o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03/07/62/Th.X, 1 Juli 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Selama Juni 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 98,12 Persen
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah selama Juni 2016 sebesar 98,12 persen, naik 0,40 persen dibandingkan NTP bulan Mei 2016. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan NTP subsektor tanaman pangan (1,82 persen), peternakan (0,90 persen), dan hortikultura (0,43 persen).
Indeks harga yang diterima petani (It) dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) masing-masing naik 0,66 persen dan 0,26 persen.
NTP tertinggi terjadi pada subsektor perikanan sebesar 106,77 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 91,35 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 105,41 persen, naik 0,49 persen dibandingkan Mei 2016 yang sebesar 104,90 persen.
Berdasarkan Indeks Konsumsi Rumahtangga (IKRT), terjadi inflasi sebesar 0,28 persen terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (1,14 persen), sandang (0,38 persen), dan perumahan (0,30 persen).
1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan persentase yang diperoleh dari perbandingan antara indeks
harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP berperan sebagai indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan, yang menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumahtangga maupun biaya produksi pertanian. Sehingga, semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) tanpa memperhitungkan pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga. Dengan demikian, NTUP mencerminkan kemampuan daya tukar secara langsung antara hasil produksi rumahtangga petani terhadap pengeluaran biaya selama proses produksi. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/06/62/Th.X,1 Juni 2016
1
Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Juni 2015 - Juni 2016 125,00 120,00
115,00 110,00 105,00 100,00 95,00 90,00 Jun 2015
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
It
Des
Ib
Jan 2016
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
NTP
Dari hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga terhadap barang/jasa di wilayah perdesaan selama Juni 2016, menunjukkan NTP Provinsi Kalimantan Tengah mengalami peningkatan sebesar 0,40 persen, yaitu dari 97,73 di Mei 2016 menjadi 98,12 di Juni 2016. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga yang diterima sebesar 0,66 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,26 persen.
1.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas hasil pertanian yang
dihasilkan petani. Dibandingkan bulan sebelumnya, indeks harga yang diterima petani meningkat 0,66 persen selama Juni 2016. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya It pada tiga subsektor meliputi tanaman pangan sebesar 2,14 persen, peternakan sebesar 1,17 persen, dan hortikultura sebesar 0,66 persen.
2.
IndeksHarga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dipengaruhi oleh komponen pengeluaran rumahtangga terhadap
fluktuasi harga barang dan jasa, baik untuk keperluan konsumsi maupun biaya produksi pertanian. Indeks Harga yang dibayar petani selama Juni 2016 meningkat 0,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya Ib pada keseluruhan subsektor meliputi subsektor tanaman pangan sebesar 0,32 persen, peternakan sebesar 0,26 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,25 persen, hortikultura sebesar 0,23 persen, dan perikanan sebesar 0,22 persen.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/06/62/Th.X, 1 Juni 2016
Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya Mei – Juni 2016 Kelompok dan Sub kelompok (1) 1. Tanaman Pangan a . Ni l a i Tuka r Peta ni Pa di & Pa l a wi ja (NTPP) b. Ni l a i Tuka r Us a ha Ruma hta ngga Perta ni a n (NTUP) c. Indeks Ha rga ya ng Di teri ma Peta ni (It) - Pa di - Pa l a wi ja d. Indeks Ha rga ya ng Di ba ya r Peta ni (Ib) - Indeks Kons ums i Ruma h Ta ngga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a . Ni l a i Tuka r Peta ni Horti kul tura (NTPH) b. Ni l a i Tuka r Us a ha Ruma hta ngga Perta ni a n (NTUP) c. Indeks Ha rga ya ng Di teri ma Peta ni (It) - Sa yur-s a yura n - Bua h-bua ha n - Ta na ma n Oba t d. Indeks Ha rga ya ng Di ba ya r Peta ni (Ib) - Indeks Kons ums i Ruma h Ta ngga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a . Ni l a i Tuka r Peta ni Ta na ma n Perkebuna n Ra kya t (NTPR) b. Ni l a i Tuka r Us a ha Ruma hta ngga Perta ni a n (NTUP) c. Indeks Ha rga ya ng Di teri ma Peta ni (It) - Ta na ma n Perkebuna n Ra kya t d. Indeks Ha rga ya ng Di ba ya r Peta ni (Ib) - Indeks Kons ums i Ruma h Ta ngga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a . Ni l a i Tuka r Peta ni Peterna ka n (NTPT) b. Ni l a i Tuka r Us a ha Ruma hta ngga Perta ni a n (NTUP) c. Indeks Ha rga ya ng Di teri ma Peta ni (It) - Terna k Bes a r - Terna k Keci l - Ungga s - Ha s i l Terna k d. Indeks Ha rga ya ng Di ba ya r Peta ni (Ib) - Indeks Kons ums i Ruma h Ta ngga - Indeks BPPBM 5. Perikanan a . Ni l a i Tuka r Nel a ya n (NTN) b. Ni l a i Tuka r Us a ha Ruma hta ngga Perta ni a n (NTUP) c. Indeks Ha rga ya ng Di teri ma Peta ni (It) - Pena ngka pa n - Budi da ya d. Indeks Ha rga ya ng Di ba ya r Peta ni (Ib) - Indeks Kons ums i Ruma h Ta ngga - Indeks BPPBM Gabungan a . Ni l a i Tuka r Peta ni (NTP) b. Ni l a i Tuka r Us a ha Ruma hta ngga Perta ni a n (NTUP) c. Indeks Ha rga ya ng Di teri ma Peta ni (It) d. Indeks Ha rga ya ng Di ba ya r Peta ni (Ib) - Indeks Kons ums i Ruma h Ta ngga - Indeks BPPBM
Mei 2016 (2)
Juni 2016 (3)
97,82 99,83 120,63 121,12 112,22 123,32 123,87 120,84
99,60 101,78 123,21 123,90 111,42 123,71 124,30 121,05
1,82 1,95 2,14 2,30 -0,71 0,32 0,35 0,17
105,70 118,36 128,20 114,41 132,71 136,58 121,30 123,63 108,31
106,15 118,91 129,05 116,59 133,08 138,65 121,58 123,93 108,52
0,43 0,46 0,66 1,91 0,28 1,52 0,23 0,24 0,19
92,08 100,07 112,01 112,01 121,64 123,80 111,92
91,35 99,44 111,39 111,39 121,94 124,14 112,03
-0,79 -0,63 -0,55 -0,55 0,25 0,27 0,10
97,59 106,13 115,80 122,52 110,19 111,83 129,07 118,66 123,60 109,10
98,47 107,15 117,15 123,81 111,68 113,05 130,73 118,97 123,96 109,33
0,90 0,96 1,17 1,05 1,35 1,09 1,29 0,26 0,29 0,21
107,26 116,06 129,02 135,22 117,20 120,29 126,37 111,16
106,77 115,38 128,71 134,23 118,19 120,55 126,55 111,55
-0,46 -0,59 -0,24 -0,73 0,84 0,22 0,14 0,35
97,73 104,90 118,74 121,50 123,94 113,20
98,12 105,41 119,52 121,81 124,29 113,39
0,40 0,49 0,66 0,26 0,28 0,17
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/06/62/Th.X,1 Juni 2016
Perubahan (%) (4)
3
3.
NTP Menurut Subsektor Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 0,40 persen selama Juni 2016, secara umum
dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar tiga subsektor meliputi tanaman pangan sebesar 1,82 persen, peternakan sebesar 0,90 persen, dan hortikultura sebesar 0,43 persen. Kenaikan NTP subsektor tanaman pangan terutama dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga kelompok padi sebesar 2,30 persen, yakni dari 121,12 di Mei 2016 menjadi 123,90 di Juni 2016. Pada subsektor peternakan, dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga kelompok ternak besar sebesar 1,05 persen, ternak kecil sebesar 1,35 persen, unggas sebesar 1,09 persen, dan hasil ternak sebesar 1,29 persen. Sementara pada subsektor hortikultura dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga kelompok sayur-sayuran sebesar 1,91 persen, buah-buahan sebesar 0,28 persen, dan tanaman obat sebesar 1,52 persen. Pada bulan yang sama, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat dan perikanan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,79 persen dan 0,46 persen. Menurunnya NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat dipengaruhi oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,55 persen, namun indeks harga yang dibayar petani meningkat 0,25 persen. Sedangkan penurunan NTP subsektor perikanan disebabkan oleh merosotnya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,24 persen, sebaliknya indeks harga yang dibayar petani meningkat 0,22 persen. Penurunan pada subsektor perikanan secara umum lebih dipengaruhi oleh kondisi harga hasil perikanan tangkap di pasaran.
Tabel 2 Inflasi/Deflasi Perdesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Juni 2016
Kelompok Pengeluaran [1]
Indeks Konsumsi Rumahtangga (IKRT) Juni Des Mei Juni 2016 2015 2016 2016 [5]
Inflasi Juni 2016
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016
Laju Inflasi Tahun ke Tahun
[2]
[3]
[4]
[6]
[7]
[8]
Konsumsi Rumah Tangga
120,53
122,91
123,94
124,29
0,28
1,12
3,12
1
Ba ha n ma ka na n
122,94
126,35
128,54
128,58
0,03
1,77
4,59
2
Ma ka na n ja di , mi numa n,
118,67
120,92
123,78
125,20
1,14
3,54
5,50
rokok, da n temba ka u 3
Peruma ha n
113,82
115,43
117,22
117,57
0,30
1,85
3,29
4
Sa nda ng
116,82
119,19
120,52
120,97
0,38
1,50
3,56
5
Kes eha ta n
115,07
117,22
118,93
119,10
0,14
1,61
3,51
6
Pendi di ka n, rekrea s i , da n
111,82
112,72
113,95
114,13
0,16
1,25
2,07
126,87
126,69
118,27
117,79
-0,41
-7,02
-7,16
ol a hra ga 7
Tra ns porta s i , komuni ka s i , da n ja s a keua nga n
4.
Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen, yakni
meningkatnya indeks harga dari 104,90 di Mei 2016 menjadi 105,41 di Juni 2016. Relatif lebih tingginya 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/06/62/Th.X, 1 Juni 2016
NTUP dibandingkan NTP yang sebesar 98,12 persen pada bulan yang sama, mengindikasikan secara umum tingkat pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga petani, termasuk peternak dan nelayan, selalu berperan cukup signifikan dalam menurunkan nilai tukar dari waktu ke waktu.
5.
Inflasi/Deflasi Perdesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Perubahan indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga petani di perdesaan pada hakekatnya
mencerminkan tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di wilayah pedesaan secara umum. Dilihat dari kelompok pengeluaran rumahtangga selama Juni 2016, terjadi inflasi sebesar 0,28 persen. Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh lonjakan indeks harga pengeluaran konsumsi rumahtangga selama bulan ramadhan dan menjelang lebaran tahun 2016. Tingkat inflasi yang cukup tinggi terjadi pada pengeluaran konsumsi untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,14 persen, sandang sebesar 0,38 persen, dan perumahan sebesar 0,30 persen.
Tabel 3 Perkembangan Inflasi/Deflasi Bulanan di Pedesaan Juni 2015 - Juni 2016
Tahun (1) 2015
2016
Inflasi/Deflasi Bulanan
Bulan (2) Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
(3) 0,57 0,38 0,18 -0,27 0,20 0,43 -0,41 0,38 -0,10 0,55 -0,41 0,41 0,28
Laju Inflasi Tahun Kalender (4) 1,73 2,11 2,29 2,01 2,21 2,65 0,42 0,38 0,28 0,84 0,42 0,84 1,12
Laju Inflasi Tahun ke Tahun (5) 6,96 6,75 6,66 5,60 5,83 2,59 3,99 4,04 4,58 4,82 3,99 3,42 3,12
Selama setahun terakhir, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Juni 2015 sebesar 0,57 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Agustus 2015 sebesar 0,18 persen. Sementara itu, tingkat deflasi tertinggi terjadi di Desember 2015 dan April 2016 masing-masing sebesar 0,41 persen. Laju inflasi tahun kalender selama Juni 2016 sebesar 1,12 persen dan inflasi tahun ke tahun mencapai 3,12 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/06/62/Th.X,1 Juni 2016
5