No.23/05/17/Th.X, 2 Mei 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI BENGKULU APRIL 2016 NTP Provinsi Bengkulu bulan April 2016 tercatat sebesar 94,05 yang berarti daya beli petani di Provinsi Bengkulu masih defisit sebesar 5,95 persen. Angka ini lebih tinggi dari NTP bulan Maret 2016 sebesar 92,61 atau naik sebesar 1,55 persen. Sementara nilai tukar usaha pertanian tercatat 102,83 atau naik sebesar 0,89 persen bila dibandingkan dengan bulan Maret 2016 yang tercatat sebesar 101,93. Peningkatan nilai tukar pertanian (NTP) terjadi hampir pada semua subsektor kecuali subsektor tanaman pangan. Perubahan NTP bulan April 2016 untuk masing-masing sub sektor dibanding Maret 2016 adalah sebagai berikut : subsektor tanaman pangan (NTPP) 97,55 (turun 2,99 persen) NTP subsektor hortikultura (NTPH) 108,15 (naik 1,64 persen), NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 82,97 (naik 4,09 persen), NTP subsektor peternakan (NTPT) 109,67 (naik 0,98 persen) dan NTP subsektor perikanan/nelayan (NTN) 97,45 (naik 1,95 persen). NTP subsektor perikanan tangkap (NTNT) 101,68 (naik 2,53 persen) dan NTP subsektor perikanan budidaya (NTNB) 95,88 (naik 1,74 persen). Peningkatan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) juga terjadi hampir pada semua subsektor kecuali subsektor tanaman pangan. Perubahan NTUP masing-masing subsektor sebagai berikut: tanaman pangan (-3,73 persen), hortikultura (0,83 persen), tanaman perkebunan rakyat (3,34 persen), peternakan (0,82 persen), perikanan (1,58 persen), perikanan budidaya (0,92 persen) dan perikanan tangkap (3,31 persen).
Pada bulan April 2016, terjadi deflasi daerah perdesaan sebesar 1,19 persen. Hal ini karena terjadi kenaikan indeks pada beberapa kelompok. Perubahan indeks pada masing-masing kelompok sebagai berikut: bahan makanan (-2,63 persen), makanan jadi (1,14 persen), perumahan (0,29 persen), sandang (0,31 persen), kesehatan (0,26 persen), pendidikan rekreasi & olah raga (0,19 persen) dan transportasi & komunikasi (-2,80 persen).
Bulan April 2016 Nilai Tukar Petani Provinsi Bengkulu 94,05 Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Bengkulu NTP pada bulan April2016 sebesar 94,05 yang mengalami peningkatan sebesar 1,55 persen dibanding bulan Maret 2016 Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.23/05/17/Th. X, 2 Mei 2016
yaitu sebesar 92,61. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang diterima petani yaitu sebesar 0,46 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 1,06 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) mengalami peningkatan sebesar 1,89 persen yaitu dari 101,93 pada Maret 2016 menjadi 102,83 pada April 2016. Hal ini karenakan kenaikan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,46 persen sedangkan indeks yang dibayarkan petani untuk biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) turun sebesar 0,42 persen. Bila NTP April 2016 dibandingkan dengan NTP Maret 2016 hampir semua subsektor mengalami peningkatan indeks kecuali subsector tanaman pangan. Perubahan pada masing-masing subsektor adalah sebagai berikut: subsektor tanaman pangan (NTPP) 97,55 (turun 2,99 persen) NTP subsektor hortikultura (NTPH) 108,15 (naik 1,64 persen), NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 82,97 (naik 4,09 persen), NTP subsektor peternakan (NTPT) 109,67 (naik 0,98 persen) dan NTP subsektor perikanan/nelayan (NTN) 97,45 (naik 1,95 persen). NTP subsektor perikanan tangkap (NTNT) 101,68 (naik 2,53 persen) dan NTP subsektor perikanan budidaya (NTNB) 95,88 (naik 1,74 persen). Untuk nilai tukar usaha pertanian (NTUP), terjadi peningkatan indeks pada hampir semua subsektor kecuali subsektor subsector tanaman pangan. Perubahan NTUP masing-masing subsektor sebagai berikut: tanaman pangan (-3,73 persen), hortikultura (0,83 persen), tanaman perkebunan rakyat (3,34 persen), peternakan (0,82 persen), perikanan (1,58 persen), perikanan budidaya (0,92 persen) dan perikanan tangkap (3,31 persen). Tabel 1. Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Bengkulu Per Subsektor Bulan April 2016 (2012=100)
Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan c. Nilai Tukar Petani (NTPP) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPP) 2. Hortikultura c. Nilai Tukar Petani (NTPH) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPH) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat c. Nilai Tukar Petani (NTPR) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPR) 4. Peternakan c. Nilai Tukar Petani (NTPT) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUPT) 5. Perikanan c. Nilai Tukar Nelayan (NTN) d. Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUN) 5.1. Perikanan Tangkap c. Nilai Tukar Nelayan (NTN) d. Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUNT) 5.2. Perikanan Budidaya c. Nilai Tukar Nelayan (NTN) d. Nilai Tukar Usaha Nelayan (NTUNB) Sektor Pertanian c. Nilai Tukar Petani (NTP) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)
2
Maret 2016 (2)
Bulan April 2016 (3)
Persentase Perubahan (4)
100,56 111,99
97,55 107,81
(2,99) (3,73)
106,41 118,45
108,15 119,43
1,64 0,83
79,71 87,89
82,97 90,83
4,09 3,34
108,60 115,54
109,67 116,48
0,98 0,82
95,59 104,56
97,45 106,21
1,95 1,58
99,17 105,56
101,68 109,06
2,53 3,31
94,24 104,17
95,88 105,12
1,74 0,92
92,61 101,93
94,05 102,83
1,55 0,89
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.23/05/17/Th. X, 2 Mei 2016
Gambar 1. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bengkulu April 2015–April 2016 (2012=100)
106 104
102.83 101.28
102 100
99.98
101.22
101,92
101.34
99.92
99.71
NTUP
101.60 100.94
100.34
98
101.93 100.55
96
94.05 93.69
94 92 90
94.32 93.62 April'15
Mei
94.43 Juni
92.48 97,27 Juli
92.96
92.09 92.03
93.44
92.61 NTP
96,78 Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Jan'16
Feb
Mar
April
1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Pada bulan April 2016 indeks harga yang diterima petani (It ) mengalami peningkatan dibanding Maret 2016, yaitu 114,46 menjadi 114,99 atau meningkat sebesar 0,46 persen. Perubahan pada masingmasing subsektor adalah sebagai berikut: tanaman pangan (-3,92 persen), hortikultura (0,51 persen), tanaman perkebunan rakyat (2,85 persen), peternakan (0,19 persen) dan perikanan (1,09 persen), perikanan tangkap (1,17 persen) dan perikanan budidaya (1,05 persen).
2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada April 2016 indeks harga yang dibayar (Ib) petani dilaporkan mengalami penurunan sebesar 1,06 persen dibanding bulan Maret 2016, yaitu dari 123,58 menjadi 122,27. Perubahan Ib pada masingmasing subsector adalah sebagai berikut ; tanaman pangan (-0,96 persen), hortikultura (-1,11 persen), perkebunan (-1,19 persen), peternakan (-0,79 persen), perikanan (-0,85 persen), perikanan tangkap (1,32 persen) dan perikanan budidaya (-0,68 persen).
3. NTP/NTUP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan April 2016 nilai tukar petani untuk subsektor tanaman pangan (NTPP) turun sebesar 2,99 persen dan nilai tukar usaha pertanian tanaman pangan (NTUPP) juga mengalami penurunan sebesar 3,73 persen. Hal ini terjadi karena penurunan indeks harga yang diterima petani lebih tinggi (-3,92 persen) dari penurunan indeks harga yang dibayar petani (-0,96 persen). Sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal juga turun sebesar 0,20 persen. Turunnya It terjadi karena turunnya indeks harga yang diterima petani padi sebesar 4,75 persen dan penurunan indeks harga yang diterima petani palawija sebesar 0,90 persen. Turunya indeks yang Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.23/05/17/Th. X, 2 Mei 2016
dibayar (Ib) disebabkan oleh turunnya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,20 persen,dan indeks konsumsi rumah tangga mengalami penurunan juga sebesar 1,09 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan April 2016, nilai tukar petani subsektor hortikultura naik sebesar 1,64 persen dan nilai tukar usaha pertanian subsektor hortikultura juga naik sebesar 0,83 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar0,51persen sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 1,11 persen. Indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 0,31 persen. Naiknya It terjadi karena indeks subkelompok sayur-sayuran naik sebesar 0,76 persen sedangkan sub kelompok tanaman obat dan sub kelompok buah-buahan turun masing-masing sebesar 1,99 persen dan 1,57 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan April 2016, nilai tukar petani tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 4,09 persen. Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 2,85 persen dengan indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 1,19 persen. Nilai tukar usaha pertanian juga naik sebesar 3,34 persen dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 0,48 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada bulan April 2016, nilai tukar petani sub sektor peternakan mengalami peningkatan sebesar 0,98 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani naik sebesar 0,19 persen sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,79 persen. Nilai tukar usaha peternakan naik sebesar 0,82 persen dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 0,63 persen. naiknya indeks harga yang diterima petani (It) terjadi karena indeks sub kelompok ternak besar dan sub kelompok hasil ternaik mengalami peningkatan indeks masing-masing sebesar 0,27 persen dan 1,74 persen. Sedangkan sub kelompok ternak kecil dan sub kelompok unggas mengalami penurunan indeks yaitu masing-masing sebesar 0,53 persen dan 0,81 persen. Turunnya indeks harga yang dibayar petani (Ib) disebabkan oleh penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,95 persen dan indeks BPPBM juga turun sebesar 0,63 persen. c. Subsektor Perikanan ( NTN) Pada bulan April 2016, nilai tukar petani sub sektor perikanan naik sebesar 1,95 persen dan nilai tukar usaha perikanan juga naik sebesar 1,58 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima nelayan naik sebesar 1,09 persen dengan indeks yang dibayar turun sebesar 0,85 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 0,48 persen. Naiknya It terjadi karena naiknya indeks harga yang diterima nelayan pada sub kelompok perikanan budidaya maupun perikanan tangkap yaitu masing-masing sebesar 1,05 persen dan 1,17 persen. Turunnya Ib dikarenakan oleh turunnya indeks BPPBM dan indeks konsumsi rumah tangga masing-masing sebesar 0,48 persen dan sebesar 0,93 persen. d. Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan Tangkap ( NTNT) Pada bulan April 2016, nilai tukar nelayan tangkap (NTNT) mengalami peningkatan indeks yaitu sebesar 2,53 persen dan nilai tukar usaha perikanan tangkap juga mengalami peningkatan sebesar 3,31 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima nelayan tangkap naik sebesar 1,17 persen sedangkan
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.23/05/17/Th. X, 2 Mei 2016
indeks yang dibayar turun sebesar 1,32 persen dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal turun sebesar 2,07 persen. Naiknya It terjadi karena adanya peningkatan indeks harga yang diterima nelayan pada sub kelompok penangkapan laut maupun pada sub kelompok perairan umum yaitu masing-masing sebesar 1,18 persen dan 1,07 persen. Turunnya Ib dikarenakan turunnya indeks konsumsi rumah tangga dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,91 persen dan 2,07 persen. e. Subsektor Perikanan Kelompok Perikanan Budidaya ( NTNB) Pada bulan April 2016, nilai tukar nelayan budidaya (NTNB) naik sebesar 1,74 persen, dan nilai tukar usaha nelayan budidaya (NTUB) juga mengalami peningkatan sebesar 0,92 persen. Hal ini terjadi karena peningkatan indeks yang diterima nelayan budidaya sebesar 1,05 persen sedangkan indeks yang dibayar turun sebesar 0,68 persen. Indeks biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,13 persen. Turunnya Ib dikarenakan oleh turunnya indeks konsumsi rumahtangga sebesar 0,94 persen sedangkan indeks BPPBM naik sebesar 0,13 persen. 4.
Indek Harga Konsumen Perdesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT)/Indeks harga konsumen perdesaan mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah perdesaan. Pada bulan April 2016, terjadi deflasi di daerah perdesaan sebesar 1,19 persen. Perubahan indeks kelompok barang dan jasa yang terjadi di perdesaan yaitu: bahan makanan -2,63 persen, makanan jadi 1,14 persen, perumahan 0,29 persen, sandang 0,31 persen, kesehatan 0,26 persen, pendidikan rekreasi & olah raga 0,19 persen dan transportasi &komunikasi -2,80 persen. Tabel 2. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan April 2016 (2012=100) Transportasi dan Komunikasi
Konsumsi Rumah Tangga (deflasi)
Provinsi
BahanMakanan
MakananJadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan, Rekreasi& Olah raga
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Bengkulu
-2,63
1,14
0,29
0,31
0,26
0,19
-2,80
-1,19
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.23/05/17/Th. X, 2 Mei 2016
Tabel 3. Indeks yang diterima dan dibayar Petani Per Subsektor dan Perubahannya Bulan April 2016 (2012=100) Bulan Maret 2016
Kelompok dan Sub kelompok (1)
1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5.2. Perikanan Budidaya a. Indeks Diterima Petani - Budidaya Air Tawar b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM Sektor Pertanian a. Indeks Diterima Petani b. Indeks Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM
6
April 2016
Persentase Perubahan
(2)
(3)
(4)
126,17 124,25 133,63 125,47 128,02 112,66
121,22 118,34 132,43 124,27 126,63 112,44
(3,92) (4,75) (0,90) (0,96) (1,09) (0,20)
131,53 132,69 120,89 129,37 123,61 126,26 111,05
132,21 133,70 118,99 126,80 122,24 124,67 110,70
0,51 0,76 (1,57) (1,99) (1,11) (1,26) (0,31)
99,52 99,52 124,85 126,92 113,23
102,35 102,35 123,36 125,27 112,68
2,85 2,85 (1,19) (1,30) (0,48)
127,46 126,56 124,87 125,91 135,85 117,36 125,81 110,31
127,69 126,90 124,22 124,89 138,21 116,44 124,61 109,62
0,19 0,27 (0,53) (0,81) 1,74 (0,79) (0,95) (0,63)
116,79 120,97 115,22 122,18 126,58 111,70
118,06 122,39 116,43 121,14 125,40 111,16
1,09 1,17 1,05 (0,85) (0,93) (0,48)
120,97 107,97 121,54 121,98 126,46 114,60
122,39 109,13 122,96 120,37 125,31 112,23
1,17 1,07 1,18 (1,32) (0,91) (2,07)
115,22 115,22 122,26 126,62 110,61 92,61 114,46 123,58 126,86 112,29
116,43 116,43 121,43 125,43 110,76 94,05 114,99 122,27 125,35 111,82
1,05 1,05 (0,68) (0,94) 0,13 1,55 0,46 (1,06) (1,19) -0,42
Berita Resmi Statistik Provinsi Bengkulu No.23/05/17/Th. X, 2 Mei 2016