No. 53/09/63/Th.XIX, 1 September 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2015 A.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN AGUSTUS 2015 TURUN 0,03 PERSEN
Pada Agustus 2015 NTP Kalimantan Selatan tercatat 100,09 atau turun 0,03 persen dibanding NTP Juli 2015. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,15 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,12 persen.
Dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTP sebesar 0,21 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,56 persen, dan Subsektor Peternakan turun sebesar 0,08 persen. Sementara itu, Subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 1,30 persen dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,15 persen.
Pada Agustus 2015 terjadi deflasi di daerah pedesaan Kalimantan Selatan sebesar 0,22 persen. Hal ini diakibatkan oleh turunnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen dan subkelompok perumahan turun sebesar 0,10 persen. Sementara itu, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,21 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,10 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,35 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,25 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,12 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Selatan Agustus 2015 sebesar 104,88 atau turun sebesar 0,29 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Pada bulan Agustus 2015, secara Nasional, Provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,22 persen, sebaliknya Provinsi Riau mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 2,00 persen.
*) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63 /Th.XIX, 1 September 2015
1
1.
Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang
diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Pada bulan Agustus 2015, NTP Kalimantan Selatan tercatat sebesar 100,09 atau turun 0,03 persen jika dibandingkan NTP pada bulan Juli 2015 sebesar 100,12. Angka NTP tersebut diperoleh dari rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Jika dilihat masing-masing subsektor, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTP sebesar 0,21 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,56 persen, dan Subsektor Peternakan turun sebesar 0,08 persen. Sementara itu, Subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 1,30 persen dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,15 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
1
Subkelompok
Juli 2015
Agustus 2015
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTP-P) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Padi - Palawija c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
2
101,87 118,05 119,52 105,29 115,88 117,33 111,83
101,66 117,64 118,89 106,77 115,72 117,07 111,98
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63/Th.XIX, 1 September 2015
-0,21 -0,35 -0,52 1,40 -0,13 -0,22 0,13
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
2
3
4
5
Subkelompok
Juli 2015
Agustus 2015
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTP-H) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
100,26 116,06 128,37 112,77 101,63 115,76 117,45 107,39
101,56 117,21 129,97 113,77 102,75 115,41 117,01 107,51
1,30 0,99 1,24 0,89 1,10 -0,30 -0,38 0,11
Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTP-TPR) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
87,35 101,20 101,20 115,86 117,38 109,68
86,86 100,44 100,44 115,64 117,10 109,68
-0,56 -0,75 -0,75 -0,19 -0,23 0,00
Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTP-TR) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak
110,24 123,56 125,99 121,26 125,38 119,45
110,15 123,58 126,74 123,01 124,40 120,04
-0,08 0,02 0,60 1,45 -0,79 0,50
c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
112,08 117,11 106,45
112,19 116,87 106,96
0,10 -0,20 0,47
Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) b. Indeks Harga yang diterima Petani (It) - Penangkapan Ikan - Budidaya c. Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
111,42 131,34 135,63 119,95 117,87 121,45 111,50
111,59 131,58 136,10 119,59 117,92 121,48 111,56
0,15 0,19 0,35 -0,30 0,04 0,03 0,05
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63 /Th.XIX, 1 September 2015
3
Tabel 1 Lanjutan Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya (2012 = 100)
Subkelompok
Juli 2015
Agustus 2015
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
Gabungan a, Nilai Tukar Petani (NTP) b, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) c, Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
100,12 115,57 115,43 117,64 109,88
100,09 115,40 115,29 117,38 110,03
-0,03 -0,15 -0,12 -0,22 0,14
Gabungan Tanpa Perikanan a, Nilai Tukar Petani (NTP) b, Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) c, Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
99,14 114,23 115,23 117,32 109,74
99,09 114,03 115,07 117,04 109,90
-0,04 -0,18 -0,14 -0,25 0,15
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas
pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Agustus 2015, indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,15 persen dibandingkan Juli 2015, yaitu dari 115,57 menjadi 115,40. Penurunan ini sepenuhnya didukung oleh turunnya harga gabah, cabai merah, cabai rawit, tomat, kelapa, karet, kelapa sawit, ayam buras, ayam ras pedaging, itik, telur ayam buras, nila budidaya, patin budidaya, bandeng budidaya, gabus, papuyu, manyung, dan udang laut.
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Harga Konsumen Pedesaan Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan
jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani bulan Agustus 2015 mengalami penurunan sebesar 0,12 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli 2015. Jika dilihat dari kelompok konsumsi rumah tangga, indeks harga pada subkelompok bahan makanan turun sebesar 0,73 persen dan subkelompok perumahan turun sebesar 0,10 persen. Sementara itu, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,21 persen, subkelompok sandang naik sebesar 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63/Th.XIX, 1 September 2015
0,10 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,35 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,25 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,12 persen. Dilihat dari biaya produksi dan penambahan barang modal pertanian, pada bulan Agustus 2015 terjadi kenaikan indeks sebesar 0,14 persen dibandingkan kondisi bulan Juli 2015. Kenaikan ini disebabkan naiknya harga bibit sebesar 0,12 persen, harga pupuk, obat-obatan dan pakan naik sebesar 0,03 persen, biaya sewa naik sebesar 0,06 persen, transportasi naik sebesar 0,11 persen, penambahan barang modal naik sebesar 0,10 persen, dan upah buruh naik sebesar 0,16 persen.
4.
NTP Subsektor
a.
Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada bulan Agustus 2015, nilai NTP-P turun sebesar 0,21 persen. Hal ini disebabkan
It mengalami penurunan sebesar 0,35 persen. Sementara itu, Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil sebesar 0,13 persen. Turunnya It pada bulan Agustus 2015 sebesar 0,35 persen terjadi akibat dari penurunan pada kelompok padi sebesar 0,52 persen. Sementar kelompok palawija mengalami kenaikan sebesar 1,40 persen. Penurunan Ib sebesar 0,13 persen disebabkan oleh penurunan pada indeks kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,22 persen. Sementara indeks kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen. b.
Subsektor Hortikultura (NTP-H) Pada bulan Agustus 2015, NTP-H naik sebesar 1,30 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami kenaikan sebesar 0,99 persen, sedangkan Ib mengalami penurunan sebesar 0,30 persen. Kenaikan It bulan Agustus 2015 disebabkan naiknya harga komoditas pada kelompok sayur-sayuran khususnya komoditas cabai merah dan cabai rawit. c.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR) Pada bulan Agustus 2015, NTP-TPR turun sebesar 0,56 persen. Hal ini terjadi
karena It mengalami penurunan sebesar 0,75 persen, sementara Ib mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,19 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63 /Th.XIX, 1 September 2015
5
Penurunan It bulan Agustus 2015 utamanya disebabkan turunnya indeks pada kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya komoditi kelapa, karet, dan kelapa sawit) sebesar 0,75 persen, yaitu dari 101,20 menjadi 100,44. Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh turunnya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,23 persen. Sementara indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) tidak mengalami perubahan. d.
Subsektor Peternakan (NTP-TR) Pada bulan Agustus 2015, NTP-TR turun sebesar 0,08 persen. Hal ini disebabkan It
mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen, sementara Ib mengalami kenaikan relatif lebih besar yaitu sebesar 0,10 persen. Kenaikan It bulan Agustus 2015 disebabkan oleh naiknya harga komoditi Ternak Besar sebesar 0,60 persen, Ternak Kecil naik sebesar 1,45 persen, dan Hasil Ternak naik sebesar 0,50 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,47 persen. Sedangkan indeks konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,20 persen. e.
Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Agustus 2015, NTNP naik sebesar 0,15 persen. Hal ini terjadi karena
naiknya It sebesar 0,19 persen, sedangkan Ib mengalami kenaikan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,04 persen. Naiknya It pada bulan Agustus 2015 disebabkan naiknya indeks kelompok penangkapan ikan (khususnya komoditi ikan baung, udang sungai, bawal, kakap, tenggiri, tongkol, dan cumi-cumi) sebesar 0,35 persen. Sedangkan indeks kelompok budidaya ikan mengalami penurunan sebesar 0,30 persen. Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada Ib diakibatkan oleh indeks harga kelompok konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,03 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,05 persen. 1)
Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Agustus 2015, NTN naik sebesar 0,30 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen dan Ib mengalami kenaikan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,04 persen. Kenaikan It disebabkan naiknya ikan baung, udang sungai, bawal, kakap, tenggiri, tongkol, dan cumi-cumi. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan naiknya indeks pada kelompok KRT sebesar 0,04 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,05 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63/Th.XIX, 1 September 2015
2)
Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Agustus 2015, NTPi turun sebesar 0,32 persen. Hal ini dikarenakan It
mengalami penurunan sebesar 0,30 persen dan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,02 persen dan kelompok BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.
5.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Pada Agustus 2015 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,29 persen. Hal ini terjadi
karena It mengalami penurunan sebesar 0,15 persen, sementara indeks BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen. Kalau dilihat dari subsektornya, diketahui bahwa NTUP Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,47 persen, Subsektor Holtikultura naik sebesar 0,88 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,75 persen, Subsektor Peternakan turun sebesar 0,46 persen, dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,14 persen.
6.
Perbandingan Antar Provinsi Dari 33 provinsi yang dihitung NTP-nya, dapat dilihat bahwa 11 provinsi mengalami
penurunan NTP dan 22 provinsi mengalami kenaikan dalam NTP-nya. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 1,22 persen, sedangkan penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 2,00 persen. Dari empat Provinsi di Kalimantan yang melaporkan hasil survei bulan Agustus 2015, Kalimantan Selatan mengalami penurunan NTP sebesar 0,03 persen, Kalimantan Barat turun sebesar 0,68 persen, Kalimantan Timur naik sebesar 0,57 persen, dan Kalimantan Tengah naik sebesar 0,10 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63 /Th.XIX, 1 September 2015
7
Tabel 2 Ranking Nilai Tukar Petani (NTP) Juli – Agustus 2015 (2012 = 100) PROVINSI (1)
NTP (7)
BABEL SULBAR BALI SULSEL JABAR JATIM NTB LAMPUNG BANTEN NTT GORONTALO MALUKU UTARA YOGYAKARTA PAPUA BARAT MALUKU SULTRA KEPRI KALSEL KALTENG JATENG SULTENG KALTIM SUMUT SUMBAR KALBAR DKI PAPUA NAD SUMSEL JAMBI SULUT RIAU BENGKULU
106,79 105,32 104,60 104,53 104,17 103,87 103,86 103,41 103,28 101,66 101,65 101,51 100,96 100,88 100,51 100,35 100,35 100,12 99,19 98,99 98,21 97,94 97,55 97,36 97,23 96,98 96,91 96,22 96,15 96,00 95,42 94,74 93,15
NASIONAL
100,97
8
Juli 2015 Ranking (8) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
% (9) 0,75 0,53 0,64 0,93 1,06 0,80 0,55 0,97 0,06 -0,05 0,26 0,29 0,60 -0,46 0,30 1,57 1,43 -0,49 0,59 0,52 0,61 0,29 -0,93 -0,19 0,57 -0,40 -0,07 0,48 -1,17 -0,10 0,76 -1,56 -1,35
0,44
PROVINSI (6) BABEL JATIM SULBAR SULSEL BALI NTB JABAR BANTEN LAMPUNG NTT GORONTALO YOGYAKARTA PAPUA BARAT MALUKU UTARA KALSEL MALUKU JATENG KEPRI SULTRA KALTENG KALTIM SULTENG DKI SUMUT SUMBAR PAPUA KALBAR SUMSEL NAD SULUT JAMBI RIAU BENGKULU
NASIONAL
Agustus 2015 NTP Ranking (7) (8)
% (9)
106.57 105.14 104.51 104.30 104.25 104.14 104.11 103.95 103.70 102.15 102.02 101.53 100.97 100.95 100.09 99.83 99.83 99.81 99.55 99.29 98.50 97.71 97.56 97.26 96.97 96.68 96.57 95.94 95.78 95.11 94.55 92.85 92.51
-0.20 1.22 -0.76 -0.22 -0.34 0.27 -0.06 0.65 0.27 0.48 0.37 0.56 0.08 -0.55 -0.03 -0.67 0.85 -0.54 -0.79 0.10 0.57 -0.50 0.60 -0.29 -0.40 -0.23 -0.68 -0.22 -0.45 -0.32 -1.50 -2.00 -0.69
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
101,28
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63/Th.XIX, 1 September 2015
0,31
7.
Inflasi Pedesaan Perubahan indeks konsumsi rumah tangga (KRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi
di wilayah pedesaan. Pada bulan Agustus 2015, di daerah pedesaan Kalimantan Selatan terjadi deflasi sebesar 0,22 persen. Hal ini terjadi sebagai akibat dari turunnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen dan subkelompok perumahan turun sebesar 0,10 persen. Sementara itu, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,21 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,10 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,35 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,25 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,12 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63 /Th.XIX, 1 September 2015
9
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2015 RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI TINGKAT PETANI PADA BULAN AGUSTUS 2015 TURUN 0,58 PERSEN
Selama Agustus 2015, komposisi jumlah observasi dari 81 transaksi harga gabah di 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP).
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Unus yaitu senilai Rp 9.091,- per Kg yang terdapat di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Sedangkan harga terendah senilai Rp 3.860,- per Kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas IR 42 yang terdapat di Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan.
Rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 0,58 persen, dari Rp 5.512,78 per Kg di bulan Juli 2015 menjadi Rp 5.480,80 per Kg di bulan Agustus 2015. Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan turun 0,74 persen dari Rp 5.628,15 per Kg di bulan Juli 2015 menjadi Rp 5.586,49 per Kg di bulan Agustus 2015.
Survei harga produsen gabah selama Agustus 2015 dilakukan terhadap 81 observasi di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan, Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 81 observasi. Tabel 1 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, dan HPP Menurut Kelompok Kualitas, Agustus 2015 Kalimantan Selatan
Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi (%)
1 GKP
Harga di Tingkat Petani (Rp/Kg)
(Rp/Kg)
(%)
8
9
Tertinggi
Ratarata
2
3
4
5
6
7
81
3.860,00
9.091,00 Siam Unus, Kurau (Tanah Laut)
5.480,80
5.586,49
3.700
IR 42, Batu Mandi (Balangan)
10
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)
Terendah
(100 %)
Keterangan: ◙ GKG : ◙ GKP : ◙ Di Luar Kualitas : ◙ HPP berdasarkan
Harga Ratarata di Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Selisih (6) thd (7)
1.780,80
148
1.836,49
149
(Petani) 3.750 (Penggilingan)
KA 14,00% dan KH 3,00% KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) KA > 25,00% atau KH > 10,00% Inpres No.5 Tahun 2015 tgl. 17 Maret 2015, diberlakukan mulai 17 Maret 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63/Th.XIX, 1 September 2015
Dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani turun 0,58 persen dari Rp 5.512,78 per kg di bulan Juli 2015 menjadi Rp 5.480,80 per kg di bulan Agustus 2015. Sedangkan harga di tingkat penggilingan turun 0,74 persen dari Rp 5.628,15 per kg selama bulan Juli 2015 menjadi Rp 5.586,49 per kg pada bulan Agustus 2015. Tabel 2 Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan Menurut Kualitas Juli – Agustus 2015
Tingkat Petani (Rp/Kg) Kelompok Kualitas
1 GKP
Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Juli 2015
Agustus 2015
Perubahan (3) thd (2) (%)
Juli 2015
Agustus 2015
Perubahan (6) thd (5) (%)
2
3
4
5
6
7
5.586,49
-0,74
5.512,78
5.480,80
-0,58
5.628,15
Secara umum, komponen mutu gabah selama bulan Agustus 2015 cenderung fluktuatif, Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Lainnya gabah kualitas GKP masing-masing sebesar 14,48 persen dan 3,17 persen. Tabel 3 Rata-rata Komponen Mutu menurut Kualitas Gabah Juli – Agustus 2015
Kelompok Kualitas
GKP
Kadar Air (%)
Kadar Hampa/Kotoran (%)
Juli 2015
Agustus 2015
Juli 2015
Agustus 2015
14,71
14,48
2,74
3,17
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No. 53/09/63 /Th.XIX, 1 September 2015
11