Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN
DAERAH,
PERANGKAT
DAERAH,
KEPEGAWAIAN
DAN
PERSANDIAN. Penyelenggaraan
urusan
Administrasi Keuangan Daerah dialokasikan
anggaran
Otonomi
APBD
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
2012
keseluruhan
sebesar
di Kalimantan Selatan tahun 2012 telah Tahun
Rp510.795.159.256,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp208.720.277.950,87 atau 40,86%.
Unit Kerja terkait yang menyelenggarakan program dan kegiatan pada
urusan ini adalah: 1) Sekretariat Daerah 2) Biro Pemerintahan , 3) Biro Hukum, 4) Biro Organisasi, 5) Biro Perekonomian, 6) Biro Kesejahteraan Rakyat, 7) Biro Hubungan Masyarakat, 8)
Biro Umum 9)
Biro Perlengkapan 10) Biro
Keuangan 11) Sekretariat DPRD 12) Inspektorat 13) Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah 14) Balai Pengkajian Dan Pengembangan Pertanian
Terpadu 15) Dinas Pendapatan Daerah 16) Badan Pendidikan Dan Pelatihan 17) Badan Kepegawaian Daerah 18) Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi
Kalsel 19) Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi Dan 20) Sekretariat DPP Korpri ; dan 21) KPID.
Berikut dijelaskan program pokok dan kegiatan yang dianggarkan
melalui APBD Prov. Kalsel TA. 2012 pada masing-masing unit kerja yang menyelenggarakan
urusan
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian tahun 2012 sebagai berikut: 1)
SEKRETARIAT DAERAH
Sekretariat Daerah Provinsi mendapat alokasi anggaran tahun 2012
sebesar
Rp50.837.084.671,00
dan
telah
direalisasikan
sebesar
Rp35.028.370.321,00 atau 68,90%. Program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2012 yaitu :
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; program ini dialokasikan sebesar Rp33.635.271.571,00 dan terealisasi sebesar
Rp23.468.000.076,00 atau 68,90%. Hasil program ini adalah
terlaksananya berbagai kegiatan antara lain untuk: Penyediaan ATK,
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
198
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, Penyediaan
jasa kebersihan kantor, Penyediaan makanan dan minuman dilingkungan sekretariat daerah selama 1 tahun.
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; program ini dialokasikan sebesar Rp9.374.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp7.240.391.045,00 atau 77,24%. Hasil program ini adalah
terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas; 2) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
3)Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional; dan 4)Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor.
c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur; program ini mendapat alokasi sebesar Rp550.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 475.300.000,00 atau 86,42%. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu
untuk pengadaan pakaian kerja lapangan dan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.
d) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur;
program ini dialokasikan sebesar Rp667.7813.100,00 dan terealisasi sebesar Rp3.451.304.200,00 atau 51,68%. Hasil program ini adalah
terlaksananya kegiatan-kegiatan: Pendidikan dan Pelatihan Formal; Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan; serta Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan.
e) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp600.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp393.375.000,00 atau
65,56%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD; 2) Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran; 3) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun; dan 4) Penyusunan Laporan Keuangan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
199
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 2)
BIRO PEMERINTAHAN Biro Pemerintahan tahun 2012 mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp3.179.884.000,00 dan terealisasi sebesar Rp2.203.511.950,00 atau 69,30%. Adapun program dan realisasi kegiatan yang dilaksanakan tahun 2012 sebagai berikut:
a) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp 475.000.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp350.015.800,00 atau 73,69%. Hasil pelaksanaan program adalah: 1) Terlaksananya kegiatan rapat koordinasi peningkatan PAD Prov.Kalsel 1 kegiatan dan tersedianya buku PAD tahun 2012; 2) Terlaksananya kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi
Kerjasama antar Daerah dan Luar Negeri, pada tahun 2012 masih
melanjutkan kerjasama antar Provinsi, yaitu Kerjasama Pemprov Kalsel dengan Pemprov. Sulsel dan Pemprov. Jatim, proses untuk melaksanakan perpanjangan Kerjasama telah dilaksanakan dalam tahap evaluasi dan harmonisasi dengan SKPD terkait, diagendakan
pada Tahun 2012. Rencana MoU dengan Provinsi Thurgau, Swiss masih dalam tahap perencanaan dan pemantapan.
b) Program
Penataan
Daerah
Otonomi
Baru,
program
ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp798.900.000,00 dan terealisasi sebesar Rp538.570.600,00 atau 67,41%. Realisasi pelaksanaan program ini yaitu:
- Terlaksananya
fasilitasi
penyelesaian
tapal
batas
wilayah
administrasi antar daerah Provinsi, dan antar Daerah Kabupaten/ Kota di Kalsel dijelaskan pada Bab. VI LKPJ 2012 ini.
c) Program
Pengembangan
Otonomi
Daerah,
program
ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp75.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp47.602.000,00 atau 63,47%. Realisasi pelaksanaan program
yaitu:
Terlaksananya
monitoring
dan
evaluasi
penyelenggaraan otonomi daerah di 13 Kab/Kota se Kalsel 1 kegiatan.
d) Program Penerapan Prinsip-prinsip Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance), program ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp1.410.684.000,00 dan terealisasi sebesar Rp996.641.050,00 atau 70,65%. Realisasi pelaksanaan program yaitu:
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
200
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi - Terlaksananya kegiatan Asistensi Pembinaan Perangkat Daerah, outbond/ pembinaan perangkat daerah dan Camat se Kalsel;
- Terlaksananya Rapat Koordinasi Kepala Daerah se Kalsel;
- Tersusun dan disampaikannya LKPJ Tahun 2011 kepada DPRD dan LPPD Tahun 2011 kepada Presiden melalui Mendagri;
- Terlaksananya fasilitasi ketenagakerjaan dan migrasi di Kalsel 2 kegiatan, kegiatan koordinasi penanganan ketenagakerjaan dan migrasi dapat terlaksana bersama dengan instansi terkait, sehingga penggunaan dana dapat dilakukan sharing;
- Terlaksananya pembinaan administratif penyelenggaraan TP di Kab/Kota 1 kegiatan;
- Terlaksananya rakor fasilitasi kemasyarakatan 1 kegiatan;
- Terlaksananya kegiatan pengembangan daerah dan kawasan 1 kegiatan;
- Terlaksananya Rakor instansi vertikal 1 kegiatan;
- Terlaksananya kegiatan administrasi Biro 1 tahun.
e) Program Penataan Administrasi Kependudukan, program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp420.300.000,00 dan terealisasi sebesar Rp270.682.500,00 atau 64,40%. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu:
- Terlaksananya
Pembinaan
Penyelenggaraan
administrasi
kependudukan dan Pencatatan Sipil di 13 Kab/Kota dalam rangka tertib adm. Kependudukan.
- Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara terpadu; terlaksana 1 kegiatan rakor SIAK online dari 4 kegiatan yang dilaksanakan, sedangkan
untuk
pengembangan
Sistem
Informasi
dan
Komunikasi tidak terlaksana karena Menunggu kebijakan teknis dari Kemendagri dalam rangka pengembangan sistem dan
jaringan komunikasi SIAK setelah program penerapan e-KTP selesai tahun 2012.
- Terlaksananya penerapan dan pengoperasian SIAK sesuai standar di 13 Kabupaten/ Kota dan penerapan e-KTP yang harus selesai pada tahun 2012.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
201
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi - Kegiatan Peningkatan Kapasitas aparat kependudukan dan catatan
sipil dalam rangka peningkatan pengetahuan dan wawasan bagi
3)
aparat dukcapil provinsi.
BIRO HUKUM Biro Hukum pada tahun 2012 mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp2.800.200.000,00 dan terealisasi sebesar Rp2.571.511.950,00 atau 91,83%.
Program yang dilaksanakan pada Biro Hukum Sekretariat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012 yang bersumber dari dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan adalah:
1) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. Dengan anggaran bersumber dari APBD Rp1.048.065.000,00 dan Realisasi sebesar
Rp953.299.750,00 atau 90,69% Realisasi pelaksanaan program tersebut dijelaskan sebagai berikut: a) Penyusunan
Rancangan
Peraturan
Daerah dan
koordinasi
Perumusan Sanksi Pidana dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Sasarannya kegiatan ini adalah SKPD lingkup Pemprov.KalSel.
Dalam tahun 2012 ini menargetkan Perda sebanyak 15 buah, dan terealisasi sebanayak 19 buah dengan presemtasi sebesar 176 %.
b) Inventarisasi dan Publikasi Peraturan Perundang-undangan.
Sasarannya kegiatan ini adalah himpunan produk hukum dan
penyebarluasannya dalam bentuk buku, katalog, penerbitan/
penggandaan Perda dan ditargetkan sebanyak 1262. Kegiatan ini terealisasi sebanyak 1262 buah atau 100 %.
c) Sosialiasi Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Sasaran kegiatan ini adalah aparatur Pemprov KalSel, kab/kota dan masyarakat.
Kegiatan ini menargetkan sebanyak 5 kali
kegiatan atau 250 orang, realisasinya sebanyak 5 kali kegiatan
atau 100 %, adapun Perda yang disosialisasikan adalah sebagai berikut :
Sosialisasi Perda Prov.KalSel Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
202
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Tahun 2009 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan
Jalan Khusus untuk Angkutan Hasil Tambang dan hasil Perusahaan Perkebunan.
Sosialisasi Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha.
Sosialisasi Peraturan Derah
Provinsi Kalimantan Selatan
Nomor 6 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan kesehatan di Kalimantan Selatan.
Sosialisasi Pearaturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesehatan di Kalimantan Selatan.
Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor
16
Tahun
2012
tentang
pencegahan
dan
penanggulangan terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Psikotropi Narkotika, dan Zat Adiktif lainnya.
d) Pembinaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi (JDI) hukum.
Sasaran kegiatan ini adalah pejabat yang membidangi JDI Hukum
dengan target 7 orang dan telah terealisasi sebanyak 7 orang atau 100 %.
e) Bintek Penyusunan Produk Hukum Daerah.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah Aparatur Pemprov dan
kab/kota SekalSel sebanyak 40 orang dalam 1 kali kegiatan dan telah terealisasi kegiatan tersebut pada bulan Maret 2012 f)
sehingga pencapaian kinerjanya adalah 100 %.
Peningkatan Sarana dan Prasarana JDI Hukum.
Sasaran kegiatan ini adalah untuk kegiatan dokumentasi berupa pembelian 1 unit mesin foto copy dengan pencapaian target 100%.
dalam telah dilaksanakan
g) Rakontek Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri, Biro Hukum
Provinsi dan SKPD lingkup Sasaran kegiatan ini adalah Aparatur
Pemprov dan Kab/kota Sekalsel sebanyak 1 kali kegiatan dan telah dilaksanakan dengan realisasi 100%.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
203
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi h) Penelahaan Pergub, Kepgub serta perjanjian kerjasama, Nota kesepakatan bersama (Mou).
Sasaran kegiatan ini adalah SKPD lingkup Pemprov KalSel,
Kegiatan ini telah menargetkan 550 buah dan sampai akhir tahun
2012 terealisasi sebesar 1077 buah atau 195,81 % dengan rincian sebagai berikut : - Pergub sebanyak 95 buah Kepgub
sebanyak 638 buah dan Perjanjian kerjasama, Nota kesepakatan bersama (Mou) sebanyak 344 buah.
2) Program Bantuan Perlindungan Hukum dan Penyelesaian Sengketa
Hukum dengan anggaran bersumber dari APBD Rp 1.068.010.000,00 dan Realisasi sebesar Rp1.015.084.100,00 atau 95,04% Realisasi pelaksanaan program tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a) Pemberian Bantuan Hukum/Kuasa Hukum kepada unsur-unsur Pemerintah Provinsi
Kalimantan Provinsi Kalimantan Selatan
di Pengadilan terhadap
gugatan Masyarakat/badan hukum
Perdata.
Sasaran kegiatan ini adalah penanganan perkara dan bantuan
hukum lingkup PemprovKalsel yaitu berupa penanganan dan permasalahan dalam hukum dan telah menargetkan sebanyak 13
perkara dan realisasinya adalah 10 perkara. Dengan rincian sebagai berikut : PN = 4 buah perkara, Tata Usaha Negara sebanyak 3 buah perkara dan MA sebanyak 3 buah perkara
b) Penelaahan Pemberian ijin
tertulis
tindak
pidana
terhadap
pejabat Pemerintah Daerah dan anggota DPRD di Kab/kota di Kalimantan Selatan.
Sasaran kegiatan ini adalah Pejabat/aparatur dan anggota DPRD kab/kota di KalSel dengan target dalam 1 taun adalah 12 buah ijin dan terealisasi sebanyak 3 buah ijin yaitu :
Persetujuan tertulis untuk menyelidikan anggota DPRD Kab.HST an. Ilham Malik, S.Sos Bin Damsi.
Persetujuan
tertulis
untuk
menyelidikan
anggota
DPRD
Persetujuan
tertulis
untuk
menyelidikan
anggota
DPRD
Kab.Banjar an. Drs. Suryanto Kab.Banjar an. M.Yunani
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
204
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi c) Penanganan sengketa Hukum di luar pengadilan di Kalimantan Selatan.
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat dan pemerintah yang
bersengketa dalam tahun ini telah menargetkan sebanyak 7 masalah dan terealisasi sebanyak 21 masalah atau 300%.
d) Pembinaan Administrasi Kepegawaian dan Perkantoran Biro Hukum.
Sasaran kegiatan ini adalah pegawai Tata Usaha Biro Hukum yaitu
terselenggaranya kegiatan penyampaian laporan-laporan yang menyangkut masalah kepegawaian.
e) Peningkatan Kinerja Biro Hukum Setda Selatan.
Provinsi Kalimantan
Sasaran kegiatan ini adalah Pejabat eselon II,III, IV dan staf Biro
hukum sebanyak 16 0rang dalam rangka meningkan SDM yang berwawasan dibidang hukum dan telah terealisasi sebanyak 13 orang atau 81,3%.
f) Bimbingan Teknis Hukum Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Sasaran kegiatan ini adalah Pejabat/aparatur pemprovKalSel dan Kab/kota Se Kalsel sebanyak 40 orang dalam1 kali kegiatan yaitu
pejabat/aparatur yang terampil dalam penanganan perkara di pengadilan Tata Usaha Negara. Kegiatan ini telah terealisasi dengan target 100 %.
g) Fasilitasi penyelesaian sengketa hukum di Kab/kota
Sasaran kegiatan ini adalah Aparatur Kab/kota di Kalimantan Selatan yaitu terlaksananya fasilitasi penyelesaian sengketa hukum
di Kabupaten Tanah laut sebanyak 50 orang dalam 1 kali kegiatan dengan target 100%.
h) Monitoring penanganan perkara di pengadilan dan Penyelesaian
sengketa hokum diluar Pengadilan di Kab/kota di Kalimantan Selatan.
Sasaran kegiatan permasalahan
ini
dalam
adalah penanganan
kedudukan
perkara
hukum yaitu
dan
penanganan
perkara di Kab/kota dan penyelesaian sengketa hukum di
luar
pengadilan di 6 Kab/kota di Kalimantan Selatan, dan kegiatan ini
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
205
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi terealisasi engan target 100 % yaitu Kab. HST, Kab.Banjar, Banjamasin, Kab.HST, Kab. Tanah Laut dan Kab.Kotabaru.
3) Program Evaluasi/Klarifikasi Produk Hukum dan Fasilitasi HAM
dengan anggaran bersumber dari APBD Rp 664.625.000,00 dan Realisasi
sebesar
Rp585.254.100,00
atau
88,06%
pelaksanaan program tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Realisasi
a) Evaluasi dan Klarifikasi Raperda Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.
Sasaran kegiatan ini Raperda/perda Kab/kota SekalSel yaitu
Raperda/Perda kab/kota yang dievaluasi dan diklarifikasi sebanyak 100 buah dan telah terealisasi sebanyak 176 buah Raperda/perda dengan target 176 %. Dari 176 buah Raperda/perda Kab/kota
terdiri dari Evaluasi Raperda/perda Kab/kota sebanyak 95 buah
dan Fasilitasi dan klarifikasi Raperda/Perda Kab/kota sebanyak 81 buah
b) Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia di Kalimantan Selatan.
Sasaran kegiatan ini adalah Pejabat/aparatur SKPD PemprovKalSel sebanayk 120 orang selama 2 kali kegiatan dengan target 100 %. Kegiatan tersebut adalah :
Rakor tentang Perpers Nomor 23 Tahun 2011 tentang RANHAM Rakor tetang Tata Cara Pelaporan RANHAM
c) Pelaksanaan Keputusan Bersama Gubernur Kalimantan Selatan dengan Komisi bersama
pemberantasan Korupsi RI tentang Keputusan
dibidang
Pendaftaran
Penyelenggara Negara (LHKPN) Kalimantan Selatan.
Laporan
Harta
Kekayan
dan pemberantasan korupsi di
Sasaran kegiatan ini adalah Pejabat eselon II, bendaharawan penerima/pengeluaran, auditor dan PPK lingkup Pemprov dan Kab/kota SeKalSel dengan hasil terdaftarnya
penyelenggaraan
Negara yang wajib mengisi LHKPN sebanyak 150 orang, dan telah terealisasi sebanyak 226 orang atau dengan target 150,67 %
d) Koordinasi dan pendataan LHKPN dalam rangka pencegahan tindak pidana korupsi
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
206
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Sasaran kegiatan ini adalah pejabat eselon II,III, bendaharawan pengeluaran/penerima, auditor dan PPK SKPD yang memegang
kegiatan dilingkugan Pemprov dan PemKab/kota SeKalSel dengan maksud
terdatanya
penyelenggaraan
Negara
yang
wajib
melaporkan LHKPN sebanyak 500 orang dan telah terealisasi sebanyak 1841 orang atau 368,2 %.
e) Monitoring Pelaksanaan RANHAM dan Tindak lanjut hasil evaluasi
dan klarifikasi Raperda/ Perda Kabupaten/kota di Kalimantan Selatan
Sasaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan monitoring RANHAM dan tindak
lanjut hasil evaluasi dan klarifikasi
Raperda/perda di 6 kab/kota di KalSel dan telah terealisasi dengan
target 100 % yaitu Kab. Kotabaru, Tanah Bumbu, Martapura, Tabalong, Balangan dan Banjarmasin.
f) Sosialiasi HAM bagi aparatur Pememerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Sasaran kegiatan ini adalah Aparatur PemprovKalSel dan Kab/kota
serta Ormas Se KalSel yaitu meningkatnya aparatur yang memahami tentang HAM. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 2 kali kegiatan 80 orang dan telah terealisasi dengan target 100 %. Kegiatan tersebut adalah :
Perpers No 23 Tahun 2011 tentang RANHAM
UU No 19 Tahun 2011 tentang penyandang Distabilitas
Permasalahan
1) Pengumpulan data loporan berkala RANHAM masih belum optimal.
2) Terkait pengisian formulir LHKPN bagi pejabat penyelenggara Negara masih banyak yang belum melaporkan harta kekayaan.
3) Kurangnya tenaga/SDM yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi dan administrasi yang berwawasan dibidang hukum.
4) Permohonan izin tertulis penyelidik tidak menyampaikan/melampirkan resume / tindak kronologis yang dilakukan oleh terdakwa.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
207
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Solusi 1) Perlu di buatkan surat edaran kepada SKPD lingkup Pemprov Kalsel,
Kab/ kota sekalsel untuk melaporkan kegiatan nya yang berkaitan tentang RANHAM.
2) Perlu adanya sanksi terhadap pejabat yang tidak melaporkan / terlambat melaporkan harta kekayaannya.
3) Perlu adanya penambahan tenaga/SDM yang menguasai bidang teknologi, komunikasi dan administrasi serta hukum.
4) Surat permohonan kepada penyidik untuk melampirkan kronologis kejadian dalam setiap pengajuan izin tertulis.
4)
BIRO ORGANISASI Biro Organisasi pada tahun 2012 mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp 2.404.650.000,00 dan terealisasi sebesar Rp2.036.772.000,00 atau 84,70%. Pelaksanaan program pokok pada Biro Organisasi dijelaskan sebagai berikut:
a) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp256.125.000,00 dan terealisasi sebesar Rp221.452.600,00 atau 86,46%. Hasil program antara lain
adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Penyusunan Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 2) Penyusunan Informasi
Jabatan di Lingkungan Pemprov. Kalsel; 3) Bimbingan Teknis Standar Kompetensi Jabatan; 4) Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Pada SKPD Di Lingkungan Pemprov. Kalsel.
b) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp748.800.000,00 dan terealisasi sebesar Rp607.888.700,00 atau 81,18%. Hasil program antara lain
adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pengolahan Database dan
Pengelolaan Kepegawaian Di Lingkungan Setda Prov. Kalsel; 2) Bimtek Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Di Lingkungan Provinsi Kalsel; 3) Bimtek Administrasi Kepegawaian Di Lingkungan Sekda Prov. Kalsel.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
208
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi c) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp269.780.000,00 dan terealisasi sebesar Rp203.707.100,00 atau 75,51%. Hasil program antara lain adalah
terlaksananya
kegiatan-kegiatan:
1)
Pembinaan
dan
Pemilihan Unit Pelayanan Publik dan Daerah Yang Memiliki Kinerja
Terbaik Se Kalsel; 2) Percepatan Penerapan Pencapaian SPM Pemprov.Kalsel.
d) Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Kapasitas
Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp1.069.045.000,00 dan terealisasi sebesar Rp945.528.600,00 atau 88,45%. Hasil program antara lain adalah
terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Penetapan SOP Pelayanan Publik
pada SKPD Provinsi Kalsel; 2) Bimtek Optimalisasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); 3) Rapat
Koordinasi Bidang Organisasi Kabupaten/Kota Se Kalsel; 4) Fasilitasi Kelembagaan
Kabupaten/Kota;
5)
Monitoring
dan
Evaluasi
Kelembagaan Kabupaten/Kota; 6) Monitoring Penerapan Standar Pelayanan Publik Di Kalsel; 7) Sosialisasi Peraturan Bidang
Kelembagaan Provinsi Kalsel; 8) Rapat Koordinasi Regional Bidang Organisasi Se Kalimantan; 9) Penyerasian Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi SKPD Provinsi Kalsel; 10) Bimbingan Teknis Perumusan
Uraian Tugas Perangkat Daerah Kab/Kota; 11) Penyerasian Format
Organisasi UPT Dilingkungan Provinsi Kalsel; 12) Sosialisasi Peraturan Bidang Ketatalaksanaan (Tata Naskah dan Pakaian Dinas); 13) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Provinsi Tahun 2011; 14) Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
pada Unit Pelayanan Publik Pemprov. Kalsel; 15) Penyusunan Pola Hubungan Kerja; 16) Bimbingan Teknis Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Kalsel; 17) Pengembangan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemprov. Kalsel. Permasalahan dan solusi Secara umum, tahapan pelaksanaan kegiatan hanya terkendala pada proses administrasi, antara lain :
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
209
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 1) Sinkronisasi antara jadual kegiatan Biro Organisasi dengan ketersediaan
dana terkait dengan proses administrasi keuangan oleh Biro Keuangan belum berjalan optimal.
2) Petunjuk
pelaksanaan
dan
petunjuk
teknis
pengadministrasian
keuangan belum sepenuhnya dipahami oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Bendahara Pembantu Biro.
Solusi yang diupayakan oleh Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan meliputi :
1) Mengusulkan penambahan tenaga melalui formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
2) Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal untuk sinkronisasi pelaksanaan kegiatan.
3) Meningkatkan pemahaman Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Bendahara
Pembantu Biro
dalam hal
penyusunan laporan keuangan kegiatan.
pengadministrasian
dan
4) Menerapkan sistem dan prosedur kerja serta memanfaatkan hasil
analisis informasi jabatan untuk pembinaan dan pengembangan pegawai.
5) Mengupayakan ketersediaan sarana dan prasarana kerja dengan mengusulkan daftar kebutuhan kepada Biro Perlengkapan.
6) Melakukan Focus Group Discution (FGD) / Diskusi terarah para pejabat struktural di lingkungan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan secara berkala.
7) Membangun kemitraan dengan berbagai pihak untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan, misalnya dengan Badan Pemeriksa Keuangan
Pembangunan (BPKP) Kalimantan Selatan untuk penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
8) Mengupayakan akses informasi dan konsultasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara serta instansi terkait lainnya.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
210
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 5)
BIRO PEREKONOMIAN Biro Perekonomian pada tahun 2012 mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp2.471.255.000,00 dan terealisasi sebesar Rp2.084.022.126,00 atau 84,33%. Pelaksanaan program pokok pada Biro Perekonomian tahun 2012, dijelaskan sebagai berikut:
a) Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pengelolaan
Keuangan Daerah, Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp107.605.000,00 dan terealisasi sebesar Rp103.097.400,00 atau
95,81%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatankegiatan: 1) Fasilitasi dan Koordinasi Kegiatan Pembinaan Lembaga Keuangan Daerah.
b) Program
Peningkatan
Pengendalian
Sistem
Pelaksanaan
Pengawasan
Kebijakan
KDH,
Internal Program
dan ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp111.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp109.578.200,00 atau 98,72%. Hasil program antara lain
adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pengendalian dan Pelaporan Pelaksanaan Pembangunan.
c) Program
Optimalisasi
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi,
Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp130.000.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp106.644.996,00 atau 82,03%. Hasil program
antara lain adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pameran ABDI Persada Membangun Kalsel Expo Tahun 2011.
d) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp100.000.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp79.996.500,00 atau 80%. Hasil program antara lain
adalah
Kerjasama
terlaksananya
Antar
Daerah
Banjarmasin dan Sekitarnya.
e) Program
Pelayanan
kegiatan-kegiatan:
Kawasan
Pemerintahan
Perkotaan Umum,
1)
Koordinasi
(Metropolitan) Program
ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp 1.029.910.000,00 dan terealisasi sebesar Rp863.607.399,00 atau 83,85%. Hasil program antara lain
adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Peningkatan Kinerja Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik Provinsi Kalsel; 2)Peningkatan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
211
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Sarana Prasarana Kerja; 3) Peningkatan Kinerja Perencanaan f)
Program.
Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp16.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp61.544.000,00 atau 86,26%. Hasil program antara lain
adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Fasilitasi dan Koordinasi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan.
g) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dan
Energi,
Program
ini
dialokasikan
anggaran
sebesar
Rp70.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 66.472.100,00 atau
94,69%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatankegiatan: 1) Koordinasi Peningkatan Produksi Pertambangan dan Energi.
h) Program
Peningkatan
Produksi
Pertanian,
Program
ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp280.550.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp242.520.000,00 atau 86,44%. Hasil program antara lain
adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Koordinasi Peningkatan i)
Produksi Pertanian.
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp132.670.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp94.577.415,00 atau 71,29%. Hasil program
antara lain adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Fasilitasi dan
Koordinasi Sinkronisasi Dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah; j)
2) Fasilitasi dan Koordinasi Penyediaan dan Distribusi Bahan Pokok.
Program Penciptaan Iklim Usaha KUKM Yang Kondusif, Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp100.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp83.833.300,00 atau 83,83%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Fasilitasi dan Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Daerah.
k) Program Penciptaan Iklim Usaha KUKM Yang Kondusif, Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp150.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp138.791.191,00 atau 92,53%. Hasil program antara lain
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
212
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Kegiatan Fasilitasi l)
Investasi dan Promosi. Program
Peningkatan
Pelayanan
Angkutan,
Program
ini
dialokasikan anggaran sebesar Rp75.000.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp59.501.825,00 atau 79,34%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Fasilitasi dan Koordinasi Prasarana Transportasi.
m) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Daerah, Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp 113.170.000,00 dan terealisasi sebesar Rp73.857.800,00 atau
65,26%. Hasil program
antara lain adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Fasilitasi dan Koordinasi Sinkronisasi Pelaksanaan Kegiatan Perekonomian Dalam Rangka Pertumbuhan Ekonomi Daerah. 6)
BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT Biro Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2012 mendapat alokasi
anggaran
sebesar
Rp4.365.260.000,00
dan
terealisasi
sebesar
Rp 2.483.208.100,00 atau 56,89 %. Pelaksanaan program pokok pada Biro Kesejahteraan Rakyat tahun 2012, dijelaskan sebagai berikut:
a) Program Bantuan Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, Keagamaan, Kesehatan, LSM dan Organisasi Kemasyarakatan Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp250.000.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp235.066.500,00 atau 94,03%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Dana Bantuan dan Hibah.
b) Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp150.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp86.077.600,00 atau
57,39%. Hasil program
antara lain adalah terlaksananya kegiatan 1) Peningkatan Kapasitas SDM dan Ketatausahaan Biro; 2) Penyusunan Program dan Pelaporan Biro.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
213
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi c) Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama. Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp482.000.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp 462.629.950,00 atau 95,98%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama; 2) Penatausahaan dan Pengelolaan Administrasi
Bantuan
Keagamaan
dan
Sosial
Keagamaan;
3) Pengkajian dan Pengembangan Wawasan Bagi Pemuka/Guru Agama.
d) Program
Peningkatan
Kualitas
Kehidupan
Sosial
Kemasyarakatan. Program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp 2.066.110.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 1.099.847.450,00 atau 53,23%. Hasil program
antara lain adalah terlaksananya kegiatan 1) Peningkatan Orientasi
Program KKB Bagi Pengurus PKK Provinsi dan Kab/Kota; 2)Peningkatan Orientasi Program KKB Bagi Penyuluh Agama Tingkat
Kab/Kota; 3) Rapat Koordinasi Bidang Kesra Kab/Kota; 4)Pengkajian dan Pengembangan Wawasan Bantuan-bantuan Sosial; 5) Seminar Peningkatan Pembinaan Bidang Dikbudpora 6) Rapat Koordinasi dan
Evaluasi Pembinaan Bidang Dikbudpora; 7) Dialog Implikasi Pertunjukan
Musik
Terhadap
Perilaku
Masyarakat
8)Pengumpulan Data dan Informasi Bidang Dikbudpora.
Kalsel;
e) Program Peningkatan dan Pengembangan Kehidupan Beragama Lembaga-Lembaga Sosial Keagamaan. program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp 1.233.000.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp528.115.300,00 atau 42,83%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan 1) Fasilitasi Kegiatan Keagamaan; 2) Fasilitasi Kegiatan Hari-hari Besar Islam.
Program Peningkatan Kualitas Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
program
ini
dialokasikan
anggaran
sebesar
Rp184.150.000,00 dan terealisasi sebesar Rp71.471.300,00 atau
38,81%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya Peningkatan Kinerja Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
214
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Permasalahan dan Solusi Permasalahan 1) Keterlambatan
pelaksanaan
kegiatan
mengakibatkan
waktu
pelaksanaan kegiatan menjadi terlambat yang berakibat pula pada
keterlambatan pencairan dana hal ini menjadi salah satu penyebab kendala dalam pencapaian target atau realisasi capaian program.
2) Kegiatan dikelola dengan sumber daya manusia yang terbatas baik dari segi jumlah pegawai maupun kemampuan pegawai dalam Iptek.
3) Koordinasi antara Bendahara Pengeluaran, pengelola keuangan dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegaiatan belum optimal
Solusi
1) Perlunya pelaksanaan kegiatan tepat waktu agar realisasi sesuai target dan capaian program
2) Mengikutkan PNS yang ada pada Bintek-bintek keuangan yang diadakan sebagai upaya peningkatan kompetensi SDM yang ada
3) Meningkatkan koordinasi antara Bendahara Pengeluaran, pengelola keuangan dan pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam hal pengadministrasian dan penyusunan laporan keuangan 7)
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT Biro Hubungan Masyarakat pada tahun 2012 mendapat alokasi
anggaran untuk urusan otonomi daerah sebesar Rp588.338.000,00 dan terealisasi
sebesar
mendapatkan Informatika
Rp405.847.525,00
alokasi
sebesar
anggaran
untuk
atau
Rp.3.988.778.000,00
Rp.3.227.112.104,00 atau 80,90%.
68,98%.
urusan dan
Selain
Komunikasi
realisasi
itu
dan
sebesar
Program pokok pada Biro Hubungan Masyarakat tahun 2012 untuk
urusan
Otonomi
Daerah,
yaitu
Program
Perbaikan
Sistem
Administrasi, Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan Peningkatan dan Pembenahan Administrasi di Biro Humas, sedangkan utuk program dan kegiatan lainnya dijelaskan pada urusan Komunikasi dan Informatika.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
215
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 8)
BIRO UMUM Biro Umum pada tahun 2012 mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp1.816.500.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 1.725.108.599,00 atau 94,97%.
Dari
jumlah
anggaran
tersebut,
termasuk
didalamnya
melaksanakan urusan kearsipan sebesar Rp350.000.000,00 terealisasi sebesar Rp274.319.100,00 atau 78,37%. Berikut dijelaskan hasil pelaksanaan
program
dan
kegiatan
urusan
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan Umum dan Keuangan Daerah sebagai berikut:
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dialokasikan sebesar Rp.61.000.000,- terealisasi Rp 407.168.500,- atau 90,48%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Penyediaan jasa penyelesaian tugas diluar jam kerja. Pada kegiatan ini sasaran yang hendak dicapai
adalah lebih optimal dan lancarnya kegiatan-kegiatan serta tugastugas kedinasan yang diperintahkan oleh pimpinan baik kegiatan
resmi maupun tidak resmi yang dilaksanakan diluar jam kerja dalam
rangka memberikan pelayanan kepada pimpinan dan masyarakat, dengan target 20 orang, dan terealisasi sebanyak 16 orang selama 38 hari / orang atau capaian prosentasi 100%.
b) Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Aparatur,
dialokasikan sebesar Rp 450.000.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp 59.824.000,- atau 98,07%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Adapun indikatornya antara lain :
1) Terpeliharanya mesin genset dengan target 8 gedung, dapat direalisasikan sebanyak 8 atau capaian prosentase 100%.
2) Tersedianya BBM dan Solar dengan target 10 gedung, dapat direalisasikan sebanyak 10 atau capaian prosentase 100%.
3) Terpeliharanya peralatan listrik dan Elektronik dengan target 9 gedung, dapat diirealisasikan sebanyak 9 atau capaian prosentase 100%.
4) Tersedianya penerangan gedung, jalan, taman, dan hutan kota dengan target 9 gedung, dapat direalisasikan sebanyak 9 atau capaian prosentase 100%.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
216
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 5) Terpeliharanya mesin pompa air dengan target pelaksanaan sebanyak 9 gedung, dapat direalisasikan sebanyak 9 gedung atau capaian prosentase sebesar 100%
6) Terpeliharanya jaringan air bersih dengan target pelaksanaan sebanyak 10 gedung, dapat direalisasikan sebanyak 10 gedung atau capaian prosentase sebesar 100%
7) Terlaksananya konstruksi rumah ginzet, pagar, taman, tempat parker dan halaman dengan target pelaksanaan 2 gedung/
bangunan, dapat direalisasikan sebanyak 2 gedung/bangunan atau capaian prosentase sebesar 100%
8) Terpeliharanya kualitas fisik gedung dengan target pemeliharaan terhadap 10 gedung, adapun realisasinya dapat terlaksana sebanyak 10 gedung atau capaian prosentase mencapai 100%.
9) Tersedianya peralatan/perlengkapan kantor, computer dan alat komunikasi
c) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp
1.030.500.000,- terealisasi sebesar Rp 1.008.464.599,- atau 98,4%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Kegiatan Kunjungan Kerja / Inspeksi Kepala Daerah / Wakil Kepala
Daerah,
Rp350.000.000,-
anggaran
dan
yang
tambahan
dialokasikan
anggaran
terealisasi sebesar Rp 493.345.400,- atau 98,67% Adapun indikatornya adalah : Terlaksananya pimpinan.
kunjungan
kerja
resmi
sebesar
Rp150.000.000,-
dan
senimorial
Terlaksananya acara tamu pejabat Negara dan asing. Terlaksananya acara pelantikan pejabat.
Terlaksananya kegiatan-kegiatan hari-hari besar.
Terlaksananya kegiatan-kegiatan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta pimpinan lainnya.
Tersedianya ATK
Tersedianya pencetakan, penggandaan undangan. spanduk
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
217
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Tersedianya kelengkapan-kelengkapan kegiatan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Tersedianya SDM yang handel
2) Fasilitasi dan Koordinasi Perjalan Pimpinan, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 450.000.000,- terealisasi sebesar Rp 434.689.499,- atau 96,60%
Adapun indikatornya adalah :
- Terlayaninya kunjungan kerja tamu pejabat Negara dan asing, pimpinan pusat maupun dalam daerah.
- Terlayaninya kunjungan kerja pimpinan ke pusat maupun dalam daerah.
- Tersedianya pengadaan computer dan kelengkapannya.
3) Fasilitasi
dan
Koordinasi
Pelayanan
Kedinasan
Pimpinan,
anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 80.500.000,00 terealisasi sebesar Rp 80.429.700,- atau 99,91% Adapun indikatornya adalah : -
Terbentuknya tim evaluasi tindak lanjut surat-surat dari dan
-
untuk pimpinan
-
keluar secara elektronik
-
daerah.
Tersedianya system aplikasi penatausahaan surat masuk dan Terlayaninya aktivitas Gubernur, Wagub dan sekretarias Tersedianya pengadaan computer dan kelengkapannya
d) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, anggaran
yang dialokasikan sebesar Rp 150.000,- dan terealisasi sebesar Rp133.356.300,- atau 88,90%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah peningkatan dan pembenahan administrasi Tata Usaha Biro, dengan indicator adalah:
- Terlayaninya administrasi kepegawaian bagi PNS dilingkungan biro sebanyak 100 orang, dengan realisasi 100 orang dapat terlayani atau capaian prosentase 100%
- Tersedianya blanko / buku pendukung pelayanan administrasi,
dengan target masing-masing 10 buku, Terealisasi pencetak 10 buku atau capaian prosentase 100%
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
218
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi - Terlaksananya
penyelesaian/
pengurusan
administrasi
kepegawaian, keuangan dilingkungan Biro Umum dan Pimpinan, dengan target 100 orang dapat dilaksanakan 100 orang atau capaian sasaran 100%
- Tersedianya pembuatan laporan keuangan dan kepegawaian, LAKIP, Renstra, Renja, LPPD, LKPJ dan LHP. DUK, dan Daftar Nominatif Kepegawaian.
- Tersedianya belanja makan minum rapat, tamu pimpinan dan aparatur Biro Umum.
- Tersedianya peralatan computer.
e) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 125.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp 116.286.200,- atau 93,03%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah
peningkatan wawasan dan pengetahuan aparatur dilingkungan Biro Umum dengan indikator : -
Terlaksananya kegiatan pelatihan / seminar / konsultasi serta
peningkatan wawawasan baik diluar maupun dalam daerah bagi Aparatur dilingkungan Biro Umum dengan target 12 orang, -
terealisasi sebanyak 12 orang atau capaian prosentase 100% Tersedianya ATK.
Tersedianya kelengkapan dan perangkat komputer
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan dana APBD
Provinsi Kalimantan Selatan pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2012 adalah sebagai berikut:
1) Belum digunakannya sistem teknologi informasi dalam pengelolaan penatausahaan dan pengadministrasian dilingkungan biro.
2) Tenaga staf yang mampu menyelesaikan masalah administrasi keuangan pada masing-masing kegiatan masih kurang.
3) Padatnya kegiatan pimpinan
4) Tenaga staf yang mampu menyelesaikan masalah teknisi mesin, listrik, elektronik, Air dan bangunan masih sangat kurang.
Untuk mengatasi kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan program/kegiatan dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yakni :
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
219
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 1) Mendorong
PNS
di
lingkungan
biro
untuk
semakin
terpacu
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menguasai teknologi informasi.
2) Penambahan staf sebagai tenaga administrasi keuangan dan teknisi. 3) Menjadwalkan kegiatan-kegiatan dan melakukan secara prioritas.
4) Merekrut tenaga kontrak sesuai dengan kopetensi yang diperlukan. 9)
BIRO PERLENGKAPAN Biro Perlengkapan pada tahun 2012 mendapat alokasi anggaran
sebesar
Rp288.470.849.085,00
dan
telah
terealisasi
sebesar
Rp60.343.208.994,00 atau 20,92%. Adapun hasil pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut:
a) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran yang
dialokasikan
sebesar
Rp8.044.820.000,00
dan
telah
direalisasikan sebesar Rp6.061.044.568,00 atau 75,34. Hasil program
ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pengadaan PDH dan PSL; 2) Rehabilitasi AMKS dan Gedung Milik Pemprov. Kalsel; 3)Pengadaan Gedung AMKS dan Gedung Milik Pemprov.Kalsel; 4)Penyusunan Pemanfaatan Kawasan Perkantoran Pemprov.Kalsel Di Banjarmasin dan Penilaian Aset.
b) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp353.000.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp349.716.500,00 atau 99,07%. Hasil program adalah terlaksananya kegiatan Pembenahan dan Peningkatan Administrasi TU Biro.
c) Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran yang
dialokasikan
sebesar
Rp268.251.029.085,00
dan
telah
terealisasi Rp 46.637.699.626,00 atau 17,39%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Ganti Rugi Tanah dan
Persertifikatan Tanah Milik/Dikuasai Pemerintah Prov. Kalsel; 2) Pemeliharaan Barang Daerah Lingkup Setda Prov. Kalsel; 3)Penghapusan Barang Milik Pemprov Kalsel; 4) Bintek Penghapusan Barang Milik Daerah Pemprov. Kalsel; 5) Pembebasan Lahan Untuk
Saluran Irigasi Kandang Jaya - Kab. Balangan/Ganti Rugi Lahan Milik
Pemprov.Kalsel; 6) Pembebasan Lahan/Ganti Rugi Lahan RSUD
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
220
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Pendidikan dan/atau Lahan Kantor Milik Pemprov.Kalsel Lainnya; 7)Pembebasan Lahan/Ganti Rugi Lahan Sport Center dan Perumahan PNS
dan
Jln.
Masuk
Kawasan
Perkantoran
Prov.
Kalsel;
8)Penghapusan Pembebasan Lahan/Ganti Rugi Lingkar Utara Bandara Syamsudin Noor.
d) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp9.687.000.000,00 dan telah terealisasi Rp 5.530.740.000,00 atau 57,09%. Hasil program ini adalah
terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung
Kantor;
2)
Pengadaan
Kendaraan/Bis
Karyawan
Pemprov.Kalsel; 3) Pengadaan Unit Layanan Pengadaan (ULP); 4)Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Jabatan; 5) Rehabilitasi Sarana Olah Raga Milik Pemprov. Kalsel.
e) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp1.450.000.000,00 dan telah terealisasi Rp1.143.985.800,00 atau 78,90%. Hasil program ini adalah
terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Inventarisasi Barang Milik f)
Pemprov.Kalsel; 2) Inventarisasi Aset Tetap. Program
Keuangan
Peningkatan Daerah,
dan
anggaran
Pengembangan yang
Pengelolaan
dialokasikan
sebesar
Rp445.000.000,00 dan telah terealisasi Rp386.400.000,00 atau
86,83%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Penyusunan Standar Harga Barang dan Pembuatan DKBMD dan
DKPBMD; 2) Pengelolaan Administrasi dan Pemanfaatan Barang Daerah Pemprov. Kalsel.
Permasalahan dan Kendala: 1)
Harga yang ditawarkan tiap saat bisa berubah dengan alasan dan kecenderungan pembayaran harus dilakukan dengan cara kontan
sedangkan prosedu harus dilaksanakan secara administrasi yaitu diantaranya pembayaran melalui transfer antar rekening dari rekening Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
221
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 2) 3) 4)
Tidak dapat dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Tanah Kota
Banjarbaru dikarenakan para pemilik tanah yang ada di kawasan perkantoran tersebut tidak diketahui keberadaannya.
Harga yang ditawarkan lebih tinggi dari penaksiran yang ditentukan oleh Appraisal.
Tidak dapat dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Tanah Kota
Banjarmasin karena adanya penolakan oleh warga dengan alasan adanya persekongkolan antara oknum dengan pemilik Duta Mall melalui surat Nomor : 590 / 552 / TAPEM tanggal 10 Desember
5)
2012 perihal Proses Pembebasan Lahan.
Panitia Pengadaan Tanah kabupaten Balangan berpendapat bahwa
sesuai Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum adalah sudah
merupakan kewenangan Gubernur. Pendapat ini disampaikan melalui Surat Nomor : 590/130PEM tanggal 31 Oktober 2012 yang kami
terima
tanggal
2
November
2012
sehingga
tidak
memungkinkan untuk merealsasikan pelaksanaan pengadaan tanah 6) 7) 8) 9)
selanjutnya.
Harga yang ditawarkan lebih tinggi dari harga pagu yang dialokasikan.
Penentuan lokasi tidak sesuai dengan titik koordinat awal yang ditunjukkan oleh Panitia Pengadaan Tanah Kota Banjarbaru.
Terbatasnya waktu yang tidak bisa dilaksanakan oleh Panitia Pwngadaan Tanah Kota Banjarbaru.
Lokasi yang akan dibangun ruang pamer dijadikan lokasi parkir tambahan berhubung kurangnya luasan areal parkir.
10) Terjadinya gangguan alam berupa cuaca buruk yang menyebabkan terganggunya jadwal angkutan laut dimana pengangkutan material lift dilakukan melalui laut.
11) Terjadi kegagalan pada tahap lelang I, sedangkan untuk melakukan
lelang kembali sudah tidak memungkinkan lagi karea keterbatasan waktu.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
222
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10) BIRO KEUANGAN Biro Keuangan pada tahun 2012 mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp10.808.156.000,00 dan terealisasi sebesar Rp9.146.204.835,00 atau 84,62%. Adapun hasil pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut:
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp278.480.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp255.654.900,00 atau 91,81%. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, yakni terselenggarannya kegiatan umum administrasi
perkantoran yang memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh karyawan komponen yang terkait dengan pelaksanaan keuangan daerah. Untuk mendukung pencapaian sasaran maka dilaksanakan kegiatan:
1) Koordinasi dan konsultasi bidang keuangan
2) Koordinasi ini dimaksudkan untuk memfasilitasi perjalanan dinas dalam
dan
luar
daerah
pegawai
Biro
Keuangan
untuk
berkoordinasi dan konsultasi bidang keuangan terutama dengan kementerian
terkait
yakni
Kementerian dalam negeri.
Kementerian
Keuangan
dan
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp776.850.000,00 dan telah terealisasi Rp671.702.495,00 atau
86,46%.
Hasil program
Dimaksudkan
memberikan kenyamanan bekerja pegawai biro keuangan dengan
memberikan perlengkapan dan peralatan bekerja sesuai dengan
kebutuhan masing masing pegawai untuk pencapaian tersebut dilaksanakan kegiatan
1) Pengadaan peralatan kerja/kantor dengan hasil tersedianya peralatan kerja kantor untuk semua pegawai biro keuangan
2) Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
dimaksudkan agar operasional kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4 sebagai sarana penunjang kegiatan biro dapat berjalan dengan lancar
3) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor dimaksudkan untuk
tersedianya penyekat ruangan untuk ruang rapat ,ruang arsip, dan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
223
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi laboratorium komputer untuk ruang baru Banjarbaru.
c) Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
biro keuangan Pengelolaan
Keuangan Daerah, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp
723.570.000,00 dan terealisasi Rp 495.240.300,00 atau 68,44%. Hasil program yakni Merupakan program dari biro keuangan untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran
terhadap ketentuan
ketentuan peraturan yang terkait dengan pengelolaan keuangan untuk itu dlaksanakan kegiatan kegiatan:
1) Resident konsultan penatausahaan keuangan daerah merupakan kerjasama antara fakultas Ekonomi Universitas Lambung mangkurat dengan Biro Keuangan Pemprov kalsel
2) sosialisasi pelaksanaan pp. no.71 tahun 2010, Tercapainya pemahaman kepada 92 SKPD/unit kerja/Sekretariat tentang perubahan PP nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintah dari akuntansi berbasis cash menuju acrual ke akrual murni.
3) Bimbingan teknis penyamaan persepsi atas penyusunan laporan
keuangan skpd merupakan kegiatan untuk memberikan panduan keseragaman laporan keuangan kepada kepada 92 SKPD/unit kerja/Sekretariat tentang Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan catatan atas laporan Keuangan.
4) Penyusunan sistem dan prosedur penatausahaan keuangan pemprov.kalsel, Merupakan pembuatan 1 satu buah dokumen
Pergub nomor 092 tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
5) Koordinasi data dan laporan dana dekonsentrasi & tp merupakan pembuatan 1 satu buah laporan realisasi anggaran sumber dana
dana dekonsentrasi dan TP per departemen, pereselon satu dan Satker
6) Validasi aset tetap biro keuangan merupakan validasi aset untuk
sinkronisasi aset biro keuangan dengan pencatatan aset pada biro perlengkapan.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
224
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi d) Program
Optimalisasi
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi,
anggaran yang dialokasikan sebesar Rp620.270.000,00
dan
terealisasi Rp444.026.000,00 atau 71,59%. Hasil program yakni Tersedianya sistem yang mendukung kelancaran penatausahaan
Keuangan Daerah dengan menggunakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Untuk itu maka dilaksanakan kegiatan:
1) Pemeliharaan Komputer, Server dan Jaringan
2) dimaksudkan dengan tersedianya jaringan komputer dan server
maka kelancaran dalam penggunaan komputer jaringan untuk SIPKD tidak terhambat
3) Aplikasi sistem informasi pelaksanaan keuangan daerah (SIPKD) TA.2012
4) dengan
tersedianya
terlaksananya
aplikasi
kegiatan
komputerisasi online jaringan.
e) Program
Peningkatan
SIPKD
pengelolaan
Efektivitas
2012
menunjang
keuangan
Penganggaran
secara
Daerah,
anggaran yang dialokasikan sebesar Rp2.904.241.000,00 dan telah terealisasi Rp2.624.821.050,00 atau 90,38%. Hasil program yakni dapat disusunnya Rencana Anggaran Keuangan Daerah berdasarkan peraturan
daerah,
tersedianya
Dokumen
dasar
pelaksanaan
penggunaan anggaran keuangan daerah. Dalam usaha mencapai sasaran dimaksud maka dilaksanakan kegiatan: 1) Penyusunan APBD Tersusunnya
Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Peraturan
gubernur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sehingga dapat terlaksananya pembangungan yang terarah terencana dan akuntabel.
2) Penyusunan kode rekening pendapatan, belanja, dan pembiayaan Tersusunnya
penganggaran
peraturan
sehingga
Gubernur
tentang
tersedianya
kode
pedoman
penggungaan kode rekening pada SKPD Provinsi Kalsel.
rekening
dalam
3) Penyusunan dan sosialisasi se gubernur tentang pedoman penyusunan RKA –SKPD
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
225
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Tersusunnya Peraturan Gubernur tentang pedoman penyusunan RKA-SKPD
penyusunan
sehingga RKA
tersedia
SKPD
dan
penyusunan RKA SKPD
pedoman
kesamaan
pedoman
persepsi
dalam
dalam
4) Penyusunan perubahan APBD TA 2012 Tersusunnya
Peraturan Daerah tentang perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan Peraturan gubernur tentang
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sehingga dapat terlaksananya pembangungan yang terarah terencana dan akuntabel.
5) Penyusunan DPA-SKPD dan DPPA-SKPD Tersusunnya
DPA-SKPD
dan
DPA
PPKD
92
SKPD/unit
kerja/Sekretariat sehingga tersedia pedoman/patokan dana yang harus dilaksanakan SKPD
6) pengolahan data keuangan daerah
Tersusunnya data keuangan daerah sehingga memberikan kemudahan dalam pencarian data keuangan
7) rapat konsultasi / pembahasan RKA-SKPD perubahan APBD TA. 2012 dan APBD TA. 2013
Tersusunnya dokumen RKA SKPD /penyempurnaan RKA SKPD.
8) Penyusunan revisi DPA-SKPD TA 2012 Tersusunnya dokumen DPA- SKPD /penyempurnaan DPA-SKPD.
merupakan perbaikan merupakan perbaikan
9) Penyusunan KUPA TA. 2012
Terlaksananya Kesepakatan Gubernur dengan DPRD tentang KUPA sehingga tersedia dasar pedoman dalam penyusunan PPAS
10)Penyusunan PPAS perubahan TA. 2012
Terlaksananya Kesepakatan Gubernur dengan DPRD tentang PPAS sehingga tersedia dasar pedoman dalam penyusunan perubahan APBD
11)Penyusunan kua ta. 2013
Terlaksananya Kesepakatan Gubernur dengan DPRD tentang KUA sehingga tersedia dasar pedoman dalam penyusunan PPAS
12)Penyusunan PPAS TA. 2013
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
226
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Terlaksananya Kesepakatan Gubernur dengan DPRD tentang PPAS sehingga tersedia dasar pedoman dalam penyusunan APBD
13)Penyusunan DPAL
Tersusunnya APBD yang berkualitas efektif dan efisien sehingga terlaksananya DPAL
14)Pembinaan terhadap perencanaan penganggaran di tingkat SKPD
Terlaksananya penyampaian persepsi tentang perencanaan penganngaran di tingkat SKPD
15)Penyusunan data sinkronisasi program/kegiatan provinsi dengan program/kegiatan pemerintah.
Terlaksannya sinkronisasi program kegiatan perubahan APBD TA.2012.
f) Program
Peningkatan
Realisasi
Anggaran,
anggaran
yang
dialokasikan sebesar Rp 336.050.000,00 realisasi Rp 326.170.800,00 97,06%. Hasil program yaitu Ketepatan dan keakuratan dalam perencanaan dan realisasi
anggaran. Kegiatan yang dilaksankan
untuk merealisasi program diatas adalah : 1) Verifikasi
dan otorisasi pelaksanaan pelayanan permintaan
pembayaran oleh bendahara pengeluaran dan rekanan/pihak ketiga.
Tercapainya
peningkatan
pertanggungjawaban
administrasi
sehingga
pertanggungjawaban belanja
dan
penatausahaan
terlaksananya
tertib
2) Penyusunan besaran Uang Persediaan (UP) SKPD lingkup provinsi kalsel
Tersedianya SK Gubernur tentang besaran UP sehingga legalitas pelaksanaan administrasi terpenuhi
3) Koordinasi
penyusunan
penatausahaan keuangan TA. 2012 administrasi
pertanggungjawaban hibah dan bansos
dan
laporan
Tersajinya realisasi penyaluran dana BOS dan dana hibah.
g) Program Peningkatan Akuntabilitas Pengelola Keuangan Daerah, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp2.109.670.000,00
dan
terealisasi Rp1.773.862.182,00 atau 84,08%. Hasil program adalah
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
227
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Informasi atas realisasi belanja daerah,
Informasi kemampuan
merealisir APBD TA.2012, Informasi tentang posisi keuangan daerah
pada TA.2012, Informasi tentang kemampuan dalam memperoleh kas
& menilai penggunaan kas pada pada TA.2012. Dalam usaha mencapai sasaran dimaksud maka dilaksanakan kegiatan: 1) 2)
Pembenahan arsip
Tertatanya arsip dengan baik sehingga memberi kemudahan dalam pencarian /pengambilan kembali arsip. Administrasi
penatausahaan
dan
pertanggungjawaban
pelaksanaan penyaluran BOS dan dana hibah lainnya TA. 2012
Tersedianya dokumen pelaporan realisasi penyaluran dana BOS 3)
dan dana hibah.
Pembuatan buku pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA. 2011
Tersusunnya dokumen Peraturan Daerah tentang realisasi pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 4)
TA.2011
Pembuatan neraca daerah
Tersusunnya dokumen neraca daerah provinsi Kalimantan
Selatan TA.2011 yang menjadi salah satu bagian dari laporan 5)
Keuangan Pemerintah Daerah. Pembuatan aliran kas APBD Tersusunnya dokumen
Laporan Arus kas daerah provinsi
Kalimantan Selatan TA.2011 yang menjadi salah satu bagian dari 6)
laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Pembuatan revisi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD
Tersusunnya revisi laporan pertanggungjawaban APBD yang merupakan 7)
penyempurnaan
dan
perbaikan
laporan
pertanggungjawaban hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan RI Evaluasi kinerja bendaharawan
Terciptanya pengendalian terhadap bukti bukti pendukung
dalam proses penatausahaan sehingga akuntabilitas pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah bisa terjaga.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
228
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 8)
Pembuatan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tersusunnya
Peraturan
Gubernur
tentang
realisasi
pertanggungjawaban penjabaran Anggaran Pendapatan dan 9)
Belanja Daerah TA.2011
Pembuatan buku Catatan Atas Laporan Keuangan Tersusunnya
dokumen
catatan
atas
laporan
keuangan
pemerintah daerah provinsi Kalimantan Selatan TA.2011 yang
menjadi salah satu bagian dari laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
10) Monitoring penyaluran dan pertanggungjawaban dana bantuan social
Tersedianya pengesahan surat pertanggungjawaban SPJ
11) Koordinasi penyusunan aset tetap SKPD
Tersedianya dokumen laporan asset tetap SKPD sehingga bias tersaji pada neraca asset SKPD
12) Penatausahaan pengeluaran dan pertanggung jawaban keuangan daerah
Tercapainya
peningkatan
kualitas
pertanggungjawaban keuangan daerah.
laporan
penatausahaan
13) Penyusunan Lakip Biro Keuangan dan laporan-laporan lainnya
Tersusunnya LAKIP Biro Keuangan sehingga meningkatkan kinerja dan akuntabilitas keuangan
pelaksanaan
14) Penyusunan revisi kebijakan akuntansi Tersusunnya
dokumen
revisi
TUPOKSI pada Biro
kebijakan
akuntansi
memenuhi laporan hasil pemeriksaan BPK tahun 2010
untuk
15) Pembuatan laporan realisasi semester pertama dan prognosis enam bulan berikutnya
Tersusunnya dokumen laporan realisasi semester pertama dan prognosis enam bulan berikutnya untuk tahun anggaran 2011
16) Penyediaan laporan penerimaan daerah
Tersedianya dokumen laporan pertriwulan penerimaan daerah
17) Pembuatan Pergub SOP pelayanan penerbitan SP2D Tercapainya kelancaran pelaksanaan administrasi
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
229
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 18) Penyusunan pertanggungjawaban dana transfer Pemerintah Pusat
Dokumen laporan realisasi dana transfer untuk pencairan tahap berikutnya
19) Penyusunan laporan keuangan atas investasi non permanen (dana bergulir) memenuhi tindak lanjut LHP BPK
Tersedianya laporan keuangan atas investasi non permanen (dana bergulir) memenuhi tindak lanjut LHP BPK
20) Sosialisasi revisi kebijakan akuntansi Pemprov. Kalsel Tercapainya
pemahaman
terhadap
92
kerja/Sekretariat tentang revisi kebijakan akuntansi
SKPD/unit
21) Peningkatan administrasi pelayanan penyaluran dana bantuan sosial dan hibah
Tercapainya peningkatan administrasi pelayanan penyaluran dana bantuan sosial dan hibah.
h) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan daerah Provinsi dan Kab/Kota, anggaran yang dialokasikan sebesar
Rp 983.430.000,00 dan terealisasi Rp 863.262.225,00 atau 87,78%. Hasil program adalah yakni memperoleh data dan informasi yang
akan menjadi dasar dalam memberikan penilaian kepada kabupaten dan kota dalam kaitannya dengan kepatuhan penyusunan dan
penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD atau rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD dan rancangan peraturan
kepala daerah tentang penjabaran APBD atau rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran perubahan APBD. Kegiatan yang dilaksanakan adalah : 1)
Evaluasi APBD Kabupaten/Kota TA. 2012/2013 dan pembinaan serta mendampingi evaluasi APBD provinsi Tersusunnya
Dokumen
Peraturan
daerah
dan
Peraturan
Gubernur kabupaten/kota serta rapat rapat koordinasi dengan 2)
Kabupaten/kota
Rapat pembahasan penyusunan APBD, perhitungan APBD perubahan APBD Kabupaten/Kota
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
230
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Terciptanya peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan 3) 4)
daerah kabupaten/kota
Pembinaan pembayaran gaji/tunjangan Kab/Kota
Terlaksananya pembayaran gaji yang akuntabel sehingga pembayaran gaji tepat waktu.
Pemutakhiran data APBD, perubahan & pertanggungjawaban APBD Kab/Kota
Terlaksananya APBD perubahan dan pertanggungjawaban telah dievaluasi dan tersedia dalam bentuk ringkasan APBD kab/Kota 5)
dan Provinsi
Evaluasi perubahan APBD Kab/Kota TA. 2012
Tersusunnya Dokumen tentang perubahan Peraturan daerah dan Peraturan
6)
Gubernur
kabupaten/kota
koordinasi dengan Kabupaten/kota Pembinaan
kinerja
pengelolaan
Kab/Kota/Provinsi
serta
rapat
keuangan
rapat
daerah
Terciptanya peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan 7)
daerah Kabupaten/Kota
Evaluasi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kab/Kota TA. 2011
Tersusunnya Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur tentang hasil evaluasi pertanggungjawaban realisasi APBD
i) Program Peningkatan SDM Pengelola Keuangan Daerah, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp2.075.595.000,00 dan terealisasi sebesar 1.691.464.883,00 atau kemampuan
staf
81,49%. Hasil program yaitu Peningkatan
dalam
pengelolaan
keuangan
daerah
dan
kemampuan para pengelola keuangan daerah ditingkat SKPD dalam mengantisipasi
permasalahan
yang
mungkin
muncul,
serta
terdapatnya kesamaan persepsi dalam penyusunan dan pelaksanaan
APBD berdasarkan dengan Peraturan Perundang-undangan, yakni dengan melakukan kegiatan-kegiatan : 1)
Peningkatan SDM Biro Keuangan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
231
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Terciptanya peningkatan kemampuan sumber daya manusia
pengelola keuangan daerah yang diharapkan peningkatan kinerja 2)
keuangan Provinsi Kalimantan selatan Pembinaan Kebendaharawanan
Tercapainya pemahaman tentang tugas pokok dan fungsi
bendaharawan sehingga tercipta persamaan persepsi tentang 3)
tugas tugas bendaharawan.
Bimbingan Teknis tentang Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Terciptanya pemahaman atas tugas pokok dan fungsi pejabat 4)
pengelola keuangan daerah satuan kerja Perangkat daerah Pengelolaan Perpustakaan Biro Keuangan
Tersedianya buku literatur manajemen keuangan dan pendukung
lainnya untuk memudahkan dalam pencarian buku yang 5)
berhubungan dengan masalah keuangan
Peningkatan administrasi dan penatausahaan keuangan pada PPK-SKPD
Terciptanya pemahaman tentang tugas pokok dan fungsi pejabat 6) 7)
Penatausahaan keuangan SKPD
Peningkatan wawasan penyusunan anggaran
Terciptanya peningkatan kinerja fungsi anggaran dengan meningkatnya wawasan PPKD
Koordinasi dan fasilitasi penetapan pejabat pengelola keuangan SKPD
Terciptan legalitas pelaksanaan administrasi penatausahaan 8)
keuangan TA. 2012
Sosialisasi pedoman penyusunan APBD TA. 2013 dan rapat-rapat
Terciptanya APBD yang berkualitas efektif dan efisien sehingga APBD sesuai dan sarah dengan perundang undangan yang
9)
berlaku
Bintek dan sosialisasi tentang pejabat pengelola keuangan SKPD
Tercapainya tugas pokok dan fungsi pejabat pengelola keuangan daerah.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
232
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Permasalahan Keberadaan
Biro
Keuangan
Sekretariat
Daerah
Provinsi
Kalimantan Selatan dalam membangun dan mengembangkan diri, guna memenuhi tuntutan pekerjaan dan kewajiban tugas menemui
hambatan yang cenderung mengganggu kelancaran tugas dan pekerjaan antara lain :
1) Peraturan perundang undangan yang sering berubah membawa
dampak psikologis dari pengelola keuangan, apalagi dengan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 yang menggantikan Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun
2005 yaitu penggantian basis cash menuju acrual ke basis cash murni
2) Dari aspek administrasi dan manajemen, masih ada kegiatan yang
dikelola oleh bagian yang bukan menjadi tugas fungsi sebenarnya dari kegiatan.
3) Kordinasi yang lemah
pada tingkat SKPD dalam pelaporan
keuangan menghambat PPKD dalam penyusunan keuangan akhir tahun.
4) Kurangnya
Sumber
daya
manusia
pada
bagian
menghambat penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan.
5) Rumitnya permasalahan
tertentu
perhitungan aset untuk tiap SKPD
menghambat pembuatan neraca aset pada neraca SKPD
Solusi 1) Sehubungan dengan seringnya perubahan peraturan perundangundangan maka dalam pengelolaan keuangan daerah biro keuangan untuk mengantisipasi selalu berusaha untuk terus
mengadaptasi segenap perubahan tersebut melalui kegiatan
koordinatif dan konsultasi kepada lembaga terkait seperti
Depdagri, Depkeu, BPK, terutama dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005 dimana peraturan ini
sangat mempengaruhi semua peraturan peraturan dibawahnya. Peraturan Pemerintah ini membawa dampak yang sangat besar
karena mengharuskan mengubah serta menyesuaikan Peraturan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
233
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Menteri, Peraturan Daerah serta Peraturan Gubernur yang
berpedoman pada Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005, sehingga nantinya berdampak pada bentuk penganggaran sampai
pada bentuk pertanggungjawaban. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka penganggaran untuk
pelatihan pelatihan dan
Bimtek pehamanan terhadap Peraturan Pemerintah Pemerintah
perlu ditingkatkan pada semua pejabat dan pelaksana sehingga terjadi pemahaman yang benar untuk pelaksanaannya dan tidak terjadi kesalahan kesalahan memahami ataupun kesalahan administratif lainnya.
perundang-undangan
2) Banyaknya Program dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Biro Keuangan sehubungan dengan usaha mencapai opini Wajar tanpa Pengecualian membawa dampak ada beberapa kegiatan tidak dilaksanakan oleh fungsi bagian yang seharusnya, untuk itu
kordinasi antar bagian pada Biro keuangan kedepannya perlu ditingkatkan.
3) Koordinasi yang secara terus menerus dengan semua SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan harus terus
dilaksanakan dengan memberikan pemahaman dan bimbingan
kepada semua SKPD agar masalah pertanggungjawaban laporan keuangan akhir tahun bisa selesai tepat waktu.
4) Dengan semakin banyaknya Program dan kegiatan pada Biro
Keuangan membawa konsekuensi pada kebutuhan akan pegawai pada kegiatan kegiatan tertentu, untuk itu Biro keuangan mengangkat
beberapa
pegawai
kontrak
dalam
kurangnya tenaga pelaksana pada beberapa bagian.
mengatasi
5) Perlu koordinasi yang lebih intensif antara Biro Keuangan dengan
Biro perlengkapan terhadap permasalahan aset dan pelaporannya
sehingga neraca aset yang disajikan pada neraca keuangan dapat sesuai dengan nominal angka yang disajikan.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
234
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 11) SEKRETARIAT DPRD Berikut dijelaskan program pokok dan kegiatan yang dianggarkan
melalui APBD Prov. Kalsel TA. 2012 pada masing-masing unit kerja yang menyelenggarakan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah tahun 2012 sebagai berikut :
Sekretariat DPRD pada tahun 2012 mendapat alokasi anggaran
APBD Provinsi sebesar Rp 76.201.899.000,00 dan telah terealisasi
sebesar Rp 42.375.410.571,00 atau 55,61%. Adapun hasil pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut:
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 7.283.091.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 5.309.319.317,00 atau 72,90%. Hasil program antara lain adalah
terlaksananya kegiatan-kegiatan: Penyediaan jasa surat menyurat lingkup Sekretariat DPRD; Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya
air dan listrik; Penyediaan jasa kebersihan kantor DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 4.187.866.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp 3.472.543.002,00 atau 82,92%. Hasil program antara lain
adalah
terlaksananya
kegiatan-kegiatan:
1)
Pengadaan
perlengkapan gedung kantor DPRD; 2) Pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor DPRD; 3) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional DPRD.
c) Program
Peningkatan
Disiplin
Aparatur,
anggaran
yang
dialokasikan sebesar Rp 538.075.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 508.660.000,00 atau 94,53%. Hasil program antara lain adalah
terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya; 2) Pengadaan pakaian kerja lapangan.
d) Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur,
anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 227.795.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp 42.581.399,00 atau 18,69%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan: Pendidikan dan Pelatihan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
235
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Formal yang diikuti oleh Karyawan/I di lingkungan Sekretariat DPRD baik dalam daerah maupun luar daerah.
e) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 63.965.072.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 33.042.306.853,00 atau 51,66%. Hasil
program adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah; 2) Hearing/Dialog dan Koordinasi Dengan Pejabat Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat/Tokoh
Agama; 3) Kegiatan Reses; 4) Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota
DPRD; 5) Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD; 6) Sosialisai Peraturan Perundang-Undangan; 7) Olahraga Dewan dan Staf; 8) Pemeliharaan Kesehatan dan Pengobatan Anggota DPRD. 12) INSPEKTORAT Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2012 mendapat
alokasi anggaran APBD Provinsi sebesar Rp14.637.962.000,00 dan telah terealisasi sebesar
Rp12.148.388.906,00 atau 82.99%. Adapun hasil
pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut:
a) Program
Pelayanan
yangdialokasikan
Administrasi
sebesar
Perkantoran,
Rp1.990.261.600,00
dan
anggaran
terealisasi
sebesar Rp.1.923.881.481,00 atau 96,66%. Hasil yang dicapai adalah dapat
dilaksanakan
kegiatan-kegiatan
kantor
dan
pada
listrik,
kebersihan
program
Pelayanan
Administrasi Perkantoran, untuk menyelenggarakan tugas fungsi instansi
umumnya
meliputi
antara
lain
alat
kantor,
cetakan
dan
terpenuhinya: pelayanan surat menyurat, keperluan telepon, air dan kantror,
tulis
penggandaan, instalasi penerangan, bahan-bahan bacaan berupa pedoman
dan
peraturan
perundang-undangan,
konsumsi,
rapat/koordinasi/ konsultasi di dalam dan luar daerah, serta jasa pegawai non PNS;
b) ProgramPeningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, anggaran yangdialokasikan sebesar Rp310.600.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp 278.785.417,00 atau 89,76%. Hasil yang dicapai adalah dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan program Peningkatan Sarana dan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
236
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Prasarana Aparatur, untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
fungsi instansi meliputi pengadaan peralatan gedung, pengadaan meubelair, pengadaan alat-alat ukur serta pemeliharan terhadap gedung
kantor,
kendaraan
dinas,
kendaraan
perlengkapan serta peralatan gedung kantor;
c) Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
operasional,
Daya
Aparatur,
anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 286.990.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 231.202.200,00 atau 80,56%. Hasil yang dicapai adalah dapat dilaksanakannya kegiatan program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi jabatan Auditor/Pejabat Pengawas
Pemerintah serta dalam rangka mempersiapkan peningkatan
klasifikasi sertivikasi Auditormelalui pendidikan dan pelatihan formal;
d) Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan,
anggaran yangdialokasikan sebesar Rp18.690.000,00 namun tidak terealisasi atau 0%.
Akan tetapi masih dapat dilaksanakannya
penyusunan laporan keuangan akhir tahun.
e) Program
Peningkatan
Pengendalian
Sistem
Pelaksanaan
yangdialokasikan
sebesar
Pengawasan
Kebijakan
Internal
KDH,
Rp4.213.640.000,00
dan
dan
anggaran
terealisasi
sebesar Rp 2.698.657.325,00 atau 64,05%.Hasil yang dicapai adalah dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan program meliputi antara lain:
- Melaksanakan pengawasan internal secara berkala melalui kegiatan pemeriksaan terhadap obyek pemeriksaan baik di
Provinsi maupun Kabupaten/ Kota, yaitu memeriksa secara komprehenshif 42 obyek pemeriksaan pada SKPD Provinsi dan pemeriksaan
penyelenggaraan
pemerintahan
terhadap
11
Kabupaten/ Kota sebagai obyek pemeriksaannya. Pemeriksaan
berkala tersebut menghasilkan Laporan hasil Pemeriksaan (LHP)
sebanyak 42 laporan untuk obyek pemeriksaan Provinsi dan 11 Laporan untuk penyelenggaran pemerintahan Kabupaten/Kota.
Dari hasil pemeriksaan berkala tersebut menggambarkan kondisi
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
237
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi pengelolaan anggaran dan kinerja pembangungan secara umum sebagai berikut :
(1) Sistem Pengendalian Manajemen.
Terhadap kegiatan sistem pengendalian manajemen pada
orgnanisasi atau instansi yang ada, pada dasarnya berjalan cukup baik, walaupun masih terdapat kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga kedepan masih
harus
menjadi perhatian bagi setiap atasan langsung antara lain: terhadap Tupoksi dan uraian tugas yang harus dilaksnakan;
sistem dan prosedur kerja; perencanaan dan program kerja; sebagai acuan pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang dilaksanakan, kebijakan yang dibuat, serta mengenai aktivitas pelaporan kegiatan Instansi.
(2) Pengelolaan Kekayaan/Pendapatan.
Untuk kegiatan pengelolaan kekayaan/ pendapatan yang dilaksanakan berjalan sebagaimana mestinya sesuai
yang
diharapkan, namun masih ada sebagian kecil kegiatan yang harus mendapatkan perhartian untuk lebih ditingkatkan pelaksanaannya
seperti
:
pendataan
terhadap
asset,
pengadaan dan pemanfaatan barang inventaris dan barang habis pakai, serta terhadap prosedur dan mekanisme yang berlaku, administrasi pengelolaan barang serta pelaporannya.
(3) Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Kegiatan pengelolaan
sumber daya manusia
telah di
laksanakan dan sudah berjalan sesuai ketentuan, tetapi dari segi administrasi
masih ada sebagian memerlukan upaya
penyempurnan dalam pelaksanannya antara lain: administrasi
pengelolaan kepegawaian seperti pembuatan buku-buku,
kartu-kartu TUK, dan pembuatan data-data kepegawaian, Karpeg, Karis, Karsu dan lain-lain, serta terhadap apel pagi, masuk kerja, menyampaikan LP2P, juga pengisian formasi jabatan fungsional yang masih lowong.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
238
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi (4) PengelolaanAnggaran.
Kegiatan pengelolaan anggaran secara umum mengalami kemajuan dan sudah sesuai ketentuan Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
Pertanggung-jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, meskipun dari segi
administrasi masih ditemukan adanya beberapa kelemahan
yang harus disempurnakan dalam pelaksanannya di tahun mendatang. Beberapa kelemahan tersebut, antara lain :
adanya perencanaan pengelolaan keuangan yang belum akurat, administrasi pengelolaan keuangan yang masih belum sempurna,
dan
adanya
penyampaian
laporan
pertanggungjawaban keuangan belum tepat waktu, serta ketaatan terhadap pelaksanaan pelaporan, penyediaan plafon anggaran yang disediakan, dan adanya
pajak-pajak
yang
kelengkapan dokumen;
dipungut
namun
belum
diadministarsikan, serta Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan
pengawasan Atasan Langsung dalam pengelolaan anggaran yang masih lemah.
(5) Pengelolaan dan Pelaksanaan Proyek.
Pelaksanan pengelolaan dan pelaksanaan Proyek, secara umum
telah
perkembangan
mampu
mendorong
pertumbuhan
dan
pembangunan di daerah, dan memberi
dampak positif secara signifikan bagi kehidupan masyarakat.
Dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, ditemukan masih adanya
kegiatan
yang
harus
diupayakan
peningkatan
pelaksanaannya ke-depan, antara lain: terhadap administrasi
dan pelaporan pertanggungjawaban proyek, perencanaan yang kurang effektif, pengelolaan
pajak-pajak yang belum
dipungut, dan adanya pengawasan atasan langsung yang masih lemah terhadap kegiatan proyek/pekerjaan yang kurang optimal.
- Melakukan
penanganan
kasus
pengaduan
masyarakat
di
lingkungan Pemerintah Daerah, antara lain pemeriksaan khusus
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
239
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi terhadap 8 kasus pengaduan yang ada, danmenghasilkan 8 LHP khusus. Pemeriksaan khusus terhadap kasus-kasus pengaduan masyarakat baik secara langsung maupun yang mencuat di media
massa, diharapkan mampu mendorong akuntabilitas kinerja pemerintahan secara optimal, sebagai upaya penegakan hukum
yaitu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku,
dan untuk merespon dinamika masyarakat dan
pengembangan sistem informasi pengawasan yang transparan dan akuntabel.
- Melaksanakan tindak lanjut hasil temuan pengawasan, baik
temuan APIP maupun BPK-RI. Dari 174 temuan dan 255 saran/rekomendasi Inspektorat Provinsi, selesai ditindak lanjuti
sebanyak 127 temuan dan 183 saran, sedangkan 47 temuan dan 72
saran/rekomendasi
Sedangkan
untuk
hasil
masih
dalam
pemeriksaan
proses
penyelesaian.
Inspektorat
Jenderal
Kementerian Dalam Negeri dari 85 temuan dan 122 saran/ rekomendasi,
selesai
ditindaklanjuti
sebanyak
118 saran/
rekomendasi, sedangkan sebanyak 4 buah saran/rekomendasi masih dalam proses penyelesaian.
- Melaksanakan reviu pelaksanaan APBD, yaitu reviu terhadap
Laporan Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2011 dan Semester I Tahun 2012, yang mana dimaksudkan untuk memastikan keandalan Laporan Keuangan Daerah sesuai ketentuan dan Standar Akuntansi Pemerintah.
- Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan UPKPT dalam rangka mensinkronisasi jadwal pemeriksaan di tingkat Provinsi
dan Kabupaten/Kota serta jadwal pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis.
- Melakukan evaluasi LAKIP SKPD, yakni terhadap LAKIP SKPD
jajaran provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari 47 dari 47 SKPD, dimaksudkan untuk mendorong iklim akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan pemanfaatan LAKIP oleh pimpinan
instansi guna penyempurnaan kebijakan dalam rangka perbaikan/
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
240
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi peningkatan kinerja instansi. Terkait hal ini dinformasikan bahwa pemerintah provinsi Kalsel
memperoleh penghargaan dari
Kementerian PAN-RI sebagai 10 besar Pemda yang telah melaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan baik.
- Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan Laporan Pajak-pajak
(LP2P), yaitu dalam rangka meningkatkan kesadaran aparatur terhadap kuwajiban pajak. Penyampaian LP2P provinsi untuk PNS
gol.III/a berjumlah 423 dari 678 atau sebesar 62,39 %, dan gol.III/b ke atas sebesar 68,38% atau berjumlah 1923 dari 2804.
- Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) yaitu dalam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2008 guna melakukan evaluasi
terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ke-13 f)
Kabupaten/Kota.
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan,
anggaran
yangdialokasikan
sebesar
Rp100.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 100.100.000,00 atau
100%. Hasil program adalah dapat dilaksanakannya kegiatankegiatan program peningkatan profesiolisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan, meliputi antara lain :
- Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pengawasan, yaitu bagi jajaran APIP provinsi dan kabupetan/kota
dalam rangka meningkatkan wawasan dan pemahaman terhadap
peraturan-peraturan bidang pengawasan meliputi PP 79 Tahun 2005
tentang
Pedoman
2007
tentang
Pedoman
Pembinaan
dan
Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Permendagri 23 Tahun Tata
Cara
Pengawasan
Atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dan Permendagri 24
Tahun 2007 tentang PedomanPemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah.
- Melaksanakan Sosialisasi Perpres No. 54 Tahun 2010 yaitu dalam
jajaran APIP provinsi dan kabupetan/kota dalam rangka
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
241
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi meningkatkan wawasan dan pemahaman terhadap
peraturan-
peraturan bidang pengadaan barang dan jasa.
- Melaksanakan Sosialisasi tentang LP2P yaitu dalam rangka
peningkatan pengetahuan dan wawasan mengenai peraturan perpajakan bagi apartur pemerintah mengenai teknis pelaksanaan dan sanksi-sanksi di dalamnya.
g) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan;anggaran
yangdialokasikan
sebesar
Rp266.380.000,00dan terealisasi sebesar Rp223.065.500,00 atau
83,74%. Hasil program adalah dapat dilaksanakannya kegiatankegiatan program antara lain: - Melaksanakan
PKPT
dan
Rakorwasda
PKPT
Tingkat
Provinsi/Rakorwasda Tingkat Nasional dalam rangka terbinanya sinergi pemeriksaan, terkoordinasinya pengawasan APIP, dan penerapan
pedoman
operasional
pengawasan
di
jajaran
Inspektorat/ Bawasda Kabupaten / Kota untuk mewujudkan standar kualiatas pengawasan APIP di daerah.
- Melaksanakan eksistensi pengelolaan administrasi kepegawaian, kepustakaan, kearsipan dan pengelolaan administrasi barang.
- Melakukan Penyusunan Laporan Tahunan dan Penyusunan Program Kerja Tahunan, dengan output berupa laporan yaitu Laporan Tahunan 2011 dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2012.
h) Program
Pengawasan
Aparatur
Negara;
anggaran
yang
dialokasikan sebesar Rp1.789.950.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp 1.596.674.400,00 atau 89,20%. Hasil program adalah dapat dilaksanakannya kegiatan-kegiatan program antara lain:
- Melakukan Rapat Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan APIP
Tingkat Provinsi Kabupaten Kota se Kalimantan Selatan Tahun
Anggaran 2012 dari tanggal 23 sampai dengan 24 Mei 2012 di
Aula Benua Kita Kantor Bupati Kabupaten Hulu Sungai Utara, dalam rangka mengetahui tingkat penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan oleh APIP daerah.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
242
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi - Melaksanakan Rapat Konsolidasi dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Regional I Tahun 2012 di
Provinsi Palembang dari tanggal 19 s/d 21 Juni 2012,
pembukaannya dilaksanakan di Griya Agung (Rumah Dinas
Gubernur Sumatera Selatan) dan dilanjutkan pembahasan TLHP
serta seminar di Hotel Arya Duta Palembang, dengan tujuan salah
satunya adalah untuk mengetahui tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil temuan hasil pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis Lainnya.
- Provinsi Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah penyelenggara
Kegiatan Rapat Konsolidasi dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Inspektorat Jenderal Kementerian
Dalam Negeri, Pengaduan Masyarakat, dan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis Lainnya untuk Regional III Tahun 2012 yang
dilaksanakan dari tanggal 1 s/d 3 Oktober 2012 dengan jumlah peserta sebanyak ± 1.000 orang peserta terdiri dari 14 Itjen Kementerian, 13 Provinsi Peserta dan 4 Provinsi Peninjau.
- Melaksanakan Bimbingan Teknis Operasional Pengawasan dan Perpres No. 70 Tahun 2012 dalam jajaran APIP provinsi dan
kabupetan/kota dalam rangka meningkatkan wawasan dan pemahaman terhadap i)
barang dan jasa.
Program
Implementasi
peraturan-peraturan bidang pengadaan Good
Governance,
anggaran
yang
dialokasikan sebesar Rp200.598.400,00 dan terealisasi sebesar
Rp103.050.000,00 atau 51,37%. Hasil program adalah dapat dilaksanakannya kegiatan-kegiatan program antara lain:
- Melaksanakan orientasi pelaksanaan good governance ke luar
daerah yaitu ke Bengkulu Provinsi Bengkulu, dalam rangka meningkatkan
pengetahuan,
wawasan,
dan
kemampuan
menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik,
serta menambah khazanah kearifan lokal (best practice) daerah setempat;
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
243
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pengawasan Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain :
1) Kegiatan rapat koordinasi pengawasan di Daerah (Rakorwasda) belum dapat diikuti oleh Itjen Departemen teknis secara keseluruhan, sehingga dalam pelaksanaan dan hasilnya belum secara keseluruhan
menampung kepentingan APIP di Daerah dan Itjen Departemen teknis bersangkutan.
2) Terbatasnya sumber daya manusia aparatur Inspektorat, baik keterbatasan di segi kuantitas maupun kualitasnya, terutama
menyangkut bidang-bidang teknis, sehingga dalam penerapan pengawasan/pemeriksaan kinerja belum optimal.
3) Belum semua Departemen teknis menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sehingga instansi teknis pemerintahan Daerah belum secara keseluruhan mememiliki acuan dalam menyusun dan
menetapkan SPM serta indikator kinerjanya. Hal ini menyulitkan
dalam mengukur tingkat keberhasilan instansi Pemerintah Daerah
oleh aparat pengawas, sehingga hasil-hasil pengawasan belum bisa dimanfaatkan oleh auditan secara optimal.
4) Jadwal pemeriksaan BPK RI tidak terkoordinasi sehingga sinergi
penyusunan PKPT masih lemah, menyebabkan capaian kinerja pelaksanaan pengawasan APIP berjalan belum optimal. Adapun
Solusi
yang
dilakukan
permasalahan dimaksud, antara lain : 1) Kegiatan
Rapat
koordinasi
untuk
Pengawasan
mengatasi di
beberapa
Daerah
sudah
dilaksanakan dan diikuti sebagian Itjen Departemen, yang akan datang hendaknya dapat diikuti oleh seluruh Aparat Pengawasan Fungsional termasuk seluruh Itjen Departemen Teknis guna terjalinnya koordinasi dan konsolidasi pengawasan yang baik.
2) Memberdayakan sumber daya manusia yang ada dan meningkatkan kemampuannya melalui pelatihan dan bimbingan teknis serta pembelajaran di kantor sendiri dalam rangka meningkatkan mutu
pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota, melalui pemeriksaan Reguler (berkala) maupun
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
244
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Pemeriksaan
Khusus,
evaluasi
kinerja
penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota maupun Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan Bupati/Walikota sebagai pelaksanaan kewenangan yang telah dilimpahkan kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat yang ada di Daerah.
3) Mendorong Satuan Kerja Perangkat Daerah agar menerapkan SPM
dan menyempurnakan indikator kinerjanya dengan baik, yang memudahkan dalam pengukuran kinerjanya baik oleh internal SKPD maupun aparat pengawas, sehingga hasil pengawasan berdayaguna dan berhasilguna untuk dimanfaatkan oleh SKPD selaku auditan.
4) Perlu segera adanya regulasi nasional terkait dengan Sistem
Pengawasan Nasional, sehingga terwujud koordinasi pengawasan antar semua lembaga pengawasan baik internal maupun eksternal pemerintah.
13) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah pada tahun 2012 mendapat alokasi anggaran APBD Provinsi sebesar Rp3.751.063.000,00 dan telah terealisasi sebesar
Rp3.498.882.480,00 atau 93,28%. Adapun hasil
pelaksanaan program pokok dan kegiatan sebagai berikut:
a) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Anggaran
yang
dialokasikan
sebesar
Rp104.500.000,00
dan
terealisasi sebesar Rp103.825.000,00 atau 99,35%. Hasil program Dalam
rangka
memperkuat
peran
lembaga
penelitian
dan
pengembangan, salah satunya diupayakan peningkatan wawasan dan kemampuan aparatur melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan teknis ataupun kursus seperti :
a) Diklat Sertifikasi Peneliti untuk tenaga Peneliti.
b) Diklat Penyusunan Jurnal dilakskanakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
c) Diklat Metodologi Penelitian oleh Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
245
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi d) Diklat perkebunrayaan untuk tingkat manajemen di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.
e) Diklat perkebunrayaan untuk tingkat teknis pelaksana di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.
b) Program Penguatan Kelembagaan IPTEK Anggaran
yang
dialokasikan
sebesar
Rp402.853.000,00
dan
terealisasi sebesar Rp394.987.300,00 atau 98,05%. Hasil program adalah:
1)
Perencanaan dan evaluasi penelitian, beberapa kegiatan
perencanaan yang dilaksanakan antara lain: penyusunan Rencana Kinerja
Tahunan;
Rencana
Kinerja
Anggaran;
Menghimpun
Permasalahan dan Kebutuhan Penelitian dan Pengembangan dari Berbagai Stakeholder; Melaksanakan kegiatan rapat koordinasi berkaitan dengan kegiatan perencanaan dan evaluasi kelitbangan.
2)
Fasilitasi Dewan Riset Daerah, tugas yang diemban DRD
Kalimantan Selatan, antara lain memberikan masukan rekomendasi kebijakan dalam rangka kegiatan penelitian dan pengembangan.
3)
Jurnal Balitbangda, Pada tahun 2012, jumlah penerbitan
jurnal sebanyak 2 kali (edisi). Jurnal Balitbangda pada tahun 2012 mendapat akreditasi C dari LIPI. Dengan akreditasi ini diharapkan
karya tulis yang termuat dalam jurnal akan mendapat nilai kredit yang dihargai oleh LIPI. Beberapa karya tulis yang dimuat dalam
jurnal tersebut, selain hasil-hasil penelitian Balitbangda juga memuat hasil karya dari peneliti luar yang naskahnya telah dinilai kelayakannya.
4)
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya tenaga Peneliti Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan maka pada Tahun
2012 masing-masing peneliti membuat/menyusun Karya Tulis Ilmiah sebanyak 12 (duabelas) judul, sebagai berikut :
a) Kajian Potensi Dan Pemanfaatan Tanaman Kelapa Untuk Bahan
Baku Industri Di Kalimantan Selatan ( oleh : Ir.Gusti Syahrany Noor )
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
246
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi b) Kearifan Lokal Masyarakat Dayak Meratus Di Kalimantan Selatan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan ( oleh : Drs. Wajidi )
c) Potensi dan Prospek Pengembangan Karet di Kalsel ( Potential and
Prospect Development Of Rubber In South Kalimantan)( oleh : Lisda Noorizatil. H.SP.MP )
d) Kajian Potensi Kotoran Ternak Sebagai Sumber Energi Biogas Mendukung Kebijakan
Pengembangan Energi Terbarukan Di
Kalimantan Selatan ( oleh : Sri Setyati,S.Si,MP )
e) Kajian Kebijakan Pemenuhan Energi Listrik Di Kalimantan Selatan ( oleh : M, Arief Anwar, ST, MT )
f) Kajian Peraturan Daerah di Bidang Kesehatan Lingkungan Provinsi Kalimantan Selatan ( oleh : Said, SH, LLM )
g) Pemanfaatan Lahan Rawa Di Kalimantan Selatan (Kabupaten Barito Kuala, Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Banjar) ( oleh : Latifa Suhada Nisa, S.Si,MP )
h) Studi Mengenai Penetapan Upah Minimum Regional Dengan
Kaitannya Dengan Standar Kebutuhan Hidup Layak Di Kalimantan Selatan ( oleh : Herry Azhar Pradana, SE )
i) Karakteristik Lahan Rawa Pasang Surut Di Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala Dan Kabupaten Banjar ( oleh : Yudhi Putryanda, S.Si )
j) Prospek Usaha Tani Komoditas Sayuran Pada Lahan Rawa Lebak
Di KotaMadya Banjarmasin, Kabupaten Batola, Dan Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan ( oleh : Siska Fitriyanti )
k) Pola Konsumsi Pangan Masyarakat Desa Pelaksana Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Di Kalimantan Selatan ( oleh : Askalani, SST )
l) Hubungan Antara Jumlah Kendaraan Diesel, Ketersediaan Solar Dan Pelangsir Di Tiga Kabupaten Provinsi Kalimantan Selatan (oleh : Nur Muchammad Azizi Kurniawan, ST )
5) Pembinaan dan Fasilitasi Kelitbangan Bidang Ekonomi, SDA dan Teknologi.
Dalam
rangka
memperkuat
peran
lembaga
litbang
dengan
stakeholder di daerah, dengan tujuan agar kegiatan penelitian dan pengembangan dapat berjalan lancar dan optimal maka dilakukan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
247
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi rangkaian kegiatan pembinaan. Kegiatan ini ditujukan ke institusi
yang menangani penelitian di kabupaten/kota, dalam hal ini
keberadaannya di BAPPEDA, terutama di bidang penelitian. Adanya kegiatan pembinaan ini diharapkan terjalin komunikasi secara
langsung dan dapat menjadi jembatan antara pihak pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota dalam pelaksanaan kegiatan
penelitian, baik yang ditangani langsung provinsi atau di masingmasing daerah.
6) Peningkatan
Pembangunan
Kemampuan
Lembaga
Litbang
Daerah
Dalam
Kerjasama antar lembaga penelitian dan pengembangan merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kemampuan lembaga litbang
dalam memberikan masukan dan kebijakan pembangunan di daerah. Kerjasama penelitian dan pengembangan diperlukan, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja. Beberapa kegiatan
kerjasama atau penunjang kerjasama dengan lembaga litbang baik di tingkat pusat maupun di daerah diantaranya:
a) Kegiatan rapat koordinasi teknis dengan lembaga litbang kementerian yang berkedudukan di daerah, seperti: BPTP
Banjarbaru dan Balitra Banjarbaru Kementerian Pertanian; BBAT
Kementerian Kelautan dan Perikanan; Balai Penelitian Kehutanan Kementerian
Kehutanan;
dan
Baristand
Kementerian
Perindustrian. Dalam beberapa kesempatan dilakukan rapat koordinasi dalam rangka merumuskan kegiatan penelitian
sebagaimana yang menjadi kebutuhan di daerah, baik kabupaten, kota maupun provinsi;
b) Telah dilaksanakannya gelar teknologi Varietas Jagung Unggul dengan luas ± 15 Ha yang dilaksanakan oleh BPTP ( Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ) di BP3T Tambang Ulang .
c) Untuk mendukung pengembangan ternak besar di Kalimantan
Selatan khususnya sapi melalui kegiatan PKPP ( Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa ) yang dibiayai oleh
Kementrian Riset dan Teknologi telah di gelar pula di BP3T Tambang Ulang.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
248
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi d) Keikutsertaan dalam pameran bersama dalam Expo Kalimantan
Selatan Tahun 2012, dengan menampilkan “Stand Kelitbangan”. Dalam stand pameran ini tergabung beberapa lembaga litbang
dengan menampilkan produk-produk unggulan dari masingmasing instansinya. Dengan adanya kebersamaan ini akan
mendekatkan lembaga litbang dengan masyarakat yang lebih luas dan spesifik, sehingga mudah dikenal dan member informasi yang lebih komprehensif.
e) Terbangunnya hubungan kerjasama yang telah dirintis, juga berlangsung pada kegiatan seosialisasi Model Pengembangan Pertanian
Lahan
Rawa
melalui
Inovasi
Teknologi
yang
diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian yang difasiltasi BPTP Banjarbaru. Pada
kegiatan tersebut dipadukan dengan kegiatan dari Kementerian
Riset dan Teknologi yang membawa tema Upaya Peningkatan
Lahan Sub Optimal yang disampaikan Staf Ahli Menteri Ristek. Adapun acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan dan dimoderatori Kepala Balitbangda. Diluar acara tersebut, berlangsung kunjungan lapangan oleh Tim
Kementerian Ristek dan Balitbangda didampingi BPTP di lahan sub optimal di daerah Barito Kuala.
f) Dalam rangka memperkuat peran lembaga penelitian dan
pengembangan, sudah terbentuk Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Daerah (FKPPD) baik di tingkat nasional
maupun regional. Pelaksanaan FKPPD tahun 2012 berlangsung di Jawa Timur ( Surabaya ) dan Nusa Tenggara Barat ( Mataram ).
g) Dalam rangka meningkatkan kemampuan Lembaga Litbang Daerah Dalam Pembangunan, pada tahun 2012 telah diterbitkan beberapa Peraturan Gubernur antara lain :
f) Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2012 tanggal 12 Maret 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Hasil Penelitian
g) Peraturan Gubernur Nomor 188.44 / 0423 / KUM / 2012 tanggal 6 September 2012 tentang Pembentukan Tim Pengarah dan
Tim
Kelompok
Kerja
Jaringan
Penelitian
dan
Pengembangan Bidang Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
249
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi h) Peraturan Gubernur Nomor 188.44 / 0545 / KUM / 2012 tanggal
21 November 2012 tentang Pembentukan Forum
Komunikasi Kelitbangan Provinsi Kalimantan Selatan.
i) Peraturan Gubernur Nomor 188.44 / 0544 / KUM / 2012 tanggal
Koordinasi
21 November 2012 tentang Pembentukan Tim Penguatan
Kalimantan Selatan.
Sistem
Inovasi
daerah
Provinsi
7) Rakorda, Forum Komunikasi Penelitian , Rakornas dan Pokja Jarlit bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Kegiatan ini sebagai upaya untuk mewadahi rangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan di daerah, baik dengan lembaga
litbang UPT Pusat, Perguruan Tinggi, ataupun para pakar di bidang penelitian dan pengembangan.
a) Pelaksanaan Rakorda Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Bidang Pendidikan bekerjasama dengan Jarlitbang
Bidang Pendidikan Kabupaten Banjar, dengan peserta seluruh Jarlitbang Bidang Pendidikan Kabupaten dan Kota serta yang diwakili oleh Bappeda, Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama, serta Dinas/Badan terkait seperti Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta serta Badan Pusat Statistik. Sebagai Narasumber pada Rakorda Jarlitbang Bidang Pendidikan
adalah : Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kepala Pusat Testing Centre Universitas Negeri Makasar ( UNM ), Kepala
Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan, Para Kepala Bappeda
Kabupaten/Kota, Para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, Para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
serta Guru Besar FKIP Unlam Banjarmasin selaku Ketua Tim Pokja Jarlitbang Bidang Pendidikan Provinsi Kalimantan
Selatan. Rakorda dilaksanakan tanggal 22 – 24 Oktober 2012 bertempat di Mahligai Sultan Suriansyah Martapura. Juga
dihadiri oleh Kepala Balitbangda Provinsi Jambi sebagai peserta kehormatan selain para Kepala Sekolah dan Pengawas dilingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjar.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
250
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi b) Rapat Koordinasi Jaringan Penelitian dan Pengembangan (Jarlitbang) Bidang Kesehatan dilaksanakan tanggal 2 Oktober
2012 di Graha Abdi Persada Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, dan Sebagai Narasumber adalah Kepala Balitbang Kementerian Kesehatan RI, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan, Kepala Balitbangda Provinsi Kalimantan
Selatan, Kepala Balai Loka Litbang Tanah Bumbu. Peserta berasal dari Bappeda Kabupaten/Kota dan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi, Fakultas Kedokteran
Unlam semua jurusan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Uniska, serta seluruh anggota Pokja Jarlitbang Bidang Kesehatan.
c) Rapat Sosialisasi Hasil Rakorda dan Rakornas Jarlitbang Bidang Pendidikan dilaksanakan pada tanggal 22 November
2012 kerjasama dengan Jarlitbang Bidang Pendidikan Kota Banjarbaru. Selaku Narasumber adalah Kepala Balitbangda
Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Bappeda Kota Banjarbaru, Ketua Pokja Jarlitbang Bidang Pendidikan Provinsi Kalimantan
Selatan dan Guru Besar FKIP Unlam Banjarmasin. Peserta diwakili oleh seluruh anggota Pokja Jarlitbang Bidang Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi serta para Kepala
Sekolah Negeri dan Swasta di lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru.
d) Disamping Rakorda juga mengikuti Rakornas Jarlitbang Bidang Pendidikan dan Kesehatan.
e) Untuk meningkatkan peran kelembagaan litbang di bidang kesehatan, sejak tahun 2011 sudah dirintis untuk membentuk
suatu jejaringan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Kementerian Kesehatan cukup aktif mengundang
Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan, baik dalam acara Rapat
Koordinasi
Nasional
bidang
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan juga dalam lokakarya atau seminar hasil-hasil penelitian kesehatan.
f) Pada tahun 2011 juga telah dirintis terbentuknya Jaringan Penelitian
dan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
Pengembangan
di
Bidang
Kesehatan,
251
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi keberadaan jaringan litbang ini sangat diperlukan seiring
dengan tingkat kebutuhan kesehatan pada masyarakat semakin tinggi. Dan hal ini sangat mendukung sebagai upaya untuk meningkatkan IPM Kalimantan Selatan yang masih
berada di bawah rata-rata nasional, dengan memberikan kebijakan-kebijakan di bidang kesehatan.
g) Berkenaan dengan hal tersebut diatas telah diterbitkan Surat keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0423/
KUM/2012 Tanggal 6 September 2012 Tentang Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Kelompok Kerja Jaringan Penelitian dan Pengembangan Bidang Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
8) Koordinasi
dan
Konsultasi
Kegiatan
Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM. Sinergisitas
kegiatan penelitian dan
Kelitbangan
Bidang
pengembangan bidang
Pemerintahan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat
kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintah, beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain;
a)
Penguatan kegiatan penelitian di bidang hukum dan HAM, salah satu terjalin koneksitas dengan Balitbang Hukum dan HAM
Kementerian Hukum dan HAM di tingkat pusat dan Kanwil
Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain Desiminasi dan Sosialisasi Hak Atas
Kekayaan Intelektual di Kalimantan Selatan yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hulum dan HAM yang
dihadiri
oleh
SKPD
Provinsi
terkait,
Bappeda
Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dan Kanwil Hukum dan
HAM Kalimantan Selatan ; Mengikuti Rakornas oleh Badan
Litbang HAM di Lombok ( NTB ) dan Manado ( Sulawesi Utara); Koordinasi Penelitian dalam rangka menunjang Penelitian tahun
2013
tentang
”Aplikasi
Analisis
Dampak
HAM
Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”; Koordinasi dan
konsultsi ke Provinsi Banten dalam rangka terkait Kajian
Optomalisasi Pelaksanaan Program CSR bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Selatan sehingga
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
252
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi menjadi pembanding antara CSR di Kalimantan Selatan dan Provinsi
Penelitian
Banten.
antara
Penandatanganan Badan
Penelitian
Perjanjian dan
Kerjasama
Pengembangan
Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik
Indonesia dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah b)
Provinsi Kalimantan Selatan.
Jalinan koneksitas dengan Balitbangda Provinsi Jawa Timur,
kegiatan ini sebagai upaya memperkuat dan mendapatkan informasi dalam penguatan peran lembaga litbang daerah di
c)
bidang pemerintahan dan kebijakan publik.
Membangun sinergisitas dengan Balitbangda Provinsi Sulawesi
Selatan. Sebagaimana diketahui kedua pemerintahan provinsi (Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan) telah terjalin
kerjasama, salah satu diantara di bidang penelitian. Adanya
sharing informasi di kedua belah pihak sangat bermanfaat dalam
daerah
mensinergikan yang
pemerintahan.
berbasis
kebijakan-kebijakan penelitian,
pembangunan
terutama
di
bidang
c) Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp2.133.450.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp2.000.197.915,00 atau 93,75,%. Adapun judul kegiatan penelitian dan pengembangan dimaksud, sebagai berikut: 1)
Diseminasi dan Sosilaisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual di
2)
Kajian Pembangunan Pasar Induk dan Pergudangan di
3) 4) 5) 6)
Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Pembangunan Kebun Raya Daerah Kalimantan Selatan
Kajian Pengembangan Posyandu Model dan Desa Siaga di Kalimantan Selatan
Kajian Optimalisasi Pelaksanaan Program CSR Bagi Peningkatan Kualitas SDM di Kalimantan Selatan
Penelitian Tentang Pemetaan Tes UN SD/MI dan Pemetaan Guru di Kalimantan Selatan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
253
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 7)
Studi Pengembangan Angkutan Masal Mendukung Terminal KM
8)
Kajian Arus Perdagangan Komoditas Strategis Antar Pulau di
17 Dalam Kawasan Metropolitan Banjarbakula (Lanjutan) Kalimantan Selatan
Kedelapan kegiatan di atas dilakukan melalui pola swakelola, baik dilaksanakan oleh Tim Peneliti Baltbangda maupun dilakukan dalam
bentuk kerjasama dengan stakeholder, baik dengan perguruan tinggi
(Universitas Lambung Mangkurat), Balai Penelitian Kehutanan, Balai Perbenihan Tanaman Hutan, Kanwil Hukum dan HAM Kalsel dan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.
UPT Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu secara
organisasi merupakan UPT pada Badan Litbang Provinsi sehingga pengelompokan Anggarannya dimasukkan dalam Urusan Otonomi
Daerah, pada tahun 2012 mendapat total alokasi anggaran sebesar Rp877.200.000,00 dan terealisasi sebesar 98,19%.
Rp861.314.950,00 atau
Permasalahan dan Solusinya Permasalahan utama dalam pelaksanaan program dan kegiatan
untuk mencapai sasaran yang dikehendaki yang dilaksanakan Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan pada T.A. 2012
berkaitan dengan upaya
peningkatan mutu atau kualitas hasil penelitian dan pengembangan antara lain:
1) Luasnya lingkup permasalahan yang dihadapi daerah Kalimantan Selatan tidak sebanding dengan sumber daya yang dimiliki Balitbangda
Provinsi Kalimantan Selatan, baik menyangkut aspek SDM, aspek penganggaran, dan aspek prasarana dan sarana penunjang;
2) Beberapa rangkaian kegiatan kerjasama penelitian dengan pihak lain, seperti dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Balitbangda setempat) dan Pemerintah Kabupaten/Kota belum optimal. Hal ini ada
keterbatasan alokasi anggaran dan proses penganggaran yang belum seragam tata waktunya.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
254
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3) Kerjasama dengan lembaga penelitian dan pengembangan di tingkat
pusat masih belum berjalan dengan optimal. Kebijakan sektoral di
masing-masing lembaga litbang menyulitkan dalam menyatukan format kegiatan penelitian yang dilaksanakan secara bersama-sama.
Beberapa solusi untuk pemecahan masalah di atas, antara lain:
1) Melakukan serangkaian kegiatan fasilitasi, rapat koordinasi dengan stakeholder terkait, ataupun konsultasi dengan para pihak yang terkait
dengan rangkaian kegiatan kelitbangan. Kegiatan ini dilaksanakan baik
dengan Tim Peneliti ataupun pihak yang menjadi stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan penelitian da pengembangan di daerah.
2) Memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki, dan kekurangan sarana dan prasarana penunjang dipenuhi secara bertahap dengan mengusulkan anggaran belanja pada tahun berikutnya.
3) Menjalin dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak, setidaknya dengan adanya kerjasama ini ada sharing informasi atau transer ilmu
pengetahuan dan wawasan ke daerah. Dengan adanya kerja sama ini,
diharapkan adanya bentuk-bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan di daerah.
14) DINAS PENDAPATAN DAERAH Program
yang
dilaksanakan
pada
tahun
anggaran
2012
sebagaimana visi dan misi yang dituangkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut : a.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
c.
Program Peningkatan Disipilin Aparatur;
b. d.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dinas Pendapatan Daerah pada tahun 2012 mendapat alokasi
anggaran APBD Provinsi sebesar Rp 110.224.951.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp 85.298.197.724,00 atau 77,39 %.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
255
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Adapun program pokok yang dilaksanakan yaitu: Program
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 4.492.091.000,00 dan terealisasi
sebesar Rp 2.213.377.964,00 atau 49,27 %. Hasil program adalah dapat dilaksanakannya kegiatan-kegiatan :
1) Optimalisasi Penerimaan Bagi Hasil Pajak berupa rapat koordinasi dan evaluasi sebagai bahan tindak lanjut optimalisasi penerimaan bagi hasil pajak;
2) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen berupa upgrade dan pemeliharaan perangkat hardware dan software sistem aplikasi dan database serta pengkajian informasi teknologi pada sistem informasi
kesamsatan agar terlaksananya sistem informasi manajemen yang baik;
3) Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan berupa penyusunan
laporan
pendapatan
dan
belanja
terlaksananya pengelolaan keuangan daerah yang baik;
SKPD
agar
4) Peningkatan Kualitas Pelayanan Samsat Provinsi Kalsel berupa mempertahankan dan memperoleh Sertifikasi ISO 9001-2008 agar meningkatnya pelayanan kepada masyarakat;
5) Penyusunan Program Kerja dan Laporan Akuntabilitas berupa
penyusunan laporan, program kerja dan anggaran agar terlaksananya pengelolaan keuangan daerah yang baik;
6) Optimalisasi Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak berupa rapat koordinasi, konsultasi dan rekonsiliasi sebagai bahan tindak lanjut optimalisasi penerimaan bagi hasil bukan pajak;
7) Optimalisasi Penerimaan Lain-lain Pendapatan berupa monitoring, pembinaan dan konsultasi sebagai bahan tindak lanjut optimalisasi penerimaan lain-lain pendapatan;
8) Pelaksanaan Evaluasi Penerimaan Daerah berupa rapat evaluasi dan rekonsiliasi sebagai bahan tindak lanjut untuk evaluasi penerimaan daerah;
9) Peningkatan dan Pemberdayaan Sumber Daya Insani berupa
evaluasi, pemeriksaan, pembinaan, sosialisasi, pembuatan buku, arsip dokumentasi, penghargaan dan hukuman disiplin agar meningkatnya kualitas sumber daya insani;
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
256
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10) Optimalisasi
Pendapatan
Daerah
berupa
penyusunan
target
pendapatan / penerimaan daerah sebagai bahan tindak lanjut optimalisasi pendapatan daerah;
11) Peningkatan Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah berupa rapat koordinasi dan optimalisasi sebagai bahan tindak lanjut optimalisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah;
12) Razia Kendaraan Bermotor berupa razia kendaraan bermotor agar meningkatnya penerimaan pajak kendaraan bermotor;
13) Pembinaan, Pengawasan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan berupa rapat evaluasi, pemeriksaan, dan peraturan perundangan agar terlaksananya pengelolaan keuangan yang baik;
14) Inventarisasi dan Penilaian Aset Barang berupa penomoran inventarisasi aset / barang Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan agar terlaksananya pengelolaan keuangan daerah.
Berdasarkan program dan kegiatan pada tahun anggaran 2012 pada
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan secara umum telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2012.
Keberhasilan program dan kegiatan pada Dinas Pendapatan tahun
2012 antara lain ditandai dengan Indikator sebagai berikut:
Penerimaan Pendapatan Daerah dapat melampaui Target yang telah ditetapkan
(Target
Pendapatan
Daerah
tahun
2012
melampaui
Target
Rp 3.823.485.281.351,00 dan realisasi Pendapatan Daerah tahun
2012 Rp 4.380.309.776.377,86) atau 114,563 %. Penerimaan
Pendapatan
Daerah
dapat
Pendapatan Daerah RPJMD (Target Pendapatan Daerah RPJMD tahun 2012
Rp 2.635.739.182.000,00 dan realisasi Pendapatan Daerah
tahun 2012 Rp 4.380.309.776.377,86). UPPD
Banjarmasin,
Martapura
dan
Banjarbaru
dapat
mempertahankan Sertifikat ISO 9001-2008 Quality Management
System.
UPPD Pelaihari memperoleh Sertifikat ISO 9001-2008 Quality Management System.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
257
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi
Pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di SAMSAT Corner (Pusat Perbelanjaan Duta Mall) terus bertambah baik.
Beroperasinya SAMSAT Jemput Antar (Untuk Banjarmasin dan
Banjarbaru) dan Mobil SAMSAT Keliling (Untuk Banjarmasin, Banjarbaru, Batulicin dan Kotabaru).
Selanjutnya dalam rangka menunjang pelaksanaan pelayanan prima
kepada masyarakat terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan yang dipandang urgent sebagai berikut :
a) Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD (Samsat) yang perlu dibenahi.
b) Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang profesional dan handal.
c) Masih perlunya pengembangan Informasi Teknologi (IT) dalam sistem kesamsatan.
Menyikapi kondisi yang demikian, maka perlu diupayakan langkah-
langkah Solusi sebagai berikut :
a) Melaksanakan sistem kesamsatan secara mandiri. Sekarang dalam
tahap uji coba dan pengembangan di UPPD Banjarbaru dan Martapura.
b) Memenuhi dan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui
rekrutmen
bersifat spesialisasi.
pegawai,
pelatihan
dan
workshop
yang
c) Terus mengembangkan Informasi Teknologi (IT) sistem kesamsatan
agar bisa mandiri. Sehingga dapat maksimal pelayanan kepada masyarakat.
15) BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Program dan kegiatan Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan Program Diklat Aparatur di lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan
mengacu kepada PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4910) dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2002 tentang Diklat Prajabatan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
258
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi dan Kepemimpinan di jajaran Depdagri dan Pemda. Diklat aparatur adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan aparatur
dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Pegawai Negeri Sipil guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Untuk mengarah pada pencapaian tujuan tersebut, disusun program/kegiatan diklat
dengan memperhatikan pada kebutuhan riil unit kerja dan kemampuan anggaran dalam merealisasi program.
Program diklat yang mengacu pada pemenuhan kompetensi
aparatur serta memperhatikan prinsip-prinsip kesesuaian antara jenis program diklat dan kebutuhan obyektif dengan pelaksanaan tugas
Aparatur Pemerintah dalam unit-unit kerja pemerintah pada semua level
sesuai dengan pengembangan organisasi. Oleh karena itu unit pengelola kepegawaian termasuk Lembaga Diklat semakin dituntut untuk melakukan analisa kebutuhan diklat dengan mengacu pada prinsip kompetensi yang dibutuhkan.
Sejalan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bidang
hukum dan pemerintahan, maka penyelenggaraan
diklat aparatur
mengarah pada upaya peningkatan kompetensi sumber daya aparatur
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Untuk mewujudkan upaya tersebut Badan Diklat juga terus mengembangkan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat guna menghasilkan aparatur yang berkualitas.
Melalui jalinan koordinasi dan kerjasama yang baik antara Badan
Diklat Daerah dan Badan Kepegawaian Daerah Propinsi dilakukan
kegiatan dalam mempersiapkan perumusan bahan kebijakan dan analisis
kebutuhan diklat aparatur di lingkungan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan termasuk pelaksanaan pendidikan dan pelatihan aparatur dalam rangka pengisian dan pengembangan kompetensi. yaitu
Kompetensi diklat secara umum mencakup 3 (tiga) ranah dasar, kognitif
(pengetahuan),
afektif
(sikap
dan
prilaku)
dan
Psikomotorik (keterampilan). Salah satu kompetensi diklat terletak pada
kata kunci menerapkan, atau aplikasi yang mengindikasikan tingkat pengetahuan, alternatif strategi ke dalam tugas dan pekerjaan.
Oleh karena itu proses belajar dalam agenda kegiatan diklat tidak
hanya berupa penyajian informasi tetapi selalu dipadukan dengan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
259
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi kegiatan diskusi, penulisan kertas kerja, studi kasus dan pengenalan kondisi internal maupun eksternal lingkungan kerja serta kesadaran untuk
melakukan
perubahan
sikap.
Khusus
mengenai
strategi
pembelajaran, tetap menganut prinsip-prinsip sebagai berikut : Diklat dirancang untuk tujuan tertentu, dapat diukur, dapat dicapai, sesuai kebutuhan dan sesuai dengan alokasi waktu dan dana yang tersedia.
Badan Pendidikan Dan Pelatihan pada tahun 2012 mendapat alokasi
anggaran APBD Provinsi sebesar Rp9.808.890.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp7.639.099.104,00 atau 77,88%.
Kegiatan diklat pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 (tidak termasuk Program Rutin Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Pemeliharaan)
dilaksanakan sebanyak 20 kegiatan, yang terbagi ke dalam 4 (empat) program, yaitu :
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
Program Pendidikan
Kedinasan, Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia ,
dan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dengan capaian fisik sebagian besar kegiatan mencapai 100 %, kecuali terdapat 2
kegiatan Diklat yang realisasi fisiknya 0,00 %, yakni Diklat Sat.Pol PP Tingkat Dasar dan Diklat Fungsional Perencana Pertama yang tidak
bisa/batal dilaksanakan. Pembatalan Diklat Sat.Pol PP Tingkat Dasar ini disebabkan oleh tidak terakomodirnya jumlah calon peserta Diklat
sebanyak 30 (tiga puluh) orang, baik Satpol PP Provinsi maupun Satpol PP
dari
Kabupaten/Kota,
karena
tidak
semua
kabupaten/kota
menyampaikan calon pesertanya, sehingga tidak cukup peserta untuk dilaksanakannya diklat tersebut. Adapun
untuk
Diklat
Fungsional
Perencana
Pertama
batal
dilaksanakan sehubungan dengan surat dari Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan
Perencana
Pembangunan
Nasional
Republik Indonesia No.6753/P.01/10 /2012, yang mengharuskan jumlah
tenaga pengajar 40 (empat puluh) orang dari LPEM- FE UI, MEPPUnpad/ITB, MAP-UGM, PSKMP-Unhas dan FE-Unsyiah dengan 40 (empat puluh) Mata Diklat Muatan Inti, sedangkan target peserta diklat tersebut hanya 25 (dua puluh lima) orang. Jika dilihat dari rasionya, 40 (empat
puluh) Pengajar dengan 25 (dua puluh lima) orang Peserta Diklat, jelas
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
260
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi tidak rasional dan tidak efisien (anggaran tidak mendukung). Secara keseluruhan, rata-rata capaian fisik berada pada angka 88,59 %
Sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya, kegiatan diklat pada
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2012
(tidak
termasuk
program
pelayanan
administrasi
perkantoran) dilaksanakan sebanyak 20 kegiatan, yang terbagi ke dalam
4 (empat) program, yaitu : Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
Program Pendidikan
Kedinasan, Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dengan jumlah alokasi anggaran sebanyak Rp. 7.419.030.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 5.490.452.805,00 (78,94%).
Dengan demikian terdapat
selisih antara alokasi anggaran dengan realisasi keuangan yang telah dicapai sebesar Rp. 1.928.577.195,00. Terdapat
2 kegiatan Diklat yang realisasi keuangannya 0,00 %
(sama dengan realisasi fisik juga 0,00%), yakni Diklat Sat.Pol PP Tingkat Dasar dan Diklat Fungsional Perencana Pertama yang tidak bisa/batal dilaksanakan
Selanjutnya untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, sebagai upaya menambah kelayakan kondisi belajar mengajar pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, pada
tahun 2012 dilaksanakan pengadaan alat pendukung serta peningkatan fasilitas pembelajaran, antara lain sebagai berikut :
1) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan (termasuk belanja modal) dengan alokasi anggaran sebesar Rp28.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 21.600.000,00 (77,14%).
2) Pengadaan mebeleur (meja kerja, kursi kerja, springbed, kasur, sofa)
dengan alokasi anggaran Rp 154.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 148.500.000,00 (96,43%).
3) Pemeliharaan rutin perlengkapan gedung kantor dengan alokasi anggaran Rp 60.500.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 56.650.000,00 (93,64%).
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
261
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 4) Pemeliharaan rutin peralatan gedung kantor dengan alokasi
anggaran Rp 35.500.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 34.500.000,00 (97,18%).
5) Pemeliharaan rutin gedung kantor dengan alokasi anggaran Rp213.700.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 213.278.500,00 (99,80%).
6) Pemeliharaan rutin kendaraan dinas/operasional dengan alokasi anggaran Rp 25.200.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 24.845.170,00 (98,59%).
7) Pemeliharaan rutin buku perpustakaan dan arsip dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp 16.200.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp16.092.000,00 (99,33%). Permasalahan Seperti
yang
disampaikan
pada
laporan-laporan
terdahulu,
keterbatasan sarana dan prasarana Badan Diklat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan masih menjadi kendala utama penyelenggaraan diklat, dan sering dikemukakan oleh peserta diklat. Secara keseluruhan permasalahan penyelenggaraan diklat dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Terbatasnya fasilitas ruang kelas maupun asrama, sehingga ada sebagian kegiatan diklat, terutama diklat prajabatan, yang dalam
pelaksanaannya menggunakan/ menyewa di tempat lain. Demikian
juga dengan Ruang Perpustakaan yang harus berbagi tempat dengan Laboratorium Komputer dan Ruang Subbag Program (tidak memiliki ruang baca)
2) Kurang representatifnya ruang kelas dan asrama yang digunakan untuk diklat aparatur,
hal ini disebabkan bangunan yang sudah
terlalu lama/tua sehingga perlu perbaikan / rehabilitasi. Keadaan inipun sering dikeluhkan oleh para peserta pada saat mereka mengikuti diklat.
3) Masih adanya kegiatan yang sudah diprogramkan dan dijadwalkan
pada Tahun 2012 namun batal/tidak bisa dilaksanakan, yakni Diklat Satpol PP karena jumlah calon peserta tidak mencukupi dan Diklat Fungsional Perencana, dikarenakan adanya kebijakan Kementerian
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
262
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Perencanaan
Pembangunan
Nasional/
Badan
Perencana
Pembangunan Nasional Republik Indonesia yang mengharuskan
jumlah tenaga pengajar sebanyak 40 (empat puluh) orang dengan 40
(empat puluh) Mata Diklat Muatan Inti, tidak rasional dan tidak efisien untuk jumlah calon peserta diklat yang hanya 25 (dua puluh
lima) orang. Secara umum, ini merupakan indikasi fungsi koordinasi dan perencanaan teknis kegiatan belum dijalankan secara optimal.
4) Dukungan
anggaran
yang
terbatas,
masih
banyak
Aparat
penyelenggara Diklat yang belum dikirim untuk mengikuti diklat,
khususnya Diklat TOC (Training Officer Course) untuk staf penyelenggara diklat dan Diklat TOT (Training of Trainers) bagi para Widyaiswara yang diarahkan untuk mengampu materi-materi pada Diklat-Diklat Teknis dan Fungsional. Jenis diklat tersebut berperan penting terhadap status akreditasi diklat yang diberikan oleh
lembaga pusat pembina diklat serta pengembangan diklat aparatur ke depan.
Solusi
1) Untuk solusi poin a dan b permasalahan, akan dilaksanakan
penambahan ruang kelas dan asrama serta rehabilitasi pada Kampus
I (Jl. Panglima Batur Timur Banjarbaru) dan Kampus II (Jl. Ambulung Banjarbaru), menurut jadwal pembangunan fisik akan dimulai pada akhir Triwulan I Tahun Anggaran 2013.
2) Untuk solusi point c, fungsi koordinasi dan perencanaan teknis kegiatan harus dilakukan secara lebih optimal, dalam artian perlu
lebih bersifat proaktif dimulai pada tahap awal perencanaan dan rancang
bangun
diklat.
Forum-forum
konsultasi,
asistensi,
koordinasi (rakor-rakor) harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tidak kalah pentingnya adalah strategi penjadwalan kegiatan
kediklatan,
dalam
artian
untuk
diklat-diklat
yang
berpotensi batal dijadwalkan pelaksanaannya pada awal-awal tahun anggaran, sehingga jika pada akhirnya ternyata tidak bisa juga dilaksanakan bisa diantisipasi untuk disesuaikan / dirubah menjadi diklat lain melalui APBD Perubahan.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
263
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3) Untuk solusi poin terakhir, perlu dilakukan langkah-langkah koordinasi
yang
lebih
intens
dengan
BKD/Sekretariat
dan
pemfokuskan program pengiriman aparat penyelenggara diklat untuk mengikuti Diklat TOT dan TOC.
16) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) Berdasarkan Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain disebutkan bahwa
urusan wajib yang ditangani Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan adalah otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan
daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian. Urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan tersebut masing-masing dilaksanakan oleh SKPD lingkup Provinsi Kalimantan Selatan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Kalimantan selatan mempunyai tugas membantu pejabat pembina
kepegawaian daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah. Untuk menjabarkan tugas pokok dimaksud telah disusun
program kegiatan tahun 2012 dan sebagai bentuk pertanggungjawaban, maka disusunlah laporan tahun anggaran 2012 sebagai berikut : Pada tahun 201 Anggaran Belanja
yang bersumber dari APBD
Kalimantan Selatan untuk BKD Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebesar Rp7.095.275.500,00 terealisasi Rp3.595.308.947,00 (50,67%). Pada
prinsipnya
besarnya
biaya
akan
mengikuti
besarnya
kegiatan/fungsi (budgeting follow function). Oleh karena itu, untuk menghitung bobot kinerja dilakukan dengan membandingkan nilai anggaran. Tingkat capaian kinerja tiap kegiatan dilakukan melalui
penghitungan dari sub-sub kegiatan (tolok ukur) secara tertimbang. Penghitungan capaian tingkat kinerja tertimbang sesuai dengan bobot
dari masing-masing sub-sub kegiatan terhadap total pembiayaan. Tingkat capaian kinerja kegiatan merupakan penjumlahan dari semua capaian kinerja sub-sub bobot kegiatan. Bobot kinerja tertimbang mencerminkan
seberapa besar sumbangan kinerja tiap-tiap sub-sub kegiatan terhadap tingkat capaian kinerja kegiatan/program.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
264
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Evaluasi
kinerja
dilakukan
dengan
membandingkan
antara
hasil/realisasi yang dicapai dengan target/rencana yang tertuang dalam Penetapan Indikator Kinerja dalam hal ini rumus yang digunakan = Realisasi
Capaian Indikator Kinerja = ---------------------------x 100 % Rencana
Capaian kinerja Program dan Kegiatan Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2011 sebesar 94 % dan pada
tahun 2012 sebesar 84,6 %, pada tahun 2012 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan 6 program yang didukung oleh 50 kegiatan dengan capaian kinerja kegiatan :
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dapat dilaksanakan 100 % dari target yang direncanakan yaitu melakukan kegiatan rutin
untuk menunjang pelayanan administrasi perkantoran selama satu tahun, yang didukung oleh kegiatan : 1) Penyediaan jasa surat menyurat
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air & listrik 3) Penyediaan jasa administrasi keuangan 4) Penyediaan jasa kebersihan kantor 5) Penyediaan alat tulis kantor
6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
7) Penyediaan komponen instalasi listrik penerangan bangunan kantor
8) Penyediaan bahan bacaan & peraturan perundangan 9) Penyediaan makanan dan minuman
10) Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 11) Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah 12) Penyediaan jasa pegawai non PNS
b) Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur
dapat
dilaksanakan 100 % dari target yang direncanakan yaitu melakukan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
265
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pada BKD selama satu tahun, yang di dukung oleh kegiatan : 1) Pengadaan kendaraan dinas /operasional 2) Pengadaan peralatan gedung kantor 3) Pengadaan meubeler
4) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
5) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional. 6) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung. kantor 7) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 8) Pemeliharaan rutin/berkala meubeler
c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur dapat tercapai 100 % pada
tahun 2012, kegiatan yang dilaksanakan adalah pengadaan pakaian
khusus hari tertentu dengan target rencana pengadaan 100 pasang pakaian kerja hari tertentu dan dapat dipenuhi sesuai rencana.
d) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur tercapai 100 % yang didukung oleh dua kegiatan yaitu :
1) Pendidikan dan Pelatihan Formal, dengan rencana target kegiatan 5 orang PNS yang mengikuti penyertaan pendidikan dan pelatihan baik didalam daerah maupun di luar daerah guna
meningkatkan kompetensi PNS yang bersangkutan, pada tahun 2012 dapat terlaksana menyertakan 5 PNS pada BKD untuk
mengikuti pendidikan atau pelatihan formal sehingga kegiatan tercapai 100 % sesuai dengan target yang telah direncanakan.
2) Pembinaan Korps PNS di lingkungan BKD, kegiatan ini
merupakan pembinaan terhadap pegawai yang dilakukan pada
internal BKD Prov Kalsel, target dari kegiatan ini adalah melaksanakan kegiatan pembinaan sebanyak 61 kali , dan sampai dengan bulan Desember 2012 dapat terlaksana 61 kali atau capaian 100 % terhadap target kegiatan.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
266
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi e) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja, merupakan program yang
tujuan utamanya adalah untuk menyusun dan meningkatkan kualitas
pelaporan baik laporan kegiatan maupun laporan keuangan, program ini dapat terlaksana 100 % dengan di dukung oleh 2 kegiatan yaitu :
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan Ikhtisar realisasi kinerja
SKPD, kegiatan ini adalah menyusun dokumen laporan kegiatan
yang dilaksanakan oleh BKD, Target dari kegiatan adalah menyusun 13 laporan kegiatan yang dilaksanakan secara tepat waktu, pada tahun 2012 kegiatan ini dapat tercapai 100 %
dengan tersusunnya 13 dokumen pelaporan yang terdiri dari 1
okumen LAKIP, 1 dokumen LKPJ, 1 dokumen LPPD, 4 dokumen Laporan Konsolidasi Triwulan, 2 dokumen Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, dan 3 dokumen Laporan sebagai bahan Rapat Kerja dengan DPRD.
2) Penyusunan laporan keuangan satuan kerja, kegiatan ini adalah
menyusun dokumen keuangan yang direncanakan tersusun 15 dokumen keuangan, pada tahun 2012 kegiatan ini tercapai 100% dengan tersusunnya 12 dokumen Laporan Bulanan, 1 dokumen
f)
Laporan Semesteran dan 2 Dokumen Usulan RKA.
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia aparatur pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan serta meningkatkan kualitas
Pelayanan BKD, berdasarkan pengukuran dengan sistem tertimbang
rata rata dari pencapaian kegiatan yang mendukung program ini sebesar 77 % , Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur antara lain : 1)
Penempatan PNS, Kegiatan penempatan PNS berisi kegiatan
pelayanan mutasi PNS yang ada pada Provinsi Kalimantan
Selatan, kegiatan ini direncanakan menerbitkan sebanyak 443 SK mutasi pindah, Capaian kegiatan berdasarkan target yang
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
267
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi telah ditetapkan sebesar 84 % atau diterbitkan 370 SK pada 2)
tahun 2012.
Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat, kegiatan ini
merupakan pelayanan terhadap kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil dan pelayanan Gaji Berkala, target dari kegiatan ini adalah diterbitkanya 4.340 SK yang terdiri dari 1.340 SK
Kenaikan Pangkat dan 3.000 SK Kenaikan Gaji Berkala,
berdasarkan target yang telah ditetapkan pencapaian kinerja untuk kegiatan ini sebesar 100 % dengan diterbitkanya SK
Kenaikan Pangkat sebanyak 1.334 SK dan SK Kenaikan Gaji 3)
Berkala sebanyak 3.147 SK.
Pembangunan/pengembangan SIMPEG merupakan kegiatan
yang berisi tentang pemberian Informasi tentang Kepegawaian pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Indikator dari
kegiatan ini adalah Jumlah pegawai yang terdokumentasi dengan Sistem Digital dengan target kegiatan 2.000 dan
Persentase Jumlah data pegawai yang Up date sebesar 85 %,
capaian kegiatan ini sebesar 100 % dengan terlaksananya 4)
kegiatan sesuai target.
Seleksi dan penetapan PNS tugas belajar, dalam kegiatan
indikator yang digunakan adalah Jumlah SK Tugas Belajar yang diterbitkan dengan target 60, capaian kinerja untuk kegiatan ini
5)
sebesar 100 % dengan tercapainya target kegiatan.
Seleksi Penyelenggaraan penerimaan praja IPDN , isi dari kegiatan ini adalah poses seleksi yang dilaksanakan di
lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, target dari kegiatan adalah Jumlah Calon Praja IPDN yang lulus dan
menjadi Praja IPDN sebanyak 40 Orang, berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan capaian dari kegiatan ini sebesar 88 % 6)
dengan terseleksinya 35 Praja IPDN. Pengembangan
program
dan
pengendalian
manajemen,
kegiatan ini berisi tentang penyusunan dokumen perencanaan kegiatan, target dari kegiatan adalah tersusunnya 5 dokumen perencanaan yang tepat waktu, pada
tahun 2012 capaian
kinerja sebesar 100 % dengan tersusunya 5 dokumen
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
268
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi perencanaan tepat waktu yaitu : Renstra, Renja, RKA, RKA 7)
Perubahan dan SOP.
Pengembangan ketatausahaan organisasi , adalah kegiatan yang
dilakukan dalam rangka mendukung kelancaran operasional organisasi dalam hal administrasi yang dilaksanakan selama
8)
satu tahun capaian ini sebesar 100 %.
Pembuatan produk hukum bidang kepegawaian, indikator capaian dari kegiatan ini adalah jumlah peraturan kepegawaian yang dihimpun dengan target rencana kegiatan sebanyak 140
Buah, pada tahun 2012 terhimpun sebanyak 144 buah produk 9)
hukum atau tercapai 100 % dari target yang direncanakan.
Peningkatan penegakan disiplin pegawai, adalah kegiatan pemerosesan sampai dengan penjatuhan hukuman disiplin
pada PNS yang melanggar aturan kepegawaian, indikator
capaian kinerja dari kegiatan adalah jumlah penjatuhan
hukuman disiplin yang terselesaikan dengan target 15 Kasus, capaian
kinerja
dari
terselesaikanya 7 Kasus.
kegiatan
sebesar
47
%
dengan
10) Penataan pemberhentian PNSD berisi tentang pelayanan
terhadap PNS yang akan pensiun, target dari kegiatan ini adalah
314 SK pemberhentian PNS yang diterbitkan, padaa tahun 2012 capaian kinerja sebesar 82 % dengan diterbitkanya 258 SK pemeberhentian PNSD.
11) Sosialisasi bidang
kepegawaian, kegiatan ini berisi tentang
sosialisasi kesejahteraan pegawai dan sosialisasi peraturan
bidang kepegawaian, indikator capaian kinerja untuk kegiatan adalah jumlah peserta sosialisasi yang ditargetkan untuk sosialisasi kesejahteraan pegawai sebanyak 75 Orang dan sosialisasi Peraturan bidang kepegawaian sebanyak 770 orang,
berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan capain kinerja
untuk kegiatan sebesar 100 % dengan jumlah peserta pada sosialisasi kesejahteraan pegawai 75 orang dan sosialisasi peraturan bidang kepegawaian 772 orang.
12) Penyajian
informasi
kepegawaian,
dalam
hal
penyajian
informasi tentang kepegawaian dalam bentuk buku maka
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
269
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi diadakan kegiatan penyajian informasi kepegawaian yang
dalam perencanaan ditargetkan tersusun 11 jenis buku, dalam pelaksanaannya
kegiatan
dapat
tercapai
100%
dengan
tersusunnya 11 jenis buku informasi tentang kepegawaian yaitu:
Buku Profil Provinsi Kalimantan Selatan Buku Profil PNS Kab/Kota
Buku PNSD Provinsi dalam angka
Buku Urutan Jabatan Struktural PNSD
Buku Jabatan Fungsional PNSD Provinsi Kalsel Buku Batas Usia Pensiun Buku Pendidikan Umum Buku Distribusi PNSD
Buku Daftar Nominatif Buklet PNSD
Buku Biodata Pejabat Eselon I dan II PNSD Provinsi Kalimantan Selatan
13) Penataan arsip kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
sebanyak
Kalimantan 8
kegiatan
Selatan pada
direncanakan tahun
2012,
dilaksanakan dan
dalam
pelaksanaanya rencana tersebut dapat dilaksanakan sehingga capaian untuk kegiatan ini sebesar 100 %.
14) Pelaksanaan Ujian Dinas PNS, kegiatan ini dilaksanakan untuk
memenuhi syarat kenaikan pangkat PNS baik dari golongan II
ke golongan III, ataupun dari golongan III ke golongan IV, target dari kegiatan adalah jumlah peserta ujian dinas sebanyak 50
PNSD, pada pelaksanaanya capaian kegiatan ini sebesar 88% dengan peserta ujian dinas sebanyak 44 PNSD.
15) Penataan PNS dalam jabatan struktural dan fungsional, dalam kegiatan ini berisi
tentang analisa jabatan struktural dan
fungsional serta bimbingan teknis jabatan fungsional yang
tujuan akhir dari kegiatan adalah tercapainya target penataan PNS dalam Jabatan struktural dan fungsional sehingga di
targetkan jabatan struktural dan fungsional yang terisi pada
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
270
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi tahun anggaran sebesar 100 %, Sampai dengan bulan desember tahun 2012 jabatan struktural yang terisi sebanyak 97% dan Jabatan Fungsional yang terisi sebanyak 94 %.
16) Pengelolaan kartu istri/suami PNS berisi tentang pelayanan
BKD dalam pengusulan kartu istri/suami target dari kegiatan
ini adalah diterbitkanya 323 karis/karsu, dalam pelaksanaanya capaian kegiatan sebesar 76% dengan diterbitkanya 246 Karis/Karsu.
17) Penyusunan dan pengusulan formasi CPNS merupakan kegiatan
menyusun formasi kebutuhan PNS untuk diusulkan dalam penerimaan CPNS, target dari kegiatan ini adalah tersusunnya 95 buku petunjuk penyusunan formasi, dari target yang telah ditetapkan dapat tercapai 100 % dengan tersusunya 95 buku petunjuk penyusunan formasi pada tahun 2012.
18) Pengangkatan
CPNS
menjadi
PNS
pada
tahun
2012
direncanakan sebanyak 277 orang dan dalam pelaksanaanya dapat
tercapai
sebesar
100%
dengan
terselesaikanya
pengangkatan CPNS menjadi PNS sebanyak 278 Orang.
19) Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah (UKPPI), kegiatan
ini merupakan salah satu syarat kenaikan pangkat bagi PNS yang
akan
mengajukan
kenaikan
pangkat
berdasarkan
penyesuaian ijazah, target dari kegiatan ini adalah jumlah
peserta ujian sebanyak 50 orang, dari kegiatan yang telah
dilaksanakan capaian kinerja sebesar 94% dengan jumlah peserta ujian sebanyak 47 orang.
20) Penyediaan data pengembangan SDM Aparatur merupakan kegiatan penyediaan data untuk mengikuti Diklat, target dari
kegiatan adalah penyediaan data untuk pemanggilan diklat
sebanyak 140 PNSD, pada tahun 2012 kegiatan ini dapat tercapai 100% dengan terpenuhinya pemanggilan diklat sebanyak 140 PNSD.
21) Pelatihan pengolahan database dan Aplikasi Sistem Informasi
Kepegawaian adalah kegiatan pelatihan PNSD di Provinsi
Kalimantan Selatan dalam hal pengelolaan data kepegawaian, target dari kegiatan ini adalah peserta pelatihan sebanyak 60
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
271
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi orang, beradasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan capaian kegiatan sebesar 100% dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 60 orang.
22) Penganugerahan Satya Lencana Karya Satya (SLKS) bagi PNSD
merupakan kegiatan penganugerahan tanda pengabdian SLKS bagi PNS yang telah mengabdi selama 10, 20 dan 30 tahun,
target dari kegiatan ini adalah jumlah penerima SLKS sebanyak
688 PNS, pada tahun 2012 capaian kegiatan sebesar 100% dengan diserahkanya SLKS kepada 686 PNS.
23) Pelepasan PNS Purna Tugas adalah kegiatan penyerahan SK purna tugas pada PNS yang telah selesai mengabdi menjadi PNS
dan pemberian bantuan purna tugas berupa tali asih, target dari kegiatan ini adalah jumlah penerima SK purna tugas sebanyak
250 orang dan jumlah PNS penerima bantuan tali asih sebanyak 250 orang, dari kegiatan yang telah dilaksanakan capaian
kinerja untuk kegiatan sebesar 47% yaitu dengan diserahkanya 229 SK purna tugas namun bantuan untuk pemberian tali asih tidak dapat diberikan karena ada kendala tehnis.
24) Pengangkatan Tenaga Honorer Kategori I adalah kegiatan pengangkatan bagi tenaga honorer yang sudah masuk data base
dan memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS pada pengangkatan kategori I, target dari kegiatan ini adalah
diangkatnya tenaga honorer sebanyak 32 orang untuk menjadi CPNS, berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat di proses dan diselesaikan sebanyak 30 tenaga honorer yang di
angkat untuk menjadi CPNS hal ini menunjukan capaian kinerja pada kegiatan ini sebesar 94 %. Permasalahan Beberapa kendala yang dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan tugas BKD Prov.Kalsel antara lain adalah :
a) Tidak sinkronnya jadual yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat
dengan prakiraan kegiatan dan jadual yang telah disusun pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Sehubungan
dengan hal tersebut di atas, sampai dengan akhir pelaksanaan tahun
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
272
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi anggaran 2012, realisasi penggunaan anggaran belanja langsung masih berkisar pada angka 88%. Sisa anggaran yang belum terserap
terutama bersumber dari kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik serta seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD).
b) Kegiatan seleksi penerimaan CPNS pada tahun 2012 tidak dapat
dilaksanakan karena adanya kebijakan Moratorium (Penghentian Sementara) oleh pemerintah pusat untuk penerimaan CPNS yang berlaku 1 September 2011 hingga 2012 hal ini berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan untuk organisasi yang kekurangan SDM belum dapat dipenuhi untuk tahun 2011
c) Sampai dengan saat ini BKD belum bisa menerapkan SAPK sebagaimana disebutkan dalam Peraturan kapala BKN nomor 20 tahun 2008 tentang Pedoman Pemanfaatn SAPK. Sistem dimaksud
adalah untuk peningkatan pelayanan Aplikasi pengadaan PNS,
Kenaikan pangkat PNS, Pensiun dan masalah kepegawaian lainya, seyogyanya dana SAPK akan di ambilkan dari Anggaran lebih
kegiatan seleksi CPNS melalui pengusulan pada anggaran belanja perubahan tahun 2011, hal tersebut belum dapat dilaksanakan
karena pada saat itu masih menunggu kepastian Moratorium sedangkan anggaran perubahan sudah diberlakukan. Solusi a) Berkaitan dengan permasalahan tersebut, upaya yang dilakukan
adalah dengan melakukan kajian lebih komprehensif atas kegiatan
yang akan dilaksanakan, serta menganggarkan sarana pendukung berupa hardware dan jaringan SAPK sebagai kegiatan prioritas pada tahun 2012 sehingga diharapkan pelayanan SAPK pada tahun 2012
dapat diterapkan guna menunjang pelayanan tentang kepegawaian yang lebih baik.
b) Berkenaan dengan kebutuhan PNSD pada tiap SKPD upaya yang dilakukan adalah memaksimalkan sumber daya aparatur yang tersedia untuk melaksanakan Tupoksi.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
273
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 17) KANTOR PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI KALSEL Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalsel pada tahun 2012
mendapat alokasi anggaran APBD Provinsi sebesar Rp 3.072.307.000,00
dan telah terealisasi sebesar Rp2.890.055.275,00 atau 94,07%. Adapun hasil pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut:
a) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp14.250.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp14.110.000,00 atau 99,02,%. Hasil program adalah dapat dilaksanakannya kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp189.275.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp176.560.498,00 atau 93,28%. Hasil program adalah dapat dilaksanakannya kegiatan-kegiatan program antara lain: 1) Pengadaan Fasilitas Kantor dan Administrasi Kantor; 2)
Pengadaan Fasilitas Wisma/Mess, Kediaman Gub/Wakil, Ketua
DPRD, Sekda, Kepala Kantor; 3) Pengadaan Peralatan Pendukung Kegiatan Anjungan TMII; 4) Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah di TMII.
c) Program Peningkatan Kualitas Layanan Informasi Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp74.050.000,00 dan
terealisasi sebesar Rp62.959.170,00 atau 85,02%. Hasil program adalah dapat dilaksanakannya kegiatan-kegiatan program antara lain: 1) Penyediaan Sarana dan Prasarana Layanan Informasi; 2) Penyelenggaraan Pendukung Kegiatan Pameran/Promosi Potensi Daerah; 3) Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah. Permasalahan Kendala dan hambatan yang timbul pada tahun 2012 pada Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Jakarta adalah :
1) Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang ada pada Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Jakarta.
2) Tidak meratanya
beban
kerja yang ada
pada
Perwakilan diakibatkan karena sumber daya yang terbatas.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
Kantor 274
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3) Anjungan Kalimantan Selatan TMII Jakarta belum dapat digunakan secara maksimal
Solusi Adapun solusi yang ditempuh dengan adanya permasalahan tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1) Untuk Poin 1 dalam rangka mengatasi SDM yang terbatas akibat dari ada karyawan yang sudah pensiun dan ada yang memasuki batas usia pensiun maka yang diharapkan untuk regenerasi adalah dari
karyawan kontrak atau honorer yang sudah diangkat menjadi PNS, juga perlu adanya peningkatan keterampilan / kecakapan karyawan dalam
berkerja
melalui
kegiatan
kursus
atau
diklat
yang
dilaksanakan secara periodik oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan atau menyekolahkan staf kejenjang pendidikan yang lebih
tinggi. Disamping itu juga Kantor Perwakilan meminta tambahan karyawan baru kepada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang sesuai dengan kebutuhan yang dinginkan.
Pada saat sekarang ini Kantor Perwakilan telah menerima karyawan
pindahan dari Banjarmasin dengan strata pendidikan S-1 untuk menambah karyawan yang kami butuhkan dimasa yang akan datang.
2) Untuk poin 2 pada permasalahan tersebut diatas seharusnya adanya
pembagian wewenang sesuai dengan job diskription yang ada sesuai dengan Perda Nomor 6 tahun 2008 dan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian tugas unsur-unsur organisasi Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Jakarta. Untuk
poin 3
pada permasalahan diatas Kantor Perwakilan
sudah melakukan upaya - upaya sebagai berikut :
Melakukan
rehabilitasi
besar
pada
bangunan
rumah
adat/Anjungan Rumah Adat Kalimantan Selatan, yaitu dengan
membongkar dan membangun kembali bagian atap anjungan, pelafon, Pelapis dinding bagian Dalam, isntalasi listrik dan lantai bagian bawah anjungan.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
275
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Membongkar total bangunan kantor dan bangunan peristirahatan serta membangun kembali dengan konsep tidak merobah bentuk rumah adat yang sudah ada.
selanjutnya
dimasa
yang
akan
datang
akan
melakukan
pembenahan Land Scap sekitar areal Anjungan Kalimantan Selatan.
Dari upaya diatas yang kami lakukan diharapkan fungsi Anjungan Kalimantan Selatan kembali sebagai salah satu tempat informasi
kegiatan seni dan budaya Kalimantan Selatan yang ada di Jakarta dapat terlaksana dengan baik.
18) PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA PROVINSI (BNP) Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi pada tahun 2012
mendapat alokasi anggaran APBD Provinsi sebesar Rp1.435.200.000,00 dan telah terealisasi sebesar
Rp30.000.000,00 atau 2,09%.
Tidak
terlaksananya Program dan Kegiatan dikarenakan Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi pada tahun 2012 menjadi instansi vertikal. 19) SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya DP KORPRI Provinsi
Kalimantan Selatan melalui Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
Provinsi Kalsel memperoleh alokasi dana APBD pada tahun 2012 sebesar Rp 2.151.383.000,00 teralisasi sebesar Rp1.783.641.376,00 atau 82,91% adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Umum Rp 422.108.000,00
Yang diperuntukkan pada kegiatan penyediaan Jasa surat menyurat (perangko materai dan benda pos lainnya), jasa komunikasi telpon,
Jasa Administrasi Keuangan , Belanja Barang Cetakan dan Penggandaan,
Pembelian
ATK,
Makan
Minum,
Penyediaan
Kebersihan Kantor, Rapat Koordinasi Dalam dan Luar Daerah dan Jasa Non PNS .Terealisasi sebesar Rp 399.260.686 atau 95%.
b) Peningkatan Sarana Prasarana Rp 103.315.000,00
Yang diperuntukkan bagi penyediaan peralatan gedung kantor,
pengadaan komputer dan printer, Pemeliharaan Kendaraan Dinas
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
276
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi dan
Pemeliharaan
pemeliharaan
Rutin
makam
Berkala
peralatan
KORPRI/Wredatama
Rp41.655.700,00 atau 40%.
c) Peningkatan
Kapasitas
Peningkatan
gedung
terealisasi
Sumber
Daya
kantor,
sebesar
Aparatur
Rp50.000.000,00 yang diperuntukkan pada kegiatan Bimbingan
Teknis, Sosialisasi dan Konsultasi Teknis terealisasi Rp37.990.000,00 d)
atau 75%.
Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan Rp15.500.000,00 yang diperuntukan bagi kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi kinerja
SKPD berupa pembuatan Laporan akuntabilitas Kinerja Pemerintah,
Laporan Keuangan Triwulan, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Pertanggungjawaban
Gubernur
Tahunan,
Rp12.687.500,00 atau 81,65 %
e) Program
penataan
kelembagaan
dan
LPP
terealisasi
ketatalaksanaan
Rp315.000.000,00 yang diperuntukan bagi penyelenggaraan
1) Rakor KORPRI Provinsi, Rp40.000.0000,00 terealisasi sebesar RP 39.895.000,00 atau 99,74%.
2) Sosialisasi dan konsultasi dalam rangka kegiatan kerjasama KORPRI
dengan
pihak
ketiga
Rp.100.000.000,00 terealisasi sebesar 94,50 % .
dan
instansi
terkait,
Rp. 94.503.400,00 atau
3) Fasilitasi Dewan Pengurus KORPRI Provinsi, Rp. 175.000.000,00 f)
terealisasi sebesar RP 97.670.000,00 atau 55,81 %
Program Pembinaan pengembangan aparatur terdiri dari Pembinaan
Usaha dan kesejahteraan anggota KORPRI Rp 52.000.000,00 (administrasi ) terealisasi sebesar Rp. 31.254.950,00 atau 60,11%.
1) Pembinaan Fasilitasi Pembinaan Keolahragaan, Seni Budaya, Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 487.092.300,00 atau 97,42 % .
2) Klinik
Kesehatan
Rp170.000.000,00
Rp100.308.540,00 atau 59,01%.
g) Program
peningkatan
kualitas
kehidupan
terealisasi
beragama
sebesar
Rp 361.860.000.000,00 berupa pembinaan Mental dan Spritual seperti Pencerahan Rohani, Peringatan Hari Besar Islam, Sunatan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
277
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Masal, Manasik Haji, Donor Darah, Safari Ramadhan dan Halal Bihalal ,MTQ KORPRI , terealisasi sebesar Rp 299.083.600,00 atau 82,65 %.
h) Program
Sosialisasi
Penataan
Peraturan
Peraturan
Rp161.600.000,00
Perundang-undangan
Perundang-undangan
diperuntukkan
Peraturan Perundang-undangan,
untuk
pendidikan
hukum sampai dengan bulan Desember Rp142.339,100,00 atau 88,02 %.
kegiatan
fasilitasi
sebesar
Sosialisasi
fasilitasi bantuan
terealisasi sebesar
Permasalahan Dari seluruh program kegiatan yang ada, sebagian besar telah dapat
diselesaikan dengan baik ( 82, 91% ) namun dari seluruh kegiatan ada satu kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena adanya kendala : 1) Kendala:
Kegiatan
Pemeliharaan
makam
KORPRI
belum
bisa
dilaksanakan, diharapkan waktu waktu yang direncanakan untuk
dikerjakan musim hujan telah tiba sehingga pekerjaan pembuatan jalur dari bendungan makam tidak mungkin dilaksanakan mengingat lahan makam terendam air dan apabila dipaksakan hasilnya akan sia-sia. Solusi 1) Untuk kelancaran operasional Sekretariat DP KORPRI diharapkan dapat diberikan tambahan sebuah mobil dinas .
2) Mengingat Sekretariat DP KORPRI hanya memiliki 11 orang PNS , diharapkan dapat diberikan tambahan Pegawai khususnya untuk menangani administrasi dan Keuangan . Prestasi Kegiatan Selama Sekretariat Dewan KORPRI Provinsi Kalsel ini terbentuk
,alhamdulillah sejak tahun 2010 sampai 2012 kita dapat mengusahakan pemberian
biaya
pendidikan
bagi
anak berprestasi
cinderamata haji , Kegiatan pembinaan Olahraga
dan
bantuan
KORPRI. Fasilitasi
pemakaman KORPRI dan wredatama, lahan makam telah dibuatkan pagar keliling, tempat wudhu, peneduh , penunjuk arah
sehingga sudah bisa
dimanfaatkan untuk pemakaman anggota KORPRI dan wredatama yang meninggal dunia.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
278
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Telah terbentuk Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten/Kota se
Kalimantan Selatan kecuali Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan dari 13 Kabupaten/Kota dan telah terbentuk 10 kesekretariatan KORPRI tingkat
kepengurusan Kabupaten dan Kota , selebihya Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Tengah masih dalam proses.
Kemudian Dalam rangka mengayomi dan melindungi anggota KORPRI
yang bermasalah hukum telah terbentuk LKBH KORPRI , mulai berjalan
pada tahun 2012 ini .Untuk pemeliharaan kesehatan berupa obat-obatan tenaga medis dan para medis untuk Klinik Kesehatan Provinsi telah berjalan dengan baik.
Di harapkan melalui upaya serta solusi peningkatan kerjasama dan
koordinasi antar instansi dan peningkatan kerja aparatur dan SDM yang
kompeten semua yang diamanahkan dipundak KORPRI dapat terwujud
melalui organisasi KORPRI yang solid dan kapabel, sehingga citra positif aparatur DP KORPRI melalui pengembangan jiwa Korsa, terwujudnya profesionalisme dan kesejahteraan anggota, terwujudnya pengayoman dan
perlindungan hukum bagi anggota KORPRI yang bermasalah dapat berjalan dengan baik.
20) SEKRETARIAT
KOMISI
PENYIARAN
INDONESIA
DAERAH
KALIMANTAN SELATAN Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sekretariat komisi penyiaran
indonesia daerah kalimantan selatan memperoleh alokasi dana APBD
pada tahun 2012 sebesar Rp2.167.250.000,00 teralisasi sebesar Rp1.360.697.534,00 atau 62,78% adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Umum Rp554.500.000,00
dan terealisasi sebesar Rp453.923.284,00 atau 81,86%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2) Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya air dan listrik; 3) Penyediaan jasa administrasi keuangan; 4) Penyediaan Alat Tulis Kantor; 5)
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan; 6) Penyediaan makanan dan minuman; 7 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
279
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi luar daerah; 8) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah; 9) Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS.
b) Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Aparatur
Rp482.500.000,00 dan terealisasi sebesar Rp32.235.250,00 atau 6,68%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan Pengadaan peralatan gedung kantor.
c) Program
Peningkatan
Kualitas
Layanan
Informasi
Rp1.130.250.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 874.539.000,00 atau 77,38%. Hasil program antara lain adalah terlaksananya kegiatan Sosialisasi/Workshop Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
280