Siti Muslikhah, Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cuaca...
133
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CUACA DAN PENGARUHNYA BAGI MANUSIA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS III-B SEMESTER II TAHUN 2014/2015 DI SDN 1 KARANGAN KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK Oleh: Siti Muslikhah SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek
Abstrak. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kerja kelompok dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa Kelas III-B Semester II SDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Tahun 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Tahun 2014/2015. Obyek penelitian ialah siswa kelas III-B dengan jumlah populasi 27 siswa materi penelitian ialah Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia dalam mata pelajaran IPA. Waktu penelitian pada bulan Maret sampai April 2015 Dalam penelitian ini penulis dibantu oleh mitra guru sebagai pengamat sekaligus kolaborator dalam penelitian. Kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran IPA adalah heterogen. Dengan Kerja kelompok dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal IPA tentang Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia secara signifikan. Dengan nilai rata-rata sebelum siklus 67.41 setelah siklus I sebesar 72.59 dan nilai rata-rata setelah siklus II meningkat menjadi 90.00 berarti ada peningkatan yang meyakinkan tentang prestasi belajar siswa dalam penelitian ini. Kata kunci: Kerja Kelompok, Prestasi Belajar IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran wajib di sekolah Dasar (SD). Pada dasarnya, pelajaran inilah yang termasuk salah satu pelajaran yang digunakan untuk menempuh Ujian Nasional. Oleh karena itu, pelajaran ini merupakan pelajaran penting untuk dipelajari. IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan Teknologi. Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa sebagai subjek pendidikan, dituntut supaya aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing ke arah pengoptimalan pencapaian ilmu pengetahuan yang dipelajari. Menurut Hasibuan (1986) keterampilan dasar mengajar dapat dibagi menjadi delapan macam yaitu: membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi pengamatan, keterampilan mengajar kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Beberapa batasan rumusan mengajar yang bertolak dari pandangan ini antara, lain disebutkan oleh Sujana sebagai berikut: mengajar adalah
134
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
membimbing kegiatan siswa belajar, mengajar adalah mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa, sehingga dapat mendorong, menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar (Sujana, 1975). Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mau dan mampu mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dan guru apabila ada kesulitan. Menurut Anton (1989) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Batasan ini sering terlihat pada kenyataan di sekolah-sekolah bahwa guru berusaha memberikan ilmu sebanyak mungkin dan murid giat melakukannya. Belajar menurut Singer (1991) menjelaskan bahwa belajar adalah merupakan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Singer, K. (1991) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihanlatihan. Sedangkan yang dimaksud dengan pengalaman dalam proses belajar tidak lain ialah interaksi antara individu dengan lingkungan. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang (Rahadi, 2003). Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. (Rahadi 2001) mengemukakan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Menurut Syah (2001: 152), setelah mengetahui indikator prestasi belajar (ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik) perlu mengetahui bagaimana menetapkan batas minimum keberhasilan belajar pada siswa/ menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Namun kenyataannya, aktivitas yang ditunjukkan siswa pada pembelajaran IPA masih rendah seperti rendahnya minat siswa belajar kelompok dimana pelaksanaan pembelajaran di lapangan melalui belajar kelompokmasih jarang, jika ada dilaksanakan hasil yang dicapai masih rendah. Pada umumnya siswa cenderung pasif, hanya menerima apa yang disampaikan guru tanpa bisa mengeluarkan pendapat, bertanya, serta menjawab pertanyaan. Jika guru mengajukan pertanyaan, siswa tidak berani menjawab , jika ada itu hanya 4-5 orang siswa saja. Dan jika ada kendala siswa tidak berani bertanya. Nilai yang diperoleh siswa masih di bawah KKM , dimana standar yang digunakan adalah 85. Namun masih ada 59.26% dari siswa dalam pembelajaran IPA mendapat nilai di bawah standar. Berdasarkan permasalahan di atas, maka upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SDN 1 Karangan merupakan masalah yang harus diatasi. Salah satu model pembelajaran diduga dapat mengatasi yaitu kerja kelompok. Melalui strategi ini siswa dapat belajar lebih aktif mengeluarkan pendapatnya dan suasana yang kondusif untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keaktifan serta keterampilan sosial seperti keterampilan bekerja sama yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Pada strategi kerja kelompok ini siswa belajar bersama, saling menyumbang pemi-
Siti Muslikhah, Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cuaca...
kiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok. Dalam hal ini siswa ditempatkan dalam kelompok belajar yang beranggotakan empat atau lima siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras, dan etnis atau kelompok sosial lainnya. Pada pembelajaran dengan metode kerja kelompok ini siswa dituntut untuk bekerja sama, dengan bekerja sama siswa akan lebih mudah memahami materi tersebut karena melalui belajar dari teman sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari. Hal ini didukung pendapat Nur Asma (2008:3) bahwa ’’siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya“. Selanjutnya Ari (2007:96) berpendapat bahwa “Anak-anak lebih mengerti bahasa anak daripada bahasa yang digunakan oleh orang dewasa“. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kerja kelompok dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran, sehingga yang dipelajari menjadi lebih bermakna bagi dirinya dan bagi orangorang disekelilingnya. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 KaranganKecamatan Karangan Tahun 2014/ 2015. Obyek penelitian ialah siswa kelas IIIB dengan jumlah populasi 18 siswa materi penelitian ialah Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia dalam mata pelajaran IPA.Waktu
135
penelitian pada bulan Pebruari sampai denganMaret2015. Dalam penelitian ini penulis dibantu oleh mitra guru sebagai pengamat sekaligus kolaborator dalam penelitian. Kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran IPA adalah heterogen. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian adalah sebgaai berikut: Prosedur siklus penelitian yang dilakukan, prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.Untuk melihat apakah ada peningkatan kemampuan bertanya siswa, dengan melihat hasil observasi dari hasil observasi awal siswa dan guru, maka refleksi awal diperlukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan bertanya siswa di dalam kelas. Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian ini dengan prosedur: (1) Perencanaan (Planning); (2) Pelaksanaan (Action); (3) Observasi (Observasing); (4) Refleksi (Reflection). Prosedur Penelitian, terdiri dari: (1) Tahap Perencanaan, meliputi: (a) Menyiapkan rangkuman materi tentang Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia; (b) Menyiapkan lembar kerja siswa untuk latihan; (c) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran; (d) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengamati kegiatan guru selama pembelajaran sebagai bahan refleksi; (e) Menyiapkan lembar penilaian dan analisis. (2) Tahap Pelaksanaan, meliputi: (a) Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini; (b) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilalui sesuai dengan Kerja kelompok; (c) Siswa mengerjakan lembar LKS menggunakan pendekatan Kerja kelompok; (d) Guru bersama tim peneliti
136
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
melakukan observasi selama proses pembelajaran; (e) Tim peneliti melakukan observasi pada guru sebagai bahan refleksi diakhir siklus I. (3) Penutup, meliputi: (a) Guru menilai dan menganalisis hasil ulangan/ post test; (b) Tim peneliti mengadakan diskusi untuk melakukan refleksi diakhir siklus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data observasi yakni observasi tidak langsung. Observasi tidak langsung yakni menggunakan metode tes. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan.Tiap-tiap siklus menggunakan langkah- langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tiap siklus diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Permasalahan yang tidak dapat dipecahkan pada siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi untuk mencari penyebab kegagalan dan selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II.Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan Kerja kelompok. HASIL DAN PEMBAHASAN Refleksi Awal Peneliti selaku guru pengajar kelas IIIB dibantu dengan kolaborator peneliti selaku guru kelas III-B ASDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek mengidentifikasi permasalahan yang ada dikelas III-BSDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek tentang rendahnya nilai belajar mata pelajaran IPA. Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata nilai belajar siswa rendah karena siswa kurang memahami materi pembelajaran. Kurang pa-
hamnya siswa disebabkan karena metode pembelajaran yang monoton yang mengakibatkan nilai siswa berangsur angsur mengalamai penurunan. Guru hanya menerangkan dipapan tulis, dan siswa mencatat dibuku catatan. Metode pembelajaran seperti ini sering kali digunakan.Oleh karena itu, peneliti berupaya untuk merubah metode belajar yang diterapkan saat ini, salah satunya dengan metode belajar kelompok. Diharapkan metode seperti ini mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Berikut adalah tabel nilai prestasi siswa sebelum siklus yang ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1 Nilai Prasiklus No
Nama
∑
1 Aisha Zahra N.I. 80 2 Anisa Nur Shifa K. N. 80 3 Bintang Fitria A. 80 4 Ceyza Arfiella 50 5 Desida Aiyatut Tauliya 70 6 Diah Ayu Sriwandhini 50 7 Dwi Cantika Rahma A. P. 60 8 Elysa Eka Prasustiarani 80 9 Fadhil Farhan Nurdin 60 10 Farrel Alan Sachio A. P. 60 11 Fransisca Amanda Rianti 60 12 Gadis Ayu Damayanti 80 13 Hanifa Dwi Hasna 60 14 Kenzie Najwan P. 80 15 Marantino Riadi Raya 50 16 Mirabel Clarisa Pratama 70 17 Nova Dwi Ardiansyah 80 18 Regista Pramesti C. 60 19 Ricky Mahendra G. 80 20 Sehan Anggara P. 80 21 Steviano Pradana B. R. 80 22 Tegar Budi Utomo 50 23 Tisya Rahma Wardani 70 24 Verganisa Rohma A. 50 25 Brian Yusuf Prabawa 60 26 Alodya Diva Widiyanto 80 27 Tania Eva Adhiantik 60 Jumlah Jawaban Benar 1820 Daya pembeda 67.41
Ketuntasan
T T T T T T T T T T T T 11 40.7
TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT TT 16 59.2
Kriteri a baik baik baik kurang kurang kurang kurang baik kurang kurang kurang baik kurang baik kurang kurang baik kurang baik baik baik kurang kurang kurang kurang baik kurang
Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai ratarata siswa sebesar 67.41 dengan ketuntasan sebesar 40.74, hal ini masih sangat rendah
Siti Muslikhah, Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cuaca...
dibandingkan dengan rata-rata ketuntasan yang dikehendaki oleh peneliti. SIKLUS I Perencanaan Kegiatan-kegiatan dalam tahap ini, adalah: (a) Menyiapkan materi Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia dalam mata pelajaran IPA; (b) Menyiapkan lembar kerja siswa untuk dikerjakan selama proses pembelajaran berlangsung; (c) Menyiapkan lembar observasi siswa; (d) Menyiapkan lembar observasi guru untuk bahan refleksidi akhir siklus I; (e) Menyiapkan lembar penilaian dan analisis data; (f) Menyiapkan semua alat kegiatan pembelajaran; (g) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran. Pelaksanaan Dalam tahap ini peneliti akan mendiskripsikan secara runtut proses pembelajaran IPA dengan materi Cuaca dan Pengaruhnya bagi manusia. Diskripsi dari proses pembelajaran IPA ini peneliti tampilkan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang berikut ini: Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 Maret 2015 pada pukul 07.00 WIB. Adapun kegiatannnya adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Siswa mengerjakan soalsoal pre tes; (b) Guru menjelaskan langkahlangkah dalam Kerja kelompok; (c) Guru membagi siswa dalam kelompok; (d) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa tentang Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia secara berkelompok; (e) Guru beserta tim peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran; (f) Siswa menanyakan kesulitan
137
yang dialami dalam penerapan pendekatan Kerja kelompok; (g) Siswa mengumpulkan hasil kegiatan; (h) Guru melaksanakan post tes. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru menilai hasil tes dan menganalisanya; (b) Guru dan siswa membuat kesimpulan; (c) Guru memberikan PR; (d) Mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya; (e) Berdoa bersama. Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 24 Maret 2015 pada pukul 07.00 WIB. Adapun kegiatan pembelajarannya adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Guru menginfomasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok; (c) Tanya jawab antara siswa dengan guru. (2) Kegiatan inti, meliputi: (a) Penjelasan singkat tentang materi Cuaca dan Pengaruhya bagi manusia; (b) Guru membagikan soal untuk dikerjakan berkelompok; (c) Guru beserta tim peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran; (d) Siswa menanyakan yang kurang dimengerti kepada guru pengajar; (e) Setelah siswa selesai mengerjakan soal, secara perkelompok mempresentasikan jawabannya didepan kelas; (f) Kelompok yang lain menanggapi presentasi; (g) Mengerjakan soal individu; (h) Siswa mengumpulkan pekerjaannya. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru menganalisis hasil pekerjaan siswa. (b) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran; (c) Guru memberikan PR; (d) Mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya; (e) Berdoa bersama. Pengamatan Dari hasil pengumpulan data telah dapat diketahui bahwa penerapan Kerja kelompok terhadap mata pelajaran IPA pokok bahasan Cuaca dan pengaruhnya bagi
138
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
manusia. Adapun hasilnya secara keseluruhan penulis sajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I No
Nama
∑
1 Aisha Zahra N.I. 80 2 Anisa Nur Shifa K. N. 80 3 Bintang Fitria A. 80 4 Ceyza Arfiella 80 5 Desida Aiyatut Tauliya 80 6 Diah Ayu Sriwandhini 80 7 Dwi Cantika Rahma A. P. 80 8 Elysa Eka Prasustiarani 80 9 Fadhil Farhan Nurdin 80 10 Farrel Alan Sachio A. P. 80 11 Fransisca Amanda Rianti 80 12 Gadis Ayu Damayanti 80 13 Hanifa Dwi Hasna 50 14 Kenzie Najwan P. 60 15 Marantino Riadi Raya 80 16 Mirabel Clarisa Pratama 80 17 Nova Dwi Ardiansyah 60 18 Regista Pramesti C. 50 19 Ricky Mahendra G. 50 20 Sehan Anggara P. 60 21 Steviano Pradana B. R. 80 22 Tegar Budi Utomo 80 23 Tisya Rahma Wardani 60 24 Verganisa Rohma A. 50 25 Brian Yusuf Prabawa 80 26 Alodya Diva Widiyanto 80 27 Tania Eva Adhiantik 80 Jumlah Jawaban Benar 1960 DAYA PEMBEDA 72.5
Ketuntasan
T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T 19 70.3
TT TT TT TT TT TT TT TT TT 8 29.6
Kriteria
baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik
kurang kurang
baik baik
kurang kurang kurang kurang baik baik kurang kurang
baik baik baik
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 72.59 dengan ketuntasan 70.37%. Nilai tersebut sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan Prasiklus, akan tetapi masih belum mencapai skor ketuntasan 85%. Untuk itulah perlu diadakan siklus selanjutnya. Refleksi Dari hasil observasi dan hasil ulangan siswa selama siklus I tim peneliti dapat merefleksikan sebagai berikut: (1) Faktor keberhasilan, meliputi: (a) Semua kegiatan kelompok sudah dapat dilaksanakan walau hasilnya belum maksimal; (b) Guru telah dapat melaksanakan pendekatan Kerja kelompok sehingga hasil belajar siswa dalam
materi Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia meningkat; (c) Siswa telah dapat menggunakan Kerja kelompok sehingga hasil belajar IPA meningkat; (d) Situasi belajar mengajar lebih hidup semua anak aktif dengan kegiatan masing-masing. (2) Kendala, meliputi: (a) Penggunaan waktu bertambah panjang karena masih memerlukan penjelasan tambahan; (b) Beberapa siswa sulit menyesuaikan diri dengan kelompok; (c) Anak yang kurang kreatif hanya ikut-ikutan saja. (3) Rencana perbaikan. Peneliti dan mitra guru mencatat semua kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk dilengkapi dan dilaksanakan dalam siklus II. Dengan langkah-langkah yang sama dan ditambah dengan hasil refleksi diharapkan hasil belajar pada siklus II akan lebih baik. Siklus II Perencanaan Semua program pada siklus I dilaksanakan kembali ditambah dengan hasil refleksi tim peneliti sehingga menjadi lebih sesuai dengan situasi di lapangan. Adapun tambahan kegiatan adalah sebagai berikut: (a) Guru memulai penjelasan ulang tentang penggunaan Kerja kelompok dengan langkah-langkah penyesuaian; (b) Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam Kerja kelompok; (c) Memotivasi siswa untuk terus mencoba menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II masih sama dengan pelaksanaan pada siklus I dan ditambah beberapa kegiatan seperti di bawah ini: (a) Memulai bimbingan secara umum tentang penggunaan Kerja kelompokpada siswa; (b) Untuk kegiatan Kerja kelompok dapat dibantu oleh beberapa teman yang berhasil; (c) Memberi latihan siswa dengan soal-soal lain yang sejenis; (d) Menugaskan
Siti Muslikhah, Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cuaca...
siswa untuk mencari soal dalam buku penunjang. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: Pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 7 April 2015 pada pukul 07.00 WIB.Pelaksanaannya adalah diRuang kelas III-BSDN 1 Karangan. Adapun kegiatannya adalah: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Siswa mengerjakan soalsoal pre tes; (b) Guru menjelaskan langkahlangkah dalam Kerja kelompok; (c) Guru membagi siswa dalam kelompok; (d) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa tentang Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia secara berkelompok; (d) Guru beserta tim peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran; (e) Siswa menanyakan kesulitan yang dialami dalam penerapan pendekatan Kerja kelompok; (f) Siswa mengumpulkan hasil kegiatan; (g) Guru melaksanakan post tes. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru menilai hasil tes dan menganalisanya; (b) Guru dan siswa membuat kesimpulan; (c) Guru memberikan PR; (d) Mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya; (e) Berdoa bersama. Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 14 April 2015 pada pukul 07.00 WIB. Adapun kegiatan pembelajarannya adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Guru menginfomasikan kepada siswa untuk duduk perkelompok; (c) Tanya jawab antara siswa dengan guru. (2) Kegiatan inti, meliputi: (a) Penjelasan singkat tentang materi Cuaca dan Pengaruhya bagi manusia; (b) Guru membagikan soal untuk dikerjakan berkelompok; (c) Guru beserta tim peneliti melakukan observasi selama proses pembe-
139
lajaran; (d) Siswa menanyakan yang kurang dimengerti kepada guru pengajar; (e) Setelah siswa selesai mengerjakan soal, secara perkelompok mempresentasikan jawabannya di depan kelas; (f) Kelompok yang lain menanggapi presentasi; (g) Mengerjakan soal individu; (h) Siswa mengumpulkan pekerjaannya. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru menganalisis hasil pekerjaan siswa; (b) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran; (c) Guru memberikan PR; (d) Mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya; (e) Berdoa bersama. Pengamatan Setelah menilai hasil ulangan dan melakukan analisa, maka data hasil belajar siswa setelah Siklus II secara keseluruhan dapat disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II No
Nama
∑
1 Aisha Zahra N.I. 90 2 Anisa Nur Shifa K. N. 100 3 Bintang Fitria A. 90 4 Ceyza Arfiella 90 5 Desida Aiyatut Tauliya 100 6 Diah Ayu Sriwandhini 80 7 Dwi Cantika Rahma A.P. 80 8 Elysa Eka Prasustiarani 90 9 Fadhil Farhan Nurdin 90 10 Farrel Alan Sachio A. P. 70 11 Fransisca Amanda R. 100 12 Gadis Ayu Damayanti 90 13 Hanifa Dwi Hasna 90 14 Kenzie Najwan P. 100 15 Marantino Riadi Raya 90 16 Mirabel Clarisa Pratama 80 17 Nova Dwi Ardiansyah 100 18 Regista Pramesti C. 90 19 Ricky Mahendra G. 70 20 Sehan Anggara P. 100 21 Steviano Pradana B. R. 80 22 Tegar Budi Utomo 90 23 Tisya Rahma Wardani 100 24 Verganisa Rohma A. 90 25 Brian Yusuf Prabawa 90 26 Alodya Diva Widiyanto 90 27 Tania Eva Adhiantik 100 Jumlah Jawaban Benar 2430 DAYA PEMBEDA 90.0
Ketuntasan
T TT T T T T T T T T T TT T T T T T T T T TT T T T T T T T T 25 2 92.5 7.41
Kriteria
baik baik baik baik baik baik baik baik baik
kurang
baik baik baik baik baik baik baik baik
kurang
baik baik baik baik baik baik baik baik
140
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
Melihat hasil nilai siswa pada siklus II yang rata-rata 90.00 dengan ketuntasan mencapai 92.59% sudah mencukupi syarat ketuntasan sebesar 85%. Untuk itulah tidak diperlukan lagi siklus lanjutan. Refleksi Dengan membaca paparan data pada tabel di atas dapat diuraikan hasil refleksi siklus II sebagai berikut: (a) Semua rencana kegiatan yang telah diprogramkan dapat terlaksana lebih baik dari siklus I; (b) Guru telah dapat menerapkan Kerja kelompok dengan lancar dan berhasil; (c) Murid telah berhasil mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal-soal Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia; (d) Siswa telah dapat menerapkan konsep Kerja kelompok. Dapat ditegaskan bahwa setelah melalui dua siklus pembelajaran dengan menggunakan Kerja kelompok maka hasil belajar
siswa kelas III-B SDN 1 Karangantelah berhasil meningkat dengan meyakinkan. Dengan mempelajari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan yang besar pada hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia dari mulai sebelum siklus kemudian siklus I sampai akhir siklus II. Hal ini didukung dengan data nilai rata-rata sebelum siklus: 67.41 setelah siklus I: sebesar 72.59 dan nilai rata-rata setelah siklus II: meningkat menjadi 90.00. Hal ini menandakan bahwa dengan melalui Kerja kelompok, maka kemampuan menyelesaikan soal Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia siswa kelas III-B Semester II SDN 1 Karangandapat meningkat secara pesat dan meyakinkan. Dengan kata lain penelitian tindakan ini dapat berhasil dengan baik. Berikut penulis sajikan data hasil penelitian dalam bentuk Gambar 1
Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siti Muslikhah, Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cuaca...
PENUTUP Kesimpulan Dengan Kerja kelompok dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal IPA tentang Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia secara signifikan.Dengan nilai ratarata sebelum siklus 67.41 setelah siklus I: sebesar 72.59 dan nilai rata-rata setelah siklus II meningkat menjadi 90.00 berarti ada peningkatan yang meyakinkan tentang prestasi belajar siswa dalam penelitian ini. Sikap dan Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan kerja kelompok ini juga sangat positif. Hal ini dapat diketahui dari hasil angket yang dibagikan kepada siswa setelah berakhirnya siklus penelitian. Penggunaan Kerja kelompok dalam menyelesaikan soal-soal Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia menambah pengalaman guru, sehingga dalam pembelajaran situasinya lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan kerja kelompok sangat efektif digunakan pada siswa kelas III-B SDN 1 Karangan Karangan, Trenggalek tahun 2014/2015. Saran Guru sebagai pendidik perlu mengadakan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan profesionalnya. Guru hendaknya menggunakan model atau metode yang bervariasi pada setiap kegiatan pembelajaran. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan mengolah pengetahuannya sendiri. Guru se-
141
bagai seorang pendidik harus selalu berinovasi untuk mendapatkan pengetahuan yang memadai agar tidak tertinggal dengan perkembangan pengetahuan yang semakin pesat. Guru hendaknya selalu aktif, kreatif, dan bekerja sama dengan teman sejawat dalam menemukan dan memecahkan masalah bersama. Guru harus meningkatkan kemampuannya, baik melalui pendidikan maupun seminar-seminar serta diklat melalui PTK. Siswa harus aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran melalui peragaan, pengamatan, dan latihan untuk dapat menemukan pengetahuannya sendiri demi meningkatkan hasil belajarnya. Siswa hendaknya berani dalam bertanya, mengemukakan pendapat, atau menanggapi pendapat siswa lain dalam proses diskusi kelompok. Siswa harus selalu melatih keterampilan mengamati agar hasil belajarnya biasa meningkat. Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana misalnya alat peraga dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru seluas-luasnya untuk mengembangkan kreativitasnya dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan profesionalisme guru. KKG/ MGMP yang telah lama ada agar diberdayakan lagi, kegiatan lesson study juga merupakan tempat yang sangat baik guna meningkatkan kemampuan guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN Hasibuan, J.J; Moedjiono. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya
Moeliono, Anton M. 1989. Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa: Ancangan
142
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
Alternatif Di Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan
Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Erlangga
Singer L., Ferdinand. 1991. Kekuatan Bahan: Teori Kokoh - Strength Of Materials. Jakarta: Erlangga
Wiratama, Rahadi T. 2003. Dinamika Kekuasaan Ekonomi Politik Indonesia Pasca-Soeharto. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia
Sudjana, Nana. 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.