PUTUSAN Nomor: 0140/Pdt.G/2012/PA.Bn. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas 1A yang mengadili perkara perdata tertentu dalam tingkat pertama, dalam persidangannya telah menjatuhkan putusan perkara gugatan perceraian sebagai berikut dalam perkaranya : Penggugat, Umur 32 tahun, Agama Islam, Pendidikan terakhir S2, pekerjaan PNS,
bertempat
tinggal
di
KOTA
BENGKULU,
sebagai
"Penggugat" ; MELAWAN Tergugat, Umur 38 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, sebagai "Tergugat" ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan pihak Penggugat dan memperhatikan buktibukti di persidangan;-
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan gugatannya tertanggal 28 Februari 2012 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas 1A dengan Nomor: 0140/Pdt.G/2012/PA.Bn tanggal 01 Maret 2012, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, Penggugat telah melangsungkan pernikahan dengan Tergugat pada hari Sabtu, tanggal 07 Februari 2009 di Bengkulu di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gading
Cempaka Kota Bengkulu, sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah Nomor: 120/10/II/2009, tanggal09 Februari 2009;2. Bahwa, setelah akad nikah Penggugat dengan Tergugat tidak hidup bersama atau tempat tinggal terpisah;3. Bahwa, setelah akad nikah Penggugat sama sekali tidak bisa dan mau hidup bersama Tergugat membangun rumah tangga, dan apalagi berhubungan fisik sebagaimana hubungan suami istri yang sah, ini dikarenakan Penggugat tidak menghendaki perkawinan ini. Sedangkan suatu perkawinan yang sah hanya dapat berlangsung atas kehendak bebas calon suami dan calon istri yang bersangkutan, hal ini sesuai ketentuan pasal 6 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
yang
berbunyi
“Perkawinan
harus
didasarkan
atas
persetujuan kedua calon mempelai”, serta pasal 10 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tantang Hak Asasi Manusia yang berbunyi ”Perkawinan yang sah hanya dapat berlangsung atas kehendak bebas calon suami dan calon istri yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan”; 4. Bahwa, kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sejak dari awal pernikahan tidak pernah harmonis, karena terjadinya pernikahan antara Penggugat dan Tergugat tidak didasari rasa senagn dan cinta, bukan atas kehendak atau keinginan dari Penggugat, akan tetapi dilakukan atas dasar desakan, tekanan dan paksaan dari orang tua Penggugat dan Tergugat sendiri. Ini dibuktikan dengan cara Penggugat pernah menyampaikan kehendak secara langsung kepada orang tua Penggugat dan Tergugat tidak mau melakukan pernikahan kepada Tergugat dikarenakan Penggugat tidak memiliki rasa senang dan cinta apalagi keinginan untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dengan Tergugat, akan tetapi kehendak Penggugat tersebut tidak dihiraukan oleh
2
orang tua Penggugatdan Tergugat sendiri, selain itu Penggugat dan Tergugat
tidak
pernah
menghadap
orang
tua
Penggugatuntuk
menyampaikan bahwa Penggugat ingin menikah dengan Tergugat. Faktanya bahwa sekitar tanggal 01 Februari 2009 Penggugat dihubungi oleh orang tua Penggugat dan mengatakan bahwa pernikahan antara Penggugat dan Tergugat akan segera dilaksanakan dan tidak bisa ditunda apalagi dibatalkan karena segala sesuatu untuk segera terlaksananya pernikahan tersebut telah dikerjakan dan disiapkan. Hal tersebut membuat Penggugat panik atau ketakutan sehingga tidak bisa lagi bertindak secara rasional dan mandiri, yang selanjutnya terjadilah pernikahan tersebut. Sedangkan jika perkawinan/pernikahan yang dilandasi oleh paksaan dan tekanan maka dapat berakibat rumah tangga menjadi tidak harmonis, padahal tujuan perkawinan adalah untuk menciptakan rumah tangga yang damai sejahtera lahir dan batin berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; 5. Bahwa, fakta lain yaitu, setelah terjadinya perkawinan tersebut sampai dengan
dibuatnya
surat
gugatan
ini,
Penggugat
tidak
pernah
melaporkan/mendaftarkan nama Tergugat untuk mendapatkan tunjangan suami dari Tergugat, sehingga tidak pernah menambah penghasilan bagi Penggugat sendiri, selain itu Penggugat kehilangan motivasi dan spirit hidup, tersiksa bathin, tertekan dan mengganggu konsentrasi dalam bekerja; 6. Bahwa, permasalahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah diupayakan damai oleh pihak keluarga tetapi tidak berhasil; 7. Bahwa, atas perbuatan Tergugat tersebut Penggugat telah berketetapan hati untuk bercerai dari Tergugat karena untuk membina rumah tangga yang bahagia tidak mungkin terwujud; 8. Bahwa, Penggugat sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dalam melakukan perceraian ini telah memperoleh izin dari atasan sebagaimana ternyata
3
dari Surat Izin Perceraian No.121 tahun 2012 tanggal 20 Februari 2012 yang ditandatangani oleh Plt Bupati Seluma;Berdasarkan alasan-alasan dan dasar-dasar sebagaimana telah diuraikan diatas, maka Penggugat mohon Kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutus sebagai berikut: PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Memutuskan perkawinan Penggugat (Penggugat) dengan Tergugat (Tergugat); 3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; SUBSIDER : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil -adilnya;Bahwa, pada hari sidang yang telah ditetapkan para pihak berperkara telah dipanggil, dan ternyata Penggugat datang menghadap dipersidangan, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap dipersidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya untuk datang menghadap dengan tanpa alasan yang sah menurut hukum walaupun Tergugat berdasarkan relas panggilan Nomor: 0140/Pdt.G/2012/PA.Bn. tanggal 20 Maret 2012 dan 27 Maret 2012 telah dipanggil dengan patut, oleh karenanya pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan tanpa hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa, untuk melakukan perceraian ini Penggugat sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) telah memperoleh izin dari atasan sebagaimana ternyata dari Surat Izin Perceraian No.121 tahun 2012 tanggal 20 Februari 2012 yang ditandatangani oleh Plt Bupati Seluma; Bahwa, Majelis telah mengupayakan agar pihak Penggugat bersabar dan rukun/damai dengan Tergugat, namun tidak berhasil. Kemudian
4
dibacakan gugatan Penggugat yang ternyata isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan tambahan keterangan yang selengkapnya sebagaimana telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan; Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti sebagai berikut: I. Surat: 1. Fotokopi Surat Keterangan Domisili Nomor: 470/47/1001/Pel.Um tanggal 29 Februari 2012, yang dikeluarkan oleh Lurah Kelurahan Sukarami Kota Bengkulu, bukti (P.1);2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 120/10/II/2009 tanggal 09 Februari 2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, bukti (P.2); II. Saksi: 1. SAKSI I, bersumpah:-
Bahwa, saksi adalah Ayah kandung Penggugat;
-
Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama selama 2 hari, kemudian Penggugat pergi meninggalkan Tergugat;
-
Bahwa, pernikahan Penggugat dan Tergugat dijodohkan oleh saksi dan tanpa persetujuan Penggugat;-
-
Bahwa, setelah 2 hari menikah Penggugat dan Tergugat telah hidup berpisah tempat tinggal hingga sekarang selama 3 tahun;-
-
Bahwa, sejak hidup berpisah antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah hidup rukun kembali dalam rumah tangga; -
-
Bahwa, saksi telah menasehati Penggugat agar sabar dan rukun lagi dengan Tergugat, namun tidak berhasil;
5
2. SAKSI II, bersumpah; -
Bahwa, saksi adalah Ibu kandung Penggugat;
-
Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama selama 2 hari, kemudian Penggugat pergi meninggalkan Tergugat;
-
Bahwa, pernikahan Penggugat dan Tergugat dijodohkan oleh saksi dan tanpa persetujuan Penggugat;-
-
Bahwa, setelah menikah Penggugat tidak tidur sekamar dengan Tergugat, melainkan tidur sekamar dengan saksi;
-
Bahwa, setelah 2 hari menikah Penggugat dan Tergugat telah hidup berpisah tempat tinggal hingga sekarang selama 3 tahun;-
-
Bahwa, sejak hidup berpisah antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah hidup rukun kembali dalam rumah tangga; -
-
Bahwa, saksi telah menasehati Penggugat agar sabar dan rukun lagi dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Bahwa atas keterangan dua orang saksi tersebut Penggugat
membenarkannya; Bahwa, pihak Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan bukti lain dan mohon putusan; Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal ihwal yang tercatat dalam berita acara persidangan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini; -
TENTANG HUKUMNYA Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
sebagaimana terurai diatas; -
6
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Penggugat dan bukti P.1 dinyatakan terbukti bahwa Penggugat bertempat kediaman di wilayah hukum (kewenangan relative) Pengadilan Agama Bengkulu, oleh karena itu berdasar pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 gugatan Penggugat formil dinyatakan diterima; Menimbang, bahwa Majelis telah mengupayakan dengan menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun/damai dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dengan tidak datangnya Tergugat dipersidangan setelah dipanggil dengan patut, maka berdasarkan pasal 149 ayat (1) R.Bg maka perkara ini patut diputus dengan verstek; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Penggugat yang diperkuat oleh bukti P.2 yang merupakan akta otentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna (volledig bewisjkracht) dan mengikat (bindende bewisjkracht) maka dinyatakan terbukti bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat. Dengan demikian, Penggugat dan Tergugat berkualitas sebagai subyek hukum dalam perkara ini; Menimbang, bahwa, Penggugat sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dalam melakukan perceraian ini telah memperoleh izin dari atasan sebagaimana ternyata dari Surat Izin Perceraian No.121 tahun 2012 tanggal 20 Februari 2012 yang ditandatangani oleh Plt Bupati Seluma dan merupakan akta otentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna (volledig bewisjkracht) dan mengikat (bindende bewisjkracht), oleh karenanya perceraian yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi maksud pasal 3
7
Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1990; Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatan dan penjelasan gugatannya mengemukakan dalil yang menjadi dasar gugatannya adalah bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak harmonis/goyah karena Penggugat tidak mencintai Tergugat dan pernikahan antara Penggugat dan Tergugat dijodohkan oleh orang tua Penggugat sehingga tidak dilandasi keridhoan Penggugat. Akibatnya Penggugat tidak mau bercampur (jima’/dhukul) dengan Tergugat dan sejak tanggal 09 Februari 2009 (2 hari setelah menikah) Tergugat pergi meninggalkan Tergugat, hingga sekarang ini selama lebih 3 tahun dan tidak pernah hidup rukun kembali dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa atas dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut ternyata Tergugat tidak memberikan jawaban/tanggapan sebab Tergugat tidak datang menghadap sidang walaupun telah dipanggil dengan patut, sehingga dengan tidak datangnya Tergugat tersebut menurut hukum Tergugat dianggap mengakui kebenaran dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya dan memenuhi maksud pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan pasal 76 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, maka Majelis telah mendengar keterangan saksi keluarga atau orang dekat pihak Penggugat (ADLIN DULAHIR dan MEGAWATI) dibawah sumpahnya masing-masing, dimana keterangan saksi tersebut telah memenuhi maksud pasal 308 dan 309 R.Bg yang intinya bahwa pernikahan Penggugat dan Tergugat dijodohkan oleh saksi dan tanpa persetujuan Penggugat, sedangkan
8
Penggugat tidak dapat menerima, sehingga Penggugat tidak mau bercampur (jima’/dhukul) dengan Tergugat, kemudian Penggugat pergi meninggalkan Tergugat sejak 09 Februari 2009 dan hingga sekarang tidak pernah kembali rukun dengan Penggugat, serta para saksi telah berupaya menasehati agar Penggugat rukun kembali dengan Tergugat namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut maka Majelis telah dapat menemukan fakta hukum yang pada intinya adalah bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat terbukti telah tidak harmonis karena pernikahan Penggugat dan Tergugat tidak dilandasi dengan cinta dan kasih saying sebab Penggugat dan Tergugat dijodohkan oleh orang tuanya namun Penggugat tidak ridho, sehingga berakibat Penggugat tidak pernah bercampur (jima’/dhukul) dengan Tergugat, kemudian Penggugat pergi meninggalkan Terggugat hingga sekarang ini selama lebih 3 tahun dan selama hidup berpisah tersebut antara Penggugat dengan Tergugat tidak pernah kembali rukun dalam rumah tangga walaupun pihak Penggugat telah diupayakan untuk bersabar dan rukun/damai oleh para saksi dan oleh Majelis; Menimbang, bahwa atas dasar fakta hukum tersebut, Majelis berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah sedemikian rupa yang sulit untuk dipersatukan kembali, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana yang tercantum dalam pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 dan Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat (21) tidak tercapai; Menimbang, bahwa berdasar uraian tersebut diatas, maka Majelis berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat cukup beralasan dan telah memenuhi maksud penjelasan pasal 39 ayat (2) huruf (f) Undang-undang No. 1 tahun 1974 jo. pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 jo.
9
pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan pasal 39 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 dan pasal 65 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, maka gugatan Penggugat sebagaimana yang tercantum dalam petitum angka 2 (dua) cukup beralasan untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasar petunjuk buku II edisi revisi tahun 2009 Mahkamah Agung telah menetapkan amar gugatan perceraian dengan alasan perselisihan dan pertengkaran adalah “Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat terhadap Penggugat”, sehingga dalam perkara a-quo Majelis “Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud pasal 84 Undangundang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah sebanyak 2 kali dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, maka Majelis memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Bengkulu Kelas 1A untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Selebar untuk mencatat perceraian tersebut; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini masuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; -
10
Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil dengan patut untuk datang menghadap dipersidangan, tidak hadir;2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat);4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Selebar Kota Bengkulu dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gading Cempaka kota Bengkulu untuk mencatat perceraian tersebut; 5. Membebankan biaya perkara ini kepada Penggugat yang hingga kini diperhitungkan sebesar Rp.251.000,- (dua ratus lima puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan di Bengkulu pada hari Senin tanggal 02 April 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 10 Jumadil Awal 1433 Hijriyah, oleh kami Drs. H. SALIM MUSLIM sebagai Hakim Ketua, NURMADI RASYID, SH., MH dan ROZALI, BA., SH masing-masing sebagai hakim anggota dengan dibantu oleh ZUHRI IMANSYAH, S.HI sebagai panitera pengganti. Pada hari itu juga putusan ini diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; -
11
Ketua Majelis,
Ttd
Drs. H. SALIM MUSLIM
Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Ttd
Ttd
Nurmadi Rasyid, SH., MH
Rozali, BA., SH
Panitera Pengganti,
Ttd
Zuhri Imansyah, S.HI Rincian biaya perkara : 1. Biaya pendaftaran
Rp. 30.000,-
2. Biaya proses
Rp. 50.000,-
3. Biaya panggilan Penggugat
Rp. 60.000,-
4. Biaya panggilan Tergugat
Rp.100.000,-
5. Biaya redaksi
Rp.
5.000,-
6. Biaya materai
Rp.
6.000,- +
Jumlah
Rp.251.000,-
(dua ratus lima puluh satu ribu rupiah)
Memerintahkan kepada Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Kelas Bengkulu 1A untuk memberitahukan putusan ini kepada Tergugat dan memerintahkan pula agar kepada Tergugat dijelaskan segala hak-haknya sesuai ketentuan yang berlaku;Putusan ini telah diberitahukan kepada Tergugat pada tanggal........................
12