No.57/10/13/Th. XVII, 1 Oktober 2014
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
NTP SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2014 SEBESAR 100,17 ATAU TURUN 0,32%
NTP Sumatera Barat bulan September 2014 tercatat sebesar 100,17 atau turun sebesar 0,32 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 100,50 (September 2014). Indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,43 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik lebih tinggi sebesar 0,76 persen.
Pada bulan September 2014 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 100,34 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTPP), 96,57 untuk Subsektor Hortikultura (NTPH), 99,61 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR), 103,13 untuk Subsektor Peternakan (NTPT), dan 105,40 untuk Subsektor Perikanan (NTN). Untuk Subsektor Perikanan terbagi menjadi dua, yaitu Subsektor Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 100,87 dan 106,53.
Secara regional, di Sumatera Barat pada bulan September 2014 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,92 persen yang disebabkan oleh hampir semua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok Bahan Makanan (1,60%),kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau (0,46%), kelompok Perumahan (0,89%),kelompokKesehatan(0,20%)dan kelompok Pendidikan,Rekreasi, dan Olah Raga (0,12%) dan Transportasi dan Komunikasi ( 0,36%). Sedangkan kelompok kelompok Sandang mengalami deflasi, yaitu sebesar 0,54 persen.
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/ daya beli petani di pedesaan . NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/ daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di pedesaan di 1 1 kabupaten di Sumatera Barat pada bulan September 2 0 1 4 , NTP Sumatera Barat mengalami penurunan sebesar 0 ,3 2 persen dibanding bulan Agustus 2 0 1 4 ,yaitu dari 1 0 0 ,5 0 menjadi 1 0 0 ,1 7 . Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0 ,4 3 persen tidak sebesar kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian yang naik 0 ,7 6 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
1
Tabel1 NilaiTukarPetaniPerSubsektordanPerubahannya Agustus 2014–September 2014 (2012=100) Kelompokdan Sub kelompok (1) 1. TanamanPangan a. NilaiTukarPetani (NTPP) b. NilaiTukar Usaha Pertanian c. Indeks Diterima Petani - Padi - Palawija d. Indeks Dibayar Petani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) b. NilaiTukar Usaha Pertanian c. Indeks Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat d. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) b. NilaiTukar Usaha Pertanian c. Indeks Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) d. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) b. NilaiTukar Usaha Pertanian c. Indeks Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - HasilTernak d. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTN) b. NilaiTukar Usaha Pertanian c. Indeks Diterima Petani - Tangkap - Budidaya d. Indeks Dibayar Petani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM
Bulan
Persentase
Agustus 2014 (2)
September 2014 (3)
Perubahan (4)
99,11 103,43 112,20 113,14 108,92 113,20 114,84 108,48
100,34 105,30 114,48 116,14 108,69 114,09 115,95 108,72
1,25 1,81 2,04 2,66 -0,22 0,78 0,96 0,22
96,08 101,96 108,19 109,00 106,78 105,72 112,60 114,01 106,10
96,57 103,01 109,55 110,92 107,20 104,81 113,45 114,99 106,36
0,50 1,02 1,26 1,76 0,40 -0,86 0,76 0,86 0,24
102,42 110,65 116,77 116,77 114,01 115,55 105,53
99,61 108,14 114,62 114,62 115,07 116,72 105,99
-2,74 -2,27 -1,84 -1,84 0,93 1,01 0,44
102,52 107,38 111,46 109,87 103,72 118,62 114,59 108,72 114,10 103,80
103,13 108,39 112,69 111,12 105,34 119,48 115,95 109,27 115,07 103,96
0,59 0,95 1,10 1,13 1,56 0,72 1,19 0,50 0,85 0,15
105,80 113,21 116,11 114,62 116,48 109,75 114,84 102,57
105,40 113,05 116,21 113,28 116,91 110,25 115,53 102,79
-0,37 -0,14 0,08 -1,17 0,38 0,46 0,60 0,22
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
2
Bulan
Kelompokdan Sub kelompok
Persentase
Agustus 2014
September 2014
Perubahan
(2)
(3)
(4)
a. Nilai Tukar Petani b. NilaiTukar Usaha Pertanian c. Indeks Diterima Petani - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut d. Indeks Dibayar Petani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM
102,56 106,29 114,62 112,19 114,69 111,77 114,67 107,84
100,87 104,74 113,28 112,60 113,30 112,31 115,38 108,16
-1,65 -1,46 -1,17 0,36 -1,21 0,48 0,62 0,29
5.b. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Petani b. NilaiTukar Usaha Pertanian c. Indeks Diterima Petani - Budidaya Air Tawar d. Indeks Dibayar Petani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM
106,60 114,99 116,48 116,48 109,26 114,88 101,29
106,53 115,19 116,91 116,91 109,75 115,57 101,50
-0,07 0,17 0,38 0,38 0,45 0,60 0,20
Gabungan a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. NilaiTukar Usaha Pertanian c. Indeks Diterima Petani d. Indeks Dibayar Petani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM
100,50 106,48 112,90 112,34 114,77 106,03
100,17 106,65 113,39 113,19 115,83 106,32
-0,32 0,15 0,43 0,76 0,92 0,28
(1) 5.a. Perikanan Tangkap
Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,pada bulan September 2 0 1 4 NTP tiga subsek tor mengalami kenaikan,
yaitu
Subsektor
Tanaman
Pangan (1 ,2 5 )
persen, Subsektor
Hortikultura(0 ,5 0 ) per-sen, Subsektor Peternakan (0 ,5 9 persen). Sedangkan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan Subsektor Perikanan mengalami penurunan NTP masing – masing 2 ,7 4 persen dan 0 ,3 7 persen.
2.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga
beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan September 2 0 1 4 terjadi kenaikan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0 ,4 3 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 1 1 2 ,9 0 menjadi 1 1 3 ,3 9 . Meningkatnya nilai It diakibatkan oleh menaiknya nilai It pada empat subsektor, yaitu Subsektor
Tanaman
Pangan
sebesar
2 ,0 4
persen,
Subsektor
Hortikultura
sebesar 1 ,2 6
persen,Subsektor Peternakan sebesar 1 ,1 0 persen dan Subsektor Perikanan Sebesar 0 ,0 8 persen. Sementara Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami penurunan sebesar 1 ,8 4 persen.
3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
3
yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan September 2014 terjadi kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,76 persen bila dibandingkan Agustus2014, yaitu dari 112,34menjadi113,19. Naiknya nilai Ib diakibatkan oleh meningkatnya nilaiIb pada semua subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,78persen, Subsektor Hortikultura sebesar 0,76 persen,Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,93persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,50persen,dan Subsektor Perikanan sebesar 0,46 persen. Grafik 1 NTP Sumatera Barat Bulan September 2013 – September 2014 (2012=100)
4.
NTP Subsektor a.
SubsektorTanamanPangan (NTPP) NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) pada bulan September 2014 mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 1,25 persen. Hal ini dikarenakan meningkatnya indeks harga yang diterima petani sebesar 2,04 persen, Sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,78 persen. Menaiknya nilai indeks harga yang diterima petani (It) disebabkan oleh peningkatan indeks sub kelompok padi sebesar 2 ,6 6 persen. Sementara sub kelompok palawija mengalami penurunan sebesar 0 ,2 2 persen. Sementara itu, perubahan indeks harga yang dibayarpetani (Ib) yang mengalami kenaikan sebesar 0 ,7 8 persen diakibatkan oleh naiknya indeks subkelompo konsumsi rumahtangga (IKRT) sebesar 0 ,9 6 persen dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0 ,2 2 persen.
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Tidak berbeda dengan bulan sebelumnya, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTPH) pada bulan September 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen dari 96,08 menjadi 96,57. Hal ini disebabkan oleh Meningkatnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,26 persen, sekaligus dengan adanya kenaikan pada indeks harga yang dibayar petanisebesar 0,76 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
4
Meningkatnya nilai It disebabkan adanya menaiknya nilai indeks harga pada berbagai komoditas subkelompok Sayur-sayuran sebesar 1,76 persen, subkelompok Buah-buahan sebesar 0,40 persen, Sedangkan subkelompok Tanaman Obat mengalami penurunan sebesar 0,86 persen. Sementara kenaikan Ib sebesar 0,76 persen disebabkan meningkatnya indeks harga subkelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,86 persen dan indeks subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,24 persen.
c.
Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) NTPR pada bulan September 2 0 1 4 mengalami penurunan sebesar 2 ,7 4 persen, yaitu dari 1 0 2 ,4 2 menjadi 9 9 ,6 1 . Menurunnya NTPR ini disebabkan oleh menurunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1 ,8 4 persen. Sementara disisi lain Indeks yang di bayar petani mengalami peningkatan sebesar 0 ,9 3 persen. Naiknya nilai Ib diakibatkan adanya peningkatan indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga dan BPPBM masingmasing sebesar 1 ,0 1 persen dan 0 ,4 4 persen.
d.
Subsektor Peternakan (NTPT) NTPT pada September 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen, yaitu dari 102,52 menjadi 103,13. Kenaikanyang terjadi diakibatkan oleh kenaikan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,10 persen. Sementara disisi lain,indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikanyang lebih rendah, yaitusebesar 0,50 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) terjadi karena terjadinya kenaikan pada semua subkelompok yaitu: sub kelompok Ternak Besar, Ternak Kecil, Unggas, dan Hasil Ternak, yaitu masing-masing sebesar 1 ,1 3 persen, 1 ,5 6 persen, dan 0 ,7 2 persen dan 1 ,1 9 persen.
e.
Subsektor Perikanan (NTN) Pada bulan September 2 0 1 4 , Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTN) mengalami penurunan sebesar 0 ,3 7 persen, yaitu dari 1 0 5 ,8 0 menjadi 1 0 5 ,4 0 . Kondisi ini diakibatkan kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 0 ,0 8 persen lebihrendah dibandingkan
indeks
harga
yang
dibayar
petani
yang
mengalami
kenaikan
sebesar0 ,4 6 persen. Kenaikan nilai It yang cukup tinggi merupakan kontribusidarikenaikan subkelompok budidaya ikan yang naik sebesar 0 ,3 8 persen sementara subkelompok penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 1 ,1 7 persen. Untuk indeks yang dibayar petani, kenaikan yang terjadi diakibatkan oleh kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0 ,6 0 persen dan subkelompok BPPBM sebesar 0 ,2 2 persen.
4.
Indeks Harga Konsumen Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/ deflasi di wilayah perdesaan. Secara regional, Sumatera Barat pada bulan September 2 0 1 4 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0 ,9 2 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Terjadinya inflasidi daerah perdesaan merupakan kontribusi dari perubahan indeks pada semua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan (1 ,6 0 % ),kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0 ,4 6 % ), kelompok perumahan (0 ,8 9 %), ,kelompok Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
5
kesehatan (0 ,2 0 % ), kelompok Pendidikan, Rekreasi dan O lahraga (0 ,1 2 % ) dan kelompok Transportasi dan Komunikasi (0 ,3 6 % ), Sedangkan kelompok
Sandang (mengalami deflasi
sebesar 0 ,5 4 persen. Tabel 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Agustus 2014-September 2014 (2012=100) IHK Perdesaan Agustus 2014
Rincian Pengeluaran (1)
IHK Perdesaan Sept 2014
Inflasi Perdesaan Sept 2014 *)
Laju Inflasi Pedesaan Tahun Kalender 2014**)
Inflasi Pedesaan Tahun ke Tahun ***)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Konsumsi Rumah Tangga
114,77
115,83
0,92
4.93
5.36
Bahan Makanan
124,37
126,36
1,60
7.49
8.33
Makanan Jadi
107,28
107,77
0,46
3.01
3.43
Perumahan
108,70
109,68
0,89
4.98
6.16
Sandang
106,64
106,06
-0,54
2.02
1.91
Kesehatan
107,38
107,59
0,20
3.03
3.66
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
107,66
107,79
0,12
3.33
3.64
Transportasi dan Komunikasi
111,61
112,02
0,36
1.44
1.54
*) Persentaseperubahan IHK Perdesaan BulanSeptember 2014 terhadap Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan September 2014 terhadap Bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan September 2014 terhadap Bulan September 2013
Laju inflasi pedesaan tahun kalender bulan September 2 0 1 4 sebesar 4 ,9 3 persen, sedangkan nilai inflasi pedesaan tahun ketahun (year on year) sebesar 5 ,3 6 persen. Grafik 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Agustus 2012 – September 2014 (2012=100) 4
2,57
1,31 1,08 1,03
0,71
0,38
Sep-14
Aug-14
Jul-14
Mar-14
Feb-14
Jun-14
-0,05
-0,17
Jan-14
Dec-13
Nov-13
Oct-13
Sep-13
Aug-13
Jul-13
Jun-13
-0,05
May-13
Apr-13
Mar-13
Feb-13
Jan-13
-0,13
Dec-12
Nov-12
Oct-12
0,92
0,29
0,04 -0,02
0,08
Sep-12
0,09
0,54
0,31
Apr-14
0,04
-2
0,37
0,33
0,18
0
1,00
0,76 0,42
May-14
0,74
Aug-12
Inflasi Perdesaan
2
Bulan
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
6
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH SEPTEMBER 2014 HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 6,34%
Komposisi jumlah observasi dari 99 transaksi harga gabah di tujuh kabupaten di Sumatera Barat selama September 2014, didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 100 persen.
Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Banang Pulau yaitu sebesar Rp 6.100,- per kg yang terjadi di Kabupaten Solok. Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas GKP varietas IR 66, yaitu senilai Rp 3.900,00- per kg, terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Berbeda dengan bulan sebelumnya, pada bulan september rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 6,34 persen dari Rp 4.598,07,- per kg (September 2014) menjadi Rp 4.889,52,- per kg ( September 2014), dan di tingkat penggilingan naik 6,42 persen dari Rp 4.680,99,- per kg (September 2014) menjadi Rp 4.981,42,- per kg ( September 2014). Sementara itu, rata – rata harga gabah kualitas rendah dan gabah kualitas GKG tidak dapat dibandingkan.
Survei harga produsen gabah berasal dari 9 9 observasi di tujuh kabupaten di Sumate ra Barat, yaitu: Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman. Rata-rata harga gabah di tingkat petani bulan September dibanding bulan Agustus untuk kualitas GKP mengalami kenaikansebesar 6 ,3 4 persen dari Rp 4 .5 9 8 ,0 7 per kg (Agustus) menjadi Rp 4 .8 8 9 ,5 2 per kg (September). Sementara di tingkat penggilingan harga gabah GKP naik sebesar 6 ,4 2 persen dari Rp 4 .6 8 0 ,9 9 ,- per kg (Agustus) menjadi Rp 4 .9 8 1 ,4 2 ,- per kg (September). Tabel 3 Jumlah Observasi Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) September 2014 KelompokKualita JumlahObs s ervasi
HargaPembelianPe Rata-rata Harga merintah (Rp/Kg) Tkt Penggilingan (Rp/Kg) Rata-rata
Harga di Tk Petani (Rp/Kg) Terendah
Tertinggi
Selisih harga kol (5&6) terhadap kol (7) (Rp/kg) (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
GKG
0 (0,00%)
--
--
--
--
4.150,00,-
--
--
GKP
99 (100%)
50,44
6.100,00,-
4.964,60-
5.057,73,-
3.300,00,(Petani)
1.664,06
3.888,89,-
3.350,00,(Penggilingan)
1707,73
51.00
0 (0 %)
-
-
-
-
--
--
--
99 (100,00)
--
--
--
--
--
--
--
KualitasRendah
Total
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
7
Harga gabah kualitas GKP terendah pada September 2 0 1 4 di tingkat petani dijumpai di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu sebesar Rp3 .8 8 8 ,8 9 ,- per kg, sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Rp 4 .0 0 0 ,0 0 ,- per kg. Sementara harga tertinggi di tingkat petani dan penggilingan terjadi di Kabupaten Solok, yaitu masing-masing sebesar Rp6 .1 0 0 ,0 0 ,- per kg dan Rp6 .2 0 0 ,0 0 ,- per kg. Tabel 4 Perbandingan Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Sumatera Barat Juli2014 s/d September 2014 Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) No.
Kabupaten
Juli.’14
Agt.’14
Sept.’14
Tingkat Petani (Rp/Kg)
% Perubahan BulanSept. 2014 thdp.Agt. 2014
Juli.’14
Agt.’14
Sept.’14
% Perubahan BulanSept. 2014 thdp.Agt. 2014
(2)
(5)
(5)
(5)
(6)
(8)
(9)
(9)
(10)
1
Pes, Selatan
4.119,40
4.441,45
4.567,76
2,84
4.033,86
4.401,53
4.503,03
2,31
2
Solok
4.846,08
4838,00
5640,60
16,59
4.970,53
4.714,67
5.546,20
17,64
3
Tanah Datar
4.711,10
4.743,77
5.183,49
9,27
4.683,81
4.700,43
5.133,49
9,21
4
Pdg, Prmn.
4.753,08
4.789,04
5.025,00
4,93
4.705,77
4.676,54
4.912,50
5,05
5
Agam
4.615,00
5.058,33
4.760,00
-5,90
4.385,00
4.991,67
4.670,00
-6,44
6
50 Kota
4.896,00
4.866,33
5.461,43
12,23
4.880,00
4.771,67
5.321,43
11,52
7
Pasaman
4.135,00
4.030,00
4.231,67
5,00
3.870,00
3.930,00
4.140,00
5,34
4.584,39
4.680,99
4.981,42
6,42
4.504,14
4.598,07
4.889,52
6,34
(1)
Sumbar
Grafik 3 Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Tingkat Penggilingan Sumatera Barat Okt 2012 –Sept 2014
Berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2 0 1 2 tentang Pengadaan Gabah/ Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, telah ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang b aru yang berlaku sejak tanggal 2 7 Februari 2 0 1 2 , yaitu untuk gabah kualitas GKP sebesar Rp 3 .3 0 0 ,0 0 , - per kg di tingkat petani dan Rp 3 .3 5 0 ,0 0 ,- per kg di tingkat penggilingan, sedangkan HPP untuk gabah kualitas GKG sebesar Rp4 .1 5 0 ,0 0 ,- per kg di tingkat penggilingan. Pada pemantauan bulan April 2 0 1 4 tidak ditemukan kasus harga gabah yang berada di bawah HPP. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
8
DATA MENCERDASKAN BANGSA
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161 Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email :
[email protected]
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 57/10/13/Th.XVII, 1 Oktober 2014
9