No. 04/01/15/Th. X, 4 Januari 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) NILAI TUKAR PETANI PROVINSI JAMBI DESEMBER 2015 SEBESAR 95,72 ATAU NAIK 0,61 PERSEN DAN NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN SEBESAR 101,21
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi Desember 2015 sebesar 95,72 atau naik 0,61 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,39 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,77 persen. Pada Desember 2015, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 101,67 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP); 95,81 untuk subsektor Hortikultura (NTPH); 92,04 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 99,80 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 99,73 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 103,03 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 96,08. Bulan Desember 2015 tingkat inflasi perdesaan sebesar 0,93 persen. Inflasi terjadi pada lima kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Bahan Makanan, kelompok Makanan Jadi, kelompok Perumahan, kelompok Sandang, serta kelompok Transportasi dan Komunikasi. Sedangkan pada kelompok Kesehatan serta kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga terjadi deflasi. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi Desember 2015 sebesar 101,21 atau naik 1,21 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP Berita Resmi Statistik No.04/01/15/Th. X, 4 Januari 2016
1
(2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Tabel 1 Nilai Tukar Petani per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Desember 2015 (2012=100) Bulan Subsektor dan Subkelompok
Persentase Perubahan
November 2015 (2)
Desember 2015 (3)
95,15
95,72
0,61
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
114,75
116,34
1,39
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
120,60
121,54
0,77
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,58
123,72
0,93
- Indeks BPPBM
114,75
114,95
0,17
95,00
95,60
0,64
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
114,58
116,21
1,42
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
120,62
121,56
0,78
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,59
123,75
0,94
- Indeks BPPBM
114,69
114,89
0,17
a. Nilai Tukar Petani (NTPP)
100,88
101,67
0,78
b. Indeks Diterima Petani (It)
122,67
124,88
1,80
- Padi
125,82
127,80
1,57
- Palawija
111,52
114,52
2,70
121,60
122,83
1,01
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123,21
124,66
1,18
- Indeks BPPBM
114,12
114,32
0,17
a. Nilai Tukar Petani (NTPH)
94,86
95,81
1,00
b. Indeks Diterima Petani (It)
114,68
116,76
1,81
- Sayur-sayuran
103,58
105,45
1,81
- Buah-buahan
136,56
139,13
1,88
- Tanaman Obat
109,63
107,52
-1,93
120,90
121,87
0,81
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,88
124,08
0,98
- Indeks BPPBM
111,35
111.24
-0,10
(1)
(4)
Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP)
Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP)
1. Tanaman Pangan
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
2. Hortikultura
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
2
Berita Resmi Statistik No. 04/01/15/Th. X, 4 Januari 2016
Bulan Subsektor dan Subkelompok (1)
November 2015
Desember 2015
(2)
(3)
Persentase Perubahan (4)
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR)
91,29
92,04
0,82
b. Indeks Diterima Petani (It)
110,79
112,50
1,55
110,79
112,50
1,55
121,35
122,23
0,72
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,15
123,15
0,82
- Indeks BPPBM
117,07
117,31
0,21
a. Nilai Tukar Petani (NTPT)
100,26
99,80
-0,46
b. Indeks Diterima Petani (It)
117,10
117,35
0,21
- Ternak Besar
121,75
121,97
0,18
- Ternak Kecil
121,16
120,22
-0,78
- Unggas
106,63
107,19
0,53
- Hasil Ternak
118,43
120,13
1,43
116,79
117,58
0,68
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
123,01
124,27
1,03
- Indeks BPPBM
110,97
111,32
0,32
99,98
99,73
-0,25
120,20
120,41
0,18
120,22
120,73
0,43
121,99
122,67
0,55
116,90
117,12
0,19
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
103,39
103,03
-0,35
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)
126,81
127,00
0,15
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
122,65
123,27
0,50
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
122,03
122,72
0,56
- Indeks BPPBM
123,68
124,17
0,40
96,20
96,08
-0,13
b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
113,17
113,41
0,21
c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
117,63
118,04
0,35
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
121,95
122,61
0,54
- Indeks BPPBM
109,70
109,63
-0,06
- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
4. Peternakan
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap
5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2015 Provinsi Jambi, diolah.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Desember 2015, NTP Provinsi Jambi naik sebesar 0,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 95,15 menjadi 95,72. Kenaikan NTP pada Desember 2015 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian naik sebesar 1,39 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,77 Berita Resmi Statistik No.04/01/15/Th. X, 4 Januari 2016
3
persen. Kenaikan yang tinggi terutama pada indeks harga yang diterima petani pada subsektor Tanaman Pangan dan subsektor Hortikultura. Pada bulan Desember 2015, NTP naik pada subsektor subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,78 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 1,00 persen, dan pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,82 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada subsektor Peternakan yang turun sebesar 0,46 persen dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,25 persen.
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahan harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Desember 2015, It naik sebesar 1,39 persen dibandingkan It November 2015, yaitu dari 114,75 menjadi 116,34. Kenaikan It terjadi pada seluruh subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,80 persen, subsektor Hortikultura sebesar 1,81 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar sebesar 1,55 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,21 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,18 persen.
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Desember 2015, Ib naik sebesar 0,77 persen bila dibanding Ib November 2015, yaitu dari 120,60 menjadi 121,54. Kenaikan tersebut terjadi pada seluruh subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,01 persen, subsektor Hortikultura sebesar 0,81 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,72 persen, subsektor Peternakan sebesar 0,68 persen, dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,43 persen.
4. Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor
a)
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada Desember 2015 NTP untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 101,67 atau naik 0,78 persen. Kenaikan pada It dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok palawija sebesar 2,70 persen. Kenaikan Ib dipengaruhi oleh indeks kelompok konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 1,18 persen.
b)
Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Desember 2015, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 95,81 atau naik 1,00 persen. Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan pada indeks yang diterima petani sayur-sayuran dan petani buah-buahan yang masing-masing naik sebesar 1,81 persen dan 1,88 persen. Sedangkan kenaikan Ib dipengaruhi oleh indeks kelompok konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,98 persen.
4
Berita Resmi Statistik No. 04/01/15/Th. X, 4 Januari 2016
c)
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Desember 2015, NTP untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 92,04 atau naik 0,82 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kenaikan It sebesar 1,55 persen serta kenaikan Ib sebesar 0,72 persen. Kenaikan pada Ib dipengaruhi naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,82 persen dan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,21 persen.
d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Desember 2015, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 99,80 atau turun sebesar 0,46 persen dari bulan sebelumnya. Pada bulan ini It naik sebesar 0,21 persen dan Ib naik sebesar 0,68 persen. Kenaikan It pada subsektor ini dipengaruhi indeks kelompok ternak besar yang naik 0,18 persen, kelompok unggas naik sebesar 0,53 persen dan hasil ternak naik sebesar 1,43 persen. Sedangkan kelompok ternak kecil turun sebesar 0,78 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dipengaruhi oleh indeks konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 1,03 persen dan indeks BPPBM yang juga naik sebesar 0,32 persen.
e) Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Desember 2015, NTP subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 99,73 atau turun 0,25 persen. Indeks yang diterima nelayan dan pembudidaya ikan pada bulan ini naik sebesar 0,18 persen dan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,43 persen. 1)
Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan (NTN) turun sebesar 0,35 persen yaitu dari 103,39 menjadi 103,03 pada Desember 2015. Indeks yang diterima nelayan hanya naik sebesar 0,15 persen dan indeks yang dibayar nelayan naik sebesar 0,50 persen.
2)
Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) turun sebesar 0,13 persen yaitu dari 96,20 menjadi 96,08 pada Desember 2015. Indeks yang diterima pembudidaya ikan naik sebesar 0,21 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan naik sebesar 0,35 persen.
5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Desember 2015, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 123,72 atau terjadi inflasi sebesar 0,93 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,79 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,54 persen; kelompok perumahan sebesar 0,31 persen, kelompok sandang sebesar 0,03 persen serta kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,05 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen dan pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,27 persen.
Berita Resmi Statistik No.04/01/15/Th. X, 4 Januari 2016
5
Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Desember 2015 (2012=100) Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan
Kelompok Konsumsi Rumah Tangga
No (1)
November 2015 Desember 2015
(2)
Persentase Perubahan
(3)
(4)
(5)
1
Bahan Makanan
126,80
129,06
1,79
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
120,73
121,38
0,54
3
Perumahan
113,61
113,96
0,31
4
Sandang
118,01
118,04
0,03
5
Kesehatan
116,73
116,61
-0,10
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
106,92
106,63
-0,27
7
Transportasi dan Komunikasi
128,47
128,54
0,05
122,58
123,72
0,93
Konsumsi Rumah Tangga Sumber: Survei Harga Perdesaan 2015 Provinsi Jambi, diolah.
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) menurut Subsektor Pada Desember 2015, NTUP Jambi sebesar 101,21 yang berarti naik sebesar 1,21 persen. Hal ini karena It naik 1,39 persen sedangkan Indeks BPPBM naik sebesar 0,17 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Desember 2015 (2012=100)
November 2015
Desember 2015
Persentase Perubahan
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan
107,50
109,24
1,62
2. Hortikultura
103,00
104,97
1,91
94,63
95,90
1,34
4. Peternakan
105,52
105,41
-0,10
5. Perikanan
102,82
102,81
-0,01
a. Tangkap
102,54
102,28
-0,25
b. Budidaya
103,16
103,44
0,27
99,99
101,21
1,21
Subsektor (1)
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
NTUP Provinsi Jambi Sumber: Survei Harga Perdesaan 2015 Provinsi Jambi, diolah.
Kenaikan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh kenaikan NTUP yang cukup besar pada beberapa subsektor, yaitu pada subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,62 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 1,91 persen, dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 1,34 persen. Sedangkan pada subsektor Peternakan turun sebesar 0,10 persen dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,01 persen.
6
Berita Resmi Statistik No. 04/01/15/Th. X, 4 Januari 2016
7. Perbandingan Antar Provinsi se-Sumatera Perubahan NTP dan NTUP di 10 provinsi se-Sumatera pada Desember 2015 dapat dilhat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-Sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.
Tabel 4 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta Persentase Perubahannya Menurut Provinsi se-Sumatera, Desember 2015 (2012=100) NTP
NTUP
Provinsi
November 2015
Desember 2015
Persentase Perubahan
November 2015
Desember 2015
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
NAD
98,41
98,13
-0,28
103,62
103,92
0,29
Sumatera Utara
99,54
100,62
1,09
104,75
106,55
1,71
Sumatera Barat
98,06
97,75
-0,32
105,35
105,80
0,42
Riau
94,70
95,03
0,35
100,87
101,78
0,90
Jambi
95,15
95,72
0,61
99,99
101,21
1,21
Sumatera Selatan
96,30
96,03
-0,28
102,68
102,96
0,27
Bengkulu
93,44
92,96
-0,51
101,34
101,60
0,25
Lampung
104,04
103,84
-0,19
111,46
111,79
0,30
Bangka Belitung
103,94
102,92
-0,98
109,37
108,50
-0,79
Kepulauan Riau
98,99
98,78
-0,21
105,01
105,20
0,18
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2015 Nasional, diolah.
Pada Desember 2015, Nilai Tukar Petani di beberapa daerah di Sumatera hanya naik di tiga provinsi, sedangkan NTP di tujuh provinsi lainnya mengalami penurunan. Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan delapan diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. NTP tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 103,84 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 92,96. Dilihat dari perubahan NTP pada Desember 2015 terhadap bulan sebelumnya, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 1,09 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada Desember 2015 berada pada urutan kesepuluh diantara provinsi se-Sumatera. Untuk NTUP tertinggi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 111,79 dan kenaikan NTUP tertinggi yaitu di Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 1,71 persen.
Berita Resmi Statistik No.04/01/15/Th. X, 4 Januari 2016
7