No.09/02/15/Th.IX, 2Februari 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi Bulan Januari 2015 Naik 0,62 Persen Menjadi 95,65 Dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Sebesar 100,76
NTP Provinsi Jambi Januari 2015 sebesar 95,65 atau naik 0,62 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,31 persen, lebih kecildariIndeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang turun sebesar 0,93 persen.
Pada Bulan Januari 2015, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 97,93untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP); 93,21untuk subsektor Hortikultura (NTPH); 94,15untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 99,47untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 100,01untuk subsektor Perikanan (NTNP), yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 102,51dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 97,23.
Bulan Januari2015 tingkat inflasi perdesaan sebesar minus 1,08 persen atau deflasi sebesar 1,08 persen. Inflasi terjadi pada lima kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompokMakanan Jadi, kelompok Perumahan, kelompok Sandang, kelompok Kesehatan serta kelompok Pendidikan,Rekreasidan Olah Raga. Sedangkan pada kelompok Bahan Makanandan kelompok Transportasi dan Komunikasi terjadi deflasi.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi Januari2015 sebesar 100,76 atau naik 0,08 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTPsecara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/dayabeli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100.Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP Berita Resmi Statistik No. 09/02/15/Th. IX, 2 Februari 2015
1
(2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Januari2015(2012=100) Bulan Subsektor dan Subkelompok (1)
Desember 2014
Januari 2015
(2)
(3)
Persentase Perubahan (4)
Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP)
95,06
95,65
0,62
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
113,57
113,21
-0,31
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
119,47
118,36
-0,93
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,70
120,39
-1,08
- Indeks BPPBM
112,80
112,36
-0,39
94,92
95,52
0,63
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
113,43
113,07
-0,32
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
119,49
118,37
-0,94
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,77
120,42
-1,10
- Indeks BPPBM
112,66
112,27
-0,35
a. Nilai Tukar Petani (NTPP)
94,71
97,93
3,40
b. Indeks Diterima Petani (It)
114,47
117,21
2,39
- Padi
115,51
118,51
2,60
- Palawija
110,80
112,60
1,62
120,87
119,68
-0,98
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,69
121,24
-1,18
- Indeks BPPBM
112,36
112,40
0,04
a. Nilai Tukar Petani (NTPH)
94,11
93,21
-0,96
b. Indeks Diterima Petani (It)
113,11
110,93
-1,93
- Sayur-sayuran
105,09
102,59
-2,38
- Buah-buahan
128,94
127,35
-1,23
- Tanaman Obat
107,54
107,73
0,18
120,18
119,01
-0,98
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,32
120,95
-1,12
- Indeks BPPBM
109,89
109,66
-0,21
Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP)
1. Tanaman Pangan
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
2. Hortikultura
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
2
Berita Resmi Statistik No. 09/02/15/Th. IX, 2 Februari 2015
Bulan Subsektor dan Subkelompok (1)
Persentase Perubahan
Desember 2014
Januari 2015
(2)
(3)
(4)
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR)
94,31
94,15
-0,17
b. Indeks Diterima Petani (It)
113,29
112,01
-1,13
113,29
112,01
-1,13
120,13
118,97
-0,97
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,10
119,84
-1,04
- Indeks BPPBM
114,95
114,29
-0,57
a. Nilai Tukar Petani (NTPT)
98,10
99,47
1,40
b. Indeks Diterima Petani (It)
112,92
113,65
0,65
- Ternak Besar
116,93
116,88
-0,04
- Ternak Kecil
116,59
118,31
1,48
- Unggas
104,15
105,87
1,66
- Hasil Ternak
112,23
113,05
0,73
115,11
114,25
-0,74
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,28
120,78
-1,23
- Indeks BPPBM
108,41
108,15
-0,24
99,50 118,18
100,01 117,88
0,51 -0,26
118,78
117,87
-0,77
119,53
119,22
-0,26
117,21
115,28
-1,64
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
101,09
102,51
1,41
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan(It)
123,04
123,33
0,23
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
4. Peternakan
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan(NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap
121,71
120,31
-1,16
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
119,58
119,27
-0,26
- Indeks BPPBM
125,25
122,03
-2,58
97,72
97,23
-0,50
b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
113,02
112,08
-0,83
c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
115,66
115,27
-0,34
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
119,47
119,17
-0,25
- Indeks BPPBM
108,66
108,12
-0,50
5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2015 Provinsi Jambi, diolah.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Januari 2015,NTP Provinsi Jambi naik sebesar0,62persen dibanding bulan sebelumnya yaitu dari 95,06menjadi 95,65. Kenaikan NTP pada Januari 2015disebabkan penurunan indeks harga hasil produksi
Berita Resmi Statistik No. 09/02/15/Th. IX, 2 Februari 2015
3
pertanian lebih keciljika dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani, terutama pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Pada bulan Januari 2015, NTP naik padatiga subsektor, yaitu subsektorTanaman Pangan naik sebesar 3,40 persen, subsektorPeternakan naik sebesar 1,40 persen serta subsektorPerikanan naik sebesar 0,51 persen. Sedangkan NTP turun pada dua subsektor yaitu subsektor Hortikultura turun sebesar 0,96 persen dan subsektorPerkebunan Rakyat turun sebesar 0,17 persen.
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahanharga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Januari 2015, indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,31persen. Kenaikan It hanya terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,39 persen dan subsektor Peternakan naik sebesar 0,65 persen. Penurunan It pada tiga subsektor yang lain yaitu subsektor Hortikultura turun sebesar 1,93 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 1,13 persen,serta subsektorPerikanan turun sebesar 0,26persen.
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaankhususnya petani yang merupakan bagian terbesar,serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Januari 2015 indeks harga yang dibayar petani (Ib) turun sebesar 0,93 persen dan penurunan tersebut terjadi pada seluruh subsektor yaitusubsektor Tanaman Pangan sebesar 0,98 persen, subsektor
Hortikultura
sebesar
0,98
persen,
subsektor
Tanaman
Perkebunan
Rakyat
sebesar
0,97persen,subsektorPeternakan sebesar 0,74persen serta subsektor Perikanan turun sebesar 0,77persen.
4.Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor a)
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan Januari 2015 NTP untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 97,93atau naik 3,40persenKenaikan NTP disebabkan indeks yang diterima petani naik,sedangkan indeks yang dibayar petani turun.Kenaikan pada It dipengaruhi oleh naiknya indeks yang diterima petani Padi sebesar 2,60 persen dan indeks yang diterima petani Palawija sebesar 1,62 persen. Sedangkan penurunan Ib dipengaruhi oleh indeks konsumsi rumah tangga yang turun sebesar 1,18 persen.
b)
Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan Januari 2015, Nilai Tukar Petani untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 93,21 atauturun 0,96persen.Penurunan indeks yang diterima petani lebih besar dibandingkan penurunan pada indeks yang dibayar petani.Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan pada indeks yang diterima petani sayur-sayuran dan petani buah-buahan, yang masing-masing turun sebesar 2,38 persen dan 1,23 persen. Penurunan Ib dipengaruhi oleh penurunan pada indeks konsumsi rumah tangga sebesar 1,12 dan indeks BPPBM turun sebesar 0,21.
c)
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Januari 2015, NTP untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 94,15 atau turun0,17persen. Penurunan indeks yang diterima petani lebih besar dari penurunan indeks yang dibayar.Penurunan yang cukup besar pada It dikarenakan turunnya harga pada beberapa komoditas perkebunan rakyat yang mempunyai penimbang cukup tinggi pada pembentukan NTP. 4 Berita Resmi Statistik No. 09/02/15/Th. IX, 2 Februari 2015
d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada bulan Januari 2015, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 99,47 atau naik 1,40 persen.Kenaikan NTP disebabkan indeks yang diterima petani mengalami kenaikan,sedangkan indeks yang dibayar petani turun. Kenaikan It pada subsektor ini dipengaruhi kenaikan indeks pada kelompok ternak kecil, kelompok unggas dan kelompok hasil ternak.Sedangkan pada kelompok ternak besar terlihat terjadi penurunan indeks. e) Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Januari 2015, NTP subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 100,01 atau naik 0,51persen.Indeks yang diterima dan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikanpada bulan ini turun. 1)
Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan (NTN)naik sebesar 1,41 persen yaitu dari 101,09 menjadi 102,51 pada Januari 2015. Indeks yang diterima nelayan naik sebesar 0,23 persen dan indeks yang dibayar nelayan turun sebesar 1,16 persen.
2)
Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)turun sebesar 0,50 persen yaitu dari 97,72 menjadi 97,23 pada Januari 2015. Indeks yang diterima pembudidaya ikan turunsebesar 0,83 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan turun sebesar 0,34 persen.
5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada bulan Januari 2015, di wilayah perdesaan Provinsi Jambi terjadi deflasi sebesar 1,08 persen. Kenaikan indeks terjadi pada lima kelompok konsumsi rumah tangga sedangkan penurunan indeks terjadi pada dua kelompok konsumsi rumah tangga.
Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaandan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Januari 2015 (2012=100)
Kelompok Konsumsi Rumah Tangga
No (1)
(2)
Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan
Persentase Perubahan
Desember 2014
Januari 2015
(3)
(4)
(5)
1
Bahan Makanan
126,24
125,60
-0,50
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
114,97
116,09
0,97
3
Perumahan
110,44
110,66
0,20
4
Sandang
113,81
114,65
0,74
5
Kesehatan
113,69
114,86
1,04
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
105,32
105,42
0,09
7
Transportasi dan Komunikasi
138,86
127,66
-8,07
121,70
120,39
-1,08
Konsumsi Rumah Tangga Sumber: Survei Harga Perdesaan 2015 Provinsi Jambi, diolah.
Berita Resmi Statistik No. 09/02/15/Th. IX, 2 Februari 2015
5
Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi padalima kelompok pengeluaran,yaitu kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakausebesar 0,97persen;kelompok Perumahan sebesar 0,20 persen;kelompok Sandang sebesar 0,74 persen;kelompok Kesehatan sebesar 1,04persen serta kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar 0,09 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada dua kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 0,50 persendan kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 8,07 persen.
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) menurut Subsektor Pada Januari 2015, NTUP Jambi sebesar 100,76 yang berarti naik sebesar 0,08persen.Hal ini karena It turun sebesar 0,31persen sedangkan Indeks BPPBM mengalami penurunan lebih besar yaitu0,39 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian perSubsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Januari 2015 (2012=100)
Subsektor
Desember 2014
Januari 2015
Persentase Perubahan
(2)
(3)
(4)
(1) 1. Tanaman Pangan
101,88
104,28
2,35
2. Hortikultura
102,93
101,16
-1,72
98,56
98,00
-0,57
4. Peternakan
104,16
105,09
0,89
5. Perikanan
100,83
102,25
1,41
a. Tangkap
98,24
101,07
2,89
b. Budidaya
104,01
103,67
-0,33
100,68
100,76
0,08
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
NTUP Provinsi Jambi Sumber: Survei Harga Perdesaan 2015 Provinsi Jambi, diolah.
Kenaikan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh kenaikan NTUP yang cukup tinggi pada subsektor Tanaman Pangan yaitu sebesar 2,35 persen;subsektor Peternakan sebesar 0,89 persen dansubsektor Perikanan sebesar 1,41 persen. Sedangkan NTUP turun pada subsektor Hortikultura sebesar 1,72 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,57 persen.
7. Perbandingan Antar Provinsi se-Sumatera Perubahan NTP dan NTUP di 10 provinsi se-Sumatera pada Januari 2015 dapat dilhat pada table 4. Perbandingan antar provinsi se-Sumatera ini diharapkkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.
Tabel 4 6
Berita Resmi Statistik No. 09/02/15/Th. IX, 2 Februari 2015
Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta Persentase Perubahannya Menurut Provinsi se-Sumatera, Januari 2015 (2012=100) NTP Provinsi
Desember 2014
Januari 2015
(1)
(2)
(3)
NAD
95,64
95,96
Sumatera Utara
97,82
Sumatera Barat
NTUP Persentas e Perubahan (4)
Persentas e Perubahan (7)
Desember 2014
Januari 2015
(5)
(6)
0,34
100,86
101,81
0,94
98,20
0,38
103,10
103,54
0,42
99,15
98,54
-0,62
107,58
105,80
-1,66
Riau
95,02
96,34
1,39
101,88
102,86
0,97
Jambi
95,06
95,65
0,62
100,68
100,76
0,08
Sumatera Selatan
97,50
97,58
0,08
102,64
102,60
-0,03
Bengkulu
94,47
94,51
0,04
101,88
101,74
-0,14
Lampung
103,16
103,20
0,04
108,36
108,50
0,13
Bangka Belitung
102,26
103,19
0,91
107,13
108,85
1,61
Kepulauan Riau
98,36
99,37
1,03
102,56
104,26
1,66
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2015 Nasional, diolah.
Pada Januari 2015,Nilai Tukar Petanidi sembilan provinsi se-Sumatera naik dan hanya NTP Provinsi Sumatera Barat yang mengalami penurunan. Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan kesembilan diantara provinsi se-Sumatera. Untuk NTP tertinggi di Provinsi Lampung, sedangkan NTP terendah di Bengkulu. Dilihat dari perubahan NTP pada bulan Januari 2015 terhadap bulan sebelumnya, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau sedangkan penurunan terbesar di Provinsi Sumatera Barat. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi berada pada urutan ke-sepuluh diantara provinsi seSumatera. Untuk NTUP tertinggi di Provinsi Bangka Belitung, dan kenaikan NTUP tertinggi yaitu di Provinsi Kepulauan Riau.
Berita Resmi Statistik No. 09/02/15/Th. IX, 2 Februari 2015
7