BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 SEBESAR 99,80
Pada Februari 2017, NTP Provinsi Sumatera Utara (2012=100) tercatat sebesar 99,80 atau turun 0,52 persen dibandingkan dengan NTP Januari 2017 sebesar 100,33.
Penurunan NTP Februari 2017 disebabkan oleh turunnya NTP pada subsektor Tanaman Pangan (Padi dan Palawija) sebesar 2,01 persen, dan subsektor Hortikultura sebesar 2,61 persen. Sedangkan Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,73 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,64 persen, NTP Subsektor perikanan naik sebesar 0,38 persen.
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi perdesaan. Pada Februari 2017, terjadi deflasi perdesaan di Sumatera Utara sebesar 0,18 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks pada tiga kelompok konsumsi rumahtangga yaitu, indeks kelompok bahan makanan sebesar 0,85 persen, indeks kelompok sandang sebesar 0,03 persen, dan indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,26 persen. Sedangkan indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik sebesar 0,04 persen, indeks kelompok perumahan naik sebesar 0,37 persen, indeks kelompok kesehatan naik sebesar 0,10 persen dan indeks kelompok transportasi & komunikasi naik sebesar 1,55 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara Februari 2017 sebesar 107,51 atau turun 0,98 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
1. NILAI TUKAR PETANI (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sumatera Utara pada Februari 2017, NTP Provinsi Sumatera Utara turun 0,52 persen dibanding Januari 2017, yaitu dari 100,33 menjadi 99,80. Terjadinya penurunan NTP pada Februari 2017 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Penurunan NTP Februari 2017 disebabkan oleh turunnya NTP pada subsektor Tanaman Pangan (Padi dan Palawija) sebesar 2,01 persen, dan subsektor Hortikultura sebesar 2,61 persen. Sedangkan Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,73 persen, subsektor Peternakan naik sebesar 0,64 persen, dan NTP Subsektor perikanan naik sebesar 0,38 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017
1
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor, Januari 2017-Februari 2017 (2012=100) Subsektor
Januari 2017
Februari 2017
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
a. Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP)
96,88
94,94
-2,01
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
125,78
123,32
-1,95
- Padi
128,13
125,70
-1,89
- Palawija
120,26
117,75
-2,09
129,82
129,90
0,06
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
132,91
132,74
-0,13
- Indeks BPPBM
120,12
120,99
0,72
a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH)
97,55
95,01
-2,61
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
125,69
122,41
-2,61
- Sayur-sayuran
122,32
118,86
-2,82
- Buah-buahan
130,05
126,92
-2,41
- Tanaman Obat
107,38
107,05
-0,31
128,84
128,84
0,00
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
131,46
131,43
-0,02
- Indeks BPPBM
117,19
117,30
0,09
a. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
98,49
99,20
0,73
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
128,43
129,13
0,55
128,43
129,13
0,55
130,40
130,17
-0,18
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
132,31
131,92
-0,29
- Indeks BPPBM
120,14
120,77
0,52
a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT)
110,62
111,33
0,64
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
135,84
136,50
0,49
- Ternak Besar
141,59
142,97
0,97
- Ternak Kecil
130,29
129,14
-0,88
- Unggas
119,69
120,63
0,78
- Hasil Ternak
117,58
118,19
0,52
122,80
122,62
-0,15
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
131,90
131,65
-0,19
- Indeks BPPBM
114,78
114,66
-0,11
1. Tanaman Pangan (Padi & Palawija)
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
2. Hortikultura
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
- Tanaman Perkebunan Rakyat c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
4. Peternakan
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Th. XX, 1 Maret 2017
Tabel 1 (lanjutan)
Subsektor
Januari 2017
Februari 2017
Persentase Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP)
102,72
103,11
0,38
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (It)
127,66
128,31
0,51
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (Ib)
124,28
124,44
0,13
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
129,54
129,56
0,02
- Indeks BPPBM
118,28
118,58
0,26
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
108,96
109,25
0,27
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)
135,37
135,87
0,37
- Penangkapan Perairan Umum
115,40
113,77
-1,41
- Penangkapan Laut
135,58
136,10
0,39
124,24
124,37
0,11
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
129,60
129,62
0,02
- Indeks BPPBM
116,41
116,70
0,25
a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
96,45
96,94
0,50
b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It)
119,92
120,70
0,66
- Budidaya Air Tawar
123,64
124,52
0,71
- Budidaya Laut
102,59
103,02
0,42
- Budidaya Air Payau
101,76
101,76
0,00
124,32
124,51
0,15
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
129,47
129,50
0,02
- Indeks BPPBM
120,15
120,47
0,26
a. Nilai Tukar Petani (NTP)
100,33
99,80
-0,52
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
128,74
127,98
-0,59
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
128,32
128,23
-0,07
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
132,19
131,95
-0,18
- Indeks BPPBM
118,58
119,04
0,39
a. Nilai Tukar Petani (NTP)
100,26
99,71
-0,55
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)
128,78
127,97
-0,63
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
128,44
128,34
-0,08
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga
132,27
132,02
-0,19
- Indeks BPPBM
118,59
119,05
0,39
5. Perikanan
5.1. Perikanan Tangkap
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)
5.2. Perikanan Budidaya
c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib)
Gabungan/Provinsi Sumatera Utara
Gabungan/Provinsi Sumatera Utara tanpa Perikanan
BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017
3
2. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI (IT) Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari 2017, It Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,59 persen dibandingkan dengan It Januari 2017, yaitu dari 128,74 menjadi 127,98. Penurunan It terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (padi & palawija) sebesar 1,95 persen, dan subsektor hortikultura sebesar 2,61 persen. Sedangkan tiga subsektor yang mengalami kenaikan It, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,55 persen, subsektor peternakan sebesar 0,49 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,51 persen.
3. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI (IB) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya para petani, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Februari 2017, Ib Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,07 persen jika dibandingkan dengan Ib Januari 2017, yaitu dari 128,32 menjadi 128,23. Penurunan Ib terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,18 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,15 persen. Sedangkan kenaikan Ib terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,06 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,13 persen. Sementara itu, Ib subsektor hortikultura tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya.
Tabel 2 Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016 – 2017 (2012=100) Tahun/Bulan (1) 2016 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata–rata 2016*) 2017 Januari Februari
4
It
Ib
NTP
% Perub
(6)
(7)
0,28 0,42 0,65 -0,58 0,44 0,28 0,65 0,30 0,47 0,63 0,83 0,19
99,39 99,21 99,17 100,80 100,91 99,84 99,08 99,29 100,79 101,28 100,83 101,56 100,19
-1,22 -0,18 -0,04 1,64 0,11 -1,06 -0,76 0,22 1,50 0,49 -0,45 0,73
0,52 -0,07
100,33 99,80
-1,21 -0,52
Indeks (2)
% Perub (3)
Indeks (4)
% Perub (5)
121,58 121,87 122,60 123,89 124,58 123,60 123,46 124,10 126,56 127,97 128,46 129,65 124,86
-0,94 0,24 0,60 1,05 0,56 -0,79 -0,11 0,52 1,98 1,12 0,38 0,92
122,32 122,83 123,63 122,91 123,46 123,80 124,61 124,98 125,57 126,36 127,41 127,66 124,63
128,74 127,98
-0,7 -0,59
128,32 128,23
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Th. XX, 1 Maret 2017
4. NTP SUBSEKTOR 4.1. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) Pada Februari 2017, NTPP mengalami penurunan sebesar 2,01 persen, dan hal ini karena perubahan It (-1,95%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,06%). Perubahan yang terjadi pada It karena indeks kelompok padi turun sebesar 1,89 persen yaitu dari 128,13 menjadi 125,70 dan indeks kelompok palawija turun sebesar 2,09 persen yaitu dari 120,26 menjadi 117,75. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib terjadi karena perubahan pada indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) turun sebesar 0,13 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,72 persen.
4.2. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Februari 2017, NTPH mengalami penurunan sebesar 2,61 persen, dan hal ini karena perubahan It (-2,61%) lebih rendah dibandingkan perubahan pada Ib (0,00%). Perubahan yang terjadi pada It karena indeks kelompok sayur-sayuran turun sebesar 2,82 persen yaitu dari 122,32 menjadi 118,86, indeks kelompok buah-buahan turun sebesar 2,41 persen yaitu dari 130,05 menjadi 126,92, dan indeks kelompok tanaman obat turun sebesar 0,31 persen yaitu dari 107,38 menjadi 107,05.
4.3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Februari 2017, NTPR mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen, dan hal ini karena perubahan It (0,55%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (-0,18%). Perubahan yang terjadi pada It karena indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,55 persen yaitu dari 128,43 menjadi 129,13. Di sisi lain, perubahan penurunan pada Ib karena perubahan IKRT turun sebesar 0,29 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,52 persen.
4.4. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Februari 2017, NTPT mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen, dan hal ini karena perubahan It (0,49%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (-0,15%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks kelompok ternak besar naik sebesar 0,97 persen, indeks kelompok unggas naik sebesar 0,78 persen, dan indeks kelompok hasil ternak naik sebesar 0,52 persen. sedangkan indeks kelompok ternak kecil turun sebesar 0,88 persen, Di sisi lain, perubahan penurunan pada Ib karena perubahan IKRT turun sebesar 0,19 persen dan indeks BPPBM turun sebesar 0,11 persen.
4.5. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Februari 2017, NTNP mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (0,51%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,13%). Kenaikan yang terjadi pada It karena perubahan pada indeks kelompok penangkapan ikan rata-rata naik sebesar 0,37 persen dan indeks kelompok budidaya ikan secara rata-rata naik sebesar 0,66 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,02 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,26 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017
5
4.5.1. Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Februari 2017, NTN mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (0,37%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,11%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks kelompok penangkapan ikan secara rata-rata naik sebesar 0,37 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,02 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,25 persen. 4.5.2. Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Februari 2017, NTPi mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen, dan hal ini disebabkan oleh perubahan It (0,66%) lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib (0,15%). Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks kelompok budidaya ikan secara rata-rata naik sebesar 0,66 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena perubahan IKRT naik sebesar 0,02 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,26 persen.
5. NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN (NTUP) SUBSEKTOR Pada Februari 2017, NTUP Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,98 persen. Hal ini karena perubahan It (-0,59%) lebih rendah dibandingkan perubahan indeks BPPBM (0,39%). Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP pada subsektor tanaman pangan sebesar 2,65 persen, dan subsektor hortikultura sebesar 2,70 persen. Sedangkan NTUP subsektor tanaman perkebunan naik sebesar 0,03 persen, subsektor peternakan naik sebesar 0,59 persen, dan subsektor perikanan naik sebesar 0,25 persen.
Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya Februari 2017 (2012=100)
6
Subsektor
Januari 2017
Februari 2017
% Perubahan
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan
104,70
101,93
-2,65
2. Hortikultura
107,25
104,35
-2,70
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
106,90
106,93
0,03
4. Peternakan
118,35
119,05
0,59
5. Perikanan
107,94
108,21
0,25
a. Tangkap
116,29
116,43
0,12
b. Budidaya
99,80
100,19
0,39
Sumatera Utara
108,57
107,51
-0,98
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Th. XX, 1 Maret 2017
B. HARGA PRODUSEN GABAH FEBRUARI 2017
Selama Februari 2017 dilakukan di 13 kabupaten terhadap 98 observasi. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 62 observasi (63,27 %), diikuti Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 22 observasi (22,45 %), dan urutan ketiga adalah Gabah Kualitas Rendah sebanyak 14 observasi (14,29 %).
Di tingkat petani pada Februari 2017, harga tertinggi senilai Rp5.900,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir dan gabah kualitas GKG Varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.000,00 per kg berasal dari gabah Kualitas GKP varietas IR-64 dan Bondowoso di Kabupaten Simalungun.
Di tingkat penggilingan pada Februari 2017, harga tertinggi senilai Rp6.000,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir, dan gabah kualitas GKG Varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.050,00 per kg berasal dari gabah Kualitas GKP varietas IR-64 dan Bondowoso dari Kabupaten Simalungun.
Survei harga produsen gabah selama Februari 2017 dilakukan di 13 kabupaten terhadap 98 observasi. Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 62 observasi (63,27 %), diikuti Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 22 observasi (22,45 %), dan urutan ketiga adalah Gabah Kualitas Rendah sebanyak 14 observasi (14,29 %).
1. HARGA TERTINGGI DAN TERENDAH Di tingkat petani pada Februari 2017, harga tertinggi senilai Rp5.900,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir dan gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.000,00 per kg berasal dari gabah Kualitas GKP varietas IR-64 dan Bondowoso di Kabupaten Simalungun. Di tingkat penggilingan pada Februari 2017, harga tertinggi senilai Rp6.000,00 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Arias di Kabupaten Toba Samosir, dan gabah kualitas GKG Varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.050,00 per kg berasal dari gabah Kualitas GKP varietas IR-64 dan Bondowoso dari Kabupaten Simalungun.
2. RATA-RATA HARGA GABAH DAN KOMPONEN MUTU Selama Februari 2017, rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani senilai Rp5.023 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp5.083 per kg. Rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani senilai Rp4.658 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp4.719 per kg. Rata-rata harga gabah kualitas rendah di tingkat petani senilai Rp4.286 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp4.323 per kg. Komponen mutu gabah pada Februari 2017, rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Kotoran (KH) gabah kualitas GKG masing-masing tercatat 13,09 persen dan 2,02 persen, rata-rata KA dan KH gabah kualitas GKP masing-masing tercatat 19,99 persen dan 4,62 persen, rata-rata KA dan KH gabah kualitas rendah masing-masing tercatat 27,30 persen dan 6,61 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017
7
Tabel 4 Jumlah Observasi, Harga Gabah di Petani dan Penggilingan, dan HPP menurut Kelompok Kualitas, Februari 2017
Kelompok Kualitas (1)
GKG
GKP
Gabah Kualitas Rendah Total
Terendah
Tertinggi
Rata-rata
Harga Ratarata di Penggilingan (Rp/Kg)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
22
4 600
5 900
(22,45)
(Kualuh Selatan;Labuhan Batu Utara)
(Sei Bamban ;Serdang Bedagai)
5 023
5 083
62
4 000
(63,27)
(Pematang Bandar;Simalungun )
Jumlah Observasi (%)
14 (14,29) 98 (100,00)
Harga Gabah di Petani (Rp/Kg)
4 100 (Gunung Maligas;Simalungun, Sei Bingai;Langkat ) -
5 900 (Siantar Narumonda;Toba Samosir)
(7)
(8)
(9)
4 600
(Penggilingan)
483
10,50
3 700
(Petani)
958
25,89
3 750
(Penggilingan)
969
25,84
4 658
4 719
4 286
4 323
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 750 (Air Putih;Batu Bara ) -
Keterangan: ◙ GKG : KA≤14,00% dan KH≤3,00% ◙ GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%) ◙ Di LuarKualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00% 1 )HPP berdasarkan Inpres No 5 Tahun 2015 tanggal 17 Maret 2015
8
Selisih Harga Kol (5) atau (6) thd Kol (7) Rp/Kg %
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Th. XX, 1 Maret 2017
Informasi lebih lanjut hubungi:
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA Telepon/Fax: 061-8452343/8452773 E-mail:
[email protected],
[email protected] Website:http://sumut.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 17/03/12/Thn. XX, 1 Maret 2017
9