Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi
21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Provinsi
Kalimantan Selatan dikelola oleh satuan kerja perangkat daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan
Selatan. Hal ini didasarkan kepada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008. SKPD ini memiliki tugas pokok, fungsi dan tata kerja sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 27 Tahun 2009 yaitu
sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang bertugas membantu Gubernur dalam penyelenggaraan sebagian tugas Pemerintah Daerah di bidang Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa.
Sesuai dengan Peraturan Derah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17
Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005 – 2025, disebutkan bahwa arah umum pembangunan jangka panjang Provinsi Kalimantan Selatan Bidang ekonomi diarahkan untuk tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dengan berbagai kebijakan yang pada dasarnya dapat mendorong :
i) pencapaian taraf hidup ekonomi masyarakat yang tinggi ; ii) pencapaian pemerataan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat; iii)
penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, dan iv) penurunan jumlah penduduk miskin. Berbagai
kebijakan
yang
dilakukan
oleh
Pemerintah
Provinsi
Kalimantan Selatan untuk menurunkan angka kemiskinan diarahkan ke dalam
bentuk peningkatan kesejahteraan penduduk miskin. Upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dilaksanakan dalam berbagai kebijakan lintas sektor
yang mengarah pada penciptaan kesempatan usaha lagi masyarakat miskin, pemberdayaan masyarakat miskin, peningkatan kemampuan masyarakat
miskin, serta pemberian perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Berikut akan dijelaskan perkembangan kegiatan selama tahun 2012 yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan :
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
281
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kalimantan
Selatan tahun 2012 telah dialokasikan anggaran belanja langsung APBD Tahun
2012 sebesar Rp 4.84.618.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp4.085.423.805,00 atau 84,28%.
Adapun program pokok dan kegiatan yang dilaksanakan Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012 adalah:
1) Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan. 2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa. 3) Pengembangan lembaga ekonomi perdesaan 4) Peningkatan pemanfaatan SDA dan pendayagunaan TTG 5) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. Pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan triwulan keempat
bulan Desember Tahun 2012 dapat disampaikan sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, meliputi : a) Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan;
Pada tahun 2012 di triwulan kedua telah dilaksanakan kegiatan
BBGRM (Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat) ke-IX yang bertujuan diantaranya
untuk
meningkatkan
semangat
kebersamaan,
kekeluargaan, kegotongroyongan dan keswadayaan masyarakat dalam
pembangunan. Rangkaian kegiatan BBGRM ke-IX diselenggarakan pada tanggal 24 s.d 25 Mei 2012 di Komplek Puspo Agro, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur yang dikunjungi oleh Pejabat
Pemerintah Pusat, Pejabat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia.
Selain itu di triwulan kedua pada tanggal 14 Februari 2012 telah dilaksanakan Rakor Lembaga / Organisasi Masyarakat Desa bertempat di Ruang Haram Menyerah Setda Prov. Kalsel. Rakor yang dihadiri oleh
Tim Koordinasi PNPM, SKPD terkait dan Tim RMC 3 sebanyak 28 peserta bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan PNPM MPd yang telah
berjalan dari tahun 2007 – 2011 serta membahas rencana PNPM MPd selanjutnya, selain itu ada inovasi yang muncul dari inisiatif tim dan
SKPD terkait (BPMPD) yang menunjang kemajuan program dalam berbagai aspek implementasi.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
282
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi b) Pendataan potensi desa;
Monitoring dan Evaluasi Potensi Desa/Kelurahan dilaksanakan
secara bertahap pada triwulan III (ketiga) yaitu tanggal 12 s/d 15
September 2012 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Balangan, Hulu Sungai Utara dan Tabalong. Selanjutnya monev dilaksanakan tanggal 20 s/d 22 September di Kabupaten Tanah Laut,
Tanah Bumbu dan Kotabaru. Tanggal 17 s/d 19 September
dilaksanakan monev di Kabupaten Batola, Banjar, Tapin dan Kota Banjarbaru.
Monev ini bertujuan dalam rangka koordinasi pelaksanaan profil
Desa/Kel ke Kab/Kota, misalnya koordinasi tentang anggaran, petugas operator yang bias mengoperasikan aplikasi profil desa/kel, dsb.
Kegiatan Monev Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat dibagi dalam 3 tahap pada triwulan kedua dan 1 tahap di triwulan ketiga.
Monev pertama dilaksanakan pada tanggal 11 – 14 Juni 2012 di
Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar. Pada Kabupaten Barito Kuala event budaya/acara, diantaranya adalah Upacara Manyanggar
Banua, Upacara Manopeng, Upacara Wayang Sampir, dsb. Di Kabupaten Banjar acara pelestarian dan pengembangan adat istiadat
adalah Karnaval 1 Muharram, Karnaval Budaya, Haul Syech Zaini Abdul Gani, Haul Datu Kalampayan, dsb.
Monev kedua dilaksanakan pada tanggal 18 – 23 Juni 2012 di
Kabupaten Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong. Event budaya yang digelar pada Kab. HSU adalah Lomba tari kreasi tradisi tingkat
pelajar se Kabupaten HSU, Upacara mahanyari banih, pelestarian prasasti-prasasti yang ada di Kab. HSU, Lomba sinoman haderah, dsb.
Pada Kab. Balangan event budaya/acara yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan
Pariwisata
Pemuda
dan
Olahraga
pada
bidang
kebudayaan adalah : Pemilihan Nanang dan Galuh, Seleksi Gita Bahana,
Aruh Baharin, Upacara Manopeng, Upacara Wayang Sampir, dsb. Dewan Kesenian yang ada di Kabupaten Balangan memang sudah
terbentuk, tetapi masih vakum karena terkendala masalah dana dan
SDA, namun untuk tahun 2012 ini masih akan lebih dikembangkan lagi. Pada Kabupaten Tabalong event budaya yang dilaksanakan adalah
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
283
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Pembinaan Tari, Lomba Olahraga Tradisional dan Permainan Rakyat,
Pagelaran Mamanda, Lomba Layang-layang Hias, Pentas Kesenian Daerah, dsb. Kegiatan-kegiatan kesenian dan budaya sudah banyak dan berjalan dengan baik karena Dewan Kesenian sudah terbentuk.
Monev ketiga dilaksanakan pada tanggal 25 – 30 Juni 2012 di
Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Pada Kab. Tanah Laut lokasi yang menjadi Pilot Projectnya adalah Desa Riam Adungan dengan budayanya yaitu Manyalukut Pahumaan, Manugal dan Mangatam. Lokasi lainnya adalah Desa Tajau Pecah dan Desa Batakan. Kegiatan Budaya / Kesenian pada Kabupaten Tanah Bumbu adalah
Mapanrestasi, Melasti, Pariasian, Pembayun, Mesiat, dsb. Kegiatan
budaya yang ada di Kabupaten Kotabaru adalah Mapenretasi desa Sei Bulan, Selamatan laut desa Rampa, Bawanang Hampang, dsb.
Pada triwulan ketiga dilaksanakan monev pada tanggal 2 – 7 Juli
2012 di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah. Pada Kabupaten Tapin telah dilakukan renovasi dan mendapat
penambahan fasilitas sehingga mempunyai kekuatan pengembangan sebagai obyek wisata religious, selain itu terdapat Arul Ganal,
Margasari, Tari Gandut, Masjid Keramat Banua Halat dan Candi Laras. Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdapat Air Terjun Haratai, Air Terjun Kilat Api, Air Panas dan Balanting Paring (Bamboo Rafting). Tradisi, Kesenian dan Budaya yang terdapat di Kabupaten Hulu Sungai
Tengah antara lain Handil Maulud, Aruh Adat, Tantayungan, Behadring & Batumbang Anak.
c) Pembinaan pemberdayaan masyarakat desa;
Telah dilaksanakan Kegiatan Aplikasi Pelaporan untuk UPK di
triwulan ketiga pada tanggal 24 – 26 September 2012 di Hotel Roditha Banjarmasin yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas UPK dalam hal pelaporan dan tertib administrasi yang tetap mengacu pada prinsip dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan, selain itu untuk pembinaan
dan pengendalian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab UPK. Peserta
terdiri 104 orang pengurus UPK dari seluruh kecamatan se-Provinsi Kalimantan Selatan dan setiap Kecamatan diminta 1 (satu) orang peserta.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
284
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Kegiatan Penguatan Kapasitas BKAD dilaksanakan di triwulan
ketiga pada tanggal 26 – 28 September 2012 yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas BKAD
dalam hal
fungsi
perencanaan,
pengelolaan, pengawasan dan evaluasi yang tetap mengacu pada prinsip dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan, selain itu sebagai
bentuk pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada BKAD. Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di Hotel Roditha Banjarmasin, dimana peserta terdiri dari 104 orang pengurus
BKAD dari seluruh kecamatan se-Provinsi Kalimantan Selatan dan
setiap Kecamatan diminta 1 (satu) orang peserta. Peserta terdiri dari 3 (tiga) angkatan, yaitu : Angkatan I terdiri dari BKAD Kecamatan yang berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tapin, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara dan Balangan. Angkatan II terdiri dari BKAD Kecamatan
yang berasal dari Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu dan angkatan III terdiri dari BKAD Kecamatan yang berasal dari Kabupaten Banjar, Tanah Laut & Hulu Sungai Selatan.
d) Evaluasi program Pengentasan Kemiskinan;
Kegiatan pada program ini dilaksanakan pada triwulan ketiga,
yang terdiri dari pendataan program pengentasan kemiskinan oleh tim evaluasi di 13 Kabupaten/Kota, Rakor, Rapat teknis, dan Rapat
Evaluasi, dimana masing-masing sebanyak 3 kali kegiatan yang diharapkan menghasilkan laporan dan penyampaian hasil evaluasi ke
13 Kab/Kota sehingga data kondisi kemiskinan di Prov.Kalsel dapat dipetakan
sebagai
bahan
perumusan
kebijakan
strategis
penanggulangan kemiskinan di Provinsi Kalsel, Namun seiring berjalannya proses kegiatan yang dananya berasal dari APBD
Perubahan (ABT) BPMPD Prov. Kalsel, hasil kegiatan ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan sebelumnya yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
a) Kegiatan evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan, konsep awalnya
adalah
akan
dikerjakan
secara
swakelola
yaitu
bekerjasama dengan pihak ketiga yakni dengan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
285
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi b) Tim Perencanaan sudah dibentuk melalui rapat pada tanggal 17 September 2012, dan berhasil membuat Konsep Kerangka Acuan
kerja (KAK), dan Draft Surat Perjanjian Swakelola juga sudah c)
dibuat pada tanggal 3 Oktober 2012.
Setelah tim melihat kembali DPPA tahun 2012, muncullah
keraguan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, karena kegiatan
tersebut masuk dalam Akun “Pengadaan Jasa Konsultan”, sub kegiatannya menyebutkan ‘Kerjasama dengan Pihak Ketiga”
d) Untuk lebih meyakinkan lagi terhadap rencana pelaksanaan kegiatan tersebut maka dibuatlah Surat ke LKPP Jakarta, namun sampai detik ini surat tersebut tidak ada balasan.
e) Secara lisan sudah dikonfirmasikan kepada salah seorang pejabat
Eselon IV Biro Keuangan yang membidangi dan memberikan jawaban bahwa akun kegiatan “swakelola” dan “Kerjasama dengan Pihak Ketiga” belum dimiliki sehingga untuk kegiatan swakelola maupun kerjasama dengan pihak ketiga masih dicantolkan pada Akun
“Pengadaan
Jasa
Konsultan”.
Biro
keuangan
akan
membuatkan akun sendiri untuk kegiatan swakelola atau kerjasama dengan pihak ketiga pada Anggaran tahun berikutnya f)
yaitu tahun 2013.
Demikian juga dengan jawaban lisan dari salah seorang Kabid di
Itwil Prov, bisa saja dilaksanakan karena memang tidak ada Akun nya dan sub akun berbunyi kerjasama dengan pihak ketiga.
g) Karena tidak adanya jawaban dari LKPP Jakarta, pejabat Kepala
BPMPD orang baru dan tidak mengikuti proses dari awal serta
adanya pendapat dari Tim pelaksana yang intinya lebih baik
kerjasama dengan pihak ketiga untuk pembuatan Roadmap
dengan dana sebesar Rp. 230.000.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Juta Rupiah) di pending untuk tahun depan saja.
h) Kegiatan yang bisa dilaksanakan pada tahun 2012 ini, baru sebatas
Rapat dan konsultasi ke PMD dan ke TNP2K Jakarta, sebagai perbandingan apakah ada provinsi lain yang berkeinginan untuk membuat roadmap kemiskinan, yang ada hanyalah Pembuatan Masterplan Penanggulangan Kemiskinan di salah satu Kabupaten
di Provinsi Riau. Mereka siap membantu dan mensupport untuk
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
286
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi pembuatan Roadmap tersebut, disarankan sampai kepada
pembuatan peta dan kantong-kantong kemiskinan dan ini tentunya tidak perlu dana yang lebih besar dan waktunya juga lebih panjang, tidak cukup kalau hanya 3 – 4 bulan.
2) Program Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa a) Peningkatan pembinaan koordinasi program pemberdayaan;
Telah dilaksanakan rapat teknis perencanaan yang membahas
masalah perencanaan program di lingkungan BPMPD Prov. Kalsel. Untuk
Rapat
Koordinasi
Peningkatan
Program
Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2012 yang dilaksanakan antara Pemerintah Provinsi dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dilaksanakan dari tanggal 11 s/d 12 September 2012 yang diikuti oleh 40 orang dari Kab/Kota se-Kalsel. Rakor ini bertujuan untuk membangun solidaritas sinergi dalam mewujudkan kinerja bersama jajaran aparatur pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa Kabupaten/Kota
se-Kalimantan Selatan selain itu sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan
program-program tahun 2012 dan persiapan pelaksanaan program pemberdayaan di tahun 2013.
Kegiatan monitoring dan evaluasi profil pemberdayaan program
telah dilaksanakan di 13 Kabupaten/Kota pada triwulan kedua, yaitu
pada tanggal 21 s/d 25 Mei 2012 di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan dan Tabalong. Dari hasil
kunjungan di 8 Kabupaten/Kota tersebut, ada beberapa yang nomenklaturnya berbeda dari provinsi, yaitu : Kota Banjarbaru,
Kabupaten HSS dan Tabalong. Pada tanggal 4 s/d 8 Juni 2012 dilaksanakan monev di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Kota Banjarmasin. Dilihat dari Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) pada Kabupaten yang dikunjungi, tidak semua
Kabupaten mengacu/sesuai dengan Pemerintah Pusat yaitu dengan
Nomenklatur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sehingga program kegiatan yang dilaksanakan hanya sebagian
kecil selain itu akan menyulitkan BPMPD Provinsi untuk melakukan koordinasi.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
287
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi b) Peningkatan kapasitas pengembangan pemdes/kelurahan;
Untuk kegiatan lomba desa diawali dengan rapat koordinasi
BPMPD Prov dengan BPMPD Kabupaten/Kota pada bulan Februari
2012 yang membahas teknis lomba desa/kel. Selanjutnya pada bulan April 2012 diadakan rapat tim penilai lomba desa, yang terdiri dari
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, PKK, Kesbangpolinmas serta BPMPD Provinsi dalam rangka persiapan lomba desa yang diikuti oleh 13 kabupaten / kota se-Kalsel. Tujuan
lomba
desa
adalah
untuk
mengetahui
tingkat
perkembangan masyarakat desa dan kelurahan dalam mendorong penguatan kelembagaan, peningkatan motivasi dan gotong royong
sehingga tercapai taraf kehidupan yang lebih baik bagi generasi masa
kini dan masa mendatang, dimana kegiatannya diselenggarakan pada
tanggal 7 Mei 2012 dengan lokasi pertama di Kabupaten Hulu Sungai Utara (Desa Hambuku Raya, Kec. Sungai Pandan dan Kel. Kebun Sari,
Kec. Amuntai Tengah) dan berakhir pada tanggal 31 Mei 2012 di Kota Banjarmasin (Kel. Kebun Sari, Kec. Amuntai Tengah). Bagi desa dan
kelurahan terbaik yang menjadi pemenang tingkat provinsi dibawa untuk bertanding pada tingkat nasional di Jakarta. Rapat koordinasi
tim penilai lomba desa selanjutnya diadakan pada bulan Juni yaitu
untuk menentukan pemenang lomba desa/kel berdasarkan indikatorindikatornya.
Adapun yang menjadi pemenang (juara I) lomba desa tingkat
provinsi adalah Desa Banjar Sari, Kecamatan Angsana, Kab/Kota
Tanah Bumbu karena memiliki tingkat partisipasi masyarakat dalam
pembangunan yang tinggi, tingkat perekonomian masyarakat yang baik serta keamanan, ketertiban terkendali dengan baik.
Untuk kelurahan yang menjadi juara I (satu) adalah kelurahan
Landasan
Ulin
Selatan,
Kecamatan Liang Anggang,
Kab/Kota
Banjarbaru karena tingkat perekonomiannya sudah lebih baik
dibanding kelurahan lain, tingkat pendidikan warga lebih tinggi, terjalinnya komunikasi yang erat antara pemerintah kelurahan dan sektor swasta, serta tingginya kerja sama masyarakat dan pemerintah.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
288
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan a) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan usaha ekonomi masyarakat di Pedesaan;
Pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bintek) Manajemen dan
Pengelolaan Keuangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Percontohan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 diadakan pada tanggal 28 s/d
30 Mei 2012 yang bertempat di Hotel Pesona Banjarmasin. Tujuan Bintek ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap aparatur pemberdayaan masyarakat dan pengelola Bumdes di
Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa Lokasi Bumdes Percontohan
di Prov. Kalsel dalam pembentukan, pendirian dan pengembangan Bumdes di Provinsi Kalimantan sehingga dapat menjadi input dalam pelaksanaan kegiatan Bumdes yang lebih baik. Peserta Bintek adalah
77 orang yang terdiri dari 11 orang dari unsur BPMPD Kab, 11 orang
dari unsur Kecamatan, 11 orang dari unsur kepala desa dan 11 orang dari unsur BPD, 11 orang yang dipersiapkan menjadi direksi, 11 orang yang dipersiapkan menjadi kepala unit usaha simpan pinjam
merangkap bendahara dan 11 orang yang dipersiapkan untuk menjadi
kepala unit usaha lainnya pada lokasi Bumdes percontohan Prov. Kalsel Tahun 2012. Dari kegiatan Bintek Manajemen Bumdes ini diperoleh hasil bahwa dibandingkan tahun 2011, dari hasil pemaparan
masing-masing lokasi Bumdes Percontohan, banyak diantaranya
Bumdes sudah terimplementasi dan dapat berjalan dengan baik meskipun regulasinya masih banyak yang belum rampung seperti Perda tapi untuk tahun 2012, beberapa Kabupaten sudah menerbitkan Perda, yaitu Kab. Tapin, Balangan dan Hulu Sungai Tengah.
Kegiatan Pembinaan dan Monitoring Bumdes Percontohan Prov.
Kalsel Tahun 2012 dilaksanakan secara bertahap di triwulan IV
(keempat), tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 20
Oktober 2012 di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Selanjutnya pada tanggal 22 s/d 25 Oktober 2012 di Kabupaten Barito Kuala, Tapin dan HSS dan pada tanggal 5 s/d 10 Nopember 2012 di
Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Balangan, Tabalong dan Hulu Sungai Utara. Adapun kegiatan pembinaan dan monitoring ini dilakukan
dalam rangka pengawasan dan pembinaan untuk kelancaran
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
289
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi pelaksanaan Bumdes Percontohan Prov. Kalsel Tahun 2012 agar dana dapat dibelanjakan tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan RAB yang Desa, Kecamatan & Kabupaten lokasi.
b) Pemberian stimulan pembangunan desa;
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pedum stimulan
pembangunan desa pada triwulan kedua tahun 2011 yang dibagi
menjadi dua angkatan, yaitu angkatan pertama dari tanggal 4 sampai
dengan 6 Mei 2011 dan angkatan kedua dari tanggal 9 sampai dengan 11 Mei 2011, dimana masing-masing angkatan tersebut terdiri dari 70
orang dari di 13 Kabupaten/Kota, 39 Kecamatan, dan 88 desa. Tujuan sosialisasi ini yaitu agar para pelaksana/pengelola kegiatan pemberian
stimulant dapat lebih memahami mekanisme pelaksanaan kegiatan
dilapangan sesuai dengan Pedum Stimulan tahun 2011. Adapun untuk kegiatan monev stimulant sebagai evaluasi dari pemberian stimulant
di desa/kelurahan dilaksanakan pada triwulan keempat bulan Oktober, November dan Desember tahun 2011 di 13 Kab/Kota, 39 Kec
dan 88 Desa. Kegiatan monev ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan pemberian dana stimulan pembangunan desa pada tahun
2011 yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar Rp. 15.000.000,- per Desa/Kelurahan dibanding tahun sebelumnya (tahun 2010) sebesar Rp. 9.000.000,- per desa. Selain itu dalam rangka evaluasi program apakah sesuai dengan sasaran yaitu desa tertinggal dan desa/kelurahan lokasi yang kekurangan sarana dan prasarananya.
Kegiatan sosialisasi pedoman umum stimulant ini juga dilakukan
pada tahun 2010, sebagaimana yg tertera diatas pemberiannya adalah
sebesar Rp.9.000.000,- per desa. Selain penyaluran bantuan keuangan
kepada pemerintah desa/kelurahan, penyaluran BOP ke Kabupaten dan Kecamatan lokasi penerima stimulant. Juga dilaksanakan
monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang berasal dari stimulant tersebut.
c) Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah diperdesaan;
Sampai dengan triwulan keempat telah dilaksanakan kegiatan
Gerbangmas-Taskin, dimana pada tahun 2012 ini merupakan pelaksanaan tahun ketujuh dan merupakan pelaksanaan tahun ke dua
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
290
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi untuk periode kedua dibawah pemerintahan Gubernur Rudy Ariffin. Adapun tujuan umum Program Gerbangmas-Taskin adalah untuk mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pendekatan Tridaya yaitu
pemberdayaan
manusia,
pemberdayaan
pemberdayan lingkungan.
ekonomi
dan
Pada pelaksanaan tahun 2012 jumlah desa yang terlibat
sebanyak 52 buah dan 8 kelurahan terdiri 29 kecamatan 11 kabupaten
dan 2 kota. Pelaksanaan program Gerbangmas-Taskin tahun 2012, berdasarkan hasil klarifikasi dan klasifikasi yang dilakukan oleh UPK,
aparat desa dan tokoh masyarakat, jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) akan terlibat ada sekitar 5.785 buah terdiri Rumah Tangga
Miskin Rentan (RTMR) 2.763 buah dan Rumah Tangga Miskin
Berpotensi (RTMB) 3.023 buah. Pelatihan UPK (Unit Pengelola
Keuangan) Gerbangmas-Taskin Tahun 2012 diselenggarakan pada triwulan kedua yaitu tanggal 23 s/d 26 April 2012, dimana peserta adalah
Pengelola
Kabupaten/Kota
UPK
Lokasi
Gerbangmas-Taskin
pada
13
yang berjumlah sebanyak 52 orang dengan
narasumber dari BPMPD Provinsi Kalsel dan lembaga Bina Potensia.
Pelatihan ini bertempat di Hotel Roditha Banjarmasin, dimana
pelaksanaannya dimaksudkan untuk pengelolaan Gerbangmas-Taskin di desa/kelurahan yang dibentuk memenuhi kriteria sebagai pengurus UPK salah satunya mempunyai kemampuan pengelolaan keuangan. Untuk
penyelenggaraan
Pelatihan
Tenaga
Pendamping
Masyarakat (TPM) dan Sekretariat Tetap (Sektap) Gerbangmas-Taskin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 dilaksanakan di triwulan pertama pada tanggal 12 s/d 14 Maret 2012 di Hotel Roditha
Banjarmasin. Kegiatan yang diikuti oleh Tim Pendamping Masyarakat dan Sekretariat Tetap pada 13 Kabupaten/Kota yang berjumlah
sebanyak 46 orang ini dimaksudkan untuk mencetak para petugas Lapangan yang Handal dan Profesional agar mampu bertindak sebagai
fasilitator, motivator maupun sebagai pendamping para pelaksana
program mulai dari semua jenjang pemerintah sampai ditingkat
masyarakat. Adapun yang menjadi narasumber yaitu dari BPMPD Provinsi Kalsel dan Lembaga Bina Potensia dengan menggunakan
metode ceramah, tanya jawab dan Focus Group Discussion (FGD).
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
291
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Untuk memperkuat komitmen dan sinergitas bersama antara lembaga pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa di tingkat
kabupaten/kota dengan provinsi beserta lembaga masyarakat yang
melakukan pendampingan dalam pelaksanaan program serta untuk memantapkan
langkah
bersama
dalam
pelaksanaan
program
Gerbangmas-Taskin di tahun 2012, maka dilaksanakan orientasi
program Gerbangmas-Taskin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012. Selain itu pelaksanaan orientasi ini dimaksudkan untuk
melakukan review terhadap pelaksanaan program Gerbangmas-Taskin di Tahun 2011 dan untuk memberikan gambaran pelaksanaan
program Gerbangmas-Taskin yang akan dilaksanakan pada tahun 2012
serta
persiapan-persiapan
yang
diperlukan
untuk
pelaksanaannya. Penyelenggaraan kegiatan orientasi ini dilaksanakan
pada tanggal 14 s/d 15 Februari 2012 di Hotel Roditha Banjarmasin
yang dihadiri oleh 50 peserta, terdiri dari : BPMPD Kab/Kota se Kalsel, BPMPD prov. Kalsel, TPM Kab/Kota dan Lembaga Bina Potensia.
Sedangkan untuk kegiatan monitoring dan evaluasi GerbangmasTaskin di 13 kabupaten / kota dilaksanakan secara 3 (tiga) tahap pada
triwulan keempat, yaitu tahap I (pertama) pada tanggal 1 s/d 2 Oktober 2012 di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala, tahap II (kedua)
pada tanggal 3 s/d 6 Oktober 2012 di Kabupaten Tanah Laut, Tanah
Bumbu dan Kotabaru, tahap III (ketiga) pada tanggal 8 – 11 Oktober di Kabupaten Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan dan Tabalong. Monev ini dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program Gerbangmas-Taskin di 13 Kabupaten / Kota.
d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
Telah dilaksanakan Penilaian LSP – BM (Lembaga Simpan Pinjam
Berbasis Masyarakat) di Kabupaten Tanah Laut pada tanggal 27 s/d 28 Agustus 2012 dan Kabupaten Banjar yang dilaksanakan tanggal 3 s/d 4 September 2012 yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
Program Lembaga Keuangan Mikro di Pedesaan guna memberdayakan
masyarakat dan memperkuat kapasitas Desa serta untuk memberikan
motivasi kepada pengurus, anggota LSP-BM dalam menngelola LSP-BM di Daerah. Dari kegiatan ini telah terpilih LSP-BM terbaik di Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar yang dinilai berdasarkan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
292
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi keanggotaan, Simpanan Anggota, Pinjaman, Struktur Keuangan dan Manajemen.
e) Evaluasi Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan;
Program
Gerakan
Terpadu
Pembangunan
Masyarakat
Kalimantan Selatan Untuk Pengentasan Kemiskinan (GerbangmasTaskin) yang sudah berjalan sekitar enam tahun sejak diluncurkan (tahun 2007) sampai saat ini belum pernah dilakukan evaluasi secara
menyeluruh, baik yang menyangkut aspek manajemen, organisasi, penganggaran,
kebijakan/regulasi
serta
aspek
teknis.
Padahal
dinamika dilapangan sangat banyak mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Maka dari itu untuk mengkaji lebih
dalam berbagai hal dalam pelaksanaan program ini maka diadakanlah studi evaluasi yang menyangkut pelaksanaan baik di tingkat Provinsi,
Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan di triwulan keempat tanggal 15 Oktober sampai dengan 8 Desember 2012 (karena dana berasal dari APBD Perubahan BPMPD Prov. Kalsel) selama 39 (Tiga
Puluh Sembilan) hari efektif.. Ada 2 (dua) metode yang digunakan
dalam evaluasi ini, yaitu dengan daftar pertanyaan dan Focus Group Discussion (FGD). Total responden yang mendapatkan kuisioner (Daftar Pertanyaan) berjumlah 351 orang yang terdiri dari Sektap di Kabupaten, Camat atau Sekcam dan TFK, di Desa meliputi UPK, Ketua
Pokmas, masyarakat penerima manfaat. Sedangkan untuk pelaksanaan FGD, peserta yang diundang berasal dari aparat desa, tokoh
masyarakat, wakil perempuan, pengurus lembaga desa, perwakilan rumah tangga miskin. Secara keseluruhan berjumlah antara 10 sampai
dengan 20 orang per desa, dimana selama evaluasi dilaksanakan 52
kali FGD. Desa dan Kelurahan yang menjadi lokasi pengumpulan data f)
berjumlah 52 desa/kelurahan dari 13 Kab/Kota di Prov. Kalsel Penguatan Kelembagaan TKPKD Prov. Kalsel Kegiatan
Penguatan
Kelembagaan
TKPKD
Prov.
Kalsel
diwujudkan dalam bentuk perjalanan dinas dalam rangka fieldtrip ke
Provinsi Bali untuk studi banding Penguatan Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2012. Fieldtrip dilaksanakan selama 5 (lima) hari yaitu
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
293
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi dari tanggal 12 s/d 16 September 2012 dengan tujuan TKPK Jawa
Timur, TKPK Provinsi Bali, TKPK Kabupaten Badung beserta UPK dan
Kab Singaraja Buleleng. Sementara transit di Jawa Timur, rombongan
memanfaatkan untuk pertemuan dengan TKPK Jawa Timur dan UPK Program Gerbangmas-Taskin di Sidoarjo. Adapun maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat bagaimana peran dan fungsi TKPKD Provinsi Bali dan kabupaten terpilih (Kabupaten Badung dan
Buleleng), Program inovatif apa saja yang mereka laksanakan sehingga mampu berada di posisi ke-2, bagaimana strateginya serta berapa
besar anggaran yang mereka alokasikan untuk penanggulangan angka kemiskinan. Sesuai dengan anggaran yang tersedia pada Anggaran
Perubahan (ABT) APBD BPMPD Prov. Kalsel Tahun 2012, rombongan yang mengikuti fieldtrip sebanyak 12 (dua belas) orang, yaitu dari BPMPD,
Bappeda
dan
BPS,
namun
mengingat
permasalahan
kemiskinan dan penguatan kelembagaan bukan hanya tugas dan
tanggung jawab BPMPD dan Bappeda saja, maka BPMPD juga mengundang SKPD Provinsi terkait serta TKPK Kab/Kota sehingga rombongan fieldtrip berjumlah 43 orang.
4) Program Peningkatan Pemanfaatan SDA dan Pendayagunaan TTG a) Koordinasi dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan SDA; Kegiatan
Koordinasi
dan
Fasilitasi
Pemanfaatan
SDA
dilaksanakan pada triwulan kedua tanggal 9 s.d 10 April 2012 di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan pembinaan diarahkan agar aparat memberikan perhatian kepada pengelolaan dan pemeliharaan
sarana prasarana di desa serta fasilitas yang telah disediakan di lingkungan pemukiman masyarakat perdesaan. Selanjutnya koordinasi
dan fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan SDA dilaksanakan di Kabupaten Tabalong pada triwulan ketiga yaitu pada tanggal 18 s.d 20
Juli 2012. Koordinasi dilaksanakan pada Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat subbid SDA dan TTG di BPM&KB untuk membuat proposal bantuan baik berupa dana maupun peralatan kepada Ditjen PMD Kementerian Dalam Negeri khususnya untuk pembangkit listrik tenaga
surya dan pengadaan peralatan energi dari biogas. Pada tanggal 30 s.d 31 Agustus 2012 dilaksanakan Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
294
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi dan Pemanfaatan SDA ke Kabupaten Barito Kuala. Koordinasi yang dilaksanakan berkaitan dengan rencana konsultasi ke Ditjen PMD Sub
Direktorat SDA-TTG Kemendagri Jakarta dalam rangka pelaksanaan PNPM Lingkungan Hidup / Green KPD yang diperoleh informasi bahwa
kegiatan ini dapat diarahkan untuk dilaksanakan pada desa-desa dengan kondisi rawa dan mangrove. Pada triwulan keempat koordinasi dan fasilitasi dilaksanakan di Kab. Tanah Laut pada tanggal 18 s.d 19 Oktober 2012. Pada tahun 2012 ini Kab. Tanah Laut (Desa
Batakan, Pulau Ubi, Kec. Panyipatan) ditetapkan Dirjen PMD menjadi lokasi pilot proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbasis
masyarakat. Selain itu dilaksanakan di Kab. Banjar pada tanggal 6 November 2012. Koordinasi yang dilaksanakan berkaitan dengan hasil
konsultasi ke Ditjen PMD dalam rangka pelaksanaan PNPM Lingkungan Mandiri Pendesaan, dimana diperoleh informasi bahwa
kegiatan tersebut difokuskan pada kondisi area Daerah Aliran Sungai, sekitar Kawasan Hutan dan pada daerah pesisir. Untuk Kab. Banjar
kegiatan ini dapat diarahkan untuk dilaksanakan pada desa-desa di sekitar DAS dan Kawasan Hutan. Hal ini sangat memungkinkan karena
kondisi perekonomian masyarakat perdesaan di Kab. Banjar banyak dari hasil produksi sektor perikanan darat (keramba apung) dan pertanian dalam arti luas.
b) Pengembangan dan Penerapan TTG;
Pada tanggal 4 s.d 10 Juli 2012 BPMPD Prov. Kalsel telah ikut
berpartisipasi dalam Kalsel Expo 2012 untuk memeriahkan HUT
Provinsi Kalimantan Selatan ke-62 sekaligus HUT Kemerdekaan RI ke67. Kalsel Expo 2012
berisi rangkaian kegiatan yang terdiri dari
Pameran, Gebyar Seni Budaya, Konser Musik, Parade Band, Family
Edutainment dan forum bisnis serta aneka lomba yang diadakan di Lapangan Murdjani Banjarbaru. Pembukaan acara ini dihadiri oleh Walikota Banjarbaru, Para Kepala SKPD Pemprov Kalsel, anggota
DPRD baik Provinsi maupun Kota Banjarbaru, para perwakilan stand
baik dari instansi provinsi maupun Kabupaten/Kota, Perusahaan BUMN/BUMD, UKM dan undangan lainnya. BPMPD Prov. Kalsel
menampilkan pengembangan alat-alat Teknologi Tepat Guna dan produk unggulan di Provinsi Kalimantan Selatan dan memberikan
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
295
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi pemahaman mengenai Pemberdayaan Masyarakat melalui display pemberdayaan masyarakat miskin, yaitu Pemberian Stimulan dan
Program Gerakan Terpadu Pembangunan Masyarakat Kalimantan
Selatan Untuk Pengentasan Kemiskinan (Gerbangmas-Taskin). Gelar
TTG Nasional XIV diselenggarakan tanggal 9 s/d 12 Oktober 2012 di Provinsi Kepulauan Riau (Batam) yang diikuti oleh 33 provinsi dari
seluruh Indonesia. Keikutsertaan BPMPD Prov. Kalsel dalam gelar TTG
Tingkat Nasional ini adalah untuk mengekspos hasil-hasil TTG kabupaten/kota di Kalimantan Selatan kepada masyarakat secara nasional sehingga dapat menambah pengetahuan dan informasi c)
masyarakat mengenai berbagai jenis TTG dan produksinya. Penguatan kelembagaan posyantekdes;
Untuk Kegiatan Pelatihan Penguatan/Pembentukan Posyantek
dilaksanakan pada triwulan II (kedua), yaitu pada tanggal 14 s/d 15 Juni 2012 bertempat di Hotel Jelita Banjarmasin yang dihadiri oleh 46
peserta. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan/sosialisasi tentang posyantek baik ke aparat Pemerintah
Daerah maupun masyarakat/pengurus posyantek untuk dapat terlibat dan memanfaatkan posyantek. Untuk itu, Pembina di Provinsi dan Kabupaten/Kota penguatan
perlu
meningkatkan
kelembagaan
Posyantek,
perannya sehingga
dalam dapat
rangka efektif
melaksanakan tugasnya sesuai dengan potensi dan kondisi serta sosial budaya masyarakat
d) Pendampingan Terbangun dan Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Perdesaan;
Kegiatan
Koordinasi
Peningkatan
Aksesbilitas
Masyarakat
Perdesaan diwujudkan dalam bentuk TNI Manunggal Membangun
Desa (TMMD) Tahun 2012 yang dilaksanakan sebagai upaya membantu mempercepat akselerasi pembangunan di daerah dan
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan
wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kegiatan ini dibagi dalam 2 (dua) angkatan, yaitu angkatan 88 untuk Kabupaten Tanah Bumbu (Kec. Kusan Hulu Desa Manuntung)
dan Kota Banjarmasin (Kec. Banjarmasin Selatan Kelurahan Tanjung Pagar) yang dilaksanakan pada tanggal 23 Mei s/d 12 Juni 2012.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
296
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Angkatan 89 Tahun 2012 dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 30 Oktober 2012 di Kabupaten Tabalong dan Hulu Sungai Tengah.
5) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa. a) Fasilitasi pengelolaan administrasi desa dan kelurahan;
Kegiatan Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan Kepala Desa
dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsinya
dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa. Kegiatan ini dilaksanakan pada
triwulan ketiga dalam 3 angkatan, dimana angkatan I (pertama) pada
tanggal 3 s/d 5 September 2012, angkatan II (kedua) pada tanggal 6 s/d 8 September 2012 dan angkatan III (ketiga) pada tanggal 10 s.d 12
di Hotel Roditha Banjarmasin dengan 44 (empat puluh empat) orang dari 10 Kabupaten se Kalsel. Permasalahan 1) Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan
a) Perlunya peningkatan pemahaman tentang Permendagri Nomor 37
tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan masih
banyaknya pengelolaan ADD yang belum sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 serta adanya
ketergantungan dengan Pemerintah Kabupaten dalam pengelolaan keuangan desa;
b) Pengelolaan kekayaan dan asset desa yang belum teradministrasi dengan baik dan belum sesuai dengan ketentuan;
c) Penetapan dan penegasan batas desa belum tertata dengan baik dan
benar sebagaimana diatur dalam Permendagri No.27 Tahun 2006 sehingga rawan muncul konflik antar desa;
d) Standar penghasilan aparat pemerintahan desa yang masih minim bahkan dibawah standard UMR;
e) Data profil dan monografi desa belum tercatat dan teradministrasi f)
dengan baik sesuai Permendagri No.12 Tahun 2007;
Kualitas sumber daya manusia yaitu aparatur pemerintahan desa
masih rendah baik dari segi pendidikan maupun pengetahuan dan
wawasan, sehingga belum mampu bekerja secara optimal dalam
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
297
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi menjalankan
tugas-tugas
pemerintahan,
pelayanan kepada masyarakat;
pembangunan
dan
g) Minimnya anggaran yang dikelola oleh desa sehingga desa belum
optimal dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat;
h) Masih ada desa yang belum memilki kantor desa dan sekdes PNS; 2) Bidang Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat Penguatan Kelembagaan
a) Kinerja lembaga kemasyarakatan di desa dan kelurahan masih dirasakan lemah dalam mendorong peran aktif masyarakat
mengelola program-program pembangunan guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan masyarakat;
b. Tidak dimanfaatkannya lembaga kemasyarakatan yang ada di desa
dan kelurahan dalam setiap program yang dilaksanakan di desa / kelurahan;
c. Masih kurangnya kualitas sumber daya manusia dan dana yang dimiliki oleh lembaga kemasyarakatan;
d. Belum maksimalnya pembinaan/fasilitasi/pendampingan baik dari
pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/ kota dalam upaya penguatan kelembagaan untuk dapat mengelola program-
b.
program pembangunan;
Belum memasyarakatnya kemitraan antara lembaga kemasyarakatan
di tingkat desa / kelurahan dengan pihak dunia usaha, LSM maupun Perguruan Tinggi dalam upaya pemberdayaan;
Pendataan Potensi Desa
a. Program aplikasi komputer bantuan dari Dirjen PMD masih sulit dipahami secara keseluruhan oleh operator komputer dalam input data dan ada juga yang aplikasinya tidak bisa diijinkan;
b. Pembentukan Pokja Profil Desa di Kabupaten masih belum seluruhnya dari 13 Kabupaten / Kota se Kal-Sel;
c. Data Profil Desa dan Kelurahan yang tersaji pada BPMPD belum ada
dalam bentuk aplikasi dan yang secara manual baru sebagian yang diperoleh saat lomba desa dan kelurahan;
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
298
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 3.
Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat
Fasilitasi Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan a. Perlunya
perluasan
penambahan
dana
cakupan
dalam
desa
rangka
penerima
percepatan
program
dan
pengentasan
kemiskinan Dari hasil evaluasi, swakelola sangat tidak efektif untuk pelaksanaan Gerbangmas-Taskin;
b. Belum optimalnya koordinasi program-program penangulangan kemiskinan lintas sektor maupun oleh pihak swasta terutama dalam pembinaan usaha mikro kecil dan menengah di perdesaan;
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan a.
Kurangnya pendanaan operasional sehingga pengaduan masyarakat
b.
Kurangnya personil yang handal di bidang pengaduan terpadu;
tidak dapat ditangani secara optimal;
Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan usaha Ekonomi Masyarakat di Perdesaan
a. Kurangnya kesungguhan dari Kabupaten dalam memberikan dukungan regulasi Bumdes diwilayahnya;
b. Terbatasnya SDM yang mau dan mampu mengembangkan Bumdes;
c. Kurangnya pembinaan terhadap Manajemen & SDM usaha ekonomi keluarga;
d. Terbatasnya dana PAP (Pembina administrasi proyek) sehingga
Bumdes percontohan belum dapat menyediakan pendamping / konsultan Bumdes percontohan yang khusus untuk itu. Selama ini
tenaga pendamping adalah anggota pembina Bumdes Provinsi Kalsel dan bantuan tenaga dari Bagian Ekonomi Setda Kab. Banjar, yang
karena padatnya tugas-tugas tupoksi dan terbatasnya dana e.
pembinaan sehingga tidak dapat berjalan secara optimal;
Implementasi program Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) masih terkendala karena belum adanya perda yang ditindaklanjuti dengan peraturan desa.
Pemberian / Stimulan Pembangunan Desa
a. Minimnya dana penunjang administrasi kegiatan sehingga tahap pra perencanaan seperti sosialisasi tidak dapat berjalan dengan optimal;
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
299
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi b. Terbatasnya alokasi dana Pemberian Stimulan Pembangunan Desa dan kekurangan sarana,prasarana ekonomi perdesaan untuk Desa Tertinggal di Kalimantan Selatan; 4.
Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
a. Peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemanfaatan SDA dikeluarkan oleh
kementerian / lembaga pemerintah lain yang khusus menangani sektor berkaitan SDA, bukan dari Kementerian Dalam Negeri;
b. Dari hasil lapangan bahwa Posyantekdes sudah tidak terbina lagi
dengan adanya otonomi daerah, tidak ada dana APBD Kabupaten yang tersedia;
c. Nomenklatur antara SKPD Provinsi dengan Kabupaten/Kota tidak
sama dan tidak semua BPMPD di Kab/Kota terdapat bidang yang menangani SDA-TTG;
d. Dana yang tersedia masih terbatas untuk koordinasi dan pembinaan / fasilitasi / pelatihan untuk kegiatan Posyantekdes/Posyantek dll;
SOLUSI 1) Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan a.
b.
Memfasilitasi dengan melakukan pembinaan baik berupa pelatihan, bintek dan sosialisasi peraturan yang menyangkut penyelenggaraan pemerintahan desa Menginventarisasi
dan
mengidentifikasi
masalah-masalah
pemerintahan desa serta mengkoordinasikan penyelesaiannya.
2) Bidang Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat Penguatan Kelembagaan a.
Perlu peningkatan kinerja lembaga kemasyarakatan di desa dan kelurahan dalam upaya mendorong peran aktif masyarakat
mengelola program-program pembangunan guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan masyarakat melalui peningkatan kapasitas berupa pelatihan atau workshop.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
300
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi b. c.
Agar terus mendorong iklim kemitraan antar stakeholders termasuk dunia usaha, LSM dan perguruan tinggi antara lain melalui kerja sama aktif maupun keterlibatan dalam berbagai forum.
Perlu adanya sosialisasi dan penyamaan persepsi dari seluruh
stakeholders bahwa setiap program yang masuk ke desa agar melibatkan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di desa.
Pendataan Potensi Desa a.
Agar tiap Kabupaten / Kota segera membentuk Pokja Profil Desa dan
b.
Untuk menunjang proses pengumpulan dan pengolahan Data Profil
c.
Kelurahan
Desa dan Kelurahan, tiap-tiap Kabupaten / Kota agar mengalokasikan dana tersebut di APBD daerah masing-masing.
Agar tiap Kabupaten / Kota dapat melaksanakan sosialisasi atau Bimtek penyusunan dan pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan.
3) Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat
Fasilitasi Permodalan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan
a. Penambahan cakupan wilayah dan dana untuk mendukung program Gerbangmas-Taskin
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan a.
Perlu tambahan dana untuk mendukung perkembangan LSPBM dan
b.
kelancaran unit pengaduan
c.
terpadu
Perlu tambahan personil khusus untuk menangani pengaduan Dalam rangka efektifitas, hendaknya pembinaan Bumdes untuk Th.
2012, DPAnya dapat disatukan dengan DPA kegiatan pengembangan d.
Bumdes dan usaha ekonomi di pedesaan
e.
Rakor TKPK khusus pemberdayaan masyarakat
Dalam program Monev. hendaknya dapat dianggarkan dana untuk Mendorong
percepatan
pembuatan
peraturan
daerah
yang
mendukung kegiatan ekonomi lokal seperti peraturan daerah pasar desa dan peraturan pelaksanaan pendukungnya.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
301
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan usaha Ekonomi Masyarakat di Perdesaan a)
Perlu
tambahan
dana
PAP
tahun
2012
pendampingan, pembinaan dan evaluasi program
untuk
pengadaan
Pemberian / Stimulan Pembangunan Desa a.
Perlu penambahan dana PAP (Pembina administrasi proyek) tahun 2012
Pengentasan Kemiskinan a.
Terus meningkatkan koordinasi lintas sektoral dalam penanganan
b.
Terus meningkatkan kapasitas aparat yang merupakan ujung tombak
pengentasan kemiskinan agar lebih optimal.
penanganan pengentasan kemiskinan melalui pendidikan dan pelatihan
4) Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna a.
Disarankan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk
b.
Sesuai Surat Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 413/364-SDA-
c.
d.
membuat peraturan dan kebijakan terkait sektor SDA
TTG/BPMPD tanggal 6 Juli 2011 tentang Pembentukan dan Penguatan Posyantek, agar ditindaklanjuti oleh Kabupaten / Kota.
Kesamaan nomenklatur antara provinsi dengan Kabupaten / Kota.
Perlu peningkatan dana koordinasi dan pembinaan/fasilitasi/
pelatihan untuk kegiatan Posyantekdes/Posyantek khususnya dan Pengembangan dan penerapan TTG umumnya.
LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
302