No.08/02/15/Th.XI, 1 Februari 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) NILAI TUKAR PETANI PROVINSI JAMBI JANUARI 2017 SEBESAR 101,45 ATAU NAIK 0,35 PERSEN DAN NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN SEBESAR 110,15
NilaiTukar Petani (NTP) Provinsi Jambi Januari 2016 sebesar 101,45 atau naik 0,35 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,97 persen dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,61 persen.
Pada Januari 2017, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 98,79 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP); 92,42 untuk subsektor Hortikultura (NTPH); 105,94 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 98,80 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 101,53 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 108,65 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 93,90.
Pada Januari 2017 terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Jambi sebesar 0,75 persen disebabkan oleh naiknya seluruh Kelompok penyusun indeks konsumsi rumah tangga.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi Januari 2017 sebesar 110,15 atau naik 0,71 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Januari 2017, NTP Provinsi Jambi naik sebesar 0,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 101,09 menjadi 101,45. Kenaikan NTP pada Januari 2017 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian naik sebesar 0,97 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,61 persen. Kenaikan NTP hanya terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, yaitu naik sebesar 1,66 persen. Sedangkan pada empat subsektor yang lain NTP turun, yaitu subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,85 persen, subsektor Hortikultura turun sebesar 1,85 persen, subsektor Peternakan turun sebesar 0,51 persen dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,30 persen.
Berita Resmi Statistik No. 08/02/15/Th. XI, 1 Februari 2017
1
Tabel 1 Nilai Tukar Petani per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Januari 2017 (2012=100) Subsektor dan Subkelompok (1) Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) b. Indeks Diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) b. Indeks Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - TanamanObat c. Indeks Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) b. Indeks Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) c. Indeks Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) b. Indeks Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga
2
Desember 2016 (2)
Januari 2017 (3)
Persentase Perubahan (4)
101,09 126,38 125,02 127,94 115,56
101,45 127,60 125,78 128,89 115,85
0,35 0,97 0,61 0,75 0,25
101,07 126,45 125,11 127,95 115,65
101,45 127,70 125,88 128,91 115,96
0,37 0,99 0,61 0,75 0,26
99,63 126,44 130,03 113,73 126,91 129,27 115,85
98,79 126,08 129,10 115,40 127,63 130,07 116,21
-0,85 -0,28 -0,71 1,47 0,57 0,62 0,31
94,16 117,33 108,08 135,67 106,86 124,61 127,30 111,61
92,42 116,06 105,15 137,60 108,29 125,57 128,33 112,31
-1,85 -1,08 -2,71 1,42 1,35 0,78 0,80 0,63
104,21 131,09 131,09 125,79 127,38 117,27
105,94 134,26 134,26 126,73 128,41 117,71
1,66 2,42 2,42 0,74 0,81 0,38
99,31 120,45 125,16 124,77 109,50 123,38 121,28 128,87
98,80 119,92 124,19 124,96 109,66 121,76 121,37 129,71
-0,51 -0,44 -0,78 0,15 0,15 -1,31 0,07 0,64
Berita Resmi Statistik No. 08/02/15/Th. XI, 1 Februari 2017
Subsektor dan Subkelompok (1)
Desember 2016 (2)
Januari 2017 (3)
Persentase Perubahan (4)
5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga
101,83
101,53
-0,30
124,24
124,46
0,18
122,01
122,59
0,47
127,48
128,41
0,72
112,42
112,40
-0,02
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
108,76
108,65
-0,10
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)
133,35
133,80
0,33
- Penangkapan Perairan Umum
124,39
126,69
1,85
- Penangkapan Laut
133,90
134,23
0,25
122,61
123,15
0,43
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
127,60
128,51
0,72
- Indeks BPPBM
114,36
114,26
-0,09
94,39
93,90
-0,53
114,56
114,54
-0,02
- Budidaya Air Tawar
114,73
114,71
-0,02
- Budidaya Air Payau
109,89
109,89
0,00
121,37
121,99
0,51
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
127,36
128,30
0,73
- Indeks BPPBM
110,35
110,41
0,05
- Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2017 Provinsi Jambi, diolah.
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahan harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Nilai It pada Januari 2017 naik sebesar 0,97 persen dibandingkan It Desember 2016, yaitu dari 126,38 menjadi 127,60. Kenaikan It hanya terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,42 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,18 persen. Sedangkan It turun pada tiga subsektor yang lain yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,28 persen, subsektor Hortikultura turun sebesar 1,08 persen dan subsektor Peternakan turun sebesar 0,44 persen.
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Januari 2017, Ib naik sebesar 0,61 persen bila dibanding dengan Ib Desember 2016, yaitu dari 125,02 menjadi 125,78. Kenaikan tersebut terjadi pada seluruh subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,57 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,78 persen, subsektor Tanaman Perkebuan Rakyat naik sebesar 0,74 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,07 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,47 persen. Berita Resmi Statistik No. 08/02/15/Th. XI, 1 Februari 2017
3
4. Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor a)
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Nilai Tukar Petani pada Januari 2017 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) adalah sebesar 98,79 atau turun 0,85 persen. Pada bulan ini It turun sedangkan Ib mengalami kenaikan. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan yang pada Kelompok Padi, yaitu turun sebesar 0,71 persen. Sedangkan kenaikan pada Ib dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga dan biaya produksi.
b)
Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Januari 2017, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 92,42 atau turun 1,85 persen. Pada bulan ini It turun sedangkan Ib naik. Penurunan It dipengaruhi oleh indeks yang diterima petani sayur-sayuran yang turun sebesar 2,71 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,78 persen dan dipengaruhi oleh kenaikan indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga dan indeks biaya produksi.
c)
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Nilai Tukar Petani untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada Januari 2017 sebesar 105,94 atau naik 1,66 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan pada It sebesar 2,42 persen, sedangkan Ib hanya naik sebesar 0,74 persen. Kenaikan pada Ib yang cukup kecil dipengaruhi naiknya indeks konsumsi rumah tangga dan indeks biaya produksi.
d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Januari 2017, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 98,80 atau turun sebesar 0,51 persen dari bulan sebelumnya. Pada bulan ini It turun sebesar 0,44 persen dan Ib naik sebesar 0,07 persen. Penurunan It pada subsektor ini dipengaruhi indeks kelompok hasil ternak yang turun sebesar 1,31 persen dan kelompok ternak besar turun sebesar 0,78 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dipengaruhi oleh indeks pada Kelompok konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,64 persen, sedangkan indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal turun sebesar 0,53 persen.
e) Subsektor Perikanan (NTNP) Nilai Tukar Petani untuk subsektor Perikanan (NTNP) pada Januari 2017 sebesar 101,53 atau turun 0,30 persen. Indeks yang diterima nelayan dan pembudidaya ikan pada bulan ini naik sebesar 0,18 persen dan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan naik sebesar 0,47 persen. 1) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan (NTN) turun sebesar 0,10 persen yaitu dari 108,76 menjadi 108,65 pada Januari 2017. Indeks yang diterima nelayan naik sebesar 0,33 persen sedangkan indeks yang dibayar nelayan naik sebesar 0,43 persen. 2) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) turun sebesar 0,53 persen yaitu dari 94,39 menjadi 93,90 pada Januari 2017. Indeks yang diterima pembudidaya ikan turun sebesar 0,02 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan naik sebesar 0,51 persen.
4
Berita Resmi Statistik No. 08/02/15/Th. XI, 1 Februari 2017
5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Januari 2017, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 128,89 atau terjadi inflasi sebesar 0,75 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 0,64 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 1,00 persen; Kelompok Perumahan sebesar 0,79 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,18 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,56 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar 1,28 persen serta Kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,90 persen. Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Januari 2017 (2012=100)
No. (1) 1 2 3 4 5 6 7
Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan
Kelompok Konsumsi Rumah Tangga
Desember 2016 Januari 2017 (2) (3) (4) Bahan Makanan 135,74 136,61 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 130,10 131,40 Perumahan 116,13 117,04 Sandang 122,57 122,79 Kesehatan 121,46 122,14 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 108,08 109,46 Transportasi dan Komunikasi 119,61 120,70 Konsumsi Rumah Tangga
127,94
Persentase Perubahan (5) 0,64 1,00 0,79 0,18 0,56 1,28 0,90
128,89
0,75
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2017 Provinsi Jambi, diolah.
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) menurut Subsektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan It dengan Ib, dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Pada Januari 2017, NTUP Jambi sebesar 110,15 yang berarti naik sebesar 0,71 persen. Hal ini karena It naik sebesar 0,97 persen sedangkan Indeks BPPBM hanya naik sebesar 0,25 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Januari 2017 (2012=100) Subsektor
Desember 2016
Januari 2017
(2) 109,14 105,13 111,78 105,49 110,52 116,61 103,81
(3) 108,50 103,33 114,06 105,59 110,73 117,10 103,74
109,37
110,15
(1) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya NTUP Provinsi Jambi
Persentase Perubahan (4) -0,59 -1,71 2,03 0,09 0,20 0,42 -0,07 0,71
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2017 Provinsi Jambi, diolah.
Berita Resmi Statistik No. 08/02/15/Th. XI, 1 Februari 2017
5
Kenaikan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh naiknya NTUP yang cukup besar pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 2,03 persen. Kenaikan NTUP juga terjadi pada subsektor Perikanan yaitu naik sebesar 0,20 persen dan subsektor Peternakan naik sebesar 0,09 persen.
7. Perbandingan Antar Provinsi se-Sumatera Perubahan NTP dan NTUP di 10 provinsi se-Sumatera pada Januari 2017 dapat dilihat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-Sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.
Tabel 4 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha RumahTangga Pertanian serta Persentase Perubahannya Menurut Provinsi se-Sumatera, Januari 2017 (2012=100) NTP Provinsi
Desember 2016 (2)
Januari 2017 (3)
95,90
96,09
Sumatera Utara
101,56
Sumatera Barat
NTUP Desember 2016 (5)
Januari 2017 (6)
0,20
103,78
103,96
0,17
100,33
-1,21
110,01
108,57
-1,31
97,87
97,92
0,05
109,22
109,15
-0,07
Riau
102,23
102,94
0,69
114,25
115,36
0,97
Jambi
101,09
101,45
0,35
109,37
110,15
0,71
Sumatera Selatan
95,45
95,29
-0,16
104,21
103,86
-0,33
Bengkulu
94,62
94,99
0,39
105,93
106,51
0,55
Lampung
105,12
104,96
-0,16
114,99
114,98
-0,01
Bangka Belitung
99,84
98,75
-1,09
108,61
107,83
-0,71
Kepulauan Riau
98,63
98,16
-0,48
108,10
107,85
-0,24
(1) NAD
Persentase Perubahan (4)
Persentase Perubahan (7)
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2017 Nasional, diolah.
Pada Januari 2017, Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan ketiga diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. Angka NTP tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 104,96 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 94,99. Dilihat dari perubahan NTP pada Januari 2017 terhadap bulan sebelumnya, kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 0,69 persen dan penurunan terbesar NTP terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu turun sebesar 1,21 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada Januari 2017 berada di urutan ketiga diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. Angka NTUP tertinggi di Provinsi Riau yaitu sebesar 115,36 dan kenaikan NTUP tertinggi juga di Provinsi Riau yaitu naik sebesar 0,97 persen.
6
Berita Resmi Statistik No. 08/02/15/Th. XI, 1 Februari 2017