PUTUSAN
k~1=eã oM=eã êã kBæ Nomor 85/Pdt.G/2015/PTA. Mks. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PengadilanTinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh: PEMBANDING, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S.1 pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, beralamat di ……….. Sengkang, Kelurahan ……….., Kecamatan ……….., Kabupaten Wajo, dahulu sebagai Tergugat, sekarang Pembanding.
melawan TERBANDING, umur 20 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan wiraswasta, ( Manajer Wisma Lia Santi ), bertempat tinggal di ………., Kelurahan……….., Kecamatan …….., Kabupaten Wajo, dalam hal ini di Wakili oleh kuasanya, Nurdin Andi Mude, S.H., Bakri Remmang, S.H., Advokat/penasehat Hukum, pada Kantor Bhakti Keadilan, beralamat di …………….Sengkang, Kecamatan ……., Kabupaten Wajo, berdasarkan surat kuasa khusus yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sengkang dengan Nomor 2/SK/PA/Skg/2015, tanggal 5 Januari 2015, dahulu sebagai Penggugat, sekarang Terbanding. PengadilanTinggi Agama tersebut. Telah mempelajari berkas perkara yang dimohonkan banding.
DUDUK PERKARA Memperhatikan semua uraian yang termuat dalam putusan Pengadilan Agama Sengkang Nomor 51/Pdt.G/2015/PA Skg., tanggal 8 Juni 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 20 Sy’ban 1436 Hijriah, dengan mengutip amarnya sebagai berikut: 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian.
Hal. 1 dari 7 Hal. Put No. 85/Pdt.G/2015/PTA.Mks
2.
Menetapkan, bahwa Penggugat sebagai pemegang hak hadhonah/pengasuhan terhadap anak Andi Armalia Atifa Al-Zena ( umur 2 tahun ) sampai anak tersebut dapat menentukan pilihannya.
3. MenghukumTergugat untuk segera menyerahkan Andi Armalia Atifa Al-Zena ( umur 2 tahun ) kepada Penggugat dalam keadaan aman. 4. Menolak selain dan selebihnya. 5. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 391.000,00 ( tiga ratus Sembilan puluh satu ribu rupaih ). Bahwa terhadap putusan tersebut, Tergugat sebagai Pembanding telah mengajukan permohonan banding pada tanggal 17 Juni 2015 Masehi sebagaimana tercantum dalam Akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Sengkang. Permohonan banding tersebut diberitahukan kepada Tergugat sebagai Terbanding pada tanggal 25 Juni 2015. Bahwa, selanjutnya Pembanding telah mengajukan memori banding pada tanggal 6 Juli 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut. 1. Bahwa Judex facti in casu Hakim Pengadilan Agama Sengkang keliru/salah menilai fakta dengan mengemukakan pertimbangan sebagaimana terlihat pada halaman 16 putusan a quo yang menyatakan ” bahwa bukti P2 yang diajukan Penggugat adalah putusan Pengadilan Negeri Sengkang yang telah berkekuatan hukum tetap telah menujukkan sikap Tergugat yang emosional gampang marah dan telah memukul orang tanpa alasan yang jelas bersesuaian dengan keterangan Saksi yang diajukan Penggugat. Bahwa, pertimbangan hukum hakim pertama tersebut sama sekali tidak didasarkan pada fakta hukum persidangan, oleh karena keterangan kedua saksi Penggugat tidak ada yang menerangkan bahwa sikap Tergugat adalah emosional dan gampang marah serta suka memukul orang tanpa alasan yang jelas. 2. Bahwa keterangan kedua orang saksi Penggugat tidak dapat dipandang sebagai saksi menurut ketentuan hukum acara oleh karena pengetahuan saksi a quo diperoleh dari cerita orang lain ( Testimonium de auditu ). Bahwa memori banding tersebut telah diberitahukan kepada kuasa hukum Terbanding pada tanggal 9 Juli 2015, terhadap memori banding tersebut, kuasa hukum Terbanding belum memasukkan Kontra memori banding sebagaimana diuraikan dalam Surat Keterangan yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Sengkang tanggal 20 Agustus 2015.
Hal. 2 dari 7 Hal. Put No. 85/Pdt.G/2015/PTA.Mks
Bahwa Pembanding telah diberi tahu untuk melakukan Inzage pada tanggal 29 Juli 2015 dan Pembanding telah melakukan Inzage sebagaimana diuraikan Surat Keterangan yang dibuat Panitera Pengadilan Agama Sengkang tanggal 3 Agustus 2015. Bahwa Terbanding telah diberi tahu untuk melakukan Inzage pada tanggal 29 Juli 2015 akan tetapi Terbanding tidak Keterangan
yang
dibuat
melakukan Inzage sebagaimana diuraikan Surat Panitera
Pengadilan
Agama
Sengkang
Nomor
51/Pdt.G/2015/PA Skg. tanggal 20 Agustus 2015. Permohonan Banding tersebut telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada tanggal 26 Agustus 2015 dengan Nomor Register 85/Pdt.G/2015/PTA Mks., dan telah diberitahukan kepada Pembanding dan Terbanding dengan Surat Nomor W20-A/1397/HK.05/VIII/2015, tanggal 26 Agustus 2015.
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Tergugat/Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima. Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Makassar, sependapat dengan Pengadilan Agama Sengkang yang mengabulkan gugatan hak asuh anak (hadhanah) yang diajukan oleh Terbanding, namun Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat dengan Pengadilan Agama Sengkang yang menolak tuntutan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) setiap hari apabila Tergugat lalai memenuhi isi putusan (menyerahkan anak) kepada Penggugat sejak putusan yang berkekuatan hukum tetap dengan pertimbangan sebagaimana akan diuraikan dibawah ini. Menimbang, bahwa alasan Pengadilan Agama Sengkang, dalam mengabulkan gugatan hak asuh anak (hadhanah) telah dipertimbangkan dalam putusan pada halaman 16 pada pokoknya menyatakan bahwa berdasarkan bukti P2 yang diajukan oleh Penggugat berupa putusan Pengadilan Negeri Sengkang yang telah berkekuatan hukum tetap dimana menunjukkan sikap Tergugat yang emosional dan gampang marah karena telah memukul orang tanpa alasan yang jelas hal ini telah bersesuaian dengan keterangan 2 (dua) orang saksi Penggugat.
Hal. 3 dari 7 Hal. Put No. 85/Pdt.G/2015/PTA.Mks
Menimbang, bahwa saksi pertama Penggugat (Basmi binti Nori) dan saksi kedua (Bayu bin Massi) telah memberikan keterangan apa yang telah dilihat sendiri/didengar sendiri/ dialami pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Penggugat ke Pare-Pare bukan dengan maksud menyembunyikan anaknya ………………. dari Tergugat tetapi Penggugat marah dengan orang tuanya karena ada laki-laki yang melamar sementara Penggugat belum bersedia menikah, lalu Tergugat menuyusul ke ……… dan membujuk Penggugat untuk kembali ke Sengkang, kemudian Tergugat mengambil anaknya dan dibawa kerumah orang tuanya. - Bahwa selama Tergugat mengambil anaknya Penggugat dipersulit untuk bertemu dan baru bisa bertemu kalau Penggugat masuk kedalam kamar Tergugat dirumah orang tuanya. Dan kalau Penggugat mau meninggalkan rumah, maka anaknya menangis mau ikut bersama Penggugat namun ditahan oleh orang tua Tergugat. - Bahwa kalau Tergugat ke Kantor maka yang merawat anaknya adalah orang tua Tergugat sementara orang tua Tergugat kelihatannya tidak mampu karena sudah lanjut usia (60) tahun. - Bahwa Penggugat adalah orangnya lemah lembut, baik, dan sangat penyayang terhadap anaknya dan juga Penggugat tidak berperangai buruk, sementara Tergugat pernah ditahan di Kantor Polisi karena memukul orang. - Bahwa Penggugat lebih pantas merawat anaknya karena anak tersebut masih dibawah umur dan kalau masalah biaya perawatan tidak ada masalah karena Penggugat punya pekerjaan tetap sebagai pengusaha sukses (Manager Wisma Lia Santi). Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan kedua saksi Penggugat sebagaimana tersebut di atas, maka keberatan Tergugat selaku Pembanding yang menilai hakim pengadilan Agama Sengkang telah keliru/salah menilai fakta hukum persidangan yang menyatakan bukti P2 telah bersesuaian keterangan dua orang saksi Penggugat padahal keterangan kedua saksi adalah testimonium de auditu, dan menurut Pengadilan Tinggi Agama Makassar bahwa keberatan Pembanding tersebut tidak beralasan hukum dan harus dikesampingkan Menimbang,
bahwa
majelis
hakim
Pengadilan
Agama
Sengkang dalam
pertimbangan hukum putusannya pada halaman 18 alinea kedua menolak uang paksa (dwangsom) sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) perhari atas keterlambatan Tergugat melaksanakan isi putusan tentang hak asuh anak dengan alasan bahwa putusan tentang hak asuh anak merupakan kewajiban bagi kedua orang tua untuk memelihara dan
Hal. 4 dari 7 Hal. Put No. 85/Pdt.G/2015/PTA.Mks
mendidik anak demi untuk kepentingan anak, maka dalam masalah aquo tidak berlaku uang paksa (dwangsom) Menimbang, bahwa atas pertimbangan hukum majelis hakim Pengadilan Agama Sengkang sebagaimana tersebut di atas maka Pengadilan Tinggi Agama Makassar menyatakan tidak sependapat dengan pertimbangan bahwa lembaga dwangsom dalam perkara hadhanah diperlukan untuk mencegah putusan hadhanah menjadi ilusoir ( hampa ) karena Tergugat tidak mau melaksanakan hukuman pokok secara suka rela ( penyerahan anak) kepada Penggugat sejak putusan berkekuatan hukum tetap, maka Tergugat harus dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) setiap hari keterlambatan sejak putusan aquo berkekuatan hukum tetap, sehingga dengan demikian Pengadilan Tinggi Agama Makassar menyatakan tuntutan Penggugat sebagaimana tersebut dalam Petitum angka 5 (lima) dapat diterima. Menimbang, bahwa Pengadilan Agama Sengkang dalam putusannya tidak mempertimbangkan tuntutan Penggugat dalam petitum angka 3 (tiga) yaitu menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak mau menyerahkan ………….. kepada Penggugat adalah perbuatan melawan hukum. Maka Pengadilan Tinggi Agama Makassar selaku judex facti dapat mempertimbangkan masalah tersebut sebagai berikut. Menimbang, bahwa perbuatan melawan hukum atau faktum illicitum adalah perbuatan atau kealfaan disebabkan atau terjadi karena kesalahan yang mengakibatkan kerugian terhadap orang lain maka orang yang mengakibatkan kerugian itu diwajibkan membayar ganti rugi hal mana sesuai pula ketentuan dalam pasal 1365 KUH perdata, dan oleh karena itu Pengadilan Tinggi Agama Makassar berpendapat bahwa dalam masalah aquo belum dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum sehingga tuntuan penggugat harus dinyatakan ditolak. Menimbang, bahwa kemudian pertimbangan hukum Pengadilan Agama Sengkang yang menolak tuntutan Penggugat dapat dijalankan lebih dahulu (uitrocbaarbij voorrad). walaupun ada upaya hukum banding dan kasasi sebagaimana diuraikan dalam putusan halaman 18 alinea 4 sampai dengan hal 19 adalah sudah tepat dan benar dan Pengadilan Tinggi Agama Makassar mengambil alih menjadi pertimbangannya sendiri. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Pengadilan Tinggi Agama Makassar berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Sengkang dapat dikuatkan dengan penambahan dan perbaikan amar sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan ini.
Hal. 5 dari 7 Hal. Put No. 85/Pdt.G/2015/PTA.Mks
Menimbang, bahwa berdasatkan ketentuan dalam pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang sudah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 biaya perkara dalam tingkat pertama dibebankan kepada Terbanding dan biaya perkara dalam tingkat banding dibebankan kepada Pembanding. Memperhatikan Pasal-Pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dalam perkara ini.
MENGADILI I.
Menyatakan permohonan banding Pembanding secara formal dapat diterima.
II. Menguatkan putusan Pengadilan Agama Sengkang Nomor 51/Pdt.G/2015/PA Skg., tanggal 8 Juni 2015 Masehi bertepatan pada tanggal 20 Sya’ban 1436 Hijriah dengan perbaikan amar sehingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut: 1.
Mengabulkan gugatan penggugat sebagian
2.
Menetapkan anak yang bernama Andi Armalia Atifah Al-Zena (umur 2 thn) berada dibawah pemiliharaan( Hadhanah ) Penggugat.
3.
Menghukum Tergugat untuk menyerahkan anak bernama Andi Armalia Atifah AlZena kepada Penggugat terhitung putusan ini berkekuatan hukum tetap.
4.
Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) setiap hari Tergugat melalaikan putusan ini sejak putusan berkekuatan hukum tetap.
5.
Membebankan biaya perkara dalam tingkat pertama kepada Penggugat sejumlah Rp. 391.000.00 ( tiga ratus Sembilan puluh satu ribu rupiah )
6.
Menyatakan menolak dan tidak menerima gugatan Penggugat selainnya.
III. Membebankan biaya perkara dalam tingkat banding kepada Pembanding sejumlah Rp. 150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah ) .
Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Kamis tanggal 08 Oktober
2015 Masehi
bertepatan dengan tanggal 24 Zulhijah 1436 Hijriah yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh, Drs. H. Sudirman sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Amiruddin Tjiama, S.H. dan Drs.H. Mohammad Nor Hudlrien, S.H., M.H., sebagai Hakim Anggota dengan dibantu oleh Drs. Ahmad Anas sebagai Hal. 6 dari 7 Hal. Put No. 85/Pdt.G/2015/PTA.Mks
Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Agama Makassar, tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.
Hakim Anggota,
KetuaMajelis,
ttd.
ttd.
Drs. H. Amiruddin Tjiama, S.H.
Drs. H. Sidrman
ttd. Drs. H.Muhammad Nor Hudrien,S.H.,M.H. PaniteraPengganti,
ttd. Drs. Ahmad Anas Perincian biaya: 1. Redaksi
Rp
5.000.00
2. Meterai
Rp
6.000,00
3. Proses penyelesaian perkara
Rp 139.000,00
Jumlah
Rp 150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah )
Untuk salinan Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar,
Drs. Abd. Razak
Hal. 7 dari 7 Hal. Put No. 85/Pdt.G/2015/PTA.Mks
Hal. 8 dari 7 Hal. Put No. 85/Pdt.G/2015/PTA.Mks