TESIS
KEMAMPUAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI HUBUNGAN ANTARA KINERJA KEUANGAN DENGAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS KOMPAS 100
DESAK MADE RIZA AMELIA PERMANA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013
TESIS
KEMAMPUAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI HUBUNGAN ANTARA KINERJA KEUANGAN DENGAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS KOMPAS 100
DESAK MADE RIZA AMELIA PERMANA NIM : 1191662008
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013
TESIS
KEMAMPUAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI HUBUNGAN ANTARA KINERJA KEUANGAN DENGAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS KOMPAS 100
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana
DESAK MADE RIZA AMELIA PERMANA NIM : 1191662008
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 ii
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 07 NOVEMBER 2013
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. A.A.G.P. Widanaputra,SE,MSi.,Ak. Dr. I Made Sadha Suardhika,SE,MSi.,Ak NIP. 19650323 199103 1 004 NIP. 19550910 198403 1 001
Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Dr. Dewa Gede Wirama,SE,MSBA,Ak. Prof.Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 19641224 199103 1 002 NIP. 19590215 198510 2 001
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis ini Telah diuji pada Tanggal 06 November 2013
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No. 2056/UN14.4/HK/2013, Tanggal 18 Januari 2013
Ketua : Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE, MSi., Ak.
Anggota: 1. Dr. I Made Sadha Suardikha, SE, MSi., Ak. 2. Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE, MM, Ak., CPA 3. Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi. 4. Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi., Ph.D, Ak.
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama
: Desak Made Riza Amelia Permana
NIM
: 1191662008
Program Studi : Magister Akuntansi Judul Tesis
: Kemampuan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Memoderasi Hubungan antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, Oktober 2013
(Desak Made Riza Amelia Permana)
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara Nugrahanya, sehingga tesis dengan judul “KEMAMPUAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG PERUSAHAAN KINERJA
DALAM
KEUANGAN
MEMODERASI DENGAN
NILAI
JAWAB
HUBUNGAN
SOSIAL ANTARA
PERUSAHAAN
PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS KOMPAS 100” dapat terselesaikan. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata 2 (S2) di Program Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana guna memperoleh gelar Magister Akuntansi, konsentrasi Akuntansi Keuangan dan Auditing. Sepenuhnya disadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan tesis ini tidak akan membuahkan hasil yang berarti. Pada kesempatan ini perkenankan pula penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas restuNYA dalam penyelesaian tesis ini. 2. Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE, MSi., Ak., sebagai Pembimbing I beserta Dr. I Made Sadha Suardikha, SE, MSi., Ak., sebagai Pembimbing II
yang dengan penuh kesabaran membimbing dan
memberikan dorongan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
vi
3. Para penguji tesis ini, yaitu Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE, MM, Ak., CPA, Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi., dan Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi., Ph.D, Ak., yang dengan penuh perhatian memberi saran kepada
penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 4. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister, Program Studi Akuntansi pada Program Pascasarjana, Universitas Udayana. 5. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) sebagai Direktur Program Pascasarjana, Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister, Program Studi Akuntansi pada Program Pascasarjana, Universitas Udayana. 6. Bapak Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA, Ak., selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI), Universitas Udayana. Bapak dan Ibu pengajar serta seluruh staf Program Magister Akuntansi, Universitas Udayana yang telah mendidik dan membantu proses penyelesaian tesis ini. 7. Orangtua I Dewa Ketut Sukanadi, Bsc. dan Desak Made Da Indarti, Kakak I Dewa Gede Waisha Permana, SH, serta seluruh keluarga yang telah mendoakan dan memotivasi penulis dalam penyelesaian tesis ini khususnya Made Dwi Juliana, SH atas motivasi yang tanpa lelah. 8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan IX
MAKSI Universitas Udayana,
khususnya rekan seperjuangan Komang Asri Pratiwi, SE dan I G.A. Mas
vii
Pradnya Nhareswarie, SE, terima kasih atas kerjasama rekan-rekan dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian tesis ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan anugerah-Nya kepada kita semua, serta pihak-pihak yang telah membantu penulis.
Denpasar, Oktober 2013
Penulis
viii
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Kompas 100 di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 20082011. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sehingga jumlah sampel sebanyak 38 perusahaan dengan 144 pengamatan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, variabel terikat adalah nilai perusahaan, dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji residual. Hasil uji residual menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak mampu memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Kata Kunci: ROE, Tobin’s, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
ix
ABSTRACT This study aims to determine the capability of corporate social responsibility disclosure to moderate the relationship between financial performance with value firm. The population in this study is Indeks Kompas 100 firms in PT. Bursa Efek Indonesia during the period 2008-2011. The technique used to determine samples was using purposive sampling therefore the total number of sample are 38 firms with 144 observations. Independent variable in this study is financial performance, dependent variable is value firm, and corporate social responsibility disclosure as moderating variable. Hypothesis testing studies used residual test. The residual test results showed that the corporate social responsibility disclosure has no capability to moderate the relationship between financial performance with value firm. Keywords: ROE, Tobin’s, Corporate Social Responsibility Disclosures
x
DAFTAR ISI Isi
Halaman
SAMPUL DALAM............................................................................. PRASYARAT GELAR ...................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................. SURAT PERNYARATAN BEBAS PLAGIAT ................................ UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................. ABSTRAK.......................................................................................... ABSTRACT ....................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................... DAFTAR TABEL .............................................................................. DAFTAR GAMBAR .......................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... BAB I 1.1 1.2 1.3 1.4
i ii iii iv v vi xi x xi xiii xiv xv
PENDAHULUAN ................................................................. Latar Belakang ....................................................................... Rumusan Masalah .................................................................. Tujuan Penelitian.................................................................... Manfaat Penelitian..................................................................
1 1 6 7 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS ......... 2.1 Teori Legitimasi ..................................................................... 2.2 Nilai Perusahaan .................................................................... 2.3 Kinerja Keuangan................................................................... 2.4 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ................ 2.5 Penelitian Sebelumnya ...........................................................
8 8 9 11 13 15
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN .................................................................................... 3.1 Kerangka Berpikir .................................................................. 3.2 Konsep ................................................................................... 3.3 Hipotesis ................................................................................
25 25 27 30
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................... 4.1 Rancangan Penelitian ............................................................. 4.2 Lokasi, Waktu Penelitian, dan Ruang Lingkup Penelitian ....... 4.3 Penentuan Sumber Data.......................................................... 4.4 Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................. 4.5 Prosedur Penelitian ................................................................. 4.6 Uji Asumsi Klasik .................................................................. 4.7 Analisis Regresi ..................................................................... 4.7.1 Uji Kelayakan Model .................................................... 4.7.2 Uji Hipotesis .................................................................
33 33 35 35 36 40 41 43 43 43
xi
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................... 5.1 Deskripsi Sampel Penelitian .................................................. 5.2 Statistik Deskriptif................................................................. 5.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................ 5.4 Hasil Analisis Regresi ........................................................... 5.4.1 Hasil Uji Kelayakan Model........................................... 5.4.1 Hasil Uji Hipotesis........................................................
45 45 45 47 49 49 50
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................... 6.1 Kemampuan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Memoderasi Hubungan antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan .......................................
51
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN................................................. 7.1 Simpulan ............................................................................... 7.2 Saran .....................................................................................
55 55 55
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
57
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................
64
xii
51
DAFTAR TABEL No.
Tabel
Halaman
5.1
Statistik Deskriptif ...................................................................
47
5.2
Hasil Uji Normalitas.................................................................
47
5.3
Hasil Uji Autokorelasi ..............................................................
48
5.4
Hasil Uji Multikolonieritas .......................................................
49
5.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................
49
5.6
Hasil Uji Kelayakan Model ......................................................
50
5.7
Hasil Uji Hipotesis ...................................................................
50
xiii
DAFTAR GAMBAR No.
Gambar
Halaman
3.1
Kerangka Berpikir ....................................................................
27
3.2
Konsep Penelitian.....................................................................
30
4.1
Rancangan Penelitian ...............................................................
34
xiv
DAFTAR LAMPIRAN No.
Lampiran
Halaman
1.
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berdasarkan indikator Global Reporting Initiatives Generation 3.1 (GRI G3.1)....... .......................................................................................
64
2.
Sampel Penelitian....... ....................................................................
68
3.
Hasil Analisis Statistik Deskriptif....... ............................................
72
4.
Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................
73
5.
Hasil Analisis Regresi.....................................................................
76
6.
Tabel Uji Durbin-Watson....... ........................................................
78
xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju menuntut para investor untuk dapat mengalokasikan dana yang dimiliki dengan lebih baik. Pengalokasian dana dapat dilakukan melalui investasi di pasar uang, pasar modal, dan pasar turunan. Investasi di pasar modal merupakan salah satu investasi yang diminati oleh investor. Jenis-jenis investasi dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan produktif yang dapat diperjualbelikan, sedangkan investasi tidak langsung dapat dilakukan dengan membeli surat-surat berharga yang ditawarkan oleh perusahaan investasi (Jogiyanto, 2010: 7). Investor yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat melakukan investasi tidak langsung, namun jika investor ingin melakukan investasi langsung, maka harus dapat melakukan penilaian dengan baik terhadap perusahaan yang ingin diinvestasikan. Investor dapat melakukan pengukuran terhadap kinerja keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui nilai dari perusahaan yang akan diinvestasikan. Pengukuran terhadap kinerja keuangan menjadi aspek yang fundamental bagi investor untuk berinvestasi karena dapat mencerminkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Menurut Ganto, dkk. (2008), kinerja keuangan yang baik dari sebuah perusahaan merupakan pertimbangan utama investor dalam membuat keputusan investasi. Kinerja keuangan dapat mengalami peningkatan secara berkesinambungan apabila perusahaan menerapkan strategi bisnis yang tepat.
1
2
Peningkatan kinerja keuangan diharapkan dapat meningkatkan nilai dari perusahaan, di mana semakin tinggi kinerja keuangan, maka semakin tinggi nilai dari perusahaan. Perusahaan sering kali melakukan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam untuk dapat meningkatkan kinerja keuangan dan kemakmuran stakeholders. Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam, membuat DPR RI memasukkan klausal mengenai tanggung jawab sosial perusahaan di dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 74 sebagai berikut: 1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. 2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 15 huruf b juga menyatakan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban
3
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Menurut Jo dan Harjoto (2011), tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan merupakan upaya untuk memastikan keberlanjutan perusahaan melalui praktek bisnis yang sehat. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian integral dari strategi bisnis. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi startegi bisnis yang tepat jika dalam pelaksanaannya
memperhatikan seluruh kepentingan stakeholders,
sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Penerapan tanggung jawab sosial oleh perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan dana investasi karena reputasi perusahaan yang baik. Menurut Cheng dan Christiawan (2011), para investor cenderung menanamkan modal kepada perusahaan yang melakukan kegiatan tanggung jawab sosial. Bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan dapat berupa program pemberian beasiswa kepada siswa yang tidak mampu, pembangunan sarana ibadah, penciptaan lapangan kerja baru, dan pembinaan terhadap pengusaha kecil (Indriana, dkk., 2008). Perusahaan mengkomunikasikan kegiatan tanggung jawab sosial yang telah dilakukan kepada stakeholders melalui laporan tahunan atau sustainability report. Pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan atau sustainability report dapat menunjukkan bahwa perusahaan telah mentaati peraturan yang berlaku serta menghindari munculnya tuntutan dari masyarakat atas dampak dari kegiatan operasi. Penelitian Gunawan dan Utami (2008), menyatakan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan, semakin banyak perusahaan mengungkapkan item mengenai kegiatan tanggung jawab sosialnya dan semakin
4
bagus kualitas pengungkapannya, maka akan semakin tinggi nilai perusahaannya. Hasil penelitian Rustiarini (2010), menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian Ehsan dan Kaleem (2012), menunjukkan hasil bahwa kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Equity berpengaruh positif pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut penelitian Mahendra, dkk. (2012) kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity berpengaruh positif pada nilai perusahaan, semakin tinggi Return on Equity, maka perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham dan meningkatkan nilai perusahaan. Subiyantoro dan Andreani (2003), menemukan bahwa Return on Equity berpengaruh positif pada harga saham perusahaan, harga saham yang tinggi dapat mencerminkan tingginya nilai perusahaan. Amri dan Untara (2012), membuktikan bahwa Return on Equity berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Hasil penelitian Nurhayati dan Medyawati (2012), membuktikan bahwa Return on Equity berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Penelitian Sasongko dan Wulandari (2006), menemukan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh pada harga saham perusahaan. Hasil penelitian Trisno dan Soejono (2008), membuktikan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh pada harga saham perusahaan. Penelitian Hanum (2011), menemukan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh pada harga saham perusahaan. Hasil penelitian Putri (2012), menemukan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh pada harga saham.
5
Penelitian Carningsih (2012), menemukan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan kinerja keuangan dengan proksi Return on Equity sebagai variabel bebas karena dapat mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan pengembalian atas modal yang diinvestasikan oleh investor. Return on Equity juga merupakan rasio fundamental yang dapat mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Nilai perusahaan dengan rasio Tobin’s Q dipilih sebagai variabel terikat karena rasio Tobin’s Q dapat memberikan informasi mengenai keadaan perusahaan apakah dalam kondisi tumbuh, stagnan, atau menurun, sehingga investor dapat mengambil keputusan yang tepat.
Pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan dipilih sebagai variabel pemoderasi karena tanggung jawab sosial yang diungkapkan oleh perusahaan dapat menghindari. Menurut Indriana, dkk. (2008), pihak yang melaksanakan tanggung jawab sosial menilai bahwa stakeholders sebagai unsur penting yang memengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Penelitian Anggitasari dan Mutmainah (2012), serta Yuniasih dan Wirakusuma (2007), memasukkan pengungkapan tanggung jawab sosial sebagai variabel pemoderasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Motivasi penelitian ini karena masih terdapat ketidakkonsistenan pengaruh kinerja keuangan pada nilai perusahaan di mana pada penelitian Mahendra, dkk. (2012), Subiyantoro dan Andreani (2003), Amri dan Untara (2012), serta Nurhayati dan Medyawati (2012) menemukan bahwa kinerja keuangan yang
6
diproksikan melalui Return on Equity berpengaruh positif pada nilai perusahaan, sedangkan penelitian Sasongko dan Wulandari (2006), Trisno dan Soejono (2008), Hanum (2011), serta Carningsih (2012), menemukan bahwa kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity tidak berpengaruh pada nilai perusahaan, sehingga peneliti memasukkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Kesadaran perusahaan yang meningkat dalam mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya peduli pada aspek keuangan, namun perusahaan meyakini kepedulian terhadap aspek sosial akan berdampak pada keberlanjutan perusahaan kedepannya. Peneliti memasukkan lima indikator GRI yang baru, yaitu LA15, HR10, HR11, SO9, dan SO10, sehingga pada penelitian ini menggunakan 84 indikator GRI untuk menilai praktek tanggung jawab sosial perusahaan. Lima indikator GRI tersebut merupakan indikator tambahan dalam pengungkapan tanggung jawab dalam GRI Generation 3.1 yang dikeluarkan pada tahun 2011. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah “apakah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100?” 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini, apakah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja
7
keuangan dengan nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan tambahan informasi mengenai kemampuan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Penelitian ini juga dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian di bidang yang sama. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi investor dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi di suatu perusahaan. Investor dapat mempertimbangkan pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan ketika akan berinvestasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Legitimasi Legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial bagi perusahaan untuk mempertahankan hidup (Sari, 2012). Menurut Hidayati dan Murni (2009), perusahaan mengupayakan adanya pengakuan yang baik dari investor, kreditor, konsumen, pemerintah, dan masyarakat sekitar, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara sebagai berikut: 1. Pengakuan dari investor didapatkan oleh perusahaan dengan cara meningkatkan return saham. 2. Pengakuan dari kreditor didapatkan oleh perusahaan dengan cara meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembalikan hutang. 3. Pengakuan dari konsumen didapatkan oleh perusahaan dengan cara meningkatkan mutu produk dan layanan. 4. Pengakuan dari pemerintah didapatkan oleh perusahaan dengan cara mematuhi peraturan yang berlaku. 5. Pengakuan dari masyarakat didapatkan oleh perusahaan dengan cara melakukan kegiatan tanggung jawab sosial. Upaya pengakuan yang baik oleh perusahaan juga bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang melekat pada kegiatan perusahaan dengan norma-norma perilaku yang ada dalam sistem sosial masyarakat (Chariri, 2008). Menurut Tilling (2004), legitimasi yang rendah dapat menyebabkan konsekuensi yang negatif bagi perusahaan karena dapat mengarah
8
9
pada hilangnya hak untuk beroperasi. Legitimasi yang rendah disebabkan adanya perbedaan diantara nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan dengan nilai-nilai sosial masyarakat, di mana perbedaan ini disebut dengan legitimacy gap. Menurut Warticl dan Mahon (1994) dalam Chariri (2008), legitimacy gap dapat terjadi karena: 1. Adanya perubahan dalam kinerja perusahaan, tetapi harapan masyarakat terhadap kinerja tidak berubah. 2. Kinerja perusahaan tidak berubah, tetapi harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan telah berubah. 3. Kinerja perusahaan dan harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan berubah ke arah yang berbeda atau ke arah yang sama dalam waktu yang berbeda. 2.2 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor karena menjadi indikator bagi pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan juga dapat diartikan sebagai penilaian yang dilakukan investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Nilai perusahaan dapat meningkat jika institusi mampu menjadi alat monitoring yang efektif (Gunawan dan Utami, 2008). Menurut Darminto (2010), nilai perusahaan menunjukkan nilai dari berbagai aset yang dimiliki oleh perusahaan termasuk surat berharga yang dikeluarkannya dan untuk perusahaan go public, nilai perusahaan dapat tercermin melalui harga sahamnya. Harga saham dari perusahaan harus dapat dibuat seoptimal mungkin, apabila harga saham
10
terlalu tinggi, maka perusahaan akan takut jika investor tidak akan membeli, namun apabila harga saham terlalu rendah dapat berdampak buruk pada citra perusahaan (Wardani dan Hermuningsih, 2011). Nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Menurut Retno dan Priantinah (2012), para pemodal menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada para profesional, yaitu manajer ataupun komisaris agar pencapaian nilai perusahaan dapat meningkat. Nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan sumbangan pertumbuhan jangka panjang bagi perusahaan (Sukasih dan Susilawati, 2011). Menurut Kusumajaya (2011), terdapat variabel-variabel kuantitatif yang digunakan untuk memperkirakan nilai perusahaan, yaitu: 1. Nilai buku merupakan total ekuitas pemegang saham dibagi dengan jumlah saham yang beredar. 2. Nilai pasar merupakan suatu pendekatan untuk memperkirakan nilai bersih dari perusahaan. Apabila saham dari perusahaan diperdagangkan dalam bursa sekuritas, maka nilai perusahaan dapat diukur berdasarkan nilai pasarnya. 3. Nilai apprasial, diperoleh dari perusahaan independent appraiser. 4. Nilai arus kas, digunakan ketika melakukan penilaian merger atau akuisis untuk mengestimasi arus kas bersih.
11
2.3 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan pencapaian suatu perusahaan yang diukur berdasarkan aspek keuangan (Mutamimah, dkk., 2011). Menurut Purwani (2010), kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat dinilai dengan satuan uang (Darminto, 2010). Kinerja keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan dan kesejahteraan perusahaan pada periode waktu tertentu. Pengukuran kinerja keuangan berguna bagi stakeholders untuk mengetahui tingkat efisiensi dan keberhasilan operasi perusahaan, untuk mengontrol apakah perusahaan mencapai tujuannya, untuk menemukan alasan jika perusahaan tidak mencapai tujuannya, untuk mengontrol operasi perusahaan, dan membuat rencana masa depan perusahaan (Gumus dan Celikkol, 2011). Pengukuran kinerja keuangan didasarkan pada data keuangan dalam laporan keuangan perusahaan. Menurut Indriana, dkk. (2008), kinerja keuangan dapat diukur dari rasio keuangan yang diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek berupa hutang-hutang jangka pendek. Masalah likuiditas dapat timbul jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas, terdiri dari:
12
1) Current Ratio, diukur dengan cara membagi aset lancar dan hutang lancar. 2) Quick Ratio, diukur dengan cara membagi aset lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar. 2. Rasio leverage, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang apabila pada suatu saat perusahaan dilikuidasi. Apabila semakin besar pinjaman yang digunakan perusahaan, maka semakin besar kreditur mempunyai kendali pada perusahaan. Rasio leverage, terdiri dari: 1) Total Debt to Total Asset, diukur dengan cara membagi total hutang dan total aset yang dimiliki perusahaan. 2) Time Interest Earned Ratio, diukur dengan cara membagi laba sebelum hutang dan pajak dengan beban bunga. 3) Fixed Chance Coverage, diukur dengan cara membagi laba sebelum pajak dan hutang ditambah beban sewa dengan beban bunga ditambah beban sewa. 3. Rasio aktivitas, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang tercermin dalam perputaran modalnya. Rasio aktivitas, terdiri dari: 1) Inventory Turnover, diukur dengan membagi antara harga pokok penjualan dan rata-rata persediaan. 2) Average Collection period, diukur dengan membagi piutang dan ratarata penjualan per hari.
13
3) Fixed Asset Turnover, diukur dengan membagi penjualan dan aset tetap bersih. 4) Total Asset Turnover, diukur dengan membagi penjualan dan total aset. 4. Rasio profitabilitas, digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas, terdiri dari: 1) Profit Margin, diukur dengan cara membagi penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan. 2) Net Profit Margin, diukur dengan cara membagi laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan. 3) Return on Asset, diukur dengan cara membagi laba bersih setelah pajak dengan total aset. 4) Return on Equity, diukur dengan cara membagi laba bersih setelah pajak dan total ekuitas. a. Earning per Share, diukur dengan membagi laba saham biasa dan jumlah saham biasa yang beredar. 2.4 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perusahaan semakin menyadari bahwa keberlangsungan hidup perusahaan tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan tempat perusahaan beroperasi (Titisari, dkk., 2010). Keberlangsungan hidup perusahaan akan terjamin jika perusahaan tidak hanya mementingkan aspek keuangan saja, namun memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. Tanggung jawab sosial merupakan komitmen perusahaan dalam mengintegrasikan aspek sosial dan
14
lingkungan ke dalam operasi bisnis secara berkelanjutan guna menyeimbangkan kepentingan dan kesejahteraan stakeholders (Mutamimah, dkk., 2011). Menurut ISO 26000, tanggung jawab sosial adalah komitmen perusahaan untuk mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan dalam pengambilan keputusan dan bertanggung jawab atas dampak dari keputusan, serta aktivitas yang memengaruhi masyarakat dan lingkungan. Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan diungkapkan dalam laporan tahunan atau sustainability report. Pengungkapan informasi mengenai tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan di Indonesia bersifat mandatory, di mana perusahaan diwajibkan untuk mengungkapkan kegiatan tanggung jawab sosial yang telah dilaksanakan. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi perusahaan terhadap masyarakat (Rustiarini, 2010). Pengungkapan informasi tanggung jawab sosial perusahaan juga merupakan bagian dari etika bisnis, di mana perusahaan tidak hanya memenuhi kewajiban-kewajiban ekonomi, namun juga memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (Mutmainah, 2012). Menurut Murwaningsari (2009), ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan meliputi: 1. Basic Responsibility, yaitu tanggung jawab sosial yang muncul karena keberadaan perusahaan. 2. Organizational Responsibility, yaitu tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi kepentingan stakeholders.
15
3. Societal Responsibility, yaitu tanggung jawab perusahaan ketika terjadi interaksi bisnis dengan masyarakat sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. Menurut Sari (2012), tanggung jawab sosial adalah komitmen perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya untuk senantiasa memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat sosial dan lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi bentuk kepedulian perusahaan untuk memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan (Retno dan Priantinah, 2012). Tanggung jawab sosial dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan karena perusahaan dapat mengidentifikasi konsekuensi sosial dari kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan (Foote, et al., 2010). Menurut Brochure (2009), tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi strategi bisnis ketika tujuan dari kebijakan dan program tanggung jawab sosial dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan diterapkan di dalam dan luar perusahaan, tanggung jawab sosial dapat menghasilkan manfaat yang besar terkait dengan bisnis perusahaan, tanggung jawab sosial yang dilakukan mendukung kegiatan inti perusahaan, dan memberikan kontribusi bagi efektivitas perusahaan untuk mencapai misinya, serta tanggung jawab sosial dapat menciptakan rantai nilai yang baik. 2.5 Penelitian Sebelumnya Yuniasih dan Wirakusuma (2007), meneliti pengaruh kinerja keuangan pada nilai perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan tata kelola perusahaan sebagai variabel pemoderasi pada 27 perusahaan manufaktur
16
yang terdaftar pada PT. Bursa Efek Jakarta dari tahun 2005-2006. Teknik analisis data yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Asset berpengaruh positif pada nilai perusahaan, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan, sedangkan tata kelola perusahaan yang diproksikan melalui kepemilikan manajerial tidak mampu memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Perbedaan penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007) dengan penelitian ini, terletak pada banyaknya jumlah indikator GRI yang digunakan untuk mengukur pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007) menggunakan 78 indikator GRI, sedangkan penelitian ini menggunakan
84
indikator
GRI.
Penelitian
ini
hanya
menggunakan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel pemoderasi dan menggunakan Return on Equity sebagai proksi dari kinerja keuangan. Perbedaan juga terdapat pada jenis perusahaan, tahun penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan. Penelitian Rustiarini (2010), dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan penerapan tata kelola perusahaan pada nilai perusahaan, serta untuk mengetahui apakah tata kelola perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai perusahaan di 40 perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan uji nilai selisih mutlak. Hasil penelitian
17
menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan tata kelola perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Tata kelola perusahaan juga mampu dalam memoderasi hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai perusahaan. Perbedaan penelitian terletak pada variabel bebas dan variabel pemoderasi di mana pada penelitian Rustiarini (2010) menggunakan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur melalui 78 indikator GRI sebagai variabel bebas, sedangkan penelitian ini menggunakan kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity sebagai variabel bebas. Rustiarini (2010) menggunakan tata kelola perusahaan yang diukur menggunakan
kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah anggota komite audit sebagai variabel pemoderasi, namun pada penelitian ini pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur menggunakan 84 indikator GRI sebagai variabel pemoderasi. Perbedaan juga terletak pada perusahaan dan periode penelitian. Penelitian ini menggunakan uji residual untuk mengetahui apakah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan variabel pemoderasi. Perbedaan juga terdapat pada jenis perusahaan dan tahun penelitian yang berbeda. Almilia,
dkk.
(2011),
menguji
pengaruh
kinerja
keuangan
pada
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian dilakukan pada 47 perusahaan yang menerima Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) dan perusahaan lain yang tidak menerima Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia dengan periode waktu dari tahun 2007-2008. Penelitian Almilia, dkk. (2011), menggunakan variabel kontrol
18
ukuran perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi logistik dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Asset berpengaruh positif pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan Return on Equity tidak berpengaruh pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil pengujian uji beda menunjukkan bahwa Return on Asset perusahaan penerima ISRA lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerima ISRA, sedangkan tidak terdapat perbedaan Return on Equity antara perusahaan penerima ISRA dengan perusahaan yang tidak menerima ISRA. Perbedaan terletak pada variabel terikat di mana pada penelitian Almilia, dkk. (2011), variabel terikat yang digunakan adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur melalui check list data, yaitu perusahaan penerima ISRA diberi skor 1, sedangkan yang tidak menerima ISRA diberi skor 0. Penelitian ini mengukur pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan 84 indikator GRI. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam penelitian ini merupakan variabel pemoderasi, sedangkan nilai perusahaan yang diukur melalui rasio Tobin’s Q merupakan variabel terikat. Penelitian ini hanya menggunakan proksi Return on Equity untuk mengukur kinerja keuangan dan tidak menggunakan variabel kontrol. Perbedaan juga terletak pada jenis perusahaan, tahun penelitian, dan teknik analisis data. Penelitian yang dilakukan oleh Anggitasari dan Mutmainah (2012), menganalisis bagaimana pengaruh kinerja keuangan pada nilai perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan tata kelola perusahaan sebagai variabel pemoderasi pada 24 perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT.
19
Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian dari tahun 2007-2010, dengan teknik analisis data yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Asset tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Variabel komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan komite audit tidak mampu memoderasi hubungan antara Return on Asset dengan nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan institusional mampu dalam memoderasi hubungan antara Return on Asset dengan nilai perusahaan. Perbedaan terletak pada variabel pemoderasinya, pada penelitian Anggitasari dan Mutmainah (2012) menggunakan 78 indikator GRI untuk mengukur pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaaan dan tata kelola perusahaan menggunakan empat proksi pengukuran, sedangkan penelitian ini menggunakan 84 indikator GRI untuk mengukur pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan dan tidak menggunakan tata kelola perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan Return on Equity sebagai proksi dari kinerja keuangan. Perbedaan juga terletak pada jenis perusahaan, tahun penelitian, dan teknik analisis data. Penelitian yang dilakukan Wibowo (2012), untuk menguji hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan menggunakan 78 indikator GRI, sedangkan kinerja keuangan perusahaan diteliti menggunakan Return on Asset. Penelitian Wibowo (2012), menggunakan variabel kontrol ukuran perusahaan. Penelitian dilakukan dari tahun 2005-2010 dengan 150 sampel perusahaan yang masuk ke dalam Indeks Sri Kehati di PT. Bursa Efek
20
Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan adalah Ordinary Least Squares (OLS). Hasil penelitian Wibowo (2012), menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan memiliki dampak yang positif pada kinerja perusahaan dan kinerja perusahaan berdampak positif pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Perbedaan penelitian terdapat pada teknik analisis data di mana penelitian Wibowo (2012) menggunakan teknik analisis data OLS, sedangkan penelitian ini menggunakan uji residual untuk mengetahui apakah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan variabel pemoderasi. Pada penelitian ini pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur menggunakan 84 indikator GRI, sedangkan nilai perusahaan yang merupakan variabel terikat diukur menggunakan rasio Tobin’s Q. Penelitian wibowo (2012) menggunakan kinerja keuangan dengan proksi Return on Asset, sedangkan penelitian ini menggunakan Return on Equity. Perbedaan juga terletak pada jenis perusahaan dan tahun penelitian. Nur dan Priantinah (2012), meneliti faktor-faktor yang memengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial di perusahaan high profile yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Variabel bebas yang digunakan adalah profitabilitas yang diproksikan melalui Return on Asset, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, dewan komisaris, leverage yang diproksikan melalui debt to equity dan pengungkapan media, sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah pengungkapan tanggung jawab sosial yang diukur menggunakan 79 indikator GRI. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas,
21
kepemilikan saham publik, dan pengungkapan media tidak berpengaruh pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dewan komisaris dan leverage berpengaruh negatif pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nur dan Priantinah (2012) terletak pada variabel bebas di mana dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah Return on Equity, sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah nilai perusahaan yang diproksikan melalui rasio Tobin’s Q. Penelitian ini menggunakan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur melalui 84 indikator GRI sebagai variabel pemoderasi. Perbedaan juga terletak pada teknik analisis data, jenis perusahaan, dan tahun penelitian. Nurhayati dan Medyawati (2012), meneliti pengaruh kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity, tata kelola perusahaan yang diproksikan melalui kepemilikan manajerial, dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur melalui 78
indikator GRI pada nilai perusahaan yang
diproksikan melalui Tobin’s Q. Perusahaan yang masuk dalam LQ 45 dijadikan sampel penelitian pada periode 2009-2011. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan, tata kelola perusahaan, dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Perbedaan penelitian Nurhayati dan Medyawati (2012) dengan penelitian ini di mana penelitian ini menggunakan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur
22
melalui 84 indikator GRI sebagai variabel pemoderasi. Perbedaan juga terletak pada jenis perusahaan, tahun penelitian, dan teknik analisis data. Servaes dan Tamayo (2012), meneliti dampak tanggung jawab sosial diukur dengan menggunakan statistik KLD pada nilai perusahaan yang diukur menggunakan rasio Tobin’s Q. Periode pengamatan dilakukan dari tahun 19912005 di seluruh perusahaan S&P 500 Index, Domini 400 Social Index, dan Russel 1000 Index. Penelitian Servaes dan Tamayo (2012), menggunakan variabel kontrol ukuran perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan di mana peningkatan kegiatan tanggung jawab yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perbedaan penelitian Servaes dan Tamayo (2012) dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas di mana variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity, sedangkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur dengan 84 indikator GRI sebagai variabel pemoderasi. Perbedaan juga terletak pada tahun penelitian, jenis perusahaan, dan teknik analisis data yang digunakan. Amri dan Untara (2012), meneliti pengaruh kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity, tata kelola perusahaan, dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada nilai perusahaan yang diproksikan melalui Tobin’s Q. Periode pengamatan dilakukan dari tahun 2008-2010 di perusahaan LQ 45. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan dan pengungkapan tanggung
23
jawab sosial perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan, sedangkan tata kelola perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Perbedaan penelitian Amri dan Untara (2012) dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas, di mana dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah kinerja keuangan, sedangkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan digunakan sebagai variabel pemoderasi. Pengungkapan tanggung jawab sosial pada penelitian ini diukur dengan 84 indikator GRI, sedangkan Amri dan Untara (2012) menggunakan 78 indikator GRI. Perbedaan juga terletak pada tahun penelitian, jenis perusahaan, dan teknik analisis data yang digunakan. Mahendra, dkk. (2012), meneliti mengenai pengaruh kinerja keuangan yang diproksikan melalui likuiditas, leverage, Return on Equity pada nilai perusahaan dengan kebijakan deviden sebagai variabel pemoderasi pada 30 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2009. Teknik analisis data yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas dan Return on Equity berpengaruh positif pada nilai perusahaan, leverage tidak berpengaruh pada nilai perusahaan, kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan antara likuiditas, leverage, dan Return on Equity dengan nilai perusahaan. Perbedaan penelitian Mahendra, dkk. (2012) dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas dan variabel pemoderasi, di mana pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah Return on Equity dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur dengan dengan 84 indikator GRI sebagai variabel pemoderasi. Perbedaan
24
juga terletak pada tahun penelitian, jenis perusahaan, dan teknik analisis data yang digunakan. Carningsih (2012), meneliti pengaruh tata kelola perusahaan pada hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan proksi Return on Asset dan Return on Equity, nilai perusahaan diukur melalui rasio Tobin’s Q, sedangkan tata kelola perusahaan diukur menggunakan proporsi komisaris independen. Penelitian dilakukan pada perusahaan property dan real estate tahun 2007-2008. Teknik analisis data yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Asset berpengaruh negatif pada nilai perusahaan, sedangkan Return on Equity tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Tata kelola perusahaan tidak mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Penelitian Carningsih (2012) dan penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas yang sama, yaitu Return on Equity untuk mengukur kinerja keuangan, sedangkan perbedaannya terletak pada variabel pemoderasi, di mana variabel pemoderasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur dengan dengan 84 indikator GRI. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji residual. Perbedaan juga terletak pada tahun penelitian dan jenis perusahaan.
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Nilai perusahaan menjadi pertimbangaan investor saat menginvestasikan dana yang dimilikinya. Nilai perusahaan akan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat mensejahterahkan pemilik dan pemegang saham. Nilai perusahaan dapat tercapai secara optimal apabila perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik. Kinerja keuangan dapat mengukur tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Peningkatan kinerja keuangan akan menyebabkan peningkatan fungsi dan aktivitas dari perusahaan (Tarawneh, 2006). Penelitian Mahendra, dkk. (2012), menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif pada nilai perusahaan, di mana semakin tinggi kinerja keuangan, maka semakin tinggi nilai dari perusahaan, sedangkan penelitian Carningsih (2012), menunjukkan bahwa kinerja keuangan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Akibat ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya, peneliti memasukkan variabel pemoderasi, yaitu pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial merupakan komitmen perusahaan untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas (Mutmainah, 2012). Tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk merespon ancaman kompetitif dari isu-isu sosial (Petrache, 2008). Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk mengkomunikasikan
25
26
kepada stakeholders bahwa perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya tidak hanya mementingkan aspek keuangan, namun juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Menurut Sayekti dan Wondabio (2007), dengan pengungkapan tanggung jawab sosial diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang, serta memperoleh respon positif dari para pelaku pasar. Tanggung jawab sosial perusahaan penting untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai dari perusahaan (Sudana dan Arlindania, 2011). Penelitian Gunawan dan Utami (2008), menunjukkan hasil bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Hasil penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007), serta Anggitasari dan Mutmainah (2012), menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat merumuskan permasalahan yang akan diteliti dan membangun hipotesis berdasarkan teori yang melandasi serta penelitian sebelumnya, selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ditolak atau diterima dengan menggunakan uji residual terhadap data-data yang telah dikumpulkan. Peneliti pada akhirnya akan menarik kesimpulan dari hasil analisis regresi yang dilakukan, sehingga menemukan keterbatasan dan saran untuk dapat menjadi pertimbangan peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian di masa yang akan datang.
27
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Landasan Teori:
Penelitian Sebelumnya:
Teori Legitimasi
Subiyantoro dan Andreani (2003) Sasongko dan Wulandari (2006) Yuniasih dan Wirakusuma (2007) Ganto, dkk. (2008) Rumusan Masalah
Gunawan dan Utami (2008) Trisno dan Soejono (2008) Murwaningsari (2009)
Hipotesis
Rustiarini (2010) Choi, et al. (2010) Hanum (20110
Analisis Data
Almilia, dkk. (2011) Putri (2012) Amri dan Untara (2012)
Hasil
Anggitasari dan Mutmainah (2012) Edmawati (2012) Wibowo (2012)
Kesimpulan dan Saran
Nur dan Priantinah (2012) Mahendra, dkk. (2012) Nurhayati dan Medyawati (2012) Servaes dan Tamayo (2012) Ehsan dan Kaleem (2012) Carningsih (2012) Sari (2012)
3.2 Konsep Kinerja keuangan merupakan penilaian terhadap efektifitas dan efisiensi dari operasional perusahaan (Bonifasius, 2009). Efektifitas terjadi apabila manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efisiensi terjadi apabila dengan masukan tertentu, perusahaan dapat memperoleh keluaran yang optimal (Purwani, 2010). Peningkatan kinerja keuangan akan diikuti dengan peningkatan nilai dari
28
perusahaan. Penelitian Ganto, dkk. (2008) membuktikan bahwa Return on Equity memiliki hubungan yang positif pada nilai perusahaan yang dicerminkan melalui return saham, dengan meningkatnya return saham maka akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Carningsih (2012), membuktikan bahwa kinerja perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
Ketidakkonsistenan
pengaruh
kinerja
keuangan
pada
nilai
perusahaan, menyebabkan peneliti memasukkan variabel pemoderasi, yaitu pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diduga mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Tanggung jawab sosial merupakan komitmen dari perusahaan untuk melaksanakan etika perilaku dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (Sari, 2012). Tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk mencapai keseimbangan atau integrasi ekonomi, lingkungan, dan sosial (Ahmed, et al., 2012). Menurut Indriana, dkk. (2008), perusahaan menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan sekedar kegiatan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perusahaan yang menerapkan program tanggung jawab sosial akan direspon positif oleh para pelaku pasar (Kusumawardhani dan Nugroho, 2010). Investor akan
menginvestasikan
dananya
lebih
banyak
pada
perusahaan
yang
melaksanakan dan melaporkan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Lyon, 2007). Kesadaran perusahaan atas pentingnya pengungkapan informasi tanggung jawab sosial dikarenakan perusahaan merasa mempunyai kewajiban yang legal kepada stakeholders untuk mengungkapkan tidak hanya informasi keuangan,
29
namun juga diharuskan untuk mengungkapkan informasi non keuangan (Wijaya, 2012). Menurut Giannarakis dan Theotokas (2011), pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat atas operasi bisnis perusahaan. Perusahaan yang melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dapat meminimalisasi risiko bisnis yang timbul akibat dari aktivitas yang dilakukan (Tsoutsoura, 2004). Penelitian Ehsan dan Kaleem (2012), menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian Choi, et al. (2010), menunjukkan
hubungan
yang
positif
antara
kinerja
keuangan
dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, di mana perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang lebih tinggi, juga memiliki indeks tanggung jawab sosial yang lebih tinggi. Penelitian sari (2012), membuktikan bahwa semakin tinggi kinerja keuangan, maka semakin tinggi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan. Menurut Cheng dan Christiawan (2011), pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan dapat memberikan sinyal yang positif kepada investor, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian Rustiarini (2010), menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Hasil penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007), membuktikan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja
keuangan dengan nilai perusahaan. Penelitian
Anggitasari dan Mutmainah (2012), juga berhasil membuktikan bahwa
30
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.2 Konsep Penelitian Variabel Independen Kinerja Keuangan:
Variabel Dependen Nilai Perusahaan:
Return on Equity
Tobin's Q
Variabel Pemoderasi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: CSRDI (84 Indikator GRI) 3.3 Hipotesis Investor
mulai
mempertimbangkan
kepedulian
perusahaan
terhadap
lingkungan ketika akan berinvestasi. Pengelolaan lingkungan yang baik oleh perusahaan dapat menghindari klaim masyarakat dan pemerintah, serta meningkatkan kualitas produk yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan ekonomi bagi perusahaan (Kusumawardhani dan Nugroho, 2010). Tanggung jawab sosial adalah komitmen perusahaan untuk beroperasi secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat luas dalam rangka mewujudkan sustainable development (Mutmainah, 2012). Kegiatan tanggung jawab sosial menjadi cara perusahaan untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat, sehingga memengaruhi persepsi masyarakat terhadap perusahaan (Restuningdiah, 2010). Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan berdampak produktif
31
pada efisiensi, perubahaan teknikal, dan skala ekonomi perusahaan (Siegel dan Paul, 2006). Tanggung jawab sosial yang diungkapkan perusahaan dalam laporan tahunan atau sustainability report dapat menghindari perusahaan dari konflik sosial dan lingkungan yang timbul dari kegiatan operasi yang dijalankan (Chariri, 2008). Menurut Guthrie dan Parker (1990) dalam Sayekti dan Wondabio (2007), pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomi dan politis. Penelitian Gunawan dan Utami (2008), menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, artinya semakin tinggi tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, maka semakin tinggi nilai dari perusahaan. Hasil penelitian Murwaningsari (2009), menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan yang diproksikan melalui Tobin’s Q. Hasil penelitian Edmawati (2012), menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian Ehsan dan Kaleem (2012), menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Equity berpengaruh positif pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan informasi tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan dapat menjadi pertimbangan investor ketika akan berinvestasi (Hidayati dan Murni, 2009). Investor cenderung menanamkan modal pada perusahaan yang melakukan kegiatan tanggung jawab sosial karena dengan melaksanakan kegiatan
32
tanggung jawab sosial secara konsisten, maka keberadaan perusahaan akan diterima oleh masyarakat (Cheng dan Christiawan, 2011). Penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007), menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai
perusahaan.
Penelitian
Anggitasari
dan
Mutmainah
(2012),
juga
menunjukkan hasil bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: Ha : Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil riset menjadi valid, objektif, efisien, dan efektif. Masalah pokok dalam penelitian ini, apakah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100?, dari masalah pokok penelitian, peneliti membuat rumusan masalah, kemudian peneliti membangun hipotesis berdasarkan penelitian sebelumnya dan teori yang melandasi. Penelitian ini menggunakan kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity sebagai variabel bebas, nilai perusahaan yang diproksikan melalui rasio Tobin’s Q sebagai variabel terikat, dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel pemoderasi. Pengumpulan data sekunder dilakukan dalam penelitian ini, di mana data kinerja keuangan dan nilai perusahaan didapatkan melalui laporan keuangan perusahaan dan data mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan didapatkan melalui laporan tahunan atau sustainability report. Peneliti kemudian melakukan pengolahan dan analisis data, setelah data-data dari variabel yang diteliti terkumpul. Hasil dari pengolahan dan analisis data, akan dibahas dan diinterpretasikan, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
33
34
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Masalah Penelitian
Rumusan Masalah
Hipotesis
Metodelogi Penelitian
Variabel Penelitian 1. Kinerja Keuangan 2. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 3. Nilai Perusahaan
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Pembahasan dan Interpretasi Hasil
Kesimpulan dan Saran
35
4.2 Lokasi, Waktu Penelitian, dan Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di PT. Bursa Efek Indonesia, dengan mengambil data-data yang diperlukan untuk penelitian dari tahun 2008-2011. Dipilihnya tahun 2008-2011 sebagai tahun pengamatan karena Undang-undang mengenai tanggung jawab sosial perusahaan ditetapkan pada tahun 2007, sehingga peneliti menganggap pada tahun 2007 merupakan tahap awal pengenalan mengenai pentingnya tanggung jawab sosial untuk dilaksanakan oleh perusahaan dan di tahun 2008 perusahaan telah siap untuk melaksanakan, serta melaporkan kegiatan tanggung jawab sosial. Periode penelitian selama empat tahun juga diharapkan dapat
memberikan gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya dari
permasalahan yang ingin diteliti. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada kemampuan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. 4.3 Penentuan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan, laporan tahunan perusahaan, dan sustainability report dari tahun 2008-2011. Data tersebut didapatkan melalui www.idx.co.id dan website resmi perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100. Indeks Kompas 1001 dipilih sebagai populasi penelitian karena terdiri dari saham-saham yang memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, dan kinerja yang baik.
1
Indeks Kompas 100 adalah 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di PT. Bursa Efek Indonesia, bekerja sama dengan Koran Kompas.
36
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling2 dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak acak atau memiliki kriteria tertentu dalam menentukan sampel yang ingin diteliti (Sugiyono, 2009: 392). Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini adalah: 1. Perusahaan-perusahaan
di
PT.
Bursa
Efek
Indonesia
yang
mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan dari tahun 20082011. 2. Perusahaan-perusahaan yang mengungkapkan kegiatan tanggung jawab sosial melalui laporan tahunan dan sustainability report dari tahun 20082011. 3. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan. 4.4 Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variabel penelitian digunakan sebagai padanan untuk konstruk atau sifat yang sedang diteliti (Cooper dan Schindler, 2006a: 46). Penelitian ini menggunakan variabel bebas kinerja keuangan yang diproksikan melalui Return on Equity, variabel terikat yang diproksikan melalui rasio Tobins’Q, serta variabel pemoderasi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diproksikan melalui 84 indikator berdasarkan Global Reporting Initiatives Generation 3.1 (GRI G3.1)
2
Metode non probability sampling adalah metode pengumpulan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009: 120).
37
1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang diprediksi oleh peneliti dapat berpengaruh pada variabel terikat (Cooper dan Schindler, 2006a: 46). Penelitian ini menggunakan variabel bebas Return on Equity. Return on Equity menunjukkan tingkat pengembalian yang dapat diberikan kepada pemegang modal. Keunggulan pengukuran menggunakan Return on Equity karena dapat mengukur efisiensi dan efektifitas manajemen dalam memanfaatkan modal yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba, sehingga investor dapat mengetahui tingkat pengembalian yang diperoleh atas modal yang diinvestasikan. Return on Equity juga merupakan pengukuran kinerja keuangan jangka panjang serta dapat digunakan untuk menilai profitabilitas dari berbagai
jenis perusahaan.
Penelitian
Mahendra, dkk. (2012), mengukur rasio Return on Equity dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Return on Equity =
2.
Laba Bersih setelah Pajak Total Ekuitas
x 100%
Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang diharapkan peneliti dapat dipengaruhi oleh variabel bebas (Cooper dan Schindler, 2006a: 46). Penelitian ini menggunakan nilai perusahaan sebagai variabel terikat, di mana nilai perusahaan merupakan harga yang akan dibayarkan oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Gunawan dan Utami, 2008). Rasio Tobin’s Q digunakan sebagai proksi dari nilai perusahaan. Rasio
38
Tobin’s Q dikembangkan oleh profesor James Tobin. Rasio Tobin’s Q menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap investasi inkremental (Herawaty, 2008). Keunggulan pengukuran menggunakan rasio Tobin’s Q adalah (1) mempertimbangkan
potensi
perkembangan
harga
saham,
(2)
mempertimbangkan potensi kemampuan manajemen dalam mengelola aset perusahaan, dan (3) mempertimbangkan potensi pertumbuhan investasi (Sudiyatno dan Puspitasari, 2010). Penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007), mengukur nilai perusahaan dengan rasio Tobin’s Q sebagai berikut: Q=
((CP x jumlah saham yang beredar) + TL+I) – AL x 100% TA
Keterangan: Q = Nilai Perusahaan CP = Closing Price (harga penutupan saham akhir) TL = Total Liabilitas I
= Inventory
AL = Aset Lancar TA = Total Aset 3. Variabel Pemoderasi Variabel pemoderasi merupakan variabel bebas kedua yang dimasukkan karena diyakini mempunyai kontribusi signifikan atau efek bersyarat pada hubungan awal di antara variabel bebas dan variabel terikat (Cooper dan Schindler, 2006a: 46). Penelitian ini menggunakan variabel pemoderasi
39
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan menyampaikan kepada stakeholders informasi mengenai kegiatan tanggung jawab sosial yang telah dilakukan perusahaan. Penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2007), serta Anggitasari dan Mutmainah (2012), memasukkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel pemoderasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Penelitian ini mengukur tanggung jawab sosial dengan menggunakan proksi CSRDI (Corporate Social Responsibility Disclosure Index) berdasarkan Global Reporting Initiatives Generation 3.1 (GRI G3.1). Global Reporting Initiatives fokus pada enam aspek pengungkapan tanggung jawab sosial, yaitu economic performance indicators (EC), environmental performance indicators (EN), labor practices dan decent work performance indicators (LA), human rights performance indicators (HR), society performance indicators (SO), serta product responsibility performance indicators (PR). Pengukuran CSRDI menggunakan pendekatan dikotomi3. Rumus perhitungan CSRDI adalah: CSRDIJ =
3
∑Xij n
Pendekatan dikotomi merupakan pengukuran yang digunakan untuk menilai kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan, setiap item kegiatan tanggung jawab sosial diberi nilai 1 apabila diungkapkan dan nilai 0 jika tidak diungkapkan.
40
Keterangan: CSRDIJ = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j ∑Xij
= dummy variable, 1 = jika item i diungkapan, 0 = jika item
i tidak diungkapkan n
= jumlah item GRI, yaitu 84 item tanggung jawab sosial
perusahaan Maka, 0 ≤ CSRDIJ ≥ 1 4.5 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: 1. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan teori dan bahan yang menjadi sumber acuan untuk melakukan penelitian. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan membaca buku, jurnal ilmiah, artikel, tesis, dan disertasi yang berkaitan dengan judul penelitian ini. 2. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mencari data-data, laporan, dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui www.idx.co.id dan website resmi perusahaan. 3.
Menentukan sampel penelitian dengan teknik purposive sampling.
4.
Melakukan uji asumsi klasik dan analisis regresi, yaitu uji f dan uji residual.
5.
Menginterpretasikan dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan.
41
4.6 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2012: 160). Model regresi yang baik adalah jika distribusi data normal atau mendekati normal. Penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari α = 0,05 maka data yang digunakan berdistribusi normal. 2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1, model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2012: 110). Uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson (dw). Nilai Durbin Watson (dw) dibandingkan dengan nilai tabel Durbin Watson statistik dengan tingkat kesalahan α = 0,05, maka pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi yaitu: 1) Bila du < dw < (4 – du), maka tidak terjadi autokorelasi. 2) Bila dw < dl, maka terjadi autokorelasi positif. 3) Bila dw > (4 – dl), maka terjadi autokorelasi negatif. 4) Bila dl < dw
42
3. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, serta untuk membuktikan bahwa ketika menggunakan uji residual dalam menguji hipotesis, nilai tolerance dan VIF yang didapatkan lebih baik, sehingga tidak terjadi gejala multikolinearitas dibandingkan menggunakan uji Moderated Regression Analysis dan uji nilai selisih mutlak. Model regresi yang baik seharusnya
tidak
terjadi
korelasi
antara
variabel
bebas.
Uji
multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Package Social Science) for Windows versi 20.0. Apabila nilai tolerance lebih tinggi dari 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas (Ghozali, 2012: 105). 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2012: 139). Jika varian dan residual tetap maka
disebut
heteroskedastisitas.
homoskedastisitas Model
regresi
dan
jika
yang
berbeda
baik
adalah
disebut yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Glejser digunakan untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dengan langkah-langkah, yaitu: 1) Mencari nilai residual dari persamaan regresi.
43
2) Menghitung nilai absolut dari residual persamaan regresi. 3) Meregresikan nilai absolut residual dengan variabel bebas. Persamaan regresi dikatakan tidak mengandung heteroskedastisitas apabila nilai signifikansi dari variabel bebas terhadap absolut residual lebih besar dari α = 0,05. 4.7 Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk menguji ketergantungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Cooper dan Schindler, 2006b: 274). Analisis regresi dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat, yaitu lolos dari uji asumsi klasik. 4.7.1 Uji Kelayakan Model Uji f digunakan untuk menguji kelayakan atau validitas dari suatu model regresi. Uji f dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package Social Science) for Windows versi 20.0. Apabila nilai signifikansi kurang dari α = 0,05, maka model regresi dianggap layak. 4.7.2 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dengan melibatkan variabel pemoderasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji residual. Uji residual bertujuan untuk menguji pengaruh deviasi dari suatu model di mana fokus analisisnya pada ketidakcocokan (lack of fit) yang dihasilkan dari deviasi hubungan linear antar variabel bebas (Utama, 2012: 36). Penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam memoderasi
44
hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Uji residual ditunjukkan melalui model persamaan sebagai berikut: CSR = α1 + β1ROE + e...................................................................
(1)
|e| = α2 + β2TOBINS .....................................................................
(2)
Persamaan regresi (2) menggambarkan apakah variabel pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merupakan variabel pemoderasi. Apabila nilai koefisien β2 TOBINS (nilai perusahaan) hasilnya negatif dan signifikan pada absolut residual (Abs_Res_1), maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merupakan variabel pemoderasi yang berarti adanya lack of fit antara kinerja keuangan (ROE) dengan pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR)
yang
mengakibatkan nilai perusahaan (TOBINS) turun, sehingga hipotesis diterima. Apabila nilai koefisien β2 TOBINS hasilnya tidak negatif dan tidak signifikan pada absolut residual (Abs_Res_1), maka variabel pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bukan merupakan variabel pemoderasi, sehingga hipotesis ditolak.
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan teknik tersebut dari populasi sebanyak 209 perusahaan dengan total 400 pengamatan diperoleh sampel sebanyak 38 perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100, dengan 144 pengamatan dari tahun 2008-2011 yang memenuhi kriteria, yaitu mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan dari tahun 2008-2011, mengungkapkan kegiatan tanggung jawab sosial melalui laporan tahunan dan sustainability report dari tahun 2008-2011, serta menggunakan rupiah sebagai mata uang pelaporan. 5.2 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel. Penjelasan data melalui statistik deskriptif diharapkan memberikan gambaran awal tentang masalah yang diteliti. Statistik deskriptif difokuskan pada nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi. Kinerja keuangan diukur dengan rasio Return on Equity memiliki nilai ratarata 0,287360 atau 28,7360 persen dengan standar deviasi 0,2248395 atau 22,48395 persen di mana nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata menunjukkan bahwa kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 memiliki fluktuasi yang kecil. Kinerja keuangan dengan nilai terendah adalah Matahari Putra Prima pada tahun 2008 sebesar -0,0215 atau -2,15
45
46
persen, sedangkan nilai tertinggi adalah Unilever Indonesia pada tahun 2011 sebesar 1,5145 atau 151,45 persen. Nilai perusahaan diukur dengan rasio Tobin’s Q memiliki nilai rata-rata 0,017592 atau 1,7592 persen dengan standar deviasi 0,0242992 atau 2,42992 persen di mana nilai standar deviasi lebih besar daripada nilai rata-rata menunjukkan bahwa nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 memiliki fluktuasi yang besar. Nilai perusahaan dengan nilai terendah adalah Ciputra Development pada tahun 2008 sebesar -0,0001 atau -0,01 persen, sedangkan nilai tertinggi adalah Unilever Indonesia pada tahun 2009 sebesar 0,1672 atau 16,72 persen. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur dengan indikator GRI memiliki nilai rata-rata 0,431667 dengan standar deviasi 0,1675033 di mana nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 memiliki fluktuasi yang kecil. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai terendah adalah Bakrie Sumatera Plantations pada tahun 2011 sebesar 0,1100, sedangkan nilai tertinggi adalah Telekomunikasi Indonesia pada tahun 2010 sebesar 1,0000. Statistik deskriptif selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.1 sebagai berikut:
47
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif
ROE TOBINS CSR Valid N (listwise) Sumber: lampiran 3
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 144 -.0215 1.5145 .287360 .2248395 144 -.0001 .1672 .017592 .0242992 144 .1100 1.0000 .431667 .1675033 144
5.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non parametrik KolmogorovSmirnov menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,060 lebih besar dari α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memiliki distribusi normal. Hasil pengujian selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.2 sebagai berikut: Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 144 Mean 0E-7 Normal Parametersa,b Std. .10389606 Deviation Absolute .110 Most Extreme Positive .110 Differences Negative -.082 Kolmogorov-Smirnov Z 1.324 Asymp. Sig. (2-tailed) .060 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: lampiran 4
48
2. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson (dw). Pada tabel Durbin Watson dengan menggunakan nilai signifikansi 0,05, jumlah sampel 144 dan jumlah variabel bebas (k) 1, akan diperoleh nilai sebesar 1,65 (dl) dan 1,69 (du). Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai dw 2,026 lebih besar dari batas atas 1,69 (du) dan kurang dari 2,31 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi. Hasil pengujian selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.3 sebagai berikut: Tabel 5.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate a 1 .229 .052 .046 .10426 a. Predictors: (Constant), TOBINS b. Dependent Variable: Abs_Res_1 Sumber: lampiran 4
DurbinWatson 2.026
3. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada penelitian ini pengujian multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel bebas memiliki nilai tolerance 1,000 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,000 kurang dari 10, maka dapat disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi multikolonieritas. Hasil pengujian selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.4 sebagai berikut:
49
Tabel 5.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) .111 .011 1 TOBINS 1.004 .359 .229 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Abs_Res_1 Sumber: lampiran 4 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas
bertujuan
untuk
menguji
apakah
terjadi
ketidaksamaan variance residual suatu pengamatan kepengamatan lainnya. Hasil
uji
heteroskedastisitas
dengan
menggunakan
uji
Glejser
menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel bebas terhadap absolut residual (Abs_Res_2) adalah 0,087 lebih besar dari α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.5 sebagai berikut: Tabel 5.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) .070 .007 1 TOBINS .406 .236 .143 a. Dependent Variable: Abs_Res_2
T
9.970 1.722
Sig.
.000 .087
Sumber: lampiran 4 5.4 Hasil Analisis Regresi 5.4.1 Hasil Uji Kelayakan Model Hasil pengujian kelayakan model regresi dilakukan dengan uji F menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari α = 0,05, maka
50
model regresi dianggap layak. Hasil pengujian selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.6 sebagai berikut: Tabel 5.6 Hasil Uji Kelayakan Model Model
Sum of Squares Regression .085 1 Residual 1.544 Total 1.629 a. Dependent Variable: Abs_Res_1 b. Predictors: (Constant), TOBINS Sumber: lampiran 5
ANOVAa df 1 142 143
Mean Square .085 .011
F 7.836
Sig. .006b
5.4.2 Hasil Uji Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji residual menunjukkan nilai β TOBINS (nilai perusahaan) hasilnya sebesar 0,229 tidak negatif dan signifikan sebesar 0,006 pada absolut residual (Abs_Res_1), maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) tidak dapat menjadi variabel pemoderasi yang berarti tidak adanya lack of fit antara kinerja keuangan (ROE) dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mengakibatkan nilai perusahaan (TOBINS) turun, sehingga hipotesis ditolak. Hasil pengujian selengkapnya disajikan dalam Tabel 5.7 sebagai berikut: Tabel 5.7 Hasil Uji Hipotesis Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) .111 .011 1 TOBINS 1.004 .359 .229 a. Dependent Variable: Abs_Res_1 Sumber: lampiran 5
T
10.305 2.799
Sig.
.000 .006
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Kemampuan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Memoderasi Hubungan antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai β TOBINS (nilai perusahaan) hasilnya sebesar 0,229 tidak negatif dan signifikan sebesar 0,006 pada absolut residual (Abs_Res_1), maka hipotesis di tolak yang berarti bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak mampu memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Hipotesis penelitian ditolak dikarenakan perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 melaksanakan dan melaporkan tanggung jawab sosial hanya semata-mata untuk menaati Undangundang No. 40 Tahun 2007 Pasal 74 dan Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Pasal 15 huruf b mengenai kewajiban perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, serta adanya sanksi hukum yang mengikat jika tanggung jawab sosial tidak dilaksanakan dan dilaporkan oleh perusahaan. Perusahaan belum menyadari sepenuhnya dampak jangka panjang yang akan didapat dari pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan, seharusnya juga diikuti dengan peningkatan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial, namun pada kenyataannya perusahaan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial yang serupa tiap tahunnya, bahkan terjadi penurunan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial, sebaliknya ketika kinerja keuangan perusahaan menurun, kegiatan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan
51
52
oleh perusahaan mengalami peningkatan, hal tersebut dikarenakan perusahaan ingin menyampaikan good news kepada para investor. Perusahaan yang dalam operasinya tidak memiliki dampak langsung terhadap lingkungan menganggap bahwa pelaksanaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial hanya bagian dari cara perusahaan untuk meningkatkan reputasi. Indeks Kompas 100 terdiri dari berbagai macam sektor perusahaan yang memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap lingkungan, sehingga tanggung jawab sosial yang dilakukan pun berbeda, baik dari jenis kegiatan tanggung jawab social dan jumlah kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Tanggung jawab sosial dianggap sebagai beban perusahaan karena perusahaan diwajibkan untuk membuat
laporan yang memuat
informasi mengenai
pelaksanaan tanggung jawab sosial. Pengungkapan tanggung jawab sosial yang seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk dapat meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang, pada kenyataannya hanya menjadi bagian dari produk sosial perusahaan untuk menarik investor. Kesadaran untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan melaporkannya tidak muncul dari dalam perusahaan, namun merupakan dorongan dari pihak luar, sehingga pelaksanaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dianggap sebagai bentuk tekanan bagi perusahaan untuk dapat memenuhi harapan stakeholders. Saat ini tidak seluruh perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan secara terpisah dalam sustainability report, perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 diharapkan memiliki kebijakan tertulis mengenai pengimplementasian, serta bagaimana
53
informasi tanggung jawab sosial akan disajikan secara terpisah dalam sustainability report, sehingga mendapatkan respon yang positif dari stakeholders. Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan pun kurang mendapat dukungan penuh dari manajemen dan sumber daya yang dimiliki perusahaan terbukti dari rendahnya keikutsertaan karyawan dalam pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial. Koordinasi perusahaan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tanggung jawab sosial yang rendah dapat mengakibatkan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berjalan efektif. Perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 memerlukan komitmen yang lebih tinggi terhadap pelaksanaan, serta pengungkapan informasi tanggung jawab sosial perusahaan, sehingga muncul feedback positif bagi perusahaan. Perusahaan
diharapkan
dapat
memenuhi
Basic
Responsibility,
Organizational Responsibility, dan Societal Responsibility secara seimbang, namun pada kenyataan perusahaan cenderung melakukan penekanan pada salah satu aspek, sehingga kegiatan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan tidak berjalan optimal. Menurut Solihin (2009: 146), kegiatan tanggung jawab sosial perlu
dipantau
untuk
memastikan
bahwa
dalam
pelaksanaannya
tidak
menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan, sehingga apabila terjadi penyimpangan perusahaan dapat melakukan perbaikan atau tindakan koreksi yang tepat. Perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100 diharapkan dapat menetapkan tujuan, pengawasan, dan evaluasi dari kegiatan tanggung jawab sosial, sehingga pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial menjadi tepat
54
sasaran dan perusahaan dapat merespon dengan baik masalah-masalah sosial yang timbul akibat dari operasi bisnis yang dijalankannya. Menurut Robbins dan Coulter (2003) dalam Solihin (2009: 9), terdapat empat tahapan dalam pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial, di mana pada tahap awal, tanggung jawab sosial lebih tertuju kepada pemilik perusahaan dan manajer, tahap kedua, tanggung jawab sosial kepada para karyawan, tahap ketiga, tanggung jawab sosial yang ditujukan kepada masyarakat yang terkena dampak operasional dari bisnis perusahaan, dan tahap yang terakhir, tanggung jawab sosial yang ditujukan kepada komunitas masyarakat yang lebih luas. Operasi perusahaan yang semakin besar, seharusnya diikuti dengan semakin luas cakupan tanggung jawab sosial yang dilakukan, namun pada kenyataannya ketika operasi perusahaan semakin besar, pelaksanaan tanggung jawab sosial belum menyentuh komunitas masyarakat yang berada di luar lingkungan operasi bisnis yang dijalankan.
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan nilai β TOBINS (nilai perusahaan) hasilnya sebesar 0,229 tidak negatif dan signifikan sebesar 0,006 pada absolut residual (Abs_Res_1), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini berarti bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak mampu memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan di perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100. 7.2 Saran Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat diperbaiki pada penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penggunaan indikator GRI selain memiliki keunggulan, namun juga memiliki kelemahan, yaitu perusahaan tidak sepenuhnya dapat mengimplementasikan seluruh item-item yang terdapat dalam GRI, hal tersebut dikarenakan GRI merupakan pedoman internasional dalam laporan keberlanjutan, yang tidak seluruhnya dapat diimplementasikan di Indonesia karena perbedaan budaya dan adat istiadat. Saran-saran yang dapat disampaikan bagi peneliti selanjutnya dan perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan populasi yang berbeda untuk membuktikan apakah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mampu menjadi variabel pemoderasi, misalnya Indeks Sri Kehati yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
55
56
2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel pemoderasi lainnya yang mampu dalam memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan, misalnya kebijakan dividen. 3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi yang berbeda untuk mengukur kinerja keuangan, misalnya leverage dan nilai perusahaan, misalnya Price to Book Value (PBV). 4. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada sektor perbankan (low profile) dan sektor pertambangan (high profile), karena pada penelitian ini ditemukan perbedaan dari jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh sektor perbankan (low profile) dan sektor pertambangan (high profile). 5. Tidak
seluruh
perusahaan
yang
terdaftar
di
Indeks
Kompas
mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab sosial secara terpisah melalui sustainability report, diharapkan perusahaan dapat mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab sosial secara terpisah dalam sustainability report agar informasi tersebut dapat di respon secara baik dan positif oleh stakeholders.
57
DAFTAR PUSTAKA Abigael, I. V. dan Ika, A. 2008. Pengaruh Return on Asset, Price Earning Ratio, Earning per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Solusi. Vol: 7. No. 4. hal. 7590. Ahmed, S.U., Islam, M.Z., dan Hasan, I. 2012. Corporate Social Responsibility and Financial Performance Linkage Evidence from the Banking Sector of Bangladesh. Journal of Organizational Management. Vol: 1. No. 1. pp. 14-22. Almilia, L.S., Dewi, N.H.U., dan Hartono, V.H.I. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Dampaknya terhadap Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan. Fokus Ekonomi. Vol: 10. No. 1. hal 50-68. Amri, C. dan Untara. 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. http://repository.gunadarma.ac.id/handle/123456789/981. (diakses 23 Juli 2013) Anggitasari, N. dan Mutmainah, S. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Struktur Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Vol: 1. No. 2. hal 1-15. Bonifasius. 2009. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan dan Peran Faktor Pemoderasian. ISSN 1412-0240. Vol: 8. No. 2. hal. 148-159. Brochure. 2009. How Corporate Social Responsibility Leads to Value Creation in Times of Economic Downturn. http://www.nolannorton.com/files/brochures/NNC_Brochure_How_Corporate_So cial_Responsibility_Leads_To_Value_Creation_In_Times_Of_Economic_Downtu rn.pdf. (diakses 24 Juni 2013) Carningsih. 2012. Pengaruh Good Corporate Governanxe terhadap Hubungan antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). http://repository.gunadarma.ac.id/handle/123456789/1986. (diakses 25 Juli 2013)
58
Chariri, A. 2008. Kritik Sosial atas Pemakaian Teori dalam Penelitian Pengungkapan Sosial dan Lingkungan. Jurnal Maksi. Vol: 8. No. 2. hal. 151-169. Cheng, M. dan Christiawan, Y.J. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Abnormal Return. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol: 13. No. 2. hal 24-36. Choi, J.S., Kwak, Y.M., dan Choe,C. 2010. Corporate Social Responsibility and Corporate Financial Performance: Evidence from Korea. http://mpra.ub.unimuenchen.de/22159/1/MPRA_paper_22159.pdf. (diakses 24 Juni 2013) Cooper, D. dan Schindler, P.S. 2006a. Metode Riset Bisnis, Edisi Sembilan. Volume 1 (Budijanto, dkk., Penterjemah). Jakarta: PT Media Global Edukasi. _________________________. 2006b. Metode Riset Bisnis, Edisi Sembilan. Volume 2 (Budijanto, dkk., Penterjemah). Jakarta: PT Media Global Edukasi. Darminto. 2010. Pengaruh Faktor Eksternal dan Berbagai Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol: 8. No. 1. hal. 138-150. Edmawati, S.D. 2012. Pengungkapan Informasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol: 3. No. 2. hal. 74-95. Ehsan, S. dan Kaleem, A. 2012. An Empirical Investigation of the Relationship between Corporate Social Responsibility and Financial Performance (Evidence from Manufacturing Sector of Pakistan). Journal of Basic and Applied Scientific Research. Vol: 2. No. 3. pp. 2909-2922. Foote, J., Gaffney, N., dan Evans, J.R. 2010. Corporate Social Responsibility: Implications for Performance Excellence. ISSN 1478-3363/14783371. Vol: 21. No. 8. pp. 799-812. Ganto, J., Khadafi, M., Albra, W., dan Syamni, G. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol: 8. No. 1. hal. 8596. Ghozali, I. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Giannarakis, G. dan Theotokas, I. 2011. The Effect of Financial Crisis in Corporate Social Responsibility Performance. International Journal of Marketing Studies. Vol: 3. No. 1. pp. 2-10.
59
Gumus, Y. dan Celikkol, H. 2011. Data Envelopment Analysis: An Augmented Method For the Analysis of Firm Performance. International Research Journal of Finance and Economics. Issue 79. pp. 137-142. Gunawan, B. dan Utami, S.S. 2008. Peranan Corporate Social Responsibility dalam Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol: 7. No. 2. hal 174-185. Hanum, Z. 2011. Pengaruh Earning per Share dan Return on Equity terhadap Harga Saham pada Industri Barang Konsumsi yang Go Publik. Kultura. Vol: 12. No.1. hal 1-4. Herawaty, V. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol: 10. No. 2. hal. 97-108. Hidayati, N.N. dan Murni, S. 2009. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan High Profile. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol: 11. No. 1. hal. 1-18. Indriana , I., Nurhayati, E., dan Uzliawati, L. 2008. Dampak Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) terhadap Kinerja Perusahaan. Vol: 13. No. 1. hal. 205-215. Jo, H. dan Harjoto, M. A. 2011. Corporate Governance and Firm Value: The Impact of Corporate Social Responsibility. http://gravitasllc.com/resources/article_docs/20%5EBA12.pdf. (diakses 24 Juni 2013) Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE. Kusumawardhani, I. dan Nugroho, J.S. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility, Size, dan Profitabilitas terhadap Earnings Response Coefficient. Kajian Akuntansi. Vol: 5. No. 1. hal. 22-32. Kusumajaya, O., 2011, Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Tesis, Denpasar: Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana. Lyon, D., 2007, Financial Performance: The Motivation Behind Corporate Social Responsibility Reporting, Dissertation, New Zealand: University of Otago.
60
Mahendra, A., Artini, dan Suarjaya. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan. Vol: 6. No. 2. hal 130-138. Makaryanawati, 2002, Pengaruh Perataan Laba dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahan, Tesis, Yogyakarta: Program Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada. Murwaningsari, E. 2009. Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibilities dan Corporate Financial Performance dalam Satu Continuum. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol: 11. No. 1. hal. 30-41. Mutamimah, Hartono, S., dan Sugiyanto. E.K. 2011. Model Peningkatan Return Saham dan Kinerja Keuangan melalui Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol: 4. No. 1. hal. 1-12. Mutmainah, S. 2012. Pengaruh Ekspektasi Corporate Social Responsibility terhadap Dukungan Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponergoro. Vol: 1. No. 1. hal 1-29. Nur, M. dan Priantinah, D. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Jurnal Nominal. Vol: 2. No. 2. hal. 23-35. Nurhayati, M. dan Medyawati, H. 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar dalam LQ 45 pada Tahun 2009-2011. http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5532/1/JurnalOK.pdf. (diakses 5 Januari 2013) Petrache, A.M. 2008. Corporate Social Responsibility: Competing Views from Three Theories of the Firm. Economic Informatics. Vol: 1. No. 4. pp. 42-44. Purwani, T. 2010. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan. Majalah Ilmiah Informatika. Vol: 1. No.2. hal. 47-60. Putri, R.T. 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. http://repository.gunadarma.ac.id/handle/123456789/896. (diakses 26 Juli 2013) Restuningdiah, N. 2010. Perataan Laba terhadap Reaksi Pasar dengan Mekanisme GCG dan CSR Disclosure. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol: 3. No. 3. hal. 241-260.
61
Retno, R.D. dan Priantinah, D. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010). Jurnal Nominal. Vol: 1. No. 2. hal. 85-104. Rustiarini. 2010. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan Corporate Social Responsibility. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto, 13-14 Oktober. Sari, R.A. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal. Vol: 1. No. 1. hal. 124-140. Sasongko, N. dan Wulandari, N. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham. Empirika. Vol: 19. No. 1. hal. 64-70. Sayekti, Y. dan Wondabio, L.S. 2007. Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning Response Coefficient. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar, 26-28 Juli. Servaes, H. dan Tamayo, A. 2012. The Impact of Corporate Social Responsibility on Firm Value: The Role of Customer Awareness. http://faculty.london.edu/hservaes/ms2013.pdf. (diakses 24 Juni 2013) Siegel, D.S. dan Paul, C.J.M. 2006. Corporate Social Responsibility and Economic Performance. Springer Science and Business Media, LLC, J Prod Anal 26. pp. 207 -211. Solihin, I. 2009. Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba Empat. Subiyantoro, E. dan Andreani, F. 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang terdaftar di Pasar Modal Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol: 5. No. 2. hal. 171-180. Sudana dan Arlindania, P.A. 2011. Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Go-Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol: 4. No.1. hal 3749. Sudiyatno, B. dan Puspitasari, E. 2010. Pengaruh Kebijakan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Perusahaan sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol: 2. No. 1. hal. 1-22.
62
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sukasih dan Susilawati, A.S. 2011. Dampak Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol: 7. No. 3. hal. 197-205. Susilowati, Y. dan Turyanto, T. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol: 3. No. 1. hal. 17-37. Tarawneh, M. 2006. A Comparison of Financial Performance in the Banking Sector: Some Evidence from Omani Commercial Banks. International Research Journal of Finance and Economics. Issue 3. pp. 101-112. Tilling, M.V. 2004. Refinements to Legitimacy Theory in Social and Environmental Accounting. http://www.flinders.edu.au/sabs/index.cfm?6C5249DF-C51E-B62D-38CDCD51F248E02. (diakses 24 Juni 2013) Titisari, K.H., Suwardi, E., dan Setiawan, S. 2010. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto, 13-14 Oktober. Trisno, D. Dan Soejono, F. 2008. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol: 6. No. 1. hal. 39-54. Tsoutsoura, M. 2004. Corporate Social Responsibility and Financial Performance. http://responsiblebusiness.haas.berkeley.edu/documents/FinalPaperonCSR_PDFI I.pdf. (diakses 10 Januari 2013) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. http://aria.bapepam.go.id/reksadana/files/regulasi/UU%2040%202007%20Persero an%20Terbatas.pdf (diakses 10 Desember 2012) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C7402D01-A030-454ABC75-9858774DF852/17683/UU25Tahun2007PenanamanModal.pdf (diakses 10 Desember 2012) Utama, S. 2012. Modul Statistika Bisnis. Bagian Kedua. Denpasar: Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana.
63
Wardani, D.K. dan Hermuningsih, S. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan dan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis. Vol: 15. No. 1. hal. 27-36. Wibowo, A.J. 2012. Interaction between Corporate Social Responsibility Disclosure and Profitability of Indonesia Firms. International Annual Symposium on Sustainability Science and Managament. http://fullpaperumtas2012.umt.edu.my/files/2012/07/BE19-ORAL-PP-373380.pdf. (diakses 10 Januari 2013) Wijaya, M. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol: 1. No. 1. hal. 26-30. www.globalreporting.org (diakses 15 Desember 2012) www.idx.co.id (diakses 15 Desember 2012) Yuniasih dan Wirakusuma. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Media Audi. Vol: 4. No.1. hal. 1-10.
64
Lampiran 1: Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berdasarkan Indikator Global Reporting Initiatives Generation 3.1 (GRI G3.1) No.
Kode
Indikator Economic performance indicators Aspect: economic performance
1
EC1
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi
2
EC2
Implikasi finansial akibat perubahan iklim
3
EC3
Dana pensiun karyawan
4
EC4
Bantuan finansial dari pemerintah Aspect: market presence
5
EC5
Standar upah minimum
6
EC6
Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal
7
EC7
Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior yang direkrut secara lokal Aspect: Indirect economic impacts
8
EC8
Pengaruh pembangunan infrastruktur
9
EC9
Dampak pengaruh ekonomi tidak langsung Environmental performance indicators Aspect: materials
10
EN1
Pemakaian material
11
EN2
Pemakaian material daur ulang Aspect: energy
12
EN3
Pemakaian energi langsung
13
EN4
Pemakaian energi tidak langsung
14
EN5
Penghematan energi
15
EN6
Inisiatif untuk menyediakan energi yang dapat diperbaharui
16
EN7
Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung Aspect: water
17
EN8
Pemakaian air
18
EN9
Sumber air yang terkena dampak
19
EN10
Jumlah air daur ulang Aspect: biodiversity
20
EN11
Kuasa pertambangan di hutan lindung
21
EN12
Perlindungan keanekaragaman hayati
22
EN13
Pemulihan habitat
23
EN14
Strategi menjaga keanekaragaman hayati
65
No.
Kode
24
EN15
Indikator Spesies yang dilindungi Aspect: emissions, effluents, and waste
25
EN16
Total gas rumah kaca
26
EN17
Total gas tidak langsung yang berhubungan dengan gas rumah kaca
27
EN18
Inisiatif pengurangan efek gas rumah kaca
28
EN19
Pengurangan emisi ozon
29
EN20
Jenis-jenis emisi udara
30
EN21
Kualitas pembuangan air dan lokasinya
31
EN22
Klasifikasi limbah dan metode pembuangan
32
EN23
Total biaya dan jumlah yang tumpah
33
EN24
Limbah berbahaya yang ditransportasikan
34
EN25
Keanekaragaman hayati Aspect: products and services
35
EN26
Inisiatif untuk mengurangi dampak buruk pada lingkungan
36
EN27
Persentase produk yang terjual dan materi kemasan yang dikembalikan berdasarkan kategori Aspect: compliance
37
EN28
Nilai moneter akibat pelanggaran peraturan dan hukum lingkungan hidup Aspect: Transport
38
EN29
Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi produk Aspect: Overall
39
EN30
Biaya dan investasi perlindungan lingkungan Labor practices and decent work performance indicators Aspect: employment
40
LA1
Jumlah karyawan
41
LA2
Tingkat perputaran karyawan
42
LA3
Kompensasi bagi karyawan tetap
43
LA15
Jumlah karyawan yang mengambil cuti berdasarkan jenis kelamin dan tingkat retensi dari karyawan ketika kembali bekerja Aspect: labor/management relations
44
LA4
Perjanjian kerja bersama
45
LA5
Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional Aspect: occupational health and safety
46
LA6
Majelis kesehatan dan keselamatan kerja
47
LA7
Tingkat kecelakaan kerja
48
LA8
Program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
66
No.
Kode
49
LA9
Indikator Kesepakatan kesehatan dan keselamatan kerja Aspect: training and education
50
LA10
Rata-rata jam pelatihan
51
LA11
Program persiapan pensiun
52
LA12
Penilaian kinerja dan pengembangan karir Aspect: diversity and equal opportunity
53
LA13
Keanekaragaman karyawan
54
LA14
Rasio gaji dasar pria terhadap wanita Human rights performance indicators Aspect: investment and procurement practices
55
HR1
Perjanjian dan investasi menyangkut HAM
56
HR2
Persentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM
57
HR3
Pelatihan karyawan tentang HAM Aspect: non discrimination
58
HR4
Kasus diskriminasi Aspect: freedom of association and collective bargaining
59
HR5
Hak berserikat Aspect: child labor
60
HR6
Pekerja di bawah umur Aspect: forced and compulsory labor
61
HR7
Pekerja paksa Aspect: security practices
62
HR8
Tenaga keamanan terlatih HAM Aspect: indigenous rights
63
HR9
Pelanggaran hak penduduk asli Aspect: Assessment
64
HR10
Penilaian HAM pada operasi perusahaan Aspect: Remediation
65
HR11
Jumlah pengaduan terkait dengan HAM yang ditangani dan diselesaikan Society performance indicators Aspect: community
66
SO1
Dampak program pada komunitas
67
SO9
Dampak negatif dari operasi pada masyarakat lokal
68
SO10
Pencegahan dampak negatif dari operasi pada masyarakat lokal Aspect: corruption
67
Indikator
No.
Kode
69
SO2
Hubungan bisnis dan risiko korupsi
70
SO3
Pelatihan anti korupsi
71
SO4
Pencegahan tindakan korupsi Aspect: public policy
72
SO5
Partisipasi dalam pembuatan kebijakan publik
73
SO6
Sumbangan untuk partai politik Aspect: anti competitive behavior
74
SO7
Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha Aspect: compliance
75
SO8
Hukuman atau denda pelanggaran peraturan perundangan Product responsibility performance indicators Aspect: customer health and safety
76
PR1
Perputaran dan keamanan produk
77
PR2
Pelanggaran peraturan dampak produk Aspect: product and service labeling
78
PR3
Informasi kandungan produk
79
PR4
Pelanggaran penyediaan info produk
80
PR5
Tingkat kepuasan pelanggan Aspect: marketing communications
81
PR6
Kelayakan komunikasi pemasaran
82
PR7
Pelanggaran komunikasi pemasaran Aspect: customer privacy
83
PR8
Pengaduan tentang pelanggaran privatisasi pelanggan Aspect: Compliance
84
PR9
Denda pelanggaran pengadaan dan penggunaan produk
Sumber: www.globalreporting.org (2013)
68
Lampiran 2: Sampel Penelitian
2008
Kode Perusahaan AALI
Astra Agro Lestari
0,7660
0,0314
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 0,2600
2
2008
ADHI
Adhi Karya
0,2097
0,0020
0,2900
3
2008
ADRO
Adaro Energy
0,2088
0,0102
0,4500
4
2008
AKRA
AKR Corporindo
0,2431
0,0066
0,4200
5
2008
ANTM
Aneka Tambang
0,2393
0,0173
0,7600
6
2008
ASII
Astra International
0,4644
0,0022
0,2300
7
2008
BBCA
Bank Central Asia
0,3316
0,0068
0,2600
8
2008
BBKP
Bank Bukopin
0,2546
0,0040
0,3500
9
2008
BBNI
Bank Negara Indonesia
0,1252
0,0057
0,3100
10
2008
BBRI
Bank Rakyat Indonesia
0,3946
0,0061
0,2900
11
2008
BDMN
Bank Danamon
0,2531
0,0065
0,3300
12
2008
BMTR
Global Mediacom
0,0433
0,0018
0,3700
13
2008
BNII
Bank International Indonesia
0,1316
0,0063
0,3200
14
2008
CTRA
Ciputra Development
0,1266
-0,0001
0,5200
15
2008
INTP
Indocement Tunggal Prakarsa
0,2744
0,0147
0,3500
16
2008
ISAT
Indosat
0,1336
0,0092
0,3300
17
2008
KIJA
Kawasan Industri Jababeka
-0,0143
0,0072
0,2500
18
2008
KLBF
Kalbe Farma
0,3252
0,0000
0,2700
19
2008
LPKR
0,1048
0,0153
0,5400
20
2008
LSIP
0,4150
0,0180
0,3300
21
2008
MNCN
Lippo Karawaci PP London Sumatra Indonesia Media Nusantara Citra
0,0553
0,0015
0,2600
22
2008
MPPA
Matahari Putra Prima
-0,0215
0,0052
0,3300
23
2008
PGAS
Perusahaan Gas Negara
0,1811
0,0356
0,3800
24
2008
PNBN
Bank Pan Indonesia
0,1454
0,0063
0,3900
25
2008
PNLF
0,0874
0,0025
0,2900
26
2008
PTBA
0,6382
0,0214
0,5500
27
2008
SGRO
Panin Financial Tambang Batubara Bukit Asam Sampoerna Agro
0,4068
0,0112
0,4500
28
2008
SMCB
Holcim Indonesia
0,1196
0,0099
0,2700
29
2008
SMGR
Semen Gresik
0,4448
0,0165
0,6700
30
2008
SMRA
Summarecon Agung
0,1089
0,0058
0,4000
31
2008
TLKM
Telekomunikasi Indonesia
0,5920
0,0196
0,4900
32
2008
UNSP
Bakrie Sumatera Plantations
0,1133
0,0060
0,2500
33
2008
UNTR
United Tractors
0,3460
0,0088
0,2900
34
2008
UNVR
Unilever Indonesia
1,1123
0,0951
0,2700
35
2009
AALI
Astra Agro Lestari
0,4016
0,0514
0,3700
No.
Tahun
1
Nama Perusahaan
ROE
Tobin’s Q
69
2009
Kode Perusahaan ADHI
Adhi Karya
0,4537
0,0017
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 0,5100
37
2009
ADRO
Adaro Energy
0,4917
0,0170
0,6800
38
2009
AKRA
AKR Corporindo
0,2689
0,0080
0,5000
39
2009
ASII
Astra International
0,4111
0,0029
0,2900
40
2009
BBCA
Bank Central Asia
0,3211
0,0084
0,4600
41
2009
BBKP
Bank Bukopin
0,2051
0,0039
0,4200
42
2009
BBNI
Bank Negara Indonesia
0,1799
0,0060
0,2600
43
2009
BBRI
Bank Rakyat Indonesia
0,3629
0,0064
0,3200
44
2009
BDMN
Bank Danamon
0,1500
0,0091
0,3800
45
2009
BMRI
Bank Mandiri
0,3083
0,0062
0,5500
46
2009
BMTR
Global Mediacom
0,0838
0,0037
0,3800
47
2009
BNII
Bank International Indonesia
0,0075
0,0049
0,3300
48
2009
CTRA
Ciputra Development
0,0643
0,0057
0,5100
49
2009
GGRM
Gudang Garam
0,2638
0,0269
0,4900
50
2009
INDF
Indofood Sukses Makmur
0,4002
0,0128
0,4600
51
2009
INTP
Indocement Tunggal Prakarsa
0,3554
0,0377
0,4200
52
2009
ISAT
Indosat
0,1243
0,0113
0,4600
53
2009
KIJA
Kawasan Industri Jababeka
0,0294
0,0091
0,5400
54
2009
KLBF
Kalbe Farma
0,3413
0,0032
0,5500
55
2009
LPKR
0,1078
0,0123
0,6100
56
2009
LSIP
0,2644
0,0247
0,5000
57
2009
MNCN
Lippo Karawaci PP London Sumatra Indonesia Media Nusantara Citra
0,1308
0,0051
0,2900
58
2009
MPPA
Matahari Putra Prima
0,1079
0,0085
0,2400
59
2009
PGAS
Perusahaan Gas Negara
0,7030
0,0336
0,4200
60
2009
PNBN
Bank Pan Indonesia
0,1309
0,0065
0,3200
61
2009
PNLF
0,0981
0,0062
0,2400
62
2009
PTBA
0,6598
0,0404
0,4400
63
2009
SGRO
Panin Financial Tambang Batubara Bukit Asam Sampoerna Agro
0,2319
0,0217
0,5200
64
2009
SMCB
Holcim Indonesia
0,3913
0,0210
0,6900
65
2009
SMGR
Semen Gresik
0,4565
0,0310
0,6000
66
2009
SMRA
Summarecon Agung
0,1415
0,0100
0,2700
67
2009
TLKM
Telekomunikasi Indonesia
0,5732
0,0196
0,4500
68
2009
UNSP
Bakrie Sumatera Plantations
0,1378
0,0074
0,2900
69
2009
UNTR
United Tractors
0,3933
0,0244
0,3800
70
2009
UNVR
Unilever Indonesia
1,1474
0,1672
0,1500
71
2010
AALI
Astra Agro Lestari
0,4110
0,0388
0,4600
72
2010
ADHI
Adhi Karya
0,3726
0,0032
0,3700
No.
Tahun
36
Nama Perusahaan
ROE
Tobin’s Q
70
2010
Kode Perusahaan ADRO
Adaro Energy
0,2718
0,0205
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 0,2000
74
2010
AKRA
AKR Corporindo
0,1760
0,0101
0,4900
75
2010
ASII
Astra International
0,4265
0,0035
0,6900
76
2010
BBCA
Bank Central Asia
0,3123
0,0067
0,3100
77
2010
BBKP
Bank Bukopin
0,2311
0,0043
0,3900
78
2010
BBNI
Bank Negara Indonesia
0,1656
0,0072
0,3800
79
2010
BBRI
Bank Rakyat Indonesia
0,4065
0,0059
0,3000
80
2010
BDMN
Bank Danamon
0,2169
0,0108
0,1200
81
2010
BMRI
Bank Mandiri
0,3363
0,0086
0,5200
82
2010
BMTR
Global Mediacom
0,1620
0,0088
0,4400
83
2010
BNII
Bank International Indonesia
0,1092
0,0078
0,2400
84
2010
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia
0,6321
0,0500
0,2400
85
2010
CTRA
Ciputra Development
0,0983
0,0056
0,6000
86
2010
GGRM
Gudang Garam
0,2657
0,0358
0,4800
87
2010
INDF
Indofood Sukses Makmur
0,3237
0,0123
0,4300
88
2010
INTP
Indocement Tunggal Prakarsa
0,3249
0,0317
0,5000
89
2010
ISAT
Indosat
0,0606
0,0108
0,3600
90
2010
KIJA
Kawasan Industri Jababeka
0,0556
0,0076
0,3500
91
2010
KLBF
Kalbe Farma
0,3295
0,0053
0,4800
92
2010
LPKR
0,0933
0,0075
0,6000
93
2010
LSIP
0,3034
0,0297
0,3700
94
2010
MNCN
Lippo Karawaci PP London Sumatra Indonesia Media Nusantara Citra
0,2150
0,0132
0,2500
95
2010
MPPA
Matahari Putra Prima
0,0079
0,0083
0,2900
96
2010
PGAS
Perusahaan Gas Negara
0,5814
0,0329
0,7500
97
2010
PNBN
Bank Pan Indonesia
0,1550
0,0061
0,3800
98
2010
PNLF
0,1221
0,0048
0,3000
99
2010
PTBA
0,4083
0,0495
0,9400
100
2010
SGRO
Panin Financial Tambang Batubara Bukit Asam Sampoerna Agro
0,2957
0,0188
0,5100
101
2010
SMCB
Holcim Indonesia
0,1683
0,0168
0,7300
102
2010
SMGR
Semen Gresik
0,3933
0,0315
0,6100
103
2010
SMRA
Summarecon Agung
0,1607
0,0097
0,3100
104
2010
TLKM
Telekomunikasi Indonesia
0,4821
0,0170
1,0000
105
2010
UNSP
Bakrie Sumatera Plantations
0,1189
0,0069
0,1800
106
2010
UNTR
United Tractors
0,3137
0,0273
0,4300
107
2010
UNVR
Unilever Indonesia
1,1219
0,1344
0,3600
108
2011
AALI
Astra Agro Lestari
0,3955
0,0347
0,8500
109
2011
ADHI
Adhi Karya
0,3296
0,0019
0,3900
No.
Tahun
73
Nama Perusahaan
ROE
Tobin’s Q
71
2011
Kode Perusahaan ADRO
Adaro Energy
0,4105
0,0153
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 0,1200
111
2011
AKRA
AKR Corporindo
0,2070
0,0196
0,5100
112
2011
ASII
Astra International
0,3398
0,0034
0,7500
113
2011
BBCA
Bank Central Asia
0,3240
0,0070
0,2900
114
2011
BBKP
Bank Bukopin
0,2150
0,0046
0,5600
115
2011
BBNI
Bank Negara Indonesia
0,1972
0,0070
0,3900
116
2011
BBRI
Bank Rakyat Indonesia
0,3765
0,0078
0,6000
117
2011
BDMN
Bank Danamon
0,1785
0,0077
0,3500
118
2011
BMRI
Bank Mandiri
0,2635
0,0071
0,4200
119
2011
BMTR
Global Mediacom
0,0449
0,0135
0,4600
120
2011
BNII
Bank International Indonesia
0,1239
0,0061
0,3100
121
2011
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia
0,4806
0,0507
0,3600
122
2011
CTRA
Ciputra Development
0,0809
0,0106
0,6100
123
2011
GGRM
Gudang Garam
0,2694
0,0302
0,4400
124
2011
INDF
Indofood Sukses Makmur
0,2010
0,0087
0,4200
125
2011
INTP
Indocement Tunggal Prakarsa
0,2992
0,0334
0,4900
126
2011
ISAT
Indosat
0,0628
0,0108
0,4400
127
2011
KIJA
Kawasan Industri Jababeka
0,1037
0,0074
0,3700
128
2011
KLBF
Kalbe Farma
0,3050
0,0050
0,5600
129
2011
LPKR
0,1047
0,0113
0,5700
130
2011
LSIP
0,3580
0,0276
0,4800
131
2011
MNCN
Lippo Karawaci PP London Sumatra Indonesia Media Nusantara Citra
0,2210
0,0253
0,4500
132
2011
MPPA
Matahari Putra Prima
0,0289
0,0071
0,3800
133
2011
PGAS
Perusahaan Gas Negara
0,4454
0,0294
0,7600
134
2011
PNBN
Bank Pan Indonesia
0,1722
0,0047
0,3700
135
2011
PNLF
0,1286
0,0027
0,3800
136
2011
PTBA
0,4971
0,0373
0,9900
137
2011
SGRO
Panin Financial Tambang Batubara Bukit Asam Sampoerna Agro
0,2970
0,0212
0,5600
138
2011
SMCB
Holcim Indonesia
0,2037
0,0182
0,7400
139
2011
SMGR
Semen Gresik
0,3483
0,0370
0,6500
140
2011
SMRA
Summarecon Agung
0,2143
0,0108
0,4300
141
2011
TLKM
Telekomunikasi Indonesia
0,3420
0,0154
0,7000
142
2011
UNSP
Bakrie Sumatera Plantations
0,1234
0,0067
0,1100
143
2011
UNTR
United Tractors
0,2830
0,0212
0,5500
144
2011
UNVR
Unilever Indonesia
1,5145
0,1627
0,1800
No.
Tahun
110
Nama Perusahaan
Sumber: www.idx.co.id, 2013 (data diolah)
ROE
Tobin’s Q
72
Lampiran 3: Hasil Analisis Statistik Deskriptif
N ROE TOBINS CSR Valid N (listwise)
Descriptive Statistics Minimum Maximum
144 144 144 144
-.0215 -.0001 .1100
Mean
1.5145 .287360 .1672 .017592 1.0000 .431667
Std. Deviation .2248395 .0242992 .1675033
73
Lampiran 4: Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 144 Mean 0E-7 Normal Parametersa,b Std. .10389606 Deviation Absolute .110 Most Extreme Positive .110 Differences Negative -.082 Kolmogorov-Smirnov Z 1.324 Asymp. Sig. (2-tailed) .060 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 2. Hasil Uji Autokorelasi Variables Entered/Removeda Model Variables Variables Method Entered Removed 1 TOBINSb . Enter a. Dependent Variable: Abs_Res_1 b. All requested variables entered. Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate a 1 .229 .052 .046 .10426 a. Predictors: (Constant), TOBINS b. Dependent Variable: Abs_Res_1
DurbinWatson 2.026
74
3. Hasil Uji Multikolonieritas Variables Entered/Removeda Model Variables Variables Method Entered Removed b 1 TOBINS . Enter a. Dependent Variable: Abs_Res_1 b. All requested variables entered. Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) .111 .011 1 TOBINS 1.004 .359 .229 a. Dependent Variable: Abs_Res_1
t
10.305 2.799
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.000 .006
Coefficient Correlationsa Model TOBINS Correlations TOBINS 1.000 1 Covariances TOBINS .129 a. Dependent Variable: Abs_Res_1 Collinearity Diagnosticsa Model Dimension Eigenvalue Condition Variance Proportions Index (Constant) TOBINS 1 1.588 1.000 .21 .21 1 2 .412 1.963 .79 .79 a. Dependent Variable: Abs_Res_1 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variables Entered/Removeda Model Variables Variables Method Entered Removed b 1 TOBINS . Enter a. Dependent Variable: Abs_Res_2 b. All requested variables entered.
1.000
1.000
75
Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) .070 .007 1 TOBINS .406 .236 .143 a. Dependent Variable: Abs_Res_2
t
9.970 1.722
Sig.
.000 .087
76
Lampiran 5: Hasil Analisis Regresi Variables Entered/Removeda Model Variables Variables Method Entered Removed b 1 ROE . Enter a. Dependent Variable: CSR b. All requested variables entered. Model Summary Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 .054 .003 -.004 .1678491 a. Predictors: (Constant), ROE
Model
Sum of Squares Regression .012 1 Residual 4.001 Total 4.012 a. Dependent Variable: CSR b. Predictors: (Constant), ROE
ANOVAa df 1 142 143
Mean Square .012 .028
Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) .420 .023 1 ROE .040 .062 .054 a. Dependent Variable: CSR Variables Entered/Removeda Model Variables Variables Method Entered Removed 1 TOBINSb . Enter a. Dependent Variable: Abs_Res_1 b. All requested variables entered.
F
Sig.
.411
.522b
t
Sig.
18.470 .641
.000 .522
77
Model Summary Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate a 1 .229 .052 .046 .10426 a. Predictors: (Constant), TOBINS
Model
Sum of Squares Regression .085 1 Residual 1.544 Total 1.629 a. Dependent Variable: Abs_Res_1 b. Predictors: (Constant), TOBINS
ANOVAa df 1 142 143
Mean Square .085 .011
Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) .111 .011 1 TOBINS 1.004 .359 .229 a. Dependent Variable: Abs_Res_1
F 7.836
t
10.305 2.799
Sig. .006b
Sig.
.000 .006
78
Lampiran 6: Tabel uji Durbin-Watson TABEL UJI DURBIN WATSON dl dan du dengan level of significant 5% k=1 k=2 k=3 k=4 n dl du dl du dl du dl du 15 1,08 1,36 0,95 1,54 0,82 1,75 0,69 1,97 16 1,10 1,37 0,95 1,54 0,86 1,73 0,74 1,93 17 1,13 1,38 1,02 1,54 0,90 1,71 0,78 1,80 18 1,16 1,39 1,05 1,53 0,93 1,69 0,87 1,87 19 1,18 1,40 1,08 1,53 0,97 1,68 0,86 1,85 20 1,20 1,41 1,10 1,54 1,00 1,65 0,98 1,83 21 1,22 1,42 1,13 1,54 1,03 1,67 0,93 1,81 22 1,24 1,43 1,15 1,54 1,05 1,66 0,96 1,80 23 1,26 1,44 1,17 1,54 1,08 1,66 0,99 1,79 24 1,27 1,45 1,19 1,55 1,10 1,66 1,01 1,78 25 1,29 1,45 1,21 1,55 1,12 1,66 1,04 1,77 26 1,30 1,46 1,22 1,55 1,14 1,65 1,06 1,76 27 1,32 1,47 1,24 1,56 1,16 1,65 1,08 1,76 28 1,33 1,48 1,26 1,56 1,18 1,65 1,10 1,75 29 1,34 1,48 1,27 1,56 1,20 1,65 1,12 1,74 30 1,35 1,49 1,28 1,57 1,21 1,65 1,14 1,74 31 1,36 1,50 1,30 1,57 1,23 1,65 1,16 1,74 32 1,37 1,50 1,31 1,57 1,24 1,65 1,18 1,73 33 1,38 1,51 1,32 1,58 1,26 1,65 1,19 1,73 34 1,39 1,51 1,33 1,58 1,27 1,65 1,21 1,73 35 1,40 1,52 1,34 1,58 1,28 1,65 1,22 1,73 36 1,41 1,52 1,35 1,59 1,29 1,65 1,24 1,73 37 1,42 1,51 1,36 1,59 1,31 1,66 1,25 1,72 38 1,43 1,54 1,37 1,59 1,32 1,66 1,26 1,72 39 1,43 1,54 1,38 1,60 1,33 1,66 1,27 1,72 40 1,44 1,54 1,39 1,60 1,34 1,66 1,29 1,72 45 1,48 1,57 1,43 1,62 1,38 1,67 1,34 1,72 50 1,50 1,59 1,46 1,63 1,42 1,67 1,38 1,72 55 1,53 1,60 1,49 1,64 1,45 1,68 1,41 1,72 60 1,55 1,62 1,51 1,65 1,48 1,69 1,44 1,73 65 1,57 1,63 1,54 1,66 1,50 1,70 1,47 1,73 70 1,58 1,64 1,55 1,67 1,52 1,70 1,49 1,74 75 1,60 1,65 1,57 1,68 1,54 1,71 1,51 1,74 80 1,61 1,66 1,59 1,69 1,56 1,72 1,54 1,74 85 1,62 1,67 1,60 1,70 1,57 1,72 1,55 1,75 90 1,63 1,68 1,61 1,70 1,59 1,73 1,57 1,75 95 1,64 1,69 1,62 1,71 1,60 1,73 1,58 1,75 100 1,65 1,69 1,63 1,72 1,61 1,74 1,59 1,76 Sumber: Utama (2012)
k=5 dl du 0,56 2,21 0,62 2,15 0,67 2,02 0,71 1,99 0,75 1,96 0,79 1,94 0,83 1,92 0,86 1,90 0,80 1,89 0,93 1,88 0,95 1,86 0,98 1,85 1,01 1,84 1,03 1,83 1,05 1,83 1,07 1,82 1,09 1,81 1,11 1,81 1,13 1,80 1,15 1,80 1,16 1,80 1,18 1,79 1,19 1,79 1,21 1,79 1,22 1,77 1,23 1,77 1,29 1,77 1,34 1,77 1,38 1,77 1,41 1,77 1,44 1,77 1,46 1,77 1,49 1,77 1,51 1,77 1,52 1,77 1,54 1,78 1,56 1,78 1,57 1,78