PUTUSAN Nomor: 0369/Pdt.G/2010/PA.Bn. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang mengadili perkara perdata tertentu dalam tingkat pertama, dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan atas perkara cerai talak antara: PEMOHON, Umur 27 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SMU, pekerjaan tukang cat, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, sebagai “PEMOHON” ; Melawan TERMOHON, Umur 23 tahun, Agama Islam, Pendidikan terakhir SMU,
pekerjaan
karyawan CV. HPD Sawah Lebar Bengkulu, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, sebagai “TERMOHON” ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan pihak berperkara dan keterangan saksi keluarga kedua belah pihak dan memperhatikan bukti dipersidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon berdasarkan surat permohonannya tertanggal 04 Oktober 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A dengan Nomor: 0369/Pdt.G/2010/PA.Bn, telah mengajukan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, Pemohon telah melaksanakan pernikahan dengan Termohon pada hari Minggu tanggal 18 Oktober 2009 dihadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah Nomor: 925/108/X/2009 tanggal 18 Oktober 2009; 2. Bahwa, setelah akad nikah Pemohon dan Termohon hidup membina rumah tangga dengan bertempat kediaman bersama terakhir di dirumah orang tua Pemohon di Air Sebakul Kota Bengkulu;
3. Bahwa, setelah akad nikah Pemohon dengan Termohon telah melakukan hubungan suami isteri dan belum dikaruniai anak; 4. Bahwa, pada mulanya kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon berjalan rukun dan harmonis selama kurang lebih 1 bulan, kemudian mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan; - Termohon sering mencurigai dan menuduh Pemohon tanpa alasan ; - Termohon tidak menurut nasehat Pemohon, suka melawan; 5. Bahwa, pada tanggal 18 November 2009 terjadi puncak perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Pemohon pulang ke rumah agak terlambat karena pekerjaan, akan tetapi Termohon tidak terima bahkan marah-marah kepada Pemohon, akibat pertengkaran tersebut Termohon pergi dari tempat kediaman bersama yang hingga kini selama 10 bulan, dan selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada hubungan/komunikasi lagi; 6. Bahwa, permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon diupayakan damai oleh keluarga tetapi tidak berhasil; 7. Bahwa, berdasarkan dalil-dalil permohonan Pemohon, Pemohon sudah berketetapan hati untuk bercerai dari Termohon, karena untuk membina rumah tangga yang bahagia tidak mungkin terwujud; Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka Pemohon mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kelas IA Bengkulu melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili ini memutus sebagai berikut: PRIMAIR : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon (TERMOHON) didepan sidang Pengadilan Agama Klas I A Bengkulu; 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; SUBSIDAIR : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang bahwa, pada hari sidang yang telah ditetapkan para pihak berperkara telah dipanggil, dan Pemohon dan Termohon datang menghadap dipersidangan;
Menimbang bahwa untuk memenuhi PERMA Republik Indonesia No. 1 tahun 2008 Majelis Hakim telah menunjuk Dra. FAUZA M untuk bertindak sebagai Hakim Mediator dan ternyata gagal untuk merukunkan Pemohon dan Termohon karena Pemohon dan Termohon tetap ingin bercerai; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara dengan memberikan nasehat dan pandangan dapat berfikir-fikir lagi guna mempertahankan rumah tangganya , namun tidak berhasil; Menimbang bahwa, oleh karena upaya damai tidak berhasil maka pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan permohonan Pemohon yang ternyata isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa atas dalil permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah menyampaikan jawabannya secara lisan pada sidang tanggal 29 November 2010 yang dapat disimpulkan sebagai berikut : DALAM KONVENSI : -
Bahwa, benar Pemohon dengan Termohon sebagai suami isteri yang sah, melangsungkan akad nikah pada tanggal 18 Oktober 2008 Kutipan Akta Nikah nomor : 925/108/X/2009 tanggal 19 September 2009 ;
-
Bahwa, benar setelah akad nikah Pemohon dan Termohon hidup membina rumah tangga dengan bertempatkediaman bersama terakhir di rumah orang tua Pemohon di desa Air Sebakul;
-
Bahwa, benar setelah akad nikah Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan suami isteri dan belum dikaruniai anak;
-
Bahwa, tidak benar Termohon sering mencurigai dan menuduh Termohon tanpa alasan karena kecurigaan Termohon terbukti dari sms di Hp Pemohon yang bernada terlalu romantis dengan teman wanitanya, dan Pemohon pernah mendengar dari tetangga bahwa Pemohon sering pergi bersama-sama teman wanitanya tersebut bahkan Termohon sendiri pernah memergoki Pemohon pergi bersama wanita tersebut;
-
Bahwa, tidak benar Termohon tidak tidak mau menuruti nasehat Pemohon;
-
bahwa, Pemohon telah berpisah rumah dengan Termohon sejak tanggal 18 November 2009 dan pada awalnya Pemohon yang pergi dari kediaman bersama (rumah orang tua Pemohon) kemudian pada tanggal 02 Desember 2009 Termohon dijemput oleh bibi Termohon untuk menenangkan diri dan hingga sekarang Termohon masih tinggal di rumah bibi Termohon tersebut;
-
Bahwa, selama berpisah tersebut Pemohon tidak pernah memberi nafkah lahir dan batin kepada Termohon dan Pemohon tidak pernah menjemput Termohon untuk kembali membina rumah tangga yang bahagia dengan Pemohon ;
DALAM REKONVENSI : Bahwa, tentang permohonan Pemohon untuk bercerai tersebut, pada dasarnya Termohon keberatan untuk diceraikan akan tetapi jika Pemohon tetap dengan permohonannya maka Termohon mengajukan gugatan balik berupa : 1. Nafkah pisah selama 11 bulan, perbulan Rp. 600.000, (Enam ratus ribu rupiah) x 11 bulan = Rp. 6.600.000,- (Enam juta enam ratus ribu rupiah) ; 2. Nafkah iddah sebesar Rp. 600.000,- (Enam ratus ribu rupiah) perbulan x 3 bulan Rp, 1.800.000,-(Satu juta delapan ratus ribu rupiah) ; 3. Bahwa Termohon tidak menuntut nafkah mut’ah, kiswa dan maskan akan tetapi Termohon mohon agar nafkah pisah dan nafkah iddah yang Termohon tuntut diberikan sebelum ikrar talak dijatuhkan didepan Majelis Hakim ; Menimbang, bahwa atas jawaban dan gugatan Penggugat Rekonvensi, Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonvensi telah menyampaikan jawaban dalam repliknya secara lisan sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon tidak memiliki teman wanita khusus (WIL) yang ada hanya teman biasa; 2. Terhadap tuntutan Termohon tentang nafkah pisah selama 11 bulan, Pemohon sanggup Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah) perbulan x 3 bulan = Rp. 1.100.000,- (Satu juta seratus ribu rupiah);
3. Terhadap nafkah iddah, Pemohon sanggup Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah) x 3 bulan = Rp. 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah); Menimbang bahwa atas Replik Pemohon tersebut Termohon menyampaikan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban semula termasuk tuntutan nafkah pisah dan nafkah iddah; Menimbang bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti surat sebagai berikut: 1. Photo copy Kartu Tanda Penduduk
Nomor : 1771022508830011 tanggal 24
Desember 2008 (P.1); 2. Photo copy Surat Keterangan Berdomisili Nomor : 470/107/Pel. Umum/2010 tanggal tidak tertulis (P.2); 3. Photo copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 925/108/X/2009, tanggal 19 Oktober 2009 (P.3); Menimbang bahwa, dalam persidangan Pemohon dan Termohon telah bersepakat untuk menghadirkan 2 orang Saksi yang sama dan menyatakan bahwa Pemohon dan Termohon tidak akan menghadirkan saksi-saksi yang lain; Menimbang bahwa Pemohon dan Termohon telah menghadirkan orang keluarga dan orang dekatnya sebagai saksi, yang masing-masing bernama :1. SAKSI I, umur 30 tahun, pendidikan terakhir SMA, agama Islam, pekerjaan DAGANG SEMBAKO, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, dibawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa, saksi adalah saudara sepupu Pemohon;
-
Bahwa, Pemohon dan Termohon menikah pada bulan Oktober 2009 dan Saksi hadir pada pernikahan tersebut ;
-
Bahwa dari pernikahannya tersebut Pemohon dan Termohon belum memiliki anak;
-
Bahwa, setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal serumah dengan orang tua Pemohon di Air Sebakul Kota Bengkulu selama kurang lebih 1 bulan, kemudian Termohon pulang ke rumah bibinya di Kebun Tebeng Kota Bengkulu sampai
dengan sekarang Termohon tidak pernah kembali ke rumah orang tua Pemohon, dimana semula Pemohon dan Termohon tinggal bersama; -
Bahwa, Saksi tidak mengetahui penyebab Pemohon dan Termohon berpisah, Saksi pernah mendengar dari Pemohon bahwa antara Pemohon dan Termohon sering bertengkar mulut;
-
Bahwa, upaya untuk menasehati Pemohon agar kembali membina rumah tangga dengan Termohon sudah dilakukan akan tetapi tidak berhasil dan untuk selanjutnya jika Pemohon hendak bercerai dengan Termohon terserah pada Pemohon, Saksi tidak dapat berbuat banyak;
-
Bahwa Pemohon tidak memiliki pekerjaan tetap, sehari-harinya pekerjaan Pemohon adalah tukang cat rumah, itu pun kalau ada yang minta bantuan kepada Pemohon; Menimbang bahwa, atas pertanyaan Majelis Hakim Pemohon dan Termohon
membenarkan keterangan saksi tersebut; 2. SAKSI II, umur 45 tahun, agama Islam, Pekerjaan KARYAWAN CV, bertempat tinggal di KOTA BENGKULU, di bawah sumpahnya menerangkan sebagai berikut :-
Bahwa, saksi adalah orang dekat Termohon;
-
Bahwa Saksi hadir pada saat Pemohon dan Termohon melangsungkan akad nikah;
-
Bahwa, setelah pernikahannya tersebut, Pemohon dan Termohon belum dikaruniai anak;
-
Bahwa Pemohon dan Termohon terakhir bertempat kediaman bersama di rumah orang tua Pemohon di Air Sebakul, Kota Bengkulu kurang lebih selama satu bulan kemudian Termohon pulang ke rumah Bibinya di Kebun Tebeng, Sawah Lebar, Kota Bengkulu dan Pemohon tetap tinggal di rumah orangnya di Air Sebakul, Kota Bengkulu;
-
Bahwa, Saksi tidak mengetahui secara persis penyebab Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal, tapi Termohon pernah bercerita kepada Saksi bahwa antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar mulut yang disebabkan karena Pemohon memiliki wanita lain dan Termohon sering pulang malam;
-
Bahwa, Termohon pernah bercerita pada Saksi bahwa selama Pemohon dan Termohon berpisah, Pemohon tidak pernah memberi nafkah pada Termohon;
-
Bahwa, saksi telah menasehati Termohon agar rukun/damai kembali dengan Pemohon, namun tidak berhasil dan Saksi sudah tidak sanggup lagi untuk merukunkan Pemohon dan Termohon; Menimbang bahwa, atas keterangan saksi tersebut Pemohon dan Termohon
membenarkan dan tidak yang keberatan atas keterangan saksi tersebut; Menimbang bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim Termohon menyatakan tidak akan menghadirkan saksi lain dan cukup dengan saksi yang ada tersebut; Menimbang bahwa, oleh karena Pemohon dan Termohon tidak akan menyampaikan sesuatu apa pun lagi, maka Majelis Hakim menyatakan pemeriksaan dilanjutkan pada tahap kesimpulan; Menimbang bahwa Pemohon
menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang
menyatakan bahwa Pemohon tetap pada permohonan dan repliknya; Menimbang bahwa Termohon menyampaikan kesimpulan akhirnya secara lisan yang menyatakan bahwa Termohon tetap pada jawaban dan dupliknya dan menyatakan menyerahkan keputusan akhir pada Majelis Hakim; Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini Majelis Hakim cukup menunjuk pada hal-hal yang tercatat dalam Berita Acara Persidangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang bahwa ternyata dalam perkara ini muncul gugat balik, maka akan dipertimbangkan dua hal, yang pertama dalam konvensi, Pemohon disebut sebagai Pemohon dan Termohon disebut sebagai Termohon dan yang kedua dalam rekonpensi, Pemohon asal disebut sebagai Tergugat rekonpensi dan Termohon asal disebut sebagai Penggugat rekonpensi;
DALAM KONPENSI: Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana terurai diatas; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 terbukti bahwa Pemohon bertempat tinggal di wilayah hukum (kewenangan relative) Pengadilan Agama Bengkulu, sedangkan Termohon tidak mengajukan eksepsi relatif. Oleh karena itu berdasar pasal 66 (2) Undangundang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 permohonan Pemohon secara formil dinyatakan diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Pemohon yang diperkuat oleh bukti P.2 yang merupakan akta otentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna (volledig bewisjkracht) dan mengikat (bindende bewisjkracht) maka dinyatakan terbukti bahwa Pemohon adalah suami sah Termohon sehingga Pemohon dan Termohon berkualitas untuk bertindak sebagai para pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa Majelis dan mediator telah mengupayakan agar Pemohon rukun/damai dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil. Dengan demikian pemeriksaan perkara a-quo telah memenuhi maksud pasal 82 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 dan juga telah memenuhi Perma 1 tahun 2008; Menimbang, bahwa Pemohon dalam permohonan dan penjelasan permohonannya mengemukakan dalil yang menjadi dasar permohonannya adalah bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah tidak harmonis/goyah karena Termohon sering curiga pada Pemohon tanpa alasan dan Termohon tidak patuh pada nasehat Pemohon sehingga mengakibatkan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon secara terus menerus sehingga sejak tanggal 18 Oktober 2009 Termohon pergi meninggalkan tempat kediaman bersama hingga sekarang ini, dalil permohonan Pemohon mana ternyata diakui oleh Termohon. dengan demikian, berdasar pasal 311 RBg dalil permohonan Pemohon tersebut dinyatakan terbukti;
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil permohonan Pemohon, jawaban Termohon yang dikuatkan oleh bukti-bukti tertulis, keterangan saksi keluarga baik keluarga Pemohon maupun keluarga Termohon, semuanya saling bersesuaian, harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terjadi secara terus menerus, akibatnya telah terjadinya pisah tempat tinggal antara Pemohon dengan Termohon yang hingga kini telah berlangsung lebih kurang selama sebelas bulan; Menimbang, bahwa jika salah satu pihak telah tidak dapat mempertahankan perkawinannya lagi, maka Majelis Hakim berpendapat, telah terbukti bahwa ikatan bathin Pemohon dengan Termohon telah putus, tidak ada harapan lagi untuk dapat hidup rukun sebagai suami isteri dalam sebuah rumah tangga; Menimbang, bahwa
berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI nomor
266/K/Ag/1993 tanggal 25 Juni 1994 dan nomor 534/K/Pdt/1996 tanggal 18 juni 1996, bahwa dalam hal perkara perceraian dengan dalil telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan pecahnya sebuah rumah tangga, tidak perlu dilihat dari pihak mana datangnya perselisihan dan pertengkaran tersebut, atau salah satu telah meninggalkan pihak lain, namun yang perlu dilihat dan menjadi pertimbangan Majelis Hakim, adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan tersebut masih dapat dipertahankan atau tidak; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon didepan persidangan masing-masing telah menghadirkan dua orang saksi keluarga, dari keterangan saksi-saksi tersebut, baik saksi dari Pemohon maupun saksi dari Termohon, sama-sama menguatkan dan membenarkan dalil-dalil Permohonan
Pemohon dan jawaban Termohon, karenanya
Majelis Hakim berpendapat keterangan saksi tersebut dapat dinilai sebagai keterangan saksi yang sempurna; Menimbang bahwa kedua saksi yang dihadirkan di persidangan bukan orang di bawah umur 15 tahun dan bukan yang sedang terganggu ingatannya dan keterangan saksi tersebut disampaikan di bawah sumpah, maka sesuai dengan pasal 172 ayat (1) point 4 dan 5 Rbg dan pasal 175 Rbg, Majelis Hakim berpendapat saksi tersebut dan keterangannya
telah memenuhi syarat formil pembuktian sedangkan adanya hubungan keluarga antara Pemohon dan saksi dalam kesaksiannnya tersebut adalah merupakan Lex spesialis dari aturan umum; Menimbang bahwa saksi-saksi telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagaimana tersebut diatas, karenanya Majelis Hakim telah menemukan fakta bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon telah pecah, hubungan keduanya tidak seperti layaknya suami isteri pada umumnya yang saling memnghargai dan memberi bantuan satu sama lain bahkan keduanya saling menyalahkan; Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan di atas maka Majelis hakim berpendapat telah terbukti hal-hal yang didalilkan Pemohon bahwa rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil Al-Qur’an surat Al –Baqorah ayat 227 yang diambil sebagai pertimbangan Majelis Hakim; LMNO PMQR Sن اVW قYZ[^]\ااO وإن Artinya : Dan jika mereka (para suami) telah berazam(berketetapan hati) untuk talak,maka sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi maha Mengetahui; Menimbang, bahwa sesuai dengan hal-hal yang telah dipertimbangkan dan telah ternyata Majelis Hakim dalam setiap persidangan telah berusaha dan tidak berhasil mendamaikan Pemohon dengan Termohon sesuai pasal 82 ayat (4) Undang-Undang Nomor : 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor : 7 Tahun 1989, dan Undang-undang nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang nomor 7 tahun 1989, maka Majelis Hakim tidak dapat lain kecuali mengabulkan permohonan Pemohon; DALAM REKONPENSI : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan rekonvensi Penggugat adalah sebagaimana terurai dalam jawaban Termohon; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi mengajukan gugatan rekonpensi pada tahap jawaban, maka secara formil gugatan tersebut dapat diterima;
Menimbang, Bahwa oleh karena permohonan Pemohon Konpensi/ Tergugat Rekonpensi untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi dapat dikabulkan, dan ternyata Termohon konpensi/Penggugat Rekonpensi dipersidangan tidak terbukti nusuz, maka terhadap tuntutan Penggugat rekonpensi tentang nafkah iddah dan nafkah pisah, maka Majelis mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa tentang tuntutan Penggugat Rekonvensi berupa nafkah iddah sebesar Rp.6.00.000,- (Enam ratus rupiah) perbulan selama 3 bulan berjumlah Rp. 1.800.000,(satu juta Delapan ratus ribu rupiah), Kiswah dan mut'ah tidak dituntut lagi, berdasarkan pasal 149 haruh (b) pasal 145 Kompilasi Hukum Islam suami yang akan mentalak isteri memiliki kewajiban untuk membayar nafkah iddah selama masa tunggu (tiga bulan), tetapi oleh karena antara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi tidak terdapat kesepakatan maka Majelis hakim akan menentukan sendiri sesuai dengan kepatutan terutama keadaan ekonomi Tergugat Rekonvensi dan akan dicantumkan dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa tentang tuntutan Penggugat Rekonvensi berupa nafkah pisah sebesar Rp.6.00.000,- (Enam ratus rupiah) perbulan selama 11 bulan berjumlah Rp. 6.600.000,- (Enam juta enam ratus ribu rupiah) antara Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi tidak ada kesepakatan, maka Majelis Hakim akan menentukan sendiri putusannya yang akan dicantumkan dalam amar putusan setelah diadakan musyawarah dan disesuaikan dengan kemampuan dan kesanggupan dari Tergugat Rekonvensi; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi hal ini sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 Jo Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989; Menimbang, dengan memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI DALAM KONPENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu roj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A; DALAM REKONPENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi sebahagian; 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi/Pemohon Konpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi/Termohon Konpensi berupa : 2.1. Nafkah iddah selama tiga bulan sebesar Rp. 900.000,-(Sembilan ratus ribu rupiah); 2.2. Nafkah pisah selama 11 bulan sebesar Rp. 3. 300.000,- (Tiga juta tiga ratus ribu rupiah); 3. Menolak untuk selain dan selebihnya; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI - Menghukum Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 251.000,- (Dua ratus lima puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 13 Desember 2010 Masehi bertepatan dengan tanggal 07 Muharram 1432
Hijriyah oleh kami Drs.
Salim Muslim sebagai Ketua Majelis NURMADI RASYID, SH., MH. dan ROZALI, BA., SH.,
masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 03 Januari 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 28 Muharram 1432 Hijriyah oleh Ketua Majelis tersebut didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dengan dibantu oleh MARLINA, S. HI. sebagai Panitera Pengganti, yang dihadiri oleh Pemohon dan Termohon;
Ketua Majelis, Ttd Drs. H. SALIM MUSLIM
Hakim Anggota
Hakim Anggota
Ttd
Ttd
NURMADI RASYID, SH., MH.
ROZALI, BA., SH. Panitera Pengganti, Ttd MARLINA. S. HI.
Perincian biaya perkara : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan P & T 4. Biaya Redaksi 5. Biaya Materi Jumlah : (Dua ratus lima puluh satu ribu rupiah).
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000,50.000,160.000,5.000,6.000,251.000,-