No.51/09/15/Th.X,1 September 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) NILAI TUKAR PETANIPROVINSI JAMBI AGUSTUS 2016SEBESAR 97,90 ATAU TURUN0,26 PERSENDAN NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN SEBESAR 104,77
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi Agustus 2016 sebesar 97,90 atau turun 0,26 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) hanya naik sebesar 0,03 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,29 persen. Pada Agustus 2016, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 99,91 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP); 94,17 untuk subsektor Hortikultura (NTPH); 97,37 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 100,12 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 101,88 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 108,14 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 95,15. Bulan Agustus 2016 tingkat inflasi perdesaan sebesar 0,33 persen. Inflasi terjadi pada lima kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Bahan Makanan, kelompok Makanan Jadi, kelompok Perumahan, kelompok Kesehatan serta kelompok Transportasi dan Komunikasi. Pada kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga serta kelompok Sandang terjadi deflasi. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi Agustus 2016 sebesar 104,77 atau turun 0,07 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP,secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/dayabeli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100.Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP Berita Resmi Statistik No.51/09/15/Th. X, 1 September 2016
1
(2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.
Tabel 1 Nilai Tukar Petaniper Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Agustus 2016 (2012=100) Bulan Subsektor dan Subkelompok
Persentase Perubahan
Juli 2016
Agustus 2016
(2)
(3)
98,15
97,90
-0,26
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
120,76
120,80
0,03
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
123,04
123,39
0,29
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
125,52
125,93
0,33
- Indeks BPPBM
115,19
115,30
0,10
98,00
97,78
-0,22
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
120,65
120,72
0,06
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
123,11
123,47
0,29
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
125,52
125,93
0,32
- Indeks BPPBM
115,29
115,40
0,09
a. Nilai Tukar Petani (NTPP)
99,57
99,91
0,34
b. Indeks Diterima Petani (It)
124,09
124,84
0,61
- Padi
126,84
127,97
0,89
- Palawija
114,35
113,77
-0,51
124,62
124,96
0,27
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
126,71
127,12
0,32
- Indeks BPPBM
114,88
114,86
-0,02
a. Nilai Tukar Petani (NTPH)
94,35
94,17
-0,19
b. Indeks Diterima Petani (It)
115,77
115,83
0,05
- Sayur-sayuran
102,19
103,34
1,13
- Buah-buahan
142,55
140,51
-1,44
- Tanaman Obat
107,64
106,51
-1,05
122,70
123,00
0,25
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
124,96
125,33
0,30
- Indeks BPPBM
111,83
111,79
-0,04
(1)
(4)
Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP)
Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP)
1. Tanaman Pangan
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
2. Hortikultura
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
2
Berita Resmi Statistik No.51/09/15/Th. X, 1 September 2016
Bulan Subsektor dan Subkelompok
Persentase Perubahan
Juli 2016
Agustus2016
(2)
(3)
(4)
a. Nilai Tukar Petani (NTPR)
98,10
97,37
-0,74
b. Indeks Diterima Petani (It)
121,45
120,90
-0,45
121,45
120,90
-0,45
123,80
124,16
0,29
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
125,04
125,45
0,33
- Indeks BPPBM
117,11
117,23
0,11
a. Nilai Tukar Petani (NTPT)
99,38
100,12
0,74
b. Indeks Diterima Petani (It)
118,80
120,07
1,07
- Ternak Besar
122,93
124,30
1,12
- Ternak Kecil
121,44
123,12
1,38
- Unggas
109,22
110,56
1,22
- Hasil Ternak
124,05
122,98
-0,87
119,54
119,93
0,33
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
126,22
126,65
0,34
- Indeks BPPBM
113,29
113,65
0,32
103,12
101,88
-1,21
124,30
123,22
-0,87
120,53
120,95
0,35
125,44
125,94
0,40
111,94
112,21
0,24
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
109,50
108,14
-1,25
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan(It)
132,57
131,49
-0,82
- Penangkapan Perairan Umum
121,07
121,59
0,43
- Penangkapan Laut
125,55
126,05
0,40
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
113,65
114,21
0,49
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
109,50
108,14
-1,25
- Indeks BPPBM
132,57
131,49
-0,82
96,28
95,15
-1,18
b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
115,51
114,44
-0,93
- Budidaya Air Tawar
119,97
120,27
0,25
- Budidaya Air Payau
125,32
125,81
0,39
c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
110,13
110,09
-0,04
96,28
95,15
-1,18
115,51
114,44
-0,93
(1)
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
4. Peternakan
c. Indeks Dibayar Petani (Ib)
5. Perikanan a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan(NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap
5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.
Berita Resmi Statistik No.51/09/15/Th. X, 1 September 2016
3
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Agustus 2016,NTP Provinsi Jambi turunsebesar0,26persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 98,15menjadi 97,90. Penurunan NTP pada Agustus 2016 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanianhanya naik sebesar 0,03 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petaninaik sebesar 0,29 persen. KenaikanNTP terjadipada dua subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,34 persen dan subsektor Peternakan naik sebesar0,74 persen.Sedangkan penurunan indeks terjadi pada subsektor Hortikultura yaitu sebesar0,19 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,74 persen, dan subsektor Perikanan turun sebesar 1,21 persen.
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahanharga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Nilai Itpada Agustus 2016naik sebesar 0,03persen dibandingkan It Juli 2016, yaitu dari 120,76 menjadi 120,80. Kenaikan It hanya terjadi pada tiga subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,61 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,05 persendan subsektor Peternakan naik sebesar 1,07 persen. Sedangkan It turun pada dua subsektor yang lain, yaitu pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,45 persen dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,87 persen.
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan,khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan,serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Agustus 2016,Ibmengalami kenaikansebesar 0,29 persen bila dibanding dengan Ib Juli 2016, yaitu dari 123,04 menjadi 123,39. Kenaikan tersebut terjadi pada semuasubsektor, yaitusubsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,27 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,25 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,29 persen,subsektor Peternakan naik 0,33 persen dansubsektorPerikanan sebesar 0,35persen.
4.Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor
a)
Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Nilai Tukar Petani pada Agustus 2016 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) adalah sebesar 99,91atau naik 0,34persen.Kenaikan It dipengaruhi oleh kenaikan yang cukup besar pada kelompok padi yaitu sebesar 0,89 persen. Sedangkan kenaikan pada Ib dipengaruhi oleh naiknya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,32 persen.
b)
Subsektor Hortikultura (NTPH) PadaAgustus 2016, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 94,17 atauturun 0,19persen.Kedua indeks penyusun NTP subsektor ini mengalami kenaikan. KenaikanIt dipengaruhi oleh indeks yang diterima petani sayur-sayuran yang naik sebesar 1,13 persen. SedangkankenaikanIb dipengaruhi oleh kenaikan indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,30.
c)
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 4 Berita Resmi Statistik No.51/09/15/Th. X, 1 September 2016
Nilai Tukar Petani untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada Agustus 2016 sebesar 97,37 atau turun0,74persen. Penurunanini dipengaruhi oleh penurunanpada It sebesar 0,45 persen, sedangan Ib naik sebesar 0,29 persen.Kenaikan pada Ibdipengaruhi naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,33 persen dan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,11.
d) Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Agustus 2016, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 100,12 atau naik sebesar0,74 persen dari bulan sebelumnya.Pada bulan ini It naik sebesar1,07persendan Ibnaik sebesar 0,33 persen.Kenaikan It pada subsektor ini dipengaruhi indeks kelompok ternak besar, kelompok ternak kecil dan kelompok unggas yang naik masing-masing sebesar 1,12 persen;1,38 persen dan 1,22 persen.Kenaikan yang terjadi pada Ib dipengaruhi oleh indeks pada kelompok konsumsi rumah tanggayang naik sebesar 0,34 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,32 persen.
e) Subsektor Perikanan (NTNP) Nilai Tukar Petani untuk subsektor Perikanan (NTNP)pada Agustus 2016 sebesar 101,88 atau turun 1,21persen.Indeks yang diterima nelayan dan pembudidaya ikanpada bulan ini turun sebesar 0,87persendan indeks yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan naiksebesar 0,35 persen. 1)
Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Nilai Tukar Nelayan (NTN)turun sebesar 1,25 persen yaitu dari 109,50 menjadi 108,14 pada Agustus 2016. Indeks yang diterima nelayan turun sebesar 0,82 persen sedangkan indeks yang dibayar nelayan naiksebesar 0,43persen.
2)
Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)turun sebesar 1,18persen yaitu dari 96,28 menjadi 95,15 pada Agustus 2016. Indeks yang diterima pembudidaya ikan turun sebesar 0,93 persen dan indeks yang dibayar pembudidaya ikan naik sebesar 0,25 persen.
5. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. PadaAgustus 2016,IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 125,93 atau terjadi inflasisebesar 0,33 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi padalima kelompok pengeluaranyaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 0,59 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,28 persen; kelompok Perumahan sebesar 0,03persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,19 persenserta kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi terjadi padakelompok Sandang sebesar 0,07 persen dan kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar 0,10 persen.
Berita Resmi Statistik No.51/09/15/Th. X, 1 September 2016
5
Tabel 2 Indeks Harga Konsumen Perdesaandan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Agustus 2016 (2012=100) Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan
Kelompok Konsumsi Rumah Tangga
No (1)
Juli2016
Agustus 2016
(3)
(4)
(2)
Persentase Perubahan (5)
1
Bahan Makanan
132,47
133,25
0,59
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
126,58
126,93
0,28
3
Perumahan
115,17
115,20
0,03
4
Sandang
121,77
121,68
-0,07
5
Kesehatan
119,27
119,49
0,19
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga
107,47
107,37
-0,10
7
Transportasi dan Komunikasi
119,12
119,13
0,01
125,52
125,93
0,33
Konsumsi Rumah Tangga Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.
6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Menurut Subsektor Pada Agustus 2016, NTUP Jambi sebesar 104,77 yang berarti turunsebesar 0,07persen.Hal ini karena It hanya naik sebesar 0,03persen sedangkan Indeks BPPBM naik sebesar 0,10persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian perSubsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, Agustus 2016 (2012=100)
Juli 2016
Agustus 2016
Persentase Perubahan
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan
108,01
108,69
0,63
2. Hortikultura
103,52
103,62
0,09
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
103,70
103,12
-0,56
4. Peternakan
104,86
105,66
0,76
5. Perikanan
111,04
109,81
-1,10
a. Tangkap
116,65
115,13
-1,30
b. Budidaya
104,88
103,95
-0,89
104,84
104,77
-0,07
Subsektor (1)
NTUP Provinsi Jambi Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Provinsi Jambi, diolah.
PenurunanNTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh turunnyaNTUP yang cukup besar pada dua subsektor. Penurunan NTUP pada dua subsektor tersebut adalah pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,56 dan subsektor Perikanan sebesar 1,10 persen. Sedangkan NTUP naik pada tiga subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,63 persen, subsektor Hortikultura sebesar 0,09 persendan subsektor Peternakan sebesar 0,76 persen. 6
Berita Resmi Statistik No.51/09/15/Th. X, 1 September 2016
7. Perbandingan Antar Provinsi se-Sumatera Perubahan NTP dan NTUP di 10 provinsi se-Sumatera pada Agustus 2016 dapat dilihat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-Sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.
Tabel 4 Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta Persentase Perubahannya Menurut Provinsi se-Sumatera, Agustus 2016 (2012=100) NTP
NTUP
Provinsi
Juli 2016
Agustus 2016
Persentase Perubahan
Juli 2016
Agustus 2016
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
NAD
95,20
95,56
0,38
102,18
102,64
0,45
Sumatera Utara
99,08
99,29
0,22
106,08
106,18
0,09
Sumatera Barat
96,91
97,13
0,23
106,07
106,66
0,56
Riau
97,41
97,98
0,58
107,96
108,66
0,65
Jambi
98,15
97,90
-0,26
104,84
104,77
-0,07
Sumatera Selatan
93,06
94,56
1,61
101,57
102,79
1,20
Bengkulu
91,64
92,56
1,00
101,53
102,66
1,11
Lampung
104,25
104,54
0,28
113,03
113,21
0,16
Bangka Belitung
102,01
100,69
-1,30
109,69
108,38
-1,20
Kepulauan Riau
98,19
97,42
-0,79
106,97
106,08
-0,83
Sumber: Survei Harga Perdesaan 2016 Nasional, diolah.
Pada Agustus 2016,Nilai Tukar Petani di tiga provinsi se-Sumatera turun. Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi berada pada urutan kelima diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. NTP tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 104,54 sedangkan NTP terendah di Provinsi Bengkuluyaitu sebesar 92,56. Dilihat dari perubahan NTP pada Agustus 2016 terhadap bulan sebelumnya, penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitungyaitu turun sebesar 1,30 persen. Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada Agustus 2016 berada pada urutan ketujuh diantara sepuluh
provinsi
se-Sumatera.
Untuk
NTUP
tertinggi
di
Provinsi
Lampung
yaitu
sebesar
113,21sedangkankenaikan NTUP tertinggi yaitu di Provinsi Sumatera Selatan yaitu naik sebesar 1,20 persen.
Berita Resmi Statistik No.51/09/15/Th. X, 1 September 2016
7