o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03/10/62/Th.X, 3 Oktober 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Selama September 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,67 Persen dan Terjadi Inflasi di Wilayah Perdesaan sebesar 0,19 Persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah selama September 2016 sebesar 97,67 persen, naik 0,47 persen dibandingkan NTP bulan Agustus 2016. Hal ini disebabkan oleh kenaikan NTP subsektor peternakan (0,65 persen), tanaman perkebunan rakyat (0,26 persen), dan perikanan (0,01 persen). Indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,80 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,23 persen. NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 106,78 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 92,39 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) sebesar 104,94 persen, naik 0,46 persen dibandingkan Agustus 2016 yang sebesar 104,48 persen. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 125,17 atau terjadi inflasi 0,19 persen, yang disebabkan oleh meningkatnya indeks harga seluruh kelompok pengeluaran, kecuali perumahan. Kenaikan terutama berasal dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,53 persen.
1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Dari hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya
produksi, dan konsumsi rumah tangga terhadap barang atau jasa di wilayah perdesaan selama September 2016 menunjukkan bahwa NTP Provinsi Kalimantan Tengah meningkat 0,47 persen, yaitu dari 97,20 di Agustus 2016 menjadi 97,67 di September 2016. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,80 persen, relatif lebih tinggi dari indeks harga yang dibayar petani yang juga meningkat 0,23 persen. Disisi lain, kenaikan NTP juga dipengaruhi oleh meningkatnya nlai tukar pada subsektor peternakan sebesar 0,675 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,26 persen, dan perikanan sebesar 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/10/62/Th.X,3 Oktober 2016
1
Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani September 2015 – September 2016 125.00 120.00 115.00 110.00 105.00 100.00 95.00 90.00 Sep'15 Okt
Nov
Des Jan'16 Feb It
2.
Mar Ib
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust Sep'16
NTP
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) mencerminkan tingkat fluktuasi harga komoditas hasil
pertanian yang dihasilkan petani. Selama September 2016, indeks harga yang diterima petani meningkat 0,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya It pada tiga subsektor meliputi peternakan sebesar 1,01 persen, perikanan sebesar 0,62 persen, dan tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,45 persen. 3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dipengaruhi oleh komponen pengeluaran rumah tangga
terhadap fluktuasi harga barang dan jasa, baik untuk keperluan konsumsi maupun produksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani selama September 2016 meningkat 0,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya Ib pada semua subsektor meliputi perikanan sebesar 0,57 persen, tanaman pangan sebesar 0,25 persen, hortikultura sebesar 0,24 persen, peternakan sebesar 0,23 persen, dan tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,15 persen. 4.
NTP Menurut Subsektor Besarnya nilai tukar hasil produksi di tingkat petani produsen, memiliki korelasi positif terhadap
tingginya perubahan indeks harga pada kelompok komoditas yang dicakup dalam lima subsektor meliputi tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan. Oleh karenanya, NTP mengindikasikan seberapa kuat daya tukar hasil pertanian terhadap tingkat harga
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/10/62/Th.X, 3 Oktober 2016
kebutuhan baik konsumsi maupun biaya produksi pada masing-masing subsektor selama periode yang sama. Tabel 1 NTP Menurut Subsektor dan Perkembangannya Agustus-September 2016
Kelompok dan Sub Kelompok
Agustus 2016
September 2016
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi RumahTangga - Indeks BPPBM
96,68 98,81 120,14 120,48 114,38 124,27 124,87 121,59
95,27 97,33 118,64 118,93 113,52 124,52 125,11 121,89
-1,41 -1,48 -1,50 -1,55 -0,86 0,25 0,24 0,30
2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
107,08 120,00 130,94 117,69 135,29 137,43 122,27 124,65 109,12
106,78 119,38 130,82 115,82 135,74 138,44 122,51 124,84 109,58
-0,30 -0,62 -0,12 -1,87 0,45 1,01 0,24 0,19 0,46
3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat d. Indeks Harga yang DibayarPetani (Ib) - Indeks Konsumsi RumahTangga - Indeks BPPBM
92,13 100,47 113,02 113,02 122,67 124,93 112,48
92,39 100,73 113,47 113,47 122,82 125,08 112,65
0,26 0,26 0,45 0,45 0,15 0,15 0,17
4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
99,57 108,35 118,99 125,86 112,37 116,23 130,82 119,50 124,51 109,82
100,22 108,99 120,00 127,39 111,51 118,65 131,73 119,73 124,71 110,10
0,65 0,64 1,01 1,53 -0,86 2,42 0,91 0,23 0,20 0,28
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/10/62/Th.X,3 Oktober 2016
3
September 2016
Perubahan (%)
(2)
(3)
(4)
106,51 114,85 128,76 134,59 117,64 120,89 126,75 112,11
106,52 115,21 129,38 134,98 118,71 121,46 127,58 112,30
0,01 0,36 0,62 0,39 1,07 0,57 0,83 0,19
5.1 Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut d. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
111,50 120,35 134,59 132,47 135,67 120,71 126,68 111,84
111,30 120,52 134,98 132,18 136,39 121,27 127,52 112,00
-0,20 0,17 0,39 -0,29 0,72 0,56 0,84 0,16
5.2 Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Air Payau d. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
97,04 104,47 117,64 117,73 116,39 121,23 126,87 112,61
97,44 105,17 118,71 118,81 117,27 121,82 127,69 112,87
0,40 0,70 1,07 1,08 0,88 0,59 0,82 0,26
97,20 104,48 119,01 122,44 124,93 113,90
97,67 104,94 119,81 122,67 125,17 114,17
0,47 0,46 0,80 0,23 0,24 0,27
Kelompok dan Sub Kelompok (1)
5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Penangkapan - Budidaya d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Gabungan (Provinsi Kalimantan Tengah) a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Agustus 2016
Kenaikan nilai tukar pada subsektor peternakan selama September 2016, terutama dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga pada kelompok unggas sebesar 2,42 persen. Pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, kenaikan nilai tukar disebabkan oleh meningkatnya indeks harga pada kelompok tanaman perkebunan rakyat seperti karet dan sawit sebesar 0,45 persen. Sementara itu, pada subsektor perikanan berasal dari peningkatan nilai indeks pada kelompok perikanan budidaya sebesar 1,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/10/62/Th.X, 3 Oktober 2016
Pada bulan yang sama, terjadi penurunan nilai tukar pada subsektor tanaman pangan sebesar 1,41 persen dan hortikultura sebesar 0,30 persen. Meskipun secara umum subsektor perikanan mengalami peningkatan, namun terjadi penurunan indeks harga pada kelompok perikanan tangkap sebesar 0,29 persen. Penurunan nilai tukar pada subsektor tanaman pangan, didominasi oleh menurunnya indeks harga pada kelompok baik padi dan palawija masing-masing sebesar 1,55 persen dan 0,86 persen. Sementara pada subsektor hortikultura, penurunan nilai tukar terutama berasal dari menurunnya indeks harga kelompok sayuran sebesar 1,87 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 5.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen, yakni dari
104,48 di Agustus 2016 menjadi 104,94 di September 2016. Relatif lebih tingginya NTUP dibandingkan NTP yang hanya sebesar 97,67 selama September 2016, mengindikasikan bahwa secara umum tingkat pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga petani, termasuk peternak dan nelayan, berperan cukup signifikan dalam menurunkan tingkat nilai tukar dari waktu ke waktu. Tabel 2 Inflasi/Deflasi Perdesaan Menurut Kelompok Pengeluaran September 2016
Kelompok Pengeluaran
Sep 2015
Desember 2015
Agust 2016
Sep 2016
Inflasi Sep 2016
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016
Inflasi Tahun ke Tahun
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Konsumsi Rumah Tangga
120,86
122,91
124,93
125,17
0,19
1,84
3,57
1
Bahan Makanan
122,78
126,35
128,97
129,20
0,18
2,26
5,23
2
119,33
120,92
126,36
127,03
0,53
5,05
6,45
3
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan
115,16
115,43
118,78
118,32
-0,39
2,50
2,74
4
Sandang
118,95
119,19
121,35
121,71
0,30
2,11
2,32
5
Kesehatan
115,91
117,22
120,24
120,55
0,26
2,84
4,00
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
112,27
112,72
114,36
114,61
0,22
1,68
2,08
126,68
126,69
117,83
117,92
0,08
-6,92
-6,92
7
6. Inflasi/Deflasi Perdesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Perubahan indeks harga kebutuhan konsumsi rumah tangga di perdesaan pada hakekatnya mencerminkan tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di wilayah perdesaan secara umum. Dilihat dari kelompok pengeluaran rumah tangga, terjadi inlasi sebesar 0,19 persen selama September 2016. Kondisi ini dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,53 persen, sandang sebesar 0,30
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/10/62/Th.X,3 Oktober 2016
5
persen, kesehatan sebesar 0,26 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,22 persen, bahan makanan sebesar 0,18 persen, serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen. Laju inflasi hingga bulan September 2016 tercatat 1,84 persen, yang didominasi oleh tingginya tingkat inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 5,05 persen. Dibandingkan tingkat inflasi pada bulan yang sama tahun sebelumnya, inflasi selama September 2016 sebesar 3,57 persen juga masih didominasi oleh kelompok pengeluaran tersebut sebesar 6,45 persen. Tabel 3 Perkembangan Inflasi/Deflasi Bulanan di Perdesaan September 2015 - September 2016 Tahun
Bulan
Inflasi Bulanan
Laju Inflasi Tahun Kalender
Inflasi Tahun ke Tahun
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
September
-0,27
2,01
5,60
Oktober
0,20
2,21
5,83
November
0,43
2,65
2,59
Desember
-0,41
0,42
3,99
Januari
0,38
0,38
4,04
Februari
-0,10
0,28
4,58
Maret
0,55
0,84
4,82
April
-0,41
0,42
3,99
Mei
0,41
0,84
3,42
Juni
0,28
1,12
3,12
Juli
0,91
2,04
3,67
Agustus
-0,39
1,64
3,08
September
0,19
1,84
3,57
2015
2016
Selama setahun terakhir, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Juli 2016 yaitu sebesar 0,91 persen. Inflasi terendah terjadi di September 2016 yaitu sebesar 0,19 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Desember 2015 dan April 2016 masing-masing sebesar 0,41 persen. Deflasi selama April 2016 disebabkan oleh adanya kebijakan penurunan harga BBM bersubsidi. Sementara itu, rata-rata laju inflasi tahun kalender hingga Juni 2016 masih di bawah 1,50 persen dan berfluktuasi selama tiga bulan terakhir. Namun demikian, laju inflasi selama September 2016 masih berada di bawah 2,00 persen. Dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, tingkat inflasi yang cukup tinggi terjadi selama Triwulan III tahun 2015, dan masih berlangsung hingga Triwulan I tahun 2016. Selama periode AprilSeptember 2016, tingkat inflasi tahun kalender berada di bawah 4,00 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/10/62/Th.X, 3 Oktober 2016