. (BISNIS/10)
Bea keluar CPO direvisi JAKARTA: Kementerian Keuangan mengungkapkan kemungkinan penyesuaian bea keluar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya sebagai respons kenaikan harga komoditas pada belakangan ini. “Penyesuaian tentunya dilakukan seiring dengan naiknya harga komoditas minyak sawit dan turunannya,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, akhir pekan lalu. Menteri Perindustrian M. S. Hidayat mengisyaratkan tarif progresif akan dipertahankan dengan interval perhitungan tarif yang diperlebar. “Bea keluar adalah alat pengendali, jadi bukan flat tapi progresif agar besarannya bisa diubah sesuai kepentingan,” kata Hidayat. (BISNIS/BPJ)
Tingkat kepatuhan dinilai meningkat Realisasi penerimaan pajak baru 17% dari target OLEH AGUST SUPRIADI & BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah mengklaim tingkat kepatuhan wajib pajak pada tahun ini meningkat tercermin dari kenaikan penyerahan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak penghasilan sampai dengan 31 Maret.
Target dan realisasi penerimaan perpajakan (Rp triliun) APBN-P 2010 Penerimaan perpajakan
743,32
850,26
A. Pajak dalam negeri
720,76
827,25
Pajak penghasilan
362,22
420,49
1. PPh migas 2. PPh nonmigas Pajak pertambahan nilai Pajak bumi dan bangunan BPHTB Cukai Pajak lainnya
Jumlah SPT pajak penghasilan (PPh) orang pribadi yang masuk sampai batas waktu 31 Maret mencapai 7 juta atau bertambah 2,9 juta SPT pajak dari realisasi tahun lalu yang masih 4,1 juta. Adapun batas waktu untuk penyampaian SPT PPh badan berakhir pada 30 April 2011. Bagi penyampaian SPT yang melampaui batas waktu tersebut akan dikenai denda administrasi. Ditjen Pajak optimistis jumlah SPT tersebut masih bertambah mengingat masih ada waktu sampai akhir bulan ini untuk penyerahan SPT PPh wajib pajak badan.
B. Pajak perdagangan internasional
HONG KONG: UBS menilai Indonesia dan India merupakan negara yang paling menjanjikan untuk berinvestasi pada saat ini dibandingkan dengan negara lain di dunia. Alex Wilmot Sitwell, Chairman & CEO UBS Asia Pacific, menuturkan selama ini dari sisi kondisi ekonomi dan politik, Indonesia belum banyak mendapatkan perhatian investor dunia. Dia melanjutkan Indonesia merupakan negara yang sangat potensial untuk menanamkan modal jika dilihat dari besarnya populasi penduduk, demografi, stabilitas iklim politik dan pemerintahan, serta kondisi infrastruktur dasar yang memadai. “Indonesia memiliki semua karakteristik yang menjadikannya tempat yang menarik untuk melakukan
bisnis,” ujarnya pada UBS Asia Pacific (APAC) Journalist Forum 2011 yang berlangsung 31 Maret-1 April di Hong Kong, pekan lalu. Menurut dia, Indonesia bersama dengan India akan menjadi pasar investasi yang sangat penting di dunia. Alex meyakini kapasitas dan kemampuan ekonomi kedua negara akan semakin membaik dalam 2 tahun ke depan. “Ekonomi Indonesia dan India akan terus bergerak maju di tengah ketidakstabilan [kondisi ekonomi, sosial, dan politik] dunia seperti ketidakstabilan ekonomi di Yunani, krisis Eropa yang masih berlanjut, dan tsunami di Jepang,” tuturnya. Alex menilai pemerintah dan otoritas moneter selama ini telah melakukan kebijakan yang tepat, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Hal tersebut yang mendasari keyakinannya bahwa perekonomian In-
55,38
55,55
306,84
364,94
262,96
312,11
25,32
27,68
7,15
--
59,26
62,76
3,84
4,20
22,56
23,00
1. Bea masuk
17,11
17,90
2. Bea keluar
5,45
5,11
Sumber: Data Pokok APBN 2005-2011
“Saya sangat apresiasi kepatuhan dari masyarakat pembayar pajak karena kalau lihat tahun lalu per 31 Maret itu jumlah SPT yang masuk 4,1 juta tahun ini per 31 Maret sudah 7 juta,” kata Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo kepada Bisnis, kemarin. Menkeu menuturkan sampai
Indonesia & India tujuan investasi potensial OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
APBN 2011
donesia akan terus tumbuh. “Indonesia memiliki stabilitas politik yang baik, memiliki bank sentralnya yang kuat dalam mengatur dan mengelola ekonomi dan pasar keuangan. Kami melihat saham-saham perusahaan Indonesia meningkat , baik di tingkat regional maupun global. Pasarnya sangat efisien. Saya optimistis tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini,” katanya. Namun, Alex mengingatkan pemerintah Indonesia perlu fokus pada transparansi kebijakan di semua aspek kehidupan. Hal senada juga diungkapkan oleh Head of Asian Economics UBS Investment Research Duncan Wooldridge. Menurut dia, kurangnya transparansi kebijakan dan masih rumitnya birokrasi di Indonesia dan India saat ini menjadi perhatian para calon investor dunia.
dengan 31 Maret, realisasi penerimaan pajak sudah melampaui rata-rata penerimaan 3 bulan pertama tahun-tahun sebelumnya.
Target kepatuhan Rasio kepatuhan penyampaian SPT merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan pajak
bagi wajib pajak yang terdaftar atau telah memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Dirjen Pajak sempat menargetkan rasio kepatuhan penyampaian SPT PPh tahunan 2011 bisa mencapai 62,5% dari jumlah wajib pajak terdaftar selama 2010. Target tersebut naik sebesar 5,4% dari realisasi rasio penyampaian SPT tahun lalu sebesar 57,1%. Penetapan target rasio kepatuhan penyampaian SPT itu diatur melalui surat edaran Dirjen Pajak tertanggal 18 Februari 2011 bernomor SE-18/PJ/2011 tentang Target Rasio Kepatuhan Penyampaian SPT 2011. “Nilainya belum bisa diceritakan. Bisa saja lebih besar dari jumlah SPT yang 7 juta itu, bisa juga sama atau lebih rendah. Yang pasti kami akan membayar kepercayaan itu dengan meningkatkan kinerja dan pelayanan kami,” ujarnya. Pemerintah mencatat perolehan pajak sepanjang kuartal I/2011 mencapai Rp129,92 triliun. Jumlah tersebut mencapai 16,99% dari target penerimaan pajak sepanjang tahun ini sebesar Rp764,5 triliun. Dari data Direktorat Jenderal Pajak akhir pekan lalu, diketahui
setoran PPh nonmigas masih mendominasi penerimaan pajak sebesar Rp67,33 triliun disusul PPN sebesar Rp57,78 triliun. Pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sepanjang 3 bulan pertama 2011 tercatat sebesar Rp3,42 triliun. Pajak bumi dan bangunan (PBB) mencapai Rp518,72 miliar, sementara itu pajak bea meterai dan pajak tidak langsung lainnya sebesar Rp828,65 miliar. Pendapatan dari bunga penagihan pajak sebesar Rp35,31 miliar. Sekretaris Dirjen Pajak Herry Sumardjito mengatakan sepanjang kuartal I/2011 perolehan pajak memang berada di kisaran tersebut. Pihaknya berupaya terus menggenjot perolehan pajak guna mencapai jumlah yang ditargetkan. “Berada di kisaran Rp129 triliun perolehan pajak sepanjang kuartal I/2011, tetapi angka itu bisa juga berubah lagi,” ujar Herry akhir pekan lalu. Dirjen Pajak baru-baru ini menjelaskan bahwa komposisi penerimaan sebagian besar memang disumbang setoran PPh, PPN, dan PPnBM. Pola ini, menurutnya, sering terjadi setiap tahun. (
[email protected]/
[email protected])
Infrastruktur butuh dukungan kebijakan BISNIS INDONESIA
MAKASSAR: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia membutuhkan dukungan kebijakan fiskal dan kerja sama dengan pemerintah daerah. Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan pembenahan infrastruktur di Indonesia membutuhkan investasi US$200 miliar dalam 5 tahun ke depan. “Selama ini regulasi investasi antara pemerintah pusat dengan daerah terkadang masih tidak sejalan, dan harus ada game changing. Evaluasi regulasi dalam menanamkan investasi diperlukan untuk bisa menyiapkan infrastruktur ekonomi yang memandai,” katanya di Makassar, Sabtu. Dia menuturkan dalam 5 tahun ke depan Indonesia membutuhkan infrastruktur jalan sepanjang 20.000
km dan pasokan energi listrik sebesar 15.000 megawatt. Menurut Gita, kebutuhan infrastruktur tersebut menuntut pemerintah memberi kemudahan baik fiskal maupun nonfiskal seperti perizinan, ketersediaan lahan, dan fleksibilitas untuk mengakselerasi perekonomian. Selain itu, kata Gita, promosi merupakan kunci dari masuknya investasi ke daerah. Dia mengatakan promosi potensi Indonesia ke berbagai negara dapat dilakukan dengan menggunakan tiga keunggulan yaitu jumlah penduduk, ukuran perekonomian, dan juga profil demografi. “Kita memiliki potensi jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa, indikator ekonomi ukuran potensi perekonomian Indonesia mencapai US$730 miliar jauh berada di atas Thailand, Malaysia, dan Singapura yang lebih dikenal dunia dengan perekonomian yang lebih baik,” kata
Kepala BKPM itu. Dia menjelaskan skala perekonomian Thailand mencapai US$280 miliar, Malaysia sebesar US$210 miliar, dan Singapura sebesar US$205 miliar. Gita melanjutkan sebagian negara di Amerika Serikat, kawasan Eropa, Australia dan juga China belum mengetahui bahwa potensi Indonesia tiga kali lipat dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Kepala BKPM itu mengatakan profil demografi Indonesia juga relatif menjanjikan dengan 60% dari total populasi berusia muda. “Sebanyak 60% dari total populasi di Indonesia adalah penduduk berusia 39 tahun atau muda, dalam 15 tahun ke depan, profil demografi Indonesia masih tetap berada dalam angka 60% karena tingkat reproduksi Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura, China atau Jepang,” katanya. (K31)
Lonjakan harga minyak berbahayakah? (Sambungan dari Hal. 1) Tampaknya tahun ini pun pencairan anggaran masih belum akan optimal. Walau harga minyak terus naik dan proyeksi defisit APBN diperbesar, realisasinya kemungkinan akan masih berada di bawah angka proyeksi. Ujung-ujungnya, rasio utang pemerintah masih terjaga dengan baik. Namun ‘perbaikan’ pada kedua aspek tersebut (neraca perdagangan dan kesinambungan fiskal) tetap tidak bisa dijadikan alasan bagi kita untuk berpangku tangan. Belajar dari pengalaman yang lalu-lalu, konsumsi BBM bersubsidi akan cenderung meningkat bila selisih harganya dengan harga BBM nonsubsidi dibiarkan terus melebar. Hal ini bisa terjadi karena adanya perpindahan konsumsi dari pertamax ke premium ataupun karena meningkatnya penyalahgunaan BBM bersubsidi (misalnya oleh industri). Salah satu risiko yang timbul dari sini adalah terjadinya kelangkaan persediaan BBM di pasaran, yang bisa berdampak signifikan
pada laju perekonomian dan inflasi, terlebih jika pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM bersubsidi secara signifikan untuk mengatur ulang insentif pemakaian BBM yang nonsubsidi. Risiko kelangkaan ini cukup berarti karena sangat tergantung pada ekspektasi masyarakat yang notabene sulit dikendalikan. Persepsi kelangkaan akan mudah sekali menjadi kenyataan karena biasanya diiringi perilaku masyarakat yang otomatis berubah, misalnya dengan meningkatnya pembelian BBM melebihi pola normal untuk berjagajaga (menimbun). Oleh karena itu di tengah meningkatnya harga minyak dunia sekarang ini pemerintah harus segera mengambil kebijakan-kebijakan antisipatif untuk mengurangi dan mengelola risiko-risiko tersebut. Sayangnya, sejauh ini strategi yang paling jelas terlihat dari pemerintah justru adalah sekuat tenaga mempertahankan status quo, yang barangkali dilakukan untuk kepentingan popularitas jangka pendek.
Rencana pembatasan subsidi BBM yang seyogianya dilaksanakan pada April dibatalkan dengan berbagai alasan seperti ketidaksiapan infrastruktur dan lain sebagainya. Padahal sebenarnya bila ada keberanian politis, ketidaksiapan infrastruktur seharusnya bukan alasan untuk tidak berbuat apa-apa. Kalau ada kemauan, banyak opsi lain yang lebih mudah dilakukan, misalnya dengan memberikan fleksibilitas pada harga BBM bersubsidi dan mengaitkannya dengan harga minyak dunia. Dengan demikian, disparitas harga antara BBM subsidi dan nonsubsidi bisa dijaga dan risiko terjadinya penyelewengan dan kelangkaan bisa ditekan. Bila harga minyak mencapai US$130 atau US$140 per barel, perbedaan harga antara BBM subsidi dengan nonsubsidi akan berada di atas 100%. Waktu untuk melakukan studi-studi, menimbang-nimbang dan menunda-nunda semakin menipis. Harus ada tindakan sebelum terlambat.
PERBANKAN
4 BBRI
BMRI
5.850
BBNI 6.850
100 5.350 28/ 3
50 6.200
29/3 30/3 31/3
1/4
28/ 3
29/3 30/3 31/3
1/4
Unit syariah BII digabung JAKARTA: PT Bank Internasional Indonesia Tbk menargetkan penggabungan unit usaha BII Syariah dengan PT Maybank Syariah Indonesia dapat terselenggara pada tahun ini. Direktur Utama BII Ridha Wirakusumah mengungkapkan kedua belah pihak sedang mempelajari model bisnis dan peraturan, terkait dengan kemungkinan penggabungan kedua bank syariah tersebut. “Kami masih melihat kemungkinan tersebut, karena dua unit syariah tersebut lebih baik dijadikan satu. Kami menargetkan rencana itu dapat selesai pada tahun ini,” ujarnya seusai penandatanganan kerja sama sindikasi dengan sembilan bank kemarin. Maybank Syariah merupakan anak usaha Maybank Malaysia yang merupakan pemegang saham pengendali dari BII. (BISNIS/13)
Panin raup untung dari fee based income JAKARTA: PT Bank Pan Indonesia Tbk meraup kenaikan pendapatan nonbunga, sehingga laba melonjak sebesar 37,4% menjadi Rp1,26 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Wadirut Bank Panin Roosniati Salihin mengatakan peningkatan laba tersebut ditopang oleh pendapatan nonbunga (fee based income) yang mencapai 43% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu Rp915 miliar menjadi Rp1,26 triliun. “Peningkatan fee based income ditopang oleh perdagangan surat-surat berharga, pendapatan biaya administrasi dan transaksi luar negeri,” ujarnya dalam keterangan tertulis, akhir pekan lalu. Dia menyampaikan peningkatan penyaluran kredit mendorong kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 30,3%. Adapun, total kredit yang disalurkan tumbuh
39% jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu Rp41,12 triliun menjadi Rp57,25 triliun. Menurut dia, pertumbuhan kredit perseroan ditopang oleh segmen ritel, yaitu konsumen dan komersial, yang mencapai 67% dari total penyaluran kredit. Dana pihak ketiga perseroan tumbuh sebesar 34% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp75,28 triliun. Kenaikan dana tersebut disokong oleh pertumbuhan tabungan dan giro yang masing-masing naik 44,7% dan 49,4% dari total simpanan. Kenaikan kredit dan dana pihak ketiga itu mendorong aset bank milik konglomerat Mukmin Ali Gunawan sebesar 40% hingga menembus Rp108,95 triliun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu Rp77,86 triliun. Peningkatan pinjaman juga mendorong rasio kredit terhadap dana menjadi 74,22% dari tahun sebelumnya 73,28%.
PNIN 7.100
25 3.775
MEDIASI
OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
BBCA 3.950
28/ 3
1/4
AMAG 510 10
490
24/ 28/123 26/ 2 912/ 3 30/ 3 012/ 3 5/3 1 / 3
PNLF 137
150 6.950
29/3 30/3 31/3
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
6/ 1 / 14
28/ 3
1 133
29/3 30/3 31/3
1/4
CFIN 175
28/ 3
600 6
166 29/3 30/3 31/3
1/4
28/ 3
40 560
29/3 30/3 31/3
1/4
28/ 3
29/3 30/3 31/3
1/4
Bank BUMN lolos SPP Komite kebijakan jadi holding OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
kebijakan kepada direksi, sehingga bisa terjadi sinergi bisnis satu dengan yang lainnya,” katanya. Terkait dengan langkah tersebut, bank pelat merah lolos dari ketentuan sistem kepemilikan tunggal yang diwajibkan oleh bank sentral. “Kami sudah melaporkan kepada Bank Indonesia dan mereka menyetujui rencana itu,” ujar Parikesit. Direktur Direktorat Pengawasan Bank Indonesia Boedi Armanto membenarkan pihaknya telah mendapat informasi mengenai penerbitan surat keputusan itu. Namun, dirinya belum mendapatkan surat formal atas keputusan tersebut. “Kami sempat membahas bersama mengenai pembentukan komite kebijakan dan rencana itu sudah disepakati bersama. Saya dengar sudah ada surat keputusan. Namun, kami belum menerima surat itu,” kata Boedi. Pemegang saham bank BUMN meminta penundaan penerapan SPP kepada bank sentral pada 2010, karena bank sentral menilai belum ada skema yang matang dalam konsolidasi bank pelat merah. Mereka meminta penundaan penerapan SPP selama 2 tahun dari rencana semula, yaitu akhir tahun lalu.
JAKARTA: Bank pelat merah lolos dari jerat ketentuan kepemilikan tunggal (single presence policy/SPP), karena Komite Kebijakan Bank BUMN bakal menjadi induk perusahaan. Keputusan komite tersebut bertindak sebagai induk perusahaan juga disetujui oleh Bank Indonesia. Deputi Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Kementerian BUMN Parikesit Suprapto mengatakan pembentukan Komite Kebijakan Bank BUMN pada Maret 2011 mendorong bank pelat merah memenuhi ketentuan SPP setelah sempat tertunda tahun lalu. “SK Komite Kebijakan Bank BUMN sudah disahkan Pak Menteri [BUMN]. Komite itu yang akan merumuskan sinergi kebijakan, seperti Temasek. Komite itu menjadi holding secara tidak langsung, karena mengoordinasikan bisnis bank,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Dia menjelaskan komite kebijakan tersebut diketuai oleh dirinya selaku Deputi Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Kementerian BUMN. Anggota komite itu terdiri dari komisaris utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. Menurut dia, komite kebijakan akan merumuskan sinergi bisnis bank pelat merah, sehingga tidak tumpang-tindih dan lebih kompetitif di kawasan regional. Sejumlah kebijakan yang akan disinergikan, a.l. teknologi informasi dan jaringan, renumerasi dan lainnya. Meskipun tidak memiliki garis instruksi, kata Parikesit, komite kebijakan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung dalam menentukan arah bisnis bank-bank BUMN. “Komite itu juga terdiri dari komisaris utama bank BUMN. Komisaris utama yang akan mentransmisikan keputusan komite
Opsi konsolidasi Sejumlah opsi konsolidasi sempat mengemuka, seperti pembentukan perusahaan baru, penunjukan salah satu perusahaan BUMN sekuritas hingga salah satu bank menjadi induk. Namun, semua opsi tersebut mendapat resistansi dari sejumlah kalangan, sehingga mengalami kebuntuan ( deadlock ). Bank Indonesia memberikan waktu bagi bank pelat merah untuk melakukan kajian secara mendalam, meski sejumlah bank swasta lain sempat melakukan merger, seperti Bank Niaga dengan Bank Lippo menjadi CIMB Niaga serta UOB Buana dan UOB Indonesia guna memenuhi ketentuan SPP. Adapun, SPP merupakan kebijakan mengenai kepemilikan perbankan yang menggariskan kepemilikan bank hanya bagi satu bank umum dan satu bank syariah. Hal itu sesuai dengan Peraturan BI No. 8/2008 guna mendorong terjadinya konsolidasi. (
[email protected])
Kinerja bank pelat merah per 31 Desember 2010 (Rp triliun) Aset PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Mandiri Tbk Sumber: Laporan keuangan
2010 248,6 404,3 68,38 449,77
2009 227,4 316,9 58,45 394,62
Kredit 2010 215,5 367,6 61,94 408,2
2009 208,4 289,7 53,05 359,5
Laba 2010 4,1 11,47 0,92 9,37
2009 2,48 7,31 0,49 7,19 BISNIS/MAHER
BISNIS/WAHYU SULISTIYAWAN
PENGARAHAN BANK: Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta (kanan)
yang didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo memberi pengarahan kepada bank yang memberikan pinjaman bagi perusahaan bermasalah terhadap lingkungan saat jumpa pers setelah acara Seminar Peran Bank dalam Mendukung Green Economy pada rangkaian perayaan HUT ke-48 Bank Jateng, Semarang, akhir pekan lalu.
Rapat RUU Mata Uang bakal alot OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Rapat Kerja Komisi XI DPR yang akan memfinalkan RUU Mata Uang diperkirakan berjalan alot pada hari ini. Pasalnya, kubu oposisi bakal menentang keinginan pemerintah untuk membubuhkan tanda tangan di mata uang. Anggota Komisi XI DPR Kemal Stamboel menyampaikan Komisi XI akan mengagendakan rapat kerja dengan Menteri Keuangan dan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia dengan fokus, yaitu pengambilan keputusan pembicaraan tingkat I RUU Mata Uang. Menurut dia, agenda lanjutan itu digelar setelah pembahasan RUU Mata Uang mengenai klausul penandatanganan mata uang oleh pemerintah, Menteri Keuangan, selain Bank Indonesia, mengalami kebuntuan pada pekan lalu. “Fraksi-fraksi diharapkan menyampaikan pandangan atas draf akhir RUU Mata Uang. Pemerintah menyampaikan pendapat akhir dan berharap besok ada kesepakatan,” ujarnya dalam pesan tertulis kepada Bisnis kemarin. Adapun, pandangan fraksi dan pendapat pemerintah atas RUU Mata Uang ditunda pada pekan lalu, karena dinilai belum ada kata sepakat antara pemerintah dan fraksi-fraksi, terkait dengan masalah tanda tangan pemerintah dalam rupiah. Berdasarkan draf akhir RUU Mata
Uang pasal 5 ayat 1, salah satu ciri umum rupiah kertas pada huruf d, yaitu tanda tangan pihak pemerintah dan Bank Indonesia. Pemerintah masih meminta agar turut serta menandatangani rupiah, sedangkan sebagian fraksi tidak setuju. Fraksi yang tidak setuju adalah kelompok oposisi, Fraksi PDI-Perjuangan, Fraksi Gerindra dan Fraksi Hati Nurani Rakyat. Kemal tetap berharap pembahasan RUU Mata Uang yang sudah digelar dalam beberapa masa sidang dan belum selesai, meski sudah dibahas bertahuntahun dapat disahkan dalam akhir masa sidang yang berakhir pada 8 April 2011. “Rapat Badan Musyawarah telah memutuskan untuk memberikan alokasi waktu pengesahan RUU dalam Paripurna DPR,” jelasnya. Menurut dia, pembahasan kembali diulur pada masa sidang selanjutnya apabila tidak ada titik temu dalam sidang hari ini. “Semoga semua pihak berlapang dada untuk mencapai kesepakatan,” kata Kemal. Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Meutya Hafid sebelumnya menyampaikan ada tiga masalah yang masih dibahas pada rapat pekan lalu, yaitu pertama, kesepakatan mengenai peran pemerintah dalam penandatanganan mata uang. Kedua, bab pengelolaan uang mengenai pembagian kewenangan antara Bank Indonesia dan pemerintah. Ketiga, percetakan uang.
Bukopin seleksi underwriter OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sebanyak empat perusahaan sekuritas berebut untuk menjadi penjamin emisi dalam penerbitan obligasi subordinasi PT Bank Bukopin Tbk sebesar Rp500 miliar pada pertengahan tahun ini. Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan saat ini manajemen sedang fokus dalam proses seleksi empat perusahaan sekuritas yang telah mendaftar menjadi penjamin emisi obligasi perseroan. “Ada empat perusahaan yang mendaftar, a.l. Indopremier Sekuritas dan CIMB Niaga Securities, saya lupa nama dua perusahaan sekuritas lainnya. Namun, kami hanya akan memilih satu sekuritas,” ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, pekan lalu. Dia menjelaskan penerbitan obligasi subordinasi ini untuk memenuhi kebutuhan modal perseroan pada tahun ini, meskipun perseroan telah melakukan penawaran saham terbatas (rights issue) pada awal tahun ini. Menurut dia, saat ini rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/ CAR) perseroan sudah mencapai 16,3% disokong oleh perolehan dana rights issue. Namun, kebutuhan dana ekspansi cukup besar, manajemen ingin menambah dari dari subdebt. “CAR kami memang
16,3%. Kami akan mempertahankan CAR minimal 10%, apabila sesuai dengan basel II, yaitu minimal 8% dan pada level 12% sesuai dengan basel III, yaitu sebesar 10%,” tuturnya.
Penerbitan saham Pada awal tahun ini, Bukopin melakukan rights issue dengan menerbitkan 2,051 miliar saham baru kelas B baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Harga penawaran penerbitan saham itu sebesar Rp 520 per saham. Jumlah dana yang diraup dari rights issue mencapai Rp1,06 triliun. Dana dari hasil aksi korporasi itu akan dipergunakan Bukopin untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan dalam pengembangan dan peningkatan penyaluran kredit kepada usaha kecil. Perincian penggunaan dana tersebut, yaitu sebesar 62% untuk penyaluran kredit usaha kecil, menengah dan koperasi serta mikro, ekspansi kredit komersial sebesar 28% dan sebesar 10% untuk kredit konsumer. Pada tahun lalu, Bank Bukopin membukukan laba sebesar Rp492,76 miliar, naik 11,71% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp362,24 miliar. Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan laba operasional sebesar 29,85% menjadi Rp636,27 miliar.
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
PROTEKSI Chartis rilis asuransi perjalanan JAKARTA: PT Chartis Insurance Indonesia gencar memasarkan salah satu produk asuransi ritel, yaitu asuransi perjalanan. Chartis mengincar segmen pasar individu yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Vice President dan Consumer Lines Head Chartis Zahir Sharif mengatakan perseroan berkaca pada bencana alam yang terjadi di Jepang dan Selandia Baru yang mengakibatkan keterlambatan penerbangan dan ketidaknyamanan perjalanan. Dia menuturkan perseroan menjalin kerja sama dengan agen perjalanan dalam memasarkan produk tersebut. Agen perjalanan berkontribusi hingga 60% atau sekitar US$2,4 juta pada 2010, meningkat 23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, jumlah penumpang pesawat di Indonesia mencapai 53,36 juta atau tumbuh 22,39% pada 2010. (BISNIS/19)
AXA Mandiri incar dana kelolaan Rp10 triliun BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT AXA Mandiri Financial Service (AXA Mandiri) mengincar dana kelolaan Rp10 triliun pada tahun ini guna mempersiapkan posisi menjadi perusahaan asuransi terbesar dari sisi penerimaan premi pertanggungan baru pada 2015. Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo mengklaim perseroan berada posisi ketiga dari sisi penerimaan premi baru dengan pangsa pasar 9,6% dari total industri saat ini. “Selain itu, AXA Mandiri menduduki peringkat pertama perusahaan asuransi dari jalur distribusi kerja sama dengan bank atau bancassurance dengan pangsa pasar
33%,” ujarnya akhir pekan lalu. Chief Financial Officer AXA Mandiri Iwan Pasila mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 25% dari sekitar Rp8 triliun pada 2010 menjadi Rp10 triliun pada tahun ini. Iwan menjelaskan mayoritas dana kelolaan pada tahun lalu, yakni Rp7,2 triliun merupakan investasi produsk asuransi berbasis investasi (unit linked) dari 10 reksa dana. Sisanya, investasi pada nonunit linked sekitar Rp800 miliar dengan investasi terbesar, yaitu obligasi pemerintah sebesar 50%, deposito sebesar 45% dan sisanya ditempatkan pada portofolio saham. (20)
ASURANSI & PEMBIAYAAN
5
Trihamas cari dana Rp800 miliar Mandiri Sekuritas jadi underwriter obligasi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Trihamas Finance mengincar pendanaan Rp800 miliar guna mendukung ekspansi pembiayaan hingga Rp2,2 triliun pada tahun ini. Direktur Utama Trihamas Finance Ronny Effendy mengatakan perseroan berencana meraih sebagian target dana tersebut melalui penerbitan obligasi senilai Rp 300 miliar. “Kami berencana menerbitkan obligasi antara Rp200 miliar hingga Rp300 miliar,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini. Ronny menjelaskan perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter). Saat ini, perizinan aksi korporasi itu sedang diproses oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan pemeringkatan digelar oleh per-
usahaan pemeringkat. Dia berharap emisi obligasi itu segera selesai, sehingga penerbitan surat utang itu bisa digelar pada awal kuartal II/2011. “Kami berharap penerbitan obligasi dapat dilaksanakan dalam 1 bulan hingga 2 bulan ke depan,” jelasnya. Adapun, pihaknya belum bisa menjelaskan tentang tingkat imbal hasil obligasi tersebut. Namun, imbal hasil surat utang itu diharapkab bisa lebih rendah dari pinjaman perbankan. “Kalau rating [obligasi] kami bagus, aksi korporasi ini lebih menguntungkan [dibandingkan dengan pinjaman bank],” jelasnya. Ronny memaparkan perseroan juga segera menandatangani akad fasilitas kredit senilai Rp500 miliar dengan PT Bank Mandiri Tbk. Fasilitas itu tersebut akan menambah standby loan sebesar Rp1 triliun yang telah disiapkan oleh Mandiri bagi perseroan. “Kami masih memiliki plafon pinjaman Rp1 miliar dari Bank Mandiri Rp1 triliun. Dana tersebut
Aset 1.137,61 1.383,18 Pendapatan 263,93 344,73 Beban 214,23 268,84 Laba bersih 35,84 55,24
Kinerja keuangan PT Trihamas Finance per 31 Desember (Rp miliar)
Sumber: Laporan Keuangan Sumbe
direncanakan bertambah lagi sekitar Rp500 miliar,” jelasnya. Selain rencana pendanaan dari Mandiri, dia menuturkan perseroan belum memiliki rencana untuk mengajukan pinjaman baru dari bank lain. Dia menuturkan perseroan masih memiliki fasilitas kredit yang belum terpakai dari beberapa bank. “Salah satu bank yang siap mendanai kami dengan nilai Rp650 miliar, yaitu PT Bank Permata Tbk,” ujarnya. Menurut Ronny, perseroan te-
2008
2009 BISNIS/MAHER
lah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp490 miliar pada kuartal I/2011, atau sekitar 22,27% dari target akhir tahun ini, yaitu Rp2,2 triliun. “Kinerja memang biasanya agak turun pada awal tahun, karena jumlah hari kerja lebih sedikit. Hal ini sudah sesuai dengan prediksi kami,” katanya. Meski demikian, dia optimistis kinerja tersebut akan meningkat pada kuartal berikutnya. “Kami optimistis kinerja perseroan akan mulai terdongkrak hingga men-
capai Rp200 miliar per bulan pada kuartal kedua tahun ini.”
Portofolio pembiayaan Ronny menjelaskan Trihamas Finance saat ini fokus dalam pembiayaan kendaraan publik dan penumpang. Kendaraan bekas lebih mendominasi pembiayaan perseroan dibandingkan dengan kendaraan baru. “Portofolio kendaraan penumpang lebih sedikit, yakni 15%, sedangkan sisanya transportasi publik,” kata Ronny. Adapun, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia memperkirakan nilai utang multifinance dari bank domestik dan asing menembus Rp145 triliun pada tahun ini, naik sekitar 10% dari nilai utang tahun lalu sebesar Rp132,42 triliun. Selain itu, multifinance juga diproyeksikan melanjutkan pembayaran kembali (refinancing) obligasi dan pencarian pendanaan alternatif lainnya seiring dengan peningkatan target pembiayaan baru yang dipatok pada tahun ini. (20/SYLVIANA PRAVITA R.K.N) (
[email protected])
Tenggat modal minimum asuransi diperpanjang BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Sebanyak 10 perusahaan asuransi umum dan empat perusahaan asuransi jiwa diberikan kesempatan guna memenuhi kewajiban pemenuhan modal minimum sebesar Rp40 miliar. Perpanjangan waktu tersebut diiringi oleh penerbitan surat peringatan pertama oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) kepada perusahaan asuransi tersebut. “Surat peringatan pertama akan dikirimkan sesegera mungkin kepada perseroan yang belum memenuhi ketentuan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Surat peringatan berikutnya berselang sebulan jika
belum ada laporan,” tutur Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata di Jakarta, pekan lalu. Sanksi tersebut sesuai dengan PP No.81/2008 juncto PP No. 73/1992 yang menyatakan pengenaan sanksi peringatan kepada perseroan yang tidak memenuhi ketentuan batas minimum modal, yaitu sebanyak tiga kali berturutturut dengan jangka waktu masing-masing 1 bulan. Jika perseroan tidak mematuhi peringatan terakhir dalam jangka waktu 30 hari, regulator akan memberikan sanksi pembatasan kegiatan usaha. Sanksi pembatasan usaha berlaku sejak ditetapkan hingga jangka waktu 12 bulan. Apabila perusahaan tidak mengatasi masalah permodalan, Menteri
Keuangan berhak mencabut izin perusahaan asuransi yang bersangkutan. Jumlah perusahaan asuransi yang telah memenuhi persyaratan modal minimum tidak berubah. Adapun, sebanyak 11 perusahaan asuransi umum dan empat perusahaan asuransi jiwa terancam dicabut izin usaha jika tidak memenuhi ketentuan PP No. 81/2008. Dia memaparkan sebuah perusahaan asuransi umum telah menyerahkan laporan keuangan dan mengaku telah memenuhi persyaratan modal minimum pada 31 Maret lalu. Namun, regulator perlu melakukan verifikasi terhadap laporan keuangan perseroan tersebut. Isa tidak menyebutkan secara pasti perusahaan asuransi yang
belum memenuhi persyaratan permodalan tersebut. Namun, ada dua perusahaan yang sedang menjajaki kemitraan strategis dengan calon investor dari 10 perusahaan asuransi umum itu. “Selain itu, ada perusahaan asuransi umum joint venture yang sedang mempertimbangkan untuk terus beroperasi di Indonesia dalam 2 bulan hingga 3 bulan ini. Perusahaan asuransi umum joint venture lain meminta waktu untuk realisasi modal, tetapi kami akan mengupayakan lebih singkat.” ujar Isa. Isa menambahkan perusahaan asuransi yang belum mencapai modal minimum bisa ditelisik melalui statistik kinerja perasuransian pada 2009. Berdasarkan statistik perasuransian Indonesia yang di-
publikasikan Bapepam-LK pada 2009, terdapat 19 perusahaan asuransi umum yang memiliki modal sendiri di bawah Rp40 miliar, sedangkan perusahaan asuransi jiwa yang memiliki modal kurang dari Rp40 miliar, yaitu 10 perusahaan. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Kornelius Simanjuntak menyatakan asosiasi hanya bisa mengingatkan agar perusahaan asuransi segera memenuhi kewajiban. Asosiasi tidak mempunyai kewenangan apapun, karena pemenuhan modal minimum merupakan tanggung jawab pemegang saham setiap perusahaan asuransi. “Kami mengimbau setiap perusahaan untuk memanfaatkan waktu yang telah diberikan,” ujar Kornelius. (19)
NIAGA & JASA
6
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
KUOTA MNC radio genjot pendengar JAKARTA: Jaringan stasiun radio MNC Radio Networks ‘mengawinkan’ dua penyiar senior Indy Barends dan Erwin Parengkuan untuk stasiun V Radio guna meraih posisi pendengar terbanyak bagi radio bersegmen wanita. Menurut Direktur MNC Radio Networks Sentot Prabutomo kehadiran duo Indy-Erwin mulai hari ini diharapkan meningkatkan jumlah pendengar V Radio yang beroperasi pada saluran 106.6 FM. MNC Radio Network saat ini memiliki tiga jaringan radio, yaitu Trijaya FM, Radio Dangdut Indonesia dan Global Radio. Menurut hasil riset AC Nielsen ketiganya menduduki posisi pertama pada segmen masing-masing. (BISNIS/ALP)
Harga kopi Starbucks RI tetap JAKARTA: PT Mitra Adiperkasa (MAP) Tbk, pemilik lisensi Starbucks Indonesia atas nama PT Sari Coffee Indonesia belum akan menaikkan harga jual kopi kemasan meskipun gerai kopi asal Amerika itu menerapkan kenaikan harga jual hingga 12% untuk tingkat internasional. Seperti diketahui, Starbucks Corp menaikkan harga kopinya menjadi US$9,99 dari harga awal US$8,99, menyusul melambungnya harga komoditas tersebut. Corporate Secretary PT Mitra Adiperkasa Tbk, Fetty Kwartati belum lama ini mengatakan masih akan menghitung komponen biaya-biaya yang ikut terpengaruh oleh kenaikan harga biji kopi di pasar internasional mengingat harga komoditas tersebut bukan satu-satunya faktor menentu harga. (BISNIS/NAK)
Eksportir kayu dapat fasilitas PURWOREJO: Kementerian Perdagangan siap memfasilitasi eksportir kayu lapis untuk memperoleh sertifikasi produk sehingga dapat menembus pasar ekspor yang mensyaratkan aturan itu terutama negara-negara di Eropa. “Ada beberapa negara yang memang mensyaratkan sertifikasi produk untuk masuk ke negaranya terutama negaranegara Eropa yang terkenal dengan standarnya yang ketat. Pemerintah akan pelajari dan fasilitasi hal tersebut,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di selasela kunjungan kerja ke pabrik kayu PT Indotama Omicron Kahar, pekan lalu. Lawrence Yu, Vice President PT Indotama Omicron Kahar, mengatakan seiring dengan makin diterimanya produk kayu yang berbahan baku kayu sengon dari Indonesia di pasar luar negeri, potensi pengembangan ekspor produk itu makin besar. (BISNIS/MAY)
Jual beli SNI biasa KLATEN: Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan jual beli dokumen SNI adalah hal yang biasa dalam perdagangan internasional guna penyesuaian standar untuk masuk ke pasar dalam negeri yang menerapkan standar terkait. “Yang diperjualbelikan adalah dokumennya. Itu wajar, ” kata Mari di sela-sela kunjungan pasar percontohan yakni Pasar Cokrokembang, Klaten, baru – baru ini. Mari menuturkan ketika produk suatu negara akan masuk ke pasar lain, produk tersebut harus menerapkan standar yang dipakai di negara tujuan ekspor itu. Dia mencontohkan China yang membeli dokumen SNI dari Badan Standardisasi Nasional untuk masuk ke pasar domestik. (BISNIS/MAY)
Negara penempatan agar lindungi TKI OLEH BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Luar Negeri mengusulkan kaji ulang penempatan tenaga kerja Indonesia ke negara tujuan yang tidak mempunyai undangundang perlindungan bagi tenaga kerja asing. Tatang Budie Utama Razak, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Ditjen Protokoler dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, mengungkapkan perlindungan bagi TKI di luar negeri merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan oleh negara tujuan yang hingga kini mendominasi permasalahan TKI di luar negeri. Menurut dia, masalah mendasar soal TKI adalah perlindungan, sehingga dalam jangka pendek dikaji ulang penempatan di negara yang belum punya UU perlindungan. “Dalam jangka menengah kami mengusulkan dihentikan penempatan ke negara yang banyak permasalahan soal perlindungan bagi TKI. Ini bukan semata masalah
devisa bagi negara, tetapi nilai kemanusiaan juga sangat penting,” ujar Tatang dalam diskusi bertema Telaah Dampak Sosial Politik TKI di Luar Negeri terhadap Perekonomian Nasional, pekan lalu. Dia menjelaskan keberadaan TKI di luar negeri menjadi aset penunjang ekonomi nasional, seperti devisa dari remintansi yang dikirim TKI senilai US$6,7 miliar (Rp60 triliun) pada 2010. Selain itu membantu penyerapan angkatan kerja, paling tidak 600.000 warga Indonesia tidak menjadi pengangguran. Para TKI juga memberikan kontribusi menggerakkan ekonomi daerah. Namun, sambungnya, sejumlah permasalahan TKI di luar negeri karena tidak memadainya perlindungan serta perekrutan, pelatihan, dan penempatan TKI mengakibatkan posisi tawar rendah. Hal itu juga menimbulkan dampak pencitraan negatif terhadap bangsa Indonesia akibat dari TKI ilegal, TKI di sektor informal, dan tindakan kriminal.
PAMERAN FURNITUR: Refleksi
pengunjung terlihat melalui cermin yang dipajang dalam pameran International Furniture & Interior di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin. Pameran yang menyediakan berbagai macam perlengkapan serta aksesori kebutuhan rumah tangga tersebut akan berlangsung hingga 10 April 2011. BISNIS/RAHMATULLAH
Tata niaga sejumlah produk monopoli Pengusaha anggota Kadin Indonesia menurun drastis BISNIS INDONESIA
MAKASSAR: Kebijakan tata niaga untuk berbagai produk, seperti gula, minyak, dan sebagainya dinilai oleh sebagian besar anggota Kadin di daerah tidak adil karena mengandung unsur monopoli pasar. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah untuk merevisi kebijakan mengenai tata niaga pasar dalam negeri yang selama ini dinilai kurang adil. “Kebijakan tata niaga untuk berbagai produk, seperti gula, minyak, dan sebagainya dinilai oleh sebagian besar anggota Kadin di daerah tidak adil karena mengandung unsur monopoli pasar,” ungkap Ketua Umum Ka-
din Indonesia Suryo Bambang Sulisto saat menyampaikan rekomendasi hasil Rapat Pimpinan Nasional Kadin, di Makassar, Minggu, yang dikutip Antara. Dalam tata niaga gula, misalnya, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kondisi pergulaan nasional saat ini, sehingga diperlukan penyesuaian secara komprehensif. Dia mengatakan revisi kebijakan mengenai tata niaga ini juga diharapkan bisa lebih tegas, agar pengusaha bisa memiliki kepastian hukum dalam menjalankan usaha yang dijalankan. Menurut dia, jika kebijakan tata niaga tidak memiliki kejelasan, maka dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh pengusaha yang dalam hal ini adalah produsen, melainkan juga para konsumen. Selain itu, kata dia, kebijakan tata niaga saat ini juga akan dapat semakin melemahkan posisi penusaha nasional. “Secara garis besar, dalam revi-
si tata niaga yang baru ini harus memuat unsur keadilan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk pengusaha, sehingga kebijakan tersebut tidak menimbulkan monopoli, melainkan pemerataan,” jelasnya. Revisi tata niaga pasar dalam negeri ini, lanjutnya, diharapkan memberikan perlindungan terhadap pengusaha nasional, sehingga dapat bersaing di tengah era pasar bebas.
Jumlah menurun Pada kesempatan itu, disinggung juga soal jumlah pengusaha nasional yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengalami penurunan drastis sepanjang satu dasawarsa terakhir. Data yang disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Oesman Sapta menyebut pada 2001 jumlah anggota Kadin 64.700 pengusaha, dan turun drastis menjadi 51.523 pengusaha pada 2010.
“Hanya sekitar 50.000 yang teratat sebagai anggota Kadin. Ini cukup berat untuk mencapai target akhir tahun empat juta pengusaha,” ucapnya. Angka tersebut sangat rendah, sebab pada 2002 pengusaha yang tercatat di Kadin sebanyak 80.950 orang dan menurun drastis menjadi 37.925 pengusaha di 2009. Penurunan jumlah anggota Kadin dari 2001 ke 2010 hampir sama di semua daerah seperti DKI Jakara dari 13.500 pengusaha menjadi 10.555, Jateng dari 5.000 menjadi 710, Sulsel dari 3.000 menjadi 810, Sumut dari 3.750 menjadi 1.330, Kaltim dari 5.000 menjadi 1.187, Bali dari 2.250 menjadi 760. Sebaliknya, anggota Kadin Jawa Timur mengalami peningkatan dari 2.000 pengusaha pada 2002 menjadi 10.555 di 2010, Aceh dari 2.250 menjadi 2.735, serta Kalsel dari 250 menjadi 760. Oesman, yang juga Wakil Ketua MPR ini meminta kepada
Badan Pengurus Kadin memprioritaskan peningkatan jumlah anggota, dengan mengkaji sistem pendaftaran bagi perusahaan untuk didaftar di Kadin pusat. Sementara itu, ketentuan mengenai tata niaga bahan bangunan mendesak untuk segera diatur menyusul tingginya sensitivitas kenaikan komoditas tersebut terhadap fluktuasi harga minyak dunia yang berpengaruh pada industri konstruksi di Tanah Air. Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan akibat belum adanya regulasi yang mengatur tentang tata niaga bahan bangunan, harga komoditas tersebut sepenuhnya terbentuk oleh mekanisme pasar. Kondisi itu, lanjut dia mendorong sensitivitas harga komoditas tersebut terhadap adanya gejolak pasar yang timbul baik di tingkat internasional. (K31/NATALINA KASIH WASIATI) (
[email protected])
147 TKI bebas dari ancaman hukuman gantung OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah membebaskan 147 warga negara Indonesia/tenaga kerja Indonesia (WNI/TKI) dari ancaman hukuman gantung di Malaysia selama 2010 dan 3 bulan terakhir ini tidak ada TKI yang terkena hukuman gantung. Menurut laporan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, saat ini masih ada beberapa orang TKI yang terancam hukuman gantung, tapi masih dalam penanganan pemerintah. Suhartono, Kepala Pusat Humas Kemenakertrans menyatakan pemerintah terus memantau dan melakukan bantuan
hukum dengan menyediakan pengacara andal agar para WNI/ TKI itu dapat terlepas dari ancaman hukuman gantung. “Selain melakukan pembelaan secara hukum, kita pun terus berusaha menerapkan diplomasi all out untuk membela para TKI kita di Malaysia,” katanya, kemarin. Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen untuk melindungi setiap WNI maupun TKI yang berada dan bekerja di luar negeri, termasuk ke Malaysia. Bahkan, pemerintah pun terus menangani dan menyelesaikan berbagai kasus yang menimpa WNI /TKI dengan memberi bantuan dan pendampingan hukum secara maksimal. “Pihak Kemenakertrans, Kemenlu dan BNP2TKI [Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia] senantiasa bekerja sama dan berkoordinasi untuk melindungi WNI /TKI yang berada di luar negeri, termasuk yang berada di Malaysia.” Saat ini, dia mengakui masih ada beberapa orang TKI yang masih terancam hukuman gantungg dan masih dalam penanganan pemerintah. Dijelaskan Suhartono, Pemerintah Indonesia akan terus memantau dan melakukan bantuan hukum dengan menyediakan pengacara andal agar para WNI itu bisa terlepas dari ancaman hukuman gantung. “Selain melakukan pembelaan secara hukum, pemerintah terus berusaha menerapkan diplomasi
untuk membela para TKI kita di Malaysia,” kata Suhartono. Terkait dengan antisipasi dibukanya kembali penempatan TKI setelah penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) TKI dengan Pemerintah Malaysia pada Mei mendatang, suhartono menjanjikan pemerintah akan semakin mengetatkan seleksi terhadap TKI maupun pada calon majikan. “Dari sisi calon TKI, kita akan perketat pelaksanaan persiapan dengan baik, sedangkan sisi majikan, pemerintah kedua negara akan bekerja sama dalam kerangka joint taks force [satuan tugas bersama] menyeleksi calon majikan yang hendak mempekerjakan TKI,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BNP2TKI Moh. Jumhur Hidayat meminta Pemerintah Arab Saudi mengusut tuntas kasus tewasnya Aan Darwati Binti Udin Encup (37), TKI asal Majalengka, Jawa Barat yang diduga dibunuh pihak majikan di tolilet rumahnya di Kota Mekah, Arab Saudi. Menurut dia, kabar tragedi mengenaskan yang menimpa Aan itu diperoleh setelah berkomunikasi dengan Konsul Jenderal RI di Jeddah Zakaria Anshar pada Kamis malam 31 Maret lalu. “Kami telah menanyakan pada KJRI dan membenarkan adanya kasus ini. Saya juga telah berkomunikasi dengan Dubes Indonesia di Riyadh, Gatot Abdullah Mansyur perihal ini,” jelasnya.
‘Bisnis radio prospektif tapi minoritas’ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Musyawarah Nasional (Munas) XIII Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) yang berlangsung 8-10 Maret 2011 menghasilkan sejumlah keputusan dan strategi industri radio swasta yang semakin menggeliat sejak tahun lalu. Bisnis berkesempatan berbincang dengan Ketua PRSSNI periode 2011-2015, Rohmad Hadiwijoyo sekaligus pemilik Radio Female dan Radio Kayumanis, berikut kutipannya: Bisa dijelaskan kondisi bisnis radio di Tanah Air saat ini Sejak tahun lalu industri radio swasta mengalami lonjakan. Tercatat sampai akhir 2010 ada 2.590 lembaga penyiaran radio yang berproses mendaftar perizinan di Kementerian Kominfo. Padahal tahun sebelumnya hanya 1.116 radio eksisting yang berizin. Anda melihat ini faktor apa? Munculnya Permen Kominfo No. 13/2010 yang merevisi Kemenhub No. 15/2003, aturan tersebut menambah kanal frekuensi FM dari 3.927 kanal menjadi 8.210 kanal dengan tersebar di 2.000 titik koordinat layanan hingga pelosok kecama-
tan. Ini baru untuk siaran analog, kalau nanti dibuka frekuensi siaran sistem digital, bisnis radio semakin Rohmad Hadiwijoyo ketat, apalagi jika ditunjang dengan regulasi yang mendukung. Selain itu, siaran radio juga dapat diterima dengan alat penerima pada kawasan yang luas dan harganya relatif terjangkau. Dari sisi investasi berapa agar balik modal? Investasi sekitar Rpl miliar, pengelola stasiun radio biasanya mampu break event point (BEP) alias kembali modal dalam 5 sampai 10 tahun. Artinya ini bisnis yang menguntungkan? Masih. Apalagi kue iklan yang masuk ke radio masih kecil. Kue iklan 2009 yang sekitar Rp49 triliun hanya Rp600 miliar yang ke radio, kurang dari 1,3%. Untuk 2010 dari Rp60 triliun iklan, hanya Rp700 miliar ke radio. Ini tidak sehat. Kenapa radio kurang seksi untuk pengiklan? Sudah jelas karena kurang kreatif. Ini kan industri artinya kreativitas membuat konten
yang dijual. Sejauh ini saya lihat program yang ada cenderung seragam, mirip-mirip, tidak menarik bagi pemasang iklan. Kualitas siaran menjadi faktor kedua yang menentukan posisi radio dalam peta persaingan media. Kualitas adalah hasil kerja kreatif dan inovatif. Dua hal itu sejatinya bukan sesuatu yang asing bagi para broadcaster. Sebab seorang broadcaster yang baik tidak akan menggunakan logika awam, yaitu logika mengikuti dan meniru apa yang sedang menjadi tren. Real broadcaster selalu bisa menemukan sesuatu yang baru, dan mengolahnya menjadi materi siaran yang menarik dan memikat pendengar. Munculnya teknologi Internet bagaimana? Pakar media dan periklanan Amerika Serikat, Rob Allyn, pada Asia Pacific Media Forum di Nusa Dua 2010, membantah prediksi bahwa media konvensional, yaitu koran, televisi, dan radio, akan gulung tikar dengan hadirnya new media berbasis teknologi informasi, yaitu Internet, handphone, dan social media. Media konvensional akan tetap diperhitungkan asalkan mampu terus mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Contain is the king, kata
Rob Allyn. Justru radio harus bermain di ranah Internet. Ini soal teknologi. Pertanyaannya bagaimana konten yang ditawarkan. Kemajuan teknologi justru membuka kemudahan mengakses siaran, bahkan dengan Internet maka siaran radio di daerah dapat diakses oleh orang di luar negeri. Soal kreativitas yang diperlukan? Kreativitas akan membuka peluang bisnis, termasuk pangsa iklan baru. Sekadar contoh, dunia kini tengah dihadapkan pada isu-isu lingkungan terkait dengan global warming. Kepedulian terhadap isu ini bukan monopoli pemerintah, tapi juga dunia usaha. Itulah sebabnya Paul Krugman menyebut sekarang merupakan era bisnis global warming. Broadcaster handal akan menerjemahkan isu ini dalam paket-paket program yang bisa mendulang iklan. Adanya grup bisnis radio apakah tidak mematikan sesama radio? Bukan masalah. Radio di Indonesia sampai pada kondisi yang diistilahkan sebagai 3C, yaitu competition, consolidation, dan control. Radio dituntut berkompetisi dengan media publik lain, juga dengan sesama radio. Kompetisi yang ketat menyebabkan banyak pengelola memilih untuk konsolidasi.
Hal itu ditandai dengan makin berkembangnya radio jaringan, dan tumbuhnya grup bisnis yang menguasai banyak radio sekaligus. Maka jumlah radio yang kuat dan sehat secara bisnis makin banyak, tapi jumlah pemilik makin sedikit. Sah-sah saja dalam bisnis liberal. Kalau tidak bisa make money ya save money. Itu pilihan. Rencana PRSSNI bagaimana? Kami tidak mau memberi ikan. Kami berencana untuk menggelar pelatihan secara berkesinambungan. Anggota yang berprestasi akan kami kirim ke negara-negara dengan industri radio yang menonjol. Salah satunya Vietnam, industri radio di sana tumbuh sampai 7%. Filipina bahkan 11%. Kami juga mempersiapkan jaringan informasi berita dengan kantor berita Antara. Win win solution. Perihal rencana siaran televisi berjaringan? Apakah ini bukan ancaman bagi industri radio di daerah? Dari dulu radio sudah berkembang pesat di daerah-daerah. Kita malah sudah lebih siap. Saya pikir televisi berjaringan juga belum siap. Kuncinya ya konten yang tersegmen. Pewawancara: ALGOOTH PUTRANTO
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
7
BP Batam siap bangun rusun pekerja BATAM: Badan Pengusahaan Batam menyiapkan lahan seluas 3 hingga 4 hektare untuk pembangunan rumah susun pekerja. "Untuk pembangunan rusun, lahan ada, sisa 3 hingga 4 ha di Tanjung Uncang," kata Direktur Perencanaan Teknik Badan Pengusahaan (BP) Batam Istono, kemarin. Istono membantah BP Batam sudah kehabisan lahan untuk pembangunan rusun seperti yang dianggarkan Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut Istono, lahan 3 hingga 4 hektare di Tanjung Uncang cukup untuk membuat enam twin blok rusun. Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan rusun adalah alternatif terbaik untuk kondisi Batam yang kekurangan lahan.
Rencana pengembangan rusun pekerja Batam Luas lahan 3 ha - 4 ha 6 twin blok rusun berlokasi di Sekupang dan Tanjung Uncang
TUJUAN INVESTASI PROPERTI: Sejumlah
pekerja menyelesaikan pembangunan proyek perumahan di Tangerang, Banten, kemarin. Sektor real estat dan properti di Indonesia didaulat menjadi negara tujuan investasi kelompok bintang tiga dan menjadi negara tujuan investasi terbaik ketiga di kawasan Asia untuk industri properti. BISNIS/RAHMATULLAH
Kinerja pelayanan BPN buruk Sumber: Diolah
ANTARA/MAHER
PILAR
Ombudsman Republik Indonesia siap lapor ke Presiden OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
Sol Melia masuk Surabaya JAKARTA: Sol Melia, jaringan manajemen perhotelan asal Spanyol, mengatakan segera mengoperasikan Hotel Meliá Adhiwangsa Surabaya pada 2013. Hotel kelas bintang lima itu memiliki 300 kamar yang dikembangkan menjadi bagian dari komplek wisata yang dikombinasikan dengan pusat perbelanjaan dan golf course. Manajemen Sol Melia menyatakan hotel yang akan dioperasikannya itu merupakan properti milik Bukit Darmo Property Group yang memercayai pihaknya sebagai operator. “Indonesia merupakan negara penting bagi kami, negara di mana Sol Melia membuka hotel pertama kali di luar Spanyol pada 25 tahun lalu dengan Hotel Melia di Bali,” ungkap Gabriel Escarrer, Vice Chairman and Chief Executive Officer Sol Melia, dalam rilisnya, kemarin. (BISNIS/IRS)
JAKARTA: Ombudsman Republik Indonesia (ORI) akan melaporkan buruknya pelayanan Badan Pertanahan Nasional (BPN) ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam surat resminya terkait dengan tidak adanya upaya perbaikan otoritas agraria tersebut. Wakil Ketua ORI Azlaini Agus mengatakan selama tahun lalu pihaknya memperoleh 96 laporan masyarakat tentang buruknya pelayanan BPN kepada masyarakat. Dia mengungkapkan
masalah itu tak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga pada BPN di sejumlah daerah, misalnya di Riau. “Tetapi sampai sekarang surat yang dikirimkan oleh Ombudsman tidak ditindaklanjuti. Oleh karena itu, kami akan segera mengirimkan surat resmi ke Presiden karena tidak ada upaya melakukan reformasi birokrasi,” ujar Azlaini kepada Bisnis di Jakarta, kemarin. Data ORI mencatat dari 1154 laporan yang diadukan ke ORI sepanjang tahun lalu, buruknya kinerja pemerintah daerah menempati urutan pertama yakni 354 laporan (31,13%), kepolisian 241 laporan (21,20%), lembaga pengadilan 155 laporan (13,63%) dan BPN sebanyak 96 laporan (8,44%). Lembaga tersebut menerangkan substansi laporan sedikitnya terjadi pada penundaan pelayan-
Pemda diminta gandeng pengembang OLEH SITI NURAISYAH DEWI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Menteri Perumahan Rakyat mengimbau pemerintah daerah agar menggandeng pengembang untuk meningkatkan program perumahan untuk masyarakat dan membangun kota. Menpera Suharso Monoarfa mengatakan pemda diharapkan ikut menyediakan lahan untuk lokasi pembangunan dan mempermudah perizinan dalam program penyediaan perumahan bagi para pengembang. “Pemda bisa bekerja sama dengan para pengembang untuk membangun perumahan bagi masyarakat,” ujar Suharso dalam siaran pers, kemarin. Selain itu, Menpera juga menghimbau agar bupati ataupun wali kota untuk membentuk bank tanah di daerahnya masing-masing. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan dana sisa lebih anggaran atau Silpa untuk membeli tanah. “Hal itu perlu dilakukan oleh pemda yang masih memiliki lahan
yang cukup luas. Jangan menganggap tanah yang ada saat ini akan terus bertambah mengingat kebutuhan pembangunan yang semakin meningkat. Adanya bank tanah juga mempermudah pemda dalam membuat perencanaan pembangunan,” imbuhnya. Suharso juga mengajak pengembang untuk ikut membantu pemda dalam mengatasi masalah perumahan. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi sedemikian rupa sehingga pembangunan rumah tidak membuang bahan bangunan. “Pengembang bisa memanfaatkan teknologi (low cost housing) untuk pembangunan perumahan skala besar. Saya harap Apersi bisa mencoba bersama-sama dengan beberapa pengembang untuk menemukan inovasi terbaru untuk meminimalisasi pemotongan keramik dalam pembangunan rumah,” katanya. Kemenpera juga menilai program pembangunan perumahan di daerah ikut menentukan wajah kota-kota di Indonesia. “Pembangunan perumahan jika mendapat dukungan dari kepala
daerah tentu dapat mengubah wajah kota,” ujar Suharso Suharso menjelaskan masih banyak persoalan yang perlu dihadapi dan ditangani oleh sejumlah kepala daerah di Indonesia. Apalagi saat ini masalah penyediaan perumahan bagi masyarakat telah menjadi urusan wajib pemerintah daerah. “Di Jawa Timur sudah ada tim percepatan pembangunan perumahan yang dipimpin oleh Wakil Gubernur tentunya setelah mendapat persetujuan Gubernur. Hal serupa juga dilakukan oleh Pemprov Banjarmasin. Kami sangat mengapresiasi kebijakan kedua Pemda tersebut,” katanya. Lebih lanjut Suharso menuturkan saat ini telah terjadi perubahan yang cukup besar di berbagai kota-kota besar di dunia khususnya dalam program perumahan. Negara-negara di dunia kini telah memprioritaskan program perumahan mengingat semakin tingginya pertumbuhan penduduk yang ada. Menurut dia, jika hal itu tidak diantisipasi sejak dini tentunya hal itu bisa menjadi masalah tersendiri bagi setiap daerah. (K24)
RUU Rusun perlu pertimbangkan sistem proporsional OLEH IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah dan DPR diminta untuk mempertimbangkan sistem proporsional dan progres dalam pembahasan RUU Rumah Susun ketimbang mewajibkan batas wajib bangun konstruksi 20%. Direktur Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan rencana pemerintah dengan DPR untuk memasukkan pasal yang mengatur soal syarat pre sales harus bangun 20% dalam RUU tentang Rumah Susun akan sulit dipenuhi pengembang dan berpotensi tidak ada pengembang yang mampu memenuhinya. “Sistem proporsional dan progres lebih fair. Pengembang proyek pre sales hanya boleh memungut uang muka kepada konsumen dan pembayaran lebih lanjut disesuaikan dengan progres pekerjaan konstruksi. Kalau kontruksi sudah 5%, konsumen juga mencicil 5% dan seterusnya. Itu lebih win-win solution bagi pengembang dan konsumen,”
ujarnya, kemarin. Dalam hal ini, lanjutnya, kalau terkait dengan perjanjian kredit pemilikan rumah (KPR) bisa diatur dengan ketentuan konsumen baru bisa mencicil KPA pada saat proyek sudah terbangun 20%. Menurut dia, ketentuan sistem progres itu akan lebih berpeluang untuk dipenuhi oleh pengembang, sekaligus bisa melindungi konsumen dari bahaya gagal serah terima properti yang mereka beli. Pengembangan proyek apartemen dan perkantoran tinggi di Indonesia dan banyak negara diperkirakan 95% menggunakan pola penjualan pre sales, di mana penjualan ke pasar sudah dilakukan sejak proyek baru memulai peletakan batu pertama untuk konstruksi fisik properti.
Perlindungan konsumen Terkait dengan usulan sistem proporsional itu, lanjutnya, pemerintah dan DPR memang harus fokus pada upaya penyelamatan dan perlindungan terhadap konsumen properti agar tidak ada lagi konsumen yang ditipu
oleh pengembang yang tidak bonafide. “Latar belakangnya mungkin pemerintah belajar dari lemahnya perlindungan konsumen sehingga banyak proyek apartemen dan properti yang wan prestasi di masa lalu. Sekarang pemerintah menggali mekanisme kebijakan pasar untuk pre sales agar bisa optimal memproteksi konsumen,” ujarnya lagi. Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo mengatakan RUU Rusun harus menjadi penyelesaian masalah terhadap maraknya sengketa pihak pengembang, dan masyarakat dalam hal ini sebagai konsumen. Dia mengungkapkan kasus yang selama ini terjadi justru karena minimnya kontrol dari negara terhadap penyelesaian konsumen-pengembang. “Jangan sampai RUU itu menjadi macan kertas. Peraturan itu harus mampu menekan sengketa yang terjadi antara pengembang dan konsumen, bukan justru menjadi bagian dari masalah lagi,” ujar Sudaryatmo di Jakarta, kemarin. (ANUGERAH PERKASA)
an instansi negara, misalnya perizinan yang tak kunjung terbit, sertifikat tanah yang tak dilayani oleh lembaga pertanahan, hingga eksekusi putusan pengadilan yang tak dilaksanakan. “Tidak ada surat dari Ombudsman yang ditindaklanjuti sehingga menimbulkan tanda tanya besar, ada apa di sana? Mengapa lembaga itu seperti tidak tersentuh dan tak melakukan upaya reformasi dalam pelayanan publik?” kata Azlaini.
Surat resmi Oleh karena itu, lembaga tersebut akan segera menyampaikan surat resminya ke Presiden terkait dengan hal tersebut. Walaupun demikian, Azlaini belum menyebutkan secara detail kapan hal tersebut segera dilakukan. Ketua Komisi II DPR RI Chairuman Harahap mengatakan pihaknya mendesak agar BPN se-
gera melaksanakan surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh ORI, khususnya terkait dengan pelayanan publik. Selain itu, Komisi II DPR juga meminta agar ORI meningkatkan fungsi pengawasan publik ke sektor pertanahan. “Komisi II DPR mendesak BPN untuk menindaklanjuti rekomendasi ORI terkait dengan pelayanan publik,” kata Chairuman dalam notulansi rapat. “Kami meminta BPN dapat melaporkan perkembangannya dalam 1 bulan ke depan.” Selain itu, komisi tersebut juga menyoroti persoalan status disclaimer yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pemeriksaan Semester I/2010. Sejumlah media melansir hasil pemeriksaan BPK adalah adanya penerimaan dan pengeluaran dana pengguna lainnya masing-masing sebesar Rp114,3
miliar dan Rp86,3 miliar yang dikelola di luar mekanisme APBN. Dampaknya berdasarkan laporan BPK berpotensi terjadi penyalahgunaan keuangan negara. Dalam jawaban resminya, Kepala BPN Joyo Winoto mengatakan hasil temuan BPK merupakan akibat dari lemahnya pengawasan internal dan ketidakpatuhan dalam pelaksanaan administrasi penganggaran. Dia menuturkan pihaknya telah melakukan upaya internal guna meningkatkan status disclaimer menjadi wajar tanpa pengecualian (WTP). “Ini melibatkan seluruh jajaran internal BPN baik di tingkat pusat , kantor wilayah dan kantor pertanahan, sedangkan unsur eksternal, melibatkan unsur BPKP dan Kementerian Keuangan,” seperti dilansir dalam laporan singkat hasil rapat tersebut. (
[email protected])
MANUFAKTUR & OTOMOTIF
8 Penjualan Suzuki tembus 8.000 unit JAKARTA : PT Suzuki Indomobil Sales, agen tunggal pemegang merek mobil Suzuki, mencatat penjualan 8.017 unit pada Maret, naik 28,6% dibandingkan dengan pencapaian pada Februari sebanyak 5.722 unit. Direktur Pemasaran Suzuki Davy Tuilan menyampaikan penjualan mobil Suzuki hingga akhir Maret atau kuartal I menunjukkan tren peningkatan, baik dibandingkan dengan 2 bulan pertama 2011 maupun kuartal yang sama tahun lalu. Dia optimistis penjualan akan terus meningkat memasuki kuartal II, terlihat dari penyerahan yang cukup besar selama Maret dan hampir seluruhnya telah siap didistribusikan.
Sumber: PT Suzuki Indomobil Sales
Penjualan mobil Suzuki kuartal I/2011 Januari
6.253 Februari
5.722 Maret
8.017
BISNIS/FSI/ILHAM NESABANA
AKSELERASI TAM bantu Jepang Rp4,8 miliar JAKARTA: PT Toyota Astra Motor (TAM) bersama perusahaan afiliasi dan mitra bisnisnya memberikan bantuan dana sekitar Rp4,8 miliar kepada Pemerintah Jepang untuk membantu pemulihan dari dampak gempa bumi dan tsunami yang melanda wilayah pesisir pantai negara itu. Dana tersebut dihimpun dari PT TAM, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, 55 anggota Toyota Manufacturers Club, dan lima diler utama yakni Auto2000, New Ratna Motor, Agung Automall, Hadji Kalla, Hasjrat Abadi, serta 27 diler lainnya. “Kerja sama Indonesia dan Jepang telah terjalin sangat baik dalam berbagai bidang seperti sektor industri, perekonomian, budaya dan pendidikan selama berpuluh tahun sehingga ketika negara itu mengalami bencana selayaknya kita semua turut membantu,” ujar Presdir PT TAM Johnny Darmawan, kemarin, pada acara doa bersama untuk Jepang yang dihadiri Dubes Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri, pekan lalu. (BISNIS/ELH/CP)
Viccon tambah kapasitas pabrik SURABAYA: PT Viccon Modern Industry segera menambah kapasitas produksi bata ringan Citicon dari 150.000 m3 per tahun menjadi dua kali lipat untuk mengimbangi peningkatan permintaan produk itu di Jawa Timur dan Bali. Direktur Viccon Modern Industry Fenny Hartanto mengatakan penambahan kapasitas produksi tersebut merupakan bagian dari rencana perusahaan pada tahun ini. Peningkatan kapasitas produksi itu akan mulai bulan depan. Menurut dia, penetrasi pasar bata ringan di Jatim, Bali dan sejumlah daerah di kawasan timur Indonesia menunjukkan tren peningkatan, sementara stok pabrik relatif tidak bertambah. ”Dengan permintaan yang tinggi akhirnya menyebabkan kenaikan harga,” ujarnya pekan lalu. (BISNIS/DW)
Piaggio siapkan 50 gerai OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Piaggio Indonesia, agen tunggal pemegang merek sepeda motor Piaggio, tahun ini memprioritaskan pengembangan jaringan diler dengan target pendirian 50 gerai di seluruh Indonesia. “Yang menjadi prioritas bukan berapa unit yang berhasil dijual pada tahun ini, tetapi kami menargetkan dapat mendirikan 50 gerai di seluruh penjuru Indonesia,” ujar Sergio Mosca, Managing Director Piaggio Indonesia, pekan lalu. Saat ini, kata Mosca, Piaggio sudah mencakup beberapa kawasan a.l. Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi, dan Kalimantan. Piaggio Indonesia, sambungnya, siap berinvestasi dalam operasional perusahaan, pengembangan jaringan, pelayanan, kendaraan, suku cadang, gudang, serta kegiatan pemasaran dan komunikasi. Piaggio & C.SpA, pro-
dusen kendaraan asal Italia yang terkenal dengan produk Vespa dan Piaggio, sebelumnya mengumumkan ekspansi ke pasar kendaraan roda dua dengan mendirikan Piaggio Indonesia. Director of Asia South East Asia 2 Wheeler Constantino Sambuy menyebutkan ekspansi itu merupakan langkah penting bagi Piaggio di Indonesia. Dia yakni produsen Piaggio menjadi pemain penting di industri otomotif nasional. Sambuy menyebutkan ide untuk datang ke pasar Indonesia sudah dimulai sejak 2 tahun lalu, a.l. dengan melakukan riset pasar, mencari pihak yang dapat diajak bergabung dan dijadikan rekanan. Kegiatan ini dipersiapkan secara serius baik dari Piaggio Italia maupun Vietnam. Untuk produk-produk yang diluncurkan di Indonesia, kendaraan roda dua Piaggio akan diimpor dari pabrik di Vietnam, dengan memanfaatkan keuntungan dari adanya perjanjian perdagangan bebas Asean (AFTA).
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
Posco gandakan investasi jadi US$12 miliar Pemerintah RI-Korsel bahas realisasi proyek BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pohang Steel and Iron Company (Posco), produsen baja terbesar Korea Selatan, siap menambah investasinya di Indonesia dari semula US$6 miliar menjadi US$12 miliar. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian M. Hatta Rajasa mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal bahwa Posco berencana meningkatkan investasinya di Indonesia hingga US$12 miliar. “Posco, yang semula investasi US$6 miliar, akan meningkatkan investasinya menjadi US$12 miliar, tentunya dalam beberapa tahun ke depan secara bertahap,” ungkap Hatta pekan lalu. Posco menanamkan modalnya di Indonesia melalui perusahaan patungan yang dibentuk bersama PT Krakatau Steel Tbk. Dalam perusahaan itu, Posco menguasai 70% saham dan sisanya KS. Meski demikian, terdapat opsi bagi KS untuk menaikkan porsi kepemilikan di perusahaan patungan menjadi 45% setelah final acceptance certificate (FAC) berjalan 1 tahun. Mekanismenya adalah BUMN baja itu membeli 15% saham dari Posco. Kapasitas produksi pabrik baja terpadu yang dibangun oleh dua perusahaan itu mencapai 6 juta ton per tahun yang dibagi dalam dua tahap. Konstruksi pabrik tahap pertama diproyeksikan selesai pada Desember 2013. Selain Posco, kata Hatta, investor Korsel lain yang siap menanamkan modalnya di Tanah Air yakni Lotte, yang akan membangun pabrik petrokimia dan beberapa usaha lain dengan investasi sekitar US$5,5 miliar. Untuk memastikan proyek-proyek investor Korsel itu berjalan sesuai dengan rencana, tuturnya, pemerintahan kedua negara akan menggelar pertemuan bilateral di Bali pada Mei. Hatta memperkirakan nilai investasi dari Korsel lebih dari US$20 miliar, belum termasuk rencana penambahan investasi. “Jepang yang di luar perkiraan kita, walau-
pun mereka terkena gempa, tetap commit pada Mei ini melanjutkan pembahasan master plan MPA [Metropolitan Priority Area],” ujar Hatta.
Investor pertama Sebelumnya, Kepala BKPM Gita Wirjawan mengungkapkan investor pertama yang akan memperoleh fasilitas pembebasan pajak dalam jangka waktu tertentu atau tax holiday adalah Posco. Pasalnya, perusahaan baja asal Korea tersebut siap memulai konstruksi pada Juni atau Juli tahun ini, yang operasinya ditargetkan berjalan mulai akhir 2013. Pemerintah menjanjikan segera menerbitkan peraturan Menteri Keuangan mengenai tax holiday paling lambat pertengahan April 2011. Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan Penanaman Modal Himawan Hriyoga mengatakan PMK yang akan diterbitkan itu akan menjadi payung hukum bagi pemberian insentif perpajakan bagi investor yang akan menanamkan modalnya di sektor infrastruktur. Menurut Himawan, insentif berupa tax holiday yang diberikan pemerintah akan berlaku selama 5 tahun hingga 8 tahun terhitung sejak insentif diberikan. Dengan pemberian insentif tersebut, diharapkan banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur. Selain Posco, BKPM juga telah mengajukan satu nama lagi kepada Kementerian Keuangan untuk segera mendapat fasilitas fiskal tersebut. Investor itu adalah Kuwait Petroleum Corporation yang akan membangun kilang minyak bersama PT Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Selain kedua investor itu, produsen alat berat Caterpillar juga menanti kepastian tax holiday sebelum berinvestasi di Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat itu berencana menanamkan US$500 juta— US$1 miliar. Tidak semua industri bisa menikmati tax holiday. Pasalnya, industri yang bisa mendapatkan tax holiday memenuhi persyaratan antara lain industri pionir, menciptakan banyak lapangan kerja, membawa teknologi baru, masuk ke daerah kecil dan terbelakang, dan memberikan nilai tambah bagi industri. (10) (redaksi@bisnis. co.id)
BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
TIM BARU HONDA: Sejumlah model berfoto dengan mobil balap All New Honda Jazz,
pada acara peluncuran resmi tim Honda Bandung Center-Oto Multiartha Racing Team (HBC-Oto RT) di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Pada kompetisi balap 2011, Honda melakukan perubahan dengan menggandeng sejumlah mitra yaitu lembaga pembiayaan Oto Multiartha, GT Radial, dan pelumas Top 1, untuk mempertahankan posisi tiga besar.
Prinsipal tunggu insentif mobil murah OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
JAKARTA: Prinsipal mobil masih menunggu bentuk insentif yang akan diberikan pemerintah guna menyediakan mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan. Insentif itu sangat menentukan proses produksi dan pengembangan teknologi mobil yang sesuai dengan pasar di Tanah Air. Beberapa agen tunggal pemegang merek menyatakan tertarik untuk mengembangkan kendaraan ekonomis atau eco car di Indonesia. Namun, mereka membutuhkan kejelasan regulasi, terutama bentuk insentif yang bisa menjamin proses produksi dan distribusi menjadi lebih efisien. Hal itu untuk memastikan mobil yang akan diproduksi benar-benar terjangkau oleh masyarakat, sehingga prinsipal dan ATPM terpacu mengembangkan riset mobil hybrid yang cocok untuk Indonesia. Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales Davy Tuilan mengutarakan penyediaan mobil dengan harga terjangkau sangat ditentukan oleh fasilitas insentif dari pemerintah agar prinsipal bisa mengembangkan produk yang layak secara harga dan sesuai dengan kebutu-
han pasarnya. Menurut dia, produsen mobil dan ATPM sangat tertarik mengembangkan kendaraan murah dan ramah lingkungan itu karena potensi permintaan di Indonesia dinilai cukup tinggi. “Suzuki memiliki proyek pengembangan low cost car, kami juga sedang melakukan studi untuk memproduksi kendaraan eco car. Namun, itu sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dalam menyediakan insentif,” jelasnya kepada Bisnis kemarin. Sementara itu, PT Honda Prospect Motor belum bisa memboyong Brio, kendaraan ramah lingkungan yang dipasarkan di Thailand, karena Indonesia belum menyediakan insentif bagi pengembangan mobil hybrid tersebut. Selain itu, kata Direktur Pemasaran dan Purna Jual Honda Jonfis Fandy, pihaknya masih membutuhkan survei pasar tentang potensi permintaan kendaraan bermesin 1.200 cc tersebut. Menurut dia, arah kebijakan industri otomotif di dalam negeri belum sampai pada penyediaan insentif, terutama menyangkut perpajakan dan bea masuk kendaraan tertentu seperti di Thailand, sehingga belum waktunya dipasarkan di Indonesia.
PENGEMBANGAN PABRIK OBAT: Sejum-
lah pekerja menyelesaikan pengemasan obat di pabrik PT Kalbe Farma di Jakarta, belum lama ini. Perusahaan tersebut melakukan pengembangan pabrik dan laboratorium riset obat kanker yang direncanakan beroperasi pada 2012 dengan investasi Rp150 miliarRp200 miliar. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Kemenperin siapkan Rp114 triliun untuk klaster industri BISNIS INDONESIA
MAKASSAR: Pemerintah menyiapkan anggaran pembangunan infrastruktur senilai Rp114 triliun untuk pengembangan 25 klaster industri di tiga koridor ekonomi, yakni Sumatra-Jawa, Kalimantan-Sulawesi, dan Papua Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pada APBN sebelumnya hanya dianggarkan Rp100 triliun untuk pengembangan infrastruktur, tetapi kementeriannya meminta tambahan anggaran Rp14 triliun untuk pengembangan infrastruktur industri di kawasan timur Indonesia. Kementerian Perindustrian menetapkan 25 klaster industri pada tiga koridor tersebut. Klaster terbanyak terdapat di koridor Kalimantan-Sulawesi sebanyak 25 klaster, sementara Sumatra-Jawa 10 klaster, dan Papua 3 klaster. “Pertumbuhan industri kita pada tahun lalu sangat rendah, hanya 4,5%, dibandingkan de-
klaster ini diharapkan mendorong pertumbuhan industri 1. Pengembangan klaster industri prioritas di • Klaster industri alumina Mempawah nasional,” ujarkoridor Sumatra-Jawa • Klaster industri batubara Puruk Cahu nya. • Klaster industri kelapa sawit Sei Mangke • Klaster industri kelapa sawit Maloy • Klaster industri karet Sei Bamban • Klaster industri besi baja Batu Licin Dalam skema • Klaster industri kelapa sawit Dumai • Klaster industri Ferronikel di Halmahera Timur kerja sama pe• Klaster industri batu bara Muara Enim • Klaster industri Kakao di Palu merintah swas• Klaster industri perkapalan Karimun • Klaster industri kakao di Gowa ta (public priva• Klaster industri tekstil Majalengka • Klaster industri Ferronikel di Pomala te partnership) • Klaster industri mesin dan peralatan transpor • Klaster industri Ferronikel di Mandiodo Ke m e n p e r i n , tasi Karawang • Klaster industri nikel di Soroako pengembangan • Klaster industri telematika Bandung • Klaster industri di Bitung • Klaster industri tekstil Semarang 3. Pengembangan klaster industri prioritas di klaster diharap• Klaster industri perkapalan Lamongan koridor Papua kan meningkat2. Pengembangan klaster industri prioritas di • Klaster industri minyak dan gas di Tangguh kan aksesibilikoridor Kalimantan-Sulawesi • Klaster industri tembaga di Timika tas transportasi • Klaster industri alumina Tayan • Klaster industri di Merauke dalam pemenuhan bahan Sumber: Kemenperin ini kurangnya keterse- baku melalui jaringan jalan dan diaan infrastruktur jalur kereta api. Selain itu, meningkatkan fungngan 1998 yang menyentuh dua menjadi penghambat utama pedigit. Karena itu, kami terus ngembangan industri, selain ke- si pelabuhan sebagai outlet atau mengupayakan kebijakan dalam terbatasan listrik dan gas, akses hub untuk mendistribusikan harangka pengembangan industri pembiayaan, serta bahan baku. sil produksi tujuan ekspor, peng“Karena itu, pengembangan adaan energi dan air sebagai daya ini,” katanya dalam Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang klaster industri dibutuhkan, khu- dukung inti, dan mempersiapkan dan Industri Indonesia di Makas- susnya di luar Jawa, karena saat kawasan industri untuk pengemini 75% industri di Indonesia bangan industri penunjang. sar, Sabtu. Hidayat mengatakan selama masih terpusat di Jawa. Adanya “Pendekatan sektoral dilaku25 Klaster industri di 3 koridor ekonomi
kan melalui pengembangan klaster industri unggulan di provinsi dan kompetensi inti industri daerah yang berlandaskan pada keunggulan komparatif yang dimiliki oleh daerah itu dan pendekatan regional melalui penyebaran konsentrasi industri ke daerah yang diarahkan menjadi pusatpusat pertumbuhan industri,” imbuhnya. Pengembangan infrastruktur industri tersebut, kata Hidayat, diharapkan memancing investasi di daerah. ”Investasi awal saya meminta anggaran melalui APBN untuk membangun infrastruktur dasar. Nantinya, dari kesiapan infrastruktur itu, diharapkan memancing investasi yang lebih besar dari luar untuk mengolah potensi sumber daya alam di daerah,” ujarnya. Tahun ini, kata Menperin, pemerintah telah menyiapkan anggaran dalam APBN untuk pengembangan industri nasional sebesar Rp2,24 triliun atau naik 32,4% dibandingkan dengan anggaran pada tahun lalu. (K31/K46)
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
9
HUKUM BISNIS
10
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
KLAUSUL Gugatan Sinar Laut kandas JAKARTA: Gugatan pembatalan merek Sinar Laut yang dilayangkan PT Sinar Laut Mandiri terhadap PT Sinar Laut Abadi akhirnya kandas menyusul adanya putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, akhir pekan lalu. Dalam putusannya pada perkara yag terdaftar dengan No. 87/merek/PN.Niaga.Jkt. Pst, majelis hakim Nirwana menyatakan penggugat hanya sebagai penerima lisensi atas merek Sinar Laut sehingga tidak memiliki kepentingan (legal standing) untuk mengajukan gugatan tersebut. ”Gugatan penggugat kami nyatakan tidak dapat diterima,” ujar hakim dalam sidang, akhir pekan lalu. Kuasa hukum penggugat, Pujiati mengaku pihaknya masih akan pikir-pikir untuk mengajukan upaya hukum atau tidak terkait putusan tersebut. ”Putusan ini kan belum memasuki pokok perkara. Artinya kami memiliki dua opsi untung kasasi atau mengajukan gugatan baru,” katanya. Sementara itu, kuasa hukum tergugat, Pillow Delano mengatakan putusan majelis hakim tersebut sudah tepat. Pertimbangan majelis, jelasnya, telah sesuai dengan UU Merek yang menyebutkan bahwa penerima lisensi hanya dapat mengajukan gugatan pelanggaran merek dan penghapusan merek, bukan pembatalan merek. (BISNIS/07)
TINJAU KLAIM KODAK: Sejumlah
pengunjung melintas di depan stan Eastman Kodak Co. dalam pameran International Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Nevada, AS, belum lama ini. Perdagangan Internasional AS mengungkapkan akan meninjau kembali klaim Eastman Kodak Co atas pelanggaran hak paten terhadap perusahaan teknologi raksasa Apple Inc. dan Research in Motion (RIM) Ltd. BLOOMBERG/JACOB KEPLER
PT Lintas Sarana ajukan kasasi PT Bank CIMB Niaga puas atas putusan pailit PT Lintas Sarana
Kasus Kodak diperiksa lagi NEW YORK: Komisi Perdagangan Internasional AS mengungkapkan akan meninjau kembali klaim Eastman Kodak Co atas pelanggaran hak paten terhadap perusahaan teknologi raksasa Apple Inc. dan Research in Motion (RIM) Ltd. Pihak Komisi Perdagangan Internasional AS di Washington D.C. sepakat untuk memeriksa kembali hasil temuan hakim pada Januari lalu bahwa iPhone Apple dan Blackberry keluaran RIM tidak melanggar hak paten atas image-preview yang dimiliki oleh perusahaan pelopor fotografi. Keputusan ini menghidupkan kembali harapan Kodak untuk memperoleh royalti sedikitnya US$1 miliar. Enam dewan komisaris lembaga ini akan memutuskan pada 23 Mei mendatang apakah akan mengubah keputusan awal hakim administrasi, Paul Luckern, atau membiarkannya. Jurubicara Kodak Gerard Meuchaner, belum lama ini, mengatakan bahwa pihaknya senang dengan keputusan tersebut dan berharap ke langkah berikutnya dalam proses. (AP/T01)
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Lintas Sarana Komunikasi akan mengajukan kasasi atas putusan pailit yang dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat terhadap perusahaan tersebut. Adi Prihasmoro, kuasa hukum PT Lintas Sarana Komunikasi (termohon I) dan (termohon II) berpendapat Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak memiliki kompetensi untuk mengadili perka ra tersebut. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, akhir pekan lalu, mengabulkan permohonan pailit yang diajukan PT Bank CIMB Niaga terhadap PT Lintas Sarana Komunikasi (termohon I) dan tiga ter-
mohon lainnya terkait dengan adanya utang jatuh tempo sebesar Rp5 miliar. Tiga termohon lainnya yang bertindak sebagai penjamin utang PT Lintas Sarana adalah yaitu, Abdullah Muhammad (termohon II), Abas Basari (termohon III), dan Erlangga Setiawan (termohon IV). Menurut Adi Prihasmoro, sesuai dengan eksepsi kompetensi absolut yang diajukan dalam sidang, seharusnya sengketa ini diselesaikan dengan mengacu UU Perbankan Syariah melalui Arbitrase Syariah di tingkat Pengadilan agama dan bukan pengadilan negeri. Dengan adanya putusan tersebut, lanjutnya, pemohon terbukti telah menerobos semua perjanjian yang disepakati sebelumnya. Selain itu, dia mengatakan majelis hakim seharusnya tidak mengabulkan permohonan pailit tersebut karena sengketa klien-
nya itu tidak memiliki unsur pembuktian yang sederhana. Hal senada juga diungkapkan kuasa hukum termohon II dan IV, Rocky Nainggolan. Dia mengatakan putusan tersebut akan menjadi preseden buruk bagi keberadaan debitur yang meminjam dana di Bank Syariah. “Pengadilan dapat meloloskan penyelesaian perkara yang semestinya bukan kewenangan mereka [pengadilan negeri],” ujarnya.
Prinsip syariah Saat ini, katanya, banyak bank yang memiliki unit syariah namun penyelesaian sengketa utangnya justru mengabaikan prinsip syariah itu sendiri. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, akhir pekan lalu, mengabulkan permohonan pailit yang diajukan PT Bank CIMB Niaga terhadap PT Lintas Sarana Komunikasi (termohon I) dan tiga termohon lainnya terkait dengan
adanya utang jatuh tempo sebesar Rp5 miliar. Dalam sidang itu, majelis hakim yang diketuai oleh Herdi Agustin menyatakan para termohon terbukti memiliki utang jatuh tempo kepada PT Bank CIMB Niaga. Dalam pertimbangannya, majelis menyatakan sengketa utang piutang antara PT Bank CIMB Niaga dan termohon memiliki unsur pembuktian yang sederhana. Selain itu, majelis hakim berpendapat bahwa termohon juga terbukti memiliki utang kepada kreditur lain sebagaimana ketentuan dalam UU Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. ”Berdasarkan pertimbangan dan pembuktian selama persidangan, maka majelis mengabulkan seluruh permohonan pemohon,” katanya, akhir pekan lalu. Kuasa hukum PT Bank CIMB Niaga, Mario W. Tanasale me-
nyambut baik putusan majelis hakim tersebut. Menurut Mario, putusan itu telah sesuai dengan fakta persidangan dan seluruh dalil permohonan yang diajukannya ke muka sidang. “Putusan itu memang sudah seharusnya, permohonan pailit ini kami ajukan sesuai dengan ketentuan UU Kepailitan di mana telah memenuhi unsur pembuktian yang sederhana, dan memiliki lebih dari dua kreditur,” jelasnya. Sebelumnya, pemohon mengklaim bahwa termohon memiliki utang jatuh tempo Rp5 miliar. Utang tersebut timbul setelah termohon mendapatkan fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip musyarakah yang ditandatangani kedua belah pihak pada 15 April 2008. Pinjaman tersebut diberikan dengan jangka waktu selama 12 bulan atau sampai dengan 15 April 2009 sejak ditandatangani perjanjian. (07)(
[email protected])
Multi Fanny tunggu salinan putusan hakim BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Multi Fanny Bahari Sea Shore International dalam perkara dengan PT Asuransi Tugu Kresna Pratama hingga saat ini masih menunggu salinan putusan dari majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk membuat memori banding ke pengadilan tinggi. Amos Cadu Hina, kuasa hukum PT Multi Fanny menyatakan memori banding belum diserahkan karena pihaknya belum menerima salinan putusan dari majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang memeriksa perkara tersebut. “Putusannya hingga saat ini belum ditandatangani oleh hakim ketua, tanpa putusan kami tidak punya dasar untuk menyusun memori banding sehingga sampai saat ini memori bandingnya belum dikumpulkan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis kemarin. Dia menambahkan pihaknya akan merampungkan memori banding setelah menerima salinan putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Penggugat juga tidak sependapat dengan putusan pengadilan yang menolak gugatan penggugat. Alasan majelis hakim menolak gugatan dikarenakan tidak adanya log book atau catatan yang berisi semua aktivitas pada kapal berlayar dinilai tidak masuk akal. “Pada saat terjadi musibah di kapal tersebut, log book tidak berhasil diselamatkan.” Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Desember 2010 memutuskan untuk memenangkan PT Asuransi Tugu Kresna Pratama dan menolak gugatan dari PT Multi Fanny Bahari Sea Shore International.
Majelis hakim berpendapat penggugat tidak dapat menunjukkan log book yang merupakan syarat utama pengajuan klaim asuransi. Hal ini diatur dalam UU No. 17/2008 mengenai Pelayaran. Menurut Amos Cadu, log book bukan satu-satunya yang dapat dijadikan dasar klaim asuransi. Penggugat, katanya, telah melakukan wawancara dengan kapten kapal dengan tim independen yaitu PT Abadi Cemerlang. Hasil wawancara ini seharusnya dapat dijadikan dasar dari klaim asuransi. Sementara itu Hariyanto, kuasa hukum PT Asuransi Tugu Kresna Pratama menyatakan merupakan tugas pengadilan untuk memberitahu kepada penggugat untuk segera mengumpulkan memori banding tersebut.
Bisa secepatnya “Aturan lamanya pengumpulan memori banding tidak diatur, ini seharusnya bisa dilakukan secepatnya dan pengadilanlah yang memiliki kewenangan supaya hal ini cepat,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, kemarin. Haryanto menambahkan pihak tergugat (PT Asuransi Tugu Kresna Pratama) menyatakan siap apabila nantinya penggugat akan memasukkan memori banding. Dia mengatakan pihaknya juga akan menyiapkan diri dengan penyusunan kontra memori banding setelah menerima memori banding dari penggugat. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Desember lalu memutuskan untuk memenangkan PT Asuransi Tugu Kresna Pratama dan menolak gugatan dari PT Multi Fanny Bahari Sea Shore International terkait dengan klaim asuransi. (17)
OPINI
Senin, 4 April 2011
Servis KRL
P
ersoalan di seputar kereta api rel listrik Jabodetabek, salah satu alat transportasi andalan kelas menengah bawah, kembali mengemuka. Dalam beberapa minggu terakhir ini penumpang mendapatkan sosialisasi perubahan jadwal dan tarif KRL sejalan dengan kehadiran jenis layanan baru. Tepat 1 April pada saat perubahan itu hendak diberlakukan, terjadi pembatalan, diganti menjadi 1 Juli dengan alasan masih butuh waktu untuk sosialisasi. Persoalan tampaknya bukan sekadar sosialisasi. Buktinya, Kementerian Perhubungan pada Sabtu lalu mempertanyakan penetapan tarif KRL Commuter Line—pengganti KRL ekspres berpendingin udara—yang dibuat oleh PT KAI Commuter Jabodetabek. Pihak Kemenhub mengaku tidak tahu standar dan alasan penetapan tarif baru. Perlu diketahui, tarif baru KRL itu tidak berbeda banyak dari tarif yang berlaku saat ini untuk KRL ekspres relasi jauh. Mungkinkah Kemenhub merasa dilangkahi oleh PT KAI Commuter Jabodetabek dalam proses perubahan itu? Atau barangkali pemerintah ingin lebih hati-hati dalam mengambil keputusan mengingat KRL adalah moda transportasi rakyat, sementara PT KAI Commuter terkesan ingin secepatnya melakukan perubahan. Sikap PT KAI Commuter itu, jika memang benar, sah-sah saja. Masalah transportasi di Tanah Air sudah akut, baik perhubungan darat, udara, maupun laut. Transportasi udara sedikit terbantu oleh munculnya pemain-pemain baru—di luar perusahaan penerbangan BUMN—yang berani melakukan terobosan. Selain itu, ketatnya aturan internasional menyangkut keamanan penerbangan membuat perusahaan domestik benar-benar menjaga standar. Sebaliknya, perbaikan transportasi darat seperti jalan di tempat. Harapan warga Jakarta dan sekitarnya akan adanya moda transportasi yang cepat, aman, dan nyaman masih jauh dari terwujud. Lihat saja busway yang mula-mula menjanjikan, sekarang mulai menyedihkan. Stasiun banyak yang rusak, penumpang berdesak-desakan dan kadang harus menunggu bus berikut cukup lama dari waktu yang seharusnya, sementara tingkat keamanan semakin rendah. Simpan dulu mimpi untuk punya kereta subway maupun monorel. Sedikit banyak mandeknya pengembangan moda transportasi terjadi karena keruwetan birokrasi, dalam bentuk konflik kepentingan antarinstansi dan antara pusat-daerah atau antardaerah. Sayang memang jika birokrat lebih mengutamakan kepentingan lembaganya ketimbang sesuatu yang lebih luas, yakni kepentingan umum. Dalam kasus KRL Jabodetabek, banyak sekali perbaikan yang harus dilakukan secepatnya, dan semestinya pemerintah—dalam hal ini Kemenhub—memberikan dukungan jika perubahan dilakukan dengan tujuan meningkatkan servis bagi pelanggan. Sudah berpuluh-puluh tahun sistem transportasi rakyat itu berjalan apa adanya, dengan kondisi kereta yang mengenaskan, stasiun yang kotor dan penuh pedagang kaki lima, jadwal perjalanan yang sering molor, dan kerugian negara miliaran rupiah setiap tahun karena banyak penumpang memilih membayar ke petugas daripada membeli tiket di loket. Mau sampai kapan situasi seperti ini dibiarkan?
TAJUK UTAMA
SPT sebagai instrumen pembuktian Penegakan hukum pajak harus didasarkan dalil hukum yang lazim OLEH YEHESKIEL MINGGUS TIRANDA Staf Ditjen Pajak Alumnus Doktor Ilmu Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya
Wacana pemanfaatan instrumen pajak, khususnya SPT (surat pemberitahuan tahunan) pajak, sebagai sarana pembalikan beban pembuktian sebagaimana yang dikenal dalam praktik peradilan (omkering van de bewijslast) sedang berkembang.
B
eberapa tulisan telah dimuat di Bisnis Indonesia yakni terbitan 1 Maret 2011 dengan judul SPT untuk pembuktian terbalik, lalu 7 Maret 2011 dengan judul SPT bisa jadi pembanding pengusutan kasus korupsi serta pada 1 April 2011 dengan judul Fungsi lain SPT. Sebagai wacana patut untuk diapresiasi, akan tetapi perlu pertimbangan matang karena pemahaman yang tidak utuh terkait dengan konsep hukum pembuktian menjadikan wacana ini tidak relevan dan prematur. Konsep dasar pembuktian menganut paham bahwa siapa yang mendalilkan maka dia yang harus membuktikan. Dalam hal tindak pidana, jika penuntut umum mendalilkan seseorang telah melakukan perbuatan pidana maka yang harus membuktikan dalil tersebut adalah si penuntut umum. Jika prinsip ini dibalik, si pelaku kejahatan harus mebuktikan bahwa dia tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan kepadanya (reversal bur-
“
VERBATIM
”
D
TAJUK TAMU
Efisiensi anggaran Pentagon
M
enhan Robert Gates menekankan bahwa hari-hari yang penuh ketidakberesan dalam menangani kontrak pembelian senjata sudah berakhir. Untuk itu, sebuah lembaga baru dibentuk guna membuat perkiraan harga dan melakukan uji coba berbagai sistem persenjataan baru sebelum diproduksi secara massal. Pimpinan lembaga baru tersebut, Ashton Carter, mencanangkan berbagai kebijakan baru bagi 147.000 karyawan Pentagon yang menangani masalah akuisisi, pengadaan senjata, dan pengawasan pertumbuhan biaya. Namun studi dari Kantor Akuntabilitas menunjukkan bahwa program persenjataan yang diincar Pentagon justru membengkak US$135 miliar (9%) menjadi US$1,68 triliun dalam 2 tahun terakhir. Lebih dari setengah dari total anggaran, US$70 miliar, merupakan buah dari kegagalan manajemen.
• The New York Times, 2 April
den of proof). Sedemikian sederhananya konsep pembuktian terbalik sehingga sering divisualisasikan dengan contoh sederhana yakni apabila ada kepemilikan kekayaan yang tidak sesuai dengan profil pemilik kekayaan dalam artian jumlahnya tidak wajar (secara khusus pejabat negara atau PNS) maka yang bersangkutan harus membuktikan bahwa perolehan kekayaan tersebut berasal dari sumber yang legal. Penyederhanaan pemahaman hukum tentang pembuktian terbalik juga diwarnai dengan pendirian bahwa sistem pembuktian terbalik ini dianggap bertentangan dengan HAM, khususnya jika dikaji dari perspektif hukum pidana khusus (ius singulare) dan dihubungkan dengan Konvensi PBB Anti Korupsi 2003. Karena, banyak aturan hukum positif yang rumusannya tidak sejalan dengan prinsip perlindungan HAM, padahal Konvensi menegaskan bahwa pembalikan beban pembuktian dilarang terhadap kesalahan orang karena hal ini akan menggeser asas hukum praduga tak bersalah menjadi asas praduga korupsi. Lebih jauh lagi, pemahaman seperti di atas mempersepsikan seolah-olah pembuktian terbalik dapat diterapkan dalam semua kondisi. Hal ini jelas berbeda dengan paham bahwa pembuktian terbalik tidak dapat diterapkan secara general bahkan sekalipun itu terkait dengan kasus korupsi. Dalam sejarahnya pun, khususnya pada rumpun negara penganut sistem hukum anglo saxon, pembuktian terbalik dibatasi penggunaannya hanya pada ‘certain cases’ yaitu gratification yakni pemberian yang berkorelasi dengan bribery (suap). Oleh karena itu di United Kingdom of Great Britain khu-
susnya dalam Prevention of ‘wajar’ dengan profilnya, maka Corruption Act 1916 dikenal asas persoalan ‘ketidakwajaran’ harPresumption of Corruption in cer- tanya tidak perlu lagi dibuktikan tain Cases (praduga korupsi unoleh yang bersangkutan. tuk kasus-kasus tertentu). KonApabila atas dasar itu disimsep yang sama bahkan juga diapulkan bahwa SPT yang bernut hukum positif Indonesia sangkutan (si koruptor) tidak dikhususnya dalam Pasal 12B ayat isi secara benar, itu tentu bukan (1), Pasal 37, Pasal 37A dan Pa- hanya terjadi pada koruptor, sal 38A UU Nomor 31 Tahun melainkan terjadi pada semua 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun wajib pajak yang memang se2001 tentang Pemberantasan ngaja mengecilkan unsur yang terdapat dalam SPT-nya. Kalau Tindak Pidana Korupsi (UU demikian kenyataannya maka Tipikor). alat terapinya adalah penerapan Begitu ketatnya syarat peneinstrumen pengujian kepatuhan rapan pembuktian terbalik dadalam prosedur perpajakan. Jadi lam UU Tipikor terlihat dari terjelas bahwa instrumen SPT fokusnya pembuat UU pada memang hanya untuk kepenkonsep hadiah yang wajar tingan perpabagi pejabat. Ini sangat jakan. jelas dari norJika pemanmanya yang faatan SPT untuk hanya ditekepentingan rapkan pada pajak di satu gratifikasi sisi belum dalam maksimal, delik susedangkan ap, jumpada sisi lain lahnya ada wacana Rp10 juta untuk meatau lebih, manfaatkanberhubungan dengan nya bagi kejabatannya (in zijn BISNIS/MAHER pentingan lain, bediening) dan yang maka wacananya menjadi melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan kewa- prematur. Sepanjang praktik perpajakan berjalan sesuai rujukan jiban (in strijd met zijn plicht). UU di mana semua komponen Dengan demikian jelas bahwa pemanfaatan SPT sebagai instru- SPT diisi dengan benar, minimal sesuai dengan konsep Pasal 4 UU men pembuktian menjadi tidak Nomor 7 Tahun 1983 tentang relevan. Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Akan sulit Nomor 36 Tahun 2008—yaitu Jika rujukannya adalah rubahwa penghasilan dari mana musan tindak pidana (materiele pun adalah objek pajak baik legal feit) dalam UU Tipikor maka ‘kesalahan orang’ yang harus di- maupun ilegal sehingga wajib hukumnya dilaporkan dalam SPT— buktikan terbalik akan sulit hamaka bisa saja SPT menjadi salah nya dengan instrumen SPT. Besatu sumber untuk pembuktian lum lagi jika orang yang disangterbalik. kakan korupsi cenderung ‘meItu pun sebatas menilai wajar ngecilkan’ harta dalam SPT sehingga jumlah hartanya menjadi tidaknya penghasilan atau harta
“Target ini sudah maksimal.“ Kemenhub Herry Bhakti Singayudha Gumay soal penyelesaian proyek Bandara Kuala Namu pada pertengahan 2012.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Pendapatan Krakatau Steel Bersama ini kami dari Divisi Corporate Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ingin mengajukan hak jawab atas pemberitaan di Bisnis Indonesia edisi Rabu 30 Maret 2011 berjudul Pendapatan Krakatau turun 12%. Bahwa telah terdapat kesalahan informasi pada tabel pemberitaan. Kesalahan tahun tabel yaitu bagian kiri: tahun 2009 dan bagian kanan: 2010. Seharusnya, bagian kiri: tahun 2010, bagian kanan: tahun 2009. Lalu kesalahan angka pada keterangan pendapatan. Tertulis pendapatan 2009: 15,91, seharusnya 16,91. Untuk laporan keuangan 2010 perseroan dapat diakses melalui www.krakatausteel. com. Wawan Hernawan Manajer Corporate Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Jakarta *) Terima kasih atas penjelasan Anda • Redaksi
Meningkatkan sinergi dengan PDGI
"Harus diketahui dulu benefit-nya." Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales Davy Tuilan tentang insentif program mobil ramah lingkungan.
Melalui Kongres Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ke-24 tahun ini, Pepsodent yang merupakan brand dari PT Unilever Indonesia Tbk kembali mempertegas komitmennya untuk terus bersinergi secara harmonis dengan organisasi tersebut guna meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk sinergi tersebut adalah terwujud melalui dukungan Pepsodent di kongres tersebut yang berlangsung di Denpasar, Bali dan berakhir
dimaksud. Akan tetapi itu belum cukup membuktikan materiele feit-nya, yang justru menjadi poros bagi pembuktian terbalik. Hukum pajak positif di Indonesia sangat jelas menggambarkan betapa pikiran pembuat UU terpolarisasi pada karakter hukum self assessment. Sehingga jika dianalogkan ke dalam konsep hukum pembuktian, maka yang dianut adalah pembuktian yang lazim, bukan pembuktian terbalik. Alur pikirnya dimulai dari adanya kewajiban untuk membuat pembukuan berdasarkan iktikad baik (bonafides) sesuai Pasal 28 UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP). Atas terpenuhinya asas dimaksud maka isi SPT tidak dapat diganggu gugat dan pajak yang terutang menjadi utang pajak yang pasti (sesuai Pasal 12 UU KUP) kecuali jika fiskus memiliki data sebaliknya. Untuk membuktikan kesahihan data dimaksud maka dalam waktu 5 tahun fiskus dapat menetapkan pajak yang kemungkinan mengoreksi SPT versi Pasal 12 UU KUP tadi. Dari sini jelas bahwa fiskuslah yang harus melakukan pembuktian ketidakbenaran SPT yang dibuat sesuai self assessment tadi. Polarisasi pemikiran sistem hukum pajak seperti di atas menjadikan setiap instrumen administrasi di bidang perpajakan sangat unik dan jauh lebih luas dari sekadar urusan pembuktian. Oleh karena itu, dapat dipahami ketika pasal 34 UU KUP tentang tax secrecy menjadi begitu ketat untuk diterobos dan ini sekaligus menegaskan bahwa SPT bukan merupakan dokumen publik, sekalipun terkait dengan pengungkapan tax secrecy itu sendiri belum diatur secara detil seperti lazimnya praktik perpajakan di negara lain. Sudah saatnya penegakan hukum (termasuk hukum pajak) konsisten dalam mengadopsi argumentasi hukum yang didasarkan pada dalil hukum yang lazim, jika tidak yang timbul hanyalah pengambilan kesimpulan yang salah dan itu akan merusak segalanya (ex falso quo libet).
Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis
Visi pemulihan Jepang alam bukunya yang mengulas depresi besar pada era 1930-an, ekonom AS John Kenneth Galbraith menggambarkan betapa suatu hari kelak dapat mengubah segalanya. Ketika itu terjadi, Galbraith meyakini bahwa kehidupan orang-orang tidak akan sama lagi. Bagi rakyat Jepang, apa yang terjadi pada 11 Maret mungkin bisa digambarkan sebagai akhir sebuah sejarah yang melumat era lama dan pada saat yang sama melahirkan momen yang sama sekali baru. Persoalan yang dihadapi bangsa itu saat ini adalah apakah akan menuju suatu tatanan yang lebih baik atau tetap kembali ke pola lama seperti banyak dikeluhkan selama ini? Menjadi tantangan bagi kita semua untuk membuat Jepang semakin kuat menghadapi tsunami kelak. Oleh karena itu kita harus memperbaiki segala kerusakan, terutama tempat tinggal dan hunian para korban gempa dan tsunami. Pada saat yang sama, pemerintah harus memiliki visi yang jelas bagi program pemulihan agar bisa ditangani secara cepat dan bertanggung jawab. • The Asahi Shimbun, 3 April
11
PEMBACA MENULIS
2 April. Kongres PDGI adalah kegiatan rutin yang berlangsung setiap 3 tahun sekali dan berfungsi sebagai sarana pertemuan seluruh dokter gigi di Indonesia yang tergabung dalam keanggotaan asosiasi tersebut. Seperti dikatakan Ratu Mirah Afifah, Professional Manager Oral Care Unilever Indonesia, sinergi dan kolaborasi antara kedua pihak sudah terbangun lebih dari 40 tahun. Kerja sama melalui beragam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, sikap serta perilaku yang lebih baik terhadap kesehatan gigi masyarakat Indonesia senantiasi diperbarui dan tingkatkan. PDGI sendiri, yang memiliki 187 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, telah menjalankan program SD Binaan sejak 2009 di 50 cabang dengan membina lebih dari 100 SD. Pada setiap SD binaan masing-masing dokter gigi pembina dituntut untuk mampu memberikan upaya edukasi dan pencegahan secara terus-menerus selama 3 tahun. Untuk meningkatkan kualitas SD Binaan dan memotivasi para dokter gigi anggota PDGI, mulai 2009 telah dilaksanakan pemilihan SD Binaan terbaik. Parameter yang digunakan didasarkan pada aktivitas dokter gigi dalam membina sekolah, kualitas kesehatan gigi siswa setelah proses pendampingan usai, peningkatan tingkat pemahaman siswa terhadap pentingnya menjaga kualitas gigi. Sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang paling giat dalam membina SD binaan tersebut, Pepsodent memberikan penghargaan kepada 9 PDGI yang mempunyai SD binaan terbaik, dimana 6 di antaranya akan diikutsertakan dalam Bulan Kesehatan Gigi Nasional mendatang.
Selain pemberian penghargaan untuk program SD Binaan, Pepsodent juga memberikan tiga penghargaan untuk makalah ilmiah terbaik. Terdapat 109 makalah yang meliputi hasil penelitian, studi kasus dan studi literatur. Pemberian penghargaan ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi bagi penelitianpenelitian dan studi kasus yang bermanfaat dan tepat guna bagi peningkatan iklim penelitian kesehatan gigi di Tanah Air. Aurellio Y. Kaunang Media Relations Manager PT Unilever Indonesia Tbk Jakarta
Endeavour Awards dimulai Dubes Australia untuk Indonesia Greg Moriarty mengundang para akademisi, peneliti dan tenaga profesional Indonesia untuk mendaftar ke Program Endeavour Awards 2012. Endeavour Awards adalah sebuah program beasiswa Pemerintah Australia yang kompetitif secara internasional dan berdasarkan prestasi, yang menyediakan kesempatan untuk melakukan studi, penelitian an pengembangan profesional di Australia. Beasiswa juga tersedia bagi warga negara Australia untuk melakukan hal serupa di negara lain. Endeavour Awards mendukung pertukaran ilmu pengetahuan, pengembangan penelitian dan hubungan profesional antara Australia dan Indonesia, juga peningkatan karier profesional di bidang yang mereka pilih. Sanchi Davis Pjs Atase Pers Kedubes Australia Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Afriyanto, Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Agust Supriadi, Algooth Putranto, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
12
Varia
Senin, 4 April 2011
KRONIKA
RUU Intelijen picu otoritarianisme
Serangan NATO salah sasaran BREGA: Serangan udara NATO menewaskan 13 pemberontak Libia ketika mereka berusaha menguasai Brega sebelum pasukan yang setia kepada Moammar Khadafi memukul mundur ke batas bagian timur kota minyak itu. Kepemimpinan pemberontak melukiskan kematian itu suatu kesalahan tidak sengaja dan menyerukan serangan udara diteruskan terhadap pasukan Khadafi, yang bersenjata roket dan senjata mesin. Sedikitnya empat kendaraan hangus terbakar, termasuk satu ambulan di tepi jalan dekat jalan masuk ke Brega. Kaum pria berdoa di tempat pemakaman yang baru digali dan ditutupi bendera pemberontak berwarna merah, hitam dan hijau. (ANTARA/REUTERS)
'Angkat isu safeguard Turki' JAKARTA: Forum Komunikasi Asosiasi Industri Nasional meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat isu dan membahas tentang pengenaan BMAD & safeguard yang dikenakan oleh Pemerintah Turki terhadap 58 HS Number produk asal Indonesia. “Kami memandang, sebagai anggota WTO, Turki terbukti sepenuhnya tidak mematuhi rambu yang telah disepakati dalam perjanjian WTO,” ujar isi surat forum itu kepada Presiden yang diperoleh Bisnis kemarin. Presiden Republik Turki, Y.M. Abdullah Gül didampingi isterinya Hayrünnisa Gül dijadwalkan dijadwalkan tiba di Jakarta hari ini dan akan melakukan kunjungan kehormatan pada Presiden Yudhoyono pada 5 April 2011 selain menghadiri Forum Bisnis IndonesiaTurki. (BISNIS/MSB)
Air radio aktif terus bocor MOSKWA: Operator PLTN Fukushima terus menyuntikkan polimer penyerap air ke dalam lubang retakan di reaktor, tetapi air radioaktif masih terus bocor ke samudra, me nurut laporan televisi NHK kemarin. Sehari sebelumnya, Tokyo Electric Power Company (TEPCO), menemukan air radioaktif yang merembes ke lautan dari retakan sebuah lubang beton yang berisi kabel listrik di dekat tempat asupan air reaktor kedua. Badan pengawas nuklir Jepang menyatakan retakan itu mungkin saja menjadi sumber kontaminasi air laut yang terjadi barubaru ini. (ANTARA)
Kewenangan absolut membahayakan demokrasi OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pengamat menilai substansi RUU Intelijen yang sedang dibahas DPR dan pemerintah berpotensi menimbulkan otoritarianisme negara. Direktur Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) Zainal Abidin mengatakan RUU itu memberikan kewenangan yang hampir absolut kepada lembaga koordinasi intelijen negara. Dia mengatakan dengan RUU ini, lembaga koordinasi intelijen negara yang diproyeksikan sebagai pengganti Badan Intelijen Negara (BIN) diberikan kewenangan intersepsi komunikasi (penyadapan) tanpa melalui penetapan ketua pengadilan. Hal itu dicantumkan dalam penjelasan pada Pasal 31 Ayat 1 RUU ini. Artinya, lembaga koordinasi intelijen negara tidak perlu mendapatkan persetujuan pengadilan untuk melakukan penyada-
pan. “Kewenangan yang hampir absolut ini membahayakan demokrasi. Indonesia bisa menjadi negara otoritarianisme lagi,” katanya kemarin. Menurut dia, negara otoriter di mana pun akan selalu mengancam penegakan hak-hak asasi manusia (HAM) karena tidak me nerima kebenaran lain selain dari negara. “Penyadapan pada dasarnya adalah kegiatan yang dilarang konstitusi secara jelas karena melanggar hak privasi. Ini tercantum jelas dalam UUD 1945 Pasal 28 G,” katanya. Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No. 006/PUUI/2003, No. 012-016-019/PUU-IV/ 2006 dan No. 5/PUU-VIII/2010 pada 24 Februari 2011, hak privasi merupakan nonderogable rights (bukan bagian dari hak yang dapat dikurangi) sehingga negara tida dapat membatasi terhadap pelaksanaan hak tersebut. Dengan merujuk tiga keputusan MK tersebut, Peneliti dari Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Anggara Suwahju mengatakan pengaturan tata cara penyadapan RUU intelijen justru
undang Intelijen menilai RUU melawan perintah MK. “Oleh sebab itu, tata cara pe- tersebut bernuansa politis, terkait nyadapan harus diatur dengan otorisasi penyadapan tanpa UU tersendiri. Artinya, RUU In- melalui izin pengadilan. Siaran pers Koalisi Advokasi telijen hanya dibolehkan mengatur tentang pemberian kewenang- RUU Intelijen menyebutkan daan penyadapan, tapi tidak meng- lam RUU Intelijen perihal keweatur tata cara, prasyarat serta nangan penangkapan juga tidak lepas dari kepentingan politik pembatasannya,” ujarnya. Dia berpendapat RUU Intelijen penguasa dalam menghadapi masih simpang-siur terkait de- Pemilu 2014. ngan pengaturan kewenangan, mekanisme dan tata cara penya- Bernuansa politis dapan. Jika masalah ini tidak D ititik itu, sikap pemerintah diberikan catatan kritis, UU Inte- terhadap RUU intelijen lebih berlijen yang dihasilkan akan mele- nuansa politis, ketimbang sungmahkan perlindungan HAM dan guh-sungguh untuk melakukan kian meningkatkan penyalah- reformasi intelijen, tulis Antara. gunaan weweKecurigaan ternang dari aparat UU Intelijen yang sebut hanya bisa negara. dibantah dengan dihasilkan akan “Kami minta sikap resmi Prepemerintah dan melemahkan per- siden Susilo BamDPR serius mebang Yudhoyono lindungan HAM. untuk menginsnaati putusan MK yang telah tegas truksikan kepada meminta agar pemerintah dan Menteri Pertahanan Purnomo DPR membuat sinkronisasi dan Yusgiantoro dan Kepala BIN Suharmonisasi tentang mekanisme tanto untuk menyetujui bahwa dan tata cara penyadapan,” kat- kewenangan penangkapan tidak anya. diperbolehkan kepada lembaga Sebelumnya, berbagai LSM intelijen negara dan mekanisme yang tergabung dalam Koalisi penyadapan intelijen negara haAdvokasi Rancangan Undang- rus melalui otorisasi pengadilan.
Tanpa adanya sikap resmi dari Presiden itu, artinya benar adanya RUU Intelijen lebih bernuansa politis untuk kepentingan politik pengusasa dan bukan untuk kepentingan rakyat. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, sebelumnya me nyatakan kewenangan penyadapan intelijen tidak harus melalui izin pengadilan, karena intelijen dituntut untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan nasional. Koalisi LSM menilai sikap Kepala BIN yang berkukuh agar intelijen tidak perlu mendapatkan izin dari pengadilan dalam melakukan penyadapan adalah berbahaya dan mengancam hakhak privasi warga negara. Keputusan Mahkamah Konstitusi tentang mekanisme penyadapan bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan tanpa batas dan tanpa adanya mekanisme yang baku. Mekanisme penyadapan harus dibuat dalam regulasi secara tersendiri melalui RUU penyadapan dan pembahasan RUU intelijen sebaiknya bersamaan dengan pembahasan RUU tentang Penyadapan. (
[email protected])
Linda terpukul dengan pembobolan Citibank ANTARA
JAKARTA: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengaku merasa terpukul dengan pembobolan uang nasabah Citibank, yang tersangkanya adalah seorang wanita berinisial MD. Namun, menurut Linda, hal tersebut sebuah kasus. Dalam kasus ini jangan ada dikotomi antara perempuan dan laki-laki. “Ini merupakan sebuah kasus, kebetulan saja pelakunya perem-
puan. Namun, masyarakat jangan memojokkan kaum perempuan dalam kasus ini,” katanya kemarin. Dia mengatakan kasus tersebut terkait dengan watak seseorang sehingga tidak bisa disamakan dengan perempuan Indonesia secara keseluruhan. “Jangan memojokkan jenis kelaminnya. Saya memang merasa terpukul dengan kasus ini, namun kasus ini tidak bisa menjadi acuan untuk menilai perempuan Indonesia secara keseluruhan. Sekali lagi kasus ini terkait
dengan watak seseorang, yakni watak si pelaku jika memang terbukti dia bersalah,” katanya. Sementara itu, tersangka MD yang ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri itu adalah Senior Relationship Manager Citibank. Modus operandi yang dilakukan pelaku sebagai karyawan bank adalah dengan sengaja melakukan pengaburan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa slip transfer. Slip transfer penarikan dana pada rekening nasabah untuk memin-
dahkan sejumlah dana milik nasabah tanpa seizin nasabah ke beberapa rekening yang dikuasai oleh pelaku. Sebelumnya, Kadis Humas Polri Irjen Polisi Anton Bachrul Alam mengatakan tersangka pembobol uang nasabah Citibank, MD memegang 400 nasabah. Tersangka diduga menggelapkan uang nasabah Citibank sebesar Rp20 miliar. “Uang yang digelapkan oleh MD, sementara berdasarkan laporan dari tiga nasabah Citibank,” kata Anton.
Terhadap kemungkinan adanya aset MD yang disimpan di luar negeri, Anton mengatakan Polri masih melakukan pelacakan Menurut dia, saksi yang telah diperiksa terkait kasus pengelapan dan pencucian uang dengan tersangka MD sebanyak 16 orang “Diantaranya adalah dari komisaris PT yang dimiliki MD yang satu lagi dari sekretaris outsourcing dan satu lagi dari karyawan dia,” kata Anton. Artis Andika Gumilang yang juga suami MD akan diperiksa juga sebagai saksi.
ANTARA/JESSICA WUYSANG
KEBAKARAN LAHAN SAWIT: Suasana lokasi sisa kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Purun,
Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, Kalbar, akhir pekan lalu. Hingga kini Polda Kalbar masih menyelidiki penyebab kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit seluas 400 hektare tersebut, yang terjadi di area milik PT Peniti Sungai Purun pada Rabu pekan lalu.
‘RUU Tipikor jangan perlemah berantas korupsi’ OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap draf RUU Tipikor yang diusulkan pemerintah dan DPR jangan sampai lebih buruk dari UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Wakil Ketua KPK M. Jasin mengatakan apabila RUU Tipikor dikeluarkan untuk menyempurnakan dan memperkuat UU Tipikor yang sudah ada, KPK sangat mengapresiasinya. Sebaliknya, jika RUU Tipikor justru memperlemah pemberantasan korupsi, kinerja KPK dinilainya tidak akan efektif. Saat ini, pemerintah dan DPR di sorot masyarakat lantaran adanya dugaan upaya terselubung memperlemah pemberantasan korupsi me lalui kemunculan RUU Tipikor. Kritik publik yang sangat gencar itu tidak urung membuat Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Patrialis Akbar, pekan lalu, menarik draf RUU Tipikor dan dikembalikan ke Sekretariat Negara (Setneg). Namun, Patrialis berdalih penari-
kan draf tersebut bukan karena kritik publik melainkan adanya sejumlah masalah teknis yang harus diluruskan agar RUU Tipikor semakin memiliki kekuatan untuk pemberantasan korupsi. Menurut Jasin, jika RUU Tipikor diteruskan, KPK meminta supaya pasal penuntutan yang selama ini menjadi kewenangan KPK jangan dihapus. Kewenangan KPK untuk melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan harus dipertahankan, bahkan jika perlu semakin diperlengkap. “Kalau salah satu kewenangannya dikurangi, upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK menjadi tidak efektif,” katanya. Selain itu, lanjutnya, KPK juga meminta RUU Tipikor mengadopsi pasal-pasal yang sesuai dengan konvensi PBB tentang pemberantasan korupsi (UNCAC). Salah satu konvensi tersebut terkait dengan penindakan bagi pelaku korupsi yang dilakukan oleh pihak swasta dengan swasta, pejabat asing yang mengorupsi bantuan asing
untuk Indonesia, dan penindakan hukum bagi koruptor yang bersembunyi di luar negeri. Perbaikan draf RUU Tipikor, lanjutnya, harus menyeluruh hingga soal pasal gratifikasi dan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara). Para penyelenggara negara yang tidak melaporkan harta kekayaannya harus dikenakan hukuman pidana dan barang yang mereka terima harus disita. Meski demikian, KPK sebagai lembaga pelaksana undang-undang tidak memiliki kewenangan lebih untuk melakukan revisi. Secara umum, jelasnya, KPK menilai UU No. 20/2001 masih layak dijadikan pegangan hukum memberantas korupsi dan belum ingin UU tersebut direvisi. Sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief menyatakan penuntutan memang seharusnya tetap dipegang oleh Kejaksaan Agung seiring dengan RUU Tipikor yang isinya “mengambang” terkait kewenangan penuntutan apakah akan tetap dipegang KPK atau dikembalikan ke kejaksaan.
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.150,30
3.204,50
22,57 2.089,91
395,28
42,29
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
381,65
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
Infrastruktur
Properti
1.103,82
14,94 996,74
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
Industri konsumsi
1.016,67
6,08
3.135,81
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
Aneka industri
194,06
2,76 1.098,14 28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
761,03
2,68 741,59
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
Perdagangan
486,26
0,18 189,51
Keuangan
488,50
3,50 463,05
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
Manufaktur
4,10 477,73
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
843,70
6,79 828,38
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
28/3 29/3 30/3 31/3 1/4
Laba emiten telko turun 2,12% XL Axiata catat pertumbuhan yang signifikan
REKOMENDASI e-Trading Securities
P
ada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.743–3.650. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ITMG, ASII, dan SMGR. Adapun, pada akhir pekan lalu, indeks ditutup naik 0,78% atau 28 poin ke level 3.707,49. Berita keluarnya data inflasi menjadi salah satu sentimen positif terhadap pergerakan positif IHSG akhir pekan lalu.
Sinarmas Sekuritas
S
ecara teknikal, indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan profit taking pada hari ini. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.687-3.729. Data tingkat pengangguran AS akan memberikan sentimen terhadap pergerakan indeks. Sahamsaham yang dapat diperhatikan antara lain ADRO, ITMG, PTBA, dan SMGR.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Laba lima emiten telekomunikasi pada 2010 turun 2,12% menjadi Rp13,68 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp13,98 triliun akibat jenuhnya pasar seluler. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bisnis Indonesia Intelligence Unit (BIIU), dari lima emiten itu, sebanyak tiga emiten telekomunikasi tercatat mengalami pertumbuhan laba negatif, masing-masing operator CDMA PT Mobile-8 Tbk, yang sekarang bertransformasi menjadi PT Smartfren Telecom Tbk, menderita kerugian Rp1,4 triliun atau meningkat tajam dibandingkan dengan sebelumnya Rp724,39 miliar atau turun 93,51%. Berikutnya yang juga turun cukup tajam adalah operator milik keluarga Bakrie—Bakrie Telecom—sebesar 89,86%. Laba emiten dengan kode saham Btel itu hanya mencapai Rp9,9 miliar pada 2010 dari sebelumnya Rp98,44 miliar pada 2009. Kondisi yang sama juga dialami oleh
PT Indosar Tbk yang anjlok 56,8% Rp647,17 miliar pada 2010 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,49 triliun. Peraih kue terbesar, PT Telkom hanya membukukan kenaikan laba tipis 1,2% menjadi Rp11,53 triliun, dibandingkan dengan sebelumnya Rp11,39 triliun. BUMN tersebut mencetak pendapatan Rp68,62 triliun, naik 1,4%. Bisnis seluler Telkom, melalui anak usaha Telkomsel menyumbang pendapatan Rp29,13 triliun, atau sekitar 42% dari total pendapatan perusahaan. Di antara lima emiten, hanya PT XL Axiata Tbk yang mencatat hasil menggembirakan lewat pencapaian laba yang meningkat signifikan 69,13% menjadi Rp2,8 triliun. Emiten berkode saham EXCL itu berhasil membukukan pendapatan Rp17,63 triliun atau naik 27,07%.
Mulai jenuh Direktur Utama PT Financorpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan pasar seluler mulai jenuh sejak tahun lalu sehingga tidak heran bila laba emiten telekomunikasi tergerus. Sebagai gambaran ketatnya persaingan itu bisa terlihat dari rata-rata pertumbuhan laba menunjukkan negatif 1,43%. “Pasar stagnan, terutama di
Pendapatan emiten telekomunikasi (juta rupiah) Emiten Indosat XL Axiata Mobile-8 Bakrie Telecom Telkom Total
Ticker ISAT EXCL FREN BTEL TLKM
2009 18.824.186 13.879.513 504.491,94 3.435.555,52 67.678.000 104.321.746,46
2010 Pertumbuhan 9.796.515 5,16% 17.636.895 27,07% 376.511,37 -25,36% 3.447.118,34 0,33% 68.629.000 1,4% 109.886.039,71 5,33%
Laba/rugi bersih emiten telekomunikasi (juta rupiah) Emiten Indosat XL Axiata Mobile-8 Bakrie Telecom Telkom Total
Ticker ISAT EXCL FREN BTEL TLKM
2009 1.498.245 1.709.468 (724.396,36) 98.442,11 11.399.000 13.980.758,75
Sumber: Laporan keuangan emiten
seluler. Di bisnis telekomunikasi, kalau tidak punya modal yang kuat akan sulit untuk berkembang,” jelasnya kemarin. Data Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) mencatat bahwa pengguna telepon saat ini mencapai 243 juta orang, terdiri dari pemakai telepon seluler 203 juta orang, fixed wireless access (FWA) 31,7 juta orang, dan telepon tetap 8,3 juta orang. Artinya, pengguna telepon kini sudah melebihi populasi di
2010 Pertumbuhan 647.174 -56,8% 2.891.261 69,13% (1.401.813,48) 93,51% 9.975,72 -89,86% 11.537.000 1,2% 13.683.597,24 -2,12% BISNIS/T. PURNAMA
Indonesia yang sekitar 237 juta orang, sehingga industri telekomunikasi dinilai memasuki fase kritis. “Pendapatan yang diraih emiten telekomunikasi juga tidak tumbuh signifikan karena memang terjadi perang tarif. Pendapatan XL Axiata bisa tumbuh
[27,07%] karena memang modalnya sangat kuat untuk berkembang,” jelas Edwin. Menurut dia, emiten telekomunikasi sebaiknya harus bisa mengukur kekuatan untuk mampu bersaing atau tidak. “Bila tidak punya modal kuat, ya sebaiknya merger saja. Bisnis telekomunikasi membutuhkan modal besar,” katanya. Kondisi ketatnya persaingan di industri telekomunikasi juga pernah diamini oleh Dirut Indosat Harry Sasongko. Menurut dia, ARPU (average revenue per user) seluler Indosat turun 7% disebabkan oleh persaingan yang ketat terutama pada triwulan IV 2010 meskipun juga ada faktor lainnya. “Kami terus melakukan perbaikan sesuai dengan transformasi yang kini terus berlangsung. Tujuannya adalah memperkuat posisi Indosat di pasar untuk mendekatkan kami menjadi operator terpadu dan terlengkap,” ujarnya pekan lalu. (FIRMAN HIDRANTO) (ray
[email protected])
BURSA
f2
Matahari raih laba terbesar
ULASAN PASAR
Laporan keuangan dongkrak indeks OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
P
erjalanan indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan kemarin lebih diwarnai sentimen dalam negeri, berupa terjadinya deflasi pada Maret lalu dan semakin banyaknya laporan keuangan sejumlah emiten yang baru saja dirilis. Meski begitu sentimen dari luar cukup memberikan tekanan terhadap indeks, khususnya pada awal pekan. Sentimen negatif Eropa, misalnya, cukup menekan pergerakan indeks pada awal pekan. Selain profit taking yang terjadi pada pekan sebelumnya yang menekan pergerakan indeks, tidak bisa dipungkiri berita mengenai krisis utang Eropa juga menjadi penyebab turunnya indeks pada perdagangan awal pekan. Sentimen luar mulai tergantikan. Pelaku pasar akhirnya mulai memfokuskan kepada sentimen dalam negeri berupa kemungkinan terjadinya deflasi pada Maret lalu. Turunnya sejumlah harga bahan pokok, yang pada beberapa bulan lalu menjadi pemicu tingginya inflasi, membuat pemerintah dan pelaku pasar optimistis akan terjadinya deflasi. Di sisi lain, penguatan rupiah juga menjadi katalisator turunnya inflasi. Ekspektasi terjadinya deflasi akhirnya terjawab sudah. Pada akhir pekan perdagangan, BPS menyatakan terjadi deflasi pada Maret 2010 sebesar 0,32%, akibat penurunan harga cabai dan beras.
Perusahaan ritel tetap agresif berekspansi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Sebanyak 11 emiten ritel—dari 13 emiten yang merilis laporan keuangan 2010—panen laba bersih Rp2,16 triliun, atau tumbuh rata-rata 19,63%. Dari 13 emiten ritel, PT Matahari Putra Prima mencatat raihan laba bersih terbesar, yakni Rp624,53 miliar atau tumbuh 3.510%. Di sisi lain, ada dua emiten— PT Alfa Retailindo Tbk dan PT Toko Gunung Agung Tbk--mencatat kerugian sepanjang 2010. Kedua emiten itu adalah Alfa Retailindo yang mencatat kerugian Rp41,09 miliar dan Toko Gunung Agung sebesar Rp6,79 miliar. Setelah Matahari Putra Prima,
return yang signifikan. emiten kedua yang Kinerja emiten ritel 2010 (Rpmiliar) “Sebab, valuasinya mencatat laba terLaba bersih 2010 Pertumbuhan (%) masih murah dan jauh tinggi adalah PT Nama emiten 624,53 3.510 di bawah harga wajar. Ramayana Lestari PT Matahari Putra Prima 354,75 5,97 Artinya, harga saham Sentosa Tbk. Per- PT Ramayana Lestari Sentosa 255,82 37,22 emiten itu dengan kode usahaan ritel ber- PT Sumber Alfaria Trijaya saham RALS dan MPPA hasil meraup laba PT Hero Supermarket 221,91 29,16 masih berpotensi naik,” bersih Rp354,75 PT Trikomsel Oke 204,39 73,67 ujarnya. miliar, atau tum- PT Mitra Adiperkasa 201,07 22,61 buh 5,97%. Posisi PT Ace Hardware Indonesia 177,85 15,15 berikutnya PT PT Sona Topas Taurism Industry Segmen berbeda 64,56 141,2 Sumber Alfaria PT Catur Sentosa Adiprana Fendi mengakui me33,03 193,49 Trijaya Tbk men- PT Skybee mang masing-masing 19,01 465,65 catatkan laba ber- PT Midi Utama Indonesia industri ritel memiliki 10,20 209,27 sih Rp255,82 mili- PT Alfa Retailindo kelebihan karena memi(41,09) 45,9 ar, atau tumbuh PT Toko gunung Agung liki segmennya yang (6,80) (102,65) 37,2%. berbeda-beda. Sumber: Laporan keuangan BISNIS/T. PURNAMA Posisi keempat, Kinerja emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk mem- emiten ritel 2010 membuktikan pada 2011 masih berpeluang tumbukukan laba bersih Rp221,91 sektor itu tetap mengalami per- buh. Bila dilihat secara makro, miliar, atau tumbuh 29,1%, dan tumbuhan meskipun secara ekonomi sedang positif dan rupiposisi kelima PT Trikomsel Oke makroekonomi cukup tertekan ah menguat. Tbk mencatatkan laba bersih akibat krisis global. Head of technical analyst BataBerkaitan dengan prospek via Prosperindo, Billy Budiman sebesar Rp204,39 miliar, atau kinerja emiten ritel tahun ini, dia menambahkan tingkat pertumtumbuh 73,6%. Analis pasar modal PT memprediksi Matahari dan buhan yang positif di sektor itu Investment Sekuritas Fendi Su- Ramayana Lestari Sentosa yang harusnya membuat perusahaan siyanto menilai bagusnya kinerja paling potensial memberikan ritel melakukan ekspansi usaha
JAKARTA: Bapepam-LK menyiapkan aturan mengenai kewajiban kerja sama antara penjamin emisi (underwriter) dan bank atau lembaga keuangan lainnya, guna memastikan ketersediaan dana untuk menyerap saham penawaran publik perdana (IPO) yang tidak terbeli publik. Wawan Supriyanto, Kasubbag Pengawasan Perusahaan Efek Badan Pengawas Pasar ModalLembaga Keuangan (BapepamLK), mengatakan strategi tersebut akan meminimalkan risiko jika ada permasalahan. “Ketika ada penjaminan atau ada bank guarantee, akan kehilangan risiko sebab ada garansi dari perusahaan efek untuk menyelesaikan kewajiban jika ter-
Jujur saja dengan jumlah izin seluler yang ada saat ini tidak menyeJAKARTA: Sebagai sebuah entitas bishatkan bagi nis, tren dunia di sektor telekomunikasi industri. Idealnya kini sudah masuk ke tataran konverhanya empat opegensi, Sebuah operator telekomunikasi rator. tidak lagi hanya melayani jasa layanan Begitu juga telepon namun juga harus mampu dengan Viva menyediakan layanan lainnya, seperti Grup [TvOne, teknologi sekaligus media bila ingin ANTV, dan mendongkrak pendapatannya. Vivanews.com Berkaitan dengan itu, Bisnis mewaAnindya Novyan Bakrie akan konsentrasi wancarai Anindya Novyan Bakrie, mengembangkan Presdir PT Bakrie Telecom Tbk pekan konten. Bentuk new media mendatang lalu. Berikut petikannya. adalah content mobile. Ini juga peluang bagi industri kreatif nasional untuk Apa yang melatarbelakangi Anda memanfaatkan peluang itu. Sama seperti meluncurkan Bakrie Telecom, Media di seluler, kami juga akan melakukan and Technology 2015 (Bakrie akuisisi terhadap TV lokal. TMT2015)? Tujuannya sangat jelas, melalui Bakrie Bisa dijelaskan asal dana Rp5 triTMT2015 dan BTEL 2.0, kami ingin men- liun itu? yinergikan lini bisnis telekomunikasi Yang jelas berasal dari kas internal, dari (BTEL), media (Viva Group) dan teknolo- grup. Porsinya masing-masing 50:50, yakgi (BConn dan BNET) sampai dengan ni untuk pengembangan dan akuisisi. 2015. Untuk kepentingan itu, kami siapKami juga tidak tertutup kemungkinan kan belanja modal Rp5 triliun. menjajaki dalam bentuk pinjaman atau Syarat utama tercapainya visi Bakriepenerbitan bond. Khusus Viva, mereka TMT2015 adalah mobilitas penuh dan segera masuk ke pasar modal pada sekonvergensi penuh. Program BTEL 2.0 mester II tahun ini. Kami lepas 20%-30% juga merupakan langkah konkrit awal saham dengan target dana Rp800 miliarmenuju konvergensi penuh antara telekoRp1,3 triliun. munikasi, media dan teknologi sampai deBisa dijelaskan dengan kinerja ngan tahun 2015. Ini yang dibutuhkan Bakrie Telecom 2010? masyarakat saat ini selain tetap berbasis Memang laba menjadi Rp10 miliar layanan cepat, lebih baik dan lebih murah. dibandingkan Rp98,4 miliar pada 2009. Dengan BTEL 2.0, kami menargetkan Namun, pendapatan naik dari Rp3,43 trisemua bertambah menjadi double pada liun menjadi Rp 3,44 triliun. Khusus laba 2015 dari posisi saat ini. Misalnya, pelang2010 itu disebabkan oleh pembayaran gan seluler menjadi 26 juta dari posisi saat beban bunga dan depresiasi yang melonini sebanyak 13 juta. Sekarang pendapatan jak berbarengan dengan investasi untuk Btel 2.0 sebesar 70% dari layanan data persiapan BTEL 2.0. Namun, BTEL juga dan 30% suara. Nanti akan berbalik di mencatat pembayaran utang sindikasi 2015, kontribusi data mencapai 70%. sebesar US$145 juta yang seharusnya Begitu juga jasa layanan lainnya yang terjatuh tempo pada 2012 untuk mempercakup dalam layanan konvergensi itu. baiki struktur permodalan. Yang jelas, dengan menjadi operator seDalam rangka mencapai sasaran itu, bisnis model apa yang Anda laku- lular, BTEL akan menjadi satu-satunya perusahaan telekomunikasi dengan sinerkan selain yang bersifat organik? gi menyeluruh antara koneksi telepon Sebagai sebuah layanan konvergensi, dan Internet, infrastruktur, konten, dan kami memberikan semua layanan itu devices dalam satu atap. Hal ini penting namun ketiga pilar itu memiliki target karena kami yakin tidak lama lagi, sebamasing-masing. Misalnya Bakrie Telecom gian besar dari aktivitas konsumen di Inmemperbesar basis layanan seluler. Kami donesia akan dilakukan melalui telepon juga segera mendapatkan lisensi seluler genggamnya. berskala nasional pada semester I tahun ini. Selama ini masih FWA (fix wireless Pewawancara: FIRMAN HIDRANTO access). Kami juga menjajaki akuisisi. BISNIS INDONESIA
BISNIS/KELIK TARYONO
REVISI PERATURAN: Kepala Sub Bagian Pengawasan Perusahaan Efek I BapepamLK Wawan Suprianto (kiri) menjawab pertanyaan wartawan didampingi Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Efek Samsul Hidayat pada acara jumpa pers di Jakarta, Jumat. Bapepam mengumumkan revisi peraturan terkait dengan perusahaan efek a.l. tentang pengendalian internal perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek.
Bapepam dorong bank & underwriter kerja sama OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
yang lebih agresif dibandingkan dengan sebelumnya. “Kami juga melihat, kondisi tersebut akan berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan sektor ritel untuk mencatat pertumbuhan yang sama yaitu double digit seperti yang terjadi pada tahun sebelum. Rekomendasinya overweight untuk ritel Indonesia.” Adanya sinyal yang positif itu menyebabkan emiten ritel tetap melakukan ekspansi tahun ini. Sebut saja PT Mitra Adiperkasa Tbk, emiten dengan kode saham MAPI itu sudah menyiapkan belanja modal Rp350 miliar. Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati mengemukakan perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar itu untuk ekspansi gerai baru. Tahun ini, Mitra Adiperkasa mengharapkan bisa mencapai lebih dari 1.000 gerai hingga akhir tahun ini dari posisi saat ini 870 gerai. (15) (
[email protected])
‘Kami ingin double'
Kinerja positif
Berita positif dari dalam negeri semakin diperkuat oleh dirilisnya laporan keuangan kuartal 1/2010 sejumlah emiten yang menunjukkan kinerja positif dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Dari laporan keuangan yang berhasil dihimpun oleh Bisnis Indonesia Intelligence Unit (BIIU), terjadi kenaikan rata-rata laba bersih emiten sebesar 34,04% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. dengan kenaikan tertinggi di miliki oleh Bumi Resource Mineral (BRMS) yang mencetak laba bersih Rp764,6 miliar, 365.564,97% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, dari sisi pendapatan bersih, Rukun Raharja (RAJA) memotori pertumbuhan pendapatan tertinggi 4.556,62%. Jika dibandingkan pekan sebelumnya, indeks berhasil menguat 2,78% ke level 3.707,49 dibandingkan penutupan akhir pekan sebelumnya pada level 3.607,11.
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
jadi permasalahan. Minimal ada uang jaminan untuk mengawal proses [IPO],” jelasnya kemarin. Dia menuturkan penjaminan dana melalui bank itu berguna untuk menutupi risiko kerugian yang bisa saja menimpa underwriter. Wawan mengatakan pihaknya sedang menyusun kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh bank atau lembaga keuangan lainnya jika ingin menjadi penjamin dana bagi underwriter. Dia menegaskan underwriter harus dapat menyerap seluruh saham yang tidak terjual ke publik, tanpa menimbulkan masalah pada kemudian hari. “Bank guarantee ini nantinya dipilih pada setiap even, bukan mitra tetap dari perusahaan underwriter. Untuk kriteria lebih detail belum bisa dipaparkan,”
paparnya. Rencana penerapan bank guarantee ini, kata Wawan, sejalan dengan adanya revisi peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.5. Aturan yang akan berlaku pada 1 Februari 2012 itu berisi persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan efek terkait dengan pemeliharaan dan pelaporan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD). Dalam aturan itu disebutkan perhitungan nilai minimal MKBD peruasahaan penjamun emisi efek minimal Rp25 miliar, atau 6,25% dikali total kewajiban ditambah ranking liabilities. “Kalau ada bank guarantee, yang berarti adanya kegiatan penjaminan [dana], maka tidak dimasukkan ranking liabilities [dalam MKBD],” paparnya. Sementara itu perkembangan
lainnya, komite haircut di bawah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) akan diperluas wewenangnya untuk menentukan pemotongan nilai saham yang dimiliki perusahaan efek. “Selama ini komite haircut hanya bekerja untuk internal KPEI. Ke depannya, komite haircut itu akan diperluas wewenangnya sehingga hasil kerjanya dipakai seluruh perusahaan efek sebagai acuan,” jelasnya sore ini. Haircut merupakan persentasi tertentu yang dipakai sebagai pengurang nilai pasar wajar efek sesuai dengan risikonya masingmasing. Besaran haircut yang tinggi diberlakukan bagi efek yang memiliki risiko tinggi. Sebaliknya, efek yang tidak memiliki risiko tinggi dikenai besaran haircut yang rendah.
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
f3
Mengukur kinerja emiten semen Semen Gresik & Indocement pacu produksi OLEH ACHMAD ARIS Wartawan Bisnis Indonesia
ANTARA/HENDAR
DANA KUR: Dirut BNI Gatot M. Suwondo menyerahkan bantuan kredit usaha rakyat (KUR) secara simbolis kepada tiga debitur BNI yang merupakan petani sawit, agen koran, dan penjual pupuk di Desa Pulau Betung, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, akhir pekan lalu. Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) BNI di Wilayah Jambi mencapai Rp100,26 miliar, digelontorkan kepada 754 debitur usaha kecil.
EKSPOSE Laba 2010 Jababeka melonjak JAKARTA: PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatat lonjakan laba bersih hingga 279,53% selama 2010 menjadi Rp62,12 miliar dari sebesar Rp16,36 miliar pada 2009. Berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan perseroan kemarin, pertumbuhan laba bersih itu terjadi seiring dengan kenaikan pendapatan perseroan sebesar 52,18% menjadi Rp597,41 miliar dari sebelumnya sebesar Rp392,56 miliar. Laba kotor perseroan juga ikut terkerek 51,89% menjadi Rp249,08 miliar dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp163,98 miliar. Meski demikian, laba usaha perseroan tetap naik sebesar 51,65% menjadi Rp71,01 miliar dari pencapaian 2009 sebesar Rp46,82 miliar. (BISNIS/18)
Martina ekspansi ke Asean JAKARTA: PT Martina Bertho Tbk siap membuka 10 outlet Martha Tilaar Shop di luar negeri. Perseroan membidik pembangunan Martha Tilaar Shop di Malaysia, Brunei Darusslam dan Singapura. Direktur Keuangan Martina Berto Handiwidjaja mengatakan investasi pembangunan Martha Tilaar Shop di luar negeri sebesar Rp10 miliar yang diambil dari kas internal dan sisa dana penawaran perdana perseroan. “Kita siapkan dana sekitar Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar untuk membangun Martha Tilaar Shop di luar negeri pada 2011. Ada dana yang berasal dari kas internal kita dan sisanya dari dana sisa IPO yang baru cair Januari lalu,” katanya, kepada Bisnis, kemarin. (BISNIS/15)
Laba Samudera Rp67 miliar JAKARTA: PT Samudera Indonesia Tbk mencatatkan laba besih pada 2010 sebesar Rp67,741 miliar, atau tumbuh 533,4% bila dibandingkan capaian periode sebelumnya yang mencatatkan kerugian, Rp15,63 miliar. Melonjaknya laba bersih perusahaan dipicu oleh pendapatan jasa pada 2010 yang naik tipis sebesar 1,66% menjadi Rp4,33 triliun dibandingkan dengan capaian periode sebelumnya, Rp4,26 triliun. Beban jasa perseroan mengalami penurunan sebesar 1,88% menjadi Rp3,8 triliun, dibandingkan dengan capaian periode sebelumnya, Rp3,88 triliun sehingga pos laba kotor pada 2010 tumbuh 37,94% menjadi Rp525,683 miliar, bila dibandingkan capaian periode sebelumnya, Rp381,095 miliar. (BISNIS/15)
Rencana pemerintah untuk membangun enam koridor ekonomi sebagai bagian dari rencana induk percepatan dan perluasan pembangunan nasional 2011-2015, memberikan sinyal positif bagi sejumlah sektor industri, termasuk semen.
B
agi produsen semen, sinyal positif lainnya juga datang dari tren pasar perumahan yang juga masih cukup kuat, seiring dengan ledakan jumlah penduduk. Indikator ini agaknya yang membuat Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan konsumsi semen nasional pada tahun ini diprediksi tumbuh 10% menjadi 44,3 juta ton dibandingkan dengan konsumsi tahun lalu sekitar 40,3 juta ton. Pertumbuhan konsumsi semen tersebut tentunya berdampak pada pundi-pundi uang produsen semen, termasuk tiga emiten semen yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dari tiga emiten semen tersebut – yakni PT Semen Gresik Tbk, PT Indocement Tbk, dan PT Holcim Indonesia Tbk – kinerja Semen Gresik dan Indocement cukup menarik
Ikhtisar kinerja
Kinerja PT Semen Gresik Tbk
Akun 2009 2010* 2011* 2012* 2013* Pendapatan (Rp miliar) 14.388 14.344 15.462 16.692 18.021 620 637 683 716 EPS (Rp) 567 EPS growth (%) 33,0 9,2 2,8 7,2 4,8 P/E ratio (x) 15,2 14,0 13,6 12,7 12,1 Dividend yield (%) 3,2 3,6 3,9 4,1 4,3 PBV (x) 5,0 4,2 3,7 3,2 2,9 ROE (%) 36,4 32,7 29,0 27,2 25,1 Sumber: Bloomberg, Semen Gresik, CIMB Research
Pergerakan saham
10.087 7.650 9.103
PT Semen Gresik Tbk
PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Akun 2009 Pendapatan (Rp miliar) 10.576 EPS (Rp) 746 EPS growth (%) 57,4 P/E ratio (x) 20,1 Dividend yield (%) 1,0 PBV (x) 5,2 ROE (%) 28,6
2010* 2011* 2012* 2013* 11.138 12.339 13.612 14.972 876 1.017 1.163 1.330 17,4 16,1 14,3 14,4 17,1 14,8 12,9 11,3 1,5 1,9 2,2 2,5 4,2 3,5 2,9 2,5 27,1 25,9 24,7 23,7
Sumber: Bloomberg, Indocement, Valbury Research
19.250 16.114 13.500
Rp9.550 9500
8500
Rp16.600
18 18000
16000 16
PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk
14000
7500
15 Okt
15 Nov 15 Des 14 Jan ‘11 14 Feb 15 Mar 31 Mar
15 Okt
15 Nov
15 Des 14 Jan ‘11 14 Feb
15 Mar 31 Mar BISNIS/T. PURNAMA
untuk disandingkan. Sepanjang tahun lalu, Semen Gresik mencatat perolehan laba bersih Rp3,63 triliun (naik 1,01%) dan Indocement sebesar Rp3,22 triliun (naik 17,41%). Terlihat bersaing ketat. Adapun, pencapaian laba bersih Holcim pada tahun lalu tercatat Rp828,42 miliar. Namun, penjualan Semen Gresik turun tipis 0,2% menjadi Rp14,34 triliun. Sebaliknya Indocement justru mencatat peningkatan penjualan sebesar 5,31% menjadi Rp11,14 triliun dibandingkan dengan Rp10,58 triliun pada 2009. Dari sisi margin laba kotor atau gross profit margin, Indocement tercatat 49,74%, mengungguli Semen Gresik yang membukukan 43,08%. Semakin tinggi margin laba
kotor menunjukkan perseroan semakin sukses menekan biaya produksinya. Tidak hanya itu, Indocement juga berhasil melambungkan margin laba operasi atau operating profit margin di level 36,09% atau kembali lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian Semen Gresik yang mencatat 31,29%. Semakin tinggi margin laba operasi menandakan semakin bagus kinerja perseroan dalam mengoptimalkan keuntungan dari kegiatan operasi utamanya. Kinerja margin laba bersih atau net profit margin Semen Gresik lagi-lagi kalah dibandingkan dengan kompetitornya yang merupakan pemilik merk Semen Tiga Roda itu. Margin laba bersih Semen Gresik sebesar 25,33%,
Ancol incar lahan di luar Jakarta OLEH STEFANUS ARIEF S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, pengembang bisnis taman hiburan dan properti, membuka opsi pengembangan usaha ke luar Jakarta, sejalan rencana perseroan menjajaki pembelian lahan baru di Surabaya, Medan, dan Balikpapan. Direktur Utama Pembanguna Jaya Ancol Budi Karya Sumadi mengatakan luas lahan yang dimiliki perseroan saat ini sekitar 550 hektare dengan komposisi 350 hektare untuk pengembangan properti dan sisanya 200 hektare untuk taman hiburan dan rekreasi. “Sampai saat ini Jakarta masih menjadi fokus kami, terutama Ancol. Ke depan tidak menutup kemungkinan mencari lahan di luar Jakarta. Beberapa yang tengah kita rencanakan untuk pengembangan seperti Surabaya, Medan, dan Balikpapan,” ujarnya, pekan lalu. Menurut dia, rencana ekspansi di luar wilayah Jakarta itu tetap menggunakan konsep yang tidak akan jauh dari kerangka bisnis utama perseroan sebagai pemain papan atas properti maupun pengembang sarana rekreasi terpadu. Budi menilai tingkat persaingan bisnis properti maupun pengembangan
kawasan rekreasi keluarga di beberapa wilayah itu masih cukup terbuka. “Pengalaman kami sudah cukup teruji. Surabaya contohnya masih cukup terbuka untuk tempat rekreasi, ada pula Makasar. Meski sudah ada Trans Studio di sana, tapi kami lihat peluang propertinya terbuka juga,” katanya. Sepanjang tahun lalu, perseroan dengan kode saham PJAA ini membukukan pendapatan senilai Rp940 miliar, tumbuh 4,68% dibandingkan dengan capaian 2009 sebesar Rp898 miliar. Adapun laba bersih perseroan juga naik 3,65% dari Rp137 miliar pada 2009 menjadi Rp142 miliar pada 2010. Tahun ini, dia menuturkan perseroan mengincar pendapatan senilai Rp1,1 triliun atau naik 17% dibandingkan dengan tahun lalu, dengan asumsi tingkat kunjungan mencapai 15 juta orang. Demikian halnya proyeksi laba bersih diperkirakan mencapai Rp155 miliar atau 9% di atas pencapaian tahun lalu. Direktur Pembanguna Jaya Ancol Winarto mengatakan proyeksi pertumbuhan tersebut cukup realistis, mengingat perseroan telah meluncurkan layanan baru berupa Premium Dufan kepada pelanggan yang ingin menikmati 12 wahana permainan di lokasi itu tanpa harus mengantre.
sedangkan Indocement mencapai 28,95%. Namun, dari sisi rasio pengembalian modal atau return on equity (ROE), Semen Gresik lebih unggul dibandingkan dengan Indocement. ROE Semen Gresik mencapai 30,26%, sedangkan Indocement hanya 26,70%. Dari sisi utang, kedua emiten tersebut sama-sama memiliki rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) yang aman. DER Indocement sebesar 17,17% dan Semen Gresik 28,51%. Artinya, kedua perseroan masih memiliki ruang yang besar untuk mendanai aksi korporasinya dari pinjaman.
Tambah kapasitas Saat ini, total kapasitas produksi Semen Gresik mencapai 18 juta ton per tahun dan
diperkirakan meningkat menjadi 25,5 juta ton, apabila dua pabrik semen baru anak usaha perseroan yakni PT Semen Tonasa dan pabrik di Tuban tuntas dibangun. Kedua pabrik tersebut memiliki total kapasitas 5 juta ton. Kapasitas produksi Indocement saat ini juga tidak jauh berbeda yakni 18,6 juta ton per tahun. Perseroan yang 51% sahamnya dikuasai oleh Hidelberg Cement Group asal Jerman itu menargetkan kenaikan kapasitas produksi sebesar 2 juta ton menjadi 20,6 juta ton, seiring dengan pembangunan satu unit penggilingan semen berkapasitas 2 juta ton di Citeureup. Dan ditargetkan naik 2 juta-3 juta ton menjadi 22,6 juta ton pada 2014, menyusul rencana pembangunan pabrik semen baru di Tarjun atau wilayah lainnya. Analis PT CIMB Securities Indonesia Lydia Toisuta, dalam risetnya yang dirilis pada 23 Maret 2011, memproyeksikan laba bersih Semen Gresik tahun ini akan mencapai Rp3,74 triliun atau tumbuh 2,8% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu. Laba bersih diperkirakan terus tumbuh menjadi Rp4 triliun pada 2012 dan Rp4,2 triliun pada 2013. Dari sisi pendapatan, diperkirakan tumbuh 7,8% menjadi Rp15,46 triliun yang terus meningkat menjadi Rp16,69 triliun pada 2012 dan Rp18,02 triliun pada 2013, seiring dengan beroperasinya dua pabrik semen baru di Tuban dan Tonasa. (achmad.
[email protected])
Kertas Basuki cari dana OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk tengah mencari dana segar sebesar Rp49 miliar untuk pengerjaan proyek hutan tanaman industri (HTI) tahap pertama seluas 7.000 hektare di Ketapang Kalimantan Barat. Sumber Bisnis yang mengetahui rencana itu mengungkapkan perseroan tengah menjajaki strategic alliance dengan sejumlah investor lokal. Meski demikian, menurutnya, perseroan juga membuka peluang strategic alliance dengan investor asing. “Ini hanya kerja sama pembiayaan, operatornya tetap dari Basuki,” ungkap salah seorang eksekutif di perseroan itu yang enggan disebutkan namanya, akhir pekan lalu. Penjajakan strategic alliance tersebut ditargetkan selesai pada bulan ini supaya proyek HTI segera bisa dimulai. Emiten berkode KBRI itu sebenarnya memiliki
konsesi seluas 100.000 hektare di Ketapang tetapi area yang efektif bisa ditanami hanya 70.000 hektare. “Ini investasi besar dan jangka panjang.” Keberadaan HTI berfungsi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku paper machine 2 (PM 2) yang direncanakan beroperasi pada kuartal pertama tahun depan. Proyek HTI akan ditanami Akasia Mangium secara bertahap di mana pengerjaannya akan dilakukan oleh salah satu anak perusahaannya yakni PT HTI Basuki Rahmat. Saat dimintai konfirmasi mengenai kebenaran informasi tersebut, Corporate Secretary Kertas Basuki Rachmat Tiur Simamora menolak berkomentar. “No comment dulu ya, kami beri pernyataan ke bursa dulu ya,” ucapnya singkat. Sepanjang tahun lalu, KBRI merugi hingga Rp436,25 miliar dari pencapaian tahun sebelumnya yang mencetak keuntungan sebesar Rp20,15 miliar karena laba kurs.
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
REKAPITULASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 28 MARET—1 APRIL 2011 Nama saham
Kurs 28 Maret
1 April
▲/ ▼
(point)
Transaksi Volume
PER Nilai
28 Maret
Kapitalisasi
P/BV
Kurs
Nama saham
28 Maret
1 April
PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI ............. BISI International Tbk ....................................................................1.650 ..............1.730 ..............80 ..................15.390.500.................... 26.628.030.000 ............31,22............. 32,73......................5.190.000.000.000........ 4,57 2.Perkebunan AALI ........... Astra Agro Lestari Tbk ..............................................................22.850 ..........22.900 ..............50 ....................5.491.500....................125.106.300.000 ............17,84..............17,88....................36.061.660.500.000..............5 BWPT.......... BW Plantation Tbk ...........................................................................1.150 .............. 1.190 ..............40 ..................61.722.500......................72.552.315.000 ............19,06.............. 19,72....................... 4.804.128.103.600........ 4,26 GZCO .......... Gozco Plantations Tbk ......................................................................370 ................385 ...............15 ..................51.509.500....................... 19.330.817.500 ..............11,51...............11,97...................... 1.925.000.000.000.........1,64 LSIP ............ PP London Sumatra Indonesia Tbk. ...........................................2.300 ............2.350 ..............50 ................ 108.159.000....................249.801.837.500 .............15,19..............15,52.......................16.033.730.317.750........ 3,52 SGRO .......... Sampoerna Agro Tbk ....................................................................3.025 ............3.300 ............275 ................ 54.549.000...................... 171.767.375.000 ............12,66...............13,81......................6.237.000.000.000........ 2,93 SMAR ......... SMART Tbk ....................................................................................5.000 ............5.250 ........... 250 .........................121.000............................619.875.000 .............11,39...............11,96........................15.079.015.171.500........ 2,59 TBLA .......... Tunas Baru Lampung Tbk................................................................405 ................425 ..............20 ...................11.863.500........................4.876.785.000 ............... 11,6...............12,17.........................2.012.596.137.700.........1,68 UNSP .......... Bakrie Sumatra Plantations Tbk .................................................... 350 ................360 ...............10 ...............192.690.000......................68.650.715.000 .............5,89...............6,06.......................4.879.358.163.360........ 0,59 3.Peternakan CPDW ......... Cipendawa Tbk .................................................................................. 229 ................229 ................. - .....................................-................................................. - ............-2,88............. -2,88................................7.831.368.335......... 1,07 MBAI ........... Multibreeder Adirama Ind. Tbk .................................................14.000 ........... 17.950 ........3.950 ......................... 117.500........................1.952.400.000 .................4,1...............5,25......................1.346.250.000.000......... 1,95 4.Perikanan CPRO .......... Central Proteinaprima Tbk.................................................................53 .................. 53 ................. - .....................................-................................................. - .............-5,19...............-5,19........................2.144.948.941.538.........0,74 DSFI ............ Dharma Samudera Fishing In Tbk.....................................................50 ..................50 ................. - .....................................-................................................. - .............12,61...............12,61............................92.856.775.000.........4,41 IIKP ............. Inti Agri Resources Tbk ...................................................................680 ............... 680 ................. - .....................................-................................................. - ........-610,52..........-610,52.....................2.284.800.000.000........5,64 5.Lainnya BTEK........... Bumi Teknokultura Unggul Tbk .......................................................760 ................870 ..............110 .................22.429.500......................18.253.535.000 ........-184,28..........-210,95.........................959.590.425.000........12,81
PERTAMBANGAN 1.Pertambangan Batu Bara ADRO.......... Adaro Energy Tbk ..........................................................................2.300 .............2.275 .............-25 ..............380.532.000....................857.067.375.000 ...........33,33.............32,97....................72.768.063.550.000.........3,92 ATPK .......... ATPK Resources Tbk ......................................................................... 163 ..................151 ..............-12 ....................3.782.500...........................577.280.000 ........ -127,84...........-118,43..............................125.511.905.019........ 0,99 BORN.......... Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk .........................................1.680 .............1.660 .............-20 ..................170.311.000..................282.060.855.000 ............85,21..............84,19...................29.370.380.000.000........ 4,47 BRAU .......... Berau Coal Energy Tbk .................................................................... 530 ............... 540 ...............10 ..................55.196.500......................29.647.795.000 ...........35,05.............. 35,71...................18.846.000.000.000.........3,72 BUMI ........... Bumi Resources Tbk ......................................................................3.200 ............ 3.325 .............125 ................819.537.500................2.707.535.600.000 ...........28,56.............29,68....................69.071.555.000.000......... 5,51 BYAN .......... Bayan Resources Tbk ..................................................................17.050 ........... 17.250 ........... 200 ...................... 549.000....................... 9.550.875.000 ........... 87,23............ 88,26................... 57.500.002.875.000........19,75 DEWA.......... Darma Henwa Tbk................................................................................60 ..................60 ................. - ................121.944.000......................... 7.269.173.500 ............-8,22............. -8,22..........................1.311.224.027.520........0,45 DOID ........... Delta Dunia Makmur Tbk ................................................................1.160 .............. 1.150 ..............-10 ...............384.128.000...................432.957.855.000 ............ 16,79............. 16,64...................... 7.808.973.639.000.......12,09 GTBO .......... Garda Tujuh Buana Tbk ........................................................................61 ................... 61 ................. - .........................78.000...............................4.608.000 .............-5,21...............-5,21......................... 152.500.000.000........0,66 HRUM ......... Harum Energy Tbk ........................................................................ 8.600 ............9.200 ........... 600 ................ 30.540.000.................... 271.759.075.000 ............28,18..............30,15..................24.840.000.000.000........10,81 ITMG ........... Indo Tambangraya Megah Tbk ..................................................46.550 .......... 48.100 .........1.550 ................. 14.300.500.....................673.741.875.000 ...........28,66..............29,61...................54.349.392.500.000........8,38 KKGI............ Resource Alam Indonesia Tbk .....................................................3.650 .............3.925 ............275 .................. 6.488.500....................24.688.462.500 ............21,98.............23,64..................... 3.925.000.000.000....... 12,79 PKPK .......... Perdana Karya Perkasa Tbk............................................................. 138 .................136 ............... -2 ....................1.663.500.......................... 225.509.000 .............10,14............... 9,99............................81.600.000.000........0,43 PTBA .......... Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ........................................ 20.650 ...........21.950 .........1.300 ...................21.612.500...................460.908.150.000 ...........23,68..............25,18.....................50.575.694.107.500.........7,94 PTRO .......... Petrosea Tbk................................................................................26.500 ..........26.500 ................. - .....................................-................................................. - ..............7,04............... 7,04..................... 2.672.803.250.000........2,46 2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI............ Ratu Prabu Energi Tbk ..................................................................... 265 ................265 ................. - .......................818.000............................213.365.000 ............18,42............. 18,42..........................415.520.000.000........ 0,93 BIPI ............. Benakat Petroleum Energy Tbk ....................................................... 88 ..................86 ............... -2 ..................12.695.500.......................... 1.101.024.500 ...........-20,61.............-20,14.......................2.586.513.989.590.........0,77 ELSA........... Elnusa Tbk .......................................................................................... 305 ................300 ...............-5 ..................17.258.500..........................5.171.922.500 ...........34,83.............34,26...................... 2.189.550.000.000...........1,13 ENRG .......... Energi Mega Persada Tbk..................................................................127 .................128 ..................1 ............... 617.864.500.....................79.440.079.000 ............ -25,7..............-25,9......................... 5.194.766.132.736...........0,9 MEDC.......... Medco Energi International Tbk ..................................................2.850 ............2.850 ................. - .................23.050.500..................... 65.642.312.500 ............ 12,72..............12,72......................9.497.486.632.500.........1,34 RUIS ........... Radiant Utama Interinsco Tbk........................................................ 205 ................205 ................. - .......................395.000............................ 80.862.500 ...............13,9................ 13,9..........................157.850.000.000.........0,75 3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM ......... Aneka Tambang (Persero) Tbk ....................................................2.250 ............ 2.325 .............. 75 ................80.865.000...................184.475.662.500 ............ 12,75............... 13,17....................... 22.176.918.918.750......... 2,31 CITA ............ Cita Mineral Investindo Tbk ..............................................................317 .................317 ................. - .....................................-................................................. - .............8,49...............8,49.......................1.068.522.963.300............1,7 DKFT........... Central Omega Resources Tbk ....................................................... 550 ................550 ................. - .....................................-................................................. - .......... -14,58............-14,58..............................60.117.200.000...... 57,28 INCO ........... International Nickel Indonesia Tbk. ............................................4.750 .............4.775 ..............25 .................35.083.500.......................167.198.137.500 ..................12..............12,07.................... 47.446.017.388.000......... 3,14 TINS............ Timah (Persero) Tbk. .....................................................................2.600 .............2.750 ............ 150 ..................93.154.000.....................251.471.337.500 ...........20,65............. 21,84...................13.840.805.000.000..........3,71 4.Pertambangan Batu-batuan CNKO .......... Exploitasi Energi Indonesia Tbk .......................................................124 .................125 ..................1 ................ 63.809.500...........................8.011.517.500 .............. 9,31...............9,38...........................530.818.821.500.........0,76 CTTH .......... Citatah Tbk............................................................................................75 ...................74 ................ -1 .....................1.736.000............................128.593.500 ..............7,22.................7,13..............................91.082.146.754.......... 1,21 MITI............. Mitra Investindo Tbk............................................................................50 ................... 51 ..................1 .................. 11.054.500.............................559.011.000 ...........95,49................97,4..........................130.889.256.000........4,46
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP............ Indocement Tunggal Prakasa Tbk............................................. 15.900 ...........16.600 ............700 ................... 17.718.000...................287.879.400.000 .............18,15..............18,95.....................61.108.446.203.400........ 4,67 SMCB.......... Holcim Indonesia Tbk .....................................................................1.990 ............. 1.980 ..............-10 ..................31.364.500.....................62.827.535.000 .............18,41...............18,31.....................15.172.542.000.000........ 2,22 SMGR.......... Semen Gresik (Persero) Tbk ........................................................9.050 ............ 9.550 ........... 500 .................36.576.500...................334.962.675.000 ............ 14,77..............15,59................... 56.646.016.000.000.........4,72 2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG .......... Asahimas Flat Glass Tbk ..............................................................5.300 ............5.900 ...........600 ...................4.695.000.....................26.997.400.000 ............. 6,95................ 7,74.....................2.560.600.000.000......... 1,39 ARNA ......... Arwana Citramulia Tbk .................................................................... 260 ................265 ................ 5 ....................1.309.500.......................... 338.345.000 .............6,04................ 6,15..........................486.369.802.160...........1,19 IKAI............. Intikeramik Alamasri Inds. Tbk.........................................................139 .................136 ............... -3 .......................772.000........................... 105.996.000 .............-1,68...............-1,64............................107.628.194.896...........0,4 KIAS............ Keramika Indonesia Assosiasi Tbk .................................................. 84 ..................83 ................ -1 ...................2.605.500............................216.679.000 .......... 48,56............. 47,99.........................699.275.000.000...........3,6 MLIA ........... Mulia Industrindo Tbk ...................................................................... 385 ............... 380 ...............-5 ..........................71.000............................. 27.442.500 .............0,32...............0,32.........................502.740.000.000........-1,04 TOTO........... Surya Toto Indonesia Tbk ......................................................... 35.000 ..........35.000 ................. - .....................................-................................................. - .............8,95...............8,95........................1.733.760.000.000.........2,75 3.Logam & Sejenisnya ALKA .......... Alakasa Industrindo Tbk ...................................................................475 ................475 ................. - .....................................-................................................. - ............... 11,6................. 11,6............................ 48.228.180.225......... 1,24 ALMI ........... Alumindo Light Metal Inds. Tbk ....................................................850 ............... 850 ................. - ............................7.500................................6.375.000 ................4,7..................4,7......................... 261.800.000.000........ 0,53 BTON .......... Betonjaya Manunggal Tbk ...............................................................300 .................310 ...............10 ...................6.423.000........................2.027.245.000 .............6,43...............6,65...........................55.800.000.000.........0,76 CTBN .......... Citra Tubindo Tbk ...........................................................................2.500 ............2.500 ................. - .....................................-................................................. - ..............12,11................12,11.....................2.000.000.000.000......... 1,99 GDST........... Gunawan Dianjaya Steel Tbk..............................................................151 .................147 ...............-4 ................. 18.203.000........................ 2.740.769.000 ..............7,22................7,03......................1.205.400.000.000......... 1,87 INAI............. Indal Aluminium Industry Tbk ........................................................340 ............... 340 ................. - ...................... 836.500...........................280.975.000 ..............4,31................4,31...........................53.856.000.000.........0,74 ITMA ........... Itamaraya Tbk. .................................................................................. 385 ................385 ................. - .....................................-................................................. - ............-3,65..............-3,65............................13.090.000.000........3,08 JKSW .......... Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. .......................................................136 .................136 ................. - .....................................-................................................. - ............-36,2..............-36,2...........................20.400.000.000.......-0,05 JPRS .......... Jaya Pari Steel Tbk .......................................................................... 610 ................590 .............-20 ...................18.145.000......................10.689.955.000 ............16,08..............15,56........................442.500.000.000......... 1,47 KRAS .......... Krakatau Steel (Persero) Tbk .......................................................1.200 ...............1.170 .............-30 .................147.193.500....................173.687.990.000 ............. 17,81...............17,37....................18.456.750.000.000......... 1,99 LION ........... Lion Metal Works Tbk ....................................................................3.800 ............4.800 .........1.000 ...........................8.000..............................36.775.000 .............. 5,12...............6,46......................... 249.676.800.000........ 0,96 LMSH .......... Lionmesh Prima Tbk. .................................................................. 4.800 ............4.200 ..........-600 ........................... 5.000............................. 23.700.000 ............. 6,27...............5,49...........................40.320.000.000........0,86 NIKL............ Pelat Timah Nusantara Tbk ............................................................ 395 ................390 ...............-5 ..................26.919.000..................... 10.595.342.500 ............13,37................ 13,2......................... 984.106.500.000........2,02 PICO............ Pelangi Indah Canindo Tbk.............................................................. 205 ................205 ................. - .................49.903.000........................11.604.617.500 ...............9,71.................9,71............................ 116.516.875.000........0,68 TBMS .......... Tembaga Mulia Semanan Tbk ......................................................9.000 ............9.000 ................. - ............................7.000............................ 68.850.000 ...........29,28.............29,28..........................165.303.000.000..........1,37 4.Kimia BRPT .......... Barito Pacific Tbk .............................................................................980 ............... 940 ............ -40 .................24.522.000.....................23.699.865.000 ........-188,38..........-180,69........................6.561.099.216.960.........1,04 BUDI ........... Budi Acid Jaya Tbk ............................................................................ 215 ................220 ................ 5 ....................1.362.000...........................293.092.500 ...........24,47............ 25,04......................... 830.200.909.780...........1,13 DPNS .......... Duta Pertiwi Nusantara Tbk............................................................405 ................390 ..............-15 ...................... 436.000............................173.922.500 ....................-......................-............................ 129.140.681.280......... 1,09 EKAD .......... Ekadharma International Tbk ..........................................................270 ................275 ................ 5 ........................971.000..........................258.645.000 .............. 6,16...............6,28.......................... 153.730.500.000.........1,44 ETWA .......... Eterindo Wahanatama Tbk ............................................................... 210 .................215 ................ 5 ....................... 150.500................................ 31.115.000 ............12,39............. 12,68..........................208.183.855.000.........0,75 INCI ............. Intanwijaya Internasional Tbk ....................................................... 240 ................245 ................ 5 ....................7.022.000......................... 1.749.875.000 .............-1,86................. -1,9..............................44.353.711.220........0,34 SOBI............ Sorini Agro Asia Corporindo Tbk ................................................ 3.375 ............3.450 .............. 75 ...................5.595.500........................19.162.100.000 ............34,21.............34,97......................... 3.154.187.512.500........4,68 SRSN .......... Indo Acidatama Tbk.............................................................................55 ..................54 ................ -1 .....................1.418.500...............................76.155.000 ...........33,68.............33,07.........................325.080.000.000......... 1,42 TPIA............ Chandra Asri Petrochemical Tbk. ...............................................3.850 ............. 4.125 ............275 .....................4.101.000....................... 16.163.387.500 ...........33,89.............36,32.................... 12.648.060.216.000..........6,17 UNIC ........... Unggul Indah Cahaya Tbk...............................................................1.760 ..............1.760 ................. - .....................................-................................................. - ............19,95..............19,95.......................... 674.663.198.880........0,56 5.Plastik & Kemasan AKKU.......... Aneka Kemasindo Utama Tbk ......................................................... 145 .................145 ................. - .....................................-................................................. - .............-13,4...............-13,4........................... 33.350.000.000......... 1,89 AKPI ........... Argha Karya Prima Inds. Tbk........................................................... 910 .................910 ................. - .....................................-................................................. - .............11,56...............11,56.........................618.800.000.000........ 0,97 APLI............ Asiaplast Industries Tbk ....................................................................95 .................100 ................ 5 ...................2.369.500............................230.123.500 .............5,38............... 5,67......................... 150.000.000.000........ 0,67 BRNA.......... Berlina Tbk .......................................................................................1.500 ............. 1.530 ..............30 .......................841.000.........................1.291.940.000 ...............6,17...............6,29............................211.140.000.000.............1,1 DYNA .......... Dynaplast Tbk.................................................................................3.500 ............3.500 ................. - .....................................-................................................. - ............13,58..............13,58.........................1.101.469.040.000..........2,17 FPNI............ Titan Kimia Nusantara Tbk .............................................................. 134 .................132 ............... -2 ....................... 109.500...............................14.071.500 ............-3,64..............-3,58......................... 734.766.648.000........ 0,57 IGAR ........... Champion Pacific Indonesia Tbk ....................................................580 ............... 580 ................. - .....................................-................................................. - ...........20,43.............20,43........................ 609.000.000.000...........2,7 IPOL............ Indopoly Swakarsa Industry Tbk ......................................................192 .................189 ............... -3 ..................95.154.000..................... 18.294.090.000 ..............7,26.................7,15.........................1.217.257.652.520...........1,15 SIAP............ Sekawan Intipratama Tbk ...................................................................72 ..................69 ............... -3 .........................25.500................................. 1.814.000 ............ 10,74..............10,29............................41.400.000.000........ 0,53 SIMA ........... Siwani Makmur Tbk ........................................................................... 128 .................128 ................. - .....................................-................................................. - .............-1,35...............-1,35.............................11.840.000.000........ 0,87 TRST........... Trias Sentosa Tbk ............................................................................. 290 ................280 ..............-10 ......................498.000.............................138.767.500 ............15,08..............14,56.........................786.240.000.000...........0,7 YPAS .......... Yanaprima Hastapersada Tbk.........................................................640 ............... 660 ..............20 .......................559.500.......................... 358.585.000 ............20,18..............20,81.........................440.880.058.740........ 3,35 6.Pakan Ternak CPIN ........... Charoen Pokphand Indonesia Tbk ...............................................1.900 ............ 2.025 .............125 ...............163.946.000................... 324.659.810.000 .............2,86...............3,05....................33.256.184.256.000........8,47 JPFA ........... Japfa Comfeed Indonesia Tbk .....................................................3.350 ............3.450 ............ 100 ...................9.838.000......................33.723.750.000 ..............7,24................7,45......................... 7.147.477.677.000........ 2,32 MAIN........... Malindo Feedmill Tbk.....................................................................4.750 ............5.400 ........... 650 ...................4.294.000......................21.365.225.000 ............ 10,77..............12,25......................1.830.600.000.000........8,56 SIPD............ Sierad Produce Tbk .............................................................................58 ..................59 ..................1 .................97.940.000........................5.793.256.000 .............8,34...............8,48..........................554.075.401.087........0,45 7.Kayu & Pengolahannya SULI ............ Sumalindo Lestari Jaya Tbk ..............................................................117 .................120 .................3 .................38.929.500..........................4.717.012.000 ............13,62..............13,97.........................296.645.354.640........0,82 TIRT ............ Tirta Mahakam Resources Tbk ...........................................................71 .................. 70 ................ -1 ..................... 2.171.500............................153.490.500 ............ -2,73..............-2,69............................70.824.232.500........ 0,57 8.Pulp & Kertas FASW .......... Fajar Surya Wisesa Tbk ................................................................. 3.075 ............3.200 .............125 ...................2.043.500.........................6.385.137.500 ...........26,92.............28,02.........................7.929.244.118.400........4,38 INKP ........... Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.....................................................1.680 .............1.680 ................. - ................... 7.883.000......................13.236.700.000 ............15,49..............15,49.........................9.191.251.340.880...........0,5 INRU ........... Toba Pulp Lestari Tbk. ..................................................................... 520 .................610 ..............90 ....................... 140.500.............................85.530.000 ......... 125,42.............147,13...........................837.825.399.210.........0,74 KBRI ........... Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. .......................................... 80 .................. 75 ...............-5 ...................31.315.000.........................2.410.671.500 ............... -1,3...............-1,22......................... 593.483.843.700........ 0,94 SAIP............ Surabaya Agung Industry P. Tbk ..................................................... 130 .................130 ................. - .....................................-................................................. - ............. 4,93............... 4,93..........................448.578.987.350......... -0,6 SPMA.......... Suparma Tbk...................................................................................... 220 ................220 ................. - ................... 6.347.000........................1.444.572.500 .............11,08...............11,08..........................328.250.264.760........0,46 TKIM ........... Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk .................................................... 2.750 ............ 2.925 .............175 ................... 4.782.000......................14.040.012.500 .............. 4,19...............4,46......................3.906.929.052.000......... 0,61
ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII ............. Astra International Tbk .............................................................56.900 .......... 57.900 .........1.000 .................. 15.537.000....................874.189.425.000 ............16,03..............16,32.................234.399.772.680.600.........4,75 AUTO .......... Astra Otoparts Tbk ...................................................................... 13.600 ...........14.300 ............700 ...................... 258.000....................... 3.640.375.000 ...............9,19...............9,66.......................11.027.549.104.000........2,86 BRAM ......... Indo Kordsa Tbk ..............................................................................2.100 ............2.050 ............ -50 ...............................500................................ 1.025.000 .............. 7,74................7,55........................ 922.500.000.000...........0,9 GDYR .......... Goodyear Indonesia Tbk ...............................................................9.900 ...........10.200 ........... 300 ...........................4.500............................ 45.600.000 .............6,09............... 6,27......................... 418.200.000.000.......... 1,01 GJTL ........... Gajah Tunggal Tbk ..........................................................................2.150 ............2.300 ............ 150 .................53.347.000.....................119.674.862.500 ............. 9,02...............9,65......................8.015.040.000.000........ 2,27 IMAS ........... Indomobil Sukses Int’l. Tbk .......................................................... 7.350 .............7.500 ............ 150 .........................72.500...........................539.550.000 .............15,18..............15,49........................7.777.345.537.500........ 9,29 INDS............ Indospring Tbk ...............................................................................8.700 ............. 9.100 ...........400 .........................26.000...........................240.975.000 .............4,59................. 4,8..........................341.250.000.000............1,5 LPIN............ Multi Prima Sejahtera Tbk........................................................... 2.400 ............2.550 ............ 150 .........................85.000............................216.775.000 .............. 3,61...............3,84.............................54.187.500.000......... 0,51 MASA ......... Multistrada Arah Sarana Tbk.......................................................... 330 ................330 ................. - ..................60.145.500......................19.664.397.500 .............11,47...............11,47......................2.020.248.327.900......... 1,24 NIPS............ Nipress Tbk .....................................................................................3.525 ............3.600 .............. 75 ........................... 3.500.............................. 12.387.500 .............6,43...............6,56...........................72.000.000.000........ 0,53 PRAS .......... Prima Alloy Steel Tbk .........................................................................79 ...................76 ............... -3 .........................92.000.................................7.186.000 ........... -5,88..............-5,66.......................... 44.688.000.000...........0,6 SMSM ......... Selamat Sempurna Tbk ..................................................................1.100 ................1.110 ...............10 ................... 4.676.500.........................5.169.375.000 .............11,59..................11,7...................... 1.598.032.434.600..........3,15 SUGI............ Sugih Energy Tbk. ...............................................................................157 .................157 ................. - .....................................-................................................. - .............-12,6...............-12,6.............................63.512.387.500............1,9 2.Tekstil & Garmen ADMG ......... Polychem Indonesia Tbk....................................................................193 .................197 ................ 4 ....................4.241.000...........................827.603.500 ............ 19,97............ 20,38............................ 766.168.373.123......... 0,61 ARGO.......... Argo Pantes Tbk................................................................................900 ............... 900 ................. - .....................................-................................................. - ............-2,04..............-2,04..........................302.001.705.000......-12,25 CNTB .......... Saham Seri B (Centex) Tbk ..........................................................5.000 ............5.000 ................. - .....................................-................................................. - ........... 14,54............. 14,54...........................32.500.000.000........ 0,22 CNTX .......... Centex (Preferen) Tbk ...................................................................2.650 ............2.650 ................. - .....................................-................................................. - ............-5,22..............-5,22..............................9.275.000.000........0,34 ERTX........... Eratex Djaja Tbk ...................................................................................95 ..................95 ................. - ........................... 5.000...................................475.000 ............-0,32..............-0,32..............................9.332.420.000.......-0,05 ESTI ............ Ever Shine Tex Tbk. ..........................................................................100 .................100 ................. - .........................80.000............................... 8.325.000 ............51,38..............51,38..........................201.520.872.000.........0,79 HDTX .......... PanasiaIndosyntec Tbk .................................................................... 250 ................250 ................. - .....................................-................................................. - ............-6,66..............-6,66.......................... 383.142.750.000.........0,76 INDR ........... Indo-Rama Synthetics Tbk. .......................................................... 2.375 ............ 2.475 ............ 100 ................... 2.507.500........................7.079.062.500 ............. 6,67...............6,95........................ 1.619.520.474.825........ 0,63 KARW ......... Karwell Indonesia Tbk ....................................................................... 145 .................145 ................. - .....................................-................................................. - ...........-19,24.............-19,24................................85.137.141.500.......-0,92 MYRX ......... Hanson International Tbk ................................................................ 196 ............... 200 ................ 4 ................119.480.000......................24.406.172.500 ......... 207,78...........212,02.......................1.042.881.032.800........-7,92 MYRXP ....... Saham Seri B Hanson International Tbk .........................................55 .................. 67 ...............12 .................98.720.000....................... 6.249.392.000 .............-15,6..............-19,01.............................75.106.665.000........ 0,22 MYTX .......... Apac Citra Centertex Tbk ..................................................................65 ..................62 ............... -3 .......................647.500.............................40.699.000 .............-0,61............. -0,58..............................90.933.327.774.........0,76 PAFI ............ Panasia Filament Inti Tbk................................................................ 250 ................250 ................. - .....................................-................................................. - ............-4,97..............-4,97..........................402.766.750.000.......-4,09 PBRX .......... Pan Brothers Tbk. ........................................................................... 1.790 ..............1.810 ..............20 ...................9.645.000........................17.425.125.000 .............38,5.............38,93...................... 1.386.396.650.000...........8,3 POLY........... Asia Pacific Fibers Tbk .....................................................................188 .................189 ..................1 ................... 9.429.500........................1.806.279.000 .............. 1,33................1,34.........................449.235.600.093.......-0,06 RICY............ Ricky Putra Globalindo Tbk...............................................................179 .................172 ............... -7 ...............192.650.500....................38.596.204.000 ............10,62................10,2.............................. 110.375.411.720........ 0,33 SSTM .......... Sunson Textile Manufacture Tbk.................................................... 260 ................250 ..............-10 .................. 12.773.000.......................3.568.382.500 ...........22,56.................21,7.......................... 292.727.295.250......... 0,91 TFCO........... Tifico Fiber Indonesia Tbk ................................................................ 410 .................410 ................. - ............................ 1.000....................................410.000 ...........20,33.............20,33.........................1.977.461.324.000........2,34 UNIT ........... Nusantara Inti Corpora Tbk.................................................................111 ...................111 ................. - .....................................-................................................. - ............13,44..............13,44...............................8.371.864.200........ 0,07 UNTX .......... Unitex Tbk. ...................................................................................... 3.700 .............3.700 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-........................... 29.853.450.000........-0,18 3.Alas Kaki BATA........... Sepatu Bata Tbk..........................................................................65.000 ......... 66.500 .........1.500 ........................... 2.000........................... 133.000.000 ..............12,8..................13,1........................864.500.000.000........ 2,57 BIMA ........... Primarindo Asia Infrastr. Tbk ........................................................900 ............... 900 ................. - .....................................-................................................. - .............5,09...............5,09........................... 77.400.000.000........-0,41 SIMM........... Surya Intrindo Makmur Tbk .............................................................148 .................148 ................. - .....................................-................................................. - ..........-25,92............-25,92.........................148.000.000.000........-5,13 4.Kabel IKBI ............. Sumi Indo Kabel Tbk ......................................................................1.600 .............1.600 ................. - .....................................-................................................. - ........438,56..........438,56........................ 489.600.000.000............... 1 JECC ........... Jembo Cable Company Tbk ............................................................ 520 ................520 ................. - .........................32.000............................... 16.715.000 ............14,52..............14,52........................... 78.624.000.000.........0,76 KBLI............ KMI Wire & Cable Tbk. .........................................................................92 ..................90 ............... -2 .................... 2.163.000.............................191.960.000 ..............7,63................7,46............................360.651.159.630......... 1,24 KBLM.......... Kabelindo Murni Tbk ......................................................................... 110 ..................110 ................. - .....................................-................................................. - ...........25,42.............25,42..........................123.200.000.000........0,54 SCCO .......... Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk ...................... 1.700 ..............1.700 ................. - ...............................500.................................. 850.000 ..............5,75................5,75.......................... 349.491.780.000........0,83 VOKS .......... Voksel Electric Tbk ..........................................................................450 ................520 ..............70 ....................3.207.500........................1.486.425.000 .......... -43,01..............-49,7..........................432.182.669.880...........1,17 5.Elektronika PTSN .......... Sat Nusapersada Tbk .........................................................................82 ..................82 ................. - ....................1.024.500.............................85.266.500 .......... -16,38............ -16,38.......................... 145.258.736.000........ 0,32 6.Lainnya ASIA ........... Asia Natural Resources Tbk...............................................................56 .................. 57 ..................1 ...................6.980.000.......................... 389.204.000 ...........32,99.............33,58...........................129.675.540.930........2,52 KBLV........... First Media Tbk..................................................................................900 .................910 ...............10 ...................... 449.000..........................409.620.000 ............37,39................37,8......................... 1.585.126.179.000........2,05 MYOH ......... Myoh Technology Tbk..........................................................................50 ..................50 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-...........................84.050.000.000.... -93,49
INDUSTRI BARANG KONSUMSI 1.Makanan & Minuman ADES .......... Akasha Wira International Tbk .....................................................1.160 .............1.200 ..............40 ....................... 819.500...........................976.225.000 ...........53,59............ 55,44...........................707.876.160.000............9,1 AISA ........... Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ....................................................... 790 .................810 ..............20 ................56.380.500......................44.928.105.000 ...........42,57.............43,65...................... 1.354.320.000.000.............. 3 AQUA.......... Aqua Golden Mississippi Tbk. ................................................ 244.800 .......244.800 ................. - .....................................-................................................. - ...........25,04............ 25,04.......................3.222.173.390.400.........4,41 CEKA .......... Cahaya Kalbar Tbk ............................................................................850 ............... 850 ................. - ...........................4.500............................... 3.825.000 .............6,09...............6,09.........................252.875.000.000.........0,78 DAVO .......... Davomas Abadi Tbk ..............................................................................71 ..................82 ................ 11 ...............429.188.000......................36.815.467.500 ..........-33,25..............-38,4......................... 1.017.104.328.240......... 1,05 DLTA ........... Delta Djakarta Tbk .....................................................................120.000 ........120.000 ................. - .....................................-................................................. - .............14,14...............14,14......................... 1.921.581.720.000.........3,57 ICBP............ Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.............................................5.050 ............5.200 ............ 150 .................25.972.000................... 134.688.762.500 ............ 17,28...............17,79...................30.320.960.800.000...........3,4 INDF............ Indofood Sukses Makmur Tbk......................................................5.250 ............5.350 ............ 100 ..................70.153.000.................. 373.552.300.000 .............15,61...............15,91.....................46.975.281.775.000.......... 2,8 MLBI ........... Multi Bintang Indonesia Tbk ...................................................270.500 ....... 270.500 ................. - ...........................11.500......................... 3.110.550.000 ............12,87..............12,87..................... 5.699.435.000.000...........12,1 MYOR ......... Mayora Indah Tbk........................................................................... 9.750 ............11.200 .........1.450 ....................4.997.500....................52.608.225.000 ...............17,4..............19,99..................... 8.585.740.800.000...........4,7 PSDN .......... Prasidha Aneka Niaga Tbk ................................................................70 .................. 70 ................. - .....................................-................................................. - .............4,85...............4,85.........................100.800.000.000..........0,71 ROTI............ Nippon Indosari Corpindo Tbk ......................................................2.775 .............2.775 ................. - ..................... 1.155.500........................3.228.987.500 ............28,16..............28,16..................... K O U U M 2R RM m HM HM m RM A m 3F m DV A D V NA m KA Km m K K m M RK M YA m m
Q Q 4K m M O MRA D UNVR 5P KD K M
1 April
▲/ ▼
(point)
Transaksi Volume
PER Nilai
28 Maret
Kapitalisasi 1 April
P/BV
pasar
m m
m &B
n K M M R M m U n Rum h T n K w K M m
u n Rum h T n
PROPERTI DAN REAL ESTAT P
A N AR AA KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y MD M MD RA HD R K A K AM K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD MDM MRA 2K n ADH D K KON D A
O W KA
&R A A m
E
m w
m R m m
A
m
D m
m Dm K R A w D m D m D
A
D
D M w M
Kw
w D
M
mD
D
N K w
w
&D
m
m M
V
m m D m m mm A u B n un n A K D K M D
A m
W
m
m
R K m D
W
m
H
R
Nw
R R
m m
D
m
m
M M
R m
m
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI En A D A N 2J nT P uh n B n &S MN M N MR M M A N 3T mun m A RN M m NV m A KM m 4T n A O A m O A M M m AA H Hm m AA A ND M RA M R RA A R R R R A MDR m MA m m RAM M m W HA m WN W m O M RA N 5 K n u n n n un n NDY R NA K U m w m OWR M N RU A mM
n ny
KEUANGAN B n A RO A AA AK A K N N R N
DMN K R KW MR N A N A N N M WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA 2L m ADM D N N D N M N RU VRNA WOM 3P u AK HAD KR N O A AN
A
m mR A
N N R
N
M D
m
m K w M mA M N
w
w
m m N
V A M W M O
K N
Hm P m y n A D m M
D M
M
V M W O m h nE M HD K O
R R RM m YU Y 4A u n A DA A AHA A AMA A A A A DM A A A A RM A
R
M
D A Am A
H M D
m
M
Rm
MR M NN N 5 L nny A AR A A A M M M N RODA MMA
D
R
D
m m
D
m
O D m M
m
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI P AM AKRA M R
n nB A AKR
D A M H MA RN H A NA ND KARK KON
D
H
MDRN M OKA D QM
M M A M R
n P M m m
M
u
m
w
K M m
D
B
A
M
A D
R
m
R m • Bersambung ke Hal. f5
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
f5
REKAPITULASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 28 MARET—1 APRIL 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Kurs
Nama saham
28 Maret
Transaksi
▲/ ▼
1 April
(point)
Volume
PER Nilai
28 Maret
Kapitalisasi 1 April
P/BV
28 Maret
TGKA .......... Tigaraksa Satria Tbk ........................................................................650 ............... 680 ..............30 ......................... 87.000............................. 56.740.000 .............5,82...............6,09..........................624.575.070.000......... 1,36 TIRA............ Tira Austenite Tbk ...........................................................................1.740 ..............1.740 ................. - .....................................-................................................. - ...........25,92.............25,92...........................102.312.000.000...........1,13 TMPI ........... AGIS Tbk ................................................................................................117 .................126 ................ 9 ...............180.082.500..................... 22.012.052.000 ........-175,44..........-188,93...........................693.262.552.122........0,66 TRIL ............ Triwira Insanlestari Tbk. .....................................................................68 .................. 67 ................ -1 ....................5.937.000..........................398.554.500 .......... 48,32.............. 47,61.......................... 80.400.000.000........ 0,33 TURI............ Tunas Ridean Tbk..............................................................................600 ............... 580 .............-20 ..................23.419.000.......................13.828.105.000 ........... 12,44..............12,02.....................3.236.400.000.000.........2,74 UNTR .......... United Tractors Tbk ................................................................... 22.200 ...........21.450 .......... -750 ..................65.133.000................ 1.384.722.475.000 ............19,07............. 18,43........................71.361.517.720.350........4,42 WAPO ......... Wahana Phonix Mandiri Tbk.............................................................100 .................100 ................. - .....................................-................................................. - ..........-25,02........... -25,02...........................52.000.000.000........0,65 WICO........... Wicaksana Overseas International Tbk. ......................................... 88 .................. 79 ...............-9 ...................16.136.000..........................1.277.816.500 ................ -13..............-11,67..............................100.247.127.183.......... 1,51
Nama
Sebelum
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk .............................................22,700 .................22,900 ......................200....................0.88 ..................870 .........................1,325,500 ...............30,230,550,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. .......................................................2,200 ....................2,275 .........................75......................3.41 ...............4,891 .......................139,141,500 .............. 316,031,850,000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk ..................................2,300 ................... 2,325 .........................25..................... 1.09 ............... 1,784 ...................... 22,016,500 ...................51,114,737,500 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ............................................57,000 ................. 57,900 ......................900..................... 1.58 ............... 1,897 ....................... 4,080,500 ............. 235,225,775,000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ................................................6,950 .....................7,100 .......................150......................2.16 ................ 1,912 ......................22,678,500 ............. 159,859,600,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia (Perserero) Tbk ..................3,975 ................... 3,950 ....................... -25...................-0.63 ...............1,482 ...................... 25,461,500 ..............100,850,987,500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk...................... 5,750 ...................5,850 .......................100...................... 1.74 ...............2,746 ......................43,249,000 ............254,384,000,000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Indonesia Tbk. ..................................6,550 ...................6,450 ......................-100.................... -1.53 ................ 1,162 ........................6,706,500 ...............43,683,725,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk ...................................... 6,800 ...................6,850 ........................ 50.....................0.74 ................2,713 ...................... 34,015,500 ............230,609,425,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk ..................................................1,860 .................... 1,820 .......................-40.................... -2.15 ................. 580 ........................4,850,500 ..................8,913,060,000 11 ........BNII...............Bank Internasional Indonesia Tbk ............................... 630 .......................630 ...........................0.......................... 0 ...................192 ........................2,620,500 ..................1,652,490,000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ..............................................................5,450 ...................5,600 .......................150.....................2.75 ...................312 .........................2,132,000 .................11,889,325,000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk ....................................................41,850 .................40,950 .................... -900.................... -2.15 .............. 2,375 .........................5,100,500 ..............208,274,125,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ...........................4,775 ....................4,775 ...........................0.......................... 0 ..................932 ........................ 5,726,000 .................. 27,277,112,500 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................3,950 ....................3,975 .........................25.................... 0.63 ............... 1,247 .....................20,886,500 ................83,355,100,000 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk .......................... 16,350 ..................16,600 ......................250......................1.53 ............... 1,555 ........................5,240,000 ..............86,654,500,000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ...............................46,200 ..................48,100 .................... 1900.......................4.11 ..............2,495 .........................4,013,500 ..............191,422,500,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk ..........................................3,400 ................... 3,450 ........................ 50......................1.47 ................. 384 ..........................5,167,500 .................17,708,887,500 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................3,400 ....................3,475 .........................75..................... 2.21 ................ 1,910 .......................19,473,000 ...............67,022,562,500 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk .......................... 2,275 ................... 2,350 .........................75.......................3.3 ...............1,330 ........................22,118,000 ..................51,251,337,500 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1,160 ......................1,170 ..........................10....................0.86 ....................33 ............................369,500 ..................... 431,820,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk........................ 21,000 ..................21,950 ......................950.................... 4.52 ...............1,645 .........................6,481,500 ...............140,275,125,000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,025 .................... 1,980 .......................-45................... -2.22 ................. 858 ........................14,105,500 ...............28,083,227,500 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk .......................................9,100 ................... 9,550 ......................450.................... 4.95 ...............1,804 .......................12,289,500 ................116,285,175,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk.....................................................2,775 ....................2,750 ....................... -25......................-0.9 ..................756 ........................8,423,000 ...............23,266,050,000 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk................. 7,350 ....................7,300 .......................-50...................-0.68 ...............1,554 ........................14,531,500 ..............105,768,250,000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk....................................................21,700 ..................21,450 .....................-250......................-1.15 ...............2,215 .......................10,355,000 .............222,397,225,000
28 Maret
7.Lainnya
MFMI........... Multifiling Mitra Indonesia Tbk. ...................................................... 250 ................245 ...............-5 ......................500.500............................125.705.000 .............17,26...............16,91.......................... 185.607.345.000..........1,76 Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Transaksi perdagangan.................................................15.234.690.000 ..........22.377.686.734.000..............564.256
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
A. Negosiasi .............................................................................2.353.710.095 ..................3.098.805.102.116 .................... 2.066 B. Pasar Tunai ........................................................................................12.500 ..........................262.500.000 ..............................1 Jumlah perdagangan saham non reguler ..................... 2.353.722.595 .............. 3.099.067.602.116...................2.067 Total saham..................................................................... 17.588.412.595 ............25.476.754.336.116..............566.323 Transaksi perdagangan waran reguler..................................369.494.500 ......................17.364.345.000 .................... 8.638 Transaksi perdagangan waran non reguler ............................ 43.656.943 ...........................1.624.212.173 .......................... 25 Total perdagangan waran .....................................................413.151.443 ....................18.988.557.173...................8.663 Total perdagangan (28 Maret – 1 April 2011) ..............18.001.585.038 ..........25.495.756.355.789...............574.999
Volume
Value
20 SAHAM PENCETAK GAIN
20 SAHAM PENCETAK LOSS
20 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Stock
Code Freq
Volume
Value
Prev Close
Volume
Value
Value
ADRO .......2,200.....2,275 ........139,141,500 .....316,031,850,000
BAYU .............265.........330 ......30,828,000 .........9,248,347,500
ESTI..................115..........100 ...............50,000 .................5,000,000
ZP ..........8,447 ............199,955,000 ........883,986,699,000
BAYU .............265.........330 ......30,828,000 .........9,248,347,500
HERO........4,300.....5,300 ...................1,000 .................5,300,000
SIAP..................74...........69 ................15,000 ..................1,035,000
YU...........6,976 ..........403,290,500 ........822,683,552,000
BUMI..........3,350.....3,325 ....232,946,500 .....784,931,575,000
EMTK..........1,230......1,390 .............702,500 ...........968,000,000
SQMI .............240.........225 ..................6,500 ..................1,360,000
DX ............7,818 ..............310,217,404 ............782,771,523,160
MLPL ............260.........260 ...... 47,483,500 ......12,409,880,000
VOKS .............475.........520 .............293,500 ..............141,435,000
APIC...............245.........230 ...............35,000 .................8,050,000
KZ ..........3,649 .............190,337,500 ..........713,046,027,500
BHIT................174.......... 176 ......112,469,000 .......19,697,528,000
AMFG........5,500.....5,900 .........2,663,000 ........15,757,450,000
AHAP .............127..........120 .................19,000 ..................2,231,000
ML..........12,941 ..............121,730,500 ..........678,170,299,500
BBRI ..........5,750.....5,850 ......43,249,000 ..254,384,000,000
CFIN..............560........600 .........12,136,500 ..........7,106,485,000
MLIA .............400........ 380 ..................7,000 .................2,680,000
CS .........13,403 .............155,709,500 ...........621,528,757,000
BMRI.........6,800.....6,850 .......34,015,500 ...230,609,425,000
MDRN........2,025......2,150 ................12,500 ..............25,500,000
MYRX .............210........200 ........12,764,000 ..........2,615,912,500
AK........... 6,163 ............156,572,300 ......... 582,582,771,800
MIRA...............190..........195 .......47,970,500 .........9,262,198,500
BTEK ............820.........870 .........5,835,500 ........4,946,725,000
ITTG .................99...........95 ..................5,000 .....................477,500
DB ..........2,979 ..............97,209,000 ..........465,291,401,000
ITMG .......46,200...48,100 ..........4,013,500 .....191,422,500,000
APLI.................95..........100 ............222,000 ................21,876,000
HEXA........6,200.....5,950 ..........1,063,500 .........6,410,625,000
YP ....... 23,087 ............344,839,351 .........397,633,642,550
GGRM ......41,850..40,950 ..........5,100,500 ....208,274,125,000
GEMA ...........290.........305 ...............34,000 .................10,310,000
TMPO ..............79............76 ...................1,500 .......................113,000
RX ..........3,560 .............140,436,190 ..........369,412,296,000
UNTR........21,700...21,450 .......10,355,000 ...222,397,225,000
BCAP............600.........630 .....................500 ......................315,000
IKAI ..................141..........136 ..............310,000 ................41,936,500
II....................161 .............131,295,000 .........362,425,702,500
DOID ............1,120........1,150 .......94,461,000 .....107,168,340,000
SMGR .........9,100.....9,550 ....... 12,289,500 .......116,285,175,000
SMSM ..........1,150.........1,110 ..............189,500 ..............210,160,000
PD .........15,257 .............376,870,391 .........316,544,883,400
CPIN...........2,025.....2,025 ......35,538,000 ........71,777,952,500
PTBA .......21,000....21,950 ..........6,481,500 ......140,275,125,000
SMRA ..........1,160........1,120 .........3,590,500 ........4,095,475,000
CC ..........4,960 ............182,362,000 .........284,728,079,000
BJBR ..........1,270.......1,270 .......52,144,500 .......65,941,995,000
TPIA...........3,950......4,125 ..........1,280,000 ..........5,184,375,000
CTRS ............590.........570 ..............166,000 ..............95,630,000
DR ...........6,418 ............ 181,840,500 ........280,494,026,000
PGAS .........3,900.....3,875 .......29,597,000 .....114,650,687,500
MFIN .............465........485 ..............143,500 ..............68,400,000
INDR ..........2,550.....2,475 ...............167,000 ...........408,950,000
BK ...........3,218 ..............69,929,500 .........279,556,930,000
BBCA.........6,950.......7,100 ......22,678,500 ....159,859,600,000
ITMG .......46,200...48,100 ..........4,013,500 .....191,422,500,000
INTA...........3,575..... 3,475 .........6,063,500 .......21,522,700,000
KI.............3,927 ............219,476,000 .........246,756,704,500
KLBF.........3,400..... 3,475 ........19,473,000 ......67,022,562,500
PUDP.............365........ 380 ..............197,500 ................74,190,000
BNLI...........1,840.......1,790 ............695,000 ...........1,272,120,000
NI..............9,155 ............153,468,500 ..........227,925,618,000
ASII .........57,000...57,900 ........4,080,500 ....235,225,775,000
MBTO............520........540 .........3,585,000 .........1,906,005,000
KBRI ................ 77............75 ........8,228,000 ............... 616,121,500
LG.............3,917 .............167,930,000 ..........216,973,624,500
UNVR ......15,300...15,450 .........5,263,000 ......81,458,050,000
EPMT............800........ 830 ..............410,000 ...........336,460,000
WINS.............385.........375 ........11,680,500 ....... 4,394,850,000
OD...........5,703 ..............107,265,120 ............198,771,579,700
SMGR .........9,100.....9,550 ....... 12,289,500 .......116,285,175,000
AMRT ........2,750.....2,850 ..........1,082,500 ...........2,977,175,000
PRAS ...............78............76 ...............34,000 .................2,640,000
AI............3,258 ..............128,347,146 ............189,827,721,820
Indeks
30-03-11 31-03-11
1-04-11
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 1 April 2011.
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG)........3,640.98 ..... 3,678.67 ....3,707.49 Kuala Lumpur Composite Index ...........1,531.63 .......1,545.13 ....1,555.38 Strait Times Index (Singapura)...........3,095.32 ......3,105.85 .... 3,120.47 SET (Bangkok) ........................................1,050.67 ......1,047.48 ....1,064.35 PSEi (Manila)...........................................4,023.74 ......4,055.14 ....4,129.54
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) .................................9,708.79 .......9,755.10 ...9,708.39 Hang Seng (Hong Kong) .................... 23,451.43 ...23,527.52 . 23,801.90 Kospi (Seoul) .......................................... 2,091.38 ......2,106.70 ......2,121.01 Shanghai ................................................. 2,955.77 .......2,928.11 .....2,967.41 Taipei ....................................................... 8,646.31 ....8,683.30 .... 8,705.13 BSE Sensex-30 (Mumbay) ...................19,290.18 ...19,445.22 ..19,420.39 All Ordinary .............................................4,912.70 .....4,928.60 ...4,954.60 NZX 50 (Wellington) ..............................3,433.16 .....3,439.85 ....3,452.14
Amerika DJIA........................................................ 12,350.61 .....12,319.73 .. 12,376.72
Indeks
30-03-11 31-03-11
1-04-11
Sektor
S&P 500 Index .......................................1,328.26 ......1,325.83 .....1,332.41 Nasdaq Composite Index ......................2,776.79 ......2,781.07 ...2,789.60 S&P/TSX Comp (Toronto) ..................14,083.58 .......14,116.10 ....14,130.15 Meksiko Bolsa Index ............................37,210.27 ....37,440.51 ..37,775.07 Brazil Bovespa Index ...........................67,997.06 ..68,586.70 69,268.29
Eropa FTSE-100 (London) ...............................5,948.30 .....5,908.76 ...6,009.92 CAC-40 (Paris)...................................... 4,024.44 ......3,989.18 ...4,054.76 DAX Index (Frankfurt) ............................7,057.15 ....... 7,041.31 ......7,179.81 IBEX-35 (Spanyol) ................................10,732.30 ... 10,576.50 ..10,729.90 FTSE MIB Index (Milan) ....................... 22,001.19 ....21,727.44 ...21,967.77 AEX-Index (Amsterdam) ..........................367.87 ........365.62 ...... 369.45 OMX-30 (Stockholm) ..............................1,138.06 .......1,134.87 .....1,145.60 Micex Index (Moskow) ............................1,815.60 .......1,813.59 ....1,843.43
Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai) ..................1,542.94 ..... 1,556.04 ..................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) .......29,137.51 ...29,037.48 ..29,175.56
P me Lend ng Ra e bebe apa bank d ndone a pada Ap
Bank
K ed Ko po as
K ed R e
20
% pe ahun
K ed Konsums
Mu a
KPR
Be aku
Non KPR
M O
M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M
A
N
K
N
m m m m M
R
m R
Keterangan: a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). b. Dalam Kredit Konsumsi non KPR tidak termasuk penyediaan dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank dalam hal bank memiliki website (dicantumkan hanya untuk publikasi yang dilakukan melalui surat kabar).
Bagi bank yang ingin menampilkan SBDK dapat mengirimkan data ke : 1. Email:
[email protected],
[email protected], dan
[email protected]. 2. Fax: 021-5790 1025 SUKU BUNGA DEPOSITO Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 1 April 2011 (% per tahun). Nama bank
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
1/04
B B B B B B B B B B B B
M S M OCBC N SP P T P m R S S m Sw T T N Y B M
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 1 April 2011. Kurs Transaksi
Mata uang
Nilai
Beli Rp
Code
Beli Rp
Close ▲/ ▼
Date
Value
Code
AGRO-W...... 25/05/2011.........38 ........0 ........ 53,648,000 BACA-W ........11/07/2012.........65 ........0 ............................ 0 BAPA-W .........11/01/2013.........28 ........0 ............................ 0 BCIP-W......... 10/12/2012........129 .......-2 ........ 25,800,000 BIPI-W .......... 11/02/2013.......... 21 ........0 ........... 5,708,500 BMSR-W ........15/11/2013.............1 ........0 ............................ 0 BRMS-W.......07/12/2012........106 ........ 3 .... 3,657,314,000 BSIM-W ........14/12/2015........183 ........ 2 ........270,142,000 BUDI-W ........10/07/2012.........86 ........0 ............................ 0 BVIC-W ......... 21/06/2011.........69 ........0 ............................ 0 BVIC-W2 ......10/07/2013.........59 .......-6 ...........5,350,500 CKRA-W ...... 26/01/2013........175 ........0 ............................ 0 DILD-W........12/04/2012.........62 .......-2 .........25,228,000 ELTY-W........ 25/01/2012.........29 ........-1 ........46,386,000 ENRG-W ....... 14/01/2013.........26 ........-1 .........94,025,500 FREN-W ......05/01/2016......... 23 ........0 ............ 3,797,000 GREN-W .......15/07/2013.......... 13 ........-1 .............5,719,000 INDX-W ........ 15/06/2012.............1 ........0 ............................ 0 INVS-W.......08/05/2015....6,100 ........0 ............................ 0 IPOL-W .........10/07/2013.........60 ......... 1 ........198,724,500
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
Jual Rp
Dolar Australia................................. 1 ........... 8,941.65 .......9,033.98 .......... 8,469.57 ....... 9,506.25 Dolar Brunei ..................................... 1 ..........6,858.95 .......6,932.59 .......... 6,496.83 ........7,295.00 Dolar Kanada ................................... 1 ...........8,922.79 .........9,015.16 .............8,451.71 .......9,486.44 Franc Swiss....................................... 1 ..........9,405.63 ...... 9,504.24 .......... 8,909.05 .......10,001.09 Yuan Cina .......................................... 1 ........... 1,320.98 ..........1,334.11 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ........... 1,643.22 ....... 1,660.65 ............1,556.47 ..........1,747.46 Euro ................................................... 1 .........12,256.03 .....12,380.42 ..........11,608.96 .......13,027.62 Pound Inggris ................................... 1 ......... 13,875.57 ...... 14,016.92 .......... 13,143.00 .......14,749.68 Dolar Hongkong ............................... 1 ..............1,112.47 .........1,123.66 ............ 1,053.73 ...........1,182.41 Yen Jepang ..................................100 ........ 10,346.64 ..... 10,455.69 .......... 9,800.38 ....... 11,002.27 Won Korea ........................................ 1 ...................7.90 ............... 7.98 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 ..........2,859.60 ...... 2,889.44 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 ...........1,562.45 ........1,579.40 ............ 1,479.96 ..........1,661.97 Dolar Selandia Baru ........................ 1 ..........6,582.89 ...... 6,650.04 .......... 6,235.34 ........6,997.68 Kina Papua Nugini ........................... 1 .......... 3,302.26 ....... 3,540.51 .............3,127.92 ........3,725.60 Peso Philipina .................................. 1 ................ 199.17 ...........201.24 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ............1,367.20 ....... 1,384.34 ............1,295.02 ..........1,456.71 Dolar Singapura ............................... 1 ..........6,858.95 .......6,932.59 .......... 6,496.83 ........7,295.00 Baht Thailand ................................... 1 ............. 285.68 ..........288.99 .............. 270.59 ............304.10 Dolar AS ............................................ 1 ..........8,656.00 .......8,742.00 ........... 8,199.00 .........9,199.00
1 Bulan
3 Bulan
6 00 6 50 0 5 5 50 0 60 6 00 0 25 5 5 25 5 50 0 50 25 0 25 00 2 50 6 5 2 50 6 25 25 25
6 00 6 50 0 5 5 50 0 40 6 00 0 50 5 5 25 5 50 0 50 25 0 25 00 2 50 00 2 50 6 25 25 25
6 Bulan 6 00 6 50 0 5 5 50 0 40 6 00 0 5 5 5 25 6 00 0 50 25 0 25 00 2 50 25 2 50 6 25 25 25
12 Bulan
Berlaku
5 5 6 50 0 5 5 50 0 20 6 00 00 5 5 25 6 00 0 50 25 0 25 00 2 50 25 2 50 6 25 25 25
2 06 0 29 09 0 28 0 0 26 08 0 22 04 0 0 08 0 5 02 0 03 0 90 0 29 0 09 02 6 02
Suku Bunga Depos to Bu an 6 00
Nama bank
Valas
3 Bu an
6 Bu an
2 Bu an
6 00
6 00
6 00
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
Be aku 0
0 20 0
12 Bulan
Bank Chinatrust ........................................................... EUR .....................2,00.................... 2,00 ....................1,75........................ 1,75 Bank BRI........................................................................ EUR ......................0,75......................1,00 ...................1,00........................1,00 Bank Kesawan .............................................................. Sin$.....................0,50.................... 0,50 ..................0,50...................... 0,50 Bank Mestika ................................................................ Sin$......................0,75..................... 0,75 ...................0,75....................... 0,75 Bank CIMB Niaga ......................................................... Sin$.....................0,05......................0,10 ..................0,25.......................0,25 EUR ..................... 0,25.....................0,25 .................. 0,35...................... 0,45 Aus$ ................... 3,00.....................3,00 ..................3,00.......................3,00 Bank Central Asia ........................................................ SGD ...................... 1,25......................1,25 ................... 1,25........................1,25 EUR ...................... 1,00......................1,00 ...................1,00........................1,00 JPY .....................0,00.................... 0,00 ..................0,00...................... 0,00 AUD.....................2,50.................... 2,50 ..................2,50...................... 2,50 GBP ...................... 1,50......................1,50 ...................1,50........................1,50 Bank Int’l Indonesia..................................................... Yen ....................... 0,10......................0,10 ................... 0,10........................0,10 Pound .................. 1,00......................1,00 ...................1,00........................1,00 Aus$ ...................2,50..................... 2,75 ..................2,50...................... 2,50 Sin$..................... 0,25.....................0,25 ..................0,25.......................0,25 EUR ..................... 0,25.................... 0,50 ..................0,50...................... 0,50 Bank Mutiara ................................................................ Sin$..................... 0,25.....................0,25 ..................0,25.......................0,25
Berlaku
Bank BNI Tbk ...............................................................5,50/1,25 ...............5,50/1,25.............6,00/1,25 ..............6,25/1,25 .............27/01/10 Bank BTPN ............................................................................7,00 .........................7,00.......................7,00 ....................... 7,00 ............. 01/11/09 Bank Bukopin.............................................................. 6,00/1,50 ...............6,25/1,50.............6,50/1,50 ..............6,75/1,50 ............ 21/05/10 Bank Bumi Arta...........................................................7,00/1,00 ............... 7,00/1,00............. 7,00/1,00 ..............7,00/1,00 .............14/07/10 Bank Central Asia Tbk ............................................. 5,00/0,20 ..............5,25/0,20............5,50/0,20 ............. 5,75/0,35 ............ 01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia ...................................... 5,00/1,00 ...............5,00/1,00.............5,00/1,00 ............. 5,00/1,00 ............14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk ............................................... 5,50/1,00 ................5,75/1,25.............6,00/1,25 ..............6,25/1,50 ............ 22/02/11 Bank Danamon Tbk ...................................................5,25/0,25 ..............5,50/0,25............6,00/0,25 .............6,00/0,25 ............ 01/03/10 Bank DKI ...................................................................... 6,50/1,50 ...............6,50/1,50............. 6,75/1,50 ..............6,75/1,50 .......... 28 0 0 B CB B m 00 0 5 00 00 00 25 00 5 2 02 B T 5 50 5 5 50 5 5 50 5 5 50 5 22 02 0 B J B 6 50 50 6 50 50 6 50 50 6 5 50 0 09 0 B J J 00 00 00 00 0 09 09 B J 6 25 6 50 6 5 00 23 02 B K w 5 50 5 5 50 5 5 50 5 5 50 5 06 0 B M 5 25 0 25 5 25 0 25 5 5 0 25 6 00 0 50 0 0 0 B M 25 5 50 25 5 50 25 5 50 25 5 50 6 02 B M T 6 50 50 6 50 50 6 5 50 6 5 50 25 0 0 B M 6 00 6 00 6 00 6 00 22 02
TRANSAKSI WARAN 1 APRIL 2011 Close ▲/ ▼
Date
Value
KARK-W ....... 13/04/2011..........10 ........0 ............................ 0 KBLV-W2 ... 03/05/2013...... 600 ........0 ............................ 0 KBRI-W ........02/07/2011............3 ........0 ............6,753,000 KBRI-W2.....05/12/2013.........69 ........0 ............................ 0 KOIN-W .......08/04/2011.............1 ........0 ........... 4,700,500 LAPD-W ......08/04/2011.......... 51 ........0 ............................ 0 META-W ......26/07/2013........182 ........ 2 ...........11,460,000 MIRA-W2 .......25/11/2011.............1 ........0 ............................ 0 MLPL-W.......12/04/2013.........80 ........ 3 ......546,278,000 PBRX-W ......02/01/2013........415 .....-70 ..........54,727,500 POOL-W.........11/07/2014.............1 ........0 ............................ 0 RODA-W ...... 26/01/2013....... 104 .......-9 .............1,667,000 SMMA-W4 ..09/07/2013.... 1,270 ........0 ............................ 0 TBLA-W......... 13/07/2011.......265 ........0 ............................ 0 TRAM-W ......09/09/2011.......435 ........0 ............................ 0 UNSP-W2 ... 12/02/2013....... 104 ........0 ............................ 0 WEHA-W ....28/05/2012.........49 ........0 ............................ 0 WINS-W........ 30/11/2012.........60 .......-4 ........512,783,500 Jumlah ............................................. 5,530,212,500
Sumber: Bank Indonesia
Nama bank
N
M N m
31/03
Sumber: BEI
SUKU BUNGA DASAR KREDIT
A
30/03
Gabungan ..............3.640,978 .....3.678,674.....3.707,487 Pertanian...................2.146,811 ......2.127,728.....2.150,298 Pertambangan........3.171,460 .....3.162,205....3.204,497 Industri Dasar ..........387,669 .........389,198........395,275 Aneka Industri ........990,205 .......1.001,727......1.016,668 Ind Konsumsi......... 1.099,535 ...... 1.106,573........1.103,816 Properti........................192,774 .........194,239.........194,055 Infrastruktur..............753,077 ........758,353......... 761,030 Keuangan .................469,849 ....... 482,764.......486,259 Perdagangan.............480,351 ...... 484,402........488,501 Manufaktur ..............830,842 .......836,907.......843,696 LQ 45.......................... 650,881 .......659,054........665,007 JII..................................510,857 ..........514,921.........521,049 MBX.......................... 1.036,392 ....1.048,899.......1.057,736 DBX ..............................551,030 .......550,244........552,285 Kompas 100...............841,946 ........851,883.......858,824 BISNIS-27....................316,775 .........321,398.........324,746 Pefindo25 Index.........374,511 ........377,644........ 379,983 Sri-Kehati Index........189,046 .........192,307.........194,208
Sumber: Bloomberg
Suku Bunga Da a K ed
KURS VALUTA
INDEKS SAHAM
Perkembangan indeks bursa global hingga 1 April 2011.
N
Volume
Sumber: BEI
INDEKS BURSA GLOBAL
N
P/BV
pasar
BHIT............ Bhakti Investama Tbk ........................................................................174 ................. 176 ................ 2 ...............297.863.000........................51.931.104.500 ............15,28..............15,45.......................5.253.276.660.720............... 1 BMTR.......... Global Mediacom Tbk. .......................................................................810 ............... 840 ..............30 .................. 41.967.000.................... 34.455.395.000 ........... 18,04...............18,71...................... 11.577.539.022.000......... 1,59 BNBR.......... Bakrie & Brothers Tbk ........................................................................63 ..................66 .................3 ..............1.659.197.000......................107.167.975.500 ............ -7,82................-8,2.......................6.185.633.356.848.........0,75 BRMS.......... Bumi Resources Minerals Tbk ........................................................680 .................710 ..............30 .................86.922.500...................... 61.253.760.000 ....................-......................-.....................18.154.805.790.000.....-56,74 MLPL .......... Multipolar Tbk.................................................................................... 245 ................260 ...............15 ............... 105.930.500.......................27.016.637.500 ............. 0,67.................0,71......................... 2.009.161.163.620........0,42 PLAS .......... Polaris Investama Tbk.....................................................................1.010 .............. 1.010 ................. - ...................... 340.000........................... 343.100.000 ........... 116,41............. 116,41....................... 1.196.042.000.000..........7,15 POOL .......... Pool Advista Indonesia Tbk............................................................. 565 ................565 ................. - .....................................-................................................. - .............. 3,41................ 3,41...........................56.500.000.000........0,44
Sumber: BEI
No
Kapitalisasi 1 April
6.Perusahaan Investasi
20 SAHAM TERAKTIF Stock Prev Close
Penutupan
Nilai
ASGR .......... Astra Graphia Tbk .............................................................................660 ................670 ...............10 ....................3.427.500.......................2.244.525.000 ..............7,52................7,63.........................903.682.935.000......... 1,94 CENT .......... Centrin Online Tbk. ........................................................................... 155 .................155 ................. - .....................................-................................................. - ........... 12,44............. 12,44.............................89.142.437.500......... 1,03 DNET .......... Dyviacom Intrabumi Tbk.................................................................. 320 ................320 ................. - .....................................-................................................. - ............46,16..............46,16.......................... 58.880.000.000.........3,97 ITTG ............ Leo Investments Tbk ..........................................................................95 ..................95 ................. - ....................... 154.000...............................15.010.500 .............16,21...............16,21............................37.430.000.000.......-5,47 LMAS .......... Limas Centric Indonesia Tbk .............................................................50 ..................50 ................. - ...................... 863.000..............................43.150.000 .............4,94...............4,94............................ 39.392.576.250........0,89 MTDL .......... Metrodata Electronics Tbk................................................................ 114 .................120 ................ 6 .................. 13.676.500........................1.606.626.500 ................7,11................7,49..............................257.271.110.760.........0,73
ANTA .......... Anta Express Tour & Travel Service Tbk. ....................................200 ................250 ..............50 ..........................18.000...............................4.500.000 ...........70,86............88,58......................... 142.500.000.000.......... 1,14 BAYU .......... Bayu Buana Tbk ............................................................................... 245 ................330 ..............85 ................. 32.297.000....................... 9.636.635.000 .............16,17..............21,78........................... 116.562.857.400......... 1,26 BUVA .......... Bukit Uluwatu Villa Tbk..................................................................... 410 .................410 ................. - ....................18.161.000........................ 7.492.677.500 ...........36,33.............36,33.........................1.171.428.425.000........ 2,69 FAST ........... Fast Food Indonesia Tbk .............................................................10.000 ...........10.000 ................. - .....................................-................................................. - ............20,41..............20,41.....................4.462.500.000.000........5,83 GMCW ......... Grahamas Citrawisata Tbk. .............................................................860 ............... 860 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-...........................50.602.363.880........6,56 HOME ......... Hotel Mandarine Regency Tbk ..........................................................89 .................100 ................ 11 .................... 9.991.500..........................1.001.661.000 .......... 40,46............ 45,46............................121.336.138.800.........1,08 ICON ........... Island Concepts Indonesia Tbk ...................................................... 470 ................470 ................. - .....................................-................................................. - ..........-116,01............-116,01...........................117.500.000.000.......54,14 INPP ........... Indonesian Paradise Property Tbk. .................................................179 .................179 ................. - .....................................-................................................. - ............55,91..............55,91..........................431.533.844.400......... 0,91 JSPT ........... Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. ............................................650 ................630 .............-20 .........................40.500............................. 25.925.000 ............14,07..............13,64......................1.460.803.680.000............1,3 MAMI .......... Mas Murni Indonesia Tbk....................................................................50 ..................50 ................. - ...........................8.500...................................425.000 .......... 86,46............ 86,46..............................115.361.995.150...........0,2 MAMIP........ Mas Murni Tbk (Preferen)................................................................600 ............... 600 ................. - .....................................-................................................. - .............. 0,19................ 0,19............................. 3.600.000.000........-0,01 PANR .......... Panorama Sentrawisata Tbk .............................................................147 .................147 ................. - ...................... 403.500..............................59.337.500 ...........48,73.............48,73..........................176.400.000.000.............1,1 PDES........... Destinasi Tirta Nusantara Tbk ........................................................187 .................187 ................. - .........................25.000................................4.675.000 .......... 40,45............ 40,45.......................... 133.705.000.000.......... 1,21 PGLI ............ Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. ..........................................81 ...................81 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-........................... 39.528.000.000.........1,08 PJAA........... Pembangunan Jaya Ancol Tbk ........................................................740 ................770 ..............30 .........................39.000.............................. 29.190.000 .............9,82..............10,22.........................1.231.999.996.920......... 1,24 PLIN............ Plaza Indonesia Realty Tbk..........................................................2.300 ............2.200 ...........-100 .........................66.000............................ 143.212.500 .......... 54,85............ 52,46...................... 7.810.000.000.000........4,36 PNSE .......... Pudjiadi & Sons Tbk....................................................................... 2.375 .............2.375 ................. - .....................................-................................................. - .............9,34...............9,34.......................... 308.098.706.125........2,34 PSAB .......... Pelita Sejahtera Abadi Tbk..............................................................450 ............... 450 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-............................13.500.000.000........ 2,26 PSKT........... Pusako Tarinka Tbk. ......................................................................... 700 ................700 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-........................... 57.400.000.000........ 2,69 PTSP........... Pioneerindo Gourmet International Tbk....................................... 360 ................385 ..............25 .........................20.000..................................7.177.500 .............5,04...............5,39.............................85.011.080.000........ 2,33 SHID ........... Hotel Sahid Jaya International Tbk...............................................840 .................810 .............-30 ................... 6.755.500........................5.604.160.000 .......... 52,86.............50,97..........................906.654.196.080........ 2,92 SMMT ......... Eatertainment International Tbk ................................................. 2.175 ..............2.175 ................. - .....................................-................................................. - ....................-......................-..........................174.000.000.000......-19,08
Kode
PER
Volume
5.Jasa Komputer & Perangkatnya
3.Restoran, Hotel & Pariwisata
No.
(point)
ABBA.......... Mahaka Media Tbk. .............................................................................197 .................199 ................ 2 ................... 5.533.000..........................1.123.936.000 ........ 272,66.......... 275,43.........................548.269.875.000........4,06 EMTK .......... Elang Mahkota Teknologi Tbk .......................................................1.280 ............. 1.390 ..............110 ..................... 1.213.500......................... 1.618.730.000 ............15,29...............16,61.......................7.126.950.085.800........2,46 FORU .......... Fortune Indonesia Tbk ...................................................................... 103 ..................99 ...............-4 .......................577.000...............................58.181.500 ..............7,93................7,63............................. 46.057.176.000........0,46 IDKM ........... Indosiar Karya Media Tbk ............................................................... 870 ................870 ................. - ....................6.937.500......................... 5.967.175.000 .........212,44...........212,44....................... 1.762.284.022.530...........5,9 JTPE ........... Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ...........................................................1.530 .............1.540 ...............10 ................... 5.847.000........................8.960.410.000 ...............7,16.................7,21......................... 545.061.440.000........3,54 LPLI ............ Star Pacific Tbk ................................................................................. 225 ................235 ...............10 .................. 2.088.000...........................474.392.500 ..............0,81...............0,84........................... 275.051.708.705........ 0,22 MNCN ......... Media Nusantara Citra Tbk ............................................................. 930 ................960 ..............30 .................41.504.500..................... 38.757.640.000 ...............17,6...............18,17..................... 13.268.797.920.000.........2,78 SCMA.......... Surya Citra Media Tbk...................................................................3.850 ............ 3.950 ............ 100 ....................1.520.500........................5.887.700.000 ............13,96..............14,32........................7.590.146.318.500...........5,11 TMPO.......... Tempo Intimedia Tbk. ...........................................................................81 ...................76 ...............-5 ....................... 267.500...............................19.827.500 ............10,97..............10,29............................55.100.000.000.........0,72
ACES .......... Ace Hardware Indonesia Tbk .......................................................2.600 ............2.600 ................. - ...................2.595.000.........................6.747.887.500 ...........25,07.............25,07.....................4.459.000.000.000........ 4,33 ALFA........... Alfa Retailindo Tbk ...................................................................... 2.400 ............2.400 ................. - .....................................-................................................. - ..........-34,95........... -34,95........................1.123.200.000.000...........3,9 AMRT.......... Sumber Alfaria Trijaya Tbk...........................................................2.825 ............2.850 ..............25 ...................3.294.500......................... 9.151.425.000 ..............37,9.............38,23......................9.780.564.450.000......... 9,01 CSAP .......... Catur Sentosa Adiprana Tbk..............................................................89 ...................91 ................ 2 ....................7.029.500............................628.143.500 .............. 8,17...............8,35.........................263.448.439.800........ 0,57 GOLD .......... Golden Retailindo Tbk ....................................................................... 410 ............... 405 ...............-5 ..................... 1.519.000............................612.945.000 ...........22,42..............22,14...........................115.830.000.000........2,04 HERO .......... Hero Supermarket Tbk .................................................................4.300 ............5.300 .........1.000 ............................ 1.000...............................5.300.000 .............6,38................7,87....................... 1.745.926.000.000......... 1,52 KOIN ........... Kokoh Inti Arebama Tbk ................................................................... 158 ..................161 .................3 .......................335.500..............................52.861.000 ........... 20,73...............21,13...........................157.909.360.602..........1,27 MAPI ........... Mitra Adiperkasa Tbk .................................................................... 2.675 .............2.725 ..............50 ................. 18.228.000......................49.784.637.500 .......... 22,08...............22,5.....................4.523.500.000.000........3,08 MIDI ............ Midi Utama Indonesia Tbk ..............................................................440 ............... 440 ................. - .....................1.740.000.......................... 760.000.000 ..........124,29........... 124,29.......................1.268.235.320.000.........3,37 MPPA.......... Matahari Putra Prima Tbk ............................................................1.440 .............1.430 ..............-10 ...................11.366.000..................... 16.338.885.000 ..............1,38................ 1,37........................7.974.461.924.000...........1,12 MTSM ......... Metro Realty Tbk...............................................................................860 ............... 860 ................. - .....................................-................................................. - ............31,54..............31,54...........................50.062.320.000........0,64 RALS .......... Ramayana Lestari Sentosa Tbk...................................................... 790 ................780 ..............-10 ...................12.910.500........................9.905.775.000 ..............15,8................15,6.....................5.534.880.000.000........2,06 RIMO........... Rimo Catur Lestari Tbk.......................................................................50 ..................50 ................. - ........................... 5.000...................................250.000 .............-1,26...............-1,26............................ 17.000.000.000....... -0,72 SKYB .......... Skybee Tbk.........................................................................................500 ............... 540 ..............40 .......................578.500...........................303.730.000 ............15,39..............16,62..........................315.900.000.000......... 2,16 SONA.......... Sona Topas Tourism Industry Tbk................................................1.850 ..............1.700 ...........-150 .........................115.000..........................206.400.000 ............. 9,49............... 8,72........................ 563.040.000.000........ 2,23 TKGA .......... Toko Gunung Agung Tbk .................................................................. 250 ................250 ................. - .....................................-................................................. - ............-2,57..............-2,57............................13.000.000.000......39,28 TRIO ........... Trikomsel Oke Tbk.............................................................................650 .................610 ............ -40 ......................442.500...........................268.270.000 .............14,15..............13,28......................2.714.500.000.000......... 3,18
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 1 April 2011
Transaksi
▲/ ▼
1 April
4.Advertising, Printing & Media
2.Perdagangan Eceran
INDEKS BISNIS-27
Kurs
Nama saham
pasar
SUKU BUNGA ANTARBANK Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 1 April 2011 2011. Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
B,P,D, Jawa Barat Banten................................6.30000 ......6.45000 ......6.70000 .... 6.80000 .......7.00000 ..... 7.25000 B,P,D, Jawa Timur .............................................6.20000 ......6.40000 ..... 6.50000 .....6.50000 ......6.50000 .... 6.50000 B,P,D, Riau ..........................................................6.20000 ......6.45000 ......6.75000 ..... 7.00000 ........ 7.15000 ..... 7.25000 B,P,D, SUMSEL Dan BABEL ............................6.30000 ......6.50000 ..... 6.90000 ..... 7.00000 .......7.25000 ..... 7.50000 Bank ANZ Panin ................................................6.30000 ...... 6.55000 ..... 6.85000 .......7.15000 .......7.20000 ..... 7.35000 Bank Bukopin.....................................................6.35000 ......6.50000 ..... 6.90000 .......7.15000 .......7.45000 ..... 7.55000 Bank Central Asia Tbk .....................................6.25000 ......6.50000 ..... 6.90000 ..... 7.20000 .......7.40000 .....7.50000 Bank CIMB Niaga ..............................................6.30000 ......6.45000 ......6.75000 .....6.85000 .......7.05000 ..... 7.35000 Bank Commonwealth .......................................6.25000 ......6.50000 ......7.00000 ..... 7.00000 .......7.20000 ..... 7.30000 Bank Danamon Indonesia................................6.30000 ......6.50000 ......7.00000 .......7.15000 .......7.35000 ..... 7.50000 Bank DBS Indonesia .........................................6.30000 ...... 6.55000 ..... 6.85000 ..... 7.00000 ........7.10000 ...... 7.15000 Bank HSBC .........................................................6.30000 ......6.60000 ..... 6.90000 ..... 7.25000 .......7.50000 ......7.75000
Bn
3Bn
B n n n on ndon B n M nd B n M g B n M uho ndon B n N g ndon 946 B n OCBC N SP Tb B n O To yo M ub h UFJ L d B n P n n ndon B n P m Tb B n R y ndon B n T bung n N g B n UOB Bu n D u h B n AG JP Mo g n Ch B n S nd d Ch dB n
Bank
6 25000 6 25000 6 25000 6 35000 6 25000 6 25000 6 35000 6 30000 6 30000 6 25000 6 20000 6 25000 6 30000 6 25000 6 40000
O/N
6 45000 6 50000 6 50000 6 50000 6 45000 6 40000 6 50000 6 50000 6 50000 6 50000 6 40000 6 48000 6 45000 6 50000 6 50000
6 90000 6 85000 6 75000 6 90000 6 90000 6 50000 6 85000 6 90000 6 75000 6 80000 6 60000 6 90000 700000 6 80000 700000
700000 7 0000 6 95000 7 20000 7 0000 6 70000 7 0000 6 95000 6 90000 700000 6 80000 7 20000 7 20000 700000 7 30000
7 0000 7 35000 7 0000 7 45000 7 25000 6 90000 7 25000 700000 7 0000 705000 6 90000 7 30000 7 35000 7 25000 7 50000
7 25000 770000 7 30000 770000 7 35000 700000 7 50000 700000 7 20000 7 5000 700000 7 50000 7 50000 7 50000 770000
J BOR J bo Rp Su u Bung T Su u Bung T Su u Bung R
nd h % ngg % %
6 20000 6 35000 6 27800
6 40000 6 55000 6 48320
6 50000 700000 6 83600
6 70000 7 25000 703000
6 90000 7 50000 7 20000
700000 770000 7 36200
J bo US$ Su u Bung T Su u Bung T Su u Bung R
nd h % ngg % %
0 8000 0 28000 0 20564
0 24000 0 35000 0 29 67
0 32000 0 40000 0 36556
0 40000 0 70000 0 52667
0 55000 00000 0 68889
0 80000 40000 0 99278
PENJAM NAN LPS 5 Janua 20
4 Me 20
7 Ha
6Bn
2Bn
da am %
Rup h Do AS BPR Rp
700 2 75 0 25
S BOR US$ 3 M S N$ 3 M SWAP S n$ 3 M L bo $ 3 M EURO Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu Eu
bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo bo
0 25 53 0 3 250 0 23572 0 24345 3 MG
25 F b 28 F b M 2M 3M 4M 7M 8M 9M 0M M 4M 5M 6M 7M 8M 2 M 22 M 23 M 24 M 25 M 28 M 29 M 30 M 3 M
Bn
0 832 0 867 0 832 0 867 0 833 0 867 0 83 0 865 0 845 0 869 0 882 0 897 0 895 0 904 0 905 0 905 0 897 0 902 0 888 0 897 0 878 0 893 0 872 0 892 0 860 0 887 0 853 0 887 0 846 0 887 0 846 0 890 0 847 0 892 0 846 0 897 0 850 0 902 0 859 0 9 2 0 864 0 9 9 0 870 0 932 0 882 0 948 0 892 0 960 0 902 0 968
0 28556 0 37500 0 24356 0 27400
2Bn
3Bn
0 960 0 958 0 960 0 958 0 960 06 025 030 027 026 022 023 09 02 02 023 027 032 037 045 053 062 073 084 092
092 094 096 095 098 62 72 80 79 75 73 74 67 70 70 72 79 85 9 97 203 20 29 23 239
5Bn 269 273 275 276 280 366 375 383 383 382 380 377 364 368 37 373 380 387 390 394 40 40 46 426 43
0 30806 0 43750 0 253 5 0 30300 6Bn 377 379 382 38 385 475 487 493 494 49 489 487 474 477 478 479 488 496 50 506 53 52 53 54 546
0 46306 0 56250 0 38832 0 45950 8Bn 506 509 52 53 56 628 643 649 652 65 647 646 629 63 632 63 643 654 658 663 670 679 690 700 704
9Bn 575 579 582 584 590 72 723 732 736 735 73 728 708 70 70 7 724 735 740 744 752 760 770 782 785
0 6 794 0 67556 0 54298 0 6 375 0Bn 635 638 642 644 649 778 789 797 80 80 798 796 775 776 775 779 793 804 807 83 88 828 838 848 852
0 78433 0 76 79 0 7002 0 78250 2Bn 765 767 773 775 780 924 938 946 950 949 944 940 93 95 93 96 930 945 949 953 962 97 980 992 996
DATA REKSA DANA
f6 Nm R
n n
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nm R
n n
(%)
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation....................................................................1.026,06..........................7,41..........................-- ..........................-Rencana Cerdas....................................................................................................................................10.005,91.........................7,04..................24,03 ...................19,22 Schroder Dana Prestasi Plus...........................................................................................................20.797,23........................6,60...................22,19 ....................19,19 Syailendra Equity Opportunity Fund ...............................................................................................2.492,87.........................5,37....................31,81 ..................27,90 Trim Syariah Saham .............................................................................................................................1.080,65........................6,57...................12,89 ..................12,89
(%)
(%)
Nm R
n n
Nilai aktiva bersih per unit
(Rp)
(%)
Hasil investasi dalam 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(%)
(%)
(%)
Saham
Campuran Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 1 April 2011. Nm R
n n
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
AAA Bond Fund 2...................................................................................................................................1.280,67.........................0,81..................10,54 .....................7,26 Bahana Dana Arjuna ..............................................................................................................................1.813,09........................2,25..................10,84 ...................8,64 BNI Dana Syariah ...................................................................................................................................1.928,47..........................0,91....................9,89 ...................8,80 Brent Dana Tetap....................................................................................................................................1.654,65..........................0,71.....................8,51 ....................7,44 Danamas Pasti .........................................................................................................................................2.310,31........................0,55....................8,62 ....................6,46 Danamas Stabil .........................................................................................................................................1.913,27.........................0,74......................9,91 ......................7,19 Danareksa Pendapatan Prima Plus..................................................................................................1.072,29........................2,07..........................-- ..........................-I - Hajj Syariah Fund................................................................................................................................1.981,99........................0,66...................10,06 ....................8,43 Jisawi Pendapatan Tetap.....................................................................................................................1.275,44...........................1,16......................11,13 ..................10,02 Lautandhana Fixed Income..................................................................................................................1.742,20..........................2,15.....................8,01 ...................6,40 Mega Dana Ori Dua................................................................................................................................1.393,67...........................1,91....................9,59 ....................7,42 Pacific Fixed Fund ....................................................................................................................................1.125,95.........................2,14....................9,43 .....................6,21 Prospera Obligasi .................................................................................................................................2.062,33........................2,59....................10,41 ....................8,22 Prospera Obligasi Plus.........................................................................................................................2.573,30.........................2,73...................16,23 ....................11,67 Reksa Dana Mega Dana Pendapatan Tetap ....................................................................................1.241,98.........................2,01...................10,67 ......................7,41 Reksa Pg Sejahtera................................................................................................................................1.893,07........................0,47.....................7,93 ....................5,79 Reksadana Dana Berbunga Tiga ........................................................................................................1.364,14.........................2,21..................10,88 .....................9,78 Reksadana Ori ..........................................................................................................................................1.460,16.........................0,72...................10,87 ....................8,67 Reksadana Rido Dua ...............................................................................................................................1.910,75........................3,24..................12,58 ..................10,35 Reksadana Syariah Batasa Sukuk......................................................................................................1.169,05...........................1,17....................5,52 ....................3,96 Riau Income Fund....................................................................................................................................1.542,12........................0,45....................6,09 ....................3,99 Sam Sukuk Syariah Sejahtera .............................................................................................................1.099,01........................0,94.....................7,72 .....................7,72 Simas Danamas Instrumen Negara..................................................................................................1.306,27........................0,58.....................7,63 .....................7,63 Simas Danamas Mantap Plus.............................................................................................................1.453,36.........................0,78....................10,61 ....................8,42 Tiga Pilar Dana Tetap .............................................................................................................................2.106,14..........................3,19...................12,06 ..................10,39 Trim Dana Tetap 2 ..................................................................................................................................1.373,38.........................0,72.....................9,41 ....................8,32
Saham AAA Blue Chip Value Fund ..................................................................................................................1.530,48.........................6,18...................16,77 ...................15,03 AAA Equity Fund .......................................................................................................................................775,58.........................6,31..........................-- ..........................-BNI Dana Berkembang ..........................................................................................................................2.129,71.........................7,95...................25,71 .................24,46 Dana Ekuitas Andalan.........................................................................................................................3.409,89........................6,93...................19,22 ....................5,20 Jisawi Saham.............................................................................................................................................1.742,91........................6,35...................23,81 ..................18,96 Lautandhana Equity ..............................................................................................................................1.450,87........................6,99..................10,00 ....................8,37 Lautandhana Equity Progresif .............................................................................................................628,69........................6,25....................-37,11 ................-38,05 Makinta Growth Fund ............................................................................................................................1.002,22........................6,57...................16,79 ...................16,79 Makinta Mantap ....................................................................................................................................4.268,42........................5,82...................21,96 ..................18,98 Mega Dana Saham Syariah ................................................................................................................2.077,00.........................5,92...................13,83 .....................8,31 Reksa Dana Bahana Equity Smart....................................................................................................1.294,79.........................7,37.....................17,10 ..................15,36 Reksa Dana Mega Dana Ekuitas ..........................................................................................................843,93........................4,85...................-3,88 ...................-6,70 Reksa Dana Millenium Equity ..............................................................................................................1.513,50........................3,44.....................3,97 ....................3,97 Reksa Dana Pratama Equity ...............................................................................................................1.294,24........................6,42..........................-- ..........................-Simas Danamas Saham..........................................................................................................................1.611,98........................3,30....................18,15 ....................18,15 Trim Kapital .............................................................................................................................................6.237,50.........................7,53..................23,35 ....................19,10 Trim Kapital Plus.....................................................................................................................................2.409,12.........................9,92...................23,01 ...................18,77
Campuran AAA Amanah Syariah Fund.................................................................................................................1.954,43........................2,92...................13,05 ....................11,37 AAA Balanced Fund.................................................................................................................................3.195,71........................3,62...................15,50 ...................13,23 Bahana Kombinasi Arjuna ...................................................................................................................2.619,37........................4,43..................
Bahana Dana Infrastruktur.................................................................................................................6.332,03...........................5,11....................11,25 .....................7,96 Bahana Dana Selaras ..........................................................................................................................5.440,23........................4,38...................17,50 ..................14,02 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)...............................................................2.408,50.........................5,72...................19,23 ....................16,31 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )...................................................................................2.944,90.........................1,80....................6,52 ....................2,34 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona) ...................................................................................18.392,35.........................6,10...................21,56 ...................17,69 Batavia Dana Dinamis..........................................................................................................................4.814,53.........................5,97....................14,61 ..................14,04 Cipta Balance............................................................................................................................................1.261,26.........................4,76..................16,85 ..................12,32 Cipta Syariah Balance..............................................................................................................................1.317,16.........................4,14...................15,23 ...................15,23 Citragold.....................................................................................................................................................1.895,17.........................4,18....................11,38 .....................8,10 Dana Selaras Dinamis .........................................................................................................................2.659,54.........................4,76...................15,70 ..................12,85 First State Ind. Balanced Fund .........................................................................................................2.009,04........................2,80.....................7,65 ....................3,42 Garuda Satu ...........................................................................................................................................4.834,42.........................2,14....................3,96 ....................0,37 Mandiri Investa Aktif ............................................................................................................................2.758,33.........................5,37....................13,51 ....................11,26 Mandiri Investa Syariah Berimbang ................................................................................................2.378,85..........................3,71....................8,30 .....................6,16 Manulife Dana Campuran II .................................................................................................................1.934,99........................4,33...................13,47 ..................12,06 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) ......................................................................2.687,59.........................5,01.....................19,17 ...................17,39 Premier Citra Optima...........................................................................................................................2.232,02..........................5,31....................8,80 ...................4,54 Rd BNP Paribas Pro Balance.............................................................................................................1.038,84........................5,29..........................-- ..........................-Rd BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra)...............................................................................1.149,00..........................5,15...................15,33 ....................11,94 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi...........................................................................................2.637,69........................6,05..................20,95 .................20,95 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth............................................................................2.454,08.........................5,72....................11,90 .....................9,41 Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced....................................................................................1.560,17........................4,62....................9,59 ......................7,15 Reksa Dana GMT Dana Fleksi.............................................................................................................1.893,34........................3,03....................19,18 ..................16,82 Reksa Dana Guru...................................................................................................................................1.308,09.........................3,75....................4,89 ....................3,34 Reksa Dana Maestroberimbang .......................................................................................................3.569,07........................4,82...................12,62 ....................11,23 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima ..........................................................................1.535,69........................4,63...................16,20 ..................14,48 Reksa Dana Panin Dana Bersama......................................................................................................4.149,31........................8,48...................52,12 ..................48,41 Reksa Dana PNM Syariah ....................................................................................................................3.172,48........................3,85....................7,80 ....................4,66 Reksa Dana Prima....................................................................................................................................980,07.........................1,49......................7,31 ....................6,25 Reksa Dana Si Dana Batavia Cpi .......................................................................................................1.330,40.........................6,01.................20,30 ...................8,84 Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..............................................................................................700,27......................-0,34......................-7,11 ......................-7,11 Schroder Dana Terpadu II ..................................................................................................................2.388,65........................3,84...................13,34 ..................10,56 Schroder Providence Fund .................................................................................................................2.496,74.........................5,41....................19,74 ...................19,74 Schroder Syariah Balanced Fund ......................................................................................................1.496,82........................3,05...................10,59 .....................8,41 Semesta Dana Maxima.........................................................................................................................4.751,87..........................2,91....................31,15 .................28,56 Syailendra Balance Opportunity Fund ...............................................................................................1.569,71........................3,62..................22,95 .................22,95 Trim Kombinasi 2.....................................................................................................................................1.336,16........................4,04...................10,78 ...................10,78 Trim Syariah Berimbang......................................................................................................................1.585,86.........................7,02..................15,54 ..................15,54
Pasa uang Saham
• KUSTODIAN BNI
Terproteksi
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
Saham
Campuran
Pasar Uang
• KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Saham
Campuran ndeks Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN CITIBANK
• KUSTODIAN BANK DANAMON
Pasar Uang
Pendapatan Tetap
Pasar Uang
Pasar Uang
Terproteksi
Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00........................0,27....................4,30 ....................4,30 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,48....................5,95 ....................5,95 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00..........................0,31....................3,60 ....................3,60 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,43.....................4,79 ....................4,79 Nisp Dana Siaga.....................................................................................................................................1.000,00........................0,40....................5,42 ....................5,42 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00........................0,42....................4,92 ....................4,92 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,40....................4,93 ....................4,93 Terproteksi BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (31/03/11) ..............................................................1.073,81.........................1,65....................8,28 .....................6,15 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (31/03/11).............................................................1.164,28.........................3,73...................13,28 ..................12,44 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (31/03/11) ..........................................................1.153,02..........................4,17...................13,45 .....................11,19 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (31/03/11).....................................................1.022,09........................0,03..........................-- ..........................-CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/03/11) .......................................................................................1.044,90..........................1,24....................6,80 ....................5,22 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/03/11) .........................................................................................1.018,09..........................1,57..........................-- ..........................-CIMB- Principal CPF Cb I (18/03/11)...................................................................................................1.014,50........................0,37..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF IX (14/03/11) ......................................................................................................1.024,36..........................0,17....................8,22 ......................7,15 CIMB-Principal CPF VI (14/03/11) ......................................................................................................1.024,62..........................0,17....................8,40 .....................7,32 CIMB-Principal CPF VIII (15/03/11) ....................................................................................................1.035,47..........................1,96....................9,20 .....................7,03 CIMB-Principal CPF X (08/03/11) ........................................................................................................986,79........................0,64..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF XI (28/03/11) ....................................................................................................1.006,48........................0,64..........................-- ..........................-Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/03/11)........................................................................1.000,15........................0,82....................9,23 ....................7,05 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (09/03/11) ........................................................................1.008,51........................0,84....................9,42 .....................7,23 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (31/03/11) ..................................................................1.038,38.........................0,76.....................6,41 ...................5,88 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (31/03/11)...................................................................1.026,53........................0,87......................7,74 ....................7,20 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (31/03/11).................................................1.020,52.........................0,77..........................-- ..........................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 6 (31/03/11)...................................................1.012,75.........................0,78..........................-- ..........................-Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (31/03/11) ...............................................................................996,83........................0,68..........................-- ..........................-Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (31/03/11)..................................................................1,1412........................0,89.....................6,78 ....................6,78 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (31/03/11) ....................................................1.006,71........................0,63.....................7,90 ....................2,25 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (31/03/11) ...................................................1.030,08........................2,09..........................-- ..........................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (31/03/11)....................................................1.008,03........................0,86.....................11,19 ..................10,63 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (31/03/11)......................................................1.015,03........................0,80....................9,53 ....................9,53 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (31/03/11).......................................................994,84.........................0,79.....................9,67 ....................9,67 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (31/03/11) ....................................................................1.014,73........................0,69..........................-- ..........................-RDT OSK Nusadana Capital Protected Fund II (09/03/11)..........................................................1.007,79........................0,80....................9,50 ....................8,95 Syailendra Capital Protected Fund 1 (31/03/11) .............................................................................1.289,98........................0,82....................11,43 ....................11,43 Syailendra Capital Protected Fund 2 (31/03/11) ............................................................................1.060,45..........................1,03...................14,65 ..................14,65 Trim Terproteksi Lestari 3 (31/03/11).................................................................................................1.219,87........................0,84...................14,02 ..................14,02
Campuran
Pendapatan Tetap
Saham
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) .......................................................................1.246,09 ..................6,04....................14,61 ....................3,70 BNP Paribas Prima Asia USD.....................................................................................................................0,9823 .................-0,05..........................-- ..........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)............................................................................................1.476,06 ..................6,43...................12,95 ...................10,73 BNP Paribas Prima USD ..............................................................................................................................0,9692 ..................0,42..........................-- ..........................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II).......................................................................1.221,81 ..................3,98.....................7,54 ...................6,48 CIMB-Principal Income Fund A ................................................................................................................1.720,07 ...................2,70....................8,26 ......................7,18 Danareksa JS Optima .................................................................................................................................1.283,77 ..................3,28...................10,42 ....................8,24 Danareksa Melati Dollar (US$).....................................................................................................0,1537223503 ....................0,91.....................2,14 ....................0,62 Danareksa Melati Dollar (Rp)....................................................................................................................1.337,23 ........................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ......................................................................................................1.049,91 ....................1,96..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap II....................................................................................................1.061,41 ........................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (US$) ..........................................................................0,9712798320 ..................0,63..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp) .........................................................................................8.449,16 ........................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Premium Dollar (US$)....................................................................................1,1181845894 ..................0,62.....................4,15 .....................1,09 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)................................................................................................9.727,08 ........................--..........................-- ..........................-MRS BOND KRESNA.....................................................................................................................................1.321,15 ....................2,13...................14,24 .....................9,76 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2.....................................................................................1.005,86 ..................0,47..........................-- ..........................--
Campuran
Exchange Traded Fund (ETF)
Terproteksi Terproteksi
• KUSTODIAN DBS INDONESIA Campuran
Pasar Uang
Saham
Terproteksi
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ...................................................2.264,96 ..................6,95...................21,55 ...................17,68 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ................................................................................................1.665,10 ..................6,46.................22,90 ..................18,08 Dana Ekuitas Prima .....................................................................................................................................3.315,94 ..................6,96...................19,73 ..................12,06 Danareksa Mawar........................................................................................................................................6.576,76 ...................5,75..................24,75 .................22,90 Danareksa Mawar Agresif..........................................................................................................................1.050,61 ..................6,59...................14,47 ..................10,58 Danareksa Mawar Fokus 10 .......................................................................................................................1.401,28 ..................5,35...................31,08 ...................27,15 Danareksa Mawar Komoditas 10 ............................................................................................................1.028,02 ..................2,94..........................-- ..........................-Danareksa Mawar Konsumer 10 .............................................................................................................1.066,62 ..................5,53..........................-- ..........................-First State IndoEquity Peka Fund.............................................................................................................1.234,91 ..................6,33....................17,97 ...................13,35 NISP Indeks Saham Progresif .................................................................................................................1.583,80 ..................6,25...................18,76 ....................16,41 Schroder 90 Plus Equity Fund .................................................................................................................1.328,75 ...................7,29..........................-- ..........................--
Campuran Bahana Quant Strategy..............................................................................................................................1.081,24 ..................5,86.....................7,82 ....................4,65 Danareksa Anggrek ....................................................................................................................................4.609,31 ..................5,86....................12,12 ..................10,46 Danareksa Anggrek Fleksibel...................................................................................................................3.019,74 ..................5,25..................18,83 ..................16,49 Danareksa Syariah Berimbang................................................................................................................4.653,81 ....................5,14...................16,37 ..................14,64 MRS FLEX KRESNA ....................................................................................................................................1.578,26 ..................5,86..................14,60 .....................10,11 NISP Dana Handal.......................................................................................................................................1.929,40 ..................2,50...................13,33 ..................12,48 Schroder Dana Prestasi ..........................................................................................................................21.239,67 ..................6,57.................23,86 .....................21,11
Terproteksi
• KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
Campuran
Pasar Uang Danareksa Seruni Pasar Uang II .............................................................................................................1.000,00 ...................0,51....................5,93 ....................5,93 Danareksa Seruni Pasar Uang III............................................................................................................1.000,00 ..................0,44.....................5,51 .....................5,51
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap
Terproteksi Bahana B Optima Protected Fund 28 (31/03/11) .................................................................................1.010,23 ..................0,66..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 29 (31/03/11) ...............................................................................1.008,49 ....................0,91..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 31 (31/03/11)...................................................................................1.003,15 ..................0,84..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 33 (31/03/11) .................................................................................1.014,77 ....................1,90..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 34 (31/03/11) ...................................................................................987,92 ..................0,50..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund 36 (31/03/11) ................................................................................1.001,80 ..................0,56..........................-- ..........................-Bahana B Optima Protected Fund USD 1 (31/03/11)..................................................................0,99954424 ...................0,41......................6,17 ........................1,11 Bahana Optima Protected Fund 8 (01/04/11) .......................................................................................1.125,37 ..................4,65.....................7,95 ..................-0,28 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (31/03/11) ......................................................................................1.115,69 .....................1,15...................19,62 ....................10,51 Bahana Reksa Panin Terproteksi VI (31/03/11)......................................................................................1.167,07 ..................0,84....................12,18 ....................3,64 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (31/03/11).....................................................................................1.171,59 .....................1,16...................19,66 ..................10,54 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (31/03/11).......................................................................................1.141,11 .....................1,81...................10,55 .....................2,12 Bahana Reksa Panin Terproteksi XI (31/03/11) ....................................................................................1.091,23 ...................0,77....................12,12 ....................3,58 Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (31/03/11)..................................................................................1.073,89 ...................1,84..........................-- ..........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (31/03/11)....................................................................................1.051,01 .....................1,19..........................-- ..........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XIV (31/03/11) ..................................................................................1.001,92 ...................0,75..........................-- ..........................-Bahana Reksa Panin Terproteksi XV (31/03/11) ..................................................................................1.019,64 ...................0,74..........................-- ..........................-Brent Dana Terproteksi I (01/04/11).......................................................................................................1.226,48 ...................0,78...................10,56 ..................10,56 Danareksa Proteksi II (17/03/11) ..............................................................................................................1.000,00 ........................--..........................-- ..........................-Danareka Proteksi Melati III (07/03/11)..................................................................................................1.047,97 ....................0,91.....................7,36 .....................7,36 Danareksa Proteksi Melati Optima (28/03/11) .....................................................................................1.071,43 ...................0,75......................7,91 ......................7,91 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (21/03/11) ...............................1,1087707711 ....................1,26....................5,93 ....................5,93 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp) (21/03/11).............................9.702,85 ........................--..........................-- ..........................-Danareksa Proteksi Melati Optima IV (11/03/11) ................................................................................1.049,24 ...................1,86.....................7,69 .....................7,69 Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (11/03/11)........................................................................1.010,78 ..................0,42....................8,68 ...................8,68 Danareksa Proteksi Melati Optima V (23/03/11) ...............................................................................1.090,86 ..................0,80....................8,45 ...................8,45 Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (28/03/11).............................................................................1.001,63 ...................1,88.....................11,18 .....................11,18 Danareksa Proteksi Melati Optima X (14/03/11) ................................................................................1.040,68 ....................1,95.....................8,51 .....................8,51 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (03/03/11) ...............................................................................1.018,34 ...................1,82....................5,34 ....................5,34 Mandiri Dana Protected Berkala (01/04/11) ........................................................................................1.088,75 .....................1,16...................16,62 ..................16,03 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (31/03/11) ..............................................................................1.071,74 ..................0,27..........................-- ..........................-Schroder Regular Income Plan IV (14/03/11) .......................................................................................1.048,91 ..................0,48....................8,29 .....................7,74 Schroder Regular Income Plan IX (15/03/11) ......................................................................................1.028,47 ..................0,95...................10,32 ..................10,32 Schroder Regular Income Plan VII (15/03/11) .........................................................................................1.115,73 ...................4,73...................15,34 ...................14,77 Schroder Regular Income Plan VIII (15/03/11)........................................................................................1.119,75 ..................4,84...................16,45 ..................16,45 Trim Terproteksi Lestari 4 (31/03/11).....................................................................................................1.042,20 .....................2,11..........................-- ..........................--
• KUSTODIAN BANK MEGA
Terproteksi
Saham
•
KUSTODIAN BANK PERMATA
Saham
Campuran
Campuran
Terproteksi
Terproteksi
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap Campuran Penyertaan Terbatas Terproteksi
Exchange Traded Fund (ETF) Premier ETF LQ-45 ............................................................................................................................663,4618231 ...................7,35...................21,73 ...................21,73
Indeks Danareksa Indeks Syariah ........................................................................................................................2.152,53 ...................4,70...................12,96 ....................9,67
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
Saham
Dana Obligasi Stabil ..............................................................................................................................2,160,16 .........................1,36 ..................10,72 ....................8,61 Danareksa Gebyar Indonesia II .........................................................................................................1,424,01 .......................3,68 ....................5,72 ...................4,72 Net Dana Gemilang .................................................................................................................................1,123,16 ........................0,74 ....................9,75 ...................8,75 Nikko Gebyar Indonesia Dua ..............................................................................................................1,420,19 ........................3,96 ..................10,36 ...................9,00 Nikko Indah Nusantara Dua ..............................................................................................................1,423,66 ........................1,38 ..................15,03 ..................13,95 Nikko Tron Dua ......................................................................................................................................1,328,53 .......................0,87 ...................8,89 ..................8,34 Panin Gebyar Indonesia II ...................................................................................................................1,444,61 .......................5,08 ...................8,09 ....................6,76 Prestasi Gebyar Indonesia II ............................................................................................................1,542,80 ........................3,95 ...................11,99 ...................9,87
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Campuran Net Dana Flexi .........................................................................................................................................1,178,35 .......................4,84 ..................10,53 ...................9,53 Optima Fleksi ...........................................................................................................................................1,107,05 .......................0,58 ..................13,35 .................10,08 Optima Seimbang (03/06/10) ...............................................................................................................136,63 .............................--.................-86,21 ................-87,48 Panin Dana Unggulan ..........................................................................................................................4,331,75 .......................8,22 ................48,02 ................45,54
Terproteksi Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (31/03/11).......................................................................1,282,84 ........................-0,11....................9,43 ...................9,43 IDR Regular Dividend Plan I (31/03/11) ..........................................................................................1,288,28 ........................0,14 ....................6,91 ....................6,91 IDR Regular Income Plan I (03/03/11).............................................................................................1,356,49 .......................0,37 ....................7,04 ...................7,04 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/03/11)....................................................................................973,52 .....................-0,84....................-3,41 ...................-4,41 Samuel Dana Obl Terproteksi (31/03/11) ............................................................................................725,81 ........................0,78 .................-15,99 .................-16,83 Terproteksi Net Dana Proteksi I (31/03/11) .....................................................................................1,573,75 .........................1,25 ..................12,96 ..................12,96 Terproteksi Net Dana Proteksi II (31/03/11)...................................................................................1,494,76 ..........................1,14 ....................11,79 ...................11,79 Terproteksi Net Dana Proteksi III (31/03/11)..................................................................................1,394,58 ..........................1,15 .................12,46 .................12,46
Keterangan: Nilai aktiva bersih per 31 Maret 2011, untuk: Manulife Syariah Sektoral Amanah .........................................................................................................2.694,88 ..........................1,33 .....................17,53.....................15,77
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
f8 Yen(100)/Rp
13.946,34
12.318,29
112,46
29/ 3
13.961,98 30/ 3
1/ 4
31/ 3
28/ 3
29/ 3
1,56
0,37
12.254,94 30/ 3
1/ 4
31/ 3
28/ 3
29/ 3
1.117,94 30/ 3
31/ 3
1/ 4
28/ 3
CHICAGO: Harga kontrak berjangka jagung melonjak yang dipicu oleh spekulasi ekspansi penanaman di AS, negara eksportir terbesar dunia saat ini. Berbagai kalangan menilai upaya itu tidak akan mampu mencukupi permintaan global.
731
700
Pergerakan harga jagung Sumb Sum Sumber: mb mb be er: Bloo om om mb berg Bloomberg
15 Okt
JAKARTA: Sudah lebih dari 2 bulan Pantai Gading - eksportir kakao terbesar di dunia - menyetop ekspor kakaonya karena krisis perebutan kursi kepresidenan. Sebagai salah satu negara produsen utama dunia, Indonesia berpeluang mengisi kekosongan stok global tersebut. Untuk mendalami masalah tersebut, Bisnis mewawancarai Zulhefi Sikumbang, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), berikut petikannya:
600
(US$/bushel) 500
15 Nov 15 Des 14 Jan ‘11 14 Feb 15 Mar 31 Mar BISNIS /ANO/T. PURNAMA
FLUKTUASI Harga emas melemah NEW YORK: Harga emas pada pekan lalu melemah dengan laju penurunan tertinggi dalam 2 pekan menyusul spekulasi Federal Reserve akan melakukan pengetatan moneter sehingga bakal berdampak membatasi permintaan logam mulia sebagai alternatif investasi. Harga kontrak berjangka emas untuk pengiriman Juni turun sebesar US$11 atau 0,8% menjadi US$1.428,9 per ounce di bursa Comex New York pada pekan lalu. Itu adalah laju penurunan tertinggi sejak 15 Maret 2011. Namun begitu, Kepala Riset Askap Futures Wahyu Tribowo Laksono menilai emas berpeluang naik pada pekan ini. Dia mengatakan selama emas masih berada di atas level harga US$1.400 per ounce, maka harga logam mulia tersebut dapat menuju ke level US$1.450 per ounce. “Faktor utamanya adalah pelemahan dolar. Harga emas pekan ini dapat naik jika dolar masih berlanjut melemah,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Harga emas mencapai rekor tertingginya di US$1.448,6 per ounce pada 2 pekan lalu menyusul peperangan di Libia, krisis nuklir Jepang dan kekhawatiran krisis utang Eropa telah meningkatkan permintaan terhadap aset terlindung. (BLOOMBERG/ANO)
31/ 3
1/ 4
10,80
28/ 3 29/ 3
1/ 4
8.260,00
15,00
1,22
3.335,00 30/ 3 31/ 3
28/ 3
Olein BBJ (Rp/kg)
107,94
160,00
103,98
29/ 3
30/ 3
31/ 3
1/ 4
28/ 3 29/ 3
8.050,00 30/ 3 31/ 3
1/ 4
28/ 3
29/ 3
30/ 3
1/ 4
31/ 3
Pengenaan bea keluar tekan produksi kakao petani BISNIS INDONESIA
Menurut Departemen Pertanian AS, cadangan jagung pada awal Maret jatuh menjadi 6,52 miliar bushel, jumlah terendah harian sejak 2007. Petani akan menabur benih jagung di area seluas sekitar 92,178 juta acre atau sekitar 37,3 juta hektar.
3.393,00
1.419,80 30/ 3
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
RI sulit geser Pantai Gading
Kontrak berjangka jagung melonjak
Nilai kontrak jagung pengiriman Mei naik 5,7% menjadi US$7,33 per bushel pada Chicago Board of Trade pekan lalu, melanjutkan kenaikan sebelumnya 4,5%. Kontrak berjangka diperdagangkan pada level harga US$7,3125 per bushel di Singapura, naik 6,1% pada pekan lalu.
29/ 3
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.428,10
1.118,07
80,02
10.683,28
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.401,33
28/ 3
Komoditas
Senin, 4 April 2011
Apa prediksi Anda terkait pergerakan harga kakao dunia? Sejak Pantai Gading menyetop ekspor kakaonya, harga sempat bergejolak, menyentuh US$3.600 – US$3.700 per ton. Tetapi kenaikan tidak berlangsung lama, hanya sepekan. Tidak lama setelahnya, harga turun lagi karena produksi di Brasil, Ghana, Nigeria dan Amerika Latin meningkat. Pengiriman Februari yang sebelumnya diramal sedikit, ternyata pengapalan ke Eropa cukup banyak. Larangan ekspor Pantai Gading kan berlaku sampai akhir bulan ini. Kalau dicabut, harga dapat turun ke US$2.800 per ton. Apalagi sebentar akan tiba masa puncak panen di beberapa tempat, termasuk Indonesia. Bakal terjadi over supply. Bagaimana peluang RI mengisi pasar yang sementara ditinggalkan oleh Pantai Gading? Untuk saat ini jelas tidak mungkin. Begini, luas lahan kakao Pantai Gading mencapai 3,7 juta hektare (ha) dan produksinya 1,5 juta ton. Indonesia sendiri memiliki lahan hanya 1,5 ha dengan produksi 600.000 ton-650.000 ton. Dari sisi luas lahan produktif, kita sudah tertinggal. Di sisi lain, ada kebijakan bea keluar untuk ekspor kakao, yang menjadikan komoditas ini tidak menarik bagi petani. Perawatan kakao itu cukup sulit, lebih rumit dibandingkan dengan tanaman sawit.
Kakao termasuk tanaman yang sangat sensitif terhadap hujan, mudah terkena jamur dan penyakit. Oleh karena itu, kapasitas produktivitasnya tidak pernah tercapai. Produktivitas normal tanaman kakao adalah 1,5 ton per ha/ tahun. Tapi karena banyaknya penyakit, produksi kita hanya 450 kg per ha/tahun, terlalu timpang. Dengan adanya pajak ekspor tersebut, petani tidak mendapat insentif saat harga tinggi, demikian juga tidak mendapat subsidi ketika harga rendah. Mereka tentu memilih lari ke komoditas lain. Jadi harapan berbagai kalangan agar Indonesia merebut posisi Pantai Gading sebagai eksportir utama dunia, masih sebatas impian. Seberapa besar produksi dan ekspor kakao RI untuk tahun ini? Produksi tahun ini diperkirakan relatif sama dengan tahun lalu, sekitar 600.000 ton – 650.000 ton. Semestinya jumlah produksi turun, tetapi kita memiliki beberapa pohon tanaman baru yang akan berbuah pada tahun ini di wilayah Sulawesi. Dari jumlah produksi itu, sebanyak 400.000 ton- 450.000 ton diekspor dalam bentuk biji kakao. Sementara sebanyak 200.000 ton digiling di dalam negeri yang kemudian diekspor dalam bentuk cocoa butter, cocoa cake, dan sedikit tepung kakao. Pasar utama biji kakao Indonesia adalah AS dan Malaysia. Sementara itu, pasar utama cocoa butter dan cocoa powder adalah Eropa dan AS. Sejauh mana dampak pengenaan bea keluar terhadap penetrasi pasar kakao RI? Harga yang diterima petani adalah harga dunia dikurangi bea keluar. Dasar perhitungan bea keluar untuk bulan depan adalah persentase bea keluar dikalikan harga rata-rata bulan berjalan. Begitu harga turun ke US$2.800 per ton, bea keluar yang dikenakan oleh pemerintah sebesar 10% atau sekitar US$270-US$280 per ton. Tapi ketika harga tinggi, di atas US$3.500 per ton, bea keluar yang dikenakan 15% atau sekitar US$500. Ini yang akan terjadi pada
keluar US$500 pada April oleh eksportir. Tetapi pihak kedua ini melakukan pengapalan pada Mei ketika bea keluar hanya US$280. Eksportir untung besar dengan adanya selisih US$220. Jadi, ujung-ujungnya yang rugi tetap petani. Apa dampak langsung pengenaan bea keluar terhadap aktivitas ekspor? Dengan bea keluar 15%, pengapalan kakao pada April ini akan turun tajam. Memang masih ada pengiriman, tetapi mungkin hanya 20% karena telanjur ada komitmen dengan pembeli, selebihnya menahan stok. Merujuk pada pengalaman tahun 2010, pengapalan kakao ketika bea keluar 10% pada September 2010 hanya sekitar 10.000 ton. Jumlah pengapalan rata-rata bulanan yang seharusnya di kisaran 40.000 tidak tercapai karena eksportir menahan stok. Tapi ketika nilai bea keluar turun menjadi 5% pada Oktober 2010, jumlah komoditas yang
April depan. Pemerintah menghitung bea keluar dari harga rata-rata akhir Februariakhir Maret. Biasanya harga rata-rata itu didapatkan dari akumulasi harga tanggal 26 bulan lalu – tanggal 25 bulan ini. Tetapi untuk penentuan bea keluar April, pemerintah tiba-tiba saja memutuskan mengakumulasi harga 21 Februari – 20 Maret sehingga mendapatkan harga rata-rata di atas US$3.500 per ton. Dengan harga begitu, pemerintah dapat mengenakan bea keluar 15%. Padahal harga rata-rata kakao per bulan jika mengacu penghitungan biasanya, yakni mulai 26 Februari – tanggal 25 Maret adalah US$3.410 per ton. Berarti seharusnya bea keluar untuk April adalah 10%. Eksportir sih bisa saja memundurkan pengapalan dari April ketika bea keluar 15% ke Mei saat bea keluar 10%, namun di sisi lain tetap melakukan pembelian pada April dengan dasar perhitungan bea keluar 15%. Yang perlu diingat, bea keluar dibebankan kepada petani. Sekadar ilustrasi, harga beli biji kakao kepada petani akan dikenai bea
dikapalkan langsung melonjak jadi 70.000 ton. Itu juga yang akan terjadi pada April, semua orang menahan stok. Apa saja upaya asosiasi dalam mempromosikan sistem resi gudang kepada kalangan petani? Masalahnya sekarang apakah petani kakao kita kaya? Memang ada sistem resi gudang, tapi siapa yang mau menjamin petani untuk skema tersebut? Produksi petani kakao hanya puluhan kg/ ha. Mana mau pengelola gudang hanya menampung 10 kg, 20 kg atau 50 kg produk per panen. Mereka kan butuh uang cepat. Mau tidak mau begitu panen, langsung jual ke tengkulak. Bagaimana mau resi gudang? Lagi pula di daerah masih minim gudang yang layak untuk dimasukkan ke dalam skema resi gudang. Dengan jumlah produksi 600.000 ton – 650.000 ton dan jumlah keseluruhan petani kakao sekitar 1,5 juta orang, maka ratarata produktivitas petani kakao per tahun sekitar 500 kg. Menurut Anda apakah pasar berjangka kakao cukup prospektif dikembangkan di Tanah Air? Meskipun posisinya sebagai salah satu produsen besar, sulit bagi Indonesia untuk menguasai pasar berjangka kakao. Contohnya produsen utama kakao dunia Pantai Gading tidak dapat menguasai pasar kakao. Harga komoditas itu justru mengacu pada bursa di New York dan London. Penggerak bursa komoditas itu adalah fund manager dan spekulator, pihak bermodal yang mau menaikkan dan menurunkan harga serta mencari keuntungan dari fluktuasi harga. Bukan produsen. Pantai Gading juga tidak bisa mengembangkan pasar berjangka kakao karena minim dana. Di Indonesia, investor pun kurang tertarik masuk bursa berjangka komoditi karena likuiditasnya tidak banyak. Pewawancara: ANGGI OKTARINDA
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 1 April 2011 (beli/jual):
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 1 April 2011 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut:
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Apr11 .................. 3.393,00.............+15,00........... 3.200,00 ..........................-............... 112 ...... 3.378,00 Mei11...................3.360,00.............+15,00.............3.150,00 .........3.448,00..........2.091 ......3.345,00 Jun11 ..................3.340,00............ +14,00............3.280,00 .........3.440,00......... 13.951 ......3.326,00 Jul11.................... 3.333,00............+23,00............................ - ......... 3.390,00..........4.074 ....... 3.310,00 Ags11 .................. 3.324,00........... +24,00............................ - ..........................-...........1.232 ......3.300,00
SINGAPURA
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg):
Mei11 .................4.362 ...........-0.027 ...........4.332 ...........4.342 .......108.847 .............4.389 Jun11 ................. 4.437 ............-0.021 .......... 4.355 ...........4.502 .........26.336 ............ 4.458 Jul11 ...................4.515 ............-0.018 .......... 4.427 ........... 4.532 .........25.620 .............4.533 Ags11 .................4.554 ............-0.012 ........... 4.415 ........... 4.700 .......... 15.232 ............ 4.566 Apr11 ............. 1.428,10 ............-10,80 .......1.419,80 ......1.440,00 ............ 5.318 ........1.438,90 Mei11 ............1.428,40 ............-10,90 ..... 1.422,60 ......1.434,40 ...............958 ........1.439,30 Jun11 ............ 1.428,90 .............-11,00 ......1.428,90 ....... 1.431,20 ....... 158.628 ........ 1.439,90 Ags11 ............1.430,30 .............-11,00 ..... 1.420,00 ...... 1.435,00 ............ 1.096 .........1.441,30
Sumber: Bloomberg
Sumber: Bloomberg
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
PT Aneka Tambang Emas Murni (1 April) ...........Rp411.000/gram Perak Murni (1 April).........Rp10.670.000/kg
Harga lada di pasar Asia pada 31 Maret 2011 sebagai berikut:
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 1 April 2011.
Kontrak Berjangka Harian di BBJ Bulan
Harga Penyelesaian
OLE ...........................APR 11 ......................8260 OLE ...........................MAY 11 .......................8160 OLE ...........................JUN 11 .........................8110 OLE ............................JUL 11 ......................8095 OLE10 .......................APR 11 ......................8260 OLE10 .......................MAY 11 .......................8160 OLE10 .......................JUN 11 .........................8110 OLE10 ........................JUL 11 ......................8095
Pntp Sbl
Bulan
Volume
Bulan
Jagung (US$c/bushel): Mei11.................... 736,00 ..........+42,75 ............732,50 ..............732,50 .............226.103 ........693,25 Jul11......................743,00 .........+42,00 ............735,00 ..............735,00 .............169.392 .........701,00 Sep11 ....................681,50 ..........+26,25 ............ 670,25 .............680,00 ..............29.084 ........655,25 Des11 ....................637,50 ...........+12,25 ............632,25 ..............632,25 .............106.327 ........625,25
Kedelai (US$c/bushel): Mei11...................1.393,75 ............-16,50 .........1.394,00 ...........1.394,00 ..............113.285 .......1.410,25 Jul11...................1.404,25 ............ -16,75 .........1.396,00 ............. 1.411,00 ..............64.885 ...... 1.421,00 Ags11 ................ 1.404,50 ............ -14,75 ..........1.324,25 ...........1.409,00 .................5.345 .......1.419,25 Sep11 ..................1.397,00 ............. -9,25 ...........1.135,00 ...........1.423,00 .................3.497 .....1.406,25
Bungkil Kedelai (US$/ton): Mei11.................... 360,90 .............-9,80 ............362,50 ..............364,90 ..............46.892 .........370,70 Jul11..................... 366,20 .............-8,90 .............367,00 ..............376,00 ..............26.065 ..........375,10 Ags11 ....................367,20 .............-8,30 ............350,00 ..............378,50 ................. 2.730 ........375,50 Sep11 ....................367,00 ................-7,10 ............363,50 ..............378,50 ....................1.981 ..........374,10
Sumber: Bloomberg
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 1 April 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mei11..........................1.947 ...................+32..............1.946 ................1.947 ..............6.575..................1.915 Jul11...........................1.950 ...................+34..............1.950 .................1.951 ............. 6.436..................1.916 Sep11 .........................1.965 ...................+35..............1.963 ............... 1.965 ..............3.575.................1.930 Des11 .........................1.983 ...................+38..............1.979 ............... 1.982 ................ 2.115.................1.945
Gula Putih (US$/ton): Mei11.......................713,20 ................+1,50...........712,60 .............713,20 ..............4.235................711,70 Ags11 .....................663,20 ............... +4,70......... 662,60 ...........663,20 ...................139............ 658,50 Okt11........................647,10 ............... +4,70.........646,00 ...........648,60 .................498............642,40 Des11 .................... 636,60 ................+7,60..........635,50 ............637,50 ...................159.............629,00
Sumber: Bloomberg
Apr11................................9.349,25 .........................-70,75 Mei11................................9.355,50 .........................-70,75 Jun11 ...............................9.359,50 .........................-69,75 Jul11.................................9.366,00 ........................-68,50 Ags11 ...............................9.370,50 ........................-69,00
Bulan
Pntp
Vol.
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
Trd
Vol
Pntp Sbl
Emas (yen/kg):
Alumunium (US$/metric ton): Apr11................................2.607,00 ..........................-17,50 Mei11..................................2.617,00 .........................-18,00 Jun11 ...............................2.627,00 ...........................-17,75 Jul11................................ 2.638,50 ..........................-17,50 Ags11 ..............................2.646,50 ..........................-17,25
Perak (yen/kg):
Apr11....................100,70..............+0,3 ...............98,20 ..............101,60.....................2 ...............100,40 Jun11 ...................101,40..............+0,9 ...............98,60 .............103,00.....................5 ...............100,50 Ags11 ...................101,20..............+1,10 ................ 101,10 .............102,60....................12 .................100,10
Alumunium Alloy (US$/metric ton): Apr11................................ 2.367,00 .........................-10,00 Mei11................................2.363,50 .........................-10,00 Jun11 ...............................2.360,00 .........................-10,00 Jul11..................................2.357,75 .........................-10,00 Ags11 ................................2.355,75 .........................-10,00 Sep11 ...............................2.354,25 .........................-10,00
Sumber: Bloomberg
Bln
Ttp
Prb
Mei11.............................25.593,00 .....................-500,00 Jun11 ............................25.602,00 ......................-497,00 Jul11..............................25.604,00 .....................-496,00 Ags11 ............................25.586,00 .....................-494,00
Seng (US$/metric ton): Apr11................................2.383,50 ....................... +32,25 Mei11...............................2.384,00 ....................... +32,25 Jun11 ...............................2.387,00 .......................+28,50 Jul11.................................2.394,25 .........................+27,75 Ags11 ..............................2.400,50 ........................+27,50 Sep11 ...............................2.407,00 ........................+27,00
Timah Hitam (US$/metric ton): Apr11................................ 2.763,00 .......................+22,50 Mei11................................. 2.719,00 ......................... +4,50 Jun11 ...............................2.705,00 ..........................+3,50 Jul11.................................2.696,00 ...........................+1,50 Ags11 ...............................2.690,00 ...........................+1,50
Nikel (US$/metric ton): Apr11.............................25.586,00 .....................-500,00
Bln
Ttp
Prb
Sep11 .............................. 2.683,00 ...........................+1,50 Okt11................................2.675,00 ...........................+1,00
Timah (US$/metric ton): Apr11..............................31.582,00 ......................-226,00 Mei11...............................31.587,00 ......................-225,00 Jun11 .............................31.583,00 ......................-225,00 Jul11................................31.578,00 ......................-225,00 Ags11 ..............................31.573,00 ......................-225,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO Penjual
CPO - CPOTR (Rp/Kg): April, 2011.................................9,785 .................... Mei, 2011 ................................... 9,775 ................... Juni, 2011..................................9,705 ............1,532 Juli, 2011 ..................................9,640 ............. 450 August, 2011 ...........................9,640 .................... September, 2011 ....................9,640 .................... Emas - GOLDGR (Rp/gr) (31 Maret 2011): Maret, 2011.........................396,500 .................72 April, 2011............................410,000 ...................0 Mei, 2011 ............................ 403,500 ...................0 Juni, 2011...........................404,200 ...................0 Juli, 2011 ............................404,200 ..................10 Agustus, 2011 ...................402,000 ...............136 September, 2011 ..............402,000 ...................0
Ttg
Apr11..............3.849,00........+54,00 .........3.849,00 ........3.855,00................290 ...........3.795,00 Jun11 ..............3.847,00........+54,00 ......... 3.847,00 ........3.856,00................395 ...........3.793,00 Ags11 ..............3.847,00........+54,00 ......... 3.847,00 ........3.855,00.............1.546 ...........3.793,00
• Astra Agro Lestari 1 April 2011.
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 1 April 2011.
Prb (%)
Karet (yen/kg) :
PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
ICDX
LONDON
Ttp
Apr11................. 443,00............-4,00 ............. 441,00 .............451,00.................. 49 .............. 447,00 Mei11.................444,00............-4,20 ...............441,10 .............448,10...................70 ..............448,20 Jun11 .................. 441,70.............-3,30 .............439,00 ............443,50.................109 ..............445,00
Volume
Gandum (US$c/bushel): Mei11.....................759,50 ..............-3,75 ............750,00 ..............766,50 ..............62.828 ........ 763,25 Jul11..................... 796,00 ..............-3,25 .............787,00 ..............795,50 .................31.130 ........799,25 Sep11 ...................834,25 ..............-3,75 ............828,25 .............834,00 .................5.465 .......838,00 Des11 ...................863,50 ............. -3,00 ...........868,00 ..............875,00 ............... 10.960 .......866,50
Bln
Prb
TSBJFX .................... DEC 11 ................................-
Sumber: BBJ
Sumber: Bloomberg
Ttp
Transaksi PALN Produk
Spot ..............24.142,85 ...........+178,60........................-............................-......................-........23.964,25 Apr11 ...........24.594,00 ...........-235,00.....24.595,00..........24.616,00.............6.143....... 24.829,00 Mei11..............24.981,00 .......... -209,00.....24.990,00.........24.999,00.............2.775.........25.190,00 Jun11 ............ 25.281,00 ............ -84,00.....25.225,00......... 25.287,00..................115....... 25.365,00
Bln
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
HKJ50 .....................APR 11 .......................1058 HKJ5U .....................APR 11 ............................62 KRJ35 ......................JUN 11 .......................... 517 KRJ5U .....................JUN 11 .............................12 HKK50 .................................- .......................2670
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 1 April 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 1 April 2011 sebagai berikut:
Produk
ASIA Bln
CHICAGO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Transaksi OTC Melalui SPA
TSR20 (US$cent/kg): Mei11........................ 504,00..................-5,00 ........... 502,50 ...........504,00 .............. 46 ......... 509,00 Jun11 ....................... 504,00..................-4,00 ........... 502,50 ...........505,00 ...............63 .........508,00 Jul11..........................504,70...................-3,30 ........... 502,50 ...........505,00 ...............32 .........508,00 Ags11 ........................505,30....................-1,00 ............499,00 ...........506,00 .............. 20 ......... 506,30
TOKYO
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): Mei11.......................... 577,70..................+11,70 ............570,00 ...........580,00 ...................1 ......... 566,00 Jun11 ......................... 567,70..................+2,70 ........... 540,00 ............570,00 .................4 ......... 565,00 Jul11...........................563,70...................+1,70 .........................- ............570,00 .................. - ......... 562,00 Ags11 ........................558,00.................+4,00 ........... 500,00 .........................- .................. - ......... 554,00
LONDON Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 1 April 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 1 April 2011 sebagai berikut: Ttp
Mei11 ................ 107,94 ..............+1,22 .........108,30 ......... 108,50 ...... 264.394 ............106,72 Jun11 ............... 108,50 ..............+1,26 .........108,63 ..........109,00 ..........90.747 ............107,24 Jul11 ................ 108,94 ..............+1,23 ..........107,25 ..........109,55 ...........37.183 ............. 107,71 Ags11 ................. 109,17 ...............+1,18 ......... 107,44 ...........115,00 ...........17.970 ............ 107,99 Mei11 ................313,45 ............ +2,20 ......... 312,95 ..........314,40 ..........31.585 .............311,25 Jun11 ................314,52 ..............+2,19 ......... 312,42 ..........316,86 ..........15.256 ............312,33 Jul11 .................315,65 ..............+2,19 ......... 313,00 .....................- .......... 6.072 ........... 313,46 Ags11 ................316,87 .............+2,24 ........306,00 .....................- ...........3.339 ........... 314,63
Sumber: Bloomberg
Bln
Bln
HARGA EMAS & PERAK
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga penyerahan
Lokasi penyerahan
Tanggal
Paket Riau TPP.........................Inhu ......................................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. WNI................8.260,00..................Loco Pabrik Penjual.................... 14 Apr. 2011 Dumai ....................Dumai ..................................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. WNI................8.430,00..................FOB Dumai ................................... 08 Apr 2011 Paket Medan Belawan.................Medan .................................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. Withdrawn ...8.430,00..................FOB Belawan................................. 08 Apr2011 Paket Jambi SAL.........................Bungo Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. WNI................8.295,00..................FOB Talang Duku ........................ 08 Apr 2011 Paket Timur Kumai.....................Kotawaringin.....................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. SAP ...............8.330,00..................FOB Bumiharjo............................ 09 Apr 2011 Buluminung..........Pasir Kaltim.......................FFA Max 5% ........1.500................ CPO .................. WNI................8.255,00..................FOB Buluminung......................... 09 Apr 2011 Tender PKO Paket Timur Tg. Bakau ..............Mamuju ............................... FFA Max 3% ........1.000................ PKO Super ..... SMART ....... $1,485.00..................FOB Tg. Bakau .......................... 11-15 Apr. 2011 Total CPO ....................................................... 8.500 Total PKO ........................................................ 1.000
• KPB Nusantara 1 April 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN IV .......................1.500.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................MM................................8.402,00 PTPN IV ..................... 2.000.......................... Max 5%........................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT ..................MM................................8.402,00 PTPN V....................... 2.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................IBP................................8.402,00 PTPN V.........................1.000.......................... Max 5%........................Fob Siak ..................................................WINA ...........................8.325,00 PTPN XIII ................... 2.000.......................... Max 5%........................Fob ITT T Merah (Kaltim) ..................WD ................................8.092,00
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 1 April 2011.
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi IBPA IGBI-Total Return Index 136,2510 +0,8641
IBPA IGBI-Clean Price Index 115,9720 +0,7190 Tenor Yield (%) (tahun) 1 Apr. ‘11 31 Mar. ‘11 6,7490 6,7460 0,1 6,1046 6,1979 1 6,6533 6,7087 2 7,0600 7,1725 3 7,2527 7,4391 4 7,3519 7,5827 5 7,4369 7,6779 6 7,5392 7,7664 7 7,6644 7,8651 8 7,8081 7,9775 9 7,9629 8,1013 10 8,1221 8,2325 11 8,2803 8,3666 12 8,4333 8,5001 13 8,5786 8,6303 14 8,7143 8,7550 15
11 10,5
(%)
10 9,5 9
YIELD
IBPA IGBI-Effective Yield Index 8,0408 -0,0645
8,5 8 7,5 7
Tenor (tahun) 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Seri
6
0
5
10
15
20
25
Tenor 5,46 10,30 15,47 20,30
30
Tenor (tahun) 1 Apr. ‘11
Seri FR0055 FR0053 FR0056 FR0054
Fair price (%) 100,2500 101,9105 97,6115 102,9000
YTM (%) 7,3173 7,9716 8,6573 9,1795
Kupon (%) 7,3750 8,2500 8,3750 9,5000
31 Mar. ‘11
Obligasi Negara Ritel & Sukuk Negara Ritel Kode
Kupon Jatuh TTM (%) tempo (tahun) 9,4000 12-Sep-11 0,45 0,95 9,5000 12-Mar-12 11,4500 15-Sep-13 2,46 9,3500 15-Agust-12 1,38 7,9500 15-Agust-13 2,38 12,0000 25-Feb-12 0,90 8,7000 10-Feb-13 1,87 8,1500 23-Feb-14 2,90
ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 SR001 SR002 SR003
Harga Pasar Wajar (%) 1 Apr. ‘11 31 Mar. ‘11 Change (bps) 101,4256 101,3878 3,78 102,2151 102,3206 -10,54 108,7826 108,5644 21,82 103,2103 103,1433 6,70 102,2892 102,0459 24,33 104,4810 104,4335 4,75 103,0776 102,9838 9,38 101,8650 101,5891 27,58
1 Apr. ‘11 6,1590 7,0747 7,5214 6,8910 6,9009 6,8513 6,9292 7,4313
YTM (%) 31 Mar. ‘11 Change (%) 6,2443 -0,0853 6,9608 0,1139 7,6146 -0,0932 6,9415 -0,0504 7,0111 -0,1103 6,9046 -0,0533 6,9846 -0,0554 7,5372 -0,1059
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 1 April 2011. Bond Name
Trade Date
Obligasi IV Adhi Tahun 2007 .................................................................01-Apr-11 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri C .......................01-Apr-11 Bahtera Adimina Samudra I Tahun 2000 (* Extend Maturity Due to RUPO) ..01-Apr-11 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri A ....................................................01-Apr-11 Bank Sulut IV Tahun 2010 ......................................................................01-Apr-11 Obligasi Bakrie Telecom I Tahun 2007 ................................................01-Apr-11 Obligasi Bank BTPN II Tahun 2010 Seri A ...........................................01-Apr-11 Obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Seri B ..........................................01-Apr-11 Excelcom II Tahun 2007 .........................................................................01-Apr-11 Federal International Finance VIII Tahun 2008 Seri C .....................01-Apr-11 Panin Sekuritas III Tahun 2007 .............................................................01-Apr-11 Bank Panin II Tahun 2007 Seri B ..........................................................01-Apr-11 Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 ......................................................01-Apr-11 Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri A .....................................................01-Apr-11 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri C ...........................................01-Apr-11 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri A ..................................................01-Apr-11 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri A ............................01-Apr-11 WOM Finance IV Thn 2007 Seri C ........................................................01-Apr-11 Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 .............................30-Mar-11 BCA Finance III Tahun 2010 Seri B ...................................................... 31-Mar-11
Price Vol. (Bio) Value *) IDR .... 102.350 .......99.210 ....100.000 ....100.000 ....103.000 .... 100.470 ....102.580 ..... 100.100 .... 103.530 ....100.000 ....100.050 ......99.470 ......99.700 ....102.830 ...... 99.674 ..... 101.900 ....100.000 ....100.000 ....102.500 ........ 99.191
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
........2.00.........2.0470 ........3.00......... 2.9763 .........0.75.........0.7500 .......10.00.......10.0000 .......15.00.......15.4500 .........7.00......... 7.0329 ........3.00......... 3.0774 .......10.00........10.0100 .......10.00....... 10.3530 ........2.00........ 2.0000 .......10.00.......10.0050 ........3.00..........2.9841 .......10.00.........9.9700 ........5.00...........5.1415 ...... 27.50........27.4105 .........1.00...........1.0190 ........2.00........ 2.0000 ........5.00........ 5.0000 ........5.00..........5.1250 ........4.50........ 4.4636
... 8.5200 ... 10.0153 ....15.8172 ....8.7480 .....11.1062 ... 0.0000 ... 0.0000 ......9.1739 ....6.8596 ... 0.0000 ....11.6979 .....11.2213 ... 9.0800 .....8.8941 ....9.4308 ....9.0566 ... 0.0000 ... 0.0000 ... 0.0000 ... 0.0000
..... 11.0000 ...............idA...... 9.7000 .............idAA ....16.0000 ............... N/A ......8.7500 ...........idAA+ .... 12.0000 ...............idA..... 11.9000 ...............idA......9.9000 .......AA-(idn) ......9.2000 .......AA-(idn) .... 10.3500 ...........idAA+ .....12.6250 .............idAA ......11.7500 ...........A(idn) .....10.7500 .............idAA ......9.0000 .............idAA ...... 9.7000 ...........idAA+ ......9.3000 ................idA ......9.6000 .......... idAAA ......9.5000 ................idA .... 12.0000 ...............idA..... 11.6000 ............idAA......9.0500 ...........idAA+
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 1 April 2011. Bond Name
Trade Date
Price
Volume
Value *)
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR
Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ............................................... 01-Apr-11 ........107.850 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 .............................................. 01-Apr-11 ........ 112.250 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ............................................... 01-Apr-11 .........114.750 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ................................................. 01-Apr-11 ....... 120.600 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ................................................ 01-Apr-11 ........ 110.900 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ............................................... 01-Apr-11 ....... 133.000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 .............................................. 01-Apr-11 .........121.950 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 .............................................. 01-Apr-11 ....... 122.250 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 .............................................. 01-Apr-11 ........ 118.050 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 .............................................. 01-Apr-11 ........ 110.000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 .............................................. 01-Apr-11 ..........101.150 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 .............................................. 01-Apr-11 ........107.900 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ............................................... 01-Apr-11 ....... 109.500 Obligasi Negara RI Seri FR0050 ........................................................... 01-Apr-11 .......108.350 Obligasi Negara RI Seri FR0052 ........................................................... 01-Apr-11 ..........111.700 Obligasi Negara RI Seri FR0054 ........................................................... 01-Apr-11 ....... 103.020 Obligasi Negara RI Seri FR0055 ........................................................... 01-Apr-11 ....... 100.325 Obligasi Negara RI Seri FR0056 ........................................................... 01-Apr-11 ......... 97.250 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ................................................... 01-Apr-11 ........ 114.500 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0019 ................................................... 01-Apr-11 .........99.500 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 .................................................. 01-Apr-11 .........99.000 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0021 ................................................... 01-Apr-11 ........101.000 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0022 .................................................. 01-Apr-11 ........100.967 SBSN RI Seri IFR-0005 ........................................................................... 01-Apr-11 ........ 101.520 SBSN RI Seri IFR-0006 ........................................................................... 01-Apr-11 ........105.700 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 .............................. 01-Apr-11 ........ 101.250 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ............................. 01-Apr-11 ......... 99.750 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 .............................. 01-Apr-11 ....... 109.650 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 .............................. 01-Apr-11 ....... 103.580 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 .............................. 01-Apr-11 ........100.750 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110609 ........................... 01-Apr-11 ........... 99.117 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 ............................ 01-Apr-11 .........99.035 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110811 ............................. 01-Apr-11 ..........98.153 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ............................................................ 01-Apr-11 ........103.750 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 ........................................................... 01-Apr-11 ........101.000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 ........................................................... 01-Apr-11 ....... 102.250 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 ..............................................30-Mar-11 .......... 107.110 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ................................................31-Mar-11 ....... 132.250 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ..............................................31-Mar-11 ........109.750 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ..............................................31-Mar-11 ........ 106.100 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ...........................................................31-Mar-11 ........101.500 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ..............................................................- ......... 102.650 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0025 .............................................................- .......... 102.150 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 .............................................................- ........... 111.450 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0032 .............................................................- ......... 138.200 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0037 ..............................................................- ...........119.750
........3.80 ................4.0983 .......... 7.2888 ........9.5000 ..... 20.00 ............. 22.4500 ............7.5125 .......10.0000 ........3.00 ................ 3.4425 ............7.2416 ....... 10.7500 ..... 36.29 ...............43.7766 .......... 7.8982 ........11.0000 ......73.00 ..............80.9570 ...........7.2299 .......12.5000 .........1.55 ................. 2.0615 ..........8.0003 ...... 12.8000 ...... 10.00 ................12.1950 ..........7.8800 ........11.5000 ...... 10.00 ...............12.2250 .......... 8.7803 ........ 11.7500 ......73.00 ............... 86.1765 .......... 8.7705 ........11.0000 ...... 10.00 ................11.0000 ..........8.7200 .......10.0000 ...... 10.00 .................10.1150 ..........9.6268 .........9.7500 ..... 20.00 .............. 21.5800 ..........8.4505 ........9.5000 ........0.25 ................ 0.2738 ..........8.9000 .......10.0000 ...... 10.00 ...............10.8350 ........... 9.6261 .......10.5000 ...... 10.00 ................. 11.1700 ........... 9.1930 .......10.5000 ...... 10.00 ...............10.3020 ........... 9.1666 ........9.5000 ....100.00 ............ 100.3245 .......... 7.2900 ......... 7.3750 ........9.66 ................. 9.4012 ........... 8.7010 .........8.3750 ..... 20.00 ..............22.9000 ...........8.1900 .......14.2500 ...... 10.00 ................ 9.9500 ...........6.5156 .........6.3697 ....100.00 ............. 99.0000 ..........6.6497 .........6.3697 ....100.00 .............101.0000 ..........0.2506 .........6.3697 ..... 172.01 ............. 173.6725 .......... 0.2277 .........6.3697 ..... 20.00 ............. 20.3040 ......... 8.6000 ........0.0000 ...... 10.00 ...............10.5700 ..........9.5900 ........0.0000 .........0.10 ...................0.1013 ..........6.4380 ........9.4000 .........0.01 .................0.0100 ............9.7801 ........9.5000 ........5.49 ................ 6.0253 ............7.1500 ........11.4500 ...... 10.00 ...............10.3580 ...........7.9824 ........ 9.3500 .........1.00 ..................1.0075 ............7.6017 .........7.9500 ..... 70.00 ..............69.3822 ..........5.0000 ........0.0000 ......57.00 ..............56.4502 ......... 4.5000 ........0.0000 .....115.00 ..............112.8764 ..........5.4600 ........0.0000 ........0.05 ................. 0.0519 ........... 7.6100 ........0.0000 .........0.12 ...................0.1212 ......... 0.0000 ........0.0000 ........4.26 ................. 4.3610 ............7.2812 ........0.0000 ........5.00 ................ 5.3555 ..........6.4962 ........11.0000 ....103.00 ..............136.2175 ..........8.3966 .......12.9000 ........4.20 ................4.6095 ......... 0.0000 .......10.2500 ........ 7.00 .................7.4270 ......... 0.0000 ........9.0000 ..... 20.00 ............. 20.3000 ...........8.0301 ........8.2500 ...............- ............................ -.........................- .........12.0000 ...............- ............................ -.........................- .........10.0000 ...............- ............................ -.........................- ..........11.0000 ...............- ............................ -.........................- .........15.0000 ...............- ............................ -.........................- .........12.0000
M
INSURANCE LINKED
Jatuh Tempo
Beli
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI Bond Name
Trade Date
Price
3 /03/
Be
30/03/
Jua
Be
Jua
M M M M M
3 03 m m m m m m m
Be
Jua
Jual
Beli
Jual
Beli
Bond ID
Maturity
(Bio) IDR
Yield
Coupon
Rating
...14,6000 .............idAA+ ... 13,5500 .............idAA+ ...14,6000 .............idAA+ .....7,6000 .............idAA+ .....8,2500 .............idAA+ .....8,7000 .............idAA+ .....9,0000 .............idAA+ .....9,2500 .............idAA+ ...14,5000 ........BBB(idn) ...12,5000 ............. A(idn) ....13,2500 ............. A(idn) ....13,9000 .................. idA ... 15,0000 .................. idA ...12,0000 .................. idD
Low
Last
Freq.
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
3 /03/
30/03/
0 /04/
3 /03/
3 /03/
30/03/
m
3 /03/
30/03/
PT Asu ans Mega L e W W
m M
3 /03/
M m M m M
30/03/ M M M
3 /03/
m
PT Asu ans J wa Recap a
30/03/
Jua
Be
Be
Has nves as %
3 /03/
Equ ty L e ndones a
K
m
PT AJ Sequ s L e
3 /03/
30/03/
Jua
m m m
M
m
M
Value
IDR
ADHI04 ...................................................................06-Jul-12 ........... 102,350 ..........102,250 ......... 102,350 ............. 2 ....................4,00 ...................... 4,0920 ASDF12C ................................................................25-Feb-14 .............99,240 ............ 99,210 ............99,210 ............. 2 ....................6,00 .......................5,9535 BASS01XXBFTW ...................................................05-Jun-11 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ...............1 .....................0,75 .......................0,7500 BCAF03B .............................................................. 23-Mar-12 ..............99,190 .............99,190 ............99,190 ...............1 ....................4,50 ......................4,4636 BDMN02A .............................................................09-Des-13 ..............101,130 ..........100,000 .........100,000 ............. 2 ...................15,00 .....................15,0565 BJBR05 ................................................................. 08-Des-11 ........... 103,590 ..........103,590 ......... 103,590 ...............1 ....................4,00 ....................... 4,1435 BSLT04 ..................................................................09-Apr-15 ...........103,000 ..........103,000 ......... 103,000 ...............1 ...................15,00 .....................15,4500 BTEL01 .................................................................. 04-Sep-12 ........... 100,470 ..........100,470 ..........100,470 ...............1 .....................7,00 .......................7,0329 BTPN02A ...............................................................18-Mei-13 ...........102,580 ..........102,580 .........102,580 ...............1 .................... 3,00 .......................3,0774 BTPN03B ..............................................................22-Des-15 ............ 100,100 ..........100,000 .......... 100,100 ............. 2 ..................20,00 A A M A A R R R R M R N R M R R R R A R R R R M R R R R R A R R R R R N R N R M A R N N R N M R R M M A
m m
W W W W W
High
M
3 /03/ m m m m m
Vol. (Bio)
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 1 April 2011.
m
M
3 /03/
Price
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
m
30/03/
0 /04/
Terendah
M
Be
m
AJ Manu e ndones a
.....9,0500 .............idAA+ .....11,2500 .............. idAA... 10,5500 ............... idAA ... 12,9000 .......................... 10,2500 ............................9,0000 ............................8,2500 ........................... 11,5000 ............. A(idn) ......7,7000 .................. idA .... 11,0000 ........................... 11,6000 .............. idAA.... 11,0000 .................idA..... 9,7000 ............... idAA ...16,0000 ................. N/A .....8,7500 .............idAA+ ...12,0000 .................idA.... 11,9000 .................idA.....9,9000 ......... AA-(idn) .....9,2000 ......... AA-(idn) ... 10,3500 .............idAA+ ....12,6250 ............... idAA ..9,50000 ..........................10,0000 ...........................10,7500 ........................... 11,0000 ..........................12,5000 ..........................12,8000 ........................... 11,5000 ............................11,7500 ........................... 11,0000 ..........................10,0000 ............................ 9,7500 ............................9,5000 ..........................10,0000 .......................... 10,5000 .......................... 10,5000 ............................9,5000 .............................7,3750 ............................8,3750 .......................... 14,2500 ............................6,3696 ............................6,3696 ............................6,3696 ............................6,3696 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ............................9,4000 ............................9,5000 ........................... 11,4500 ............................9,3500 ............................ 7,9500 ............................11,7500 ............. A(idn) ....10,7500 ............... idAA .....9,0000 ............... idAA ..... 9,7000 .............idAA+ .....9,3000 .................. idA .... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ........................... 0,0000 ............................9,6000 .............idAAA .....9,5000 .................. idA ...12,0000 .................idA-
M
m
Tertinggi
M
30 03
Jua
m
M
Harga
Total volume terakhir
Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ........................................- ..... 102,200 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B .......................................- .......104,150 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C .......................................- ..... 100,000 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri A ...................................- ..... 100,000 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri B ....................................- .......99,650 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C ....................................- .......100,012 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri D ....................................- ..... 100,200 ............... - ......................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri E ....................................- ..... 100,200 ............... - ......................- .................. Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun 2008 ....................................................- ......102,950 ............... - ......................- .................. Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri B ...................................................................- ......100,287 ............... - ......................- .................. Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri C ....................................................................- .......98,565 ............... - ......................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri A .............................................- ......107,000 ............... - ......................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri B ..............................................- .......105,100 ............... - ......................- .................. Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri A ..............................................................- .......24,000 ............... - ......................- .................. -
Rating
M
30/03/ A anz L e ndones a
mm mm mm
Coupon
PT Asu ans Taka u Ke ua ga
Sun L e F nanc a ndones a
m
3 /03/
(Bio) IDR
Yield
M
m
M
IDR
M M M M
30/03/
m
m
Value
PT MAA L e Assu ance
m
m
Trade Date
M
3 /03/
3 /03/
Vol. (Bio)
M
PT AXA L e ndones a
Commonwea h L e
Volume transaksi terakhir
Bond Name
BCA Finance III Tahun 2010 Seri B ................................................... 31-Mar-11 .........99,191 ........ 4,50 ..........4,4636 ......0,0000 Obligasi V Bank Jabar Tahun 2006 ................................................. 31-Mar-11 .... 103,588 ........ 4,00 ...........4,1435 ......0,0000 Federal International Finance X Tahun 2010 Seri D ...................... 31-Mar-11 .... 102,000 ......... 1,00 ...........1,0200 .......9,8355 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ........................................... 31-Mar-11 .....132,250 .... 103,00 ....... 136,2175 ...... 8,3966 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ......................................... 31-Mar-11 ..... 109,750 ........ 4,20 ..........4,6095 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ......................................... 31-Mar-11 ......106,100 .........7,00 ...........7,4270 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0053 ...................................................... 31-Mar-11 ..... 101,500 ......20,00 .......20,3000 ....... 8,0301 Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 ................................ 31-Mar-11 .... 100,680 .......14,00 ........ 14,0952 ...... 11,0700 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri A ...................................... 31-Mar-11 ......101,553 ........ 2,00 ............2,0311 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 .........................................30-Mar-11 ........107,110 ........ 5,00 ..........5,3555 ...... 6,4962 Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 ..........................30-Mar-11 .... 102,500 ........ 5,00 ...........5,1250 ......0,0000 Obligasi IV Adhi Tahun 2007 ..............................................................01-Apr-11 .....102,350 ........ 2,00 ..........2,0470 ......8,5200 Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 Seri C ....................01-Apr-11 ....... 99,210 ........ 3,00 .......... 2,9763 ...... 10,0153 Bahtera Adimina Samudra I Tahun 2000 (* Extend Maturity Due to RUPO) ....01-Apr-11 .... 100,000 .........0,75 ..........0,7500 ...... 15,8172 Bank Danamon II Tahun 2010 Seri A .................................................01-Apr-11 .... 100,000 .......10,00 ........10,0000 .......8,7480 Bank Sulut IV Tahun 2010 ...................................................................01-Apr-11 .... 103,000 .......15,00 ........15,4500 ....... 11,1062 Obligasi Bakrie Telecom I Tahun 2007 .............................................01-Apr-11 .....100,470 .........7,00 ...........7,0329 ......0,0000 Obligasi Bank BTPN II Tahun 2010 Seri A ........................................01-Apr-11 .... 102,580 ........ 3,00 ...........3,0774 ......0,0000 Obligasi Bank BTPN III Tahun 2010 Seri B .......................................01-Apr-11 ......100,100 .......10,00 ......... 10,0100 ........ 9,1739 Excelcom II Tahun 2007 ......................................................................01-Apr-11 .....103,530 .......10,00 .........10,3530 ...... 6,8596 Federal International Finance VIII Tahun 2008 Seri C ..................01-Apr-11 .... 100,000 ........ 2,00 ......... 2,0000 ......0,0000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 ...........................................01-Apr-11 .....107,850 ........ 3,80 ..........4,0983 .......7,2888 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ..........................................01-Apr-11 ......112,250 ......20,00 .......22,4500 ........ 7,5125 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 ...........................................01-Apr-11 ...... 114,750 ........ 3,00 ..........3,4425 ........ 7,2416 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 .............................................01-Apr-11 .... 120,600 ......36,29 ........ 43,7766 .......7,8982 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ............................................01-Apr-11 ......110,900 ...... 73,00 ........80,9570 .......7,2299 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ...........................................01-Apr-11 .....133,000 ..........1,55 ...........2,0615 ......8,0003 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ..........................................01-Apr-11 ......121,950 .......10,00 ..........12,1950 ...... 7,8800 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 ..........................................01-Apr-11 .....122,250 .......10,00 ........ 12,2250 .......8,7803 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ..........................................01-Apr-11 ......118,050 ...... 73,00 .........86,1765 .......8,7705 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 ..........................................01-Apr-11 ......110,000 .......10,00 .........11,0000 .......8,7200 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 ..........................................01-Apr-11 .......101,150 .......10,00 ...........10,1150 ...... 9,6268 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ..........................................01-Apr-11 ..... 107,900 ......20,00 ........21,5800 ......8,4505 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 ...........................................01-Apr-11 .... 109,500 ........ 0,25 ..........0,2738 ......8,9000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 .......................................................01-Apr-11 .... 108,350 .......10,00 ........ 10,8350 ........9,6261 Obligasi Negara RI Seri FR0052 .......................................................01-Apr-11 ....... 111,700 .......10,00 ...........11,1700 ........9,1930 Obligasi Negara RI Seri FR0054 .......................................................01-Apr-11 .....103,020 .......10,00 ........ 10,3020 ........9,1666 Obligasi Negara RI Seri FR0055 .......................................................01-Apr-11 .....100,325 .... 100,00 ......100,3245 .......7,2900 Obligasi Negara RI Seri FR0056 .......................................................01-Apr-11 .......97,250 .........9,66 ...........9,4012 ........8,7010 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 ...............................................01-Apr-11 ..... 114,500 ......20,00 .......22,9000 ....... 8,1900 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0019 ...............................................01-Apr-11 ......99,500 .......10,00 ..........9,9500 ....... 6,5156 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0020 ..............................................01-Apr-11 ......99,000 .... 100,00 .......99,0000 ...... 6,6497 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0021 ...............................................01-Apr-11 ..... 101,000 .... 100,00 .......101,0000 ...... 0,2506 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0022 ..............................................01-Apr-11 .....100,967 ......172,01 .......173,6725 .......0,2277 SBSN RI Seri IFR-0005 .......................................................................01-Apr-11 ......101,520 ......20,00 .......20,3040 ......8,6000 SBSN RI Seri IFR-0006 .......................................................................01-Apr-11 .....105,700 .......10,00 .........10,5700 ...... 9,5900 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ..........................01-Apr-11 ......101,250 ..........0,10 ............0,1013 ......6,4380 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 .........................01-Apr-11 .......99,750 ..........0,01 ...........0,0100 ........9,7801 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ..........................01-Apr-11 .....109,650 ........ 5,49 ..........6,0253 ........7,1500 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ..........................01-Apr-11 .....103,580 .......10,00 ........ 10,3580 ....... 7,9824 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ..........................01-Apr-11 .....100,750 ......... 1,00 ...........1,0075 ........7,6017 Panin Sekuritas III Tahun 2007 ..........................................................01-Apr-11 .... 100,050 .......10,00 ........10,0050 ...... 11,6979 Bank Panin II Tahun 2007 Seri B .......................................................01-Apr-11 ...... 99,470 ........ 3,00 ...........2,9841 ....... 11,2213 Obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 ...................................................01-Apr-11 .......99,700 .......10,00 .......... 9,9700 ......9,0800 Obligasi PLN XII Tahun 2010 Seri A ..................................................01-Apr-11 .... 102,830 ........ 5,00 ............ 5,1415 ....... 8,8941 Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Seri C ........................................01-Apr-11 .......99,674 .......27,50 .........27,4105 ...... 9,4308 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110609 .......................01-Apr-11 .........99,117 ......70,00 ........69,3822 ......5,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110623 ........................01-Apr-11 ...... 99,035 ...... 57,00 .......56,4502 ......4,5000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20110811 .........................01-Apr-11 ....... 98,153 ......115,00 ....... 112,8764 ......5,4600 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ........................................................01-Apr-11 ..... 103,750 ........ 0,05 ...........0,0519 ........7,6100 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 .......................................................01-Apr-11 ..... 101,000 ..........0,12 ............ 0,1212 ......0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 .......................................................01-Apr-11 .....102,250 ........ 4,26 ...........4,3610 ........7,2812 Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri A ...............................................01-Apr-11 ......101,900 ......... 1,00 ............1,0190 ...... 9,0566 Obligasi Verena Multi Finance I Tahun 2011 Seri A .........................01-Apr-11 .... 100,000 ........ 2,00 ......... 2,0000 ......0,0000 WOM Finance IV Thn 2007 Seri C .....................................................01-Apr-11 .... 100,000 ........ 5,00 ......... 5,0000 ......0,0000
PTPPrudential Assurance PT uden a LLife e Assu ance
M
Transaksi terakhir
Daftar seluruh transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 1 April 2011.
3 /03/
0 /04/
Harga transaksi terakhir
Sumber: HIMDASUN
Ha ga pe un
M M
Jual
Yield penutupan
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 .............. 90.253........... 90.388 .............90.320 ...........................6.445 .................................64.50 ............................29-Feb-08 .......................... 105 ................................. 140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 .............. 88.339........... 88.494 ..............88.416 ............................6.760 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ............................... - ...................................... - .............................. 0.00 .................0.00 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 .............102.835.......... 102.865 ........... 102.850 ........................... 5.380 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 .............................. 5 ................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 ............ 105.008.......... 105.087 ........... 105.048 ............................6.370 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 .............................. 8 ..................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 ..............108.123........... 108.251 .............108.187 ........................... 6.390 .............................. 104.90 ..............................2-Sep-08 .............................. 9 ..................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 .............. 114.872............115.072 ............. 114.972 ............................6.780 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 ............................ 10 .................................. 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 .............. 117.508............ 117.708 ............. 117.608 ........................... 6.980 .................................119.80 ................................7-Apr-10 ............................ 10 .................................. 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 .............. 102.721...........102.766 ............ 102.743 ............................ 5.614 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3...................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 .............. 107.091............. 107.191 .............. 107.141 ............................ 6.471 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 .............. 102.193.......... 102.243 ............ 102.218 ............................5.667 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 .............................. 2 ..................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 ...............111.503............ 111.803 ..............111.653 ............................. 7.199 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 .............................. 3 ..................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 ............. 107.505...........107.805 ............ 107.655 .............................7.341 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 .............................. 4 ..................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 ............... 111.499............. 111.749 ..............111.624 ............................. 7.631 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 ............................ 10 .................................. 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ............... 113.871.............114.271 ..............114.071 ............................7.390 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ............................ 10 .................................. 20 ........................... 110.28 ............... 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 .............120.062.......... 120.562 .............120.312 ............................ 7.937 .................................112.85 ................................ 6-Apr-10 ............................ 10 .................................. 20 ........................... 112.85 ............... 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 ...............139.137........... 139.637 ............ 139.387 ........................... 7.800 ................................ 135.25 ............................. 25-Mar-10 .............................. 5 ................................... 10 ...........................135.25 .............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 .............. 110.332............110.524 .............110.428 ........................... 6.682 ...................................111.78 ................................ 9-Jun-10 .............................. 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................. 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 ............. 132.872........... 133.272 ............ 133.072 ............................ 7.992 ................................ 126.25 ................................ 8-Apr-10 ........................... 50 ................................. 100 ...........................126.25 .............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 .............132.366.......... 132.866 .............132.616 ...........................8.354 ................................. 90.50 ...............................3-Mar-09 ........................... 20 .................................. 80 ............................90.50 ............... 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ...............121.765............122.015 ............ 121.890 ............................7.897 ................................103.80 ............................ 27-May-09 ............................ 10 .................................. 20 .......................... 103.80 ...............103.75 FR37..................................... 12 .....................9/15/2026 ............. 126.653.............127.153 ............126.903 ............................8.783 ............................... 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 ............................ 114.70 ............. 114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 ...............120.761.............121.261 ...............121.011 ............................ 7.793 .................................115.00 ............................... 12-Jan-10 ........................... 20 .................................. 20 ........................... 115.00 ............... 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 .............123.002...........123.502 ............123.252 ...........................8.648 ................................. 95.00 ...............................4-Sep-08 .............................. 2 ..................................... 4 ............................95.00 ................94.90 FR40 ..................................... 11 .....................9/15/2025 ..............118.066.............118.316 ...............118.191 ............................8.755 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ........................... 20 .................................. 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ............... 110.138........... 110.388 .............110.263 .............................9.031 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 ............................ 10 ................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 .............. 112.983............113.483 ............. 113.233 ...........................8.408 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 .................................. 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 .....................9/15/2024 ..............109.801.............110.051 ............ 109.926 ............................8.730 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 ............................. 15 .................................. 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ...............101.145........... 101.645 .............101.395 ............................ 9.601 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 ............................ 10 .................................. 35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 .............108.629............109.129 ........... 108.879 ........................... 8.328 ............................... 82.00 .............................24-Jul-08 ............................ 10 .................................. 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 .................... 2/15/2028 ..............107.722...........107.822 .............107.772 ........................... 9.088 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 .............................. 4 ..................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 ......................9/15/2018 ............ 106.300..........106.800 ........... 106.550 .............................7.821 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ............................... 1 ..................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 ......................9/15/2013 ............ 104.580...........104.780 ........... 104.680 ...........................6.883 .................................95.80 .............................18-Jun-09 ............................ 10 .................................. 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 ..............108.019........... 108.519 ........... 108.269 ........................... 9.634 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ........................... 50 ................................. 100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 ............... 111.477............. 111.772 ..............111.625 .............................7.019 ............................... 94.50 ............................26-Feb-09 .............................. 8 ................................... 12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 ............... 111.383.............111.633 ..............111.508 .............................9.213 ............................... 102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ......................... 104.80 ............ 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 .............. 101.764........... 101.864 ............. 101.814 ............................7.985 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 ..............102.749.......... 102.849 ............102.799 .............................9.190 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 ............... 99.612........... 100.012 .............. 99.812 .............................7.416 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 ...............97.268............ 97.368 ...............97.318 ........................... 8.693 ............................... 106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 ......................... 106.85 ............. 106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 ..............100.014.............100.611 .............100.313 ........................... 6.350 ............................... 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 ........................... 99.87 ............. 99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 ............ 100.045.......... 100.622 ........... 100.334 ........................... 6.349 ............................... 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 ........................... 99.00 ............. 99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 ..............100.051.......... 100.324 ............ 100.188 ........................... 6.358 ............................... 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .......................... 99.80 ............ 99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 .............100.022.............100.311 .............100.167 ........................... 6.359 ............................... 99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ........................... 99.33 ............. 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ............. 100.376.......... 100.532 ........... 100.454 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ..............100.381...........100.537 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ..............100.381...........100.537 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............100.387.......... 100.593 ........... 100.490 ........................... 6.339 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ............. 100.818.......... 100.965 ........... 100.892 ............................ 6.313 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 ..............100.310.......... 100.429 ............100.370 ...........................6.346 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 ................ 99.811............. 99.916 .............99.864 ............................6.378 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 ...............99.674............99.843 ..............99.759 ........................... 6.385 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
Yield (%) 1 Apr. ‘11 31 Mar. ‘11 8,8728 8,8397 8,9830 8,9544 9,0583 9,0852 9,1520 9,1791 9,2358 9,2650 9,3105 9,3430 9,3768 9,4135 9,4353 9,4771 9,4868 9,5341 9,5321 9,5852 9,5716 9,6307 9,6062 9,6711 9,6363 9,7071 9,6625 9,7389 9,6852 9,7670
Benchmark Sun
6,5
Kupon
Harga penutupan
Jua
Be
30 Ha e akh
Tahun e akh
30/03/
M
M m
m M
PT Asu ans J wa John Hancock
M
M
0 /04/
Jua
Be
3 /03/
Jua
Be
m
3 /03/
PT BN L e nsu ance
30/03/
m
PT A.J. Central Asia Raya
M m m m
m
PT AXA F nanc a ndones a 3 /03/
30/03/
Ma
L n Ma m m
3 /03/
30/03/ m m
m
PT AJ Bum As h Jaya
M M M M
m m
m
3 /03/
Jua
3 /03/
PT Asuransi CIGNA
Jua
M
3 /03/
Jua m
WM
30/03/
Be
Jua
3 /03/
30/03/
PT ACE Life Assurance
30/03/11
3 /03/
30/03/
3 /03/
23/03/
M
m
PT G ea Eas e n L e ndones a
3 /03/
30/03/
M
Gene a
m m
mm
ndones a m
m
M
M
M
M
M
M
m
m m
m
m m
PT Pan n L e 3 /03/
3 /03/
30/03/
m
30/03/
29/03/
C MB Sun L e
M M
M m M
.
31/03/11
m
Be
m
WM
m
m m
25/03/11
M
m
PT Asu ans J wa S na mas
0 /04/
28/03/11
30/03/
30/03/
Be
M
A A F NANC AL d/h A G L FE
30/03/
M
Be
m m m m m m
3 /03/
m
JS L NK J WASRAYA
AXA Mand F nanc a Se v ces
WM
30/03/
M
M
m
m m m m m m
3 /03/
M
M m
Ln Pu
30/03/11
M
m
PT Av s Assu ance
31/03/11
20/03/
9/03/ m
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
GJTL
ASII
MASA
2.300
57.900 75
2.150 28/3
29/3
31/3
1/4
28/3
29/3
31/3
1/4
28/3
30/3
31/3
1/4
2
5/ 1 31/3
6/ 1 1/4
28/3
3.075 29/3
30/3
31/3
1/4
MYRX 1.980
75
71
24/ 12 26/ 30/ 12 28/3 29/312 30/3
SMCB 3.475
30 1.160
29/3
KLBF 82
28/3
29/3
45 1.990
30/3
31/3
1/4
200
28/3
10 196
29/3
30/3
31/3
1/4
28/3
29/3
30/3
31/3
1/4
Proyek infrastruktur divalidasi
Harga bahan konstruksi terus naik
Rencana terpadu program investasi jangka menengah tengah disusun
JAKARTA: Harga bahan konstruksi hingga Maret 2011 terus mengalami kenaikan sejak awal 2011. Hal tersebut tergambar dari data Badan Pusat Statistik yang menyebutkan indeks harga perdagangan besar (IHPB) bahan bangunan atau konstruksi pada Maret 2011 naik sebesar 0,46% dibandingkan dengan Februari 2011. Angka naik dari 194,97 dari Februari menjadi 195,87 pada Maret 2011. Umumnya kenaikan terjadi di seluruh atau lima jenis bangunan konstruksi yakni kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal naik sebesar 0,43%, bangunan pekerjaan umum untuk pertanian 0,52%, bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan 0,50%, bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, air minum dan komunikasi 0,48%, dan bangunan lainnya 0,40%.
Indeks harga perdagangan besar (IHPB) bahan bangunan atau konstruksi (Maret 2011) Kelompok/Jenis Bangunan
IHPB
IHPB
Feb
Mar
Tempat tinggal & non tempat tinggal
189,50 190,32
Pekerjaan umum untuk pertanian
205,29 206,36
Jalan, jembatan & pelabuhan
202,84 203,85
Listrik, gas, air, komunikasi
185,57 186,47
Bangunan lainnya
196,00
Konstruksi Indonesia
194,97 195,87
Sumber: Badan Pusat Statistik
5 330
30/3
DAVO 1.150
900 56.900
30/3
DOID 330
196,78
BISNIS/MCD/ILHAM NESABANA
PONDASI Ruas jalan Sumbar berkurang PADANG: Ruas jalan nasional di wilayah Provinsi Sumatra Barat dengan kondisi mantap hingga akhir periode I pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah (PJMD) 2006-2010 berkurang, terutama akibat dampak bencana alam. Pada akhir 2009 kondisi jalan nasional dalam kondisi mantap di Sumbar berkurang menjadi 84,49%, dari total panjang ruas jalan negara di provinsi ini 1.200,09 km, kata Irwan Prayitno, kemarin. Pada awal periode I pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah (PJMD) 2006-2010 atau pada 2006 ruas jalan nasional dalam kondisi mantap di Sumbar mencapai 85% dari panjang 1.200,09 km. Jalan nasional berkondisi mantap itu terus ditingkatkan dalam pelaksanaan PJMD Sumbar, yakni pada 2006 kondisi jalan mantap meningkat sebesar 1,51%, lalu pada 2007 ditingkatkan lagi sebesar 2,16%, dan di 2008 kembali ditingkatkan sebesar 3,84%. (ANTARA)
Pulau Bayur butuh akses JAMBI: Pulau Bayur, yang merupakan desa paling terpencil, di Kecamatan Pemenang Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, membutuhkan pembangunan infrastruktur berupa akses jalan dan penerangan listrik guna menunjang pengembangan sektor pariwisata. “Desa Pulau Bayur memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek pariwisata namun sangat sulit berkembang karena buruknya akses jalan menuju desa terpencil tersebut, ditambah belum masuknya instalasi listrik,” kata M Fredi, koodinator tim ekspedisi peninjau temuan goa dan batu prasasti, kemarin. Dia menjelaskan tipografi alam desa terluar dari Kabupaten Merangin di Kecamatan Pemenang Selatan tersebut terbilang sangat unik, di mana desa tersebut berada di pertemuan antara dataran tinggi pebukitan Barisan dengan dataran rendah Sumatra. Karena itulah alam perdesaan yang masih asri tersebut terlihat sangat elok dan unik. Vegetasi tanaman yang tumbuh di situ adalah perpaduan dari dua jenis tanaman dari dua model daratan berbeda tersebut yakni jenis tanaman dari dataran tinggi dan dataran rendah. (ANTARA)
Jembatan darurat disiapkan SEMARANG: Dinas Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Jawa Tengah menyiapkan pembangunan jembatan darurat sepanjang 60 m di atas Sungai Pabelan yang menghubungkan Magelang-Yogyakarta, menyusul putusnya jembatan di atas sungai tersebut akibat diterjang banjir, pada Rabu pekan lalu. “Sesuai dengan instruksi Bapak Gubernur, pembangunan jembatan darurat ini ditargetkan selesai dalam 2 bulan,” kata Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Danang Atmodjo, kemarin. Menurut dia, pembangunan jembatan dengan rangka baja ini sudah mulai dilakukan. Dia menjelaskan jembatan darurat ini akan bisa dioperasikan pada sekitar Mei tahun ini. ANTARA)
OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah sedang melakukan validasi proyek-proyek infrastruktur, yang akan dimasukkan dalam masterplan percepatan pembangunan ekonomi dan ditargetkan paling lambat rampung pada semester I/2011. Asisten Deputi Urusan Perumahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menjelaskan validasi proyek meliputi kesiapan tanah, rencana pola pembiayaan, dan total kebutuhan investasinya. Adapun jenis infrastruktur yang akan diprioritaskan yakni a.l sektor penyediaan air, jalan, kelistrikan dan sektor infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi lainnya. “Yang pasti pengembangannya tidak akan terpusat di Pulau Jawa saja, dan jenis proyek infrastrukturnya pun akan disesuaikan dengan kebutuhan di wilayah itu,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu. Wahyu mengatakan saat ini penyusunan masterplan tersebut sudah hampir rampung dan akan dikonsultasikan dengan Presiden terkait dengan isiannya. “Bulan ini [April] akan dikonsultasikan dulu dengan Presiden
setelah itu kami targetkan akhir semester I/2011 ini sudah bisa diterbitkan dan diterapkan,” tambahnya. Dia mengatakan percepatan penerbitan regulasi diperlukan untuk percepatan rencana pembangunan infrastruktur di koridor ekonomi nasional untuk periode 2011-2025, agar dapat dipersiapkan dengan matang proyek mana yang dapat dipersiapkan di masing-masing wilayah tersebut. Untuk percepatan rencana pembangunan itu, katanya, juga harus didukung pelaksanaan regulasi penataan kawasan sehingga ada sinergisitas antara pembangunan wilayah dan kebutuhan infrastrukturnya. Adapun penyusunan masterplan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan pada retreat di Istana Bogor 30 Desember 2010 dan raker Presiden di JCC pada 10 Januari 2011. Inti dari strategi penyusunan masterplan ini adalah mengintegrasikan 3 elemen utama yakni pengembangan 6 koridor ekonomi nasional, memperkuat konektivitas nasional dan mempercepat kemampuan iptek nasional. Total kebutuhan pembiayaan untuk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia tahun 2011-2025 mencapai US$4.000 miliar terdiri dari foreign direct investment (FDI) US$2.800 miliar, investasi domestik US$1.200 miliar.
Indonesia jajaki kemitraan China OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum mulai menjajaki upaya kerja sama investasi bidang infrastruktur dengan Pemerintah China, untuk meningkatkan rencana pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Adapun langkah yang dilakukan yakni mengundang Pemerintah China untuk ikut berinvestasi di pembangunan infrastruktur Indonesia, melalui skema pembiayaan public private partnership (PPP) ataupun kemitraan dengan pengusaha lokal. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan rencana kerja sama tersebut berupa investasi murni, karena selama ini umumnya kerja sama antarkedua negara lebih banyak dalam sisi penggarapan proyek, di mana banyak kontraktor China yang menggarap proyek infrastruktur Tanah Air. Ke depannya, diharapkan kerja sama tidak hanya dari sisi penggarapan proyek, tetapi juga dari pembiayaan dari investor swasta dari China. “Kami mengajak mereka untuk berinvestasi pada proyek-proyek infrastruktur di sini. Jangan hanya menjadi kontraktor saja. Dengan syarat mereka harus menjalankannya sesuai dengan regulasi di Indonesia yang mewajibkan kerja sama dengan perusahaan lokal, tidak masalah,” ujar Djoko. Dia menjelaskan hingga saat ini kerja sama antarkedua negara disektor infrastruktur selain dari sisi penggara-
pan proyek oleh kontraktor China, juga berupa pinjaman dana yang sekarang ini memasuki tahap persiapan penandatanganan loan agreement. Beberapa proyek tersebut yakni pembangunan Jembatan Tayan, Jembatan Musi, Jembatan Kendari dan Tol Cisumdawu. Sementara itu, untuk proyek yang pembangunannya digarap oleh kontraktor China misalnya saja pembangunan Waduk Jatigede yang juga bermitra dengan kontraktor lokal.
Tertarik investasi Wakil Duta Besar China untuk Indonesia Mayerfes mengatakan Pemerintah China juga tertarik untuk berinvestasi di Indonesia terutama dalam pembangunan infrastruktur publik. Dia mengatakan saat ini China memiliki keinginan untuk memberikan kontribusi pada pembangunan di Indonesia, baik dari segi pembangunan maupun pembiayaan. Karena itu, untuk menindaklanjuti upaya tersebut, katanya, diperlukan pembahasan dan pertemuan bersama antarkedua negara. “Sebelum melaksanakan kerja sama perlu ada forum pertemuan resmi, karena di China umumnya hubungan kerja sama antarpengusaha belum terjadi secara langsung, dan masih banyak yang menggunakan jasa pihak ketiga,” katanya. Mayerfes mengatakan adapun proyek infrastruktur yang diminati pemerintahnya untuk dibiayai adalah proyek yang berpotensi baik dari sisi finansial ataupun pelaksanaan pembangunannya.
Alokasi dana pengembangan kawasan perbatasan 2010-2014 (Rp triliun) Sumber: Kementerian PU
Bidang Sumber daya air Bina marga Cipta karya Total
Jumlah Anggaran provinsi
9 4 6 19
2,90 0,82 0,43 4,14
Kebutuhan pembiayaan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (2011-2025) Investasi asing langsung
US$2.800 miliar
Investasi domestik
US$1.200 miliar
Sumber: diolah BISNIS/ILHAM NESABANA
Sementara itu, Dirjen Tata Ruang Kementrian Pekerjaan Umum Imam Ernawan mengatakan pemerintah tengah menyusun rencana terpadu program investasi infrastruktur jangka menengah (RPI2JM) untuk pencapaian target pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Kajian ekonomi Sebelumnya, akan dilakukan kajian ekonomi dan sosial sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana dampak rencana pembangunan di suatu kawasan. RPI2JM sendiri, merupakan rencana terpadu dan prioritas program sebagai guidance investasi infrastruktur bagi peme-
rintah pusat dan daerah serta stakeholders. Pada tahun ini, katanya, penyusunan (RPI2JM) akan diprioritaskan pada empat pulau yakni Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. “Wilayah ini sebagai pilot project, nanti selanjutnya seluruh wilayah akan menerapkan juga penyusunan rencana program tersebut,” ujar Imam akhir pekan kemarin. Dengan penyusunan investasi infrastruktur tersebut, pembangunan kota baru yang berada dalam ruang administratife akan lebih banyak melibatkan dunia usaha dengan pola pembiayaan public private partnership (PPP), karena pembiayaan yang mampu
dilakukan pemerintah hanya sebesar 20% nya dari total seluruh kebutuhan investasi pembangunan. Di tempat terpisah, Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri Oesman Sapta menyatakan perkembangan infrastruktur di Luar Jawa terutama di KTI dianggap menjadi keharusan untuk bisa mengakselerasi perekonomian nasional sementara sebagian besar infrastruktur di KTI masih terbatas sehingga dibutuhkan percepatan investasi. Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri Oesman Sapta mengatakan pembangunan infrastruktur ekonomi di luar Pulau Jawa sudah harus menjadi agenda masa kini, khususnya di KTI. “Pulau Jawa adalah masa lalu, dan KTI adalah saat ini Kalimantan yang menjadi kawasan pembangunan masa depan,” tuturnya di sela-sela Rapimnas Kadin di Makassar, kemarin. Menurut dia, selama ini pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa memang mengalami keterlambatan, sehingga memengaruhi proses pertumbuhan ekonomi. Percepatan pertumbuhan ekonomi daerah sangat membutuhkan ketersediaan sarana infrastruktur. ”Ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan syarat mutlak untuk dapat meningkatkan ekspor daerah, sehingga harus menjadi prioritas sejak saat ini,” ujarnya. (K31) (mia.
[email protected])
ENERGI
i2 Unit Feni II Antam siap shutdown 4 bulan JAKARTA: PT Aneka Tambang Tbk berencana melakukan shutdown produksi feronikel unit Feni II, Pomalaa Sulawesi Tenggara pada akhir 2011 untuk perbaikan atap dan dinding area pertambangan.
Rentetan kebakaran dicegah Pertamina jamin stok BBM nasional tak terganggu BISNIS INDONESIA
Direktur Operasi Antam Winardi mengatakan shutdown produksi akan dilakukan pada area tambang feronikel Feni II dengan kapasitas 500 ton dalam nikel (TNi) per bulan. Perbaikan secara berkala ini dilakukan dengan penggantian atap dan dinding. "Pada perbaikan, secara otomatis produksi Antam akan berhenti," katanya pekan lalu. Perbaikan, lanjut Winardi, akan dilakukan dengan dua tahap, yakni 2 bulan pada akhir 2011, November hingga Desember dan dilanjutkan pada 2 bulan di Januari dan Februari 2012. Sumber: Antam
"Perbaikan ini tidak akan mengganggu kontrak pembelian, baik bijih nikel maupun feronikel."
Produksi feronikel Antam (TNi)
Unit usaha Antam di Pomalaa (TNi) Feni I
300
2011*)
18.000
Feni II
500
2011
18.688 *) Target
Feni III
900 BISNIS/ILHAM NESABANA
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
CILACAP: PT Per tamina (Persero) terus berupaya mendinginkan tangki 32 T-104 di kilang Refinery Unit IV Cilacap yang berisi sekitar 16.000 kiloliter minyak ringan high octane mogas component (HOMC) dengan menggunakan air. Direktur Pengolahan Pertamina Edi Setianto mengatakan upaya pendingin an ini dilakukan sebagai upaya penyelamatan tangki tersebut agar tidak ikut terbakar. Pada Sabtu pekan lalu kebakaran terjadi pada tangki 31-T2, lalu merembet ke tangki 31-T3 dan 31-T7. ”Sekarang kita dalam upaya menyelamatkan 32 T-104. Yang sangat berbahaya adalah kalau 32 T-104 ini terjilat api karena ini isinya 16.000 KL HOMC,” ujarnya
kemarin. HOMC merupakan bahan untuk mencampur oktan 90 dan 92 yang kemudian di-blending dengan oktan rendah sehingga menghasilkan premium dengan oktan 88. Saat ini tangki 32 T-104 yang berisi HOMC telah dilokalisir dengan cara menyemprotkan air kepada tangki sehingga membentuk tirai air untuk menstabilkan suhu. Selain itu, upaya memadamkan api juga terus dilakukan dengan menyemprotkan foam ke tangki 31-T2, 31-T3 dan 31-T7. Total foam yang disediakan sudah mencapai 78 ton yang di antaranya berasal dari Balongan dan Yogyakarta. Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang meninjau langsung lokasi kebakaran mengatakan jumlah foam memang sudah cukup, namun tidak efektif jika tidak ditembakkan dari udara. Oleh karena itu, sedang dicari cara menembakkan foam dari udara, di antaranya menggunakan helikopter.
Kebakaran di tangki kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit IV, Cilacap, Jawa Tengah, bermula dari tangki 31 T-2 berkapasitas 10.487 kiloliter di area 31. Tangki yang berdiameter 20-24 meter dengan tinggi 17 meter tersebut berisi minyak ringan (HOMC) atau sejenis cairan untuk menaikkan kandungan oktan dalam proses pembuatan premium. Saat terbakar, isi tangki hanya sekitar 60% atau 6.000 kiloliter. Tangki HOMC di kompleks Kilang Cilacap berjumlah empat unit dengan kapasitas total 61.300 kiloliter.
Kebakaran tangki Refinery Unit IV PT Pertamina (Kilang Cilacap) Kapasitas tangki: 61.300 kiloliter
Tangki 31 T-2 kapasitas: 10.487 KL
Tangki 31 T-7
Tangki 31 T-3
Isi: minyak ringan High Octane Mogas Component BISNIS/ILHAM NESABANA
Pakai busa Namun, penggunaan helikopter ini sendiri sebenarnya tidak memberikan pressure pada penyemprotan foam sehingga hanya didrop ke lokasi kebakaran dan masih bisa tertiup
angin. Tapi segala upaya akan dikerahkan untuk memadamkan api. ”Hari ini kita akan usahakan habis-habisan supaya ini bisa kita atasi.” Lokasi kilang Cilacap berada
sekitar 5 kilometer dari bandara Tulungwunggul, Cilacap, Jawa Tengah. Dalam peninjauan langsung kemarin tampak Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dan tidak tampak Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh. Darwin dalam pesan layanan singkat menyatakan prihatin atas ledakan dan kebakaran tangki di Kilang Cilacap. Menteri ESDM sendiri, lanjut dia, sudah meminta Dirjen Migas Evita Herawati Legowo mengirimkan direktur teknik ke lokasi kebakaran bersama Dirut Pertamina. VP Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengatakan Pertamina telah menyiagakan kapal tanker untuk menyuplai 400.000 barel premium ke Yogyakarta dan Bandung, pascaledakan dan kebakaran. “Kondisi stok BBM nasional sangat aman, dengan volume stok premium, solar, dan kerosen berjumlah 3,2 juta kiloliter.” (14/ NURBAITI)
(ibeth.nurbaiti@bisnis.
co.id)
EKSPLORASI Limbah batu bara cemari pantai BENGKULU: Para nelayan di Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu, mengeluhkan limbah batu bara yang mulai mencemari perairan di sekitar muara Sungai Bengkulu. “Limbah batu bara dari Sungai Bengkulu sudah masuk ke laut, sekarang sudah sampai di pantai Jakat, jadi kami kesulitan mencari ikan,” kata Tarman, seorang nelayan di Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu, kemarin. Limbah batu bara yang terbawa dari Sungai Bengkulu sudah memenuhi kawasan pantai berjarak 1 kilometer dari muara sungai tersebut. Akibatnya, mencari ikan dengan cara menyebar jala itu tidak pernah lagi dilakukan. “Karena yang terjaring justru pecahan-pecahan kecil dan besar batu bara, tidak ada lagi ikan.” Banyaknya limbah batu bara yang sampai ke bibir pantai membuat ratusan pengumpul setiap hari menjaring batu bara di pantai itu. Tidak hanya wilayah tangkap ikan nelayan yang tercemar, limbah batu bara yang terbawa dari kawasan pertambangan di Kabupaten Bengkulu Tengah itu pun terancam mencemari kawasan wisata Pantai Panjang. (ANTARA)
’Tak ada emas di Pakpak’ DOLOKSANGGUL: Kabar adanya emas di kawasan hutan di perbatasan Kabupaten Pakpak Bharat dan Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, terbantahkan oleh hasil penelitian dari Institut Teknologi Bandung. Penelitian ITB atas sampel pasir sungai dan batu gunung Delleng Simponen di perbatasan kedua daerah itu menunjukkan kandung emas di kawasan itu sangat sedikit. “Kandungan emas di area perbatasan itu sangat sedikit atau hanya 0,007 ppm saja,” ujar Kepala Kantor Pertambangan dan Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Minrod Sigalingging, kemarin. Isu tentang dugaan adanya kandungan emas di kawasan hutan di perbatasan kedua daerah sebelumnya cukup menarik perhatian. (ANTARA)
KILANG KETIGA TERBAKAR: Menko
Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) bersama Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan (kiri) meninjau lokasi kebakaran di Kilang Pertamina RU IV Cilacap, Jateng, kemarin. Tangki 31-T2 yang berisi kerosin merupakan tangki ketiga yang terbakar dan hingga kini Pertamina masih melakukan upaya pemadaman dengan bantuan tambahan 21 petugas pemadam RU VI Balongan, Jabar. ANTARA/HO-HUMAS PERTAMINA
Porsi Pertamina di West Madura akan ditambah BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah siap meneken perpanjangan kontrak blok West Madura Offshore dan memberikan porsi saham 60% kepada PT Pertamina (Persero). Akan tetapi, mengenai operatorship, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan hal itu masih dalam pembicaraan dan akan rampung dalam waktu dekat “Kalau saya siap tanda tangan. Begitu saya menginjakkan kaki ke ESDM, saya bersama jajaran minta agar Pertamina [porsinya] bukan 50% tapi naik jadi 60%,”ujarnya pekan lalu.
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara mengatakan tidak rela jika kontraktor asing diberikan kesempatan untuk memperpanjang kontrak blok West Madura OffShore. Menurut dia, Pertamina sudah mengajukan permohonan ke Kementerian ESDM untuk mengelola 100 % (sebagai operator) blok West Madura offshore pascaterminasi Production Sharing Contract Joint Operating Agreement (PSC JOA) pada 6 Mei 2011. “Suratnya sudah dikirim sekitar 2 tahun yang lalu, kemudian disusul dengan minimal 5 buah
surat yang baru, namun tidak di tanggapi.” Marwan membenarkan bahwa Ditjen Migas sudah menginisiasi serangkaian pembicaraan me ngenai pembahasan perpanjangan PSC JOA dengan melibatkan kontraktor eksisting, di mana saat ini Pertamina 50%, Kodeco 25% dan CNOOC 25%. “Tapi sebenarnya, Kodeco dan CNOOC tidak mempunyai privileged pascaterminasi JOA,” ujarnya. Jika pemerintah mengindikasikan Pertamina akan diberi 60% dan sisanya Kodeco 20% dan CNOOC 20%, menurut Marwan, semestinya privilege yang 40%
harus open bidding untuk memaksimalkan nilai bagi negara. Sementara itu Kepala BP Migas R Priyono mengatakan belum terealisasinya perpanjangan kontrak di Blok West Madura OffShore ini dapat menjadi kendala pencapaian produksi minyak bumi tahun ini. “Penurunan produksi di lapangan Madura bisa sebesar 11.000-14.000 dari target produksi 29.000 barel per hari,” ujarnya. Meski demikian, Priyono mengatakan jika perpanjangan kontrak dilakukan sekarang pun tidak otomatis akan meningkat-
kan produksi karena harus ada pengadaan rig dulu dan sebagainya. “Kalau perpanjangan kontrak dilakukan sekarang, ngga banyak membantu juga. Tapi lumayan kan kalau Agustus nanti misalnya, produksinya bisa naik 11.000?,” ujarnya. Blok West Madura Off-Shore pertama kali ditandatangani pada 7 Mei 1981 dengan porsi kepemilikan saham Pertamina 50%, Kodeco 25% dan CNOOCÂ 25%. Kontrak blok ini akan berakhir pada Mei 2011. Produksi minyak di blok tersebut terus mengalami penurunan menjadi sekitar 14.000 barel per hari. (14)
PLN terus tekan biaya energi primer OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
PROPERTI
JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memperkirakan tingkat bauran energi primer pada tahun ini akan semakin membaik sejalan dengan peningkatan konsumsi batu bara sehingga biaya dapat ditekan. Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji memperkirakan terjadinya peningkatan konsumsi batu bara dari 34 juta ton pada 2010 menjadi sekitar 50 juta ton pada 2011. Peningkatan penggunaan batu bara itu terjadi karena hampir seluruh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada proyek 10.000 MW tahap I akan beroperasi optimal pada tahun ini. “Secara keseluruhan penggunaan batu bara mencapai hampir 50% dalam bauran energi primer tahun ini, naik dibandingkan dengan porsi tahun lalu sebesar 40%. [Bauran energi] 2011 justru semakin lebih baik,” jelas dia, kemarin. Tidak hanya PLTU Suralaya (dua unit) yang sudah beroperasi, jelas dia, nantinya juga ada dua unit PLTU Rembang, Suralaya baru, Lontar, Pelabuhan Ratu, dan Pacitan yang akan masuk ke dalam sistem pada tahun ini. Menurut dia, dengan semakin membaiknya tingkat bauran energi PLN, diharapkan juga bisa menurunkan biaya belanja energi primer pembangkit. Namun, kondisi ini juga harus didukung
dengan penambahan pasokan gas pembangkit sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Dalam bauran energi 2010, papar dia, komposisi penggunaan gas naik dari 22% pada 2009 menjadi 24% sehingga penggunaan BBM juga ikut turun dari 23% pada 2009 menjadi 20% pada tahun lalu. Hanya saja, ungkap dia, hingga kini belum ada kepastian tambahan pasokan gas sebesar 100 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk perusahaan listrik pelat merah itu, seperti yang dijanjikan pemerintah sejak tahun lalu. “Fuel mix [bauran energi] tahun ini memang semakin membaik, tetapi untuk gas, sampai 3 bulan pertama ini, masih belum ada bukti bahwa gas itu akan ditambah. Kalau gas itu tidak terpenuhi, terpaksa kita menggantikannya dengan BBM,” kata dia.
PLTGU siap Padahal, lanjut dia, pembangkit listrik PLN seperti PLTGU Muara Karang, Gresik, Tanjung Priok, Muara Tawar, dan Belawan sudah sejak awal disiapkan untuk menggunakan bahan bakar gas. “Seandainya ada gas 1.000 MMscfd, itu bisa langsung dipakai karena pembangkitnya memang sudah siap. Sebelumnya pembangkit-pembangkit itu juga pakai gas kok, tetapi ini gasnya dikurangi dan sampai sekarang belum ada penggantinya,” kata
Nur Pamudji. Data PLN menunjukkan bauran energi pada 2009, masingmasing BBM 23%, gas 22%, panas bumi 6%, air 7%, dan batu bara 42%. Selanjutnya, pada 2010, masing-masing BBM 20%, gas 24%, panas bumi 6%, air 10%, dan batu bara 40%. Sementara itu, rencana bauran energi primer PLN pada 2011 terdiri atas BBM 18%, gas tetap 24%, panas bumi 6%, air normal 7%, dan batu bara 50%. Sebelumnya, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Hendi Priyo Santoso me negaskan perusahaan berkomitmen mengembalikan pasokan gas sebanyak 100 MMscfd ke pembangkit listrik PLN. Dia juga menepis tudingan motif pengalihan pasokan gas dari Chevron Pacific Indonesia itu hanya sekadar alasan bisnis. Sejak Februari 2010, alokasi gas PGN sebesar 100 MMscfd dialihkan dari PGN ke Chevron untuk mendukung lifting minyak mentah siap jual. Akibatnya, pasokan gas untuk pembangkit listrik PLN dikurangi dalam jumlah sama. Selama ini, pasokan gas dari PT ConocoPhilips ke Chevron di Duri dialirkan menggunakan fasilitas dari PT Trans Gas Indonesia, konsorsium yang di dalamnya juga terdapat PGN. Dengan begitu, PGN hanya mendapat biaya pipa. Sementara itu, jika pasokan gas dialirkan ke pembangkit listrik PLN, PGN akan mendapat margin
usaha lebih besar sebagai penyalur ke hilir dibandingkan besaran margin dari biaya pipa ke Duri. PLN pekan lalu menyatakan akan menuntaskan daftar tunggu penyambungan listrik kepada sekitar 3,5 juta pelanggan baru untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dari 65% pada 2010 menjadi 72% pada tahun ini. Perusahaan listrik pelat merah itu juga menganggarkan dana Rp5 triliun untuk mencapai target rasio elektrifikasi 72%. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengakui target penyambungan listrik kepada 3,5 juta pelanggan baru sepanjang tahun ini, memang cukup besar. Namun, hal itu dilakukan untuk menghapus daftar tunggu PLN yang sudah lama tidak mendapatkan listrik. “Kalau tidak begitu, ya bagaimana kami menghapus daftar tunggu. Kami memang harus kerja keraslah dan harus tetap optimistis tercapai,” kata Dahlan, hari ini. Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo mengatakan perseroan memang masih menghitung seberapa besar dana investasi yang dibutuhkan untuk mencapai target peningkatan rasio elektrifikasi. “Kami targetkan sudah tidak ada lagi daftar tunggu yang tidak terlayani pada tahun ini sebagai indikator pencapaian rasio elektrifikasi 72%. Kami sudah anggarkan dana sekitar Rp5 triliun, tetapi jumlah bisa saja berubah karena masih dihitung” ujar dia.
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
HP tawarkan solusi pusat data JAKARTA: Hewlett-Packard (HP) memperkenalkan layanan komprehensif yang menyederhanakan proses rancang dan bangun pusat data dengan menawarkan desain, konstruksi, dan pengelolaan dari vendor tunggal. Layanan terbaru HP Critical Facilities Implementation itu diklaim dapat membantu pelanggan HP untuk menurunkan biaya pengelolaan dengan menyediakan satu layanan terpadu yang dapat menghantarkan seluruh elemen dari proyek rancang dan bangun pusat data. “Membangun pusat data adalah pekerjaan
yang cukup besar untuk bisnis apa pun, sementara pendekatan yang terintegrasi dengan vendor tunggal akan memaksimalkan efisiensi biaya secara tepat dan membantu memecahkan masalah,” tutur Dave Cappuccio, Research Vice President Gartner dalam keterangan tertulis kemarin.
Peluang pasar pusat data (%)* Membangun baru Memperluas 46 54
Ket: *) rencana responden dalam 2 tahun ke depan Sumber: Gartner BISNIS/JHA/T. PURNAMA
KLIK
TEKNOLOGI INFORMASI
i3
BRTI setujui izin seluler BTEL Kemenkominfo belum berikan jawaban Pos dan Informatika) sudah me lakukan evaluasi kecukupan ad ministrasi dan komitmen opera tor tersebut untuk membangun JAKARTA: Badan Re jaringan seluler. Bakrie Telecom selama ini gulasi Telekomunikasi adalah operator fixed wireless Indonesia (BRTI) mere access (FWA) yang memiliki mo bilitas terbatas. Jika diberikan komendasikan PT Ba krie Telecom Tbk layak lisensi seluler kepada BTEL, pe langgannya bisa menggunakan memperoleh lisensi la nomornya di mana pun berada di yanan seluler berdasar seluruh Indonesia, tidak bergan kan hasil evaluasi yang tung pada kode area. FWA di Indonesia mengguna dilakukan oleh regulator. kan payung hukum Kepmenhub No. 35/2004 tentang Penyeleng Anggota BRTI Ridwan Effendi garaan Jaringan Tetap Lokal Tan mengatakan dalam rapat pleno pa Kabel dengan Mobilitas Ter lembaganya pekan lalu, regulator batas. Pembeda antara layanan FWA kem bali menegaskan Bakrie Te lecom (BTEL) telah melalui pro dan seluler adalah pengguna ses evaluasi sesuai dengan Per FWA hanya boleh menggunakan menkominfo No.1/2010 tentang nomor tersebut hanya di wilayah Penyelenggaraan Telekomunikasi. tersebut, tidak boleh membawa ”BRTI sudah merekomendasi nya ke luar kode area. Adapun, kan kepada Menteri Komunikasi prefix number seluler yang digu dan Informatika [Tifatul Sem nakan berlaku nasional. Bakrie Telecom sendiri sudah biring] bahwa BTEL layak mem per oleh lisensi seluler,” ujarnya mengajukan lisensi seluler sejak Mei 2010 seiring dengan terbitnya kepada Bisnis kemarin. Pada awal tahun ini, BRTI dan Permenkominfo No. 1/2010 ten Dit jen Postel Kemenkominfo tang Penyelenggaraan Jasa Te (saat ini Ditjen Penyelenggaraan lekomunikasi. OLEH FITA INDAH MAULANI & JUNAIDI HALIK Bisnis Indonesia
industri yang sehat. Kalau dilang gar ya harusnya dipersoalkan, misalnya minta seluler atau SLI sampai 60 hari tidak ada jawab Indikator FWA* Seluler** an, [sesuai dengan aturan yang berlaku] maka dianggap diizin Pasar (juta pelanggan) 31 juta 180 juta kan,” tegas Nonot. Kepala Pusat Informasi dan Pendapatan (Rp) 6,6 triliun 83 triliun Hu mas Kemenkominfo Gatot S. De wa Broto membenarkan ada batas waktu jawaban pemerintah Ket: *)BTEL dan Telkom Flexi sesuai dengan Pasal 69 Ayat 3 **) Telkomsel, Indosat, XL Permenkominfo No.1/2010. Sumber: Bakrie Telecom, diolah BISNIS/T. PURNAMA ”Namun, saya perlu cek apa kah batas waktu sudah lewat Pasal 4 Ayat 3 regulasi itu me Telecom Tbk sehingga berdasarkan atau belum, dan apakah seluruh nyebutkan ketentuan proses se Permenkominfo No.1/2010, untuk per syaratan yang diatur pada leksi sebagaimana dimaksud memperoleh lisensi seluler cukup Pasal 68 sudah dipenuhi atau be pa da Ayat 2 tidak berlaku bagi evaluasi, tidak perlu seleksi. lum,” ujarnya. ”Bakrie Telecom sama dengan penyelenggaraan jaringan teleko Rakhmat Junaidi, Direktur La munikasi yang akan diselengga Mo bile-8 dan Smart, basis tek yanan Korporasi Bakrie Telecom, rakan oleh penyelenggara jaring nologinya adalah seluler. Per perusahaannya mengatakan an telekomunikasi yang telah saingannya juga sama, jualan sa mengajukan permohonan lisensi memiliki izin penggunaan kode ma, bayar frekuensi sama, maka seluler sejak Mei 2010 untuk akses jaringan dan bermaksud sesuai dengan aturan yang ada, me nambah layanan kepada menyelenggarakan jenis penye Bakrie Telecom dapat meminta pelanggan. lenggaraan jaringan telekomuni izin seluler,” ujarnya. Menurut dia, berdasarkan Pa Namun, dia mengungkapkan sal 4 Ayat 3 Permenkominfo kasi lain. Kemenkominfo belum memberi No.1/2010, pengajuan lisensi kan jawaban atas pengajuan untuk BTEL cukup melalui tahap Tak perlu seleksi Anggota BRTI Nonot Harsono lisensi seluler oleh BTEL tersebut evaluasi, tidak perlu seleksi kare mengatakan BTEL sudah menggu meski batas waktu 60 hari kerja na menggunakan frekuensi yang nakan teknologi yang berbasis sejak pengajuan sudah terlewati. telah dimiliki.(
[email protected]. seluler seperti halnya PT Mobile-8 ”Legislasinya jelas mendorong id/
[email protected]) Perbandingan pasar FWA vs seluler di Indonesia 2010
Tri raih 16 juta pelanggan JAKARTA: PT Hutchison CP Telecommu nications, operator layanan seluler 3 (Tri), mengklaim memiliki lebih dari 16 juta pe langgan di Indonesia saat ini atau melonjak hampir 100% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya 8 juta pelanggan. Mustafa Kapasi, Head of Marketing Tri, mengatakan perusahaannya telah mem perluas cakupan layanan pada hampir selu ruh kepulauan di Indonesia selama 4 tahun sejak beroperasi pada 2007. ”Jaringan Tri diperkuat lebih dari 12.000 BTS yang dilengkapi dengan teknologi EDGE secara nasional serta 3G HSDPA di delapan kota besar yakni Medan, Batam, Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Cakupan HSDPA akan terus diperluas ke kota-kota di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi,” ujarnya pekan lalu. Menurut dia, jaringan Tri telah melayani sekitar 81% populasi penduduk Indonesia yang meliputi 3.200 kecamatan pada 24 provinsi yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sulawesi.
PASAR KOMPUTER JINJING:
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Seorang karyawati mengop erasikan notebook Lenovo IdeaPad U160 di Jakarta, pekan lalu. Lenovo menar getkan menguasai pasar komputer jinjing 10% pada tahun ini. Saat ini notebook memberikan kontribusi besar bagi bisnis PC Lenovo yaitu sekitar 59% dari total penjualan komputer.
(BISNIS/ARN)
Layanan 3G belum optimal OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penyediaan jaringan berbasis teknolo gi generasi ketiga (3G) di Indonesia dinilai belum optimal karena masih ba nyak keluhan pelanggan berbagai operator teleko munikasi soal lambatnya penggunaan teknologi itu. Direktur dan Country Manager Qualcomm In donesia Harry K. Nugraha mengatakan keluhan pe langgan terhadap konek sitas layanan data dari penggunaan 3G masih sering dijumpai di sejum lah lokasi, baik di kota besar maupun di daerah. Menurut dia, kondisi itu disebabkan oleh be lum optimalnya penye diaan jaringan 3G oleh berbagai operator teleko munikasi karena sejum lah pertimbangan terkait de ngan tingkat kebutuh an dan penggunaannya. ”Dalam hal ini, opera tor telekomunikasi penye dia jaringan 3G cende rung melihat kebiasaan dari penggunaan di setiap daerah, sehingga ketika dinilai rendah akan dila kukan pengurangan ka pasitas spektrum untuk dialihkan ke daerah yang penggunaannya tinggi,” ujarnya akhir pekan lalu. Harry menjelaskan di kota-kota besar operator telekomunikasi sering ter kendala oleh keterbatasan kapasitas spektrum yang dimiliki, meski sudah di lakukan penambahan pada sejumlah titik yang penggunaannya tinggi. “Saya melihat penyedia an 3G oleh operator belum optimal karena biasanya disesuaikan dengan ak tivitas pengguna. Di kota besar penggunaannya tinggi, tetapi spektrumnya terbatas,” tegasnya. 3G adalah teknologi
yang diimplementasikan dalam jaringan telekomu nikasi sebagai solusi nir kabel generasi ketiga dengan kecepatan akses layanan data dan digital mencapai 384 Kbps. Layanan 3G untuk GSM berada pada frekuensi 1,8 Ghz dan 2,1 GHz dengan lebar pita (bandwidth) se besar 60 Mhz, sedangkan 3G untuk CDMA berada pada frekuensi 450 MHz, 850 Mhz, dan 1,9 GHz.
Banyak kendala
Harry menjelaskan operator telekomunikasi penyedia jaringan 3G, khususnya GSM sebenar nya masih dapat mengop timalkan teknologi terse but sebagai koneksitas la yanan data yang memiliki kecepatan cukup tinggi. Namun, menurut dia, upaya optimalisasi terse but biasanya banyak mengalami kendala di an taranya kesulitan ketika akan menambah kapasi tas spektrum karena be sarnya biaya investasi dan perawatan yang dibutuh kan untuk penyediaan base transceiver station (BTS) sebagai infrastruk tur pendukung. “Sebenarnya penyedia an 3G masih bisa diopti mal kan, terutama untuk GSM. Operator bisa me nambah spektrum de ngan melakukan split BTS, tetapi infrastruktur dan perawatannya mahal, sehingga jarang dilaku kan,” ujarnya. Dalam perkembangan nya, teknologi untuk digi tal dan layanan data saat ini terus mengalami per kembangan, bahkan ven dor lokal sudah mengem bangkan teknologi broadband wireless access (BWA) atau 4G (generasi keempat) pada frekuensi 2,3 Ghz dengan perang kat WiMax.
Telkomsel investasi perangkat komunikasi tanggap bencana OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
masuk di dalam pemetaan ben cana. “Kami akan distribusikan ini YOGYAKARTA: PT Telkomsel ke tiap-tiap regional melalui prog akan mendistribusikan ratusan ram Telkomsel Emergency Res peralatan pendukung akses ko ponse and Recovery Activity munikasi dan mitigasi pada 10 [Terra], yaitu program corporate wi layah rawan bencana di ka social responsibility selain prog wasan operasional operator ram pendidikan berkelanjutan,” ujarnya di Yogyakarta pekan lalu. seluler itu. Sejumlah perangkat dan pera Bambang Siswanto, Manager CSR Management Support PT Tel latan penunjang itu di antaranya komsel, mengatakan perangkat ok sigen, binokuler, tenda dan akses komunikasi dan peralatan pendukung, dapur umum, pera mitigasi bencana itu akan didis latan rescue, medical rescue, pera tribusikan pada wilayah yang ter hu rescue, peralatan komunikasi
dan dokumentasi rescue, serta dukungan transportasi dan sera gam. Menurut Bambang, selain memprioritaskan instalasi dan akses telekomunikasi, program Terra melakukan kegiatan assessment atau pendataan pada saat terjadi bencana serta memberi kan informasi untuk kebutuhan koordinasi internal ataupun eks ternal sehingga anggaran dan du kungan yang digunakan untuk pe nanganan bencana menjadi efektif dan tepat sasaran. Pekan lalu, Telkomsel mengge
lar kegiatan pelatihan tanggap ben cana yang melibatkan 300 karyawan yang mewakili 10 dae rah rawan bencana. Saat ini, dari 11 operator telekomunikasi di In do nesia, baru Telkomsel yang memiliki portofolio penanganan bencana. “Pelatihan secara outdoor dan indoor yang digelar di Yogyakarta ini menyusul pelatihan di Area II Jabodetabek-Jabar. Tujuan kegiat an ini untuk memberikan pelatih an awareness terhadap bencana dan diharapkan mereka juga menyosialisasikan pengetahuan
terkait bencana kepada yang lain,” ujarnya. Bambang menambahkan pela tihan tersebut memberikan pe ngetahuan berharga karena mereka juga dilatih mengoperasio nalkan perangkat teknologi yang dimiliki, seperti combat mobile base transceiver stations (BTS). “Selain itu, dilatih koordinasi membuat assessment lokasi, da ta lokasi, pendataan korban dan kebutuhannya, radius ben ca na, serta implikasi terhadap jaringan komunikasi seperti BTS,” ujarnya.
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
'Pelabuhan harus beroperasi nonstop'
MULTIMODA
Produktivitas pelabuhan tekan biaya logistik nasional
Cuaca ganggu penerbangan JAMBI: Cuaca buruk pada musim hujan sering mengganggu penerbangan via Bandara Sultan Thaha Saifudin Jambi. Dwi Putra Jaya, Kepala Divisi lalu lintas Udara Bandara Sultan Thaha Saifudin, mencontohkan Sabtu 2 April lalu pesawat Lion Air dari Jakarta tidak bisa mendarat, dan kembali ke Bandara Soekarno Hatta, karena jarak pandang kurang 2 meter. “Musim hujan yang kini masih terjadi sering menunda pemberangkatan, namun tidak sampai membatalkan penerbangan,” katanya kemarin. Menurut dia, Bandara Sultan Thaha Saifudin setiap hari rata-rata melayani 22 kali penerbangan pendaratan dan pemberangkatan. (ANTARA)
OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendesak pemerintah mengoperasikan layanan 24 jam dalam 7 hari di 25 pelabuhan internasional guna menekan biaya logistik nasional yang disumbangkan dari sektor transportasi laut. Sejauh ini, pemerintah baru mengoperasikan layanan 24 jam dan 7 hari pada empat pelabuhan utama di Indonesia yakni Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Jawa Timur, Belawan di Sumatra Utara, dan Makassar di Sulawesi Selatan. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansur mengatakan operasional layanan 24 jam dan 7 hari di pelabuhan internasional di Indonesia akan membantu menekan biaya logistik nasional. Namun, katanya, pembenahan mendesak dilakukan termasuk penerapan secara penuh national single window (NSW) terutama
Balikpapan—Surabaya dibuka BALIKPAPAN: Garuda Indonesia membuka rute penerbangan Balikpapan—Surabaya karena potensi pasarnya dinilai masih sangat terbuka. Setya Budhi, General Manager Kantor Cabang Balikpapan Garuda Indonesia, mengatakan pihaknya tertarik dengan pasar surabaya melihat jumlah penduduk Jawa Timur yang cukup besar. “Potensi pasar ke Surabaya sangat besar dengan jumlah penumpang yang hilir mudik mencapai 1.700 orang per hari,” ujarnya kepada Bisnis Jumat pekan lalu. Dia menambahkan rute Balikpapan—Surabaya pergi pulang itu akan mulai beroperasi 16 April dengen frekuensi penerbangan 1 kali sehari menggunakan Boeing 737-800 NG yang berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 150 kursi kelas ekonomi. (BISNIS/22)
Sebaran 25 pelabuhan internasional Wilayah
Pelabuhan
Pulau Jawa (4)
Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Priok, Banten
Pulau Sumatra (9)
Lhokseumawe, Belawan, Dumai, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Batam, Teluk Bayur, Panjang, Palembang
Pulau Kalimantan (4)
Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Balikpapan
Bali & Nusra (2)
Benoa, Tenau Kupang
Pulau Sulawesi (2)
Makassar, Bitung
Papua & Maluku (4)
Ambon, Biak,Jayapura, Sorong
Sumber: Kemenhub, diolah
untuk cargo release system (CRS) dalam usaha mempercepat proses keluar masuk barang. Dia menjelaskan setelah pelabuhan-pelabuhan tersebut beroperasi 24 jam dan 7 hari, pihaknya optimistis biaya logistik akan berhasil ditekan. “Kami bertekad menekan biaya logistik menjadi 10% pada 2014,” katanya kepada Bisnis pekan lalu. Anwar Sata, Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Logistk dan Intermoda Kadin, menjelaskan selain layanan 24 jam dan 7 hari yang belum optimal dan diperparah dengan rendahnya tingkat produktivitas sejumlah pelabuhan.
Dia menjelaskan pelabuhan yang masih rendah tingkat produktivitasnya sebagian besar berada di kawasan timur Indonesia dan Tengah. “Kemampuan bongkar muat untuk bahan pokok seperti semen dan pupuk harus dipacu.” Anwar menyoroti tingkat produktivitas pelabuhan di Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin yang rendah serta waktu tunggu kapal yang lama di sejumlah pelabuhan seperti Belawan dan Teluk Bayur. Menurut dia, ketiga pelabuhan itu (Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin) tidak efektif melayani kapal kargo umum yang membawa kebutuhan bahan po-
kok seperti semen, pupuk dan beras karena tingkat produktivitasnya hanya 300—400 ton per hari. Selain berproduktivitas rendah, katanya, waktu tunggu kapal di pelabuhan tersebut sangat tinggi bahkan pernah mencapai hingga 2 pekan sehingga pelayaran harus merogoh koceknya guna membayar biaya demurrage sebesar Rpl5 juta per hari. Dia menjelaskan kondisi itu menjadi salah satu penyebab sektor logistik nasional sulit bersaing bahkan kini daya saingnya semakin terpuruk. “Kondisi infrastruktur darat seperti jalan menuju pelabuhan juga buruk sehingga biaya logistik nasional semakin mahal.”
Aset Pelindo Dari Surabaya, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menegaskan tidak akan melepas aset-aset yang dikelolanya khususnya yang berada di Pelabuhan Tanjung Perak kepada pihak lain sebelum ada peraturan pemerintah yang secara tegas mengatur hal itu. Pernyataan tegas itu dilontarkan Direktur Utama PT Pelindo III, Djarwo Surjanto menyusul semakin memanasnya kondisi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terkait banyaknya pihak
yang menginginkan mengelola dermaga di pelabuhan itu yang hingga kini masih dikelola BUMN tersebut. Kondisi ini seiring akan berlakunya secara penuh UndangUndang 17/2008 tentang Pelayaran yang mengamanatkan adanya otoritas pelabuhan serta badan usaha pelabuhan yang bergerak di sektor pelabuhan pada Mei 2011. “Tidak ada alasan bagi Direksi PT Pelindo III melepas aset pelabuhan pada pihak lain tanpa adanya peraturan baru dari pemerintah. Pelindo III akan selalu patuh pada undang-undang dan peraturan pemerintah,” katanya kepada Bisnis kemarin. Djarwo mengatakan pihaknya selama ini telah berhasil mengelola Pelabuhan Tanjung Perak secara baik dan sejumlah pelabuhan lain di Jawa Timur maupun provinsi lainnya seperti Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. “Siapa pun tahu, kalau sampai sekarang ini fasilitas pelabuhan oleh pemerintah masih diserahkan ke Pelindo III. Tidak ada perubahan atau pemindahan aset. Pendapatan Pelindo III juga disetor ke pemerintah,” tegasnya. (K21) (
[email protected])
Kemenhub: Proyek Bandara Kuala Namu sesuai jadwal
JICT raih penghargaan
OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Salah satu operator terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jakarta International Container Terminal (JICT), terpilih menjadi finalis terminal peti kemas terbaik se-Asia. Presdir JICT Helman Sembiring mengatakan JICT terpilih sebagai salah satu finalis operator peti kemas dengan kategori produktivitas di bawah 4 juta twenty feet equivalent units (TEUs) oleh Asian Freight and Supply Chain Awards (AFSCA). “Penganugerahan AFSCA itu akan berlangsung di Singapura 27 April 2011 mendatang,” ujarnya Kamis pekan lalu. (BISNIS/K1)
JAKARTA: Kendati Bandara Polonia Medan, Sumatra Utara kerap dilanda banjir, pemerintah belum berencana mempercepat pembangunan Bandara Kuala Namu sebagai bandara pengganti. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bhakti Singayudha Gumay mengakui salah satu alasan pemindahan lokasi bandara di Medan adalah karena Bandara
Polonia memang sering tergenang air. “Bandara Kuala Namu tetap ditargetkan tuntas pada pertengahan 2012 dan bisa beroperasi komersial pada awal 2013 sebagai bandara internasional,” ujarnya Jumat pekan lalu. Menurut dia, secara topografis ujung landasan Bandara Polonia memang berada di dekat sungai, sehingga ketika sungai meluap air akan menggenangi ujung landasan bandara itu. Dia menuturkan Polonia memang lokasinya di tengah kota,
sehingga jika di sekitarnya banjir karena sungai meluap akibat curah hujan tinggi, maka ujung landasannya kebanjiran. “Solusinya ya memang dengan menunggu Kuala Namu selesai, paling cepat pertengahan tahun depan karena kini sudah 70% lebih pekerjaan fisik tuntas. Target ini sudah maksimal,” kata Dirjen. Herry menambahkan dari laporan terakhir tidak ada pembatalan penerbangan ataupun penutupan bandara akibat tergenangnya lingkungan Bandara
Polonia Medan Jumat pekan lalu. Selagi unsur keselamatan terpenuhi, katanya, bandara tidak perlu ditutup dan penerbangan ke bandara dengan kondisi tersebut tetap memungkinkan dilakukan oleh maskapai penerbangan. Menurut Dirjen, banjir yang melanda lingkungan Bandara Polonia Medan tersebut biasanya hanya sebentar. “Kami pernah ke Silangit, ketika itu juga sedang banjir, sempat ada genangan tetapi tak berapa lama langsung surut. Kalau memang curah hujan tinggi ya
memang biasanya begitu, tetapi hanya sebentar. Jadi bukan persoalan itu bandara internasional atau bukan internasional,” tuturnya. Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sepanjang Kamis hingga Jumat pekan lalu membuat sejumlah lokasi di ibu kota Sumatra Utara itu terendam banjir cukup parah. Akibatnya, kawasan Bandara Polonia juga terkena dampak, tetapi hingga Jumat operator bandara mengklaim aktivitas di Bandara Polonia masih normal.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 31 MARET S/D 1 APRIL 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MEDCORAL .....................................CMA....................................3-Apr ...............4-Apr CMA CGM AEGEAN........................CMA....................................3-Apr ...............4-Apr CAMELIA .........................................CMA....................................3-Apr ...............4-Apr CAPE NORVIEGA ...........................TS LINE .............................3-Apr ...............4-Apr FORTUNE TRADER........................SINOKOR ...........................3-Apr ...............4-Apr CAPE FLORES ................................OOCL..................................3-Apr ...............4-Apr MARINA STAR1...............................MERATUS ..........................4-Apr ...............5-Apr STX DALIAN....................................STX PAN OCEAN .............4-Apr ...............5-Apr L AMANDA ......................................WHL....................................4-Apr ...............5-Apr ATLANTIC TRADER .......................HMM ...................................4-Apr ...............5-Apr UNI POPULAR ................................EVER ..................................5-Apr ...............6-Apr LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................5-Apr ...............6-Apr LINTAS NUSANTARA ....................IFL ......................................5-Apr ...............6-Apr MASOVIA .........................................STX PAN OCEAN .............5-Apr ...............6-Apr WANA BHUM ..................................RCL.....................................5-Apr ...............6-Apr TMS JADE .......................................TMS ....................................5-Apr ...............6-Apr FOREVER PROSPERITY ...............SDL.....................................5-Apr ...............6-Apr CAPE FRANKLIN ...........................CMA....................................6-Apr ...............7-Apr TS SINGAPORE ..............................TS LINE .............................6-Apr ...............7-Apr CAPE NORMAN ..............................CSCL ..................................6-Apr ...............7-Apr CARAKA JNIII-25 ..........................CTP.....................................6-Apr ...............7-Apr MEAD PEARL .................................MSL ....................................6-Apr ...............7-Apr CAPE FERROL ................................MSL ....................................6-Apr ...............7-Apr KOTA HARTA ..................................PIL ......................................6-Apr ...............7-Apr KMTC QINGDAO .............................KMTC .................................6-Apr ...............7-Apr SINAR SUMBA................................SI.........................................6-Apr ...............7-Apr APL MINNEAPOLIS .......................APL ....................................7-Apr ...............8-Apr ER PEARTH.....................................COSCO ...............................7-Apr ...............8-Apr MCC SANDIGAN .............................MSL ....................................7-Apr ...............4-Mar FE YUN HE ......................................COSCO ...............................8-Apr...............9-Apr CAPE FRIO ......................................IAL ......................................8-Apr...............9-Apr (K1)
Nama kapal bendera
PBM
Pelayaran agen
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri MCC SANDIGAN. MV ............................ DJAKARTA LLOYD ................................................ CAPE NORMAN.MV .............................. ZHONGHAI INDO SHIPPING PT......................... MSC RUGBY .MV.................................... PEL. NUSANTARA PANURYWAN PT. ............... SUZURAN. MV ....................................... NYK LINE INDONESIA .PT ..................................
-
........................01/04/11-11:00 .......................UTPK I BARAT ........................ TANJUNG PELEPAS ........................... SEMARANG/JATENG......................... 02/04/11 06:00 ........................01/04/11-09:00 ....................UTPK.I.UTARA......................... SURABAYA ............................................ JAKARTA.............................................. 02/04/11 03:00 ........................01/04/11-10:30......................KADE UTPK III ........................ SINGAPORE .......................................... JAKARTA.............................................. 03/04/11 07:00 ........................01/04/11-06:00 ....................KADE UTPK III ........................ SINGAPORE .......................................... HO CHI MINH CITY/VTN ................... 02/04/11 15:00
Dalam Negeri: SUMBER KENCANA IX.TK................... VINICI INTI LINE PT............................................... FGA 138. KM*.......................................... ALEXINDO YAKIN PRIMA PT.............................. BARUNA RAYA. KM* ............................ BARUNA SHIPPING LINE .................................... LANCAR I.TK........................................... NAGASAKTI TRANS SEGARA PT. ..................... PERSADA 2571.TK* ............................... ARMADA SAMUDRA PERSADA. PT ................. KELUD.KM ............................................... PELNI PT.................................................................. SAHABAT. KM* Ex=LEV2= ................. BUKIT MERAPIN NUSANTARA LINES. PT............. LASKAR PELANGI.KM ......................... PRIMA VISTA PT. ................................................... SIRIMAU................................................... PELNI PT.................................................................. LUMOSO GEMBIRA. MV....................... TANTO INTIM LINE PT.......................................... ASIAN OIL I. MT ^^ ............................... PERTAMINA PERKAPALAN................................ GAS MALUKU.MT .................................. EKANURI INDRA PRATAMA .PT........................ BATU LICIN. TK* .................................... BANGUN PUTRA REMAJA PT. .......................... DINDA.KM ................................................ MITRA ANUGRAH SAMUDRA. PT.....................
TO01 ..................31/03/11-11:30........................KADE 004 ................................ DUMAI..................................................... DUMAI ................................................... 03/04/11 18:00 PNP ...................01/04/11-08:00 ....................DERMAGA 004.PNP.............. BATAM .................................................... JAKARTA.............................................. 02/04/11 07:00 MKS ...................31/03/11-00:30 .....................KADE 007 ................................ PAKAN BARU ....................................... BELAWAN/MES................................... 02/04/11 16:00 MTIN .................31/03/11-19:00 ......................KADE 007 UTARA ................. BANJARMASIN/KALSEL .................. BANJARMASIN/KALSEL ................. 03/04/11 17:00 WCS ...................31/03/11-17:00.......................KADE WALIJAYA .................... BELITUNG.............................................. BELITUNG............................................. 01/04/11 16:00 - ........................31/03/11-18:00 ......................KADE TP/106........................... BELAWAN/MES .................................... BELAWAN/MES................................... 01/04/11 11:00 TO02 .................01/04/11-03:00 ....................KADE 107.................................. PANGKAL BALAM ............................... PANGKAL BALAM.............................. 01/04/11 08:00 TO02 .................01/04/11-16:00......................KADE 107.................................. PONTIANAK .......................................... PONTIANAK......................................... 01/04/11 23:59 - ........................01/04/11-10:00......................KADE 107.................................. BELINYU/MES ...................................... SEMARANG/JATENG......................... 01/04/11 14:00 DHUD ................01/04/11-14:30......................KADE 110................................... PONTIANAK .......................................... PONTIANAK......................................... 03/04/11 23:00 - ........................31/03/11-17:00.......................KADE PMB III........................... CILACAP ................................................ CILACAP ............................................... 03/04/11 23:00 EN ......................01/04/11-07:00.....................EKANURI KJ4 ......................... TELUK SEMANGKA............................. TELUK SEMANGKA ........................... 03/04/11 16:00 MTIN .................31/03/11-11:00 .......................DOK INGGOM........................... PANJANG .............................................. PANJANG ............................................. 01/04/11 17:00 TO02 .................31/03/11-05:00.....................KADE 101................................... BALIKPAPAN ........................................ MAKASSAR/U.PANDANG ................ 01/04/11 03:00
Pindah Sandar: CANNA.KM .............................................. SALAM PACIFIC INDONESIA LINES ................. SENTOSA 6. KM*................................... BAYUMAS JAYA MANDIRI LINES.PT ............... UBC LAGUNA. MV................................. ANDIKA BUANA LINES PT. ................................. HARPOON. MV* ..................................... GURITA LINTAS SAMUDERA.PT ....................... SINAR SUMBA.MV ................................ SAMUDERA INDONESIA PT ............................... ASIA GLORY.MV..................................... UNITED SHIPPING ORGANIZATION. ................ YA HE. MV ............................................... OCEAN GLOBAL SHIPPING PT. ......................... SINAR PADANG. MV* ........................... SAMUDERA SHIPPING SEVICES PT. ................
DIP .....................31/03/11-07:00 .....................KADE 104 ................................. BALIKPAPAN ........................................ BANJARMASIN/KALSEL ................. 31/03/11 23:59 TO02 .................31/03/11-14:30 ......................KADE 107.................................. PONTIANAK .......................................... PONTIANAK......................................... 31/03/11 18:00 MTIN .................31/03/11-13:00 ......................KADE 115 (DSB)....................... UKRAINA/UKR..................................... SINGAPORE ......................................... 03/04/11 08:00 ANTA .................31/03/11-14:00 ......................KADE 202 ................................ BANGKOK/THAILAND ....................... BANGKOK/THAILAND ...................... 04/04/11 14:00 MTIN .................31/03/11-04:00.....................KADE 214 (GAU) ..................... SINGAPORE .......................................... SINGAPORE ......................................... 01/04/11 07:00 ANTA .................30/03/11-23:00 ....................KADE TBB ................................ BANGKOK/THAILAND ....................... SURABAYA ........................................... 04/04/11 10:00 - ........................31/03/11-22:00 .....................UTPK I BARAT ........................ SINGAPORE .......................................... SHANGHAI/PRC ................................. 01/04/11 21:00 PNP ...................31/03/11-19:30 ......................UTPK.I.UTARA......................... PONTIANAK .......................................... JAKARTA.............................................. 01/04/11 01:00 (K1)
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
Populasi kapal niaga naik 64,6% JAKARTA: Populasi kapal niaga nasional pada 2010 mencapai 9.945 unit kapal atau meningkat 64,6% dibandingkan dengan populasi kapal niaga 2005 yang mencapai 6.041 unit. Johnson W. Sutjipto, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), sejak dicanangkan asas cabotage (pelayaran domestik dilayani kapal berbendera Merah Putih), pengadaan kapal niaga tumbuh pesat. “Sejak kebijakan asas cabotage, investasi di
sektor pelayaran sangat tinggi,” ujarnya pekan lalu. Seperti diketahui pemerintah mencanangkan asa cabotage mulai 2005 melalui Instruksi Presiden atau Inpres No.5/2005, yang kemudian diperkuat landasan hukumnya dengan UU No.17/2008 tentang Pelayaran.
Populasi kapal niaga di Indonesia 2010 Keterangan
Jumlah
Populasi
9.945 unit
Volume
13,1 juta ton
Investasi 2005-2010
Rp7,8 triliun
Sumber: INSA. diolah BISNIS/TUTUN PURNAMA
TRANSIT Biaya logistik tinggi BANDUNG: Kondisi infrastruktur Tanah Air dinilai sangat memprihatinkan sehingga menyebabkan biaya angkut barang menjadi tinggi. Setijadi, Kepala Logistics & Supply Chain Center (LOGIC) Universitas Widyatama Bandung, mengemukakan beberapa infrastruktur yang menjadi penghambat sektor logistik, antara lain jalan yang buruk, akses transportasi dan koneksitas yang rendah, kondisi dermaga dan fasilitas pelabuhan yang tidak memadai, waktu tunggu kapal di pelabuhan yang lama, dan masih banyaknya praktik pungutan liar. “Kondisi sektor logistik di Indonesia yang buruk dapat dilihat dari tingginya biaya angkut atau transportasi,” katanya kepada Bisnis kemarin. Kelancaran transportasi angkutan barang, ujarnya, sangat dipengaruhi ketersediaan infrastruktur jalan raya. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa daya dukung jalan, seperti panjang dan lebar jalan, terhadap pertambahan volume kendaraan tidak memadai. (BISNIS/K30)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i5
Penimbunan peti kemas kosong disorot Kontainer domestik ganggu ekspor impor BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kalangan pelaku usaha logistik menyesalkan maraknya kegiatan penimbunan peti kemas kosong oleh sejumlah operator pelayaran nasional untuk kegiatan pengapalan antarpulau (domestik) di lapangan lini 1 Pelabuhan Tanjung Priok. Kondisi ini menyebabkan semakin terbatasnya lahan penumpukan ekspor impor di pelabuhan Tanjung Priok. Sumber Bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok mengungkapkan di sejumlah area tersebut, saat ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan perbaikan atau reparasi kontainer kosong. “Seharusnya kawasan lini 1 pelabuhan tidak dijadikan tempat untuk menumpuk peti kemas kosong,” ujarnya kemarin. Saat dimintai tanggapannya, Ketua bidang perdagangan dan kepabeanan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Widijanto mengatakan aktivitas peti kemas domestik tidak diatur dalam aturan kepabeanan. “Jadi itu tanggung jawab sepenuhnya operator pelabuhan [PT Pelindo], mengapa peti kemas kosong diperbolehkan menumpuk di lini satu pelabuhan,” ujarnya. Dia mengatakan padahal area pendukung (depo) untuk menampung peti kemas kosong domestik maupun internasional, sudah tersedia cukup banyak di luar pelabuhan. “Kondisi ini terjadi karena biaya penumpukan di dalam pelabuhan relatif lebih murah dan aman dibandingkan di luar pelabuhan,” tuturnya.
Polemik tarif Kegiatan layanan depo peti kemas sempat menjadi polemik ketika awal Maret operator depo peti kemas kosong berencana menaikkan tarif layanan 10%—15% mulai April. Namun, pengguna jasa kepelabuhanan keberatan dengan rencana tersebut. Dalam rencana penaikan tarif tersebut, Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) akan melakukan penaikan tarif
Tarif jasa peti kemas kosong di depo Komponen
Biaya
Penumpukan peti kemas internasional*) • Periode 1—3 hari
Rp13.600/boks/hari
• Lebih dari 4 hari
Rp27.200/boks/hari
Penumpukan peti kemas domestik*) • Periode 1—3 hari
Rp6.800/boks/hari
• Lebih dari 4 hari
Rp13.600/boks/hari
Lift on-lift off • Peti kemas 20 kaki
Rp125.000/boks
• Peti kemas 40 kaki
Rp200.000/boks
Cuci peti kemas dengan detergen • Peti kemas 20 kaki
Rp75.000/boks
• Peti kemas 40 kaki
Rp150.000/boks
Cuci peti kemas dengan solar • Peti kemas 20 kaki
Rp50.000/boks
• Peti kemas 40 kaki
Rp200.000/boks
Sumber: Asosiasi Depo Kontener Indonesia (Asdeki), diolah Ket: *)Tarif peti kemas internasional kosong dihitung 50% dari tarif peti kemas internasional isi Rp27.200 untuk 1—3 hari dan Rp54.200 untuk 4 hari atau lebih. Tarif peti kemas kosong domestik dihitung 50% dari peti kemas internasional.
layanan dalam tiga tahap sambil menunggu pergerakan kenaikan harga minyak dunia yang kini cenderung meningkat. Tahap pertama kenaikan terhadap komponen kegiatan yang berkaitan dengan biaya bahan bakar di depo untuk peralatan menurunkan dan menaikkan peti kemas di depo kini membengkak, karena operator depo menggunakan bahan bakar industri. Tarif jasa layanan depo kosong peti kemas terdiri dari empat komponen, yaitu biaya penumpukan, lift on-lift off (lo-lo atau mengangkat dan menurunkan kontainer),biaya pencucian, dan biaya reparasi. Polemik itu mencuat karena Asdeki menilai penaikan tarif sudah seharusnya, sebab selain terjadi kenaikan biaya BBM, tarif layanan depo peti kemas dalam 2 tahun terakhir tidak ada penyesuaian. Namun, para pengguna jasa menolak rencana penaikan tarif itu dengan alasan biaya penumpukan peti kemas kosong yang saat ini berlaku dinilai terlalu tinggi. (K1) (
[email protected])
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
EVALUASI FASILITAS GUDANG: Sejumlah karyawan melayani konsumen di salah satu perusahaan pengiriman jasa logistik di Jakarta, akhir pekan lalu. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, mendesak Ditjen Bea dan Cukai untuk mengevaluasi keberadaan perusahaan importir yang tidak memiliki fasilitas pergudangan, karena mengganggu kegiatan bongkar muat.
Feri di Merak–Bakauheni cepat rusak OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kapal penyeberangan di lintasan Merak (Banten)–Bakauheni (Lampung) cepat rusak akibat kondisi iklim berusaha yang tidak kondusif dan tidak seimbangnya antara ketersediaan dermaga dan jumlah kapal. Iklim usaha yang tidak kondusif itu terjadi akibat pengaturan tarif dari pemerintah yang tidak memperhitungkan komponen biaya tarif berdasarkan perhitungan sebenarnya, sehingga tarif yang berlaku masih jauh di bawah biaya sebenarnya. Di sisi lain, jumlah dermaga yang sangat terbatas dipaksakan oleh regulator untuk melayani kapal-kapal dalam jumlah besar. Idealnya, setiap dermaga hanya melayani lima unit kapal, tetapi sekarang rata-rata melayani enam unit kapal. Wakil Ketua Indonesia Ferry Companies Association (IFA) Bambang Harjo mengatakan beberapa kapal mengalami kerusakan akibat iklim berusaha yang tidak kondusif. “Hal ini bisa dilihat dari kondisi tarif yang masih di bawah tarif sebenarnya,” katanya kepada Bisnis kemarin. Dia menjelaskan tarif yang diberlakukan pemerintah di lintasan Merak—Bakauheni masih di bawah 60% dari biaya investasi atau BEP (break event point) yang harus dikeluarkan operator untuk membeli dan mengoperasikan kapal.
Dalam kondisi tarif rendah, kapal yang beroperasi di lintasan penyeberangan terbesar di Indonesia tersebut dipaksa untuk beroperasi rata-rata 7,5–8 knot (13,90—14,8 km perjam), padahal sebagian besar kapal milik pengusaha nasional memiliki kecepatan di atas 15 knot (27,8 km per jam). Menurut dia, kapal yang dikonstruksi dengan kecepatan 15 knot, tetapi dipaksa untuk beroperasi 7,5—8,0 knot akan cepat rusak, terutama alat pendingin mesinnya. “Kalau pada saat padat dipaksa beroperasi 15 knot, kerusakannya tidak bisa terelakkan,” tegasnya. Dia menjelaskan setelah cukup lama dipaksa beroperasi tidak optimal, kapalkapal tersebut tidak mampu lagi beroperasi dengan kecepatan penuh pada saat volume kendaraan yang akan menyeberang meningkat. Parahnya, katanya, kondisi dermaga di Merak dan Bakauheni tidak cukup sehingga kapal tidak bisa beroperasi secara maksimal. “Di Merak hanya ada empat dermaga, sementara di Bakauheni dari empat dermaga, satu rusak parah.” Dia menjelaskan akibat terbatasnya dermaga, kapal-kapal dipaksa mengisi tiap dermaga rata-rata enam kapal sehingga target trip tercapai, sementara waktu penyelesaian bongkar dan muat tidak optimal. “Idealnya satu dermaga untuk lima kapal, bukan enam,” tegasnya.
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Kuota daging impor masih bisa ditambah
Food estate di KTM Salim Batu Pemanfaatan area potensial:
300.000 ha
Kementan klaim stok daging cukup
Keluarga terlibat:
OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
7.841 keluarga
Food estate Salim Batu Kaltim mulai dibangun
Pengembangan padi hibrida:
100 ha
BISNIS/TRI/ILHAM NESABANA
BUDI DAYA Beras kuning diragukan JAKARTA: Rencana penggunaan beras kuning atau golden rice yang merupakan hasil dari rekayasa genetika dinilai hanya akan menimbulkan masalah baru, karena belum ada kejelasan keamanan dari beras itu dan belum ada kepastian soal penyimpanan benih itu sebagai bibit. Koordinator Aliansi Desa Sejahtera Tejo Wahyu Jatmiko mengatakan beras kuning transgenik tersebut akan dikembangkan secara komersial di Indonesia pada 2013 setelah dikembangkan terlebih dahulu di Filipina pada 2011-2012. “Belum ada bukti aman dikonsumsi sampai detik ini, karena belum ada penelitian yang cukup dan uji coba terhadap hewan, tetapi langsung terhadap anak-anak,” ujarnya pekan lalu. (BISNIS/SEP)
Kebutuhan
424.000
Daging lokal
316.100 119.703 (665.000 ekor) 60.000
Berdasarkan data FAO (Food and Agriculture Organization) konsumsi sebanyak 2,03 kg per tahun atau berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebanyak 1,7 kg per tahun. “Kami fleksibel untuk soal impor daging, sesuai dengan pasokan lokal dan kebutuhan konsumsi. Jadi masih ada kemungkinan untuk menambah kuota impor daging,” ujar Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso kepada Bisnis kemarin. Saat ini, sambungnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menggunakan data Bappenas untuk konsumsi daging per kapita sebanyak 1,7 kg. Dia memaparkan dalam membuat cetak biru daging sapi di dalam negeri menggunakan data dari Bappenas sehingga kekurangan daging sebanyak 67.000 ton akan diimpor pada tahun ini. Prabowo mengungkapkan pemerintah sering mengatakan kuota impor daging pada tahun ini hanya 50.000 ton. Padahal, total sebanyak 67.000 ton karena sisa 17.000 ton akan digunakan untuk persiapan pada hari-hari tertentu, seperti Lebaran dan lainnya. Menurut dia, pemerintah sedang melakukan peninjauan ke lapangan untuk mengetahui kebutuhan daging serta kemampuan pasokan dari da-
BISNIS/ILHAM NESABANA
Sumber: Kementan, 2011
Gubernur Jawa Tengah untuk memasok daging sapi lokal dari provinsi tersebut.
lam negeri. Selain itu, pemerintah sedang menentukan data konsumsi daging melalui data Bappenas sebanyak 1,7 kg per tahun dan data FAO sebanyak 2,03 kg per tahun. Jika menggunakan data FAO, menurutnya, kebutuhan impor daging sapi tahun ini sebanyak 73.000 ton, sedangkan dengan menggunakan data Bappenas jumlah impor daging 2011 sebanyak 67.000 ton. Menurut Prabowo, Kementan telah melihat langsung persediaan daging di gudang distributor dan mencukupi kebutuhan saat ini. Dia mengklaim harga daging sapi belum naik, kendati belum lama ini para pedagang bakso melakukan protes kepada Kementerian Pertanian. “Kementerian Pertanian akan meninjau langsung harga dan persediaan daging di pasar-pasar tradisional dalam waktu dekat.” Dia menambahkan kebutuhan daging untuk pabrik pengolahan masih cukup, tetapi kebutuhan untuk pedagang bakso dan pedagang kecil lainnya mulai terganggu. “Ternyata kebutuhan daging untuk pedagang bakso sangat besar sekali, perputaran uang mencapai Rp3,1 miliar per hari,” ungkapnya. Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan daging para pedagang bakso, menurut Prabowo, pemerintah akan memfasilitasi kesepakatan (MoU) para pedagang bakso dengan
Telah habis Sementara itu, importir daging sapi yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyatakan kuota impor daging semester I/2011 telah habis, sehingga tidak akan ada lagi kegiatan impor daging pada AprilJuni tahun ini. Direktur Eksekutif Aspidi Thomas Sembiring mengatakan tidak adanya kegiatan impor daging pada periode itu dipastikan akan mengganggu pasokan daging pabrik pengolahan, restoran, dan hotel berbintang. Dampak lain, menurutnya, akan mengakibatkan harga daging naik karena pasokan berkurang. “Jadi, jangan salahkan kami, jika harga daging naik.” Importir, sambungnya, meminta penambahan kuota impor daging, tetapi pemerintah memutuskan tidak akan menambah kuota impor. Namun, Prabowo menjelaskan pada April-Juni 2011 kemungkinan masih ada impor daging sapi jika pemerintah memutuskan untuk menggunakan data konsumsi daging per kapita dari FAO sebanyak 2,03 kg. Dengan demikian, ada penambahan impor sebanyak 6.000 ton. (sepudin.
[email protected])
JAKARTA: Minat pengusaha berinvestasi tanaman pangan di kawasan transmigrasi masih relatif rendah jika dibandingkan dengan investasi di perkebunan. Dari realisasi investasi sekitar Rp2,4 triliun di kawasan transmigrasi pada 2010, ternyata investasi masih didominasi perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, dan hutan tanaman rakyat. “Selain pasar yang belum mendukung, integrasi antara sektor hulu ke hilir juga belum ada. Akibatnya, pengembangan sektor tanaman pangan di kawasan transmigrasi belum semaju pertumbuhan tanaman perkebunan, meski sudah memberi manfaat bagi para transmigran,” ujar Djoko Sidik Pramono, Dirjen Pembinaan dan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Kemenakertrans, pekan lalu. (BISNIS/TRI)
OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penerapan skema pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD) dinilai hanya akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan bisa memangkas 3,5 juta lapangan kerja baru per tahun. “Faktanya, program REDD berdampak sebaliknya, yaitu merugikan perekonomian negara yang menerapkan. Selain itu seruan LSM lingkungan untuk memperluas kawasan konservasi juga berpotensi menghasilkan dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat setempat,” ungkap
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Rad io Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26
Alan Oxley, Ketua World Growth, lembaga yang berbasis di AS, belum pekan lalu. Dia menjelaskan kebijakan pemerintah yang ingin menerapkan pengurangan emisi dari laju deforestasi berdampak kerugian bagi negara berkembang dan mengurangi pertumbuhan keanekaragaman hayati yang merupakan studi Kasus tentang Indonesia yang dirilis lembaga nonprofit World Growth. Oxley mengungkapkan pendanaan internasional terkait dengan lingkungan kepada Indonesia hanya menghambat ekspansi industri penting yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi.
KAMERA INTERNET
CCTV
Penghentian menyeluruh dalam pemberian izin kepada industri perkebunan, pertambangan dan kehutanan merugikan perekonomian Indonesia. Langkah itu bisa menghilangkan 3,5 juta lapangan kerja per tahun, menahan pertumbuhan berbagai industri terkait yang berkontribusi 15% terhadap perekonomian, memangkas devisa, serta menghambat aktivitas pengelolaan hutan lestari dan pengentasan kemiskinan. Menurut Oxley, berbagai pendanaan terkait lingkungan di Indonesia yang akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia umumnya didanai LSM populer seperti Greenpeace dan
WWF. “Namun, kajian Bank Dunia dan pemerintah Norwegia tahun 2009 menunjukan bahwa kontribusi deforestasi terhadap emisi rumah kaca global hanya separuh atau bahkan lebih rendah lagi.” Kelemahan lain dari program REDD adalah tidak ada koordinasi yang baik untuk program REDD dan pendanaannya, tidak memiliki akuntabilitas yang jelas serta tidak memenuhi kepentingan negara penerima donor. Oxley juga menyatakan, LSM seperti WWF dan Greenpeace selama ini menyerukan untuk memperluas kawasan konservasi di Indonesia sebagai upaya untuk mengurangi emisi. “Namun, hal
BIRO BANGUNAN
(OI/261/02/2011)
AGEN PROPERTY ANDA Butuh Apartement? Sudirman, Thamrin, Kembang, Kuningan, Kuta Bali? Rmh/Ruko/Tnh/Gudang? Atau Mau Titip Jual/Sewa? Hub: FANNY 0819 3232 1080 (OI/498/03/2011)
AHLI WC AHLINYA Unt: Sedot WC, Air kotor, Lumpur, Limbah cair, Pelncrn, Salurn air/Wastafel/Cucian piring dll; Prs cpt, Armada sndri 9262 8844 93665266 - 081310949979/ (OI/414/03/2011) SE-JABODETABEK.
MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771. (OI/454/04/2010)
Trm Bngunan Br Renov Bsr/Kecil Dr Mnengah s/d Lux, Hrg 1,5Jt s/d 2Jt, Atap Baja Rgn, Gnteng M Kls, Krmik 40x40cm, Plfon, Hsl Krj Cpt/Brgrnsi. ADI 44676895/ 085282053035 (OI/938/03/2011)
BIRO JASA PT.METROPOLITAN 6348072-6348859 Pendirian Perusahaan PT/CV/PD/UD/Toko-Domisili Perusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32 (OI/343/04/2009)
Desain, H.Cipta, Paten, Merek Pendaftaran Dalam & Luar Neg. Kons. Terdaftar Hub. 47868970 (OI/567/03/2011)
CANOPY
ANTENA
Hasil CCTV jelas walau dari ruang gelap & bisa dilihat di Handphone. Murah Hanya 3,8jt: 4 Camera + DVR + HD 500MB. Brosur & Demo hubungi JAKARTA: (021) 688 79790 - 93, TANGERANG: (021) 6868 7980, 3769 5000. www.retailindotech.com (OI/413/03/2011)
DANA TUNAI
BENGKEL Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/252/01/2011)
Sidik Jari Standalone Termrh: Fingerprint Tym. neT A82, tggl letakkan jari utk membuka Pnt Ruangan Anda, 1 Paket dgn Kunci Elektronik & Instalasi Hanya Rp.2,5Jt, dari Rp 3Jt, Tdk perlu Investasi Kartu! 021-68575763 / 97713093 / 08787 6100953 /
[email protected]
Data Siap Jemput Bantu Sampai Cair / 1Jt s/d 500M / BPKB, AJB / SHM / Elektronik, Hub: 95200071, 83331022, 0821 11452226, 0821 12887479 (OI/979/04/2011)
KARTU KREDIT
(OI/671/03/2011)
MONEY CHANGER
EKSPEDISI BALIKPAPAN / BANJARMASIN Ckp 5Rb/Kg 5 Hr Makasar 6Rb/Kg 6 Hr Door To Door .Hub: KSB Logistics 75917564 / 70833846 / 97408938 (OI/351/03/2011)
FILTER AIR AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang,kolamikan&renang,carbonaktifkualitasprima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911 - 70756166 - 0812 80288179 - 41257559
Authorized MONEY CHANGER & Remitter, Dapatkan kurs terbaik, Tunai/Transfer Layanan Antar, PT. Forexindo Solution Kuningan. Telp. (021) 52919344 ext. 444 Ada masalah CC / KTA ? Bunga naik terus ? stres dikejar kolektor ? Hub: SASHA 90357235, VENA 96309818, (OI/683/03/2011) EDWIN 91595155
KULIT
MESIN-MESIN Mesin Tetas Telur Unggas, Full Otomatis, Keberhasilan 99%, Kapasitas 50, 100-2000 Butir, Untuk Hobies, Peternak Kecil, Murah. Hub: 70228779 - 021 41891482 (OI/544/03/2011)
APARTEMEN
(OI/505/11/2010)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/278/03/2010)
Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 (OI/029/10/2010)
OTOMOTIF MOBIL DICARI
Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404 PAKAIAN T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500. Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja, Jaket, Topi, Celana,Dll. Telp/Fax: 6017381 96244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12 (OI/312/03/2011)
KEMENANGAN MOTOR Berani beli mobil secondhand anda dengan harga pantas, SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021 6833 6806 / 0816 93 2247 Karawaci. TGR (OI/546/03/2011)
MOBIL DIJUAL
PELUANG BISNIS WWW.DIETPRAKTIS.COM Persh Healthy Food sejak 1980 di 75 negara. Profit 25-50%. Disediakan Pelatihan Info Produk SMS Biz-Nama-usia-domisili ke 0818 0320 6668. (OI/568/03/2011)
(OI/504/11/2010)
"KULIT ASLI" Furniture,Car,Fashion,Promotion,Walet,Bag,Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/580/04/2010)
Karsa: Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep. Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PROPERTI
(OI/345/03/2011)
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 - 68434577 - 97734850. AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir.
PAGAR OTOMATIS
(OI/277/03/2010)
KURSUS KURSUS Ba Zi TK Mahir 1 & 2. Info Hp: 08179188168, 0818 916173 www.qualiffengshui.com
PENERJEMAH
Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, (OI/521/03/2011) 0812 10111137
(OI/262/02/2011)
HEWAN QURBAN
MAJU JAYA Special Pintu Folding Gate, Rolling Door, One sheet+Canopy Poly Carbonate, Pintu Lipat/Dorong, Pagar Tralis Besi, Kusen Aluminium, Pintu Kasa Nyamuk, Krey Aluminium, Vertical Blind, Folding Door penyekat ruang. Terima Service Hub: 5415131, 98712238, 33074692. Fax: 5415131 (OI/303/06/2009)
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
(OI/263/02/2011)
(OI/676/12/2010)
PARABOLA 6f_200Ch/bkn 20.rp 1.500.Rsmi Indovision - TopTv - Okevision Antena Tv Lokal, Srvc Brgnsi. Aheng 6330765 - 0812 (OI/399/03/2011) 88888133
Kamera Internet Dpt Digerakkan Darimana Saja!: Tym.neT NV88 - Hrg Promo: Rp.2.350.000,- bisa merekam dr SDCard lsg sebesar maks. 32GB & dipantau dr Internet Lsg via IE, Mozilla, BlackBerry, iPhone, iPad. Hub: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected]
itu hanya menghalangi petani kecil untuk menanam sumber pangan yang pada akhirnya berdampak pada kemampuan mereka untuk berswadaya dan menjadikan mereka rentan terhadap lonjakan harga pangan,” katanya. Menanggapi laporan tersebut, anggota Satuan Tugas REDD Hadi Daryanto menyatakan apa yang dilakukan Indonesia dalam mengurangi emisi dari kawasan hutan bukan moratorium total pemanfaatan kawasan hutan. “Skema REDD yang coba diterapkan di dalamnya termasuk pengayaan tanaman dan pengelolaan hutan lestari,” ujar Hadi yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan.
MOBIL DISEWAKAN
KUNCI OTOMATIS
(OI/253/01/2011)
Msn Absensi Sidik Jari Offline Termrh Saat Ini: Fingerprint Tym.neT D1: Rp 1.5Jt Memiliki Buffer data 30rb Log&dpt merekam jari 500 Template. Juga memiliki Battery Back Up serta Koneksi USB ke Komputer: 021-68575763 / 97713093 / 087876100953 /
[email protected]
JAKARTA: Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) melampaui target kinerja per triwulan pertama 2011 setelah mampu merealisasi pencairan dana pemberdayaan sektor riil Rp249 miliar. Rosdiana Victoria Sipayung, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama LPDB, mengatakan sesuai dengan rencana kerja lembaga itu terhadap eksistensi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) target awal pencairan Rp200 miliar. “Berarti terjadi peningkatan kinerja penyaluran yang seluruhnya disalurkan melalui koperasi serta beberap lembaga keuangan bank maupun non bank. Catatan jumlah itu hingga posisi 25 Maret 2001” ujar Victoria Sipayung kepada Bisnis pekan lalu. Adapun jumlah koperasi penerima dana bergulir yang selanjutnya diteruskan kepada UMKM penerima sebanyak 138 unit. Penerima mencapai 8.096 orang yang tersebar di beberapa provinsi, khususnya di Pulau Jawa Menurut Rosdiana, dengan demikian total pembiayaan yang telah menyentuh UMKM, atau yang telah disalurkan sejak lembaga di bawah Kementerian Koperasi dan UKM itu beroperasi pada 2008 mencapai Rp829 miliar.
Dia menjelaskan total target penyaluran yang diagendakan LPDB sampai akhir tahun ini sebesar Rp800 miliar. Jumlah itu lebih kecil dari alokasi dana operasional sekitar Rp1,2 triliun. Namun dalam penetapan kinerja LPDB-KUMKM, target utama penyaluran ditetapkan sebesar Rp800 miliar. “Akan lebih baik kalau jumlah penyaluran itu bisa di atas Rp800 miliar, atau menembus angka Rp1 triliun.” Untuk mencapai angka Rp800 miliar, Rosdiana optimistis melaksanakannya berdasarkan reputasi penyaluran sampai triwulan pertama sebesar Rp249 miliar, atau hampir mendekati 25%. Dengan sisa waktu 9 bulan ke depan, atau tiga periode triwulan, capaian penyaluran Rp800 juta sangat realistis. Dalam tugas tahun ini, LPDB juga merasa tertantang untuk mengoptimalkan kinerja. Hal itu karena Kementerian Keuangan memberi isyarat jika hingga Mei 2011 bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp500 miliar, akan ada dana tambahan dari instansi itu. “Dana itu akan direalisasi Kementerian Keuangan yang bersumber dari tambahan program kerja 2011. Sebelumnya kami ajukan penambahan sebesar Rp750 miliar. Namun, realisasinya bergantung pada kinerja LPDB melayani pembiayaan UMKM,” ujar Rosdiana.
Skema REDD dinilai hambat pertumbuhan ekonomi
Tanaman pangan belum diminati
ABSENSI SIDIK JARI
volume
Impor
“Pengembangan food estate di KTM Salim Batu untuk mengantisipasi masa depan penyediaan pangan bagi penduduk Indonesia. Penyediaan pangan ini menjadi isu global dan sangat mendesak untuk segera diwujudkan,” ujar Menakertrans Muhaimin Iskandar pekan lalu. Dia menjelaskan food estate di lokasi transmigrasi untuk mendukung perubahan pola produksi pangan yang selama ini bersifat individu menjadi pertanian tanaman pangan yang terorganisasi oleh suatu manajemen korporasi.
JAKARTA
Keterangan
Daging bakalan
Pencairan dana LPDB lampaui target OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
Neraca kebutuhan daging sapi (ton)
JAKARTA: Pemerintah masih memberikan tambahan kuota impor daging sapi pada tahun ini dengan menentukan kebutuhan konsumsi daging di dalam negeri.
JAKARTA: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mulai membangun food estate di lokasi transmigrasi kota terpadu mandiri (KTM) Salim Batu, Bulungan, Kalimantan Timur.
Sumber: Keterangan Kemenakertrans
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
GRANMAX PU Gratis 1X Angs*, LUXIO harga mulai 142 Jtan, XENIA bunga mulai 3.5%, Pancoran: 7948303 - 7900651, Dewi Sartika: 8 0 9 5 35 5 , Fa t m a wa t i : 75 07 93 3 , Bekasi: 8804949 - 88345225, Radio Dalam: 7393002 (OI/485/03/2011)
Dicari Investor 2M Utk Kegiatan Expor & Impor, Dg Bagi Hasil & Di Jamin Dg Sertifikat Rumah & Tanah. Hub Kami Di Telp;+6282111971960/ +6281385565301. (OI/904/03/2011)
PERDANA 180jt-sm Rental 40% Selama 5 Thn, Full Furnish, Lokasi Paling Strategis. Hubungi: 021 -71103300 / 99489248 w w w. p a ra g o nv i l l a g e ka rawa c i .co m (OI/981/04/2011)
INDEKOS Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci, Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness, Parkir & Taman luas. Ph. 5672265 (OI/972/01/2011)
RUANG USAHA KANTOR siap pakai Rp.925.000/bln Fasilitas lengkap, Segitiga Emas Hub. (021) 515 2363, 528 98099 (OI/307/03/2011)
Disewa ruang kantor 1 lantai seluas 1.253 sqm semigross, Di gedung menara MTH lantai 11 Jl. MT. Haryono Kav. 23 kondisi unfurnished Hub. GARY 0815 9965761, WIDI 0852 19837219 (OI/704/03/2011)
RUMAH DIJUAL PURI INDAH Blok I (Indian) / 4 No. 10 Lt.280 / Lb.410 SHM Hadap Timur / Dekat Pasar 5+1 Kamar Tidur 3+1 Kamar Mandi Full Renov Lux Hub: AMI 99997738 (OI/570/03/2011)
i7
Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
TEKNIK
BAHAN BANGUNAN
PERJALANAN
PERANTI KERJA
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA
FURNITUR
SEMINAR & WORKSHOP
SEMINAR & WORKSHOP
REGIONAL Bisnis Indonesia, Senin, 4 April 2011
LPKR
APLN 630
ELTY 325
20 580
5 335
28/3 29/3 30/3 31/3
1/4
ASRI 140
28/3 29/3 30/3 31/3
0
1/4
199
24/ 2 812/ 3 26/ 2 912/ 3 30/3 012/ 3 5/311 / 3 6/1 /1 4
INDY 1.170
5
270
28/3 29/3 30/3 31/3
CMNP 195
0
137 1/4
MIRA 285
0 1.160
28/3 29/3 30/3 31/3
1/4
TBIG 3.975
2.250
25 4.100
28/3 29/3 30/3 31/3
1/4
28/3 29/3 30/3 31/3
25 2.225
1/4
28/3 29/3 30/3 31/3
1/4
NUSANTARA Mandiri perkuat kredit mikro BALIKPAPAN: Bank Mandiri area Balikpapan pada tahun ini menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 14,25%, dari Rp2,1 triliun menjadi Rp2,4 triliun, seiring dengan langkah ekspansi jaringan dan memperkuat layanan kredit mikro. Pimpinan Cabang Bank Mandiri Area Balikpapan Rudi Dharma mengatakan untuk merealisasikan target penyaluran kredit tersebut, pihaknya akan menambah satu kantor unit pelayanan mikro di kawasan Balikpapan Utara. “Kami akan membuka satu unit pelayanan mikro untuk menjaring nasabah yang ada di wilayah tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Selain untuk menggarap potensi kredit yang masih belum dijangkau, ekspansi jaringan tersebut diharapkan semakin mendekatkan Bank Mandiri kepada nasabah maupun calon nasabah, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor pendukung industri di Kawasan Industri Kariangau. (BISNIS/22)
Freeport diminta di luar koridor ekonomi BISNIS INDONESIA
MAKASSAR: Kamar Dagang dan Industri Papua meminta pemerintah pusat tidak menyertakan PT Freeport dalam program koridor ekonomi Maluku-Papua karena dianggap tidak memberi kontribusi positif bagi daerah itu selama ini. Ketua Kadin Papua Jhon Kabey mengatakan selama penambangan Freeport berjalan, kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat sekitar tambang hampir tidak ada. Freeport, jelasnya, tidak memiliki kaitan langsung dengan Papua. “Justru selama puluhan tahun beroperasi, konflik antarsuku masih terjadi dan tujuh suku yang berada di lahan Freeport itu masih pakai koteka, sementara sudah berapa banyak kekayaan alam yang sudah dia ambil,” ujarnya di sela-sela Rapimnas Kadin di Makassar, akhir pekan lalu. Selama ini, tambah Kabey, Freeport hanya berkoordinasi langsung dengan pemerintah pusat dalam hal ini Bappenas, sementara Papua tidak mengalami kemajuan ekonomi. “Karena itu, kami minta agar Freeport dihapus dari koridor Maluku-Papua dan diganti dengan industri yang berkaitan langsung dengan masyarakat Papua. Masyarakat Papua tidak lagi punya harapan kepada Freeport,” imbuhnya. Adapun industri yang
dibutuhkan oleh Papua, ujarnya, adalah industri pangan, tanaman pangan, peternakan, kelapa sawit, dan pabrik etanol. Di tempat yang sama, Ketua Kadin Papua juga meminta agar pembangunan infrastruktur jalan dan pelabuhan di Papua dipercepat. “Papua butuh infrastrukur yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi, yakni akses jalan dan pelabuhan. Pelabuhan tidak usah yang besar, yang kecil-kecil saja supaya bisa diakses dengan harga murah sehingga barang dijual juga bisa murah,” tegasnya.
Sentra ekonomi Dia mengemukakan selama ini infrastruktur yang dibiayai anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) Papua hanya berkaitan langsung dengan sentra pemerintahan, bukan sentra ekonomi. Kondisi ini, jelasnya, karena anggaran daerah sebagian besar digunakan untuk kegiatan pemerintahan dan birokrasi, sehingga peran stimulus anggaran pemerintah dalam mendorong pembangunan di daerah itu dapat dikatakan minim. Dia berharap koridor ekonomi dapat menjawab masalah tersebut. “Inilah yang juga mengharuskan agar koridor Maluku-Papua direvisi,” ujarnya. (K31)
ANTRE MENYEBERANG:
Sejumlah pengendara sepeda motor antre menyeberang jembatan darurat di aliran Sungai Pabelan, Desa Adikarto, Mungkid, Magelang, Jateng, kemarin. Warga rela antre dengan membayar uang sebesar Rp1.000-Rp2.000 untuk menyeberangi jembatan darurat pengganti jembatan Srowol yang hanyut diterjang banjir lahar dingin Merapi daripada memutar jalan yang jaraknya lebih dari 10 kilometer. ANTARA/ANIS EFIZUDIN
Perbaikan pengelolaan sampah mendesak Masyarakat diminta ikut olah sampah OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
yang lebih baik dari sekarang,” jelasnya, kemarin. Dia mengatakan pemprov melalui Dinas Kebersihan DKI Jakarta perlu merencanakan pembangunan TPST di lima wilayah Kota Jakarta dan jika perlu sampai ke tingkat kecamatan agar menjadi lebih efisien dari segi biaya dan jaraknya dengan tempat asal sampah. Alternatif pengelolahan sampah itu, lanjutnya, dapat memperkecil potensial konflik, misalnya akibat perbedaan prinsip dengan pemda tempat lokasi pembuangan, misalnya dengan TPST Bantargebang Bekasi yang saat ini tarif yang harus dibayar sekitar Rp113.000 per ton sampah.
Papua ingin kembangkan industri semen BISNIS INDONESIA
Warga Untuk Tata Ruang Wilayah Jakarta 2030 Ahmad Safrudin mengatakan pengelolaan sampah di JAKARTA: Perbaikan Ibu Kota akan tetap buruk seperti sistem pengelolaan samsekarang ini, jika tetap tidak memedulikan partisipasi masyarapah di DKI Jakarta sangat kat sebagai salah satu produsen mendesak untuk dilakukan sampah. karena sampah telah “Dinas Kebersihan DKI seperti melihat warga Jakarta itu bodoh, mengganggu kebersihan tidak bisa berpartisipasi mengelola kota dan ketenteraman sampahnya sendiri dan perlu diurus masyarakat, serta ada oleh dinas sehingga ada budget dari potensi kelebihan kapasiAPBD maupun hasil pembayaran pihak yang membuang sampah ke tas di tempat tempat pembuangan akhir,” penampungan. paparnya. Dia mengatakan Dinas Kebersihan DKI Jakarta seharusnya beruDirektur Eksekutif Wahana Lingsaha mendorong partisipasi makungan Hidup Indonesia (Walhi) syarakat Ibu Kota untuk mengelola Jakarta Ubaidillah mengemukakan Produk sampingan pengelolaan sampah di Jakarta yang Menurut Ubaidillah, pemprov sampah di tempat tinggalnya masing-masing dengan cara mencapai 6.500 ton per hari yang relatif sederhana, yaitu berpotensi menimbulkan masa...pemprov memiliki sejumlah memisahkan sampah organik lah besar. Dia menyebutkan salah satu lahan di dalam kota yang cukup dan nonorganik. Kepala Dinas Kebersihan DKI pemicu masalah sampah DKI potensial dibangun TPST Jakarta Eko Bharuna, sebelumadalah sistem pengelolaan yang selama ini hanya mengandalkan berteknologi modern, misalnya nya, mengatakan pihaknya berusaha mengurangi volume tempat pengolahan sampah terdi kawasan Cilincing, sampah yang akan diangkutan padu (TPST) di lokasi khusus. Jakarta Utara. ke pusat daur ulang dan komTPST ini, paparnya, berpotensi posting serta stasiun peralihan over kapasitas. Untuk mengantisipasi ancaman memiliki sejumlah lahan di dalam antara yang ada di Ibu Kota. Untuk itu, lanjutnya, sampah ini, dia menilai pemerintah perlu kota yang cukup potensial dibamembangun sistem pengelolaan ngun TPST berteknologi modern, harus bisa dinilai sebagai sumber sampah di dalam wilayah kota misalnya di kawasan Cilincing daya yang memiliki nilai ekonomis dengan desain dan teknologi yang Jakarta Utara, yang diharapkan bisa dengan memanfaatkannya sebagai efektif dan dipastikan mengatasi menghasilkan produk sampingan sumber energi listrik, kompos, dan bahaya pencemaran lingkungan, berupa pupuk, kompos, energi lis- bahan baku industri daur ulang. “Maka, Dinas Kebersihan DKI terutama bau, gas metan, dan air trik, maupun produk daur ulang." tercemar. “Untuk tujuan itu sebenarnya akan mencanangkan program peng“Seperti kota besar di beberapa tidak ada yang sulit bagi Pemprov olahan sampah rumah tangga di negara maju, Jakarta harus bisa DKI, asalkan mau, karena semua kawasan permukiman mulai 2012 mengelola sampah di dalam wi- bisa dihitung mulai dari sumber dan seluruh pengembang perumahlayah kota agar tidak lagi bergan- sampahnya cukup jelas, juga volu- an juga diharuskan membuat temtungan kepada tempat pengolahan me dan karakteristiknya serta ang- pat pengolahan sampah di kawasan perumahan mereka,” ujarnya. (nurusampah terpadu yang ada di daerah garan yang dibutuhkan,” ujarnya. lain dengan sistem pengelolaan Sementara itu, Koordinator Koalisi
[email protected])
MAKASSAR: Pemprov Papua Barat ingin mengembangkan industri semen sehubungan dengan tingginya kebutuhan bahan bangunan di wilayah hasil pemekaran Irian Jaya itu pada saat ini dan pada masa mendatang. Gubernur Provinsi Papua Barat Abraham Octavianus Atururi mengatakan selain menginginkan pembangunan pabrik semen, pihaknya juga menginginkan pembangunan untuk industri batu bara. “Karena Papua Barat memiliki cadangan batu bara yang cukup besar, yaitu sekitar 45 juta kubik,” ujar Abraham dalam Presentasi Potensi Wilayah pada Rapimnas Kadin di Makassar, akhir pekan lalu. Beberapa waktu lalu, Abraham pernah mengungkapkan keinginannya untuk membeton jalanjalan yang ada di provinsi itu. Dia mengatakan alangkah baiknya jika semen yang digunakan nanti adalah semen yang berasal dari pabrik semen yang ada di Papua Barat sendiri. Jika harus menggunakan semen yang ada selama ini, dia mengatakan biaya yang diperlukan terlalu besar karena dibeli dari pabrik semen di daerah lain, sebagian besar dari Sulawesi Selatan (Sulsel). “Selama ini kami menggunakan semen yang dikirim dari Sulsel, tetapi karena harus melalui proses pengiriman dan lain-lain, sehingga harganya menjadi
sangat mahal setelah sampai di Papua Barat,” ungkap Abraham.
Keluhkan dana Sementara itu, Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu mengeluhkan keterbatasan dana dari pemerintah pusat selama ini, sehingga pihaknya tidak bisa memaksimalkan pembangunan infrastruktur di wilayah Papua. “Kami tidak mungkin membangun infrastruktur tanpa dana,” tegas Barnabas sambil mengatakan pada saat ini masyarakat sangat membutuhkan transportasi, energi, air bersih, dan telekomunikasi. Dia menegaskan pihaknya sangat ingin mengetahui skema investasi yang diterapkan pemerintah, untuk bisa mengembangkan kebutuhan masyarakat Papua itu. Senada dengan Gubernur Papua, Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sulawesi Tengah Yunan Lampasio juga mengatakan Pemprov Sulteng saat ini sangat sulit untuk fokus menangani infrastruktur dengan APBD yang terbatas, karena mayoritas APBD selama ini habis untuk belanja pegawai, pendidikan, dan kesehatan. “Dengan patokan untuk membuat 1 kilo meter jalan dibutuhkan biaya sebesar Rp1 miliar, bayangkan berapa besar biaya yang dibutuhkan Pemprov Sulteng jika ingin membuat 5.000 km jalan?” ujar Yunan dengan nada tanya. Pada saat ini total panjang jalan di Sulteng mencapai 11.014,91 kilo meter. (K46)
Pasar Tanah Abang akan direnovasi OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
JAKARTA: PD Pasar Jaya berencana segera merenovasi Pasar Tanah Abang Blok F pada semester II/2011agar tidak tertinggal dari pasar sejenis yang dibangun swasta dengan rancangan modern. Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan pasar pusat grosir tekstil dan produk tekstil dan fashion tersebut tidak direnovasi secara total atau diremajakan karena berdasarkan hasil pengecekan oleh ahli konstruksi masih bisa difungsikan hingga di atas 20 tahun ke depan. PD Pasar Jaya merupakan perusahaan daerah milik Pemprov DKI Jakarta pengelola 153 pasar tradisional. “Karena konstruksinya masih kuat untuk difungsikan hingga di atas 20 tahun dan sebagian besar
mencapai 71% dari 1.157 pedagangnya sudah setuju untuk direnovasi, sehingga kami sekarang sedang dalam proses menghitung berapa biaya yang dibutuhkan,” ujarnya, kemarin. Dia mengatakan seiring dengan renovasi dan revitalisasi pasar tersebut, izin tempat usaha pedagang yang akan berakhir pada 2012 diperpanjang hingga 2022 dengan tebusan relatif murah, sekitar Rp3 juta per m2, untuk ukuran pasar tekstik dan produk tekstil terbesar di Asia Tenggara. Menurut Djangga, kondisi fisik bangunan dan interior Pasar Tanah Abang Blok F sudah tertinggal jauh dengan pasar di sebelahnya, masing-masing Pasar Tanah Abang Blok A dan B, yang telah diremajakan menjadi pasar dengan desain dan fasilitas pendukung yang modern. Sementara itu, Kepala Unit
Pasar Besar Pasar Tanah Abang Wayan Dharmajaya mengatakan renovasi Pasar Tanah Abang Blok F akan dilaksanakan pada malam hari dengan jaminan sudah bersih pada pagi harinya sehingga tidak mengganggu kegiatan usaha para pedagang pasar tersebut.
Modernisasi pasar Modernisasi pasar tersebut, lanjutnya, direalisasikan dengan menambah jumlah lift dari sekarang 8 unit menjadi 17 unit, memasang sarana pendingin ruang tersentral, dan memperbaiki pencahayaan, sehingga memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan para pedagang. “Para pedagang diuntungkan dengan program renovasi Pasar Tanah Abang Blok F yang biayanya tidak memberatkan mereka sehingga diharapkan akan meningkatkan omzet. Kalau ada yang kurang setuju, biasanya para pemilik kios dalam
jumlah yang banyak dan disewasewakan,” ujarnya. Djangga mengatakan PD Pasar Jaya mendapat jaminan dana secara tidak terbatas dari Bank Ganesha untuk mendukung keberhasilan program peremajaan dan renovasi 26 pasar tradisional pada 2012 yang proses administrasinya akan dimulai pada tahun ini. Kesungguhan lembaga keuangan itu membiayai program tersebut telah ditunjukkan dengan keterlibatannya dalam mendanai proyek peremajaan pasar Pademangan Barat yang dilaksanakan pengembang PT Bumiraya Kontruksindo dengan investasi mencapai Rp12,5 miliar. “Kami menyambut positif kesungguhan Bank Ganesha dan juga bank lain yang bersedia untuk berpartisipasi mendanai peremajaan dan renovasi pasar tradisional yang kondisinya tidak layak untuk dipertahankan,” jelasnya.