No. 37/07/15/Th. X, 1 Juli 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) NILAI TUKAR PETANI PROVINSI JAMBI JUNI 2016 SEBESAR 99,18 ATAU TURUN 0,40 PERSEN DAN NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN SEBESAR 105,18
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi Juni 2016 sebesar 99,18 atau turun 0,40 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) hanya naik sebesar 0,01 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,41 persen.
Pada Juni 2016, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 100,72 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP); 93,30 untuk subsektor Hortikultura (NTPH); 99,92 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 100,02 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 102,64 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 109,13 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 95,69.
Bulan Juni 2016 tingkat inflasi perdesaan sebesar 0,49 persen. Inflasi terjadi pada enam kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Bahan Makanan, kelompok Makanan Jadi, kelompok Perumahan, kelompok Sandang, kelompok Kesehatan serta kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga. Pada kelompok Transportasi dan Komunikasi terjadi deflasi.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi Juni 2016 sebesar 105,18 atau turun 0,07 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara Berita Resmi Statistik No. 37/07/15/Th. X, 1 Juli 2016
1
umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Tabel 1 Nilai Tukar Petani per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Juni 2016 (2012=100) Bulan Subsektor dan Subkelompok
Persentase Perubahan
Mei 2016
Juni 2016
(2)
(3)
(4)
99,57
99,18
-0,40
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
121,06
121,07
0,01
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
121,58
122,08
0,41
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123,68
124,29
0,49
- Indeks BPPBM
115,02
115,11
0,08
99,48
99,07
-0,41
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
121,02
121,02
0,00
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
121,65
122,15
0,41
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123,69
124,30
0,49
- Indeks BPPBM
115,12
115,21
0,08
a. Nilai Tukar Petani (NTPP)
99,99
100,72
0,73
b. Indeks Diterima Petani (It)
122,86
124,33
1,20
- Padi
125,89
127,29
1,11
- Palawija
112,15
113,88
1,55
122,87
123,45
0,47
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
124,65
125,29
0,51
- Indeks BPPBM
114,57
114,82
0,22
a. Nilai Tukar Petani (NTPH)
93,62
93,30
-0,34
b. Indeks Diterima Petani (It)
113,45
113,61
0,15
- Sayur-sayuran
100,74
100,27
-0,47
- Buah-buahan
138,53
139,93
1,01
- Tanaman Obat
104,59
106,08
1,43
121,17
121,77
0,49
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123,22
123,89
0,54
- Indeks BPPBM
111,30
111,54
0,22
(1) Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP)
Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP)
1. Tanaman Pangan
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
2. Hortikultura
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
2
Berita Resmi Statistik No. 37/07/15/Th. X, 1 Juli 2016
Bulan Subsektor dan Subkelompok (1)
Persentase Perubahan
Mei 2016
Juni 2016
(2)
(3)
(4)
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR)
101,03
99,92
-1,10
b. Indeks Diterima Petani (It)
123,55
122,68
-0,70
123,55
122,68
-0,70
122,29
122,77
0,39
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123,27
123,84
0,47
- Indeks BPPBM
117,06
117,03
-0,03
a. Nilai Tukar Petani (NTPT)
99,60
100,02
0,42
b. Indeks Diterima Petani (It)
118,13
119,01
0,74
- Ternak Besar
122,61
123,06
0,37
- Ternak Kecil
120,92
122,48
1,29
- Unggas
108,31
109,49
1,09
- Hasil Ternak
120,70
122,74
1,69
118,61
118,99
0,32
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
124,35
124,97
0,50
- Indeks BPPBM
113,23
113,39
0,14
102,51
102,64
0,13
122,28
122,78
0,41
119,29
119,62
0,28
123,59
124,03
0,36
111,77
111,90
0,12
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
108,87
109,13
0,24
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)
130,36
131,05
0,53
- Penangkapan Perairan Umum
116,66
118,59
1,65
- Penangkapan Laut
131,19
131,81
0,47
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
119,74
120,08
0,29
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123,67
124,10
0,34
- Indeks BPPBM
113,22
113,44
0,20
95,69
95,69
0,01
b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
113,70
114,00
0,27
- Budidaya Air Tawar
113,88
114,12
0,21
- Budidaya Air Payau
108,67
110,84
2,00
c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
118,82
119,13
0,26
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123,50
123,96
0,37
- Indeks BPPBM
110,23
110,26
0,03
- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
4. Peternakan
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap
5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.
Berita Resmi Statistik No. 37/07/15/Th. X, 1 Juli 2016
3
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Juni 2016, NTP Provinsi Jambi turun sebesar 0,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 99,57 menjadi 99,18. Penurunan NTP pada Juni 2016 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian hanya naik sebesar 0,01 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,41 persen. Kenaikan NTP terjadi pada tiga subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,73 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,42 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,13 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada subsektor Hortikultura yaitu sebesar 0,34 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,10 persen.
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahan harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Nilai It pada Juni 2016 naik sebesar 0,01 persen dibandingkan It Mei 2016, yaitu dari 121,06 menjadi 121,07. Kenaikan It terjadi pada empat subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,20 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,15 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,74 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,41 persen. Sedangkan pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,70 persen.
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juni 2016, Ib mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen bila dibanding Ib dengan Mei 2016, yaitu dari 121,58 menjadi 122,08. Kenaikan tersebut terjadi pada semua subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,47 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,49 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,39 persen, subsektor Peternakan naik 0,32 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,28 persen.
4. Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor
a)
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Nilai Tukar Petani pada Juni 2016 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) adalah sebesar 100,72 atau naik 0,73 persen. Pada bulan ini It mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan dengan Ib yang hanya naik sedikit. Naiknya It di[pengaruhi oleh kenaikan yang besar pada Kelompok Palawija yaitu sebesar 1,55 persen. Sedangkan kenaikan pada Ib dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,51 persen.
b)
Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Juni 2016, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 93,30 atau turun 0,34 persen. Kedua indeks penyusun NTP subsektor ini mengalami kenaikan. Kenaikan It dipengaruhi oleh naiknya indeks yang diterima petani buah-buahan sebesar 1,01 persen, dan indeks yang diterima petani tanaman obat sebesar 1,43 persen. Sedangkan kenaikan Ib dipengaruhi oleh kenaikan indeks 4
Berita Resmi Statistik No. 37/07/15/Th. X, 1 Juli 2016
pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,54 dan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,22 persen.
c)
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Nilai Tukar Petani untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada Juni 2016 sebesar 99,92 atau turun 1,10 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan It sebesar 0,70 persen, sedangan Ib naik sebesar 0,39 persen. Kenaikan pada Ib dipengaruhi naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,47 persen.
d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Juni 2016, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 100,02 atau naik sebesar 0,42 persen dari bulan sebelumnya. Pada bulan ini It naik sebesar 0,74 persen dan Ib naik sebesar 0,32 persen. Kenaikan It pada subsektor ini dipengaruhi indeks kelompok hasil ternak yang naik sebesar 1,69 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dipengaruhi oleh indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,50 persen.
e) Subsektor Perikanan (NTNP) Nilai Tukar Petani untuk subsektor Perikanan (NTNP) pada Juni 2016 sebesar 102,64 atau naik 0,13 persen. Indeks yang diterima nelayan dan pembudidaya ikan pada bulan ini naik sebesar 0,41 persen dan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan naik sebesar 0,28 persen. 1)
Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan (NTN) naik sebesar 0,24 persen yaitu dari 108,87 menjadi 109,13 pada Juni 2016. Indeks yang diterima nelayan naik sebesar 0,53 persen sedangkan indeks yang dibayar nelayan naik sebesar 0,29 persen.
2)
Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) naik sebesar 0,01 persen yaitu dari 95,688 menjadi 95,694 pada Juni 2016. Indeks yang diterima pembudidaya ikan naik sebesar 0,27 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan naik sebesar 0,26 persen.
5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Juni 2016, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 124,29 atau terjadi inflasi sebesar 0,49 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 0,48 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,96 persen; kelompok Perumahan sebesar 0,33 persen; kelompok Sandang sebesar 1,04 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,08 persen serta kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar 0,07 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,11 persen.
Berita Resmi Statistik No. 37/07/15/Th. X, 1 Juli 2016
5
Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Juni 2016 (2012=100) Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan
Kelompok Konsumsi Rumah Tangga
No (1)
Mei 2016
Juni 2016
(3)
(4)
(2)
Persentase Perubahan (5)
1
Bahan Makanan
129,29
129,91
0,48
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
125,03
126,23
0,96
3
Perumahan
114,65
115,03
0,33
4
Sandang
119,93
121,17
1,04
5
Kesehatan
118,70
118,79
0,08
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
107,09
107,17
0,07
7
Transportasi dan Komunikasi
119,38
119,25
-0,11
123,68
124,29
0,49
Konsumsi Rumah Tangga Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) menurut Subsektor Pada Juni 2016, NTUP Jambi sebesar 105,18 yang berarti turun sebesar 0,07 persen. Hal ini karena It naik 0,01 persen sedangkan Indeks BPPBM naik sebesar 0,08 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Juni 2016 (2012=100)
Subsektor
Mei 2016
Juni 2016
Persentase Perubahan
(2)
(3)
(4)
(1) 1. Tanaman Pangan
107,23
108,28
0,98
2. Hortikultura
101,93
101,85
-0,07
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
105,54
104,83
-0,68
4. Peternakan
104,32
104,95
0,60
5. Perikanan
109,41
109,73
0,29
a. Tangkap
115,14
115,53
0,33
b. Budidaya
103,15
103,39
0,24
105,26
105,18
-0,07
NTUP Provinsi Jambi Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.
Penurunan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh turunnya NTUP yang cukup besar pada subsektor Hortikultura dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat. Kenaikan NTUP terjadi pada tiga subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,98 persen, subsektor Peternakan sebesar 0,60 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,29 persen. Sedangkan NTUP pada dua subsektor lainnya turun, yaitu pada subsektor Hortikultura sebesar 0,07 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,68 persen. 6
Berita Resmi Statistik No. 37/07/15/Th. X, 1 Juli 2016
7. Perbandingan Antar Provinsi se-Sumatera Perubahan NTP dan NTUP di 10 provinsi se-Sumatera pada Juni 2016 dapat dilihat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-Sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.
Tabel 4 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta Persentase Perubahannya Menurut Provinsi se-Sumatera, Juni 2016 (2012=100) NTP
NTUP
Provinsi
Mei 2016
Juni 2016
Persentase Perubahan
Mei 2016
Juni 2016
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
96,92
95,83
-1,12
103,40
102,37
-1,00
Sumatera Utara
100,91
99,84
-1,06
107,46
106,43
-0,96
Sumatera Barat
98,55
97,37
-1,20
107,00
105,96
-0,97
Riau
99,78
98,11
-1,67
109,22
108,05
-1,07
Jambi
99,57
99,18
-0,40
105,26
105,18
-0,07
Sumatera Selatan
94,90
93,84
-1,12
102,42
101,77
-0,64
Bengkulu
94,91
92,86
-2,16
103,71
102,20
-1,45
Lampung
104,13
104,59
0,44
112,33
113,12
0,70
Bangka Belitung
103,21
103,74
0,51
109,78
110,89
1,01
Kepulauan Riau
99,18
98,60
-0,58
107,21
106,83
-0,35
NAD
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Nasional, diolah.
Pada Juni 2016, kenaikan Nilai Tukar Petani terjadi di Provinsi Lampung dan Bangka Belitung, sedangkan NTP di delapan provinsi lainnya turun. Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan keempat diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. NTP tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 104,59 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 92,86. Dilihat dari perubahan NTP pada Juni 2016 terhadap bulan sebelumnya, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 0,51 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada Juni 2016 berada pada urutan ketujuh diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. Untuk NTUP tertinggi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 113,12 dan kenaikan NTUP tertinggi yaitu di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 1,01 persen.
Berita Resmi Statistik No. 37/07/15/Th. X, 1 Juli 2016
7