No. 50/09/63/Th.XIX, 1 September 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016 A.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN AGUSTUS 2016 TURUN 0,49 PERSEN
Pada Agustus 2016 NTP Kalimantan Selatan tercatat 96,22 atau turun 0,49 persen dibanding NTP Juli 2016. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,63 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,14 persen. Pada Agustus 2016 terjadi deflasi di daerah pedesaan Kalimantan Selatan sebesar 0,24 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks kelompok penyusun Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) terutama indeks kelompok bahan makanan. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Selatan Agustus 2016 sebesar 103,73 atau turun sebesar 0,81 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Pada bulan Agustus 2016, secara Nasional, Provinsi Sumatera Selatan mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,61 persen, sebaliknya Provinsi Bangka Belitung mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 1,30 persen.
1. Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
1
dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Pada bulan Agustus 2016, NTP Kalimantan Selatan tercatat sebesar 96,22 atau turun 0,49 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Juli 2016 sebesar 96,69. Penurunan tersebut disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan yang lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Jika dilihat masing-masing subsektor, empat subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan satu subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,80 persen, Subsektor Holtikultura sebesar 1,23 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,12 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,13 persen. Subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah Subsektor Peternakan sebesar 0,25 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100) Subsektor
Juli 2016
Agustus 2016
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
96,69 115,97 119,94 123,52 110,90
96,22 115,24 119,77 123,23 111,10
-0,49 -0,63 -0,14 -0,24 0,18
Gabungan Tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
95,57 114,63 119,94 123,22 111,21
95,07 113,85 119,76 122,90 111,43
-0,52 -0,67 -0,15 -0,26 0,20
98,30 118,66 120,26 104,75 120,72 123,30 113,55
97,51 117,59 119,14 104,16 120,60 122,99 113,96
-0,80 -0,90 -0,93 -0,56 -0,10 -0,25 0,36
1.
Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTP-P) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
2
2.
3.
4.
5.
Subkelompok
Juli 2016
Agustus 2016
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTP-H) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
102,73 124,02 141,62 119,35 102,71 120,72 123,18 108,58
101,46 122,23 144,70 115,99 100,01 120,46 122,81 108,83
-1,23 -1,44 2,18 -2,82 -2,62 -0,22 -0,29 0,23
Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTP-TPR) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
79,20 95,75 95,75 120,90 123,32 111,04
79,11 95,44 95,44 120,54 122,99 111,14
-0,12 -0,32 -0,32 -0,20 -0,27 0,09
Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTP-TR) b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
108,98 126,12 133,05 120,99 126,86 120,14 115,72 122,89 107,71
109,26 126,25 134,66 121,58 127,21 118,76 115,55 122,63 107,63
0,25 0,10 1,21 0,48 0,28 -1,14 -0,15 -0,21 -0,08
Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
109,94 131,87 119,95 127,08 107,19
109,80 131,69 119,94 127,07 107,18
-0,13 -0,14 -0,01 -0,01 -0,01
5.1. Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
112,74 134,88 124,68 139,16 119,63 127,03 106,31
112,58 134,69 123,16 139,55 119,65 127,02 106,38
-0,15 -0,14 -1,22 0,27 0,01 -0,01 0,06
5.2. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Air Payau c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
102,58 123,91 120,16 135,68 120,78 127,21 109,51
102,51 123,74 119,82 136,07 120,71 127,21 109,31
-0,07 -0,13 -0,28 0,28 -0,06 0,00 -0,19
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
3
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian
yang dihasilkan petani. Pada bulan Agustus 2016, It turun sebesar 0,63 persen dibandingkan Juli 2016, yaitu dari 115,97 menjadi 115,24. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,90 persen, Subsektor Holtikultura sebesar 1,44 persen, Subsektor Perkebunan Rakyat sebesar 0,32 persen, Subsektor Perikanan sebesar 0,14 persen.
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan
jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Agustus 2016, Ib mengalami penurunan sebesar 0,14 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli 2016, yaitu dari 119,94 menjadi 119,77. Penurunan Ib disebabkan turunnya Ib di seluruh subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,10 persen, Subsektor Holtikultura sebesar 0,22 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,20 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,15 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,01 persen.
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada bulan Agustus 2016, nilai NTP-P turun sebesar 0,80 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami penurunan sebesar 0,90 persen, sementara Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,10 persen. Turunnya It pada bulan Agustus 2016 disebabkan penurunan indeks pada kelompok padi sebesar 0,93 persen dan kelompok palawija (khususnya komoditas jagung dan ketela pohon) sebesar 0,56 persen. Penurunan Ib sebesar 0,10 persen disebabkan oleh penurunan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga (KRT) sebesar 0,25 persen. Sementara indeks kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
4
b.
Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada bulan Agustus 2016, NTP-H turun sebesar 1,23 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami penurunan sebesar 1,44 persen, sedangkan Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,22 persen. Penurunan It bulan Agustus 2016 disebabkan turunnya harga komoditas pada kelompok buah-buahan (khususnya komoditas jeruk dan semangka) sebesar 2,82 persen dan kelompok tanaman obat (khususnya komoditas jahe dan kencur). Sedangkan penurunan Ib disebabkan turunnya indeks komoditas kelompok KRT sebesar 0,29. Sementara indeks kelompok BPPBM naik sebesar 0,23 persen. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR) Pada bulan Agustus 2016, NTP-TPR turun sebesar 0,12 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami penurunan sebesar 0,32 persen, sementara Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,20 persen. Penurunan It bulan Agustus 2016 utamanya disebabkan turunnya indeks pada kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya komoditi karet dan sawit) sebesar 0,32 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh turunnya indeks kelompok KRT sebesar 0,27 persen. Sementara indeks kelompok BPPBM naik sebesar 0,09 persen. d.
Subsektor Peternakan (NTP-TR) Pada bulan Agustus 2016, NTP-TR naik sebesar 0,25 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen dan Ib mengalami penurunan sebesar 0,15 persen. Kenaikan It bulan Agustus 2016 disebabkan oleh naiknya harga komoditas Ternak Besar sebesar 1,21 persen, komoditas Ternak Kecil sebesar 0,48 persen, dan komoditas Unggas sebesar 0,28 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh turunnya indeks kelompok KRT sebesar 0,21 persen dan turunnya indeks kelompok BPPBM sebesar 0,08 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Agustus 2016, NTNP turun sebesar 0,13 persen. Hal ini terjadi karena It
turun sebesar 0,14 persen, lebih besar daripada penurunan Ib sebesar 0,01 persen. Penurunan It pada bulan Agustus 2016 disebabkan indeks kelompok penangkapan ikan (khususnya komoditas udang laut, ikan bawal, dan ikan gabus) secara rata-rata turun sebesar 0,14 persen dan indeks kelompok budidaya ikan (khususnya komoditas ikan nila
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
5
dan ikan patin) turun sebesar 0,13 persen. Penurunan Ib disebabkan indeks kelompok KRT mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dan indeks BPPBM turun sebesar 0,01 persen. 1)
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Agustus 2016, NTN turun sebesar 0,15 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami penurunan sebesar 0,14 persen, sementara Ib mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,01 persen dan naiknya indeks BPPBM sebesar 0,06 persen. 2)
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Agustus 2016, NTPi turun sebesar 0,07 persen. Hal ini dikarenakan It
mengalami penurunan sebesar 0,13 persen, lebih besar daripada penurunan Ib yaitu sebesar 0,06 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib dikarenakan indeks kelompok BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,19 persen.
5.
Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 provinsi yang dihitung NTP-nya, dapat dilihat bahwa 17 provinsi mengalami
penurunan NTP, dan 16 provinsi mengalami kenaikan NTP. Penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 1,30 persen, sedangkan kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 1,61 persen. Dari empat provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan Agustus 2016, Kalimantan Selatan mengalami penurunan NTP sebesar 0,49 persen, Kalimantan Barat turun sebesar 1,01 persen, Kalimantan Tengah turun sebesar 0,74 persen, dan Kalimantan Timur turun sebesar 0,03 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
6
Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Juli – Agustus 2016 (2012 = 100) PROVINSI (1)
SULBAR BALI GORONTALO NTB SULSEL YOGYAKARTA JATIM JABAR LAMPUNG MALUKU UTARA MALUKU BABEL BANTEN DKI SULTRA PAPUA BARAT SULTENG NTT JATENG SUMUT KEPRI KALTIM JAMBI KALTENG RIAU SULUT SUMBAR PAPUA KALSEL KALBAR NAD SUMSEL BENGKULU NASIONAL
6.
NTP (7)
107,14 106,67 105,32 104,71 104,60 104,57 104,56 104,32 104,25 103,34 103,14 102,01 101,32 101,24 100,64 100,59 100,59 100,46 99,93 99,08 98,19 98,16 98,15 97,92 97,41 96,93 96,91 96,77 96,69 95,21 95,20 93,06 91,64 101,39
Juli Ranking (8)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
% (9)
-0,35 0,09 -0,24 0,55 0,40 0,71 -0,03 0,24 -0,33 -0,78 0,13 -1,67 -0,21 -0,01 -0,01 0,15 -0,02 -0,21 0,29 -0,76 -0,42 -0,35 -1,04 -0,20 -0,71 -0,08 -0,47 -0,37 -0,36 -0,84 -0,66 -0,83 -1,31 -0,08
PROVINSI (6)
SULBAR BALI NTB GORONTALO YOGYAKARTA SULSEL JATIM LAMPUNG JABAR MALUKU UTARA MALUKU NTT BABEL PAPUA BARAT DKI JATENG SULTRA BANTEN SULTENG SUMUT KALTIM RIAU JAMBI KEPRI KALTENG SUMBAR KALSEL SULUT PAPUA NAD SUMSEL KALBAR BENGKULU NASIONAL
NTP (7)
107,93 106,66 106,26 105,57 105,47 105,23 104,74 104,54 103,94 103,54 102,28 101,11 100,69 100,58 100,51 100,43 100,33 100,25 99,77 99,29 98,14 97,98 97,90 97,42 97,20 97,13 96,22 96,17 95,94 95,56 94,56 94,25 92,56
Agustus Ranking (8)
% (9)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
0,74 -0,01 1,48 0,24 0,86 0,60 0,18 0,28 -0,37 0,20 -0,84 0,65 -1,30 -0,01 -0,71 0,50 -0,31 -1,06 -0,82 0,22 -0,03 0,58 -0,26 -0,79 -0,74 0,23 -0,49 -0,78 -0,87 0,38 1,61 -1,01 1,00
101,56
0,17
Inflasi Pedesaan Perubahan indeks konsumsi rumah tangga (KRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di
wilayah pedesaan. Pada bulan Agustus 2016, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi deflasi sebesar 0,24 persen. Hal ini terjadi sebagai akibat dari turunnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,74 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,02 persen. Sementara subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,14 Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
7
persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,04 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,59 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,22 persen, dan subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,10 persen. Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan Persentase Perubahannya, Juli – Agustus 2016 (2012 = 100) Kelompok
Juli 2016
Agustus 2016
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 7. Transportasi dan Komunikasi
133,15 114,68 118,46 121,25 120,64 115,28 118,71
132,17 114,85 118,51 121,96 120,90 115,39 118,69
-0,74 0,14 0,04 0,59 0,22 0,10 -0,02
Konsumsi Rumah Tangga
123,52
123,23
-0,24
7.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Pada Agustus 2016 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,81 persen. Hal ini terjadi karena
It mengalami penurunan sebesar 0,63 persen dan indeks BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen. Kalau dilihat dari subsektornya, diketahui bahwa NTUP Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 1,25 persen, Subsektor Holtikultura turun sebesar 1,67 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,41 persen, Subsektor Peternakan naik sebesar 0,18 persen, dan Subsektor Perikanan turun sebesar 0,13 persen. Tabel 4 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya Juli – Agustus 2016 (2012 = 100)
1. 2. 3. 4. 5.
Subsektor
Juli 2016
Agustus 2016
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
104,50 114,22 86,23 117,09 123,03 126,87 113,14
103,19 112,31 85,87 117,30 122,87 126,62 113,20
-1,25 -1,67 -0,41 0,18 -0,13 -0,20 0,05
104,58
103,73
-0,81
Tanaman Pangan Holtikultura Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
NTUP Kalimantan Selatan
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
8
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016 RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN AGUSTUS 2016 TURUN 0,18 PERSEN
Selama Agustus 2016, komposisi jumlah observasi dari 79 transaksi harga gabah di 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP).
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Rukut yaitu senilai Rp 7.273,00 per Kg yang terdapat di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.900,- per Kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang yang terdapat di Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 0,18 persen, dari Rp 5.415,67 per Kg di bulan Juli 2016 menjadi Rp 5.405,74 per Kg di bulan Agustus 2016. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan turun 0,08 persen dari Rp 5.513,81 per Kg di bulan Juli 2016 menjadi Rp 5.509,25 per Kg di bulan Agustus 2016.
Survei harga produsen gabah selama Agustus 2016 dilakukan terhadap 79 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan, Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 79 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, Agustus 2016 Kalimantan Selatan
Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi (%)
1 GKP
Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)
(Rp/Kg)
(%)
8
9
Terendah
Tertinggi
Ratarata
2
3
4
5
6
7
79
3.900,00 Ciherang, Hantakan (Hulu Sungai Tengah)
7.273,00 Siam Rukut, Kurau (Tanah Laut)
5.405,74
5.509,25
3.700
(100 %)
Keterangan: ◙ GKG : ◙ GKP : ◙ Di Luar Kualitas : ◙ HPP berdasarkan
Harga di Tingkat Petani (Rp/Kg)
Selisih (6) thd (7)
1.705,74
146
1.759,25
147
(Petani) 3.750 (Penggilingan)
KA 14,00% dan KH 3,00% KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) KA > 25,00% atau KH > 10,00% Inpres No.5 Tahun 2015 tgl. 17 Maret 2015, diberlakukan mulai 17 Maret 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
9
Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 0,18 persen, dari Rp 5.415,67 per Kg di bulan Juli 2016 menjadi Rp 5.405,74 per Kg di bulan Agustus 2016. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan turun 0,08 persen dari Rp 5.513,81 per Kg di bulan Juli 2016 menjadi Rp 5.509,25 per Kg di bulan Agustus 2016. Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Juli – Agustus 2016
Tingkat Petani (Rp/Kg) Kelompok Kualitas
1 GKP
Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Juli
Agustus
Perubahan (3) thd (2) (%)
Juli
Agustus
Perubahan (6) thd (5) (%)
2
3
4
5
6
7
5.415,67
5.405,74
-0,18
5.513,81
5.509,25
-0,08
Secara umum, komponen mutu gabah selama bulan Agustus 2016 cenderung fluktuatif, Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masingmasing sebesar 14,88 persen dan 2,87 persen. Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Juli – Agustus 2016
Kelompok Kualitas
GKP
Kadar Air (%)
Kadar Hampa/Kotoran (%)
Juli
Agustus
Juli
Agustus
14,56
14,88
3,21
2,87
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 50/09/63 /Th.XIX, 1 September 2016
10