PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 68/12/15/Th.X, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) NILAI TUKAR PETANI PROVINSI JAMBI NOVEMBER 2016 SEBESAR 99,84 ATAU NAIK 0,13 PERSEN DAN NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN SEBESAR 107,96 

Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi November 2016 sebesar 99,84 atau naik 0,13 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,75 persen, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,61 persen.



Pada November 2016, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 98,39 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP); 96,43 untuk subsektor Hortikultura (NTPH); 101,48 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 99,31 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 101,15 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 107,96 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 93,85.



Tingkat inflasi perdesaan November 2016 sebesar 0,71 persen. Inflasi terjadi pada seluruh kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Bahan Makanan, kelompok Makanan Jadi, kelompok Perumahan, kelompok Sandang, kelompok Kesehatan, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga serta kelompok Transportasi dan Komunikasi.



Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi November 2016 sebesar 107,96 atau naik 0,46 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP,secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100.Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP Berita Resmi Statistik No. 68/12/15/Th. X, 1 Desember 2016

1

(2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.

Tabel 1 Nilai Tukar Petani per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, November 2016 (2012=100) Bulan Subsektor dan Subkelompok

Persentase Perubahan

Oktober 2016 (2)

November 2016 (3)

99,70

99,84

0,13

b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

123,81

124,73

0,75

c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

124,17

124,93

0,61

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga

126,94

127,84

0,71

- Indeks BPPBM

115,21

115,53

0,28

99,65

99,80

0,15

b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

123,81

124,77

0,78

c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

124,25

125,02

0,62


126,94

127,85

0,72

- Indeks BPPBM

115,29

115,63

0,29

a. Nilai Tukar Petani (NTPP)

99,36

98,39

-0,97

b. Indeks Diterima Petani (It)

125,21

124,96

-0,20

- Padi

128,03

128,11

0,06

- Palawija

115,22

113,79

-1,24

126,02

127,00

0,78


128,25

129,38

0,88

- Indeks BPPBM

115,59

115,87

0,24

a. Nilai Tukar Petani (NTPH)

95,94

96,43

0,52


118,84

120,16

1,11

- Sayur-sayuran

108,10

111,01

2,69

- Buah-buahan

140,10

138,38

-1,23

- Tanaman Obat

109,15

106,86

-2,10

123,87

124,61

0,59


126,42

127,27

0,67

- Indeks BPPBM

111,58

111,76

0,16

(1)

(4)

Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP)

Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP)

1. Tanaman Pangan

c. Indeks Dibayar Petani (Ib)

2. Hortikultura


2

Berita Resmi Statistik No. 68/12/15/Th. X, 1 Desember 2016

Bulan Subsektor dan Subkelompok (1)

Oktober 2016

November 2016

(2)

(3)

Persentase Perubahan (4)

3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR)

100,71

101,48

0,77


125,73

127,49

1,40

125,73

127,49

1,40

124,84

125,63

0,63


126,35

127,20

0,67

- Indeks BPPBM

116,75

117,20

0,39

a. Nilai Tukar Petani (NTPT)

100,18

99,31

-0,87


120,81

120,30

-0,42

- Ternak Besar

125,61

124,52

-0,87

- Ternak Kecil

125,91

124,65

-1,00

- Unggas

109,52

110,45

0,84

- Hasil Ternak

122,77

122,04

-0,60

120,58

121,14

0,46


127,74

128,71

0,76

- Indeks BPPBM

113,89

114,05

0,15

101,68

101,15

-0,52

123,78

123,35

-0,35

121,73

121,95

0,18

127,03

127,40

0,29

112,45

112,40

-0,04

a. Nilai Tukar Nelayan (NTN)

108,28

107,96

-0,29

b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)

132,41

132,26

-0,11

- Penangkapan Perairan Umum

124,81

126,14

1,07

- Penangkapan Laut

132,87

132,63

-0,18

c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)

122,29

122,51

0,18


127,15

127,53

0,29

- Indeks BPPBM

114,24

114,20

-0,04

94,61

93,85

-0,80

b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)

114,61

113,88

-0,63

- Budidaya Air Tawar

114,80

114,03

-0,67

- Budidaya Air Payau

109,21

109,89

0,62

c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)

121,14

121,35

0,18


126,90

127,26

0,28

- Indeks BPPBM

110,54

110,49

-0,04

- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) c. Indeks Dibayar Petani (Ib)

4. Peternakan


5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap

5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.


3

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada November 2016, NTP Provinsi Jambi naik sebesar 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 99,70 menjadi 99,84. Kenaikan NTP pada November 2016 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian naik sebesar 0,75 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,61 persen. Kenaikan NTP terjadi pada dua subsektor yaitu subsektor Hortikultura naik sebesar 0,52 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,77 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada subsektor Tanaman Pangan yaitu turun sebesar 0,97 persen, subsektor Peternakan turun sebesar 0,87 persen dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,52 persen.

2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahan harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Nilai It pada November 2016 naik sebesar 0,75 persen dibandingkan It Oktober 2016, yaitu dari 123,81 menjadi 124,73. Kenaikan It hanya terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor Hortikultura naik sebesar 1,11 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,40 persen. Sedangkan pada subsektor Tanaman Pangan turun 0,20 persen, pada subsektor Peternakan It turun sebesar 0,42 persen dan pada subsektor Perikanan It turun sebesar 0,35 persen.

3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan,khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan,serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada November 2016, Ib mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen bila dibanding dengan Ib Oktober 2016, yaitu dari 124,17 menjadi 124,93. Kenaikan tersebut terjadi pada semua subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,78 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,59 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,63 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,46 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,18 persen. 4. Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor

a)

Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Nilai Tukar Petani pada November 2016 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) adalah sebesar 98,39 atau turun 0,97 persen. Pada bulan ini It turun sedangkan Ib mengalami kenaikan. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan yang cukup besar pada Kelompok Palawija yaitu turun sebesar 1,24 persen. Sedangkan kenaikan pada Ib dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,88 persen dan biaya produksi sebesar 0,24 persen.

b)

Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada November 2016, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 96,43 atau naik 0,52 persen. Kedua indeks penyusun NTP subsektor ini mengalami kenaikan. Kenaikan It dipengaruhi oleh indeks yang diterima petani sayur-sayuran yang naik sebesar 2,69 persen. Sedangkan kenaikan Ib dipengaruhi oleh kenaikan indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,67 persen dari bulan sebelumnya. 4 Berita Resmi Statistik No. 68/12/15/Th. X, 1 Desember 2016

c)

Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Nilai Tukar Petani untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada November 2016 sebesar 101,48 atau naik 0,77 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan pada It sebesar 1,40 persen, sedangan Ib hanya naik sebesar 0,63 persen. Kenaikan pada Ib dipengaruhi naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,67 persen.

d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada November 2016, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 99,31 atau turun sebesar 0,87 persen dari bulan sebelumnya. Pada bulan ini It turun sebesar 0,42 persen dan Ib naik sebesar 0,46 persen. Penurunan It pada subsektor ini dipengaruhi indeks kelompok ternak kecil dan kelompok ternak besar yang turun masing-masing sebesar 1,00 persen dan 0,87 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dipengaruhi oleh indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,76 persen dan indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal yang naik sebesar 0,15 persen. e) Subsektor Perikanan (NTNP) Nilai Tukar Petani untuk subsektor Perikanan (NTNP) pada November 2016 sebesar 101,15 atau turun 0,52 persen. Indeks yang diterima nelayan dan pembudidaya ikan pada bulan ini turun sebesar 0,35 persen dan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan naik sebesar 0,18 persen. 1)

Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan (NTN) turun sebesar 0,29 persen yaitu dari 108,28 menjadi 107,96 pada November 2016. Indeks yang diterima nelayan turun sebesar 0,11 persen sedangkan indeks yang dibayar nelayan naik sebesar 0,18 persen.

2)

Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) turun sebesar 0,80 persen yaitu dari 94,61 menjadi 93,85 pada November 2016. Indeks yang diterima pembudidaya ikan turun sebesar 0,63 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan naik sebesar 0,18 persen.

5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada November 2016, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 127,84 atau terjadi inflasi sebesar 0,71 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 1,40 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,09 persen; kelompok Perumahan sebesar 0,12 persen; kelompok Sandang sebesar 0,29 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,49 persen, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar 0,13 persen serta kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,04 persen.


5

Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, November 2016 (2012=100) Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan Oktober November 2016 2016 (3) (4)

Kelompok Konsumsi Rumah Tangga

No (1)

(2)

Persentase Perubahan (5)

1

Bahan Makanan

134,28

136,16

1,40

2

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

129,13

129,25

0,09

3

Perumahan

115,80

115,94

0,12

4

Sandang

122,21

122,56

0,29

5

Kesehatan

120,33

120,92

0,49

6

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga

107,67

107,81

0,13

7

Transportasi dan Komunikasi

119,09

119,13

0,04

126,94

127,84

0,71

Konsumsi Rumah Tangga Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.

6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) menurut Subsektor Pada November 2016, NTUP Jambi sebesar 107,96 yang berarti naik sebesar 0,46 persen. Indeks yang Diterima Petani naik sebesar 0,75 persen, sedangkan Indeks BPPBM naik sebesar 0,28 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian perSubsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, November 2016 (2012=100)

Subsektor

Oktober 2016

November 2016


(2)

(3)

(4)

(1) 1. Tanaman Pangan

108,32

107,84

-0,44

2. Hortikultura

106,50

107,52

0,96

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

107,70

108,78

1,01

4. Peternakan

106,08

105,48

-0,57

5. Perikanan

110,07

109,74

-0,31

a. Tangkap

115,90

115,81

-0,08

b. Budidaya

103,67

103,07

-0,59

107,46

107,96

0,46

NTUP Provinsi Jambi

Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.

Kenaikan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh naiknya NTUP yang cukup besar pada dua subsektor, yaitu pada subsektor Hortikultura naik sebesar 0,96 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,01. Sedangkan NTUP pada tiga subsektor yang lain turun, yaitu subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,44 persen, subsektor Peternakan turun sebesar 0,57 persen dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,31 persen. 6


7. Perbandingan Antar Provinsi se-Sumatera Perubahan NTP dan NTUP di 10 provinsi se-Sumatera pada November 2016 dapat dilihat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-Sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.

Tabel 4 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta Persentase Perubahannya Menurut Provinsi se-Sumatera, November 2016 (2012=100) NTP

NTUP

Provinsi

Oktober 2016

November 2016


Oktober 2016

November 2016


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

95,33

96,04

0,74

103,03

103,66

0,61

Sumatera Utara

101,28

100,83

-0,45

109,00

109,25

0,23

Sumatera Barat

96,60

96,60

0,00

107,22

108,22

0,93

Riau

99,65

100,62

0,97

111,33

112,88

1,39

Jambi

99,70

99,84

0,13

107,46

107,96

0,46

Sumatera Selatan

94,82

94,85

0,03

102,53

103,05

0,51

Bengkulu

92,85

93,34

0,54

103,50

104,51

0,98

Lampung

103,46

103,86

0,38

112,18

113,29

0,99

Bangka Belitung

99,56

98,58

-0,98

107,70

107,08

-0,57

Kepulauan Riau

97,16

97,90

0,76

106,02

107,17

1,08

NAD

Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Nasional, diolah.

Pada November 2016, Nilai Tukar Petani di dua provinsi se-Sumatera mengalami penurunan, yaitu di Sumatera Utara dan Bangka Belitung. Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan keempat diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. NTP tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 103,86 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 93,34. Dilihat dari perubahan NTP pada November 2016 terhadap bulan sebelumnya, kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 0,97 persen dan penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu turun sebesar 0,98 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada November 2016 berada pada urutan kelima diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. NTUP tertinggi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 113,29 sedangkan NTUP terendah di Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 103,05. Kenaikan NTUP tertinggi yaitu di Provinsi Riau yaitu naik sebesar 1,39 persen dan penurunan NTUP hanya terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 0,57 persen.


7

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Recommend Documents