Perkembangan Reformasi Birokrasi Kementerian Perindustrian
Alex S.W. Retraubun (Wakil Menteri Perindustrian)
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
OUTLINES I. Diagram Reformasi Birokrasi Kementerian Perindustrian
3
II. Aspek Utama Kelembagaan (Organisasi)
4
III. Aspek Utama Ketatalaksanaan (Proses Bisnis)
19
IV. Aspek Utama Sumber Daya Manusia (SDM)
35
V. Program Tambahan Reformasi Birokrasi
56
VI. Aspek Perubahan Reformasi Birokrasi
82
VII. Perkembangan Usulan Reformasi Birokrasi
87
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
2
I. Diagram RB Kementerian Perindustrian Landasan Hukum : UU No. 17/2007, Perpres No.28/2008 Permenpan No. PER/15/M.PAN/7/2008 Permenpan No. PER/04/M.PAN/4/2009 Permenperin No. 59/M-IND/PER/8/2008 Permenperin No. 42/M-IND/PER/4/2009 Redefenisi visi, misi Kelembagaan Postur Birokrasi 2025 Deregulasi & Regul. Perat. Kinerja Organisasi Restrukturisasi Organisasi Penguatan Org. Pegawai Analisis Beban kerja Penguatan Org. Diklat Perbaikan Sarana & Pras
Reformasi Birokrasi Kementerian Perindustrian
Ketatalaksanaan Pelayanan Publik SOP Pelayanan Publik E-Licensing PTSP SOP Internal E-Archieve Manajemen Perubahan Analisis & Eval. Jab.
SDM Assesmen Peg. Disiplin dan Kinerja Peg. Kode Etik Rekrutmen Sistem Kediklatan Sistem Rotasi, Mutasi, Proms Database Pegawai
Visi : Indonesia mampu menjadi negara industri tangguh pada th 2025 Misi : Membangun industri manufaktur untuk menjadi tulang punggung perekonomian
Tingginya nilai tambah industri Bersih
Birokrasi
Perubahan : • Pola Pikir • Budaya Kerja • Perilaku
Tingginya pengusaan pasar dalam dan LN
Efektif, Efisien, Produktif
Kokoknya faktor-faktor penunjang ind.
Transparan
Tingginya inovasi dan penguasaan TI
Melayani Masyarakat Akuntabel
Kuat, lengkap dan dalamnya SI Tersebarnya pembangunan industri
This page was created using Nitro PDF trial software. Meningkatnya peran IKM terhadap PDB To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
3
II. Aspek Utama Kelembagaan (Organisasi) 1
Mendefinisikan Kembali Visi, Misi dan Strategi
2
Penilaian Kinerja Organisasi
3
Restrukturisasi Organisasi
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
4
a. MENDEFINISIKAN KEMBALI VISI, MISI DAN STRATEGI VISI DAN MISI
Perspektif Pemangku Kepentingan
Visi : Indonesia mampu menjadi negara industri tangguh pada tahun 2025 Misi : Membangun industri manufaktur untuk menjadi tulang punggung perekonomian
1
Kokohnya basis industri industri manufaktur dan industri andalan masa depan menjadi tulang punggung perekonomian nasional
Tingginya Nilai tambah industri
2
Tingginya penguasaan pasar dalam dan luar negeri
Kokohnya faktorfaktor penunjang pengembangan industri
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok Kementerian
3
Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
1
Perumusan Kebijakan Mempersiapkan dan/atau Menetapkan Kebijakan dan produk hukum Industri Menetapkan rencana strategis dan/atau pengembangan industri prioritas dan industri andalan masa depan Menetapkan peta panduan pengembangan industri Mengusulkan insentif yang mendukung pengembangan ind
4
Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri
5
7
Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB
6
Tersebarnya pembangunan industri
Kuat, lengkap dan dalamnya Struktur industri
Pelayanan & Fasilitasi
Pengawasan, Pengendalian & Evaluasi
Mengembangkan R&D di instansi dan industri
Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Memfasilitasi penerapan, pengembangan dan penggunaan Kekayaan intelektual Memfasilitasi pengembangan industri
Mengoptimalkan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan efektifitas pencapaian kinerja industri
Memfasilitasi promosi industri Memfasilitasi penerapan standardisasi Meningkatkan kualitas pelayanan publik Mengkoordinasikan peningkatan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan serta kewirausahaan
SDM
Organisasi & Ketatalaksanaan
Informasi
Perencanaan
Dana
• Mengembangkan kemampuan SDM yang kompeten
Membangun organisasi yang Profesional dan Probisnis
Membangun sistem informasi industri yang terintegrasi & handal
Meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaporan
Meningkatkan Sistem Tata Kelola Keuangan dan BMN yang profesional
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
5
b. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
6
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
7
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
8
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
9
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
10
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
11
2
PENILAIAN KINERJA UNIT ORGANISASI Penilaian kinerja unit organisasi bertujuan untuk meningkatkan disiplin kerja dan kinerja pegawai dalam rangka produktifitas kerja. Penilaian kinerja organisasi dilakukan oleh tim yang terdiri dari unit-unit kerja dengan tahapan dan indikator yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian sudah diterapkan sejak Tahun 2006 dengan penyempurnaan kriteria penilaian. Tahun 2006 NO 1 2
INDIKATOR Absensi Realisasi Anggaran
BOBOT 60% 40% Tahun 2007
NO
INDIKATOR
BOBOT
1
Absensi
35%
2 3 4
Realisasi Anggaran Laporan Kinerja Triwulan (PP 39) Laporan Keuangan Semester (SAK & SABMN)
35% 10% 10%
5
LAKIP
5%
6
Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan
5%
Tahun 2008 NO
INDIKATOR
BOBOT
1
Absensi
25%
2 3
Realisasi Anggaran Laporan Kinerja Triwulan (PP 39)
35% 10%
4
Laporan Keuangan Semester (SAK & SABMN)
15%
5
LAKIP
6 Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
5% 10% 12
Penilaian kinerja unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian tahun 2009 tercermin pada tabel berikut : NO
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT (%)
1.
Absensi
25
2.
Realisasi Anggaran
15
3.
Produktifitas Kerja
10
4.
Kesesuaian Program Kegiatan, Tupoksi dan Renstra
10
5.
Laporan Keuangan Semester (SAK dan SABMN)
10
6.
Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pem. (PP 39)
10
7.
Tindak Lanjut Hasil Temuan Pemeriksaan
5
8.
LAKIP
5
9.
Program 5-K
10 Total Bobot
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
100
13
Contoh pelaksanaan penilaian kinerja unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian adalah berbentuk piagam penghargaan dan pengumuman melalui banner seperti berikut :
Sistem Reward dan Punishment tersebut telah dapat memacu peningkatan disiplin para pegawai pageEselon was created Nitro PDF trial software. serta kinerja dari masing-masingThis unit I, using sistem ini terus dikaji dan disempurnakan. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
14
3
RESTRUKTURISASI ORGANISASI Struktur Organisasi Kementerian Perindustrian (Existing) MENTERI PERINDUSTRIAN
STAF AHLI (4)
SEKRETARIAT JENDERAL
BIRO PERENCANAAN BIRO KEPEGAWAIAN BIRO KEUANGAN BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
BIRO UMUM DAN HUMAS PUSAT ADMINISTRASI KERJASAMA INTERNASIONAL
DITJEN INDUSTRI LOGAM, MESIN, TEKSTIL DAN ANEKA
DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA
DITJEN INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN TELEMATIKA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
SET DITJEN
SET DITJEN
SET DITJEN
SET DITJEN
SET BADAN
DIT INDUSTRI LOGAM
DIT INDUSTRI MAKANAN
DIT INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DARAT DAN KEDIRGANTARAAN
DIT INDUSTRI PANGAN
PUSLITBANG IKLIM USAHA DAN ANALISA INDUSTRI
DIT INDUSTRI MESIN
DIT INDUSTRI MINUMAN DAN TEMBAKAU
DIT INDUSTRI MARITIM DAN JASA KETEKNIKAN
DIT INDUSTRI SANDANG
PUSAT STANDARDISAS I
DIT INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL
DIT INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
DIT INDUSTRI TELEMATIKA
DIT INDUSTRI KIMIA DAN BAHAN BANGUNAN
PUSLITBANG TEKNOLOGI INDUSTRI
DIT INDUSTRI ANEKA
DIT INDUSTRI KIMIA HULU
DIT INDUSTRI ELEKTRONIKA
PUSAT DATA DAN INFORMASI
UPT BALAI DIKLAT INDUSTRI (7)
DIT INDUSTRI LOGAM DAN ELEKTRONIKA
UPT BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA
DIT INDUSTRI KIMIA HILIR
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
ATASE PERINDUSTRIAN (4)
DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
PENDIDIKAN
INSPEKTORAT JENDERAL
SET ITJEN
INSPEKTORAT I
INSPEKTORAT II
INSPEKTORAT III
INSPEKTORAT IV PUSLITBANG SUMBERDAYA, LINGKUNGAN HIDUP DAN ENERGI
UPT BALAI BESAR (11) UPT
PENDIDIKAN TINGGIwas (8) MENENGAH KEJURUAN This page created using Nitro PDF trial software.BARISTAND INTERNASIONAL (9) INDUSTRI (11) To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
15
a. ALASAN RESTRUKTURISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Tugas Pengembangan industri ke depan dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara industri yang tangguh tahun 2025 (Visi 2025 dalam Kebijakan Industri Nasional Perpres No. 28 tahun 2008) dirasakan semakin berat, mengingat : Linkungan strategis dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir telah berubah
dengan sangat cepat dan dinamis, sementara kinerja industri lima tahun terakhir cenderung terus menurun; Globalisasi di bidang ekonomi telah berlangsung, sehingga tidak banyak lagi pilihan kebijakan perlindungan industri yang dapat digunakan; Era otonomi daerah telah menyebabkan perubahan paradigma perkembangan industri yang sebelumnya bersifat sentralisasi menjadi desentralisasi; Banyaknya peraturan perundang-undangan baru yang mengikat yang perlu diperhatikan oleh industri; dan Organisasi Kementerian Perindustrian saat ini telah lebih dari 30 (tiga puluh) tahun relatif tidak mengalami perubahan dan telah dirasakan tidak tepat lagi mendukung dinamika perkembangan ekonomi dan industri yang tengah berlangsung This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
16
b. TUJUAN RESTRUKTURISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Mengantisipasi perubahan lingkungan nasional dan internasional; Menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi sektor industri
manufaktur; Melaksanakan amanat Peraturan Presiden Nomor 28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, dan peraturan perundang-undangan lainnya; Mendukungpencapaian target peta strategi dan indikator kinerja utama pengembangan industri nasional; serta Melaksanakan Reformasi Birokrasi, khususnya dalam aspek kelembagaan, guna mewujudkan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran. Restrukturisasi organisasi akan menggunakan campuran pendekatan Sektoral, Fungsional, maupun Regional.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
17
Struktur Organisasi Kementerian Perindustrian (Tahap Usulan Pada Kementerian PAN)
MENTERI PERINDUSTRIAN WAKIL MENTERI STAF AHLI (3) BAGIAN TATA USAHA
SEKRETARIAT JENDERAL
DITJEN BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR
DITJEN INDUSTRI AGRO
DITJEN INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI
DITJEN IKM
DITJEN PERWILAYAHAN INDUSTRI
DITJEN. KERJASAMA INDUSTRI INTERNASIONAL
BADAN PERENCANAAN KEBIJAKAN, IKLIM, DAN MUTU
INSPEKTORAT JENDERAL
BIRO PERENCANAAN
SET DITJEN
SET DITJEN
SET DITJEN
SET DITJEN
SET DITJEN
SET DITJEN
SET BADAN
SET ITJEN
BIRO SDM
DIT INDUSTRI MATERIAL DASAR, PERMESINAN & ALAT PERTANIAN
DIT INDUSTRI HASIL HUTAN & PERKEBUNAN
DIT INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DARAT DAN KEDIRGANTARAAN
DIT PENGEMB IKM KAWASAN BARAT
DIT PENGEMB FASILITAS KEINDUSTRIAN KAWASAN BARAT
DIT. KERJASAMA INDUSTRI WILAYAH I
PUSAT STANDARDISASI DAN HKI
INSPEKTORAT I
BIRO KEUANGAN
DIT INDUSTRI KIMIA DASAR
DIT INDUSTRI HASIL LAUT, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
DIT INDUSTRI ELEKTRONIKA & TELEMATIKA
DIT PENGEMB IKM KAWASAN TENGAH
DIT PENGEMB FASILITAS KEINDUSTRIAN KAWASAN TENGAH
DIT KERJASAMA INDUSTRI WILAYAH II
PUSAT IKLIM USAHA, ANALISIS KEBIJAKAN INDUSTRI DAN PERMODELAN
INSPEKTORAT II
BIRO HUKUM
DIT INDUSTRI KIMIA HILIR
DIT INDUSTRI MAKANAN, MINUMAN DAN TEMBAKAU
DIT INDUSTRI MARITIM, ALAT PELESTARI LINGKUNGAN, TEKNOLOGI TINGGI DAN JASA INDUSTRI
DIT PENGEMB IKM KAWASAN TIMUR
DIT PENGEMB FASILITAS KEINDUSTRIAN KAWASAN TIMUR
DIT. KERJASAMA INDUSTRI WILAYAH III
BIRO UMUM
DIT INDUSTRI TPT & ANEKA
BALAI BESAR
BALAI BESAR
1. BALAI BESAR INDUSTRI AGRO 2. BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN 3. BALAI BESAR PULP & KERTAS
1. BALAI BESAR KERAMIK 2. BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK 3. BALAI BESAR PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI
PUSAT DATA DAN INFORMASI
PUSAT HUMAS PUSAT MANAJEMEN KINERJA & PENGEMBANGAN ORGANISASI
PUSAT PELAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
ATASE PERINDUSTRIAN (4)
BALAI BESAR 1. BALAI BESAR LOGAM & MESIN 2. BALAI BESAR KULIT KARET & PLASTIK 3. BALAI BESAR TEKSTIL 4. BALAI BESAR KIMIA & KEMASAN
1. PENDIDIKAN TINGGI (8) 2. PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN INTERNASIONAL (9)
BALAI DIKLAT INDUSTRI (7) 1. BALAI BESAR KERAJINAN & BATIK 2. BARISTAND 3. BALAI PENGEMBANG AN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA
PUSAT LINGKUNGAN HIDUP & TEKNOLOGI HIJAU
INSPEKTORAT III
INSPEKTORAT IV
UPT SERTIFIKASI INDUSTRI
Keterangan: •Kawasan Barat: Sumatera dan Kalimantan •Kawasan Tengah: Jawa, Madura, dan Bali •Kawasan Timur: Sulawesi, Maluku, NTB, NTT dan Papua •Wilayah I: Amerika dan Eropa •Wilayah II: Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah dan Australia Timur using Tengah danPDF Afrika This •Wilayah page wasIII: created Nitro trial software.
To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
18
III. Aspek Utama Ketatalaksanaan (Proses Bisnis) 1
Pelayanan Publik Kementerian Perindustrian
2
SOP Layanan Publik
3
E-Licensing
4
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
5
Rencana Aksi Peningkatan Integritas Layanan Publik
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
19
1 PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Segala upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Perindustrian pada dasarnya diarahkan untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada publik sehingga dapat membangun kepercayaan masyarakat (public trust building), terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat industri atau dunia usaha. Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di jajaran Kementerian Perindustrian pada hakekatnya dijiwai oleh semangat untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik masyarakat yang terkait/stakeholder yang bersentuhan langsung dengan layanan Kementerian, maupun masyarakat luas pada umumnya. Jenis layanan publik pada Kementerian Perindustrian terdiri dari layanan rekomendasi, perijinan, pendaftaran type dan keagenan, standarisasi, layanan HKI dan desain kemasan serta layanan pendidikan, yang berada pada : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Sekretariat Jenderal This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
20
No.
Unit
I. II. III. IV. V.
IAK ILMTA IATT IKM BPPI
Jenis Komoditi Agro dan Kimia Logam, Mesin, Tekstil dan lainnya Alat Transportasi dan Telematika Desain dan HAKI Standardisasi
Jumlah Pelayanan 21 (dua puluh satu) jenis layanan 8 (delapan) jenis layanan 4 (empat) jenis layanan 2 (dua) jenis layanan 1 (tiga belas) jenis layanan
Telah dibangun Telah dibangun AVIOS (Audio Visual Information System) yang ditempatkan di gerbang Kementerian dan Web-Kementerian (www.depperin.go.id) untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang proses pelayanan yang akan terus disempurnakan dalam bentukbentuk yang lebih informatif bagi stakeholders :
Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kode Etik dan Pakta Integritas Bagi Pelayan Publik. This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
21
Penghargaan Pelayanan Prima Disamping pelayanan rekomendasi/perijinan kepada dunia industri, Kementerian Perindustrian juga memberikan memberikan layanan pengujian, kalibrasi dan sertifikasi yang berada pada Balai Besar, Baristand dan Pustand serta layanan pendidikan melalui Sekolah Menengah, Akademi/Pendidikan Tinggi. Berbagai penghargaan telah diperoleh salah satunya antara lain : Penghargaan Piala Presiden RI Citra Pelayanan Prima untuk Pelayanan Publik Percontohan pada Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) Bogor
Penghargaan Piala Presiden RI Citra Pelayanan Prima untuk Pelayanan Publik Berkinerja Sangat Baik pada Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
22
Pameran Layanan Publik Kementerian Perindustrian berupaya untuk memperkenalkan layanan publiknya kepada masyarakat umum maupun dunia usaha/industri. Salah satunya adalah dengan mengikuti Pameran Internasional Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Negara Aparatur Negara di Balai Kartini tanggal, 23-25 Juni 2009. Gambar partisispasi pameran pelayanan publik Kementerian Perindustrian dapat dilihat di bawah ini :
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
23
2 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PUBLIK SOP sebagaimana mekanisme proses kerja dapat memberikan kepastian hukum dan transparansi bagi stakeholders. Dari beberapa SOP yang ada, dipilih beberapa SOP yang merupakan prioritas layanan unggulan, dengan program ini diharapkan berbagai bentuk pelayanan penting dapat dilayani dengan lebih cepat, singkat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian masyarakat akan dapat memperoleh kemudahan dan kepastian pelayanan, karena dalam program ini telah dengan jelas dicantumkan jangka waktu penyelesaian layanan, biaya yang diperlukan, persyaratan administrasi yang diperlukan, serta aspek hukum yang mendasari. Berikut adalah Jumlah SOP Pelayanan Publik Kementerian Perindustrian : No
Unit
Jumlah SOP
1
Ditjen IAK
20 jenis
2
Ditjen ILMTA
8 jenis
3
Ditjen IATT
4 jenis
4
Ditjen IKM
2 jenis
5
BPPI (SPPT SNI, Inspeksi, ISO)
1 Jenis
Total This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
35 jenis
24
Berikut adalah Contoh SOP Pemberian Rekomendasi Importir Produsen Tekstil pada Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
25
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
26
3 SISTEM INFORMASI LAYANAN PUBLIK TERPADU (E-LICENSING) Dengan reformasi birokrasi telah terjadi perubahan pada sistim layanan publik dari sistem manual menjadi Sistem Informasi Layanan Elektronik (e-licensing) yang mempunyai dampak : • • • • • •
Efisiensi input sekali, output beraneka ragam, sehingga tidak membebani petugas Memperlihatkan transparansi dalam penerbitan rekomendasi kepada masyarakat. Menampilkan data2 rekomendasi dan progressnya secara online Berisi peraturan2 terkait (permen, perdirjen, dll) dan SOP Menampilkan contact address (no telpon, e-mail, dll) Paperless service.
Dengan menggunakan e-licensing pelayanan rekomendasi/perijinan dapat dilakukan secara transparan, efektif dan efisien. Sistem Informasi Layanan Publik dengan E-licensing dapat diakses melalui http://e-licensing.depperin.go.id This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
27
Berikut adalah contoh tampilan sistem informasi layanan publik terpadu (e-licensing) Kementerian Perindustrian : Tampilan Ijin Pemohon Baru
Tampilan Data Rekomendasi
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
28
Memo Dinas
Surat Rekomendasi
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
29
4 PEMBANGUNAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di Kementerian Perindustrian pada dasarnya diarahkan untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada publik sehingga dapat membangun kepercayaan masyarakat (public trust building), terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat industri atau dunia usaha. Untuk meningkatkan pelayanan publik tersebut Kementerian Perindustrian perlu Membangun Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Adapun PTSP Kementerian Perindustrian didasarkan kepada : VISI : Terwujudnya Pelayanan Terpadu satu Pintu secara Elektronik untuk memfasilitasi seluruh proses pelayanan dan informasi Kementerian Perindustrian; MISI : Menciptakan iklim usaha yang kondusif kepada dunia usaha; STRATEGI : 1) Melakukan koordinasi antar Unit Organisasi 2) Menyempurnakan perangkat hukum; 3) Meningkatkan SDM untuk pengelolaan PTSP; Adapun Peta Strategi PTSP dijabarkan sebagai berikut :
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
30
Berikut adalah Denah Ruangan PTSP : 2400mm
LEMARI ARSIP (SLIDDING)
ANALISA DATA
PENYERAHAN BERKAS
KONSULTASI
VERIFIKASI & VALIDASI DATA
INFORMATION & REGISTRATION DESK K
SURVEY LAPANGAN
MEJA INFORMAS SI
STAFF PELAKSANA
BROSUR & LEAFLET WAITING G ROOM
KOMPUTER INFORMASI
Nomor Antrian
STAFF PELAKSANA 19200mm
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
31
5
HASIL SURVEY KPK TERHADAP INTEGRITAS PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 Berdasarkan hasil Survey Integritas Sektor Publik 2009 yang dilakukan oleh KPK : • Kementerian Perindustrian menempati peringkat satu skor integritas terendah pelayanan publik. • Tiga dari empat unit layanan Kementerian Perindustrian menempati skor integritas terendah, yaitu: Jasa Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi, Program Pemberian Fasilitas Usaha dalam rangka Pengembangan IKM dan Sertifikasi Produk/SNI. • Berikut adalah tabel nilai peringkat integritas dari 39 instansi dan 136 unit layanan :
Instansi
Nilai Integritas
Peringkat Instansi dari 39 Instansi
Kemenperin
5,66
39
Nilai Integritas Unit Layanan
Peringkat Unit Layanan dari 136 Unit Layanan
Program Pemberian Fasilitas Usaha dalam rangka Pengembangan IKM
5,51
129
Teknis Pengujian dan Kalibrasi dalam Bentuk Jasa Pelayanan Teknis (JPT)
5,00
135
Layanan Sertifikasi Produk (SNI)
5,67
122
Pengadaan Barang dan Jasa
6,46
86
Unit Layanan
Cat : Mulai tahun ini, survey integritas sektor pelayanan publik telah memasukkan standar minimal integritas yang ditetapkan KPK sebesar 6,00
• Survey yang dilaksanakan oleh KPK setahun sekali dan telah berlangsung selama tiga tahun. Sebelumnya, tahun 2008 Depperin menempati peringkat ke 12 dan tahun ini Kementerian Perindustrian menempati peringkat skorusing integritas terendah. This pagesatu was created Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
32
Sesuai dengan Instruksi Menteri Perindustrian Nomor 875/M-IND/12/2009 tentang Rencana Aksi Peningkatan Integritas Pelayanan Publik Kementerian Perindustrian, maka ditetapkan Rencana Aksi Jangka Pendek Peningkatan Integritas Pelayanan Publik sebagaimana Tabel di bawah ini : Rencana Aksi Jangka Pendek Peningkatan Integritas Pelayanan Publik Kementerian Perindustrian No.
Kegiatan
1. Menyusun kebijakan peningkatan integritas pelayanan publik
Indikator
Rincian Kegiatan
Keluaran - Menyusun kode etik petugas layanan - Peraturan Menperin publik tentang Kode Etik - Menyusun SK Menteri Perindustrian sebagai landasan pedoman kode etik - Mensosialisasikan kode etik
Hasil Terciptanya layanan publik yang transaparan dan akuntabel
2010 Jan Feb Mar
Penanggung Jawab
Perkembangan Saat ini
- Tim Kerja RB VII - Sekretariat Jenderal
Draft Peraturan Menperin tentang Kode Etik
2. Membuat Pakta Integritas - Menyusun pakta integritas untuk tidak menerima - Penandatanganan pakta integritas uang/barang dalam bentuk oleh petugas layanan publik apapun
Pakta integritas
Mencegah terjadinya praktek KKN
- Tim Kerja RB IV - Sekretariat Jenderal
Draft Pakta Integritas
3. Mempublikasikan tarif dan cara perhitungannya
Buku/leaflet tarif layanan
Transparansi biaya dalam layanan publik
- BPPI - Sekretariat Jenderal
Draft Leaflet Tarif Layanan
Peraturan Menperin tentang Pedoman Evaluasi Integritas
Meningkatnya integritas pelayanan publik
- Inspektorat Jenderal Draft Pedoman Evaluasi Penerapan Integritas Pelayanan Publik
- Menyusun leflet/buku tentang tarif yang berlaku dan perhitungannya - Mempublikasikan tarif kepada para pengguna jasa layanan 4. Membuat sistem evaluasi - Menyusun pedoman evaluasi penerapan sistem integritas penerapan sistem integritas pelayanan publik - Mensosialisasikan pedoman evaluasi - Monitoring penerapan evaluasi 5. Membuat pedoman dan pemahaman tentang praktek anti korupsi
- Menyusun pedoman praktek anti Peraturan Menperin Meningkatnya korupsi tentang Pedoman integritas pelayanan - Mensosialisasikan pedoman praktek Praktek Anti Korupsi publik anti korupsi - Monitoring penerapan praktek anti This page was created using Nitro PDF trial software. korupsi To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
- Inspektorat Jenderal Draft Pedoman Pencegahan Korupsi
33
No.
Kegiatan
Indikator
Rincian Kegiatan
6. Membuat aksi pencegahan - Membuat poster/leaflet anti korupsi korupsi - Mempublikasi anti korupsi melalui media internet maupun tempat layanan 7. Memberikan reward dan punishment
Keluaran Poster dan leaflet
- Memberikan apresiasi kepada Tata tertib petugas yang memiliki integritas terbaik - Memberikan sanksi atas pelanggaran kode etik
Aplikasi layanan Membangun sistem pelayanan berbasis IT Pelatihan para petugas Mensosialisasikan sistem pelayanan berbasis IT Mengintegrasikan layanan publik pada NSW 9. Menyelenggarakan seminar - Rapat persiapan internal Terselenggaranya kecil tentang pengelolaan - Pelaksanaan seminar seminar PNBP
8. Meningkatkan transparasi proses melalui pemanfaatan teknologi informasi pada unit layanan di lingkungan BPPI -
10. Studi banding ke unit-unit yang memiliki layanan terbaik
- Menetapkan instansi yang akan dikunjungi - Melakukan kunjungan
Hasil Mencegah praktek KKN
2010 Jan Feb Mar
Penanggung Jawab
Perkembangan Saat ini
- Tim Kerja RB VIII - Sekretariat Jenderal
Contoh Leaflet/Brosur
- Motivasi untuk integritas layanan yang baik - Mencegah pelanggaran kode etik Terciptanya transparansi layanan publik
- BPPI - Ditjen ILMTA, IAK, IATT & IKM
- Pemberian reward masih dalam proses perumusan - Punishment tercantum dalam kode etik Proses pembuatan aplikasi layanan
Adanya solusi permasalahan pengelolaan PNBP
- BPPI - Sekretariat Jenderal
- BPPI - Ditjen ILMTA, IAK, IATT & IKM - Sekretariat Jenderal
Laporan studi banding Masukan untuk peningkatan integritas pelayanan
- Tim Kerja RB
11. Mengefektifkan penerapan - Penerapan e-licensing e-licensing awal Januari 2010
Laporan penerapan e- Terciptanya licensing transaparansi dan akuntabilitas
- Ditjen IAK - Ditjen ILMTA - Ditjen IATT
12. Melakukan monitoring dan - Monitoring dan audit penerapan eaudit penerapan e-licensing licensing
Laporan monitoring dan Terciptanya audit e-licensing transaparansi dan akuntabilitas
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
Rapat internal tentang pelayanan prima dengan pola PNBP. Solusi pola BLU Akan dikunjungi pelayanan publik Dep. Pertanian
- Sebagian telah menggunakan elicensing - Ditjen ILMTA telah membuat model mini PTSP - Sekretariat Jenderal Monitoring terhadap - Inspektorat Jenderal implementasi elicensing dan kendala yang dihadapi serta solusi masalah 34
IV. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
1
Penilaian Disiplin dan Kinerja Pegawai
2
Menegakkan Kode Etik
3
Sistem Rekruitmen Pegawai Baru
4
Pengembangan Sistem Diklat
5
Pengembangan Sistem Pola Karir, Rotasi, Mutasi, Promosi
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
35
1 PENILAIAN DISIPLIN DAN KINERJA PEGAWAI Komponen Penilaian Disiplin dan Kinerja Pegawai No 1.
2.
Komponen Penilaian Tingkat Kehadiran Pegawai (Bobot 60 %)
Kinerja Pegawai (Bobot 40 %)
Indikator a.
Terlambat Datang
b.
Pulang Cepat
c.
Meninggalkan tugas
d.
Tidak hadir karena izin.
a.
Pengusaan Atas Tupoksi
b.
Kerjasama
c.
KPI
d.
Produktifitas Kerja (Laporan Mingguan)
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
36
Komponen Penilaian Disiplin Pegawai No
Elemen Yang Dinilai Dalam satu bulan
1.
Terlambat Datang
2.
Pulang Cepat
3.
Meninggalkan tugas selama jam kerja.
4.
Tidak hadir karena izin.
Indikator a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.
Tidak Pernah 1 – 4 kali 5 – 8 kali 9 – 12 kali Lebih dari 12 kali Tidak Pernah 1 – 4 kali 5 – 8 kali 9 – 12 kali Lebih dari 12 kali Selalu Hadir 1 – 4 kali 5 – 8 kali 9 – 12 kali Lebih dari 12 kali Tidak Pernah 1 – 2 kali 3 – 4 kali 5 – 6 kali Lebih dari 6 kali
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
Penilaian 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 37
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
38
Komponen Penilaian Kinerja Pegawai NO
ELEMEN YANG DINILAI
I
Penguasaan atas Tupoksi (15%)
INDIKATOR
PENILAIAN
1. Mampu menyusun rencana dan program kegiatan. 2. Mampu melaksanakan tugas dengan penuh loyalitas, integritas, dan berdedikasi. 1. Mampu berkoordinasi sesama mitra kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
II
Kerjasama (20%)
III
Indikator Kinerja 1. Indikator Kinerja Utama I yang dominan dalam pencapaian target unit kerja Utama (Key Perfromance 2. Indikator Kinerja Utama II yang dominan dalam pencapaian target Indicators) (35%) unit kerja
IV
Produktifitas Kerja (30%)
2. Mampu menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan iklim kerja yang kondusif.
Laporan pelaksanaan tugas mingguan secara online
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
39
Tidak membuat Laporan Mingguan Pribadi
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
40
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
41
Nilai Renda h
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
42
Sebelum Reformasi Birokrasi Disiplin kehadiran pegawai sangat rendah yaitu : a. Tingkat kehadiran rata-rata sebelum pukul 08.00 hanya 13 % b. Pegawai yang tidak masuk tanpa alasan (alpa) rata-rata mencapai 30% c. Jumlah rata-rata jam kerja pegawai pegawai per hari hanya 4,2 jam jauh dibawah ketentuan jam kerja PNS yaitu 7,5 hari. d. Rendahnya kesadaran pegawai untuk penegakan disiplin dan peningkatan kinerja Sejak tahun 2005 Pimpinan Kementerian Perindustrian telah melakukan upaya peningkatan disiplin pegawai dengan perkembangan hasil sbb :
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
43
Dampak peningkatan disiplin pegawai terlihat pada meningkatnya rata-rata jumlah jam kerja pegawai seperti Grafik di bawah ini : Rata-Rata Jumlah Jam Kerja Pegawai Kementerian Perindustrian Tahun 2005 - 2009
Rata-Rata Jumlah jam Kerja Pegawai Kementerian Perindustrian Tahun 2005-2009 10 7,57
No
Tahun
Rata-Rata Jumlah Jam Kerja
1.
2005
4,37
2.
2006
6,10
3.
2007
7,57
4.
2008
8,04
5.
2009
7,75
(Jam Kerja)
8
8,04
7,75
2008
2009
6,1
6 4,37
4 2 0 2005
2006
2007 (Tahun)
Dari Grafik di atas terlihat bahwa perkembangan rata-rata jumlah jam kerja pegawai Kementerian Perindustrian terus meningkat yaitu pada tahun 2005 rata-rata jumlah jam pegawai mencapai 4,37 jam sedangkan pada tahun 2008 mencapai 8,04 jam dan tahun 2009 menurun 7,75 jam disebabkan transisi penggunaan alat absensi dari absensi sidik jari menjadi sidik jari dan foto. This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
44a 44
Peningkatan rata-rata jumlah jam kerja pegawai per unit eselon I kementerian Perindustrian tahun 2005 – 2009 dapat tercermin pada tabel dan grafik di bawah ini : Rata-Rata Jumlah Jam Kerja Pegawai Kementerian Perindustrian Tahun 2005 - 2009
Rata-Rata Jumlah jam Kerja Pegawai Per Unit Eselon I Kementerian Perindustrian Tahun 2005-2009 10,00
NO
UNIT KERJA
TAHUN 2005
2006
2007
2008
2009
8,00 6,00
1
Setjen
5,31
6,06
7,48
8,12
8,45
2
Itjen
3,27
6,23
7,86
8,53
7,57
3
Ditjen IAK
3,47
5,71
7,34
7,91
7,62
4
Ditjen ILMTA
4,91
6,21
8,12
8,25
7,97
5
Ditjen IATT
4,03
5,65
6,94
7,50
7,32
6
Ditjen IKM
5,55
7,47
7,61
7,95
7,30
7
BPPI
4,08
5,40
7,61
7,88
7,92
Rata-rata
4,37
6,10
7,57
8,02
7,75
4,00 2,00 -
SETJEN
ITJEN 2005
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
IAK 2006
ILMTA 2008
IATT 2008
IKM
BPPI
2009
44b 45
Peningkatan disiplin pegawai salah satunya dengan menerapkan absensi online yang menggunakan sidik jari dan foto pegawai yang bersangkutan, seperti gambar di bawah ini :
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
45 46
Peningkatan Kinerja Pegawai Tujuan dan sasaran peningkatan kinerja pegawai Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan iklim kerja yang kondusif di lingkungan Kementerian Perindustrian serta menciptakan perilaku yang profesional bagi Pegawai Kementerian Perindustrian; dan Meningkatkan citra dan kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perindustrian Pemberian penghargaan kepada pegawai teladan diberikan pada hari kemerdekaan.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
46 47
2 KODE ETIK PEGAWAI Penegakkan kode etik pegawai yang merupakan bagian dari pengawasan internal akan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perindustrian berdasarkan unit eselon I masing-masing. Berikut adalah ukuran keberhasilan dalam penegakkan kode etik :
Meningkatnya
disiplin
PNS
di
lingkungan
Kementerian
Perindustrian;
Menjamin
terpeliharanya
tata
tertib,
menjamin
kelancaran
pelaksanaan tugas dan iklim kerja yang kondusif;
Memelihara kondisi kerja serta perilaku yang profesional, dan meningkatkan citra dan kinerja pegawai;
Suasana kerja yg kondusif
Meningkatnya produktivitas kerja
Rendahnya pelanggaran terhadap peraturan perundangan This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
47 48
3 SISTEM REKRUITMEN Perubahan Sistem Rekruitmen yang dilaksanakan dari Tahun ke Tahun Sasaran yang ingin dicapai dari Reformasi Birokrasi Sistem Rekruitmen pada prinsipnya adalah untuk memperoleh pegawai baru yang berkualitas sesuai kebutuhan dan bebas KKN. Penyempurnaan Sistem Rekruitmen dari tahun ke tahun sebagai berikut: Batas usia pelamar sebelum tahun 2005 setinggi-tingginya 34 tahun, untuk tahun
berikutnya menjadi 30 tahun, dan bahkan tahun 2008 diturunkan lagi untuk S2 setinggitingginya 30 tahun, S1/DIV setinggi-tingginya 27 tahun dan untuk D3 setinggi-tingginya 24 tahun. IPK pelamar sebelum tahun 2005 sekurang-kurangnya 2,50, untuk tahun berikutnya S1
sekurang-kurangnya 2,75, terakreditasi A.
S2 sekurang-kurangnya 3,00 dari perguruan tinggi yang
Jumlah pelamar sebelum tahun 2005 dibatasi kelipatan 8 dari formasi yang tersedia,
untuk tahun 2006 ditingkatkan kelipatannya menjadi 30 dan untuk tahun-tahun berikutnya tidak ada pembatasan. Pengumuman penerimaan pegawai sebelum tahun 2005 hanya bersifat lokal di unit kerja
di lingkungan Kementerian Perindustrian, untuk tahun berikutnya disebarluaskan pengumuman melalui media masa, internet dan detik.com. Penyampaian lamaran sampai dengan tahun 2006 peserta datang langsung menghadap
panitia, mulai tahun 2007 sampai dengan sekarang pendaftaran melalui internet untuk membatasi pertemuan antara pelamar dengan panitia, menghindari terjadinya KKN. This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
48 49
Penyempurnaan Sistem Rekruitmen dari tahun ke tahun (lanjutan…..) Materi tes sebelum tahun 2005 masih bersifat umum, untuk tahun 2006 disamping
pengetahuan umum juga Tes Potensi Akademik (TPA) dan mulai tahun 2007 dimasukan soal berbahasa inggris dan tahun 2008 ujian secara Online melalui Internet. Koreksi hasil ujian sebelum tahun 2005 dilakukan secara manual sehingga bisa terjadi
manipulasi data, untuk tahun 2006 menggunakan sistem komputerisasi sehingga peserta yang dinyatakan lulus benar-benar murni tanpa rekayasa. Penentuan kelulusan peserta sebelum tahun 2005 diambil 3 peserta nilai tertinggi per unit
kerja sehingga standar kelulusan berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya dan hasil akhir ditetapkan berdasarkan hasil wawancara sehingga subyektifitasnya tinggi. Tahun 2006 peserta yang memperoleh nilai tertinggi per unit kerja langsung dinyatakan lulus
tanpa melalui tes wawancara. Tahun 2007 penetapan kelulusan didasarkan nilai passing grade yang telah ditetapkan
secara Nasional sehingga kualitas peserta dengan yang lainnya sama.
yang lulus antara daerah / unit
yang satu
Penempatan peserta yang lulus sebelum tahun 2005 di unit / daerah dimana yang
bersangkutan melamar dan mengikuti ujian, mulai tahun 2007 pelamar bisa mengikuti ujian di daerah mana saja dan dapat ditempatkan diseluruh unit kerja Kementerian Perindustrian seluruh Indonesia. This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
49 50
Sistem Rekruitmen : Tahun 2008
11 Pelamar
Pengumuman di internet 2
Jumlah Peserta Input Data Melalui Internet
1. 2. 3. 4.
Validasi : Usia Pelamar Kualifikasi Pendidikan Akreditasi PT/Univ IPK
5
4 Ujian Tahap I (TPU On-Line)
Validasi Dokumen Asli
3 Password dan ID Peserta Pusat/Daerah
Ujian Tahao II (TPU dan TPA) Tertulis TPU dan TPA
Pencetakan Soal Ujian
Hasil Ujian Tertulis
Unit Kerja
6 Hasil Ujian On-line 7
Pusat/Daerah UJjian Tahap III Tes Psikologi
9
10 B.K.N. Pengusulan Untuk Ditetapkan NIP
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
Biro Kepegawaian 8
Pelamar
Lulus Sesuai Formasi 261
50 51
Implementasi Penerimaan Ujian Tertulis Penerimaan CPNS Tahun 2008 Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian di dampingi Kepala Biro Kepegawaian, meninjau ujian Tahap II (tertulis) yang diikuti sekitar lebih 1029 orang peserta ujian masuk PNS Kementerian Perindustrian di Tenis Indoor Senayan Jakarta, 06 Nopember 2008.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
51 52
4 PENGEMBANGAN SISTEM DIKLAT Kebutuhan Kompetensi dan Hirarki Jabatan Kementerian Perindustrian
Pengetahuan Praktis Pengetahuan Teknis Praktis Substantif Lanjutan
Pengetahuan Praktis Bisnis
Wawasan internasional & Pengetahuan kepemimpinan Praktis Manajemen Bisnis
Kepemimpinan Visioner
)
Pengetahuan Praktis Substantif Pengetahuan Dasar
Staf II/a – II/b
Staf II/b – II/c
Staf II/c – II/d
Staf III/a – III/b
Eselon IV
Eselon III
III/c – III/d
IV/a – IV/b
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
Eselon II
Eselon I
IV/c – IV/d
IV/d – IV/e
52 53
5
PENGEMBANGAN SISTEM POLA KARIR, ROTASI, MUTASI & PROMOSI Telah dikeluarkan Ketentuan Pola Karir Kementerian Perindustrian Peraturan Menteri Perindutrian No. 91/M-IND/PER/11/2007 yang didalamnya sudah pola rotasi, mutasi, promosi dan pola diklat mulai dari tingkat pelaksana sampai pejabat eselon I seperti Bagan “karir pertama (pelaksana)” dibawah ini
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
53 54
Bagan “karir pertama (pelaksana)” sampai “karir utama (eselon I)” :
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
54 55
V. PROGRAM TAMBAHAN REFORMASI BIROKRASI 1
E-Government
2
Budaya Kerja 5-K
3
Sistem Manajemen Keuangan
4
Penghematan Energi
5
Unit Layanan Pengadaan (ULP)
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
55 56
1 SISTEM KERJA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI (E-GOVERNMENT) E-Government merupakan Sistem kerja berbasis teknologi informasi yang bertujuan meningkatkan efiensi, efektifitas serta transparansi kerja. E-Government terdiri dari empat bagian yang saling terkait erat satu dengan lainnya, yaitu layanan Government to Citizen (G2C), Government to Business (G2B), Government to Government (G2G), dan Government to Employee (G2E). Secara lebih rinci layanan e-Government dijelaskan di bawah ini : a. Layanan Government to Citizen (G2C). Situs Web Kementerian Perindustrian adalah Layanan G2C yang merupakan salah satu upaya Kementerian Perindustrian untuk mendekatkan diri kepada masyarakat melalui situs web resmi yang beralamat di http://www.depperin.go.id. Informasi yang disampaikan melalui situs web tersebut antara lain hasil kerja yang telah dicapai oleh Kementerian Perindustrian, rencana kerja, kebijakan pemerintah di sektor industri, serta data dan indikator makro industri.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
56 57
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
57 58
Jenis-jenis G2C adalah sebagai berikut : 1) Media interaktif antara masyarakat dan Pemerintah 2) e-Learning untuk membantu Industri Kecil Menengah 3) Informasi mengenai Indikator Makro Industri Nasional 4) Libranet untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan Koleksi Perpustakaan Kementerian Perindustrian 5) Penerimaan CPNS mecara online 6) Situs Web yang spesifik seperti informasi mengenai Daftar Inventarisasi
Barang
dan
Jasa
Produksi
Dalam
Negeri
(http://tkdn.depperin.go.id)
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
58 59
b. Layanan Layanan Government to Business (G2B). Layanan G2B merupakan media yang disediakan secara khusus oleh Kementerian Perindustrian untuk kepentingan pengusaha nasional. Saat ini terdapat dua jenis layanan G2B, yaitu layanan yang terkait dengan proses administratif dan layanan yang bertujuan untuk membantu pengusaha nasional dalam melakukan promosi. 1) e-Announcement dan e-Procurement untuk menciptakan pemerintah yang bersih dan transparan 2) e-Licensing sebagai wujud Pemerintahan yang terbuka 3) Virtual Marketplace sebagai upaya untuk membantu Pengusaha Nasional dalam Memperluas Pasar 4) Situs Web Plasa Industri sebagai wujud dukungan penuh terhadap Produk Buatan Dalam Negeri 5) Direktori Perusahaan Online untuk mencari Partner Bisnis
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
59 60
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
60 61
c. Layanan Layanan Government to Government (G2G). Layanan G2G, Kementerian Perindustrian sudah lama memiliki inisiatif untuk melakukan pertukaran data dengan instansi pemerintah lainnya, meskipun pada saat itu pertukaran data masih dilakukan secara offline, pasif dan searah. Namun demikian saat ini telah dikembangkan beberapa aplikasi baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan pertukaran informasi antar instansi pemerintah. 1) Partisipasi Kementerian Perindustrian pada Portal Indonesia National Single Window (INSW) 2) Peningkatan Arus Informasi Industri dari Daerah
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
61 62
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
62 63
d. Layanan Government to Employee (G2E). Jika dibandingkan dengan ketiga layanan e-government sebelumnya, pengembangan layanan G2E merupakan kegiatan yang paling progresif yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian. Dalam waktu kurang dari 3 tahun, layanan G2E yang kemudian lazim dikenal sebagai "Intranet Depperin" telah menjelma menjadi suatu sistem informasi terintegrasi, yang di dalamnya terkandung fungsi otomasi perkantoran, pengawasan, pengendalian, dan jalinan komunitas online (e-Community). Seluruh fungsi tersebut saling terkait satu dengan lainnya dan memiliki satu tujuan akhir yang sama, yaitu sebagai alat kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan di Kementerian Perindustrian. 1) Fungsi Otomasi Perkantoran 2) Fungsi Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan 3) Fungsi Jalinan Komunitas Online (e-Community) 4) Mailing List 5) File Library 6) Polling 7) Layanan SMS IntrAlert
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
63 64
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
64 65
2 PENINGKATAN SISTEM BUDAYA KERJA 5-K Seiring dengan proses untuk mewujudkan reformasi birokrasi Aparatur Pemerintah di lingkungan Kementerian Perindustrian, salah satunya adalah dengan melakukan tata kelola manajemen modern menuju pelayanan prima. Kementerian Perindustrian telah dan sedang melakukan penerapan konsep Budaya Kerja Keteraturan, Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian dan Kedisiplinan (5K) dengan harapan akan dapat membangun perilaku individu dan kelompok kerja organisasi untuk bekerja lebih teratur dan disiplin. Apabila perlakuan 5K dilaksanakan secara terus menerus, maka akan membentuk budaya kerja yang mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja dan mutu pelayanan kepada publik.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
65 66
Pengertian 5-K : KERAPIHAN
2
KETERATURAN
1
3
KEBERSIHAN
5-K
KEDISIPLINAN
5
4
5-K
KELESTARIAN
Keteraturan
Memisahkan atau memilah barang/dokumen dengan mengikuti suatu sistem tertentu dan mengelompok -kannya berdasarkan urutan tingkat kepentingannya
Kerapihan
Menyimpan barang/dokumen di tempat yang aman dan tepat sesuai yang telah ditentukan, sehingga dapat segera ditemukan apabila dibutuhkan
Kebersihan
Membersihkan barang, peralatan dan lingkungan kerja sehingga menjadi bersih
Kelestarian
Melakukan perawatan dengan cara pengulangan kegiatan 3K terdahulu sebagai kebiasaan
Kedisiplinan
Melakukan kegiatan 4K terdahulu ringkas, rapi, resik, rawat dilaksanakan secara disiplin dan menjadi kebiasaan hidup
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
66 67
Implementasi 5-K :
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
67 68
Hasil Penilaian Penerapan 5-K :
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
68 69
3 PENINGKATAN SISTEM MANAJEMEN KEUANGAN Dalam upaya meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan, Kementerian Perindustrian telah dan sedang membangun sistem manajemen keuangan berbasis teknologi informasi dengan tujuan agar proses kerja dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat yang dimulai dari sistim penganggaran, sistem pelaksanaan dan pengendalian serta sistim pelaporan dengan terus meningkatkan sumber daya manusia dibidang keuangan guna terwujudnya tata kelola keuangan yang baik dan benar (Good Financial Government).
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
69 70
a. Mengembangkan Sistem Informasi Keuangan yang cepat, tepat dan akurat secara terintegrasi dan online di seluruh satker Kementerian Perindustrian melalui sistem : e-budgeting :
untuk mempermudah proses integrasi data usulan kegiatan dari setiap Satker di lingkungan Kementerian Perindustrian, yang berupa rincian anggaran biaya, satuan 3-B dan Kerangka Acuan Kerja (TOR). e-monitoring : bertujuan untuk melakukan pengendalian pelaksanaan anggaran sehingga Pengelola Anggaran (KPA dan PPK) dapat mengetahui secara langsung perkembangan kegiatan dan anggaran melalui intranet. e-reporting : sistem pelaporan yang akan dibangun untuk memberikan kemudahan dan kecepatan dalam penyusunan laporan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan-Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) dan Laporan PP39 yang on-line dan terintegrasi. This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
70 71
b. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan No
Tahun
Opini
Penyebab 1)
1.
2005
2.
2006
3.
2007
4.
5.
2008
2009
Sebagian besar Satker belum melaksanakan penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Disclaimer 2) Pemisahan struktur organisasi Depperindag menjadi Depperin dan Depdag menyebabkan sulitnya pencatatan aset pada Neraca; 3) Akun-akun pada Neraca belum memadai. 1) Sistem Pengendalian Internal (SPI) atas pencatatan dan pelaporan Barang Milik Negara (BMN), Persediaan dan Dana bergulir belum memadai; 2) Proses Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Satker tertentu masih dikelola tanpa melalui mekanisme APBN; Disclaimer 3) Dalam menyusun RKA-KL belum menempatkan kode mata anggaran sesuai dengan peruntukannya dalam rangka tertib anggaran serta adanya kesalahan perencanaan dalam pembebanan mata anggaran. 1) Sistem Pengendalian Internal (SPI) atas Barang Milik Negara (BMN) belum optimal dan belum sesuai dengan Wajar Dengan ketentuan yang berlaku termasuk sertifikasi tanah; Pengecualian (WDP) 2) Pencatatan dana bergulir yang belum memadai; 3) PNBP tidak dikelola sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan SPI masih lemah Upaya Pencapaian kualitas laporan keuangan WTP :
WTP
WTP
Percepatan Inventarisasi dan Revaluasi Oleh Ditjen Kekayaan Negara Depkeu; Penertiban rekening satker; Kepatuhan terhadap penggunaan PBNP; Memenuhi syarat opini BPK; Peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan. Mempertahankan kualitas laporan keuangan WTP :
Penyelesaian tindak lanjut temuan-temuan BPK; Sistem Pembukuan & sistem aplikasi teknologi komputer sesuai SAP; Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP); Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait; dengan pelaporan keuangan; Efektivitas sistem pengendalian internal (SPI). Peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan sesuai kompetensi; Penjaminan mutu (quality assurance) sesuai ketentuan; This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
71 72
Perbaikan pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan yang merupakan bentuk transparansi dan akuntabiltias telah dilakukan sejak tahun 2005 sebagai masa awal dan transisi penggunaan Sistem Akuntansi Pemerintah. Atas upaya yang telah dilakukan Kementerian Perindustrian, BPK memberikan penghargaan Upaya Pencapaian Laporan Keuangan yang Baik Tahun 2007.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
72 73
Dengan komitmen yang tinggi dan upaya perbaikan yang terus menerus, Kementerian Perindustrian telah berhasil mendapatkan opini tertinggi dalam kualitas penyusunan laporan keuangan dengan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Hal ini sesuai Surat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nomor: 23/S/IVXV.3.3/05/2009 perihal Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, “BPK memberikan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, dalam semua hal yang meterial, posisi keuangan Kementerian Perindustrian tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta realisasi anggaran untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, dengan paragraf penjelasan mengenai masih terdapat aset tetap yang belum selesai dinilai kembali”.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
73 74
Penghargaan Pemerintah Republik Indonesia atas keberhasilan menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2008 dengan capaian standar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
74 75
4 PENINGKATAN PENGHEMATAN ENERGI Program penghematan energi merupakan salah satu upaya Kementerian Perindustrian dalam mengurangi beban anggaran Pemerintah yang secara terus menerus melalui penghematan energi listrik di setiap satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian. Upaya ini telah berhasil meningkatkan penghematan konsumsi listrik Kementerian Perindustrian dari tahun 2007 ke tahun 2008 mencapai 30%. Program penghematan energi Kementerian Perindustrian terus dilaksanakan untuk efektif dan efiensi energi seperti listrik dan air dengan menetapkan Peraturan penghematan energi tentang Pembentukan Gugus Tugas Gerakan Penghematan Energi dan Air Kementerian Perindustrian dengan dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 53/M-IND/PER/8/2008; This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
75 76
a. Konsumsi energi dan tagihan listrik tahun 2007 dan 2008; 900,000,000 800,000,000 700,000,000 600,000,000 500,000,000 400,000,000 300,000,000 200,000,000 100,000,000 0
1,200,000
2007 2008
1
2
3
4
5
6
7
8
K o n s u m s i (K wh )
T ag ih an (R p .)
G rafik T agihan L is trik (R p.)
G rafik K onsumsi L istrik (K wh)
1,000,000 800,000
2007
600,000
2008
400,000 200,000 0
9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan
B ula n
b. Ranking penurunan konsumsi energi listrik; Penurunan Konsumsi Listrik sesuai dengan target penghematan energi sebesar 15% sampai dengan 30%.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
76 77
c.
Roadmap Penghematan Energi (Konservasi) 2010
2011
2012
2013
2014
1.Groupping 1. Groupping Listrik (memudah kan ONON-OFF lampu)
2. Modernisasi Lift
3. Konversi Monitor CRT menjadi Monitor LCD
4. Instalasi Solar Cell Energi
(untuk memenuhi kebutuhan Energi Listrik 22-3 lantai) *)
5. Building Automation System (BAS)
Keterangan : *) Optional (Program di DIPA) This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
77 78
5 UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) TERPADU
ULP adalah Unit Layanan Pengadaan Terpusat yang mempunyai fungsi :
Sebagai pelaksana pemilihan penyedia barang/ jasa di lingkungan Depperin.
Agar pelaksanaan pengadaan barang/ jasa lebih efisien dan efektif.
Agar pelaksanaan lelang berlangsung dengan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat, terbuka dan transparan dan perlakukan adil bagi semua pihak.
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
78 79
STRUKTUR ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
KEPALA
TENAGA AHLI
KELOMPOK KERJA PENGADAAN BARANG
SEKRETARIS
KELOMPOK KERJA PENGADAAN JASA PEMBORONGAN
BIDANG ADMINISTRASI
BIDANG TEKNIS
KELOMPOK KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI
KELOMPOK KERJA PENGADAAN JASA LAINNYA
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
BIDANG SARANA DAN PRASARANA
79 80
Lampiran I Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor : 07/SJ-IND/PER/8/2009 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PADA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA Kementerian PERINDUSTRIAN
SEKRETARIS
NO
KEGIATAN
1.
KPA/PPK menyusun daftar paket pekerjaan untuk disampaikan kepada Kepala ULP disertai dengan data pendukung dan dokumen lainnya yang dibutuhkan
2.
Kepala ULP menerima daftar paket pekerjaan dan menentukan, mendistribusikan ke Pokja yang akan memproses pelelangan selanjutnya diteruskan kepada Sekretaris untuk diteliti kelengkapan dokumennya
3.
Sekretaris ULP meneruskan ke Bidang Teknis untuk menyiapkan data (survey harga pasar) dan Cek spesifikasi Teknis
4.
Bidang Administrasi menyusun daftar paket dan jadwal pelelangan serta mengundang PPK dan POKJA untuk menyusun dokumen pengadaan (HPS/OE, Klasifikasi Bidang Sub Bidang, Metode Pengadaan dan Metode Kontrak)
5.
Pokja Pelelangan mempersiapkan proses pelelangan sesuai jadwal dan berkoordinasi dengan Bidang Administrasi untuk menyiapkan dokumen pengadaan sesuai hasil rapat koordinasi dengan PPK
6.
POKJA menyampaikan HPS dan dokumen pengadaan kepada KPA/PPK untuk meminta persetujuan paket tersebut akan di umumkan
KPA/PPK
KETUA ULP
BIDANG
POKJA
ULP
Usulan Terima Pekerjaan
Pelajari Pekerjaan
Penelitian
Data Harga pasar
Daftar paket, jadwal lelang,
RAKOR
RAKOR
Dokumen Lelang
Dokumen Lelang Tidak Setuju Setuju
7.
Kepala ULP melakukan pengumuman lelang di Media dan portal e-procurement
8.
Pokja melakukan proses aanwijzing, buka penawaran dan melakukan evaluasi terhadap dokumen penawaran yang masuk ke ULP
Pengumuman
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
1. Aanwijzing 2. Buka penawaran 3. Evaluasi
80 81
VI. ASPEK PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
81 82
Aspek Perubahan Reformasi Birokrasi Program
Perubahan
Kegiatan
Arahan Strategi 1) Program percepatan (quick wins)
Sebelum 1. Proses Perijinan yang masih manual. 2. Waktu pelayanan perijinan, rekomendasi, Standardisasi antara lain : 9 hari, 5 hari dan 58 hari.
Sesudah 1. Penggunaan Sistem E-Licensing 2. Waktu pelayanan perijinan, rekomendasi, Standardisasi dll: - 9 menjadi 5 hari - 5 menjadi 3 hari - 58 menjadi 41 hari
Belum adanya sistem reward dan punishment
Reward dan Punishment bagi unit terbaik dan terburuk (piagam dan banner)
3) Postur birokrasi 2025
Belum disusunnya catak biru RB Depperin
Konsep cetak biru reformasi birokrasi Depperin.
Proses sosialisasi dan internalisasi
Belum diterapkannya absensi sidik jari dan budaya kerja 5-K
Perubahan Perilaku dan Budaya Kerja melalui sistem absensi sidik jari dan budaya kerja 5-K
Penataan Sistem
Analisis jabatan, evaluasi jabatan dan sistem remunerasi
Belum adanya analisis jabatan yang rinci dan belum ada sistem remunerasi
Diusulkan analisis jabatan dan sistem remunerasi
Penataan Organisasi
1) Redefinisi visi, misi, strategi
-
Implementasi mulai efektif diberlakukan Tahun 2010
2) Restrukturisasi Organisasi
-
Implementasi mulai efektif diberlakukan Tahun 2010
3) Analisa beban kerja
Tidak terlihat beban kerja dari masing-masing jabatan dan staf.
Mencatat aktifitas yang dilakukan pegawai selama 1 minggu melalui aplikasi intranet
2) Penilaian kinerja organisasi saat ini
Manajeman perubahan
Penataan Tatalaksana
1) Penyusunan tatalaksana (business process) yang menghasilkan Standar Operasional Prosedur
Sebagian satuan kerja belum mempunyai SOP
-
Sebagian proses kerja berdasarkan SOP masing-masing unit pada Satker pusat yang dalam proses standardisasi Sebagian proses kerja berdasarkan SOP – ISO pada satker daerah (balai besar/baristand dan sekolah)
2) Elektronisasi dokumentasi/ kearsipan Belum terdigitalisasinya data-data yang ada Data Kepegawaian dan lainnya dalam proses standarisasi (e-archives) This page was created using Nitro PDF trial software.
To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
82 83
Aspek Perubahan Reformasi Birokrasi Program
Penataan Sistem Manajemen SDM
Sebelum
Sesudah
1) Assesmen kompetensi individu bagi pegawai/ tenaga ahli
Belum diketahuinya tingkat kompetensi pegawai
Assesmen yang telah dilakukan untuk pegawai baru angkatan 2002 ke atas dan Pimpinan Sekolah Tinggi/Akademi Pusdiklat dan pejabat pada Balai Besar/baristand untuk mengetahui kompetensi
2) Membangun sistem penilaian kinerja pegawai
Belum ada sistem reward dan punishment bagi pegawai
Pemberian penghargaan bagi pegawai teladan pada masingmasing unit eselon I pusat dan unit daerah
3) Mengembangkan sistem pengadaan dan seleksi
Sistem seleksi pegawai yang belum standar
Tahapan rekruitmen : - Seleksi Online - Seleksi tertulis - Phisikotes - Wawancara
4) Mengembangkan pola pengembangan dan pelatihan
Pola pengembangan dan pelatihan belum sesuai kebutuhan
Pendidikan dan Pelatihan bagi pegawai baru dan lama sesuai kompetensi.
5) Memperkuat pola rotasi, mutasi, promosi
Belum adanya pola rotasi, mutasi, promosi dan pola karir yang jelas
Rotasi, mutasi dan promosi dilakukan melalui Baperjakat
Belum adanya sistem database pegawai
Data dan Informasi kepegawaian secara online melalui intranet
6) Memperkuat pola karir 7) Membangun/memperkuat database pegawai Penguatan Unit Organisasi
Perubahan
Kegiatan
1) Penguatan unit kerja/ organisasi kepegawaian
-
Konsep Struktur Organisasi Manajemen SDM
2) Penguatan unit kerja kediklatan
-
Pengembangan Pusat Kediklatan
3) Perbaikan sarana dan prasarana
Belum terpetakannya sarana dan prasarana yang ada
-
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
Potret Sarana dan prasarana Depperin Perbaikan Sarana dan Prasarana
83 84
Aspek Perubahan Reformasi Birokrasi
Program Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Pengawasan Internal
Kegiatan
Perubahan Sebelum
Memetakan regulasi, deregulasi, menyusun regulasi baru
Belum terpetakannya sistem regulasi dan deregulasi
1) Menegakkan disiplin kerja
Belum disusunnya sistem penilaian disiplin pegawai
2) Menegakkan kode etik
Belum disusunnya kode etik pegawai
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
Sesudah -
Peta regulasi dan deregulasi Industri Peta peraturan reformasi birokrasi
-
Sistem absensi sidik jari sebagai dasar penilaian pegawai (apresiasi dan hukuman)
-
Sudah disusun konsep penegakkan kode etik pegawai. Peringatan dan pemberhentian pegawai
84 85
Aspek Perubahan Reformasi Birokrasi
Program
Perubahan
Kegiatan
1) E-Government
Sebelum -
Sistem kerja kurang Produktif Proses kerja yang lambat Jumlah pegawai yang besar Banyak penggunaan kertas dan ruangan
Sesudah -
2) Budaya Kerja 5-K
Belum diterapkannya budaya kerja 5-K -
Tambahan
3) Sistem Manajemen Keuangan
-
Sistem pengelolaan keuangan yang masih manual Belum adanya neraca awal Kualitas laporan keuangan yang masih disclaimer
4) Penghematan Energi
Biaya dari pemakaian listrik dan air yang besar
5) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Terpadu
Pengadaan di masing-masing unit
Intranet Depperin digunakan sebagai sarana informasi dan aktifitas kerja bidang administrasi, perencanaan, keuangan, kepegawaian, hukum, sarana, pendidikan dan kerjasama internasional. Informasi bagi masyarakat dunia industri dan instansi pemerintah lainnya. Penilaian 5-K melalui konvensi antar unit eselon II dan antar unit eselon I dengan penilaian tim independen Perubahan budaya kerja 5-K
1. Penghargaan dari BPK tentang upaya pencapaian laporan keuangan yang baik tahun 2007 2. Penghargaan Pemerintah RI atas Keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan keuangan 2008 dengan capaian standar tertinggi dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah. 3. BPK memberikan pendapat WTP yang merupakan Kementerian pertama yang mendapatkan unqualified opinion. -
Penghematan listrik dan air pada seluruh unit kerja pemberian penghargaan bagi satker yg mencapai tingkat penghematan tertinggi.
Pengadaan terpusat guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta transparansi
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
85 86
VII. PERKEMBANGAN USULAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
86 87
Surat Menteri Perindustrian kepada Menteri Negara PAN, Tanggal 13 April 2009, Nomor Surat 346/M-IND/4/2009 tentang Laporan Perkembangan Reformasi Birokrasi Depperin
Surat Sekretaris Jenderal (Ketua Tim Pengarah RB Depperin) kepada Ketua Tim Kerja RB Nasional, Tanggal 06 Juli 2009, Nomor Surat 445/SJ-IND/7/2009 tentang Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Depperin
Penilaian oleh Tim Independen : Tahap I (Penilaian Dokumen) tanggal, Juli & Agustus 2009 Tahap II (Penilaian Lapangan) tanggal, 10-11 September 2009 Surat Kepala Biro Keuangan (Ketua Tim Pelaksana RB Depperin) kepada Ketua Tim Teknis RB Nasional, Tanggal 30 Juli 2009, Nomor Surat 322/SJ-IND.3/7/2009 tentang Penyampaian Dokumen Pendukung Reformasi Birokrasi Depperin Surat Menteri Perindustrian kepada Menteri Negara PAN dan RB, Tanggal 09 November 2009, Nomor Surat 803/MIND/11/2009 tentang Tindak Lanjut Usulan Reformasi Birokrasi Depperin
Surat Sekretaris Jenderal (Ketua Tim Pengarah RB Depperin) kepada Ketua Tim Kerja RB Nasional, Tanggal 11 November 2009, Nomor Surat 784/SJ-IND/11/2009 tentang Usulan Tunjangan Kinerja Reformasi Birokrasi Depperin
Surat Ketua Tim Kerja RB Nasional (Kementerian PAN dan RB) kepada Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Tanggal 11 November 2009, Nomor Surat B/55/TK-RBN/PAN/11/2009 tentang Penetapan Usulan Tunjangan Kinerja
Menunggu Keputusan Tim Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
87 88
This page was created using Nitro PDF trial software. To purchase, go to http://www.nitropdf.com/